PTK Novi 2014 (Autosaved)

51
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi yang sangat penting bagi manusia. Dengan bahasa manusia dapat saling menyampaikan gagasan, pendapat, maupun, pesan. Demikian juga dengan bahasa Indonesia, digunakan masayarakat Indonesia untuk berkomunikasi walaupun mereka berasal dari berbagai daerah. Penggunaan bahasa yang benar adalah yang terjaga struktur dan maknanya, sehingga lawan bicara dapat dengan mudah memahami pesan yang disampaikan pengguna bahasa. Demikian pentingya bahasa Indonesia, maka pemerintah menyusun kurikulum untuk pembelajaran bahasa Indonesia, mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah sampai Perguruan Tinggi. Membaca merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasi siswa disamping keterampilan menyimak, berbicara dan menulis. Keempat keterampilan itu merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Dalam Standar Isi sebagai dasar bagi pembuatan kurikulum sekolah, kompetensi- kompetensi dasar membaca yang harus dimiliki peserta didik adalah membaca nyaring, membaca intensif, membaca ekstensif, membaca memindai, dan membaca cepat. 1

Transcript of PTK Novi 2014 (Autosaved)

BAB I

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi yang sangat penting bagi manusia. Dengan bahasa manusia dapat saling menyampaikan gagasan, pendapat, maupun, pesan. Demikian juga dengan bahasa Indonesia, digunakan masayarakat Indonesia untuk berkomunikasi walaupun mereka berasal dari berbagai daerah. Penggunaan bahasa yang benar adalah yang terjaga struktur dan maknanya, sehingga lawan bicara dapat dengan mudah memahami pesan yang disampaikan pengguna bahasa. Demikian pentingya bahasa Indonesia, maka pemerintah menyusun kurikulum untuk pembelajaran bahasa Indonesia, mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah sampai Perguruan Tinggi.Membaca merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasi siswa disamping keterampilan menyimak, berbicara dan menulis. Keempat keterampilan itu merupakan kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Dalam Standar Isi sebagai dasar bagi pembuatan kurikulum sekolah, kompetensi-kompetensi dasar membaca yang harus dimiliki peserta didik adalah membaca nyaring, membaca intensif, membaca ekstensif, membaca memindai, dan membaca cepat.

Siswa SMP Negeri 1 Kisam Tinggi khususnya kelas VIII diharapkan mempunyai kemampuan untuk membaca menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta lancar untuk membacakan teks berita kepada orang lain. Hal ini sesuai dengan materi berbicara yang terdapat pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Standar Kompetensi 11.3 yaitu siswa mampu memahami wacana tulis dengan membaca ekstensif, membaca intensif dan membaca nyaring dengan Kompetrensi Dasar : membaca teks berita dengan intonasi yang tepat, artikulasi dan volume suara yang jelas serta pengadaan kelompok.Kenyataan penulis menemukan bahwa di kelas VIII di SMP Negeri 1 Kisam Tinggi sebagian besar siswanya merasa malu untuk membaca di depan kelas dan pasif. Bila diberi tugas untuk membacakan teks berita dideapan kelas dengan cara berlatih sendiri kemudian tampil dengan waktu kurang lebih lima menit masih sukar untuk mengutarakannya dengan lancar apalagi dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, oleh karena itu penulis tertarik untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Kisam Tinggi dalam membacakan berita melalui media cetak surat kabar.Siswa kelas VIII.1 di SMP Negeri 1 Kisam Tinggi berjumlah 38 siswa yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Dari 38 Siswa kelas VIII.1 terdapat 20 siswa yang bicaranya gugup karena malu yang mengakibatkan penjedaan berdasarkan kelompok kata belum sempurna, dalam membacakan teks berita dan artikulasinya kurang jelas dan 18 siswa sudah cukup bagus saat membacakan teks berita. Ini berarti hanya 47,37% siswa mencapai KKM untuk membaca nyaring teks berita. Untuk itu perlu adanya perbaikan pembelajaran agar penguasaan siswa pada pelajaran Bahasa Indonesia dapat meningkat.

Perbaikan pembelajaran dapat dilakukan dengan cara melakukan Penulisan Tindakan Kelas (PTK), yang dilaksanakan dalam dua siklus. Menurut Wardane (2002), bahwa setiap siklus masing-masing terdiri 4 tahap: Perencanaan (planning), Pelaksanaan (action), Pengamatan (observasion), Refleksi (reflection).1. Identifikasi Masalah

Kemampuan siswa terhadap membaca teks berita dalam pembelajaran bahasa Indonesia masih rendah. Hal ini didukung oleh data yang menunjukkan bahwa Dari 38 Siswa kelas VIII.1 terdapat 20 siswa yang bicaranya gugup karena malu yang mengakibatkan penjedaan berdasarkan kelompok kata belum sempurna, dalam membacakan teks berita dan artikulasinya kurang jelas dan 18 siswa sudah cukup bagus saat membacakan teks berita. Ini berarti hanya 47,37% siswa mencapai KKM untuk membaca nyaring teks berita. Dari hasil observasi dan diskusi teman sejawat, ada beberapa masalah yang muncul selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung yang perlu diidentifikasi. Adapun permasalahan tersebut yaitu :

a. Penggunaan media pembelajaran kurang menarikb. Perolehan nilai rendahc. Siswa dikelas tersebut pasif2. Analisis Masalah

Pada kesempatan ini penulis ingin menggunakan media cetak surat kabar pada pembelajaran bahasa Indonesia melalui PTK yang penulis laksanakan. Media ini dapat meningkatkan kemampuan siswa karena dengan menggunakan media nyata seperti surat kabar siswa lebih tertarik dan proses berlatih yang terus menerus melalui tugas-tugas akan membuat siswa terbiasa dengan kemampuan membaca siswa.

3. Alternatif dan Prioritas Pemecah Masalah

Melalui Media Cetak surat kabar guru dapat melakukan peningkatan membaca teks berita dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Permasalahan dalam Penulisan Tindakan Kelas (PTK) ini dirumuskan sebagai berikut : Apakah dengan menggunakan media surat kabar dapat meningkatkan kemampuan membaca teks berita siswa kelas VIII.1 di SMP Negeri 1 Kisam Tinggi dalam mata pelajaran bahasa Indonesia?

C. Tujuan Penulisan Penelitian Tindakan KelasAdapun tujuan perbaikan pembelajaran dalam penulisan ini antara lain:

1. Meningkatkan kemampuan membaca teks berita siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan media surat kabar.2. Guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat.

