Pt. Lion Mentari Airlines - Ana Nur Fitria - 10102082

32
MAKALAH TEORI AKUNTANSI MENGUPAS TUNTAS SISTEM KINERJA TERKAIT PROBLEMATIKA DALAM MANAJEMENPT. LION MENTARI AIRLINES Oleh: ANA NUR FITRIA 10102082

Transcript of Pt. Lion Mentari Airlines - Ana Nur Fitria - 10102082

Page 1: Pt. Lion Mentari Airlines - Ana Nur Fitria - 10102082

MAKALAH TEORI AKUNTANSI

MENGUPAS TUNTAS SISTEM KINERJA TERKAIT PROBLEMATIKA DALAM MANAJEMENPT. LION MENTARI

AIRLINES

Oleh:

ANA NUR FITRIA

10102082

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ASIAMALANGJURUSAN AKUNTANSI

MEI 2013

Page 2: Pt. Lion Mentari Airlines - Ana Nur Fitria - 10102082

2

PENDAHULUAN

Internal perusahaan yang selalu mengambil andil dalam jalannya sebuah aktivitas

operasioanal perusahaan adalah manajemen. Manajemen diharapkan mampu memberikan

kontribusi positif bagi perusahaan untuk membentuk dan mengembangkan keunggulan serta

mampu memberikan hasil yang optimal baik bagi pihak intern maupun ekstern. Dalam dunia

akuntansi dan manajemen, banyak yang telah mengenal Sistem Pengendalian Internal (SPI)

sebagai landasan perusahaan mengetahui sejauh mana letak dan kondisi perusahaan. Manajemen

yang baik dapat dilihat dari proses aktivitas perusahaan yang berjalan sesuai dengan prosedur

perencanaan. Tahapan yang dilakukan oleh perusahaan, membantu untuk menempatkan

perusahaan pada posisi yang layak dimata public atau masyarakat. Kontroling yang dilakukan

semakin menjadikan perusahaan berjalan sesuai dengan harapan dan mendapat suatu

kepercayaan bagi pihak-pihak yang bersangkutan, seperti investor, distributor, dan masyarakat.

Dalam menjalankan suatu perusahaan, kelayakan kinerja lebih diunggulkan dan

dilengkapi dengan hasil akhir yang memuaskan untuk semua pihak. Banyak pihak menganggap

bahwa hasil akhir yang dapat memberikan kepuasan didasarkan pada kondisi yang

menggambarkan jalannya aktivitas manajemen secara terarah. Dengan kata lain, kinerja

manajemen adalah tolak ukur keberhasilan perusahaan dalam pencapaian prestasi kerja. Untuk

itu, perusahaan hendaknya telah memiliki kriteria khusus dalam kinerja manajemen yang mampu

mengendalikan aktivitas perusahaan secara berkala dan terarah.

PT. Lion Mentari Airlines atau yang biasa dikenal dengan PT. Lion Air Indonesia

merupakan perusahaan yang dikenal memiliki manajemen buruk dimata public. Banyaknya

problematika yang dihadapi PT. Lion Mentari Airlines menyebabkan perusahaan ini mulai

kehilangan kepercayaan disebagian besar pelanggan. Dimulai dengan seringnya keterlambatan

jadwal penerbangan, harga tiket yang relatif lebih tinggi, kapasitas bagasi yang di rasa kurang

bagi pelanggan yaitu hanya sebanyak 15 Kg/orang, pilot yang terjerat dalam kasus narkoba,

sampai dengan masalah terbesar yaitu kerusakan pesawat yang menyebabkan seringnya terjadi

kecelakaan. Dari banyaknya permasalahan yang terjadi, tentunya banyak pihak yang merasa

dirugikan dan merasa bahwa PT. Lion Mentari Airlines tidak memiliki tanggungjawab didalam

kimerja manajemen.

Page 3: Pt. Lion Mentari Airlines - Ana Nur Fitria - 10102082

2

Harapan dan kepercayaan pelanggan terhadap PT. Lion Mentari Airlines memudar

setelah tragedi yang memberikan pengaruh buruk bagi banyak kalangan. Kerugian yang tidak

sedikit pun menjadikan permasalahan ini semakin kompleks. Diperlukan perbaikan dari sisi

kinerja manajemen bukan hanya bagi kalangan yang berhubungan dengan penerbangan

melainkan seluruh pihak didalam perusahaan PT. Lion Mentari Airlines. Tidak hanya itu,

mengingat bahwa tidak mudah mengembalikan kepercayaan pelanggan, usaha keras harus

ditunjukkan PT. Lion Mentari Airlines untuk mampu bangkit dengan membenahi segala yang

dirasa perlu sebagai acuan proses kinerja manajemen yang baik. Berani mengakui kesalahan dan

bertanggungjawab memperbaikinya adalah proses yang diharapkan mampu mengembalikan

posisi atau kedudukan PT. Lion Mentari Airlines dalam persaingan bisnis penerbangan.

Page 4: Pt. Lion Mentari Airlines - Ana Nur Fitria - 10102082

2

GAMBARAN RINGKAS PT. LION MENTARI AIRLINES INDONESIA

1. Sejarah PT. Lion Mentari Airlines (Lion Air Indonesia)

PT. Lion Mentari Airlines Indonesia, beroprasi sebagai Lion Air adalah maskapai

penerbangan swasta terbesar di Indonesia, di mana maskapai penerbangan ini menguasai

sebagian besar pangsa pasar domestik. Berkantor pusat di Jakarta, Indonesia, Lion Air

terbang ke kota-kota di Indonesia, Singapur, Vietnam, dan Arab Saudi. Basis utama dari

maskapai penerbangan ini Bandara Udara Soekarno – Hatta, Jakarta. Maskapai ini

beroperasikan penerbangan penumpang berjadwal dengan jaringan luas dari Jakarta ke 56

tujuan. Bersamaan dengan sebagian besar maskapai penerbangan Indonesia lainnya, Lion

Air (termasuk anak perusahaan Lion Air, Wings Air) berada dalam daftar masakapai

penerbangan yang dilarang di Uni Eropa karena alasan keamanan.

