Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

65
1 LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK ) MATA PELAJARAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN ( FKIP) UNIVERSITAS TERBUKA

Transcript of Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

Page 1: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

1

LAPORAN

PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK )MATA PELAJARAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN ( FKIP)UNIVERSITAS TERBUKA

UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) SEMARANGPOKJAR ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG

Mei 2010

Page 2: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

2

MOTTO

1. Jangan selalu bertanya apa yang telah kamu dapatkan tapi bertanyalah tentang

apa yang dapat kamu berikan.

2. Dimana ada kemauan pasti ada jalan

3. Kegagalan bukan untuk disesali tapi jadikan lah sebagai cambuk untuk sebuah

keberhasilan.

Page 3: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

3

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL..............................................................................................i

LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................ii

HALAMAN MOTTO..........................................................................................iv

KATA PENGANTAR..........................................................................................v

DAFTAR ISI.......................................................................................................vii

DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................ix

DAFTAR TABEL................................................................................................xi

DAFTAR GRAFIK............................................................................................xii

BAGIAN I ILMU PENGETAHUAN ALAM

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.......................................................................................3

C. Tujuan Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran.............................................3

D. Manfaat Perbaikan......................................................................................4

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Belajar............................................................................................6

B. Konsep Mengajar........................................................................................7

C. Konsep Belajar Mengajar...........................................................................7

D. Konsep Prestasi Belajar............................................................................11

E. Konsep Aktivitas Belajar..........................................................................12

F. Konsep Metode Pembelajaran..................................................................12

Page 4: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

4

G. Konsep Media Pembelajaran....................................................................14

H. Konsep Perbaikan.....................................................................................15

I. Konsep Evaluasi.......................................................................................16

III.PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek Penelitian......................................................................................17

B. Deskripsi Perbaikan Per- Siklus...............................................................18

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Per- Siklus........................................................................29

B. Pembahasan Per Siklus.............................................................................33

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan..............................................................................................35

B. Saran.........................................................................................................36

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN LAMPIRAN

Page 5: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

5

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Hasil Refleksi IPA Pra Siklus..........................................................79

Lampiran 2 Rencana Perbaikan Pembelajaran IPA Siklus I...............................81

Lampiran 3 Lembar Observasi Perbaikan Pembelajaran IPA ( Aktivitas Siswa ) Siklus I .............................................................93

Lampiran 4 Lembar Observasi Perbaikan Pembelajaran IPA ( Aktivitas Siswa ) Siklus I .............................................................96

Lampiran 5 Daftar Nilai Tes Formatif IPA Kelas V Siklus I..............................98

Lampiran 6 Hasil Refleksi IPA Siklus I..............................................................99

Lampiran 7 Rencana Perbaikan Pembelajaran IPA Siklus II ...........................102

Lampiran 8 Lembar Observasi Perbaikan Pembelajaran IPA ( Aktivitas Siswa ) Siklus II...........................................................114

Lampiran 9 Lembar Observasi Perbaikan Pembelajaran IPA ( Aktivitas Siswa ) Siklus II...........................................................117

Lampiran 10 Daftar Nilai Tes Formatif IPA Kelas V Siklus II..........................119

Lampiran 17 Rencana Perbaikan Pembelajaran IPA Siklus II..........................154

Page 6: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengembangan kemampuan siswa dalam bidang sains (IPA)

merupakan salah satu kunci keberhasilan peningkatan kemampuan dalam

menyesuaikan diri dengan perubahan jaman dan memasuki dunia teknologi,

termasuk teknologi informasi. Pendidikan di masa sekarang ini seyogyanya

mampu membekali generasi muda dengan menemukan konsep-konsep sains

dengan matang, agar masalah-masalah yang akan timbul dimasa datang dapat

diantisipasi.

Sains merupakan cara mencari tahu tentang alam sekitar secara

sistematis. Belajar sains tidak cukup hanya mengahafal materinya saja tetapi

juga harus dapat memahami konsep-konsep didalamnya. Hal ini dapat tercapai

jika pembelajaran tersebut bermakna. Berdasarkan KTSP 2006 tujuan

pembelajaran sains meliputi : mengembangkan pemahaman tentang berbagai

macam gejala alam, konsep dan prinsip sains yang bermanfaat dan dapat

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, melakukan kerja ilmiah untuk

membentuk sikap ilmiah, meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam

dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan, meningkatkan

pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar melanjutkan

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Sekolah Dasar merupakan tempat pembelajran untuk mendapatkan

pengetahuan-pengetahuan dasar tentang konsep maupun prinsip-prinsip,

mengembangkan sikap kritis dan kreatif dimana kemampuan ini menjadi

Page 7: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

7

pijakan dalam pembelajaran selanjutnya. Keberhasilan pembelajaran di SD ini

akan mendorong keberhasilan pembelajaran di tingkat yang lebih tinggi.

Guru bertugas mengoptimalkan kemampuan dasar siswa agar

berkembang secara efektif. Seorang guru harus dapat menjadi fasilitator siswa,

agar siswa tidak mengalami kesulitan dan kebosanan dalam kegiatan belajar

mengajar.

Melihat hasil ulangan harian siswa pada pembelajaran IPA pada

Standar Kompetensi Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi serta

fungsinya, Kompetensi Dasar Mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak,

dan energi serta fungsinya, khususnya pada materi pembuatan magnet secara

konduksi, gosokan dan elektromagnetik ditemukan prestasi dan aktivitas

belajar siswa yang rendah. Alasan rendahnya prestasi dan aktivitas belajar

siswa ini dimungkinkan karena pembelajaran yang digunakan guru masih

konvensional yakni menggunakan metode ceramah. Kemungkinan lain adalah

guru masih mengalami kesulitan dalam menyusun perangkat pembelajaran,

LKS, alat peraga sederhana, dan penggunaan media lainnya. Dengan demikian

akan sulit untuk mengembangkan keterampilan berpikir. Siswa terbiasa

dengan menghafal fakta-fakta, prinsip, rumus, hukum-hukum dan problem-

problem yang diberikan oleh guru, dengan demikian pemahaman konsep

cenderung rendah.

Gambaran nilai ulangan harian yang diperoleh dari 25 siswa yaitu, rata

rata nilai 54,80 dengan prosentase nilai mencapai KKM hanya 48 %. Dari

gambaran tersebut perlu adanya perlakuan baru guna peningkatan prestasi dan

aktivitas belajar siswa.

Page 8: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

8

Agar dapat meningkatkan hasil pembelajaran maka dapat dilakukan

perbaikan melalui metode demonstrasi dan media berupa benda nyata yang

ada disekitar, sehingga siswa tidak lagi mengalami kesulitan dalam memahami

materi.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi permasalahan

dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah dengan media magnet, benda magnetik, kabel dan betere dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri 01 Wiyorowetan

tentang membuat magnet ?