D. Manfaat Penulisan Penelitian Tindakan KelasManfaat perbaikan pembelajaran dalam penulisan ini antara lain:

1. Bagi siswa, dapat meningkatkan kemampuan membaca dengan lancar dengan menggunkan Bahasa Indonesia yang baik dan benar serta lancar sehingga pendengar dapat memahami informasi teks berita yang dibacakan.

2. Bagi guru, dapat menggunakan media pembelajaran yang bervariasi seperti media cetak dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.3. Bagi sekolah, dapat meningkatkan hasil belajar siswa untuk mata pelajaran bahasa Indonesia pada lulusan SMP sehingga siap untuk masuk ke jenjang pandidikan yang lebih tinggi.BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. MembacaMenurut Kusmana (2009 : 73) pada hakekatnya membaca merupakan kegiatan memaknai lambang-lambang bunyi atau lambang ortografis tertulis dalam kegiatan berbahasa. Pemaknaan itu akan dapat diwujudkan jika seseorang terlebih dahulu memahami fonologis dari lambang tersebut dan memahami makna morfologis dalam kaitan untaian kata pada suatu kalimat. Membaca adalah salah satu dari empat kemampuan bahasa pokok dan merupakan satu bagian atau komponen dari komunikasi tulisan.Menurut Kusmana (dalam Tampubolon,1987:7 ) menyatakan bahwa kemampuan membaca adalah ketepatan membaca dan pemahaman isi secara keseluruhan. Kemampuan membaca dapat ditingkatkan dengan penguasaan teknik-teknik membaca efisien.

Menurut Ratnawati dan Zahra (dalam Tampubolon, 2012:31) tujuan membaca Antara lain :

1. Untuk keperluan studi adalah membaca untuk menemukan informasi

informasi yang diperlukan untuk menemukan informasi-informasi yang

diperlukan untuk menyelesaikan masalah-masalah studi.2. Untuk usaha adalah membaca untuk menemukan dan memahami berbagai informasi yang berkaitan dengan usaha yang dilaksanakan.

3. Untuk kesenangan adalah membaca untuk mengisi waktu senggang dan memuaskan perasaan serta imajinasi.

Dalam Standar Isi sebagai dasar bagi pembuatan kurikulum sekolah, kompetensi-kompetensi dasar membaca yang harus dimiliki oleh peserta didik salah satunya adalah membaca nyaring. Membaca nyaring merupakan kegiatan membaca yang dilakukan bersama-sama dengan orang lain dalam menangkap sebuah tulisan. Penekanan membaca nyaring adalah pengucapan lafal, intonasi frasa, informasi kalimat, serta memahami isi bacaan tersebut. Disamping itu, pungtuasi atau tanda baca dalam tata tulis Bahasa Indonesia tidak boleh diabaikan agar dapat dibaca nyaring dengan baik. Oleh karena itu, tujuan utama pengembangan kompetensi membaca nyaring adalah mengomunikasikan isi bacaan, sehingga pembaca bukan hanya dituntut melafalkan dengan suara nyaring lambing-lambang bunyi Bahasa, melainkan juga dituntut harus mampu melakukan proses pengolahan pesan atau muatan makna yang terkandung dalam lambang-lambang bunyi bahasa tersebut (Kusmana, 2009:75-76)B. Teks Berita Berita adalah informasi yang disampaikan berdasarkan fakta yang ada/peristiwa yang sudah terjadi dan menyangkut kepentingan pembaca. Berdasarkan maksud dari pemberitaannya, berita terdiri atas berita langsung dan berita tidak langsung.a. Berita langsungBerita langsung yaitu informasi/pemaparan tentang suatu fakta yang diperoleh langsung dari narasumber/sumber berita (kejadian/peristiwa/orang). Penyajiannya mengutamakan aktualitas (hangat, baru, sedang berlangsung), langsung, sederhana, lugas/apa adanya, singkat, padat, lancar, jelas, tidak berbelit-belit, menarik, dan kaya akan data. Sebagian besar halaman depan surat kabar berisi jenis berita ini.Contoh: Berita Tsunami yang melanda Jepangb.Berita tidak langsungBerita tidak langsung merupakan kebalikan berita langsung. Informasi/pemaparan suatu fakta telah melalui proses terlebih dahulu sebelum akhirnya berita tersebut disampaikan kepada khalayak/ pembaca.Membaca teks berita berarti kita melakukan kegiatan untuk mendapatkan informasi yang berorientasi bagi diri kita. Membacakan teks berita adalah membacakan teks mengenai sebuah berita pada orang lain atau pendengar. Membaca yang terampil tidak akan membacakan teks kata demi kata, tetapi dia akan membaca berdasarkan kelompok-kelompok kata yang mengandung satuan-satuan pengertian yang berupa ide-ide atau konsep-konsep.Dalam membacakan teks berita ada beberapa hal yang perlu diperhatikan guna mencapai hasil dan manfaat yang maksimal. Artinya pendengar dapat memehami isi berita yang disampaikan tanpa adanya kesalahan tafsir dan kesulitan lain. Beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pembaca berita :

a. Pemahaman terhadap berita yang akan dismpaikan. Dalam hal ini sebelum membacakan berita untuk orang lain, pembaca berita harus memahami benar isi berita yang akan dibacakan

b. Mengumpulkan isi berita secara utuh.

c. Penggunaan volume suara yang dapat menjangkau seluruh audiens atau pendengar.

d. Penerapan intonasi dan artikulasi yang tepat dalam membacakan kalimat-kalimat berita sehingga tidak menimbulkan kesalahan penafsiran.

e. Memberikan penjedaan yang tepat antar kalimatnya sesuai dengan pengelompokan kata.

f. Membuka penekanan pada hal-hal yang penting dalam berita.

(http://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/SitePages/MateriPokok/LihatMateriPokok.aspx?MateriPokokID=435)

C. Media Pembelajaran

Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara, yaitu perantara sumber pesan (a source) dengan penerima pesan (a receiver) (Marisa, dkk, 2011 : 1.6). Sedangkan pengertian media menurut Djamarah (1995 : 136) media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai Tujuan pembelajaran.

Dalam bentuk komunikasi pembelajaran manapun sangat dibutuhkan peran media untuk lebih meningkatkan tingkat keefektifan pencapaian tujuan/kompetensi.

Secara umum manfaat media pembelajaran menurut Harjanto (1997 : 245) adalah :

1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu verbalistis ( tahu kata

katanya, tetapi tidak tahu maksudnya)

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.

3) Dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan bervariasi

dapat diatasi sikap pasif siswa.

4) Dapat menimbulkan persepsi yang sama terhadap suatu masalah.

Selanjutnya menurut Purnamawati dan Eldarni (2001 : 4) yaitu :

1) Membuat konkrit konsep yang abstrak, misalnya untuk menjelaskan

peredaran darah.

