P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK /AND … · 2014-05-05 · Pendapatan dan Beban...

117
P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK /AND ITS SUBSIDIARY LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN / CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 / FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

Transcript of P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK /AND … · 2014-05-05 · Pendapatan dan Beban...

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK /AND ITS SUBSIDIARY

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN /

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 /

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013

DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/

AND INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

P.T. BANK RESONA PERDANIA

DAN ENTITAS ANAK

DAFTAR ISI

P.T. BANK RESONA PERDANIA

AND ITS SUBSIDIARY

TABLE OF CONTENTS

Halaman/

Page

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN - Pada tanggal 31 Desember 2013 serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - As of December 31, 2013 and for the year then ended

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 3 Consolidated Statement of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian

5 Consolidated Statement of Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 6 Consolidated Statement of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian 7 Consolidated Statement of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian

9 Notes to Consolidated Financial Statements

INFORMASI TAMBAHAN SUPPLEMENTARY INFORMATION

Daftar I : Informasi Laporan Posisi Keuangan Tersendiri Entitas Induk

110 Schedule I : Parent Entity’s Statement of Financial Position

Daftar II : Informasi Laporan Laba Rugi

Komprehensif Tersendiri Entitas Induk

112 Schedule II : Parent Entity’s Statement of Comprehensive Income

Daftar III : Informasi Laporan Perubahan

Ekuitas Tersendiri Entitas Induk 113 Schedule III : Parent Entity’s Statement of

Changes in Equity Daftar IV : Informasi Laporan Arus Kas

Tersendiri Entitas Induk 114 Schedule IV : Parent Entity’s Statement of

Cash Flows

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

31 DESEMBER 2013 DECEMBER 31, 2013

Catatan/

Notes 2013 2012

Rp Rp

ASET ASSETS

Kas 25.246.649.960 18.079.790.314 Cash

Giro pada Bank Indonesia 5 874.510.815.723 672.666.006.456 Demand Deposits with Bank Indonesia

Giro pada Bank Lain 6 Demand Deposits with Other Banks

Pihak berelasi 35 6.316.572.336 19.307.922.842 Related parties

Pihak ketiga 852.678.575.413 554.492.093.214 Third parties

Jumlah 858.995.147.749 573.800.016.056 Total

Penempatan pada Bank Indonesia dan Placements with Bank Indonesia

Bank Lain and Other Banks

Pihak ketiga 7 1.724.590.000.000 1.662.226.000.000 Third parties

Bunga yang belum diamortisasi (222.918.816) (162.371.795) Unamortized interest

Jumlah 1.724.367.081.184 1.662.063.628.205 Total

Efek-efek Securities

Pihak ketiga 8 274.571.778.230 198.095.233.687 Third parties

Pendapatan dan biaya yang belum diamortisasi (3.861.454.790) (3.620.379.025) Unamortized interest income and expenses

Jumlah 270.710.323.440 194.474.854.662 Total

Tagihan Derivatif - Pihak ketiga 9 36.994.833.601 13.859.654.884 Derivative Receivables - Third parties

Kredit Loans

Pihak ketiga 9.711.393.550.236 8.254.566.328.881 Third parties

Cadangan kerugian penurunan nilai 10 (75.295.888.611) (100.368.274.176) Allowance for impairment losses

Bersih 9.636.097.661.625 8.154.198.054.705 Net

Tagihan Akseptasi - Pihak ketiga 11 189.855.682.189 196.185.496.158 Acceptances Receivable - Third parties

Piutang Sewa Pembiayaan Finance Lease Receivables

Pihak ketiga 12 329.613.535.197 322.900.630.587 Third parties

Cadangan kerugian penurunan nilai (118.429.818) (134.045.350) Allowance for impairment losses

Bersih 329.495.105.379 322.766.585.237 Net

Piutang Pembiayaan Konsumen Consumer Financing Receivables

Pihak ketiga 572.869.935 843.015.574 Third parties

Cadangan kerugian penurunan nilai (157.740) (275.349) Allowance for impairment losses

Bersih 572.712.195 842.740.225 Net

Tagihan Anjak Piutang Factoring Receivables

Pihak ketiga 38.402.449.215 8.057.408.455 Third parties

Cadangan kerugian penurunan nilai (10.020.570) (2.632.731) Allowance for impairment losses

Bersih 38.392.428.645 8.054.775.724 Net

Biaya Dibayar di Muka 13 71.934.400.650 7.264.382.301 Prepaid Expenses

Aset Tidak Lancar Yang Dimiliki Untuk Dijual 13,14 - 123.998.675.000 Non Current Assets Held for Sale

Aset Tetap 14 Premises and Equipments

Biaya perolehan 48.095.584.111 40.107.161.030 Cost

Akumulasi penyusutan (34.809.349.648) (31.408.854.831) Accumulated depreciation

Jumlah tercatat 13.286.234.463 8.698.306.199 Carrying amount

Aset Lain-Lain 15 48.002.299.408 13.896.490.273 Other Assets

JUMLAH ASET 14.118.461.376.211 11.970.849.456.399 TOTAL ASSETS

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian See accompanying notes to consolidated financial statements

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.

- 3 -

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION

31 DESEMBER 2013 (Lanjutan) DECEMBER 31, 2013 (Continued)

Catatan/

Notes 2013 2012

Rp Rp

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIES

Liabilitas Segera 16 2.967.330.086 75.980.828.870 Liabilities Payable Immediately

Simpanan 17 Deposits

Pihak berelasi 35 216.924.292 96.546.035 Related parties

Pihak ketiga 6.780.206.706.606 5.433.319.684.774 Third parties

Jumlah 6.780.423.630.898 5.433.416.230.809 Total

Simpanan dari Bank Lain 18 Deposits from Other Banks

Pihak berelasi 35 1.320.269.585 96.900.018.785 Related parties

Pihak ketiga 365.100.000.000 751.000.000.000 Third parties

Jumlah 366.420.269.585 847.900.018.785 Total

Liabilitas Derivatif - Pihak ketiga 9 23.270.977.632 7.823.961.247 Derivative Payables - Third parties

Liabilitas Akseptasi - Pihak ketiga 11 189.855.682.189 197.214.506.867 Acceptances Payable - Third parties

Surat Berharga yang Diterbitkan - Bersih 19 448.153.449.532 597.388.162.729 Securities Issued - Net

Utang Pajak 20,32 24.472.922.000 18.635.953.512 Taxes Payable

Pinjaman yang Diterima 21 Borrowings

Pihak berelasi 35 2.729.076.500.000 1.336.167.300.000 Related parties

Pihak ketiga 1.105.935.945.000 1.318.778.824.250 Third parties

Jumlah 3.835.012.445.000 2.654.946.124.250 Total

Biaya Masih Harus Dibayar 22 41.416.701.558 36.342.773.563 Accrued Expenses

Liabilitas Pajak Tangguhan 32 33.767.874.850 26.877.480.210 Deferred Tax Liabilities

Liabilitas Imbalan Pasca Kerja 23 238.643.280 188.969.806 Post-Employment Benefits Obligation

Liabilitas Lain-Lain 13 10.696.617.482 159.317.673.224 Other Liabilities

Jumlah Liabilitas 11.756.696.544.092 10.056.032.683.872 Total Liabilities

EKUITAS EQUITY

Modal Saham - nilai nominal Rp 100.000 Capital Stock - Rp 100,000 par value

per saham per share

Modal dasar - 5.000.000 saham Authorized - 5,000,000 shares

Modal ditempatkan dan disetor - Issued and paid-up - 2,850,000

2.850.000 saham 24 285.000.000.000 285.000.000.000 shares

Tambahan Modal Disetor Additional Paid-in Capital

Agio Saham 116.788.145.625 116.788.145.625 Additional Paid-in Capital

Difference in Value from Restructuring

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Transaction among Entities under

Entitas Sepengendali 25 (13.631.394.437) - Common Control

Difference in Value from Restructuring

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Transaction among Entities under

Entitas Sepengendali - (13.631.394.437) Common Control

Saldo Laba Retained Earnings

Ditentukan penggunaannya 1.407.440.515.883 1.158.845.757.883 Appropriated

Belum ditentukan penggunaannya 566.159.452.946 367.806.949.621 Unappropriated

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Equity Attributable to Equity Holders of the

kepada Pemilik Entitas Induk 2.361.756.720.017 1.914.809.458.692 Parent Entity

Kepentingan Non-Pengendali 8.112.102 7.313.835 Non-Controlling Interest

Jumlah Ekuitas 2.361.764.832.119 1.914.816.772.527 Total Equity

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 14.118.461.376.211 11.970.849.456.399 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian See accompanying notes to consolidated financial statements

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.

- 4 -

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEAR ENDED

31 DESEMBER 2013 DECEMBER 31, 2013

Catatan/

2013 Notes 2012

Rp Rp

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERATING REVENUES AND

OPERASIONAL EXPENSES

Pendapatan Bunga Interest Revenues

Bunga yang diperoleh 693.482.556.587 26 640.851.176.356 Interest earned

Provisi dan komisi 15.812.479.057 13.978.320.055 Fees and commissions

Jumlah pendapatan bunga 709.295.035.644 654.829.496.411 Total interest revenues

Beban Bunga Interest Expenses

Bunga yang dibayar 242.185.698.307 27 234.897.298.515 Interest incurred

Provisi dan komisi 2.230.398.223 1.968.046.149 Fees and commissions

Premi penjaminan 12.092.474.696 41 11.017.465.674 Guarantee premium

Jumlah beban bunga 256.508.571.226 247.882.810.338 Total interest expenses

Pendapatan Bunga - Bersih 452.786.464.418 406.946.686.073 Interest Revenues - Net

Pendapatan dan Beban Operasional Other Operating Revenues and

Lainnya Expenses

Pendapatan operasional lainnya Other operating revenues

Keuntungan transaksi mata uang

asing - bersih 100.396.467.788 76.002.910.250 Gain on foreign exchange - net

Provisi dan komisi lainnya 34.579.099.382 28 29.597.377.808 Other fees and commissions

Lain-lain - bersih 4.330.593.735 2.566.646.537 Others - net

Jumlah Pendapatan Operasional

Lainnya 139.306.160.905 108.166.934.595 Total Other Operating Revenues

Beban cadangan kerugian Provision for allowance for impairment

penurunan nilai 81.647.155.728 29 2.142.020.506 losses

Beban Operasional Lainnya Other Operating Expenses

Umum dan administrasi 83.736.111.579 30 63.508.523.609 General and administrative

Tenaga kerja 81.245.113.780 31 69.579.106.847 Personnel

Provisi dan komisi lainnya 12.793.862.603 12.342.032.642 Other fees and commissions

Jumlah Beban Operasional Lainnya 177.775.087.962 145.429.663.098 Total Other Operating Expenses

Beban Operasional Lainnya - Bersih 120.116.082.785 39.404.749.009 Other Operating Expenses - Net

LABA OPERASIONAL 332.670.381.633 367.541.937.064 INCOME FROM OPERATIONS

PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL NON-OPERATING REVENUES (EXPENSES)

Keuntungan (kerugian) atas penjualan aset tetap (202.755.610) 14 33.786.364 Gain (loss) on sale of premises and equipment

Keuntungan atas penjualan aset tidak lancar Gain on sale of non current assets held

yang dimiliki untuk dijual 266.689.625.254 13 - for sale

Pendapatan sewa 2.510.364.139 2.761.000.439 Rental income

Lain-lain - bersih 511.903.757 (210.949.553) Others - net

Jumlah Pendapatan Non Operasional -

Bersih 269.509.137.540 2.583.837.250 Total Non Operating Revenues - Net

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 602.179.519.173 370.125.774.314 INCOME BEFORE TAX EXPENSE

BEBAN PAJAK - BERSIH 85.206.559.581 32 92.966.103.316 TAX EXPENSE - NET

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN DAN NET PROFIT FOR THE YEAR AND

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 516.972.959.592 277.159.670.998 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

LABA BERSIH DAN JUMLAH LABA

KOMPREHENSIF YANG DAPAT NET INCOME AND TOTAL COMPREHENSIVE

DIATRIBUSIKAN KEPADA : INCOME ATTRIBUTABLE TO :

Pemilik entitas induk 516.971.761.325 277.158.559.860 Equity holders

Kepentingan non pengendali 1.198.267 1.111.138 Non-controlling interest

516.972.959.592 277.159.670.998

LABA PER SAHAM DASAR/DILUSIAN 181.394 33 97.249 BASIC/DILUTED EARNINGS PER SHARE

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian See accompanying notes to consolidated financial statements

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.

Lihat catatan atas laporan keuangan Lihat catatan atas laporan keuangan Lihat catatan atas laporan keuangan Lihat catatan atas laporan keuangan

- 5 -

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK P.T. BANK RESONA PERDANIA AND SUBSIDIARIES

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013

Selisih Nilai Transaksi Selisih Nilai Transaksi

Restrukturisasi Entitas Restrukturisasi Entitas

Sepengendali/ Sepengendali/ Ekuitas yang Dapat

Difference in Value Difference in Value Diatribusikan ke Pemilik

from Restructuring from Restructuring Entitas Induk/

Agio Saham/ Transaction among Transaction among Ditentukan Belum Ditentukan Equity Attributable to Kepentingan

Catatan/ Modal Saham/ Additional Entities under Entities under Penggunaannya/ Penggunaannya/ Equity Holders Non-pengendali/ Jumlah Ekuitas/

Note Paid-up Capital paid-in capital Common Control Common Control Appropriated Unappropriated of the Parent Entity Non-controlling Interest Total Equity

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo per 1 Januari 2012 285.000.000.000 116.788.145.625 - (13.631.394.437) 962.192.741.150 350.286.406.494 1.700.635.898.832 6.522.480 1.700.642.421.312 Balance as of January 1, 2012

Dividen tunai 34 - - - - - (62.985.000.000) (62.985.000.000) - (62.985.000.000) Cash dividends

Kepentingan non pengendali Net assets of subsidiaries

atas aset bersih entitas anak - - - - - - - (319.783) (319.783) attributable to non-controlling interest

Pembentukan cadangan umum 34 - - - - 196.653.016.733 (196.653.016.733) - - - Appropriation for general reserve

Laba bersih tahun berjalan dan Net profit for the year and

jumlah laba komprehensif - - - - - 277.158.559.860 277.158.559.860 1.111.138 277.159.670.998 total comprehensive income

Saldo per 31 Desember 2012 285.000.000.000 116.788.145.625 - (13.631.394.437) 1.158.845.757.883 367.806.949.621 1.914.809.458.692 7.313.835 1.914.816.772.527 Balance as of December 31, 2012

Selisih nilai transaksi restrukturisasi Differences in value of restructuring

entitas sepengendali disajikan transactions among entities under common

sebagai tambahan modal disetor 25 - - (13.631.394.437) 13.631.394.437 - - - - - control presented as additional paid-in capital

Dividen tunai 34 - - - - - (70.024.500.000) (70.024.500.000) (70.024.500.000) Cash dividends

Kepentingan non pengendali Net assets of subsidiaries

atas aset bersih entitas anak - - - - - - - (400.000) (400.000) attributable to non-controlling interest

Pembentukan cadangan umum 34 - - - - 248.594.758.000 (248.594.758.000) - - - Appropriation for general reserve

Laba bersih tahun berjalan dan Net profit for the year and

jumlah laba komprehensif - - - - - 516.971.761.325 516.971.761.325 1.198.267 516.972.959.592 total comprehensive income

Saldo per 31 Desember 2013 285.000.000.000 116.788.145.625 (13.631.394.437) - 1.407.440.515.883 566.159.452.946 2.361.756.720.017 8.112.102 2.361.764.832.119 Balance as of December 31, 2013

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian See accompanying notes to consolidated financial statements

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.

Saldo Laba/Retained Earnings

Additional Paid in Capital

Tambahan Modal Disetor/

- 6 -

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEAR ENDED

31 DESEMBER 2013 DECEMBER 31, 2013

2013 2012

Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Laba sebelum beban pajak 602.179.519.173 370.125.774.314 Income before tax expense

Penyesuaian untuk: Adjustments for:

Pendapatan bunga (693.482.598.104) (640.851.176.356) Interest revenue

Beban bunga 242.185.739.824 234.897.298.515 Interest expense

Beban cadangan kerugian Provision for allowance

penurunan nilai 81.647.155.728 2.142.020.506 for impairment losses

Depreciation of premises and equipment

Penyusutan aset tetap dan aset lain-lain 3.844.761.590 6.071.403.595 and other assets

Beban imbalan pasca kerja 10.992.453.631 9.207.039.100 Post-employment benefits expense

Kerugian (keuntungan) atas penjualan aset tetap 202.755.610 (33.786.364) Loss (gain) on sale of premises and equipment

Keuntungan atas penjualan aset tidak lancar

tersedia untuk dijual (266.689.625.254) - Gain on sale of non-current assets held for sale

Selisih kurs atas cadangan kerugian Net foreign exchange loss on allowance

penurunan nilai 3.888.788.738 4.359.324.491 for impairment losses

Amortisasi atas biaya emisi 1.914.786.802 1.547.728.966 Amortization of issuance cost

Arus kas operasi sebelum perubahan Operating cash flows before changes in

modal kerja (13.316.262.262) (12.534.373.233) working capital

Perubahan modal kerja: Changes in working capital:

Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia and

dan bank lain (68.364.000.000) (56.975.972.051) other banks

Kredit (1.567.443.896.688) (1.233.521.235.052) Loans

Tagihan derivatif (23.135.178.717) (6.193.855.161) Derivative receivables

Tagihan akseptasi 6.329.813.969 64.666.273.291 Acceptances receivable

Piutang sewa pembiayaan (6.712.904.609) (44.323.541.907) Finance lease receivables

Piutang pembiayaan konsumen 270.145.639 1.169.415.194 Consumer financing receivables

Tagihan anjak piutang (30.345.040.760) 1.442.591.545 Factoring receivables

Aset lain-lain (91.152.439.278) 5.868.697.368 Other assets

Liabilitas segera (73.013.498.784) 74.539.716.984 Liabilities payable immediately

Simpanan 1.347.007.400.089 505.506.205.786 Deposits

Liabilitas derivatif 15.447.016.385 2.881.736.827 Derivative payables

Utang pajak 4.805.453.377 1.763.443.333 Taxes payable

Liabilitas akseptasi (7.358.824.678) (63.637.262.582) Acceptances payable

Liabilitas imbalan pasca kerja (10.942.780.157) (9.156.325.708) Post-employment benefits obligation

Liabilitas lain-lain (102.130.426.190) 196.215.451.106 Other liabilities

Kas yang Digunakan untuk Aktivitas Operasi (620.055.422.664) (572.289.034.260) Cash Used in Operating Activities

Pembayaran pajak penghasilan (77.284.649.830) (80.717.594.254) Income tax paid

Bunga yang diterima 685.859.209.898 635.850.946.649 Interest received

Bunga yang dibayar (283.602.441.382) (271.240.072.078) Interest paid

Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Operasi (295.083.303.978) (288.395.753.943) Net Cash Used In Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Penempatan efek-efek (76.235.468.778) (141.379.572.205) Placement in securities

Proceeds from sale of premises and

Hasil penjualan aset tetap 16.602.153 33.786.364 equipment

Hasil penjualan aset tidak lancar tersedia Proceeds from sale of non-current assets

untuk dijual 390.688.300.254 - held for sale

Perolehan aset tetap (8.652.047.617) (6.711.109.108) Acquisitions of premises and equipment

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Net Cash Provided by (Used in) Investing

Aktivitas Investasi 305.817.386.012 (148.056.894.949) Activities

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian See accompanying notes to consolidated financial statements

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.

- 7 -

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR FOR THE YEARS ENDED

31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Lanjutan) DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Continued)

2013 2012

Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Kenaikan (penurunan) pinjaman yang diterima 1.180.066.320.750 (174.122.544.650) Increase(decrease) in borrowings

Penerimaan (pembayaran) surat berharga yang

diterbitkan (151.149.499.999) 298.670.500.000 Proceeds from (payment of) securities issued

Kenaikan (penurunan) simpanan dari bank lain (481.479.749.200) 620.397.138.110 Increase (decrease) in deposits from other banks

Pembayaran dividen (70.024.500.000) (62.985.000.000) Dividend payments

Pembayaran dividen tunai entitas Payments of subsidiaries' cash dividends

anak kepada non-pengendali (400.000) (319.783) to non-controlling interest

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 477.412.171.551 681.959.773.677 Net Cash Provided by Financing Activities

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 488.146.253.585 245.507.124.785 NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 2.666.383.441.031 2.420.876.316.246 BEGINNING OF YEAR

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 3.154.529.694.616 2.666.383.441.031 END OF YEAR

PENGUNGKAPAN TAMBAHAN SUPPLEMENTAL DISCLOSURES

Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of:

Kas 25.246.649.960 18.079.790.314 Cash

Giro pada Bank Indonesia 874.510.815.723 672.666.006.456 Demand deposits with Bank Indonesia

Giro pada bank lain 858.995.147.749 573.800.016.056 Demand deposits with other banks

Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia

dan bank lain 1.395.777.081.184 1.401.837.628.205 and other banks

Jumlah 3.154.529.694.616 2.666.383.441.031 Total

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang merupakan bagian See accompanying notes to consolidated financial statements

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian. which are an integral part of the consolidated financial statements.

- 8 -

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013

- 9 -

1. UMUM

1. GENERAL

a. Pendirian dan Informasi Umum

P.T. Bank Resona Perdania (Bank) didirikan berdasarkan akta No. 104 tanggal 31 Desember 1953 dari Raden Meester Soewandi, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/15/11 tanggal 15 Pebruari 1956 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 168, Tambahan No. 17 tanggal 28 Pebruari 1956.

a. Establishment and General Information

P.T. Bank Resona Perdania (the “Bank”) was established by virtue of deed No. 104 dated December 31, 1953 of Raden Meester Soewandi, S.H., notary public in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. J.A.5/15/11 dated February 15, 1956 and was published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 168, Supplement No. 17 dated February 28, 1956.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 260486/UMII tanggal 23 Desember 1957, Bank memperoleh izin usaha untuk beroperasi sebagai bank umum dan berdasarkan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 1/2KEP/DIR tanggal 28 Pebruari 1969 telah disetujui menjadi Bank Devisa.

Based on the Minister of Finance of the Republic of Indonesia’s Decision Letter No. 260486/UMII dated December 23, 1957, the Bank obtained its license to operate as a commercial bank. Pursuant to Bank Indonesia’s Decree No. 1/2KEP/DIR dated February 28, 1969, the Bank’s status was upgraded to a foreign exchange bank.

Sehubungan dengan penggabungan usaha antara The Daiwa Bank Limited selaku pemegang saham mayoritas Bank dengan The Asahi Bank Limited dimana dalam penggabungan usaha tersebut nama The Daiwa Bank Limited, berubah menjadi “Resona Bank Limited”, maka berdasarkan akta perubahan anggaran dasar perseroan No. 15 tanggal 11 April 2003 yang dibuat oleh Notaris Hendra Karyadi, S.H., nama Bank telah diubah menjadi “PT Bank Resona Perdania”. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-09311HT.01.04.TH.2003 tanggal 29 April 2003 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 6, tambahan No. 756 tanggal 20 Januari 2004.

In connection with the merger of the Bank’s majority shareholder, The Daiwa Bank Limited, with The Asahi Bank Limited where the majority shareholder’s name was changed to Resona Bank Limited, the Bank’s name was changed to PT Bank Resona Perdania, based on the amendment of the Bank’s Articles of Association No. 15 dated April 11, 2003 of Notary Hendra Karyadi, S.H., which have been approved by the Minister of Justice through Decision Letter No. C-09311 HT.01.04.TH.2003 dated April 29, 2003, and published in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 6, Supplement No. 756 dated January 20, 2004.

Anggaran dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan Akta No. 6 tanggal 26 Nopember 2013 dari Muliani, S.H., M.kn., notaris di Jakarta mengenai pemindahan tempat kedudukan Perseroan. Perubahan anggaran dasar tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-67009.A.H.01.02 tanggal 19 Desember 2013.

The Bank’s articles of association have been amended several times, the latest by Deed No. 6 dated November 26, 2013 of Muliani, S.H., M.kn., notary in Jakarta, pertaining to the translocation of domicile of the Company. Such amendments were approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decision Letter No. AHU-67009.A.H.01.02 dated December 19, 2013.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah melakukan usaha di bidang perbankan. Bank mulai beroperasi secara komersial pada bulan Pebruari 1958.

In accordance with article 3 of the Bank’s Articles of Association, the scope of its activities is to engage in the banking industry. The Bank started its commercial activities in February 1958.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 10 -

Kantor pusat Bank berlokasi di Menara Mulia Lt. 5&6, Suite 501 dan 601, Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 9-11, Karet Semanggi Setiabudi, Jakarta 12930 Indonesia. Bank mempunyai dua kantor cabang di Surabaya dan Bandung serta tiga kantor cabang pembantu berlokasi di Cikarang, Karawang dan Cibitung.

The Bank’s head office is located at Menara Mulia 5&6 Floor, Suite 501 and 601, Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 9-11, Karet Semanggi Setiabudi, Jakarta 12930 Indonesia. The Bank has two branch offices located in Surabaya and Bandung and three sub-branch offices located in Cikarang, Karawang and Cibitung.

Jumlah karyawan Bank pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah 294 dan 281 orang.

As of December 31, 2013 and 2012, the Bank had 294 and 281 employees, respectively.

Susunan pengurus Bank pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

The members of the Boards of Commissioners and Directors of the Bank as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:

2013 2012

Board of CommissionersPresiden Komisaris Independen Didi Nurulhuda Didi Nurulhuda Independent President Commissioner

Komisaris Independen Abdul Haris Hartanto Abdul Haris Hartanto Independent Commissioner

Komisaris Cheng Shui-Hee, Garry Cheng Shui-Hee, Garry Commissioner

Atsushi Tahara Atsushi Tahara

Dewan Direksi Board of Directors

Presiden Direktur Akihiro Miyamoto Akihiro Miyamoto President Director

Wakil Presiden Direktur Shiro Saito Shiro Saito Vice President Director

Direktur Jojo Prajoga* Jojo Prajoga* Directors

Marie Ito Marie Ito

Iding Suherdi Iding Suherdi

Masahiro Ishii Masahiro Ishii

Muhammad Akbar Muhammad Akbar

* Direktur yang membawahkan Fungsi Kepatuhan / Director in-charge for Compliance Function

Dewan Komisaris

b. Entitas Anak

Bank memiliki, secara langsung, lebih dari 50% saham entitas anak berikut ini :

b. Consolidated Subsidiary

The Company has ownership interest of more than 50%, directly in the following Subsidiary:

Persentase

Pemilikan/

Domisili/ Jenis Usaha/ Percentage

Domicile Nature of Business of Ownership 2013 2012

Rp Rp

P.T. Resona Indonesia Jakarta Perusahaan pembiayaan/ 99,99% 460.921.019.510 387.427.974.180

Finance (RIF) Finance Company

Entitas Anak/

Subsidiary

Jumlah Aset/Total Assets

2. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)

2. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION OF PSAK (“ISAK”)

a. Standar yang berlaku efektif pada tahun

berjalan a. Standards effective in the current period

Dalam tahun berjalan, Bank dan entitas anak telah menerapkan semua standar baru dan revisi serta interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan dari Ikatan Akuntan Indonesia yang relevan dengan operasinya dan efektif untuk periode akuntansi yang dimulai pada tanggal 1 Januari

In the current year, the Bank and its subsidiary have adopted all of the new and revised standards and interpretations issued by the Financial Accounting Standard Board of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to their operations and effective for accounting

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 11 -

2013. periods beginning on January 1, 2013. PSAK 38 (revisi 2012), Kombinasi Bisnis

Entitas Sepengendali PSAK 38 (revised 2012), Business

Combination of Entities Under Common Control

Standar revisi ini memberikan ruang lingkup lebih sempit yang hanya mencakup transaksi kombinasi bisnis dimana standar sebelumnya mencakup transaksi tertentu antara entitas yang berada di bawah pengendalian yang sama yang belum tentu merupakan kombinasi bisnis. Standar revisi ini mengacu pada PSAK 22, Kombinasi Bisnis dalam menentukan apa yang merupakan pengertian bisnis.

This revised standard provides a narrower scope as it only covers business combination transactions between entities under common control, whereas the previous standard covered certain transactions between entities under common control that are not necessarily business combinations. The revised standard refers to PSAK 22, Business Combination, in determining what constitutes a business.

Standar baru ini tetap mempertahankan penerapan metode penyatuan kepemilikan dimana aset dan liabilitas yang diperoleh dalam kombinasi bisnis dicatat oleh pengakuisisi sebesar jumlah tercatatnya. Selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah tercatat dari setiap transaksi kombinasi bisnis yang sebelumnya dicatat sebagai selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (SNTRES) di ekuitas sekarang disajikan sebagai bagian dari Tambahan Modal Disetor.

The new standard retains the application of the pooling of interest method where assets and liabilities acquired in the business combination are recorded by the acquirer at their book values. The difference between the transfer price and the book value of the business combination which was previously recorded under equity as Difference in the Value of Restructuring Transactions of Entities Under Common Control (SNTRES) is now presented as Additional Paid in Capital.

Standar sebelumnya mengharuskan SNTRES diakui dalam laba rugi ketika hilangnya sepengendalian atau pelepasan aset, liabilitas, saham, atau instrumen kepemilikan lain ke pihak lain yang tidak sepengendali. Di dalam standar revisi, selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dan jumlah aset neto yang diperoleh akan selalu tetap disajikan sebagai Tambahan Modal Disetor pengakuisisi dan tidak akan diakui ke laba rugi .

The previous standard requires the recycling of the SNTRES to profit and loss where the relevant entities are no longer under common control or when the corresponding assets, liabilities, shares, or other ownership instruments are transferred to an entity which is not under common control. Under the revised standard, the difference between the transfer price and the net assets acquired will always remain as part of the acquirer’s Additional Paid In Capital, and should not be recycled to profit and loss.

Standar revisi ini diterapkan secara prospektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013. Pada saat penerapan awal, saldo SNTRES disajikan sebagai bagian dari Tambahan Modal Disetor.

The revised standard is applied prospectively on or after January 1, 2013. Upon initial application, the balance of the SNTRES is presented as Additional Paid in Capital.

Penyesuaian PSAK 60, Instrumen

Keuangan: Pengungkapan Amendment to PSAK 60, Financial

Instruments: Disclosure Standar ini mensyaratkan pengungkapan antara lain deskripsi agunan yang dimiliki entitas sebagai jaminan, dan peningkatan kualitas kredit lain, dan dampak keuangannya (misalnya kuantifikasi sejauh mana agunan dan peningkatan kualitas kredit lain dalam memitigasi risiko kredit) dengan mengacu pada jumlah terbaik yang mencerminkan eksposur maksimum terhadap risiko kredit.

Among other things, the standard requires the disclosures of the description of collateral held as security and of other credit enhancements, and their financial effect (e.g., quantification of the extent to which collateral and other credit enhancements mitigate credit risk) in respect of the amount that best represents the maximum exposure to credit risk.

b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan

tapi belum diterapkan

c. b. Standards and interpretation in issue not yet adopted

i. Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2014 adalah:

i. Effective for periods beginning on or after January 1, 2014 :

ISAK 27, Pengalihan Aset dari Pelanggan

ISAK 27, Transfers of Assets from Customers

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 12 -

ISAK 28, Pengakhiran Liabiltas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas

ISAK 28, Extinguishing Financial Liabilities with Equity Instruments

ii. Efektif untuk periode yang dimulai pada

atau setelah 1 Januari 2015 adalah: ii. Effective for periods beginning on or after

January 1, 2015: PSAK 1 (revisi 2013), Penyajian

Laporan Keuangan PSAK 1 (revised 2013), Presentation

of Financial Statements PSAK 4 (revisi 2013), Laporan

Keuangan Tersendiri PSAK 4 (revised 2013), Separate

Financial Statements PSAK 24 (revisi 2013), Imbalan Kerja PSAK 24 (revised 2013), Employee

Benefits PSAK 65, Laporan Keuangan

Konsolidasian PSAK 65, Consolidated Financial

Statements PSAK 67, Pengungkapan Kepentingan

dalam Entitas Lain PSAK 67, Disclosures of Interests in

Other Entities PSAK 68, Pengukuran Nilai Wajar PSAK 68, Fair Value Measurements

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasian, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan konsolidasian.

As of the issuance date of the consolidated financial statements, management is evaluating the effect of these standard and interpretation on the consolidated financial statements.

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI

3. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Pernyataan Kepatuhan a. Statement of compliance

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards. These financial statements are not intended to present the financial position, result of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and jurisdictions.

b. Dasar Penyusunan b. Basis of Preparation

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian adalah dasar akrual. Mata uang yang digunakan untuk penyajian laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang Rupiah. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, have been prepared under the accrual basis of accounting. The presentation currency of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah while the measurement basis is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the basis described in the related accounting policies.

Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode tidak langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan penyajian laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

The consolidated statements of cash flows have been prepared using the indirect method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities. For the purpose of the consolidated statements of cash flows, cash and cash equivalents consist of cash, demand deposits with Bank Indonesia and demand deposits with other banks, placement with Bank Indonesia and other banks and Bank Indonesia Certificates (SBI) with maturities of three months or less from the date of placement and not pledged nor restricted.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 13 -

c. Dasar Konsolidasian

c. Basis of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan laporan keuangan Bank dan entitas yang dikendalikan oleh Bank (entitas anak). Pengendalian dianggap ada apabila Bank mempunyai hak untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya.

The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Bank and the entity controlled by the Bank (its subsidiary). Control is achieved where the Bank has the power to govern the financial and operating policies of an entity so as to obtain benefits from its activities.

Hasil entitas anak yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sejak tanggal efektif akuisisi dan sampai dengan tanggal efektif pelepasan.

Income and expenses of subsidiaries acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statements of comprehensive income from the effective date of acquisition and up to the effective date of disposal, as appropriate.

Jika diperlukan, penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan entitas anak agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Bank.

Where necessary, adjustments are made to the financial statements of the subsidiary to bring the accounting policies used in line with those used by the Bank.

Seluruh transaksi intra kelompok usaha, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasian.

All intra-group transactions, balances, income and expenses are eliminated on consolidation.

Kepentingan non-pengendali pada entitas anak diidentifikasi secara terpisah dan disajikan dalam ekuitas. Nilai tercatat kepentingan non-pengendali adalah jumlah kepentingan non-pengendali pada pengakuan awal ditambah dengan proporsi kepentingan non-pengendali atas perubahan selanjutnya dalam ekuitas. Seluruh laba rugi komprehensif diatribusikan pada kepentingan non-pengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan non-pengendali mempunyai saldo defisit.

Non-controlling interests in the subsidiary are identified separately and presented within equity. The carrying amount of non-controlling interests is the amount of those interests at initial recognition plus non-controlling interests’ share of subsequent changes in equity. Total comprehensive income is attributed to non-controlling interests even if this results in the non-controlling interests having a deficit balance.

Perubahan dalam bagian kepemilikan Bank dan entitas anak pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas. Nilai tercatat kepentingan entitas anak dan kepentingan non-pengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian kepemilikannya atas entitas anak. Setiap perbedaan antara jumlah kepentingan non-pengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.

Changes in the Bank and its subsidiary’s interests in subsidiary that do not result in a loss of control are accounted for as equity transactions. The carrying amounts of the Bank and its subsidiary’s interests and the non-controlling interests are adjusted to reflect the changes in their relative interests in the subsidiary. Any difference between the amount by which the non-controlling interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received is recognized directly in equity and attributed to owners of the Bank.

Bank telah memilih untuk menyajikan sebagai bagian yang terpisah dalam ekuitas, sisa saldo yang berkaitan dengan pengaruh transaksi modal tahun sebelumnya dari entitas anak dengan pihak ketiga.

The Bank has carried forward and opted to present as a separate item within equity, the remaining balance related to the effect of prior year’s capital transaction of the subsidiary with third parties.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 14 -

d. Kombinasi Bisnis d. Business Combinations

Akuisisi entitas anak dan bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya akuisisi adalah nilai agregat nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau ditanggung dan kepentingan non pengendali dari pihak yang diakuisisi. Kepentingan non-pengendali pemegang saham pada awalnya mungkin diukur pada nilai wajar atau pada proporsi kepemilikan kepentingan non-pengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Pilihan pengukuran dibuat pada tanggal akuisisi. Imbalan akuisisi adalah nilai wajar dari aset yang diserahkan, liabilitas yang timbul kepada pihak yang diakuisisi dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai pertukaran atas pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Selisih lebih imbalan akuisisi atas biaya akuisisi diakui sebagai goodwill, sedangkan selisih lebih biaya akuisisi atas imbalan akuisisi diakui langsung dalam laba rugi tahun berjalan.

Acquisitions of subsidiaries and businesses are accounted for using the acquisition method. The cost of the business combination is the aggregate of the fair values (at the date of exchange) of assets received, liabilities incurred or assumed, any non-controlling interest of the acquiree. The interest of non-controlling shareholders maybe initially measured either at fair value or at the non-controlling interests’ proportionate share of the fair value of the acquiree’s identifiable net asset. The choice of measurement is made on acquisition date. The consideration for the acquisition is the aggreate of the fair value of asset given, any liabilities assumed and equity instruments issued in exchange for control of the acquiree. The excess of consideration over cost of acquisition is recognized as goodwill. The excess of cost of acquisition over the consideration for the acquisition is recognised directly in profit or loss.

Imbalan untuk akuisisi dapat termasuk aset atau liabilitas yang dihasilkan dari suatu kesepakatan imbalan kontinjen yang diukur terhadap nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar disesuaikan dengan biaya akuisisi ketika memenuhi syarat sebagai penyesuaian pengukuran periode. Semua perubahan selanjutnya dalam nilai wajar dari imbalan kontijensi diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas yang dihitung sesuai dengan standar akuntansi. Perubahan dalam nilai wajar dari imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak dicatat.

The consideration for the acquisition may include any assets or liabilities resulting from a contingent consideration arrangement, measured at its acquisition-date fair value. Subsequent changes in such fair values are adjusted against the cost of acquisition where they qualify as measurement period adjustments. All other subsequent changes in the fair value of contingent consideration classified as an asset or liability are accounted for in accordance with relevant accounting standards. Changes in the fair value of contingent consideration classified as equity are not recognized.

Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laba rugi pada saat terjadinya.

Acquisition-related costs are recognized in profit or loss as incurred.

Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Grup melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut.

If the initial accounting for business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Group reports provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. Those provisional amounts are adjusted during the measurement period, or additional assets or liabilities are recognized, to reflect new information obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date that, if known, would have affected the amount recognized as of that date.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 15 -

Periode pengukuran adalah periode dari tanggal akuisisi hingga tanggal Grup memperoleh informasi lengkap tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan periode pengukuran maksimum satu tahun dari tanggal akuisisi.

The measurement period is the period from date of acquisition to the date the Group obtains complete information about facts and circumstances that existed as of the acquisition date – and is subject to a maximum of one year.

Bila suatu kombinasi bisnis dilakukan secara bertahap, kepemilikan terdahulu Grup atas pihak terakuisisi diukur kembali ke nilai wajar pada tanggal akuisisi dan keuntungan atau kerugiannya, jika ada, diakui dalam laba rugi. Jumlah yang berasal dari kepemilikan sebelum tanggal akuisisi yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi dimana perlakuan tersebut akan sesuai jika kepemilikannya dilepas/dijual.

When a business combination is achieved in stages, the Group’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date and the resulting gain or loss, if any, is recognized in profit or loss. Amounts arising from interests in the acquire prior to the acquisition date that have previously been recognized in other comprehensive income are reclassified to profit or loss where such treatment would be appropriate if that interests were disposed of.

e. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang

Asing e. Foreign Currency Transactions and

Balance

Pembukuan Bank diselenggarakan dalam mata uang Rupiah yang merupakan mata uang fungsional Bank. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pukul 16.00 WIB. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif tahun yang bersangkutan.

The book of accounts of the Bank is maintained in Indonesian Rupiah which is the functional currency of the Bank. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the statement of financial position date, all monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Indonesian Rupiah using Reuters’ spot rates at 4:00 P.M. Western Indonesian Time. The resulting gains or losses are credited or charged to the current year’s statement of comprehensive income.

f. Transaksi Pihak-Pihak Berelasi

f. Transactions with Related Parties

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Bank dan entitas anak (entitas pelapor):

A related party is a person or entity that is related to the Bank and its subsidiary (the reporting entity):

a. Orang atau anggota keluarga dekatnya

yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut:

a. A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person:

i. Memiliki pengendalian atau

pengendalian bersama atas entitas pelapor;

i. Has control or joint control of the reporting entity;

ii. Memiliki pengaruh signifikan atas

entitas pelapor; atau ii. Has significant influence over the

reporting entity; or

iii. Merupakan personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.

iii. Is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 16 -

b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

b. An entity is related to a reporting entity if any of the following conditions applies:

i. Entitas dan entitas pelapor adalah

anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya saling berelasi dengan entitas lain).

i. The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others).

ii. Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

ii. One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).

iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

iii. Both entities are joint ventures of the same third party.

iv. Satu entitas adalah ventura bersama

dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.

iv. One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity.

v. Entitas tersebut adalah suatu

program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor.

v. The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity.

vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).

vi. The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a).

vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a)(i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

vii. A person identified in (a)(i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).

Semua transaksi dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama atau tidak dengan pihak yang tidak berelasi diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasian.

All transactions with related parties, whether or not made under similar terms and conditions as those with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.

g. Aset Keuangan

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.

g. Financial Assets All financial assets are recognized and derecognized on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.

Aset keuangan Bank dan entitas anak diklasifikasikan sebagai berikut:

Nilai wajar melalui laba rugi

Dimiliki hingga jatuh tempo

Tersedia untuk dijual

Pinjaman yang diberikan dan piutang

The Bank and its subsidiary’s financial assets are classified as follows:

Fair value through profit or loss (FVTPL)

Held to maturity

Available-for-sale

Loans and receivables

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 17 -

Nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL)

Aset keuangan diklasifikasikan dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.

Fair value through profit or loss (FVTPL) Financial assets are classified as at FVTPL where the financial asset is either held for trading or designated upon initial recognition as at FVTPL.

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, jika:

diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau

pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau

merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai

A financial asset is classified as held for trading if:

it has been acquired principally for the

purpose of selling in the near future; or on initial recognition it is a part of an

identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or

it is a derivative that is not designated

nor effective as a hedging instrument

Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:

penetapan tersebut mengeliminasi atau

mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau

A financial asset other than a financial asset held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition if:

such designation eliminates or

significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or

kelompok aset keuangan, liabilitas

keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Bank dan anak perusahaan disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas.

a group of financial assets, financial liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Bank and its subsidiary is provided internally on that basis to the entity’s key management personnel.

Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 3h.

Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in profit or loss. The net gain or loss recognized in profit or loss incorporates any dividend or interest earned on the financial asset. Fair value is determined in the manner described in Note 3h.

Dimiliki hingga jatuh tempo Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Bank dan entitas anak mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi atau dikurangi pendapatan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada.

Held to maturity Financial assets are classified as held-to-maturity investment only if these investments have fixed or determined payments and their maturity date has been determined and the Bank and its subsidiary have the positive intention and ability to hold such financial assets to maturity. Held-to-maturity investments are initially measured at fair value plus transaction costs or less income which are attributable directly to the acquisition of the financial assets. After initial recognition, held-to-maturity investments are measured at amortized cost, using effective interest rate method less any impairment losses.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 18 -

Aset keuangan tersedia untuk dijual Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, atau pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah itu, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dan dicatat pada nilai wajar.

Available-for-sale financial assets Financial assets that are not classified as held-to-maturity, measured at fair value through profit or loss, or loans and receivables, are classified as available-for-sale. Financial assets available-for-sale are initially measured at fair value plus any directly attributable transaction costs. Subsequently, financial assets available-for-sale are measured at fair value.

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya dan akumulasi revaluasi investasi AFS di ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui pada revaluasi investasi AFS, direklas ke laba rugi.

Gains and losses arising from changes in fair value are recognized in other comprehensive income and in equity as accumulated in AFS investment revaluation, with the exception of impairment losses, interest calculated using the effective interest method, and foreign exchange gains and losses on monetary assets, which are recognized in profit or loss. When the investment is disposed of or is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously accumulated in AFS investment revaluation is reclassified to profit or loss.

Pinjaman yang diberikan dan piutang Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.

Loans and receivables Financial assets that have fixed or determinable payments and that are not quoted in an active market are classified as loan and receivables. Loans and receivables are measured at amortized cost using the effective interest method less impairment losses. Interest is recognized by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.

Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga dan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Effective interest method The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income and interest expense over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 19 -

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.

Income is recognized on an effective interest basis for financial instrument other than these financial instruments at FVTPL.

Penurunan nilai aset keuangan

Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Impairment of financial assets

Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each statement of financial position date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been affected.

Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif terjadinya penurunan nilai.

For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment.

Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan; atau

The objective evidence of impairment could include:

significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or

default or delinquency in interest or principal payments; or

it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial re-organisation; or

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

For financial assets carried at amortised cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.

Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan, jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan pada tingkat imbal hasil yang berlaku di pasar untuk aset keuangan yang serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.

