PUSAT PENINGKATAN MUTU SUMBER DAYA MANUSIA … · jumlah tenaga kesehatan yang menangani kesehatan...

63
PUSAT PENINGKATAN MUTU SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN

Transcript of PUSAT PENINGKATAN MUTU SUMBER DAYA MANUSIA … · jumlah tenaga kesehatan yang menangani kesehatan...

PUSAT PENINGKATAN MUTU

SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

1 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pembangunan nasional di bidang kesehatan diarahkan untuk

meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

orang agar peningkatan derajat kesehatan yang setinggi-tinggi dapat

terwujud. Pembangunan kesehatan pada periode Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 adalah Program Indonesia

Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi

masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang

didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan

kesehatan.

Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu

paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan, dan jaminan kesehatan

nasional: 1) pilar paradigma sehat dilakukan dengan dengan strategi

pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan promotif

preventif dan pemberdayaan masyarakat; 2) penguatan pelayanan

kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan

kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutu pelayanan

kesehatan, menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi

berbasis risiko kesehatan; serta 3) jaminan kesehatan nasional dilakukan

dengan strategi perluasan sasaran dan benefit serta kendali mutu dan kendali

biaya (Renstra Kementerian Kesehatan, 2015).

Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan

bahwa agar upaya kesehatan berhasil guna dan berdaya guna, Pemerintah

perlu merencanakan, mengatur, membina dan mengawasi penyelenggaraan

upaya kesehatan ataupun sumber dayanya secara serasi dan seimbang

dengan melibatkan peran serta aktif masyarakat. Pemerintah bertanggung

jawab atas ketersediaan sumber daya di bidang kesehatan yang adil dan

merata bagi seluruh masyarakat untuk memperoleh derajat kesehatan yang

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

2 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

setinggi-tingginya. Sumber daya yang dimaksud adalah tenaga kesehatan,

fasilitas kesehatan, perbekalan kesehatan serta teknologi dan produk

teknologi.

Undang-undang nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan

dinyatakan bahwa tenaga kesehatan memiliki peranan penting untuk

meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang maksimal kepada

masyarakat agar masyarakat mampu meningkatkan kesadaran, kemauan,

dan kemampuan hidup sehat sehingga akan terwujud derajat kesehatan yang

setinggi-tingginya. Tenaga kesehatan merupakan komponen kunci

keberhasilan pembangunan dan pelayanan kesehatan. Pembangunan dan

pelayanan kesehatan tidak dapat diselenggarakan tanpa didukung oleh

tenaga kesehatan yang mencukupi baik jumlah, jenis, distribusi maupun

mutunya. Tenaga kesehatan memberikan kontribusi hingga 80% dalam

keberhasilan pembangunan kesehatan.

Pembinaan dan pengawasan mutu tenaga kesehatan ditujukan untuk

meningkatkan kualitas tenaga kesehatan sesuai dengan kompetensi yang

diharapkan dalam mendukung penyelenggaraan pelayananan kesehatan bagi

seluruh rakyat Indonesia. Pembinaan dan pengawasan mutu tenaga

kesehatan dilakukan melalui peningkatan komitmen dan koordinasi semua

pemangku kepentingan dalam pengembangan tenaga kesehatan serta

legislasi yang antara lain meliputi sertifikasi melalui uji kompetensi, registrasi,

perizinan, dan hak-hak tenaga kesehatan.

Dalam Peraturan Presiden nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem

Kesehatan Nasional dinyatakan bahwa pembinaan dan pengawasan mutu

SDM Kesehatan adalah upaya untuk mengarahkan, memberikan dukungan,

serta mengawasi pengembangan dan pemberdayaan mutu SDM Kesehatan.

Dukungan yang diberikan untuk peningkatan kualitas dan kapasitas tenaga

kesehatan oleh semua pemangku kepentingan dalam pengembangan tenaga

kesehatan sangat diperlukan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas

tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal

dengan kompetensinya masing-masing. Peningkatan kualitas dan kapasitas

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

3 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

tenaga kesehatan dapat dilakukan melalui berbagai upaya pengembangan

Sumber Daya Manusia Kesehatan, selain melalui langkah-langkah yang telah

disebutkan di atas dapat pula melalui pendidikan berkelanjutan.

Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan sebagai Satuan kerja di

lingkungan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya

Manusia Kesehatan (Badan PPSDM Kesehatan) adalah penanggungjawab,

penyelenggara dan pelaksana kegiatan fasilitasi standardisasi dan profesi

tenaga kesehatan, pendidikan berkelanjutan, pengembangan jabatan

fungsional dan pelaksanaan administrasi Pusat. Agar semua unit kerja di

lingkungan Peningkatan Mutu SDM Kesehatan memiliki acuan dalam

pelaksanaan kegiatan secara terencana dan sistematis maka Rencana Aksi

Kegiatan Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019 perlu

dilakukan penyempurnaan atau revisi.

Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Tahun 2015-2019 ini merupakan tindak lanjut dan penjabaran dari Rencana

Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 dan Rencana Aksi

Program Badan PPSDM Kesehatan Tahun 2015-2019. Rencana Aksi

Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan ini diharapkan dapat

menjadi acuan dan memberikan arah dalam pelaksanaan kegiatan selama

kurun waktu 2 (dua) tahun ke depan sehingga tercapai tujuan, target dan

sasaran yang telah ditetapkan. Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan

Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019 berisikan arah dan kebijakan

pelaksanaan, kegiatan pelaksanaan dan rincian kegiatan serta indikator

kinerja dan kebutuhan pembiayaan setiap tahunnya dalam kurun waktu

2015-2019.

B. KONDISI UMUM DAN POTENSI MASALAH

Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan sebagai penyelenggara dan

pelaksana kegiatan fasilitasi standardisasi dan profesi tenaga kesehatan,

pendidikan berkelanjutan dan pengembangan jabatan fungsional

mendukung program pembangunan dan pelayanan kesehatan. Kondisi umum

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

4 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

dan potensi masalah pada program pembangunan kesehatan menjadi

masukan bagi Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan dalam menentukan

arah kebijakan dan strategi. Permasalahan program pembangunan kesehatan

yang masih dihadapi, antara lain:

1. Upaya Kesehatan

Potensi dan tantangan dalam penurunan kematian ibu dan anak adalah

jumlah tenaga kesehatan yang menangani kesehatan ibu khususnya bidan

sudah tersebar keseluruh wilayah Indonesia, namun kompetensi masih

belum memadai. Demikian juga secara kuantitas, jumlah Puskesmas

PONED dan RS PONEK meningkat namun belum diiringi dengan

peningkatan kualitas pelayanan. Peningkatan kesehatan ibu sebelum hamil

terutama pada masa remaja, menjadi faktor penting dalam penurunan AKI

dan AKB.

Penyebab kematian pada bayi dan balita umumnya disebabkan oleh Intra

Uterine Fetal Death (IUFD) sebanyak 29,5% dan Berat Bayi Lahir Rendah

(BBLR) sebanyak 11,2%, hal ini disebabkan karena kondisi ibu sebelum

dan selama kehamilan amat menentukan kondisi bayinya.

Sekitar separuh usia sekolah dan remaja mengalami defisit energi dan

sepertignya mengalami defisit protein dan mikronutrien. Pelaksanaan

Usaha Pelayanan Kesehatan (UKS) di sekolah-sekolah harus diwajibkan,

mengingat UKS merupakan salah satu wadah untuk promosi kesehatan.

Prioritas program UKS adalah perbaikan gizi usia sekolah, kesehatan

reproduksi, dan deteksi dini penyakit tidak menular.

2. Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan

Pelaksanaan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat sampai

saat ini belum maksimal, hal ini disebabkan karena terbatasnya kapasitas

promosi kesehatan di daerah akibat kurangnya tenaga promosi kesehatan.

Berdasarkan laporan Rifaskes 2011, diketahui bahwa jumlah tenaga

penyuluh kesehatan masyarakat di Puskesmas hanya 4.144 orang di

seluruh Indonesia.

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

5 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

Tenaga tersebut tersebar di 3.085 Puskesmas (34,4%). Rata-rata tenaga

promosi kesehatan di Puskesmas sebanyak 0,46 per Puskesmas. Itu pun

hanya 1% yang memiliki basis pendidikan/pelatihan promosi kesehatan.

3. Aksesibilitas Serta Mutu Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan

Aksesibilitas obat ditentukan oleh ketersediaan obat bagi pelayanan

kesehatan. Ketersediaan obat dan vaksin belum terdistribusi merata dan

masih terjadi adanya disparitas antar provinsi, hal ini mencerminkan belum

optimalnya manajemen logistik obat dan vaksin.

Sementara itu, mutu sarana produksi obat, produk kefarmasian lain, alat

kesehatan dan makanan umumnya masih belum baik, akibat kurang

efektifnya pengawasan dan pembinaan.

Impor bahan baku obat, produk kefarmasian lain dan alat-alat kesehatan

mengakibatkan kurangnya kemandirian dalam pelayanan kesehatan.

Sehingga prioritas yang harus dilakukan adalah kemandirian bahan baku

obat disamping pengembangan e-catalog dan e-logistic.

4. Sumber Daya Manusia Kesehatan

Pembangunan dan pelayanan kesehatan tidak dapat diselenggarakan

dengan berhasil-guna tanpa didukung oleh tenaga kesehatan yang

mencukupi baik jumlah, jenis, distribusi maupun mutunya. Tenaga

kesehatan memberikan kontribusi hingga 80% dalam keberhasilan

pembangunan kesehatan. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Nasional (RPJP-N) Tahun 2005-2025, pembangunan kesehatan diarahkan

untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat

bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan yang setinggi-

tingginya dapat terwujud.

Agar pembangunan kesehatan dapat diselenggarakan secara optimal dan

fasilitas pelayanan kesehatan dapat berfungsi dalam memberikan

pelayanan kesehatan yang berkualitas kepada masyarakat, harus

didukung dengan sarana dan prasarana, sumber daya manusia, serta

pembiayaan yang memadai. Sumber daya manusia kesehatan harus

tersedia dan terdistribusi secara merata dalam jumlah dan jenis, serta

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

6 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

bermutu sesuai dengan kebutuhan pembangunan dan pelayanan

kesehatan.

Jumlah tenaga kesehatan sudah cukup banyak tetapi persebarannya tidak

merata. SDM Kesehatan yang bekerja di Puskesmas, komposisi jenis

tenaganya masih sangat tidak berimbang. Untuk meningkatkan pelayanan

kesehatan di rumah sakit, masih terkendala dengan kurangnya tenaga

kesehatan di rumah sakit.

Tenaga kesehatan sebagai bagian dari sumber daya manusia kesehatan

harus mempunyai kompetensi yang memadai dan bermutu dalam

menyelenggarakan pembangunan dan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat.

Mutu lulusan tenaga kesehatan dari berbagai institusi pendidikan tenaga

kesehatan juga masih perlu ditingkatkan. Keadaan ini juga terkait dengan

mutu institusi pendidikan tenaga kesehatan yang dapat dilihat dari

akreditasinya.

Peningkatan mutu tenaga kesehatan melalui pembinaan dan pengawasan

sangat diperlukan, karena diharapkan dapat mendukung penyelenggaraan

pembangunan kesehatan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan

yang setinggi-tingginya.

Dalam peningkatan mutu tenaga kesehatan perlu memperhatikan standar

pelayanan kesehatan/kebutuhan pembangunan kesehatan serta standar

kompetensi tenaga kesehatan yang diperlukan.

C. LINGKUNGAN STRATEGIS

Dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan kegiatan fasilitasi

standardisasi dan profesi tenaga kesehatan, pendidikan berkelanjutan dan

pengembangan jabatan fungsional untuk mendukung program pembangunan

dan pelayanan kesehatan, perlu memperhatikan kondisi lingkungan, baik

lingkungan strategi nasional, lingkungan strategi regional maupun lingkungan

strategi global.

1. Lingkungan Strategi Nasional

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

7 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

a. Perkembangan Penduduk

Rasio pertumbuhan penduduk Indonesia mengarah pada

ketergantungan yang positif, yaitu keadaan dimana penduduk usia

produktif lebih banyak dari pada usia non-produktif, yang puncaknya

diperkirakan terjadi sekitar tahun 2030. Implikasinya terhadap sistem

kesehatan adalah meningkatnya kebutuhan pelayanansekunder dan

tersier, meningkatnya kebutuhan pelayanan home care dan

meningkatnya biaya kesehatan.

