PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

61
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pemahaman Dasar Komunikasi Bisnis Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang tidak dapat dilepaskan dari dunia komunikasi, mulai dari bangun tidur hingga akan tidur kembali.Sebelum berangkat kerja atau sekolah,berbagai kegiatan komunikasi mereka lakukan, seperti mendengarkan musik atau radio, menonton acara televisi, membaca koran, majalah atau tabloid,atau bercengkerama dengan anggota keluarga. Kegiatan komunikasi yang dilakukan dapat menggunakan berbagai media komunikasi yang ada, baik media komunikasi nonelektronik / konvensional (penggunaan bahasa lisan, bahasa isyarat / bahasa tubuh, surat menyurat, surat kabar majalah dan Makalah Komunikasi Bisnis 1

description

re akre

Transcript of PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

Page 1: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pemahaman Dasar Komunikasi Bisnis

Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang tidak dapat dilepaskan dari

dunia komunikasi, mulai dari bangun tidur hingga akan tidur kembali.Sebelum

berangkat kerja atau sekolah,berbagai kegiatan komunikasi mereka lakukan,

seperti mendengarkan musik atau radio, menonton acara televisi, membaca koran,

majalah atau tabloid,atau bercengkerama dengan anggota keluarga.

Kegiatan komunikasi yang dilakukan dapat menggunakan berbagai media

komunikasi yang ada, baik media komunikasi nonelektronik / konvensional

(penggunaan bahasa lisan, bahasa isyarat / bahasa tubuh, surat menyurat, surat

kabar majalah dan tabloid), maupun media komunikasi elektronik ( media audio

visual, interkom, internet, telepon seluler dan telepon biasa ).

Dalam dunia bisnis yang berskala kecil, menengah maupun besar, para

pelaku bisnis tidak dapat terlepas dari kegiatan komunikasi. Oleh karena itu,

komunikasi merupakan faktor yang sangat penting demi pencapaian tujuan suatu

organisasi. Seorang pimpinan suatu organisasi bisnis, pada dasarnya dapat

memberikan perintah kerja kepada bawahannya secara lisan ( penyampaian pesan

bisnis melalui telepon, interkom, rapat-rapat, dan pengarahan ) dan secara tertulis

Makalah Komunikasi Bisnis 1

Page 2: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

( memo, surat tugas kerja, surat perjanjian kerja, surat pengumuman, surat edaran

umum dan lain lain ).pembuatan pesan-pesan bisnis tersebut merupakan kegiatan

yang rutin dilakukan dalam dunia bisnis.

Sebagai awal, akan dibahas dasar-dasar komunikasi bisnis yang mencakup

pengertian dasar komunikasi bisnis, komunikasi antarpribadi ( interpersonal

communications ), komunikasi lintas budaya ( intercultural / cross cultural

communications ), bentuk dasar komunikasi ( komunikasi verbal dan komunikasi

nonverbal ), proses-proses komunikasi, permasalahan dan kesalahpahaman yang

timbul dalam komunikasi serta cara-cara memperbaiki atau meningkatkan

komunikasi.

1.2 Pengertian Komunikasi Bisnis

Menurut Himstreet dan Baty dalam Business Communications :

Principles and Methods, komunikasi adalah suatu pertukaran informasi antara

individu melalui suatu sistem yang biasa ( lazim ), baik dengan simbol-simbol,

sinyal-sinyal, maupun perilaku atau tindakan. Sementara itu menurut Bovee,

komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan penerimaan pesan. Pada

umumnya, pengertian komunikasi ini paling tidak melibatkan dua orang atau

lebih, dan proses pemindahan pesannya dapat dilakukan dengan menggunakan

cara-cara berkomunikasi yang biasa dilakukan oleh seseorang melalui lisan,

tulisan, maupun sinyal-sinyal nonverbal. Sedangkan komunikasi bisnis secara

Makalah Komunikasi Bisnis 2

Page 3: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

sederhana dapat dikemukakan sebagai komunikasi yang digunakan dalam dunia

bisnis yang mencakup berbagai macam komunikasi, baik komunikasi verbal

maupun komunikasi nonverbal untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam dunia bisnis, seorang komunikator yang baik disamping harus

memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, juga harus mampu menggunakan

berbagai macam alat atau media komunikasi yang ada untuk menyampaikan

pesan-pesan bisnis kepada pihak lain secara efektif dan efisien sehingga tujuan

penyampaian pesan-pesan bisnis dapat tercapai. Para komunikator harus

memahami dengan baik bagaimana menyusun kata-kata yang mampu membentuk

suatu arti dan makna, bagaimana mengubah situasi menjadi lebih menarik dan

menyenangkan ( menghidupkan suasana ), mampu mengatur serta memilih media

komunikasi secara tepat, dan juga mampu menggunakan gerakan-gerakan isyarat

ataupun bahasa tubuh untuk memperkuat penyampaian pesan-pesan bisnis.

1.3 Komponen - Komponen dalam Proses Komunikasi

Dalam komunikasi sehari-hari, ada beberapa komponen yang menjadi

dasar pembentuk terciptanya proses komunikasi, antara lain :

1. Komunikator

Makalah Komunikasi Bisnis 3

Page 4: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

Yaitu subyek / pihak yang mengirim ide, pesan, gagasan kepada pihak

lain ( penerima / receiver / komunikan ) untuk mencapai sebuah tujuan

tertentu.

2. Ide, Pesan atau Gagasan ( Message )

Yaitu informasi berupa huruf, angka, gambar, yang disampaikan oleh

pihak komunikator ( pengirim ) kepada pihak komunikan ( penerima ) untuk

mencapai sebuah tujuan tertentu ( untuk menarik minat, mempromosikan,

mempresentasikan sesuatu hal, barang ataupun jasa kepada pihak penerima

ide, pesan atau gagasan tersebut / komunikan ).

3. Komunikan

Yaitu pihak yang menerima ide, pesan atau gagasan dari komunikator

( pengirim ).

4. Feedback ( Respon / Umpan Balik )

Yaitu tanggapan atas ide, pesan atau gagasan yang diterima ( perbedaan

reaksi atau respon antara suatu pesan ).

5. Channel ( Media )

Makalah Komunikasi Bisnis 4

Page 5: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

Yaitu alat atau sarana yang dipergunakan dalam menyampaikan

informasi.Pada dasarnya ada dua bentuk, yaitu :

a. Media cetak ( surat kabar, majalah )

b. Media elektronik ( telepon, radio, televisi, dan lainnya )

Dimana dalam penyampaian suatu ide, pesan atau gagasan, perlu

diperhatikan kompleksitas ( kerumitan ) dari ide, pesan atau gagasan yang

akan disampaikan. Apabila ide, pesan atau gagasan yang akan disampaikan

bersifat sederhana dan dari pribadi ke pribadi ( personal ), maka media yang

digunakan dapat berupa telephon, handphone, surat ( pos ), maupun text.

Namun apabila ide, pesan atau gagasan yang akan disampaikan bersifat

kompleks dan kepada banyak orang ( umum ), maka media yang digunakan

dapat berupa telavisi, radio, suratkabar, majalah, dan lain sebagainya.

6. Effect ( Pengaruh )

Yaitu perbedaan antara yang dirasakan dengan apa yang dipikirkan.

7. Lingkungan

Yaitu pengaruh lingkup sosial budaya yang meliputi kepribadian, tingkah

laku, pendidikan, adat istiadat, pergaulan, usia, kebiasaan ( tradisi ) dan

lainnya.

