PUSKESMAS MANGKANG S.docx

download PUSKESMAS MANGKANG S.docx

of 35

Transcript of PUSKESMAS MANGKANG S.docx

LAPORAN HASIL PENINJAUANMANAJEMEN PELAYANAN KESEHATANPUSKESMAS MANGKANGKECAMATAN TUGUKOTA SEMARANG

Disusun OlehAzza AmrulohH2A009006Dahlia Dwi P H2A009009Iin Syafaat H2A009023Kurniawati Khusnul H2A009027Martinus S H2A009031Ridho Muid H2A009040Septy Kusuma H2A009041

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIMUSSEMARANG2012 / 2013

HALAMAN PENGESAHANLaporan hasil peninjauan manajemen pelayanan kesehatan puskesmas Mangkang kecamatan..... Kota Semarang, telah diseminarkan dan disetujui tim penguji guna melengkapi sebagian tugas blok 21 dengan tema Community Based Education Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang

Semarang.....

Disahkan olehTim Penguji1)................Dosen Pembimbing (DPL)2)................(........................................)3)................

MengetahuiPenanggung Jawab Blok 21(...............)

KATA PENGANTAR

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangPeningkatan mutu pelayanan kesehatan menjadi isu utama dalam pembangunan kesehatan baik dalam lingkup nasional maupun global. Hal ini didorong karena semakin besarnya tuntutan terhadap organisasi pelayanan kesehatan untuk mampu memberikan pelayanan kesehatan secara prima terhadap konsumen.Mutu pelayanan kesehatan itu sendiri menurut WHO 1988 adalah penampilan yang sesuai yang berhubungan dengan standar-standar dari suatu intervensi yang diketahui dapat memberikan hasil kepada masyarakat tersebut dan mempunyai kemampuan untuk menghasilkan dampak pada kematian, kesakitan, ketidakmampuan dan kekurangan gizi.Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sesuai dengan Pengertian kesehatan menurut undang undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 Pasal 1 adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual, maupun sosial yang memungkinkan seseorang untuk hidup produktif secara social dan ekonomis. Sedangkan upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secaraterpadu, terintegrasi, dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan atau masyarakat.Puskesmas adalah UPTD (Unit Pelaksana Teknis Daerah) kesehatan Kota/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pemberdayaan kesehatan di suatu wilayah kerja atau organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh danterpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Puskesmas merupakan satu satuan organisasi yang diberikan kemandirian oleh Dinas Kesehatan Kota/Kota untuk melaksanakan tugas-tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan. Dengan hal tersebut diharapkan puskesmas mampu melaksanakan penyelenggaraan upaya kesehatan untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan sehat yang optimal di masyarakat.Sebagai ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan, maka diperlukan sebuah upaya untuk menilai sejauh mana kinerja atau prestasi puskesmas untuk mencapai tujuan tersebut. Sehingga muncul sebuah instrumen mawas diri agar puskesmas mampu melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri, upaya tersebut dikenal dengan Penilaian Kinerja Puskesmas. Dengan penilaian kinerja, puskesmas dapat melakukan analisa tingkat kinerja puskesmas berdasar rincian nilainya, sehingga urutan pencapaian kinerja dapat diketahui serta dapat dilakukan pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus.Ruang lingkup dari penilain kinerja puskesmas terbagi dalam 3 hal, yaitu penilaian terhadap pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan puskesmas.1. Penilaian terhadap pelayanan kesehatan :A. Upaya kesehatan wajib1. Upaya promosi kesehatan2. Upaya kesehatan lingkungan3. Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana4. Upaya perbaikan gizi masyarakat5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular6. Upaya pengobatanB. Upaya kesehatan pengembangan1. Upaya perawatan masyarakat2. Upaya kesehatan jiwa3. Upaya kesehatan mata4. Upaya kesehatan usia lanjut5. Upaya kesehatan sekolah6. Upaya kesehatan olah raga7. Upaya kesehatan kerja8. Upaya kesehatan gigi dan mulut9. Kesehatan Usila10. Pembinaan pengobatan tradisional.22. Penilaian pelaksanaan manajemen puskesmas :A. Proses penyusunan perencanaan, pelaksanaan dan penilaianB. Manajemen sumber daya termasuk alat, obat, keuangan, dan lainnya.3. Penilaian terhadap mutu pelayanan puskesmas:A. Input, pelayanan berdasarkan standar yang ditetapkan.B. Proses, tingkat kepatuhan terhadap standar yang ditentukanC. Output, menilai indikator mutu pada setiap upaya kesehatanD. Outcome, mengukur tingkat kepuasan pelangganUntuk melakukan Penilaian Kinerja Puskesmas, kami melakukan penilaian kinerja di Puskesmas Mangkang, Kecamatan Tugu, Kota Semarang. Dalam upaya untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan.Puskesmas Mangkang mempunyai visi dan misi kegiatan yang dilaksanakan. Visi dari Puskesmas Mangkang adalah Puskesmas Mangkang menjadi puskesmas unggulan yang profesional dan mewujudkn masyarakat diwilayah kerja Puskesmas Mangkang sehat secara mandiri. Adapun misinya adalah :1. Mewujudkan dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau.2. Memelihara & menngkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat serta lingkunganya. 3. Mengaktifkan forum kesehatan desa untuk mendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan untuk mewujudkan masyarakat sehat secara mandiri4. Meningkatkan status gizi masyarakat dengan mengoptimalkan peran dan fungsi posyandu5. Menurunkan angka kejadiian IMS < 10 % dan mencegah peningkatan HIV/ AIDS

