PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639...

90
PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNI/JUNE 2012, 31 DESEMBER/DECEMBER 2011, DAN/AND 30 JUNI/JUNE 2011

Transcript of PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639...

Page 1: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE LAPORAN KEUANGAN/ FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNI/JUNE 2012, 31 DESEMBER/DECEMBER 2011, DAN/AND 30 JUNI/JUNE 2011

Page 2: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents
Page 3: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

The accompanying notes form an integral part of these all financial statements

Halaman 1 Page

LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 30 JUNE 2012 AND 31 DECEMBER 2011

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

30 Juni/ 31 Desember/ Catatan/ June December Notes 2012 2011 ASET ASSETS Kas dan setara kas Cash and cash equivalents - Pihak ketiga 2c,2e,4 78,690 56,042 Third parties - 2c,2e, - Pihak berelasi 2r,4,18 130,624 64,903 Related parties - Investasi bersih dalam sewa Net investment in direct pembiayaan setelah dikurangi finance leases net of penyisihan kerugian penurunan allowance for impairment nilai sebesar Rp 150.049 losses of Rp 150,049 (31 Desember 2011: Rp 106.098) 2c,2f,5 6,121,530 4,927,835 (31 December 2011:Rp106,098) Piutang pembiayaan konsumen Consumer financing setelah dikurangi penyisihan receivables net of allowance kerugian penurunan nilai for impairment losses of sebesar Rp 16.842 Rp 16,842 (31 Desember 2011:Rp 16.859) 2c,2g,6 366,608 402,036 (31 December 2011 Rp 16,859) Beban dibayar dimuka Prepaid expenses dan piutang lain-lain and other receivables - Pihak ketiga 2c,2i,7 5,243 5,640 Third parties - 2c,2i, 2r, - Pihak berelasi 7,18 3,951 4,622 Related parties - Aset derivatif Derivative assets - Pihak ketiga 2c,2d,8 43,588 37,061 Third parties - 2c,2d, - Pihak berelasi 2r,8,18 - 1,746 Related parties - Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi Fixed assets penyusutan sebesar - net of accumulated Rp 6.227 depreciation of Rp 6,227 (31 Desember 2011:Rp 5.937) 2j,9 5,833 6,254 (31 December 2011: Rp 5,937) Aset pajak tangguhan 2r,13c 7,816 4,368 Deferred tax assets Aset lain-lain 2c 819 711 Other assets JUMLAH ASET 6,764,702 5,511,218 TOTAL ASSETS

Page 4: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

The accompanying notes form an integral part of these all financial statements

Halaman 2 Page

LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 30 JUNE 2012 AND 31 DECEMBER 2011

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated) 30 Juni/ 31 Desember/ Catatan/ June December Notes 2012 2011 LIABILITAS LIABILITIES Utang kepada pemasok Account payables to suppliers - Pihak ketiga 2c 117,743 2,077 Third parties - - Pihak berelasi 2c,2r,18 108,184 11,320 Related parties - Pinjaman yang diterima - bersih Borrowings - net - Pihak ketiga 2c,2k,11 3,087,441 3,434,848 Third parties - Utang obligasi - bersih 2c,2p,12a 1,986,934 595,934 Bonds payable - net Medium term notes - bersih 2c,2p,12b 199,469 299,882 Medium term notes - net Liabilitas pajak kini 2o,13a,13b 11,332 18,421 Current tax liabilities Liabilitas pajak lain-lain 2o,13a 992 3,622 Other taxes liabilities Utang lain-lain Other payables and dan akrual accrued expenses - Pihak ketiga 2c,10 111,886 86,832 Third parties - - Pihak berelasi 2c,2r,10,18 35,201 17,248 Related parties - Liabilitas derivatif 2c,2d,8 5,169 3,046 Derivative liabilities Imbalan kerja 2l,18,19 6,013 5,861 Employee benefits Jumlah liabilitas 5,670,364 4,479,091 Total liabilities EKUITAS EQUITY Modal saham - nilai nominal Share capital - par value Rp 1.000 (Rupiah penuh) per saham Rp 1,000 (full amount) Modal dasar - 2.000.000.000 saham per share Authorised - 2,000,000,000 shares Modal ditempatkan dan Issued and fully paid disetor penuh - 574.885.067 - 574,885,067 shares saham pada 30 Juni 2012 at 30 June 2012 dan 31 Desember 2011 14 574,885 574,885 and 31 December 2011 Capital paid in excess of Agio saham 14 49,367 49,367 par value Cadangan wajib 150 150 Statutory reserves Cadangan lindung nilai arus kas 2d,8 (8,573) (914) Cash flow hedging reserves Saldo laba 478,509 408,639 Retained earnings Jumlah ekuitas 1,094,338 1,032,127 Total equity JUMLAH LIABILITAS TOTAL LIABILITIES AND DAN EKUITAS 6,764,702 5,511,218 EQUITY

Page 5: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

The accompanying notes form an integral part of these all financial statements

Halaman 3 Page

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE PERIODS ENDED

30 JUNE 2012 AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

30 Juni/ 30 Juni/ Catatan/ June June Notes 2012 2011

PENDAPATAN INCOME Sewa pembiayaan 2f,15a 378,792 264,300 Direct financing leases Pembiayaan konsumen 2g,15b 29,399 28,825 Consumer financing Pendapatan bunga dan lain-lain 2m,15c,18 40,858 15,511 Interest and other income Jumlah pendapatan 449,049 308,636 Total income BEBAN EXPENSES Interest and financing Beban bunga dan keuangan 2m,16,18 207,546 174,137 charges Beban usaha 17 33,166 28,168 Operating expenses Penyisihan Allowance for

kerugian penurunan nilai 2c,5,6 43,934 831 impairment losses Jumlah beban 284,646 203,136 Total expenses LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 164,403 105,500 INCOME BEFORE TAX BEBAN PAJAK PENGHASILAN 2o,13b 40,727 26,335 INCOME TAX EXPENSE LABA BERSIH 123,676 79,165 NET INCOME

Other comprehensive

Pendapatan/(beban) komprehensif lain: income/(expense): Lindung nilai arus kas 2d,8 (10,211) 3,575 Cash flow hedging

Income tax (charge)/ (Beban)/kredit pajak penghasilan credit relating to terkait dengan pendapatan components of other komprehensif lain 2,553 (894) comprehensive income Pendapatan/(beban) komprehensif Other comprehensive lain setelah pajak (7,658) 2,681 income/(expense) net of tax

Jumlah pendapatan komprehensif 116,018 81,846 Total comprehensive income LABA BERSIH PER BASIC EARNING SAHAM DASAR PER SHARE (Rupiah penuh) 2q 215 453 (in Rupiah full amount)

Page 6: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

The accompanying notes form an integral part of these all financial statements

Halaman 4 Page

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2012 DAN TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE PERIOD ENDED

30 JUNE 2012 AND FOR THE YEAR ENDED 31 DECEMBER 2011

(Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ Notes

Modal saham/ Share capital

Agio saham/ Capital paid in

excess of par value

Cadangan wajib/

Statutory reserves

Saldo laba/ Retained earnings

Cadangan lindung nilai

arus kas/ Cash flow hedging reserves

Jumlah/ Total

Saldo pada tanggal Balance as at

1 Januari 2011 174,885 49,367 125 278,359 (14,149) 488,587 1 January 2011 Modal saham 14 400,000 - - - - 400,000 Share capital Dividen 2s,14 - - - (51,700) - (51,700) Dividend Allocation to Pencadangan wajib - - 25 (25) - - statutory reserves Pendapatan komprehensif Other comprehensive lain setelah pajak - - - - 13,235 13,235 income net of tax Laba bersih Net income

tahun berjalan 182,005 - 182,005 for the year Saldo pada tanggal Balance as at

31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 Dividen 2s,14 - - - (53,806) - (53,806) Dividend Beban komprehensif - - - - (7,659) (7,659) Other comprehensive lain setelah pajak expense net of tax Laba bersih Net income

tahun berjalan - - - 123,676 - 123,676 for the year Saldo pada tanggal Balance as at

30 Juni 2012 574,885 49,367 150 478,509 (8,573) 1,094,338 30 June 2012

Page 7: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

The accompanying notes form an integral part of these all financial statements

Halaman 5 Page

LAPORAN ARUS KAS UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE PERIODS ENDED

30 JUNE 2012 AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/ 30 Juni/ 30 Juni/ Notes June 2012 June 2011

Cash flows from operating Arus kas dari aktivitas operasi activities Penerimaan kas dari: Cash received from: - Pelanggan 2,033,055 1,501,178 Customers – - Bunga bank 13,559 2,152 Interest Income- - Lain-lain - 14,708 Others -

Jumlah penerimaan kas 2,046,614 1,518,038 Total cash receipts

Pengeluaran kas untuk: Cash disbursements for: Interest and financing – - Beban bunga dan keuangan (211,209) (178,784) charges - Pembayaran ke pemasok (2,466,963) (2,119,347) Suppliers - - Beban usaha (29,121) (21,482) Operating expenses - - Beban pajak penghasilan (45,376) (24,438) Income tax expense – - Lain-lain (12,114) - Others -

Jumlah pengeluaran kas (2,764,783) (2,344,051) Total cash disbursements

Arus kas bersih digunakan Net cash flows used in untuk aktivitas operasi (718,169) (826,013) operating activities

Cash flows from Arus kas dari aktivitas investasi investing activities Pembelian aset tetap 9 (645) (296) Purchase of fixed assets Penjualan aset tetap 9 597 - Sale of fixed assets

Arus kas bersih Net cash flows digunakan untuk used in aktivitas investasi (48) (296) investing activities

Cash flows from Arus kas dari aktivitas pendanaan financing activities Penerimaan pinjaman 827,184 1,796,017 Receipts from borrowings Penerimaan obligasi 12a 1,500,000 600,000 Receipt from bonds Receipt from medium Penerimaan medium term notes 12b 200,000 - term notes Pembayaran pinjaman (1,263,704) (1,468,194) Payments of borrowings Pembayaran obligasi 12a (105,000) - Payments of bonds Pembayaran medium term notes 12b (300,000) - Payments of medium term notes Pembayaran dividen (53,807) (32,705) Payments of dividend

Arus kas bersih diperoleh dari Net cash flows provided aktivitas pendanaan 804,673 895,118 financing activities

Net increase Kenaikan bersih kas cash and cash dan setara kas 86,456 68,809 equivalents

Adjustments of foreign exchange variance Penyesuaian atas selisih kurs in cash and cash dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

Cash and cash Kas dan setara kas equivalents at the awal tahun 120,945 49,794 beginning of the year

Cash and cash equivalents Kas dan setara kas akhir tahun 209,314 122,860 at the end of year

Page 8: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 6 Page

1. INFORMASI UMUM 1. GENERAL INFORMATION PT Surya Artha Nusantara Finance (“Perseroan”) didirikan dengan nama PT Sangga Loka Subur berdasarkan akta notaris Nyonya Rukmasanti Hardjasatya, S.H., No. 58, tanggal 25 Agustus 1983. Akta pendirian ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 19 Januari 1984 melalui Surat Keputusan No. C2-423 HT01.01-Th84, dan didaftarkan dalam Buku Register di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.697/1984 tanggal 6 Maret 1984, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 38 tanggal 15 Mei 1984, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 484.

PT Surya Artha Nusantara Finance (the “Company”) was established with the name of PT Sangga Loka Subur based on notarial deed of Mrs. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., No. 58 dated 25 August 1983. The Company’s Articles of Association were approved by the Minister of Justice of Republic of Indonesia on 19 January 1984 based on its Decision Letter No. C2-423 HT01.01-Th84, and registered in Register Book at Central District Court No.697/1984 dated 6 March 1984, and also published in State of Gazette No. 38, dated 15 May 1984, Supplement No. 484.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami perubahan yang dimuat dalam akta notaris Benny Kristianto, S.H., No. 81 tanggal 13 Agustus 2008 mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseoan Terbatas. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No. AHU-62964.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 15 September 2008, dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Jakarta Selatan No.2531/RUB 09.03/XII/2008 tanggal 23 Desember 2008, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 89 tanggal 4 November 2008, Tambahan No. 22169.

The Articles of Association have been amended by notarial deed of Benny Kristianto, S.H., No. 81 dated 13 August 2008 concerning the adjustment of the Articles of Association of the Company regarding to Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company. The changes had been approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia through its Decision Letter No. AHU-62964.AH.01.02. Year 2008, dated 15 September 2008, and registered in Company Registration Office of South Jakarta No.2531/ RUB 09.03/XII/2008 dated 23 December 2008, and also published in State of Gazette No. 89 dated 4 November 2008, Supplement No. 22169.

Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan dan yang terakhir berdasarkan Akta Notaris Kumala Tjahjani Widodo, S.H, M.H., M.Kn., No. 36 tanggal 7 Nopember 2011 tentang perubahan komposisi dan jumlah anggota Dewan Komisaris Perseroan. Perubahan ini telah disetujui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No. AHU-AH.01.10-37165 tanggal 18 November 2011.

The Articles of Association have been amended several times and the latest by Notarial Deed of Kumala Tjahjani Widodo, S.H., M.H., M.Kn., No. 36 dated 7 November 2011 regarding changes in the composition and number of Board of Commissioners of the Company. The changes had been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through its Decision Letter No. AHU-AH.01.10-37165 dated 18 November 2011.

Perseroan memperoleh izin usaha dalam bidang usaha lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. 1660/KMK.013/1990 tanggal 31 Desember 1990. Perseroan bergerak di bidang sewa pembiayaan dan jasa pembiayaan konsumen. Perseroan mulai beroperasi secara komersial sejak tahun 1985.

The Company obtained a license to operate as a financing company from the Minister of Finance of Republic of Indonesia based on its Decision Letter No. 1660/KMK.013/1990 dated 31 December 1990. The Company is engaged in leasing and consumer financing. The Company commenced its commercial operations since 1985.

Page 9: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 7 Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

Perseroan berdomisili di Jalan T.B. Simatupang Kav. 88, Perkantoran Hijau Arkadia Tower B Lantai 11, Jakarta 12520. Perseroan mempunyai 11 jaringan pemasaran (tidak diaudit) yang berlokasi di Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda dan Pontianak.

The Company is located at Jalan T.B. Simatupang Kav. 88, Perkantoran Hijau Arkadia Tower B 11

th Floor, Jakarta 12520. The

Company has 11 marketing networks (unaudited) located in Medan, Pekanbaru, Palembang, Jambi, Jakarta, Surabaya, Makassar, Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda and Pontianak.

Perseroan telah menerbitkan Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap sebesar Rp. 600.000. Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 dicatatkan di Bursa Efek Indonesia dan dinyatakan efektif oleh Badan Pengawas Pasar Modal - Lembaga Keuangan (BAPEPAM - LK) berdasarkan Surat Keputusan No. S-480/BL/ 2011 tanggal 17 Januari 2011.

The Company issued Bonds SAN Finance I Year 2011 with Fixed Interest Rate at the amount of Rp 600,000. Bonds SAN Finance I Year 2011 was listed in the Indonesian Stock Exchange and became effective based on the Capital Market and Financial Intitutions Supervisory Agency (BAPEPAM - LK) Decision Letter No. S-480/BL/2011 dated 17 January 2011.

Penerbitan Obligasi SAN Finance I/2011 dilakukan sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan No. 52 tanggal 25 Oktober 2010 (sebagaimana telah diubah terakhir melalui addendum II Perjanjian Perwaliamanatan No. 02 tanggal 6 Januari 2011) yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang bertindak selaku Wali Amanat pemegang obligasi. Hasil penerbitan Obligasi SAN Finance I/2011 tersebut di atas setelah dikurangi biaya-biaya emisi dipergunakan oleh Perseroan sebagai modal kerja. Obligasi ini dijual dengan harga nominal pada pasar perdana.

The issuance of Bonds SAN Finance I/2011 was based on the Trusteeship Agreement No. 52 dated 25 October 2010 (as lastly amended by the addendum II of the Trustee Agreement No. 02 dated 6 January 2011) between the Company and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk as the Trustee for the bond holders. The proceeds from SAN Finance Bonds I/2011 net of issuance costs was used by the Company for working capital. This bonds was offered at par value in the primary market.

Perseroan telah menerbitkan Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap sebesar Rp 1.500.000. Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 dicatatkan di Bursa Efek Indonesia dan dinyatakan efektif oleh Badan Pengawas Pasar Modal - Lembaga Keuangan (BAPEPAM - LK) berdasarkan Surat Keputusan No. S-404/BL/ 2012 tanggal 13 Januari 2012.

The Company issued Bonds SAN Finance II Year 2012 with Fixed Interest Rate at the amount of Rp 1,500,000. Bonds SAN Finance II Year 2012 was listed in the Indonesian Stock Exchange and became effective based on the Capital Market and Financial Intitutions Supervisory Agency (BAPEPAM - LK) Decision Letter No. S-404/BL/2012 dated 13 January 2012.

Penerbitan Obligasi SAN Finance II/2012 dilakukan sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan No. 70 tanggal 27 Oktober 2011 (sebagaimana telah diubah terakhir melalui addendum II Perjanjian Perwaliamanatan No. 02 tanggal 9 Januari 2012) yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang bertindak selaku Wali Amanat pemegang obligasi. Hasil penerbitan Obligasi SAN Finance II/2012 tersebut di atas setelah dikurangi biaya-biaya emisi dipergunakan oleh Perseroan sebagai modal kerja. Obligasi ini dijual dengan harga nominal pada pasar perdana.

The issuance of Bonds SAN Finance II/2012 was based on the Trusteeship Agreement No. 70 dated 27 October 2011 (as lastly amended by the addendum II of the Trustee Agreement No. 02 dated 9 January 2012) between the Company and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk as the Trustee for the bond holders. The proceeds from SAN Finance Bonds II/2012 net of issuance costs was used by the Company for working capital. This bonds was offered at par value in the primary market.

Page 10: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 8 Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

Pada tanggal 25 Februari 2010, Perseroan telah menerbitkan Medium Term Notes (“MTN”) SANF I/2010 dengan tingkat bunga tetap, Seri A sebesar Rp 100.000 dan Seri B sebesar Rp 200.000 di mana PT NISP Sekuritas bertindak sebagai Mandated Lead Arrangers.

On 25 February 2010, the Company issued Medium Term Notes (“MTN”) SANF I/2010 with a fixed interest rate, Serie A amounted to Rp 100,000 and Serie B amounted to Rp 200,000 where PT NISP Sekuritas acted as Mandated Lead Arrangers.

MTN SANF I/2010 Seri A dan Seri B masing-masing telah didaftarkan di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada tanggal 23 Februari 2010. Penerbitan MTN SANF I/2010 Seri A dan Seri B dilakukan masing-masing sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan No. 72 dan No. 75 tanggal 23 Februari 2010 yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang bertindak sebagai Wali Amanat Pemegang MTN (lihat Catatan 12).

MTN SANF I/2010 Serie A and Serie B were registered in the Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) on 23 February 2010, respectively. The issuance of MTN SANF I/2010 Serie A and Serie B respectively were based on the Trusteeship Agreement No. 72 and 75 dated 23 February 2010, signed by the Company and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. as the Trustee for the MTN holders (refer to Note 12).

Perseroan telah menerbitkan Medium Term Notes (“MTN”) SAN Finance II Tahun 2012 Seri A sebesar Rp 100.000 dan Seri B sebesar Rp 100.000, masing-masing pada tanggal 28 Maret 2012 dan 27 April 2012, di mana PT NISP Sekuritas bertindak sebagai Mandated Lead Arrangers.

The Company issued Medium Term Notes (“MTN”) SAN Finance II Year 2012 Serie A amounted to Rp 100,000 and Serie B amounted Rp 100,000 on 28 March 2012 and 27 April 2012 respectively, where PT NISP Sekuritas acted as Mandated Lead Arrangers.

MTN SAN Finance II Tahun 2012 Seri A dan Seri B telah didaftarkan di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada tanggal 27 Maret 2012. Penerbitan MTN SAN Finance II Tahun 2012 Seri A dilakukan sesuai dengan Perjanjian Penerbitan No. 73 tanggal 27 Maret 2012 yang dibuat antara Perseroan dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang bertindak sebagai Wali Amanat Pemegang MTN (lihat Catatan 12).

MTN SAN Finance II Year 2012 Serie A and Serie B were registered in the Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) on 27 March 2012,. The issuance of MTN SAN Finance II Year 2012 Serie A and Serie B respectively were based on the Issuance Agreement No. 73 dated 27 March 2012, signed by the Company and PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. as the Trustee for the MTN holders (refer to Note 12).

Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebagai berikut:

The Company's Boards of Commissioners and Directors as at 30 June 2012 are as follows:

Dewan Komisaris: Board of Commissioners: Presiden Komisaris Angky Utarya Tisnadisastra President Commissioner Komisaris Djoko Pranoto Commissioner Komisaris Susilo Sudjono Commissioner Komisaris Hiroyasu Kondo Commissioner Komisaris Naoto Itakura Commissioner Komisaris Independen Inget Sembiring Independent Commissioner Direksi: Directors: Presiden Direktur Diana Makmur President Director Direktur Keuangan dan Operasi Andrijanto Finance and Operation Director Direktur Penjualan dan Pemasaran

Keke Hadi Sales and Marketing Director

Direktur Risiko Yasuaki Yoshino Risk Director Direktur Hubungan Pemasok Taketsugu Hori Supplier Relation Director

Page 11: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 9 Page

1. INFORMASI UMUM (lanjutan) 1. GENERAL INFORMATION (continued)

Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

The Company's Boards of Commissioners and Directors as at 31 December 2011 are as follows:

Dewan Komisaris: Board of Commissioners: Presiden Komisaris Angky Utarya Tisnadisastra President Commissioner Komisaris Djoko Pranoto Commissioner Komisaris Susilo Sudjono Commissioner Komisaris Hiroyasu Kondo Commissioner Komisaris Naoto Itakura Commissioner Komisaris Independen Inget Sembiring Independent Commissioner Direksi: Directors: Presiden Direktur Diana Makmur President Director Direktur Keuangan dan Operasi Andrijanto Finance and Operation Director Direktur Penjualan dan Pemasaran

Keke Hadi Sales and Marketing Director

Direktur Risiko Yasuaki Yoshino Risk Director Direktur Hubungan Pemasok Taketsugu Hori Supplier Relation Director

Berdasarkan Keputusan Tertulis Sirkuler Dewan Komisaris No. 014/SANF/CIR/VI/2011 tanggal 1 Juni 2011, Dewan Komisaris Perseroan telah membentuk Komite Audit Perseroan yang berlaku sejak 1 Juni 2011 sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan di tahun 2012.

Based on Circular Written Resolutions of the Board of Commissioners No. 014/SANF/CIR/VI /2011 dated 1 June 2011, the Board of Commissioners has established the Company’s Audit Committee effective since 1 Juni 2011 until the closing of the Annual General Meeting of Shareholders of the Company in 2012.

Susunan Komite Audit Perseroan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

The Company’s Audit Committee as at 30 June 2012 and 31 December 2011 are as follows:

Ketua Inget Sembiring Chairman Anggota Kanaka Puradiredja Member Anggota Thomas H. Secokusumo Member

Pembentukan Komite Audit Perseroan telah sesuai dengan Peraturan BAPEPAM - LK Nomor IX.I.5.

The establishment of the Company’s Audit Committee is in compliance with BAPEPAM - LK regulation Number IX.I.5.

Pada tanggal 30 Juni 2012, Perseroan mempunyai 144 karyawan (31 Desember 2011: 126 karyawan) (tidak diaudit).

As at 30 June 2012, the Company has 144 employees (31 December 2011: 126 employees) (unaudited).

Jumlah kompensasi Dewan Komisaris, Komite Audit dan Direksi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp 5.643 (31 Desember 2011: Rp 10.340).

Total compensation paid to the Company’s Board of Directors, Audit Committee, and Directors for the year ended 30 June 2012 amounted to Rp 5,643 (31 December 2011: Rp 10,340).

Page 12: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 10 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI 2. ACCOUNTING POLICIES

Laporan keuangan Perseroan disusun oleh Direksi dan diselesaikan pada tanggal 24 Juni 2012.

The financial statements of the Company were prepared by the Directors and completed on 24 June 2012.

Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah seperti yang dijabarkan di bawah ini:

The principal accounting policies adopted in the preparation of these financial statements are set out below:

a. Dasar penyusunan laporan keuangan a. Basis of preparation of the financial statements

Laporan keuangan disusun sesuai standar akuntansi keuangan di Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal - Lembaga Keuangan (BAPEPAM - LK) No. VIII.G.7 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM – LK Nomor KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 jo. Peraturan BAPEPAM – LK Nomor VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan Keputusan Ketua BAPEPAM - LK No.KEP-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010 tentang “Perubahan Keputusan Ketua BAPEPAM No KEP-06/PM/2000 tentang Perubahan Peraturan No.VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”

The financial statements have been prepared in accordance with the Indonesian financial accounting standards and the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (BAPEPAM - LK) Regulation No. VIII.G.7 regarding “Presentation and Disclosure of Financial Statements for Issuer or Public Companies” which is contained in the attachment of Chairman of Bapepam - LK Decree No. KEP-347/BL/2012 dated Juni 25

th 2012

juncto BAPEPAM – LK Regulation No. VIII.G.7. regarding “Financial Statements Presentation Guidelines” included in the Appendix of the Decree of the Chairman of the BAPEPAM - LK No. KEP-06/PM/2000 dated 13 March 2000 and Decision of Chairman of BAPEPAM - LK No. KEP-554/BL/2010 dated 30 December 2010 regarding “Amendment of the Decree of Chairman No.KEP-06/PM/2000 regarding Amendment of Regulation No. VIII.G.7 regarding Financial Statements Presentation Guidelines”.

Laporan keuangan disusun berdasarkan konvensi harga perolehan, kecuali untuk aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual, aset dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan seluruh instrumen derivatif yang diukur berdasarkan nilai wajar. Laporan keuangan disusun berdasarkan akuntansi berbasis akrual, kecuali laporan arus kas.

The Company’s financial statements have been prepared under the historical cost convention, except for financial assets classified as available-for-sale, financial assets and liabilities held at fair value through profit and loss and all derivative contracts which have been measured at fair value. The financial statements are prepared under the accrual basis of accounting, except for the statements of cash flows.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, kas di bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang, yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman.

The statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows as operating, investing and financing activities. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalent include cash on hand, cash in banks and time deposits with maturity of three months or less, which are not restricted and pledged as collateral for any borrowings.

Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat.

Amounts in the financial statements are rounded to and stated in million of Rupiah, unless otherwise stated.

