PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk...

35
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DINYATAKAN DALAM RUPIAH) 6 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan 1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN a. Pendirian Perusahaan PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk (PT SUCACO Tbk), selanjutnya disebut Perusahaan, didirikan berdasarkan Akta No. 9 tanggal 9 Nopember 1970 dari Notaris Eliza Pondaag, S.H. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/104/8 tanggal 20 Juli 1971 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 73 tanggal 10 September 1971, Tambahan No. 419. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, antara lain dengan Akta No. 138 tanggal 28 April 1997 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., mengenai peningkatan modal dasar Perusahaan, semula sebesar Rp 225 miliar menjadi Rp 500 miliar, dan perubahan nama, semula PT Supreme Cable Manufacturing Corporation (SUCACO) menjadi PT Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk (SUCACO). Perubahan anggaran dasar tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-5994-HT.01.04.TH’97 tanggal 2 Juli 1997, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 4305 tanggal 23 September 1997; Akta No.32 tanggal 25 September 2006 yang dibuat dihadapan Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., mengenai perubahan nama Perusahaan dari semula bernama PT Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk (SUCACO) menjadi PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk (PT SUCACO Tbk). Perubahan nama tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan No. W7-01285 HT. 01.04- TH 2006 tanggal 4 Oktober 2006; dan terakhir diubah dengan Akta No. 30 tanggal 8 Agustus 2008 yang dibuat dihadapan Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Perubahan sebagaimana dimaksud telah disetujui oleh Menteri Hukum dan HAM dengan No. AHU-87481.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 18 Nopember 2008. Perusahaan berkedudukan di Jakarta, dengan lokasi pabrik berada di beberapa tempat, yaitu di jalan Daan Mogot, Km.16, Jakarta Barat, Jalan Raya Pejuang Km 2, Bekasi, Jalan Raya Cikarang Cibarusah Km 7,5 No. 20A, Cikarang dan Jalan Kalisabi No. 61, Tangerang. Perusahaan memulai produksi komersialnya pada tanggal 2 Oktober 1972. Sesuai dengan pasal 2 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah memproduksi bermacam-macam kabel, produk-produk yang berhubungan berikut bahan bakunya, dan segala macam produk melamin; serta menjual produk-produk tersebut di dalam negeri (lokal) dan luar negeri (ekspor). b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 31 Desember 2010, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 205.583.400 lembar saham telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia, yang berasal dari: No Keterangan Lembar Saham Tanggal Pencatatan di Bursa Efek 1. Penawaran Umum I 4.800.000 2 Juni 1982 2. Pencatatan Seluruh Saham (Company Listing) 11.200.000 20 Januari 1989 3. Pembagian Saham Bonus 3.200.000 24 Mei 1989 4. Penawaran Umum II 5.800.000 31 Mei 1989 5. Penawaran Umum Terbatas/Right Issue 5.000.000 30 Agustus 1991 6. Pembagian Saham Bonus 6.000.000 1 September 1992 7. Penawaran Umum III 9.685.200 22 September 1992 8. Penawaran Umum Terbatas/ Right Issue 22.842.600 14 Nopember 1995 9. Pembagian Saham Bonus 137.055.600 22 Agustus 1997 Jumlah 205.583.400

Transcript of PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk...

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)

6 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

a. Pendirian Perusahaan

PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk (PT SUCACO Tbk), selanjutnya disebut Perusahaan, didirikan berdasarkan Akta No. 9 tanggal 9 Nopember 1970 dari Notaris Eliza Pondaag, S.H. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/104/8 tanggal 20 Juli 1971 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 73 tanggal 10 September 1971, Tambahan No. 419. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, antara lain dengan Akta No. 138 tanggal 28 April 1997 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., mengenai peningkatan modal dasar Perusahaan, semula sebesar Rp 225 miliar menjadi Rp 500 miliar, dan perubahan nama, semula PT Supreme Cable Manufacturing Corporation (SUCACO) menjadi PT Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk (SUCACO). Perubahan anggaran dasar tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-5994-HT.01.04.TH’97 tanggal 2 Juli 1997, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 4305 tanggal 23 September 1997; Akta No.32 tanggal 25 September 2006 yang dibuat dihadapan Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., mengenai perubahan nama Perusahaan dari semula bernama PT Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk (SUCACO) menjadi PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk (PT SUCACO Tbk). Perubahan nama tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan No. W7-01285 HT. 01.04-TH 2006 tanggal 4 Oktober 2006; dan terakhir diubah dengan Akta No. 30 tanggal 8 Agustus 2008 yang dibuat dihadapan Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Perubahan sebagaimana dimaksud telah disetujui oleh Menteri Hukum dan HAM dengan No. AHU-87481.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 18 Nopember 2008.

Perusahaan berkedudukan di Jakarta, dengan lokasi pabrik berada di beberapa tempat, yaitu di jalan Daan Mogot, Km.16, Jakarta Barat, Jalan Raya Pejuang Km 2, Bekasi, Jalan Raya Cikarang Cibarusah Km 7,5 No. 20A, Cikarang dan Jalan Kalisabi No. 61, Tangerang. Perusahaan memulai produksi komersialnya pada tanggal 2 Oktober 1972.

Sesuai dengan pasal 2 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah memproduksi bermacam-macam kabel, produk-produk yang berhubungan berikut bahan bakunya, dan segala macam produk melamin; serta menjual produk-produk tersebut di dalam negeri (lokal) dan luar negeri (ekspor).

b. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 31 Desember 2010, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 205.583.400 lembar saham telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia, yang berasal dari:

No Keterangan Lembar Saham Tanggal Pencatatan di Bursa Efek

1. Penawaran Umum I 4.800.000 2 Juni 1982 2. Pencatatan Seluruh Saham (Company Listing) 11.200.000 20 Januari 1989 3. Pembagian Saham Bonus 3.200.000 24 Mei 1989 4. Penawaran Umum II 5.800.000 31 Mei 1989 5. Penawaran Umum Terbatas/Right Issue 5.000.000 30 Agustus 1991 6. Pembagian Saham Bonus 6.000.000 1 September 1992 7. Penawaran Umum III 9.685.200 22 September 1992 8. Penawaran Umum Terbatas/ Right Issue 22.842.600 14 Nopember 1995 9. Pembagian Saham Bonus 137.055.600 22 Agustus 1997 Jumlah 205.583.400

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)

7 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Lanjutan

c. Komisaris, Direksi, dan Karyawan Perseroan

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 2009 Dewan Komisaris Presiden Komisaris : Erwin Suryo Raharjo Erwin Suryo Raharjo Wakil Presiden Komisaris : Takayuki Haseyama Takayuki Haseyama Komisaris Independen : Dewa Nyoman Adnyana Dewa Nyoman Adnyana Komisaris Independen : - Prasasto Sudyatmiko

Dewan Direksi Presiden Direktur : Elly Soepono Elly Soepono Direktur :

: Teddy Rustiadi Teddy Rustiadi

Direktur : :

Nicodemus M. Trisnadi Nicodemus M. Trisnadi Direktur : Bayu Adiwijaya Soepono Bayu Adiwijaya Soepono

Komite Audit Ketua : Dewa Nyoman Adnyana Dewa Nyoman Adnyana Anggota : Verdy Kohar Verdy Kohar Anggota : M. Reza M. Reza

Jumlah kompensasi kepada komisaris dan direksi untuk tahun 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar Rp 3.106.508.920 dan Rp 2.615.223.565. Pada tahun 2010 dan 2009, jumlah karyawan Perusahaan adalah sebanyak 837 dan 840 karyawan.

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan, peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) bagi perusahaan manufaktur yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat.

Laporan keuangan Perusahaan disusun dan dicatat berdasarkan nilai historis, kecuali atas beberapa akun tertentu yang dicatat berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan Perseroan disusun berdasarkan metode akrual, kecuali untuk laporan arus kas. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

b. Prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan dengan pemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung. Saldo dan transaksi antar perusahaan yang material dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)

8 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan b. Prinsip Konsolidasi - lanjutan

Daftar anak-anak perusahaan yang dikonsolidasi dalam laporan keuangan konsolidasi untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

Persentase kepemilikan

No Anak Perusahaan 2010 2009

( % ) ( % )

1. PT Setia Pratama Lestari Pelletizing Industries, berdomisili di Tangerang dan bergerak dalam industri pembuatan Pellet Cross Linked Polyethylen, Polypropylen dan Poly-Vinyl Chloride (PVC). Anak perusahaan ini memulai kegiatan operasi komersialnya pada tahun 1985.

99,00

99,00 2. PT Supreme Sukses Makmur, berdomisili di Jakarta,

dan berusaha di bidang perdagangan umum.

99,00

99,00 3. PT Supreme Decoluxe, berdomisili di Jakarta dan

bergerak dalam industri pembuatan Melamine, Resin, dan Melamine Sheet. Anak perusahaan ini memulai kegiatan operasi komersialnya pada tahun 1997.

70,00

70,00

Total Aset dari anak perusahaan :

Anak Perusahaan Persentase Kepemilikan

Total Aset

2010

2009

2010 2009

Rp. Rp. PT Setia Pratama Lestari Pelletizing Industries

99,00 %

99,00 %

123.002.076.893

93.461.453.742

PT Supreme Sukses Makmur 99,00 % 99,00 % 20.111.986.432 20.462.182.693 PT Supreme Decoluxe 70,00 % 70,00 % 29.662.757.392 21.638.688.632

PT Setia Pratama Lestari Sukma yang bergerak dalam bidang industri barang-barang dan peralatan teknik / industri dari plastik merupakan anak perusahaan dari PT Setia Pratama Lestari Pelletizing dengan kepemilikan saham sebesar 99%.

c. Transaksi Hubungan Istimewa

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);

2. Perusahaan asosiasi; 3. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak

suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksud dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)

9 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan

c. Transaksi Hubungan Istimewa - lanjutan

4. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan

5. Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), baik secara langsung maupun tidak langsung, atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.

Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi.

d. Kas dan Setara Kas

Semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu 3 bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan dianggap sebagai setara kas.

e. Penyisihan Piutang

Perusahaan menetapkan penyisihan piutang pada akhir tahun sebesar estimasi persentase tidak tertagihnya piutang tersebut berdasarkan penelaahan terhadap masing-masing akun piutang, kecuali piutang kepada BUMN dan piutang pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa, karena manajemen berpendapat bahwa piutang tersebut dapat ditagih seluruhnya.

f. Persediaan

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.

g. Investasi Jangka Panjang

Investasi dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20 % dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya), sedangkan investasi dengan pemilikan 20 % atau lebih, baik langsung maupun tidak langsung, dinyatakan sebesar biaya perolehan ditambah atau dikurang dengan bagian laba atau rugi sejak perolehan, sesuai dengan persentase pemilikan, dan dikurang dengan dividen yang diterima (metode ekuitas).