For financial asset carried at cost, the amount of the impairment loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of the estimated future cash flows discounted at the current market rate of return for a similar financial asset. Such impairment loss will not be reversed in subsequent periods.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 20 -

Kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk aset keuangan yang signifikan secara individual serta kolektif untuk aset yang secara individual tidak signifikan dan secara individual signifikan namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai. Di dalam menentukan penurunan nilai kolektif, aset keuangan dikelompokkan pada kelompok aset keuangan berdasarkan karakteristik risiko kredit yang serupa. Arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa. Pengalaman historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis.

Impairment loss is calculated individually for financial assets that are individually significant and collectively for assets that are individually not significant, or individually significant but there is no objective evidence of impairment assessed individually. In determining collective impairment, financial assets are grouped into groups of financial assets based similar credit risk characteristics. Future cash flow from a group of financial assets is estimated based on contractual cash flows and historical loss experience for assets that have similar credit risk characteristics. Historical loss experience is adjusted based on data observations in the present, to reflect the effects of current conditions that do not affect the period of historical experience.

Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Bank dan entitas anak harus menghitung:

In conducting collective assessment, the Bank and its subsidiary must calculate:

Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu.

Probability of default (“PD”) – these models assess the probability of customers failing to repay fully and on time.

Recoverable amount – didasarkan pada

identifikasi arus kas masa datang dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow).

Recoverable amount – based on identification of future cash flows and estimation of the present value of those cash flows (discounted cash flow).

Loss given default (”LGD”) – Bank dan entitas anak mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Bank dan entitas anak apabila terjadi tunggakan fasilitas kredit/ pembiayaan. LGD menggambarkan jumlah utang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model Perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan.

Loss given default (“LGD”) – the Bank and its subsidiary estimates economic losses that may be suffered by the Bank and its subsidiary if there are arrears in credit facility/financing receivable. LGD describes the amount of debt that may not be recovered and is generally expressed as a percentage of the exposure at default (EAD). The LGD calculation model considers the type of borrower, facility and any risk mitigation such as availability of collateral.

Loss identification period (”LIP”) - periode waktu antara terjadinya peristiwa yang merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas kredit pembiayaan secara individual.

Loss identification period (”LIP”) – the period of time from the occurrence of a loss event in a group of financial assets until objective evidence can be identified on credit facility/financing receivable individually.

Exposure at default (”EAD”) – Bank

mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas kredit/pembiayaan pada saat terjadi tunggakan.

Exposure at default (“EAD”) – The Bank estimates the expected utilization level of credit facilities/financing receivable in the event of arrears.

PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data kredit/piutang pembiayaan selama minimal tiga tahun.

PD, LGD and LIP are derived from observation of credit facility/financing receivable data for at least three years.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 21 -

Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki debet kredit/pembiayaan pada posisi laporan dengan probability default (PD), loss identification period (LIP) dan loss given default (LGD).

Allowance for impairment losses collectively assessed is performed by multiplying the outstanding loans/financing receivable at report date by the probability of default (PD), loss identification period (LIP) and loss given default (LGD).

Kerugian penurunan nilai diakui pada laba rugi dan nilai tercatat dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Apabila pada periode berikutnya jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara langsung atau dengan menyesuaikan cadangan kerugian penurunan nilai. Pada saat penurunan nilai diakui dalam aset keuangan atau kelompok aset keuangan, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah penurunan nilai dengan menggunakan tarif bunga yang digunakan untuk mendiskontokan estimasi arus kas masa datang pada saat menghitung penurunan nilai.

The impairment loss is recognized in profit or loss and the carrying amount of the financial asset or group of financial assets less allowance for impairment losses reserved. If in the next period the amount of any impairment loss decreases and the decrease can be linked objectively to events occurring after impairment loss is recognized, then the impairment loss previously recognized must be reversed, either directly or by adjusting the amount of allowance for impairment loss. When impairment losses are recognized in the financial asset or group of financial assets, interest income is recognized based on the carrying amount after impairment using the interest rate used for discounting the estimated future cash flow when calculating impairment.

Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lainnya direklasifikasi ke laba rugi dalam periode yang bersangkutan.

When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognised in other comprehensive income are reclassified to profit or loss in the period concerned.

Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.

With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised.

Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke pendapatan komprehensif lainnya.

In respect of AFS equity securities, impairment losses previously recognised in profit or loss are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognised directly in other comprehensive income.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 22 -

Penghentian pengakuan aset keuangan Bank dan entitas anak menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Bank dan entitas anak mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Bank dan entitas anak tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Bank dan entitas anak mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Bank dan entitas anak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Bank dan entitas anak masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

Derecognition of financial assets The Bank and its subsidiary derecognise a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Bank and its subsidiary neither transfer nor retain substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Bank and its subsidiary recognise their retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Bank and its subsidiary retain substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Bank and its subsidiary continue to recognise the financial asset and also recognises a collateralised borrowing for the proceeds received.

Penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antara jumlah tercatat aset dan jumlah pembayaran dan piutang yang diterima dan keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan terakumulasi dalam ekuitas diakui dalam laba rugi.

On derecognition of financial asset in its entirety, the difference between the asset’s carrying amount and the sum of the consideration received and receivable and the cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income and accumulated in equity is recognized in profit or loss.

Penghentian pengakuan aset keuangan terhadap satu bagian saja (misalnya ketika Grup masih memiliki hak untuk membeli kembali bagian aset yang ditransfer), Grup mengalokasikan jumlah tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut pada bagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berkelanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer. Selisih antara jumlah tercatat yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui dan jumlah dari pembayaran yang diterima untuk bagian yang yang tidak lagi diakui dan setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikan pada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diakui pada laba rugi. Keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain dialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajar relatif kedua bagian tersebut.

On derecognition of financial asset other than its entirety (e.g., when the Group retains an option to repurchase part of a transferred asset), the Group allocates the previous carrying amount of the financial asset between the part it continues to recognize under continuing involvement, and the part it no longer recognizes on the basis of the relative fair values of those parts on the date of the transfer. The difference between the carrying amount allocated to the part that is no longer recognized and the sum of the consideration received for the part no longer recognized and any cumulative gain or loss allocated to it that had been recognized in other comprehensive income is recognized in profit or loss. A cumulative gain or loss that had been recognized in other comprehensive income is allocated between the part that continues to be recognized and the part that is no longer recognized on the basis of the relative fair values of those parts.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 23 -

h. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank dan entitas anak diklasifikasikan sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

h. Financial Liabilities and Equity Instruments

Classification as debt or equity Financial liabilities and equity instruments issued by the Bank and its subsidiary are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.

Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Bank dan entitas anak setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

Equity instruments An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of the Bank and its subsidiary after deducting all of its liabilities. Equity instruments are recorded at the proceeds received, net of direct issue costs.

Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan Bank dan entitas anak diklasifikasikan sebagai berikut:

Nilai wajar melalui laba rugi

Diukur pada biaya perolehan diamortisasi

Financial liabilities The Bank and its subsidiary financial liabilities are classified as follows:

Fair value through profit or loss

Measured at amortized cost

Liabilitas keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar melalui Laba Rugi (FVTPL)

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai FVTPL pada saat liabilitas keuangan baik dimiliki untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada FVTPL.

Financial liabilities at FVTPL Financial liabilities are classified as at FVTPL when the financial liability is either held for trading or its designated as at FVTPL.

Liabilitas keuangan dimiliki untuk diperdagangkan jika:

A financial liability is classified as held for trading if:

diperoleh terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau

pada pengakuan awal merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek aktual terkini; atau

merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.

it has been acquired principally for the purpose of repurchasing in the near term; or

on initial recognition it is part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or

it is a derivative that is not designated and effective as a hedging instrument.

Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:

A financial liability other than a financial liability held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition, if:

penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan inkonsistensi pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau

such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 24 -

kelompok aset keuangan, liabilitas keuangan atau keduanya, dikelola dan kinerjanya dievaluasi berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan manajemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikan, dan informasi tentang Bank dan entitas anak disediakan secara internal kepada manajemen kunci entitas.

a group of financial assets, financial liabilities or both is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with a documented risk management or investment strategy, and information about the Bank and its subsidiary is provided internally on that basis to the entity’s key management personnel.

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laba rugi mencakup setiap bunga yang dibayar dari liabilitas keuangan. Penentuan nilai wajar sesuai dengan yang dijelaskan dalam Catatan 3i.

Financial liabilities at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognized in profit or loss. The net gain or loss recognized in profit or loss incorporates any interest paid on the financial liability. Fair value is determined in the manner described in Note 3i.

Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi

Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material.

Financial liabilities measured at amortized costs

At initial recognition, financial liabilities measured at amortized cost are recognized at fair value. The fair value is reduced by transaction costs which are directly attributable to the issuance of such financial liabilities. Subsequently, these financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method, where interest expense is recognized based on the rate of effective return, except for short-term liabilities when the recognition of interest would be immaterial.

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Bank dan entitas anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, kewajiban Bank dan entitas anak telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa. Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang dihentikan pengakuannya dan imbalan yang dibayarkan dan utang diakui dalam laba rugi.

Derecognition of financial liabilities The Bank and its subsidiary derecognise financial liabilities when and only when, the Bank and its subsidiary’s obligations are discharged or cancelled or they expire. The difference between the carrying amount of the financial liability derecognized and the consideration paid and payable is recognized in profit or loss.

i. Nilai Wajar Instrumen Keuangan

i. Fair Value of Financial Instruments

Nilai wajar adalah nilai yang digunakan untuk mempertukarkan suatu aset atau untuk menyelesaikan suatu liabilitas antara pihak-pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi secara wajar (arm’s length transaction).

Fair value is the value which is used to exchange an asset or to settle a liability between parties who understand and are willing to perform a fair transaction (arm’s length transaction).

Hirarki nilai wajar memiliki tingkatan sebagai berikut:

The fair value hierarchy shall have the following levels:

Tingkat 1 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik.

Level 1 fair value measurements are those derived from quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 25 -

Tingkat 2 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya deviasi dari harga).

Tingkat 3 pengukuran nilai wajar adalah yang berasal dari teknik penilaian yang mencakup input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi).

Level 2 fair value measurements are those derived from inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable for the assets or liability, either directly (i.e. as prices) or indirectly (i.e. derived from prices).

Level 3 fair value measurements are those derived from valuation techniques that include inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs).

j. Reklasifikasi Aset Keuangan j. Reclassification of Financial Instruments Reklasifikasi Aset Keuangan Reclassification of Financial Assets

Bank dan entitas anak tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok aset keuangan FVTPL. Bank dan entitas anak hanya dapat melakukan reklasifikasi aset keuangan ke kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang jika aset keuangan tersebut memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang dan Bank memiliki intensi dan kemampuan memiliki aset keuangan untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan atau hingga jatuh tempo dari kelompok aset keuangan FVTPL atau dari kelompok tersedia untuk dijual. Aset keuangan tersebut direklasifikasi pada nilai wajar pada tanggal reklasifikasi yang menjadi biaya perolehan diamortisasi yang baru. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam laba rugi tidak boleh dibalik. Setiap keuntungan dan kerugian yang sudah diakui dalam pendapatan komprehensif lain diamortisasi ke laba rugi selama sisa umur aset keuangan (jika aset keuangan memiliki jatuh tempo tetap) atau tetap diakui dalam pendapatan komprehensif lain sampai aset keuangan tersebut dilepas atau dijual (jika aset keuangan tidak memiliki jatuh tempo tetap).

The Bank and its subsidiary shall not reclassify any financial assets into the FVTPL after initial recognition. The Bank and its subsidiary only reclassify financial assets into loans and receivables if the financial assets meet the definition of loans and receivables and the Bank and its subsidiary have the intention and ability to hold the financial assets for the foreseeable future or until maturity, from financial assets measured at FVTPL or from available for sale. The financial assets are reclassified at fair value, on the date of reclassification which become its new amortized cost. Any gains or losses already recognized in profit or loss are not reversed. Any gains or losses that have been recognized in other comprehensive income are amortized through profit or loss over the remaining life of the financial assets (for financial assets that have fixed maturities) or continue to be recognized in other comprehensive income until the financial assets are sold or otherwise disposed (for financial assets that do not have fixed maturities).

Reklasifikasi Liabilitas Keuangan Reclassification of Financial Liabilities Bank dan entitas anak tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi liabilitas keuangan dari atau ke kelompok liabilitas keuangan FVTPL.

Bank and its subsidiary are not allowed to reclassify any financial liabilities from or to a group of FVTPL financial liabilities.

k. Saling Hapus Antara Aset Keuangan dan

Liabilitas Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Bank dan entitas anak: - saat ini memiliki hak yang berkekuatan

hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan

k. Netting of Financial Assets and Financial Liabilities Financial assets and liabilities are off-set and the net amount is presented in the consolidated financial statements if and only if, the Bank and its subsidiary:

currently has a legally enforceable right to offset against the recognized amount; and

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 26 -

- berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

intends to settle on a net basis or realize its asset and settle its liability simultaneously.

l. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain

l. Demand Deposits with Bank Indonesia

and Other Banks

Giro pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.

Demand deposits with Bank Indonesia and other banks are classified as loan and receivables.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan giro pada Bank Indonesia dan bank lain mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan.

Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of demand deposits with Bank Indonesia and other banks refer to Notes 3g, 3i and 3j related to financial assets.

m. Penempatan pada Bank Indonesia dan

Bank Lain

m. Placements with Bank Indonesia and Other Banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.

Placements with Bank Indonesia and other banks are classified as loan and receivables.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan.

Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of placements with Bank Indonesia and other banks refer to Notes 3g, 3i and 3j related to financial assets.

n. Efek-efek

n. Securities

Efek-efek diklasifikasikan dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan pinjaman yang diberikan dan piutang.

Securities are classified as held-to-maturity and loan and receivables.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengukuran awal, reklasifikasi, nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan efek-efek mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan.

Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of securities refer to Notes 3g, 3i and 3j related to financial assets.

o. Tagihan dan Liabilitas Derivatif

o. Derivative Receivables and Payables

Tagihan dan liabilitas derivatif diklasifikasikan dalam kategori diukur pada nilai wajar melalui laba rugi (FVTPL).

Derivative receivables and payables are classified as fair value to profit or loss (FVTPL).

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan dan liabilitas derivatif mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan.

Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of derivative receivables and payables refer to Notes 3g, 3i and 3j related to financial assets.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 27 -

p. Kredit

p. Loans

Kredit diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang.

Loans are classified as loan and receivables.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan kredit mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan.

Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of loans refer to Notes 3g, 3i and 3j related to financial assets.

q. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi

q. Acceptances Receivables and Payables

Tagihan akseptasi diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang. Liabilitas akseptasi dikategorikan sebagai liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

Acceptance receivables are classified as loan and receivable. Acceptance liabilities are classified as financial liabilities at amortized costs.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan dan liabilitas akseptasi mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan dan 3h terkait liabilitas keuangan.

Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of acceptances receivable and payable refer to Notes 3g, 3i and 3j related to financial assets and 3h related to financial liabilities.

r. Sewa

r. Leases

Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substantial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya, yang tidak memenuhi kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Leases are classified as finance leases whenever the terms of the lease transfer substantially all the risks and rewards of ownership to the lessee. All other leases are classified as operating leases.

Sebagai Lessor

Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah investasi neto sewa pembiayaan entitas anak. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih lessor.

As Lessor

Amounts due from lessees under finance leases are recorded as receivables at the amount of the subsidiaries’ net investment in the finance leases. Finance lease income is allocated to accounting periods so as to reflect a constant periodic rate of return on the net investment outstanding in respect of the leases.

Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

Rental income from operating leases is recognized on a straight-line basis over the term of the relevant lease. Initial direct costs incurred in negotiating and arranging an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized on a straight-line basis over the lease term.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 28 -

Sebagai Lessee

As Lessee

Pembayaran sewa dalam sewa pembiayaan harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pengurangan dari liabilitas sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang konstan (tetap) atas saldo liabilitas. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.

Lease payments under finance lease are apportioned between finance charges and reduction of the lease obligation so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Contingent rentals are recognized as expenses in the periods in which they are incurred.

Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat aset yang dinikmati pengguna. Rental kontijen diakui sebagai beban di dalam periode terjadinya.

Operating lease payments are recognized as an expense on a straight-line basis over the lease term, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed. Contingent rentals arising under operating leases are recognized as an expense in the period in which they are incurred.

Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai liabilitas. Keseluruhan manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati pengguna.

In the event that lease incentives are received to enter into operating leases, such incentives are recognized as a liability. The aggregate benefit of incentives is recognized as a reduction of rental expense on a straight-line basis, except where another systematic basis is more representative of the time pattern in which economic benefits from the leased asset are consumed.

s. Piutang Pembiayaan Konsumen

s. Consumer Financing Receivables

Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.

Consumer financing receivables are classified as loan and receivables.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan piutang pembiayaan konsumen mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan.

Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of consumer financing receivables refer to Notes 3g, 3i and 3j related to financial assets.

t. Tagihan Anjak Piutang

t. Factoring Receivables

Tagihan anjak piutang diklasifikasikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang.

Factoring receivables are classified as loan and receivables.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, nilai wajar, penurunan nilai dan penghentian pengakuan tagihan anjak piutang mengacu pada Catatan 3g, 3i dan 3j terkait aset keuangan.

Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value, impairment and derecognition of factoring receivables refer to Notes 3g, 3i and 3j related to financial assets.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 29 -

u. Aset Tidak Lancar Dimiliki Untuk Dijual u. Noncurrent Assets Held for Sale

Aset tidak lancar diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual jika jumlah tercatatnya akan dipulihkan terutama melalui transaksi penjualan bukan melalui penggunaan lebih lanjut. Kondisi ini dianggap terpenuhi hanya ketika penjualan sangat mungkin dan aset tidak lancar yang tersedia untuk dijual segera dalam kondisi sekarang. Manajemen harus berkomitmen untuk penjualan yang diharapkan untuk memenuhi syarat untuk pengakuan sebagai penjualan yang selesai dalam satu tahun dari tanggal klasifikasi.

Noncurrent assets are classified as held for sale if their carrying amount will be recovered principally through a sale transaction rather than through continuing use. This condition is regarded as met only when the sale is highly probable and the noncurrent asset is available for immediate sale in its present condition. Management must be committed to the sale, which should be expected to qualify for recognition as a completed sale within one year from the date of classification.

Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual diukur sebesar jumlah terendah dari jumlah tercatat sebelumnya dan nilai wajar dikurangi biaya untuk untuk menjual.

Noncurrent assets held for sale are measured at the lower of their previous carrying amount and fair value less costs to sell.

v. Aset Tetap

v. Premises and Equipment

Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai.

Premises and equipment held for use in the supply of services, or for administrative purposes, are stated at cost, less accumulated depreciation and any accumulated impairment losses.

Seluruh aset tetap, kecuali bangunan dan renovasi gedung yang disusutkan dengan metode garis lurus, disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda (double declining balance method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

The depreciation of premises and building improvements is computed using the double declining balance method, except for building which is depreciated using the straight-line method, based on the estimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/Years Bangunan dan renovasi gedung Kendaraan

20 4 – 8

Building and building improvements Vehicles

Mesin-mesin dan inventaris kantor 4 – 8 Machinery and office equipment

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

The estimated useful lives, residual values and depreciation method are reviewed at each year end, with the effect of any changes in estimate accounted for on a prospective basis.

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Land is stated at cost and is not depreciated.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.

The cost of maintenance and repairs is charged to operations as incurred. Other costs incurred subsequently to add to, replace part of, or service an item of premises and equipment, are recognized as asset if, and only if it is probable that future economic benefits associated with the item will flow to the entity and the cost of the item can be measured reliably.

Aset tetap yang dihentikan pengakuannya atau yang dijual nilai tercatatnya dikeluarkan dari kelompok aset tetap. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laba rugi.

When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in profit or loss.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 30 -

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat selesai dan siap digunakan.

Construction in progress is stated at cost. Construction in progress is transferred to the respective premises and equipment account when completed and ready for use.

w. Simpanan

w. Deposits

Simpanan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

Deposits are classified as financial liabilities at amortized costs.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan mengacu pada Catatan 3h, 3i dan 3j terkait liabilitas keuangan.

Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification, fair value and derecognition of deposits refer to Notes 3h, 3i and 3j related to financial liabilities.

x. Simpanan dari Bank Lain

x. Deposits from Other Banks

Simpanan dari bank lain diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

Deposits from other banks are classified as financial liabilities at amortized costs.

Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, inter-bank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari, tabungan dan deposito berjangka.

Deposits from other banks represent liabilities to domestic and overseas banks, in the form of demand deposits, inter-bank call money deposits with original maturities of 90 days or less, saving deposits and time deposits.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, nilai wajar dan penghentian pengakuan simpanan dari bank lain mengacu pada Catatan 3h, 3i dan 3j terkait liabilitas keuangan.

Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification fair value and derecognition of deposits from other banks refer to Notes 3h, 3i and 3j related to financial liabilities.

y. Surat Berharga yang Diterbitkan

y. Securities Issued

Surat berharga yang diterbitkan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

Securities issued are classified as financial liabilities at amortized costs.

Pengakuan, pengukuran awal, pengukuran setelah pengakuan awal, reklasifikasi, nilai wajar dan penghentian pengakuan surat berharga yang diterbitkan mengacu pada Catatan 3h, 3i dan 3j terkait liabilitas keuangan.

Recognition, initial measurement, subsequent measurement, reclassification fair value and derecognition of securities issued refer to Notes 3h, 3i and 3j related to financial liabilities.

z. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi

Entitas Sepengendali z. Difference in Value of Restructuring

Transactions among Entities under Common Control

Selisih antara harga pengalihan yang timbul dari pengalihan aset, utang, saham atau bentuk instrumen kepemilikan lainnya dengan nilai buku transaksi dalam rangka restrukturisasi antara entitas sepengendali diakui sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan sejak tahun 2013 disajikan dalam pos tambahan modal disetor.

The difference between the transfer price and book value of assets, liabilities, shares or other forms of ownership instruments in a restructuring transaction among entities under common control is recorded as “Difference in value of restructuring transactions among entities under common control” and since 2013 presented in additional paid-in capital.

aa. Imbalan Pasca Kerja

aa. Post-employment Benefits

Bank dan entitas anak menghitung imbalan pasca kerja untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Kebijakan Bank adalah menghitung dan mengakui berdasarkan nilai yang tertinggi antara undang-undang yang berlaku dengan manfaat yang diterima dari kesepakatan kerjasama yang ditetapkan Bank dengan karyawannya.

The Bank and its subsidiary provides post-employment benefits to its employees as required under Labor Law No. 13/2003 (the “Labor Law”). The Bank’s policy is to calculate and recognize the higher of the benefits under the Labor Law and those under the agreement between the Bank and its employees.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 31 -

Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.

The cost of providing post-employment benefits is determined by an independent actuary using the Projected Unit Credit Method. The accumulated unrecognized actuarial gains and losses that exceed 10% of the Bank and its subsidiary’s defined benefit obligations are recognized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the participating employees. Past service cost is recognized immediately to the extent that the benefits are already vested, and otherwise is amortized on a straight-line basis over the average period until the benefits become vested.

Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang belum diakui dan nilai wajar aset program.

The benefit obligation recognized in the statement of financial position represents the present value of the defined benefit obligation reduced by the fair value of plan assets and as adjusted for unrecognized actuarial gains and losses, unrecognized past service cost and as reduced by the fair value of scheme assets.

bb. Pendapatan dan Beban Bunga

bb. Interest Revenues and Expenses

Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif (Catatan 3g).

Interest income and expenses are recognized on an accrual basis using the effective interest rate method (Note 3g).

Penerimaan yang berhubungan dengan kredit yang mengalami penurunan nilai langsung mengurangi nilai tercatat kredit. Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai pada periode berjalan diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Suku bunga tersebut diterapkan terhadap nilai kredit setelah memperhitungkan penurunan nilai.

Revenue related to impaired loan directly reduces the carrying amount of the loan. Interest income on impaired financial assets in the current period is recognized on the basis of the interest rate rates used for discounting future cash flows in the measurement of impairment losses. The interest rates are applied to the loan amounts net of impairment losses.

Pendapatan lain yang diterima sehubungan dengan transaksi pembiayaan konsumen diakui dan dicatat sebagai pendapatan dalam tahun yang bersangkutan.

Other revenues relating to consumer financing transactions are recognized and recorded as income in current operations.

Bunga dari liabilitas keuangan, diakui sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif.

Interest from financial liabilities is recognized as an expense in the statement of comprehensive income.

Pendapatan dan beban bunga yang diakui dalam laporan keuangan adalah bunga pada aset dan liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung menggunakan suku bunga efektif.

Interest income and expense recognized in the consolidated financial statement is interest on financial assets and liabilities measured at amortized costs using the effective interest rate method.

ö. Pengakuan Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi

cc. Revenues and Expenses on Fees and Commissions

Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan ditangguhkan dan diamortisasi sesuai dengan jangka waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif. Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang ditangguhkan, diakui pada saat kredit dilunasi.

Fees and commissions directly related to loan activities or specific terms and with significant amounts are deferred and amortized over the periods of related loan commitments using the effective interest rate method. For loans settled prior to maturity date, the balances of deferred fee or commission are recognized as income at loan settlement date.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 32 -

Provisi dan komisi yang tidak berkaitan dengan kegiatan perkreditan atau pinjaman dan jangka waktu atau nilainya tidak material, diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.

Fees and commissions which are not related to either loan activities or period of time or whose amounts are not material are recognized as revenue or expense when earned or incurred.

dd. Pajak Penghasilan

dd. Income Tax

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of assets and liabilities and their respective tax bases. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan berlaku dalam periode ketika liabilitas diselesaikan atau aset dipulihkan dengan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply in the period in which the liability is settled or the asset realized, based on the tax rates (and tax laws) that have been enacted, or substantively enacted, by the end of the reporting period.

Pengukuran aset dan liabilitas pajak tangguhan mencerminkan konsekuensi pajak yang sesuai dengan cara Bank dan entitas anak ekspektasikan, pada akhir periode pelaporan, untuk memulihkan atau menyelesaikan jumlah tecatat aset dan liabilitasnya.

The measurement of deferred tax assets and liabilities reflects the consequences that would follow from the manner in which the Bank and its subsidiary expect, at the end of the reporting period, to recover or settle the carrying amount of their assets and liabilities.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan dikaji ulang pada akhir periode pelaporan dan dikurangi jumlah tercatatnya jika kemungkinan besar laba kena pajak tidak lagi tersedia dalam jumlah yang memadai untuk mengkompensasikan sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan tersebut.

The carrying amount of deferred tax asset is reviewed at the end of each reporting period and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the asset to be recovered.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan ketika aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama serta Bank dan entitas anak yang berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto.

Deferred tax assets and liabilities are offset when there is legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities and when they relate to income taxes levied by the same taxation authority and the Bank and its subsidiary intend to settle their current tax assets and current tax liabilities on a net basis.

Pajak kini dan pajak tangguhan diakui sebagai beban atau penghasilan dalam laba atau rugi, kecuali sepanjang pajak penghasilan yang berasal dari transaksi atau kejadian yang diakui, diluar laba atau rugi (baik dalam pendapatan komprehensif lain maupun secara langsung di ekuitas), dalam hal tersebut pajak juga diakui di luar laba atau rugi.

Current and deferred tax are recognized as an expense or income in profit or loss, except when they relate to items that are recognized outside of profit or loss (whether in other comprehensive income or directly in equity), in which case the tax is also recognized outside of profit or loss.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 33 -

ee. Laba per Saham ee. Earnings per Share

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih konsolidasian yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Basic earnings per share is calculated by dividing consolidated net income attributable to the owners of the entity with the weighted average number of shares outstanding during the year.

Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.

Diluted earnings per share is computed by dividing net income attributable to the owners of the entity by the weighted average number of shares outstanding as adjusted for the effects of all potentially dilutive ordinary shares.

ff. Provisi ff. Provisions

Provisi diakui ketika Bank dan entitas anak memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu, kemungkinan besar Bank dan entitas anak diharuskan menyelesaikan kewajiban dan estimasi andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.

Provisions are recognized when the Bank and its subsidiary have a present obligation (legal or constructive) as a result of a past event, it is probable that the Bank and its subsidiary will be required to settle the obligation, and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.

Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik dari pertimbangan yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan risiko dan ketidakpastian yang meliputi kewajibannya. Apabila suatu provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.

The amount recognized as a provision is the best estimate of the consideration required to settle the present obligation at the end of the reporting period, taking into account the risks and uncertainties surrounding the obligation. Where a provision is measured using the cash flows estimated to settle the present obligation, its carrying amount is the present value of those cash flows.

Ketika beberapa atau seluruh manfaat ekonomi untuk penyelesaian provisi yang diharapkan dapat dipulihkan dari pihak ketiga, piutang diakui sebagai aset apabila terdapat kepastian bahwa penggantian akan diterima dan jumlah piutang dapat diukur secara handal.

When some or all of the economic benefits required to settle a provision are expected to be recovered from a third party, a receivable is recognized as an asset if it is virtually certain that reimbursement will be received and the amount of the receivable can be measured reliably.

dd. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan gg. Impairment of Non-financial Asset

Pada tanggal pelaporan, Bank dan entitas anak menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Bank dan entitas anak mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.

At reporting dates, the Bank and its subsidiary review the carrying amounts of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Bank and its subsidiary estimate the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 34 -

Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.

Estimated recoverable amount is the higher fair value less cost to sell and value in use. If the recoverable amount of a non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against earnings.

4. PERTIMBANGAN KRITIS AKUNTANSI DAN

ESTIMASI AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

4. CRITICAL ACCOUNTING JUDGMENTS AND ESTIMATES

Dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Bank, sebagaimana dijelaskan pada Catatan 3, manajemen diharuskan untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi tentang nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia dari sumber lain. Estimasi dan asumsi dasar berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dianggap relevan. Hasil aktual dapat berbeda dari estimasi tersebut.

In the application of the Bank’s accounting policies, which are described in Note 3, the management is required to make judgments, estimates and assumptions about the carrying amounts of assets and liabilities that are not readily apparent from other sources. The estimates and associated assumptions are based on historical experience and other factors that are considered to be relevant. Actual results may differ from these estimates.

Estimasi dan asumsi yang mendasari direview secara berkala. Revisi terhadap estimasi akuntansi akan diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi, jika revisi tersebut hanya berpengaruh terhadap periode tersebut, atau pada periode tersebut dan periode berikutnya jika revisi tersebut mempengaruhi kedua periode tersebut.

The estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognised in the period in which the estimate is revised if the revision affects only that period, or in the period of the revision and future periods if the revision affects both current and future periods.

Pertimbangan Kritis dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi

Critical Judgments in Applying Accounting Policies

Di bawah ini adalah pertimbangan kritis, selain dari estimasi yang telah diatur, dimana direksi telah membuat suatu proses penerapan kebijakan akuntansi Bank dan memiliki pengaruh paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian.

Below are the critical judgements, apart from those involving estimations, that the directors have made in the process of applying the Bank accounting policies and that have the most significant effect on the amounts recognized in the consolidated financial statements.

Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo

Held-to-maturity financial assets

Manajemen telah menelaah aset keuangan Bank dan entitas anak yang dimiliki hingga jatuh tempo karena persyaratan pemeliharaan modal dan likuiditas dan telah dikonfirmasi intensi positif Bank dan entitas anak dan kemampuan untuk memiliki aset tersebut hingga jatuh tempo. Rincian dan jumlah tercatat aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo dijelaskan dalam Catatan 8.

The management have reviewed the Bank and its subsidiary’s held-to-maturity financial assets in the light of its capital maintenance and liquidity requirements and have confirmed the Bank and its subsidiary’s positive intention and ability to hold those assets to maturity. The details and its carrying amounts of the held-to-maturity financial assets are described in Note 8.

Sumber estimasi ketidakpastian

Key sources of estimation uncertainty

Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber estimasi lainnya pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini:

The key assumptions concerning future, and other key sources of estimation at the end of the reporting period, that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are explained below:

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 35 -

Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan

Provision for losses on impairment of financial assets

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank dan entitas anak mengevaluasi apakah terdapat bukti objektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai. Suatu aset keuangan dinyatakan mengalami penurunan nilai bila ada bukti obyektif terjadinya peristiwa yang berdampak pada estimasi arus kas atas aset keuangan. Bukti tersebut meliputi data yang dapat diobservasi yang menunjukkan bahwa telah terjadi peristiwa yang merugikan dalam status pembayaran debitur atau kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan kelalaian membayar piutang.

At each reporting date, the Bank and its subsidiary evaluate whether there is objective evidence that financial assets are impaired. Financial assets are considered to be impaired when there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the financial assets have been affected. The evidence includes observable data which indicates that an adverse event has occurred in the payment status of borrowers or in the national or local economic conditions that correlate with the omission of payment of receivables.

Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Cadangan kerugian penurunan nilai akan dibentuk untuk mengakui kerugian penurunan nilai yang terjadi dalam portofolio aset keuangan. Manajemen menggunakan perkiraan berdasarkan pengalaman kerugian historis untuk aset dengan karakteristik risiko kredit dan bukti obyektif adanya penurunan nilai yang serupa dengan yang ada dalam portofolio pada saat penjadwalan arus kas masa depan.

Impairment loss is the difference between the carrying amount and the present value of estimated future cash flows and the realization of collateral at the initial effective interest rates of the financial assets. Provision for loss on impairment will be set up to recognize the impairment loss that occurs in a portfolio of financial assets. Management uses estimates based on historical loss experience for assets with credit risk characteristics and objective evidence of impairment similar to those in the portfolio when scheduling the future cash flows.

Bank dan entitas anak melakukan penilaian terhadap penurunan nilai dalam dua cara, yaitu: a. Individual, dilakukan untuk jumlah aset

keuangan yang melebihi ambang batas (threshold) tertentu dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai yang telah teridentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Kerugian penurunan nilai adalah selisih antara nilai tercatat dan nilai kini dari estimasi terbaik atas arus kas masa depan dan realisasi agunan pada tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Estimasi ini dilakukan dengan mempertimbangkan kapasitas utang dan fleksibilitas keuangan debitur, kualitas pendapatan debitur, jumlah dan sumber arus kas, industri di mana debitur beroperasi dan nilai realisasi agunan. Estimasi jumlah dan waktu pemulihan masa depan akan membutuhkan banyak pertimbangan. Jumlah penerimaan tergantung pada kinerja debitur pada masa mendatang dan nilai agunan, keduanya akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di masa depan, di samping itu agunan mungkin tidak mudah dijual. Nilai aktual arus kas masa depan dan tanggal penerimaan mungkin berbeda dari estimasi tersebut dan akibatnya kerugian aktual yang terjadi mungkin berbeda dengan yang diakui dalam laporan keuangan

Bank and its subsidiary perform assessment of the impairment amounts in two ways, namely: a. Individually, made to the amount of financial

assets that exceed certain threshold and to certain financial assets that have objective evidence that impairment has been identified separately on the statement of financial position date. Impairment loss is the difference between the carrying amount and the present value of the best estimated future cash flows and realization of collateral at the initial effective interest rates of financial assets. The estimates are made by considering the debt capacity and financial flexibility of the debtor, debtor's earnings quality, quantity and source of cash flows, industry in which the debtor operates and realizable value of collateral. Estimating the amount and timing of future recovery will require a lot of considerations. The amount of revenue depends on the performance of the debtor in the future and the value of collateral, both of which will be affected by future economic conditions, in addition to the fact that the collateral may not be easily sold. The actual value and date of receipt of future cash flows may differ from the estimates and as a result, actual loss which occurs may be different from the amount recognized in the financial statements.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 36 -

b. Kolektif, dilakukan untuk jumlah aset keuangan yang tidak melebihi ambang batas (threshold) tertentu, tidak memiliki bukti obyektif penurunan nilai dan aset keuangan yang memiliki bukti obyektif penurunan nilai, namun belum diidentifikasi secara terpisah pada tanggal laporan posisi keuangan. Pembentukan kerugian penurunan nilai dilakukan secara kolektif dengan antara lain memperhitungkan jumlah dan lamanya tunggakan, agunan dan pengalaman kerugian masa lalu. Faktor paling penting dalam pembentukan cadangan adalah probability of default dan loss given default. Kualitas aset keuangan pada masa mendatang dipengaruhi oleh ketidakpastian yang dapat menyebabkan kerugian aktual aset keuangan dapat berbeda secara material dari cadangan kerugian penurunan nilai yang telah dibentuk. Ketidakpastian ini termasuk lingkungan ekonomi, suku bunga dan pengaruhnya terhadap pembelanjaan debitur, tingkat pengangguran dan perilaku pembayaran.

b. Collectively, made to the amount of financial assets that do not exceed certain threshold and do not have objective evidence of impairment assessed individually, and to the financial assets that have objective evidence of impairment but has not been identified separately on the statement of financial position date. Establishment of collective impairment loss is made by, among others, taking into account the number and duration of arrears, collateral and past loss experience. The most important factors in establishing reserves are the probability of default and the loss given default. The quality of financial assets in the future is affected by uncertainties that could cause actual loss on financial assets, which may differ materially from the impairment loss reserves that have been established. These uncertainties include the economic environment, interest rates and the effect on spending of the debtor, unemployment rate and payment behavior.

Metodologi dan asumsi yang digunakan dalam penurunan nilai individual dan kolektif ini akan ditelaah secara berkala untuk mengurangi perbedaan antara estimasi kerugian dan kerugian aktual.

The methodology and assumptions used in the individual and collective impairment will be reviewed regularly to reduce the difference between estimated and actual losses.

Manfaat Karyawan

Employee benefits

Penentuan liabilitas imbalan kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Bank dan entitas anak diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Bank dan entitas anak dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Bank dan entitas anak.

Determination of liability for employee benefits depends on the selection of certain assumptions used by actuaries in calculating the amount of such liability. These assumptions include, among others, the discount rate and the rate of increase in salaries. Different realization of the Bank and its subsidiary’s assumptions is accumulated and amortized over future periods and consequently will affect the amount of costs and liabilities recognize in the future periods. Although the assumptions used by the Bank and its subsidiary are assessed to be appropriate and fair, significant changes in actual events or significant changes in the assumptions used can significantly affect the Bank and its subsidiary's post-employment benefits liability.

Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap Estimated Useful Lives of Premises and

Equipment

Masa manfaat setiap aset tetap Bank dan entitas anak ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan di atas.

The useful life of each item of the Bank and its subsidiary premises and equipment, are estimated based on the period over which the asset is expected to be available for use. Such estimation is based on internal technical evaluation and experience with similar assets. The estimated useful life of each asset is reviewed periodically and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the asset. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the amounts and timing of recorded expenses brought about by changes in the factors mentioned above.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 37 -

Perubahan masa manfaat aset tetap dapat mempengaruhi jumlah biaya penyusutan yang diakui dan penurunan nilai tercatat aset tetap.

A change in the estimated useful life of any item of premises and equipment would affect the recorded depreciation expense and decrease in the carrying values of premises and equipment.

Nilai tercatat aset tetap diungkapkan dalam Catatan 14.

The carrying amounts of premises and equipment are disclosed in Note 14.

5. GIRO PADA BANK INDONESIA

5. DEMAND DEPOSITS WITH BANK INDONESIA

Jumlah/ GWM Primer/ Jumlah/ GWM Primer/

Total Primary MMD Total Primary MMD

Rp % Rp %

Rupiah 253.840.815.723 8,55 243.775.006.456 8,37 Rupiah

Dollar Amerika Serikat 620.670.000.000 8,15 428.891.000.000 8,83 U.S. Dollar

Jumlah 874.510.815.723 672.666.006.456 Total

2013 2012

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 15/15/PBI/2013 tanggal 24 Desember 2013 yang berlaku efektif sejak 31 Desember 2013, tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah terdiri dari GWM Primer ditetapkan sebesar 8% dan GWM Sekunder ditetapkan sebesar 4%, serta GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank dan KPMM Insentif. GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 8%.

In accordance with Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 15/15/PBI/2013 dated December 24, 2013 which is effective from December 31, 2013, regarding Mandatory Minimum Deposit (MMD) Balances with Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currencies, each bank in Indonesia is required to maintain minimum deposit balances with Bank Indonesia, as liquidity reserve. The MMD in Rupiah consists of Primary MMD which is set at 8% and the Secondary MMD which is set at 4%, and MMD Loan to Deposit Ratio (LDR MMD) which is determined based on parameters under disincentive or over disincentive for the difference between the bank's LDR and target LDR by taking into account the difference between the bank's Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR incentive MMD in the United States Dollar is set at 8%.

Sesuai dengan PBI No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 yang diubah dengan PBI No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Pebruari 2011, GWM dalam Rupiah, terdiri dari GWM Primer ditetapkan sebesar 8% dan GWM Sekunder yang ditetapkan sebesar 2,5%, serta GWM LDR sebesar perhitungan antara parameter disinsentif bawah atau parameter disinsentif atas dengan selisih antara LDR bank dan LDR target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bank dan KPMM Insentif yang mulai berlaku tanggal 1 Maret 2011. GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 8% sejak tanggal 1 Juni 2011.

In accordance with PBI No. 12/19/PBI/2010 dated October 4, 2010 which was amended by PBI No. 13/10/PBI/2011 dated February 9, 2011, MMD in Rupiah consists of Primary MMD which is set at 8% and Secondary MMD which is set at 2.5%, and LDR MMD which is determined based on parameters under disincentive or over disincentive for the difference between the bank's LDR and target LDR by taking into account the difference between the bank's Capital Adequacy Ratio (CAR) and CAR incentive which became effective from March 1, 2011. MMD in the United States Dollar is set at 8% which is effective from June 1, 2011.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, GWM sekunder Bank yang terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) masing-masing sebesar 8,31% dan 5,49%.

As of December 31, 2013 and 2012, the Bank’s secondary MMD which consists of Bank Indonesia Certificates were 8.31% and 5.49%, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Bank tidak membentuk GWM LDR karena LDR Bank lebih besar dari batas atas LDR target dan KPMM Bank diatas 14%.

As of December 31, 2013 and 2012, the Bank did not establish LDR minimum statutory reserves because of Bank’s LDR was above LDR target and Bank’s CAR was above 14%.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 38 -

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, Bank telah memenuhi GWM sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.

As of December 31, 2013 and 2012, the Bank has complied with the MMD required under Bank Indonesia regulation.

Seluruh giro pada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 tidak mengalami penurunan nilai, karena ditransaksikan dengan bank sentral Republik Indonesia yang memiliki risiko gagal bayar rendah.

All demand deposits with Bank Indonesia as of December 31, 2013 and 2012 are not impaired, since these are transacted with central bank of Republic of Indonesia with low probability of insolvency.

6. GIRO PADA BANK LAIN

Merupakan penempatan giro pada bank lain selain Bank Indonesia, dengan rincian sebagai berikut:

6. DEMAND DEPOSITS WITH OTHER BANKS

This account represents current accounts with banks other than Bank Indonesia, with details as follows:

2013 2012

Rp Rp

Pihak berelasi Related parties

Mata uang asing Foreign currencies

Resona Bank Ltd, Jepang 6.305.302.185 19.301.028.604 Resona Bank Ltd, Japan

The Bank of East Asia, The Bank of East Asia,

Hongkong 11.270.151 6.894.238 Hongkong

Sub jumlah 6.316.572.336 19.307.922.842 Sub total

Pihak ketiga Third parties

Rupiah Rupiah

PT Bank Central Asia Tbk 272.662.161 7.559.394 PT Bank Central Asia Tbk

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 14.847.846 13.694.691 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Lainnya (masing-masing Others (below Rp 10 million

di baw ah Rp 10 juta) 6.764.849 6.420.521 each)

Mata uang asing Foreign currencies

JP Morgan Chase Bank NA,

Amerika Serikat 419.133.957.836 420.458.416.564 JP Morgan Chase Bank NA, USA

Citibank JP Tokyo, Jepang 233.408.863.461 69.076.936.469 Citibank JP Tokyo, Japan

Deutsche Bank Trust Co., Deutsche Bank Trust Co.,

Amerika Serikat 142.632.534.965 28.888.083.322 USA

PT Bank Central Asia Tbk 39.770.732.318 17.752.537.146 PT Bank Central Asia Tbk

JP Morgan Chase Bank AG, JP Morgan Chase Bank AG,

Jerman 5.569.557.351 8.583.029.781 Germany

OCBC Bank, Singapura 4.742.447.484 6.132.124.455 OCBC Bank, Singapore

Bangkok Bank Public Bangkok Bank Public

Company Limited, Thailand 4.207.736.427 2.232.045.109 Company Limited, Thailand

OCBC-NISP Bank, Jakarta 2.496.299.812 802.142.404 OCBC-NISP Bank, Jakarta

Lainnya (masing-masing

di baw ah Rp 1 miliar) 422.170.903 539.103.358 Others (below Rp 1 billion each)

Sub jumlah 852.678.575.413 554.492.093.214 Sub total

Jumlah 858.995.147.749 573.800.016.056 Total

Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun Average annual interest rate

Rupiah 0,21% 0,21% Rupiah

Seluruh giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 tidak mengalami penurunan nilai.

All demand deposits with other banks are not impaired as of December 31, 2013 and 2012.

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas giro pada bank lain tidak perlu dibentuk karena giro pada bank lain dinilai akan dapat dicairkan pada saat jatuh tempo.