2) Membawa obyek yang berbahaya atau sukar didapat di dalam lingkungan belajar.

3) Manampilkan obyek yang terlalu besar, misalnya pasar, candi.

4) Menampilkan obyek yang tidak dapat diamati dengan mata telanjang.

5) Memperlihatkan gerakan yang terlalu cepat.

6) Memungkinkan siswa dapat berinteraksi langsung dengan lingkungannya.

7) Membangkitkan motivasi belajar

8) Memberi kesan perhatian individu untuk seluruh anggota kelompok belajar.

9) Menyajikan informasi belajar secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan menurut kebutuhan.

10) Menyajikan informasi belajar secara serempak (mengatasi waktu dan ruang).

11) Mengontrol arah maupun kecepatan belajar siswa.D. Materi Membaca Teks Berita Membacakan Teks Berita

Setelah kamu mendengarkan dan melihat para penyiar membacakan berita, sekarang saatnya kamu berlatih membacakan berita. Apakah kamu sudah tahu apa yang harus dilakukan untuk dapat membacakan berita dengan baik? Jika belum, cermati sekali lagi uraian sebelumnya! Aktivitas pembelajaran yang harus kamu lakukan untuk menguasai kompetensi membacakan teks berita adalah (1) memahami isi berita dan menandai berita yang akan dibacakan serta (2) membacakan dan mengomentari pembacaan berita.1. Memahami Isi Berita dan Menandai Berita yang Akan Dibacakan Bacalah berita yang telah kamu tulis pada kegiatan lalu (pada unit peristiwa)! Agar berita yang dilisankan mudah dipahami oleh pendengar, pembaca berita perlu memahami pemenggalan frasa (satuan makna) dalam melisankan berita. Pemenggalan dilakukan pada setiap satuan makna bukan per kata.

Amati contoh penandaan berikut!

Aksi anarkis sejumlah suporter Persebaya // telah merusak citra sepak bola nasional#. PSSI bersikap tegas dalam menghukum pelaku dan penanggung jawab kerusuhan// di Stadion Gelora Sepuluh November/ Surabaya/ Senin lalu#. Dari berita tersebut, tampak bahwa pemenggalan dalam melisankan berita tidak per kata, tetapi per satuan makna. Dengan pemahaman satuan makna, bekerjalah secara berkelompok untuk memberi tanda garis miring (/) per satuan makna pada keseluruhan berita di atas! Dalam bahasa Indonesia dikenal tanda-tanda berikut.

Tanda JedaTanda satu garis miring (/) digunakan untuk jarak satu hembusan nafas (satu ketukan) atau digunakan antarkata dalam frasa.Tanda dua baris (//) digunakan untuk tempo ucapan dua ketukan atau digunakan antarfrasa dalam klausa.Tanda silang ganda (#) digunakan antarkalimat dalam wacana.2. Membacakan dan Mengomentari Pembacaan Berita Dari penandaan yang telah kamu lakukan dalam kelompok, setiap siswa akan membacakan berita di depan kelas. Sementara wakil kelompok membacakan berita, kelompok yang lain mengamati dan menilai hal-hal berikut.

a. Apakah pemenggalan dilakukan per satuan makna bukan per kata?

b. Apakah pelafalan setiap kata jelas?

c. Apakah intonasi sesuai dengan isi kalimat?

d. Apakah mimik wajar dan sesuai dengan isi kalimat yang diekspresikanBAB III

METODE PENELITIANA. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian, Pihak yang Membantu1. Subjek penelitian

Penelitian Perbaikan Pembelajaran ini dilaksanakan pada mata pelaaran bahasa Indonesia tentang Teks bacaan di kelas VIII.1 SMP Negeri 1 Kisam Tinggi , Kecamatan Kisam Tinggi, Kabupaten OKU Selatan dengan jumlah 38 siswa yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dari tanggal 21 Januari 2013 sampai dengan 09 Maret 2013 dan tempat penelitian adalah SMP Negeri 1 Kisam Tinggi. Sebagai gambaran konkrit jadwal penelitian ini adalah :

Tabel 3.1Jadwal Penelitian Perbaikan PembelajaranNoJenis KegiatanWaktu KegiatanKeterangan

JanuariPebruariMaret

1234512341234

1Persiapan

2Siklus I

3Penulisan hasil siklus I

4Siklus II

5Penulisan hasil siklus II

6Penulisan hasil laporan akhir

7Perbaikan penulisan

8Laporan akhir

3. Pihak yang membantu

Demi terlaksananya pelaksanaan kegiatan penelitian ini, penulis dibantu oleh Ibu Isnaini,S.Pd dari SMP negeri 1 Kisam Tinggi Kecamatan Kisam Tinggi Kabupaten OKU Selatan selaku teman sejawat sebagai kolabolator yang telah bersedia membantu dengan setulus hati dari awal pelaksanaan hingga akhir dan menumbuhkan hubungan kolegial yang sehat, tanpa praduga atau kesangsian akan itikad baik menunjukkan perkembangan profesionalisme yang terarah.

B. Rancangan Penelitian1. Siklus IPenelitian ini menggunakan desain model Kemmis dan Taggart (dalam Arikunto, 2002:84). Desain yang dikemukakan oleh Kemmis ini merupakan bentuk kajian yang bersifat reflektif. Penelitian dilakukan dalam beberapa siklus, di mana masing-masing siklus terdiri dari empat langkah, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan reflektif. Jika tindakan pada siklus I hasilnya belum memenuhi target yang ditentukan, maka akan dilakukan tindakan siklus II. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus tindakan dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, (4) refleksi. Sebelum dilaksanakan tindakan perbaikan pembelajaran, penulis melaksanakan pengamatan pendahuluan (siklus 0). Pengamatan dilakukan pada pembelajaran bahasa Indonesia dengan Standar Kompetensi 11.3 yaitu siswa mampu memahami wacana tulis dengan membaca ekstensif, membaca intensif dan membaca nyaring dengan Kompetrensi Dasar : membaca teks berita dengan intonasi yang tepat, artikulasi dan volume suara yang jelas serta pengadaan kelompok.