Maskapai penerbangan ini didirikan pada Oktober 1999 dan mulai beroperasi

pada tanggal 30 Juni 2000. Menrbangkan penerbangan penumpang berjadwal antara

Jakarta dan Pontianak dengan menggunakan sebuah Boeing 737-200 yang di sewa.

Maskapai penerbangan ini dimilki oleh Rusdi Kirans dan keluarganya. Maskapai

penerbangan ini juag berencana akan bergabung dengan IATA dank arena itu berharap

untuk menjadi operator kedua IATA dari Indonesia setelag Garuda Indonesia. Lion Air

gagal pada awal 2011, penilaian IATA untuk syarat keanggotaan karena kekhawatiran

akan masalah keamanan Lion Air dan Boeing sedang merintis penggunaan prosedur

Kinerja Navigasi Disyaratkan (RNP) di Indonesia, setelah berhasil melakukan validasi

penerbangan di dua bandara udara di daerah yang menantang, Ambon dan Manado.

Mulai Februari 2010, Lion Air menambah jumlah penerbangan ke Jeddah menjadi

lima kali seminggu. Rute ini dilayani oleh dua Boeing 747-400 aircraft, which are fitted

with 496 seats each. Aviation Week melaporkan bahwa Lion Air berencana akan

mendirikan perusahaan patungan dengan maskapai penerbangan regional

Malaysia,Berjaya Air, untuk mendirikan anak perusahaan di Malaysia. Namun, patungan

ini dibatalkan setelah jelas AirAsia dan MAS melakukan kerja sama daripada bersaing.

Sejak 19 Juli 2011, Lion Air menghentikan penenggunaan 13 pesawatnya karena adanya

sanksi karena kinerja ketepatan waktunya yang sangat buruk sampai Lion Air dapat

Page 5: Pt. Lion Mentari Airlines - Ana Nur Fitria - 10102082

2

memenuhi sekurang-kurangnya 80 persen dari OTP. Kementerian Perhubungan mencatat

OTP Lion Air hanya 66.45 persen dan merupakan yang terburuk dari 6 maskapai

penerbangan utama dari Januari hingga April 2011 di 24 bandar udara di seluruh

Indonesia. Di sisi lain, maskapai penerbangan yang menggunakan bandar udaraa Jakarta

menghadapi penundaan yang cukup besar untuk jadwal mereka karena kemacetan di

landasan pacu. Pada 18 November 2011, maskapai penerbangan ini bersama dengan

Boeing mengumumkan pemesanan 201 pesawat Boeing 737 MAX dan 29

pesawat Boeing 737-900ER dan ini tercatat sebagai pemesanan tunggal terbanyak oleh

satu maskapai penerbangan komersial sebanyak 230 dengan nilai $21.7 miliar.

Pada bulan Januari 2012, Departemen Perhubungan mengatakan bahwa Lion Air

akan dikenakan sanksi karena beberapa pilot dan awak pesawat ditemukan dalam

beberapa bulan terakhir karena kepemilikan kristal methamphetamine. Pada akhir 2011

Muhammad Nasri dan dua petugas pertama lainnya ditangkap di sebuah pesta di

Tangerang, dan di awal tahun 2012 pilot tertangkap dalam kepemilikan sabu

di Makassar. Pada 4 Februari 2012, pilot Lion Air lainnya ditangkap setelah

dilakukannya tes urin atas penggunaan methamphetamine,ia dijadwalkan akan terbang

dengan rute Surabaya-Makassar-Balikpapan-Surabaya flight satu jam kemudian. Lisensi

pilot dan kru pesawat itu langsung dicabut.

Lion Air merencanakan akan mendirikan maskapai penerbangan jarak jauh

dengan nama Batik Air, yang akan mulai beroperasi pada tahun 2013 dengan

menggunakan 737-900ER. Lion Air juga menandatangani komitmen dengan Boeing

untuk memesan lima buah pesawat 787 Dreamliner untuk maskapai penerbangan ini, dan

ini membuat Lion Air menjadi maskapai penerbangan Indonesia pertama yang memesan

tipe ini sejak Garuda Indonesia membatalkan pemesannya untuk 10 Dreamliner pada

tahun 2010, dan diperkirakan akan dikirim pada tahun 2015. Maskapai ini juga telah

mempertimbangkan memesan pesawat berbadan lebar Airbus A330, tetapi memilih untuk

membeli 787.

Pada 11 September 2012, Lion Air dan National Aerospace & Defence Industries

Sdn Bhd (Nadi) menandatangani perjanjian JV untuk mendirikan maskapai penerbangan

baru di Malaysia, dengan nama Malindo Airways pada Mei 2013. Kedua mitra juga

Page 6: Pt. Lion Mentari Airlines - Ana Nur Fitria - 10102082

2

sepakat untuk membentuk JV lain untuk memberikan layanan perawatan pesawat untuk

semua pesawat di Grup Lion Air, termasuk maskapai penerbangan patungan diantara

mereka.