Management believes that no allowance for impairment losses is to be provided since demand deposits with other banks are assessed to be collectible upon maturity.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 39 -

7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN

7. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis, mata uang dan nama bank adalah sebagai berikut:

Classification of placements with Bank Indonesia and other banks by type, currencies and bank’s name are as follows:

Tingkat bungaefektif

rata-rata per tahun/

Jangka Average annualwaktu/ effective Jumlah/Term interest rate Amount

hari/days Rp

Pihak ketiga Third parties

Mata uang asing Foreign currencies

Deposito berjangka - OCBC Bank, Time deposit - OCBC Bank,

Singapura 212 0,27% 328.590.000.000 Singapore

Rupiah Rupiah

Bank Indonesia Intervensi -

setelah dikurangi bunga yang Bank Indonesia Intervention -

belum diamortisasi net of unamortized interest

sebesar Rp 222.918.816 2 5,75% 1.395.777.081.184 of Rp 222,918,816

Penempatan Pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia

dan Bank Lain 1.724.367.081.184 and Other Banks

2013

Jenis penempatan Type of placement

Tingkat bungaefektif

rata-rata per tahun/

Jangka Average annualwaktu/ effective Jumlah/Term interest rate Amount

hari/days Rp

Pihak ketiga Third parties

Rupiah Rupiah

Call loan Call loan

Bank Jabar Banten, Bandung 5 4,30% 50.000.000.000 Bank Jabar Banten, Bandung

JP Morgan Chase Bank, Jakarta - JP Morgan Chase Bank, Jakarta -

setelah ditambah broker fee yang net of unamortized broker fee

belum diamortisasi sebesar Rp 121.557 5 4,35% 70.000.121.557 Rp 121,557

The Hongkong and Shanghai The Hongkong and Shanghai

Banking Corp, Jakarta - Banking Corp, Jakarta -

setelah ditambah broker fee yang net of unamortized broker fee

belum diamortisasi sebesar Rp 121.557 5 4,35% 70.000.121.557 Rp 121,557

Bank Commonwealth, Jakarta - Bank Commonwealth, Jakarta -

setelah ditambah broker fee yang net of unamortized broker fee

belum diamortisasi sebesar Rp 43.413 5 4,35% 25.000.043.413 Rp 43,413

Bank Mega, Jakarta 5 4,40% 60.000.000.000 Bank Mega, Jakarta

Subjumlah 275.000.286.527 Subtotal

Mata uang asing Foreign currencies

Deposito berjangka - OCBC Bank, Time deposit - OCBC Bank,

Singapura 759 0,57% 260.226.000.000 Singapore

Rupiah Rupiah

Bank Indonesia Intervensi -

setelah dikurangi bunga yang Bank Indonesia Intervention -

belum diamortisasi net of unamortized interest

sebesar Rp 162.658.322 5 4,00% 1.126.837.341.678 of Rp 162,658,322

Penempatan Pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia

dan Bank Lain 1.662.063.628.205 and Other Banks

2012

Jenis penempatan Type of placement

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, penempatan pada Bank Indonesia tidak mengalami penurunan nilai karena ditransaksikan dengan Bank Sentral Republik Indonesia yang memiliki risiko gagal bayar rendah.

As of December 31, 2013 and 2012, the placements with Bank Indonesia are not impaired since these are transacted with Central Bank of Republic of Indonesia with low probability of insolvency.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 40 -

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas penempatan pada bank lain tidak perlu dibentuk karena penempatan pada bank lain dinilai akan dapat dicairkan pada saat jatuh tempo.

Management believes that no allowance for impairment losses is to be provided since placements with other banks are assessed to be collectible upon maturity.

8. EFEK-EFEK 8. SECURITIES

Efek-efek berdasarkan tujuan investasi, jenis dan mata uang adalah sebagai berikut:

Securities classified according to purpose, type and currencies are as follows:

2013 2012

Rp Rp

Pihak ketiga Third parties

Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity

Rupiah Rupiah

Sertif ikat Bank Indonesia 242.667.000.000 160.000.000.000 Bank Indonesia Certif icates

Pendapatan dan biaya yang Unamortized income and

belum diamortisasi (3.814.735.234) (3.594.501.385) expenses

Subjumlah 238.852.264.766 156.405.498.615 Subtotal

Pinjaman yang diberikan dan piutang Loans and receivables

Mata uang asing Foreign currencies

Wesel ekspor 31.904.778.230 38.095.233.687 Export drafts

Pendapatan yang dapat diatribusikan (46.719.556) (25.877.640) Atributable income

Subjumlah 31.858.058.674 38.069.356.047 Subtotal

Jumlah Efek-efek 270.710.323.440 194.474.854.662 Total Securities

Suku bunga rata-rata per tahun dan jangka waktu adalah sebagai berikut:

Average interest rates per annum and term are as follows:

Tingkat bunga Tingkat bunga

efektif rata-rata efektif rata-rata

per tahun/ per tahun/

Jangka Average Jangka Average

waktu/ annual effective waktu/ annual effective

Term interest rate Term interest rate

hari/days hari/days

Bank Indonesia

Sertifikat Bank Indonesia 273 5,60% 273 4,61% Certificates

Wesel ekspor 14 - 118 5,66% 14 - 90 3,09% Export drafts

2013 2012

Seluruh efek-efek pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 tidak mengalami penurunan nilai.

The Bank’s securities are not impaired as of December 31, 2013 and 2012.

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas efek-efek tidak perlu dibentuk karena efek-efek dinilai akan dapat dicairkan pada saat jatuh tempo.

Management believes that no allowance for impairment losses is to be provided since securities are assessed to be collectible upon maturity.

Nilai tercatat pada biaya perolehan diamortisasi dari efek-efek adalah sebagai berikut:

Carrying amount at amortized cost of the securities are as follows:

2013 2012

Rp Rp

Efek-efek 270.710.323.440 194.474.854.662 Securities

Pendapatan bunga yang masih Accrued interest receivable

harus diterima (Catatan 15) 131.176.575 66.172.221 (Note 15)

Jumlah 270.841.500.015 194.541.026.883 Total

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 41 -

9. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF

9. DERIVATIVE RECEIVABLES AND PAYABLES

Bank melakukan transaksi derivatif terutama dalam bentuk pembelian dan penjualan berjangka valuta asing (forward) dan swap. Forward dan Swap merupakan komitmen untuk menjual dan membeli sejumlah mata uang tertentu pada tanggal di masa mendatang dengan harga yang telah ditentukan terlebih dahulu.

The Bank’s derivative financial instruments principally consist of forward foreign exchange contracts and swap contracts. Forward and Swap contracts are agreements to buy or sell a currency for another currency at a future date and at a specified price.

Transaksi perangkat moneter derivatif di atas menimbulkan risiko pasar dan risiko kredit. Risiko pasar dari transaksi perangkat moneter derivatif timbul sebagai akibat dari adanya fluktuasi dalam tingkat bunga dan nilai tukar mata uang asing. Sedangkan risiko kredit timbul dalam hal pihak lain tidak memenuhi liabilitasnya kepada Bank. Jangka waktu dari instrumen derivatif berkisar antara 1 sampai 13 bulan.

The Bank’s derivative financial instruments give rise to market and credit risks. The market risk of derivative financial instruments arises from the potential changes in value due to fluctuations in interest and foreign exchange rates. Credit risk is the possibility that a loss may occur due to the failure of a counterparty to fulfill its obligations according to the terms of the contract. The Bank’s derivative financial instruments have terms ranging from 1 to 13 months.

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, tidak ada transaksi derivatif yang diperlakukan sebagai akuntansi lindung nilai. Dengan demikian, seluruh laba/rugi yang berasal dari transaksi derivatif diakui pada laba rugi.

As of December 31, 2013 and 2012, none of the Bank’s derivative transactions were designated as hedging instruments for accounting purposes. Accordingly, all gains and losses resulting from the derivative transactions are recognized in profit or loss.

Rincian tagihan dan liabilitas derivatif pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

The details of derivative receivables and payables as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:

Jumlah nosional/

Notional amount

Tagihan/ Liabilitas/

Beli/Buy Jual/Sell Receivables Payables

Rp Rp Rp Rp

Pihak ketiga Third parties

Forw ard 848.896.040.809 836.999.538.361 32.018.760.487 15.265.878.261 Forw ard

SWAP 351.911.854.364 357.149.837.913 4.960.158.956 8.005.099.371 SWAP

SPOT 4.560.550.000 4.553.088.228 15.914.158 - SPOT

Jumlah tagihan derivatif Total derivative receivables

dan liabilitas derivatif 36.994.833.601 23.270.977.632 and derivative payables

2013

Jumlah nosional/

Notional amount

Tagihan/ Liabilitas/

Beli/Buy Jual/Sell Receivables Payables

Rp Rp Rp Rp

Pihak ketiga Third parties

Forw ard 671.247.691.919 666.215.700.990 13.343.185.913 7.158.427.558 Forw ard

SWAP 149.749.799.538 149.791.573.580 427.352.195 415.545.517 SWAP

SPOT 71.110.430.677 71.354.369.662 89.116.776 249.988.172 SPOT

Jumlah tagihan derivatif Total derivative receivables

dan liabilitas derivatif 13.859.654.884 7.823.961.247 and derivative payables

2012

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 42 -

10. KREDIT

10. LOANS

a. Jenis Pinjaman

a. By Type of Loans

2013 2012

Rp Rp

Rupiah Rupiah

Pihak ketiga Third parties

Kredit modal kerja 3.167.268.772.735 3.188.964.079.457 Working capital loans

Kredit investasi 668.511.580.347 793.268.291.410 Investment loans

Pinjaman ekspor 168.836.000.000 169.278.502.647 Export loans

Trust receipts 56.932.872.098 22.567.944.340 Trust receipts

Pinjaman sindikasi 36.662.103.586 35.631.194.197 Syndicated loans

Anjak piutang 7.235.592.358 64.177.322.866 Factoring

Pinjaman karyawan Non-management employee

bukan manajemen 5.055.645.864 5.979.131.270 loans

Fasilitas cerukan 1.953.258.628 1.976.448.401 Overdraft facility

Jumlah 4.112.455.825.616 4.281.842.914.588 Total

Cadangan kerugian Allowance for Impairment

penurunan nilai (68.545.225.401) (38.378.489.838) losses

Bersih 4.043.910.600.215 4.243.464.424.750 Net

Mata uang asing Foreign currencies

Pihak ketiga Third parties

Kredit modal kerja 3.017.924.165.169 2.250.306.872.338 Working capital loans

Kredit investasi 1.220.197.612.277 561.769.737.005 Investment loans

Pinjaman ekspor 993.822.925.205 856.680.975.820 Export loans

Trust receipts 229.875.785.677 142.510.758.330 Trust receipts

Promissory notes - Promissory notes -

two-step loans 86.559.130.980 116.163.942.949 two-step loans

Anjak piutang 42.014.765.312 35.518.195.851 Factoring

Ekspor two-step loans 8.543.340.000 9.772.932.000 Export two-step loans

Jumlah 5.598.937.724.620 3.972.723.414.293 Total

Cadangan kerugian Allowance for Impairment

penurunan nilai (6.750.663.210) (61.989.784.338) losses

Bersih 5.592.187.061.410 3.910.733.629.955 Net

Kredit - Bersih 9.636.097.661.625 8.154.198.054.705 Loans - Net

Tingkat bunga efektif rata-rata Average effective interest rates

per tahun per annum

Rupiah 10,20% 10,36% Rupiah

Dollar Amerika Serikat 4,02% 4,00% U.S. Dollar

Yen Jepang 1,51% 1,73% Japanese Yen

b. Mata Uang

b. By Currencies

2013 2012

Rp Rp

Rupiah 4.112.455.825.616 4.281.842.914.588 Rupiah

Dollar Amerika Serikat 5.270.280.159.928 3.610.313.006.350 U.S. Dollar

Yen Jepang 328.657.564.692 362.410.407.943 Japanese Yen

Jumlah 9.711.393.550.236 8.254.566.328.881 Total

Cadangan kerugian Allowance for Impairment

penurunan nilai (75.295.888.611) (100.368.274.176) losses

Kredit - Bersih 9.636.097.661.625 8.154.198.054.705 Loans - Net

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 43 -

c. Sektor Ekonomi

c. By Economic Sector

2013 2012

Rp Rp

Rupiah Rupiah

Industri 2.115.410.050.396 1.826.165.992.286 Industry

Pembiayaan dan asuransi 867.409.305.341 875.813.110.817 Finance and insurance

Perdagangan grosir 566.327.261.531 571.991.049.037 Wholesales trading

Jasa usaha 394.185.891.788 752.016.531.078 Business service

Konstruksi 141.913.951.975 184.155.286.241 Construction

Transportasi/pergudangan 14.859.618.721 24.533.099.029 Transportation/storage

Hotel restoran 7.000.000.000 10.000.000.000 Hotel/restaurant

Pertanian - 27.365.198.830 Agriculture

Perusahaan induk 294.100.000 3.823.516.000 Holding company

Lain-lain 5.055.645.864 5.979.131.270 Others

Sub Jumlah 4.112.455.825.616 4.281.842.914.588 Sub total

Mata uang asing Foreign Currencies

Industri 2.423.367.113.788 2.025.351.989.352 Industry

Perdagangan grosir 1.423.679.317.140 900.509.683.644 Wholesales trading

Jasa usaha 721.397.311.073 569.049.666.203 Business service

Konstruksi 568.570.122.692 64.829.332.340 Construction

Perusahaan induk 170.197.450.000 134.787.430.000 Holding company

Perdagangan retail 114.154.600.000 92.332.040.000 Retail trading

Pembiayaan dan asuransi 67.157.869.210 23.501.920.378 Finance and insurance

Pertanian 3.651.000.000 10.553.610.000 Agriculture

Lain-lain 106.762.940.717 151.807.742.376 Others

Sub Jumlah 5.598.937.724.620 3.972.723.414.293 Sub total

Jumlah 9.711.393.550.236 8.254.566.328.881 Total

Cadangan kerugian Allowance for Impairment

penurunan nilai (75.295.888.611) (100.368.274.176) losses

Kredit - Bersih 9.636.097.661.625 8.154.198.054.705 Loans - Net

d. Jangka Waktu

Berdasarkan periode perjanjian kredit:

d. By Maturity

Based on term of loan agreements:

Mata uang asing/ Bersih/

Rupiah Foreign currencies Net

Rp Rp Rp

1 tahun 1.586.382.119.345 1.809.983.626.355 3.396.365.745.700 1 year

> 1 - 2 tahun 1.039.996.274.562 1.996.929.311.712 3.036.925.586.274 > 1 - 2 years

> 2 - 5 tahun 1.300.764.596.395 852.108.047.118 2.152.872.643.513 > 2 - 5 years

> 5 tahun 185.312.835.314 939.916.739.435 1.125.229.574.749 > 5 years

Jumlah 4.112.455.825.616 5.598.937.724.620 9.711.393.550.236 Total

Cadangan kerugian Allowance for

penurunan nilai (68.545.225.401) (6.750.663.210) (75.295.888.611) Impairment losses

Kredit - Bersih 4.043.910.600.215 5.592.187.061.410 9.636.097.661.625 Loans - Net

2013

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 44 -

Mata uang asing/ Bersih/

Rupiah Foreign currencies Net

Rp Rp Rp

1 tahun 420.639.343.471 620.610.009.478 1.041.249.352.949 1 year

> 1 - 2 tahun 1.991.443.387.986 2.307.299.338.205 4.298.742.726.191 > 1 - 2 years

> 2 - 5 tahun 1.367.127.843.162 574.685.534.230 1.941.813.377.392 > 2 - 5 years

> 5 tahun 502.632.339.969 470.128.532.380 972.760.872.349 > 5 years

Jumlah 4.281.842.914.588 3.972.723.414.293 8.254.566.328.881 Total

Cadangan kerugian Allowance for

penurunan nilai (38.378.489.838) (61.989.784.338) (100.368.274.176) Impairment losses

Kredit - Bersih 4.243.464.424.750 3.910.733.629.955 8.154.198.054.705 Loans - Net

2012

e. Kredit sindikasi merupakan kredit yang

diberikan kepada debitur berdasarkan perjanjian pembiayaan bersama (sindikasi) dengan bank-bank lain.

e. Syndicated loans represent loans given to debtors with syndicated financing agreements with other banks.

Keikutsertaan Bank sebagai anggota sindikasi dengan persentase kepesertaan 4% masing-masing untuk tahun 2013 dan 2012.

The percentage of the Bank’s participation as a member in syndicated loans are 4% in 2013 and 2012, respectively.

f. Pinjaman kepada karyawan bukan

manajemen Bank ditujukan untuk pendidikan, kepemilikan kendaraan, rumah dan lainnya dengan jangka waktu 10 sampai dengan 120 bulan. Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk pinjaman karyawan adalah 4,99% dan 5,02% masing-masing untuk 2013 dan 2012. Pembayaran kembali kredit melalui pemotongan gaji bulanan.

f. Loans to the Bank’s non management employees are intended for education, acquisition of vehicles, houses and other personal properties, within a period of 10 to 120 months. These loans bear average interest rates per annum of 4.99% and 5.02% in 2013 and 2012, respectively. Loans are collected through monthly salary deductions.

g. Kredit yang diberikan dijamin dengan agunan

yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual dan jaminan lain yang umumnya diterima oleh industri perbankan antara lain tanah, bangunan, mesin,jaminan perusahaan, giro dan deposito berjangka.

g. Loans are secured by collateral which are legalized by deed of encumbrance, power of attorney to sell and other collaterals that are generally accepted in the banking industry, such as lands, buildings, machineries, corporate guarantees, demand deposits and time deposits.

h. Bank telah melakukan restrukturisasi kredit

sebesar Rp 64.627.140.354 dengan cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 2.286.234.285 pada tanggal 31 Desember 2013 dan Rp 160.775.090.972 dengan cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 76.070.248.671 pada tanggal 31 Desember 2012. Bank melakukan restrukturisasi dengan cara memberikan perpanjangan jangka waktu kredit dan penurunan suku bunga.

h. The Bank has restructured loans of Rp 64,627,140,354 with allowance for impairment losses of Rp 2,286,234,285 as of December 31, 2013 and Rp 160,775,090,972 with allowance for impairment losses of Rp 76,070,248,671 as of December 31, 2012. Loan are restructured by giving extension of loan terms and reduction of interest rates.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 45 -

i. Berdasarkan kriteria yang ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia, kredit berdasarkan klasifikasi kualitas adalah sebagai berikut:

i. Based on the criteria stated in Bank Indonesia Regulations, loans classified according to quality are as follows:

Cadangan Kerugian

Penurunan Nilai/

Jumlah kredit/ Allowance for Bersih/

Total loans impairment losses Net

Rp Rp Rp

Rupiah Rupiah

Lancar 3.744.635.507.916 827.996.431 3.743.807.511.485 Current

Dalam perhatian

khusus 248.725.861.044 969.608.245 247.756.252.799 Special mention

Diragukan 82.432.353.070 38.531.923.393 43.900.429.677 Doubtful

Macet 36.662.103.586 28.215.697.332 8.446.406.254 Loss

Sub jumlah 4.112.455.825.616 68.545.225.401 4.043.910.600.215 Sub total

Mata uang asing Foreign currencies

Lancar 5.095.279.754.632 1.754.899.106 5.093.524.855.526 Current

Dalam perhatian

khusus 503.657.969.988 4.995.764.104 498.662.205.884 Special mention

Sub jumlah 5.598.937.724.620 6.750.663.210 5.592.187.061.410 Sub total

Jumlah 9.711.393.550.236 75.295.888.611 9.636.097.661.625 Total

2013

Cadangan Kerugian

Penurunan Nilai/

Jumlah kredit/ Allowance for Bersih/

Total loans impairment losses Net

Rp Rp Rp

Rupiah Rupiah

Lancar 3.739.108.689.379 1.242.296.104 3.737.866.393.275 Current

Dalam perhatian

khusus 507.103.031.012 18.627.823.984 488.475.207.028 Special mention

Diragukan 35.631.194.197 18.508.369.750 17.122.824.447 Doubtful

Sub jumlah 4.281.842.914.588 38.378.489.838 4.243.464.424.750 Sub total

Mata uang asing Foreign currencies

Lancar 3.466.956.173.414 1.700.158.649 3.465.256.014.765 Current

Dalam perhatian

khusus 396.451.694.644 5.523.355.843 390.928.338.801 Special mention

Kurang lancar 52.086.333.963 12.638.638.633 39.447.695.330 Substandard

Macet 57.229.212.272 42.127.631.213 15.101.581.059 Loss

Sub jumlah 3.972.723.414.293 61.989.784.338 3.910.733.629.955 Sub total

Jumlah 8.254.566.328.881 100.368.274.176 8.154.198.054.705 Total

2012

j. Rasio Non-performing loan (NPL) pada

tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

j. The non-performing loan (NPL) ratio as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:

2013 2012

NPL Gross 1,23% 1,76% Gross NPL

NPL Neto 0,54% 0,87% Net NPL

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 46 -

k. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, rincian kredit bermasalah menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut:

k. As of December 31, 2013 and 2012, the details of non-performing loans based on economic sector are as follows:

Kredit Cadangan kerugian Kredit Cadangan kerugian

bermasalah/ penurunan nilai/ bermasalah/ penurunan nilai/

Non-performing Allowance for Non-performing Allowance for

loans impairment losses loans impairment losses

Rp Rp Rp Rp

Rupiah Rupiah

Jasa usaha 36.662.103.586 28.215.697.332 35.631.194.197 18.508.369.750 Business service

Industri 82.432.353.070 38.531.923.393 - - Industry

Sub jumlah 119.094.456.656 66.747.620.725 35.631.194.197 18.508.369.750 Sub total

Mata uang asing Foreign currencies

Industri - - 109.315.546.235 54.766.269.846 Industry

Sub jumlah - - 109.315.546.235 54.766.269.846 Sub total

Jumlah 119.094.456.656 66.747.620.725 144.946.740.432 73.274.639.596 Total

2013 2012

l. Dalam Laporan Batas Maksimum Pemberian

Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2013 tidak terdapat kredit yang tidak memenuhi ketentuan BMPK.

l. As of December 31, 2013, there are no loans which exceeded the legal lending limit (BMPK) as stated in the legal lending limit report to Bank Indonesia.

Berdasarkan Revisi Laporan BMPK tanggal 31 Desember 2012, rasio pelanggaran BMPK untuk pihak tidak terkait posisi Desember 2012 dari sebelumnya 0% berubah menjadi 12,10% yang disebabkan oleh ketergantungan keuangan debitur dari debitur lain yang terjadi pasca penarikan fasilitas. Pelanggaran tersebut telah diselesaikan pada bulan Maret 2013.

Based on Revision of legal lending limit report for December 31, 2012, the legal lending limit breach ratio for non-related party as of December 2012 previously 0% changed to 12.10%, caused by debtor’s financial dependency from other debtor which happened after facility drawdown. The breach is already settled in March 2013.

m. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

m. The changes in the allowance for impairment losses on loans for the years ended December 31, 2013 and 2012 are as follows:

Valuta

asing/

Foreign Jumlah/

Rupiah currencies Total

Rp Rp Rp

Saldo awal tahun 38.378.489.839 61.989.784.337 100.368.274.176 Balance at beginning of year

Penyisihan (pemulihan) tahun Provision (reversal of provision)

berjalan 86.306.483.202 (4.635.443.861) 81.671.039.341 during the year

Akrual bunga pada kredit

yang mengalami Accrued interest on

penurunan nilai 2.095.252.362 (901.105.671) 1.194.146.691 impaired loans

Penghapusan (58.235.000.000) (53.575.822.024) (111.810.822.024) Write-off

Selisih kurs - 3.873.250.427 3.873.250.427 Exchange rate differences

Saldo akhir tahun 68.545.225.403 6.750.663.208 75.295.888.611 Balance at end of year

2013

Valuta

asing/

Foreign Jumlah/

Rupiah currencies Total

Rp Rp Rp

Saldo awal tahun 2.680.531.471 118.287.125.277 120.967.656.748 Balance at beginning of year

Penyisihan (pemulihan) tahun Provision (reversal of provision)

berjalan 34.949.246.736 (32.811.056.479) 2.138.190.257 during the year

Akrual bunga pada kredit

yang mengalami Accrued interest on

penurunan nilai 748.711.632 430.557.988 1.179.269.620 impaired loans

Penghapusan - (28.272.381.605) (28.272.381.605) Write-off

Selisih kurs - 4.355.539.156 4.355.539.156 Exchange rate differences

Saldo akhir tahun 38.378.489.839 61.989.784.337 100.368.274.176 Balance at end of year

2012

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 47 -

Penghapusan cadangan kerugian penurunan nilai kredit valuta asing sejumlah Rp 53.575.822.024 merupakan penghapusan cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit yang belum dihapus buku namun telah diselesaikan dengan cara dijual kepada pihak ketiga.

Write-off of loan foreign currencies allowance for impairment losses amounting to Rp 53,575,822,024 is write-off of loan allowance for impairment losses which is not yet written off but have been settled with sale to third party.

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai kredit tersebut di atas adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit.

Management believes that the allowance impairment losses is adequate to cover possible losses from uncollectible loans.

n. Mutasi kredit yang dihapus buku adalah sebagai berikut:

n. The changes in loans written off are as follows:

Mata uang

asing/Foreign Jumlah/

Rupiah currencies Total

Rp Rp Rp

Saldo awal tahun 26.605.684.345 287.027.677.069 313.633.361.414 Balance at beginning of yearPenghapusan 58.235.000.000 - 58.235.000.000 Write-offSelisih kurs penjabaran - 70.780.761.465 70.780.761.465 Exchange rate differences

Saldo akhir tahun 84.840.684.345 357.808.438.534 442.649.122.879 Balance at end of year

2013

Mata uang

asing/Foreign Jumlah/

Rupiah currencies Total

Rp Rp Rp

Saldo awal tahun 26.605.684.345 244.417.728.665 271.023.413.010 Balance at beginning of yearPenghapusan - 28.272.381.605 28.272.381.605 Write-offSelisih kurs penjabaran - 14.337.566.799 14.337.566.799 Exchange rate differences

Saldo akhir tahun 26.605.684.345 287.027.677.069 313.633.361.414 Balance at end of year

2012

o. Nilai tercatat pada biaya perolehan

diamortisasi dari kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:

o. Carrying amount at amortized cost of the loans are as follow:

2013 2012

Rp Rp

Kredit yang diberikan 9.711.393.550.236 8.254.566.328.881 Loans

Pendapatan bunga yang masih Accrued interest receivable

harus diterima (Catatan 15) 7.148.583.162 4.115.889.029 (Note 15)

Cadangan kerugian penurunan Allowance for impairment

nilai (75.295.888.611) (100.368.274.176) losses

Jumlah 9.643.246.244.787 8.158.313.943.734 Total

11. TAGIHAN DAN LIABILITAS AKSEPTASI 11. ACCEPTANCES RECEIVABLE AND PAYABLE

2013 2012

Rp Rp

Tagihan Akseptasi Acceptances Receivable

Pihak ketiga Third parties

Rupiah Rupiah

Debitur - 4.254.241.750 Debtors

Mata uang asing Foreign currencies

Debitur 161.661.327.696 163.405.961.933 Debtors

Bank 28.194.354.493 28.525.292.475 Banks

Sub jumlah 189.855.682.189 191.931.254.408 Sub total

Jumlah 189.855.682.189 196.185.496.158 Total

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 48 -

2013 2012

Rp Rp

Liabilitas Akseptasi Acceptances Payable

Pihak ketiga Third parties

Rupiah Rupiah

Bank - 4.254.241.750 Banks

Mata uang asing Foreign currencies

Bank 161.661.327.696 164.434.972.642 Banks

Debitur 28.194.354.493 28.525.292.475 Debtors

Sub jumlah 189.855.682.189 192.960.265.117 Sub total

Jumlah 189.855.682.189 197.214.506.867 Total

Seluruh tagihan akseptasi pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 tidak mengalami penurunan nilai.

Acceptances receivable are not impaired as of December 31, 2013 and 2012.

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai atas tagihan akseptasi tersebut tidak perlu dibentuk karena tagihan tersebut dinilai akan dapat dicairkan pada saat jatuh tempo.

Management believes that no allowance for impairment losses is to be provided since acceptances receivable are assessed to be collectible upon maturity.

Tagihan akseptasi berdasarkan jangka waktu kontrak adalah sebagai berikut:

Acceptances receivable classified according to maturity dates based on contract are as follows:

2013 2012

Rp Rp

Rupiah Rupiah

> 1 - 3 bulan - 4.254.241.750 > 1 - 3 months

Sub Jumlah - 4.254.241.750 Sub total

Mata uang asing Foreign currencies

1 bulan 7.630.006.150 23.263.043.571 1 month

> 1 - 3 bulan 82.766.757.169 81.310.921.404 > 1 - 3 months

> 3 - 6 bulan 88.228.511.270 57.411.922.481 > 3 - 6 months

> 6 - 12 bulan 11.230.407.600 29.945.366.952 > 6 - 12 months

Sub Jumlah 189.855.682.189 191.931.254.408 Sub total

Jumlah 189.855.682.189 196.185.496.158 Total

Liabilitas akseptasi berdasarkan jangka waktu kontrak adalah sebagai berikut:

Acceptance payable classified according to maturity dates based on contract are as follows:

2013 2012

Rp Rp

Rupiah Rupiah

> 1 - 3 bulan - 4.254.241.750 > 1 - 3 months

Sub Jumlah - 4.254.241.750 Sub total

Mata uang asing Foreign currencies

1 bulan 7.630.006.150 23.263.043.571 1 month

> 1 - 3 bulan 82.766.757.169 81.310.921.404 > 1 - 3 months

> 3 - 6 bulan 88.228.511.270 58.440.933.190 > 3 - 6 months

> 6 - 12 bulan 11.230.407.600 29.945.366.952 > 6 - 12 months

Sub Jumlah 189.855.682.189 192.960.265.117 Sub total

Jumlah 189.855.682.189 197.214.506.867 Total

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 49 -

12. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN

12. FINANCE LEASE RECEIVABLES

2013 2012

Rp Rp

Pihak ketiga Third parties

Rupiah Rupiah

Piutang sewa pembiayaan 143.823.362.447 184.796.227.534 Finance lease receivables

Nilai sisa 39.800.844.643 43.952.677.291 Residual value

Pendapatan sewa pembiayaan

yang belum diakui (19.387.391.213) (30.817.928.590) Unearned lease income

Simpanan jaminan (39.800.844.643) (43.952.677.291) Security deposits

Subjumlah 124.435.971.234 153.978.298.944 Subtotal

Mata uang asing Foreign currency

Piutang sewa pembiayaan 223.402.611.453 180.242.664.333 Finance lease receivables

Nilai sisa 52.935.998.895 37.365.036.844 Residual value

Pendapatan sewa pembiayaan

yang belum diakui (18.225.047.490) (11.320.332.690) Unearned lease income

Simpanan jaminan (52.935.998.895) (37.365.036.844) Security deposits

Subjumlah 205.177.563.963 168.922.331.643 Subtotal

Jumlah 329.613.535.197 322.900.630.587 Total

Cadangan kerugian penurunan nilai (118.429.818) (134.045.350) Allowance for impairment losses

Piutang sewa pembiayaan - Bersih 329.495.105.379 322.766.585.237 Finance lease receivables - Net

Tingkat bunga efektif rata-rata Average annual effective interest

per tahun rates

Rupiah 12,88% 12,62% Rupiah

Mata uang asing 5,58% 5,43% Foreign currency

Jumlah piutang sewa pembiayaan berdasarkan jenis produk adalah sebagai berikut:

Total finance lease receivables based on product are as follow:

2013 2012

Rp Rp

Mesin 262.899.720.258 267.498.429.736 Machine

Kendaraan bermotor 35.061.685.463 33.445.108.346 Vehicle

Alat berat 34.157.945.250 35.924.947.163 Heavy equipment

Lain-lain 35.106.622.929 28.170.406.622 Others

Jumlah 367.225.973.900 365.038.891.867 Total

Tenor pembiayaan berkisar antara 2-5 tahun. The period of financing ranging from 2-5 years. Biaya-biaya yang timbul, seperti premi asuransi, bea materai dan biaya terkait lainnya sehubungan dengan perolehan aset sewa pembiayaan, dibebankan kepada konsumen.

Additional cost arises, for example: insurance premium, stamp duty and other related to leased assets, charged to consumers.

Kualitas piutang sewa pembiayaan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah tidak mengalami penurunan nilai secara individual.

The quality of finance lease receivables as of December 31, 2013 and 2012 are not individually impaired.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 50 -

Jumlah angsuran sewa pembiayaan berdasarkan jatuh temponya adalah sebagai berikut:

Total finance lease installments based on maturity date are as follow:

2013 2012 2013 2012

Rp Rp Rp Rp

Angsuran sewa pembiayaan Lease Installments

Sampai dengan satu tahun 29.733.554.712 21.174.420.813 28.629.874.984 20.587.978.596 Within one year

Lebih dari satu tahun sampai lima tahun 337.492.419.188 343.864.471.054 300.983.660.213 302.312.651.991 More than one year up to f ive years

Subjumlah 367.225.973.900 365.038.891.867 329.613.535.197 322.900.630.587 Subtotal

Pendapatan sewa pembiayaan belum diakui Unearned lease income

Sampai dengan satu tahun 1.103.679.728 586.442.217 - - Within one year

Lebih dari satu tahun sampai lima tahun 36.508.758.975 41.551.819.063 - - More than one year up to f ive years

Subjumlah 37.612.438.703 42.138.261.280 - - Subtotal

Jumlah 329.613.535.197 322.900.630.587 329.613.535.197 322.900.630.587 Total

Nilai kini dari pembayaran minimum

minimum lease payments

31 Desember/December 31, 31 Desember/December 31,

Pembayaran minimum sew a pembiayaan/

Minimum lease payments

sew a pembiayaan/Present value of

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

The changes in the allowance for impairment losses for the year ended December 31, 2013 and 2012 are as follows:

2013 2012

Rp Rp

Saldo awal tahun 134.045.350 124.772.089 Beginning balance

Penyisihan (pemulihan) tahun Provision (reversal) during

berjalan (Catatan 29) the year (Note 29)

Kolektif (31.153.843) 5.487.926 Collective

Selisih kurs penjabaran 15.538.311 3.785.335 Exchange rate differences

Saldo akhir tahun 118.429.818 134.045.350 Balance at end or year

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang sewa pembiayaan.

The management believes that the amount of allowance for impairment losses is adequate to cover the possible losses that might arise from uncollectible finance lease receivables.

Simpanan Jaminan Pada saat perjanjian sewa pembiayaan dimulai, lessee memberikan simpanan jaminan yang akan digunakan sebagai pembayaran atas pembelian dari aset sewa pembiayaan pada akhir masa sewa, bila hak opsi dilaksanakan lessee. Apabila hak opsi tidak dilaksanakan, simpanan jaminan tersebut akan dikembalikan kepada lessee pada akhir masa sewa pembiayaan.

Security Deposits At the inception of net investment in finance lease’s contract, the lessee rendered security deposits which will be used as payment of purchased leased assets at the end of the lease period, if the right option is exercised. If the option right is not exercised, such security deposits will be returned at the end of the lease period.

13. BIAYA DIBAYAR DIMUKA 13. PREPAID EXPENSES

2013 2012

Rp Rp

Manfaat diterima dari penjualan aset Benefit received from sale of

tidak lancar tersedia untuk dijual 61.020.881.428 - non-current assets held for sale

Sewa 7.362.588.072 3.618.220.632 Rent

Lainnya 3.550.931.150 3.646.161.669 Others

Jumlah 71.934.400.650 7.264.382.301 Total

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 51 -

Manfaat diterima dari penjualan aset tidak lancar tersedia untuk dijual

Benefit received from sale of noncurrent assets held for sale

Berdasarkan Keputusan Direksi No. 065/KEP/DIR/XII/2012 tanggal 20 Desember 2012 tentang penjualan tanah dan bangunan kantor pusat, direksi Bank memutuskan untuk menjual aset tanah dan bangunan yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman Kav. 40-41. Pada tanggal 21 Desember 2012 Bank melakukan perjanjian dengan PT Consulting Services Indonesia (CSI) serta PT Cushman & Wakefield Indonesia berupa (Master) Heads of agreement on sale and leaseback or buyback for Gedung Bank Resona Perdania to be developed into a new office building approx 55.000 SQM semi gross area between PT Bank Resona Perdania and PT Consulting Services Indonesia. Perjanjian ini telah di legalisasi oleh Hadijah, S.H., Mkn, notaris di Jakarta di bawah No. 564/Leg/2012 tanggal 21 Desember 2012 sebagaimana diubah dengan Addendum To (Master) Heads of Agreement on Sales & Leaseback or Buyback for Gedung Resona Perdania To Be Developed Into A New Office Building Approx.55.000 SQM Semi Gross Area Between PT Bank Resona Perdania And PT Consulting Services Indonesia tanggal 29 Agustus 2013 dan didaftar oleh Notaris Hadijah, SH, MKn, di Kota Jakarta Pusat tanggal 29 Agustus 2013 No. 1814/W/2013. Berdasarkan keputusan direksi dan perjanjian dengan CSI, Bank mencatat aset tanah dan bangunan dengan nilai tercatat Rp 123.998.675.000 sebagai aset tidak lancar tersedia untuk dijual. Pada akhir tahun 2012 Bank telah menerima deposit dari pembeli sebesar Rp 148.425.200.000 dan dicatat dalam liabilitas lain-lain.

Based on the Board of Directors No. 065/KEP/DIR-XII/2012 dated December 20, 2012 regarding to resolution sales of land and building of head office, the Board of Directors decided to sell land and building located at Jl. Jenderal Sudirman Kav. 40-41. On December 21, 2012 the Bank entered an agreement with PT Consulting Services Indonesia (CSI) and PT Cushman & Wakefield Indonesia, the agreement is (Master) Heads of agreement on sale and leaseback or buyback for Resona Perdania Bank Building to be developed into a new office building approx 55,000 SQM semi gross area between PT Bank Resona Perdania and PT Consulting Services Indonesia. This agreement has been legalized by Hadijah, S.H., Mkn, notary in Jakarta under No. 564/Leg/2012 dated December 21, 2012 as amended by Addendum To (Master) Heads of Agreement on Sales & Leaseback or Buyback for Gedung Resona Perdania To Be Developed Into A New Office Building Approx.55.000 SQM Semi Gross Area Between PT Bank Resona Perdania And PT Consulting Services Indonesia dated August 29, 2013 and registered by Notaris Hadijah, SH, MKn, in the City of Central Jakarta dated August 29, 2013 No. 1814/W/2013. Based on the Board of Directors resolution and agreement with CSI, the Bank recorded land and building with carrying value of Rp 123,998,675,000 as non current assets held for sale. At the end of year 2012 the Bank received deposit from buyer amounting to Rp 148,425,200,000 and recorded under other liabilities.

Atas transaksi di atas Bank dan entitas anak masih dapat menempati bangunan tersebut sampai dengan 12 bulan setelah menerima pemberitahuan dari pembeli untuk mengosongkan properti. Pada tanggal 13 Januari 2014 Bank telah pindah ke lokasi baru di Lt. 5&6, Suite 501 dan 601, Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 9-11, Karet Semanggi Setiabudi, Jakarta 12930 Indonesia.

Based on the transactions above the Bank and its subsidiary can still occupy the building up to 12 months after receipt of notice to vacate the property from buyer. On January 13, 2014 the Bank has been relocated to new premises at Menara Mulia 5&6 Floor, Suite 501 and 601, Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 9-11, Karet Semanggi Setiabudi, Jakarta 12930 Indonesia.

Pada tanggal 31 Januari 2013 berdasarkan perjanjian pengalihan dan penyerahan hak dan kewajiban yang telah dilegalisasi oleh Hadijah, S.H., Mkn, notaris di Jakarta di bawah No. 579/Leg/2013, terjadi pengalihan hak dan kewajiban atas (Master) Heads of Agreement on sale and leaseback or buyback for Gedung Resona Perdania antara Bank dan PT CSI menjadi antara Bank dan PT Mitra Panca Persada (MPP).

On January 31, 2013 based on agreement of transfering and delivering rights and obligations which have been legalized by Hadijah, S.H., Mkn, notary public in Jakarta under No. 579/Leg/2013, happened upon the transfer of rights and obligations (Master) Heads of Agreement on sale and leaseback or buyback for Resona Perdania Building between the Bank and PT CSI to become between the Bank and PT Mitra Panca Persada (MPP).

Berdasarkan akta-akta jual beli No. 11/2013, No. 12/2013, dan No.13/2013 semua tanggal 31 Januari 2013, dari Pejabat Pembuat Akta Tanah Hadijah, S.H., Mkn, Bank telah mengalihkan kepemilikan tanah dan bangunan yang terletak di Jl. Jenderal Sudirman Kav. 40-41 kepada MPP. Bank telah menerima pelunasan pembayaran dari MPP pada tanggal 31 Januari 2013.

Based on deeds of sale & purchase No. 11/2013, No.12/2013, and No. 13/2013 all dated January 31, 2013 from a land deed official Hadijah, S.H., Mkn, Bank has transferred the ownership of land and buildings located on Jl. Jenderal Sudirman Kav. 40-41 to MPP. The Bank has received settlement from MPP on January 31, 2013.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 52 -

Keuntungan penjualan aset tidak lancar tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:

Gain on sale of non current assets held for sale is as follows:

2013

Rp

Jumlah tercatat aset tidak lancar tersedia Carrying amount of non current assets

untuk dijual 123.998.675.000 held for sale

Harga jual 390.688.300.254 Selling price

Keuntungan penghapusan aset tetap Gain on disposal of non current

tidak lancar tersedia untuk dijual 266.689.625.254 assets held for sale

Harga jual yang diterima bank setelah pajak terdiri atas penerimaan kas sebesar Rp 332.718.462.898 dan penerimaan manfaat sebesar Rp 57.969.837.356.

Selling price received after taxes by the Bank consist of cash received amounting to Rp 332,718,462,898 and benefit received amounting to Rp 57,969,837,356.

Rincian saldo manfaat yang diterima Bank sebelum pajak pada tahun 2013 adalah sebagai berikut:

Details balance of benefit received by the Bank before taxes in 2013 are as follows:

2013

Rp

Sewa gedung 37.608.902.188 Building rent

Biaya parkir 3.008.319.600 Parking cost

Biaya relokasi 291.947.240 Relocation cost

Biaya renovasi 20.111.712.400 Renovation cost

Jumlah 61.020.881.428 Total

Manfaat yang diterima bank dalam bentuk sewa gedung, biaya parkir dan biaya renovasi akan diamortisasi sepanjang masa sewa Bank di gedung baru. Manfaat dalam bentuk biaya relokasi akan langsung dibebankan ketika telah memperoleh penggantian dari pihak pembeli.

Benefit received by the Bank in the form of building rent, parking cost, and renovation cost will be amortized over the Bank’s rent period at the new premises. Benefit in the form of relocation cost will be directly charged to expense when the Bank received compensation from buyer.

14. ASET TETAP 14. PREMISES AND EQUIPMENTS

1 Januari/ 31 Desember/

January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasif ikasi/ December 31,

2013 Additions Deductions Reclassifications 2013

Rp Rp Rp Rp Rp

Biay a perolehan: Cost:

Tanah 736.560.000 - - - 736.560.000 Land

Bangunan dan Buildings and building

renov asi gedung 912.916.219 108.932.685 387.004.079 - 634.844.825 improv ements

Kendaraan 1.882.850.000 - - - 1.882.850.000 Vehicles

Mesin-mesin dan Machineries and

inv entaris kantor 36.170.137.493 1.222.266.430 276.620.457 31.839.317 37.147.622.783 of f ice equipments

Subjumlah 39.702.463.712 1.331.199.115 663.624.536 31.839.317 40.401.877.608 Subtotal

Aset dalam peny elesaian 404.697.318 7.320.848.502 - (31.839.317) 7.693.706.503 Construction in progress

Jumlah 40.107.161.030 8.652.047.617 663.624.536 - 48.095.584.111 Total

Akumulasi peny usutan: Accumulated depreciation:

Bangunan dan Buildings and building

renov asi gedung 581.679.559 60.366.167 176.214.693 - 465.831.033 improv ements

Kendaraan 1.457.472.461 164.813.135 - - 1.622.285.596 Vehicles

Mesin-mesin dan Machineries and

inv entaris kantor 29.369.702.811 3.619.582.288 268.052.080 - 32.721.233.019 of f ice equipments

Jumlah 31.408.854.831 3.844.761.590 444.266.773 - 34.809.349.648 Total

Jumlah Tercatat 8.698.306.199 13.286.234.463 Carry ing Amount

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 53 -

1 Januari/ 31 Desember/

January 1, Penambahan/ Pengurangan/ Reklasif ikasi/ December 31,

2012 Additions Deductions Reclassifications 2012

Rp Rp Rp Rp Rp

Biay a perolehan: Cost:

Tanah 104.641.560.000 - 103.905.000.000 - 736.560.000 Land

Bangunan dan Buildings and building

renov asi gedung 33.718.916.219 - 32.806.000.000 - 912.916.219 improv ements

Kendaraan 1.882.700.000 12.300.000 12.150.000 - 1.882.850.000 Vehicles

Mesin-mesin dan Machineries and

inv entaris kantor 41.747.678.502 6.294.111.791 12.238.284.550 366.631.750 36.170.137.493 of f ice equipments

Subjumlah 181.990.854.721 6.306.411.791 148.961.434.550 366.631.750 39.702.463.712 Subtotal

Aset dalam peny elesaian 366.631.751 404.697.317 - (366.631.750) 404.697.318 Construction in progress

Jumlah 182.357.486.472 6.711.109.108 148.961.434.550 - 40.107.161.030 Total

Akumulasi peny usutan: Accumulated depreciation:

Bangunan dan Buildings and building

renov asi gedung 11.587.885.944 1.706.118.615 12.712.325.000 - 581.679.559 improv ements

Kendaraan 1.281.711.595 187.910.866 12.150.000 - 1.457.472.461 Vehicles

Mesin-mesin dan Machineries and

inv entaris kantor 37.430.613.247 4.177.374.114 12.238.284.550 - 29.369.702.811 of f ice equipments

Jumlah 50.300.210.786 6.071.403.595 24.962.759.550 - 31.408.854.831 Total

Jumlah Tercatat 132.057.275.686 8.698.306.199 Carry ing Amount

Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

Gain (loss) on sale of premises and equipments for the year ended December 31, 2013 and 2012 are as follows:

2013 2012

Rp Rp

Carrying amount of premises

Jumlah tercatat aset tetap 219.357.763 - and equipments

Harga jual 16.602.153 33.786.364 Selling price

Keuntungan (kerugian) penjualan Gain (loss) on sale of premises

aset tetap (202.755.610) 33.786.364 and equipments

Tanah, bangunan dan renovasi gedung direklasifikasi kedalam akun aset tidak lancar tersedia untuk dijual pada tahun 2012. Pada tahun 2013 aset tidak lancar tersedia untuk dijual telah dijual serta pelunasan dan manfaat yang diterima Bank telah dicatat pada tanggal 31 Januari 2013 (Catatan 13).

