PTK Modul Asep

download PTK Modul Asep

If you can't read please download the document

description

cara menyusun ptk

Transcript of PTK Modul Asep

INDIKATORMengenal Penelitian Tindakan KelasMengetahui model-model Penelitian Tindakan KelasMengidentifikasi masalah untuk dibuat PTKMembuat Instrumen PTKMembuat Proposal PTK

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Apa Itu PTK?Penelitian tindakan kelas (PTK) berasal dari istilah Action Research. Dilihat dari aspek historis, penelitian tindakan pertama kali dikembangkan oleh seorang Psikologi Sosial (Kurt Luwin, 1940). Di tempat kerjanya, dia mengembangkan model penelitian selama beberapa tahun yang kemudian dikenal dengan Action Research, yaitu serangkaian eksperimen terhadap komunitas masyarakat pada waktu itu di negara Amerika Serikat pada pasca perang. Mereka dapat melakukan kegiatan penelitian untuk memperbaiki kinerja mereka tanpa harus pergi ke tempat lain, seperti penelitian konvensional lainnya. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam istilah bahasa Inggris adalah Classroom Action Research (CAR), yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Berdasarkan 3 kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yang dapat diterangkan, yaitu:Penelitian- menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.Tindakan- Menunjuk pada sesuatu gerak kegitan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu.Kelas- dalam hal ini tidak terikat pada penelitian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik, yang dimaksud istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dri guru yang sama.

Dengan menggabungkan batasan pengertian 3 kata inti yaitu penelitian, tindakan dan kelas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. Kesalahan umum yang terdapat dalam penelitian tindakan kelas oleh guru adalah penonjolan tindakan yang dilakukan sendiri, misalnya guru memberikan tugas kelompok pada siswa. Pengutaraan kalimat seperti itu kurang pas. Seharusnya guru menonjolkan kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa, misalnya siswa mengamati proses mencairnya es yang ditempatkan panci tertutup dan panci terbuka atau didalam gelas.siswa juga diminta membandingkan dan mencatat hasilnya.Dengan kata lain, guru melaporkan berlangsungnya proses belajar yang dialami oleh siswa, perilakunya, perhatian mereka pada proses yang terjadi, mengamati hasil dari proses, mengadakan pencatatan hasil mendiskusikan dengan teman kelompoknya, melaporkan didepan kelas dan sebagainya. Sekali lagi yang dikemukakan oleh guru dalam menuliskan laporan penelitian tindakan adalah hal-hal yang dilakukan oleh siswa, bukan yang dilakukan oleh guru.Terkait dengan pengertian PTK ini, ada beberapa rumusan definisi PTK yang perlu disiasati dan dipahami.Hopkins (1993) : PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif, yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran.Kemmis dan Mc. Taggart (1998) : PTK adalah studi yang dilakukan untuk memperbaiki diri sendiri, pengalaman kerja sendiri, yang dilaksanakan secara sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diriRochman Natawijaya (1997) : PTK adalah pengakjian terhadap permasalahan praktis yang bersifat situasional dan kontekstual, yang ditujukan untuk menentukan tindakan yang tepat dalam rangka pemecahan masalah yang dihadapi atau memperbaiki sesuatu.Suyanto (1997) : PTK adalah suatu bentuk penelitian ang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan/atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara profesional.Tim PGSM (1999) : PTK adalah sebagai suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan yag dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dan tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan, serta memperbaiki kondisi di mana praktik pembelajaran tersebut dilakukan.

Dari kelima rumusan di atas dapat ditemukan kata-kata kunci (key words) yang terkait dengan PTK.PTK bersifat reflektif. Maksudnya adalah PTK diawali proses perenungan atas dampak tindakan yang selama ini dilakukan guru terkait dengan tugas-tugas pembelajaran di kelas. Dari perenungan ini aka diketahui apakah tindakan yang selama ini dilakukan telah berdampak positif dalam pencapaian tujuan pembelajaran atau tidak.PTK dilakukan oleh pelaku tindakan. Maksudnya adalah PTK dirancang, dilaksanakan, dan dianalisis oleh guru yang bersangkutan dalam rangka ingin memecahkan masalah pembelajaran yang dihadapinya di kelas. Kalaupun dilakukan secara kolaboratif, pelaku utama PTK tetap oleh guru yang bersangkutan.PTK dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Maksudnya adalah dengan PTK ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas berbagai aspek pembelajaran sehingga kompetensi yang menjadi target pembelajaran dapat tercapai secara maksimal (efektif dan efisien).PTK dilaksanakan secara sistematis, terencana, dan dengan sikap mengawas diri. Maksudnya adalah setiap langkah yang dilakukan dalam PTK harus dilakukan dengan terprogram dan penuh kesadaran sehingga dapat diketahui aspek-aspek mana yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki demi ketercapaian kompetensi yang ditargetkan.PTK bersifat situasional dan kontekstual. Maksudnya adalah PTK selalu dilakukan dalam situasi dan kondisi tertentu, untuk kelas dan topik mata pelajaran tertentu sehingga simpulan atau hasilnya pun hanya diarahkan pada konteks yang bersangkutan, bukan untuk konteks yang lain.

TUGAS 1Setelah Menyimak Pengertian PTK, kemukakan pendapat Anda apa itu PTK?Apa Manfaat melalkukan PTK?Di ruangan kelas, PTK dapat berfungsi sebagai (Cohen & Manion, 1980: 211): (a) alat untuk mengatasi masalah-masalah yang didiagnosis dalam situasi pembelajaran di kelas; (b) alat pelatihan dalam-jabatan, membekali guru dengan keterampilan dan metode baru dan mendorongtimbulnya kesadaran-diri, khususnya melalui pengajaran sejawat; (c) alat untuk memasukkan ke dalam sistem yang ada (secara alami) pendekatan tambahan atau inovatif; (d) alat untuk meningkatkan komunikasi yang biasanya buruk antara guru dan peneliti; (e) alat untuk menyediakan alternatif bagi pendekatan yang subjektif, impresionistik terhadap pemecahan

