PTK Bu Nanik

118
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan komponen bangsa yang sangat penting karena menentukan kualitas kecerdasan dan kemajuan bangsa itu sendiri. Kemajuan suatu bangsa bisa dilihat dari kemajuan pendidikan bangsa itu. Pendidikan memiliki peranan yang sangat fundamental dan sebagai media strategis untuk meningkatkan sumber daya manusia suatu negara. Namun, pendidikan di tanah air sampai saat ini masih terus menimbun berbagai masalah (Solthan Ibrahim :2006), Permasalahan klasik yang tak kunjung selesai baik menyangkut kualitas, daya jangkau masyarakat terhadap pendidikan, akhlak dan perilaku generasi bangsa, anggaran pendidikan yang minim serta rendahnya minat belajar siswa dan masih banyak lagi persoalan lain yang menjadi pekerjaan rumah bagi bangsa kita. Jika kita melihat hasil perbandingan ujian nasional (UASBN) khususnya mata pelajaran IPA selama

Transcript of PTK Bu Nanik

Page 1: PTK Bu Nanik

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan komponen bangsa yang sangat penting karena

menentukan kualitas kecerdasan dan kemajuan bangsa itu sendiri. Kemajuan suatu

bangsa bisa dilihat dari kemajuan pendidikan bangsa itu. Pendidikan memiliki

peranan yang sangat fundamental dan sebagai media strategis untuk meningkatkan

sumber daya manusia suatu negara. Namun, pendidikan di tanah air sampai saat

ini masih terus menimbun berbagai masalah (Solthan Ibrahim :2006),

Permasalahan klasik yang tak kunjung selesai baik menyangkut kualitas, daya

jangkau masyarakat terhadap pendidikan, akhlak dan perilaku generasi bangsa,

anggaran pendidikan yang minim serta rendahnya minat belajar siswa dan masih

banyak lagi persoalan lain yang menjadi pekerjaan rumah bagi bangsa kita.

Jika kita melihat hasil perbandingan ujian nasional (UASBN) khususnya

mata pelajaran IPA selama dua tahun terakhir yaitu tahun ajaran 2007/2008

dengan tahun ajaran 2009/2008 pada sekolah yang menjadi objek penelitian

sebagai berikut:

Dewasa ini telah banyak upaya yang dilakukan oleh berbagai pihak untuk

melakukan pembaharuan terhadap dunia pendidikan baik secara fisik/ fasilitas

pendidikan maupun non fisik seperti pengembangan kualitas tenaga kependidikan

yang dituntut untuk memiliki pengetahuan, kemampuan, dan keterampilan dalam

mengembangkan tugas sebagai tenaga pengajar. Salah satu hal penting yang harus

dikuasai oleh guru yaitu kemampuan menggunakan media pengajaran. Hal ini

Page 2: PTK Bu Nanik

senada dengan yang dikemukakan oleh Prof. Dr. Azhar Arsyad, M.A dalam

bukunya media pembelajaran (1997: VII) bahwa ”Media pengajaran menjadi

suatu bidang yang seyogianya dikuasai oleh setiap guru profesional”.

Penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran memiliki peranan yang

sangat besar karena dengan penggunaan media dalam pembelajaran

menunjukkkan semakin banyaknya alat indera siswa yang terlibat. Semakin

banyak alat indera yang digunakan untuk memperoleh pembelajaran semakin

besar pula kemungkinan siswa untuk mengerti dan memahami pelajaran tersebut.

Hal ini sesuai dengan pendapat (Grinder dalam Melvin l Silberman, 2006: 28)

bahwa “ Dari setiap 30 siswa, 22 di antaranya rata-rata dapat belajar secara efektif

selama gurunya menghadirkan kegiatan belajar yang berkombinasi antara visual,

auditori dan kinestetik selain itu Azhar Asryad (1997:9) mengemukakan bahwa

Belajar dengan menggunakan indera ganda - pandang dan dengar memberikan

keuntungan bagi siswa. Dari pendapat tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa

betapa pentingnya menghadirkan/ melibatkan semua indera dalam kegiatan

belajar mengajar.

Salah satu langkah yang dapat ditempuh oleh guru dalam menghadirkan/

melibatkan semua indera siswa dalam pembelajaran adalah dengan penggunaan

media visual atau gambar. Sehingga denganpenggunaanmedian visual tersebut

memungkinkan siswa dapat menggunakan indera pandangnya dengan

memperhatikan media visual yang ditampilkan serta menggunakan indera

pendengarannya dengan menyimak penjelasan dari guru. Menurut penelitian

Baugh (dalam Azhar arsyad, 1997: 9) bahwa :

“ Perbandingan perolehan hasil belajar melalui indera pandang dan indera dengar sangat menonjol perbedaannya. Kurang lebih 90 % hasil belajar

Page 3: PTK Bu Nanik

seseorang diperoleh melalui indera pandang, dan hanya sekitar 5 % diperoleh melalui indera dengar, dan 5% lagi dengan indera lainnya”.Sementara itu, Dale (dalam Azhar arsyad, 1997: 9).

Menyatakan bahwa pemerolehan hasil belajar melalui indera pandang berkisar

75%, melalui indera dengar sekitar 13% dan melalui indera lainnya sekitar 12%.

Dari pendapat beberapa ahli di atas jelas bahwa penggunaan media gambar sangat

penting dalam peningkatan hasil belajar.

B. Rumusan Masalah

Salah satu faktor yang menjadi hal penting dalam prestasi belajar siswa

adalah Efektifitas pembelajaran itu sendiri. Dalam pembelajaran IPA dalam

kaitannya dengan prestasi belajar, media visual menjadi hal penting dalam

peningkatan hasil belajar. Penggunaan media visual dalam pebelajaran dan

hubungannya dengan prestasi belajar inilah yang akan menjadi dasar kajian dalam

merusmuskan masalah penelitian. Atas dasar itulah dirumuskan permasalahan

penelitian sebagai berikut:

1. Apakah penggunaan media visual pada pembelajaran IPA dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa pada siswa kelas IV SD Negeri

Papringan Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro ?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apakah penggunaan media visual pada pembelajaran

IPA dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Papringan

Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro.

Page 4: PTK Bu Nanik

D. Manfaat Penelitian

Hasil studi ini diharapkan mempunyai manfaat baik bagi guru maupun

kepala sekolah dan pemerhati pendidikan, dalam menentukan kebijakan

pelaksanaan pendidikan khususnya Sekolah Dasar. Secara umum manfaat yang

diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagi Guru :

1. Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan penggunaan media visual

dalam pelajaran IPA SD Negeri Papringan Kecamatan Temayang

Kabupaten Bojonegoro.

2. Adanya pengalaman praktis dalam bidang penelitian yang bersifat ilmiah

yang dapat menambah wawasan berpikir dan memperdalam kemampuan

menggunakan metode pembelajaran yang efektif dan efisien

3. Sebagai masukan bagi guru dan seluruh unsur pendidik khususnya guru

Sekolah Dasar.

b. Bagi Siswa :

1. Meningkatkan prestasi belajar siswa dengan penggunaan media visual.

2. Menumbuhkan minat belajar siswa dengan penggunaan media visual

dalam pembelajaran.

Page 5: PTK Bu Nanik

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. KERANGKA TEORITIK

1. Pengertian Prestasi

Di dalam (http://sobatbaru.blogspot.com/2008/06/pengertian-prestasi-

belajar.html) bahwa Menurut Adi Negoro, prestasi adalah segala jenis pekerjaan

yang berhasil dan prestasi itu menunjukkan kecakapan suatu bangsa. Kalau

menurut W.J.S Winkel Purwadarmtinto, “ prestasi adalah hasil yang dicapai “.

Berdasarkan pendapat di atas, penulis berkesimpulan bahwa prestasi adalah segala

usaha yang dicapai manusia secara maksimal dengan hasil yang memuaskan.

a. Pengertian prestasi belajar.

Menurut W.J.S Purwadarrninto ( 1987: 767 ) menyatakan bahwa prestasi

belajar adalah hasil yang dicapai sebaik - baiknya menurut kemampuan anak pada

waktu tertentu terhadap hal - hal yang dikerjakan atau dilakukan.

Jadi prestasi belajar adalah hasil belajar yang telah dicapai menurut

kemampuan yang tidak dimiliki dan ditandai dengan perkembangan serta

perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang diperlukan dari belajar dengan

waktu tertentu, prestasi belajar ini dapat dinyatakan dalam bentuk nilai dan hasil

tes atau ujian.

b. Faktor - faktor yang mempengaruhi prestasi

Setiap aktifitas yang dilakukan oleh seseorang tentu ada faktor - faktor

yang mempengaruhinya, baik yang cenderung mendorong maupun yang

Page 6: PTK Bu Nanik

menghambat. Demikian juga dialami belajar, faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar siswa itu adalah sebagai berikut :

1) Faktor internal.

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor ini

dapat dibagi dalam beberapa bagian, yaitu :

a) Faktor lntelegensi

Intelegensi dalam arti sempit adalah kemampuan untuk mencapai

prestasi di sekolah yang di dalamnya berpikir perasaan. Intelegensi ini

memegang peranan yang sangat penting bagi prestasi belajar siswa. Karena

tingginya peranan intelegensi dalam mencapai prestasi belajar maka guru harus

memberikan perhatian yang sangat besar terhadap bidang studi yang banyak

membutuhkan berpikir rasiologi untuk mata pelajaran bahasa Indonesia.

b) Faktor Minat

Minat adalah kecenderungan yang mantap dalam subyek untuk merasa

tertarik pada bidang tertentu. Siswa yang kurang beminat dalam pelajaran

tertentu akan menghambat dalam belajar.

c) Faktor Keadaan Fisik dan Psikis

Keadaan fisik menunjukkan pada tahap pertumbuhan, kesehatan

jasmani, keadaan alat - alat indera dan lain sebagainya. Keadaan psikis

menunjuk pada keadaan stabilitas mental siswa, karena fisik dan psikis yang

sehat sangat berpengaruh positif terhadap kegiatan belajar mengajar dan

sebaliknya.

2) Faktor Eksternal

Page 7: PTK Bu Nanik

Faktor eksternal adalah faktor dari luar diri siswa yang mempengaruhi

prestasi belajar. Faktor eksternal dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :

a) Faktor Guru

Guru sebagai tenaga berpendidikan memiliki tugas menyelenggarakan

kegiatan belajar mengajar, membimbing, melatih, mengolah, meneliti dan

mengembangkan serta memberikan penalaran teknik karena itu setiap guru

harus memiliki wewenang dan kemampuan profesiona1, kepribadian dan

kemasyarakatan.

Guru juga menunjukkan fleksibilitas yang tinggi yaitu pendekatan

didaktif dan gaya memimpin kelas yang selalu disesuaikan dengan keadaan,

situasi kelas yang diberi pelajaran, sehingga dapat menunjang tingkat prestasi

siswa semaksimal mungkin.

b) Faktor Lingkungan Keluarga

Lingkungan keluarga turut mempengaruhi kemajuan hasil kerja,

bahkan mungkin dapat dikatakan menjadi faktor yang sangat penting, karena

sebagian besar waktu belajar dilaksanakan di rumah, keluarga kurang

mendukung situasi belajar. Seperti kericuhan keluarga, kurang perhatian orang

tua, kurang perlengkapan belajar akan mempengaruhi berhasil tidaknya belajar.

c) Faktor Sumber - Sumber Belajar

Salah satu faktor yang rnenunjang keberhasilan dalam proses belajar

adalah tersedianya sumber belajar yang memadai. Sumber belajar itu dapat

berupa media / alat bantu belajar serta bahan baku penunjang. Alat bantu

belajar merupakan semua alat yang dapat digunakan untuk membantu siswa

dalam melakukan perbuatan belajar. Maka pelajaran akan lebih menarik,

Page 8: PTK Bu Nanik

menjadi konkret, mudah dipahami, hemat waktu dan tenaga serta hasil yang

lebih bermakna.