BAB II

Makalah Komunikasi Bisnis 5

Page 6: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

PERAN KOMUNIKASI BISNIS DALAM PENJUALAN PUPUK

PT. PUSRI

PT PUPUK SRIWIDJAJA (INDUSTRI AMONIAK & UREA)

PROFIL :

PT  Pupuk Sriwidjaja (Pusri) adalah Badan Usaha Milik Suryawan

(BUMS) dengan pemegang saham tunggal adalah Suryawan

Pancakusuma.

Pusri didirikan tanggal 24 Desember  1959 di Palembang dengan kegiatan

utama memproduksi pupuk urea yang produksi pertamanya tahun 1963

dengan kapasitas 100.000 ton.

Tahun 1974 didirikan Pusri II dengan kapasitas produksi 380.000 ton urea

per tahun (Tahun 1992 kapasitasnya dioptimalisasikan menjadi 570.000

ton urea per tahun)

Tahun  1976/1977 didirikanlah Pusri III dan IV, dengan kapasitas masing-

masing 570.000 ton urea per tahun.

Tahun 1990 dibangun pula pabrik Pusri I-B sebagai pengganti Pusri I yang

tidak ekonomis lagi. Pabrik Pusri I-B ini merupakan pabrik pertama yang

dikerjakan oleh ahli-ahli dari dalam negeri dengan konsep hemat energi.

Makalah Komunikasi Bisnis 6

Page 7: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

PABRIK  AMONIAK

Pabrik amoniak ialah pabrik yang menghasilkan amoniak sebagai hasil

utama dan Carbon Dioksida sebagai hasil sampingan yang keduanya merupakan

bahan baku pabrik urea.

PABRIK  UREA

Pabrik urea ialah pabrik yang menghasilkan pupuk urea baik yang ada di

Pusri II, Pusri III, Pusri IV dan Pusri I-B. Dengan total kapasitas terpasang sebesar

2.280.0000 ton urea per tahun

2.1 Sekilas tentang PT. Pupuk Sriwidjaja (PUSRI)

Mengiringi pembangunan pabrik-pabrik baru dan bersamaan dengan

munculnya sejumlah pabrik pupuk lain di Indonesia, PT Pusri mulai mengubah

orientasi produksi ke orientasi pasar. Dengan bantuan pinjaman Bank Dunia, PT

Pusri membangun jaringan distribusi dan pemasaran - berikut sarana dan

prasarana pendukungnya hingga menjangkau segenap pelosok Nusantara. Sejak

tahun 1979 pemerintah menugaskan PT Pusri untuk melaksanakan distribusi dan

pemasaran pupuk bersubsidi ke seluruh wilayah Indonesia hingga dibebaskannya

tata niaga pupuk, serta saat ini pemerintah memutuskan dibentuknya rayonisasi

wilayah pemasaran dan distribusi pupuk bersubsidi mulai tahun 2003.

Makalah Komunikasi Bisnis 7

Page 8: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

Di samping membangun kompetensi di bidang distribusi dan pemasaran,

perusahaan juga memberikan perhatian khusus kepada pembinaan SDM dalam

proses alih teknologi untuk menangani pemeliharaan dan pembangunan pabrik

pupuk secara swakelola.

Sebagai cikal bakal industri pupuk nasional, PT Pusri merupakan pemasok

tenaga-tenaga ahli perpupukan yang handal bagi perusahaan-perusahaan pupuk

Indonesia yang didirikan kemudian. Banyak tenaga ahli PT Pusri yang dipercaya

memberikan bantuan konsultasi dalam berbagai masalah di pabrik-pabrik pupuk

di dalam negeri maupun mancanegara.

PT Pusri juga mengembangkan usaha-usaha bernilai tambah tinggi, yaitu

jasa-jasa teknologi yang terkait dengan bisnis ini. Misalnya, teknologi proses

produksi ACES 21 yang dikenal efisien dan hemat energi - hasil riset dan

pengembangan PT Pusri bekerjasama dengan Toyo Engineering Corporation

(TEC) dari Jepang. ACES 21 merupakan sebuah inovasi dengan visi berjangkauan

jauh ke depan yang menjadikan PT Pusri sebagai produsen pupuk yang memiliki

technical know-how dalam pengelolaan dan pemeliharaan pabrik pupuk secara

efisien.

Makalah Komunikasi Bisnis 8

Page 9: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

Kombinasi keunggulan di bidang produksi, distribusi dan pemasaran,

SDM dan teknologi menjadikan PT Pusri sebagai pemain terdepan dalam industri

pupuk nasional.

Perahu Kajang Melintasi Sungai Musi dengan Latar Belakang Pabrik Pusri I dan

II (th. 1974)

Sekilas Bentuk Perusahaan

PT Pupuk Sriwidjaja (Persero), yang lebih dikenal sebagai PT Pusri,

merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang produksi dan

pemasaran pupuk. Secara legal, PT Pusri resmi didirikan berdasarkan Akte

Notaris Eliza Pondaag nomor 177 tanggal 24 Desember 1959 dan diumumkan

dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia nomor 46 tanggal 7 Juni

1960. PT Pusri, yang memiliki Kantor Pusat dan Pusat Produksi berkedudukan di

Palembang, Sumatera Selatan, merupakan produsen pupuk urea pertama di

Indonesia.

Makalah Komunikasi Bisnis 9

Page 10: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

PT Pusri telah mengalami dua kali perubahan bentuk badan usaha.

Perubahan pertama berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 1964 yang

mengubah statusnya dari Perseroan Terbatas (PT) menjadi Perusahaan Negara

(PN). Perubahan kedua terjadi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 20 tahun

1969 dan dengan Akte Notaris Soeleman Ardjasasmita pada bulan Januari 1970,

statusnya dikembalikan ke Perseroan Terbatas (PT).

Dari aspek permodalan, PT Pusri juga mengalami perubahan seiring

perkembangan industri pupuk di Indonesia. Berdasarkan Peraturan Pemerintah

No. 28 tanggal 7 Agustus 1997 ditetapkan bahwa seluruh saham Pemerintah pada

industri pupuk PT Pupuk Kujang, PT Pupuk Iskandar Muda, PT Pupuk

Kalimantan Timur Tbk., dan PT Petrokimia Gresik sebesar Rp. 1.829.290 juta

dialihkan kepemilikannya kepada PT Pupuk Sriwidjaja (Persero).

Struktur modal PT Pusri diperkuat lagi dengan adanya pengalihan saham

Pemerintah sebesar Rp. 6 milyar di PT Mega Eltra kepada PT Pusri serta

tambahan modal disetor sebesar Rp. 728.768 juta dari hasil rekapitalisasi laba

ditahan PT Pupuk Kaltim Tbk. Dengan demikian keseluruhan modal disetor

dan ditempatkan PT Pusri per 31 Desember 2002 adalah Rp. 3.634.768 juta.

Sekilas Profil dalam Waktu

Makalah Komunikasi Bisnis 10

Page 11: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

Badan Usaha Milik Negara ( BUMN ) dengan pemegang saham tunggal

adalah Pemerintah Republik Indonesia.

Pusri didirikan pada tanggal 24 Desember 1959 di Palembang, dengan

kegiatan usaha memproduksi pupuk urea.

Pada tahun 1963 beroperasi pabrik pupuk urea pertama yaitu : ” PUSRI I ”

dengan kapasitas terpasang sebesar 100.000 ton per tahun.