Pada 18 Maret 2013, Lion Air menandatangani kontrak pembelian 234

pesawat Airbus senilai US$ 24 miliar atau sekitar Rp 233 triliun di Perancis dan

disaksikan langsung oleh Presiden PrancisFrancois Hollande. Pesawat yang dipesan

adalah jenis A320 dan A321.

2. Tragedi yang terjadi pada PT. Lion Mentari Airlines

1. 14 Januari 2002, Lion Air Penerbangan 386 PK-LID, Boeing 737-200 rute Jakarta-

Pekanbaru-Batam gagal mengudara (take off) dan terjerembab setelah lebih dari lima

meter badan pesawat meninggalkan landasan pacu di Bandara Sultan Syarif Kasim II,

Pekanbaru. Tujuh orang penumpangnya luka-luka dan patah tulang.

2. 31 Oktober 2003, Lion Air Penerbangan 787, MD-82 rute Ambon-Makassar-

Denpasar, keluar jalur saat mendarat di Bandara Hasanuddin, Makassar.

3. 3 Juli 2004, Lion Air Penerbangan 332, MD-82 rute Jakarta-Palembang mendarat

tidak sempurna di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang.

4. 30 November 2004, Lion Air Penerbangan 538 PK-LMN, MD-82 rute Jakarta-Solo-

Surabaya tergelincir saat melakukan pendaratan di Bandara Adisumarmo, Solo. 26

orang penumpangnya tewas.

5. 10 Januari 2005, Lion Air Penerbangan 789, MD-82 gagal take off di Bandara Wolter

Monginsidi, Kendari akibat salah satu bannya kempes.

6. 3 Februari 2005, Lion Air Penerbangan 791, MD-82 rute Ambon-Makassar

tergelincir saat mendarat di Bandara Hasanuddin, Makassar.

7. 12 Februari 2005, Lion Air Penerbangan 1641, MD-82 rute Mataram-Surabaya ketika

akan take off di Bandara Selaparang, Mataram. Roda bagian depan tergelincir keluar

landasan, sekitar setengah meter di sebelah utara dari pinggir landasan pacu.

8. 6 Mei 2005, Lion Air Penerbangan 778, MD-82 rute Jakarta-Makassar pecah ban saat

mendarat di Bandara Hasanuddin, Makassar. Akibatnya, pilot terpaksa menghentikan

pesawat di landasan pacu sebelum mencapai lapangan parkir.

Page 7: Pt. Lion Mentari Airlines - Ana Nur Fitria - 10102082

2

9. 24 Desember 2005, Lion Air Penerbangan 792, MD-82 rute Jakarta-Makassar-

Gorontalo tergelincir saat melakukan pendaratan di Bandara Hasanuddin, Makassar.

10. 18 Januari 2006, Lion Air Penerbangan 778, MD-82 rute Ambon-Makassar-Surabaya

tergelincir saat melakukan pendaratan di Bandara Hasanuddin, Makassar.

11. 4 Maret 2006, Lion Air penerbangan 8987, MD-82 rute Denpasar-Surabaya

tergelincir saat mendarat di Bandara Juanda, Surabaya karena cuaca buruk.

12. 7 April 2006, Lion Air Penerbangan 391, MD-82 rute Pekanbaru-Jakarta batal lepas

landas karena gangguan pada roda kiri di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru.

Pesawat itu tak jadi lepas landas karena roda kirinya tiba-tiba tak bergerak walaupun

sudah bergerak dari apron menuju ujung landasan dan siap terbang.

13. 24 Desember 2006, Lion Air Penerbangan 792,PK-LIJ Boeing 737-400 rute Jakarta-

Makassar-Gorontalo tergelincir saat melakukan pendaratan di Bandara Hasanuddin,

Makassar.

14. 19 Maret 2007, Lion Air Penerbangan 311, MD-82 rute Banjarmasin-Surabaya batal

lepas landas walaupun sempat meluncur di landasan pacu Bandar Udara Sjamsudin

Noor, Banjarmasin.

15. 23 Februari 2009, Lion Air Penerbangan 972 PK-LIO, MD-90 rute Medan-Batam-

Surabaya mendarat darurat di Bandara Hang Nadim Batam akibat macetnya roda

depan. Semua penumpang selamat. 

16. 9 Mei 2009, MD-90 Lion Air PK-LIL tergelincir di Bandara Soekarno-Hatta

17. 3 November 2010, Lion Air Penerbangan 712 ,PK-LIQ Boeing 737-400 rute Jakarta-

Pontianak-Jakarta tergelincir di Bandara Supadio Pontianak.

18. 14 Februari 2011, Lion Air Penerbangan 598, Boeing 737-900ER rute Jakarta-

Pekanbaru tergelincir saat mendarat di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekan Baru.

Semua Penumpang selamat namun hal itu di tanggapi oleh Dirjen Perhubungan Darat

dengan menyatakan bahwa semua pesawat jenis Boeing 737-900ER Dilarang

Mendarat di Kota Pekanbaru apabila landasan basah. Lion Air memutuskan

menggunakan pesawat Boeing 737-400 untuk melayani rute tersebut (Hal ini

kemungkinan akan menunda niat Lion Air untuk memensiunkan Boeing 737-400)

19. 15 Februari 2011, Lion Air tujuan Medan-Pekanbaru-Jakarta dengan nomor

penerbangan JT 0295 berjenis Boeing 737-900 ER tergelincir di Pekanbaru pada

Page 8: Pt. Lion Mentari Airlines - Ana Nur Fitria - 10102082

2

pukul 17.00 WIB. Seluruh roda pesawat keluar dari lintasan bandara. Seluruh

penumpang tidak mengalami luka-luka.