2. Media

Kata media berasal dari bahasa latin Medius yang secara harafiah berarti

tengah, perantara, atau pengantar. Namun penegertian media dalam proses

pembelajaran cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis atau

elektronis untuk menagkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual

atau verbal.

a. Pengertian Media

Media merupakan alat yang harus ada apabila kita ingin memudahkan

sesuatu dalam pekerjaan. Media merupakan alat Bantu yang dapat memudahkan

pekerjaan. Setiap orang pasti ingin pekerjaan yang dibuatnya dapat diselesaikan

dengan baik dan dengan hasil yang memuaskan.

Kata media itu sendiri berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk

jamak dari kata “ medium “ yang berarti “ pengantar atau perantara “, dengan

demikian dapat diartikan bahwa media merupakan wahana penyalur informasi

belajar atau penyalur pesan.

Kit Lay Bourne ( 1985 : 82 ) menyatakan bahwa “penggunaan media tidak

harus membawa bungkusan berita-berita semua, siswa cukup dapat mengawasi

suatu berita”. Dari pendapat tersebut dapat dihubungkan bahwa penyampaian

materi pelajaran dengan cara komunikasi masih dirasakan adanya penyimpangan

pemahaman oleh siswa. Masalahnya adalah  bahwa siswa terlalu banyak

menerima sesuatu ilmu dengan verbalisme. Apalagi dalam proses belajar

mengajar yang tidak menggunakan media di mana kondisi siswa tidak siap, akan

memperbesar peluang terjadinya verbalisme.

Page 9: PTK Bu Nanik

Media yang difungsikan sebagai sumber belajar bila dilihat dari pengertian

harfiahnya juga terdapat manusia di dalamnya, benda, ataupun segala sesuatu

yang memungkinkan untuk anak didik memperoleh informasi dan pengetahuan

yang berguna bagi anak didik dalam pembelajaran, dan bagaimana dengan adanya

media berbasis TIK tersebut, khususnya menggunakan presentasi power point di

mana anak didik mempunyai keinginan untuk maju, dan juga mempunyai

kreatifitas yang tinggi dan memuaskan dalam perkembangan mereka di kehidupan

kelak.

Sasaran penggunaan media adalah agar anak didik mampu mencipatakan

sesuatu yang baru dan mampu memanfaatkan sesuatu yang telah ada untuk

dipergunakan dengan bentuk dan variasi lain yang berguna  dalam kehidupannya,.

Dengan demikian mereka dengan mudah mengerti dan mamahami materi

pelajaran yang disampaikan oleh guru kepada mereka.

Arief S. Sadiman ( 1984:6 ) mengatakan bahwa media “ adalah segala alat

fisik yang dapat menyajikan  pesan serta merangsang siswa untuk belajar seperti

film, buku dan kaset “. RE Clark ( 1996 : 62 ) mengungkapkan bahwa “ the of of

media to encourage student to invest more afford in hearing has along history “.

Dari pandangan yang ada di atas dapat dikatakan bahwa media merupakan

alat yang memungkinkan anak mudah untuk mengerti dan memahami sesuatu

dengan mudah dan dapat untuk mengingatnya dalam waktu yang lama

dibangdingkan dengan penyampaian materi pelajaran dengan cara tatap muka dan

ceramah tanpa alat bantuan.

Menurut Soeparno ( 1987:8 ) menyebutkan ada beberapa alasan memilih

media dalam proses belajar mengajar, yakni :

Page 10: PTK Bu Nanik

a.   Ada berbagai macam media yang mempunyai kemungkinan dapat kita pakai

di dalam proses belajar mengajar,

b.   Ada media yang mempunyai kecocokan untuk menyampaikan informasi

tertentu

c.   Ada perbedaan karakteristik setiap media

d.  Ada perbedaan pemakai media tersebut

e.  ada perbedaan situasi dan kondisi tempat media dipergunakan

Bertitik tolak dari pendapat tersebut, jelaslah bahwa memilih media tidak

mudah. Media yang akan digunakan harus memperhatikan beberapa ketentuan

dengan pertimbangan bahwa penggunaan media harus benar-benar berhasil guna

dan berdaya guna untuk meningkatkan dan memperjelas pemahaman siswa.

Media berasal dari Bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari

medium yang berarti perantara yang dipakai untuk menunjukkan alat komunikasi.

Secara harfiah media diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari

pengirim ke penerima pesan. Sedangkan media pengajaran menurut Gagne dan

raiser dalam Mulyani Sumantri (1999:176) yaitu alat-alat fisik dimana pesan-

pesan instruksional dikomunikasikan. Sedangkan Media Pengajaran menurut

Dinje Borman dalam Mulyani sumantri (1999:177) mendefenisikan media

pengajaran sebagai setiap alat, baik hardware maupun software yang

dipergunakan sebagai media komunikasi dan yang tujuannnya untuk

meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar.

Dari dua defenisi media pengajaran yang dikemukakan di atas, dapat

disimpulkan bahwa media pengajaran merupakan segala alat yang digunakan

untuk menyampaikan bahan ajar atau tujuan instruksional dalam proses belajar

Page 11: PTK Bu Nanik

mengajar yang bertujuan untuk meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar

sehingga tujuan pengajaran dapat tercapai.

b. Berbagai jenis media Pengajaran

1) Jenis-jenis media pengajaran

Media yang dapat digunakan dalam pengajaran terdiri atas berbagai

macam jenis namun secara khusus media tersebut dapat dikelompokkan menjadi

empat yaitu : (1) Media Visual (2) Media Audio (3) Media Audio-Visual dan (4)

Benda asli.

1. Media Visual

Media visual yaitu media yang dapat ditangkap dengan menggunakan indera

penglihatan. Jenis media ini terdiri dari:

a. Media Gambar Dalam (still pictures) dan Grafis contohnya : Grafik,

Bagan, Peta, Diagram, poster, karikatur, komik, gambar mati, photo.

b. Media Papan contoh: papan tulis, papan flannel, papan temple dan papan

pameran.

c. Media dengan proyeksi contohnya: slide, film strips, Opague projector,

transparansi, microfilm.

2. Media Audio

Media Audio merupakan media yang menggunakan indera pendengar. Media

ini memiliki kerakteristik pemanipulasian pesan hanya dilakukan melalui bunyi

atau suara-suara. Media ini sangat cocok untuk kepentingan pengajaran bahasa

(Mulyani sumantri, 1999:186). Yang termasuk dalam jenis media ini antara lain:

Cassette tape recorder dan radio.

3. Media Audio-Visual

Page 12: PTK Bu Nanik

Media ini merupakan media yang selain bisa dipandang atau dilihat juga dapat

didengar. Jenis media ini antara lain : Televisi dan vidio cassette.

4. Benda asli atau orang merupakan media yang terdiri atas benda asli atau

benda sebenarnya yang membawa pangalaman nyata bagi peserta didik

misalnya : Specimen (bagian dari bagian benda yang sebenarnya), Museum,

laboratorium luar sekolah, darma wisata dan lain-lain.

Dari empat jenis media tersebut di atas ketika dikaitkan dengan

pembelajaran IPA kelas V untuk sekolah dasar tentu saja media yang paling

efisien dan efektif serta mudah diperoleh untuk pembelajaran tentu saja media

visual karena selain murah juga mudah dan gampang untuk diperoleh.

2) Landasan Teoritis Penggunaan Media Visual

Menurut Bruner dalam Arsyad (2004: 7) bahwa ada tiga tingkatan utama

modus belajar, yaitu pengalaman langsung (Enactive), Pengalaman fiktorial/

gambar (iconic), dan pengalaman abstrak (simbolik). Ketiga pengalaman ini

saling berinteraksi dalam upaya memperoleh pengalaman (pengetahuan,

keterampilan, atau sikap) yang baru.

Levie & Levie dalam arsyad (2004:9) mengatakan bahwa belajar melalui

stimulus gambar dan stimulus kata atau visual dan verbal dimana stimulus visual

membuahkan hasil belajar yang lebih baik untuk tugas-tugas seperti mengingat,

mengenali, mengingat kembali, dan menghubungkan fakta atau konsep. Di lain

pihak stimulus verbal memberi hasil belajar yang lebih baik apabila pembelajaran

itu melibatkan ingatan yang berurut- urutan (sekuensial).

Menurut Arsyad (2004:9) mengatakan bahwa siswa akan belajar lebih

banyak daripada jika materi pelajaran disajikan hanya dengan stimulus pandang

Page 13: PTK Bu Nanik

atau hanya dengan stimulus dengar. Menurut Bough dalam Arsyad (2004) bahwa

kurang lebih 90% hasil belajar seseorang diperoleh melalui indera pandang/

visual, dan hanya sekitar 5% diperoleh melalui indera dengar dan 5% lagi dengan

indera lainnya, sementara itu Dale dalam Arsyad (2004) memperkirakan bahwa

pemerolehan hasil belajar melaui indera pandang/ visual berkisar 75%, melalui

inderea dengar sekitar 13%, dan melalui indera lainnya sekitar 12%.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan

media pembelajaran yang menggunanakn indera pandang/ visual atau penggunaan

media visual akan memberikan konstribusi yang sangat besar terhadap

peningkatan hasil belajar siswa atau dengan kata lain bahwa dengan penggunaan

media visual dalam pembelarajan akan meningkatkan hasil belajar siswa.

3) Fungsi dan keunggulan Media Visual

Berikut ini akan dikemukakan fungsi dan keunggulan dari media gambar

sebagai media yang efektif dalam pembelajaran IPA Sekolah Dasar.

a. Gambar diam dan grafis (Bagan dan grafis)

Fungsi media bagan dan grafis:

1) Untuk menggambarkan data kuantitatif secara teliti.

2) Menerangkan perkembangan dan perbadingan suatu objek atau peristiwa yang

berhubungan dengan secara singkat dan jelas.

3) Untuk mengundang interpretasi terhdap simbol-simbol dari bagan dan grafik.

Keunggulan Media bagan dan grafis

1) Memberi informasi secara simbolis.

2) Memperjelas dan meudahkan menangkap data kuantitatif yang rumit.

Page 14: PTK Bu Nanik

3) Dapat menggambarkan pertumbuhan dan perkembangan suatu peristiwa atau

objek dari waktu ke waktu.

b. Fhoto/ gambar

Fungsi fhoto atau gambar

1) Menjelaskan suatu fakta yang berupa peristiwa atau kejadian, keadaan.

Keunggulan photo/gambar

1) Menunjukkan peristiwa dan keadaan secara realistic dan konkrit.

2) Dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.

3) Murah dan gampang digunakan.

c. Poster

Fungsi poster

1) Menarik minat peserta didik terhadap pesan-pesan spanduk.

2) Mencari dukungan tentang suatu hal/ gagasan.

3) Menjadikan peserta didik menjadi tertarik dan melaksanakan pesan yang

terpampang dalam spanduk.

Keunggulan poster

1) Dapat dipasang dimna saja terutama di tempat-tempat strategis dan ramai baik

di dalam kelas, di luar kelas ataupun di jalan-jalan.

2) Dengan bahasa yang sederhana, padat dan menarik, memudahkan pemahaman

peserta didik terhadap suatu pesan.

3) Dapat disimpan dan digunakan pada kesempatan lain.

4) Dapat membantu daya ingat peserta didik.

d) Media Proyeksi

a) Film Strips

Page 15: PTK Bu Nanik

Keunggulan film strips

1) Urutan gambar selalu sama dan tetap.

2) Mudah ditangani dan selalu dalam urutan.

3) Harganya relatif murah

4) Dapat dilengkapi dengan rekaman suara.