B. Tujuan1. TujuanUmumMengetahui, menganalisa dan mendeskripsikan pelaksanaan manajemen program dan mutu pelayanan di Puskesmas Mangkang periode Januari September 2012 serta memberikan alternatif pemecahan masalah dalam rangka upaya perbaikan kinerja puskesmas.2. TujuanKhususa. Menganalisis data umum dan khusus tentang puskesmas Mangkang (periode Januari September 2012)b. Mampu menganalisis SPM (Standard Pelayanan Mutu) di Puskesmas Mangkang (Periode Januari September 201 )c. Mengidentifikasi masalah Simple Problem dan Complex Problemdalam manajemen Puskesmas Mangkang (Periode Januari September 2012)d. Menyusun prioritas masalah dalam manajemen Puskesmas Mangkang (Periode Januari September 2012)e. Menganalisis penyebab masalah dari pilihan prioritas masalah di Puskesmas Mangkang (Periode Januari September 2012)f. Menentukan urutan penyebab masalah dalam manajemen Puskesmas Mangkang (Periode Januari September 2012)g. Mencari alternatif pemecahan masalah dari prioritas penyebab masalah yang terpilih dalam manajemen Puskesmas Mangkang (Periode Januari September 2012)h. Memilih alternatif pemecahan masalah dengan pengambilan keputusan dalam manajemen Puskesmas Mangkang (Periode Januari September 2012)i. Menyusun rencana kegiatan dari pemecahan masalah yang terpilih dari beberapa masalah yang diperoleh di Puskesmas Mangkang (Periode Januari September 2012)

C. MetodologiPengumpulan data (data primer dan data sekunder) dilakukan selama lima hari pada tanggal 15-19 Januari 2013 di Puskesmas Mangkang, Kecamatan Tugu, Kota Semarang.Data primer berupa pelaksanaan proses manajemen (P1, P2, P3) diperolehdari wawancara (wawancara dengan kepala puskesmas, dokter dan staf puskesmas) dan pengamatan di Puskesmas Mangkang. Data sekunder diperoleh dari informasi program pelayanan di puskesmas serta catatan data tertulis yang ada di puskesmas. Penilaian manajemen Puskesmas di lakukan dengan membandingkan antara hasil cakupan pada bulan berjalan dengan target pemerintah pada tahun 2012. Data yang digunakan adalah data hasil kegiatan sampai bulan berjalan (Januari September 2012). Masalah didapatkan jika pencapaian kurang dari 80%. Kemudian ditentukan prioritasmasalah dengan Hanlon kuantitatif. Dari prioritas masalah tersebut dilakukananalisis penyebab masalah dengan pendekatan sistern. Kemudian analisis faktor penyebab masalah tersebut dimasukkan ke dalarn Fish Bone Diagram. Langkah selanjutnya adalah menganalisis penyebab masalah dengan Paired comparison dan Pareto. Setelah mendapatkan konfirmasi, dibuat alternatif pemecahan masalah dan pengambilan keputusan alternatif pemecahan masalah yang paling mungkin untuk dilaksanakan berdasar pada kriteria mutlak dan kriteria keinginan. Tahap berikutnya berdasar atas keputusan tetap pada saat pengambilan keputusan kita membuat Plan Of Action..

