Puguh Dwi Raharjo - Kajian Penggunaan Lahan Pada Kawasan Cagar Alam Geologi Karangsambung Dengan...

8
INTERNATIONAL CONFERENCE EARTH SCIENCE AND TECHNOLOGY Yogyakarta 6-7 August 2009 D06-1 Kajian Penggunaan Lahan Pada Kawasan Cagar Alam Geologi Karangsambung Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis P. D. Raharjo dan C. Ansori Balai Informasi dan Konservasi Kebumian, Karangsambung LIPI Jl. Karangsambung KM 19 Kebumen 54535 Jawa Tengah, Indonesia [email protected] Kata Kunci : Karangsambung, Penggunaan Lahan, SIG, Gerakan Tanah SARI Penggunaan lahan merupakan factor penting dalam mempengaruhi kondisi suatu wilayah, segala macam campur tangan manusia, baik secara menetap ataupun berpindah-pindah terhadap suatu kelompok sumberdaya alam dan sumberdaya binaan, yang secara keseluruhan. Pada Kawasan Cagar Alam Geologi Karangsambung jenis penggunaan lahan yang paling tinggi adalah jenis penggunaan lahan kebun, penggunaan lahan kebun ini memiliki luas sekitar 8428, 942 hektar dan luasan terkecil merupakan jenis penggunaan lahan terbangun non-pemukiman (gedung). Dengan menggunakan analisis SIG lokasi batuan lindung dapat dilakukan analisis yaitu dengan mengetahui kondisi penggunaan lahan, keberadaan dalam topografi serta kerawanan dalam gerakan tanah. Dari hasil dapat d diskripsikan secara terintegrasi bahwa batugamping terumbu, rijang, lava bantal, serpentinit, lava basalt, batugamping numulities berlokasi pada daerah dengan gerakan tanah rendah. ABSTRACT Karangsambung is the geological preserve region where there are many of assorted of rocks. Matter related to the preserve cover natural resources, ecosystem, spatial capability, and management of environment. Landuse is important factor which influences condition on a certain region, all of human interferes, in which permanent resident or keep moving from place to place to all of natural resources and construction resources. In Karangsambung Geological Nature Preserve, the highest classification of landuse is garden, it has 8428, 942 hectare, the smallest classification is resident landuse (building). By using GIS (Geographical Information System) Analyse, convert rock location can be described by understanding landuse condition, existence in topography and unsafe in mass movment. The result can be described integrately, that core reef ; chert ; pillow lava ; serpentinite ; basalt ; numulities limestone with low-mass movement, PENDAHULUAN Lahan merupakan suatu wilayah tertentu di permukaan bumi meliputi semua benda penyusun biosfer yang dapat dianggap bersifat menetap atau berpindah berada di atas dan di bawah wilayah tersebut, meliputi atmosfer, tanah, topografi, air, tumbuhan, binatang, serta akibat- akibat kegiatan manusia pada masa lalu maupun sekarang yang semuanya memiliki pengaruh nyata terhadap penggunaaan lahan oleh manusia pada masa sekarang maupun masa yang akan datang. (vink, 1975) 1 Sedangkan penggunaan lahan merupakan segala macam campur tangan manusia, baik secara menetap ataupun berpindah-pindah terhadap suatu kelompok sumberdaya alam dan sumberdaya binaan, yang secara keseluruhan disebut lahan, dengan tujuan untuk mencukupi kebutuhan baik material maupun spiritual, ataupu kebutuhan kedua-duanya.(Malingreau, 1978) 1 Cagar Alam Geologi Karangsambung terletak di 340.000 mT – 365.000 mT dan 916.0000 mU - 917.5000 mU. Berdasarkan keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 2817 K/40?MEM/2006 menetapkan bahwa wilayah Karangsambung merupakan suatu wilayah Cagar Alam Geologi. Hal yang berkaitan dengan cagar alam tersebut meliputi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, penataan ruang, serta pengelolaan lingkungan. Salah satu komponen dan faktor utama dalam melakukan pengelolaan lingkungan adalah lahan. Kerusakan sumberdaya lahan dapat menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan lahan sehingga akan menyebabkan kerugian-kerugian dalam