Tahapan dan model - model PTKSecara Umum PTK memuat beberapa siklus, minimal 2 siklus hingga diperoleh hasil yang diinginkan, yakni terjadi peningkatan. Dalam setiap siklus terdapat beberapa tahapan. Tahapan PTK secara umum memiliki empat tahap sebagaimana yang dirumuskan oleh Lewin (Kemmis dan Mc Taggar, 1992) yaitu Planning (Rencana), Action (Tindakan), Observation (Pengamatan), dan Reflection (Refleksi). Berikut ini adalah penjelasannya:Planning (Rencana)

Rencana merupakan tahapan awal yang harus dilakukan guru sebelum melakukan sesuatu. Diharapkan rencana tersebut berpandangan ke depan, serta fleksibel untuk menerima efek-efek yang tak terduga dan dengan rencana tersebut secara dini kita dapat mengatasi masalah. Dengan perencanaan yang baik seorang prak-tisi akan lebih mudah untuk mengatasi kesulitas dan mendorong para praktisi tersebut untuk bertindak dengan lebih efektif. Sebagai bagian dari perencanaan, partisipan harus bekerja sama dalam diskusi untuk membangun suatu kesamaan bahasa dalam menganalisis dan memperbaiki pengertian maupun tindakan mereka dalam situasi tertentu.Action (Tindakan)

Tindakan ini merupakan penerapan dari perencanaan yang telah dibuat yang dapat berupa suatu penerapan model pembelajaran tertentu yang bertujuan untuk memperbaiki atau menyempurnakan model yang sedang dijalankan. Tindakan tersebut dapat dilakukan oleh mereka yang terlibat langsung dalam pelaksanaan suatu model pembelajaran yang hasilnya juga akan diperguna-kan untuk penyempurnaan pelaksanaan tugas.Observation (Pengamatan)

Pengamatan ini berfungsi untuk melihat dan mendoku-mentasikan pengaruh-pengaruh yang diakibatkan oleh tindakan dalam kelas. Hasil pengamatan ini merupakan dasar dilakukannya refleksi sehingga pengamatan yang dilakukan harus dapat menceritakan keadaan yang sesungguhnya. Dalam pengamatan, hal-hal yang perlu dicatat oleh peneliti adalah proses dari tindakan, efek-efek tindakan, lingkungan dan hambatan-hambatan yang muncul.Reflection (Refleksi)

Refleksi disini meliputi kegiatan: analisis, sintesis, penafsiran (penginterpretasian), menjelaskan dan menyimpulkan. Hasil dari refleksi adalah diadakannya revisi terhadap perencanaan yang telah dilaksanakan, yang akan dipergunakan untuk memperbaiki kinerja guru pada pertemuan selanjutnya. Dengan demikian, PTK tidak dapat dilaksanakan dalam sekali pertemuan karena hasil refleksi membutuhkan waktu untuk melakukannya sebagai planning untuk siklus selanjutnya

Adapun Model PTK yang sering digunakan di dalam dunia pendidikan (kusumah, 2010: 19) di antaranya: (1) Model Kurt Lewin, (2) Model Kemmis dan Mc Taggart, (3) Model Dave Ebbut (4) Model John Elliot (5) model hopkins (6) model McKernan dan masih banyak yang lainnya. Model Kurt Lewin,

Kurt Lewin menyatakan bahwa PTK terdiri atas beberapa siklus, setiap siklus terdiri atas empat langkah, yaitu: (1) perencanaan, (2) aksi atau tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Keempat langkah tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

ActingReflectingPlanningObservating

Model Kemmis dan Mc Taggart

Model PTK yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart adalah merupakan model pengembangan dari model Kurt Lewin. Dikatakan demikian, karena di dalam suatu siklus terdiri atas empat komponen, keempat komponen tersebut, meliputi: (1) perencanaan, (2) aksi/tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Sesudah suatu siklus selesai diimplementasikan, khususnya sesudah adanya refleksi, kemudian diikuti dengan adanyaperencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri. Demikian seterusnya, atau dengan beberapa kali siklus. Model ini dapat digambarkan sebagai berikut:

sumber: http://srihendrawati.blogspot.com/2012/02/model-model-ptk.html

Model Dave Ebbutt

PTK model Dave Ebbutt secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut:

sumber: http://srihendrawati.blogspot.com/2012/02/model-model-ptk.htmlModel John Elliot

Model PTK dari John Elliot ini lebih rinci jika dibandingkan dengan model Kurt Lewin dan model Kemmis-Mc Taggart. Dikatakan demikian, karena di dalam setiap siklus terdiri dari beberapa aksi, yaitu antara tiga sampai lima aksi (tindakan). Sementara itu, setiap tindakan kemungkinan terdiri dari beberapa langkah yang terealisasi dalam bentuk kegiatan belajar-mengajar. PTK model Elliot dapat digambarkan sebagai berikut:

sumber: http://srihendrawati.blogspot.com/2012/02/model-model-ptk.html

Model Hipnokins

Berpijak pada desain desain model PTK para Ahli pendahulunya, selannjutnya Hipnokins (1993: 191) menyusun desain tersendiri, yaitu sebagai berikut:

sumber: http://matematikasmun1dk.blogspot.com/2013/08/model-model-penelitian-tindakan-kelas.html

Model Mc Kernan

Menurut Mc Kernan ada tujuh langkah yang harus dicermati dalam PTK, yaitu:Analisis situasi (reconnaissance) atau kenal medanPerumusan dan klarifikasi permasalahan Hipotesis tindakanPerencanaan tindakanPenerapan tindakan dengan monitoringnyaEvaluasi hasil tindakanRefleksi dan pengambilan keputusan untuk pengembangan selanjutnya.

Tugas 2Dari model model PTK di atas, menurut anda model mana yang mudah diperaktekkan?Mengapa Anda memilih model PTK tersebut?Apa saja tahapannya?Gambarkan skema model PTK tersebut!

