Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

69
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar kelompok merupakan salah satu strategi belajar yang sering dipakai oleh siswa Sekolah Menengah Pertama. Kegiatan belajar kelompok yang banyak dipraktekkan saat ini adalah dengan cara pembagian kelompok belajar yang terdiri dari beberapa siswa dengan melaksanakan kegiatan belajar yang bertempat di rumah guru maupun di salah satu anggota kelompok belajar. Kegiatan belajar kelompok akan sangat membantu siswa untuk dapat meningkatkan kualitas hasil belajarnya. Kemampuan siswa yang merupakan rangkaian kreatifitas dan motivasi belajar serta tingkah laku dalam menuntut ilmu dapat tumbuh kembangkan melalui kegiatan belajar kelompok. Strategi belajar kelompok yang dikembangkan saat ini adalah mengacu pada bidang studi yang masuk Ebtanas dan yang dianggap sulit bagi pandangan siswa. Salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit dan masuk dalam Ebtanas adalah mata pelajaran Bahasa Inggris. Bahasa Inggris merupakan salah satu pelajaran yang kurang mendapatkan tempat dihati siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kab. Malang, karena mata pelajaran Bahasa Inggris dianggap sulit dan kurang menarik, sehingga membawa dampak terhadap rendahnya hasil belajar siswa

description

 

Transcript of Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

Page 1: Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Belajar kelompok merupakan salah satu strategi belajar yang sering dipakai oleh

siswa Sekolah Menengah Pertama. Kegiatan belajar kelompok yang banyak

dipraktekkan saat ini adalah dengan cara pembagian kelompok belajar yang terdiri dari

beberapa siswa dengan melaksanakan kegiatan belajar yang bertempat di rumah guru

maupun di salah satu anggota kelompok belajar. Kegiatan belajar kelompok akan sangat

membantu siswa untuk dapat meningkatkan kualitas hasil belajarnya. Kemampuan

siswa yang merupakan rangkaian kreatifitas dan motivasi belajar serta tingkah laku

dalam menuntut ilmu dapat tumbuh kembangkan melalui kegiatan belajar kelompok.

Strategi belajar kelompok yang dikembangkan saat ini adalah mengacu pada bidang

studi yang masuk Ebtanas dan yang dianggap sulit bagi pandangan siswa. Salah satu

mata pelajaran yang dianggap sulit dan masuk dalam Ebtanas adalah mata pelajaran

Bahasa Inggris.

Bahasa Inggris merupakan salah satu pelajaran yang kurang mendapatkan

tempat dihati siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kab. Malang, karena mata pelajaran

Bahasa Inggris dianggap sulit dan kurang menarik, sehingga membawa dampak

terhadap rendahnya hasil belajar siswa kelas VII. Perlu diketahui bahwa mata

pelajaran Bahasa Inggris adalah program untuk menanamkan dan mengembangkan

pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai berbahasa Inggris pada siswa.

Kemampuan akan berbahasa Inggris sangat berguna bagi setiap siswa dalam era

globalisasi ini. Bahasa Inggris diajarkan sampai di perguruan tinggi, sehingga bukan

alasan untuk tidak memahami Bahasa Inggris, oleh karena itu diperlukan penguasaan

dan pemahaman yang cukup dalam menekuni mata pelajaran Bahasa Inggris.

Berdasarkan kurikulum pendidikan dasar tahun 2004. Fungsi mata pelajaran

Bahasa Inggris bagi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Kab. Malang adalah :

Page 2: Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

(1) untuk memberikan pengetahuan tentang berbagai kosakata, grammer dan

vocabulary yang kaitannya dengan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari dengan

orang asing,

(2) mengembangkan keterampilan proses,

(3) mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi siswa untuk

meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari,

(4) mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan yang saling

mempengaruhi antara kemajuan Bahasa Inggris dan tekhnologi dengan keadaan

lingkungan dan pemanfaatannya serta keterampilan yang berguna dalam kehidupan

sehari-hari maupun untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat yang lebih tinggi.

Pengajaran Bahasa Inggris bagi siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama adalah

(1) mampu membaca surat,

(2) melengkapi percakapan,

(3) kemampuan bercakap,

(4) kemampuan menulis surat dan mempunyai kemampuan mendengarkan.

Dalam upaya mencapai fungsi dan tujuan pengajaran Bahasa Inggris pada siswa

kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang khususnya,

maka diperlukan strategi belajar siswa yang baik dan menumbuhkan ide/gagasan baru

pada setiap siswa. Luasnya ruang lingkup pengajaran Bahasa Inggris akan

membutuhkan banyak pengetahuan dan sikap kreatif siswa dalam belajar. Guna

meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas VII SMP Negeri 1

Kab. Malang, maka perlu dikembangkan sistem belajar yang efektif dan

efisien. Strategi belajar Bahasa Inggris harus dapat membangkitkan gairah

belajar, menumbuhkan kreatifitas, menanamkan kepercayaan diri dan rasa tanggung

jawab siswa terhadap pelajaran yang ditekuninya. Salah satu pengembangan sistem

belajar yang sering diterapkan adalah sistem belajar kelompok. Sampai saat ini

program belajar kelompok dalam belajar Bahasa Inggris pada siswa kelas VII SMP

Negeri 1 Kab. Malang belum ditangani secara serius, padahal belajar kelompok

Page 3: Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

pada kelas lain dengan mata pelajaran yang berbeda terbukti sangat efektif dan

efisien dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Kegiatan belajar kelompok di SMP

Negeri 1 Kab. Malang belum dikembangkan dan dibina secara optimal, sehingga

hanya bersifat sukarela dan belum dilakukan pengawasan serta evaluasi terhadap

perkembangan dari belajar kelompok tersebut.

Dari kenyataan ini, maka perlu diambil suatu inisiatif untuk menerapkan

program belajar kelompok bagi siswa kelas VII SMP Negeri 1

Kab. Malang khususnya dalam belajar Bahasa Inggris. Manfaat belajar kelompok

dan pengaruhnya terhadap hasil belajar Bahasa Inggris dapat dilihat setelah belajar

kelompok berjalan sesuai dengan rencana. Belajar kelompok perlu mendapat

bimbingan dari guru yang bersangkutan. Selama ini belajar kelompok cenderung

hanya membiarkan siswa untuk melakukan belajar dengan sesama teman dengan tanpa

pengawasan yang baik, sehingga hasil belajar yang diperoleh tidak bisa maksimal dan

bahkan tidak mengalamu perubahan yang berarti.

Untuk mengatasi masalah rendahnya hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas

VII SMP Negeri 1 Kab. Malang, maka belajar kelompok merupakan salah satu

alternatif yang baik. Berbagai kesulitan belajar Bahasa Inggris yang selama ini menjadi

kendala bagi hampir semua siswa, mulai dari kelas VII sampai kelas IX hendaknya

menjadi pelajaran yang berharga untuk mencetuskan ide baru dalam program

pelaksanaan belajar kelompok.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tentang strategi belajar kelompok pada siswa dalam

meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris, maka dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut :

a. Bagaimana strategi belajar kelompok yang diterapkan pada siswa kelas VII SMP

Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang dalam belajar Bahasa

Inggris?

b. Apakah belajar kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP

Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang dalam belajar Bahasa

Page 4: Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

Inggris?

c. Adakah konstribusi belajar kelompok terhadap hasil belajar siswa kelas VII SMP

Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang dalam belajar Bahasa

Inggris?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka ada beberapa tujuan yang ingin dicapai

dalam penelitian ini, antara lain :

a. Untuk mengetahui tentang strategi belajar kelompok yang diterapkan pada siswa

kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang dalam

belajar Bahasa Inggris.

b. Untuk mengetahui apakah belajar kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa

kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang dalam

belajar Bahasa Inggris.

c. Untuk mengetahui konstribusi belajar kelompok terhadap hasil belajar siswa kelas

VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang dalam belajar

Bahasa Inggris.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian, maka penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi :

a. Umum

Menambah wawasan dan pengetahuan tentang strategi belajar kelompok dalam

meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris, khususnya pada siswa kelas VII SMP

sehingga dapat dijadikan dasar dalam penentuan model sistem belajar kelompok.

b. Siswa Sekolah Menengah Pertama

Memberikan kesempatan kepada anak didik untuk melaksanakan kegiatan

belajar kelompok khususnya dalam mata pelajaran Bahasa Inggris di kelas VII,

sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya.

c. Guru Sekolah Menengah Pertama

Memberikan informasi tentang beberapa alternatif dalam meningkatkan

Page 5: Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

hasil belajar Bahasa Inggris pada siswa kelas VII dengan sistem belajar kelompok.

Informasi ini juga dapat dijadikan sebagai cara untuk menentukan model strategi

belajar Bahasa Inggris dengan sistem belajar kelompok serta memperhatikan

beberapa faktor yang terdapat dalam diri individu siswa.

d. Literatur

Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian sesuai dengan

konteks dalam penelitian ini.

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis sebagai “Conjectural Statement Of The Relation Between Two Or

More Variables” (kerlinger, 1981). Pengertian hipotesis sekarang berkembang tidak

hanya untuk menaksentuasikan suatu teori, namun juga menggelar bukti dukung baru

tentang teori yang sudah kokoh secara universal walaupun kadang terdapat bias parsial.

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dilandasi kajian terhadap teori

yang ada dan asumsi-asumsi. Hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai

berikut.

a. Belajar kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1

Kab. Malang dalam belajar Bahasa Inggris.

b. Belajar kelompok dapat memberikan konstribusi terhadap hasil belajar siswa kelas

VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang dalam belajar

Bahasa Inggris.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas VII SMP Negeri 1

Kab. Malang Tahun Pelajaran 2011/2012. Subjek penelitian ini adalah 25 siswa

kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang.