description

Penggunaan lahan merupakan factor penting dalam mempengaruhi kondisi suatu wilayah, segala macam campur tangan manusia, baik secara menetap ataupun berpindah-pindah terhadap suatu kelompok sumberdaya alam dansumberdaya binaan, yang secara keseluruhan. Pada Kawasan Cagar Alam Geologi Karangsambung jenis penggunaan lahan yang paling tinggi adalah jenis penggunaan lahan kebun, penggunaan lahan kebun ini memiliki luas sekitar 8428, 942 hektar dan luasan terkecil merupakan jenis penggunaan lahan terbangun non-pemukiman (gedung). Dengan menggunakan analisis SIG lokasi batuan lindung dapat dilakukan analisis yaitu dengan mengetahui kondisi penggunaan lahan, keberadaan dalam topografi serta kerawanan dalam gerakan tanah.Dari hasil dapat d diskripsikan secara terintegrasi bahwa batugamping terumbu, rijang, lava bantal, serpentinit, lava basalt, batugamping numulities berlokasi pada daerah dengan gerakan tanah rendah

Transcript of Puguh Dwi Raharjo - Kajian Penggunaan Lahan Pada Kawasan Cagar Alam Geologi Karangsambung Dengan...

Page 1: Puguh Dwi Raharjo - Kajian Penggunaan Lahan Pada Kawasan Cagar Alam Geologi Karangsambung Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis

INTERNATIONAL CONFERENCE EARTH SCIENCE AND TECHNOLOGYYogyakarta 6-7 August 2009

D06-1

Kajian Penggunaan Lahan Pada Kawasan Cagar AlamGeologi Karangsambung Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis

P. D. Raharjo dan C. Ansori

Balai Informasi dan Konservasi Kebumian, Karangsambung LIPIJl. Karangsambung KM 19 Kebumen 54535 Jawa Tengah, Indonesia

[email protected]

Kata Kunci : Karangsambung, PenggunaanLahan, SIG, Gerakan Tanah

SARIPenggunaan lahan merupakan factor pentingdalam mempengaruhi kondisi suatu wilayah,segala macam campur tangan manusia, baiksecara menetap ataupun berpindah-pindahterhadap suatu kelompok sumberdaya alam dansumberdaya binaan, yang secara keseluruhan.Pada Kawasan Cagar Alam GeologiKarangsambung jenis penggunaan lahan yangpaling tinggi adalah jenis penggunaan lahankebun, penggunaan lahan kebun ini memiliki luassekitar 8428, 942 hektar dan luasan terkecilmerupakan jenis penggunaan lahan terbangunnon-pemukiman (gedung). Dengan menggunakananalisis SIG lokasi batuan lindung dapatdilakukan analisis yaitu dengan mengetahuikondisi penggunaan lahan, keberadaan dalamtopografi serta kerawanan dalam gerakan tanah.Dari hasil dapat d diskripsikan secara terintegrasibahwa batugamping terumbu, rijang, lava bantal,serpentinit, lava basalt, batugamping numulitiesberlokasi pada daerah dengan gerakan tanahrendah.

ABSTRACTKarangsambung is the geological preserveregion where there are many of assorted of rocks.Matter related to the preserve cover naturalresources, ecosystem, spatial capability, andmanagement of environment. Landuse isimportant factor which influences condition on acertain region, all of human interferes, in whichpermanent resident or keep moving from place toplace to all of natural resources and constructionresources. In Karangsambung Geological NaturePreserve, the highest classification of landuse isgarden, it has 8428, 942 hectare, the smallestclassification is resident landuse (building). Byusing GIS (Geographical Information System)Analyse, convert rock location can be described

by understanding landuse condition, existence intopography and unsafe in mass movment. Theresult can be described integrately, that core reef; chert ; pillow lava ; serpentinite ; basalt ;numulities limestone with low-mass movement,