Investasi bukan saham dinyatakan berdasarkan biaya perolehan.

h. Aset Tetap - Pemilikan Langsung

Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurang dengan akumulasi penyusutan, kecuali atas aset tetap tertentu yang telah dinilai kembali berdasarkan Peraturan Pemerintah.

Aset tetap, kecuali hak atas tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, sebagai berikut:

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)

10 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan

h. Aset Tetap - Pemilikan Langsung - lanjutan

Jenis Tahun

Bangunan dan sarana pelengkap 15 – 20 Mesin dan peralatan 5 –15 Kendaraan 5 Peralatan dan perabotan kantor 5

Hak atas tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya, sedangkan beban pemugaran dan peningkatan daya guna yang berjumlah besar dilakukan kapitalisasi dan dibebankan dalam tahun-tahun pemakaian melalui penyusutan. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau sudah dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.

i. Aset dalam penyelesaian

Aset dalam penyelesaian merupakan biaya-biaya yang berhubungan secara langsung dengan pembangunan fasilitas dan persiapan aset tetap, termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Aset dalam penyelesaian dipindahkan ke aset tetap pada saat aset tersebut selesai dibangun dan siap digunakan.

j. Properti Investasi

Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya. Properti investasi berupa tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

k. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikirim/diangkut kapal (FOB Shipping Point).

Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).

l. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam satuan mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing selama tahun berjalan dicatat dengan nilai kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan dengan menggunakan kurs tengah transaksi wesel ekspor masing-masing sebesar Rp 8.991 dan Rp 9.400 per US $1,00 yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.

m. Pajak Penghasilan

Perusahaan dan anak perusahaan telah menggunakan metode perhitungan pajak penghasilan sesuai dengan PSAK 46 “Akuntansi Pajak Penghasilan”, untuk mencerminkan perbedaan waktu pengakuan pendapatan dan beban antara laporan keuangan menurut komersial dan laporan keuangan menurut pajak, terutama yang berhubungan dengan penyisihan piutang, penyisihan penurunan nilai persediaan, penyusutan aset tetap dan pengakuan beban dan kewajiban imbalan pasca kerja.

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)

11 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan

m. Pajak Penghasilan - lanjutan

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca.

n. Program Imbalan Pasca Kerja

Perusahaan dan anak perusahaan membukukan estimasi Imbalan Pasca Kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Metode penilaian aktuaris yang digunakan adalah metode Projected Unit Credit.

Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dalam suatu alokasi dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.

o. Instrumen Keuangan

i. Aset Keuangan

Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak perusahaan mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, kelompok tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif. Perusahaan dan Anak perusahaan menentukan klasifikasi atas aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Pengakuan dan pengukuran

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangan tidak diukur pada nilai wajar dalam laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut. Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset.

Aset keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan terdiri dari kas dan bank, piutang usaha, dan piutang lain-lain diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang.

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)

12 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI – Lanjutan o. Instrumen Keuangan - lanjutan

Biaya amortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya-biaya transaksi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada aset keuangan diakui atau dihentikan pengakuannya pada tanggal perdagangan seperti contohnya tanggal pada saat Perusahaan dan Anak perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.

i. Aset Keuangan - lanjutan

Pembelian atau penjualan yang lazim adalah pembelian atau penjualan aset keuangan yang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu umumnya ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar.

Perusahaan dan Anak perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika, hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Perusahaan dan Anak perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau menanggung kewajiban untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga dibawah kesepakatan pelepasan (pass through arrangement); dan (a) Perusahaan dan Anak perusahaan telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Perusahaan dan Anak perusahaan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, namun telah mentransfer pengendalian atas aset.

Penurunan nilai aset keuangan

Setiap tanggal neraca, Perusahaan dan Anak perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan dan Anak perusahaan pertama kali menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual terdapat bukti penurunan nilai secara kolektif. Jika entitas menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka entitas memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)

13 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan

o. Instrumen Keuangan – lanjutan

i. Aset Keuangan - lanjutan

Perusahaan dan Anak perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas aset keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi menggunakan pos cadangan. Jumlah kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.

Ketika aset tidak tertagih, nilai tercatat atas aset keuangan yang telah diturunkan nilainya dikurangi secara langsung atau jika ada suatu jumlah telah dibebankan ke pos cadangan, jumlah tersebut dihapusbukukan terhadap nilai tercatat aset keuangan tersebut.

Untuk menentukan adanya bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, Perusahaan dan Anak perusahaan mempertimbangkan faktor-faktor misalnya probabilitas kebangkrutan atau kesulitan keuangan yang signifikan dari debitur dan gagal bayar atau keterlambatan pembayaran yang signifikan.

Jika pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan sepanjang pemulihan tersebut tidak mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi konsolidasian.

ii. Kewajiban Keuangan

Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, kewajiban keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi atau derivatif yang telah ditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai.

Perusahaan dan Anak perusahaan menentukan klasifikasi atas kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal.

Pada saat pengakuan awal kewajiban keuangan diukur pada nilai wajarnya.

Kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak perusahaan terdiri dari hutang usaha, biaya yang masih harus dibayar, hutang bank jangka pendek, kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun dan kewajiban jangka panjang diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi.

Dalam hal kewajiban keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, pada awalnya diakui pada nilai wajar dikurangi dengan biaya transaksi yang bisa diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi, menggunakan suku bunga efektif kecuali jika dampak diskonto tidak material, maka dinyatakan pada biaya perolehan. Beban bunga diakui dalam “Beban keuangan” dalam laporan laba rugi konsolidasian. Keuntungan atau kerugian diakui pada laporan laba rugi ketika kewajiban keuangan tersebut dihentikan pengakuannya dan melalui proses amortisasi.

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)

14 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan

o. Instrumen Keuangan – lanjutan

i. Kewajiban Keuangan - lanjutan

Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

Ketika kewajiban keuangan saat ini digantikan dengan yang lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan kewajiban keuangan yang saat ini ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat kewajiban keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasian.

Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus dan nilai bersih dilaporkan dalam neraca jika, dan hanya jika, terdapat hak legal untuk saling hapus jumlah yang diakui dan ada intensi untuk menyelesaikan pada jumlah bersih, atau untuk merealisasikan aset dan melunasi kewajiban pada saat yang sama.selisih antara nilai tercatat kewajiban keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi.

p. Laba (Rugi) per Saham

Laba (rugi) per saham dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan, sebanyak 205.583.400 saham untuk masing-masing tahun 2010 dan 2009.

Laba per saham dilusian tidak disajikan karena Perusahaan tidak memiliki saham biasa berpotensi dilusi.

q. Penggunaan Estimasi

Dalam menyusun laporan keuangan agar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum, manajemen harus membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil sesungguhnya yang dilaporkan pada masa-masa mendatang mungkin mempunyai jumlah yang berbeda dari jumlah estimasi yang dibuat.

r. Informasi Segmen

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan Perusahaan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki resiko dan imbalan yang berbeda dengan resiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki resiko dan imbalan yang berbeda dengan resiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)

15 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

3. KAS DAN SETARA KAS

2010 2009 Kas Rp Rupiah 700.614.848 678.950.338 US$ (2010: 46.571,63; 2009: 75.216,97) 418.725.488 707.039.524

Sub-jumlah 1.119.340.336 1.385.989.862

Bank Bank International Indonesia Rupiah 1.792.120.348 1.316.408.057 US$ (2010:1.777.528,64;2009: 249.505,24) 15.981.760.002 2.345.349.256

Bank Central Asia Rupiah 5.658.883.875 2.310.480.612 US$ (2010: 506.006,09; 2009: 360.462,78) 4.549.500.733 3.388.350.107

Bank Mandiri Rupiah 892.064.107 169.555.428 US$ (2010: 3.205.627,29; 2009: 3.522.206,97) 28.821.794.965 33.108.745.559

Bank Negara Indonesia Rupiah 103.647.247 759.194.978 Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Rupiah 1.916.047 17.463.447

US$ (2010: 608,68; 2009: 1.731,00) 5.472.642 16.271.400 JP Yen (2010: 7.080,98; 2009: 12.303,59) 780.890 1.251.275

Bank Clariden Leu Rupiah 10.912.912 10.912.912 US$ ( 2010: 6.052,45; 2009: 47.649,35) 54.417.578 447.903.890

Bank Danamon Indonesia Rupiah 647.604 3.215.100 Bank Bumi Artha Rupiah 129.157.686 -

Sub-jumlah 58.003.076.636 43.895.102.021

Jumlah kas dan bank 59.122.416.972 45.281.091.883

Deposito berjangka pada bank Bank Central Asia Rupiah 39.810.482.248 18.000.000.000 Bank Mandiri Rupiah 2.300.000.000 2.300.000.000 Jumlah 42.110.482.248 20.300.000.000

Jumlah kas dan setara kas 101.232.899.220 65.581.091.883

2010 2009 Tingkat bunga rekening giro per tahun

Rupiah 1,00% - 2,50% 1,00% - 2,50% US Dollar 0,10% 0,25% - 1,50%

Tingkat bunga deposito per tahun Rupiah 5,50% - 5,75% 6,00% - 8,25%

4. PIUTANG USAHA

2010 2009 Pihak ketiga

Dubai Electricity & Water Authority US$ (2010: 5.923.379,04; 2009: 1.665.717,06) 53.257.100.948 15.657.740.364 PT Jembo Cable Company Tbk Rupiah - 10.842.480.000

PT Sinar Surabaya Sakti Rupiah 45.095.079.271 26.542.332.574 PT Sumber Daya Sinar Baru Rupiah 40.598.392.702 65.562.663.520 US$ (2010: 12.614,87) 113.420.296 - PT Sentosa Sarwa Raharja Rupiah 20.213.619.271 18.174.867.370 PT P L N (Persero) Rupiah 9.334.867.567 6.490.041.775 PT Schneider Indonesia Rupiah 6.078.802.424 -

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)

