Pulau Kelapan -...

11
1 Buletin Junjung Besaoh Media Informasi Kabupaten Bangka Selatan Hal 04 Kominfo April 2017 Swasembada Beras Sudah Di Depan Mata 18 Pulau Kelapan

Transcript of Pulau Kelapan -...

PB 1

Buletin Junjung BesaohMedia Informasi Kabupaten Bangka Selatan

Hal

04KominfoAp r i l2017

Swasembada Beras Sudah Di Depan Mata

18

Pulau Kelapan

2 3Tabloid Junjung Besaoh 3

Edo lebiro, S.I.Kom (ero)Nenti, A.MdAbu Bakar, SE.Neneng Nurlela, S.I.Kom

Penanggungjawab Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bangka Selatan

Kabid Kominfo Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Bangka Selatan

Bagi para pembaca yang ingin artikelnya dimuat di Buletin Junjung Besaoh, silahkan kirim ke Redaksi berupa softcopy atau email redaksi

Buletin

Buletin

Buletin

Buletin

Buletin

Buletin

INFO KESEHATAN

INFO UMUM

KABAR KITE

HEADLINEDAFTAR ISISalam Redaksi

DAFTAR ISI

4. Swasembada Beras Sudah Di Depan Mata 5. Forum Anak Basel, Perjuangkan Hak-Hak Anak

6. 2 Atlet Basel Sabet Mendali 6. Simpang Lima Toboali Bakal Jadi Alun-Alun7. Yuk Kunjungi Destinasi Wisata Religi Baru Desa Tukak8. SMPN 2 Tukak Sadai Perintis Gerakan Tanam Cabe 8. Desa Bukit Terap Lirik Potensi Pengelolaan Air 9. Pemkab Basel Fokus Benahi Pengelolaan Arsip

11. Pemkab Basel Usulkan Pembangunan Bandara Perintis 11. SMPN 2 Tukak Sadai Siap Berwawasan Adiwiyata 12. 1020 Hektare Lahan untuk Tanaman Jagung

9. Masyarakat & Pelaku Usaha Harus Dilibatkan 10. Ekawati Imbau Masyarakat Jaga Kelestarian Hutan 10. Desa Kepoh Berpotensi Dikembangkan Wisata Hutan Mangrove

16-17 FamTrip Dongkrak Wisata Basel

14. UP’S Inovasi Bangka Selatan Di Hari Malaria Sedunia 2017

13. Peserta FamTrip Bangka Island Takjub Dengan Pantai Tanjung Kerasak

18-19 Famtrip Tour Bangka Island Rasakan Keindahan Pulau Kelapan

4 5

Toboali – BPJS Kesehatan Kanwil Bangka Belitung melakukan Talkshow di Radio Junjung Besaoh (RJB) 89,6 FM, Kamis (6/4/2017) pagi. Kepala Pelayanan Operasional Kabupaten Bangka Selatan, Heru Tafsir mengatakan dengan Bertemakan Perluasan Channel Pendaftaran Bagi Peserta JKN KIS Kabupaten Bangka Selatan ini bertujuan perluasaan peserta bagi peserta JKN KIS yang diperuntukkan bagi yang belum memiliki kartu.

Hal ini ditegaskan oleh Kepala Unit Pemasaran BPJS Pangkalpinang, Yulistina bahwa ini merupakan langkah yang masif dari BPJS Kesehatan terutama dari kantor BPJS Bangka Belitung untuk dapat mendorong percepatan rekrutmen peserta ataupun masyarakat menjadi peserta program JKN KIS karena target dari pemerintah berdasarkan Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 bahwa 1 Januari 2019 tidak ada lagi masyarakat yang tidak memiliki jaminan kesehatan, jadi semuanya harus terintegrasi. “Oleh karena itu, kita masih punya waktu 1 tahun 8 bulan untuk mendorong percepatan rekrutmen, salah satunya yang dilakukan BPJS Bangka Selatan yakni memperluas kanal pendaftaran, jadi masyarakat yang ingin mendaftar tidak harus datang lagi ke kantor layanan operasional BPJS namun bisa melalui mekanisme yang telah ditetapkan,” ungkapnya didampingi Relation Officer Kantor BPJS Pangkalpinang, Rahmat Rio.

Tempat pendaftaran selain kantor

operasional BPJS Bangka Selatan ada 8 channel, semisal konter T solution Jl Jendral Sudirman 32 Toboali, seperti halnya juga di Tanjung Labu. Alurnya, peserta boleh langsung ke tempat pendaftarannya dengan membawa persyaratan lalu mengisi form yang telah disiapkan. Setelah itu, pihaknya (BPJS) akan menjemput bola ke chanel-chanel tempat pendaftaran, lebih kurang selama 14 hari kedepan para peserta bisa mengambil kartu ke tempat pendaftaran tersebut.

BPJS Kesehatan merupakan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang diamanatkan oleh Pemerintah melalui UU No.24 Tahun 2011 untuk mengelola jaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia. “Peserta JKN KIS ada 2 (dua) kepesertaan, yakni PBI yang merupakan program yang dibiayai oleh pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, dan kedua adalah non PBI yang terdiri dari tiga jenis, yakni pekerja penerima upah, orang yang bekerja di suatu perusahaan, CV, BUMN atau BUMD dimana pemberi kerjanya wajib mendaftarkan karyawannya, dan berikutnya adalah Bekerja Bukan Penerima Upah (BBPU) jadi yang ada di kanal pendaftaran yang telah disebar di Bangka Selatan ini untuk BBPU, jadi masyarakat tinggal daftar dengan mandiri dengan memilih kelasnya, apakah itu kelas I, II atau kelas III dengan syarat KK, satu keluarga itu harus didaftarkan semua dan fotokopi buku rekening Bank yang

bekerjasama dengan BPJS Kesehatan semisal Bank BRI, BNI, Mandiri dan Bank BTN, lalu KTP dan KK Asli, foto 3x4 warna masing-masing peserta, namun untuk anak 0-5 tahun tidak menggunakan foto,” ujar Relation Officer Kantor BPJS Pangkalpinang, Rahmat Rio menjelaskan syarat-syarat pendaftaran JKN KIS.

Berdasarkan Undang-Undang, untuk perusahaan atau perseorangan yang belum mendaftarkan diwajibkan mendaftarkan, baik itu warga Negara Indonesia maupun masyarakat asing yang minimal lebih dari 6 (enam) bulan karena nanti ada sanksinya. Sedangkan untuk pemilik kerja seperti PT atau CV itu terkait SITU dan SIUP, dan dalam melaksanakan tender proyek, harus melampirkan sertifikat terdaftar program JKN KIS.

Ini salah satu wujud upaya mempermudah masyarakat, karena jaminan kesehatan ini sangat penting dan oleh karena itu pihaknya berharap dapat dukungan dari semua pihak baik dari pemerintah, swasta dan media. “BPJS Kesehatan sudah melakukan banyak terobosan salah satunya dengan kemudahan pendaftaran program JKN KIS, diharapkan seluruh masyarakat Bangka Belitung khususnya Bangka Selatan dapat memiliki jaminan kesehatan dengan ikut program dan memilki kartu JKN KIS, untuk segera mendaftarkan diri, jangan menunggu sakit,” tutupnya.

(erokfo)

oboali - Dinas Pertanian, Pangan, Perikanan Kabupaten Bangka Selatan melaksanakan panen raya dan gerakan tanam pagi sawah di Desa Rias, Kecamatan Toboali, Rabu (5/4/2017).

Bupati Bangka Selatan, Justiar Noer menuturkan swasembada beras sudah didepan mata, apabila potensi luasan sawah dapat dioptimalkan. “Secara hitungan kasar saja luas sawah 13.289 Hektar, dengan satu kali tanam, dengan produktivitas 3 ton/hektar maka akan menyumbang padi sebesar 39.867 ton gabah dan menghasilkan beras sebanyak 24.717 ton beras. Berdasarkan data BPS Kab. Basel dengan jumlah penduduk 197.670 jiwa dengan kebutuhan beras 107,4 kg/kapita maka kebutuhan beras adalah 21.230 ton,” urai Justiar.

