PT BAYAN RESOURCES TBK - bayan.com.sg Bayan Resources... · JUMLAH ASET LANCAR 245,377,785...

118
PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARET 2017 DAN 2016/ 31 MARCH 2017 AND 2016

Transcript of PT BAYAN RESOURCES TBK - bayan.com.sg Bayan Resources... · JUMLAH ASET LANCAR 245,377,785...

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN/ CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARET 2017 DAN 2016/ 31 MARCH 2017 AND 2016

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 1/1 Schedule

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2017 DAN 31 DESEMBER 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali nilai nominal dan data saham)

INTERIM CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT

31 MARCH 2017 AND 31 DESEMBER 2016 (Expressed in United States Dollars, except for par value and share data)

31 Maret/ 31 Desember/ Catatan/ March December Notes 2017 2016 ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 4 107,396,423 59,767,412 Cash and cash equivalents Kas dan setara kas yang Restricted cash and dibatasi penggunaannya 5 671,312 657,905 cash equivalents Piutang usaha, neto Trade receivables, net - pihak ketiga 6 44,692,241 58,602,341 third parties - - pihak berelasi 6, 28 2,590,044 2,589,711 related parties - Piutang non-usaha Non-trade receivables - pihak ketiga 7 8,291,379 7,083,552 third parties - Piutang derivatif 17 870,341 1,526,160 Derivative receivables Persediaan, neto 8 57,014,121 44,890,607 Inventory, net Pajak dibayar dimuka, Prepaid taxes, bagian jangka pendek 9a 7,392,424 34,365,293 current portion Uang muka dan Advances and biaya dibayar dimuka, prepaid expenses, bagian jangka pendek 10 13,758,904 12,737,148 current portion Aset lancar lainnya 2,700,596 1,789,794 Other current assets JUMLAH ASET LANCAR 245,377,785 224,009,923 TOTAL CURRENT ASSETS ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Kas dan setara kas yang Restricted cash and dibatasi penggunaannya 5 11,856,067 10,004,502 cash equivalents Piutang non-usaha Non-trade receivables - pihak ketiga, setelah third parties, - dikurangi bagian net of current jangka pendek 7 - - portion - pihak berelasi 7, 28 197,458 225,054 related parties - Uang muka dan Advances and biaya dibayar dimuka, prepaid expenses, dikurangi bagian jangka pendek net of current portion - pihak ketiga 10 10,974,543 15,915,264 third parties - Pajak dibayar dimuka, Prepaid taxes, dikurangi bagian jangka pendek 9a 70,731,709 73,313,383 net of current portion Aset tetap 11 246,807,049 247,142,103 Fixed assets Aset eksplorasi dan evaluasi 12 - - Exploration and evaluation assets Aset pajak tangguhan 9d 40,571,227 39,422,650 Deferred tax assets Properti pertambangan 13 213,134,140 213,238,784 Mining properties Aset tidak lancar lainnya 1,087,969 1,414,998 Other non-current assets JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 595,360,162 600,676,738 TOTAL NON-CURRENT ASSETS JUMLAH ASET 840,737,947 824,686,661 TOTAL ASSETS

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 1/2 Schedule

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2017 DAN 31 DESEMBER 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali nilai nominal dan data saham)

INTERIM CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT

31 MARET 2017 AND 31 DESEMBER 2016 (Expressed in United States Dollars, except for par value and share data)

31 Maret/ 31 Desember/ Catatan/ March December Notes 2017 2016

LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Utang usaha Trade payables - pihak ketiga 14 32,328,647 25,543,709 third parties - - pihak berelasi 14, 28 1,594,254 1,005,355 related parties - Utang pajak Taxes payable - pajak penghasilan 9b 21,980,067 13,405,129 corporate income tax - - pajak lain-lain 9b 10,033,994 7,403,949 other taxes - Akrual 15 33,124,992 28,900,120 Accruals Uang muka dari pelanggan Advances from customers - pihak ketiga 2,345,739 1,056,212 third parties - Utang lain-lain Other payables - pihak ketiga 5,196,466 5,251,328 third parties - JUMLAH LIABILITAS JANGKA PENDEK 106,604,159 82,565,802 TOTAL CURRENT LIABILITIES LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES

Pinjaman jangka panjang Long-term loans - pihak ketiga 16 423,064,883 486,848,664 third parties - Liabilitas imbalan kerja Long-term employee jangka panjang 18 7,187,297 6,959,743 benefit liabilities Liabilitas pajak tangguhan 9e 51,202,958 51,242,179 Deferred tax liabilities Provisi untuk pembongkaran, Provision for decommissioning, pemindahan, reklamasi dan demobilisation, reclamation restorasi 19 9,112,899 8,919,299 and restoration JUMLAH LIABILITAS JANGKA TOTAL NON-CURRENT PANJANG 490,568,037 553,969,885 LIABILITIES

JUMLAH LIABILITAS 597,172,196 636,535,687 TOTAL LIABILITIES

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 1/3 Schedule

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN INTERIM 31 MARET 2017 DAN 31 DESEMBER 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali nilai nominal dan data saham)

INTERIM CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION AS AT

31 MARET 2017 AND 31 DESEMBER 2016 (Expressed in United States Dollars, except for par value and share data)

31 Maret/ 31 Desember/ Catatan/ March December Notes 2017 2016 EKUITAS EQUITY Ekuitas yang diatribusikan Equity attributable kepada pemilik entitas to the owners of induk the parent entity Modal saham: Share capital: Modal dasar - 12.000.000.000 lembar authorised - 12,000,000,000 saham; ditempatkan dan disetor shares; issued and fully paid - penuh - 3.333.333.500 lembar 3,333,333,500 shares saham dengan nilai nominal at par value of Rp100 Rp100 per lembar saham 20a 35,685,809 35,685,809 per share Tambahan modal disetor, neto 20b 200,202,189 200,202,189 Additional paid in capital, net Modal donasi 48,466 48,466 Donated capital Komponen ekuitas lainnya 1,886,148 1,886,148 Other equity components Cadangan lindung nilai arus kas 611,910 1,144,620 Cash flow hedging reserve Laba ditahan/(akumulasi kerugian): Retained earnings/(accumulated losses): - Dicadangkan 21 8,176,536 8,176,536 Appropriated - - Tidak dicadangkan (82,102,732) (135,042,287) Unappropriated - 164,508,326 112,101,481

Kepentingan nonpengendali 35 79,057,425 76,049,493 Non-controlling interests

JUMLAH EKUITAS 243,565,751 188,150,974 TOTAL EQUITY

JUMLAH LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND

EKUITAS 840,737,947 824,686,661 EQUITY

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 2 Schedule

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE TIGA BULAN TERAKHIR 31 MARET 2017 DAN 2016 (Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat)

INTERIM CONSOLIDATED STATEMENTS OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

FOR THREE MONTH PERIODS ENDED 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars) 31 Maret/ 31 Maret/ Catatan/ March March Notes 2017 2016 Pendapatan 22 187,464,826 93,923,428 Revenue Beban pokok pendapatan 23 (88,744,195) (68,396,838) Cost of revenue Laba bruto 98,720,631 25,526,590 Gross profit Beban penjualan 24 (15,442,131) (8,510,726) Selling expenses General and administrative Beban umum dan administrasi 25 (5,632,174) (5,864,671) expenses Penghasilan keuangan 240,426 196,979 Finance income Beban keuangan 16 (9,284,111) (12,130,326) Finance expenses Beban penurunan nilai 13 - - Impairment charges Pendapatan lain-lain, neto 26 612,720 718,775 Other income net Laba/(rugi) sebelum pajak 69,215,361 (63,379) Profit/(loss) before tax Beban pajak penghasilan 9c (13,251,680) (1,295,459) Income tax expense Laba/(rugi) periode berjalan 55,963,681 (1,358,838) Profit/(loss) for the period Laba/(rugi) komprehensif lain Other comprehensive income/ periode berjalan: (loss) for the period: Pos yang tidak akan direklasifikasi Items that will not be reclassified ke laba rugi: to profit or loss: Pengukuran kembali liabilitas imbalan Remeasurements of kerja (23,692) (43,030) employee benefit liabilities Pajak penghasilan terkait 9c 7,498 10,084 Related income tax (16,194) (32,946) Pos yang akan direklasifikasi Items that will be reclassified ke laba rugi: to profit or loss: Perubahan nilai wajar Changes in fair value of lindung nilai arus kas 17 (710,280) - cash flow hedges Pajak penghasilan terkait 9c 177,570 - Related income tax (532,710) - Laba/(rugi) komprehensif lain, Other comprehensive income/(loss), setelah pajak (548,904) (32,946) net of tax Jumlah laba/(rugi) komprehensif Total comprehensive income/ periode berjalan 55,414,777 (1,391,784) (loss) for the period Laba/(rugi) periode berjalan yang Profit/(loss) for the period dapat diatribusikan kepada: attributable to: Pemilik entitas induk 52,955,749 (802,304) Owners of the parent entity Kepentingan nonpengendali 35 3,007,932 (556,534) Non-controlling interests 55,963,681 (1,358,838) Jumlah laba/(rugi) komprehensif Total comprehensive income/(loss) yang dapat diatribusikan kepada: attributable to: Pemilik entitas induk 52,406,845 (835,250) Owners of the parent entity Kepentingan nonpengendali 35 3,007,932 (556,534) Non-controlling interests Jumlah laba/(rugi) komprehensif 55,414,777 (1,391,784) Total comprehensive income/(loss) Laba/(rugi) bersih per lembar saham

dasar dan dilusi yang dapat Basic and diluted earnings/(loss) diatribusikan kepada pemilik per share attributable to owners

entitas induk 27 0.02 (0.02) of the parent entity

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 3/1 Schedule

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat)

INTERIM CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE THREE MONTH PERIODS ENDED

31 MARCH 2017 AND 2016 (Expressed in United States Dollars)

Yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/Attributable to the owners of the parent entity Komponen ekuitas lainnya/ Other equity component Selisih nilai transaksi atas penambahan modal anak perusahaan/ Difference in Cadangan value from nilai wajar Laba ditahan/(akumulasi Tambahan transactions lindung nilai kerugian)/Retained earnings/ Modal modal disetor/ Modal involving subscription arus kas/ (accumulated losses) Kepentingan Jumlah saham/ Additional donasi/ of additional Cash flow Tidak nonpengendali/ ekuitas/ Catatan/ Share paid in Donated shares in hedging Dicadangkan/ dicadangkan/ Jumlah/ Non-controlling Total

Notes capital capital capital subsidiaries reserve Appropriated Unappropriated Total interests equity Balance at Saldo 1 Januari 2017 35,685,809 200,202,189 48,466 1,886,148 1,144,620 8,176,536 (135,042,287) 112,101,481 76,049,493 188,150,974 1 January 2017

Laba periode berjalan - - - - - - 52,955,749 52,955,749 3,007,932 55,963,681 Profit for the period Other comprehensive Laba/(rugi) komprehensif lain income/(loss) for periode berjalan: the period: Employee benefits Cadangan imbalan kerja - - - - - - (23,692) (23,692) - (23,692) reserve Related income tax Manfaat pajak penghasilan benefit on employee terkait cadangan imbalan kerja - - - - - - 7,498 7,498 - 7,498 benefits reserve Cadangan nilai wajar Cash flow hedging lindung nilai arus kas 17 - - - - (710,280) - - (710,280) - (710,280) reserve Beban pajak penghasilan Related income tax terkait cadangan nilai wajar expense on cash flow lindung nilai arus kas - - - - 177,570 - - 177,570 - 177,570 hedging reserve Balance at Saldo 31 Maret 2017 35,685,809 200,202,189 48,466 1,886,148 611,910 8,176,536 (82,102,732) 164,508,326 79,057,425 243,565,751 31 March 2017

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 3/2 Schedule

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat)

INTERIM CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE THREE MONTH PERIODS ENDED

31 MARCH 2017 AND 2016 (Expressed in United States Dollars)

Diatribusikan kepada pemilik entitas induk/Attributable to the owners of the parent entity Komponen ekuitas lainnya/

Other equity component Selisih nilai transaksi atas penambahan modal anak perusahaan/ Difference in value from Laba ditahan/(akumulasi Tambahan transactions kerugian)/Retained earnings/ Modal modal disetor/ Modal for subscription (accumulated losses) Kepentingan Jumlah saham/ Additional donasi/ of additional Tidak nonpengendali/ ekuitas/ Catatan/ Share paid in Donated shares in Dicadangkan/ dicadangkan/ Jumlah/ Non-controlling Total Notes capital capital capital subsidiaries Appropriated Unappropriated Total interests equity Saldo 1 Januari 2016 35,685,809 200,202,189 48,466 1,886,148 8,176,536 (163,720,030) 82,279,118 89,880,897 172,160,015 Balance at 1 January 2016 Rugi bersih periode berjalan - - - - - (802,304) (802,304) (556,534) (1,358,838) Net loss for the period Rugi komprehensif lainnya: Other comprehensive loss: Cadangan imbalan kerja - - - - - (43,030) (43,030) - (43,030) Employee benefits reserve Manfaat pajak penghasilan Related income tax terkait cadangan imbalan benefit on employee kerja - - - - - 10,084 10,084 - 10,084 benefits reserve Saldo 31 Maret 2016 35,685,809 200,202,189 48,466 1,886,148 8,176,536 (164,555,280) 81,443,868 89,324,363 170,768,231 Balance at 31 March 2016

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 4 Schedule

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN INTERIM UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat)

INTERIM CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE THREE MONTH PERIODS ENDED

31 MARCH 2017 AND 2016 (Expressed in United States Dollars)

31 Maret/ 31 Maret/ March March 2017 2016 Cash flow from operating Arus kas dari aktivitas operasi: activities: Penerimaan dari pelanggan 202,664,119 115,290,162 Receipts from customers Pembayaran kepada pemasok (84,416,856) (96,723,926) Payments to suppliers Pembayaran kepada direktur dan karyawan (8,974,826) (8,292,042) Payments to directors and employees Pembayaran beban bunga (8,271,759) (9,878,377) Payment of interest expense Pembayaran royalti (15,003,313) (8,893,903) Payment of royalties Pembayaran pajak (4,051,885) (5,793,554) Payment of taxes Penerimaan pengembalian pajak 33,885,167 27,667,946 Receipt of tax refunds Penerimaan neto kewajiban lindung nilai 253,440 - Net receipt of hedging obligations Pembayaran lain-lain, neto (499,962) (598,567) Other payments, net Arus kas bersih yang diperoleh dari Net cash generated from aktivitas operasi 115,584,125 12,777,739 operating activities Cash flow from investing Arus kas dari aktivitas investasi: activities: Pembelian aset tetap (1,335,527) (12,162,147) Acquisitions of fixed assets Pembayaran atas penambahan Payments of additions to properti pertambangan (68,561) (1,165,062) mining properties Hasil penjualan aset tetap - 268,400 Proceeds from sales of fixed assets Penerimaan pendapatan keuangan 240,426 196,979 Receipts of finance income Penempatan dalam kas dan setara kas yang dibatasi Placement in penggunaannya (1,864,973) (13,439,365) restricted cash and cash equivalents

Arus kas bersih yang digunakan Net cash used in untuk aktivitas investasi (3,028,635) (26,301,195) investing activities

Cash flow from financing Arus kas dari aktivitas pendanaan: activities: Pembayaran kembali atas: Repayment of:

- Pinjaman (65,000,000) - Borrowing - - Sewa pembiayaan - (30,915) Finance leases - - Capped loss link swap - (3,033,303) Capped loss-linked swaps -

Arus kas bersih yang digunakan untuk Net cash used in aktivitas pendanaan (65,000,000) (3,064,218) financing activities Kenaikan/(penurunan) bersih 47,555,490 (16,587,674) Net increase/(decrease) in kas dan setara kas cash and cash equivalents Cash and cash equivalents at Kas dan setara kas awal periode 59,767,412 90,289,274 the beginning of the period

Dampak perubahan selisih kurs Exchange gains/(losses) on cash terhadap kas dan setara kas 73,521 281,779 and cash equivalents

Cash and cash equivalents at Kas dan setara kas akhir periode 107,396,423 73,983,379 the end of the period

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/1 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

1. UMUM 1. GENERAL

PT Bayan Resources Tbk. (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 7 Oktober 2004, berdasarkan Akta Notaris No. 12 tanggal 7 Oktober 2004 yang dibuat di hadapan Yani Indrawaty Wibawa, S.H., notaris di Jakarta. Akta Notaris tersebut mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-30690 HT.01.01.TH.2004 tanggal 21 Desember 2004.

PT Bayan Resources Tbk. (the “Company”) was established on 7 October 2004 based on Notarial Deed No. 12 dated 7 October 2004 of Yani Indrawaty Wibawa, S.H., notary in Jakarta. The Notarial Deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by Virtue of Decree No. C-30690 HT.01.01.TH.2004 dated 21 December 2004.

Akta Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir berdasarkan Akta Notaris No. 73 tanggal 27 Mei 2016 yang dibuat dihadapan Mala Mukti, S.H., notaris di Jakarta, yang pada pokoknya terkait dengan perubahan komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan.

The Company’s deed have been amended several times, most recently based on Notarial Deed No. 73 dated 27 May 2016 of Mala Mukti, S.H., notary in Jakarta, mainly regarding changes to the composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors.

Akta Notaris tersebut telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan diterbitkannya Surat Penerimaan Pemberitahuan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0058035 tanggal 16 Juni 2016.

The Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia has been notified of the above Notarial Deed as evidenced by Receipt of Notification Letter No. AHU-AH.01.03-0058035 dated 16 June 2016 .

Pada tanggal 12 Agustus 2008, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Perdana (“IPO”) sebanyak 833.333.500 lembar saham biasa yang terdiri dari 500.000.000 lembar saham biasa atas nama milik Pemegang Saham Penjual (saham divestasi) dan 333.500.000 lembar saham biasa yang baru ditempatkan (Saham Baru). Penawaran saham kepada masyarakat tersebut dicatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 12 Agustus 2008.

On 12 August 2008, the Company conducted an Initial Public Offering (“IPO”) of 833,333,500 ordinary shares consisting of 500,000,000 ordinary shares on behalf of the Seller Shareholders (divestment shares) and 333,500,000 newly issued ordinary shares (New Shares). The shares offered to the public in the IPO were listed on the Indonesia Stock Exchange on 12 August 2008.

Aktivitas utama Perusahaan adalah perdagangan dan jasa. Perusahaan memulai operasi komersialnya pada Januari 2005.

The principal activity of the Company is trading and services. The Company commenced its commercial operations in January 2005.

Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Gedung Office 8, lantai 37, SCBD Lot 28, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 52-53, Jakarta. Perusahaan didirikan dan berdomisili di Indonesia.

The Company’s head office is located at Office 8 Building, 37

th floor, SCBD Lot 28, Jalan Jenderal

Sudirman, Kav. 52-53, Jakarta. The Company is incorporated and domiciled in Indonesia.

Perusahaan memiliki 215 karyawan pada tanggal 31 Maret 2017 (2016: 211) (tidak diaudit).

The Company had 215 employees as at 31 March 2017 (2015: 211) (unaudited).

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2017 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as at 31 March 2017 was as follows:

Komisaris Utama : Dato’ Dr. Low Tuck Kwong : President Commissioner Komisaris : Michael Sumarijanto : Commissioners Mauro Montenero Komisaris Independen : Rozik B. Soetjipto : Independent Commissioners Amir Sambodo Direktur Utama : Chin Wai Fong : President Director Direktur : Lim Chai Hock : Directors Engki Wibowo Jenny Quantero Low Yi Ngo Alastair McLeod Russell John Neil Jun Hyung-Oh Direktur independen : R. Soedjoko Tirtosoekotjo : Independent Director

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/2 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as at 31 December 2016 was as follows:

Komisaris Utama : Dato’ Dr. Low Tuck Kwong : President Commissioner Komisaris : Michael Sumarijanto : Commissioners Ridha Juanda M. Wirakusumah* Komisaris Independen : Rozik B. Soetjipto : Independent Commissioners Amir Sambodo Direktur Utama : Chin Wai Fong : President Director Direktur : Lim Chai Hock : Directors Engki Wibowo Jenny Quantero Low Yi Ngo Alastair McLeod Russell John Neil Jun Hyung-Oh Direktur independen : R. Soedjoko Tirtosoekotjo : Independent Director *) Mengundurkan diri pada Februari 2017 *) Resigned in February 2017

Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Audit Committee as at 31 March 2017 and 31 December 2016 was as follows:

Ketua : Rozik B. Soetjipto : Chairman Anggota : Abdurrohman M. Sastra : Members Kanaka Puradiredja Amir Sambodo

Perusahaan mempunyai entitas anak langsung atau tidak langsung sebagai berikut:

The Company has either direct or indirect subsidiaries as follows:

Mulai Jumlah aset beroperasi sebelum komersial/ Persentase eliminasi/

Aktivitas bisnis/ Commencement kepemilikan/ Total assets Entitas anak/ Lokasi/ Business of commercial Percentage of before Subsidiaries Location activities operations ownership elimination 2017 2016 2017 2016 Kepemilikan langsung/Direct ownership

PT Dermaga Jakarta Jasa bongkar 1995 87.40 87.40 80,875,251 74,499,198 Perkasapratama muat batubara/ (“DPP”) Coal handling services PT Indonesia Jakarta Perdagangan, 2005 100 100 109,345,835 105,127,578 Pratama (“IP”) jasa kontraktor pertambangan/ Trading, mining contractor services PT Perkasa Jakarta Pertambangan 2007 100 100 35,766,077 30,725,482 Inakakerta batubara/ (“PIK”) Coal mining

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/3 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

Mulai Jumlah aset beroperasi sebelum komersial/ Persentase eliminasi/

Aktivitas bisnis/ Commencement kepemilikan/ Total assets Entitas anak/ Lokasi/ Business of commercial Percentage of before Subsidiaries Location activities operations ownership elimination 2017 2016 2017 2016 Kepemilikan langsung/Direct ownership (lanjutan/continued)

PT Wahana Jakarta Pertambangan 2008 100 100 65,866,035 70,138,989 Baratama batubara/ Mining (“WBM”) Coal mining

PT Bayan Energy Jakarta Pertambangan, 2005 99.99 99.99 35,148,533 33,287,326 (“BE”) pengangkutan dan konstruksi/ Mining, transportation and construction PT Firman Ketaun Jakarta Pertambangan 2008 100 100 47,267,145 49,196,071 Perkasa (“FKP”) batubara/ Coal mining PT Teguh Jakarta Pertambangan 2007 100 100 30,858,862 26,605,572

Sinarabadi batubara/ (“TSA”) Coal mining

PT Metalindo Jakarta Perusahaan - 95.2 95.2 403,737 407,607 Prosestama investasi/ (“MP”) Holding company PT Fajar Sakti Kalimantan Pertambangan 2005 90 90 56,375,169 40,646,895 Prima (“FSP”) Timur/East batubara/ Kalimantan Coal mining PT Bara Tabang Kalimantan Pertambangan 2009 90 90 124,176,732 82,855,529 (“BT”) Timur/East batubara/ Kalimantan Coal mining PT Brian Anjat Kalimantan Pertambangan - 100 100 876,140 831,777 Sentosa (“BAS”) Timur/East batubara/ Kalimantan Coal mining PT Muji Lines Jakarta Perkapalan/ 2007 100 100 64,433,330 69,016,978 (“ML”) Shipping Kangaroo Australia Perusahaan - 56.05 56.05 322,440,672 307,101,177 Resources investasi/ Limited (“KRL”) Holding company

Kepemilikan tidak langsung melalui MP/Indirect ownership through MP PT Gunungbayan Jakarta Pertambangan 1999 92.7 92.7 25,925,412 29,570,200

Pratamacoal batubara/ (“GBP”) Coal mining

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/4 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

Mulai Jumlah aset beroperasi sebelum komersial/ Persentase eliminasi/

Aktivitas bisnis/ Commencement kepemilikan/ Total assets Entitas anak/ Lokasi/ Business of commercial Percentage of before Subsidiaries Location activities operations ownership elimination 2017 2016 2017 2016

Kepemilikan tidak langsung melalui KRL/Indirect ownership through KRL PT Sumber Aset Jakarta Jasa kontraktor - 56.04 56.04 312,453 344,965 Utama (“SAU”) pertambangan, pembangunan, pengangkutan, dan perdagangan/ Mining contractor service, construction, transportation and trading PT Dermaga Jakarta Pertambangan - 55.49 55.49 909 2,659 Energi batubara/ (“DE”) Coal mining PT Tanur Jaya Jakarta Pertambangan - 55.49 55.49 32,336 147,223 (“TJ”) batubara/ Coal mining PT Silau Jakarta Pertambangan - 55.49 55.49 383,900 381,193 Kencana (“SK”) batubara/ Coal mining PT Orkida Jakarta Pertambangan - 55.49 55.49 106,147 143,763 Makmur (“OM”) batubara/ Coal mining PT Sumber Api Jakarta Pertambangan - 55.49 55.49 398,399 398,461 (“SA”) batubara/

Coal mining

PT Tiwa Abadi Jakarta Pertambangan - 55.49 55.49 387,798 385,593 (“TA”) batubara/ Coal mining PT Mahakam Jakarta Pertambangan - 55.49 55.49 7,680 9,523 Energi Lestari batubara/ (“MEL”) Coal mining PT Mahakam Jakarta Pertambangan - 55.49 55.49 6,330 8,691 Bara Energi batubara/ (“MBE”) Coal mining PT Mamahak Jakarta Pertambangan 2010 55.49 55.49 2,883,560 2,927,220 Coal Mining batubara/ (“MCM”) Coal mining PT Bara Karsa Jakarta Pertambangan - 55.49 55.49 6,638 10,049 Lestari (“BKL”) batubara/ Coal mining

PT Apira Utama Kalimantan Pertambangan - 55.49 55.49 1,569 6,615 (“AU”) Timur/East batubara/ Kalimantan Coal mining PT Bara Sejati Kalimantan Pertambangan 2008 55.49 55.49 312,852 404,148 (“BS”) Timur/East batubara/ Kalimantan Coal mining PT Cahaya Alam Kalimantan Pertambangan - 55.49 55.49 46,296 62,391 (“CA”) Timur/East batubara/ Kalimantan Coal mining

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/5 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) Di samping itu, Kangaroo Minerals Pty Ltd, SGQ Batubara Pte Ltd, SGQ Singapore Investment Company Pte Ltd merupakan entitas tidak aktif yang secara tidak langsung dimiliki melalui KRL.

In addition, Kangaroo Minerals Pty Ltd, SGQ Batubara Pte Ltd, SGQ Singapore Investment Company Pte Ltd are entities indirectly held through KRL, which are dormant.

Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, Perusahaan dan entitas anaknya secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”.

In these consolidated financial statements, the Company and its subsidiaries are collectively referred to as the “Group”.

Kegiatan pertambangan atau eksplorasi BAS, BT,

FSP, TA, DE, AU, BS, CA, SK, SA, TJ, OM, MCM, MBE, MEL dan BKL pada awalnya diatur dalam Kuasa Pertambangan (“KP”) yang dikeluarkan oleh Kabupaten Kutai Kartanegara. Seluruh perusahaan tersebut telah mendapatkan Izin Usaha Pertambangan (“IUP”) sebagaimana diatur dalam peraturan pelaksanaan Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 mengenai Pertambangan Mineral dan Batubara (lihat Catatan 29s). Kegiatan pertambangan GBP diatur dalam Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara (“PKP2B”) generasi kedua dan PIK, WBM, FKP dan TSA dalam PKP2B generasi ketiga dengan Pemerintah Republik Indonesia.

The mining or exploration activities of BAS, BT, FSP, TA, DE, AU, BS, CA, SK, SA, TJ, OM, MCM, MBE, MEL and BKL commenced under Mining Rights issued by the Regency of Kutai Kartanegara. All the entities referred to above have received Mining Business Licences (“IUP”) as required by the implementing regulations for Mining Law No. 4/2009 on Mineral and Coal Mining (refer to Note 29s). The mining activities of GBP are governed by a second generation Coal Contract of Work (“CCoW”) and PIK, WBM, FKP and TSA by third generation CCoWs with the Government of the Republic of Indonesia.

Perpajakan PKP2B generasi ketiga Taxation for third generation CCoWs Dalam hal pemenuhan kewajiban pajak-pajak dan

kewajiban keuangan lainnya, entitas anak pemegang PKP2B generasi ketiga mengikuti ketentuan sebagaimana diatur dalam PKP2B.

As regards the fulfillment of taxes payable and other financial obligations, the subsidiaries holding the third generation CCoWs are in compliance with the regulations which are governed by the related CCoWs.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES

Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun dan diselesaikan oleh Direksi dan diotorisasi untuk diterbitkan pada tanggal 28 April 2017.

The Group’s consolidated financial statements were prepared and finalised by the Board of Directors and authorised for issuance on 28 April 2017.

Berikut ini adalah kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian Grup, yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 tertanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. Kebijakan ini telah diaplikasikan secara konsisten terhadap semua tahun yang disajikan, kecuali dinyatakan lain.

Presented below are the significant accounting policies adopted for the preparation of the consolidated financial statements of the Group, which are in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards and the Decree of the Chairman of Bapepam-LK No. KEP-347/BL/2012 dated 25 June 2012 regarding the Presentation and Disclosure of Financial Statements of Issuers or Public Companies. These policies have been consistently applied to all years presented, unless otherwise stated.

a. Dasar penyusunan laporan keuangan

konsolidasian a. Basis of preparation of the consolidated

financial statements Laporan keuangan konsolidasian disusun

berdasarkan konsep harga perolehan, yang dimodifikasi oleh aset dan liabilitas keuangan (termasuk instrumen derivatif) diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, serta menggunakan dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.

The consolidated financial statements have been prepared under the historical costs concept, as modified by financial assets and financial liabilities (including derivative instruments) at fair value through profit or loss, and using the accruals basis except for the consolidated statements of cash flow.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/6 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan

konsolidasian (lanjutan) a. Basis of preparation of the consolidated

financial statements (continued)

Laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode langsung dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flow have been prepared based on the direct method by classifying cash flow on the basis of operating, investing and financing activities.

Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini dibulatkan dan disajikan dalam Dolar Amerika Serikat (“AS$” atau “Dolar AS”), kecuali dinyatakan lain.

Figures in the consolidated financial statements are rounded to and stated in United States Dollars (“US$” or “US Dollars”), unless otherwise stated.

Selain yang dijelaskan dibawah, kebijakan akuntansi telah diterapkan secara konsisten dengan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 yang telah disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Except as described below, the accounting policies applied are consistent with the annual financial statements for the year ended 31 December 2015, which conform to Indonesian Financial Accounting Standards.

Untuk memberi pemahaman yang lebih baik atas kinerja keuangan Grup, karena sifat dan jumlahnya yang signifikan, beberapa item pendapatan dan beban telah disajikan secara terpisah.

In order to provide further understanding of the financial performance of the Group, due to the significant nature or amount, several items of income or expenses have been shown separately.

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi atau area di mana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian diungkapkan di Catatan 3.

The preparation of consolidated financial statements in conformity with the Indonesian Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires management to exercise its judgement in the process of applying the Group’s accounting policies. Those areas involving a higher degree of judgement or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the consolidated financial statements are disclosed in Note 3.

Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”)

Changes to Statements of Financial Accounting Standards (“SFAS”) and Interpretations of Financial Accounting Standards (“ISFAS”)

Standar baru, revisi dan interpretasi yang telah diterbitkan, dan yang berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2016 namun tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup adalah sebagai berikut:

New standards, amendments and interpretations issued and effective for the financial year beginning 1 January 2016, which do not have a material impact on the consolidated financial statements of the Group, are as follows:

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/7 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan

konsolidasian (lanjutan) a. Basis of preparation of the consolidated

financial statements (continued)

Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) (lanjutan)

Changes to Statements of Financial Accounting Standards (“SFAS”) and Interpretations of Financial Accounting Standards (“ISFAS”) (continued)

- PSAK 4 (revisi 2015) “Laporan Keuangan

Tersendiri” - SFAS 4 (revised 2015) “Separate Financial

Statements” - PSAK 5 (revisi 2015) “Segmen Operasi” - SFAS 5 (revised 2015) “Operating Segments” - PSAK 7 (revisi 2015) “Pengungkapan Pihak-

pihak Berelasi” - SFAS 7 (revised 2015) “Related Party

Disclosure” - PSAK 13 (revisi 2015) “Properti Investasi” - SFAS 13 (revised 2015) “Investment Property” - PSAK 15 (revisi 2015) “Investasi Pada Entitas

Asosiasi dan Ventura Bersama” - SFAS 15 (revised 2015) “Investment in

Associates and Joint Ventures” - PSAK 16 (revisi 2015) “Aset Tetap” - SFAS 16 (revised 2015) “Property, Plant and

Equipment” - PSAK 19 (revisi 2015) “Aset Tak Berwujud” - SFAS 19 (revised 2015) “Intangible Assets” - PSAK 22 (revisi 2015) “Kombinasi Bisnis” - SFAS 22 (revised 2015) “Business

Combinations” - PSAK 24 (revisi 2015) “Imbalan Kerja” - SFAS 24 (revised 2015) “Employee Benefits” - PSAK 25 (revisi 2015) “Kebijakan Akuntansi,

Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”

- SFAS 25 (revised 2015) “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors”

- PSAK 53 (revisi 2015) “Pembayaran Berbasis Saham”

- SFAS 53 (revised 2015) “Share-Based Payments”

- PSAK 65 (revisi 2015) “Laporan Keuangan Konsolidasian”

- SFAS 65 (revised 2015) “Consolidated Financial Statements”

- PSAK 66 (revisi 2015) “Pengaturan Bersama” - SFAS 66 (revised 2015) “Joint Arrangements” - PSAK 67 (revisi 2015) “Pengungkapan

Kepentingan dalam Entitas Lain” - SFAS 67 (revised 2015) “Disclosures of

Interests in Other Entities” - PSAK 68 (revisi 2015) “Pengukuran Nilai

Wajar” - SFAS 68 (revised 2015) “Fair Value

Measurement” - PSAK 70 “Akuntansi Aset dan Liabilitas

Pengampunan Pajak” - SFAS 70 “Accounting for Tax Amnesty Assets

and Liabilities” - ISAK 30 “Pungutan” - ISFAS 30 “Levies” Implementasi dari standar-standar tersebut tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Grup dan tidak memiliki dampak terhadap jumlah yang dilaporkan di tahun berjalan atau tahun sebelumnya.

The implementation of the above standards did not result in changes to the Group’s accounting policies and had no effect on the amounts reported for current or prior financial years.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/8 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan

konsolidasian (lanjutan) a. Basis of preparation of the consolidated

financial statements (continued)

Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) (lanjutan)

Changes to Statements of Financial Accounting Standards (“SFAS”) and Interpretations of Financial Accounting Standards (“ISFAS”) (continued)

Pada saat penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, manajemen sedang mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan revisi berikut yang telah diterbitkan, namun belum berlaku efektif sebelum tahun buku yang dimulai pada 1 Januari 2017 atau 2018, terhadap laporan keuangan Grup:

As at the authorisation date of these consolidated financial statements, management is evaluating the potential impact of these new and revised SFAS which have been issued but are not yet effective until the financial years beginning on 1 January 2017 or 2018 on the financial statements of the Group:

- Amandemen PSAK 1 (revisi 2015) “Penyajian

Laporan Keuangan – Prakarsa Pengungkapan”

- The amendments to SFAS 1 (revised 2015) “Presentation of Financial Statements – Disclosure Initiative”

- Amandemen PSAK 16 (revisi 2015) “Aset Tetap”, untuk paragraf yang terkait dengan aset agrikultur

- The amendments to SFAS 16 (revised 2015) “Property, Plant and Equipment”, with respect to the paragraph related to agricultural assets

- PSAK 69 “Agrikultur” - SFAS 69 “Agriculture” - ISAK 31 “Interpretasi atas Ruang Lingkup

PSAK 13 “Properti Investasi” - ISFAS 31 “Interpretation of SFAS 13

“Investment Property” - Amandemen PSAK 2 “Laporan Arus Kas -

Prakarsa Pengungkapan” - The amendments to SFAS 2 “Statements of

Cash Flows - Disclosure Initiative” - Amandemen PSAK 46 “Pajak Penghasilan -

Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang Belum Direalisasi”

- The amendments to SFAS 46 “Income Taxes – Recognition of Deferred Tax Assets for Unrealised Loss”

- PSAK 3 (penyesuaian 2016) “Laporan Keuangan Interim”

- SFAS 3 (adjusted 2016) “Interim Financial Statements”

- PSAK 24 (penyesuaian 2016) “Imbalan Kerja” - SFAS 24 (adjusted 2016) “Employee Benefits” - PSAK 58 (penyesuaian 2016) “Aset Tidak

Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”

- SFAS 58 (adjusted 2016) “Non-Current Assets Held for Sale and Discountinued Operations”

- PSAK 60 (penyesuaian 2016) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”

- SFAS 60 (adjusted 2016) “Financial Instruments: Disclosures”

Amandemen PSAK 1, ISAK 31, PSAK 3 ,PSAK 24, PSAK 58 dan PSAK 60 berlaku efektif pada 1 Januari 2017 sedangkan standar lain berlaku efektif pada 1 Januari 2018. Penerapan dini atas standar-standar tersebut diperkenankan.

The amendments to SFAS 1, ISFAS 31, SFAS 3 , SFAS 24, SFAS 58 and SFAS 60 are effective on 1 January 2017 while the other standards are effective on 1 January 2018. Early adoption of the above standards is permitted.

Pada saat penerbitan laporan keuangan konsolidasian, Grup masih mempelajari dampak yang mungkin timbul dari penerapan standar baru dan amendemen tersebut serta pengaruhnya pada laporan keuangan konsolidasian Grup.

As at the authorisation date of these consolidated financial statements, the Group is still evaluating the potential impact of the implementation of these new and amended accounting standards on the Group’s consolidated financial statements.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/9 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

b. Konsolidasi b. Consolidation

(i) Entitas anak (i) Subsidiaries

Entitas anak adalah seluruh entitas (termasuk entitas terstruktur) dimana Grup memiliki pengendalian. Grup mengendalikan entitas lain ketika Grup terekspos atas, atau memiliki hak untuk pengembalian yang bervariasi dari keterlibatannya dengan entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi pengembalian tersebut melalui kekuasaannya atas entitas itu.

Subsidiaries include all entities (including structured entities) over which the Group has control. The Group controls an entity when the Group is exposed to, or has rights to, variable returns from its involvement with the entity and has the ability to affect those returns through its power over the entity.

Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan kepada Grup. Entitas anak tidak dikonsolidasikan sejak tanggal Grup kehilangan pengendalian.

Subsidiaries are fully consolidated from the date on which control is transferred to the Group. They are deconsolidated from the date on which that control ceases.

Grup menerapkan metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan untuk akuisisi suatu entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui terhadap pemilik pihak yang diakusisi sebelumnya dan ekuitas yang diterbitkan oleh Grup. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset atau liabilitas yang timbul dari kesepakatan imbalan kontinjensi. Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas serta liabilitas kontinjensi yang diambil alih dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi.

The Group applies the acquisition method to account for business combinations. The consideration transferred for the acquisition of a subsidiary is equivalent to the fair value of the assets transferred, the liabilities recognised to the former owners of the acquiree and the equity interests issued by the Group. The consideration transferred includes the fair value of any asset or liability resulting from a contingent consideration arrangement. Identifiable assets acquired and liabilities and contingent liabilities assumed in a business combination are measured initially at their fair values at the acquisition date.

Grup mengakui kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi untuk setiap akuisisi baik sebesar nilai wajar atau sebesar bagian proporsional kepentingan nonpengendali atas aset bersih pihak yang diakuisisi. Kepentingan nonpengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.

The Group recognises any non-controlling interest in the acquiree on an acquisition-by-acquisition basis, either at fair value or at the non-controlling interest’s proportionate share of the acquiree’s net assets. The non-controlling interest is reported as equity in the consolidated statements of financial position, separately from the owner of the parent’s equity.

Biaya yang terkait dengan akuisisi dibebankan pada saat terjadinya.

Acquisition-related costs are expensed as incurred.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/10 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Konsolidasi (lanjutan) b. Consolidation (continued) (i) Entitas anak (lanjutan) (i) Subsidiaries (continued)

Jika kombinasi bisnis diperoleh secara bertahap, nilai wajar pada tanggal akuisisi dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi melalui laporan laba rugi.