Land, buildings and building improvements were reclassified as non-current assets held for sell in 2012. In 2013 the non-current assets held for sale were sold and the payment and benefit received by the Bank were already recorded on January 31, 2013 (Note 13).

Bank memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 (dua puluh) tahun yang masa berlakunya sampai dengan 16 Agustus 2024 dan 1 Juli 2032. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah, karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

The Bank owns several pieces of land with Building Use Rights (HGB) for 20 (twenty) years expiring on August 16, 2024 and July 1, 2032. Management believes that there will be no difficulty in the extension of the landrights, since all the land were acquired legally and supported by sufficient evidence of ownership.

Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset tetap lebih rendah daripada nilai yang dapat dipulihkan, oleh karena itu tidak dibentuk penurunan nilai aset.

Management believes that the net carrying amount of premises and equipment is lower than the recoverable amount, as such there was no impairment in value of premises and equipment.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 54 -

Aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan kepada PT Asuransi Mitsui Sumitomo terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 4.953.492.944 dan USD 28.000.000, kepada PT Asuransi Sompo Japan Nipponkoa Indonesia terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 1.123.405.345 dan kepada PT Asuransi MSIG Indonesia terhadap risiko pencurian dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 585.200.000 pada tanggal 31 Desember 2013.

Premises and equipment, except for land, are insured with PT Asuransi Mitsui Sumitomo against fire, theft and other risks for Rp 4,953,492,944 and USD 28,000,000, insured with PT Asuransi Sompo Japan Nipponkoa Indonesia against fire, theft and other risk for Rp 1,123,405,345 and insured with PT Asuransi MSIG Indonesia against theft risk for Rp 585,200,000 as of December 31, 2013.

Aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan kepada PT Asuransi Mitsui Sumitomo terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 5.000.862.944 dan USD 28.000.000, kepada PT Asuransi Nipponkoa Indonesia terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 1.346.025.809 dan kepada PT Sompo Japan Indonesia terhadap risiko pencurian dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 457.000.000 pada tanggal 31 Desember 2012.

Premises and equipments, except for land, are insured with PT Asuransi Mitsui Sumitomo against fire, theft and other risks for Rp 5,000,862,944 and USD 28,000,000 and insured with PT Asuransi Nipponkoa Indonesia against fire, theft and other risks for Rp 1,346,025,809 and insured with PT Sompo Japan Insurance Indonesia against theft risk for Rp 457,000,000 as of December 31, 2012.

Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

The management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible asset losses on the assets insured.

15. ASET LAIN-LAIN

15. OTHER ASSETS

2013 2012

Rp Rp

Tagihan yang masih akan diterima 26.607.266.781 - Claim to be received

Pendapatan bunga yang masih

harus diterima 7.623.388.206 5.000.229.707 Accrued interest receivable

Beban perangkat lunak

ditangguhkan - bersih 4.384.967.249 5.777.085.602 Deferred software license cost - net

Penyertaan keanggotaan dan

jaminan 6.978.892.111 1.685.278.405 Membership and deposits

Lain-lain - bersih 2.407.785.061 1.433.896.559 Others - net

Jumlah Aset Lain-lain 48.002.299.408 13.896.490.273 Total Other Assets

Tagihan yang masih akan diterima Claim to be received

Merupakan tagihan Bank kepada pihak ketiga atas sebagian manfaat yang diterima Bank dari transaksi penjualan aset tidak lancar tersedia untuk dijual (Catatan 13), yang akan ditagihkan.

Bank’s claim to third parties in part of benefit received by the bank from the sale of non-current asset held for sale (Note 13), that will be billed.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 55 -

16. LIABILITAS SEGERA

16. LIABILITIES PAYABLE IMMEDIATELY

2013 2012

Rp Rp

Kiriman uang 500.613.409 2.344.584.123 Fund transfers

Lainnya 2.466.716.677 73.636.244.747 Others

Jumlah 2.967.330.086 75.980.828.870 Total

17. SIMPANAN

17. DEPOSITS

Simpanan terdiri dari: Deposits consist of:

Pihak berelasi/ Pihak ketiga/

Related parties Third parties Jumlah/Total

Rp Rp Rp

Giro - 3.470.219.616.995 3.470.219.616.995 Demand deposits

Tabungan 216.924.292 1.367.473.051 1.584.397.343 Savings deposits

Deposito berjangka - 3.308.619.616.560 3.308.619.616.560 Time deposits

Jumlah 216.924.292 6.780.206.706.606 6.780.423.630.898 Total

2013

Pihak berelasi/ Pihak ketiga/

Related parties Third parties Jumlah/Total

Rp Rp Rp

Giro - 2.836.906.045.539 2.836.906.045.539 Demand deposits

Tabungan 96.546.035 1.275.991.003 1.372.537.038 Savings deposits

Deposito berjangka - 2.595.137.648.232 2.595.137.648.232 Time deposits

Jumlah 96.546.035 5.433.319.684.774 5.433.416.230.809 Total

2012

a. Giro terdiri dari:

a. Demand deposits consist of:

2013 2012

Rp Rp

Pihak ketiga Third parties

Rupiah 922.618.410.302 928.099.235.490 Rupiah

Mata uang asing 2.547.601.206.693 1.908.806.810.049 Foreign currencies

Jumlah Giro 3.470.219.616.995 2.836.906.045.539 Total Demand Deposits

Tingkat bunga efektif rata-rata Average annual effective

per tahun interest rates

Rupiah 0,671% 0,683% Rupiah

Mata uang asing 0,035% 0,046% Foreign currency

Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 tidak terdapat giro yang dijadikan jaminan kredit.

As of December 31, 2013 and 2012 there is no demand deposit pledged as loan collateral.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 56 -

b. Tabungan terdiri dari:

b. Savings deposits consist of:

2013 2012

Rp Rp

Rupiah Rupiah

Pihak berelasi 216.924.292 96.546.035 Related parties

Pihak ketiga 1.367.473.051 1.275.991.003 Third parties

Jumlah Tabungan 1.584.397.343 1.372.537.038 Total Savings Deposits

Tingkat bunga efektif rata-rata Average annual effective

per tahun 5,60% 4,87% interest rates

c. Deposito berjangka terdiri dari:

c. Time deposits consist of:

2013 2012

Rp Rp

Pihak ketiga Third parties

Rupiah 1.806.574.450.430 1.746.981.154.105 Rupiah

Mata uang asing 1.502.045.166.130 848.156.494.127 Foreign currencies

Jumlah 3.308.619.616.560 2.595.137.648.232 Total

Tingkat bunga efektif rata-rata Average annual effective

per tahun interest rates

Deposito berjangka Time deposit

Rupiah 5,67% 5,38% Rupiah

Mata uang asing 0,31% 0,34% Foreign currency

Deposito on call Deposit on call

Rupiah 5,54% 5,38% Rupiah

Mata uang asing 0,12% 0,22% Foreign currency

Deposito berjangka berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut:

Time deposits classified according to term are as follows:

Mata uang asing/

Rupiah Foreign currencies Jumlah/Total

Rp Rp Rp

1 bulan 819.192.823.088 398.794.180.904 1.217.987.003.992 1 month

> 1 - 3 bulan 869.189.615.494 906.500.863.872 1.775.690.479.366 > 1 - 3 months

> 3 - 6 bulan 43.538.891.008 131.904.107.414 175.442.998.422 > 3 - 6 months

> 6 - 12 bulan 74.653.120.840 64.846.013.940 139.499.134.780 > 6 - 12 months

Jumlah 1.806.574.450.430 1.502.045.166.130 3.308.619.616.560 Total

2013

Mata uang asing/

Rupiah Foreign currencies Jumlah/Total

Rp Rp Rp

1 bulan 1.448.606.631.800 699.108.978.640 2.147.715.610.440 1 month

> 1 - 3 bulan 203.044.673.430 138.828.015.870 341.872.689.300 > 1 - 3 months

> 3 - 6 bulan 89.719.650.746 8.578.104.170 98.297.754.916 > 3 - 6 months

> 6 - 12 bulan 5.610.198.129 1.641.395.447 7.251.593.576 > 6 - 12 months

Jumlah 1.746.981.154.105 848.156.494.127 2.595.137.648.232 Total

2012

Deposito berjangka yang dijadikan jaminan kredit sebesar Rp 239.365.715.716 dan USD 10.299.684 pada tanggal 31 Desember 2013 dan Rp 46.036.650.600, USD 3.576.888 dan JPY 10.000.000 pada tanggal 31 Desember 2012.

Time deposits used as collateral for loans granted amounted to Rp 239,365,715,716 and USD 10,299,684 as of December 31, 2013 and Rp 46,036,650,600, USD 3,576,888 and JPY 10,000,000 as of December 31, 2012.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 57 -

Nilai tercatat pada biaya perolehan diamortisasi dari simpanan adalah sebagai berikut:

Carrying amount at amortized cost of the deposits are as follow:

2013 2012

Rp Rp

Simpanan Deposits

Giro 3.470.219.616.995 2.836.906.045.539 Demand deposits

Tabungan 1.584.397.343 1.372.537.038 Saving deposits

Deposito berjangka 3.308.619.616.560 2.595.137.648.232 Time deposits

Subjumlah 6.780.423.630.898 5.433.416.230.809 Subtotal

Beban bunga masih harus dibayar Accrued interest expense

Giro 17.057 12.567 Demand deposits

Tabungan 360.735 423.475 Saving deposits

Deposito berjangka 6.736.655.302 5.065.432.561 Time deposits

Subjumlah 6.737.033.094 5.065.868.603 Subtotal

Jumlah 6.787.160.663.992 5.438.482.099.412 Total

18. SIMPANAN DARI BANK LAIN 18. DEPOSITS FROM OTHER BANKS

Simpanan dari bank lain terdiri dari:

Deposits from other banks consist of:

2013 2012

Rp Rp

Pihak berelasi Related parties

Rupiah Rupiah

Giro 1.320.269.585 520.018.785 Demand deposits

Mata uang asing Foreign currenciesCall money - 96.380.000.000 Call money

Sub Jumlah 1.320.269.585 96.900.018.785 Sub total

Pihak ketiga Third parties

Rupiah RupiahCall money - 751.000.000.000 Call money

Mata uang asing Foreign currenciesCall money 365.100.000.000 - Call money

Sub Jumlah 365.100.000.000 751.000.000.000 Sub total

Jumlah 366.420.269.585 847.900.018.785 Total

Jangka waktu Term

Call money Call money

Rupiah - 39 hari/days Rupiah

Mata uang asing 31-94 hari/days 7 hari/days Foreign currencies

Tingkat bunga efektif rata-rata Average annual effective

per tahun interest rates

Rupiah - 5,25% Rupiah

Mata uang asing 0,67% 0,60% Foreign currencies

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 58 -

Nilai tercatat pada biaya perolehan diamortisasi dari simpanan dari bank lain adalah sebagai berikut:

Carrying amount at amortized cost of the deposits from other banks are as follow:

2013 2012

Rp Rp

Simpanan dari Bank lain 366.420.269.585 847.900.018.785 Deposit from other Banks

Beban bunga masih harus dibayar 106.741.001 1.345.448.302 Accrued interest expense

Jumlah 366.527.010.586 849.245.467.087 Total

19. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN

19. SECURITIES ISSUED

2013 2012

Rp Rp

Hasil emisi Proceeds

Medium Term Note III (MTN III) - 300.000.000.000 Medium Term Note III (MTN III)

Medium Term Note IV (MTN IV) 300.000.000.000 300.000.000.000 Medium Term Note IV (MTN IV)

Medium Term Note V (MTN V) 150.000.000.000 - Medium Term Note V (MTN V)

Jumlah 450.000.000.000 600.000.000.000 Total

Biaya emisi yang belum Unamortized issuance

diamortisasi (1.846.550.468) (2.611.837.271) cost

Bersih 448.153.449.532 597.388.162.729 Net

Pada tanggal 8 Desember 2010, Bank telah menerbitkan dan menawarkan secara terbatas surat berharga dalam bentuk MTN III sebesar Rp 300 miliar dengan jangka waktu 3 tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 9 Desember 2013. Tingkat suku bunga tetap 10,5% per tahun yang akan dibayarkan setiap 6 bulan. MTN III telah dilunasi oleh Bank pada tanggal 9 Desember 2013.

On December 8, 2010, the Bank issued MTN III amounting to Rp 300 billion with a term of 3 years maturing on December 9, 2013. MTN III bears a fixed interest rate of 10.50% per annum, payable semi-annually. MTN III has been fully paid by the Bank at December 9, 2013.

Pada tanggal 25 Juli 2012, Bank telah menerbitkan dan menawarkan secara terbatas surat berharga dalam bentuk MTN IV sebesar Rp 300 miliar dengan jangka waktu 3 tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 25 Juli 2015. Tingkat suku bunga tetap sebesar 8,75% per tahun yang akan dibayarkan setiap 6 bulan.

On July 25, 2012, the Bank issued MTN IV amounting to Rp 300 billion with a term of 3 years maturing on July 25, 2015. MTN IV bears a fixed interest rate of 8.75% per annum, payable semi-annually.

Pada tanggal 12 November 2013, Bank telah menerbitkan dan menawarkan secara terbatas surat berharga dalam bentuk MTN V sebesar Rp 150 miliar dengan jangka waktu 3 tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 12 November 2016. Tingkat suku bunga tetap sebesar 10,65% per tahun yang akan dibayarkan setiap 6 bulan dimulai pada 12 Mei 2014. Pokok akan dibayarkan pada saat MTN jatuh tempo.

On November 12, 2013, the Bank issued MTN V amounting to Rp 150 billion with a term of 3 years maturing on November 12, 2016. MTN V bears a fixed interest rate of 10.65% per annum, payable semi-annually starting on May 12, 2014. Principals will be paid when the MTN is mature.

Penerbitan MTN III, IV, dan V tersebut telah didaftarkan di PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang bertindak juga sebagai agen pembayaran bunga dan pokok.

MTN III, IV, and V are registered with PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) which also acts as the payment agency for interest and principal payments.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 59 -

Berdasarkan perjanjian dengan agen pembayaran, Bank wajib menyediakan dana pada rekening yang disetujui oleh agen pembayaran selambat-lambatnya satu (1) hari bursa sebelum tanggal pembayaran bunga dan atau pelunasan pokok.

Based on the agreement with the payment agency, the Bank is obliged to maintain funds in a bank account previously approved by the payment agent not later than one (1) trading day prior to the interest or principal payment date.

Bank telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal MTN melalui KSEI sesuai jadwal.

The Bank has complied with all covenants, paid the interest and principal of the MTN through KSEI as scheduled.

Amortisasi biaya penerbitan surat berharga sebesar Rp 1.914.786.802 dan Rp 1.547.728.966 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, termasuk dalam beban bunga.

The amortization of issuance cost amounted to Rp 1,914,786,802 and Rp 1,547,728,966 as of December 31, 2013 and 2012, respectively, were included in interest expense.

Nilai tercatat pada biaya perolehan diamortisasi dari surat berharga yang diterbitkan adalah sebagai berikut:

Carrying amount at amortized cost of the securities issued are as follow:

2013 2012

Rp Rp

Surat berharga yang diterbitkan 448.153.449.532 597.388.162.729 Securities issued

Beban bunga masih harus dibayar 13.549.375.000 13.387.500.000 Accrued interest expense

Jumlah 461.702.824.532 610.775.662.729 Total

20. UTANG PAJAK

Akun ini terdiri dari:

20. TAXES PAYABLE

This account consists of:

2013 2012

Rp Rp

Bank The Bank

Pajak penghasilan badan Corporate income tax

(Catatan 32) 16.257.873.050 15.602.034.750 (Note 32)

Pajak penghasilan Income taxes

Pasal 4 (2) - final 5.323.571.123 1.599.224.965 Article 4 (2) - final

Pasal 21 2.004.315.853 900.921.886 Article 21

Pasal 22 - 380.920.000 Article 22

Pasal 26 405.206.498 122.829.868 Article 26

Pajak pertambahan nilai - bersih 699.551 325.000 Value added tax - net

Sub Jumlah 23.991.666.075 18.606.256.469 Sub total

Entitas anak Subsidiary

Pajak penghasilan badan Corporate income tax

(Catatan 32) 376.818.694 1.141.883 (Note 32)

Pajak penghasilan Income taxes

Pasal 21 102.061.562 23.967.166 Article 21

Pasal 23 2.375.669 4.587.994 Article 23

Sub Jumlah 481.255.925 29.697.043 Sub total

Jumlah 24.472.922.000 18.635.953.512 Total

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 60 -

21. PINJAMAN YANG DITERIMA 21. BORROWINGS

2013 2012

Rp Rp

Pihak berelasi Related parties

Bank The Bank

Dollar Amerika Serikat U.S. Dollar

Resona Bank, Ltd, Tokyo Resona Bank, Ltd. Tokyo

(US$ 175.000.000 tahun 2013 dan (US$ 175,000,000 in 2013 and

US$ 90.000.000 tahun 2012) 2.129.750.000.000 867.420.000.000 US$ 90,000,000 in 2012)

Bank of East Asia, Hongkong Bank of East Asia, Hongkong

(US$ 30.000.000 tahun 2013 (US$ 30,000,000 in 2013

dan 2012) 365.100.000.000 289.140.000.000 and in 2012)

Entitas anak Subsidiary

Dollar Amerika Serikat U.S. Dollar

Resona Bank, Ltd, Tokyo Resona Bank, Ltd. Tokyo

(US$ 18.200.000 tahun 2013 dan (US$ 18,200,000 in 2013 and

US$ 16.200.000 tahun 2012) 221.494.000.000 156.135.600.000 US$ 16,200,000 in 2012)

Yen Jepang Japanese Yen

Resona Bank, Ltd, Tokyo Resona Bank, Ltd. Tokyo

(JPY JPY 110.000.000 tahun 2013 (JPY 110,000,000 in 2013 and

dan JPY 210.000.000 tahun 2012) 12.732.500.000 23.471.700.000 JPY 210,000,000 in 2012)

Sub jumlah 2.729.076.500.000 1.336.167.300.000 Sub total

Pihak ketiga Third parties

Bank The Bank

Rupiah Rupiah

CIMB Niaga Bank, Jakarta - 300.000.000.000 CIMB Niaga Bank, Jakarta

OCBC - NISP Bank, Jakarta 250.000.000.000 250.000.000.000 OCBC - NISP Bank, Jakarta

Bank Central Asia 200.000.000.000 - Bank Central Asia

Dollar Amerika Serikat U.S. Dollar

Sumitomo Mitsui Trust Bank, Ltd, Sumitomo Mitsui Trust Bank, Ltd,

Singapura (US$ 40.000.000 tahun 2013 Singapore (US$ 40,000,000 in 2013

dan US$ 60.000.000 tahun 2012) 486.800.000.000 578.280.000.000 and US$ 60,000,000 in 2012)

The Japan Bank for International The Japan Bank for International

Cooperation (US$ 8.677.500 tahun 2013 Cooperation (US$ 8,677,500

dan US$ 13.675.000 tahun 2012) 105.605.175.000 131.799.650.000 in 2013 and US$ 13,675,000 in 2012)

Yen Jepang Japanese Yen

The Japan Bank for International The Japan Bank for International

Cooperation (JPY 23.160.000 Cooperation (JPY 23,160,000

tahun 2013 dan JPY 94.025.000 in 2013 and JPY 94,025,000

tahun 2012) 2.680.770.000 10.509.174.250 in 2012)

Entitas anak Subsidiary

Dollar Amerika Serikat U.S. Dollar

Sumitomo Mitsui Trust Bank, Ltd, Sumitomo Mitsui Trust Bank, Ltd,

Singapura (US$ 5.000.000 Singapore (US$ 5,000,000 in 2013

tahun 2013 dan 2012) 60.850.000.000 48.190.000.000 and 2012)

Sub jumlah 1.105.935.945.000 1.318.778.824.250 Sub total

Jumlah 3.835.012.445.000 2.654.946.124.250 Total

Nilai tercatat pada biaya perolehan diamortisasi dari pinjaman yang diterima adalah sebagai berikut:

Carrying amount at amortized cost of borrowings received as follows:

2013 2012

Rp Rp

Utang bank 3.835.012.445.000 2.654.946.124.250 Bank loan

Beban bunga masih harus dibayar 20.558.195.279 15.999.630.464 Accrued interest expense

Jumlah 3.855.570.640.279 2.670.945.754.714 Total

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 61 -

a. Resona Bank, Ltd., Tokyo

Bank

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, Bank memperoleh lima fasilitas pinjaman revolving dan multicurrency revolving tanpa

jaminan dari Resona Bank, Ltd., Tokyo untuk pembiayaan modal kerja yang diperlukan oleh Bank.

a. Resona Bank, Ltd., Tokyo

The Bank

As of December 31, 2013, there are five unsecured revolving and multicurrency revolving credit facilities obtained from Resona Bank, Ltd., Tokyo for the purpose of financing the general working capital requirements of the Bank.

Pada tanggal 28 April 1992, Bank memperoleh fasilitas pinjaman jumlah maksimum pinjaman sebesar US$ 220.000.000 dari Resona Bank, Ltd., cabang Singapura. Penarikan fasilitas kredit ini dapat dilakukan dalam tiga jenis mata uang termasuk di dalamnya Dollar Amerika Serikat.

On April 28, 1992, the Bank was granted credit facility from Resona Bank, Ltd., Singapore branch with a maximum credit limit of US$ 220,000,000. The drawdown could be made in three currencies including United States Dollars.

Sejak akhir September 1999, Resona Bank, Ltd., cabang Singapura berubah fungsi menjadi kantor representatif sehingga fasilitas dialihkan kepada Resona Bank Ltd., Tokyo. Berdasarkan perjanjian tambahan terakhir pada tanggal 31 Maret 2009, fasilitas pinjaman diperpanjang sampai tanggal 31 Maret 2014 dengan jumlah maksimum sebesar US$ 45.000.000 dengan tingkat bunga per tahun sebesar cost of fund + 0,60%. Jangka waktu fasilitas pinjaman ini adalah 60 bulan dan dapat diperpanjang pada saat jatuh tempo tergantung kesepakatan bersama. Saldo per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah nihil.

Since the end of September 1999, Resona Bank, Ltd., Singapore Branch has changed its function to a representative office, therefore, the credit facility was transferred to Resona Bank, Ltd., Tokyo. Based on the latest addendum of the agreement dated March 31, 2009, this credit facility was extended to March 31, 2014 with maximum credit of US$ 45,000,000 subject to interest rate computed as cost of fund + 0.60% per annum. The credit facility has a term of 60 months and can be extended upon maturity subject to approval. Outstanding loans as of December 31, 2013 and 2012, are nil, respectively.

Pada tanggal 30 April 2006, Bank memperoleh fasilitas pinjaman dari Resona Bank, Ltd., Tokyo dan telah mengalami perubahan pada tanggal 30 Nopember 2007. Perubahan fasilitas pinjaman adalah jumlah maksimum pinjaman menjadi sebesar US$ 80.000.000, jangka waktu 60 bulan dan bunga per tahun sebesar SIBOR + 0,60%. Pada tanggal 28 April 2011, Bank dan Resona Bank Ltd., Tokyo setuju untuk memperpanjang jatuh tempo pinjaman sampai dengan tanggal 30 April 2016 dengan jumlah maksimum sebesar US$ 80.000.000 dengan tingkat bunga sebesar cost of fund + 0,60% per tahun.

Saldo per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar US$ 40.000.000 dan US$ 30.000.000.

On April 30, 2006, the Bank was granted credit facility from Resona Bank Ltd., Tokyo which was amended on November 30, 2007. The amended credit facility has a maximum credit of US$ 80,000,000 with a term of 60 months and subject to interest rate computed as SIBOR + 0.60% per annum. On April 28, 2011, the Bank and Resona Bank Ltd., Tokyo agreed to extend this facility to April 30, 2016 with maximum amount of US$ 80,000,000 subject to interest rate computed as cost of fund + 0.60% per annum. Loan balance as of December 31, 2013 and 2012 amounted to US$ 40,000,000 and US$ 30,000,000, respectively.

Pada tanggal 31 Juli 2008, Bank memperoleh fasilitas pinjaman dengan nilai maksimum sebesar US$ 20.000.000. Fasilitas pinjaman ini mempunyai jangka waktu 60 bulan, dengan tingkat bunga sebesar cost of fund + 0,60% per tahun. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, fasilitas pinjaman ini belum dipergunakan.

On July 31, 2008, the Bank was granted credit facility for maximum amount of US$ 20,000,000. The credit facility, which has a term of 60 months, bears an interest rate determined as cost of fund + 0.60% per annum. Up to December 31, 2013, this facility has not been utilized.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 62 -

Pada tanggal 26 April 2011, Bank memperoleh fasilitas pinjaman dengan nilai maksimum sebesar US$ 75.000.000. Fasilitas pinjaman ini mempunyai jangka waktu 13 bulan, dengan tingkat bunga sebesar cost of fund + 0,60% per tahun. Pada tanggal 15 Agustus 2013, Bank dan Resona Bank Ltd., Tokyo setuju untuk memperpanjang jatuh tempo pinjaman sampai dengan tanggal 25 Agustus 2014. Saldo per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar US$ 75.000.000 dan US$ 60.000.000.

On April 26, 2011, the Bank was granted credit facility for maximum amount of US$ 75,000,000. The credit facility, which has a term of 13 months, bears an interest rate determined as cost of fund + 0.60% per annum. On August 15, 2013, the Bank and Resona Bank Ltd., Tokyo agreed to extended this facility to August 25, 2014. Loan balance as of December 31, 2013 and 2012 amounted to US$ 75,000,000 and US$ 60,000,000, respectively.

Pada tanggal 14 Agustus 2012, Bank

memperoleh fasilitas pinjaman dengan nilai maksimum sebesar US$ 60.000.000. Fasilitas ini mempunyai jangka waktu 60 bulan, dengan tingkat bunga sebesar cost of fund + 0,60% per tahun. Saldo per 31 Desember 2013 dan 2012, masing-masing sebesar US$ 60.000.000 dan nihil.

On August 14, 2012, the Bank was granted credit facility for maximum amount of US$ 60,000,000. The credit facility, which has a term of 60 monhts, bears an interest rate determined as cost of fund + 0.60% per annum. Loan balance as of December 31, 2013 and 2012 amounted to US$ 60,000,000 and nil, respectively.

Seluruh saldo pinjaman dan bunga yang masih harus dibayar dari fasilitas pinjaman Resona Bank, Ltd., Tokyo akan dibayar pada saat jatuh tempo dalam mata uang yang sama dengan mata uang pinjaman.

All outstanding loans drawn and interest accrued from the credit facilities obtained from Resona Bank Ltd., Tokyo shall be paid at maturity in the same currency in which the loan was denominated.

Entitas anak The subsidiary Pada tanggal 12 Juli 2006, entitas anak dan Resona Bank Ltd, Jepang, melakukan perubahan perjanjian kredit untuk mengubah tiga fasilitas yang bersaldo (US$ 3.300.000, US$ 3.000.000 dan US$ 5.000.000) menjadi fasilitas kredit non committed and unsecured revolving dengan plafond US$ 11.300.000 yang tujuannya untuk modal kerja entitas anak di luar Jepang.

On July 12, 2006, the subsidiary and Resona Bank Ltd, Japan, entered into amendment of loan agreement to convert three outstanding facilities (US$ 3,300,000, US$ 3,000,000 and US$ 5,000,000) into a non-committed and unsecured revolving credit facility of up to US$ 11,300,000 which is to be used for general working capital of the subsidiary outside Japan.

Tingkat suku bunga yang dikenakan adalah Resona Bank Ltd’s interbank rate + 0,8% pertahun dan jatuh tempo pada 31 Agustus 2008. Pada tanggal 31 Agustus 2008, entitas anak dan Resona Bank Ltd setuju untuk memperpanjang jatuh tempo pinjaman dan setelah itu telah diperpanjang beberapa kali, yang terakhir, pada tanggal 30 Maret 2012 yang memperpanjang jangka waktu jatuh tempo menjadi 31 Maret 2014.

The interest rate is the Resona Bank Ltd’s interbank rate + 0.8% per annum with a maturity date of August 31, 2008. On August 31, 2008, the subsidiary and Resona Bank Ltd agreed to extend this facility and subsequently has been extended several times, the latest extension, in March 30, 2012 which extend the maturity term to March 31, 2014.

Pada tanggal 30 Maret 2012, entitas anak dan Resona Bank Ltd setuju untuk meningkatkan plafond fasilitas kredit menjadi US$ 28.300.000.

On March 30, 2012, the subsidiary and Resona Bank Ltd agreed on the increase of such credit facility to US$ 28,300,000.

Saldo pinjaman sebesar US$ 18.200.000 dan JPY 110.000.000 per 31 Desember 2013 dan US$ 16.200.000 dan JPY 210.000.000 per 31 Desember 2012.

The outstanding loan balance amounted to US$ 18,200,000 and JPY 110,000,000 as of December 31, 2013 and US$ 16,200,000 and JPY 210,000,000 as of December 31, 2012.

b. Bank of East Asia, Hongkong b. Bank of East Asia, Hongkong

Pada tanggal 17 Januari 2011, Bank memperoleh fasilitas pinjaman sebesar US$ 30.000.000 yang digunakan untuk modal kerja. Jangka waktu fasilitas ini terhitung 13 bulan dari saat penarikan. Fasilitas pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga LIBOR+1,25% per tahun.

On January 17, 2011, the Bank was granted a US$ 30,000,000 loan facility for working capital purposes. The time period for this facility is 13 months from the drawdown date. The credit facility bears interest rate of LIBOR+1.25% per annum.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 63 -

Pada tanggal 17 Pebruari 2012, Bank dan Bank of East Asia, Hongkong setuju untuk memperbaharui fasilitas pinjaman sebesar US$ 30.000.000 yang digunakan untuk modal kerja. Jangka waktu fasilitas ini adalah 13 bulan terhitung mulai tanggal 27 Pebruari 2012. Fasilitas pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga LIBOR+1,75% per tahun. Fasilitas pinjaman ini telah digunakan secara penuh pada tanggal 31 Desember 2012.

On February 17, 2012, the Bank and Bank of East Asia, Hongkong agreed to renew the loan facility into US$ 30,000,000 for working capital purposes. The time period for this facility is 13 months from February 27, 2012. The credit facility bears interest rate of LIBOR+1.75% per annum. This credit facility has been fully drawn as of December 31, 2012.

Pada tanggal 25 Maret 2013, Bank dan Bank of East Asia, Hongkong setuju untuk memperbaharui jangka waktu pinjaman tersebut diatas menjadi 13 bulan terhitung mulai tanggal 27 Maret 2013 fasilitas pinjaman ini telah digunakan secara penuh pada tanggal 31 Desember 2013.

On March 25, 2013, the Bank and Bank of East Asia, Hongkong agreed to renew the time period of the above facility to 13 months from March 27, 2013. This credit facility has been fully drawn as fo December 31, 2013.

c. Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited,

Singapura

c. Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited, Singapore

Bank The Bank

Bank memperoleh dua fasilitas pinjaman dari Sumitomo Mitsui Trust Bank Limited, sebagai berikut:

The Bank obtained two outstanding loan facilities from Sumitomo Mitsui Trust Bank Limited as follows:

Pada tanggal 20 September 2007, Bank memperoleh fasilitas pinjaman sebesar USD 20.000.000 untuk jangka waktu 6 tahun. Fasilitas ini telah mengalami beberapa kali perubahan terakhir pada tanggal 29 Mei 2013, yang memperpanjang jangka waktu pinjaman sampai dengan tanggal 31 Mei 2016. Fasilitas ini mempunyai tingkat bunga mengambang cost of funds+1,50% per tahun. Fasilitas pinjaman ini telah digunakan secara penuh pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

On September 20, 2007, the Bank was granted a USD 20,000,000 loan facility for a term of 6 years.This facility was amended several times, the latest on May 29, 2013 which extend the term of loan to May 31, 2016. The facility bears floating interest rate at cost of funds+1.50% per annum. This credit facility is fully drawn as of December 31, 2013 and 2012.

Pada tanggal 1 September 2008, Bank memperolah fasilitas pinjaman sebesar USD 20.000.000 untuk jangka waktu 6 tahun. Fasilitas pinjaman ini dikenakan tingkat bunga cost of fund + 1,50% per

tahun. Pokok pinjaman akan dibayarkan pada saat jatuh tempo, sementara bunga akan dibayarkan setiap setengah tahun. Fasilitas pinjaman ini telah digunakan secara penuh pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

On September 1, 2008, the Bank acquired another USD 20,000,000 loan facility for a term of 6 years. The credit facility bears interest at cost of fund+1.50% per annum. The loan principal is payable on maturity while interest is payable semi-annually. This credit facility is fully drawn as of December 31, 2013 and 2012.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 64 -

Pada tanggal 30 September 2011, Bank memperoleh fasilitas term loan dan revolving credit, dengan total fasilitas sebesar USD 20.000.000 untuk jangka waktu 3 tahun. Fasilitas ini telah mengalami perubahan terakhir pada tanggal 28 September 2012, yang memperpanjang jangka waktu pinjaman sampai dengan 30 September 2013. Fasilitas pinjaman ini dikenakan tingkat suku bunga cost of fund + 1,65%. Pokok pinjaman akan dibayarkan pada saat jatuh tempo, sementara bunga akan dibayarkan setiap setengah tahun. Fasilitas pinjaman ini telah jatuh tempo dan telah dibayar penuh pada tanggal 30 Desember 2013.

On September 30, 2011, the Bank obtained a 3 years term loan and revolving credit facility with total facility amounting to USD 20,000,000. This facility was amended on September 28, 2012 and expires on September 30, 2013. The credit facility bears interest at cost of fund + 1.65% per annum. The loan principal is payable on maturity while interest is payable semi-annually. The credit facility has been matured and fully paid as of December 30, 2013.

Entitas Anak

The Subsidiary

Pada tanggal 23 Juli 2010, entitas anak melakukan perjanjian kredit dengan Sumitomo Mitsui Trust Bank Ltd dengan plafond USD 3.000.000, yang digunakan untuk modal kerja. Tingkat suku bunga per tahun adalah margin of 2,25% interbank market.

On July 23, 2010, the subsidiary entered into loan agreement with Sumitomo Mitsui Trust Bank Ltd for a credit facility up to USD 3,000,000, to be used for general working capital. The interest rate per annum is margin of 2.25% interbank market.

Pada tanggal 31 Juli 2013, entitas anak dan Sumitomo Mitsui Trust Bank Ltd, Singapura setuju untuk meningkatkan plafond fasilitas kredit menjadi USD 5.000.000. Tingkat suku bunga per tahun adalah cost of fund + 1,50%. Perjanjian ini telah diperpanjang beberapa kali, yang terakhir diperpanjang sampai dengan tanggal 31 Oktober 2014 melalui Perubahan Perjanjian Kredit tanggal 23 Juli 2013.

On July 31, 2013, subsidiary and Sumitomo Mitsui Trust Bank Ltd, Singapore agreed on the increase such credit facility to USD 5,000,000. The interest rate per annum is cost of fund + 1.50%. This agreement has been extended several times, the latest was extended until October 31, 2014, through Credit Facility Amendment dated July 23, 2013.

Saldo pinjaman sebesar US$ 5.000.000 per 31 Desember 2013 dan 2012.

The outstanding loan balance amounted to US$ 5,000,000 as of December 31, 2013 and 2012.

d. The Japan Bank for International

Cooperation (JBIC)

Pada tanggal 31 Desember 2013, terdapat fasilitas pinjaman two-step yang diperoleh dari JBIC dengan rincian sebagai berikut:

d. The Japan Bank for International Cooperation (JBIC)

As of December 31, 2013, the outstanding two-step loan facilities acquired from JBIC are as follows:

1. Fasilitas pinjaman dengan tujuan

pembiayaan, dengan penyaluran kredit kepada perusahaan Jepang.

1. Loan facilities for the purpose of financing, by way of lending to Japanese corporations:

Pada tanggal 28 Maret 2007, Bank memperoleh fasilitas sebesar JPY 500.000.000 dengan tingkat bunga yang ditentukan sebagai berikut:

Untuk perusahaan Jepang yang berskala kecil dan menengah dan perusahaan berskala besar yang ditentukan oleh JBIC sebagai perusahaan yang memberikan kontribusi bagi pengembangan lingkungan, tingkat suku bunga adalah base rate atau floor rate, mana yang lebih tinggi.

Untuk perusahan Jepang berskala besar tingkat suku bunga sebesar base rate + 0,15% per tahun atau floor rate, mana yang lebih tinggi.

On March 28, 2007, the Bank obtained a JPY 500,000,000 facility which bears an interest rate determined as follows:

For small and medium sized

Japanese corporations and non-small and medium sized Japanese corporations determined by JBIC in its sole discretion as contributing to environmental improvement, the interest rate is at base rate or floor rate whichever is higher.

For other non-small and medium sized Japanese corporations - base rate + 0.15% per annum or floor rate, whichever is higher;

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 65 -

Saldo pinjaman per 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar nihil dan JPY 16.625.000. Fasilitas pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya pada tanggal 4 Januari 2013.

The loan balance outstanding as of December 31, 2013 and 2012 amounted to nil and JPY 16,625,000, respectively. The credit facility has been fully paid as of January 4, 2013.

Pada tanggal 28 Maret 2007, Bank memperoleh fasilitas pinjaman sebesar USD 20.000.000 dari JBIC dengan penentuan tingkat bunga sebagai berikut: Untuk perusahaan Jepang

berskala kecil dan menengah dengan tingkat bunga LIBOR – 0,3125% per tahun;

Untuk perusahaan Jepang

berskala besar telah ditentukan oleh JBIC sebagai perusahaan yang memberikan kontribusi bagi pengembangan lingkungan berlaku bunga LIBOR; dan

Untuk perusahan Jepang berskala

besar berlaku tingkat bunga LIBOR+0,125% per tahun

Tanggal akhir pembayaran kembali adalah 3 April 2013. Fasilitas pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 4 Januari 2013 Saldo per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar nihil dan USD 1.153.500.

On March 28, 2007, the Bank obtained a credit facility amounting to USD 20,000,000 from JBIC which is subject to the following interest rates: For small and medium sized

Japanese corporations with interest rate at LIBOR - 0.3125%, per annum;

For non-small and medium sized

Japanese corporations determined by JBIC in its sole discretion as entities that have contribution to environment improvement will bear interest at LIBOR rate; and

For non-small and medium sized

Japanese corporations - LIBOR+0.125% per annum.

The final repayment date is on April 3, 2013. The credit facility has been paid on January 4, 2013.

Loan balance outstanding as of December 31, 2013 and 2012 amounted to nil and USD 1,153,500, respectively.

2. Fasilitas pinjaman dengan tujuan pembiayaan, dengan cara sub-pinjaman, kebutuhan dana jangka panjang untuk investasi, dan/atau modal jangka panjang dari sub-peminjam:

2. Loan facilities for the sole purpose of financing, by way of sub-loan, long-term fund requirements for investments and/or long-term capital of sub-borrowers:

Pada tanggal 30 Maret 2009, Bank

memperoleh fasilitas sebesar JPY 250.000.000 dengan tingkat suku bunga ditentukan sebagai berikut:

On March 30, 2009, the Bank obtained a JPY 250,000,000 facility which bears an interest rate determined as follows:

Untuk sub-peminjam dimana pemegang saham utamanya adalah perusahaan kecil dan menengah - base rate atau floor rate, yang mana yang lebih tinggi.

For sub-borrowers whose principal equityholder is small and medium sized corporations - base rate or floor rate, whichever is higher.

Untuk sub-peminjam dimana pemegang saham utamanya adalah bukan perusahaan kecil dan menengah - base rate + 0,04% per tahun atau floor rate + 0,25% per tahun, yang mana yang lebih tinggi.

For sub-borrowers whose principal equityholder is non-small and medium sized corporations - base rate + 0.04% per annum or floor rate + 0.25% per annum, whichever is higher.

Tanggal akhir pembayaran kembali adalah 3 Oktober 2014.

The final repayment date is October 3, 2014.

Saldo per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar JPY 23.160.000 dan JPY 77.400.000.

The loan balance outstanding as of December 31, 2013 and 2012 amounted to JPY 23,160,000 and JPY 77,400,000, respectively.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 66 -

Pada tanggal 30 Maret 2009, Bank memperoleh fasilitas sebesar USD 10.000.000 dengan tingkat suku bunga ditentukan sebagai berikut:

On March 30, 2009, the Bank obtained a USD 10,000,000 facility which bears an interest rate determined as follows:

Untuk sub-peminjam dimana

pemegang saham utamanya adalah perusahaan kecil dan menengah,tingkat suku bunga pada floating rate yang berlaku.

For sub-borrowers whose principal equityholder is small and medium sized corporations, the interest is at the applicable floating rate.

Untuk sub-peminjam dimana pemegang saham utamanya adalah bukan perusahaan berskala kecil dan menengah - floating rate yang berlaku pada tingkat + 0.25% per tahun.

For sub-borrowers whose principal equityholder is non-small and medium sized corporations - applicable floating rate + 0.25% per annum.

Tanggal akhir pembayaran kembali adalah 3 Oktober 2015.

The final repayment date is October 3, 2015.

Saldo per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar USD 3.087.500 dan USD 5.244.500.

The loan balance outstanding as of December 31, 2013 and 2012 amounted to USD 3,087,500 and USD 5,244,500, respectively.

Pada tanggal 1 April 2011, Bank memperoleh fasilitas sebesar USD 13.000.000 dengan tingkat suku bunga ditentukan sebagai berikut:

On April 1, 2011, the Bank obtained a USD 13,000,000 facility which bears an interest rate determined as follows:

Untuk sub-peminjam dimana pemegang saham utamanya adalah perusahaan kecil dan menengah, tingkat suku bunga pada floating rate yang berlaku.

For sub-borrowers whose principal equityholder is small and medium sized corporations, the interest is at the applicable floating rate.

Untuk sub-peminjam dimana pemegang saham utamanya adalah bukan Perusahaan berskala kecil dan menengah – applicable rate yang berlaku pada tingkat + 0.25% per tahun.

For sub-borrowers whose principal equityholder is non-small and medium sized corporations - applicable floating rate + 0.25% per annum.

Tanggal akhir pembayaran kembali adalah 3 Januari 2018.

The final repayment date is January 3, 2018.

Saldo per tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebesar USD 5.590.000 dan USD 7.277.000.

The loan balance outstanding as of December 31, 2013 and 2012 amounted to USD 5,590,000 and USD 7,277,000, respectively.

Pembayaran dari semua fasilitas pinjaman dari JBIC akan diangsur secara triwulanan pada hari ketiga, sementara bunganya dibayarkan setiap tanggal 3 bulan Januari dan Juli, sampai pada saat jatuh tempo.

The payment of all loan facilities from JBIC shall be made quarterly on the third day of the month while interest is payable every third day of January and July, until maturity date.

e. CIMB Bank Niaga, Jakarta

e. CIMB Bank Niaga, Jakarta

Pada tanggal 3 Nopember 2009, Bank memperoleh fasilitas money market sebesar Rp 200 milyar untuk tujuan pendanaan dan modal kerja. Pada tanggal 3 Nopember 2010 pinjaman ini diperpanjang sampai dengan 5 Nopember 2011 dan fasilitas pinjaman dinaikan menjadi Rp 300 miliar. Fasilitas ini telah dilunasi pada 28 Januari 2013. Pada tanggal 30 Oktober 2013 Bank memperpanjang jatuh tempo pinjaman menjadi 5 Nopember 2014, dengan tingkat bunga sebesar 2,6% diatas bunga Sertifikat Bank Indonesia yang berlaku. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 fasilitas ini belum digunakan oleh Bank.