16 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

4. PIUTANG USAHA - Lanjutan

2010 2009 Pihak ketiga

PT Multi Fabrindo Gemilang Rupiah 5.647.284.413 - PT Sinar Baru Batam Rupiah 5.553.099.794 2.458.513.600 PT Sinar Baru Medan Rupiah 3.767.714.841 668.745.000 PT Mega Karya Perkasa Rupiah 2.525.187.269 - PT Alum Central Mandiri Rupiah - 87.607.366 US$ (2010:237.907,89; 2009: 92.700,00) 2.139.029.866 871.380.000 ENJ Advance PCB Materials Pte., Ltd US$ (2010:203.266,25; 2009: 403.083,27) 1.827.566.854 3.788.982.754

PT Cikarang Listrindo Rupiah 1.817.200.000 1.331.650.000 PT Prima Indah Lestari Rupiah - 274.982.186 US$ (2010:175.446,41; 2009: 290.300,00) 1.577.438.677 2.728.820.000 PT Dongfang Electric Corporation Rupiah 1.433.603.621 - PT Adyawinsa Telecommunication Rupiah 1.284.774.430 - PT Melcoinda Rupiah 1.217.184.804 960.057.254 PT LP Displays Ind. US$ (2010: 132.094,74) 1.187.663.828 - PT Prima Cable Indo Rupiah 1.119.114.930 - Idealnet Product Pte. (HK), Ltd US$ (2009: 388.845,64) - 3.655.148.980 PT Karya Mitra Nugraha Rupiah - 3.448.207.125

PT Citra Maha Surya Industries Rupiah 953.470.758 368.325.838 PT BICC Berca Cables Rupiah 937.596.226 60.564.805 US$ (2009: 103.655,50) - 974.361.700

PT Power Cable Indonesia Rupiah 864.339.290 - PT Prysmian Cables Indonesia US$ (2010:92.385,00; 2009: 167.998,93) 830.633.535 1.579.189.942 PT Selim Jaya Indonesia Rupiah 808.532.129 - PT Samwha Indonesia Rupiah 760.358.171 - PT Tripasific Electrindo Rupiah 753.536.160 - PT Rekayasa Industri US$ (2010: 82.555,50; 2009: 245.374,12) 742.256.500 2.306.516.728 PT Astari Niagara Internasional Rupiah 700.623.292 - PT Bluescope Steel Indonesia Rupiah 679.759.970 - PT Pertamina (Persero) Rupiah 660.000.000 - PT Indonesia Matsuya Rupiah 483.127.338 - PT Tirta Intimizu Nusantara Rupiah 443.038.268 - Dubai Cable Company (Private) Limited US$ (2010 and 2009: 45,899.93) 412.686.271 431.459.342 U Chem Technologies Pte., Ltd

US$ (2010:35.947,28; 2009: 210.473,29) 323.201.975 1.978.448.926 PT Furukawa Optical Solutions Indonesia Rupiah 318.932.618 - PT Sumber Metal Internasional Rupiah - 927.867.890

US$ (2009: 89.086,83) - 837.416.202 PT Prisma Cable Mitratama Rupiah 258.520.959 296.188.202 MMC Oil & Gas Engineering Rupiah 225.812.831 - PT LG Innotex Indonesia Rupiah 178.672.389 - PT JGC Indonesia Rupiah 178.656.744 - PT Korryo Industry Rupiah 126.373.540 - PT Arvico Electronics Indonesia Rupiah 117.842.070 - PT Indonesia Mobilindo Rupiah - 15.792.000

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)

17 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

4. PIUTANG USAHA - Lanjutan

2010 2009 Pihak ketiga

Lain-lain Rupiah 3.278.982.760 4.475.611.317 Jumlah 220.825.099.600 177.795.962.760

Dikurang : Penyisihan piutang (3.539.442.094) (4.208.793.773)

Jumlah bersih 217.285.657.506 173.587.168.987

Mutasi penyisihan piutang : 2010 2009

Saldo awal tahun 4.208.793.773 4.208.793.773 Dikurang : Penghapusan tahun berjalan (669.351.679) - Penambahan tahun berjalan - -

Saldo akhir tahun 3.539.442.094 4.208.793.773

Pihak yang mempunyai hubungan 2010 2009 istimewa :

PT Kabelindo Murni Tbk Rupiah 105.354.981.344 71.683.994.792 PT Sibalec Rupiah 97.322.724.140 47.325.306.387 PT Tutulan Sukma Rupiah 28.454.564.635 7.909.562.000 PT Setia Sapta Rupiah 27.192.698.677 37.537.748.040 PT Sibalec Powel Cable Rupiah 20.188.595.923 15.468.595.049 Nihon Decoluxe Co Ltd Jepang US$ (2010:413.346,78) 3.716.400.940 - PT Moda Sukma Rupiah 1.196.292.773 718.688.877 PT Mesindo Agung Nusantara Rupiah 19.439.200 - Lain-lain Rupiah - 2.487.551.518 Jumlah 283.445.697.632 183.131.446.663

Jumlah piutang pihak ketiga berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut :

2010 2009

Belum jatuh tempo 78.972.154.171 65.526.002.373 31 hari – 60 hari 62.373.141.256 57.621.760.710 61 hari – 90 hari 48.729.683.450 43.561.687.588 Di atas 90 hari 30.750.120.723 11.086.512.089

Jumlah 220.825.099.600 177.795.962.760 Dikurang : Penyisihan piutang (3.539.442.094) (4.208.793.773)

Jumlah bersih 217.285.657.506 173.587.168.987

Piutang Usaha berdasarkan mata uang :

Pihak Ketiga 2010 2009 Rupiah 158.414.100.850 135.917.033.581 Dollar AS (2010: 6.941.496,91; 2009: 4.455.205,23) 62.410.998.750 41.878.929.179

Jumlah 220.825.099.600 177.795.962.760 Dikurang : Penyisihan piutang (3.539.442.094) (4.208.793.773)

Jumlah bersih 217.285.657.506 173.587.168.987

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)

18 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

4. PIUTANG USAHA - Lanjutan

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 2010 2009 Rupiah 279.729.296.692 182.335.078.663 Dolar Amerika Serikat US$ (2010: 413.346,78; 2009: 84.720,00) 3.716.400.940 796.368.000

Jumlah 283.445.697.632 183.131.446.663

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang usaha pada pihak ketiga sebesar Rp 3.539.442.094 pada tahun 2010 dan Rp 4.208.793.773 pada tahun 2009 adalah cukup untuk menutupi kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.

Sebagian piutang usaha Perusahaan dan anak perusahaan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (Catatan 13).

5. PIUTANG LAIN-LAIN

Pihak ketiga 2010 2009

Piutang lain-lain dengan jaminan - 520.000.000 Piutang dengan pembayaran “back to back” 5.730.849.105 11.973.279.005 Telephone, telex 15.885.396 224.843.466

Jumlah 5.746.734.501 12.718.122.471

Pihak yang mempunyai hubungan 2010 2009 istimewa :

PT Sibalec Rupiah - 11.000.000.000

Jumlah - 11.000.000.000

PT Jalapara Depawarin dan PT Ekatalentama yang mempunyai hutang kepada Perusahaan masing-masing sebesar Rp 220.000.000 dan Rp 300.000.000 untuk tahun 2009 telah menyerahkan aset tetap sebagai jaminan, yang menurut pendapat manajemen telah memadai sehingga atas piutang tersebut dibukukan sebagai piutang lain-lain dengan jaminan. Piutang tersebut sudah lunas pada tahun 2010.

6. PERSEDIAAN

2010 2009 Barang jadi 184.352.749.212 197.328.603.295 Bahan baku 67.586.904.152 57.555.268.177 Barang dalam proses 24.466.330.922 30.356.799.381 Bahan pembantu 1.614.412.407 1.340.119.769 Suku cadang 607.172.152 385.101.648 Barang dalam perjalanan 901.828.539 386.934.781

Jumlah 279.529.397.384 287.352.827.051 Dikurangi : Penyisihan penurunan nilai persediaan (1.185.810.409) (1.312.500.000) Jumlah bersih 278.343.586.975 286.040.327.051

Penyisihan persediaan adalah sebagai berikut:

Mutasi Penyisihan Persediaan 2010 2009

Saldo awal 1.312.500.000 1.312.500.000 Penghapusan penyisihan persediaan (126.689.591) - Penambahan tahun berjalan - -

Saldo akhir 1.185.810.409 1.312.500.000

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)

19 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

6. PERSEDIAAN - lanjutan

Sebagian persediaan Perusahaan dan anak perusahaan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (Catatan 13).

Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, banjir dan resiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 28.815.023,00 ditambah Rp 1.000.000.000 pada tahun 2010 dan sebesar US$ 22.900.000,00 ditambah Rp 1.000.000.000 pada tahun 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul atas aset tersebut.

7. UANG MUKA PEMBELIAN

Akun ini merupakan pembayaran uang muka atas pembelian barang-barang impor dan lokal dengan saldo per 31 Desember 2010 dan 2009 masing - masing sebesar Rp 2.621.479.683 dan Rp 4.512.843.834.

8. BIAYA DIBAYAR DIMUKA DAN ASET LANCAR LAINNYA

Akun ini terdiri dari:

2010 2009 Pendapatan denda keterlambatan pembayaran 3.539.418.719 120.881.542 Pendapatan lain-lain yang masih harus diterima - 875.480.603 Asuransi dibayar dimuka 2.586.844 759.587.790

Jumlah 3.542.005.563 1.755.949.935

9. INVESTASI DALAM BENTUK SAHAM

2010 Kepemi-

likan Saldo awal

tahun

Tambahan perolehan

saham

Penjualan saham/pene-

rimaan dividen

Bagian laba (rugi) bersih

Saldo akhir tahun

% Rp Rp Rp Rp Rp PT Tembaga Mulia

Semanan Tbk

33,81

31.928.073.298

(4.474.162.000)

1.091.671.997

28.545.583.295 Bimasena Club 0,20 357.450.000 - - - 357.450.000 PT Pondok Indah

Padang Golf Tbk

0,08

7.000.000

-

-

-

7.000.000

Jumlah 32.292.523.298 - (4.474.162.000) 1.091.671.997 28.910.033.295

2009 Kepemi-

likan Saldo awal

tahun

Tambahan perolehan

saham

Penjualan saham/pene-

rimaan dividen

Bagian laba (rugi) bersih

Saldo akhir tahun

% Rp Rp Rp Rp Rp PT Tembaga Mulia

Semanan Tbk

33,81

13.849.816.975

-

-

18.078.256.323

31.928.073.298 Bimasena Club 0,20 357.450.000 - - - 357.450.000 PT Supreme Elektro

Kontak

10,00

3.269.702.563

-

(6.109.799.999)

2.840.097.436

- PT Pondok Indah

Padang Golf Tbk

0,08

7.000.000

-

-

-

7.000.000

Jumlah 17.483.969.538 (6.109.799.999) 20.918.353.759 32.292.523.298

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)

20 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

9. INVESTASI DALAM BENTUK SAHAM - lanjutan

Investasi pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah pada PT Tembaga Mulia Semanan Tbk, sedangkan investasi pada pihak ketiga adalah Bimasena Club dan PT Pondok Indah Padang Golf Tbk.