2. Apakah dengan metode demonstrasi dapat meningkatkan aktivitas belajar

siswa V SD Negeri 01 Wiyorowetan tentang membuat magnet ?

Dengan memperhatikan rumusan masalah di atas, maka hipotesis yang

dapat penulis ajukan dalam rangka perbaikan pembelajaran ini adalah :

Jika dalam pembelajaran IPA , khususnya materi Membuat Magnet guru

menggunakan media dan metode yang tepat maka prestasi dan aktivitas siswa

akan meningkat hasilnya.

C. Tujuan Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran

Dari rumusan masalah diatas, dapat ditentukan adanya tujuan

penelitian ini yaitu :

1. Untuk membuktikan bahwa hasil penggunaan media pembelajaran yang

sesuai dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas V SDN

Wiyorowetan.

Page 9: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

9

2. Untuk mengetahui keefektifan penggunaan metode demonstrasi dalam

meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V SDN Wiyorowetan.

D. Manfaat Perbaikan

1. Bagi Siswa

a. Mempermudah siswa menerima materi pembelajaran.

b. Mengaktifkan aktivitas belajar siswa.

c. Memberikan pembelajaran yang bermakna bagi siswa untuk

diterapkan dalam kehidupan sehari-

hari.

2. Bagi Guru

a. Memiliki gambaran tentang proses belajar mengajar mata pelajaran

IPA yang efektif.

b. Dapat mengidentifikasi permasalahan yang timbul di kelas, sekaligus

mencari solusi pemecahannya.

c. Dapat menyusun program peningkatan keefektifan pembelajaran IPA

pada tahap berikutnya.

d. Dapat saling berkolaborasi dengan teman sejawat untuk pemberian

masukan agar melaksanakan perbaikan pembelajaran yang lebih baik.

3. Bagi Lembaga Pendidikan

a. Mengembangkan kurikulum tingkat sekolah dan kelas.

b. Meningkatkan kualitas praktik pendidikan.

c. Membantu mewujudkan efisiensi pengelolaan pendidikan.

d. Meningkatkan relevansi pendidikan.

e. Meningkatkan mutu pendidikan.

Page 10: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

10

Kegiatan perbaikan pembelajaran ini dilakukan juga untuk memenuhi

tugas akhir Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PGSD 4412)

pada program Pendidikan S1 PGSD Universitas Terbuka.

Laporan ini penulis sajikan dengan kerangka laporan sebagai berikut :

I. Pendahuluan

II. Kajian Pustaka

III. Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran

IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan

V. Kesimpulan dan Saran

Daftar Pustaka

Page 11: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Belajar

Dimyati Mahmud (dalam Rumini,dkk,1995:59) menyatakan bahwa

belajar adalah suatu perubahan tingkah laku baik yang dapat diamati maupun

yang tidak dapat diamati secara langsung, dan terjadi dalam diri seseorang

karena pengalaman.

Menurut teori Gestalt yang dikutip dalam buku Ibrahim, belajar harus dimulai

dari keseluruhan, baru kemudian kepada bagian-bagian. Dalam belajar siswa

harus mampu menangkap makna dari hubungan antara bagian satu dengan

yang lainnya. Penangkapan makna dari hubungan inilah yang disebut

memahami, mengerti atau insight, (Ibrahim,2003:20-21).

Menurut Ernest Hilgard (dalam Ibrahim, 2003:21) ada enam ciri dari

belajar yang mengandung pemahaman, yaitu : (1) pemahaman dipengaruhi

oleh kemampuan dasar, (2) pemahaman diperngaruhi oleh pengalaman belajar

masa lalu, (3) pemahaman tergantung pada pengaturan situasi, (4) pemahaman

didahului oleh usaha coba-coba, (5) belajar dengan pemahaman yang dapat

diulangi, (6) pemahaman dapat diaplikasikan bagi pemahaman situasi lain.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat dikatakan bahwa belajar

merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang terjadi di dalam diri

seseorang baik secara langsung maupun tidak langsung berdasarkan

pengalaman.

Page 12: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

12

B. Konsep Mengajar

Ali (1984:2) menyatakan mengajar merupakan suatu proses yang

kompleks. Tidak hanya sekedar menyampaikan informasi dari guru kepada

siswa. Banyak kegiatan maupun tindakan harus dilakukan, terutama bila

diinginkan hasil belajar yang lebih baik pada seluruh siswa.

William H Burton (dalam Ali, 1984:3) mengemukakan bahwa

mengajar adalah upaya dalam memberi perangsang ( stimulus), bimbingan,

pengarahan, dan dorongan kepada siswa agar terjadi proses belajar.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas, dapat dikatakan mengajar

merupakan proses penyampaian pengetahuan kepada siswa dan memberi

stimulus serta bimbingan dalam proses belajar yang dilakukan oleh guru.

C. Konsep Belajar Mengajar

1. Pembelajaran merupakan istilah baru yang digunakan untuk menunjukkan

kegiatan guru dan siswa. Istilah pembelajaran merupakan terjemahan dari

kata ” instruktion” yang artinya pengajaran. Interaksi guru dan siswa ini

disebut juga sebagai proses belajar mengajar, (Ibrahim, 2003:11).

2. Faktor yang mempengaruhi optimalisasi interaktif dalam proses belajar

mengajar yang menyangkut kesiapan guru dan siswa antara lain :

a. Faktor minat dan perhatian

Kondisi belajar mengajar yang interaktif adalah adanya minat

dan perhatian siswa dalam belajar, yang merupakan faktor utama

penentu derajat keaktifan siswa. Menurut Mursell terdapat 22 macam

minat yang berguna bagi guru dalam memberikan pelajaran kepada

siswa, diantaranya anak memiliki minat terhadap belajar dan guru

Page 13: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

13

berusaha membangkitkan minat siswa tersebut dengan cara memilih

dan menentukan bahan pengajaran sebagai key concept untuk

mendapatkan perhatian siswa secara penuh. Upaya meningkatkan

perhatian siswa dapat dilakukan dengan cara mengajukan masalah.

b. Faktor Motivasi

Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif

menjadi perbuatan guna mencapai tujuan, atau keadaan dalam diri

seseorang yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu

untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan motif adalah daya dalam

diri seseorang yang mendorongnya melakukan sesuatu. Motivasi dapat

timbul dalam diri siswa (intrinsik) dan pengaruh dari luar dirinya

(ekstrinsik). Guru hanya menjadi motivator untuk menumbuhkan

kedua motivasi tersebut.

c. Faktor Latar atau Konteks

Belajar berdasarkan realita yang menarik, dimulai dari yang

sederhana dapat memotivasi. Atau berdasarkan pengalaman dapat

mengikutsertakan siswa didalamnya. Dalam proses belajar mengajar,

guru perlu tahu pengetahuan, keterampilan dan sikap yang telah

dimiliki oleh siswa, sehingga tidak terjadi kebosanan bagi siswa.

