Ptk Matematika Editan

download Ptk Matematika Editan

of 58

Transcript of Ptk Matematika Editan

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    1/58

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    2/58

    2

    siswa. Melihat hal tersebut jelas bahwa proses belajar mengajar sangat

    dipengaruhi oleh peran siswa serta keaktifan siswa sangat mendukung

    keberhasilan hasil belajar.

    Hasil belajar yang diperoleh siswa masih jauh dengan harapan guru.

    Tindak lanjut dilakukan oleh guru untuk menggugah keaktifan siswa dengan jalan

    memperbaiki proses belajar mengajar yang efektif, efisien dan menyenangkan.

    Berdasarkan fakta di atas muncul suatu gagasan untuk mengadakan

    Penelitian Tindakan Kelas.

    1. Identifikasi masalahDari hasil pengamatan terhadap hasil tes formatif dan hasil refleksi diri

    dalam pembelajaran Matematika tersebut, peneliti berdiskusi dengan teman

    sejawat untuk mengidentifikasi kekurangan dalam proses pembelajaran yang

    peneliti laksanakan Setelah mengadakan refleksi ditemukan beberapa hal yang

    mungkin menjadi masalah:

    a. Siswa tidak aktif dalam proses pembelajaran.b. Siswa tidak berani mengajukan pertanyaan.c. Siswa tidak aktif dalam diskusi kelompok.d.

    Siswa kurang tertarik dengan mata pelajaran matematika.

    e. Siswa kurang berlatih soal-soal.2. Analisis Masalah

    Hasil diskusi antara peneliti dan teman sejawat disimpulkan bahwa

    faktor penyebab siswa kurang menguasai materi pelajaran Matematika tentang

    sifat-sifat bangun datar adalah:

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    3/58

    3

    a. Penjelasan guru terlalu cepat, kurang konkret, tidak menarik karenahanya meggunakan metode ceramah.

    b. Kurang memberikan latihan soal - soal kepada siswa.c. Guru tidak menggunakan alat peraga yang sesuai dengan materi

    pelajaran.

    B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang dan analisis masalah tersebut di atas, maka

    dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Bagaimana penerapan model

    pembelajaran Numbered Heads Together dan penggunaan alat peraga model

    bangun datar dapat meningkatkan hasil belajar dalam pembelajaran matematika

    materi sifat-sifat bangun datar di kelas V semester I SD Negeri Bukit Selamat

    Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Aceh Timur Tahun Pelajaran 2011/2012?

    C. Tujuan PenelitianBerdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan Penelitian

    yang akan dicapai adalah :

    1. Mendeskripsikan proses pembelajaran dengan menggunakan alat peragamodel bangun datar pada materi sifat-sifat bangun datar di kelas V SD

    Negeri Bukit Selamat Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Aceh Timur

    Tahun Pelajaran 2010/2011.

    2. Mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Numbered HeadsTogether dalam pembelajaran matematika pada materi sifat-sifat bangun

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    4/58

    4

    datar di kelas V SD Negeri Bukit Selamat Kecamatan Sungai Raya

    Kabupaten Aceh Timur Tahun Pelajaran 2011/2012.

    3. Mendeskripsikan dampak penerapan model pembelajaran NumberedHeads Together dan penggunaan alat peraga model bangun datar dalam

    pembelajaran matematika pada materi sifat-sifat bangun datar di kelas V

    SD Negeri Bukit Selamat Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Aceh Timur

    Tahun Pelajaran 2011/2012 terhadap hasil belajar siswa.

    Laporan ini dibuat berdasarkan catatan perbaikan pembelajaran, observasi,

    dan diskusi dengan teman sejawat dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran

    yang dilakukan dua siklus. Laporan ini memuat pendahuluan, penelitian, dan

    pembahasan serta kesimpulan dan saran tindak lanjut.

    D. Manfaat PenelitianPelaksanaan penelitian sangatlah besar manfaatnya bagi guru, siswa dan

    sekolah pada umumnya. Manfaat Penelitian tindakan kelas bagi;

    1. Siswaa. Siswa dapat meningkatkan ketrampilan dalam menyelesaikan soal-soal

    tentang sifat bangun datar dalam pelajaran matematika.

    b. Siswa dapat menghilangkan image tentang sulitnya belajarmatematika

    c. Siswa akan lebih termotivasi belajar matermatika.2. Guru

    a. Guru dapat lebih cepat mengetahui kesulitan belajar siswa

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    5/58

    5

    b. Menambah kreativitas guru untuk menerapkan pembelajaran yangbervariasi

    c. Menambah wawasan dalam menyelenggarakan proses pembelajarandengan menggunakan berbagai model pembelajaran bagi siswa

    3. SekolahMemberi sumbangan penukaran sebagai peningkatan proses pembelajaran

    dan kunjungan guru, sehingga prestasi siswa meningkat dan kualitas

    sekolah semakin baik.

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    6/58

    6

    BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Landasan Teori

    1. Pengertian Pembelajaran MatematikaPembelajaran matematika adalah suatu usaha yang disesuaikan dengan

    perkembangan kognitif siswa, mengkonkretkan obyek matematika yang

    abstrak menjadi mudah dipahami oleh siswa. Selain itu, sajian matematika

    sekolah tidak harus menggunakan pola pikir deduktif semata, tetapi dapat juga

    digunakan pola pikir induktif. Tekanan pembelajaran matematika adalah

    sumber sense yang tidak hanya bermakna mengenal dan trampil melakukan

    operasi pada bilangan, tetapi lebih dari antara lain dapat memanfaatkan

    pengetahuan tentang bilangan untuk berbagai bidang lain tanpa melakukan

    operasi hitung (Depdikbud, 1995:1).

    2. Tujuan Pembelajaran MatematikaTujuan umum diberikannya matematika di jenjang pendidikan dasar

    adalah sebagai berikut:

    a. Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan didalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang. Melalui

    latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis,

    cermat, jujur dan efektif.

    b. Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan polapikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari

    berbagai ilmu pengetahuan (Depdikbud, 1993:96).

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    7/58

    7

    Merujuk dari pengertian di atas bahwa tujuan umum pendidikan

    matematika pada jenjang pendidikan dasar tersebut memberi tekanan pada

    penataan nalar dan pembentukan sikap siswa serta ketrampilan dalam

    penerapan matematika.

    3. Strategi Pembelajaran MatematikaStrategi adalah ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya untuk

    melaksanakan kebijaksanaan tertentu (KBBI, 2002:1092). Adapun strategi

    pembelajaran matematika yaitu mengaktifkan siswa untuk belajar.

    Pada dasarnya strategi pembelajaran matematika bertumpu pada dua

    hal berikut ini:

    a. Optimalisasi interaksi antar semua elemen pembelajaran termasuk didalamnya guru, siswa dan media.

    b. Optimalisasi keikutsertaan seluruh sense siswa yang meliputi pancaindra, nalar, rasa dan karsa (Depdikbud, 1995:2).

    4. Fungsi Pembelajaran MatematikaFungsi berarti kegunaan suatu hal (KBBI, 2002:322). Fungsi

    pembelajaran matematika adalah:

    a.

    Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan

    bilangan dan simbol-simbol.

    b. Mengembangkan ketajaman penalaran yang dapat membantumemperjelas dan menyelesaikan permasalahan kehidupan sehari-hari.

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    8/58

    8

    c. Mengembangkan pengenalan, memahami serta mahir dalammenggunakan bilangan dalam kaitannya dengan praktik kehidupan

    sehari-hari (Depdikbud, 1993:93).

    5. Teori-teori Belajar MatematikaTeori artinya pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan

    didukung oleh data dan argumentasi (KBBI, 2002:1177).

    Ada beberapa ilmuwan yang mengemukakan teori pembelajaran

    Matematika

    a. Teori DienesMenurut Dienes bahwa setiap konsep atau prinsip matematika dapat

    dimengerti secara sempurna, hanya jika disajikan pada anak dalam bentuk-

    bentuk konkret. Jadi abstraksi didasarkan pada intuisi dan pengalaman-

    pengalaman konkret (Paimin, 1998:7).

    b. Teori BrunerBelajar matematika menurut Bruner merupakan suatu proses tentang

    konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang terdapat di dalam

    materi pelajaran dan mencari hubungan-hubungan tentang konsep-konsep dan

    struktur-struktur matematika. Bruner melukiskan anak-anak berkembang

    melalui tiga tahap perkembangan mental.