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Puskesmas Puskesmas adalah organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok (Depkes RI, 1991). Dengan kata lain puskesmas mempunyai wewenang dan tanggungjawab atas pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya. Menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 puskesmas merupakan Unit Pelayanan Teknis Dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. 2.2. Manajemen Puskesmas Manajemen puskesmas dapat digambarkan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang bekerja secara senergik, sehingga menghasilkan keluaran yang efisien dan efektif. Manajemen puskesmas tersebut terdiri dari perencanaan, pelaksanaan pengendalian serta pengawasan dan pertanggungjawaban. Seluruh kegiatan diatas merupakan satu kesatuan yang saling terkait dan berkesinambungan (Depkes RI, 2006).

1. Perencanaan Puskesmas Arah perencanaan puskesmas adalah mewujudkan kecamatan sehat 2010. Dalam perencanaan puskesmas hendaknya melibatkan masyarakat sejak awal sesuai kondisi kemampuan masyarakat di wilayah kecamatan. Pada dasarnya ada 3 langkah penting dalam penyusunan perencanaan yaitu : (a) identifikasi kondisi masalah kesehatan masyarakat dan lingkungan serta fasilitas pelayanan kesehatan tentang cakupan dan mutu pelayanan, (b) identifikasi potensi sumber daya masyarakat dan provider, dan (c) menetapkan kegiatan-kegiatan untuk menyelesaikan masalah. Hasil perencanaan puskesmas adalah Rencana Usulan Kegiatan (RUK) tahun yang akan datang setelah dibahas bersama dengan Badan Penyantun Puskesmas (BPP). Setelah mendapat kejelasan dana alokasi kegiatan yang tersedia selanjutnya puskesmas membuat Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK). Proses perencanaan dapat menggunakan instrumen Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) yang telah disesuaikan dengan kondisi setempat atau dapat memanfaatkan instrument lainnya.

2. Penggerakkan Pelaksanaan Puskesmas melaksanakan serangkaian kegiatan yang merupakan penjabaran lebih rinci dari rencana pelaksanaan kegiatan. Penyelenggaraan penggerakan pelaksanaan puskesmas melalui instrumen lokakarya mini puskesmas yang terdiri dari : a. Lokakarya mini bulanan adalah alat untuk penggerakan pelaksanaan kegiatan bulanan dan juga monitoring bulanan kegiatan puskesmas dengan melibatkan lintas program intern puskesmas. b. Lokakarya mini tribulanan dilakukan sebagai penggerakan pelaksanaan dan monitoring kegiatan puskesmas dengan melibatkan lintas sektoral, Badan Penyantun Puskesmas atau badan sejenis dan mitra yang lain puskesmas sebagai wujud tanggung jawab puskesmas perihal kegiatan. 3. Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian Untuk terselenggaranya proses pengendalian, pengawasan dan penilaian diperlukan instrumen yang sederhana. Instrumen yang telah dikembangkan di puskesmas adalah: a. Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) b. Penilaian/Evaluasi Kinerja Puskesmas sebagai pengganti dan stratifikasi.

