PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan...

55
PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN

Transcript of PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan...

Page 1: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

PUSAT PENINGKATAN MUTU

SDM KESEHATAN

Page 2: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun
Page 3: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

i Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. ii

DAFTAR TABEL ...................................................................................................................... iii

DAFTAR GRAFIK ................................................................................................................... iv

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

A. Latar Belakang ....................................................................................................................... 1

B. Maksud dan Tujuan ............................................................................................................. 2

C. Landasan Hukum ................................................................................................................. 2

D. Struktur Organisasi ............................................................................................................... 3

E. Sistematika Penulisan ........................................................................................................... 7

BAB II. HASIL EVALUASI KINERJA TAHUN 2016 dan Tahun 2017 .......................... 8

A. Hasil Evaluasi Kinerja Tahun 2016 ..................................................................................... 8

B. Hasil Evaluasi Kinerja Tahun 2017 ................................................................................... 10

BAB III. RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2018 ............................................ 33

A. Indikator Kinerja Tahun 2018 ............................................................................................ 33

B. Rencana Kegiatan Tahun 2018 ........................................................................................... 33

C. Rencana Kerja Tahun 2018 ................................................................................................ 34

D. Anggaran Tahun 2018 ......................................................................................................... 37

E. Kesenjangan Rencana Kegiatan Dengan Rencana Kerja Tahun 2018 .......................... 38

BAB IV. MONITORING DAN EVALUASI ...................................................................... 40

A. Monitoring ........................................................................................................................... 40

B. Evaluasi ................................................................................................................................. 41

BAB V. PENUTUP.................................................................................................................... 43

Page 4: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun 2016 ...................... 8

Tabel 2.2 Capaian Kinerja Jumlah Tenaga Kesehatan Teregistrasi Tahun 2017,

2016, dan Periode Renstra 2010-2014 .................................................................. 11

Tabel 2.3 Realisasi Anggaran Indikator Kinerja Jumlah Tenaga Kesehatan

Teregistrasi ............................................................................................................. 13

Tabel 2.4 Capaian Kinerja Jumlah SDM Kesehatan Penerima Bantuan Pendidikan

Berkelanjutan Tahun 2017, 2016, 2015 dan Selama Periode Renstra

(2010-2014) ............................................................................................................ 16

Tabel 2.5 Realisasi Anggaran Indikator Kinerja Jumlah SDM Kesehatan Penerima

Bantuan Pendidikan Berkelanjutan Tahun 2017 ............................................. 19

Tabel 2.6 Capaian Kinerja Jumlah Peserta Penerima Bantuan Pendidikan Profesi

Kesehatan Tahun 2017, 2016, 2015 dan Selama Periode Renstra

(2010-2014) ............................................................................................................. 17

Tabel 2.7 Realisasi Anggaran Indikator Kinerja Jumlah Peserta Penerima Bantuan

Pendidikan Profesi Kesehatan Tahun 2017 ...................................................... 20

Tabel 3.1 Indikator Kinerja Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Berdasarkan Renja K/L Tahun 2018 .................................................................. 33

Tabel 3.2 Rencana Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2018 ... 34

Tabel 3.3 Target Indikator Kinerja Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Tahun 2018 .............................................................................................................. 37

Tabel 3.4 Distribusi Anggaran Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Menurut Output Kegiatan Tahun 2018 .............................................................. 38

Page 5: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

iii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015

DAFTAR GRAFIK

Hal

Grafik 2.1 Capaian Kinerja Jumlah Peserta Baru Penerima Bantuan Pendidikan Tahun 2016 ............................................................. 9 Grafik 2.2 Capaian Kinerja Jumlah Tenaga Kesehatan Teregistrasi Tahun 2015-2016 ....................................................................... 10 Grafik 2.3 Penerbitan STR Per Provinsi Tahun 2017 ................................... 12 Grafik 2.4 Peserta Tugas Belajar SDM Kesehatan Tahun 2014-2017 ........... 15 Grafik 2.5 Peserta PPDS/PDGS Angkatan XVIII Tahun 2017 ....................... 19 Grafik 2.6 Peserta PPDS/PDGS Angkatan XIX Tahun 2017 ......................... 20

Page 6: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam rangka menciptakan pemerintahan yang baik (good governance) dan

memerangi praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) maka telah secara tegas

dituangkan dalam TAP MPR RI Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara

yang Bersih dan Bebas KKN, Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas KKN, serta Inpres Nomor 7 Tahun 1999

tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Akuntabilitas kinerja

merupakan perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk

mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam

mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan secara periodik.

Upaya mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja instansi pemerintah untuk

mewujudkan pemerintahan yang baik dan dapat dipercaya melalui cara

dikembangkannya Sistem AKIP (SAKIP). Salah satu unsur yang ada dalam SAKIP

adalah perencanaan kinerja tahunan. Rencana kinerja tahunan (RKT) merupakan

perencanaan kinerja yang akan dicapai dalam satu tahun dan akan dievaluasi pada akhir

tahun untuk mengukur keberhasilan/kegagalan atas pertanggungjawaban yang telah

ditetapkan oleh suatu instansi.

Salah satu upaya untuk mewujudkan pertanggungjawaban instansi yang bersih

dan bebas KKN, Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan menyusun Rencana Kinerja

Tahunan (RKT) 2018 dengan menetapkan indikator kinerja yang akan dicapai pada

tahun 2018 serta kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai target yang ditetapkan.

Adapun hasil/outcome Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan yang telah ditetapkan

pada tahun 2018 adalah jumlah tenaga kesehatan yang teregistrasi sebanyak 150.000

orang, jumlah SDM Kesehatan penerima bantuan pendidikan berkelanjutan sebanyak

2.929 orang dan Jumlah peserta penerima bantuan pendidikan profesi kesehatan

sebanyak 2.987 orang.

Page 7: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 2

Untuk mencapai hasil/outcome tersebut perlu direncanakan upaya kegiatan yang

dituangkan dalam bentuk Rencana Kegiatan Tahunan (RKT), dengan sasaran

terselenggaranya fasilitasi standardisasi dan profesi tenaga kesehatan, pendidikan

berkelanjutan dan pengembangan jabatan fungsional kesehatan.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun

2018 dimaksudkan sebagai penjabaran dari rencana strategis dan acuan dalam

penyusunan perjanjian kinerja dan pelaksanaan kinerja Pusat Peningkatan Mutu SDM

Kesehatan. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai adalah:

a. Menyusun RKT Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2018.

b. Menyediakan arahan penyusunan Perjanjian Kinerja (PK) Pusat Peningkatan

Mutu SDM Kesehatan Tahun 2018.

c. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas, ketertiban, transparansi serta

akuntabilitas kinerja Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan.

C. LANDASAN HUKUM

1. Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

2. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional Tahun 2005-2025

3. Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional

4. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

5. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah

7. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 Tentang Penyusunan Rencana Kerja

dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga

Page 8: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 3

8. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi Nomor

29 Tahun 2010 Tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan

Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

10. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Kementerian Kesehatan

11. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/422/2017 tentang

Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019

D. STRUKTUR ORGANISASI

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 64 Tahun 2016 tentang Organisasi

dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan merupakan satuan kerja Badan Pengembangan

dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan (Badan PPSDM Kesehatan),

memiliki tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, pelaksanaan, dan

pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang peningkatan mutu sumber daya

manusia kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Tugas

pokok dan fungsi Pustanserdik SDM Kesehatan sebagai unit eselon 2 berdasarkan

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 64 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Kementerian Kesehatan adalah sebagai berikut:

1. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

adalah Satuan Kerja di lingkungan Badan PPSDM Kesehatan Kementerian.

Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan dipimpin oleh Kepala Pusat yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan PPSDM

Kesehatan, dalam melaksanakan tugas secara teknis fungsional berkoordinasi

dengan semua Pusat-Pusat di lingkungan Badan PPSDM Kesehatan dan secara

teknis administrasi berkoordinasi dengan Sekretariat Badan PPSDM Kesehatan.

2. Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan mempunyai tugas dalam

menyelenggarakan fungsi:

Page 9: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 4

a. Penyusunan kebijakan teknis di bidang fasilitasi standardisasi dan profesi

tenaga kesehatan, pendidikan berkelanjutan, dan pengembangan jabatan

fungsional.

b. Pelaksanaan di bidang fasilitasi standardisasi dan profesi tenaga kesehatan,

pendidikan berkelanjutan, dan pengembangan jabatan fungsional.

c. Pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang fasilitasi standardisasi dan

profesi tenaga kesehatan, pendidikan berkelanjutan, dan pengembangan

jabatan fungsional.

d. Pelaksanaan administrasi Pusat.

3. Struktur organisasi

Struktur organisasi Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan terdiri dari:

a. Kepala Pusat

b. Sub Bagian Tata Usaha

c. Bidang Fasilitasi Standardisasi dan Profesi Tenaga Kesehatan

d. Bidang Pendidikan Berkelanjutan

e. Bidang Pengembangan Jabatan Fungsional

f. Sub Bidang Fasilitasi Standardisasi dan Sertifikasi Tenaga Kesehatan

g. Sub Bidang Fasilitasi Profesi Tenaga Kesehatan

h. Sub Bidang Pendidikan Berkelanjutan Sumber Daya Manusia Kesehatan

i. Sub Bidang Pendidikan Berkelanjutan Profesi Kesehatan

j. Sub Bidang Analisis dan Pemetaan Jabatan Fungsional

k. Sub Bidang Pemantauan dan Evaluasi Jabatan Fungsional

l. Kelompok jabatan fungsional

Untuk lebih jelasnya, struktur organisasi Pusat Peningkatan Mutu SDM

Kesehatan sebagaimana bagan dibawah ini.

Page 10: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 5

Struktur Organisasi Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

4. Visi

Rencana Kinerja Tahunan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan mendukung

pencapaian Visi Presiden Republik Indonesia, yaitu: “ Terwujudnya Indonesia

Yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong “.

5. Misi

Dalam rangka mewujudkan Visi, Misi dan Nawacita Presiden (9 agenda prioritas

Nasional), maka Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan sesuai dengan tugas

pokok dan fungsinya bertujuan untuk:

PUSAT PENINGKATAN

MUTU SDM KESEHATAN

SUB. BAGIAN TATA

USAHA

BIDANG

FASILITASI STANDARISASI

DAN PROFESI TENAGA

KESEHATAN

BIDANG

PENDIDIKAN

BERKELANJUTAN

BIDANG

PENGEMBANGAN

JABATAN FUNGSIONAL

SUB. BIDANG

FASILITASI

STANDARISASI DAN

SERTFIKASI TENAGA

KESEHATAN

SUB. BIDANG

FASILITASI PROFESI

TENAGA KESEHATAN

SUB. BIDANG

PENDIDIKAN

BERKELANJUTAN SDM

KESEHATAN

SUB. BIDANG

PENDIDIKAN

BERKELANJUTAN

PROFESI KESEHATAN

SUB. BIDANG

ANALISIS DAN

PEMETAAN JABATAN

FUNGSONAL

SUB. BIDANG

PEMANTAUAN DAN

EVALUASI JABATAN

FUNGSONAL

KELOMPOK

JABATAN

FUNGSIONAL

Page 11: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 6

(1) Melaksanakan fasilitasi standardisasi dan sertifikasi tenaga kesehatan

dan fasilitasi profesi tenaga kesehatan.

(2) Melaksanakan penjaminan mutu melalui proses sertifikasi SDM

Kesehatan.

(3) Meningkatkan kualitas SDM Kesehatan melalui pendidikan berkelanjutan.

(4) Melaksanakan pengembangan jabatan fungsional kesehatan.

6. Sasaran

Sasaran yang ditetapkan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan adalah

terselenggaranya fasilitasi standardisasi dan profesi tenaga Kesehatan,

pendidikan berkelanjutan dan pengembangan jabatan fungsional kesehatan,

dengan indikator sebagai berikut:

a. Jumlah tenaga kesehatan yang teregistrasi sebanyak 175.000 orang.

b. Jumlah SDM Kesehatan penerima bantuan pendidikan berkelanjutan

sebanyak 2.929 orang.

c. Jumlah peserta penerima bantuan pendidikan profesi kesehatan sebanyak

2.987 orang.

7. Strategi

Untuk mencapai sasaran diatas perlu adanya strategi dan kebijakan pelaksanaan

meliputi:

a. Fasilitasi standardisasi SDM kesehatan.

b. Penjaminan mutu sertifikasi SDM kesehatan.

c. Pengembangan pendidikan berkelanjutan SDM kesehatan.

d. Pengembangan jabatan fungsional kesehatan.

e. Penguatan manajemen dan peningkatan dukungan fasilitasi standardisasi,

profesi tenaga kesehatan, pendidikan berkelanjutan SDM kesehatan dan

pengembangan jabatan fungsional kesehatan.