    1) Enactive, yaitu anak-anak di dalam belajarnyamenggunakan/memanipulasi objek-objek secara langsung.

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    9/58

    9

    2)Iconic, yakni kegiatan anak-anak mulai menyangkut mental yangmerupakan gambaran dari obyek-obyek. Pada tahal ini, anak tidak

    memanipulasi langsung objek-objek seperti dalam tahap enactive,

    melainkan sudah dapat memanipulasi dengan menggunakan gambaran

    dari objek.

    3)Simbolic, yakni tahap memanipulasi simbol-simbol secara langsungdan tidak ada lagi kaitannya dengan objek-objek (Paimin, 1998:6).

    c. Teori Jaan PiegetTeori yang dikemukakan Jean Pieget disini adalah berhubungan dengan

    Teori Perkembangan Mental. Dia membagi menjadi enam hukum atau konsep

    kekekalan diantaranya yaitu :

    1) Hukum Kekekalan Materi (usia sekitar 7-8 tahun)Dalam pembelajaran di sini sering menggunakan benda-benda

    konkret, seperti tanah, batu, kelereng dan mainan. Penggunaan benda

    konkret yang dapat berubah perlu mendapat perhatian khusus seperti

    air dan tanah liat. Adanya hukum kekekalan materi pada anak ialah

    aanya persepsi anak bahwa benda-benda itu tidak berubah walaupun

    bentuknya berubah-ubah.

    2) Hukum Kekekalan Bilangan (usia sekitar 6-7 tahun)Hukum kekekalan bilangan berarti berkenaan dengan banyaknya

    anggota suatu himpunan atau kumpulan benda. Dalam hukum ini siswa

    mulai dapat belajar berhitung dengan mengerti dan menjumlah. Belum

    memiliki konsep itu belajarnya melalui hafalan.

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    10/58

    10

    3) Hukum Kekekalan Panjang (usia sekitar 8-9 tahun)Untuk mengetahui apakah seorang anak memiliki konsep kekekalan

    panjang, ambillah dua utas tali yang sama panjang. Perlu penekanan

    pada anak untuk meyakini bahwa kedua utas tali itu sama panjang.

    Kemudian ubahlah salah satu tali.

    Kemudian kita tanyakan mana dari kedua tali itu yang lebih panjang,

    A atau B. Bila siswa menjawab A lebih panjang dari B itu artinya dia

    belum memiliki konsep kekekalan panjang. Anak yang demikian

    tentunya akan sulit bila ia belajar topik pengukuran.

    4) Hukum Kekekalan Luas (usia sekitar 8-9 tahun)Konsep kekekalan luas dapat dicapai anak lebih cepat antara lain

    melalui tangram.

    5) Hukum Kekekalan Berat (usia sekitar 9-10 tahun)Hukum kekekalan berat ialah prinsip yang mengatakan bahwa berat

    suatu benda itu tidak berubah walaupun bentuknya berubah-ubah.

    Dengan kata lain, berat benda itu tetap walaupun bentuknya berubah-

    ubah.

    6)

    Hukum Kekekalan Isi (usia sekitar 14-15 tahun)

    Bila kita mengambil sebuah benda berat, kelereng misalnya, lalu kita

    masukkan ke dalam gelas yang berisi penuh air, maka air dalam gelas

    itu akan tumpah.

    Berdasarkan teori-teori tentang pembelajaran matematika, maka

    dalam penelitian tindakan kelas ini teori belajar matematika yang sesuai

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    11/58

    11

    dengan anak seusia sekolah dasar adalah teori yang dicetuskan oleh Jean

    Pieget.

    Secara sederhana dapat dicontohkan, dalam hal pengerjaan

    pecahan untuk memecahkan masalah, siswa akan lebih memahami cara

    menghitung pecahan apabila materi yang diberikan berhubungan dengan

    benda yang konkret. Dari pihak gurupun akan lebih mudah menjelaskan

    materi dan memotivasi anak didik sehingga anak didik berminat belajar

    matematika.

    6. Model Pembelajaran Numbered Heads Togethera.Pengertian

    Numbered Heads Together (NHT) adalah suatu model pembalajaran

    yang lebih mengedepankan kepada aktifitas siswa dalam mencari,

    mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya

    diprebsentasikan di depan kelas ( Agus Suprijono, 2009)

    NHT pertama kali dikenalkan oleh Spincer Kagan dkk ( 1993).

    Model NHT adalah bagian dari model pembelajaran kooperatif struktural,

    yang menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk

    mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur Kagan menghendaki agar

    para siswa bekerja saling bergantung pada kelompok-kelompok kecil

    secara kooperatif. Struktur tersebut dikembangkan sebagai bahan alternatif

    dari struktur kelas tradisional. Menurut Kagan (2007) model pembelajaran

    NHT ini secara tidak langsung melatih siswa untuk saling berbagi

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    12/58

    12

    informasi, mendengarkan dengan cermat berbicara dengan penuh

    perhitungan, sehingga siswa lebih produktif.

    b.Langkah-langkah1) Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok

    mendapat nomor,

    2)Masing masing kelompok mengerjakan tugas yang diberikan olehguru.

    3)Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiapanggota kelompok dapat mengerjakannya atau mengetahui

    jawabannya,

    4)Salah satu nomor dipanggil untuk melaporkan hasil diskusinya.5)Kelompok lain memberi tanggapan, kemudian guru menunjuk

    nomor yang lain

    6)Kesimpulan.7. Media Pembelajaran

    a. PengertianMedia adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka

    untuk mencapai tujuan pengajaran, alat mempunyai fungsi yaitu sebagai

    perlengkapan, alat sebagai pembantu mempermudah usaha mencapai

    tujuan, dan alat sebagai tujuan ( Marimba, 1989 : 51).

    Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian media

    pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan

    keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    13/58

    13

    kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi

    terhadap siswa.

    b.Jenis-jenis Media/Alat PeragaArsyad (2006:37) mengelompokkan media/alat peraga dalam

    delapan jenis, yaitu:

    1) Media/alat peraga cetak2)

    Media/alat peraga pajang

    3) Overhead transparacies4) Rekaman audiotape5) Seri slide dan filmstrips6) Penyajian multi-image7) Rekaman video8) Komputerc. Manfaat media/alat peraga dalam proses belajar

    Encyclopedia of Educational Research dalam Hamalik (1994:15)

    merincikan manfaat media / alat peraga pada proses pembelajaran, sebagai

    berikut:

    1) Meletakkan dasar-dasar konkret untuk berpikir, oleh karena itumengurangi verbalisme.

    2) Memperbesar perhatian siswa3) Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar,

    oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap.

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    14/58

    14

    4) Memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatanberusaha sendiri di kalangan siswa.

    5) Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melaluigambar hidup.

    6) Membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantuperkembangan kemampuan berbahasa.

    7) Memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara laindan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam

    belajar.

    Rivai (1992:2) mengemukakan manfaat media/alat peraga dalam

    proses belajar siswa, yaitu:

    1) Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapatmenumbuhkan motivasi belajar.

    2) Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebihdipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai

    tujuan pembelajaran.

    3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasiverbal melalui penuturan kata-kata oleh guru.

    4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanyamendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti

    mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan dan lain-

    lain.

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    15/58

    15

    Mengacu pada dua pendapat tersebut di atas media/alat peraga

    sangat besar manfaatnya dalam proses pembelajaran, karena dengan

    media/alat peraga siswa akan lebih tertarik dan memahami materi

    pelajaran yang sedang diajarkan.