Jumlah penduduk miskin secara kuantitas meningkat, berdasarkan data

BPS selama tahun 2013 telah terjadi peningkatan indeks kedalaman

kemiskinan dari 1,75% menjadi 1,89% dan indeks keparahan kemiskinan

dari 0,43% menjadi 0,48%. Hal ini menyebabkan permasalahan biaya

yang harus ditanggung pemerintah bagi mereka.

Tingkat pendidikan penduduk merupakan salah satu indikator yang

menentukan Indeks Pembangunan Manusia, memegang porsi yang

besar bagi terwujudnya kualitas SDM Indonesia.

b. Pemberlakuan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

Pemerintah menetapkan target pada tahun 2019 semua penduduk

Indonesia telah tercakup dalam Jaminan kesehatan nasional (JKN-

Universal Health Coverage-UHC). Hal ini mengakibatkan perlunya

peningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan, baik fasilitas

kesehatan tingkat pertama maupun fasilitas kesehatan tingkat lanjutan,

serta perbaikan sistem rujukan pelayanan kesehatan. Dengan

berlakunya JKN sejak tanggal 1 Januari 2014, peran dokter layanan

primer akan semakin dibutuhkan. Dokter layanan primer (DLP)

ditekankan agar tidak hanya bergerak di bidang kuratif, tapi juga

bergerak di bidang preventif, sehingga mendukung terciptanya

paradigma sehat di Indonesia. Upaya kesehatan yang bersifat promotif

dan preventif akan menjadikan masyarakat tetap sehat dan tidak mudah

sakit, sehingga dapat membantu mengendalikan beban anggaran negara

untuk JKN.

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

8 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

c. Peningkatan Peran Pemerintah Daerah

Dengan diberlakukannya UU Nomor 23 Tahun 2014 sebagai pengganti

UU Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah, memberikan

peran yang cukup kuat bagi Pemerintah Daerah dalam melaksanakan

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan. Pemerintah

Daerah Tingkat I diberikan kewenangan penuh oleh Kementerian

Kesehatan untuk mengendalikan dan memberikan sanksi bagi

Kabupaten/Kota berkaitan dalam pelaksanaan SPM Bidang Kesehatan di

wilayahnya.

d. Pemberlakuan Peraturan Tentang Sistem Informasi Kesehatan

Dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014

tentang Sistem Informasi Kesehatan (SIK), semua data kesehatan harus

mudah diakses baik oleh unit kerja instansi Pemerintah maupun

Pemerintah Daerah.

2. Lingkungan Strategi Regional

Terhitung mulai tanggal 1 Januari 2016, ASEAN Economic Community atau

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) berlaku secara efektif. Pemberlakuan

MEA memberikan peluang (akses pasar) sekaligus tantangan bagi

Indonesia, liberalisasi perdagangan barang dan jasa serta investasi sektor

kesehatan. Pembenahan fasilitas pelayanan kesehatan perlu digalakkan,

baik sumber daya manusia kesehatan, sarana prasarana, peralatan

maupun segi manajemen. Tidak tertutup kemungkinan di masa mendatang,

akan dicakupi puka jenis-jenis tenaga kesehatan, sehingga daya saing

tenaga kesehatan harus ditingkatkan baik mutu maupun jenis dan

jumlahnya.

3. Lingkungan Strategi Global

Pada tahun 2015, agenda Millenium Development Goals (MDGs)

sudah berakhir, keberhasilan program Millenium Development Goals

(MDGs) dalam mendorong pengurangan kemiskinan dan peningkatan

pembangunan masyarakat. Kelanjutan program ini adalah Sustainable

Development Goals (SDGs) yang memiliki 17 goals. Dalam bidang

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

9 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

kesehatan fakta menunjukkan bahwa individu yang sehat memilki

kemampuan fisik dan daya pikir yang lebih kuat, sehingga dapat

berkontribusi secara produktif dalam membangun masyarakatnya.

D. PENGERTIAN

Dalam Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Tahun 2015-2019 ini terdapat beberapa pengertian yang dipergunakan, yaitu:

· SDM Kesehatan

SDM Kesehatan adalah tenaga kesehatan profesi termasuk tenaga

kesehatan strategis dan tenaga kesehatan non profesi serta tenaga

pendukung/penunjang yang terlibat dan bekerja serta mengabdikan dirinya

seperti dalam upaya dan manajemen kesehatan.

· Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam

bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan

melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu

memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

· Sertifikasi

Sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat kompetensi kepada tenaga

kesehatan yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji

kompetensi berdasarkan standar kompetensi tenaga kesehatan.

· Registrasi

Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap tenaga kesehatan yang telah

memiliki sertifikat kompetensi dan telah memiliki kualifikasi tertentu lainnya

serta diakui secara hukum untuk menjalankan praktik dan/atau pekerjaan

profesinya.

· Uji Kompetensi

Ujian yang dilaksanakan di akhir masa pendidikan kesehatan, sebelum

pelaksanaan sumpah profesi untuk menilai pencapaian kompetensi

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

10 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

berdasarkan standar kompetensi dalam rangka memperoleh sertifikat

kompetensi.

· Surat Tanda Registrasi

Surat Tanda Registrasi yang selanjutnya disingkat STR adalah bukti tertulis

yang diberikan oleh pemerintah kepada tenaga kesehatan yang telah

memiliki sertifikat kompetensi.

· Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia

Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia yang selanjutnya disingkat MTKI

adalah lembaga yang berfungsi untuk menjamin mutu tenaga kesehatan

yang memberikan pelayanan kesehatan.

· Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Tenaga Kesehatan

Lembaga pelaksanaan kegiatan sertifikasi profesi tenaga kesehatan yang

memperoleh lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Lisensi

diberikan melalui proses akreditasi oleh BNSP yang menyatakan bahwa

LSP Tenaga Kesehatan bersangkutan telah memenuhi syarat untuk

melakukan kegiatan sertifikasi profesi tenaga kesehatan.

· Standardisasi

Istilah standar menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) sebenarnya

adalah ukuran tertentu yang dipakai sebagai patokan. Standardisasi

merupakan spesifikasi teknis dan panduan mengenai aturan, petunjuk,

definisi deskrpsi serta larangan yang didokumentasikan secara terstruktur

untuk mendapatkan input, proses dan hasil yang sama sesuai dengan

spesifikasi yang diinginkan atau Keadaan ideal atau tingkat pencapaian

tertinggi dan sempurna, yang dipakai sebagai batas penerimaan minimal

(Clinical Practice Guideline, 1990)

· Standar Profesi

Standar Profesi adalah pedoman yang ditetapkan oleh organisasi profesi

sebagai petunjuk dalam menjalankan profesi.

· Pendidikan Berkelanjutan

Pendidikan berkelanjutan menurut The Accredating Comission of the

Continuing Education didefinisikan sebagai pengembangan lebih lanjut dari

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

11 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

kemampuan manusia setelah bekerja atau melakukan kegiatan sukarela.

Pendidikan berkelanjutan mencakup pelatihan, pengembangan pendidikan

dan pembaharuan pengetahuan, bisa melalui pendidikan atau pelatihan

kerja yang dapat meningkatkan karir dan mengembangkan kepribadian.

Pendidikan berkelanjutan mencakup studi yang dibutuhkan untuk kemajuan

pengetahuan manusia. Pendidikan berkelanjutan menitikberatkan pada

pengembangan pribadi dan profesional, mencakup pelatihan

kepemimpinan dan peningkatan kemampuan untuk mengelola diri sendiri,

keuangan, materi dan Sumber Daya Manusia. Sebagian besar materinya

berupa pelatihan keprofesian, teknis, dan kepemimpinan.

· Tugas Belajar

Tugas Belajar adalah penugasan secara resmi oleh Kementerian

Kesehatan kepada Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Non PNS yang dinilai

memiliki potensi dan kontribusi besar dalam pembangunan Kesehatan,

dengan sumber dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara,

Pinjaman/Hibah Luar Negeri ataupun dari lembaga lainnya baik dalam

maupun luar negeri.

· Program Pemberian Bantuan Pendidikan Dokter Spesialis/ Dokter Gigi

Spesialis.

Program Pemberian Bantuan Pendidikan Dokter Spesialis/Dokter Gigi

Spesialis yang selanjutnya disingkat PPDS/DGS adalah program

Kementerian Kesehatan dalam memberikan bantuan biaya pendidikan

dokter spesialis dan dokter gigi spesialis dalam rangka percepatan

pemenuhan kebutuhan akan dokter spesialis/dokter gigi spesialis di Rumah

Sakit Pemerintah sebagai upaya percepatan peningkatan akses dan mutu

pelayanan medik spesialistik, dengan sumber dana dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara.

· Sub spesialis (Sp2)

Pendidikan kedokteran bagi dokter spesialis yang akan melanjutkan

pendidikan ke jenjang lebih tinggi dengan masa pendidikan selama 4

sampai 6 semester.

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

12 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

· Fellowship

Kegiatan belajar-mengajar yang diselenggarakan dalam waktu pendek

untuk mempelajari suatu ketrampilan tertentu.

· Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (P2KB)

Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (Continuing

Professional Development) yang selanjutnya disingkat P2KB adalah upaya

pembinaan bersistem untuk meningkatkan dan mengembangkan

pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), serta sikap (attitude) tenaga

kesehatan agar senantiasa dapat menjalankan profesinya dengan baik.

· Dokter Layanan Primer (DLP) adalah jenjang baru pendidikan yang

dilaksanakan setelah program profesi dokter dan program internship, serta

setara dengan jenjang pendidikan profesi spesialis. Gelar yang akan

diberikan kepada dokter yang telah lulus program pendidikan dokter

layanan primer adalah SpFM (spesialis Famili Medisin).

· Jabatan fungsional

Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung

jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu

satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada

keahlian/dan atau keterampilan tertentu serta bersifat mandiri.

· Jabatan Fungsional Aparatur Sipil Negara

Jabatan Fungsional Aparatur Sipil Negara adalah sekelompok jabatan yang

berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang

berdasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu.

· Jabatan Fungsional Tertentu

Jabatan fungsional tertentu/khusus adalah yang pengangkatan dalam

jabatan dan kenaikan pangkatnya disyaratkan dengan angka kredit.

· Jabatan Fungsional Umum

Jabatan fungsional umum adalah yang kenaikan pangkatnya tidak

disyaratkan dengan angka kredit.

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

13 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

· Angka Kredit

Angka Kredit adalah satuan nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi

nilai butir-butir kegiatanyang harus dicapai oleh pejabat fungsional dalam

rangka pembinaan karir yang bersangkutan. Penetapan angka kredit

jabatan fungsional dilakukan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur

Negara.

· Uji Kompetensi Jabatan Fungsional

Proses pengujian dan penilaian yang dilakukan oleh Tim Penguji, untuk

mengukur tingkat kompetensi jabatan fungsional dalam rangka memenuhi

syarat pengangkatan pertama kali, pengangkatan dari jabatan lain atau

kenaikan jenjang jabatan setingkat lebih tinggi.

E. MAKSUD DAN KEGUNAAN RENCANA AKSI KEGIATAN PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN

Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Tahun 2015-2019 merupakan rencana kegiatan fasilitasi standardisasi dan

profesi tenaga kesehatan, pendidikan berkelanjutan dan pengembangan

jabatan fungsional untuk jangka waktu 5 (lima) tahun sampai dengan tahun

2019, ditetapkan dengan maksud untuk memberi arah dan acuan bagi seluruh

unit kerja di lingkungan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan dan

menggerakkan semua pemangku kepentingan dalam perencanaan kegiatan

di bidang fasilitasi standardisasi dan profesi tenaga kesehatan, pendidikan

berkelanjutan, pengembangan jabatan fungsional dan pelaksanaan

administrasi Pusat.