Page 12: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 7

E. SISTEMATIKA PENULISAN

Rencana Kinerja Tahunan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2018

disusun dengan sistematika sebagai berikut:

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Maksud dan Tujuan

C. Landasan Hukum

D. Sistematika Penulisan

BAB II. HASIL EVALUASI KINERJA TAHUN 2016 DAN 2017

BAB III. RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2018

A. Indikator Kinerja Tahun 2018

B. Rencana Kegiatan Tahun 2018

C. Rencana Kerja Tahun 2018

D. Anggaran Tahun 2018

E. Kesenjangan Rencana Kegiatan Dengan Rencana Kerja Tahun 2018

BAB IV. MONITORING DAN EVALUASI

BAB V. PENUTUP

Page 13: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 8

BAB II

HASIL EVALUASI KINERJA

TAHUN 2016 DAN 2017

A. HASIL EVALUASI KINERJA TAHUN 2016

Pengukuran kinerja Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan tahun 2016

bertumpu pada target indikator kinerja kegiatan yang telah dituangkan dalam Perjanjian

Kinerja (PK) tahun 2016. Hasil capaian kinerja Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

tahun 2016 seperti tercantum dalam tabel 2.1, sebagai berikut:

Tabel 2.1. Pengukuran Kinerja Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2016

No

Indikator Kinerja Kegiatan

(IKK)

Target

Realisasi

Capaian

Kinerja

(%)

1 2

Peserta Baru Penerima Bantuan Pendidikan Jumlah Tenaga Kesehatan Teregistrasi

3.000

Orang

115.000 Orang

1.499

Orang

219.564 Orang

49,97%

191,00%

Indikator kinerja berupa peserta baru penerima bantuan pendidikan pada tahun

2016 tercapai sebanyak 1.499 orang (49,97%) dari 3.000 orang yang ditargetkan. Adapun

capaian indikator kinerja yang pertama ini diperoleh dari program pendidikan dokter

spesialis/pendidikan dokter gigi spesialis (PPDS/PDGS) berjumlah 396 orang dan tugas

belajar pendidikan diploma dan strata berjumlah 1.103 orang. Jika dibandingkan dengan

capaian indikator pada tahun 2015 sebesar 120,80%, capaian kinerja indikator ini pada

tahun 2016 mengalami penurunan yang sangat tajam dari 120,80% menjadi 49,97%. Hal

ini karena tingkat kelulusan calon peserta tubel sangat rendah (baik tubel SDM

Kesehatan atau tubel reguler maupun tubel PPDS/PDGS). Jumlah calon peserta tubel

reguler yang melamar tahun 2016 berdasarkan aplikasi Tubel Online tercatat sebanyak

1.924 lulus administrasi pusat dengan jumlah kelulusan akademik sebanyak 1.103

Page 14: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 9

peserta atau 57,33%. Sedangkan jumlah calon peserta PPDS/PDGS Angkatan XVI yang

lulus administrasi pusat berdasarkan aplikasi PPDS Online tercatat sebanyak 258 orang

dan yang lulus akademik sebanyak 150 orang atau 58,14%. Demikian pula dengan

PPDS/PDGS Angkatan XVII tercatat sebanyak 503 calon peserta yang lulus administrasi

pusat dan yang lulus akademik sebanyak 246 peserta atau 48,91%. Selain itu program

dokter layanan primer (DLP) yang diharapkan akan terekrut sebanyak 300 orang untuk

memenuhi kebutuhan dokter di pelayanan primer atau Puskesmas tidak terealisasir

sesuai target karena belum siapnya regulasi terkait dengan DLP.

Peserta baru penerima bantuan pendidikan pada tahun 2016 berasal dari peserta

baru tugas belajar SDM Kesehatan tahun 2016 dan peserta baru program pendidikan

dokter spesialis/pendidikan dokter gigi spesialis (PPDS/PDGS). Dengan target

indikator sebanyak 3.000 orang, capaian kinerja peserta baru penerima bantuan

pendidikan pada tahun 2016 sebanyak 1.499 orang atau 49,97% (kontribusi dari peserta

tugas belajar SDM Kesehatan tahun 2016 sebanyak 1.103 orang, peserta PPDS/PDGS

Angkatan XVI sebanyak 150 orang dan peserta PPDS/PDGS Angkatan XVII sebanyak

246 orang). Capaian kinerja jumlah peserta baru penerima bantuan pendidikan tahun

2016 seperti dijelaskan pada grafik 2.1 dibawah ini:

Grafik 2.1

Capaian Kinerja Jumlah Peserta Baru Penerima Bantuan Pendidikan

Tahun 2016

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

Tubel SDMK PPDS/PDGS

Angkatan XVI

PPDS/PDGS

Angkatan XVII

Realisasi Target

1.103

150 246

1.499

(49,97%)

3.000

Page 15: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 10

Selanjutnya indikator kinerja berupa jumlah tenaga kesehatan teregistrasi pada

tahun 2016 tercapai sebanyak 219.564 orang dari 115.000 orang yang ditargetkan

(191,00%). Jika dibandingkan dengan capaian indikator pada tahun 2015 sebesar

246,89% (target: 100.000 orang, realisasi: 246.895 orang), capaian indikator kedua ini juga

mengalami penurunan dari 246,89% menjadi 191,00%, tapi capaian kinerja masih lebih

dari 100%.

Capaian indikator kinerja kegiatan jumlah tenaga kesehatan teregistrasi dua tahun

terakhir (2015-2016) dijelaskan pada grafik 2.2 dibawah ini:

Grafik 2.2 Capaian Kinerja Jumlah Tenaga Kesehatan Teregistrasi

Tahun 2015-2016

B. HASIL EVALUASI KINERJA TAHUN 2017

1. Jumlah Tenaga Kesehatan Teregistrasi.

Capaian indikator kinerja jumlah tenaga kesehatan teregistrasi selain dokter dan

dokter gigi pada tahun 2017 termasuk kategori berhasil, bahkan realisasinya jauh

melampaui target (219,94%), sebagaimana dapat dilihat pada tabel 2.2 berikut ini:

-

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

2015 2016

100.000

115.000

246.895

219.654

Target

Realisasi

Page 16: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 11

Tabel 2.2

Capaian Kinerja Jumlah Tenaga Kesehatan Teregistrasi

Tahun 2017, 2016 dan Periode Renstra 2010-2014

Indikator

Target

(Orang)

Realisasi

(Orang)

Capaian Kinerja (%)

2017 2016 2010-2014

(rata-rata)

Jumlah Tenaga

Kesehatan

Teregistrasi

175.000

384.901

219,94

191.00

210,19

Tabel 2.2 diatas menunjukkan bahwa capaian kinerja indikator jumlah tenaga

kesehatan teregistrasi, baik capaian kinerja tahun 2017 maupun capaian kinerja tahun

2016 dan capaian kinerja rata-rata selama periode Renstra 2010-2014 sudah melampaui

dari target yang ditetapkan (capaian kinerja diatas 100%).

Dari target sebanyak 175.000 tenaga kesehatan teregistrasi sampai dengan

berakhirnya tahun anggaran 2017 telah terealisasi sebanyak 384.901 orang atau capaian

kinerja sebesar 219,94%. Capaian kinerja melebihi 100% ini disebabkan karena

pengajuan STR selain secara manual juga dilaksanakan secara online (baik registrasi

online, Re-registrasi online dan one day service registrasi online). One day service registrasi

online merupakan terobosan MTKI dalam rangka mendekatkan pelayanan STR kepada

MTKP dan organisasi profesi yang telah siap melakukan One day service STR.

Penerbitan STR melalui One day service atau on site di selenggarakan di 9 Provinsi, yaitu;

Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Bengkulu, Banten, Jawa Tengah, D I Yogyakarta,

Kalimantan Tengah dan Sulawesi Utara.

Selain itu adanya tambahan 4 jenis tenaga kesehatan (Epidemiologi Kesehatan,

Tenaga Promotor dan Pendidik Kesehatan, Tenaga Kesehatan Tradisional Komplementer

dan Audiologis) ikut menyumbang peningkatan jumlah STR yang diterbitkan. Capaian

kinerja indikator jumlah tenaga kesehatan teregistrasi tahun 2017 ini lebih baik bila

dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2016 maupun capaian kinerja rata-

rata periode Renstra tahun 2010-2014, yakni lebih besar dari 200%.

Page 17: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 12

Indikator kinerja jumlah tenaga kesehatan teregistrasi dihitung berdasarkan

jumlah STR yang diterbitkan/dikirim ke Provinsi. Penerbitan STR per Provinsi tahun

2017 sebagaimana dijelaskan pada grafik 2.3 berikut ini:

Grafik 2.3

Penerbitan STR per Provinsi Tahun 2017

Pada grafik 2.3 diatas, diketahui bahwa penerbitan/pengiriman STR selama

tahun 2017 yang paling banyak adalah Provinsi Jawa Tengah sebanyak 54.207 STR,

diikuti Provinsi Jawa Timur sebanyak 41.990 STR dan Provinsi Sulawesi Selatan

sebanyak 35.176 STR. Sedangkan Provinsi yang paling sedikit menerbitkan STR adalah

Provinsi Papua dengan 653 STR.

Saat ini tenaga kesehatan yang sudah teregisterasi meliputi 26 jenis profesi

yaitu: Perawat, Bidan, Fisioterapi, Perawat Gigi, Refraksionis Optisien, Terapis Wicara,

Radiografer, Okupasi Terapis, Ahli Gizi, Perekam Medis dan Informasi Kesehatan,

Teknisi Gigi, Sanitarian, Elektromedis, Analis Kesehatan, Perawat Anestesi, Akupuntur

Terapis, Fisikawan Medis, Ortotis Prostetis, Teknisi Transfusi Darah, Kesehatan

Masyarakat, Teknik Kardiovaskuler, Psikologi Klinis, Epidemiolog, Tenaga Promotor

0 10.000 20.000 30.000 40.000 50.000 60.000

Papua Barat

Maluku

Bangka Belitung

Sulawesi Barat

Gorontalo

NTT

Jambi

Sulawesi Utara

Kalimantan Selatan

NTB

Bali

Kalimantan Barat

Sumatera Selatan

Sumatera Barat

Aceh

Jawa Barat

Jawa Timur

653 752 1.084 1.460 1.629 1.923 2.387 2.793 3.153

4.478 4.799

5.622 5.864 6.202 6.341 6.777 6.953 7.158 7.622

8.899 9.346 9.367

10.333 10.475

11.522 12.593

13.935 17.082

19.566 19.806

32.954 35.176

41.990 54.207

Page 18: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 13

dan Pendidik Kesehatan, Tenaga Kesehatan Tradisional Komplementer dan Audiolog.

Sedangkan profesi tenaga kesehatan lainnya ditentukan lebih lanjut dengan keputusan

Ketua MTKI.

Selanjutnya untuk realisasi anggaran yang digunakan untuk pencapaian kinerja

jumlah tenaga kesehatan teregistrasi sesuai dengan dokumen Daftar Isian Pelaksanaan

Anggaran (DIPA) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan tahun 2017 (kode 051:

output Penerbitan STR Tenaga Kesehatan dan kode 060: output Operasional Konsil

Tenaga Kesehatan) sebagaimana diperlihatkan pada tabel 2.3 dibawah ini:

Tabel 2.3 Realisasi Anggaran

Indikator Kinerja Jumlah Tenaga Kesehatan Teregistrasi

Tahun 2017

Sasaran Program

Indikator Kinerja

Target

(Orang)

Realisasi

(Orang)

Alokasi

Anggaran (Rp)

Realisasi Anggaran

(Rp)

%

Terselenggaranya Fasilitasi Standardisasi dan Profesi Tenaga Kesehatan

Jumlah tenaga kesehatan

Teregistrasi

175.000 Orang

384.901 Orang

6.117.694.000

5.476.413.718

89,52

Tabel 2.3 diatas menunjukkan bahwa anggaran untuk indikator kinerja ini

belum terserap maksimal. Dari alokasi anggaran sebesar Rp. 6.117.142.000,- hanya

terserap 89,52% atau anggaran terserap sebesar Rp. 5.476.413.718,-, tetapi capaian

kinerja indikator ini sampai dengan akhir tahun anggaran 2017 sudah melebihi 100%

(capaian kinerja sebesar 219,94%). Hal ini disebabkan antara lain karena beberapa

kegiatan yang mendukung pelaksanaan penerbitan STR dan operasional Konsil Tenaga

Kesehatan seperti; pengelolaan STR, monitoring dan evaluasi registrasi tenaga kesehatan

dan operasional MTKP di 34 Provinsi tidak terserap secara optimal. Anggaran kegiatan

pengelolaan STR tidak terserap maksimal karena beberapa komponen kegiatan seperti;

kegiatan koordinasi dengan lintas sektor terkait registrasi (belanja perjalanan biasa), uang

narasumber dan moderator (belanja jasa profesi) dan belanja perjalanan dinas paket

meeting dalam kota (rapat-rapat di luar jam kerja) masih menyisakan anggaran.