If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.

Imbalan kontinjensi yang masih harus dialihkan oleh Grup diakui sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya atas nilai wajar imbalan kontinjensi yang diakui sebagai aset atau liabilitas dan dicatat sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dalam laporan laba rugi. Imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.

Any contingent consideration to be transferred by the Group is recognised at fair value as at the acquisition date. Any subsequent changes to the fair value of the contingent consideration that is deemed to be an asset or liability is recognised in accordance with SFAS 55 (revised 2014) “Financial Instruments: Recognition and Measurement” in profit or loss. Contingent consideration that is classified as equity is not remeasured, and its subsequent settlement is accounted for in equity.

Selisih lebih dari jumlah imbalan yang dialihkan dengan nilai wajar jumlah kepentingan nonpengendali atas jumlah neto aset dan kewajiban teridentifikasi yang diakusisi dicatat sebagai goodwill. Jika jumlah imbalan ini lebih rendah dari nilai wajar aset bersih entitas yang diakuisisi, dalam kasus pembelian dengan diskon, selisihnya diakui langsung dalam laporan laba rugi.

Goodwill is initially measured as the excess of the aggregate of the consideration transferred, and the fair value of non-controlling interest over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, in the case of a discounted purchase, the difference is recognised directly in profit or loss.

Transaksi, saldo dan keuntungan antar entitas Grup yang belum direalisasi telah dieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi. Kebijakan akuntansi entitas anak diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan akuntansi yang dianut oleh Grup.

Inter-company transactions, balances and unrealised gains on transactions between Group companies are eliminated. Unrealised losses are also eliminated. Accounting policies of subsidiaries have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.

(ii) Perubahan kepemilikan tanpa kehilangan pengendalian

(ii) Changes in ownership interests in subsidiaries without change of control

Transaksi dengan kepentingan nonpengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian merupakan transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayar dan bagian yang diakuisisi atas nilai tercatat aset bersih entitas anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian pelepasan kepentingan nonpengendali juga dicatat pada ekuitas.

Transactions with non-controlling interests that do not result in a loss of control are accounted for as equity transactions. The difference between the fair value of any consideration paid and the relevant share acquired of the carrying value of the net assets of the subsidiary is recorded in equity. Gains or losses on disposals to non-controlling interests are also recorded in equity.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/11 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Konsolidasi (lanjutan) b. Consolidation (continued)

(iii) Pelepasan entitas anak (iii) Disposal of subsidiaries

Ketika Grup tidak lagi memiliki pengendalian, kepentingan yang masih tersisa di entitas itu diukur kembali berdasarkan nilai wajarnya, dan perubahan nilai tercatatnya diakui dalam laporan laba rugi. Nilai wajarnya adalah nilai tercatat awal yang digunakan untuk pengukuran kembali kepentingan yang tersisa sebagai entitas asosiasi, ventura bersama atau aset keuangan. Di samping itu, jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain sehubungan dengan entitas tersebut dicatat seolah-olah Grup telah melepas aset atau liabilitas terkait. Hal ini dapat berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laporan laba rugi.

When the Group ceases to have control, any retained interest in the entity is remeasured to its fair value at the date when the control is lost, with the change in carrying amount recognised in profit or loss. The fair value is the initial carrying amount for the purposes of subsequently accounting for the retained interest as an associate, joint venture or financial asset. In addition, any amounts previously recognised in other comprehensive income in respect of that entity are accounted for as if the Group had directly disposed of the related assets or liabilities. This may mean that amounts previously recognised in other comprehensive income are reclassified to profit or loss.

(iv) Entitas asosiasi (iv) Associates

Entitas asosiasi adalah seluruh entitas

dimana Grup memiliki pengaruh signifikan namun bukan pengendalian, biasanya melalui kepemilikan hak suara antara 20% dan 50%. Investasi entitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas. Sesuai metode ekuitas, investasi pada awalnya dicatat pada biaya, dan nilai tercatat akan meningkat atau menurun untuk mengakui bagian investor atas laba rugi entitas itu setelah tanggal akuisisinya. Di dalam investasi Grup atas entitas asosiasi termasuk goodwill yang diidentifikasi ketika akuisisi.

Associates are all entities over which the Group has significant influence but not control, generally accompanying a shareholding of between 20% and 50% of the voting rights. Investments in associates are accounted for using the equity method of accounting. Under the equity method, the investment is initially recognised at cost, and the carrying amount is increased or decreased to recognise the investor’s share of the profit or loss of the investee after the date of aquisition. The Group’s investments in associates include goodwill identified on acquisition.

Jika kepemilikan kepentingan pada entitas asosiasi berkurang, namun tetap memiliki pengaruh signifikan, hanya suatu bagian proporsional atas jumlah yang telah diakui sebelumnya pada penghasilan komprehensif lainnya yang direklasifikasi ke laporan laba rugi.

If the ownership interest in an associate is reduced but significant influence is retained, only a proportionate share of the amounts previously recognised in other comprehensive income is reclassified to profit or loss, where appropriate.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/12 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Konsolidasi (lanjutan) b. Consolidation (continued)

(iv) Entitas asosiasi (lanjutan) (iv) Associates (continued)

Bagian Grup atas laba atau rugi entitas

asosiasi pasca akuisisi diakui dalam laporan laba rugi dan bagian atas mutasi penghasilan komprehensif lainnya pasca akuisisi diakui di dalam rugi komprehensif lainnya dan diikuti dengan penyesuaian pada jumlah tercatat investasi. Dividen yang akan diterima dari entitas asosiasi diakui sebagai pengurang jumlah tercatat investasi. Jika bagian Grup atas kerugian entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas asosiasi, termasuk piutang tanpa agunan, Grup menghentikan pengakuan bagian kerugiannya, kecuali Grup memiliki kewajiban atau melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi.

The Group’s share of post-acquisition profits or losses is recognised in profit or loss, and its share of post-acquisition movements in other comprehensive income is recognised in other comprehensive loss with a corresponding adjustment to the carrying amount of the investment. Dividends receivable from associates are recognised as a reduction in the carrying amount of the investment. When the Group’s share of the losses of an associate equals or exceeds its interest in the associate, including any other unsecured receivables, the Group does not recognise further losses unless it has legal or constructive obligations or has made payments on behalf of the associate.

Pada setiap tanggal pelaporan, Grup

menentukan apakah terdapat bukti objektif bahwa telah terjadi penurunan nilai pada investasi di entitas asosiasi. Jika demikian, maka Grup menghitung besarnya penurunan nilai sebagai selisih antara jumlah yang terpulihkan dan nilai tercatat atas investasi pada entitas asosiasi dan mengakui selisih tersebut pada “bagian atas laba/rugi entitas asosiasi” di laporan laba rugi. Keuntungan yang belum direalisasi atas transaksi antara Grup dengan entitas asosiasi dieliminasi sebesar bagian Grup dalam entitas asosiasi tersebut. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti penurunan nilai atas aset yang ditransfer.

The Group determines at each reporting date whether there is any objective evidence that the investment in the associate is impaired. If this is the case, the Group calculates the amount of impairment as the difference between the recoverable amount of the associate and its carrying value and recognises the amount adjacent to “share of profit/(loss) of an associate” in profit or loss. Unrealised gains on transactions between the Group and its associate are eliminated to the extent of the Group’s interest in the associate. Unrealised losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of impairment of the asset being transferred.

Kebijakan akuntansi entitas asosiasi disesuaikan jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan yang diterapkan oleh Grup.

The accounting policies of associates have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.

Laba atau rugi yang dihasilkan dari transaksi hulu dan hilir antara Grup dengan entitas asosiasi diakui dalam laporan keuangan Grup hanya sebesar bagian investor lain dalam entitas asosiasi.

Profits and losses resulting from upstream and downstream transactions between the Group and its associates are recognised in the Group’s financial statements only to the extent of unrelated investors’ interests in the associates.

Keuntungan dan kerugian dilusi yang timbul pada investasi entitas asosiasi diakui dalam laporan laba rugi.

Dilution gains and losses arising in investments in associates are recognised in profit or loss.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/13 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Konsolidasi (lanjutan) b. Consolidation (continued)

(v) Pengaturan bersama (v) Joint arrangements

Menurut PSAK 66, pengaturan bersama diklasifikasikan sebagai operasi bersama atau ventura bersama bergantung pada hak dan kewajiban kontraktual para investor. Grup telah menilai sifat dari pengaturan bersamanya dan menetapkan bahwa pengaturan tersebut merupakan ventura bersama. Ventura bersama dicatat menggunakan metode ekuitas.

Under SFAS 66 investments in joint arrangements are classified as either joint operations or joint ventures depending on the contractual rights and obligations of each investor. The Group has assessed the nature of its joint arrangements and determined them to be joint ventures. Joint ventures are accounted for using the equity method.

Dalam akuntansi metode ekuitas, kepentingan dalam ventura bersama diakui berdasarkan biaya perolehan yang selanjutnya disesuaikan untuk mengakui bagian Grup atas laba rugi dan penghasilan komprehensif lain pasca perolehannya. Ketika bagian Grup atas rugi dalam ventura bersama adalah sama dengan atau melebihi kepentingannya dalam ventura bersama yang bersangkutan (yang di dalamnya termasuk kepentingan jangka panjang, yang substansinya membentuk bagian dari investasi bersih Grup dalam ventura bersama), Grup tidak mengakui kerugian selanjutnya, kecuali telah menjadi kewajiban atau telah melakukan pembayaran atas nama ventura bersama.

Under the equity method of accounting, interests in joint ventures are initially recognised at cost and adjusted thereafter to recognise the Group’s share of the post acquisition profits or losses and movements in other comprehensive income. When the Group’s share of losses in a joint venture equals or exceeds its interests in the joint venture (which includes any long-term interests that, in substance, form part of the Group’s net investment in the joint venture), the Group does not recognise further losses, unless it has incurred obligations or made payments on behalf of the joint venture.

Keuntungan yang belum terealisasi atas transaksi antara Grup dengan ventura bersama dieliminasi sebesar kepentingan Grup dalam ventura bersama. Kerugian yang belum terealisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti adanya penurunan nilai aset yang dialihkan. Kebijakan akuntansi ventura bersama telah diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensinya dengan kebijakan yang diterapkan oleh Grup.

Unrealised gains on transactions between the Group and its joint ventures are eliminated to the extent of the Group’s interest in the joint ventures. Unrealised losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of an impairment of the asset being transferred. The accounting policies of joint ventures have been changed where necessary to ensure consistency with the policies adopted by the Group.

c. Penjabaran mata uang asing c. Foreign currency translation

(i) Mata uang fungsional dan penyajian (i) Functional and presentation currency

Akun-akun yang dimuat dalam laporan keuangan setiap entitas anggota Grup diukur dengan menggunakan mata uang yang sesuai dengan lingkungan ekonomi utama di mana entitas beroperasi (“mata uang fungsional”).

Items included in the financial statements of each of the Group’s entities are measured using the currency of the primary economic environment in which the entity operates (the “functional currency”).

Laporan keuangan konsolidasian disajikan dalam Dolar Amerika Serikat yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Perusahaan.

The consolidated financial statements are presented in United States Dollars, which is the functional and presentation currency of the Company.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/14 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

c. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) c. Foreign currency translation (continued)

(ii) Transaksi dan saldo (ii) Transactions and balances Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan

ke dalam mata uang Dolar Amerika Serikat dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Dolar Amerika Serikat menggunakan kurs penutup. Kurs yang digunakan sebagai acuan adalah kurs yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui di dalam laporan laba rugi, kecuali jika ditangguhkan di dalam ekuitas sebagai lindung nilai arus kas dan lindung nilai investasi bersih yang memenuhi syarat.

Foreign currency transactions are translated into United States Dollars using the exchange rates prevailing at the dates of the transactions. At each reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are translated into United States Dollars using the closing exchange rate. The exchange rate used as a benchmark is the rate issued by Bank Indonesia. Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement of such transactions and from the translation at period-end exchange rates of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognised in profit or loss, except when deferred in equity as qualifying cash flow hedges and qualifying net investment hedges.

Keuntungan dan kerugian terkait pinjaman

dan kas dan setara kas disajikan di laporan laba rugi dalam “beban keuangan”. Keuntungan atau kerugian selisih kurs selain dari itu disajikan pada laporan laba rugi sebagai “beban/(pendapatan) lain-lain, neto.”

Foreign exchange gains and lossess that relate to borrowing and cash and cash equivalents are presented in profit or loss within “finance expenses”. All other foreign exchange gains and losses are presented in profit or loss within “other expenses/(income), net”.

Perubahan nilai wajar efek moneter yang didenominasikan dalam mata uang asing yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dianalisa antara selisih penjabaran yang timbul dari perubahan biaya perolehan diamortisasi efek dan perubahan nilai tercatat efek lainnya. Selisih penjabaran terkait dengan perubahan biaya perolehan diamortisasi diakui di dalam laporan laba rugi, dan perubahan nilai tercatat lainnya diakui pada pendapatan komprehensif lainnya.

Changes in the fair value of monetary securities denominated in foreign currency classified as available-for-sale are analysed between translation differences resulting from changes in the amortised cost of the security and other changes in the carrying amount of the security. Translation differences related to changes in amortised cost are recognised in profit or loss, and other changes in carrying amount are recognised in other comprehensive income.

Selisih penjabaran aset dan liabilitas keuangan non-moneter yang dicatat pada nilai wajar diakui sebagai bagian keuntungan atau kerugian perubahan nilai wajar. Sebagai contoh, selisih penjabaran aset dan liabilitas keuangan non-moneter seperti ekuitas yang dimiliki dan dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi sebagai bagian keuntungan atau kerugian nilai wajar dan selisih penjabaran pada aset non-moneter seperti ekuitas yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya.

Translation differences on non-monetary financial assets and liabilities carried at fair value are reported as part of the fair value gain or loss. For example, translation differences on non-monetary financial assets and liabilities such as equities held at fair value through profit or loss are recognised in profit or loss as part of the fair value gain or loss and translation differences on non-monetary assets such as equities classified as available‑for‑sale financial assets are recognised in other comprehensive income.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/15 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

c. Penjabaran mata uang asing (lanjutan) c. Foreign currency translation (continued)

(ii) Transaksi dan saldo (lanjutan) (ii) Transactions and balances (continued)

Aset dan kewajiban entitas anak dengan mata uang fungsional yang berbeda dengan Perusahaan dijabarkan ke dalam mata uang pelaporan seperti yang diatur dalam PSAK 10. Selisih kurs yang dihasilkan diakui pada penghasilan komprehensif lainnya dan diakumulasikan dalam ekuitas pada selisih kurs dari penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing.

The assets and liabilities of subsidiaries for which the functional currency is different with that of the Company are translated into the reporting currency in accordance with SFAS 10. The resulting exchange differences are recognised in other comprehensive income and accumulated in equity under exchange differences on translation of financial statements in foreign currencies.

d. Transaksi dengan pihak berelasi d. Transactions with related parties

Grup telah melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi tertentu, sesuai dengan PSAK 7, “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

The Group has entered into transactions with certain related parties as defined under SFAS 7, “Related Party Disclosures”.

e. Kas dan setara kas e. Cash and cash equivalents

Kas dan setara kas mencakup kas, kas di bank dan setara kas dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi cerukan.

Cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and cash equivalents with a maturity of three months or less, net of overdrafts.

Kas dan setara kas yang telah ditentukan penggunaannya atau yang tidak dapat digunakan secara bebas tidak digolongkan dalam kas dan setara kas.

Cash and cash equivalents which have been restricted for certain purposes or which cannot be used freely are not classified as cash and cash equivalents.

f. Piutang usaha dan piutang non-usaha f. Trade and non-trade receivables Piutang usaha adalah jumlah piutang pelanggan

atas penjualan batubara atau jasa yang diberikan sehubungan dengan kegiatan usaha biasa. Piutang non-usaha adalah jumlah piutang pihak ketiga atau pihak berelasi diluar kegiatan usaha biasa. Jika penagihan diperkirakan diharapkan selesai dalam satu tahun atau kurang (atau dalam siklus operasi normal usaha, jika lebih panjang), piutang diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jika tidak demikian, piutang disajikan sebagai aset tidak lancar.

Trade receivables are amounts due from customers for coal sold or services performed in the ordinary course of business. Non-trade receivables are amounts due from third or related parties for transactions beyond the ordinary course of business. If collection is expected in one year or less (or in the normal operating cycle of the business if longer), they are classified as current assets. If not, they are presented as non-current assets.

Piutang usaha dan piutang non-usaha pada

awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, apabila dampak pendiskontoan signifikan, dikurangi dengan provisi atas penurunan nilai.

Trade and non-trade receivables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method, if the impact of discounting is significant, less any provision for impairment.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/16 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

f. Piutang usaha dan piutang non-usaha

(lanjutan)

f. Trade and non-trade receivables (continued)

Kolektibilitas piutang usaha dan piutang non-

usaha ditinjau secara berkala. Piutang yang diketahui tidak tertagih, dihapuskan secara langsung mengurangi nilai tercatatnya. Akun penyisihan digunakan ketika terdapat bukti yang objektif bahwa Grup tidak dapat menagih seluruh nilai terutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. Kesulitan keuangan signifikan yang dialami debitur, kemungkinan debitur dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan dan gagal bayar atau menunggak pembayaran merupakan indikator penurunan nilai piutang yang dipertimbangkan. Jumlah penurunan nilai adalah sebesar selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan pada tingkat suku bunga efektif awal. Arus kas terkait dengan piutang jangka pendek tidak didiskontokan apabila efek diskontonya tidak material.

The collectibility of trade and non-trade receivables is reviewed on an ongoing basis. Receivables which are known to be uncollectible are written off by reducing the carrying amount directly. An allowance account is used when there is objective evidence that the Group will not be able to collect all amounts due according to the original terms of the receivables. Significant financial difficulties of the debtor, a probability that the debtor will enter bankruptcy or financial reorganisation, and default or delinquency in payments are considered indicators that the trade receivable is impaired. The amount of the impairment allowance is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of the estimated future cash flow, discounted at the original effective interest rate. Cash flow relating to short term receivables is not discounted if the effect of discounting is immaterial.

Jumlah kerugian penurunan nilai diakui pada

laporan laba rugi. Ketika piutang usaha atau piutang non-usaha, yang rugi penurunan nilainya telah diakui, tidak dapat ditagih pada periode selanjutnya, maka piutang tersebut dihapusbukukan dengan mengurangi akun penyisihan. Keberhasilan penagihan kembali dikemudian hari atas piutang yang sebelumnya telah dihapusbukukan, dikreditkan pada laporan laba rugi.

The amount of the impairment loss is recognised in profit or loss. When a trade or non-trade receivable for which an impairment allowance had been recognised becomes uncollectible in a subsequent period, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited in profit or loss.

g. Instrumen keuangan derivatif dan aktivitas

lindung nilai g. Derivative financial instruments and hedging

activities

Derivatif pada awalnya diakui sebesar nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif disepakati dan selanjutnya diukur kembali sebesar nilai wajarnya. Metode untuk mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan tergantung apakah derivatif ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai, dan jika demikian, sifat item yang dilindung nilai. Grup menetapkan derivatif yang dimiliki sebagai lindung nilai risiko tertentu yang terkait dengan aset atau liabilitas atau transaksi yang diperkirakan kemungkinan besar terjadi (lindung nilai arus kas).

Derivatives are initially recognised at fair value on the date on which a derivative contract is entered into and are subsequently remeasured at their fair values. The method of recognising the resulting gain or loss depends on whether the derivative is designated as a hedging instrument, and if so, the nature of the item being hedged. The Group designates its derivatives as hedges of a particular risk associated with a recognised asset or liability or a highly probable forecast transaction (cash flow hedge).

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/17 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

g. Instrumen keuangan derivatif dan aktivitas lindung nilai (lanjutan)

g. Derivative financial instruments and hedging activities (continued)

Pada awal transaksi, Grup mendokumentasikan hubungan antara instrumen lindung nilai dengan item yang dilindung nilai, beserta tujuan manajemen risiko dan strategi pelaksanaan transaksi lindung nilai. Grup juga mendokumentasikan penilaiannya, pada saat dimulainya lindung nilai dan secara berkesinambungan, apakah derivatif yang digunakan dalam transaksi lindung nilai sangat efektif dalam saling hapus perubahan arus kas item yang dilindung nilai.

At the inception of the transaction, the Group documents the relationship between hedging instrument and hedged item, as well as its risk management objectives and strategy for undertaking various hedging transactions. The Group also documents its assessment, both at hedge inception and on an ongoing basis, of whether the derivatives that are used in hedging transactions are highly effective in offsetting changes in the cash flow from hedged items.

Seluruh nilai wajar derivatif lindung nilai diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar atau liabilitas jangka panjang jika jatuh tempo yang tersisa untuk item yang dilindung nilai melebihi 12 bulan, dan sebagai aset lancar atau liabilitas jangka pendek jika jatuh tempo yang tersisa kurang dari 12 bulan. Derivatif yang diperdagangkan diklasifikasikan sebagai aset lancar atau liabilitas jangka pendek.

The full fair value of a hedging derivative is classified as a non-current asset or liability when the remaining maturity of the hedged item is more than 12 months and as a current asset or liability when the remaining maturity of the hedged item is less than 12 months. Trading derivatives are classified as current assets or current liabilities.

Bagian dari perubahan nilai wajar derivatif yang ditetapkan dan memenuhi kriteria sebagai lindung nilai arus kas diakui pada pendapatan komprehensif lainnya. Keuntungan dan kerugian terkait dengan bagian tidak efektif diakui langsung dalam laporan laba rugi.

The effective portion of changes in the fair value of derivatives that are designated and qualify as cash flow hedges is recognised in other comprehensive income. The gain or loss relating to the ineffective portion is recognised immediately in profit or loss.

Jumlah yang terakumulasi pada ekuitas direklasifikasi ke dalam laporan laba rugi pada periode yang sama dimana item yang dilindung nilai mempengaruhi laba rugi (misalnya, ketika prakiraan penjualan yang dilindung nilai terjadi). Keuntungan atau kerugian yang berhubungan dengan bagian yang tidak efektif diakui dalam laporan laba rugi. Namun, jika prakiraan transaksi yang dilindung nilaikan menghasilkan pengakuan aset non-keuangan (misalnya, persediaan atau aset tetap), keuntungan dan kerugian yang sebelumnya ditangguhkan pada ekuitas ditransfer dari ekuitas dan dimasukkan ke dalam pengukuran awal biaya perolehan aset. Jumlah yang ditangguhkan pada akhirnya diakui pada beban pokok pendapatan dalam hal persediaan atau penyusutan dalam hal aset tetap.

Amounts accumulated in equity are recycled to profit or loss in the period when the hedged item affects profit or loss (for example, when the forecast sale that is being hedged takes place). The gain or loss relating to the ineffective portion is recognised in profit or loss. However, when the forecast transaction that is hedged results in the recognition of a non-financial asset (for example, inventory or fixed assets), the gains and losses previously deferred in equity are transferred from equity and included in the initial measurement of the cost of the asset. The deferred amounts are ultimately recognised in cost of sales in the case of inventory or in depreciation in the case of fixed assets.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/18 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

g. Instrumen keuangan derivatif dan aktivitas

lindung nilai (lanjutan) g. Derivative financial instruments and hedging

activities (continued)

Ketika instrumen lindung nilai telah kadaluwarsa atau dijual, atau ketika lindung nilai tidak lagi memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai, keuntungan atau kerugian kumulatif yang masih ada di dalam ekuitas pada saat itu tetap berada pada ekuitas dan diakui ketika prakiraan transaksi pada akhirnya diakui pada laporan laba rugi. Ketika prakiraan transaksi tidak lagi diharapkan terjadi, keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah dilaporkan pada ekuitas segera ditransfer pada laporan laba rugi.

When a hedging instrument expires or is sold, or when a hedge no longer meets the criteria for hedge accounting, any cumulative gain or loss existing in equity at that time remains in equity and is recognised when the forecast transaction is ultimately recognised in profit or loss. When a forecast transaction is no longer expected to occur, the cumulative gain or loss that was reported in equity is immediately transferred to profit or loss.

h. Aset keuangan h. Financial assets

I. Klasifikasi I. Classification

Grup mengklasifikasikan aset keuangan dalam kategori berikut ini: diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan piutang, tersedia untuk dijual, serta dimiliki hingga jatuh tempo. Klasifikasi ini tergantung tujuan perolehan aset keuangan. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat awal pengakuan. Pada tanggal 31 Maret 2017, Grup hanya mempunyai aset keuangan dalam kategori (i) aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; dan (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang.

The Group classifies its financial assets into the following categories: at fair value through profit or loss, loans and receivables, available-for-sale, and held to maturity. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets upon initial recognition. As at 31 March 2017, the Group only has financial assets classified as (i) financial assets at fair value through profit or loss; and (ii) loans and receivables.

(i) Aset keuangan diukur pada nilai wajar

melalui laporan laba rugi

(i) Financial assets at fair value through

profit or loss Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori ini jika perolehannya terutama untuk dijual dalam jangka pendek. Derivatif juga dikategorikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan kecuali jika ditetapkan sebagai lindung nilai. Aset pada kategori ini diklasifikasikan sebagai aset lancar jika diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu 12 bulan; jika tidak, aset tersebut diklasifikasikan sebagai tidak lancar.

Financial assets at fair value through profit or loss are financial assets held for trading. A financial asset is classified in this category if acquired principally for the purpose of selling in the short term. Derivatives are also categorised as held for trading unless they are designated as hedges. Assets in this category are classified as current assets if they are expected to be settled within 12 months; otherwise, they are classified as non-current.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/19 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

h. Aset keuangan (lanjutan) h. Financial assets (continued)

I. Klasifikasi (lanjutan) I. Classification (continued)

(i) Aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (lanjutan)

(i) Financial assets at fair value through profit or loss (continued)

Pada tanggal 31 Maret 2017, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi yang dimiliki oleh Grup disajikan pada akun piutang derivatif pada laporan posisi keuangan.

At 31 Maret 2017, the Group’s financial assets at fair value through profit or loss are presented as derivative receivables in the statement of financial position.

(ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang (ii) Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran yang tetap atau dapat ditentukan dan tidak dikutip pada pasar aktif. Pinjaman yang diberikan dan piutang dimasukkan sebagai aset lancar, kecuali jika jatuh temponya melebihi 12 bulan setelah akhir periode pelaporan. Pinjaman yang diberikan dan piutang tersebut diklasifikasikan sebagai asset tidak lancar. Pinjaman yang diberikan dan piutang Grup terdiri dari “kas dan setara kas”, “kas dan setara kas yang dibatasi penggunaannya”, “piutang usaha” dan “piutang non-usaha” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. They are included in current assets, except for those with maturities greater than 12 months after the end of the reporting period. These are classified as non-current assets. The Group’s loans and receivables comprise of “cash and cash equivalents”, “restricted cash and cash equivalents”, “trade receivables” and “non-trade receivables” in the consolidated statements of financial position.

II. Pengakuan dan pengukuran II. Recognition and measurement

Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim (reguler) diakui pada tanggal perdagangan – tanggal dimana Grup berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. Investasi pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi untuk seluruh aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi pada awalnya dicatat sebesar nilai wajar dan biaya transaksinya dibebankan pada laporan laba rugi.

Regular purchases and sales of financial assets are recognised on the trade-date – the date on which the Group commits to purchase or sell the asset. Investments are initially recognised at fair value plus transaction costs for all financial assets not carried at fair value through profit or loss. Financial assets carried at fair value through profit or loss are initially recognised at fair value, and transaction costs are expensed in profit or loss.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/20 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

h. Aset keuangan (lanjutan) h. Financial assets (continued) II. Pengakuan dan pengukuran (lanjutan) II. Recognition and measurement (continued)

Aset keuangan dihentikan pengakuannya ketika hak untuk menerima arus kas dari investasi tersebut telah jatuh tempo atau telah ditransfer dan Grup telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selanjutnya dicatat sebesar nilai wajar. Pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Financial assets are derecognised when the rights to receive cash flow from the investments have expired or have been transferred and the Group has transferred substantially all risks and rewards of ownership. Financial assets at fair value through profit or loss are subsequently carried at fair value. Loans and receivables are carried at amortised cost using the effective interest method.

Selisih neto yang timbul dari perubahan nilai wajar kategori “aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi” disajikan pada laporan laba rugi dalam periode terjadinya.

Net differences arising from changes in the fair value of the “financial assets at fair value through profit or loss” category are presented in the profit or loss in the period in which they arise.

III. Saling hapus antar instrumen keuangan III. Offsetting financial instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan jumlah netonya dilaporkan pada laporan posisi keuangan ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.

Financial assets and liabilities are offset and the net amount is reported in the statement of financial position when there is a legally enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis or to realise the asset and settle the liability simultaneously.

i. Penurunan nilai dari aset keuangan i. Impairment of financial assets

Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan (atau peristiwa) berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.

At the end of each reporting period, the Group assesses whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flow of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/21 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

i. Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) i. Impairment of financial assets (continued)

Untuk kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, jumlah kerugian diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini arus kas masa depan diestimasi (tidak termasuk kerugian kredit masa depan yang belum terjadi) yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Nilai tercatat aset dikurangi dan jumlah kerugian diakui pada laporan laba rugi. Jika pinjaman yang diberikan memiliki tingkat bunga mengambang, tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah tingkat bunga efektif saat ini yang ditentukan dalam kontrak. Untuk alasan praktis, Grup dapat mengukur penurunan nilai berdasarkan nilai wajar instrumen dengan menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi.

For the loans and receivables category, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flow (excluding future credit losses that have not been incurred) discounted at the financial asset’s original effective interest rate. The carrying amount of the asset is reduced and the amount of the loss is recognised in profit or loss. If the loan has a floating interest rate, the discount rate used for measuring any impairment loss is the current effective interest rate determined under the contract. As a practical expedient, the Group may measure impairment on the basis of an instrument’s fair value using an observable market price.

Jika, pada periode selanjutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan tersebut dapat dihubungkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui (misalnya meningkatnya peringkat kredit debitor), pemulihan atas jumlah penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya diakui pada laporan laba rugi.

If, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised (such as an improvement in the debtor’s credit rating), the reversal of the previously recognised impairment loss is recognised in profit or loss.

j. Persediaan j. Inventory

Persediaan batubara merupakan batubara yang menjadi hak Grup dan dinilai berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan atau nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak yang mencakup alokasi komponen tenaga kerja, penyusutan dan biaya overhead yang berkaitan dengan kegiatan pertambangan. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha biasa dikurangi dengan estimasi biaya penyelesaian dan beban penjualan.

Coal inventory represents the Group’s entitlement to coal on hand and is valued at the lower of its cost or net realisable value. Cost is determined on a moving average basis, which includes an appropriate allocation of labour, depreciation and overheads related to mining activities. The net realisable value is the estimated sales amount in the ordinary course of business, less the estimated costs of completion and selling expenses.

Suku cadang, material dan bahan bakar dinilai

berdasarkan harga perolehan yang ditentukan dengan metode rata-rata bergerak. Suku cadang dan material dicatat sebagai biaya produksi pada saat digunakan.

Spare parts, materials and fuel are valued at cost, determined on a moving average basis. Spare parts and materials are charged to production costs in the period in which they are used.

Penyisihan persediaan usang ditentukan

berdasarkan estimasi penggunaan atau penjualan masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang.

An allowance for obsolete inventory is determined on the basis of estimated future usage or sale of individual inventory items.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/22 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

k. Biaya dibayar dimuka k. Prepaid expenses

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

Prepaid expenses are amortised over the period benefited using the straight-line method.

l. Biaya mobilisasi yang ditangguhkan l. Deferred mobilisation costs Biaya mobilisasi yang terjadi untuk membawa

aset milik kontraktor penambangan ke wilayah pertambangan Grup ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode unit produksi.

Mobilisation costs incurred to move assets belonging to mining contractors to the Group’s mining area are deferred and amortised over the period benefited using the units of production method.

m. Aset tetap m. Fixed assets

Pada awalnya, aset tetap diakui sebesar harga perolehan dan setelahnya dicatat pada harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi atas penurunan nilai. Biaya legal awal untuk mendapatkan hak kepemilikan tanah diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah, biaya-biaya tersebut tidak didepresiasikan. Biaya terkait dengan pembaruan hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak yang bersangkutan.

Fixed assets are initially recognised at cost and subsequently carried at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Initial legal costs incurred to obtain land rights are recognised as part of the acquisition cost of the land, and these costs are not depreciated. Costs related to the renewal of land rights are recognised as intangible assets and amortised during the period of the land rights.

Tanah tidak disusutkan. Aset tetap kecuali tanah disusutkan menggunakan metode garis lurus hingga mencapai nilai sisa, selama periode yang lebih rendah antara estimasi masa manfaat aset, umur tambang atau masa PKP2B atau IUP sebagai berikut:

Land is not depreciated. Fixed assets, except land, are depreciated using the straight line method to their estimated residual value over the shorter of the estimated useful lives of the assets, the life of the mine or the CCoW or IUP as follows:

Tahun/Years

Bangunan dan fasilitas pelabuhan 8-20 Buildings and port facilities Alat pengangkutan 4-10 Transportation equipment Peralatan dan perlengkapan kantor 4 Office furniture and equipment Mesin dan peralatan 4-10 Machinery and equipment Peralatan lain 4 Other equipment

Biaya-biaya setelah pengakuan awal aset diakui sebagai bagian nilai tercatat aset atau sebagai aset yang terpisah, sebagaimana mestinya, hanya jika kemungkinan besar Grup mendapatkan manfaat ekonomis masa depan berkenaan dengan aset tersebut dan biaya perolehan aset dapat diukur dengan andal. Nilai tercatat dari komponen yang diganti dihapuskan. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke dalam laporan laba rugi selama periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.

Subsequent costs are included in the asset’s carrying amount or recognised as a separate asset, as appropriate, only when it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the Group and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of the replaced part is derecognised. All other repairs and maintenance are charged to profit or loss during the financial period in which they are incurred.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/23 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

m. Aset tetap (lanjutan) m. Fixed assets (continued)

Manajemen menelaah masa manfaat aset, metode penyusutan dan nilai sisa ditelaah dan disesuaikan, jika diperlukan, setidaknya setiap akhir periode pelaporan. Dampak dari setiap revisi diakui dalam laba rugi, ketika pada saat perubahan terjadi.

Management reviews the assets’ useful lives, depreciation methods and residual values and adjusts them if appropriate, at least at the end of each reporting period. The effects of any revisions are recognised in profit or loss, when the changes arise.

Nilai tercatat aset segera diturunkan sebesar jumlah yang dapat dipulihkan jika nilai tercatat aset lebih besar dari estimasi jumlah yang dapat dipulihkan (Catatan 2p).

An asset’s carrying value is written down immediately to its recoverable amount if the asset’s carrying value is greater than its estimated recoverable amount (Note 2p).

Keuntungan atau kerugian bersih atas pelepasan aset tetap ditentukan dengan membandingkan hasil yang diterima dengan nilai tercatat dalam laba rugi.

Net gains or losses on disposals are determined by comparing the proceeds with the carrying amount and are recognised in profit or loss.

Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan

fasilitas pelabuhan serta pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya-biaya tersebut direklasifikasi ke akun-akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. Saat dimulainya penyusutan dan pembebanan biaya penyusutan diatur sebagai berikut:

The accumulated costs of the construction of buildings and port facilities and the installation of machinery are capitalised as construction in progress. These costs are reclassified to the fixed asset accounts when the construction or installation is complete. The point in time when depreciation commences and is charged to expense can be determined as follows:

- untuk aset tetap yang dipergunakan

langsung dalam proses produksi, penyusutannya mulai dihitung pada saat produksi komersial dimulai dan biaya penyusutannya dibebankan sebagai biaya produksi.

- for fixed assets directly used in the production process, depreciation is calculated when commercial production commences and the depreciation costs are expensed as production costs.

- untuk aset tetap yang tidak dipergunakan

langsung dalam proses produksi, penyusutannya dimulai pada saat selesainya pekerjaan konstruksi aset tetap yang bersangkutan dan biaya penyusutannya dibebankan sebagai beban usaha periode berjalan.

- for fixed assets not directly used in the production process, depreciation commences when the construction of the fixed asset is completed and the depreciation costs are expensed as part of operating expenses in the current period.

n. Aset eksplorasi dan evaluasi n. Exploration and evaluation assets

Aktivitas eksplorasi dan evaluasi meliputi aktivitas pencarian sumber daya mineral setelah Grup memperoleh hak hukum untuk mengeksplorasi suatu wilayah tertentu, penentuan kelayakan teknis dan penilaian komersial atas sumber daya mineral tertentu.

Exploration and evaluation activity involves the search for mineral resources after the Group has obtained legal rights to explore in a specific area, the determination of the technical feasibility and assessment of the commercial viability of an identified mineral resource.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/24 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

n. Aset eksplorasi dan evaluasi (lanjutan) n. Exploration and evaluation assets (continued)

Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi meliputi biaya yang berhubungan langsung dengan:

Exploration and evaluation expenditure comprise costs that are directly attributable to:

- Perolehan hak untuk eksplorasi; - Acquisition of rights to explore; - Kajian topografi, geologi, geokimia dan

geofisika; - Topographical, geological, geochemical and

geophysical studies; - Pengeboran eksplorasi; - Exploratory drilling;

- Pemaritan dan pengambilan contoh; dan - Trenching and sampling; and - Aktivitas yang terkait dengan evaluasi

kelayakan teknis dan komersial atas penambangan sumber daya mineral.

- Activities involved in evaluating the technical feasibility and commercial viability of extracting mineral resources.

Biaya eksplorasi dan evaluasi yang berhubungan dengan suatu area of interest dibebankan pada saat terjadinya kecuali biaya tersebut dikapitalisasi dan ditangguhkan, berdasarkan area of interest, apabila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini:

Exploration and evaluation expenditure related to an area of interest is written off as incurred, unless it is capitalised and carried forward, on an area of interest basis, provided that one of the following conditions is met:

(i) Hak untuk mengeksplorasi dan mengevaluasi

suatu area masih berlaku dan biaya - biaya yang telah dikeluarkan tersebut diharapkan dapat diperoleh kembali melalui keberhasilan pengembangan dan ekploitasi area of interest

tersebut atau sebagai alternatif, melalui penjualan area of interest yang bersangkutan, atau

(i) The rights of tenure of an area are current and it is considered probable that the costs will be recouped through the successful development and exploitation of the area of interest or, alternatively, through its sale, or

(ii) Kegiatan ekplorasi dalam area of interest

tersebut belum mencapai tahap yang memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, serta kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau berhubungan dengan area of interest tersebut masih berlanjut.

(ii) Exploration activities in the area of interest have not yet reached a stage which would permit a reasonable assessment of the existence or otherwise of economically recoverable reserves and active and significant operations in or in relation to the area of interest are continuing.

Biaya yang dikapitalisasi mencakup biaya-biaya yang berkaitan langsung dengan aktivitas eksplorasi dan evaluasi pada area of interest

masing-masing, tidak termasuk aset berwujud yang dicatat sebagai aset tetap. Biaya umum dan administrasi dialokasikan sebagai aset eksplorasi atau evaluasi hanya jika biaya tersebut berkaitan langsung dengan aktivitas operasional pada area of interest yang relevan.

Capitalised costs include costs directly related to exploration and evaluation activities in the relevant area of interest, and exclude physical assets, which are recorded in property, plant and equipment. General and administrative costs are allocated to an exploration or evaluation asset only to the extent that those costs can be related directly to operational activities in the relevant area of interest.

Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi yang dikapitalisasi dihapusbukukan ketika kondisi tersebut di atas tidak lagi terpenuhi.

Capitalised exploration and evaluation expenditure is written off where the above conditions are no longer satisfied.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/25 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

n. Aset eksplorasi dan evaluasi (lanjutan) n. Exploration and evaluation assets (continued)

Aset eksplorasi dan evaluasi teridentifikasi yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis pada awalnya diakui sebagai aset pada nilai wajar pada saat akusisi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan dikurangi kerugian penurunan nilai. Pengeluaran eksplorasi dan evaluasi yang terjadi setelah perolehan aset eksplorasi dalam suatu kombinasi bisnis dicatat dengan mengacu pada kebijakan akuntansi di atas.

Identifiable exploration and evaluation assets acquired in a business combination are recognised initially as assets at fair value on acquisition, and subsequently at cost less impairment charges. Exploration and evaluation expenditure incurred subsequent to the acquisition of an exploration asset in a business combination is accounted for in accordance with the policy outlined above.

