PUSAT LOGISTIK BERIKAT - ginsijateng.com · 4/7/2016 1 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai...

8
4/7/2016 1 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI PUSAT LOGISTIK BERIKAT 2 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI Orientasi ekspor Non - Ekspor PROCESSING NON PROCESSING DI LUAR KAWASAN DALAM KAWASAN Peta Fasilitas Aplikasi Go-Fas(t) dan agen fasilitas untuk membantu perusahaan memilih fasilitas yang tepat Pembebasan Bea masuk (KITE) Pengembalian Bea masuk (KITE) Kawasan Berikat Kawasan Industri Inland FTA KEK FTZ Pusat Logistik Berikat Gudang Berikat Pembebasan BM dalam rangka penanaman modal

Transcript of PUSAT LOGISTIK BERIKAT - ginsijateng.com · 4/7/2016 1 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai...

4/7/2016

1

Direktorat Jenderal Bea dan CukaiKementerian Keuangan RI

PUSAT LOGISTIK BERIKAT

2 Direktorat Jenderal Bea dan CukaiKementerian Keuangan RI

Orientasi ekspor

Non - Ekspor

PROCESSING

NON PROCESSING

DI LUAR KAWASAN DALAM KAWASAN

Peta Fasilitas

Aplikasi Go-Fas(t) dan agen fasilitas untuk membantu perusahaan memilih fasilitas yang tepat

PembebasanBea masuk

(KITE)

PengembalianBea masuk

(KITE)

Kawasan Berikat

KawasanIndustri

Inland FTA

KEKFTZ

Pusat Logistik Berikat

Gudang Berikat

Pembebasan BM dalam rangka penanaman

modal

4/7/2016

2

3 Direktorat Jenderal Bea dan CukaiKementerian Keuangan RI

INSENTIF FISKAL

FISKAL STIMULUS KITE Pembebasan

Kawasan Berikat

Kawasan Industri

Free Trade Zone

KawasanEkonomi Khusus

Inland FTA

Bea MasukPenangguhan

Pembebasan

Cukai Pembebasan

Pajak ImporTidak Dipungut

Pembebasan

Pajak Lokal Tidak Dipungut

FISKAL STIMULUS Gudang Berikat Pusat Logistik Berikat Free Trade Zone Kawasan Ekonomi

Khusus

Bea MasukPenangguhan

Pembebasan

Cukai Pembebasan

Pajak ImporTidak Dipungut

Pembebasan

Pajak Lokal Tidak Dipungut

IND

UST

RIN

ON

IND

UST

RI

4 Direktorat Jenderal Bea dan CukaiKementerian Keuangan RI

Arahan Presiden terkait LOGISTIK

Presiden Joko Widodo menginginkan gudang logistik yang dimiliki Indonesia menyerupai Dubai. Menurut Jokowi, gudang logistik di Dubai sangat efisien dan memiliki manajemen yang sangat baik.

“Manajemen baik dan biaya tidak mahal sehingga bisa lebih efisien”(Tempo.com, 14 September 2015)

Paket Kebijakan Ekonomi Jilid IIInsentif Fasilitas di kawasan Pusat Logistik Berikat

29 September 2015

Biaya logistik nasional dinilai masih sangat tinggi sehingga belum mampu mendongkrak daya saing produk Indonesia di era perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)(jpnn.com, 22 Oktober 2014)

Presiden Joko Widodo murka melihat proses lamanya bongkar muat kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok tak bisa dikurangi hingga 4,7 hari seperti yang ia perintahkan. Presiden berharap pembenahan masa dwelling time bisa ikut menekan tingginya biaya logistik nasional yang cukup tinggi. (Indonesianindustry, 9 November 2015)

PRESIDEN MENGINGINKAN EFISIENSI BIAYA LOGISTIK

4/7/2016

3

LATAR BELAKANG1. Perkembangan bisnis proses

yang perlu difasilitasi

Pasar Komoditi

Barang konsinyasi dan titipan

Sumber: World Bureau of Metal Statistic, 2014

Sumber: Logistics Performance Index 2014

2. Kinerja Logistik Yang Rendah

3. Akses Impor dan Ekspor untuk IKM terbatas

“UMKM masih terkendala biaya logistik….” (sindonews.com, 20 September 2015)

“Kebijakan Ekspor Impor Belum Berpihak pada UKM” (harian kedaulatan rakyat, 15 April 2015)

Indonesia Singapore Malaysia Vietnam Thailand

Export time and cost / Port or airport supply chain

Lead time (days) 3 days 2 days 1 days 1 days 1 days Cost (US$) 579US$ 323US$ 3000US$ 237US$ 250US$ Import time and cost /Port or airport supply chain

