Puisi Kontemporer
-
Upload
widyanto-setya -
Category
Documents
-
view
872 -
download
70
description
Transcript of Puisi Kontemporer
Kontemporer artinya kekinian atau modern, tidak terikat oleh aturan – aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang (modern).Jadi, puisi kontemporer dapat diartikan sebagai puisi yang bebas dari kungkungan makna leksikal, sehingga deret kata atau kalimatnya sering tidak bermakna leksikal (makna kamus). Bahkan kadang – kadang kata – kata yang digunakan tidak ada didalam kamus ataupun ujaran. Sutarji Calzoum Bakhri adalah salah satu penyair yang menghasilkan karya – karya puisi kontemporer yang dikenal sebagai puisi Kredo Sutarji.
PENGERTIAN PUISI KONTEMPORER
Puisi kontemporer adalah bentuk puisi yang berusaha lari dari ikatan konvensional puisi itu sendiri
CIRI-CIRI PUISI KONTEMPORERBentuknya itu pasti tidak seperti
puisi biasaPada umumnya bertemakan kritikan Maknanya sangat sulit ditangkap Sering kali mempermainkan kata
didalamnyaPuisi kontemporer seringkali kata-
kata yang kurang memperhatikan bahasa, memakai kata-kata kasar, ejekan dan lain-lain
CIRI- CIRI PUISI KONTEMPORER
1. Tipografinya bebas, bisa berbentuk benda atau yang lainnya
2. Mengabaikan gramatika bahasa3. Ada permainan kata4. Menggunakan kata-kata yang lugas
PUISI KONTEMPORER
1. Puisi Mbeling2. Puisi Tipografi3. Puisi yang menentang idiom-idiom4. Puisi yang membalik-balikan struktur
kata5. Puisi yang banyak menggunakan
simbol daripada kata-kata atau kalimat
6. Puisi Konkret7. Puisi Mantra
PUISI MBELINGadalah Puisi ini memakai ungkapan yang blak-blakan, sederhana, tanpa
menghiraukan diksi konvensional ataupun bunga-bunga bahasa. Biasanya mrngungkapkan kritik pada kehidupan masyarakat, tetapi dengan cara yang lucu dan tak brusaha terlampau berat.
Contoh:
SEBUAH PERINTAH
Serbuuu…………………..
Serbuuu…………………..
Kota ini Dengan batu
Sampai jadi debu
Binasakan Semua
Kecuali Mertuaku
Yang dungu
Dan lucu
(Hardo Waluyo)
PUISI TIPOGRAFI
Puisi tipografi adalah puisi yang lebih mementingkan gambaran visual dari puisi tersebut. Dalam puisi tipografi seorang penyair berusaha mengekspresikan gejolak hatinya dengan lebih menonjolkan lukisan bentuk dari puisinya di samping melalui kata-kata tentunya
PUISI YANG MENENTANG IDIOM-IDIOM
Puisi –puisi semacam ini akan bersifat konvensional. Dengan menentang idiom konvensional maka puisi tersebut tidak lagi menghiraukan hubungan makna setiap kata, bahkan sering terjadi menjungkir balikkan hubungan makna tersebut
PUISI YANG MEMBALIK-BALIKKAN STRUKTUR KATA
Puisi ini mterliha mempermainkan suku-suku kata . Sampai-sampai kata-kata itu menjadi tidak bermakna .Tetapi hal itu tidak lantas menghilangkan makna totalitas puisi tersebut . Bahkan terasa menjadi sangat konkret. Dengan deretan kata yang dibolak-balikan susunan suku katanya bila diteriakkan keras-keras seperti teriakan nelayan di zaman bahari dulu . Bunyi-bunyi yang muncul dari kata-kata tak bermakna itu mengangkat imajinasi kita untuk membayangkan situasi pada masa bahari dulu, di mana nenek moyang kita sangat akrab dengan lautan.
