puslithut nagrak_nursery
-
Upload
dedy-lesmana -
Category
Documents
-
view
308 -
download
1
Transcript of puslithut nagrak_nursery
N A G R A K
Oleh :
A. ZAENAL ABIDINDANU
BUDI BUDIMAN
DEPARTEMEN KEHUTANANBADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANANBALAI PENELITIAN TEKNOLOGI PERBENIHAN BOGOR
Jl. Pakuan Ciheuleut PO BOX 105 Bogor, Tel/Fax. (0251) 322768
STASIUN PENELITIAN
Publikasi Khusus
Vol. 6 No. 5 Desember 2007
AG
N R
N
AA
KI TI
GOL
I
L
O
P
EE
N
N
K
R
BA
E
E
B
L
P
TA
E
I
N
N
N
I
P
H
A
U
I
EI
A
TN
I
S
EL
N
A
T B
S O
G
RO
i
KATA PENGANTAR
Stasiun Penelitian Nagrak merupakan salah satu aset Balai Penelitian Teknologi Perbenihan (BPTP) Bogor yang dibangun untuk mendukung kegiatan pengembangan dan penelitian teknologi perbenihan tanaman hutan terutama penyediaan benih dan bibit yang bermutu baik generatif maupun vegetatif. Stasiun Penelitian Nagrak pada tahun 2007 pengembangannya diarahkan menjadi Stasiun penelitian dengan core research sistim produksi benih untuk mendukung program penyediaan benih dan bibit baik generatif maupun vegetatif yang bermutu. Buklet Stasiun Penelitian Nagrak berisi informasi singkat mengenai tujuan yang diharapkan, kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilakukan, beberapa hasil yang telah dicapai, jenis tanaman yang ada dan keadaan umum lokasi serta fasilitas/sarana prasarana penunjang. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga booklet ini disusun dan diterbitkan. Semoga buklet ini bermanfaat.
Bogor, Desember 2007
Kepala Balai Ir. Triwilaida, MSc Nip. 710007640
ii
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR................................................................... I DAFTAR ISI................................................................................ Ii DAFTAR TABEL......................................................................... Iii DAFTAR GAMBAR..................................................................... Iii DAFTAR LAMPIRAN.................................................................. Iv
A. PENDAHULUAN............................................................. 1
B. KONDISI WILAYAH........................................................ 1 1. Lokasi ....................................................................... 2 2. Kondisi klimatologi ................................................... 2 3. Kondisi topografi ...................................................... 2 4. Kondisi ekologis ....................................................... 4
C. KEGIATAN PENELITIAN...... ........................................ 4 1. Teknik percobaan kebun pangkas............................ 4 2. Tekni persemaian .................................................... 6 3. Teknik pembungaan dan pembuahan...................... 9 4. Teknik pembiakan vegetatif...................................... 10
D. SARANA PENUNJANG................................................. 12
LAMPIRAN................................................................................ 13
iii
DAFTAR TABEL Halaman 1. Kesuburan Tanah Stasiun Penelitian Nagrak ….............. 3 2. Jenis Tanaman yang steknya telah berhasil
diakarkan di Stasiun Penelitian Nagrak............................
11
DAFTAR GAMBAR
Halaman 1. Kebun pangkas Pulai...................................................... 1 2. Jalan pemeriksaan.......................................................... 2 3. Kunjungan dari BDK Kadipaten....................................... 3 4. Kegiatan pengamatan biomas stek sukun....................... 3 5. Kebun pangkas ulin......................................................... 5 6. Kebun pangkas benuang………...................................... 5 7. Kebun Pangkas Mahoni.................................................. 6 8. Persemaian kemenyan……............................................. 6 9. Grafik pertumbuhan mindi............................................... 7 10. Grafik pertumbuhan tinggi bibit suren.............................. 7 11. Grafik pertumbuhan bibit mimba..................................... 8 12. Grafik pertumbuhan bibit kesambi................................... 8 13. Bunga jelutung….………................................................. 9 14. Bunga jelutung................................................................ 9 15. Bunga mimba..………….................................................. 9 16. Cangkok Jelutung............................................................ 10 17. Pemeliharaan Okulasi Gmelina....................................... 10 18. Sungkup plastik………………………………………….….. 12 19. Rumah Pengakaran BTP-ADH1………………………….. 12 20. Persemaian Kemenyan………........................................ 12
iv
DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1. Daftar Jenis Tanaman di Stasiun Penelitian Nagrak
sampai dengan Tahun 2007........................................ 13
2. Denah Stasiun Penelitian Nagrak ............................... 14
1
A. PENDAHULUAN
Salah satu program utama Balai Penelitian Teknologi Perbenihan (BPTP) Bogor adalah pembangunan dan pengembangan kebun percobaan sebagai sarana uji coba/demplot, introduksi jenis, kebun benih dan kebun pangkas. BPTP Bogor mempunyai 3 (tiga) unit kebun percobaan yaitu Parungpanjang, Rumpin dan Nagrak.
