PUSAT WISMA DPR-RIGriya SabhaKopo-Bogor 20 s.d ......HASIL PESAMUHAN AGUNG PARISADA HINDU DHARMA...

9
HASIL PESAMUHAN AGUNG PARISADA HINDU DHARMA INDONESIA PUSAT WISMA DPR-RI Griya Sabha Kopo-Bogor 20 s.d. 22 April 1994 Sekretariat Jenderal PARISADA HINDU DHARMA INDONESIA PUSAT

Transcript of PUSAT WISMA DPR-RIGriya SabhaKopo-Bogor 20 s.d ......HASIL PESAMUHAN AGUNG PARISADA HINDU DHARMA...

Page 1: PUSAT WISMA DPR-RIGriya SabhaKopo-Bogor 20 s.d ......HASIL PESAMUHAN AGUNG PARISADA HINDU DHARMA INDONESIA PUSAT WISMA DPR-RIGriya SabhaKopo-Bogor 20 s.d. 22April1994 SekretariatJenderal

HASIL PESAMUHAN AGUNG

PARISADA HINDU DHARMA INDONESIAPUSAT

WISMA DPR-RI Griya Sabha Kopo-Bogor20 s.d. 22 April 1994

Sekretariat JenderalPARISADA HINDU DHARMA INDONESIA

PUSAT

Page 2: PUSAT WISMA DPR-RIGriya SabhaKopo-Bogor 20 s.d ......HASIL PESAMUHAN AGUNG PARISADA HINDU DHARMA INDONESIA PUSAT WISMA DPR-RIGriya SabhaKopo-Bogor 20 s.d. 22April1994 SekretariatJenderal

KEPUTUSAN

PARISADA HINDU DHARMA INDONESIA PUSATNOMOR: 35/KEP/PARISADA PUSAT/VI/1994

TENTANG

PROGRAM KERJA TEKNIS DAN OPERASIONALDARl KETETAPAN DAN KEPUTUSAN MAHA SABHA VI

TAHUN1991

SEBAGAI BASIL DARIPESAMUHAN AGUNGPARISADA HINDU DHARMA INDONESIA PUSAT

Atas Asung Kertha Wara Nugraha Ida Hyang Widhi WasaParisada Hindu Dhaima Indonesia Pusat

Menimbang : a. Babwa Pesamuhan Agung adalah Rapat KeijaNasiona] Parisada Hindu Dharma Indonesia Pusatyang bertujuan untuk menjabarkan pelaksanaanyang bersifat teknis dan operasional dari ketetapandan keputusan Maha Sabha VI Parisada HinduDharma Indonesia Pusat.

b.Bahwa hasil rapatkeijaPesamuhanAgungParisadaHindu Dharma Indonesia Pusat pcrlu ditetapkandalam suatusuratkeputusanParisa^Hindu DharmaIndonesia Pusat.

c. Bahwa keputusan Pesamuhan Agung ParisadaHindu Dharma Indonesia Pusat meliputi bidangtata keagamaan. tata kemasyarakatan, tatakewidanaan lermasukhal-hal yang bersifat khususmenjadi dasar kebijaksanaan Pengurus ParisadaHindu Dharma Indonesia melaksanakan tugas dankewajiban dalam masa bhakli 1991 - 1996.

Mengingat 1. KeputusanMahaSabha VI ParisadaHindu DharmaIndonesiaNomor;03/Kep/M.Sabha/1991,TentangMemorandum.

Page 3: PUSAT WISMA DPR-RIGriya SabhaKopo-Bogor 20 s.d ......HASIL PESAMUHAN AGUNG PARISADA HINDU DHARMA INDONESIA PUSAT WISMA DPR-RIGriya SabhaKopo-Bogor 20 s.d. 22April1994 SekretariatJenderal

2. Ketetapan Maha Sbha VI Parisada Hindu DhannaIndonesiayaitu :Nomor: 1/TAP^. SABHA/1991,Tentang Tata Keagamaan.

3. Keielapan Maha Sabha VI Parisada Hindu DharmaIndonesia Nomor : II/TAP/M.SABHA/1991,Tentang Anggaran Dasar dan Anggaran RumahTanggaa. Pasal 24, Pasal 37 l.b, Pasal 42, dan pasal 43

Anggaran Dasar.b. Pasal 31, pasal 32, pasal 33. dan pasal 34

Anggaran RumahTangga4. Ketetapan Maha Sabha VI Parisada Hindu Dharma

Indonesia Nomor : III/TAP,'M.SABHA/1991,Tentang Tata Kemasyarakatan.