Tindakan yang dilakukan adalah membagi siswa dalam kelompok belajar

Bahasa Inggris dan dilakukan pengawasan serta bimbingan dalam setiap kegiatan

belajar kelompok. Kegiatan belajar kelompok dilakukan pada semester pertama dalam

setiap pelajaran Bahasa Inggris. Perlakuan I (treatment I) diberikan kepada siswa kelas

Page 6: Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

VII dengan kegiatan belajar Bahasa Inggris secara individu. Perlakuan II (treatment II)

diberikan kepada siswa kelas VII dengan kegiatan belajar kelompok berdasarkan

pembagian jumlah siswa untuk melaksanakan belajar Bahasa Inggris.

Page 7: Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Belajar Kelompok

Belajar merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh siswa

untuk mencapai tujuan. Belajar adalah suatu aktifitas mental dan psikis yang

berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-

perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap, perubahan ini relatif

konstan/tetap atau berbekas (Winkel, 1987 : 200).

Sukirin (1984) mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses kegiatan yang

disengaja untuk merubah tingkah laku sehingga diperoleh kecakapan baru. Hsil belajar

dapat diketahui setelah melalui proses belajar, kemudian diterapkan atau diujikan pada

dunia nyata. Lebih lanjut dikatakan bahwa setiap kegiatan belajar akan menghasilkan

suatu perubahan pada diri siswa. Perubahan dalam diri itu menunjukkan bahwa mereka

telah melakukan proses belajar. Proses belajar seperti itu pada umumnya tidak

melibatkan pengajaran, yaitu guru dan siswa.

Hilgard yang dikutip Pasaribu (1983) berpendapat bahwa learning in the

process by wich an activity oreginites or is changed trough responding to a situation

provided the chenged can not be attribud to growth or the temporary sate of the

orgnisme as in fatique or under druges. Pendapat tersebut berarti bahwa belajar

merupakan suatu proses kegiatan yang menghasilkan aktifitas baru atau perubahan

kegiatan karena reaksi lingkungan. Perubahan ini tidak dapat disebut belajar apabila

disebabkan oleh perubahan atau kesadaran sementara orang tersebut karena kealahan

atau karena obat-obatan, sehingga orang tersebut tidak sadar terhadap keadaan dirinya.

Perubahan yang dimaksud adalah perubahan pengetahuan, kecakapan dan tingkah laku.

Perubahan itu diperoleh dengan latihan dan pengalaman bukan perubahan dengan

sendirinya.

Belajar kelompok merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan secara sadar

oleh siswa untuk mencapai tujuan dengan dilakukan secara berkelompok atau dari hasil

kegiatan belajar dengan berkelompok dengan sesama siswa. Dengan belajar kelompok

Page 8: Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

akan diperoleh suatu aktifitas mental dan psikis yang berlangsung dalam interaksi

dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan pengetahuan,

pemahaman, keterampilan dan nilai sikap, perubahan ini relatif konstan/tetap atau

berbekas yang diperoleh melalui kegiatan belajar kelompok.

Belajar kelompok merupakan hasil kegiatan yang disengaja untuk merubah

tingkah laku, sehingga diperoleh kecakapn baru dari kegiatan belajar dengan

berkelompok. Hasil belajar kelompok dapat diketahui setelah melalui proses belajar,

kemudian diterapkan atau diujikan pada dunia nyata. Setiap kegiatan belajar kelompok

akan melibatkan beberapa siswa dalam menghasilkan suatu perubahan pada diri siswa,

perubahan ini akan tampak dalam tingkah laku siswa atau prestasi siswa.

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar kelompok, siswa akan berusaha

memperoleh informasi secara bebas berdasarkan mata pelajaran yang dikaji dengan

saling tukar informasi dalam lingkup kelompok tersebut. Semakin banyak anggota

kelompok belajar, maka semakin banyak informasi yang diperoleh siswa. Namun tidak

semua kelompok dalam jumlah besar akan membawa dampak positif bagi kemajuan

hasil belajar siswa. Belajar kelompok akan memberikan pengatahuan siswa akan apa

yang telah diketahui oleh siswa lain, sehingga akan diperoleh saling tukar pikiran dalam

pengetahuan dan pemecahan masalah. Kesulitan dapat dipecahkan melalui belajar

kelompok, karena jika salah satu siswa kurang mengerti atau tidak tahu tentang suatu

hal, maka siswa lain dapat memberikan gagasan yang baru tentang suatu hal yang baru

tersebut.

Dalam proses belajar mengajar seorang guru perlu memikirkan suatu strategi,

metode maupun teknik yang tepat untuk memberikan kesempatan kepada siswa dalam

melaksanakan kegiatan belajar yang baik. Hal ini sangat penting terutama bagi siswa

Sekolah Menengah Pertama. Dengan pemakaian strategi, metode maupun teknik yang

tepat akan membantu siswa dalam upaya meningkatkan hasil belajarnya.

Dalam setiap kegiatan dan bidang kehidupan yang ada kita tidak bisa

melepaskan diri dari strategi untuk mencapainya, karena tanpa strategi yang jelas dan

tepat, rencana dan harapa-harapan akan sulit untuk dicapai. Oleh karena itu, apabila

menginginkan peningkatan hasil belajar yang berdaya guna salah satu upaya yang bisa

Page 9: Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

ditempuh adalah dengan mempergunakan strategi tertentu dalam belajar. Untuk sedikit

memberikan gambaran terhadap istilah tersebut, berikut ini secara sepintas akan penulis

paparkan pengertian yang terkandung di dalamnya.

a. Pendekatan

Pendekatan (approach) adalah cara umum di dlam melihat dan bersikap

terhadap suatu masalah ke arah pemecahan.

Contoh : Pendekatan Keterampilan Proses, yaitu suatu pola pendekatan mengajar

yang lebih menitik beratkan pengajaran pada jalannya proses belajar

mengajar sehingga subjek didik dipandang telah memiliki seperangkat

kemampuan dasar yang dalam Proses Belajar Mengajar (PBM) perlu

dikembangkan.

b. Strategi (Siasat)

Secara umum strategi dapat diartikan sebagai garis besar haluan bertindak

untuk mencapai tujuan. Menurut Newman dan Logan sebagaimana yang dikutip

oleh Tabrani Rusyan, dkk (1989 : 165) dalam bukunya “Pendekatan Dalam Proses

Belajar Mengajar” mengemukakan strategi dasar dari setiap usaha mencakup empat

hal, yaitu : (1) pengidentifikasian, (2) pertimbangan dan pemilihan jalan

pendekatan, (3) pertimbangan dan penetapan langkah-langkah, dan (4)

pertimbangan dan penetapan tolok ukur.

c. Metode

Metode pada dasarnya merupakan suatu cara atau langkah-langkah yang

dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan. Dengan demikian metode bisa diartikan

pula sebagai seperangkat tehnik yang dipilih dalam rangka mencapai suatu tujuan

dalam Proses Belajar Mengajar.

d. Teknik

Berbeda dengan konsep tiga istilah diatas ditinjau dari sifatnya, maka teknik

mempunyai sifat implementatif, sehingga teknik merupakan kegiatan yang

diciptakan dalam rangka mengupayakan untuk mencapai suatu tujuan.Ada beberapa

batasan yang diberikan dalam bidang pendidikan mengenai strategi belajar

kelompok, diantaranya :

Page 10: Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

1. Strategi adalah pola umum perbuatan guru dan murid di dalam kegiatan belajar

mengajar yang efektif dan efisien.

2. Strategi belajar kelompok adalah pendekatan-pendekatan guru dalam

menggunakan informasi memilih cara belajar dan mendefinisikan peran siswa

dalam kegiatan belajar secara berkelompok.

Strategi belajar kelompok sangat brpengaruh besar terhadap Proses Belajar

Mengajar (PBM) khususnya proses beljar mengajar Bahasa Inggris. Sebab dalam

diri siswa sebenarnya telah terbentuk konsep diri dan kemampuan diri. Oleh sebab

itu guru mempunyai keharusan untuk menumbuhkan minat belajar Bahasa Inggris

khususnya melalui kegiatan belajar kelompok. Meningkatkan motivasi belajar kelas

VII sekaligus mengacu pada langkah awal. Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah

telah mendirikan pedoman umum melalui surat edaran Dirjen Pendidikan Dasar dan

Menengah No. 11712 / C / 1 / 1987 tentang pelaksanaan penguasaan membaca,

menulis dan berhitung. Dalam proses belajar kelompok seorang guru perlu

memikirkan suatu pengawasan, bimbingan dan metode maupun teknik yang tepat.

Hal ini sangat penting terutama bagi siswa Sekolah Menengah Pertama. Dengan

pengawasan, bimbingan, metode maupun teknik yang tepat akan menarik perhatian

siswa. Dengan demikian diharapkan tujuan belajar kelompok dalam upaya

meningkatkan hasil belajar akan membawa hasil yang diinginkan.

Dewasa ini strategi yang mendapat perhatian cukup besar dari guru-guru

adalah strategi pembagian kelompok belajar dengan memadukan antara siswa yang

pandai dan siswa yang kurang pandai. Dari pembagian kelompok tersebut akan

menimbulkan semangat belajar untuk mengangkat siswa yang kurang pandai

menjadi lebih pandai.

B. Konsepsi Hasil Belajar

Hamalik (2002) mengatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang

relatif mantap berkat latihan dan pengalaman. Dalam kegiatan belajar guna meraih hasil

yang diinginkan biasanya digolongkan menjadi tiga jenis kemampuan yang harus

dipelajari dalam proses belajar.

a. Kemampuan kognitif, meliputi pengetahuan dan pemahaman.