Oleh karena aset eksplorasi dan evaluasi tidak tersedia untuk digunakan, maka aset tersebut tidak disusutkan.

As the exploration and evaluation asset is not available for use, it is not depreciated.

Aset eksplorasi dan evaluasi diuji penurunan nilainya ketika fakta dan kondisi mengindikasikan adanya penurunan nilai. Aset eksplorasi dan evaluasi juga diuji penurunan nilainya ketika terjadi penemuan cadangan komersial, sebelum aset tersebut ditransfer ke “properti pertambangan - tambang dalam pengembangan”.

Exploration and evaluation assets are assessed for impairment if facts and circumstances indicate that impairment may exist. Exploration and evaluation assets are also tested for impairment once commercial reserves are found, before the assets are transferred to “mining properties - mines under development”.

Pengeluaran yang terjadi sebelum entitas memperoleh hak hukum untuk mengeksplorasi suatu area spesifik dibebankan pada saat terjadinya.

Expenditure incurred before the entity has obtained the legal right to explore a specific area are expensed as incurred.

o. Properti pertambangan o. Mining properties

Biaya pengembangan yang dikeluarkan oleh atau atas nama Grup diakumulasikan secara terpisah untuk setiap area of interest pada saat cadangan terpulihkan yang secara ekonomis dapat diidentifikasi. Biaya tersebut termasuk biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada konstruksi tambang dan infrastruktur terkait, tidak termasuk biaya aset berwujud dan hak atas tanah yang dicatat sebagai aset tetap.

Development expenditure incurred by or on behalf of the Group is accumulated separately for each area of interest in which economically recoverable resources have been identified. Such expenditure comprises costs directly attributable to the construction of a mine and the related infrastructure and excludes physical assets and land rights which are recorded as fixed assets.

Saldo properti pertambangan diamortisasi selama umur properti menggunakan metode unit produksi sejak tanggal dimulainya operasi komersial. Amortisasi tersebut menggunakan basis estimasi cadangan. Perubahan dalam estimasi cadangan dilakukan secara prospektif, dimulai dari awal periode terjadinya perubahan.

The balance of mining properties is amortised over the life of the property using the units-of-production method from the date of the commencement of commercial operations. The amortisation is based on estimated reserves. Changes in estimated reserves are accounted for on a prospective basis, from the beginning of the period in which the change occurs.

Ketika keputusan pengembangan telah diambil, jumlah tercatat aset eksplorasi dan evaluasi pada area of interest tertentu dipindahkan sebagai “pertambangan yang sedang dikembangkan” pada akun properti pertambangan dan digabung dengan pengeluaran biaya pengembangan yang terjadi setelahnya.

Once a development decision has been taken, the carrying amount of the exploration and evaluation assets in respect of the area of interest is transferred to “mines under development” within mining properties and aggregated with the subsequent development expenditure.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/26 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

o. Properti pertambangan (lanjutan) o. Mining properties (continued)

“Pertambangan yang sedang dikembangkan” direklasifikasi ke “pertambangan yang berproduksi” pada akun properti pertambangan pada akhir tahap komisioning, ketika tambang tersebut mampu beroperasi sesuai dengan rencana manajemen.

“Mines under development” are reclassified as “mines in production” within mining properties at the end of the commissioning phase, when the mine is capable of operating in the manner intended by management.

“Pertambangan yang sedang dikembangkan” tidak diamortisasi sampai direklasifikasi menjadi “pertambangan yang berproduksi”.

No amortisation is recognised for “mines under development” until they are reclassified to “mines in production’’.

Ketika timbul biaya pengembangan lebih lanjut atas properti pertambangan setelah dimulainya produksi, maka biaya tersebut akan dicatat sebagai bagian dari “pertambangan yang berproduksi” apabila terdapat kemungkinan besar tambahan manfaat ekonomi masa depan sehubungan dengan biaya tersebut akan mengalir ke Grup. Apabila tidak, biaya tersebut dibebankan sebagai biaya produksi.

When further development expenditure is incurred on a mining property after the commencement of production, the expenditure is carried forward as part of “mines in production” when it is probable that additional future economic benefits associated with the expenditure will flow to the Group. Otherwise, such expenditure is classified as a cost of production.

“Pertambangan yang berproduksi” (termasuk biaya eksplorasi, evaluasi dan pengembangan, serta pembayaran untuk memperoleh hak penambangan dan sewa) diamortisasi dengan menggunakan metode unit produksi, dengan perhitungan terpisah yang dibuat untuk setiap area of interest. “Pertambangan yang

berproduksi” dideplesi mengunakan metode unit produksi berdasarkan cadangan terbukti dan cadangan terduga.

“Mines in production” (including reclassified exploration, evaluation and development expenditure, and payments to acquire mineral rights and leases) are amortised using the units-of-production method, with separate calculations being made for each area of interest. “Mines in production” will be depleted using a units-of-production method on the basis of proven and probable reserves.

Properti pertambangan teridentifikasi yang diperoleh melalui suatu kombinasi bisnis pada awalnya diakui sebagai aset sebesar nilai wajarnya. Pengeluaran pengembangan yang terjadi setelah akuisisi properti pertambangan dicatat berdasarkan kebijakan akuntansi yang dijelaskan di atas.

Identifiable mining properties acquired in a business combination are initially recognised as assets at their fair value. Development expenses incurred subsequent to the acquisition of the mining properties are accounted for in accordance with the policy outlined above.

“Pertambangan yang sedang dikembangkan” dan “pertambangan yang berproduksi” diuji penurunan nilainya dengan mengacu pada kebijakan akuntansi pada Catatan 2p.

“Mines under development” and “mines in production” are tested for impairment in accordance with the policy described in Note 2p.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/27 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

p. Penurunan nilai dari aset non-keuangan p. Impairment of non-financial assets

Aset yang memiliki masa manfaat yang tidak terbatas tidak diamortisasi namun diuji penurunan nilainya setiap tahun atau lebih sering apabila terdapat peristiwa atau perubahan pada kondisi yang mengindikasikan kemungkinan penurunan nilai. Aset yang diamortisasi diuji ketika terdapat indikasi bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi jumlah terpulihkan. Jumlah terpulihkan adalah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai aset. Dalam menentukan penurunan nilai, aset dikelompokkan pada tingkat yang paling rendah dimana terdapat arus kas yang dapat diidentifikasi (unit penghasil kas).

Assets that have an indefinite useful life are not subject to amortisation but are tested annually for impairment or more frequently if events or changes in circumstances indicate that they might be impaired. Assets that are subject to amortisation are reviewed for impairment whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying value may not be recoverable. An impairment loss is recognised for the amount by which the asset’s carrying value exceeds its recoverable amount. The recoverable amount is the higher of an asset’s fair value less costs to sell and its value in use. For the purposes of assessing impairment, assets are grouped at the lowest level for which there is separately identifiable cash flow (cash generating unit).

Aset non-keuangan, selain goodwill, yang mengalami penurunan nilai diuji setiap tanggal pelaporan untuk menentukan apakah terdapat kemungkinan pemulihan penurunan nilai.

Non-financial assets other than goodwill that suffer impairment are reviewed for possible reversal of the impairment at each reporting date.

Pemulihan rugi penurunan nilai, untuk aset selain goodwill, diakui jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan dalam menentukan jumlah terpulihkan aset sejak pengujian penurunan nilai terakhir kali. Pemulihan rugi penurunan nilai tersebut diakui segera dalam laba rugi, kecuali aset yang diukur dengan menggunakan model revaluasi yang diperlukan oleh PSAK yang lain. Rugi penurunan nilai yang diakui atas goodwill tidak akan dipulihkan lagi.

Reversal of an impairment loss for assets other than goodwill would be recognised if, and only if, there has been a change in the estimates used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment test was carried out. Any reversal of impairment losses will be immediately recognised in profit or loss, except for assets measured using the revaluation model as required by other SFAS. Impairment losses relating to goodwill would not be reversed.

Penurunan nilai disajikan secara terpisah dalam laba rugi, setelah penyajian laba bruto.

Impairment charges are disclosed in a separate line item within profit or loss, below the gross profit line.

q. Utang usaha dan utang lain-lain q. Trade and other payables

Utang usaha adalah kewajiban untuk membayar barang atau jasa yang diperoleh dari pemasok dalam kegiatan usaha biasa. Utang lain-lain adalah kewajiban untuk membayar barang atau jasa yang diperoleh dari pemasok diluar kegiatan usaha biasa. Utang usaha dan utang lain-lain diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek bila pembayaran dilakukan dalam jangka waktu satu tahun atau kurang. Bila tidak, akan disajikan sebagai liabilitas tidak lancar.

Trade payables are obligations to pay for goods or services that have been acquired in the ordinary course of business from suppliers. Other payables are obligations to pay for goods or services that have been acquired outside of the ordinary course of business. Trade and other payables are classified as current liabilities if payment is due within one year or less. If not, they are presented as non-current liabilities.

Utang usaha dan utang lain-lain pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur pada biaya diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif.

Trade and other payables are recognised initially at fair value and subsequently measured at amortised cost using the effective interest method.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/28 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

r. Pinjaman r. Borrowing

Pada awalnya, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya-biaya transaksinya. Selanjutnya, pinjaman diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi; selisih antara penerimaan (dikurangi biaya transaksi) dan nilai pelunasan dicatat pada laporan laba rugi selama periode pinjaman dengan menggunakan metode bunga efektif.

Borrowing is recognised initially at fair value, net of transaction costs incurred. Borrowings is subsequently stated at amortised cost; any difference between the proceeds (net of transaction costs) and the redemption value recognised in the profit or loss over period of the borrowing using the effective interest method.

Biaya yang dibayar untuk memperoleh fasilitas pinjaman diakui sebagai biaya transaksi pinjaman sepanjang besar kemungkinan, sebagian atau seluruh fasilitas akan ditarik. Dalam hal ini, biaya ditangguhkan sampai penarikan terjadi. Sepanjang tidak terdapat bukti bahwa besar kemungkinan sebagian atau seluruh fasilitas akan ditarik, biaya-biaya ini dikapitalisasi sebagai pembayaran dimuka untuk jasa likuiditas dan diamortisasi selama periode fasilitas yang terkait.

Fees paid on the establishment of loan facilities are recognised as transaction costs of the loan to the extent that it is probable that some or all of the facilities will be drawndown. In this case, the fee is deferred until drawdown occurs. To the extent that there is no evidence that it is probable that some or all of the facility will be drawn down, the fee is capitalised as a prepayment for liquidity services and amortised over the period of the facility to which it relates.

Pinjaman diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka pendek kecuali Perusahaan memiliki hak tanpa syarat untuk menunda pembayaran liabilitas selama paling tidak 12 bulan setelah tanggal pelaporan.

Borrowing is classified as current liabilities unless the Company has an unconditional right to defer the settlement of the liability for at least 12 months after the reporting date.

s. Biaya pinjaman s. Borrowing costs

Biaya pinjaman baik yang secara langsung ataupun tidak langsung dapat diatribusikan dengan akuisisi, konstruksi atau produksi aset kualifikasian, dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut sampai aset tersebut siap untuk digunakan sesuai dengan maksudnya atau dijual. Untuk pinjaman yang dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset kualifikasian, jumlah yang dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman yang terjadi selama tahun berjalan, dikurangi pendapatan investasi jangka pendek dari pinjaman tersebut. Untuk pinjaman yang tidak dapat diatribusi secara langsung pada suatu aset kualifikasian, jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi dengan pengeluaran untuk aset kualifikasian. Entitas menghentikan kapitalisasi biaya pinjaman ketika secara substantial seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian telah selesai.

Borrowing costs which are either directly or indirectly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset, are capitalised as part of the cost of that asset until such time as the asset is substantially ready for its intended use or sale. For borrowing directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined as the actual borrowing costs incurred during the year, less any income earned on the temporary investment of such borrowing. For borrowing not directly attributable to a qualifying asset, the amount to be capitalised is determined by applying a capitalisation rate to the amount expended on the qualifying asset. An entity shall cease capitalising borrowing costs when substantially all of the activities necessary to prepare the qualifiying assets have been completed.

Semua biaya pinjaman lainnya diakui dalam laba rugi pada periode dimana biaya-biaya tersebut terjadi.

All other borrowing costs are recognised in profit or loss in the period in which they are incurred.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/29 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

t. Sewa t. Leases Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan, atau mengandung unsur sewa dilakukan berdasarkan substansi perjanjian dan penilaian apakah pemenuhan atas perjanjian bergantung dari penggunaan aset atau beberapa aset tertentu, dan apakah perjanjian memberikan hak untuk menggunakan aset.

The determination of whether an arrangement is, or contains a lease is made based on the substance of the arrangement and assessment of whether the fulfilment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets, and the arrangement conveys a right to use the asset.

Sewa dimana sebagian besar risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan dipertahankan oleh lessor diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa operasi (dikurangi insentif yang diterima dari lessor) dibebankan pada laporan laba rugi dengan menggunakan metode garis lurus selama periode sewa.

Leases in which a significant portion of the risks and rewards of ownership are retained by the lessor are classified as operating leases. Payments made under operating leases (net of any incentives received from the lessor) are charged to profit or loss on a straight-line basis over the term of the lease.

Sewa aset tetap dimana Grup, sebagai lessee, memiliki sebagian besar risiko dan manfaat kepemilikan diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Sewa pembiayaan dikapitalisasi pada awal masa sewa sebesar jumlah yang lebih rendah antara nilai wajar aset sewaan dan nilai kini pembayaran sewa minimum.

Leases of fixed assets where the Group as lessee has substantially all of the risks and rewards of ownership are classified as finance leases. Finance leases are capitalised at the lease’s commencement at the lower of the fair value of the leased asset and the present value of the minimum lease payments.

Setiap pembayaran sewa dialokasikan sebagai beban keuangan dan pengurangan liabilitas sehingga menghasilkan tingkat suku bunga yang konstan atas saldo liabilitas yang tersisa. Utang sewa yang terkait, dikurangi dengan beban keuangan, dimasukkan ke dalam “liabilitas sewa pembiayaan”. Elemen bunga dari beban keuangan dibebankan pada laporan laba rugi selama periode sewa sehingga menghasilkan tingkat bunga periodik yang konstan untuk saldo liabilitas yang tersisa pada setiap periode.

Each lease payment is allocated between finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate on the finance balance outstanding. The corresponding rental obligations, net of finance charges, are included in “finance lease liabilities”. The interest element of the finance cost is charged to profit or loss over the lease period so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability for each period.

Aset tetap yang diperoleh melalui sewa pembiayaan disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara masa manfaat aset dan masa sewa apabila tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa Grup akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.

Fixed assets acquired under finance leases are depreciated over the shorter of the useful life of the assets and the lease term if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership at the end of the lease term.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/30 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

u. Imbalan karyawan u. Employee benefits

(i) Kewajiban imbalan pasca masa kerja (i) Post-retirement benefit obligations

Entitas-entitas di dalam Grup mengoperasikan berbagai skema pensiun.

Entities within the Group operate various pension schemes.

Grup memiliki program imbalan pasti dan opsi program iuran pasti.

The Group has a defined benefit plan and an optional defined contribution plan.

Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja atau kompensasi.

A defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension benefit to be provided, usually as a function of one or more factors such as age, years of service or compensation.

Grup harus menyediakan imbalan pensiun dengan jumlah minimal sesuai dengan UU Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU Ketenagakerjaan”) atau Peraturan Grup (“Peraturan”), mana yang lebih tinggi. Karena UU Ketenagakerjaan atau Peraturan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan atau Peraturan adalah program imbalan pasti.

The Group is required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with Labour Law No. 13/2003 (“Labour Law”) or the Group’s regulation (“Regulation”), whichever is higher. Since the Labour Law and the Regulation set the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance pension plans under the Labour Law or the Regulation represent defined benefit plans.

Liabilitas program pensiun imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan adalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap periode oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit.

The defined benefit pension liability recognised in the statement of financial position represents the present value of the defined benefit obligation at the statement of financial position date. The defined benefit obligation is calculated periodically by independent actuaries using the projected unit credit method.

Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskonto estimasi arus kas keluar masa depan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah (dengan pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi) dalam mata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan memiliki waktu jatuh tempo yang mendekati jatuh tempo kewajiban pensiun yang bersangkutan.

The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflow using the interest rates of government bonds (considering that currently there is no deep market for high-quality corporate bonds) that are denominated in the currency in which the benefit will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/31 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

u. Imbalan karyawan (lanjutan) u. Employee benefits (continued)

(i) Kewajiban imbalan pasca masa kerja (lanjutan)

(i) Post-retirement benefit obligations (continued)

Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial langsung diakui seluruhnya melalui pendapatan komprehensif lainnya pada saat terjadinya.

Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are charged or credited to equity in other comprehensive income for the period in which they arise.

Biaya jasa lalu diakui segera dalam laba rugi. Past service costs are recognised

immediately in profit or loss. Keuntungan dan kerugian dari kurtailmen atau penyelesaian program manfaat pasti diakui di laba rugi ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi.

Gains or losses on the curtailment or settlement of a defined benefit plan are recognised in profit or loss when the curtailment or settlement occurs.

Program iuran pasti adalah program imbalan pasca masa kerja dimana Grup membayar sejumlah iuran tertentu kepada suatu entitas terpisah. Grup tidak memiliki liabilitas hukum atau liabilitas konstruktif untuk membayar iuran lebih lanjut jika entitas tersebut tidak memiliki aset yang cukup untuk membayar seluruh imbalan pasca kerja sebagai imbalan atas jasa yang diberikan karyawan pada tahun berjalan dan tahun lalu. Iuran tersebut diakui sebagai biaya imbalan karyawan ketika terhutang.

A defined contribution plan is a pension plan under which the Group pays fixed contributions to a separate entity. The Group has no legal or constructive obligations to pay further contributions if the fund does not hold sufficient assets to pay all employees the benefits relating to employee service in the current and prior years. The contributions are recognised as employee benefits expenses when they are due.

(ii) Imbalan kerja jangka panjang lainnya (ii) Other long-term employee benefits

Imbalan kerja jangka panjang lainnya terdiri dari penghargaan masa kerja dan cuti berimbalan jangka panjang. Imbalan ini dihitung dengan menggunakan metodologi yang sama dengan metodologi yang digunakan dalam perhitungan pensiun imbalan pasti, dan dinilai setiap tahun oleh aktuaris independen yang memenuhi syarat.

Other long-term employee benefits consist of long service rewards and long leave benefits. These benefits are accounted for using the same methodology as the defined benefit pension plan, and valued annually by an independent qualified actuary.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/32 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

u. Imbalan karyawan (lanjutan) u. Employee benefits (continued)

(iii) Pesangon pemutusan kontrak kerja (iii) Termination benefits

Pesangon pemutusan kontrak kerja terutang ketika Grup memberhentikan hubungan kerja sebelum usia pensiun normal, atau ketika seorang pekerja menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela dengan kompensasi imbalan pesangon. Grup mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja pada tanggal yang lebih awal antara (i) ketika Grup tidak dapat lagi menarik tawaran atas imbalan tersebut dan (ii) ketika Grup mengakui biaya untuk restrukturisasi yang berada dalam ruang lingkup PSAK 57 dan melibatkan pembayaran pesangon. Dalam hal menyediakan pesangon sebagai penawaran untuk mengundurkan diri secara sukarela, pesangon pemutusan kontrak kerja diukur berdasarkan jumlah karyawan yang diharapkan menerima penawaran tersebut. Imbalan yang jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah periode pelaporan didiskontokan menjadi nilai kininya.

Termination benefits are payable when employment is terminated by the Group before the normal retirement date, or whenever an employee accepts voluntary redundancy in exchange for these benefits. The group recognises termination benefits at the earlier of the following dates: (i) when the group can no longer withdraw the offer of those benefits; and (ii) when the entity recognises costs for restructuring within the scope of PSAK 57 and involves the payment of termination benefits. In the case of an offer made to encourage voluntary redundancy, the termination benefits are measured based on the number of employees expected to accept the offer. Benefits falling due more than 12 months after the reporting date are discounted to their present value.

v. Kewajiban lingkungan v. Environmental obligations

Pemulihan, rehabilitasi dan biaya lingkungan yang berkaitan dengan pemulihan atas area yang terganggu selama tahap produksi dibebankan pada beban pokok pendapatan pada saat kewajiban dari pemulihan atas area yang terganggu tersebut selama penambangan.

Restoration, rehabilitation and environmental expenditure to be incurred in relation to the remediation of areas disturbed during the production phase are charged to the cost of revenue as the obligations arises from the disturbance as extraction progresses.

Kewajiban ini diakui sebagai liabilitas pada saat timbulnya kewajiban hukum atau konstruktif yang berasal dari aktivitas yang telah dilaksanakan. Kewajiban ini diukur pada saat dan setelah pengakuan sebesar nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini atas nilai waktu uang dan risiko yang terkait dengan kewajiban tersebut. Perubahan pada pengukuran kewajiban yang timbul selama tahap produksi juga dibebankan sebagai beban pokok pendapatan, sementara peningkatan kewajiban yang sehubungan dengan berlalunya waktu diakui sebagai biaya keuangan.

These obligations are recognised as liabilities when a legal or constructive obligation has arisen from activities which have already been performed. This obligation is initially and subsequently measured at the present value of the expenditure expected to be required to settle the obligation using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the obligation. Changes in the measurement of a liability which arises during production are also charged to the cost of revenue, while the increase in the provision due to the passage of time is recognised as finance costs.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/33 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

v. Kewajiban lingkungan (lanjutan) v. Environmental obligations (continued)

Provisi dibentuk untuk kegiatan-kegiatan pasca tambang yang terkait dengan aset-aset yang ditinggalkan dan dibongkar sehubungan dengan kewajiban hukum berkaitan dengan penarikan aset tambang terkait dan aset berumur panjang lainnya termasuk pembongkaran bangunan, peralatan, sistem crushing dan handling,

infrastruktur, dan fasilitas lainnya yang berasal dari pembelian, konstruksi atau pengembangan aset. Kewajiban ini diakui sebagai liabilitas pada saat timbulnya kewajiban hukum atau konstruktif yang berkaitan dengan penarikan sebuah aset, dengan pengukuran pada saat dan setelah pengakuan sebesar nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak, yang mencerminkan penilaian pasar kini atas nilai waktu uang dan risiko yang terkait dengan kewajiban tersebut. Biaya penarikan aset dalam jumlah yang setara dengan jumlah liabilitas tersebut dikapitalisasi sebagai bagian dari aset terkait dan kemudian disusutkan atau dideplesi selama masa manfaat aset tersebut. Peningkatan kewajiban yang sehubungan dengan berlalunya waktu diakui sebagai biaya keuangan.

A provision for the decommissioning of mining assets and related post-mining activities as well as the abandonment and decommissioning of other long-lived assets is provided for the legal obligations associated with the retirement of mining related assets and other long lived assets including the decommissioning of such assets that resulted from the acquisition, construction or development of such assets. These obligations are recognised as liabilities when a legal or constructive obligation is incurred with respect to the retirement of an asset, with the initial and subsequent measurement of the obligation at the present value of the expenditure which is expected to be required to settle the obligation using a pre-tax rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the obligation. An asset retirement cost equivalent to these liabilities is capitalised as part of the related asset’s carrying value and is subsequently depreciated or depleted over the asset’s useful life. The increase in these obligations due to the passage of time is recognised as finance costs.

Perubahan dalam pengukuran kewajiban purna operasi yang timbul dari perubahan estimasi waktu atau jumlah pengeluaran sumber daya ekonomis (contohnya: arus kas) yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, atau perubahan dalam tingkat diskonto, akan ditambahkan pada atau dikurangkan dari, harga perolehan aset yang bersangkutan pada tahun berjalan. Jumlah yang dikurangkan dari harga perolehan aset tidak boleh melebihi jumlah tercatatnya. Jika penurunan dalam liabilitas melebihi nilai tercatat aset, kelebihan tersebut segera diakui dalam laba rugi. Jika penyesuaian tersebut menghasilan penambahan pada harga perolehan aset, Grup akan mempertimbangkan apakah hal ini mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset yang baru mungkin tidak bisa dipulihkan secara penuh. Jika terdapat indikasi tersebut, Grup akan melakukan pengujian penurunan nilai terhadap aset tersebut dengan melakukan estimasi atas nilai yang dapat dipulihkan dan akan mencatat kerugian dari penurunan nilai, jika ada.

The changes in the measurement of decommissioning obligations that result from changes in the estimated timing or amount of any outflow of resources embodying economic benefits (e.g. cash flow) required to settle the obligations, or a change in the discount rate will be added to or deducted from, the cost of the related asset in the current year. The amount deducted from the cost of the asset should not exceed its carrying amount. If a decrease in the liability exceeds the carrying amount of the asset, the excess is recognised immediately in profit or loss. If the adjustment results in an addition to the cost of an asset, the Group will consider whether this is an indication that the new carrying amount of the asset may not be fully recoverable. If there is any such indication, the Group will test the asset for impairment by estimating its recoverable amount and will record the impairment losses incurred, if any.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/34 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

w. Modal saham w. Share capital

Biaya tambahan yang secara langsung dapat diatribusikan kepada penerbitan saham biasa atau opsi disajikan pada ekuitas sebagai pengurang penerimaan, setelah dikurangi pajak.

Incremental costs directly attributable to the issue of new ordinary shares or options are shown in equity as a deduction, net of tax, from the proceeds.

x. Pembagian dividen x. Dividend distributions

Pembagian dividen kepada pemegang saham Grup diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan konsolidasian Grup pada periode dimana dividen telah disetujui oleh pemegang saham Grup.

Dividend distributions to the Group’s shareholders are recognised as a liability in the Group’s consolidated financial statements in the period in which the dividends are approved by the Group’s shareholders.

y. Pengakuan pendapatan dan beban y. Revenue and expenses recognition

Pendapatan merupakan penghasilan yang diperoleh dari penjualan batubara dan penyediaan jasa bongkar muat batubara dan jasa lain setelah dikurangi retur, potongan penjualan, bea dan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”), dan setelah mengeliminasi penjualan dalam Grup.

Revenue represents income earned from the sale of coal and rendering of coal handling and other services, net of returns, sales discounts, duties, and Value Added Tax (“VAT”), and after eliminating sales within the Group.

Pendapatan terdiri dari nilai wajar imbalan yang

diterima atau akan diterima dari penjualan barang

dan jasa dalam kegiatan usaha normal Grup.

Revenue comprises the fair value of the

consideration received or receivable from the sale

of goods or services in the ordinary course of the

Group’s activities.

(i) Pendapatan batubara (i) Coal revenue

Pendapatan dari penjualan batubara diakui jika seluruh kondisi berikut terpenuhi:

Revenue from coal sales is recognised when all of the following conditions are fulfilled:

- Grup telah memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan batubara secara signifikan kepada pembeli;

- the Group has transferred to the buyer the significant risks and rewards of ownership of the coal;

- Grup tidak lagi melanjutkan pengelolaan yang biasanya terkait dengan kepemilikan atas batubara ataupun melakukan pengendalian efektif atas batubara yang dijual;

- the Group retains neither continuing managerial involvement nor effective control over the coal sold;

- jumlah pendapatan dapat diukur secara andal;

- the amount of revenue can be measured reliably;

- kemungkinan besar manfaat ekonomi yang terkait dengan transaksi tersebut akan mengalir ke Grup; dan

- it is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Group; and

- biaya yang terjadi atau akan terjadi sehubungan transaksi penjualan tersebut dapat diukur secara andal.

- the costs incurred or to be incurred with respect to the sales transaction can be measured reliably.

Mayoritas perjanjian perjualan batubara Grup menyebutkan bahwa hak berpindah saat barang telah dipindahkan ke kapal yang akan mengangkut batubara tersebut. Secara umum, pendapatan diakui pada tanggal bill of lading.

The majority of the Group’s coal sales arrangements specify that title passes when the product is transferred to the vessel on which the coal will be shipped. Revenue is generally recognised on the bill of lading date.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/35 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

y. Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan) y. Revenue and expenses recognition (continued)

(i) Pendapatan batubara (lanjutan) (i) Coal revenue (continued)

Beberapa perjanjian penjualan mengijinkan adanya penyesuaian atas harga jual berdasarkan survei atas batubara yang dilakukan oleh pelanggan (sebuah pengujian atas nilai kalori dan beberapa kriteria tertentu). Untuk itu pendapatan atas penjualan diakui pada awalnya atas dasar provisi menggunakan estimasi spesifikasi produk yang ditentukan paling kini dan disesuaikan setelahnya, jika perlu, berdasarkan hasil survei atas batubara yang dilakukan oleh pelanggan.

Certain sales arrangements allow for an adjustment to the sales price based on a survey of the coal by the customer (an assay for calorific value and certain other criteria). Accordingly, sales revenue is initially recognised on a provisional basis using the most recently determined estimate of the product specifications and subsequently adjusted, if necessary, based on the results of the survey of the coal by the customer.

(ii) Pendapatan non-batubara (ii) Non-coal revenue

Pendapatan non-batubara terdiri dari pendapatan dari penyediaan jasa bongkar muat batubara dan jasa pelabuhan lainnya. Bila suatu hasil transaksi yang berhubungan dengan jasa dapat diestimasi dengan andal, pendapatan sehubungan dengan transaksi tersebut diakui dengan mengacu pada tingkat penyelesaian transaksi tersebut pada tanggal pelaporan. Hasil transaksi dapat diestimasi dengan andal pada saat terpenuhinya seluruh kondisi berikut:

Non-coal revenue comprises revenue from rendering coal handling services and other port services. When the outcome of a transaction involving the rendering of services can be estimated reliably, revenue associated with the transaction shall be recognised with reference to the stage of completion of the transaction at the end of the reporting period. The outcome of a transaction can be estimated reliably when all of the following conditions are fulfilled:

- jumlah pendapatan dapat diukur dengan

andal; - besar kemungkinan manfaat ekonomi

sehubungan dengan transaksi tersebut akan diperoleh Grup;

- tingkat penyelesaian dari transaksi tersebut pada tanggal neraca dapat diukur dengan andal; dan

- biaya yang terjadi untuk transaksi dan untuk menyelesaikan transaksi tersebut dapat diukur dengan andal.

- the amount of revenue can be measured reliably;

- it is probable that the economic benefits associated with the transaction will flow to the Group;

- the stage of completion of the transaction at the end of the reporting period can be measured reliably; and

- the costs incurred for the transaction and the costs to complete the transaction can be measured reliably.

Bila hasil transaksi penjualan jasa tidak dapat diestimasi dengan andal, pendapatan yang diakui hanya sebesar beban yang telah diakui yang dapat diperoleh kembali.

When the outcome of a transaction involving the rendering of services cannot be estimated reliably, revenue is recognised only to the extent of the expenses recognised that are recoverable.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/36 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

2 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

y. Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan) y. Revenue and expense recognition (continued)

(iii) Pendapatan bunga (iii) Interest income

Penghasilan bunga diakui dengan menggunakan metode bunga efektif. Ketika pinjaman piutang mengalami penurunan nilai, Grup mengurangi nilai tercatat piutang tersebut menjadi jumlah terpulihkan, yakni arus kas masa depan yang diestimasi dengan menggunakan metode bunga efektif dan tetap mengamortisasi diskonto sebagai penghasilan bunga. Penghasilan bunga dari pinjaman yang diturunkan nilainya diakui dengan menggunakan suku bunga efektif awal.

Interest income is recognised using the effective interest method. When a loan receivable is impaired, the Group reduces the carrying amount to its recoverable amount, being the estimated future cash flow discounted at the orginal effective interest rate of the instrument and continues unwinding the discount as interest income. Interest income on impaired loans is recognised using the original effective interest rate.

Beban diakui pada saat terjadinya dengan basis akrual.

Expenses are recognised as incurred on an accruals basis.

z. Biaya pengupasan lapisan tanah z. Stripping costs

(i) Pemindahan overburden dan material lain pra-produksi

(i) Overburden and waste removal pre-production

Dalam operasi pertambangan batubara terbuka, pemindahan overburden dan material lain diperlukan untuk dapat mengakses batubara yang mana sumber daya dapat diperoleh secara ekonomis. Proses penambangan overburden dan material lain disebut dengan aktivitas pengupasan tanah. Biaya pengupasan tanah yang dilakukan dalam pengembangan sebuah tambang sebelum produksi dimulai dikapitalisasi sebagai bagian dari biaya pengembangan tambang. Biaya tersebut selanjutnya akan diamortisasi dengan metode garis lurus, selama periode yang lebih rendah antara umur tambang, jumlah cadangan, atau ketentuan PKP2B atau IUP.

In coal open pit mining operations, it is necessary to remove overburden and other waste materials to access coal which can be extracted economically. The process of mining overburden and waste materials is referred to as stripping activity. Stripping costs incurred in the development of a mine before production commences are capitalised as part of the cost of developing the mine. The capitalised costs are subsequently amortised using the straight line method over the lesser of the life of mine (“LOM”), the reserves, or the CCoW or IUP term.

(ii) Pemindahan overburden dan material lain pada tahap produksi dari penambangan terbuka

(ii) Overburden and waste removal during the production phase of surface mining

Proses penambangan termasuk pemindahan overburden dan material lain dan pengambilan batubara. Dalam keadaan tertentu, Grup menangguhkan biaya pengupasan tanah yang terjadi selama tahap produksi tambang (pit).

The mining process involves the removal of overburden and waste material and coal getting. In certain circumstances, the Group defers stripping activity costs incurred during the production phase of the mine (pit).

Biaya pengupasan tanah pada tahap produksi dapat dikapitalisasi dalam aset aktivitas pengupasan tanah apabila memenuhi semua kriteria berikut:

Stripping costs in the production phase are capitalised as a stripping activity asset where all of the following criterias are met:

- besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan (peningkatan akses menuju lapisan batubara) yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah akan mengalir ke entitas;

- to the extent that it is probable that the future economic benefit (improved access to the coal seam) associated with the stripping activity will flow to the entity;

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/37 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

(lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING

POLICIES (continued)

z. Biaya pengupasan lapisan tanah (lanjutan) z. Stripping costs (continued)

(ii) Pemindahan overburden dan material lain pada tahap produksi dari penambangan terbuka (lanjutan)

(ii) Overburden and waste removal in the production phase of surface mining (continued)

- entitas dapat mengidentifikasi komponen lapisan batubara yang aksesnya telah ditingkatkan; dan

- the entity can identify the component of the coal seam to which access has been improved; and

- biaya-biaya terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah dengan komponen tersebut dapat diukur secara andal.

- the costs relating to the stripping activity associated with that component can be measured reliably.

Aset aktivitas pengupasan lapisan tanah pada awalnya diukur pada biaya perolehannya, biaya ini merupakan biaya-biaya yang secara langsung terjadi untuk melakukan aktivitas pengupasan lapisan tanah yang meningkatkan akses terhadap komponen batubara yang teridentifikasi, ditambah alokasi biaya overhead yang dapat diatribusikan secara langsung. Biaya-biaya terkait operasi insidentil tidak dapat dimasukkan sebagai biaya perolehan aset aktivitas pengupasan lapisan tanah.

The stripping activity asset is initially measured at cost, those costs directly incurred to perform stripping activities that improve access to the identified component of coal, plus an allocation of directly attributable overhead costs. Costs associated with incidental operations should not be included in the cost of the stripping activity asset.

Setelah pengakuan awal, aset tersebut disusutkan atau diamortisasi menggunakan dasar yang sistematis, selama umur manfaat ekspektasian dari komponen lapisan batubara yang teridentifikasi yang menjadi lebih mudah diakses sebagai akibat dari aktivitas pengupasan lapisan tanah itu.

After initial recognition, the asset is depreciated or amortised on a systematic basis over the estimated useful life of the identified component of the coal seam that becomes more accessible as a result of the stripping activity.

Perubahan atas estimasi teknikal dan/atau parameter ekonomi lain yang mempengaruhi cadangan batubara akan mempengaruhi kapitalisasi dan amortisasi lanjutan dari aset aktivitas pengupasan lapisan tanah. Perubahan estimasi ini akan diberlakukan prospektif dari tanggal perubahan.

Changes in the estimated technical and/or other economic parameters that impact coal reserves will also have an impact upon the capitalisation and subsequent amortisation of the stripping activity asset. These changes in estimates are accounted for prospectively from the date of the change.

Pada tanggal laporan keuangan ini, Grup tidak memiliki biaya pengupasan tanah yang memenuhi kriteria untuk ditangguhkan selama dalam tahap produksi dan semua biaya pengupasan tanah dalam tahap produksi telah dibebankan pada saat terjadinya.

As at the date of these financial statements, the Group does not have stripping costs which qualify for deferral during the production phase and all stripping costs have been expensed as incurred.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/38 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

aa. Pembagian hasil produksi aa. Sharing of production

Berdasarkan PKP2B, Pemerintah berhak memperoleh 13,5% atas jumlah batubara yang dihasilkan oleh GBP, PIK, TSA, WBM dan FKP dari proses produksi akhir. Sesuai dengan Keputusan Presiden No. 75/1996 tertanggal 25 September 1996, perusahaan-perusahaan tersebut membayar bagian produksi Pemerintah secara tunai, yaitu sebesar 13,5% dari penjualan setelah dikurangi beban penjualan. Perusahaan-perusahaan tersebut mengakui bagian Pemerintah sebagai bagian dari pendapatan dan liabilitas pembayaran ke Pemerintah diakui dengan basis akrual sebagai beban royalti di bagian beban pokok pendapatan.

As stipulated in the CCoW, the Government is entitled to take 13.5% of the total coal produced from the final production processes established by GBP, PIK, TSA, WBM and FKP. In accordance with Presidential Decree No. 75/1996 dated 25 September 1996, these companies pay the Government’s share of production in cash, which represents 13.5% of sales after the deduction of selling expenses. These companies recognise the Government’s share as part of revenue, and the obligation to make payments to the Government on an accruals basis as a royalty expense within cost of revenue.

ab. Pajak penghasilan kini dan tangguhan ab. Current and deferred income tax

Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang diakui di rugi komprehensif lain atau langsung diakui ke ekuitas. Dalam keadaan seperti ini, pajak tersebut masing-masing diakui dalam rugi komprehensif lain atau ekuitas.

The tax expense is comprised of current and deferred tax. Tax is recognised in profit or loss, except to the extent that it relates to items recognised in other comprehensive loss or directly in equity. In this case, the tax is recognised in other comprehensive loss or directly in equity, respectively.

Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku pada tanggal pelaporan keuangan, di negara di mana perusahaan dan entitas anak beroperasi dan menghasilkan pendapatan kena pajak. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) sehubungan dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.

The current income tax is calculated on the basis of the tax laws enacted or substantively enacted at up to the reporting date in the countries where the Company and its subsidiaries operate and generate taxable income. Management periodically evaluates the positions taken in the annual tax returns with respect to situations in which the applicable tax regulations are subject to interpretation. It establishes provisions where appropriate on the basis of the amounts expected to be paid to the tax authorities.

Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan menggunakan metode balance sheet liability untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya pada laporan keuangan konsolidasian. Namun, liabilitas pajak penghasilan tangguhan tidak diakui jika berasal dari pengakuan awal goodwill atau pada saat pengakuan awal aset dan liabilitas yang timbul dari transaksi selain kombinasi bisnis yang pada saat transaksi tersebut tidak mempengaruhi laba rugi akuntansi dan laba rugi kena pajak. Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset pajak penghasilan tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak penghasilan tangguhan diselesaikan.

Deferred income tax is recognised, using the balance sheet liability method, on temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the consolidated financial statements. However, deferred tax liabilities are not recognised if they arise from the initial recognition of goodwill and deferred income tax is not accounted for if it arises from the initial recognition of an asset or liability in a transaction other than a business combination that at the time of the transaction affects neither the accounting nor the taxable profit or loss. Deferred income tax is determined using tax rates that have been enacted or substantially enacted as at the reporting period and is expected to apply when the related deferred income tax asset is realised or the deferred income tax liability is settled.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/39 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

ab. Pajak penghasilan kini dan tangguhan

(lanjutan) ab. Current and deferred income tax (continued)

Aset pajak penghasilan tangguhan diakui hanya jika besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa depan akan mencukupi untuk dikompensasikan dengan perbedaan temporer yang masih dapat dimanfaatkan.

Deferred income tax assets are recognised only to the extent that it is probable that future taxable profits will be available against which the temporary differences can be utilised.