Dengan ditetapkannya Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan

Mutu SDM Kesehatan ini, diharapkan seluruh kegiatan fasilitasi standardisasi

dan profesi tenaga kesehatan, pendidikan berkelanjutan dan pengembangan

jabatan fungsional yang dilakukan oleh semua unit kerja di lingkungan Pusat

Peningkatan Mutu SDM Kesehatan dan semua pemangku kepentingan dalam

perencanaan kegiatan di bidang fasilitasi standardisasi dan profesi tenaga

kesehatan, pendidikan berkelanjutan dan pengembangan jabatan fungsional

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

14 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

dapat berkembang secara dinamis dan bersinergi, serta saling melengkapi

dan saling mendukung.

F. LANDASAN HUKUM.

Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Tahun 2015-2019 merupakan penjabaran dari Rencana Aksi Program Badan

Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, khususnya yang

berkaitan dengan kegiatan fasilitasi standardisasi dan profesi tenaga

kesehatan, pendidikan berkelanjutan dan pengembangan jabatan fungsional

dengan landasan hukum sebagai berikut:

a. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);

b. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Tahun

2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4700);

c. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan (Lembaran

Negara Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembar Negara Nomor 5063);

d. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2013 Tentang Pendidikan Kedokteran

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 132, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5434);

e. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);

f. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5607);

g. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2013 Tentang Registrasi

Tenaga Kesehatan;

h. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2015 Tentang

Penyelenggaraan Tugas Belajar Sumber Daya Manusia Kesehatan;

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

15 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

i. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Program

Bantuan Pendidikan Dokter Spesialis/Pendidikan Dokter Gigi Spesialis;

j. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 Tentang Organisasi

dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.

l. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 375 Tahun 2009 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan 2005 -2025;

m. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/422/2017

Tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019;

G. TATA URUT

Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Tahun 2015-2019 disusun dengan tata urut sebagai berikut:

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

BAB II : ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

BAB III : KEGIATAN POKOK PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN

A. Fasilitasi Standardisasi dan Profesi Tenaga Kesehatan

B. Pendidikan Berkelanjutan

C. Pengembangan Jabatan Fungsional

D. Ketatausahaan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

BAB IV : KEBUTUHAN ANGGARAN DAN KERANGKA REGULASI

BAB V : PENYELENGGARAAN RENCANA AKSI KEGIATAN

BAB VI : PEMANTAUAN DAN PENILAIAN

BAB VII : PENUTUP

LAMPIRAN – 1: MATRIKS INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN LAMPIRAN – 2 : MATRIKS KINERJA RENCANA AKSI KEGIATAN PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN LAMPIRAN – 3: MATRIKS PENDANAAN RENCANA AKSI KEGIATAN

PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

16 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

BAB II

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI

A. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTERIAN KESEHATAN

Arah kebijakan dan strategi Kementerian Kesehatan didasarkan pada

arah kebijakan dan strategi nasional yang tercantum dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 mengacu

pada tiga hal penting yaitu:

1. Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer (Primary Health Care).

Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer (Primary Health Care), penguatan

ini dilakukan dengan Revitalisasi Puskesmas yang berfokus pada 5 hal,

yaitu : 1) Peningkatan SDM; 2) Peningkatan kemampuan teknis dan

manajemen Puskesmas; 3) Peningkatan Pembiayaan; 4) Peningkatan

Sistem Informasi Puskesmas (SIP); dan 5) Pelaksanaan Akreditasi

Puskesmas.

Peningkatan Sumber Daya Manusia di Puskesmas diutamakan untuk

ketersediaan 5 jenis tenaga kesehatan yaitu: tenaga kesehatan

masyarakat, kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga kefarmasian,dan

analis kesehatan. Upaya untuk mendorong tercapainya target

pembangunan kesehatan nasional, melalui penguatan layanan kesehatan

primer, Kementerian Kesehatan mengembangan program Nusantara

Sehat. Program ini menempatkan tenaga kesehatan di tingkat layanan

kesehatan primer dengan metode team base.

2. Penerapan Pendekatan Berkelanjutan Pelayanan (Continuum of Care).

Pendekatan dilakukan melalui peningkatan cakupan, mutu dan

keberlangsungan upaya pencegahan penyakit dan pelayanan kesehatan

ibu, bayi, balita, remaja, usia kerja dan usia lanjut.

3. Intervensi Berbasis Risiko Kesehatan.

Program-program khusus untuk menangani permasalahan kesehatan pada

bayi, balita, lansia, ibu hamil, pengungsi, dan keluarga miskin, kelompok-

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

17 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

kelompok berisiko, serta masyarakat di daerah terpencil, perbatasan,

kepulauan, dan daerah bermasalah kesehatan.

Sasaran strategi Kementerian Kesehatan ditetapkan sebanyak 12 sasaran

yaitu:

1. Meningkatkan tata kelola pemerintah yang baik dan bersih

2. Meningkatkan kompetensi dan kinerja aparatur Kementerian Kesehatan

3. Meningkatkan sistem informasi kesehatan integrasi

4. Meningkatkan sinergitas antar Kementerian/Lembaga

5. Meningkatkan daya guna kemitraan (dalam dan luar negeri)

6. Meningkatkan integrasi perencanaan, bimbingan teknis dan

pemantauan evaluasi

7. Meningkatkan efektivitas penelitian dan pengembangan kesehatan

8. Meningkatkan kesehatan masyarakat

9. Meningkatkan pengendalian penyakit

10. Meningkatkan akses dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan

11. Meningkatkan jumlah, jenis, kualitas dan pemerataan tenaga kesehatan

12. Meningkatkan akses, kemandirian dan mutu sediaan farmasi dan alat

kesehatan

B. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN

Arah kebijakan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM

Kesehatan mengacu pada Renstra Kementerian Kesehatan 2015-2019 yaitu:

“Meningkatkan Jumlah, Jenis, Kualitas dan Pemerataan Tenaga

Kesehatan”.

Arah kebijakan ini mendukung kebijakan Kementerian Kesehatan dalam

upaya peningkatan Sumber Daya Manusia Kesehatan di Puskesmas untuk

penguatan pelayanan kesehatan primer (Primary Health Care) yang

mendukung Revitalisasi Puskesmas.

Peningkatan Sumber Daya Manusia Kesehatan di Puskesmas

diutamakan untuk ketersediaan 5 jenis tenaga kesehatan yaitu: tenaga

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

18 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

kesehatan masyarakat, kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga

kefarmasian, dan analis kesehatan.

Sasaran strategis pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan

pada kurun waktu 2015-2019 adalah:

a. Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan

sebanyak 5.600 Puskesmas.

b. Persentase RS Kabupaten/Kota kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis

dasar dan 3 dokter spesialis penunjang mencapai 60%.

c. Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya sebanyak

56.910 orang.

Upaya-upaya yang dilakukan untuk mencapai sasaran strategis tersebut

adalah sebagai berikut:

· Penugasan khusus tenaga kesehatan berbasis tim (Team Base).

· Peningkatan distribusi tenaga yang terintegrasi, mengikat dan lokal spesifik.

· Pengembangan insentif baik material dan non material untuk tenaga

kesehatan dan SDM Kesehatan.

· Peningkatan produksi SDM Kesehatan yang bermutu.

· Penerapan mekanisme registrasi dan lisensi tenaga dengan uji kompetensi

pada seluruh tenaga kesehatan.

· Peningkatan mutu pelatihan melalui akreditasi pelatihan.

· Pengendalian peserta pendidikan dan hasil pendidikan.

· Peningkatan pendidikan dan pelatihan jarak jauh.

· Peningkatan pelatihan yang berbasis kompetensi dan persyaratan jabatan.

· Pengembangan sistem kinerja.

C. SASARAN DAN STRATEGI PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN

Dalam rangka mendukung arah kebijakan dan sasaran strategi

Kementerian Kesehatan, serta sesuai dengan sasaran dan strategi Badan

Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, sasaran Pusat

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

19 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

Peningkatan Mutu SDM Kesehatan sampai dengan tahun 2019 sebagai

berikut:

1. Jumlah tenaga kesehatan teregistrasi sebanyak 690.000 orang.

2. Jumlah SDM Kesehatan penerima bantuan pendidikan berkelanjutan

sebanyak 15.919 orang.

3. Jumlah peserta penerima bantuan pendidikan profesi kesehatan

sebanyak 17.602 orang.

4. Jumlah dokumen pengembangan jabatan fungsional sebanyak 64

dokumen

Untuk mencapai sasaran tersebut di atas, maka strategi yang akan

dilakukan sebagai berikut:

1. Meningkatkan mutu tenaga kesehatan melalui kepemilikan STR bagi

tenaga kesehatan selain dokter, dokter gigi dan tenaga farmasi.

2. Meningkatkan pengembangan profesi tenaga kesehatan.

3. Meningkatkan mutu SDM Kesehatan melalui pendidikan berkelanjutan

program diploma, strata, pendidikan dokter spesialis/dokter gigi

spesialis, dokter layanan primer (DLP) dan Program Pendidikan

Keprofesian Berkelanjutan (P2KB).

4. Mengembangkan jabatan fungsional bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).

5. Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis dan kegiatan

lainnya pada kegiatan peningkatan dan penjaminan mutu SDM

Kesehatan dilakukan dengan meningkatkan kepemimpinan, koordinasi

dan kerjasama dalam pelaksanaan tugas, meningkatkan dukungan

sumber daya, pengelolaan, pembinaan dan pengawasan,

ketatausahaan, kepegawaian, keuangan dan sebagainya.

D. KERANGKA KELEMBAGAAN

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan, Pusat Peningkatan Mutu

Sumber Daya Manusia Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan

penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan, dan pemantauan, evaluasi, dan

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

20 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

pelaporan di bidang peningkatan mutu sumber daya manusia kesehatan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dalam melaksanakan tugas, Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

menyelenggarakan fungsi:

1. Penyusunan kebijakan teknis di bidang fasilitasi standardisasi dan

profesi tenaga kesehatan, pendidikan berkelanjutan, dan

pengembangan jabatan fungsional.

2. Pelaksanaan di bidang fasilitasi standardisasi dan profesi tenaga

kesehatan, pendidikan berkelanjutan, dan pengembangan jabatan

fungsional.

3. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang fasilitasi standardisasi

dan profesi tenaga kesehatan, pendidikan berkelanjutan, dan

pengembangan jabatan fungsional.

4. Pelaksanaan administrasi Pusat. Dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, Pusat Peningkatan Mutu

SDM Kesehatan terdiri atas:

1. Bidang Fasilitasi Standardisasi dan Profesi Tenaga Kesehatan.

2. Pendidikan Berkelanjutan.

3. Pengembangan Jabatan Fungsional.

4. Sub Bagian Tata Usaha.

5. Kelompok Jabatan Fungsional.

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

21 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

BAB III

KEGIATAN POKOK PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN

Kegiatan pokok Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan selama periode

Renstra tahun 2015-2019 meliputi; (1) Fasilitasi Standardisasi dan Profesi Tenaga

Kesehatan, (2) Pendidikan Berkelanjutan, (3) Pengembangan Jabatan Fungsional,

dan (4) Ketatausahaan Peningkatan Mutu SDM Kesehatan.

A. Fasilitasi Standardisasi dan Profesi Tenaga Kesehatan

1. Tujuan

Fasilitasi standardisasi dan profesi tenaga kesehatan bertujuan untuk

memfasilitasi pelaksanaan penyusunan kebijakan teknis di bidang fasilitasi

standardisasi dan profesi tenaga kesehatan.

2. Sasaran

Sasaran kegiatan pokok fasilitasi standardisasi dan profesi tenaga kesehatan

adalah terselenggaranya fasilitasi standardisasi, sertifikasi tenaga kesehatan

dan fasilitasi profesi tenaga kesehatan selama periode Renstra 2015-2019.

a. Fasilitasi standardisasi dan sertifikasi tenaga kesehatan

Jumlah tenaga kesehatan selain dokter, dokter gigi dan tenaga farmasi

yang memiliki Surat Tanda Register (STR) atau jumlah tenaga kesehatan

teregistrasi sebanyak 690.000 orang.

b. Fasilitasi profesi tenaga kesehatan

Pelaksanaan fasilitasi pengembangan profesi tenaga kesehatan sebanyak

111 dokumen.

3. Rincian kegiatan.

a. Fasilitasi standardisasi dan sertifikasi tenaga kesehatan

1) Pengelolaan STR.

