PT BRI Repaired)

download PT BRI Repaired)

of 74

Transcript of PT BRI Repaired)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank sebagai lembaga keuangan memegang peranan yang sangat penting dalam pembangunan perekonomian nasional. Hal ini dikarenakan kegiatan perekonomian suatu negara tidak pernah terlepas dari lalu lintas pembayaran uang, di mana industri perbankan memegang peranan yang sangat strategis sehingga dapat dikatakan sebagai pusat dari sistem perekonomian. Kegiatan pokok bank yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dengan tujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi serta stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia secara menyeluruh merupakan fungsi bank sebagai intermediary service. Bank berfungsi sebagai lembaga intermediasi keuangan (financial intermedier) antara pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak yang kekurangan atau membutuhkan dana (deficit unit). Masyarakat berharap dana yang mereka simpan di bank akan aman. Untuk itu bank harus menjaga tingkat kesehatannya karena bank yang sehat adalah bank yang dapat menjaga dan memelihara kepercayaan masyarakat, dapat menjalankan fungsi intermediasi, dapat membantu kelancaran lalulintas pembayaran serta dapat digunakan oleh pemerintah dalam melaksanakan berbagai kebijaknnya, terutama kebijakan moneter. Penurunan kinerja perbankan dapat menurunkan tingkat kepercyaan masyarakat sehingga tingkatan kesehatan bank harus dipelihara. Pemeliharaan tingkat kesehatan bank antara lain dilakukan dengan menjaga tingat likuiditasnya sehingga bank dapat memenuhi kewajiban kepada semua pihak untuk menarik dan mencairkan simpanannya sewaktu-waktu. Dalam mengukur tingkat kesehatan suatu bank, biasanya melihat kinerja keuangan yang tercermin dari laporan keuangan. Laporan keuangan pada dasarrnya merupakan hasil

akhir dari proses akuntasi pada suatu periode tertentu yang merupakan hasil pengumpulan dan pengelolaan data keuangan yang digunakan untuk membantu para pemakai di dalam menilai kinerja perusahaan sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat. Laporan keuaangan dianalisis untuk menilai kondisi perusahaan, jenis analisis yang digunakan sering bervariasi seseuai dengan kepentingan pihak-pihak yang melakukan analisis. Salah satu teknis analisis laporan keuangan yang banyak digunakan untuk menilai posisi keuangan dan kinerja perusahaan adalah analisis rasio keuangan. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis akan mengangkat penelitian dengan judul Analisis Laporan Keuangan Untuk Mengukur Kinerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang diuraikan sebelumnya, maka permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah : Bagaimana kinerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Dalan periode tahun 2007-2009.

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penulisan Adapun tujuan dari penulisan laporan penilitian ini adalah untuk mengetahui hasil kinerja pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk. Sedangkan kegunaan dari penulisan laporan penilitian ini adalah: 1. Sebagai salah satu sumber informasi tambahan tentang kinerja PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk 2. Sebagai bahan dalam pengambilan keputusan keuangan pada tahun berikutnya. 3. Sebagai bahan referensi untuk melakukan penelitian lebih mendalam mengenai laporan keuangan.

1.4 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan ini terdiri dari beberapa bab yang secara rinci adalah sebagai berikut : Bab I Merupakan pendahuluan berisi tentang latar belakang, masalah pokok, tujuan penelitian, manfaat dan sistematika penulisan. Bab II Merupakan landasan teori, kerangka pikir dan hipotesis yang terdiri dari pengertian laporan keuangan, rasio keuangan, dan kinerja keuangan. Bab III Merupakan metode penelitian berisi tentang daerah dan waktu penelitian, metode pengumpulan data, jenis dan sumber data, metode analisis. Bab IV Merupakan gambaran umum perusahaan berisi sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan uraian tugas. Bab V Merupakan pembahasan teori dan analisis yang menguraikan tentang kinerja keuangan bank yang ditinjau dari rasio keuangan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Bab VI Merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan dan saran.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mengenai Perbankan Perbakan secara umum merupakan lembaga keuangan yang melakukan kegiatan beerupa pengumpulan dana masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam berbagai bentuk. Di Indonesia sendiri, bank merupakan sumber utama pembangunan. Pengertian perbankan menurut UU No.10 Tahun 1998 tentang perusahaan atas UU No.7 Tahun 1992 tentang perbankan Bab I pasal I ayat (1) adalah sebagai berikut : Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup tentang kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.

2.1.1 Pengertian Bank Berbagai definisi mengenai bank telah dikemukakan oleh berbagai kalangan dan ahli. Berikut ini beberapa pengertian bank antara lain : Definisi Bank menurut UU Perbankan No.10 tahun 1998 tentang perbankan Bab I pasal 2 ayat (2) yaitu : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak. Dari definisi-definisi di atas jelas terlihat, bahwa usaha pokok bank adalah menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam bentuk pinjaman atau kredit kepada masyarakat yang membutuhkannya. Dengan demikian bank hanya sebagai perantara anatara kreditur dan debitur.

2.1.2 Fungsi Bank Menurut Susilo, Triandaro dan Santoso (2006:9) secara umum fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagai tujuan atau sebagai Financial Intermediary. Secara spesifik fungsi utama bank adalah : 1. Agent of Trust Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam hal menghimpun dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi adanya unsure kepercayaan. 2. Agent of Development Kegiatan perekonomian masyarakat di sector moneter dan sektor riil tidak dapat dipisahkan. Kedua factor tersebut selalu berinteraksi dan saling mempengaruhi. Sektor riil tidak akan dapat berkinerja apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik. 3. Agent of Service Disamping melakukan kegiatan penghompunan dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa ini antara lain berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan.

2.2 Tinjauan Laporan Keuangan 2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Laporan keuangan secara garis besar dibedakan menjadi 4 macam, yaitu laporan neraca, laporan laba-rugi, laporan perubahan modal dan laporan arus kas. Dari

keempat macam laporan tersebut dapat diringkas lagi menjadi 2 macam, yaitu laporan neraca dan laporan laba-rugi saja. Hal ini karena laporan perubahan modal dan laporan aliran kas akhirnya akan diikhtisarkan dalam laporan neraca dan atau laporan laba-rugi. Analisis laporan keaungan merupakan suatu teknik analisa yang dalam banyak hal mampu memberikan petunjuk atau indikator atau gejala-gejala yang timbul di sekitar kondisi yang melingkupinya. Analisa laporan keuangan yang dihitung dan diinterpretasikan secara tepat akan mampu menunjukkan aspek-aspek dimana penilaian dan evaluasi lebih lanjut harus dilakukan. Menurut Harahap (2002:190), pengertian analisis laporan keuangan adalah sebagai berikut : Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa analisis laopran keuangan digunakan sebagai alat untuk membantu dalam pengambilan keputusan, dan dalam analisis ini, laporan keuangan digunakan sebagai sumber informasi. Analisis laporan keuangan membantu untuk mendapatkan pengertian yang lebih baik tentang keadaan keuangan perusahaan. Para pengambil keputusan memerlukan informasi-informasi yang tepat dan relevan sebelum keputusan diambil, dan informasi dalam bentuk mentah sering tidak menunjukkan hubungan-hubungan yang penting. Kinerja keungan suatu perusahaan sangat bermanfaat bagi berbagai pihak (stakeholders) seperti investor, kreditur, analis, konsultan keuangan, pialang, pemerintah dan pihak manajemen sendiri. Laporan keuangan yang berupa neraca dan laporan laba-rugi dari suatu perusahaan, bila disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan

yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama kurun waktu tertentu. Keaadaan inilah yang akan digunakan untuk menilai kinerja perusahaan. Laporan keuangan yang baik dan akurat dapat menyediakan informasi yang berguna antara lain dalam : Pengambilan keputusan investasi Keputusan pemberian kredit Penilaian aliran kas Penilaian sumber-sumber ekonomi Melakukan klaim terhadap sumber-sumber dana Menganlisis perubahan-perubahan yang terjadi terhadap sumber-sumber dana Menganalisis penggunaan dana.

Selain itu laporan keuangan yang baik juga dapat menyediakan informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan dimasa yang akan datang. 2.2.2 Rasio Sebagai Alat Analisis Laporan Keuangan Dalam mengadakan interpretasi dan analisis laporan keuangan sautu perusahaan seorang analis memerlukan adanya ukuran tertentu yang sering digunakan adalah rasio. Menurut Harahap (2004:297) : Rasio keuangan adalah angka-angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari sautu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti). Menurut Kasmir (2003:263) terdapat beberapa rasio keuangan yang dianggap penting dalam menganalisis laporan keuangan suatu bank : 1. Rasio Likuiditas

2. Rasio Solvabilitas 3. Rasio Rentabilitas/Profitabilitas Ketiga rasio keuangan tersebut dijelaskan sebagai berikut : 1. Rasio Likuiditas Rasio yang mengukur kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih. Dengan kata lain dapat membayar kembali pencairan dana deposannya pada saat ditagih serta dapat mencakupi permintaan kredit yang telah diajukan. Semakin besar rasio ini semakin likuid suatu bank. Adapun jenis-jenis rasio likuiditas beserta perhitungannya adalah sebagai berikut ; a. Quick Ratio Rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi kewajibannya terhadap para deposan (pemilik simpanan giro, tabungan dan deposito) dengan harga yang paling likuid yang dimiliki suatu bank. Quick Ratio = b. Investing Policy Ratio Rasio yang mengukur kemampuan bank dalam melunasi kewajibannya kepada para deposannya dengan cara melikuidasi surta-surat berharga yang dimiliki. Investing Policy Ratio = c. Banking Ratio Rasio yang mengukur tingkat likuiditas bank dengan membandingkan jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah deposit yang dimiliki. Semakin tinggi rasio ini, maka tingkat likuiditasnya semakin rendah, karena jumlah dana yang digunakan untuk membiayai kredit semakin kecil demikian pula sebaliknya. Banking Ratio = x 100% x 100% x 100%

d. Assets To Loan Ratio Rasio untuk menghitung jumlah kredit yang disalurkan dengan jumlah harta yang dimiliki bank. Semakin tinggi tingkat rasio, menunjukkan semakin rendah tingkat likuiditas bank. Assets To Loan Ratio = e. Cash Ratio Rasio untuk mengukur kemampuan bank melunasi kewajiban yang harus segera dibayar dengan harta likuid yang dimiliki bank tersebut. Cash Ratio = f. Loan to Deposit Ratio Rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan. Loan to Deposit Ratio = g. Investment Risk Ratio Rasio yang mengukur risiko yang terjadi dalam investasi ssurat-surat berharga yaitu dengan membandingkan harga pasar surat berharga dengan harga nominalnya. Investment Risk Ratio = h. Liquidity Risk Rasio untuk mengukur risiko yang akan dihadapi bank apabila gagal untuk memenuhi kewajiban terhadap para deposannya dengan harta likuid yang dimilikinya. x 100% x 100% x 100% x 100%

Liquidity Risk = i. Credit Risk Ratio

x 100%

Rasio untuk mengukur risiko terhadap kredit yang disalurkan dengan membandingkan kredit macet dengan jumlah kredit yang disalurkan. Credit Risk Ratio = j. Deposit Risk Ratio Rasio untuk mengukur rasio kegagalan bank dalam membayar kembali deposannya. k. Credit Risk Ratio = 2. Rasio Solvabilitas Rasio yang mengukur kemampuan bank untuk mencari sumber dana untuk membiayai kegiatannya. Dapat dikatakan bahwa rasio ini merupakan alat ukur untuk melihat kekayaan bank dalam efisiensi bagi pihak manajemen bank. a. Primary Ratio Rasio untuk mengukur apakah permodalan yang dimiliki oleh bank sudah memadai. Atau sejauh mana penurunan yang terjadi dalam total asset masuk dapat ditutupi oleh capital equity. Primary Ratio = b. Risk Assets Ratio Rasio untuk mengukur kemungkinan penurunan risk assets. Risk Assets Ratio = c. Secondary Rsik Ratio Rasio untuk mengukur penurunan asset yang mempunyai risiko lebih tinggi. x 100% x 100% x 100% x 100%