Demikian pula kegiatan evaluasi registrasi tenaga kesehatan dalam pos belanja

perjalanan biasa di 15 lokasi dan honor pengelola MTKP di 34 Provinsi tidak terserap

Page 19: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 14

optimal (tidak semua pengelola MTKP mencairkan honor karena honor pengelola sudah

dialokasikan di Provinsi).

2. Capaian kinerja jumlah SDM Kesehatan penerima bantuan pendidikan berkelanjutan.

Jumlah SDM Kesehatan penerima bantuan pendidikan berkelanjutan berasal

dari peserta lama (aktif) dan peserta baru. Peserta lama adalah peserta penerima bantuan

pendidikan berkelanjutan yang belum menyelesaikan pendidikan dan masih

mendapatkan bantuan pendidikan dari Kementerian Kesehatan. Sedangkan peserta baru

adalah peserta penerima bantuan pendidikan tugas belajar SDM Kesehatan tahun 2017

yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan.

Capaian kinerja indikator ini berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan pada tahun

2017, tahun 2016 dan selama periode Renstra periode 2010-2014 dapat dilihat pada

tabel 2.4 berikut:

Tabel 2.4

Capaian Kinerja Jumlah SDM Kesehatan Penerima Bantuan Pendidikan Berkelanjutan

Tahun 2017, 2016, 2015 dan selama Periode Renstra (2010-2014)

Indikator

Target

(Orang)

Realisasi

(Orang)

Capaian (%)

2017

2016

2015

2010-2014

(rata-rata)

Jumlah SDM

kesehatan penerima

bantuan pendidikan

berkelanjutan

3.635

3.601

99,06

50,14

115,00

102,54

Pada tabel 2.4 diatas terlihat bahwa capaian kinerja indikator kinerja jumlah

SDM Kesehatan penerima bantuan pendidikan berkelanjutan pada tahun 2017 ini sebesar

99,06% atau sebanyak 3.601 orang dari target 3.635 orang. Capaian kinerja sebanyak

3.601 orang tersebut terdiri dari peserta lama sebanyak 2.171 orang dan peserta baru

berdasarkan SK penetapan oleh Menteri Kesehatan tahun 2017 sebanyak 1.430 orang.

Bila dibandingkan dengan capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar 50,14%, capaian

kinerja tahun 2017 jauh lebih baik dan hampir mencapai 100%.

Namun demikian capaian kinerja tahun 2017 ini lebih rendah bila dibandingkan

dengan capaian kinerja tahun 2015 sebesar 115,00% dan capaian kinerja rata-rata pada

Page 20: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 15

periode Renstra 2010-2014, yakni sebesar 102,54%. Hal ini disebabkan karena indikator

kinerja tahun 2015 adalah jumlah peserta baru penerima bantuan pendidikan yang

perhitungannya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan dan tidak

memperhitungkan jumlah peserta lama yang masih diberikan bantuan pendidikan

berkelanjutan. Selanjutnya tidak tercapainya 100% indikator kinerja jumlah SDM

Kesehatan penerima bantuan pendidikan berkelanjutan pada tahun 2017 ini dipengaruhi

oleh penyelesaian masa studi lebih cepat dari kurikulum yang telah ditentukan oleh

institusi pendidikan terutama peserta tugas belajar strata dua (S-2). Selain itu ada

beberapa jenjang strata satu (S-1) yang seharusnya diprediksi selama empat semester

tetapi penetapan kurikulum dari institusi pendidikan hanya tiga semester, seperti di

UNDIP untuk peminatan Gizi.

Jumlah peserta tugas belajar SDM Kesehatan (pendidikan diploma dan strata)

saat ini berjumlah 3.601 orang, yang terdiri dari peserta lama tahun 2014-2016 sebanyak

2.171 orang dan peserta baru tahun 2017 sebanyak 1.430 orang, sebagaimana

ditampilkan pada grafik 2.4 di bawah ini:

Grafik 2.4

Peserta Tugas Belajar SDM Kesehatan

Tahun 2014-2017

Dari grafik 2.4 diatas, terlihat bahwa masih ada peserta tugas belajar jenjang

pendidikan diploma tiga (D-3) sebanyak 3 orang, dan peserta tugas belajar jenjang

0

200

400

600

800

1000

1200

1400

D-3 S-1 S-2 S-3

3

649

1.331

188

0

668 726

36

Tubel Lama

Tubel Baru

Page 21: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 16

pendidikan strata dua (S-2) paling banyak menerima bantuan pendidikan, baik peserta

tugas belajar lama maupun tugas belajar baru. Sedangkan peserta tugas belajar jenjang

pedidikan strata tiga (S-3) sebanyak 224 orang terdiri dari peserta tugas belajar lama

sebanyak 188 orang dan peserta tugas belajar baru sebanyak 36 orang.

Selanjutnya untuk realisasi anggaran yang digunakan untuk pencapaian kinerja

jumlah SDM Kesehatan penerima bantuan pendidikan berkelanjutan sesuai dengan

dokumen DIPA Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan tahun anggaran 2017,

ditampilkan pada tabel 2.5 dibawah ini:

Tabel 2.5 Realisasi Anggaran

Indikator Kinerja Jumlah SDM Kesehatan Penerima Bantuan

Pendidikan Berkelanjutan Tahun 2017

Sasaran Program

Indikator Kinerja

Target

(Orang)

Realisasi

(Orang)

Alokasi

Anggaran Rp)

Realisasi

(Rp)

%

SDM Kesehatan

yang bekerja di bidang kesehatan yang ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan berkelanjutan

Jumlah SDM Kesehatan Penerima Bantuan Pendidikan Berkelanjutan

3.635

Orang

3.601

Orang

115.744.182.000

115.551.916.3

80

99,83

Tabel 2.5 diatas terlihat bahwa untuk mencapai target kinerja jumlah SDM

Kesehatan penerima bantuan pendidikan berkelanjutan, Pusat Peningkatan Mutu SDM

Kesehatan pada tahun 2017 mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 115.744.182.000.-.

Capaian kinerja indikator ini sampai dengan akhir tahun anggaran 2017 sebesar 99,06%

dari target sebanyak 3.635 orang dengan serapan anggaran sebesar Rp. 115.551.916.380,-

atau 99,83%.

Capaian kinerja indikator ini tidak mencapai 100% disebabkan oleh penyelesaian

masa studi lebih cepat dari kurikulum yang telah ditentukan oleh institusi pendidikan

terutama peserta tugas belajar strata dua (S-2) dan ada beberapa jenjang strata satu (S-1)

yang seharusnya diprediksi selama empat semester tetapi penetapan kurikulum dari

institusi pendidikan hanya tiga semester. Selanjutnya anggaran yang tidak terserap dari

Page 22: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 17

capaian indikator ini sebesar 0,17% karena banyaknya peserta yang tidak mengajukan

biaya kedatangan dari tempat asal dan kepulangan dari institusi pendidikan.

3. Capaian kinerja jumlah peserta penerima bantuan pendidikan kesehatan.

Jumlah peserta penerima bantuan pendidikan profesi kesehatan berasal dari

peserta lama (aktif) dan peserta baru. Peserta lama adalah peserta penerima bantuan

program pendidikan dokter spesialis/pendidikan dokter gigi spesialis (PPDS/PDGS)

yang belum menyelesaikan pendidikan dan masih mendapatkan bantuan pendidikan

dari Kementerian Kesehatan. Sedangkan peserta baru adalah peserta penerima bantuan

PPDS/PDGS tahun 2017 yang ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Kesehatan.

Capaian kinerja indikator ini berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan pada tahun

2017, tahun 2016, tahun 2015 dan selama periode Renstra periode 2010-2014 dapat

dilihat pada tabel 2.6 berikut:

Tabel 2.6

Capaian Kinerja Jumlah Peserta Penerima Bantuan Pendidikan

Profesi Kesehatan Tahun 2017, 2016, 2015 dan selama Periode Renstra (2010-2014)

Indikator

Target

(Orang)

Realisasi

(Orang)

Capaian (%)

2017

2016

2015

2010-2014

(rata-rata)

Jumlah peserta

penerima bantuan

pendidikan profesi

kesehatan

2.882

2.893

100,38

49,50

134,33

102,54

Pada tabel 2.6 terlihat bahwa capaian kinerja indikator kinerja jumlah peserta

penerima bantuan pendidikan profesi kesehatan pada tahun 2017 ini sebesar 100,38%

atau sebanyak 2.893 orang dari target 2.882 orang. Capaian kinerja sebanyak 2.893 orang

tersebut terdiri dari peserta lama sebanyak 2.472 orang dan peserta baru berdasarkan SK

penetapan oleh Menteri Kesehatan tahun 2017 sebanyak 421 orang. Bila dibandingkan

dengan capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar 49,50%, capaian kinerja tahun 2017 jauh

lebih baik dan melebihi 100%.

Page 23: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 18

Namun demikian capaian kinerja tahun 2017 ini lebih rendah bila dibandingkan

dengan capaian kinerja tahun 2015 sebesar 134,33% dan capaian kinerja rata-rata pada

periode Renstra 2010-2014, yakni sebesar 102,54%. Hal ini disebabkan karena indikator

kinerja tahun 2015 adalah jumlah peserta baru penerima bantuan pendidikan yang

perhitungannya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan dan tidak

memperhitungkan jumlah peserta lama yang masih diberikan bantuan pendidikan

profesi kesehatan.

Jumlah peserta baru penerima bantuan pendidikan profesi kesehatan terdiri dari

peserta PPDS/PDGS Angkatan XVIII dan Angkatan XIX. Berdasarkan aplikasi PPDS

online tercatat pelamar Angkatan XVIII yang mendaftar online sebanyak 983 orang dan

pelamar Angkatan XIX yang mendaftar online sebanyak 1.067 orang. Setelah melalui

seleksi administrasi pusat dan seleksi akademik, jumlah peserta penerima bantuan

PPDS/PDGS Angkatan XVIII ditetapkan sebanyak 213 orang melalui dua Surat

Keputusan Menteri Kesehatan; (1) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

HK.01.07/MENKES/188/2017 tanggal 11 April 2017 tentang Penerima Bantuan Program

Pendidikan Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialis Angkatan Ke Delapan Belas Tahap

Kesatu Tahun 2017, (2) Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

HK.01.07/MENKES/216/2017 tanggal 5 Mei 2017 tentang Penerima Bantuan Program

Pendidikan Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialis Angkatan Ke Delapan Belas Tahap

Kedua Tahun 2017.

Selanjutnya peserta penerima bantuan PPDS/PDGS Angkatan XIX ditetapkan

sebanyak 208 orang melalui tiga Surat Keputusan Menteri Kesehatan; (1) Keputusan

Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/485/2017 tanggal 3 Oktober 2017

tentang Penerima Bantuan Program Pendidikan Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialis

Angkatan Kesembilan Belas Tahap Pertama Tahun 2017, (2) Keputusan Menteri

Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/490/2017 tanggal 10 Oktober 2017 tentang

Penerima Bantuan Program Pendidikan Dokter Spesialis/ Dokter Gigi Spesialis

Angkatan Kesembilan Belas Tahap Kedua Tahun 2017, dan (3) Keputusan Menteri

Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/523/2017 tanggal 24 Oktober 2017 tentang

Penerima Bantuan Program Pendidikan Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialis Angkatan

Kesembilan Belas Tahap Ketiga Tahun 2017.

Page 24: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 19

Jumlah peserta penerima bantuan pendidikan profesi kesehaan (PPDS/ PGDS)

saat ini berjumlah 2.893 orang, yang terdiri dari peserta lama Angkatan VII-XVII

sebanyak 2.472 orang dan peserta baru tahun 2017 (Angkatan XVIII dan Angkatan XIX

sebanyak 421 orang, sebagaimana ditampilkan pada grafik 2.5 dan 2.6 di bawah ini:

Grafik 2.5

Peserta PPDS/PDGS Angkatan XVIII

Tahun 2017

Jumlah peserta penerima bantuan pendidikan dokter spesialis/dokter gigi

spesialis Angkatan XVIII sebagimana ditampilkan pada grafik 2.5, terbanyak berasal dari

Pusat (Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertahanan dan Kepolisian Republik

Indonesia) sebanyak 42 orang. Selanjutnya diikuti peserta yang berasal dari Provinsi

Jawa Timur sebanyak 20 orang dan Sulawesi Selatan sebanyak 13 orang. Sedangkan

Provinsi lainnya paling sedikit peserta penerima bantuan pendidikan dokter

spesialis/dokter gigi spesialis sebanyak 2 orang.