Tahun 1974 dibangun pabrik pupuk Urea kedua yaitu “ PUSRI II “ dengan

kapasitas terpasang sebesar 380.000 ton pertahun ( sejak tahun 1992

kapasitasnya ditingkatkan / optimasi menjadi 570.000 ton / tahun ).

Tahun 1976 dibangun pabrik pupuk Urea ketiga, yaitu “ PUSRI III ”

dengan kapasitas terpasang sebesar 570.000 ton pertahun.

Tahun 1977 dibangun pabrik pupuk Urea keempat, yaitu “ PUSRI IV ”

dengan kapasitas terpasang sebesar 570.000 ton pertahun.

Tahun 1990 dibangun pabrik pupuk Urea, yaitu “ PUSRI I B ” dengan

kapasitas terpasang sebesar 570.000 ton pertahun sebagai pengganti pabrik

Pusri I yang dihentikan operasinya karena usia teknis dan sudah tidak

efisien lagi.

Pabrik ini mulai berproduksi pada tahun 1994, merupakan pabrik pertama

yang dikerjakan sebagian besar oleh ahli-ahli bangsa Indonesia, yang

dibangun dengan konsep hemat energi dan menggunakan sistem kendali

komputer “Distributed Control System”

Tahun 1979, pemerintah menetapkan PT.Pusri sebagai perusahaan yang

bertanggung jawab dalam pengadaan dan penyaluran seluruh jenis pupuk

Makalah Komunikasi Bisnis 11

Page 12: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

bersubsidi, baik yang berskala dari produksi dalam negeri maupun import

untuk memenuhi kebutuhan program intensifikasi pertanian (Bimas dan

Inmas).

Tahun 1997 dibentuk Holding BUMN Pupuk di Indonesia dan PT. Pusri

ditunjuk oleh pemerintah sebagai induk perusahaan.

Tanggal 1 Desember 1998, pemerintah menghapus subsidi dan tata niaga

seluruh jenis pupuk, baik pupuk yang diproduksi dalam negeri maupun

pupuk import

Pada tahun 2001 tata niaga pupuk kembali diatur oleh Pemerintah melalui

Kepmen Perindag RI No.93/MPP/Kep/3/2001, tanggal 14 Maret 2001,

dimana unit niaga Pusri dan atau produsen melaksanakan penjualan pupuk

di lini III (kabupaten) sedangkan dari kabupaten sampai ke tangan petani

dilaksanakan oleh distributor (BUMN, Swasta, Koperasi)

Pada tahun 2003 keluar Kepmen Perindag No.70/MPP/2003 tanggal 11

Februari 2003 tentang tata niaga pupuk yang bersifat rayonisasi dan berarti

PT Pusri tidak lagi bertanggung jawab untuk pengadaan dan penyediaan

pupuk secara nasional tetapi dibagi dalam beberapa rayon.

Latar Belakang Pendirian PT. PUSRI

Makalah Komunikasi Bisnis 12

Page 13: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

Indonesia adalah negara agraris yang memiliki sumber alam yang kaya

dan tenaga kerja yang melimpah, sehingga sektor pertanian merupakan prioritas

utama yang mendapat perhatian dari Pemerintah

Di sisi lain laju pertumbuhan penduduk yang terus meningkat membawa

korelasi meningkatnya kebutuhan pangan yang harus diikuti dengan usaha

peningkatan produksi melalui upaya intensifikasi dan ekstensifikasi di sektor

pertanian serta pembangunan pabrik kimia.

Perencanaan pembangunan pabrik pupuk kimia dipercayakan kepada Biro

Perancang Negara (BPN), yang berada langsung di bawah Perdana Menteri Ir.

Juanda dengan Mr. Ali Budiarjo dan Prof. Otong Kosasih, masing-masing sebagai

Dirjen dan Wakil Dirjen BPN untuk membuat rancangan proyek pupuk urea yang

kemudian dimasukkan dalam Rancangan Pembanguna Lima Tahun Pertama

(1956-1960).

Dalam REPELITA Pertama 1956-1960, Badan Perancang Nasional

merencanakan 3 proyek istimewa yaitu :

1. Proyek Pupuk Urea I

2. Proyek Besi Baja

3. Proyek Rayon

Makalah Komunikasi Bisnis 13

Page 14: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

Dari ketiga proyek tersebut diputuskan akan dilaksanakan terlebih dahulu

proyek pupuk urea I.

Pada saat kehidupan perekonomian Indonesia mengalami masa sulit di

awal tahun enampuluhan, dengan tingkat inflasi yang tinggi terutama disebabkan

rendahnya suplai bahan pangan di dalam negeri dan terbatasnya sumber dana

untuk mengimpor barang-barang kebutuhan masyarakat, di samping pemerintah

kian membatasi impor beras untuk mencegah krisis neraca pembayaran, maka

Pusri mulai mencatat kehadirannya di tengah masyarakat.

 Nama Perusahaan

Konsep pendirian perusahaan yang akan menangani proyek pupuk urea I

telah disiapkan oleh Prof. Ir. Otong Kosasih dan Ir. Rachman Subandi di tahun

1985. Pada waktu akan merealisasikannya dalam bentuk Badan Hukum timbul

persoalan pemilihan nama yang tepat bagi perusahaan yang baru ini. Prof. Ir.

Otong Kosasih mengusulkan agar perusahaan diberi nama PT Pupuk Indonesia,

sedangkan usul dari Bank Industri Negara (BIN) adalah PT Sriwidjaja. Hasil

kesepakatan akhirnya diputuskan untuk menggabung kedua nama yang diusulkan

itu menjadi PT PUPUK SRIWIDJAJA.

Nama Sriwidjaja diabadikan pada perusahaan yang baru tumbuh ini, untuk

mengenang kembali kejayaan kerajaan Indonesia pertama yang telah termasyhur

Makalah Komunikasi Bisnis 14

Page 15: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

di segala penjuru dunia. Di samping itu penggunaan nama Sriwidjaja merupakan

penghormatan bangsa Indonesia kepada leluhurnya yang pernah membawa

Nusantara ini ke puncak kegemilangan pada sekitar abad ke tujuh yang silam.

Dengan demikian pendirian pabrik pupuk yang dikaitkan dengan

keluhuran "Sriwidjaja" memounyai relevansi bagi kebesaran cita-cita khususnya

dalam kesatuan dan ketahanan wawasan Nusantara.

 Modal Raksasa

Untuk membangun pabrik raksasa ini sudah barang tentu juga diperlukan

modal raksasa. Untuk keperluan tersebut, melalui Bank Bumi Daya, Pemerintah

Republik Indonesia telah memberikan pinjaman yang bersifat jangka panjang dan

sebagian lainnya diperoleh dari beberapa lembaga keuangan Internasional,

termasuk pinjaman dari beberapa negara sahabat.

 Bahan Baku yang melimpah

Sebagai negara penghasil minyak dan gas bumi, maka masalah penyediaan

bahan baku bagi keperluan pabrik ini sudah terpecahkan dengan sendirinya;

bahkan tersedia dalam jumlah yang cukup besar.

Makalah Komunikasi Bisnis 15

Page 16: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

Berjuta-juta cubic feet gas alam disalurkan setiap hari ke pabrik-pabrik ini

yang berasal dari berbagai lapangan minyak yang terdapat di Sumatera Selatan,

seperti Pendopo dan Prabumulih, Semuanya itu merupakan jaminan bagi

kesinambungan berproduksinya pabrik ini untuk jangka waktu yang lama.