Stasiun Penelitian Nagrak dibangun pada tahun 1997 dengan luas 1 hektar, ditunjukan untuk melakukan kegiatan uji pembiakan vegetatif (kebun pangkas), baik berupa teknik persilangan terkendali, teknik produksi stek dan pengelolaan limbah pertanian/kehutanan sebagai media perbenihan. Ketiga macam teknologi ini diarahkan untuk menunjang terwujutnya sumber benih berproduktifitas tinggi dalam bentuk hutan klon (clonal forestry).
Stasiun Penelitian Nagrak dalam pengembangannya diarahkan menjadi Stasiun penelitian dengan Core research sistim produksi benih untuk mendukung program penyediaan benih dan bibit baik generatif maupun vegetatif yang bermutu.
Gbr. 1. Kebun Pangkas Pulai
Sampai dengan tahun 2007 kegiatan penelitian yang dilakukan di stasiun penelitian Nagrak dibagi ke dalam 3 kelompok besar yaitu teknologi pembungaan dan pembuahan, teknologi produksi stek dan teknologi pembibitan.
2
B. KONDISI WILAYAH
1. Lokasi
Secara administratif Stasiun Penelitian Nagrak terletak di Kampung Cibedug, Desa Nagrak Kabupaten Bogor Propinsi Jawa Barat. Dari Kota Bogor ke Stasiun Penelitian Nagrak kurang lebih 10 kilometer dengan jarak tempuh sekitar 30 menit.
Gbr. 2. Jalan Pemeriksaan
2. Kondisi klimatologi
Menurut Schmidt dan Ferguson, Stasiun Penelitian Nagrak termasuk tipe
iklim A, curah hujan 2000 -2500 mm/tahun.
3. Kondisi topografi
Keadaan lapangan relatif datar dengan kelerengan berkisar 0-15 % berada pada 1060 511 271 Bujur Timur dan 060 361 741 Lintang Selatan dengan ketinggian 280 meter di atas permukaan laut. Jenis Tanah latosol coklat kemareahan. Keadaan tanah cukup subur dengan kisaran pH 4,40 – 5,35, C-organic 1,32 %, kejenuhan basah 78,88 %. Hasil analisa kesuburan tanah yang diambil dari 4 titik di Stasiun Penelitian Nagrak disajikan pada Tabel 1.
3
Tabel 1. Kesuburan Tanah Stasiun Penelitian Nagrak
No Unsur Kesuburan Tanah Rata-rata
1 pH (H2O) 5,38
2 pH (KCL) 4,40
3 C- Organik 1,32 %
4 N – Total 0,12
5 P – Bray/Olsen 8,18 ppm
6 Ca 10,13 me/100 gr
7 Mg 1,06 me/100 gr
8 K 0,13 me/100 gr
9 Na 0,20 me/100 gr
10 KTK 13,20 me/100 gr
11 Kejenuhan basa 78,88 %
12 Al Sangat kecil
13 H 0,26 me/100 gr
14 Fe 4,79 ppm
Gbr. 3. Kunjungan dari BDK Kadipaten Gbr. 4. Kegiatan pengamatan biomas
stek sukun
4
4. Kondisi ekologis
Tanaman pengganggu yang sering ditemukan adalah pertumbuhan gulma berupa rumput pahit (Paspalum conjugatum.BERG), alang-alang (Imperata cilindrica), babadotan (Ageratum conyzoides. LINN) dan tanaman liana seperti kacang-kacangan (Clitoria laurifolia) dan riyud (Mimosa pudica. LINN).