2.3. Penyakit Berbasis Lingkungan Lingkungan tidak mungkin mampu mendukung jumlah kehidupan yang tanpa batas dengan segala aktivitasnya. Karena itu, apabila lingkungan sudah tidak mampu lagi mendukung kehidupan manusia, manusia akan menuai berbagai kesulitan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah berdampak pada kualitas daya dukung lingkungan, yang pada akhirnya akan merusak lingkungan itu sendiri. Eksploitasi sumberdaya yang berlebihan akan berdampak buruk pada manusia (Anies, 2006). Pengaruh lingkungan dalam menimbulkan penyakit pada manusia telah lama disadari, seperti dikemukakan Blum dalam Planing for health, development and applicationof social change theory, bahwa factor lingkungan berperan sangat besar dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sebaliknya kondisi kesehatan masyarakat yang buruk, termasuk timbulnya berbagai penyakit juga dipengaruhi oleh lingkungan yang buruk (Anies, 2006). Interaksi manusia dengan lingkungan telah menyebabkan kontak antara kuman dengan manusia. Sering terjadi kuman yang tinggal ditubuh host kemudian berpindah kemanusia karena manusia tidak mampu menjaga kebersihan lingkungannya. Hal ini tercermin dari tingginya kejadian penyakit berbasis lingkungan yang masih merupakan masalah kesehatan terbesar masyarakat Indonesia. Beberapa penyakit yang timbul akibat kondisi lingkungan yang buruk seperti ISPA, diare, DBD, Malaria dan penyakit kulit (Depkes RI, 2002).

UPAYA-UPAYA KESEHATAN WAJIB

1. Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan MasyarakatProgram ini ditujukan untuk memberdayakan individu, keluarga, dan masyarakat agar mampu menumbuhkan perilaku hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan berbasis masyarakat. Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini antara lain meliputi a.Pengembangan media promosi kesehatan dan teknologi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE).b.Pengembangan upaya kesehatan bersumber dari masyarakat (seperti pos pelayanan terpadu, pondok bersalin desa, dan usaha kesehatan sekolah).c.Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat.d.Peningkatan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat (JKPM) secara kapitasi dan pra upaya terutama bagi keluarga miskin.e.Peningkatan pendanaan operasional Puskesmas dan revitalisasi Puskesmas sebagai Pusat Promotive dan Preventive bidang kesehatan.2. Upaya Kesehatan LingkunganUntuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat melalui pengembangan sistem kesehatan kewilayahan untuk menggerakkan pembangunan lintas-sektor berwawasan kesehatan. Kegiatan pokok yang dilakukan dalam program ini antara lain :a.Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar;b.Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan;c.Pengendalian dampak resiko pencemaran lingkungan;d.Pengembangan wilayah sehat.Seksi Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan pengendalian kegiatan penyehatan lingkungan. Seksi Penyehatan lingkungan mempunyai fungsi :o Perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan pembinaan di Tempat-tempat Umum, Lingkungan Pemukiman, Lingkungan Kerja perusahaan, pengendalian vektor penyakit, pengawasan kualitas air bersih dan air minum;o Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data pembinaan di Tempat-tempat Umum, Lingkungan Pemukiman, Lingkungan Kerja perusahaan, pengendalian vektor penyakit, pengawasan kualitas air bersih dan air minum;o Pelaksanaan kegiatan pembinaan di Tempat-tempat Umum, Lingkungan Pemukiman, Lingkungan Kerja perusahaan, pengendalian vektor penyakit, pengawasan kualitas air bersih dan air minum;

o Pemberian petunjuk pembuatan sarana sanitasi dasar yang memenuhi syarat kesehatan dengan pembuatan percontohan;o Pelaksanaan koordinasi dengan instansi /lembaga lainnya terkait pembinaan di Tempat-tempat Umum, Lingkungan Pemukiman, Lingkungan Kerja Perusahaan, pengendalian vektor penyakit, pengawasan kualitas air bersih dan air minum;oPelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan.3. Upaya Perbaikan Gizi MasyarakatUntuk meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat terutama pada ibu hamil, bayi dan anak balita.Kegiatan pokok yang dilaksanakan dalam program ini antara lain:a. Pengukuran dan pemantauan status Gizi masyarakat (pelacakan kasus gizi buruk, pemantauan status gizi, pengukuran KEB dan lila bumil, pengukuran indeks masa tubuh (IMT) wanita usia subur, pengukuran tinggi badan anak sekolah, GAKY, kurang vitamin A dan kekurangan zat gizi mikro lainnya);b. Perbaikan status gizi masyarakat ( pengadaan pemberian makanan tambahan, pengadaan vitamin A, Fe, rujukan kasus gizi buruk, penanggulangan gizi lebih serta pendistribusiannya);c.Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi (SKPG,UPGK,gizi institusi, pemetaan daerah rawan gizi);d.Pengawasan pelayanan gizi masyarakat;e.Peningkatan SDM petugas gizi

4. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menularUpaya kesehatan yang dilakukan diantaranya :1) Melaksanakan sistem kewaspadaan dini (SKD) / pengamatan penyakit.2) Melaksanakan imunisasi.3) Pencegahan dan pemberantasan penyakit Demam Berdarah Dengue.4)Pencegahan dan pemberantasan penyakit tuberculosis.5)Pencegahan dan penanggulangan penyakit Pnemonia pada Balita.6)Pencegahan dan penanggulangan penyakit Diare pada Balita.7) Pencegahan dan pemberantasan Penyakit Menular Seksual (PMS) dan HIV / AIDS.8) Eliminasi penyakit kusta.9) Eradikasi polio, Eliminasi Tetanus Neonnatorum dan Reduksi Campak.Seksi Pencegahan dan Pemberantasan PenyakitSeksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan pengendalian kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit mempunyai fungsi :Perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan pencegahan dan pemberantasan penyakit bersumber pada binatang, penyakit menular langsung, penyakit menular tertentu dan penyakit tidak menular serta kejadian luar biasa penyakit dan wabah;Pelaksanaan pengumpulan, pengolahan, penganalisisan data dan pelaksanaan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit bersumber pada binatang , penyakit menular langsung, penyakit menular tertentu dan penyakit tidak menular serta kejadian luar biasa penyakit dan wabah;Pelaksanaan koordinasi dengan instansi /lembaga terkait;Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan;

5. Upaya kesehatan ibu, anak dan KBTim puskesmas terdiri dari pimpinan puskesmas, pengelola peminat KIA kecamatan, staf puskesmas lain yang mampu bertindak sebagai pelatih kader dan Pembina kelompok peminat KIA.1) Tugas 1Mengidentifikasi ketersediaan kader dari kegiatan atau sector lain pada desa terpilih.Tujuan: untuk memudahkan proses pemilihan kader sesuai dengan criteria yang ditetapkan Langkah: (1) Menghubungi para petugas gizi, petugas imunisasi, petugas KB, dan lainnya.(2) Mencatat nama dan lokasi individu yang menjadi kader dari setiap kegiatan diatas.2) Tugas 2Menjelaskan program peminat KIA dan rencana latihan kader kepada kepala desa, tim penggerak PKK desa, pengurus LKMD, kepala dukuh/kampong, dan tokoh masyarakat.Tujuan: agar mereka mengetahui dan memahami tujuan dan kegiatan peminat KIA. Dengan demikian, mereka diharapkan mendukung dan membantu pelaksanaan program peminat KIA.Langkah: (1) Mempelajari tujuan, manfaat, dan kelompok sasaran program peminat KIA, khususnya latihan kader.(2) Menjelaskan kepada mereka tentang tujuan dan manfaat program peminat KIA.(3) Mengemukakan bentuk dan jenis dukungan yang diperlukan untuk keberhasilan program.3) Tugas 3Mencari dan memilih calon kader yang sesuai dengan kriteria sebagai berikut: (a) kader posyandu (2 orang), (b) ibu atau siapa saja yang dapat baca-tulis dan diterima oleh masyarakat.Tujuan: agar didapatkan calon kader yang bersedia kerja sukarela dan memiliki dedikasi. Langkah: (1) Melakukan konsultasi dengan perangkat desa dan tokoh masyarakat mengenai calon kader yang tepat.(2) Kepada calon kader menjelaskan tujuan dan kegiatan peminat KIA serta tugas yang harus dilakukan nanti.(3) Mendorong terjadinya hubungan kerja yang baik antara kader peminat KIA dan kader lainnya serta staf puskesmas.