On November 3, 2009, the Bank was granted a Rp 200 billion money market facility for funding and working capital purposes. On November 3, 2010 the facility was extended to November 5, 2011 and the facility was raised to Rp 300 billion. This credit facility is fully paid on January 28, 2013. On October 30, 2013 the Bank extend the maturity period of the loan to November 5, 2014, with interest rate equal to 2.6% above interest rate of Bank Indonesia Certificate that prevail. As of December 31, 2013, the facility has not yet used by the Bank.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 67 -

f. OCBC – NISP Bank, Jakarta

f. OCBC – NISP Bank, Jakarta

Pada tanggal 15 Pebruari 2012, Bank memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp 250 miliar untuk kepentingan kegiatan usaha. Fasilitas ini tersedia dari 21 Pebruari 2012 sampai dengan 21 Pebruari 2014 dan dikenakan bunga tetap sebesar 8,75% per tahun. Pokok pinjaman akan dibayarkan pada saat jatuh tempo sementara bunga dibayarkan setiap 6 bulan. Fasilitas ini telah digunakan secara penuh pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

On February 15, 2012, the Bank was granted a Rp 250 billion term loan facility for operational purposes. The credit facility is available from February 21, 2012 to February 21, 2014 and bears a fixed interest rate of 8.75% per annum. The loan principal is payable on maturity while interest is payable semi-anually. This credit facility is fully drawn as of December 31, 2013 and 2012.

g. Bank Central Asia

g. Bank Central Asia

Pada tanggal 22 Pebruari 2013, Bank memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp 100 miliar, untuk jangka waktu 12 bulan dengan bunga margin over the JIBOR rate for six months per tahun. Pokok pinjaman akan dibayarkan pada saat jatuh tempo ditambah bunga. Fasilitas pinjaman ini telah digunakan secara penuh pada tanggal 31 Desember 2013.

On February 22, 2013, the Bank was granted a Rp 100 billion loan facility for a term of 12 months. The credit facility bears interest rate of margin over the JIBOR rate for six months per annum. The loan principal is payable on maturity plus interest. This credit facility is fully drawn as of December 31, 2013.

Pada tanggal 11 Oktober 2013, Bank memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp 100 miliar, untuk jangka waktu 12 bulan dengan bunga margin over the JIBOR rate for one, three and six months period per tahun. Pokok pinjaman akan dibayarkan pada saat jatuh tempo ditambah bunga. Fasilitas pinjaman ini telah digunakan secara penuh pada tanggal 31 Desember 2013.

On October 11, 2013, the Bank was granted a Rp 100 billion loan facility for a term of 12 months. The credit facility bears interest rate of margin over the JIBOR rate for one, three and six months per annum. The loan principal is payable on maturity plus interest. This credit facility is fully drawn as of December 31, 2013.

22. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR

22. ACCRUED EXPENSES

2013 2012

Rp Rp

Beban bunga atas: Interest on:

Pinjaman yang diterima 20.558.195.279 15.999.630.464 Borrowings

Surat berharga yang diterbitkan 13.549.375.000 13.387.500.000 Securities issued

Deposito berjangka 6.736.655.302 5.065.432.561 Time deposits

Simpanan dari bank lain 106.741.001 1.345.448.302 Deposits from other banks

Lain-lain 465.734.976 544.762.236 Others

Jumlah 41.416.701.558 36.342.773.563 Total

23. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA

23. POST-EMPLOYMENT BENEFITS OBLIGATION

Bank Bank menghitung imbalan pasca kerja berdasarkan mana yang lebih tinggi antara imbalan berdasarkan Undang-undang Ketenagakerjaan No.13/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan imbalan berdasarkan Kesepakatan Kerja antara Bank dan karyawan. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah 228 dan 220 karyawan.

The Bank The Bank calculates post-employment benefits obligation, whichever is higher between the benefits stated in the Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003 and benefits under the Collaboration Agreement between the employees and the Bank. The number of employees entitled to the benefits as of December 31, 2013 and 2012 is 228 and 220, respectively.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 68 -

Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah:

Amounts recognized in the consolidated statement of comprehensive income in respect of the post-employment benefits is as follows:

2013 2012

Rp Rp

Biaya jasa kini 7.213.286.131 6.115.020.713 Current service cost

Biaya bunga 3.681.272.749 3.624.022.304 Interest cost

Amortisasi kerugian aktuaria 1.384.874.790 1.220.379.771 Amortization of actuarial loss

Hasil aset program (1.336.653.513) (1.803.097.080) Return on plan assets

Jumlah 10.942.780.157 9.156.325.708 Total

Liabilitas imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan konsolidasian yang muncul dari kewajiban Bank terkait dengan imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut:

The amounts included in the consolidated statement of financial position arising from the Bank’s obligation in respect of these post-employment benefits are as follows:

2013 2012

Rp Rp

Nilai kini kewajiban 60.529.723.939 70.087.036.409 Present value of obligation

Nilai wajar aset program (50.651.864.699) (46.206.003.713) Fair value of plan assets

Kerugian aktuarial yang belum

diakui (9.877.859.240) (23.881.032.696) Unrecognized actuarial loss

Liabilitas bersih - - Net liability

Mutasi dari nilai kini liabilitas imbalan pasti adalah sebagai berikut:

Movements of present value of past service liability are as follows:

2013 2012

Rp Rp

Saldo awal tahun 63.937.665.038 56.205.600.633 Balance at beginning of the year

Biaya bunga 3.681.272.749 3.624.022.304 Interest cost

Biaya jasa kini 4.195.824.956 3.725.605.581 Current service cost

Keuntungan yang dibayarkan (7.506.490.441) (3.005.530.993) Benefit paid

Kerugian (keuntungan) aktuaria (12.720.484.968) 3.387.967.513 Actuarial loss (gain)

Saldo akhir 51.587.787.334 63.937.665.038 Ending balance

Biaya untuk direktur/tenaga kerja

asing 8.941.936.605 6.149.371.371 Accrual for Director/Expatriate

Jumlah 60.529.723.939 70.087.036.409 Total

Bank menyiapkan dana untuk pembayaran imbalan pasca kerja bagi karyawannya. Dana tersebut ditempatkan dalam kontrak asuransi jiwa dengan Allianz Life Indonesia. Dalam kontrak, asuransi jiwa berfungsi sebagai administrator dan fund manager, dan tidak mengambil kewajiban atas kecukupan dana untuk membayar klaim aktual. Dana tersebut diinvestasikan terutama dalam deposito berjangka.

The Bank sets up fund for payment of post employment obligation for its employees. The fund is put in a life insurance contract with Allianz Life Indonesia. In the contract, life insurance acts as an administrator and fund manager, and does not take the liability of sufficiency of the fund to pay for actual claim. The fund is invested principally in time deposits.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 69 -

Mutasi liabilitas bersih (biaya dibayar di muka) di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

Movements in the net liability (prepaid expense) recognized in the consolidated statement of financial position are as follows:

2013 2012

Rp Rp

Saldo awal - - Beginning balance

Kontribusi atas aset program (10.942.780.157) (9.156.325.708) Contribution to plan assets

Amount charged to statement of

Beban tahun berjalan (Catatan 30) 10.942.780.157 9.156.325.708 comprehensive income (Note 30)

Saldo akhir - - Ending balance

Nilai wajar aset program adalah sebagai berikut: Fair value plan assets are as follows:

2013 2012

Rp Rp

Nilai wajar aset - awal 46.206.003.713 39.204.047.028 Fair value of assets - beginning

Kontribusi 10.942.780.157 9.156.325.708 Contribution

Keuntungan yang diharapkan 1.336.653.513 1.803.097.080 Expected return

Manfaat yang dibayarkan (7.731.386.382) (3.279.049.064) Benefit payment

Nilai wajar aset yang diharapkan 50.754.051.001 46.884.420.752 Expected fair value of assets

Kerugian dari aset (102.186.302) (678.417.039) Loss from assets

Nilai wajar aset aktual 50.651.864.699 46.206.003.713 Actual fair value of assets

Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Padma Radya Aktuaria. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaris adalah sebagai berikut:

The cost of providing post-employment benefits is calculated by an independent actuary, PT Padma Radya Aktuaria. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:

2013 2012

Tingkat diskonto 8,8% 6,0% Discount rate

Tingkat kenaikan gaji 9,0% 9,0% Salary increment rate

Tingkat kematian 100% TMI III 100% TMI III Mortality rate

5% Tingkat kematian/ 5% Tingkat kematian/

Tingkat cacat Mortality rate Mortality rate Disability rate

Tingkat pengunduran diri 6% sampai dengan 6% sampai dengan Resignation rate

usia 30 tahun dan usia 30 tahun dan

menurun secara linear menurun secara linear

sampai dengan 0% sampai dengan 0%

pada usia 55 tahun/ pada usia 55 tahun/

6% up to age 30 and 6% up to age 30 and

reducing linearly to reducing linearly to

0% at age 55 0% at age 55

Ekspektasi imbalan hasil investasi 6,0% p.a 6,0% p.a Expected return on investment

Historis penyesuaian yang terjadi adalah sebagai berikut:

The history of experience adjustments is as follows:

2013 2012 2011 2010 2009

Rp Rp Rp Rp Rp

Nilai kini kewajiban 60.529.723.939 70.087.036.409 60.239.074.943 42.854.684.023 35.250.421.805 Present value of obligation

Penyesuaian liabilitas imbalan 865.175.749 1.553.641.024 (96.692.821) (261.652.013) 1.935.101.161 Experience adjustments on plan

program liabilities

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 70 -

Entitas Anak Entitas anak menghitung beban dan liabilitas imbalan pasca kerja sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 9 karyawan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

The Subsidiary The subsidiary calculates post-employment benefits obligation as stated in the Labor Law No. 13/2003 dated March 25, 2003. There are 9 employees entitled to the benefits as of December 31, 2013 and 2012.

Beban imbalan pasca kerja yang diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah:

Amounts recognized in the consolidated statement of comprehensive income in respect of the post-employment benefits is as follows:

2013 2012

Rp Rp

Biaya jasa kini 26.015.440 30.182.119 Current service cost

Biaya bunga 18.886.124 17.112.651 Interest cost

Amortisasi dari biaya jasa lalu Amortization of unrecognized

yang belum direalisasi 48.554 48.554 past service cost

Amortisasi kerugian aktuarial 4.723.356 3.370.068 Amortization of actuarial loss

Jumlah 49.673.474 50.713.392 Total

Liabilitas imbalan pasca kerja di laporan posisi keuangan konsolidasian yang muncul dari kewajiban entitas anak terkait dengan imbalan pasca kerja adalah sebagai berikut:

The amounts included in the consolidated statement of financial position arising from the subsidiary’s obligation in respect of these post employment benefits are as follows:

2013 2012

Rp Rp

Present value of past service

Nilai kini kewajiban 287.685.062 304.614.903 liability

Biaya jasa lalu yang belum Unrecognized past service

diakui (639.460) (688.014) cost

Kerugian aktuarial yang belum

diakui (48.402.322) (114.957.083) Unrecognized actuarial loss

Liabilitas bersih 238.643.280 188.969.806 Net liability

Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

Movements in the net liability recognized in the consolidated statement of financial position are as follows:

2013 2012

Rp Rp

Saldo awal tahun 188.969.806 138.256.414 Balance at beginning of year

Beban tahun berjalan Amount charged to comprehensive

(Catatan 30) 49.673.474 50.713.392 income (Note 30)

Saldo akhir tahun 238.643.280 188.969.806 Balance at end of year

Mutasi dari nilai kini liabilitas imbalan pasti adalah sebagai berikut:

Movements of present value of past service liability are as follows:

2013 2012

Rp Rp

Saldo awal tahun 304.614.903 225.166.459 Balance at beginning of the year

Biaya bunga 18.886.124 17.112.651 Interest cost

Biaya jasa kini 26.015.440 30.182.119 Current service cost

Kerugian aktuaria (61.831.405) 32.153.674 Actuarial loss

Saldo akhir tahun 287.685.062 304.614.903 Balance at end of year

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 71 -

Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Binaputera Jaga Hikmah. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuaris adalah sebagai berikut:

The cost of providing post-employment benefits is calculated by an independent actuary, PT Binaputera Jaga Hikmah. The actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:

2013 2012

Tingkat diskonto per tahun 9,1% 6,2% Discount rate per annum

Tingkat kenaikan gaji 5,0% 5,0% Salary increment rate

Tingkat kematian 100% TMI2 100% TMI2 Mortality rate

Tingkat pengunduran diri 10% sampai dengan usia 10% sampai dengan usia Resignation rate

29 tahun dan menurun 29 tahun dan menurun

secara linear sampai secara linear sampai

dengan 1% pada usia dengan 1% pada usia

di atas 50 tahun/ di atas 50 tahun/

10% up to age 29 years 10% up to age 29 years

old and reducing linearly old and reducing linearly

to 1% at age 50 years to 1% at age 50 years

old and thereafter old and thereafter

Historis penyesuaian yang terjadi adalah sebagai berikut:

The history of experience adjustments is as follows:

2013 2012 2011 2010 2009

Rp Rp Rp Rp Rp

Nilai kini kewajiban 287.685.062 304.614.903 225.166.459 146.367.292 162.286.607 Present value of obligation

Penyesuaian liabilitas imbalan Experience adjustments on plan

program (83.264.203) 36.803.623 37.160.037 13.338.479 5.029.640 liabilities

24. MODAL SAHAM

Susunan pemegang saham adalah sebagai berikut:

24. CAPITAL STOCK

The composition of stockholders is as follows:

Jumlah Persentase Jumlah Modal

Saham/ Pemilikan/ Disetor/

Number of Percentage Total Paid-up

Pemegang Saham Shares of Ownership Capital Name of Stockholder

% Rp

Resona Bank Limited, Tokyo 1.237.399 43,42 123.739.900.000 Resona Bank Limited, Tokyo

East Asia Indonesian East Asia Indonesian

Holdings Limited 855.000 30,00 85.500.000.000 Holdings Limited

Vision Well Limited 567.677 19,92 56.767.700.000 Vision Well Limited

Jafco Company Limited 144.759 5,08 14.475.900.000 Jafco Company Limited

Tuan William Budiman 45.165 1,58 4.516.500.000 Mr. William Budiman

Jumlah 2.850.000 100,00 285.000.000.000 Total

31 Desember/December 31, 2013 dan/and 2012

Sehubungan dengan meninggalnya Tn. William Budiman pada tanggal 31 Januari 2004, berdasarkan Akta Keterangan Mengenai Hak Waris No. 68 tanggal 27 April 2004 dari notaris Inggraini Yamin, S.H., menyatakan bahwa saham-saham Bank milik Tn. William Budiman saat ini dimiliki bersama oleh Koesmiati Sari, Christine Budiman, Andrew Budiman, Jack Budiman dan Wilson Budiman, selaku kuasa dalam menjalankan hak dan wewenang serta melaksanakan liabilitas yang berhubungan dengan saham-saham Bank.

In connection with the death of Mr. William Budiman on January 31, 2004, and based on the Decree of Inherited Rights No. 68 dated April 27, 2004 of Inggraini Yamin, S.H., the shares owned by Mr. William Budiman are now jointly owned by Koesmiati Sari, Christine Budiman, Andrew Budiman, Jack Budiman and Wilson Budiman, the trustees who have the right to execute the activities concerning shares of the Bank.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 72 -

25. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI

25. DIFFERENCE IN VALUE FROM RESTRUCTURING TRANSACTION AMONG ENTITIES UNDER COMMON CONTROL

Merupakan selisih nilai transaksi dengan jumlah tercatat atas perolehan saham Resona Indonesia Finance dalam rangka restrukturisasi entitas sepengendali.

This account represents the difference in value of restructuring transaction among entities under common control arising from the acquisition of shares of Resona Indonesia Finance.

26. BUNGA YANG DIPEROLEH

26. INTEREST EARNED

2013 2012

Rp Rp

Rupiah Rupiah

Kredit 409.630.195.346 426.205.917.688 Loans

Penempatan pada Bank Placements with Bank

Indonesia dan bank lain 55.054.006.760 24.235.997.201 Indonesia and other banks

Sewa pembiayaan 19.139.877.533 19.805.300.281 Finance leases

Efek-efek 9.484.554.363 10.286.920.273 Securities

Anjak piutang 4.820.276.389 219.084.443 Factoring

Giro 1.464.072.195 1.513.941.830 Demand deposits

Pembiayaan konsumen 100.412.002 171.373.121 Consumer financing

Mata uang asing Foreign currencies

Kredit 180.106.353.436 145.131.932.982 Loans

Sewa pembiayaan 10.559.071.428 10.051.881.894 Finance leases

Efek-efek 1.606.465.879 1.104.233.716 Securities

Penempatan pada bank lain 1.301.805.565 1.924.547.990 Placements with other banks

Giro 215.465.691 200.044.937 Demand deposits

Jumlah 693.482.556.587 640.851.176.356 Total

Untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012, pendapatan bunga yang diakui dari aset keuangan yang mengalami penurunan nilai adalah masing-masing sebesar Rp 17.631.107.702 dan Rp 6.446.837.963.

For the years ended December 31, 2013 and 2012, interest income recognized from impaired financial assets amounted to Rp 17,631,107,702 and Rp 6,446,837,963, respectively.

27. BUNGA YANG DIBAYAR

27. INTEREST INCURRED

2013 2012

Rp Rp

Rupiah Rupiah

Deposito berjangka 100.754.271.828 105.943.839.243 Time deposits

Surat berharga yang diterbitkan 57.911.875.000 42.875.000.000 Securities issued

Simpanan dari bank lain dan Deposits from other banks

pinjaman yang diterima 34.232.841.112 40.236.696.221 and borrowings

Giro 6.559.521.544 6.043.023.944 Demand deposits

Tabungan 77.571.613 64.182.458 Savings deposits

Mata uang asing Foreign currencies

Simpanan dari bank lain dan Deposits from other banks

pinjaman yang diterima 37.632.718.909 35.857.642.709 and borrowings

Deposito berjangka 4.316.165.428 3.120.290.076 Time deposits

Giro 700.732.873 756.623.864 Demand deposits

Jumlah 242.185.698.307 234.897.298.515 Total

28. PROVISI DAN KOMISI LAINNYA

28. OTHER FEES AND COMMISSIONS

Pendapatan provisi dan komisi lainnya terutama berasal dari pendapatan jasa atas penerbitan bank garansi dan komisi atas transaksi ekspor impor serta jasa pengiriman uang.

Revenues from other fees and commissions mainly consist of service fees on bank guarantees issued and commissions on trade finance transactions and also fee on remittances.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 73 -

29. BEBAN CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI

29. PROVISION FOR ALLOWANCE FOR IMPAIRMENT LOSSES

2013 2012

Rp Rp

Kredit (Catatan 10) 81.671.039.341 2.138.190.257 Loans (Note 10)

Piutang sewa pembiayaan (Catatan 12) (31.153.843) 5.487.926 Finance leases receivable (Note 12)

Piutang pembiayaan konsumen (117.609) (521.061) Consumer financing receivables

Anjak piutang 7.387.839 (1.136.616) Factoring

Jumlah 81.647.155.728 2.142.020.506 Total

30. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 30. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

2013 2012

Rp Rp

Honorarium tenaga ahli 12.343.973.226 3.482.395.130 Professional fee

Sewa 11.691.062.102 5.045.347.479 Rent

Imbalan pasca kerja (Catatan 23) 10.992.453.631 9.207.039.100 Post-employment benefits (Note 23)

Perbaikan dan pemeliharaan 6.023.521.215 6.127.548.662 Repairs and maintenance

Sarana informasi 4.943.958.854 3.614.634.299 Information facility

Komunikasi 4.140.787.341 3.055.894.865 Communication

Pendidikan 4.124.061.113 3.336.426.852 Training

Penyusutan (Catatan 14) 3.844.761.590 6.071.403.595 Depreciation (Note 14)

Amortisasi biaya software 3.201.878.454 5.258.161.079 Amortization of software cost

Listrik, air dan gas 2.659.363.456 2.255.943.404 Electricity, water and gas

Alat-alat kantor 1.988.303.552 1.959.027.264 Office supplies

Asuransi 1.813.462.397 1.657.765.620 Insurance

Promosi dan iklan 1.651.926.159 1.116.503.606 Promotion and advertisement

Transportasi 1.538.409.077 1.176.681.626 Transportation

Representasi 1.073.988.786 623.657.351 Representation

Pajak dan ijin 809.989.155 1.249.393.406 Taxes and licenses

Keanggotaan 600.787.762 337.824.382 Membership

Lain-lain 10.293.423.709 7.932.875.889 Others

Jumlah 83.736.111.579 63.508.523.609 Total

31. BEBAN TENAGA KERJA 31. PERSONNEL EXPENSES

2013 2012

Rp Rp

Gaji dan upah 52.965.931.399 46.302.330.717 Salaries and wages

Tunjangan karyawan 23.924.095.692 19.967.655.269 Allowances

Kesejahteraan karyawan 4.355.086.689 3.309.120.861 Employee's welfare

Jumlah 81.245.113.780 69.579.106.847 Total

Rincian gaji dan tunjangan atas dewan direksi dan komisaris adalah sebagai berikut:

Details of salaries and benefits of board of directors and commissioners are as follows:

2013 2012

Rp Rp

Gaji dan upah 7.459.251.708 5.635.127.989 Salaries and wages

Tunjangan karyawan 4.677.027.936 4.192.943.864 Allowances

Kesejahteraan karyawan 224.895.941 273.518.071 Employee's welfare

Jumlah 12.361.175.585 10.101.589.924 Total

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 74 -

32. PAJAK PENGHASILAN

Beban pajak terdiri dari:

32. INCOME TAX

Income tax expense consists of the following:

2013 2012

Rp Rp

Pajak kini Current tax

Bank 73.916.290.750 76.606.447.250 The Bank

Entitas anak 4.399.874.191 4.111.147.004 Subsidiary

Sub jumlah 78.316.164.941 80.717.594.254 Sub total

Pajak tangguhan Deferred tax

Bank 6.485.235.435 12.110.106.383 The Bank

Entitas anak 405.159.205 138.402.679 Subsidiary

Sub jumlah 6.890.394.640 12.248.509.062 Sub total

Jumlah 85.206.559.581 92.966.103.316 Total

Pajak Kini

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:

Current Tax

A reconciliation between income before tax per statements of comprehensive income and taxable income is as follows:

2013 2012

Rp Rp

Income before tax expense per

Laba sebelum pajak menurut laporan consolidated statements

laba rugi komprehensif konsolidasian 602.179.519.173 370.125.774.314 of comprehensive income

Laba sebelum pajak - entitas anak (19.783.365.378) (18.138.769.470) Income before tax - subsidiary

Laba sebelum pajak - Bank 582.396.153.795 351.987.004.844 Income before tax - the Bank

Perbedaan temporer (25.940.941.739) (48.440.425.536) Temporary differences

Beban (pendapatan) yang tidak dapat Non deductible expenses

diperhitungkan menurut fiskal (260.790.049.018) 2.879.209.737 (non taxable income)

Laba kena pajak - Bank 295.665.163.038 306.425.789.045 Taxable income - the Bank

Beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut:

The details of current tax expense and payable are as follows:

2013 2012

Rp Rp

Beban pajak kini Current tax expenses

Bank 73.916.290.750 76.606.447.250 The Bank

Entitas anak 4.399.874.191 4.111.147.004 Subsidiary

Sub jumlah 78.316.164.941 80.717.594.254 Sub total

Dikurangi pembayaran pajak di muka Less prepaid taxes

Bank The Bank

Pajak penghasilan Income taxes

Pasal 23 8.780.700 4.690.500 Article 23

Pasal 25 57.649.637.000 60.999.722.000 Article 25

Sub jumlah 57.658.417.700 61.004.412.500 Sub total

Entitas anak Subsidiary

Pajak penghasilan Income taxes

Pasal 25 4.023.055.497 4.110.005.121 Article 25

Current tax payable - the Bank

Utang pajak kini - Bank (Catatan 20) 16.257.873.050 15.602.034.750 (Note 20)

Utang pajak kini - entitas anak Current tax payable -

(Catatan 20) 376.818.694 1.141.883 subsidiary (Note 20)

Jumlah Utang Pajak 16.634.691.744 15.603.176.633 Total Tax Payable

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 75 -

Laba kena pajak dan pajak penghasilan Bank tahun 2012 telah sesuai dengan Surat Pemberitahuan (SPT) yang disampaikan oleh Bank ke Kantor Pelayanan Pajak.

The taxable income and corporate income tax in 2012 are in accordance with the annual corporate income tax returns filed by the Bank to the Tax Service Office.

Entitas anak menggunakan fasilitas pengurangan pajak. Sejak tahun 2009, Pemerintah Republik Indonesia menerapkan fasilitas pengurangan tarif untuk wajib pajak badan dalam negeri dengan peredaran bruto sampai dengan Rp 50 milyar akan mendapatkan pengurangan tarif sebesar 50% dari tarif yang dikenakan atas penghasilan kena pajak dari bagian peredaran bruto sampai dengan Rp 4,8 miliar.

The subsidiary applied tarif deduction facility. Starting in 2009, the Government of Republic of Indonesia enacted the tariff deduction facility, which provides that resident corporate tax payers with gross revenue up to Rp 50 billion shall receive a 50% reduction in the corporate tax rate on the taxable income for gross revenue up to Rp 4.8 billion.

Pajak Tangguhan Rincian dan perubahan dari liabilitas pajak tangguhan Bank dan entitas anak adalah sebagai berikut:

Deferred Tax The details of and changes in the Bank and its subsidiary’s deferred tax liabilities are as follows:

Dikreditkan Dikreditkan

(dibebankan) (dibebankan)

ke laporan laba ke laporan laba

rugi komprehensif/ rugi komprehensif/

Credited Credited

(charged) to (charged) to

1 Januari/ comprehensive 31 Desember/ comprehensive 31 Desember/

January 1, income for December 31, income for December 31,

2012 the year 2012 the year 2013

Rp Rp Rp Rp Rp

Bank The Bank

Liabilitas pajak tangguhan: Deferred tax liabilities:

Allowance for

Cadangan kerugian impairment losses

penurunan nilai-kredit (12.022.717.917) (12.164.663.626) (24.187.381.543) (6.676.557.135) (30.863.938.678) - loans

Biaya emisi surat berharga Securities issuance

yang diterbitkan (707.516.560) 54.557.243 (652.959.317) 191.321.700 (461.637.617) costs

Jumlah liabilitas Total deferred tax

pajak tangguhan (12.730.234.477) (12.110.106.383) (24.840.340.860) (6.485.235.435) (31.325.576.295) liabilities

Entitas anak Subsidiary

Liabilitas pajak tangguhan (1.898.736.671) (138.402.679) (2.037.139.350) (405.159.205) (2.442.298.555) Deferred tax liabilities

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi dengan tarif pajak efektif yang berlaku adalah sebagai berikut:

A reconciliation between total tax expense and the amounts computed by multiplying the prevailing effective tax rate to income before tax is as follows:

2013 2012

Rp Rp

Laba sebelum pajak penghasilan Income before tax per consolidated

menurut laporan laba rugi statements of comprehensive

komprehensif konsolidasian 602.179.519.173 370.125.774.314 income

Laba sebelum pajak - entitas anak (19.783.365.378) (18.138.769.470) Income before tax - subsidiaries

Laba sebelum pajak - Bank 582.396.153.795 351.987.004.844 Income before tax - Bank

Tarif pajak yang berlaku 145.599.038.449 87.996.751.211 Tax expense at effective tax rates

Beban (pendapatan) yang tidak dapat Non deductible expenses (non

menurut fiskal diperhitungkan menurut fiskal (65.197.512.264) 719.802.422 taxable income)

Beban Pajak - Bank 80.401.526.185 88.716.553.633 Tax Expense - Bank

Beban Pajak - entitas anak 4.805.033.396 4.249.549.683 Tax Expenses - subsidiary

Jumlah 85.206.559.581 92.966.103.316 Total

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 76 -

33. LABA PER SAHAM

33. EARNINGS PER SHARE

Berikut ini data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar:

The following data was used to compute the basic earnings per share:

2013 2012

Rp Rp

Laba bersih untuk laba Net income for the computation

per saham dasar 516.971.761.325 277.158.559.860 of basic earnings per share

Lembar/ Lembar/

Shares Shares

Jumlah saham Number of shares

Jumlah rata-rata tertimbang saham Weighted average outstanding

biasa untuk perhitungan laba common shares for computation

per saham dasar/dilusian 2.850.000 2.850.000 of basic/diluted earnings per share

Laba per saham dilusian sama dengan laba per saham dasar untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2013 dan 2012, karena tidak ada potensi dilusi saham pada tanggal pelaporan.

The diluted earnings per share are same with the basic earning per share as of December 1, 2013 and 2012, as there are no potential dilutive shares as of reporting date.

34. DIVIDEN TUNAI DAN CADANGAN UMUM

34. CASH DIVIDENDS AND GENERAL RESERVE

a. Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 206/Sek-Dir/PL/VI/2013 tanggal 24 Juni 2013, pemegang saham menyetujui untuk membagikan dividen tunai dan pembentukan cadangan umum untuk tahun buku 2012 masing-masing sebesar Rp 70.024.500.000 dan Rp 248.594.758.000.

a. Based on the Annual General Meeting of Stockholders as stated in deed No. 206/Sek-Dir/PL/VI/2013 dated June 24, 2013, the shareholders had approved the distribution of Rp 70,024,500,000 cash dividends for the 2012 financial year and the appropriation of Rp 248,594,758,000 for general reserve.

b. Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang

Saham Tahunan No. 05/Dir-Um/VI/2012 tanggal 26 Juni 2012, pemegang saham menyetujui untuk membagikan dividen tunai dan pembentukan cadangan umum untuk tahun buku 2011 masing-masing sebesar Rp 62.985.000.000 dan Rp 196.653.016.733.

b. Based on the Annual General Meeting of Stockholders as stated in deed No. 05/Dir-Um/VI/2012 dated June 26, 2012, the shareholders had approved the distribution of Rp 62,985,000,000 cash dividends for the 2011 financial year and the appropriation of Rp 196,653,016,733 for general reserve.

35. SIFAT, TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN

PIHAK-PIHAK BERELASI

Sifat Berelasi

Pihak-pihak yang berelasi adalah perusahaan yang mempunyai keterkaitan kepemilikan dan/atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank.

35. NATURE OF RELATIONSHIP AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Nature of Relationship Related parties are companies, which have the same stockholders and/or management, directly or indirectly, as the Bank.

Pihak berelasi adalah sebagai berikut:

1. Resona Bank Ltd., Tokyo, dan William Budiman merupakan pemegang saham Bank.

2. Saitama Resona Bank Ltd., pemegang saham utamanya sama dengan pemegang saham utama Bank.

3. The Bank of East Asia, Ltd. merupakan pemegang saham utama dari East Asia Indonesian Holdings, Ltd., yang merupakan salah satu pemegang saham Bank.

Related parties are as follows:

1. Resona Bank Ltd., Tokyo, and William Budiman are the shareholders of the Bank.

2. Saitama Resona Bank Ltd., the ultimate shareholder is the same as the Bank’s ultimate shareholder.

3. The Bank of East Asia, Ltd. is the ultimate shareholder of East Asia Indonesian Holdings, Ltd., one of the shareholders of the Bank.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 77 -

Transaksi dengan Pihak Berelasi

Dalam kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi-transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi-transaksi tersebut meliputi:

1. Giro pada bank lain dan penerimaan bunga (Catatan 6 dan 26).

2. Simpanan, simpanan dari bank lain dan pembayaran bunga (Catatan 17, 18 dan 27).

3. Pinjaman yang diterima dan pembayaran bunga (Catatan 21 dan 27).

Transactions with Related Parties

In the normal course of business, the Bank entered into certain transactions with related parties. These transactions included the following:

1. Demand deposits with other banks and receipt of interest (Notes 6 and 26).

2. Deposits, deposits from other banks and payment of interest (Notes 17, 18 and 27).

3. Borrowings and payment of interest (Notes 21 and 27).

Persentase saldo giro pada bank lain dari pihak berelasi terhadap jumlah aset pada tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 0,04% dan 0,16%.

The percentage of balance of demand deposit with other banks from related parties to total assets in 2013 and 2012 are 0.04% and 0.16%, respectively.

Persentase saldo masing-masing liabilitas kepada pihak berelasi terhadap jumlah liabilitas adalah sebagai berikut:

The percentage of balance of each liability to related parties to total liabilities are as follows:

2013 2012

% %

Simpanan 0,002 0,001 Deposits

Simpanan dari bank lain 0,011 0,96 Deposits from other banks

Pinjaman yang di terima 23,21 13,29 Borrowings

Jumlah 23,22 14,25 Total

Persentase bunga yang diperoleh dari pihak berelasi terhadap jumlah pendapatan bunga pada tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 0,01%.

The percentage of interest earned from related parties to total interest revenue in 2013 and 2012 are 0.01%, respectively.

Persentase bunga yang dibayar kepada pihak berelasi terhadap jumlah beban bunga pada tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar 7,72% dan 6,40%.

The percentage of interest incurred from related parties to total interest expenses in 2013 and 2012 are 7.72% and 6.40%, respectively.

36. KOMITMEN DAN KONTINJENSI

36. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES

2013 2012

Rp Rp

KOMITMEN COMMITMENTS

Tagihan Komitmen Commitment Receivables

Pihak ketiga Third parties

Fasilitas pinjaman diterima Unused credit facilities

dari bank-bank lain yang received from other

belum digunakan 1.577.850.000.000 1.638.460.000.000 banks

Pembelian valuta asing tunai yang Unsettled spot foreign currencies

belum diselesaikan dan derivatif 822.685.935.424 532.479.984.557 bought and derivative

Jumlah Tagihan Komitmen 2.400.535.935.424 2.170.939.984.557 Total Commitment Receivables

Liabilitas Komitmen Commitment Liabilities

Pihak ketiga Third parties

Fasilitas kredit kepada debitur Unused credit facilities

yang belum digunakan 119.140.366.337 111.631.099.899 granted

Irrevocable letters of credit 286.484.970.141 190.728.505.030 Irrevocable letters of credit

Pembelian valuta asing tunai yang Unsettled spot foreign currencies

belum diselesaikan dan derivatif 592.300.649.502 719.207.268.832 bought and derivative

Jumlah Liabilitas Komitmen 997.925.985.980 1.021.566.873.761 Total Commitment Liabilities

Tagihan Komitmen - Bersih 1.402.609.949.444 1.149.373.110.796 Commitment Receivables - Net

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 78 -

2013 2012

Rp Rp

KONTINJENSI CONTINGENCIES

Tagihan Kontinjensi Contingent Receivables

Pihak ketiga Third parties

Pendapatan bunga dalam Interest receivables on

penyelesaian 9.557.261.109 4.512.404.847 non-performing loans

Liabilitas Kontinjensi Contingent Liabilities

Pihak ketiga Third parties

Bank garansi yang diterbitkan 228.970.967.196 187.131.765.677 Bank guarantees issued

Liabilitas Kontinjensi - Bersih 219.413.706.087 182.619.360.830 Contingent Liabilities - Net

Jumlah Tagihan Komitmen - Bersih 1.183.196.243.357 966.753.749.966 Total Commitment Receivables - Net

37. JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN

37. MATURITIES OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES

Analisa jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 31 Desember 2013 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:

The analysis of maturities of financial assets and liabilities based on remaining terms until maturity calculated from December 31, 2013 are as follows:

> 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun

s/d s/d s/d

Sampai dengan 3 bulan/ 12 bulan/ 5 tahun/

1 bulan/1 month > 1 month - > 3 months - > 1 year - > 5 tahun/ Jumlah/

or less 3 months 12 months 5 years > 5 years Total

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Aset Keuangan/Financial Assets

Tanpa suku bunga/Without interest:

Kas/Cash 25.246.649.960 - - - - 25.246.649.960

Giro pada Bank Indonesia/Demand

deposits with Bank Indonesia 786.922.935.723 - - - - 786.922.935.723

Giro pada Bank lain/Demand deposits

with other banks 858.995.147.749 - - - - 858.995.147.749

Tagihan deriv atif /

Derivative receivables 5.184.650.046 7.492.121.000 21.065.750.612 3.252.311.943 - 36.994.833.601

Tagihan akseptasi/

Acceptances receivable 71.100.744.453 93.904.306.775 24.850.630.961 - - 189.855.682.189

Aset lain-lain/Other assets 7.729.748.206 26.607.266.781 - - - 34.337.014.987

Suku bunga v ariabel/Variable interest rate:

Kredit/Loans 194.632.436.529 713.612.061.701 1.503.793.379.625 3.273.253.811.526 1.912.301.505.998 7.597.593.195.379

Piutang sewa pembiay aan/

Finance lease receivables 28.629.874.984 - - 300.521.365.126 - 329.151.240.110

Piutang pembiay aan konsumen/

Consumer financing receivables - - - 572.869.935 - 572.869.935

Tagihan anjak piutang/Factoring receivable - - 38.402.449.215 - - 38.402.449.215

Suku bunga tetap/Fixed interest rate:

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain

/Placement with Bank Indonesia

and other banks 1.395.777.081.184 - - 328.590.000.000 - 1.724.367.081.184

Giro pada Bank Indonesia/Demand

deposits with Bank Indonesia 87.587.880.000 - - - - 87.587.880.000

Ef ek-ef ek/Securities 22.611.490.758 8.481.184.889 239.617.647.793 - - 270.710.323.440

Kredit/Loans 282.250.958.387 482.697.246.286 361.082.807.553 575.830.835.456 411.938.507.175 2.113.800.354.857

Piutang sewa pembiay aan/

Finance lease receivables - - - 462.295.087 - 462.295.087

Jumlah aset keuangan/Total financial assets 3.766.669.597.979 1.332.794.187.432 2.188.812.665.759 4.482.483.489.073 2.324.240.013.173 14.094.999.953.416

Liabilitas Keuangan/Financial Liabilities

Tanpa suku bunga/Without interest:

Liabilitas segera/Liabilities pay able immediately 2.967.330.086 - - - - 2.967.330.086

Liabilitas deriv atif /Deriv ativ e liabilities 2.245.822.322 5.239.686.306 14.066.808.699 1.718.660.305 - 23.270.977.632

Liabilitas akseptasi/ Acceptance pay ables 71.100.744.453 93.904.306.775 24.850.630.961 - - 189.855.682.189

Liabilitas lain-lain/Other liabilities 1.045.347.558 - - - - 1.045.347.558

Suku bunga v ariabel/Variable interest rate:

Simpanan/Deposits 3.471.804.014.338 - - - - 3.471.804.014.338

Pinjaman diterima/Borrowings 376.415.057.500 100.000.000.000 2.555.516.197.500 550.096.170.000 304.250.000 3.582.331.675.000

Biay a y ang masih harus dibay ar/Accrued

expenses 8.293.689.471 - - - - 8.293.689.471

Suku bunga tetap/Fixed interest rate:

Simpanan/Deposits 2.971.254.155.039 317.357.298.545 20.008.162.976 - - 3.308.619.616.560

Pinjaman diterima/Borrowings 1.569.570.000 250.000.000.000 1.111.200.000 - - 252.680.770.000

Simpanan dari bank lain/

Deposits from other banks 305.570.269.585 60.850.000.000 - - - 366.420.269.585

Surat berharga y ang diterbitkan/

Securities Issued - - - 448.153.449.532 - 448.153.449.532

Biay a y ang masih harus dibay ar/Accrued

expenses 32.657.277.111 - - - - 32.657.277.111

Jumlah liabilitas keuangan/Total financial liabilities 7.244.923.277.463 827.351.291.626 2.615.553.000.136 999.968.279.837 304.250.000 11.688.100.099.062

Selisih/Difference (3.478.253.679.484) 505.442.895.806 (426.740.334.377) 3.482.515.209.236 2.323.935.763.173 2.406.899.854.354

2013

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 79 -

Analisa jatuh tempo aset liabilitas keuangan menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 31 Desember 2012 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:

The analysis of maturities of financial assets and liabilities based on remaining terms until maturity calculated from December 31, 2012 are as follows:

> 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun

s/d s/d s/d

Sampai dengan 3 bulan/ 12 bulan/ 5 tahun/

1 bulan/1 month > 1 month - > 3 months - > 1 year - > 5 tahun/ Jumlah/

or less 3 months 12 months 5 years > 5 years Total

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Aset Keuangan/Financial Assets

Tanpa suku bunga/Without interest:

Kas/Cash 18.079.790.314 - - - - 18.079.790.314

Giro pada Bank Indonesia/Demand

deposits with Bank Indonesia 585.239.687.706 - - - - 585.239.687.706

Giro pada Bank lain/Demand deposits

with other banks 573.800.016.056 - - - - 573.800.016.056

Tagihan deriv atif /

Derivative receivables 8.936.582.948 4.193.285.263 630.891.345 98.895.328 - 13.859.654.884

Tagihan akseptasi/

Acceptances receivable 102.341.866.702 62.227.549.234 31.616.080.222 - - 196.185.496.158

Aset lain-lain/Other assets 5.055.323.707 - - - - 5.055.323.707

Suku bunga v ariabel/Variable interest rate:

Kredit/Loans 636.919.223.424 1.382.433.294.874 3.110.737.319.051 2.440.703.335.175 200.183.950.226 7.770.977.122.750

Piutang sewa pembiay aan/

Finance lease receivables - - 19.934.333.546 301.858.949.364 - 321.793.282.910

Piutang pembiay aan konsumen/

Consumer financing receivables - - - 843.015.574 - 843.015.574

Suku bunga tetap/Fixed interest rate:

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain

/Placement with Bank Indonesia

and other banks 1.401.837.628.205 - - 260.226.000.000 - 1.662.063.628.205

Giro pada Bank Indonesia/Demand

deposits with Bank Indonesia 87.426.318.750 - - - - 87.426.318.750

Ef ek-ef ek/Securities 34.467.940.201 3.601.415.846 156.405.498.615 - - 194.474.854.662

Kredit/Loans 184.089.105.003 58.752.812.497 20.311.044.020 215.870.203.663 4.566.040.948 483.589.206.131

Piutang sewa pembiay aan/

Finance lease receivables - - 653.645.050 453.702.627 - 1.107.347.677

Tagihan anjak piutang/

Factoring receivable 8.057.408.455 - - - - 8.057.408.455

Jumlah aset keuangan/Total financial assets 3.646.250.891.471 1.511.208.357.714 3.340.288.811.849 3.220.054.101.731 204.749.991.174 11.922.552.153.939

Liabilitas Keuangan/Financial Liabilities

Tanpa suku bunga/Without interest:

Liabilitas segera/Liabilities pay able immediately 75.980.828.870 - - - - 75.980.828.870

Liabilitas deriv atif /Deriv ativ e liabilities 3.933.289.663 3.702.635.997 188.035.587 - - 7.823.961.247

Liabilitas akseptasi/ Acceptance pay ables 103.370.877.410 62.227.549.235 31.616.080.222 - - 197.214.506.867

Liabilitas lain-lain/Other liabilities - 246.349.656 - 588.800.000 - 835.149.656

Suku bunga v ariabel/Variable interest rate:

Simpanan/Deposits 2.838.278.582.577 - - - - 2.838.278.582.577

Pinjaman diterima/Borrowings 15.996.670.500 289.140.000.000 1.236.813.216.500 528.774.413.000 240.950.000 2.070.965.250.000

Biay a y ang masih harus dibay ar/Accrued

expenses 7.604.149.435 - - 28.408.005 - 7.632.557.440

Suku bunga tetap/Fixed interest rate:

Simpanan/Deposits 2.148.679.410.443 341.872.689.300 104.585.548.489 - - 2.595.137.648.232

Pinjaman diterima/Borrowings 325.987.083.850 - 5.405.197.200 252.588.593.200 - 583.980.874.250

Simpanan dari bank lain/

Deposits from other banks 847.900.018.785 - - - - 847.900.018.785

Surat berharga y ang diterbitkan/

Securities Issued - - - 597.388.162.729 - 597.388.162.729

Biay a y ang masih harus dibay ar/Accrued

expenses 28.165.453.887 - - - - 28.165.453.887

Jumlah liabilitas keuangan/Total financial liabilities 6.395.896.365.420 697.189.224.188 1.378.608.077.998 1.379.368.376.934 240.950.000 9.851.302.994.540

Selisih/Difference (2.749.645.473.949) 814.019.133.526 1.961.680.733.851 1.840.685.724.797 204.509.041.174 2.071.249.159.399

2012

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 80 -

38. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING

38. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES

Posisi aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

Following are the balances of monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2013 and 2012:

2013 2012

Mata Uang Mata Uang

Asing/ Ekuivalen dalam/ Asing/ Ekuivalen dalam/

Foreign Equivalent in Foreign Equivalent in

currency Rp currency Rp

Aset/Assets

Kas/Cash USD 498.103 6.061.913.510 361.978 3.488.743.964

JPY 21.237.000 2.458.182.750 20.750.000 2.319.227.500

Giro pada Bank Indonesia/

Demand deposits with Bank Indonesia USD 51.000.000 620.670.000.000 44.500.000 428.891.000.000