Tanggal 12 September 2008 telah ditandatangani Perjanjian Jual Beli Saham milik Perusahaan sebesar 10% atau sebanyak 500.000 lembar saham dengan perincian sebagai berikut:

1. sebanyak 499.999 lembar saham dijual kepada Legrand France dan 2. sebanyak 1 lembar saham dijual kepada A.E. Chessy S.A.S.

Adapun harga jual beli yang telah disepakati adalah sebesar USD 510.000 (lima ratus sepuluh ribu US Dollar) dan pembayaran telah diterima oleh Perusahaan pada tanggal 10 Pebruari 2009. Hasil penjualan bersih dan keuntungan dari investasi yang dijual oleh Perusahaan yaitu atas seluruh saham milik Perusahaan di PT Supreme Elektro Kontak adalah sebagai berikut : - Hasil penjualan Rp 6.109.799.999 - Nilai investasi Rp 3.269.702.563 - Keuntungan penjualan investasi Rp 2.840.097.436 10. ASET TETAP Rincian akun ini adalah sebagai berikut :

2010 Saldo awal

Penambahan/ Reklasifikasi

Pengurangan/ Reklasifikasi

Saldo akhir

Nilai Perolehan : Pemilikan langsung - Hak atas tanah 42.457.401.633 54.820.750 753.710.627 41.758.511.756 - Bangunan dan sarana pelengkap

83.387.810.942

1.883.064.230

-

85.270.875.172

- Mesin dan peralatan 308.882.027.341 5.659.471.967 1.122.291.423 313.419.207.885 - Kendaraan 12.774.091.097 1.620.731.364 - 14.394.822.461 - Peralatan dan perabot kantor 12.968.421.999 636.894.575 10.000.000 13.595.316.574

Sub Jumlah 460.469.753.012 9.854.982.886 1.886.002.050 468.438.733.848 Aset dalam penyelesaian - Bangunan dan sarana pelengkap

264.421.780

2.212.307.164

1.034.024.444

1.442.704.500

- Mesin dan peralatan 2.092.593.230 9.340.780.932 5.068.935.524 6.364.438.638 - Kendaraan - 1.306.800.000 1.306.800.000 -

Sub Jumlah 2.357.015.010 12.859.888.096 7.409.759.968 7.807.143.138 Jumlah biaya perolehan 462.826.768.022 476.245.876.986 Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung - Perpanjangan hak atas tanah

600.632.256

85.804.608

-

686.436.864

- Bangunan dan sarana pelengkap

32.554.542.597

4.211.973.491

-

36.766.516.088

- Mesin dan peralatan 212.307.641.488 15.223.629.489 249.398.080 227.281.872.897 - Kendaraan 9.506.375.213 886.049.417 - 10.392.424.630 - Peralatan dan perabot kantor 12.078.549.488 660.661.602 10.000.000 12.729.211.090 Jumlah akumulasi penyusutan

267.047.741.042

21.068.118.607

259.398.080

287.856.461.569

Jumlah tercatat 195.779.026.980 188.389.415.417

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)

21 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

10. ASET TETAP – lanjutan

2009 Saldo awal

Penambahan/ Reklasifikasi

Pengurangan/ Reklasifikasi

Saldo akhir

Nilai Perolehan : Pemilikan langsung - Hak atas tanah 30.680.280.472 11.777.121.161 - 42.457.401.633 - Bangunan dan sarana pelengkap

69.396.020.526

13.991.790.416

-

83.387.810.942

- Mesin dan peralatan 285.380.256.452 23.501.770.889 - 308.882.027.341 - Kendaraan 11.305.220.627 1.468.870.470 - 12.774.091.097 - Peralatan dan perabot kantor 11.645.954.778 1.322.467.221 - 12.968.421.999

Sub Jumlah 408.407.732.855 52.062.020.157 - 460.469.753.012

Aset dalam penyelesaian - Bangunan dan sarana pelengkap

10.387.605.283

-

10.123.183.503

264.421.780

- Mesin dan peralatan 18.614.366.905 - 16.521.773.675 2.092.593.230 Sub Jumlah 29.001.972.188 52.062.020.157 26.644.957.178 2.357.015.010

Jumlah biaya perolehan 437.409.705.043 462.826.768.022

Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung - Perpanjangan hak atas tanah

514.827.648

85.804.608

-

600.632.256

- Bangunan dan sarana pelengkap

28.941.192.690

3.613.349.907

-

32.554.542.597

- Mesin dan peralatan 197.878.859.639 14.428.781.849 - 212.307.641.488 - Kendaraan 8.157.187.418 1.349.187.795 - 9.506.375.213 - Peralatan dan perabot kantor 10.419.814.347 1.658.735.141 - 12.078.549.488 Jumlah akumulasi penyusutan

245.911.881.742

21.135.859.300

-

267.047.741.042

Jumlah tercatat 191.497.823.301 195.779.026.980

Rincian aset dalam penyelesaian per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut :

Jumlah (Rp)

Estimasi Penyelesaian

Persentase Penyelesaian

Mesin dan peralatan 6.364.438.638 2011 40% - 90% Gedung 1.442.704.500 2011 35% - 70%

Jumlah 7.807.143.138

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada halangan yang berarti yang dapat mengganggu penyelesaian seluruh proyek tersebut di atas.

Beban penyusutan dalam tahun 2010 dan 2009 masing - masing sebesar Rp 20.808.720.527 dan Rp 21.135.859.300.

Sebagian aset tetap Perusahaan dan anak perusahaan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (Catatan 13).

Aset tetap kecuali hak atas tanah pada tahun 2010 dan 2009 masing - masing sebesar Rp 434.487.365.230 dan Rp 420.369.366.389 telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran banjir dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar US$ 116.989.424,41 ditambah Rp 15.500.000.000 untuk tahun 2010 dan sebesar US$ 83.280.000,00 ditambah Rp 15.500.000.000 untuk tahun 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul atas aset tersebut.

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)

22 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

11. PROPERTI INVESTASI Merupakan hak atas tanah yang terletak di Balaraja, Tangerang dengan luas keseluruhan kurang lebih 364.580 m2 dan 347.230 m² masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009 dengan harga perolehan sebesar Rp. 12.695.719.493 dan Rp 11.942.008.866 untuk tahun 2010 dan 2009.

12. UANG JAMINAN

Akun ini merupakan uang jaminan atas penerbitan bank garansi sebesar Rp 8.244.307.212 untuk per 31 Desember 2010 dan sebesar Rp 10.146.830.325 per 31 Desember 2009.

13. HUTANG BANK Rincian perkiraan ini adalah sebagai berikut :

2010 2009 a. Hutang bank jangka pendek PT Bank Mandiri Tbk 312.561.202.524 325.026.958.088 PT Bank Central Asia Tbk 101.738.700.508 31.790.461.240

Jumlah 414.299.903.032 356.817.419.328

b. Hutang bank jangka panjang PT Bank Central Asia Tbk – Kredit Investasi - 6.080.413.303 Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun - (4.080.413.303)

Jumlah - 2.000.000.000 PT BANK MANDIRI Tbk

Semenjak tanggal 6 April 2004, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp 120.000.000.000 (seratus dua puluh milyar rupiah). Fasilitas kredit modal kerja tersebut diperpanjang secara terus menerus, terakhir dengan Addendum VI (Ke-enam) atas Perubahan Perjanjian Kredit Modal Kerja Nomor : KP. COD/052/PK.KMK/2002 – Akta Nomor : 304 tanggal 18 Oktober 2002, tentang perpanjangan jangka waktu Fasilitas untuk jangka waktu mulai tanggal 19 Oktober 2007 sampai dengan 18 Oktober 2008.

Pada tanggal 13 Juli 2007 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengeluarkan surat dengan nomor CBG.TRE/RD06.028/SPPK/2007 yang isinya antara lain menyetujui untuk memberikan tambahan fasilitas Kredit Modal Kerja sejumlah Rp 100.000.000.000 (seratus milyar rupiah) dengan sifat kredit Revolving.

Pada tanggal 13 Desember 2007 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk kembali mengeluarkan surat dengan nomor CBG.TRE/RD06.040/SPPK/2007 yang berisi persetujuan Fasilitas Kredit Modal Kerja Mandiri Plus sebesar Rp 120.000.000.000 (seratus dua puluh milyar rupiah) dengan sifat kredit non Revolving.

Pada tanggal 28 Agustus 2008 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengeluarkan surat dengan nomor CBG.TRE/RD06.024/SPPK/2008 yang isinya memberikan persetujuan peningkatan limit Bank Garansi serta perpanjangan masa laku seluruh fasilitas dengan perincian sebagai berikut :

Perpanjangan dan penggabungan KMK Revolving sebesar Rp 120.000.000.000 (seratus dua puluh milyar rupiah), dan KMK Revolving Rp 100.000.000.000 (seratus milyar rupiah) sehingga total KMK Revolving menjadi Rp 220.000.000.000 (dua ratus dua puluh milyar rupiah) serta persetujuan KMK Fixed Loan sebesar Rp 120.000.000.000 (seratus dua puluh milyar rupiah). Dengan suku bunga per tahun masing–masing sebesar 13% dan 12,75 %. Jangka waktu seluruh fasilitas kredit ini adalah sampai dengan tanggal 19 Oktober 2009.