Atas perbedaan temporer dalam investasi pada entitas anak dan asosiasi dibentuk pajak penghasilan tangguhan, kecuali untuk liabilitas pajak penghasilan tangguhan dimana saat pembalikan perbedaan sementara dikendalikan oleh Grup dan sangat mungkin perbedaan temporer tersebut tidak akan dibalik di masa mendatang.

Deferred income tax is provided on temporary differences arising on investments in subsidiaries and associates, except for a deferred income tax liability where the timing of the reversal of the temporary difference is controlled by the Group and it is probable that the temporary difference will not be reversed in the foreseeable future.

Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama atas entitas yang sama.

Deferred income tax assets and liabilities are offset when there is a legally enforceable right to offset current tax assets against current tax liabilities and when the deferred income tax assets and liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on the same taxable entity.

ac. Laba bersih per saham dasar ac. Basic earnings per share

Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode berjalan.

Basic earnings per share is calculated by dividing the net income attributable to the owners of the parent entity by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the period.

Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, tidak terdapat instrumen yang nantinya dapat menimbulkan adanya penerbitan saham biasa, sehingga nilai dari laba bersih per lembar saham yang terdilusi setara dengan laba bersih per lembar saham dasar.

As at 31 March 2017 and 31 December 2016, there were no existing instruments which could result in the issue of further ordinary shares, hence the diluted earnings per share is equivalent to basic earnings per share.

ad. Pelaporan segmen ad. Segment reporting

Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasi utama. Adapun pengambil keputusan operasi utama, yang bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi, adalah Direksi.

Operating segments are reported in a manner consistent with the internal reporting provided to the chief operating decision-maker. The chief operating decision-maker, who is responsible for allocating resources and assessing the performance of the operating segments is the Board of Directors.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/40 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

3. ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI PENTING 3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGEMENTS

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas, pengungkapan nilai aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasian, serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Estimasi, asumsi dan pertimbangan akan dievaluasi secara berkelanjutan dan didasarkan pada pengalaman historis dan faktor-faktor lainnya, termasuk harapan peristiwa di masa mendatang.

The preparation of consolidated financial statements in conformity with the Indonesian Financial Accounting Standards requires management to make estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the consolidated financial statements and the reported amounts of revenue and expenses during the reporting period. Estimates, assumptions and judgements are continually evaluated and are based on historical experience and other factors, including expectations of future events that are believed to be reasonable under the circumstances.

Grup telah mengidentifikasi kebijakan akuntansi penting berikut ini dimana pertimbangan, estimasi dan asumsi penting telah dibuat dan dimana hasil aktual dapat berbeda dari estimasi tersebut berdasarkan asumsi dan kondisi yang berbeda dan secara material dapat mempengaruhi hasil keuangan atau posisi keuangan yang dilaporkan di tahun - tahun mendatang.

The Group has identified the following accounting policies under which critical significant judgements, estimates and assumptions are made and where actual results may differ from these estimates under different assumptions and conditions and may materially affect the financial results or the financial position reported in future years.

Rincian lebih lanjut mengenai sifat dari estimasi dan pertimbangan tersebut dapat ditemukan dalam catatan yang relevan atas laporan keuangan konsolidasian sebagai berikut:

Further details of the nature of these estimates and judgements may be found in the relevant notes to the consolidated financial statements as follows:

(i) Estimasi cadangan (i) Reserve estimates

Cadangan merupakan estimasi jumlah batubara yang dapat diekstraksi secara ekonomis dan legal dari area kontrak. Grup menentukan dan melaporkan cadangan batubara berdasarkan prinsip-prinsip yang terkandung dalam the Code for Reporting of Mineral Resources and Ore Reserves (the “JORC Code”) of the Australasian Joint Ore Reserves Committee (“JORC”) dan hasil dari aktivitas survei internal Grup. Dalam memperkirakan cadangan batubara diperlukan beberapa asumsi seperti faktor geologi, teknis dan ekonomi, termasuk jumlah, teknik produksi, rasio pengupasan tanah, biaya produksi, biaya transportasi, permintaan komoditas, harga komoditas dan nilai tukar mata uang.

Reserves are estimates of the amounts of coal that can be economically and legally extracted from the contract areas. The Group determines and reports its coal reserves under the principles incorporated in the Code for Reporting of Mineral Resources and Ore Reserves (the “JORC Code”) of the Australasian Joint Ore Reserves Committee (“JORC”) and the Group’s internal survey activities. In order to estimate coal reserves, assumptions are required about a range of geological, technical and economic factors, including quantities, production techniques, stripping ratio, production costs, transport costs, commodity demand, commodity prices and exchange rates.

Dalam memperkirakan jumlah dan/atau nilai kalori cadangan batubara memerlukan ukuran, bentuk dan kedalaman batubara atau lahan yang ditentukan dengan menganalisis data geologis seperti sampel pengeboran. Proses ini mungkin memerlukan pertimbangan geologis yang kompleks dan sulit dalam menginterpretasikan data.

Estimating the quantity and/or calorific value of coal reserves requires the size, shape and depth of coal bodies or fields to be determined by analysing geological data such as drilling samples. This process may require complex and difficult geological judgements to interpret the data.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/41 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

3. ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI PENTING

(lanjutan) 3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND

JUDGEMENTS (continued)

(i) Estimasi cadangan (lanjutan) (i) Reserve estimates (continued)

Karena asumsi ekonomi yang digunakan untuk memperkirakan cadangan berubah dari waktu ke waktu, dan data geologi tambahan yang dihasilkan selama aktifitas penambangan itu, estimasi cadangan dapat berubah dari waktu ke waktu. Perubahan cadangan yang dilaporkan dapat mempengaruhi hasil dan posisi keuangan Grup dalam berbagai cara, diantaranya:

Because the economic assumptions used to estimate reserves change from period to period, and that additional geological data is generated during the course of operations, estimates of reserves may change from period to period. Changes in reported reserves may affect the Group’s financial results and financial position in a number of ways, including the following:

- Nilai tercatat aset dapat terpengaruh akibat perubahan estimasi arus kas masa depan;

- Asset carrying values may be affected due to changes in estimated future cash flow;

- Penyusutan, deplesi dan amortisasi yang

dibebankan dalam laba rugi dapat berubah jika beban-beban tersebut ditentukan berdasarkan unit produksi, atau jika umur ekonomis aset berubah;

- Depreciation, depletion and amortisation charged to profit or loss may change where such charges are determined based on the units of production basis, or where the useful economic lives of assets change;

- Beban pemindahan lapisan tanah yang dicatat pada laporan posisi keuangan atau dibebankan pada laporan laba rugi dapat berubah karena adanya perubahan rasio pengupasan tanah;

- Overburden removal costs recorded in the statement of financial position or charged to profit or loss may change due to changes in stripping ratios;

- Provisi untuk penghentian, restorasi lokasi

aset dan lingkungan dapat berubah apabila terjadi perubahan dalam estimasi cadangan yang mempengaruhi harapan mengenai waktu atau biaya dari kegiatan-kegiatan ini; dan

- Decommissioning, site restoration and environmental provisions may change where changes in estimated reserves affect expectations regarding the timing or cost of these activities; and

- Nilai tercatat aset/liabilitas pajak tangguhan dapat berubah karena perubahan estimasi pemulihan manfaat pajak.

- The carrying values of deferred tax assets/liabilities may change due to changes in estimates of the likely recovery of the tax benefits.

(ii) Penurunan nilai aset non-keuangan (ii) Impairment of non-financial assets

Sesuai dengan kebijakan akuntansi Grup, setiap aset atau unit penghasil kas dievaluasi setiap periode pelaporan untuk menentukan apakah ada indikasi penurunan nilai. Jika terdapat indikasi, estimasi jumlah yang dapat dipulihkan akan dilakukan dan kerugian penurunan nilai akan diakui sejauh jumlah tercatat melebihi jumlah yang dapat dipulihkan. Jumlah yang dapat dipulihkan kembali dari sebuah aset atau kelompok aset penghasil kas diukur pada nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai.

In accordance with the Group’s accounting policy, each asset or cash generating unit is evaluated every reporting period to determine whether there is any indication of impairment. If any indication exists, a formal estimate of the recoverable amount is performed and an impairment loss is recognised to the extent that the carrying amount exceeds the recoverable amount. The recoverable amount of an asset or cash generating group of assets is measured at the higher of the fair value less costs to sell or value in use.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/42 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

3. ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI PENTING

(lanjutan) 3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND

JUDGEMENTS (continued)

(ii) Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan) (ii) Impairment of non-financial assets (continued)

Penentuan nilai wajar dan nilai pakai mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi tentang ekspektasi produksi dan volume penjualan, harga komoditas (mempertimbangkan harga saat ini dan masa lalu, tren harga dan faktor-faktor terkait), cadangan (lihat 'estimasi cadangan’), biaya operasi, biaya penutupan dan rehabilitasi serta belanja modal di masa depan. Estimasi dan asumsi ini memiliki risiko dan ketidakpastian, sehingga ada kemungkinan bahwa perubahan situasi akan mengubah proyeksi ini, yang selanjutnya dapat mempengaruhi jumlah aset yang dapat dipulihkan. Dalam keadaan seperti itu, beberapa atau semua aset mungkin akan mengalami penurunan nilai atau biaya penurunan nilai dikurangi dengan dampak yang dicatat dalam laporan laba rugi konsolidasian.

The determination of fair value and value in use requires management to make estimates and assumptions about expected production and sales volumes, commodity prices (considering current and historical prices, price trends and related factors), reserves (see ‘reserve estimates’), operating costs, closure and rehabilitation costs and future capital expenditure. These estimates and assumptions are subject to risk and uncertainty, hence there is a possibility that changes in circumstances will alter these projections, which may have an impact on the recoverable amounts of the assets. In such circumstances, some or all of the carrying value of the assets may be further impaired or the impairment charges reduced with the impact recorded in the consolidated profit or loss.

Sebagai alternatif, ditengah keterbatasan informasi mengenai nilai dari aset yang dimiliki pada pasar langsung yang dapat diobservasi, nilai yang dapat dipulihkan dapat diestimasi berdasarkan transaksi serupa terkini atau transaksi potensial yang melibatkan aset atau unit penghasil kas yang serupa.

Alternatively, in the absence of directly observable market prices for our assets, the recoverable amount may be estimated based on recent comparable transactions or other potential transactions involving a comparable asset or cash generating unit.

(iii) Pajak penghasilan (iii) Income taxes

Pertimbangan dan asumsi diperlukan dalam menentukan penyisihan modal dan pengurangan biaya tertentu selama estimasi penyisihan pajak penghasilan untuk setiap perusahaan dalam Grup. Terdapat banyak transaksi dan perhitungan dimana penentuan pajak akhir menjadi tidak pasti selama kegiatan usaha biasa. Dimana perhitungan pajak akhir dari hal-hal tersebut berbeda dengan jumlah yang sebelumnya dicatat, perbedaan tersebut akan berdampak pada penetapan pajak penghasilan dan pajak penghasilan yang ditangguhkan dalam periode penentuan pajak tersebut.

Judgement and assumptions are required in determining the capital allowances and deductibility of certain expenses during the estimation of the provision for income taxes for each company within the Group. There are many transactions and calculations for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. Where the final tax outcome of these matters is different from the amounts initially recorded, such differences will impact the income tax and deferred income tax provisions in the period in which such determination is made.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/43 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

3. ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI PENTING

(lanjutan) 3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND

JUDGEMENTS (continued)

(iii) Pajak penghasilan (lanjutan) (iii) Income taxes (continued)

Aset pajak tangguhan, termasuk yang timbul dari kerugian pajak yang dapat dikompensasikan kembali, penyisihan aset dan perbedaan temporer diakui hanya ketika hal-hal tersebut diperhitungkan untuk dapat dipulihkan, yang tergantung pada pembentukan laba kena pajak yang mencukupi di masa depan. Asumsi pembentukan laba kena pajak di masa depan tergantung pada estimasi produksi, jumlah penjualan barang atau jasa, harga komoditas dan lain-lain; yang mana terpapar risiko dan ketidakpastian, sehingga terdapat kemungkinan perubahan keadaan yang dapat mengubah proyeksi laba kena pajak di masa mendatang.

Deferred tax assets, including those arising from unrecouped tax losses, capital allowances and temporary differences, are recognised only where it is considered more likely than not that they will be recovered, which is dependent on the generation of sufficient future taxable profits. Assumptions regarding the generation of future taxable profits depend on estimates of production, sales volumes or sales of services, commodity prices, etc; which are subject to risk and uncertainty, and hence there is a possibility that changes in circumstances will alter the projected future taxable profits.

(iv) Biaya pembongkaran dan restorasi (iv) Decommissioning and restoration

Seperti dijelaskan dalam Catatan 2v, pemulihan, rehabilitasi dan biaya lingkungan yang berkaitan dengan pemulihan atas area terganggu selama tahap produksi dibebankan pada beban pokok pendapatan pada saat kewajiban berkaitan dengan pemulihan tersebut timbul selama proses penambangan. Dalam menentukan tingkat provisi yang tepat, pertimbangan akan meliputi perkiraan biaya yang akan terjadi di masa depan, waktu terjadinya biaya tersebut (sangat bergantung pada umur tambang) dan estimasi tingkat inflasi di masa depan.

As discussed in Note 2v, restoration, rehabilitation and environmental expenditure to be incurred for the remediation of disturbed areas during the production phase are charged to the cost of revenue when the obligation arising from the disturbance occurs as extraction progresses. In determining an appropriate level of provision, consideration is given to the expected future costs to be incurred, the timing of these expected future costs (largely dependent on the life of the mine), and the estimated future level of inflation.

Biaya utama atas pembongkaran dan restorasi adalah tidak pasti dan dapat bervariasi sebagai respon terhadap banyak faktor termasuk perubahan peraturan hukum terkait, munculnya teknik restorasi yang baru atau pengalaman di area pertambangan lain. Waktu perkiraan terjadinya pengeluaran juga dapat berubah, contohnya sebagai respon terhadap perubahan cadangan atau tingkat produksi.

The ultimate cost of decommissioning and restoration is uncertain and costs can vary in response to many factors including changes to the relevant legal requirements, the emergence of new restoration techniques or experience at other mine sites. The expected timing of expenditure can also change, for example in response to changes in reserves or production rates.

Perubahan dalam estimasi dapat menghasilkan perubahan yang signifikan pada tingkat provisi yang diwajibkan, dimana dapat berdampak pada hasil keuangan di masa depan. Estimasi-estimasi ini dikaji ulang setiap tahun dan disesuaikan jika diperlukan untuk memastikan data yang digunakan adalah yang paling kini.

Changes to any of the estimates could result in significant changes to the level of provisioning required, which would in turn impact future financial results. These estimates are reviewed annually and adjusted where necessary to ensure that the most up to date data is used.

(v) Nilai realisasi bersih dari persediaan (v) Net realisable value of inventory

Grup menelaah nilai tercatat dari persediaan pada setiap tanggal pelaporan untuk memastikan bahwa biaya tidak melebihi nilai realisasi bersih. Estimasi dari nilai realisasi menggunakan beberapa asumsi, termasuk perkiraan harga komoditas dan estimasi biaya untuk menyelesaikan persediaan ke produk yang dapat dijual.

The Group reviews the carrying value of its inventory at each reporting date to ensure that the cost does not exceed the net realisable value. Estimates of net realisable value include a number of assumptions, including commodity price expectations and the estimated costs to complete inventory into a saleable product.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/44 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS 31 Maret/ 31 Desember/ March December 2017 2016

Kas Cash on hand Rupiah 1,570,508 1,782,033 Rupiah

Kas dan setara kas di bank Cash and cash equivalents in banks

Rupiah Rupiah - PT Bank Maybank Indonesia Tbk. PT Bank Maybank Indonesia Tbk. - (“Maybank”) 13,320,048 3,643,357 (“Maybank”) - PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri - (Persero) Tbk. (“Mandiri”) 1,240,898 1,946,835 (Persero) Tbk. (“Mandiri”) - PT Bank ANZ Indonesia (“ANZ”) 274,872 967,632 PT Bank ANZ Indonesia (“ANZ”) - - PT Bank Danamon PT Bank Danamon - Indonesia Tbk. (“Danamon”) 56,904 68,200 Indonesia Tbk. (“Danamon”)

- PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia - (Persero) Tbk. 9,487 9,436 (Persero) Tbk. - Bank lainnya 28,722 - Other banks -

Jumlah rekening Rupiah 14,930,931 6,635,460 Total Rupiah accounts

Dolar AS US Dollars - PT Bank UOB Indonesia 68,677,750 34,726,128 PT Bank UOB Indonesia - - ANZ 11,137,475 2,319,005 ANZ - - Mandiri 7,603,611 7,891,148 Mandiri - - Maybank 3,244,226 4,416,261 Maybank - - Danamon 142,834 1,889,063 Danamon - - Standard Chartered Bank (“SCB”) 53,170 41,662 Standard Chartered Bank (“SCB”) - - Sumitomo Mitsui Sumitomo Mitsui - Banking Corporation (“SMBC”) 23,687 51,560 Banking Corporation (“SMBC”) Jumlah rekening Dolar AS 90,882,753 51,334,827 Total US Dollar accounts

Dolar Australia (“AU”) Australian (“AU”) Dollars - National Australia Bank Ltd. 12,231 15,092 National Australia Bank Ltd. -

Jumlah kas dan setara kas Total cash and cash di bank 105,825,915 57,985,379 equivalents in banks

Jumlah kas dan setara kas 107,396,423 59,767,412 Total cash and cash equivalents

Informasi lainnya sehubungan dengan kas dan setara kas adalah sebagai berikut:

Other information relating to cash and cash equivalents is as follows:

● Kas pada bank dapat ditarik setiap saat; ● Cash in banks can be withdrawn at anytime; ● Tingkat suku bunga kontraktual untuk kas dan

setara kas di bank adalah sebagai berikut:

● Contractual interest rates on cash and cash equivalents in banks are as follows:

2017 2016

Dolar AS 0.10% - 0.75% 0.10% - 0.75% US Dollars Rupiah 0.10% - 6.00% 0.10% - 6.00% Rupiah Dolar AU 0.10% - 2.50% 0.10% - 2.50% AU Dollars

Eksposur maksimum terhadap risiko kredit pada akhir periode pelaporan adalah senilai jumlah tercatat dari setiap jenis kas dan setara kas (kecuali kas di tangan) sebagaimana yang dijabarkan di atas.

The maximum exposure to credit risk at the end of the reporting period is the carrying amount of each class of cash and cash equivalents (except cash on hand) mentioned above.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/45 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

5. KAS DAN SETARA KAS YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA

5. RESTRICTED CASH AND CASH EQUIVALENTS

31 Maret/ 31 Desember/ March December 2017 2016

Rupiah Rupiah

- Mandiri 1,140,924 522,236 Mandiri - - Bank Pembangunan Daerah Bank Pembangunan Daerah - (“BPD”) Kaltim 671,312 657,905 (“BPD”) Kaltim 1,812,236 1,180,141 Dolar AS US Dollars - Mandiri 10,715,143 9,482,266 Mandiri -

12,527,379 10,662,407 Bagian lancar (671,312) (657,905) Current portion

Bagian tidak lancar 11,856,067 10,004,502 Non-current portion Bagian lancar Current portion

Pada tanggal 31 Maret 2017, saldo kas yang dibatasi penggunaannya pada BPD Kaltim sebesar AS$671.312 (2016: AS$657.905) merupakan deposito berjangka Grup yang digunakan sebagai jaminan reklamasi dan penutupan tambang (lihat Catatan 29d).

As at 31 March 2017, restricted cash with BPD Kaltim of US$671,312 (2016: US$657,905) represents the Group’s time deposits used to secure reclamation guarantees and mine closure (refer to Note 29d).

Bagian tidak lancar Non-current portion

Pada tanggal 31 Maret 2017, saldo kas yang dibatasi penggunaannya pada Mandiri adalah sebesar AS$11.856.067 (2016: AS$10.004.502) merupakan deposito berjangka Grup yang digunakan sebagai jaminan performance dan penutupan tambang (lihat Catatan 29d).

As at 31 March 2017, restricted cash with Mandiri of US$11,856,067 (2016: US$10,004,502) represents the Group’s time deposits used to secure performance and mine closure guarantees (refer to Note 29d).

6. PIUTANG USAHA, NETO 6. TRADE RECEIVABLES, NET

31 Maret/ 31 Desember/ March December 2017 2016

Pihak ketiga 45,795,569 59,704,574 Third parties Dikurangi: provisi penurunan nilai (1,103,328) (1,102,233) Less: provision for impairment Piutang usaha - pihak ketiga, neto 44,692,241 58,602,341 Trade receivables - third parties, net

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/46 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

6. PIUTANG USAHA, NETO (lanjutan) 6. TRADE RECEIVABLES, NET (continued)

31 Maret/ 31 Desember/ March December 2017 2016

Pihak berelasi: Related parties: - PT Kariangau Power (“KP”) 2,171,228 2,171,228 PT Kariangau Power (“KP”) - - Bayan International Pte. Ltd (“BI”) 418,816 418,483 Bayan International Pte. Ltd. (“BI”) - Piutang usaha - Trade receivables - pihak berelasi, neto 2,590,044 2,589,711 related parties, net Total piutang usaha, neto 47,282,285 61,192,052 Total trade receivables, net Persentase piutang usaha - Percentage of trade pihak berelasi, neto receivables - related party, terhadap jumlah aset 0.31% 0.31% net to total assets

Lihat Catatan 28 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.

Refer to Note 28 for details of related party transactions.

Analisis umur piutang usaha (dikurangi penyisihan) adalah sebagai berikut:

Aging analysis of trade receivables (net of provisions) is as follows:

31 Maret/ 31 Desember/ March December 2017 2016

Lancar 44,192,125 57,461,887 Current Lewat jatuh tempo: Overdue: 1 - 30 hari 15,348 676,315 1 - 30 days 31 - 90 hari 145,000 149,303 31 - 90 days > 90 hari 2,929,812 2,904,547 > 90 days 47,282,285 61,192,052 Pada tanggal 31 Maret 2017, piutang usaha sebesar AS$1.103.328 telah lewat jatuh tempo lebih dari 90 hari (2016: AS$1.102.233) mengalami penurunan nilai dan telah diprovisikan.

As at 31 March 2017, trade receivables of US$1,103,328 overdue for more than 90 days (2016: US$1,102,233) were impaired and provided for.

Mutasi provisi penurunan nilai piutang usaha adalah sebagai berikut:

Movements in the Group’s provision for impairment of trade receivables are as follow:

31 Maret/ 31 Desember/ March December 2017 2016

Pada awal periode 1,102,233 195,927 At the beginning of the period Provisi periode berjalan 1,095 906,306 Provision during the period Pada akhir periode 1,103,328 1,102,233 At the end of the period

Berdasarkan pengkajian atas keadaan setiap akun piutang usaha pada akhir periode, Manajemen Grup berpendapat bahwa provisi penurunan nilai pada tanggal 31 Maret 2017 telah mencukupi untuk menutup kerugian yang timbul dari piutang usaha tersebut.

Based on the review of the status of the individual accounts receivable at the end of the period, the Group’s Management is of the opinion that the provision for impairment of trade receivables as at 31 March 2017 is adequate to cover losses from these trade receivables.

Pada tanggal 31 Maret 2017, piutang Perusahaan dan beberapa entitas anak dari perjanjian penjualan batubara telah digunakan sebagai jaminan pinjaman New Club Deal (lihat Catatan 16 dan 29l).

As at 31 March 2017, the receivables of the Company and several subsidiaries from coal sales contracts have been pledged as collateral for the loans under the New Club Deal (refer to Notes 16 and 29l).

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/47 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

7. PIUTANG NON-USAHA 7. NON-TRADE RECEIVABLES

31 Maret/ 31 Desember/ March December 2017 2016

Pihak ketiga 14,494,496 13,286,669 Third parties

Dikurangi: provisi penurunan nilai (6,203,117) (6,203,117) Less: provision for impairment Piutang non-usaha - Non-trade recevables pihak ketiga, neto 8,291,379 7,083,552 third parties, net Bagian jangka pendek (8,291,379) (7,083,552) Current portion Bagian jangka panjang - - Non-current portion Pihak berelasi: Related parties: - KP 116,348 127,551 KP - - PT Bunga Permata Sari 8,986 9,079 PT Bunga Permata Sari - - PT Nirmala Matranusa (“NMN”) 37,048 54,317 PT Nirmala Matranusa (“NMN”) - - Lain-lain 35,076 34,107 Others - Jumlah piutang non-usaha - Non-trade receivables - pihak berelasi, neto 197,458 225,054 related parties, net Bagian jangka pendek - - Current portion Bagian jangka panjang 197,458 225,054 Non-current portion Persentase piutang non-usaha - Percentage of non-trade pihak berelasi, neto receivables - related parties, terhadap jumlah aset 0.02% 0.03% net to total assets

Piutang non-usaha terutama terdiri atas penjualan aset tetap dan transaksi yang ditagih kembali (back charges).

Non-trade receivables mainly consist of sales of fixed assets and back charges.

Lihat Catatan 28 untuk transaksi dengan pihak berelasi.

Refer to Note 28 for related party transactions.

Pada tanggal 31 Maret 2017, piutang non-usaha sebesar AS$6.203.117 telah lewat jatuh tempo lebih dari 90 hari (2016: AS$6.203.117) mengalami penurunan nilai dan telah diprovisikan.

As at 31 March 2017, non-trade receivables of US$6,203,117 overdue for more than 90 days (2016: US$6,203,117) were impaired and provided for.

Mutasi provisi penurunan nilai piutang non-usaha adalah sebagai berikut:

Movements in the Group’s provision for impairment of non-trade receivables are as follows:

31 Maret/ 31 Desember/ March December 2017 2016

Pada awal periode 6,203,117 - At beginning of the period Provisi periode berjalan - 6,203,117 Provision during the period

Pada akhir periode 6,203,117 6,203,117 At the end of the period

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/48 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

8. PERSEDIAAN, NETO 8. INVENTORY, NET

31 Maret/ 31 Desember/ March December 2017 2016

Batubara 40,658,720 29,218,466 Coal Suku cadang dan material 17,436,569 16,545,722 Spare parts and materials Bahan bakar 593,022 799,331 Fuel 58,688,311 46,563,519 Dikurangi: penyisihan Less: allowance for obsolete persediaan usang (1,674,190) (1,672,912) inventory 57,014,121 44,890,607 Mutasi penyisihan persediaan usang adalah sebagai berikut:

The movement in allowance for obsolete inventory was as follows:

31 Maret/ 31 Desember/ March December 2017 2016

Saldo awal 1,672,912 1,238,252 Beginning balance Penambahan selama periode berjalan 1,278 434,660 Additions during the period Saldo akhir 1,674,190 1,672,912 Ending balance Manajemen Grup berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang telah mencukupi untuk menutup kerugian yang timbul dari persediaan usang tersebut.

The Group’s management believes that the allowance for obsolete inventory is adequate to cover losses from obsolete inventory.

Pada tanggal 31 Maret 2017, Grup melakukan penilaian persediaan batubara berdasarkan nilai realisasi bersih dan membukukan selisih dari nilai realisasi bersih dan biaya perolehan pada “beban pokok pendapatan” sebesar AS$615.983 (2016: AS$8.371.430).

As at 31 March 2017, the Group valued its coal inventory based on the net realisable value and recognised the difference between net realisable value and cost in “cost of revenue” amounting to US$615,983 (2016: US$8,371,430).

Pada tanggal 31 Maret 2017, persediaan tidak diasuransikan, karena manajemen telah menilai risiko kerugian adalah minimal.

As at 31 March 2017, the inventory was not covered by insurance, as management has assessed the risk of loss as minimal.

9. PERPAJAKAN 9. TAXATION

a. Pajak dibayar dimuka a. Prepaid taxes 31 Maret/ 31 Desember/ March December

2017 2016 Perusahaan The Company PPN 6,182,232 13,701,418 VAT Pajak Penghasilan 15,064,390 14,221,528 Corporate Income Tax 21,246,622 27,922,946 Entitas anak Subsidiaries PPN 28,225,739 35,320,621 VAT Pajak Penghasilan 28,651,772 44,435,109 Corporate Income Tax 56,877,511 79,755,730 Total 78,124,133 107,678,676 Total

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/49 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

9. PERPAJAKAN (lanjutan) 9. TAXATION (continued)

a. Pajak dibayar dimuka (lanjutan) a. Prepaid taxes (continued) 31 Maret/ 31 Desember/ March December

2017 2016

Bagian jangka pendek Current portion

PPN 158,812 32,610,963 VAT Pajak Penghasilan 7,233,612 1,754,330 Corporate Income Tax

7,392,424 34,365,293 Bagian jangka panjang Non-current portion

PPN 34,249,159 16,411,076 VAT Pajak Penghasilan 36,482,550 56,902,307 Corporate Income Tax

70,731,709 73,313,383 Total 78,124,133 107,678,676 Total

b. Utang pajak b. Taxes payable 31 Maret/ 31 Desember/ March December

2017 2016

Pajak Penghasilan Corporate Income Tax

Entitas anak 21,980,067 13,405,129 Subsidiaries Pajak lain-lain Other taxes

Perusahaan 4,132,288 504,826 The Company Entitas anak 5,901,706 6,899,123 Subsidiaries 10,033,994 7,403,949 Total 32,014,061 20,809,078 Total

c. Beban pajak penghasilan c. Income tax expense 31 Maret/ 31 Maret/ March March

2017 2016

Kini Current - Non final (14,363,986) (2,946,033) Non-final - Tangguhan 1,112,306 1,650,574 Deferred

(13,251,680) (1,295,459)

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/50 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

9. PERPAJAKAN (lanjutan) 9. TAXATION (continued)

c. Beban pajak penghasilan (lanjutan) c. Income tax expense (continued)

Perhitungan beban pajak penghasilan kini adalah sebagai berikut:

The calculation of the current corporate income tax expense is as follows:

31 Maret/ 31 Maret/ March March 2017 2016

Laba/(rugi) konsolidasian sebelum Consolidated income/(loss) pajak penghasilan 69,215,361 (63,379) before income tax Ditambah/(dikurangi): Add/(deduct): Eliminasi konsolidasian (154,688,942) (1,111,754) Consolidation eliminations Laba sebelum Income before income

pajak penghasilan - entitas anak 82,496,902 (578,058) tax – subsidiaries

Rugi sebelum pajak Loss before income pajak penghasilan - Perusahaan (2,976,679) (1,753,191) tax – the Company

Beda temporer: Temporary differences: Penyusutan (797,870) 602,637 Depreciation Biaya pengangkutan yang ditangguhkan 112,486 (96,248) Deferred barging expenses Biaya keuangan yang ditangguhkan (372,982) (756,830) Deferred finance costs Penyisihan imbalan kerja karyawan - 47,468 Provision for employee benefits Beda tetap: Permanent differences: Denda pajak - 25,319 Tax penalties Pendapatan bunga yang Interest income subject to dikenakan pajak final (33,040) (39,551) final tax

(1,091,406) (217,205) Taksiran rugi Estimated fiscal fiskal - Perusahaan (4,068,085) (1,970,396) loss – the Company Akumulasi rugi fiskal yang dapat Accumulated fiscal losses carried dibawa ke masa depan pada forward at the beginning awal periode (66,890,150) (38,835,690) of the period Penyesuaian tahun lalu 2,001,722 - Prior year adjustments Akumulasi rugi fiskal yang dapat Accumulated fiscal losses dibawa ke masa depan pada carried forward at the end akhir periode (68,956,513) (40,806,086) of the period Beban pajak penghasilan badan Current corporate income tax

kini dihitung dengan tarif expense at 25% pajak 25% - Perusahaan - - - the Company Penyesuaian tahun lalu Prior year adjustments - entitas anak 1,047,862 - - subsidiaries

Beban pajak penghasilan badan Current corporate income tax kini - entitas anak (15,411,848) (2,946,033) expense - subsidiaries Beban pajak penghasilan badan Consolidated current corporate

kini - konsolidasian (14,363,986) (2,946,033) income tax expense

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/51 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

9. PERPAJAKAN (lanjutan) 9. TAXATION (continued)

c. Beban pajak penghasilan (lanjutan) c. Income tax expense (continued) Perhitungan pajak penghasilan kini dilakukan berdasarkan estimasi penghasilan kena pajak. Nilai tersebut mungkin disesuaikan saat SPT Tahunan disampaikan ke Direktorat Jenderal Pajak (“DJP”).

Current income tax computations are based on estimated taxable income. The amounts may be adjusted when annual tax returns are filed with the Directorate General of Tax (“DGT”).

Rekonsiliasi antara manfaat pajak penghasilan

dengan jumlah teoritis beban pajak penghasilan sebelum pajak penghasilan konsolidasian adalah sebagai berikut:

The reconciliation between the income tax benefit and the theoretical tax amount on consolidated profit before income tax is as follows:

31 Maret/ 31 Maret/ March March 2017 2016

Laba/(rugi) konsolidasian sebelum Consolidated income/(loss) before pajak penghasilan 69,215,361 (63,379) income tax

Ditambah: Add: - Rugi dari entitas anak yang Loss from subsidiaries - dikenakan pajak final (12,597,028) 4,369,487 subject to final tax

56,618,333 4,306,108

Pajak penghasilan dihitung dengan tarif pajak 25% 14,154,583 1,076,527 Income tax at 25% Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final (60,107) (49,245) Interest income subject to final tax Beban yang tidak dapat dikurangkan secara pajak 73,241 103,271 Non-deductible expenses Penyesuaian tahun lalu (500,431) - Prior year adjustment Pajak tangguhan yang tidak diakui (415,606) 164,906 Unrecognised deferred tax

Beban pajak Consolidated corporate income penghasilan - konsolidasian 13,251,680 1,295,459 tax expense

Pajak penghasilan yang telah dikreditkan sehubungan dengan pendapatan komprehensif lainnya selama periode berjalan adalah sebagai berikut:

The income tax credited in relation to other comprehensive income during the period is as follows:

31 Maret/ 31 Maret/ March March 2017 2016

Cadangan nilai wajar lindung nilai arus kas 177,570 - Cash flow hedging reserve Imbalan kerja 7,498 10,084 Employee benefits 185,068 10,084

Grup telah mengakumulasi kerugian fiskal yang dapat dipakai sebagai pengurang penghasilan kena pajak di masa mendatang selama lima sampai delapan tahun sebagaimana ditetapkan dalam PKP2B masing-masing perusahaan atau peraturan pajak yang berlaku.

The Group has accumulated corporate income tax losses which are available to be carried forward and offset against future taxable income for periods of five to eight years as specified in each company’s CCoW or applicable tax regulations.

Rugi fiskal yang dapat dikompensasikan dengan penghasilan kena pajak dimasa mendatang terjadi di tahun-tahun pajak berikut:

Tax losses carried forward which can be offset against future taxable income were incurred in the following fiscal years:

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/52 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

9. PERPAJAKAN (lanjutan) 9. TAXATION (continued)

c. Beban pajak penghasilan (lanjutan) c. Income tax expense (continued) Jumlah/Amount

31 Desember 2013 12,154,005 31 December 2013 31 Desember 2014 51,911,906 31 December 2014 31 Desember 2015 15,881,961 31 December 2015 31 Desember 2016 248,981 31 December 2016 31 Maret 2017 4,068,085 31 March 2017

84,264,938

d. Aset pajak tangguhan d. Deferred tax assets s

31 Maret/ 31 Desember/ March December

2017 2016 Rugi fiskal yang dibawa ke masa depan 21,066,235 23,513,598 Tax losses carried forward Penyisihan imbalan kerja 956,206 1,103,815 Provision for employee benefits Biaya pengangkutan yang ditangguhkan (616,810) (537,963) Deferred barging expenses Penyisihan untuk pembongkaran, Provision for decommissioning, pemindahan, reklamasi demobilisation, reclamation dan restorasi 191,490 191,490 and restoration Perbedaan nilai buku Difference between commercial aset tetap komersial and tax net book value dan fiskal 14,321,604 13,377,422 of fixed assets Penyisihan atas Provision for impairment of penurunan nilai piutang usaha 49,256 48,982 trade receivables Penyisihan persediaan usang 297,052 344,095 Provision for obsolete inventory Properti pertambangan - pertambangan yang Mining properties - berproduksi (865,459) (925,059) mines in production Beban keuangan yang ditangguhkan 409,217 502,463 Deferred finance costs Cadangan nilai wajar lindung nilai arus kas (203,970) (381,540) Cash flow hedging reserve Laba yang belum direalisasikan dari Unrealised profit from transactions transaksi dalam Grup 4,966,406 2,185,347 within the Group Aset pajak tangguhan, neto 40,571,227 39,422,650 Deferred tax assets, net Aset pajak tangguhan Deferred tax assets at the pada awal periode 39,422,650 40,429,922 beginning of the period Dikreditkan/(dibebankan) pada: Credited/(charged) to: - Laba rugi 968,038 (618,241) Profit or loss - - Rugi komprehensif lain: Other comprehensive loss: - - Cadangan nilai wajar lindung nilai arus kas 177,570 (381,540) Cash flow hedging reserve - - Cadangan imbalan kerja 2,969 (7,491) Employee benefits reserve - Aset pajak tangguhan Deferred tax assets at pada akhir periode 40,571,227 39,422,650 the end of the period

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/53 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

9. PERPAJAKAN (lanjutan) 9. TAXATION (continued)

d. Aset pajak tangguhan (lanjutan) d. Deferred tax assets (continued) Seluruh aset pajak tangguhan diperkirakan dapat dipulihkan setelah 12 bulan.

All of the deferred tax assets are expected to be recovered after more than 12 months.

e. Liabilitas pajak tangguhan e. Deferred tax liabilities

31 Maret/ 31 Desember/ March December

2017 2016 Penyisihan imbalan Provision for kerja 435,569 223,284 employee benefits Properti pertambangan - pertambangan yang Mining properties - berproduksi (515,082) (474,744) mines in production Biaya pengangkutan yang ditangguhkan (204,389) - Deferred barging expenses Penyisihan untuk, pembongkaran, Provision for decommissioning, pemindahan, reklamasi demobilisation, reclamation dan restorasi 164,942 163,538 and restoration Perbedaan nilai buku Difference between aset tetap komersial commercial and tax net book dan fiskal (67,941) (137,943) value of fixed assets Penyisihan persediaan usang 14,533 14,276 Provision for obsolete inventory Kewajiban yang timbul Liabilities arising from dari kombinasi bisnis (51,030,590) (51,030,590) business combinations Liabilitas pajak tangguhan (51,202,958) (51,242,179) Deferred tax liabilitites Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilites at the pada awal periode (51,242,179) (63,433,149) beginning of the periode Dikreditkan/(dibebankan) pada: Credited/(charged) to: - Laba rugi 34,692 667,093 Profit or loss - - Penurunan nilai properti Impairment of mining - pertambangan - 11,500,000 properties - Rugi komprehensif lain: Other comprehensive loss: - - Penyisihan imbalan kerja 4,529 23,877 Provision for employee benefits - Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilites at pada akhir period (51,202,958) (51,242,179) the end of the period

Seluruh liabilitas pajak tangguhan diperkirakan dapat dibalikkan setelah 12 bulan.

All of the deferred tax liabilities are expected to be reversed after more than 12 months.

f. Audit pajak f. Tax audits

Grup telah menerima sejumlah Surat Ketetapan Pajak dan Surat Keputusan Pajak untuk tahun pajak 2009 sampai dengan tahun 2014 yang menetapkan laba fiskal Grup adalah sebesar AS$418.777.441 untuk Pajak Penghasilan (“PPh”) Badan, kompensasi kerugian sebesar AS$7.627.591, dan menetapkan lebih bayar pajak sebesar Rp 74.016.409.756 (setara dengan AS$5.556.370) untuk PPN dan jenis pajak lainnya. Grup telah mengajukan keberatan, banding dan peninjauan kembali atas Surat Ketetapan Pajak dan Surat Keputusan Pajak tersebut dan berkeyakinan bahwa jumlah laba fiskal yang seharusnya adalah sebesar AS$196.508.369 untuk PPh Badan, kompensasi kerugian sebesar AS$9.859.708 dan lebih bayar pajak sebesar Rp 265.624.074.453 (setara dengan AS$19.940.250) untuk PPN dan pajak lainnya. Pada tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, proses keberatan, banding dan peninjauan kembali masih berlangsung.