5) Ruangan tidak perlu digelapkan seluruhnya.

6) Karena ukurannya yang kecil sehingga mudah mengurus dan

menyimpannya.

7) Dapat dipakai belajar secara bebas, baik oleh kelompok maupun

individual.

8) Lamanya proyeksi gambar dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.

Levie & Lente dalam Arsyad (2004:16) mengemukakan bahwa ada empat

fungsi media pembelajaran, khususnya media visual yaitu (a) fungsi atensi, (b)

fungis afektif, (c) fungsi kognitif dan (d) fungsi kompensatoris.

Fungsi atensi media visual merupakan inti yaitu menarik dan mengarahkan

perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan

makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran.

Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa

ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lamabng visual

dapat menggugah emosi dan sikap siswa.

Fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang

mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian

tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung

dalam gambar.

Page 16: PTK Bu Nanik

Fungsi kompensatoris bahwa media visual yang memberikan konteks

untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk

mengorganisasikan informasi dalam teks dan menginbgatnya kembali. Dengan

kata lain media visual berfungsi untuk mengakomodasikan siswa yang lemah dan

lambat menerima dan memahami isi pembelajaran yang disajikan dengan teks

atau disajikan secara verbal.

4) Media Berbasis Visual

Keberadaan media visual dalam kegiatan pembelajaran memiliki arti yang

sangat fundamental dalam pencapaian tujuan pengajaran, Hal ini senada dengan

pendapat Arsyad (2004:91) yang mengatakan bahwa Media berbasis visual

(Image atau perumpamaan) memegang peranan yang sangat penting dalam proses

belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan,

visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan dapat memberikan hubungan

antara isi materipelajaran dengan dunia nyata.

Menurut Arsyad (2004:92) ada beberapa prinsip umum yang perlu

diketahui untuk penggunaan efektif media berbasis visual sebagai berikut:

a. usahakan media visual itu sesederhana mungkin dengan mengguanakan

gambar, garis, karton, bagan dan diagram.

b. Visual digunakan untuk memberikan informasi sasaran (yang terdapat

teks) sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan baik.

c. Gunakan grafik untuk menggambarkan ikhtisar keseleruhan materi

sebelum menyajikan unit demi unit pelajaran untuk digunakan oleh siswa

mengorganisasikan informasi.

d. Ulangi sajian visual dan libatkan siswa untuk meningkatkan daya ingat.

Page 17: PTK Bu Nanik

e. Gunakan gambar untuk melukiskan perbedaan konsep-konsep.

f. Hindari visual yang tidak berimbang.

g. Tekankan kejelasan dan ketepatan dalam semua visual.

h. Visual yang diproyeksikan harus dapat terbaca dan mudah dibaca.

i. Visual khususnya diagram amat membantu untuk mempelajarari materi

yang agak kompleks.

j. Visual yang dimaksudkan untuk mengkomunikasikan gagasan khusus

akan efektif apabila (1) Jumlah objek dalam visual yang akan ditafsirkan

dengan benar dijaga agar terbatas, (2) Jumlah aksi terpisah yang penting,

pesan-pesannya harus ditafsirkan dengan benar sebaiknya terbatas, dan (3)

semua objek dan aksi yang dimaksudkan dilukiskan secara realistic sehingga

tidak terjadi penafsiran ganda.

k. Unsur-unsur pesan dalam visual itu harus ditonjolkan dan dengan mudah

dibedakan dari unsur-unsur latar belakang untuk mempermudah pengolahan

informasi.

l. Captain (keterangan gambar) harus disiapkan terutama untuk (1)

menambah informasi yang sulit dilukiskan secara visual, (2) memberi nama

orang, tempat atau objek. (3) menghubungkan kejadian atau aksi dalam

lukisan dengan visual sebelum atau sesudahnya, dan (4) menyatakan apa

orang dalam gambar itu sedang kerjakan, pikirkan atau katakana.

m. Warna harus digunakan secara realistic.

n. Warna dan pemberian bayangan digunakan untuk mengarahkan perhatian

dan membedakan komponen-komponen.

Page 18: PTK Bu Nanik

5) Media visual yang digunakan dalam pembelajaran IPA di SD

1) Fhoto/ Gambar

Page 19: PTK Bu Nanik

2) Bagan dan Grafis

Page 20: PTK Bu Nanik

B. KERANGKA PIKI

Adapun kerangka pikir dalam penelitian kelas ini adalah sebagai berikut :

C. HIPOTESIS

Berdasarkan kajian teoritis di atas, maka hipotesis tindakan penelitian ini

adalah: “Jika penggunaan media visual diterapkan dalam pembelajaran IPA, maka

prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Papringan Kecamatan Temayang

Kabupaten Bojonegoro dapat meningkat”.

Page 21: PTK Bu Nanik

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom action

research) dengan tahapan-tahapan pelaksanaan meliputi; perencanaan,

pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, dan refleksi.

B. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Papringan Kecamatan

Temayang Kabupaten Bojonegoro. Yang menjadi subjek dalam penelitian

tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SD Negeri Papringan Kecamatan

Temayang Kabupaten Bojonegoro. pada semester genap tahun pelajaran

2008/2009 dengan jumlah siswa 20 orang.

C. Faktor yang Diselidiki

Ada beberapa faktor yang diselidiki dalam penelitian ini. Faktor-faktor

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Faktor siswa, yaitu dengan melihat kesiapan, kesungguhan, dan keaktifan

siswa dalam menerima dan mengikuti pelajaran serta sejauh mana siswa

Page 22: PTK Bu Nanik

mampu menggunakan media visual dalam pembelajaran IPA untuk

memahami pelajaran.

2. Faktor guru, yaitu dengan melihat bagaimana materi pelajaran dipersiapkan

serta bagaimana menggunakan media visual dalam materi yang diajarkan.

3. Faktor hasil, yaitu dengan melihat hasil belajar siswa yang diperoleh dari tes

akhir pada siklus.

D. Rencana Tindakan

Penelitian ini dilaksanakan dengan dua siklus. Siklus pertama dan kedua

masing-masing berlangsung dua minggu (4 kali pertemuan) secara rinci prosedur

penelitian tindakan ini akan dijabarkan sebagai berikut:

1. Siklus Pertama

a. Tahap Perencanaan

1) Menelaah kurikulum IPA kelas IV yang berjalan pada semester genap

tahun 2009/2010

2) Membuat skenario pembelajaran yang disesuaikan dengan kurikulum

IPA SD yang sedang berjalan.

3) Membuat lembaran observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar

mengajar di kelas ketika pembelajaran IPA dengan menggunakan

media visual.

4) Membentuk kelompok-kelompok kecil untuk keperluan pembelajaran

dengan pendekatan realistik.

5) Membuat LKS dan buku siswa

6) Menyiapkan alat Bantu yang sesuai dengan materi kegiatan proses

belajar mengajar dengan pendekatan IPA realistik Indonesia.

Page 23: PTK Bu Nanik

b. Tahap Pelaksaan Tindakan

Secara umum tahap-tahap pelaksaan tindakan meliputi:

1) Tahap Pendahuluan, pada tahap ini pembelajaran dimulai dengan

menyajikan masalah yang nyata bagi anak sesuai dengan pengalaman

dan tingkat pengetahuannya.

2) Tahap pengembangan dan penciptaan simbolis, dalam tahap ini siswa

disajikan masalah nyata yang diberikan akan dikembangkan dan

diarahkan untuk dapat menciptakan simbol-simbol sendiri terhadap

masalah tersebut

3) Tahap penjelasan alas an di mana siswa diminta memberikan jawaban,

jika jawaban salah maka guru melemparkan jawabannya pada siswa

yang lain, dengan cara seperti itu terjadi interaksi yang efektif dan guru

berperan sebagai fasilitator dan motivator.

4) Tahap pembimbingan siswa untuk menemukan kembali konsep formal,

dalam tahap ini dengan bimbingan guru, siswa berusaha untuk dapat

menemukan konsep formal terhadap masalah-masalah nyata yang

diberikan.

c. Tahap Observasi dan Evaluasi

pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan

pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung denganmenggunakan lembar

observasi yang telah dibuat. Data dari hasil observasi dicatat dalam lembar

observasi meliputi kehadiran siswa, keaktifan siswa baik dalam hal

bertanya, mengerjakan tugas, dan memberikan tanggapan, selanjutnya

melaksanakan evaluasi pada akhir siklus I dengan menggunakan tes tertulis.

Page 24: PTK Bu Nanik

Hal ini dimaksudkan untuk mengukur penguasaan siswa terhadap materi

yang telah diperoleh selama siklus I berlangsung.

d. Tahap Refleksi

dari evaluasi dan observasi, digunakan untuk merefleksi sejauh mana

tingkat perubahan hasil belajar siswa. Hasil ini akan dipergunakan sebagai

acuan untuk melangkah ke siklus selanjutnya.

2. Siklus Kedua

Langkah yang dilakukan pada siklus II pada umumnya sama dengan

kegiatan yang telah dilakukan pada siklus I dengan melakukan beberapa

perbaikan seperti: mengamati siswa lebih tegas dan memberi teguran bagi siswa

yang kurang disiplin, untuk siswa yang hasil belajarnya rendah dan mengalami

kesulitan menyelesaikan soal diberikan bimbingan khusus di kelas dan diberikan

kesempatan untuk mengerjakan soal latihan di papan tulis, memberikan motivasi

agar siswa dapat lebih bergairah dan senang belajar IPA. Hasil yang diperoleh dari

siklus ini, diharapkan akan lebih baik dari siklus sebelumnya. Selanjutnya akan

diadakan evaluasi untuk mengukur keberhasilan pembelajaran IPA realisti

Indonesia dan diberikan kesempatanuntuk memberi tanggapan secara tertulis

mengenai pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan IPA realistik Indonesia

ini.

E. Teknik Pengumpulan data

1. Sumber data, sumber data penelitian ini adalah dari siswa dan guru.

2. Jenis data, jenis data yang didapatkan dalam penelitian ini adalah data

kuantitatif yang terdiri dari tes hasil belajar dan data dari lembar opbservasi.

a. Data hasil belajar siswa diperoleh dari tes yang diberikan kepada siswa.

Page 25: PTK Bu Nanik

b. Data tentang situasi elajar mengajar diambil pada saat dilaksanakannya

penelitian dengan menggunakan lembar observasi.

F. Teknik Analisis Data

Data yang diperolah dalam penelitian ini selanjutnya akan dianalisis

secara kuantitatif dan kualitatif. Untuk analisis kuantitatif digunakan statistic

deskriptif untuk mendeskripsikan karateristik responden. Untuk analisis kulitatif

digunakan kategorisasi. Kriteria yang digunakan utuk menentukan kategori skor

penguasaan IPA adalah teknik kategorisasi Standar berdasarkan Tetapan

Departemen Pendidikan Nasional dalam Sri Satriani (2005: 25) yaitu:

Untuk tingkat penguasaan 0 % - 34 % dikategorikan sangat rendah

Untuk tingkat penguasaan 35 % - 54 % dikategorikan rendah

Untuk tingkat penguasaan 55 % - 64 % dikategorikan sedang

Untuk tingkat penguasaan 65 % - 84 % dikategorikan tinggi

Untuk tingkat penguasaan 85 % - 100 % dikategorikan sangat tinggi

G. Indikator Kinerja

Keseluruhan data yang terkumpul selanjutnya dipergunakan untuk

menilai keberhasilan tindakan yang diberikan dengan indikator keberhasilan

adalah kualitas pembelajaran IPA mengalami peningkatan. Di mana kualitas

proses ditandai dengan terjadinya peningkatan keaktifan siswa dan perubahan

sikap siswa. Sedangkan kualitas hasil ditandai dengan meningkatnya skor rata-rata

hasil belajar siswa.