(a) Persiapan: analisis situasi, penyusunan kerangka acuan dan rapat-

rapat dalam rangka pengelolaan STR.

(b) Penerbitan/pengiriman STR ke Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi

(MTKP).

(c) Sosialisasi STR online.

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

22 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

(d) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan registrasi.

2) Dukungan pengembangan profesi kesehatan berkelanjutan.

(a) Persiapan: analisis situasi, penyusunan kerangka acuan, rapat-rapat

koordinasi dan penyusunan jurnal.

(b) Penyelenggaraan kegiatan keprofesian berkelanjutan.

3) Pertemuan koordinasi dan evaluasi MTKI, MTKP dan organisasi

profesi kesehatan.

(a) Persiapan: analisis situasi, penyusunan kerangka acuan dan

rapat-rapat dalam rangka koordinasi.

(b) Pelaksanaan: koordinasi lintas sektor/program

(c) Penyusunan rekomendasi pertemuan.

4) Dukungan pelaksanaan uji kompetensi tenaga kesehatan.

(a) Persiapan: analisis situasi, penyusunan kerangka acuan dan

rapat-rapat dalam rangka dukungan pelaksanaan uji kompetensi.

(b) Manajemen soal: penyusunan materi uji kompetensi tenaga

kesehatan.

(c) Workshop manual aplikasi manajemen soal: koordinasi lintas sektor/

program, penyusunan dan uji coba manajemen soal.

5) Penyusunan kebijakan dan pelaksanaan evaluasi kemampuan.

(a) Persiapan: analisis situasi, penyusunan kerangka acuan dan

rapat-rapat dalam rangka penyusunan kebijakan dan pelaksanaan

evaluasi kemampuan.

(b) Pelaksanaan: studi literatur, pengumpulan data, koordinasi lintas

sektor dan penyusunan draf pedoman.

(c) Pengadaan peralatan aplikasi CBT (Computer Base Test) dan

pembuatan software CBT: penyusunan rancangan sistem,

pengadaan peralatan, dan uji coba sistem.

(d) Pencetakan pedoman kebijakan dan pelaksanaan evaluasi

kemampuan.

(e) Diseminasi pedoman kebijakan dan pelaksanaan evaluasi

kemampuan.

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

23 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

6) Lembaga Sertifikasi Profesi Tenaga Kesehatan (LSP-Nakes).

(a) Pembentukan LSP-Nakes dan semua perangkatnya.

(b) Menghadirkan uji LSP RN (NCLEX di Indonesia) oleh BNP2TKI

(c) Perekrutan asesor kompetensi dan lisensi sesuai kebutuhan

(d) Audit mutu terhadap kualitas skema, asesor, materi uji dan TUK

(e) Proses sertifikasi sesuai negara tujuan awal: Timur Tengah

(f) Pengembangan skema sertifikasi ke negara tujuan berikutnya yang

menggunakan NCLEX (Amerika dan Amerika Utara)

(g) Proses sertifikasi ke negara Amerika dan Amerika Utara

(h) Pengembangan skema sertifikasi ke negara tujuan berikutnya

(Australia dan Jerman)

(i) Proses sertifikasi ke negara Australia dan Jerman

(j) Pengembangan skema sertifikasi ke negara tujuan lainnya

(k) Proses Sertifikasi ke negara tujuan lainnya

(l) Pengajuan lisensi ulang ke BNSP

(m) Perbaikan dan peningkatan kualitas skema sertifikasi, asesor,

materi uji ataupun TUK untuk proses sertifikasi selanjutnya

(n) Penyegaran asesor

(o) Resertifikasi asesor

(p) Resertifikasi perawat

(q) Menjalin kerjasama dengan BNP2TKI atau lainnya untuk

penyaluran perawat yang telah tersertifikasi

(r) Proses rekognisi Internasional: Prometric dan NCLEX

b. Fasilitasi profesi tenaga kesehatan

1) Pengembangan materi teknis e-learning tenaga kesehatan.

(a) Persiapan: analisis situasi, penyusunan kerangka acuan dan

rapat-rapat dalam rangka pengembangan materi teknis e-learning

tenaga kesehatan.

(b) Penyusunan materi teknis e-learning tenaga kesehatan.

(c) Workshop pengembangan materi teknis e-learning tenaga

kesehatan.

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

24 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

2) Fasilitasi aplikasi CPD (Continous Profesional Development) Portofolio

bagi profesi tenaga kesehatan.

(a) Persiapan: analisis situasi, penyusunan kerangka acuan dan

rapat-rapat koordinasi dalam rangka fasilitasi aplikasi CPD

Portofolio bagi profesi tenaga kesehatan.

(b) Pembuatan aplikasi CPD Portofolio.

(c) Workshop Admin aplikasi CPD Portofolio.

(d) Pertemuan diseminasi aplikasi CPD Portofolio.

3) Monitoring dan evaluasi pemanfaatan dana dekonsentrasi.

(a) Persiapan: analisis situasi, penyusunan kerangka acuan dan

rapat-rapat persiapan dalam rangka monev pemanfaatan dana

dekonsentrasi.

(b) Pelaksanaan monitoring dan evaluasi pemanfaatan dana

dekonsentrasi.

(c) Pembinaan dan pengawasan mutu

(d) Pelayanan Majelis Tenaga Kesehatan Provinsi (MTKP)

(e) Penyusunan pedoman teknis dan administrasi pemanfaatan dana

dekonsentrasi.

4) Koordinasi lintas sektor dalam pembinaan profesi kesehatan.

(a) Persiapan: analisis situasi, penyusunan kerangka acuan dan

rapat-rapat persiapan dalam rangka koordinasi lintas sektor dalam

pembinaan profesi kesehatan.

(b) Pelaksanaan pertemuan koordinasi lintas sektor dalam

pembinaan profesi kesehatan.

(c) Penyusunan rekomendasi pertemuan.

B. Pendidikan Berkelanjutan

1. Tujuan

Pendidikan berkelanjutan bertujuan untuk meningkatkan pelaksanaan

pendidikan tinggi dan peningkatan mutu SDM Kesehatan.

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

25 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

2. Sasaran

Sasaran kegiatan pokok pendidikan berkelanjutan adalah terselenggaranya

pendidikan SDM Kesehatan dan profesi kesehatan selama periode Renstra

2015-2019.

a. Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan.

1) Jumlah SDM Kesehatan penerima bantuan pendidikan berkelanjutan

(program DIII, DIV, S1, S2 dan S3) dengan target sebanyak 15.919

orang.

2) Jumlah dokumen manajemen pendidikan berkelanjutan SDM

Kesehatan sebanyak 15 dokumen.

3) Kesekretariatan pendidikan berkelanjutan SDM Kesehatan.

4) Rekrutmen program tubel SDM Kesehatan.

5) Koordinasi pelaksanaan Tubel SDM Kesehatan.

6) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan tubel SDM Kesehatan.

7) Pengelolaan keuangan Tubel SDM Kesehatan.

8) Pengembangan sistem online tubel SDM Kesehatan.

9) Penyusunan juknis penyelenggaraan tubel SDM Kesehatan.

10) Diseminasi petunjuk teknis penyelenggaraan tubel SDM Kesehatan.

b. Pendidikan Berkelanjutan Profesi Kesehatan.

1) Jumlah penerima bantuan pendidikan profesi kesehatan dengan target

sebanyak 17.602 orang.

2) Jumlah dokumen manajemen pendidikan berkelanjutan profesi

kesehatan sebanyak 13 dokumen.

3) Kesekretariatan Pendidikan Dokter Spesialis/Pendidikan Dokter Gigi

Spesialis (PDS/PDGS).

4) Rekrutmen peserta penerima bantuan PDS/PDGS.

5) Koordinasi penyelenggaraan PDS/PDGS.

6) Koordinasi pengelolaan keuangan PDS/PDGS.

7) Monitoring dan evaluasi penyelenggaraan PDS/PDGS.

8) Pemeliharaan sistem pendaftaran online PDS/PDGS.

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

26 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

9) Biaya pendidikan bantuan pendidikan Dokter Layanan Primer (DLP)

dan pendukungnya.

10) Pengembangan e-learning/edunakes bagi calon peserta PDS/PDGS.

11) Pengembalian peserta didik paska program PDS/PDGS.

12) Penyusunan pedoman penyelenggaraan program PDS/PDGS.

13) Pengembangan keprofesian kesehatan berkelanjutan dalam rangka

penjaminan mutu SDM Kesehatan.

3. Rincian kegiatan.

a. Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan.

1) Bantuan Pendidikan (tugas belajar untuk diploma dan strata)

(a) Persiapan: pengumpulan data peserta aktif/peserta baru penerima

bantuan biaya tubel, melakukan verifikasi data dukung, membuat

daftar nominatif peserta tubel, membuat lampiran txt (lampiran),

pemeriksaan secara berjenjang daftar nominatif peserta tubel,

menginput data nominatif yang telah dikoreksi ke dalam aplikasi

SAS, membuat Surat Perintah pembayaran (SPP), membuat Surat

Perintah membayar (SPM) dan mengirim ke KPPN VII.

(b) Pelaksanan: pemberian bantuan biaya pendidikan berkelanjutan

SDM Kesehatan kepada peserta tubel, baik melalui institusi

pendidikan maupun kepada peserta tubel. Dana melalui institusi

pendidikan dilakukan secara langsung (LS) melalui mekanisme

kontrak. Sedangkan dana untuk peserta tubel dibayarkan langsung

ke rekening masing-masing peserta oleh KPPN VII.

(c) Evaluasi: pemantauan dan evaluasi bantuan tubel SDM

Kesehatan

2) Rekrutmen Program Tubel SDM Kesehatan

(a) Persiapan: penyebarluasan surat edaran melalui website, manual

dan sosialisasi ke seluruh unit utama Kementerian Kesehatan dan

Dinas Kesehatan Provinsi dan menyiapkan pendaftaran tubel

secara online.

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

27 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

(b) Pelaksanaan: penyelenggaraan pendaftaran tubel secara online,

seleksi administrasi, pengumpulan data calon peserta tubel SDM

Kesehatan yang lulus akademik, penetapan peserta tubel melalui

Surat Keputusan Sekretaris Jenderal atas nama Menteri kesehatan.

(c) Evaluasi: pemantauan dan evaluasi serta penyusunan laporan.

3) Rekonsiliasi Penyelenggaraan Tubel SDM Kesehatan dengan Institusi

Pendidikan

(a) Persiapan: pengumpulan data keaktifan peserta tubel setiap

semester, menyiapkan draf perjanjian kerjasama antara Puskat

Mutu SDM Kesehatan dengan Institusi Pendidikan penyelenggara

tubel, menyiapkan draf berita acara pembayaran tubel dan

menyiapkan perjanjian tubel antara Kementerian Kesehatan

dengan peserta tubel.

(b) Pelaksanaan: pertemuan dengan peserta tubel dan pengelola

institusi pendidikan untuk menyelesaikan permasalahan

penyelenggaraan tubel, memperoleh data valid keaktifan peserta

tubel, penyempurnaan draf perjanjian kerjasama dan

penyempurnaan draf berita acara pembayaran tubel.

(c) Evaluasi: pemantauan dan evaluasi serta penyusuan laporan.

4) Koordinasi Pelaksanaan Tubel SDM Kesehatan

(a) Persiapan: analisis situasi, penyusunan kerangka acuan dan rapat

persiapan koordinasi pelaksanaan Tubel SDM Kesehatan.

(b) Pelaksanaan: pertemuan koordinasi dalam beberapa tahap;

koordinasi lintas sektor/lintas program, koordinasi dengan Dinas

Kesehatan Provinsi dan koordinasi dengan Rumah Sakit Vertikal,

Politeknik Kesehatan dan unit utama Kementerian Kesehatan.

(c) Evaluasi: pemantauan dan evaluasi serta penyusuan laporan.

5) Regulasi terkait Penyelenggaran Tubel SDM Kesehatan

(a) Persiapan: analisis situasi, penyusunan kerangka acuan dan rapat

persiapan regulasi terkait tubel SDM Kesehatan.

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

28 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

(b) Pelaksanaan: penyusunan draf permenkes terkait dengan tubel,

pembahasan draf permenkes lintas Badan PPSDM Kesehatan,

pembahasan draf permenkes lintas sektor dan lintas program, dan

finalisasi draf permekes.