20. Pada 17 February 2011 sebuah Lion Air Boeing 737-900 ER (pesawat yang sama

yang tergelincir di Pekanbaru 2 hari sebelumnya) sedang didorong oleh traktor di

bandara Jakarta dan tanpa sengaja mengarah ke pesawat Lion lainnya. Pesawat

mengalami kerusakan pada stabilizer bagian belakang. Tidak ada laporan korban

luka.

21. Pada tanggal 23 Oktober 2011, Lion Air JT 673 tergelincir di Bandara

Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur sekitar pukul 07.24 Wita.

22. 13 Maret 2013, Lion Air dari Bandung tujuan Bali terjatuh di laut pada saat akan

mendarat.

Page 9: Pt. Lion Mentari Airlines - Ana Nur Fitria - 10102082

2

MASALAH PT. LION MENTARI AIRLINES TERKAIT TOPIK

Melihat segala problematika PT. Lion Mentari Airlines yang terjadi selama kurun yang

cukup lama, menyebabkan terganggungnya sistem kinerja manajemen dalam perusahaan.

Banyaknya fakta yang terungkap pada PT. Lion Mentari Airlines membuktikan bahwa

keunggulan manajemen tidak dapat di klasifikasikan kedalam kategori baik. Kriteria manajemen

yang baik dapat dilihat dari penerapan atau pelaksanaan proses kerja yang dapat memberikan

suatu pencapaian optimal. Sistem pengendalian internal (SPI)yang optimal akan dengan mudah

memberikan pengawasan yang layak bagi seluruh yang berperan aktif dalam perusahaan.

Bila kembali pada bagiamana sistematika kinerja manajemen PT. Lion Mentari Airlines

ini, sangat diragukan untuk mempercayai bahwa semua telah berjalan sesuai dengan rencana

yang ditetapkan. Permasalahan yang terletak pada intern perusahaan menjadi konsumsi publik

dan bukan lagi suatu rahasia yang perlu ditutupi. Kinerja manajemen yang kurang baik memberi

kesan kurangnya perhatian dalam proses pengendalian atau kontroling perusahaan. Tatanan kerja

yang sangat riskan bila terjadi suatu kesalahan adalah penghambat pencapaian prestasi yang

diharapkan.

Usaha yang dilakukan oleh PT. Lion Mentari Airlines tidak dapat membuahkan hasil

yang optimal tanpa adanya dukungan penuh dari semua pihak yang bersangkutan. Semua direksi

yang berada dalam kendali manajemen sudah selaknya melakukan perubahan bukan kesalahan

untuk kesekian kalinya. Perlu adanya suatu perubahan yang harus dilakukan oleh PT. Lion

Mentari Airlines terkait dengan struktur manajemen atau organisasi dan Business Plan yang

sesuia dengan kemampuan perusahaan terutama pada Sumber Daya Manusia (SDM) yang

menjalankan perusahaan tersebut.

Dengan mempertimbangkan semua kondisi dan tragedi yang telah terjadi, penilaian yang

dapat diberikan kepada PT. Lion Mentari Airlines terkait Sistem Pengendalian Internal (SPI)

tidak berjalan dengan baik didasarkan pada pengaruh manajemen yang tidak layak dan sistem

kontroling yang kurang memberikan manfaat bagi perusahaan. Disinilah akan dilihat, sejauh

mana kinerja manajemen mempengaruhi segala aspek perusahaan sehingga segala permasalahan

atau problematika perusahaan dapat diselesaikan.

Page 10: Pt. Lion Mentari Airlines - Ana Nur Fitria - 10102082

2

PERUMUSAN MASALAH

Pentingnya peran kinerja manajemen perusahaan yang memberikan faktor untuk

mempengaruhi semua aspek didalam perusahaan, menimbulkan suatu keharusan bagi semua

pihak untuk ikut andil dan aktif dalam mengembangkan prestasi sesuai dengan tujuan awal. PT.

Lion Mentari Airlines yang belum memaksimalkan kinerja manajemennya. Kali ini PT. Lion

Mentari Airlines harus mempertimbangkan segala kritik dan saran terkait perbaikan manajemen

untuk merubah segala kekurangan dan kesalahan yang terjadi pada problematika selama ini.

Berdasakan pada latar belakang permasalahan yang diangkat, maka rumusan masalah dalam

makalah ini adalah

1. Faktor apa saja yang menyebabkan kurang optimalnya manajemen PT. Lion Mentari

Airlines terkait sistematis pelaksanaan operasional perusahaan?

2. Bagaimana langkah yang harus diambil PT. Lion Mentari Airlines untuk

mengoptimalkan kinerja manajemen?

Page 11: Pt. Lion Mentari Airlines - Ana Nur Fitria - 10102082

2

ANALISIS DAN EVALUASI MASALAH

A. Analisis Masalah

Manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan

pengendalian upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada

pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya ( A.F.

Stoner :1986). Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan diperlukan alat-alat sarana

(tools). Tools merupakan syarat suatu usaha untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Tools

tersebut dikenal dengan 6M, yaitu men, money, materials, machines, method, dan markets.

1. Man (SDM)

Dalam manajemen, faktor manusia adalah yang paling menentukan. Manusia

yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan.

Tanpa ada manusia tidak ada proses kerja, sebab pada dasarnya manusia adalah makhluk

kerja.