PUISI YANG BANYAK MENGGUNAKAN SYMBOL DARIPADA KATA –KATA ATAU KALIMAT
Simaklah puisi Jeihan berikut ini
VVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVVV VIVA PANCASILA
PUISI KONKRETPUISI KONKRET
adalah puisi yang mementingkan bentuk garis / tipografi
Contoh
Di Betul
Kau pasti sedang menghitung
berapa nasib lagi tinggal sebelum fajar terakhir
kau tutup di kau maka ini lengkaplah sudah perhitungan
di luar akal dan anggan-anggan di dalam hati kita
tentang sesuatu yang tak bisa siapa pun menerangkan pada saat itu kau mungkin sedang
betulkan
PUISI MANTRAPUISI MANTRA
adalah puisi yang menggunakan kata – kata yang digunakan berbentuk mantra
Contoh:
Hai Tok Mambang Putih,
Tok Mambang Hitam,
Yang diam di hutan dan matahari,
Melimpahkan sekalian alam asalnya pawing,
Menyampaikan sekalian hajatku,
Melakukan kehendakku,
Assalamualaikum !
Sajak tersebut hanya terdiri dua kata “kawin dan kasih” yang dipotong-potong menjadi suku kata-suku kata, juga dibalik menjadi “winka dan sihka” . Pada awalnya kata kawin masih penuh, artinya masih penuh kawin memberi konotasi begitu indahnya perkawinan. Orang yang hendak kawin mesti berangan-angan yang indah bahwa sesudah kawin akan hidup berbahagia, ada suami atau istri dan kemudian akan ada anak, hidup akan bahagia denga kasih saying anak, istri-suami. Tetapi, melalui perjalanan waktu kata kawin terpotong menjadi ka dan win, artinya tidak penuh lagi. Angan-angan perkawinan semula terpotong-potong, ternyata kenyataan setelah kawin berubah. Dalam perkawinan orang harus memberi nafkah, ada kewajiban-kewajiban. Ada anak yang harus dibiayai, bahkan sering terjadi pertengkaran suami-istri, harus membiayai makan, pakaian dan sekolah anak-anak . Ternyata perkawinan itu tidak seperti diharapkan yang penuh dengan kebahagiaan, segala berjalan lancar, tetapi penuh kesukaran. Terbalik artinya kawin jadi winka, kasih pun terpotong-potong menjadi ka dan sih yang kehilangan artinya menjadi : sih-sih-sih-sih-sih saja, bahkan istri atau suami menyeleweng terjadilah perceraian. Nah, terjadilah tragedi winka dan sihka, kembalikan dari angan-angan kawin dan kasih, yang pada mulanya diangankan akan penuh kebahagiaan.
MENGIDENTIFIKASI TEMA PUISI KONTEMPORER
SAAT SEBELUM BERANGKATKarya : Sapadi Joko Damono
Mengapa kita masih bercakap Hari hampir gelap Menyekap beribu kata diantara karangan
bungaDi ruang semakin maya, dunia purnamaSampai tak ada yang sempat bertanya Mengapa musim tiba-tiba redaKita dimana, waktu seorang tertahan disiniDi kuar pengiring jenazah menanti
BERJALAN DI BELAKANG JENAZAHberjalan dibelakang jenazah angina pun redajam mengerdiptak terduga betapa lekassiang menepi, melapangkan jalan duniadi samping pohon demi pohon menundukkan kepalajam mengambang di antaranyatak terduga begitu kosong waktu menghirupnya
SEHABIS MENGANTAR JENAZAHmasih adakah yang akan kautanyakantentang hal itu ! Hujan pun selesaisewaktu tertimbun sebuah dunia yang tak habis bercakapdi bawah bunga-bunga mawar, musim yang senja
Dalam puisi Sapadi Joko Damono yang terdapat di puisi Dukamu Mu Abadi terdapat pertautan tema yang membicarakan tentang maut. Sapardi Joko telah membangkitkan kesadaran pembaca akan kematian dan selubung rahasia akan kematian itu sendiri
MEMAHAMI ISI DAN MAKSUD PUISI KONTEMPORER
SOLITUDE
yang paling mawar yang paling duriyang paling sayap yang paling bumi yang paling pisauyang paling risauyang paling nancap yang paling dekapsamping yang palingKau! (1981:37)
“ yang paling mawar “, artinya yang paling mempunyai sifat-sifat seperti mawar, yaitu biasanya warnanya merah cemerlang, menarik, indah dan harum . Jadi kesunyian ( solitude ) itu mempunyai sifat yang paling menarik , indah, serta harum . “yang paling duri” artinya paling menusuk, menyakitkan, menghalangi, seperti duri. “yang paling dekap” ialah yang paling mesra seperti orang mendekap. Begitulah kesunyian itu. Dan di samping sifat yang paling itu adalah “Kau” yaitu Tuhan . Jadi, bila orang dalam keadaan yang paling itu, orang akan teringat atau melihat “ Tuhan”