(c) Pengusulan naskah permenkes.

6) Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Tubel SDM Kesehatan

(a) Persiapan: analisis situasi, data dukung monev, penyusunan

kerangka acuan dan rapat persiapan monitoring dan evaluasi

pelaksanaan tubel SDM Kesehatan.

(b) Pelaksanaan: penyusunan instrumen monev, pelaksanaan monev

di institusi pendidikan dan Dinas Kesehatan dengan peserta tubel

terbanyak.

(c) Evaluasi: pemantauan dan evaluasi serta penyusunan laporan.

b. Pendidikan Berkelanjutan Profesi Kesehatan.

1) Bantuan Pendidikan PPDS/PDGS

(a) Persiapan: pengumpulan data peserta aktif/peserta baru penerima

bantuan biaya pendidikan PPDS/PDGS, melakukan verifikasi data

dukung, membuat daftar nominatif peserta tubel, membuat lampiran

txt (lampiran), pemeriksaan secara berjenjang daftar nominatif

peserta tubel, menginput data nominatif yang telah dikoreksi ke

dalam aplikasi SAS, membuat Surat Perintah pembayaran (SPP),

membuat Surat Perintah membayar (SPM) dan mengirim ke

KPPN VII.

(b) Pelaksanan: pemberian bantuan biaya pendidikan kepada peserta

PPDS/PDGS, baik melalui institusi pendidikan maupun kepada

peserta tubel. Dana melalui institusi pendidikan dilakukan secara

langsung (LS) melalui mekanisme kontrak. Sedangkan dana untuk

peserta tubel dibayarkan langsung ke rekening masing-masing

peserta oleh KPPN VII.

(c) Evaluasi: pemantauan dan evaluasi bantuan PPDS/PDGS.

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

29 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

2) Rekrutmen Peserta Penerima Bantuan PPDS/PDGS

(a) Persiapan: penyebarluasan surat edaran melalui website, manual

dan sosialisasi ke seluruh unit utama Kementerian Kesehatan dan

Dinas Kesehatan Provinsi dan menyiapkan pendaftaran PPDS/

PDGS secara online.

(b) Pelaksanaan: penyelenggaraan pendaftaran PPDS/PDGS secara

online, seleksi administrasi, pengumpulan data calon peserta

PPDS/PDGS yang lulus akademik, penetapan peserta melalui

Surat Keputusan Sekretaris Jenderal atas nama Menteri kesehatan.

(c) Evaluasi: pemantauan dan evaluasi serta penyusunan laporan.

3) Koordinasi Pelaksanaan PPDS/PDGS

(a) Persiapan: analisis situasi, penyusunan kerangka acuan dan rapat

persiapan koordinasi pelaksanaan PPDS/PDGS.

(b) Pelaksanaan: pertemuan koordinasi dengan satuan kerja dari di

lingkungan Badan PPSDM Kesehatan, Biro Kepegawaian, Ditjen

Pelayanan Kesehatan dan lintas sektor seperti; fakultas

kedokteran/fakultas kedokteran gigi dan kolegium.

(c) Evaluasi: pemantauan dan evaluasi serta penyusuan laporan.

4) Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan PPDS/PDGS

(a) Persiapan: analisis situasi, data dukung monev, penyusunan

kerangka acuan dan rapat persiapan monitoring dan evaluasi

penyelenggaraan PPDS/PDGS.

(b) Pelaksanaan: penyusunan instrumen monev, pelaksanaan monev

di institusi pendidikan dan Dinas Kesehatan dengan peserta yang

telah menyelesaikan PPDS/PDGS dan sarana prasarana Rumah

Sakit.

(c) Evaluasi: pemantauan dan evaluasi serta penyusunan laporan.

5) Biaya Bantuan Pendidikan DLP dan Pendukungnya.

(a) Persiapan: pengumpulan data peserta aktif/peserta baru penerima

bantuan biaya pendidikan Dokter Layanan Primer (DLP),

mempersiapkan data dukung, membuat daftar nominatif peserta

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

30 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

DLP, membuat lampiran txt (lampiran), pemeriksaan secara

berjenjang daftar nominatif peserta DLP, menginput data nominatif

yang telah dikoreksi ke dalam aplikasi SAS, membuat Surat

Perintah pembayaran (SPP), membuat Surat Perintah membayar

(SPM) dan mengirim ke KPPN VII.

(b) Pelaksanan: pemberian bantuan biaya pendidikan kepada peserta

DLP, baik melalui institusi pendidikan maupun kepada peserta DLP.

Dana melalui institusi pendidikan dilakukan secara langsung (LS)

melalui mekanisme kontrak. Sedangkan dana untuk peserta DLP

dibayarkan langsung ke rekening masing-masing peserta oleh

KPPN VII.

(c) Evaluasi: pemantauan dan evaluasi bantuan DLP.

C. Pengembangan Jabatan Fungsional

1. Tujuan

Pengembangan jabatan fungsional bertujuan untuk melaksanakan

penyusunan kebijakan teknis di bidang pengembangan jabatan fungsional.

2. Sasaran

Sasaran kegiatan pokok pengembangan jabatan fungsional adalah

terselenggaranya pengembangan jabatan fungsional kesehatan selama

periode Renstra 2015-2019.

a. Analisis dan pemetaan jabatan fungsional.

1) Jumlah dokumen analisis dan pemetaan jabatan fungsional sebanyak

25 dokumen.

2) Penyusunan grand design pengembangan jabatan fungsional.

3) Manajemen dan integrasi data jabatan fungsional.

4) Penyusunan dokumen kebijakan dan pedoman terkait jabatan

fungsional.

5) Analisis dan penyusunan rancangan kebijakan/revisi kebijakan terkait

jabatan fungsional.

6) Pemetaan data jabatan fungsional lintas unit utama dan lintas sektor.

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

31 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

7) Penyusunan rancangan e-Jabfung kesehatan dan e-PAK Jabfung

kesehatan dan pengembangannya.

8) Penyelenggaraan uji kompetensi jabatan fungsional nasional.

b. Pemantauan dan evaluasi jabatan fungsional.

1) Jumlah dokumen pemantauan dan evaluasi jabatan fungsional

sebanyak 39 dokumen.

2) Penganugerahan tenaga kesehatan teladan sebanyak 1.360 orang.

3) Revisi kebijakan terkait pengembangan jabatan fungsional.

4) Kajian/evaluasi kepmenpan/permenpan dan juklak terkait jabatan

fungsional.

5) Penyusunan pedoman monitoring dan evaluasi jabatan fungsional.

3. Rincian kegiatan.

a. Analisis dan pemetaan jabatan fungsional.

1) Penyusunan grand design pengembangan jabatan fungsional.

(a) Persiapan: analisis situasi, penyusunan kerangka acuan dan

rapat-rapat dalam rangka penyusunan grand design pengembangan

jabatan fungsional.

(b) Pelaksanaan: studi literatur, pengumpulan data, koordinasi lintas

sektor dan penyusunan grand design pengembangan jabatan

fungsional.

(c) Pencetakan grand design pengembangan jabatan fungsional.

(d) Sosialisasi grand design pengembangan jabatan fungsional.

2) Manajemen dan integrasi data.

(a) Persiapan: analisis situasi, penyusunan kerangka acuan dan

rapat-rapat persiapan dalam rangka kegiatan manajemen dan

integrasi terkait pengelolaan jabatan fungsional di tingkat pusat, Unit

Pelaksana Teknis (UPT) dan daerah.

(b) Pelaksanaan: harmonisasi dan integrasi data jabatan fungsional

dengan stakeholder UPT di daerah, harmonisasi dan integrasi data

jabatan fungsional dengan stakeholder di unit pusat dan UPT

vertikal, penyusunan kerangka pikir pangkalan data dan rancangan

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

32 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

format data, serta koordinasi data jabatan fungsional dengan

stakeholder.

(c) Evaluasi: pemantauan dan evaluasi serta penyusunan laporan.

3) Penyusunan dokumen kebijakan dan pedoman terkait jabatan

fungsional.

(a) Persiapan: analisis situasi, penyusunan kerangka acuan dan

rapat-rapat dalam rangka penyusunan dokumen kebijakan dan

pedoman terkait jabatan fungsional.

(b) Pelaksanaan: studi literatur, pengumpulan data, koordinasi lintas

sektor dan penyusunan draf kebijakan dan pedoman terkait

jabatan fungsional.

(c) Pencetakan dokumen kebijakan dan pedoman terkait jabatan

fungsional.

(d) Diseminasi dokumen kebijakan dan pedoman terkait jabatan

fungsional.

4) Analisis dan penyusunan rancangan kebijakan/revisi kebijakan terkait

jabatan fungsional.

(a) Persiapan: analisis situasi, penyusunan kerangka acuan dan

rapat-rapat persiapan.

(b) Pelaksanaan: studi literatur, pengumpulan data, koordinasi lintas

sektor dan penyusunan naskah awal, pembahasan naskah awal

dan penyempurnaan naskah.

(c) Pengusulan naskah kebijakan terkait jabatan fungsional.

5) Pemetaan data jabatan fungsional lintas unit utama dan lintas sektor.

(a) Persiapan: analisis situasi, penyusunan kerangka acuan dan

rapat-rapat persiapan dalam rangka pemetaan data jabatan

fungsional lintas unit utama dan lintas sektor.

(b) Pelaksanaan: studi literatur, pengumpulan data, koordinasi lintas

sektor/lintas program dan penyusunan pemetaan data data jabatan

fungsional.

(c) Evaluasi: pemantauan dan evaluasi serta penyusunan laporan.

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

33 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

6) Penyusunan rancangan e-jabfung kesehatan dan e-pak jabfung

kesehatan dan pengembangannya.

(a) Persiapan: penyusunan kerangka acuan dan rapat-rapat

persiapan.

(b) Pembangunan sistem: penyusunan rancangan sistem,

pembangunan dan ujicoba sistem, dan launching.

(c) Evaluasi sistem: pengumpulan data, pelaksanaan evaluasi,

rekomendasi pengembangan sistem.

(d) Pengembangan sistem: penyusunan rancangan pengembangan

sistem, pengembangan dan uji coba sistem dan penerapan sistem

baru.

7) Penyelenggaraan uji kompetensi jabatan fungsional nasional

(a) Persiapan: penyusunan kerangka acuan, identifikasi kebutuhan

uji kompetensi dan rapat-rapat persiapan.

(b) Pelaksanaan: sosialisasi dan pembekalan tim penguji tingkat pusat,

sosialisasi dan pembekalan tim penguji provinsi, pembekalan dan

uji coba uji kompetensi, dan penyelenggaraan uji kompetensi.

(c) Evaluasi: pemantauan dan evaluasi serta penyusunan laporan.

b. Pemantauan dan evaluasi jabatan fungsional.

1) Penganugerahan tenaga kesehatan teladan

(a) Persiapan: analisis situasi, penyusunan kerangka acuan,

pengumpulan data, penyusunan SK dan rapat-rapat persiapan.

(b) Pelaksanaan: penyelenggaraan pemberian penghargaan

tenaga kesehatan teladan, koordinasi lintas program dan lintas

sektor, termasuk BUMN dan pihak sponsor.

(c) Evaluasi: pemantauan dan evaluasi serta penyusunan laporan.

2) Kajian/evaluasi kepmenpan/permenpan dan juklak terkait jabatan

fungsional

(a) Persiapan: analisis situasi, penyusunan kerangka acuan dan

rapat-rapat persiapan.

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

34 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

(b) Pelaksanaan: studi literatur, pengumpulan data, koordinasi lintas

sektor, penyusunan dan uji coba instrumen, pengolahan dan

analisis data, serta penyusunan draf hasil kajian.

(c) Sounding hasil kajian: koordinasi lintas sektor dan penyempurnaan

draf kajian.

(d) Pengusulan policy paper.

3) Revisi kebijakan terkait pengembangan jabatan fungsional.

(a) Persiapan: analisis situasi, penyusunan kerangka acuan dan

rapat-rapat persiapan.

(b) Pelaksanaan: studi literatur, pengumpulan data, koordinasi lintas

sektor, pengolahan dan analisis data, serta penyusunan draf hasil

revisi kebijakan terkait pengembangan jabatan fungsional.