Maka berdasarkan hitungan tersebut, lanjutna, Bangka Selatan sudah surplus beras sebanyak 3.487 ton. Apalagi bila dilakukan peningkatan indeks pertanaman (IP) 200 atau dua kali tanam, maka Kabupateb Bangka Selatan dapat memenuhi hampir setengah kebutuhan beras Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Rustam Efendi, melalui Asisten Pemerintahan Kesra Haryoso, SH, M.Hum mengucapkan selamat dan terimakasih atas kerja keras dan upaya yang telah dilakukan jajaran pertanian dan TNI dari seluruh tingkatan, serta para petani. “Upaya yang dilaksanakan hari ini merupakan perwujudan dari upaya kita bersama dalam mewujudkan kedaulatan pangan di daerah Bangka Belitung khususnya di Kabupaten Bangka Selatan,” jelas dia sekaligus mengapresiasi kepada pemerintah dan masyaramat petani padi Kabupaten Bangka Selatan.

Berdasarkan angka sementara (ASEM) BPS tahun 2016, luas baku lahan sawah Prov. Kep. Babel seluas 22.540 Ha, dimana luas baku laha sawah Kabupaten Bangka Selatan seluas 13.289 Ha. Produksi padi Prov Kep. Babel sebesar 35.388 Ton GKG (Gabah Kering Giling), meningkat 30,74% atau sebanyak 8,320 Ton GKG dari tahun 2015. Dari produksi tersebut ketersediaan beras di Prov. Kep. Babel mencapai 14,7% dan ketergantungan pasokan dari luar daerah sebesar 85,24%.

“Pencapaian produksi padi Kabupaten Basel

berdasarkan angka sementara (ASEM) BPS sebesar 40,82% atau 3.266 Ton GKG bila dibandingkan pencapaian produksi tahun 2015 sebesar 8.001 Ton GKG dari produksi Prov.Kep.Babel tahun 2016 dan kontribusi dari Kabupaten Basel adalah sebesar 31,84%,” urainya.

Pencapaian tersebut, ungkapnya, adalah hasil usaha dan kerja keras bersama dan menunjukkan adanya peningkatan kesadaran dan motivasi masyarakat petani untuk lebih meningkatkan pengembangan tanaman padi melalui program upaya khusus (UPSUS) Kementerian Pertanian bekerjasama dengan TNI.

Diingatkannya, kepada seluruh jajaran petugas pertanian untuk meningkatkan intensitas pembinaan teknologi kepada para petani dengan menerapkan teknologi terpadu dan spesifik lokasi.

Hal senada diungkapkan Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, Kementrian Pertanian selaku penanggungjawab UPSUP Kep. Prov.Babel, DR. Ir. Haris Syahbudin, DEA, Kementerian Pertanian berupaya mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada saat ini. Berbagai inovasi telah digunakan untuk mendukung pelaksanaan program UPSUS Kementerian Pertanian, seperti VUB padi (Inpari, Inpago dan Inpara).

Ia juga mengatakan swasembada pangan dapat dicapai melalui peningkatan Luas Tambah Tanam (LTT) dan produktivitas. “Pencapaian LTT padi di Prov. Kep. Babel pada periode Oktober-Maret 2016/2017 baruencapai 85,44%. Pencapaian LTT padi sawah pada periode April-September 2017 harus ditingkatkan bahkan harus melampaui sasaran yang telah ditetapkan,” ungkapnya.

Reward dan punisment akan diberikan kepada Kabupaten/Kota yang tidak melaksanakan program UPSUS Pajale. Punisment yakni berupa pengurangan anggaran program pembangunan pertanian.

Dalam acara tersebut, Bupati secara simbolis menyerahkan plakat ke Kementerian Pertanian RI, dilanjutkan dengan penyerahan penghargaan kepada insan pertanian berprestasi, kepada bapak Surani, petani asal desa rias, kemudian PPL kepada bapak Suyanto, sedangkan BPP yakni bagi kecamatan Pulau Besar diwakili Erwin Yunaro, SP. (erokfo)

Headline Headline

T oboali - Forum Anak merupakan salah satu implementasi Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 untuk memberikan wadah bagi kegiatan program sosialisasi

dan pembinaan anak yang dikelola dari, oleh dan untuk anak guna memberikan informasi tentang hak-hak anak, kesadaran dan keadilan serta kegiatan-kegiatan penunjang lainnya, maka dibentuklah Forum Anak sebagai organisasi anak yang menyebarluaskan dan memperjuangkan hak-hak anak sehingga kesejahteraan anak dapat tercapai.

Demikian seperti yang diungkapkan Ketua Forum Anak Daerah Kabupaten Bangka Selatan atau yang lebih sering dikenal dengan FAD Bangka Selatan (Basel), Duta, saat melakukan talkshow di radio Junjung Besaoh Kabupaten Bangka Selatan

89,6 FM, di Jalan Jendral Sudirman, Toboali pada Kamis (6/4/2017) malam.

Lebih jauh Duta menjelaskan, FAD pertama kali dibentuk pada tahun 2010 yang sekarang berusia 7 tahun dan semoga bisa terus berkembang menjadi lebih baik lagi kedepannya. “Untuk perjalanan FAD dari tahun 2010 hingga sekarang sudah melahirkan generasi kepengurusan. Saat ini FAD juga telah membentuk Forum Anak Kecamatan. Kami bukan hanya sebuah organisasi pada umumnya, kami berasaaskan kekeluargaam dan kepentingan terbaik untuk anak,” ungkapnya.

Sementara, dikatakan Ilham Pratama selaku Duta Anak 2016, setiap tahunnya, pihaknya juga selalu memiliki berbagai program kerja kegiatan untuk memperjuangkan hak anak dan

melaksanakan kewajiban sebagai anak. “Programnya semisal Peringatan Hari Anak Nasiona (HAN), bakti sosial, membersihkan mushola, bahkan ada pembagian takjil saat bulan ramadhan hingga program peduli kasih anak berkebutuhan, dan masih banyak lagi program lainnya, termasuk pergantian pengurus juga merupakan kegiatan rutin yang dilakukan 2 (dua) kali dalam setahun,” pungkasnya sembari menutup talkshow.

(erokfo)

Perjuangkan Hak-Hak Anak

TSWASEMBADA BERAS SUDAH DI DEPAN MATA

Forum Anak Basel,

SEKARANG DAFTAR JKN KIS LEBIH BAIK

4 5

6 7

Yuk Kunjungi Destinasi Wisata Religi Baru Desa

TUKAKToboali - Pemerintah Desa (Pemdes) Tukak, Kecamatan Tukak Sadai berencana menjadikan Makam Habib Abdul Ruhman bin Muhammad dan Habib Muhammad bin Jafar bin Ahmad Al - Mufdhor di Desa Tukak menjadi destinasi wisata religi yang baru di wilayahnya. Ketua BPD Desa Tukak, Martoni mengatakan pihaknya berkeinginan makam bersejarah ini menjadi wisata religi. Nantinya, di sekitar makam dibuatkan taman yang rindang sehingga wisatawan yang datang merasa aman dan nyaman.“Letaknya dekat di sungai Banten, konon kata orang tua makam kedua Habib ini ini berasal dari Banten dan makanya sungai tersebut disebut orang tua dulu sebagai sungai Banten. Selama ini, memang makam Habib tersebut kerap dikunjungi karna belum banyak yang mengetahui adanya makam habib tersebut,” kata Martoni.Menurutnya, setelah ia meninjau langsung memang makam ini sangat perlu dilestarikan dan dijaga, jangan sampai nilai sejarah yang tinggi dari makam itu hilang. “Nantinya disini banyak nilai sejarahnya.‎ Ceritanya Habib ini memang kalau jalan selalu membawa tasbih berkeliling desa. Makanya makam ini harus dijaga jangan sampai hilang,” katanya.Hal senada disampaikan Ketua Karang Taruna Desa Tukak, Holbi. Diakuinya, jika kondisi Makam Habib Abdul Ruhman bin Muhammad dan Habib