Page 13: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 11 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Perubahan kebijakan akuntansi yang

signifikan b. Changes in significant accounting

policies Berikut ini adalah perubahan standar

akuntansi dan interpretasi yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2011 dan 1 Januari 2012:

The followings are amendments of accounting standards and interpretations, which became effective starting on 1 January 2011 and 1 January 2012:

- PSAK 1 (revisi 2009) - Penyajian Laporan Keuangan;

- SFAS 1 (revised 2009) - Presentation of Financial Statements;

- PSAK 2 (revisi 2009) - Laporan Arus Kas; - SFAS 2 (revised 2009) - Statements of Cashflows;

- PSAK 3 (revisi 2010) - Laporan Keuangan Interim;

- SFAS 3 (revised 2010) - Interim Financial Reporting;

- PSAK 4 (revisi 2009) - Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri;

- SFAS 4 (revised 2009) - Consolidated Financial Statements and Separate Financial Statements;

- PSAK 5 (revisi 2009) - Segmen Operasi; - SFAS 5 (revised 2009) - Operating Segments,

- PSAK 7 (revisi 2010) - Pengungkapan Pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa;

- SFAS 7 (revised 2010) - Related Party Disclosures;

- PSAK 8 (revisi 2010) - Peristiwa Setelah Akhir Periode Pelaporan;

- SFAS 8 (revised 2010) - Events After the Reporting Period;

- PSAK 12 (revisi 2009) - Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama;

- SFAS 12 (revised 2009) - Interest in Joint Ventures;

- PSAK 15 (revisi 2009) - Investasi dalam Entitas Asosiasi;

- SFAS 15 (revised 2009) - Investment in Associates;

- PSAK 19 (revisi 2010) - Aset Tak Berwujud;

- SFAS 19 (revised 2010) - Intangible Assets;

- PSAK 22 (revisi 2010) - Kombinasi Bisnis; - SFAS 22 (revised 2010) - Business Combination;

- PSAK 23 (revisi 2010) - Pendapatan; - PSAK 24 (revisi 2010) – Imbalan Kerja;

- SFAS 23 (revised 2010) - Revenue; - SFAS 24 (revised 2010) – Employee

Benefit; - PSAK 25 (revisi 2009) - Kebijakan

Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan;

- SFAS 25 (revised 2009) - Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors;

- PSAK 48 (revisi 2009) - Penurunan Nilai Aset;

- SFAS 48 (revised 2009) - Impairment of Assets;

- PSAK 57 (revisi 2009) - Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi;

- SFAS 57 (revised 2009) - Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets;

- PSAK 58 (revisi 2009) - Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan;

- SFAS 58 (revised 2009) - Non-Current Assets Held for Sale and Discontinued Operations;

- ISAK 7 (revisi 2009) - Konsolidasi Entitas

Bertujuan Khusus; - Interpretation of SFAS 7 (revised 2009)

- Consolidation of Special Purpose Entities;

- ISAK 9 - Perubahan Atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa;

- Interpretation of SFAS 9 - Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities;

- ISAK 10 - Program Loyalitas Pelanggan; - Interpretation of SFAS 10 - Customer Loyalty Program;

- ISAK 11 - Distribusi Aset Non-kas Kepada Pemilik;

- Interpretation of SFAS 11 - Distribution of Non-Cash Assets to Owners;

- ISAK 12 - Pengendalian Bersama Entitas - Kontribusi Non Moneter oleh Venturer;

- Interpretation of SFAS 12 - Jointly Controlled Entities - Non Monetary Contributions by Venturers;

Page 14: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 12 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Perubahan kebijakan akuntansi yang

signifikan (lanjutan) b. Changes in significant accounting

policies (continued)

- ISAK 14 - Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web; dan

- Interpretation of SFAS 14 - Intangible Assets - Web Site Cost; and

- ISAK 17 - Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai.

- Interpretation of SFAS 17 - Interim Financial Reporting and Impairment.

Berikut adalah standar akuntansi baru yang

berdampak signifikan terhadap laporan keuangan Perseroan:

The following are the accounting standards which have significant impact to the Company’s financial statements:

PSAK 1 (revisi 2009)

Perseroan menerapkan PSAK 1 (revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan” yang berlaku secara retrospektif efektif sejak 1 Januari 2011. Perubahan signifikan atas standar akuntansi tersebut adalah sebagai berikut: • Laporan keuangan Perseroan terdiri dari

Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi Komprehensif, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan dan Laporan Posisi Keuangan Pada Awal Perode Komparatif jika Perseroan menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau jika Perseroan mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya. Sebelumnya, laporan keuangan Perseroan terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan.

• Pengungkapan tambahan, antara lain: sumber ketidakpastian estimasi dan manajemen modal.

SFAS 1 (revised 2009) The Company applies restrospectively SFAS 1 (revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, which became effective on 1 January 2011. The significant changes in this accounting standard are as follows: • The Company’s financial statements

now comprise of Statements of Financial Position, Statements of Comprehensive Income, Statements of Changes in Equity, Statements of Cash Flows, Notes to the Financial Position and Statements of Financial Position at the beginning of the period if the Company implement retrospective accounting policy or restate or reclasify certain accounts in the financial statements. Whilst, previously, the Company’s financial statements comprise of Balance Sheets, Income Statements, Statements of Changes in Equity, Statements of Cash Flows and Notes to the Financial Statements.

• Additional disclosures required among others: source of undercertainty estimation and capital management.

Informasi komparatif telah disajikan kembali sehingga memenuhi standar revisi tersebut.

Comparative information has been re-presented so that it is in conformity with the revised standard.

PSAK 5 (revisi 2009)

Perseroan menerapkan PSAK 5 (revisi 2009) ”Segmen Operasi” yang berlaku efektif secara restrospektif sejak 1 Januari 2011. Informasi komparatif telah disajikan kembali sehingga memenuhi standar revisi tersebut (lihat Catatan 2t dan 20).

SFAS 5 (revised 2009) The Company applies restrospectively SFAS 5 (revised 2009) “Operating Segment” which became effective on 1 January 2011. The comparative information has been re-presented so that it is also in conformity with the revised standard (refer to Notes 2t and 20).

PSAK 24 (revisi 2010)

Perseroan menerapkan PSAK 24 (revisi 2010) ”Imbalan Kerja” yang berlaku efektif secara restrospektif sejak 1 Januari 2012. Informasi komparatif telah disajikan kembali sehingga memenuhi standar revisi tersebut (lihat Catatan 2l dan 19).

SFAS 24 (revised 2010) The Company applies restrospectively SFAS 24 (revised 2010) “Employee Benefit” which became effective on 1 January 2012. The comparative information has been re-presented so that it is also in conformity with the revised standard (refer to Notes 2l and 19).

Page 15: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 13 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Instrumen keuangan c. Financial instruments Pada tahun 2007, Perseroan melakukan

penerapan lebih dini Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 50 (revisi 2006) - Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan dan PSAK No. 55 (revisi 2006) - Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran.

In 2007, the Company early adopted Statements of Financial Accounting Standard (“SFAS”) No. 50 (revised 2006) - Financial Instruments: Presentation and Disclosure and SFAS No. 55 (revised 2006) - Financial Instruments: Recognition and Measurement.

(i) Aset keuangan (i) Financial assets

Perseroan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; pinjaman yang diberikan dan piutang; aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.

The Company classifies its financial assets in the following categories of financial assets at fair value through profit and loss; loans and receivables; held-to-maturity financial assets, and available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financials assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.

Perseroan tidak memiliki aset keuangan dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual.

The Company has no financial assets categorised as held-to-maturity and available-for-sale.

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Financial assets at fair value through profit or loss

Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Perseroan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

This category comprises two sub-categories: financial assets classified as held for trading, and financial assets designated by the Company as at fair value through profit or loss upon initial recognition.

Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit taking) yang terkini. Derivatif juga dikategorikan dalam kelompok diperdagangkan, kecuali derivatif yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

A financial asset is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking. Derivatives are also categorised as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments.

Page 16: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 14 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Instrumen keuangan (lanjutan) c. Financial instruments (continued)

(i) Aset keuangan (lanjutan) (i) Financial assets (continued)

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (lanjutan)

Financial assets at fair value through profit or loss (continued)

Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi (jika ada) diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif dan dicatat masing-masing sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan” dan “Keuntungan/(kerugian) dari penjualan instrumen keuangan”.

Financial instruments included in this category are recognised initially at fair value; transaction costs (if any) are taken directly to the statement of comprehensive income. Gains and losses arising from changes in fair value and sales of these financial instruments are included directly in the statement of comprehensive income and are reported respectively as “Gains/(losses) from changes in fair value of financial instruments” and “Gains/(losses) from sale of financial instruments”.

Tidak ada aset keuangan yang diklasifikasi sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi kecuali aset derivatif.

There are no financial assets categorised at fair value through profit or loss except for derivative assets.

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali:

• yang dimaksudkan oleh Perseroan untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif;

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:

• those that the Company intends to sell immediately or in the short term, which are classified as held for trading, and those that the entity upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss;

• yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; atau

• dalam hal Perseroan mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.

• those that the Company upon initial recognition designates as available for sale; or

• those for which the Company may not recover substantially all of its initial investment, other than because of loan and receivables deterioration.

Page 17: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 15 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Instrumen keuangan (lanjutan) c. Financial instruments (continued)

(i) Aset keuangan (lanjutan) (i) Financial assets (continued)

Pinjaman yang diberikan dan piutang (lanjutan)

Loans and receivables (continued)

Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi (jika ada) dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai pendapatan sewa pembiayaan atau pendapatan pembiayaan konsumen.

Loan and receivables are initially recognised at fair value plus transaction costs (if any) and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method. Income on financial assets classified as loans and receivables is included in the statement of comprehensive income as direct financing lease income or consumer financing income.

Dalam hal terjadi penurunan nilai, penyisihan kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “Penyisihan kerugian penurunan nilai”.

In the case of impairment, allowance for impairment losses is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loan and receivables recognised in the income statement as “Allowance for impairment losses”.

Pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi kas dan setara kas, investasi bersih dalam sewa pembiayaan, piutang pembiayaan konsumen, piutang lain-lain dan aset lain-lain.

Loans and receivables consist of cash and cash equivalent, net investment in finance leases, consumer financing receivable, other receivables and other assets.

Pengakuan: Perseroan menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk kontrak regular ketika mencatat transaksi aset keuangan.

Recognition: The Company uses settlement date accounting for regular way contract when recording financial assets transactions.

(ii) Liabilitas keuangan (ii) Financial liabilities

Perseroan mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

The Company classified its financial liabilities in the category of financial liabilities at fair value through profit or loss and financial liabilities measured at amortised cost.

Page 18: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 16 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Instrumen keuangan (lanjutan) c. Financial instruments (continued)

(ii) Liabilitas keuangan (lanjutan) (ii) Financial liabilities (continued)

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Perseroan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Financial liabilities at fair value through profit or loss This category comprises two sub-categories: financial liabilities classified as held for trading, and financial liabilities designated by the Company as at fair value through profit or loss upon initial recognition.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi (jika ada) diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “Keuntungan/(kerugian) dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan”. Tidak ada liabilitas keuangan yang diklasifikasi sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi kecuali liabilitas derivatif.

A financial liability is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking. Derivatives are also categorised as held for trading unless they are designated and effective as hedging instruments. Financial instruments included in this category are recognised initially at fair value; transaction costs (if any) are taken directly to the statement of comprehensive income. Gains and losses arising from changes in fair value of financial liabilities classified held for trading are included in the statement of comprehensive income and are reported as “Gains/(losses) from changes in fair value of financial instruments”. There are no financial liabilities at fair value through profit or loss except for derivative liabilities.

Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif dikategorikan ke dalam liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Financial liabilities at amortised cost Financial liabilities that are not classified as fair value through profit and loss are categorised into financial liabilities measured at amortised cost.

Page 19: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 17 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Instrumen keuangan (lanjutan) c. Financial instruments (continued)

(ii) Liabilitas keuangan (lanjutan) (ii) Financial liabilities (continued)

Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi (lanjutan)

Financial liabilities at amortised cost (continued)

Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi (jika ada). Setelah pengakuan awal, Perseroan mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Amortisasi suku bunga efektif diakui sebagai beban bunga keuangan.

Financial liabilities measured at amortised cost are initially recognised at fair value plus transaction costs (if any). After initial recognition, the Company measures all financial liabilities at amortised cost using effective interest rate method. Effective interest rate amortization is recognised as financial interest expense.

Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi antara lain utang ke pemasok, utang lain-lain, akrual, pinjaman yang diterima, utang obligasi, dan Medium Term Notes.

Financial liabilities measured at amortised cost are payables to supplier, other payables, accrued expenses, borrowings, bonds, and Medium Term Notes.

(iii) Penentuan nilai wajar (iii) Determination of fair value

Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan menggunakan harga yang dipublikasikan secara rutin dan berasal dari sumber yang terpercaya, seperti quoted market price atau broker’s quoted price dari Bloomberg dan Reuters.

The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on quoted market prices at the balance sheet date from credible source such quoted market prices or broker’s quoted price from Bloomberg and Reuters.

Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi di pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini.

A financial instrument is regarded as quoted in an active market if quoted prices are readily and regularly available from an exchange, dealer, broker, industry group, pricing service or regulatory agency, and those prices represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis. If the above criteria are not met, the market is regarded as being inactive. Indications that a market is inactive are when there is a wide bid-offer spread or significant increase in the bid-offer spread or there are few recent transactions.

Page 20: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 18 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Instrumen keuangan (lanjutan) c. Financial instruments (continued)

(iii) Penentuan nilai wajar (lanjutan) (iii) Determination of fair value (continued)

Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai harga pasar, estimasi atas nilai wajar efek-efek ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih instrumen keuangan tersebut.

For financial instruments with no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument which substantially have the same characteristic or calculated based on the expected cash flows of the underlying net asset base of the financial instrument.

Nilai pasar yang digunakan Perseroan untuk aset keuangan yang dimiliki adalah harga penawaran (bid price). Sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan harga jual (offer price).

The quoted market price used for financial assets held by the Company is the bid price. While for financial liabilities, it uses the offer price.

(iv) Penghentian pengakuan (iv) Derecognition

Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Perseroan melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

Financial assets are derecognised when the contractual rights to receive the cash flows from these assets have ceased to exist or the assets have been transferred and substantially all the risks and rewards of ownership of the assets are also transferred (if substantially all risks and reward have not been transferred, the Company tests control to ensure that continuing involvement on the basis of any retained powers of control does not prevent derecognition). Financial liabilities are derecognised when they have been redeemed or otherwise extinguished.

(v) Klasifikasi aset dan liabilitas

keuangan (v) Classification of financial assets and

liabilities

Perseroan mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:

The Company classifies the financial instruments into classes that reflects the nature of information and take into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below:

Page 21: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 19 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Instrumen keuangan (lanjutan) c. Financial instruments (continued)

(v) Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan (lanjutan)

(v) Classification of financial assets and liabilities (continued)

Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55

(Revisi 2006)/ Category as defined by SFAS 55 (Revised

2006)

Golongan (ditentukan oleh Perseroan)/Class (as

determined by the Company)

Sub-golongan/ Sub-classes

Aset keuangan/ Financial assets

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai/Financial assets at fair value through profit or loss designated and effective as hedging instruments

Lindung nilai atas arus kas/ Hedging instruments in cash flow hedges

Aset derivatif - lindung nilai atas arus kas/Derivative assets - hedging instruments in cash flow hedges related

Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables

Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents

Investasi bersih dalam sewa pembiayaan/Net investments in direct financing leases

Piutang pembiayaan konsumen/Consumer financing receivables

Piutang lain-lain/Other receivables

Aset lain-lain/Other assets

Liabilitas keuangan/ Financial liabilities

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi yang ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai/ Financial liabilities at fair value through profit or loss designated and effective as hedging instruments

Lindung nilai atas arus kas/Hedging instruments in cash flow hedges

Liabilitas derivatif - lindung nilai atas arus kas/Derivative liabilities - Hedging instruments in cash flow hedges related

Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/Financial liabilities at amortised cost

Utang kepada pemasok/Account payable to supplier

Utang lain-lain dan akrual/Other payables and accrued expenses

Pinjaman yang diterima/Borrowings

Utang obligasi/Bonds

Medium term notes/Medium term notes

(vi) Penurunan nilai dari aset keuangan (vi) Impairment of financial assets

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

The Company assesses at each reporting date whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.

Page 22: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 20 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Instrumen keuangan (lanjutan) c. Financial instruments (continued)

(vi) Penurunan nilai dari aset keuangan

(lanjutan) (vi) Impairment of financial assets

(continued) Kesulitan keuangan yang dialami debitur, kemungkinan debitur akan bangkrut, atau kegagalan atau penundaan pembayaran angsuran dapat dipertimbangkan sebagai indikasi adanya penurunan nilai atas piutang tersebut.

Significant financial difficulties of the debtors, probability that the debtors will enter into bankruptcy and default or delinquency in payments can be considered as indicators that the receivable is impaired.

Perseroan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas piutang yang diberikan. Penyisihan kerugian penurunan nilai atas piutang yang diberikan yang mengalami penurunan nilai dihitung secara individual dengan menggunakan metode discounted cash flows.

The Company first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for receivables. Allowance for impairment losses on impaired receivables are individually assessed using discounted cash flows method.

Jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat piutang yang diberikan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari piutang yang diberikan tersebut. Nilai tercatat aset tersebut dikurangi melalui akun penyisihan kerugian penurunan nilai dan beban kerugian diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Jika piutang yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak.

The amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows discounted at receivables original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance for impairment losses and the amount of the loss is recognised in the statement of comprehensive income. If receivables has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate determined under the contract.

Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa atas piutang yang diberikan dengan agunan mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak.

The calculation of the present value of the estimated future cash flows of a collateralised receivables reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable.

Untuk piutang yang diberikan yang tidak mengalami penurunan nilai, penyisihan kerugian penurunan nilai dinilai secara kolektif berdasarkan data kerugian historis.

For receivables which have no objective evidence of impairment, the allowance for impairment losses is assesed collectively based on historical loss data.

Page 23: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 21 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Instrumen keuangan (lanjutan) c. Financial instruments (continued)

(vi) Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan)

(vi) Impairment of financial assets (continued)

Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit dengan mempertimbangkan status ketertunggakan. Karakteristik yang dipilih adalah relevan dengan estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuan debitur atau rekanan untuk membayar seluruh liabilitas yang jatuh tempo sesuai persyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi.

For the purpose of a collective evaluation of impairment, financial assets are grouped on the basis of similar credit risk characteristics by considering past due status. Those characteristics are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such assets which indicate debtors or counterparties’ ability to pay all amounts due according to the contractual terms of the assets being evaluated.

Arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif, diestimasi berdasarkan kerugian historis yang pernah dialami atas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut di dalam Perseroan. Kerugian historis yang pernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkini yang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat ini yang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historis tersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang ada pada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini.

Future cash flows in a group of financial assets that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for assets with credit risk characteristics similar to those in the Company. Historical loss experience is adjusted on the basis of current observable data to reflect the effects of current conditions that did not affect the period on which the historical loss experience is based and to remove the effects of conditions in the historical period that do not currently exist.

Ketika suatu piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapus buku dengan menjurnal balik cadangan kerugian penurunan nilai. Piutang tersebut dihapus buku setelah semua prosedur yang diperlukan telah dilakukan dan jumlah kerugian telah ditentukan. Beban penurunan nilai yang terkait dengan pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan ke dalam penyisihan kerugian penurunan nilai.

When a receivable is uncollectible, it is written off against the related allowance for receivable impairment. Such receivables are written off after all the necessary procedures have been completed and the amount of the loss has been determined. Impairment charges relating to loans and receivables are classified into allowance for impairment losses.

Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnya peringkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, dengan menyesuaikan penyisihan kerugian penurunan nilai. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the previously recognised impairment loss is reversed by adjusting the allowance for impairment losses. The amount of the reversal is recognised in the statement of comprehensive income.

Page 24: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 22 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Instrumen keuangan (lanjutan) c. Financial instruments (continued) (vi) Penurunan nilai dari aset keuangan

(lanjutan) (vi) Impairment of financial assets

(continued)

Penerimaan kemudian atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan pada periode sebelumnya, diakui sebagai pendapatan lain-lain, sedangkan penerimaan kemudian atas aset keuangan yang dihapusbukukan pada periode berjalan, dikreditkan dengan menyesuaikan akun penyisihan kerugian penurunan nilai.

Subsequent recoveries of financial assets written-off in the previous period are recognised as other income, whilst subsequent recoveries of financial assets written-off in the current period, are credited to the allowance for impairment losses.

d. Instrumen keuangan derivatif dan akuntansi lindung nilai

d. Derivative financial instruments and hedge accounting

Instrumen derivatif diakui pertama-tama pada nilai wajar pada saat kontrak tersebut dilakukan, dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya. Derivatif dicatat sebagai aset apabila memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas apabila memiliki nilai wajar negatif.

Derivative instruments are initially recognised at fair value on the date the contracts are entered into and are subsequently remeasured at their fair values. Derivatives are carried as assets when the fair value is positive and as liabilities when the fair value is negative.

Metode pengakuan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar tergantung pada apakah derivatif tersebut adalah instrumen lindung nilai, dan sifat dari unsur yang dilindungi nilainya.

The method of recognising the result of fair value gain or loss depends on whether the derivative is designated as a hedging instrument and, if so, the nature of the item being hedged.

Perseroan menggunakan instrumen keuangan derivatif, cross currency dan interest rate swap, sebagai bagian dari aktivitas manajemen aset dan liabilitas untuk melindungi dampak risiko tingkat suku bunga dan risiko mata uang asing. Perseroan menerapkan akuntansi lindung nilai arus kas pada saat transaksi tersebut memenuhi kriteria perlakuan akuntansi lindung nilai.

The Company uses derivative instruments, cross currency and interest rate swap as part of its asset and liability management activities to manage exposures to interest rate and foreign currency. The Company applies cash flow hedge accounting when transactions meet the specified criteria for hedge accounting treatment.

Pada saat terjadinya transaksi, Perseroan membuat dokumentasi mengenai hubungan antara instrumen lindung nilai dan unsur yang dilindungi nilainya, juga tujuan manajemen risiko dan strategi yang diterapkan dalam melakukan berbagai macam transaksi lindung nilai. Proses dokumentasi ini menghubungkan derivatif yang ditujukan sebagai lindung nilai dengan aset dan liabilitas tertentu atau dengan komitmen penuh tertentu atau transaksi yang diperkirakan. Pada saat terjadinya transaksi lindung nilai dan pada periode berikutnya, Perseroan juga membuat dokumentasi atas penilaian apakah derivatif yang digunakan sebagai transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam menandingi (offsetting) perubahan nilai wajar atau arus kas dari unsur yang dilindungi nilainya.

The Company documents, at the inception of the transaction, the relationship between hedging instruments and hedged items, as well as its risk management objective and strategy for undertaking various hedge transactions. This process includes linking all derivatives designated as hedges to specific assets and liabilities or to specific firm commitments or forecast transactions. The Company also documents its assessment, both at the hedge inception and on an ongoing basis, as to whether the derivatives that are used in hedging transactions are highly effective in offsetting changes in fair values or cash flows of hedged items.

Page 25: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 23 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

d. Instrumen keuangan derivatif dan

akuntansi lindung nilai (lanjutan) d. Derivative financial instruments and

hedge accounting (continued)

Lindung nilai dinyatakan efektif oleh Perseroan hanya jika memenuhi kriteria sebagai berikut: i) pada saat terjadinya dan sepanjang umur transaksi lindung nilai memiliki efektivitas yang tinggi dalam menandingi (offsetting) perubahan nilai wajar atau arus kas yang melekat pada risiko-risiko yang dilindungi nilainya dan ii) tingkat efektivitas lindung nilai berkisar antara 80% - 125%. Perseroan akan menghentikan penerapan akuntansi lindung nilai ketika derivatif tersebut tidak atau tidak lagi efektif; ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual, dihentikan atau dibayar; pada saat unsur yang dilindungi tersebut jatuh tempo, dijual atau dibayar kembali, atau ketika transaksi yang diperkirakan akan terjadi tidak lagi diperkirakan akan terjadi.

The Company regards a hedge as highly effective only if the following criteria are met: i) at inception of the hedge and throughouts its life, the hedge is expected to be highly effective in achieving offsetting changes in fair value or cash flows attributable to the hedged risks, and ii) actual results of the hedge are within a range of 80% to 125%. The Company discontinues hedge accounting when it determines that a derivative is not, or has ceased to be, highly effective as a hedge; when the derivative expires or is sold, terminated or exercised; when the hedged item matures, is sold or repaid; or when a forecast transactions is no longer deemed highly probable.

Lindung nilai arus kas Cash flow hedges

Bagian yang efektif atas perubahan nilai wajar derivatif yang ditujukan dan memenuhi kualifikasi sebagai lindung nilai arus kas, diakui sebagai pendapatan atau beban komprehensif lainnya pada bagian ekuitas. Keuntungan atau kerugian atas bagian yang tidak efektif diakui langsung pada laporan laba rugi komprehensif. Jumlah akumulasi keuntungan atau kerugian dalam ekuitas dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif ketika unsur yang dilindungi nilainya mempengaruhi laba bersih. Ketika instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual atau ketika suatu lindung nilai tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai, akumulasi keuntungan maupun kerugian yang ada pada ekuitas saat itu dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif.

The effective portion of changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges are recognised in equity under other comprehensive income or expenses. The gain or loss relating to the ineffective portion is recognised immediately in the statements of comprehensive income. Amounts accumulated in equity are recycled to the statements of comprehensive income in the periods in which the hedged item will affect net profit. When a hedging instrument expires or is sold, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, any cumulative gain or loss existing in equity at that time is charge in the statements of comprehensive income.

e. Kas dan setara kas e. Cash and cash equivalents

Kas dan setara kas mencakup kas dan kas di bank, yang tidak dibatasi penggunaannya dan tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman.

Cash and cash equivalents include cash on hand and cash in banks which are not restricted and pledged as collateral for any borrowing.

f. Investasi bersih dalam sewa pembiayaan f. Net investment in direct finance leases

Investasi bersih dalam sewa pembiayaan pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dikurangi pendapatan administrasi dan ditambah biaya-biaya transaksi (jika ada) yang dapat diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur dengan biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat bunga efektif.

Net investment in direct finance leases are recognised initially at fair value, deducted by administration income and plus directly attributable transactions costs (if any) and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method.

Page 26: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 24 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued) f. Investasi bersih dalam sewa pembiayaan

(lanjutan) f. Net investment in direct finance leases

(continued) Pada saat pengakuan awal, nilai wajar

investasi bersih dalam sewa pembiayaan merupakan jumlah piutang sewa pembiayaan ditambah nilai sisa yang akan diterima oleh perusahaan sewa pada akhir masa sewa pembiayaan dikurangi dengan pendapatan sewa pembiayaan yang ditangguhkan dan simpanan jaminan. Selisih antara nilai piutang bruto dan nilai kini piutang diakui sebagai pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui. Pendapatan sewa pembiayaan yang belum diakui dialokasikan sebagai pendapatan tahun berjalan menggunakan metode tingkat suku bunga efektif. Investasi bersih dalam sewa pembiayaan diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.

At initial recognition, the fair value of net investment in direct finance lease represents lease financing receivables plus the residual value at the end of the lease period deducted by unearned lease income and security deposits. The difference between the gross lease receivables and the present value of the lease receivables is recognised as unearned lease income. Unearned lease income is allocated to the current year statement of income using the effective interest rate. Net investment in finance lease are classified as loans and receivables. Refer to Note 2c for the accounting policy of loans and receivables.

Penyewa memiliki hak opsi untuk membeli

aset yang disewa-pembiayaankan pada akhir masa sewa pembiayaan dengan harga yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa pembiayaan.

