PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Verifikasi) tanggal 30 Oktober 1998 nomor 02-23576 HT.01.01.Th.98. Akta...
Transcript of PUBLIC SUMMARY (Resume Hasil Verifikasi) tanggal 30 Oktober 1998 nomor 02-23576 HT.01.01.Th.98. Akta...
PUBLIC SUMMARY
(Resume Hasil Verifikasi)
HASIL AUDIT PENILIKAN I VERIFIKASI LEGALITAS KAYU
PT PHOENIX AGUNG PRATAMA
(Pemegang IUIPHHK dan IUI Lanjutan)
PROVINSI JAWA TENGAH
Oleh
LVLK PT. TUV RHEINLAND INDONESIA
IDENTITAS LV-LK PT. TUV Rheinland Indonesia
1 Nama LV-LK : PT. TÜV Rheinland Indonesia
2 Alamat : Menara Karya 10th Floor, Block X-5
Jl. HR. Rasuna Said Kav. 1-2, Jakarta
Telp. 021-579 44 579
Fax. 021-579 44 575
E-mail: [email protected]
3 Akte Pendirian dan
Perubahan Terakhir
: Akta Pendirian :
No. 3 tanggal 11 September 1996 oleh Notaris Siti Mariam Muchtar Widodo SH, yang disahkan oleh Menteri Kehakiman RI tanggal 30 Oktober 1998 nomor 02-23576 HT.01.01.Th.98.
Akta Perubahan Terakhir :
Akta No. 04 tanggal 10 Agustus 2016 Notaris Anesta Chrisanti, S.H.,M.Kn.
Pengesahan Menteri Menkumham RI Nomor AHU-AH.01.03-
0071862 Tanggal 15 Agustus 2016
4 Pengurus LV-LK : Komisaris Utama:
Ralf Scheller
Komisaris:
Andreas Hoefer
DR. Indaryati Swarna Dewi Motik, MBA
Muhammad Bascharul Asana
Direktur Utama:
I Nyoman Susila
Direktur:
Edmundus Wiharyono
Abdul Qohar
General Manager Sustainability Assurance:
Dian S. Soeminta, S.Hut
Kepala LVLK dan PHPL:
Ir. Abdul Qohar
5 Tim Auditor VLK : 1. Syam Himawan, S.Hut (Lead Auditor)
2. Betanur Bengawaningtyas, S.Hut (Auditor)
6 Tenaga Pendukung : -
7 Pengambil Keputusan : Heni Handayani, S.Hut
IDENTITAS PERUSAHAAN PT Phoenix Agung Pratama
1 Organisasi / Auditee : PT Phoenix Agung Pratama
2 Lokasi : Jl. Lingkar Utara KM 1, Kel. Andongsili, Kec. Mojotengah, Kab. Wonosobo, Prop. Jawa Tengah – Indonesia.
3 Kategori Industri : Industri Primer Hasil Hutan untuk Veneer dan Barecore.
4 Ijin Industri : - SK Gubernur jawa Tengah Nomor 188.3/3640 tanggal 2
Nopember 2011 tentang Pemberian IUIPHHK Kepada PT
Phoenix Agung Pratama Di Kabupaten Wonosobo Provinsi
Jawa Tengah
- Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.506/Menhut-
II/2012 tanggal 13 September 2012 tentang Pemberian Izin
Perluasan IUIPHHK Kepada PT Phoenix Agung Pratama
Di Kabupaten Wonosobo Provinsi Jawa Tengah.
- Keputusan Kepala kantor Pelayanan Perizinan Terpadu
Kabupaten Wonosobo Nomor 503/002/IUI/III/2013, tanggal
9 Maret 2013, tentang Izin Usaha Industri Tanpa melalui
Izin Prinsip Kepala Kantor Pelayanan Terpadu Kabupaten
Wonosobo.
5 Akte pendirian perusahaan : - PT Phoenix Agung Pratama memiliki akte pendirian
perusahaan No. 16 tanggal 25 Juni 2007 dihadapan
Notaris Budi Santoso, S.H. yang berkedudukan di
Wonosobo.
- Akte Perubahan Nomor 19 tanggal 21 Mei 2008, dibuat
dihadapan Notaris Budi Santoso, SH. Yang berkedudukan
di Wonosobo.