Sedangkan pada grafik 2.6 berikut, jumlah peserta penerima bantuan

pendidikan dokter spesialis/dokter gigi spesialis Angkatan XIX terbanyak juga dari

Pusat (Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pertahanan) sebanyak 29 orang diikuti

peserta yang berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 16 orang dan Jawa Timur

sebanyak 14 orang. Sedangkan Provinsi lainnya paling sedikit peserta penerima bantuan

0

5

10

15

20

25

30

35

40

45

AC

EH

BA

BE

L

BA

LI

BA

NT

EN

BE

NG

KU

LU

D I

YO

GY

AK

AR

TA

GO

RO

NT

ALO

JAB

AR

JAM

BI

JAT

EN

G

JAT

IM

KA

LBA

R

KA

LSE

L

KA

LTE

NG

KA

LTIM

KE

PR

I

LAM

PU

NG

MA

LUK

U

NT

B

NT

T

PA

PB

AR

PA

PU

A

RIA

U

SU

LBA

R

SU

LSE

L

SU

LTE

NG

SU

LTR

A

SU

LUT

SU

MB

AR

SU

MS

EL

SU

MU

T

PU

SA

T

12

3

6

2

5 4 2

9

6

10

20

3

6 5 3 2 2

4 4 5

2

7

2 2

13

4

7

4 5 5 7

42

Page 25: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 20

pendidikan dokter spesialis/dokter gigi spesialis adalah Provinsi Gorontalo dan Papua

Barat masing-masing 1 orang.

Grafik 2.6

Peserta PPDS/PDGS Angkatan XIX

Tahun 2017

Untuk realisasi anggaran yang digunakan untuk pencapaian kinerja jumlah

peserta penerima bantuan profesi kesehatan diperlihatkan pada tabel 2.7 dibawah ini:

Tabel 2.7

Realisasi Anggaran

Indikator Kinerja Jumlah Peserta Penerima Bantuan

Pendidikan Profesi Kesehatan Tahun 2017

Sasaran Program

Indikator Kinerja

Target

(Orang)

Realisasi

(Orang)

Alokasi

Anggaran (Rp)

Realisasi Anggaran

(Rp)

%

SDM Kesehatan

yang bekerja di bidang kesehatan yang ditingkatkan kemampuannya melalui pendidikan berkelanjutan

Jumlah Peserta Penerima Bantuan Pendidikan Profesi Kesehatan

2.882

Orang

2.893

Orang

145.343.490.000,-

133.407.731.751,-

91,79

0

5

10

15

20

25

30

AC

EH

BA

BE

L

BA

LI

BA

NT

EN

BE

NG

KU

LU

D I

YO

GY

AK

AR

TA

GO

RO

NT

ALO

JAB

AR

JAM

BI

JAT

EN

G

JAT

IM

KA

LBA

R

KA

LSE

L

KA

LTA

RA

KA

LTE

NG

KA

LTIM

KE

PR

I

LAM

PU

NG

MA

LUK

U

NT

B

NT

T

PA

PB

AR

PA

PU

A

RIA

U

SU

LBA

R

SU

LSE

L

SU

LTE

NG

SU

LTR

A

SU

LUT

SU

MB

AR

SU

MS

EL

SU

MU

T

PU

SA

T

9

5 5 4

3

8

1

9

3

10

14

5

3

6

2

6

2

5

3

9

3

1

3 3 4

16

5

7

2

6

9 8

29

Page 26: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 21

Tabel 2.7 diatas menunjukkan bahwa serapan anggaran indikator kinerja jumlah

peserta penerima bantuan pendidikan profesi kesehatan sebesar 91,79% tetapi capaian

indikator kinerja sebesar 100,38% (>100%). Serapan anggaran tidak optimal atau tidak

mencapai 100% disebabkan tidak terbayarnya biaya penunjang pendidikan seperti;

biaya penelitian/riset, biaya seminar, kursus dan biaya ujian nasional karena dalam

pengajuan usulan biaya penunjang pendidikan peserta penerima bantuan pendidikan

profesi kesehatan (peserta PPDS/PDGS) tidak melengkapi persyaratan administrasi

yang sudah ditentukan sehingga tidak dapat dibayarkan dan penyerapan anggaran

menjadi tidak optimal. Sedangkan capaian indikator kinerja lebih dari 100% disebabkan

adanya beberapa peserta PPDS/PDGS yang cuti akademik di tahun 2016 dan kembali

aktif melanjutkan pendidikan di tahun 2017.

4. Indikator Pendukung Kinerja Kegiatan.

a. Pengelolaan Jabatan Fungsional Bidang Kesehatan

1) Manajemen dan Integrasi Data

Bidang Pengembangan Jabatan Fungsional telah melaksanakan kegiatan

manajemen dan integrasi data pejabat fungsional kesehatan. Kegiatan ini merupakan

kegiatan lanjutan tahun 2016 dimana telah ditandatanganinya Nota Kesepahaman antara

Menteri Kesehatan dengan Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) dan Perjanjian

Kerjasama antara Deputi Sistem Informasi Kepegawaian dengan Kepala Badan PPSDM

Kesehatan tentang Pertukaran dan Pemanfaatan Data Pegawai Aparatur Sipil Negara

dalam rangka Pengembangan Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan.

Pangkalan data pejabat fungsional kesehatan di Indonesia telah mulai dibangun

pada tahun anggaran 2016 dengan menggunakan sumber data dari Sistem Aplikasi

Pelayanan Kepegawaian (SAPK) milik BKN. Data yang diperoleh adalah seluruh pejabat

fungsional yang dibina oleh Kementerian Kesehatan berdasarkan jenis, jenjang, wilayah

dan instansi menggunakan sistem dumping (periode). Adapun pemanfaatan pangkalan

jabatan fungsional kesehatan diantaranya:

- Pemetaan persebaran pejabat fungsional kesehatan

- Aplikasi e-PAK dan e-Jabfung

- Aplikasi e-Ukom

- Perencanaan pengembangan jabatan fungsional kesehatan

Page 27: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 22

Kegiatan manajemen dan integrasi data pejabat fungsional kesehatan, yaitu:

a. Evaluasi dan Pengembangan Pangkalan Data.

Stakeholder pejabat fungsional kesehatan adalah unit pembina, instansi

pengguna, dan pejabat fungsional kesehatan itu sendiri. Untuk memenuhi kebutuhan

variabel data di pangkalan data jabatan fungsional kesehatan bagi para stakeholder

tersebut, perlu dilakukan kegiatan pertemuan fullday dengan mengundang Pusat Data

dan Infromasi, Instansi Pembina, Instansi Pengguna dan Badan Kepegawaian Negara

sebagai penyedia data. Output dari kegiatan tersebut adalah kesepakatan kebutuhan

data yang akan disediakan dalam pangkalan data jabatan fungsional (sistem informsdi

Jabatan fungsional) serta mekanisme dan periode updating data dari SAPK BKN.

b. Harmonisasi dan integrasi data Jabatan fungsional dengan stakeholder di unit pusat dan UPT vertikal.

Kegiatan tersebut dilaksanakan berupa kunjungan dan pemaparan kondisi data pejabat

fungsional yang bekerja di unit pusat dan UPT vertikal. Kegiatan tersebut bertujuan sebagai

“pemicu” penyebaran informasi pejabat fungsional dan program pengembangannya. Selain itu

kegiatan tersebut juga digunakan sebagai “aktivitas” koordinasi dengan Direktorat Pengolahan

Data dan Informasi Kepegawaian-BKN dalam hal pemenuhan kebutuhan data, penyeragaman

kode, perumusan pemutakhiran data serta pengelolaan pangkalan data.

c. Harmonisasi dan integrasi data jabatan fungsional dengan stakeholder UPT di Daerah (Kabupaten/Kota Wilayah Jawa Barat/Banten).

Sistem Administrasi Pelayanan Kepegawaian-BKN dapat dimanfaatkan oleh seluruh

pengelola kepegawaian PNS yang ada id daerah maupun pusat. Namun sering terjadi adanya

kesenjangan jumlah pegawai yang tercatat dalam aplikasi dengan kondisi yang sesungguhnya.

Hal ini disebabkan kurang aktifnya pemegang akun aplikasi SAPK dalam melakukan

pemutakhiran data.

Pada tahun 2018 akan dilaksanakan uji kompetensi bagi pejabat fungsional Perawat,

Perawat Gigi, Perekam Medis, Teknisi Elektromedis, Radiografer dan Pembimbing Kesehatan

Kerja yang akan naik jenjang. Untuk mendukung kegiatan uji komptensi tersebut, Pusat

Peningkatan Mutu SDM Kesehatan sedang membangun aplikasi E-Ukom yang berguna dalam

hal perencanaan penyelenggaran uji kompetensi, pendaftaran calon peserta uji komptensi,

pembuatan proposal dan pemberian nomor sertifikat bagi peserta yang lulus uji kompetensi.

Kegiatan harmonisasi dan integrasi data jabatan fungsional ini dimanfaatkan selain sebagai

Page 28: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 23

harmonisasi data di pangkalan data jabatan fungsional dengan data di daerah juga menjadi

kegiatan sosialiasasi pelaksanaan uji kompetensi.

2) Penyelenggaraan Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Kesehatan Secara Nasional

Berdasarkan pasal 69 ayat (1) dan ayat (3) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014

tentang Aparatur Sipil Negara antara lain dinyatakan bahwa pengembangan karier PNS

dilakukan berdasarkan kualifikasi, kompetensi, penilaian kinerja, dan kebutuhan

instansi pemerintah, yang meliputi: (a) kompetensi teknis yang diukur dari tingkat dan

spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis fungsional, dan pengalaman bekerja secara

teknis; (b) kompetensi manajerial yang diukur dari tingkat pendidikan, pelatihan

struktural atau manajemen, dan pengalaman kepemimpinan; dan (c) kompetensi sosial

kultural yang diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat majemuk

dalam hal agama, suku, dan budaya sehingga memiliki wawasan kebangsaan.

Pemenuhan kompetensi menuju profesionalisme PNS menjadi salah satu program

percepatan reformasi birokrasi dan menjadi salah satu aspek penting reformasi birokrasi.

Kementerian Kesehatan merupakan instansi pembina dari jabatan fungsional

kesehatan yang memiliki tanggung jawab untuk menjamin terwujudnya standar kualitas

dan professional jabatan khususnya jabatan fungsional bidang kesehatan. Untuk

mewujudkan hal tersebut Kementerian Kesehatan melaksanakan tugasnya berdasarkan

Peraturan Presiden Nomor 11 tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil,

salah satu tugasnya adalah menyelenggarakan uji kompetensi jabatan fungsional. Dalam

hal penyelenggaraan uji kompetensi jabatan fungsional kesehatan Pusat Peningkatan

Mutu SDM Kesehatan memiliki tugas menyusun regulasi, mensosialisasikan,

mengkoordinasikan penyelenggaraan uji kompetensi secara nasional, membuat dan

mengembangkan sistem informasi terkait uji kompetensi, merekomendasikan

penyelenggaraan uji, melakukan akreditasi penyelenggaraan uji, mengeluarkan nomor

sertifikat dan melaksanakan monitoring dan evaluasi.

Agar pelaksanaan uji ditahun 2018 dapat berjalan baik dan lancar maka

diperlukan suatu tahapan untuk penyiapan uji kompetensi jabatan fungsional nasional

yang dilakukan pada tahun 2017. Adapun tahap penyiapan yang dilakukan di tahun

2017 meliputi; sosialisasi, koordinasi, pembekalan tim penguji, penyusunan buku

Page 29: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 24

pegangan, penyusunan materi uji, uji coba di 34 provinsi, evaluasi uji kompetensi dan

kegiatan lain dalam rangka penyiapan pelaksanaan uji kompetensi jabatan fungsional

kesehatan.

Penerima manfaat dari kegiatan penyiapan penyelenggaraan uji kompetensi

jabatan fungsional nasional adalah seluruh pemangku kepentingan terkait baik itu pusat

dan daerah, Kementerian Lembaga Lainnya, Instansi pengguna jabatan fungsional

kesehatan, pejabat fungsional kesehatan serta pihak lainnya. Output yang dihasilkan

pada kegiatan penyelenggaraan uji kompetensi jabatan fungsional nasional ini adalah:

(a) Tersusunnya regulasi tentang uji kompetensi jabatan fungsional kesehatan

melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 18 tahun 2017 tentang

Penyelenggaraan Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Kesehatan.

(b) Tersusunnya buku pegangan bagi penyelenggara, penguji dan buku

FAQ uji kompetensi jabatan fungsional kesehatan.

(c) Tersosialisasinya kebijakan tentang penyelenggaraan uji kompetensi

jabatan fungsional kesehatan kepada unit pembina, Dinas Kesehatan di

34 Provinsi, Kementerian/lembaga instansi pengguna pejabat fungsional

kesehatan, pejabat fungsional kesehatan dan unit terkait lainnya,

(d) Terbekalinya calon tim penguji tingkat provinsi dan rumah sakit untuk

mampu menjadi penguji di instansinya masing-masing.