The lessee has the option to purchase the leased asset at the end of the lease period at a price mutually agreed at the commencement of the agreement.

Penyelesaian kontrak sebelum masa sewa pembiayaan berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak sewa dan laba atau rugi yang timbul dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif.

Early termination is treated as a cancellation of an existing contract and the resulting gain or loss is credited or charged to the statement of income.

Sesuai dengan PSAK 30 (revisi 2007), klasifikasi sewa didasarkan atas sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee.

Under SFAS 30 (revised 2007), the classification of leases is based on the extent to which risks and rewards incidental to ownership of a leased asset lie with the lessor or the lessee.

Pembiayaan bersama Joint financing Piutang sewa pembiayaan dan piutang

pembiayaan konsumen yang dibiayai bersama pihak lain, di mana masing-masing pihak menanggung risiko kredit sesuai dengan porsinya (without recourse) disajikan di laporan posisi keuangan secara bersih.

Joint financing receivables where the Company and joint financing providers bear credit risk in accordance with their portion (without recourse) are presented on a net basis in the statement of financial position.

Pendapatan sewa pembiayaan dan

pembiayaan konsumen serta beban bunga yang terkait dengan pembiayaan bersama without recourse disajikan secara bersih di laporan laba rugi komprehensif.

Direct financing leases income and consumer financing income as well as interest expenses related to joint financing without recourse are presented on a net basis in the statements of comprehensive income.

Page 27: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 25 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued) f. Investasi bersih dalam sewa pembiayaan

(lanjutan) f. Net investment in direct finance leases

(continued) Pembiayaan bersama (lanjutan) Joint financing (continued) Dalam pembiayaan bersama without

recourse, Perseroan berhak menentukan tingkat bunga yang lebih tinggi kepada pelanggan dari tingkat bunga yang ditetapkan dalam perjanjian dengan pemberi pembiayaan bersama. Selisihnya merupakan pendapatan bagi Perseroan dan disajikan sebagai “Pendapatan Sewa Pembiayaan/ Pendapat Pembiayaan Konsumen”.

For joint financing without recourse, the Company has the right to set higher interest rates to customers than those as stated in the joint financing agreements with joint financing providers. The difference is recognised as the Company’s revenue and recorded as “Direct Financing Leases Income/ Consumer Financing Income”.

g. Pembiayaan konsumen g. Consumer financing Piutang pembiayaan konsumen diakui pada

awalnya dengan nilai wajar dikurangi pendapatan administrasi dan ditambah biaya-biaya transaksi (jika ada) yang dapat diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur dengan biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode tingkat suku bunga efektif setelah dikurangi dengan pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, penyisihan kerugian penurunan nilai dan jumlah yang dibiayai bersama pihak-pihak lain. Tidak terdapat biaya transaksi yang diamortisasi.

Consumer financing receivables are recognised initially at fair value, deducted by administration income and plus directly attributable transactions costs (if any) and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method net of unearned income on consumer financing, allowance for impairment losses and amount jointly financed by other parties. There are no amortised transaction costs.

Piutang pembiayaan konsumen merupakan

jumlah piutang setelah dikurangi dengan bagian pembiayaan bersama dimana risiko kredit ditanggung oleh pemberi pembiayaan bersama sesuai dengan porsinya (without recourse), pendapatan pembiayaan yang belum diakui dan penyisihan kerugian penurunan nilai.

Consumer financing receivables are stated net of joint financing receivables where joint financing providers bear credit risk in accordance with its portion (without recourse), unearned consumer financing income and allowance for impairment losses.

Pendapatan pembiayaan konsumen yang

belum diakui merupakan selisih antara jumlah keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan jumlah pokok pembiayaan, yang akan diakui sebagai penghasilan sesuai dengan jangka waktu kontrak dengan menggunakan metode tingkat suku bunga efektif. Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan sebagai aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk perlakuan akuntansi aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.

Unearned consumer financing income is the difference between total installments to be received from customers and the total financing which is recognised as income over the term of the contract using the effective interest rate. Consumer financing receivables are classified as financial assets in loans and receivables. Refer to Note 2c for the accounting policy of loans and receivables.

Page 28: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 26 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued) g. Pembiayaan konsumen (lanjutan) g. Consumer financing (continued)

Penyelesaian kontrak sebelum masa

pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang terjadi pada saat transaksi timbul diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

Early termination is treated as cancellation of an existing contract and the resulting gain or loss is credited or charged to the current year statement of income at the transaction date.

Pembiayaan bersama Joint financing Lihat Catatan 2f untuk kebijakan akuntansi

terkait dengan pembiayaan bersama untuk pembiayaan konsumen.

Refer to Note 2f for the accounting policy of joint financing for consumer financing.

h. Piutang dari jaminan yang dikuasai

kembali h. Receivables from collateral

Piutang dari jaminan yang dikuasai kembali

dinyatakan berdasarkan nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen terkait atau investasi bersih dalam sewa pembiayaan dikurangi penyisihan penurunan nilai wajar atas piutang dari jaminan yang dikuasai kembali. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas pinjaman yang diberikan dan piutang.

Receivables from collateral are stated at carrying value of related consumer financing receivables or net investment in finance leases which deducted with provision for diminution in market value of receivables from collateral. Refer to Note 2c for the acccounting policy of loans and receivables.

Konsumen memberi kuasa kepada Perseroan

untuk menjual ataupun melakukan tindakan lainnya dalam upaya penyelesaian pinjaman konsumen bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian pembiayaan. Konsumen berhak atas selisih lebih antara nilai penjualan dengan liabilitas bersih konsumen. Jika terjadi selisih kurang, Perseroan akan mencatat sebagai kerugian atas penjualan piutang dari jaminan yang dikuasai kembali.

In case of default, the consumer gives the right to the Company to sell the receivables from collateral or take any other actions to settle the outstanding receivables. Consumers are entitled to the positive differences between the proceeds from the sales of receivables from collateral and the outstanding loans. If there are negative differences, the Company will record these as losses from disposal of receivables from collateral.

i. Beban dibayar dimuka dan piutang lain-lain

i. Prepaid expenses and other receivables

Beban dibayar dimuka dibebankan selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. Piutang lain-lain terdiri dari piutang premi asuransi, pinjaman karyawan, uang muka pembayaran dan piutang pelunasan dipercepat. Beban dibayar dimuka dan piutang lain-lain merupakan instrumen aset keuangan yang termasuk dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Lihat Catatan 2c untuk perlakuan pengukuran dan pengakuan.

Prepaid expenses are amortised over the periods of benefit using the straight line method.

Other receivables consist of insurance premium receivable, employee loan, advance payment and early termination receivable.

Prepaid expenses and other receivables are the financial assets instruments which categorised as loan and receivables. Refer to Note 2c for the measurement and recognition method.

Page 29: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 27 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

j. Aset tetap dan penyusutan j. Fixed assets and depreciation Aset tetap diakui sebesar harga perolehan,

setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Fixed assets are stated at cost, less

accumulated depreciation. Semua aset tetap disusutkan berdasarkan

metode garis lurus selama estimasi masa manfaat aset sebagai berikut:

Fixed assets are depreciated using the straight line method over their expected useful lives which are as follows:

Tahun/Years Kendaraan 5 Motor vehicles Peralatan kantor dan perabot 5 Office equipment and fixtures Prasarana 5 Leasehold improvements

Biaya perbaikan dan pemeliharaan

dibebankan ke dalam laporan laba rugi komprehensif selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset atau yang memberikan tambahan manfaat ekonomis dikapitalisasi dan disusutkan.

Repairs and maintenance are charged to the statement of income during the financial period in which they are incurred. Expenditures which extend the future life of assets or provide further economic benefits are capitalised and depreciated.

Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilai

yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan berdasarkan nilai tertinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai.

When the carrying amount of an asset is greater than its estimated recoverable amount, it is written down immediately to its recoverable amount, which is determined based on the higher of net selling price or value in use.

Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau

dijual, maka harga perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan keuangan, dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

When fixed assets are retired or disposed of, their costs and the related accumulated depreciation are eliminated from the financial statements, and the resulting gains or losses are recognised in the statement of income.

Berdasarkan PSAK 16 (revisi 2007),

Perseroan memilih untuk menggunakan metode biaya.

Under SFAS 16 (revised 2007), the Company has chosen the cost model.

k. Pinjaman yang diterima k. Borrowings Pinjaman yang diterima pada awalnya diakui

sebesar nilai wajar setelah dikurangi biaya-biaya transaksi (jika ada) yang dapat diatribusikan secara langsung. Pinjaman yang diterima selanjutnya dicatat menggunakan biaya amortisasi, selisih antara jumlah yang diterima (bersih setelah dikurangi biaya-biaya transaksi) dan nilai penyelesaian pinjaman yang diterima tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif sepanjang masa pinjaman dengan menggunakan metode bunga efektif. Pinjaman yang diterima diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Borrowings are recognised initially at fair value, net of directly attributable transaction costs (if any). Borrowings are subsequently stated at amortised cost, any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the redemption value is recognised in the statement of income over the period of the borrowings using the effective interest method. Borrowings are classified as financial liabilities at amortised cost. Refer to Note 2c for the accounting policy of financial liabilities at amortised cost.

Page 30: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 28 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued) l. Imbalan kerja l. Employee benefits Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits Imbalan kerja jangka pendek diakui pada

saat terhutang kepada karyawan. Short-term employee benefits are

recognised when they accrue to the employees.

Imbalan pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya

Pension benefits and other post-employment benefits

Perseroan memiliki program pensiun imbalan

pasti dan iuran pasti. Program pensiun imbalan pasti adalah

program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, yang biasanya tergantung pada satu faktor atau lebih, seperti umur, masa kerja, dan jumlah kompensasi.

The Company has defined benefit and defined contribution pension plans.

A defined benefit pension plan is a pension

plan that defines an amount of pension that will be received by the employee on becoming entitled to a pension, which usually depends on one or more factors such as age, years of service and compensation.

Program pensiun iuran pasti adalah program

pensiun di mana Perseroan akan membayar iuran tetap kepada sebuah entitas yang terpisah (dana pensiun) dan tidak memiliki liabilitas hukum atau konstruktif untuk membayar kontribusi lebih lanjut.

A defined contribution plan is a pension plan under which the Company pays fixed contributions into a separate entity (pension fund) and has no legal or constructive obligation to pay further contributions.

Liabilitas imbalan pensiun tersebut

merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan dikurangi dengan nilai wajar aset program yang berasal dari program pensiun yang ada dan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Liabilitas imbalan pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit.

The pension benefit obligation is the present value of the defined benefit obligation at the balance sheet date less the fair value of plan assets from existing pension program, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service costs. The defined benefit obligation is calculated annually by an independent actuary using the projected unit credit method.

Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas di masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi jangka panjang yang berkualitas tinggi dalam mata uang Rupiah sesuai dengan mata uang di mana imbalan tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sama dengan liabilitas imbalan pensiun yang bersangkutan.

The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of high-quality long-term bonds that are denominated in Rupiah in which the benefits will be paid and that have terms to maturity similar to the related pension obligation.

Perseroan diharuskan menyediakan imbalan pensiun minimum yang diatur dalam UU No. 13/2003, yang merupakan liabilitas imbalan pasti. Jika imbalan pensiun sesuai dengan UU No. 13/2003 lebih besar, selisih tersebut diakui sebagai bagian dari liabilitas imbalan pensiun.

The Company is required to provide a minimum pension benefit as stipulated in the Law No. 13/2003, which represents an underlying defined benefit obligation. If the pension benefits based on Law No. 13/2003 are higher, the difference is recorded as part of the overall pension benefits obligation.

Page 31: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 29 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued) l. Imbalan kerja (lanjutan) l. Employee benefits (continued)

Imbalan pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya (lanjutan)

Pension benefits and other post-employment benefits (continued)

Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial yang jumlahnya melebihi jumlah yang lebih besar dari 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini imbalan pasti, dibebankan atau dikreditkan ke laporan laba rugi komprehensif selama sisa masa kerja rata-rata yang diharapkan dari karyawan tersebut.

Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess of the greater of 10% of the fair value of plan assets or 10% of the present value of the defined benefit obligations are charged or credited to statements of comprehensive income over the employees’ expected average remaining service lives.

Biaya jasa lalu diakui secara langsung di

laporan laba rugi komprehensif, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut mensyaratkan karyawan tersebut untuk bekerja selama periode waktu tertentu. Dalam hal ini, biaya jasa lalu akan diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode tersebut.

Past service costs are recognised immediately in the statements of comprehensive income, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time. In this case, the past service costs are amortised on a straight line basis over that period.

Perseroan memberikan imbalan pasca kerja

lainnya, seperti uang penghargaan dan uang pisah. Imbalan berupa uang penghargaan diberikan apabila karyawan bekerja hingga mencapai usia pensiun. Sedangkan imbalan berupa uang pisah, dibayarkan kepada karyawan yang mengundurkan diri secara sukarela, setelah memenuhi minimal masa kerja tertentu. Imbalan ini dihitung dengan menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan program pensiun imbalan pasti.

The Company also provide other post-employment benefits such as service pay and separation pay. The service pays benefit vests when the employees reach their retirement age. The separation pay benefit is paid to employees in the case of voluntary resignation, subject to a minimum number of years of service. These benefits have been accounted for using the same methodology as for the defined benefit pension plan.

Imbalan jangka panjang lainnya Other long-term benefits Imbalan jangka panjang lainnya seperti cuti

berimbalan jangka panjang dan penghargaan jubilee dihitung dengan menggunakan metode projected unit credit dan didiskontokan ke nilai kini.

Other long-term employee benefits such as long service leave and jubilee awards are calculated using the projected unit credit method and discounted to present value.

m. Pengakuan pendapatan dan beban m. Income and expense recognition Pendapatan dari pembiayaan konsumen

(lihat Catatan 2g) dan sewa pembiayaan (lihat Catatan 2f) diakui sesuai dengan jangka waktu kontrak berdasarkan metode suku bunga efektif.

Income from consumer financing (refer to Note 2g) and financing leases (refer to Note 2f) is recognised over the term of the respective contracts using the effective interest method.

Page 32: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 30 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Pengakuan pendapatan dan beban m. Income and expense recognition (continued)

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perseroan mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitungan ini mencakup biaya transaksi.

The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial asset or a financial liability and of allocating the interest income or interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument to the net carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Company estimates cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but does not consider future credit losses. These calculations include transaction costs.

Pendapatan dan beban lainnya diakui pada

saat terjadinya, dengan menggunakan dasar akrual.

Other income and expenses are recognised as incurred on an accruals basis.

n. Penjabaran mata uang asing n. Foreign currency translation Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan

ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan.

Transactions denominated in a foreign currency are translated into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transactions. At the balance sheet date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated at the exchange rates prevailing at that date.

Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs

yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

Exchange gains and losses arising from transactions in foreign currency and from the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the statement of income.

Kurs nilai tukar yang digunakan adalah kurs

tengah Bank Indonesia. Berikut ini adalah kurs nilai tukar yang digunakan (Rupiah penuh):

The exchange rates used are the Bank Indonesia middle rate. Below are the exchange rate used (full amount):

30 Juni/ 31 Desember/ June December 2012 2011

1 Dolar Amerika Serikat 9,480 9,068 1 United States Dollar 1 Yen Jepang 119.6 116.8 1 Japan Yen

Page 33: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 31 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued) o. Perpajakan o. Taxation Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak

tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lain atau ekuitas.

The tax expense comprises current and deferred tax. Tax is recognised in the profit or loss, except to the extent that it relates to items recognised directly in equity. In this case, the tax is also recognised in other comprehensive income or directly in equity, respectively.

Manajemen secara periodik mengevaluasi

posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) sehubungan dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.

Management periodically evaluates positions taken in tax returns with respect to situations in which applicable tax regulation is subject to interpretation. Where appropriate, it establishes provisions based on the amounts expected to be paid to the tax authorities.

Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan menggunakan metode balance sheet liability untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya. Namun, pajak penghasilan tangguhan tidak diakui jika berasal dari pengakuan awal aset atau liabilitas yang timbul dari transaksi selain kombinasi bisnis yang pada saat transaksi tersebut tidak mempengaruhi laba rugi akuntansi dan laba rugi kena pajak. Rugi pajak yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan jika besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa depan akan memadai untuk dikompensasi dengan rugi fiskal yang masih dapat dimanfaatkan. Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset pajak penghasilan tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak penghasilan tangguhan diselesaikan.

Deferred income tax is recognised, using the liability method, on temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the financial statements. However, the deferred income tax is not accounted for if it arises from initial recognition of an asset or liability in a transaction other than a business combination that at the time of the transaction affects neither accounting nor taxable profit or loss. Tax loss carryforward is recognised as a deferred tax asset when it is probable that there will be future taxable profit available against which the unused tax losses can be utitilised. Deferred income tax is determined using tax rates pursuant to laws or regulations that have been enacted or substantially enacted by the reporting date and are expected to apply when the related deferred income tax asset is realised or the deferred income tax liability is settled.

Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat

kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut.

Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilised.

Page 34: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 32 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued) p. Surat berharga yang diterbitkan p. Securities issued Surat berharga yang diterbitkan dicatat

sebesar nilai nominal dikurangi dengan biaya emisi yang belum diamortisasi. Biaya emisi adalah biaya yang terjadi sehubungan dengan surat berharga yang diterbitkan, diakui sebagai diskonto dan dikurangkan langsung dari hasil emisi dan diamortisasi selama jangka waktu surat berharga yang diterbitkan tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Surat berharga yang diterbitkan adalah liabilitas obligasi dan Medium Term Notes. Surat berharga yang diterbitkan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi atas liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Securities issued are presented at nominal value net of unamortised securities issuance cost. Costs incurred in connection with securities issuance are recognised as a discount and offset directly from the proceeds derived from such offerings and amortised over the period of the securities issued using effective interest rate method. Securities issued are bonds and Medium Term Notes. Securities issued are classified as financial liabilities at amortised cost. Refer to Note 2c for the accounting policy of financial liabilities at amortised cost.

q. Laba bersih per saham dasar q. Basic earning per share Laba bersih per saham dasar dihitung

dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar sepanjang tahun.

Basic earning per share is calculated by dividing net income in the year by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year.

r. Transaksi dengan pihak - pihak berelasi r. Transaction with related parties Perseroan melakukan transaksi dengan

pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7 “Pengungkapan Pihak-pihak berelasi" (revisi 2010).

The Company enters into transactions with related parties as defined in SFAS 7 “Related Party Disclosures” (revised 2010).

Jenis transaksi dan saldo dengan pihak -

pihak berelasi, diungkapkan dalam Catatan 18.

The nature of transactions and balances of accounts with related parties, are disclosed in the Note 18.

s. Dividen s. Dividends Pembagian dividen kepada para pemegang

saham Perseroan diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan pada periode ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham Perseroan. Pembagian dividen interim diakui sebagai liabilitas ketika dividen disetujui berdasarkan keputusan rapat Direksi sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.

Dividend distribution to the Company’s shareholders is recognised as a liability in the financial statements in the period which the dividends are approved by the Company’s shareholders. Interim dividend distributions are recognised as a liability when the dividends are approved based on a Board of Directors’ resolution in accordance with the Company’s Articles of Association.

Page 35: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 33 Page

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) 2. ACCOUNTING POLICIES (continued) t. Informasi segmen t. Segment information Sebuah segmen operasi adalah suatu

komponen dari entitas: i. yang terlihat dalam aktivitas bisnis yang

memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban yang terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

ii. hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh kepala operasional untuk pembuatan keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

iii. tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.

An operating segment is a component of entity which: i. involves with business activities to

generate income and expenses (include income and expenses relating to the transactions with other components with the same entity);

ii. operations result is observed regularly

by chief decision maker to make decisions regarding the allocation of resources and to evaluate the works; and

iii. separate financial information is available.

Perseroan menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi yang disiapkan secara internal untuk pengambil keputusan operasional. Pengambil keputusan operasional Perseroan adalah Direksi.

Perseroan presents operating segments based on the information that internally is provided to the chief operating decision maker. The Company’s chief operating decision-maker is Board of Directors.

Segmen operasi Perseroan disajikan berdasarkan segmen bisnis yang terdiri dari sewa pembiayaan, pembiayaan konsumen dan lain-lain (lihat Catatan 20).

The Company discloses the operating segment based on business segments that consists of: direct financing lease, consumer financing and others (refer to Note 20).

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI

YANG PENTING 3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND

JUDGEMENTS Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam

rangka penyusunan laporan keuangan dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas.

Certain estimates and assumption are made in the preparation of the financial statements. These often require management judgement in determining the appropriate methodology for valuation of assets and liabilities.

Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang

berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun kedepan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.

Management makes estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities within the next financial year. All estimates and assumptions required in conformity with SFAS are best estimates undertaken in accordance with the applicable standard. Estimates and judgements are evaluated on a continuous basis, and are based on past experience and other factors, including expectations with regard to future events.

Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat

berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula.

Although these estimates and assumption are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual result may differ from those estimates and assumption.

Page 36: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 34 Page

3. ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan)

3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS (continued)

Sumber utama ketidakpastian estimasi: Key sources of estimation uncertainty:

a. Nilai wajar dari instrumen keuangan a. Fair value of financial instruments

Jika nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan yang tercatat dalam neraca tidak dapat diperoleh dari pasar aktif, nilai wajar ditentukan dari beberapa teknik penilaian termasuk model matematika, seperti teknik penilaian analisis arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga pasar yang berlaku (lihat Catatan 2c.iii).

Where the fair value of financial assets and financial liabilities recorded on the balance sheet cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques, including mathematical models, such as discounted future cash flows analysis by using prevailing market rate (refer to Note 2c.iii).

b. Penyisihan kerugian penurunan nilai

investasi bersih dalam sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen

b. Allowance for impairment losses – direct finance lease and consumer financing

Perseroan melakukan review atas piutang pada setiap tanggal laporan untuk melakukan penilaian atas cadangan penurunan nilai yang telah dicatat. Justifikasi manajemen diperlukan untuk melakukan estimasi atas jumlah dan waktu yang tepat atas arus kas masa mendatang dalam menentukan tingkat cadangan yang dibutuhkan.

The Company reviews its receivables at reporting date to evaluate the allowance for impairment losses. Management’s judgement is applied in the estimation of the amount and timing of future cash flows when determining the level of allowance required.

Selain membentuk cadangan kerugian penurunan nilai secara individual, Perseroan juga membentuk cadangan kerugian penurunan nilai kolektif atas eksposur piutang, dimana evaluasi dilakukan berdasarkan data kerugian historis (lihat Catatan 2c.vi).

In addition to the individual assessment, the Company estimates the collective impairment allowance for its receivables portfolio based on historical loss experience (refer to Note 2c.vi).

c. Pensiun c. Pensions

Program-program pensiun ditentukan berdasarkan perhitungan dari aktuarial. Perhitungan aktuaria mengunakan asumsi-asumsi seperti tingkat diskonto, tingkat pengembalian investasi, tingkat kenaikan gaji, tingkat kematian, tingkat pengunduran diri dan lain-lain (lihat Catatan 2l dan 19).

Pension programs are determined based on actuarial valuation. The actuaria valuation involves making assumptions about discount rate, expected rate of return on investments, future salary increases, mortality rate, resignation rate and others (refer to Notes 2l and 19).

Page 37: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 35 Page

4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS

30 Juni/ 31 Desember/ June December 2012 2011

Kas 115 120 Cash on hand

Bank Cash in banks

Pihak ketiga: Third parties: Rupiah Rupiah

PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 39,756 2,093PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. 8,532 3,929 PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Pan Indonesia Tbk. 6,414 10,350 PT Bank Pan Indonesia Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 5,887 8,498 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank BTPN Tbk. 5,499 195 PT Bank BTPN Tbk. PT Bank Bumiputera PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk. 4,899 8,053 Indonesia Tbk PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. 1,189 35 PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. 1,060 3,551 (Persero) Tbk. PT Bank International PT Bank International Indonesia Tbk. 779 2,650 Indonesia Tbk. PT Bank Mega Tbk. 380 16 PT Bank Mega Tbk. PT Bank CIMB Niaga Tbk. 61 553 PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. - 723 (Persero) Tbk. PT Bank UOB Indonesia Tbk. - 207 PT Bank UOB Indonesia Tbk. Lain-lain 460 549 Others

Dolar AS US Dollar PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 2,052 8,022 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Central Asia Tbk. 1,365 5,206 PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank Mizuho Indonesia 57 54 PT Bank Mizuho Indonesia Tbk. PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. 54 51 PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. 45 45 PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Sumitomo Mitsui PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia - 1,012 Indonesia Lain-lain 68 21 Others

Yen Jepang Japan Yen PT Bank Mizuho Indonesia 18 109 PT Bank Mizuho Indonesia

78,575 55,922

78,690 56,042 Pihak berelasi: Related parties:

Rupiah Rupiah PT Bank Permata Tbk. 104,741 30,162 PT Bank Permata Tbk.

Dolar AS US Dollar PT Bank Permata Tbk. 25,883 34,741 PT Bank Permata Tbk.

130,624 64,903

209,314 120,945

Suku bunga rekening bank per tahun berkisar antara 1% - 5,5% pada 30 Juni 2012 untuk mata uang Rupiah (31 Desember 2011: 0,2% - 6,5%), 0,1% - 1,8% untuk mata uang Dolar AS (31 Desember 2011: 0,1% - 1,1%), dan 0% untuk mata uang Yen Jepang (31 Desember 2011: 0%).

The bank accounts earned annual interest at rates ranging between 1% - 5.5% in 30 June 2012 for Rupiah currency (31 December 2011: 0.2% - 6.5%), 0.1% - 1.8% for US Dollars currency (31 December 2011: 0.1% - 1.12%), and 0% for Japan Yen currency (31 December 2011: 0%).

Lihat Catatan 18 untuk rincian saldo dan transaksi pihak - pihak berelasi.

Refer to Note 18 for details of related parties balances and transactions.

Page 38: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 36 Page

5. INVESTASI BERSIH DALAM SEWA PEMBIAYAAN

5. NET INVESTMENT IN DIRECT FINANCE LEASES

30 Juni/ 31 Desember/ June December 2012 2011

Direct finance lease Piutang sewa pembiayaan - kotor receivables - gross

- Pembiayaan sendiri 7,173,103 5,777,161 Direct financing - - Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak lain 114,204 77,698 Joint financing without recourse -

7,287,307 5,854,859 Dikurangi: pembiayaan bersama Less: joint financing without without recourse bagian yang recourse amount financed dibiayai pihak lain (104,327) (72,868) by other party Piutang sewa pembiayaan Direct finance lease receivables - kotor 7,182,980 5,781,991 - gross

Nilai sisa 1,876,139 1,453,622 Residual value Pendapatan sewa pembiayaan Unearned income on direct yang belum diakui: finance lease:

- Pembiayaan sendiri (908,687) (746,336) Direct financing - - Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak lain (14,630) (10,518) Joint financing without recourse -

(923,317) (756,854) Dikurangi: pembiayaan bersama Less: joint financing without without recourse bagian yang recourseamount financed dibiayai pihak lain 11,916 8,796 by other party

Pendapatan sewa pembiayaan Unearned income on direct yang belum diakui (911,401) (748,058) finance lease

Simpanan jaminan (1,876,139) (1,453,622) Security deposits 6,271,579 5,033,933 Dikurangi: Less:

Penyisihan kerugian penurunan nilai (150,049) (106,098) Allowance for impairment losses

Bersih 6,121,530 4,927,835 Net

Piutang sewa pembiayaan - kotor pada tanggal 30 Juni 2012 dalam Dolar AS adalah sebesar Rp 2.273.112 (31 Desember 2011: Rp 1.731.425).

