Purwadi, M.Si

33
Purwadi, M.Si UTB - Bandar Lampung, 2009

description

Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Purwadi, M.Si. UTB - Bandar Lampung, 2009. KLT: Umum Fase diam Mekanisme Penampak bercak Peralatan Penggunaan Rekayasa dalam KLT. Istilah. Kromatografi Lapis Tipis = Thin Layer Chromatography - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Purwadi, M.Si

Page 1: Purwadi, M.Si

Purwadi, M.Si

UTB - Bandar Lampung, 2009

Page 2: Purwadi, M.Si

Kromatografi Lapis Tipis = Thin Layer Chromatography

Pengembangan = development = eluasi = elusi

Eluen = pelarut untuk pengembangan

Eluat = pelarut yang mengandung analit hasil pemisahan dengan kromatografi

Kromatogram = gambar hasil pemisahan

Kromatograf = alat untuk kromatografi

Rf = retardation factor = jarak migrasi analit dari titik awal / jarak migrasi fase gerak setelah pengembangan

RRf = 100 x Rf

KLT:

Umum

Fase diam

Mekanisme

Penampak

bercak

Peralatan

Penggunaan

Rekayasa dalam KLT

Istilah

Page 3: Purwadi, M.Si

KLT merupakan

1. Kromatografi cair

Fase diam: padat, fase gerak: cair

2. Kromatografi planar

3. Umumnya fase diam silika gel, alumina

KLT:

Umum

Fase diam

Mekanisme

Penampak

bercak

Peralatan

Penggunaan

Rekayasa dalam KLT

Page 4: Purwadi, M.Si

Lapis Tipis terdiri dari:

Plat: kaca, Alumunium, plastik

Adsorben: silika gel, alumina, selulosa, dll

Macam-macam adsorben di pasaran:

Silika gel G, silika gel GF, silika gel H

Alumina H, Alumina HF

Selulosa

KLT:

Umum

Fase diam

Mekanisme

Penampak

bercak

Peralatan

Penggunaan

Rekayasa dalam KLT

Page 5: Purwadi, M.Si

SILIKA GEL: SiOH, SiO2

Sifat polar

Silika gel G (mengandung pengikat gipsum CaSO4: 5-15%

Silika gel S (mengandung pengikat starch =pati

Silika gel GF254 (mengandung pengikat gipsum & indikator fluoresensi timah kadmium sulfida/mangan timah silikat aktif, yang berfluoresensi pada 254 nm

Silika gel H/silika gel N (tanpa mengandung pengikat)

biasanya untuk kromatografi vakum

Silika gel F254 (tanpa pengikat, tp mengandung indikator floresensi)

Silika gel PF 254 & 366 (untuk pemisahan preparatif & mengandung indikator floresensi)

KLT:

Umum

Fase diam

Mekanisme

Penampak

bercak

Peralatan

Penggunaan

Rekayasa dalam KLT

Page 6: Purwadi, M.Si

Alumina Al2O3

Kurang polar dibanding silika gel

Almunina basa, netral, asam

Alumina G, F, H, P

KLT:

Umum

Fase diam

Mekanisme

Penampak

bercak

Peralatan

Penggunaan

Rekayasa dalam KLT

Page 7: Purwadi, M.Si

KLT:

Umum

Fase diam

Mekanisme

Penampak

bercak

Peralatan

Penggunaan

Rekayasa dalam KLT

Page 8: Purwadi, M.Si

KIESELGUR

TERDIRI SiO2 > 89% Al2O3, Fe2O3, TiO2, CaO, MgO, Na2O, dll

> Aktifitas rendah

Digunakan sebagai pendukung fase diam bukan sebagai adsorben.

Contoh pemisahan beberapa Fenol dalam kondensat asap tembakau. Pertama fenol-fenol dipasangkan dengan diazotisasi dengan p-nitro aniline dan diekstrak dengan eter. Larutan eter dipisahkan dengan KLT yang dilapisi kieselguhr yang diempregnasi dengan formamide pemisahan dikembangkan dengansolven benzene:cyclohexane dipropylene glycol (30:70:3). Pemisahan ini menggunakan sistem distribusi cair-cair

KLT:

Umum

Fase diam

Mekanisme

Penampak

bercak

Peralatan

Penggunaan

Rekayasa dalam KLT

Page 9: Purwadi, M.Si

Mekanisme KLT (fase diam Silika /Alumina):

1. Adsorbsi senyawa pada adsorben/penjerap/fase diam

2. Kompetisi fase gerak & solut untuk berikatan dengan fase diam, dimana solut lepas dari permukaan fase diam => desorbsi