(c) Sounding hasil kajian: koordinasi lintas sektor dan penyempurnaan

draf hasil revisi kebijakan terkait pengembangan jabatan fungsional.

(d) Pencetakan revisi kebijakan terkait pengembangan jabatan fungsional.

(e) Diseminasi revisi kebijakan terkait pengembangan jabatan

fungsional.

4) Penyusunan pedoman monitoring dan evaluasi jabatan fungsional.

(a) Persiapan: penyusunan kerangka acuan dan rapat-rapat

persiapan.

(b) Pelaksanaan: studi literatur, pengumpulan data, koordinasi lintas

program dan lintas sektor serta penyusunan pedoman.

(c) Diseminasi pedoman monitoring dan evaluasi jabatan fungsional.

D. Ketatausahaan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

1. Tujuan

Terlaksananya ketatausahaan dalam mendukung pelaksanaan tugas dan

fungsi Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDM Kesehatan

2. Sasaran

a. Tersusunnya rencana kegiatan tahunan dan lima tahunan Pusat

Peningkatan Mutu SDM Kesehatan sebanyak 6 dokumen.

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

35 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

b. Tersusunnya laporan tahunan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

sebanyak 5 dokumen.

c. Tersusunnya laporan keuangan dan Barang Milik Negara (BMN) Pusat

Peningkatan Mutu SDM Kesehatan sebanyak 10 dokumen.

d. Tersusunnya Laporan Kinerja Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

sebanyak 5 dokumen.

e. Tersusunnya dokumen kepegawaian dan ketatausahaan sebanyak 10 dokumen.

3. Rincian Kegiatan

a. Penyusunan perencanaan program dan laporan

1) Penyusunan Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM

Kesehatan.

(a) Persiapan: penyusunan kerangka acuan dan rapat koordinasi.

(b) Pelaksanaan: analisis situasi, penyusunan kebijakan dan sasaran,

serta penyusunan rencana kegiatan, pembahasan dan finalisasi.

(c) Diseminasi: penetapan rencana aksi dan diseminasi.

2) Penyusunan rencana tahunan/DIPA Pusat Peningkatan Mutu SDM

Kesehatan.

(a) Persiapan: penyusunan juknis perencanaan dan anggaran RKP

(b) Pelaksanaan: penyusunan RKP, penyusunan Rencana Kerja

Kementerian/Lembaga (Renja K/L), penyusunan Rencana Kerja

dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L) Pusat

Peningkatan Mutu SDM Kesehatan.

3) Penyusunan laporan tahunan Pusat Peningkatan Mutu SDM

Kesehatan.

(a) Persiapan: Pengumpulan bahan dan rapat koordinasi

(b) Pelaksanaan: penyusunan laporan tahunan Pusat Peningkatan

Mutu SDM Kesehatan

4) Penyusunan Laporan Kinerja Pusat Peningkatan Mutu SDM

Kesehatan.

(a) Persiapan: pengumpulan bahan dan rapat koordinasi

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

36 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

(b) Pelaksanaan: penyusunan laporan kinerja Pusat Peningkatan Mutu

SDM Kesehatan

5) Penyelenggaraan manajemen kepegawaian

(a) Pelaksanaan administrasi kepegawaian: rekrutmen, kenaikan gaji

berkala, kenaikan pangkat dan pensiun.

(b) Penyusunan kekuatan pegawai Pusat Peningkatan Mutu SDM

Kesehatan.

b. Pengelolaan keuangan dan BMN

1) Tersusunnya laporan keuangan Pusat Peningkatan Mutu SDM

Kesehatan.

(a) Persiapan: pengumpulan bahan dan rapat koordinasi

(b) Pelaksanaan: penyusunan laporan keuangan Pusat Peningkatan

Mutu SDM Kesehatan.

2) Penyusunan laporan Barang Milik Negara (BMN) Pusat Peningkatan

Mutu SDM Kesehatan.

(a) Persiapan: penyusunan kerangka acuan dan rapat koordinasi.

(b) Pelaksanaan: penyusunan laporan Barang Milik Negara (BMN)

Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan.

3) Penyusunan laporan Persediaan Pusat Peningkatan Mutu SDM

Kesehatan.

(a) Persiapan: penyusunan kerangka acuan dan rapat koordinasi.

(b) Pelaksanaan: penyusunan laporan persediaan Pusat Peningkatan

Mutu SDM Kesehatan.

c. Pengelolaan kepegawaian dan ketatausahaan

1) Penyusunan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) Pusat Peningkatan

Mutu SDM Kesehatan.

(a) Persiapan: penyusunan kerangka acuan dan rapat koordinasi.

(b) Pelaksanaan: penyusunan SKP Pusat Peningkatan Mutu SDM

Kesehatan.

2) Penyusunan Analisis Beban Kerja (ABK) Pusat Peningkatan Mutu SDM

Kesehatan.

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

37 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

(a) Persiapan: penyusunan kerangka acuan dan rapat koordinasi.

(b) Pelaksanaan: penyusunan ABK Pusat Peningkatan Mutu SDM

Kesehatan.

3) Monitoring dan evaluasi Standar Operasional Prosedur (SOP) Pusat

Peningkatan Mutu SDM Kesehatan.

(a) Persiapan: penyusunan kerangka acuan dan rapat koordinasi.

(b) Pelaksanaan: penyusunan SOP Pusat Peningkatan Mutu SDM

Kesehatan.

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

38 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

BAB IV

KEBUTUHAN ANGGARAN DAN KERANGKA REGULASI

A. KEBUTUHAN ANGGARAN

Kebutuhan anggaran kegiatan pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu

SDM Kesehatan dihitung selama periode Renstra tahun 2015-2019. Rencana

kegiatan peningkatan mutu SDM Kesehatan bersumber dari Anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Dalam upaya meningkatkan efektifitas pembiayaan kesehatan pada

kegiatan penjaminan dan peningkatan mutu SDM Kesehatan, maka pendanaan

kesehatan diutamakan di fasilitas kesehatan untuk mendukung upaya

penurunan angka kematian ibu, bayi, balita, peningkatan gizi masyarakat dan

pengendalian penyakit dan serta penyehatan lingkungan.

Untuk mendukung kegiatan peningkatan mutu SDM Kesehatan di

daerah, Kementerian Kesehatan memberikan anggaran bagi provinsi melalui

dana dekonsentrasi dengan kegiatan yang diperuntukkan bagi daerah dalam

rangka peningkatan mutu SDM Kesehatan menunjang kegiatan peningkatan

mutu SDM Kesehatan. Alokasi kebutuhan anggaran kegiatan peningkatan mutu

SDM Kesehatan selama periode Renstra 2015-2019 dapat dilihat pada tabel

4.1 dibawah ini:

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

39 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

Tabel 4.1 Kebutuhan Anggaran Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Dalam jutaan Rupiah

NO KEGIATAN

POKOK/KEGIATAN 2015 2016 2017 2018 2019 JUMLAH

1

Fasilitasi Standardisasi dan Profesi Tenaga Kesehatan a. Fasilitasi Standardisasi

dan Sertifikasi Tenga Kesehatan

b. Fasilitasi Profesi

Tenaga Kesehatan

15.137,04

13.074,51

2.062,53

12.111,75

8.690,75

3.421,00

13.944,00

6.864,13

7.079,87

14.641,21

7.138,70

7.502,51

15.373,28

7.495,65

7.877,63

71.207,28

43.263,73

27.943,54

2 Pendidikan Berkelanjutan a. Pendidikan

Berkelanjutan SDMK

b. Pendidikan Berkelanjutan Profesi Kesehatan

441.909,99

89.638,50

352.271,49

464.281,93

124.353,98

339.927,95

416.789,20

121.780,58

295.008,62

437.628,67

125.002,44

312.626,23

459.510,10

136.507,58

323.002,52

2.220.119,91

597.283,09

1.622.836,82

3 Pengembangan Jabatan Fungsional a. Analisis dan Pemetaan

Jabatan Fungsional b. Pemantauan dan Evaluasi

-

21.559.95

9.870,42

11.689,53

19.500,80

8.883,38

10.617,42

20.475,84

9.238,70

11.237,14

21,499,63

9.700,64

11.798,99

83.036,23

37.693,14

45.343,09

4

Ketatausahaan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

11.981,72

8.929,44

9.569,00

10.047,45

10.549,82

51.077,43

B. Kerangka Regulasi

Kerangka regulasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan

peningkatan mutu SDM Kesehatan sebagai berikut:

1. Fasilitasi Standardisasi dan Profesi Tenaga Kesehatan

a. Sub Bidang Fasilitasi Standardisasi dan Sertifikasi Tenaga

Kesehatan

1) Undang Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan

Transaksi Elektronik

2) Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

3) Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

40 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

4) Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi

Nasional Indonesia

5) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46/Menkes/Per/VIII/2013 tentang

Registrasi Tenaga Kesehatan

6) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan

b. Sub Bidang Fasilitasi Profesi Tenaga Kesehatan

1) Undang Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan

Transaksi Elektronik

2) Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

3) Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

4) Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi

Nasional Indonesia

5) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan

6) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

HK.02.02/MENKES/262/2016 tentang Lembaga Sertifikasi Profesi

Tenaga Kesehatan

2. Pendidikan Berkelanjutan

a. Sub Bidang Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan

1) Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

2) Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

Tambahan Negara Republik Indonesia 5494)

3) Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,

Tambahan Negara Republik Indonesia 5587)

4) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2015 tentang

Penyelenggaraan Tugas Belajar Sumber Daya Manusia

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

41 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

5) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 33 Tahun 2015 tentang

Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia

Kesehatan Tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota Serta Rumah Sakit

6) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan

b. Sub Bidang Pendidikan Berkelanjutan Profesi Kesehatan

1) Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

2) Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

Tambahan Negara Republik Indonesia 5494)

3) Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,

Tambahan Negara Republik Indonesia 5587)

4) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 56 Tahun 2014 tentang

Klasifikasi Rumah Sakit

5) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2015 tentang Program

Bantuan Pendidikan Dokter Spesialis/Pendidikan Dokter Spesialis

6) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan

3. Pengembangan Jabatan Fungsional

a. Sub Bidang Analisis dan Pemetaan Jabatan Fungsional

1) Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

2) Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

3) Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

Tambahan Negara Republik Indonesia 5494)

4) Undang Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan

5) Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan

Nasional

6) Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai

Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

42 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

Nomor 74, Tamabahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5135)

7) Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian

Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2011 Nomor 121, Tamabahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5258)

8) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 33 Tahun 2011 tentang Pedoman Analisis Jabatan

9) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Jabatan

Fungsional Umum di Lingkungan Kementerian Kesehatan

10) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 92 Tahun 2014 tentang

Penyelenggaraan Komunikasi Data Dalam Sistem Informasi

Kesehatan Terintegrasi

11) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan

b. Sub Bidang Analisis dan Pemetaan Jabatan Fungsional

1) Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

2) Undang Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

3) Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6,

Tambahan Negara Republik Indonesia 5494)

4) Undang Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan

5) Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan

Nasional

6) Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai

Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010

Nomor 74, Tamabahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5135)

7) Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian

Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

43 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

Indonesia Tahun 2011 Nomor 121, Tamabahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5258)

8) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 33 Tahun 2011 tentang Pedoman Analisis Jabatan

9) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Jabatan

Fungsional Umum di Lingkungan Kementerian Kesehatan

10) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 92 Tahun 2014 tentang

Penyelenggaraan Komunikasi Data Dalam Sistem Informasi

Kesehatan Terintegrasi

11) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

44 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

BAB V

PENYELENGGARAAN RENCANA AKSI KEGIATAN

Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

2015-2019 ini merupakan revisi dari Rencana Aksi Kegiatan yang telah ditetapkan

pada tanggal 17 Nopember 2017. Revisi rencana aksi kegiatan ini dilakukan

terutama memperhatikan Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun

2015-2019 yang mengalami perubahan terkait dengan penyesuaian Peraturan

Menteri Kesehatan Nomor 64 Tahun 2015. Selain itu terkait dengan

perkembangan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan Pusat

Peningkatan SDM Kesehatan dua tahun ke depan.