C. KEGIATAN PENELITIAN
Stasiun Penelitian Nagrak sampai dengan tahun 2007 tercatat memiliki 28 jenis tanaman kebun pangkas dan cangkok yang berasal dari Pulau Jawa dan Luar Jawa. Jumlah tanaman yang ada dalam plot sebanyak 4.507 tanaman (Lampiran 1).
Kegiatan rutin yang dilakukan di Stasiun penelitian Nagrak adalah pemeliharaan tanaman, pemangkasan, pengamatan pertumbuhan tunas kebun pangkas, pengamatan pembungaan dan pembuatan, sedangkan kegiatan penelitian yang dilakukan adalah : Teknik percobaan kebun pangkas, teknik persemaian, teknik pembungaan dan pembuahan, serta teknik pembiakan vegetative.
1. Teknik percobaan kebun pangkas
Untuk menggandakan bahan tanaman yang telah memiliki mutu sifat menurun yang tinggi diperlukan teknologi penanganan secara vegetatif dari bahan tanaman tersebut. Teknologi produksi stek merupakan salah satu cara penggandaan secara vegetatif yang murah dan mudah dibandingkan dengan cara lain seperti kultur jaringan.
Kebun pangkas merupakan sumber bahan vegetatif stek. Untuk menghasilkan produksi stek diperlukan dua hal yaitu : (1) tanaman induk sumber stek (atau disebut sebagai kebun pangkas), dan (2) rumah penangkaran stek yang berguna sebagai ruang untuk menumbuhkan perakaran bahan stek dari tanaman yang berasal dari kebun pangkas.
5
Pada tahun 2007 kegiatan penelitian yang dilakukan antara alin : teknik pemangkasan, pemupukan, naungan, bending dan pelengkungan tanaman yang bertujuan untuk meningkatkan produksi stek. Jenis-jenis tanaman yang telah dilakukan percobaan antara lain : pinus (Pinus merkusii), pulai (Alstonia scholaris), jelutung (Dyera sp), sentang (Azadirachta excelsa), mamba (Azadirachta indica), jabon (Antocephalus cadamba), benuang (Octomeles sumatrana), hopea (Hopea odorata), ulin (Eusideroxylon zwageri), ramin (Gonistylus bancanus), merbau (Intsia bijuga), rasamala (Altingia excelsa), mahoni (Swietenia macrophylla), ampupu (Eucalyptus urophylla) dan dao (Dracontomelon dao) Rumah penangkaran stek yang telah dibangun dan diuji efektifitasnya dalam menghasilkan stek berakar adalah rumah pengakaran stek model BTP ADH-1.
Hasil-hasil penelitian yang diperoleh antara lain :
a. Tinggi pangkasan - Kebun pangkas mahoni : berdasarkan jumlah dan tinggi tunas
pangkasan terbaik adalah tinggi 40 cm (8,3 buah dan 68,7 cm) dari permukaan tanah.
- Kebun pangkas benuang : tinggi pangkasan terbaik berdasarkan jumlah tunas adalah 90 cm
- Kebun pangkas sentang : tinggi pangkasan terbaik berdasarkan jumlah tunas adalah 30cm.
Gbr. 5. Tunas Kebun Pangkas Ulin Gbr. 6. Kebun Pangkas Benuang
6
b. Naungan Kebun pangkas merbau dengan naungan 1 lapis (40%) memperoleh diameter tunas 0,43 mm. (umur 4 bulan).
c. Pemupukan
Pemupukan kebun pangkas Antocephalus cadamba, Azadirachta indica, A. Excelsa dengan NPK 20 gr dan 40 gr dapat meningkatkan pertumbuhan awal (6 bulan).
d. Pelengkungan Pelengkungan pada kebun pangkas sentang meningkatkan jumlah tunas orthotrop sebesar 30,4 % dan 77 % dengan penghilangan daun.
2. Teknik persemaian
Kegiatan penelitian di persemaian ditujukan untuk memperoleh informasi media bibit terbaik dan teknik pembuatannya, teknik pemupukan, naungan dan penyapihan. Jenis tanaman yang telah dilakukan penelitian teknik persemaian antara lain : mindi (Melia azedarach L.), suren (Toona sureni MERR.), Mimba (Azadirachta indica), Kesambi (Schleicera oleosa) dan cempaka (Michelia campaca).