Kedengarannya amat sederhana bahwa pupuk Urea terbuat dari gas alam,

air dan udara. Udara tersedia tidak terbatas sedang gas alam terdapat banyak di

Indonesia. Dengan sendirinya bagi Indonesia bukanlah menjadi masalah yang

berat untuk dapat memproduksi sendiri pupuk buatan bagi kepentingan

pertaniannya.

Berdasar feasibility study dari Gass, Bell & Associates Amerika pada

tahun 1957 direncanakan pembangunan pabrik pupuk Urea di Palembang dengan

kapasitas 100.000 ton setahun dengan bahan baku gas alam. Untuk keperluan

tersebut dilakukan kontrak pendahuluan dengan Stanvac untuk penyediaan gas

alam selama 20 tahun.

Pada bulan Desember 1959 diumumkan dalam Tambahan Berita Negara

RI No.46 tanggal 7 Juni 1960 berdirilah PT Pupuk Sriwidjaja sebagai pelaksana

Proyek Pupuk Urea I dengan Presiden Direkturnya Ir. Ibrahim Zahier. Karena

jasanya yang besar, almarhum Ir. Ibrahim Zahier dianugerahi Satya Lencana

Pembangunan oleh Presiden Republik Indonesia pada tahun 1964.

Makalah Komunikasi Bisnis 16

Page 17: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

Tahun 1963 pabrik pupuk ini mulai berproduksi. Proyek tersebut dikenal

sebagai pabrik pupuk pertama di Indonesia, Pusri I. Setelah itu, proyek-proyek

selanjutnya susul-menyusul dibangun untuk memperbesar daya produksi Pusri.

2.2. Aspek Keuangan PT PUSRI

Untuk menghasilkan kinerja keuangan yang optimal, Perusahaan

menerapkan pola pengelolaan dana sinergi yang kuat di antara seluruh anak

perusahaan, maupun antar unsur karyawan.

Hasil dari kebijakan sinergi ini adalah peningkatan efisiensi biaya melalui

program pinjam-meminjam suku cadang bernilai tinggi, pengembangan usaha

secara bersama serta penerapan least cost distribution.

Cost Reduction Program (CRP) juga menjadi salah satu contoh komitmen

bersama antara manajemen, karyawan dan serikat pekerja, dalam meningkatkan

kendali keuangan bagi profitabilitas Perusahaan yang lebih tinggi.

Makalah Komunikasi Bisnis 17

Page 18: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

Berikut Laporan Kinerja Keuangan PT Pupuk Sriwidjaja - Unit Usaha dan

juga Laporan Kinerja Keuangan PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) - PP NO.28/1997 :

Perkembangan Laba / Rugi - KONSOLIDASIPT  PUPUK  SRIWIDJAJA (Persero) (dalam jutaan rupiah)

URAIAN 2008 2007 2006 2005 2004

Penjualan 21.402.633 16.607.577 12.037.815 13.244.764 11.472.837

Pendapatan subsidi

14.634.110 5.611.208 3.433.076 2.443.747 1.587.302

Jumlah Penjualan 36.036.743 22.218.785 15.470.891 15.688.511 13.060.139

Beban Pokok Penjualan

26.348.754 15.682.053 11.120.473 11.498.045 9.524.555

Laba Kotor 9.687.989 6.536.732 4.350.418 4.190.466 3.535.584

Beban Usaha

Beban Penjualan 1.567.374 1.217.680 1.177.567 849.475 656.467

Beban Bunga 1.163.458 517.937 502.727 372.138 347.424

Biaya  Adm. & Umum

2.177.631 2.048.977 1.649.861 1.601.759 1.532.987

Jumlah Beban Usaha

4.908.463 3.784.594 3.330.155 2.823.372 2.536.878

Laba / (Rugi) Usaha

4.779.526 2.752.138 1.020.263 1.367.094 998.706

Pendapatan Lain-lain

2.134.832 1.337.411 1.301.145 653.613 775.606

Beban Lain-lain 3.793.803 1.675.663 999.315 706.622 620.706

Jumlah Pendapatan dan (Beban) lain-lain (1.658.971) (338.252) 301.830 (53.009) 154.900

Laba Sebelum Pajak

3.120.555 2.413.886 1.322.093 1.314.085 1.153.606

Beban Pajak Penghasilan

1.034.336 819.494 450.554 455.065 381.362

Beban Pajak Tangguhan

44.302 2.769 - - -

Jumlah Pajak Penghasilan

990.034 816.725 450.554 455.065 381.362

Laba sebelum Hak Minoritas

2.130.521 1.597.161 871.539 859.020 772.244

Makalah Komunikasi Bisnis 18

Page 19: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

Hak Minoritas atas Laba Bersih Anak Perusahaan

17.883 12.545 8.966 10.321 10.252

Laba Bersih 2.112.638 1.584.616 862.573 858.699 761.992

 

Perkembangan Nilai Penjualan dan Laba - KONSOLIDASIPT Pupuk Sriwidjaja (Persero)(dalam jutaan rupiah)

URAIAN 2008 2007 2006 2005 2004

Penjualan Bersih 36.036.743 22.218.785 15.470.891 15.688.511 13.060.139

Laba Kotor 9.687.989 6.536.732 4.350.418 4.190.466 3.535.584

Laba Bersih 2.112.638 1.584.616 862.573 848.699 761.991

 

Perkembangan Neraca - KONSOLIDASI PT PUPUK SRIWIDJAJA (Persero)(dalam jutaan rupiah)

URAIAN 2008 2007 2006 2005 2004

Aktiva

Aktiva Lancar 17.904.619 10.109.237 7.608.476 6.632.122 6.184.035

Investasi Jangka Panjang

329.120 307.184 276.610 210.535 175.164

Aktiva Tetap 18.347.375 13.863.938 13.588.543 10.899.015 10.469.592

Aktiva Sewa Guna Usaha

- 359.610 147.724 - -

Aktiva dalam Pelaksanaan

761.209 3.988.250 4.105.523 6.865.358 6.426.716

Akumulasi Penyusutan

(7.486.701) (6.694.688) (6.033.822) (5.411.045) (4.909.185)

Jumlah Aktiva Tetap

11.621.883 11.517.110 11.807.968 12.353.328 11.987.123

Aktiva lain-lain 1.179.856 855.487 868.220 677.171 484.678

Total Aktiva 31.035.479 22.789.017 20.561.274 19.873.156 18.831.000

Kewajiban dan Modal

Kewajiban Lancar 10.692.369 5.476.447 4.934.770 4.144.881 3.543.320

Kewajiban Tidak Lancar

8.237.551 6.858.235 6.755.111 7.419.989 7.664.104

Makalah Komunikasi Bisnis 19

Page 20: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

Hak Saham Minoritas

111.820 97.425 90.045 86.486 75.652

Modal 4.289.006 4.289.007 3,989.024 3.719.768 3.719.768

Cadangan Umum 5.548.067 4.324.955 3.522.704 3.309.659 2.794.324

Cadangan Bertujuan

470.324 470.323 470.323 406.950 335.114

Laba / (Rugi) yang belum dibagi

(41.451) (63.275) (63.275) (63.275) (63.275)

Akum. Rugi yg tdk dpt dikompensasi dgn cad.