Page 26: PTK Bu Nanik

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini, data yang diperoleh akan dianalisis dan diberi pembahasan

data tentang hasil tes dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan analisis

deskriptif dan data tentang hasil observasi beserta tanggapan siswa dianalisis

secara kualitatif.

A. Analisis Kuantitatif

1. Hasil Tes Akhir Siklus I

Berdasarkan hasil analisis deskriptif sebagaimana tercantum pada

lampiran A, maka rangkuman statistic skor hasil belajar siswa kelas IV SD

Negeri Papringan Kecamatan Temayang Kabupaten Bojonegoro sebagai

berikut:

Tabel 4.1 : Statistik skor hasil belajar siswa kelas IV

No. Statistik Nilai Statistik

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Subjek penelitian

Skor ideal

Skor maksimum

Skor minimum

Rentang skor

Rata-rata

Standar deviasi

29

100

90

25

65

63,97

17,19

Page 27: PTK Bu Nanik

Apabila skor hasil belajar siswa dikelompokkan ke dalam lima

kategori, maka diperoleh distribusi frekwensi skor yang dapat ditunjukkan

pada tabel 4.2 di bawah ini:

Tabel 4.2 : Distribusi dan persentase skor hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Papringan Disamakan pada tes siklus I

No. SKor Kategori Frekwensi Persentase

1.

2.

3.

4.

5.

0 – 34

35 – 54

55 – 64

65 – 84

85 – 100

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

Sangat tinggi

3

3

5

15

3

10,34

10,34

17,24

51,72

10,34

Jumlah 29 100

Dari tabel 4.1 dan tabel 4.2, maka dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Papringan Disamakan setelah

dilakukan tindakan pendekatan realistic pada siklus I diperoleh Skor rata-

rata 63,97, standar deviasi 17,19, skor ideal 100, skor minimum 25 dan

skor maksimum 90.

Pada tabel kategorisasi skor 0 – 34 ada 3 siswa dari 29 siswa yang

termasuk kategori kurang sekali, skor 85 – 100 hanya 3 dari 29 siswa yang

termasuk kategori sangat tinggi. Dengan demikian bila kita kaitkan antara

rata-rata skor dengan kategorisasi skor, maka hasil belajar IPA siswa kelas

Page 28: PTK Bu Nanik

V SD Pertiwi disamakan Makassar pada siklus I termasuk kategori sedang

dan bila kita lihat dari frekwensi skor termasuk kategori tinggi.

Apabila hasil belajar siswa pada siklus I dianalisis, maka persentase

ketuntasan belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3 : Deskripsi ketuntasan belajar siswa kelas IV SD Negeri Papringan Disamakan pada siklus I

Persentase Skor Kategori Frekwensi Persen

0 – 64

65 - 100

Tidak tuntas

Tuntas

11

18

37,93

62,07

Jumlah 29 100

Dari tabel 4.3 menunjukkan bahwa pada siklus I persentase

ketuntasan siswa sebesar 62,07 yaitu 18 dari 29 siswa termasuk kategori

tuntas dan 37,93 dari 29 siswa termasuk dalam kategori tidak tuntas, artinya

kurang lebih setengah dari jumlah siswa memerlukan perbaikan, dalam hal

ini akan diusahakan pada pembelajaran siklus II.

2. Hasil Tes Akhir Siklus II

Berdasarkan hasil analisis deskriptif sebagaimana tercantum pada

lampiran A, maka rangkuman statistic skor Hasil belajar siswa kelas V SD

Pertiwi Disamakan sebagai berikut:

Tabel 4.4 Statistik skor hasil belajar siswa kelas V SD Pertiwi Disamakan Siklus II

No. Statistik Nilai Statistik

1.

2.

Subjek penelitian

Skor Ideal

29

100

Page 29: PTK Bu Nanik

3.

4.

5.

6.

7.

Skor Maksimum

Skor Minimum

Rentang skor

Rata-rata

Standar deviasi

90

40

50

72,41

14,55

Apabila skor hasil belajar siswa di kelompokkan ke dalam lima

kategori, maka diperoleh distribusi frekwensi skor yang ditunjukkan pada

teabel 4.5 di bawah ini:

Tabel 4.5 : Distribusi frekwensi dan persentase skor hasil belajar IPA siswa kelas V SD Pertiwi Disamakan Makassar pada tes siklus II

No. SKor Kategori Frekwensi Persentase

1.

2.

3.

4.

0 – 34

35 – 54

55 – 64

65 – 84

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Tinggi

0

4

5

13

0,00

13,79

17,24

44,83

Page 30: PTK Bu Nanik

5. 85 – 100 Sangat tinggi 7 24,14

Jumlah 29 100

Dari tabel 4.4 dan 4.5, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

IPA siswa kelas V SD Pertiwi Disamakan setelah dilakukan perbaikan tetap

menggunakan tindakan pendekatan realistic pada siklus II diperoleh: skor

rata-rata 72,41, standar deviasi 14,55, skor ideal 100, skor mainimum 40

dan skor maksimal 90.

Pada tabel kategori skor 0 34 mengalami penurunan sehingga tidak terdapat

siswa yang masuk dal;am kategori sangat rendah, begitu pula pada skor 65-

84 ada 13 dari 29 siswa yang masuk dalam kategori tinggi sedangkan

mengalami peningkatan terdapat pada skor 85-100 yaitu 7 dari 29 siswa

yang masuk dalam kategori sangat tinggi. Dengan demikian hasil belajar

IPA menggunakan tindakan pendekatan realistic pada siklus II berada dalam

kategori tinggi karena antara rata-rata dan ketegorisasi skor terdapat

frekwensi tertinggi.

Apabila hasil belajar siswa pada siklus II dianalisis, maka persentase

ketuntasan belajar siswa pada siklus II dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut:

Tabel 4.6 : Deskripsi ketuntasan belajar siswa kelas V SD Pertiwi Disamakan pada siklus I

Persentase Skor Kategori Frekwensi Persen

0 – 64

65 - 100

Tidak tuntas

Tuntas

9

20

31,03

68,97

Jumlah 29 100

Page 31: PTK Bu Nanik

Dari tabel 4.6 menunjukkanbahwa pada siklus II persentase ketuntasan

siswa sebesar 68,97 yaitu 20 dari 29 siswa termasuk dalam kategori tuntas

dan 31,03 atau 9 dari 29 siswa termasuk dalam kategori tidak tuntas.

Selanjutnya pada tabel 4.7 memperlihatkan peningkatan kualitas belajar

siswa di lihat dari segi hasil, setelah dilaksanakan pembelajaran dengan

pendekatan realistic pada siklus I dan siklus II.

Tabel 4.7 : Perbandingan skor tiap siklus

Siklus Skor perolehan siswa Tuntas Tidak tuntas

Minimum Maksimum Rata-rata Frekwensi Persentase Frekwensi Persentase

Siklus I

Siklus II

25

40

90

90

63,97

72,41

18

20

62,07

68,97

11

9

37,93

31,03

Dari tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa rata-rata skor perolehan

siswa dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan sekitar 8,44 dan

ketuntasan belajar siswa dari siklus I ke siklus II peningkatan persentasenya

sekitar 6,9. Hal ini berarti indicator kinerja yang ada terpenuhi yakni terjadi

peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Pertiwi disamakan

Makassar semester ganjil tahun pelajaran 2008/2009 dengan menerapkan

pendidikan IPA realistik Indonesia.

Page 32: PTK Bu Nanik

B. Analisis Kualitatif

1. Perubahan Sikap Siswa dalam Proses pembelajaran

Selain terjadi peningkatan kualitas belajar dilihat dari segi hasil

terhadap pelajaran IPA dari siklus I ke siklus II, terjadi pula perubahan

sikap siswa dalam proses pembelajaran. Perubahan tersebut merupakan

data kualitatif yang diperoleh dari lembar observasi pada setiap pertemuan

yang dicatat pada tiap siklus. Adapun perubahan-perubahan yang

dimaksud adalah:

a. Meningkatnya frekwensi kehadiran siswa dari siklus I ke siklus II ini

menunjukkan bahwa siswa memiliki kemauan dan kesungguhan untuk

mengikuti pelajaran.

b. Perhatian siswa pada saat proses pembelajaran dari siklus I ke siklus II

memperlihatkan adanya peningkatan dengan semakin banyaknya siswa

yang memperhatikan penekanan suatu materi, menjawab pertanyaan

yang diajukan, bertanya tentang materi yang belum dimengerti, dan

aktif pada saat pembahasan soal.

c. Berkurangnya siswa yang melakukan kegiatan lain pada saat guru

menjelaskan dan siswa yang keluar masuk pada saat proses belajar

mengajar berlangsung.

d. Kerjasama dan partisipasi pada sat mengerjakan lks dalam kelompok

semakin meningkat.

e. Tumbuhnya kesadaran pada diri siswa untuk mengerjakan pekerjaan

rumah yang diberikan.

Page 33: PTK Bu Nanik

2. Refleksi terhadap pelaksanaan tindakan dalam proses pembelajaran

IPA.

a. Refleksi Pelaksanaan Siklus I

Pada siklus I, pembelajaran melalui pendidikan IPA realistic

Indonesia dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif

dan metode yang digunakan adalah metode tanya jawab, demonstrasi,

diaskusi kelompok, dan pemberian tugas. Pada pertemuan pertama

penelitian, kegiatan pembelajaran berlangsung cukup baik, karena siswa

secara langsung diperlihatkan benda-benda yang nyata secara kelompok,

sehingga siswa lebih tertarik dan antusias untuk belajar. Perhatian siswa

dalam proses pembelajaran dengan pendekatan realistic juga baik. Hal ini

dapat kita lihat pada saat setiap kelompok mengerjakan lks, cukup

antusias meskipun masih ada beberapa siswa yang kurang aktif dalam

kelompok. Mereka umumnya hanya meniru atau mencontoh lks siswa

yang lain atau kelompok yang lain. Ini dikarenakan karena siswa kurang

terbiasa bekerja secara kelompok dan menyempaikan pendapat serta

member tanggapan. Selain itu mendiskusikan materi pelajaran IPA

merupakan kegiatan yang langka didapatkan oleh siswa selama ini dan

ketika guru mengarahkan mereka untuk mempersentasekan kebanyakan

dari mereka yang tidak mampu menyelesaikan masalah secara tepat.

Pada pertemuan kedua, belum menunjukkan kemajuan yang

signifikan dalam pembejaran. Hal ini terlihat karena masih kurangnya

siswa yang mengangkat tangan saat diajukan pertanyaan dan

menyelesaikan soal yang diberikan trentang materi pertemuan pertama,

Page 34: PTK Bu Nanik

akan tetapi setelah diterangkan kembali dan diberikan penekanan suatu

materi, maka rata-rata siswa mulai aktif dalam mengerjakan soal-soal

pengembangan materi. Dalam persentasi umum terlihat siswa ragu dan

kurang berani menyemapuikan penjelasan dan strategi untuk

menyelesaikan masalah di depan kelas dan ketika penjelasan yang

disampaikan oleh seorang siswa atau salah satu kelompok, kelompok lain

kurang berani menentukan sikap setuju atau tidak setuju dengan apa yang

disampaikan oleh kelompok persentase dalam kegiatan ini. Siswa

cenderung utnuk menunggu pendapat dari guru. Kegiatan lain yang

menunjukkan keaktifan siswa pada pertemuan kedua adalah saat

mengerjakan lks secara kelompok mereka mulai bekerj sma dalam

menyelesaikan lks.