PENDAHULUANLahan merupakan suatu wilayah tertentu dipermukaan bumi meliputi semua benda penyusunbiosfer yang dapat dianggap bersifat menetapatau berpindah berada di atas dan di bawahwilayah tersebut, meliputi atmosfer, tanah,topografi, air, tumbuhan, binatang, serta akibat-akibat kegiatan manusia pada masa lalu maupunsekarang yang semuanya memiliki pengaruhnyata terhadap penggunaaan lahan oleh manusiapada masa sekarang maupun masa yang akandatang. (vink, 1975) 1

Sedangkan penggunaan lahan merupakan segalamacam campur tangan manusia, baik secaramenetap ataupun berpindah-pindah terhadapsuatu kelompok sumberdaya alam dansumberdaya binaan, yang secara keseluruhandisebut lahan, dengan tujuan untuk mencukupikebutuhan baik material maupun spiritual, ataupukebutuhan kedua-duanya.(Malingreau, 1978) 1

Cagar Alam Geologi Karangsambung terletak di340.000 mT – 365.000 mT dan 916.0000 mU -917.5000 mU. Berdasarkan keputusan MenteriEnergi dan Sumber Daya Mineral Nomor : 2817K/40?MEM/2006 menetapkan bahwa wilayahKarangsambung merupakan suatu wilayah CagarAlam Geologi. Hal yang berkaitan dengan cagaralam tersebut meliputi sumber daya alam hayatidan ekosistemnya, penataan ruang, sertapengelolaan lingkungan. Salah satu komponendan faktor utama dalam melakukan pengelolaanlingkungan adalah lahan. Kerusakan sumberdayalahan dapat menyebabkan terjadinyaketidakseimbangan lahan sehingga akanmenyebabkan kerugian-kerugian dalam

Page 2: Puguh Dwi Raharjo - Kajian Penggunaan Lahan Pada Kawasan Cagar Alam Geologi Karangsambung Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis

Puguh Dwi Raharjo

D06-2

masyarakat, seperti misalnya banjir, kekeringan,tanah longsor, pendangkalan sungai. WilayahKarangsambung merupakan wilayah yangfenomenal dimana daerah tersebut terdapatberbagai macam jenis batuan, yaitu kelompokbatuan beku, batuan sedimen, dan batuanmetamorf yang tersingkap di daerah ini. Iklimtropis dalam kawasan menyebabkan terjadinyapelapukan yang intensif. Pada musim kemaraudaerah ini sangat panas dan banyak partike-partikel tanah yang terurai sehinga ketika terjadimusim penghujan partikel-partikel tanah tersebuttererosi dan terendapkan di sungai Lukulo yangmerupakan sungai utama di kawasan ini.

Permasalahan alam terjadi tidak hanyadisebabkan oleh faktor fisik lahan, akan tetapisosial juga mempengaruhi keadaan tersebut.Akibat permasalahan ekonomi kondisimasyarakat semakin terdesak, sehingga keadaanalam terganggu keseimbangannya. Fungsi-fungsilahan sudah tidak pada tempat yang sesuai.Masyarakat mulai menggunakan tempat-tempatyang tidak dianjurkan untuk pemukiman, sepertibantaran sungai, dan juga menebangi hutan secarabesar sehingga ekosistem berubah fungsi danmenimbulkan dampak lingkungan.

Dalam perkembangan mengenai pengelolaansumber daya alam informasi spasial sangatdibutuhkan, yaitu dengan melakukan pemodelan-pemodelan ataupun analisis data. SistemInformasi Geografi (SIG) merupakan suatupenyajian data yang berupa keruangan dengantujuan tertentu. Keluaran yang berupa datakeruangan (peta tematik) yang disajikan dapatberupa data yang telah dilakukan analisis danjuga data keruangan yang masih memerlukansuatu analisis secara visual.