Muhammad bin Jafar bin Ahmad Al – Mufdhor tertata dengan rapi dan bagus, wisatawan muslim pasti akan datang mengunjungi Desa Tukak. Diharapkan dengan penambahan wisata religi ini bisa membangkitkan ekonomi di sekitar makam.Holbi pun menyebutkan, secepat mungkin warga dan perangkat Desa Tukak akan melakukan perbaikan kawasan pemakaman. Untuk selanjutnya, jika telah diperbaiki, maka makam ini bisa dijadikan sebagai objek wisata religi Kabupaten Bangka Selatan khususnya Desa Tukak. “Jadi ini merupakan destinasi wisata dari peninggalan sejarah, jangan sampai hilang‎. Di sini, selain pemakaman, ada juga sumur tua,” terangnya.Sementara itu, salah seorang warga Desa Tukak, Oki Putra menambahkan sumur tua yang berada didesanya disebut juga dengan sumur air rambut, konon katanya berpengaruh besar dan berambut panjang selain itu sumur tua inihampir selama bulan kemarau tidak pernah kering.“Sumur tua ini semenjak Desa Tukak belum menjadi desa, sumur ini sudah ada. Sumur ini hampir 9 bulan (kemarau) tapi tidak kering – kering airnya. Sumur tua ini ada kaitanya dengan makam Habib dan sumur tersebut sangat membantu warga dalam setiap musim kemarau sehingga tidak kekurangan air,” tutur Oki. (tim)

Toboali - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan (Pemkab Basel) melalui Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) saat ini sedang mempersiapkan untuk pembangunan taman kota mulai dari kawasan benteng tua Toboali hingga menuju ke pelataran wisma samudra (WS) yang terletak di simpang lima Toboali.

“Tahapan pertama pembangunan taman kota kita mulai dari membuat landsmark nama Toboali diatas benteng tua Toboali, serta membangun panggung mini di dekat wisma samudra,” kata Sekretaris Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Basel, Toni Pratama.

Ia menjelaskan, tahapan pembangunan taman kota Toboali sesuai dengan masterplannya itu dari kawasan benteng tua sampai wisma samudra. “Pembangunannya secara bertahap sampai tahun 2019. Tahapan pertama landsmark nama Toboali dan panggung mini, tahapan kedua air mancur dan tahapan ketiga panggung besar yang terbuka. Kawasan benteng tua sampai ke wisma samudra itu kita jadikan sebagai taman kota, alun-alunnya Toboali,” ujar Toni.

Ia menambahkan, pembangunan landsmark nama

Toboali dan panggung mini sudah harus selesai sebelum pelaksanaan Toboali City On Fire (TCoF) jilid II. Karena di panggung mini itu nantinya tempat untuk lomba barongsai se-Bangka Belitung (Babel) pada acara Tcof jilid II bulan Juli mendatang. “Sebelum TCoF, pembangunan tahapan pertama itu sudah harus selesai. Anggaran untuk pembangunan taman kota dari APBD, karena anggaran DAK (Dana Alokasi Khusus) tidak bisa masuk sebelum status lahannya itu clear,” jelas Toni.

Ia mengatakan, bahwa nanti pemerintah setempat akan menyiapkan lahan khusus untuk pihak kepolisian. Karena lahan yang berada di dekat kawasan benteng tua itu berdekatan dengan kantor Polsek Toboali.

“Jika status lahannya sudah clear, nanti Pemda Basel akan menyiapkan lahan untuk pihak kepolisian sehingga dana dari pusat bisa masuk. Tahun ini (2017) kita mendapatkan dana dari pusat sebesar Rp 1,8 miliar. Tapi dana itu tidak bisa digunakan untuk pembangunan taman kota, karena status lahannya belum clear sehingga akhirnya dana itu kita pecah-pecahkan ke objek wisata lainnya seperti pantai Batu Kapur, pantai Nek Aji dan Tanjung Krasak,” tuturnya. (tim)

Kabar Kite Kabar Kite

Atlet Basel Sabet Mendali T

oboali - Dua Atlet Taekwondo alas Bangka Selatan berhasil menyabet dua mendali perak dan perunggu mereka ialah Ibkar (18)

dan Rio Ananta Lopes (13), pada kelas yang berbeda di Kejuaran Bandung Pandawa 2 Open Tornament Taekwondo se Indonesia di UPI Bandung, dari 7-9 April 2017 lalu.

Dimana pada ajang tahunan ini diikuti oleh para atlet taekwondo seluruh Indonesia dengan jumlah peserta 1.420 orang berasal dari berbagai daerah.

Ibkar pada kejuaran tersebut berhasil merebut mendali perak pada kelas senior Under 63 jalur prestasi, sedangkan Rio Ananta Lopes berhasil menyabet mendali perunggu pada kelas Cadet Putra Under 33.

Dalam ajak bergengsi itu Koni Bangka Selatan menurunkan lima atletnya yang mengikuti kelas yang berbeda beda dan hanya dua kelas ini berhasil meraih mendali.

Rasa bangga serta haru bercampur di benak kedua peraih mendali ini, mereka merasakan bahwa dengan kerja keras prestasi bisa bisa di raih. “Saya baru empat bulan ini ikut taekwondo, rasanya tegang, karena saya baru pertama kali turun turnamen,” jelas Rio siswa kelas enam SD, 21 Toboali ini kepada tim redaksi.

Anak pertama dari pasangan Arianto dan Ibu Ekawati ini sejak kecil sudah memiliki cita cita untuk menjadi atlet taekwondo, kegemaranya melihat aksi bela diri Jackie Chan di film membuatnya terbawa untuk bersemangat berlajar taekwondo.

“Dengan prestasi ini, menjadi kebanggaan buat saya, tetapi kami perlu latihan lagi, untuk mendapatkan mendali lebih dari ini, dengan terus latihan fisik, teknik dan lainya,” jelas Rio.

Berbeda dengan Rio, atlet perai mendali lainya yaitu Ibkar (18) anak ke tiga dari pasangan Ibrahim dan Zuryatina ini meyebutkan bahwa mendali yang ia dapat merupakan mendali keduanya

dalam ajang taekwondo tingkat nasional, pada tahun 2015 lalu ia mendapatkan emas pada Kejurnas Taekondow di Jogyakarta.

“Sejak kelas lima SD saya sudah mulai berlatih taekwondo, melihat kakak saya yang suka latihan, dari situ saya merasa tertarik, melihat geraknya,” jelasnya.

Ibkar yang memiliki cita cita sebagai anggota TNI ini, dalam memenangkan pertandingan ia merasa salah satu kesulitanya, yakni menahan amarahnya, karena kunci dari kemenangan menurutnya bisa menahan emosi terhadap lawan.

“Kesulitan waktu itu, pertama karena lawanya tinggi, tendangan dan pukulanya keras, awalnya saya juga sempat gugup dan gemetar, namun saya tidak gentar menghadapinya, alhamdulilah dengan kerja keras saya dapat mendalinya,” ucap siswa SMAN 1 Toboali ini

Terpisah, Ketua Koni Bangka Selatan, Edy Junaidi merasa bangga atas prestasi yang di raih oleh atlet taekwondo asal Bangka Selatan, menurutnya sudah saatnya olahraga di Kabupaten Bangka Selatan melakukan perubahan untuk mencapai kejayaan dalam mencapai prestasi olahraga.

“Sebelumnya saya berterima kasih atas dukungan dari pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Bangka Selatan yang telah mendukung atlet kita, yang sudah berhasil meraih mendali, mengharumkan nama Bangka Selatan, dan Bangka Belitung,” jelasnya

Edy menambahkan dua atlet yang berprestasi ini merupakan atlet binaan dari Koni Bangka Selatan sejak satu tahun terakhir ini, yang tergabung dalam Taekwondo Indonesia (TI) Kabupaten Basel

“Dengan raihan prestasi ini, bisa menjadi contoh dan motivasi bagi atlet lainya agar bisa meraih prestasi di ajang Nasional, tentunya keberhasilan atlet di ajang Nasional akan kita apresiasi dengan memberikan bonus pada HUT Koni nantinya,” tegasnya. (tim)

6 7

2

S I M PA N G L I M A TOBOALI BAKAL JADI ALUN-ALUN

6 7

8 9

Tukak Sadai - Edukasi kewirausahaan dan entrepreneur yang sejak dini oleh SMPN 2 Tukak Sadai patut diacungi jempol. Seperti kemarin Selasa (11/4/2017) SMPN 2 Tukak Sadai menggelar Gerakan Tanam Cabe di Kalangan Pelajar. Kegiatan tersebut sekaligus juga peresmian Kebun Kite SMPN 2 Tukak Sadai dan penanaman perdana cabe di kebun seluas 1 hektar. Kepala Sekolah SMPN 2 Tukak Sadai, Asril mengungkapkan perkebunan cabe ini dikelola secara khusus oleh 18 siswa yang dinamakan Taruna Tani Mandiri.