5. Ketetapan Maha Sabha VI Parisada Hindu DharmaIndonesia Nomor : VI/TAP/M.SABHA/1991,Tentang Program Kerja Parisada Hindu DharmaIndonesia.

Memperhatikan :1. SambutanPengarahanKetuaUmum Parisada HinduDharma Indonesia Pusat.

2. Pengarahan Bapak Letnan Jenderal TNI. Ida BagusSudjana (Menteri Pertambangan dan EnergiRepublik Indonesia).

3.Sambutan pengarahan Bapak Direktur JenderalBimbingan Masyarakat Hindu dan BuddhaDepartemen Agama Republik Indonesia.

Mendengar Hasil Musyawarah dalam Sidang ParipurnaPesamuhan Agung Parisada Hindu DharmaIndonesiatanggal 22 April 1994. Wisma DPR-RI. Geria SabhaKopo Bogor.

Menetapkan :MEMUTDSKAN

Keputusan Parisada Hindu Dharma Indonesia PusatTentang Program Kerja Teknis dan Operasional dariKetetapan dan Keputusan Maha Sabha VI tahun 1991Sebagai Hasil Pesamuhan Agung.

Page 4: PUSAT WISMA DPR-RIGriya SabhaKopo-Bogor 20 s.d ......HASIL PESAMUHAN AGUNG PARISADA HINDU DHARMA INDONESIA PUSAT WISMA DPR-RIGriya SabhaKopo-Bogor 20 s.d. 22April1994 SekretariatJenderal

r9m r

0.1.

Pertama : ProgramKerjaTeknisdanOperasionalParisadaHinduDharma Indonesia meiiputi Tata Keagamaan. TataKemasyarakalan dan Tata Kewidanaan adalah hasilkeputusan Pesamuhan Agung lahun 1994, sebagai-manadimaksuddalamlampiran yangtidakterpisahkandari keputusan.

Kedua : Pengurus Harian Parisada Hindu Dharma IndonesiaPusat/Staf Pengurus atau Kompariemen masing-masing melaksanakan keputusan ini melalui kegiaian-kegiatan nyata dengan sebaik-baiknya.

Ketiga : Pengurus Parisada Hindu Dharma Indonesia Daerah(Propinsi, Kabupaten/Kodya) dapai melaksanakankegiatan, berdasarkan keputusan program kerja inimenurut keperluan dan kebutuhan serta kemampuanmasing-masing daerah.

Keempat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan

Ditetapkan di : Jakarta ^

Pada Tanggal : 26 April 1994

PARISADA HINDU DHARMA INDONESIA PUSAT

Ketua ekreiaris Jenderal

ADrs. Made Sudiartha a Bagus Gunadha

-4

Page 5: PUSAT WISMA DPR-RIGriya SabhaKopo-Bogor 20 s.d ......HASIL PESAMUHAN AGUNG PARISADA HINDU DHARMA INDONESIA PUSAT WISMA DPR-RIGriya SabhaKopo-Bogor 20 s.d. 22April1994 SekretariatJenderal

r LAMPIRAN : SURAT KEPUTUSAN PARISADA HINDU DHARMAINDONESIA PUSAT

NOMOR : 35/TAP/PARISADA PLSAT/VI/1994

TENTANG

PROGRAM KERJA TEKNIS DAN OPERASIONALDARI KETETAPAN MARA SABHA VITAHUN 1991

SEBAGAI HASIL DARI ,PESAMUHAN AGUNG PARISADA HINDU DHARMA

INDONESIA PUSAT

TANGGAL 20 s.d 22 APRIL 1994

DI WISMA DPR-RI. GRIA SABHA, KOPO - BOGOR

A. BIDANGTATAKEAGAMAAN.

1. Pastaka Sad.

1.1. Mengadakan loka karya penyusunan pedoman tentangpenulisan buku-buku Agama Hindu.

1.2. Mengadakan refisi dan penerbitan kembali Upadesa danBuku Pedoman Pembinaan Umat Hindu Indonesia.

1.3. Menterjemahkan kitab-kitab Purana dimulai dengan AgniPurana.

1.4 Mendorong pendirian Perpustakaan Hindu.

2. Tempat SucL

2.1. Menyusun team penelitian dan menyebarluaskanketetapan-ketetapan Parisada Hindu Dharma IndonesiaPusat tentang tempat suci.