Secondary Rsik Ratio = d. Capital Ratio

x 100%

Rasio untuk mengukur permodalan dan cadangan penghapusan dalam menanggung perkreditan, terutama risiko yang terjadi karena bunga gagal ditagih. Capital Ratio = e. Capital Adequacy Ratio Raio yang mengukur besarnya kewajiban penyediaan modal minimum. Capital Adequacy Ratio = 3. Rasio Rentabilitas/Profitabilitas Rasio yang mengukur kemampuan suatu bank untuk memperoleh laba. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan kemampulabaan yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. a. Gross Profit Margin (GPM) Rasio yang digunakan untuk mengetahui persentase laba dari kegiatan usaha murni dari bank yang bersangkutan setelah dikurangi biaya-biaya. GPM = b. Net Profit Margin (NPM) Rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan net income dari kegiatan operasi pokoknya. NPM = c. Return on Equity Capital Rasio untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola capital yang ada untuk mendapat net income. x 100% x 100% x 100% x 100%

Return on Equity Capital = d. Return on Total Assets (ROA)

x 100%

Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam mengelola aktivanya. ROA = e. Rate Retrun on Loan Rasio yang mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola kegiatan perkreditannya. Rate Return on Loan = x 100% x 100%

f. Interest margin on Earning Assets (IMEA) Rasio yang mengukur kemampuan manajemen dalam mengendalikan biaya-biaya. IMEA = g. Interest Margin on Loan (IML) Rasio untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengendalikan biaya yag dikeluarkan dalam mengelola perkreditannya. IML = h. Leverage Multiplier Rasio untuk mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola asetnya, karena adanya biaya yang harus dikeluarkan akibat penggunaan aktiva. Leverage Multiplier = x 100% x 100% x 100%

i. Assets Utilization Rasio yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan manajemen sautu bank dalam mengelola asset dalam rangka menghasilkan non operating income dan operating income. Assets Utilization = j. Interest Expense Ratio Rasio yang digunakan untuk mengukur besarnya persentase antara bunga yang dibayar kepada para deposannya dengan total deposit yang ada di bank. Interest Expense Ratio = k. Cost of Fund Rasio yang mengukur besarnya biaya yang dikeluarkan untuk sejumlah deposit yang ada di bank. Cost of Fund = l. Cost of Money Rasio untuk mengukur besarnya biaya yang dikeluarkan untuk sejumlah dana yang ada di bank. Cost of Money = m. Cost of Loanable Fund Rasio yang mengukur besarnya biaya untuk sejumlah dana yang ada dan yang belum disalurkan. Cost of Loanable Fund = x 100% x 100% x 100% x 100% x 100%

n. Cost of Operable Fund Rasio yang mengukur bagaimana ,opersional penggunaan dana oleh bank. Cost of Operable Fund = o. Cost of Efficiency Rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi usaha yang dilakukan oleh bank. Atau untuk mengukur besarnya biaya bank yang digunakan untuk memperoleh earning assets. Cost of Efficiency = x 100% x 100%

Menurut Sawir (2005:28) menyatakan bahwa perbankan merupakan bisnis jasa yang tergolong dalam industri kepercayaan dan mempunyai rasio-rasio keuangan yang khas. Rasio-rasio keuangan perbankan dapat diklasifikasikan menjadi empat kelompok rasio yaitu: rasio likuiditas, rasio rentabilitas, rasio resiko usaha bank, dan rasio permodalan. 1. Rasio Likuiditas Suatu bank dikatakan likuid apabila bank bersangkutan dapat memenuhi kewajiban utang-utangnya, dapat membayar kembali semua depositonya, serta dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukan tanpa terjadi penangguhan a. Quick Ratio Rasio ini mengetahui kemampuan bank dalam membiayai kembali kewajibannya kepada para nasabah yang menyimpan dananya dengan cash assets yang dimilikinya. Quick Ratio = b. Banking Ratio Rasio ini untuk mengetahui kemampuan bank dalam membayar kembali kewajiban kepada para nasabah ang telah menanamkan dananya dengan menarik

kembali kredit-kredit yang telah diberikan kepada para debitornya. Semakin tingi rasionya tinggi tingkat likuditas. Banking Ratio = c. Loan to Assets Ratio Rasio ini mengukur kemampuan bank dalam memenuhi permintaan para debitor dengan asset bank yang tersedia. Semakin tinggi rasionya semakin rendah tingkat likuiditasnya. Loan to Assets Ratio = 2. Rasio Rentabilitas Rasio rentabilitas bertujuan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba selama periode tertentu, serta untuk mengukur tingkat efektivitas manajemen dalam menjalankan operasional perusahaan. a. Gross Profit Margin Rasio ini untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba dari operasi usahanya yang murni. Semakin tinggi rasionya semakin baik hasilnya. Gross Profit Margin = b. Net Profit Margin Rasio ini mengukur kemampuan bank dalam menghasilkan net income (laba bersih sebelum pajak) ditinjau dari sudut operating income-nya. Semakin tinggi rasio semakin baik hasil yang ditunjukkannya. Net Profit Margin =

c. Return on Total Assets Rasio ini mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva yang dikuasainya untuk menghasilkan berbagai income. Return on Total Assets = d. Return on Investment (ROI) Rasio ini mengukur kemampuan bank untuk mengelola aktivanya untuk menghasilkan laba bersih setelah pajak (EAT). Return on Investment (ROI) = 3. Rasio Resiko Usaha Bank Setiap jenis usaha selalu dihadapkan pada berbagai risiko, begitu juga di dalam bisnis perbankan ini banyak pula risiko yang dihadapi. a. Assets Risk Ratio Rasio ini mengukur besarnya risiko terjadinya kerugian yang mengakibatkan penurunan terhadap aktiva bank yang bersangkutan sempai sejauh mana dapat diserap oleh modal bank tersebut. Assets Risk Ratio = b. Deposits Risk Ratio Rasio ini memperlihatkan risiko yang menunjukkan kemungkinan kegagalan bank dalam memenuhi kewajiban kepada para nasabah yang menyimpan dananya diukur dengan jumlah permodalan yang dimiliki oleh bank yang bersangkutan. Deposits Risk Ratio =

c. Interest Rate Risk Ratio Rasio ini memperlihatkan risiko yang mengukur kemungkinan interest yang diterima oleh bank lebh kecil dibandingkan dengan interest yang dibayar oleh bank. Interest Rate Risk Ratio = 4. Rasio Permodalan a. Primary Ratio Rasio ini mengukur kemampuan permodalan pada suatu bank untuk menutup penurunan aktivanya akibat berbagai kerugian yang tidak dapat dihindarkan. Primary Ratio = b. Capital Adequacy Ratio Rasio tersebut digunakan untuk mengukur kemampuan permodalan yang ada untuk menutup kemungkinan kerugian di dalam kegiatan perkreditan dan perdagangan surat-surat berharga. Capital Adequacy Ratio = c. Current Liabilities to Equity Ratio Rasio ini untuk mengetahui berapa besar perbandingan antara utang lancer dan ekuitas suatu bank. Current Liabilities to Equity Ratio = 2.2.3 Analisis Laporan Keuangan Laporan keuangan disusun dengan maksud untuk memberikan informasi tentang hasil usaha, posisi financial, dan berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan posisi financial kepada berbagai pihak yang berkepentingan dengan eksistensi perusahaan. Selain

itu laporan keuangan disusun dengan tujuan memberikan informasi keuangan mengenai suatu perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi. Laporan keuangan disajikan kepada banyak pihak yang berkepentingan dengan eksistensi perusahaan, termasuk manajemen untuk mengelola perusahaan, pemerintah yang menangani masalah perpajakannya, kreditur untuk menilai kemungkinan akibat dari pinjaman yang diberikan. Analisis komparatif yang dilakukan atas laporan neraca dan laporan rugi laba perusahaan merupakan alat analisis yang paling tepat diterapkan untuk mengetahui kinerja dari posisi dan prestasi keuangan perusahaan. Hal ini disebabkan karena analisis komparatif dan konsep kinerja keuangan itu sendiri mempunyai sisi integrative sehingga dapat memberi gambaran menyeluruh dan utuh dari profil perusahaan. 2.2.3.1 Analisis Vertikal / Analisis Common Size Pada analisis vertical, atau yang dikenal sebagai common size analysis, kita menganalisis laporan keuanagn untuk satu periode tertentu dengan cara

membandingkan pos yang satu dengan pos lainnya. Perbandingan tersebut dilakukan dengan menggunakan persentase dimana salah satu pos ditetapkan patokan 100%. Analisis vertical merupakan analisis yang dilakukan dengan jalan menghitung proporsi pos-pos dalam neraca dengan suatu jumlah tertentu dari neraca atau proporsi dari unsure tertentu laporan laba rugi dengan jumlah tertentu dari laporan laba rugi. Analisis vertikal didasarkan pada satu tahun dasar yang dianggap sebagai basis disebut analisis indeks. Analisis vertical dan analisis indeks, yang menganalisis trend laporan keuangan dalam bentuk persentase selama waktu tertentu, berguna bagi analisis untuk mendapat pandangan tentang pergerakan dana dan memperbandingkan laporan keuangan untuk perusahaan yang berbeda.

2.2.3.2 Analisis Horizontal / Analisis Indeks Pada analisis vertikal kita membandingkan pos-pos laporan keuangan dalam satu periode, maka pada analisis horizontal kita membandingkan pos-pos laporan keuangan untuk dua periode atau lebih. Tujuan perbandingan ini adalah untuk mengetahui perubahan dan perkembangan masing-masing pos selama jangka waktu tertentu. Metode analisi horizontal disebut juga sebagai metode analisis dinamis karena meliputi dua periode atau lebih. Untuk memperoleh gambaran mengenai perubahan yang terjadi, baik dalam neraca maupun laba rugi, sehingga dapat diperoleh gambaran selama beberapa tahun terakhir, apakah terjadi kenaikan atau penurunan. Analisis yang dipakai dengan cara membendingkan neraca dan laporan laba rugi beberapa tahun terakhir secara berurutan adalah analisis horizontal. 2.2.4 Tujuan Analisis Laporan Keuangan Menurut Harahap (2004:195), analisis laporan keuangan bertujuan untuk : 1. Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan keuangan biasa. 2. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari suatu laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan (implicit). 3. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan. 4. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya degan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan. 5. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model dan teori yang terdapat di lapangan seperti untuk memprediksi, peningkatan.

2.3 Penilaian Kinerja Informasi akuntansi sangat bermanfaat untuk menilai pertanggungjawaban kinerja manajer. Karena penilaian kinerja pada dasarnya merupakan penilaian perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang dimainkannya dalam mencapai tujuan organisasi atau perusahaan. Kemungkinan yang lain adalah digunakannya informasi akuntansi bersamaan dengan informasi non akuntansi untuk menilai kinerja manajer atau pimpinan perusahaan. Pengertian kinerja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997, hal 503) adalah merupakan kata banda (n) yang artinya: 1. Sesuatu yang dicapai, 2. Prestasi yang diperlihatkan, 3. Kemampuan kerja (peralatan), sedangkan penilaian kinerja menurut Mulyadi (1997, hal 419) adalah penentuan secara periodic efektifitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Karena organisasi pada dasarnya dijalankan oleh manusia maka penilaian kinerja sesungguhnya merupakan penilaian atas prilaku manusia dalam melaksanakan peran yang mereka mainkan dalam organisasi. Sedangkan pengertian kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. Dalam mengukur kinerja keuangan perlu dikaitkan antara organisasi perusahaan dengan pusat

pertanggungjawaban. Dalam melihat organisasi perusahaan dapat diketahui besarnya tanggungjawab manajer yang diwujudkan dalam bentuk prestasi kerja keuangan. Namun demikian mengatur besarnya tanggungjawab sekaligus mengukur prestasi keuangan tidaklah mudah sebab ada yang dapat diukur dengan mudah dan ada pula yang sukar untuk diukur. Sedangkan tujuan penilaian kinerja (Mulyadi, 1997) adalah: " Untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar prilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan. Standar

prilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal yang dituangkan dalam anggaran." Penilaian kinerja dilakukan untuk menekan prilaku yang tidak semestinya dan untuk merangsang dan menegakkan prilaku yang semestinya diinginkan melalui umpan balik hasil kinerja dan waktu serta penghargaan baik yang bersifat instrinsik maupun ekstrinsik.

