PT. BANK PANIN Tbk dan Anak...

92
PT. BANK PANIN Tbk dan Anak Perusahaan LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2010 dan 2009 UNAUDITED

Transcript of PT. BANK PANIN Tbk dan Anak...

PT. BANK PANIN Tbk dan Anak Perusahaan

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG

BERAKHIR

31 MARET 2010 dan 2009

UNAUDITED

PT. BANK PAN INDONESIA Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN DAFTAR ISI

Halaman

SURAT PERNYATAAN DIREKSI

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Unaudited 31 Maret 2010 dan 2009 serta untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal tersebut

- Neraca Konsolidasi 1 -2

- Laporan Laba Rugi Konsolidasi 3

- Laporan Saldo Laba Konsolidasi 4

- Laporan Arus Kas Konsolidasi 5 - 6

- Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi 7 – 83

INFORMASI TAMBAHAN

- Daftar I : Informasi Neraca Tersendiri Induk Perusahaan 84 - 85 - Daftar II : Informasi Laporan Laba Rugi Tersendiri Induk 86 Perusahaan

- Daftar III : Informasi Laporan Saldo Laba Tersendiri Induk 87

Perusahaan

- Daftar IV : Informasi Laporan Arus Kas Tersendiri Induk 88 – 89 Perusahaan

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANPT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANPT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANPT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASINERACA KONSOLIDASINERACA KONSOLIDASINERACA KONSOLIDASI

31 MARET 2010 DAN 200931 MARET 2010 DAN 200931 MARET 2010 DAN 200931 MARET 2010 DAN 2009

UNAUDITEDUNAUDITEDUNAUDITEDUNAUDITED

Catatan 2010 2009

Rp Juta Rp Juta

ASET

K a s 3a 932.957 778.816

Penempatan pada Bank Indonesia 3a, 3h, 4 14.947.729 10.115.300

Giro pada bank lain - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan 3a, 3e, 3g, 3l

nilai masing - masing sebesar Rp 5,730 juta dan Rp 13,655 juta pada 5, 40 353.515 1.004.377

triwulan I/ tahun 2010 dan 2009

Penempatan pada bank lain - setelah dikurangi cadangan kerugian 3h, 3l, 6, 40 8.299.981 4.426.317

penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 82,476 juta dan Rp 51,467 juta

pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009

Surat - surat berharga 3e, 3i, 3l, 7, 40

Pihak lain 2.834.646 3.152.265

Afiliasi 40.000 40.000

2.874.646 3.192.265

Dikurangi : Diskonto yang belum diamortisasi, keuntungan yang belum

direalisasi dari kenaikan nilai surat berharga dan cadangan

kerugian penurunan nilai (95.737) (237.223)

Jumlah 2.778.909 2.955.042

Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali 3x 956.834 1.903.003

Obligasi pemerintah 8 3.345.092 7.205.516

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali - setelah

dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar nihil 3l, 3w, 11 - 8.000

pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009

Tagihan derivatif - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai

masing-masing sebesar Rp 32 juta dan Rp 1,114 juta pada 3e, 3j, 3l, 9, 40 2.807 42.112

triwulan I/tahun 2010 dan 2009

Kredit yang diberikan - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai

masing-masing sebesar Rp 1,612,234 juta dan Rp 1,243,173 juta pada 3e, 3k, 3l, 3o

triwulan I/tahun 2010 dan 2009 10, 40

Pihak lain 44.805.437 36.313.714

Afiliasi 21.593 12.719

Jumlah 44.827.030 36.326.433

Tagihan akseptasi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai

masing-masing sebesar Rp 3,826 juta dan Rp 4,634 juta pada 3l, 3m, 13 375.602 431.970

triwulan I/tahun 2010 dan 2009

Penyertaan dalam bentuk saham - setelah dikurangi cadangan kerugian

penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 12,181 juta dan Rp 10,299 juta 3e, 3l, 3p, 14, 214.508 167.804

pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 40

Goodwill 3c 15.869 23.803

Pendapatan yang masih akan diterima 3y, 12 1.419.208 1.427.353

Biaya dibayar dimuka 130.017 99.746

Uang muka pajak - 505

Aset pajak tangguhan 3cc, 36 128.615 147.202

Aset tetap kepemilikan langsung - setelah dikurangi akumulasi penyusutan

sebesar Rp 1.280.852 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan 3q, 15 1.744.318 1.675.489

sebesar Rp 1.017.796 juta pada triwulan I/tahun 2009

Aset Sewa Guna Usaha - setelah dikurangi akumulasi penyusutan aktiva

sewa guna usaha sebesar Rp 735 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan 3n, 15 1.744 863

sebesar Rp 397 juta pada triwulan I/tahun 2009

Jumlah 1.746.062 1.676.352

Properti Terbengkalai - setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset non

produktif masing-masing sebesar Rp 14,346 juta dan Rp 13,544 juta pada 15 177.141 11.194

triwulan I/tahun 2010 dan 2009

Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset non

produktif masing-masing sebesar Rp 169,946 juta dan Rp 157,499 juta pada 3s, 16 319.293 314.744

triwulan I/tahun 2010 dan 2009

Rupa-rupa aset 16 461.154 587.891

JUMLAH ASET 81.432.323 69.653.480

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

1

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANPT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANPT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANPT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

NERACA KONSOLIDASINERACA KONSOLIDASINERACA KONSOLIDASINERACA KONSOLIDASI

31 MARET 2010 DAN 200931 MARET 2010 DAN 200931 MARET 2010 DAN 200931 MARET 2010 DAN 2009

UNAUDITED (Lanjutan)UNAUDITED (Lanjutan)UNAUDITED (Lanjutan)UNAUDITED (Lanjutan)

Catatan 2010 2009

Rp Juta Rp Juta

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

KEWAJIBAN

Giro 3d, 3e, 17, 40, 3t 13.453.543 9.594.427

Kewajiban segera lainnya 417.601 359.578

Tabungan 3e, 17, 40, 3t 11.568.939 9.008.751

Deposito berjangka

Pihak lain 31.838.578 30.322.019

Afiliasi 3d, 3e, 17, 40, 3t 240.980 729.466

Jumlah 32.079.558 31.051.485

Sertifikat deposito - bersih - -

Simpanan dari bank lain 3u, 18 4.202.638 2.881.322

Kewajiban pembelian kembali surat berharga yang dijual dengan 3x, 19 860.944 1.507.457

syarat repo

Kewajiban derivatif 3j, 20 3.279 20.163

Kewajiban akseptasi 3m, 21 379.428 436.604

Surat berharga yang diterbitkan 3v, 22 2.397.297 1.474.809

Dikurangi : Biaya penerbitan yang belum diamortisasi (11.193) (3.629)

2.386.104 1.471.180

Pinjaman yang diterima 23 1.561.582 2.138.756

Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 3l, 24 99.438 83.649

Kewajiban sewa guna usaha - -

Beban yang masih harus dibayar 3y 212.432 231.932

Taksiran Pajak Penghasilan 3cc 265.788 72.333

Kewajiban Pajak Tangguhan 3cc, 36 - -

Kewajiban lain-lain 25 486.297 417.173

Obligasi subordinasi 26 1.465.000 1.470.000

Dikurangi : Biaya penerbitan yang belum diamortisasi (7.626) (10.024)

1.457.374 1.459.976

Jumlah Kewajiban 69.434.945 60.734.786

Hak minoritas atas Aset bersih anak perusahaan 27 941.636 825.596

EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp 100,- per saham pada triwulan I/tahun 2010

dan 2009

Modal dasar - 59.000.000.000 saham pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009

Modal ditempatkan dan disetor penuh - 24.087.645.998 saham pada 28 2.408.765 2.035.954

triwulan I/tahun 2010 dan 20.359.536.451 saham pada triwulan I/tahun 2009

Agio saham 3v, 28 3.444.330 2.325.897

Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan 3d - -

Selisih penilaian kembali Aset tetap 3q, 15 - -

Laba yang belum direalisasi atas surat berharga yang tersedia untuk dijual 3i, 7, 8 23.658 (243.004)

Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan 3p (3.747) (3.747)

Saldo Laba 5.182.736 3.977.998

Jumlah Ekuitas 11.055.742 8.093.098

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 81.432.323 69.653.480

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

2

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANPT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANPT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAANPT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASILAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASILAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASILAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI

UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009

UNAUDITEDUNAUDITEDUNAUDITEDUNAUDITED

Catatan 2010 2009

Rp Juta Rp Juta

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL

Pendapatan Bunga

Hasil bunga 3y ,30 1.948.774 1.811.841

Provisi dan komisi kredit 3aa - 83.359

Jumlah pendapatan bunga 1.948.774 1.895.200

Beban Bunga

Beban bunga 3y, 31 869.002 1.160.515

Beban lainnya selain beban bunga - -

Jumlah beban bunga 869.002 1.160.515

Pendapatan Bunga - bersih 1.079.772 734.685

Pendapatan operasional lainnya

Provisi dan komisi selain kredit 3aa, 32 60.764 46.050

Pendapatan valuta asing 3d 6.424 46.431

Pendapatan kenaikan nilai dan penjualan Obligasi Pemerintah dan

Surat Berharga 250.243 5.061

Pendapatan lainnya 3z, 33 104.215 70.019

Jumlah pendapatan operasional lainnya 421.646 167.561

Beban (pendapatan) penyisihan penghapusan aktiva 443.628 304.459

Beban (pendapatan) estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 8.194 (3.975)