Selain faktor fisik kerusakan lahan jugadisebabkan oleh faktor sosial budaya masyarakat,ketika masyarakat sudah terbentur dengankebutuhan maka sumberdaya alam yang ada(bahan galian) di eksploitasi baik penambanganbatuan ataupun penambangan-penambangan darimaterial endapan sungai. Desakan kondisi sosialmasyarakat juga mempengaruhi desakan lahan,salah satunya ditujukan adanya perubahanperuntukkan penggunaan lahan yang berkaitandengan vegetasi. Semakin lama kerapatanvegetasi semakin berkurang sehingga akanmenyebabkan peningkatan aliran permukaan danpenurunan air tanah. Tujuan peneilitian ini adalahmelakukan diskripsi mengenai inventarisasibatuan lindung dalam kaitannya dengan jenis

penggunaan lahan dan kebencanaan gerakantanah. Dengan menggunakan analisispenginderaan jauh (remote sensing) dan SIG(Sistem Informasi Geografis) maka keterbatasan-keterbatasan mengenai lahan dapat dilakukanpengkajian. Dirasa perlu dilakukan suatupenelitian atau pengkajian mengenai karakteristikfisik lahan daerah Karangsambung sehinggadapat diketahui kondisi wilayah secaraterintegrasi dan saling berhubungan.

METODOLOGI PENELITIANDalam penelitian ini menggunakan bahan danalat-alat antara lain ; Peta RBI skala 1:25.000keluaran Bakosurtanal, Citra Landsat ETM+

daerah penelitian, perangkat keras (hardware)berupa komputer, perangkat lunak (software)menggunakan program ArcView 3.3 denganpenambahan tolls extensions untuk pengolahandata vektor, ENVI 4.0 untuk pengolahan dataraster. Dalam penelitian ini digunakan analisagrid system dari ketinggian tempat untukdilakukan analisis fisik lahan, yaitu berupakelerengan/topografi dan kesesuaiannya untukperuntukkan lahan yang digunakan analisis citrasatelit.

Data vektor berupa data garis kontur yangmenghubungkan ketinggian tempat yang samadirubah menjadi kenampakan 3 dimensionalkemudian diperlukan suatu reklasifikasi datauntuk memperoleh spasial yang berupa grid yangsetiap pikselnya mempunyai nilai. Data rasterberupa citra satelit dilakukan pengoreksiangeometrik agar sesuai dengan kondisi dipermukaan, dan koreksi radiometrik agar piksel-piksel dalam citra bebas dari pengaruh awan padasaat perekaman data. Data citra tersebutdilakukan klasifikasi supervised gunamemperoleh klasifikasi lahan yang akurat dandilakukan ceking lapangan. Analisis yangdilakukan merupakan analisis spasial dariintepretasi citra dan pengolahan menggunakanSIG.

Data yang digunakan untuk analisis meliputi petatopografi, peta penggunaan lahan, Peta GerakanTanah serta lokasi batuan lindung. Analisismerupakan hasil dari tumpangsusun peta antarapeta kemiringan lereng, penggunaan lahan danpeta gerakan tanah yang di-plot-kan denganlokasi batuan lindung.

PEMBAHASANPenggunaan lahan merupakan salah satuparameter penting dalam mempelajari suatu

Page 3: Puguh Dwi Raharjo - Kajian Penggunaan Lahan Pada Kawasan Cagar Alam Geologi Karangsambung Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis

Puguh Dwi Raharjo

D06-3

wilayah. Proses input yang digunakan dalampemetaan penggunaan lahan berupa bahan dataprimer yaitu citra/ foto udara. Intepretasimengenai penggunaan lahan melalui citra/ fotohanya didapat sebatas penutup lahan saja, untukmengetahui jenis penggunaan lahannya makadigunakan survey lapangan. Dari hasil analisisdengan menggunakan SIG (Sistem InformasiGeografis) jenis penggunaan lahan yang ada diKawasan Cagar Alam Geologi Karangsambungberjumlah 11 jenis, yaitu Air Tawar, Permukimandan Gedung, Sawah Irigasi, Sawah Tadah Hujan,Semak/Belukar, Perkebunan, Tegalan, Rumput,Pasir Darat, dan Huttan. Peta Penggunaan LahanKawasan Cagar Alam Geologi Karangsambung(Lampiran 1).