Page 11: Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

b. Kemampuan sensorik psikomotorik, meliputi keterampilan melakukan rangkaian

gerak-gerik dalam urutan tertentu.

c. Kemampuan dinamik efektif, meliputi sikap dan nilai yang meresapi perilaku dan

tindakan.

Semua perubahan yang menjadikan seseorang memiliki kemampuan ini

merupakan suatu hasil belajar dan dengan kemampuan ini manusia berubah dalam sikap

dan tingkah lakunya. Hasil belajar yang berupa sikap, pengetahuan atau keterampilan

disebut kemampuan internal yang bersifat psikis/mental. Hasil belajar dapat dicapai jika

dalam proses belajar telah memenuhi syarat-syarat belajar yang baik melalui proses

intern dan proses ektern.

1. Proses Intern

Semua rangkaian kegiatan yang merupakan tahapan-tahapan yang dilalui

adalah proses belajar. Tahapan dari prose belajar dimulai dari tidak tahu apa-apa,

tahap motivasi, perhatian pada pelajaran, menerima dan mengingat, mereproduksi,

generalisasi, melaksanakan latihan dan umpan balik, kemudian ia mengerti.

Seseorang dikatakan telah melaksanakan kegiatan belajar, jika telah mengerti

sesuatu yang diajarkan dan dapat menerapkan apa yang telah dipelajarinya tanpa

kesalahan.Urutan proses intern dalam menacapai hasil belajar yang diinginkan

adalah sebagai berikut :

a. Motivasi

Motivasi atau dorongan untuk mencapai suatu hal sangat penting dalam

proses belajar mengajar. Jika siswa tidak memiliki motivasi untuk belajar, guru

hendaknya mendorong dengan memberikan kegiatan-kegiatan belajar

yang

menantang seperti menyelidiki kehidupan makhluk hidup, menceritakan

pengalaman sendiri, mewawancarai atau meringkas isi wacana yang disenangi

dan telah dibaca. Motivasi ada dua macam, yaitu : (1) motivasi dari siswa

sendiri (intrinsik), motivasi ini dapat dibangkitkan dengan mendorong ingin

tahu, ingin mencoba dan hasrat untuk maju dalam belajar, (2) motivasi dari luar

diri siswa (ekstrinsik) dapat diberikan dengan memberikan pujian atau hukuman

Page 12: Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

seperti memberikan tugas untuk perbaikan atau pekerjaan rumah.

b. Perhatian Pada Pelajaran

Dalam materi yang hendak diajarkan, siswa harus dilibatkan agar ketika

guru menympaikan materi agar mereka dapat memusatkan perhatian pada

materi tersebut. Usaha guru agar siswa tetap termotivasi dalam mengikuti

pelajaran harus diusahakan, sehingga kemampuan siswa teruji di kelas,

menguasai metode, keterampilan proses dan keterampilan bertanya. Jika

motivasi menurun diberikan istirahat atau menyuruh seorang anak untuk

menjelaskan kembali, memberi tugas, diskusi kelompok, guru mengusahakan

agar perhatian anak tertuju pada pelajaran yang diberikan. Dengan perhatian

pada pelajaran diharapkan siswa menjadi mengerti dan paham sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar.

c. Menerima dan Mengingat

Perhatian siswa harus tertuju pada sesuatu yang harus dimengerti agar

dapat menyerap bahan pelajaran baru dan menyimpannya dalam pikiran, inilah

salah satu tahapan proses belajar yang harus dilalui siswa. Guru harus

memperhatikan struktur, arti, pengulangan dan interferensi. Penjelasan seorang

guru akan dapat diterima dan diingat siswa secara lebih baik jika mempunyai

struktur yang jelas. Jika siswa berhasil menerima dan mengingat pelajaran yang

disampaikan, maka tahap selanjutnya adalah menumbuhkan kreatifitas dalam

upaya meningkatkan prestasi belajar.

d. Reproduksi

Kemampuan mereproduksi perlu dimiliki siswa untuk mengetahui apakah

ia telah memahami suatu materi yang diberikan oleh guru. Guru harus bisa

menjelaskan materi sejelas mungkin, sehingga Berbekas dalam pikiran

siswa.

e. Generalisasi

Pada tahap generalisasi diharapkan siswa dapat menempatkan apa yang

telah dipelajari dalam ruang lingkup yang lebih luas. Dalam tahap generalisasi

siswa harus mampu mengendalikan sesuatu dan kemampuan melaksanakan

Page 13: Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

pemindahan (transfer). Kemampuan mengendalikan sesuatu, misalnya siswa

mampu menempatkan pengetahuannya tentang suatu prinsip pada dua hal yang

mempunyai konteks yang berlainan. Kemampuan mentransfer hampir mirip

dengan kemampuan pertama, yaitu kemampuan menerapkan pengetahuan

tentang suatu prinsip di tempat yang berlainan.

f. Melaksanakan Latihan dan Umpan Balik

Latihan adalah cara yang terbaik untuk mengetahui apakah materi yang

diberikan benar-benar telah dipahami dan dikuasai siswa. Tujuan pemberian

latihan sebenarnya juga dapat dilakukan untuk umpan balik, yaitu untuk

informasi bagi siswa, mengapa ia masih melakukan kesalahan dalam

mengerjakan tugas. Guru lebih berperan sebagai fasilitator. Proses intern adalah

tahapan umum yang merupakan prinsip di dalam proses belajar apapun.

2. Proses Ekstern

Proses intern tidak akan berjalan mulus tanpa diikuti oleh proses ekstern,

yaitu proses yang terjadi di luar siswa. Pada setiap proses belajar dapat ditentukan

adanya proses intern (Robert M. Gagne, 1975). Dalam proses ekstern sangat

ditentukan oleh faktor yang berada di luar sisw atau dari luar diri, misalnya faktor

lingkungan dan masyarakat. Dalam proses belajar perlu didukung faktor lingkungan

yang baik, seperti sarana prasarana yang memadai dan dukungan orang lain serta

masyarakat.

Demi tercapainya hasil belajar yang diinginkan, seorang siswa harus

memenuhi faktor ekstern. Kreatifitas dalam belajar perlu dimiliki setiap siswa

dalam proses belajar, karena tanpa adanya kreatifitas maka kegiatan belajar akan

pasif dan monoton serta tidak bisa mencetuskan gagasan-gagasan baru.

C. Konsepsi Belajar Bahasa Inggris

Banyak ahli-ahli berusaha merumuskan apa belajar itu namun masing-masing

ahli menyoroti dari sudut pandangnya sendiri sehingga arti belajar menjadi bermacam-

macam sesuai dengan jumlah ahli yang mengemukakannya. Tetapi ada satu hal yang

Page 14: Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

prinsip, yang sama-sama tersirat dalam rumusan belajar dari berbagai ahli bahwa

seolah-olah ada kesepakatan yang tidak tertulis dimana dalam rumusan belajar

mengandung unsur “perubahan”. Seperti yang dikatakan oleh Woodworth (Gunarso,

1982 : 23 – 30).

Sedang arti belajar menurut Soepartinah Pakasi (1985: 32-36) lebih menekankan

arti belajar dari sifat belajar itu sendiri. Dalam hal ini diajukan beberapa makna belajar

yaitu bahwa belajar merupakan suatu interaksi antara anak dengan lingkungan, belajar

berarti berbuat, belajar berarti mengalami, belajar adalah suatu aktivitas yang bertujuan,

belajar memerlukan motivasi, belajar memerlukan kesiapan pada pihak anak dan belajar

adalah berfikir, belajar menggunakan daya fikir.

Belajar yang berlebihan dapat menimbulkan perubahan respon pada diri anak

sehingga perlu diberikan batasan. Perubahan akan mempengaruhi tingkah laku orang

yang sedang belajar. Berarti hasil belajar dapat diamati dari adanya perubahan timgkah

laku. Namun yang terpenting agar hasil belajar dapat seperti yang diharapkan maka

perlu adanya strategi atau cara-cara khusus yang diterapkan kepada murid dalam proses

belajar mengajar. Agar murid lebih mudah dalam menerima materi diperlukan urutan-

urutan yang jelas dalam mengajar.

Umur merupakan salah satu aspek yang sangat diperhatikan sejak zaman

dahulu. Hal ini dapat dilihat dari sejarah pendidikan seperti yang disebutkan oleh Wisnu

Wardhana (1978: 27-29) misalnya bangsa Yahudi dalam memberikan materi pelajaran

Theologi, Hukum, Kesenian Musik, Agama dan Syair mengenal 3 tingkatan menurut

umurnya, yaitu:

1. untuk umur 6 tahun sampai 10 tahun

2. untuk umur 10 tahun sampai 15 tahun

3. untuk yang berumur lebih dari 15 tahun

Di Athena sejak abad 7 SM sudah mengembangkan sistem pendidikan dalam

usaha memajukan intelektualitas dimana sudah ada pembagian pendidikan, yaitu

melibatkan orang tua sebagai pendidik dari umur 0 tahun sampai 7 tahun dan mulai

diasuh oleh seorang Paedagogas. Paedagogas meneruskan bimbingan anak itu di rumah,

di sekolah, di lapangan olah raga sampai umur 18 tahun.

Page 15: Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

Materi yang diberikan oleh paedagogas adalah rendah hati, sopan santun, sifat

selalu mengkoreksi dir, meskipun program sekolah masih bersifat oecasional (berubah-

ubah). Tetapi sesudah anak berusia 18 tahun atau 19 tahun, mereka harus menunjukkan

rasa cinta tanah air dan mendaftarkan diri sebagai warga negara.