Beban operasional lainnya

Beban administrasi dan umum 34 220.510 193.593

Beban personalia 35 120.522 97.929

Beban penurunan nilai dan penjualan Obligasi Pemerintah dan

Surat Berharga 3i - -

Beban transaksi valas - -

Beban promosi 23.074 17.034

Beban lainnya 3z 107.607 89.677Beban lainnya 3z 107.607 89.677

Jumlah beban operasional lainnya 471.713 398.233

PENDAPATAN/BEBAN OPERASIONAL BERSIH 577.883 203.529

PENDAPATAN/BEBAN NON OPERASIONAL

Pendapatan non operasional 28.317 19.108

Beban non operasional 2.987 2.001

PENDAPATAN/BEBAN NON OPERASIONAL BERSIH 25.330 17.107

PENDAPATAN/BEBAN LUAR BIASA - -

LABA/RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 603.213 220.636

BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK 3cc, 36

Pajak kini (148.492) (91.853)

Penghasilan (Beban) pajak tangguhan 1.417 32.660

Beban pajak (147.075) (59.193)

LABA BERSIH SEBELUM HAK MINORITAS 456.138 161.443

HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN 3b, 27 (35.971) (30.714)

LABA BERSIH 420.167 130.729

LABA BERSIH PER SAHAM (dalam Rupiah penuh) 3dd, 37

Dasar 17,44 6,43

Dilusian - 6,20

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

3

Mo da l Ag io Se l is i h Se l is i h La ba (r u g i ) b e l u m Se l is i h k u r ss a h a m s a h a m p e n i l a ia n tr a n s a ks i d i r e a l is a s i ka r e na D i te n t u ka n T i d a k d i te n t u ka n J u m l a h e k u i ta ske m ba l i p e r u ba ha n a ta s p e m i l i ka n p e n ja ba r a n p e n g g u n a a n n ya p e n g g u n a a n n yaa s e t te ta p e k u i ta s a na k e fe k te r s e d ia l a po r a np e r us a h a a n u n t u k d i j ua l ke ua n g a nSa l do p e r 1 J a n ua r i 2 0 0 9 2. 0 3 3 . 5 3 0 2. 3 1 8. 6 2 6 - ( 3 . 7 4 7 ) ( 2 6 0. 6 6 4 ) - 1 0 0. 0 0 0 3 . 7 4 7. 2 7 1 7. 9 3 5. 0 1 6P e l a ks a na a n wa r a n 3 7 5. 2 3 5 1. 1 2 5. 7 0 4 - - - - - - 1. 5 0 0. 9 3 9Re k la s i f i ka s i s e l is i h p e n i l a ia n ke m ba l ia s e t te ta p s e h u b u n g a n d e n g a np e n e r a pa n P S A K 1 6 - - - - - - - - -Se l is i h k u r s ka r e na p e n ja ba r a nl a po r a n ke ua n g a n - - - - - - - - -R u g i b l m d i r e a l is a s i a ta s p e m i l i ka ne fe k te r s e d ia u n t u k d i j ua l - - - - 3 9 0. 5 2 7 - - - 3 9 0. 5 2 7La ba b e r s i h ta h u n b e r ja l a n - - - - - - - 9 1 5. 2 9 8 9 1 5. 2 9 8Sa l do p e r 3 1 D e s e m b e r 2 0 0 9 2. 4 0 8. 7 6 5 3 . 4 4 4. 3 3 0 - ( 3 . 7 4 7 ) 1 2 9. 8 6 3 - 1 0 0. 0 0 0 4. 6 6 2. 5 6 9 1 0. 7 4 1. 7 8 0P e l a ks a na a n wa r a n - - - - - - - - -Re k la s s e l is i h p e n i la ia n k m b l - - - - - - - - -Se l is i h k u r s kr n p e n ja ba r a n - - - - - - - - -R u g i b e l u m d i r e a l is a s i - - - - ( 1 0 6. 2 0 5 ) - - - ( 1 0 6. 2 0 5 )La ba b e r s i h ta h u n b e r ja l a n - - - - - - - 4 2 0. 1 6 7 4 2 0. 1 6 7Sa l do p e r 3 1 M a r e t 2 0 1 0 2. 4 0 8. 7 6 5 3 . 4 4 4. 3 3 0 - ( 3 . 7 4 7 ) 2 3 . 6 5 8 - 1 0 0. 0 0 0 5. 0 8 2. 7 3 6 1 1. 0 5 5. 7 4 2

Sa l do l a baKe te r a n g a n

4

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009

UNAUDITED

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI :

Bunga,provisi dan komisi kredit yang diterima 1,892,280 2,740,204

Bunga, hadiah dan provisi komisi dana yang dibayar (887,588) (1,239,925)

Pendapatan operasional lainnya 360,772 93,776

Beban operasional lainnya (484,937) (472,659)

Keuntungan (kerugian) dari transaksi valuta asing - bersih (8,914) 183,713

Penerimaan kembali kredit yang dihapusbukukan 50,834 38,768

Pendapatan (Beban) non operasional-bersih 26,470 49,690

Pembayaran beban pajak (50,583) (40,101)

Laba (Rugi) Operasi sebelum perubahan dalam aktiva dan kewajiban Operasi 898,334 1,353,466

Kenaikan/penurunan Aktiva Operasi

Penempatan pada bank lain (4,825,255) (4,397,961)

Efek-efek 2,333,521 (2,168,606)

Kredit yang diberikan (2,007,669) (1,061,493)

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali 8,000 119,606

Aktiva lain-lain (7,330) 280,775

Kenaikan/penurunan Kewajiban Operasi

Giro 1,369,050 840,998

Kewajiban segera lainnya 186,132 67,007

Tabungan (2,047,262) 940,303

Deposito berjangka 1,545,755 1,829,034

Simpanan dari bank lain 1,942,837 1,546,744

Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 357,057 1,507,457

Kewajiban lain-lain 19,047 (13,144)

Arus Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Operasi (227,783) 844,186

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Penurunan (Penambahan) penyertaan dalam bentuk saham (22,463) 3,012

Pembelian aktiva tetap (121,617) 80,930

Hasil penjualan aktiva tetap 2,040 (42)

Akuisisi Anak Perusahaan - -

Kas Bersih Untuk Aktivitas Investasi (142,040) 83,900

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Setoran modal dari pemegang saham minoritas 2,419 -

Surat berharga yang diterbitkan 46,669 (183,464)

Biaya Emisi efek hutang 47 1,753

Pinjaman yang diterima (70,337) (1,052,847)

Penambahan Modal disetor - 2,424

Penambahan Agio Saham - 7,271

Pembayaran dividen - -

Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Pendanaan (21,202) (1,224,863)

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (391,025) (296,777)

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

5

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009

UNAUDITED (Lanjutan)

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

PERUBAHAN DALAM KAS DAN SETARA KAS

SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN

Kas 900,900 928,109

Penempatan pada Bank Indonesia 2,480,938 1,921,074

Giro pada Bank Lain 865,790 1,378,633

Jumlah 4,247,628 4,227,816

SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA BULAN TRIWULAN I

Kas 932,957 778,816

Giro pada Bank Indonesia 2,564,401 2,134,191

Giro pada Bank Lain 359,245 1,018,032

Jumlah 3,856,603 3,931,039

PENAMBAHAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS

Kas 32,057 (149,293)

Giro pada Bank Indonesia 83,463 213,117

Giro pada Bank Lain (506,545) (360,601)

Jumlah (391,025) (296,777)

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

6

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

7

1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum

P.T. Bank Pan Indonesia Tbk (selanjutnya disebut "Bank") didirikan dengan akta No. 85 tanggal

17 Agustus 1971 dari notaris Juliaan Nimrod Siregar gelar Mangaradja, S.H. Akta pendirian ini disahkan

oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. J.A.5/81/24 tanggal 19 April 1972 serta diumumkan

dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 45 tanggal 6 Juni 1972 Tambahan No. 210. Anggaran dasar

Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta No. 81 tanggal 25 Juli 2008

dari Benny Kristianto, S.H., notaris di Jakarta, dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang No. 40

tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah memperoleh persetujuan dari

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-

78480.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 27 Oktober 2008.

Bank berkedudukan di Jakarta dengan 48 kantor cabang di Indonesia, 1 (satu) kantor perwakilan di

Singapura, 1 (satu) cabang di Cayman Islands. Kantor pusat Bank beralamat di Gedung Panin Centre

Jl. Jend. Sudirman, Jakarta. Jumlah karyawan Bank rata-rata 5.593 karyawan untuk triwulan I/tahun 2010

dan 5.062 karyawan untuk triwulan I/tahun 2009.

Sesuai dengan Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan usaha bank

umum dalam arti kata seluas-luasnya di dalam maupun di luar negeri.

Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 18 Agustus 1971, sesuai dengan ijin usaha yang

diberikan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.KEP-205/DDK/II/8/1971

tanggal 18 Agustus 1971. Sesuai dengan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 5/2-Kep.Dir.tanggal 21

April 1972, Bank telah mendapat persetujuan menjadi bank devisa.