2. Money (uang)

Uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan. Uang merupakan

alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah

uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu uang merupakan alat (tools) yang

penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara

rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk

membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli serta berapa hasil

yang akan dicapai dari suatu organisasi.

3. Materials (bahan)

Materi terdiri dari bahan setengah jadi (raw material) dan bahan jadi. Dalam

dunia usaha untuk mencapai hasil yang lebih baik, selain manusia yang ahli dalam

bidangnya juga harus dapat menggunakan bahan/materi-materi sebagai salah satu sarana.

Page 12: Pt. Lion Mentari Airlines - Ana Nur Fitria - 10102082

2

Sebab materi dan manusia tidaki dapat dipisahkan, tanpa materi tidak akan tercapai hasil

yang dikehendaki.

4. Machines (mesin)

Dalam kegiatan perusahaan, mesin sangat diperlukan. Penggunaan mesin akan

membawa kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan

efesiensi kerja.

5. Methods (metode)

Dalam pelaksanaan kerja diperlukan metode-metode kerja. Suatu tata cara kerja

yang baik akan memperlancar jalannya pekerjaan. Sebuah metode daat dinyatakan

sebagai penetapan cara pelaksanaan kerja suatu tugas dengan memberikan berbagai

pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran, fasilitas-fasilitas yang tersedia dan

penggunaan waktu, serta uang dan kegiatan usaha. Perlu diingat meskipun metode baik,

sedangkan orang yang melaksanakannya tidak mengerti atau tidak mempunyai

pengalaman maka hasilnya tidak akan memuaskan. Dengan demikian, peranan utama

dalam manajemen tetap manusianya sendiri.

6. Market (pasar)

Memasarkan produk sudah barang tentu sangat penting sebab bila barang yang

diproduksi tidak laku, maka proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja

tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil

produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai

maka kualitas dan harga barang harus sesuai dengan selera konsumen dan daya beli

(kemampuan) konsumen.

Unsur- unsur manajemen menjadi hal mutlak dalam manajemen karena sebagai

penentu arah perusahaan dalam melakukan kegiatan perusahaan.Permasalah yang

kompleks dalam sebuah perusahaan menuntut adanya suatu sistem kontroling kinerja

Page 13: Pt. Lion Mentari Airlines - Ana Nur Fitria - 10102082

2

perusahaan, hal ini menimbulkan adaya suatu Sistem Pengendalian Internal (SPI)yang

digunakan sebagai suatu landasan manajemen dalam setiap kebijakan yang akan dimbil.

Dalam teori akuntansi dan organisasi, pengendalian intern atau kontrol

intern didefinisikan sebagai suatu proses, yang dipengaruhi oleh sumber daya

manusia dan sistem teknologi informasi, yang dirancang untuk membantu organisasi

mencapai suatu tujuan atau objektif tertentu. Pengendalian intern merupakan suatu cara

untuk mengarahkan, mengawasi, dan mengukur sumber dayasuatu organisasi. Ia berperan

penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud) dan melindungi sumber

daya organisasi baik yang berwujud (seperti mesin dan lahan) maupun tidak

(seperti reputasi atau hak kekayaan intelektual seperti merek dagang).

Adanya sistem akuntansi yang memadai, menjadikan akuntan perusahaan dapat

menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen, para pemilik atau

pemegang saham, krediturdan para pemakai laporan keuangan (stakeholder) lain yang

dijadikan dasar pengambilan keputusan ekonomi. Sistem tersebut dapat digunakan oleh

manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. Lebih rinci

lagi, kebijakan dan prosedur yang digunakan secara langsung dimaksudkan untuk

mencapai sasaran dan menjamin atau menyediakan laporan keuangan yang tepat serta

menjamin ditaatinya atau dipatuhinya hukum dan peraturan, hal ini

disebut Pengendalian Intern, atau dengan kata lain bahwa pengendalian intern terdiri

atas kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam operasi perusahaan untuk

menyediakan informasi keuangan yang handal serta menjamin dipatuhinya hukum dan

peraturan yang berlaku.

Pada tingkatan organisasi, tujuan pengendalian inteberkaitan dengan

keandalan laporan keuangan, umpan balik yang tepat waktu terhadap pencapaian tujuan-

tujuan operasional dan strategis, serta kepatuhan pada hukum dan regulasi. Pada

tingkatan transaksi spesifik, pengendalian intern merujuk pada aksi yang dilakukan untuk

mencapai suatu tujuan tertentu. Prosedur pengedalian intern mengurangi variasi proses

dan pada gilirannya memberikan hasil yang lebih dapat diperkirakan. Pengendalian intern

merupakan unsur kunci pada Foreign Corrupt Practices Act (FCPA)

Page 14: Pt. Lion Mentari Airlines - Ana Nur Fitria - 10102082

2

tahun 1977 dan Sarbanes-Oxley tahun 2002 yang mengharuskan peningkatan

pengendalian intern pada perusahaan-perusahaan publik Amerika Serikat.

Melihat dari pengertian dan unsur-unsur manajemen serta fungsi dari Sistem

Pengendalian Internal (SPI) bagi perusahaan, sudah selaknya PT. Lion Mentari Airlines

mempelajari lebih lanjut mengenai struktur manajemen yang sesuai dengan kebutuhan

perusahaan serta menerapkan adanya Sistem Pengendalian Internal (SPI) secara optimal.

PT. Lion Mentari Airlines yang merupakan suatu perusahaan maskapai penerbangan

terbesar di Indonesia mengalami banyak kendala dalam proses penyelesaian kinerjanya.