Direct finance lease receivables gross as at 30 June 2012 denominated in US Dollar amounting to Rp 2,273,112 (31 December 2011: 1,731,425).

Cicilan piutang sewa pembiayaan - bersih yang akan diterima dari konsumen sesuai dengan tanggal jatuh temponya:

The above direct finance lease receivables - net have the following settlement aging profile:

30 Juni/ 31 Desember/ June December 2012 2011

< 1 tahun 3,325,728 2,638,911 < 1 year 1 - 2 tahun 2,035,134 1,723,211 1 - 2 years > 2 tahun 760,668 565,713 > 2 years 6,121,530 4,927,835

Page 39: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 37 Page

5. INVESTASI BERSIH DALAM SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan)

5. NET INVESTMENT IN DIRECT FINANCE LEASES (continued)

Jangka waktu kontrak sewa pembiayaan alat-alat berat yang disalurkan oleh Perseroan berkisar antara 36 - 48 bulan.

The period of finance leases contracts for heavy equipment contracts ranged from 36 - 48 months.

Analisis umur piutang sewa pembiayaan - kotor adalah sebagai berikut:

Aging analysis of direct finance lease receivables - gross is as follows:

30 Juni/ 31 Desember/ June December 2012 2011 Belum jatuh tempo: Current: 2012 1,700,935 2,802,001 2012 2013 2,774,462 1,801,960 2013 2014 1,324,516 557,476 2014 2015 213,071 4,476 2015 2016 443 - 2016 Lewat jatuh tempo: Overdue: 1 - 30 hari 952,910 386,774 1 - 30 days 31 - 60 hari 182,255 224,420 31 - 60 days 61 - 90 hari 34,388 4,884 61 - 90 days 7,182,980 5,781,991

Perubahan pada penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Movements of the allowance for impairment losses are as follows:

30 Juni/ 31 Desember/ June December 2012 2011

Saldo awal 106,098 81,855 Beginning balance Penambahan 43,951 24,243 Additions Saldo akhir 150,049 106,098 Ending balance

Analisis saldo dan jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Analysis of total balance and allowance for impairment losses are as follows:

30 Juni/ 31 Desember/ June December 2012 2011

Penilaian secara individual: Individual assessments: Saldo piutang sewa Balance of direct finance lease pembiayaan - kotor 317,208 227,848 receivables - gross

Penyisihan kerugian penurunan nilai (114,053) (82,304) Allowance for impairment losses Penilaian secara kolektif: Collective assessments: Saldo piutang sewa Balance of direct finance lease pembiayaan - kotor 6,865,772 5,554,143 receivables - gross Penyisihan kerugian penurunan nilai (35,996) (23,794) Allowance for impairment losses

Page 40: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 38 Page

5. INVESTASI BERSIH DALAM SEWA PEMBIAYAAN (lanjutan)

5. NET INVESTMENT IN DIRECT FINANCE LEASES (continued)

Saldo piutang sewa pembiayaan yang direstrukturisasi pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp 183.475 (31 Desember 2011: Rp 22.822). Skema restrukturisasi adalah penyesuaian tingkat suku bunga dan tenor angsuran.

The balance of restructured direct finance lease receivables as at 30 June 2012 amounting to Rp 183,475 (31 December 2011: 22,822). The restructruring scheme are adjustment on the interest rates and term of payment.

Suku bunga efektif sewa pembiayaan per tahun berkisar sebagai berikut:

Effective annual interest rates of direct finance lease ranged as follows:

30 Juni/ 31 Desember/ June December 2012 2011

Rupiah 9.5% - 17.0% 14.0% - 19.2% Rupiah Dolar AS 7.5% - 11.7% 7.5 % - 11.7% US Dollar

Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai tersebut di atas cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang sewa pembiayaan.

The Directors believe that the above allowance for impairment losses is adequate to cover incurred losses arising from uncollectible direct finance lease receivable accounts.

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 piutang sewa pembiayaan - kotor yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman masing-masing sebesar Rp 4.237.003 dan Rp 4.331.498 (lihat Catatan 11).

As at 30 June 2012 and 31 December 2011, direct finance lease receivables - gross are used as collateral to borrowings amounting to Rp 4,237,003 and Rp 4,331,498, respectively (refer to Note 11).

Tidak terdapat piutang sewa pembiayaan dengan pihak - pihak berelasi.

There are no direct finance lease receivables with related parties.

6. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - BERSIH 6. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES - NET

30 Juni/ 31 Desember/ June December 2012 2011

Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - kotor: receivables - gross: - Pembiayaan sendiri 432,656 474,313 Direct financing - - Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak lain 223 1,560 Joint financing without recourse - 432,879 475,873 Dikurangi: pembiayaan bersama Less: joint financing without recourse bagian yang without recourse amount dibiayai pihak lain (171) (1,536) financed by other party Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - kotor 432,708 474,337 receivables - gross Dikurangi: Less: Pendapatan pembiayaan Unearned income konsumen yang belum diakui: on consumer financing: - Pembiayaan sendiri (49,256) (55,424) Direct financing - - Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak lain without recourse (6) (54) Joint financing without recourse - (49,262) (55,478)

Page 41: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 39 Page

6. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - BERSIH (lanjutan)

6. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES - NET (continued)

30 Juni/ 31 Desember/ June December 2012 2011 Dikurangi: pembiayaan bersama Less: joint financing without recourse bagian yang without recourse amount dibiayai pihak lain 4 36 financed by other party Pendapatan pembiayaan Unearned income konsumen yang belum diakui (49,258) (55,442) on consumer financing 383,450 418,895 Penyisihan kerugian

penurunan nilai (16,842) (16,859) Allowance for impairment losses Bersih 366,608 402,036 Net Bagian yang dibiayai oleh pihak lain dalam pembiayaan bersama without recourse adalah pembiayaan dengan pihak - pihak berelasi (lihat Catatan 18).

Amount financed by other party in joint financing without recourse are financing with related parties (refer to Note 18).

Piutang pembiayaan konsumen kotor pada tanggal 30 Juni 2012 dalam Dolar AS adalah sebesar Rp 18.911 (31 Desember 2011: Rp 17.913).

Consumer financing receivables gross as at 30 June 2012 denominated in US Dollar amounting to Rp 18,911 (31 December 2011: Rp 17,913).

Cicilan piutang pembiayaan konsumen - bersih yang akan diterima dari konsumen sesuai dengan tanggal jatuh temponya:

The above consumer financing receivables - net have the following settlement aging profile:

30 Juni/ 31 Desember/ June December 2012 2011

< 1 tahun 258,273 142,659 < 1 year 1 - 2 tahun 92,455 176,351 1 - 2 years > 2 tahun 15,880 83,026 > 2 years 366,608 402,036

Jangka waktu kontrak pembiayaan konsumen kendaraan roda empat atau lebih dan alat-alat berat yang disalurkan oleh Perseroan berkisar antara 12 - 36 bulan.

The period of consumer financing contracts for vehicles and heavy equipment contracts ranged from 12 - 36 months.

Page 42: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 40 Page

6. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - BERSIH (lanjutan)

6. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES - NET (continued)

Analisis umur piutang pembiayaan konsumen adalah sebagai berikut:

Aging analysis of consumer financing receivables is as follows:

30 Juni/ 31 Desember/ June December 2012 2011

Belum jatuh tempo: Current: 2012 129,699 234,604 2012 2013 168,807 93,345 2013 2014 45,916 19,417 2014 2015 2,924 - 2015 Lewat jatuh tempo: Overdue: 1 - 30 hari 37,057 46,397 1 - 30 days 31 - 60 hari 28,133 74,831 31 - 60 days 61 - 90 hari 20,172 5,743 61 - 90 days 432,708 474,337

Perubahan pada penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Movements of the allowance for impairment losses are as follows:

30 Juni/ 31 Desember/ June December 2012 2011 Saldo awal 16,859 11,138 Beginning balance (Pemulihan)/penambahan (17) 5,721 (Reversal)/additions Saldo akhir 16,842 16,859 Ending balance Analisis saldo dan jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:

Analysis of total balance and allowance for impairment losses are as follows:

30 Juni/ 31 Desember/ June December 2012 2011

Penilaian secara individual: Individual assessments: Saldo piutang pembiayaan Balance of consumer financing konsumen - kotor 36,229 30,531 receivables - gross Penyisihan kerugian penurunan nilai (16,842) (16,859) Allowance for impairment losses Penilaian secara kolektif: Collective assessments: Saldo piutang pembiayaan Balance of consumer financing konsumen - kotor 396,479 443,806 receivables - gross Penyisihan kerugian penurunan nilai - - Allowance for impairment losses

Tidak ada piutang pembiayaan konsumen yang direstrukturisasi.

There’s no consumer financing receivables restructured.

Page 43: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 41 Page

6. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - BERSIH (lanjutan)

6. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES - NET (continued)

Suku bunga efektif per tahun berkisar sebagai berikut:

Effective annual interest rates ranged are as follows:

30 Juni/ 31 Desember/ June December 2012 2011

Rupiah 13.0% - 17.0% 14.0% - 18.5% Rupiah Dolar AS 9.0% - 9.5% 9.0% - 10.0% US Dollar

Direksi berpendapat bahwa jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai tersebut di atas cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang pembiayaan konsumen.

The Directors believe that the above allowance for impairment losses is adequate to cover incurred losses arising from uncollectible consumer financing receivable accounts.

Sebagai jaminan atas piutang pembiayaan konsumen, Perseroan menerima jaminan dari konsumen berupa Bukti Pemilikan Alat Berat dari alat berat yang dibiayai Perseroan.

The consumer financing receivables are secured by fiduciary transfers on heavy equipment subject to finance whereby the Company receives Heavy Equipment Ownership Certificates.

Tidak terdapat piutang pembiayaan konsumen dengan pihak - pihak berelasi.

There are no consumer financing receivables with related parties.

7. BEBAN DIBAYAR DIMUKA DAN PIUTANG

LAIN - LAIN 7. PREPAID EXPENSES AND OTHER

RECEIVABLES

30 Juni/ 31 Desember/ June December 2012 2011

Beban dibayar dimuka Prepaid expenses Pihak ketiga: Third parties:

- Sewa 1,669 1,746 Rental - 1,669 1,746 Piutang lain-lain Other receivables Pihak ketiga: Third parties: - Piutang premi asuransi 2,482 3,147 Insurance premium receivable - - Uang muka pembayaran 1,092 747 Advance payment - 3,574 3,894 Pihak berelasi: Related parties: - Pinjaman karyawan 3,951 4,622 Employee loans - 9,194 10,262

Piutang premi asuransi merupakan piutang pembayaran asuransi dari nasabah untuk biaya asuransi yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Perseroan.

Insurance premium receivable represents receivables from customer for insurance cost which is paid in advance by the Company.

Pinjaman karyawan terdiri dari pinjaman untuk pembelian kendaraan dengan berbagai jangka waktu yang pelunasannya dilakukan melalui pemotongan gaji setiap bulan.

Employee loans consist of vehicle loans with various loan terms, repayment of which will be effected through monthly salary deductions.

Page 44: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 42 Page

7. BEBAN DIBAYAR DIMUKA DAN PIUTANG LAIN – LAIN (lanjutan)

7. PREPAID EXPENSES AND OTHER RECEIVABLES (continued)

Uang muka pembayaran merupakan uang muka yang digunakan untuk keperluan perjalanan dinas dan keperluan operasional lain.

Advance payment represents the advance provided for business travel and other operational purposes.

Lihat Catatan 18 untuk rincian saldo dan transaksi pihak - pihak berelasi.

Refer to Note 18 for details of related parties balances and transactions.

8. ASET DAN LIABILITAS DERIVATIF 8. DERIVATIVE ASSETS AND LIABILITIES

Perseroan melakukan kontrak cross currency swap dan interest rate swap dalam rangka mengantisipasi risiko fluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar atas pinjaman bank dalam mata uang asing. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, nilai wajar dari kontrak cross currency swap dan interest rate swap yang masih berjalan adalah sebagai berikut:

The Company entered into cross currency swap and interest rate swap contracts in order to mitigate the risk of fluctuations in exchange rates and interest rate from bank loans in foreign currency. The fair value of the outstanding cross currency swap contracts and interest rate swap contracts as at 30 June 2012 and 31 December 2011 are as follows:

30 Juni/June 2012 Nilai wajar/Fair values

Instrumen/ Instruments

Jumlah nosional/ Notional amount

(“000”)

Tanggal perjanjian/

Agreement date

Tanggal jatuh tempo/

Maturity date

Aset derivatif/ Derivatives

Assets

Liabilitas derivatif/ Derivatives

liabilities

Pihak ketiga/third parties:

Lindung nilai arus kas/cash flows hedge

Cross currency swaps (USD – Rp)

- Standard Chartered Bank USD 8,333 15-09-2010 16-09-2013 3,507 -

- Standard Chartered Bank USD 8,333 30-08-2010 30-08-2013 2,732 -

- PT Bank Danamon Indonesia Tbk

USD 5,517 25-04-2011 25-04-2014 3,923 -

- The Hongkong & Shanghai Banking Corporation Limited

USD 7,816 25-04-2011 25-04-2014 5,360 -

- PT ANZ Panin Bank USD 5,057 15-06-2011 16-06-2014 4,493 -

- PT ANZ Panin Bank USD 1,609 15-06-2011 16-06-2014 1,425 -

- PT Bank OCBC Indonesia USD 6,667 15-06-2011 16-06-2014 5,566 -

- PT Bank Danamon Indonesia, Tbk

USD 8,793 18-07-2011 18-07-2014 7,739 -

- PT Bank OCBC Indonesia USD 6,207 18-07-2011 18-07-2014 5,028 -

- PT Bank Danamon Indonesia, Tbk

USD 3,750 08-09-2011 08-09-2014 3,720 -

Page 45: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 43 Page

8. ASET DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan) 8. DERIVATIVE ASSETS AND LIABILITIES (continued)

30 Juni/June 2012 (lanjutan/continued) Nilai wajar/Fair values

Instrumen/ Instruments

Jumlah nosional/ Notional amount

(“000”)

Tanggal perjanjian/

Agreement date

Tanggal jatuh tempo/

Maturity date

Aset derivatif/ Derivatives

Assets

Liabilitas derivatif/ Derivatives

liabilities

Interest rate swaps

- PT Bank Mizuho Indonesia

USD 7,500 08-09-2011 08-09-2014 53 -

- PT ANZ Panin Bank USD 417 10-12-2009 10-12-2012 - (13) - Standard Chartered

Bank USD 417 10-12-2009 10-12-2012 - (15)

- PT Bank Mizuho Indonesia

USD 833 28-12-2009 28-12-2012 - (22)

- Standard Chartered Bank

USD 625 25-01-2010 25-01-2013 - (28)

- Standard Chartered Bank

USD 625 25-01-2010 25-01-2013 - (28)

- Standard Chartered Bank

USD 1,875 08-03-2010 08-03-2013 - (82)

- Standard Chartered Bank

USD 625 08-03-2010 08-03-2013 - (27)

- PT ANZ Panin Bank USD 417 28-04-2010 26-04-2013 - (20) - PT Bank OCBC

Indonesia USD 1,250 08-06-2010 10-06-2013 - (32)

- PT Bank OCBC Indonesia

USD 2,083 08-06-2010 10-06-2013 - (53)

- Standard Chartered Bank

USD 4,167 30-08-2010 30-08-2013 - (110)

- PT Bank OCBC Indonesia

USD 2,083 28-09-2010 27-09-2013 30 -

- PT Bank Danamon Indonesia, Tbk

USD 2,500 28-10-2010 28-10-2013 12 -

- PT ANZ Panin Bank USD 1,250 28-04-2010 26-04-2013 - (61) - PT Bank OCBC

Indonesia USD 6,595 20-09-2011 20-09-2014 - (99)

- The Hongkong & Shanghai Banking Corporation Limited

USD 3,750 08-09-2011 08-09-2014 - (52)

- PT ANZ Panin Bank USD 5,560 08-09-2011 08-09-2014 - (79) - PT Bank OCBC

Indonesia USD 4,655 20-09-2011 20-09-2014 - (70)

- PT ANZ Panin Bank USD 1,940 08-09-2011 08-09-2014 - (28) - PT Bank OCBC

Indonesia USD 2,500 10-12-2010 10-12-2013 - (82)

- PT ANZ Panin Bank USD 2,500 15-11-2010 15-11-2013 - (49) - PT ANZ Panin Bank USD 2,917 28-01-2011 28-01-2014 - (106) - The Hongkong &

Shanghai Banking Corporation Limited

USD 7,500 17-12-2010 17-12-2013 - (307)

- NATIXIS USD 2,917 10-03-2011 10-03-2014 - (101) - PT ANZ Panin Bank USD 5,833 04-03-2011 04-03-2014 - (288) - PT ANZ Panin Bank USD 1,509 10-03-2011 10-03-2014 - (63) - PT Bank OCBC

Indonesia USD 2,917 25-02-2011 25-02-2014 - (165)

- PT ANZ Panin Bank USD 4,325 10-03-2011 10-03-2014 - (180) - PT ANZ Panin Bank USD 3,333 04-05-2011 05-05-2014 - (157) - PT Bank Mizuho

Indonesia USD 1,250 25-01-2010 25-01-2013 - (43)

- PT ANZ Panin Bank USD 2,333 27-05-2011 27-05-2014 - (82) - PT ANZ Panin Bank USD 2,000 10-06-2011 10-06-2014 - (77) - The Hongkong &

Shanghai Banking Corporation Limited

USD 8,750 10-03-2011 10-03-2014 - (341)

- PT Bank OCBC Indonesia

USD 2,917 07-03-2011 07-03-2014 - (156)

- PT Bank OCBC Indonesia

USD 2,333 27-05-2011 27-05-2014 - (88)

Page 46: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 44 Page

8. ASET DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan) 8. DERIVATIVE ASSETS AND LIABILITIES (continued)

30 Juni/June 2012 (lanjutan/continued) Nilai wajar/Fair values

Instrumen/ Instruments

Jumlah nosional/ Notional amount

(“000”)

Tanggal perjanjian/

Agreement date

Tanggal jatuh tempo/

Maturity date

Aset derivatif/ Derivatives

Assets

Liabilitas derivatif/ Derivatives

liabilities

-

- Standard Chartered Bank USD 9,167 07-03-2012 09-03-2015 - (216)

USD 254,500 43,588 (5,169)

31 Desember/December 2011 (lanjutan/continued)

Nilai wajar/Fair values

Instrumen/ Instruments

Jumlah nosional/ Notional amount

(“000”)

Tanggal perjanjian/

Agreement date

Tanggal jatuh tempo/

Maturity date

Aset derivatif/ Derivatives

Assets

Liabilitas derivatif/ Derivatives

liabilities

Pihak ketiga/third parties: Lindung nilai arus kas/cash flows hedge Cross currency swaps (USD – Rp)

- PT ANZ Panin Bank USD 8,333 15-06-2011 15-06-2014 4,591 - - PT Bank Danamon Indonesia Tbk

USD 6,897 25-04-2011 25-04-2014 2,538 - -

- PT Bank Danamon Indonesia Tbk

USD 10,747 18-07-2011 18-07-2014 6,021 -

- PT Bank Danamon Indonesia Tbk

USD 4,583 08-09-2011 08-09-2014 3,152 -

- PT Bank OCBC Indonesia USD 8,333 15-06-2011 15-06-2014 4,382 - - PT Bank OCBC Indonesia USD 7,586 18-07-2011 18-07-2014 3,895 - - Standard Chartered Bank USD 11,667 15-09-2010 15-09-2013 1,411 - - Standard Chartered Bank USD 11,667 03-08-2010 03-08-2013 263 - - The Hongkong and

Shanghai Banking Corporation Limited

USD 9,770 25-04-2011 25-04-2014 4,700 -

Cross currency swaps (JPY – USD)

- PT ANZ Panin Bank JPY 41,667 10-03-2009 12-06-12 968 - - Standard Chartered Bank JPY 83,333 15-06-2009 15-06-2012 1,995 -

Cross currency swaps (JPY – Rp)

- Standard Chartered Bank JPY 83,333 25-05-2009 25-05-2012 677 - - Standard Chartered Bank JPY 83,333 15-06-2009 15-06-2012 869 - - PT ANZ Panin Bank JPY 83,333 15-06-2009 15-06-2012 658 -

Interest rate swaps

- Standard Chartered Bank

USD 833 10-12-2009 10-12-2012 - (41)

- PT ANZ Panin Bank USD 6,796 08-09-2011 08-09-2014 88 - - Standard Chartered

Bank USD 1,042 25-01-2010 25-10-2013 - (59)

- PT ANZ Panin Bank USD 4,167 10-10-2011 10-10-2014 - (133) - PT ANZ Panin Bank USD 8,333 07-12-2011 07-12-2014 - (383) - PT Bank OCBC

Indonesia USD 8,333 14-12-2011 14-12-2014 - (408)

- PT ANZ Panin Bank USD 6,875 13-02-2012 13-02-2015 - (153) - PT ANZ Panin Bank USD 10,000 03-05-2012 03-05-2015 - (170) - PT Bank Danamon

Indonesia, Tbk USD 6,667 15-06-2011 16-06-2014 - (23)

- PT Bank OCBC Indonesia

USD 5,000 01-05-2012 01-05-2015 - (117)

- PT Bank CIMB Niaga Tbk

USD 10,000 01-05-2012 01-05-2015 - (236)

- JP. Morgan Chase Bank, N.A

USD 12,000 06-06-2012 08-06-2015 - (66)

- PT Bank OCBC

Indonesia USD 6,875 13-02-2012 13-02-2015 - (157)

Page 47: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 45 Page

8. ASET DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan) 8. DERIVATIVE ASSETS AND LIABILITIES (continued)

31 Desember/December 2011 (lanjutan/continued)

Nilai wajar/Fair values

Instrumen/ Instruments

Jumlah nosional/ Notional amount

(“000”)

Tanggal perjanjian/

Agreement date

Tanggal jatuh tempo/

Maturity date

Aset derivatif/ Derivatives

Assets

Liabilitas derivatif/ Derivatives

liabilities

Interest rate swaps

- Standard Chartered Bank

USD 1,042 25-01-2010 25-10-2013 - (59)

- PT ANZ Panin Bank USD 2,371 08-09-2011 08-09-2014 31 - - PT ANZ Panin Bank USD 833 10-12-2009 10-12-2012 - (35) - Standard Chartered

Bank USD 3,125 08-03-2010 08-03-2013 - (162)

- Standard Chartered Bank

USD 1,042 08-03-2010 08-03-2013 - (54)

- PT ANZ Panin Bank - PT ANZ Panin Bank - PT ANZ Panin Bank - PT ANZ Panin Bank - PT ANZ Panin Bank - PT ANZ Panin Bank - PT ANZ Panin Bank - PT Bank Danamon

Indonesia Tbk - PT Bank Danamon

Indonesia Tbk

USD 625 USD 1,875 USD 3,333 USD 3,750 USD 7,500 USD 1,940 USD 5,560 USD 3,333 USD 8,333

28-04-2010 28-04-2010 15-11-2010 28-01-2011 04-03-2011 10-03-2011 10-03-2011 28-10-2010

15-06-2011

26-04-2013 26-04-2013 15-11-2013 28-01-2014 04-03-2014 10-03-2014 10-03-2014 28-10-2013

16-06-2014

- - - - - - -

66

109

(34) (102) (21) (89)

(271) (52)

(148) -

-

- PT ANZ Panin Bank USD 4,167 04-05-2011 05-05-2014 - (134) - PT ANZ Panin Bank USD 2,917 27-05-2011 27-05-2014 - (47) - PT ANZ Panin Bank USD 2,500 10-06-2011 10-06-2014 - (47) - PT ANZ Panin Bank USD 5,000 10-10-2011 10-10-2014 - (46) - PT ANZ Panin Bank USD 10,000 07-12-2011 07-12-2014 - (202) - Standard Chartered Bank USD 5,833 30-08-2010 30-08-2013 - (106) - PT Bank OCBC Indonesia - PT Bank OCBC Indonesia - PT Bank OCBC Indonesia - PT Bank OCBC Indonesia - PT Bank OCBC Indonesia - PT Bank OCBC Indonesia - PT Bank OCBC Indonesia - PT Bank OCBC Indonesia - PT Bank OCBC Indonesia - PT Bank OCBC Indonesia - PT Bank Mizuho Indonesia - PT Bank Mizuho Indonesia - PT Bank Mizuho Indonesia - The Hongkong and

Shanghai Banking Corporation Limited

- The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited

- The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited

USD 3,125 USD 3,333 USD 3,750 USD 3,750 USD 2,917 USD 10,000 USD 8,060 USD 5,690 USD 2,917 USD 1,875 USD 9,167 USD 1,667 USD 2,083 USD 4,583 USD 10,000 USD 11,250

08-06-2010 10-12-2010 25-02-2011 07-03-2011 27-05-2011 14-12-2011 20-09-2011 20-09-2011 28-09-2010 08-06-2010 08-09-2011

28-12-2009

25-01-2010

08-09-2011

17-12-2010

10-03-2011

10-06-2013 10-12-2013 25-02-2014 07-03-2014 27-05-2014 14-12-2014 20-09-2014 20-09-2014 27-09-2013 10-06-2013 08-09-2014

10-12-2012

25-01-2013

08-09-2014

17-12-2013

10-03-2014

- - - - - -

142 100 56

- 274

-

-

75

-

-

(78) (47)

(142) (127) (36)

(150) - - -

(46) -

(48)

(70)

-

(282)

(248)

-

- NATIXIS USD 3,750 10-03-2011 10-03-2014 - (63)

JPY 374,999

USD 252,500 37,061 (3,046)

Pihak berelasi/related party: Cross currency swaps (JPY – USD)

- PT Bank Permata, Tbk JPY 83,333 25-05-2009 25-05-2012 1,746 -

JPY 458,332

38,807

(3,046) USD 252,500

Page 48: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 46 Page

8. ASET DAN LIABILITAS DERIVATIF (lanjutan) 8. DERIVATIVE ASSETS AND LIABILITIES (continued)

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, transaksi derivatif tersebut memiliki efektivitas yang tinggi dalam melindungi (offsetting) perubahan arus kas yang dilindungi nilainya, oleh karena itu selisih nilai wajar dari transaksi derivatif dengan keuntungan/(kerugian) selisih kurs yang belum terealisasi atas pinjaman pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp (8.573) dan Rp (914) dicatat di Ekuitas pada Cadangan lindung nilai arus kas setelah memperhitungkan perubahan kurs pinjaman bank dan pajak tangguhan.