Pengamatan dilakukan terhadap kemampuan membaca teks berita siswa (ulangan harian) berupa penguasaan dalam kemampuan membaca teks berita yang telah ditentukan didalam surat kabar dengan memperhatikan penggunaan intonasi yang tepat, artikulasi dan volume suara yang jelas serta pengadaan kelompok.a. Perencanaan

Kegiatan ini dilakukan pada tahap perencanaan antara lain :

a. Membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP1) dengan kompetensi dasar membaca teks berita dengan intonasi yang tepat, artikulasi dan volume suara yang jelas serta pengadaan kelompok. b. Kelengkapan untuk media pembelajaran berupa surat kabarc. Lembar analisis ulangan harian Siklus I

d. Lembar observasi/instrumen penilaian proses.

e. Soal ulangan harian.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada tanggal 28 Januari 2013 dengan kompetensi dasar membaca teks berita dengan intonasi yang tepat, artikulasi dan volume suara yang jelas serta pengadaan kelompok. . Kegiatan pembelajaran pada siklus I ini antara lain :a. Memberi penjelasan tentang materi teks berita dengan menunjukkan cara membaca teks berita memperhatikan intonasi yang tepat, artikulasi dan volume suara yang jelas serta pengadaan kelompok.

b. Membangkitkan aktivitas belajar siswa untuk aktif dalam pembelajaran

c. Memberi kesempatan siswa untuk bertanya atau menjawab pertanyaan.

d. Melakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa.

c. Observasi

Selama berlangsung kegiatan pembelajaran siklus I, dilaksanakan observasi dan pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa dengan menggunakan lembar observasi berdasarkan instrumen observasi yang telah disiapkan. Observasi dilakukan oleh peneliti/penulis dibantu kolaborator yang ditentukan yaitu teman sejawat sesama guru di SMP negeri 1 Kisam Tinggi . Pedoman observasi terhadap aktivitas belajar siswa sebagai berikut.

a. Terlibat aktif, artinya siswa menyimak dengan sungguh-sungguh, aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dengan benar tentang materi pelajaran.

b. Terlibat pasif, artinya siswa menyimak dengan sungguh-sungguh, tetapi tidak aktif bertanya dan menjawab pertanyaan.

c. Tidak terlibat, artinya siswa duduk dan diam

d. Refleksi

Refleksi dilaksanakan penulis bersama teman sejawat. Refleksi dilakukan terhadap minat dan hasil belajar siswa. Sebelum dilakukan refleksi terlebih dahulu dilakukan analisa terhhadap data hasil observasi dengan analisis persentase terhadap siswa yang menunjukkan aktivitas belajar terlibat aktif, terlibat pasif, dan tidak terlibat..

Reflektif terhadap hasil belajar siswa dilakukan berdasarkan hasil analisis ulangan harian. Berdasarkan analisis ulangan harian tersebut diketahui ketuntasan belajar baik secara individual maupun secara klasikal. Ketuntasan individual diperoleh dengan mencari rata-rata ketercapaian daya serap seluruh siswa yang menjadi subjek penelitian.

Untuk menentukan ketuntasan belajar individual digunakan rumus sebagai berikut :

Dalam penelitian ini penulis menentukan bahwa perbaikan pembelajaran dianggap berhasil apabila siswa telah menguasai minimal 65% materi ajar atau rata-rata nilai ulangan harian telah mencapai 65.

Ketuntasan belajar secara klasikal ditentukan dengan menghitung persentase siswa yang telah tuntas belajar. Untuk mentukan ketuntasan belajar klasikal digunakan rumus sebagai berikut

Pada penelitian ini ketuntasan klasikal ditentukan sebesar 80%, artinya perbaikan pembelajaran dianggap berhasil apabila minimal 80% siswa telah tuntas belajar.

Berdasarkan diskusi dengan teman sejawat diperoleh temuan bahwa contoh mencari isi teks yang dilakukan guru kurang diperhatikan siswa, sehingga ketika diberikan latihan masih banyak siswa yang tidak dapat meringkas isi buku dengan menggunakan ejaan yang benar. Hanya sebagian siswa yang mengerjakan soal dengan benar. Siswa nampak bosan dan kurang bersemangat ketika mengerjakan latihan.

2. Siklus II

a. Perencanaan

Kegiatan ini dilakukan pada tahap perencanaan antara lain :

a. Membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP2) dengan kompetensi dasar membaca teks berita dengan intonasi yang tepat, artikulasi dan volume suara yang jelas serta pengadaan kelompok. .

b. Kelengkapan untuk media pembelajaran berupa contoh-contoh teks berita yang ada didalam surat kabar.

c. Lembar analisis ulangan harian Siklus II

d. Lembar observasi/instrumen penilaian proses.

e. Soal ulangan harian.b. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada tanggal 11 Februari 2013 dengan kompetensi dasar membaca teks berita dengan intonasi yang tepat, artikulasi dan volume suara yang jelas serta pengadaan kelompok. . Kegiatan pembelajaran pada siklus I ini antara lain :

a. Meminta siswa untuk membacakan contoh-contoh teks berita yang yang ada didalam surat kabarb. Memberikan latihan berupa teks berita untuk dibaca, masing-masing siswa membaca teks berita dengan bimbingan guru bagi siswa yang masih kesulitan.

c. Membangkitkan aktivitas belajar siswa untuk aktif dalam pembelajaran.

d. Memberi kesempatan siswa untuk bertanya tentang materi belajar yang belum jelas.

e. Memberi penguatan, menanggapi yang diajukan siswa.

f. Melakukan observasi terhadap aktivitas belajar siswa.

g. Melakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa.

c. Observasi

Selama berlangsung kegiatan pembelajaran siklus II, dilaksanakan observasi dan pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa dengan menggunakan lembar observasi berdasarkan instrumen observasi yang telah disiapkan. Observasi dilakukan oleh peneliti/penulis dibantu teman yang ditentukan yaitu teman sejawat sesama guru di SMP negeri 1 Kisam Tinggi . Pedoman observasi terhadap aktivitas belajar siswa sebagai berikut.

a. Terlibat aktif, artinya siswa menyimak dengan sungguh-sungguh, aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dengan benar tentang materi pelajaran.

b. Terlibat pasif, artinya siswa menyimak dengan sungguh-sungguh, tetapi tidak aktif bertanya dan menjawab pertanyaan.c. Tidak terlibat, artinya siswa duduk dan diam saja, tetapi tidak mau bertanya maupun menjawab pertanyaan.

d. Refleksi Refleksi dilaksanakan penulis bersama teman sejawat. Refleksi dilakukan terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Sebelum dilakukan refleksi terlebih dahulu dilakukan analisa terhhadap data hasil observasi dengan analisis persentase terhadap siswa yang menunjukkan aktivitas belajar terlibat aktif, terlibat pasif, dan tidak terlibat.