PENETAPAN FOKUS MASALAH PENELITIAN

Merasakan Adanya MasalahKepekaan dan kepedulian guru dalam pembelajaran sangat diperlukan. Sebab tanpa hal tersebut, tampaknya guru akan kesulitan memperoleh permasalahan PTK. Oleh sebab itu, agar guru dapat menerapkan PTK dalam upayanya untuk memperbaiki dan/atau meningkatkan layanan pembelajaran secara lebih profesional, ia dituntut keberaniannya untuk mengatakan secara jujur khususnya kepada diri sendiri mengenai sisi-sisi lemah yang masih terdapat dalam implementasi program pembelajaran yang dikelolanya. Dengan kata lain, guru harus mampu merefleksi, merenung, serta berpikir balik, mengenai apa saja yang telah dilakukan dalam proses pembelajaran dalam rangka mengidentifikasi sisi-sisi lemah yang mungkin ada. Dalam proses perenungan itu terbuka peluang bagi guru untuk menemukan kelemahan-kelemahan praktik pembelajaran yang selama ini dilakukan secara tanpa disadari. Oleh karena itu, untuk memanfaatkan secara maksimal potensi PTK bagi perbaikan proses pembelajaran, guru perlu memulainya sedini mungkin begitu ia merasakan adanya persoalan-persoalan dalam proses pembelajaran.

Guru menyadari ada permasalahan dalam belajar siswa.Misalnya :Minat belajar siswa rendahPartisipasi siswa di kelas rendahBanyak siswa yang sering tidak mengerjakan PRDari tahun ke tahun, banyak siswa tidak bisa menguasai suatu konsep dengan benar.Hasil tes siswa rendah,dll.

Dengan kata lain, permasalahan yang diangkat dalam PTK harus benar-benar merupakan masalah-masalah yang dihayati oleh guru dalam praktik pembelajaran yang dikelolanya, bukan permasalahan yang disarankan, apalagi ditentukan oleh pihak luar. Permasalahan tersebut dapat berangkat (bersumber) dari siswa, guru, bahan ajar, kurikulum, interaksi pembelajaran dan hasil belajar siswa.

Identifikasi Masalah PTKSebagaimana telah dikemukakan penetapan arah PTK berangkat dari diagnosis terhadap keadaan yang bersifat umum. Guru juga bisa merinci proses penemuan permasalahan tersebut dengan bertolak dari gagasan gagasan yang masih bersifat umum mengenai keadaan yang perlu diperbaiki. Menurut Hopkins (1993), untuk mendorong pikiran pikiran dalam mengembangkan focus PTK, kita bisa bertanya kepada diri sendiri, misalnya:

Apa yang sedang terjadi sekarang? Apakah yang terjadi itu mengandung permasalahan? Apa yang bisa saya lakukan untuk mengatasinya?

Bila pertanyaan tersebut telah ada dalam pikiran guru sebagai actor PTK, maka langkah dapat dilanjutkan dengan mengembangkan beberapa pertanyaan seperti dibawah ini:Saya berkeinginan memperbaiki Beberapa orangkah yang merasa kurang puas tentang ...Saya dibingungkan oleh.. Saya memilih untuk menguji cobakan di kelas gagasan tentang..

Pada tahap ini yang paling penting adalah menghasilkan gagasan gagasan yang awal mengenai permasalahan aktual yang dialami guru di kelas. Dengan berangkat dari gagasan gagasan awal tersebut guru dapat berbuat sesuatu untuk memperbaiki keadaan dengan menggunakan PTK.Analisis MasalahSetelah memperoleh sederet permasalahan melaui proses identifikasi ini, maka peneliti / guru kelas melakukan analisis terhadap permasalahan permasalahan tersebut untuk menentukan urgensi pengatasan. Dalam hubungan ini akan ditemukan permasalahan yang sangat mendesak untuk diatasi seperti misalnya penguasaan operasi matematik, atau yng dapat ditunda pengatasannya tanpa kerugian yang besar, seperti misalnya kemampuan membaca peta buta. Abahkan memang ada permasalahn yang tidak dapat diatasi dengan PTK, seperti misalnya kesalahan kesalahan faktual dan/atau konseptual yangterdapat dalam buku paket. Menurut Abimanyu (1995) arahan yang perlu diperhatikan dalam pemilihan permasalahan untuk PTK adalah sebagai berikut:

Pilih permasalahan yang dirasa penting oleh guru sendiri dan muridnya, atau topic yang melibatkan guru dalam serangkaian aktivitas yang memang diprogramkan oleh sekolah. Jangan memilih masalah yang berada di luar kemampuan dan / atau kekuasaan guru untuk mengatasinya. Pilih dan tetapkan permasalahn yang skalanya cukup kecil dan terbatas (manageable). Usahakan untuk bekerja secara kolaboratif dalam pengembangan focus penelitian. Kaitkan PTK yang akan dilakukan dengan prioritas prioritas yang ditetapkan dalam rencana pengembangan sekolah.

Tidak perlu ditekankan lebih kuat lagi bahwa analisis masalah perlu dilakukan secara cermat, sebab keberhasilan pada tahap analisis masalah akan menentukan keberhasilan keseluruhan proses pelaksanaan PTK. Jika PTK berhasil dilaksanakan dengan membawa kemanfaatan yang dapat dirasakan oleh guru dan sekolah (intrinsically rewarding). Maka keberhasilan ini akan menjadi motivasi bagi guru untuk meneruskan uasahanya di masa masa yang akan datang. Disamping itu temuan temuan yang dihasilkan melalui PTK itu akan menarik bagi guru lain yang belum mengikuti program PTK untuk juga mencoba melaksanakannya.Perumusan MasalahSetelah menetapkan focus permasalahan serta menganalisanya menjadi bagian bagian dan lebih kecil, maka selanjutnya guru perlu merumuskan permasalahan secara lebih jelas, spesifik dan operasional. Perumusan masalah dan jelas akan membuika peluang bagi guru untuk menetapkan tindakan alternatif solusi) yang perlu dilakukannya jenis data yang perlu dikumpulkan termasuk prosedur perekamannya serta cara menginterpretasikannya, khususnya yang perlu dilakukan sementara tindakan perbaikan dilaksanakan dan data mengenai proses dan/atau hasilnya itu direkam. Disamping itu, penetapan tindakan perbaikan yang akan dicobakan itu juga memberikan arahan kepada guru untuk melakukan berbagai persiapan termasuk yang berbentuk latihan guru meningkatkan keterampilan untuk melakukan tindakan perbaikan yang dimaksud.