(e) Terbekalinya penyelenggara uji untuk mampu menyelenggarakan uji di

instansinya masing-masing.

3) Penyusunan Revisi Kebijakan Terkait Pengembangan Jabatan Fungsional (7 Jabatan Fungsional)

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kesehatan

menuntut adanya perubahan peraturan dan kebijakan dalam pengembangan jabatan

fungsional kesehatan. Tuntutan perubahan dirasakan penting agar pelaksanaan jabatan

fungsional kesehatan berjalan dengan baik dan lancar.

Dengan telah diterbitkannya Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang

Aparatur Sipil Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2017 tentang

Manajemen Pegawai Negeri Sipil, terdapat beberapa regulasi dan kebijakan terkait

pengelolaan jabatan fungsional khususnya jabatan fungsional kesehatan. Kementerian

Page 30: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 25

Kesehatan memiliki 30 Jenis Jabatan Fungsional Kesehatan, regulasi yang mengatur

tentang pengelolaan jabatan fungsional kesehatan tertera di dalam masing-masing

Kepmenpan dan Permenpannya, dan kondisi regulasi kebijakan jabatan fungsional

sudah relatif lama, sudah tidak up to date dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi serta kebijakan terkini. Sehingga pada tahun 2017 Bidang Pengembangan

Jabatan Fungsional melaksanakan kegiatan revisi kebijakan jabatan fungsional

kesehatan, yaitu untuk jabatan fungsional; Perawat, Perawat Gigi, Dokter, Bidan,

Apoteker, Asisten Apoteker, Epidemiolog Kesehatan dan Entomolog Kesehatan.

Adapun tahapan kegiatan yang diselenggarakan meliputi fasilitasi untuk; (1)

penyusunan naskah akademik dan matriks butir butir kegiatan, (2) sounding naskah

akademik dan matriks butir butir kegiatan, (3) pra ekspose naskah akademik dan

matriks butir butir kegiatan serta (4) persiapan uji petik. Selain tahapan tersebut diatas

Bidang Pengembangan Jabatan Fungsional juga memfasilitasi penyusunan petunjuk

pelaksanaan (juklak) jabatan fungsional asisten penata anestesi dan penata anestesi.

Penerima manfaat dari kegiatan revisi kebijakan jabatan fungsional kesehatan

adalah seluruh pemangku kepentingan terkait baik itu pusat dan daerah, Kementerian

Lembaga Lainnya, Instansi pengguna jabatan fungsional kesehatan, unit pembina

jabatan fungsional kesehatan, pejabat fungsional kesehatan serta pihak lainnya.

Output yang dihasilkan pada kegiatan revisi kebijakan terkait pengembangan

jabatan fungsional adalah:

(1) Tersusunnya draf naskah akademik 9 jabatan fungsional kesehatan.

(2) Tersusunnya draf matriks butir kegiatan 9 jabatan fungsional kesehatan.

(3) Tersusunnya draf Permenpan 9 Jabatan Fungsional Kesehatan.

(4) Tersusunnya draf Petunjuk Pelaksanaan Asisten Penata Anestesi dan Penata

Anestesi.

4) Penyusunan Pedoman Monitoring dan Evaluasi Jabatan Fungsional

Berbagai kebijakan berkenaan dengan pengelolaan jabatan fungsional telah

ditetapkan, namun berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan dalam bentuk diskusi

kelompok terarah kepada Unit Pembina dan instansi pengelola jabatan fungsional di

tahun 2016, ditemukan beberapa permasalahan dalam pengelolaan jabatan fungsional,

diantaranya; (1) pelatihan bagi pejabat fungsional yang belum sesuai kebutuhan, (2)

Page 31: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 26

pengangkatan pejabat fungsional belum didukung adanya pedoman formasi, (3) belum

optimalnya pembinaan dan pengawasan terhadap pengelolaan jabatan fungsional, (4)

belum adanya sistem informasi yang mendukung pemetaan dan pendataan jabatan

fungsional yang terintegrasi dan terkini secara berkesinambungan, (5) belum semua

jabatan fungsional memiliki organisasi profesi.

Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 11 tahun 2017 Tentang Manajemen PNS

pada Pasal 99 mengamanatkan bahwa, salah satu tugas Instansi Pembina Jabatan

Fungsional adalah melakukan pemantauan dan evaluasi penerapan jabatan fungsional

di seluruh instansi pemerintah yang menggunakan jabatan fungsional dan melaporkan

hasil pelaksanaan sesuai dengan perkembangan kepada Kementerian Pendayagunaan

Aparatur Negara-RB dengan tembusan BKN.

Untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan pengelolaan jabatan

fungsional kesehatan dan implementasi tugas dan fungsi Unit Pembina dan instansi

pengguna jabatan fungsional kesehatan, maka perlu tersedianya pedoman yang dapat

digunakan stakeholder untuk melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi secara

berkelanjutan, teratur-berjenjang dan terpadu mulai dari pemerintah pusat hingga

pemerintah daerah. Kegiatan ini dilaksanakan mulai bulan September- November 2017,

telah dihasilkan 1 (satu) dokumen Rancangan Peraturan Menteri Kesehatan RI tentang

Pedoman Monitoring dan Evaluasi Jabatan Fungsional Kesehatan.

5) Penyusunan Pedoman Formasi Jabatan Fungsional Kesehatan

Untuk mewujudkan Aparatur Sipil Negara yang merupakan sebagai bagian dari

reformasi birokrasi, maka Pemerintah telah menerbitkan Undang Undang ASN Nomor 5

Tahun 2014 di bidang manajemen aparatur negara. Namun pada kenyataannya,

profesionalisme yang diharapkan belum sepenuhnya terwujud. Penyebab utamanya

karena terjadi ketidaksesuaian antara kompetensi pegawai dengan jabatan yang

didudukinya. Ketidaksesuaian tersebut, disebabkan oleh komposisi keahlian atau

keterampilan pegawai yang belum proporsional. Demikian pula pendistribusian PNS

saat ini masih belum mengacu pada kebutuhan organisasi yang sebenarnya, dalam arti

belum didasarkan pada beban kerja yang ada. Menumpuknya pegawai di satu unit lain

tanpa pekerjaan yang jelas dan kurangnya pegawai di unit lain merupakan suatu contoh

yang nyata dari permasalahan tersebut.

Page 32: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 27

Didalam manajemen SDM menyatakan bahwa perencanaan SDM merupakan

dasar bagi penyusunan program kerja bagi satuan kerja yang menangani SDM dalam

organisasi. Tanpa perencanaan SDM, akan ditemui kesulitan dalam menyusun program

kerja yang realistik. Untuk itu, salah satu komponen yang sifatnya mendesak untuk

ditata saat ini adalah perencanaan pegawai, utamanya perencanaan untuk formasi

pegawai. Kegiatan ini dilaksanakan mulai bulan Februari-Agustus 2017, telah dihasilkan

1 (satu) dokumen Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 tahun 2017 tentang

Penyusunan Formasi Jabatan Fungsional Kesehatan.

6) Penyusunan Pedoman Inpassing Jabatan Fungsional Kesehatan

Dengan telah terbitnya Permenpan-RB Nomor 26 Tahun 2016 tentang

Pengangkatan PNS dalam Jabatan Fungsional melalui Penyesuaian/Inpassing,

Kementerian Kesehatan melalui Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

menindaklanjuti dengan menyusun regulasi internal sebagai upaya payung hukum

pelaksanaan kegiatan Inpassing yang bersifat nasional di lingkungan Kementerian

Kesehatan. Hal tersebut juga sebagai langkah lanjut dari pada implementasi dan

monitoring-evaluasi penetapan formasi PNS di masing-masing satuan kerja, tentang

kesesuaian jumlah pegawai yang dibutuhkan dengan jumlah pegawai yang telah

tersedia. Kegiatan ini dilaksanakan mulai bulan Februari-Agustus 2017, telah dihasilkan

1 (satu) dokumen Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 42 tahun 2017 tentang

Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Kesehatan melalui

Penyesuaian/Inpassing.

7) Penyusunan Pedoman Monitoring dan Evaluasi Jabatan Fungsional

Berdasarkan hasil analisa monitoring dan evaluasi melalui focus group discusion

(FGD) yang telah dilaksanakan tahun lalu, dengan sasaran di beberapa satuan kerja

pengelola jabatan fungsional kesehatan di pusat maupun provinsi dan kabupaten/kota.

Antara lain diperoleh gambaran/situasional dari pengelolaan jabatan fungsional

kesehatan yang mandek. Terbukti dari regulasi-regulasi pendukung pengembangan

jabatan fungsional kesehatan yang cenderung kadaluarsa dan tidak lengkap.

Kondisi ini juga terlihat dari belum lengkapnya Standar Kompetensi Jabatan

Fungsional Kesehatan yang seharusnya lengkap berjumlah 30 jabatan fungsional. Pada

Page 33: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 28

hal untuk menjadi ASN sebagai pemangku jabatan fungsional kesehatan yang handal,

harus memiliki 3 (tiga) kompetensi standar, yaitu; standar kompetensi manajerial,

standar kompetensi sosial kultural dan standar kompetensi teknis. Oleh sebab itu

dirasakan penting pada saat ini untuk melaksanakan kegiatan penyusunan standar

kompetensi jabatan fungsional kesehatan. Kegiatan ini dilaksanakan mulai bulan

Februari-November 2017, telah dihasilkan 5 (lima) dokumen Rancangan Peraturan

Menteri Kesehatan RI tentang Standar Kompetensi Jabatan Fungsional Kesehatan.

b. Pengembangan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Tenaga Kesehatan

Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:

HK.02.02/MENKES/262/2016 tentang Lembaga Sertifikasi Profesi Tenaga Kesehatan,

Kepala Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan ditunjuk sebagai Ketua Pelaksana LSP

Nakes yang membawahi empat Bidang, yaitu; (1) Bidang Pengembangan Skema

Sertifikasi dan Standar Kompetensi Kerja, (2) Bidang Sertifikasi dan Koordinasi Asesor,

(3) Bidang Kerjasama, dan (4) Bidang Manajemen Mutu.

1) Bidang Pengembangan Skema Sertifikasi dan Standar Kompetensi Kerja

Saat ini LSP Nakes sudah memiliki 4 skema sertifikasi yang disusun mengacu

kepada peta jabatan keperawatan yang tercantum di dalam standar kompetensi nasional

dan sudah mendapatkan pengesahan dari BNSP, diantaranya yaitu; Skema sertifikasi

kompetensi pelaksana keperawatan rawat inap di rumah sakit. Selain itu LSP Nakes

juga melakukan pengembangan 3 skema sertifikasi internasional sesuai permintaan

negara tujuan, yaitu:

(a) Skema sertifikasi kompetensi pelaksana keperawatan ICU (Intensive Care Unit) di

rumah sakit Arab Saudi dan Timur Tengah.

(b) Skema sertifikasi kompetensi pelaksana keperawatan hemodialisa di

rumah sakit dan klinik Arab Saudi dan Timur Tengah.

(c) Skema sertifikasi kompetensi pelaksana keperawatan home health care di

fasilitas pelayanan Arab Saudi dan Timur Tengah.

Dalam proses penyusunan pengembangan 3 skema sertifikasi tersebut

menggunakan standar kompetensi khusus, yaitu standar yang diadopsi dari negara

tujuan yaitu: (1) Skema sertifikasi kompetensi pelaksana keperawatan ICU di rumah

Page 34: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 29

sakit Arab Saudi dan Timur Tengah (diadopsi dari standar Critical Care Nursing yang

dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan, Arab Saudi Tahun 2011), (2) Skema sertifikasi

kompetensi pelaksana keperawatan hemodialisa di rumah sakit dan klinik Arab Saudi

dan Timur Tengah (diadopsi dari standar Council of Health Service Supervisory Committee

For The National Program Negara Arab Saudi Tahun 2013), (3) Skema sertifikasi

kompetensi pelaksana keperawatan home health care di fasilitas pelayanan Arab Saudi

dan Timur Tengah (diadopsi dari Standar Home Health Care Regualtion Dubai Health

Authority Tahun 2012).

Ketiga skema tersebut sudah didaftarkan ke Kementerian Tenaga Kerja dan

sudah mendapat persetujuan dan pengesahan oleh BNSP. LSP Nakes juga sudah

melakukan penyederhanaan skema sertifikasi kompetensi pelaksana keperawatan rawat

inap di rumah sakit dari 92 unit kompetensi menjadi 19 unit kompetensi, hal ini

dilakukan karena banyak kesamaan metode pada unit kompetensi yang terdapat pada

skema tersebut, sehingga bisa di kelompokan dan dilakukan penyederhanaan unit

kompetensinya.