4) Tugas 4Mempersiapkan latihan kader peminat KIA yang meliputi penyusunan jadwal, penentuan lokasi, mengirimkan undangan, dan menyiapkan media latihan (alat-alat peraga).Tujuan: agar pelaksanaan latihan berjalan dengan lancer.Langkah: (1) Mempelajari tujuan dan materi latihan.(2) Menyusun jadwal kerja.(3) Melakukan konsultasi dengan camat, PKK, dan kepala desa.5) Tugas 5Menggali peran serta masyarakat dan instansi local (kepala desa, camat dan sector) dalam pelaksanaan kegiatan.Tujuan: agar didapatkan dukungan moral dan fisik bagi keberhasilan latihan.Langkah: (1) Menjelaskan kebutuhan yang diperlukan untuk latihan.(2) Mengemukakan dana yang tersedia.(3) Menekankan bahwa tanpa dukungan tambahan latihan sulit dilaksanakan dengan baik.6) Tugas 6Bertindak sebagai latihan dalam pelatihan kader peminat KIA tentang pengetahuan dan keterampilan KIA sesuai dengan bahan yang ditentukan.Tujuan: agar para peserta mampu dan terampil menjadi fasilitator dalam kegiatan kelompok belajar peminat KIA.Langkah: (1)Mengatur agar lamanya pembahasan materi disesuaikan dengan tingkat pengetahuan peserta.(2)Menciptakan suasana yang intim dan santai.(3)Menggunakan waktu secara baik dan tepat.(4)Menjelaskan bagaimana seharusnya hubungan antara peserta dengan pelatih.(5)Memperkenalkan penggunaan kartu rujuk kepada kader. Kartu rujuk diberikan kepada semua anggota kelompok supaya memeriksakan diri ke puskesmas, puskesmas pembantu, posyandu atau bidan/dokter praktek swasta.7) Tugas 7Memberikan informasi nama dan alamat dukun terlatih di wilayah kerja puskesmas kepada kader peminat KIA.Tujuan: agar para kader dapat menganjurkan kepada ibu hamil untuk memeriksakan diri ke puskesmas atau posyandu dan meminta pertolongan persalinan hanya pada dukun terlatih selain tenaga kesehatan lainnya.Langkah:(1) Membuat daftar nama dan alamat dukun terlatih untuk dibagikan kepada kader.(2) Menginformasikan program peminat KIA kepada dukun terlatih8) Tugas 8Memberikan pengarahan dan bimbingan kepada para kader.Tujuan: agar para kader dapat menjalankan tugasnya sesuai dengna petunjuk yang diberikan.(1)Menyusun rencana supervise ke kelompok-kelompok peminat KIA sesuai dengan jadwal kegiatan belajar.(2)Melakukan supervise dalam suasana santai dan akrab.(3)Mengamati buku harian kader dan catat perkembangannya.(4)Menanyakan kesulitan yang dialami dan diberikan petunjuk serta bimbingan yang diperlukan.(5)Memberikan pujian atas kegiatan yang dilakukan kader.(6)Mengamati cara kader memimpin kelompok belajar kemudian memberikan umpan balik setelah kegiatan belajar selesai. Jangan mencampuri penjelasan yang sedang diberikan oleh kader.

9) Tugas 9Melakukan konsultasi berkala dianatara tim puskesmas dan tim Pengelola Peminat KIA kecamatan.Tujuan : agar semjua pihak yang berkaitan dapat mengikuti perkembangan kelompok Peminat KIA dan tetap membantu kelancarannya.Langkah :(1) Mengatur waktu dan bentuk konsultasi yang tetap membantu kelancarannya.(2) Setiap konsultasi, kemukakan kemajuan dan kesulitan yang dihadapi sekaligus pemecahannya.(3) Menghargai setiap dukungan dari pihak yang bersangkutan.

10) Tugas 10Menggali pernyataan-pernyataan yang positif maupun kurang positif mengenai program Peminat KIA kepada para anggota kelompok belajarTujuan : agar kebaikan dan kelemahan program peminat KIA dapat diketahui sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam pengembangan dan perbaikan program selanjutnya.Langkah :(1) Mengatur jadwal dan cara yang efisien untuk dapat berkomunikasi dengan anggota kelompok belajar dalam suasana akrab dan santai.(2) Menanyakan pendapat ibu tentang keuntungan dan kerugian adanya kegiatan kelompok belajar.(3) Mencatat hasil wawancara untuk dilampirkan pada laporan triwulan.