The Group has received a number of tax assessments and tax decisions for fiscal years 2009 until 2014 which resulted in a total assessed taxable income of US$418,777,441 for corporate income tax, tax loss carried forward of US$7,627,591 and a tax over payment of Rp 74,016,409,756 (equivalent to US$5,556,370) for VAT and other taxes. The Group has filed objections, appeals and reconsideration processes against these tax assessments and tax decisions and believes that the total assessed taxable income should be US$196,508,369 for corporate income tax, US$9,859,708 for tax loss carried forward, and an overpayment of VAT and other taxes of Rp 265,624,074,453 (equivalent to US$19,940,250). As at the date of these consolidated financial statements, the objections, appeals and reconsideration processes are still ongoing.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/54 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

9. PERPAJAKAN (lanjutan) 9. TAXATION (continued) f. Audit pajak (lanjutan) f. Tax audits (continued)

DJP mengajukan permohonan Peninjauan Kembali (“PK”) kepada Mahkamah Agung (“MA”) atas Putusan PP di tahun 2014 yang memenangkan Grup untuk tambahan PPh Badan untuk tahun pajak 2009 sebesar AS$10.007.669. Namun sampai dengan tanggal laporan keuangan ini, PIK belum menerima putusan PK dari MA. Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak akan ada dampak yang material terhadap laporan keuangan dan arus kas Grup mengingat keputusan terakhir yang memenangkan Grup.

The DGT has applied for reconsideration of tax appeal decisions issued in 2014 in favour of the Group to the Supreme Court, in which the DGT claims additional Corporate Income Tax is due for the fiscal year 2009 amounting to US$10,007,669. However, as at the date of these financial statements, the Group has not received any decision from the Supreme Court. The Company believes there will be no material impact on the Group’s financial position and cash flows, given the latest decision was in favour of the Group.

Pada tanggal laporan keuangan ini, Perusahaan, WBM, FKP, TSA, FSP, GBPC, DPP, PIK dan IP sedang dalam proses audit oleh DJP atas berbagai jenis pajak untuk tahun 2012, 2015 dan 2016. Pada tanggal laporan ini, hasil audit tersebut belum diterima. Manajemen berpendapat bahwa hasil audit tersebut tidak akan memberikan dampak yang akan merugikan posisi keuangan dan arus kas Grup secara material.

As at the date of these financial statements, the Company, WBM FKP, TSA, FSP, GBPC, DPP, PIK and IP are being audited by the DGT regarding various taxes for 2012, 2015 and 2016. As at the date of these financial statements, the audit results have not yet been received. Management is of the opinion that the results will not have a material adverse impact on the Group’s operations and cash flows.

Selama kuartal pertama 2017, Grup telah menerima pengembalian pajak sebesar Rp453.165.266.154 (setara dengan AS$33.885.167) atas PPN dan pajak lainnya untuk tahun pajak 2008, 2012, 2014 dan 2015.

During the first quarter of 2017, the Group has received tax refunds amounting to Rp 453,165,266,154 (equivalent to US$33,885,167) for VAT and other taxes for the fiscal years 2008, 2012, 2014 and 2015.

g. Administrasi g. Administration

Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan dan entitas anak yang berada di dalam Grup menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. DJP dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terhutangnya pajak.

Under the taxation laws of Indonesia, the Company and the companies within the Group submit tax returns on the basis of self assessment. The DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.

10. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA 10. ADVANCES AND PREPAID EXPENSES 31 Maret/ 31 Desember/ March December 2017 2016

Uang muka pemasok 17,820,584 21,687,720 Advances to suppliers Uang muka untuk pembelian tanah 4,684,610 3,232,100 Advances for land purchases Uang muka lain-lain Other advances

(dibawah AS$3.000.000) 1,620,187 3,030,819 (below US$3,000,000) Biaya dibayar dimuka 608,066 701,773 Prepaid expenses

24,733,447 28,652,412

Bagian jangka pendek (13,758,904) (12,737,148) Current portion

Bagian jangka panjang 10,974,543 15,915,264 Non-current portion

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/55 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

10. UANG MUKA DAN BIAYA DIBAYAR DIMUKA (lanjutan)

10. ADVANCES AND PREPAID EXPENSES (continued)

Termasuk dalam saldo uang muka adalah: Included in the balance of advances are:

31 Maret/ 31 Desember/ March December 2017 2016

Pihak berelasi: Related parties: - BI 5,200,000 5,200,000 BI - Bagian jangka pendek (5,200,000) (5,200,000) Current portion

Bagian jangka panjang - - Non-current portion

Persentase uang muka – pihak Percentage of advances – related

berelasi terhadap jumlah aset 0.62% 0.63% parties to total assets

11. ASET TETAP 11. FIXED ASSETS

31 Maret/March 2017 Pengurangan/ Saldo awal/ Transfer/ Saldo akhir/ Beginning Penambahan/ Disposal/ Ending balance Additions Transfers balance

Biaya perolehan Acquisition cost Tanah 8,001,022 92,753 - 8,093,775 Land Bangunan dan fasilitas Buildings and port pelabuhan 361,906,347 - 6,892,876 368,799,223 facilities Transportation Alat pengangkutan 173,017,748 2,065,539 - 175,083,287 equipment Peralatan dan Office furniture and perlengkapan kantor 10,098,044 68,967 - 10,167,011 equipment Machinery and Mesin dan peralatan 153,735,086 4,113,269 1,515,000 159,363,355 equipment Peralatan lain 656,431 21,261 - 677,692 Other equipment 707,414,678 6,361,789 8,407,876 722,184,343 Aset dalam penyelesaian Construction in progress Bangunan dan fasilitas Buildings and port pelabuhan 12,132,072 2,489,313 (8,407,876) 6,213,509 facilities Lainnya 1,923,176 15,965 - 1,939,141 Others 14,055,248 2,505,278 (8,407,876) 8,152,650

721,469,926 8,867,067 - 730,336,993 Accumulated Akumulasi penyusutan depreciation Bangunan dan fasilitas Buildings and port pelabuhan (204,342,697) (4,712,098) - (209,054,795) facilities Transportation Alat pengangkutan (123,111,574) (2,875,459) - (125,987,033) equipment Peralatan dan Office furniture and perlengkapan kantor (9,861,434) (145,872) - (10,007,306) equipment Machinery and Mesin dan peralatan (136,387,612) (1,466,017) - (137,853,629) equipment Peralatan lain (624,506) (2,675) - (627,181) Other equipment

(474,327,823) (9,202,121) - (483,529,944) Nilai buku bersih 247,142,103 246,807,049 Net book value

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/56 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued)

31 Desember/ December 2016

Pengurangan/ Saldo awal/ Transfer/ Saldo akhir/ Beginning Penambahan/ Disposal/ Ending balance Additions Transfers balance

Biaya perolehan Acquisition cost Tanah 8,001,022 - - 8,001,022 Land Bangunan dan fasilitas Buildings and port pelabuhan 344,301,310 4,051,856 13,553,181 361,906,347 facilities Transportation Alat pengangkutan 171,905,780 775,162 336,806 173,017,748 equipment Peralatan dan Office furniture and perlengkapan kantor 10,029,352 69,780 (1,088) 10,098,044 equipment Machinery and Mesin dan peralatan 148,810,872 2,978,392 1,945,822 153,735,086 equipment Peralatan lain 627,481 28,950 - 656,431 Other equipment 683,675,817 7,904,140 15,834,721 707,414,678 Aset sewa pembiayaan Under finance leases Transportation Alat pengangkutan 561,175 - (561,175) - equipment Aset dalam penyelesaian Construction in progress Bangunan dan fasilitas Buildings and port pelabuhan 8,727,141 19,415,527 (16,010,596) 12,132,072 facilities Lainnya 1,923,176 - - 1,923,176 Others 10,650,317 19,415,527 (16,010,596) 14,055,248

694,887,309 27,319,667 (737,050) 721,469,926 Accumulated Akumulasi penyusutan depreciation Bangunan dan fasilitas Buildings and port pelabuhan (186,190,351) (18,152,346) - (204,342,697) facilities Transportation Alat pengangkutan (108,950,614) (14,057,976) (102,984) (123,111,574) equipment Peralatan dan Office furniture and perlengkapan kantor (9,011,690) (849,815) 71 (9,861,434) equipment Machinery and Mesin dan peralatan (129,797,690) (7,101,472) 511,550 (136,387,612) equipment Peralatan lain (619,544) (4,962) - (624,506) Other equipment

(434,569,889) (40,166,571) 408,637 (474,327,823)

Aset sewa pembiayaan Under finance leases Transportation Alat pengangkutan (327,353) - 327,353 - equipment

Nilai buku bersih 259,990,067 247,142,103 Net book value

Penyusutan dibebankan pada akun-akun berikut ini: Depreciation expenses were charged to the following accounts:

31 Maret/ 31 Desember/ March December 2017 2016

Beban pokok pendapatan (lihat Catatan 23) 9,080,455 39,329,927 Cost of revenue (refer to Note 23) Beban umum dan administrasi General and administrative (lihat Catatan 25) 121,666 836,644 expenses (refer to Note 25) 9,202,121 40,166,571

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/57 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued) Pelepasan aset tetap untuk periode yang berakhir

pada 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

Disposals of fixed assets for the period ended 31 March 2017 and 31 December 2016 were as follows:

31 Maret/ 31 Desember/ March December 2017 2016

Nilai buku bersih aset tetap Net book value of disposed yang dilepas - (1,060) fixed assets Nilai jual atas aset tetap - 155,299 Sales price of fixed assets

Keuntungan penjualan - 154,239 Gain on sale

Dikreditkan pada pendapatan/ Credited to other income/

(beban) lain-lain, neto - 154,239 (expenses), net

Grup memiliki 21 bidang tanah dengan status “Hak Guna Bangunan” dan “Hak Pakai”. Sisa masa manfaat hak atas tanah antara 8 sampai 24 tahun, dimana hak atas tanah akan berakhir paling cepat di 2025.

The Group owns 21 plots of land with “Hak Guna Bangunan” and “Hak Pakai” titles. The remaining useful lives of land rights were between 8 and 24 years, with the earliest land rights expiring in 2025.

Manajemen Grup yakin bahwa tidak akan ada kesulitan dalam memperpanjang hak atas tanah karena tanah tersebut diperoleh secara sah dan dilengkapi dengan bukti kepemilikan yang sah.

The Group’s management believes that there will be no difficulty extending the land rights as the land was acquired legally and is supported by appropriate evidence of ownership.

Pada tanggal 31 Maret 2017, aset tetap tertentu milik Grup (kecuali aset dalam penyelesaian dan aset sewa pembiayaan) telah diasuransikan terhadap kerugian kehilangan dan kerusakan termasuk risiko yang terjadi karena gempa bumi dan kemungkinan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar AS$ 328.614.508 (2016: AS$321.286.811) yang menurut pendapat Manajemen telah memadai untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut. Manajemen berpendapat adanya risiko yang minimal untuk aset tetap lainnya yang tidak diasuransikan.

As at 31 March 2017, certain fixed assets of the Group (except construction in progress and assets under finance leases) have been insured against physical loss and damage including risks arising from earthquakes and other possible risks for a sum of US$ 328,614,508 (2016: US$321,286,811) which is considered adequate by Management to cover possible losses arising from such risks. The other fixed assets were not insured, as Management assessed the risk level as minimal.

Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, aset tetap tertentu milik DPP, BR dan ML dan perlindungan asuransi terkait digunakan sebagai jaminan pinjaman New Club Deal (lihat Catatan 16).

As at 31 March 2017 and 31 December 2016, certain fixed assets of DPP, BR and ML and related insurance coverage were pledged as collateral for the New Club Deal (refer to Note 16).

Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada penurunan atas nilai aset tetap.

As at 31 March 2017 and 31 December 2016, Management believes that there was no impairment in the value of fixed assets.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/58 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued)

Pada tanggal 31 Maret 2017, jumlah tercatat bruto dari aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah sebesar AS$73.753.499 (2016: AS$73.753.499).

As at 31 March 2017, the gross carrying amount of fully depreciated fixed assets which continue to be used in operations totalled US$73,753,499 (2016: US$73,753,499).

Aset dalam penyelesaian Construction in progress Aset dalam penyelesaian merupakan proyek yang belum selesai pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian dengan rincian sebagai berikut:

Construction in progress represents projects that were not completed as at the date of the consolidated statements of financial position as follow:

31 Maret/March 2017 Aset dalam penyelesaian yang belum selesai pada tanggal laporan posisi Estimasi keuangan konsolidasian/ persentase Akumulasi Estimasi Construction in progress that has not been penyelesaian/ biaya/ penyelesaian/ completed at the consolidated Estimated percentage Accumulated Estimated statement of financial position date of completion costs completion Earthworks Senyiur BR/ Earthworks Senyiur BR 98% 3,427,748 2017 Fasilitas bongkar muat batubara Senyiur BR – Pembangunan CC10, CC11 and DC1 Luffing boom/ Coal loading facility Senyiur BR – construction CC10, CC11 and DC1 Luffing boom 90% 1,362,983 2017 Fasilitas jalan bongkar muat batubara Senyiur IP – Pembangunan Jalan Batubara/Coal Haul road facility Senyiur IP – construction coal haul road 82% 2,088,560 2017 Lain-lain (masing-masing di bawah 5% dari nilai aset dalam penyelesaian)/ Others (each below 5% of construction in progress) Bervariasi/Various 1,273,359 Bervariasi/Various 8,152,650

31 Desember/December 2016 Aset dalam penyelesaian yang belum selesai pada tanggal laporan posisi Estimasi keuangan konsolidasian/ persentase Akumulasi Estimasi Construction in progress that has not been penyelesaian/ biaya/ penyelesaian/ completed at the consolidated Estimated percentage Accumulated Estimated statement of financial position date of completion costs completion

Fasilitas bongkar muat batubara Senyiur BR - Fase

2C/Coal loading facility Senyiur BR - Phase 2C 90% 7,854,958 2017 Earthworks Senyiur BR/ Earthworks Senyiur BR 98% 3,427,748 2017 Fasilitas bongkar muat batubara Senyiur BR – Pembangunan CC10 dan CC11/Coal loading facility Senyiur BR – construction CC10 and CC11 31% 959,340 2017 Lain-lain (masing-masing di bawah 5% dari nilai aset dalam penyelesaian)/ Others (each below 5% of construction in progress) Bervariasi/Various 1,813,202 Bervariasi/Various 14,055,248

Manajemen tidak melihat adanya peristiwa yang akan menghambat penyelesaian aset dalam penyelesaian tersebut.

Management has no reason to believe that any events may occur that would prevent the completion of the construction in progress.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/59 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

12. ASET EKSPLORASI DAN EVALUASI 12. EXPLORATION AND EVALUATION ASSETS

31 Maret/ March 2017 Saldo awal/ Beginning Penambahan/ Jumlah/ balance Additions Total

Area yang belum Areas which do not yet ditemukan sumber daya have measured and terukur dan terindikasi indicated resources Kangaroo Minerals Pty Ltd Kangaroo Minerals Pty Ltd (“KM AUS”) 3,549,381 - 3,549,381 (“KM AUS”) Lain-lain (masing-masing Others (each below di bawah AS$100.000) 1,217,257 - 1,217,257 US$100,000) 4,766,638 - 4,766,638 Provision for Provisi penurunan nilai impairment loss KM AUS (3,549,381) - (3,549,381) KM AUS Lain-lain (masing-masing Others (each below di bawah AS$100.000) (1,217,257) - (1,217,257) US$100,000) (4,766,638) - (4,766,638) Nilai buku bersih - - Net book value

31 Desember/ December 2016 Saldo awal/ Beginning Penambahan/ Jumlah/ balance Additions Total

Area yang belum Areas which do not yet ditemukan sumber daya have measured and terukur dan terindikasi indicated resources

KM AUS 3,549,381 - 3,549,381 KM AUS Lain-lain (masing-masing Others (each below di bawah AS$100.000) 1,217,257 - 1,217,257 US$100,000) 4,766,638 - 4,766,638 Provision for Provisi penurunan nilai impairment loss KM AUS (3,549,381) - (3,549,381) KM AUS Lain-lain (masing-masing Others (each below di bawah AS$100.000) (1,217,257) - (1,217,257) US$100,000) (4,766,638) - (4,766,638) Nilai buku bersih - - Net book value

Pada tanggal 31 Maret 2017, Manajemen mencatat provisi penurunan nilai atas semua jumlah aset eksplorasi dan evaluasi. Tidak ada penurunan nilai lebih lanjut atas aset eksplorasi dan evaluasi untuk tahun 2017 atau 2016.

As at 31 March 2017, Management has recognised a full provision for impairment losses against exploration and evaluation assets. No further impairment of exploration and evaluation assets have been recognised in 2017 or 2016.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/60 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

13. PROPERTI PERTAMBANGAN 13. MINING PROPERTIES 31 Maret/ March 2017 Saldo awal/ Beginning Penambahan/ Jumlah/ balance Additions Total

Harga perolehan Acquisition costs Properti pertambangan Mining properties dari akuisisi 501,087,500 - 501,087,500 from acquisition Pertambangan yang sedang dikembangkan 1,626,585 5,598 1,632,183 Mines under development Pertambangan yang berproduksi 41,194,136 - 41,194,136 Mines in production Saldo akhir 543,908,221 5,598 543,913,819 Ending balance Akumulasi amortisasi Accumulated amortisation Properti pertambangan Mining properties dari akuisisi (1,239,688) - (1,239,688) from acquisition Pertambangan yang berproduksi (32,199,946) (110,242) (32,310,188) Mines in production (33,439,634) (110,242) (33,549,876) Penyisihan penurunan nilai Provision for impairment Properti pertambangan Mining properties dari akuisisi (295,797,812) - (295,797,812) from acquisition Pertambangan yang berproduksi (1,431,991) - (1,431,991) Mines in production

Nilai buku bersih 213,238,784 213,134,140 Net book value

31 Desember/ December 2016 Saldo awal/ Beginning Penambahan/ Jumlah/ balance Additions Total

Harga perolehan Acquisition costs Properti pertambangan Mining properties dari akuisisi 501,087,500 - 501,087,500 from acquisition Pertambangan yang sedang dikembangkan 1,617,858 8,727 1,626,585 Mines under development Pertambangan yang berproduksi 40,407,323 786,813 41,194,136 Mines in production Saldo akhir 543,112,681 795,540 543,908,221 Ending balance Akumulasi amortisasi Accumulated amortisation Properti pertambangan Mining properties dari akuisisi (1,239,688) - (1,239,688) from acquisition Pertambangan yang berproduksi (26,988,499) (5,211,447) (32,199,946) Mines in production (28,228,187) (5,211,447) (33,439,634) Penyisihan penurunan nilai Provision for impairment Properti pertambangan Mining properties dari akuisisi (249,797,812) (46,000,000) (295,797,812) from acquisition Pertambangan yang berproduksi (1,431,991) - (1,431,991) Mines in production

Nilai buku bersih 263,654,691 213,238,784 Net book value

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/61 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

13. PROPERTI PERTAMBANGAN (lanjutan) 13. MINING PROPERTIES (continued) Biaya amortisasi dibebankan pada beban pokok pendapatan (lihat Catatan 23). Dalam saldo properti pertambangan termasuk di dalamanya nilai properti yang timbul dari akuisisi KRL pada tanggal 14 Desember 2011 yang memiliki konsesi North Pakar, South Pakar, Graha Panca Karsa (“GPK”) dan Mamahak lainnya. Saldo tersebut timbul dari penilaian wajar atas aset-aset yang diperoleh pada tanggal akuisisi dan diamortisasi selama umur properti sejak tanggal dimulainya operasi komersial dengan mempertimbangkan ketentuan dalam IUP.

Amortisation expense has been charged to cost of revenue (refer to Note 23). Mining properties include those that resulted from the acquisition of KRL on 14 December 2011 which holds mining interests in North Pakar, South Pakar, MCM, Graha Panca Karsa (“GPK”) and other Mamahak concessions. The balance arose from the fair valuation of the assets acquired at the date of acquisition and are amortised over the life of the property after the commencement of commercial production and giving regard to the term of the IUPs.

Oleh karena terdapat fakta bahwa properti KRL belum mencapai tahap produksi dan harga batubara jangka panjang yang terus menurun, pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, Grup melakukan pengujian penurunan nilai pada tingkat unit penghasil kas. Sebagai hasil dari pengujian, nilai tercatat atas area North Pakar, South Pakar, GPK dan Mamahak lainnya melebihi nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual, sehingga Manajemen mengakui provisi penurunan nilai atas properti pertambangan dari akuisisi sebesar AS$ nihil dan pertambangan yang berproduksi sebesar nihil (2016: masing-masing sebesar AS$46.000.000 dan AS$ nihil).

Due to the fact that the KRL properties have not yet entered production and the continuing decline in the longer-term coal price outlook as at 31 March 2017 and 31 December 2016, the Group has performed an impairment assessment at the cash generating units level. As a result, the carrying values of North Pakar, South Pakar, GPK and other Mamahak areas exceeded their fair value less costs to sell, therefore Management recognised a provision for impairment in relation to mining properties from acquisition of US$nil and mines in production of nil (2016: US$46,000,000 and US$ nil respectively).

Grup menggunakan proyeksi arus kas untuk periode sampai cadangan telah habis diproduksi atau berakhirnya masa konsesi yang diantisipasi, mana yang lebih dulu. Arus kas yang melampaui periode lima tahun diekstrapolasi dengan menggunakan tingkat pertumbuhan sebesar 2,5% per tahun. Tingkat pertumbuhan tidak melebihi rata-rata tingkat pertumbuhan usaha jangka panjang di mana unit penghasil kas berada.

The Group uses cash flow forecasts for the period until the reserves are expected to be fully depleted or the concession period is anticipated to expire, whichever is earlier. Cash flows beyond the five-year period are extrapolated using an estimated growth rate of 2.5% per annum. The growth rate does not exceed the long-term average growth rate for the business in which the cash generating unit operates.

Grup menggunakan pendekatan pendapatan untuk menghitung penurunan nilai properti pertambangan. Pendekatan pendapatan didasarkan atas nilai arus kas masa depan yang akan dihasilkan oleh suatu bisnis. Metode arus kas diskontoan yang digunakan meliputi proyeksi arus kas dan mendiskontokannya menjadi nilai kini. Proses pendiskontoan menggunakan tingkat pengembalian yang sesuai dengan risiko terkait dengan bisnis atau aset dan nilai waktu uang. Pendekatan ini di kategorikan sebagai Tingkat 3 dalam hirarki nilai wajar.

The Group used an income approach to assess impairment of mining properties. The income approach is predicated upon the value of the future cash flows that a business will generate going forward. The discounted cash flow (“DCF”) method was used which involves projecting cash flows and converting them into a present value equivalent through discounting. The discounting process uses a rate of return that is commensurate with the risk associated with the business or asset and the time value of money.This approach is considered as Level 3 under the fair value of hierarchy.

Asumsi utama yang digunakan dalam perhitungan jumlah yang dapat dipulihkan pada 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

The key assumptions used for recoverable amount calculations as at 31 March 2017 and 31 December 2016 are as follows:

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/62 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

13. PROPERTI PERTAMBANGAN (lanjutan) 13. MINING PROPERTIES (continued) 31 Desember/ December 2016

Tingkat diskonto 11.0% - 13.1% Discount rates Dasar perkiraan harga batubara 4 - 5 tahun ke depan $59.0-62.3/ton Base coal price 4-5 year forecast

Manajemen menentukan asumsi utama berdasarkan pengalaman masa lalu, ekspektasi perkembangan pasar dan sumber eksternal.

Management determined the key assumptions based on past experience, its expectations of market development and external sources.

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai properti pertambangan pada tanggal 31 Maret 2017 cukup untuk menutup kerugian penurunan nilai properti pertambangan.

Management believes that the provision for impairment in the value of mining properties as at 31 March 2017 is adequate to cover any losses from the impairment of mining properties.

14. UTANG USAHA 14. TRADE PAYABLES

31 Maret/ 31 Desember/ March December 2017 2016

Pihak ketiga 32,328,647 25,543,709 Third parties

Pihak berelasi: Related parties:

- NMN 1,064,683 400,147 NMN - - PT Aneka Samudera Lintas (“ASL”) 286,468 415,544 PT Aneka Samudera Lintas (“ASL”) - - PT Lian Beng Energy 131,755 131,678 PT Lian Beng Energy - - BI 111,348 57,986 BI -

1,594,254 1,005,355 33,922,901 26,549,064 Komposisi utang usaha Trade payables berdasarkan mata uang composition based adalah sebagai berikut: on currency is as follows:

- Rupiah 22,882,229 16,451,768 Rupiah - - Dolar AS 10,641,130 9,831,958 US Dollars - - Dolar Singapura 332,541 92,607 Singapore Dollars - - Dolar Australia 34,025 15,663 Australian Dollars - - Euro 19,967 144,478 Euro - - Yen Jepang 10,124 9,746 Japanese Yen - - Ringgit Malaysia 1,854 1,830 Malaysian Ringgit - - Pound Sterling 1,031 1,014 Pound Sterling -

33,922,901 26,549,064 Jumlah utang usaha kepada pihak berelasi adalah 0.27% dan 0,16% dari jumlah liabilitas masing-masing pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016.

Total trade payables to related parties represented 0.27% and 0.16% of total liabilities as at 31 March 2017 and 31 December 2016 respectively.

Utang usaha berasal dari pembelian barang dan jasa. The trade payables arose from the purchase of goods

and services.

Lihat Catatan 28 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.

Refer to Note 28 for details of related party transactions.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/63 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

15. AKRUAL 15. ACCRUALS

31 Maret/ 31 Desember/ March December 2017 2016

Pengupasan tanah dan Overburden removal and pengangkutan batubara 20,380,853 12,462,035 coal hauling Royalti/iuran eksploitasi 3,164,187 5,986,336 Royalty/exploitation fees Biaya pengangkutan dan sewa kapal 3,043,355 2,750,937 Barging and vessel rental Lain-lain (masing-masing Others di bawah AS$1.000.000) 6,536,597 7,700,812 (each below US$1,000,000)

33,124,992 28,900,120

16. PINJAMAN JANGKA PANJANG 16. LONG-TERM LOANS

31 Maret/ 31 Desember/ March December 2017 2016

Pihak ketiga Third parties - New Club Deal 419,211,861 484,211,861 New Club Deal - - Akrual beban bunga “PIK” 6,477,418 5,415,849 Accrued PIK Interest- - Biaya pinjaman yang Unamortised - belum diamortisasi (2,624,396) (2,779,046) debt issuance cost

423,064,883 486,848,664 Biaya keuangan Finance expenses Beban bunga 9,129,461 43,032,404 Interest expense Amortisasi biaya pinjaman dan Amortisation of debt issuance and biaya pinjaman tahun berjalan 154,650 2,794,227 current year costs

9,284,111 45,826,631

New Club Deal New Club Deal Pada tanggal 10 April 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman New Club Deal sebesar AS$750 juta. Fasilitas ini terdiri atas Fasilitas Pinjaman Berjangka (“TLF”) sebesar AS$400 juta, Fasilitas Belanja Modal (“CPXF”) sebesar AS$200 juta, dan Fasilitas Modal Kerja (“WCF”) sebesar AS$150 juta dengan tingkat suku bunga LIBOR ditambah marjin tertentu (berkisar 4,25% - 4,85% per tahun diatas LIBOR), tergantung dengan rasio net debt to EBITDA Perusahaan. Fasilitas pinjaman New Club Deal digunakan oleh Perusahaan untuk pembiayaan kembali Club Deal dan Fasilitas Talangan dan untuk penambahan dana investasi infrastruktur dan pemenuhan modal kerja bagi Grup, dimana fasilitas tersebut digunakan oleh Perusahaan dan entitas anaknya, melalui pinjaman antar entitas kepada entitas anak. Pada tanggal 31 Maret 2017, porsi saldo pinjaman tersisa yang disediakan melalui pinjaman antar entitas untuk entitas anak adalah 57% (2016: 52%) dari total saldo pinjaman jangka panjang.

On 10 April 2012, the Company obtained a New Club Deal loan facility amounting to US$750 million. The facility consists of a US$400 million Term Loan Facility (“TLF”), a US$200 million Capex Facility (“CPXF”), and a US$150 million Working Capital Facility (“WCF”), with an interest rate of LIBOR plus a certain margin (ranging from 4.25% - 4.85% p.a, over LIBOR) subject to the Company's net debt to EBITDA ratio. The New Club Deal loan facility was used by the Company to refinance the Club Deal and Bridging Facility and to provide additional debt to partially fund infrastructure investments and working capital requirements for the Group, whereby the facility was used by the Company and its subsidiaries, through intercompany loans to the subsidiaries. As at 31 March 2017, the portion of the outstanding loan balance provided through intercompany loans to subsidiaries is 57% (2016: 52%) of the total outstanding long-term loan balance.

Pihak-pihak yang memberikan pinjaman adalah ANZ, Mandiri, HSBC, SCB, SMBC, JP Morgan Chase Bank (“JPM”) dan Natixis. Pada 31 Maret 2017 Natixis telah menjual keseluruhan bagiannya kepada Perusahaan ke beberapa pemberi pinjaman yang baru.

The original lenders are ANZ, Mandiri, HSBC, SCB, SMBC, JP Morgan Chase Bank (“JPM”) and Natixis. As of 31 March 2017 Natixis has fully sold its exposure to the Company to a number of new lenders.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/64 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

16. PINJAMAN JANGKA PANJANG (lanjutan) 16. LONG-TERM LOANS (continued) New Club Deal (lanjutan) New Club Deal (continued) Pembayaran TLF dan CPXF jatuh tempo setiap tiga bulan dimulai Oktober 2013 dan berakhir pada tanggal 17 April 2017. WCF akan jatuh tempo pada tanggal 20 April 2015 dengan opsi yang dapat diperpanjang selama dua tahun.

Repayments of the TLF and CPXF were due on a quarterly basis commencing October 2013 and ending on 17 April 2017. The WCF was due on 20 April 2015 with a two year extendable option.

New Club Deal ini dijamin dengan piutang atas perjanjian jual beli batubara tertentu, jaminan korporasi dari entitas anak tertentu saham Perusahaan pada entitas anak tertentu dan aset tetap tertentu DPP dan ML.

The New Club Deal is secured by the receivables under certain coal sale and purchase agreements, corporate guarantees from certain subsidiaries, shares of the Company in certain subsidiaries, and certain fixed assets of DPP and ML.

New Club Deal tersebut mensyaratkan Perusahaan untuk memenuhi rasio keuangan tertentu dan mematuhi pembatasan tertentu yang berkaitan dengan usaha Perusahaan, kegiatan korporasi Perusahaan dan lainnya.

Under the New Club Deal, the Company is required to maintain certain financial ratios and to comply with certain restrictive covenants related to the Company’s nature of business, corporate actions and others.

Pada tanggal 22 Desember 2015, Perusahaan menandatangani Perjanjian Amandemen dan Pembaharuan, yang mengubah syarat dan kondisi dari New Club Deal termasuk jadwal pembayaran yang baru mulai 2018. Jumlah keseluruhan fasilitas telah diubah menjadi AS$578.211.861 yang terdiri dari TLF sebesar AS$544.211.861 dan WCF sebesar AS$34.000.000. Syarat-syarat lain yang diubah meliputi marjin yang berlaku, mekanisme cash sweep, bunga payment in kind tertentu, dan penambahan jaminan keamanan. Perusahaan telah memenuhi persyaratan dan ketentuan tersebut.

On 22 December 2015, the Company signed an Amendment and Restatement Deed, which revised certain terms and conditions of the New Club Deal including a new schedule of repayments starting in 2018. The overall facility has been amended to US$578,211,861, comprising a TLF of US$544,211,861 and WCF of US$34,000,000. Other terms amended include the applicable margin, cash sweep mechanism, certain interest payment in kind, and increasing the security provided. The Company is in compliance with the related terms and conditions.

Pada tanggal 31 Maret 2017, Perusahaan telah mencairkan TLF sebesar AS$544.211.861. Selama kuartal pertama tahun 2017, Perusahaan telah melakukan pembayaran pinjaman secara sukarela sebesar AS$65.000.000 (2016: AS$60 juta). Jumlah TLF per 31 Maret 2017 adalah AS$419.211.861 dan yang telah digunakan sebesar AS$31.846.782 dari WCF. WCF yang tersedia adalah untuk penerbitan jaminan instrumen. Tingkat suku bunga TLF telah diubah menjadi LIBOR ditambahkan marjin tertentu (berkisar 4,00% - 6,75% per tahun diatas LIBOR) ditambah bunga payment in kind yang jatuh tempo dan terutang sampai pada akhir masa pinjaman.

As of 31 March 2017, the Company had drawn down the total TLF of US$544,211,861. During the first quarter of 2017, the Company made a total of US$65,000,000 (2016: US$60 million) in voluntary prepayments. The total TLF outstanding as of 31 March 2017 was US$419,211,861 and US$31,846,782 of the WCF had been used. The WCF is available for surety instrument issuance. The interest rate for the TLF has been amended to LIBOR plus a certain margin (ranging from 4.00% - 6.75% p.a over LIBOR) plus payment in kind interest which is due and payable upon the final maturity.

Fasilitas akan jatuh tempo untuk dilunasi pada tanggal 31 Desember 2020 kecuali Perusahaan mengambil opsi satu tahun perpanjangan.

The facility is due to be fully repaid on 31 December 2020 unless the Company exercises its option for a one year extension.

Sebagian dari beban bunga yang berasal dari fasilitas pinjaman New Club Deal ditagihkan kembali kepada entitas anak melalui pinjaman antar entitas.

Interest expenses charged under the New Club Deal are partly recharged to subsidiaries through intercompany loan.

Lihat Catatan 37 untuk peristiwa setelah periode pelaporan.

Refer to Note 37 for events after reporting period.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/65 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

17. INSTRUMEN DERIVATIF 17. DERIVATIVE INSTRUMENTS

Rincian piutang derivatif pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

Details of derivative receivables as at 31 March 2017 31 December 2016 are as follows:

31 Maret/ 31 Desember/ March December

2017 2016

Transaksi lindung nilai bahan bakar minyak 870,341 1,526,160 Gas oil hedging transaction

Mutasi cadangan nilai wajar lindung nilai arus kas adalah sebagai berikut:

Movements in the cash flow hedging reserve are as follows:

31 Maret/ 31 Desember/ March December

2017 2016

Saldo awal, setelah pajak 1,144,620 - Beginning balance, net of tax Dibebankan pada Charged to other comprehensive laba komprehensif lain: income:

- Realisasi keuntungan Realisation of hedging - lindung nilai (611,910) 1,144,620 gain

Cadangan lindung nilai Cash flow hedging arus kas, setelah pajak 532,710 1,144,620 reserves, net of tax

Pada tahun 2016 dan 2017, Perusahaan mengadakan ikatan kontrak lindung nilai bahan bakar minyak untuk melindungi harga di masa mendatang untuk tahun 2017 dengan Engie Global Markets. Harga pokok yang digunakan adalah harga pasar berdasarkan indeks bahan bakar minyak Singapore Gasoil 0.05% Sulfur Platts.

In 2016 and 2017, the Company entered into gas oil hedging contracts with Engie Global Markets to hedge fuel prices for 2017. The underlying pricing is the market price specified by the Singapore Gasoil 0.05% Sulfur Platts Oil Indices.

18. LIABILITAS IMBALAN KERJA 18. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES

Liabilitas imbalan kerja hanya berasal dari kewajiban imbalan pasti. Provisi imbalan kerja karyawan pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 December 2016 dihitung oleh PT Quatro Asia Consulting, aktuaris independen.

Employee benefits liabilities only represent defined benefit obligations. The provision for employee benefits as at 31 March 2017 and 31 December 2016 were calculated by PT Quatro Asia Consulting, independent actuaries.

Jumlah yang diakui pada laporan posisi keuangan sebagai berikut:

The amounts recognised in the statements of financial position are as follows:

31 Maret/ 31 Desember/ March December 2017 2016

Nilai kini kewajiban 7,187,297 6,959,743 Present value of obligations

Jumlah yang diakui dalam “beban umum dan administrasi” pada laba rugi adalah sebagai berikut:

The amounts recognised in “general and administration expenses” in profit or loss are as follows:

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/66 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

18. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 18. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)

31 Maret/ 31 Desember/ March December 2017 2016

Biaya jasa kini 178,163 794,603 Current service cost Biaya bunga 117,639 542,972 Interest cost Biaya pesangon Severance cost or pemutusan hubungan kerja - 158,673 employment termination Dampak kurtailmen - 382,624 Impact of curtailment 295,802 1,878,872 Jumlah yang diakui dalam “laba/(rugi) komprehensif lain periode berjalan” adalah sebagai berikut:

The amounts recognised in “other comprehensive income/(loss) for the period” are as follows:

31 Maret/ 31 Desember/ March December 2017 2016

Pengukuran kembali liabilitas Remeasurements of employee imbalan kerja (23,692) (93,855) benefit liabilities Pajak penghasilan terkait 7,498 16,386 Impact of curtailment (16,194) (77,469)

Mutasi nilai kini kewajiban selama periode berjalan adalah sebagai berikut:

The movement in the present value of the obligation over the period is as follows:

31 Maret/ 31 Desember/ March December 2017 2016

Nilai kewajiban kini pada awal periode 6,959,743 5,748,341 At beginning of the period Biaya jasa kini 178,163 794,603 Current service cost Biaya bunga 117,639 542,972 Interest cost Pembayaran manfaat - (714,285) Benefits paid Keuntungan aktuarial yang timbul dari perubahan Gain from change in asumsi keuangan (261,982) (370,205) financial assumptions Kerugian dari penyesuaian atas pengalaman 253,817 440,347 Experience loss Kewajiban kini setelah kurtailmen - 382,624 Present obligation after curtailment Efek selisih kurs karena perbedaan Foreign exchange effect from mata uang penyajian (60,083) 135,346 difference of presentation currency

7,187,297 6,959,743

Asumsi utama yang digunakan aktuaris independen yang memenuhi syarat adalah sebagai berikut:

The principal assumptions used by the independent actuaries were as follows:

31 Maret/ 31 Desember/ March December 2017 2016

Tingkat diskonto 8.41% 8.41% Discount rate Kenaikan gaji di masa depan 10.00% 10.00% Future salary increases Tabel mortalitas TMI-III/2011 TMI-III/2011 Mortality table Umur pensiun 55 55 Retirement age

Melalui program pensiun imbalan pasti, Grup menghadapi sejumlah risiko signifikan sebagai berikut:

Through its defined benefit pension plans, the Group is exposed to a number of significant risks which are detailed below:

1) Perubahan tingkat diskonto: Penurunan pada

tingkat diskonto menyebabkan kenaikan liabilitas program.

1) Changes in discount rate: A decrease in discount rate will increase plan liabilities.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/67 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

18. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 18. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued) 2) Tingkat kenaikan gaji: Liabilitas imbalan pensiun

Grup berhubungan dengan tingkat kenaikan gaji, dan semakin tinggi tingkat kenaikan gaji akan menyebabkan semakin besarnya liabilitas.

2) Salary growth rate: The Group’s pension

obligations are linked to salary growth rate, and higher salary growth rate will lead to higher liabilities.