Menguraikan masalah-masalah pokok yang menjadi pusat perhatian penelitian dalam bentuk rangkaian pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya akan diuji melalui penelitian yang dilakukanUpaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan apa saja yang ingin dicari jawabannyaDijabarkan dari identifikasi dan pembatasan masalahMerupakan pertanyaan yang lengkap/terperinci mengenai ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalahMengarahkan cara berpikir penelitiMemberi arah pada kajian teroritis berdasarkan pengetahuan ilmiah yang relevan Memberi arah dalam melakukan pengujian secara empiris

Contoh Rumusan Masalah:Apakah melalui X dapat meningkatkan Y ?

Contoh Judul:Upaya meningkatkan Y melalui X. Atau Melalui X untuk meningkatkan Y dst.

Contoh mengidentifikasi dan menganalisis Masalah PTKFakta di kelas/masalah yang dirasakan :Terdapat beberapa siswa yang datang terlambat saat proses pembelajaran akan berlangsung.Materi disampaikan dengan metode ceramahSiswa tidak berani untuk bertanyaJawaban siswa dalam latihan soal tidak focus dan banyak yang tidak diisiNilai siswa dibawah KKMTidak ada yang bertanya pada saat guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa.

Identifikasi Masalah :

Kualitas proses belajar (fakta no 1,3,4,6)Pemahaman siswa/kualitas hasil belajar (fakta no 5)Metode (fakta no 2)

Temuan :Kualitas proses belajar dan hasil belajar masih rendahAnalisis Masalah :Metode pembelajaran sangat monoton dan membosankanPemecahan MasalahMateri disampaikan dengan menggunakan metode STAD (Student Team Achievement Division) agar menarik siswa untuk lebih memperhatikan pembelajaran. Karena metode ini melibatkan siswa untuk berdiskusi, mengidentifikasi dan menyajikan hasilnya.Judul PTKUpaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Bab Organ Pencernaan dalam Mata Pelajaran IPA melalui Model STAD pada Kelas VI SDN RarakRumusan MasalahBagaimana penerapan metode pembelajaran STAD dapat meningkatkan kualitas hasil belajaran siswa kelas VI SDN Rarak Materi Organ Pencernaan?Apakah dengan penerapan metode pembelajaran STAD dapat meningkatkan rasa senang siswa Kelas VI Rarak Materi Organ Pencernaan?

Tujuan PenelitianMeningkatnya hasil belajar siswa dalam belajar Organ Pencernaan dengan Metode STADMeningkatnya rasa senang siswa dalam belajar Organ Pencernaan dengan Metode STAD

Fakta di kelas/masalah yang dirasakan :.

Identifikasi Masalah :..

Temuan :.......

Analisis Masalah :..

Pemecahan Masalah:...........................................................................................................................................................Judul PTK:...........................................................................................................................................................Rumusan Masalah:...........................................................................................................................................................

Tujuan Penelitian:TUGAS 3 Identifikasi Masalah Di Kelas Anda!

Instrumen Penelitian PTKDalam sebuah PTK diperlukan adanya alat atau instrumen untuk mengumpulkan data terkait kegiatan pembelajaran. Alat tersebut hendaknya dapat menghasilkan data yang diinginkan, sepeti gambaran proses pembelajaran, hasil belajar siswa, aktifitas siswa dan sebagainya. Instrumen ini menjadi sesuatu yang vital dalam penelitian, karena tanpa adanya instrumen tidak akan dapat tercapai tujuan yang diinginkan.Terkait dengan penggunaan instrumen dalam Penelitian Tindakan Kelas, terdapat beberapa hal yang perlu diketahui dan dipahami terkait dengan pengetian instrumen, jenis-jenisnya maupun contoh-contohnya.Ciri khas dari Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu pengamatan yang melibatkan peran serta seorang guru, dimana seorang guru selain mengajar juga melakukan penelitian. Guru sebagai penentu skenario penelitian, bertindak sebagai instrumen pokok atau kunci dalam Penelitian Tindakan Kelas dan berpartisipasi penuh dalam pengumpulan data. Sehingga instrumen lain hanya menjadi instrumen penunjang.Teknik pengumpulan data dilaksanakan guru ketika proses kegiatan belajar mengajar berlangsung, namun tidak boleh mengganggu kegiatan pembelajaran, karena guru dalam konteks PTK berperan ganda sebagai pengajar dan peneliti. Dengan demikian instrumen yang mungkin digunakan adalah pengamatan dan observasi terstruktur. Jenis-jenis Instrumen Penelitian Tindakan KelasJenis-jenis Instrumen yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah :Observasi

Observasi atau pengamatan adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti.Menurut Lincoln dan Guba observasi adalah : Proses pengambilan data dalam penelitian dimana pengamat melihat situasi penelitian. Observasi sesuai digunakan dalam penelitian yang berhubungan dengan kondisi kegiatan belajar mengajar, tingkah laku dan interaksi kelompok seperti dalam Penelitian Tindakan Kelas. Karena observasi merupakan sebuah proses pengamatan secara langsung.Observasi dalam PTK digunakan sebagai pemantau guru dan siswa, observasi digunakan untuk mencatat setiap tindakan guru dalam siklus kegiatan pembelajaran untuk menemukan kelemahan guru guna dievaluasi dan diperbaiki pada siklus pembelajaran berikutnya. Dan observasi juga digunakan untuk mengumpulakan informasi tentang perilaku-perilaku para siswa-i terhadap tindakan yang diberikan oleh guru. Adapun fase terpenting observasi dalam PTK adalah :[3]Beberapa kelemahan observasi dalam PTK adalah :Terdapat beberapa gejala atau tingkah laku yang tidak dapat diungkapkan dengan observasi, terutama hal yang bersifat rahasia.Observant atau yang diobservasi mungkin melakukan kegiatan yang dibuat-buat jika mengetahui dirinya sedang diobservasi atau diamati.Observant sulit bertindak objektif jika pengamatan berkenaan dengan gejala-gejala tingkah laku.Kemungkinan terjadinya gejalahallo effecatau kesan-kesan umum yang tampak dari perilaku observent dan dapat mempengaruhi observer untuk berlaku tidak objektif dalam memberikan penilaian.Mungkin adanya keraguan pada diri observer dalam pemberian penilaian terhadap observant. Sehingga diperlukan kriteria yang jelas dalam setiap kategori penilaian.Kemungkinan terjadinya kesalahan persepsi oleh observer.