Pada pertemuan selanjutnya yakni pertemuan ketiga, kegiatan

pembelajaran cukup lancer dan perhatian siswa terhadap materi pelajaran

lebih baik dari sebelumnya. Hal ini ditunjukkan dari banyaknya siswa

yang aktif saat kegiatan pembelajaran berlangsung, seperti aktif dalam

bertanya,menjawab pertanyaan, naik mengerjakan soal di papan tulis,

meminta bimbingan guru, dan bekerja sama dalam melakukan

demonstrasi serta mengerjakan lks. Namun yang kurang diperhatikan

adalah dalam mengerjakan PR yang diberikan pada pertemuan

sebelumnya, tidak semua siswa mengumpulkan tugas tepat pada

waktunya, masih ada beberapa siswa yang memberikan alas an yang

menunjukkan mereka kurang perhatian, akan tetapi siswa-siswa yang lain

mengerjakan tugas rumah dengan hasil yang baik.

Page 35: PTK Bu Nanik

Pada ujian siklus I masih ada beberapa dari mereka yang mengaku

tidak bisa bekerja karena tidak belajar di rumah. Kendala lain yang

timbul saat ujian berlangsung adalah asda beberapa siswa yang

melakukan kerjasama dan yang paling memberikan kesan tidak baik

adalah melihat catatan atau buku. Kendala ini dapat diselesaikan dengan

memberikan ketegasan saat ujian berlangsung.

Secara umum, siswa menyenangi pelejaran IPA dengan menerapkan

pendekatan ini, karena materi yang disajikan kepada siswa senantiasa

berkaitan dengan situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari,

menyenangkan, dan bermakna. Meskipun demikian, masih terdapat

beberapa siswa yang bersifat pasif dalam pembelajaran misalnya hanya

diam, melakukan aktifitas lain ketika pembel;ajaran berlangsung.siswa

yang bersikap pasif umumnya tidak mengerti materi yang diberikan

karena memang kurang memperhatikan dan cenderung menghindar dari

pelajaran IPA.

b. Refleksi Pelaksanaan Siklus II

Setelah merefleksi hasil pelaksanaan siklus I, diperoleh suatu

gambaran tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus II sebagai

perbaikan dari tindakan yang dilakukan pada siklus I.

Dalam siklus ini dilakukan penyempurnaan penerapan

pembelajaran. Upaya ini dilakukan dalam bentuk pemberian motivasi

untuk menyelesaikan masalah dengan beberapa pertanyaan yang sifatnya

mengarahkan siswa untuk menemukan jawaban, lebih banyak

memberikan latihan, mencari pemecahan masalahdengan lebih banyak

Page 36: PTK Bu Nanik

berdiskusi, serta mendorong siswa baik individu maupun kelompok

untuk untuk lebih percaya diri mengungkapkan gagasan atau alas an

terhadap penyelesaian masalah yang dibuatnya dengan cara memberikan

pujian kepada siswa atau kelompok yang telah mengemukakan

alasannya.

Dengan adanya perlakuan seperti ini terlihat bahwa proses

pembelajaran dengan pendekatan realistic sesuai dengan apa yang

dijarapkan, di mana siswa lebih aktif mengerjakan tugas / lks secera

berkelompok dan menyelesaikan penekanan materi, pekerjaan rumah

atau tugas dikumpul tepat waktu, meminta bimbingan guru dan yang

paling memberikan kontribusi yang besar dalam pembelajaran adalah

kurangnya siswa yang melakukan kegiatan lain.

Pada pertemuan terakhir diadakan ujian siklus II. Mereka

menunjukkan dalam ujian yang lebih baik dari ujian sebelumnya. Hal ini

terlihat pada saat soal-soal dibagikan, mereka terlihat cukup tenang dan

mengerjakannya dengan penuh semangat. Kendala yang dulunya muncul

pada siklus I seperti kerjasama, rebut, dan melihat catatan hampir tidak

terlihat pada siklus II, meskipun ada satu dua siswa yang bekerjasama

dengan bisik-bisik, peneliti dalam hal ini bisa mengatasi dengan cara

memperketat pengawasan.

Secara umum dapat dikemukakan bahwa perhatian dan keaktifan

siswa memperlihatkan peningkatan setelah dilakukan perbaikan.

Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran meningkat yang ditandai

dengan perhatian siswa pada saat pembahasan materi pelajaran, aktif

Page 37: PTK Bu Nanik

dalam mengerjakan soal latihan pengembangan, kurangnya siswa

melakukan kegiatan lain saat pembelajaran berlangsung, kerjasama

dalam mengerjakan lks dan mengumpulkan tugas tepat waktu. Hal ini

memberikan dampak yang positif dalam peningkatan hasil belajar.

3. Tanggapan Siswa

Dari observasi yang dilakukan terhadap siswa, kemudian dianalisis

hasil refleksi siswa dan disimpulkan sebagai berikut:

a. Pendapat siswa tentang pelajaran IPA

Pada umumnya siswa berkomentar bahwa pelajaran IPA itu

gampang-gampang susah dan sebagian lagi beranggapan bahwa

belajar IPA itu menyenangkan, menarik karena dapat bermain dan

berhitung.

b. Pendapat siswa tentang belajar IPA dengan menggunakanpendekatan

realistik

Pada umumnya siswa menganggap bahwa pendekatan realistik

sangat baik, mereka beralasan karena:

1) Lebih mudah dimengerti, karena dapat dilihat langsung benda-

benda di sekitar kita yang ada kaitannya dengan materi.

2) Memudahkan mengerjakan latihan dan membantu pemahaman

siswa.

3) Dapat melihat benda-benda yang nyata.

4) Belajar IPA menjadi lebih menarik.

Page 38: PTK Bu Nanik

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan selama dua siklus,

maka dapat disimpulkan:

1. Penerapan pendidikan IPA realistik Indonesia dapat meningkatkan hasil

belajar IPA siswa Kelas V SD Pertiwi Disamakan Makassar dari skor

rata-rata hasil ujian siklus I sebesar 63,97 meningkat pada siklus II

menjadi 72,41. Begitu juga dengan ketuntasan belajar siswa pada siklus I

sebesar 62,06 meningkat pada siklus II menjadi 68,97.

2. terjadi peningkatan kualitas pembelajaran ditandai dengan meningkatnya

keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sesuai dengan hasil observasi

selama tindakan kelas berlangsung.

B. Saran

Dari hasil yang diiperoleh dalam penelitian ini, maka diajukan beberapa

saran dalam upaya peningkatan mutu pendidikan, anatara lain:

1. Agar pembelajaran IPA itu menyenangkan bagi siwa dan mudah untuk

dipamahami, maka perlu diperbanyak melakukan demonstrasi dan

memunculkan benda-benda serta pengalaman bagi siswa yang sesuai

dengan materi yang diajarkan.

Page 39: PTK Bu Nanik

2. Kepada guru IPA khususnya guru SD untuk berani mencoba

mengimplementasikan pembelajaran IPA realistik untuk meningkatkan

hasil belajar IPA.

Page 40: PTK Bu Nanik

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Djamarah. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional.

Hudoyo, Herman. 1990. Strategi Belajar Mengajar IPA. IKIP Malang.

Marpaung, Yansen. 2008. Sosialisasi Pendidikan IPA Realistik Indonesia. Diktat. Departemen Pendidikan Nasional.

- .2008. Assesmen PMRI dan Pengembangan Instrumen. Diktat. Departemen Pendidikan nasional.

Suherman, HE dkk. 2003. Strategi Pembelajaran IPA Kontemporer. IMSTEP: Bandung.

Slameto. 1995. Belajar dan Faktor yang mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Sri Wardhani. 2008. Pembelajaran Penggunaan Alat Ukur Panjang. Diktat. Departemen Pendidikan Nasional.

Sudjana Nana. 1989. Cara Belajar Siswa Aktif dan Proses Belajar. Bandung: Sinar baru.

Suardi, S. 2006. Peningkatan Hasil Belajar IPA melalui Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) SMP Negeri 3 Galesong Selatan kabupaten Takalar. Skripsi. Makassar: FKIP Unismuh.

Sri Satriani. 2005. Penigkatan Kualitas Pembelajaran IPA Melalui Pendekatan Realistik pada Siswa Kelas VI SDN. 76 Palajau Kecamatan Arungkeke Kabupaten Jeneponto. Skripsi. Makassar: FKIP Unismuh.

Tiro, Arif Muhammad. 2000. Dasar-dasar statistika. Makassar: MSU Press (Makassar State University Press).

Upu, Hamzah. 2003. Realistic Mathematics Education (RME) Suatu Pendekatan Dalam Pembelajaran IPA. Makalah. Makassar: FMIPA UNM.

Page 41: PTK Bu Nanik

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Judul : MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PMRI (PENDIDIKAN IPA REALISTIK INDONESIA) PADA SISWA KELAS V SD PERTIWI DISAMAKAN MAKASSAR

N a m a : LIS BULKISNIM : 1053 1267 05Jurusan : Pendidikan IPAFakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Telah diperiksa dan diteliti ulang, maka skripsi ini telah memenuhi persyaratan

untuk diujikan

Makassar, Desember 2008

Disetujui oleh,

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Abdul Rahman, M. Pd Drs. Baharullah, M. Pd

Mengetahui;

Dekan FKIP Ketua JurusanUnismuh Makassar Pendidikan IPA

(A. Sukri Syamsuri, S. Pd., M.Hum) (Drs. Baharullah, M. Pd)NBM : 858 625 NBM : 779 170

Page 42: PTK Bu Nanik

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PMRI

(PENDIDIKAN IPA REALISTIK INDONESIA)

PADA SISWA KELAS V SD PERTIWI DISAMAKAN MAKASSAR

PROPOSAL

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna MemperolehGelar Sarjana Pendidikan Jurusan PendidikanIPA

pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

LIS BULKIS 1053 1267 05

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2008

Page 43: PTK Bu Nanik

MOTO

“ Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu pengetahuan, maka dengan sebab kekuatan itu Allah akan membukakan jalan untuknya guna menuju ke sana” (H.R. Muslim)

“ Dengan usaha dan kerja keras disertai doa

Yang sungguh-sungguh

Segalanya akan menjadi kenyataan”

“ Kupersembahkan buat suami, orang tua serta

Anak-anakku tercinta “

Page 44: PTK Bu Nanik

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN ....................................... iii

MOTO ................................................................................ iv

ABSTRAK ........................................................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................. vi

DAFTAR ISI ......................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................ 1

B. Rumusan Masalah ............................................ 4

C. Tujuan Penelitian .............................................. 4

D. Manfaat Penelitian ........................................... 4

BAB II KERANGKA TEORITIK DAN HIPOTESIS TINDAKAN ......

A. Kerangka Teoritik ............................................. 6

B. Hipotesis Tindakan .................................................. 20

BAB III METODE PENELITIAN .......................................... 21

A. Jenis Penelitian ..... ..................................... 21

B. Subjek Penelitian ............................................ 21

C. Faktor yang Diselidi ......................................... 21

Page 45: PTK Bu Nanik

D. Rencana Tindakan .......................................... 22

E. Teknik Pengumpulan Data ................................... 25

F. Teknik Analisis Data ....................................... 25

G. Indikator Kinerja ............................................... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .... 27

A. Analisis Kuantitatif ..................................... 27

B. Analisis Kualitatif ..................................................... 33

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................... 40

A. Kesimpulan ........................................................ 40

B. Saran ................................................................... 40

DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 42

LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................... 43

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................... 44

Page 46: PTK Bu Nanik

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang patut diucapkan kepada Allah Swt selain kata puji

syukur, karena rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi yang berjudul

“Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui PMRI (Pendidikan Metematika

Realistik Indonesia) Pada Siswa Kelas V SD Pertiwi Disamakan makassar ” dapat

penulis selesaikan dengan baik.