    B. Kerangka BerpikirBerdasarkan kajian pustaka tersebut diatas dapat diambil pokok pikiran

    bahwa pembelajaran matematika di SD adalah mempelajari setiap konsep secara

    bertahap untuk mendapatkan pengertian hubungan-hubungan, simbol-simbol

    kemudian mengoptimalkan konsep-konsep ke situasi yang baru. Pembelajaran

    matematika di SD akan berhasil apabila siswa termotivasi belajarnya,

    memanfaatkan media, memanfaatkan metode dan model pembelajaran. Dengan

    model pembelajaran Numbered Heads Together siswa akan meningkat

    kemampuan matematika dengan hasil belajar yang meningkat.

    C. Hipotesis TindakanBerdasarkan kajian teori serta kerangka berfikir yang telah diuraikan di

    atas, maka dapat diambil kesimpulan sementara (hipoesis) tindakan penelitian ini

    adalah Bagaimana penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together dan

    penggunaan alat peraga model bangun datar dapat meningkatkan hasil belajar

    dalam pembelajaran matematika materi sifat-sifat bangun datar di kelas V

    semester 1 SD Negeri Buket Selamat Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Aceh

    Timur Tahun Pelajaran 2011/2012?

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    16/58

    BAB III

    PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

    A. Subyek Penelitian1. Lokasi dan Nama Sekolah

    Penelitian dilakukan di SD Negeri Dupak I Kecamatan Krembangan Kota

    Surabaya. Pada kelas V semester 1 tahun pelajaran 2011/2012. Jumlah

    siswa 40 anak yang terdiri dari 16 anak perempuan dan 24 anak laki-laki.

    2. Mata pelajaran/Kelas/SemesterYang menjadi objek penelitian adalah mata pelajaran Matematika Kelas V

    Semester 1 dengan indikator: menyebutkan sifat-sifat bangun datar dan

    menggambar bangun datar berdasarkan sifat-sifatnya.

    3. Waktu PelaksanaanPenelitian pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan pola

    penelitian tindakan kelas dilaksanakan 2 siklus. Siklus II dilaksanakan

    tanggal 13 Agustus 2011 pada jam Matematika. Siklus II dilaksanakan

    tanggal 20 Agustus 2011 pada jam Matematika.

    4. Karakteristik SiswaKarakteristik anak di SD Negeri Bukit Selamat Kecamatan Sungai Raya

    Kabupaten Aceh Timur adalah sebagai berikut:

    a. Kemampuan intelegensi beragam.

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    17/58

    17

    b. Kesadaran belajar matematika kurang. Hal ini ditunjukkan denganbanyaknya siswa yang sering tidak mengerjakan tugas dan nilai tes

    formatif rendah.

    c. Kondisi ekonomi orang tua yang beragam yaitu buruh dan hampirsebagian besar tukang becak.

    d. Kondisi lingkungan sekitar yang berada di daerah yang padatpenduduk dan tingkat pereekonomiannya yang minim.

    B. Deskripsi Per Siklus1. SIKLUS I

    a. Proses PerencanaanTahap rencana ini Peneliti lakukan setelah mengidentifikasi

    masalah yang timbul dalam pembelajaran bersama teman sejawat.

    Sebelum melakukan perbaikan pembelajaran Peneliti berdiskusi dengan

    teman sejawat untuk mengatasi dan menemukan masalah yang ditemukan.

    Kemudian menyusun rancangan perbaikan mata pelajaran matematika

    dengan materi sifat-sifat bangun datar dengan menggunakan peraga model

    bangun datar dan metode diskusi di kelas V semester 1 dengan tujuan agar

    pemahaman siswa lebih meningkat.

    Adapun langkah - langkah perbaikan pembelajaran sebagai berikut:

    a. Identifikasi dan perumusan masalah.b. Merancang pembelajaran dengan metode tanya jawab, diskusi.

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    18/58

    18

    c. Menyusun lembar observasi aktivitas guru sebagai panduan bagiobserver dalam mengobservasikan pelaksanaan perbaikan

    pembelajaran.

    d. Menyusun lembar observasi aktivitas siswa sebagai panduan bagiobserver dalam mengobservasikan pelaksanaan perbaikan

    pembelajaran.

    e. Merancang dan menyusun evaluasi.

    2. Proses Pelaksanaan

    Pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus 2011.

    Pembelajaran siklus I dilaksanakan di SD Negeri Bukit Selamat Kecamatan

    Sungai Raya Kabupaten Aceh Timur tempat Peneliti bertugas sehari-hari

    sebagai guru kelas. Langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai

    berikut:

    1. Kegiatan awal ( 5 menit )a. Membuka pelajaran:

    -Pelajaran diawali dengan mengucapkan salam.-Guru mengecek kehadiran siswa.

    b. Apersepsi:-mengadakan tanya jawab tentang materi yang lalu.-Sebutkan macam-macam bangun datar!

    c. Menyampaikan tujuan pembelajaran.d. Kegiatan inti ( 40 menit )

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    19/58

    19

    1) Siswa memperhatikan bangun datar segitiga, persegi danpersegipanjang yang ditunjukkan guru.

    2) Siswa membedakan berbagai gambar bangun datar segitiga,persegi, dan persegipanjang.

    3) Siswa mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar segitiga, persegi,dan persegipanjang.

    4) Siswa memperhatikan guru cara menggambar bangun segitiga,persegi, dan persegipanjang.

    5) Siswa membentuk kelompok dan mengerjakan tugas kelompok.6) Siswa mendiskusikan hasil kerja kelompok di depan kelas dan

    kelompok lain menanggapinya.

    7) Siswa diberi kesempatan menanyakan materi yang belum jelas.8) Siswa membuat kesimpulan dengan bimbingan guru.

    e. Kegiatan Akhir ( 20 menit )1) Siswa mengerjakan tes formatif.2) Guru menilai hasil pekerjaan siswa.3) Guru menganalisa tes formatif.

    f.

    Tindak lanjut ( 5 menit )

    1) Guru memotivasi siswa untuk belajar lebih giat.2) Guru memberi tugas PR sebagai perbaikan dan pengayaan3) Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam.

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    20/58

    20

    3. Proses Pengamatan

    Pengamatan pada siklus I yang dilakukan oleh teman sejawat pada

    proses pembelajaran baik kepada siswa maupun guru dengan mengisi data

    observasi dan mencatat hal - hal yang penting yang ditemukan selama proses

    pembelajaran.

    Hasil pengamatan terhadap guru ditemukan hal-hal sebagai berikut :

    a. Guru sudah menggunakan alat peraga model bangun datar tetapi belumefektif dan optimal penggunaannya.

    b. Metode yang digunakan belum optimal.Hasil pengamatan terhadap siswa ditemukan hal-hal sebagai berikut:

    a. Kerjasama dalam mengerjakan tugas (diskusi) kelompok belumefektif.

    b. Minat belajar siswa masih rendah.Adapun instrumen yang digunakan dalam pengamatan pembelajaran ini

    adalah:

    a. Lembar observasi bagi guru.b. Lembar observasi bagi siswa.c.

    LKS.

    d. Lembar tes formatif.e. Lembar analisa tes formatif.

    Analisa hasil tes formatif siklus I menunjukkan adanya peningkatan

    nilai dibanding sebelum perbaikan. Dari 40 siswa 23 siswa dapat

    mencapai nilai ketuntasan belajar yaitu 75.

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    21/58

    21

    5. Proses RefleksiProses pembelajaran yang terlihat pada siklus I, kelas masih ramai,

    kurang aktif, kurang interaktif antara guru dan siswa karena masih terpusat

    pada guru. Guru tidak memberi kesempatan kepada siswanya untuk lebih

    mendalami materi, metode yang digunakan belum efektif.

    Berdasarkan temuan hasil refleksi maupun evaluasi pada perbaikan

    pembelajaran siklus 1, ternyata ada peningkatan hasil sebelum siklus I

    rata-rata 64. Nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 40 menjadi rata-rata kelas

    73 dengan nilai tertinggi 85 dan nilai terendah 50. Sebelum diadakan

    perbaikan siswa yang tuntas diatas KKM yaitu 75 ada 9 dari 40 siswa atau

    33%. Setelah diadakan perbaikan siswa yang tuntas diatas KKM yaitu 75

    ada 23 siswa dari 40 siswa atau 58%.