d. Faktor Perbedaan Individu

Perbedaan siswa menurut Mursell dibedakan secara vertikal

dan kualitatif. Perbedaan secara vertikal, yaitu berkenaan dengan

intelegensi umum dari siswa dan perbedaan kualitatif berkenaan

dengan bakat dan minat siswa. Guru harus jeli memperhatikan

Page 14: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

14

persamaan dan perbedaan tersebut dan dapat mengoptimalkan

kemampuan mereka masing-masing. Hal ini dapat dilakukan dengan

saling membelajarkan pada siswa. Siswa dengan kelebihan intelegensi

atau bakat dan minat tertentu dapat membantu siswa lain yang kurang

memahami.

e. Faktor Sosialisasi

Hubungan sosial di kelas agar tidak menimbulkan kegaduhan

maka dapat dilakukan melalui diskusi kelompok. Upaya ini dapat

mengembangkan potensi, melatih kerjasama, tumbuhnya kesadaran

perbedaan antar individu dan menumbuhkan solidaritas.

f. Faktor Belajar Sambil Bermain

Bermain adalah kebutuhan anak yang dapat menimbulkan

kegembiraan dan menyenangkan. Belajar dengan suasana bermain

akan mendorong siswa aktif belajar.

g. Faktor Belajar Sambil Bekerja

Belajar sambil bekerja adalah kegiatan nyata yang dilakukan

oleh siswa sehingga membuat pembelajaran terasa tidak membosankan

dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan sesuatu

dan memberikan penilaian terhadap hasil kerjanya.

h. Faktor Inkuiri

Pada dasarnya siswa mempunyai potensi berupa dorongan

untuk mencari dan mengembangkan sendiri baik fakta, konsep maupun

data informasi.

Page 15: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

15

i. Faktor Memecahkan Masalah

Setiap anak menyukai tantangan. Guru harus dapat

memberikan tantangan yang sesuai agar siswa dapat terdorong untuk

belajar. Siswa akan dapat melihat masalah dan menentukan cara

pemecahan masalah sesuai dengan tingkat kemampuannya.

3. Komponen –komponen yang membentuk kegiatan dalam proses belajar

mengajar yakni komponen input, komponen proses, dan komponen produk

(output) yang berisi sebagai berikut :

a. Komponen input terdiri dari sejumlah siswa dengan berbagai

kemampuan dasar yang telah dimilikinya antara lain :alat,

perlengkapan, fasilitas ruangan, sumber-sumber biaya, dan informasi

(seperti hasil tes dan dokumentasi).

b. Komponen proses terdiri dari program pengajaran, metode, teknik

bimbingan, prosedur evaluasi, dan strategi perbaikan.

c. Komponen produk terdiri dari perilaku siswa yang telah diperbaiki

atau dikembangkan, sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak

dicapai.

4. Ada lima variabel utama yang berperan pada proses belajar mengajar,

yaitu :

a. Tujuan Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran yaitu merupakan arah yang hendak

dicapai oleh setisp proses pembelajaran bersumber dari tujuan

kurikuler yang terkandung dalam setiap bidang studi.

b. Materi pembelajaran

Page 16: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

16

Materi pelajaran adalah hal-hal yang akan disajikan kepada

siswa bertalian dengan usaha pencapaian tujuan pembelajaran.

c. Metode dan teknik mengajar

Metode yaitu cara yang teratur untuk memberi kesempatan

kepada siswa untuk mendapatkan informasi dari guru dimana

informasi tersebut dibutuhkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Sedangkan teknik mengajar adalah prosedur atau langkah-langkah

yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan pembelajaran.

d. Siswa

Siswa yaitu seseorang yang bertindak sebagai pencari,

penerima, dan penyimpan isi pelajaran.

e. Guru

Guru yaitu seseorang yang bertindak sebagai pengelola,

pembimbing, sumber informasi, fasilitator dan sebagai model para

siswanya dalam proses pembelajaran.

D. Konsep Prestasi Belajar

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga Departemen

Pendidikan Nasional (2002) Prestasi Belajar diartikan sebagai hasil yang telah

dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dsb).

Pengertian Prestasi Akademis (belajar) diartikan sebagai hasil

pelajaran yang diperoleh dari kegiatan belajar di sekolah atau perguruan tinggi

yang bersifat kognitif dan biasanya ditemukan melalui pengukuran dan

penilaian. Belajar penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang

Page 17: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

17

dikembangkan melalui mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes

atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

E. Konsep Aktivitas Belajar

Yang dimaksud dengan aktivitas belajar siswa dalam proses belajar

siswa menurut John Dewey adalah aktivitas belajar yang berupa aktivitas

jasmaniah dan aktivitas mental. Penggolongan jenis aktivitas adalah sebagai

berikut :

1. Aktivitas Visual (visual activities), seperti membaca, menulis, melakukan

eksperimen dan demonstrasi.

2. Aktivitas lisan (oral activities), seperti bercerita, membaca sajak, tanya

jawab dan diskusi.

3. Aktivitas mendengarkan (listening activities), seperti mendengarkan

penjelasan guru, mendengarkan ceramah dari penceramah.

4. Aktivitas Gerak ( motor activities), seperti simulasi, bermain peran,

membuat peta atau tabel dan grafik.

5. Aktivitas menulis ( writing activities), seperti mengarang, membuat

ringkasan dan membuat makalah.

Dengan demikian proses belajar mengajar yang melibatkan siswa

melakukan sesuatu (aktivitas) akan memupuk rasa percaya diri, gembira ,

tidak membosankan dan dapat melihat hasilnya.

F. Konsep Metode Pembelajaran

Metode adalah cara-cara yang ditempuh guru untuk menciptakan

situasi pembelajaran yang benar-benar menyenangkan dan mendukung bagi

Page 18: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

18

kelancaran proses belajar dan tercapainya prestasi belajar anak yang

memuaskan.

Ibrahim (2003:106-107) menyatakan metode yang biasa digunakan dalam

kegiatan belajar mengajar antara lain : metode ceramah, metode tanya jawab,

metode diskusi, metode demonstrasi, metode eksperimen, metode pemberian

tugas, metode karyawisata, metode sosiodrama dan lain-lain.

Metode ceramah, merupakan cara mengajar yang paling tradisional.

Ceramah adalah penuturan bahan ajaran secara lisan. Metode tanya jawab

adalah metode yang memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah, sebab

pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa. Sedang metode

diskusi, pada dasarnya adalah bertukar informasi, pendapat dan unsur-unsur

pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian

bersama yang lebih jelas dan lebih cermat tentang permasalahan atau topik

yang sedang dibahas.