As at 30 June 2012 and 31 December 2011 these derivative transactions are highly effective in achieving offsetting changes in cash flows attributable to the hedged item, hence, as at 30 June 2012 and 31 December 2011, the difference between mark to market from derivative transactions and unrealised gains/(losses) on foreign exchange on its US Dollar loans are recorded in the Equity under Cash flow hedging reserves amounting to Rp (8,573) and Rp (914), respectively, after considering the foreign exchange translation of related hedged bank loans and deferred tax.

Lihat Catatan 18 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak - pihak berelasi.

Refer to Note 18 for details of balances and transactions with related parties.

9. ASET TETAP 9. FIXED ASSETS

30 Juni/June 2012

Saldo awal/ Beginning

balance Penambahan/

Additions Pengurangan/

Disposals Saldo akhir/

Ending balance Harga perolehan Cost Kendaraan 3,071 12 (776) 2,307 Motor vehicles Peralatan dan Office equipment perabot kantor 6,028 541 - 6,569 and fixtures Leasehold Prasarana 3,092 92 - 3,184 improvements

12,191 645 (776) 12,060 Accumulated Akumulasi penyusutan depreciation Kendaraan 705 241 (572) 374 Motor vehicles Perlengkapan dan Office equipment peralatan kantor 3,245 462 - 3,707 and fixtures Leasehold Prasarana 1,987 159 - 2,146 improvements

5,937 862 (572) 6,227

Nilai buku bersih 6,254 5,833 Net book value

31 Desember/December 2011

Saldo awal/ Beginning

balance Penambahan/

Additions Pengurangan/

Disposals Saldo akhir/

Ending balance Harga perolehan Cost Kendaraan 1,542 2,085 (556) 3,071 Motor vehicles Peralatan dan Office equipment perabot kantor 4,462 1,566 - 6,028 and fixtures Leasehold Prasarana 2,422 670 - 3,092 improvements

8,426 4,321 (556) 12,191 Accumulated Akumulasi penyusutan depreciation Kendaraan 719 374 (388) 705 Motor vehicles Perlengkapan dan Office equipment peralatan kantor 2,417 828 - 3,245 and fixtures Leasehold Prasarana 1,646 341 - 1,987 improvements

4,782 1,543 (388) 5,937

Nilai buku bersih 3,644 6,254 Net book value

Page 49: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 47 Page

9. ASET TETAP (lanjutan) 9. FIXED ASSETS (continued)

Pada tanggal 30 Juni 2012, seluruh aset Perseroan diasuransikan kepada PT Asuransi Astra Buana, pihak berelasi, terhadap seluruh risiko termasuk risiko pemogokan, huru-hara dan kerusuhan sipil berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 6.991 (31 Desember 2011: Rp 7.161).

As at 30 June 2012, the Company’s assets are insured with PT Asuransi Astra Buana, a related party, against all risk insurance cover including losses arising from strikes, riots and civil unrest based on certain policy package with sum insured of Rp 6,991 (31 December 2011: Rp 7,161).

Direksi berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

The directors believe that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.

10. UTANG LAIN - LAIN DAN AKRUAL 10. OTHER PAYABLES AND ACCRUED

EXPENSES

30 Juni/ 31 Desember/ June December 2012 2011

Pihak ketiga: Third parties: - Bunga 48,280 34,141 Interest - - Uang muka pelanggan 32,698 28,748 Advance from customers - - Utang asuransi 13,783 9,546 Insurance payable - - Utang fidusia 2,030 2,092 Fiducia payable - - Tenaga ahli 881 1,130 Professional fees - - Lain-lain 14,214 11,175 Others - 111,886 86,832 Pihak berelasi: Related parties: - Utang asuransi 35,201 17,242 Insurance payable - - Bunga - 6 Interest - 35,201 17,248 147,087 104,080 Lihat Catatan 18 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak - pihak berelasi.

Refer to Note 18 for details of balances and transactions with related parties.

11. PINJAMAN YANG DITERIMA 11. BORROWINGS

30 Juni/ 31 Desember/ June December 2012 2011

Bank Banks Pihak ketiga: Third parties: Rupiah Rupiah Bilateral Bilateral

Lembaga Pembiayaan Ekspor Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 291,667 375,000 Indonesia PT Bank Central Asia Tbk. 125,000 175,000 PT Bank Central Asia Tbk. PT Bank DKI 100,847 121,354 PT Bank DKI PT Bank ICBC Indonesia. 83,333 100,000 PT Bank ICBC Indonesia PT Bank OCBC NISP Tbk. 58,333 187,500 PT Bank OCBC NISP Tbk. PT Bank Danamon IndonesiaTbk. - 121,667 PT Bank Danamon Indonesia Tbk.

Sindikasi/Club deal Syndikasi/Club Deal Standard Chartered Bank 25,000 50,000 Standard Chartered Bank

Page 50: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 48 Page

11. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued)

30 Juni/ 31 Desember/ June December 2012 2011 Dolar AS US Dollar Bilateral Bilateral

Standard Chartered Bank 197,500 264,483 Standard Chartered Bank Bank of China 134,300 158,690 Bank of China The Hongkong and Shanghai 71,100 90,680 The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Banking Corporation Deutsche Bank 29,935 - Mizuho Corporate Bank, Ltd PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. 19,750 26,448 PT Bank Ekonomi Raharja Tbk PT Bank Danamon IndonesiaTbk. - - PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Mizuho Corporate Bank, Ltd - 181,360 Mizuho Corporate Bank, Ltd Sindikasi/Club deal Syndikasi/Club deal Mizuho Corporate Bank, Ltd 1,469,400 1,122,165 Mizuho Corporate Bank, Ltd Standard Chartered Bank 110,600 173,803 Standard Chartered Bank 2,716,765 3,148,150

Bukan bank Non banks Pihak ketiga: Third parties: Dolar AS US Dollar JA Mitsui Leasing, Ltd. 267,810 192,695 JA Mitsui Leasing, Ltd MG Leasing, Corp. 142,201 68,010 MG Leasing,Corp.

Yen Jepang Japan Yen JA Mitsui Leasing, Ltd. - 53,535 JA Mitsui Leasing, Ltd. 410,011 314,240

3,126,776 3,462,390 Dikurangi: Less: Provisi dan administrasi (39,335) (27,542) Provision and administration 3,087,441 3,434,848

Page 51: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 49 Page

11. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued)

Cicilan pokok pinjaman sesuai dengan tanggal jatuh temponya:

Borrowings principle have the following settlement aging profile:

30 Juni/ 31 Desember/ June December 2012 2011

< 1 tahun 1,660,876 1,685,101 < 1 year 1 - 2 tahun 1,126,639 1,266,943 1 - 2 years 2 - 3 tahun 299,926 482,804 2 - 3 years 3,087,441 3,434,848

Pada tanggal 30 Juni 2012, pinjaman - pinjaman tersebut di atas dikenakan suku bunga per tahun antara 7,5% - 12,3% untuk mata uang Rupiah (31 Desember 2011: 7,5% - 13,7%), 2,8% - 5,0% untuk mata uang Dolar AS (31 Desember 2011: 3,0% - 5,4%) dan tidak ada lagi pinjaman terhutang untuk mata uang Yen Jepang (31 Desember 2011: 3,2% - 3,6%).

As at 30 June 2012, the above loans bear interest at rates ranging from 7.5% - 12.3% per annum for loans in Rupiah (31 December 2011: 7.5% - 13.7%), 2.8% - 5.0% for loans in US Dollar (31 December 2011: 3.0% - 5.4%) and 3.2% - 3.6% for loans in Japan Yen (31 December 2011: 3.2% - 3.6%).

Fasilitas pinjaman yang diterima tersebut di atas dijamin dengan piutang sewa pembiayaan (lihat Catatan 5) kecuali untuk pinjaman yang diterima dari PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, Sumitomo Trust & Banking Co. Ltd. dan pinjaman bilateral PT Bank Mizuho Indonesia dijamin dengan Surat Jaminan yang dikeluarkan oleh Marubeni Corporation, Jepang, dan untuk pinjaman yang diterima dari Deutsche Bank AG Jakarta yang tidak dijamin.

Borrowings facilities are collateralised by direct financing lease receivables (refer to Note 5) except for borrowings facilities from PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia, Sumitomo Trust & Banking Co. Ltd. and bilateral borrowing from PT Bank Mizuho Indonesia which are guaranteed by the Letter of Guarantee issued by Marubeni Corporation, Japan, and for borrowing facilities from Deutsche Bank AG Jakarta which has no collateral.

Fasilitas pinjaman dari beberapa bank mensyaratkan Perseroan untuk memberikan pemberitahuan tertulis dalam hal perubahan modal dan pemegang saham, perubahan susunan direksi dan komisaris serta perubahan bisnis utama. Dalam perjanjian pinjaman tersebut, Perseroan diwajibkan untuk menjaga rasio keuangan tertentu dan liabilitas penyampaian laporan lainnya.

The loan facilities from those banks require the Company to provide written notice in respect of changes of capital and shareholders, changes of directors and commissioners, and changes of main business activities. Under the loan agreements, the Company is obliged to maintain certain financial ratio and other reporting obligations.

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 Perseroan telah memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan dalam perjanjian pinjaman yang diterima di atas.

As at 30 June 2012 and 31 December 2011, the Company has fulfilled all covenants requirements stipulated in all of the above borrowing agreements.

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia

(LPEI)

Pada tanggal 2 Desember 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman dari LPEI dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp 200.000 dan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 2 Juni 2011. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan.

On 2 December 2010, the Company obtained a loan facility from LPEI with a maximum credit limit amounting to Rp 200,000 and availability period until 2 June 2011. This facility will mature in 3 years after the drawdown.

Page 52: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 50 Page

11. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued)

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) (lanjutan)

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) (continued)

Pada tanggal 28 Maret 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman dari LPEI dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp 300.000 dan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 28 September 2011. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan. Pada tanggal 27 Juni 2012, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman dari LPEI dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp 200.000 dan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 27 Desember 2012. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan.

On 28 March 2011, the Company obtained a loan facility from LPEI with a maximum credit limit amounting to Rp 300,000 and availability period until 28 September 2011. This facility will mature in 3 years after the drawdown. On 27 June 2012, the Company obtained a loan facility from LPEI with a maximum credit limit amounting to Rp 200,000 and availability period until 27 December 2012. This facility will mature in 3 years after the drawdown.

PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) PT Bank Central Asia Tbk. (BCA)

Pada tanggal 4 November 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari BCA dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp 200.000 dan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 4 Mei 2011. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan.

On 4 November 2010, the Company obtained a working capital loan facility with a maximum drawdown amounting to Rp 200,000 from BCA with availability period until 4 May 2011. The facility will mature in 3 years after the drawdown.

Pada tanggal 8 September 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari BCA dalam bentuk term loan dan overdraft dengan jumlah maksimum penarikan masing-masing sebesar Rp 200.000 dan Rp 50.000. Jangka waktu penarikan masing-masing sampai dengan tanggal 8 Maret 2012 dan 8 September 2012. Pada tanggal 13 April 2012, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas pinjaman modal kerja term loan sampai dengan tanggal 8 September 2012. Fasilitas pinjaman untuk term loan dan overdraft ini masing-masing akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan dan 8 September 2013.

On 8 September 2011, the Company obtained a working capital loan facility in the form of term loan and overdraft with a maximum drawdown amounting to Rp 200,000 and Rp 50,000, respectively, from BCA. Availability period for these loans until 8 March 2012 and 8 September 2012, respectively. On 13 April 2012, the Company has extend the availability period of the term loan facility until 8 September 2012. The term loan and overdraft facility will mature in 3 years after the drawdown and 8 September 2013 respectively.

Page 53: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 51 Page

11. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued)

PT Bank DKI (DKI) PT Bank DKI (DKI)

Pada tanggal 27 Juni 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari DKI dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp 225.000 dan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 27 Desember 2011. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan.

Pada tanggal 30 Desember 2011, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas kredit term loan menjadi 27 Maret 2012.

Pada tanggal 29 Mei 2012, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas kredit term loan menjadi 27 Juni 2012.

On 27 June 2011, the Company obtained a working capital loan facility with a maximum drawdown amounting to Rp 225,000 from DKI with availability period until 27 December 2011. This facility will mature in 3 years after the drawdown. On 30 December 2011, the Company has extend the availability period of thel term loan facility until 27 March 2012. On 29 May 2012, the Company has extend the availability period of thel term loan facility until 27 June 2012.

PT Bank ICBC Indonesia (ICBC) PT Bank ICBC Indonesia (ICBC)

Pada tanggal 12 Oktober 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman berupa term loan dari ICBC dengan batas maksimum Rp 100.000 dengan jangka waktu 3 tahun setelah tanggal penarikan pinjaman.

On 12 October 2011, the Company obtained term loan facility from PT ICBC Indonesia with maximum credit Rp 100,000 with maturity date 3 years after drawdown date of loan.

PT OCBC NISP Tbk. (NISP) PT OCBC NISP Tbk. (NISP)

Pada tanggal 26 November 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja yang bersifat revolving dari NISP dengan batas maksimum kredit sebesar Rp 200.000 dan jangka waktu penarikan sampai dengan 27 Januari 2011. Fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempo dan dibayar penuh pada tanggal 26 Januari 2011.

Pada tanggal 16 Desember 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman berupa term loan dan fixed loan dari NISP dengan batas maksimum Rp 200.000 dan jangka waktu 3 tahun setelah tanggal penarikan untuk fasilitas term loan dan maksimal 6 bulan setelah tanggal penarikan untuk fasilitas fixed loan.

On 26 November 2010, the Company obtained a revolving working capital loan facility from NISP with a maximum credit limit amounting to Rp 200,000 with availability period until 27 January 2011. The facility has matured and fully paid on 26 January 2011. On 16 December 2011, the Company obtained term loan and fixed loan facilities from NISP with maximum credit Rp 200,000 with maturity date 3 years after drawdown date for term loan and 6 months after drawdown date for fixed loan.

Page 54: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 52 Page

11. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued)

Standard Chartered Bank (SCB) Standard Chartered Bank (SCB)

Pada tanggal 27 Agustus 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dalam bentuk term loan dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 50.000.000. Jangka waktu penarikan sampai dengan tangal 27 Februari 2011. Fasilitas pinjaman ini jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan.

On 27 August 2010, the Company obtained a working capital loan facility in form of term loan with a maximum credit limit amounting to US Dollar 50,000,000. The availability period until 27 February 2011. This facility will mature in 3 years after the drawdown.

Bank of China (BOC) Pada tanggal 20 April 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 20.000.000 dengan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 11 November 2011 dan akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan.

Bank of China (BOC) On 20 April 2011, the Company obtained a working capital loan facility with maximum credit limit amounting to US Dollar 20,000,000 with availability period until 11 November 2011 and will expire three years after drawdown.

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation (HSBC)

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation (HSBC)

Pada tanggal 15 Desember 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 15.000.000 dengan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 15 Juni 2011. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan.

On 15 December 2010, the Company obtained working capital loan facility with a maximum credit limit amounting to US Dollar 15,000,000 with availability period until 15 June 2011. This facility will mature in 3 years after the drawdown.

PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDI) PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDI)

Pada tanggal 10 Februari 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dari BDI berupa fasilitas modal kerja dalam bentuk demand loan dan term loan dengan batas maksimum kredit masing-masing sejumlah Rp 100.000 dan Rp 200.000. Fasilitas dalam bentuk demand loan telah jatuh tempo tanggal 10 Februari 2011 dan fasilitas pinjaman term loan akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan.

On 10 February 2010, the Company obtained a working capital loan facility from BDI in form of demand loan and term loan facility with a maximum credit limit amounting to Rp 100,000 and Rp 200,000, respectively. Demand loan facility has matured on 10 February 2011 and term loan facility will mature in 3 years after the drawdown.

Page 55: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 53 Page

11. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued)

PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDI) (lanjutan)

PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDI) (continued)

Pada tanggal 10 Mei 2011, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas pinjaman modal kerja demand loan dan term loan sampai dengan tanggal 10 Mei 2012 dan memperpanjang jatuh tempo fasilitas kredit demand loan sampai dengan 10 Mei 2012.

On 10 May 2011, the Company has extend the availability period of the demand loan and term loan facility until 10 May 2012 and has extend the maturity of demand loan until 10 May 2012.

Pada tanggal 10 Mei 2012, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas pinjaman modal kerja demand loan dan term loan sampai dengan tanggal 10 Mei 2013 dan memperpanjang jatuh tempo fasilitas kredit demand loan sampai dengan 10 Mei 2013.

On 10 May 2012, the Company has extended the availablility period of working capital loan and term loan facility until 10 May 2013 and has extend the maturity of demand loan until 10 May 2012

Pada tanggal 11 Juli 2011, Perseroan memperoleh fasilitas demand loan dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 10.000.000. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo tangga 11 Juli 2012.

Pada tanggal 10 Mei 2011, Perseroan memperpanjang jangka waktu penarikan dan jatuh tempo fasilitas pinjaman modal kerja demand loan sampai dengan tanggal 10 Juli 2013. Deutsche Bank AG Jakarta Pada tanggal 4 Juni 2012, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dalam bentuk overdraft dari Deutsche Bank AG Jakarta dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 5.000.000 dengan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 4 June 2013.

On 11 July 2011, the Company obtained a demand loan facility with a maximum credit limit amounting to US Dollar 10,000,000. This loan facility will mature on 11 July 2012.

On 10 May 2012, the Company has extend the availability period and the maturity of demand loan facility until 10 July 2013.

Deutsche Bank AG Jakarta On 4 June 2012, the Company obtained a working capital loan in the form of overdraft from Deutsche Bank AG Jakarta with a maximum credit limit amounting to US Dollar 5,000,000 and with availability period until 4 June 2013.

Page 56: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 54 Page

11. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan)

11. BORROWINGS (continued)

PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. (BER) PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. (BER)

Pada tanggal 27 September 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman dari BER dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Dolar AS 5.000.000 dan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 27 Maret 2011. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan.

On 27 September 2010, the Company obtained a loan facility with a maximum drawdown amounting to US Dollar 5,000,000 from BER with availability period until 27 March 2011. This facility will mature in 3 years after the drawdown.

Mizuho Corporate Bank, Ltd Pada tanggal 24 Februari 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman berupa modal kerja dalam bentuk Club Deal sebesar Dolar AS 145.000.000 dari PT ANZ Panin Bank, PT Bank Danamon Indonesia Tbk., The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Cabang Jakarta, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. cabang Singapura, Mizuho Corporate Bank,Ltd, Natixis, Oversea-Chinese Banking Corporation Limited dan PT Bank Ekonomi Raharja Tbk dengan Mizuho Corporate Bank, Ltd., Singapura bertindak sebagai facility agent. PT Bank Mizuho Indonesia bertindak sebagai security agent. Fasilitas akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan.

Mizuho Corporate Bank, Ltd On 24 February 2011, the Company obtained a working capital loan facility as Club Deal amounting to US Dollar 145,000,000. The facility received from PT ANZ Panin Bank, PT Bank Danamon Indonesia Tbk., The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta Branch, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Singapore Branch, Mizuho Corporate Bank,Ltd, Natixis, Oversea-Chinese Banking Corporation Limited and PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. Mizuho Corporate Bank, Ltd., Singapore acted as facility agent and PT Bank Mizuho Indonesia acted as security agent. This facility will mature in 3 years after the drawdown.

Pada tanggal 2 Desember 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman berupa term loan sindikasi dari Mizuho Corporate Bank, Ltd maksimum USD 30.000.000 dengan jangka waktu 3 tahun setelah tanggal penarikan. Fasilitas ini lalu diamandemen pada tanggal 2 Februari 2012 dengan penambahan jumlah fasilitas menjadi USD 60.000.000, serta anggota sindikasi menjadi Mizuho Corporate Bank, Ltd, Aozora Bank, Ltd, The Bank of East Asia, Limited, Krung Thai Bank Public Company Limited, Mega International Commercial Bank, Co., Ltd, dan Chang Hwa Commercial Bank Ltd.

On 2 December 2011, the Company obtained

syndicated term loan facility from Mizuho

Corporate Bank, Ltd with maximum credit

USD 30,000,000 with maturity date 3 years

after drawdown date of loan. The facility was

amended on 2 February 2012 and the total

facility amount became USD 60,000,000, and

the syndication member became Mizuho

Corporate Bank, Ltd, Aozora Bank, Ltd, The

Bank of East Asia, Limited, Krung Thai Bank

Public Company Limited, Mega International

Commercial Bank, Co., Ltd, and Chang Hwa

Commercial Bank Ltd.

Page 57: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 55 Page

11. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued)

JA Mitsui Leasing, Ltd. JA Mitsui Leasing, Ltd.

Pada tanggal 19 Oktober 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja sebesar Dolar AS 30.000.000 dari JA Mitsui Leasing, Ltd. dengan jangka waktu penarikan sampai dengan 19 April 2011. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan. Pada tanggal 12 April 2012, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja sebesar Dolar AS 24.000.000 dari JA Mitsui Leasing, Ltd. dengan jangka waktu penarikan sampai dengan 12 Oktober 2012. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan.

On 19 October 2010, the Company obtained a working capital loan facility amounting to US Dollar 30,000,000 from JA Mitsui Leasing, Ltd. with availability period until 19 April 2011. The facility will mature in 3 years after the drawdown. On 12 April 2012, the Company obtained a working capital loan facility amounting to US Dollar 24,000,000 from JA Mitsui Leasing, Ltd. with availability period until 12 October 2012. The facility will mature in 3 years after the drawdown.

MG Leasing Corporation (MGL) Pada tanggal 5 Januari 2011, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 10.000.000 dengan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 5 Juli 2011. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan. Pada tanggal 15 Februari 2012, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 10.000.000 dengan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 15 Agustus 2012. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan.

MG Leasing Corporation (MGL) On 5 January 2011, the Company obtained a working capital loan facility with maximum credit limit amounting to US Dollar 10,000,000 with availability period until 5 July 2011. This loan facility will mature 3 years after drawdown On 15 February 2012, the Company obtained a working capital loan facility with maximum credit limit amounting to US Dollar 10,000,000 with availability period until 5 August 2012. This loan facility will mature 3 years after drawdown.

PT Bank Mizuho Indonesia (BMI) PT Bank Mizuho Indonesia (BMI)

Pada tanggal 26 Februari 2008, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja yang bersifat revolving dari BMI dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 5.000.000 dan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 31 Desember 2008. Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo 3 tahun setelah tanggal penarikan. Jangka waktu penarikan sampai dengan 26 Februari 2012. Fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempo dan dibayar penuh pada tanggal 29 April 2011.

On 26 February 2008, the Company obtained a revolving working capital loan facility from BMI with a maximum credit limit amounting to US Dollar 5,000,000 and availability period until 31 December 2008. This facility will mature in 3 years after the drawdown. The availability period until 26 February 2012. The facility has matured and fully paid on 29 April 2011.

Page 58: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 56 Page

11. PINJAMAN YANG DITERIMA (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued)

PT Bank Permata Tbk (Permata) PT Bank Permata Tbk (Permata)

Pada tanggal 10 Agustus 2010, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman modal kerja yang bersifat revolving dari Permata dengan batas maksimum kredit sejumlah Dolar AS 2.500.000 dan Rp 5.000 dengan jangka waktu penarikan sampai dengan tanggal 29 September 2012.

On 10 August 2010, the Company obtained a revolving working capital loan from Permata with a maximum credit limit amounting to US Dollar 2,500,000 and Rp 5,000 with availability period until 29 September 2012.

Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Pada tanggal 30 Maret 2012, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman sindikasi sebesar Dolar AS 80.000.000 dari Japan Bank for Inetrnational Cooperation, the international arm of Japan Finance Cooperation, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Tokyo Branch dan Mizuho Corporate Bank, Ltd., dengan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Tokyo Branch dan Mizuho Corporate Bank, Ltd. sebagai arranger. Mizuho Corporate Bank, Ltd., sebagai facility agent, dan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta Branch sebagai security agent. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada tanggal 1 Oktober 2015.

Japan Bank for International Cooperation (JBIC) On 30 March 2012, the Company obtained a syndicated loan facility amounting of US Dollar 80,000,000, from Japan Bank for Inetrnational Cooperation, the international arm of Japan Finance Cooperation, The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Tokyo Branch and Mizuho Corporate Bank, Ltd., with The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Tokyo Branch and Mizuho Corporate Bank, Ltd. as arranger. Mizuho Corporate Bank, Ltd., as facility agent, and The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Jakarta Branch as security agent. This loan facility will mature on 1 October 2015.

Perseroan telah melakukan kontrak cross currency swap untuk mengantisipasi risiko fluktuasi tingkat bunga dan nilai tukar atas pinjaman dalam mata uang Dolar AS dan Yen Jepang dari semua pinjaman di atas (lihat Catatan 8).

The Company has entered into cross currency swap contracts in order to mitigate the risk of fluctuation in interest rate and exchange rate from its loan in US Dollar and Japan Yen from all those borrowing above (refer to Note 8).

Lihat Catatan 18 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak berelasi.

Refer to Note 18 for details of balances and transactions with related parties.

12. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN 12. SECURITIES ISSUED

a. Utang obligasi a. Bonds

Perseroan telah menerbitkan Obligasi SAN Finance I Tahun 2011 dengan Tingkat Bunga Tetap sebesar Rp 600.000 dan Obligasi SAN Finance II Tahun 2012 dengan Tingkat Bunga Tetap sebesar Rp 1.500.000.

The Company issued Bonds of SAN Finance I Year 2011 with Fixed Interest Rate at the amount of Rp 600,000 and DAN Finance II Year 2012 with Fixed Interest Rate at the amount of Rp 1,500,000.

Page 59: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 57 Page

12. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan)

12. SECURITIES ISSUED (continued)

a. Utang obligasi (lanjutan) a. Bonds (continued)

30 Juni/ 31 Desember/ June December 2012 2011

Nilai nominal Par value - Obligasi SAN Finance 1,995,000 600,000 SAN Finance Bonds - Dikurangi: Less: Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi (8,066) (4,066) Unamortised bonds issuance costs Bersih 1,986,934 595,934 Net Amortisation of bonds Beban amortisasi emisi obligasi 4,290 2,126 issuance costs

1.) Obligasi SAN Finance I Tahun 2011/

Bonds of SAN Finance I Year 2011

Seri/Serie

Nilai

nominal/ Par value

Tingkat bunga

tahunan/ Annual Interest

Rate

Jatuh

tempo/ Due date

Status saldo/

Balance status

Cicilan/ Installment

Seri/Serie A 105,000 7.7%

Januari/ January 2012

Sudah jatuh tempo/ Already due

Pembayaran pokok obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan/The bonds principal will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis.

Seri/Serie B 101,000 8.9% Januari/ January 2013

Belum jatuh tempo/ Not yet due

Pembayaran pokok obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan/The bonds principal will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis.

Seri/Serie C 394,000 9.3% Januari/ January 2014

Belum jatuh tempo/ Not yet due

Pembayaran pokok obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan/The bonds principal will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis.