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)

23 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

13. HUTANG BANK - Lanjutan

PT BANK MANDIRI Tbk - lanjutan Pada tanggal 12 Oktober 2009, Bank Mandiri mengeluarkan Surat Perpanjangan Masa Laku fasilitas KMK, Bank Garansi, LC Impor/SKBDN dan Treasury Line atas nama PT Sucaco Tbk dengan jangka waktu sampai dengan tanggal 19 Oktober 2010, dan ketentuan sebagai berikut : Fasilitas KMK Revolving sebesar Rp 220.000.000.000 (dua ratus dua puluh milyar rupiah) dan fasilitas KMK Fixed Loan sebesar Rp 120.000.000.000 (seratus dua puluh milyar rupiah), dengan suku bunga per tahun masing-masing sebesar 11,25% dan 11,00%. Pada tanggal 23 Desember 2009, berdasarkan surat dari Bank Mandiri No. CBG/D8.524/2009 bunga tersebut diturunkan menjadi 11,00% dan 10,75%. Berdasarkan surat Bank Mandiri No. CBG.CB2/D1.174/2010 tanggal 30 April 2010 suku bunga tersebut di turunkan menjadi 10,50% dan 10,25% per tahun. Pada tanggal 7 Oktober 2010, Bank Mandiri mengeluarkan surat dengan No. CBG.CB2/D01.022/SPPK/2010 tentang Perpanjangan Masa Laku Fasilitas KMK Revolving, KMK Fixed Loan, Bank Garansi, dan Treasury Line, serta perpanjangan dan peningkatan limit fasilitas LC Impor/SKBDN dan Bill Purchasing Line dengan jangka waktu 12 bulan sampai dengan tanggal 19 Oktober 2011. Fasilitas KMK Revolving, KMK Fixed Loan dan besarnya suku bunga tidak mengalami perubahan. Pada tanggal 21 Desember 2010, berdasarkan surat Bank Mandiri No. CBG.CB2/D01.998/2010 bunga tersebut di turunkan menjadi 9,75% dan 9,50%. Adapun jaminan dari seluruh fasilitas tersebut di atas adalah : a. Persediaan (catatan 6) senilai Rp 244.590.538.896 (dua ratus empat puluh empat milyar lima ratus

sembilan puluh juta lima ratus tiga puluh delapan ribu delapan ratus sembilan puluh enam rupiah) dan piutang usaha (catatan 4) sebesar Rp 286.477.502.024 (dua ratus delapan puluh enam milyar empat ratus tujuh puluh tujuh juta lima ratus dua ribu dua puluh empat rupiah), serta mesin-mesin dan peralatan lainnya (Catatan 10) sejumlah Rp. 194.668.000.000 (Seratus sembilan puluh empat milyar enam ratus enam puluh delapan juta rupiah).

b. Sebagian tanah dan bangunan pabrik yang terletak di jalan Daan Mogot Km 16 Jakarta Barat, berikut segala sesuatu yang dilekatkan, ditempatkan dan didirikan di atas tanah tersebut yang karena sifat, guna/peruntukannya, dan atau penetapan undang-undang dianggap sebagai benda tetap (Catatan 10).

Fasilitas pinjaman tersebut mencakup beberapa pembatasan yaitu Perusahaan, tanpa persetujuan tertulis dari bank, tidak boleh melakukan antara lain memindah-tangankan barang jaminan, memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain kecuali dalam rangka transaksi yang wajar, mengikatkan diri sebagai penjamin hutang, atau menjaminkan harta kekayaan Perusahaan kepada pihak lain.

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk

Pada tanggal 29 Desember 2010 Perusahaan mendapat pinjaman dari Bank Central Asia sebesar Rp 100.000.000.000 (seratus milyar rupiah) dengan bunga 10,5% setahun. Jaminan utama berupa stock barang. Jangka waktu fasilitas kredit ini sampai dengan 29 Desember 2011.

Pada tanggal 21 Pebruari 2008 PT Setia Pratama Lestari Pelletizing Industries (SPLP) mendapat fasilitas kredit dari Bank Central Asia sejumlah Rp 37.800.000.000 (tiga puluh tujuh milyar delapan ratus juta rupiah) yang terdiri dari fasilitas time loan sebesar Rp 20.800.000.000 (dua puluh milyar delapan ratus juta rupiah), kredit lokal Rp 7.000.000.000 (tujuh milyar rupiah) dan kredit investasi sebesar Rp 10.000.000.000 (sepuluh milyar rupiah). Jangka waktu pinjaman kredit investasi adalah 5 tahun sedangkan fasilitas pinjaman lainnya berakhir pada tanggal 3 Nopember 2008.

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)

24 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

13. HUTANG BANK - Lanjutan

PT BANK CENTRAL ASIA Tbk - lanjutan

Pada tanggal 3 Nopember 2008 fasilitas time loan dan kredit lokal diperpanjang masa lakunya sampai tanggal 3 Nopember 2009. Bunga untuk time loan, kredit lokal dan kredit investasi sampai dengan 31 Desember 2009 masing-masing adalah 11,50%, 11,75% dan 12,25%.

Pada tanggal 3 Nopember 2009 semua fasilitas kredit tersebut telah diperpanjang sampai 2 Pebruari 2010, kecuali kredit investasi yang masa lakunya adalah 5 tahun, berakhir sampai 21 Pebruari 2013.

Fasilitas kredit time loan dan kredit lokal yang jatuh tempo pada tanggal 2 Pebruari 2010, telah diperpanjang masa berlakunya sampai tanggal 3 Mei 2011.

Pada tanggal 21 Juli 2010 PT Setia Pratama Lestari Pelletizing Industries mendapat tambahan setoran modal dari pemegang saham sebesar Rp 65.000.000.000 (enam puluh lima milyar rupiah), dan sebagian dari dana tersebut digunakan untuk melunasi seluruh pinjaman kepada Bank Central Asia.

Setelah semua pinjaman dari Bank Central Asia dilunasi, PT Setia Pratama Lestari Pelletizing Industries memperoleh fasilitas kredit baru dari Bank Central Asia, berupa time loan Rp 5.000.000.000 (lima milyar rupiah) dan kredit lokal sebesar Rp 6.000.000.000 (enam milyar rupiah), dengan jangka waktu sampai dengan tanggal 3 Mei 2011. Bunga untuk time loan adalah 11,00% dan kredit lokal sebesar 11,50%.

Jaminan atas seluruh fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah:

a. Tanah berikut bangunan yang terletak di Jalan Pembangunan II No.80, Karanganyar – Neglasari, Tangerang.

b. Persediaan barang jadi sebesar Rp 2.000.000.000 (dua milyar rupiah) c. Piutang usaha pada PT Sucaco Tbk sebesar Rp 4.000.000.000 (empat milyar rupiah)

Fasilitas pinjaman tersebut mencakup beberapa pembatasan yaitu anak perusahaan, tanpa persetujuan tertulis dari bank, tidak boleh melakukan hal-hal antara lain, penambahan hutang dari bank atau perusahaan jasa lainnya, dan perubahan pemegang saham maupun pengurus perusahaan.

Bersamaan dengan fasilitas kredit yang diperoleh PT Setia Pratama Lestari Pelletizing Industries dari Bank Central Asia, pada tanggal 21 Pebruari 2008 PT Setia Pratama Lestari Sukma juga memperoleh fasilitas kredit dari Bank Central Asia dengan total nilai sebesar Rp 4.200.000.000 (empat milyar dua ratus juta rupiah) yang terdiri dari fasilitas time loan sebesar Rp 1.200.000.000 (satu milyar dua ratus juta rupiah) dan kredit lokal sebesar Rp 3.000.000.000 (tiga milyar rupiah).

Pada tanggal 15 Oktober 2008 PT Setia Pratama Lestari Sukma mendapat tambahan kredit investasi untuk pembelian mesin dan pembangunan gedung pabrik sebesar Rp 3.945.249.200 (tiga milyar sembilan ratus empat puluh lima juta dua ratus empat puluh sembilan ribu dua ratus rupiah) dengan jangka waktu pinjaman 5 tahun.

Pada tanggal 3 Nopember 2008 fasilitas kredit yang diperoleh PT Setia Pratama Lestari Sukma telah diperpanjang sampai dengan tanggal 3 Nopember 2009, kecuali kredit investasi yang akan jatuh tempo pada tanggal 14 Oktober 2013. Bunga untuk time loan, kredit lokal dan kredit investasi sampai dengan 31 Desember 2009 masing-masing adalah 11,50%, 11,75% dan 12,25%. Pada tanggal 3 Nopember 2009 semua fasilitas kredit tersebut telah diperpanjang sampai 2 Pebruari 2010, kecuali kredit investasi yang masa lakunya adalah 5 tahun, berakhir sampai 14 Oktober 2013. Fasilitas kredit time loan dan kredit lokal yang jatuh tempo pada tanggal 2 Pebruari 2010, telah diperpanjang masa lakunya sampai tanggal 3 Mei 2011.

Pada tanggal 28 Juli 2010 seluruh pinjaman PT Setia Pratama Lestari Sukma telah dilunasi.

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)

25 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

14. HUTANG USAHA

Akun ini terdiri dari:

2010 2009

Pihak ketiga USANCE L/C US$ (2009: 567.803,61) - 5.337.353.901 PT Petronika Rupiah 4.338.992.575 129.354.653 PT Statomer Rupiah 4.122.107.590 1.953.241.290 PT Bojong Westplas Rupiah - 4.540.620 US$ (2010:346.691,97; 2009: 479.800,00) 3.117.107.463 4.510.120.000 Metal Reclamation (Industries) Sdn. Bhd

US$ (2010: 242.007,71) 2.175.891.321 - PT Eterindo Wahanatama Tbk Rupiah - 267.145.079 US$ (2010:228.845,76; 2009: 282.353,70) 2.057.552.198 2.654.124.780 PT Walsin Lippo Industries US$ (2010:193.747,07; 2009:424.605,16) 1.741.979.885 3.991.288.532 PT Furukawa Supreme Optical Cable Rupiah 1.468.350.170 1.468.350.170 PT Omya Indonesia Rupiah 1.086.277.940 873.926.240 PT Langgeng Bajapratama US$ (2010:112.559,32) 1.012.020.821 - PT Coin Industri Kimia Rupiah 968.715.000 892.787.500 PT Bintang Mitra Semestaraya Rupiah 958.927.329 1.566.872.910 Hanwha Corporation US$ (2010:101.201,11) 909.899.200 - PT Sari Daya Plasindo Rupiah - 751.876.778 PT Citra Surya Mas Rupiah 792.814.000 - PT Panca Surya Gemilang Rupiah 757.167.950 664.642.275 Wuhan Fiberhome Int’l Tech. Co. Ltd US$ (2010: 74.059,45) 665.868.536 - PT Eastern Polymer Rupiah 586.634.400 1.758.213.270 Dow Chemical Pacific Pte., Ltd US$ (2010: 64.963,60) 584.087.728 - PD Pelangi Kimia Rupiah 520.850.000 - PD Sumber Kimia Sakti Rupiah 515.910.000 - LP Pacific US$(2010: 55.816,94; 2009: 16.934,21) 501.850.118 159.181.538 PT Insat Inti Indonesia Rupiah 478.514.300 1.089.714.175 Luvata Malaysia Sdn Bhd US$(2010:49.044,57) 440.959.729 - PT Bukit Surya Mas Rupiah 396.744.970 - CV Gelora Mas Rupiah 384.024.799 - PD Karya Alam Rupiah 364.566.505 - PT Brenntag Rupiah 342.258.957 - PT Wonosari Jaya Rupiah - 591.394.100 PD Kayu Raya Rupiah 250.200.000 - PT Totoku Toryo Indonesia US$ (2010:26.472,29; 2009: 61.743,45) 238.012.352 580.388.400 PT Trikemindo Utama Rupiah 230.705.226 94.134.950 PT Cahaya Makmur Jaya Rupiah 228.800.000 - PT Lautan Luas Tbk Rupiah 203.944.607 359.671.311 PT Alam Sentosa Rupiah 121.000.000 - PT Titan Petrokimia Nusantara Rupiah 118.302.351 574.108.720 PT Trycera Centro Chemindo US$ (2010:12.642,64) 113.670.005 - PT Halim Sakti Pratama Rupiah 111.323.250 - Lain-lain 11.476.865.540 9.466.969.080