Gbr. 7. Kebun Pangkas Mahoni Gbr. 8. Kebun Pangkas Kemenyan
7
Pembuatan bibit mindi dengan perlakuan media Tanah + Arang sekam padi (1:1) pada naungan 75% memperoleh hasil tinggi bibit terbaik.
4,25
8,98
14,57
17,34
23,38
-
5,00
10,00
15,00
20,00
25,00
Tin
gg
i B
ibit
(cm
)
1 2 3 4 5
Umur Bibit (Bulan)
Gbr. 9. Grafik Pertumbuhan Mindi Pembuatan bibit suren dengan perlakuan media tanah + arang sekam padi + sabut kelapa (1:1:1) pada naungan 40 % memperoleh hasil tinggi bibit terbaik.
4,07
7,36
10,51
15,76
25,14
0
5
10
15
20
25
30
Tin
gg
i B
ibit
(cm
)
1 2 3 4 5
Umur Bibit (Bulan)
Gbr. 10. Grafik Pertumbuhan Tinggi Bibit Suren
8
Pembuatan bibit Mimba dengan perlakuan media tanah + kompos (1:2) tanpa dinaungi memberikan hasil yang terbaik.
7,87 8,258,94
10,44
13,36
18,47
1,63 2,09 2,28 2,41 2,69 3,014,56 5,04 4,90 4,80
6,645,94
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
12,00
14,00
16,00
18,00
20,00
0 1 2 3 4 5
Umur Bibit (Bulan)
Tinggi Bibit (Cm) Diameter Bibit (mm) Jumlah Daun
Gbr. 11. Grafik Pertumbuhan Bibit Mimba
Pembuatan bibit Kesambi dengan perlakuan media tanah + kompos (1:2) pada naungan 40% memberikan hasil yang terbaik.
7,58
12,86
19,40
24,46
27,2629,09
2,05 2,57 3,13 3,59 4,07 4,352,32 2,76
5,23 6,317,58
5,86
0,00
5,00
10,00
15,00
20,00
25,00
30,00
35,00
0 1 2 3 4 5
Umur Bibit (Bulan)
Tinggi Bibit (cm) Diameter Bibit (mm) Jumlah Daun
Gbr. 12. Grafik Pertumbuhan Bibit Kesambi
Teknik penyimpanan benih dalam bentuk semai untuk jenis Podocarpus nerifolius, Agathis lorantifolia, Aquilaria malacensis dan Shorea selanica menunjukkan bahwa zat pengatur tumbuh paclobutrazol 200 ppm pada rumah tumbuh BTP–ADH1 dengan media pasir dapat menghabat pertumbuhan tinggi semai.
9
3. Teknik pembungaan dan pembuahan
Penelitian pembungaan dan pembuahan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui fenologi, teknik percepatan dan peningkatan pembungaan dan pembuahan dengan teknik silvikultur dan kimiawi. Jenis tanaman yang diteliti adalah mimba, kesambi (Schleicera oleosa), gmelina (Gmelina arborea), jelutung dan Sungkai (Vitec pubescens). Tanaman cangkok yang dipersiapkan untuk pengamatan pembungaan dan pembuahan di Stasiun Penelitian Nagrak adalah mimba, kesambi, gmelina dan Vitec pubescens.
Gbr. 13. Bunga Jelutung
Gbr. 15. Bunga Mimba
Gbr. 14. Buah Jelutung
10
4. Teknik pembiakan vegetatif Kegiatan teknik perbanyakan vegetatif ditujukan untuk mencari teknik dan metoda perbanyakan stek, cangkok dan okulasi dengan perlakuan bahan stek, media dan hormon tumbuh. Kegiatan banyak dilakukan di rumah pengakaran tipe BTP- ADH1 yang memiliki suhu berkisar 25 – 30 o C, kelembaban nisbi 85 – 90 % dan intensitas cahaya 3000 – 10.000 lux. Jenis- jenis tanaman yang telah dicoba antara lain : ulin, hopea, sentang, gmelina, pulai, ampupu, benuang, mimba, mahoni, merbau, jabon, kemenyan, rasamala, cempaka, sukun, ramin dan dao. Jenis-jenis tanaman yang telah berhasil diakarkan adalah sentang, pulai, ampupu, benuang, mimba, mahoni, gmelina, kemenyan, rasamala, cempaka, sukun. Okulasi gmelina yang dilakukan dengan penyimpanan scion selama 14 hari yang dikemas dengan pelepah batang pisang menghasilkan prosentase tumbuh sebesar 81,11 %. Rincian disajikan pada Tabel 2. Hasil pencangkokan jelutung dengan perlakuan NPK + Root one F dan media serbuk sabut kelapa menghasilkan persen hidup 63,33 % dan 50 % berakar.
Gbr 16. Cangkok Jelutung Gbr. 17. Pemeliharaan Okulasi Gmelina
11
Tabel 2. Jenis Tanaman yang steknya telah berhasil diakarkan di Stasiun
Penelitian Nagrak
No Jenis Bahan Media Hormon Persen berakar Keterangan
1. Sukun Akar Tanah+pasir+kompos (1:1:1)
- 71,33% Persemaian/ Sungkup
2. Rasamala Pucuk Pasir + sabut kelapa +Arang sekam (1:1:1)
IBA + Rootone F 47,67% ADH-1
3. Kemenyan Pucuk Pasir IBA 250 ppm 96,97% ADH-1
4. Jati putih Batang Pasir+tanah (1:1) Zat tumbuh + Fungisida
71% ADH-1
5. Pulai Batang Tanah+serbuk sabut kelapa (1:1)
Zat tumbuh + Fungisida
95% ADH-1
6. Pucuk Tanah+serbuk sabut kelapa (1:1)
Zat tumbuh + Fungisida
50% ADH-1
7. Ampupu Batang Tanah+serbuk sabut kelapa (1:1)
IBA 400 ppm 32% ADH-1
8. Benuang Pucuk Pasir Zat tumbuh + Fungisida
66%-82%
ADH-1
9. Mimba Pucuk Tanah+arang sekam (1:1) Zat tumbuh + Fungisida
34% ADH-1
10 Sentang pucuk Pasir IBA 200 ppm 20 % ADH-1
11. Mahoni Pucuk Pasir Zat tumbuh + Fungisida
50% ADH-1
Kontrol 63%
12
D. SARANA PENUNJANG
Sarana penunjang yang ada di Stasiun Penelitian Nagrak meliputi: rumah pengakaran stek model BTP ADH1, persemaian (shading net area), gudang, ruang pencampuran media, bak pembuatan kompos, kantor dan rumah dinas serta jalan inspeksi yang diaspal.
.
Gbr. 18. Sungkup Plastik Gbr. 19. Rumah Pengakaran BTP-ADH1
Gambar 20. Persemaian Kemenyan
13
Lampiran 1. Daftar Jenis Tanaman di Stasiun Penelitian Nagrak sampai dengan Tahun 2007
No Tahun Tanam
Jenis Tanaman
Data Teknis Tanaman
Asal Jumlah Plot
(Buah) Jumlah Pohon (Buah)
1 1997 Aslstonia scholaris Palembang 14 335
2 1997, 1998
Eusidiroxylon zwageri Jambi, Kalbar 19 144
3 2000, 2004
Altingia excelsa Cianjur, Sukabumi
5 202
4 1997 Dyera sp Sumatera selatan
15 89
5 1997 Gonistylus bancanus Kalimantan 8 97
6 1999, 2005
Intsia bijuga Carita 16 690
7 2000 Sterculia foetida 15 130
8 1998 Octomelas sumatrana Maluku 9 191
9 1999 Hopea odorata Haurbentes 9 144
10 2000 Agathis lorantifolia Sukabumi 1 15
11 1998 Swietenia macrophylla P. Jawa 15 292
12 2000 Azadirachta excelsa P.Jawa 18 517
13 2004 Styrax benzoin 5 180
14 1999 Azadirachta indica Bondowoso 11 33
15 2000 Khaya anthoteca 1 17
16 2000 Pterospermum javanicum
1 35
17 2003 Michelia campaka 9 66
18 1998 Eucalyptus urophylla 1 19
19 1999 Schlecera oleosa Bojonegoro 3 56
20 2004 Hymnea courbariil 5 120
21 2004 Canarium sp Bogor 4 52
22 2003 Tectona grandis 3 44
23 1999 Toona sureni Cianjur 5 22
24 2004 Dracontomelon dao Sulsel 20 200
25 2005 Podocarpus nerifolia Cianjur 1 185
26 2004 Shorea selanica Haurbentes 1 204
27 2004 Aquilaria malacensis Mataram 1 216
28 2003 Magnolia sp Sulsel 1 29