Sensitivitas liabilitas imbalan pasti terhadap perubahan asumsi utama tertimbang adalah:

The sensitivity of the defined benefit obligation to changes in the weighted principal assumptions are as follows:

Dampak terhadap liabilitas imbalan pasti/ Impact on defined benefit obligation Perubahan Kenaikan Penurunan asumsi/ asumsi/ asumsi/ Change in Increase in Decrease in assumptions assumptions assumptions

Tingkat diskonto 1% (606,687) 701,962 Discount rate Tingkat kenaikan gaji 1% 658,846 (582,672) Salary growth rate

Analisa jatuh tempo yang diharapkan dari imbalan pascakerja yang tidak terdiskonto adalah sebagai berikut:

Expected maturity analysis of undiscounted post-employment benefits are as follows:

Kurang 1 sampai 2 sampai Lebih dari dari 1 tahun/ 2 tahun/ 5 tahun/ 5 tahun/ Less than Between 1- Between 2- Over 5 a year 2 years 5 years years Total

Imbalan pensiun 769,475 421,127 1,471,033 119,998,576 122,660,211 Pension benefits

Total 769,475 421,127 1,471,033 119,998,576 122,660,211 Total

19. PROVISI UNTUK PEMBONGKARAN, PEMINDAHAN, REKLAMASI DAN RESTORASI

19. PROVISION FOR DECOMMISSIONING, DEMOBILISATION, RECLAMATION AND RESTORATION

31 Maret/ 31 Desember/ March December 2017 2016

Saldo awal 8,919,299 8,403,450 Beginning balance Penambahan dan akresi 193,600 2,629,004 Addition and accretion Realisasi - (2,113,155) Realisation

Saldo akhir 9,112,899 8,919,299 Ending balance

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/68 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

20. MODAL SAHAM 20. SHARE CAPITAL

a. Modal saham a. Share capital

Pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016 berdasarkan catatan yang dibuat PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”), biro administrasi efek, sebagai berikut:

The Company’s shareholders as at 31 March 2017 and 31 December 2016 based on the record maintained by PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (“KSEI”), the share administrator, are as follows:

31 Maret/March 2017 dan/and 31 Desember/December 2016 Saham ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully paid capital Jumlah Saham/

Pemegang Saham/Shareholders Number of Shares Nilai/Value %

Low Tuck Kwong 1,719,695,500 18,410,617 51.59% Enel Investment Holding BV. 333,333,500 3,568,582 10.00% Engki Wibowo 198,707,500 2,127,311 5.96% Korea East-West Power Co., Ltd. *) 133,333,340 1,427,432 4.00% Korea Midland Power Co., Ltd. *) 133,333,340 1,427,432 4.00% Korea South-East Power Corporation *) 133,333,340 1,427,432 4.00% Korea Southern Power Co., Ltd. *) 133,333,340 1,427,432 4.00% Korea Western Power Co., Ltd *) 133,333,340 1,427,432 4.00% Jenny Quantero 99,497,500 1,065,194 2.98% Lim Chai Hock dan/and Dynamic Resources Corporation 88,868,000 951,398 2.67% Chin Wai Fong dan/and Empire Management Corporation 53,427,000 571,976 1.60% Low Yi Ngo 5,708,100 61,110 0.17% Michael Sumarijanto 800,000 8,565 0.02% Russell John Neil 300,000 3,212 0.01% Alastair McLeod 300,000 3,212 0.01% Masyarakat/Public 166,029,700 1,777,472 4.99%

3,333,333,500 35,685,809 100.00%

Pada tanggal 17 September 2008, salah satu pemegang saham Perusahaan telah menjaminkan 1.250.000.000 lembar saham kepada bank. Jaminan saham ini telah berubah beberapa kali dengan perubahan terakhir jumlah saham yang dijaminkan sebanyak 1.250.000.000 lembar saham pada tanggal 15 April 2013.

On 17 September 2008, a shareholder of the Company had pledged 1,250,000,000 shares to a bank. The number of shares pledged has varied a number of times with the latest changes occurring on 15 April 2013 pledging a total of 1,250,000,000 shares.

*) Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, Korea Electric Power Corporation (“KEPCO”) memiliki 20,00% saham Perusahaan melalui lima entitas anaknya

*) At 31 March 2017 and 31 December 2016, Korea Electric Power Corporation (“KEPCO”) owned 20.00% of the Company’s shares through five of its subsidiaries

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/69 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

20. MODAL SAHAM (lanjutan) 20. SHARE CAPITAL (continued)

b. Tambahan modal disetor, neto b. Additional paid in capital, net

Rincian perhitungan agio saham: Details of additional paid in capital are as follows:

31 Maret/ 31 Desember/ March December 2017 2016 Excess of proceeds over

Jumlah agio saham 208,379,135 208,379,135 par value Biaya penerbitan saham (12,499,062) (12,499,062) Share issuance costs Selisih nilai transaksi Difference in value from restrukturisasi entitas restructuring transactions sepengendali 4,322,116 4,322,116 of entities under common control

200,202,189 200,202,189

Biaya penerbitan saham merupakan biaya-biaya yang berkaitan langsung dengan penerbitan saham baru Perusahaan yang dilakukan saat IPO Perusahaan pada bulan Agustus 2008.

Share issuance costs represent costs directly attributable to the issuance of new shares of the Company during the IPO of the Company’s shares in August 2008.

Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali merupakan selisih antara harga perolehan dengan nilai buku aset bersih yang diperoleh dari transaksi antar entitas sepengendali.

Difference in value from restructuring transactions of entities under common control represents dfferences between purchase consideration and net book value of net assets acquired from transactions of entities under common control.

21. LABA DITAHAN YANG DICADANGKAN 21. APPROPRIATED RETAINED EARNINGS

Cadangan wajib Statutory reserve

Undang-Undang Perseroan Terbatas Republik Indonesia No. 40/2007 yang diterbitkan pada bulan Agustus 2007, mengharuskan setiap perusahaan untuk membentuk cadangan wajib dari laba bersih sampai cadangan mencapai paling sedikit 20% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh.

The Limited Liability Company Law of the Republic of Indonesia No. 40/2007 issued in August 2007, requires the establishment of a statutory reserve from net profits amounting to at least 20% of a company’s issued and paid up capital.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 22 April 2008 dan kemudian pada tanggal 7 Juni 2011, pemegang saham memutuskan pembentukan cadangan umum dari laba ditahan sebesar Rp 66.700.000.000 (AS$8.176.536).

Based on the Annual General Meeting of Shareholders held on 22 April 2008 and then on 7 June 2011, the shareholders decided the establishment of a general reserve from retained earnings amounting to Rp 66,700,000,000 (US$8,176,536).

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/70 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

22. PENDAPATAN 22. REVENUE

31 Maret/ 31 Maret/ March March 2017 2016

Batubara Coal - Pihak ketiga 180,640,952 88,329,568 Third parties - Non-batubara Non-coal - Pihak ketiga 6,823,874 5,593,860 Third parties - 187,464,826 93,923,428

Rincian pelanggan dengan pendapatan lebih besar dari 10% nilai pendapatan bersih berasal:

Details of customers from whom more than 10% of net revenue was derived:

31 Maret/ 31 Maret/ March March 2017 2016

Batubara Coal Ekspor – pihak ketiga Export – third parties - TNB Fuel Service Sdn. Bhd. 27,338,697 12,556,912 TNB Fuel Service Sdn. Bhd. - - Noble Resources International Pte Ltd. 21,219,631 9,187,919 Noble Resources International Pte Ltd. - - Sembcorp Gayatri Power Limited. 18,348,499 - Sembcorp Gayatri Power Limited. - - Lain-lain (masing-masing di bawah 10% dari jumlah Others (each below 10% of - pendapatan) 100,546,583 63,704,558 total revenue) 167,453,410 85,449,389 Domestik Domestic

- Pihak ketiga 13,187,542 2,880,179 Third parties - Non-batubara (masing-masing di bawah 10% dari jumlah Non-coal (each below 10% of pendapatan) total revenue) - Pihak ketiga 6,823,874 5,593,860 Third parties - 187,464,826 93,923,428

Lihat Catatan 28 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.

Refer to Note 28 for details of related party transactions.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/71 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

23. BEBAN POKOK PENDAPATAN 23. COST OF REVENUE 31 Maret/ 31 Maret/ March March 2017 2016

Biaya produksi: Production costs: Pengupasan tanah Overburden removal termasuk bahan bakar 41,016,046 21,641,438 including fuel Pertambangan dan pengangkutan batubara 19,772,754 10,146,815 Coal mining and hauling Beban penyusutan (lihat Catatan 11) 9,080,455 9,923,152 Depreciation (refer to Note 11) Beban karyawan 6,525,378 5,820,127 Employee costs Perbaikan dan pemeliharaan 3,987,153 3,201,352 Repairs and maintenance Amortisasi properti pertambangan Amortisation of mining properties (lihat Catatan 13) 110,242 1,743,965 (refer to Note 13) Lain-lain (masing-masing Others di bawah AS$5.000.000) 7,648,695 5,737,815 (each below US$5,000,000) 88,140,723 58,214,664

Royalti/iuran eksploitasi 12,043,726 7,156,598 Royalty/exploitation fees Persediaan batubara Coal inventory - Awal periode 29,218,466 74,141,642 At the beginning of period - - Pembelian batubara - 273,334 Coal purchases - - Akhir periode (40,658,720) (71,389,400) At the end of period - Beban pokok pendapatan 88,744,195 68,396,838 Cost of revenue

Rincian pemasok/kontraktor dengan transaksi melebihi 10% dari jumlah beban pokok pendapatan:

Details of suppliers/contractors with transactions representing more than 10% of total cost of revenue:

31 Maret/ 31 Maret/ March March 2017 2016

PT Thiess Contractors Indonesia PT Thiess Contractors Indonesia (“Thiess”) 27,297,515 10,859,456 (“Thiess”) PT Petrosea Tbk (“PTP”) 10,919,502 3,620,658 PT Petrosea Tbk (“PTP”) PT Karunia Armada Indonesia (“KAI”) 10,042,044 686,254 PT Karunia Armada Indonesia (“KAI”) PT Leighton Contractors Indonesia PT Leighton Contractors Indonesia (“LCI”) - 7,681,782 (“LCI”) 48,259,061 22,848,150

Lihat Catatan 28 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.

Refer to Note 28 for details of related party transactions.

24. BEBAN PENJUALAN 24. SELLING EXPENSES

31 Maret/ 31 Maret/ March March 2017 2016

Biaya pengangkutan 13,411,424 7,305,318 Barging Komisi keagenan 750,834 258,253 Agency fees Waktu berlabuh 276,163 642,642 Demurage Analisis batubara 264,418 196,093 Coal analysis Lain-lain 739,292 108,420 Others 15,442,131 8,510,726

Lihat Catatan 28 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.

Refer to Note 28 for details of related party transactions.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/72 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

25. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 25. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES 31 Maret/ 31 Maret/ March March 2017 2016

Beban karyawan 3,767,929 3,891,330 Employee costs Biaya kantor 878,457 859,329 Office expenses Jasa profesional 475,380 339,827 Professional fees Perizinan dan retribusi 181,969 207,445 Permits and retribution Penyusutan (lihat Catatan 11) 121,666 214,006 Depreciation (refer to Note 11) Lain-lain (masing-masing di bawah AS$100.000) 206,773 352,734 Others (each below US$100,000) 5,632,174 5,864,671

Lihat Catatan 28 untuk rincian transaksi dengan pihak berelasi.

Refer to Note 28 for details of related party transactions.

26. PENDAPATAN/(BEBAN) LAIN-LAIN, NETO 26. OTHER INCOME/(EXPENSES), NET

31 Maret/ 31 Maret/ March March 2017 2016

Laba selisih kurs, neto 1,066,100 1,805,892 Gain on foreign exchange, net Lain-lain, neto (453,380) (1,087,117) Others, net 612,720 718,775

27. LABA/(RUGI) BERSIH PER LEMBAR SAHAM DASAR DAN DILUSI

27. BASIC AND DILUTED EARNINGS/(LOSS) PER SHARE

Laba/(rugi) bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada periode yang bersangkutan.

Basic earnings/(loss) per share is calculated by dividing net income attributable to owners of the parent entity by the weighted-average number of ordinary shares outstanding during the respective period.

31 Maret/ 31 Maret/ March March 2017 2016

Laba/(rugi) bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik Net income/(loss) attributable to entitas induk 52,955,749 (802,304) owners of the parent entity

Rata-rata tertimbang jumlah saham Weighted average number of biasa yang beredar 3,333,333,500 3,333,333,500 outstanding ordinary shares Laba/(rugi) bersih per lembar saham Basic and diluted earnings/(loss) dasar dan dilusi 0.02 (0.02)

per share

Grup tidak memiliki efek yang bersifat dilutif pada 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016.

The Group does not have any dilutive ordinary shares as at 31 March 2017 and 31 December 2016.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/73 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

28. TRANSAKSI PIHAK BERELASI 28. RELATED PARTY TRANSACTIONS

Sifat dari hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

The nature of relationships with the related parties is as follows:

Entitas/Entity Hubungan/Relationships Transaksi/Transactions

- NMN Entitas sepengendali dengan Utang usaha, beban sewa dan mobilisasi, Perusahaan/Under common dan pembangunan aset tetap/ control with the Company Trade payable, rental and mobilisation expenses and construction of fixed assets

- Enel Trade S.p.A. Anak usaha dari pemegang saham Piutang usaha, penjualan batubara dan yang mempunyai pengaruh penalti pemutusan kontrak/Coal sales, signifikan/Subsidiary of a trade receivable and contract termination shareholder which has penalties significant influence - KP Entitas sepengendali dengan Piutang usaha, penjualan batubara, Perusahaan/Under common uang muka dan aset lainnya/ control with the Company Coal sales, trade receivable, advance and other asset - ASL Entitas sepengendali dengan Utang usaha, jasa pengangkutan Perusahaan/Under common batubara dan sewa peralatan/Trade control with the Company payable, barging service and equipment rental

- KOTR Entitas sepengendali dengan Piutang non-usaha/Non-trade receivables Perusahaan/Under common control with the Company - PT Lian Beng Energy Entitas sepengendali dengan Utang usaha/Trade payables Perusahaan/Under common control with the Company - PT Bunga Permata Sari Entitas sepengendali dengan Piutang pemegang konsesi/Receivable Perusahaan/Under common from concession holder control with the Company

- BI Entitas sepengendali dengan Uang muka dan pendapatan jasa Perusahaan/Under common pengangkutan/Advances and barging control with the Company revenue

Transaksi dan posisi keuangan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

Related party transactions and balances are as follows:

31 Maret/ 31 Desember/ March December

2017 2016

Penambahan aset Addition of construction dalam penyelesaian: in progress: - NMN 198,035 7,900,808 NMN -

198,035 7,900,808

Persentase dari jumlah penambahan As a percentage of total addition aset dalam penyelesaian 2.43% 40.69% of construction in progress

Aset lainnya: Other asset: - KP 500,000 500,000 KP -

Persentase dari jumlah aset 0.06% 0.06% As a percentage of total assets

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/74 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

28. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) 28. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued) 31 Maret/ 31 Maret/ March March

2017 2016

Biaya pengangkutan dan sewa Accrued barging and vessel kapal yang masih harus dibayar: rental expenses: - ASL 227,198 535,273 ASL -

Persentase dari biaya pengangkutan As a percentage of accrued dan sewa kapal yang masih harus barging and vessel rental dibayar 7.46% 10.88% expense

Pendapatan sewa kapal: Boat Rental revenues:

- NMN 20,903 - NMN -

Persentase dari jumlah As a percentage of Pendapatan lain 3.41% - total other revenues

Beban sewa kendaraan: Vehicle rental expenses: - NMN 49,261 48,570 NMN - Persentase dari beban sewa dan As a percentage of rental and mobilisasi 11.11% 8.17% mobilisation expenses Beban sewa kantor: Office rental expenses: - NMN 600,138 600,138 NMN - As a percentage of office Persentase dari beban sewa kantor 68.32% 69.84% expenses Beban sewa listrik: Electricity expense: - KP 951,850 318,437 KP - As a percentage of electricity Persentase dari beban sewa listrik 93.46% 79.62% expenses Biaya pengangkutan: Barging expense: - ASL 1,095,334 743,215 ASL - As a percentage of barging Persentase dari biaya pengangkutan 8.17% 10.17% expense Biaya subkontraktor: Subcontractor fee: - NMN 101,177 - NMN - As a percentage of Persentase dari biaya subkontraktor 32.38% - subcontractor fee Pendapatan pengangkutan: Freight income: - BI - 141,919 BI - Persentase dari pendapatan As a percentage of freight pengangkutan - 100% income

Penalti pemutusan kontrak: Contract termination penalties: - Enel Trade S.p.A. - 11,000,000 Enel Trade S.p.A. - As a percentage of Persentase dari beban penjualan - 16.88% selling expenses

Penjualan batubara ke pihak berelasi ditetapkan berdasarkan kontrak-kontrak penjualan, yang pada umumnya menggunakan indeks internasional dan domestik sebagai bahan acuan yang disesuaikan dengan spesifikasi batubara dan lokasi pengiriman.

Sales of coal to related parties are set based on sales contracts which generally use international and domestic indices as benchmarks which are adjusted for coal specifications and location of deliveries.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/75 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

28. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) 28. RELATED PARTY TRANSACTIONS (continued)

Kompensasi manajemen kunci Key management compensation

Manajemen kunci termasuk Dewan Komisaris dan Dewan Direksi. Pada tanggal 31 Maret 2017, kompensasi terdiri dari gaji dan imbalan karyawan jangka pendek lainnya untuk manajemen kunci yang tercatat di laporan keuangan konsolidasian.

Key management includes the Board of Commissioners and the Board of Directors. As at 31 Maret 2017, compensation consists of salaries and others short-term employee benefits for key management recorded in the consolidated financial statements

Kompensasi yang dibayar atau terutang pada manajemen kunci atas jasa kepegawaian adalah sebagai berikut:

The compensation paid or payable to key management for employee services is shown below:

31 Maret/March 2017 Direksi/ Dewan Komisaris/ Board of Directors Board of Commissioners %** US$ %** US$

Gaji dan imbalan karyawan Salaries and other short-term jangka pendek lainnya 13% 1,307,898 4% 375,806 employee benefits

31 Maret/March 2016 Direksi/ Dewan Komisaris/ Board of Directors Board of Commissioners %** US$ %** US$

Gaji dan imbalan karyawan Salaries and other short-term jangka pendek lainnya 13% 1,290,688 4% 370,861 employee benefits

** % terhadap jumlah beban karyawan ** % of total employee cost

Selain yang disebutkan diatas, tidak ada imbalan lainnya yang diberikan kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris.

Except as disclosed above, no other benefits were provided to members of the Board of Directors and Board of Commissioners.

Pihak-pihak yang didefinisikan sebagai pihak berelasi seperti yang diuraikan diatas dapat berbeda dengan definisi menurut undang-undang pajak penghasilan No. 36 tahun 2008, pasal 18 ayat 4.

The entities defined as related parties as detailed above may be different with those defined under the income tax law No. 36 year 2008, chapter 18 article 4.

29. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI

29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

a. Kontrak jasa pertambangan a. Mining services contracts

Beberapa entitas anak mengadakan perjanjian jasa pertambangan dengan beberapa kontraktor untuk mendukung kegiatan operasi pertambangan. Para kontraktor akan menyediakan peralatan, tenaga kerja dan peralatan lainnya untuk mendukung jasa mereka. Setiap perjanjian mengatur antara lain mengenai harga per unit, penyesuaian harga bahan bakar, manajemen peledakan, perhitungan rise and fall, perhitungan overhaul, insentif untuk kontraktor, penalti atas shortfall, pengangkutan batubara dan syarat lainnya. Nilai kontrak tergantung dari jumlah volume pengupasan tanah ataupun batubara yang diangkut sesuai dengan perjanjian terkait.

The Company’s subsidiaries entered into various mining service contracts to support their mining operations. The contractors will provide all equipment, manpower and other supplies necessary for them to perform the mining services. Each agreement governs, among others, the unit rate, fuel price adjustment, explosive management, rise and fall calculation, overhaul calculation, incentives for the contractors, shortfall penalties, coal hauling and other terms. Contract values are dependent on volumes of overburden moved and/or coal mined and hauled, as per the relevant agreement.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/76 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

29. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

a. Kontrak jasa pertambangan (lanjutan) a. Mining services contracts (continued)

Akhir periode Entitas anak/ Kontraktor/ Tipe perjanjian/ Tanggal perjanjian/ perjanjian/Contract Subsidiary Contractor Agreement type Agreement date period end IP PT BIS Industries Jasa pengangkutan/ 22 Mei/May 2014 22 Mei/May 2021 Coal hauling IP PT Petrosea Tbk Jasa pengupasan lapisan 27 Juni/June 2014 27 Juni/June 2021 tanah dan penambangan/ Overburden and coal mining IP PT Karunia Jasa pengupasan lapisan 14 September/ 30 September/ Armada Indonesia tanah, penambangan dan September 2016 September 2021 pengangkutan/Overburden, coal mining and coal hauling IP PT Mandiri Jasa pengangkutan/ 9 Maret/ 31 Maret/Marchl 2022 Herindo Adiperkasa Coal hauling March 2017 PIK PT Karunia Jasa pengupasan lapisan 15 April/ 31 April/April 2020 Wahananusa tanah dan penambangan/ April 2016 Overburden and coal mining WBM Thiess Jasa pengupasan lapisan 22 Januari/ 28 Februari/ tanah dan penambangan/ January 2016 February 2018 Overburden and coal mining TSA Thiess Jasa pengupasan lapisan 22 November/ 31 Maret/ tanah dan penambangan/ November 2016 March 2022 Overburden and coal mining FKP Thiess Jasa pengupasan lapisan 22 November/ 31 Maret/ tanah dan penambangan/ November 2016 March 2022 Overburden and coal mining IP PT Mandiri Herindo Jasa pengangkutan/ 9 Maret/March 2017 9 Maret/March 2022 Adiperkasa Coal hauling

b. Perjanjian kerjasama b. Cooperation agreement

DPP DPP Pada tanggal 16 Februari 2001, DPP mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) yang antara lain berisi mengenai pembagian pendapatan atas jasa dermaga yang dikenakan bagi kapal-kapal yang berlabuh di Balikpapan Coal Terminal (“BCT”) oleh PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero). Perjanjian ini berlaku sampai dengan tanggal 19 Desember 2026.

On 16 February 2001, DPP entered into a cooperation agreement with PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) that provided for, among others, the sharing of revenue from port charges levied on ships anchored at the Balikpapan Coal Terminal (“BCT”) by PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero). This agreement is valid until 19 December 2026.

c. Kontrak jasa bongkar muat batubara c. Coal handling services contracts

PIK PIK Pada tanggal 21 Januari 2014, PIK mengadakan perjanjian bongkar muat batubara dengan PT Darur Rahim Pratama yang berlaku sampai dengan tanggal 18 Februari 2018.

On 21 January 2014, PIK entered into a stevedoring agreement with PT Darur Rahim Pratama which is valid until 18 February 2018.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/77 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

29. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

d. Jaminan reklamasi d. Reclamation guarantees Jaminan berikut ini dapat diklaim oleh Pemerintah

ataupun pihak yang berwenang jika masing-masing perusahaan di bawah ini tidak melaksanakan rencana reklamasi seperti yang telah disetujui dengan Pemerintah untuk periode-periode tersebut.

The following guarantees may be claimed by the Government or relevant regency if each of the following individual companies does not carry out the reclamation policies as agreed by the Government for those periods.

Jaminan reklamasi yang telah disediakan oleh Grup melalui bank Garansi adalah sebagai berikut:

Reclamation guarantees which have been provided through bank guarantees by the Group are as follows:

Entitas/Entity Tahun/Year Bank Jumlah/Amount (Rp) Setara/Equivalent (US$) FSP 2010-2017 Mandiri Rp 15,037,802,489 US$ 1,128,879 GBP II 2011-2016 Mandiri Rp 12,424,202,200 US$ 932,678 FKP 2010-2017 Mandiri Rp 10,718,696,122 US$ 804,647 WBM 2011-2016 Mandiri Rp 8,430,085,961 US$ 632,842 BT 2009-2017 Mandiri Rp 6,965,684,804 US$ 522,910 PIK 2011-2017 Mandiri Rp 5,023,264,000 US$ 377,094 TSA 2010-2017 Mandiri Rp 4,476,861,179 US$ 336,075 GBP I 2013-2016 Mandiri Rp 382,858,564 US$ 28,741

e. Komitmen sewa operasi e. Operating lease commitments Pada tanggal 1 November 2012, Grup

mengadakan perjanjian sewa kantor baru dengan NMN yang berlaku selama 10 tahun sejak tanggal 1 Maret 2013.

On 1 November 2012, the Group has entered into a new office rental agreement with NMN which is valid for 10 years from 1 March 2013.

Jumlah pembayaran sewa minimum di masa

depan dalam perjanjian sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan adalah sebagai berikut:

The future aggregate minimum lease payments under non-cancellable operating leases are as follows:

31 Maret/ 31 Desember/ March December 2017 2016

Tidak lebih dari 1 tahun 2,036,832 2,036,832 No later than 1 year Lebih dari 1 tahun namun kurang Later than 1 year and dari 5 tahun 8,174,328 8,174,328 no later than 5 years Lebih dari 5 tahun 1,867,096 2,376,304 Later than 5 years 12,078,256 12,587,464

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/78 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

29. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

f. Perjanjian pengangkutan batubara f. Barging agreement

ML ML Pada tanggal 9 Juli 2009, ML mengadakan kontrak pengangkutan batubara dengan ASL (sebagai kontraktor), pihak berelasi. ASL akan mengangkut batubara dari berbagai tempat pemuatan ke BCT. Kontrak tersebut berlaku selama lima tahun dan telah diperpanjang sampai 31 Maret 2021.

On 9 July 2009, ML entered into a barging contract with ASL (as contractor), a related party. ASL shall transport the coal from various loading points to the BCT. The contract is valid for five years and has been renewed until 31 March 2021.

g. Komisi keagenan g. Agency fees

Perusahaan, BT, WBM, GBP dan FKP The Company, BT, WBM, GBP and FKP

Perusahaan, BT, WBM, GBP dan FKP memiliki beberapa perjanjian keagenan dengan agen pihak ketiga untuk memasarkan batubara mereka kepada pelanggan-pelanggan tertentu. Agen tersebut akan mendapatkan komisi berdasarkan persentase penjualan kepada pelanggan-pelanggan tersebut.

The Company, BT, WBM, GBP and FKP have various agency agreements with third party agents to market their coal for certain customers. The agents will receive commissions based on a percentage of sales to those customers.

h. Tuntutan hukum h. Litigation

Perusahaan The Company

- Perusahaan terlibat litigasi dengan Binderless Coal Briquetting Company Pty Limited (“BCBC”), BCBC Singapore Pte. Ltd. (“BCBCS”) dan White Energy Company Limited (“WEC”) sebagai akibat gugatan yang diajukan BCBCS dan BCBC di Pengadilan Tinggi Singapura yang menuduh Perusahaan melanggar kewajiban pembiayaan dan pasokan batubaranya sehubungan dengan ventura bersama PT Kaltim Supacoal (“KSC”). Kasus ini merupakan lanjutan kasus sebagaimana diungkapkan sebelumnya pada laporan keuangan 2015. Perusahaan menyanggah tuduhan tersebut dan telah mengajukan gugatan balik terhadap BCBCS, BCBC dan WEC atas pelanggaran syarat-syarat perjanjian usaha patungan. BCBCS juga telah mengajukan dan memperoleh perintah pembekuan ex parte di Australia Barat atas saham-saham KRL yang dimiliki Perusahaan.

- The Company is engaged in litigation with Binderless Coal Briquetting Company Pty Limited (“BCBC”), BCBC Singapore Pte. Ltd. (“BCBCS”) and White Energy Company Limited (“WEC”) as a result of a claim filed by BCBCS and BCBC at the Singapore High Court alleging a breach by the Company of its funding and coal supply obligations in relation to the PT Kaltim Supacoal (“KSC”) joint venture. This is a continuation of the case previously disclosed in the 2015 financial statements. The Company has refuted these allegations and filed its counterclaim against BCBCS, BCBC and WEC for their breach of the terms of the joint venture agreements. BCBCS also filed for and obtained an ex parte freezing order in Western Australia for the shares of KRL held by the Company.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/79 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

29. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

h. Tuntutan hukum (lanjutan) h. Litigation (continued)

Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)

Setelah mendengar kesaksian dari saksi dan dengan mempertimbangkan bukti-bukti pada bulan November 2015, Singapore International Commercial Court (“SICC”) pada tanggal 12 Mei 2016 mengeluarkan putusan mengenai beberapa hal, di antaranya: (i) bahwa Perusahaan tidak berkewajiban melanjutkan pendanaan ventura bersama tersebut, (ii) bahwa SICC tidak menemukan bukti yang mencukupi untuk memutuskan apakah Perusahaan memiliki kewajiban untuk memasok atau membantu pengadaan batubara yang akan dipasok ke KSC, dan dengan demikian mewajibkan para pihak untuk menyerahkan bukti-bukti lebih lanjut pada sidang berikutnya, dan (iii) bahwa BCBCS hanya bertugas memberikan bantuan teknis dalam pengembangan proses briket binderless kepada KSC.

After hearing witness testimony and considering the evidence presented in November 2015, the Singapore International Commercial Court (“SICC”) on 12 May 2016 issued its judgement on a number of issues, among them: (i) that the Company was not under any obligation to continue funding the joint venture, (ii) that the SICC found insufficient evidence to decide whether or not the Company had an obligation to supply or assist with the procurement of coal to be supplied to KSC, and as such required the parties to present further evidence at the next hearing, and (iii) that BCBCS was only under an obligation to provide technical assistance to KSC with the development of the binderless briquetting process.

SICC melanjutkan sidang untuk mendengarkan keterangan saksi-saksi pada bulan Januari 2017 mengenai pasokan batubara dan apakah para pihak telah menolak untuk melanjutkan perjanjian usaha patungan. Perkara ini diperkirakan akan berlanjut selama tahun 2017. Manajemen Perusahaan masih percaya bahwa Perusahaan tidak melanggar kewajibannya dan tidak ada kewajiban material yang mungkin akan timbul.

The SICC continued to hear from witnesses in January 2017 on issues related to the coal supply and whether the parties had repudiated the joint venture agreement. The matter is expected to continue throughout 2017. Management of the Company continues to believe that the Company is not in breach of its obligations and that no material liability is likely to arise.

- Pada tahun 2015, Perusahaan menerima

pemberitahuan permintaan arbitrase dari Enel Trade S.P.A sehubungan dengan sengketa yang melibatkan pasokan batubara Perusahaan kepada Enel Trade berdasarkan perjanjian jual-beli batubara tertanggal 22 Juli 2008 dan telah mengklaim sejumlah uang sebesar US$57.785.399. Enel Trade adalah afiliasi Enel Investment Holding BV, yang saat ini memegang 10% saham-saham dalam Perusahaan. Sengketa dengan Enel telah diselesaikan secara damai pada bulan Oktober 2016 dan proses arbitrase telah ditarik kembali.

- In 2015, the Company received a notification for arbitration request by Enel Trade S.P.A. in relation to a dispute involving the supply of coal by the Company to Enel Trade under a coal sale agreement dated 22 July 2008, claiming a sum of US$57,785,399. Enel Trade is an affiliate of Enel Investment Holding BV, which currently holds 10% shares in the Company. The dispute with Enel has been settled amicably in October 2016 and the arbitration proceedings have been withdrawn.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/80 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

29. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

h. Tuntutan hukum (lanjutan) h. Litigation (continued)

DE, OM, SA, CA dan BS DE, OM, SA, CA and BS

- Pada tanggal 10 Agustus 2016, PT Senyiur Sukses Pratama (“SSP”) mengajukan gugatan terhadap Badan Perijinan dan Penanaman Modal (“BPPMD”) Provinsi Kalimantan Timur di Pengadilan Tata Usaha Negara (“PTUN”) Samarinda, yang bermaksud membatalkan keputusan Pemerintah untuk mengurangi area konsesi batubara SSP yang secara tidak sah melintasi wilayah Kutai Kartanegara dari wilayah Kutai Timur dan bertumpang-tindih dengan area konsesi batubara DE, OM, SA, CA, dan BS (“Konsesi Pakar”) berdasarkan Surat Gubernur Kaltim Nomor 136/9187/BPPWK-C/X/2012 tertanggal 31 Oktober 2012 mengenai Penegasan Batas Wilayah Kutai Kartanegara dan Kutai Timur. OM mengintervensi kasus ini dengan mengajukan pembelaan bersama-sama BPPMD melawan gugatan dari SPP tersebut (lihat catatan 37).

- On 10 August 2016, PT Senyiur Sukses Pratama (“SSP”) filed a suit against the Licensing and Investment Agency (Badan Perijinan dan Penanaman Modal (“BPPMD”)) of East Kalimantan province at the Commercial Court (Pengadilan Tata Usaha Negara (“PTUN”)) Samarinda seeking to cancel a government directive to reduce the size of SSP’s coal concession which unlawfully extends into the Kutai Kartanegara region from Kutai Timur region and overlaps the coal concession areas held by DE, OM, SA, CA, and BS (“Pakar Concessions”) based on the Letter of the Governor of East Kalimantan Number 136/9187/BPPWK-C/X/2012 dated 31 October 2012 regarding Affirmation of Territorial Boundary between Kutai Kartanegara region and Kutai Timur region. OM has intervened in this case by jointly defending with BPPMD against the suit filed by SSP (refer to note 37).

- Pada tanggal 10 April 2017, PT Orkida

Makmur (“PT OM”), telah menerima putusan dari Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda sehubungan dengan perkara yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda antara PT Senyiur Sukses Pratama selaku Penggugat dengan Kepala Badan Perizinan dan Penanaman Modal Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (“BPPMD”) selaku Tergugat dan PT OM selaku Tergugat II Intervensi, dimana Majelis Hakim telah memutuskan antara lain mengabulkan gugatan Penggugat, menyatakan batal Surat Keputusan Tergugat dan memerintahkan Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan yang yang menjadi obyek sengketa Tata Usaha Negara tersebut. Atas putusan PTUN Samarinda tersebut, BPPMD dan PT OM telah menyatakan banding.

- On 10 April 2017, PT Orkida Makmur (“PT OM”) has received the decision of the Samarinda Administrative Court (“Samarinda PTUN”) in relation to the case registered with the Registrar’s Office of the Samarinda PTUN between PT Senyiur Sukses Pratama as Plaintiff versus Head of the Regional Permit and Capital Investment Agency (“BPPMD”) of the East Kalimantan Province Government as Defendant and PT OM as Defendant II in Intervention, in which the Panel of Judges has decided, inter alia, to grant the petition of the Plaintiff, to declare null and void the Decision of the Defendant, and order the Defendant to revoke the Decision which constitutes the object of dispute of such Administrative Court. In respect of such Samarinda PTUN decision, BPPMD and PT OM have declared their intention to file for appeal.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/81 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

29. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN

KONTINJENSI (lanjutan) 29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS

AND CONTINGENCIES (continued) i. Perjanjian pengiriman dan pengangkutan

batubara i. Coal shipping and barging contracts

Perusahaan dan beberapa entitas anak mengadakan perjanjian untuk pengangkutan, transportasi dan transhipment batubara dengan kontraktor untuk menyediakan pengangkutan batubara dari berbagai area pertambangan ke berbagai pelabuhan tujuan. Tergantung dari masing-masing kontrak, kontraktor akan menyediakan peralatan, tenaga kerja dan jasa lainnya dalam melaksanakan jasanya. Perjanjian ini mengatur mengenai antara lain harga per unit, penyesuaian harga solar dan juga syarat dan ketentuan lain yang berlaku.

The Company and its subsidiaries have entered into various coal barging, transportation and transhipment agreements with contractors to provide coal transportation from various mine sites to various port destinations. Depending on the individual contract, the contractor will provide all equipment, labor and other services required for them to perform the services. These agreements govern, amongst others, the unit rate, fuel price adjustment and other terms and conditions.

j. Perjanjian penjualan batubara j. Coal sales agreements

Pada tanggal 31 Maret 2017, Grup telah memiliki komitmen untuk menjual 172.6 juta metrik ton batubara kepada beberapa pembeli, dimana sebagian dari kontrak tersebut masih tergantung dari harga yang harus disepakati. Penjualan batubara ini akan dilakukan selama sisa periode mulai 2017 sampai dengan 2031.

As at 31 March 2017, the Group has various commitments to sell 172,6 million metric tonnes of coal to various buyers, a proportion of which is subject to price agreement. The coal will be delivered during the remaining period between 2017 to 2031.

k. Komitmen modal k. Capital commitments

Perusahaan The Company

Pada tanggal 24 Februari 2014 dan 23 Februari 2015, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan NMN, pihak berelasi, untuk pembangunan fasilitas bongkar muat batubara dan pembangunan dermaga bahan bakar minyak di Senyiur sebesar AS$2.467.553. Pada tanggal 31 Maret 2017, jumlah nilai sisa kontrak sebesar AS$219.326.

On 24 February 2014 and 23 February 2015, the Company entered into an agreement with NMN, a related party, for the construction of coal loading facility and construction of fuel jetty at Senyiur, with a total contract value amounting to US$2,467,553. As at 31 March 2017, the total remaining contract value outstanding was US$219,326.

Pada tanggal 26 Oktober 2015, Perusahaan membuat perjanjian dengan PT Cipta Total Solusindo, pihak ketiga, untuk pemasangan listrik di Senyiur sebesar AS$1.698.957. Pada tanggal 31 Maret 2017, jumlah nilai sisa kontrak sebesar AS$383.218.

On 26 October 2015, the Company entered into an agreement with PT Cipta Total Solusindo, a third party, for the installation of electrical work at Senyiur, with a total contract value amounting to US$1,698,957. As at 31 March 2017, the total remaining contract value was amounting to US$383,218.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/82 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

29. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

l. Fasilitas bank l. Bank facilities

Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP dan BE The Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE

Pada tanggal 29 Agustus 2008, Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP dan BE mengadakan perjanjian fasilitas Gabungan Surat Penjaminan (L/G Line) dengan ANZ yang terdiri atas fasilitas bank garansi, letter of credit dan payment guarantee dengan batas fasilitas gabungan sebesar AS$35.000.000 (“Joint Facility”).

On 29 August 2008, the Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE entered into a Multi Option Trade facility agreement (L/G Line) with ANZ which consists of bank guarantee, letter of credit and payment guarantee facilities with a limit of US$35,000,000 (“Joint Facility”).

Pada tanggal 25 Februari 2011, Joint Facility ditingkatkan menjadi sebesar AS$40.000.000.

On 25 February 2011, the Joint Facility was increased to US$40,000,000.

Pada saat yang sama, WBM memberikan jaminan dalam bentuk jaminan piutang sesuai perjanjian jual beli batubaranya dengan TNBF (lihat Catatan 6).

At the same time, WBM provided security in the form of an assignment of receivables under its coal sale and purchase agreement with TNBF (refer to Note 6).

Pada tanggal 31 Maret 2013, Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP dan BE mengadakan perjanjian fasilitas Gabungan Surat Penjaminan dengan ANZ yang terdiri atas fasilitas bank garansi, letter of credit dan payment guarantee dengan batas fasilitas gabungan sebesar AS$40.000.000 (“Joint Facility”).

On 31 March 2013, the Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE entered into a Multi Option Trade facility agreement with ANZ which consists of bank guarantee, letter of credit and payment guarantee facilities with a limit of US$40,000,000 (“Joint Facility”).

Perusahaan, IP, WBM, TSA, PIK, FKP dan BE

(lanjutan) The Company, IP, WBM, TSA, PIK, FKP and BE (continued)

Pada tanggal 22 Desember 2015, seluruh jaminan instrumen yang sebelumnya sudah diterbitkan melalui Joint Facility dianggap sudah berada dalam WCF yang baru (lihat Catatan 16) dan fasilitas kredit dari ANZ dihentikan.

On 22 December 2015, all surety instruments that previously had been issued through the Joint Facility are deemed to be issued under the WCF facility (refer to Note 16) and the ANZ credit facility was terminated.

WBM WBM

Pada tanggal 14 Oktober 2010, WBM mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan ANZ dalam bentuk fasilitas garansi bank untuk kepentingan performance bond dengan batas kredit sebesar AS$400.000 dan fasilitas ini berlaku sampai dengan 30 Juni 2017.

On 14 October 2010, WBM entered into a credit facility agreement with ANZ in the form of a bank guarantee facility for performance bond purposes with a credit limit of US$400,000 and this facility is valid until 30 June 2017.

Pada tanggal 31 Maret 2017, seluruh jaminan instrumen yang sebelumnya diterbitkan melalui fasilitas kredit dengan ANZ dianggap sudah berada dalam WCF yang baru (lihat Catatan 16) dan fasilitas kredit dengan ANZ dihentikan.

As at 31 March 2017, all surety instruments that previously had been issued through this credit facility agreement with ANZ are deemed to be issued under the new WCF (refer to Note 16) and the ANZ facility was terminated.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/83 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

29. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

m. Perjanjian sewa operasi peralatan berat m. Heavy equipment operating lease contract

Grup - kecuali ML The Group - except ML

Pada tanggal 29 Juli 2008, Grup, kecuali ML, mengadakan perjanjian induk sewa dengan NMN, pihak berelasi, untuk penyewaan peralatan berat selama periode sepuluh tahun.

On 29 July 2008, the Group, except ML entered into a master lease agreement with NMN, a related party, for various leases of heavy equipment during a period of ten years.

Pada tanggal 31 Maret 2017, Grup belum menyewa peralatan tersebut.