A. PROSES PENYELENGGARAAN RENCANA AKSI KEGIATAN PUSAT

PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN

Penyelenggaraan fasilitasi standardisasi dan profesi tenaga kesehatan,

pendidikan berkelanjutan dan pengembangan jabatan fungsional perlu

menerapkan prinsip-prinsip koordinasi, integrasi dan sinergisme antar para

pemangku kepentingan dengan pola kemitraan dalam kegiatan peningkatan mutu

SDM Kesehatan.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka penyelenggaraan Rencana

Aksi Kegiatan Peningkatan Mutu SDM Kesehatan dilaksanakan melalui proses:

1. Peninjauan kemajuan dan hambatan pelaksanaan kegiatan Pusat Peningkatan

Mutu SDM Kesehatan dan penyusunan revisi Rencana Aksi Kegiatan Pusat

Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019.

2. Penetapan Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Tahun 2015-2019 (revisi tahun 2017), dengan Keputusan Kepala Pusat

Peningkatan Mutu SDM Kesehatan. Rencana Aksi Kegiatan ini akan menjadi

acuan bagi semua staf di lingkungan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

dalam menyusun rencana tahunan yang terdiri dari penyusunan Rencana Kerja

Pemeritah (RKP), Rencana Kerja Kementerian Kesehatan (Renja K/L) dan

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

45 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Kesehatan di Peningkatan Mutu

SDM Kesehatan.

3. Sosialisasi Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

kepada semua staf agar dapat dipergunakan dalam penyusunan rencana

tahunan, pemantau dan evaluasinya.

4. Pemantauan dan evaluasi. Pemantauan dan evaluasi pada dasarnya dilakukan

untuk mengetahui kemajuan pelaksanaan kegiatan dalam mencapai Indikator

Kinerja Kegiatan (IKK) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan dan

menudukung pencapaian Indikator Kinerja Program (IKP) Badan

Pengembangan dan Pemberdayaan SDM Kesehatan, serta sasaran strategis

dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

B. PENYELENGGARAAN RENCANA AKSI KEGIATAN PENINGKATAN MUTU

SDM KESEHATAN

Penyelenggaraan Rencana Aksi Kegiatan ini merupakan tanggung jawab

semua pegawai di lingkungan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan, baik

pejabat struktural, staf teknis maupun staf administratif.

Sesuai dengan tugas dan fungsinya, dilakukan kegiatan Peningkatan Mutu

SDM Kesehatan sebagai berikut:

1. Fasilitasi Standardisasi dan Profesi Tenaga Kesehatan

Bidang Fasilitasi Standardisasi dan Profesi Tenaga Kesehatan melakukan

fasilitasi pelaksanaan penyusunan kebijakan teknis Kesehatan di bidang fasilitasi

standardisasi dan profesi tenaga kesehatan. Dalam penyusunan kebijakan teknis

di bidang fasilitasi standardisasi dan profesi tenaga kesehatan dilaksanakan

secara tahunan, jangka menengah dan jangka panjang. Koordinasi dilakukan

dengan semua pusat di lingkungan Badan PPSDM Kesehatan, seluruh unit utama

Kementerian Kesehatan dan Unit Pelaksana Teknisnya, dan Dinas Kesehatan

Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Di luar sektor kesehatan, dilakukan juga

koordinasi antara lain dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan Badan

Kepegawaian Negara, serta Kementerian/Kelembagaan terkait lainnya.

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

46 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

Dalam penyusunan kebijakan teknis di bidang fasilitasi standardisasi dan

profesi tenaga kesehatan, dilakukan kajian dan penyusunan kebijakan teknis di

bidang fasilitasi standardisasi dan profesi tenaga kesehatan, serta koordinasi

dengan semua pusat di lingkungan Badan PPSDM Kesehatan, Unit utama

Kementerian Kesehatan terkait, Pusat Analisis Determinan Kesehatan, dan Badan

Penelitian dan Pengembangan Kesehatan serta koordinasi lintas sektor baik di

lingkup pusat maupun daerah.

2. Pendidikan Berkelanjutan

Bidang Berkelanjutan Berkelanjutan melakukan peningkatan mutu SDM

Kesehatan melalui pendidikan berkelanjutan SDM Kesehatan dan pendidikan

berkelanjutan profesi kesehatan. Dalam peningkatan mutu SDM Kesehatan

melalui pendidikan berkelanjutan disusun rencana kebutuhan tugas belajar

pendidikan berkelanjutan SDM Kesehatan dan pendidikan berkelanjutan profesi

kesehatan melalui; sosialisasi, rekrutmen dan pemberian bantuan pendidikan

berkoordinasi dengan semua pusat di lingkungan Badan PPSDM Kesehatan, Unit

utama di lingkungan Kementerian Kesehatan terutama Biro Kepegawaian, Biro

Hukum dan Organisasi, Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, Dinas

Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Sedangkan dengan lintas sektor berkoordinasi dengan Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kementerian Riset

Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Badan Kepegawaian Nasional dan institusi

pendidikan serta stake holder terkait lainnya.

3. Pengembangan Jabatan Fungsional

Bidang Pengembangan Jabatan Fungsional melakukan penyusunan

kebijakan teknis di bidang pengembangan jabatan fungsional. Dalam rangka

pengembangan profesionalisme dan pembinaan karier Aparat Sipil Negara (ASN)

yang menduduki jabatan fungsional, diperlukan kesesuaian antara kompetensi

dan kualifikasi jabatan. Kesesuaian tersebut harus dimulai sejak proses

perencanaan, pengangkatan, dan pengembangan. Untuk mewujudkan hal

tersebut pengelolaan jabatan fungsional bidang kesehatan sangat diperlukan.

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

47 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

Namun kondisi saat ini regulasi atau kebijakan pengelolaan jabatan fungsional

masih berdiri sendiri-sendiri, belum terstruktur dan belum berjalan dengan optimal.

Berdasarkan hasil pemetaan jabatan fungsional bidang kesehatan yang

dilaksanakan pada April 2016, jumlah pemangku jabatan fungsional kesehatan di

lingkungan Kementerian Kesehatan sebanyak 21.604 orang dan jumlah

pemangku jabatan fungsional non kesehatan di lingkungan Kementerian

Kesehatan sebanyak 4.809 orang. Sedangkan berdasarkan hasil pemetaan

nasional (bersumber dari Direktorat Pengolahan Data dan Sistem Informasi,

Badan Kepegawaian Negara) menunjukkan rekapitulasi data PNS berdasarkan

jabatan fungsional kesehatan yang terdiri dari 28 jenis sebanyak 340.467 orang.

Jumlah tersebut selain ada di lingkungan Kementerian Kesehatan juga tersebar di

Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah.

Dalam penyusunan kebijakan teknis di bidang pengembangan jabatan

fungsional, dilakukan kajian dan penyusunan kebijakan teknis di bidang

pengembangan jabatan fungsional, serta koordinasi dengan semua pusat dan

UPT di lingkungan Badan PPSDM Kesehatan, Unit utama Kementerian

Kesehatan terutama Biro Kepegawaian dan Biro Hukum dan Organisasi, Bagian

Hukum Organisasi dan Humas Badan PPSDM Kesehatan. Sedangkan untuk

lintas sektor berkoordinasi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi, Badan Kepegawaian Negara, Kementerian Sekretariat

Negara, Badan Kepegawaian Daerah dan Organisasi Profesi serta stake holder

terkait lainnya.

2. Ketatausahaan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan.

Ketatausahaan Pusat diperlukan untuk mendukung pelaksanaan tugas dan

fungsi bidang-bidang di lingkungan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

yang meliputi penyusunan rencana, program, dan anggaran, pengelolaan

keuangan dan barang milik negara, evaluasi dan pelaporan, urusan kepegawaian,

tata laksana, kearsipan, dan tata persuratan, serta kerumahtanggaan Pusat.

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

48 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

BAB VI

PEMANTAUAN DAN PENILAIAN

Pemantauan dan penilaian adalah 2 (dua) unsur dari pengawasan yang

merupakan suatu pengamatan terhadap penyelenggaraan/pelaksanaan suatu

rencana, dalam hal ini Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM

Kesehatan Tahun 2015-2019, bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh

pelaksanaannnya sesuai rencana, ketentuan perundang–undangan dan kebijakan

yang telah ditetapkan.

A. PEMANTAUAN

Pemantauan terhadap rencana kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM

Kesehatan Tahun 2015-2019 ditujukan untuk mengetahui kemajuan kegiatan

fasilitasi standardisasi dan profesi tenaga kesehatan, pendidikan berkelanjutan

SDM Kesehatan dan pengembangan jabatan fungsional, yang dilakukan secara

berkesinambungan selama kurun waktu 2015-2019. Dengan demikian

pemantauan ditekankan pada input dan proses dari pelaksanaan kegiatan di

lingkungan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan.

Pemantauan dapat dilakukan secara langsung dengan mendatangi obyek

yang menjadi sasaran pemantauan dan secara tidak langsung dengan melalui

analisis atas laporan pelaksanaan kegiatan fasilitasi standardisasi dan profesi

tenaga kesehatan, pendidikan berkelanjutan SDM Kesehatan dan pengembangan

jabatan fungsional. Dalam hal ini laporan triwulan, laporan semester maupun

laporan kinerja.

B. PENILAIAN

Penilaian Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Tahun 2015-2019 ditujukan untuk mengetahui keberhasilan kegiatan fasilitasi

standardisasi dan profesi tenaga kesehatan, pendidikan berkelanjutan SDM

Kesehatan dan pengembangan jabatan fungsional dalam pencapaian tujuan dan

sasaran selama kurun waktu 2015-2019.

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

49 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

Penilaian Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Tahun 2015-2019 dilakukan sebagai berikut:

1. Penilaian tahunan dalam kerangka penilaian kinerja Pusat Peningkatan

Mutu SDM Kesehatan yang dituangkan dalam Laporan Kinerja.

2. Penilaian tengah periode (midterm evaluation) yang dilakukan pada tahun

2017.

3. Penilaian akhir (endterm evaluation) yang dilakukan pada akhir tahun 2019

atau awal tahun 2020.

Penilaian Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Tahun 2015-2019 dilakukan dengan menilai capaian indikator kegiatan atau target

yang telah ditetapkan. Khusus untuk penilaian kinerja tahunan, disamping

dilakukan penilaian terhadap sasaran strategis dan sasaran kegiatan

pelaksanaan, juga dilakukan penilaian terhadap realisasi anggaran.

Selanjutnya agar penilaian Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan

Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019 dapat dilaksanakan dengan sebaik-

baiknya, maka perlu dilakukan penguatan pelaporan pelaksanaan kegiatan Pusat

Peningkatan Mutu SDM Kesehatan. Semua hasil penilaian Rencana Aksi

Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019, baik

penilaian tahunan, penilaian tengah periode dan penilaian akhir periode

didokumentasikan dalam bentuk laporan.

RENCANA AKSI KEGIATAN TAHUN 2015 – 2019

50 | Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2015-2019

BAB VII

PENUTUP

Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan ini

berisikan arah dan kebijakan pelaksanaan serta kegiatan yang harus dilaksanakan

dalam kurun waktu tahun 2015-2019. Rencana Aksi ini diharapkan dapat menjadi

acuan bagi semua unit kerja di lingkungan Pusat Peningkatan Mutu SDM

Kesehatan dalam penyusunan rencana kegiatan dan anggaran setiap tahunnya,

serta dalam melakukan pemantauan dan evaluasinya.

Rencana Aksi Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan ini akan

ditinjau dan dapat disesuaikan serta disempurnakan sesuai keperluannya dengan

memperhatikan hasil pemantauan dan evaluasi kemajuan pelaksanaan Rencana

Aksi Kegiatan ini, serta perubahan dan dinamika kebijakan pembangunan

kesehatan di tingkat Badan PPSDM Kesehatan dan Kementerian Kesehatan.

Rencana kegiatan dalam dokumen ini hanya dapat dilaksanakan dan

mencapai tujuannya bila dilaksanakan dengan semangat, intergitas, dedikasi,

ketekunan, kerjasama, dan kerja keras segenap aparatur di lingkungan Pusat

Peningkatan Mutu SDM Kesehatan.

Semoga dengan kerja keras dan kerjasama semua pihak dalam

penyelenggaraan fasilitasi standardisasi dan profesi tenaga kesehatan, pendidikan

berkelanjutan SDM kesehatan dan pengembangan jabatan fungsional dapat

mendukung Rencana Aksi Program Badan PPSDM Kesehatan dan Rencana

Strategis Kementerian Kesehatan.