Reflektif terhadap hasil belajar siswa dilakukan berdasarkan hasil analisis ulangan harian. Berdasarkan analisis ulangan harian tersebut diketahui ketuntasan belajar baik secara individual maupun secara klasikal. Ketuntasan individual diperoleh dengan mencari rata-rata ketercapaian daya serap seluruh siswa yang menjadi subjek penelitian.Untuk menentukan ketuntasan belajar individual digunakan rumus sebagai berikut :

Dalam penelitian ini penulis menentukan bahwa perbaikan pembelajaran dianggap berhasil apabila siswa telah menguasai minimal 70% materi ajar atau rata-rata nilai ulangan harian telah mencapai 70.Ketuntasan belajar secara klasikal ditentukan dengan menghitung persentase siswa yang telah tuntas belajar. Untuk mentukan ketuntasan belajar klasikal digunakan rumus sebagai berikut

Pada penelitian ini ketuntasan klasikal ditentukan sebesar 80%, artinya perbaikan pembelajaran dianggap berhasil apabila minimal 80% siswa telah tuntas belajar.

Berdasarkan diskusi dengan teman sejawat diperoleh temuan bahwa bimbingan dan penguatan yang dilakukan guru secara intensif membuat siswa lebih beraktivitas terhadap pembelajaran bahasa Indonesia dengan media pembelajaran. Pada kegiatan mengerjakan soal yang diberikan siswa dapat menjawab dengan benar.

C. Teknik Analisis Data dan Pengumpulan data instrument penulisan1. Teknik analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif

a. Teknik Kuantitatif

Teknik kuantitatif dipakai untuk menganalisis data kuantitatif yang diperoleh dari hasil mengukur kemampuan siswa pada siklus I dan siklus II saat membacakan teks berita melalui media surat kabar menggunakan nilai rata-rata dari artikulsi, intonasi dan volume suara. Skala yang digunakan adalah sebagai berikut :

ArtikulsiIntonasiVolumeJeda

Skala Penilaian :

10 50 = Kurang mampu membacakan teks berita.51 70 = Cukup mampu membacakan teks berita.71 100 = Sangat mampu/baik membacakan teks berita.Nilai membaca = Total skor yang diperoleh 4Nilai Tertinggi = 100

Teknik Kualitatif

Teknik kualitatif dipakai untuk menganalisa data kualitatif yang diperoleh dari hasil notes. Hasil analisis digunakan untuk mengetahui aktifitas guru dan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung dengan menggunakan media surat kabar . Hasil ini sebagai dasar untuk menentukan siswa yang akan diwawancarai selain hasil nilai tes. Hasil wawancara dipakai untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan penggunaan media dalam meningkatkan kemampuan membaca siswa dalam mata pelajaran bahasa Indonesia.

2. Pengumpulan data instrument penulisan

a. Observasi

Data dalam penulisan ini di kumpulkan penilaian in dividu yang di laksanakan setelah kegiatan pembelajaran membacakan teks berita berlangsung dengan cara tampilan di depan kelas. Aspek yang di nilai saat membacakan teks berita adalah penjedaan kelompok kata ketepatan intonasi, kejelasan artikulasi dari volume suara. b. Tes

Tes di lakukan penulis saat siswa satu persatu dipanggil secara acak untuk membacakan teks berita di depan kelas kemudian guru dan siswa yang lain memberikan penilaian dan komentar terhadap ketepatan intonasi, kejelasan artikulasi dari volume suaranya.c. Wawancara

Wawancara di lakukan secara implisit kepada siswa yang nilainya kurang dengan cara menanyaka kesulitan-kesulitan di saat membacakan teks berita di depan kelas. BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Siklus I

a. Perencanaan

Kegiatan ini dilakukan pada tahap perencanaan antara lain :

1. Membuat Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP1) dengan kompetensi dasar membaca teks berita dengan intonasi yang tepat, artikulasi dan volume suara yang jelas serta pengadaan kelompok.

2. Kelengkapan untuk media pembelajaran berupa surat kabar3. Lembar analisis ulangan harian Siklus I

4. Lembar observasi/instrumen penilaian proses.

5. Soal ulangan harian.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada tanggal 28 Januari 2013 dengan kompetensi dasar membaca teks berita dengan intonasi yang tepat, artikulasi dan volume suara yang jelas serta pengadaan kelompok. . Kegiatan pembelajaran pada siklus I ini antara lain :

I. Kegiatan PembelajaranA. Pendahuluan ( 10 menit ) Apersepsi dan motivasi

Menugaskan siswa membaca teks bacaan

Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi pelajaran

B. Kegiatan Inti ( 50 menit) Guru menjelaskan rencana kegiatan saat itu dan melatih siswa untuk lancer membaca dengan bahan latihan yaitu membacakan teks berita melalui media surat kabar dengan menggunakan intonasi yang tepat, artikulsi dan volume suara yang jelas serta penjedaan kelompok kata.

Guru membentuk 6 kelompok, satu kelompok terdiri dari 6-7 siswa.

Guru menugasi masing-masing kelompok untuk berlatih intern dengan kelompoknya secara bergantian

Penulis mengamati proses kegiatan belajar mengajar. Penulis sebagai fasilitator dan motifator pada saat diperlukan kelompok diskusi.

Guru menugasi siswa secara individu untuk presentasi didepan kelas dan menugsi siswa lain untuk memberi komentar.

Masing-masing kelompok meneliti, mencatat temuan-temuan yang kurang sesuai dengan empat kreteria yang dinilai.

Siswa dan guru mengadakan penguatan yaitu membetulkan diatara empat kreteria yang kurang tepat.C. Kegiatan Akhir / Penutup (10 menit)

Bersama siswa guru mengadakan refleksi tentang proses dan hasil belajar

Siswa diberi tugas membandingkan dua teks sebagai umpan balik dan latihan di rumah.

Menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.

b. Pengamatan

Pengamatan dilakukan oleh teman sejawat yaitu Isnaini, S.Pd Kegiatan kolabolator ini melakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran keaktifan siswa dan kemampuan siswa. Berdasarkan data pengamatan (observasi) setelah diberikan tindakan I pada siklus I, penulis dapat mengungkapkan perubahan-perubahan yang terjadi pada siswa, diantaranya :

a. Dengan sharing antar siswa dalam kelompok, siswa dapat berlatih dan berani mengemukakan idenya sehingga megurangi rasa demam panggung.

b. Suasana kelas menjadi hidup dan meyenangkan

c. Dengan bekerjasama dalam kelompok, siswa bisa menemukan kesalahan dalam intonasi yang, artikulsi dan volume suara.

d. Sebagian siswa berani memberi masukan kepada temannya didalam kelompoknya dan diharapkan nantinya bias tampil lebih bagus.

e. Pada waktu tampil, ternyata masing-masing siswa lebih percaya diri dan siap. Pada umumnya dapat membacakan teks berita melalui media surat kabar dengan lancer.

Ternyata untuk melatih siswa lancar dan tepat membacakan teks berita melalui media surat kabar dan diskusi dengan siswa lain. Pembelajaran ini dapat memberi dampak untuk meningkatkan kemampuan membacakan teks berita.