- Akta perubahan terakhir PT Phoenix Agung Pratama
Nomor 12 tanggal 12 Januari 2016 yang kemudian dibuat
akta oleh Notaris Susetyorini, S.H.
6 Jenis produk : Kayu Gergajian, Furniture dari Kayu
7 Jenis kayu yang digunakan : Sengon
8 Kapasitas izin produksi : - Veneer : 80.000 m3/tahun
/Terpasang - Albisia Barecore : 60.000 m3/tahun
- Albasia Blockboard : 6.000 m3/tahun
9 Pemegang saham : - Tan Budiman Kevin : 75.000 lembar saham
- Fonny Tjahjadi : 150.000 lembar saham
- William Tankawijaya : 25.000 lembar saham
10 Komisaris : Komisaris Utama : Fonny Tjahjadi
Komisaris : William
11 Pengurus perusahaan : Direktur : Tan Budiman Kevin
12 Wakil Managemen untuk
SVLK
: Unggul Tresno Pambudi
13 Jumlah karyawan : 472 orang
14 Realisasi produksi : Barecore : 29.046,52 m3
RINGKASAN TAHAPAN
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Konsultansi Publik (bila
dibutuhkan)
- Audit penilikan tidak
mempersyaratkan kegiatan
konsultansi publik jika tidak
diminta.
Pertemuan Pembukaan 09 Nopember 2017
Ruang Pertemuan Kantor
Pabrik PT Phoenix Agung
Pratama
Pertemuan pembukaan dihadiri
oleh 15 orang, yang terdiri dari staf
PT Phoenix Agung Pratama dan
Lembaga Sertifikasi PT. TUV
Rheinland Indonesia. Pada
pertemuan pembukaan, Lead
Auditor menjelaskan maksud dan
tujuan, ruang lingkup, jadwal,
metodologi dan prosedur verifikasi,
meminta ketersediaan,
kelengkapan dan transparansi
data. Lead Auditor dan Auditee
menandatangani Notulensi
Pertemuan Pembukaan.
Verifikasi Dokumen dan
Observasi Lapangan
- 9 dan 10 Nopember 2017
- Kantor Pabrik
- Gudang Bahan Baku
- Proses Produksi
- Gudang Barang Jadi
Verifikasi dokumen dan observasi
lapangan dilakukan sesuai dengan
prinsip, kriteria, indikator dan
verifier yang telah ditetapkan
dalam Peraturan Direktur Jenderal
Pengelolaan Hutan Produksi
Lestari Nomor
P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29
April 2016 tentang Standar dan
Pedoman Pelaksanaan Penilaian
Kinerja Pengelolaan Hutan
Produksi Lestari (PHPL) dan
Verifikasi Legalitas Kayu (VLK)
Lampiran 2.5. tentang Standar
Verifikasi Legalitas Kayu Pada
Pemegang IUIPHHK Kapasitas >
6.000 M3/Tahun dan IUI Dengan
Nilai Investasi > 500 Juta (di luar
tanah dan bangunan).
Pertemuan Penutupan 10 Nopember 2017 Ruang Pertemuan Penutupan dihadiri oleh
Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan
Pertemuan Kantor PT
Phoenix Agung Pratama
15 orang, yang terdiri dari staf PT
Phoenix Agung Pratama dan
Lembaga Sertifikasi PT. TUV
Rheinland Indonesia. Lead Auditor
memaparkan hasil verifikasi dan
melakukan konfirmasi hasil dan
temuan di lapangan. Lead Auditor
dan Auditee menandatangani
Notulensi Pertemuan Penutupan.
Pengambilan Keputusan 1 Desember 2016
Ruang Meeting PT. TUV
Rheinland Indonesia
Dilakukan sesuai dengan ketentuan
Peraturan Direktur Jenderal
Pengelolaan Hutan Produksi
Lestari Nomor
P.14/PHPL/SET/4/2016 tanggal 29
April 2016 tentang Standar dan
Pedoman Pelaksanaan Penilaian
Kinerja Pengelolaan Hutan
Produksi Lestari (PHPL) dan
Verifikasi Legalitas Kayu (VLK)
Lampiran 2.5. tentang Standar
Verifikasi Legalitas Kayu Pada
Pemegang IUIPHHK Kapasitas >
6.000 M3/Tahun dan IUI Dengan
Nilai Investasi > 500 Juta (di luar
tanah dan bangunan).