Giro pada bank lain/

Demand deposits with other banks USD 49.632.993 604.033.524.931 48.547.539 467.901.179.437

JPY 2.070.964.714 239.714.165.646 790.712.759 88.377.965.073

EUR 332.332 5.569.557.351 674.131 8.583.029.781

SGD 492.875 4.742.447.484 778.287 6.132.124.455

THB 11.341.608 4.207.736.427 7.085.857 2.232.045.109

GBP 17.559 353.121.206 14.658 227.413.595

CHF - - 19.965 210.345.972

AUD 6.361 69.049.697 10.127 101.343.791

HKD 7.178 11.270.151 5.546 6.894.237

Penempatan pada bank lain/

Placements with other banks

- Deposito/Time deposits USD 27.000.000 328.590.000.000 27.000.000 260.226.000.000

Efek-efek/Securities

- Wesel ekspor/Export bills USD 2.571.699 31.297.579.914 3.949.923 38.069.356.047

EUR 33.443 560.478.760 - -

Tagihan derivatif/Derivative receivables JPY 20.792.037 2.406.678.271 38.986.282 4.357.496.740

THB - - 43.871 13.819.253

USD - - 1.058 10.198.790

SGD - - 21 162.364

Kredit/Loans USD 433.055.067 5.270.280.159.928 374.591.513 3.610.313.006.350

JPY 2.839.374.209 328.657.564.692 3.242.465.849 362.410.407.943

Tagihan akseptasi/Acceptances receivables USD 13.849.979 168.554.247.959 15.181.168 146.316.095.353

JPY 125.494.092 14.525.941.149 141.207.658 15.782.779.935

SGD 530.840 5.107.742.480 788.200 6.210.227.800

EUR 99.514 1.667.750.601 1.855.337 23.622.151.320

Piutang sew a pembiayaan/

Finance lease receivables USD 15.765.167 191.862.074.966 15.188.849 146.390.128.685

JPY 115.036.622 13.315.488.997 201.594.372 22.532.202.958

Bunga yang masih akan diterima/

Accrued interest receivable USD 330.285 4.019.570.054 227.142 2.189.195.358

JPY 858 99.314 2.363.806 264.202.597

Biaya dibayar dimuka/Prepaid expense USD - - 28.600 275.650.699

Aset lain-lain/Other assets USD 566.719 6.896.974.246 103.293 995.542.367

EUR 6.173 103.445.765 6.173 78.588.907

JPY 13.002 1.504.982 - -

Jumlah aset sebelum cadangan kerugian

penurunan nilai/ Total assets before

allowance for impairment losses 7.855.738.271.231 5.648.528.526.380

Cadangan kerugian penurunan nilai

/Allowance for impairment losses USD (549.948) (6.692.862.401) (6.410.798) (61.787.274.676)

JPY (1.228.005) (142.141.579) (2.563.316) (286.501.829)

Jumlah cadangan kerugian penurunan nilai/

Total allowance for impairment losses (6.835.003.980) (62.073.776.505)

Aset bersih/Net asset 7.848.903.267.251 5.586.454.749.875

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 81 -

2013 2012

Mata Uang Mata Uang

Asing/ Ekuivalen dalam/ Asing/ Ekuivalen dalam/

Foreign Equivalent in Foreign Equivalent in

currency Rp currency Rp

Liabilitas segera/

Liabilities payable immediately JPY 18.440.908 2.134.535.101 659.524.331 73.715.034.476

USD 43.322 527.230.566 176.179 1.698.010.022

SGD 1.274 12.255.060 2.487 19.596.885

Giro/Demand deposits USD 177.471.458 2.159.827.644.956 166.608.990 1.605.777.443.307

JPY 3.221.759.689 372.918.684.003 2.592.648.236 289.780.293.339

EUR 371.801 6.231.007.428 402.720 5.127.433.714

SGD 496.567 4.777.968.636 789.641 6.221.584.275

THB 10.328.452 3.831.855.636 5.990.437 1.886.987.573

AUD 1.294 14.046.034 1.306 13.067.841

Deposito berjangka/Time deposits USD 107.251.469 1.305.250.377.973 80.771.732 778.477.955.522

JPY 1.700.170.956 196.794.788.157 623.410.026 69.678.538.605

Penempatan dari bank lain/Call Money USD 30.000.000 365.100.000.000 10.000.000 96.380.000.000

Pinjaman yang diterima/Borrowings USD 276.877.500 3.369.599.175.000 214.875.000 2.070.965.250.000

JPY 133.160.000 15.413.270.000 304.025.000 33.980.874.250

Liabilitas derivatif/Derivative liabilities JPY 22.825.350 2.642.034.280 56.375.269 6.301.063.816

THB - - 26.116 8.226.476

USD - - 65 621.734

Liabilitas akseptasi/ USD 13.849.979 168.554.247.959 15.287.934 147.345.106.061

Acceptances payable JPY 125.494.092 14.525.941.149 141.207.658 15.782.779.935

SGD 530.840 5.107.742.480 788.200 6.210.227.800

EUR 99.514 1.667.750.601 1.855.337 23.622.151.321

Utang pajak/Taxes payable USD 8.212 99.941.013 5.077 48.930.487

JPY 8 926 35.423 3.959.229

Biaya masih harus dibayar/ USD 720.847 8.772.710.779 859.185 8.280.823.140

Accrued expenses JPY 231.695 26.818.678 537.107 60.032.450

EUR - - 32 402.586

Liabilitas lain-lain/Other liabilities USD 483.550 5.884.804.042 15.969.503 153.914.074.393

JPY 758.210 87.762.806 741.628 82.891.760

Jumlah liabilitas/Total liabilities 8.009.802.593.263 5.395.383.360.997

Aset - Bersih/Net Asset (160.899.326.012) 191.071.388.878

Kurs konversi yang digunakan Bank pada tanggal 11 April 2014, 31 Desember 2013 dan 2012, menggunakan kurs Reuters jam 16.00 WIB sebagai berikut:

The conversion rates used as of April 11, 2014, December 31, 2013 and 2012 were Reuters’ rates as of 4:00 PM Western Indonesian Time with details as follows:

11 April/April 11,

2014 2013 2012

Rp Rp Rp

USD 1 11.413,00 12.170,00 9.638,00 USD 1

SGD 1 9.144,00 9.622,00 7.879,00 SGD 1

GBP 1 19.136,00 20.111,00 15.515,00 GBP 1

EUR 1 15.848,00 16.759,00 12.732,00 EUR 1

JPY 1 112,32 115,75 111,77 JPY 1

CHF 1 13.026,00 13.674,00 10.536,00 CHF 1

HKD 1 1.472,00 1.570,00 1.243,00 HKD 1

AUD 1 10.718,00 10.856,00 10.007,00 AUD 1

THB 1 353,00 371,00 315,00 THB 1

Foreign CurrencyMata Uang Asing

31 Desember/December 31,

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 82 -

39. KLASIFIKASI DAN NILAI WAJAR ATAS ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN Tabel di bawah ini menunjukkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan.

39. CLASSIFICATIONS AND FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES

The following table summarises the carrying amounts and fair values of those financial assets and liabilities.

Pinjaman y ang Biay a perolehan Jumlah nilai

Dimiliki hingga diberikan dan diamortisasi tercatat/

Catatan/ Diperdagangkan/ jatuh tempo/ piutang/Loans lainny a/ Other Carrying Nilai wajar/

Notes Trading Held to maturity and receivables amortised costs amount Fair value

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Aset keuangan Financial assets

Kas - - 25.246.649.960 - 25.246.649.960 25.246.649.960 Cash

Demand deposits with

Giro pada Bank Indonesia 5 - - 874.510.815.723 - 874.510.815.723 874.510.815.723 Bank Indonesia

Demand deposits with

Giro pada bank lain 6 - - 858.995.147.749 - 858.995.147.749 858.995.147.749 other Banks

Placements with

Penempatan pada Bank Bank Indonesia

Indonesia dan bank lain 7 - - 1.724.367.081.184 - 1.724.367.081.184 1.724.367.081.184 and other banks

Ef ek-ef ek 8 - 238.852.264.766 31.989.235.249 - 270.841.500.015 270.841.500.015 Securities

Tagihan deriv atif 9 36.994.833.601 - - - 36.994.833.601 36.994.833.601 Deriv ativ e receiv ables

Kredit 10 - - 9.643.246.244.787 - 9.643.246.244.787 9.643.246.244.787 Loans

Tagihan akseptasi 11 - - 189.855.682.189 - 189.855.682.189 189.855.682.189 Acceptance receiv ables

Piutang sewa pembiay aan 12 329.495.105.379 329.495.105.379 329.495.105.379 Finance lease receiv ables

Piutang pembiay aan Consumer f inancing

konsumen - - 572.712.195 - 572.712.195 572.712.195 receiv ables

Tagihan anjak piutang - - 38.392.428.645 - 38.392.428.645 38.392.428.645 Factoring receiv ables

Aset lain-lain 15 - - 34.337.014.987 - 34.337.014.987 34.337.014.987 Other assets

Jumlah 36.994.833.601 238.852.264.766 13.751.008.118.047 - 14.026.855.216.414 14.026.855.216.414 Total

Liabilitas keuangan Financial Liabilities

Liabilitas segera 16 - - - 2.967.330.086 2.967.330.086 2.967.330.086 Liabilities pay able immediately

Simpanan 17 - - - 6.787.160.663.992 6.787.160.663.992 6.787.160.663.992 Deposits

Simpanan dari Bank lain 18 - - - 366.527.010.586 366.527.010.586 366.527.010.586 Deposits f rom other banks

Liabilitas deriv atif 9 23.270.977.632 - - - 23.270.977.632 23.270.977.632 Deriv ativ e Pay ables

Liabilitas akseptasi 11 - - - 189.855.682.189 189.855.682.189 189.855.682.189 Acceptance pay ables

Surat berharga

y ang diterbitkan 19 - - - 461.702.824.532 461.702.824.532 461.702.824.532 Securities issued

Pinjaman y ang diterima 21 - - - 3.855.570.640.279 3.855.570.640.279 3.855.570.640.279 Borrowing

Biay a y ang masih harus

dibay ar - - - 40.950.966.582 40.950.966.582 40.950.966.582 Accrued expenses

Liabilitas lain-lain - - - 1.045.347.558 1.045.347.558 1.045.347.558 Other liabilities

Jumlah 23.270.977.632 - - 11.705.780.465.804 11.729.051.443.436 11.729.051.443.436 Total

2013

Pinjaman y ang Biay a perolehan Jumlah nilai

Dimiliki hingga diberikan dan diamortisasi tercatat/

Catatan/ Diperdagangkan/ jatuh tempo/ piutang/Loans lainny a/ Other Carrying Nilai wajar/

Notes Trading Held to maturity and receivables amortised costs amount Fair value

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Aset keuangan Financial assets

Kas - - 18.079.790.314 - 18.079.790.314 18.079.790.314 Cash

Demand deposits with

Giro pada Bank Indonesia 5 - - 672.666.006.456 - 672.666.006.456 672.666.006.456 Bank Indonesia

Demand deposits with

Giro pada bank lain 6 - - 573.800.016.056 - 573.800.016.056 573.800.016.056 other Banks

Placements with

Penempatan pada Bank Bank Indonesia

Indonesia dan bank lain 7 - - 1.662.063.628.205 - 1.662.063.628.205 1.662.063.628.205 and other banks

Ef ek-ef ek 8 - 156.405.498.615 38.135.528.268 - 194.541.026.883 194.541.026.883 Securities

Tagihan deriv atif 9 13.859.654.884 - - - 13.859.654.884 13.859.654.884 Deriv ativ e receiv ables

Kredit 10 - - 8.158.313.943.734 - 8.158.313.943.734 8.158.313.943.734 Loans

Tagihan akseptasi 11 - - 196.185.496.158 - 196.185.496.158 196.185.496.158 Acceptance receiv ables

Piutang sewa pembiay aan 12 322.766.585.237 322.766.585.237 322.900.630.587 Finance lease receiv ables

Piutang pembiay aan Consumer f inancing

konsumen - - 842.740.225 - 842.740.225 843.015.574 receiv ables

Tagihan anjak piutang - - 8.054.775.724 - 8.054.775.724 8.057.408.455 Factoring receiv ables

Aset lain-lain 15 - - 5.055.323.707 - 5.055.323.707 5.055.323.707 Other assets

Jumlah 13.859.654.884 156.405.498.615 11.655.963.834.084 - 11.826.228.987.583 11.826.365.941.013 Total

Liabilitas keuangan Financial Liabilities

Liabilitas segera 16 - - - 75.980.828.870 75.980.828.870 75.980.828.870 Liabilities pay able immediately

Simpanan 17 - - - 5.438.482.099.412 5.438.482.099.412 5.438.482.099.412 Deposits

Simpanan dari Bank lain 18 - - - 849.245.467.087 849.245.467.087 849.245.467.087 Deposits f rom other banks

Liabilitas deriv atif 9 7.823.961.247 - - - 7.823.961.247 7.823.961.247 Deriv ativ e Pay ables

Liabilitas akseptasi 11 - - - 197.214.506.867 197.214.506.867 197.214.506.867 Acceptance pay ables

Surat berharga

y ang diterbitkan 19 - - - 610.775.662.729 610.775.662.729 610.775.662.729 Securities issued

Pinjaman y ang diterima 21 - - - 2.670.945.754.714 2.670.945.754.714 2.670.945.754.714 Borrowing

Biay a y ang masih harus

dibay ar - - - 35.798.011.327 35.798.011.327 35.798.011.327 Accrued expenses

Liabilitas lain-lain - - - 835.149.656 835.149.656 835.149.656 Other liabilities

Jumlah 7.823.961.247 - - 9.879.277.480.662 9.887.101.441.909 9.887.101.441.909 Total

2012

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 83 -

Nilai tercatat aset keuangan yang menghasilkan bunga dan nilai tercatat liabilitas yang berbunga adalah sebesar Rp 12.124.245.239.992 dan Rp 11.470.960.761.597 pada tanggal 31 Desember 2013 dan Rp 10.530.332.185.114 dan Rp 9.569.448.547.900 pada tanggal 31 Desember 2012.

The carrying amount of the interest bearing financial assets and liabilities as of December 31, 2013 amounted to Rp 12,124,245,239,992 and Rp 11,470,960,761,597 and as of December 31, 2013 amounted to Rp 10,530,332,185,114 and Rp 9,569,448,547,900.

Aset atau liabilitas yang memiliki suku bunga tetap terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate risk), sedangkan aset atau liabilitas yang memiliki suku bunga mengambang terpapar risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).

Asset or liabilities arranged at fixed interest rate are exposed to fair value interest risk, meanwhile asset or liability arranged at floating interest rates are exposed to cash flow interest rate risk.

Nilai wajar mendekati nilai tercatatnya karena memiliki sifat jangka pendek dan atau sering dilaksanakan re-pricing.

Fair value approximates the carrying value because of short term in nature, and/or repricing frequently.

40. MANAJEMEN RISIKO 40. RISK MANAGEMENT

Dewan Direksi Bank mempunyai tanggung jawab utama dalam mengelola dan mengawasi berbagai macam risiko yang dihadapi oleh Bank dan entitas anak. Direksi telah menetapkan Komite Aset dan Liabilitas, Komite Kredit, dan Komite Manajemen Risiko yang bertanggung jawab terhadap pengembangan dan pengawasan kebijakan manajemen risiko Bank di bidangnya masing-masing. Seluruh komite memiliki anggota eksekutif dan non eksekutif dan melaporkan aktivitasnya secara berkala kepada Dewan Direksi.

The Bank’s Board of Directors has primary responsibility for managing and overseeing a wide range of risks faced by the Bank and its subsidiary. Board of Directors has set the Asset and Liability Committee, Credit Committee, and Risk Management Committee which are responsible for policy development and oversight of risk management in their respective fields. All the committees have executive and non-executive members and regularly report their activities to the Board of Directors.

Bank menerapkan manajemen risiko yang independen dan sesuai dengan standar yang merujuk pada ketentuan Bank Indonesia serta best practices yang diterapkan di perbankan internasional.

Bank applies independent risk management in accordance with the requirement of Bank Indonesia regulations and the international best practices in banking industry.

Bagian Manajemen Risiko bersama-sama unit kerja terkait bertanggung jawab dalam mengelola/mengkoordinasikan seluruh risiko yang dihadapi Bank, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko stratejik dan risiko kepatuhan, termasuk membahas dan mengusulkan kebijakan dan pedoman pengelolaan risiko.

Together with the related working unit, Risk Management Division is responsible for managing/coordinating all of the risks face by the Bank, namely credit risk, market risk, operational risk, liquidity risk, legal risk, reputation risk, strategic risk and compliance risk, including to discuss and propose risk management policy and guidelines.

Seluruh risiko tersebut dilaporkan Bank melalui penyusunan laporan profil risiko secara triwulanan untuk menggambarkan seluruh risiko yang melekat dalam kegiatan bisnis Bank, termasuk risiko entitas anak secara konsolidasian.

All these risks are reported by the Bank through the preparation of the risk profile report on a quarterly basis to describe all the inherent risks in the Bank's business activities, including the consolidated risk of a subsidiary.

Tim manajemen risiko membantu Dewan Direksi untuk memastikan bahwa risiko telah dikelola dengan benar dan berdasarkan prinsip kehati-hatian. Bank dan entitas anak juga telah membuat kebijakan-kebijakan untuk mengatur dan memantau risiko-risiko berikut:

Risk management team assists the Board of Directors to ensure that risks are managed properly and are in line with prudential principles. The Bank and its subsidiary also have created policies to regulate and monitor the following risks:

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 84 -

RISIKO KREDIT CREDIT RISK

Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada Bank. Risiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas bisnis Bank. Pemberian kredit merupakan sumber risiko kredit yang terbesar. Selain kredit, Bank menghadapi risiko kredit dari berbagai instrumen keuangan seperti surat berharga, akseptasi, transaksi antar bank, transaksi pembiayaan perdagangan, transaksi nilai tukar dan derivatif, serta kewajiban komitmen dan kontinjensi.

Credit risk is the risk due to failure of the debtor and/or other parties to fulfill the obligations to the Bank. Credit risk can be derived from the Bank's business activities. Lending is the biggest source of credit risk. In addition to credit, the Bank faces credit risk from various financial instruments such as securities, acceptances, interbank transactions, trade financing transactions, foreign exchange and derivatives transactions, as well as commitments and contingent liabilities.

Risiko kredit dapat meningkat karena terkonsentrasinya penyediaan dana, antara lain pada debitur, wilayah geografis, produk, jenis pembiayaan, atau lapangan usaha tertentu. Risiko ini lazim disebut risiko konsentrasi kredit.

Credit risk may increase due to concentration of provision of funds, among others, by debtor, geographic, product, type of financing, or a particular business line. This risk is commonly called concentrations risk of credit.

Secara umum eksposur risiko kredit merupakan salah satu eksposur risiko utama sehingga kemampuan Bank untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko kredit serta menyediakan modal yang cukup bagi risiko tersebut sangat penting.

Generally, credit risk exposure is one of the major risk exposures, so the Bank’s ability to identify, measure, monitor, and control credit risk as well as provide sufficient capital for these risks is very important.

Penerapan manajemen risiko kredit tidak hanya ditujukan untuk menempatkan Bank sebagai bank yang patuh terhadap regulasi, namun merupakan suatu tuntutan manajemen untuk menerapkan sistem pengelolaan risiko kredit yang baik dan sesuai dengan praktek di perbankan untuk memastikan bahwa aktivitas penyediaan dana tidak terekspos pada risiko kredit yang dapat menimbulkan kerugian pada Bank. Penerapan manajemen risiko yang dilakukan tidak hanya bertujuan untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas kredit, namun juga diharapkan mampu mendorong kegiatan bisnis Bank.

Credit risk management is not only intended to put the Bank as a bank that adheres to regulations, but is a management’s demand to implement a good credit risk management which is in accordance with banking practices to ensure that funds are not exposed to credit risk that may cause losses to the Bank. Application of risk management is not only aimed to prevent the decline in credit quality, but also expected to encourage Bank’s business activities.

Untuk memastikan penurunan kualitas kredit dapat diketahui lebih awal, maka portofolio kredit harus secara aktif dipantau dan dimitigasi melalui implementasi strategi remediasi dalam menyelesaikan kredit bermasalah yang dipantau secara berkelanjutan antar Seksi/Bagian terkait termasuk unit kerja recovery, yaitu Credit Monitoring and Recovery Section (CMRS).

To ensure that credit quality deterioration can be detected early, the loan portfolio should be actively monitored and mitigated through the implementation of remediation strategies in solving nonperforming loans, which is monitored on an ongoing basis between the related sections/divisions including Credit Monitoring and Recovery Section (CMRS).

Mulai tahun 2012 Bank telah menghitung Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) risiko kredit pada tahun 2012 sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.13/6/DPNP tanggal 18 Pebruari 2011 perihal Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Metode Standar.

Since 2012, the Bank is required to calculate Risk Weighted Assets (RWA) of credit risk in accordance to Bank Indonesia Circular Letter No.13/6/DPNP dated February 18, 2011 regarding Guidelines for Calculation of Risk Weighted Assets for Credit Risk Using Standard Methods.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 85 -

Untuk memantau kualitas dan menguji elastisitas kualitas portofolio (NPL dan Yield) terhadap

perubahan variabel-variabel ekonomi yang dapat berdampak pada kecukupan modal Bank, Bank secara rutin (setiap 6 bulan) maupun ad hoc melakukan stress test terhadap seluruh portofolio

kredit baik per kelompok debitur besar, segmen bisnis, industri maupun produk dengan berbagai skenario. Dengan stress test ini, Bank dapat mengantisipasi lebih awal dan mengambil langkah-langkah pengendalian portofolio dan solusi yang paling optimal sebagai strategi jangka pendek maupun jangka panjang. Dengan demikian, kualitas portofolio kredit dan kecukupan modal Bank terjaga dengan baik.

To monitor the quality and test the elasticity of the portfolio quality (NPL and Yield) against the changes in economic variables that may impact the Bank’s capital adequacy, the Bank on a regular basis (every 6 months) and ad hoc, runs stress test on the entire loan portfolio both by the large debtor, segment of business, industry or products with a variety of scenarios. With the stress test, the Bank can early anticipate and take control of the portfolio and the most optimal solution as a strategy for short and long term. Thus, the credit portfolio quality and capital adequacy of the Bank are well preserved.

Bank menerapkan prosedur-prosedur tertentu dalam mengelola risiko, antara lain:

The Bank implements certain procedures to manage risks, among others:

Merumuskan kebijakan perkreditan berdasarkan hasil diskusi dengan unit-unit bisnis, mencakup persyaratan agunan, penilaian kredit, tingkat risiko dan pelaporan, prosedur dokumentasi dan hukum, serta kepatuhan terhadap terhadap peraturan dan persyaratan yang diwajibkan oleh pengawas.

Formulating credit policies based on the results of discussions with the business units, including collateral requirements, credit assessment, the level of risk and reporting, documentation and legal procedures, and compliance with regulations and requirements that are required by the regulator.

Pemisahan fungsi antara yang melakukan analisis, persetujuan, dan administrasi kredit dalam kerangka kerja atau mekanisme prosedur pendelegasian pengambilan keputusan penyediaan dana. Permohonan kredit dilakukan analisa berdasarkan 4 eyes principles oleh Credit Examination Division dan Komite Kredit.

Segregation of duties among analysis, approval, and credit administration within the framework or mechanism for delegating decision-making in provision of funds. Credit application is analyzed with 4 eyes principles by the Credit Examination Division and Credit Committee.

Pengembangan sistem administrasi kredit, efisiensi dan efektivitas operasional administrasi kredit, termasuk pemantauan dokumentasi, persyaratan kontrak, perjanjian kredit, dan pengikatan agunan.

Development of credit administration system, operational efficiency and effectiveness of credit administration, including monitoring documentation, contract requirements, credit agreements, and binding of collateral.

Melakukan pengawasan secara berkala atas kondisi debitur, yang meliputi kinerja keuangan, kemampuan membayar dan kinerja usaha debitur.

Conduct periodic monitoring of the debtors’ conditions, which includes financial performance, repayment capacity and business prospect.

Memantau dan mengevaluasi perkembangan dan kualitas portofolio kredit secara keseluruhan dan dilaporkan secara berkala ke Dewan Direksi dan Dewan Komisaris.

Monitor and evaluate progress and quality of the overall credit portfolio and report periodically to the Board of Directors and the Board of Commissioners.

Memantau dan mengevaluasi perkembangan kualitas kredit yang diberikan kepada pihak terkait dan debitur-debitur tertentu serta memastikan pemenuhan Batas Maksimum Pemberian Kredit yang sesuai.

Monitor and evaluate the development of the credit quality to related parties and particular debtors and ensure compliance with the appropriate Legal Lending Limit.

Melakukan evaluasi dan pemantauan terhadap kredit non-performing serta melaporkan perkembangannya ke Dewan Direksi.

Evaluate and monitor non-performing loans and report the progress to the Board of Directors.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 86 -

Membatasi konsentrasi eksposur terhadap counterparty berdasarkan sektor industri untuk

mencegah berlebihnya konsentrasi pada sektor industri tertentu.

Limit the concentrations of exposure to the counterparty based on the industrial sector to prevent over concentration on a particular industry sector.

Sentralisasi eksposur laporan posisi keuangan dan rekening administratif yang mengandung risiko kredit dari setiap debitur atau per kelompok debitur dan/atau pihak lawan transaksi (counterparty) tertentu mengacu pada konsep single obligor.

Centralize the statement of financial position exposures and administrative accounts that contain credit risk of each borrower or a group of borrowers and/or certain counterparty referring to the concept of single obligor.

Menggunakan teknik pengukuran risiko dengan pendekatan pemeringkatan internal (internal rating) dan senantiasa melakukan pengkinian data secara berkala.

Use risk measurement technique with an internal rating approach and continue updating the data periodically.

Mengukur risiko kredit terkait dengan kegagalan pihak lawan (counterparty credit risk) seperti transaksi derivatif over the counter/OTC, dengan menggunakan nilai pasar yang dilakukan secara berkala.

Measure credit risks associated with the default of the other party (counterparty credit risk) such as derivative transactions over the counter/OTC, using the market value periodically.

Mengimplementasikan proses persetujuan pinjaman oleh entitas anak dengan mengikutsertakan Dewan Direksi Bank

Implement the process of loan approval by the subsidiary by involving the Bank's Board of Directors

(i) Eksposur maksimum terhadap risiko kredit (i) The maximum exposure to credit risk

Untuk aset keuangan yang dicatat dalam laporan posisi keuangan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah sama dengan nilai tercatatnya.

For financial assets recorded in the statement of financial position, the maximum exposure to credit risk is equal to its carrying value.

Untuk garansi dan irrevocable letter of credit yang diterbitkan, maka eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai maksimum yang harus dibayar oleh Bank apabila garansi dan irrevocable letter of credit tersebut harus dipenuhi. Sedangkan untuk komitmen kredit, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah jumlah seluruh fasilitas komitmen kredit yang belum ditarik oleh nasabah.

For guarantee and irrevocable letter of credit issued, the maximum exposure to credit risk is equal to the maximum value to be paid by the Bank when the guarantee and irrevocable letter of credit must be fulfilled. As for the loan commitment, the maximum exposure to credit risk is the total of credit commitment facilities that have not been withdrawn by the customer.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 87 -

Tabel berikut ini menyajikan eksposur maksimum terhadap risiko kredit untuk semua instrumen keuangan, baik yang tercatat pada laporan posisi keuangan maupun off-financial position, tanpa mempertimbangkan jaminan.

The following table presents the maximum exposure to credit risk for all financial instruments, both recorded on the statement of financial position and off-balance sheets, regardless of the collateral.

2013 2012

Rp Rp

Laporan posisi keuangan: Statements of financial position

Giro pada Bank Indonesia 874.510.815.723 672.666.006.456 Demand deposits with Bank Indonesia

Giro pada bank lain 858.995.147.749 573.800.016.056 Demand deposits with other banks

Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia &

dan bank lain 1.724.367.081.184 1.662.063.628.205 other banks

Efek-efek 270.710.323.440 194.474.854.662 Securities

Tagihan derivatif 36.994.833.601 13.859.654.884 Derivative receivables

Kredit 9.711.393.550.236 8.254.566.328.881 Loans

Tagihan akseptasi 189.855.682.189 196.185.496.158 Acceptance receivables

Piutang sewa pembiayaan 329.613.535.197 322.900.630.587 Finance lease receivables

Piutang pembiayaan konsumen 572.869.935 843.015.574 Consumer financing receivables

Tagihan anjak piutang 38.402.449.215 8.057.408.455 Factoring receivables

Aset lain-lain 34.337.014.987 5.055.323.707 Other assets

Sub Jumlah 14.069.753.303.456 11.904.472.363.625 Sub Total

Eksposur risiko kredit yang terkait Credit risk exposures relating to off-balance

dengan rekening administratif tanpa sheet items without taking into account

jaminan atau peningkatan kredit lain of any collateral held or other credit

adalah sebagai berikut: enhancements are as follows:

Komitmen dan kontinjensi Commitments and contingencies

Fasilitas kredit yang belum

digunakan 119.140.366.337 111.631.099.899 Unused credit facilities

Irrevocable L/C yang masih

berjalan 286.484.970.141 190.728.505.030 Irrevocable letters of credit

Bank garansi yang diterbitkan 228.970.967.196 187.131.765.677 Bank guarantees issued

Sub Jumlah 634.596.303.674 489.491.370.606 Sub Total

Jumlah 14.704.349.607.130 12.393.963.734.231 Total

(ii) Analisa risiko konsentrasi kredit (ii) Credit concentration risk analysis

Risiko konsentrasi kredit timbul ketika sejumlah nasabah yang memiliki aktifitas usaha yang serupa atau memiliki kemiripan karakteristik yang akan menyebabkan kemampuan nasabah dalam memenuhi kewajiban kontraktualnya dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi dan kondisi lainnya.

Credit concentration risk arises when several customers have similar business activities or similar characteristics which will cause the customers’ ability to meet their contractual obligation is affected by the change of economic condition and other conditions.

Bank senantiasa berupaya melakukan diversifikasi portofolio kredit berdasarkan industri, dan produk kredit untuk meminimalkan risiko kredit. Tingkat diversifikasi didasarkan pada rencana strategis Bank, sektor target, kondisi ekonomi saat ini, kebijakan pemerintah, sumber pendanaan, dan proyeksi pertumbuhan.

Bank always endeavors to diversify credit portfolio based on industry and credit product in order to minimize credit risk. The diversification level is based on the Bank’s strategic plan, targeted sector, current economic conditions, government policy, funding source and growth projection.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 88 -

Risiko konsentrasi kredit berdasarkan mata uang dan jatuh tempo diungkapkan pada Catatan 10 dan 37.

Concentration of credit risk by currency and maturity is disclosed in Note 10 and 37.

Berikut ini adalah tabel dari konsentrasi aset keuangan dan off-financial position berdasarkan jenis counterparty (sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai):

The following table presents the financial assets and off-financial statement position concentration by type of counterparty (before deducting allowance for impairment losses):

Giro pada Bank Penempatan pada

Indonesia dan Bank Indonesia

bank lain/ dan bank lain/ Komitment dan

Demand deposits Placement Tagihan Piutang Piutang pembiayaan Tagihan anjak kontinjensi/

with Bank with Bank Derivatif/ sewa pembiayaan/ konsumen/ piutang/ Tagihan akseptasi/ Commitments

Indonesia Indonesia Efek-efek/ Derivative Kredit/ Finance lease Consumer financing Factoring Acceptance Aset lain-lain/ and Jumlah/

and other banks and other banks Securities Receivables Loans receivables receivables Receivables Receivables Other assets Contingencies Total %

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Pemerintah dan Government and

Bank Indonesia 874.510.815.723 1.395.777.081.184 238.852.264.766 4.960.158.956 - - - - - - - 2.514.100.320.629 17,10 Bank Indonesia

Bank-bank 858.995.147.749 328.590.000.000 31.858.058.674 135.798.859 - - - - 28.194.354.493 - - 1.247.773.359.775 8,49 Banks

Korporasi dan Corporates and

perorangan - - - 31.898.875.786 9.711.393.550.236 329.613.535.197 572.869.935 38.402.449.215 161.661.327.696 34.337.014.987 634.596.303.674 10.942.475.926.726 74,42 personal

Jumlah 1.733.505.963.472 1.724.367.081.184 270.710.323.440 36.994.833.601 9.711.393.550.236 329.613.535.197 572.869.935 38.402.449.215 189.855.682.189 34.337.014.987 634.596.303.674 14.704.349.607.130 100,00 Total

2013

Giro pada Bank Penempatan pada

Indonesia dan Bank Indonesia

bank lain/ dan bank lain/ Komitment dan

Demand deposits Placement Tagihan Piutang Piutang pembiayaan Tagihan anjak kontinjensi/

with Bank with Bank Derivatif/ sewa pembiayaan/ konsumen/ piutang/ Tagihan akseptasi/ Commitments

Indonesia Indonesia Efek-efek/ Derivative Kredit/ Finance lease Consumer financing Factoring Acceptance Aset lain-lain/ and Jumlah/

and other banks and other banks Securities Receivables Loans receivables receivables Receivables Receivables Other assets Contingencies Total %

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Pemerintah dan Government and

Bank Indonesia 672.666.006.456 1.126.837.341.678 156.405.498.615 - - - - - - - - 1.955.908.846.749 15,78 Bank Indonesia

Bank-bank 573.800.016.056 535.226.286.527 38.069.356.047 668.238.736 - - - - 28.525.292.475 - - 1.176.289.189.841 9,49 Banks

Korporasi dan Corporates and

perorangan - - - 13.191.416.148 8.254.566.328.881 322.900.630.587 843.015.574 8.057.408.455 167.660.203.683 5.055.323.707 489.491.370.606 9.261.765.697.641 74,73 personal

Jumlah 1.246.466.022.512 1.662.063.628.205 194.474.854.662 13.859.654.884 8.254.566.328.881 322.900.630.587 843.015.574 8.057.408.455 196.185.496.158 5.055.323.707 489.491.370.606 12.393.963.734.231 100,00 Total

2012

(iii) Kualitas kredit berdasarkan kelas aset

keuangan (iii) Credit quality by class of financial asset

Dalam mengidentifikasi risiko kredit, Bank didukung dengan aplikasi internal rating yang ditujukan untuk menghasilkan risk rating yang akurat dan konsisten. Rating yang dibuat sudah mengikuti standar sistem desain rating sebagaimana yang dipersyaratkan dalam Basel II.

In identifying credit risk, the Bank uses internal rating application to assist in generating risk rating accurately and consistently. The risk rating application follows the system standard rating design that is required in Basel II.

Untuk memenuhi ketentuan Bank Indonesia, maka hasil rating tersebut kemudian dipetakan ke kolektibilitas seperti dibawah ini:

To comply with Bank Indonesia regulation, the result of rating would be mapped to BI collectibility as follows:

Risiko/Risk

Peringkat

Risiko/Risk

Rating

Nilai/Grade

1

2

3

4

5

6

7

8 (Dalam Perhatian Khusus)/

9 (Special Mention)

(Kurang Lancar)/

(Sub Standard)

12 5 (Macet) /(Loss)

(Diragukan)/

(Doubtful)11 CC-

3

4

Perkiraan Peringkat

yang sesuai/

Corresponding

Probable Rating

Pemetaan ke Kolektabilitas BI/

Mapping to Collectibility BI

BB-

1 (Lancar)/ (Pass)BBB+/BBB

BBB-

BB+/BB

Below Investment

Grade

AA

A

LowAAA

In default

Investment Grade

B+/B2

B-

High

10 CCC+/CCC

Medium

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 89 -

Definisi dari tingkat risiko adalah sebagai berikut: Definition of risk level are as follow:

Low Risk Low Risk Counterparties yang memiliki pendapatan yang tinggi atau stabil, permodalan yang kuat dan likuiditas yang tinggi untuk memenuhi kemampuan membayar tanpa bantuan dari sumber dana tambahan.

Counterparties which have high or stable earnings, strong capital and liquidity that meets with repayment capability without support from additional source of fund.

Medium Risk Medium Risk Counterparties yang memiliki pendapatan, modal dan likuiditas yang cukup baik, namun memiliki potensi menurun. Meskipun debitur mampu memenuhi kewajiban pembayaran pokok dan bunga, indikasi dari beberapa masalah yang belum teratasi akan mempengaruhi pembayaran di masa depan.

Counterparties which have fairly good earnings, capital and liquidity but with the potential for decline. Although debtor is able to meet principal and interest obligation, indication of certain problems that left unresolved will affect future payment.

High Risk High Risk Counterparties yang memiliki pendapatan dan modal yang rendah dan kesulitan likuiditas yang menunjukkan ketidakmampuan untuk membayar kembali pokok dan/atau bunga.

Counterparties which have low earnings, capital and liquidity difficulties that shows inability to repay principal and/or interest.

Tabel di bawah ini menyajikan kualitas kredit dari aset keuangan berdasarkan kelas menggunakan rating kredit internal Bank (sebelum dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai).

The table below shows the credit quality of financial asset by class using the Bank’s internal credit rating (gross of allowance for impairment losses).

Telah

jatuh tempo

tetapi tidak

mengalami

penurunan Mengalami

nilai/ penurunan

Risiko rendah/ Risiko medium/ Risiko tinggi/ Tidak memiliki Past due but nilai/ Jumlah/

Low risk Medium risk High risk rating/Unrated not impaired Impaired Total

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity

Efek-efek 238.852.264.766 - - - - - 238.852.264.766 Securities

Diperdagangkan Trading

Tagihan derivatif 36.994.833.601 - - - - - 36.994.833.601 Derivative receivables

Pinjaman yang diberikan

dan piutang Loans and receivables

Giro pada Bank Indonesia 874.510.815.723 - - - - - 874.510.815.723 Demand deposits with Bank Indonesia

Giro pada bank lain 858.995.147.749 - - - - - 858.995.147.749 Demand deposits with other banks

Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia &

dan bank lain 1.724.367.081.184 - - - - - 1.724.367.081.184 other banks

Efek-efek 31.858.058.674 31.858.058.674 Securities

Kredit 4.764.072.044.008 4.648.599.909.219 - - 173.822.149.174 124.899.447.835 9.711.393.550.236 Loans

Tagihan akseptasi 189.855.682.189 - - - - - 189.855.682.189 Acceptance receivables

Piutang sewa pembiayaan 164.770.693.082 158.242.426.959 6.600.415.156 - - - 329.613.535.197 Finance lease receivables

Piutang pembiayaan kosumen 572.869.935 - - - - - 572.869.935 Consumer financing receivables

Tagihan anjak piutang 18.287.717.255 20.114.731.960 38.402.449.215 Factoring receivables

Aset keuangan lain-lain Other financial assets

Pendapatan bunga yang masih

harus diterima 3.126.566.634 2.242.734.181 - - 2.360.447.391 - 7.729.748.206 Accrued interest receivable

Jumlah 8.906.263.774.800 4.829.199.802.319 6.600.415.156 - 176.182.596.565 124.899.447.835 14.043.146.036.675 Total

2013

penurunan nilai/Neither past due nor impaired

Belum jatuh tempo dan tidak mengalami

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 90 -

Telah

jatuh tempo

tetapi tidak

mengalami

penurunan Mengalami

nilai/ penurunan

Risiko rendah/ Risiko medium/ Risiko tinggi/ Tidak memiliki Past due but nilai/ Jumlah/

Low risk Medium risk High risk rating/Unrated not impaired Impaired Total

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity

Efek-efek 156.405.498.615 - - - - - 156.405.498.615 Securities

Diperdagangkan Trading

Tagihan derivatif 13.859.654.884 - - - - - 13.859.654.884 Derivative receivables

Pinjaman yang diberikan

dan piutang Loans and receivables

Giro pada Bank Indonesia 672.666.006.456 - - - - - 672.666.006.456 Demand deposits with Bank Indonesia

Giro pada bank lain 573.800.016.056 - - - - - 573.800.016.056 Demand deposits with other banks

Penempatan pada Bank Indonesia Placement with Bank Indonesia &

dan bank lain 1.662.063.628.205 - - - - - 1.662.063.628.205 other banks

Efek-efek 38.069.356.047 - - - - - 38.069.356.047 Securities

Kredit 3.366.869.581.792 4.401.366.438.343 13.696.172.182 472.634.136.564 8.254.566.328.881 Loans

Tagihan akseptasi 196.185.496.158 - - - - - 196.185.496.158 Acceptance receivables

Piutang sewa pembiayaan 179.106.191.965 126.226.497.838 17.567.940.784 322.900.630.587 Finance lease receivables

Piutang pembiayaan kosumen 843.015.574 - - - - - 843.015.574 Consumer financing receivables

Tagihan anjak piutang 8.057.408.455 - - - - - 8.057.408.455 Factoring receivables

Aset keuangan lain-lain Other financial assets

Pendapatan bunga yang masih

harus diterima 2.327.632.909 2.607.166.189 - - 120.524.609 - 5.055.323.707 Accrued interest receivable

Jumlah 6.870.253.487.116 4.530.200.102.370 17.567.940.784 - 13.816.696.791 472.634.136.564 11.904.472.363.625 Total

2012

penurunan nilai/Neither past due nor impaired

Belum jatuh tempo dan tidak mengalami

(iv) Analisa umur pinjaman dan piutang yang sudah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai.

(iv) Aging analysis of past due but not impaired loans and receivables.

Bank memiliki pinjaman yang diberikan dan piutang yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai sebesar Rp 173.822.149.174 dan Rp 13.696.172.182 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, dikarenakan jatuh tempo dari pinjaman dan piutang tersebut masih di bawah 90 hari.

(v) Kredit direstrukturisasi yang akan jatuh tempo atau mengalami penurunan nilai.

The Bank’s loans and receivables that are past due but not impaired amounted to Rp 173,822,149,174 and Rp 13,696,172,182 as of December 31, 2013 and 2012, since the past due for that Bank’s loans and receivables still below 90 days.

(v) Restructured loans that would otherwise be past due or impaired.

Kredit yang diberikan yang dinegosiasi ulang/direstrukturisasi adalah kondisi dimana Bank sebagai pihak pemberi pinjaman memberikan keringanan pada pihak peminjam yang mengalami kesulitan. Kredit yang diberikan yang telah dinegosiasi ulang/direstrukturisasi dalam 12 bulan terakhir yang seharusnya telah jatuh tempo sebesar Rp 5.804.991.179 dan Rp 15.828.350.540 pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012.

Renegotiated/restructured loans are conditions where the Bank as the lender provide relief to borrowers who are experiencing difficulties. Loans that have been renegotiated/ restructured in the past 12 months that would otherwise have been past due or impaired amounted to and Rp 5,804,991,179 dan Rp 15,828,350,540 as of December 31, 2013 and 2012.

(vi) Agunan (vi) Collateral

Bank telah mengimplementasikan kebijakan untuk memitigasi risiko kredit, termasuk meminta agunan sebagai jaminan pelunasan kredit dan menjadikannya sebagai pilihan kedua jika kewajiban kontraktual tidak terpenuhi. Jenis modal kerja yang dapat diterima untuk kredit modal kerja dan investasi dalam rangka memitigasi risiko kredit diantaranya adalah kas dan/atau blokir rekening, Standby Letter of Credit, Letter of Guarantee, tanah dan/atau bangunan, mesin, kendaraan bermotor, piutang dagang, bahan baku/barang dagangan (persediaan), saham atau surat berharga lainnya. Perkiraan nilai wajar dari agunan yang digunakan oleh Bank didasarkan pada nilai agunan yang dinilai oleh penilai internal maupun eksternal.

The Bank has implemented policies to mitigate credit risk, which include taking collaterals as a guarantee for loan repayment and making it the second way out if contractual obligations are not met. The type of collateral accepted for working capital and investment loans to mitigate credit risk include cash deposited with the Bank, Standby Letter of Credit, Letter of Guarantee, land and/or building, machinery, vehicles, accounts receivable, raw materials/inventories, stocks or other securities. The fair value of collateral is assessed based on internal and/or external appraisals.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 91 -

Meskipun agunan pada dasarnya adalah unsur pendukung dan bukan merupakan unsur utama dalam hal pembayaran kembali kredit, namun sebagai salah satu upaya dalam penerapan prinsip kehatian-hatian dalam penyaluran kredit oleh Bank maka penerimaan agunan yang kuat dan bernilai menjadi pertimbangan utama dalam setiap keputusan pemberian kredit, dengan demikian fungsi penyaluran dana oleh Bank dapat dilaksanakan dengan baik.

Although collateral is basically a supporting element and is not a major element in terms of repayment of credit, but as one of the implementation of prudential principle of granting credit by the Bank, so the acceptable of strong and worth collateral being major consideration in any decision granting credit, thus the function of distributing the funds by the Bank can be implemented well.

Untuk menghindari Bank dari kerugian yang terjadi akibat agunan yang diterima oleh Bank kehilangan atau rusak karena adanya bencana seperti kebakaran, gempa bumi, banjir dan yang lainnya, maka Bank mempersyaratkan objek yang menjadi agunan harus ditanggung oleh perusahaan asuransi sehingga apabila terjadi bencana yang menimpa objek agunan, pihak asuransi akan mengganti kerugian yang timbul atas bencana tersebut dan nilai objek agunan tidak akan mengalami penurunan.