Banyaknya permasalahan yang ada semakin menjadikan PT. Lion Mentari Airlines

dianggap tidak berkompeten dan kuranng mampu memahami perusahaannnya sendiri.

Semua permasalahan yang dihadapi menimbulkan keraguan yang sangat menyulitkan

perkembangan perusahaan.

Manajemen yang baik dapat dijadikan sebagai landasan kinerja perusahaan yang

mampu menopang segala kondisi atau kejadian yang dialami perusahaan, serta mampu

memberikan saran perbaikan dan penyelesaiaan terhadap suatu masalah. Tingkat

efektifitas kinerja manajemen dengan pemahaman yang lebih dari sekedar teori, akan

lebih menghasilkan suatu prestasi kerja bila dibarengi dengan praktek sesuai dengan

tujuan awal perusahaan. Dalam hal ini, PT. Lion Mentari Airlines dapat mengevaluasi

kembali semua kinerja manajemen yang telah dilaksanakan sejauh ini.

Perencanaan perusahaan (Business Plan) yang ditetapkan diawal berdirinya suatu

perusahaan dan dikembangkan atau diperbaharui disetiap periode tahun berjalan,

merupakan alasan perusahaan dapat bertahan. Tujuan adanya suatu Business Plan adalah

agar perusahaan dapat menetapkan program kerja yang akan dilaksanakan dalam kurun

waktu tertentu dan menyelesaikannnya sesuai dengan target perusahaan. Komponen

Business Plan perusahaan di jadikan sebagai gambaran untuk melihat sebuah peluang-

peluang yang ada dalam perkembangan dunia usaha yang tidak terikat dalam aspek

internal tetapi melibatkan pihak eksternal perusahaan.

Page 15: Pt. Lion Mentari Airlines - Ana Nur Fitria - 10102082

2

Segala hal yang menjadi rencana perusahaan sudah selaknya dicapai dengan

keberhasilan manajemen. Oraganisasi perusahaan yang memiliki cakupan luas sering

dinamakan sebagai pacuan untuk setiap tugas-tugas yang diemban. Sasaran utama yang

harus dicapai adalah keberhasilan kinerja manajemen dalam memberikan sumbangsi bagi

semua pihak yang terlibat didalamnya. Bila segala sesuatunya dapat diselesaikan dengan

baik, maka yang pertama kali diuntungkan adalah pihak internal perusahaan yang dalam

hal ini adalah pihak manajemen. Dalam prosesnya, disebut suatu kewajaran bila dalam

kurun waktu tertentu perusahaan mengalami suatu kendala dalam pencapaian

keberhasilan. Namun yang perlu diingat adalah bagaimana suatu manajemen perusahaan

menemukan jalan keluar dan menyelesaikan permasalahan tersebut dengan tepat. Tapi

yang terpenting adalah setelah dilakukannya suatu perbaikan dari permasalahan yang

berangkutan, tidak adanya dampak lain bagi perusahaan yang secara berkesinambungan

menjatuhkan pangsa pasar atau kepercayaan terhadap perusahaan. Hal ini harus didorong

oleh keinginan kuat peran manajemen untuk menstabilkan kondisi perusahaan bukan

hanya untuk mencari keuntungan pribadi. Ketidakwajaran dalam perusahaan adalah

menyangkut segala hal (dalam hal ini adalah permasalahan) yang selalu terjadi tanpa

adanya suatu penyelesaian yang dilakukan oleh perusahaan. Bila perusahaan mengalami

hal tersebut diatas, yang pertama kali disorot adalah manajemen perusahaan itu sendiri.

Kembali pada teori awal dimana manjemen tidak memiliki pontensi dan tanggungjawab

untuk secara berkala menyelesaikan problematika yang terjadi.

Kegagalan manajemen disebabkan oleh beberapa faktor kendala yang semakin

membuat perusahaan lemah dan berada dalam posisi tidak stabil. Bila dikaitkan dengan

suatu perusahaan maskapai penerbangan maka ada beberapa faktor yang semakin

menguatkan alasan lemahnya suatu manajemen diantaranya adalah Small and Medium

Incidents Lead to Fatal Indicents.Para pakar safety di seluruh dunia tahu dengan prinsip

ini : insiden kecil adalah simptom, atau gejala-gejala awal bahwa ada sesuatu yang tak

beres dalam manajemen keselamatan sebuah organisasi. Dan biasanya, gejala awal ini

merupakan “pra kondisi” sebelum insiden fatal yang mematikan menyergap. Human

Error is No 1 Cause of Airplane Crashes. Studi mengenai ribuan kecelakaan pesawat

menunjukkan bahwa faktor human error bertanggung jawab atas lebih dari 60 %

Page 16: Pt. Lion Mentari Airlines - Ana Nur Fitria - 10102082

2

airplance crash (56%  karena pilot, dan selebihnya faktor kelengahan manusia dibagian

menara kontrol dan di bagian perawatan mesin). Dan Safety is Way of Life.Sudah jelas,

berbagai perusahaan yang hebat dalam safety pasti berasal dari mereka yang menganggap

safety sebagai bagian dari way of life, bagian dari budaya organisasi mereka. Karena

menjadi way of life, maka perusahaan itu mati-matian memberikan fokus, prioritas,

budgetdan energi agar zero accident bisa terwujud.