As at 31 March 2017, the Group has not yet leased any heavy equipment.

n. Perjanjian penggunaan haul road n. Agreement for the use of haul road WBM WBM

Pada tanggal 24 Agustus 2007, WBM mengadakan perjanjian dengan PT Arutmin Indonesia (“Arutmin”), yang membolehkan WBM menggunakan jalan pengangkutan batubara di daerah PKP2B Arutmin sehingga WBM memperoleh akses tanpa gangguan dalam mengangkut batubara di sepanjang jalan tersebut. Perjanjian ini berlaku hingga berakhirnya PKP2B WBM atau Arutmin, yang mana yang lebih dulu.

On 24 August 2007, WBM entered into an agreement with PT Arutmin Indonesia (“Arutmin”) to allow WBM to use a haul road within the Arutmin CCoW area, to provide WBM unimpeded access for transporting coal along the haul road. This agreement is valid until the end of the CCoW of WBM or Arutmin, whichever is earlier.

o. Perjanjian pertambangan batubara di daerah perbatasan bersama

o. Agreement for the mining of coal on the common boundary

Pada tanggal 24 Agustus 2007, WBM dan Arutmin mengadakan perjanjian pengelolaan pertambangan batubara di perbatasan daerah pertambangan mereka. Perjanjian ini bertujuan untuk memaksimalkan pengambilan cadangan batubara di dekat daerah perbatasan. Perjanjian tersebut mengatur biaya dan kewajiban atas aktivitas penambangan tersebut.

On 24 August 2007, WBM and Arutmin entered into an agreement for the mining of coal on the common boundary of their mining areas. The purpose of the agreement is to maximise the exploitation of coal reserves near the boundary area. The agreement governs the costs and liabilities which may arise from the mining activities.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/84 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

29. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

p. Iuran kehutanan p. Forestry fee

WBM, GBP, BT, BS dan MCM WBM, GBP, BT, BS and MCM Berdasarkan Peraturan Pemerintah, seluruh perusahaan yang memiliki aktivitas di dalam area hutan produksi dan hutan lindung namun kegiatannya tidak berhubungan dengan kegiatan kehutanan memiliki kewajiban untuk membayar iuran kehutanan sebesar Rp 1.750.000 sampai Rp 4.000.000 per hektar per tahun. WBM, GBP, BT, BS dan MCM mengakui iuran ini dengan dasar akrual.

Based on Government Regulations, all companies which have activities in production and protected forest areas which are not related to forestry activities will have an obligation to pay a forestry fee ranging from Rp 1,750,000 to Rp 4,000,000 per hectare annually. WBM, GBP, BT, BS and MCM have recognised this fee on an accrual basis.

q. Kewajiban atas IUP Eksplorasi q. Exploration IUP obligations

Berdasarkan IUP eksplorasi, BAS, DE, TJ, TA, OM, SK, SA, AU, CA, MBE, MEL, MCM dan BKL diwajibkan untuk membayar iuran tetap sesuai ketentuan yang berlaku.

Pursuant to their Exploration IUPs, BAS, DE, TJ, TA, OM, SK, SA, AU, CA, MBE, MEL, MCM and BKL shall pay dead rent based on the prevailing regulation.

r. Penundaaan kegiatan eksploitasi r. Suspension of exploitation activity

Pada tanggal 21 April 2014, FKP menerima Surat Persetujuan Perpanjangan Penundaan Kegiatan (suspensi) dari Direktorat Jenderal Mineral, Batubara dan Panas Bumi (“DJMBP”) terhitung mulai tanggal 27 Oktober 2013 sampai 26 Oktober 2014 untuk area KW.05PB0108. FKP telah menerima beberapa kali Surat Perpanjangan dan perpanjangan yang terakhir diterima pada 29 Oktober 2016 yang berlaku sampai 28 Oktober 2017.

On 21 April 2014, FKP received an approval letter for the extension of suspension from the Director General of Mineral, Coal and Geothermal Resources (“DGMCG”) which is valid from 27 October 2013 until 26 October 2014 for area KW.05PB0108. FKP has received extension letters several times and the latest extension was received on 29 October 2016 which is valid until 28 October 2017.

Pada tanggal 25 Agustus 2014, PIK menerima Surat Persetujuan Perpanjangan Penundaan Kegiatan (suspensi) dari DJMBP terhitung sampai dengan tanggal 2 Maret 2015 untuk area KW.05PB0065. Pada tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian ini, PIK sedang dalam proses perpanjangannya.

On 25 August 2014, PIK received an approval letter for the extension of suspension from the DGMCG which is valid until 2 March 2015 for area KW.05PB0065. As at the date of these consolidated financial statements, PIK is in the process of extending this agreement.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/85 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

29. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

s. Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 s. Mining Law No. 4/2009

Pada tanggal 16 Desember 2008, Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia meloloskan Undang-Undang Pertambangan Mineral dan Batubara yang baru (“Undang-Undang”), yang telah disetujui oleh Presiden pada 12 Januari 2009, menjadi UU No. 4/2009. Sistem PKP2B dimana beberapa entitas anak Grup beroperasi sudah tidak tersedia bagi para investor. Meskipun Undang-Undang mengindikasikan PKP2B yang ada, seperti yang dimiliki Grup, akan tetap diberlakukan sampai jangka waktu berakhirnya kontrak, ketentuan peralihan masih membutuhkan klarifikasi lebih lanjut melalui peraturan pelaksanaan dari pemerintah. Terdapat sejumlah permasalahan yang sedang dianalisis pemegang PKP2B, termasuk Grup. Beberapa diantaranya termasuk:

On 16 December 2008, the Indonesian Parliament passed a new Law on Mineral and Coal Mining (the “Law”), which received the assent of the President on 12 January 2009, becoming Law No. 4/2009. The CCoW system under which several of the Group’s subsidiaries operate will no longer be available to investors. While the Law indicates that existing CCoWs, such as those held by the Group, will be honoured, the transition provisions required clarification through government implementing regulations. There are a number of issues which existing CCoW holders, including the Group, are currently analysing. Among others these include:

- ketentuan peralihan atas PKP2B. Undang-Undang menjelaskan bahwa PKP2B yang ada akan tetap diberlakukan sampai jangka waktu berakhirnya kontrak. Namun, Undang-Undang juga menetapkan bahwa PKP2B yang ada harus disesuaikan dalam jangka waktu satu tahun terhadap ketentuan Undang-Undang (kecuali untuk penerimaan negara - yang tidak didefinisikan, tetapi diasumsikan termasuk royalti dan pajak); dan

- the CCoW transition provisions. The Law notes that existing CCoWs will be honoured until their expiration. However, it also states that existing CCoWs must be amended within one year to conform with the provisions of the Law (other than terms related to State revenue - which is not defined, but presumably includes royalties and taxes); and

- keharusan bagi pemegang PKP2B yang telah memulai aktivitasnya untuk, dalam waktu satu tahun sejak diberlakukannya Undang-Undang, menyerahkan rencana kegiatan pertambangan untuk keseluruhan area kontrak. Jika rencana ini tidak dilaksanakan, area kontrak dapat dikurangi menjadi hanya seluas area yang diperbolehkan untuk Izin Usaha Pertambangan berdasarkan Undang-Undang.

- the requirement for CCoW holders which have already commenced some form of activity to, within one year of enactment of the Law, submit a mining activity plan for the entire contract area. If this plan is not fulfilled, the contract area may be reduced to that allowed for licences under the Law.

Pada bulan Februari 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan dua peraturan pemerintah, yaitu Peraturan Pemerintah No. 22/2010 dan 23/2010 (“PP No. 22” dan “PP No. 23”), sehubungan dengan penerapan Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009. PP No. 22 mengatur tentang pembentukan area pertambangan melalui sistem IUP yang baru. PP No. 23 memperjelas prosedur untuk memperoleh IUP. PP No. 23 menyatakan bahwa PKP2B yang ada akan tetap diakui oleh Pemerintah, namun demikian perpanjangan atas PKP2B tersebut akan dilakukan melalui penerbitan IUP. PP No. 23 juga mewajibkan agar KP diubah menjadi IUP dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak diterbitkannya PP No. 23.

In February 2010, the Government of Indonesia released two implementing regulations for Mining Law No. 4/2009, i.e. Government Regulations No. 22/2010 and 23/2010 (“GR No. 22” and “GR No. 23”). GR No. 22 deals with the establishment of mining areas under the new Mining Business Licence system. GR No. 23 provides clarifications surrounding the procedures to obtain new IUPs. GR No. 23 indicates that existing CCoWs will be honoured by the Government although any extension of existing CCoWs will be through the issuance of an IUP. GR No. 23 also requires a KP to be converted into an IUP within 3 (three) months of the issuance of GR No. 23.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/86 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

29. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

s. Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009 (lanjutan)

s. Mining Law No. 4/2009 (continued)

Pada tanggal 15 April 2010, AU dan BS telah mendaftarkan permohonan konversi untuk KP dan IUP mereka dan pada tanggal laporan keuangan ini Grup masih menunggu persetujuan dari Pemerintah.

On 15 April 2010, AU and BS submitted requests for conversion of its Mining Rights into an IUP and as at the date of these financial statements, the Group is still awaiting approval from the relevant authorities.

Pada tanggal 5 Juli 2010, PP No. 55/2010

dikeluarkan. PP ini untuk mengatur pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan usaha pertambangan mineral dan batubara di Indonesia.

On 5 July 2010, GR No. 55/2010 was issued. This GR deals with the guidance and supervision of mineral and coal mining business in Indonesia.

Pada tanggal 10 Januari 2012, Presiden Republik Indonesia mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres No.3/2012) tentang pembentukan sebuah tim untuk melakukan negosiasi ulang atas Kontrak Karya perusahaan mineral dan PKP2B, agar sejalan dengan ketentuan UU Pertambangan di Indonesia yang disahkan pada Januari 2009. Hukum Pertambangan mengharuskan PKP2B dan Kontrak Karya perusahaan mineral yang ada untuk diselaraskan dengan UU Pertambahan pada 12 Januari 2010 (batas waktu yang telah berlalu).

On 10 January 2012, the President issued a Presidential Decree (Keppres No.3/2012) for establishment of a team to renegotiate existing mineral Contracts of Work (“COW”) and CCoWs, to bring them into line with the provisions of Indonesia’s Mining Law passed in January 2009. The Mining Law requires all existing CoWs and CCoWs to be amended to harmonise them with the Mining Law by 12 January 2010 (a deadline which has passed).

Pada 13 September 2013, KESDM menerbitkan Peraturan No. 27 Tahun 2013 ("Permen 27/2013"), yang merupakan salah satu peraturan pelaksana dari PP 23/2010 dan PP 24/2012, yang menjelaskan tata cara dan penetapan harga divestasi saham, serta perubahan penanaman modal di bidang usaha pertambangan mineral dan batubara.

On 13 September 2013, MOEMR issued Regulation No.27 of 2013 ("MR 27/2013"). MR 27/2013, which is one of the implementing regulations of GR 23/2010 and GR 24/2012, outlines the procedures and determination of share divestment prices and also changes of investment particulars in the mineral and coal mining business.

Pada tanggal 19 November 2013, Peraturan Menteri No. 32 tahun 2013 terkait dengan izin perdagangan dan pengangkutan yang dikeluarkan Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (“ESDM”) memperkenalkan sejumlah besar pembatasan atas pemegang izin tersebut, yang antara lain mencakup larangan terhadap pemegang izin untuk mengadakan transaksi dengan pemegang izin lain yang izinnya dikeluarkan otoritas penerbit izin yang sama, serta larangan terhadap pemegang izin untuk tidak melakukan transaksi dengan konsesi batubara PKP2B. Pemohon izin baru dan perpanjangan izin harus menyerahkan sejumlah besar dokumen yang wajib diserahkan sebagai bagian dari proses permohonan, yang antara lain meliputi informasi kepemilikan dan rahasia pihak ketiga. Selain itu, persyaratan agar pemegang izin memperoleh persetujuan lebih dahulu atas semua transaksi hampir tidak memungkinkan pelaksanaan transaksi di pasar spot lokal.

On 19 November 2013, the Minister’s Regulation No. 32 of 2013 relating to trading and transport licences was issued by the Ministry of Energy and Mineral Resources (“ESDM”) introducing numerous restrictions on holders of such permits including, among others, the prohibition of permit holders from entering into transactions with other permit holders issued from a common issuing authority and prohibition of a permit holder from entering into a transaction with a CCoW coal concession. New applicants and renewal applicants are faced with a daunting list of documents that are required to be submitted as part of the application process where a number of such documents include proprietary and confidential information of third parties. Additionally, the requirement of a licence holder to obtain pre-approval of all transactions makes it almost impossible for any transactions in the local spot market to be done.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/87 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

29. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

s. Undang-Undang Pertambangan No. 4/2009

(lanjutan)

s. Mining Law No. 4/2009 (continued)

PP 23/2010 telah diubah dengan PP No. 24

Tahun 2012 dan terakhir diubah dengan PP No. 77 Tahun 2014 (”PP No. 77”).

GR 23/2010 has been amended by GR No. 24 of 2012 and the latest by GR No. 77 of 2014 (“GR No. 77”).

PP No. 77 selain menambah aturan baru yang

belum diatur sebelumnya dalam PP No. 23 Tahun 2010, juga menegaskan aturan mengenai batasan kepemilikan saham asing dan divestasi kepemilikan saham asing yang sebelumnya telah diatur dalam Peraturan Menteri ESDM No. 27 Tahun 2013, yakni pembatasan kepemilikan saham asing secara langsung dalam perusahaan batubara yaitu maksimal 75% bagi pemegang IUP Eksplorasi, 49% bagi pemegang IUP Operasi Produksi, 60% bagi pemegang IUP OP yang melakukan sendiri kegiatan pengolahan dan/pemurnian dan 70% bagi pemegang IUP OP yang melakukan kegiatan penambangan dengan metode bawah tanah.

This GR No. 77, other than adding new rules not previously regulated in GR No. 23, also reinforces rules on limitations and divestment of foreign share ownership as previously regulated in Minister of ESDM Regulation No. 27 Year 2013, namely limitations of direct foreign share ownership in coal companies to a maximum of 75% for Exploration IUP holders, 49% for Production Operation IUP holders, 60% for IUP OP holders performing their own processing and/or refinery activities, and 70% for IUP OP holders performing underground mining.

Grup masih menganalisa dampak Permen 27/2013 dan PP No. 77 terhadap anak perusahaan yang dimiliki melalui KRL.

The Group is analysing the impact of MR 27/2013 and GR No. 77 upon its subsidiaries held through KRL.

Grup kini bekerja sama dengan para penasehatnya, asosiasi industri dan otoritas untuk memahami harapan-harapan pemerintah, berusaha memelihara kepatuhan dan apabila memungkinkan, meminta kajian materi atas ketentuan peraturan tersebut.

The Group is also working closely with its advisors, the industry association and the authorities to understand the expectations of the government, to work on maintaining compliance and where appropriate, to seek judicial reviews of the provisions of the regulations.

t. Peraturan reklamasi dan aktivitas pasca

tambang t. Regulation on reclamation and post-mining

activities

Pada tanggal 20 Desember 2010, Pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan implementasi atas Undang-Undang Mineral No. 4/2009, yaitu Peraturan Pemerintah No. 78/2010 (“PP No. 78”) yang diikuti oleh Peraturan Menteri No. 7/2014 tertanggal 29 Februari 2014, yang mengatur aktivitas reklamasi dan pasca tambang untuk pemegang IUP-Eksplorasi dan IUP-Operasi Produksi. Peraturan ini memperbarui Peraturan Menteri No. 18/2008 yang dikeluarkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral pada tanggal 29 Mei 2008.

On 20 December 2010, the Government of Indonesia released an implementing regulation for Mining Law No. 4/2009, i.e. Government Regulation No. 78/2010 (“GR No. 78”) which was followed on 29 February 2014, by Ministerial Regulation No. 7/2014, that deals with reclamation and post-mining activities for both IUP-Exploration and IUP-Production Operation holders. This regulation updated Ministerial Regulation No. 18/2008 issued by the Minister of Energy and Mineral Resources on 29 May 2008.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/88 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

29. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

t. Peraturan reklamasi dan aktivitas pasca

tambang (lanjutan) t. Regulation on reclamation and post-mining

activities (continued)

Pemegang IUP-Eksplorasi, ketentuannya antara lain, harus memuat rencana eksplorasi di dalam rencana kerja dan anggaran biaya ekplorasinya dan menyediakan jaminan reklamasi berupa deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah.

An IUP-Exploration holder, among other requirements, must include a reclamation plan in its exploration work plan and budget and provide a reclamation guarantee in the form of a time deposit placed at a state-owned bank.

Pemegang IUP-Operasi Produksi, ketentuannya antara lain, harus menyiapkan (1) rencana reklamasi lima tahunan; (2) rencana pasca tambang; (3) menyediakan jaminan reklamasi yang dapat berupa rekening bersama atau deposito berjangka yang ditempatkan pada bank pemerintah, bank garansi, atau cadangan akuntansi (bila diijinkan); dan (4) menyediakan jaminan pasca tambang berupa deposito berjangka yang ditempatkan di bank pemerintah.

An IUP-Production Operation holder, among other requirements, must prepare (1) a five-year reclamation plan; (2) a post-mining plan; (3) provide a reclamation guarantee which may be in the form of a joint account or time deposit placed at a state-owned bank, a bank guarantee, or an accounting provision (if eligible); and (4) provide a post-mine guarantee in the form of a time deposit at a state-owned bank.

Penempatan jaminan reklamasi dan jaminan pasca tambang tidak menghilangkan liabilitas pemegang IUP dari ketentuan untuk melaksanakan aktivitas reklamasi dan pasca tambang.

The requirement to provide reclamation and post-mine guarantee does not release the IUP holder from the requirement to perform reclamation and post-mine activities.

Ketentuan peralihan didalam PP No. 78 menegaskan bahwa para pemegang PKP2B juga wajib mematuhi peraturan ini.

The transitional provisions in GR No. 78 make it clear that CCoW holders are also required to comply with this regulation.

Pada tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, GBP, FSP, BT, FKP, TSA, PIK, CA dan WBM telah membuat jaminan reklamasi untuk periode tertentu (lihat Catatan 29d). Grup telah memasukkan rencana penutupan tambang ke Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral dan melanjutkan untuk berdiskusi rencana tersebut.

As at the date of these consolidated financial statements, GBP, FSP, BT, FKP, TSA, PIK, CA and WBM have placed reclamation guarantees for certain periods (refer to Note 29d). The Group has submitted its mine closure plans to the Minister of Energy and Mineral Resources and continues to discuss these plans.

u. Domestic Market Obligation (“DMO”) u. Domestic Market Obligation (“DMO”)

Pada bulan Desember 2009, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan Peraturan Menteri No. 34/2009 yang mewajibkan perusahaan pertambangan untuk menjual sebagian hasil produksinya kepada pelanggan domestik.

In December 2009, the Minister of Energy and Mineral Resources issued Ministerial Regulation No. 34/2009, which provides a legal framework to require mining companies to sell a portion of their output to domestic customers.

Pada tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, Pemerintah belum menerbitkan persyaratan DMO untuk tahun 2017. Manajemen berpendapat bahwa masalah ini tidak memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap posisi laporan keuangan atau arus kas Grup.

As of the date of these consolidated financial statements, the Government has not issued a DMO requirement for 2017. Management is of the opinion that this matter will not have a significant negative impact on the Group’s financial position or cash flows.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/89 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

29. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

v. Peraturan kontrak jasa pertambangan v. Regulation on mining service contractors

Pada bulan Oktober 2012, KESDM mengeluarkan Peraturan Menteri No. 24 tahun 2012 yang merubah Peraturan Menteri No. 28/2009, yang salah satu isinya mengharuskan persetujuan Direktur Jenderal untuk penggunaan perusahaan afiliasi sebagai jasa kontraktor pertambangan.

In October 2012, the MoEMR issued Ministerial Regulation No. 24 tahun 2012 revising the Ministerial Regulation No. 28/2009, which, among others, requires the Directorate General’s approval to use an affiliate as a mining service contractor.

Peraturan tersebut memberikan definisi tersendiri tentang apa yang dimaksud dengan perusahaan afiliasi dan memberikan pengecualian hanya apabila tidak terdapat perusahaan jasa pertambangan sejenis pada kabupaten/kota dan/atau provinsi, atau apabila tidak terdapat perusahaan kontraktor pertambangan yang mampu di lokasi tersebut. Dalam peraturan tersebut, pemilik konsesi, diwajibkan untuk melaksanakan sendiri semua aktivitas penggalian batubaranya dalam waktu tiga tahun setelah peraturan ini dikeluarkan, kecuali pada kontrak baru di mana kewajiban tersebut berlaku efektif sejak tanggal kontrak.

The regulation provides the definition of affiliates and provides exception only when there are no similar mining services companies in the regency/city and/or province, or when there are no other capable mining service companies operating in the area. The regulation requires a mining concession holder to conduct all coal extraction activities themselves within three years of the issuance of the regulation, except for new mining contracts, for which the obligation is effective on the date of the contract.

Peraturan tersebut menyediakan jangka waktu tiga tahun transisi untuk perubahan terhadap perjanjian yang sudah ada.

The regulation provides a three year transition period for changes to existing arrangements.

Grup yakin telah mematuhi peraturan-peraturan yang bersangkutan.

The Group believes it is in compliance with the regulations.

w. Peraturan harga patokan batubara w. Regulation on benchmark coal price Pada bulan September 2010, MESDM

mengeluarkan Peraturan Menteri No. 17/2010 tentang Tata Cara Penetapan Harga Patokan Penjualan Mineral dan Batubara, yang mengatur bahwa penjualan dari batubara harus dilakukan dengan mengacu pada harga patokan (IMCBP) yang telah ditetapkan oleh Pemerintah.

In September 2010, the MoEMR issued Ministerial Regulation No. 17/2010 on The Procedure for the Setting of Benchmark Prices For Mineral and Coal Sales, which regulates that the sale of coal shall be conducted with reference to the benchmark price (the IMCBP) as issued by the Government.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/90 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

29. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

w. Peraturan harga patokan batubara (lanjutan) w. Regulation on benchmark coal price

(continued)

Peraturan Menteri No. 17/2010 mengatur antara lain:

Ministerial Regulation No. 17/2010 governs among others:

- penggunaan harga rata-rata

mineral/batubara dari indeks pasar internasional dan penggunaan free-on-board ("FOB"), kapal induk sebagai titik penjualan untuk menentukan IMCBP;

- the use of the average mineral/coal price from international market indices and the use of free-on-board (“FOB”) mother vessel as the sale point to determine the IMCBP;

- penerimaan beban tertentu sebagai

penyesuaian untuk IMCBP (jika titik penjualan FOB yang sebenarnya bukan kapal induk); dan

- the acceptance of certain costs as adjustments to the IMCBP (if the actual sale point is not FOB mother vessel); and

- penggunaan pendekatan harga dasar

(yaitu harga jual IMCBP vs harga jual aktual, mana yang lebih tinggi), untuk perhitungan Penerimaan Negara (contoh: royalti atau biaya eksploitasi).

- the use of a “floor” price approach (i.e. IMCBP vs. actual sales price, whichever higher), for the Non-Tax State Revenue calculation (e.g. royalty or exploitation fee).

Peraturan ini juga mengharuskan perusahaan pertambangan untuk:

This regulation also requires mining companies to:

- menggunakan kapal/perahu berbendera

Indonesia untuk mengangkut mineral/batubara;

- use Indonesian flagged ships/vessels to transport minerals/coal;

- mengutamakan penggunaan perusahaan asuransi nasional di mana syarat adopsi CIF digunakan; dan

- prioritise the use of a national insurance company where CIF sale terms are adopted; and

- menggunakan surveyor yang ditunjuk oleh DJMBP.

- use surveyors appointed by the DGoMCG.

Pada tanggal 24 Maret 2011, DJMB menerbitkan

Peraturan Dirjen No. 515.K/32/DJB/2011 tentang Harga Patokan Batubara, yang mengatur:

On 24 March 2011, the DGoMC issued Director General Regulation No. 515.K/32/DJB/2011 on the Formula for Setting the Coal Benchmark Price, which regulates:

- Penetapan harga patokan batubara dilakukan setiap bulan berdasarkan rumus yang tidak lain adalah nilai rata-rata dari beberapa indeks harga batubara;

- Setting the coal benchmark price every month based on a formula which is the average of several coal price indices;

- Harga patokan batubara harus digunakan sebagai dasar dalam penjualan batubara; dan

- Coal benchmark price should be used as the basis in coal sales; and

- Untuk penjualan batubara dengan kontrak berjangka, harga batubara ditentukan berdasarkan rata-rata dari tiga harga patokan terakhir pada bulan di mana harga tersebut disetujui.

- For coal sales on a term basis, the coal price is based on the average of the last three months’ benchmark prices prior to the month when the price is agreed.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/91 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

29. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

w. Peraturan harga patokan batubara (lanjutan) w. Regulation on benchmark coal price

(continued) Pada tanggal 11 Maret 2013, DJMB menerbitkan Peraturan Dirjen No. 644.K/DJB/2013 merevisi Peraturan Dirjen No. 999.K/30/DJB/2011 tanggal 26 Agustus 2011 tentang Tata Cara Penetapan Besaran Biaya Penyesuaian Harga Patokan Batubara, yang mengatur:

On 11 March 2013, the DGoMC issued Director General Regulation No. 644.K/DJB/2013 revising Regulation No. 999.K/30/DJB/2011 dated 26 August 2011 on the Procedure For Stipulating The Amount Of Cost Adjustment Of The Benchmark Price Of Coal, which regulates:

- Besaran dari biaya penyesuaian yang

merupakan biaya penambah atau pengurang terhadap harga patokan batubara untuk menentukan harga batubara pada penjualan batubara diluar titik FOB vessel.

- The amount of the cost adjustment which is an addition or deduction of cost of the benchmark price of coal to determine the price of coal in the sale of coal other than at the point FOB vessel point.

- Biaya penyesuaian tersebut merupakan biaya tertinggi yang diperbolehkan dalam perhitungan kewajiban pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak kepada Pemerintah.

- The cost adjustment shall constitute the highest cost permitted in the calculation of payment of liabilities to the Government.

Grup yakin telah memenuhi ketentuan dalam peraturan tersebut, sebagaimana dimaksud di atas.

The Group believes it has complied with the requirements of the regulation, as mentioned above.

x. Peraturan iuran eksploitasi x. Regulation on exploitation fees

Pada tanggal 6 Januari 2012, Pemerintah Indonesia mengeluarkan peraturan mengenai penerimaan negara bukan pajak No. 9/2012 yang menggantikan peraturan No. 45/2003. Peraturan ini memberikan penjelasan mengenai iuran eksploitasi dari bisnis logam mineral dan komoditas batubara yang sebelumnya tidak diatur oleh Peraturan Pemerintah No. 45/2003. Sebagai tambahan, peraturan ini juga memberikan arahan untuk imbalan tetap lainnya terkait dengan aktivitas logam mineral dan komoditas batubara dan imbalan lainnya yang tidak terkait dengan komoditas seperti kompensasi untuk informasi terkait dengan IUP dan IUPK area eksplorasi, biaya penggantian untuk penambangan batubara tertutup dan porsi bagian Pemerintah (4%) dari pemegang IUPK-Operasi Produksi berdasarkan pendapatan bersihnya.

On 6 January 2012, the Government of Indonesia released a regulation for non-tax state revenue GR No.9/2012 which replaced the previous regulation GR No. 45/2003. This regulation provides clarification for exploitation fees on metal mineral and coal commodities business which previously has not been set in GR No. 45/2003. In addition, it provides guidelines on other fixed fees related to metal mineral and coal mines activities and other fees which are not related to commodities such as compensation for information related to IUP and IUPK exploration areas, replacement costs for closed coal mines and portion of the Government’s share (4%) from IUPK-Production Operation holders based on its net income.

Tidak ada perubahan dari tarif iuran eksploitasi yang akan dikenakan kepada FSP, BT dan MCM sebagai pemegang IUP sebagai dampak dari penerapan regulasi ini (masih sebesar 3% sampai 7% berdasarkan kualitas batubara terjual). Pemegang Kontrak Karya diperkirakan akan melanjutkan penggunaan tarif sesuai kontrak kerja.

There is no change in the exploitation fee rate for FSP, BT and MCM as IUP holders based on the regulation (ranging from 3% to 7% depending on coal quality sold). The CCoW holders are expected to continue using the rate specified in the contract of work.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/92 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

29. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

y. Eksportir terdaftar batubara y. Registered coal exporters

Pada tanggal 12 Agustus 2014, DJMB mengeluarkan Peraturan Ditektur Jenderal Mineral dan Batubara No. 714.K/30/DJB/2014 tentang Tata Cara Dan Persyaratan Pemberian Rekomendasi Eksportir Terdaftar Batubara yang merupakan implementasi dari Peraturan Menteri Perdagangan No. 39/M-DAG/PER/7/2014 tentang Ketentuan Ekspor Batubara dan Produk Batubara. Para Pemegang PKP2B, IUP Operasi Produksi, IUPK Operasi Produksi dan IUP Operasi Produksi Khusus untuk Pengolahan dan/atau Pemurnian, IUP Operasi Produksi khusus untuk pengangkutan dan penjualan dapat melakukan penjualan ke luar negeri setelah mendapatkan pengakuan sebagai ET-Batubara dari Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan. Sebelum mendapatkan pengakuan sebagai ET-batubara tersebut wajib mendapatkan rekomendasi dari DJEMB, yang salah satu persyaratan didalamnya adalah menyerahkan surat pernyataan bermaterai mengenai kebenararan dokumen dan kesediaan membayar iuran produksi/DPHB pada titik jual di FOB barge/vessel sebelum diangkut lintas kabupaten/kota/provinsi/negara. Pada tanggal laporan keuangan ini, Perusahaan, GBPC, TSA, PIK, FKP, WBM, FSP dan BT telah mendapatkan ijin eksportir terdaftar.

On 12 August 2014, DJMB issued the Regulation of the Director General of Mineral and Coal No.714.K/30/DJB/2014 on the Procedure and Criteria for the Granting of Registered Coal Exporter Recommendations, which was the implementation of the Regulation of the Minister of Trade No.39/M-DAG/PER/7/2014 on Coal and Coal Product Export Provision. Holders of CCoW, Production Operation IUP, Special Production Operation IUP for coal processing and transportation and sales may conduct international sales after being acknowledged as Registered Coal Exporters (ET-Batubara) by the Director General of International Trade, Ministry of Trade. Prior to being acknowledged as ET-Batubara,a recommendation from DJMB must be obtained, for which one of the criteria is to submit a statement with stamp duty declaring the truthfulness of the documents and willingness to pay royalty/DPHB at sales point at FOB barge/vessel before transportation across regencies/municipalities/ provinces/countries. As at the date of these financial statements, the Company, GBPC, TSA, PIK, FKP, WBM, FSP and BT have obtained the registered exporter licence.

z. Komitmen akuisisi KRL z. Acquisition commitment of KRL

Pada tanggal 28 Desember 2010, Perusahaan dan BE menandatangani Perjanjian Jual Beli (“PJB”) dengan PT Ilthabi Bara Utama dan Prime Mine Resources Limited untuk membeli 100% kepemilikan dari 4 perusahaan baru dan 99% kepemilikan dari 5 perusahaan baru pemegang KP dan IUP dan berbagai aset yang berlokasi di area tersebut (transaksi IBU/PMR). Atas persyaratan-persyaratan yang telah dipenuhi oleh Perusahaan, sejak 14 Desember 2011 Perusahaan mulai mengkonsolidasi KRL dengan 56,05% kepemilikan saham.

On 28 December 2010, the Company and BE entered into Sales and Purchase Agreements (“SSPA”) with PT Ilthabi Bara Utama and Prime Mine Resources Limited to purchase 100% of the equity of 4 new companies and 99% of the equity of 5 new companies holding KPs and IUPs and various assets located in these licence areas (the IBU/PMR transaction). Based on the requirements fulfilled by the Company, since 14 December 2011 the Company started to consolidate KRL with 56.05% share ownership.

Selama tahun 2011, Perusahaan telah mengalihkan DE, TJ, SK, SA dan OM kepada KRL. Sebagai tambahan, Perusahaan telah memenuhi kewajibannya dalam perjanjian untuk mengalihkan berbagai aset yang berlokasi di berbagai area yang memiliki izin kepada KRL melalui pengalihan kepemilikan ekuitas SAU. Perusahaan masih memiliki kewajiban kepada KRL untuk menyerahkan AU, TA, BS dan CA.

During 2011, the Company transferred DE, TJ, SK, SA, and OM into KRL. In addition, the Company fulfilled its obligations under the agreement to transfer various assets located in the licence areas to KRL through the transfer of the equity of SAU. The Company continues to have an obligation to KRL to transfer AU, TA, BS and CA.

Pada tanggal laporan keuangan konsolidasian ini, AU, TA, BS dan CA belum ditransfer ke KRL. Namun, secara substansi transaksi, Perusahaan telah mengakui penyelesaian transaksi tersebut dan mengkonsolidasi 56,05% saham kepemilikannya.

As at the date of these consolidated financial statements, AU, TA, BS and CA have not yet been transferred to KRL. However, based on the substance of the transaction, the Company has already recognised the completion of the transactions and consolidated its 56.05% shareholding.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/93 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

29. PERJANJIAN PENTING, KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan)

29. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)

aa. Perubahan peraturan perundang -undangan aa. Changes in law and regulation

Bayan Group dalam menjalankan operasinya tunduk pada ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang diterbitkan oleh pemerintah Republik Indonesia antara lain bidang pertambangan, perhubungan, kehutanan dan perdagangan. Perseroan selaku perusahaan terbuka juga tunduk pada ketentuan peraturan dan perundang-undangan di bidang pasar modal, termasuk peraturan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia. Dalam tahun 2016 ini telah terbit beberapa peraturan baru yang mana Perseroan dan anak-anak usahanya perlu mentaatinya, antara lain:

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.50/Mnlhk/Setjen/Kum.1/6/2016 tanggal 8 Juni 2016 tentang “Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan”, yang antara lain mengatur mengenai pembatasan atas kawasan hutan produksi yang tidak dapat diberikan ijin pinjam pakai.

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.89/Mnlhk/Setjen/Kum.1/11/2016 tanggal 22 November 2016 tentang “Pedoman Penanaman Bagi Pemegang IPPKH Dalam Rangka Rehabilitasi DAS, yang antara lain mengatur mengenai kewajiban pemegang IPPKH untuk melakukan rehabilitasi DAS dan penyampaian peta rencana lokasi penanaman rehabilitasi DAS tersebut sebelum dapat melakukan kegiatan dalam kawasan hutan.

Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 71 Tahun 2016 tanggal 29 Juni 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 51 Tahun 2011 tentang Terminal Khusus dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri, dimana diatur antara lain mengenai penggunaan terminal khusus untuk melayani kepentingan umum.

In its operations, Bayan Group complies with the provisions of laws and regulations issued by the government of the Republic of Indonesia in mining, transportation, forestry and trade sectors, among others. The Company as public company also complies with the provisions of laws and regulations in capital market, including regulations issued by the Financial Services Authority and Indonesian Stock Exchange. During 2016, several new regulations have been issued which the Company and its subsidiaries have to comply with , such as:

Regulation of the Minister of Environment and Forestry No. P.50/Mnlhk/Setjen/Kum.1/6/2016 dated 8th June 2016 on “Guidelines for Forest Area Borrowing and Use”, which regulates the setting of boundaries of production forest areas which cannot be granted with borrowing and use permits.

Regulation of the Minister of Environment and Forestry No. P.89/Mnlhk/Setjen/Kum.1/11/2016 dated 22 November 2016 on “Guidelines of Planting for IPPKH Holders in the context of River Basin Area Rehabilitation”, which regulates the obligation of IPPKH holders to rehabilitate River Basin Area (DAS) and submit map of planned DAS rehabilitation locations before conducting activities in forest area.

Regulation of the Minister of Transportation No. PM 71 Year 2016 dated 29 June 2016 on Second Amendment to the Regulation of the Minister of Transportation No. PM 51 Year 2011 on Special and Private Purpose Terminals, which among others regulates the use of special terminals to serve public purposes.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/94 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

30. BEBAN KARYAWAN 30. EMPLOYEE EXPENSES

31 Maret/ 31 Maret/ March March 2017 2016

Beban karyawan 10,293,307 9,711,457 Employee expenses

Beban karyawan terdiri dari gaji, upah dan cadangan imbalan pascakerja.

Employee expenses represent salaries, wages and provision for employee benefits.

Pada tanggal 31 Maret 2017, Grup memiliki karyawan 2.153 (2016: 2.055 karyawan) (tidak diaudit).

The Group has 2,153 employees as at 31 March 2017 (2016: 2,055 employees) (unaudited).

31. INFORMASI SEGMEN USAHA 31. SEGMENT INFORMATION

Berdasarkan informasi keuangan yang digunakan oleh Direksi sebagai pengambil keputusan operasional dalam mengevaluasi kinerja segmen dan menentukan alokasi sumber daya yang dimilikinya, manajemen menetapkan segmen Grup berdasarkan aktivitas per entitas. Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.

Based on the financial information used by the Board of Directors as the chief operating decision-maker in evaluating the performance of segments and in the allocation of resources, management considers the Group’s segments based on each entity’s activities. All transactions between segments have been eliminated.

Direksi telah menentukan segmen operasi berdasarkan penjualan batubara dan non-batubara karena keputusan stratejik yang diambil oleh Direksi didasarkan atas segmen tersebut.

The Board of Directors has determined the operating segments based on coal and non-coal sales considering that strategic decisions that are taken by the Board of Directors are based on those segments.