Menurutnya, mulai dari penggarapan lahan SMPN 2 Tukak Sadai telah bekerja sama dengan Dinas Pertanian, Penyuluh Tukak Sadai, BPTP hingga petani Poktan Tukak Sadai. “Kita ingin menggarap kebun sekolah ini secara serius dan profesional, mulai dari awal kita didampingi Penyuluh dan petani cabe yang telah berhasil di Tukak Sadai, kita merancang program ini sesuai dengan potensi lingkungan sekolah kita, harapannya melalui edukasi ini akan menciptakan peserta didik dan generasi penerus yang sehat, kreatif, mandiri” ungkap Asril seraya menambahkan sebanyak 2000 bibit cabe akan ditanam di lahan seluas 1 hektar lebih.

Lebih lanjut dikatakan Asri, SMPN 2 Tukak Sadai dinobatkan menjadi Sekolah Sehat tingkat Kabupaten Bangka Selatan dan menjadi wakil Bangka Selatan dalam Lomba Sekolah Sehat tingkat Provinsi Babel. “Kita budayakan berperilaku hidup sehat, bersih di sekolah agar dapat ditularkan ke masyarakat Tukak Sadai” imbuhnya. Asril berharap, Gerakan Tanam Cabe yang rencananya akan menanam 2000 bibit cabe akan

memproduksi cabe yang melimpah. “Semuanya tahapan perkebunan akan ditangani oleh Taruna Tani hingga panen dan pemasaran, Insyaallah mereka tetap konsisten dan mampu mengkampanyekan ilmunya ke masyarakat luas” ujarnya.

Sementara Ketua TP PKK Bangka Selatan, Ekawati Justiar mengapresiasi Kepala Sekolah SMPN 2 Tukak Sadai yang telah memulai Gerakan Tanam Cabe di Kalangan Pelajar ini. TP PKK Pusat telah bekerja sama dengan Kementrian Pertanian yang diteruskan TP PKK tingkat provinsi hingga ke kabupaten mengajak ibu-ibu rumah tangga memulai menanam cabe di pekarangan rumahnya. “Apresiasi saya sampaikan kepada Kepala Sekolah SMPN 2 Tukak Sadai serta para siswanya, kita semua berharapkan hasil gerakan tanam cabe di SMPN 2 Tukak Sadai ini berhasil dan melimpah hasilnya, bisa menekan harga cabe yang mencapai Rp 25 ribu per ons-nya,” ujar Ekawati Justiar yang juga mengajak civitas sekolah untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dengan memilah sampah organik dan non organik.

Kepala BPTP Babel, Wahyu Wibawa menyebutkan Gerakan Tanam Cabe SMPN 2 Tukak Sadai yang menginspirasi bagi institusi pendidikan. Gerakan ini bahkan dilakukan secara penuh oleh Taruna Tani yang nota bene adalah siswa SMPN 2 Tukak Sadai. “Gerakan ini sangat menginspirasi sekali, saya lihat tadi ada juga ditanam dengan jagung, itu simbiosis mutualisme, BPTP Babel sangat mendukung gerakan responsive, kreatif dan inovatif ini” tandas Wahyu. (tim)

Tukak Sadai - Desa Bukit Terap Kecamatan Tukak Sadai Kabupaten Bangka Selatan memiliki sejumlah potensi. Selain pertanian, perkebunan dan perikanan, Desa yang berpenduduk sekitar 2300 jiwa ini juga melirik potensi pengelolaan air untuk pendapatan desanya.

Kepala Desa Bukit Terap, Sandusin, SIP mengungkapkan pihaknya saat ini telah membentuk panitia pembentukan Bumdes Desa Terap yang rencananya akan mengelola sejumlah potensi desa. “Panitia Bumdes sudah kita bentuk, dan saat ini dalam tahapan pembentukan Bumdes, kita berencana mengelola air di Dusun Burak baik air minum maupun kebutuhan mandi

bagi masyarakat, Insyaallah jika dikelola dengan baik akan menjadi pendapatan desa Bukit Terap” ujar Sandusin kepada tim redaksi, Selasa (11/4/2017).

Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan berencana membangun PAM Simas yang anggarannya bersumber dari APBD Kabupaten Basel. “Pembangunan PAM Simas ini nantinya akan kita kelola melalui Bumdes” imbuhnya.

Pada sektor pembangunan, Desa Bukit Terap terus mengembangkan infrastruktur desa. Di tahun 2016 lalu, penyerapan anggaran mencapai 100 persen dengan membangun 5 item infrastruktur yakni Jalan Pertanian dan Jalan Nelayan, 2 Gedung TPA,

Saung Nelayan di Tanjung Pao.Desa Bukit Terap juga memiliki

atlet sepak bola dan bola voli yang berpotensi. Setiap kali kejuaraan atau turnamen, Desa Bukit Terap beberapa kali meraih juara pertama dan juara umum. Pada Piala Suratin 2016 lalu, 4 pemain Desa Bukit Terap memperkuat Tim PS Basel hingga ke putaran 8 nasional.

“Alhamdulillah, atlet Desa Bukit Terap sangat berpotensi, baik di tingkat kecamatan, kabupaten hingga level nasional pada Pilada Suratin tahun lalu, kuliner kita pun juara I di Kecamatan Tukak Sadai dan menjadi wakil di tingkat kabupaten, selain itu masyarakat kita juga taat pajak, pembayaran PBB kita mencapai 100 persen” pungkas Sandusin.

(tim)

8 9

Kabar Kite Kabar Kite

Toboali - Event Toboali City On Fire (TCoF) Jilid II yang bakal dilaksanakan pada bulan Juli 2017 agar melibatkan masyarakat dan pelaku usaha kecil menengah. Karena, event itu merupakan salah satu event nasional dan anggarannya pun cukup besar yang dianggarkan melalui APBD Bangka Selatan (Basel). Hal ini disampaikan Ketua DPRD Bangka Selatan, H Sipioni.

“Anggaran untuk kegiatan TCoF jilid II dari APBD Basel, anggarannya itu Rp 1 miliar, kita minta masyarakat dan pelaku usaha dilibatkan dalam kegiatan tersebut sehingga ekonomi pedagang-pedagang kecil hidup,” ujar Sipioni.

Namun disamping itu, pihaknya juga mengingatkan dinas terkait dalam hal ini Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten setempat agar menggunakan anggaran kegiatan TCoF itu sehemat mungkin dan efisien sesuai dengan peruntukannya.

“Kegiatan Tcof ini selain untuk mempromosikan wisata Basel, juga memberikan hiburan ke masyarakat dan pendapatan ke pelaku usaha kecil yang menjualkan makanan kuliner. Kita mendukung kegiatan tersebut karena tujuannya untuk mempromosikan wisata daerah,” jelas Sipioni.

Sementara, Sekretaris Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Basel, Toni Pratama saat dikonfirmasi terkait persiapan kegiatan Tcof Jilid II, pihaknya menyampaikan bahwa

saat ini lagi persiapan untuk pembentukan panitia. Selain itu, dalam waktu dekat Disparpora Basel paparan di Provinsi Bangka Belitung (Babel) terkait pelaksanaan kegiatan Tcof jilid II serta launching di Kementerian Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

“Ini kita sedang persiapan untuk pembentukan panitia, paparan di Provinsi Babel dan lounchingnya kegiatan Tcof di Kemenpora RI. Kita minta jadwal luunchingnya itu bulan April ini, tapi masih disesuaikan dengan agenda pusat,” kata Toni.