(384.845) (248.716) - - -

Laba Tahun Berjalan

2.112.638 1.584.616 862.573 848.699 761.992

Jumlah Ekuitas 12.105.559 10.454.335 8.871.393 8.308.287 7.623.576

Total Kewajiban & Modal

31.035.479 22.789.018 20.561.274 19.873.156 18.831.000

 

Perkembangan Rasio Keuangan - KONSOLIDASI PT Pupuk Sriwidjaja (Persero) per 31 Desember

URAIAN 2008 2007 2006 2005 2004

Rasio Lancar 1,67 : 1 1,81 : 1 1,54 : 1 1,60 : 1 1,75 : 1

Rasio Hutang thd Modal Sendiri

61 : 39 54 : 46 58 : 42 58 : 42 60 : 40

Rasio Modal thd Aktiva (DER)

38 : 62 35 : 65 35 : 65 37 : 63 37 : 63

R O I (%) 6,81 6,20 4,20 4,27 4,05

R O E (%) 17,61 13,58 9,95 10,22 10,10

Net Profit Ratio (%) 5,86 6,37 5,58 5,41 5,83

Proses Pembuatan Pupuk Urea

Kedengaran amat sederhana bahwa pupuk Urea terbuat dari gas alam, air

dan udara. Udara tersedia tidak terbatas sedang gas alam terdapat banyak di

Indonesia. Dengan sendirinya bagi Indonesia bukanlah menjadi masalah yang

Makalah Komunikasi Bisnis 20

Page 21: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

berat untuk dapat memproduksi sendiri pupuk buatan bagi kepentingan

pertaniannya. Namun tidaklah sesederhana itu proses pembuatan pupuk Urea yang

dibuat di Pabrik Pusri yang dikenal sebagai jenis pupuk tunggal berkadar Nitrogen

46%.

Dimulai dari ladang-ladang gas yang banyak terdapat di sekitar

Prabumulih yang diusahakan oleh Pertamina, gas alam yang bertekanan rendah

dikirim melalui pipa-pipa berukuran 14 inchi ke pabrik pupuk PT Pupuk

Sriwidjaja, di Palembang. Gas alam ini dimasa-masa yang lalu tidak diusahakan

orang dan dibiarkan habis terbakar. Menjelajah hutan-hutan, rawa-rawa, sungai,

bukit-bukit dan daerah-daerah yang sulit dilalui, gas alam bertekanan rendah ini

dikirim melalui pipa-pipa sepanjang ratusan kilometer jauhnya menuju pemusatan

gas alam di pabrik pupuk di Palembang. Gas bertekanan rendah, melalui proses

khusus pada kompresor, gas diubah menjadi gas yang bertekanan tinggi.

Kemudian gas ini dibersihkan pada unit Sintesa Gas untuk menghilangkan debu,

lilin dan belerang.

Makalah Komunikasi Bisnis 21

Page 22: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

Pertemuan antara gas yg sudah diproses dengan air dan udara pada unit

sintesa ini menghasilkan tiga unsur kimia penting, yaitu unsur gas N2 (zat lemas),

unsur zat air (H2), dan unsur gas asam arang (CO2), Ketiga unsur kimia penting

ini kemudian dilanjutkan prosesnya. Zat lemas (N2) dan zat air (H2) bersama-

sama mengalir menuju Unit Sintesa Urea. Pada sintesa amoniak, zat lemas (N2)

dan zat air (H2) diproses menghasilkan amoniak (NH3). Gas asam arang (CO2),

yang dihasilkan pada unit Sintesa Gas, kemudian bereaksi dengan amoniak pada

unit Sintesa Urea. Hasil reaksi ini adalah butir-butir urea yang berbentuk jarum

dan sangat menyerap air.

Makalah Komunikasi Bisnis 22

Page 23: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

Oleh karena itu proses pembuatan dilanjutkan lagi pada Menara Pembutir,

dimana bentuk butir-butir tajam itu diubah dengan suatu tekanan yang tinggi

menjadi butir-butir Urea bulat yang berukuran 1 sampai 2 milimeter sehingga

mempermudah petani menabur dan menebarkannya pada sawah-sawah mereka.

Pada umumnya, butir-butir Urea itu dibungkus dengan karung plastik dengan

berat 50 Kilogram.

Proses Kimia Pembuatan Amoniak dan Urea

Pupuk Urea yang dikenal dengan nama rumus kimianya NH2CONH2

pertama kali dibuat secara sintetis oleh Frederich Wohler tahun 1928 dengan

mereaksikan garam cyanat dengan ammonium hydroxide.

Pupuk urea yang dibuat PT Pusri merupakan reaksi antara karbon dioksida

(CO2) dan ammonia (NH3). Kedua senyawa ini berasal dari bahan gas bumi, air

dan udara. Ketiga bahan baku tersebut meruapakan kekayaan alam yang terdapat

di Sumatera Selatan.

Pada proses pembuatan amoniak dengan tekanan rendah dalam reaktor

(±150 atmosfir) yaitu dengan reaksi reforming merubah CO menjadi CO2,

penyerapan CO2 dan metanasi. Reaksi reforming ini dilakukan dalam 2 tingkatan

yaitu :

Makalah Komunikasi Bisnis 23

Page 24: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

Tingkat Pertama :

Gas bumi dan uap air direaksikan dengan katalis melalui piap-pipa vertikal

dalam dapur reforming pertama dan secara umum reaksi yang terjadi sebagai

berikut:

Cn H2n + nH2O ---> NCO + (2n+1)H2 - panasCH4 + H2O ---> CO + 3H2 - panas

Tingkat Kedua :

Udara dialirkan dan bercampur dengan arus gas dari reformer pertama di

dalam reformer kedua, hal ini dimaksudkan untuk menyempurnakan reaksi

reforming dan untuk memperoleh campuran gas yang mengandung nitrogen (N)

2 CH4 + 3 O2 ---> 12 N22 CO + 4 H2O ---> 12 N2

lalu campuran gas sesudah reforming direaksikan dengan H2O di dalam converter

CO untuk mengubah CO menjadi CO2

CO + H2O ---> CO2 + H2

CO2 yang terjadi dalam campuran gas diserap dengan K2 CO3

K2 CO3 + CO2 + H2O ---> KHCO3

larutan KHCO3 dipanaskan guna mendapatkan CO2 sebagai bahan baku

pembuatan urea.

Setelah CO2 dipisahkan, maka sisa-sisa CO, CO2 dalam campuran gas harus

dihilangkan yaitu dengan cara mengubah zat-zat itu menjadi CH4 kembali

CO + 3H2 ---> CH4 + H2O

Makalah Komunikasi Bisnis 24

Page 25: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

CO2 + 4H2 ---> CH4 + 2H2O

Lalu kita mensitesa nitrogen dengan hidrogen dalam suatu campuran ganda pada

tekanan 150 atmosfir dan kemudian dialirkan ke dalam converter amoniak.

N2 + 3H2 ---> 2NH3

Setelah didapatkan CO2 (gas) dan NH3 (cair), kedua senyawa ini direaksikan

dalam reaktor urea dengan tekanan 200-250 atmosfer.

2NH3 + CO2 ---> NH2COONH4 + Q

amoniak karbon dioksidaammonium karbamat

NH2COONH4 ---> NH2 CONH2 + H2O- Q

Reaksi ini berlangsung tanpa katalisator dalam waktu ±25 menit. Proses

selanjutnya adalah memisahkan urea dari produk lain dengan memanaskan hasil

reaksi (urea, biuret, ammonium karbamat, air dan amoniak kelebihan) dengan

penurunan tekanan, dan temperatur 120-165 derajat Celsius, sehingga ammonium

karbamat akan terurai menjadi NH3 dan CO2, dan kita akan mendapatkan urea

berkonsentrasi 70-75%.