3. Senyawa dielusi oleh eluen/pengembang/fase gerak

KLT:

Umum

Fase diam

Mekanisme

Penampak

bercak

Peralatan

Penggunaan

Rekayasa dalam KLT

Page 10: Purwadi, M.Si

Selulosa = polimer

Mekanisme : kromatografi kertas = partisi

Serat lebih pendek, bercak lebih kecil dari KKt

Waktu lebih lama daripada adsorben lain, tapi lebih singkat dari KKt

Tidak bisa menggunakan H2SO4

KLT:

Umum

Fase diam

Mekanisme

Penampak

bercak

Peralatan

Penggunaan

Rekayasa dalam KLT

Page 11: Purwadi, M.Si

Menggunakan pelarut campuran polar (misal acetonitrile/air) senyawa lebih polar (air) diserap dalam cellulose dimana berfungsi sebagai fase diam cair.

KLT:

Umum

Fase diam

Mekanisme

Penampak

bercak

Peralatan

Penggunaan

Rekayasa dalam KLT

Page 12: Purwadi, M.Si

KLT:

Umum

Fase diam

Mekanisme

Penampak

bercak

Peralatan

Penggunaan

Rekayasa dalam KLT

Penampak Bercak:

1. Visual => analit berwarna

2. Penampak bercak kimia

Misalnya: Uap Iodium, Asam sulfat pekat, ninhidrin

3. Lempeng diberi fluoresensi

Page 13: Purwadi, M.Si

KLT:

Umum

Fase diam

Mekanisme

Penampak

bercak

Peralatan

Penggunaan

Rekayasa dalam KLT

Penampak Bercak kimia, berdasarkan sifatnya:

1. Permanen: Asam sulfat pekat, ninhidrin

2. Sementara: Uap Iodium

Penampak Bercak kimia, berdasarkan spesifisitasnya:

1. Spesifik:

ninhidrin: untuk zat dengan atom N (protein, Alkaloid dll)

2. Umum:

Uap Iodium, Asam sulfat pekat (hampir semua zat)

Page 14: Purwadi, M.Si

The TLC Reagent Spray

KLT:

Umum

Fase diam

Mekanisme

Penampak

bercak

Peralatan

Penggunaan

Rekayasa dalam KLT

Page 15: Purwadi, M.Si

A Spray Cupboard Suitable for Sufuric Acid Spray

KLT:

Umum

Fase diam

Mekanisme

Penampak

bercak

Peralatan

Penggunaan

Rekayasa dalam KLT

Page 16: Purwadi, M.Si

KLT:

Umum

Fase diam

Mekanisme

Penampak

bercak

Peralatan

Penggunaan

Rekayasa dalam KLT

Page 17: Purwadi, M.Si

KLT:

Umum

Fase diam

Mekanisme

Penampak

bercak

Peralatan

Penggunaan

Rekayasa dalam KLT

Page 18: Purwadi, M.Si

KLT:

Umum

Fase diam

Mekanisme

Penampak

bercak

Peralatan

Penggunaan

Rekayasa dalam KLT

Page 19: Purwadi, M.Si

An automatic TLC Plate Sampler

KLT:

Umum

Fase diam

Mekanisme

Penampak

bercak

Peralatan

Penggunaan

Rekayasa dalam KLT

Page 20: Purwadi, M.Si

Metode normal Pengembangan plat KLT

KLT:

Umum

Fase diam

Mekanisme

Penampak

bercak

Peralatan

Penggunaan

Rekayasa dalam KLT

Page 21: Purwadi, M.Si

peralatan untuk penjenuhan plat KLT

KLT:

Umum

Fase diam

Mekanisme

Penampak

bercak

Peralatan

Penggunaan

Rekayasa dalam KLT

Page 22: Purwadi, M.Si

Efek Penjenuhan plat pengembangan plat

Page 23: Purwadi, M.Si

Metode Pengembangan pada KLT

Berdasar arah pengembangan

Menaik

Menurun

Berdasarkan Dimensi

Pengembangan 1 dimensi

> 1 tahap

> lebih dari 1 tahap

Pengembangan 2 dimensi

Page 24: Purwadi, M.Si

Pemisahan KLT 2 dimensi

Page 25: Purwadi, M.Si

Penggunaan KLTPenggunaan KLT

1. 1. Untuk penentuan jumlah komponen dalam Untuk penentuan jumlah komponen dalam campuran.campuran. 2. Untuk penentuan identitas antara dua 2. Untuk penentuan identitas antara dua campuran.campuran. 3. Untuk memonitor perkembangan reaksi.3. Untuk memonitor perkembangan reaksi. 4. Untuk penentuan keefektifan pemurnian.4. Untuk penentuan keefektifan pemurnian. 5. Untuk penentuan kondisi yang sesuai untuk 5. Untuk penentuan kondisi yang sesuai untuk pemisahan pada kromatografi kolom. pemisahan pada kromatografi kolom. 6. Untuk memonitor kromatografi kolom .6. Untuk memonitor kromatografi kolom .