Bank tergabung dalam kelompok usaha Panin Group. Susunan pengurus Bank pada tanggal

31 Maret 2010 adalah sebagai berikut :

Dewan Komisaris

Presiden Komisaris : Drs. Johnny

Wakil Presiden Komisaris / : Drs. H. Bambang Winarno

Komisaris Independen

Komisaris : Suwirjo Josowidjojo

Komisaris Independen : Drs. Riyanto

Dewan Direksi

Presiden Direktur : Drs. H. Rostian Sjamsudin

Wakil Presiden Direktur : Chandra Gunawan

Wakil Presiden Direktur : Roosniati Salihin

Direktur : Ng Kean Yik

Direktur : Hendrawan Danusaputra

Direktur : Gunawan Santoso

Direktur : Edy Heryanto

Direktur : Lionto Gunawan

Direktur : Iswanto Tjitradi

Direktur : H. Ahmad Hidayat

Direktur Kepatuhan : Antonius Ketut Dwirianto

Komite Audit

Ketua : Drs. Riyanto

Anggota : Syamsuar Halim

Adriana Mulianto

Pembentukan Komite Audit telah sesuai dengan Peraturan No. IX.I.5 tentang “Pembentukan dan

Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit” yang terdapat dalam lampiran Keputusan Ketua Bapepam

No. Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004.

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

8

b. Anak Perusahaan

Bank merupakan pemegang saham terbesar dibandingkan dengan kepemilikan pihak lain serta memiliki

pengaruh signifikan atas manajemen anak perusahaan berikut:

Domisili Jenis Usaha Tahun Operasi Jumlah Aktiva

Komersial 31 Maret 2010

2010 2009 Rp juta

PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFI) Jakarta Lembaga pembiayaan 54,35% 54,35% 1982 1.836.568

PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk (AMAG) Jakarta Asuransi 15,92% 15,92% 1980 537.095

PT Bank Panin Syariah (d/h Bank Harfa) (BPS) Jakarta Bank Syariah 99,997% 99,995% 2009 180.031

PT Verena Oto Finance Tbk (VOF) Jakarta Lembaga pembiayaan 42,87% 42,87% 1994 646.025

Anak Perusahaan Persentase Pemilikan

Berdasarkan akta akuisisi No. 56 tanggal 31 Maret 2008 dari Benny Kristianto S.H., notaris di Jakarta,

Bank mengakuisisi 100% saham Harfa melalui pembelian 10.000 lembar saham yang diperoleh Bank

dengan harga perolehan sebesar Rp 58.063 juta dan dicatat dengan metode pembelian. Proses akuisisi

ini telah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia dengan surat No. 10/28/GBI/DPIP/Rahasia tanggal

10 Maret 2008.

Pada tanggal 3 Agustus 2009, Bank menambah investasi modal pada Bank Harfa sebesar Rp 50 miliar

dalam rangka konversi Bank Harfa menjadi Panin Syariah. Tambahan investasi ini telah disetujui melalui

Akta No. 1 tanggal 3 Agustus 2009, Sutjipto, S.H., notaris di Jakarta.

Pada tanggal 30 Juni 2009, Bank Harfa melakukan kuasi-reorganisasi dengan mengeliminasi saldo

defisit sebesar Rp 20.227 juta dengan selisih penilaian kembali aset dalam rangka kuasi-

reorganisasi dan tambahan modal disetor yang berasal dari penurunan modal disetor dengan

merubah nilai nominal saham. Bank tidak menyajikan neraca setelah dan sebelum kuasi-reorganisasi

pada tanggal dilaksanakannya kuasi-reorganisasi karena pengaruh terhadap laporan keuangan

konsolidasi tidak signifikan.

Bank Harfa berubah menjadi PT Bank Panin Syariah (BPS) yang menjalankan usaha perbankan

berbasis syariah pada tanggal 1 Desember 2009 setelah memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia

dengan surat No. 11/52/KEP.GBI/DpG/2009 tanggal 6 Oktober 2009.

c. Penawaran Umum Efek Bank

Penawaran Umum Saham

Pada tanggal 28 Oktober 1982, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar

Modal (Bapepam) dengan suratnya No. SI-014/PM/E/1982 untuk melakukan penawaran umum atas

1.637.500 saham Bank kepada masyarakat.

Penawaran Umum Perdana dan Terbatas yang telah dilakukan oleh Bank adalah sebagai berikut:

Nilai Harga

Jumlah Nominal Penawaran Nomor dan tanggak surat

Tahun Keterangan Saham per saham per saham efektif dari Bapepam

Rp Rp

1982 Penawaran Umum Perdana 1.637.500 1.000 3.475 SI-014/PM/E/1982 28 Oktober 1982

1983 Penawaran Umum Kedua 3.162.500 1.000 3.550 SI-017/PM/E/1983 18 Mei 1983

1989 Penawaran Umum Terbatas I 3.200.000 1.000 4.500 S-467/PM/1989 31 Oktober 1989

1990 Penawaran Umum Terbatas II 3.830.931 1.000 13.000 21 April 1990

1995 Penawaran Umum Terbatas III 60.180.462 1.000 1.900 S-725/PM/1995 8 Juni 1995

1997 Penawaran Umum Terbatas IV 300.902.312 500 1.200 S-1212/PM/1997 10 Juni 1997

1998 Penawaran Umum Terbatas V 702.105.395 500 500 S-1268/PM/1998 19 Juni 1998

1999 Penawaran Umum Terbatas VI 1.225.406.221 250 1.100 S-1180/PM/1999 29 Juni 1999

2006 Penawaran Umum Terbatas VII 4.016.358.393 100 350 S-791/BL/2006 28 Juni 2006

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

9

Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa I para pemegang saham yang tercantum dalam Akta Berita Acara

No. 52 tanggal 28 Mei 2004 dari Veronica Lily Dharma, S.H., notaris di Jakarta, disetujui pembagian

saham bonus yang berasal dari saldo laba dengan jumlah maksimum 1.176.093.346 saham. Jumlah

saham bonus yang dibagikan menjadi sejumlah 1.176.091.818 saham karena adanya pembulatan. Nilai

nominal Rp 100 per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya

pada tanggal 28 Juni 2004.

Pada tanggal 31 Maret 2010, sejumlah 23.837.645.998 saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek

Indonesia (d/h Bursa Efek Jakarta) dan sejumlah 250.000.000 saham yang merupakan saham pendiri

tidak dicatatkan di bursa.

Penawaran Umum Obligasi

Pada tanggal 29 September 2009, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan

suratnya No. S-8699/BL/2009 untuk melakukan penawaran obligasi Bank Panin III Tahun 2009 kepada

masyarakat dengan nilai nominal sebesar Rp 800 miliar. Pada tanggal 7 Oktober 2009, seluruh obligasi

tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

Pada tanggal 7 Juni 2007, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya

No. S-2708/BL/2007 untuk melakukan penawaran obligasi Bank Panin II Tahun 2007 kepada masyarakat

dengan nilai nominal sebesar Rp 1.650 miliar. Pada tanggal 20 Juni 2007, seluruh obligasi tersebut telah

dicatatkan pad a Bursa Efek Indonesia (d/h Bursa Efek Surabaya).

Penawaran Umum Obligasi Subordinasi

Pada tanggal 27 Maret 2008, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya

No. S-1767/BL/2008 untuk melakukan penawaran umum Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008

kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 1,5 triliun. Pada tanggal 10 April 2008, seluruh obligasi

subordinasi tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

2. PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN REVISI

(PSAK DAN ISAK)

a. Standar revisi ini telah diterbitkan tetapi belum berlaku efektif

Standar ini berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011:

PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK 48 (revisi 2008), Penurunan Nilai Aset PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan

b. Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) berikut ini telah diterbitkan tetapi belum berlaku

efektif ISAK berikut berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011:

ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

10

ISAK 9, Perubahan atasLiabilitas Aktiva Purna-operasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas : Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer

Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi ini terhadap laporan keuangan konsolidasi.

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 31 mengenai Akuntansi Perbankan dan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “ Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan Surat Edaran No. SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Perbankan.” Pada tanggal 1 Januari 2010, dengan diberlakukannya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50 (revisi 2006) dan No. 55 (revisi 2006), Laporan Keuangan Konsolidasian PT Bank Panin Tbk dan Anak Perusahaan telah disusun dan disesuaikan penyajiannya berdasarkan PSAK No. 50 (revisi 2006) mengenai “Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan”, PSAK No. 55 (revisi 2006) mengenai “Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran” dan prinsip akuntansi yang berlaku umum lainnya yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia serta praktik-praktik akuntansi dan pedoman pelaporan dan akuntansi perbankan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam - LK). Laporan keuangan konsolidasian berdasarkan PSAK No. 50 (revisi 2006) dan PSAK No. 55 (revisi 2006) disajikan berdasarkan nilai historis dan basis akrual, kecuali untuk: 1. Aset dan kewajiban keuangan yang dikategorikan dalam Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan

Laba Rugi disajikan sebesar nilai wajarnya. 2. Aset keuangan yang dikategorikan dalam kategori Tersedia untuk Dijual disajikan sebesar nilai

wajarnya. 3. Tagihan dan kewajiban derivatif disajikan sebesar nilai wajarnya. 4. Aset keuangan yang dikategorikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang disajikan

sebesar nilai wajarnya (biaya perolehan diamortisasi). 5. Kewajiban keuangan yang dikategorikan dalam kelompok kewajiban lainnya disajikan sebesar nilai

wajarnya (biaya perolehan diamortisasi). 6. Penyertaan saham tertentu yang dicatat dengan metode akuntansi ekuitas.

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi adalah

dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata

uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa

akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi

masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan

mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri

dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain.

Laporan Keuangan anak perusahaan yang menjalankan usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah

disusun berdasarkan pedoman Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 101 tentang

“Penyajian Laporan Keuangan Syariah”.

b. Prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Bank dan entitas yang dikendalikan

oleh Bank (dan anak perusahaan). Pengendalian dianggap ada apabila Bank mempunyai hak untuk

mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

11

dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila induk perusahaan memiliki baik secara

langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara.