Menurut Toni, perbedaan antara TCoF Jilid I dan II ini adalah pada temanya. Karena di Jilid II ini tema yang diangkat tentang kebangsaan yang tampilannya nanti terdapat berbagai macam kebudayaan di Kabupaten Basel. “Salah satu itemnya itu adalah penampilan tari klosal. Kita minta provinsi dan pusat untuk memfasilitasinya itu, termasuk juga bantuan anggaran,” jelas Toni menambahkan untuk kegiatan atraksi sepeda BMX diganti dengan festival barongsai, sedangkan untuk karnaval tetap dilaksanakan yang temanya ragam etnik.

“Kegiatan TCoF Jilid II dilaksanakan pada tanggal 27 sampai 31 Juli 2017. Kegiatan ini sudah masuk agenda nasional, karenanya itu lounchingnya selain di Provinsi, juga di pusat, nanti sebelum lounching kita minggu depan paparan di provinsi. Kita minta bantuan dari provinsi dan pusat agar kegiatan ini lebih meriah,” tuturnya. (tim)

Masyarakat & Pelaku Usaha Harus Dilibatkan

P E M K A B B A S E L F O K U S BENAHI PENGELOLAAN ARSIP

Toboali - Arsip merupakan bukti autentik dan informasi serta suatu pelaksanaan kegiatan kedinasan yang memiliki nilai tanggungjawab. Pentingnya

arsip dalam pengembangan tugas di era globalisasi dan transparansi ini sesuai dengan undang – undang nomor 43 tahun 2009 tentang kearsipan.

Demikian seperti yang diungkapkan Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kabupaten Bangka Selatan (Basel), Eddy Supriyadi, Rabu (12/4/2017).

Ia menyampaikan bahwa saat ini fokus program pembinaan kearsipan kepada sejumlah SKPD. Program tersebut terdiri atas dua hal, yang pertama, penyelamatan dan pelestarian arsip daerah dan yang kedua pemeliharaan berkala sarana dan prasarana kearsipan.

Menurutnya, volume arsip di Kearsipan Daerah Kabupaten Basel banyak yang belum tertangani. Jadi agenda penyelamatan arsip dan pemeliharaan

prasarana menjadi prioritas kerja. Eddy berharap dengan pembinaan kearsipan, program ini dapat terlaksana dengan lancar. Salah satu tujuanya adalah menjamin ketersediaan arsip yang autentik dan terpercaya sebagai alat bukti yang sah dan menjamin terwujudnya pengelolaan arsip yang andal dan pemanfaatan arsip sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

“Oleh karena itu, seluruh jajaran SKPD yang menyimpan arsip bernilai sejarah agar menyerahkan ke Kantor Arsip Perpustakaan dan Dokumentasi Kabupaten Basel supaya dilestarikan. Pengelolaan arsip dilakukan terhadap arsip dinamis dan arsip statis. Pengelolaan arsip dinamis meliputi arsip vital, arsip aktif dan arsip inaktif. Pengelolaan arsip dinamis menjadi tanggung jawab pencipta arsip, dalam hal ini adalah SKPD. Sedangkan pengelolaan arsip statis menjadi tanggung jawab lembaga kearsipan daerah, dalam hal ini Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi, ”jelasnya.

Eddy menambahkan dalam pengelolaan kearsipan yang baik dan benar setiap Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) berkewajiban mengembangkan kwantitas dan kwalitas sumber daya manusia kearsipan dan berkwajiban melakukan manajemen Kearsipan, sekaligus wajib menunjuk satu Staf khusus sebagai staf pengelola Kearsipan.

“Sekali lagi kearsipan ini mengacu pada Undang-Undang No. 43 tahun 2009 dengan harapan agar tahu sekaligus mengetahui betapa pentingnya masalah arsip yang selama ini dibanyak kalangan dianggap tidak prioritas, padahal disemua kegiatan sudah barang tentu memerlukan arsip dan menghasilkan arsip dengan segala dampak hukumnya,” tukas Eddy. (tim)

Desa Bukit Terap Lirik Potensi Pengelolaan Air

8 9

10 1110 11

Kabar Kite Kabar KiteEkawati Imbau Masyarakat Jaga Kelestarian HutanEkawati Imbau Masyarakat

Jaga Kelestarian Hutan Toboali - Ketua TP PKK

Basel Ekawati, Justiar Noer dalam kunjungan kerjanya ke Desa Tukak Kecamatan Tukak Sadai, menyelusuri sungai air Banten. Dia mengimbau dan mengingatkan kepada seluruh warga masyarakat agar tetap menjaga dan melestarikan hutan, sebab hutan adalah paru-paru bumi yang harus selalu dijaga kelestariannya sebagai sumber kehidupan.

“Mari kita jaga paru – paru dunia ini, khusus kepada masyarakat Bangka Selatan. Saya minta agar tetap memegang teguh rambu-rambu yang ada terutama dalam pelestarian hutan. Kalau masyarakat tidak berperan aktif dalam menjaga kelestarian hutan di wilayah itu, maka ke depan kerusakan yang ditimbulkan akan

dirasakan masyarakat itu sendiri. Untuk itu, masyarakat harus menjaga kelestarian hutan secara berkesinambungan,” ujarnya.

Lulusan Teknik Penyehatan ITB yang dikenal dekat dengan rakyat itu merasa prihatin ketika melihat sampah-sampah yang masih berserakan ditemui dipantai. Ditegaskan Ekawati, Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan tentunya tidak hanya bisa berdiam diri saja, perlu ada langkah pasti dan mengupayakan supaya masalah – masalah yang ada bisa diselesaikan sesegera mungkin, terutama masalah sampah.

“Sampah dipantainya masih banyak. Ini kalau tidak cepat diantisipasi akan berdampak sekali pada wisatawan yang berkunjung kesini dan hal ini akan berdampak langsung menurunnya kunjungan wisatawan karena

perairannya kotor. Oleh karna itu tidak henti – henti saya himbau untuk tidak buang sampah sembarangan, buanglah sampah pada tempatnya yang sudah disediakan untuk pengelolaan sampahnya,” keluhnya.

Ekawati berharap, keseriusan pihak terkait untuk penanganan persoalan tersebut dan kepada pengunjung maupun warga harus diberi kesadaran bagaimana memelihara lingkungan yang baik termasuk di kawasan hutan, pantai dan laut. “Saya berharap kepada semua masyarakat dan semua pengunjung yang datang untuk ikut peduli pada kesehatan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, terutama sampah plastik di area wisata di sepanjang pantai,” tukasnya. (tim)

Desa Kepoh Berpotensi Dikembangkan Wisata Hutan Mangrove Toboali – Desa Kepoh Kecamatan Toboali

Kabupaten Bangka Selatan berpotensi dikembangkan menjadi desa wisata hutan mangrove dan wisata mancing. Desa seluas 114,75 kilometer ini terdapat kawasan hutan mangrove yang luasnya mencapai ratusan hektar. Jika menaiki perahu, alur sungai yang dikelilingi hutan mangrove diperkirakan sepanjang 4-5 kilometer. Selain terdapat hutan mangrove, Desa Kepoh juga kaya akan potensi perikanan seperti udang super, ikan kakap merah dan putih, kepiting serta kerang.

Kades Kepoh, Udayasa mengatakan pada musim barat laut, kawasan mangrove ini juga menjadi tempat lebah bersarang dan menghasilkan madu. Panennya pun tak tanggung tanggung masyarakat desa bisa menghasilkan madu ratusan liter perorang. Madu manis tersebut dijual seharga Rp 80 ribu per botolnya. “Alhamdulillah, Desa kita punya sumber daya alam yang luar biasa, hutan mangrove kita luasnya ratusan hektar, kalau dari

pelabuhan bisa memutar alur sungai menggunakan perahu mengelilingi hutan mangrove bisa mencapai 4 – 5 kilometer panjangnya, kawasan ini berpotensi dikembangkan jadi kawasan wisata hutan mangrove, kita juga surganya para pemancing toman, setiap minggu pasti selalu ada para pemancing dari Pangkalpinang yang mancing ikan Toman di sini, kawasan hutan mangrove juga berpotensi ikannya, ada kakap putih, merah serta ikan lainnya” imbuhnya, Minggu (16/4/2017).