2.2 Agar Parisada Hindu Dharma Indonesia Daerah segeramengajukan usulkepada ParisadaHinduDharmaIndonesia Pusat tentang peninggalan-peninggalan Hindu sepertiCandi, Peiirtaan, perlapaan dll. untuk diusulkan kepadapemerintah agar dapat digunakan sebagai tempatpersembahyangan danlirtayatra(sesuai dengan fungsinya)

Page 6: PUSAT WISMA DPR-RIGriya SabhaKopo-Bogor 20 s.d ......HASIL PESAMUHAN AGUNG PARISADA HINDU DHARMA INDONESIA PUSAT WISMA DPR-RIGriya SabhaKopo-Bogor 20 s.d. 22April1994 SekretariatJenderal

3.

4.

5.

6.

Kawikon.

3.1. Melaksanakan pendidikan calon Pandita dengan sistemmodul selama 1 (satu) tahun.

3.2. Agarparisada Hindu Dharma Indonesia Pusalmenegakansesana kawikon.

3.3. Memantapkan pendidikan calon Pinandita dan SarathiBanten.

Yadnya

4.1 Menyusun bukn yang memberikan landasan-landasanfiiosofis terhadap kegiatan-kegiatan ritual (yadnya) yangdilakukan oleh umat Hindu Indonesia.

4.2 Lebih menyebarluaskan buku-buku pedoman Hari Rayadan Upacara Yadnya.

Pusat SpirituaLMenyusun kriteriadan pedoman pembinaan serta pengawasanpusat-pusat spiritual Hindu yang terorganisir di Indonesia.

Pendaiaman Ajaran Agama

6.1 Menyelenggarakan pendaiaman ajaran agama Hindu bagifungsionaris lembaga-lembaga keagamaan Hindu.

6.2 Mendorong lebih digiatkannya Dharma Tula (diskusikeagamaan) dikalangan Umai Hindu.

B. BIDANG TATA KEMASYARAKATAN.

1. Bidang Pendidikan.

1.1. Penyusunan program kegiatan Pusat Aktifitas/KegiatanHindu yang meliputi : penelitian, pengkajian,pengembangan budaya, Agama dan spiritualitas.

1.2. Penyusunan pedoman program pengisian kegiatanpesraman seluruh Indonesia sehingga penyelenggaraankegiatan pesraman sebagai salah satu wadah pendidikandapal terkoordinasi, terarah dan terpadu.

1.3. Melakukan koordinasi dengan lembaga dan atau instansiterkait untuk menyusun muatan ajaran Agama Hindu

Page 7: PUSAT WISMA DPR-RIGriya SabhaKopo-Bogor 20 s.d ......HASIL PESAMUHAN AGUNG PARISADA HINDU DHARMA INDONESIA PUSAT WISMA DPR-RIGriya SabhaKopo-Bogor 20 s.d. 22April1994 SekretariatJenderal

I tm

dalam kurikulum dan silabus pada semua jenisjenjangpendidikan dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggibaik negeri maupun Swasia dan lermasuk sekolah-sekolahkedinasan.

1.4. Mendorong pembenlukan sekolah umum bernafaskanHindu mulai dari Taman Kanak-kanak sampai PerguruanTinggi.

1.5 Mendorong pelaksanaan kursus-kursus Agama Hindu diseiuruh Indonesia untuk meningkatkan pengelahuanpenghayatan dan keterampilan umat.

1.6. Membuat inventarisasi sekolah-sekolah umum dansekolahKeagamaan Hindu diseluruh Indonesia dan selanjutnyasecara berkala diberi pembinaan,

1.7. Memperjuangkan terus pengangkatan guru-guru AgamaHindu sesuai dengan kebutuhan pendidikan anak-anakbaik mulai dari Taman kanak-kanak sampai PerguruanTinggi Negeri maupun Swasta melalui berbagai jalur.

2. Bidaog Kebudayaan.2.1. Menyusun pedoman penyelamatan dan pelestarian benda-

benda cagar budaya dan situs yang memiliki nilai-nilaibudaya dan spiritual Hindu.Menyusun pedoman pelestarian, pengembanganpenggalian, penelitian seni budaya Hindu seperii karyasasira, tari, tabuh. lukis, teaire, seni rupa, pentas dan Iain-lain sesuai dengan sastra Hindu.Mendorong tumbuhnya kreatifiias produksi film, sinetron,dokumenter distribusi film-film yang bernafaskan Hindu.