Page 60: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 58 Page

12. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan)

12. SECURITIES ISSUED (continued)

2.) Obligasi SAN Finance II Tahun 2012/

Bonds of SAN Finance II Year 2012

Seri/Serie

Nilai

nominal/ Par value

Tingkat bunga

tahunan/ Annual Interest

Rate

Jatuh

tempo/ Due date

Status saldo/

Balance status

Cicilan/ Installment

Seri/Serie A 553,000 7.2%

Januari/ January 2013

Belum jatuh tempo/ Not yet due

Pembayaran pokok obligasi secara penuh akan dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan/The bonds principal will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis.

Seri/Serie B 140,000 7.7% Januari/ January 2014

Belum jatuh tempo/ Not yet due

Pembayaran pokok obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan/The bonds principal will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis.

Seri/Serie C 807,000 8.4% Januari/ January 2015

Belum jatuh tempo/ Not yet due

Pembayaran pokok obligasi secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan/The bonds principal will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis.

Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat No. 1379/PEF-DIR/X/2010 tertanggal 25 Oktober 2010, Obligasi SAN Finance I/2011 mendapat peringkat idA (Single A). Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat No. 1251/PEF-DIR/IX/2011 tertanggal 30 September 2011, Obligasi SAN Finance I/2011 mendapat peringkat id A+ (Single A plus). Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat No. 1561/PEF-DIR/XII/2011 tertanggal 9 Desember 2011, Obligasi SAN Finance I/2011 mendapat peringkat id AA - (Double A minus). Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat No. 1560/PEF-DIR/XII/2011 tertanggal 9 Desember 2011, Obligasi SAN Finance II/2012 mendapat peringkat id AA - (Double A minus).

Based on the letter of PT Pemeringkat Efek Indonesia No. 1379/PEF-DIR/X/2010 dated 25 October 2010, SAN Finance Bonds I/2011 is rated at idA (Single A). Based on the letter of PT Pemeringkat Efek Indonesia No. 1251/PEF-DIR/IX/2011 dated 30 September 2011, SAN Finance Bonds I/2011 is rated at id A+ (Single A plus). Based on the letter of PT Pemeringkat Efek Indonesia No. 1561/PEF-DIR/XII/2011 dated 9 December 2011, SAN Finance Bonds I/2011 is rated at id AA- (Double A minus). Based on the letter of PT Pemeringkat Efek Indonesia No. 1560/PEF-DIR/XII/2011 dated 9 December 2011, SAN Finance Bonds II/2012 is rated at id AA- (Double A minus).

Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat No. 527/PEF-Dir/III/2012 tertanggal 26 Maret 2012, Obligasi SAN Finance I/2011 seri B dan Seri C dan Obligasi SAN Finance II/2012 mendapat peringkat id AA- (Double A minus).

Based on the letter of PT Pemeringkat Efek Indonesia No. 527/PEF-Dir/III/2012 dated 26 March 2012, SAN Finance Bonds I/2011 Seri A and Seri B and SAN Finance Bonds II/2012 is rated at id AA- (Double A minus).

Page 61: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 59 Page

12. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan)

12. SECURITIES ISSUED (continued)

a. Utang obligasi (lanjutan) a. Bonds (continued)

Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat No. 1049/PEF-DIR/VI/2012 tertanggal 19 Juni 2012, Obligasi SAN Finance I/2011 seri B dan Seri C dan Obligasi SAN Finance II/2012 mendapat peringkat id AA- (Double A Minus).

Based on the letter of PT Pemeringkat Efek Indonesia No. 1049/PEF-DIR/VI/2012 dated 19 June 2012, SAN Finance Bonds I/2011 Seri A and Seri B and Bonds SAN Finance II/2012 is rated at id AA- (Double A minus)..

Perseroan menunjuk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. sebagai Wali Amanat untuk Obligasi SAN Finance II/2012 sesuai dengan Akta Notaris Linda Herawati, S.H., No. 70 tanggal 27 Oktober 2011 (sebagaimana telah diubah terakhir melalui addendum II Perjanjian Perwaliamanatan No. 02 tanggal 9 Januari 2012).

The Company has appointed PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. as the Trustee for the Bonds SAN Finance II/2012 based on the Notarial Deed No. 70 dated 27 October 2011 (as lastly amended by the addendum II of the Trustee Agreement No. 02 dated 9 January 2012).

Dari tanggal laporan posisi keuangan sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, Perseroan telah membayar pokok utang obligasi sebesar Rp 105.000 dan bunga obligasi sebesar Rp 54.545. Pembayaran pokok dan bunga obligasi telah dibayarkan oleh Perseroan sesuai dengan jadwal.

From the statements of financial position date until the date of these financial statements, the Company has paid bonds principal amounting to Rp 105,000 and bonds interest amounting to Rp 54,545. Principal and interest payment for bonds has been paid by the Company on schedule.

Dalam perjanjian perwaliamanatan obligasi juga diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perseroan antara lain rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1 dan selama pokok utang obligasi belum dilunasi, Perseroan tidak diperkenankan, antara lain, membagi dividen atau distribusi pembayaran lain kepada pemegang saham Perseroan, apabila Perseroan lalai dalam membayar jumlah terhutang obligasi dan menjual, menyewakan, mentransfer atau mengalihkan baik melalui jual beli maupun jual sewa atau cara lainnya, yang nilai per transaksinya lebih dari 40% total aset Perseroan yang bukan piutang pembiayaan. Perseroan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut. Utang Obligasi ini akan dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang yang nilai objek jaminannya tidak kurang 60% dari jumlah pokok yang terhutang, dengan ketentuan piutang tersebut tidak melewati jangka waktu 90 hari kalender sejak berakhirnya penagihan dan tetap tidak dibayar oleh nasabah Perseroan.

The bonds trustee agreements requires several negative covenants to the Company, among others, debt to equity ratio at the maximum 10:1 and on the condition that the bonds payable are still outstanding, the Company is not allowed to, among others, declare dividends or other payment distributions to the Company shareholders, in the event the Company defaults its bonds obligations and sells, rent, transfers or hands over through sell and purchase, sell and rent or other which each of transaction amount more than 40% of the the Company’s non financing receivables. The Company has complied with the covenants requirements stipulated in the trustee agreement. The Bonds will be secured by the fiduciary receivables which the secured object valued of not less 60% of the outstanding principal amount, provided that the recievables does not exceed a period of 90 calendar days from the end of the billing and still not paid by the customer of the Company.

Page 62: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 60 Page

12. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan)

12. SECURITIES ISSUED (continued)

b. Medium term notes b. Medium term notes

30 Juni/ 31 Desember/ June December 2012 2011

Nilai nominal Par value - MTN 200,000 300,000 MTN - Dikurangi: Less: Biaya emisi MTN Unamortised MTN yang belum diamortisasi (531) (118) issuance costs Bersih 199,469 299,882 Net Beban amortisasi biaya Amortisation of MTN emisi MTN 1,440 695 issuance cost

Seri/Serie

Nilai

nominal/ Par value

Tingkat bunga

tahunan/ Annual Interest

Rate

Jatuh

tempo/ Due date

Status saldo/

Balance status

Cicilan/ Installment

MTN I

MTN II

300,000

100,000

11.375%

8.350%

Februari/ February 2012 Maret/March 2014

Sudah jatuh tempo/ Already due Belum jatuh tempo/ Not yet due

Pembayaran pokok MTN secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan/The MTN principal will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis. Pembayaran pokok MTN secara penuh dilakukan pada tanggal jatuh tempo. Pembayaran bunga dibayarkan setiap triwulanan/The MTN principal will be paid in a lump sum amount on the due date. Interest is paid on a quarterly basis.

Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia pada tanggal 31 Desember 2010, MTN I mendapat peringkat id A-. Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat No. 1252/PEF-DIR/IX/2011 tertanggal 30 September 2011, MTN I mendapat peringkat id A+.

Based on valuation from PT Pemeringkat Efek Indonesia as at 31 December 2010, MTN I is rated at id A-. Based on valuation from PT Pemeringkat Efek Indonesia No. 1252/PEF-DIR/IX/2011 dated 30 September 2011, MTN I is rated at id A+.

Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat No. 1563/PEF-DIR/XII/2011 tertanggal 9 Desember 2011, MTN I mendapat peringkat id AA - (Double A minus). Berdasarkan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia dengan surat No. 526/PEF-Dir/III/2012 tertanggal 26 Maret 2012, MTN II mendapat peringkat id AA- (Double A minus).

Based on the letter of PT Pemeringkat Efek Indonesia No. 1563/PEF-DIR/XII/2011 dated 9 December 2011, MTN I is rated at id AA- (Double A minus). Based on the letter of PT Pemeringkat Efek Indonesia No. 526/PEF-Dir/III/2012 dated 26 March 2012, MTN II is rated at id AA- (Double A minus).

Page 63: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 61 Page

12. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN (lanjutan)

12. SECURITIES ISSUED (continued)

b. Medium term notes (lanjutan) b. Medium term notes (continued)

Dari tanggal laporan posisi keuangan sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, Perseroan telah membayar pokok Utang MTN sebesar Rp 300.000 dan bunga MTN sebesar Rp 12.010. Pembayaran bunga MTN telah dibayarkan oleh Perseroan sesuai dengan jadwal.

From the statements of financial position date until the date of these financial statements, the Company has paid MTN principal amounting to Rp 300,000 and MTN interest amounting to Rp 12,010. Interest payment for MTN has been paid by the Company on schedule.

Dalam perjanjian perwaliamanatan MTN juga diatur beberapa pembatasan yang harus dipenuhi oleh Perseroan antara lain rasio jumlah pinjaman terhadap ekuitas tidak melebihi rasio 10:1 dan selama pokok MTN belum dilunasi, Perseroan tidak diperkenankan, antara lain, membagi dividen selama Perseroan lalai dalam membayar jumlah terhutang MTN dan menjual atau mengalihkan lebih dari 40% aset Perseroan yang bukan piutang pembiayaan. Perseroan telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian tersebut. MTN ini akan dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang yang nilai objek jaminannya tidak kurang 60% dari jumlah pokok yang terhutang, dengan ketentuan piutang tersebut tidak melewati jangka waktu 90 hari kalender sejak berakhirnya penagihan dan tetap tidak dibayar oleh nasabah Perseroan.

The MTN trustee agreements requires several negative covenants to the Company, among others, debt to equity ratio at the maximum 10:1 and on the condition that the MTN payable are still outstanding, the Company is not allowed to, among others, declare dividends in the event the Company defaults its MTN obligations and sells or hands over more than 40% of the Company’s non financing receivables. The Company has complied with the covenants requirements stipulated in the trustee agreements. The MTN will be secured by the fiduciary receivables which the secured object valued of not less 60% of the outstanding principal amount, provided that the recievables does not exceed a period of 90 calendar days from the end of the billing and still not paid by the customer of the Company.

13. PERPAJAKAN 13. TAXATION

a. Liabilitas pajak a. Taxes liabilities

30 Juni/ 31 Desember/ June December 2012 2011

Pajak kini: Current tax: - Pasal 29 (lihat Catatan 13b) 38,232 13,662 Article 29 (refer to Note 13b) - - Pasal 25 (26,900) 4,759 Article 25 - 11,332 18,421 Pajak lainnya: Other taxes: - Pasal 21,23 dan 26 948 3,552 Article 21, 23 and 26 - - Pasal 4 (2) 20 45 Article 4 (2) - Pajak pertambahan nilai 24 25 Value Added Tax 992 3,622 66,124 22,043

Page 64: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 62 Page

13. PERPAJAKAN (lanjutan) 13. TAXATION (continued)

b. Beban pajak penghasilan b. Income tax expense

30 Juni/ 30 Juni/ June June 2012 2011

Pajak kini 38,232 26,364 Current tax Pajak final 3,390 538 Final tax Pajak tangguhan (895) (567) Deferred tax

40,727 26,335

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif dengan estimasi penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:

A reconciliation between income before tax, as shown in the statements of comprehensive income, and estimated taxable income is as follows:

30 Juni/ 30 Juni/ June June 2012 2011

Laba sebelum pajak penghasilan 164,403 105,500 Income before tax Beda waktu: Timing differences: - Beban imbalan kerja - (9) Employee benefits expense - - Selisih antara penyusutan Difference between commercial - komersial dan fiskal (121) 153 and tax depreciation - Penyisihan kerugian penurunan nilai 1,987 (2,398) Allowance for impairment losses - - Lain-lain - bersih 3,435 4,694 Others - net - Beda tetap: Permanent differences: - Biaya yang tidak diperkenankan 174 205 Non deductible expenses - - Penghasilan yang dikenakan pajak final: Income subject to final tax: - - Pendapatan bunga (16,949) (2,690) Interest income -

Penghasilan kena pajak 152,929 105,455 Taxable income Estimasi beban pajak penghasilan 38,232 26,364 Estimated income tax expense Dikurangi: Less: Pajak dibayar dimuka (26,900) (16,648) Prepaid taxes Estimasi liabilitas pajak kini 11,332 9,716 Estimated current tax liabilities

Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir 30 Juni 2012 adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada saat Perseroan menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya.

The corporate income tax calculation for the year ended 30 June 2012 is a preliminary estimate made for accounting purposes and is subject to revision when the Company lodges its Annual Corporate Tax Return.

Page 65: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 63 Page

13. PERPAJAKAN (lanjutan) 13. TAXATION (continued)

c. Aset pajak tangguhan c. Deferred tax assets

30 Juni/June 2012

Saldo awal/ Beginning balance

Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi

komprehensif/ Credit/(charged) to statements of comprehensive

income

Dikreditkan/ (dibebankan) ke ekuitas/

Credit/ (charged) to

equity Saldo akhir/

Ending balance

Provision for employee Penyisihan imbalan kerja 1,465 39 - 1,504 benefits Aset tetap (85) 57 - (28) Fixed assets Lain-lain 2,683 858 - 3,541 Others Beban komprehensif Other comprehensive lainnya 305 - 2,494 2,799 expenses

4,368 954 2,494 7,816

31 Desember/December 2011

Saldo awal/ Beginning balance

Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi

komprehensif/ Credit/(charged) to statements of comprehensive

income

Dikreditkan/ (dibebankan) ke ekuitas/

Credit/ (charged) to

equity Saldo akhir/

Ending balance

Penyisihan kerugian Allowance for impairment penurunan nilai 599 (599) - - losses Provision for employee Penyisihan imbalan kerja 1,026 439 - 1,465 benefits Aset tetap (64) (21) - (85) Fixed assets Lain-lain 932 1,751 - 2,683 Others Beban komprehensif Other comprehensive lainnya 4,718 - (4,413) 305 expenses

7,211 1,570 (4,413) 4,368

d. Administrasi d. Administration

Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perseroan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Direktorat Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terhutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah utang pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak.

Under the Taxation Laws of Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self assessment. Directorate General of Tax (DGT) may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. There are new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.

Pada tanggal 2 September 2008, Pemerintah telah menetapkan amandemen terhadap undang-undang pajak penghasilan yang berlaku secara efektif mulai tanggal 1 Januari 2009, dimana untuk pajak penghasilan badan berlaku tarif tetap sebesar 28% dimulai pada tahun pajak 2009 dan dikurangi menjadi 25% mulai tahun pajak 2010.

On 2 September 2008, the Government has enacted amendment to the income tax law which was effective from 1 January 2009, stipulating that the income tax for corporation was set to a flat rate of 28% starting in 2009 and further reduced to 25% starting 2010.

Page 66: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 64 Page

14. MODAL SAHAM 14. SHARE CAPITAL

Komposisi para pemegang saham Perseroan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

The Company’s shareholders composition as at 30 June 2012 and 31 December 2011 are as follow:

Pemegang saham/ Shareholders

Jumlah saham yang ditempatkan dan disetor penuh/

Number of shares issued and fully paid

Persentase pemilikan/

Percentage of ownership

Jumlah/ Amount

PT Sedaya Multi Investama 344,931,040 60% 344,931 Marubeni Corporation, Japan 201,209,774 35% 201,210 PT Marubeni Indonesia 28,744,253 5% 28,744 574,885,067 100% 574,885

Berdasarkan Surat Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 028/SANF/CIR/IX/2011 tanggal 9 September 2011, Rapat Umum Pemegang Saham menyetujui peningkatan modal dasar Perseroan dari Rp 250.000 menjadi Rp 2.000.000 dan peningkatan modal disetor dari Rp 174.885 menjadi Rp 574.885. Rapat ini telah disahkan dengan Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No. 17 tanggal 22 September 2011 dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No. AHU-47996.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 3 Oktober 2011.

Based on the Circular Written Resolutions of the Shareholders of the Company No. 028/SANF/CIR/IX/2011 dated 9 September 2011, the General Meeting of Shareholders approved the increase in the Company’s authorised capital from Rp 250,000 to Rp 2,000,000 and the increase in paid up capital from Rp 174,885 to Rp 574,885. This meeting was notarised by Notarial Deed of Benny Kristianto, S.H., No.17 dated 22 September 2011 and had been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through its Decision Letter No. AHU-47996.AH.01.02 Year 2011, dated 3 October 2011.

Penerbitan 400.000.000 saham baru tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh oleh Para Pemegang Saham Perseroan dengan rincian sebagai berikut: (i) PT Sedaya Multi Investama sebanyak 240.000.000 saham, (ii) Marubeni Corporation sebanyak 140.000.000 saham, dan (iii) PT Marubeni Indonesia sebanyak 20.000.000 saham.

The issuance of 400,000,000 new shares has been issued and fully paid by the Shareholders of the Company with details as follows: (i) PT Sedaya Multi Investama to amount to 240,000,000 shares, (ii) Marubeni Corporation to amount to 140,000,000 shares, and (iii) PT Marubeni Indonesia to amount to 20,000,000 shares.

Page 67: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 65 Page

14. MODAL SAHAM (lanjutan) 14. SHARE CAPITAL (continued)

Berdasarkan Surat Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 185/SANF/CIR/VII/2008 tanggal 25 Juli 2008 dan ditegaskan kembali dalam Surat Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan No. 196/SANF/CIR/VIII/2008 tanggal 7 Agustus 2008, Rapat Umum Pemegang Saham menyetujui penerbitan 100.000.000 saham baru dengan total nilai nominal sebesar Rp 100.000. Rapat ini telah disahkan dengan Akta Notaris Benny Kristianto, S.H., No. 81 tanggal 13 Agustus 2008 dan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusannya No. AHU-62964.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 15 September 2008, terdaftar dalam Daftar Perseroan No. AHU-0084478.AH.01. 09.Tahun 2008 tanggal 15 September 2008 dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan No. 2531/RUB 09,03/XII/2008 tanggal 23 Desember 2008, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 89 tanggal 4 November 2008, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 22169.

Based on the Circular Written Resolutions of the Shareholders of the Company No. 185/SANF/CIR/VII/2008 dated 25 July 2008 and the Circular Written Resolutions of the Shareholders of the Company No. 196/SANF/CIR/VIII/2008 dated 7 August 2008, the General Meeting of Shareholders approved the issuance of 100,000,000 new shares with the total nominal value of Rp 100,000. This meeting was notarised by Notarial Deed of Benny Kristianto, S.H., No. 81 dated 13 August 2008 and had been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through its Decision Letter No. AHU-62964.AH.01.02.Year 2008, dated 15 September 2008, registered in Company Registration No. AHU-0084478.AH.01.09. Tahun 2008 dated 15 September 2008, and registered in Company Registration Office of South Jakarta No. 2531/RUB 09,03/XII/2008 dated 23 Desember 2008, and also published in State Gazette No. 89 dated 4 November 2008, Supplement No. 22169.

Penerbitan 100.000.000 saham baru tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh oleh Para Pemegang Saham Perseroan dengan rincian sebagai berikut: (i) PT Sedaya Multi Investama sebanyak 60.000.000 saham, (ii) Marubeni Corporation sebanyak 35.000.000 saham, dan (iii) PT Marubeni Indonesia sebanyak 5.000.000 saham.

The issuance of 100,000,000 new shares has been issued and fully paid by the Shareholders of the Company with details as follows: (i) PT Sedaya Multi Investama to amount to 60,000,000 shares, (ii) Marubeni Corporation to amount to 35,000,000 shares, and (iii) PT Marubeni Indonesia to amount to 5,000,000 shares.

Pada tanggal 30 Januari 2006, Rapat Umum Pemegang Saham menyetujui peningkatan modal dasar Perseroan dari Rp 50.000 menjadi Rp 250.000 dan peningkatan modal disetor dari Rp 47.252 menjadi Rp 74.885. Rapat ini telah disahkan dengan Akta Notaris Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., No. 31 tanggal 30 Januari 2006. Pada tanggal 2 Februari 2006, Marubeni membayar tambahan modal disetor ini sebesar Rp 77.000 dan selisih sebesar Rp 49.367 dengan nilai nominal saham dicatat sebagai agio saham.

On 30 January 2006, the General Meeting of Shareholders approved the increase in the Company’s authorised capital from Rp 50,000 to Rp 250,000 and the increase in paid in capital from Rp 47,252 to Rp 74,885. This meeting was notarised by Notarial Deed of Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., No. 31 dated 30 January 2006. On 2 February 2006, Marubeni has paid the additional paid in capital amounting to Rp 77,000 and the difference of Rp 49,367 with the shares par value is recognised as “Capital paid in excess of par value”.

Dividen Dividends

Berdasarkan Keputusan Sirkuler Direksi Perseroan No.032/LSANF/CIR/X/11 tanggal 21 Oktober 2011 dan Keputusan Sirkuler Dewan Komisaris Perseroan No.032/LSANF/CIR/X/11 tanggal 24 Oktober 2011, Direksi dengan persetujuan dari Dewan Komisaris telah menyetujui pembagian dividen interim tunai sebesar Rp 18.995 dari hasil operasi tahun 2011. Dividen tersebut telah dibayar pada bulan November 2011.

Based on Circular Resolutions of The Board of Directors of the Company No. 032/LSANF/CIR/X/11 dated 20 October 2011, and Circular Resolutions of The Board of Commissioners of the Company 033/LSANF/CIR/X/11 dated 24 October 2011, The Board of Directors with approval from the Board of Commissioners agreed to distribute interim cash dividend amounting to Rp 18,995 from operating result of year ending 2011. The dividend was paid in November 2011.

Page 68: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 66 Page

14. MODAL SAHAM (lanjutan) 14. SHARE CAPITAL (continued)

Dividen (lanjutan) Dividends (continued)

Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham yang diadakan pada tanggal 21 April 2011, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen final sejumlah Rp 32.705 dari laba bersih tahun 2010. Dividen tersebut telah dibayar pada bulan Juni 2011.

At the Annual General Meeting of Shareholders on 21 April 2011, the shareholders approved final dividend of Rp 32,705 to be paid from 2010 net profit. The dividend was paid in June 2011.

15. PENDAPATAN 15. INCOME

a. Sewa pembiayaan a. Direct financing leases

30 Juni/ 30 Juni/ June June 2012 2011

- Pendapatan dari tahun Income from current - berjalan 298,905 60,794 period - Pendapatan dari tahun sebelumnya 79,436 203,396 Income from previous years - 378,341 264,190

- Pendapatan dari

pembiayaan bersama Interest from joint financing - without recourse 451 110 without recourse

Jumlah 378,792 264,300 Total

b. Pembiayaan konsumen b. Consumer financing

30 Juni/ 30 Juni/ June June 2012 2011

- Pendapatan dari tahun Income from current - berjalan 5,076 5,301 period - Pendapatan dari tahun sebelumnya 24,306 23,341 Income from previous years - 29,382 28,642

- Pendapatan dari

pembiayaan bersama Interest from joint financing - without recourse 17 183 without recourse

Jumlah 29,399 28,825 Total

c. Pendapatan bunga dan lain-lain c. Interest and other income

30 Juni/ 30 Juni/ June June 2012 2011

Pihak ketiga: Third parties: - Pendapatan administrasi dan Administration and penalty - penalti 23,345 12,711 income - Jasa giro 11,465 1,669 Current accounts - - Lain-lain 564 110 Others - 35,374 14,490 Pihak berelasi: Related parties: - Jasa giro 5,484 1,021 Current accounts - Jumlah 40,858 15,511 Total

Lihat Catatan 18 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak - pihak berelasi.

Refer to Note 18 for details of balances and transactions with related parties.

Page 69: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 67 Page

16. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN 16. INTEREST AND FINANCING CHARGES

30 Juni/ 30 Juni/ June June 2012 2011

Pihak ketiga: Third parties:

- Bunga pinjaman 108,610 113,517 Interest from borrowing - - Bunga obligasi 76,717 23,426 Interest from bonds - - Bunga Medium Term Notes 8,712 17,157 Interest from Medium Term Notes - - Kerugian/(keuntungan) Loss/(gain) selisih kurs - bersih (1,913) 4,257 on foreign exchange - net - - Lain-lain 15,400 15,593 Others - 207,526 173,950

Pihak berelasi: Related parties: - Bunga pinjaman 20 158 Interest from borrowing - - Lain-lain - 29 Others - 20 187

207,546 174,137

Lihat Catatan 18 untuk rincian saldo dan transaksi dengan pihak - pihak berelasi.

Refer to Note 18 for details of balances and transactions with related parties.

17. BEBAN USAHA 17. OPERATING EXPENSES

30 Juni/ 30 Juni/ June June 2012 2011

Gaji dan imbalan kerja 22,881 20,649 Salaries and employee benefits Sewa 2,813 1,860 Rental Transportasi dan perjalanan 1,751 984 Travelling andaccomodation Keperluan kantor 1,397 1,006 Office expenses Advertising, marketing and Iklan, pemasaran dan promosi 1,048 977 promotion Penyusutan 852 749 Depreciation Rekrutmen dan pelatihan 634 190 Recruitment and training Pensiun dan Jamsostek 429 311 Pension and Jamsostek Telekomunikasi 409 409 Telecommunication Utiliti 236 189 Utilities Jasa ahli 217 408 Professional fees Perbaikan dan pemeliharaan 146 140 Repairs and maintenance Lain-lain 353 296 Others

33,166 28,168

18. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK

BERELASI 18. RELATED PARTIES TRANSACTIONS

Perseroan dikendalikan oleh Grup PT Astra

International Tbk dan kepemilikan minoritas dipegang dan dimiliki oleh Marubeni Grup.

The Company is controlled by PT Astra International Tbk and the remaining minority shares are Marubeni Group.

Page 70: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 68 Page

18. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

18. RELATED PARTIES TRANSACTIONS (continued)

Sifat Hubungan Berelasi

Nature of Relationship

Pihak-pihak berelasi adalah perusahaan dan perorangan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan atau manajemen.

Related parties are companies and individuals who directly or indirectly have relationships with the Company ownership or management.

Pihak berelasi/ Related parties

Sifat dari hubungan/ Nature of relationship

Sifat dari transaksi/ Nature of transactions

PT Astra Internasional Tbk. (AI)

AI merupakan pemegang saham tidak

langsung Perseroan/AI is the ultimate shareholder of the Company.

AI adalah salah satu pemasok Perseroan/AI is supplier of the Company.

Marubeni Corporation (Marubeni) Marubeni merupakan pemegang saham

minoritas/Marubeni is under same ultimate shareholder.

Sebagai imbalan atas corporate gurantee yang diberikan oleh Marubeni untuk menjamin pinjaman dari bank, Perseroan membayar biaya garansi/As a return of corporate guarantee granted by Marubeni to secure the bank loan, the Company pay guarantee fee.