Sebagai manusia biasa, penulis menyadari bahwa penyelesaian skripsi

ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan bimbingan orang lain. Oleh karena itu,

ucapan terima kasih dan penghargaan penulis sampaikan kepada Dr. Irwan Akib,

M.Pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, yang telah banyak

berpikir demi kemajuan Universitas Muhammadiyah Makassar. Ucapan terima

kasih dan penghargaan juga penulis sampaikan kepada Drs. Abdul Rahman, M.

Pd., sebagai pembimbing I, dan Drs. Baharullah, M. Pd., sebagai pembimbing II,

sekaligus Ketua Jurusan Pendidikan IPA yang sudah berusaha dan bersusah payah

membimbing penulis mulai dari penyusunan proposal sampai pada akhir

penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih kepada Dr. A. Sukri Syamsuri, S.Pd.,

M. Hum., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah menyetujui

judul penelitian ini, selain itu ucapan terima kasih dan penghargaan kepada para

dosen, kepada tata usaha dan seluruh Staf Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan studi. Tak lupa pula penulis

ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Ibu Dra. Hj. Nursiah, S.Pd selaku

Kepala Sekolah SD Pertiwi Disamakan Makassar beserta guru-guru yang telah

membantu penulis dalam mengadakan penelitian ini.

Page 47: PTK Bu Nanik

Demikian pula penulis ucapkan terima kasih dan penghargaan kepada

suami tercinta, orang tua serta saudara-saudara tersayang yang selalu memberikan

motivasi, dorongan serta doa selama penulis menempuh pendidikan.

Di samping itu, penulis juga sampaikan ucapan terima kasih dan

penghargaan kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan demi

terwujudnya skripsi ini, namun tidak sempat disebutkan namanya satu persatu.

Meskipun skripsi ini sudah selesai penulisannya, namun masih jauh dari

kesempurnaan. Hal ini terjadi karena masih dalam tahap belajar. Oleh karena itu,

penulis harapkan adanya kritik dan saran dari para pembaca dalam

penyempurnaan kripsi ini.

Semoga kritik dan saran pembaca bernilai ibadah di sisi Allah Subhana

Wataala. Amin!.

Makassar, Desember 2008

Penulis,

Page 48: PTK Bu Nanik

ABSTRAK

Lis Bulkis, 2008. Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui PMRI (Pendidikan Metematika Realistik Indonesia) Pada Siswa Kelas V SD Pertiwi Disamakan Makassar. Fakultas Keguaruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah makassar. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom Action Reserch) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA Siswa kelas V SD Pertiwi Disamakan Makassar melalui PMRI. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V semester ganjil tahun pelajaran 2008/2009 dengan jumlah siswa 29 orang. Siklus I dan Siklus II masing-masing dilaksanakan sebanyak 4 kali pertemuan. Instru,men pengumpulan data adalah tes hasil belajar siswa yang dilakukan setiap akhir siklus dan observasi. Data yang terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pada siklus I, skor rata-rata hasil belajar IPA siswa adalah 63,97 dari skor tertinggi yang mungkin dicapai 100, standar deviasi 17,19 dan berada pada kategori sedang, (2) pada siklus II skor rata-rata hasil belajar IPA siswa adalah 72,41 dari skor tertinggi yang mungkin dicapai 100, standar deviasi 14,55 dan berada pada kategori tinggi, (3) terjadi peningkatan kehadiran siswa dari siklus I ke siklus II, (4) terjadi peningfkatan keaktifan siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru tentang materi yang dijelaskan. Siswa yang bertanya tentang materi pelajaran yang belaum dimengerti, siswa yang aktif saat pembahasan contoh soal, siswa yang bekerja sama dan berpartisipasi dalam kelompok. Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan kualitas pembelajaran IPA siswa kelas V SD pertiwi Disamakan Makassar dengan menggunakan PMRI.

Page 49: PTK Bu Nanik

HASIL TES IPA KELAS V SD PERTIWI DISAMAKAN MAKASSAR PADA TES SIKLUS I DAN II

No. Nama L/P Tes Siklus I Tes Siklus II1. Ahmad Marsuq L 40 602. Ahmad Nur Arazi A L 40 503. Arfin Krisdiyanto. L 60 704. Dwiko Hagaziva L 70 805. Ichlasul Aqza L 90 906. I Gede satria L 30 407. Muh. Aidil L 80 808. M. Ashabul Qahfi L 50 709. Muh. Farhan L 75 9010. Muh Fikhi L 70 8011. Muh. Ikhsan L 60 6012. Muh. Robinsyah L 70 9013. Muh. Fikri haikal L 70 8014. Nitiyasa Narasama L 65 9015. Andini P 80 8016. Andi Sitti Cantika P 80 9017. Arin Najla Sahwa P 60 7018. Asri Oktianawati P 70 6019. Cintya Chusnul K P 70 8020. Dea Miranda sari P 60 7021. Dinda Sari P 85 9022. Gusti Ayu P 70 7023. Keiza Berlianti P 70 8024. Nadiyyin P 90 9025. Rifda Ayu P 70 6026. Rosna L Jihan P 65 7027. Sinta Mutiara bella P 25 5028. Sitti Fatimah P 60 5029. Zairini P 30 60

Jumlah Rata-rata 1855 2100

63,97 72,41

Page 50: PTK Bu Nanik

A. DATA PENELITIAN

No. Siklus I Siklus IISkor Kategori Ketuntasan Skor Kategori Ketuntasan

1 40 Sangat Rendah Tidak Tuntas 60 Rendah Tidak Tuntas2 40 Sangat rendah Tidak Tuntas 50 Sangat Rendah Tidak Tuntas3 60 Rendah Tidak Tuntas 70 Sedang Tuntas4 70 Sedang Tuntas 80 Tinggi Tuntas5 90 Sangat tinggi Tuntas 90 Sangat Tinggi Tuntas6 30 Sangat Rendah Tidak tuntas 40 Sangat rendah Tidak Tuntas7 80 Tinggi Tuntas 80 Tinggi Tuntas8 50 Sangat Rendah Tidak tuntas 70 Sedang Tuntas9 75 Sedang Tuntas 90 Sangat Tinggi Tuntas

10 70 Sedang Tuntas 80 Tinggi Tuntas11 60 Rendah Tidak Tuntas 60 Rendah Tidak Tuntas12 70 Sedang Tuntas 90 Sangat Tinggi Tuntas13 70 Sedang Tuntas 80 Tinggi Tuntas14 65 Sedang Tuntas 90 Sangat Tinggi Tuntas15 80 Tinggi Tuntas 80 Tinggi Tuntas16 80 Tinggi Tuntas 90 Sangat Tinggi Tuntas17 60 Rendah Tidak Tuntas 70 Sedang Tuntas18 70 Sedang Tuntas 60 Rendah Tisdak Tuntas19 70 Sedang Tuntas 80 Tinggi Tuntas20 60 Rendah Tidak Tuntas 70 Sedang Tuntas21 85 Tinggi Tuntas 90 Sangat Tinggi Tuntas22 70 Sedang Tuntas 70 Sedang Tuntas23 70 Sedang Tuntas 80 Tinggi Tuntas24 90 Sangat Tinggi Tuntas 90 Sangat Tinggi Tuntas25 70 Sedang Tuntas 60 Redah Tidak Tuntas26 65 Sedang Tuntas 70 Sedang Tuntas27 25 Sangat Rendah Tidak Tuntas 50 Sangat Rendah Tidak Tuntas28 60 Sedang Tuntas 50 Sangat Rendah Tidak Tuntas29 30 Sangat rendah Tidak Tuntas 60 Rendah Tidak Tuntas

Page 51: PTK Bu Nanik

Hasil Analisis Lis Bulkis

B. KATEGORISASI

1. Siklus I

Skor Frek Persen Kategori0 - 34 3 10,34 Sangat Rendah35 - 54 3 10,34 Rendah55 - 64 5 17,24 Sedang65 - 84 15 51,72 Tinggi85 - 100 3 10,34 Sangat Tinggi

Jumlah 29 100

Kelompok Frek PersenTidak tuntas 11 37,93

Tuntas 18 62,07Jumlah 29 100,00

2. Siklus II

Skor Frek Persen Kategori0 - 34 0 0,00 Sangat Rendah35 - 54 4 13,79 Rendah55 - 64 5 17,24 Sedang65 - 84 13 44,83 Tinggi85 - 100 7 24,14 Sangat Tinggi

Jumlah 29 100

Kelompok Frek PersenTidak tuntas 9 31,03

Tuntas 20 68,97Jumlah 29 100,00

Page 52: PTK Bu Nanik

Hasil Analisis Lis Bulkis

LEMBAR OBSERVASI KEHADIRAN SISWA SELAMA SIKLUS I

No Nama siswa Siklus I Siklus III II III IV I II III IV

1 Ahmad Marsuq

2 Ahmad Nur Arazi A

3 Arfin Krisdiyanto.

4 Dwiko Hagaziva

5 Ichlasul Aqza

6 I Gede satria

7 Muh. Aidil

8 M. Ashabul Qahfi

9 Muh. Farhan

10 Muh Fikhi

11 Muh. Ikhsan

12 Muh. Robinsyah

13 Muh. Fikri haikal

14 Nitiyasa Narasama

15 Andini

16 Andi Sitti Cantika

17 Arin Najla Sahwa

18 Asri Oktianawati

19 Cintya Chusnul K

20 Dea Miranda sari

21 Dinda Sari

22 Gusti Ayu

23 Keiza Berlianti

24 Nadiyyin

25 Rifda Ayu26 Rosna L Jihan27 Sinta Mutiara bella28 Sitti Fatimah29 Zairini

Jumlahyang hadir 26 28 28 29 28 29 29 29

DAN SIKLUS II

Keterangan : X = Absen

= Hadir

LEMBAR OBSERVASI SISWA KELAS V SELAMA PELAKSANAAN TINDAKAN SIKLUS I DAN II

Page 53: PTK Bu Nanik

No.

Komponen yang diamati Siklus I Siklus III II III IV X I II III IV X

1. Siswa yang hadir pada saat pembelajaran

26 28 28 29 27 28 29 29 29 28

2 Siswa yang memperhatikan materi yang diajarkan

18 20 22 * 20 23 24 26 * 24

3 Siswa yang melakukan kegiatan lain pada saat guru menjelaskan

8 7 6 * 7 5 5 3 * 4

4 Siswa yang keluar masuk pada saat proses bel;ajar mengajar berlangsung

- 2 - * 2 - - - * -

5 Siswa yang bertanya tentang materi yang belum dimengerti

4 8 11 * 7 11 13 15 * 13

6 Siswa yang aktif pada saat pembahasan contoh soal

7 10 15 * 10 17 19 22 * 19

7 Siswa yang mengerjakan soal di papan tulis dengan benar

3 7 9 * 6 10 12 15 * 12

8 Siswa yang mengajyukan diri mengerjakan soal di papan tulis

5 10 15 * 10 15 18 20 * 17

9 Siswa yang mengerjakan PR 25 25 26 * 25 28 29 29 * 2810 Siswa yang berkerjasama dan

berpartisipasi dalam kelompok

20 23 25 * 22 26 27 27 * 26

Paraf Observasi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : IPA

Page 54: PTK Bu Nanik

Kelas / semester : V / 1Pertemuan ke : 1Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi: 2. Menggunakan pengukuran waktu, sudut, jarak, dan kecepatan dalam

pemecahan masalah.B. Kompetensi Dasar: 2.1 Menuliskan tanda waktu dengan menggunakan notasi 24 jam.C. Indikator- Menentukan tanda waktu dengan notasi 12 jam.- Menentukan tanda waktu dengan notasi 24 jam.

I. Tujuan Pembelajaran:- Menuliskan tanda waktu dengan notasi 12 jam.- Mengenal waktu pagi, siang, sore, dan malam- Menuliskan tandawaktu dengan notasi 24 jam.