Pada pembelajaran siklus I dilakukan upaya perbaikan dengan media pembelajaran yaitu surat kabar dengan hasil observasi menunjukkan bahwa minat belajar siswa meningkat. Hal ini diketahui dengan data peningkatan jumlah siswa yang minat belajarnya tinggi pada pra siklus sebesar 26% meningkat sebesar 24% . Dengan demikian siswa yang minat belajarnya tinggi menjadi 42%, siswa yang minat belajarnya sedang sebesar 39% dan siswa yang minat belajarnya rendah menjadi 18%. Rata-rata ulangan harian yang dicapai siswa pun mengalami peningkatan sebesar 64,44 menjadi 67,36. Sehingga ketuntasan individual 67%. Ketuntasan klasikal meningkat sebesar 15,79%, sehingga ketuntasan klasikal menjadi 63,16%.

Tabel 4. I

Hasil Tes membaca Teks Berita SiswaPrasiklus dan Siklus 1NoNamaNilai PrasiklusNilai Siklus 1

1A. SODIKIN HIDAYATTULAH71.2573.75

2ALDO ROZI6066.25

3ANA NURIANAH67.572.5

4ANANDA NICOLAS7072.5

5ANDIKA SAPUTRA59.559.5

6ANGGIE NURMIFTA HIDAYAH72.573.75

7DEDI SETIAWAN71.2573.75

8DERA INTAN MAHARANI60.7561.25

9DIFRI MIDIA SARI6062.5

10EDI PRAYOGA62.565

11EGI WAYU RAMADHAN7582.5

12ENGGA MAYA SARI5959

13FAHMI NURFAHREZI61.561.5

14FERU NOBIZEN7076.25

15FIDIA LESTARI5959

16INDAH PRONEKA67.571.25

17JERI ANDIKA SAPUTRA68.7575

18LORIANDA68.7573.75

19MARNI SAPUTRI5965

20MARYATI61.562.5

21MIKE LISTIANI67.568.75

22MIKI ARIA ANGGARA5959

23NILA KHOSYI,ATUS.S60.2560.25

24OKSAR SAPUTRA60.2560.25

25OKTA REZA ANGGRAINI6161.5

26RANI APRILIA SILVIANI60.2565

27RANTI VERONIKA6572.5

28RENDIKA APRIANSYAH66.2572.5

29RONSEN60.2562.5

30SEFTA ROZA67.571.25

31SITI FATIMAH60.2560.25

32TIARA RINDA AYU7073.75

33TOBY HERLINDO60.2560.25

34VAHLEVI OKTIA68.7573.75

35WIDIA INAH SARI60.2566.25

36WINDA ANGGRAIENI66.568.25

37YEVA RISKI PANDORA68.7571.25

38YOBY SOHARA61.565.75

Jumlah Nilai2448.752559.5

Rata-rata64.4467.36

Persentase Ketuntasan Individual64.44%67%

Persentase Ketuntasan Klasikal47.37%

63.16%

Gambar 4.1

Grafik Rata-rata Tes Membaca Teks Berita Siswa Prasiklus dan Siklus 1

Gambar 4.2Grafik Tes Membaca Teks Berita Prasiklus dan Siklus 1

c. Refleksi

Adapun keberhasilan dan kegagalan yang terjadi pada siklus pertama adalah sebagai berikut :

1) Guru belum terbiasa menciptakan suasana pembelajaran yang mengarah kepada media surat kabar dalam diskusi. Hal ini diperoleh dari hasil observasi terhadap aktivitas guru dalam proses belajar dan mengajar.

2) Sebagia siswa belum terbiasa dengan kondisi belajar dengan menggunakan media surat kabar dalam diskusi. Siswa merasa senang dan antusias dalam belajar. Hal ini bisa dilihat dari hasil observasi terhadap aktivitas siswa dalam proses belajar dan mengajar hanya mencapai 42%.

3) Hasil evaluasi pada siklus pertama mencapai rata-rata 67,36

4) Masih ada kelompok yang belum siap membacakan teks berita dengan waktu yang ditentukan. Hal ini karena anggota kelompok tersebut kurang serius dalam belajar.

5) Masih ada kelompok yang kurang mampu dalam mempresentasikan kegiatan.

Untuk memperbaiki kelemahan dan mempertahankan keberhasilan yang telah dicapai pada siklus pertama, maka pada pelaksanaan siklus kedua dapat dibuat perencanaan sebagai berikut :

1) Memberikan motivasi kepada kelompok agar lebih aktif lagi dalam pembelajaran.

2) Lebih intensif membimbing kelompok yang mengalami kesulitan.

3) Memberikan pengakuan atau penghargaan

2. Siklus II

a. Perencanaan

Perencanaan ini dilakukan dengan tahap perencanaan antara lain :

1) Memberikan motivasi kepada kelompok agar lebih aktif lagi dalam pembelajaran.

2) Lebih intensif membimbing kelompok yang mengalami kesulitan.

3) Memberikan pengakuan atau penghargaan

4) Membuat perangkat pembelajaran dengan mengggunakan media surat kabar yang lebih muda difahami siswa.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada tanggal 11 Februari 2013 dengan kegiata sebagai berikut :

A. Kegiatan Pembelajaran

1. Pendahuluan (10 menit) Apersepsi dan motivasi

Menugaskan siswa membaca teks bacaan

Siswa diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi pelajaran

2. Kegiatan Inti ( 45 menit) Guru menjelaskan rencana kegiatan saat itu yaitu melatih siswa supaya membaca dengan bahan latihan yaitu membacakan teks berita melalui media surat kabar dengan menggunakan intonasi yang tepat, kejelasan artikulasi dan volume suara serta penjedaan kalimat berdasarkan kelompok kata.

Guru membentuk 7 kelompok terdiri atas 5-6 anggota kelompk.

Guru membagikan teks berita melalui media surat kabar dengan tema Uang Kembalian di Ganti Permen dan format penilaian pada masing-masing kelompok.

Dengan berdiskusi antara anggota kelompok, guru menugasi kelompok untuk memberi tanda jeda ( / untuk koma dan // untuk titik ) pada kalimat berdasarkan kelompk kata pada teks berita.

Guru menugasi setiap anggota kelompok berlatih intern dengan kelompoknya secara bergantian kemudian anggiota lain memberi penilaian dalam format penilaian meliputi menggunakan intonasi yang tepat, kejelasan artikulasi dan volume suara serta penjedaan kalimat berdasarkan kelompok kata.

Anggota kelompk yang tidak membacakan teks berita setelah memberi penilaian, menyampaikan pendapat dan saran kepada siswa yang telah membacakan teks berita.