Hak pemegang saham minoritas dinyatakan sebesar bagian minoritas dari biaya perolehan historis aset

bersih. Hak minoritas akan disesuaikan untuk bagian minoritas dari perubahan ekuitas. Kerugian yang

menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.

Hak minoritas terdiri dari jumlah kepemilikan pada tanggal terjadinya penggabungan usaha (Catatan 3c)

dan bagian minoritas dari perubahan ekuitas sejak tanggal dimulainya penggabungan usaha. Kerugian

yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.

Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi

yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Bank.

Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi.

c. Penggabungan Usaha

Akuisisi anak perusahaan dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method). Biaya

penggabungan usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh,

kewajiban yang terjadi atau yang diasumsikan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai

penggantian atas pengendalian dari perolehan ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat

diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut.

Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal

akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Bank atas nilai wajar aset dan kewajiban yang

dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus

selama empat tahun.

Kepemilikan pemegang saham minoritas dicatat sebagai bagian dari minoritas atas biaya historis dari

aset bersih.

d. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing

Pembukuan Bank, kecuali untuk cabang di luar negeri yaitu Cayman Islands diselenggarakan dalam

satuan Rupiah. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs

yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam

mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada

pukul 16.00 WIB. Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aset dan

kewajiban moneter dalam mata uang asing dicatat sebagai laba rugi tahun berjalan.

Kegiatan cabang Cayman Islands merupakan bagian integral dari kegiatan usaha Bank. Dengan

demikian pembukuan cabang tersebut yang diselenggarakan dalam mata uang Dollar Amerika Serikat

dijabarkan dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan prosedur yang sama dengan Bank.

e. Transaksi Hubungan Istimewa

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa berdasarkan kriteria Pernyataan Standar Akuntansi

Keuangan (PSAK) No. 7 tentang Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

adalah :

1) Perusahaan baik langsung maupun yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau

dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Bank (termasuk holding

companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);

2) Perusahaan asosiasi;

3) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak

suara di Bank yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

12

tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan

mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Bank);

4) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk

merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Bank yang meliputi anggota dewan

komisaris, direksi dan manajer dari Bank serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan

5) Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung

maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang

tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-

perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Bank

dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Bank.

Semua transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau

tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai

hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi.

f. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum

mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan

kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan

keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda

dengan jumlah yang diestimasi.

g. Giro Pada Bank Indonesia dan Bank Lain

Giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain disajikan sebesar saldo giro setelah dikurangi dengan

cadangan kerugian penurunan nilai.

h. Penempatan Pada Bank Indonesia dan Bank Lain

Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi bunga diterima

dimuka yang belum diamortisasi.

Penempatan pada bank lain disajikan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi dengan cadangan

kerugian penurunan nilai.

i. Surat-surat Berharga

Pada tanggal 1 Januari 2010, dengan diberlakukannya PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang telah berlaku efektif pada tanggal tersebut, Bank mengkategorikan surat - surat berharga yang dimiliki dalam salah satu kategori sebagai berikut:

(1) Surat - surat berharga dalam kategori Diukur pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi

merupakan surat - surat berharga yang dimiliki/dibeli untuk dijual kembali dalam waktu dekat dan atau untuk memperoleh keuntungan jangka pendek. Surat - surat berharga dalam kategori ini disajikan pada nilai wajar. Keuntungan/kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan/penurunan nilai wajar diakui pada laba rugi konsolidasian periode berjalan. Pada saat surat - surat berharga kategori ini dijual, selisih antara harga penjualan dengan nilai wajar yang tercatat pada akhir periode diakui sebagai keuntungan atau kerugian dari penjualan yang direalisasi.

(2) Surat - surat berharga dalam kategori Tersedia untuk Dijual merupakan surat - surat berharga yang

pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kategori Tersedia untuk Dijual. Surat - surat berharga dalam kategori ini disajikan pada nilai wajar dengan memperhitungkan pendapatan dan/atau beban yang dapat diatribusikan secara langsung pada pembelian surat - surat berharga. Keuntungan/kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan/penurunan nilai wajar tidak diakui pada laba rugi konsolidasian periode berjalan, melainkan sebagai komponen terpisah dalam ekuitas. Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba atau rugi pada saat dijual.

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

13

(3) Surat - surat berharga dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo merupakan surat - surat berharga dimana Bank memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki surat - surat berharga tersebut hingga jatuh tempo. Surat - surat berharga dalam kategori ini disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi, yaitu nilai wajar surat - surat berharga yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif dan dikurangi penurunan nilai. Cadangan kerugian penurunan nilai disajikan sebagai off-setting account atas efek-efek yang dimiliki.

Penjualan dan reklasifikasi aset keuangan dilakukan sebagai berikut:

1) Bank dapat melakukan penjualan atau mereklasifikasi aset keuangan dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo ke kategori Tersedia untuk Dijual tanpa menimbulkan pertanyaan mengenai intensi dan kemampuan Bank untuk memiliki sisa aset Keuangan jika dan hanya jika:

i. Jumlah aset keuangan yang dijual atau direklasifikasi tidak lebih dari jumlah yang tidak

signifikan (not more than insignificant) dibandingkan dengan total seluruh portofolio aset keuangan dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo selama kurun waktu 2 tahun terakhir;

ii. Aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali, dimana

diperkirakan dalam jangka waktu tersebut tidak terjadi perubahan suku bunga yang akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan;

iii. Bank telah memperoleh kembali secara substansial seluruh jumlah pokok asset keuangan

tersebut sesuai jadual pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat;

iv. Penjualan atau reklasifikasi tersebut terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank.

2) Dalam hal terjadi perubahan intensi atau kemampuan Bank sehingga aset keuangan tidak tepat lagi

diklasifikasikan dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo, maka asset keuangan tersebut harus direklasifikasikan menjadi aset keuangan dalam kategori Tersedia untuk Dijual.

3) Bank dapat mereklasifikasi aset keuangan dari kategori Tersedia untuk Dijual ke kategori Dimiliki

Hingga Jatuh Tempo jika:

i. Terdapat perubahan intensi atau kemampuan Bank; ii. Dilakukan dalam kondisi yang jarang terjadi yang timbul dari suatu kejadian yang tidak biasa dan

sangat tidak mungkin terjadi secara berulang dalam jangka pendek, sehingga ukuran yang andal atas nilai wajar tidak lagi tersedia; atau

iii. Pengenaan sanksi untuk tidak boleh mengklasifikasikan seluruh portofolio asset keuangan dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo telah terlewati.

Dalam hal tidak terdapat pasar aktif, Bank dapat menggunakan teknik penilaian yang meliputi:

1. Harga dari transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar; 2. Harga dari transaksi pasar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; atau 3. Penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan model penetapan harga opsi.

Dalam kondisi tertentu dimana pada periode-periode selanjutnya terjadi pemulihan penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dengan menyesuaikan jumlah cadangan kerugian penurunan nilai, yaitu maksimal sebesar cadangan kerugian penurunan nilai yang sudah dibentuk.

Surat - surat berharga yang dimiliki diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal perdagangan (trade date).

Surat - surat berharga tidak diakui lagi (derecognized) dari neraca konsolidasian ketika Bank telah mentransfer semua risiko signifikan dan imbalan dari surat - surat berharga tersebut.

Pemindahan efek ke klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo dari klasifikasi tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas dan diamortisasi dengan metode suku bunga efektif selama sisa umur efek tersebut.

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

14

Pemindahan efek ke klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo dari klasifikasi diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dibebankan ke laporan laba rugi konsolidasian pada tanggal pemindahan.

Surat - surat berharga disajikan sebesar nilai bersih setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai dan premium atau diskonto yang belum diamortisasi. Premium dan diskonto diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

j. Tagihan dan kewajiban derivatif

Seluruh instrumen derivatif (termasuk transaksi valuta asing untuk tujuan pendanaan dan perdagangan) dicatat dalam neraca konsolidasian berdasarkan nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut ditentukan berdasarkan harga pasar dengan menggunakan kurs Reuters pada tanggal laporan atau metode diskonto arus kas.

Tagihan derivatif disajikan sebesar keuntungan yang belum direalisasi dari kontrak derivatif, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Kewajiban derivatif disajikan sebesar kerugian yang belum direalisasi dari kontrak derivatif.

k. Kredit

Pada tanggal 1 Januari 2010, dengan diberlakukannya PSAK No. 50 & 55 (Revisi 2006) yang telah berlaku efektif pada tanggal tersebut, kredit yang diberikan dikategorikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang yaitu merupakan kredit yang memiliki pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pencairannya, kredit diakui sebesar nilai wajar yang pada saat itu sama dengan harga transaksi, yaitu sebesar pokok kredit yang dicairkan, dikurangi atau ditambah pendapatan dan/atau beban yang dapat diatribusikan secara langsung pada pemberian kredit tersebut. Kredit ini disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi yaitu nilai wajar kredit yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif.

Dengan diberlakukannya PSAK No. 50 & 55 (Revisi 2006) tersebut, Bank telah melakukan penyesuaian yaitu atas pendapatan provisi/komisi kredit yang diterima diterima dimuka yang belum diamortisasi, diberlakukan sebagai pengurang nilai kredit yang diberikan.