Jumlah 44.382.896.815 39.739.400.272

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)

26 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

14. HUTANG USAHA – Lanjutan

2010 2009

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa PT Tembaga Mulia Semanan Tbk Rupiah 225.600.629.755 191.090.488.038 US$ ( 2009: 1.781.872,78) - 16.749.604.132 Nihon Decoluxe Co. Ltd. Jepang US$ (2010: 25.295,56; 2009: 72.833,81) 227.432.400 684.637.770

Jumlah 225.828.062.155 208.524.729.940

Jumlah hutang pihak istimewa dan pihak ketiga berdasarkan umur hutang adalah sebagai berikut :

2010 2009 Belum jatuh tempo 226.203.340.390 211.127.843.200 31 hari – 60 hari 26.119.095.791 19.870.855.831 61 hari – 90 hari 12.772.663.186 12.419.284.894 Di atas 90 hari 5.115.859.603 4.846.146.287

Jumlah 270.210.958.970 248.264.130.212

15. PERPAJAKAN a. Pajak dibayar dimuka

2010 2009 Perusahaan : PPN 5.262.910.078 4.523.642.861 PPh 10.751.290.067 40.765.498.098

Anak perusahaan : PPN 151.015.600 206.823.647 PPh 1.378.012.193 2.067.343.982

Jumlah 17.543.227.938 47.563.308.588

b. Hutang pajak

2010 2009 Perusahaan: Pajak penghasilan

PPh pasal 23 142.958.662 742.555.376 PPh pasal 25 1.231.099.205 1.511.725.765 PPh pasal 29 301.873.629 -

Pajak Pertambahan Nilai 100.893.701 - Anak Perusahaan: Pajak penghasilan: PPh pasal 21 177.302.237 85.258.782 PPh pasal 23 19.248.109 10.299.978 PPh pasal 25 21.106.277 - PPh pasal 29 530.881.232 2.324.214 Pajak Pertambahan Nilai 638.272.523 245.913.304 Jumlah 3.163.635.575 2.598.077.419

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)

27 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

15. PERPAJAKAN – Lanjutan

c. Pajak kini

Rekonsiliasi antara laba/rugi sebelum pajak penghasilan untuk tujuan komersial dan fiskal adalah sebagai berikut:

2010 2009

Laba konsolidasi sebelum pajak penghasilan dan hak minoritas 82.758.369.921 20.483.767.703

Hak minoritas (205.387.469) 225.530.400 Laba anak perusahaan sebelum pajak penghasilan (2.178.669.742) 299.536.874 Laba Perusahaan sebelum pajak penghasilan 80.374.312.710 21.008.834.977

Koreksi fiskal : Beda tetap :

Pemberian kenikmatan kepada karyawan 513.700.232 374.847.086 Representasi 2.227.212.926 2.841.487.605 Promosi dan iklan 107.249.420 30.482.364 Sumbangan dan iuran 345.621.604 228.308.000 Kendaraan 469.283.546 309.876.525 Bagian (laba) rugi bersih perusahaan asosiasi (1.091.671.997) (18.078.256.323) Perjalanan dinas 93.000.645 121.567.671 Sanksi/ denda administrasi - 105.783.790 Penghapusan pencadangan (796.041.270) (661.460.451) Penghasilan sewa (3.510.432.000) - Biaya lain-lain - 48.472.600

Jumlah (1.642.076.894) (15.165.161.817)

Beda waktu : Penyusutan aset tetap (1.661.222.613) (749.600.989) Beban imbalan kerja 2.013.563.290 2.669.134.334 Realisasi pembayaran manfaat karyawan (800.289.911) (256.364.169)

Jumlah (447.949.234) 1.663.169.176 Laba (rugi) fiskal 78.284.286.582 7.506.842.336

Jumlah pajak penghasilan dan saldo hutang pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

2010 2009 Pajak penghasilan Perusahaan: 19.571.071.500 1.772.316.959 Pajak penghasilan anak perusahaan: 1.360.280.723 136.264.159 Jumlah PPh terhutang 20.931.352.223 1.908.581.118 Dikurangi pajak dibayar di muka: Perusahaan PPh pasal 22 dan pasal 23 5.213.045.355 3.510.158.475 PPh pasal 25 14.056.152.516 10.125.600.108 Fiskal LN 0 20.000.000 Anak Perusahaan 829.399.491 1.377.823.250

20.098.597.362 15.033.581.833 Pajak penghasilan badan kurang (lebih) bayar 832.754.861 (13.125.000.715)

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)

28 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

15. PERPAJAKAN – Lanjutan

c. Pajak kini - lanjutan

2010 2009 Terdiri atas: Pajak penghasilan kurang (lebih) bayar: Perusahaan 301.873.629 (11.849.402.676) Anak perusahaan - Lebih bayar - (1.297.267.245) - Kurang bayar 530.881.232 21.669.206 Jumlah 832.754.861 (13.125.000.715

d. Pajak tangguhan

Saldo aset pajak tangguhan dihitung sebagai berikut:

2010 2009 Saldo awal aset pajak tangguhan 5.854.430.320 5.837.670.388 Taksiran pajak penghasilan yang ditangguhkan: Efek perubahan tarif Tahun berjalan (627.260.391) 16.759.932 Tahun lalu (230.777.388) - Saldo akhir aset pajak tangguhan 4.996.392.541 5.854.430.320

Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No.36 tahun 2008 pengganti UU pajak No.7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan diterapkan.

16. UANG MUKA PENJUALAN

Akun ini merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan atas kontrak penjualan barang jadi, masing-masing berjumlah Rp 28.525.540.324 dan Rp 38.840.375.330 per 31 Desember 2010 dan 2009.

17. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

2010 2009

Angkutan 511.335.157 527.639.550 Auditor - 62.500.000 Lain-lain 632.457.477 263.995.169

Jumlah 1.143.792.634 854.134.719

18. HAK MINORITAS

a. Hak Minoritas atas Aset Bersih Anak Perusahaan Akun ini merupakan hak minoritas atas aset bersih anak perusahaan yang dihitung berdasarkan persentase pemilikan saham yaitu sebagai berikut:

2010 2009 PT Supreme Decoluxe 3.520.577.189 3.166.213.884 PT Setia Pratama Lestari Pelletizing Industries 854.299.742 287.180.021 PT Setia Pratama Lestari Sukma 252.754.401 11.738.831 PT Supreme Sukses Makmur 398.268.208 413.330.938

Jumlah 5.025.899.540 3.878.463.674

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)

29 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

18. HAK MINORITAS - lanjutan

b. Hak Minoritas atas Bagian Rugi (Laba) Rugi Anak Perusahaan

2010 2009 PT Supreme Decoluxe (172.433.782) 229.079.165 PT Setia Pratama Lestari Pelletizing Industries (32.426.052) (99.443) PT Setia Pratama Lestari Sukma (15.131.768) (9.844.945) PT Supreme Sukses Makmur 14.604.134 6.395.623

Jumlah (205.387.468) 225.530.400

19. MODAL SAHAM

Susunan pemegang saham Perusahaan per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

2010

Pemegang saham Jumlah saham

Persentase kepemilikan

Jumlah modal saham (Rp)

PT Moda Sukma 61.000.000 29,67 % 61.000.000.000 PT Tutulan Sukma 53.000.000 25,78 % 53.000.000.000 The Furukawa Electric Co. Ltd., Jepang 24.275.640 11,81 % 24.275.640.000 Masyarakat (masing-masing di bawah 5 %) 67.307.760 32,74 % 67.307.760.000

Jumlah 205.583.400 100,00 % 205.583.400.000

2009

Pemegang saham Jumlah saham

Persentase kepemilikan

Jumlah modal saham (Rp)

PT Moda Sukma 61.000.000 29,67 % 61.000.000.000 PT Tutulan Sukma 53.000.000 25,78 % 53.000.000.000 The Furukawa Electric Co. Ltd., Jepang 24.275.640 11,81 % 24.275.640.000 Masyarakat (masing-masing di bawah 5 %) 67.307.760 32,74 % 67.307.760.000

Jumlah 205.583.400 100.00 % 205.583.400.000

20. AGIO SAHAM

Akun ini merupakan kelebihan harga jual saham di atas nilai nominal.

Sumber agio saham adalah sebagai berikut:

Jumlah (Rp)

Selisih antara pembayaran yang diterima dengan nilai nominal pada: - penawaran umum perdana tahun 1982 240.000.000 - penawaran umum II tahun 1989 30.160.000.000 - penawaran umum terbatas/right issue tahun 1991 20.000.000.000 - penawaran umum III tahun 1992 48.721.380.000 - penawaran umum terbatas/right issue tahun 1995 45.685.200.000 Pembagian saham bonus tahun 1997 (137.055.600.000)

Jumlah 7.750.980.000

21. DIVIDEN

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan tanggal 7 Juni 2010 dan 7 Mei 2009, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai yang diambil dari laba bersih tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 30 dan Rp 30 per saham.