Informasi segmen usaha Perusahaan dan entitas anak adalah sebagai berikut:

Segment information of the Company and its subsidiaries is as follows:

31 Maret/March 2017 Batubara/ Non-batubara/ Eliminasi/ Konsolidasian/ Coal Non-coal Elimination Consolidated

Pendapatan: Revenue: Pendapatan di luar External segment segmen 180,640,950 6,823,876 187,464,826 revenue Pendapatan antar Inter-segment segmen 45,896,996 56,269,924 (102,166,920) - revenue

Pendapatan 226,537,946 63,093,800 (102,166,920) 187,464,826 Revenue

Laba kotor 99,008,543 26,059,584 (26,347,496) 98,720,631 Gross profit Beban penjualan (37,421,388) (5,478,330) 27,457,587 (15,442,131) Selling expenses General and Beban umum administration dan administrasi (4,288,866) (1,343,308) - (5,632,174) expense Beban keuangan (5,490,332) (3,791,594) (2,185) (9,284,111) Finance expenses Penghasilan keuangan 7,305,387 24,234 (7,089,195) 240,426 Finance income Beban penurunan nilai Impairment charges Pendapatan lain-lain, neto (387,148) 14,278,526 (13,278,658) 612,720 Other income, net

Laba/(rugi) sebelum pajak 58,726,196 29,749,112 (19,259,947) 69,215,361 Profit/(loss) before tax

Beban pajak penghasilan (11,869,626) (4,361,219) 2,979,165 (13,251,680) Income tax expense

Laba periode berjalan 46,856,570 25,387,893 (16,280,782) 55,963,681 Profit for the period

31 Maret/March 2017 Batubara/ Non-batubara/ Eliminasi/ Konsolidasian/ Coal Non-coal Elimination Consolidated

Aset segmen 1,479,978,346 289,802,949 (929,043,348) 840,737,947 Segment assets Liabilitas segmen 803,875,087 188,437,006 (395,139,897) 597,172,196 Segment liabilities Acquisition of Perolehan aset tetap 23,195,802 4,354,473 (18,683,208) 8,867,067 fixed assets Penyusutan 3,651,886 5,452,619 97,616 9,202,121 Depreciation

Amortisasi properti pertambangan - Amortisasion of mining pertambangan yang properties - mines berproduksi 110,242 600 (600) 110,242 in production

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/95 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

31. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan) 31. SEGMENT INFORMATION (continued)

31 Desember/December 2016

Batubara/ Non-batubara/ Eliminasi/ Konsolidasian/ Coal Non-coal Elimination Consolidated

Pendapatan: Revenue: Pendapatan di luar External segment segmen 530,827,957 24,655,964 - 555,483,921 revenue Pendapatan antar Inter-segment segmen 114,325,664 127,567,356 (241,893,020) - revenue

Pendapatan 645,153,621 152,223,320 (241,893,020) 555,483,921 Revenue

Laba kotor 255,687,435 40,830,475 (86,109,426) 210,408,484 Gross profit Beban penjualan (128,713,547) (20,000,750) 83,539,176 (65,175,121) Selling expenses General and Beban umum administration dan administrasi (19,568,417) (5,572,342) (843,162) (25,983,921) expense Beban keuangan (62,053,616) (14,437,455) 30,664,440 (45,826,631) Finance expenses Penghasilan keuangan 29,549,747 71,877 (28,859,512) 762,112 Finance income Beban penurunan nilai (46,000,000) - - (46,000,000) Impairment charges Pendapatan lain-lain, neto 2,266,953 (865,045) (84,122) 1,317,786 Other income, net

Laba/(rugi) sebelum pajak 31,168,555 26,760 (1,692,606) 29,502,709 Profit/(loss) before tax

Beban pajak penghasilan (19,743,183) (3,936,833) 12,192,740 (11,487,276) Income tax expense

Laba tahun berjalan 11,425,372 (3,910,073) 10,500,134 18,015,433 Profit for the year

31 Desember/December 2016 Batubara/ Non-batubara/ Eliminasi/ Konsolidasian/ Coal Non-coal Elimination Consolidated

Aset segmen 1,475,519,792 281,931,080 (932,764,211) 824,686,661 Segment assets Liabilitas segmen 832,222,166 207,908,150 (403,594,629) 636,535,687 Segment liabilities Acquisition of Perolehan aset tetap 27,401,607 10,116,655 (10,198,595) 27,319,667 fixed assets Penyusutan 16,894,200 24,897,079 (1,624,708) 40,166,571 Depreciation

Amortisasi properti pertambangan - Amortisasion of mining pertambangan yang properties - mines berproduksi 5,211,447 - - 5,211,447 in production

Perusahaan berdomisili di Indonesia. Mayoritas aset tidak lancar Grup berada di Indonesia. Pendapatan yang diperoleh dari pelanggan luar negeri disajikan sebagai berikut:

The Company is domiciled in Indonesia. The majority of the Group’s non-current assets are located in Indonesia. Revenue from external customers generated from other countries are presented as follows:

31 Maret/ 31 Maret/ March March 2017 2016

Area penjualan Sales area - Asia Utara (Cina, Jepang, Korea, North Asia (China, Japan, Korea, - Hongkong dan Taiwan) 48,573,738 36,679,376 Hong Kong and Taiwan) - Asia Tenggara (Malaysia, South East Asia (Malaysia, - Thailand dan Filipina), Thailand and Philippines), tidak termasuk Indonesia 51,906,085 20,831,376 excluding Indonesia - Asia Selatan (India, Pakistan South Asia (India, Pakistan - dan Sri Lanka) 66,973,695 27,938,637 and Sri Lanka) - Domestik 20,011,308 8,474,039 Domestic -

187,464,826 93,923,428

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/96 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

32. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING

32. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang Rupiah pada 31 Maret 2017 telah dikonversikan ke dalam mata uang Dolar AS dengan menggunakan kurs AS$1 = 13.321 berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia.

At 31 March 2017, monetary assets and liabilities denominated in Rupiah have been translated into US Dollars using an exchange rate of US$1 = 13,321 based on the Bank Indonesia middle rate.

Grup memiliki aset dan liabilitas dalam mata uang asing dengan rincian sebagai berikut:

The Group has assets and liabilities denominated in foreign currencies as follows:

31 Maret/March 2017 Setara dolar AS/ Lain-lain

*)/ US Dollars

IDR AUD Others*) equivalents

Aset Assets Cash and cash Kas dan setara kas 202,805,078,158 1,686,621 - 16,514,140 equivalents Kas dan setara kas yang Restricted cash dibatasi penggunaannya 13,227,101,327 - - 992,951 and cash equivalents Piutang usaha 67,221,492,070 - - 5,046,280 Trade receivables Piutang non-usaha 55,091,841,711 - - 4,135,714 Non-trade receivables Uang muka dan pembayaran Advances and dimuka 219,505,679,839 160,287 1,543,867 18,144,599 prepayments Uang muka pajak 1,040,691,575,693 - - 78,124,133 Prepaid taxes Aset keuangan tidak lancar lainnya 4,223,118,765 - 1,569 318,596 Other non-current ssets 1,602,765,887,563 1,846,908 1,545,436 123,276,413 Liabilitas Liabilities Utang usaha 304,814,154,524 44,498 365,516 23,281,769 Trade payables Akrual 62,520,634,869 - - 4,693,389 Accruals Utang pajak 426,459,306,581 - - 32,014,061 Tax payables Utang lain-lain 36,033,993,995 - - 2,705,052 Other payables 832,828,089,969 44,498 365,516 62,694,271

31 Desember/December 2016 Setara dolar AS/ Lain-lain

*)/ US Dollars

IDR AUD Others*) equivalents

Aset Assets Cash and cash Kas dan setara kas 113,097,441,070 20,852 - 8,432,585 equivalents Kas dan setara kas yang Restricted cash dibatasi penggunaannya 16,059,922,731 - - 1,195,290 and cash equivalents Piutang usaha 69,571,282,956 - - 5,177,976 Trade receivables Piutang non-usaha 55,396,619,945 - - 4,122,999 Non-trade receivables Uang muka dan pembayaran Advances and dimuka 282,725,707,718 218,516 997,861 22,198,414 prepayments Uang muka pajak 1,446,770,690,736 - - 107,678,676 Prepaid taxes Aset keuangan tidak lancar lainnya 5,136,949,379 - 60,823 443,150 Other non-current ssets 1,988,758,614,535 239,368 1,058,684 149,249,090 Liabilitas Liabilities Utang usaha 221,045,954,151 21,641 249,675 16,717,106 Trade payables Akrual 67,635,629,499 564 890,999 5,925,318 Accruals Utang pajak 279,590,772,008 - - 20,809,078 Tax payables Utang lain-lain 37,161,668,424 - - 2,765,828 Other payables 605,434,024,082 22,205 1,140,674 46,217,330

*) Aset dan liabilitas dalam mata uang asing lainnya disajikan

dalam jumlah yang setara dengan USD dengan menggunakan kurs pada akhir periode pelaporan.

*) Assets and liabilities denominated in other foreign currencies are presented as USD equivalents using the exchange rate prevailing at end of the reporting period.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/97 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

32. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING (lanjutan)

32. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES (continued)

Apabila aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada tanggal 31 Maret 2017 dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal 28 April 2017, maka aset bersih dalam mata uang asing Grup akan naik sebesar AS$81.783.

If assets and liabilities in foreign currencies as at 31 March 2017 are translated using the exchange rate as at 28 April 2017, the total net foreign currency assets of the Group will increase by approximately US$81,783.

33. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN 33. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES Berikut ini adalah kategori aset dan liabilitas keuangan dari Grup:

The information given below relates to the Group’s financial assets and liabilities by categories:

Aset dan liabilitas keuangan Pinjaman lainnya/ dan Other piutang/ financial Jumlah/ Loans and Derivatif/ assets and 31 Maret/March 2017 Total receivables Derivative liabilities Aset keuangan/Financial assets Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents 107,396,423 107,396,423 - - Piutang usaha/Trade receivables 47,282,285 47,282,285 - - Piutang non-usaha/Non-trade receivables 8,488,837 8,488,837 - - Aset derivatif yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Current maturities of derivative assets 870,341 870,341 - Kas dan setara kas yang dibatasi pengunaannya/ Restricted cash and cash equivalents 12,527,379 12,527,379 - - Jumlah aset keuangan/Total financial assets 176,565,265 175,694,924 870,341 - Liabilitas keuangan/Financial liabilities Utang usaha/Trade payables 33,922,901 - - 33,922,901 Akrual/Accruals 33,124,992 - - 33,124,992 Utang lain-lain/Other payables 5,196,466 - - 5,196,466 Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Long-term loans, net of current maturities 423,064,883 - - 423,064,883 Jumlah liabilitas keuangan/Total financial liabilities 495,309,242 - - 495,309,242 Aset dan liabilitas keuangan Pinjaman lainnya/ dan Other piutang/ financial Jumlah/ Loans and Derivatif/ assets and 31 Desember/December 2016 Total receivables Derivative liabilities Aset keuangan/Financial assets Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents 59,767,412 59,767,412 - - Piutang usaha/Trade receivables 61,192,052 61,192,052 - - Piutang non-usaha/Non-trade receivables 7,308,606 7,308,606 - - Aset derivatif yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Current maturities of derivative assets 1,526,160 - 1,526,160 - Kas dan setara kas yang dibatasi pengunaannya/ Restricted cash and cash equivalents 10,662,407 10,662,407 - - Jumlah aset keuangan/Total financial assets 140,456,637 138,930,477 1,526,160 --

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/98 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

33. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN

(lanjutan) 33. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES

(continued)

Aset dan liabilitas keuangan Pinjaman lainnya/ dan Other piutang/ financial Jumlah/ Loans and Derivatif/ assets and 31 Desember/December 2016 Total receivables Derivative liabilities Liabilitas keuangan/Financial liabilities Utang usaha/Trade payables 26,549,064 - - 26,549,064 Akrual/Accruals 34,315,969 - - 34,315,969 Utang lain-lain/Other payables 5,251,328 - - 5,251,328 Pinjaman jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun/Long-term loans, net of current maturities 481,432,815 - - 481,432,815 Jumlah liabilitas keuangan/Total financial liabilities 547,549,176 - - 547,549,176

34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN 34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT a. Faktor risiko keuangan a. Financial risk factors

Aktivitas Grup rentan terhadap berbagai risiko keuangan: risiko pasar (termasuk risiko nilai mata uang, risiko tingkat bunga dan risiko harga), risiko kredit dan risiko likuiditas. Program Manajemen risiko Grup secara keseluruhan dipusatkan pada pasar keuangan yang tidak dapat diprediksi dan Grup berusaha untuk memperkecil efek yang berpotensi merugikan kinerja keuangan Grup. Grup menggunakan instrumen keuangan derivatif untuk lindung nilai atas eksposur risiko tertentu.

The Group’s activities are exposed to a variety of financial risks: market risk (including currency risk, interest rate risk and price risk), credit risk and liquidity risk. The Group’s overall risk management programme focuses on the unpredictability of financial markets and seeks to minimise potential adverse effects on the Group’s financial performance. The Group uses derivative financial instruments to hedge certain risk exposures.

Manajemen risiko merupakan tanggung jawab Direksi, yang dibantu oleh Komite Manajemen Risiko (”Komite MRK”). Dewan Direksi bertugas menentukan prinsip dasar kebijakan Manajemen risiko Grup secara keseluruhan serta kebijakan pada area tertentu seperti risiko mata uang asing, risiko suku bunga, risiko kredit, penggunaan instrument keuangan derivatif dan instrumen keuangan non-derivatif dan risiko likuiditas.

Risk management is the responsibility of the Board of Directors, supported by the Risk Management Committee (the “RM Committee”). The Board of Directors has the responsibility to determine the basic principles of the Group’s risk management as well as principles covering specific areas, such as foreign exchange risk, interest rate risk, credit risk, the use of derivative financial instruments and the liquidity risk.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/99 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) a. Faktor risiko keuangan (lanjutan) a. Financial risk factors (continued)

Grup menggunakan berbagai metode untuk mengukur risiko yang dihadapinya. Metode ini meliputi analisis sensitivitas untuk risiko tingkat suku bunga, nilai tukar dan risiko harga lainnya, analisis umur piutang untuk risiko kredit dan analisis beta untuk menentukan risiko pasar dari portofolio investasi.

The Group uses various methods to measure risk to which it is exposed. These methods include sensitivity analysis in the case of interest rate, foreign exchange and other price risks, aging analysis for credit risk and beta analysis in respect of investment portfolios to determine market risk.

Sementara itu, Komite MRK bertugas membantu Direksi dalam melaksanakan tanggung jawabnya untuk memastikan bahwa manajemen risiko telah dilaksanakan sesuai dengan prinsip yang telah ditetapkan.

Meanwhile, the RM Committee has a responsibility to assist the Board of Directors in ensuring that risk management has been implemented in accordance with these principles.

i. Risiko pasar i. Market risk

(i) Risiko nilai tukar mata uang asing (i) Foreign exchange risk

Pendapatan, pendanaan dan sebagian besar biaya operasi dari Grup dilakukan dalam mata uang Dolar AS, yang secara tidak langsung merupakan lindung nilai alami (natural hedging) terhadap

eksposur fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Namun, Grup memiliki eksposur terhadap risiko mata uang asing yang timbul dari pajak dibayar dimuka dan biaya operasi lainnya dalam mata uang Rupiah.

The Group’s revenue, financing and the majority of its operating expenditures are denominated in US Dollars, which indirectly represents a natural hedge on exposure to fluctuations in foreign exchange rates. However, the Group is exposed to foreign exchange risk arising from outstanding prepaid taxes and other operating expenses.

Secara kas, mayoritas transaksi Grup dilakukan dalam mata uang Dolar AS sehingga mengurangi dampak dari fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Oleh karena itu, Grup menilai bahwa risiko nilai tukar mata uang asing adalah minimal.

On a cash basis, the majority of the Group’s transactions are denominated in US Dollars which reduces the impact of fluctuations in foreign exchange rates. Therefore, the Group assesses the foreign exchange risk as minimal.

Pada tanggal 31 Maret 2017 dan 31 Desember 2016, jika Rupiah melemah/menguat sebesar 2% terhadap Dolar AS dengan variable lain konstan, laba setelah pajak untuk periode berjalan akan menjadi lebih tinggi sebesar AS$855.466 (2016: AS$1.545.755) atau menjadi lebih rendah AS$855.466 (2016: AS$1.545.755) dan terutama diakibatkan keuntungan/kerugian transaksi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang non-usaha, uang muka dan pembayaran di muka, pajak dibayar di muka, utang usaha, beban akrual, utang pajak, utang lainnya dan utang sewa pembiayaan yang didenominasikan dalam mata uang Rupiah.

As at 31 Maret 2017 and 31 December 2016, if the Indonesian Rupiah had weakened/strengthened by 2% against the US Dollar with all other variables held constant, post-tax profit for the period would have been higher by US$893,701 (2016: US$1,545,755) or lower by US$893,701 (2016: US$1,545,755), mainly as a result of foreign exchange gains/losses on translation of Rupiah - denominated cash and cash equivalents, trade and non-trade receivables, advances and prepayments, prepaid taxes, trade payables, accrued expenses, taxes payable, other payables and finance lease liabilities.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/100 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

a. Faktor risiko keuangan (lanjutan) a. Financial risk factors (continued)

i. Risiko pasar (lanjutan) i. Market risk (continued)

(ii) Risiko harga (ii) Price risk

Grup terekspos terhadap perubahan harga batubara dan harga bahan bakar, namun demikian hal ini diatasi dengan melakukan kontrak harga tetap tahunan terhadap sebagian penjualan batubara serta biaya bahan bakar minyak Grup. Operasi dan kinerja keuangan Grup dapat terpengaruh oleh harga batubara, yang juga tergantung pada permintaan dan penawaran batubara di dunia, harga minyak dan faktor-faktor lainnya. Grup secara aktif mengatur risiko-risiko ini dan menyesuaikan jadwal produksi dan aktivitas penambangan yang diperlukan untuk mengatasi dampak volatilitas tersebut.

The Group is exposed to fluctuations in coal and fuel prices, however this is mitigated by the annual fixed price contracts entered into for part of the Group’s coal sales and fuel costs. The Group’s operations and financial performance may be adversely affected by the price of coal, which in turn will be determined by worldwide coal supply and demand, oil price and other factors. The Group actively manages these risks and adjusts production schedules and mining operations as necessary to reduce the impact of volatility.

Jika harga rata-rata batubara meningkat atau menurun sebesar 5% dan semua variabel lain tetap, pendapatan akan naik atau turun sebesar AS$9.032.048 (2016: AS$26.541.400).

If the average coal price increases or decreases by 5% and all other variables remain constant, then revenue would increase or decrease by US$9,032,048 (2016: US$26,541,400).

(iii) Risiko suku bunga (iii) Interest rate risk

Eksposur Grup terhadap suku bunga dimonitor untuk meminimalkan dampak negatif terhadap Grup. Pinjaman yang dikeluarkan pada tingkat suku bunga variabel mengekspos Grup terhadap risiko suku bunga arus kas.

The Group’s interest rate exposure is monitored to minimise any negative impact to the Group. Borrowings issued at variable rate expose the Group to cash flow interest rate risk.

Pada tanggal 31 Maret 2017, aset keuangan dan liabilitas keuangan Grup yang dipengaruhi oleh suku bunga mengembang adalah kas dan setara kas di bank, kas yang dibatasi penggunaannya dan pinjaman jangka panjang. Risiko pengaruh suku bunga mengambang pada kas dan setara kas di bank, kas yang dibatasi penggunaannya tidak signifikan.

As at 31 March 2017, the Group’s financial assets and financial liabilities which are impacted by floating interest rates are cash and cash equivalents in banks, restricted cash and long term loans. Floating interest rate risk in cash and cash equivalents in bank and restricted cash is not significant.

Pada 31 Maret 2017, apabila tingkat suku bunga atas pinjaman berdenominasi Dolar AS meningkat/ menurun sebesar 20 basis poin dan variabel lain tetap, laba setelah pajak untuk periode berjalan akan lebih tinggi/rendah sebesar AS$349.824 (2016: AS$2.338.350), sebagian besar akibat beban bunga yang lebih tinggi/rendah pada pinjaman dengan tingkat suku bunga mengambang.

At 31 March 2017, if interest rates on US Dollar denominated borrowings at that date had been 20 basis points higher/lower and all other variables remain constant, post-tax profit for the period would have been US$349,824 (2016: US$2,338,350) higher/lower, mainly due to higher/lower interest expense on floating rate borrowings.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/101 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

a. Faktor risiko keuangan (lanjutan) a. Financial risk factors (continued) ii. Risiko kredit ii. Credit risk

Risiko kredit terutama berasal dari penjualan batubara, kas di bank, deposito berjangka, dan transaksi lindung nilai bahan bakar minyak.

Credit risk arises primarily from sales of coal, cash in banks, time deposits, and gas oil hedging transactions.

Manajemen berkeyakinan bahwa mereka akan dapat mengendalikan dan menjaga risiko kredit minimal, dikarenakan Grup memiliki kebijakan yang jelas saat menerima pelanggan baru, mempunyai kontrak yang mengikat secara hukum dan memiliki sejarah piutang tidak tertagih pada level yang rendah.

Management is confident that they will be able to control and maintain minimal credit risk, since the Group has clear policies on accepting new customers, has legally binding contracts and historical low levels of bad debts.

Kebijakan umum Grup untuk penjualan batubara ke pelanggan baru dan yang sudah ada adalah sebagai berikut:

The Group’s general policies for coal sales to new and existing customers are as follows:

- Menyeleksi pelanggan-pelanggan yang

memiliki kondisi keuangan yang kuat serta reputasi yang baik.

- Selecting customers with strong financial condition and good reputation.

- Penerimaan pelanggan baru dan

penjualan batubara disetujui oleh karyawan yang berwenang sesuai dengan struktur pendelegasian wewenang yang ditetapkan oleh Grup.

- Acceptance of new customers and sales of coal are approved by the authorised personnel according to the Group’s delegation of authority structure.

Pelanggan baru umumnya diminta untuk memberikan keamanan pembayaran (letters of credit) sampai dengan pada saat pembayaran tepat waktu tercapai.

New customers are generally required to provide payment security (letters of credit) until such time as an on time payment history is achieved.

Manajemen yakin akan kemampuannya untuk terus mengendalikan dan mempertahankan eksposur yang minimal terhadap risiko kredit mengingat Grup memiliki kebijakan yang jelas dalam pemilihan pelanggan, memiliki perjanjian yang mengikat secara hukum untuk transaksi penjualan batubara dan secara historis mempunyai tingkat piutang usaha bermasalah yang rendah.

Management is confident in its ability to continue to control and sustain minimal exposure to credit risk given that the Group has clear policies on selection of customers, legally binding agreements in place for coal sales transactions and historically low levels of bad debts.

Manajemen melakukan penempatan kas di bank, deposito berjangka, transaksi dengan lembaga-lembaga keuangan ternama. Penggunaan lembaga-lembaga keuangan ini harus disetujui terlebih dahulu oleh Direksi.

For cash in banks and time deposits, management uses reputable financial institutions as the counterparty. These financial institutions are pre-approved by the Board of Directors.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/102 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

a. Faktor risiko keuangan (lanjutan) a. Financial risk factors (continued)

ii. Risiko kredit (lanjutan) ii. Credit risk (continued)

Kualitas kredit dari aset keuangan baik yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai dapat dinilai dengan mengacu pada peringkat kredit eksternal (jika tersedia) atau mengacu pada informasi historis mengenai tingkat gagal bayar debitur.

The credit quality of financial assets that are neither past due nor impaired can be assessed by reference to external credit ratings (if available) or to historical information about counterparty default rates.

Pada tanggal 31 Maret 2017, risiko kredit Grup terutama berasal dari piutang usaha dari dua pelanggan yang menyumbang 8% (2016: 12%) dari jumlah saldo piutang usaha, kas dan setara kas dan kas yang dibatasi penggunaannya, yang diperkirakan tidak memiliki dampak risiko kredit signifikan. Sebagai tambahan, Grup menerima letters of credit untuk semua penjualan ekspornya, sehingga akan mengurangi risiko kredit.

At 31 March 2017, the Group‘s credit risk is principally from trade receivables from two customers which account for 8% (2016: 12%) of the total balance of trade receivables, cash and cash equivalents and restricted cash, for which no significant credit risk is expected to arise. Further, the Group receives letters of credit for all export sales, which further reduces credit risk.

31 Maret/ 31 Desember/ March December 2017 2016

Piutang usaha Trade receivables Dengan pihak yang memiliki peringkat kredit Counterparties with external eksternal (S&P’s) credit rating (S&P’s) A 2,346,240 7,953,120 A A - - - A- BBB+ 33,282 32,997 BBB+ BBB - - BBB BBB- 3,346,008 2,233,555 BBB- CCC- - 37,192 CCC-

5,725,530 10,256,864

Dengan pihak yang Counterparties tidak memiliki peringkat without external kredit eksternal credit rating Grup 1 7,531,415 5,445,632 Group 1 Grup 2 34,025,340 45,489,556 Group 2

41,556,755 50,935,188

Jumlah piutang usaha yang tidak mengalami Total unimpaired penurunan nilai 47,282,285 61,192,052 trade receivables

Cash and cash Kas dan setara kas di bank equivalents in bank Moody’s Moody’s rating A1 23,687 51,560 A1 Aa2 12,231 15,092 Aa2 Aa3 53,170 41,662 Aa3 Baa3 9,053,734 11,804,682 Baa3 Fitch Fitch BBB 16,564,274 8,059,618 BBB Fitch National Fitch National AAA 80,118,819 38,012,765 AAA 105,825,915 57,985,379

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/103 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

a. Faktor risiko keuangan (lanjutan) a. Financial risk factors (continued)

ii. Risiko kredit (lanjutan) ii. Credit risk (continued)

31 Maret/ 31 Desember/ March December 2017 2016

Kas dan setara kas yang Restricted cash and dibatasi penggunaannya cash equivalents Moody’s Moody’s Baa3 11,856,067 10,004,502 Baa3 Fitch National Fitch National Lain-lain 671,312 657,905 Others 12,527,379 10,662,407

Piutang derivatif Derivative receivables Moody’s Moody’s Lain-lain 870,341 1,526,160 Others

Grup 1 – pelanggan baru/pihak-pihak berelasi (kurang dari enam bulan).

Grup 2 – pelanggan yang sudah ada/pihak-pihak berelasi (lebih dari enam bulan) tanpa adanya kasus gagal bayar di masa terdahulu.

Grup 3 – pelanggan yang sudah ada/pihak- pihak berelasi (lebih dari enam bulan) dengan beberapa kejadian gagal bayar pada masa terdahulu.

Group 1 – new customers/related parties (less than six months).

Group 2 – existing customers/related parties (more than six months) with no defaults in the past.

Group 3 – existing customers/related parties (more than six months) with some defaults in the past.

iii. Risiko likuiditas iii. Liquidity risk

Risiko likuiditas muncul dalam situasi Grup kesulitan memperoleh pendanaan. Kebijakan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dilakukan dengan menjaga kecukupan kas dan setara kas. Grup mengelola risiko likuiditas dengan memonitor perkiraan arus kas dan arus kas aktual serta menyesuaikan profil jatuh tempo dari aset dan liabilitas keuangan.

Liquidity risk arises in situations where the Group has difficulties in obtaining funding. Prudent liquidity risk management implies maintaining sufficient cash and cash equivalents. The Group manages liquidity risk by continuosly monitoring forecast and actual cash flows and matching the maturity profiles of financial assets and liabilities.

Tabel di bawah ini menggambarkan liabilitas keuangan Grup berdasarkan jatuh temponya. Jumlah yang terdapat di tabel ini adalah nilai kontraktual yang tidak didiskontokan:

The table below describes the Group’s financial liabilities based on their maturities. The amounts disclosed in the table are the contractual undiscounted cash flows:

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/104 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) a. Faktor risiko keuangan (lanjutan) a. Financial risk factors (continued)

iii. Risiko likuiditas (lanjutan) iii. Liquidity risk (continued)

Jatuh tempo kontraktual liabilitas keuangan/ Contractual maturities of financial liabilities Antara 3 Antara Antara bulan dan 1 dan 2 dan Lebih Kurang dari 1 tahun/ 2 tahun/ 5 tahun/ dari 3 bulan/ Between Between Between 5 tahun/ Less than 3 months 1 and 2 and Over Jumlah/ 3 months and 1 year 2 years 5 years 5 years Total

Liabilitas Liabilities 31 Maret 2017 31 March 2017

Utang usaha 33,922,901 - - - - 33,922,901 Trade payables Akrual 33,124,992 - - - - 33,124,992 Accruals Pinjaman jangka panjang Long-term loans termasuk bunga 6,397,187 34,759,584 87,624,981 403,191,298 - 531,973,050 including interest Utang lain-lain 5,196,465 - - - - 5,196,465 Other payables

78,641,545 34,759,584 87,624,981 403,191,298 - 604,217,408

31 Desember 2016 31 December 2016

Utang usaha 26,549,064 - - - - 26,549,064 Trade payables Akrual 34,315,969 - - - - 34,315,969 Accruals Pinjaman jangka Panjang Long-term loans termasuk bunga 8,296,127 25,349,278 92,727,796 479,976,660 - 606,349,861 including interest Utang lain-lain 5,251,328 - - - - 5,251,328 Other payables

74,412,488 25,349,278 92,727,796 479,976,660 - 672,466,222

Dari AS$479.976.660 yang disajikan dalam klasifikasi pinjaman jangka panjang dengan periode “antara 2 dan 5 tahun” pada 31 Maret 2017, Grup bermaksud melakukan pembayaran kembali atas pinjaman tersebut sebesar AS$20.000.000 pada April tahun 2017 (lihat Catatan 37).

Of the US$479,976,660 disclosed as at 31 March 2017 as long-term loans time band “between 2 and 5 years”, the Group prepaid the amount of US$20,000,000 in April of 2017 (refer to Note 37).

b. Manajemen risiko permodalan b. Capital risk management

Tujuan Grup dalam pengelolaan permodalan adalah untuk mempertahankan kelangsungan usaha Grup guna memberikan imbal hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada pemangku kepentingan lainnya serta menjaga struktur modal yang optimal untuk mengurangi biaya modal.

The Group’s objectives when managing capital are to safeguard the Group’s ability to continue as a going concern in order to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of capital.

Untuk mempertahankan atau menyesuaikan struktur modal, Grup menyesuaikan jumlah dividen yang dibayar kepada pemegang saham dan pengembalian modal kepada pemegang saham.

In order to maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the amount of dividends paid to shareholders and return capital to shareholders.

Pada prinsipnya, Grup memonitor permodalan berdasarkan rasio net debt to Earning Before Interest Tax Depreciation and Amortisation (“EBITDA”).

The Group principally monitors capital on the basis of the net debt to Earnings Before Interest Tax Depreciation and Amortisation (“EBITDA”).

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/105 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued) b. Manajemen risiko permodalan (lanjutan) b. Capital risk management (continued)

Utang neto dihitung dari jumlah pinjaman (termasuk pinjaman “jangka pendek dan jangka panjang”) dikurangi kas dan setara kas dan instrumen penjaminan. Instrumen penjaminan adalah beragam bentuk bank garansi, letter of credit, serta instrumen sejenis lainnya dengan nilai maksimum sejumlah AS$75.000.000.

Net debt is calculated as total borrowings (including “current and non-current borrowings”) less cash and cash equivalents and surety instruments. Surety instruments are any form of bank guarantee, letter of credit, and other similar instrument up to a maximum amount of US$75,000,000.

EBITDA dihitung dari laba sebelum pajak konsolidasian Grup, ditambah kembali dengan biaya bunga, depresiasi, amortisasi dan tidak termasuk laba atau rugi pelepasan aset tetap, biaya tidak rutin (one-off item), penghapusan investasi dan laba atau rugi selisih kurs. EBITDA dihitung untuk periode 12 bulan yang berakhir pada tanggal laporan posisi keuangan.

EBITDA is calculated on the Group’s consolidated profit before tax, with interest, depreciation, amortisation added-back and excluding any profit or loss on disposals of fixed assets, any one-off items, investments written-off and any exchange rate gains or losses. EBITDA is calculated for each preceding 12 month period ending on a statement of financial position date.

31 Maret/ 31 Desember/ March December 2017 2016

Jumlah pinjaman *) 425,689,280 489,627,710 Total borrowings *) Dikurangi: kas dan setara kas Less: cash and cash equivalents (Catatan 4) (107,396,423) (59,767,412) (Note 4)

Utang neto 318,292,857 429,860,298 Net debt

Jumlah ekuitas 243,565,751 188,150,974 Total equity Rasio net debt to equity 1.3x 2.3x Net debt to equity ratio

Rasio net debt to EBITDA 1.4x 2.6x Net debt to EBITDA ratio

*) Jumlah pinjaman terdiri dari pinjaman jangka panjang dan akrual bunga payment in kind.

*) Total borrowings consist of long-term loans and accrued payment in kind interest.

c. Estimasi nilai wajar c. Fair value estimation

Manajemen berpendapat bahwa nilai buku dari aset dan liabilitas keuangannya mendekati nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan tersebut pada tanggal 31 Maret 2017.

Management is of the opinion that the carrying value of its financial assets and liabilities approximates the fair value of the financial assets and liabilities as at 31 March 2017.

Tabel di bawah ini menganalisis instrumen keuangan yang dicatat pada nilai wajar berdasarkan tingkatan metode penilaian. Perbedaan pada setiap tingkatan metode penilaian dijelaskan sebagai berikut:

The table below analyses financial instruments carried at fair value, by level of valuation method. The different levels of valuation methods have been defined as follows:

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/106 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

c. Estimasi nilai wajar (lanjutan) c. Fair value estimation (continued)

Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar yang aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1);

Input selain harga kuotasian dari pasar yang disertakan pada Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas, baik secara langsung (yaitu sebagai sebuah harga) atau secara tidak langsung (yaitu sebagai turunan dari harga) (Tingkat 2);

Input untuk aset atau liabilitas yang tidak didasarkan pada data pasar yang dapat diobservasi (informasi yang tidak dapat diobservasi) (Tingkat 3).

Quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (Level 1);

Inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (that is, as prices) or indirectly (that is, derived from prices) (Level 2);

Inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (that is, unobservable inputs) (Level 3).

Instrumen keuangan Grup yang dinilai pada nilai wajar hanya berupa instrument derivatif. Untuk tahun 2017, nilai wajar instrumen derivatif dihitung dengan metode penilaian tingkat 2. Nilai wajar diukur pada nilai tunai estimasi arus kas masa depan berdasarkan kurva pendapatan yang dapat di observasi.

The Group’s only financial instruments carried at fair value are derivative instruments. For 2017, these derivative instruments are valued using valuation method level 2. Fair value are measured as the present value of the estimated future cash flows based on observable yield curves.

Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas keuangan Grup yang diukur sebesar nilai wajar pada 31 Maret 2017.

The following table presents the Group’s financial assets and liabilities that are measured at fair value at 31 Maret 2017.

Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/ Jumlah/ Level 1 Level 2 Level 3 Total

Aset Assets

- Derivatif - 870,341 - 870,341 Derivatives - Liabilitas Liabilities - Derivatif - - - - Derivatives - Tabel berikut menyajikan aset dan liabilitas keuangan Grup yang diukur sebesar nilai wajar pada 31 Desember 2016.

The following table presents the Group’s financial assets and liabilities that are measured at fair value at 31 December 2016.

Tingkat 1/ Tingkat 2/ Tingkat 3/ Jumlah/ Level 1 Level 2 Level 3 Total

Aset Assets - Derivatif - 1,526,160 - 1,526,160 Derivatives - Liabilitas Liabilities

- Derivatif - - - - Derivatives -

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/107 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

34. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) 34. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)

d. Salinghapus aset keuangan dan liabilitas keuangan

d. Offsetting financial assets and financial liabilities

i. Aset keuangan i. Financial assets Aset keuangan berikut ini disalinghapuskan atau tunduk kepada pengaturan induk untuk menyelesaikan secara neto yang dapat dipaksakan dan perjanjian serupa.

The following financial assets are offsetting or subject to enforceable master netting arrangements and similar agreements.

Jumlah bruto liabilitas keuangan yang diakui disaling- Jumlah neto hapuskan di aset keuangan laporan posisi yang disajikan keuangan/Gross di laporan posisi Jumlah bruto amounts of keuangan/Net aset keuangan recognised financial amounts of yang diakui/ liabilities set off financial assets Gross amounts in the statement presented in of recognised of financial the statement of

financial assets position financial position

31 Maret/March 2017

Piutang usaha, neto/Trade receivables, net 56,231,904 (8,949,619) 47,282,285 Piutang non-usaha/Non-trade receivables 9,466,769 (977,932) 8,488,837 31 Desember/December 2016

Piutang usaha, neto/Trade receivables, net 70,206,789 (9,014,737) 61,192,052 Piutang non-usaha/Non-trade receivables 8,328,415 (1,019,809) 7,308,606

ii. Liabilitas keuangan ii. Financial liabilities

Liabilitas keuangan berikut ini disalinghapuskan atau tunduk kepada pengaturan induk untuk menyelesaikan secara neto yang dapat dipaksakan dan perjanjian serupa.

The following financial liabilities are offsetting or subject to enforceable master netting arrangements and similar agreements.

Jumlah bruto liabilitas keuangan yang diakui disaling- Jumlah neto hapuskan di aset keuangan laporan posisi yang disajikan keuangan/Gross di laporan posisi Jumlah bruto amounts of keuangan/Net aset keuangan recognised financial amounts of yang diakui/ liabilities set off financial assets Gross amounts in the statement presented in of recognised of financial the statement of

financial assets position financial position

31 Maret/March 2017

Utang usaha/Trade payables 35,387,798 (1,464,897) 33,922,901 Akrual/Accruals 41,096,247 (7,971,254) 33,124,993 Uang muka dari pelanggan/

Advance from customer 2,837,139 (491,400) 2,345,739 31 Desember/December 2016 Utang usaha/Trade payables 28,431,135 (1,882,071) 26,549,064 Akrual/Accruals 41,977,044 (7,661,075) 34,315,969 Uang muka dari pelanggan/ Advance from customer 1,547,612 (491,400) 1,056,212

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/108 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

35. KEPENTINGAN NONPENGENDALI 35. NON-CONTROLLING INTERESTS

31 Maret/March 2017

Bagian atas Penghasilan laba/(rugi) komprehensif Saldo awal/ neto/Share lainnya/Other Saldo akhir/ Beginning in net Dividen/ comprehensive Ending balance income/(loss) Dividend income balance KRL 62,533,388 539,588 - - 63,072,976 Lain-lain/Others 13,516,105 2,468,344 - - 15,984,449 76,049,493 3,007,932 - - 79,057,425

31 Desember /December 2016

Bagian atas Penghasilan laba/(rugi) komprehensif Saldo awal/ neto/Share lainnya/Other Saldo akhir/ Beginning in net Dividen/ comprehensive Ending balance income/(loss) Dividend income balance

KRL 79,990,436 (17,457,048) - - 62,533,388 Lain-lain/Others 9,890,461 6,717,269 (3,091,625) - 13,516,105 89,880,897 (10,739,779) (3,091,625) - 76,049,493

36. TRANSAKSI NON KAS 36. NON-CASH TRANSACTIONS

Transaksi non kas yang penting pada tanggal 31 Maret 2017 adalah mengkreditkan utang usaha, akrual dan utang lain-lain sebesar AS$3.423.875 (2016: AS$3.123.212) dan penjualan aset tetap dengan mendebit piutang sebesar AS$nihil (2016: AS$178.806).

The principal non-cash transactions as at 31 March 2017 are credit to trade payables, accruals and other payables of US$3,423,875 (2016: US$3,123,212) and sales of fixed assets debited to non-trade receivables amounted to US$nil (2016: US$178,806).

37. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 37. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD

a. Pada bulan April 2017, Perusahaan menerima restitusi PPh badan untuk tahun pajak 2013, sebesar Rp 92.597.515.915 (setara dengan AS$7.003.220).

a. In April 2017, the Company received Corporate Income Tax refunds for fiscal year 2013, amounting to Rp92,597,515,915 (equivalent to US$7,003,220).

b. Pada bulan April 2017, PIK menerima restitusi

PPN untuk tahun pajak 2015, sebesar Rp2.115.535.757 (setara dengan AS$158.812).

b. In April 2017, PIK received VAT refunds for fiscal year 2015, amounting to Rp2,115,535,757 (equivalent to US$158,812).

c. Pada bulan April 2017, Perusahaan telah

mengadakan perjanjian untuk transaksi lindung nilai pembelian bahan bakar untuk tahun 2017 dengan Engie Global Markets. Pelaksanaan pembayaran akan dilakukan secara bulanan dan berakhir pada tangggal 31 Desember 2017.

c. In April 2017, the Company has entered into a transaction to hedge 2017 fuel purchases with Engie Global Markets. The settlements are arrange monthly and the contracts expire on 31 December 2017.

PT BAYAN RESOURCES Tbk. DAN ENTITAS ANAK/AND SUBSIDIARIES

Lampiran 5/109 Schedule

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 MARET 2017 DAN 2016

(Dinyatakan dalam Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)

NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 MARCH 2017 AND 2016

(Expressed in United States Dollars, unless otherwise stated)

37. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN

(lanjutan) 37. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD

(continued)

d. Pada bulan April 2017, Perusahaan melakukan pembayaran pinjaman secara sukarela sebesar AS$ 20.000.000 (lihat catatan 16).

d. In April 2017 the Company made a voluntary prepayment under the TLF amounting to US$ 20,000,000 (refer to note 16).

e. Pada tanggal 10 April 2017, PT Orkida Makmur

(“PT OM”), telah menerima putusan dari Pengadilan Tata Usaha Negara Samarinda sehubungan dengan perkara antara PT Senyiur Sukses Pratama selaku Penggugat dengan Kepala Badan Perizinan dan Penanaman Modal Daerah Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (“BPPMD”) selaku Tergugat dan PT OM selaku Tergugat II Intervensi, dimana Majelis Hakim telah memutuskan antara lain mengabulkan gugatan Penggugat, menyatakan batal Surat Keputusan Tergugat dan memerintahkan Tergugat untuk mencabut Surat Keputusan yang yang menjadi obyek sengketa Tata Usaha Negara tersebut. Atas putusan PTUN Samarinda tersebut, BPPMD dan PT OM telah menyatakan banding.

e. On 10 April 2017, PT Orkida Makmur (“PT OM”) has received the decision of the Samarinda Administrative Court (“Samarinda PTUN”) in relation to the case between PT Senyiur Sukses Pratama as Plaintiff versus Head of the Regional Permit and Capital Investment Agency (“BPPMD”) of the East Kalimantan Province Government as Defendant and PT OM as Defendant II in Intervention, in which the Panel of Judges has decided, inter alia, to grant the petition of the Plaintiff, to declare null and void the Decision of the Defendant, and order the Defendant to revoke the Decision which constitutes the object of dispute of such Administrative Court. In respect of such Samarinda PTUN decision, BPPMD and PT OM have declared their intention to file for appeal.