11) Tugas 11Membuat laporan triwulan kepada DT II dengan tembusan kepada tingkat pusat (Subdit. Bina Kesehatan Kebidanan dan Kandungan) tingkat propinsi dan camat.Tujuan : agar kemajuan dan perkembangan kelompok Peminat KIA dapat diketahui setiap saat.Langkah : (1)Mengumpulkan data dari masing-masing Buku Harian Kader.(2)Membuat rekapitulasi data dalam formulir yang tersedia.(3)Memperhatikan warna lembaran formulir untuk masing-masing tingkat.(4)Pengiriman laporan harus diketahui Pimpinan Puskesmas

Pelaksanaan usaha-usaha KIA, dilakukan oleh balai-balai KIA diseluruh tanah air Indonesia, dengan kegiatan sebagai berikut:1.Pemeriksaan bayi samapi umur 1 tahun.2.Pemeriksaan ibu waktu hamil, dan setelah melahirkan.3.Pemeriksaan anak sampai umur 6 tahun (termasuk taman kanak-kanak).4.Pertolongan persalinan di klinik-klinik bersalin/BKIA/Rumah Sakit bai fasilitas dari pemerintah maupun dari swasta.5.Pemberian suntikan imunisasi dasar dan ulangan.6.Pemberian pengobatan untuk penyakit-penyakit ringan.7.Penyuluhan gizi untuk meningkatkan status gizi ibu, bayi, dan balita.8.Pemberian pendidikan kesehatan masyarakat, antara lain berupa kursus dukun bayi dsb.9.Pencegahan dehidrasi pada anak-anak yang menderita penyakit berak berak encret (mencret)/diare, dan mencegah timbulnya penyakit karena kekurangan vitamin, karbohidrat, protein dsb.10.Berkunjung ke rumah untuk kegiatan yang sama di luar BKIA11. Pelayanan keluarga berencana di tempat-tempat yang sudah memungkinkan untuk pelaksanaannya.12. Pelayanan Keluarga Berencana di tempat-tempat yang sudah memungkinkan untuk pelaksanaannya.13. Mengadakan hubungan dengan masyarakat, pamongpraja, muspida, instansi-instansi pemerintah lainnya.

6. Upaya Pengobatan DasarUpaya pengobatan di Puskesmas adalah segala bentuk pelayanan pengobatan yang diberikan kepada seseorang untuk menghilangkan penyakit atau gejala-gejalanya, dilakukan oleh tenaga kesehatan dengan cara dan teknologi yang khusus untuk keperluan tersebut.Tujuan Upaya pengobatan diantaranya :a. Umum : meningkatkan derajat kesehatan perorangan dan masyarakat di Indonesiab. Khusus :1.Terhentinya proses perjalanan penyakit yang diderita seseorang.2.Berkurangnya penderitaan karena sakit.3.Tercegahnya dan berkurangnya kecacatan.4.Merujuk penderita ke fasilitas diagnose dan pelayanan yang lebih canggih bila perlu.Kegiatannya mencakup :a.Melakukan diagnose sedini mungkin melalui :b.Melaksanakan tindakan pengobatanc.Melakukan rujukan bila dipandang perluProgram ini bertujuan untuk menjamin ketersediaan, pemerataan, mutu, keterjangkauan obat dan perbekalan kesehatan termasuk obat tradisional, perbekalan kesehatan rumah tangga, dan kosmetika.Kegiatan pokok yang dilakukan antara lain:1)Peningkatan ketersediaan dan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan diseluruh Puskesmas dan jaringannya.2)Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan.3)Peningkatan keterjangkauan harga obat dan perbekalan kesehatan4)Terutama untuk penduduk miskin.5)Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit.Upaya-upaya kesehatan yang dilakukan diantaranya :1)Melaksanakan peningkatan mutu pelayanan kesehatan dasar.2)Melaksanakan peningkatan jangkauan pelayanan kesehatan dasar, termasuk pelayanan kesehatan terhadap keluarga miskin