Prinsip-prinsip penggunaan observasi sebagai alat pemantau dalam PTK yang dapat digunakan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan observasi dalam PTK adalah :Direncanakan bersama oleh observer (guru), teman sejawat atau mitra (LPTK atau Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) dan guru yang akan diobservasi. Karena observasi dalam PTK adalah alat untuk mengumpulkan informasi terkait tindakan guru dalam kegiatan pembelajaran sebagai bahan masukan dalam kegiatan refleksi. Sehingga diperlukan adanya kesepakatan tentang kriteria penelitian.Observasi difokuskan pada hal yang spesifik sesuai dengan kebutuhan tindakan dalam proses perbaikan.Membuat kesepatan kinerja yang jelas tentang keberhasilan dari suatu tindakan, guna membantu guru dalam melaksanakan tindakan sesuai dengan topik permasalahan.Observer mempunyai keterampilan sebagai berikut :

Tidak tergesa-gesa dalam pengambilan keputusan dari suatu tindakan.Dapat menciptakan iklim yang tidak menegangkan.Menguasai berbagai teknik penggunaan instrumen observasi. Seperti : cek list dan skala penilaian.

Diperlukanfeedbackatau umpan balik untuk memperbaiki proses pembelajaran dengan beberapa hal berikut :

Hasil observasi segera didiskusikan setelah selesai kegiatan pembelajaran.Umpan balik diberikan berdasarkan data faktual (bukti logis) yang dicatat atau direkam melaui instrumen observasi.Data diinterpretasikan atau ditafsirkan sesuai dengan kriteria yang telah disusundan disepakati bersama.Guru sebagai pelaku tindakan diberi kesempatan pertama untuk menafsirkan data.Diskusi mengacu pada perbaikan strategi pembelajaran sesuai yang telah dipelajari.

Tipe pengamatan meliputi : pengamatan berstruktur (berpedoman) dan pengamatan tidak berstruktur (tidak berpedoman). Sedangkan jenis-jenis observasi berdasarkan persiapan dan cara pelaksanaannya adalah :Observasi sistematis (observasi dengan persiapan sebelum pelaksanaan, terkait : aspek yang diamati, waktu dan alat observasi).Observasi insidental (observasi yang dilakukan tanpa perencanaan).

Berdasarkan hubungan antara observer dan observant dibedakan menjadi :Observasi Partisipatif (observasi yang melibatkan keikutsertaan observer dalam kegiatan atau situasi yang dilakukan observant).Observasi Nonpartisifatif (observasi yang tidak melibatkan observer dalam kegiatan observasi). Sehingga observer murni bertindak sebagai pengamat.

Instrumen observasi yang sering digunakan dalam PTK adalah :Check listatau daftar cek adalah pedoman observasi yang berisi tentang daftar semua aspek yang akan diobservasi, observer hanya perlu memberikan tanda ada atau tidak dengan tanda cek () tentang aspek observasi.Check listdibagi menjadiCheck listindividual danCheck listkelompok. ContohCheck listkelompok adalah :

NoNamaPertanyaan keJumlah

12345678910

1Irfan

52Pandu

33Dika

64Mansyur

75Chaca

66Afika

77Ana

98Iis

9Anecdotal recordatau catatan anekdot adalah alat observasi untuk mencatat kejadian kejadian yang luar biasa sehingga dianggap penting. Contoh :

Hari ini, Selasa 14 Pebruari 2012, Ana yang biasanya tidak pernah mau menjawab pertanyaan, tiba-tiba dapat menjawab 9 dari 10 pertanyaan yang dilontarkan oleh guru. Dan jawaban yang diberikan adalah benar. Mungkinkah ini menunjukkan munculnya sikap percaya diri setelah pemberian motivasi oleh guru?Rating scaleatau skala penilaian adalah daftar cek yang hampir sama dengancheck list,namun aspek yang diobservasi dijabarkan kedalam bentuk skala atau kriteria tertentu. Macam-macamRating scaleadalah:

Skala penilaian kategori adalah kriteria penilaian yang dijabarkan kedalam bentuk kualitatif seperti selalu, kadang-kadang atau tidak pernah.Skala penilaian numerikal adalah kriteria penilaian dengan alternatif penilaian yang menggunakan nomor, seperti : 0, 1, 2.Skala penilaian berbentuk grafis adalah kriteria penilaian dengan alternatif gejala dalam bentuk grafis vertikal maupun horizontal

Wawancara

Wawancara atau interview adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka ataupun melalui media tertentu. Keuntungan dari wawancara adalah :Wawancara dapat digunakan untuk mengecek kebenaran data atau informasi yang diperoleh.Wawancara memungkinkan untuk mendapatkan data yang lebih luas.Wawancara memungkinkan pewawancara mendapatkan penjelasan tentang pertanyaan yang kurang dipahami.

Untuk menghindari kelemahan akibat pengaruh suasana dan proses wawancara, diperlukan kemampuan pewawancara untuk menciptakan suasana yang menyenangkan, bebas dan terbuka dengan alat tertentu.Beberapa hal yang perlu diperhatikan pewawancara adalah :Bersikaplah sebagai pewawancara yang simpatik, memperhatikan, menjadi pendengar yang baik, dan tidak berperan terlalu aktif untuk menunjukkan bahwa anda mengharapkan pendapat yang terbaik.Bersikaplah netral, dengan memperlihatkan sikap terheran-heran atau tidak menyetujui terhadap suatu pernyataan.Bersikaplah tenang dan tidak terburu-buru mengambil sikap.Yakinkanlah orang yang diwawancarai bahwa pendapatnya penting dan wawancara bukanlah suatu tes atau ujian.Perhatikan bahasa wawancara, ingat garis besar tujuan wawancara dan ulangi pertanyaan jika jawaban anak terlalu umum.