Guru menugasi siswa secara individu dan acak untuk presentasi didepan kelas. Siswa lain memberi komentar terhadap penampilan siswa yang presentasi didepan kelas.

Penulis memberikan penilaian terhadap siswa yang telah tampil didepan kelas membacakan teks berita melalui media surat kabar.

Masing-masing kelompok mencatat temuan-temuan yang kurang sesuai dengan empat aspek yang dinilai.

Siswa beserta guru mengadakan penguatan yaitu membetulkan semua yang ada.

3. Kegiatan Akhir / Penutup (15 menit)

Bersama siswa guru mengadakan refleksi tentang proses dan hasil belajar

Siswa diberi tugas membandingkan dua teks sebagai umpan balik dan latihan di rumah.

Menginformasikan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.c. Pengamatan

Pengamatan dilakukan oleh peneliti dibantu teman sejawat dan sesama guru SMP Negeri 1 Kisam Tinggi, dan hasil penilaian yang diperoleh para siswa setelah mengikuti proses pelajaran membacakan teks berita melalui media surat kabar siswa kelas VIII.1 di SMP Negeri 1 Kisam Tinggi. data hasil pengamatan dapat penulis sajikan sebagai berikut : Refleksi bersama kolaborator menyimpulkan bahwa dengan perbaikan ini menghasilkan peningkatan minat belajar. Hal ini dibuktikan oleh data yang menunjukkan bahwa siswa yang minat belajarnya tinggi meningkat sebesar 13% , sehingga siswa yang minat belajarnya tinggi menjadi 55%. Siswa yang minat belajarnya sedang menurun menjadi 29%, dan siswa yang minat belajarnya rendah juga turun menjadi 16%. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata ulangan harian yang diacapai siswa meningkat 67,36 menjadi menjadi 70,11. Maka diketahui ketuntasan individual pada siklus II menjadi 70%, sehingga ketuntasan belajar klasikal naik 36,84%, sehingga ketuntasan belajar klasikal menjadi 84,21%.

Diskusi dengan teman sejawat menghasilkan simpulan bahwa belum tercapainya ketuntasan klasikal sebesar 84,21%. dalam perbaikan.

Tabel 4. 2Hasil Tes membaca Teks Berita SiswaSiklus 1 dan Siklus 2NoNamaNilai Siklus 1Nilai Siklus 2

1A. SODIKIN HIDAYATTULAH73.7575

2ALDO ROZI66.2570

3ANA NURIANAH72.573.75

4ANANDA NICOLAS72.573.75

5ANDIKA SAPUTRA59.561.25

6ANGGIE NURMIFTA HIDAYAH73.7573.75

7DEDI SETIAWAN73.7573.75

8DERA INTAN MAHARANI61.2570

9DIFRI MIDIA SARI62.568.75

10EDI PRAYOGA6568.75

11EGI WAYU RAMADHAN82.585

12ENGGA MAYA SARI5968.75

13FAHMI NURFAHREZI61.568.75

14FERU NOBIZEN76.2576.25

15FIDIA LESTARI5961.25

16INDAH PRONEKA71.2571.25

17JERI ANDIKA SAPUTRA7575

18LORIANDA73.7577.5

19MARNI SAPUTRI6570

20MARYATI62.562.5

21MIKE LISTIANI68.7572.5

22MIKI ARIA ANGGARA5959

23NILA KHOSYI,ATUS.S60.2568.75

24OKSAR SAPUTRA60.2561.25

25OKTA REZA ANGGRAINI61.567.5

26RANI APRILIA SILVIANI6567.5

27RANTI VERONIKA72.575

28RENDIKA APRIANSYAH72.573.75

29RONSEN62.562.5

30SEFTA ROZA71.2571.25

31SITI FATIMAH60.2567.5

32TIARA RINDA AYU73.7573.75

33TOBY HERLINDO60.2568.75

34VAHLEVI OKTIA73.7573.75

35WIDIA INAH SARI66.2566.25

36WINDA ANGGRAIENI68.2569.5

37YEVA RISKI PANDORA71.2571.25

38YOBY SOHARA65.7569.5

Jumlah Nilai2559.52664.25

Rata-rata67.3670.11

Persentase Ketuntasan Individual67%70.11%

Persentase Ketuntasan Klasikal63.16%

84.21%

Gambar 4.1

Grafik Rata-rata Tes Membaca Teks Berita Siswa Siklus 1 dan Siklus 2

Gambar 4.2Grafik Tes Membaca Teks Berita Siklus 1 dan Siklus 2

d. Refleksi

Adapun keberhasilan yang diperoleh selama silkus kedua ini adalah sebagai berikut :

1) Aktivitas siswa dalam PBM sudah mengarah kepembelajaran yang lebih baik. Siswa mampu membangun kerjasama dalam kelompok untuk memahami tugas yang diberikan guru. Siswa mulai mampu berpartisifasi dalam kegiatan dan tepat waktu dalam melaksanakannya. Siswa mulai mampu mempresentasikan hasil kerja. Hal ini dapat dilihat dari data hasil observasi terhadap aktivitas siswa meningkat dari 42% pada siklus I menjadi 55% pada siklus II.

2) Meningkatnya aktivitas siswa dalam evaluasi terhadap kemampuan siswa menguasai materi pembelajaran. Hal ini berdasarkan hasil evaluasi untuk nilai tertinggi 82,5 pada siklus pertama dan 85 pada siklus kedua.B. Pembahasan Hasil Penelitian Tindakan KelasSiklus 0 (Sebelum Tindakan Perbaikan)

Berdasarkan hasil analisis ulangan harian bahasa Indonesia di kelas VIII.1 SMP Negeri 1 Kisam Tinggi pada siklus 0 diketahui bahwa ketuntasan belajar secara individual hanya sebesar 65% sedangkan ketuntasan klasikal adalah 47,37% . Artinya hanya 18 siswa. Berdasarkan diskusi dengan kolaborator, rendahnya minat belajar dan hasil belajar siswa dikarenakan pembelajaran kurang menarik dan siswa kurang latihan.

Siklus IPada pembelajaran siklus I dilakukan upaya perbaikan dengan menggunakan media surat kabar. Hasil observasi menunjukkan bahwa minat belajar siswa meningkat. Hal ini diketahui dengan data peningkatan jumlah siswa yang minat belajarnya tinggi sebesar 16% . Dengan demikian siswa yang minat belajarnya tinggi menjadi 42%, siswa yang minat belajarnya sedang sebesar 39% dan siswa yang minat belajarnya rendah menjadi 18%. Rata-rata ulangan harian yang dicapai siswa pun mengalami peningkatan sebesar 64,44 menjadi 67,36. Sehingga ketuntasan individual 67%. Ketuntasan klasikal meningkat sebesar 15,79%, sehingga ketuntasan klasikal menjadi 63,16%.