DAFTAR PUSTAKA Mph, Dr. Dainur. 1995. Kegiatan KIA di Puskesmas dan Permasalahannya.Jakarta : EGC Departemen Kesehatan RI. 1994. Program Peminat Kesehatan Ibu dan Anak.Jakarta :Bina Kesehatan keluarga Departemen Kesehatan RI. 1991. Pedoman Kerja Puskesmas Jilid III. Jakarta : Depkes RI http://lrc-kmpk.ugm.ac.id/id/UPPDF/_working/No.14_Videlis_%20Koi_10_07_WPS.pdf http://www.dinkesngawi.net/index.php?view=article&catid=35%3Astruktur&id=66%3Abidang-program-pemberantasan-penyakit-p2p&format=pdf&option=com_content http://jurnalkesehatankesmas.blogspot.com/2009/07/pelaksanaan-upaya-puskesmas.html http://www.dinkes-kabtangerang.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=28&Itemid=45

BAB IIIGAMBARAN UMUM KONDISI KONDISI PUSKESMAS MANGKANG

A. Kondisi lingkungan :1. Data / Peta wilayah kerja : Puskesmas Mangkang merupakan salah satu puskesmas di kota Semarang yang letaknya berada pada jarak 20 km dari dan di sebelah barat pusat pemerintahan dan berbatasan langsung dengan kabupaten Kendal. Adapun batas wilayah kerja puskesmas Mangkang dengan batas batas sebagai berikut : Utara : Berbatasan langsung dengan laut jawa Selatan : Berbatasan dengan kelurahan Wonosari kecamatan Ngaliyan Barat : Berbatasan dengan kecamatan Kaliwungu kabupaten Kendal Timur : Berbatasan dengan kelurahan Randu Garut Kecamatan TuguDengan luas wilayah kurang lebih 1226,88 ha wilayah kerja puskesmas Mangkang terbagi dalam 3 kelurahan. Daerah yang terluas adalah kelurahan Mangunharjo dengan luas 482,37 ha atau sekitar 39% dari luas total wilayah kerja puskesmas. Sedangkan Kelurahan Mangkang Wetan merupakan wilayah paling kecil yaitu hanya seluas 346,51 ha.

PETA WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGKANG KOTA SEMARANG

2. Keadaan penduduk :Berdasarakan data dari statistik kecamatan Tugu jumlah penduduk tahun 2012 di puskesmas Mangkang adalah 15.360 jiwa, jika dibanding dengan tahun 2010 (13.817) terjadi penambahan jumlah penduduk sebanyak 1543 jiwa. Rata rata kepadatan penduduk tercatat sebesar 34 jiwa setiap kilometer persegi, dimana wilayah terpadat adalah Mangunharjo No.Nama KelurahanData PendudukJml KKUkuran KeluargaLuas WilayahKepadatan Jiwa / ha

LPJml

1.Mangkang Wetan17721821359615782,33988,9

2.Mangunharjo27082747545517383,6482,3711,1

3.Mangkang Wetan32223087630915543,4346,5114,1

Total770576551536048703,13,111,25

3. Sosial Budaya :4. Sosial Ekonomi :NoNama KelurahanJumlah Penduduk Usia Produktif (Jiwa)

Petani SendiriBuruhNelayanPengusahaPedagangPNSPensiunanLain lain / jasa

1.Mangkang Kulon315454761832411245

2.Mangun Harjo170156139211620192539

3.Mangkang Wetan1118958704835734707

Total5962005233109682101563491

%7%38%2,7%0,75%8%1,7%0,8%41%

B. Input (Masukan)1. Visi & Misi : VisiVisi pembangunan kesehatan melalui puskesmas adalah :menjadi puskesmas unggulan yang profesional dan mewujudkan masyarakat sehat secara mandiri MisiUntuk mewujudkan visi tersebut, maka ditetapkan misi sebagai berikut : Mewujudkan dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu merata dan terjangkau. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu keluarga dan masyarakat serta lingkungannya. Mengaktifkan fungsi forum kesehatan desa untuk mendorong peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan untuk mewujudkan masyarakat sehat secara mandiri Meningkatkan status gizi masyarakat deengan mengoptimalkan peran dan fungsi posyandu Menurunkan angka kejadian IMS