Metode demonstrasi, merupakan metode mengajar yang cukup efektif

sebab membantu para siswa untuk memperoleh jawaban dengan mengamati

suatu proses atau peristiwa tertentu. Metode eksperimen, merupakan metode

yang langsung melibatkan para siswa melakukan percobaan untuk mencari

jawaban terhadap permasalahan yang diajukan. Metode pemberian tugas,

dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada siswa melakukan tugas/

kegiatan yang berhubungan dengan pelajaran.

Metode karyawisata, siswa-siswa diajak mengunjungi tempat-tempat

tertentu diluar sekolah, setelah melakukan kunjungan siswa-siswa diminta

untuk membuat / menyampaikana laporan. Metode sosiodrama atau bermain

Page 19: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

19

peran, merupakan metode yang sering digunakan dalam mengajarkan nilai-

nilai dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi dalam hubungan sosial

dengan orang-orang di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat.

Materi IPA tentang membuat magnet dapat diajarkan kepada siswa dengan

metode demonstrasi . Diharapkan dengan metode demonstrasi berdasarkan

hasil diskusi kelompok siswa lebih aktif sehingga aktivitas belajar siswa dapat

meningkat.

G. Konsep Media Pembelajaran

Anderson (1987) dalam bukunya yang diberi judul Pemilihan dan

Pengembangan Media untuk membagi media menjadi dua kategori, yaitu alat

bantu pembelajaran (instruktional aids) dan media pembelajaran. Alat bantu

pembelajaran didefinisikan sebagai perlengkapan atau alat untuk membantu

guru atau pengajar memperjelas materi (informasi) yang akan disampaikan.

Contoh yang termasuk alat bantu antara lain : OHP, film bingkai (slide), foto,

peta, poster, grafik, flip chart, model benda sebenarnya.

Heinich dan Molenda (1993) mengemukakan bahwa secara umum

media diartikan sebagai alat komunikasi yang membawa pesan dari sumber ke

penerima. Media disini sebagai perantara yang dirancang untuk mencapai

tujuan tertentu Contoh media diantaranya adalah film, program televisi, kaset

audio, modul, slide , seri dan lain-lain.

Pada perbaikan pembelajaran ini media yang digunakan adalah model

benda sebenarnya yaitu berupa magnet, benda bermagnet, kabel dan batere.

Benda –benda konkrit ini diharapkan dapat memacu keinginan siswa untuk

Page 20: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

20

mengadakan percobaan, lebih terkesan, ingat sehingga dapat meningkatkan

prestasi belajar siswa.

H. Konsep Perbaikan

1. Pengertian Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Ebbut (1985) mendefinisikan PTK merupakan studi yang

sistematis yang dilakukan dalam upaya memperbaiki praktik-praktik

dalam pendidikan dengan melakukan tindakan praktis serta refleksi dari

tindakan tersebut.

Dapat disimpulkan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah

penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan

memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya dengan

melaksanakan tindakan untuk mencari jawaban atas permasalahan yang

diangkat dari kegiatan tugas sehari-hari dikelas.

2. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas

Beberapa tujuan Penelitian Tindakan Kelas oleh Suyanto (1997: Hasan

(1997) antara lain :

a. Untuk meningkatkan kualitas praktik pembelajaran di sekolah

b. Sebagai relevansi pendidikan

c. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan

d. Untuk mengefisiensikan pengelolaan pendidikan.

3. Langkah-langkah PTK

Untuk melanjutkan PTK, guru mengawali dengan mengidentifikasi

masalah, dilanjutkan dengan merumuskan masalah yang akan dicari

Page 21: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

21

solusinya. Setelah guru menemukan masalah dilanjutkan melakukan

langkah-langkah seperti perencanaan , tindakan, pengamatan, dan refleksi.

4. Manfaat PTK

Manfaat yang didapat dari pelaksanaan PTK antara lain :

a. Pelaksanaan inovasi pembelajaran dari bawah.

b. Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan ditingkat kelas.

c. Peningkatan profesionalisme guru melelui proses latihan sistematik secara

berkelanjutan.

I. Konsep Evaluasi

Evaluasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan

tes. Suharsimi Arikunto (1997:146) menjelaskan bahwa observasi atau

pengamatan meliputi kegiatan pemusatan terhadap sesuatu objek dengan

menggunakan seluruh indra. Di dalam observasi , peneliti menggunakan

panduan atau pedoman observasi yang berisi daftar jenis kegiatan yang

mungkin timbul dan akan diamati. Pengamat tinggal memberi tanda atau

ceklis pada kolom tempat peristiwa muncul. Sedangkan tes adalah serenteten

pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur

keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki

individu atau kelompok.

Evaluasi yang digunakan dalam perbaikan pembelajaran ini adalah

jenis tes formatif berbentuk tertulis dan berisi soal obyektif dan subyektif.

Page 22: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

22

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN PER SIKLUS

A. Subyek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri 01 Wiyorowetan

Kecamatan Ulujami Kabupaten Pemalang. Sekolah ini terletak di tepi

utara kota dekat dengan jalur pantai utara. Kompetensi yang akan dibahas

adalah ”Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan

kemerdekaan” pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial tentang

peristiwa penting disekitar proklamasi.

2. Karakteristik siswa

Jumlah siswa kelas V SD Negeri 01 Wiyorowetan ini berjumlah 25

siswa yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. Dilihat

dari kemampuan keseluruhan siswa ditemukan sebagian kecil siswa

berkemampuan kurang dari rata rata kelas.

3. Karakteristik Lingkungan

Lingkungan disekitar SD Negeri 01 Wiyorowetan mempunyai

lingkungan yang religius dan masyarakat desa yang mempunyai rasa

kemasyarakatan yang tinggi tetapi masih sedikit masyarakat di sekitar

sekolah yang mempunyai pendidikan yang tinggi. Banyak ditemukan data

pendidikan orangtua siswa rata rata hanya lulusan Sekolah Dasar.

Sebagian besar orangtua siswa bermata pencaharian sebagai buruh tani,

konveksi dan buruh di Jakarta. Kondisi ini menyebabkan perhatian dan

motivasi orang tua terhadap belajar anak-anaknya rendah.

Page 23: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

23

4. Waktu Pelaksanaan

Kegiatan perbaikan pembelajaran dilaksanakan selama satu bulan ,

yaitu dari bulan Januari sampai bulan Februari. Adapun jadwalnya sebagai

berikut :

No Jenis Kegiatan Waktu Pelaksanaan1.2.

3.

4.

5.