2.4 Pengertian Kas dan Arus Kas Sebelum melakukan analisis arus kas terlebih dahulu kita perlu untuk mengetahui apakah pengertian dari kas dan arus kas itu sendiri : Menurut Drs. Indriyo dalam buku Drs. M. Manullang (2003 : 24), pengertian kas adalah sebagai berikut : Kas dapat diartikan sebagai uang beserta pos-pos lain yang dalam jangka waktu dekat dapat diuangkan sehingga dipakai sebagai alat untuk membayar kebutuhan finansialnya. Agnes Sawir (2005 : 132) memberikan pengertian bahwa : Kas adalah seluruh uang tunai yang ada ditangan (cash on hand) dan dana yang disimpan di bank dalam berbagai bentuk, seperti deposito dan rekening Koran.

Pada neraca perusahaan, kas biasanya dicatat dalam dua kategori : 1. Cash, yang termasuk dalam kategori ini adalah uang tunai dan valuta asing yang disimpan di dalam kas register, petty kas, dan bank. Uang ini dapat segera digunakan untuk membayar kewajiban-kewajiban yang ada. 2. Marketable Securities, jika perusahaan memiliki kas yang berlebih, maka dapat diinvestasikan ke dalam investasi jangka pendek. Manajer keuangan akan membeli suratsurat berharga yang beresiko rendah dengan likuiditas tinggi yang dapat diuangkan dengan cepat bila ada keperluan mendesak. Pengertian arus kas menurut Erich A. Helfert (1997 : 327) adalah :

Arus Kas (Cash Flow) adalah pergerakan (arus masuk) positif atau negative (arus keluar) dari kas yang disebabkan oleh kegiatan selama periode waktu spesifik. Analisis arus kas sebenarnya sejalan dengan penyusunan laporan arus kas atau disebut juga Cash Flow Statement. Laporan arus kas disebut juga sebagai laporan perubahan posisi finansial atau laporan aliran dana perusahaan yang memuat perubahan dalam pergerakan dana. Dengan kata lain, laporan arus kas adalah ringkasan mengenai transaksi dalam bentuk kas yang terjadi pada perusahaan. 2.4.1 Penentuan dan Penggolongan Arus Kas Dalam penyajiannya, Laporan Arus Kas memisahkan transaksi arus kas dalam tiga kategori yaitu: 1. Kas yang berasal dari/digunakan untuk kegiatan operasional. 2. Kas yang berasal dari/digunakan untuk kegiatan investasi. 3. Kas yang berasal dari/digunakan untuk kegiatan pembiayaan/pendanaan Untuk menentukan mana arus kas yang masuk pada golongan operasi, investasi, ataupun pembiayaan/pendanaan maka perlu diperhatikan hal berikut ini : a. Kegiatan Operasional Arus kas masuk yang berasal dari kegiatan operasional antara lain yaitu : Penerimaan dari langganan Penerimaan dari piutang bunga Penerimaan dividen Penerimaan refund dari supplier

Arus kas keluar misalnya berasal dari : Kas yang dibayarkan untuk pembelian barang dan jasa yang akan dijual. Bunga yang dibayar atas utang perusahaan. Pembayaran pajak penghasilan.

Pembayaran gaji.

b. Kegiatan Investasi Arus kas yang masuk dari kegiatan investasi antara lain yaitu : Penjualan aktiva tetap. Penjualan surat berharga yang berupa investasi. Penagihan pinjaman jangka panjang (tidak termasuk bunga jika ini merupakan kegiatan investasi). Penjualan aktiva lainnya yang digunakan dalam kegiatan produksi (tidak termasuk persediaan). Arus kas keluar yang termasuk dalam kegiatan ini antara lain yaitu : Pembayaran untuk mendapatkan aktiva atetap. Pembelian investasi jangka panjang. Pembelian pinjaman pada pihak lain. Pembayran untuk aktiva lain yang digunakan dalam kegiatan produktif seperti hak paten (tidak termasuk persediaan yang merupakan persediaan

operasional). c. Kegiatan Pembiayaan Yang merupakan arus kas masuk untuk kegiatan pembiayaan antara lain : Pengeluaran saham. Pengeluaran wesel. Penjualan obligasi. Pengeluaran hipotik, dan lain-lain.

Sedangkan yang termasuk arus kas keluar yaitu antara lain : Pembayaran dividen dan pembagian lainnya yang diberikan kepada pemilik. Pembelian saham pemilik kembali (treasury stock).

Pembayaran utang pokok dana yang dipinjam (tidak termasuk bunga karena dianggap sebagai kegiatan operasi

2.5 Kerangka PikirBank Laporan Keuangan Rasio Keuangan Kinerja Keuangan

2.6 Hipotesis Dari pokok permasalahan yang telah diuraikan, maka hipotesis yang dapat dikemukakan yaitu kinerja keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Tahun 20072009 berada dalam kondisi baik berdasarkan analisis rasio keuangan.

BAB III METODE PENELITIAN3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian yang dilaksanakan di kantor cabang utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Jl. Jendral Achmad Yani No. 8 Makassar. Di mana bidang usahanya bergerak sebagai kegiatan perbankan umum dengan memberikan produk-produk dan jasa kepada masyarakat serta data yang diperoleh penulis lebih mudah dan lebih lengkap dibandingkan dengan bank yang lainnya.

3.2 Jenis dan Sumber Data Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data kuantitatif, yaitu data numeric yang dapat memberikan penafsiran yang kokoh atau dengan kata lain data ini berupa angka-angka yang diperoleh dari laporan keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. 2. Data kualitatif, yaitu data yang berupa informasi yang diperoleh baik secara lisan maupun tulisan yang sifatnya bukan angka dan digunakan untuk mendukung data lainnya. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data primer yaitu data yang diperoleh dari observasi langsung serta wawancara dengan beberapa karyawan perusahaan.

2. Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari hasil publikasi. Jenis data ini adalah data kuantitatif antara lain laporan keuangan, buku-buku, literatur perusahaan, serta data lainnya.

3.3 Metode Pengumpulan Data Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian kepustakaan, yaitu metode pengumpulan data dengan cara melakukan peninjauan pustaka dari berbagai literatur, karya ilmiah, buku-buku yang menyangkut teori-teori yang relevan dengan masalah yang akan dibahas. 2. Penelitian lapangan, yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan di lokasi (objek penelitian) secara langsung. Adapun penelitian lapangan yang dilakukan dengan cara observasi dan wawancara.

3.4 Metode Analisis Data dan informasi yang diperoleh dari perusahaan yang berhubungan dengan penelitian ini dianalisis agar dapat memecahkan masalah dan membuktikan kebenaran hipotesis yang telah diajukan sebelumnya dengan menggunakan analisis rasio keuangan: 1. Rasio Likuiditas a. Quick Ratio =

b. Banking Ratio =

c. Loan to Deposit Ratio =

2. Rasio Rentabilitas a. Net Profit Margin =

b. Return on Total Assets =

c. Return on Investment (ROI) =

3. Rasio Permodalan (Solvabilitas) a. Primary Ratio = b. Capital Adequacy Ratio =

BAB IV GAMBARAN PERUSAHAAN

4.1 Sejarah Singkat PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) TBk (BRI, Bank, atau Perseroan) merupakan salah satu bank terbesar dan tertua di Indonesia yang berdiri sejak 16 Desember 1985. Saat ini, BRI berkantor pusat di Gedung BRI I, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 44-46, Jakarta 10201, Indonesia. Pada awalnya, perseroan adalah sebuah badan pengelola dana masjid yang bertugas untuk mengelola dan menyalurkan dana kepada masyarakat dengan skema yang sangat sederhana. Seiring perjalanan waktu, De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank der Inlandsche Hoofden lahir pada tanggal 16 Desember 1895 di Purwokerto, Jawa Tengah. Lembaga yang didirikan oleh Raden Aria Wiriatmaja ini semakin berkembang dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. setelah mengalami beberapa kali perubahan nama, seperti Hulp-en Spaarbank der Inlandshe Bestuurs Ambtenareen, De Poerwokertosche Hulp Spaar-en Landbouw Credietbank atau Volksbank, pada tahun 1912 berubah menjadi Centrale Kas Voor Volkscerdietwezen, Algemene, dan Algemene Volkscredietbank (AVB) tahun 1934. Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, AVB diubah menjadi Syomin Ginko. Pada 22 Februari 1946, Pemerintah Indonesia mengubah lembaga ini menjadi Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan peraturan pemerintah No. I Tahun 1946, dan BRI menjadi bank pertama yang dimiliki Pemerintah Republik Indonesia. Sebagai bank pemerintah, BRI

banyak perperan sebagai ujung tombak Pemerintah dalam pembangunan perekonomian nasional. Pemerintah kemudian mengubah nama BRI menjadi Bank Koperasi Tani dan Nelayan (BKTN) pada tahun 1960. Berdasarkan Undang-Undang No. 21 tahun 1968, Pemerintah menetapkan kembali nama Bank Rakyat Indonesia sebagai bank umum, dan

brdasarkan Undang-Undang Perbanank Rakyat Indonesia (Persero). Perseroaan hingga kini tetap focus pada bisnis di segmen Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dan member inspirasi berbagai pihak untuk mendayagunakan sektor UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional. BRI menjadi Perseroan Terbuka pada 10 November 2003 dan mencatatkan 30% sahamnya di Bursa Efek Jakart, kini Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan kode saham BBRI. Saat ini saham Perseroan tergabung dalam indeks saham I.Q45 dan termasuk salah satu saham blue chip di BEI. BRI tumbuh pesat baik dari segi asset, jumlah kredit yang dikucurkan, dan dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun, laba yang dihasilkan, dan kualitas asset yang terjaga. Samapi dengan 31 Desember 2009, BRI memiliki lebih dari 32 juta rekening yang terdiri dari nasabah perorangan, pelaku usaha mikeo dan kecil, perusahaan menengah dan besar, baik lembaga swasta maupun pemerintah. Pertumbuhan kredit mencapai 27,62% pada tahun 2009, sedangkan pertumbuhan DPK mencapai 26,12%. Hingga akhir tahun 2009, BRI memiliki lebih dari 6.300 unit kerja yang terdiri dari Kantor Wilayah, Kantor cabang, Kantor Cabang Pembantu, Kantor Kas, BRI Unit maupun Teras BRI. Selain memiliki jaringan kerja yang luas BRI juga memberikan layanan BRI Prioriatas bagi nasabah pilihan di beberapa Kantor Cabang. Sedngkan untuk mendekatkan diri dengan nasabah, hingga 31 Desemeber 2009 BRI memiliki 3.778 Anjungan Tunai Mandiri (ATM), 60 kiosk, 20 Cash Deposit Machine (CDM), 6.398 Electronic Data Capture (EDC) dan terintegrasi ke lebih dari 25.000 jaringan ATM, layanan elektronik BRI juga dilengkapi oleh fasilitas phone banking 24-jam, Pemerintah Republik Indonesia memiliki 56,77% saham dan sisanya dimiliki oleh masyarakat pemodal. Nilai kapitalisasi pasar saham BRI pada akhir tahun 2009 mencapai Rp 94,37 triliun atau sekitar 4,82% dari total kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia.

4.2 Visi dan Misi

Visi BRI

Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah.

Misi BRI

Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.

Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dengan melaksanakan praktek good corporate governance.

Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan digunakan dalam menganalisa kesehatan ekonomi perusahaan. Satu dari tujuan laporan keuangan menggunakan kinerja perusahaan yang lalu untuk meramalkan kondisi perusahaan di masa yang akan datang. Hubungan antara jumlah-jumlah dalam laporan keuangan disebut Rasio Keuangan. Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah; Neraca, Laporan Laba/Rugi, atau hasil usaha, Laporan Arus Kas, Laporan Perubahan Posisi Keuangan (Harahap, 2009:105) Berikut ini laporan keuangan dari PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk :PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)2007 ASET KAS GIRO PADA BANK INDONESIA GIRO PADA BANK LAIN Penyisihan kerugian 5,041,396.00 31,047,872.00 922,852.00 (9,234.00) 913,618.00 6,750,145.00 9,945,696.00 3,420,288.00 (34,208.00) 3,386,080.00 8,139,304.00 12,893,414.00 9,081,086.00 (90,811.00) 8,990,275.00 2008 2009

PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN - setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi masing-masing sebesar Rp17.481 Rp22.282 dan Rp 798 pada tanggal

31 Desember 2009 2008 dan 2007 Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 14,455,860.00 225.00 14,680,860.00 Penyisihan kerugian (51,417.00) 14,629,443.00 22,643,327.00 265.00 22,908,327.00 (672,766.00) 22,235,561.00 40,438,290.00 193.00 40,631,290.00 (136,233.00) 40,495,057.00

EFEK-EFEK - termasuk premium yang belum diamortisasi masing-masing sebesar Rp535.117 dan Rp677.743 pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dan dikurangi bunga dan diskonto yang belum diamortisasi masing-masing sebesar Rp123.776 Rp100.782 dan Rp 190.551 pada tanggal 31 Desember 2009 2008 dan 2007 Penyisihan kerugian 17,358,248.00 (40,349.00) 17,317,899.00 TAGIHAN WESEL EKSPOR Penyisihan kerugian 596,293.00 (5,968.00) 590,325.00 OBLIGASI REKAPITALISASI PEMERINTAH EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI - setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi sebesar Rp775 dan Rp 4.230 pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2007 TAGIHAN DERIVATIF Penyisihan kerugian 2,573,610.00 24,724.00 (247.00) 24,477.00 KREDIT YANG DIBERIKAN Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 112,407,295.00 431,511.00 112,838,806.00 Penyisihan kerugian (6,915,043.00) 105,923,763.00 159,657,070.00 451,613.00 160,108,683.00 (7,891,140.00) 152,217,543.00 205,037,003.00 485,391.00 205,522,394.00 (11,279,891.00) 194,242,503.00 13.00 13.00 503,887.00 144,921.00 (1.45) 143,472.00 18,222,590.00 16,352,318.00 15,027,074.00 23,855,465.00 (89,294.00) 23,766,171.00 561,709.00 (5,617.00) 556,092.00 24,535,241.00 (57,109.00) 24,478,132.00 551,172.00 (5,512.00) 54,566.00

PIUTANG DAN PEMBIAYAAN SYARIAH Penyisihan kerugian

1,134,147.00 (43,132.00) 1,091,015.00

999,409.00 (114,322.00) 885,087.00

2,600,174.00 (88,257.00) 2,511,917.00

TAGIHAN AKSEPTASI Penyisihan kerugian

661,381.00 (7,018.00) 654,363.00

483,862.00 (4,839.00) 479,023.00

352,716.00 (4,502.00) 348,214.00

PENYERTAAN SAHAM Penyisihan kerugian

77,979.00 (1,311.00) 76,668.00

91,235.00 (1,443.00) 89,792.00

113,123.00 (1,662.00) 111,461.00

ASET TETAP Nilai tercatat Akumulasi penyusutan Nilai buku bersih 4,486,075.00 (2,841,903.00) 1,644,172.00 4,655,049.00 (3,304,566.00) 1,350,483.00 4,945,008.00 (3,578,796.00) 1,366,212.00

ASET PAJAK TANGGUHAN - bersih ASET LAIN-LAIN bersih JUMLAH ASET

1,269,743.00 2,713,984.00 203,734,938.00

2,000,076.00 6,062,816.00 246,076,896.00

1,915,026.00 5,235,421.00 316,947,029.00

KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN KEWAJIBAN SEGERA SIMPANAN NASABAH Giro Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan Istimewa 8,012.00 37,120,467.00 Giro Wadiah Tabungan Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan Istimewa 38,774.00 72,105,826.00 Tabungan Wadiah Tabungan Mudharabah Deposito Berjangka Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan Istimewa 298,824.00 55,895,155.00 Deposito Berjangka Mudharabah 243,107.00 276,982.00 73,320,676.00 217.00 191,525.00 100,034,299.00 1,336,483.00 55,596,332.00 73,043,694.00 99,842,774.00 194,101.00 37,497.00 87,836,201.00 240,558.00 50,266.00 104,118,735.00 3,138.00 30.31 72,067,052.00 87,798,704.00 104,068,469.00 41,327.00 6,062.00 39,848,005.00 74,999.00 5,302.00 49,964,916.00 129,297.00 37,112,455.00 39,841,943.00 49,959,614.00 3,955,880.00 5,620,911.00 4,333,232.00

Jumlah Simpanan Nasabah SIMPANAN DARI BANK LAIN DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

165,599,983.00

201,537,439.00

255,928,261.00

1,611,033.00

3,428,243.00

4,449,907.00

EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI - setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi masing-masing sebesar Rp31.703 dan Rp494 pada tanggal 31 Desember 2009 2008 dan 2007 KEWAJIBAN DERIVATIF KEWAJIBAN AKSEPTASI HUTANG PAJAK PINJAMAN YANG DITERIMA - setelah dikurangi beban provisi ditangguhkan masing-masing sebesar Rp1.895 dan Rp4.332 pada tanggal 31 Desember 2009 2008 dan 2007 ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI KEWAJIBAN LAIN-LAIN 73,846.00 8,697.00 101,737.00 2,382,277.00 3,356,495.00 13,611,399.00 102,681.00 180,921.00 661,381.00 1,140,490.00 102,752.00 1,313,676.00 483,862.00 300,295.00 544,464.00 277,302.00 352,716.00 343,492.00

Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

6,422,680.00 25,878.00 6,448,558.00

6,777,778.00 1,144.00 6,778,922.00

7,068,716.00 7,068,716.00

PINJAMAN SUBORDINASI - setelah dikurangi beban emisi ditangguhkan masing-masing sebesar Rp9.358 Rp1.980 dan Rp 2.375 pada tanggal 31 Desember 2009 2008 dan 2007 JUMLAH KEWAJIBAN 2,140,253.00 184,297,303.00 710,634.00 223,720,199.00 2,678,422.00 289,689,648.00

EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp500 (Rupiah penuh) per lembar saham Modal dasar - 30.000.000.000 lembar saham (terdiri dari 1 lembar saham Seri A Dwiwarna dan 29.999.999.999 lembar saham Seri B) Modal ditempatkan dan disetor penuh - 12.329.852.500 lembar saham (terdiri dari 1 lembar saham Seri A Dwiwarna dan 12.329.852.499 lembar saham Seri B) pada tanggal 31 Desember 2009 dan 12.325.299.500 lembar

saham (terdiri dari 1 lembar saham Seri A Dwiwarna dan 12.325.299.499 lembar saham Seri B) pada tanggal 31 Desember 2008 dan 12.317.800.499 lembar saham seri B pada tanggal 31 Desember 2007 Tambahan modal disetor/agio saham Selisih penilaian kembali aset tetap Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing Opsi saham Keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan Saldo laba - (defisit sebesar Rp24.699.387 telah dieliminasi akibat kuasireorganisasi per tanggal 30 Juni 2003) Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah Saldo Laba JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 4,553,425.00 5,424,667.00 9,978,092.00 19,437,635.00 203,734,938.00 6,488,625.00 6,836,101.00 13,324,726.00 22,356,697.00 246,076,896.00 7,024,878.00 10,809,816.00 17,834,694.00 27,257,381.00 316,947,029.00 496,576.00 37,523.00 432,488.00 103,075.00 23,586.00 108,361.00 173.00 89,947.00 12,977.00 6,158,900.00 2,676,620.00 786.00 6,162,650.00 2,706,137.00 6,164,926.00 2,722,349.00 -

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)2009 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga, Investasi dan Syariah Bunga dan investasi Provisi dan komisi Pendapatan syariah Jumlah Pendapatan Bunga, Investasi dan Syariah Beban Bunga, Pembiayaan Lainnya dan Syariah Beban bunga dan pembiayaan Lainnya Beban syariah Jumlah Beban Bunga, Pembiayaan Lainnya dan Syariah Pendapatan Bunga bersih Pendapatan Operasional Lainnya Imbalan Keuntungan transaksi mata uang asing bersih Provisi dan komisi lainnya Keuntungan dari penjualan efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah bersih Keuntungan yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah - bersih Lain-lain Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya Beban penyisihan kerugian aktiva produktif bersih Beban estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi bersih Beban (pembalikan) penyisihan kerugian aset lain-lain bersih Beban Operasional Lainnya (362,649.00) 5,914.00 (46,139.00) (14,767.00) (13,141.00) (25,567.00) (5,421,499.00) (2,889,630.00) (1,870,953.00) 127,305.00 168,263.00 3,269,594.00 103,275.00 2,535,236.00 142,846.00 51,484.00 48,355.00 713,431.00 75,203.00 613,641.00 57,829.00 17,611.00 43,881.00 2,042,546.00 1,709,007.00 1,411,704.00 (12,284,636.00) 23,049,495.00 (8,445,579.00) 19,651,054.00 (6,544,059.00) 16,696,572.00 (12,179,932.00) (104,704.00) (8,407,912.00) (37,667.00) (6,504,724.00) (39,335.00) 35,334,131.00 28,096,633.00 23,240,631.00 33,946,341.00 1,126,315.00 261,475.00 27,009,627.00 898,025.00 188,981.00 22,420,308.00 653,776.00 166,547.00 2008 2007

141,651.00 1,821,701.00

T enaga kerja dan tunjangan (6,675,793.00) Umum dan administrasi Premi program penjaminan Pemerintah Kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar nilai efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah - bersih Provisi dan komisi lainnya Lain-lain Jumlah Beban Operasional Lainnya (181.00) (1,141,607.00) (11,959,515.00) (150,277.00) (1,222.00) (1,079,301.00) (10,996,546.00) (46,326.00) (2,587.00) (1,024,388.00) (9,019,611.00) (3,717,931.00) (424,003.00) (6,329,075.00) (3,087,606.00) (349,065.00) (5,274,424.00) (2,404,706.00) (26,718.00)

LABA OPERASIONAL PENDAPATAN NON OPERASIONAL BERSIH LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK MANFAAT(BEBAN) PAJAK Kini Tangguhan LABA BERSIH

8,560,659.00

8,346,113.00

7,556,003.00

1,330,569.00

475,899.00

224,071.00

9,891,228.00

8,822,012.00

7,780,074.00

(2,633,880.00) 50,944.00 7,308,292.00

(3,382,854.00) 51,921.00 5,958,368.00

(3,310,965.00) 368,892.00 4,838,001.00

LABA BERSIH PER LEMBAR SAHAM Dasar (dalam Rupiah penuh) Dilusian (dalam Rupiah penuh) 609,50 596,73 496,99 486,38 403,64 395,06

Secara umum, dari data laporan keuangan di atas yang terdiri dari laporan neraca dan rugi laba selama tiga tahun terakhir nampak bahwa pada laporan neraca dari tahun ke tahun mengalami peningkatan dari Rp. 203.734.938.000.000 tahun 2007 menjadi Rp. 246.076.896.000.000 tahun 2008 dan meningkat lagi pada tahun 2009 Rp.

316.947.029.000.000. Peningkatan ini disebabkan oleh jumlah uang yang masuk di kas, penerimaan piutang dan pembiayaan syariah serta kredit yang diberikan kepada nasabah. Meskipun pada tahun 2008 terjadi penurunan pada penerimaan piutang dan pembiayaan syariah tetapi tidak mempengaruhi aset lancar.

Pada bagian laporan laba-rugi juga terjadi perubahan yang signifikan dimana pada laba bersih terjadi kenaikan dari tahun ke tahun. Hal ini menunjukkan bahwa bank tersebut mengelola keuangannya dengan cukup baik dan memperlihatkan kualitas produk dan jasa yang ditawarkan kepada nasabah.