Disamping itu ada pendidikan informal yang berhubungan dengan eksistensi

anak tersebut dalam keluarga, lapangan sosial, ekonomi dan politik. Arah

pengembangannya adalah pengembangan individu mengenai badan, akal dan moral.

Kurikulum pendidikan dasar (2004) menyebutkan bahwa pengajaran Bahasa

Inggris bagi siswa Sekolah Menengah Pertama berfungsi untuk:

a. Mengembangkan dasar-dasar kemampuan dalam berbahasa Inggris

b. Mengembangkan ketrampilan proses

c. Mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi siswa untuk

meningkatkan kualitas kehidupan sehari-hari

d. Mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan yang saling

mempengaruhi antara kemajuan Bahasa Inggris dan teknologi dengan keadaan

lingkungan dan pemanfaatannya dalam kehidupan shari-hari

e. Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan kemampuan berbahasa Inggris,

serta ketrampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk

melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi.

Kurikulum pendidikan dasar (2004) menyebutkan pengajaran Bahasa Inggris

bagi siswa Sekolah Menengah Pertama bertujuan agar siswa:

a. Memahami konsep-konsep bahasa Inggris dan keterkaitannya dengan kehidupan

sehari-hari

b. Memiliki ketrampilan proses untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris

c. Mempunyai minat untuk mempelajari bahasa Inggris

d. Bersikap ingin tahu, tekun, terbuka, kritis, mawas diri, bertanggung jawab, bekerja

sama dan mandiri

e. Mampu menerapkan bahasa Inggris untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-

hari

f. Mampu berkomunikasi dengan orang asing

Page 16: Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Berdasarkan kurikulum pendidikan dasar yang tertera pada GBPP tahun 2004

menyebutkan bahwa bahan kajian inti Bahasa Inggris dasar pada kelas VII semester I

mencakup bahasan menyebutkan istilah-istilah keluarga dengan benar dan bercakap-

cakap dengan kalimat sederhana tentang keluarga.

Guna mewujudkan hasil belajar yang optimal, maka perlu strategi belajar yang

efektif dan efisien serta dapat menumbuhkan motivaasi belajar dan kreativitas siswa

serta menanamkan rasa tanggung jawab terhadap apa yang dipelajari. Dalam penelitian

ini akan menggunakan rancangan strategi belajar kelompok untuk mengetahui

pengaruhnya terhadap hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII SMP Negeri 1

Kab. Malang.

Rancangan dalam penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan

(action research). Dengan perkataan lain penerapan penelitian tindakan di dalam kelas

diharapkan mampu mendorong guru untuk memiliki kesadaran diri melakukan refleksi

dan kritik diri terhadap aktivitas pembelajaran. Penelitian tindakan merupakan proses

daur ulang, mulai tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan pemantauan, refleksi

yang mungkin diikuti dengan perencanaan ulang (Waseso, 1994).

Dalam pelaksanaannya, penelitian tindakan dimulai dari pengumpulan dan

penyusunan data yang meliputi analisis dan interprestasi tentang arti data tersebut.

Penelitian tindakan merupakan intervensi skala kecil terhadap tindakan dunia nyata dan

pemeriksaan cermat terhadap pengaruh intervensi tersebut (Cohen dan Mantion, 1980:

Zuriah: 2003). Berpijak pada pandangan tersebut, maka penelitian tindakan ini

berdasarkan pada situasional dan bergaya realitas lapangan (Hopskin, 1985, 1993; Mc.

Niff, 1992).

Rancangan dalam penelitian ini direncanakan melalui beberapa tahap

perencanaan, diantaranya:

Page 17: Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

(1) refleksi awal,

(2) peneliti merumuskan permasalahan secara operasional,

(3) peneliti merumuskan hipotesis tindakan dan

(4) menetapkan dan merumuskan rancangan tindakan.

Winarno Surachmad (1982 : 140) mengemukakan tentang sifat-sifat yang

terdapat dalam metode deskriptif sehingga dapat dipandang sebagai ciri khas antara

lain:

1. memusatkan diri pada pemecahan-pemecahan masalah yang ada pada masa

sekarang dan bersifat aktual

2. data yang dikumpulkan pada mulanya disusun, dijelaskan kemudian

dianalisis.

Dalam rancangan penelitian ini dilskuksan suatu model kerja sama antara guru

dan siswa kelas VII dalam belajar bahasa Inggris. Sebelum dilakukan kegiatan belajar

kelompok, maka guru terlebih dahulu melakukan evaluasi sistem belajar yang telah

dilakukan siswa kelas VII dalam belajar bahasa Inggris selama ini dihubungkan

hasil belajar. Dari evaluasi tersebut akan diketahui kemampuan siswa dalam metode

belajar individu.

Guna mengetahui kemajuan siswa dalam belajar bahasa Inggris, maka dilakukan

rancangan belajar kelompok. Proses belajar ini dirancang dengan berkelompok atau

pembegian kelompok yang menggabungkan antara siswa pandai dan kurang pandai.

Belajar kelompok dilaksanakan dalam satu minggu dua kali. Guru berperan sebagai

pembimbing atau pengerah dalam menentukan topik pembehasan dalam belajar

kelompok. Kesulitan yang dihadapi oleh siswa harus diupayakan dapat diselesaikan

dalam satu kelompok. Jika dalam satu kelompok tidak dapat menyelesaikan

permasalahan belajar, maka akan dikonsultasikan dengan guru kelas yang mengajar

pelajaran bahasa Inggris.

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi penelitian ini mempunyai arti tempat, pelaku dan kegiatan (Nasution,

1992). Lokasi penelitian dari aspek “tempat” adalah lokasi dimana tempat proses

pembelajaran berlangsung, yaitu kelas VII SMP Negeri 1

Page 18: Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang.

Adapun kegiatan belajar kelompok dilakukan dilakukan di tempat guru kelas

yang mengajar bahasa Inggris. Dari aspek “pelaku” adalah terdiri dari peneliti, guru dan

siswa kelas VII yang terlibat dalam proses belajar. Dari aspek “kegiatan” adalah

melaksanakan kegiatan belajar kelompok sekali dalam satu minggu. Kegiatan belajar

kelompok ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap hasil belajar bahasa

Inggris pada siswa kelas VII yang selam ini menggunakan sistem belajar secara

individu dengan hasil yang kurang memuaskan.

Sumber yang dapat memberikan informasi dan dapat membantu perluasan teori

merupakan subjek penelitian (Bogdan dan Biklen, 1990). Subjek penelitian ini adalah

guru dan siswa kelas VII dalam proses belajar mengajar Bahasa Inggris guna

mengetahui pengaruh kegiatan belajar kelompok terhadap hasil belajar siswa kelas VII.

Jumlah siswa kelas VII yang terlibat dalam interaksi belajar mengajar dan belajar

kelompok adalah 25 siswa. Alasan pemilihan subjek penelitian adalah untuk

mengetahui Pengaruh Belajar Kelompok terhadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa

kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang, sehingga

dapat diketahui manfaat belajar kelompok sebagai bentuk peningkatan mutu hasil

belajar Bahasa Inggris.

C. Langkah-langkah Penelitian

Kegiatan peneliti dalam upaya mengetahui pengaruh belajar kelompok terhadap

hasil belajar Bahasa Inggris pada siswa kelas VII, maka dilakukan langkah-langkah

penelitian sebagai berikut.

a. Observasi penelitian. Tahap ini merupakan tahap orientasi lapangan dengan tujuan

untuk mengenali segala unsur lingkungan fisik dan alam sekitar. Observasi

merupakan dasar semua ilmu pengetahuan selama di lapangan, peneliti berusaha

berinteraksi dengan subjek secara aktif, sebab observasi adalah kegiatan selektif

dari suatu proses aktif yang dimaksudkan untuk mengetahui keadaan objek

penelitian sebelum peneliti melakukan penelitian sesuai dengan kenyataan yang ada

(Nasution, 1998).

b. Penentuan lokasi penelitian. Tahap ini memastikan bahwa SMP Negeri 1

Page 19: Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang dijadikan sebagai latar penelitian

dengan pertimbangan tempat yang diteliti tersedia sumber data yang cukup.

c. Pengumpulan data awal untuk memfokuskan masalah penelitian dilakukan peneliti

dengan mengadakan pengamatan langsung. Hal ini dimaksudkan agar mendapatkan

data yang valid dan realible sesuai dengan kondisi objek penelitian. Dengan

melakukan pengamatan langsung, maka peneliti akan memperoleh catatan lapangan

yang dapat dipertanggung jawabkan. Catatan lapangan merupakan jantungnya

penelitian kualitatif, dimana memposisikan manusia sebagai instrumen utama dalam

pengumpulan data (Maleong, 1995). Kehadiran peneliti di lapangan sangat

diutamakan, sebab dalam pengumpulan data harus dilakukan dalam situasi yang

sebenarnya. Pentingnya pengamatan dalam penelitian kualitatif diantaranya :

(1) pengamatan ini didasarkan pada pengamatan langsung,

(2) dapat mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada kondisi yang

sebenarnya,

(3) memungkinkan mencatat situasi yang berkaitan dengan pengetahuan

proporsional maupun pengetahuan langsung diperoleh dari data,

(4) menghindari bias pada saat wawancara,

(5) peneliti mampu memahami situasi rumit, dan

(6) membantu bila tidak memungkinkan menggunakan teknik komunikasi.

d. Melakukan penelitian terhadap 25 siswa kelas VII SMP Negeri 1

Kab. Malang dalam proses belajar mengajar Bahasa Inggris. Dalam pengamatan

ini memfokuskan pada kemampuan siswa kelas VII dalam belajar Bahasa

Inggris sebelum diberlakukannya kegiatan belajar kelompok.

e. Melakukan wawancara terhadap siswa tentang kesulitan belajar Bahasa Inggris

dan hasil belajar yang dicapai dengan metode belajar individu. Selanjutnya

melakukan tes awal untuk mengetahui kemampuan siswa dalam penguasaan Bahasa

Inggris secara keseluruhan sebelum diberlakukannya belajar kelompok.

f. Melakukan rencana kegiatan belajar kelompok untuk siswa kelas VII dengan

menggunakan sistem pembagian kelompok yang dilaksanakan dalam setiap minggu.