Lead time (days) 4 days 2 days 1 days 1 days 1 days Cost (US$) 568US$ 266US$ 3000US$ 281US$ 500US$ Clearance time without physical inspection (days) 2 days 0 days 1 days 1 days 1 days Clearance time with physical inspection (days) 5 days 1 days 2 days 2 days 1 days Physical inspection (%) 7.91% 4.82% 1.58% 53.5% 2.5% Multiple inspection (%) 2.79% 2.86% 1% 6.79% 1.58%

Progress PLB

6 Direktorat Jenderal Bea dan CukaiKementerian Keuangan RI

Paket Kebijakan Ekonomi II,29 Sept 2015

Diskusi Intensif Dengan Pelaku Usaha Logisitik dan Asosiasi

PENYUSUNAN DAN PENERBITAN PAYUNG HUKUM :1. Peraturan Pemerintah

- No 85 tahun 2015 tanggal 25 Nop 20152. Peraturan Menteri Keuangan

- No 272/PMK.04/2015 tanggal 31 Des 20153. Peratuan Direktur Jenderal Bea dan Cukai

- No 1/BC/2016 tanggal 29 Jan 2016- No 2/BC/2016 tanggal 29 Jan 2016- No 3/BC/2016 tanggal 29 Jan 2016

PERESMIAN PLB 10 MARET 2016

4/7/2016

4

7 Direktorat Jenderal Bea dan CukaiKementerian Keuangan RI

Konsepsi Umum PLBPerbedaan dengan TPS dan GB (1)

NO. KONSEP Tempat Penimbunan Sementara Gudang Berikat Pusat Logistik Berikat

1. Definisi

Tempat PenimbunanSementara adalahbangunan dan ataulapangan atau tempat lainyang disamakan denganitu di Kawasan Pabeanuntuk menimbun barangsementara menunggupemuatan ataupengeluarannya

Tempat Penimbunan Berikat untukmenimbun barang impor, dapatdisertai 1 (satu) atau lebihkegiatan berupa pengemasan/pengemasan kembali, penyortiran,penggabungan (kitting),pengepakan, penyetelan,pemotongan, atas barang-barangtertentu dalam jangka waktutertentu untuk dikeluarkankembali.

TPB untuk menimbun barangasal luar daerah pabeandan/atau barang yang berasaldari tempat lain dalam daerahpabean, dapat disertai 1 (satu)atau lebih kegiatan sederhanadalam jangka waktu tertentuuntuk dikeluarkan kembali.

2. Kepemilikan Barang Pemilik Barang Bebas Kepemilikan Sendiri Kepemilikan sendiri, Konsinyasi,atau Titipan

3. Masa Timbun 30 hari 1 Tahun 3 Tahun ++

4. Kegiatan Penimbunan Penimbunan danKegiatan sederhana

Penimbunan dan Kegiatansederhana ++

5. Nilai Pabean Digunakan NP saatpengeluaran. Digunakan NP saat pemasukan. Digunakan NP saat pengeluaran.

8 Direktorat Jenderal Bea dan CukaiKementerian Keuangan RI

Konsepsi Umum PLBPerbedaan dengan TPS dan GB (2)

NO. KONSEP Tempat Penimbunan Sementara Gudang Berikat Pusat Logistik Berikat

6. Asal & Tujuan BarangAsal: Luar dan Dalam Negeri (khusus ekspor), Tujuan: Fleksibel

Asal: Luar NegeriTujuan: Fleksibel“One to One”

Asal: FleksibelTujuan: Fleksibel“One to many, many to onemany to many”

7. Ketentuan Pembatasan Belum diberlakukan saatpemasukan

Belum diberlakukan saatpemasukan

Belum diberlakukan saatpemasukan

8. Certificate of Origin Diterima dan satu kali pengeluaran

Diterima dan satu kali pengeluaran

Diterima & bisa pengeluaranparsial

9. Penyelesaian fasilitasmasterlist - - Penyelesaian sewa BOP Migas –

Cost Recovery

10. Pengenaan fiskal saatpengeluaran

Bea Masuk dan PajakImpor

• Bea Masuk- Pajak Impor• PPN penyerahan (lokal) Bea Masuk- Pajak Impor

11. Jangka. Waktu Izin 5 tahun atau berakhirmasa penguasaan

Penyelenggara < 5 tahunPengusaha < 3 tahun Seumur hidup, sampai dicabut

12 Satu izin u/ bbrp lokasi - - Dimiliki badan hukum sama

13 Bentuk Skep Standard Standard Customized, Tematik, KPI

14 Pembayaran Bea Masuk Langsung diberlakukan Langsung diberlakukan Dokumen berkala danPembayaran ditunda *)

4/7/2016

5

Direktorat Jenderal Bea dan CukaiKementerian Keuangan RI

Penyelenggaraan & Pengusahaan

9

• Penyelenggaraan oleh Penyelenggara PLB yang berbadan hukum Indonesia dan berkedudukan di Indonesia