5.1.2 Analisis Vertikal (Common Size) Analisis vertikal dikenal sebagai common size analysis. Analisis vertikal pada neraca digunakan patokan pada total aktiva dan pasiva sedangkan pada laporan laba rugi digunakan pendapatan kotor sebagai patokannya. Hasil perhitungan analisis vertikal pada neraca dan laporan laba rugi pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dapat dilihat sebagai berikut:

PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDAASI Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)Analisis Vertikal

2007 ASET KAS GIRO PADA BANK INDONESIA GIRO PADA BANK LAIN Penyisihan kerugian 5,041,396 31,047,872.00 922,852.00 (9,234.00) 913,618.00

2008

2009

2007

2008

2009

6,750,145 9,945,696.00 3,420,288.00 (34,208.00) 3,386,080.00

8,139,304 12,893,414.00 9,081,086.00 (90,811.00) 8,990,275.00

2.47% 4.88% 1.68% -0.02% 0.45%

2.74% 4.04% 1.39% -0.01% 1.38%

2.57% 4.07% 2.87% -0.03% 2.84%

PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN - setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi masing-masing sebesar Rp17.481 Rp22.282 dan Rp 798 pada tanggal

31 Desember 2009 2008 dan 2007 Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 14,455,860.00 225.00 14,680,860.00 Penyisihan kerugian (51,417.00) 14,629,443.00 22,643,327.00 265.00 22,908,327.00 (672,766.00) 22,235,561.00 40,438,290.00 193.00 40,631,290.00 (136,233.00) 40,495,057.00 7.10% 0.00% 7.21% -0.03% 7.18% 9.20% 0.00% 9.31% -0.27% 9.04% 12.76% 0.00% 12.82% -0.04% 12.78%

EFEK-EFEK - termasuk premium yang belum diamortisasi masing-masing sebesar Rp535.117 dan Rp677.743 pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dan dikurangi bunga dan diskonto yang belum diamortisasi masing-masing sebesar Rp123.776 Rp100.782 dan Rp 190.551 pada tanggal 31 Desember 2009 2008 dan 2007 Penyisihan kerugian 17,358,248.00 (40,349.00) 17,317,899.00 TAGIHAN WESEL EKSPOR Penyisihan kerugian 596,293.00 (5,968.00) 590,325.00 OBLIGASI REKAPITALISASI PEMERINTAH EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI - setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi sebesar Rp775 dan Rp 4.230 pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2007 TAGIHAN DERIVATIF Penyisihan kerugian 2,573,610.00 24,724.00 (247.00) 24,477.00 KREDIT YANG DIBERIKAN Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 112,407,295.00 431,511.00 112,838,806.00 Penyisihan kerugian (6,915,043.00) 105,923,763.00 159,657,070.00 451,613.00 160,108,683.00 (7,891,140.00) 152,217,543.00 205,037,003.00 485,391.00 205,522,394.00 (11,279,891.00) 194,242,503.00 55.17% 0.21% 55.39% -3.39% 51.99% 64.88% 0.18% 65.06% -3.21% 61.86% 64.69% 0.15% 64.84% -3.56% 61.29% 13.00 13.00 503,887.00 144,921.00 (1.45) 143,472.00 1.26% 0.01% 0.00% 0.01% 0.00% 0.00% 0.16% 0.05% 0.00% 0.05% 18,222,590.00 16,352,318.00 15,027,074.00 8.94% 6.65% 4.74% 23,855,465.00 (89,294.00) 23,766,171.00 561,709.00 (5,617.00) 556,092.00 24,535,241.00 (57,109.00) 24,478,132.00 551,172.00 (5,512.00) 54,566.00 8.52% -0.02% 8.50% 0.29% 0.00% 0.29% 9.69% -0.04% 9.66% 0.23% 0.00% 0.23% 7.74% -0.02% 7.72% 0.17% 0.00% 0.02%

PIUTANG DAN PEMBIAYAAN SYARIAH Penyisihan kerugian

1,134,147.00 (43,132.00) 1,091,015.00

999,409.00 (114,322.00) 885,087.00

2,600,174.00 (88,257.00) 2,511,917.00

0.56% -0.02% 0.54%

0.41% -0.05% 0.36%

0.82% -0.03% 0.79%

TAGIHAN AKSEPTASI Penyisihan kerugian

661,381.00 (7,018.00) 654,363.00

483,862.00 (4,839.00) 479,023.00

352,716.00 (4,502.00) 348,214.00

0.32% 0.00% 32.12%

0.20% 0.00% 0.19%

0.11% 0.00% 0.11%

PENYERTAAN SAHAM Penyisihan kerugian

77,979.00 (1,311.00) 76,668.00

91,235.00 (1,443.00) 89,792.00

113,123.00 (1,662.00) 111,461.00

0.04% 0.00% 0.04%

0.04% 0.00% 0.04%

0.04% 0.00% 0.04%

ASET TETAP Nilai tercatat Akumulasi penyusutan Nilai buku bersih 4,486,075.00 (2,841,903.00) 1,644,172.00 4,655,049.00 (3,304,566.00) 1,350,483.00 4,945,008.00 (3,578,796.00) 1,366,212.00 2.20% -1.39% 0.81% 1.89% -1.34% 0.55% 1.56% -1.13% 0.43%

ASET PAJAK TANGGUHAN - bersih ASET LAIN-LAIN - bersih JUMLAH ASET

1,269,743.00 2,713,984.00 203,734,938.00

2,000,076.00 6,062,816.00 246,076,896.00

1,915,026.00 5,235,421.00 316,947,029.00

0.62% 1.33% 100.00%

0.81% 2.46% 100.00%

0.60% 1.65% 100.00%

KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN KEWAJIBAN SEGERA SIMPANAN NASABAH Giro Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan Istimewa 8,012.00 37,120,467.00 Giro Wadiah Tabungan Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan Istimewa 38,774.00 72,105,826.00 Tabungan Wadiah Tabungan Mudharabah Deposito Berjangka Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan Istimewa 298,824.00 55,895,155.00 276,982.00 73,320,676.00 191,525.00 100,034,299.00 0.15% 27.44% 0.11% 29.80% 0.06% 31.56% 55,596,332.00 73,043,694.00 99,842,774.00 27.29% 29.68% 31.50% 194,101.00 37,497.00 87,836,201.00 240,558.00 50,266.00 104,118,735.00 3,138.00 30.31 0.02% 35.39% 0.10% 0.02% 35.69% 0.10% 0.02% 32.85% 0.00% 0.00% 72,067,052.00 87,798,704.00 104,068,469.00 35.37% 35.68% 32.83% 41,327.00 6,062.00 39,848,005.00 74,999.00 5,302.00 49,964,916.00 129,297.00 0.00% 18.22% 0.02% 0.00% 16.19% 0.03% 0.00% 15.76% 0.04% 37,112,455.00 39,841,943.00 49,959,614.00 18.22% 16.19% 15.76% 3,955,880.00 5,620,911.00 4,333,232.00 1.94% 2.28% 1.37%

Deposito Berjangka Mudharabah

243,107.00

217.00

1,336,483.00

0.12%

0.00%

0.42%

Jumlah Simpanan Nasabah SIMPANAN DARI BANK LAIN DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

165,599,983.00

201,537,439.00

255,928,261.00

81.28%

81.90%

80.75%

1,611,033.00

3,428,243.00

4,449,907.00

0.79%

1.39%

1.40%

EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI - setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi masing-masing sebesar Rp31.703 dan Rp494 pada tanggal 31 Desember 2009 2008 dan 2007 KEWAJIBAN DERIVATIF KEWAJIBAN AKSEPTASI HUTANG PAJAK PINJAMAN YANG DITERIMA - setelah dikurangi beban provisi ditangguhkan masing-masing sebesar Rp1.895 dan Rp4.332 pada tanggal 31 Desember 2009 2008 dan 2007 ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI KEWAJIBAN LAIN-LAIN 73,846.00 8,697.00 101,737.00 0.04% 0.00% 0.03% 2,382,277.00 3,356,495.00 13,611,399.00 1.17% 1.36% 4.29% 102,681.00 180,921.00 661,381.00 1,140,490.00 102,752.00 1,313,676.00 483,862.00 300,295.00 544,464.00 277,302.00 352,716.00 343,492.00 0.05% 0.09% 0.32% 0.56% 0.04% 0.53% 0.20% 0.12% 0.17% 0.09% 0.11% 0.11%

Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

6,422,680.00 25,878.00 6,448,558.00

6,777,778.00 1,144.00 6,778,922.00

7,068,716.00 7,068,716.00

3.15% 0.01% 3.17%

2.75% 0.00% 2.75%

2.23% 2.23%

PINJAMAN SUBORDINASI - setelah dikurangi beban emisi ditangguhkan masing-masing sebesar Rp9.358 Rp1.980 dan Rp 2.375 pada tanggal 31 Desember 2009 2008 dan 2007 JUMLAH KEWAJIBAN 2,140,253.00 184,297,303.00 710,634.00 223,720,199.00 2,678,422.00 289,689,648.00 1.05% 90.46% 0.29% 90.91% 0.85% 91.40%

EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp500 (Rupiah penuh) per lembar saham Modal dasar - 30.000.000.000 lembar saham (terdiri dari 1 lembar saham Seri A Dwiwarna dan 29.999.999.999 lembar

saham Seri B) Modal ditempatkan dan disetor penuh - 12.329.852.500 lembar saham (terdiri dari 1 lembar saham Seri A Dwiwarna dan 12.329.852.499 lembar saham Seri B) pada tanggal 31 Desember 2009 dan 12.325.299.500 lembar saham (terdiri dari 1 lembar saham Seri A Dwiwarna dan 12.325.299.499 lembar saham Seri B) pada tanggal 31 Desember 2008 dan 12.317.800.499 lembar saham seri B pada tanggal 31 Desember 2007 Tambahan modal disetor/agio saham Selisih penilaian kembali aset tetap Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing Opsi saham Keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan Saldo laba - (defisit sebesar Rp24.699.387 telah dieliminasi akibat kuasireorganisasi per tanggal 30 Juni 2003) Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah Saldo Laba JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 4,553,425.00 5,424,667.00 9,978,092.00 19,437,635.00 203,734,938.00 6,488,625.00 6,836,101.00 13,324,726.00 22,356,697.00 246,076,896.00 7,024,878.00 10,809,816.00 17,834,694.00 27,257,381.00 316,947,029.00 2.23% 2.66% 4.90% 9.54% 100.00% 2.64% 2.78% 5.41% 9.09% 100.00% 2.22% 3.41% 5.63% 8.60% 100.00% 496,576.00 37,523.00 432,488.00 0.24% 0.02% 0.14% 103,075.00 23,586.00 108,361.00 173.00 89,947.00 12,977.00 0.05% 0.01% 0.04% 0.00% 0.03% 0.00% 6,158,900.00 2,676,620.00 786.00 6,162,650.00 2,706,137.00 6,164,926.00 2,722,349.00 3.02% 1.31% 0.00% 2.50% 1.10% 1.95% 0.86% -

PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Tahun yang berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)Analisis Vertikal2007 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga, Investasi dan Syariah Bunga dan investasi Provisi dan komisi Pendapatan syariah Jumlah Pendapatan Bunga, Investasi dan Syariah Beban Bunga, Pembiayaan Lainnya dan Syariah Beban bunga dan pembiayaan lainnya Beban syariah Jumlah Beban Bunga, Pembiayaan Lainnya dan Syariah Pendapatan Bunga - bersih Pendapatan Operasional Lainnya Imbalan Keuntungan transaksi mata uang asing - bersih Provisi dan komisi lainnya Keuntungan dari penjualan efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah - bersih Keuntungan yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah - bersih Lain-lain Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya Beban penyisihan kerugian aktiva produktif - bersih Beban estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi - bersih Beban (pembalikan) penyisihan kerugian aset lain-lain - bersih Beban Operasional Lainnya T enaga kerja dan tunjangan 22,420,308.00 653,776.00 166,547.00 27,009,627.00 898,025.00 188,981.00 33,946,341.00 1,126,315.00 261,475.00 89.46% 2.61% 0.66% 88.17% 2.93% 0.62% 87.94% 2.92% 0.68% 2008 2009 2007 2008 2009

23,240,631.00

28,096,633.00

35,334,131.00

92.73%

91.72%

91.53%

(6,504,724.00) (8,407,912.00) (39,335.00) (37,667.00)