Jenis-jenis wawancara adalah :Berdasarkan pelaksanaanya wawancara dibagi menjadi :Wawancara Insidental (wawancara tidak formal) adalah Jenis wawancara yang dilaksanakan sewaktu-waktu bila dianggap perlu.Wawancara terencana (wawancara formal) adalah Jenis wawancara yang dilaksanakan secara terencana dengan baik mengenai waktu pelaksanaan, tempat dan topik yang akan dibicarakan.Berdasarkan bentuk pertanyaan dan jawaban dibagi menjadi :

Close question adalah bentuk pertanyaan yang tertutup, dimana siswa hanya cukup menjawab ya atau tidak. Pertanyaan terbuka adalah wawancara yang memberikan kesempatan siswa-i untuk menjawab pertanyaan sendiri.

catatan harian (Field note)

Catatan harian merupakan instrumen untuk mencatat segala peristiwa yang terjadi sehubungan dengan tindakan yang dilakukan guru. Catatan ini berguna untuk mengetahui perkembangan siswa-i dalam proses pembelajaran. Macam-macam catatan harian dalam PTK adalah :Catatan harian guru adalah catatan tentang berbagai temuan guru selama proses tindakan dilakukan. Seperti : catatan tentang respon siswa-i terhadap perlakuan yang diberikan guru.Catatan harian siswa adalah catatan tentang tanggapan siswa-i terhadap tindakan yang dilakukan guru.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun catatan harian adalah:Catatan harian ditulis ketika proses tindakan berlangsung untuk menjaga obyektivitas fakta yang ditemukan.Hal yang ditulis adalah yang bersentuhan langsung dengan fokus masalah.Catatan ditulis dengan singkatdan padat sesuai dengan fokus dan sasaran penelitian.

Contoh catatan harian adalah : Jumat, 29 April 2011Mata pelajaran Bahasa Arab (menyimak/maharotul qiroah)Anak-anak diminta menceritakan kembali isi bacaan. Coba ceritakan kembali apa isi bacaan yang kamu baca ?Pada awalnya tidak ada yang menjawab, setelah 5 menit hanya ada 4 siswa yang menjawab, 2 menjawab dengan benar dan 2 menjawab dengan jawaban yang kurang tepat. Tampaknya hampir semua siswa/i belum menemukan kunci jawaban dari bacaan tersebut.Tes

Tes adalah salah satu instrumen pengumpulan data untuk mengukur kemampuan siswa/i dalam aspek kognitif atau tingkat penguasaan materi. Kriteria instrumen tes adalah hendaknya memiliki tingkat validitas (dapat mengukur apa yang hendak diukur) dan memiliki tingkat reabilitas (tes dapat memberikan informasi yang konsisten).Jenis-jenis tes berdasarkan jumlah pesertanya adalah : Tes kelompok adalah : tes yang dilakukan terhadap beberapa siswa/i secara bersamaan.Tes individual adalah : tes yang diberikan kepada siswa/i untuk perorangan.

Jenis tes berdasarkan cara pelaksanaannya adalah :Tes tulis

- tes esai (uraian)- tes obyektif (tes benar-salah, pilihan ganda, menjodohkan atau melengkapi)Tes lisan Tes perbuatan atau peragaan.

Contoh Instrumen Penelitian Tindakan Kelas1. Contoh format instrumen observasi terstruktur dalam kegiatan pembelajaran berbasis PTK. Judul Penelitian Tindakan Kelas : ____________________________Hari/Tanggal/Tempat Penelitian : ____________________________Siklus : ____________________________Waktu Pengamatan : ____________________________

NoKomponen yang DiamatiNomor SiswaJumlah%

12345678910

1Siswa Aktif

2Siswa Kooperatif

3Siswa yang dapat menyelesaikan tes

Keterangan Nama Siswa :1. ____________ 4. ____________ 7. ___________ 10. __________2. ____________ 5. ____________ 8. ___________3. ____________ 6. ____________ 9. ___________Refleksi___________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________________

Bogor, _______________Guru

Petunjuk pengisianPindahkanlah rumusan judul PTK yang anda rumuskan.Tulislah hari, tanggal dan tempat penelitian tindakan kelas.Tulislah siklus penelitian yang akan dilakukan.Tulislah waktu pengamatan atau observasi.Tulislah nama siswa-siswi yang mengikuti kegiatan pembelajaran.Berilah tanda contreng () pada nomor siswa yang menunjukkan tanda-tanda aktif, terampil dan perubahan prestasi hasil belajar.Hitunglah jumlah siswa-siswi yang anda beri tanda contreng () ketika anda melakukan penelitian tindakan kelas.Hitunglah prosentase jumlah siswa-siswi yang anda beri tanda contreng () ketika anda melakukan penelitian tindakan kelas.Refleksikan hasil penelitian anda dengan menuliskan analisis pada lembar refleksi. Refleksi yang anda tulis harus menunjukkan analisis anda tentang adanya perubahan keaktifan siswa, kooperative siswa dan kemampuan siswa dalam menyelesaikan tes ketika dan atau setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran tertentu sebagai sebuah tindakan.Tulis nama anda sebagai guru dan sekaligus peneliti.

2. Contoh format instrumen observasi mendalam dalam kegiatan pembelajaran berbasis PTK.Judul Penelitian Tindakan Kelas : ____________________________Hari/Tanggal/Tempat Penelitian : ____________________________Siklus : ____________________________Waktu Pengamatan : ____________________________Kompetensi Dasar : ____________________________Indikator : ____________________________Catatan PengamatanDalam kolom ini narasikan kegiatan yang sebenarnya terjadi pada diri siswa/i di kelas selama pembelajaran berlangsung tanpa memberikan komentar atau interpensi ..............................................................................................................................................................................................................................................................................RefleksiDalam kolom ini refleksikan realitas atau kejadian diatas dengan cara mereduksi data. Setelah itu lakukan analisis domain yang dikaitkan dengan sebuah teori (idealitas). Apakah kegiatan siswa/i sudah mencerminkan pencapaian indikator atau kompetensi dasar atau belum. Dan setelah itu lakukan triangulasi dan akhiri dengan keputusan apakah diperlukan siklus kedua atau tidak.