Luasan jenis penggunaan lahan yang paling tinggidi Kawasan Cagar Alam GeologiKarangsambung adalah jenis penggunaan lahankebun, penggunaan lahan kebun ini memiliki luassekitar 8428, 942 hektar dan luasan terkecilmerupakan jenis penggunaan lahan terbangunnon-pemukiman (gedung). Penggunaan lahankebun ini menandakan bahwa pada lokasipenelitian masih merupakan suatu daerah denganketerbatasan akan lahan pertanian. Sawah irigasimempunyai penyebaran disekitar sungai utamadengan jumlah jauh lebih kecil dibandingkandengan sawah tadah hujan yang penyebaransebagian besar di sekitar lembah antiklin.Penggunaan Lahan jenis semak/belukar memilikiluasan sekitar 1535, 887 hektar dengan sebagianbesar penyebarannya di daerah melange (pratersier), hal ini sedikit banyak dipengaruhi olehadanya lokasi yang masih berbukit-bukit dan

masih banyak terdapat singkapan batuan (bedrock). Pemukiman mempunyai penyebaran yangmerata di seluruh kawasan cagar akan tetapi polayang terbentuk teratur dengan mengikutikeberadaan dari aliran sungai, hal ini menandakanbahwa sebagain besar masyarakatnya masihmenggunakan air sungai sebagai memenuhikebutuhannya, luasan untuk jenis penggunaanlahan ini sekitar 1565, 719 hektar. Jenispenggunaan lahan tegalan terkonsentrasi padadaerah dengan kemiringan lereng yang tinggi, dansebagain besar berada di daerah melange denganluasan sekitar 4959, 38 hektar. Sebagaiperbandingan luasan jenis penggunaan lahan diKawasan Cagar Alam Geologi Karangsambungdapat di lihat pada grafik 1.Penggunaan lahan yang memiliki luasan lebihdari 5000 hektar hanya meliputi 3 jenispenggunaan lahan, yaitu kebun, tegalan, dansawah tadah hujan. Ketiga jenis penggunaanlahan ini merupakan jenis pertanian lahan kering,sehingga sebagian besar kawasan ini masihkekurangan sumberdaya air. Hal ini juga terlihatkeadaan umum pada sungai lukulo yangmerupakan sungai utama yang melintas padakawasan ini mengalami fluktuasi debit sungaiyang tidak menentu, pada musim penghujan debitsangat tinggi dan sering menimbulkan banjirsedangkan pada musim kemarau debit sungaisangat kecil bahkan anak-anak sungai seringmengalami kekeringan. Gambar 1. merupakanAnalisis kemiringan lereng menggunakan DEMyang dibuat dari data kontur. Kawasan CagarAlam Geologi Karangsambung ketinggianberkisar dari 12, 5 meter sampai 500 meter dpal.

Grafik 1. Luasan Jenis Penggunaan Lahan Kawasan CAG Karangsambung

[1]

[2]

[3][4]

[5]

[6]

[7]

[8][9]I

[10]

[11]

0,000

1000,000

2000,000

3000,000

4000,000

5000,000

6000,000

7000,000

8000,000

9000,000

1

[1] AIR T AWAR

[2] BELUKAR/SEMAK

[3] GEDUNG

[4] HUT AN

[5] KEBUN

[6] PASIR DARAT

[7] PEMUKIMAN

[8] RUMPUT

[9] SAWAH IRIGASI

[10] SAWAH T ADAH HUJAN

[11] TEGALAN

Page 4: Puguh Dwi Raharjo - Kajian Penggunaan Lahan Pada Kawasan Cagar Alam Geologi Karangsambung Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis

Puguh Dwi Raharjo

D06-4

Gambar 1. Peta Topografi Kawasan Cagar Alam Geologi Karangsambung.