(12,179,932.00) (104,704.00)

-25.95% -0.16%

-27.45% -0.12%

-31.55% -0.27%

(6,544,059.00) 16,696,572.00

(8,445,579.00) 19,651,054.00

(12,284,636.00) 23,049,495.00

-26.11% 66.62%

-27.57% 64.15%

-31.82% 59.71%

1,411,704.00

1,709,007.00

2,042,546.00

5.63%

5.58%

5.29%

17,611.00 43,881.00

613,641.00 57,829.00

713,431.00 75,203.00

0.07% 0.18%

2.00% 0.19%

1.85% 0.19%

48,355.00

51,484.00

142,846.00

0.19%

0.17%

0.37%

141,651.00 1,821,701.00

103,275.00 2,535,236.00

127,305.00 168,263.00 3,269,594.00

0.57% 7.27%

0.34% 8.28%

0.33% 0.44% 8.47%

(1,870,953.00)

(2,889,630.00)

(5,421,499.00)

-7.47%

-9.43%

-14.04%

(25,567.00)

(13,141.00)

(14,767.00)

-0.10%

-0.04%

-0.04%

(46,139.00)

5,914.00

(362,649.00)

-0.18%

0.02%

-0.94%

(5,274,424.00) Umum dan administrasi Premi program penjaminan Pemerintah Kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar nilai efek-efek dan Obligasi (2,404,706.00) (26,718.00)

(6,329,075.00) (3,087,606.00) (349,065.00)

(6,675,793.00) (3,717,931.00) (424,003.00)

-21.05% -9.59% -0.11%

-20.66% -10.08% -1.14%

-17.29% -9.63% -1.10%

Rekapitalisasi Pemerintah bersih Provisi dan komisi lainnya Lain-lain Jumlah Beban Operasional Lainnya (46,326.00) (2,587.00) (1,024,388.00) (9,019,611.00) (150,277.00) (1,222.00) (1,079,301.00) (10,996,546.00) (181.00) (1,141,607.00) (11,959,515.00) -0.18% -0.01% -4.09% -35.99% -0.49% 0.00% -3.52% -35.90% 0.00% -2.96% -30.98%

LABA OPERASIONAL PENDAPATAN NON OPERASIONAL BERSIH LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK MANFAAT(BEBAN) PAJAK Kini Tangguhan LABA BERSIH LABA BERSIH PER LEMBAR SAHAM Dasar (dalam Rupiah penuh) Dilusian (dalam Rupiah penuh)

7,556,003.00

8,346,113.00

8,560,659.00

30.15%

27.25%

22.18%

224,071.00

475,899.00

1,330,569.00

0.89%

1.55%

3.45%

7,780,074.00

8,822,012.00

9,891,228.00

31.04%

28.80%

25.62%

(3,310,965.00) 368,892.00 4,838,001.00

(3,382,854.00) 51,921.00 5,958,368.00

(2,633,880.00) 50,944.00 7,308,292.00

-13.21% 1.47% 19.30%

-11.04% 0.17% 19.45%

-6.82% 0.13% 18.93%

403,64 395,06

496,99 486,38

609,50 596,73

0.00% 0.00%

0.00% 0.00%

0.00% 0.00%

5.1.2.1 Analsis Vertikal Neraca Tahun 2007 Pada laporan analisis vertikal diatas dapat kita lihat bahwa persentase aktiva tetap dari total aktiva adalah sebesar 0,81% sedangkan besarnya persentase untuk aktiva lancar adalah sebesar 99,19%. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa perusahaan dominan berinvestasi pada aktiva lancar. Untuk aktiva lancar, perusahaan banyak melakukan investasi pada pemberian kredit yang persentasenya mencapai 55,17%. Sedangkan investasi yang dilakukan pada aktiva tetap tidak dirincikan dalam laporan neracanya. Di sisi passiva, yaitu kewajiban dan ekuitas dapat dilihat bahwa kewajiban memiliki presentase jauh lebih besar dibandingkan ekuitas yaitu sebesar 90,46% dan 9,54% Tahun 2008 Berdasarkan analisis vertikal untuk tahun 2008 di atas diketahui bahwa persentase aktiva lancar dari total aktiva mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya yaitu menjadi sebesar 99,44% sedangkan persentase aktiva tetap mengalami penurunan menjadi 0,55%. Untuk kewajiban dan ekuitas yang besarnya persentase masing-masing adalah sebesar 90,91% dan 9,09%. Tahun 2009 Pada tahun ini besarnya aktiva lancar tetap mengalami kenaikan sebesar 99,57%. Sedangkan untuk aktiva tetap mengalami penurunan dari tahun 2008 yaitu sebesar 0,12% sehingga besarnya aktiva tetap adalah sebesar 0,43%.

5.1.2.2 Analisis Vertikal Laporan Laba-Rugi Tahun 2007 Berdasarkan data analisis vertikal laba-rugi di atas, untuk tahun 2007 diketahui bahwa laba bersih untuk tahun ini adalah sebesar 19,30% dari total pendapatan bunga. Dari data laporan analisis vertikal neraca tersebut diatas juga diketahui besarnya beban bunga yang harus ditanggung perusahaan atau instansi tersebut adalah sebesar -26,11% dan akan mengurangi laba bersih perusahaan. Tahun 2008 Berdasarkan analisis vertikal laba-rugi pada tahun 2008, diketahui bahwa laba bersih untuk tahun ini adalah sebesar 19,45% dari total pendapatan bunga. Terjadi peningkatan laba bersih dari tahun sebelumnya (2007) sebesar 0,15% sehingga menjadi 19,45%. Dari laporan analisis vertical laba-rugi dapat diketahui besarnya beban bunga adalah -0,12%. Tahun 2009 Untuk tahun ini, laba bersih adalah sebesar 18,93% dari total pendapatan bunga. Tidak seperti tahun sebelumnya, kali ini terjadi penurunan laba bersih dari tahun sebelumnya (2008) sebesar 0,52%. Dari laporan analisis vertical laba-rugi dapat diketahui besarnya beban bunga adalah masing-masing sebesar -0,27%.

5.1.3 Analisis Horizontal (Analisis Indeks) Seperti halnya pada anlisis vertikal, analisis horizontal pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., ini menggunakan data keuangan selama 3 tahun terakhir, yaitu tahun 2007, 2008 dan tahun 2009. Secara lengkap, analisis horizontal pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dapat dilihat pada penjelasan berikut ini

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir Pada Tanggal- tanggal 31 Desember 2009 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Analisis Horizontal2007 2007 ASET KAS GIRO PADA BANK INDONESIA GIRO PADA BANK LAIN Penyisihan kerugian 5,041,396.00 31,047,872.00 922,852.00 (9,234.00) 913,618.00 6,750,145.00 9,945,696.00 3,420,288.00 (34,208.00) 3,386,080.00 8,139,304.00 12,893,414.00 9,081,086.00 (90,811.00) 8,990,275.00 100% 100% 100% 100% 100% 1,708,749.00 (21,102,176.00) 2,497,436.00 (24,974.00) 2,472,462.00 33.9% -68.0% 270.6% 270.5% 270.6% 1,389,159.00 2,947,718.00 5,660,798.00 (56,603.00) 5,604,195.00 20.6% 29.6% 165.5% 165.5% 165.5% 2008 2009 Selisih (Rp) % 2008 Selisih (Rp) % 2009 Selisih (Rp) %

PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN - setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi masing-masing sebesar Rp17.481 Rp22.282 dan Rp 798 pada tanggal 31 Desember 2009 2008 dan 2007 Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 14,455,860.00 225.00 14,680,860.00 Penyisihan kerugian (51,417.00) 14,629,443.00 22,643,327.00 265.00 22,908,327.00 (672,766.00) 22,235,561.00 40,438,290.00 193.00 40,631,290.00 (136,233.00) 40,495,057.00 100% 100% 100% 100% 100% 8,187,467.00 40.00 8,227,467.00 (621,349.00) 7,606,118.00 56.6% 17.8% 56.0% 1208.5% 52.0% 17,794,963.00 (72.00) 17,722,963.00 536,533.00 18,259,496.00 78.6% -27.2% 77.4% -79.8% 82.1%

EFEK-EFEK - termasuk premium yang belum diamortisasi masing-masing sebesar Rp535.117 dan Rp677.743 pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 dan dikurangi bunga dan diskonto yang belum diamortisasi masing-masing sebesar Rp123.776 Rp100.782 dan Rp 190.551 pada tanggal 31 Desember 2009 2008 dan 2007 Penyisihan kerugian 17,358,248.00 (40,349.00) 17,317,899.00 TAGIHAN WESEL EKSPOR Penyisihan kerugian 596,293.00 (5,968.00) 590,325.00 OBLIGASI REKAPITALISASI PEMERINTAH EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI 18,222,590.00 16,352,318.00 15,027,074.00 100% (1,870,272.00) -10.3% (1,325,244.00) -8.1% 23,855,465.00 (89,294.00) 23,766,171.00 561,709.00 (5,617.00) 556,092.00 24,535,241.00 (57,109.00) 24,478,132.00 551,172.00 (5,512.00) 54,566.00 100% 100% 100% 100% 100% 100% 6,497,217.00 (48,945.00) 6,448,272.00 (34,584.00) 351.00 (34,233.00) 37.4% 121.3% 37.2% -5.8% -5.9% -5.8% 679,776.00 32,185.00 711,961.00 (10,537.00) 105.00 (501,526.00) 2.8% -36.0% 3.0% -1.9% -1.9% -90.2%

DIJUAL KEMBALI - setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi sebesar Rp775 dan Rp 4.230 pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2007 TAGIHAN DERIVATIF Penyisihan kerugian 2,573,610.00 24,724.00 (247.00) 24,477.00 KREDIT YANG DIBERIKAN Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 112,407,295.00 431,511.00 112,838,806.00 Penyisihan kerugian (6,915,043.00) 105,923,763.00 159,657,070.00 451,613.00 160,108,683.00 (7,891,140.00) 152,217,543.00 205,037,003.00 485,391.00 205,522,394.00 (11,279,891.00) 194,242,503.00 100% 100% 100% 100% 100% 47,249,775.00 20,102.00 47,269,877.00 (976,097.00) 46,293,780.00 42.0% 4.7% 41.9% 14.1% 43.7% 45,379,933.00 33,778.00 45,413,711.00 (3,388,751.00) 42,024,960.00 28.4% 7.5% 28.4% 42.9% 27.6% 13.00 13.00 503,887.00 144,921.00 (1.45) 143,472.00 100% 100% 100% 100% (24,464.00) (24,711.00) -10000.0% -99.9% -10000.0% -99.9% 503,887.00 144,908.00 (1.45) 143,459.00 0.0% 1114676.9% 0.0% 1103530.8%

PIUTANG DAN PEMBIAYAAN SYARIAH Penyisihan kerugian

1,134,147.00 (43,132.00) 1,091,015.00

999,409.00 (114,322.00) 885,087.00

2,600,174.00 (88,257.00) 2,511,917.00

100% 100% 100%

(134,738.00) (71,190.00) (205,928.00)

-11.9% 165.1% -18.9%

1,600,765.00 26,065.00 1,626,830.00

160.2% -22.8% 183.8%

TAGIHAN AKSEPTASI Penyisihan kerugian

661,381.00 (7,018.00) 654,363.00

483,862.00 (4,839.00) 479,023.00

352,716.00 (4,502.00) 348,214.00

100% 100% 100%

(177,519.00) 2,179.00 (175,340.00)

-26.8% -31.0% -26.8%

(131,146.00) 337.00 (130,809.00)

-27.1% -7.0% -27.3%

PENYERTAAN SAHAM Penyisihan kerugian

77,979.00 (1,311.00) 76,668.00

91,235.00 (1,443.00) 89,792.00

113,123.00 (1,662.00) 111,461.00

100% 100% 100%

13,256.00 (132.00) 13,124.00

17.0% 10.1% 17.1%

21,888.00 (219.00) 21,669.00

24.0% 15.2% 24.1%

ASET TETAP Nilai tercatat Akumulasi penyusutan Nilai buku bersih 4,486,075.00 (2,841,903.00) 1,644,172.00 4,655,049.00 (3,304,566.00) 1,350,483.00 4,945,008.00 (3,578,796.00) 1,366,212.00 100% 100% 100% 168,974.00 (462,663.00) (293,689.00) 3.8% 16.3% -17.9% 289,959.00 (274,230.00) 15,729.00 6.2% 8.3% 1.2%