KLT:

Umum

Fase diam

Mekanisme

Penampak

bercak

Peralatan

Penggunaan

Rekayasa dalam KLT

Page 26: Purwadi, M.Si

KLT:

Umum

Fase diam

Mekanisme

Penampak

bercak

Peralatan

Penggunaan

Rekayasa dalam KLT

Bagaimana mendapatkan komposisi fase gerak yang baik untuk KLT????

1. Cari di pustaka (jika ada)

2. Jika tidak ada, cari yang sifatnya mirip

3. Jika tidak ada yang mirip lakukan percobaan

a. Lakukan eluasi dengan fase gerak paling non polar

b. Lakukan kenaikan kepolaran secara gradien

c. Evaluasi hasil, dan tentukan komposisi yang paling baik

Page 27: Purwadi, M.Si

KLT:

Umum

Fase diam

Mekanisme

Penampak

bercak

Peralatan

Penggunaan

Rekayasa dalam KLT

Contoh Peningkatan Kepolaran secara Gradien

Metanol:etil-asetat: (1:10)

Metanol:etil-asetat: (2:10)

Metanol:etil-asetat: (3:10)

Metanol:etil-asetat: (4:10)

Metanol:etil-asetat: (5:10)

Dst.

Page 28: Purwadi, M.Si

KLT:

Umum

Fase diam

Mekanisme

Penampak

bercak

Peralatan

Penggunaan

Rekayasa dalam KLT

Tingkatkan kepolaran

Rf sebaiknya 0,5

Page 29: Purwadi, M.Si

KLT:

Umum

Fase diam

Mekanisme

Penampak

bercak

Peralatan

Penggunaan

Rekayasa dalam KLT

Turunkan kepolaran

Rf sebaiknya 0,5

Page 30: Purwadi, M.Si

Berdasarkan jenis fase, pengembangan dibagi:

Fase normal: jika fase diam lebih polar dari fase gerak

Fase terbalik: jika fase gerak lebih polar dari fase diam

Contoh fase normal: KLT dengan fase diam Silika dan fase gerak petroleum eter

Contoh fase terbalik: KLT dengan fase diam C18 dengan fase gerak metanol

Page 31: Purwadi, M.Si

KLT:

Umum

Fase diam

Mekanisme

Penampak

bercak

Peralatan

Penggunaan

Rekayasa dalam KLT

KLT untuk Identifikasi

Umumnya parameter yang digunakan Rf

Totolkan, Jika ada senyawa pembanding

Gunakan lebih dari satu sistem eluen / fase gerak

Jika perlu gunakan fase diam yang berbeda

Jika mungkin gunakan penampak bercak yang

khas

Anda dapat gunakan data Rf dari pustaka sebagai pembanding

Anda dapat menggunakan KLT Scanner untuk melihat identitas analit

Jika perlu, anda dapat kerok dan dilakukan iden secara fisikokimia

Page 32: Purwadi, M.Si

KLT:

Umum

Fase diam

Mekanisme

Penampak

bercak

Peralatan

Penggunaan

Rekayasa dalam KLT

KLT untuk Preparatif

Sebaiknya gunakan plat dengan fase diam yang lebih tebal

Totolkan, jika ada senyawa pembanding

Anda dapat menotolkan sampel secara bergaris

Setelah pengembangan, masing-masing hasil pemisahan dikerok dan dilarutkan dengan pelarut yang sesuai.

Jangan semprot dengan bahan kimia, sebagai penampak bercak (gunakan UV atau uap Iod)

Page 33: Purwadi, M.Si

KLT:

Umum

Fase diam

Mekanisme

Penampak

bercak

Peralatan

Penggunaan

Rekayasa dalam KLT

KLT untuk Kuantitatif

Totolkan senyawa pembanding yang diketahui kadarnya

Gunakan pipet kapiler terukur volumenya / microsiringe

Hitung luas zona, atau itensitas dari sampel dan bandingkan dengan senyawa pembanding

Untuk menghitung intensitas anda bisa gunakan KLT scanner atau dikerok dan gunakan spektrofotometer