Setelah kegiatan belajar kelompok berjalan selama empat bulan, maka dilakukan

Page 20: Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

evaluasi dengan melaksanakan tes Bahasa Inggris untuk mengetahui perkembangan

kemampuan siswa dalam belajar Bahasa Inggris dengan strategi belajar kelompok.

g. Melakukan pengumpulan data terhadap hasil tes I dan II. Pengumpulan data juga

dilakukan dengan wawancara langsung terhadap guru dan siswa.

h. Setelah data terkumpul selanjutnya diidentifikasi dan mendeskripsikan hasil

identifikasi kemudian dan memaparkan hasil penelitian secara kualitatif sesuai

dengan fokus penelitian.

D. Instrumen Penelitian

Jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian tindakan, antara lain

observasi, wawancara, catatan lapangan, angket dan dokumentasi (Zuriah, 2003).

Dalam penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan meliputi (1)

observasi, (2) wawancara, (3) pemberian tes dan (4) dokumentasi.

a. Observasi

Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap

gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan ini dilakukan

terhadap objek di tempat kejadian atau berlangsungnya peristiwa (Zuriah, 2003).

Ada dua jenis observasi yang dilakukan antara lain : (1) observasi langsung, yaitu

observasi yang dilakukan dimana observer berada bersama objek yang diselidiki,

dan (2) observasi tidak langsung, yaitu observasi atau pengamatan yang dilakukan

tidak pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang akan diteliti. Penelitian ini

melakukan observasi langsung terhadap kegiatan belajar kelompok siswa kelas VII

dengan bimbingan guru Bahasa Inggris dan proses belajar mengajar untuk

mengetahui pengaruhnya terhadap hasil belajar Bahasa Inggris.

b. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu prosedur terpenting untuk mengumpulkan

data dalam penelitian kualitatif, karena banyak informasi yang diperoleh peneliti

melalui wawancara. Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang

menghendaki komunikasi langsung antara peneliti dengan responden (Zuriah,

2003). Wawancara adalah suatu percakapan yang bertujuan memperoleh konstruksi

Page 21: Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

yang terjadi sekarang tentang orang, kejadian, aktifitas, organisasi, perasaan,

motivasi, pengakuan, kerisauan dan sebagainya (Arifin, 1998). Maksud wawancara

antara lain untuk mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi,

perasaan, motivasi, tuntutan kepedulian dan lain-lain (Maleong, 2000).

Peneliti melakukan wawancara untuk memperoleh data sesuai dengan

kenyataan pada saat peneliti melakukan wawancara. Wawancara dalam penelitian

ini ditujukan kepada siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama.

Wawancaraalam penelitian ini menggunakan jeniswawancara mendalam yang tak

terstruktur. Dengan wawancara tak terstruktur akan diperoleh informasi sebanyak-

banyaknya yang rahasia dan sensitive sifatnya, serta memungkinkan sekali catat

semua respon efektif informan yang tampak selama wawancara berlangsung

(Bafadal, 1994). Dalam pelaksanaan wawancara terlebih dahulu disusun garis-

garis besar pernyataan yang disampaikan kepada informan berdasarkan pada

fokus dan sub fokus penelitian.

c. Pemberian tes

Pemberian tes dilakukan untuk mengetahui kemampuan dasar siswa kelas

VII dalam pelajaran Bahasa Inggris dan pengaruhnya terhadap hasil belajar.

Pemberian tes ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu sebelum dilaksanakannya

kegiatan belajar kelompok (tes I) dan sesudah dilaksanakannya kegiatan belajar

kelompok (tes II). Pada dasarnya pemberian tes dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas VII terhadap pelajaran Bahasa

Inggris sebelum dan sesudah dilaksanakannya belajar kelompok.

d. Dokumentasi

Pendokumentasian adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan

tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang

penelitian. Dapat pula dikatakan bahwa data adalah hasil pengamatan, manifestasi

fakta atau kejadian spesifik.

Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data menggunakan teknik

observasi, wawancara, pemberian tes dan dokumentasi. Observasi dilakukan pada

proses belajar mengajar Bahasa Inggris kelas VII dengan strategi belajar kelompok.

Page 22: Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

Teknik wawancara dilakukan peneliti terhadap guru Bahasa Inggris kelas VII untuk

mengetahui sistem belajar yang dilakukan selama ini, yaitu dengan belajar sendiri-

sendiri dan pengaruhnya terhadap hasil belajar Bahasa Inggris. Selain wawancara

dilakukan untuk mengetahui perkembangan kemampuan siswa setelah

melaksanakan kegiatan belajar kelompok dan pengaruhnya terhadap hasil belajar

Bahasa Inggris. Pengumpulan data dalam penelitian selain data primer juga

menggunakan data sekunder sebagai acuan, yaitu berdasarkan teori-teori dan studi

pustaka. Berikut ini penjelasan metode wawancara dan metode pemberian tes yang

dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam belajar Bahasa Inggris

dengan sistem belajar kelompok.

a. Metode wawancara digunakan untuk meraih data kesulitan belajar siswa kelas

VII dalam belajar Bahasa Inggris. Dengan wawancara ini akan diketahui

manfaat yang dapat diambil oleh siswa kelas VII dalam belajar kelompok

dibandingkan dengan belajar individu. Metode wawancara juga berguna untuk

mengetahui perkembangan belajar siswa kelas VII dalam pelajaran Bahasa

Inggris yang telah diberikan oleh guru. Bimbingan dan pengawasan terhadap

siswa selama belajar kelompok akan memberikan gambaran untuk

menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam kegiatan belajar kelompok.

b. Metode tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas VII dengan

belajar individu dan belajar kelompok. Dengan menggunakan tes akan diketahui

perkembangan hasil belajar siswa kelas VII sebelum menggunakan sistem

belajar kelompok dan setelah menggunakan sistem belajar kelompok. Selain itu

dengan metode pemberian tes, maka akan dapat diketahui pengaruh belajar

kelompok terhadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas VII SMP Negeri 1

www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang.

E. Analisis Data

Setelah data dikumpulkan, selanjutnya data tersebut perlu diolah atau dianalisis

untuk dijadikan informasi. Sebelum diolah, data yang terkumpul perlu diseleksi terlebih

dahulu atas dasar reliabilitas dan validitasnya. Data yang rendah reabilitas dan

Page 23: Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

validitasnya digugurkan atau dilengkapi dengan subtitusi. Data yang telah lulus dalam

seleksi lalu diolah atau dianalisis merupakan suatu informasi yang siap untuk dievaluasi

dan diinterpretasi.

Analisis data merupakan proses yang merinci usaha secara formal untuk

menemukan tema dan merumuskan hipotesis sesuai dengan arah dan saran data yang

ada. Analisis merupakan proses penyusunan data agar dapat ditafsirkan. Dalam analisis

data terdapat proses mencari dan mengatur secara sistematis transkrip wawancara,

catatan lapangan dan bahan-bahan lain yang telah dihimpun oleh peneliti (Bogdan dan

Biklen, 1982).

Pekerjaan analisis meliputi kegiatan mengerjakan data, menata, membagi

menjadi satuan-satuan yang dapat dikelola, mensintesiskan, mencari pola, menemukan

apa yang penting dan apa yang akan peneliti laporkan. Analisis data adalah proses

pengorganisasian dan pengurutan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar,

sehingga dapat ditemukan tema seperti yng disarankan oleh data (Maleong, 1995).

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

deskriptif. Dengan maksud bahwa penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh

informasi tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan. Setelah data hasil

penelitian terkumpul, maka selanjutnya data tersebut disusun secara sistematis. Dengan

cara diorganisir, kemudian dikerjakan yang akhirnya data

tersebut diungkap permasalahannya yang penting sesuai dengan topik yang

sesuai dengan permasalahan. Beberapa alur kegiatan dalam analisis deskriptif yang

menjadi satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan, antara lain :

a. Reduksi data, pada teknik ini peneliti melakukan proses pemilahan, pemusatan

perhatian untuk penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data mentah atau

data kasar yang muncul dari catatan-catatan di lapangan. Laporan lapangan sebagai

bahan mentah direduksi, diringkas, ditonjolkan pokok-pokoknya dan disusun lebih

sistematis, sehingga lebih mudah dikendalikan. Data yang direduksi dapat

memberikan gambaran yang lebih jelas tentang hasil pengamatan, juga memberikan

kemudahan bagi peneliti dalam mendapatkan kembali data yang diperoleh jika

diperlukan.

Page 24: Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

b. Penyajian data, teknik ini memaparkan hasil temuan secara narasi.

c. Penarikan kesimpulan atau verifikasi, teknik ini peneliti berusaha agar dapat

menggambarkan kerepresentatifan suatu peristiwa, kejadian atau suatu subjek.