    2.SIKLUS II1. Proses Perencanaan

    Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II Peneliti

    merencanakannya hampir sama dengan pelaksanaan pembelajaran siklus

    I hanya ada beberapa hal yang perlu penanganan secara lebih matang

    lagi. Pelaksanaan pada penggunaan model pembelajaran Numbered

    Heads Together.

    Adapun prosedur pelaksanaannya sebagai berikut:

    a. Identifikasi dan perumusan masalah berdasarkan refleksipembelajaran siklus 1.

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    22/58

    22

    b. Mengadakan perubahan pada RPP dengan menggunakan modelpembelajaran numbered heads together.

    c. Menyusun lembar observasi aktivitas guru sebagai panduan bagiobserver dalam mengobservasikan pelaksanaan perbaikan

    pembelajaran.

    d. Menyusun lembar observasi aktivitas siswa sebagai panduan bagiobserver dalam mengobservasikan pelaksanaan perbaikan

    pembelajaran.

    e. Merancang dan menyusun evaluasi.2. Proses Pelaksanaan

    Pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 20 Agustus 2011. Pembelajaran

    siklus 2 dilaksanakan di SD Negeri Bukit Selamat Kecamatan Sungai Raya

    tempat Peneliti bertugas sehari-hari sebagai guru kelas. Langkah-langkah

    pembelajarannya adalah sebagai berikut:

    1) Kegiatan awal ( 5 menit )a. Membuka pelajaran :

    - Pelajaran diawali dengan mengucapkan salam denganmengucapkan salam.

    - Guru mengatur tempat duduk siswa dan memeriksa kehadirannya.b. Apersepsi : Guru mengadakan tanya jawab tentang benda-benda di

    sekitar yang berbentuk segitiga, persegi, dan persegipanjang.

    c. Menyampaikan tujuan pembelajaran.2) Kegiatan inti ( 40 menit )

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    23/58

    23

    a. Siswa memperhatikan model bangun datar segitiga, persegi danpersegipanjang yang ditunjukkan guru.

    b. Siswa mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar segitiga, persegi, danpersegipanjang.

    c. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompokmendapat nomor.

    d. masing-masing kelompok mengerjakan tugas yang diberikan guru.e. Dengan bimbingan guru setiap kelompok mendiskusikan lembar kerja

    kelompok dan memastikan setiap anggota kelompok dapat

    mengerjakannya atau mengetahui jawabannya.

    f. Guru berkeliling sambil membimbing kelompok yang memerlukanbantuan sekaligus penilaian proses.

    g. Salah satu nomor ditunjuk untuk mewakili masing-masing kelompokuntuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

    h. Kelompok lain memberi tanggapan dari hasil presentasi itu.i. Guru memvalidasi hasil kerja kelompok.

    j. Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang belum jelas.k.

    Siswa menulis kesimpulan dengan urut dan jelas.

    3) Kegiatan Akhir ( 20 menit )a. Siswa mengerjakan tes formatif.b. Guru menilai hasil pekerjaan siswa.c. Guru menganalisa tes formatif.

    4) Tindak lanjut ( 5 menit )

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    24/58

    24

    a. Guru memotivasi siswa untuk belajar lebih giat.b. Guru memberi tugas PR sebagai perbaikan dan pengayaan.c. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

    3. Proses PengamatanHasil pengamatan yang dilakukan oleh teman sejawat diperoleh adanya

    peningkatan dalam proses pembelajaran baik cara guru mengelola dan

    bersemangat dalam proses pembelajaran.

    Dari pengamatan terhadap guru diperoleh hal-hal sebagai berikut :

    a. Penggunaan alat peraga model bangun datar terbukti sangat efektifb. Model pembelajaran yang digunakan sudah tepat yaitu Numbered Heads

    Together.

    c. Diskusi kelompok terlihat aktif dengan alat peraga model bangun dataryang digunakan dalam setiap kelompok.

    d. Peran guru dalam pembelajaran sangat aktif.Dari hasil pengamatan terhadap siswa:

    a. Siswa berani maju ke depan mengerjakan soal latihan dengan pasti.b. Diskusi kelompok berjalan lancar dan aktif tiap anggota kelompok.c. Hasil belajar meningkat.

    Instrumen yang disertakan dalam perbaikan pembelajaran siklus II adalah :

    a. Lembar Pengamatanb. LKS.c.

    Lembar tes formatif.

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    25/58

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    26/58

    26

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Deskripsi SiklusProses perbaikan pembelajaran yang Peneliti laksanakan dapat Peneliti

    uraikan secara singkat hasil-hasil yang diperoleh dari setiap tahap yaitu

    prencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi dari dua siklus.

    1. SIKLUS Ia. Hasil Perencanaan

    Pada tahap perencanaan Peneliti rencana perbaikan pembelajaran

    untuk siklus I, menyiapkan alat bantu pembelajaran yang sesuai dengan

    materi sifat-sifat bangun datar dengan menggunakan model bangun datar

    dan metode diskusi instrumen pelengkap yang dibutuhkan antara lain

    lembar observasi, lembar soal tes formatif dan lembar analisa penilaian.

    Semua rencana sudah Peneliti persiapkan dan dapat terlaksana dengan

    baik. Adapun data-data selengkapnya terlampir .

    b. Hasil PelaksanaanPelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I pada tanggal 13 Agustus

    2010. Prosedur pelaksanaanya melalui tahap-tahap sesuai rencana

    pembelajaran pada umumnya.

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    27/58

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    28/58

    28

    11 Nurhayati 75 T 85 T

    12 Nurmayana 70 T 90 T

    13 Nanik Suningsih 50 BT 65 BT

    14 Putri Faradila 70 T 75 T

    15 Rahmad Syarifuddin 75 T 75 T

    16 Reza Alfajri 45 BT 60 BT

    17 Rika Julia 70 T 80 T

    18 Rismi Hafizah 70 T 70 T

    19 Rika Rizkia 55 BT 70 T

    20 Risky Amalia 85 T 85 T

    21 Ridha Aprilia 55 BT 65 BT

    22 Rosi Ardiansyah 40 BT 65 BT

    23 Safwani 65 BT 75 T

    24 Sukmawati 70 T 80 T

    25 Siti Nurul Aini 80 T 85 T

    26 Sri Kemalayati 55 BT 70 T

    27 Satumin 75 T 75 T

    28 Sarinansih 60 BT 70 T

    29 Suyanti 45 BT 60 BT

    30 Safir Ramdhan 70 T 70 T

    31 Sulaiman, AB 60 BT 65 BT

    32 Shinta Oktavian 65 BT 70 T

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    29/58

    29

    33 Syarifah Aisyah 70 T 75 T

    34 Suyanti 55 BT 80 T

    35 Safir Ramadhan 60 BT 60 BT

    36 Saputri Eka Wardhana 65 BT 75 T

    37 Tasya Maulida 70 T 80 T

    38 Tina Faradiba 50 BT 75 T

    39 T. Aziz Afandi 75 T 80 T

    40 Zahra Agustina 75 T 80 T

    Jumlah 2540 2920

    Rata-rata 63,5 73

    Ketuntasan (%) 33% 58%

    Ket. T = Tuntas

    BT = Belum Tuntas

    Berikut ini adalah data nilai prasiklus dan perbaikan pembelajaran 1.

    Tabel 2. Tabel Hasil Perolehan Nilai Evaluasi Prasiklus dan Siklus 1

    No.

    Interval

    Kelas

    Prasiklus Ket Siklus 1 Ket

    1 31-40 2 31 siswa

    (67%)

    Tidak

    0 17 siswa

    (42%)

    Tidak

    2 41-50 4 1

    3 51-60 12 4

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    30/58

    30

    4 61-70 13 tuntas 12 tuntas

    5 71-80 8 9 siswa

    (33%)

    Tuntas

    18 23 siswa

    (58%)

    Tuntas6 81-90 1 5

    Jumlah 40 40 40 40

    Dari tabel diatas menunjukkan bahwa dari 40 siswa, terdapat 31 siswa

    yang belum mencapai ketuntasan belajar pada kegiatan prasiklus. Tetapi

    setelah diadakan perbaikan siklus 1 terdapat 17 siswa yang belum mencapai

    ketuntasan belajar.