2) Bidang Sertifikasi dan Koordinasi Asesor

Dalam upaya melakukan sertifikasi, saat ini LSP Nakes menambah Asesor

Kompetensi sebanyak 19 orang dan sudah teregister di BNSP. Selain itu LSP Nakes juga

sudah melakukan penambahan Tempat Uji Kompetensi (TUK), yaitu; TUK Bapelkes

Batam dan TUK BBPK. Workshop TUK tahun 2017 ini diadakan di Bapelkes Batam.

Untuk kelancaran proses sertifikasi, LSP Nakes sudah menyusun perangkat uji,

yaitu; Materi Uji Kompetensi (MUK) sesuai dengan 3 skema yang baru disesuaikan

negara tujuan. LSP Nakes juga melengkapi perangkat uji dengan melakukan workshop

Pelatihan Auditor Sistem Manajemen Mutu (SMM), dan sudah lulus sebanyak 12 orang.

Untuk tahun 2017 ini, LSP Nakes sudah melakukan sertifikasi kepada asesi sebanyak 36

orang yang sudah di asesmen oleh Asesor Kompetensi LSP Nakes. Dari 36 orang asesi

tersebut, 34 orang direkomendasikan Kompeten dan 2 orang direkomendasikan Tidak

Kompeten.

Selanjutnya LSP Nakes juga sudah menyusun Pedoman Program Peningkatan

Pengalaman Kerja dan Kualifikasi Internasional (P2K2I) yang bertujuan untuk

memberdayakan lulusan perawat yang fresh graduate untuk bisa bekerja di institusi

Page 35: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 30

kesehatan milik pemerintah atau swasta sebagai pengalaman kerja sesuai dengan

persyaratan yang dibutuhkan oleh Negara tujuan.

3) Bidang Kerjasama

Dalam upaya melakukan recognize dengan negara tujuan, LSP Nakes sudah

melakukan upaya kerjasama dengan lembaga review center TOP RANK & ICCA dari

Filipina untuk melaksanakan kegiatan review dan test center selama 2 minggu di Jakarta

untuk mempersiapakan Uji Internasional PROMETRIC. LSP Nakes juga sudah

memfasilitasi untuk uji internasional PROMETRIC ke negara Qatar yang diikuti oleh 40

peserta, 17 orang diantaranya dinyatakan Lulus Uji dan 23 orang dinyatakan Belum

Lulus Ujian.

4) Bidang Manajemen Mutu

Untuk menjaga mutu kelembagaan, sudah dilakukan audit internal LSP Nakes

oleh auditor Sistem Manajemen Mutu (SMM) terhadap dokumen-dokumen pelaksana

LSP Nakes. Selain itu LSP Nakes juga sudah menyebarkan kuesioner peminatan bekerja

di luar negeri, untuk mengetahui minat lulusan sekolah perawat yang ingin bekerja di

luar negeri.

c. Penganugerahan tenaga kesehatan teladan

Penganugerahan atau pemberian penghargaan tenaga kesehatan teladan di

Puskesmas Tingkat Nasional tahun 2017 ini diselenggarakan bertepatan dengan

perayaan ulang tahun Kemerdekaan Negara Republik Indonesia yang ke 72. Kegiatan ini

bertujuan sebagai pengakuan atas keteladanan tenaga kesehatan dalam pembangunan

kesehatan di Puskesmas yang dilaksanakan secara obyektif dan transparan. Selain itu

kegiatan penganugerahan ini memiliki tujuan khusus, yaitu:

(a) Terpilihnya tenaga kesehatan teladan di Puskesmas tingkat Provinsi yang

memenuhi persyaratan administrasi dan bobot penilaian.

(b) Meningkatnya mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan strata pertama

melalui Puskesmas.

(c) Meningkatnya profesionalisme tenaga kesehatan di dalam memberikan

pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah kerjanya.

(d) Meningkatnya minat tenaga kesehatan untuk bekerja di Puskesmas.

Page 36: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 31

(e) Tumbuhnya kompetisi yang sehat di antara tenaga kesehatan dalam upaya

meningkatkan pelayanan kesehatan strata pertama di Puskesmas.

Jenis tenaga kesehatan yang mendapatkan penghargaan sebagai tenaga

kesehatan teladan di Puskesmas meliputi 9 jenis tenaga kesehatan, yaitu; dokter, dokter

gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, ahli

teknologi laboratorium medik, tenaga gizi, tenaga kefarmasian. Penetapan 9 jenis tenaga

kesehatan teladan berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014

tentang Pusat Kesehatan Masyarakat yang juga dituangkan di dalam Peraturan Menteri

Kesehatan Nomor 23 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pemberian

Penghargaan Bagi Tenaga Kesehatan Teladan di Pusat Kesehatan Masyarakat.

Kegiatan penganugerahan tenaga kesehatan teladan di Puskesmas tingkat

nasional ini telah diselenggarakan selama tujuh hari dari tanggal 13-19 Agustus 2017 di

Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta. Pertemuan dihadiri oleh 9 jenis tenaga kesehatan

teladan yang berasal dari 34 Provinsi sebanyak 258 orang atau 99,23% dari target yang

ditetapkan sebanyak 260 orang yang terdiri dari 53 orang laki-laki (20,54%) dan

205 orang perempuan (79,46%). Setiap Provinsi diwakili oleh 4-9 orang tenaga kesehatan

teladan terdiri dari; dokter, dokter gigi, perawat, bidan, nutrisionis/gizi, ahli teknologi

laboratorium medik, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan lingkungan dan tenaga

kesehatan masyarakat).

Selama seminggu para teladan mengikuti jadwal acara yang cukup padat, mulai

dari mengikuti acara pertemuan dengan eselon I dan Menteri Kesehatan sampai dengan

acara kenegaraan, seperti; mendengarkan pidato kenegaraan Presiden di gedung

DPR/MPR, renungan suci bersama Presiden di Taman Makam Pahlawan Kalibata,

Upacara Penaikan dan Penurunan Bendera di Istana Negara. Acara pertemuan dengan

pejabat eselon I diisi dengan mengikuti paparan terkait dengan program prioritas dan

inovatif di masing-masing unit eselon I dan dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab.

Selanjutnya acara dengan Menteri Kesehatan dilakukan dengan dialog inter-aktif di

hadapan para pejabat eselon I terkait permasalahan dan kendala yang dihadapi di

daerah masing-masing. Para teladan (yang terpilih) juga diberikan kesempatan ramah

tamah dengan Presiden Republik Indonesia.

Page 37: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 32

Selain itu panitia juga menyediakan waktu para teladan untuk berkunjung ke

Kementerian Kesehatan dan Badan PPSDM Kesehatan. Kunjungan ke Kementerian

Kesehatan diselenggarakan agar peserta mengetahui lebih jauh unit-unit utama yang

ada di Kementerian Kesehatan dan layanan informasi, seperti; penyebaluasan informasi

layanan, mengunjungi Pojok Info, Halo Kemkes, Layanan 119 (Gawat Darurat), Unit

Layanan Terpadu (ULT) dan Taman Hijau Kementerian Kesehatan. Sedangkan

kunjungan di Badan PPSDM Kesehatan para teladan mengikuti arahan Kepala Badan

PPSDM Kesehatan terkait dengan struktur organisasi dan tupoksi di lingkungan Pusat-

Pusat. Acara diakhiri dengan hiburan Band dari Badan PPSDM Kesehatan dan

dimeriahkan oleh para teladan yang ikut menyumbang lagu-lagu populer.

Untuk acara refreshing panitia menentukan lokasi wisata ke Sea World Taman

Impian Jaya Ancol dan wisata belanja ke Thamrin City. Kegiatan penganugerahan

tenaga kesehatan teladan di Puskesmas tingkat nasional tahun 2017 ini juga

menampilkan perform gelar budaya dari masing-masing daerah yang kelompokan dalam

pulau-pulau. Penampilan perform gelar budaya ini memang sangat menarik karena

banyak menampilkan beragam budaya di tanah air.

Page 38: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 33

BAB III

RENCANA KINERJA TAHUNAN

TAHUN 2018

A. INDIKATOR KINERJA TAHUN 2018

Sesuai Permenkes Nomor 64 Tahun 2015, Berdasarkan Rencana Kerja

Kementerian/Lembaga (Renja K/L) tahun 2018, Pusat Peningkatan Mutu SDM

Kesehatan memiliki target kinerja sebanyak tiga indikator dengan rencana alokasi

anggaran sebesar Rp. 377.422.780.000,-. Adapun indikator kinerja berdasarkan Rencana

Strategis (Renstra) dan perjanjian kinerja yang akan dicapai pada tahun 2018 dapat

dilihat di tabel 3.1 berikut ini.

Tabel 3.1 Indikator kinerja Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Berdasarkan Renja K/L Tahun 2018

SASARAN

INDIKATOR KINERJA

TARGET (Orang)

RENCANA ANGGARAN

(Rp)

(1) (2) (3)

Terselenggaranya fasilitasi standardisasi dan profesi, pendidikan berkelanjutan dan pengembangan jabatan fungsional

1. Jumlah tenaga kesehatan

teregistrasi

175.000

Rp. 377.422.780.000,-

2. Jumlah SDM Kesehatan

penerima bantuan

pendidikan berkelanjutan

2.929

3. Jumlah Peserta Penerima

Bantuan Pendidikan

Profesi Kesehatan

2.987

B. RENCANA KEGIATAN TAHUN 2018

Untuk mencapai sasaran program, Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

merencanakan kegiatan fasilitasi standardisasi dan profesi tenaga kesehatan, pendidikan

berkelanjutan dan pengembangan jabatan fungsional dengan output terselenggaranya

peningkatan mutu SDM Kesehatan seperti dijelaskan pada tabel 3.2 di bawah ini:

Page 39: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 34

Tabel 3.2 Rencana Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2018

No PROGRAM KEGIATAN/KEGIATAN TARGET

WAKTU PELAKSANAAN

Bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Tenaga Kesehatan Teregistrasi 175.000 Orang

2. Bantuan Pendidikan (Tugas Belajar Untuk Diploma dan Strata)

2.929 Orang

3. Bantuan Pendidikan Program Pendidikan Dokter Spesialis/Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDS/PPDGS)

2.987 Orang

4. Bantuan Pendidikan Program Pendidikan Dokter Spesialis/Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDS/PPDGS) Provinsi Papua dan Papua Barat

10 Orang

4. Jabatan Fungsional Yang Terstandardisasi 7 Jabatan Fungsional

5. Tenaga Kesehatan Penerima Penghargaan Teladan Tingkat Nasional (9 Jenis Tenaga Kesehatan)

170 Orang

5. Layanan Internal (Overhead) 1 Layanan

6. Layanan Perkantoran 1 Layanan

C. RENCANA KERJA TAHUN 2018

Berdasarkan Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (Renja K/L) Program

Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Tahun Anggaran 2018,

sasaran program yang akan dicapai adalah meningkatnya ketersediaan dan mutu SDM

Kesehatan sesuai dengan standar pelayanan kesehatan. Sasaran ini harus didukung oleh

pencapaian indikator kinerja Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan.

Rencana kerja berdasarkan output Tahun 2018 yang mendukung tercapainya

indikator kinerja kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan, yaitu:

1. Jumlah tenaga kesehatan yang teregistrasi dengan target sebanyak 175.000

orang.

Kementerian Kesehatan RI mengeluarkan regulasi yang terkait dengan kualitas

tenaga kesehatan melalui Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor: 46 Tahun

2013 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan. Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia

(MTKI) adalah lembaga yang berfungsi untuk menjamin mutu tenaga kesehatan

yang memberikan pelayanan kesehatan. MTKI mempunyai tugas dalam

Page 40: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 35

penyelenggaraan sertifikasi dan registrasi tenaga kesehatan yang menjalankan

praktik dan atau pekerjaan keprofesiannya yang salah satu fungsinya adalah

melakukan penerbitan Surat Tanda Registrasi (STR). Tenaga kesehatan harus

teruji kompetensinya melalui uji kompetensi yang dilaksanakan oleh institusi

pendidikan dan organisasi profesi. Selanjutnya tenaga kesehatan yang telah

lulus dalam uji kompetensi akan diberikan sertifikat kompetensi sebagai bukti

pengakuan terhadap kompetensi yang dimiliki, dan menjadi landasan registrasi

dan lisensi/perizinan untuk melakukan pekerjaan profesi. Sertifikasi dan

registrasi tenaga kesehatan akan menciptakan produktifitas dan mutu pelayanan

kesehatan kepada masyarakat, sekaligus memberikan perlindungan hukum bagi

masyarakat serta sebagai upaya peningkatan daya saing tenaga kesehatan

Indonesia menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN).

Upaya peningkatan mutu tenaga kesehatan dilakukan melalui uji kompetensi

yang diselenggarakan oleh institusi pendidikan bekerjasama dengan OP, Panitia

Nasional Uji Kompetensi dan LPUK (Lembaga Pengembangan Uji Kompetensi).