PT Bank Permata Tbk.(Permata) AI, yang merupakan pemegang saham tidak langsung Perseroan merupakan pemegang saham Permata/AI, which represents the ultimate shareholder of the Company, is the Permata’s shareholders.

Perseroan memiliki rekening di bank Permata, kontrak derivatif, dan mengadakan perjanjian pembiayaan bersama dengan bank Permata. Transaksi dengan pihak berelasi terutama berhubungan dengan pinjam-meminjam dana dalam kegiatan normal usaha/The Company has bank accounts in Permata, derivative contract, and entered into a joint financing agreement with Permata bank. The related party transaction primarily relate to lending and borrowing of funds in the normal course of their business.

PT Asuransi Astra Buana (AAB) PT Sedaya Multi Investama (“SMI”) merupakan pemegang saham utama dari AAB. Kepemilikan SMI di AAB sebesar 92,06%/PT Sedaya Multi Investama (“SMI”) is the ultimate shareholder of AAB. Ownership at AAB is 92.06%.

Sebagian besar unit yang dibiayai oleh Perseroan diasuransikan melalui AAB/Most of the financed vehicles are insured through AAB.

PT United Tractors Tbk.(UT) AI merupakan pemegang saham utama

dari UT. Sebagian besar unit yang dibiayai oleh Perseroan adalah unit dari UT/AI is the ultimate shareholder of UT. Most of the financed units come from UT.

UT adalah pemasok utama bagi Perseroan/UT is the main supplier of the Company.

Ringkasan saldo dan transaksi dengan pihak - pihak berelasi adalah sebagai berikut:

The summary of balances and transactions with related parties are as follows:

Page 71: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 69 Page

18. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

18. RELATED PARTIES TRANSACTIONS (continued)

30 Juni/ 31 Desember/ June December 2012 2011

Aset Assets Kas dan setara kas: Cash and cash equivalents:

- Permata 130,624 64,903 Permata - Aset derivatif : Derivative assets:

- Permata - 1,746 Permata - Piutang lain-lain:

- Pinjaman karyawan 3,951 4,622 Employee loans - Jumlah aset yang terkait dengan Total assets with

pihak-pihak berelasi 134,575 71,271 related parties

Persentase terhadap total aset 2% 1.3% Percentage of total assets

Liabilitas Liabilities Utang kepada pemasok Account payable to supplier

- UT 108,184 11,320 UT - 108,184 11,320 Utang lain-lain dan Other payables and akrual: accrued expenses:

- AAB 35,201 17,242 AAB - - Permata - 6 Permata -

35,201 17,248 Imbalan kerja 6,013 5,861 Employee benefits Jumlah liabilitas yang terkait dengan Total liabilities due to pihak-pihak berelasi 149,398 34,429 related parties Persentase terhadap total liabilitas 2.6% 0.8% Percentage of total liabilities 30 Juni/ 30 Juni/ June June 2012 2011 Pendapatan Income Pendapatan bunga: Interest income:

- Permata 4,387 1,021 Permata - Jumlah pendapatan yang terkait Total income derived from dengan pihak-pihak berelasi 4,387 1,021 related parties Persentase terhadap total pendapatan 1,0% 0.3% Percentage of total income Beban Expenses

Beban keuangan: Financing charges: - Permata 21 158 Permata - - Marubeni - 29 Marubeni -

Jumlah beban yang terkait Total expenses incurred

dengan pihak-pihak berelasi 21 187 with related parties Persentase terhadap total beban 0.0% 0.0% Percentage of total expenses

Page 72: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 70 Page

19. IMBALAN KERJA 19. EMPLOYEE BENEFITS

Liabilitas imbalan kerja yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

The employee benefits obligation recognised in the statements of financial position is determined as follows:

30 Juni/ 31 Desember/ June December 2012 2011

Imbalan pensiun 4,617 4,440 Pension benefits Imbalan jangka panjang lainnya 1,396 1,421 Other long-term benefits

6,013 5,861

Beban bersih yang diakui di laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut:

The net expense is recognised in the statements of comprehensive income as follows:

30 Juni/ 31 Desember/ June December 2012 2011

Beban imbalan pensiun 1,168 3,987 Pension benefits expenses Imbalan jangka panjang lainnya 503 680 Other long-term benefits

1,671 4,667

Liabilitas imbalan kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 dihitung oleh aktuaris independen PT Eldridge Gunaprima Solution dengan menggunakan metode projected unit credit. Berikut ini adalah hal-hal penting yang diungkapkan dalam laporan aktuaria.

The liability for employee benefits for the years ended 30 June 2012 and 31 December 2011 is calculated by an independent actuary PT Eldridge Gunaprima Solution which used the projected unit credit method.

The following are significant matters disclosed in the actuarial report.

30 Juni/ 31 Desember/ June December 2012 2011

Asumsi keuangan: Financial assumptions: - Tingkat diskonto 6 – 8% 7 - 9% Discount rate

- Hasil aset program yang diharapkan

10%

10% Expected return on plan assets

- Tingkat kenaikan gaji masa datang

8%

8%

Future salary increase

30 Juni/June 2012 dan/and

31 Desember/December 2011

Asumsi lainnya: Other assumptions: - Tingkat kematian TMI (Tabel Mortalitas Indonesia) II/

Indonesian Mortality Table II Table of mortality -

- Tingkat cacat 5% dari tingkat mortalitas/ 5% of mortality rate

Disability rate -

- Tingkat pengunduran diri peserta 2% per tahun untuk peserta berusia 25 tahun dan berkurang sampai 0,5%

pada usia 45 tahun/ 2% per annum at age 25 and reducing

linearly to 0.5% per annum at age 45 and thereafter

Withdrawal rate -

- Usia pensiun normal 55 Normal retirement age -

Page 73: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 71 Page

19. IMBALAN KERJA (lanjutan) 19. EMPLOYEE BENEFITS (continued)

Sebelum tanggal 6 September 2005, Perseroan menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk seluruh karyawan tetapnya yang dikelola oleh Dana Pensiun Astra. Sejak tanggal 6 September 2005, Perseroan memiliki dua jenis program pensiun, yaitu program pensiun imbalan pasti dan program pensiun iuran pasti.

Prior to 6 September 2005, the Company had a defined benefit pension plan covering all permanent employees which was managed by “Dana Pensiun Astra”. Since 6 September 2005, the Company’s pension arrangements were reorganised to include both a defined benefit pension plan and defined contribution plan.

Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya Pension and other post-employment

benefits

Sejak tanggal 6 September 2005, Dana Pensiun Astra dilanjutkan menjadi “Dana Pensiun Astra Satu”, yang khusus menangani program pensiun imbalan pasti, yang ditujukan untuk karyawan yang telah menjadi peserta Dana Pensiun Astra sebelum atau pada tanggal 20 April 1992. Sedangkan program pensiun iuran pasti dikelola oleh “Dana Pensiun Astra Dua” ditujukan untuk karyawan yang menjadi peserta Dana Pensiun Astra sesudah tanggal 20 April 1992.

Effective from 6 September 2005, Dana Pensiun Astra was continued under a new scheme called “Dana Pensiun Astra Satu”, specifically designed for the defined benefit pension plan, which is designated for all employees who became member of Dana Pensiun Astra on or before 20 April 1992. The defined contribution pension plan is managed by “Dana Pensiun Astra Dua” and is designated for employees who became members of Dana Pensiun Astra after 20 April 1992.

Pada tanggal 30 Juni 2012, jumlah peserta DPA 1 dan DPA 2 masing-masing adalah 7 dan 97 orang (31 Desember 2011: 8 dan 78) (tidak diaudit).

As at 30 June 2012, DPA 1 and DPA 2 have 7 and 97 participants, respectively (31 December 2011: 8 and 78) (unaudited).

Liabilitas imbalan pensiun yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

The pension benefit recognised in the statements of financial position is determined as follows:

30 Juni/ 31 Desember/ June December 2012 2011

Nilai kini liabilitas 9,013 10,412 Present value of obligations Nilai wajar aset program (3,979) (6,341) Fair value of plan assets 5,034 4,071 Keuntungan aktuarial yang belum diakui - 813 Unrecognised actuarial gain Biaya jasa lalu yang belum diakui (417) (444) Unrecognised past service cost 4,617 4,440

Page 74: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 72 Page

19. IMBALAN KERJA (lanjutan) 19. EMPLOYEE BENEFITS (continued)

Imbalan pensiun dan pasca kerja lainnya (lanjutan)

Pension and other post-employment benefits (continued)

Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut:

The amounts recognised in the statements of comprehensive income are as follows:

30 Juni/ 31 Desember/ June December 2012 2011

Biaya jasa kini 754 3,968 Current service cost Biaya bunga 645 450 Interest cost Hasil aset program yang diharapkan (491) (347) Expected return on plan assets Keuntungan aktuarial bersih yang diakui selama Net actuarial gain tahun berjalan 234 (110) recognised during the year Biaya jasa lalu 26 26 Past service cost 1,168 3,987

Biaya ini dibukukan sebagai biaya gaji dan imbalan kerja dalam laporan laba rugi komprehensif.

The expense is accounted for as salaries and employee benefits in the statements of comprehensive income.

Mutasi liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

The movement in the liability recognised in the statements of financial position are as follows:

30 Juni/ 31 Desember/ June December 2012 2011

Awal tahun 4,440 2,918 Beginning of the year Jumlah yang dibebankan Total expense charged in the pada laporan laba rugi statements of komprehensif 1,168 3,987 comprehensive income Imbalan/iuran yang dibayarkan (991) (2,465) Contributions/benefit paid Saldo akhir 4,617 4,440 Ending balance

Imbalan jangka panjang lainnya Other long-term benefits Liabilitas imbalan pensiun yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

The pension benefit recognised in the statements of financial position are determined as follows:

30 Juni/ 31 Desember/ June December 2012 2011

Nilai kini liabilitas 1,396 1,421 Present value of obligations

Page 75: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 73 Page

19. IMBALAN KERJA (lanjutan) 19. EMPLOYEE BENEFITS (continued)

Imbalan jangka panjang lainnya (lanjutan) Other long-term benefits (continued)

Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai berikut:

The amounts recognised in the statements of comprehensive income are as follows:

30 Juni/ 31 Desember/ June December 2012 2011

Biaya jasa kini 422 537 Current service cost Biaya bunga 81 77 Interest cost Kerugian aktuarial bersih yang diakui selama Net actuarial losses tahun berjalan - 66 recognised during the year 503 680

Biaya ini dibukukan sebagai biaya gaji dan imbalan kerja dalam laporan laba rugi komprehensif.

The expense is accounted for salaries and employee benefits in the statements of comprehensive income.

Mutasi liabilitas yang diakui pada laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

The movement in the liability recognised in the statements of financial position is as follows:

30 Juni/ 31 Desember/ June December 2012 2011

Awal tahun 1,421 1,187 Beginning of the year Jumlah yang dibebankan Total expense charged in the pada laporan laba rugi statements of comprehensive komprehensif 503 680 income Imbalan/iuran yang dibayarkan (528) (446) Contributions/benefit paid

Saldo akhir 1,396 1,421 Ending balance

20. SEGMEN OPERASI 20. OPERATING SEGMENT

Segmen operasi Perseroan dibagi berdasarkan produk: pembiayaan konsumen dan sewa pembiayaan. Segmen operasi dilaporkan sesuai dengan laporan internal yang disiapkan untuk pengambil keputusan operasional yang bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya ke segmen tertentu dan melakukan penilaian atas performanya.

Ringkasan berikut menjelaskan operasi masing-masing segmen dalam pelaporan segmen Perseroan:

The Company’s operating segments represent product groups: consumer financing and finance leases. Operating segments are reported in accordance with the internal reporting provided to the chief operating decision maker, which is responsible for allocating resources to the reportable segments and assesses its performance. The following summary describes the operations in each of the Company's reportable segments.

- Pembiayaan konsumen Termasuk dalam pelaporan segmen pembiayaan konsumen adalah seluruh indikator penilaian segmen operasi yang secara nyata dapat diatributasikan sebagai bagian dari pembiayaan konsumen.

- Consumer financing Included in consumer financing reporting are operating segments assessment indicators that can be actually be attributed as a part of consumer financing.

Page 76: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 74 Page

20. SEGMEN OPERASI (lanjutan) 20. OPERATING SEGMENT (continued)

- Sewa pembiayaan Termasuk dalam pelaporan segmen sewa pembiayaan adalah seluruh indikator penilaian segmen operasi yang secara nyata dapat diatributasikan sebagai bagian dari sewa pembiayaan.

- Lain-lain Termasuk dalam pelaporan segmen lain-lain adalah informasi pelaporan segmen operasi terkait dengan aktivitas treasuri yang terpusat dalam bentuk pinjaman serta surat berharga yang diterbitkan dan juga aktivitas kantor pusat seperti beban usaha, beban kerugian penurunan nilai, beban pajak penghasilan yang tidak dapat dialokasikan.

- Finance leases Included in the finance leases reporting are operating segments assessment indicators that can be actually be attributed as a part of finance leases.

- Others Included in the other segment reporting is reporting segment information associated with centralized treasury operations in the form of borrowings and securities issued and also head office activities such as operating expenses, allowance for impairment losses, income tax expense that can not be allocated.

Informasi mengenai hasil dari masing-masing pelaporan segmen disajikan di bawah ini sebagaimana dilaporkan dalam laporan internal manajemen yang direview oleh Manajemen Perseroan. Keuntungan segmen digunakan untuk mengukur kinerja dimana manajemen berkeyakinan bahwa informasi tersebut paling relevan dalam mengevaluasi hasil segmen tersebut relatif terhadap entitas lain yang beroperasi dalam industri tersebut:

Information regarding the results of each reportable segment is included below as included in the internal management reports that are reviewed by the Company's Management. Segment profit is used to measure performance of that business segment as management believes that such information is the most relevant in evaluating the results of those segments relative to other entities that operate within these industries.

30 Juni/June 2012

Pembiayaan konsumen/ Consumer financing

Sewa

pembiayaan/ Finance leases

Lain-lain/ Others

Jumlah/Total

Pendapatan Income Pendapatan bunga 30,291 388,908 - 419,199 Interest income Lain-lain 1,456 11,062 17,332 29,850 Others Jumlah pendapatan 31,747 399,970 17,332 449,049 Total income Beban Expenses

Beban usaha - - 33,166 33,166 Operating expenses Beban bunga dan Interest and financing

keuangan - - 207,546 207,546 Penyisihan kerugian Allowance for penurunan nilai (17) 43,951 - 43,934 impairment losses Jumlah beban (17) 43,951 240,712 284,646 Total expense Laba sebelum pajak penghasilan 31,764 356,019 (223,380) 164,403 Income before tax Jumlah aset 366,608 6,121,530 303,464 6,791,602 Total assets Jumlah liabilitas - - 5,670,364 5,670,364 Total liabilities

Page 77: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 75 Page

20. SEGMEN OPERASI (lanjutan) 20. OPERATING SEGMENT (continued)

30 Juni/June 2011

Pembiayaan konsumen/ Consumer financing

Sewa

pembiayaan/ Finance leases

Lain-lain/ Others

Jumlah/Total

Pendapatan Income Pendapatan bunga 29,513 269,398 - 298,911 Interest income Lain-lain 378 6,657 2,690 9,725 Others Jumlah pendapatan 29,891 276,055 2,690 308,636 Total income Beban Expenses

Beban usaha - - 28,168 28,168 Operating expenses Beban bunga dan Interest and financing

keuangan - - 174,137 174,137 Penyisihan kerugian Allowance for penurunan nilai 3,171 (2,340) - 831 impairment losses Jumlah beban 3,171 (2,340) 202,305 203,136 Total expense Laba sebelum pajak penghasilan 26,720 278,395 (199,615) 105,500 Income before tax

31 Desember/December 2011

Pembiayaan konsumen/ Consumer financing

Sewa

pembiayaan/ Finance leases

Lain-lain/ Others

Jumlah/Total

Jumlah aset 402,036 4,927,835 181,447 5,511,218 Total assets Jumlah liabilitas - - 4,479,091 4,479,091 Total liabilities

Segmen geografis Geographical segment Segmen berdasarkan geografis terdiri dari 11 jaringan pemasaran yang terbagi menjadi 5 area yaitu DKI Jakarta, Jawa, Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi.

Geographical segment consists of 11 marketing networks that are divided into 5 areas, namely DKI Jakarta, Java, Kalimantan, Sumatera, and Sulawesi.

Segmen informasi berdasarkan geografis adalah sebagai berikut:

Segment information based on geographical segments is as follows:

30 Juni/ 30 Juni/ June June 2012 2011

Pendapatan Income - Area DKI Jakarta 212,264 140,640 DKI Jakarta area - - Area Kalimantan 145,921 103,749 Kalimantan area - - Area Sumatera 46,035 37,334 Sumatera area - - Area Jawa 22,724 16,161 Java area - - Area Sulawesi 9,204 3,110 Sulawesi area - 436,148 300,994 Pendapatan yang tidak dapat dialokasikan 12,901 7,642 Unallocated income Jumlah pendapatan 449,049 308,636

Perseroan tidak menyajikan aset tidak lancar ke dalam masing-masing segmen informasi berdasarkan geografis dikarenakan jumlahnya yang tidak material.

The Company does not disclose the non-current assets to each geographical segment information due to immaterial amount.

Page 78: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 76 Page

21. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 21. FINANCIAL RISK MANAGEMENT

Aktivitas Perseroan mengandung berbagai macam risiko keuangan: risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan Perseroan terfokus pada ketidakpastian pasar keuangan dan meminimalisasi potensi kerugian yang berdampak pada kinerja keuangan Perseroan. Perseroan menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk mengantisipasi risiko-risiko yang mungkin terjadi.

The Company’s activities expose it to a variety of financial risks: market risk, credit risk and liquidity risk. The Company’s overall risk management program focuses on the unpredictability of financial markets and seeks to minimise potential adverse effects on the Company’s financial performance. The Company uses derivative financial instrument to hedge certain risk exposures.

Manajemen risiko dilaksanakan dengan kebijakan-kebijakan yang disetujui oleh Direksi. Direksi memberikan kebijakan tertulis atas manajemen risiko secara keseluruhan, termasuk kebijakan tertulis yang mencakup area khusus, seperti risiko nilai tukar, risiko suku bunga, risiko kredit, dan pemanfaatan instrumen keuangan. Risiko yang berasal dari instrumen keuangan yang dihadapi oleh Perseroan mengandung risiko keuangan, termasuk juga risiko pasar, risiko kredit, dan risiko likuiditas.

Risk management is carried out under policies approved by Directors. The Directors provides written principles for overall risk management, as well as written policies covering specific areas, such as foreign exchange risk, interest rate risk, credit risk, and use of financial instrument. The risk arising from financial instruments to which the Company is exposed are financial risks, which includes market risk, credit risk, and liquidity risk.

a. Risiko pasar a. Market risk

Perseroan menghadapi eksposur terhadap risiko pasar, yaitu risiko dimana nilai wajar atas arus kas masa depan atas suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan pada harga pasar. Risiko pasar berasal dari posisi terbuka yang terkait dengan produk-produk suku bunga, mata uang dan ekuitas, yang seluruhnya dipengaruhi oleh pergerakan pasar baik secara spesifik maupun umum, dan perubahan volatilitas tingkat suku bunga pasar atau harga seperti suku bunga, nilai tukar dan produk ekuitas.

The Company is aware about exposure to market risks which is the risks that the fair value of future cash flows of financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. Market risks arise from open positions in interest rate, currency and equity products, all of which are exposed to the general and specific market movements and changes in the level of volatility or market rates or prices such as interest rates, foreign exchange rates, and equity products.

Perseroan menyadari adanya perubahan risiko nilai tukar mata uang asing dan suku bunga yang terjadi akibat fluktuasi mata uang Rupiah terhadap Dolar AS dan Yen Jepang, dan suku bunga sehingga Perseroan melakukan transaksi cross currency swap dan interest rate swap dari suku bunga mengambang menjadi suku bunga tetap dengan tujuan melakukan aktivitas lindung nilai atas ketidakpastian suku bunga dan mata uang asing yang timbul dari ketidakpastian arus kas atas pokok dan bunga pinjaman dalam mata uang asing.

The Company is aware of the foreign exchange and interest rate risk due to foreign exchange and interest rate fluctuations, therefore the Company entered into cross currency swap and interest rate swap contracts from US Dollar and Japan Yen floating rate to Rupiah fixed rate in order to hedge the interest rate and foreign exchange uncertainty that will arise from the variability in cash flows arising from principle and interest on the foreign currencies borrowings.

Page 79: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 77 Page

21. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 21. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

a. Risiko pasar (lanjutan) a. Market risk (continued)

Risiko tingkat bunga Interest rate risk

Risiko suku bunga arus kas adalah risiko dimana arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Risiko nilai suku bunga wajar adalah risiko dimana nilai dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Perseroan menghadapi dampak dari fluktuasi suku bunga pasar yang berlaku baik atas risiko nilai wajar maupun arus kas. Marjin suku bunga bisa meningkat sebagai hasil dari perubahan tersebut namun juga dapat mengurangi kerugian ketika terdapat pergerakan yang tidak diharapkan. Direksi menetapkan batas atas tingkat ketidaksesuaian dari suku bunga repricing dan value at risk yang bisa dilakukan, yang dimonitor secara harian oleh Divisi Tresuri.

Cash flow interest rate risk is the risk that the future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. Fair value interest rate risk is the risk that the value of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Company takes on exposure to the effects of fluctuations in the prevailing levels of market interest rates on both its fair value and cash flow risks. Interest margins may increase as a result of such changes but may reduce losses in the event that unexpected movements arise. The Directors sets limits on the level of mismatch of interest rate repricing and value at risk that may be undertaken, which is monitored daily by Treasury Division.

Tabel di bawah ini mengikhtisarkan aset dan liabilitas keuangan berbunga Perseroan pada nilai tercatat, yang dikategorikan menurut mana yang terlebih dahulu antara tanggal repricing secara kontraktual (contractual repricing) atau tanggal jatuh tempo.

The table below summarise the Company’s interest earning financial assets and interest bearing financial liabilities at carrying amounts, categorised by the earlier of contractual repricing or maturity dates.

30 Juni/June 2012

Variabel/Variable

Bunga tetap/Fixed interest rate

Tidak

dikenakan bunga/

Non interest bearing

Jumlah/ Total

Kurang dari satu tahun/ Less than one year

1 - 2 tahun/ years

2 - 3 tahun/ years

Lebih dari 3 tahun/

Over than 3 years

ASET ASSETS Cash and cash Kas dan setara kas - - - - 209,199 115 209,314 equivalents Net investment Investasi bersih dalam in direct financing sewa pembiayaan - - - - 6,121,530 - 6,121,530 leases Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - - - - 366,608 - 366,608 receivables Piutang lain-lain - - - - - 7,525 7,525 Other receivables Aset derivatif - - - - - 43,588 43,588 Derivative assets Aset lain-lain - - - - - 819 819 Other assets

Jumlah aset - - - - 6,697,337 52,047 6,749,384 Total assets

LIABILITAS LIABILITIES Pinjaman yang diterima: Borrowings: - Rupiah - - - - 1,233,396 - 1,233,396 Rupiah - - Dolar AS - - - - 1,854,045 - 1,854,045 US Dollar - Utang Obligasi - bersih - - - - 1,986,934 - 1,986,934 Bonds payables - net Medium Term Notes - - - - 199,469 - 199,469 Medium Term Notes Utang kepada Account payable

pemasok - - - - - 225,927 225,927 to supllier Liabilitas derivatif - - - - - 5,169 5,169 Derivative liabilities Utang lain-lain dan Other payables and akrual - - - - - 153,099 153,099 accrued expenses

Jumlah liabilitas - - - - 5,273,844 384,195 5,658,039 Total liabilities

Jumlah selisih Total interest penilaian bunga - - - - 1,423,493 repricing gap

Page 80: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 78 Page

21. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 21. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

a. Risiko pasar (lanjutan) a. Market risk (continued)

Risiko tingkat bunga (lanjutan) Interest rate risk (continued) 31 Desember/ December 2011

Variabel/Variable

Bunga tetap/Fixed interest rate

Tidak

dikenakan bunga/

Non interest bearing

Jumlah/ Total

Kurang dari satu tahun/ Less than one year

1 - 2 tahun/ years

2 - 3 tahun/ years

Lebih dari 3 tahun/

Over than 3 years

ASET ASSETS Cash and cash Kas dan setara kas - - - - - 120 120 equivalents Net investment Investasi bersih dalam in direct financing sewa pembiayaan - - - - 4,927,835 - 4,927,835 leases Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - - - - 402,036 - 402,036 receivables Piutang lain-lain - - - - - 8,517 8,517 Other receivables Aset derivatif - - - - - 38,807 38,807 Derivative assets Aset lain-lain - - - - - 710 710 Other assets

Jumlah aset - - - - 5,329,871 48,154 5,378,025 Total assets

LIABILITAS LIABILITIES Pinjaman yang diterima: Borrowings: - Rupiah - - - - 1,853,841 - 1,853,841 Rupiah - - Dolar AS - - - - 1,581,007 - 1,581,007 US Dollar - Utang Obligasi - bersih - - - - 595,934 - 595,934 Bonds payables - net Medium Term Notes - - - - 299,882 - 299,882 Medium Term Notes Utang kepada Account payable

pemasok - - - - - 13,397 13,397 to supllier Liabilitas derivatif - - - - - 3,046 3,046 Derivative liabilities Utang lain-lain dan Other payables and akrual - - - - - 109,941 109,941 accrued expenses

Jumlah liabilitas - - - - 4,330,664 126,384 4,457,048 Total liabilities

Jumlah selisih Total interest penilaian bunga - - - - 999,207 repricing gap

Risiko nilai tukar mata uang asing Foreign exchange risk

Tabel dibawah ini mengikhtisarkan aset keuangan dan liabilitas keuangan Perseroan terhadap risiko nilai tukar mata uang asing.

The table below summarises the Company’s financial assets and liabilities exposure to foreign exchange rate risk.