• Kegiatan : menyediakan dan mengelola kawasan untuk kegiatan pengusahaan PLB

• Pengusahaan dilakukan oleh Pengusaha PLB atau PDPLB

• Kegiatan : menimbun barang asal luar daerah pabean dan/atau barang asal tempat lain dalam daerah pabean guna didistribusikan ke luar daerah pabean dan/atau tempat lain dalam daerah pabean

PT A

PT A PT B

PENYELENGGARA PLB

PENGUSAHA PLB

PENGUSAHA DI PLB MERANGKAP PENYELENGGARA DI PLB (PDPLB)

Pengusahaan oleh entitas yang sama dengan penyelenggara

Pengusahaan oleh entitas yang berbeda dengan penyelenggara

Direktorat Jenderal Bea dan CukaiKementerian Keuangan RI

Persyaratan PLB

10

4/7/2016

6

Direktorat Jenderal Bea dan CukaiKementerian Keuangan RI

Penyelenggaraan & Pengusahaan

11

pengemasan atau pengemasan kembali; penyortiran; standardisasi (quality control); penggabungan (kitting), pengepakan; penyetelan; konsolidasi, penyediaan barang tujuan ekspor; pemasangan kembali dan/atau perbaikan; maintenance pada industri yang bersifat strategis; pembauran (blending); pemberian label berbahasa Indonesia; pelekatan pita cukai atau pembubuhan tanda pelunasan

cukai lainnya atas Barang Kena Cukai; lelang barang modal asal luar daerah pabean; pameran barang impor dan/atau asal TLDDP; pemeriksaan dari lembaga atau instansi teknis u/

pemenuhan ketentuan pembatasan; pemeriksaan untuk penerbitan SKA oleh instansi teknis

terkait dalam rangka impor dan/atau ekspor

Lokal

TPB, KEK, danKawasan Ekon. lain

Luar Negeri

Lokal• Industri• Migas• IKM

TPB, KEK, danKawasan Ekon. lain

Luar Negeri

Penangguhan Bea Masuk dan Tidak Dipungut Pajak Dalam Rangka Impor

PEMASUKAN KEGIATAN SEDERHANA PENGELUARAN

Direktorat Jenderal Bea dan CukaiKementerian Keuangan RI

Pemberitahuan Pabean

12

PLB

LDP

PPBPLB Lokasi Lain(satu izin)

PP- FTZ 02FTZ

BC 2.7PLB, KB, TBB,

TLB,TPPB, KDUB

BC 4.0TLDDP

LDP

PLB, KB, TBB,TLB,TPPB, KDUB

TLDDP(ex. lokal)

FTZ

PLB Lokasi Lain(satu izin)

BC 3.0

BC 4.1

BC 2.7

PPB

BC 2.8 & PP- FTZ 02

TLDDP(ex. impor)

BC 2.8

4/7/2016

7

Direktorat Jenderal Bea dan CukaiKementerian Keuangan RI

Nilai Pabean

13

PLB X

1 A

2

3

B

C

INVOICE 1-X INVOICE X-A

BARANG TITIPAN

BARANG KONSINYASI

: NILAI PABEAN

BARANG MILIK PLB

INVOICE 2-B

BARANG MILIK B

BARANG MILIK 3

INVOICE 3-C

PP - PLB BC 2.5.1

Direktorat Jenderal Bea dan CukaiKementerian Keuangan RI

Manajemen Risiko di PLB

14

PERIZINAN- Diberikan Hanya

kepadaperusahaanpremium

- Presentasi Bisnis Plan

ASISTENSIAsistensi olehAgen Fasilitas danAR Pajak

DESK AUDITAnalisis thd CCTV dan IT Inventory, khususnya unusual transaction

PEMERIKSAAN SEWAKTU2Spot/random check oleh KPPBC dan Kanwil

AUDIT REGULERCompliance audit oleh Dit. Audit

MONEV- Compliance- Performance - Economy

Impact.

4/7/2016

8

TERIMAKASIH