RINGKASAN HASIL PENILAIAN
Prinsip Kriteria Indikator Verifier Pemenuhan
terhadap verifier Ringkasan Justifikasi
P.1 K.1.1 1.1.1 a. Memenuhi PT Phoenix Agung Pratama memiliki akta pendirian perusahaan dan perubahan terakhir yang telah disahkan. Hasil verifikasi atas dokumen dan kondisi aktual di lapangan menunjukkan kesesuaian dengan ruang lingkup usaha, maksud dan tujuan pendirian perusahaan, susunan pengurus perusahaan, domisili alamat sebagaimana disebutkan dalam dokumen akte dan dokumen legalitas lainnya.
b. Memenuhi Dari hasil verifikasi Izin Usaha Perdagangan PT Phoenix Agung Pratama diperoleh hasil bahwa izin masih berlaku dan sesuai dengan kegiatan usaha yang ada di lapangan.
c. Memenuhi PT Phoenix Agung Pratama memiliki 2 (dua) Izin Gangguan (HO). Salah satu ijin HO telah habis masa berlakunya dan harus direvisi karena terdapat perubahan penanggung jawab perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan bukti pengajuan perubahan data dan perpanjangan HO yang dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Pemerintah Kabupaten Wonosobo.
d. Memenuhi Berdasarkan hasil verifikasi dokumen terhadap dokumen Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang dimiliki oleh PT Phoenix Agung Pratama, dapat disimpulkan bahwa dokumen telah sah dan diterbitkan oleh instansi berwenang.
e. Memenuhi PT Phoenix Agung Pratama sudah memiliki dokumen Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPPKP) dari instansi yang berwenang, dimana 9 digit awal nomor NPWP sudah sesuai dengan nomor NPWP yang tercantum di dokumen lainnya.
Prinsip Kriteria Indikator Verifier Pemenuhan
terhadap verifier Ringkasan Justifikasi
f. Memenuhi PT Phoenix Agung Pratama telah memiliki dokumen UKL-UPL yang telah mendapat persetujuan dari instansi terkait, serta telah melakukan ketaatan untuk membuat laporan pelaksanaan UKL-UPL dan telah menyampaikan laporan tersebut kepada instansi terkait.
g. Memenuhi PT Phoenix Agung Pratama telah mendapat izin IUIPHHK dan IUI Lanjutan untuk produk veneer dan barcore dikeluarkan oleh instansi berwenang scope sesuai dengan usaha yang dijalankan yaitu mebel dari kayu. Pada saat diaudit IUIPHHK dan IUI sedang dalam proses revisi terkait nama penanggung jawab dan jenis produk dalam Izin Usaha, yang dibuktikan dengan bukti pengurusan dari instansi terkait.
h. Memenuhi PT Phoenix Agung Pratama telah membuat dan melaporkan RPBBI Tahun 2016 dan telah dilaporkan kepada istansi yang berwenang dan untuk realisasi untuk pemakaian bahan baku telah sesuai dan dilaporkan kepada instansi terkait, kelengkapan dan kesesuaian dokumen sudah sesuai dengan aturan yang berlaku.
K.1.2 1.2.1 Tidak Diterapkan PT Phoenix Agung Pratama bukan termasuk perusahaan importir, sehingga tidak berkewajiban memiliki dokumen identitas importir.
1.2.2 Tidak Diterapkan PT Phoenix Agung Pratama selama Periode Oktober 2016 - Oktober 2017 tidak melakukan kegiatan impor produk kehutanan untuk memenuhi proses produksi yang dilakukan.
Seluruh bahan baku yang diterima baik olahan (balken) maupun kayu bulat berasal dari pembelian lokal.