Ia berharap Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan melalui Dinas Pariwasata dan Olahraga dapat mewujudkan kawasan tersebut menjadi kawasan wisata. “Pemkab Basel menjadikan wisata sebagai sektor unggulan, harapan kita tentunya, potensi hutan mangrove dan perikananya dapat diwujudkan menjadi kawasan wisata, kawasan laut kita kaya akan udang super, nelayan bisa menghasilkan 5 kilogram hingga belasan kilogram, begitu juga dengan ikannya, cukup berpotensi” pungkasnya. (tim)

Pemkab Basel Usulkan Pembangunan Bandara Perintis

Toboali - Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan mengajukan usulan pembangunan bandara perintis kepada Kementerian Perhubungan dan Kementerian Keuangan. Bandara perintis yang diusulkan ke kedua Kementerian itu, berlokasi di kawasan industri Sadai, Kecamatan Tukak Sadai.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perhubungan Kabupaten Bangka Selatan, Anshori mengatakan salah satun tujuan pembangunan bandara perintis seluas 92,55 hektare tersebut adalah untuk mendongkrak sektor pariwisata di Kabupaten Bangka Selatan.

“Lahan untuk pembangunan sudah siap yaitu dikawasan industri Sadai. Jadi ada bermacam – macam syarat untuk

pembangunan bandara perintis ini salah satunya adalah untuk pengembangan daerah wisata,” kata Anshori, Selasa (18/4).

Menurutnya, akses untuk masuk ke Kabupaten Bangka Selatan akan dipermudah tidak hanya untuk wisatawan lokal, namun juga dari mancanegara. Oleh karena itu, Bupati Bangka Selatan ingin pembangunan bandara perintis ini segera terealisasikan.

“Kawasan sudah ada persetujuan baik dari Propinsi maupun dari pusat dengan perkiraan dana sebesar Rp 600 miliar dan panjang 1800 meter, nanti kita liat perkembangannya bagaimana. Apa mau ditambah lagi panjanganya sekitar 400 meter atau bagaimana agar kedepanya pesawat besar bisa turun,” jelasnya. (tim)

SMPN 2 Tukak Sadai Siap Berwawasan AdiwiyataTukak Sadai - Kepala Sekolah SMPN 2 Tukak Sadai,

Asril menuturkan, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Tukak Sadai terus mengoptimalkan persiapan sekolah berwawasan adiwiyata. Untuk pencapaian Adiwiyata, tentunya harus dengan kerjasama seluruh komponen di sekolah, yakni, siswa, guru, pegawai sekolah dan orang tua siswa.

SMPN 2 Tukak Sadai, lanjutnya, terus menggalakkan lingkungan sekolah yang sejuk, nyaman dan asri, dengan menanam berbagai jenis tanaman salah satunya adalah Gerakan Tanam Cabe di Kalangan Pelajar kemarin.

Asril menyebutkan, kegiatan pembenahan lingkungan sekolah sudah termasuk dalam visi misi SMPN 2 Tukak Sadai, dengan tujuan agar pencerminan keterampilan sikap mandiri dan ramah lingkungan bisa terwujud. Untuk itu, persiapan menuju wawasan Adiwiyata terus digesa pihaknya dengan melakukan pembenahan seluruh lingkungan sekolah.

“Alhamdullilah, tiga tahun usia sekolah ini sudah menjuarai lomba sekolah sehat tingkat Kabupaten

tahun 2016, nah saat ini persiapan menuju lomba sekolah tingkat Propinsi Babel tahun 2017. Usahakan kita adalah penerapan perilaku hidup bersih dan sehat, UKS dengan membangun kantin yang sehat, melaksanakan penghijuan, pokok toga,rumah tanaman sayur dan kolam,” ungkap Asril.

Menurutnya, manfaat sekolah berwawasan lingkungan ini bagus bagi perkembangan warga sekolah. Artinya, jika suatu sekolah sudah mengantongi sekolah adiwiyata, maka otomatis siswa dan gurunya memiliki perilaku hidup sehat. Sehingga berpengaruh positif kepada proses belajar mengajar. Dengan lingkungan yang bersih, harapanya siswa tentunya akan semakin nyaman dan lebih bersemangat lagi untuk belajar.

“Kita terus berupaya agar SMPN 2 Tukak Sadai menjadi sekolah berwawasan lingkungan. Untuk menuju Adiwiyata, pihak sekolah juga mendapatkan dukungan dari masyarakat dan wali murid. Kedua unsur ini banyak membantu dengan memberikan bantuan tanaman penghijauan kepada pihak sekolah,” tutup Asril. (tim)

10 11

12 13

FLS2N AjANg PeNgeNALAN AdAt MeLAyu BASeL Toboali – Wakil Bupati

Basel, Riza Herdavid membuka langsung Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat SD dan SMP Kabupaten Bangka Selatan yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Selatan, di Laut Nek Aji, Senin (17/4/2017).

Kegiatan ini diharapkan menjadi momen siswa berkreasi, berinovasi, berprestasi dan berkompetisi secara sehat sekaligus member pengalaman belajar yang baik.

Dalam sambutannya, Riza menyampaikan FLS2N ini diharapkan tidak hanya berorientasi pada kejuaraan saja tetapi esensinya terletak pada nilai pendidikan yaitu menjadikan kegiatan ini sebagai pengalaman belajar.

“Kegiatan ini merupakan ajang pembelajaran dalam hal olah pikir, olah hati, dan olah

rasa serta pengembangan sikap dan kepribadian siswa seperti sikap saling menghargai, saling menghormati, solidaritas dan toleransi, kalah atau menang dalam festival ini bukanlah tujuan tetapi jadikan sebagai motivasi dalam rangka mencapai tujuan” kata Riza.

Kepada panitia, wasit, juri, imbuhnya, tetap jaga dan pelihara situasi keamanan dan ketertiban demi suksesnya kegiatan ini, semangat kerja sama, rasa persaudaraan and persatuan sesame kontingen hendaknya dipelihara dengan baik dengan mengedepankan semangat sportivitas yang tinggi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bangka Selatan, Narwanto melalui kegiatan ini mengajak seluruh elemen untuk bersama-sama melestarikan budaya seni

khas Bangka Selatan. “Kami mengajak anak-anak kita untuk mengenal adat melayu Bangka Selatan sekaligus sebagai penguatan pendidikan karakter yang akan diterapkan di sekolah” ujarnya.

Terpisah, Kabid Pembinaan SMP, Ardiansyah mengatakan FLS2N tingkat SD dilaksanakan pada 17-18 April sedangkan tingkat SMP pada 21-22 April. Tingkat SD diikuti sebanyak 48 peserta yang akan bertanding pada 4 cabang yaitu lomba baca puisi, menyanyi, pantomime dan seni tari. Sedangkan di tingkat SMP diikuti 150 peserta yang berkompetisi pada cabang Lomba cipta dan baca puisi, seni tari, musik tradisional, gitar solo, serta menyanyi solo. Selain itu, kata Ardiansyah di tingkat SMP juga di OLSN (Olimpiade Literasi Siswa Nasional) dengan melombakan story telling, debat serta cipta cerpen. (tim)

Kabar Kite Kabar Kite

Hektare Lahan untuk Tanaman JagungToboali - Tahun ini ditargetkan sekitar 1020

hektar lahan yang akan digunakan sebagai lahan pertanian jagung. Hal tersebut untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dalam menargetkan akan swasembada tanaman pangan.

Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pertanian Peternakan Pangan dan Perikanan, Kabupaten Bangka Selatan, Suhardi kepada tim redaksi, Senin (17/4/2017).

“Masih dalam tahap penyiapan kegiatan penanaman jagung integrasi dengan tanaman perkebunan kurang lebih 1020 hektare,” lanjut dia.

Penanaman jagung, kata dia, sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus kedaulatan dan ketahanan pangan daerah dan secara nasional. “Sedangkan lokasi daerah yang akan diidentifikasi penanaman jagung

integrasi ini ada dibeberapa kelompok pertanian yang tersebar dibeberapa kecamatan seperti Airgeas, Pulau Besar dan Kecamatan Payung,” ungkapnya.