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)

30 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

22. PENJUALAN BERSIH

2010 2009 Kabel 2.089.488.625.390 1.326.036.417.401 Melamine 35.146.608.385 33.173.688.831 Insulation 73.761.494.575 150.860.929.789

Jumlah 2.198.396.728.350 1.510.071.036.021

Sebagian penjualan tahun 2010 dan tahun 2009 dilakukan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 26) dengan nilai penjualan masing-masing sebagai berikut:

K e t e r a n g a n 2010 2009 Rp % Rp % PT Sibalec 410.114.227.565 18,66 238.142.233.281 15,77 PT Kabelindo Murni Tbk 387.331.368.411 17,62 207.904.383.940 13,77 PT Setia Sapta 237.686.437.742 10,81 170.356.252.261 11,28 PT Sibalec Powel Cable 226.787.172.244 10,32 141.345.882.590 9,36 PT Tutulan Sukma 77.049.685.446 3,50 43.080.331.147 2,85 PT Mesindo Agung Nusantara 1.147.715.465 0,05 8.068.189.281 0,53

Jumlah 1.340.116.606.873 60,96 808.897.272.500 53,56

Volume penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam satuan unit pada tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 2009

No Perusahaan Volume Volume (kg) (mtr) (kg) (mtr) 1 PT Kabelindo Murni Tbk 5.332.765 6.940.994 3.879.700 1.114.668 2 PT Setia Sapta 10.276.680 8.512.022 3 PT Sibalec 91.794.461 70.957.786 4 PT Sibalec Powel Cable 6.650.709 5.065.274 5 PT Tutulan Sukma 34.940.387 29.754.124 6 PT Mesindo Agung N. 266.526 1.853.502 Jumlah 5.332.765 150.869.757 3.879.700 117.257.376

23. BEBAN POKOK PENJUALAN

2010 2009

Bahan baku Persediaan awal 57.555.268.177 167.078.634.333 Pembelian 1.843.618.597.582 1.114.461.326.172 Bahan baku yang tersedia untuk digunakan 1.901.173.865.759 1.281.539.960.505 Persediaan akhir (67.586.904.152) (57.555.268.177)

Bahan baku yang digunakan 1.833.586.961.607 1.223.984.692.328

Upah buruh langsung 15.983.074.561 14.704.815.039

Biaya pabrikasi Bahan pembantu 29.627.973.938 18.536.531.773 Pemeliharaan 21.295.850.797 19.236.314.888 Penyusutan 18.186.234.096 18.414.369.764 Telepon, listrik, air dan gas 17.399.951.724 18.842.063.955 Upah buruh dan staf pabrik serta tunjangan lainnya 13.356.308.451 11.018.223.117 Pengangkutan bahan baku 3.150.430.877 1.102.197.879

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)

31 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

23. BEBAN POKOK PENJUALAN - Lanjutan

2010 2009 Pengujian dan proses ulang 704.234.542 363.186.026 Peralatan tulis 573.017.123 350.444.553 Biaya pelatihan dan perjalanan dinas 49.701.520 - Peralatan teknik 8.192.776 7.935.909 Lain-lain 1.085.803.369 135.707.078 Jumlah biaya pabrikasi 105.437.699.213 88.006.974.942 Jumlah biaya produksi 1.955.007.735.381 1.326.696.482.309

Persediaan barang dalam proses Persediaan awal 30.356.799.381 78.335.363.762 Persediaan akhir (24.466.330.922) (30.356.799.381) Jumlah beban pokok produksi 1.960.898.203.840 1.374.675.046.690 Persediaan barang jadi

Persediaan awal 197.328.603.295 178.691.380.613 Pembelian 56.490.514.278 54.943.367.488 Persediaan akhir (184.352.749.212) (197.328.603.295)

Jumlah beban pokok penjualan 2.030.364.572.201 1.410.981.191.496

Sebagian pembelian bahan baku dilakukan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (catatan 26).

Nilai pembelian bahan baku dari masing-masing pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang

nilainya di atas 10% dari jumlah pembelian adalah sebagai berikut:

K e t e r a n g a n 2010 2009 PT Tembaga Mulia Semanan Tbk

Rp

1.459.132.353.397

%

79,15

Rp

844.489.865.190

%

75,78

Jumlah 1.459.132.353.397 79,15 844.489.865.190 75,78

Volume pembelian kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam satuan unit pada tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

No Perusahaan

Jenis 2010

(Kg) 2009 (Kg)

1 PT Tembaga Mulia Semanan Tbk Tembaga 19.744.089 13.681.217 Aluminium 3.447.026 3.048.808

Jumlah 23.191.115 16.730.025

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)

32 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

24. BEBAN USAHA

2010 2009 Beban penjualan Pemasaran, promosi dan iklan 8.054.952.206 9.916.286.097 Pengangkutan 7.588.446.440 4.623.129.987 Biaya pengepakan dan penggantian drum kayu 5.471.303.143 3.042.565.281 Gaji dan tunjangan 2.362.018.031 2.423.540.565 Perjalanan dinas 263.172.676 193.904.640 Penyusutan 206.286.436 107.743.500 Asuransi angkutan 4.953.170 8.144.487 Lain-lain 68.822.963 134.256.651

Sub-jumlah 24.019.955.065 20.449.571.208 Beban umum dan administrasi Gaji, tunjangan dan bonus 26.018.769.191 26.735.566.506 Biaya bank 3.077.013.073 4.225.110.836 Penyusutan 2.416.199.995 2.289.930.488 Asuransi 2.621.239.486 2.118.030.503 Representasi 2.334.463.865 2.756.972.056 Perjalanan dinas 2.162.802.323 2.230.445.465 Beban imbalan pasca kerja 2.013.563.290 2.412.770.165 PBB dan perijinan lainnya 1.769.670.202 991.831.056 Listrik, telepon, fax dan PTT 1.356.038.713 1.303.611.618 Tenaga ahli 1.269.205.520 1.373.321.823 Perbaikan dan pemeliharaan peralatan kantor 1.067.949.336 1.406.753.975 Alat tulis dan perlengkapan kantor 642.069.164 177.643.825 Sumbangan 363.666.604 221.808.000 Pendidikan dan perpustakaan 338.434.897 217.441.827 Kendaraan 206.269.874 128.755.366 Iuran langganan 117.844.000 35.404.999 Lain-lain 724.325.209 1.869.562.272

Sub-jumlah 48.499.524.742 50.494.960.780

Jumlah beban usaha 72.519.479.807 70.944.531.988 25. PROGRAM IMBALAN PASCA KERJA

Perusahaan dan anak perusahaan menghitung dan membukukan estimasi imbalan pasca kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Tidak ada pendanaan yang dilakukan sehubungan dengan program imbalan pasca kerja tersebut. Karyawan yang ikut menjadi peserta program pensiun adalah sebanyak 741 orang. Asumsi utama yang digunakan untuk menghitung estimasi biaya dan kewajiban tersebut oleh PT Binaputera Jaga Hikmah, aktuaris independent, adalah sebagai berikut: Umur pensiun normal : 55 tahun Kenaikan gaji : 5 % s.d. 10% per tahun Tingkat diskonto : 10 % per tahun

Tanggal penilaian aktuaria terakhir adalah tanggal 24 Februari 2011. Adapun frekwensi penilaian dilakukan satu tahun sekali.

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)

33 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

25. PROGRAM IMBALAN PASCA - Lanjutan

Beban imbalan pasca kerja untuk tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

2010 2009 Beban jasa kini 1.043.982.441 1.058.871.480 Beban bunga 1.324.248.393 1.440.128.983 Amortisasi biaya jasa lalu 83.330.514 83.330.514 Amortisasi koreksi actuarial (64.384.114) (50.326.353)

Jumlah 2.387.177.234 2.532.004.624 Rekonsiliasi kewajiban imbalan pasca kerja per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

2010 2009 Kewajiban pada awal tahun 8.494.864.944 6.082.094.781 Beban imbalan pasca kerja tahun berjalan 2.013.563.290 2.532.004.624 Pembayaran imbalan pasca kerja tahun berjalan (800.289.911) (119.234.461)

Kewajiban pada akhir tahun 9.708.138.323 8.494.864.944

Saldo akhir atas kewajiban imbalan pasca kerja per 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

2010 2009 Kewajiban masa lalu 15.695.541.748 12.744.721.588 Biaya jasa lalu yang belum diakui non vested (1.678.090.664)

(1.387.907.231)

Koreksi actuarial yang belum diakui (4.309.312.7610 (2.861.949.413) Jumlah 9.708.138.323 8.494.864.944

26. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA

Sifat Transaksi Hubungan Istimewa

Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: a. Perusahaan yang sebagian pengurus/manajemen sama dengan Perusahaan yaitu PT Setia Sapta,

PT Mesindo Agung Nusantara, PT Sibalec, PT Sibalec Powel Cable dan PT Kabelindo Murni Tbk b. Perusahaan memiliki 33,81% saham pada PT Tembaga Mulia Semanan Tbk. c. PT Moda Sukma dan PT Tutulan Sukma merupakan pemegang saham Perusahaan d. Nihon Decoluxe Co. Ltd. Jepang merupakan pemegang saham PT Supreme Decoluxe, anak

perusahaan.

Transaksi Hubungan Istimewa

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan anak perusahaan juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain:

a. Penjualan barang jadi tahun 2010 dan 2009 kepada perusahaan yang mempunyai hubungan

istimewa tersebut masing-masing berjumlah 60,96% dan 53,56% dari jumlah penjualan masing-masing tahun dan menurut pendapat manajemen, penjualan telah dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan kepada pihak ketiga.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 piutang yang timbul atas penjualan tersebut disajikan dalam piutang usaha pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa. (catatan 4)

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)

34 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

26. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA - Lanjutan

Transaksi Hubungan Istimewa - lanjutan

b. Pembelian bahan baku tahun 2010 dan 2009 dari perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa berjumlah 79,15% dan 75,78% dari jumlah pembelian masing-masing tahun dan menurut pendapat manajemen pembelian telah dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 hutang yang timbul atas pembelian tersebut disajikan dalam hutang usaha pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa. (catatan 14)

27. KELOMPOK INSTRUMEN KEUANGAN Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan yang tercatat dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2010:

Nilai Tercatat NIlai Wajar

Aset keuangan Kas dan setara kas 101.232.899.220 101.232.899.220 Piutang usaha

Pihak ketiga 217.285.657.506 217.285.657.506 Pihak hubungan istimewa 283.445.697.632 283.445.697.632

Piutang lain-lain 5.746.734.501 5.746.734.501

Jumlah 607.710.988.859 607.710.988.859

Kewajiban keuangan Hutang bank jangka pendek 414.299.903.032 414.299.903.032 Hutang usaha

Pihak ketiga 44.382.896.815 44.382.896.815 Pihak hubungan istimewa 225.828.062.155 225.828.062.155

Biaya masih harus dibayar 1.143.792.634 1.143.792.634

Jumlah 685.654.654.636 685.654.654.636

Aset dan kewajiban keuangan jangka pendek

Nilai wajar kas dan bank, piutang usaha, piutang lain-lain, hutang usaha, hutang bank jangka pendek dan biaya masih harus dibayar jatuh tempo dalam jangka pendek maka nilai tercatat mendekati estimasi nilai wajarnya karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.