ASET PAJAK TANGGUHAN bersih ASET LAIN-LAIN bersih JUMLAH ASET

1,269,743.00 2,713,984.00 203,734,938.00

2,000,076.00 6,062,816.00 246,076,896.00

1,915,026.00 5,235,421.00 316,947,029.00

100% 100% 100%

730,333.00 3,348,832.00 42,341,958.00

57.5% 123.4% 20.8%

(85,050.00) (827,395.00) 70,870,133.00

-4.3% -13.6% 28.8%

KEWAJIBAN DAN EKUITAS KEWAJIBAN KEWAJIBAN SEGERA SIMPANAN NASABAH Giro Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan Istimewa 8,012.00 37,120,467.00 Giro Wadiah Tabungan Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan Istimewa 38,774.00 72,105,826.00 Tabungan Wadiah Tabungan Mudharabah Deposito Berjangka Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan Istimewa 298,824.00 55,895,155.00 Deposito Berjangka Mudharabah 243,107.00 276,982.00 73,320,676.00 217.00 191,525.00 100,034,299.00 1,336,483.00 100% 100% 100% (21,842.00) 17,425,521.00 (242,890.00) -7.3% 31.2% -99.9% (85,457.00) 26,713,623.00 1,336,266.00 -30.9% 36.4% 615790.8% 55,596,332.00 73,043,694.00 99,842,774.00 100% 17,447,362.00 31.4% 26,799,080.00 36.7% 194,101.00 37,497.00 87,836,201.00 240,558.00 50,266.00 104,118,735.00 3,138.00 30.31 100% 100% 100% 100% (1,277.00) 15,730,375.00 46,457.00 -3.3% 21.8% 0.0% 23.9% 12,769.00 16,282,534.00 (240,527.69) 34.1% 18.5% 0.0% -100.0% 72,067,052.00 87,798,704.00 104,068,469.00 100% 15,731,652.00 21.8% 16,269,765.00 18.5% 41,327.00 6,062.00 39,848,005.00 74,999.00 5,302.00 49,964,916.00 129,297.00 100% 100% 100% (1,950.00) 2,727,538.00 33,672.00 -24.3% 7.3% 81.5% (760.00) 10,116,911.00 54,298.00 -12.5% 25.4% 72.4% 37,112,455.00 39,841,943.00 49,959,614.00 100% 2,729,488.00 7.4% 10,117,671.00 25.4% 3,955,880.00 5,620,911.00 4,333,232.00 100% 1,665,031.00 42.1% (1,287,679.00) -22.9%

Jumlah Simpanan Nasabah SIMPANAN DARI BANK LAIN DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

165,599,983.00

201,537,439.00

255,928,261.00

100%

35,937,456.00

21.7%

54,390,822.00

27.0%

1,611,033.00

3,428,243.00

4,449,907.00

100%

1,817,210.00

112.8%

1,021,664.00

29.8%

EFEK YANG DIJUAL DENGAN JANJI DIBELI KEMBALI - setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi masing-masing sebesar Rp31.703 dan Rp494 pada tanggal 31 Desember 2009 2008 dan 2007 KEWAJIBAN DERIVATIF KEWAJIBAN AKSEPTASI HUTANG PAJAK PINJAMAN YANG DITERIMA setelah dikurangi beban provisi ditangguhkan masing-masing sebesar Rp1.895 dan Rp4.332 pada tanggal 31 Desember 2009 2008 dan 2007 ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI KEWAJIBAN LAIN-LAIN 73,846.00 8,697.00 101,737.00 100% (65,149.00) -88.2% 93,040.00 1069.8% 2,382,277.00 3,356,495.00 13,611,399.00 100% 974,218.00 40.9% 10,254,904.00 305.5% 102,681.00 180,921.00 661,381.00 1,140,490.00 102,752.00 1,313,676.00 483,862.00 300,295.00 544,464.00 277,302.00 352,716.00 343,492.00 100% 100% 100% 100% 71.00 1,132,755.00 (177,519.00) (840,195.00) 0.1% 626.1% -26.8% -73.7% 441,712.00 (1,036,374.00) (131,146.00) 43,197.00 429.9% -78.9% -27.1% 14.4%

Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

6,422,680.00 25,878.00 6,448,558.00

6,777,778.00 1,144.00 6,778,922.00

7,068,716.00 7,068,716.00

100% 100% 100%

355,098.00 (24,734.00) 330,364.00

5.5% -95.6% 5.1%

290,938.00 289,794.00

4.3% 0.0% 4.3%

PINJAMAN SUBORDINASI setelah dikurangi beban emisi ditangguhkan masing-masing sebesar Rp9.358

Rp1.980 dan Rp 2.375 pada tanggal 31 Desember 2009 2008 dan 2007 JUMLAH KEWAJIBAN 2,140,253.00 184,297,303.00 710,634.00 223,720,199.00 2,678,422.00 289,689,648.00 100% 100% (1,429,619.00) 39,422,896.00 -66.8% 21.4% 1,967,788.00 65,969,449.00 276.9% 29.5%

EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp500 (Rupiah penuh) per lembar saham Modal dasar - 30.000.000.000 lembar saham (terdiri dari 1 lembar saham Seri A Dwiwarna dan 29.999.999.999 lembar saham Seri B) Modal ditempatkan dan disetor penuh - 12.329.852.500 lembar saham (terdiri dari 1 lembar saham Seri A Dwiwarna dan 12.329.852.499 lembar saham Seri B) pada tanggal 31 Desember 2009 dan 12.325.299.500 lembar saham (terdiri dari 1 lembar saham Seri A Dwiwarna dan 12.325.299.499 lembar saham Seri B) pada tanggal 31 Desember 2008 dan 12.317.800.499 lembar saham seri B pada tanggal 31 Desember 2007 Tambahan modal disetor/agio saham Selisih penilaian kembali aset tetap Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing 103,075.00 108,361.00 89,947.00 100% 5,286.00 5.1% (18,414.00) 17.0% 6,158,900.00 2,676,620.00 786.00 6,162,650.00 2,706,137.00 6,164,926.00 2,722,349.00 100% 100% 100% 3,750.00 29,517.00 0.1% 1.1% 0.0% 2,276.00 16,212.00 0.0% 0.6% 0.0%

Opsi saham Keuntungan yang belum direalisasi atas efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual setelah dikurangi pajak tangguhan Saldo laba - (defisit sebesar Rp24.699.387 telah dieliminasi akibat kuasireorganisasi per tanggal 30 Juni 2003) Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Jumlah Saldo Laba JUMLAH EKUITAS JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

23,586.00

173.00

12,977.00

100%

(23,413.00)

-99.3%

12,804.00

-7401.2%

496,576.00

37,523.00

432,488.00

100%

(459,053.00)

-92.4%

394,965.00

-1052.6%

4,553,425.00 5,424,667.00 9,978,092.00 19,437,635.00 203,734,938.00

6,488,625.00 6,836,101.00 13,324,726.00 22,356,697.00 246,076,896.00

7,024,878.00 10,809,816.00 17,834,694.00 27,257,381.00 316,947,029.00

100% 100% 100% 100% 100%

1,935,200.00 1,411,434.00 3,346,634.00 2,919,062.00 42,341,958.00

42.5% 26.0% 33.5% 15.0% 20.8%

536,253.00 3,973,715.00 4,509,968.00 4,900,684.00 70,870,133.00

-8.3% -58.1% -33.8% -21.9% -28.8%

PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)Analisis Horizontal2007 Slisih (Rp) 2008 % Selisih (Rp) % 2009 Selisih (Rp) %

2007 PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga, Investasi dan Syariah Bunga dan investasi Provisi dan komisi Pendapatan syariah Jumlah Pendapatan Bunga, Investasi dan Syariah Beban Bunga, Pembiayaan Lainnya dan Syariah Beban bunga dan pembiayaan Lainnya Beban syariah Jumlah Beban Bunga, Pembiayaan Lainnya dan Syariah Pendapatan Bunga bersih Pendapatan Operasional Lainnya Imbalan Keuntungan transaksi mata uang asing bersih 17,611.00 1,411,704.00 (6,544,059.00) 16,696,572.00 (6,504,724.00) (39,335.00) 23,240,631.00 22,420,308.00 653,776.00 166,547.00

2008

2009

27,009,627.00 898,025.00 188,981.00

33,946,341.00 1,126,315.00 261,475.00

100% 100% 100%

4,589,319.00 244,249.00 22,434.00

20.47% 37.36% 13.47%

6,936,714.00 228,290.00 72,494.00

25.68% 25.42% 38.36%

28,096,633.00

35,334,131.00

100%

4,856,002.00

20.89%

7,237,498.00

25.76%

(8,407,912.00) (37,667.00)

(12,179,932.00) (104,704.00)

100% 100%

(1,903,188.00) 1,668.00

29.26% -4.24%

(3,772,020.00) (67,037.00)

44.86% 177.97%

(8,445,579.00) 19,651,054.00

(12,284,636.00) 23,049,495.00

100% 100%

(1,901,520.00) 2,954,482.00

29.06% 17.70%

(3,839,057.00) 3,398,441.00

45.46% 17.29%

1,709,007.00

2,042,546.00

100%

297,303.00

21.06%

333,539.00

19.52%

613,641.00

713,431.00

100%

596,030.00

3384.42%

99,790.00

16.26%

Provisi dan komisi lainnya Keuntungan dari penjualan efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah bersih Keuntungan yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah bersih Lain-lain Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya Beban penyisihan kerugian aktiva produktif bersih Beban estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi bersih Beban (pembalikan) penyisihan kerugian aset lain-lain bersih Beban Operasional Lainnya T enaga kerja dan tunjangan

43,881.00

57,829.00

75,203.00

100%

13,948.00

31.79%

17,374.00

30.04%

48,355.00

51,484.00

142,846.00

100%

3,129.00

6.47%

91,362.00

177.46%

141,651.00 1,821,701.00

103,275.00 2,535,236.00

127,305.00 168,263.00 3,269,594.00

100% 100% 100%

(38,376.00) 713,535.00

0.00% -27.09% 39.17%

64,988.00 734,358.00

0.00% 62.93% 28.97%

(1,870,953.00)

(2,889,630.00)

(5,421,499.00)

100%

(1,018,677.00)

54.45%

(2,531,869.00)

87.62%

(25,567.00)

(13,141.00)

(14,767.00)

100%

12,426.00

-48.60%

(1,626.00)

12.37% 6232.04%

(46,139.00)

5,914.00

(362,649.00)

100%

52,053.00

-112.82%

(368,563.00)

(5,274,424.00) Umum dan administrasi Premi program penjaminan Pemerintah Kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar nilai efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah - bersih Provisi dan komisi lainnya Lain-lain Jumlah Beban Operasional Lainnya (46,326.00) (2,587.00) (1,024,388.00) (9,019,611.00) (2,404,706.00) (26,718.00)

(6,329,075.00) (3,087,606.00) (349,065.00)

(6,675,793.00) (3,717,931.00) (424,003.00)

100% 100% 100%

(1,054,651.00) (682,900.00) (322,347.00)

20.00% 28.40% 1206.48%

(346,718.00) (630,325.00) (74,938.00)

5.48% 20.41% 21.47%

(150,277.00) (1,222.00) (1,079,301.00) (10,996,546.00)

(181.00) (1,141,607.00) (11,959,515.00)

100% 100% 100% 100%

(103,951.00) 1,365.00 (54,913.00) (1,976,935.00)

224.39% -52.76% 5.36% 21.92%

1,041.00 (62,306.00) (962,969.00)

0.00% -85.19% 5.77% 8.76%

LABA OPERASIONAL PENDAPATAN NON OPERASIONAL BERSIH LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK MANFAAT(BEBAN) PAJAK Kini Tangguhan LABA BERSIH