Ditambahkannya, ada juga uji coba padi dengan sistem penanamann jajar legowo untuk 700 hektare, perikanan pendataan nelayan oleh Propinsi Babel untuk pengajuan sertifikasi lahan dan prasertifikasi lahan petani yang masih dalam tahap sosilaisi. Untuk tanaman jagung pemerintah saat ini lebih menjadi pilihan sebagi budidaya petani.

“Kita memberikan dorongan supaya masa panen padi lalu menunggu musim tanam. Nah lalu berikutnya bisa diikuti penanaman jagung. Oleh karena itu nanti kita sudah harus mendapat datanya untuk bisa dihitung berapa kekuatan untuk persiapan benih dan pupuknya,” pungkasnya. (tim)

1020

FamTrip Dongkrak Bangka Island Takjub Dengan

Tanjung Kerasak Toboali - Dua puluh empat peserta FamTrip Bangka Island yang diboyong Provinsi Babel melalui melalui Dinas Pariwisatanya langsung ke pantai Tanjung Kerasak, Kecamatan Tukak Sadai, Rabu (19/4). Pelaku wisata dan Asosiasi Travel dari Jakarta, Sema-rang, Jogya, Bali, Batam, Palembang dan media masa ini rupanya mereka sudah tidak sabar menyaksikan keuni-kan pantai tempat akan dibangunnya monumen Gerhana Matahari Total (GMT).“Pantainya bagus dan sangat cocok untuk turis, nanti kita lihat bagaimana konsepnya untuk ada nilai jualnya. Pantai ini sudah cocok untuk mem-bawa keluarga dan untuk liburan. Kita nanti akan kerjasama dengan pihak Pariwisata karna kita belum tau harga – harganya. Dan saya sendiri sudah punya mitra disini tinggal bagaima-na,” ujar Sally, dari Wonderland Tour Travel, Batam.Menurutnya, rata-rata wisatawan menginginkan kenyamanan fasilitas. Realitanya saat ini, fasilitas yang tidak lengkap di setiap destinasi wisata masih dikeluhkan wisatawan. “Kalau infratrukturnya sudah bagus, hanya saja fasilitasnya kurang. Mungkin bu-

tuh dibuat taman dan kalau jaraknya ( Pangkalpinang – Toboali selama 2 jam ) tidak masalah. Ya tidak mengecewa-kanlah,” jelasnya. Hal senada disampaikan Rona Wa-rouw dari Xpose Tour, Jakarta melihat panorama Tanjung Kerajak sudah bagus hanya saja dibutuhkan tempat kedai kopi untuk wisatawan yang datang melepas lelah sambil menikati pantai Tanjung Kerajak.“Pantai ini bagus, seperti di Lombok hanya ngak ada kedai atau tempat ngopi karna wisatawan seperti asing itu senang ada warung – warung kopi. Kalau perjalanan sejauh ini tidak ada masalah, meski jauh kami senang karna suka alamnya. Ya cuma minta masukan harus tempat makan atau warung kopi dan toilet atau tempat souvenir,” sebutnya.Wisatawan asing, lanjutnya, lebih tertarik pada kebudayaan tradisional seperti pada kuliner – kuliner yang ada. “Tadi sempat ke kebun lada di Desa Pergam dan lada ini lebih ter-tarik juga bagi mayoritas wisatawan asing, juga tradisional makanannya tadi seperti gorengan ubi dengan menggunakan kayu, nah tinggal dikemas aja nanti bagaimana mem-

buat produknya biar lebih menawan,” tukasnya.Terpisah, Kepala Pariwisata, Kepemu-daan dan Olah Raga Kabupaten Basel, Haris Setiawan mengungkapkan Kabupaten Bangka Selatan memiliki banyak potensi pariwisata yang dapat di kembangakan, banyak suguhan wisata yang dapat di nikmati seperti di Pulau Kelapan dan gugusan Pulau Kecil lainya, diving dilokasi kapal tenggelam yang sudah dipenuhi oleh terumbu - terumbu karang eksotik dan ikan - ikan yang berwarna - warni, danau kaoloin, gugusan batu granit yang menjulang di sekitara pantai di Basel, hamparan pasir putih diseluruh pantai, wisata sejarah benteng To-boali dan klenteng klenteng tua yang arsitik serta kuliner khasnya."Suatu kehormatan bagi kami dengan adanya kunjungan Farm Trip, inilah Negeri Junjung Besaoh dengan kein-dahan alam dan keragaman budaya. Tentu kami berharap kunjungan ini dapat berkesan sehingga nantinya in-gin kembali lagi berkunjung dan men-gajak para wisatawan untuk datang ke Bumi Junjung Besaoh Kabupaten Bangka Selatan,” kata Haris. (Tim)

12 13

14 15

Info Keshatan Kabar Kite

DI SUATU SENJA ITUAKU TERPAKU

BAYANGAN 10 TAHUN SILAM BERKELEBAT DIMATA KU

MASIH TEREKAM KUATSERANGAN ANOPHELES YANG

TIDAK BERPERASAAN ITUTERKADANG IBU KU……..

BAPAK KU…..ADIK…KAKAK KU……

MENGGIGIL BERBULAN-BULAN

BAHKAN KADANG OTAK PUN TERLUMPUHKAN

TAK MAMPU LAGI BERTUKAR PIKIRAN …..JAUH DARI

KESEMPURNAANDAN BAHKAN SEBAGIAN DARI

MEREKAHARUS DIRELAKAN

MENGHADAP TUHANMATI MEMANG KEHENDAK

ILAHITAK ADA PERHITUNGAN

UNTUNG RUGIKARENA HUKUM NYA ADALAH

PASTINAMUN KAWAN….

JANGANLAH KITA MENYERAHJANGANLAH LENGAH

ELIMINASI BUKAN AKHIR PERJUANGAN KITAJANGAN BIARKAN

PlaSMODIUM MERUSAK CITA-CITA KITA

CITA-CITA WUJUDKAN INDONESIA BEBAS MALARIA

MALARIA

Riuh tepuk tangan mengakhiri pembacaan puisi yang bertajukkan malaria yang dibacakan oleh Rizki Ramadani, siswa kelas III SD Pulau besar yang sekaligus mengawali acara puncak peringatan hari malaria sedunia tahun 2017 yang ke-10 di desa Panca Tunggal kecamatan Pulau Besar. Banyak makna yang tersirat dalam puisi yang diciptakan oleh pengelola malaria kabupaten bangka selatan itu, mengingat Kabupaten Bangka Selatan merupakan salah satu kabupaten di Bangka Belitung yang telah mendapatkan serifikat Eliminasi Malaria oleh Kementerian kesehatan RI pada November 2015. Tentunya mempertahankan itu jauh lebih sulit daripada proses pencapaian, oleh karena itu kabupaten Bangka Selatan yang dimotori oleh Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan keluarga Berencana, meluncurkan salah satu terobosan baru dalam surveylan migrasi malaria yaitu UP’S (ungkap,Periksa,Selamat). Dengan UPS ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan

terjadinya kasus malaria impor di kabupaten Bangka Selatan. Dengan dukungan penuh dari bapak Camat pulau besar Sumindar, S.Pd,SIP,M.Si, kepala puskesmas Batu Betumpang Cik Rusdianto, SKM serta kades PancaTunggal, Maman beserta jajarannya Puncak acara Hari Malaria Sedunia 2017 sukses dilaksanakan. Disaksikan oleh tidak kurang dari 200 warga Pancatunggal, Ka bidang P2P beserta tim DKPPKB Bangka Selatan, perwakilan dari dinas kesehatan provinsi kep.bangka Belitung , TIM New Funding Models Global Fund Malaria provinsi Kep.Bangka Belitung dan perwakilan Kapolres Payung.

Balon peringatan HMS (hari Malaria Sedunia) tahun 2017 di lepaskan ke udara pada pukul 10.00 WIB yang kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan darah malaria Massal (MBS) kepada seluruh warga pancatunggal oleh tim puskesmas Batu Betumpang.