    Tabel 3 Perkembangan Penguasaan Pembelajaran Matematika

    Prasiklus dan Siklus I

    No Uraian

    Siswa yang tuntas

    Siswa yang belum

    tuntas

    Frekuensi % Frekuensi %

    1 Sebelum Siklus 9 33 % 31 67 %

    2 Siklus I 23 58 % 17 42 %

    2. Hasil PengamatanObservasi telah melakukan pengamatan dan mengumpulkan data

    tentang jalannya proses pembelajaran terhadap guru maupun siswa. Dari hasil

    pengamatan terhadap guru memperoleh data bahwa guru telah menggunakan

    alat peraga dalam pembelajaran tetapi belum jelas diterima oleh siswa dan

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    31/58

    31

    penerapan metode kurang bervariasi Guru kurang aktif dalam diskusi

    kelompok siswa.

    Dari hasil pengamatan terhadap siswa diperoleh data bahwa dalam

    diskusi kelompok siswa kurang aktif. Siswa terlihat ragu - ragu dalam

    menjawab tugas dari guru. Hal ini disebabkan instruksi yang diberikan guru

    kurang dipahami siswa. Data hasil pengamatan selengkapnya ada pada

    lampiran.

    4. Hasil Refleksi

    Setelah melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus 1 terdapat

    kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :

    a. Kelebihan1. Penggunaan metode dan media sudah baik sehingga menarik minat

    belajar siswa.

    2. Siswa dalam berdiskusi kelompok sudah aktifb. Kekurangan

    1. Guru belum menjelaskan penggunaan gambar model bangun datarsecara efektif.

    2.

    Penggunaan metode dalam pembelajaran kurang bermotivasi.

    3. Antusias belajar siswa masih rendah karena guru kurang memberikanmotivasi.

    Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa proses

    pembelajaran pada siklus I masih menunjukkan tingkat pemahaman siswa

    terhadap materi ajar masih rendah. Nilai yang diperoleh dari hasil tes formatif

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    32/58

    32

    dari 40 siswa 23 siswa yang mencapai nilai ketuntasan belajar dan 17 siswa

    belum dapat mencapai nilai ketuntasan belajar yaitu 42 %.

    Ketidakberhasilan proses perbaikan pembelajaran siklus disebabkan

    oleh :

    a. Penjelasan guru terhadap materi kurang dipahami siswa terutama dalammempelajari sifat-sifat bangun datar dengan model bangun datar.

    b. Metode yang digunakan belum efektif.c. Guru kurang aktif dalam pembelajaran dan dalam diskusi kelompok.

    3. SIKLUS II

    1. Hasil Prerncanaan

    Perencanaan perbaikan siklus II Peneliti merancang lebih matang dan

    lengkap dengan harapan tujuan pembelajaran akan tercapai. Kelemahan dan

    kekurangan dari hasil refleksi dan diskusi dengan teman sejawat pada siklus I

    akan Peneliti pecahakan pada proses perbaikan pembelajaran siklus II. Alat

    peraga yang digunakan lebih efektif penggunaannya.

    Instrumen yang dipersiapkan adalah lembar observasi, lembar kerja,

    lembar soal, lembar analisa. Data instrumen terlampir.

    2. Hasil PelaksanaanPelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus II dilaksanakan pada

    tanggal 20 Agustus 2011 dengan materi sifat-sifat bangun datar. Prosedur

    pelaksanaannya melalui tahap-tahap yang telah direncanakan.

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    33/58

    33

    Pembelajaran dimulai dengan kegiatan awal, kegiatan Inti dan kegiatan

    akhir. Penggunaan alat peraga model bangun datar lebih diefektifkan, Semua

    dijelaskan secara rinci dan jelas agar siswa mudah memahaminya.

    Keefektifan model pembelajaran Numbered Heads Together dipantau

    oleh guru dalam pembelajaran sehingga tidak ada siswa yang tidak aktif

    berpartisipasi dalam pembelajaran tersebut.

    Dari hasil tes formatif siklus II menunjukkan peningkatan baik dalam

    proses maupun hasil belajar. Hal ini dapat dilihat dari nilai yang dicapai oleh

    siswa. Dari 40 siswa ada 11 siswa yang dapat mencapai nilai ketuntasa belajar

    atau taraf serafnya mencapai 92 % dengan nilai rata-rata kelas mencapai 81.

    Pada perbaiakan pembelajaran siklus II ternyata dalam pembelajaran

    telah memenuhi syarat-syarat yang diperlukan seperti penerapan metode yang

    tepat, menggunakan alat peraga secara efektif sehingga membantu siswa

    dalam menerima penjelasan guru.

    Berikut ini adalah daftar nilai prasiklus dan perbaikan pembelajaran

    siklus I.dan Siklus II

    Tabel 4. Daftar nilai Formatif Prasiklus, Siklus 1 dan Siklus 2

    No Nama

    Pra Siklus Siklus I Siklus I

    Nilai Ket Nilai Ket Nilai Ket

    1 Aidil Fitriansyah 40 BT 50 BT 70

    2 Alfin Rahmatika 75 T 85 T 85

    3 Asmaul Husnah 75 T 75 T 85

    4 Azwanda 60 BT 70 T 80

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    34/58

    34

    5 Edi Syahputra 70 BT 55 BT 75

    6 Fahri Miranda 55 BT 75 T 85

    7 Fauzi Maulana 60 BT 75 T 85

    8 Iskandar Juli 65 BT 75 T 85

    9 Linda Yani 60 BT 70 T 85

    10 Maulida 55 BT 80 T 85

    11 Nurhayati 75 T 85 T 90

    12 Nurmayana 70 T 90 T 90

    13 Nanik Suningsih 50 BT 65 BT 80

    14 Putri Faradila 70 T 75 T 80

    15 Rahmad Syarifuddin 75 T 75 T 85

    16 Reza Alfajri 45 BT 60 BT 80

    17 Rika Julia 70 T 80 T 85

    18 Rismi Hafizah 70 T 70 T 75

    19 Rika Rizkia 55 BT 70 T 75

    20 Risky Amalia 85 T 85 T 90

    21 Ridha Aprilia 55 BT 65 BT 85

    22 Rosi Ardiansyah 40 BT 65 BT 85

    23 Safwani 65 BT 75 T 80

    24 Sukmawati 70 T 80 T 85

    25 Siti Nurul Aini 80 T 85 T 85

    26 Sri Kemalayati 55 BT 70 T 80

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    35/58

    35

    27 Satumin 75 T 75 T 85

    28 Sarinansih 60 BT 70 T 80

    29 Suyanti 45 BT 60 BT 85

    30 Safir Ramdhan 70 T 70 T 75

    31 Sulaiman, AB 60 BT 65 BT 80

    32 Shinta Oktavian 65 BT 70 T 75

    33 Syarifah Aisyah 70 T 75 T 80

    34 Suyanti 55 BT 80 T 85

    35 Safir Ramadhan 60 BT 60 BT 75

    36 Saputri Eka Wardhana 65 BT 75 T 85

    37 Tasya Maulida 70 T 80 T 80

    38 Tina Faradiba 50 BT 75 T 85

    39 T. Aziz Afandi 75 T 80 T 80

    40 Zahra Agustina 75 T 80 T 80

    Jumlah 2540 2920 3280

    Rata-rata 63,5 73 82

    Ketuntasan (%) 33% 58% 92 %

    Tabel 5 Daftar Hasil Tes Formatif Matematika Pra Siklus, Siklus I dan

    Siklus II

    No.