Bogor, _______________ Guru

________________________

3. Contoh format instrumen wawancara mendalam dalam kegiatan pembelajaran berbasis PTK.Judul Penelitian Tindakan Kelas : ____________________________Hari/Tanggal/Tempat Penelitian : ____________________________Siklus : ____________________________Waktu Wawancara : ____________________________Kompetensi Dasar : ____________________________Indikator : ____________________________Transkip wawancara- Dalam kolom ini tuliskan transkip wawancara dengan siswa/i terkait dengan pencapaian atau penguasaan pelajaran selama dan sesudah kegiatan pembelajaran.- Transkip wawancara harus ditulis secara lengkap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dan jawaban-jawaban yang disampaikan oleh informan.- Agar tidak menggangu anda dalam melakukan kegiatan pembelajaran pada siswa/i, lebih baik gunakan alat perekan suara (type recorder) selama melakukan wawancara.RefleksiDalam kolom ini refleksikan hasil wawancara diatas dengan cara mereduksi data. Setelah itu lakukan analisis domain yang dikaitkan dengan sebuah teori (idealitas). dan akhiri dengan keputusan, apakah data dari wawancara sudah mencerminkan pencapaian indikator atau kompetensi dasar atau belum. Dan setelah itu lakukan triangulasi dan akhiri dengan keputusan apakah diperlukan siklus kedua atau tidak.Bogor, _______________ Guru

________________________

4. Contoh format instrumen dokumentasi dalam kegiatan pembelajaran berbasis PTK.

Judul Penelitian Tindakan Kelas : ____________________________Hari/Tanggal/Tempat Penelitian : ____________________________Siklus : ____________________________Waktu Wawancara : ____________________________Kompetensi Dasar : ____________________________Indikator : ____________________________

Bukti Dokumentasi

Dalam kolom ini tempelkan bukti dokumentasi yang saudara temukan selama kegiatan pembelajaran di kelas.

Refleksi

Dalam kolom ini refleksikan makna yang tersirat dalam dokumen tersebut, apakah siswa/i sudah mencerminkan pencapaian indikator atau kompetensi dasar atau belum. Dan setelah itu lakukan triangulasi dan akhiri dengan keputusan apakah diperlukan siklus kedua atau tidak.

Bogor, _______________ Guru

________________________

5. Contoh format instrumen angket dalam kegiatan pembelajaran berbasis PTK.Judul Penelitian Tindakan Kelas : ____________________________Hari/Tanggal/Tempat Penelitian : ____________________________Siklus : ____________________________Waktu Wawancara : ____________________________Kompetensi Dasar : ____________________________Indikator : ____________________________

Panduan angket

Tulis atau tempel angket yang akan saudara jadikan sebagai alat untuk mengukur pencapaian siswa/i dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas

RefleksiDalam kolom ini refleksikan hasil perolehan angket. Setelah itu lakukan analisis domain yang dikaitkan dengan sebuah teori (idealitas). dan akhiri dengan keputusan anda, apakah data dari wawancara sudah mencerminkan pencapaian indikator atau kompetensi dasar atau belum. Dan setelah itu lakukan triangulasi dan akhiri dengan keputusan apakah diperlukan siklus kedua atau tidak.

Bogor, _______________ Guru

________________________

Membuat Proposal PTKDalam membuat Proposal PTK biasanya para guru mengacu pada format PTK Depdiknas yang terdiri dari:Judul Penelitian

Setelah masalah ditemukan langkah selanjutnya adalah membuat judul penelitian, beberapa hal yang harus diketahui adalah Judul PTK ( Kunandar, 2011:114) harus memuat unsur-unsur sebagai berikut: ada masalah yang akan diteliti (variable Y)ada tindakan untuk mengatasi masalah (variabel X)ada subjek (siswa kelas .)lokasi yang spesifik (tempat & waktu penelitian).

Contoh:PENGGUNAAN ALAT PERAGA VISUAL TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI SDN AIK KANGKUNG TAHUN AJARAN 2014Bidang Kajian

Tuliskan terkait dengan masalah pembelajaran fokus PTK, misal: desain dan strategi pembelaajran, alat bantu, penilaian, motivasi belajar, dll..

Pendahuluan

Pendahuluan berisi mengenai latar belakang masalah yang berisi: Kondisi yang diidealkan, Masalah yang dihadapi dan indikatornya, Penyebab munculnya masalah, Solusi yang ditawarkan peneliti: konsep solusi dan rasionalnyaPerumusan Masalah

Rumuskan masalah penelitian dalam bentuk rumusan penelitian tindakan kelas. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan penelitian. Rumusan masalah sebaiknya menggunakan kalimat tanya dengan mengajukan alternative tindakan yang akan diambil dan positif yang diantisifasi.Kemukakan secara jelas bahwa masalah yang diteliti merupakan masalah yang nyata terjadi di kelas, penting dan mendesak untuk dipecahkan setelah didiagnosis (diidentifikasi) masalah penelitiannya, selanjutnya perlu diidentifikasi dan dideskripsikan akar penyebab masalah tersebut.Cara Pemecahan Masalah

Uraikan pendekatan dan konsep yang digunakan untuk menjawab masalah yang diteliti, sesuai dengan kaidah penelitiantindakan kelas (yang meliputi: perencanaan-tindakan-observasi/evaluasi-refleksi, yang bersifat daur ulang dan siklus).Tinjauan Pustaka

Uraikan dengan jelas kajian teori dan pustaka yang menghasilkan gagasan yang mendasari penelitian yang akan dilakukan. Kemukakan teori, temuan dan bahan penelitian lain yang dipahami sebagai acuan, yang dijadikan landasan untuk menunjukkan ketepatan tentang tindakan yang akan dilakukan dalam mengatasi permasalahan penelitian tersebut.Uraian ini digunakan untuk menyusun kerangka berpikir atau konsep.Tujuan Peneletian

Tujuan umum: memecahkan masalah yang terjadi di dalam setting.Tujuan khusus: menjawab pertanyaan yang dikemukakan dalam rumusan masalah. Tujuan penelitian diekspresikan dalam bentuk kalimat deklaratif.Kontribusi Hasil Penelitian

Uraikan kontribusi hasil penelitian terhadap kualitas pendidikan dan/atau pembelajaran, sehingga tampak manfaatnya bagi siswa, guru, maupun komponen pendidikan lainnya. Kemukakan inovasi yang akan dihasilkan dari penelitian tersebut.Metode Penelitian