Dolar AS/US Dollar (dalam ribuan/in thousand)

30 Juni/ 31 Desember/ June December 2012 2011

ASET ASSETS Kas dan setara kas 3,445 5,421 Cash and cash equivalents Investasi bersih dalam sewa Net investment in direct pembiayaan - bersih 216,796 171,802 finance leases - net Piutang pembiayaan konsumen

- bersih 1,841 1,809 Consumer financing - net Beban dibayar dimuka Prepaid expenses dan piutang lain-lain 84 117 and other receivables Aset lain-lain 33 23 Other assets Jumlah aset 222,199 179,172 Total assets

Page 81: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 79 Page

21. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 21. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

a. Risiko pasar (lanjutan) a. Market risk (continued)

Risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan)

Foreign exchange risk (continued)

Dolar AS/US Dollar (dalam ribuan/in thousand)

30 Juni/ 31 Desember/ June December 2012 2011

LIABILITAS LIABILITIES Account payables Utang kepada pemasok 16,519 709 to suppliers Pinjaman yang diterima Borrowings

- Pinjaman yang diterima - kotor 257,657 251,250 Borrowings - gross -

- Pinjaman yang di hedge (62,083) (77,412) Hedged borrowings - Pinjaman yang diterima - bersih 195,574 173,838 Borrowings - net Utang lain-lain dan beban Other payables and yang masih harus dibayar 4,166 1,939 accrued expenses Jumlah liabilitas 216,259 176,486 Total liabilities

Bersih 5,940 2,686 Net

Yen Jepang/Japan Yen (dalam ribuan/in thousand)

30 Juni/ 31 Desember/ June December 2012 2011

ASET ASSETS Kas dan setara kas 153 929 Cash and cash equivalents Jumlah aset 153 929 Total assets

LIABILITAS LIABILITIES Pinjaman yang diterima Borrowings

- Pinjaman yang diterima - kotor - 458,333 Borrowings - gross - - Pinjaman yang di hedge - (458,333) Hedged borrowings -

Pinjaman yang diterima - bersih - - Borrowings - net Jumlah liabilitas - - Total liabilities

Bersih 153 929 Net

Page 82: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 80 Page

21. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 21. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko kredit b. Credit risk

Perseroan menghadapi risiko pembiayaan, terutama berasal dari ketidakmampuan nasabah untuk membayar kembali pembiayaan konsumen yang diberikan. Risiko ini terjadi jika kelayakan nasabah dan piutang pembiayaan konsumen tidak dikelola dengan baik. Perseroan menerapkan kebijakan pemberian kredit berdasarkan prinsip kehati-hatian, melakukan pengawasan portofolio kredit secara berkesinambungan dan melakukan pengelolaan atas penagihan angsuran untuk meminimalisasi risiko kredit.

The Company is exposed to credit risk mainly from the defaulting customers. Improper assessment on customer’s credit worthiness and collection management will trigger the credit risk. The Company applies prudent credit acceptance policies, perform ongoing credit portfolio monitoring as well as managing the collection of customer financing receivables in order to minimise the credit risk exposure.

Pengukuran risiko kredit Credit risk measurement Estimasi terhadap eksposur kredit adalah proses yang kompleks dan memerlukan penggunaan model, dimana nilai dari suatu produk bervariasi tergantung dengan perubahan pada variabel-variabel pasar, arus kas masa depan dan rentang waktu. Penilaian risiko kredit atas suatu portofolio aset memerlukan estimasi-estimasi, seperti kemungkinan terjadinya wanprestasi, rasio kerugian dan korelasi wanprestasi antar rekanan.

The estimation of credit exposure is complex and requires the use of models, as the value of a product varies with changes in market variables, expected cash flows and the passage of time. The assessment of credit risk of a portfolio of assets entails further estimations as to the likelihood of defaults occurring, of the associated loss ratios and of default correlations between counterparties.

Perseroan telah mengembangkan model untuk mendukung kuantifikasi dari risiko kredit. Model peringkat dan skor ini digunakan untuk keseluruhan portofolio kredit utama dan membentuk basis untuk mengukur risiko wanprestasi. Dalam mengukur risiko kredit untuk kredit yang diberikan, Perseroan mempertimbangkan tiga komponen: (i) ‘probability of default’ (PD) klien atau counterpart atas liabilitas kontraktualnya; (ii) eksposur terkini pada rekanan dan kemungkinan perkembangan masa depan, yang akan digunakan Perseroan untuk mendapatkan ‘exposure at default’ (EAD) dan (iii) kemungkinan rasio pemulihan atas liabilitas yang telah wanprestasi (‘loss given default’) (LGD). Model ini ditelaah secara rutin untuk memonitor tingkat akurasi model, relatif terhadap kinerja aktual dan diubah jika diperlukan untuk mengoptimalisasi keefektivitasannya.

The Company has developed models to support the quantification of the credit risk. These rating and scoring models are in use for all key credit portfolios and form the basis for measuring default risks. In measuring credit risk of loans, the Company considers three components: (i) the ‘probability of default’ (PD) by the client or counterparty on its contractual obligations; (ii) current exposures to the counterparty and its likely future development, from which the Company derive the ‘exposure at default’ (EAD); and (iii) the likely recovery ratio on the defaulted obligations (the ‘loss given default’) (LGD). The models are reviewed regularly to monitor their robustness relative to actual performance and amended as necessary to optimise their effectiveness.

Page 83: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 81 Page

21. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 21. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)

Pengukuran risiko kredit (lanjutan) Credit risk measurement (continued)

EAD dihitung berdasarkan jumlah yang diharapkan terhutang pada saat wanprestasi terjadi. LGD merupakan ekspektasi Perseroan atas besarnya kerugian dari suatu klaim pada saat wanprestasi terjadi. Hal ini dinyatakan dalam persentase kerugian per unit dari suatu eksposur. Loss given default biasanya bervariasi sesuai dengan tipe counterpart, jenis dan senioritas dari klaim dan ketersediaan agunan atau pendukung kredit lainnya.

EAD is based on the amounts the Company expect to be owed at the time of the default. LGD represents the Company’s expectation of the extent of loss on a claim should default occur. It is expressed as percentage loss per unit of exposure. Loss given default typically varies by the type of counterparty, type and seniority of claim and availability of collateral or other credit support.

Agunan Perseroan menerapkan berbagai kebijakan dan praktik untuk memitigasi risiko kredit. Praktik yang umum dilakukan adalah dengan meminta agunan sebagai uang muka jaminan. Perseroan menerapkan berbagai panduan atas jenis-jenis agunan yang dapat diterima dalam rangka memitigasi risiko kredit.

Collateral The Company employs a range of policies and practices to mitigate credit risk. The most traditional of these is the taking of security for funds advances, which is common practice. The Company implements guidelines on the acceptability of specific classes of collateral or credit risk mitigation.

Tabel berikut adalah eksposur maksimum terhadap risiko kredit untuk aset keuangan, tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau pengembangan kredit lainnya dan konsentrasi risiko kredit yang dimiliki Perseroan:

The following table presents the Company’s maximum exposure to credit risk of on financial assets, without taking into account of any collateral held or other credit enhancement and risk concentration of the Company:

30 Juni/June 2012

Konsentrasi risiko kredit/Credit risk concentration

Maksimum eksposur/ Maximum exposure

Pertambangan/ Mining

Perkebunan/ Agro

Kehutanan/ Forestry

Konstruksi/ Construction

Lain-lain/ Others

Kas di bank - - - - 209,199 209,199 Cash in banks Piutang sewa Gross investment in pembiayaan 5,408,885 991,450 543,028 146,300 93,317 7,182,980 direct finance leases Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen 228,432 114,104 19,733 61,312 9,127 432,708 receivables Piutang lain-lain - - - - 7,525 7,525 Other receivables Aset derivatif - - - - 43,588 43,588 Derivative assets Aset lain-lain - - - - 819 819 Other assets

Jumlah 5,637,317 1,105,554 562,761 207,612 363,575 7,876,819 Total

31 Desember/December 2011

Konsentrasi risiko kredit/Credit risk concentration

Maksimum eksposur/ Maximum exposure

Pertambangan/ Mining

Perkebunan/ Agro

Kehutanan/ Forestry

Konstruksi/ Construction

Lain-lain/ Others

Kas di bank - - - - 120,825 120,825 Cash in banks Piutang sewa Gross investment in pembiayaan 4,428,586 761,967 409,104 105,107 77,227 5,781,991 direct finance leases Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen 253,697 156,812 26,143 36,857 828 474,337 receivables Piutang lain-lain - - - - 8,517 8,517 Other receivables Aset derivatif - - - - 38,807 38,807 Derivative assets Aset lain-lain - - - - 710 710 Other assets

Jumlah 4,682,283 918,779 435,247 141,964 246,914 6,425,187 Total

Page 84: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 82 Page

21. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 21. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

b. Risiko kredit (lanjutan) b. Credit risk (continued)

Tabel di atas merupakan eksposur maksimum dari risiko kredit bagi Perseroan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, tanpa memperhitungkan jaminan yang dikuasai oleh Perseroan terhadap aset tersebut. Eksposur di atas berdasarkan nilai tercatat sebelum penyisihan kerugian penurunan nilai yang sebagaimana dilaporkan di laporan posisi keuangan.

The above table represents maximum exposure of credit risk to the Company at 30 June 2012 and 31 December 2011, without taking into account collaterals held. The exposures set out above are based on carrying amounts before allowance for impairment losses as reported in the statements of financial position.

Manajemen percaya akan kemampuannya untuk mengendalikan dan memelihara eksposur risiko kredit pada tingkat yang minimum berdasarkan hal-hal sebagai berikut: - Perseroan telah membentuk penyisihan

kerugian penurunan nilai yang memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut berdasarkan data historis kerugian yang ada.

- Sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen, yang merupakan portofolio terbesar dilindungi dengan jaminan yang mencukupi.

Management is confident in its ability to continue to control and sustain minimal exposure of credit risk to the Company based on the following: - The Company have provided sufficient

allowance for impairment losses to cover incurred losses arising from uncollectible receivables based on existing historical loss.

- Direct finance leases and consumer

financing, which represent the biggest portfolio, are secured by sufficient collaterals.

c. Risiko likuiditas c. Liquidity risk

Risiko likuiditas timbul jika Perseroan mengalami kesulitan dalam mendapatkan sumber pendanaan. Risiko likuiditas dapat juga berupa ketidaksesuaian atas jangka waktu sumber dana yang dimiliki dengan jangka waktu pembiayaan. Perseroan melakukan evaluasi dan menelaah struktur laporan posisi keuangan dan melakukan analisa serta pengukuran risiko likuiditas berdasarkan Pedoman Pengendalian Intern Perusahaan dan Pedoman Pengelolaan Aset dan Liabilitas dari pemegang saham.

Liquidity risk arises in situations where the Company has difficulties in obtaining funding. Liquidity risk also arises from situations in which the Company has a mismatch between the maturity of its funding and the maturity of its consumer financing receivables. The Company evaluates and reviews its balance sheet structure, by analysing and measuring liquidity risk based on its Internal Control Manual and Assets Liabilities Management Guideline from shareholders.

Tabel berikut ini menyajikan informasi mengenai aset dan liabilitas keuangan dalam bentuk arus kas masuk atau keluar:

The tables below provide information about financial assets and liabilities in form of cash in or out flows:

30 Juni/June 2012

Kurang dari satu tahun/ Less than one year

1 - 2 tahun/years

2 -3 tahun/ years

Lebih dari 3 tahun/

Over than 3 years

ASET ASSETS

Kas dan setara kas 209,314 - - - Cash and cash equivalents Investasi bersih dalam Net investment in sewa pembiayaan - bersih 3,325,728 2,035,134 756,180 4,489 direct financing leases - net Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - bersih 258,274 92,455 15,880 - receivables - net Piutang lain-lain 7,525 - - - Other receivables Aset derivatif - 15,564 28,024 - Derivative assets Aset lain-lain 819 - - - Other assets Jumlah aset 3,801,660 2,143,153 800,084 4,489 Total assets

Page 85: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 83 Page

21. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 21. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

c. Risiko likuiditas (lanjutan) c. Liquidity risk (continued)

30 Juni/June 2012 (lanjutan/continued)

Kurang dari satu tahun/ Less than one year

1 - 2 tahun/years

2 -3 tahun/ years

Lebih dari 3 tahun/

Over than 3 years

LIABILITAS LIABILITIES

Pinjaman yang diterima - Rupiah 724,020 456,719 52,656 - Borrowings - Rupiah Pinjaman yang diterima - Dolar AS 936,855 669,920 247,270 - Borrowings - US Dollar Obligasi - bersih 649,760 531,276 805,898 - Bonds - net Medium Term Notes (303) 199,772 - - Medium Term Notes Utang kepada pemasok 225,927 - - - Account payable to supplier Liabilitas derivatif 340 2,362 2,467 - Derivative liabilities Other payables and accrued Utang lain-lain dan akrual 153,099 - - - expenses Jumlah liabilitas 2,689,698 1,860,049 1,108,291 - Total liabilities Bersih 1,111,962 283,104 (308,207) 4,489 Net

31 Desember/December 2011

Kurang dari satu tahun/ Less than one year

1 - 2 tahun/years

2 -3 tahun/ years

Lebih dari 3 tahun/

Over than 3 years

ASET ASSETS

Kas dan setara kas 120,945 - - - Cash and cash equivalents Investasi bersih dalam Net investment in sewa pembiayaan - bersih 2,638,911 1,722,210 562,206 4,508 direct financing leases - net Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - bersih 283,892 97,164 20,980 - receivables - net Piutang lain-lain 8,516 - - - Other receivables Aset derivatif 6,913 1,796 30,098 - Derivative assets Aset lain-lain 711 - - - Other assets Jumlah aset 3,059,888 1,821,170 613,284 4,508 Total assets

LIABILITAS LIABILITIES

Pinjaman yang diterima - Rupiah 883,773 265,956 604,112 - Borrowings - Rupiah Pinjaman yang diterima - Dolar AS 734,661 162,468 683,878 - Borrowings - US Dollar Obligasi - bersih 103,590 98,344 394,000 - Bonds - net Medium Term Notes 299,882 - - - Medium Term Notes Utang kepada pemasok 13,397 - - - Account payable to supplier Liabilitas derivatif 89 1,155 1,802 - Derivative liabilities Other payables and accrued Utang lain-lain dan akrual 104,080 - - - expenses Jumlah liabilitas 2,139,472 527,923 1,683,792 - Total liabilities Bersih 920,416 1,293,247 (1,070,508) 4,508 Net

d. Risiko permodalan d. Capital risk

Tujuan Perseroan dalam mengelola permodalannya adalah untuk menjaga kelangsungan usaha Perseroan untuk dapat memberikan hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada stakeholders lainnya, dan memelihara optimalisasi struktur permodalan untuk mengurangi biaya modal (cost of capital).

The Company’s objectives when managing capital are to safeguard the Company’s ability to continue as a going concern in order to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital.

Page 86: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 84 Page

21. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 21. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

d. Risiko permodalan (lanjutan) d. Capital risk (continued)

Dalam rangka memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Perseroan dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham, imbal hasil modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru untuk mengurangi pinjaman.

In order to maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the amount of dividends paid to shareholders, return capital to shareholders or issue new shares to reduce debt.

Konsisten dengan pelaku industri lainnya, Perseroan memonitor permodalan berdasarkan gearing ratio. Ratio ini dihitung dari pinjaman (termasuk utang obligasi dan medium term notes) dibagi dengan jumlah modal (setelah dikurangi dengan cadangan lindung nilai arus kas). Jumlah modal diambil dari ekuitas yang tercantum dalam laporan posisi keuangan.

Consistent with others in the industry, the Company monitors capital on the basis of the gearing ratio. This ratio is calculated as debt (including bonds payable and medium term notes) divided by total capital (after deduct by cash flows hedge reserves). Total capital is calculated as ‘equity’ as shown in the statements of financial position.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.84/PMK.012/2006 tanggal 26 September 2006 tentang Perusahaan Pembiayaan, jumlah maksimum gearing ratio adalah sebesar 10 kali dari total modal.

Based on Minister of Finance of the Republic of Indonesia Regulation No. 84/PMK.012/2006 dated 26 September 2006 regarding multi finance company, the maximum gearing ratio is 10 times from total capital.

30 Juni/ 31 Desember/ June December 2012 2011

Pinjaman: Debt:

- Pinjaman yang diterima 3,126,776 3,462,390 Borrowings - - Utang obligasi 1,995,000 600,000 Bonds payable - - Medium term notes 200,000 300,000 Medium term notes -

Jumlah pinjaman 5,321,776 4,362,390 Total debt Jumlah modal 1,102,911 1,033,041 Total capital

Gearing ratio 4.8 kali/times 4.2 kali/times Gearing ratio

e. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan e. Fair value of financial assets and

liabilities

Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan yang tidak disajikan di laporan posisi keuangan Perseroan pada nilai wajarnya:

The table below summarises the carrying amounts and fair value of those financial assets and liabilities not presented on the Company’s statements of financial position at their fair values:

Page 87: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 85 Page

21. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 21. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) e. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan

(lanjutan) e. Fair value of financial assets and

liabilities (continued)

Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan yang tidak disajikan di laporan posisi keuangan Perseroan pada nilai wajarnya: (lanjutan)

The table below summarises the carrying amounts and fair value of those financial assets and liabilities not presented on the Company’s statements of financial position at their fair values: (continued)

30 Juni/June 2012 31 Desember/December 2011

Nilai tercatat/ Carrying

value Nilai wajar/ Fair value

Nilai tercatat/ Carrying

value Nilai wajar/ Fair value

Aset keuangan: Financial assets: Investasi bersih dalam Net investment in direct sewa pembiayaan 6,121,530 5,403,929 4,927,835 4,337,829 finance leases Piutang pembiayaan Consumer financing konsumen - bersih 366,608 326,962 402,036 357,019 receivables - net Piutang lain-lain 3,951 3,255 4,622 3,809 Other receivable Liabilitas keuangan: Financial liabilities: Pinjaman yang diterima - bersih 3,087,441 3,080,051 3,434,848 3,458,249 Borrowings - net Obligasi - bersih 1,986,934 1,996,847 595,934 612,455 Bonds - net Medium term notes Medium term notes - bersih 199,469 190,906 299,882 291,351 net -

Piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen

Direct financing lease receivables and consumer financing receivables

Nilai wajar dari piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen diestimasi menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga efektif rata-rata tertimbang pada tanggal laporan posisi keuangan.

The fair values of direct financing lease receivables and consumer financing receivables are estimated by discounted cash flow using weighted average effective interest rate on balance sheet date.

Piutang lain-lain Other receivables

Termasuk di dalam piutang lain-lain adalah piutang karyawan yang nilai wajarnya dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga efektif internal Perseroan.

Including into other receivables is employee loans which the fair value is determined by discounted cash flow using the Company’s internal effective interest rate.

Pinjaman yang diterima dan medium term notes

Borrowings and medium term notes

Nilai wajar dinilai menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga efektif yang dikenakan pada pinjaman yang diterima, utang obligasi dan medium term notes masing-masing mata uang yang digunakan sesuai dengan sisa periode jatuh temponya.

The fair values are calculated based on cash flows discounted using effective interest borrowing rate which is charged for the remaining term to maturity of each currency borrowings, bonds payable and medium term notes.

22. IKATAN 22. COMMITMENTS

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Perseroan memiliki komitmen sewa kantor dengan PT Loka Mampang Indah Realty dan PT Raja Tangguh Semesta sebagai berikut:

As at 30 June 2012 and 31 December 2011, the Company has an office rental commitment with PT Loka Mampang Indah Realty and PT Raja Tangguh Semesta as follows:

Page 88: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 86 Page

22. IKATAN (lanjutan) 22. COMMITMENTS (continued)

30 Juni/ 31 Desember/ June December 2012 2011 Komitmen sewa Rental commitment - 2011 - 11 2011 - - 2012 1,064 384 2012 - - 2013 2,128 318 2013 - - 2014 1,827 - 2014 - 5,019 713

23. PERJANJIAN KERJASAMA 23. COOPERATION AGREEMENTS

PT Bank Permata Tbk PT Bank Permata Tbk

Pada tanggal 28 Mei 2009, Perseroan mengadakan perjanjian pembiayaan bersama without recourse dengan PT Bank Permata Tbk. Total fasilitas pembiayaan bersama sebesar Rp 300.000 dan berakhir pada tanggal 28 Mei 2011.

On 28 May 2009, the Company entered into a without recourse joint financing agreement with PT Bank Permata Tbk. The total joint financing facility amounts Rp 300,000 and expired on 28 May 2011.

PT Komatsu Astra Finance (KAF) PT Komatsu Astra Finance (KAF)

Pada tanggal 20 Juli 2010, Perseroan mengadakan perjanjian pembiayaan bersama without recourse dengan PT Komatsu Astra Finance (KAF) dan telah dilakukan perubahan perjanjian pada tanggal 19 Agustus 2011. Perjanjian ini akan berakhir sampai jika ada pembatalan dari salah satu pihak secara tertulis.

On 20 July 2010, the Company entered into a without recourse joint financing agreement with PT Komatsu Astra Finance (KAF) and amended on 19 August 2011. This agreement will be expired if one of the party cancel this agreement through a written notification.

24. KEJADIAN SETELAH TANGGAL LAPORAN POSISI KEUANGAN

24. SUBSEQUENT EVENTS

Pada tanggal 4 Juli 2012, Perseroan telah menerbitkan Medium Term Notes SAN Finance III Tahun 2012 sebesar Rp 100.000 untuk masing-masing MTN Seri A, Seri B dan Seri C sesuai dengan Perjanjian Pendaftaran MTN di KSEI No. : SP-0019/P-EBH/KSEI/0712.

The Company has issued Medium Term Notes SAN Finance III Year 2012 on 4 July 2012, at the amount of Rp 100,000 for each of MTN Serie A, Serie B and Serie C based on MTN Registration Agreement at KSEI No. : SP-0019/P-EBH/KSEI/0712.

Page 89: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 87 Page

25. STANDAR AKUNTANSI BARU 25. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah mengeluarkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2012 sebagai berikut:

Financial Accounting Standard Board of Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI) has issued revision of the following accounting standards which will be effective as at 1 January 2012:

- PSAK 8 (Revisi 2010) – Peristiwa Setelah

Akhir Periode Pelaporan, - SFAS 8 (Revised 2010) – Events after the

Reporting Period, - PSAK 10 (Revisi 2010) – Pengaruh

Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing, - PSAK 13 (Revisi 2011) – Properti Investasi, - PSAK 16 (Revisi 2011) – Aset Tetap, - PSAK 18 (Revisi 2010) – Akuntansi dan

Pelaporan berdasarkan Program Manfaat Pensiun,

- SFAS 10 (Revised 2010) – The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates,

- SFAS 13 (Revised 2011) – Investation Property,

- SFAS 16 (Revised 2011) – Fixed Asset, - SFAS 18 (Revised 2010) – Accounting

and Reporting by Retirement Benefits Plan,

- PSAK 24 (Revisi 2010) – Imbalan Kerja, - PSAK 26 (Revisi 2011) – Biaya Pinjaman,

- SFAS 24 (Revised 2010) – Employee Benefits,

- SFAS 26 (Revised 2011) – Borrowings Expense,

- PSAK 28 (Revisi 2010) – Akuntansi untuk Asuransi Kerugian,

- PSAK 30 (Revisi 2011) – Sewa,

- SFAS 28 (Revised 2010) – Accounting for Loss Insurance,

- SFAS 30 (Revised 2011) – Rent, - PSAK 33 (Revisi 2010) – Akuntansi untuk

Pertambangan, - SFAS 33 (Revised 2010) – Accounting for

General Mining, - PSAK 34 (Revisi 2010) – Kontrak Konstruksi, - SFAS 34 (Revised 2010) – Construction

Contracts, - PSAK 36 (Revisi 2010) – Akuntansi Asuransi

Jiwa, - SFAS 36 (Revised 2010) – Accounting for

Life Insurances, - PSAK 45 (Revisi 2010) – Laporan Keuangan

untuk Organisasi Nirlaba, - SFAS 45 (Revised 2010) – Financial

Reporting for Non-Profit Organisation, - PSAK 46 (Revisi 2010) – Pajak Penghasilan, - PSAK 50 (Revisi 2010) – Instrumen

Keuangan : Penyajian,

- SFAS 46 (Revised 2010) – Income Taxes, - SFAS 50 (Revised 2010) – Financial

Instrument : Presentation, - PSAK 53 (Revisi 2010) – Pembayaran

Berbasis Saham, - PSAK 55 (Revisi 2011) – Instrumen

Keuangan : Pengakuan dan Pengkukuran, - PSAK 56 (Revisi 2010) – Laba per saham,

- SFAS 53 (Revised 2010) – Share-Based Payment,

- SFAS 55 (Revised 55) – Financial Instrument : Recognition and Measurement,

- SFAS 56 (Revised 56) – Income per share

- PSAK 61 (Revisi 2010) – Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah,

- SFAS 61 (Revised 2010) – Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance,

- PSAK 62 (Revisi 2010) – Kontrak Asuransi, - SFAS 62 (Revised 2010) – Insurance Contract,

- PSAK 63 – Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiper Inflasi,

- SFAS 63 – Financial Reporting in Hyperinflationary Economies,

- PSAK 64 (Revisi 2010) – Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Alam,

- SFAS 64 (Revised 2010) – Exploration and Evaluation of Mineral Resources,

- ISAK 13 – Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri,

- Interpretation of SFAS 13 – Hedge of Net Investment in a Foreign Operation,

- ISAK 15 – Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya,

- Interpretation of SFAS 15 – The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction,

- ISAK 16 – Pengelolaan Jasa Konsesi, - ISAK 16 – Services Concession Agreements,

Page 90: PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE - sanfinance.com · 31 Desember 2011 574,885 49,367 150 408,639 (914) 1,032,127 31 December 2011 ... dari saldo kas dan setara kas 1,913 4,257 equivalents

PT SURYA ARTHA NUSANTARA FINANCE

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 JUNI 2012, 31 DESEMBER 2011, DAN 30 JUNI 2011 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 30 JUNE 2012, 31 DECEMBER 2011,

AND 30 JUNE 2011 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)

Halaman 88 Page

25. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan) 25. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS (continued)

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah mengeluarkan revisi atas beberapa standar akuntansi yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2012 sebagai berikut: (lanjutan)

Financial Accounting Standard Board of Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI) has issued revision of the following accounting standards which will be effective as at 1 January 2012: (continued)

- ISAK 18 – Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi,

- Interpretation of SFAS 18 – Government Assistance – No Specific Relation with the Operating Activities,

- ISAK 19 – Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali pada PSAK 63,

- ISAK 19 – Applying the Restatement Approach under PSAK 63,

- ISAK 20 – Pajak Penghasilan – Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya.

- Interpretation of SFAS 20 – Income Taxes – Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders.

Perseroan telah menilai bahwa penerapan dari standar akuntansi yang disebutkan di atas, selain yang disebutkan di bawah diharapkan tidak memiliki dampak terhadap laporan keuangan Perseroan.

The Company has assessed that the adoption of the above mentioned accounting standards, other than standard specified below, are not expected to have significant impact to the Company’s financial statements

PSAK 60 (Revisi 2010): “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”

SFAS 60 (Revised 2010): “Financial Instruments:Disclosures”

PSAK 60 (Revisi 2010) mensyaratkan pengungkapan yang lebih ekstensif atas risiko keuangan apabila dibandingkan dengan PSAK 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”. Pengungkapan tersebut terutama mengenai informasi kualitatif dan kuantitatif atas eksposur risiko yang timbul dari instrumen keuangan, termasuk pengungkapan minimum atas risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. Pengungkapan kualitatif menjelaskan tujuan manajemen, kebijakan dan proses untuk mengelola risiko tersebut. Pengungkapan kualitatif menjelaskan informasi tentang batas risiko yang dihadapi entitas, berdasarkan informasi yang disiapkan secara internal kepada personel manajemen kunci.

SFAS 60 (Revised 2010) requires more extensive disclosure of fthe entity’s financial risk management compared to SFAS 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”. The requirements mainly consist of qualitative and quantitative information about exposure to risks arising from financial instruments, including specified minimum disclosures about credit risk, liquidity risk and market risk. The qualitative disclosures describe management’s objectives, policies and processes for managing those risks. The quantitative disclosures provide information about the extent to which the entity is exposed to risk, based on information provided internally to the entity’s key management personnel.