To prevent the Bank from losses due to collateral accepted by the Bank lost or damaged due to disaster such as fire, earthquake, flood and more, the Bank requires the object being collateral to be borne by insurance companies so that in the event of a disaster, the insurance companies will replace those loss and the value of collateral objects will not decline.

Bank menggunakan azas konservatif dalam melakukan penilaian terhadap jaminan yang Bank terima, dimana nilai jaminan yang diakui Bank merupakan nilai terendah antara nilai pasar dikali dengan 56%, nilai tanggungan/ fiducia dan nilai pinjaman dan piutang yang diberikan. Pada saat proses penilaian jaminan, Bank akan terlebih dahulu melaksanakan peninjauan lokasi jaminan yang bertujuan untuk memastikan bahwa kondisi jaminan dalam keadaan baik dan dapat dipastikan keabsahan kepemilikan agunan dengan lokasi yang ada. Sesuai dengan pasal 35 PBI No. 14/15/PBI/2012, bahwa aktiva produktif diatas Rp 5.000.000.000 secara prinsip penilaian agunan harus dilakukan oleh penilai independen. Selain itu, Bank juga melakukan revaluasi agunan guna melakukan pengkinian nilai jaminan.

Bank using conservative principles in assessing collateral that Bank received, where the value of collateral is recognized by using the lowest value between market value multiplied by 56%, mortgage/ fiduciary values and value of loan and receivables itself. At the time of assessment process, Bank will conduct visiting first to the collateral location in order to ensure the collateral still in good condition and can be confirmed the validity of the ownership with the existing location. In accordance with article 35 PBI No. 14/15/PBI/ 2012, that assets above IDR 5,000,000,000 in principle appraisal must be performed by an independent appraiser. In addition, Bank also conducts collateral revaluation to update the current value of collateral.

Tabel dibawah ini menyajikan informasi atas konsentrasi kredit dari nilai wajar jaminan yang dimiliki Bank.

The table below shows information of credit concentration from fair value of collateral that received by Bank.

Nasabah

institusi

Kredit Kredit f inansial/

Kary awan/ korporasi/ Financial

Staff Corporate institution Jumlah/

loan loan customers Total

Rp Rp Rp Rp

Eksposur kredit 5.055.645.864 8.770.921.438.882 935.416.465.489 9.711.393.550.235 Credit exposure

Nilai jaminan *) - 5.960.403.178.375 695.942.913.054 6.656.346.091.429 Collateral v alue *)

Total eksposur tanpa Total Unsecured

jaminan kredit 5.055.645.864 2.810.518.260.507 239.473.552.435 3.055.047.458.806 credit exposure

Porsi eksposur kredit tanpa Unsecured portion

jaminan kredit (%) 100,00 32,04 25,60 31,46 of credit exposure (%)

Tanah & Bangunan - 2.048.823.407.290 - 2.048.823.407.290 Land & Building

Deposito & Tabungan - 343.304.228.964 - 343.304.228.964 Deposits & Sav ing

Kendaraan - 230.535.265.708 - 230.535.265.708 Vehicle

Mesin-mesin - 1.132.890.706.401 - 1.132.890.706.401 Machineries

Kapal - 65.917.071.993 - 65.917.071.993 Vessel

Garansi - 223.571.222.212 - 223.571.222.212 Guarantee

Lainny a: - Others:

- Inv entori - 963.596.632.801 - 963.596.632.801 - Inv entory

- Tagihan Piutang - 951.764.643.006 695.942.913.054 1.647.707.556.060 - Account Receiv ables

Jumlah - 5.960.403.178.375 695.942.913.054 6.656.346.091.429 Total

*) Berdasarkan penilaian y ang dilakukan Bank/Based on Bank's assessment

2013

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 92 -

RISIKO LIKUIDITAS LIQUIDITY RISK

Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban keuangan yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.

Liquidity risk is the risk that arises because of Bank’s inability to meet the financial liability that is due from cash flow funding source and/or from high quality liquid assets that can be encumbered, without disrupting Bank’s activity and financial condition.

Ketidakmampuan memperoleh sumber pendanaan arus kas sehingga menimbulkan risiko likuiditas dapat disebabkan antara lain oleh:

The inability to obtain cash flow funding source which gives rise to liquidity risk can be caused by, among others:

ketidakmampuan menghasilkan arus kas yang berasal dari aset produktif maupun yang berasal dari penjualan aset termasuk aset likuid; dan/atau

The inability to generate cash flow from earning assets or from asset sales including liquid assets; and/or

ketidakmampuan menghasilkan arus kas yang berasal dari penghimpunan dana, transaksi antar Bank, dan pinjaman yang diterima.

The inability to generate cash flow from fund raising, inter-bank transactions, and the borrowings.

Bank senantiasa menjaga ketersediaan dana dan likuiditas harian secara konsisten untuk menjamin kebutuhan likuiditas terpenuhi. Ketersediaan dana secara konsolidasian (semua jenis mata uang) per posisi 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 3.622.657 juta dan Rp 3.779.773 juta atau setara dengan 52,73% dan 68,88% dibandingkan dengan total dana pihak ketiga dan 26,16% dan 32,18% dibandingkan dengan total aset. Sedangkan rasio aset likuid (primer dan sekunder) dibandingkan total dana pihak ketiga dan total aset masing-masing sebesar 16,90% dan 8,38% tahun 2013 dan 23,71% dan 11,08% tahun 2012.

The Bank always maintains the available fund and daily liquidity consistently in order to assure liquidity needs are met. Consolidated available fund (all currencies) as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 3,622,657 million and Rp 3,779,773 million or equivalent to 52.73% and 68.88% compared to the total third-party funds and 26.16% and 32.18% respectively compared to total asset. Meanwhile, the liquid asset ratios (primary and secondary) compared to the total third-party funds and total asset are 16.90% and 8.38% in 2013 and 23.71% and 11.08% in 2012, respectively.

Bank menggunakan beberapa alat pengukuran risiko likuiditas seperti rasio likuiditas, profil maturitas, proyeksi arus kas dan stress testing untuk mengetahui seberapa besar risiko yang dihadapai oleh Bank termasuk dalam menentukan limit yang harus dijaga.

Bank takes several liquidity risk measurement methods such as liquidity ratio, maturity profile, cash flow projection and stress testing to derive how high the risk faced by the Bank is, including in determining the limit to be maintained.

Bank menggunakan metodologi profil maturitas untuk mengestimasi potensi risiko likuiditas yang akan dihadapi Bank di masa mendatang, baik kondisi defisit maupun surplus dan mengembangkan indikator peringatan dini untuk mengantisipasi terjadinya guncangan terhadap kondisi likuiditas Bank.

The Bank takes maturity profile methodology to estimate the potentials of liquidity risk to be faced by the Bank in the future, either in deficit or surplus position, and develop early warning indicators to anticipate shock to Bank’s liquidity condition.

Untuk mengetahui kemampuan Bank dalam menghadapi berbagai situasi, Bank melakukan analisa skenario likuiditas, yang mencakup skenario kondisi normal dan tidak normal termasuk kondisi ekstrim atau krisis dengan melakukan stress testing yang dilengkapi dengan

penyusunan rencana kontinjensi.

In order to know the Bank’s ability in facing various situations, the Bank conducts liquidity scenario analysis, comprising normal condition and abnormal condition scenarios including extreme or critical conditions by running stress testing equipped by contingency planning.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 93 -

Kondisi krisis mencakup kondisi krisis bank secara khusus (specific bank crisis) dan krisis pasar secara umum (general market crisis). Sesuai dengan rencana kontinjensi tersebut, untuk kondisi bank secara khusus, Bank dapat memenuhi kebutuhan likuiditas melalui pinjaman (seperti bilateral funding, reciprocal term loan facility, secured line facility agreement, foreign exchange swap), dan pricing dana pihak ketiga. Sedangkan untuk kondisi krisis pasar secara umum, misalnya krisis pasar secara regional, Bank memenuhi kebutuhan likuiditas melalui standby facility dari perusahaan induk (Resona Bank, Jepang) sedangkan untuk krisis pasar secara global, maka Bank memenuhi kebutuhan likuiditasnya melalui fasilitas likuiditas dari Bank Indonesia dengan kualitas aset yang dimiliki oleh Bank.

Critical condition comprises specific bank crisis and general market crisis. In line with such contingency planning, for specific bank crisis the Bank can meet its liquidity needs through borrowing (such as bilateral funding, reciprocal term loan facility, secured line facility agreement, foreign exchange swap), and third-party fund pricing. As for general market crisis, such as regional market crisis, the Bank meets the liquidity needs through standby facility from the holding company (Resona Bank, Japan), as for global market crisis, the Bank meets its liquidity needs through liquidity facility from Bank Indonesia according to the quality of assets owned by the Bank.

Bank menerapkan prosedur tertentu dalam mengelola dan memantau risiko likuiditas untuk meminimalkan kemungkinan ketidakmampuan Bank dalam memperoleh sumber pendanaan arus kas, antara lain dengan cara:

Bank implements certain procedures in managing and overseeing liquidity risk to minimize the possibility of Bank’s inability to obtain cash flow funding source, among others by:

Kebijakan manajemen likuiditas Bank telah menetapkan tanggung jawab, pendekatan manajemen dan strategi yang diambil untuk memastikan kecukupan likuiditas yang harus dipelihara dalam memenuhi kewajiban Bank secara kontraktual atau berdasarkan aturan.

Bank’s liquidity management policy sets out the responsibility, management approach and strategy to be taken to assure the adequacy of liquidity to be maintained to meet Bank’s contractual liability or pursuant to regulation.

Melakukan identifikasi dan analisis terhadap seluruh sumber risiko likuiditas meliputi produk dan aktivitas perbankan yang dapat mempengaruhi sumber dan penggunaan dana, baik pada posisi aset dan liabilitas maupun rekening administratif dan risiko-risiko lain yang dapat meningkatkan risiko likuiditas, misalnya risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional.

Identifying and analysing all the liquidity risk sources which comprise banking product and activities that can affect fund source and usage, either in asset or liability positions and administrative accounts as well as other risks that may elevate liquidity risks, such as credit risk, market risk and operational risk.

Bank menetapkan dan memantau batasan-batasan tertentu untuk memastikan agar tingkat likuiditas yang optimal terjaga.

Bank sets out and monitors certain limits to assure that optimum liquidity level is maintained.

Posisi likuiditas harian diawasi dan stress testing likuiditas dilakukan secara teratur

dengan berbagai variasi skenario baik dalam kondisi pasar normal dan maupun tidak normal (krisis). Semua kebijakan mengenai likuiditas termasuk prosedurnya harus di tinjau ulang dan mendapat persetujuan dari Komite Manajemen Risiko.

Daily liquidity level is watched and liquidity stress testing is run regularly under scenario variations either in normal market condition or crisis. All the policies regarding liquidity including the procedure must be reviewed and approved by Risk Management Committee.

Bank masih mengandalkan deposito dari nasabah dan bank lain sebagai sumber utama pendanaan yang umumnya memiliki jatuh tempo lebih pendek dan sebagian besar harus dikembalikan berdasarkan permintaan. Sifat jangka pendek dari simpanan tersebut meningkatkan risiko likuiditas Bank dan Bank secara aktif mengelola risiko ini dengan memelihara harga yang kompetitif dan senantiasa memantau tren pasar.

Bank still relies on time-deposit from customers and other banks as main source of funding which are generally due earlier and mostly have to be repaid upon request. The short-term nature of such saving elevates Bank’s liquidity risk and Bank actively manages this risk by maintaining competitive price and monitor market trend consistently.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 94 -

Bank telah menetapkan rencana pendanaan darurat bilamana Bank mengalami kesulitan likuiditas yang direview secara berkala baik mengenai pendekatan dan strategi yang akan diambil, maupun rencana tindak manajemen bank pada situasi krisis likuiditas.

The Bank has set out emergency funding plan in the event the Bank undergoes liquidity difficulties as regularly reviewed from the aspects of approach and strategy to be taken, or the plan of bank’s management measures under liquidity crisis situation.

Eksposur terhadap risiko likuiditas Exposures to liquidity risk

Bank mengukur dan memantau risiko likuiditas melalui analisis perbedaan jatuh tempo likuiditas dan rasio-rasio likuiditas. Salah satu rasio likuiditas adalah rasio dari aset lancar terhadap liabilitas lancar. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012, rasio dari aset lancar terhadap kewajiban lancar adalah sebagai berikut:

Bank measures and oversees liquidity risk by analyzing the gap of liquidity maturity and liquidity ratios. One of liquidity ratios is ratio of liquid assets to liquid liabilities. On December 31, 2013 and 2012, the ratios of liquid assets to liquid liabilities are as follows:

2013 2012

Rp Rp

Kas 25.246.649.960 18.079.790.314 Cash

Demand deposits, BI Certif icate

Giro, Sertif ikat Bank Indonesia dan and other Bank Indonesia

penempatan Bank Indonesia lainnya 2.509.140.161.673 1.955.908.846.750 placements

Giro pada bank lain dan penempatan pada Demand deposit w ith other banks

bank lain dikurangi dengan simpanan and placement w ith other banks

dari bank lain 821.164.878.164 261.126.283.798 less deposits from other banks

Jumlah aset lancar bersih 3.355.551.689.797 2.235.114.920.862 Total net liquid assets

Simpanan 6.780.423.630.898 5.433.416.230.809 Deposits

Rasio 49,49% 41,14% Ratio

Analisa Jatuh Tempo untuk Liabilitas Keuangan Maturity Analysis for Financial Liabilities

Pengelompokkan jatuh tempo untuk liabilitas keuangan berdasarkan sisa jatuh tempo kontrak dari tanggal pelaporan. Untuk aset keuangan dimana pihak lawan memiliki pilihan kapan suatu jumlah dibayarkan, maka liabilitas dialokasikan pada periode paling awal di mana entitas dapat disyaratkan untuk membayar.

The maturity grouping of financial liabilities is based on the remaining contractual maturity from the reporting date. For financial liabilities where the counterparty has a choice of when the amount is to be settled, the liability is allocated to the earliest period in which the Bank can be required to pay.

Selanjutnya, liabilitas keuangan tingkat bunga mengambang menggunakan kurva suku bunga yang tersedia pada akhir periode pelaporan untuk memproyeksikan arus kas bunga.

Furthermore, floating rate financial liabilities uses interest curve existing at the end of reporting period to project interest cash flows.

Tabel dibawah menunjukkan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Bank berdasarkan arus kas kontraktrual tidak terdiskonto:

The table below shows the maturity profile of the Bank’s financial liabilities based on the contractual undiscounted cash flows:

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 95 -

> 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun

s/d s/d s/d

Sampai dengan 3 bulan/ 12 bulan/ 5 tahun/

1 bulan/1 month > 1 month - > 3 months - > 1 year - > 5 tahun/ Jumlah/

or less 3 months 12 months 5 years > 5 years Total

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Liabilitas keuangan Financial liabilities

Tanpa suku bunga: Non-interest bearing

Liabilitas segera 2.967.330.086 - - - - 2.967.330.086 Liabilities payable immediately

Liabilitas derivatif 2.245.822.322 5.239.686.306 14.066.808.699 1.718.660.305 - 23.270.977.632 Derivative payables

Liabilitas akseptasi 71.100.744.453 93.904.306.775 24.850.630.961 - - 189.855.682.189 Acceptance payables

Liabilitas lain-lain 1.045.347.558 - - - - 1.045.347.558 Other liabilities

Suku bunga variabel: Variable interest rate

Simpanan 3.471.804.014.338 - - - - 3.471.804.014.338 Deposits

Pinjaman yang diterima 376.415.057.500 100.000.000.000 2.555.516.197.500 550.096.170.000 304.250.000 3.582.331.675.000 Borrowings

Biaya yang masih harus dibayar 7.151.442.214 7.873.839.922 18.056.121.414 6.723.912.228 - 39.805.315.778 Accrued expenses

Suku bunga tetap: Fixed interest rate:

Simpanan 2.971.254.155.039 317.357.298.545 20.008.162.976 - - 3.308.619.616.560 Deposits

Simpanan dari bank lain 305.570.269.585 60.850.000.000 - - - 366.420.269.585 Deposits from other banks

Pinjaman yang diterima 1.569.570.000 250.000.000.000 1.111.200.000 - - 252.680.770.000 Borrowings

Surat berharga yang diterbitkan - - - 450.000.000.000 - 450.000.000.000 Securities issued

Biaya yang masih harus dibayar 23.949.681.500 13.031.870.627 29.647.404.121 59.052.708.333 - 125.681.664.581 Accrued expenses

Sub jumlah 7.235.073.434.595 848.257.002.175 2.663.256.525.671 1.067.591.450.866 304.250.000 11.814.482.663.307 Sub total

Liabilitas komitmen Commitment liabilities

Fasilitas kredit kepada nasabah

yang belum digunakan 526.939.459 19.906.932.273 98.706.494.605 - - 119.140.366.337 Unused credit facilities granted

Irrevocable letters of credit 47.562.565.256 212.212.721.875 26.709.683.010 - - 286.484.970.141 Irrevocable letters of credit

Sub jumlah liabilitas komitmen 48.089.504.715 232.119.654.148 125.416.177.615 - - 405.625.336.478 Sub total commitment liabilities

Liabilitas kontinjensi Contingent liabilities

Bank garansi yang diterbitkan 60.217.456.869 84.255.800.569 70.506.631.923 13.991.077.835 - 228.970.967.196 Bank guarantees issued

Sub jumlah liabilitas kontinjensi 60.217.456.869 84.255.800.569 70.506.631.923 13.991.077.835 - 228.970.967.196 Sub total contingent liabilities

Jumlah 7.343.380.396.179 1.164.632.456.892 2.859.179.335.209 1.081.582.528.701 304.250.000 12.449.078.966.981 Total

2013

> 1 bulan > 3 bulan > 1 tahun

s/d s/d s/d

Sampai dengan 3 bulan/ 12 bulan/ 5 tahun/

1 bulan/1 month > 1 month - > 3 months - > 1 year - > 5 tahun/ Jumlah/

or less 3 months 12 months 5 years > 5 years Total

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Liabilitas keuangan Financial liabilities

Tanpa suku bunga: Non-interest bearing

Liabilitas segera 75.980.828.870 - - - - 75.980.828.870 Liabilities payable immediately

Liabilitas derivatif 3.933.289.663 3.702.635.997 188.035.587 - - 7.823.961.247 Derivative payables

Liabilitas akseptasi 103.370.877.410 62.227.549.235 31.616.080.222 - - 197.214.506.867 Acceptance payables

Liabilitas lain-lain - 246.349.656 - 588.800.000 - 835.149.656 Other liabilities

Suku bunga variabel: Variable interest rate

Simpanan 2.838.278.582.577 - - - - 2.838.278.582.577 Deposits

Pinjaman yang diterima 15.996.670.500 289.140.000.000 1.236.813.216.500 528.774.413.000 240.950.000 2.070.965.250.000 Borrowings

Biaya yang masih harus dibayar 1.324.417.453 3.599.521.273 16.638.715.563 5.249.598.415 - 26.812.252.704 Accrued expenses

Suku bunga tetap: Fixed interest rate:

Simpanan 2.148.679.410.443 341.872.689.300 104.585.548.489 - - 2.595.137.648.232 Deposits

Simpanan dari bank lain 847.900.018.785 - - - - 847.900.018.785 Deposits from other banks

Pinjaman yang diterima 325.987.083.850 - 5.405.197.200 252.588.593.200 - 583.980.874.250 Borrowings

Surat berharga yang diterbitkan - - 300.000.000.000 300.000.000.000 - 600.000.000.000 Securities issued

Biaya yang masih harus dibayar 25.332.627.147 13.827.069.536 59.824.616.708 65.204.036.560 - 164.188.349.951 Accrued expenses

Sub jumlah 6.386.783.806.698 714.615.814.997 1.755.071.410.269 1.152.405.441.175 240.950.000 10.009.117.423.139 Sub total

Liabilitas komitmen Commitment liabilities

Fasilitas kredit kepada nasabah

yang belum digunakan 12.062.185.807 9.594.671.449 89.974.242.643 - - 111.631.099.899 Unused credit facilities granted

Irrevocable letters of credit 52.939.866.986 125.038.557.336 12.750.080.708 - - 190.728.505.030 Irrevocable letters of credit

Sub jumlah liabilitas komitmen 65.002.052.793 134.633.228.785 102.724.323.351 - - 302.359.604.929 Sub total commitment liabilities

Liabilitas kontinjensi Contingent liabilities

Bank garansi yang diterbitkan 30.642.921.060 64.562.212.042 81.655.808.341 10.270.824.234 - 187.131.765.677 Bank guarantees issued

Sub jumlah liabilitas kontinjensi 30.642.921.060 64.562.212.042 81.655.808.341 10.270.824.234 - 187.131.765.677 Sub total contingent liabilities

Jumlah 6.482.428.780.551 913.811.255.824 1.939.451.541.961 1.162.676.265.409 240.950.000 10.498.608.793.745 Total

2012

RISIKO PASAR MARKET RISK

Risiko pasar adalah risiko pada laporan keuangan dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga option.

Market risk is the risk at the statement of financial position and administrative accounts including derivative transaction, due to overall change of market condition, including the risk of option price change.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 96 -

Risiko pasar meliputi antara lain risiko suku bunga, risiko nilai tukar, risiko ekuitas, dan risiko komoditas. Risiko suku bunga, risiko nilai tukar, dan risiko komoditas dapat berasal baik dari posisi trading book maupun posisi banking book. Sedangkan risiko ekuitas berasal dari posisi trading book.

Market risk comprises interest rate risk, exchange rate risk, equity risk and commodity risk. Interest rate, exchange rate risk and commodity risk can be derived from both the trading book position and the banking book position. Meanwhile, the equity risk is derived from trading book position

Namun demikian, penerapan manajemen risiko untuk risiko ekuitas dan komoditas hanya wajib diterapkan oleh bank yang melakukan konsolidasian dengan entitas anak. Dan untuk posisi data 31 Desember 2013 dan 2012, Bank hanya memiliki risiko pasar untuk risiko suku bunga dan risiko nilai tukar saja.

However, risk management implementation for equity and commodity risks are only obligatory for banks which consolidates with its subsidiaries. And for data position as of December 31, 2013 and 2012, Bank only has exposure market risk just for interest risk and exchange risk only.

Tujuan utama Bank mengelola risiko pasar adalah untuk meminimalkan kemungkinan dampak negatif akibat perubahan kondisi pasar terhadap aset dan permodalan Bank.

The Bank’s main objective of managing market risk is to minimize the possibility of negative impact due to market condition change on the Bank’s assets and capital.

Dalam mengukur risiko pasar, selain menggunakan metode standard (standardized approach) sebagaimana diatur dalam peraturan Bank Indonesia yang berlaku, Bank juga menggunakan metode pengukuran internal (internal measurement approach) untuk menghitung Value at Risk (VaR) risiko pasar dengan historical simulation yang diperuntukkan untuk kebutuhan internal Bank. Adapun asumsi-asumsi yang digunakan dalam menghitung VaR adalah sebagai berikut:

In measuring market risk, beside Bank uses standardized approach as stipulated in the prevailing Bank Indonesia regulations, Bank also used the internal measurement approach to calculate Value at Risk (VaR) of market risk using the historical simulation which is addressed to Bank’s internal need. While for the assumptions that Bank used to calculate VaR are as follows:

Mata uang dasar adalah Rupiah. Base currency is Indonesian Rupiah.

Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 99%.

Confidence level that used is 99%.

Tail smoothing menggunakan Linear Interpolation.

Tail smoothing using linear interpolation

Holding period yang digunakan 10 hari. Holding period using 10 days

Bank menerapkan prosedur-prosedur tertentu dalam mengelola dan memantau risiko pasar, antara lain:

The Bank implements certain procedures in managing and overseeing market risk, including:

Memantau Posisi Devisa Neto (PDN) dengan menetapkan soft limit sebesar 90% x 20% x modal Bank, untuk memastikan bahwa Bank tidak melampaui limit PDN.

Monitoring Net Open Position (NOP) by setting the soft limit to 90% x 20% x Bank’s capital, to assure that Bank does not exceed the net open position.

Menyiapkan laporan repricing profile untuk

memantau dampak tingkat suku bunga terhadap gap position, termasuk laporan maturity/repricing schedule untuk memantau basis risk dan repricing risk terhadap pendapatan bunga bersih (net interest income) dan nilai ekonomis bank (economic value of equity).

Preparing repricing profile report to monitor the effects of interest rate on position gap, including maturity report/repricing schedule to monitor basis risk and repricing risk against net interest income and economic value of equity.

Melakukan rekonsiliasi posisi baik untuk pricing suku bunga maupun pengendalian akurasi keuntungan dan kerugian transaksi, yang dikelola dan dicatat dalam sistem informasi manajemen.

Performing position reconciliation both for interest rate pricing and control of transaction profit and loss accuracy, managed and recorded in management information system.

Menetapkan dan memantau dealer limit, counter party line limit, dan limit per time bucket/band.

Implementing and monitoring dealer limit, counterparty line limit and per time bucket/band limit.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 97 -

Memonitor kontrak transaksi hingga jatuh tempo dan melakukan penilaian kembali kredibilitas counterparty serta mencegah penempatan yang terkonsentrasi.

Monitoring transaction contract until maturity and reassessing counterparty’s credibility as well as preventing concentrated placement.

Menetapkan transaksi valuta asing dan pasar uang yang diperkenankan.

Setting the allowable exchange rate transaction and money market.

Melindungi nilai keuntungan dalam denominasi valuta asing dan biaya keuntungan/kerugian terhadap pergerakan yang berlawanan dari kurs valuta asing.

Protecting profit in foreign currency denomination and profit/loss cost against opposing movement of foreign currency.

Memantau potensi tingkat kerugian (value at risk) per holding period dan pada tingkat kepercayaan tertentu.

Monitoring value at risk per holding period and at certain confidence level.

Melakukan pemantauan terhadap kewajaran harga (suku bunga dan nilai tukar) terhadap harga pasar yang berlaku

Monitoring fairness price (interest rate and exchange rate) compared to prevailing market price.

Melakukan stress testing berdasarkan kejadian

historis maupun berdasarkan skenario pergerakan harga pasar yang ekstrim untuk memastikan kecukupan alokasi modal.

Running stress test based on historical events and extreme market price movement scenario to assure capital allocation adequacy.

1. Risiko nilai tukar 1. Exchange rate risk

Bank menghadapi risiko mata uang melalui transaksi dalam mata uang asing. Bank memantau setiap risiko konsentrasi dalam kaitannya dengan mata uang individu yang kemudian dihubungkan dengan penjabaran transaksi mata uang asing dan aset dan liabilitas moneter dalam mata uang fungsional, yaitu Rupiah.

The Bank faces currency risk in the transactions in foreign currency. The Bank monitors every concentration risk in relation to individual currency, which is then connected with the translation of the foreign currency transaction and assets as well as monetary liability in functional currency, i.e. Rupiah.

Posisi valuta asing bersih dengan mata uang utama pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 seperti terlihat pada tabel berikut ini dihitung berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku. Sesuai dengan peraturan, setiap bank diwajibkan untuk memelihara agregat dan keseimbangan posisi devisa neto maksimum 20% dari modal.

The foreign currency net position against major currencies as of December 31, 2013 and 2012 is shown in the table below, calculated pursuant to the prevailing Bank Indonesia’s provisions. In line with the regulation, every bank is required to maintain its aggregate and balance of net open position of maximum 20% of the capital.

Sensitivitas nilai tukar

Foreign exchange (forex) sensitivity

Analisa sensitivitas nilai tukar diukur dengan kemampuan ekses modal Bank untuk menyerap kerugian potensial dari nilai tukar yaitu membuat asumsi perubahan/fluktuasi nilai tukar yang berlawanan arah dengan masing-masing posisi nilai tukar. Fluktuasi nilai tukar dipilih yang lebih tinggi antara asumsi fluktuasi masing-masing nilai tukar sebesar 15% atau fluktuasi berdasarkan data historis selama setahun kebelakang. Pada tahun 2013 dan 2012 ekses modal Bank mampu menutup risiko nilai tukar masing-masing sebesar 20 kali dan 164 kali. Hal ini disebabkan karena posisi devisa neto Bank yang sangat rendah sedangkan ekses modal Bank yang tinggi, sehingga Bank dinilai sangat tidak rentan terhadap pergerakan nilai tukar.

Foreign exchange (forex) sensitivity analysis is measured by the ability of the Bank’s excess capital to absorb potential forex losses by assuming that forex fluctuation will go adversely to each forex position. The forex fluctuation chosen is the higher of assumed forex fluctuation for each exchange rate of 15% or historical data for one year. In 2013 and 2012, the Bank’s excess capital was able to cover potential loss from forex risk 20 times and 164 times, respectively. This was because the Bank held a very low net open position, while its excess capital was very high; thus, the Bank is considered very unsusceptible to forex movements.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 98 -

Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 5/13/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003, yang telah diubah dengan PBI No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004 dan diubah lagi dengan PBI No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005 dan yang terakhir dengan PBI No.12/10/PBI/2010 tanggal 1 Juli 2010, Bank wajib mengelola dan memelihara posisi devisa netonya setinggi-tingginya 20% dari modal termasuk posisi devisa neto setiap 30 menit sejak sistem treasuri Bank dibuka sampai dengan sistem treasuri Bank ditutup. Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, “posisi devisa neto” merupakan penjumlahan dari nilai absolut atas selisih bersih aset dan kewajiban untuk setiap mata uang asing dan selisih bersih tagihan dan kewajiban, berupa komitmen dan kontinjensi di rekening administratif, untuk setiap mata uang, yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah.

Pursuant to Bank Indonesia Regulation (PBI) No. 5/13/PBI/2003 dated July 17, 2003, as amended by PBI No. 6/20/PBI/2004 dated July 15, 2004 and then by PBI No. 7/37/PBI/2005 dated 30 September 2005 and the latest by PBI No. 12/10/PBI/2010 dated July 1, 2010, the Bank shall manage and maintain the net open position of maximum 20% of the capital including net open position every 30 minutes from the opening of the system to the closing of the Bank’s treasury system. According to Bank Indonesia guidelines, "net open position" is the sum of the absolute value of the net difference between assets and liabilities for each foreign currency and the net difference between the receivables and payables, in the form of commitments and contingencies at the administrative accounts, for each currency, which are all expressed in Rupiah.

Berikut rincian Posisi Devisa Netto Bank: The following is the Bank’s Net Foreign

Exchange Position:

Mata uang Mata uang Mata uang asing/ Ekuivalen (Rp)/ asing/ Ekuivalen (Rp)/ asing/ Ekuivalen (Rp)/

Foreign currency Equivalent in Rp Foreign currency Equivalent in Rp Foreign currency Equivalent in Rp

Dollar Amerika Serikat/United States Dollar 661.852.459 8.054.744.426.152 656.135.350 7.985.167.209.037 5.717.109 69.577.217.115

Poundsterling Inggris/British Poundsterling 17.559 353.119.977 - - 17.559 353.119.977

Yen Jepang/Japanese Yen 6.736.448.556 779.743.920.358 6.732.554.827 779.293.221.225 3.893.729 450.699.133

Dollar Hongkong/Hongkong Dollar 7.176 11.266.849 - - 7.176 11.266.849

Dollar Australia/

Australian Dollar 6.360 69.047.470 1.294 14.045.583 5.066 55.001.887Euro/Euro 1.943.626 32.573.222.295 1.943.432 32.569.976.352 194 3.245.943Dollar Singapura/

Singapore Dollar 1.316.016 12.662.709.624 1.320.982 12.710.486.234 4.966 47.776.610Baht Thailand

Thailand Baht/ 11.346.193 4.209.437.668 10.332.628 3.833.404.904 1.013.565 376.032.764

Jumlah/Total 8.884.367.150.393 8.813.588.343.335 70.874.360.278

Modal/Total Capital 1.947.992.483.711

*) Persentase PDN terhadap modal/Percentage of NOP to Capital 3,63%

2013

Mata uang/Currency

Assets and administrative asset accounts Liabilities and administrative liability accounts Bersih - absolut/Net absolute

Liabilitas dan liabilitas rekening administratif/Aset dan tagihan rekening administratif/

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 99 -

Mata uang Mata uang Mata uang asing/ Ekuivalen (Rp)/ asing/ Ekuivalen (Rp)/ asing/ Ekuivalen (Rp)/

Foreign currency Equivalent in Rp Foreign currency Equivalent in Rp Foreign currency Equivalent in Rp

Dollar Amerika Serikat/United States Dollar 563.784.263 5.433.752.729.685 562.733.273 5.423.623.288.451 1.050.990 10.129.441.234

Poundsterling Inggris/British Poundsterling 14.658 227.413.595 - - 14.658 227.413.595

Yen Jepang/Japanese Yen 6.240.918.258 697.547.433.696 6.258.734.162 699.538.717.285 17.815.904 1.991.283.589

Dollar Hongkong/Hongkong Dollar 5.546 6.894.237 - - 5.546 6.894.237

Dollar Australia/

Australian Dollar 10.127 101.343.791 1.306 13.067.841 8.821 88.275.950Euro/Euro 3.500.045 44.562.578.033 3.500.994 44.574.657.645 949 12.079.612Dollar Singapura/

Singapore Dollar 1.580.508 12.452.820.641 1.580.329 12.451.408.961 179 1.411.680Baht Thailand

Thailand Baht/ 12.629.728 3.978.364.364 11.516.553 3.627.714.050 1.113.175 350.650.314

Franc Swiss/

Swiss Franc 19.965 210.345.972 - - 19.965 210.345.972

Jumlah/Total 6.192.839.924.014 6.183.828.854.233 13.017.796.183

Modal/Total Capital 1.608.266.853.818

*) Persentase PDN terhadap modal/Percentage of NOP to Capital 0,81%

2012

Mata uang/Currency

Assets and administrative asset accounts Liabilities and administrative liability accounts Bersih - absolut/Net absolute

Liabilitas dan liabilitas rekening administratif/Aset dan tagihan rekening administratif/

*) Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, perhitungan persentase Posisi Devisa Neto terhadap modal menggunakan modal bulan sebelumnya.

Batas nilai (absolut) Posisi Devisa Neto yang diperkenankan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 389.598 juta dan Rp 321.653 juta. Pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 tidak terdapat pelampauan dari batas nilai (absolut) yang diperkenankan oleh Bank Indonesia.

Persentase Posisi Devisa Neto terhadap modal pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 menggunakan modal pada tanggal yang sama masing-masing sebesar 3,58% dan 0,80%.

*) According to Bank Indonesia regulations, the previous month’s capital should be used in the calculation of the percentage of Net Open Position to Capital.

The maximum limit of Net Open Position (absolute) as of December 31, 2013 and 2012 amounted to Rp 389,598 million and Rp 321,653 million, respectively. The Bank’s Net Open Position as of December 31, 2013 and 2012 did not exceed the maximum limit allowed by Bank Indonesia.

The percentages of Net Open Position to capital as of December 31, 2013 and 2012 using capital as of the same dates are 3.58% and 0.80%, respectively.

2. Risiko Suku Bunga 2. Interest Rate Risk

Risiko suku bunga dalam banking book adalah

potensi kerugian yang timbul akibat pergerakan suku bunga di pasar berlawanan dengan posisi bank yang mengandung risiko suku bunga khususnya posisi buku bank terhadap potensi profitabilitas bank (earning perspective) yang bersifat jangka pendek (kurang dari 1 tahun) maupun nilai ekonomis dari ekuitas bank (economic value perspective) yang bersifat

jangka panjang (lebih dari 1 tahun).

Interest rate risk in the banking book is the potential loss arising from movements in interest rates in the market opposing the bank’s position that contains interest rate risk, especially banking book position against the short term (less than 1 year) potential profitability of banks (earnings perspective) and long term (more than 1 year) economic value perspective.

Kegiatan operasional Bank akan terpapar risiko pergerakan suku bunga apabila aset produktif (termasuk investasi) dan liabilitas yang sensitif terhadap suku bunga jatuh tempo atau di-reprice pada waktu yang berbeda atau dalam jumlah yang berbeda. Dalam hal aset dan liabilitas suku bunga mengambang, Bank juga menghadapi basis risk, yaitu perbedaan dari proses repricing terhadap berbagai tingkat suku bunga acuan mengambang, seperti suku bunga deposito, SBI enam bulan, JIBOR satu bulan, SIBOR enam bulan dan berbagai jenis suku

Bank’s operations will be exposed to the risk of interest rate movements if earning assets (including investments) and liabilities that are sensitive to maturity of interest rate or are repriced at different times or in different amounts. In terms of assets and liabilities of floating rate, the Bank also faces a basis risk, i.e. the difference between the repricing and various floating rate benchmark, such as deposit rates, six-month SBI, one month JIBOR, six-month SIBOR and various types of interest rates.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 100 -

bunga. Kegiatan manajemen risiko dimaksudkan untuk mengoptimalkan pendapatan bunga bersih, sehingga tingkat bunga pasar konsisten dengan strategi bisnis Bank.

Risk management activities are intended to optimize net interest income, so the market interest rate is consistent with the Bank's business strategy

Untuk meminimalkan dampak perubahan suku bunga terhadap pendapatan Bank, Bank berupaya mengurangi kesenjangan antara risiko aset sensitif (RSA) dan risiko liabilitas sensitif (RSL). Jika suku bunga bergerak secara paralel pada aset dan pada liabilitas, Bank tidak terlalu terkena risiko suku bunga.

To minimize the impact of changes in interest rates on bank earnings, the Bank seeks to reduce the gap between risk sensitive assets (RSA) and risk sensitive liabilities (RSL). If interest rates move in parallel with the assets and liabilities, the Bank is not too much exposed to interest rate risk.

RSA Bank didominasi oleh kredit dan penempatan pada Bank Indonesia, dan RSL didominasi oleh dana pihak ketiga (giro dan deposito berjangka).

Bank’s RSA is dominated by loan and placements in Bank Indonesia, and RSL is dominated by the third party funds (demand deposits and time deposits).

Repricing profile aset dan liabilitas Bank yang sensitif terhadap suku bunga dan diurutkan berdasarkan rentang waktu suku bunga tersebut akan di-repricing (untuk floating rate) atau tanggal jatuh temponya (untuk fixed rate) dijelaskan pada Catatan 37.

Repricing profile of the assets and liabilities that were sensitive to interest rate sorted according to its periodic repricing for floating rates and by its tenor for fixed rates is described in Note 37.

Sensitivitas Suku Bunga Interest rate sensitivity

Dalam pengelolaan risiko suku bunga, Bank menggunakan metodologi repricing schedule/gap report yang digunakan untuk menggambarkan besarnya eksposur risiko suku bunga, sedangkan untuk mengukur sensitivitas pendapatan (Net Interest Income Sensitivity / NII Sensitivity) akibat pergerakan suku bunga, Bank melakukan simulasi dengan skenario kenaikan dan penurunan suku bunga (rate shock) secara parallel shift sebesar 100 basis points (bps) tetap untuk semua periode waktu.

In managing interest rate risk, the Bank is using a repricing schedule/gap report to describe the level of interest rate risk exposure, while to measure the sensitivity of earnings (Net Interest Income Sensitivity/NII Sensitivity) due to movements in interest rates, Bank simulates the scenario of volatile interest rates (rate shock) in parallel shift with fix rate 100 basis points (bps) for all time bucket.

Tabel berikut menyajikan dampak dari kemungkinan perubahan tingkat suku bunga terhadap pendapatan bunga bersih.

The following table setforth the impact of reasonable possible changes in the interest rates on net inrerest income.

Kenaikan/(penurunan

pada basis

poin/Increase

(decrease) in basis

points

Sensitivitas dari laba

(rugi) sebelum pajak

2013/Sensitivity of profit

(loss) before tax for 2013

Rp

Asumsi pergerakan suku bunga +100 bps 42.469.386.712 Assumption of parallel shift interest rate

-100 bps (42.469.386.712)

2013

Kenaikan/(penurunan

pada basis

poin/Increase

(decrease) in basis

points

Sensitivitas dari laba

(rugi) sebelum pajak

2012/Sensitivity of profit

(loss) before tax for 2012

Rp

Asumsi pergerakan suku bunga +100 bps 36.729.920.574 Assumption of parallel shift interest rate

-100 bps (36.729.920.574)

2012

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 101 -

Analisa sensitivitas suku bunga diukur dengan kemampuan ekses modal Bank untuk menyerap kerugian potensial dari pergerakan suku bunga, yaitu dengan membuat asumsi perubahan/fluktuasi suku bunga. Fluktuasi suku bunga yang dipilih adalah yang lebih tinggi antara asumsi fluktuasi masing-masing suku bunga laporan posisi keuangan rupiah sebesar 100 bps dan laporan posisi keuangan valas sebesar 100 bps atau fluktuasi berdasarkan data historis selama setahun ke belakang. Pada tahun 2013 dan 2012, ekses modal Bank mampu menutup risiko suku bunga masing-masing sebesar 3,08 kali dan 3,04 kali.

Interest rate sensitivity analysis is measured by the ability of Bank’s excess capital to absorb potential interest rates movements losses, by making the assumption of changes /fluctuations in interest rates. Fluctuations in interest rate to be chosen is the higher between the fluctuation assumptions of each rupiah statement of financial position interest rate of 100 bps and foreign currency statement of financial position of 100 bps or fluctuations based on historical data from prior year. In 2013 and 2012, excess capital could cover the Bank interest rate risk by 3.08 times and 3.04 times, respectively.

Tingginya coverage ekses modal terhadap sensitivitas suku bunga menunjukkan bahwa Bank sangat tidak rentan terhadap pergerakan suku bunga.

The high coverage of excess capital against the sensitivity of interest rates shows that the Bank is not vulnerable to interest rate movements.

Risiko Pasar - VaR Market Risk - VaR Berikut adalah rangkuman posisi VaR Bank yang berasal dari portofolio trading sebagai berikut:

A summary of the VaR position of the trading portfolio of the Bank is as follows:

Rata-rata/ Tertinggi/ Terendah/ VaR akhir tahun/ Rata-rata/ Tertinggi/ Terendah/ VaR akhir tahun/

Average Maximum Minimum Year-End VaR Average Maximum Minimum Year-End VaR

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Suku bunga 262.440.404 816.178.621 56.857.533 668.404.839 64.815.999 310.173.904 26.151.903 145.075.740 Interest rate

Nilai tukar 10.968.000.733 28.566.737.998 472.386.199 9.280.012.942 6.938.332.627 15.103.956.058 233.023.536 3.716.145.591 Foreign exchange

2013 2012

RISIKO OPERASIONAL OPERATIONAL RISK

Risiko operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank.

Operational risk is the risk due to inadequacy and/or non-functioning of internal processes, human error, system failure, and/or the presence of external events affecting the operations of the Bank.

Risiko operasional dapat bersumber antara lain dari sumber daya manusia (SDM), proses internal, sistem dan infrastruktur, serta kejadian eksternal.

Operational risk can be derived among others from the human resources (HR), internal processes, systems and infrastructure, as well as external events.

Tujuan utama Bank mengelola risiko operasional adalah untuk meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau kejadian-kejadian eksternal.

The main purpose of managing the Bank's operational risk is to minimize the possible negative impact of non-functioning of internal processes, human error, system failure, and/or external events.

Prosedur untuk mengatasi risiko operasional meliputi:

Procedures to address operational risk include :

Menetapkan kebijakan reward termasuk remunerasi dan punishment yang efektif yang terintegrasi dalam sistem penilaian kinerja dalam rangka mendukung pelaksanaan manajemen risiko yang optimal.

Establish policies including remuneration rewards and punishments which are effectively integrated in the performance appraisal system in order to support the optimal implementation of risk management.

Memberlakukan kode etik kepada seluruh pegawai pada setiap jenjang organisasi dan menerapkan sanksi secara konsisten kepada pejabat dan pegawai yang terbukti melakukan penyimpangan dan pelanggaran.

Adopt a code of conduct to all employees at every level of organization and to consistently apply sanctions to the officials and employees who are found guilty of misdemeanor and violations.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 102 -

Membangun Business Continuity Management (BCM), yaitu proses manajemen (protokol) terpadu dan menyeluruh untuk memastikan kelangsungan operasional Bank dalam menjalankan bisnis dan melayani nasabah.

Build a Business Continuity Management (BCM), which is the integrated and comprehensive management process (protocol) to ensure continuity of operations of the Bank in conducting business and serving customers.

Memastikan bahwa Bank telah menerapkan kebijakan prinsip mengenal nasabah dengan melakukan Customer Due Dilligence (CDD) atau Enhanced Due Dilligence (EDD) secara berkala dan konsisten sesuai dengan eksposur Risiko Operasional.

Ensure that the Bank has implemented a policy to carry out the know your customer principles of Customer Due Diligence (CDD) or Enhanced Due Diligence (EDD) regularly and consistently in accordance with the Operational Risk exposures.

Mengumpulkan data risiko operasional untuk memperbaiki aktivitas operasional.

Collect operational risk data to improve operational activities.

Mengetahui sumber kerugian operasional potensial sehingga memungkinkan Bank untuk mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan.

Know the source of potential operational losses, so as allowing the Bank to take necessary precautions.