Pembiayaan murabahah adalah suatu pembiayaan oleh anak perusahaan, BPS, dalam bentuk transaksi

jual beli sebesar harga pokok barang ditambah dengan keuntungan margin yang disepakati. Piutang

murabahah dinyatakan sebesar saldo piutang dikurangi dengan margin yang ditangguhkan dan

penyisihan piutang ragu-ragu.

l. Penyisihan Penghapusan Aset serta Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi dan Cadangan

Kerugian Penurunan Nilai

Penentuan kualitas aset dan penyisihan penghapusan aset mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No.

7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan perubahannya, Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006

tanggal 30 Januari 2006, No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 dan No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29

Januari 2009. Untuk Bank Syariah, penentuan kualitas aset dan penyisihan penghapusan aset mengacu

kepada Peraturan Bank IndonesiaNo.8/21/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan perubahannya,

Peraturan Bank Indonesia No. 9/9/PBI/2007 tanggal 18 Juni 2007.

Penilaian kualitas dan penyisihan penghapusan dilakukan terhadap aset produktif dan aset non produktif.

Aset Produktif

Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain, surat-surat berharga, tagihan

derivatif, kredit, tagihan akseptasi, penanaman neto sewa guna usaha, piutang pembiayaan konsumen,

penyertaan termasuk komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif dan fasilitas kredit

yang belum digunakan.

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

15

Pada tanggal 1 Januari 2010, dengan diberlakukannya PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang telah berlaku

efektif pada tanggal tersebut, Bank telah melakukan evaluasi penurunan nilai terhadap aset keuangan

(produktif) .Aset Keuangan atau kelompok aset Keuangan diturunkan nilainya jika terdapat bukti yang

obyektif mengenai penurunan nilai antara lain sebagai berikut :

a. Kesulitan Keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; b. Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; c. Kelangsungan usaha sangat diragukan dan sulit untuk pulih kembali, yang ditandai dengan kondisi

antara lain kehilangan pasar sejalan dengan kondisi perekonomian yang menurun dan -operasional yang tidak kontinyu

d. Kemungkinan besar kegiatan usaha akan terhenti e. Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi

Keuangan lainnya.

Evaluasi penurunan nilai dilakukan secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, dan secara kolektif atas aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Sehubungan dengan dikeluarkannya Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK 50 dan 55, apabila Bank belum dapat melakukan proses estimasi yang andal dan belum memiliki data kerugian historis yang memadai untuk menentukan besarnya penurunan nilai atas kredit secara kolektif, maka Bank dapat menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aktiva Bank umum. Mengingat kondisi keterbatasan yang ada, Bank memutuskan untuk menerapkan ketentuan transisi tersebut.

Aset Non-Produktif

Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, Bank diwajibkan melakukan penyisihan penghapusan aset

non produktif (meliputi agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan

suspense account).

Penyisihan penghapusan aset non-produktif berdasarkan hasil penelaahan dan evaluasi atas upaya

penyelesaian masing-masing aset non-produktif dilakukan pada akhir tahun. Berdasarkan keputusan

Bank Indonesia di atas, aset non-produktif diklasifikasikan dalam 4 (empat) kategori yaitu lancar, kurang

lancar, diragukan dan macet.

m. Tagihan dan kewajiban akseptasi

Tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai Letter of Credit (L/C) atau nilai realisasi L/C

yang diaksep oleh bank pengaksep. Tagihan akseptasi disajikan setelah dikurangi dengan cadangan

kerugian penurunan nilai.

n. Sewa

Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial

seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Sewa lainnya yang tidak memenuhi

kriteria tersebut, diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Sebagai Lessor

Dalam sewa pembiayaan, lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah

investasi neto sewa pembiayaan anak perusahaan. Pengakuan penghasilan sewa pembiayaan

dialokasikan pada periode akuntansi yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang

konstan atas investasi bersih lessor.

Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa

sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa operasi

ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa

sewa.

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

16

Sebagai Lessee

Aset pada sewa pembiayaan dicatat pada awal masa sewa sebesar nilai wajar aset sewaan bank dan

anak perusahaan yang ditentukan pada awal kontrak atau, jika lebih rendah, sebesar nilai kini dari

pembayaran sewa minimum. Kewajiban kepada lessor disajikan di dalam neraca sebagai kewajiban

sewa pembiayaan.

Pembayaran sewa harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang

merupakan pengurangan dari kewajiban sewa sehingga mencapai suatu tingkat bunga yang tingkat

bunga yang konstan (tetap) atas saldo kewajiban. Rental kontinjen dibebankan pada periode terjadinya.

Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama

masa sewa, kecuali terdapat dasar sistematis lain yang dapat lebih mencerminkan pola waktu dari

manfaat asset yang dinikmati pengguna. Rental kontinjen diakui sebagai beban di dalam periode

terjadinya.

Dalam hal insentif diperoleh dalam sewa operasi, insentif tersebut diakui sebagai kewajiban. Keseluruhan

manfaat dari insentif diakui sebagai pengurangan dari biaya sewa dengan dasar garis lurus kecuali

terdapat dasar sistematis lain yang lebih mencerminkan pola waktu dari manfaat yang dinikmati

pengguna.

Aset sewa pembiayaan disusutkan berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan

aset yang dinilai sendiri atau disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara periode masa

sewa dan umur manfaatnya.

o. Pembiayaan Konsumen

Piutang pembiayaan konsumen dinyatakan sebesar jumlah saldo angsuran dari pembiayaan konsumen

dikurangi pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui dan cadangan kerugian penurunan nilai.

Untuk perjanjian kerjasama pembiayaan bersama konsumen tanpa jaminan (without recourse), disajikan

sebesar porsi jumlah angsuran piutang yang dibiaya (pendekatan neto). Pendapatan pembiayaan

konsumen disajikan setelah dikurangi dengan bagian yang merupakan hak bank-bank, dalam rangka

transaksi tersebut. Untuk pembiayaan bersama konsumen dengan jaminan (with recourse), piutang

pembiayaan konsumen merupakan seluruh jumlah angsuran dan pelanggan sedangkan kredit yang

disalurkan oleh penyedia dana dicatat sebagai hutang (pendekatan bruto). Bunga yang dikenakan

kepada pelanggan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga, sedangkan bunga yang dikenakan

penyedia dana dicatat sebagai beban bunga.

Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan perbedaan antara jumlah angsuran

yang akan diterima dan jumlah pokok pembiayaan. Pendapatan yang belum diakui diamortisasi dan

diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu perjanjian pembiayaan konsumen dengan

menggunakan tingkat pengembalian bunga efektif.

Pelunasan sebelum masa berakhirnya kontrak pembiayaan konsumen dianggap sebagai pembatalan

kontrak pembiayaan konsumen dan laba atau rugi yang timbul diakui dalam tahun berjalan.

Pendapatan lain yang diterima sehubungan dengan transaksi pembiayaan konsumen diakui dan dicatat

sebagai pendapatan dalam tahun yang bersangkutan.

p. Penyertaan dalam Bentuk Saham

Investasi pada perusahaan asosiasi

Perusahaan asosiasi adalah suatu perusahaan dimana induk perusahaan mempunyai pengaruh yang

signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam

pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee.

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

17

Penghasilan dan aset dan kewajiban dari perusahaan asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan

konsolidasi dicatat dengan mengunakan metode ekuitas. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat di

neraca konsolidasi sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian

kepemilikan Bank atas aset bersih perusahaan asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan

penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Bank atas kerugian

perusahaan asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika Bank mempunyai

kewajiban atau melakukan pembayaran kewajiban perusahaan asosiasi yang dijaminnya, dalam hal

demikian, tambahan kerugian diakui sebesar kewajiban atau pembayaran tersebut.

Penyertaan lainnya

Penyertaan dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20%, yang nilai wajarnya tidak tersedia

dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya).

Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui

penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan

Perubahan nilai investasi yang disebabkan karena terjadinya perubahan nilai ekuitas anak perusahaan

yang bukan merupakan transaksi antara Bank dan anak perusahaan diakui sebagai bagian dari ekuitas

dengan akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan”, dan akan diakui sebagai

pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan.

q. Aset Tetap

Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan

administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi

kerugian penurunan nilai.

Aset tertentu telah dinilai kembali pada tahun-tahun sebelumnya berdasarkan hasil penilaian yang

dilakukan oleh penilai independen sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku. Nilai aset tertentu

yang direvaluasi pada periode sebelumnya sesuai dengan standar sebelumnya dianggap sebagai biaya

perolehan (deemed cost) dan selisih penilaian kembali yang disajikan secara terpisah dalam akun

ekuitas direklasifikasi ke saldo laba.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo-menurun-ganda (double declining balance

method), kecuali untuk bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line

method) masing-masing dengan tarif sebagai berikut:

Persentase

Bangunan 5 %

Golongan I 25% - 50 %

Golongan II 25% - 50 %

Aset tetap Golongan I dan II milik anak perusahaan disusutkan dengan metode garis lurus (straight-line

method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis selama 2 – 5 tahun.

Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh

dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif.

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated

recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut,

yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya.

Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki

aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat

ekonomis di masa depan berkenaan dengan asset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

18

perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual,

dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari

penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang

bersangkutan.

r. Aset Tetap yang belum Digunakan dalam Kegiatan Operasional

Aset Tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional dinyatakan sebesar nilai tercatat, yaitu

biaya perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan penyisihan penghapusan.

s. Agunan Yang Diambil Alih

Tanah dan aset lainnya (jaminan kredit yang telah diambil alih oleh Bank) disajikan dalam akun Agunan

Yang Diambil Alih dalam kelompok “Rupa-rupa aset”.

Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo kredit di atas nilai

realisasi bersih dari agunan yang diambil alih, dibebankan ke dalam akun penyisihan penghapusan aset

produktif. Sedangkan selisih lebih nilai realisasi bersih di atas saldo kredit, agunan yang diambil alih

diakui maksimum sebesar saldo kredit dan selisihnya dicatat dalam catatan administratif Bank.

Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau

kerugian pada saat penjualan agunan.

Manajemen mengevaluasi nilai agunan yang diambil alih secara berkala. Penyisihan penghapusan aset

agunan yang diambil alih dibentuk atas penurunan nilai agunan yang diambil alih.

Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui

penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

t. Simpanan

Giro dan giro wadiah dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemegang giro.

Tabungan dan tabungan mudharabah dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada pemilik tabungan.

Deposito berjangka dan deposito berjangka mudharabah dinyatakan sebesar nilai nominal sesuai dengan

perjanjian antara pemegang deposito berjangka dengan Bank dan anak perusahaan yang bergerak di

bidang perbankan.

u. Simpanan dari Bank Lain

Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam

bentuk giro, interbank call money dengan periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90

hari dan deposito berjangka. Simpanan dari bank lain disajikan sebesar jumlah kewajiban terhadap bank

lain.

v. Surat berharga yang diterbitkan dan Obligasi Subordinasi

Surat berharga dan Obligasi Subordinasi yang diterbitkan oleh Bank dan Anak Perusahaan dicatat sebesar nilai nominal dikurangi saldo diskonto yang belum diamortisasi. Biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan Surat berharga dan Obligasi Subordinasi diakui sebagai diskonto dan dikurangkan langsung dari hasil penerbitan pinjaman subordinasi dan sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 diamortisasi menggunakan metode garis lurus sampai dengan tanggal jatuh tempo, dan sejak 1 Januari 2010 diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif sampai dengan tanggal jatuh tempo.

.

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

19

w. Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali

Surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) diakui sebagai tagihan sebesar

harga penjualan yang disepakati dikurangi pendapatan bunga diterima di muka. Selisih antara harga beli

dan harga jual kembali surat berharga diakui sebagai pendapatan bunga diterima di muka dan

diamortisasi selama jangka waktu sejak surat berharga tersebut dibeli hingga dijual kembali.

x. Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali

Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo) diakui sebagai kewajiban sebesar harga

pembelian yang disepakati dikurangi beban bunga yang dibayar di muka. Selisih antara harga jual dan

harga beli kembali surat berharga diakui sebagai beban bunga yang dibayar di muka dan diamortisasi

selama jangka waktu sejak surat berharga tersebut dijual hingga dibeli kembali.

y. Pengakuan Pendapatan Dan Beban Bunga

Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual, kecuali pendapatan bunga atas kredit dan aset

produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai kurang lancar, diragukan dan macet (“non performing”)

serta piutang sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen yang macet. Pendapatan bunga atas aset

non performing yang belum diterima dilaporkan sebagai tagihan kontinjensi. Pendapatan bunga dari

kredit dan aset produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai kurang lancar diakui pada saat pendapatan

tersebut telah diterima. Pendapatan bunga yang diakui tetapi belum tertagih harus dibatalkan pada saat

kredit diklasifikasikan non performing.

Seluruh penerimaan yang berhubungan dengan kredit non performing, kecuali untuk kredit yang

diklasifikasikan kurang lancar dan piutang sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen yang macet

diakui terlebih dahulu sebagai pengurang pokok kredit dan piutang. Kelebihan penerimaan dari pokok

kredit diakui sebagai pendapatan bunga pada tahun berjalan.

Pendapatan bunga yang ditangguhkan dari kredit yang direstrukturisasi diakui sebagai pendapatan

secara proporsional pada saat diterima pembayaran angsuran pokok.

Pendapatan bunga syariah diperoleh dari transaksi murabahah yang diakui secara akrual, sedangkan

beban bunga syariah berasal dari bagi hasil mudharabah dan bonus wadiah.

z. Pengakuan Pendapatan dan Beban Underwriting

Merupakan pendapatan premi dan beban klaim anak perusahaan yang bergerak dalam bidang asuransi:

Pendapatan Premi

Premi dari asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak)

berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi dari polis bersama diakui sebesar pangsa

premi yang diperoleh anak perusahaan.

Pendapatan premi diterima di muka dicatat sebagai pendapatan premi ditangguhkan dan diakui sebagai

pendapatan sesuai dengan masa pertanggungannya.

Premi belum merupakan pendapatan dihitung secara agregratif dengan menggunakan persentase sesuai

dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK) No. 424/KMK.06/2003, yaitu 40%

dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1 bulan dan 10% dari premi neto

untuk polis dengan masa pertanggungan tidak lebih dari 1 bulan. Persentase tersebut berlaku untuk

asuransi selain kendaraan. Untuk asuransi kendaraan menggunakan persentase sesuai dengan

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK) No. 74/PMK.010/2007, yaitu 40% dari premi

neto.

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

20

Penurunan (kenaikan) premi belum merupakan pendapatan adalah selisih antara premi belum

merupakan pendapatan periode berjalan dan periode lalu.

Anak perusahaan mereasuransikan sebagian risiko atas akseptasi pertanggungan yang diperoleh

kepada perusahaan asuransi lain dan perusahaan reasuransi. Jumlah premi dibayar atau bagian premi

atas transaksi reasuransi prospektif diakui sebagai premi reasuransi selama periode kontrak reasuransi

secara proporsional dengan proteksi yang diperoleh. Pembayaran atau kewajiban atas transaksi

reasuransi retrospektif diakui sebagai piutang reasuransi sebesar kewajiban yang dicatat sehubungan

dengan kontrak reasuransi tersebut.

Penyajian pendapatan premi dalam laporan laba rugi menunjukkan jumlah premi bruto, premi reasuransi

dan penurunan (kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan. Pendapatan premi reasuransi

disajikan sebagai pengurang premi bruto.

Beban Klaim

Beban klaim meliputi klaim yang disetujui (settled claims), klaim dapat proses penyelesaian (outstanding

claims) termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan (claims incurred but not yet reported) dan

beban penyelesaian klaim.

Klaim diakui sebagai beban pada saat timbulnya kewajiban untuk memenuhi klaim. Bagian klaim yang

diperoleh dari reasuradur diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama

dengan periode pengakuan beban klaim. Hak subrograsi diakui sebagai pengurang beban klaim pada

saat realisasi.

Jumlah klaim dalam proses penyelesaian (estimasi klaim retensi sendiri) ditentukan berdasarkan

estimasi kerugian yang menjadi retensi sendiri dari klaim yang masih dalam proses penyelesaian pada

tanggal neraca, termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan. Perubahan dalam estimasi

klaim retensi sendiri diakui dalam laporan laba rugi tahun terjadinya perubahan.

Penyajian beban klaim dalam laporan laba rugi menunjukkan jumlah klaim bruto, klaim reasuransi, dan

kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri. Klaim reasuransi disajikan sebagai pengurang klaim

bruto.

Beban klaim disajikan sebagai beban operasional lainnya.

aa. Pengakuan Pendapatan Dan Beban Provisi Dan Komisi

Pada tanggal 1 Januari 2010, dengan diberlakukannya PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang telah berlaku efektif pada tanggal tersebut, pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kredit, yaitu pendapatan transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan kredit yang diberikan dan berkaitan dengan jangka waktu dan berjumlah sama atau lebih dari nilai materialitas yang ditetapkan diakui sebagai pendapatan ditangguhkan dan diamortisasi selama jangka waktu aset keuangan tersebut dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Saldo yang belum diamortisasi diberlakukan sebagai pengurang (off-setting) dari aset keuangan.

Untuk kredit yang diberikan yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan/atau komisi yang belum diamortisasi, diakui pada saat kredit yang diberikan dilunasi. Pendapatan provisi dan komisi lainnya yang tidak teratribusi dengan kegiatan perkreditan atau jangka waktu tertentu diakui pada saat terjadinya transaksi.

bb. Program Pensiun dan Imbalan Pasca Kerja Lainnya

Bank memberikan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya. Bank juga

membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang

Ketenagakerjaan No. 13/2003.

Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan

dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi jumlah yang lebih besar diantara 10% dari

nilai kini kewajiban imbalan pasti dan 10% nilai wajar aset program diakui dengan metode garis lurus

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

21

selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa

lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui

sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi

vested.

Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan

pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, biaya jasa lalu yang

belum diakui dan nilai wajar aset program.

cc. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang

dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari

perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan

pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena

pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang

besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah

berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi,

kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, kecuali aset dan kewajiban pajak tangguhan

untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak

kini.

dd. Laba Per Saham

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang

saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan setelah memperhitungkan pengaruh retroaktif

perubahan nilai nominal saham.

Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata

tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham

biasa yang dilutif.

ee. Informasi Segmen

Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan

penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan

segmen sekunder adalah segmen geografis.

Segmen usaha adalah komponen Bank dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam

menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa

terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen

lain.

Segmen geografis adalah komponen Bank dan anak perusahaan yang dapat dibedakan dalam

menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki

risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada

lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

Aset dan kewajiban yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap

segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan

kepada segmen-segmen tersebut.

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

22

4. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA

Rp Juta % Rp Juta %

Rupiah 14.797.579 5,01 9.999.750 5,017

Dollar Amerika Serikat 150.150 1,03 115.550 1,12

14.947.729 10.115.300

2010 2009

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 10/19/PBI/2008 tanggal 14 Oktober 2008 yang diubah dengan peraturan Bank Indonesia No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, setiap Bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam rupiah ditetapkan sebesar 7,5% yang terdiri dari GWM utama sebesar 5% yang mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2008 dan GWM sekunder sebesar 2,5% yang mulai berlaku 24 Oktober 2008 dan GWM dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 1% yang mulai berlaku tanggal 24 Oktober 2008. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, Bank telah memenuhi Giro Wajib Minimum yang harus disediakan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.