B. Evaluasi Masalah

Segala permasalahan yang terjadi dalam PT. Lion Mentari Airlines dikuatkan

dengan bukti-bukti yang semakin menjerumuskan perusahaan kedalam masalah yang

kompleks. Anggapan yang mendasari adanya problematika tersebut adalah, kinerja

menajemen yang tidak efektif untuk menunjang hasil yang lebih baik. Manajemen hadir

selayaknya adalah untuk mengatur ritme proses kinerja untuk menghasilkan suatu hasil

nyata dan dapat memberikan kepuasan bagi semua kalangan. Penerapan manajemen yang

baik akan membawa perusahaan mampu melewati setiap kendala dan memperbaiki

kesalahan di masa lampau. Lalu apa yang terjadi didalam PT. Lion Mentari Airlines?

Mengapa begitu banyak problematika yang selalu terjadi bahkan didalam kurun waktu

yang bersamaan?

PT. Lion Mentari Airlines yang selama ini telah menjadi perusahaan maskapai

penerbangan terbesar di Indonesia, terlihat bahwa kesalahan utama atau faktor pendorong

terjadi semua problematika yang ada adalah karena manajemen yang tidak berkompeten.

Selain itu, terdapat suatu ketidak pedulian dan keseriusan pihak manajemen dalam

mengatasi permasalahan yang ada. Kewajiban perusahaan dengan adanya permasalahan

tersebut adalah dengan mencari jalan keluar yang dapat dijalankan oleh semua pihak

internal perusahaan dan mengusahakan agar kesalahan tidak terulang kembali.

Fungsi manajemen yang tidak dapat mendukung jalannya kinerja perusahaan

inilah yang akan menjadi penghambat perkembangan suatu usaha, dampaknya sangat

fatal yaitu bisa berakibat bangkrutnya suatu perusahaan. PT. Lion Mentari Airlines, tidak

berada dalam kondisi manajemen yang baik, sehingga semua kemungkinan dapat terjadi.

Page 17: Pt. Lion Mentari Airlines - Ana Nur Fitria - 10102082

2

Bukan suatu gossip atau opini saja yang mengatakan bahwa sistem manajemen yang

diterapkan oleh PT. Lion Mentari Airlines tidak berjalan dengan baik, namun sudah

banyak bukti yang mendukung adanya permaslahan ini. Tindak lanjut pemecahan

masalah yang dilakukan oleh PT. Lion Mentari Airlines, masih berada pada poinkurang

memuaskan karena dalam kurun waktu beberapa bulan saja, masih terjadi permasalahan

yang sama. Dapat dikatakan bahwa, kesalahan memang telah dilakukan oleh manajemen

PT. Lion Mentari Airlines dan pihak perusahaan tidak dapat mengelak lagi.

Bila mengambil salah satu problematika PT. Lion Mentari Airlines untuk

dijadikan sebagai contoh tidak bertanggungjawabnya manajemen perusahaan, kecelakaan

pesawat yang terjadi beberapa minggu yang lalu, mengalami suatu keanehan. Pesawat

Lion Air dengan rute penerbangan Bandung-Denpasar mengalami kecelakaan di sisi

landasan pacu (runway) Bandara Ngurah Rai, Bali. Pesawat tersebut crash, patah di

bagian ekor, dan posisi berada di air. Walaupun tidak menimbulkan korban jiwa, namun

kerugian yang dialami tidak sedikit.

Arthur Imanuel, seorang penumpang pesawat Lion Air yang jatuh di Bali,

mengaku mendengar pramugrai membicarakan kerusakan mesin pesawat, “ini nih kalau

dipaksakan, mesinnya emang sudah rusak,” kata Arthur menirukan perkataan pramugari.

Ini adalah satu bukti, yang menyatakan bahwa ada suatu ketidak beresan yang terjadi

pada manajemen PT. Lion Mentari Airlines. Mungkin saja, ada kepentingan pribadi yang

juga ikut serta atas terjadinya semua problematika ini. PT. Lion Mentari Airlines, yang

tidak memiliki manajemen baik, dianggap hanya memprioritaskan keuntungan tanpa

memperdulikan segala risiko dan kepercayaan.

Dengan mengulas kembali ketiga faktor yang mendasari terjadinya suatu ketidak

beresan atau permasalah yang dihadapi dan menghubungkannya dengan kondisi yang ada

dalam PT. Lion Mentari Airlines, maka dapat digambarkan :

a. Small and Medium Incidents Lead to Fatal Indicents.Insiden kecil adalah simptom,

atau gejala-gejala awal bahwa ada sesuatu yang tak beres dalam manajemen

keselamatan sebuah organisasi. Pada PT. Lion Mentari Airlines, tentunya mengalami

Page 18: Pt. Lion Mentari Airlines - Ana Nur Fitria - 10102082

2

suatu accident kecil pada awal perkembangannya, namun bila tidak dapat diperbaiki

secara optimal, maka gejala ini akan berkembang menjadi suatu permasalahan yang

sangat komplek. PT. Lion Mentari Airlines, tidak menyadari akan hal ini sehingga

timbul suatu permasalahan kecil yang semakin membesar seiring perkembangan

waktu karena didasarkan pada kurangnya kesadaran perusahaan (manajemen) untuk

menindaklanjuti permasalahan tersebut.

b. Human Error is No 1 Cause of Airplane Crashes. Studi ini menyatakan mengenai

ribuan kecelakaan pesawat menunjukkan bahwa faktor human error bertanggung

jawab atas lebih dari 60 % airplance crash (56%  karena pilot, dan selebihnya faktor

kelengahan manusia dibagian menara kontrol dan di bagian perawatan mesin). Bila

dihubungkan dengan pernyataan seorang penumpang yang tersebut diatas terkait

dengan kecelakaan pesawar Lion Air di Bali, maka sudah selayaknya dinilai bahwa

terdapat adanya Human error pada manajemen PT. Lion Mentari Airlines. Mesin

yang rusak seharusnya tidak dipaksakan untuk memenuhi jadwal penerbangan. Faktor

Human error yang memaksakan kondisi tersebut dan menyebabkan tragedi tersebut.