II. Materi Pembelajaran:Pengukuran waktu.

III.Metode Pembelajaran:Informasi, penugasan, diskusi

IV. Langkah-langkah Pembelajaran:Kegiatan Awal- Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan

sebelumnya.- Guru mengajak siswa mengingat kegiatan sehari-hari dan waktunya.

Kegiatan Inti- Guru mengajak siswa membaca jam.- Setiap siswa berlatih menyelesaikan beberapa soal yang berkaitan dengan

tanda waktu dengan notasi 12 jam, kemudian didiskusikan dengan guru- Guru mengenalkan waktu pagi, siang, sore, dan malam dengan

menggunakan contoh.- Setiap siswa berlatih menyelesaikan beberapa soal yang berkaitan dengan

tanda waktu yang menggunakan keterangan pagi, siang, sore, dan malam, kemudian didiskusikan dengan guru.- Guru menjelaskan mengenai penulisan tanda waktu dengan notasi 24 jam

serta hubungannya dengan tanda waktu 12 jam.- Setiap siswa berlatih menyelesaikan beberapa soal yang berkaitan dengan

tanda waktu engan notasi 24 jam, kemudian didiskusikan dengan guru.Kegiatan Akhir- Siswa merangkum hasil pembelajaran pada buku catatan dan mengerjakan

tugas pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru.- Guru mengulang kembali hal-hal yang sudah dipelajari tersebut.

V. Alat / Bahan / SumberBuku Asyik Berhitung IPA 5, penerbit: Yudistira.

VI. Penilaiana. Tertulis Tes tertulis dalam bentuk latihan

Page 55: PTK Bu Nanik

b. Kinerja / perbuatan1. Respon masing-masing siswa terhadap pertanyaan guru meliputi aspek

kualitas jawaban dan frekwensi menjawab pertanyaan2. Aktivitas Tanya jawab dan diskusi meliputi akurasi pertanyaan dan

jawaban3. Kerja kelompok.

Makassar, Mengetahui,Kepala Sekolah Guru Bid. Studi

Hj. Nursiah, S.Pd Lis Bulkis, A. MaNIP 130 597 307 NIP. 132 212 183

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : IPA

Page 56: PTK Bu Nanik

Kelas / semester : V / 1Pertemuan ke : 2Alokasi Waktu : 3 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi 2. Menggunakan pengukuran waktu, sudut, jarak, dan kecepatan dalam

pemecahan masalah.B. Kompetensi Dasar: 2.2 Melakukan operasi hitung satuan waktuC. Indikator- Menentukan waktu yang diperlukan

I. uan Pembelajaran:- menentukan lama waktu yang diperlukan.- Menentukan hubungan jam, menit, dan detik

II. Materi PembelajaranPengukuran waktu.

III.Metode PembelajaranInformasi, penugasan, diskusi

IV. Langkah-langkah Pembelajaran:Kegiatan Awal- Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan

sebelumnya.- Guru mengajak siswa mengingat tentang cara membaca jam tanda waktu 12

jam dan 24 jam. Kegiatan Inti

- Guru mengajak siswa menghitung waktu yang diperlukan untuk melakukan suatu kegiatan.

- Setiap siswa berlatih menyelesaikan beberapa soal yang berkaitan dengan lama waktu yang diperlukan, kemudian didiskusikan dengan guru.

- Guru mengingatkan kembali hubungan jam, menit, dan detik.- Setiap siswa berlatih menyelesaikan beberapa soal yang berkaitan dengan

hubungan jam, menit, dan detik, kemudian didiskusikan guru.Kegiatan Akhir- Siswa merangkum hasil pembelajaran pada buku catatan dan mengerjakan

tugas pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru.- Guru mengulang kembali hal-hal yang sudah dipelajari tersebut.

V. Alat / Bahan / SumberBuku Asyik Berhitung IPA 5, penerbit: Yudistira.

VI. Penilaianb. Tertulis Tes tertulis dalam bentuk latihanc. Kinerja / perbuatan

1. Respon masing-masing siswa terhadap pertanyaan guru meliputi aspek kualitas jawaban dan frekwensi menjawab pertanyaan

2. Aktivitas Tanya jawab dan diskusi meliputi akurasi pertanyaan dan jawaban

Page 57: PTK Bu Nanik

Makassar, Mengetahui,Kepala Sekolah Guru Bid. Studi

Hj. Nursiah, S.Pd Lis Bulkis, A. MaNIP 130 597 307 NIP. 132 212 183

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Page 58: PTK Bu Nanik

Mata Pelajaran : IPAKelas / semester : V / 1Pertemuan ke : 3Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi1. Menggunakan pengukuran waktu, sudut, jarak, dan kecepatan dalam

pemecahan masalah.

B. Kompetensi Dasar 2.2 Melakukan operasi hitung satuan waktu

C. Indikator- Menentukan hasil operasi hitung melibatkan satuan waktu.

I. Tujuan Pembelajaran- Menyelesaikan operasi hitung yang melibatkan satuan waktu.

II. Materi PembelajaranPengukuran waktu.

III. Metode PembelajaranInformasi, penugasan, diskusi

IV. Langkah-langkah Pembelajaran:Kegiatan Awal- Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan

sebelumnya.- Guru mengajak siswa mengingat tentang hubungan jam, menit, dan detik.

Kegiatan Inti- Guru menjelaskan cara menyelesaikan operasi hitung yang melibatkan

satuan waktu.- Setiap siswa berlatih menyelesaikan beberapa soal yang berkaitan dengan

dengan operasi hitung yang melibatkan satuan waktu, kemudian didiskusikan bersama guru.

Kegiatan Akhir- Siswa merangkum hasil pembelajaran pada buku catatan dan mengerjakan

tugas pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru.- Guru mengulang kembali hal-hal yang sudah dipelajari tersebut.

V. Alat / Bahan / SumberBuku Asyik Berhitung IPA 5, penerbit: Yudistira.

VI. Penilaiana. Tertulis Tes tertulis dalam bentuk latihanb. Kinerja / perbuatan

1. Respon masing-masing siswa terhadap pertanyaan guru meliputi aspek kualitas jawaban dan frekwensi menjawab pertanyaan

Page 59: PTK Bu Nanik

2. Aktivitas Tanya jawab dan diskusi meliputi akurasi pertanyaan dan jawaban

3. Kerja kelompok.

Makassar, Mengetahui,Kepala Sekolah Guru Bid. Studi

Hj. Nursiah, S.Pd Lis Bulkis, A. MaNIP 130 597 307 NIP. 132 212 183

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Page 60: PTK Bu Nanik

Mata Pelajaran : IPAKelas / semester : V / 1Pertemuan ke : 4Alokasi Waktu : 3 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi1. .Menggunakan pengukuran waktu, sudut, jarak, dan kecepatan dalam

pemecahan masalah.

B. Kompetensi Dasar2.3 Melakukan pengukuran sudut

C. Indikator- Mengukur besar dan menggambar besar sudut menggunakan busur

derajaMenentukan dan menaksir besar sudut.

I. Tujuan Pembelajaran- Mengingat kembali sudut lancip, siku-siku, tumpul, dan lurus- Menentukan besar sudut antara dua jarum jam- Menaksir besar sudut menggunakan jarum jam.

II. Materi PembelajaranPengukuran waktu.

III. Metode PembelajaranInformasi, penugasan, diskusi

IV. Langkah-langkah Pembelajaran:Kegiatan Awal- Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan

sebelumnya.- Guru mengajak siswa mengingat tentang konsep sudut.

Kegiatan Inti- Guru menjelaskan tentang macam-macam sudut.- Setiap siswa berlatih menyelesaikan beberapa soal yang berkaitan dengan

dengan sudut- Guru menjelaskan cara menentukan besar sudut antara dua jarum jam.- Setiap siswa berlatih menyelesaikan beberapa soal yang berkaitan dengan

besar sudut antara dua jarum jam.- Guru menjelaskan cara menaksir besar sudut menggunakan jarum jam.- Setiap siswa berlatih menyelesaikan beberapa soal yang berkaitan dengan

besar sudut anatar dua jarum jam.Kegiatan Akhir- Siswa merangkum hasil pembelajaran pada buku catatan dan mengerjakan

tugas pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru.- Guru mengulang kembali hal-hal yang sudah dipelajari tersebut.

V. Alat / Bahan / SumberBuku Asyik Berhitung IPA 5, penerbit: Yudistira.

Page 61: PTK Bu Nanik

VI. Penilaian1. Tertulis

Tes tertulis dalam bentuk latihan2. Kinerja / perbuatan

a. Respon masing-masing siswa terhadap pertanyaan guru meliputi aspek kualitas jawaban dan frekwensi menjawab pertanyaan

b. Aktivitas Tanya jawab dan diskusi meliputi akurasi pertanyaan dan jawaban

Makassar, Mengetahui,Kepala Sekolah Guru Bid. Studi

Hj. Nursiah, S.Pd Lis Bulkis, A. MaNIP 130 597 307 NIP. 132 212 183

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Page 62: PTK Bu Nanik

Mata Pelajaran : IPAKelas / semester : V / 1Pertemuan ke : 5Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi2 Menggunakan pengukuran waktu, sudut, jarak, dan kecepatan dalam

pemecahan masalah.

B. Kompetensi Dasar2.2 Melakukan pengukuran sudut

C. Indikator- Mengukur dan menggambarkan besar sudut menggunakan busur derajat.

I. Tujuan Pembelajaran- Mengukur besar sudut menggunakan busur derajat- Menggambarkan besar sudut menggunakan busur derajat.

II. Materi PembelajaranPengukuran Sudut.

III. Metode PembelajaranInformasi, penugasan, diskusi

IV. Langkah-langkah Pembelajaran:Kegiatan Awal- Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan

sebelumnya.- Guru mengajak siswa mengingat tentang cara menaksir besar sudut.

Kegiatan Inti- Guru menjelaskan cara mengukur sudut menggunakan busur derajat.- Setiap siswa berlatih menyelesaikan beberapa soal yang berkaitan dengan

pengukuran sudut, dibimbing oleh guru.- Guru menjelaskan cara menggambar sudut menggunakan busur derajat.- Setiap siswa berlatih menyelesaikan beberapa soal tentang menggambar

sudut, dibawah bimbingan guru.Kegiatan Akhir- Siswa merangkum hasil pembelajaran pada buku catatan dan mengerjakan

tugas pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru.- Guru mengulang kembali hal-hal yang sudah dipelajari tersebut.

V. Alat / Bahan / SumberBuku Asyik Berhitung IPA 5, penerbit: Yudistira.

VI. Penilaiana. Tertulis

Tes tertulis dalam bentuk latihanb. Kinerja / perbuatan

Page 63: PTK Bu Nanik

1. Respon masing-masing siswa terhadap pertanyaan guru meliputi aspek kualitas jawaban dan frekwensi menjawab pertanyaan

2. Aktivitas Tanya jawab dan diskusi meliputi akurasi pertanyaan dan jawaban

Makassar, Mengetahui,Kepala Sekolah Guru Bid. Studi

Hj. Nursiah, S.Pd Lis Bulkis, A. MaNIP 130 597 307 NIP. 132 212 183

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Page 64: PTK Bu Nanik

Mata Pelajaran : IPAKelas / semester : V / 1Pertemuan ke : 6Alokasi Waktu : 3 x 35A. Standar Kompetensi

2. Menggunakan pengukuran waktu, sudut, jarak, dan kecepatan dalam pemecahan masalah.

B. Kompetensi Dasar2.4 Mengenal satuan jarak dan kecepatan

C. IndikatorMengenal satuan luas dan volume

I. Tujuan Pembelajaran- Mengubah satuan luas tertentu menjadi satuan luas yang lain- Menyelesaikan operasi hitung yang melibatkan satuan luas yang berbeda-

beda- Mengubah satuan volume tertentu menjadi satuan satuan volume yang lain- Menyelesaikan operasi hitung yang melibatkan satuan volume yang

berbeda-bedaII. Materi Pembelajaran

Jarak dan kecepatan.III. Metode Pembelajaran

Informasi, penugasan

IV. Langkah-langkah Pembelajaran:Kegiatan Awal- Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan

sebelumnya.- Guru mengajak siswa mengingat satuan panjang, guru menampilkan tangga

satuan panjang. Kegiatan Inti

- Guru menjelaskan tentang satuan luas dengan menampilkan tangga satuan luas..