Kemiringan lereng dihitung denganmenggunakan analisis SIG, setiap kelerenganlahan berdasarkan pada garis konturnya, yangpada penelitian ini CI (countur interval) sebesar12,5 meter. Dari pengolahan griding untukmenghasilkan peta kemiringan lereng, maka padakawasan ini didapatkan 5 kelas kemiringan lerengberdasarkan metode Horn dengan satuan degrees.

Untuk kelas Kemiringan pertama yaitu 0 – 17degrees yang mempunyai luasan yang palingtinggi, kelas ini hampir tersebar merata dalamkawasan baik di bentuk lahan asal struktural,bentuk lahan asal denudasional, maupun bentuklahan asal fluvial. Kemiringan kelas kedua yaituantara 17 – 34 degrees banyak terdapat di daerahkomplek melange dan formasi waturanda yangmerupakan bentuk lahan asal struktural dansedikit ditemukan di daerah bentuk lahan asaldenudasional. Kelas yang ketiga yaitu berkisarantara 34 – 51 degrees, pada kelas kemiringan inimasih banyak ditemukan di daerah komplekmelange dan formasi waturanda akan tetapihanya daerah atas/puncak perbukitannya. Kelasyang keempat yaitu berkisar antara 51 – 68degrees dengan jumlah yang sangat sedikitseperti halnya kelas kemiringan yang kelima (68– 85 degrees). Kedua kelas kemiringan iniditemukan pada lokasi-lokasi yang hampir samayaitu daerah di sekitar koordinat UTM 349641mT 9175657 mU, 352389 mT 9176353 mU,345060 mT 9165836 mU, dan 348657 mT9157847 mU. Penggunaan lahan yang palingbanyak terdapat di wilayah dengan topografilandai yaitu jenis penggunaan lahan sawah tadahhujan dengan luasan sebesar 2288, 124 hektar.Pada kelas kemiringan lereng menengah

penggunaan lahan terluas berupa kebun yaitusebesar 2364, pada daerah bergelombang jenispenggunaan lahan yang dominan berupapenggunaan lahan tegalan sedangkan wilayahdengan perbukitan tinggi penggunaan lahan yangdominan berupa kebun. Kawasan Cagar AlamGeologi Karangsambung mempunyai empattingkatan kerawanan gerakan tanah, yaitu ; kelassangat rendah seluas 455, 157 hektar ; kelasrendah seluas 623, 820 hektar ; kelas menengah10909, 024 hektar ; dan gerakan tanah kelastinggi seluas 12510, 190 hektar. Penggunaanlahan sawah irigasi merupakan jenis penggunaanlahan terluas yang mempunyai kriteria kelaskerawanan gerakan tanah sangat rendah, padakelas gerakan tanah rendah jenis penggunaanlahan dominan berupa pemukiman, kelas gerakantanah menengah jenis penggunaan lahan dominanberupa pemukiman, sedangkan pada kelas tinggijenis penggunaan lahan dominan berupa kebun.

Keberadaan lokasi batuan lindung pada KawasanCagar Alam Geologi Karangsambung diperlukankonservasi agar tercipta kelestarian batuanlindung guna kepentingan ilmiah. Keberadaanbatuan lindung terkait dengan karaktersitik lahandari faktor-faktor penggunaan lahan, kemiringanlereng serta faktor resiko kebencanaan (gerekantanah), integrasi dari ketiga faktor tersebutmemperlihatkan lokasi-lokasi batuan lindungyang sesuai dan dapat diketahui langkah-langkahuntuk konservasi lanjut. Hasil dari tumpangsusun peta penggunaan lahan, peta kemiringanlereng serta peta gerakan tanah maka dihasilkan93 satuan yang digunakan dalam menilai kualitasbatuan lindung. Berdasarkan zonasi wilayahterhadap batuan lindung terlihat seperti tabel 1.