F. Penyiapan Partisipan

Penelitian ini dilandasi prinsip kolaborasi, partisipatoris dan kooperatif, maka

kegiatan penyiapan partisipan dipandang perlu untuk dilakukan. Kegiatan pelatihan

diawali dengan diskusi tentang desain belajar kelompok yang akan direpakan, diikuti

dengan latihan menerapkan kegiatan belajar kelompok Bahasa Inggris berasarkan

pembagian belajar kelompok belajar dan pokok bahasan yang akan didiskusikan dan

belajar kelompok.

Peneliti dan guru kelas melakukan diskusi tentang desain belajar kelompok

Bahasa Inggris yang tepat dan memfokuskan pada pemahaman siswa tentang pokok

bahasab dalam setiap kegiatan belajar. Guru dan siswa kelas VII selanjutnya

melaksanakan kegiatan belajar kelompok Bahasa Inggris dengan memperhatikan reaksi

siswa dalam menunjukkan sikap dan perkembangan kemajuan belajar Bahasa Inggris.

Page 25: Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Perencanaan sebagai studi pendahuluan dalam penelitian ini, sehingga langkah

awal dalam melakukan penelitian ini adalah wawancara dengan guru kelas VII SMP

Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang, untuk mengadakan penelitian

dengan memberikan strategi belajar kelompok yang akan dilaksanakan oleh siswa kelas

VII atas bimbingan guru kelas, maka rencana yang dibuat adalah menyusun soal tes I

untuk mengetahui kemampuan dasar siswa kelas VII dalam belajar Bahsa Inggris

dengan menggunakan sistem belajar individu. Rencana selanjutnya adalah merancang

strategi belajar kelompok dengan membagi siswa kelas VII menjadi empat kelompok

belajar yang masing-msing kelompok terdiri dari 7 siswa. Kemudian merancang soal

yang akan diberikan pada tes II untuk mengetahui perkembangan hsil belajar kelompok

dan pengaruhnya terhadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas VII.

Hasil penelitian dilakukan terhadap siswa kelas VII SMP Negeri 1

www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang tentang strategi belajar kelompok

terhadap hasil belajar Bahasa Inggris belajar kelompok terhadap hsil belajar Bahasa

Inggris diuraikan dalam paparan data dan temuan penelitian. Penyajian data berupa

tabel-tabel yang diperoleh dari kegiatan observasi, wawancara, pemberian tes dan

dokumentasi. Pengembangan hasil penelitian ini mengarah pada aktifitas siswa kelas

VII dalam belajar Bahasa Inggris. Aktifitas siswa yang dimaksud adalah pelaksanaan

kegiatan belajar kelompok yang dilaksanakan dua kali semi8nggu dengan bimbingan

guru kelas.

Kegiatan belajar kelompok akan memberikan gambaran terhadap perkembangan

hasil belajar siswa kelas VII dalam belajar Bahasa Inggris. Perubahan yang terjadi

dalam diri siswa sebagai dampak dari kegiatan belajar kelompok akan dinilai

berdasarkan motivasi belajar dan kualitas hasil belajar. Peranan guru dan orang tua

26 w ww . Ku m pu l anp t k. b l ogspo t .com

Page 26: Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

dapat mendukung kegiatan belajar kelompok dalam upaya meningkatkan hasil belajar

Bahasa Inggris siswa kelas VII. Peningkatan kualitas siswa dalam belajar kelompok dan

motivasi belajar Bahasa Inggris akan membawa perubahan yang berarti dalam

memberikan konstribusi terhadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas VII.

1. Paparan Data

Dalam paparan data hasul penelitian ini akan diungkapkan beberapa hal

yang berhubungan dengan kegiatan belajar kelompok dan pengaruhnya terhadap

hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas VII.

Kegiatan belajar mengajar Bahasa Inggris di kelas VII pada tahun pelajaran

2007/2008 mengalami berbagai kendala yang berhubungan dengan rendahnya nilai

Bahasa Inggris akibat kesulitan belajar dan kurang minat terhadap pelajaran Bahasa

Inggris karena dianggap sulit, sehingga motivasi belajar siswa menurun. Kenyataan

ini ditunjukkan dengan hasil belajar Bahasa Inggris masih rendah dari target yang

diinginkan. Beberapa Sekolah Menengah Pertama mengalami masalah yang sama

dengan ketegori tingkat kesulitan belajar yang berbeda. Berdasarkan kualitas hasil

belajar yang rendah tersebut, maka peneliti mencoba memberikan metode belajar

bagi siswa dengan menggunakan sistem belajar kelompok. Kegiatan belajar

kelompok dilaksanakan oleh siswa kelas VII dalam belajar Bahasa Inggris yang

dilaksanakan dua kali dalam seminggu dengan bimbingan guru kelas.

Secara umum kegiatan belajar mengajar Bahasa Inggris kelas VII dapat

dijabarkan sebagai berikut :

a. Dalam setiap pertemuan menunjukkan adanya siswa kels VII yang mengalami

kesulitan belajar Bahasa Inggris dan cenderung kurang bersemangat.

b. Beberapa siswa menunjukkan semangat yang tinggi dalam mengikuti pelajaran

Bahasa Inggris.

c. Belajar Bahasa Inggris secara kualitas belum terpenuhi, namun secara kuantitas

semua siswa melakukan proses belajar mengajar sesuai jadwal yang ditentukan.

27 w ww . Ku m pu l anp t k. b l ogspo t .com

Page 27: Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

d. Sistem belajar siswa masih bersifat individu, yaitu siswa cenderung pasif dan

mengatasi kesulitannya sendiri tanpa adanya diskusi aktif dan tidak saling

memberikan informasi.

e. Informasi guru mengatakan bahwa kesulitan belajar siswa kelas VII disebabkan

oleh faktor internal siswa, namun demikian faktor eksternal dari lingkungan

sekolah dan lingkungan keluarga kurang diperhatikan.

f. Kegiatan belajar kelompok dan pembagian tugas kelompok dalam pengajaran

Bahasa Inggris menunjukkan adanya kemajuan siswa dalam mengatasi kesulitan

belajar dan menunjukkan kemajuan terhadap hasil beljar siswa kelas VII.

Berdasarkan cara belajar siswa kelas VII dengan sistem belajar individu dan

kesulitan belajar siswa serta belum dikembangkan metode belajar kelompok, maka

peneliti mencoba memberikan alternatif belajar kelompok untuk meningkatkan hasil

belajar Bahasa Inggris siswa kelas VII SMP Negeri 1

www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang.

Pembelajaran I : Perlakuan terhadap sistem belajar secara individu dengan

melakukan evaluasi melalui tes I untuk mengetahui kualitas

hasil belajar siswa kelas VII dalam mata pelajaran Bahasa

Inggris.

Pembelajaran II : Perlakuan terhadap sistem belajar kelompok dengan melakukan

evaluasi melalui tes II untuk mngetahui kualitas hasil belajar

sisw kelas VII dalam mata pelajaran Bahasa Inggris.

2. Temuan Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian dan paparan data tentang strategi belajar

kelompok yang dilaksanakan oleh siswa kelas VII, maka ada beberapa temuan

penelitian yang mengarah pada kreatifitas dan motivasi belajar siswa kelas VII.

Temuan tersebut menunjukkan perubahan sikap siswa sebelum dilaksanakannya

kegiatan belajar kelompok dan sesudah dilaksanakannya belajar kelompok. Siswa

28 w ww . Ku m pu l anp t k. b l ogspo t .com

Page 28: Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

mengalami perubahan sikap cenderung lebih percaya diri, tanggung jawab, kreatif

dan mempunyai motivasi belajar yang meningkat.

Kebanyakan siswa yang kurang kreatif dan pasif dalam belajar Bahasa

Inggris serta mempunyai motivasi belajar yang cenderung rendah sebelum

direpakannya kegiatan belajar kelompok. Setelah dilaksanakan belajar kelompok,

siswa mempunyai kreatifitas dan motivasi belajar yang meningkat. Temuan

penelitian lain adalah adanya peningkatan hasil belajar Bahasa Inggris setelah

dilaksanakannya kegiatan belajar kelompok.

Paparan data dan temuan penelitian disajikan melalui beberapa tabel sebagai

berikut yang menunjukkan kegiatan belajar kelompok dan hasil beljar Bahasa

Inggris siswa kelas VII, sehingga akan diketahui pengaruh belajar kelompok

terhadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas VII SMP Negeri 1

www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan dalam paparan data dan temuan

penelitian, maka dapat dilakukan pembahasan yang berhubungan dengan kegiatan

belajar kelompok dalam meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris siswa kelas VII

SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang. Pembahasan ini

mencakup tiga hal pokok yang berhubungan dengan permasalahan yang telah

dirumuskan, yaitu:

(1) bagaimana strategi belajar kelompok yang diterapkaqn pada siswa kelas VII SMP

Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang dalam belajar bahasa

Inggris,

(2) apakah belajar kelompok dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris siswa

kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang dan

(3) bagaimana kontribusi belajar kelompok terhadap perilaku siswa kelas VII SMP

Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang dikaitkan dengan hasil

belajar bahasa Inggris.

29 w ww . Ku m pu l anp t k. b l ogspo t .com

Page 29: Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

Berikut ini hasil pembahasan berdasarkan tiga masalah yang telah dirumuskan

berdasarkan hasil penelitian terhadap siswa kelas VII SMP Negeri 1

www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang.

1. Penerapan Strategi Belajar Kelompok

Belajar kelompok yang diterapkan pada siswa kelas VII dalam belajar

bahasa Inggris menggunakan sistem pembagian jumlah siswa, yaitu 25 siswa dibagi

dalam empat kelompok (lihat tabel 1). Pembagian kelompok ini didasarkan atas

tercapainya dua kategori siswa yang berbeda, yaitu: ada siswa yang pandai dan

siswa yang kurang pandai. Pencampuran ini dimaksudkan agar siswa yang kurang

pandai dapat belajar kepada siswa yang pandai, begitu pula sebaliknya siswa yang

pandai agar dapat membantu siswa atau temannya yang kurang pandai.