Melakukan identifikasi risiko yang melekat pada tiap kegiatan operasional melalui penilaian risiko kendali operasional.

Identify the risks inherent in each operational activity through operational control risk assessment.

Penilaian secara berkala terhadap risiko operasional yang dihadapi serta kecukupan kontrol dan prosedur untuk mengatasi risiko yang teridentifikasi.

Periodically assess operational risks faced and the adequacy of controls and procedures to address the identified risks.

Pengembangan rencana kontinjensi untuk memitigasi risiko operasional.

Develop contingency plans to mitigate operational risk.

Pelatihan dan pengembangan profesional untuk seluruh karyawan

Conduct training and professional development for all employees.

Melakukan identifikas risiko operasional melalui Operational Risk Self Assessment (ORSA) secara berkala.

Identify operational risk through periodical Operational Risk Self Assessment (ORSA).

RISIKO REPUTASI REPUTATION RISK

Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholder) yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank.

Reputation risk is the risk due to declining levels of stakeholders’ trust, which is derived from the negative perception toward the Bank.

Risiko reputasi dapat bersumber dari berbagai aktivitas bisnis Bank sebagai berikut :

Reputation risk can be sourced from the Bank's business activities as follows:

kejadian-kejadian yang telah merugikan reputasi Bank, misalnya pemberitaan negatif di media massa, pelanggaran etika bisnis, dan keluhan nasabah; atau

events that are detrimental to the reputation of the Bank, for example, negative news in the media, violations of business ethics, and customer complaints; or

hal-hal lain yang dapat menyebabkan risiko reputasi, misalnya kelemahan-kelemahan pada tata kelola, budaya perusahaan, dan praktik bisnis Bank

other things that can give rise to reputation risk, such as weaknesses in corporate governance, corporate culture and business practices of Bank

Tujuan utama Bank mengelola risiko reputasi adalah untuk mengantisipasi dan meminimalkan dampak kerugian dari risiko reputasi Bank.

The Bank's main purpose of managing the reputation risk is to anticipate and minimize the risk of loss from the Bank's reputation.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 103 -

Prosedur untuk mengatasi risiko reputasi meliputi: The procedures to address reputation risk include:

Mengidentifikasi risiko reputasi yang terjadi pada bisnis atau aktivitas unit tersebut dan sebagai front liner dalam membangun dan

mencegah risiko reputasi, khususnya terkait hubungan dengan nasabah.

Identify reputation risk that occurs on a business or the activity of the unit and being a front liner in building and preventing the reputation risk, especially regarding the relationship with the customer.

Menetapkan parameter risiko reputasi dan mitigasi dalam pengelolaan risiko reputasi.

Establish reputation risk parameters and mitigation in management of reputation risk.

Menetapkan kebijakan dan prosedur komunikasi untuk memastikan penyampaian pesan yang konsisten dan liputan media serta komunikasi massa yang positif.

Establish policies and communication procedures to ensure delivery of consistent messages and positive mass media coverage and communication.

Melakukan monitoring terhadap berita di media, khususnya berita negatif mengenai Bank dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meminimalkan dampak dari pemberitaan tersebut.

Conduct monitoring of the media news, especially the negative news about the Bank and take the necessary steps to minimize the impact of the news.

Melaksanakan evaluasi secara harian atas risiko reputasi yang dihadapi Bank dan dituangkan dalam suatu Laporan Media Monitoring. Pengelolaan risiko reputasi ini secara komprehensif dilakukan oleh Bagian Planning, termasuk menjalankan fungsi kehumasan dan merespons pemberitaan negatif atau kejadian lainnya yang mempengaruhi reputasi Bank dan dapat menyebabkan kerugian Bank.

Carry out a daily evaluation of the reputation risks facing the Bank and this is set forth in the Media Monitoring Report. This management of reputational risk is comprehensively undertaken by Planning Division, including the public relations function and responding to negative news or other events affecting the Bank's reputation and may lead to loss of the Bank.

Memantau penyelesaian komplain nasabah dan mengkomunikasikan informasi yang dibutuhkan pemangku kepentingan: investor, nasabah, kreditur, asosiasi, dan masyarakat.

Monitor completion of customer complaints and communicate the information required by the stakeholders: investors, customers, creditors, associations, and societies.

Melakukan pencegahan terjadinya kejadian yang menimbulkan risiko reputasi, yang secara umum dilakukan melalui serangkaian aktivitas seperti tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility), untuk pemberdayaan masyarakat dalam bentuk kegiatan ekonomi/sosial yang diharapkan dapat membangun reputasi positif dari pemangku kepentingan terhadap Bank dan melakukan komunikasi/edukasi secara rutin kepada pemangku kepentingan dalam rangka membentuk reputasi positif dari pemangku kepentingan.

Prevent events that lead to the occurrence of reputation risk, which is generally performed through a series of activities such as Corporate Social Responsibility, for community empowerment in the form of economic/social activity which is expected to build a positive reputation of the Bank and stakeholders and build communication/education on a regular basis to stakeholders in order to establish a positive reputation of stakeholders.

RISIKO KEPATUHAN COMPLIANCE RISK

Resiko kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.

Compliance risk is the risk from non-compliance of Bank to implement laws and other applicable provisions.

Risiko kepatuhan dapat bersumber antara lain dari penyimpangan atau pelanggaran dari ketentuan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dari standar yang berlaku secara umum.

Compliance risk can be derived from, among others, violation of the Bank’s prevailing provisions or regulations and from defiance or contradiction of the generally applicable standards.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 104 -

Tujuan utama Bank dalam mengelola risiko kepatuhan adalah untuk memastikan bahwa proses manajemen risiko dapat meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari perilaku Bank yang menyimpang atau melanggar standar yang berlaku secara umum, ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bank’s main objective in managing compliance risk is to ensure that the risk management process can minimize the possible negative impact of bank behavior that deviates or violates generally accepted standards, rules and/or prevailing regulations.

Prosedur untuk mengatasi risiko kepatuhan meliputi:

Procedures to address compliance risks include:

Merumuskan strategi guna mendorong terciptanya budaya kepatuhan dan membuat langkah-langkah dalam rangka mendukung terciptanya budaya kepatuhan pada seluruh kegiatan usaha Bank pada setiap jenjang organisasi.

Formulate a strategy to encourage the creation of a culture of compliance and make the steps in order to support the creation of a culture of compliance in all activities of the Bank at every level of organization.

Memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, dan prosedur, serta kegiatan usaha yang dilakukan Bank telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku melalui proses review dan/atau merekomendasikan pengkinian dan penyempurnaan kebijakan, ketentuan, sistem, maupun prosedur yang dimiliki oleh Bank agar sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Ensure that all policies, rules, systems and procedures, as well as business activities of the Bank are in compliance with applicable legislation through the process of review and/or recommend updating and improvement of policies, rules, systems and procedures of the Bank to comply with the prevailing Bank Indonesia provisions and the legislation.

Peran pengendalian intern yang efektif, melalui petugas kepatuhan yang independen yang ada di setiap unit. Petugas kepatuhan bertanggung jawab kepada Direktur Kepatuhan, bukan kepada Unit di mana mereka ditugaskan.

Play role of effective internal control, by an independent compliance officer in each unit. Compliance officers are responsible to the Director of Compliance, rather than to the Unit in which they are assigned.

Melakukan penilaian atas tingkat kepatuhan Bank terhadap peraturan Bank Indonesia dan perundang-undangan yang berlaku.

Conduct an assessment of Bank’s level of compliance with the prevailing Bank Indonesia regulations and legislation.

Menetapkan kebijakan dan prosedur risiko

kepatuhan, sebagai pedoman kerja dalam manajemen risiko kepatuhan.

Establish policies and procedures of compliance risks, as the work guidelines in the management of compliance risk.

Mengkomunikasikan setiap kebijakan perusahaan kepada seluruh karyawan pada setiap jenjang organisasi dengan mengadakan sosialisasi atau menyampaikannya melalui media Intranet, serta mengadakan uji kepatuhan dan menerapkan compliance check sheet.

Communicate any company policy to all employees at every level of organization with socialization or Intranet, and run a compliance test and implement a compliance check sheet.

RISIKO HUKUM LEGAL RISK

Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis.

Legal risk is the risk due to lawsuits and / or weaknesses of juridical aspects.

Risiko hukum dapat bersumber antara lain dari kelemahan aspek yuridis yang disebabkan oleh lemahnya perikatan yang dilakukan oleh Bank, ketiadaan dan/atau perubahan peraturan perundang-undangan yang menyebabkan suatu transaksi yang telah dilakukan Bank menjadi tidak sesuai dengan ketentuan yang ada, dan proses litigasi baik yang timbul dari gugatan pihak ketiga terhadap Bank maupun Bank terhadap pihak ketiga.

The sources of legal risk include weakness of the juridical aspects that is caused by Bank’s lack of commitment, absence and/or changes in legislation which lead to a transaction that the Bank has conducted which is not in accordance with the existing provisions, and a litigation process whether arising from third-party’s lawsuit against the Bank or the Bank’s against any third party.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 105 -

Tujuan utama Bank dalam mengelola risiko hukum adalah untuk memastikan bahwa proses manajemen risiko dapat meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari kelemahan aspek yuridis, ketiadaan dan/atau perubahan peraturan perundang-undangan, dan proses litigasi.

Bank’s main objective of the managing legal risk is to ensure that the risk management process can minimize the possible negative impact of the weakness of the juridical aspect, absence and/or changes in legislation, and litigation.

Prosedur untuk mengatasi risiko hukum meliputi: The procedures to address the legal risks include:

Melakukan pengukuran risiko hukum, dengan menggunakan beberapa paramater yang sesuai dengan kondisi Bank, antara lain berupa potensi kerugian akibat tuntutan litigasi, pembatalan perjanjian yang disebabkan oleh kelemahan perikatan, terjadinya perubahan peraturan perundang-undangan yang menyebabkan produk Bank menjadi tidak sejalan dengan ketentuan yang ada.

Measure legal risk, using some of the parameters corresponding to the condition of the Bank, which include potential losses due to the demands of litigation, the cancellation of the agreement caused by the weakness of the engagement, a change in legislation that causes the Bank’s product being not in line with the existing provisions.

Melakukan kajian berkala terhadap dokumen hukum, perjanjian dan kontrak dengan pihak ketiga serta mengevaluasi kelemahan perjanjian yang dapat menimbulkan risiko hukum bagi Bank.

Conduct periodic review of legal documents, agreements and contracts with third-party and evaluate agreement’s weaknesses that can lead to legal risks for banks.

Melakukan penilaian atas risiko hukum berdasarkan dari besarnya gugatan, perkara yang sudah atau mungkin disampaikan ke Bank.

Conduct an assessment of legal risks based on the size of the lawsuit, the case which has been or may be brought against the Bank.

Menetapkan kebijakan dan prosedur pengelolaan risiko hukum.

Establish policies and procedures for the management of legal risks.

Menerapkan legal governance, legal consistency dan legal completeness dalam setiap aktivitas Bank.

Apply legal governance, legal consistency, and legal completeness in every activity of the Bank.

Membentuk satuan kerja berupa unit yang berperan sebagai “legal watch,” yaitu, “unit legal” yang menyediakan analisis atau nasihat hukum kepada seluruh pegawai pada setiap jenjang organisasi.

Establish a work unit, which is a "legal watch" unit, meaning the "legal unit" which provides analytical or legal advice to all employees at every level of organization.

RISIKO STRATEJIK STRATEGIC RISK

Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.

Strategic risk is the risk which is due to inaccurate formulation and/or implementation of a strategic decision and the failure in anticipating the changes in business environment.

Tujuan utama Bank dalam mengelola risiko stratejik adalah untuk memastikan bahwa proses manajemen risiko dapat meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari ketidaktepatan pengambilan keputusan stratejik dan kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.

The main purpose of the Bank in managing strategic risk is to ensure that the risk management process can minimize the possible negative impact of inaccurate strategic decision-making and failure in anticipating the changes in business environment.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 106 -

Prosedur untuk mengatasi risiko stratejik meliputi: The procedures to address the strategic risks include:

Melakukan identifikasi sumber-sumber risiko

stratejik, seperti kelemahan dalam proses formulasi strategi dan ketidaktepatan dalam perumusan strategi, sistem informasi manajemen yang kurang memadai, hasil analisa lingkungan internal dan eksternal yang kurang memadai, penetapan tujuan stratejik yang terlalu agresif, ketidaktepatan dalam implementasi strategi, dan kegagalan mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.

Identify the sources of strategic risks, such as weaknesses in the strategy formulation process and inaccuracies in the formulation of strategy, inadequate management information system, the results of inadequate internal and external environmental analysis, setting of too aggressive strategic goals, inaccuracy in the strategy implementation, and failure in anticipating the changing business environment.

Melakukan pengukuran risiko stratejik

menggunakan indikator atau parameter berupa tingkat kompleksitas strategi bisnis Bank, posisi bisnis Bank di industri perbankan, dan pencapaian rencana bisnis.

Conduct strategic risk measurement using indicators or parameters of the complexity of the Bank's business strategy, Bank’s business position in the banking industry, and the achievement of business plan.

Melakukan pengendalian untuk memantau

kinerja termasuk kinerja keuangan dengan cara membandingkan ‘hasil aktual’ dengan ‘hasil yang diharapkan’ untuk memastikan bahwa risiko yang diambil masih dalam batas toleransi dan melaporkan deviasi yang signifikan kepada Direksi.

Implement controls to monitor performance including financial performance by comparing 'actual results' with 'expected results' to ensure that risks are taken within the limits of tolerance and report the significant deviation to the Board of Directors.

Menunjuk unit kerja tertentu (Bagian Planning) yang memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk menganalisa pencapaian aktual dibandingkan dengan target rencana bisnis yang disusun, termasuk melakukan kajian atas rencana bisnis yang sudah dibuat sesuai dengan kondisi internal Bank maupun kondisi eksternal secara umum, seperti kondisi makro ekonomi.

Designate a specific work unit (Planning Division) which has the authority and responsibility to analyze the actual achievements as compared with the drawn up business plan targets, this includes a review of the business plan to check whether this has been prepared in accordance with the Bank’s internal condition and the general external conditions, such as macro economy conditions.

Menganalisa seluruh alternatif strategi yang tersedia setelah mempertimbangkan tujuan stratejik serta toleransi risiko Bank. Kedalaman dan cakupan analisa disesuaikan dengan skala dan kompleksitas kegiatan usaha Bank.

Analyze all strategic alternatives available after taking into account Bank’s strategic objectives and risk tolerance. Depth analysis and coverage are adjusted to the scale and complexity of Bank operations.

41. INFORMASI SIGNIFIKAN LAINNYA 41. OTHER SIGNIFICANT INFORMATION

a. Manajemen Modal a. Capital Management

Perhitungan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) untuk tahun 2013 dan 2012 dilakukan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 14/18/PBI/2012 tanggal 28 Nopember 2012 dan juga Peraturan Bank Indonesia No. 15/12/PBI/2013 tanggal 12 Desember 2013, untuk tahun 2012 dilakukan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 14/18/PBI/2012 tanggal 28 Nopember 2012.

The capital adequacy ratio in 2013 and 2012 is calculated in accordance with the Bank Indonesia Regulation No. 14/18/PBI/2012 dated November 28, 2012 and also Bank Indonesia Regulation No. 15/12/PBI/2013 dated December 12, 2013, for year 2012 is calculated in accordance with the Bank Indonesia Regulation No. 14/18/PBI/2012 dated November 28, 2012.

Perhitungan rasio Kewajiban Penyediaan modal minimum (KPMM) dilakukan sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.14/37/DPNP tanggal 27 Desember 2012, Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001, Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/23/DPNP tanggal 29 September 2003 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010.

The capital adequacy ratio was calculated in accordance with the Circular Letter of Bank Indonesia No. 14/37/DPNP dated December 27, 2012, the Circular Letter of Bank Indonesia No. 3/30/DPNP dated December 14, 2001, the Circular Letter of Bank Indonesia No. 5/23/DPNP dated September 29, 2003 and the Circular Letter of Bank Indonesia No. 12/11/DPNP dated March 31, 2010.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 107 -

Untuk posisi Desember 2013, Perhitungan rasio Kewajiban Penyediaan modal minimum (KPMM) sesuai profil risiko dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.14/37/DPNP tanggal 27 Desember 2012, Bank wajib memenuhi rasio kewajiban modal minimum sebesar minimum 9% sampai dengan 10% sesuai dengan penilaian profi risiko yang Bank.

For position as of December 2013, the calculation of minimum capital requirement based on risk profile with the circular letter of Bank Indonesia No. 14/37/DPNP dated December 27, 2012, Bank obliged to maintain minimum capital adequacy ratio by minimum 9% up to 10% based on Bank risk profile assessment.

Rasio kewajiban penyediaan modal Bank dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

The Bank’s capital adequacy ratio with consideration for credit, operational and market risks as of December 31, 2013 and 2012 are as follows:

2013 2012

Rpjuta/ Rpjuta/

Rpmillion Rpmillion

I. Komponen Modal I. Composition of Capital

A. Modal Inti A. Core Capital

1. Modal Disetor 285.000 285.000 1. Paid-up Capital

2. Cadangan Tambahan Modal 2. Additional Capital Reserves

a. Tambahan Modal Disetor 116.788 116.788 a. Additional Paid-in Capital

b. Cadangan umum 1.407.441 1.049.211 b. General Reserves

c. Saldo laba yang tidak ditentukan

penggunaannya setelah c. Unappropriated retained

diperhitungkan pajak (100%)*) - 51.349 earnings after tax (100%)*)

d. Laba tahun berjalan setelah d. Current year's income after

diperhitungkan pajak (50%)*) 256.740 139.690 tax (50%)*)

e. Selisih transaksi perubahan e. Difference from equity changes

ekuitas anak perusahaan - - on subsidiary

f. Difference betw een provision

f. Selisih kurang antara PPA dan for posible asset loss and

cadangan kerugian penurunan provision for impairment

nilai aset produktif (148.931) (117.956) value of earning assets

g. Aset tidak berw ujud lainnya - - g. Other intangible assets

h. Penyertaan (50%) (21.114) (21.114) h. Investment (50%)

Jumlah 1.895.924 1.502.968 Total

B. Modal Pelengkap B. Supplementary Capital

(Maksimum 100% dari Modal Inti) (Maximum of 100% of Core Capital)

1. Revaluation Increment on Premises

1. Cadangan Revaluasi Aset tetap - 49.336 and Equipment

2. Cadangan Umum Penyisihan 2. General Reserves of Allow ance

Penghapusan Aset Produktif/PPAP for Possible Losses on Earning Assets

(maksimum 1,25% dari ATMR) 103.400 87.001 (maximum of 1.25% of ATMR)

2. Penyertaan (50%) (21.114) (21.114) 3. Investments in shares of stock

Jumlah 82.286 115.223 Total

II. Total Modal Inti dan Modal Pelengkap 1.978.210 1.618.191 II. Total Core and Supplementary Capital

III. Penyertaan - - III. Investments in shares of stock

IV. Total Modal 1.978.210 1.618.191 IV. Total Capital

V. Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) V. Risk Weighted Assets (ATMR)

Untuk risiko kredit 10.114.712 8.767.911 For credit risk

Untuk risiko operasional 811.580 730.167 For operational risk

Untuk risiko pasar 91.217 12.870 For market risk

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 108 -

2013 2012

Rpjuta/ Rpjuta/

Rpmillion Rpmillion

VI. Rasio Kew ajiban Penyediaan Modal

Minimum yang tersedia (%) VI. Capital Adequacy Ratio (%)

KPMM dengan memperhitungkan

risiko kredit dan operasional 18,11% 17,04% CAR w ith credit and operational risk

KPMM dengan memperhitungkan CAR w ith credit, operational and

risiko kredit, operasional dan pasar 17,96% 17,01% market risk

VII. Rasio Kew ajiban Penyediaan Modal VII. Minimum Capital Adequacy Ratio

Minimum yang diw ajibkan (%) 8% 8% Required (%)

*) Tidak termasuk pengaruh pajak tangguhan *) Excludes effect of deferred taxes

Rasio kewajiban penyediaan modal minimum Bank secara konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dengan memperhitungkan risiko kredit dan operasional masing-masing adalah 18,40% dan 17,34% dan dengan memperhitungkan risiko kredit, operasional dan pasar masing-masing adalah 18,25% dan 17,31%.

Bank’s minimum capital adequacy ratio on consolidated basis as at December 31, 2013 and 2012 after considering credit and operational risk is 18.40% and 17.34%, respectively, and after considering credit, operational and market risk is 18.25% and 17.31%, respectively.

Surat Edaran Bank Indonesia No. 8/27/DPNP tanggal 27 Nopember 2006 tentang prinsip kehati-hatian dan laporan dalam rangka penerapan manajemen risiko secara konsolidasian bagi bank yang melakukan pengendalian terhadap entitas anak, mewajibkan bank di Indonesia memperhitungkan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) secara konsolidasian.

Circular Letter of Bank Indonesia No. 8/27/DPNP dated November 27, 2006 regarding prudence and report in connection with the implementation of consolidated risk management for banks which controlled the subsidiary, requires banks in Indonesia to calculate consolidation Capital Adequacy Ratio.

b. Rasio Aset produktif yang diklasifikasikan terhadap total Aset produktif pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masing-masing adalah sebesar 1,89% dan 2,68%.

b. The ratios of classified earning assets to total earning assets as of December 31, 2013 and 2012 are 1.89% and 2.68%, respectively.

c. Bank ikut serta dalam Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang berlaku sejak tanggal 22 September 2005. Beban atas premi penjaminan pada tahun 2013 dan 2012 masing-masing sebesar Rp 12.092.474.696 dan Rp 11.017.465.674 dicatat di akun beban bunga.

c. On September 22, 2005, the Bank participated in the deposit insurance program of the Indonesian Deposit Insurance Corporation (“Lembaga Penjamin Simpanan”). Guarantee premium expenses in 2013 and 2012 of Rp 12,092,474,696 and Rp 11,017,465,674 are included under the interest expense account.

42. INFORMASI KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS

INDUK 42. FINANCIAL INFORMATION OF THE PARENT

COMPANY ONLY

Informasi keuangan tersendiri entitas induk menyajikan informasi laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, perubahan ekuitas dan arus kas, dimana penyertaan saham pada entitas anak dipertanggungjawabkan dengan metode biaya.

The financial information of the Parent Company only presents statements of financial position, statements of comprehensive income, statements of changes in equity and statements of cash flows information in which investments in its subsidiary were accounted using the cost method.

Informasi keuangan tersendiri entitas induk disajikan pada halaman 110 sampai dengan 115.

Financial information of the parent company only, was presented on pages 110 to 115.

P.T. BANK RESONA PERDANIA DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2013 (Lanjutan)

P.T. BANK RESONA PERDANIA AND ITS SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013 (Continued)

- 109 -

43. PERISTIWA SETELAH TANGGAL PELAPORAN 43. EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD

BANK THE BANK

a. Pada tanggal 28 Maret 2014, Bank dan Resona Bank, Ltd., setuju untuk memperpanjang jatuh tempo pinjaman dari 31 Maret 2014 menjadi tanggal 31 Maret 2019 dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar USD 45.000.000 dengan tingkat suku bunga sebesar cost of fund ditambah 0,60%.

a. On March 28, 2014, the Bank and Resona Bank, Ltd., agreed to extend the borrowing facility to March 31, 2019 with maximum amount of USD 45,000,000 subject to interest rate computed as cost of fund plus 0.60%.

b. Pada tanggal 10 Pebruari 2014, Bank memperoleh fasilitas pinjaman baru dari Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited, Singapura dengan jumlah maksimum sebesar USD 20.000.000. Fasilitas pinjaman ini mempunyai jangka waktu untuk jenis term loan facility sampai dengan 30 Desember 2016 dan revolving credit facility sampai dengan 31 Desember 2015, dengan tingkat suku bunga cost of fund ditambah 1,575%.

b. On February 10, 2014, the Bank was granted new credit facility by Sumitomo Mitsui Trust Bank, Limited, Singapura for maximum amount of USD 20,000,000. The credit facility term, for term loan facility up to December 30, 2016 and revolving facility up to December 31, 2015. This facilities bear an interest rate of cost of fund plus 1.575%.

c. Pada tanggal 13 Pebruari 2014, Bank dan The Japan Bank for International Cooperation (JBIC) setuju untuk memperpanjang jatuh tempo pinjaman menjadi 3 Januari 2023 dengan jumlah maksimum USD 13.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar LIBOR + 0,15% dan tingkat bunga mengambang sebesar fixed rate lebih besar dari floating rate ditambah dengan fixed cost.

c. On February 13, 2014, Bank and The Japan Bank for International Coopreation (JBIC) agreed to extend the borrowing facility to January 3, 2023 with maximum amount of USD 13,000,000 subject to fixed interest computed as LIBOR + 0.15% and floting rate computed as fixed rate greater than floating rate plus fixed cost.

d. Bank telah melunasi fasilitas pinjaman pada OCBC – NISP Bank, Jakarta sebesar Rp 250 miliar beserta bunganya pada tanggal 21 Pebruari 2014.

d. Bank has been fully paid the loan facililty to OCBC – NISP Bank, Jakarta, amounted Rp 250 billion with the interest on February 21, 2014.

e. Pada tanggal 18 Maret 2014, Bank dan BCA setuju untuk memperpanjang jatuh tempo pinjaman menjadi 18 Maret 2015 dengan jumlah maksimum Rp 100 miliar dengan bunga margin over the LIBOR rate for six months per tahun.

e. On March 18, 2014, Bank and BCA agreed to extend the borrowing facility to March 18, 2015 with maximum amount of Rp 100 billion. The credit facility bears interest rate of margin over the LIBOR rate for six months per annum.

ENTITAS ANAK

Pada tanggal 28 Maret 2014, entitas anak melakukan perpanjangan jangka waktu fasilitas Kredit non committed and unsecured revolving dari Resona Bank Ltd, dengan maksimum kredit sebesar US$ 28.300.000. Fasilitas ini akan jatuh tempo pada 31 Maret 2016.

THE SUBSIDIARY

On March 28, 2014, the subsidiary undertakes extention period of facility of non committed and unsecured revolving Credit facility from Resona Bank Ltd ,with a maximum credit amounted to US$ 28,300,000. This facility will be matured on March 31, 2016.

44. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN DAN PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN DAN INFORMASI TAMBAHAN

44. MANAGEMENT RESPONSIBILITY AND APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AND SUPPLEMENTARY INFORMATION

Penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan konsolidasian dari halaman 3 sampai dengan 109 dan informasi tambahan dari halaman 110 sampai 115 merupakan tanggung jawab manajemen dan telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 11 April 2014.

The preparation and fair presentation of the consolidated financial statements on pages 3 to 109 and supplementary information on pages 110 to 115 are the responsibilities of the management are approved and authorized for issue by the Bank’s Directors on April 11, 2014.

P.T. BANK RESONA PERDANIA P.T. BANK RESONA PERDANIA

DAFTAR I: INFORMASI LAPORAN POSISI KEUANGAN TERSENDIRI SCHEDULE I: PARENT COMPANY'S

ENTITAS INDUK *) STATEMENT OF FINANCIAL POSITION *)

31 DESEMBER 2013 DECEMBER 31, 2013

2013 2012

Rp Rp

ASET ASSETS

Kas 25.245.059.360 18.077.887.314 Cash

Giro pada Bank Indonesia 874.510.815.723 672.666.006.456 Demand Deposits with Bank Indonesia

Giro pada Bank Lain Demand Deposits with Other Banks Pihak berelasi 6.316.572.336 19.307.922.842 Related parties

Pihak ketiga 852.678.575.413 554.492.093.214 Third parties

Jumlah 858.995.147.749 573.800.016.056 Total

Penempatan pada Bank Indonesia dan Placements with Bank Indonesia and

Bank Lain Other Banks

Pihak ketiga 1.724.590.000.000 1.662.226.000.000 Third parties

Bunga yang belum diamortisasi (222.918.816) (162.371.795) Unamortized interest

Jumlah 1.724.367.081.184 1.662.063.628.205 Total

Efek-efek Securities Pihak ketiga 274.571.778.230 198.095.233.687 Third partiesPendapatan dan biaya yang belum diamortisasi (3.861.454.790) (3.620.379.025) Unamortized interest income and expense

Jumlah 270.710.323.440 194.474.854.662 Total

Tagihan Derivatif Derivative Receivables Pihak berelasi - 75.905.427 Related parties

Pihak ketiga 36.994.833.601 13.859.654.884 Third parties

Jumlah 36.994.833.601 13.935.560.311 Total

Kredit Loans

Pihak berelasi 60.157.875.000 65.000.000.000 Related parties

Pihak ketiga 9.711.393.550.236 8.254.566.328.881 Third parties

Cadangan kerugian penurunan nilai (75.295.888.611) (100.368.274.176) Allowance for impairment losses

Bersih 9.696.255.536.625 8.219.198.054.705 Net

Tagihan Akseptasi - Pihak ketiga 189.855.682.189 196.185.496.158 Acceptances Receivable - Third parties

Penyertaan Saham 42.227.933.142 42.227.933.142 Investment in Shares of Stock

Biaya Dibayar di Muka 70.951.238.693 6.951.054.165 Prepaid Expenses

Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual - 123.998.675.000 Non-Current Assets Held for Sale

Aset Tetap Premises and Equipment

Harga perolehan 46.105.239.373 38.038.375.221 Cost

Akumulasi penyusutan (33.517.729.880) (30.016.519.316) Accumulated depreciation

Jumlah tercatat 12.587.509.493 8.021.855.905 Carrying value

Aset Lain-Lain 46.445.647.340 13.489.236.568 Other Assets

JUMLAH ASET 13.849.146.808.539 11.745.090.258.647 TOTAL ASSETS

*) DISAJIKAN MENGGUNAKAN METODE BIAYA *) PRESENTED USING COST METHOD

- 110 -

P.T. BANK RESONA PERDANIA P.T. BANK RESONA PERDANIA

DAFTAR I: INFORMASI LAPORAN POSISI KEUANGAN TERSENDIRI SCHEDULE I: PARENT COMPANY'S

ENTITAS INDUK *) STATEMENT OF FINANCIAL POSITION *)

31 DESEMBER 2013 (Lanjutan) DECEMBER 31, 2013 (Continued)

2013 2012

Rp Rp

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIES

Liabilitas Segera 2.967.330.086 75.980.828.870 Liabilities Payable Immediately

Simpanan Deposits

Pihak berelasi 89.437.373.267 54.399.401.521 Related parties

Pihak ketiga 6.780.206.706.606 5.433.319.684.774 Third parties

Jumlah 6.869.644.079.873 5.487.719.086.295 Total

Simpanan dari Bank Lain Deposits from Other Banks

Pihak berelasi 1.320.269.585 96.900.018.785 Related parties

Pihak ketiga 365.100.000.000 751.000.000.000 Third parties

Jumlah 366.420.269.585 847.900.018.785 Total

Liabilitas Derivatif - Pihak ketiga 23.270.977.632 7.823.990.400 Derivative Liabilities - Third parties

Liabilitas Akseptasi - Pihak ketiga 189.855.682.189 197.214.506.867 Acceptances Liabilities - Third parties

Surat Berharga yang Diterbitkan - Bersih 448.153.449.532 597.388.162.729 Securities Issued - Net

Utang Pajak 23.991.666.075 18.606.256.469 Taxes Payable

Pinjaman yang Diterima Borrowings

Pihak berelasi 2.494.850.000.000 1.156.560.000.000 Related parties

Pihak ketiga 1.045.085.945.000 1.270.588.824.250 Third parties

Jumlah 3.539.935.945.000 2.427.148.824.250 Total

Biaya Masih Harus Dibayar 41.395.548.655 36.302.710.265 Accrued Expenses

Liabilitas Pajak Tangguhan 31.325.576.295 24.840.340.860 Deferred Tax Liability

Liabilitas Lain-Lain 9.594.788.935 158.543.765.786 Other Liabilities

Jumlah Liabilitas 11.546.555.313.857 9.879.468.491.576 Total Liabilities

EKUITAS EQUITY

Modal Saham - nilai nominal Rp 100.000 Capital Stock - Rp 100,000 par value

per saham per share

Modal dasar - 5.000.000 saham Authorized - 5,000,000 shares

Modal ditempatkan dan disetor - Issued and paid-up - 2,850,000

2.850.000 saham 285.000.000.000 285.000.000.000 shares

Tambahan Modal Disetor Additional paid-in capital

Agio Saham 116.788.145.625 116.788.145.625 Additional paid-in capital

Difference in value from

Selisih nilai transaksi restrukturisasi restructuring transaction among

entitas sepengendali (13.631.394.437) - entities under common control

Difference in value from

Selisih nilai transaksi restrukturisasi restructuring transaction among

entitas sepengendali - (13.631.394.437) entities under common control

Saldo Laba Retained Earnings

Ditentukan penggunaannya 1.407.440.515.883 1.158.845.757.883 Appropriated

Belum ditentukan penggunaannya 506.994.227.611 318.619.258.000 Unappropriated

Jumlah Ekuitas 2.302.591.494.682 1.865.621.767.071 Total Equity

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 13.849.146.808.539 11.745.090.258.647 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

*) DISAJIKAN MENGGUNAKAN METODE BIAYA *) PRESENTED USING COST METHOD

- 111 -

P.T. BANK RESONA PERDANIA P.T. BANK RESONA PERDANIA

DAFTAR II: INFORMASI LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF SCHEDULE II: PARENT COMPANY'S

TERSENDIRI ENTITAS INDUK *) STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME *)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013

2013 2012

Rp Rp

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERATING REVENUES AND

OPERASIONAL EXPENSES

Pendapatan Bunga Interest Revenues

Bunga yang diperoleh 663.234.008.929 614.717.174.305 Interest earned

Provisi dan Komisi 15.812.479.057 13.978.320.055 Fees and commissions

Jumlah Pendapatan Bunga 679.046.487.986 628.695.494.360 Total Interest Revenues

Beban Bunga Interest Expenses

Bunga yang dibayar 239.401.639.500 232.231.119.684 Interest incurred

Provisi dan Komisi 2.230.398.223 1.968.046.149 Fees and commissions

Premi penjaminan 12.092.474.696 11.017.465.674 Guarantee premium

Jumlah Beban Bunga 253.724.512.419 245.216.631.507 Total Interest Expenses

Pendapatan Bunga - Bersih 425.321.975.567 383.478.862.853 Interest Revenues - Net

PENDAPATAN DAN BEBAN OTHER OPERATING REVENUES AND

OPERASIONAL LAINNYA EXPENSES

Pendapatan Operasional lainnya Other Operating Revenues

Keuntungan transaksi mata uang

asing - bersih 101.939.892.222 76.643.187.238 Gain on foreign exchange - net

Pendapatan dividen 4.999.600.000 3.999.680.000 Dividend income

Provisi dan komisi lainnya 34.579.099.382 29.597.377.808 Other fees and commissions

Lain-lain - bersih 4.330.593.735 2.566.646.537 Others - net

Jumlah Pendapatan Operasional Total Other Operating

Lainnya 145.849.185.339 112.806.891.583 Revenues

Provision for allowance for impairment

Beban cadangan kerugian penurunan nilai 81.671.039.341 2.138.190.257 losses

Beban Operasional Lainnya Other Operating Expenses

Tenaga kerja 78.872.393.864 67.451.318.885 Personnel

Umum dan administrasi 81.041.982.636 61.364.599.480 General and administrative

Provisi dan komisi lainnya 12.793.862.601 12.342.032.642 Other fees and commissions

Jumlah Beban Operasional Lainnya 172.708.239.101 141.157.951.007 Total Other Operating Expenses

Beban Operasional Lainnya - Bersih 108.530.093.103 30.489.249.681 Other Operating Expenses - Net

LABA OPERASIONAL 316.791.882.464 352.989.613.172 INCOME FROM OPERATIONS

PENDAPATAN NON OPERASIONAL NON-OPERATING REVENUES

Keuntungan atas penjualan aset tetap - 26.636.364 Gain on sale of premises and equipment

Keuntungan atas penjualan aset tidak lancar

yang dimiliki untuk dijual 266.689.625.254 - Gain on sale of noncurrent assets held for sale

Pendapatan sewa 2.946.167.253 2.938.847.978 Rental income

Lain-lain - bersih 968.078.825 31.587.330 Others - net

Jumlah Pendapatan Non Operasional -

Bersih 270.603.871.332 2.997.071.672 Total Non-Operating Revenues - Net

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK 587.395.753.796 355.986.684.844 INCOME BEFORE TAX EXPENSE

BEBAN PAJAK 80.401.526.185 88.716.553.633 TAX EXPENSE

LABA BERSIH TAHUN BERJALAN DAN NET PROFIT FOR THE YEAR AND

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 506.994.227.611 267.270.131.211 TOTAL COMPREHENSIVE INCOME

*) DISAJIKAN MENGGUNAKAN METODE BIAYA *) PRESENTED USING COST METHOD

- 112 -

P.T. BANK RESONA PERDANIA P.T. BANK RESONA PERDANIA

DAFTAR III: INFORMASI LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS SCHEDULE III: PARENT COMPANY'S

TERSENDIRI ENTITAS INDUK *) STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY *)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013

Selisih Nilai Transaksi Selisih Nilai Transaksi

Restrukturisasi Entitas Restrukturisasi Entitas

Sepengendali/ Sepengendali/

Difference in Value Difference in Value

from Restructuring from Restructuring

Agio Saham/ Transaction among Transaction among Ditentukan Belum ditentukan

Modal Saham/ Additional Entities under Entities under Penggunaannya/ Penggunaannya/ Jumlah Ekuitas/

Paid-up Capital paid-in capital Common Control Common Control Appropriated Unappropriated Total Equity

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Saldo per 1 Januari 2012 285.000.000.000 116.788.145.625 - (13.631.394.437) 962.192.741.150 310.987.143.522 1.661.336.635.860 Balance as of January 1, 2012

Dividen tunai - - - - - (62.985.000.000) (62.985.000.000) Cash dividends

Pembentukan cadangan umum - - - - 196.653.016.733 (196.653.016.733) - Appropriation for general reserve

Laba bersih tahun berjalan dan Net profit for the year and

jumlah laba komprehensif - - - - - 267.270.131.211 267.270.131.211 total comprehensive income

Saldo per 31 Desember 2012 285.000.000.000 116.788.145.625 - (13.631.394.437) 1.158.845.757.883 318.619.258.000 1.865.621.767.071 Balance as of December 31, 2012

Selisih nilai transaksi restrukturisasi Differences in value of restructuring

entitas sepengendali disajikan transactions among entities under common

sebagai tambahan modal disetor - - (13.631.394.437) 13.631.394.437 - - - control presented as additional paid-in capital

Dividen tunai - - - - - (70.024.500.000) (70.024.500.000) Cash dividends

Pembentukan cadangan umum - - - - 248.594.758.000 (248.594.758.000) - Appropriation for general reserve

Laba bersih tahun berjalan dan Net profit for the year and

jumlah laba komprehensif - - - - - 506.994.227.611 506.994.227.611 total comprehensive income

Saldo per 31 Desember 2013 285.000.000.000 116.788.145.625 (13.631.394.437) - 1.407.440.515.883 506.994.227.611 2.302.591.494.682 Balance as of December 31, 2013

*) DISAJIKAN MENGGUNAKAN METODE BIAYA *) PRESENTED USING COST METHOD

Saldo Laba/Retained Earnings

Additional Paid in Capital

Tambahan Modal Disetor/

- 113 -

P.T. BANK RESONA PERDANIA P.T. BANK RESONA PERDANIA

DAFTAR IV: INFORMASI LAPORAN ARUS KAS SCHEDULE IV: PARENT COMPANY'S

TERSENDIRI ENTITAS INDUK *) STATEMENTS OF CASH FLOWS *)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2013

2013 2012

Rp Rp

CASH FLOWS FROM OPERATING

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI ACTIVITIES

Laba sebelum beban pajak 587.395.753.796 355.986.684.844 Income before tax expense

Penyesuaian untuk: Adjustments for:

Pendapatan bunga (663.234.008.929) (614.717.174.305) Interest revenue

Beban bunga 239.401.639.500 232.231.119.684 Interest expense

Keuntungan atas penjualan aset tidak lancar Gain on sale of non current assets

tersedia untuk dijual (266.689.625.254) - held for sale

Beban cadangan kerugian penurunan nilai 81.671.039.341 2.138.190.257 Provision for allowance for impairment losses

Selisih kurs atas cadangan kerugian Net foreign exchange loss (gain) on allowance

penurunan nilai 3.873.250.427 4.355.539.156 for impairment losses

Beban imbalan pasca kerja 10.942.780.157 9.156.325.708 Post-employment benefits

Penyusutan aset tetap 3.579.266.546 5.856.132.590 Depreciation of premises and equipment

Kerugian (keuntungan) atas penjualan aset tetap 1.059.057 (26.636.364) Loss (gain) on sale of premises and equipment

Amortisasi atas biaya emisi 1.914.786.802 1.547.728.966 Amortization of issuance cost

Arus kas operasi sebelum perubahan Operating cash flows before changes in

modal kerja (1.144.058.557) (3.472.089.464) working capital

Perubahan modal kerja: Changes in working capital:

Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia and

dan bank lain (68.364.000.000) (56.975.972.051) other banks

Kredit (1.562.601.771.687) (1.234.221.235.058) Loans

Tagihan derivatif (23.059.273.290) (6.269.760.588) Derivative receivables

Tagihan akseptasi 6.329.813.969 64.666.273.291 Acceptances receivable

Aset lain-lain (89.333.207.094) 5.488.601.003 Other assets

Liabilitas segera (73.013.498.784) 74.539.716.985 Liabilities payable immediately

Simpanan 1.381.924.993.578 553.291.963.422 Deposits

Utang pajak 4.729.571.306 2.470.149.076 Tax payable

Liabilitas derivatif 15.446.987.232 2.881.765.980 Derivative liabilities

Liabilitas akseptasi (7.358.824.678) (63.637.262.582) Acceptances liabilities

Liabilitas imbalan pasca kerja (10.942.780.157) (9.156.325.708) Post-employment benefits obligation

Liabilitas lain-lain (185.251.687.144) 126.323.467.139 Other liabilities

Kas Digunakan untuk Aktivitas Operasi (612.637.735.306) (544.070.708.555) Cash Used in Operating Activities

Pajak penghasilan yang dibayar (73.260.452.450) (76.606.447.250) Income tax paid

Bunga yang diterima 655.610.620.722 609.716.944.598 Interest received

Bunga yang dibayar (198.006.090.845) (195.928.409.419) Interest paid

Kas Bersih digunakan untuk

Aktivitas Operasi (228.293.657.879) (206.888.620.626) Net Cash Used in Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTING

INVESTASI ACTIVITIES

Penempatan efek-efek (76.235.468.778) (141.379.572.205) Placement in securities

Proceeds from sale of premises and

Hasil penjualan aset tetap 6.818.182 26.636.364 and equipment

Hasil penjualan aset tidak lancar tersedia Proceeds from sale of non-current assets

untuk dijual 390.688.300.254 - held for sale

Perolehan aset tetap (8.152.797.345) (6.580.661.608) Acquisition of premises and equipment

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)

Aktivitas Investasi 306.306.852.313 (147.933.597.449) Net Cash Provided by (Used in) Investing Activities

*) DISAJIKAN MENGGUNAKAN METODE BIAYA *) PRESENTED USING COST METHOD

- 114 -

P.T. BANK RESONA PERDANIA P.T. BANK RESONA PERDANIA

DAFTAR IV: INFORMASI LAPORAN ARUS KAS SCHEDULE IV: PARENT COMPANY'S

TERSENDIRI ENTITAS INDUK *) STATEMENTS OF CASH FLOWS *)

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013

(Lanjutan) (Continued)

2013 2012

Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCING

PENDANAAN ACTIVITIES

Kenaikan (penurunan) pinjaman yang diterima 1.112.787.120.750 (255.753.844.650) Increase (decrease) in borrowings

Penerimaan (pelunasan) surat berharga Proceeds from (payment of)

yang diterbitkan (151.149.499.999) 298.670.500.000 securities issued

Kenaikan (penurunan) simpanan dari Increase (decrease) in deposits from

bank lain (481.479.749.200) 620.397.138.110 other banks

Pembayaran dividen tunai (70.024.500.000) (62.985.000.000) Cash dividend payments

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan 410.133.371.551 600.328.793.460 Net Cash Provided by Financing Activities

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND

KAS DAN SETARA KAS 488.146.565.985 245.506.575.385 CASH EQUIVALENTS

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 2.666.381.538.031 2.420.874.962.646 BEGINNING OF YEAR

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 3.154.528.104.016 2.666.381.538.031 END OF YEAR

PENGUNGKAPAN TAMBAHAN SUPPLEMENTAL DISCLOSURES

Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of:

Kas 25.245.059.360 18.077.887.314 Cash

Giro pada Bank Indonesia 874.510.815.723 672.666.006.456 Demand deposits with Bank Indonesia

Giro pada bank lain 858.995.147.749 573.800.016.056 Demand deposits with other banks

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 1.395.777.081.184 1.401.837.628.205 Placements with Bank Indonesia and Other Banks

Jumlah 3.154.528.104.016 2.666.381.538.031 Total

*) DISAJIKAN MENGGUNAKAN METODE BIAYA *) PRESENTED USING COST METHOD

- 115 -