7,556,003.00

8,346,113.00

8,560,659.00

100%

790,110.00

10.46%

214,546.00

2.57%

224,071.00

475,899.00

1,330,569.00

100%

251,828.00

112.39%

854,670.00

179.59%

7,780,074.00

8,822,012.00

9,891,228.00

100%

1,041,938.00

13.39%

1,069,216.00

12.12%

(3,310,965.00) 368,892.00 4,838,001.00

(3,382,854.00) 51,921.00 5,958,368.00

(2,633,880.00) 50,944.00 7,308,292.00

100% 100% 100%

(71,889.00) (316,971.00) 1,120,367.00

2.17% -85.93% 23.16%

748,974.00 (977.00) 1,349,924.00

-22.14% -1.88% 22.66%

LABA BERSIH PER LEMBAR SAHAM Dasar (dalam Rupiah penuh) Dilusian (dalam Rupiah penuh) 403,64 395,06 496,99 486,38 609,50 596,73 100% 100% 93,95 91,32 0,23 0,23 112,51 110,35 0,22 0,22

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2009 2008 dan 2007 (Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Analisis Horizontal2009 ARUS KAS DARI KEGIATAN OPERASI Penerimaan bunga, hasil investasi, provisi dan komisi serta pendapatan syariah Pembayaran bunga, beban syariah dan pembiayaan lainnya Penerimaan kembali kredit yang telah dihapusbukukan Pendapatan operasional lainnya Beban operasional lainnya Pendapatan non operasional bersih Arus kas sebelum perubahan dalam aset dan kewajiban Operasi Perubahan dalam aset dan kewajiban operasi: (Kenaikan) penurunan aset operasi: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang diperdagangkan Tagihan wesel ekspor 857,613.00 10,537.00 (3,042,849.00) 34,584.00 (1,340,257.00) (131,051.00) (17,718.62) (8,248,952.00) (1,024,790.00) 46455% 10,679,134.00 8,753,450.00 8,903,864.00 35,065,389.00 (12,296,537.00) 77,515.00 3,269,594.00 (17,448,759.00) 1,314,297.00 27,591,162.00 (8,317,392.00) 473,989.00 2,787,555.00 (14,254,468.00) 472,604.00 23,036,254.00 (6,483,642.00) 584,576.00 1,512,167.00 (9,964,126.00) 218,635.00 2008 2007 2007 Slisih (Rp) 2008 % Selisih (Rp) % 2009 Selisih (Rp) %

-

100% 100% 100% 100% 100% 100%

7,474,227.00 (3,979,145.00) (396,474.00) 482,039.00 (3,194,291.00) 841,693.00

21% 32% -511% 15% 18% 64%

4,554,908.00 (1,833,750.00) (110,587.00) 1,275,388.00 (4,290,342.00) 253,969.00

17% 22% -23% 46% 30% 54%

100%

1,925,684.00

18%

(150,414.00)

-2%

-

100%

8,231,233.38

(7,224,162.00)

88%

100% 100%

3,900,462.00 (24,047.00)

455% -228%

(1,702,592.00) 165,635.00

56% 479%

Tagihan derivative Kredit yang diberikan Piutang dan pembiayaan syariah Aset lain-lain Kenaikan (penurunan) kewajiban operasi: Kewajiban segera Simpanan: Giro Giro wadiah Tabungan Tabungan wadiah Tabungan mudharabah Deposito berjangka Deposito berjangka mudharabah Sertifikat deposito Simpanan dari bank lain dan lembaga keuangan lainnya Kewajiban derivative Kewajiban lain-lain Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Kegiatan Operasi

(144,908.00) (45,413,711.00) (1,600,765.00) 1,541,853.00

24,711.00 (49,011,423.00) 134,738.00 (3,373,184.00)

(13,975.00) (24,193,844.00) (80,933.00) (3,114,193.00)

-

100% 100% 100% 100%

(169,619.00) 3,597,712.00 (1,735,503.00) 4,915,037.00

117% -8% 108% 319%

38,686.00 (24,817,579.00) 215,671.00 (258,991.00)

157% 51% 160% 8%

(1,305,607.00)

1,621,694.00

1,599,333.00

100%

(2,927,301.00)

224%

22,361.00

1%

10,116,911.00 54,298.00 16,282,534.00 3,138.00 (209,827.00) 26,713,623.00 1,119,483.00 -

2,727,538.00 33,672.00 15,730,375.00 46,457.00 17,425,521.00 (26,107.00) -

9,309,610.00 (11,908.00) 13,953,329.00 38,974.00 17,752,878.00 90,653.00 (1,892.00)

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

7,389,373.00 20,626.00 552,159.00 (256,284.00) 9,288,102.00 1,145,590.00 -

73% 38% 3% 0% 122% 35% 102% 0%

(6,582,072.00) 45,580.00 1,777,046.00 7,483.00 (327,357.00) (116,760.00) -

-241% 135% 11% 0% 16% -2% 447% 0%

1,021,664.00 (1,036,374.00) (4,967.00)

1,817,211.00 1,132,754.00 6,083.00

(257,407.00) 156,695.00 2,354,696.00

100% 100% 100%

(795,547.00) (2,169,128.00) (11,050.00)

-78% 209% 222%

2,074,618.00 976,059.00 (2,348,613.00)

114% 86% 38609%

1,277,129.00

(14,213,727.00)

23,989,782.00

100%

15,490,856.00

1213%

(38,203,509.00)

269%

ARUS KAS DARI KEGIATAN INVESTASI Hasil penjualan aset tetap 16,273.00 3,295.00 5,436.00

-

100%

12,978.00

80%

(2,141.00)

-65%

Penerimaan dividen Perolehan aset tetap Penambahan efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo Kas Bersih yang Digunakan untuk Kegiatan Investasi

24.00 (44,155.00)

89.00 (639,578.00)

5,535.00 (419,113.00)

-

100% 100%

(65.00) 595,423.00

-271% -1348%

(5,446.00) (220,465.00)

-6119% 34%

(212,145.00) (637,398.00)

(1,584,097.00) (2,220,291.00)

(220,614.00) (628,756.00)

-

100% 100%

1,371,952.00 1,582,893.00

-647% -248%

(1,363,483.00) (1,591,535.00)

86% 72%

ARUS KAS DARI KEGIATAN PENDANAAN Kenaikan tambahan modal disetor dari eksekusi opsi saham Kenaikan modal disetor dari eksekusi opsi saham Kenaikan efek-efek yang dijual dengan janji dibeli kembali Penerimaan pinjaman yang diterima Penerimaan (pembayaran) pinjaman subordinasi Kenaikan (penurunan) efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Pembagian laba untuk dividen dan PKBL Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Kegiatan Pendanaan 9,376,358.00 (467,259.00) (4,011,058.00) (503,887.00) (2,798,324.00) 2,573,610.00 (2,612,520.00) (2,371,684.00) (2,299,089.00) 441,712.00 10,254,904.00 1,967,788.00 71.00 974,218.00 (1,429,619.00) 35.00 618.00 (91,178.00) 1,889.00 2,276.00 23,231.00 375.00 117,499.00 15,689.00

-

100% 100%

(21,342.00) 1,901.00

-1130% 84%

(94,268.00) (15,314.00)

-406% -4084%

100% 100% 100%

441,641.00 9,280,686.00 3,397,407.00

100% 90% 173%

36.00 973,600.00 (1,338,441.00)

51% 100% 94%

100% 100%

(3,077,497.00) (185,804.00)

611% 7%

4,945,294.00 (313,431.00)

192% 12%

100%

9,843,617.00

105%

3,543,799.00

-758%

EFEK SELISIH KURS KARENA PENJABARAN LAPORAN KEUANGAN DALAM MATA UANG ASING KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 9,997,675.00 20,116,129.00 (16,895,991.00) 37,012,120.00 19,349,910.00 17,662,210.00 (18,414.00) 5,286.00 (58.00)

-

100%

(23,700.00)

129%

5,344.00

101%

100% 100%

26,893,666.00 (16,895,991.00)

269% -84%

(36,245,901.00)

215% 52%

19,349,910.00 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN Kas dan Setara Kas akhir tahun terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain Jumlah Kas dan Setara Kas 8,139,304.00 12,893,414.00 9,081,086.00 30,113,804.00 6,750,145.00 9,945,696.00 3,420,288.00 20,116,129.00 5,041,396.00 31,047,872.00 922,852.00 37,012,120.00 30,113,804.00 20,116,129.00 37,012,120.00

-

100%

9,997,675.00

33%

(16,895,991.00)

-84%

100% 100% 100% 100%

1,389,159.00 2,947,718.00 5,660,798.00 9,997,675.00

17% 23% 62% 33%

1,708,749.00 (21,102,176.00) 2,497,436.00 (16,895,991.00)

25% -212% 73% -84%

PENGUNGKAPAN INFORMASI TAMBAHAN ARUS KAS Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas: Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas efek-efek dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah yang tersedia untuk dijual - setelah dikurangi pajak tangguhan Reklasifikasi opsi saham ke tambahan modal disetor/agio saham 4,323.00 6,286.00 23,461.00 394,965.00 (459,053.00) 113,331.00

-

100%

854,018.00

216%

(572,384.00)

125%

100%

(1,963.00)

-45%

(17,175.00)

-273%

5.1.3.1 Analisis Horizontal Neraca

Tahun 2007-2008 Dari tahun 2007 ke 2008 rata-rata mengalami peningkatan pada setiap pos dalam neraca. Jumlah aktiva adalah sebesar 20,8%. Kenaikan yang sangat signifikan dalam aktiva lancar terjadi penempatan pada bank lain sebesar 52%. Sedangkan penurunan dalam aktiva lancar yang paling signifikan terjadi pada

pinjaman/pembiayaan syariah dan piutang sebesar -18,9%. Aktiva tetap mengalami penurunan sebesar -17,9%. Tahun 2008-2009 Dari tahun 2008 ke 2009 perubahan kembali tidak konstan. Kenaikan yang sangat signifikan dalam aktiva lancar terjadi pada penempatan pada bank lain yaitu sebesar 82,1%. Sedangkan penurunan dalam aktiva lancar yang paling signifikan terjadi pada tagihan akseptasi sebesar -27,3%. Aktiva tetap mengalami penurunan sebesar 1,2%.

5.1.3.2 Analisis Horizontal Laporan Laba Rugi Tahun 2007-2008 Laba bersih mengalami kenaikan sebesar 23,16%. Kenaikan yang paling signifikan pada hasil usaha terjadi pada laba surat berharga dan obligasi pemerintah, yaitu sebesar 177,46%. Tahun 2008-2009 Laba bersih mengalami penurunan sebesar 22,66%. Pos yang signifikan mempengaruhi adalah laba operasional bersih sebesar 2,57%.

5.1.3.3 Analisis Horizontal Laporan Arus Kas Tahun 2007-2008 Dari tahun 2007 ke tahun 2008 rata-rata jumlah kas dan setara kas mengalami kenaikan sebesar 33%. Tahun 2008-2009 Dari tahun 2008 ke tahun 2009 rata-rata jumlah kas dan setara kas mengalami penurunan sebesar -84%. 5.1.4 Rasio Keuangan Analisis rasio keuangan terdiri atas : 5.1.4.1 Rasio Likuiditas Secara teoritis telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, bahwa likuiditas perusahaan dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya yang segera jatuh tempo. Maka untuk mengetahuinya, diaplikasikan rasio-rasio likuiditas ke dalam perusahaan tersebut, yakni sebagai berikut : a. Quick Ratio Dengan memperhatikan laporan keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk maka dapat diketahui quick ratio untuk tahun 2007-2009 adalah: Adapun rumus dari quick ratio adalah :

Quick Ratio =

x 100%

Berdasarkan rumus diatas maka dapat diketahui quick ratio selama tiga periode (2007-2009) yaitu:

Tahun 2007 = = 54% Tahun 2008 = = 41% Tahun 2009 = = 43%

x 100%

x 100%

x 100%

QUICK RATIO60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 54% Quick Ratio 41% 43%

2007 1

22008

3

2009

b. Banking Ratio Dengan memperhatikan laporan keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (P