Puslitbangtan - Kementerian...

12
Tanggung Jawab Peneliti Semakin Berat Diresmikan Auditorium Prof Dr Ibrahim Manwan Agus Guswara, Dekat dengan Petani Kinerja Utama Penelitian Tanaman Pangan Menelisik Teknologi Kacang dan Umbi Doktor Baru Publikasi Baru Pengantar Redaksi Puslitbangtan Berita Berita Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan 2 4 6 8 9 12 11 No. 62 September 2016 Selain menghasilkan inovasi teknologi, peneliti kini juga dituntut terjun ke lapangan menyukses-kan Program Upaya Khusus Kementerian Pertanian dan menghasilkan karya tulis ilmiah berkualitas. Hal ini teruangkap dalam Rapat Kerja 2016 Puslitbangtan di Maros. Sejalan dengan Rapat Kerja itu, Kepala Badan Litbang Pertanian juga meresmikan penggunaan Auditorium Prof Dr Ibrahim Manwan di Balitsereal. Artikel lainnya yang mengisi Berita Puslit- bangtan kali ini adalah menelisik teknologi aneka kacang dan umbi yang potensial dikembangkan pada lahan suboptimal melalui seminar nasional di Balitkabi di Malang, pengalaman Pak Agus Guswara dari lapang ke lapang, kinerja Puslit-bangtan 2015, dan Doktor baru di Balitkabi. ISSN 0852-6230

Transcript of Puslitbangtan - Kementerian...

Page 1: Puslitbangtan - Kementerian Pertanianpangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-62...Pertemuan Balisereal yang diberi nama “Auditorium Prof Dr Ibrahim Manwan” juga menjadi

Tanggung Jawab Peneliti Semakin Berat

Diresmikan Auditorium Prof Dr Ibrahim Manwan

Agus Guswara, Dekat dengan Petani

Kinerja Utama Penelitian Tanaman Pangan

Menelisik Teknologi Kacang dan Umbi

Doktor Baru

Publikasi Baru

Pengantar Redaksi

PuslitbangtanBeritaBerita

Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan

2

4

6

8

9

1211

No. 62 September 2016

Selain menghasilkan inovasi teknologi, peneliti kini juga dituntut terjun ke lapangan menyukses-kan Program Upaya Khusus Kementerian Pertanian dan menghasilkan karya tulis ilmiah berkualitas. Hal ini teruangkap dalam Rapat Kerja 2016 Puslitbangtan di Maros. Sejalan dengan Rapat Kerja itu, Kepala Badan Litbang Pertanian juga meresmikan penggunaan Auditorium Prof Dr Ibrahim Manwan di Balitsereal.

Artikel lainnya yang mengisi Berita Puslit-bangtan kali ini adalah menelisik teknologi aneka kacang dan umbi yang potensial dikembangkan pada lahan suboptimal melalui seminar nasional di Balitkabi di Malang, pengalaman Pak Agus Guswara dari lapang ke lapang, kinerja Puslit-bangtan 2015, dan Doktor baru di Balitkabi.

ISSN 0852-6230

Page 2: Puslitbangtan - Kementerian Pertanianpangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-62...Pertemuan Balisereal yang diberi nama “Auditorium Prof Dr Ibrahim Manwan” juga menjadi

2 Berita Puslitbangtan 62 • September 2016

Penanggungjawab: Kepala Puslitbang Tanaman Pangan, Dr Ali JamilDewan Redaksi: Eko Sri Mulyani, R. Heru Praptana, Hermanto, Haryo Radianto, Nuning Argosubekti,dan M. SyamTata Letak: Edi HikmatAlamat: Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Jalan Merdeka 147, Bogor, 16111Telp. (0251) 8334089, 8311432, Faks. (0251) 8312755; E-mail: puslitbangtan@litbang.pertanian.go.idwww.pangan.litbang.pertanian.go.id

ISSN 0852-6230

Ketersediaan pangan dalamjumlah yang cukup secaraberkelanjutan merupakan

keniscayaan karena menyangkut hajathidup orang banyak dan berdampakterhadap stabilitas ekonomi, sosial danbahkan politik. Sejalan dengan ke-majuan zaman, pembangunan per-tanian ke depan tidak lagi fokus padaupaya pemenuhan kebutuhan pangantetapi juga pakan (feed) dan energi(fuel).

Sebagai lembaga penelitian publik,Badan Litbang Pertanian dituntut untuksenantiasa menghasilkan teknologiyang mampu meningkatkan produksi,keragaman produk, dan pendapatanpetani. Pertambahan populasi pen-duduk dari waktu ke waktu, perubahanlingkungan strategis, dan makinterbatasnya sumber daya yang dimilikimemerlukan refocusing programpenelitian dan pengembangan.Terminal dari semua program BadanLitbang Pertanian adalah teknologi yangbermanfaat bagi rakyat.

Seajalan dengan perubahanlingkungan strategis, peneliti kinidiwajibkan turun langsung ke lapanganuntuk mengetahui kondisi riil yangterjadi di masyarakat pertanian,sehingga dapat merencanakan pene-litian dengan lebih baik sesuai dengankondisi dan kebutuhan petani. “Jadipenelitian bukan hanya untuk mengejarkredit poin, tetapi harus menghasilkan

Tanggung Jawab Peneliti Semakin BeratPeneliti kini wajib turun ke lapangan untuk mengetahui kondisi riil yang terjadi di masyarakat pertanian,sehingga dapat merencanakan penelitian dengan lebih baik dan teknologi yang akan dihasilkan sesuaikebutuhan petani. Mereka juga ditugaskan sebagai pendamping teknologi peningkatan produksi padi,jagung, dan kedelai melalui Upaya Khusus (UPSUS) Kementerian Pertanian. Tak kalah pentingnya,mereka juga dituntut untuk menghasilkan karya tulis ilmiah yang berkualitas.

teknologi yang berkontribusi nyatadalam pembangunan pertanian”, ujarKepala Badan Litbang Pertanian, DrMuhammad Syakir, dalam Rapat KerjaPuslitbang Tanaman Pangan di BalaiPenelitian Tanaman Serealia (Balitsereal)di Maros, Sulawesi Selatan, pada 4-6Agustus 2016.

Rapat kerja ini membahas aspekyang berkaitan dengan konsolidasi pe-nelitian dan pengembangan tanamanpangan mendukung upaya pencapaianswasembada pangan, terutama padi,jagung, dan kedelai. Kepala PuslitbangTanaman Pangan, Dr Ali Jamil, dalamrapat kerja ini mengajak para penelitidan pejabat struktural untuk lebihproduktif dan proaktif mendukungprogram Kementerian Pertanian,terutama dalam merealisasikanswasembada pangan.

Berbeda dengan rapat kerja padatahun tahun sebelumnya, Rapat Kerja2016 selain dihadiri oleh peneliti danpejabat struktural di lingkup PuslitbangTanaman Pangan juga mengundangpara peneliti dan mantan pejabat seniorpurnatugas. Narasumber berasal dariDirektorat Jenderal Tanaman Pangan,Biro Organisasi dan KepegawaianKementerian Pertanian, dan GabunganPengusaha Makanan Ternak.

Peresmian penggunaan GedungPertemuan Balisereal yang diberi nama“Auditorium Prof Dr Ibrahim Manwan”juga menjadi bagian penting dari RapatKerja 2016. Selain itu juga dilakukanpenandatanganan nota kesepahamankerja sama pengembangan jagunghibrida antara Puslitbang TanamanPangan dengan Universitas Trunojoyo,Madura.

Page 3: Puslitbangtan - Kementerian Pertanianpangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-62...Pertemuan Balisereal yang diberi nama “Auditorium Prof Dr Ibrahim Manwan” juga menjadi

3Berita Puslitbangtan 62 • September 2016

Catatan Penting

Kehadiran para peneliti dan mantanpejabat senior purnatugas mewarnairapat kerja dengan ide dan masukanyang berharga bagi penajamanpenelitian ke depan. Beberapa catatanpenting dari rapat kerja 2016 adalahsebagai berikut:

Penelitian dan pengembangantanaman pangan lebih fokus untukmenghasilkan teknologi berbasisoutput dengan mekanisme pendanaanblock grant yang dirancang untuk topikpenelitian yang holistik-tematik,integratif, dan spasial dengan ber-pedoman kepada kaidah money followspriority program. Penelitian yang tidakmenghasilkan output yang nyata perludievaluasi untuk menghindari researchbottle neck. Penelitian berbasis outputdiharapkan lebih efisien dan efektifdalam menghasilkan teknologi yangsesuai dengan kebutuhan pengguna.

Prioritas utama penelitian adalahproduksi benih sumber padi, jagung,dan kedelai serta penelitian strategisyang sejalan dengan RPJM Kementerian

Pertanian. Produksi benih sumbertersebut harus dilaksanakan untukmendukung pencapaian swasembadapangan. Penelitian juga harus me-nunjang upaya peningkatan produksimelalui peningkatan produktivitas danperluasan areal, terutama pada lahansuboptimal.

Sebagian hasil penelitian belumditerapkan petani, sehingga masihterjadi senjang teknologi antara tingkatpenelitian dan tingkat petani, sebagai-mana tercermin dari senjang produk-tivitas. Hal ini disebabkan oleh ter-batasnya akses petani terhadapteknologi seperti varietas unggul baru,belum tersedianya benih bermutu, danbelum diadopsinya teknologi budi dayasecara utuh.

Kementerian Pertanian melaluiDitjen Tanaman Pangan menekankanpentingnya pengembangan varietasunggul baru yang lebih produktif danadaptif pada kondisi perubahan iklim,teknologi pupuk dan pemupukan yanglebih efisien dan efektif, metodeperamalan dan pengendalian OPT yanglebih akurat, teknologi pemanfaatan

lahan marginal, alat-mesin panen danpascapanen yang lebih aplikatif sesuaikondisi di lapangan, teknologi peng-olahan hasil untuk meningkatkan mutudan daya saing produk, teknologipengemasan dan penyimpanan hasilpanen, dan pendataan luas baku lahan,tanam, dan panen.

Faktor pendukung peningkatanproduksi mencakup teknologi budidaya, perbaikan jaringan irigasi tersier,optimasi lahan, perluasan areal tanam,mekanisasi pertanian (pra danpascapanen), pengendalian OPT dandampak perubahan iklim; penangananpanen dan pascapanen; penyuluhandan pendampingan teknologi olehpetugas pertanian bersama TNI ADtermasuk dari perguruan tinggi; sertadukungan regulasi dan operasionalisasiUpaya Khusus (UPSUS).

Arah kebijakan penelitian danpengembangan diprioritaskan untuk 5tahun ke depan dalam upaya optimali-sasi pemanfaatan lahan suboptimal danmendorong diversifikasi pangan; pe-ngembangan dan penerapan advancetechnology untuk meningkatkanefisiensi dan efektivitas pemanfaatansumber daya pertanian; mendorongterciptanya suasana keilmuan danilmiah yang kondusif untuk meningkat-kan kualitas sumber daya peneliti dalampenelitian dan pengembangan sertadiseminasi hasil penelitian; dan me-ningkatkan kerja sama dan sinergisitasyang saling menguatkan antar-UK/UPTlingkup Badan Litbang Pertanian danantara Badan Litbang Pertanian denganberbagai lembaga terkait di dalam danluar negeri.

Implementasi Program UPSUS harusberdampak nyata terhadap peningkatanproduksi melalui peningkatan indekspertanaman dan produktivitas. Dalamhal ini diperlukan dukungan penuh dariseluruh jajaran Kementerian Pertanian,TNI AD, mahasiswa, petani, danmasyarakat pertanian.

Kepala Badan Litbang Pertanian, Dr Muhammad Syakir: “Penelitian bukan hanya untuk mengejarkredit poin, tetapi harus menghasilkan teknologi yang berkontribusi nyata dalam pembangunanpertanian”.

Page 4: Puslitbangtan - Kementerian Pertanianpangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-62...Pertemuan Balisereal yang diberi nama “Auditorium Prof Dr Ibrahim Manwan” juga menjadi

4 Berita Puslitbangtan 62 • September 2016

Pencapaian target program dankebijakan Badan Litbang Pertanianditempuh melalui lima strategi utama,yaitu penyediaan varietas unggul baru,teknologi dan inovasi pertanian, modelpengembangan inovasi, rekomendasikebijakan pembangunan pertanian,dan terdistribusinya produk inovasipertanian.

Pada tahun 2017 program BadanLitbang Pertanian fokus pada kegiatanholistik-tematik, integratif, dan spasialdengan pendekatan money followspriority program; penelitian berbasisoutput (block grant); kegiatan prioritas(Nasional, Kementan, dan Balitbang-tan); menunjang peningkatan produksi,produktivitas, dan perluasan areal padalahan suboptimal; dan penyediaansumber pangan yang beragam; pe-ngembangan dan penerapan advancedtechnology untuk meningkatkanefisiensi dan efektivitas pemanfaatansumber daya pertanian; evaluasi ter-hadap kegiatan yang telah berlangsung2-3 tahun dan yang belum memberikanoutput yang jelas; peningkatan pe-nyediaan benih (tingkat Balit: BS, FS, SSdan tingkat BPTP: FS, SS, ES); analisissosial ekonomi teknologi siap terap(didukung oleh Kelti Sosial Ekonomi di

Puslit/BB); super impose pendampinganUPSUS yang meliputi kaji terap inovasiteknologi dan analisis rekayasa sosial;serta perluasan demarea teknologiJarwo Super.

Hilirisasi dan massalisasi inovasiteknologi difokuskan kepada yangterkait langsung dengan peningkatanproduktivitas. UK/UPT lingkup Puslit-bang Tanaman Pangan telah meng-inventarisasi berbagai teknologi yangmendukung peningkatan produksi.

BB Padi telah mengidentifikasivarietas unggul baru dan komponenteknologi yang siap dihilirkan sesuaikebutuhan spesifik lokasi, yang diawalidengan pengkajian bersama BPTPsetempat. Dalam kurun waktu limatahun terakhir telah dihasilkan lebih dari60 varietas unggul baru padi yang terdiriatas varietas inbrida padi sawah irigasi(Inpari), inbrida padi gogo (Inpago),inbrida padi rawa (Inpara), dan hibridapadi (Hipa).

Balitsereal pada tahun 2015 telahmengembangkan dua VUB jagunghibrida (JH27 dan JH234) dan satu VUBjagung komposit (URI 4), jagung hibridaumur genjah dengan produktivitas >12t/ha, dan jagung fungsional QPM.

Jagung hibrida rakitan Badan LitbangPertanian telah menyebar di beberapadaerah, di antaranya Bima, Bima 14,Bima 15, Bima 19, Bima 20, dan Bima 21.

Balitkabi telah menghasilkanvarietas unggul dan teknologi produksikedelai yang mampu meningkatkanproduktivitas. Selain itu telah dihasilkanvarietas unggul baru aneka kacang danumbi mendukung diversifikasi pangan.Hilirisasi teknologi diharapkan ber-kontribusi nyata dalam kecukupanpangan.

Lolit Tungro dengan mandat meng-hasilkan teknologi pengendalianpenyakit tungro telah mengembangkanvarietas unggul padi tahan tungro,teknologi pengendalian terpadubiointensif penyakit tungro, dan benihsumber varietas unggul padi tahantungro ke beberapa daerah di SulawesiSelatan, Sulawesi Barat, SulawesiTengah, Kalimantan Selatan, NTT, NTB,dan Papua.

Peneliti di Puslitbang TanamanPangan, BB Padi, Balitsereal, Balitkabi,dan Lolit Tungro berperan aktif dalammendukung Program UPSUS sebagaipendamping teknologi. (Tim Perumus/HMT)

Prioritas utama penelitian dewasa ini adalah produksi benih sumber padi, jagung, dan kedelai mendukung swasembada pangan.

Page 5: Puslitbangtan - Kementerian Pertanianpangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-62...Pertemuan Balisereal yang diberi nama “Auditorium Prof Dr Ibrahim Manwan” juga menjadi

5Berita Puslitbangtan 62 • September 2016

Pak Ibrahim Manwan (alm)termasuk tokoh utama yangmenginisiasi berdirinya LPPM

yang kemudian mengantarnya menjadiKepala Pusat Penyiapan Program se-belum menjadi Sekretaris Badan LitbangPertanian. Dikenal sebagai pribadi yangberpendirian teguh dengan prinsip yangdiyakininya, sebagian orang dekatnyajuga mengenal beliau sebagai pimpinanyang peduli akan kesejahteraan anakbuahnya. Ketika Dr BH Siwi, KepalaPuslitbang Tanaman Pangan, berpulangkarena sakit yang dideritanya, pimpinanBadan Litbang Pertanian waktu itu

memerlukan beberapa waktu untukmenemukan pengganti yang tepat.Akhirnya pilihan jatuh kepada DrIbrahim Manwan meskipun saat itubeliau memegang jabatan bergengsisebagai Sekretaris Badan LitbangPertanian. Hal ini berkaitan dengan stra-tegisnya tanaman pangan dalam pem-bangunan pertanian.

Pada era beliau, berbagai kegiatanpenelitian dan kerja sama denganberbagai pihak, baik di dalam maupunluar negeri, berlangsung dinamis.Tampaknya hal ini juga mendorongterpilihnya beliau sebagai salah seorang

anggota Board of Trustee IRRI untukmasa jabatan dua periode. Programpembinaan tenaga peneliti pun terusbeliau lanjutkan.

Seiring dengan berjalannya waktu,Pak Ibrahim pensiun dari pejabatstruktural eselon II di PuslitbangTanaman Pangan pada usia ke-60 padatahun 1998 lalu berkiprah sebagaipeneliti sebelum kembali ke kampunghalaman di Makassar. Di sini Pak Ibrahimmendedikasikan diri sebagai pengajardi Universitas Hasanuddin yang meng-antarnya meraih gelar Profesor.

Peresmian auditorium ini me-lengkapi beberapa auditorium lingkupBadan Litbang Pertanian sebelumnya,seperti Auditorium Ismunadji di BBBiogen, Aula Zainuddin Harahap di KPMuara, Bogor, Auditorium SadikinSomaatmadja di BB Padi Sukamandi,dan Auditorium Utama Sadikin Su-mintawikarta di Kompleks PertanianCimanggu, Bogor.

Auditorium Prof Dr Ibrahim Manwanterlihat anggun yang dapat me-nampung lebih dari 200 peserta rapat/pertemuan, dilengkapi dengan aulakecil dan ruang untuk tamu khusus/VIP.Peresmian auditorium ini diharapkanmampu mendorong peneliti, terutamagenerasi muda, untuk lebih berprestasimenghasilkan teknologi yang dibutuh-kan petani. (HMT/MS)

Diresmikan, Auditorium Prof Dr Ibrahim Manwandi Balitsereal MarosGedung megah bercat putih yang baru selesai dibangun di depan kompleks Balai PenelitianTanaman Serealia (Balitsereal), telah diresmikan pemakaiannya sebagai Auditorium Prof DrIbrahim Manwan oleh Kepala Badan Litbang Pertanian, Dr Muhammad Syakir, pada 4 Agustus2016. Beberapa kalangan yang mengenal almarhum Ibrahim Manwan berpendapat bahwapemberian nama itu sangat tepat mengingat jasa beliau dalam membangun dan mengembangkanLembaga Penelitian Pertanian Maros (LPPM) yang kini berevolusi menjadi Balitsereal.

Auditorium Prof Dr Ibrahim Manwan menampung lebih dari 200 peserta rapat atau pertemuan,dilengkapi dengan aula kecil dan ruang untuk tamu khusus.

Page 6: Puslitbangtan - Kementerian Pertanianpangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-62...Pertemuan Balisereal yang diberi nama “Auditorium Prof Dr Ibrahim Manwan” juga menjadi

6 Berita Puslitbangtan 62 • September 2016

Agus Guswara, Berkomitmen Tinggidi Lapangan dan Dekat dengan Petani

Kemampuannya berkomunikasi ke atas, samping, dan bawah serta rasa percaya diriyang tinggi telah mengantarnya menjadi salah seorang birokrat di BB Padi. Denganmotto “mampu bekerja sendiri maupun bekerja sama dalam tim”, Agus Guswara telahmendulang beragam pengalaman lapang di berbagai ekosistem, baik di lahan kering,sawah, maupun lahan rawa pasang surut.

Pagi itu, Agus Guswara Sudaryatyang biasanya dipanggil Agus,menerima kami di depan

bangunan baru dua lantai BB Padi yangtampak megah. Mengenakan kemejabatik cokelat lengan panjang dengan

kombinasi celana berwarna gelap, priakelahiran Ciamis berusia 52 tahun inidengan ceria menunjukkan beberaparuangan di lantai bawah dan atasbangunan baru tersebut. Tampak sekalidia menikmati penghargaan peme-

rintah yang lumayan tinggi kepada BalaiBesar ini yang sejak berdirinya telahmemberikan kontribusi nyata terhadappembangunan pertanian, khususnyadalam aspek perpadian.

Ketika ditanyakan tentang kegiatanlapangnya akhir-akhir ini, dengantersenyum Agus berujar:” Alhamdu-lillah, saya masih dipercaya menanganikegiatan lapang, terakhir yang diMerauke”. Lalu pria lulusan FakultasPertanian UNINUS (Universitas IslamNusantara) Bandung ini dengan lancarbercerta tetang pengalamannya dalammenangani kegiatan lapang di berbagaidaerah, baik di lahan kering, sawah,maupun rawa gambut. Banyak darikegiatan itu yang mendapat kunjunganpejabat tinggi seperti Menteri danbahkan Presiden. Pada umumnyakesan yang mereka peroleh cukupmenggembirakan.

“Apa saja pengalaman lapang yangpaling berkesan bagi Anda?” Dia men-coba mengingat-ngingat, lalu ber-kata:”Pada umumnya semua berkesan.Bercengkerama dengan petani tentangpermasalahan dan harapan mereka,kadang-kadang juga dengan penyuluhlapang dan aparat dinas pertanian telahmemberikan banyak pengalaman danpembelajaran yang berharga.” Setelahsejenak berdiam diri, lalu pria yangmenyelesaikan S2 dengan gelar MMdua tahun lalu di STIE-ISM ini

Bercengkrama dan berdiskusi dengan penyuluh, aparat desa, dan petani memberikan banyakpengalaman dan pembelajaran bagi Agus Guswara dalam menangani kegiatan lapang diberbagai daerah.

Page 7: Puslitbangtan - Kementerian Pertanianpangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-62...Pertemuan Balisereal yang diberi nama “Auditorium Prof Dr Ibrahim Manwan” juga menjadi

7Berita Puslitbangtan 62 • September 2016

berujar:”Pengalaman di lahan gambutDadahup Kuala Kapuas, Kalteng,rasanya masih membekas dalam benaksaya. Sebelum melakukan kegiatanlapang, biasanya saya menyempatkandiri berdiskusi dengan petani danpetugas lapang lainnya tentang kondisilahan dan pengalaman mereka.Kedatangan saya malam itu disambutoleh kelompok tani dengan pernyataanyang membuat saya gelagapan. Salahseorang menyarankan sebaiknya sayapulang saja daripada membuang-buang waktu menangani lahan gambutmereka yang selalu gagal panen.Jangankan panen, pertumbuhantanaman padi saja selalu terhambat.”Setelah menyerup minuman teh didepannya, Agus melanjutkan,”Esoknyasaya bersama kelompok tani meninjaukondisi lahan mereka. Dari situ sayadapat menyimpulkan bahwa masalahyang dihadapi petani dalam produksipadi memang beragam. Selain masalahbanjir dan kekeringan, lahan petaniumumnya memiliki kesuburan yangrendah, salinitas, kemasaman tanah, danlapisan pirit yang dangkal. Penerapanteknik produksi biasa seperti lahan diJawa tentu tak akan memberikan hasilpanen yang memadai”. Setelah menariknafas sejenak, Agus melanjutkan:”Semua aspek yang saya sebutkan tadisebenarnya sudah tersedia tekno-loginya di Badan Litbang Pertanian.Penerapan teknologi tersebut tentu sajamemerlukan pendekatan dan ke-sabaran dengan kelompok tani.Sentuhan pendekatan ini tidak kalahpentingnya dengan aspek teknologi itusendiri. Alhamdulillah, akhirnya, bapak

kan tahu, pak SBY, presiden waktu itu,merasa puas dengan hasil kerja tim kamidan petani. Beliau turut melakukanpanen perdana dengan hasil yangcukup tinggi”.

Selanjutnya Agus dengan mataberbinar bercerita bagaimana kagoknyadia ketika diberangkatkan ke PuraBekasih setelah timnya selesaimenangani kegiatan lapang yangbersamaan dengan kegiatan IRRI di Bali.Kegiatan yang berlokasi di Tabanan itudinilai berhasil oleh banyak kalangan,termasuk petani. “Untuk menunjukkanpenghargaan petani kepada timpetugas lapang, saya diberangkatkan kePura Bekasih secara adat. Saya yangsemula ragu karena mengira hal ituberkaitan dengan kegiatan ritual agamaHindu, lalu diyakinkan bahwa itu adalahkegiatan adat sebagai penghormatan.Tentu saja hal itu meninggalkan kesantersendiri yang tak mungkin dilupakandalam hidup saya”.

Bercerita tentang pengalamanawalnya sampai mendapat keper-cayaan dalam mengelola kegiatanlapang, suami Suryati Yudo Bakri yangdinikahinya tahun1992 lalu, sangat ter-kesan akan cara dan kepercayaan yangdiberikan Prof. Dr. Irsal Las ketikamemimpin Balai Penelitian TanamanPadi. “Saya ingat betul bagaimana padaawalnya beliau menanyakan kesiapansaya untuk diberi tanggungjawabsebagai petugas lapang. Ketika sayamengangguk, beliau segera menugas-kan saya untuk mengikuti kegiatanpenelitian di masing-masing kelti(kelompok peneliti) seperti agronomi,

pemuliaan, dan hama/penyakit. Dimasing-masing kelti saya mengikutikegiatan penelitian selama seminggu.Setelah selesai, Pak Irsal menyuruh sayaberbicara di depan sejumah penelititentang kegiatan lapang yang akan sayatangani. Pengalaman ini, menurut saya,sangat berharga sebagai pembekalansebelum benar-benar terjun dilapangan.”

Agus yang mulai bekerja di jamanPak AM Fagi sebagai Kepala Balai diSukamandi, tentu telah mengalamiberbagai dinamika kebijakan dengancukup banyaknya senior yang pernahbekerja langsung maupun tak langsungdengannya. Ayah dari dua orang putri,Septi Guswara Putri ST dan YuliawatiGuswara Putri (Kuliah di Fak Teknik,Jurusan Teknik Industri UNPAS ini,tampaknya cukup puas dan bersyukurdengan capaiannya. Bagi sebagiankoleganya, Agus yang pernah menjadiKepala Kebun Percobaan Muara tahun2011-2013 kemudian menjadi KepalaSeksi Pendayagunaan Hasil Penelitian(PHP) 2013- sekarang, adalah seorangsosok yang menyenangkan dan siapbekerja sama. Pengalaman lapangnyayang sangat luas, mulai dari Cilacap,Purwakarta, Indramayu, Takalar-Sulsel,Tabanan-Bali, Kuala Kapuas-Kalteng,Boyolali-Jateng, Malang-Jatim, Padang-Sumbar, Sembawa-Palembang Sumsel,sampai Merauke tentu sangat berhargabaginya dalam menjalani hidup kedepan. Kiprahnya yang mengesankan,tentu akan lebih bermakna biladilengkapi dengan keberhasilan dalamkiprah sebagai birokrat. (MS/HMT)

Page 8: Puslitbangtan - Kementerian Pertanianpangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-62...Pertemuan Balisereal yang diberi nama “Auditorium Prof Dr Ibrahim Manwan” juga menjadi

8 Berita Puslitbangtan 62 • September 2016

Siapa bilang pamor PuslitbangTanaman Pangan sudah me-nurun? Tuduhan ini tidak benar

jika dikaitkan dengan kinerjanya yangsetiap tahun meningkat. Bahkan tidakjarang teknologi yang dihasilkanPuslitbang Tanaman Pangan, terutamavarietas unggul baru, dijadikan sebagaimateri utama penilaian kinerja BadanLitbang Pertanian oleh pihak kompetendi tingkat Kementerian. Bukankahvarietas unggul telah berkontribusinyata dalam meningkatkan produksidan pendapatan petani?

Didukung oleh UPT penelitian padi(BB Padi), aneka kacang dan umbi(Balitkabi), serealia (Balitsereal), danpenyakit tungro (Lolit Tungro), Puslit-bang Tanaman Pangan telah meng-hasilkan berbagai teknologi yangsebagian telah berkembang di petani.Hal ini merupakan salah satu indikatorkinerja penelitian dan pengembangantanaman pangan. Sebagai indikatorkinerja utama (IKU) Puslitbang TanamanPangan pada tahun 2015 adalahcapaian perakitan varietas unggul,teknologi budi daya, teknologi panendan pascapanen primer, produksibenih sumber, saran kebijakan pe-nelitian dan pengembangan tanamanpangan, model pengembanganpertanian bioindustri berbasis tanamanpangan, dan taman sains pertanian(TSP).

Sesuai dengan target yangditetapkan sebelumnya, PuslitbangTanaman Pangan pada tahun 2015 telahmenghasilkan 16 varietas unggul baru(VUB), lima di antaranya VUB padi, dua

Kinerja Utama Penelitian Tanaman Pangan

VUB kedelai, satu VUB kacang tanah,satu VUB ubi kayu, lima VUB jagung, satuVUB sorgum, dan satu VUB gandum.Paket teknologi budi daya, panen danpascapanen primer yang dihasilkanpada tahun 2015 melebihi target, dari17 paket yang direncanakan menjadi 21paket yang terealisasi. Hal serupa jugaterjadi pada kegiatan produksi benihsumber, dari 231 ton yang ditargetkanterealisasi 254 ton (Tabel).

Benih sumber yang dihasilkanmelalui UPBS di masing-masing UPTbertujuan untuk membantu menjawabmasalah kesulitan memperoleh benihbermutu di daerah. Benih sumbertersebut telah didistribusikan kepadaberbagai pihak yang kompeten untukdikembangkan lebih lanjut gunamemenuhi kebutuhan benih bagi

Keberhasilan lembaga penelitian pertanian dalam menjalankan visi dan misinya sebagai penghasilteknologi antara lain dinilai dari teknologi yang dihasilkan dan potensi dampaknya terhadappembangunan pertanian. Lalu bagaimana kinerja Puslitbang Tanaman Pangan pada tahun 2015?

pengguna, terutama Balai PengkajianTeknologi Pertanian (BPTP) yangdiharapkan mengembangkannya lebihlanjut guna memenuhi kebutuhanbenih bermutu bagi petani di per-desaan.

Melalui penelitian isu-isu pentingdan antisipatif, Puslitbang TanamanPangan telah merekomendasikan sarankebijakan penelitian dan pengem-bangan tanaman pangan untukditelaah kelayakannya di tingkat BadanLitbang Pertanian dan KementerianPertanian. Model pembangunanpertanian bioindustri pada lahansuboptimal dan taman sains pertanianyang diimplementasikan di lapanganmelalui penelitian berperan pentingdalam pengembangan iptek pertanianberbasis tanaman pangan. (HMT)

Indikator kinerja utama Puslitbang Tanaman Pangan pada tahun 2015.

Indikator Target Realisasi Capaian

Varietas unggul baru padi, jagung, 16 varietas 16 varietas 100,0%kedelai, dan lainnya.

Teknologi budi daya, panen dan 17 paket 21 paket 123,5%pascapanen primerProduksi benih sumber padi, 231,8 ton 254,85 ton 109,9%serealia, kacang dan umbi

Saran kebijakan 9 rekomendasi 9 rekomendasi 100,0%

Model pembangunan pertanian 1 model pola 1 model pola 100,0%bioindustri berbasis tanaman tanam setahun tanam setahunpangan di lahan suboptimal tanaman pangan tanaman pangan

Taman Sains Pertanian (TSP) 1 TSP di Maros, 1 TSP di Maros, 100,0%Sulawesi Selatan Sulawesi Selatan

Page 9: Puslitbangtan - Kementerian Pertanianpangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-62...Pertemuan Balisereal yang diberi nama “Auditorium Prof Dr Ibrahim Manwan” juga menjadi

9Berita Puslitbangtan 62 • September 2016

Penyediaan pangan berhadapandengan tantangan yang makinsulit, antara lain perubahan iklim

sebagai dampak pemanasan global danpersaingan dalam pemanfaatan lahandan air untuk usahatani. Di tengahberagamnya tantangan yang dihadapidalam penyediaan pangan, Kemen-terian Pertanian tetap menginginkanterwujudnya kedaulatan pangan dankesejahteraan petani yang menjaditujuan pembangunan pertanian kedepan. Dalam periode 2015-2019,pemerintah antara lain menargetkan

swasembada pangan padi, jagung, dankedelai.

Badan Litbang Pertanian sebagaiinstitusi penghasil teknologi dituntutmenghasilkan terobosan baru dalammerealisasikan swasembada pangan.Oleh karena itu, “Penelitian harus mam-pu menghasilkan lompatan teknologiyang berkontribusi nyata dalampembangunan pertanian” ujar KepalaBadan Litbang Pertanian yang diwakilioleh Sekretaris Badan, Dr M. PramaYufdy, dalam Seminar Nasional AnekaKacang dan Umbi pada penghujung

Menelisik Teknologi Kacang dan Umbiuntuk Lahan SuboptimalPengembangan pertanian tanaman pangan ke depan lebih diarahkan pada lahansuboptimal karena makin terbatasnya lahan subur. Selain padi dan jagung, komoditaskacang dan umbi perlu pula dikembangkan pada lahan suboptimal guna meningkatkanproduksi melalui perluasan areal tanam.

Mei yang lalu di Malang, Jawa Timur.Teknologi yang dimaksudkan antaralain varietas unggul yang mampuberproduksi tinggi dalam kondisi iklimyang tidak menentu dan teknologispesifik lokasi yang mampu men-dukung varietas unggul untuk ber-produksi menembus potensi hasilnya,dengan mengutamakan kelestariansumber daya hayati dan lingkunganserta meningkatkan kesuburan tanahsecara berkelanjutan.

Pada tahun 2019 jumlah pendudukIndonesia diperkirakan akan mencapai268 juta jiwa dengan tingkat konsumsiberas, jagung, dan kedelai yangmerupakan pangan utama di Indonesiamasing-masing 114 kg, 5,93 kg dan 11,0kg per kapita per tahun. Artinya,kebutuhan beras, jagung, dan kedelaipada tahun 2019 berturut-turut akanmencapai 30,5 juta ton, 1,6 juta ton, dan2,9 juta ton. Akankah produksi padi,jagung, dan kedelai nasional dapatdipacu guna mewujudkan swa-sembada pangan?

Kementerian Pertanian tetapoptimistis swasembada pangan dapatdirealisasikan, termasuk kedelaimeskipun memerlukan upaya yanglebih keras. Dalam 2-3 tahun ke depanproduksi nasional padi dan jagungdapat memenuhi kebutuhan dalamnegeri, tetapi target kedaulatan pangandibayang-banyangi oleh ancaman dankendala biofisik yang perlu di-tanggulangi.

Sekretaris Badan Litbang Pertanian, Dr M. Prama Yufdy: “Penelitian harus mampu menghasilkanlompatan teknologi yang berkontribusi nyata dalam pembangunan pertanian”.

Page 10: Puslitbangtan - Kementerian Pertanianpangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-62...Pertemuan Balisereal yang diberi nama “Auditorium Prof Dr Ibrahim Manwan” juga menjadi

10 Berita Puslitbangtan 62 • September 2016

Alih fungsi lahan pertanian ke sektorlain sekitar 1% per tahun. Luas lahansawah yang kini 7,6 juta ha, pada tahun2030 mendatang diperkirakan akanterkonversi ke penggunaan non-pertanian sekitar 3,1 juta ha. Oleh karenaitu, pembangunan pertanian ke depan,khususnya tanaman pangan, perludiarahkan pada pemanfaatan lahansuboptimal yang umumnya terdapat diluar Jawa. Kemampuan pemerintahmencetak sawah hingga saat ini baruberkisar antara 30-40 ribu hektar pertahun, sehingga belum sebandingdengan luas lahan pertanian yang telahberalih fungsi ke sektor nonpertanian.

Melalui Seminar Nasional AnekaTanaman Kacang dan Umbi di Malang,Jawa Timur, pada penghujung Mei 2016,Badan Litbang Pertanian menelisikteknologi yang dapat segera dikem-bangkan pada lahan suboptimalmenuju swasembada kedelai. Seminarnasional ini membahas lebih dari 100makalah hasil penelitian aneka kacangdan umbi yang mendukung pengem-bangan lahan suboptimal menujukedaulatan pangan.

masyarakat, dan praktisi pertanianadalah sebagai berikut:1. Terbatasnya lahan optimal dan

masih berlajutnya alih fungsi lahanpertanian ke penggunaan non-pertanian maka upaya peningkatanproduksi pangan lebih diarahkanpada pemanfaatan lahan sub-optimal di luar Jawa yang produk-tivitasnya rendah dan minim saranadan prasarana.

2. Luas lahan sawah yang kini 8,1 jutaha diperkirakan akan terkonversi kepenggunaan nonpertanian seluas3,1 juta ha pada tahun 2030.Program pencetakan sawahberjalan lambat dan sebagian besardiimplementasikan pada lahansuboptimal di luar Jawa yangproduktivitasnya rendah danminim sarana dan prasarana.Lahan suboptimal yang dapatdkembangkan untuk pertaniantanaman pangan terdiri atas lahankering masam, lahan keringberiklim kering, lahan rawa pasangsurut, lahan rawa lebak, dan lahangambut, masing-masing seluas 1,9juta ha, 1,2 juta ha, 0,8 juta ha, 3,0juta ha, dan 2,8 juta ha.

Dengan sentuhan teknologi, varietas unggul ubi kayu mampu

berproduksi 20-30 t/ha pada lahan kering masam.

Pengembangan varietas unggul kedelai toleran tanah masam pada lahan kering dan lahan rawa

di luar Jawa diharapkan dapat berkontribusi dalam peningkatan produksi nasional.

Rumusan Seminar

Rumusan penting dari seminar nasionalaneka kacang dan umbi yang diikutioleh 200an peserta dari beberapaprofesi, antara lain akademisi dariberbagai perguruan tinggi, peneliti,penentu kebijakan, lembaga swadaya

Page 11: Puslitbangtan - Kementerian Pertanianpangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-62...Pertemuan Balisereal yang diberi nama “Auditorium Prof Dr Ibrahim Manwan” juga menjadi

11Berita Puslitbangtan 62 • September 2016

doktor dengan disertasi: “KarakterMorfofisiologi Tanaman Kedelai (Glycinemax L. Merr) Toleran Salinitas danPotensi Pengembangannya di TanahSalin”. Dr Runik diharapkan memper-kuat Balitkabi di bidang pemuliaankedelai.

Termasuk peneliti yang produktifmenulis hasil penelitian, Dr Runik telahmempublikasikan hasil penelitiannyapada jurnal ilmiah internasional, antaralain American Journal of Plant Sciencespada tahun 2013, Agriivitas pada tahun2014, dan Journal of BiologicalResearches pada tahun 2015. Sejumlahkarya tulis ilmiah Dr Nunik juga terbitpada jurnal ilmiah nasional, antara lainJurnal Penelitian Pertanian TanamanPangan, Jurnal Agrivigor, Jurnal Agritek,dan Buletin Palawija.

Kariernya sebagai peneliti diBalitkabi dimulai sejak 1999 dan kinisedang melengkapi persyaratan untuknaik ke jenjang Peneliti Madya. Wanitakelahiran Boyolali 44 tahun ini menikahdengan Adi Widodo dan kini telahdikaruinia satu putri, Adining Rahayu,dan seorang putra, Adino Ahmad,masing-masing berusia 12 tahun dan 10tahun. (RHP/HMT)

Runik Dyah Purwaningrahayu,Doktor Baru di BalitkabiDr Runik diharapkan memperkuat tim pemuliaan tanaman diBalitkabi dan berperan aktif dalam perakitan varietas unggul barukedelai yang sesuai dengan preferensi petani dan konsumen.

Kualitas penelitian dan teknologiyang akan dihasilkan melaluipenelitian ditentukan oleh

kemampuan penelitinya. Badan LitbangPertanian terus berupaya meningkatkankemampuan peneliti melalui tugasbelajar.

Setelah menyelesaikan tugas belajardi Universitas Brawijaya, Malang, JawaTimur, pada penghujung tahun 2015,Runik Dyah Purwaningrahayu, penelitiBalai Penelitian Tanaman Aneka Kacangdan Umbi (Balitkabi) kini telah bergelar

3. Perubahan iklim berdampakterhadap perubahan musim tanam,ke-keringan, perkembangan hamadan penyakit tanaman, danmeluasnya lahan salin di kawasanpesisir akibat intrusi air laut.

Dari segi teknis operasional dilapangan, upaya yang dapat dilakukandalam pemanfaatan lahan suboptimalbagi peningkatan produksi anekakacang dan umbi antara lain pengem-bangan teknologi inovatif, terutamavarietas unggul spesifik lokasi dan tek-nologi pengelolaan lahan, hara, dan air.

Teknologi aneka kacang dan umbiyang dapat dikembangkan pada lahanrawa adalah varietas unggul toleranjenuh air, pengelolaan air satu arah dantabat konservasi, dan sistem surjan.Sementara pada lahan kering masamadalah varietas unggul toleran tanahmasam, ameliorasi tanah, pengelolaanbahan organik, batuan fosfat, pupukhayati penambat N serta pelarut danpenambang hara P. Pada lahan keringiklim kering, teknologi yang sudahtersedia mencakup konservasi lahan danpengelolaan air yang terbatas, bahanorganik, dan varietas toleran kekeringan.Selain itu juga telah dihasilkan tekologipemupukan, pemanfaatan limbah (zerowaste), bioproses, dan bioproduk untukmasing-masing ekosistem. Penelitianjuga telah menghasilkan sistem usahapertanian berbasis inovasi teknologi,model pengembangan pertanian ter-padu seperti sistem integrasi tanaman-ternak, dan pertanian ramah lingkungan.

Teknologi yang dihasilkan tentuperlu dikembangkan pada berbagaitipologi lahan suboptimal. Oleh karenaitu, percepatan alih teknologi kepadapetani yang menjadi ujung tombakpembangunan pertanian merupakankeniscayaan. Dalam pengembanganteknologi diperlukan koordinasi,integrasi, dan sinergi antarinstitusilingkup Kementerian Pertanian dandengan institusi terkait lainnya. (TimPerumus/HMT)

Page 12: Puslitbangtan - Kementerian Pertanianpangan.litbang.pertanian.go.id/downlot.php?file=BP-62...Pertemuan Balisereal yang diberi nama “Auditorium Prof Dr Ibrahim Manwan” juga menjadi

12 Berita Puslitbangtan 62 • September 2016

Publikasi Baru

Buku Gandum

Penelitian gandum di Indonesia dimulaisejak 1980an oleh Badan LitbangPertanian, diawali dengan uji adaptasigalur introduksi. Hasil penelitianmenunjukkan, gandum memilikipotensi hasil yang cukup menjanjikandi dataran tinggi dan medium. Empatvarietas gandum (Nias, Timor, Selayar,Dewata) telah dilepas pada periode1993-2004. Pada tahun 2013-2014dilepas lagi tujuh varietas gandum, duadi antaranya sesuai untuk lahan dataranmedium, namun hasilnya kurang stabil.

Buku gandum diterbitkan untukmemberikan informasi berbagai aspek,baik sistem produksi maupun produksidunia, dan aspek teknis yang berkaitan

dengan pengelolaan hara, air, danorganisme pengganggu. Buku inidiharapkan dapat menjadi rujukan dansekaligus bahan pertimbangan, men-dorong timbulnya pemikiran untukpengembangan gandum di Indonesia.

Jurnal Penelitian PertanianTanaman Pangan

Jurnal Penelitian Pertanian TanamanPangan nomor ini terbit dengansembilan tulisan hasil penelitian, empatdi antaranya hasil penelitian padi, tigajagung, dan dua kedelai. Hasil penelitianpadi mengungkap pengaruh interaksiantara genotipe dan lingkungan,resistensi wereng cokelat terhadapinsektisida di sentra produksi padi,

Publikasi baru Puslitbang Tanaman Pangan kali ini antara lain BukuGandum, Jurnal Penelitian Pertanian Tanaman Pangan Vol 35 No 2,dan Buletin Iptek Tanaman Pangan Vol 11 No 1

virulensi populasi wereng cokelat danpengembangan koleksi inti, sertakemajuan genetik dan heritabilitaskarakter agronomi padi beras hitam.

Hasil penelitian jagung membahasstabilitas hasil varietas hibrida umurgenjah, keragaman genetik hibrida QPMdan Provit-A, dan adaptasi beberapavarietas pada lahan kering. Hasilpenelitian kedelai mengungkap tanggapkedelai hitam terhadap cekamanalumunium dan galur kedelaitransgenik toleran aluminium.

Buletin Iptek Tanaman Pangan

Penanaman varietas toleran dapatmemperkecil risiko kegagalan panenakibat kekeringan. Hal ini dapat dilihatdari tulisan mekanisme respon varietastoleran terhadap kekeringan. PadaBuletin Iptek Vol 11 No 1 ini jugadisajikan tulisan yang berkaitan denganantisipasi ledakan hama werengcokelat, dan rekayasa ekologipengelolaan tanaman terpadu.

Tulisan lainnya membahas karakterkedelai toleran salinitas, paitan (Tithoniadiversifolia) sebagai pupuk organikpada tanaman kedelai, perananMethylobacterium dalam meningkatkanvigor benih kedelai, metode penapisankedelai toleran salinitas, dan kriteriaseleksi ketahanan kedelai terhadap kutukebul. Untuk komoditas jagung dibahasstrategi pengendalian cendawanFusarium sp. dan kontaminasi miko-toksin. (HMT)