c. Safety is Way of Life.Sudah jelas, berbagai perusahaan yang hebat dalam safety pasti

berasal dari mereka yang menganggap safety sebagai bagian dari way of life, bagian

dari budaya organisasi mereka. Karena menjadi way of life, maka perusahaan itu

mati-matian memberikan fokus, prioritas, budgetdan energi agar zero accident bisa

terwujud. PT. Lion Mentari Airlines seharusnya berkewajiban untuk mengembangkan

tingkat keamanan maskapainya. Poin ini bertujuan untuk menjaga nama baik

perusahaan di semua kalangan. Manajemen yang baik akan senantiasa memikirkan

serta melakukan segala hal yang terbaik untuk peningkatan mutu keamanan

maskapai.

Ketiga faktor diatas adalah sebagian kecil alasan yang seharusnya menjadi acuan

manajemen PT. Lion Mentari Airlines untuk memperbaiki segala kesalahnnya. Bila

perbaikan tidak dimulai dari sekarang, maka kedepannya semua akan berakibat lebih fatal

dari sekarang. Kesadaran dari pihak internal perusahaan yang bisa menjadikan ini

kembali pada kondisi awal dan tujuan perusahaan. Pemahaman mengenai kondisi ini

Page 19: Pt. Lion Mentari Airlines - Ana Nur Fitria - 10102082

2

tidak bisa hanya dilakukan oleh beberapa pihak saja, namun kepada seluruh pihak

internal perusahaan.

Page 20: Pt. Lion Mentari Airlines - Ana Nur Fitria - 10102082

2

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

PT. Lion Mentari Airlines merupakan perusahaan maskapai penerbangan terbesar

di Indonesia yang telah berdiri sejak tahun 1999 dan mulai beroperasi di tahu 2000.

Tujuan untuk perusahaan ini adalah untuk menguasai pangsa pasar penerbangan domestik

namun dengan perkembangannya, PT. Lion Mentari Airlines membuka penerbangan

internasional di kawasan Asia. Dalam perjalanan usaha, PT. Lion Mentari Airlines

mengalami kendala yang sangat besar, yaitu terjadi problematika dalam kurun waktu

yang berdekatan. Problematika tersebut dikaitkan dengan kurang potensialnya kinerja

manajemen PT. Lion Mentari Airlines sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor utama

terjadi segala problematika tersebut adalah kinerja manajemen yang tidak memiliki

tanggungjawab terhadap pelaksanaan tugas dan wewenang.

Penerapan kinerja manajemen dalam PT. Lion Mentari Airlines berdampak pada

terhambatnya proses kerja dan pencapaian prestasi perusahaan. Selain itu, terdapat tiga

faktor pendorong yang mampu melatarbelakangi problematika perusahaan yaitu: Small

and Medium Incidents Lead to Fatal Indicents, Human Error is No 1 Cause of Airplane

Crashes, dan Safety is Way of Life.Keadaan ini akan semakin membahayakan kondisi

perusahaan bila tidak secepatnya ditanggulangi dengan sistem manajemen yang baik.

B. Rekomendasi

PT. Lion Mentari Airlines perlu mempertimbangkan beberapa hal untuk

meminimalkan permasalahan yang terjadi, diantaranya adalah :

a. Perbaikan sistem manajemen perusahaan dengan mengubah struktur organisasi dengan

SDM yang memiliki potensial lebih dalam pengembangan manajemen dan perusahan.

b. Manajemen harus mampu menemukan jalan keluar untuk menyelesaikan

permasalahan tersebut dan menerapkannya secara efektif dan efisien. Contohnya: bila

terjadi suatu kerusakan pesawat, maka harus diadakan perbaikan terlebih dahulu

sebelum menajalankan jadwal penerbangan.

Page 21: Pt. Lion Mentari Airlines - Ana Nur Fitria - 10102082

2

c. Manajemen diwajibkan untuk secara berkala mengoreksi kembali semua kinerja yang

telah dilakukan selama satu periode. Hal ini bertujuan agar, perusahaan dapat

mengetahui dimana letak kelemahan perusahaan, sehingga dapat diketahui bagaimana

cara penyelesainnya dengan tidak membuang banyak waktu dan tenaga serta tidak

mengalami kerugian yang besar.

d. Adanya kejujuran dalam pelaksanaan kinerja baik bagi dalam internal perusahaan

maupun ekstenal perusahaan.

e. Perubahan Business Plan perusahaan yang bukan hanya mencari keuntungan namun

juga melihat dan mempertimbangkan apa yang diinginkan semua pihak yang terlibat.

Page 22: Pt. Lion Mentari Airlines - Ana Nur Fitria - 10102082

2

DAFTAR PUSTAKA

Stoner, E.F. 1986. “pencapaian tujuan organisasi manajemen”. Sistem Informasi

Manajemen. 2000.

Sistem Pengendalian Internal (SPI). “penerapan sistem pengendalian internal

perusahaan”. www.vikom.com. April 2013.

PT. Lion Mentari Airlines. “sejarah perkembangan PT. Lion Mentari Airlines Indonesia”.

www.wikipediaindonesia.com. April 2013.

Efrata, ketut. 13 April 2013. “ungkapan pramugari mesin rusak bahkan sebelum

berangkat”. www.tempo.com. April 2013.