3. Bidang Ekonomi dan Dana.3.1. Menyusun pedoman aklifitas ekonomi menurut konsep

Hindu.

Secara terus menerus memasyarakatkan ajaran Agamalentang dana punia dikalangan Umat Hindu danmembudayakan kegiatan dana punia dikalangan umatmelalui pendekatan agamais dengan berbagai cara danjalur seperti: kegiatan Hari Raya dan Upacara Keagamaanserta Kegiatan Sosial lainnya.

2.2.

2.3.

3.2.

Page 8: PUSAT WISMA DPR-RIGriya SabhaKopo-Bogor 20 s.d ......HASIL PESAMUHAN AGUNG PARISADA HINDU DHARMA INDONESIA PUSAT WISMA DPR-RIGriya SabhaKopo-Bogor 20 s.d. 22April1994 SekretariatJenderal

r

It inI '

3.3 Dengansegeramenunjuk/membentuksebuahteamkhususyang diberi tugas untuk merumuskan pola penggaliandana danpengelolaan dana umat dimaksud.

3.4. Menyusun pola peningkatan kualiias sumber daya manusiaHindu sesuai dengan kemajuan jaman.

3.5 Mendorong peningkatan kewirausahawan Hindu balksecara kualitas maupun kuantitas.

3.6 Mendorong kegiatan peningkatan kepedulian sosial.4. Bidang Publikast

4.1. Menyusun pola pembinaan publikasi berkala danpenerbitan buku-buku ajaran Agama Hindu.

4.2. Membentuk team penelitian dan pengkajian buku-bukustandar Ajaran Agama Hindu seperti : Sruti, Smerti,Upanisad, Purana, Itihasa dan Wiracarita.

5. Bidang Dharma Duta.Menyusun pola pengadaan Dharma Duta yang meliputi.

- Penyusunan modul, kurikulum, silabus dan materi- Penjejagan

- teknik komunikasi, dll.

C. BIDANG KEWIDANAAN1. Menyusun hubungan tata keija Parisada Pusat dan Daerah

sehingga tercipta mekanisme kerja yang lebih efisien dan efektif.2. Parisada Pusat mengupayakan WHDI Tingkal Nasional (Pusat)

berada diIbu Kota Negara dan selanjutnya agar mengupayakanterbentuknya WHDI Daerah yang belum terbentuk.

3. Agar Parisada Daerah secara teratur menyampaikan laporantertulis mengenai perkembangan Umat Hindu sebagai bahanpemantauan.

4. Pengurus Parisada Daerah Propinsi dan Kabupaten/Kotamadya)harus aktif mengadakan koordinasi dengan instansi terkait dandengan Pemerintah Daerah setempat.

Page 9: PUSAT WISMA DPR-RIGriya SabhaKopo-Bogor 20 s.d ......HASIL PESAMUHAN AGUNG PARISADA HINDU DHARMA INDONESIA PUSAT WISMA DPR-RIGriya SabhaKopo-Bogor 20 s.d. 22April1994 SekretariatJenderal

IBJj.

5. Hal-hal yang belum diatur secara lengkap dan jelas dalam ADdan ART agai Parisada Pusat segera membuai penjelasan,selanjutnya membuatjuklak/juknis yang diperlukan berdasarkankebijaksanaan yang diberikan Pengurus Pusat sesuai denganPasal 50 AD yunto Pasal 42 ART (Ketetapan Maha Sabha VIParisada Hindu Dhanna Indonesia Nomor: II/TAP/M.SABHA/1991).

6. Agar Parisada Pusat melengkapi lampiran Keputusan MahaSabha VI Parisada Hindu Dhanna Indonesia Nomor: II/TAP/M.SABHA/1991, lentang lambang Parisada seperti tercantumpada Pasal 7 ADParisada.

7. Parisada Pusat mengupayakan agar mulai merintis mengadakanperingatan Hari Lahir (Pawelon) Parisada yangjatuh padasetiapPumama Palguna di BulanPebruari/Maret.

Ditetapkan diPadaTanggal

Jakarta

26JUIU 1994

PARISADA HINDUDHARMA INDONESIA PUSAT

Ketua, kretaris Jenderal,

Drs. Made Sudiartha Ida Bagus Gunadha.