MTKI merupakan suatu lembaga yang melakukan kebijakan-kebijakan terkait

dengan registrasi tenaga kesehatan, sedangkan Majelis Tenaga Kesehatan

Provinsi (MTKP) selaku pelaksanaan kebijakan di Provinsi.Definisi operasional

dari indikator ini adalah jumlah STR yang diberikan kepada tenaga kesehatan

selain dokter, dokter gigi dan tenaga kefarmasian oleh MTKI.

Definisi indikator jumlah tenaga kesehatan teregistrasi adalah:

Tenaga kesehatan selain dokter, dokter gigi dan tenaga kefarmasian yang

Memiliki STR. Indikator ini dihitung jumlah STR yang diterbitkan/diberikan

kepada tenaga kesehatan selain dokter, dokter gigi dan tenaga kefarmasian oleh

MTKI selama tahun 2018.

2. Jumlah SDM Kesehatan penerima bantuan pendidikan berkelanjutan dengan

target sebanyak 2.929 orang.

Pendidikan berkelanjutan tenaga kesehatan merupakan salah satu upaya dalam

meningkatkan mutu tenaga kesehatan. Tujuan dari pendidikan berkelanjutan

tenaga kesehatan adalah meningkatnya mutu dan profesionalisme tenaga

kesehatan sesuai dengan kebutuhan pembangunan dan pelayanan kesehatan.

Page 41: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 36

Program tugas belajar Kementerian Kesehatan diselenggarakan dalam rangka

menyediakan tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi yang dibutuhkan

oleh pembangunan dan pelayanan kesehatan.

Definisi operasional dari indikator ini adalah:

Jumlah SDM Kesehatan yang bekerja di bidang kesehatan yang ditingkatkan

kemampuannya melalui tugas belajar diploma, strata dan profesi (peserta lama

dan baru).

Indikator ini menghitung jumlah SDM Kesehatan penerima bantuan pendidikan

berkelanjutan (diploma/strata/profesi) peserta lama dan baru selama tahun

2018.

3. Jumlah peserta penerima bantuan pendidikan profesi kesehatan dengan target

sebanyak 2.987 orang.

Bantuan pendidikan profesi kesehatan dalam hal ini bantuan pendidikan dokter

spesialis/dokter gigi spesialis diselenggarakan dalam rangka memenuhi

kebutuhan pelayanan kesehatan spesialistik di tanah air.

Definisi operasional dari indikator ini adalah:

Jumlah peserta penerima bantuan pendidikan dokter spesialis/pendidikan

dokter gigi spesialis serta yang disetarakan (peserta lama dan baru).

Indikator ini menghitung jumlah peserta penerima bantuan pendidikan dokter

spesialis/pendidikan dokter gigi spesialis (peserta lama dan baru) selama tahun

2018.

Target indikator kinerja kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan tahun

2018 sebagaimana dijelaskan diatas, tertuang pada tabel 3.3 dibawah ini:

Page 42: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 37

Tabel 3.3 Target Indikator Kinerja Kegiatan Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Tahun 2018

No

Indikator Kinerja

Kegiatan

Definisi

Operasional

Cara

Perhitungan

Target

(Orang)

1 Jumlah tenaga kesehatan teregistrasi

Jumlah tenaga kesehatan selain dokter, dokter gigi dan tenaga farmasi yang memiliki STR

Menghitung jumlah STR yang diterbitkan per tahun

175.000

2 Jumlah SDM Kesehatan penerima bantuan pendidikan berkelanjutan

Jumlah SDM Kesehatan yang bekerja di bidang kesehatan yang ditingkatkan kemampuannya melalui tugas belajar Diploma, Strata dan Profesi (peserta lama dan baru)

Menghitung jumlah SDM Kesehatan penerima bantuan pendidikan berkelanjutan (Diploma/Strata/ Profesi) per tahun (peserta lama dan baru)

2.929

3

Jumlah peserta penerima bantuan pendidikan profesi kesehatan

Jumlah peserta penerima bantuan pendidikan program dokter spesialis/program dokter gigi spesialis (PDS/PDGS) serta yang disetarakan (peserta lama dan baru)

Menghitung jumlah peserta penerima bantuan pendidikan PDS/PDGS per tahun (peserta lama dan baru)

2.987

D. ANGGARAN TAHUN 2018

Pagu yang tercantum pada alokasi anggaran Pusat Peningkatan Mutu SDM

Kesehatan tahun 2018 sebesar Rp. 377.422.780.000,- tercantum dalam dokumen

anggaran, yaitu Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Pusat Peningkatan Mutu

SDM Kesehatan Tahun 2018 Nomor: SP DIPA-024.12.1.648500/2018 tanggal 5 Desember

2017. Anggaran Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan tahun 2018 bila dipilah

berdasarkan output kegiatan dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut.

Page 43: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 38

Tabel 3.4 Distribusi Anggaran Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Berdasarkan Rencana Kerja Tahun 2018 Menurut Output Kegiatan Tahun 2018

No

Output

Target Output

Alokasi Anggaran

(Rp)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

Tenaga Kesehatan Teregistrasi Bantuan Pendidikan (Tugas Belajar untuk Diploma dan Strata) Bantuan Pendidikan Program Pendidikan Dokter Spesialis/Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDS/PDGS) Bantuan Pendidikan Program Pendidikan Dokter Spesialis/Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PPDS/PDGS) Provinsi Papua dan Papua Barat Jabatan Fungsional yang Terstandardisasi Tenaga Kesehatan Penerima Penghargaan Teladan Tingkat Nasional (5 Jenis Tenaga Kesehatan) Layanan Internal (Overhead) Layanan Perkantoran

175.000 Orang

2.929 Orang

2.987 Orang

10 Orang

7 Jabfung

170 Orang

1 Layanan

1 Layanan

42.351.202.000,-

145.992.495.000,-

168.968.770.000,-

2.437.980.000,-

6.253.900.000,-

5.372.716.000,-

3.845.717.000,-

2.200.000.000,-

Total Pagu Anggaran

377.422.780.000,-

E. KESENJANGAN RENCANA KEGIATAN DENGAN RENCANA KERJA TAHUN 2018

Rencana kegiatan adalah dokumen yang berisi rencana program fasilitasi

standardisasi dan profesi tenaga kesehatan, pendidikan berkelanjutan dan

pengembangan jabatan fungsional kesehatan satu tahun ke depan yang disusun

berdasarkan rencana kerja untuk mengatasi kesenjangan yang ada antara kenyataan

dengan yang diharapkan menuju terpenuhinya peningkatan mutu SDM Kesehatan.

Rencana kerja adalah suatu dokumen yang memuat rencana program fasilitasi

standardisasi dan profesi tenaga kesehatan, pendidikan berkelanjutan dan

Page 44: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 39

pengembangan jabatan fungsional kesehatan tiga tahun ke depan dengan

mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki menuju terselenggaranya fasilitasi

standardisasi dan profesi tenaga kesehatan, pendidikan berkelanjutan dan

pengembangan jabatan fungsional.

Rencana kegiatan yang telah disusun pada tahun 2018 pada dasarnya tidak

terdapat kesenjangan dengan rencana kerja yang telah ditetapkan. Program fasilitasi

standardisasi dan profesi tenaga kesehatan diukur dengan capaian indikator kinerja

kegiatan “Jumlah Tenaga Kesehatan Teregistrasi sebanyak 175.000 orang” dan program

pendidikan berkelanjutan diukur dengan capaian indikator kinerja kegiatan “Jumlah

SDM Kesehatan penerima bantuan pendidikan berkelanjutan” sebanyak 2.929 orang

dan jumlah penerima bantuan pendidikan profesi kesehatan sebanyak 2.987 orang.

Target yang ditetapkan berdasarkan rencana kegiatan dalam RKA-K/L sama dengan

besarnya target pada rencana kerja Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan.

Page 45: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 40

BAB IV

MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring dan evaluasi (monev) dilaksanakan untuk memantau pencapaian

target kegiatan yang ditetapkan, memberikan informasi yang akurat dalam deteksi dini

pencapaian kinerja, mempertajam pengambilan keputusan, tindak lanjut penyelesaian

kendala yang dihadapi dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kegiatan

serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan kegiatan.

Kegiatan monev akan dilakukan secara internal oleh Pusat Peningkatan Mutu

SDM Kesehatan maupun pihak eksternal oleh lembaga pemeriksa/pengawas

pemerintah, sebagai upaya untuk pengawasan pelaksanaan kegiatan serta mendapatkan

solusi terbaik untuk perbaikan pelaksanaan kegiatan yang akan datang.

A. MONITORING

Monitoring kegiatan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) dilakukan melalui:

(1) Kegiatan penyusunan RKT yang menjelaskan secara rinci meliputi; input,

proses/aktivitas yang dilakukan, dan output yang ingin dicapai. RKT

harus jelas menunjukkan jadwal kegiatan dan penanggungjawab dalam

penyediaan input, proses dan output. RKT harus digunakan sebagai dasar

dalam mengawasi kemajuan kegiatan.

(2) Rapat/pertemuan untuk menyampaikan masalah-masalah yang terkait

dengan pelaksanaan suatu kegiatan. Berdasarkan isu dan masalah yang

dikemukakan, maka pertemuan dapat dilakukan secara berjenjang dari

lingkup bidang sampai pada tingkat satuan kerja dalam periode tertentu.

Hal-hal teknis mungkin ditangani pada tingkat pelaksana kegiatan,

sedangkan isu-isu kebijakan yang memiliki implikasi penting dapat

didiskusikan pada tingkat yang lebih tinggi.

(3) Pelaporan secara berkala yang dilaksanakan setiap triwulan dengan

menggunakan formulir yang telah ditetapkan dan disampaikan oleh pihak

pelaksana/penanggung jawab kegiatan secara berjenjang. Setiap satker

pelaksana diwajibkan menyampaikan laporan monitoring secara berkala

Page 46: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 41

setiap triwulan terhadap capaian indikator kinerja yang telah ditetapkan

dalam dokumen RKT.

(4) Laporan akhir pelaksanaan kegiatan sebagai pertanggungjawaban

pelaksanaan kegiatan yang memuat keberhasilan maupun kegagalan, serta

saran/rekomendasi untuk tindakan lanjut pelaksanaan kegiatan.

B. EVALUASI

Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan minimal satu kali dalam

satu tahun. Langkah-langkah yang harus ditempuh antara lain; persiapan

awal evaluasi yang diawali dengan menyusun hal-hal penting yang harus

dilakukan sebelum evaluasi dilaksanakan, yang meliputi serangkaian langkah-

langkah logis mulai dari masalah pokok dan maksud yang mendorong

dilakukannya evaluasi sampai dengan pertanyaan-pertanyaan yang dapat

digali dengan cara yang secara analitik dapat diterima melalui langkah-

langkah:

(1) Identifikasi tujuan evaluasi, antara lain; memperbaiki sistem pengelolaan

kegiatan; menjamin adanya kebertanggunggugatan; dan membantu dalam

meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengalokasian sumber-sumber

penganggaran.

(2) Menentukan lingkup evaluasi: identifikasi masalah dan upaya yang telah

dilakukan.

(3) Menyusun agenda analisis: menyusun kerangka logis (logical structure)

yang dapat digunakan untuk menjawab berbagai pertanyaan yang

diajukan dalam evaluasi. Kerangka ini juga merupakan suatu cara untuk

menjabarkan pertanyaan-pertanyaan umum ke dalam pertanyaan-

pertanyaan yang lebih rinci, cermat dan tepat.

(4) Menentukan tingkat pencapaian baku/normal (benchmarking): membuat

penilaian tentang derajat kinerja kegiatan (baik/buruk) dan seharusnya

secara ideal memungkinkan kita melakukan perbandingan dengan

perangkat kebijakan lain yang terkait atau yang bidangnya sama.

Page 47: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 42

(5) Mengumpulkan informasi yang tersedia: untuk hampir semua kegiatan,

sistem pemantauan seharusnya menjadi sumber pertama bagi informasi

yang ada dan dibutuhkan.

(6) Menyusun rencana kerja dan memilih evaluator dengan persyaratan/

kriteria tertentu.

Page 48: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan 2018 | 43

BAB V

PENUTUP

Fasilitasi standardisasi dan profesi tenaga kesehatan, pendidikan berkelanjutan

dan pengembangan jabatan fungsional kesehatan merupakan pelaksanaan

pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan dalam rangka

meningkatkan mutu SDM Kesehatan. Sumber daya yang memadai baik SDM maupun

sarana prasarana serta partisipasi seluruh komponen di lingkungan Pusat Peningkatan

Mutu SDM Kesehatan sangat dibutuhkan untuk mencapai target output yang telah

ditetapkan. Dukungan lain yang dibutuhkan adalah komitmen dan koordinasi dari

seluruh jajaran struktural, fungsional, adminitrasi maupun pendukung lainnya. Juga

tidak kalah penting yaitu perencanaan yang baik serta penganggaran yang memadai

turut menentukan keberhasilan suatu satker untuk mencapai kinerja yang akuntabel.