Page 5: Puguh Dwi Raharjo - Kajian Penggunaan Lahan Pada Kawasan Cagar Alam Geologi Karangsambung Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis

Puguh Dwi Raharjo

D06-5

Tabel 1. Satuan Zonasi Wilayah terhadap Lokasi Batuan Lindung di KawasanCagar Alam Geologi Karangsambung

Jenis Batuan Lokasi_Ben Nomor Lokasi

Sekis Amfibol Parakan Subah 1 Gertan Tinggi, Kebun,Bergelombang

Sekis Gneis Parakan Subah 2 Gertan Menengah, Kebun,Bergelombang

Sekis Mika S. Loning 3 Gertan Tinggi, Hutan,Bergelombang

Rijang Merah Berlapis Cangkring 3A Gertan Rendah, Hutan,Bergelombang

Batulempung Cangkring 4 Gertan Menengah, sawah irigasi,landai

Sekis Mika S. Brengkok 5 Gertan Menengah, Kebun, landai

Lava Bantal dan Rijang Kali Muncar 6 Gertan Rendah, sawah tadah hujan,berbukit

Sekis Biru Granulit Kali Muncar 6A Gertan Menengah, Tegalan,Bergelombang

Serpentinit Pucangan 7 Gertan Rendah, sawah tadah hujan,landai

Sekis Hijau Gunung Sentul 8 Gertan Menengah, Kebun, landaiGabro dan Basalt S. Lokidang 9 Gertan Menengah, Tegalan, Landai

Marmer Totogan 10 Gertan Tinggi, Kebun,Bergelombang

Filit Gunung Sipako 11 Gertan Menengah, Belukar/ semak,landai

Basalt dan Filit S. Mandala 12 Gertan Menengah, Air Tawar,Landai

Diabas dan Lempung Dakah 13 GertanMenengah, sawah tadahhujan, landai

BatugampingNumulites Kampus 14 Gertan Sangat Rendah, lahan

terbangun, landai

Konglomerat Pesanggrahan 15 Gertan Menengah, Air kebun,sedang

Mataair Dakah 16 Gertan Tinggi, Permukiman,Bergelombang

Batulempung &Konglomerat Karangsambung 17 Gertan Menengah, sawah tadah

hujan, landai

Diabas Bujil 1 18 Gertan Menengah, sawah tadahhujan, landai

Diabas Bujil 2 19 Gertan Menengah, pemukiman,landai

Batulempung Krajan 20 Gertan Menengah, pemukiman,landai

Lava Basalt Langse 21 Gertan Rendah, Air Tawar, landai

Batugamping Terumbu Jatibungkus 22 Gertan Rendah, Sawah TadahHujan, landai

Breksi Andesit Waturanda 23 Gertan Menengah, Kebun, landaiMataair Panas Kali Gending 24 -

Batupasir Kalkarenit Kali Kudu 25 Gertan Menengah, Sawah TadahHujan, landai

Rijang danBatugamping M Wagirsambeng 26 Gertan Menengah Tegalan, landai

Grewake Wagirsentul 27 Gertan Tinggi, Tegalan,

Page 6: Puguh Dwi Raharjo - Kajian Penggunaan Lahan Pada Kawasan Cagar Alam Geologi Karangsambung Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis

Puguh Dwi Raharjo

D06-6

Bergelombang

Basalt Berkekar Tiang Gunungsari 28 Gertan Menengah, Sawah TadahHujan, Landai

Konglomerat Wagirtumpang 29 Gertan Menengah, Sawah TadahHujan, Landai

Batulempung Wagirtumpang 30 Gertan Menengah, Sawah TadahHujan, Landai

Sumber : Pengolahan SIG, 2009

Dari tabel tersebut terlihat bahwa satuan-satuanwilayah pada lokasi batuan lindung dengantingkat kerawanan terhadap bencana serta padajenis penggunaan lahan pada berbagai tingkattopografi. Wilayah batuan lindung yang memilikitingkat gerakan tanah sangat rendah dan rendahmeliputi, rijang merah berlapis di daerahcangkring dengan penggunaan lahan hutan ; lavabantal dan rijang di daerah Kali Muncar padajenis penggunaan lahan sawah tadah hujandengan topografi berbukit ; serpentinit di daerahpucangan pada penggunaan lahan sawah tadahhujan dengan topografi landai ; batugampingnumulities di daerah karangsambung dengantopografi landai ; lava basalt di daerah langsedengan topografi datar ; dan batugampingterumbu di daerah jatibungkus. Penempatansatuan ini berdasarkan generalisasi dari hasilanalisis spasial sehingga lokasi batuan lindungmerupakan poin-poin termasuk dalam kesatuanarea. Peta satuan di lokasi CAG Karangsambung(Lampiran 2).