K1.3 1.3.1 a. Tidak Diterapkan PT Phoenix Agung Pratama adalah perusahaan mandiri yang dibuktikan dengan kepemilikan akta perusahaan dan tidak tergabung dalam kelompok industry dengan pihak lain. Sehingga tidak berkewajiban memiliki Akte
Prinsip Kriteria Indikator Verifier Pemenuhan
terhadap verifier Ringkasan Justifikasi
Notaris Pembentukan Kelompok.
b. Tidak Diterapkan PT Phoenix Agung Paratama tidak tergabung dalam kelompok industri, sehingga tidak berkewajiban memiliki Internal audit anggota kelompok.
P.2 K.2.1 2.1.1 a. Memenuhi Berdasarkan hasil verifikasi, tersedia dokumen jual beli untuk bahan baku kayu bulat dan kayu olahan.
b. Tidak Diterapkan Selama Periode Oktober 2016 - Oktober 2017 PT Phoenix Agung Pratama tidak menggunakan bahan baku kayu bulat dari hutan negara. Bahan baku yang digunakan berupa kayu bulat dan balken sengon dari kayu rakyat (hutan hak).
c. Memenuhi Berdasarkan hasil verifikasi, seluruh penerimaan kayu selain kayu bulat dari hutan negara dilengkapi dengan berita acara serah terima kayu dan/atau bukti serah terima kayu dan dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah.
d. Memenuhi Berdasarkan hasil verifikasi, seluruh
penerimaan bahan baku kayu didukung
dengan dokumen angkutan hasil hutan
yang sah. Jumlah batang/keping dan
volume di dalam dokumen angkutan
hasil hutan yang sah sesuai dengan
stock/ LMKB/ LMKO pada periode yang
sama dan tidak terdapat pembelian dan
penggunaan kayu lelang dalam
kegiatan produksinya.
e. Tidak Diterapkan PT Phoenix Agung Pratama tidak pernah/tidak ada penerimaan bahan baku kayu bekas/hasil bongkaran.
f. Tidak Diterapkan Tidak terdapat perolehan bahan baku berupa kayu limbah industri.
g. Memenuhi Pemasok bahan baku kayu bulat PT Phoenix Agung Pratama belum memeiliki S-LK/S-PHPL. Tetapi setiap pengiriman bahan baku kayu bulat selalu dilengkapi dengan Nota Angkutan sebagai pengganti DKP.
Prinsip Kriteria Indikator Verifier Pemenuhan
terhadap verifier Ringkasan Justifikasi
h. Tidak Diterapkan Selama Periode Oktober 2016 - Oktober 2017 PT Phoenix Agung Pratama menggunakan bahan kayu olahan dan kayu bulat yang berasal dai hutan hak dan dilengkapi dengan dokumen angkutan yang sah dan bukti kepemilikan sebagai hasil hutan dari tanah hak. Dokumen angkutan sekaligus berfingsi sebagai DKP. Hal ini sesuai dengan Permenlhk Nomor P.85 tahun 2016 dan Permen lhk nomo P.48 tahun 2017 tetntang perubahan atas Permenlhk no P. 85 tahun 2016.
i. Tidak Diterapkan Menurut Permenhut Nomor P.9/Menhut-II/2012 tentang RPBBI Primer Hasil Hutan Kayu pasal 6 ayat (6) bahwa penyusunan RPBBI yang menggunakan kayu bulat dari kayu rakyat (hutan hak) tidak perlu dilengkapi dokumen kontrak kerja sama.