- Guru menjelaskan cara mengubah satuan luas menjadi satuan luas yang lain.- Guru menjelaskna ncara menyelesaikan operasi hitung satuan luas.- Setiap siswa berlatih menyelesaikan beberapa soal tentang satuan luas dan

operasi hitung satuan luas, di bawah bimbingan guru.Kegiatan Akhir- Siswa merangkum hasil pembelajaran pada buku catatan dan mengerjakan

tugas pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru.- Guru mengulang kembali hal-hal yang sudah dipelajari tersebut.

V. Alat / Bahan / SumberBuku Asyik Berhitung IPA 5, penerbit: Yudistira.

VI. Penilaian1.Tertulis

Tes tertulis dalam bentuk latihan

Page 65: PTK Bu Nanik

2. Kinerja / perbuatanA. Respon masing-masing siswa terhadap pertanyaan guru meliputi aspek

kualitas jawaban dan frekwensi menjawab pertanyaanB. Aktivitas Tanya jawab dan diskusi meliputi akurasi pertanyaan dan

jawaban

Makassar, Mengetahui,Kepala Sekolah Guru Bid. Studi

Hj. Nursiah, S.Pd Lis Bulkis, A. MaNIP 130 597 307 NIP. 132 212 183

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Page 66: PTK Bu Nanik

Mata Pelajaran : IPAKelas / semester : V / 1Pertemuan ke : 7Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit

A. Standar Kompetensi2 Menggunakan pengukuran waktu, sudut, jarak, dan kecepatan dalam

pemecahan masalah.B. Kompetensi Dasar

2.3 Mengenal satuan jarak dan kecepatanC. Indikator- Mengenal satuan kecepatan dan debit

I. Tujuan Pembelajaran- Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kecepatan.- Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan debit

II. Materi PembelajaranJarak dan kecepatan

III. Metode PembelajaranInformasi, penugasan,

IV. Langkah-langkah Pembelajaran:Kegiatan Awal- Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari pada pertemuan

sebelumnya. Kegiatan Inti

- Guru mengajak siswa mengingat tentang tanda kecepatan di jalan dan meknanya serta kecepatan yang ditunjukkan spidometer dan maknanya.

- Guru menjelaskan cara menentukan kecepatan.- Guru menjelaskan cara menentukan debit .- Setiap siswa berlatih menyelesaikan beberapa soal tentang kecepatan dan

debit, di bawah bimbimbingan guru.Kegiatan Akhir- Siswa merangkum hasil pembelajaran pada buku catatan dan mengerjakan

tugas pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru.- Guru mengulang kembali hal-hal yang sudah dipelajari tersebut.

V. Alat / Bahan / SumberBuku Asyik Berhitung IPA 5, penerbit: Yudistira.

VI. Penilaian1. Tertulis

Tes tertulis dalam bentuk latihan2. Kinerja / perbuatana. Respon masing-masing siswa terhadap pertanyaan guru meliputi aspek

kualitas jawaban dan frekwensi menjawab pertanyaan

Page 67: PTK Bu Nanik

b. Aktivitas Tanya jawab dan diskusi meliputi akurasi pertanyaan dan jawaban

Makassar, Mengetahui,Kepala Sekolah Guru Bid. Studi

Hj. Nursiah, S.Pd Lis Bulkis, A. MaNIP 130 597 307 NIP. 132 212 183

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) I

Page 68: PTK Bu Nanik

Mata Pelajaran : IPA

Kelas / Semester : V / 1

Kompetensi dasar : Menuliskan tanda waktu dengan

menggunakan notasi 24 jam

1. Tuliskanlah pagi, siang, sore atau malam pada tanda waktu berikut:

a. Pukul 05.00 = …

b. Pukul 11.00 = …

c. Pukul 17.00 = …

d. Pukul 21.00 = …

2. Gambarlah jam yang menunjukkan waktu di bawah ini!

a. b.

Pukul 13.00 Pukul 18.00

c. d.

Pukul 15.00 Pukul 23. 00

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) II

Page 69: PTK Bu Nanik

Mata Pelajaran : IPA

Kelas / Semester : V / 1

Kompetensi dasar : Melakukan operasi hitung satuan waktu

1. Amir mulai belajar pukul 19.15 dan selesai pukul 2144. Berapa lama

Amir belajar?

Jawab:

2. Waktu yang dibutuhkan mengangkat 300 ton beras dari gudang 2 jam

35 menit. Pengangkutan dimulai pukul 8.40. Pukul berapa

pengangkutan itu selesai?

Jawab:

3. Basmi berlari mengelilingi lapangan oleh raga dalam waktu 9 menit 30

detik. Berapa menit yang diperlukan untuk menelilingi lapangan

sebanyak 3 kali?

Jawab:

4. Ani berangkat ke sekolah pukul 06.15. sampai di sekolah pukul 06.45.

berapa lama perjalanan Ani?

JawabL:

Page 70: PTK Bu Nanik

5. SD Pertiwi mulai belajar pukul )7.00. lama satu pelajaran 40 menit.

Pukul berapa pulang sekolah jika hari itu ada 7 pelajaran dan istirahat 2

kali masing-masing 15 menit?

Jawab:

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) III

Page 71: PTK Bu Nanik

Mata Pelajaran : IPA

Kelas / Semester : V / 1

Kompetensi dasar : Melakukan operasi hitung satuan waktu

I. Isilah titik di bawah ini!

1. 2 jam = … menit

2. 4 ⅔ jam = … menit

3. 2 ⅓ menit = … detik

4. ¼ jam = … detik

II. Jawablah pertanyaan d bawah ini!

1. 2 jam + 45 menit = … menit

2. 3 jam + 20 menit = … menit

3. 300 menit = …. Jam

4. 7200 detik = … jam

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IV

Page 72: PTK Bu Nanik

Mata Pelajaran : IPA

Kelas / Semester : V / 1

Kompetensi dasar : Melakukan pengukuran sudut

I. Lingkarilah sudut yang besarnya lebih kecil dari 90º

a. b. c.

d. e.

II. Lingkarilah sudut yang lebih besar dari 90º a. b. c.

d.

III. Hitung berapa derajatkan sudut yang dibentuk jaeum panjang dan jarum pendek!

1. 2.

Page 73: PTK Bu Nanik

Pukul ……. Pukul ………… Derajat …….. Derajat …………

3.

Pukul ………….

Derajat ………

INSTRUMEN PENELITIAN SIKLUS I

Page 74: PTK Bu Nanik

1. Tuliskanlah pagi, siang, sore, atau malam pada tanda waktu berikut:

a. Pukul 05.00 = …

b. Pukul 11.00 = … c. Pukul 13.00 = … d. Pukul 15.00 = …

e. Pukul 24.00 = … f. Pukul 01.00 = …

2. Hitunglah hasil dari : a. 2 ⅓ menit = … detik b. 9000 detik = … menit = … jam

c. 738 detik = .. menit + … detik d. 3 jam 45 menit 47 detik 4 jam 39 menit 48 detik + Jam… menit … detik

3. Nurlela menjahit satu baju dalam waktu 3 jam 45 menit. Nurlela mulai bekerja pukul 08.15. Dia menyelesaikan 4 baju. Pukul berapa Nurlela selesai menjahit 4 baju tersebut?

4. Berilah tanda (L) sudut siku-siku pada bangun di bawah ini!

a. b. c.

d. e. d.

Page 75: PTK Bu Nanik

5. Hitunglah berapa derajat sudut yang dibentuk oleh jarum jam panjang

dan jarum pendek!

a. b.

Pukul …. Pukul ….

Derajat …. Derajat …

c. d.

Pukul …. Pukul ….

Derajat …. Derajat …

INSTRUMEN PENELITIAN SIKLUS II

Page 76: PTK Bu Nanik

1. Tulislah besar semua sudut di bawah ini!

a b.

c. d.

2. Gambarlah segitiga-segitiga berikut! a. PQR (∟PQR = 100º; ∟RPQ = 40º) b. ∆ ABC (∟ABC = 80º;∟BCA = 50º)

3. Ali mengendarai motor dengan kecepatan 80 km/jam. Ali sudah 3 jam

berkendaraan. Berapa km jarak yang ditempuh Ali?

4. Jarak kota A dan B 150 km. Amin naik mobil dengan kecepatan 60

km/jam berapa waktu yang dibutuhkan untuk menempu jarak dari kota

A ke kota B?

Page 77: PTK Bu Nanik

5. Jarak Makassar – Jeneponto Km. Ahmad berangkat dari Makassar

pukul 08.00 dan tiba di Jeneponto pukul 10.30. BErapa kecepatan

kendaraan Ahmad?

Page 78: PTK Bu Nanik

KISI-KISI INSTRUMEN TES SIKLUS I

No. Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal

Bobot

1

2

3

4.

Menuliskan tanda waktu dengan menggunakan notasi 24 jam

Melakukan operasi hitung satuan waktu

Melakukan operasi hitung satuan waktu

Melakukan pengukuran sudut

- Menentukantanda waktu dengan notasi 12 jam- Menentukan tanda

waktu dengan notasi 24 jam- Menentukan waktu

yang diperlukan

- Menentukan hasil operasi hitung yangmelibatkan satuan waktu

- Menentukan dan menaksir besar sudut

- Menentukan sudut pada permukaan jam

1

2

3

4

5

10

20

40

10

20

Page 79: PTK Bu Nanik

KISI-KISI INSTRUMEN TES SIKLUS II

No. Kompetensi Dasar Indikator Nomor Soal

Bobot

1

2

.

Melakukan pengukuran sudut

Mengenal satuan jarak dan kecepatan

- Mengukur dan menggambar besar sudut menggunakan busur derajat

- Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan waktu, jarak, dan kecepatan

1

2

3

4

5

10

30

20

20

20

Page 80: PTK Bu Nanik

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LIS BULKIS, lahir di Ujung Pandang pada tanggal 27 Januari 1974.

Anak keempat dari 7 bersaudara. Pasangan Drs. H. Mas’ud Tosa dan Hj.

ST. Nurbaya.

Penulis mulai masuk Sekolah pada SD Pertiwi dan tamat tahun 1986,

melanjutkan pendidikan ke STsN Ujung Pandang kemudian pindah ke

SMPN I Fakfak Irian jaya dan tamat tahun 1989. Kemudian melanjutkan

pendidikan ke SMAN 8 Ujung Pandang dan tamat tahun 1992. Kemudian

melanjutkan pendidikan Ke UNISMUH pada jurusan PGSD dan tamat

pada tahun 1995. Pada tahun 1998 terangkat menjadi guru SD dan

ditempatkan pada SD Unggulan Kalukuang Kec. Binamu Kab. Jeneponto.

Pada tahun 1999 penulis pindah ke Ujung Pandang dan di tempatkan pada

SD Inpres Pa’baeng-baeng. Kemudian pada tahun 2003 pindah tugas ke

SD Pertiwi Makassar sampai sekarang.

Pada tahun 2005 penulis melanjutkan kembali pendidikan ke

UNISMUH pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada Jurusan

Pendidikan IPA dan berhasil menyelesaikan pendidikan pada tahun 1998

dengan judul Skripsi Meningkatkan Hasil Belajar IPA melalui Pendekatan

PMRI pada Siswa kelas V SD Pertiwi Makassar.