Refleksi yang dilakukan bersama kolaborator menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan membaca teks berita belum memuaskan, karena penggunaan media surat kabar dalam diskusi oleh guru dianggap siswa sebagai latihan biasa. Peningkatan hasil belajar juga belum memuaskan, karena ketuntasan individual sebesar 67% maupun ketuntasan klasikal sebesar 63,16% sudah tercapai. Diskusi bersama kolaborator menghasilkan simpulan dilakukan untuk menjadikan nilai lebih baik pada pemelajaran siklus II. Dengan tema membaca teks berita dengan menggunakan media surat kabar dalam diskusi.Siklus IIRefleksi bersama kolaborator menyimpulkan bahwa dengan perbaikan ini menghasilkan peningkatan membaca teks berita siswa melalui media surat kabar. Hal ini dibuktikan oleh data yang menunjukkan bahwa siswa yang minat belajarnya tinggi meningkat sebesar 13% , sehingga siswa yang minat belajarnya tinggi menjadi 55% %. Siswa yang minat belajarnya sedang menurun menjadi 29 %, dan siswa yang minat belajarnya rendah juga turun menjadi 16% %. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata tes ulangan harian membaca teks berita yang diacapai siswa meningkat 67,36 menjadi menjadi 70,11. Maka diketahui ketuntasan individual pada siklus II menjadi 70%, sehingga ketuntasan belajar klasikal naik 36,84%, sehingga ketuntasan belajar klasikal menjadi 84,21%.Hasil akhir berupa penilaian kemampuan membacakan teks berita melalui media surat kabar diperoleh nilai yang melebihi target penulis. Dengan demikian hasil yang diperoleh sudah sesuai dengan hipotesis tindakan yang diajukan yaitu melalui media surat kabar terbaru dan sesuai dengan psikologi siswa kelas VIII.1 serta diskusi dengan teman kelompoknya sehingga dapat meningkatkan kemampuan membacakan teks berita. Secara keseluruhan analisis data baik siklus I maupun siklus II adalah sebagai berikutTabel 4.3

Hasil Tes Membaca Teks Berita Siswa Sebelum dan Sesudah PTK

NoNamaNilai PrasiklusNilai Siklus 1Nilai Siklus 2

1A. SODIKIN HIDAYATTULAH71.2573.7575

2ALDO ROZI6066.2570

3ANA NURIANAH67.572.573.75

4ANANDA NICOLAS7072.573.75

5ANDIKA SAPUTRA59.559.561.25

6ANGGIE NURMIFTA HIDAYAH72.573.7573.75

7DEDI SETIAWAN71.2573.7573.75

8DERA INTAN MAHARANI60.7561.2570

9DIFRI MIDIA SARI6062.568.75

10EDI PRAYOGA62.56568.75

11EGI WAYU RAMADHAN7582.585

12ENGGA MAYA SARI595968.75

13FAHMI NURFAHREZI61.561.568.75

14FERU NOBIZEN7076.2576.25

15FIDIA LESTARI595961.25

16INDAH PRONEKA67.571.2571.25

17JERI ANDIKA SAPUTRA68.757575

18LORIANDA68.7573.7577.5

19MARNI SAPUTRI596570

20MARYATI61.562.562.5

21MIKE LISTIANI67.568.7572.5

22MIKI ARIA ANGGARA595959

23NILA KHOSYI,ATUS.S60.2560.2568.75

24OKSAR SAPUTRA60.2560.2561.25

25OKTA REZA ANGGRAINI6161.567.5

26RANI APRILIA SILVIANI60.256567.5

27RANTI VERONIKA6572.575

28RENDIKA APRIANSYAH66.2572.573.75

29RONSEN60.2562.562.5

30SEFTA ROZA67.571.2571.25

31SITI FATIMAH60.2560.2567.5

32TIARA RINDA AYU7073.7573.75

33TOBY HERLINDO60.2560.2568.75

34VAHLEVI OKTIA68.7573.7573.75

35WIDIA INAH SARI60.2566.2566.25

36WINDA ANGGRAIENI66.568.2569.5

37YEVA RISKI PANDORA68.7571.2571.25

38YOBY SOHARA61.565.7569.5

Jumlah Nilai2448.752559.52664.25

Rata-rata64.4467.3670.11

Persentase Ketuntasan Individual64.44%67%70.11%

Persentase Ketuntasan Klasikal47.37%63.16%84.21%

Gambar 4.5Grafik Rata-Rata Tes Hasil Belajar Siswa Prasiklus, Siklus 1 dan Siklus 2

Gambar 4.6Grafik Tes Hasil Membaca Teks Berita Siswa Prasiklus, Siklus 1 dan Siklus 2

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Dari hasil-hasil penelitian yang di atas, dapat disimpulkan bahwa media surat kabar dalam pembelajaran bahasa Indonesia materi membaca teks berita di Kelas VIII.1 SMP Negeri 1 Kisam Tinggi Kecamatan Kisam Tinggi, Kabupaten OKU Selatan dapat meningkatkan prestasi siswa dengan baik. Secara rinci :

1. Pelaksanaan perbaikan pembelajaran berjalan berjalan cukup baik, dengan nilai rata-rata 67,36 , meningkat menjadi 70,11 pada siklus II.2. Tingkat ketuntasan dalam pembelajaran pada pra perbaikan 64,44% pada siklus I menjadi 67% dan pada siklus II naik menjadi 84,21% untuk ketuntasan klasikal dan 65%. Untuk ketuntasan individual pada pra perbaikan menadi 62%, pada siklus II, meningkat menjadi 84,21%.

3. Tingkat keaktifan siswa selama mengikuti pembelajaran juga terjadi kenaikan yaitu pada pra siklus hanya 26 %, menjadi 42% pada siklus I dan di siklus II 55%.B. Saran Tindak Lanjut

Berdasarkan simpulan di atas, penulis mengajukan saran kepada :

1. Siswa

2. Hendaknya meningkatkan aktivitas belajarnya terhadap mata pelajaran bahasa Indonesia, mengingat pentingnya mata pelajaran tersebut untuk kelanjutan belajarnya.

3. Guru

Hendaknya dalam pembelajaran di sekolah dapat lebih kreatif dalam memanfaatkan berbagai metode media dan metode yang sesuai dengan materi ajar, sehingga dapat meningkatkan hasil belajr siswa.

4. Kepala Sekolah

Diharapkan kepala sekolah dapat menciptakan iklim yang kondusif di sekolah, agar guru termotivasi untuk menerapkan berbagai metode pembelajaran yang tepat dalam bahasa Indonesia.

22