KESIMPULANPenggunaan Sistem Informasi Geografis sangatefektif digunakan dalam melakukan analisisspasial sehingga keberadaan Kawasan CagarAlam Geologi Karangsambung dapat terintegrasiantara kemampuannya dalam gerakan tanah sertajenis penggunaan lahan pada topografi yangberbeda-beda. Jenis penggunaan lahan yangpaling luas di Kawasan Cagar Alam GeologiKarangsambung adalah jenis penggunaan lahankebun, penggunaan lahan kebun ini memiliki luassekitar 8428, 942 hektar. Penggunaan lahan yangmemiliki luasan lebih dari 5000 hektar hanyameliputi 3 jenis penggunaan lahan, yaitu kebun,tegalan, dan sawah tadah hujan. Ketiga jenispenggunaan lahan ini merupakan jenis pertanian

lahan kering, sehingga sebagian besar kawasanini masih kekurangan sumberdaya air. Wilayahbatuan lindung yang memiliki tingkat gerakantanah sangat rendah dan rendah meliputi, lokasibatuan rijang merah berlapis, lava bantal danrijang, serpentinit, batugamping numulities, lavabasalt, dan batugamping terumbu.

DAFTAR PUSTAKAAfidah Nada, dkk. ___. Transportasi dan Penggunaan

Lahanhttp://elisa.ugm.ac.id/files/Sri_Rum/UZ8G6uAj/Kelo

mpok%208%20TRANSPORTASI%20DAN%20PENGGUNAAN%20LAHAN.ppt. Di aksestanggal 27 juli 2009

Blij, Muller. 1993. Phisical Geography of The GlobalEnvironment. Jonh Wiley & Sons lnc. Canada

Dibyosaputra, S., 1998. Geomorfologi Dasar, CatatanKuliah, Fakultas Geografi, Universitas GadjahMada, Yogyakarta.

Hartono, dkk., 2005. Analisis Data PenginderaanJauh dan SIG Untuk Studi Sumbeerdaya AirPermukaan DAS Rawa Biru Merauke Papua,Seminar Nasional MIPA 2005, Fakultas MIPA,Universitas Indonesia, Depok.

Prahasta, Eddy. 2005. Sistem Informasi Geografis :Tutorial ArcView. Cetakan Ketiga. Bandung:Penerbit INFORMATIKA Bandung.

R, Puguh., 2008. Pemetaan Potensi Rawan BanjirBerdasarkan Kondisi Fisik Lahan Secara UmumPulau Jawa. Jurnal Kebencanaan Indonesia, PusatStudi Bencana Alam, Universitas Gadjah Mada,Yogyakarta. Hal 383 – 400.

Strahler. 1951. Physical Geography, Jonh Wiley &Sons lnc. Canada.

SK Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor: 2817 K/40?MEM/2006.

Peta Digital Kawasan Cagar Alam GeologiKarangsambung, 2005.

Cita Landsat TM Path :120 Row :065, 2003.

Page 7: Puguh Dwi Raharjo - Kajian Penggunaan Lahan Pada Kawasan Cagar Alam Geologi Karangsambung Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis

Puguh Dwi Raharjo

D06-7

Lampiran 1 ( Peta Penggunaan Lahan Kawasan Cagar Alam geologi Karangsambung )

Page 8: Puguh Dwi Raharjo - Kajian Penggunaan Lahan Pada Kawasan Cagar Alam Geologi Karangsambung Dengan Menggunakan Sistem Informasi Geografis

Puguh Dwi Raharjo

D06-8

Lampiran 2 ( Peta satuan Kawasan Cagar Alam geologi Karangsambung )