RKT Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan tahun 2018 diharapkan dapat

digunakan sebagai acuan dalam pencapaian kegiatan yang telah ditetapkan khususnya

pada tahun anggaran 2018. Dengan disusunnya RKT ini diharapkan target kegiatan

yang telah ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien. Pelaksanaan monev yang

dilakukan secara berkala, diharapkan dapat memecahkan masalah yang mungkin timbul

selama pelaksanaan kegiatan, serta untuk perbaikan sistem perencanaan di waktu

mendatang.

Page 49: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

LAMPIRAN

Page 50: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

2015 2016 2017 2018 2019

1 1 Jumlah tenaga kesehatan teregistrasi 100.000 115.000 175.000 150.000 150.000

2 Jumlah SDM Kesehatan penerima

bantuan pendidikan berkelanjutan

2.167 4.288 3.635 2.929 2.900

a Peserta Lama 1.467 2.088 2.535 1.429 1.800

b Peserta Baru 700 2.200 1.100 1.500 1.100

3 Jumlah peserta penerima bantuan

pendidikan profesi kesehatan

4.387 4.446 2.882 2.987 2.900

a Peserta Lama 4.087 3.646 2.582 2.687 2.600

b Peserta Baru 300 800 300 300 300

TARGET (Orang)

Lampiran-1

PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN TAHUN 2015-2019

NO SASARAN

Terselenggaranya Peningkatan Mutu

Mutu SDM Kesehatan

INDIKATOR

MATRIKS INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

Page 51: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Semula Menjadi Semula Menjadi Semula Menjadi

1 Jumlah tenaga

kesehatan

teregistrasi

1 Tenaga Kesehatan selain

Dokter, Dokter Gigi dan

Tenaga Farmasi yang Memiliki

STR

100.000 115.000 175.000 175.000 150.000 150.000 150.000 150.000

2 Jumlah SDM

Kesehatan

penerima bantuan

pendidikan

berkelanjutan

(orang)

2 Jumlah SDM kesehatan yang

bekerja di bidang kesehatan

yang ditingkatkan

kemampuannya melalui tugas

belajar Diploma, Strata dan

Profesi (peserta lama dan baru)

2.167 4.288 3.635 3.635 4.000 2.929 4.030 2.900

a. Peserta Lama 1.467 2.088 2.535 2.535 2.500 1.429 2.930 1.800

b. Peserta Baru 700 2.200 1.100 1.100 1.500 1.500 1.100 1.100

3 Jumlah peserta

penerima bantuan

pendidikan profesi

kesehatan (orang)

3 Jumlah peserta penerima

bantuan pendidikan profesi

kesehatan serta yang

disetarakan (peserta lama dan

baru)

4.387 4.446 4.660 2.882 3.689 2.987 3.720 2.900

a. Peserta Lama 4.087 3.646 4.435 2.582 3.339 2.687 3.320 2.600

b. Peserta Baru 300 800 225 300 350 300 400 300

2018

Lampiran-2

RENCANA AKSI KEGIATAN PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN (REVISI KE-1)TAHUN 2015-2019

INDIKATOR TARGET

RPJMNDEFINISI OPERASIONAL

RENSTRA

2017 2019

2015 2016

Page 52: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Lampiran-3

2015 2016 2017 2018 2019

PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN

Alokasi Pendanaan 469.028.750.000 506.883.094.000 459.803.028.000 482.793.178.000 506.932.835.500 2.425.440.885.500

FASILITASI STANDARISASI DAN PROFESI TENAGA KESEHATAN

Alokasi Pendanaan 15.137.040.000 12.111.756.000 13.944.014.000 14.641.214.000 15.373.274.000 71.207.298.000

Jumlah Tenaga Kesehatan TeregistrasiTarget Kinerja 100.000 115.000 175.000 150.000 150.000

Jumlah Dokumen Fasilitasi Pengembangan Profesi Tenaga

Kesehatan

Target Kinerja 1 2 36 36 36

Fasilitasi Standardisasi dan Sertifikasi Tenaga Kesehatan

Alokasi Pendanaan 13.074.510.000 8.690.751.000 6.864.144.000 7.138.700.000 7.495.645.000

Fasilitasi Profesi Tenaga Kesehatan

Alokasi Pendanaan 2.062.530.000 3.421.005.000 7.079.870.000 7.502.514.000 7.877.629.000

PENDIDIKAN BERKELANJUTAN

Alokasi Pendanaan 441.909.990.000 464.281.935.000 416.789.212.000 437.628.672.000 459.510.105.000 2.220.119.914.000

Bantuan Pendidikan (Tubel untuk Diploma, Strata dan Profesi)

Alokasi Pendanaan 89.638.500.000 124.353.980.000 121.780.588.000 125.002.441.000 136.507.587.000

Bantuan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS)/

Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PDGS)

Alokasi Pendanaan 352.271.490.000 339.927.955.000 295.008.624.000 312.626.231.000 323.002.518.000

Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan

Jumlah SDM Kesehatan penerima bantuan pendidikan

berkelanjutan

Target Kinerja (peserta lama dan baru) 2.167 4.288 3.635 2.929 2.900

Jumlah dokumen manajemen pendidikan berkelanjutan SDM

Kesehatan

Target Kinerja 3 3 3 3 3

MATRIKS ALOKASI PENDANAAN RENCANA AKSI KEGIATAN PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATANTAHUN 2015-2019

TOTALSASARANSTATUS

AWAL

TAHUN ANGGARAN

Page 53: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Lampiran-4

2015 2016 2017 2018 2019

Pendidikan Berkelanjutan Profesi Kesehatan

Jumlah peserta penerima bantuan pendidikan profesi kesehatan

Target Kinerja 4.387 4.446 2.882 2.987 2.900

Jumlah Dokumen manajemen pendidikan berkelanjutan profesi

kesehatan

Target Kinerja 3 1 3 3 3

PENGEMBANGAN JABATAN FUNGSIONAL

Alokasi Pendanaan 0 21.559.955.000 19.500.802.000 20.475.842.000 21.499.634.000 83.036.233.000

Analisis dan pemetaan jabatan fungsional

Alokasi Pendanaan 9.870.425.000 8.883.380.000 9.238.700.000 9.700.635.000

Pemantauan dan evaluasi jabatan fungsional

Alokasi Pendanaan 11.689.530.000 10.617.422.000 11.237.142.000 11.798.999.000

Analisis dan pemetaan jabatan fungsional

Jumlah dokumen analisis dan pemetaan jabatan fungsional

Target Kinerja 4 7 7 7

Pemantauan dan evaluasi jabatan fungsional

Jumlah dokumen pemantauan dan evaluasi jabatan fungsional

Target Kinerja 2 13 12 12

Penganugerahan Tenaga Kesehatan Teladan

Target Kinerja 136 306 206 206 206

KETATAUSAHAAN PENINGKATAN MUTUSDM KESEHATAN

Alokasi Pendanaan 11.981.720.000 8.929.448.000 9.569.000.000 10.047.450.000 10.549.822.500 51.077.440.500

Jumlah Dokumen Perencanaan, Program Anggaran dan Evaluasi

Pelaporan

Target Kinerja 3 3 3 3

Jumlah Dokumen Pengelolaan Keuangan dan BMN

Target Kinerja 2 2 2 2

Jumlah Dokumen Kepegawaian dan Ketatausahaan

Target Kinerja 2 2 2 2

MATRIKS ALOKASI PENDANAAN RENCANA AKSI KEGIATAN PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN

TAHUN 2015-2019

SASARANSTATUS

AWAL

TAHUN ANGGARAN

TOTAL

Page 54: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Instansi/Unit Organisasi : Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Tahun : 2018

1 2 4 5

1 Terselenggaranya Fasilitasi Standardisasi dan

Profesi Tenaga Kesehatan Kesehatan

175,000 Orang

Fasilitasi Profesi Tenaga Kesehatan:

36 Dokumen

2 Meningkatnya mutu SDM Kesehatan 2.929 Orang

(1)

1.429 Orang

(b) Peserta Baru 1.500 Orang

(c) Jumlah Dokumen manajemen pendidikan

berkelanjutan SDM kesehatan

3 Dokumen

2.987 Orang

(1)

2.687 Orang

(b) Peserta Baru 300 Orang

(c) Jumlah Dokumen manajemen pendidikan

berkelanjutan SDM kesehatan

3 Dokumen

10 Orang

a) Jumlah dokumen analisis dan pemetaan jabatan

fungsional

7 Dokumen

b) Jumlah dokumen pemantauan dan evaluasi jabatan

fungsional

12 Dokumen

c) Penganugerahan tenaga kesehatan teladan 206 Orang

3 Ketatausahaan Peningkatan Mutu SDM

Kesehatan7 Dokumen

13

Dokumen

2 2 Dokumen

32

Dokumen

. .

Program Bantuan Pendidikan Dokter Spesialis/Dokter Gigi

Spesialis Provinsi Papua dan Papua Barat

(a) Peserta Lama

Jumlah Peserta Penerima Bantuan Pendidikan Profesi

Kesehatan:

NO SASARAN Indikator Kinerja

Jumlah tenaga kesehatan teregistrasi

Jumlah dokumen fasalitasi profesi tenaga kesehatan

Jumlah SDM Kesehatan Penerima Bantuan Pendidikan

Berkelanjutan:

3

Form RKT

RENCANA KINERJA TAHUNAN

Pendidikan Berkelanjutan SDM Kesehatan

Pendidikan Berkelanjutan Profesi Kesehatan

Kepala,

TARGET SATUAN

(a) Peserta Lama

Program Prioritas Pantauan Kantor Staf Presiden (KSP)

Drg. Oscar Primadi, MPH

NIP : 196110201988031013

Pengembangan Jabatan Fungsional

Jumlah dokumen kebijakan perencanaan, program dan

laporan evaluasi

Jumlah dokumen pengelolaan keuangan dan BMN

Jumlah dokumen pengelolaan kepegawaian dan

ketatausahaan

Terlaksananya Ketatausahaan Peningkatan Mutu SDM

Kesehatan

Jakarta, 19 September 2011

Pusat Standardisasi, Sertifikasi dan Pendidikan Berkelanjutan SDM

Page 55: PUSAT PENINGKATAN MUTU SDM KESEHATAN · ii Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Pustanserdik SDM Kesehatan 2015 DAFTAR TABEL Hal Tabel 2.1 Pengukuran Kinerja Puskat Mutu SDM Kesehatan Tahun

Form PK

Instansi/Unit Organisasi : Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

Tahun : 2018

1 2 4 5

1 Terselenggaranya Fasilitasi Standardisasi dan

Profesi Tenaga Kesehatan

175,000 Orang

2 Meningkatnya mutu SDM Kesehatan 2.929 Orang

1.429 Orang

1.500 Orang

2.987 Orang

2.687 Orang

300 Orang

10 Orang

3 Rancangan Norma, Standar, Prosedur dan

Kriteria (NSPK)

61 Dokumen

36Dokumen

3Dokumen

3 Dokumen

7 Dokumen

12Dokumen

3 Ketatausahaan Peningkatan Mutu SDM

Kesehatan 7 Dokumen

13 Dokumen

2 2 Dokumen

3 2 Dokumen

1. Jumlah SDM Kesehatan Penerima Bantuan Pendidikan

Berkelanjutan

NO SASARAN Indikator Kinerja TARGET SATUAN

3

1) Jumlah dokumen fasilitasi standardisasi dan profesi tenaga kesehatan

Jumlah dokumen pengelolaan keuangan dan BMN

Jumlah dokumen pengelolaan kepegawaian dan ketatausahaan

3) Jumlah dokumen manajemen pendidikan profesi Kesehatan

Terlaksananya Ketatausahaan Peningkatan Mutu SDM Kesehatan

2. Jumlah Peserta Penerima Bantuan Pendidikan Profesi Kesehatan

(1) Peserta Lama

(2) Peserta Baru

3. Program Prioritas Pantauan Kantor Staf Presiden (KSP)

PENETAPAN KINERJA

(1) Peserta Lama

(2) Peserta Baru

Jumlah tenaga kesehatan teregistrasi

Program Bantuan Pendidikan Dokter Spesialis/Dokter Gigi Spesialis

Jumlah rancangan norma, standar, prosedur dan kriteria (NSPK)

Jumlah dokumen kebijakan perencanaan, program dan laporan

evaluasi

2) Jumlah dokumen manajemen pendidikan berkelanjutan SDM

Kesehatan

4) Jumlah dokumen analisis dan pemetaan jabatan fungsional

5) Jumlah dokumen pemantauan dan evaluasi jabatan fungsional