    Interval

    Kelas

    Prasiklus Ket

    Siklus

    1

    Ket

    Siklus

    II

    Ket

    1 31-40 2 31 siswa 0 17 siswa 0 1 siswa

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    36/58

    36

    2 41-50 4 (67%)

    Tidak

    tuntas

    1 (42%)

    Tidak

    tuntas

    0 (8%)

    Tidak

    tuntas

    3 51-60 12 4 0

    4 61-70 13 12 1

    5 71-80 8

    9 siswa

    (33%)

    Tuntas

    18

    23 siswa

    (58%)

    Tuntas

    18 39

    siswa

    (92%)

    Tuntas

    6 81-90 1 5 21

    7 91-100 0 0 1

    Jumlah 40 40 40 40 40 40

    Pelaksanaan perbaikan pembelajaran mata pelajaran matematika pada

    siklus II adanya peningkatan penguasaan materi pelajaran yang cukup

    memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari hasil tes formatif yang dicapai siswa.

    Tabel 6 Perkembangan Penguasaan Pembelajaran Matematika

    Sebelum Siklus, Siklus I dan II

    No Uraian

    Siswa yang tuntas

    Siswa yang belum

    tuntas

    Frekuensi % Frekuensi %

    1 Sebelum Siklus 9 33 % 31 67 %

    2 Siklus I 23 58 % 17 42 %

    3 Siklus II 39 92 % 1 8 %

    Berdasarkan tabel di atas dapat diuraikan sebagai berikut:

    a. Sebelum siklus tingkat ketuntasan klasikal yang dicapai siswa sebesar30%.

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    37/58

    37

    b. Pada siklus I tingkat ketuntasan klasikal yang dicapai siswa sebesar 50 %.c. Pada siklus II tingkat ketuntasan klasikal yang dicapai siswa sebesar 85%d. Hasil pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus II terlihat adanya

    peningkatan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran yang sangat

    signifikan.

    Berdasarkan tabel dan grafik di atas terlihat adanya peningkatan

    penguasaan terhadap materi pelajaran yang cukup. Hal ini dapat diuraikan

    sebagai berikut:

    a. Sebelum perbaikan pembelajaran siswa yang mencapai tingkatketuntasan belajar sebanyak 9 siswa dari 40 siswa atau sekitar 33 %,

    sedangkan siswa yang belum tuntas dalam belajar ada 31 anak dari 40

    siswa atau sekitar 67%.

    b. Siklus I siswa yang mencapai tingkat ketuntasan belajar sebanyak 23siswa dari 40 siswa atau sekitar 58 %, sedangkan siswa yang belum

    tuntas dalam belajar ada 17 siswa dari 40 siswa atau kurang lebih 42%.

    c. Pada siklus II siswa yang mencapai tingkat ketuntasan belajarsebanyak 39 anak dari 40 siswa atau sekitar 92 %, sedangkan siswa

    yang belum tuntas dalam belajar sebanyak 1 siswa dari 40 siswa atau

    sekitar 8 %.

    3. Hasil PengamatanPada tahap pengamatan pembelajaran siklus II observer memperoleh

    data bahwa dalam pembelajaran guru sudah menggunakan alat peraga dan

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    38/58

    38

    menjelaskan penggunaannya secara jelas. Model Pembelajaran yang dipilih

    dan digunakan dalam pembelajaran sangat tepat.

    Hasil pengamatan terhadap kegiatan siswa observer menemukan hal

    bahwa diskusi kelompok berjalan lancar dan hidup. Siswa bersemangat dalam

    bimbingan guru dan mantap dalam menerima penjelasan guru . Data data

    dari hasil pengamatan dan pengumpulan data dapat dilihat pada bagian

    lampiran

    4. Hasil RefleksiSetelah melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus II terdapat

    kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :

    a. Kelebihan1) Penggunaan alat peraga berupa gambar pahlawan secara benar dan

    efektif dengan petunjuk yang jelas.

    2) Pemilihan model pembelajaran yang tepat3) Peran serta guru dalam diskusi kelompok artinya guru harus

    memberikan bimbingan kelompok ketika siswa melaksanakan diskusi.

    b.

    Kekurangan

    1) Masih ada satu siswa yang belum melampaui KKM 752) Dengan kiat-kiat yang dipilih guru di atas terbukti sangat efektif

    meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.

    B. Pembahasan Tiap Siklus

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    39/58

    39

    Proses perbaikan pembelajaran yang dilakukan dua siklus, berdasarkan

    hasil observasi dan diskusi dengan teman sejawat serta supervisor diperoleh

    gambaran sebagai berikut:

    1. Pembahasan Siklus IPada siklus I suasana proses pembelajaran terlihat masih kurang aktif,

    interaksi guru dengan siswa masih terjadi satu arah (guru yang aktif bertanya

    dan menyuruh siswa). Namun demikian pada siklus ini semua siswa yang

    ditanya/ditugasi oleh guru sudah mau menjawab/mengerjakan dengan cukup

    baik, 23 siswa dari 40 siswa sudah mulai memahami materi dengan adanya

    contoh-contoh soal serta banyaknya latihan-latihan yang diberikan oleh guru.

    Sedangkan sisanya yakni 17 siswa dari 40 siswa masih belum mampu

    menguasai materi pelajaran. Dipandang dari sisi guru dalam perbaikan

    pembelajaran siklus I ini guru sudah aktif mensuport, memotivasi dan

    menggali pertanyaan dari siswa sendiri. Namun guru masih cenderung hanya

    memperhatikan siswa yang pandai saja dan terkesan sangat hati-hati sehingga

    kelihatan sangat kaku.

    2. Pembahasan Siklus IIKegagalan-kegagalan yang terjadi pada siklus I diantaranya guru

    kurang dalam memanfaatkan model pembelajaran Numbered Heads Together

    Kagan (2007) menyatakan bahwa Numbered Heads Together (NHT) suatu

    model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam

    mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang

    akhirnya dipresentasikan di depan kelas. Model NHT adalah bagian dari

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    40/58

    40

    model pembelajaran kooperatif structural yang menekankan pada struktur-

    struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa.

    Struktur Kagan menghendaki agar para siswa bekerja saling bergantung pada

    kelompok-kelompok kecil secara kooperatif stuktur tersebut dikembangkan

    sebagai lahan alternative dari struktur kelas tradisional. (Agus Suprijono,2009)

    Menurut Kagan (2007) model pembelajaran NHT ini secara tidak

    langsung melatih siswa untuk saling berbagi informasi, mendengarkan dengan

    cermat serta berbicara dengan penuh perhitungan, sehingga siswa lebih

    produktif dalam pembelajaran.

    Pada dasarnya kegiatan pembelajaran adalah suatu proses komunikasi,

    melalui komunikasi informasi dapat diserap oleh siswa. Namun dalam proses

    komunikasi terkadang sering terjadi mis komunikasi (salah penafsiran).

    Sebaliknya guru kurang tepat di dalam menyampaikan suatu pesan kepada

    siswa, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam menerima pesan tersebut.

    Dalam rangka meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran

    tentang sifat-sifat bangun datar, guru memberikan konsep tentang bangun datar

    secara mendalam pada siswa. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari siswa

    dari salah penafsiran terhadap materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.

    Diantaranya adalah:

    a. Memanfaatkan media/alat peraga matematika yang sederhana dalampembelajaran tentang sifat-sifat bangun datar. Melalui alat peraga yang

    sesuai dengan materi maka siswa akan mudah menerima materi pelajaran

    dan mencegah terjadinya verbalisme pada siswa.

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    41/58

    41

    b. Menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together secaramaksimal dalam menyampaikan materi pembelajaran tentang sifat-sifat

    bangun datar.

    Melalui hal-hal tersebut di atas, ternyata siswa lebih memahami dan

    mudah menangkap materi pelajaran karena siswa melakukan sendiri dan

    berlatih untuk mengerjakan soal-soal sendiri. Sehingga pada siklus II ini hasil

    tes formatif yang diperoleh siswa sangat memuaskan atau memenuhi kriteria

    keberhasilan dengan rata-rata 81 atau 81%. Maka perbaikan pembelajaran

    dapat dinyatakan berhasil walaupun melalui dua siklus.