Topik bahasan dalam setiap belajar kelompok disesuaikan dengan materi

yang akan diajarkan pada pengajaran di kelas. Guru kelas bertugas memberikan

pengawasan dan pengarahan belajar kelompok dengan memberikan tekanan pokok

bahasan yang paling dianggap sulit oleh siswa kelas VII dalam belajar bahasa

Inggris.

Kelompok I diketuai oleh Erin Desiana yang bertugas mengkoordinir teman-

teman dalam kelompoknya untuk melaksanakan tugas belajar kelompok yang

dilaksanakan pada setiap hasi Selasa. Kelompok II diketuai oleh Jumaroh Indani

yang bertugas mengkoordinir teman-teman dalam kelompoknya untuk

melaksanakan kegiatan belajar kelompok yang juga dilaksanakan setiap hari Selasa.

Kelompok III diketuai oleh Lina Hartatik yang bertugas mengkoordinir teman-

teman dalam kelompoknya untuk melaksanakan kegiatan belajar kelompok yang

dilakasanakan pada setiap hari Rabu. Kelompok IV diketuai oleh Rangga Fatrotun

yang bertugas mengkoordinir teman-teman dalam kelompoknya untuk

melaksanakan tugas kegiatan belajar kelompok yang dilaksanakan pada setiap hari

Kamis.

30 w ww . Ku m pu l anp t k. b l ogspo t .com

Page 30: Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

Kegiatan belajar kelompok ini berlangsung selama lima (5) bulan, kemudian

dilakukan evaluasi dengan melaksanakan tes II pada akhir bulan pertama untuk

mengukur kemajuan hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII melalui belajar

kelompok (lihat tabel 3). Perkembangan kemajuan siswa dapat terdeteksi secara

rinci dengan melakukan ulangan harian guna mengetahui pengaruh belajar

kelompok terhadap hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII. Pemberian tes

dilakukan dengan mengedepankan jenis dan bobot soal yang sama antara soal tes I

dan II yang mencakup keseluruhan pokok bahasan dalam pelajarab bahasa Inggris.

2. Belajar Kelompok dan Hasil Belajar Bahasa Inggris

Belajar kelompok yang diterapkan pada siswa kelas VII dalam pelajaran

bahasa Inggris membawa apengtaruh terhadap hasil belajar bahasa Inggris. Setelah

dilakukan tes I yang merupakan hasil belajar secara individu menunjukkan

kecenderungan nilai bahasa Inggris dibawah standart, yaitu masih rendah (lihat

tabel 2). Setelah dilaksanakan belajar kelompok dengan melakukan evaluasi melalui

pelaksanaan ulangan harian dan tes II menunjukkan hasil yang sangat positif

terhadap mkemajuan hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII (lihat tabel 3).

Peningkatan hasil belajar ini menunjukkan adanya pengaruh yang cukup signifikan

antara sistem belajar kelompok yang diterapkan dengan hasil belajar bahasa Inggris

siswa kelas VII.

Pengaruh belajar kelompok terhadap peningkatan hasil belajar hampir

dialami oleh semua siswa, meskipun peningkatan hasi belajar masih tergolong kecil.

Peningkatan hasil belajar rata-rata naik 5 angka, sedangkan siswa yang tidak

mengalami peningkatan atau tetap sebanyak 8 anak dengan ketentuan pelaksanaan

tes diukur berdasarkan dari tes I dan II (lihat tabel 4). Hasil tes I dan tes II

menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa secara keseluruhan, hal ini

menunjukkan bahwa belajar kelompok dapat meningkatkan hasil belajar bahasa

Inggris siswa kelas VII (lihat tabel 4).

Hasil belajar yang telah dievaluasi melalui pelaksanaan tes II dapat

membuktikan bahwa pelaksanaan belajar kelompok selama 1 bulan atau 8 kali

31 w ww . Ku m pu l anp t k. b l ogspo t .com

Page 31: Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

pertemuan membawa dampak terhadap peningkatan hasil belajar bahasa Inggris

pada siswa kelas VII. Siswa yang pandai berperan besar dalam membantu siswa

yang kurang pandai dalam diskusi belajar kelompok. Hasil penelitian ini

membuktikan bahwa belajar kelompok dapat meningkatkan hasil belajar bahasa

Inggris pada siswa kelas VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab.

Malang.

3. Kontribusi Belajar Kelompok Terhadap Hasil Belajar Bahasa Inggris

Belajar kelompok memberikan kontribusi terhadap perubahan perilaku siswa

dalam belajar dan hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII. Kontribusi belajar

kelompok membawa perubahan perilaku dan hasil belajar siswa kelas VII sangat

dirasakan dalam proses belajar dan mengajar.

Kontribusi belajar kelompok terhadap hasil belajar bahasa Inggris ditandai

dengan perubahanb sikap kelas VII, antara lain:

a. Siswa kelas VII lebih kreatif dalam berfikir, yaitu mulai mampu

mengembangkan hasil pengajaran yang diberikan oleh guru dengan melakukan

diskusi dengan teman satu kelas dan mampu memberikan pendapat, ide dan

gagasan terhadap sesama teman tentang kesulitan belajar yang dihadapinya,

sehingga dengan belajar kelompok dapat memberikan kontribusi positif

terhadap meningkatnya hasil belajar bahasa Inggris.

b. Siswa kelas VII lebih bertanggung jawab terhadap pelaksanaan proses belajar

mengajar. Sikap bertanggung jawab ini tidak terbatas pada pelajaran tertentu,

namun pada hampir semua mata pelajaran yang diajarkan.

c. Siswa kelas VII mulai menunjukkan sikap percaya diri, meskipun tida semua

siswa mengalami perubaham sikap tersebut. Kepercayaan diri tersebut

ditunjukkan dengan keberanian menjawab pertanyaan dan mengerjakan soal di

depan kelas, meskipun hasil jaawaban belum tentu benar. Selain itu hubungan

dengan guru dan sesama teman cenderung lebih aktif dan tidak malu-malu.

d. Siswa kelas VII menunjukkan perkembangan motivasi belajar khususnya pada

mata pelajaran bahasa Inggris. Selam ini motivasi belajar siswa kelas VII masih

Page 32: Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

rendah, karena dilakukan secara individu. Setelah diterapkan belajar secara

berkelompok, siswa lebih termotivasi dan bersemangat dalam belajar melalui

pembagian kelompok. Salah satu alasan siswa mengalami perubahan motivasi

belajar mengatakan bahwa dengan belajar kelompok lebih menyenangkan dan

bisa berdiskusi memecahkan dengan teman-temannya.

Kontribusi belajar kelompok selain membawa perubahan sikap kelas VII

juga membawa pada perubahan hasil belajar siswa, yaitu adanya peningkatan hasil

belajar bahasa Inggris yang menjadi target. Kontribusi belajar kelompok terhadap

hasil belajar siswa dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Siswa kelas VII mengalami peningkatan kemampuan dalam mengerjakan soal-

soal yang indoor directions.

b. Siswa kelas VII mengalami peningkatan hasil belajar bahasa Inggris dan

berpengaruh terhadap peningkatan hasil pelajaran lainnya, karena belajar

kelompok mulai juga diterapkan pada sistem belajar mata pelajaran yang lain.

c. Siswa kelas VII menunjukkan perkembangan sikap mental untuk lebih berani

bertanya tentang kesulitan belajar yang dihadapinya dan pebgerjaan soal yang

dianggap sulit dan perlu penjelasan secara lebih detail oleh gur yang

bersangkutan. Dari kemampuan tersebut, siswa kelas VII telah memupuk

kemampuannya dengan mengandalkan sikap berani bertanya di depan umum

tentang masalah kesulitan mengerjakan soal.

d. Belajar kelompok memberikan masukan yang beragamdari sudut pandang yang

berbeda antara anggota kelompok, sehingga siswa diajarkan untuk bisa saling

berdiskusi dengan mengutarakan pendapatnya. Dengan melalui diskusi dalam

mengerjakan soal dan memecahkan masalah bahasa Inggris yang dihadapinya,

maka siswa diajarkan untuk musyawarah. Terbukti dengan belajar kelompok,

siswa kelas VII mampu meningkatkan hasil belajarnya.

33 w ww . Ku m pu l anp t k. b l ogspo t .com

Page 33: Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan tentang strategi belajar

kelompok dalam meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII SMP

Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

a. Strategi belajar kelompok dengan membagi siswa kelas VII menjadi empat

kelompok yang masing-masing terdiri dari 6 – 7 siswa dan memadukan kemampuan

siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai dalam satu kelompok belajar akan

membantu meningkatkan hasil belajar siswa. Strategi belajar kelompok dalam

belajar bahasa Inggris lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan sistem belajar

secara individu.

b. Belajar kelompok dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris pada siswa kelas

VII SMP Negeri 1 www.Kumpulanptk.blogspot.com Kab. Malang. Semakin

kontinyu belajar kelompok dilaksanakan, maka semakin meningkat hasil belajar

bahasa Inggris yang dicapai oleh siswa kelas VII.

c. Belajar kelompok memberikan kontribusi positif terhadap perubahan perilaku dan

hasil belajar bahasa Inggris siswa kelas VII. Perubahan perilaku yang disebabkan

oleh kegiatan belajar kelompok, yaitu:

(1) siswa lebih kreatif,

(2) siswa lebih bertanggung jawab,

(3) siswa lebih percaya diri dan

(4) motivasi belajar meningkat. Sedangkan kontribusi belajar kelompok terhadap

hasil belajar bahasa Inggris ditunjukkan melalui:

a. kemampuan siswa meningkat dalam mengerjakan soal tentang This is my

family,

b. hasil belajar bahasa Inggris meningkat ,

c. perubahan sikap dan mental dengan berani bertanya tentang kesulitan belajar

Page 34: Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

dan

d. siswa berani mengutarakan ide, gagasan dalam pengajaran.