Untuk mendapatkan konsentrasi urea yang lebih tinggi maka dilakukan pemekatan

dengan cara:

1. Penguapan larutan urea di bawah vacuum (ruang hampa udara, tekanan 0,1

atmosfir mutlak), sehingga larutan menjadi jenuh dan mengkristal.

2. Memisahkan kristal dari cairan induknya dengan centrifuge

3. Penyaringan kristal dengan udara panas

Makalah Komunikasi Bisnis 25

Page 26: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

Untuk mendapatkan urea dalam bentuk butiran kecil, keras, padat maka kristal

urea dipanaskan kembali sampai meleleh dan urea cair lalu disemprotkan melalui

nozzle-nozzle kecil dari bagian atas menara pembutir (prilling tower).

Sementara tetesan urea yang jatuh melalui nozzle tersebut, dihembuskan udara

dingin ke atas sehingga tetesan urea akan membeku dan menjadi butir urea yang

keras dan padat.

Produksi Urea dan Amoniak dalam ton PT PUPUK SRIWIDJAJA Unit Usaha (2004 - 2008)

Produk 2008 2007 2006 2005 2004

Amoniak 1.301.990 1.381.150 1.349.970 1.332.050 1.440.150

Urea 1.950.130 2.020.760 2.051.250 2.045.860 2.187.550

 

Ikhtisar Produksi Pupuk dan Non Pupuk (Ton)PT Pusri (Persero) Periode 2004-2008

Produk 2008 2007 2006 2005 2004

Pupuk 8.598.846 7.944.649 7.444.927 7.656.582 7.216.208

Non Pupuk

Amonia 4.169.987 4.070.194 3.984.246 4.012.421 4.120.640

Asam Sulfat 567.733 492.544 517.165 492.308 519.803

Asam Phospat 190.188 194.456 186.304 204.534 198.509

Cement Retarder 480.769 404.002 441.591 441.384 361.012

Aluminium Flouride 7.012 7.681 6.267 7.194 6.412

Lain-Lain 152.461 125.260 125.081 132.668 131.185

TOTAL Non Pupuk 5.568.150 5.294.136 5.260.654 5.290.509 5.337.561

Makalah Komunikasi Bisnis 26

Page 27: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

Pemerintah menugaskan produsen pupuk untuk menjamin pengadaan dan

penyaluran pupuk sampai ke tangan petani dalam rangka pembangunan sektor

pertanian.

Surat Keputusan (SK) Menperindag No 70/MPP/Kep/2/2003 tanggal 11

Februari 2003 telah mengatur kembali pola Pengadaan dan Penyaluran Pupuk

Bersubsidi untuk Sektor Pertanian, yaitu dengan pola rayonisasi distribusi pupuk

bagi produsen pupuk.

Dalam hal ini, Menperindag menetapkan PT Pupuk Sriwidjaja (Unit

Usaha) bertanggung jawab atas distribusi pupuk ke Propinsi Sumatera Barat,

Jambi, Riau, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten,

DKI Jakarta, Jawa Tengah, DIY, dan Kalimantan Barat.

Pelaksanaan Pasal 3 Peraturan Presiden RI No.77 Tahun 2005 tentang

Penetapan Pupuk Bersubsidi sebagai Barang Dalam Pengawasan, serta untuk

menjamin terciptanya kelancaran pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi

kepada petani, maka Pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan

Republik Indonesia Nomor.03/M-DAG/PER/2/2006 tanggal 16 Februari 2006

mengenai Pengadaan dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian

yang menegaskan tanggung jawab Produsen, Distributor, Pengecer dan

pengawasan terhadap pelaksanaan di lapangan dan revisi wilayah kerja rayonisasi

produsen yaitu wilayah Propinsi Sumatera Utara menjadi tanggung jawab PT.

Pusri dan sebagian Jawa Tengah menjadi tanggung jawab PT. Pupuk Kaltim

Makalah Komunikasi Bisnis 27

Page 28: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

Perubahan selanjutnya adalah penyesuaian wilayah-wilayah pemasaran

pupuk bersubsidi sesuai perkembangan yang ada di Indonesia, yaitu :

Permendag No. 27/M-DAG/PER/7/2006

Permendag No. 34/M-DAG/PER/10/2006

Permendag No. 11/M-DAG/PER/3/2007

Permendag No. 33/M-DAG/PER/8/2007

Permendag No. 21/M-DAG/PER/6/2008

Permendag No. 07/M-DAG/PER/2/2009 berlaku sejak 9 Februari 2009

Daftar Wilayah Penyaluran Pupuk Urea Bersubsidi(Permendag No. 07/M-DAG/PER/2/2009)

PIM PUSRI PKC PKT PKG

NADSumut,Sumbar,Riau,Kepri,Jambi,Sumsel,Bengkulu,Lampung,Bangka Belitung,

Banten & DKI, DIY,

Kalbar,

Jateng I :Cilacap, Banyumas, Purbalinga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Wonosobo, Temanggung, Magelang,Kota Magelang, Boyolali, Klaten,

Jabar II :(20 Kab/Kota),

Jateng II :Brebes, Tegal dan Kota Tegal (3 Kab/Kota),

Jatim II :Sisa kabupaten dari PKG (31 Kab /Kota)

NTB, NTT,Bali,

Kaltim, Kalsel,Kalteng,

Sulut,Sulteng,Sulsel,Sultra,Gorontalo,Sulbar,

Maluku,Maluku Utara,

Papua,

Jatim I :Gresik,Lamongan,Bojonegoro, Magetan, Ponorogo,Pacitan(6 Kab/Kota)

Makalah Komunikasi Bisnis 28

Page 29: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Blora, Rembang, Kudus, Pati, Jepara, Demak, Surakarta, Kendal, Salatiga, Semarang, Kota Semarang, Batang, Pekalongan, Pemalang, Kota Pekalongan(32 Kab/Kota)

Jabar I :Tasikmalaya, CiamisKuningan, MajalengkaKota Tasikmalaya,Kota Banjar(6 Kab/Kota)

Papua Barat

PROSES  PEMBUATAN  AMONIAK

Bahan baku pembuatan amoniak adalah gas bumi yang diperoleh dari

Pertamina dengan komposisi utama Methane (CH4) sekitar 70 % dan Carbon

Dioksida (CO2) sekitar 10 %.

Steam atau uap air diperoleh dari air sungai Musi setelah mengalami suatu

Proses Pengolahan tertentu di Pabrik Utility.

Sedangkan udara diperoleh dari lingkungan, dimana sebelum udara ini

digunakan sebagai udara proses, ditekan terlebih dahulu oleh kompressor udara.

Makalah Komunikasi Bisnis 29

Page 30: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

Secara garis besar Proses dibagi menjadi 4 Unit, dengan urutan sebagai berikut :

1. Feed Treating Unit

2. Reforming Unit

3. Purification & Methanasi

Compression Synloop & Refrigeration Unit

1. Feed Treating Unit

Gas alam yang masih mengandung kotoran (impurities), terutama senyawa

belerang sebelum masuk ke Reforming Unit harus dibersihkan dahulu di unit

ini, agar tidak menimbulkan keracunan pada Katalisator di Reforming Unit.