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    42/58

    42

    BAB V

    SIMPULAN DAN SARAN

    A. SimpulanDari hasil perbaikan pembelajaran matematika yang telah dilaksanakan

    dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

    1. Penggunaan alat peraga konkret dapat meningkatkan prestasi hasil belajarsiswa. Hal ini diindikasikan dari pencapaian target yakni 92% siswa

    mampu mencapai hasil belajar lebih dari 75.

    2. Penggunaan model pembelajaran Numbered Heads Together dapatmeningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran matematika

    tentang sifat-sifat bangun datar.

    3. Dampak penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together danpenggunaaan alat peraga model bangun datar pada mata pelajaran

    matematika dengan standar kompetansi Memahami sifat-sifat bangun

    dan hubungan antar bangun dan kompetensi dasar Mengidentifikasi

    sifat-sifat bangun datar di kelas V semester 1 di SD Negeri Dupak II

    Kecamatan Krembangan Kota Surabaya tahun pelajaran 2010/2011

    terbukti bahwa hasil belajar siswa meningkat. Hal tersebut dibuktikan

    dengan analisa hasil evaluasi pembelajaran tiap siklus yang menunjukkan

    peningkatan nilai yang dicapai siswa sesuai dengan tingkat ketuntasan

    belajar.

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    43/58

    43

    B. Saran1. Bagi GuruBerdasarkan simpulan di atas dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut:

    a. Guru hendaknya menggunakan media atau alat peraga dalammenyampaikan materi pelajaran, agar siswa lebih mudah dalam

    menerima materi pelajaran yang disampaikan.

    b. Guru hendaknya menerapkan model pembelajaran yang sesuai.c. Dalam pembelajaran matematika hendaknya siswa lebih banyak

    diberikan latihan untuk mengerjakan soal.

    d. Guru harus aktif dan kreatif agar dapat mengembangkan kualitasprofesinya.

    2. Bagi SiswaSiswa harus senantiasa mampu menyalurkan kemampuan berpikir

    kritis. Untuk itu maka partisipasi aktif siswa sangat menentukan

    keberhasilan pembelajaran.

    3. Bagi SekolahDalam interaksi belajar mengajar, guru memegang kendali utama untuk

    keberhasilan tercapainya tujuan. Oleh sebab itu guru harus memiliki

    keterampilan mengajar serta metode mengajar yang tepat. Sehingga prestasi

    siswa semakin meningkat dan secara langsung akan berpangaruh positif

    pada penilaian masyarakat terhadap sekolah.

    Di samping itu berdasarkan pengalaman melaksanakan perbaikan

    pembelajaran melalui PTK, guru seyogyanya selalu aktif dalam kegiatan

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    44/58

    44

    KKG sehingga temuan-temuan dan permasalahan yang timbul dalam KBM

    dapat dicari solusi atau pemecahannya.

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    45/58

    45

    DAFTAR PUSTAKA

    Agus Suprijono, 2010. Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.

    Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

    Andayani, dkk. 2009. Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta: Universitas

    Terbuka.

    Depdiknas. 2004. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Matematika SMP/MTs.

    Jakarta: Balitbang Depdiknas.

    Erman Suherman. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.

    Bandung: UPI.

    NCTM. 2000. Prinsiple and Standards for School Mathematics. Reston: The

    National Council of Teacher Mathematics, Inc.

    Spencer Kagan. 2007. NHT., (Online), (http://www.eazhul.org.uk/nlc/numbered

    heads .htm

    Sunaryo. 2008. Matematika 5 untuk SD/MI Kelas 5. BSE. Jakarta: Pusat

    Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

    Sumanto dan Heny, K. 2008. Gemar matematika untuk SD/MI Kelas 5. BSE.

    Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

    Suherman, M. 2008. Model Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Kompetensi

    Siswa.

    Tim Yustisia. Panduan Lengkap KTSP. Jogjakarta: Diperbanyak oleh Pustaka

    Yustisia.

    Wardani, I G A K, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas

    Terbuka.

    http://www.eazhul.org.uk/nlc/numberedhttp://www.eazhul.org.uk/nlc/numberedhttp://www.eazhul.org.uk/nlc/numberedhttp://www.eazhul.org.uk/nlc/numbered
  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    46/58

    46

    Lampiran

    LAPORAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

    SIKLUS I

    Mata Pelajaran : Matematika

    Kelas/Semester : V / 1

    Waktu : 2 x 35 menit

    Sekolah : SD Negeri Bukit Selamat

    A. Masalah yang akan diatasi

    1. Penggunaan metode pembelajaran

    2. Penggunaan media pembelajaran

    B. Cara Mengatasi

    1. Mengubah dominasi metode ceramah menjadi metode diskusi.

    2. Menggunakan alat peraga model bidang datar segitiga, persegi dan persegi

    panjang.

    C. Hasil yang diperoleh

    1. Menunjukkan keberhasilan bila dibandingkan dengan pelaksanaan

    pembelajaran sebelum perbaikan.

    2. Pada pembelajaran sebelum siklus I siswa yang tuntas belajar dengan nilai

    75 ke atas ada 9 siswa atau 33 % pada siklus I dengan cara mengubah

    metode dan menggunakan Alat peraga. Hasil tes formatif siklus I

    meningkat, siswa yang mengalami ketuntasan belajar menjadi 23 siswa

    dengan nilai 75 atau tuntas 58 % dari 40 siswa seluruhnya.

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    47/58

    47

    Lampiran

    REFLEKSI PEMBELAJARAN

    SIKLUS I

    Mata Pelajaran : Matematika

    Kelas/Semester : V / 1

    Pelaksanaan : Jumat, 13 Agustus 2011

    Sekolah : SD Negeri Bukit Selamat

    Refleksi

    Saya guru kelas V SD Negeri Bukit Selamat Kecamatan Sungai Raya

    Setelah melakukan kegiatan pembelajaran siklus I mata pelajaran matematika

    dengan materi pokok tentang sifat-sifat bangun datar, ternyata mengalami

    beberapa masalah pada saat proses pembelajaran hal itu sangat mempengaruhi

    hasil tes formatif peserta didik yang sebagian belum mencapai target ketuntasan.

    Dari 40 peserta didik yang mencapai KKM ( 75 ) hanya 17 peserta didik yang

    mencapai nilai di atas KKM, berarti hanya 23 peserta didik yang mencapai target

    ketuntasan, atau 58% yang tuntas.

    Ketidak berhasilan peserta didik dalam mencapai target ketuntasan

    disebabkan beberapa faktor. Berikut hasil diskusi antara guru dan teman sejawat

    dalam mendeskripsikan faktorfaktor yang menyebabkan ketidak berhasilan itu.

    Faktor dari guru

    - Metode diskusi yang digunakan guru belum optimal.

    Faktor dari peserta didik

    1. Masih kurangnya tingkat penguasaan peserta didik terhadap materipelajaran.

    2. Peserta didik kurang mampu merespon pertanyaan guru dengan benar.3. Peserta didik kelihatan kurang aktif4. Peserta didik kurang berlatih soal-soal latihan.

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    48/58

    48

    Cara mengatasi masalah

    1. Guru lebih mengoptimalkan dalam proses diskusi kelompok dengan caramemnfaatkan peraga model bangun datar.

    2. Guru banyak memberikan latihan soal-soal.

    Fokus

    Meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan konsep pembelajaran

    tutor sebaya pada kompetensi dasar Mengidentifikasi bangun datar

    Menyadari akan kekurangan dalam menyampaikan materi pelajaran

    matematika di kelas V ini, maka guru mengambil langkah perencanaan perbaikan

    pada siklus II.

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    49/58

    49

    Lampiran

    RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

    SIKLUS II

    Mata Pelajaran : Matematika

    Kelas/Semester : V / 1

    Waktu : 2 x 35 menit

    Pelaksanaan : Jumat, 20 Agustus 2011

    Sekolah : SD Negeri Bukit Selamat

    A. Standar Kompetensi6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan anatar bangun.

    B. Kompetensi Dasar

    6.1 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar.