LAMPIRAN

Lampiran-1

UNIT ORGANISASI

2015 2016 2017 2018 2019 PELAKSANA

(1) (2) (3) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)

V. Peningkatan Mutu SDM

Kesehatan

1 Terselenggaranya fasilitasi

standardisasi dan profesi

tenaga Kesehatan

a. Fasilitasi Standardisasi dan

Sertifikasi Tenaga Kesehatan

Jumlah Tenaga Kesehatan

Teregistrasi

Tenaga Kesehatan selain Dokter,

Dokter Gigi dan Tenaga Farmasi

yang Memiliki STR

Menghitung jumlah STR

Tenaga Kesehatan selain

Dokter, Dokter Gigi dan

Tenaga Farmasi yang

diterbitkan per tahun

100.000 115.000 175.000 150.000 150.000

b. Fasilitasi Pengembangan

Profesi Tenaga Kesehatan

Jumlah dokumen hasil fasilitasi

pengembangan profesi tenaga

kesehatan

Pengembangan Profesi Tenaga

Kesehatan melalui fasilitasi

profesi tenaga kesehatan

Menghitung jumlah dokumen

hasil fasilitasi pengembangan

profesi tenaga kesehatan 1 2 36 36 36

2 SDM Kesehatan yang

bekerja di bidang kesehatan

yang ditingkatkan

kemampuannya melalui

pendidikan berkelanjutan

a. Pemberian Bantuan

Pendidikan Diploma, Strata

dan Profesi

Jumlah SDM Kesehatan

penerima bantuan pendidikan

berkelanjutan (orang)

Jumlah SDM Kesehatan yang

bekerja di bidang kesehatan yang

ditingkatkan kemampuannya

melalui tugas belajar Diploma,

Strata dan Profesi (peserta lama

dan baru)

Menghitung jumlah SDM

Kesehatan penerima bantuan

pendidikan berkelanjutan

(Diploma/Strata/Profesi) per

tahun (peserta lama dan baru)

2.167 4.288 3.635 2.929 2.900

b. Pemberian Bantuan Biaya

Pendidikan PDS/PDGS

Jumlah peserta penerima

bantuan pendidikan profesi

kesehatan (orang)

Jumlah peserta penerima bantuan

pendidikan PDS/PDGS serta yang

disetarakan (peserta lama dan

baru)

Menghitung jumlah Peserta

penerima bantuan pendidikan

PDS/PDGS per tahun (peserta

lama dan baru)

4.387 4.446 2.882 2.987 2.900

3 Tersusunnya Dokumen

Pengembangan Jabatan

Fungsional

a. Analisis dan Pemetaan Jabatan

Fungsional bidang kesehatan

Jumlah dokumen analisis dan

pemetaan jabatan fungsional

Hasil Analisis dan Pemetaan

Jabatan Fungsional untuk

penyempurnaan Regulasi dan

Koordinasi pembinaan Jabatan

fungsional bidang kesehatan

Menghitung Jumlah Dokumen

Hasil Analisis dan Pemetaan

Jabatan Fungsional bidang

kesehatan - 4 7 7 7

b. Pemantauan dan Evaluasi

Jabatan Fungsional bidang

kesehatan

Jumlah dokumen pemantauan

dan evaluasi jabatan fungsional

Dokumen Laporan Hasil

pemantauan dan evaluasi Jabatan

Fungsional bidang kesehatan

Menghitung Jumlah Dokumen

Pemantauan dan Evaluasi

Jabatan Fungsional bidang

kesehatan

- 2 13 12 12

4 Ketatausahaan Pusat

Peningkatan Mutu SDM

Kesehatan

a. Penyusunan Dokumen

Perencanaan, Program

Anggaran dan Evaluasi

Pelaporan

Jumlah Dokumen Perencanaan,

Program Anggaran dan Evaluasi

Pelaporan

Dokumen Perencanaan, Program

Anggaran dan Evaluasi Pelaporan

Menghitung Jumlah Dokumen

Perencanaan, Program

Anggaran dan Evaluasi

Pelaporan

- 3 3 3 3

b. Penyusunan Dokumen

Pengelolaan Keuangan dan

BMN

Jumlah Dokumen Pengelolaan

Keuangan dan BMN

Dokumen Pengelolaan Keuangan

dan BMN

Menghitung Jumlah Dokumen

Pengelolaan Keuangan dan

BMN2 2 2 2 2

c. Penyusunan Dokumen

Kepegawaian dan

Ketatausahaan

Jumlah Dokumen Kepegawaian

dan Ketatausahaan

Dokumen Kepegawaian dan

Ketatausahaan

Menghitung Jumlah Dokumen

Kepegawaian dan

Ketatausahaan2 2 2 2 2

INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL CARA PERHITUNGAN

PU

SA

T P

EN

ING

KA

TA

N M

UT

U S

DM

KE

SE

HA

TA

N

MATRIK INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN

TAHUN 2015-2019

SASARAN

PROGRAM/SASARAN

KEGIATAN

RINCIAN KEGIATAN

TARGET

No PROGRAM/KEGIATAN

CARA PERHITUNGAN

Semula Menjadi Semula Menjadi Semula Menjadi Semula Menjadi Semula Menjadi

1 Jumlah tenaga

kesehatan teregistrasi

Tenaga Kesehatan selain Dokter,

Dokter Gigi dan Tenaga Farmasi

yang Memiliki STR

Menghitung jumlah STR

Tenaga Kesehatan selain

Dokter, Dokter Gigi dan

Tenaga Farmasi yang

diterbitkan per tahun

100.000 tetap 115.000 tetap 175.000 tetap 150.000 tetap 150.000 tetap

2 Jumlah SDM Kesehatan

penerima bantuan

pendidikan berkelanjutan

(orang)

Jumlah SDM kesehatan yang

bekerja di bidang kesehatan yang

ditingkatkan kemampuannya

melalui tugas belajar Diploma,

Strata dan Profesi (peserta lama

dan baru)

Menghitung jumlah SDM

Kesehatan penerima bantuan

pendidikan berkelanjutan

(Diploma/ Strata/Profesi) per

tahun (peserta lama dan

baru)

2.167 tetap 4.288 tetap 3.635 tetap 4.000 2.929 4.030 2.900

a. Peserta Lama 1.467 2.088 2.535 2.500 1.429 2.930 1.800

b. Peserta Baru 700 2.200 1.100 1.500 1.500 1.100 1.100

3 Jumlah peserta penerima

bantuan pendidikan

profesi kesehatan

(orang)

Jumlah peserta penerima bantuan

pendidikan profesi kesehatan

serta yang disetarakan (peserta

lama dan baru)

Menghitung jumlah peserta

penerima bantuan pendidikan

PDS/PDGS per tahun (peserta

lama dan baru)

4.387 tetap 4.446 tetap 4.660 2.882 3.689 2.987 3.720 2.900

a. Peserta Lama 4.087 3.646 4.435 2.582 3.339 2.687 3.320 2.600

b. Peserta Baru 300 800 225 300 350 300 400 300

5.895 Peserta Lama Tubel

2.654 Tahun 2013 8

3.241 Tahun 2014 924 3.241 4.341

403 Peserta lama 2015 932

3.644 Tahun 2015 805

Yang masih dibayarkan (2016) 1.737

396 Tahun 2016 1.153

150 Jumlah 2.890

246 dikurangi peserta lulus 550

4.040 Yang masih dibayarkan (2017) 2.340

300 peserta baru 1.100

3.740 3.440

Lulus 900

2018 2.540

Peserta baru 2018 1.500

4.040

Lulus 1.000

Lampiran-2

MATRIK INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK) SEMULA MENJADIRENCANA AKSI KEGIATAN PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN TAHUN 2015-2019

NO INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL

TARGET

2015 2016 2017 2018 2019

Lampiran-3

2015 2016 2017 2018 2019

PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN

Alokasi Pendanaan 469.028.750.000 506.883.094.000 459.803.028.000 482.793.178.000 506.932.835.500 2.425.440.885.500

FASILITASI STANDARISASI DAN PROFESI TENAGA KESEHATAN

Alokasi Pendanaan 15.137.040.000 12.111.756.000 13.944.014.000 14.641.214.000 15.373.274.000 71.207.298.000

Jumlah Tenaga Kesehatan TeregistrasiTarget Kinerja 100.000 115.000 175.000 150.000 150.000

Jumlah Dokumen Fasilitasi Pengembangan Profesi Tenaga

Kesehatan

Target Kinerja 1 2 36 36 36

Fasilitasi Standardisasi dan Sertifikasi Tenaga Kesehatan

Alokasi Pendanaan 13.074.510.000 8.690.751.000 6.864.144.000 7.138.700.000 7.495.645.000

Fasilitasi Profesi Tenaga Kesehatan

Alokasi Pendanaan 2.062.530.000 3.421.005.000 7.079.870.000 7.502.514.000 7.877.629.000

PENDIDIKAN BERKELANJUTAN

Alokasi Pendanaan 441.909.990.000 464.281.935.000 416.789.212.000 437.628.672.000 459.510.105.000 2.220.119.914.000

Bantuan Pendidikan (Tubel untuk Diploma, Strata dan Profesi)

Alokasi Pendanaan 89.638.500.000 124.353.980.000 121.780.588.000 125.002.441.000 136.507.587.000

Bantuan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)/

Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PDGS)

Alokasi Pendanaan 352.271.490.000 339.927.955.000 295.008.624.000 312.626.231.000 323.002.518.000

Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan

Jumlah SDM Kesehatan penerima bantuan pendidikan

berkelanjutan

Target Kinerja (peserta lama dan baru) 2.167 4.288 3.635 2.929 2.900

Jumlah dokumen manajemen pendidikan berkelanjutan SDM

Kesehatan

Target Kinerja 3 3 3 3 3

MATRIKS ALOKASI PENDANAAN RENCANA AKSI KEGIATAN PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATANTAHUN 2015-2019

SASARANSTATUS

AWAL

TAHUN ANGGARAN TOTAL

Lampiran-4

2015 2016 2017 2018 2019

Pendidikan Berkelanjutan Profesi Kesehatan

Jumlah peserta penerima bantuan pendidikan profesi kesehatan

Target Kinerja 4.387 4.446 2.882 2.987 2.900

Jumlah Dokumen manajemen pendidikan berkelanjutan profesi

kesehatan

Target Kinerja 3 1 3 3 3

PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL

Alokasi Pendanaan 0 21.559.955.000 19.500.802.000 20.475.842.000 21.499.634.000 83.036.233.000

Analisis dan pemetaan jabatan fungsional

Alokasi Pendanaan 9.870.425.000 8.883.380.000 9.238.700.000 9.700.635.000

Pemantauan dan evaluasi jabatan fungsional

Alokasi Pendanaan 11.689.530.000 10.617.422.000 11.237.142.000 11.798.999.000

Analisis dan pemetaan jabatan fungsional

Jumlah dokumen analisis dan pemetaan jabatan fungsional

Target Kinerja 4 7 7 7

Pemantauan dan evaluasi jabatan fungsional

Jumlah dokumen pemantauan dan evaluasi jabatan fungsional

Target Kinerja 2 13 12 12

Penganugerahan Tenaga Kesehatan Teladan

Target Kinerja 136 306 206 206 206

KETATAUSAHAAN PENINGKATAN MUTUSDM KESEHATAN

Alokasi Pendanaan 11.981.720.000 8.929.448.000 9.569.000.000 10.047.450.000 10.549.822.500 51.077.440.500

Jumlah Dokumen Perencanaan, Program Anggaran dan Evaluasi

Pelaporan

Target Kinerja 3 3 3 3

Jumlah Dokumen Pengelolaan Keuangan dan BMN

Target Kinerja 2 2 2 2

Jumlah Dokumen Kepegawaian dan Ketatausahaan

Target Kinerja 2 2 2 2

MATRIKS ALOKASI PENDANAAN RENCANA AKSI KEGIATAN PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN

TAHUN 2015-2019

SASARANSTATUS

AWAL

TAHUN ANGGARAN

TOTAL