5. GIRO PADA BANK LAIN

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

Pihak hubungan istimewa

Bank

Dollar Australia 12.249 8.933

Dollar Selandia Baru 8.397 6.850

Jumlah 20.646 15.783

Cadangan kerugian penurunan nilai (208) (233)

Jumlah - bersih 20.438 15.550

Pihak ketiga

Bank

Rupiah 36.822 10.119

Dollar Amerika Serikat 116.309 842.469

Dollar Singapura 73.775 64.516

Yen Jepang 37.038 20.433

Euro 17.962 32.688

Lainnya 54.010 28.143

Anak Perusahaan

Rupiah 2.683 3.854

Dollar Amerika Serikat - 27

Jumlah 338.599 1.002.249

Cadangan kerugian penurunan nilai (5.522) (13.422)

Jumlah - bersih 333.077 988.827

Jumlah Giro pada Bank Lain - Bersih 353.515 1.004.377

Kolektibilitas giro pada bank lain pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 dikelompokkan lancar.

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

23

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain sampai dengan triwulan I/tahun 2010 dan

2009 adalah sebagai berikut:

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

Saldo awal 8.655 14.112

Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan (2.925) (457)

Saldo akhir Triwulan I 5.730 13.655

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain adalah

cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain.

6. PENEMPATAN PADA BANK LAIN

Penempatan pada bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut:

Tingkat bunga

Jangka waktu rata-rata Jumlah

Rp Juta

Rupiah

Pihak ketiga

Bank

Call money 1 - 92 hr 6,63% 1.612.000

Anak Perusahaan

Deposito berjangka 9,82% 266.464

Jumlah 1.878.464

Valuta Asing

Pihak ketiga

Bank

Call money

Dollar Amerika Serikat 1 - 33 hr 0,26% 3.913.000

Dollar Singapura 7 - 92 hr 0,46% 655.615

Dollar Australia 7 - 90 hr 3,98% 629.475

Euro 14 - 94 hr 0,35% 521.325

Yen Jepang 29 - 90 hr 0,14% 190.418

Poundsterling Inggris 30 - 62 hr 0,44% 93.755

Dollar Hongkong 92 hr 0,06% 17.563

Dollar Selandia Baru 14 - 30 hr 2,47% 16.151

Dollar Canada 31 hr 0,22% 8.956

Deposito berjangka

Dollar Amerika Serikat 455.000

Anak Perusahaan

Deposito berjangka

Dollar Amerika Serikat 92 hr 2,50% 2.735

Jumlah 6.503.993

Jumlah 8.382.457

Cadangan kerugian penurunan nilai (82.476)

8.299.981

2010

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

24

Tingkat bunga

Jangka waktu rata-rata Jumlah

Rp Juta

Rupiah

Pihak ketiga

Bank

Call money 1 - 32 hr 9,25% 515.000

Anak Perusahaan

Deposito berjangka 72.152

Jumlah 587.152

Valuta Asing

Pihak ketiga

Bank

Call money

Dollar Amerika Serikat 1 - 34 hr 0,68% 2.025.015

Dollar Australia 6 - 93 hr 3,17% 772.591

Dollar Singapura 7 - 93 hr 0,74% 524.359

Euro 6 - 63 hr 1,04% 283.696

Yen Jepang 7 - 63 hr 0,36% 164.599

Dollar Selandia Baru 35 hr 2,77% 26.309

Poundsterling Inggris 7 hr 0,60% 24.735

Dollar Canada 7 hr 0,30% 7.375

Deposito Berjangka

Dollar Amerika Serikat 370 hr 5,80% 61.953

Jumlah 3.890.632

Jumlah 4.477.784

Cadangan kerugian penurunan nilai (51.467)

4.426.317

2009

Deposito berjangka dalam valuta asing yang dimiliki oleh Bank merupakan penempatan dalam perjanjian

pembelian obligasi (bond linked deposit) antara Bank dengan beberapa bank asing (deposit taker).

Dalam perjanjian tersebut dinyatakan bila pada saat jatuh tempo nilai pasar lebih kecil atau sama dengan

nilai put strike price obligasi maka deposit taker akan menjual obligasi tersebut kepada Bank namun

apabila pada saat jatuh tempo nilai pasar lebih besar daripada nilai put strike price obligasi maka

perjanjian penjualan tersebut akan dibatalkan dan deposit taker akan mengembalikan deposito berjangka

tersebut kepada Bank.

Kolektibilitas penempatan pada bank lain pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 dikelompokkan lancar.

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank lain selama triwulan I/tahun 2010 dan

2009 adalah sebagai berikut :

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

Saldo awal 78.280 40.249

Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan 4.196 11.218

Saldo akhir Triwulan I 82.476 51.467

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank lain

adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penempatan pada

bank lain.

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

25

7. SURAT – SURAT BERHARGA

Berdasarkan tujuan investasi dan mata uang, surat-surat berharga adalah sebagai berikut:

Pihak hubungan istimewa

Dimiliki hingga jatuh tempo

Bank - Rupiah 30.000 30.000

Tersedia untuk dijual

Anak Perusahaan - Rupiah 10.000 10.000

Jumlah pihak istimewa 40.000 40.000

Pihak ketiga

Dimiliki hingga jatuh tempo

Bank

Rupiah 2.049.519 1.840.004

Dollar Amerika Serikat 136.693 718.831

Anak perusahaan - Rupiah 5.000 -

Jumlah dimiliki hingga jatuh tempo 2.191.212 2.558.835

Tersedia untuk dijual

Bank

Rupiah 110.593 -

Dollar Amerika Serikat 357.121 443.430

Anak perusahaan - Rupiah 30.000 150.000

Jumlah tersedia untuk dijual 497.714 593.430

Diperdagangkan

Bank

Rupiah 145.719 -

Dollar Amerika Serikat - -

Anak perusahaan - Rupiah 1 -

Jumlah diperdagangkan 145.720 -

Jumlah pihak ketiga 2.834.646 3.152.265

Jumlah Surat-surat Berharga 2.874.646 3.192.265

Dikurangi:

Diskonto yang belum diamortisasi (81.432) (121.894)

Keuntungan yg blm direalisasi dari

kenaikan nilai efek-efek 24.496 (74.598)

Cadangan kerugian penurunan nilai (38.801) (40.731)

Jumlah Surat-surat Berharga - Bersih 2.778.909 2.955.042

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

26

2010 2009

Tingkat bunga rata-rata per Maret

Rupiah

Obligasi 10,84% 9,43%

Obligasi subordinasi 12,41% 12,41%Valuta Asing

Obligasi 7,49% 7,67%

Jangka waktu surat-surat berharga sejak tanggal pembelian hingga tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:

2010 2009

RupiahObligasi 3 bulan - 30 tahun 3 bulan - 30 tahun

Obligasi Subordinasi 8 tahun 8 tahun

SUN 6 - 12 bulan 6 - 12 bulan

Dollar Amerika SerikatObligasi 3 - 30 tahun 3 - 30 tahun

Kolektibilitas surat-surat berharga pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

Klasifikasi 2010 2009

Rp Juta Rp Juta

Surat-surat Berharga

Lancar 2.807.151 2.985.205

Macet 10.568 10.568

Jumlah Surat-surat Berharga 2.817.719 2.995.773

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai surat-surat berharga selama Triwulan I/tahun 2010 dan 2009

adalah sebagai berikut :

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

Saldo awal tahun 38.316 34.798

Penyisihan (pemulihan) tahun berjalan 485 5.933

Saldo akhir Triwulan I 38.801 40.731

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai surat-surat berharga tersebut

adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya surat-surat berharga

tersebut.

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

27

8. OBLIGASI PEMERINTAH

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

Diperdagangkan

Rupiah

Nilai perolehan - bersih 505.444 330.408

Dollar Amerika Serikat

Nilai perolehan - bersih - -

Jumlah Obligasi Pemerintah untuk diperdagangkan 505.444 330.408

Tersedia untuk dijual

Rupiah

Nilai perolehan - bersih 631.085 20.377

Dollar Amerika Serikat

Nilai perolehan - bersih 124.953 -

Jumlah Obligasi Pemerintah tersedia untuk dijual 756.038 20.377

Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

Rupiah

Nilai nominal - bersih 1.521.167 5.392.268

Dollar Amerika Serikat

Nilai nominal - bersih 562.443 1.462.463

Jumlah Obligasi Pemerintah dimiliki hingga jatuh tempo 2.083.610 6.854.731

Jumlah Obligasi Pemerintah 3.345.092 7.205.516

9. TAGIHAN DERIVATIF

Bank melakukan transaksi derivatif dalam bentuk pembelian dan penjualan berjangka valuta asing

(forward) dan swap untuk tujuan trading.

Bank bertindak sebagai perantara transaksi swap. Transaksi swap terdiri dari kontrak swap mata uang.

Transaksi tersebut merupakan komitmen untuk melunasi kewajiban dalam mata uang asing dengan kurs

yang ditentukan terlebih dahulu.