Peluncuran Inovasi UP’S (ungkap, periksa, dan

selamat) merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan peringatan Hari Malaria Sedunia tahun 2017 di kabupaten Bangka Selatan. Bebagai macam kegiatan telah dimulai dari tanggal 20 - 30 April 2017. Diawali dengan pelaksanaan workshop mini di gedung Diklat Bangka Selatan yang bertemakan “Peran Kader Kesehatan dalam Tantangan Eliminasi Malaria Kabupaten Bangka Selatan tahun 2017. Workshop mini tersebut disampaikan langsung oleh Kepala DKPPKB Kab. Bangka Selatan, Supriyadi, SKM, MKM dihadapan 106 kader yang merupakan perwakilan dari seluruh desa ataupun kelurahan yang ada dikabupaten Bangka Selatan. Pada kesempatan itu juga dilakukan sosialisasi Inovasi UP’S (Ungkap, Periksa, Selamat) kepada para Kader kesehatan yang merupakan ujung tombak dari keberhasilan inovasi ini.

Selain itu di semua kecamatan yang ada di kabupaten Bangka Selatan pada tanggal 25 April 2017, tim malaria puskesmas secara serentak melaksanakan advokasi dan sosialisasi inovasi UP’S (Ungkap, Periksa dan Selamat) di kantor kecamatan atau pun kantor desa, yang ditandai dengan penyerahan atribut UP’S dan penandatangan komitmen pelaksanaan UP’S oleh pihak kecamatan, desa dan tokoh-tokoh agama serta masyarakat di wilayah setempat. Pelaksanaan Massal Blood Survey (MBS) ini dilakukan dengan target minimal 200 sampel darah disetiap desa. Satu wilayah puskesmas melaksanakan Massal Blood Survey (MBS) di 2 (dua) desa dengan tujuan untuk melakukan Active Case Detection (ACD) terhadap penyakit malaria di Kabupaten Bangka Selatan. Kegiatan ini dimulai dari tanggal 25 April s.d 30 April 2017. Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini akan segera difeed back kan kepada pimpinan wilayah setempat.

Semua usaha dan terobosan – terobosan yang dimotori oleh Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga berencana Kab. Bangka Selatan ini tidak akan berhasil secara maksimal tanpa adanya dukungan dari semua pihak dan lapisan masyarakat kabupaten Bangka Selatan. Oleh karena itu kami mengajak semua warga Bangka Selatan untuk segera meng Ungkap kan dengan cara menghubungi kader ataupun tenaga kesehatan jika mengalami gejala malaria setelah melakukan perjalanan dari daerah endemis malaria ,kemudian di Periksa darahnya oleh petugas kesehatan,dengan tujuan akhirnya yaitu seluruh warga Bangka Selatan SELAMAT dari bahaya Malaria. Karena Bebas Malaria Merupakan Prestasi Bangsa. SALAM UP’S..SALAM ELIMINASI MALARIA.

UP’S INOVASI BANGKA SELATAN DI HARI MALARIA SEDUNIA 2017

14 15

16 17

Kabar Kite Kabar Kite

FamTrip Dongkrak

Toboali - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) melalui Dinas Pariwisata menggelar kegiatan Familiarization Trip (Famtrip) Tour Bangka Island 2017 dalam rangka mempromosikan sekaligus merupakan salah satu upaya pihak Prov. Kep.Babel untuk mengexplore segala potensi wisata yang ada dan wisata baru di Bangka khususnya Bangka Selatan (Basel), Rabu (19/4/2017).

Ini akan sangat membantu wisata Basel semakin dikenal sehingga diharapkan menggaet kunjungan wisatawan ke Bangka pada 2017.

Berbagai pihak yang terlibat sangat mendukung kegiatan yang dinilai baik untuk semakin mempromosikan wisata halal yang ada di Bangka, khususnya Basel.

Kegiatan Fam Trip diikuti sedikitnya 50 orang terdiri dari pemilik biro perjalanan atau agen perjalanan wisata dari beberapa daerah seperti Jakarta, Bali, Jogja dan beberapa daerah lain serta terdapat beberapa media. Bangka Selatan mendapatkan porsi waktu yang cukup besar untuk mengeksplore potensi wisata, yakni selama 3 (tiga) hari.

Program FamTrip yang dimulai pada 19 April 2017 dan berakhir pada 21 April 2017 ini di awali dengan

agrowisata/kebun lada di desa pergam - menuju pantai Tanjung Kerasak - Toboali City Tour. Adapun Toboali City Tour mengenalkan TIC - Benteng Toboali - Klenteng Dewi Sinmu - Batu Perahu - Batu Belimbing dan Batu Kapur.

Direncanakan untuk rute di hari kedua, peserta akan diajak mencicipi bersnorkling di Pulau Kelapan dan pulau-pupau kecil. Dan hari terakhir menikmati perjalanan ke Aik Tawas dan Danau Biru Air Bara. Selanjutnya, para peserta Famtrip Explore Bangka juga akan berkesempatan menikmati wisata di Bangka Tengah.

Pemilik kebun lada di daerah desa Pergam, Jasimin mengatakan lada yang dikembangkan dikebun miliknya yakni merapin jumbo dengan luas kebun 500 rumpun sahang." Bibit merapin jumbo punya kelebihan dengan memiliki buah yang lebat dan jarang terkena serangan penyakit," ujar pria yang kerab disapa mayor.

Sementara, Pengelola Tanjung Kerasak Pokdarwis Tanjung Kerasak kelompok sadar wisata, Agus Priyono, terlibat langsung dalam bersih-bersih pantai menuturkan, famtrip ini sangat efektif menggaet wisatawan dalam jumlah banyak. (*erokfo)

Wisata Basel

16 17

18 1918

Info Umum

19

Info UmumFamtrip Tour Bangka Island Rasakan

Keindahan Pulau Kelapan Tanjung Sangkar - Hari

kedua pada Familiarization Trip (Famtrip) Tour Bangka Island 2017 mengekplore keindahan terumbu karang Pulau Kelapan yang diselenggarakan Dinas Pariwisata

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) bersama Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga Bangka Selatan, Kamis (20/4/2017).

Pulau Kelapan, merupakan

salah satu destinasi wisata unggulan yang dimiliki Bangka Selatan, Desa Kumbung, Kecamatan Lepar Pongok. Surga bawah laut ini bisa dinikmati dengan ber-snorkling oleh peserta

yang terdiri dari pemilik biro perjalanan atau agen perjalanan wisata dari beberapa daerah seperti Jakarta, Bali, Jogja dan beberapa daerah lain serta terdapat beberapa media

Hanya dibutuhkan waktu sekitar satu jam lebih, mereka sudah menikmati kekayaan ayam bawah laut yang dimiliki Bangka Selatan. Tepat berada diatas terumbu karang yang masih terjaga keindahannya, terlihat para peserta Famtrip telah siap bersnorkling dimana sebelum keberangkatan memang telah menyiapkan peralatan snorkling yang telah disediakan oleh pihak penyelenggara.

Sementara, Camat Lepar Pongok, Doddi Kusumah, menuturkan, Pihak Pemerintah Kecamatan Lepar Pongok sangat bersyukur sekali dengan adanya acara seperti ini, bisa menjadi ajang promosi destinasi wisata yang ada di Bangka Selatan khususnya Kecamatan Lepar Pongok, termasuk salah satunya

tadi yang sempat dikunjungi yakni area snorkling di Pulau Kelapan.

“Alhamdulillah saat di lokasi kondisi cuaca cerah maupun kondisi air laut dalam keadaan surut. Mudah-mudahan dengan kedatangan mereka dapat memberikan efek positif untuk bisa dipromosikan ke daerah lain. Ke depan, lanjutnya, salah satu destinasi yang ada di Kecamatan Lepar Pongok seperti halnya pantai lampu, memang sangat strategis berada di dekat pemukiman warga dan bibir pantai yang luas,” ujar Doddi.

Ia berharap kedepannya, walaupun masih memiliki keterbatasan, semoga semakin lebih banyak pengunjung yang datang berlibur ke sini. Setidaknya dengan banyaknya wisatawan bisa membantu pertumbuhan perekonomian masyarakat.

(*erokfo)

18 19

20 PB