Aset dan kewajiban keuangan jangka panjang:

Nilai wajar pinjaman jangka panjang pinjaman jangka panjang mendekati nilai tercatat karena tingkat suku bunganya dinilai ulang secara berkala.

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)

35 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

28. IKATAN DAN KEWAJIBAN KONTIJENSI

Ikatan

Perusahaan telah menutup kontrak penjualan untuk penyediaan kabel listrik dan telepon. Pada tanggal 31 Desember 2010 beberapa kontrak penjualan yang akan dilaksanakan pada periode berikutnya adalah sebagai berikut: No. Perusahaan Nilai Material

(Rp)

Periode Kontrak Sanksi

1 DISTRIBUTOR Rp 140.295.527.167 s/d Pebruari 2011 Tidak ada sanksi

2 PROYEK Rp 157.351.566.191 s/d Januari 2011 Sanksi berupa penalti maks 10%

dari nilai kontrak.

Jumlah Rp 297.647.093.358

Kewajiban Kontijensi

Dalam rangka pemenuhan isi kontrak penjualannya, Perusahaan telah menyerahkan bank garansi & surety bond sebagai jaminan. Pada tanggal 31 Desember 2010, jumlah garansi yang masih berlaku adalah sebesar Rp 35.325.278.141 dan US$ 9.203.652,11 yang ditujukan untuk proyek PLN, Telkom, Ekspor dan proyek swasta dengan masa garansi berkisar antara 1 bulan sampai 3 tahun.

29. INFORMASI SEGMEN USAHA

Penjualan konsolidasi Perusahaan dalam tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar Rp 688.325.692.329 atau 45,58% dibandingkan dengan penjualan konsolidasi tahun 2009 yang disebabkan oleh meningkatnya penjualan dalam negeri sebesar Rp 714.234.926.925 atau 50,74% dan turunnya penjualan ekspor sebesar Rp 25.909.234.596 atau 25,29%. 2010 2009 Informasi menurut daerah geografis: Penjualan bersih Ekspor 76.539.290.433 102.448.525.029 Domestik 2.121.857.437.917 1.407.622.510.992

Jumlah 2.198.396.728.350 1.510.071.036.021

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)

36 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

29. INFORMASI SEGMEN USAHA - Lanjutan

Informasi mengenai jenis produk yang dijual untuk tahun 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

2010 Kabel Insulation Melamine Konsolidasi LAPORAN LABA RUGI Penjualan 2.089.488.625.390 73.761.494.575 35.146.608.385 2.198.396.728.350 Harga pokok penjualan (1.940.767.647.330) (57.756.183.775) (31.840.741.056) (2.030.364.572.201) Laba kotor penjualan 148.720.978.060 16.005.310.800 3.305.867.289 168.032.156.149 Beban usaha - - - (72.519.479.807) Laba usaha - - - 95.512.676.342 Pendapatan bunga - - - 2.882.324.171 Biaya bunga - - - (18.950.776.794) Laba (rugi) valas - - - 359.386.310 Pendapatan sewa - - - 6.519.851.250 Laba pelepasan saham - - - - Laba (rugi) perusahaan asosiasi

-

-

-

1.091.671.997

Pendapatan (beban) lain-lain

-

-

- (4.656.763.355)

Laba sebelum pajak dan hak minoritas

- - - 82.758.369.921

Beban pajak - - - (21.789.390.002) Laba sebelum hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan - - -

60.968.979.919 Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan

- - - (205.387.469)

Laba bersih - - - 60.763.592.451

NERACA Aset yang tidak dapat dialokasikan

-

-

- 1.157.613.045.585

Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan

-

-

- 734.110.726.415

2009 Kabel Insulation Melamine Konsolidasi LAPORAN LABA RUGI Penjualan 1.326.036.417.401 150.860.929.789 33.173.688.831 1.510.071.036.021 Harga pokok penjualan (1.240.739.023.910) (139.522.453.048) (30.719.714.538) (1.410.981.191.496) Laba kotor penjualan 85.297.393.491 11.338.476.741 2.453.974.293 99.089.844.525 Beban usaha - - - (70.944.531.988) Laba usaha - - - 28.145.312.537 Pendapatan bunga - - - 2.226.477.914 Biaya bunga - - - (29.353.200.541) Laba (rugi) valas - - - (6.407.943.632) Pendapatan sewa - - - 8.121.754.080 Laba pelepasan saham - - - 2.840.097.436 Laba (rugi) perusahaan asosiasi

-

-

-

18.078.256.323

Pendapatan (beban) lain-lain

-

-

-

(3.541.073.245)

Laba sebelum pajak dan hak minoritas

- - - 20.109.680.872

Beban pajak - - - (1.868.074.603)

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)

37 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

29. INFORMASI SEGMEN USAHA - Lanjutan

2009 Kabel Insulation Melamine Konsolidasi LAPORAN LABA RUGI – lanjutan Laba sebelum hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan

- - -

18.241.606.268 Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan

- - - 225.530.400

Laba bersih - - - 18.467.136.668 NERACA Aset yang tidak dapat dialokasikan

-

-

-

1.042.755.037.722

Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan

-

-

-

667.681.307.002

2010 2009 Laba bersih (Rp) 60.763.592.451 18.467.136.668 Rata-rata tertimbang jumlah lembar saham yang beredar 205.583.400 205.583.400 Laba bersih per saham (Rp) 296 90

30. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing (US$) sebagai berikut:

2010 US$ Equivalent Rp ASET Kas dan setara kas 5.542.481,63 49.832.452.298 Piutang usaha pada : Pihak ketiga 6.941.496,91 62.410.998.750 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 413.346,78 3.716.400.940

Jumlah aset 12.897.325,32 115.959.851.988

2010 US$ Equivalent Rp

KEWAJIBAN Hutang usaha pada : Pihak ketiga 1.508.052,43 13.558.899.356 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 25.295,56 227.432.400

Jumlah kewajiban 1.533.347,99 13.786.331.756

JUMLAH BERSIH 11.363.977,32 102.173.520.232

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)

38 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

30. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING - Lanjutan

2009 US$ Equivalent Rp ASET Kas dan setara kas 4.256.772,31 40.013.659.736 Piutang usaha pada : Pihak ketiga 4.455.205,23 41.878.929.179 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 84.720,00 796.368.000

Jumlah aset 8.796.697,54 82.688.956.915

KEWAJIBAN Hutang usaha pada : Pihak ketiga 1.340.701,41 12.602.593.254 Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 1.854.706,59 17.434.241.902

Jumlah kewajiban 3.195.408,00 30.036.835.156

JUMLAH BERSIH 5.601.289,54 52.652.121.759

Untuk mengurangi risiko dari fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat, pembelian bahan baku utama berupa tembaga, aluminium dan PVC yang dipasok oleh pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan dibeli dalam mata uang Dolar Amerika Serikat serta digunakan untuk memenuhi permintaan dalam negeri telah dikonversikan ke dalam mata uang Rupiah. Adapun untuk penjualan ekspor dengan tagihan dalam mata uang dolar Amerika Serikat, Perseroan membeli bahan bakunya juga dalam mata uang dolar Amerika Serikat. Kebijakan ini kemudian menyebabkan terjadinya mekanisme “lindung nilai” secara alamiah akibat proses operasional sehari-hari dan oleh karenanya, Perseroan saat ini belum memerlukan transaksi lindung nilai atas fluktuasi nilai tukar mata uang.

31. INFORMASI LAINNYA Pada tanggal 28 Juni 2007 Perusahaan memperoleh salinan penetapan Komisi Pengawas Persaingan Usaha No. 16/KPPU-L/2006 dan laporan hasil pemeriksaan pendahuluan mengenai pemeriksaan lanjutan tentang dugaan pelanggaran terhadap undang-undang No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat dimana Perusahaan dan beberapa perusahaan kabel lainnya diindikasikan telah melanggar Pasal 5 dan Pasal 22 undang-undang No. 5 tahun 1999. Melalui kuasa hukumnya, ONGKO SIDHARTA & PARTNERS, Perusahaan mengajukan upaya hukum keberatan atas Keputusan Perkara No. 16/KPPU-L/2006 kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang tercatat dalam register perkara No. 01/KPPU/2007/PN.Jkt. Pst, perkara mana telah dialihkan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, terdaftar dalam perkara No. 04/PDT.KPPU/2007/PN.JKT.SEL, dan saat ini atas perkara tersebut sudah dalam tahap pemeriksaan kasasi di Mahkamah Agung.

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)

39 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

32. STANDAR AKUNTANSI BARU

Berikut ini revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku untuk Perusahaan yang telah diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia tapi belum efektif pada tahun 2010.

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:

PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan” Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.

PSAK 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas” Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan selama suatu periode.

PSAK 3 (Revisi 2010) - Laporan Keuangan Interim Menentukan isi minimum laporan keuangan interim serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim.

PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” Akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.

PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi” Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dalam lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.

PSAK 7 (Revisi 2010) - Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi Mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuagan secara individual. Penerapan dini diperkenankan.

PSAK 8 (Revisi 2010) “Peristiwa Setelah Periode Laporan” Menentukan kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan, dan pengungkapan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. Mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode pelaporan mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat.

PSAK 15 (Revisi 2009) “Investasi Pada Entitas Asosiasi” Akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK 15 (1994) “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi” dan PSAK 40 (1997) “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/ Perusahaan Asosiasi”.

PSAK 23 (Revisi 2010) - Pendapatan. Mengidentifikasikan keadaan saat kriteria mengenai pengakuan pendapatan akan terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui. Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu. Memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.

PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009 (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)

40 Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

32. STANDAR AKUNTANSI BARU – Lanjutan

PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” Menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.

PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset” Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.

PSAK 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi” Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontijensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.

ISAK 17 “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai” Mensyaratkan bahwa entitas tidak membalik rugi penurunan nilai yang diakui pada periode interim sebelumnya berkaitan dengan goodwill atau investasi pada instrumen ekuitas atau aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan.

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012:

PSAK 10 (Revisi 2010) “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” Menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuagan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuagan ke dalam suatu mata uang pelaporan.

Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar, Interpretasi dan Pencabutan Standar yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.

33. REKLASIFIKASI PERKIRAAN

Beberapa perkiraan dalam laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 telah disesuaikan penyajiannya dengan perkiraan dalam laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.

34. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ATAS PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang diselesaikan pada tanggal 18 Maret 2011.