Refleksi pra Siklus.Pembelajaran Perbaikan Siklus I. ( 1 pertemuan x 35 menit )Pembelajaran Perbaikan Siklus II.( 1 pertemuan x 35 menit )Pembuatan Laporan Perbaikan Pembelajaran Siklus I dan Siklus IIKonsultasi pembuatan laporan

25 Januari 201026 Januari 2010

1 Februari 2010

10 Februari 2010

14 Maret 2010

B. Deskripsi Perbaikan Per Siklus

1. Pra Siklus

Pembelajaran Pra Siklus dilaksanakan tanggal 18 Januari 2010,

penulis mengadakan pembelajaran IPA dengan materi ”Membuat

Magnet”.

a. Rencana Pra Siklus

Pada Pembelajaran pra siklus penulis merencanakan

pembelajaran dengan membuat Rencana Pembelajaran terlebih dahulu.

Pada saat pelaksanaan pembelajaran pra siklus, disediakan lembar

observasi untuk mengamati aktivitas belajar siswa. Juga disiapkan

Lembar Soal untuk mengumpulkan data nilai tes formatif siswa.

Antara penulis dan pengamat datang lebih awal untuk menyamakan

persepsi tentang hal-hal yang akan diobservasi

b. Pelaksanaan Pra Siklus

1). Secara Umum

a). Berdoa

b). Mengabsen siswa

Page 24: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

24

c). Memotivasi siswa agar mengikuti pembelajaran dengan baik.

2). Secara Khusus

a). Secara klasikal siswa memperhatikan penjelasan guru tentang

macam-macam pembuatan magnet.

b). Secara klasikal siswa bertanya jawab dengan guru tentang

bahan yang digunakan untuk membuat magnet buatan dengan

cara induksi, gosokan dan elektromagnetik.

c). Secara klasikal, siswa mengamati gambar cara pembuatan

magnet di papan tulis .

d). Secara klasikal siswa bertanya jawab dengan guru tentang cara

membuat magnet buatan dengan cara induksi, gosokan dan

elektromagnetik

e). Siswa bersama guru membahas hasil diskusi.

f). Siswa bersama guru menyimpulkan inti materi pembelajaran.

g). Siswa mengerjakan soal tes formatif.

h). Siswa bersama guru mengoreksi hasil tes formatif.

c. Observasi Pembelajaran Pra Siklus

Pada tahap kegiatan pengamatan /observasi guru meminta

bantuan teman sejawat untuk melakukan pengamatan dengan mengisi

lembar observasi yang telah disediakan.

Lembar Observasi yang disiapkan dan disepakati dengan pengamat

adalah lembar Observasi tentang Aktivitas Belajar Siswa. Penulis juga

menyiapkan catatan penting tentang hal-hal yang terjadi dalam

pembelajaran.

Page 25: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

25

d. Refleksi Pra Siklus

Ditemukan banyak kekurangan pada pembelajaran pra siklus,

terbukti hasil rata-rata nilai tes formatif siswa hanya mencapai 58.00.

Dan hasil observasi tentang aktivitas belajar siswa menunjukkan

presentase yang sangat rendah yaitu 56.47 %. Dari hal-hal tersebut

diindikasikan penyebabnya adalah karena penulis tidak menggunakan

metode dan media yang tepat dalam pembelajaran IPA. Oleh karena

itu diperlukan perbaikan pembelajaran dengan metode dan media yang

tepat untuk meningkatkan prestasi dan aktivitas belajar siswa.

2. Siklus I

a. Rencana Siklus I

Perbaikan dengan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II.

Perbaikan siklus I dilaksanakan tanggal 26 Januari 2009 dengan uraian

sebagai berikut :

Setelah rencana perbaikan disetujui oleh Supervisor, penulis

meminta ijin kepada Kepala Sekolah untuk melakukan perbaikan

pembelajaran. Untuk mengumpulkan data, penulis meminta bantuan

rekan sejawat. Sebelum perbaikan pembelajaran dimulai, guru peneliti

dan pengamat menyamakan persepsi tentang aspek-aspek perbaikan

yang perlu diamati. Dalam pelaksanaannya pengamat duduk

dibelakang dan mengamati jalannya perbaikan pembelajaran. Untuk

pengamat diberikan lembar observasi yang telah disiapkan dan datang

± 15 menit sebelum perbaikan pembelajaran dimulai .

Page 26: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

26

Untuk mata pelajaran IPAyang menjadi fokus perbaikan adalah

” Apakah media magnet, benda bermagnet, kabel dan batere dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa dan metode demonstrasi dapat

meningkatkan aktivitas belajar siswa ?”.

Perencanaan Perbaikan Siklus I

1). Secara Umum

a). Berdoa

b). Mengabsen siswa

c). Menyiapkan media pembelajaran

d). Memotivasi siswa agar mengikuti pembelajaran dengan baik.

2). Secara Khusus

a). Secara klasikal siswa memperhatikan penjelasan guru tentang

macam-macam pembuatan magnet.

b). Secara klasikal siswa bertanya jawab dengan guru tentang

bahan yang digunakan untuk membuat magnet buatan dengan

cara induksi, gosokan dan elektromagnetik.

c). Secara klasikal, siswa mengamati gambar cara pembuatan

magnet di papan tulis .

d). Secara klasikal siswa bertanya jawab dengan guru tentang cara

membuat magnet buatan dengan cara induksi, gosokan dan

elektromagnetik

e). Siswa berdiskusi kelompok membuat magnet dan membuat

laporan tentang langkah-langkah pembuatannya dalam Lembar

Kerja Kelompok.

Page 27: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

27

e). Melalui juru bicara tiap kelompok, siswa mendemonstrasikan

hasil pengamatannya tentang pembuatan magnet.

f). Siswa bersama guru membahas hasil diskusi.

g). Siswa bersama guru menyimpulkan inti materi pembelajaran.

h). Siswa mengerjakan soal tes formatif.

i). Siswa bersama guru mengoreksi hasil tes formatif.

b. Pelaksanaan Perbaikan Siklus I

1). Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dengan media magnet,

benda bermagnet, kabel dan batere dilakukan perbaikan antara lain:

a.). Guru menyiapkan media pembelajaran yang diperlukan berupa

magnet, benda bermagnet, kabel dan batere.

b). Guru memasang gambar dan menjelaskan cara membuat

magnet secara induksi, gosokan dan elektromagnet.

c). Secara klasikal siswa bertanya jawab dengan guru tentang cara

membuat magnet buatan dengan cara induksi, gosokan dan

elektromagnetik

d). Secara berkelompok siswa mengamati gambar dan menyiapkan

alat sesuai gambar.

e). Siswa berdiskusi kelompok membuat magnet dan membuat

laporan tentang langkah-langkah pembuatannya dalam Lembar

Kerja Kelompok.

f). Melalui juru bicara tiap kelompok, siswa mendemonstrasikan

hasil diskusi tentang langkah-langkah pembuatan magnet.

g). Siswa dan guru membahas hasil diskusi.

Page 28: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

28

h). Secara individual siswa menulis rangkuman.

2). Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan metode

demonstrasi dilakukan perbaikan antara lain :

a). Guru menyiapkan gambar cara pembuatan magnet secara

induksi, gosokan dan elektromagnetik.

b). Secara klasikal siswa memperhatikan penjelasan guru tentang

baha-bahan pembuatan magnet..

c). Secara klasikal siswa bertanya jawab dengan guru tentang cara

pembuatan magnet.

b). Siswa dibagi menjadi 6 kelompok.

c). Siswa berdiskusi kelompok membuat magnet dan membuat

laporan tentang langkah-langkah pembuatannya dalam Lembar

Kerja Kelompok.

d). Siswa berdiskusi kelompok membuat magnet dan membuat

laporan tentang langkah-langkah pembuatannya dalam Lembar

Kerja Kelompok.

e). Melalui juru bicara tiap kelompok, siswa mendemonstrasikan

hasil pengamatannya tentang pembuatan magnet.

f). Siswa dan guru membahas hasil diskusi.

c. Pengamatan / Observasi Siklus I

Pada tahap kegiatan pengamatan /observasi guru meminta

bantuan teman sejawat untuk melakukan pengamatan dengan mengisi

lembar observasi yang telah disediakan.

Page 29: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

29

Lembar Observasi yang disiapkan dan disepakati dengan pengamat

adalah observasi aktivitas belajar siswa.

Selain observasi, data yang dilkumpulkan berupa hasil tes

formatif siswa. Guru memberikan tes formatif kepada siswa yang

hasilnya sebagai bahan evaluasi hasil terhadap perbaikan pembelajaran

yang telah disepakati bersama sebelumnya pada lembar observasi.

Guru juga menyiapkan catatan penting dalam pembelajaran.

d. Refleksi Siklus I

Dari hasil rekaman data dan catatan penting yang ada,

kemudian guru melakukan refleksi diri serta diskusi dengan teman

sejawat mengenai penampilan aktivitas perbaikan yang sudah

dilaksanakan dan hasil tes formatif siswa. Dalam siklus I ditemukan

beberapa aktivitas perbaikan pembelajaran dan aktivitas belajar siswa

sudah baik, tetapi masih perlu ditingkatkan pada beberapa aktivitas

yang belum maksimal pada kegiatan-kegiatan antara lain :

a). Penyiapan alat peraga bagi semua kelompok siswa dan guru.

b). Pemberian motivasi kepada siswa.

c). Pemberian apersepsi yang lebih menarik.

d). Pemberian informasi kegiatan yang lebih jelas.

e). Penggunaan media secara maksimal.

f). Pengelolaan diskusi kelompok yang efektif.

g). Bimbingan terhadap siswa baik secara individu maupun kelompok.

h). Pemberian kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan

mengemukakan pendapat.

Page 30: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

30

i). Ketertiban siswa saat penjelasan dari guru dan saat berdiskusi.

j). Antusiasme siswa untuk bertanya jawab dan berdiskusi.

k). Penggunaan media secara maksimal.

l). Penampilan siswa dalam demonstrasi dan menanggapi hasil diskusi

kelompok lain.

. Hasil tes formatif siswa mengalami peningkatan tetapi

masih ada 24 % siswa belum mencapai KKM Oleh karena itu

direncanakan ada perbaikan pembelajaran siklus II dengan penekanan

pada aktivitas belajar yang belum baik dan peningkatan terhadap hasil

prestasi belajar siswa..

3. Siklus II

a. Perencanaan Perbaikan Siklus II

Perbaikan siklus II dilaksanakan tanggal 1 Februari 2010

dengan uraian sebagai berikut :

a. Perencanaan Perbaikan Siklus II

1). Secara Umum

a). Berdoa

b). Mengabsen siswa

c). Menyiapkan media pembelajaran

d). Memotivasi siswa agar mengikuti pembelajaran dengan

baik.

2). Secara Khusus

a). Secara klasikal siswa memperhatikan penjelasan guru

tentang macam-macam pembuatan magnet.

Page 31: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

31

b). Secara klasikal siswa bertanya jawab dengan guru tentang

bahan yang digunakan untuk membuat magnet buatan

dengan cara induksi, gosokan dan elektromagnetik.

c). Secara klasikal, siswa mengamati gambar cara pembuatan

magnet di papan tulis .

d). Secara klasikal siswa bertanya jawab dengan guru tentang

cara membuat magnet buatan dengan cara induksi, gosokan

dan elektromagnetik

e). Siswa bersama guru membahas hasil diskusi.

f). Siswa bersama guru menyimpulkan inti materi

pembelajaran.

g). Siswa mengerjakan soal tes formatif.

h). Siswa bersama guru mengoreksi hasil tes formatif.

b. Pelaksanaan Perbaikan Siklus II

1). Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dengan media magnet,

benda bermagnet, kabel dan batere dilakukan perbaikan antara lain:

a.). Guru menyiapkan media berupa magnet, benda bermagnet,

kabel dan batere.

b). Guru memasang gambar cara membuat magnet secara induksi,

gosokan dan electromagnet.

c). Secara berkelompok siswa mengamati gambar dan menyiapkan

alat sesuai gambar.

Page 32: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

32

d). Siswa berdiskusi kelompok membuat magnet dan membuat

laporan tentang langkah-langkah pembuatannya dalam Lembar

Kerja Kelompok.

e). Melalui juru bicara tiap kelompok, siswa mendemonstrasikan

hasil pengamatannya tentang pembuatan magnet.

f). Siswa dan guru membahas hasil diskusi.

2). Untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan metode

demonstrasi dilakukan perbaikan antara lain :

a). Guru menyiapkan gambar cara pembuatan magnet secara

induksi, gosokan dan elektromagnetik.

b). Secara klasikal siswa memperhatikan penjelasan guru tentang

baha-bahan pembuatan magnet..

c). Secara klasikal siswa bertanya jawab dengan guru tentang cara

pembuatan magnet.

b). Siswa dibagi menjadi 6 kelompok.

c). Siswa berdiskusi kelompok membuat magnet dan membuat

laporan tentang langkah-langkah pembuatannya dalam Lembar

Kerja Kelompok.

d). Siswa berdiskusi kelompok membuat magnet dan membuat

laporan tentang langkah-langkah pembuatannya dalam Lembar

Kerja Kelompok.

e). Melalui juru bicara tiap kelompok, siswa mendemonstrasikan

hasil pengamatannya tentang pembuatan magnet.

f). Siswa dan guru membahas hasil diskusi.

Page 33: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

33

c. Pengamatan / Observasi Siklus II

Pada tahap kegiatan pengamatan /observasi guru meminta

bantuan teman sejawat untuk melakukan pendataan dengan mengisi

lembar observasi aktivitas belajar siswa yang telah disediakan.