    C. Indikator

    1 Menyebutkan sifat-sifat bangun datar.2 Menggambar bangun datar berdasarkan sifat-sifatnya.

    D. Tujuan Perbaikan Pembelajaran.

    Dengan menggunakan model pembelajaran numbered heads together danalat peraga model bangun datar persegi, persegi panjang dan segitiga,

    siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar persegi, persegi

    panjang dan segitiga.

    E. Metode Pelajaran

    Ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas.

    F. Materi Pembelajaran

    Sifatsifat bangun datar

    1. Bangun segitigaSifat-sifatnya :

    a. Mempunyai tiga sisi

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    50/58

    50

    b. Mempunyai tiga sudutMacam-macam segitiga menurut sudutnya:

    a. Sigitiga siku-siku

    b. Segitiga lancip

    c. Segitiga tumpul

    Macam-macam segitiga menurut sisinya :

    a. Segitiga sembarang

    b. Segitiga sama sisi

    c. Segitiga samakaki

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    51/58

    51

    2.Bangun PersegiSifat-sifatnya :

    a. Keempat sisinya sama panjang.b. Keempat sudutnya sama besar yaitu 900c. Mempunyai dua pasang sisi yang sejajar

    3. Bangun persegipanjangSifat-sifatnya :

    a. mempunyai dua pasang sisi yang sejajardan sama panjang yaitu AB // CD sama

    panjang.

    AC // BD sama panjang.

    b. Keempat sudutnya sama besar yaitu 900G. Langkah-langkah Pembelajaran

    1) Kegiatan awal ( 5 menit )a. Membuka pelajaran :

    - Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam.- Mengecek kehadiran siswa.

    b. Apersepsi : Guru mengadakan tanya jawab tentang benda-benda disekitar yang berbentuk segitiga, persegi, dan persegipanjang.

    c. Menyampaikan tujuan pembelajaran.

    2) Kegiatan inti ( 40 menit )a) Siswa memperhatikan model bangun datar segitiga, persegi dan

    persegipanjang yang ditunjukkan guru.

    b) Siswa mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar segitiga, persegi, danpersegipanjang.

    c) Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompokmendapat nomor.

    d) masing-masing kelompok mengerjakan tugas yang diberikan guru.

    A B

    C D

    A B

    C D

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    52/58

    52

    e) Dengan bimbingan guru setiap kelompok mendiskusikan lembar kerjakelompok dan memastikan setiap anggota kelompok dapat

    mengerjakannya atau mengetahui jawabannya.

    f) Guru berkeliling sambil membimbing kelompok yang memerlukanbantuan sekaligus penilaian proses.

    g) Salah satu nomor ditunjuk untuk mewakili masing-masing kelompokuntuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

    h) Kelompok lain memberi tanggapan dari hasil presentasi itu.i) Guru memvalidasi hasil kerja kelompok.

    j) Siswa diberi kesempatan untuk menanyakan materi yang belum jelas.k) Siswa menulis kesimpulan dengan urut dan jelas.

    3) Kegiatan Akhir ( 20 menit )a. Siswa mengerjakan tes formatif.b. Guru menilai hasil pekerjaan siswa.c. Guru menganalisa tes formatif.

    4) Tindak lanjut ( 5 menit )a. Guru memotivasi siswa untuk belajar lebih giat.b. Guru memberi tugas PR sebagai perbaikan dan pengayaan.c. Guru menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam.

    G. Media dan Sumber Belajar

    1. MediaModel bangun datar segitiga, persegi dan persegipanjang

    2.Sumber Belajar Silabus BNSP Kl V tahun 2008 Buku Gemar Matematika 5 Penerbit Pusat Perbukuan Depdiknas

    halaman 128-130

    Buku Penunjang Gemar Belajar Matematika 5 KTSP PenerbitAneka Ilmu halaman 118-119

    H. Evaluasi

    1. Prosedur Penilaiana. Tes awal : -

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    53/58

    53

    b. Tes dalam proses : Mengamati diskusi kelompok(Mengerjakan LKS)

    c. Tes Akhir : Tes Formatif ( pada kegiatan akhir )2. Jenis Tes: : Tes Tertulis

    3 Bentuk Tes : - Pilihan Ganda- Isian

    4 Alat Penilaiana. Lembar Kerja Kelompok : terlampirb. Lembar tes formatif

    Soal Tes Formatif : terlampir

    Kunci jawaban : terlampir

    Kriteria Penilaian : terlampir

    Mengetahui :

    Kepala Sekolah,

    PONIYEM

    NIP. 19620615 198309 2 003

    Sungai Raya, 16 Agustus 2011

    Peneliti,

    ISRAWATI, A.Ma

    NIP. 19621231 199809 2 051

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    54/58

    54

    Lampiran

    LEMBAR KERJA KELOMPOK

    SIKLUS II

    Mata Pelajaran : Matematika

    Kelas/Semester : V / 1

    Pelaksanaan : Jumat, 20 Agustus 2011

    Sekolah : SD Negeri Bukit Selamat

    Kelompok : .......................................

    Anggota : ......................................

    : ......................................

    : ......................................

    : ......................................

    Kegiatan

    Sediakan :

    1. Gunting2. kertas karton3. penggaris4. busur

    Tugas

    Buatlah bangun datar dari kertas karton :

    1. segitiga samakaki, samasisi, siku-siku, tumpul, lancip.2. persegi3. persegipanjang

    Bagaimana sifat masing-masing bangun tersebut?

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    55/58

    55

    Lampiran

    LEMBAR SOAL TES FORMATIF PEMBELAJARAN

    SIKLUS II

    Mata Pelajaran : Matematika

    Kelas/Semester : V / 1

    Pelaksanaan : Jumat, 20 Agustus 2011

    Sekolah : SD Negeri Bukit Selamat

    Nama : ...............................

    Nomor : ................................

    I. Pilihlah jawaban a,b,c atau d yang paling benar!1. Segitiga yang kedua sisinya sama panjang disebut ...

    a. segitiga sama sisi b. Segitiga sama kaki

    c. segitiga tumpul d. Segitiga sembarang

    2. Jumlah besar ketiga sudut bangun datar segitiga adalah ... .a. 1800 b. 2000

    c. 3600

    d. 3800

    3.Gambar di samping merupakan bangun datar ...

    a. persegi

    b. layang-layang

    c. persegipanjang

    d. belah ketupat

    4. Mempunyai dua pasang sisi yang sejajar dan keempat sisinya sama panjangmerupakan bangun datar..

    a. trapesium b. Persegipanjang

    c. layang-layang d. persegi

    5. Di bawah ini merupakan bangun datar segitiga sembarang.a. b.

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    56/58

    56

    c. d.

    II Isilah titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!

    1. Macam segitiga menurut panjang sisinya adalah ... .2. Macam-macam segitiga menurut besar sudutnya adalah ... .3. Ciri-ciri bangun datar persegipanjang adalah ... .4. Segitiga yang salah satu sudutnya lebih dari 900 disebut segitiga ... .5. Keempat sudutnya sama besar dan keempat sisinya sama panjang adalah

    bangun datar ... .

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    57/58

    57

    Lampiran

    LEMBAR JAWAB TES FORMATIF PEMBELAJARAN

    SIKLUS II

    Mata Pelajaran : Matematika

    Kelas/Semester : V / 1

    Pelaksanaan : Jumat, 20 Agustus 2011

    I. Pilihan ganda1.

    B

    2. A3. C4. D5. A

    II Isian

    1. Segitiga sembarang, segitiga sama sisi, segitiga sama kaki.2. Segitiga lancip, segitiga siku,siku, segitiga tumpul.3. Keempat sudutnya siku-siku, sisi sejajar sama panjang.4. Segitiga siku-siku.5. persegi

  • 7/30/2019 Ptk Matematika Editan

    58/58

    Lampiran

    KRITERIA PENILAIAN FORMATIF

    SIKLUS II

    Kriteria penilaian

    I. Pilihan GandaJumlah soal 5 Butir

    Tiap Soal dijawab benar nilai 1

    Nilai maksimal 5

    II. IsianJumlah soal 5 Butir

    Tiap Soal dijawab benar nilai 1

    Nilai maksimal 5

    Nilai akhir = Nilai (I + II) X 10