Uraikan secara jelas prosedur penelitian yang akan dilakukan. Kemukakan objek, latar . prosedur hendaknya dirinci dari perencanaan tindakan observasi/evaluasi- refleksi, yang bersifat daur ulang atau siklisJadwal Penelitian

Buatlah jadwal kegiatan penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan hasil penelitian dalam bentuk bar chart. Personalia Penelitian

Jumlah personalia penelitian maksimal tiga orang. Uraikan peran dan jumlah waktu yang digunakan dalam setiap bentuk kegiatan penelitian yang dilakukan. Rincilah nama peneliti, golongan, pangkat, jabatan, dan lembaga tempat tugas.Daftar Pustaka

Semua pustaka yang dirujuk guna mendukung penelitian yang dilaksanakan harus dituliskan pada bagian ini. Daftar pustaka ditulis secara konsisten mengikuti urutan abjad dan mengikuti aturan tertentu, misalnya American Psychology Association (APA).Untuk buku teks: Nama penulis, Tahun., Judul buku., Penerbit, Kota penerbit. Jika sumber bacaan (buku atau lainnya) tidak ada nama penulis, maka nama penulis diganti dengan sebutan Anonim.Untuk Jurnal/Majalah: Nama Penulis, Tahun., Judul Tulisan., Nama jurnal/majalah (huruf miring), No., Volume.

Untuk Hasil Penelitian/Laporan Penelitian: Nama Peneliti, Tahun., Judul penelitian, Jenis penelitian., Sponsor/Sumber dana, Kota.Untuk tulisan ilmiah/jurnal/makalah/hasil penelitian yang dirujuk dari internet: Nama penulis. Tahun tulisan., Judul. Alamat website (lengkap). Tanggal Akses.

Contoh:Anonim., 2005. Pedoman Penyusunan Usulan dan Laporan Penelitian Tindakan Kelas Tahun Anggaran 2006. Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi. Jakarta.

Mohammad, T., 2004. Mengapa Mengantuk Saat Belajar?. http//www.myschoolnet.ppk.kpm.my/laman_map/belajar/belajar02/htm., Diakses tanggal 23 Juli 2007.

Lampiran-lampiran

Pada bagian beisi lampiran-lampiran yang diperlukan untuk mendukung usulan PTK, umunya meliputi:Instrumen Observasi dan EvaluasiRancangan Pembelajaran (Silabus dan RPP)Curriculum Vitae Semua Tim Peneliti (jika kelompok)Lain-lain yang dianggap perlu.

Info:Untuk menambah pengetahuan mengenai Karya Ilmiah Pendidikan terkini, baik itu PTK ataupun penelitian lainnya, bisa mengunjungi Portal Jurnal berikut:http://repository.upi.edu/" http://repository.upi.edu/http://jurnal.upi.edu http://makmalpendidikan.net/id/produk/jurnal" http://makmalpendidikan.net/id/produk/jurnal

http://repository.upi.edu/" http://repository.upi.edu/http://jurnal.upi.eduhttp://makmalpendidikan.net/id/produk/jurnal" http://makmalpendidikan.net/id/produk/jurnal

ProjekBuatlah Proposal Penelitian Tindakan Kelas!

Membuat Laporan Penelitian Tindakan KelasSelanjutnya apabila guru pelaksana penelitian tindakan kelas sudah merasa puas dengan siklus-siklus tersebut, tentu saja langkah berikutnya tidak lain adalah menyusun laporan kegiatannya. Proses penyusunan laporan ini tidak akan dirasakan sulit apabila sejak awal guru sudah disiplin mencatat apa saja yang sudah ia lakukan.Format laporan PTK berbeda-beda. Berikut ini akan diberikan dua contoh format penulisan laporan:PENGANTARBAB I PENDAHULUANLatar Belakang MasalahIdentifikasi MasalahPembatasan dan Rumusan MasalahTujuan PenelitianHipotesis TindakanManfaat Hasil Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKAKajian Teori (tentang Kajian Hasil Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIANObjek TindakanSetting/lokasi /subjek penelitianMetode Pengumpulan DataMetode Analisis DataCara Pengambilan Kesimpulan

BAB IV HASIL PENELITIANGambaran Selintas Tentang SettingUraian Penelitian Secara Umum Penjelasan Per siklusProses Menganalisis DataPembahasan dan Pengambilan Kesimpulan

BAB V KESIMPULAN DAN SARANKesimpulanSaran

Contoh 2Bagian Awal LEMBAR JUDUL PENELITIAN LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL (JIKA ADA) DAFTAR GAMBAR (JIKA ADA) DAFTAR LAMPIRAN Bagian Pokok Bab I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Perumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian BAB II: TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori B. Temuan Hasil Penelitian Relevan C. Kerangka Berpikir D. Hipotesis Tindakan BAB III: METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian B. Subjek Penelitian C. Data dan Sumber Data D. Teknik Pengumpulan Data E. Validitas Data F. Teknik Analisis Data G. Indikator Kinerja H. Prosedur Penelitian BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Siklus I a. Perencanaan b. Tindakan c. Pengamatan d. Refleksi 2. Siklus II a. Perencanaan b. Tindakan c. Pengamatan d. Refleksi 3. dst. B. Pembahasan Hasil Penelitian BAB V: SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan B. Saran Bagian Akhir DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN ProjekBuatlah Laporan PTK setelah melakukan penelitian di kelasmu!

Daftar Pustakahttp://sitinurjanah231094.blogspot.com/2014/03/pengertian-dan-prinsip-penelitian.html [7 Januari 2014] Kusumah, wijaya dan Dedi Dwitagama. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. 2010. Jakarta: PT IndeksSanjaya,Wina. Penelitian Tindakan Kelas. 2011. Jakarta : Kencana Predana Media Group. Cet ke-3. Basuki. Desain Pembelajaran Berbasis Penelitian tindakan Kelas. 2009. Ponorogo : STAIN Ponorogo Press.Wiriaatmadja,Rochiati. Metode Penelitian Tindakan Kelas. 2006. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.Ghony, Djunaidi. Penelitian Tindakan Kelas. 2008. Malang : UIN-Malang PressKusnandar. 2011.Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.http://kiarapedes2.blogspot.com/2011/08/kerangka-proposal-penelitian-tindakan.html [14 Januari 2015]