Untuk menghilangkan senyawa belerang yang terkandung dalam gas alam,

maka gas alam tersebut dilewatkan dalam suatu bejana yang disebut

Desulfurizer. Gas alam yang bebas sulfur ini selanjutnya dikirim ke Reforming

Unit.

Makalah Komunikasi Bisnis 30

Page 31: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

Reaktor desulfurisasi ini termasuk jenis Packed Bed Reactor.

Biasanya reactor desulfurizer terdiri dari 2 bed catalyst , yaitu bed

pertama untuk chloride guard dan bed kedua untuk zinc oxide .Untuk

kemudahan operasi, biasanya terdapat 2 unit desulfurizer yang beropreasi secara

lead-leg atau secara seri.

Keuntungan operasi secara lead-leg adalah jika terjadi breakthrough

senyawa sulfur dari unit desulfurizer “lead”, maka masih dapat di absorbsi di unit

desulfurizer “leg”, sehingga senyawa sulfur tetap tidak meracuni katalis steam

reformer. Jika sudah terjadi breakthrough senyawa sulfur pada unit desulfurizer

“lead”, maka unit desulfurizer “leg” dapat di by pass untuk melakukan

penggantian absorbent zinc oxide tanpa menghentikan operasi HPU karena unit

desulfurizer “leg” dapat tetap di operasikan. Setelah selesai penggantian absorbent

zinc oxide tersebut maka unit desulfurizer “lead” tersebut kemudian dioperasikan

sebagai unit desulfurizer “leg”. Saat proses desulfurizer, zinc oxide diubah

menjadi zinc sulfide.

ZnO + H2S → ZnS + H2O

Absorbent zinc oxide dapat digunakan pada temperature ambient hingga

454 oC, namun operasi paling efektif adalah pada temperature 340 oC. Absorbent

zinc oxide dapat digunakan pada tekanan atmosfer hingga >50 kg/cm2.

Dengan persamaan yang biasa digunakan adalah :

Makalah Komunikasi Bisnis 31

Page 32: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

F AO=dXdW

=−r ' A…………………..bentuk diferensial persamaan PBR

W =∫x¿

xout

dX−r 'A

……………………..bentuk integral persamaan PBR

2. Reforming Unit

Di Reforming Unit gas alam yang sudah bersih dicampur dengan uap air,

dipanaskan, kemudian direaksikan di Primary Reformer, hasil reaksi yang berupa

gas-gas Hydrogen dan Carbon Dioksida dikirim ke Secondary Reformer dan

direaksikan dengan udara sehingga dihasilkan gas-gas sebagai berikut :

Hidrogen

Nitrogen

Karbon Dioksida

Gas-gas hasil reaksi ini dikirim ke Unit Purifikasi dan Methanasi untuk

dipisahkan gas karbon dioksidanya.

Secondary Reformer adalah reaktor yang terintegrasi pada reforming unit

yang fungsinya memproduksi gas sintesa dari reaksi steam dan Metana yang

bersifat endotermis. Suplai panas untuk reaksi ini berasal dari pembakaran udara

dengan oksigen dari udara. Sebagai penghasil bahan baku pembuatan Ammonia

yaitu gas sintesa, kinerja Secondary Reformer sangat mempengaruhi jumlah

produk Ammonia yang dihasilkan di Ammonia Plant. Salah satu cara menentukan

kinerja Secondary Reformer adalah dengan menghitung konversi Metana aktual

Makalah Komunikasi Bisnis 32

Page 33: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

dan membandingkannya dengan desain. Reaksi reformasi yang digunakan

umumnya adalah steam reforming (reformasi kukus). Rasio H2O:CH4 yang

biasanya digunakan adalah 2 – 6[1, 4]. Konversi untuk menghasilkan H2 yang

relatif tinggi dapat dicapai dengan meningkatkan rasio H2O:CH4 pada temperature

tinggi. Namun penggunaan rasio yang tinggi akan meningkatkan kebutuhan H2O.

Menurut hukum termodinamika untuk reaksi steam reforming, semakin tinggi

temperatur dan semakin rendah tekanan akan mengakibatkan peningkatan

konversi CH4. Pada nyatanya, penggunaan tekanan tinggi tetap dilakukan dengan

pertimbangan bahwa gas alam tersedia pada tekanan tinggi.Selain itu, penggunaan

tekanan tinggi dapat meningkatkan jumlah umpan gas. Tekanan umpan yang

biasanya digunakan adalah 5 - 30 atm.Temperatur umpan yang digunakan sangat

bervariasi, diantaranya adalah 454 − 650 ˚C. Sedangkan temperature reaksi yang

digunakan adalah 727 – 927 oC. Simulasi yang dilakukan bertujuan melihat

pengaruh variabel-variabel di atas terhadap konversi CH4, profil temperatur

reaktor, dan komposisi campuran gas dengan menggunakan model one

dimensional pseudo homogeneous yang relatif sederhana dan diturunkan dari

neraca massa dan energi rektor unggun tetap bertekanan konstan. Reaksi steam

reforming ini melibatkan reaksi:

C H 4+H 2O⟶CO+3 H 2

CO+ H 2O⟶C O2+ H 2

C H 4+2 H 2O⟶C O 2+4 H 2

C H 4+CO2⟶2CO+2 H 2

C H 4+3 CO2⟶4CO+2H 2 O

C H 4⟶C+2H 2

2 CO⟶C+CO2

Makalah Komunikasi Bisnis 33

Page 34: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

CO+ H 2⟶C+ H 2O

CO2+2H 2⟶C+2 H 2O

C H 4+2CO⟶3C+2H 2O

C H 4+CO2⟶2C+2H 2O

Dari reaksi yang ada dapat kita pastikan bahwa dalam reformer terjadi

reaksi yang sangat kompleks. Untuk itu komposisi keluaran proses reformer akan

bervariasi tergantung dari komposisi umpan, temperatur, tekanan operasi, dan

katalis yang digunakan. Katalis yang digunakan untuk reaksi steam reforming

umumnya memiliki pusat aktif yang menggunakan logam nikel. Dan reactor

untuk reformer ini termasuk dalam jenis fixed bed reactor dengan reaksi

endothermis. Dengan gambaran proses sebagai berikut :

Gambar 2. Reactor reforming unit dengan flame area.

3. Purification & Methanasi

Karbon dioksida yang ada dalam gas hasil reaksi Reforming Unit

dipisahkan dahulu di Unit Purification, Karbon dioksida yang telah dipisahkan

dikirim sebagai bahan baku Pabrik Urea.

Makalah Komunikasi Bisnis 34

Page 35: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

Sisa Karbon dioksida yang terbawa dalam gas proses, akan menimbulkan

racun pada katalisator Ammonia Converter, oleh karena itu sebelum gas proses ini

dikirim ke Unit Synloop & Refrigeration terlebih dahulu masuk ke Methanator.

Pada unit ini dibagi dalam dua bagian proses yaitu :

1.) CO2 Absorber dan CO2 Stripper

Pada unit ini menggunakan reaktor yang berjenis Packed Bed

Reactor. Terdiri dari satu pipa/lebih berisi tumpukan katalis stasioner dan

dioperasikan vertical serta dioperasikan secara adiabatis. Gas yang keluar

dari Low temperature shift converter dimasukkan melalui CO2 absorber

dengan menggunakan sparger dibagian menara . Kondisi absorbsi adalah

47oC hingga 80oC dan tekanan sekitar 32,2 kg/cm2 . Sistem pengambilan

CO2 menggunakan aMDea ( activated methyldiethanolamine ) dengan

konsentrasi 40 % berat. Gas yang keluar dari bagian atas absorber masuk

ke CO2 absorber overhead KO drum untuk memisahkan cairan yang

terbawa . Kelebihan gas sintesis dikirim ke fuel gas preheater. Pada

absorbsi CO2, mula-mula gas CO2 bereaksi dengan H2O .