Guru memberikan tes formatif kepada siswa yang hasilnya

sebagai bahan evaluasi hasil terhadap perbaikan pembelajaran yang

telah disepakati bersama sebelumnya pada lembar observasi. Guru juga

menyiapkan catatan penting dalam pembelajaran.

d. Refleksi Siklus II

Dari hasil rekaman data dan catatan penting yang ada,

kemudian guru melakukan refleksi lagi serta diskusi dengan teman

sejawat mengenai penampilan aktivitas perbaikan yang sudah

dilaksanakan. Dalam siklus II beberapa aktivitas belajar siswa yang

direncanakan diperbaiki dari siklus I sudah menunjukkan hasil yang

baik dan tidak ditemukan kekurangan yang berarti. Maka diputuskan

bahwa perbaikan pembelajaran hanya sampai siklus II.

Page 34: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

34

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Per Siklus

Penulis telah melaksanakan perbaikan pembelajaran sebanyak dua

siklus, yaitu siklus I pada tanggal 26 Januari 2010 dan siklus II pada tanggal 1

Februari 2010 dengan fokus perbaikan ” Apakah media magnet, benda

bermagnet, kabel dan batere serta metode demonstrasi dapat meningkatkan

prestasi dan aktivitas belajar siswa ?. Maka diperoleh hasil data dari 25 siswa

sebagai berikut :

a. Rekapitulasi Data Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA

NONAMA SISWA

KKM

PEROLEHAN NILAIJUMLAH

RATA-RATA 

PraSiklus

SiklusI

SiklusII

1 ANDRI H. 65 50 70 90 210 70.002 WINDA DEVI 65 40 60 80 180 60.003 A.PERMADI 65 60 80 90 230 76.674 ARIAS S. 65 70 100 100 270 90.005 DWI BAGUS 65 20 40 60 120 40.006 EKA F. 65 70 90 100 260 86.677 EMA VIVI M. 65 40 60 80 180 60.008 ISWATUN K. 65 50 70 90 210 70.009 IKA N.Y. 65 60 80 100 240 80.0010 YOGIS L. 65 80 90 100 270 90.0011 LUTFIA Z. 65 80 100 100 280 93.3312 KAUTSAR 65 100 100 100 300 100.0013 M. RONY R. 65 40 100 100 240 80.0014 M. ALI YAFI 65 80 90 100 270 90.0015 M. RIDWAN 65 80 90 100 270 90.0016 M. NOR I. 65 70 100 100 270 90.0017 MUTIA F.E.F. 65 50 70 90 210 70.0018 MASLEKHA 65 20 50 70 140 46.6719 PUTRI F. 65 30 60 80 170 56.67

Page 35: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

35

20 RATNA W. 65 80 90 100 270 90.0021 SINTA PUJI L 65 50 70 80 200 66.6722 TRI PUJI A. 65 70 100 100 270 90.0023 VIHA AINUN 65 60 80 90 230 76.67

24N.KHOLIFAH 65 20 60 70 150 50.00

25 RORO A. 65 80 100 100 280 93.33  Jumlah nilai 1450 2000 2270    

 Rata- rata kelas   58.00 80.00 90.80    

 Jumlah siswa tuntas   11 19 24    

 Presentase siswa tuntas   44% 76% 96%    

 Jumlah siswa tidak tuntas   14 6 1    

 

Presentase siswa tidak tuntas   56% 24% 4%    

Tabel 1

Rekapitulasi data prestasi belajar siswa mata pelajaran IPA

Grafik 1

Grafik Hasil Tes Formatif Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II

Pra Siklus Siklus I Siklus II

10

2030405060708090

100

Nilai

Rat

a-ra

ta N

ilai

Page 36: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

36

b. Rekapitulasi Data Aktivitas Belajar Siswa

No

ASPEK YANG DIAMATI

NILAI YANG DIPEROLEH ( %)

JUMLAH

RATA-RATA

%Pra

Siklus ISiklus I

Siklus II

1.

Pra KBMa. Ketertiban siswa saat

berdoa.b. Presensi kehadiran siswa.c. Kesiapan siswa untuk

mengikuti pembelajaran.

80

80

60

100

100

80

100

100

100

280

280

140

93

93

80

93

93

80

2.

Kegiatan Awal Antusias siswa

terhadap apersepsi guru.60 80 100 240 80 80

3.

Kegiatan Intia. Perhatian siswa terhadap

penjelasan gurub. Kesiapan siswa untuk

menjawab pertanyaan dari guru dengan tepat.

c. Kesiapan siswa untuk menyiapkan media magnet, benda magnetik, kabel dan batere.

60

40

60

80

80

80

100

100

100

240

220

240

80

73

80

80

73

80

4.

Kegiatan Perbaikana. Kesiapan siswa untuk

berdiskusi sesuai kelompoknya.

b. Pemilihan formasi tempat duduk yang tepat untuk berdiskusi.

c. Ketertiban siswa saat berdiskusi.

d. Penunjukan ketua kelompok oleh siswa.

e. Interaksi aktif dalammasing-masing kelompok.

f. Pencatatan hasil demonstrasi dalam Lembar Kerja Kelompok

g. Kesiapan siswa mendemonstrasikan cara membuat magnet secara induksi, gosokan, dan elektromagnetik secara sistematis di depan kelas.

h. Kesiapan siswa menanggapi hasil demonstrasi kelompok lain dengan kalimat yang runtut.

80

80

60

60

40

60

20

40

100

100

80

100

100

100

4

80

100

100

100

100

100

100

5

100

280

280

240

260

240

260

10

220

93

93

80

86

86

86

3.3

73

93

93

80

86

86

86

66

73

Page 37: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

37

5.

Kegiatan Akhira. Menyimpulkan isi materi

bersama guru. dengan guru.

b. Pencatatan kesimpulan di buku masing-masing siswa.

60

60

80

100

80

100

220

260

73

86

73

86

Jumlah 48 76 84 1401

% 56.47 89.41 98.82 82.41

Tabel 3

Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA

Grafik 2

Grafik Aktivitas Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA

56,47%

89,41%

98,82%

Pra Siklus

Siklus I

Siklus II

Page 38: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

38

d. Data Pencapaian KKM

Dari sejumlah 25 orang siswa di kelas V diperoleh data sebagai

berikut :

KKM : 60

No Jumlah siswa

SebelumPerbaikan

SiklusI

SiklusII

Jumlah

%Jumlah

%Jumlah

%

1. Siswa sudah memenuhi KKM

11 44 19 76 24 96

2. Siswa belum memenuhi KKM

14 56 6 24 1 4

Jumlah 25 100 25 100 5 100

Tabel 4

Data Pencapaian KKM Mata Pelajaran IPA

B. Pembahasan Per Siklus

1. Prestasi Belajar Siswa

Dari pengumpulan data hasil tes formatif siswa kelas V dalam mata

pelajaran IPA materi “ Membuat Magnet”, didapatkan nilai rata-rata pada

pembelajaran pra siklus hanya mencapai 58.00. Kemudian meningkat

menjadi 80.00 setelah dilakukan perbaiakan siklus I dan menjadi 90.80

setelah dilakukan perbaikan siklus II.