2.1.2 a. Tidak Diterapkan PT Phoenix Agung Pratama selama periode Oktober 2016 - Oktober 2017 tidak melakukan pembelian bahan baku kayu secara impor
b. Tidak Diterapkan PT Phoenix Agung Pratama selama periode 12 bulan terakhir tidak melakukan pembelian bahan baku kayu secara impor
c. Tidak Diterapkan PT Phoenix Agung Pratama selama periode Oktober 2016 - Oktober 2017 tidak melakukan pembelian bahan baku kayu secara impor
d. Tidak Diterapkan PT Phoenix Agung Pratama selama periode Oktober 2016 - Oktober 2017 tidak melakukan pembelian bahan baku kayu secara impor
e. Tidak Diterapkan PT Phoenix Agung Pratama selama periode Oktober 2016 - Oktober 2017 tidak melakukan pembelian bahan baku kayu secara impor
f. Tidak Diterapkan PT Phoenix Agung Pratama selama periode Oktober 2016 - Oktober 2017 tidak melakukan pembelian bahan baku kayu secara impor
Prinsip Kriteria Indikator Verifier Pemenuhan
terhadap verifier Ringkasan Justifikasi
g. Tidak Diterapkan PT Phoenix Agung Pratama selama periode Oktober 2016 - Oktober 2017 tidak melakukan pembelian bahan baku kayu secara impor
h. Tidak Diterapkan PT Phoenix Agung Pratama selama periode Oktober 2016 - Oktober 2017 tidak melakukan pembelian bahan baku kayu secara impor
i. Tidak Diterapkan PT Phoenix Agung Pratama selama periode Oktober 2016 - Oktober 2017 tidak melakukan pembelian bahan baku kayu secara impor
2.1.3 a. Memenuhi Dari hasil verifikasi, tally sheet yang digunakan untuk mencatat proses produksi dapat memberikan informasi ketelusuran asal usul bahan baku yang digunakan.
b. Memenuhi Dari hasil verifikasi, hasil produksi yang dihasilkan oleh PT Phoenix Agung Pratama sudah sesuai dengan LMKB dan LMHHOK dan terdapat hubungan yang logis antara input-output dan rendemen.
c. Memenuhi Dari hasil perhitungan produksi PT Phoenix Agung Pratama dalam 1 tahun, realisasi produksi tidak melebihi kapasitas izin yang telah disahkan, dan produk yang dihasilkan sesuai dengan izin usaha industri.
d. Tidak Diterapkan Selama Periode Oktober 2016 - Oktober 2017 PT Phoenix Agung Pratama menggunakan bahan kayu olahan dan kayu bulat yang berasal dari pembelian lelang.
e. Memenuhi LMKB dan LMHHOK sesuai dengan catatan penerimaan/mutasi kayu gergajian, data produksi dan data penjualan menunjukkan adanya kesesuaian data antar dokumen sehingga tim audit menyimpulkan bahwa LMKB dan LMHHOK periode satu tahun terakhir yang meliputi: data persediaan awal, perolehan/penambahan, pengurangan, dan persediaan akhir telah sesuai dengan dokumen pendukung lain yang
Prinsip Kriteria Indikator Verifier Pemenuhan
terhadap verifier Ringkasan Justifikasi
terkait.
2.1.4 a. Tidak Diterapkan PT Phoenix Agung Pratama tidak melakukan mekanisme kontrak kerjasama atau kontrak jasa ekspor produk dengan menggunakan jasa pihak lain.
b. Tidak Diterapkan PT Phoenix Agung Pratama tidak melakukan mekanisme kontrak kerjasama atau kontrak jasa ekspor produk dengan menggunakan jasa pihak lain.
c. Tidak Diterapkan PT Phoenix Agung Pratama tidak melakukan mekanisme kontrak kerjasama atau kontrak jasa ekspor produk dengan menggunakan jasa pihak lain.
d. Tidak Diterapkan PT Phoenix Agung Pratama tidak melakukan mekanisme kontrak kerjasama atau kontrak jasa ekspor produk dengan menggunakan jasa pihak lain.
e. Tidak Diterapkan PT Phoenix Agung Pratama tidak melakukan mekanisme kontrak kerjasama atau kontrak jasa ekspor produk dengan menggunakan jasa pihak lain.
P.3 K.3.1 3.1.1 Memenuhi Seluruh perdagangan atau pemindahtanganan produk dengan tujuan domestic didukung dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah.
K.3.2 3.2.1 a. Memenuhi Berdasarkan hasil review dokumen rekapitulasi ekspor dan laporan produksi selama periode Oktober 2016 – Oktober 2017, produk yang diekspor oleh PT Phoenix Agung Pratama merupakan hasil produksi sendiri dan terdapat kesesuaian antara bahan baku.
b. Memenuhi Berdasarkan hasil verifikasi data dan dokumen penjualan ekspor, diketahui bahwa PT. Phoenix Agung Pratama dalam melakukan kegiatan ekspor produk Barecore telah dilengkapi dengan dokumen PEB yang informasinya sesuai dengan yang
Prinsip Kriteria Indikator Verifier Pemenuhan
terhadap verifier Ringkasan Justifikasi
tercantum didalam dokumen ekspor lainnya.