Reaksi absorbsi CO2 dengan menggunakan aMDEA adalah sebagai berikut

: a + MDEA + H2O(l) + CO2(g) MDEAH+ + HCO3

Rich solution dari absorber bagian bawah dialirkan melalui

hydraulic turbine kemudian akan memompa larutan tersebut dari bawah

Makalah Komunikasi Bisnis 35

Page 36: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

LP flash section melalui lean/semi lean solution exchanger ke bagian atas

stripper section . Larutan yang meninggalkan stripper section kemudian

akan dipanaskan hingga 124oC di CO2 stripper reboiler dan dengan uap

bertekanan rendah di CO2 stripper steam reboiler . CO2 dan steam dari LP

flash section didinginkan menjadi 38oC di contact cooler section. CO2

yang diperoleh memiliki kemurnian minimal 99 % volum dan kemudian

dikirim ke pabrik urea . Reaksi yang terjadi adalah kebalikan dari absorbsi

CO2 yaitu :

MDEAH+ + HCO3

- a+ MDEA + H2O(l) + CO2 (g)

2.) Pembentukkan methane (Methanator)

Pada unit ini menggunakan reaktor yang berjenis Throughwall-

Cooled Fixed Bed Reactor . Pada reaktor jenis ini konversinya secara

isothermal dan dalam prosesnya ada pendinginan. Gas keluaran metanator

dibatasi kadar CO dan CO2 maksimum 5 ppmv . Reaksi yang terjadi

adalah kebalikan dari shift converter dan reforming , reaksi dapat

dituliskan sebagai berikut:

CO(g) + 3H2(g) CH4(g) + H2O(g)

CO2(g) + 4H2(g) CH4(g) + 2H2O(g)

Gas proses dari CO2 absorber overhead knock out drum dengan

suhu 47oC akan dipanaskan di methanator feed/effluent exchanger hingga

temperatur 310oC dan di methanator preheater hingga 316oC. Untuk aliran

Makalah Komunikasi Bisnis 36

Page 37: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

bypass dipasang methanator effluent cooler sebagai kontrol temperatur .

Gas kemudian melewati methanator yang berisi katalis nikel sebanyak

19,8 m3 , reaksi akan berlangsung eksotermis dengan kondisi temperatur

operasi reaktor 316-345 oC . Keluaran metanator akan didinginkan hingga

82 oC dan dengan air pendingin hingga 38oC . Air yang terkondensasi

dipisahkan di syn gas compressor suction drum kemudian sejumlah kecil

gas sintesis akan direcycle ke feed gas compressor sebagai penyedia

hidrogen untuk desulfurisasi .

4. Compression Synloop & Refrigeration Unit

Gas proses yang keluar dari Methanator dengan perbandingan Gas

Hidrogen dan Nitrogen = 3 : 1, ditekan atau dimampatkan untuk mencapai

tekanan yang diinginkan oleh Ammonia Converter agar terjadi reaksi

pembentukan, uap ini kemudian masuk ke Unit Refrigerasi sehingga

didapatkan amoniak dalam fasa cair yang selanjutnya digunakan sebagai

bahan baku pembuatan urea.

Hasil/Produk pada proses  diatas adalah gas amonia cair serta karbon

dioksida yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan urea. Tahap-tahap

proses Synthesa Loop dan Amoniak Refrigerant adalah:

Synthesis Loop

Synthesis Loop disebut juga Haber – Bosch process. Gas synthesa yang akan

masuk ke daerah ini harus memenuhi persyaratan perbandingan H2/N2 yaitu

2,5 – 3 : 1. Gas synthesa pertama-tama akan dinaikkan tekanannya menjadi

Makalah Komunikasi Bisnis 37

Page 38: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

sekitar 177.5 kg/cm2 atau dari 60 hingga 180 bar tergantung dari design yang

digunakan, tekanan gas synthesa dinaikkan oleh syn gas kompresor dan

dipisahkan kandungan airnya melalui sejumlah K.O. drum dan diumpankan

ke ammonia converter dengan katalis promoted iron. Persamaan reaksi:

3H2 + N2 → 2NH3

Kandungan amoniak yang keluar dari amoniak converter adalah sebesar 12.05

- 17.2 % mol

Amoniak RefrigerantY

Amoniak cair yang dipisahkan dari gas synthesa masih mengandung sejumlah

gas terlarut. Gas inert ini akan dipisahkan di seksi Amoniak Refrigerant yang

berfungsi untuk mem-flash amoniak cair berulang-ulang dengan cara

menurunkan tekanan di setiap tingkat flash drum untuk melepaskan gas

terlarut, sebagai bagian yang integral dari refrigeration, chiller mengambil

panas dari gas synthesa untuk mendapatkan pemisahan produksi amoniak dari

Loop Synthesa dengan memanfaatkan tekanan dan temperature yang berbeda

di setiap tingkatan refrigeration.

Makalah Komunikasi Bisnis 38

Page 39: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

Berikut ini disajikan Blok Diagram sederhana proses pembuatan ammonia :

Gambar 3. Diagram alir proses pembuatan amoniak di PT PUSRI.

Makalah Komunikasi Bisnis 39

Page 40: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

Makalah Komunikasi Bisnis 40

Page 41: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

BAB III

KESIMPULAN

1. Industri Amoniak milik PT Pupuk Sriwidjaja menggunakan reactor jenis

PBR (Packed Bed Reactor) dengan jenis katalis padat yang digunakan

pada Desulfurisasi unit adalah zinc oxide dan chloride guard dan pada

reformer menggunakan katalis yang memiliki inti yang mengandung nikel.

Sedangkan pada tahap ke-3 dibagi menjadi dua bagian yaitu absorber CO2

dengan absorbent MDEA dan proses methanasi menggunakan

Throughwall-Cooled Fixed Bed Reactor dengan katalis nikel. Kemudian

pada tahap terakhir adalah system refrigerasi yang menghasilkan amoniak

cair. Amoniak cair inilah yang kemudian digunakan sebagai bahan

pembuat pupuk urea.

2. Berdasarkan analisa kami, wetland dapat di analogikan atau dimodelkan

sebagai PFR (Plug Flow Reactor) dan dapat pula dianalogikan sebagai

CSTR (Continuous Stirred Tank Reactor), tergantung kondisi lahannya.

Jika wetland terjadi aliran (flow) secara aksial, dan terjadi secara kontinue

(terus menerus) serta dalam keadaan steady state maka wetland

dianalogikan sebagai PFR. Dan jika kondisi lahannya dalam seperti danau,

maka dianalogikan sebagai CSTR. Model CSTR lebih cocok dengan

Makalah Komunikasi Bisnis 41

Page 42: PUSRI Tugas Kelompok Negosiasi Bisnis

kondisi rawa dengan kedalaman cukup besar. Karena rawa-rawa di

Indonesia cukup dalam sehingga model CSTR lebih tepat digunakan.

Makalah Komunikasi Bisnis 42