Untuk pencapaian KKM didapatkan hasil yang meningkat yaitu

dari 44 % pada pembelajaran pra siklus, menjadi 76 % setelah perbaikan

pembelajaran siklus I dan 96 % setelah perbaikan pembelajaran siklus II.

Hasil prestasi siswa yang rendah pada saat pembelajaran pra siklus

disebabkan karena pada saat pembelajaran penulis hanya menggunakan

media gambar, sehingga siswa kurang memahami materi. Peningkatan

hasil prestasi siswa terjadi setelah dilakukan perbaikan siklus I dan siklus

Page 39: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

39

II disebabkan media yang digunakan penulis saat mengajar lebih

bervariasi yaitu menggunakan media konkrit yang merupakan alat dan

bahan pembuatan magnet.berupa magnet, benda bermagnet, kabel dan

batere. Media tersebut dapat digunakan bergantian oleh semua siswa

dalam satu kelompok sehingga siswa menjadi tertarik, berkesan dan ingat.

2. Aktivitas Belajar Siswa

Berdasarkan hasil observasi oleh pengamat didapatkan hasil

presentase aktivitas belajar siswa meningkat yaitu dari 56.67 % pada

pembelajaran pra siklus, menjadi 89.41 % pada perbaikan siklus I dan

98.82 % pada pembelajaran siklus II.

Rendahnya aktivitas belajar siswa pada pembelajaran pra siklus

dikarenakan penulis hanya menggunakan metode ceramah dan tanya

jawab dalam pembelajaran. Perbaikan pada siklus I dan II metode yang

digunakan lebih bervariasi yaitu metode demonstrasi melalui perwakilan

kelompok diskusi. Dengan metode ini siswa akan lebih aktif mencoba

penelitian, memaparkan hasil diskusi dan mendemonstrasikan hasil

diskusi kelompoknya.

Page 40: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

40

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan seperti tersebut

diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pada proses perbaikan pembelajaran dari siklus I maupun siklus II pada

mata pelajaran IPA dengan kompetensi dasar ”Mendeskripsikan

humbugging gaya, gerak, dan energi serta fungsinya”.dalam materi

membuat magnet dengan fokus perbaikan “ Apakah dengan media magnet,

benda bermagnet, kabel dan batere dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa dan apakah dengan metode demonstrasi dapat meningkatkan

aktivitas belajar siswa?”. Setelah dilakukan perbaikan pembelajaran dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut :

a. Penggunaan media magnet, benda bermagnet, kabel, dan betere dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa dengan bukti :

1). Pra Siklus mencapai nilai rata- rata 58.00

2). Siklus I mencapai nilai rata-rata 80,00.

3). Siklus II mencapai nilai rata-rata 90,80.

b. Penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan aktivitas belajar

siswa dengan bukti :

1). Pra Siklus, presentasi keaktifan siswa mencapai 56.67 %.

1). Siklus I, presentasi keaktifan siswa mencapai 89,41 %.

2). Siklus II, presentasi keaktifan siswa mencapai 98,82 %.

Page 41: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

41

c. Pencapaian KKM setelah perbaikan pembelajaran terbukti meningkat

dengan presentase pencapaian KKM sebagai berikut :

1). Pra Siklus presentasi keaktifan siswa dalam pembelajaran

mencapai 44 %.

2). Siklus I presentasi keaktifan siswa dalam pembelajaran mencapai

76 %.

3). Siklus II presentasi keaktifan siswa dalam pembelajaran mencapai

96 %.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas maka penulis memberikan

saran dalam upaya untuk meningkatkan prestasi belajar dan aktivitas belajar

siswa antara lain :

1. Bagi Siswa

a. Membiasakan diri berdiskusi untuk memecahkan suatu masalah.

b. Membiasakan bertanya jika belum memahami materi pembelajaran..

2. Bagi Guru

a. Menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan

kemampuan siswa untuk pembelajaran semua mata pelajaran.

b. Menggunakan media yang tepat dan menarik dalam setiap proses

pembelajaran dan usahakan media pembelajaran yang digunakan

mudah didapat di lingkungan sekolah dan sekitarnya.

c. Memperbanyak intensitas latihan agar siswa terbiasa dengan metode

yang diterapkan oleh guru dan selalu terpantau hasil belajarnya.

Page 42: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

42

d. Membiasakan saling berkolaborasi dengan teman sejawat untuk

membantu menilai proses pembelajaran yang guru lakukan.

e. Selalu menambah wawasan baru tentang berbagai metode, media dan

alat pembelajaran yang dapat dilaksanakan untuk meningkatkan mutu

pembelajaran.

3. Bagi Lembaga

Perlunya mengoptimalkan KKG sekolah maupun Gugus Sekolah

untuk berdiskusi membahas masalah-masalah yang terjadi di kelas atau

sekolah secara kontinyu dan terarah.

Karena penggunaan media magnet, benda bermagnet, kabel dan

betere dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan penggunaan metode

demonstrasi dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, maka diharapkan

metode dan media ini dapat digunakan oleh rekan guru dalam

pembelajaran IPA khususnya.

Page 43: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

43

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2002, Prosedur Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta.Departemen Pendidikan Nasional, (2002:895), Kamus Besar Bahas Indonesia,

Jakarta, Balai Pustaka.Gagne Briggs dan Wager (dalam Udin S. Winataputra, dkk.2007:1.19), Teori

Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, Universitas Terbuka.Ibrahim R dan Nana Syaodih, 2003, Perencanaan Pengajaran, Jakarta, Rineka

Cipta.John Dewey (dalam Udin S. Winataputra,dkk.2008:9.6), Materi dan

Pembelajaran IPS SD, Jakarta, Universitas Terbuka.Miarso (dalam Asep Harry Hernawan,dkk.2008:11.18), Pengembangan

Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta, Universitas Terbuka.Pringgawidagda, Suwarna, 2002, Strategi Penguasaan Berbahasa, Yogyakarta,

Adi Cita.Roestiyah,N.K.,1991, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, Rineka Cipta.Wardani IGAK, Wihardit. K Nasution.N, (2007:3.42-3.45), Penelitian Tindakan

Kelas, Jakarta, Universitas Terbuka.

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1: Rekapitulasi data Prestasi Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA..............29

Tabel 2: Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA....................31

Tabel 3: Data Pencapaian KKM Mata Pelajaran IPA..........................................33

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Page 44: Ptk Mapel Ipa Sd Klas V

44

Grafik 1: Hasil Tes Formatif Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II Mata pelajaran IPA..............................................................................28

Grafik 2: Aktivitas Belajar Siswa Mata Pelajaran IPA.......................................32