c. Memenuhi Berdasarkan hasil verifikasi data dan dokumen penjualan ekspor, diketahui bahwa PT. Phoenix Agung Pratama dalam melakukan kegiatan ekspor produk barecore telah dilengkapi dengan dokumen Packing List yang sesuai dengan data-data yang tercantum didalam dokumen PEB dan dokumen ekspor lainnya.
d. Memenuhi Berdasarkan hasil verifikasi data dan dokumen penjualan ekspor, diketahui bahwa PT. Phoenix Agung Pratama dalam melakukan kegiatan ekspor produk barecore telah dilengkapi dengan dokumen invoice, dimana data yang disajikan telah sesuai dengan data-data yang tercantum didalam dokumen PEB dan ekspor lainnya.
e. Memenuhi Dokumen B/L sesuai dengan dokumen PEB serta dokumen ekspor lainnya.
f. Memenuhi Berdasarkan hasil uji petik dokumen V-legal periode Oktober 2016 – Oktober 2017, PT Phoenix Agung Pratama, produk yang diekspor merupakan hasil produksi sendiri dan stuffing produk ekspor dilakukan di lokasi industri sendiri. Produk yang diekspor dilengkapi dengan dokumen V-legal yang telah disahkan oleh LVLK. Dokumen V-legal juga sesuai dengan dokumen PEB dan dokumen ekspor lainnya.
g. Tidak Diterapkan Produk yang diekspor oleh PT Phoenix Agung Pratama berupa barecore dan tidak wajib dilakukan verifikasi teknis sebelum di ekspor.
h. Tidak Diterapkan Produk yang diekspor oleh PT Phoenix Agung Pratama tidak dikenakan bea keluar sehingga tidak berkewajiban memiliki bukti pembayaran bea keluar.
i. Tidak Diterapkan Seluruh jenis bahan baku kayu yang diproduksi dan dijual PT Phoenix Agung Pratama berupa kayu sengon dan tidak termasuk jenis kayu yang
Prinsip Kriteria Indikator Verifier Pemenuhan
terhadap verifier Ringkasan Justifikasi
dibatasi perdagangnnya.
K3.3 3.3.1 Memenuhi Berdasarkan hasil verifikasi dokumen dan kunjungan lapangan diperoleh informasi bahwa PT Phoenix Agung Pratama telah menggunakan Tanda V-Legal pada kemasan produk dan telah sesuai dengan ketentuan.
P.4 K.4.1 4.1.1 a. Memenuhi Berdasarkan hasil verifikasi, PT Phoenix Agung Pratama telah membuat SOP terkait K3 berupa Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja, dan telah membentuk P2K3 yang menangani masalah K3.
b. Memenuhi Berdasarkan hasil verifikasi, PT Phoenix Agung Pratama telah memiliki peralatan K3 sesuai ketentuan dan kebutuhan serta berfungsi baik.
c. Memenuhi Berdasarkan hasil verifikasi, selama Periode November 2016 – Oktober 2017 jumlah kejadian kecelakaan kerja PT Phoenix Agung Pratama adalah 13 kecelakaan. Sehubungan dengan kejadian kecelakaan kerja, perusahaan telah membuat program K3 untuk mencegah dan menangani terjadinya kecelakaan kerja
4.2.1 Memenuhi Berdasarkan hasil verifikasi, PT Phoenix Agung Pratama tidak membentuk Serikat Pekerja, tetapi pihak manajemen telah membuat surat pernyataan mengenai kebebasan berserikat bagi seluruh karyawan untuk membentuk serikat pekerja maupun terlibat dalam kegiatan serikat pekerja.
4.2.2 Memenuhi Berdasarkan hasil verifikasi dokumen menunjukkan bahwa PT Phoenix Agung Pratama telah membuat Peraturan Perusahaan (PP) yang ditandatangani oleh Pimpinan Perusahaan dan telah di sah kan oleh instansi terkait.
4.2.3 Memenuhi Berdasarkan hasil verifikasi, tidak terdapat pekerja yang masih di bawah umur.