B. Saran

Dengan penulisan laporan penelitian ini diharapkan agar para guru khususnya

guru kelas yang mengajarkan bahasa Inggris dapat menerapkan strategi belajar

kelompok dan bimbingan belajar terhadap siswa kelas VII dalam upaya meningkatkan

hasil belajar bahasa Inggris. Disarankan agara sistem belajar kelompok dapat

dikembangkan dalam pelajaran yang lain, sehingga dapat bermanfaat bagi siswa dalam

meningkatkan hasil belajarnya.

Dengan temuan penelitian diharapkan guru dapat menyelami dan memahami

kesulitan belajar yang dialami oleh siswa kelas VII terutama dalam belajar bahasa

Inggris, kemudian dilakukan pemecahan melalui belajar kelompok dengan

memfokuskan pada kesulitan utama yang dialami oleh siswa.

Disarankan kepada semua fihak termasuk guru (sekolah), orang tua, siswa dan

masyarakat untuk saling bekerja sama dalam melancarkan kegiatan belajar kelompok

dalam upaya meningkatkan hasil belajar anak. Diharapkan sistem belajar kelompok ini

dapat dilaksanakan pada semua kelas dan semua mata pelajaran.

Page 35: Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

Tabel I

Pembagian Kelompok Belajar Bahasa Inggris Siswa Kelas VII

No. N a m a S i s w aKelompok Belajar

1 2 3 4

1 Erin Desiana *

2 Slamet Ichomari *

3 Imam Arifin *

4 Hariyanto *

5 Sugeng Widodo *

6 Aris Wirdatama *

7 Jumaroh Indani *

8 Mukhamad Nurwahid *

9 Mukhamad Ridwan *

10 Nurul kholifatul *

11 Puji Rahayu *

12 Desi Vitasari *

13 Lina Hartatik *

14 Antok Krisdiyanto *

15 Suci Retraningtyas *

16 Doninta Tri Setyani *

17 Fiki Puji Efendi *

18 Susmiati *

19 Fatrotun *

20 Moh. Zaenal L. Ari Asta *

21 Siti Malikah *

22 Lilis Suryaningsih *

23 Rudi Susanto *

24 Tedi Susanto *

25 Moh. Dahrul *

Keterangan :

1. Kelompok belajar I

2. Kelompok belajar II

3. Kelompok belajar III

4. Kelompok belajar IV

Page 36: Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

Tabel 2

Treatment I Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Kelas VII Sebelum Kegiatan BelajarKelompok

No. N a m a S i s w aHasil Tes Bahasa Inggris

Nilai Kriteria

1 Erin Desiana 35 Kurang

2 Slamet Ichomari 50 Kurang

3 Imam Arifin 45 Kurang

4 Hariyanto 55 Cukup

5 Sugeng Widodo 55 Cukup

6 Aris Wirdatama 60 Cukup

7 Jumaroh Indani 60 Cukup

8 Mukhamad Nurwahid 70 Baik

9 Mukhamad Ridwan 65 Cukup

10 Nurul kholifatul 45 Kurang

11 Puji Rahayu 55 Cukup

12 Desi Vitasari 65 Cukup

13 Lina Hartatik 75 Baik

14 Antok Krisdiyanto 55 Cukup

15 Suci Retraningtyas 75 Baik

16 Doninta Tri Setyani 50 Kurang

17 Fiki Puji Efendi 35 Kurang

18 Susmiati 50 Kurang

19 Fatrotun 45 Kurang

20 Moh. Zaenal L. Ari Asta 55 Cukup

21 Siti Malikah 55 Cukup

22 Lilis Suryaningsih 60 Cukup

23 Rudi Susanto 60 Cukup

24 Tedi Susanto 70 Baik

25 Moh. Dahrul 55 Cukup

Keterangan :

a. Nilai di bawah 35 : Sangat kurang

b. Nilai 35 – 59 : Kurang

c. Nilai 60 – 69 : Cukup

d. Nilai 70 – 79 : Baik

e. Nilai 80 – 89 : Sangat Baik

f. Nilai 90 ke atas : Istimewa

Page 37: Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

Tabel 3

Treatment II Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Kelas VII Setelah DilaksanakanKegiatan Belajar Kelompok

No. N a m a S i s w aHasil Tes Bahasa Inggris

Nilai Kriteria

1 Erin Desiana 35 Kurang

2 Slamet Ichomari 55 Kurang

3 Imam Arifin 55 Kurang

4 Hariyanto 65 Cukup

5 Sugeng Widodo 60 Cukup

6 Aris Wirdatama 60 Cukup

7 Jumaroh Indani 65 Cukup

8 Mukhamad Nurwahid 75 Baik

9 Mukhamad Ridwan 65 Cukup

10 Nurul kholifatul 55 Kurang

11 Puji Rahayu 65 Cukup

12 Desi Vitasari 70 Baik

13 Lina Hartatik 75 Baik

14 Antok Krisdiyanto 60 Cukup

15 Suci Retraningtyas 80 Baik

16 Doninta Tri Setyani 55 Kurang

17 Fiki Puji Efendi 35 Kurang

18 Susmiati 55 Kurang

19 Fatrotun 55 Kurang

20 Moh. Zaenal L. Ari Asta 65 Cukup

21 Siti Malikah 60 Cukup

22 Lilis Suryaningsih 60 Cukup

23 Rudi Susanto 65 Cukup

24 Tedi Susanto 75 Baik

25 Moh. Dahrul 60 Cukup

Keterangan :

a. Nilai di bawah 35 : Sangat kurang

b. Nilai 35 – 59 : Kurang

c. Nilai 60 – 69 : Cukup

d. Nilai 70 – 79 : Baik

e. Nilai 80 – 89 : Sangat Baik

f. Nilai 90 ke atas : Istimewa

Page 38: Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

Tabel 4

Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Kelas VII Berdasarkan Tes I dan II

No. Nama SiswaHasil Tes Bahasa Inggris

KriteriaI II

1 Erin Desiana 35 35 Tetap

2 Slamet Ichomari 50 55 Naik

3 Imam Arifin 45 55 Naik

4 Hariyanto 55 65 Naik

5 Sugeng Widodo 55 60 Naik

6 Aris Wirdatama 60 60 Tetap

7 Jumaroh Indani 60 65 Naik

8 Mukhamad Nurwahid 70 75 Naik

9 Mukhamad Ridwan 65 65 Tetap

10 Nurul Kholifatul 45 55 Naik

11 Puji Rahayu 55 65 Naik

12 Desi Vitasari 65 70 Naik

13 Lina Hartatik 75 75 Tetap

14 Antok Krisdiyanto 55 60 Naik

15 Suci Retraningtyas 75 80 Naik

16 Doninta Tri Setyani 50 55 Naik

17 Fiki Puji Efendi 35 35 Tetap

18 Susmiati 50 55 Naik

19 Fatrotun 45 55 Naik

20 Moh. Zaenal L. Ari A. 55 65 Naik

21 Siti Malikah 55 60 Naik

22 Lilis Suryaningsih 60 60 Tetap

23 Rudi Susanto 60 65 Naik

24 Tedi Susanto 70 75 Naik

25 Moh. Dahrul 55 60 Naik

Keterangan :

I : Hasil Tes I sebelum dilaksanakan belajar kelompok

II : Hasil Tes II setelah dilaksanakan belajar kelompok (evaluasi)

Page 39: Ptk m ts n mhs bahasa inggris kelas vii kelompok belajar

DAFTAR PUSTAKA

Bafadal, I. 1994. Proses Perubahan Di Sekolah. Desertasi Program Pasca Sarjana IKIP

Malang.

Bogdan, R.C. & Biklen, S.K. 1982. Qualitative Research In Education. Boston : Allyn &

Bacon.

Hamalik, Oemar. 1983. Metode Belajar Dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung:

Tarsito.

………2002. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. PT. Bumi Aksara.

Jakarta.

Kelinger, Fred. N. 1981. Foundations Of Behavioral Research. Second Edition. Holt

Saunders International Editions Tokyo Japan.

Keiten, Dorotly. 1988. Cara Belajar Yang Berhasil. Salatiga: Universitas Satya Wacana.

Mantra, I.B. 1998. Langkah-langkah Penelitian Survei dan Laporan Penelitian.

Yogyakarta: BPFG – UGM.

Miles, M.B & Huberman, A.M. 1984. Analisis Data Qualitatif. Terjemahan Oleh Tjetjep

Rohendi Rohidi. Universitas Indonesia. Jakarta.

Moleong, L.J. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

……….2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Nasution, S. 1987. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Dan Mengajar. Jakarta:

PT. Bina Aksara.

……….1992. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Penerbit Tarsito.

Nur, Muhammad. 1987. Pengantar Teori Tes. Jakarta : P2LPTK.

Sukirin. 1984. Psikologi Belajar. Yogyakarta: FP IKIP Yogyakarta.

Winarno, S. 1985. Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito.

Winkel. 1984. Psikologi Pendidikan Dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia.

Zuriah, N. 2003. Penelitian Tindakan Dalam Bidang Pendidikan Dan Sosial. Edisi

Pertama. Malang: Bayu Media Publishing.