Risiko pasar dari transaksi derivatif timbul sebagai akibat dari adanya perubahan nilai potensial fluktuasi

kurs mata uang, sedangkan risiko kredit timbul dalam hal pihak lain tidak dapat memenuhi kewajibannya

kepada Bank. Jangka waktu dari pembelian dan penjualan berjangka valuta asing pada tanggal

31 Maret 2010 dan 2009 berkisar antara 1 sampai 83 hari dan 1 sampai 96 hari.

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

28

Rincian transaksi derivatif pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut :

Nilai pasar Tagihan

dari kontrak derivatif

Transaksi Beli Jual TagihanRp Juta Rp Juta Rp Juta

Pihak hubungan istimewaSpot 27.300 27.322 22 Jumlah 22

Pihak ketigaForward 10.654 10.705 51 Swap 91.000 93.218 2.218

Spot 302.703 303.251 548

Jumlah 2.817

Cadangan kerugian penurunan nilai (32)Jumlah - bersih 431.657 434.496 2.807

2010

Nilai pasar Tagihan

dari kontrak derivatif

Transaksi Beli Jual Tagihan

Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Pihak ketiga

Forward 40.775 41.930 1.155

Swap 1.197.595 1.239.666 42.071

Jumlah 43.226

Cadangan kerugian penurunan nilai (1.114)

Jumlah - bersih 1.238.370 1.281.596 42.112

2009

Kolektibilitas tagihan derivatif pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 dikelompokkan lancar.

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai tagihan derivatif adalah sebagai berikut:

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

Saldo awal tahun 32 1.114

Penyisihan tahun berjalan - -

Saldo akhir Triwulan I 32 1.114

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tersebut adalah cukup untuk

menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan derivatif tersebut.

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

29

10. KREDIT YANG DIBERIKAN

a. Jenis Pinjaman

L DPK KL D M Total

Rupiah

Kredit konsumsi 12.508.962 718.447 43.036 44.994 77.345 13.392.784

Pinjaman rekening koran 9.317.223 381.836 87.534 39.227 83.574 9.909.394

Kredit investasi 5.577.337 1.161.774 319.585 365.291 48.415 7.472.402

Kredit modal kerja 5.367.001 679.731 27.929 4.248 40.997 6.119.906

Pembiayaan bersama 429.646 - - - - 429.646

Anjak piutang - bersih 351.944 - - - - 351.944

Pinjaman karyawan 87.268 - - - 3 87.271

Kredit kepada bank 35.043 - - - - 35.043

Kredit lainnya 1.601.090 97.845 11.168 19.227 16.658 1.745.988

35.275.514 3.039.633 489.252 472.987 266.992 39.544.378

Valuta Asing

Kredit investasi 2.804.614 124.884 - 11.412 - 2.940.910

Kredit kepada bank 1.842.481 - - - - 1.842.481

Kredit modal kerja 749.872 290.876 10.920 224 12.616 1.064.508

Pembiayaan bersama 1.007.168 - - - - 1.007.168

Kredit konsumsi 1.156 - - - - 1.156

Kredit lainnya 38.469 194 - - - 38.663

Jumlah - Valuta asing 6.443.760 415.954 10.920 11.636 12.616 6.894.886

Jumlah 41.719.274 3.455.587 500.172 484.623 279.608 46.439.264

Cad Kerugian Penurunan Nilai - - - - - (1.612.234)

Jumlah Kredit - Bersih 41.719.274 3.455.587 500.172 484.623 279.608 44.827.030

2010

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

30

L DPK KL D M Total

Rupiah

Kredit konsumsi 9.323.154 703.875 43.974 46.334 84.469 10.201.806

Pinjaman rekening koran 7.829.126 375.470 81.467 56.955 136.427 8.479.445

Kredit investasi 5.346.438 638.621 93.685 124.634 340.038 6.543.416

Kredit modal kerja 3.810.108 758.803 14.654 23.667 110.166 4.717.398

Anjak piutang - bersih 265.478 - - - - 265.478

Pembiayaan bersama 232.298 - - - - 232.298

Pinjaman karyawan 73.261 6 - - 3 73.270

Kredit kepada bank 16.909 - - - - 16.909

Kredit lainnya 1.057.567 79.452 24.636 323.121 7.540 1.492.316

27.954.339 2.556.227 258.416 574.711 678.643 32.022.336

Kredit yang dibeli dari BPPN - - - - 1.845 1.845

Jumlah - Rupiah 27.954.339 2.556.227 258.416 574.711 680.488 32.024.181

Valuta Asing

Kredit investasi 3.887.607 112.392 - - - 3.999.999

Kredit modal kerja 366.144 292.056 12.641 - 74.034 744.875

Pembiayaan bersama 333.254 7.640 - - - 340.894

Kredit kepada bank 338.826 - - - - 338.826

Kredit konsumsi 1.000 535 - - - 1.535

Kredit lainnya 40.213 64.563 - 14.520 - 119.296

Jumlah - Valuta asing 4.967.044 477.186 12.641 14.520 74.034 5.545.425

Jumlah 32.921.383 3.033.413 271.057 589.231 754.522 37.569.606

Cad Kerugian Penurunan Nilai (330.771) (44.782) (10.603) (103.154) (753.863) (1.243.173)

Jumlah Kredit - Bersih 32.590.612 2.988.631 260.454 486.077 659 36.326.433

2009

b. Sektor Ekonomi

L DPK KL D M Total

Rupiah

Perdagangan 9.248.534 377.034 67.866 362.822 65.319 10.121.575

Jasa 5.263.174 933.977 346.510 13.966 52.923 6.610.550

Industri 4.545.117 787.573 13.578 8.166 22.980 5.377.414

Konstruksi 1.700.868 110.226 16.099 4.982 29.307 1.861.482

Lain-lain 14.517.821 830.823 45.199 83.051 96.463 15.573.357

Jumlah - Rupiah 35.275.514 3.039.633 489.252 472.987 266.992 39.544.378

Valuta asing

Jasa 4.275.079 3.753 - - - 4.278.832

Industri 621.055 411.747 10.920 - 12.616 1.056.338

Perdagangan 58.501 454 - 11.636 - 70.591

Konstruksi 14.052 - - - - 14.052

Lain-lain 1.475.073 - - - - 1.475.073

Jumlah - Valuta asing 6.443.760 415.954 10.920 11.636 12.616 6.894.886

Jumlah 41.719.274 3.455.587 500.172 484.623 279.608 46.439.264

Cad Kerugian Penurunan Nilai - - - - - (1.612.234)

Jumlah Kredit - Bersih 41.719.274 3.455.587 500.172 484.623 279.608 44.827.030

2010

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

31

L DPK KL D M Total

Rupiah

Perdagangan 7.354.212 398.303 46.005 57.583 96.835 7.952.938

Jasa 5.227.192 234.435 30.794 31.134 75.187 5.598.742

Industri 3.190.677 748.745 21.543 331.970 243.682 4.536.617

Konstruksi 1.095.034 110.155 21.745 5.188 7.407 1.239.529

Lain-lain 11.087.224 1.064.589 138.329 148.836 257.377 12.696.355

Jumlah - Rupiah 27.954.339 2.556.227 258.416 574.711 680.488 32.024.181

Valuta asing

Jasa 2.055.034 891 - - - 2.055.925

Industri 593.981 354.722 12.641 14.520 74.034 1.049.898

Perdagangan 61.546 6.454 - - - 68.000

Konstruksi 62.172 - - - - 62.172

Lain-lain 2.194.311 115.119 - - - 2.309.430

Jumlah - Valuta asing 4.967.044 477.186 12.641 14.520 74.034 5.545.425

Jumlah 32.921.383 3.033.413 271.057 589.231 754.522 37.569.606

Cad Kerugian Penurunan Nilai (330.771) (44.782) (10.603) (103.154) (753.863) (1.243.173)

Jumlah Kredit - Bersih 32.590.612 2.988.631 260.454 486.077 659 36.326.433

2009

c. Jangka waktu

Jangka waktu pinjaman diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman dalam perjanjian kredit sampai

dengan saat jatuh temponya adalah sebagai berikut :

Berdasarkan Periode Perjanjian Kredit

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

≤ 1 tahun 6.017.460 12.119.608

> 1 - 2 tahun 12.224.736 6.812.921

> 2 - 5 tahun 10.270.810 6.143.064

> 5 tahun 17.926.258 12.494.013

46.439.264 37.569.606

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (1.612.234) (1.243.173)

Jumlah Kredit 44.827.030 36.326.433

Berikut adalah informasi pokok lainnya sehubungan dengan kredit:

1. Tingkat bunga rata-rata untuk kredit dalam mata uang Rupiah pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 adalah

13,25% dan 13,86%, sedangkan dalam valuta asing adalah 6,14% dan 8,81%.

2. Kredit dijamin dengan agunan yang diikat dengan hak tanggungan atau surat kuasa untuk menjual dan

jaminan lain yang umumnya diterima oleh perbankan. Kredit juga dijamin dengan jaminan tunai berupa

giro, tabungan dan deposito berjangka (Catatan 17). Manajemen berkeyakinan agunan yang diterima

tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang

diberikan.

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

32

3. Kredit untuk modal kerja dan investasi terdiri dari pinjaman jangka panjang, tetap, berulang dan diskonto,

sedangkan kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit

konsumsi lain.

Kredit dalam Rupiah berjangka waktu 1 bulan sampai 20 tahun, sedangkan kredit dalam valuta asing

berjangka waktu antara 5 bulan sampai 10 tahun. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama dalam

Rupiah berjangka waktu 3 tahun sampai 8 tahun sedangkan dalam valuta asing berjangka waktu 3 tahun

sampai 8 tahun.

4. Keikutsertaan Bank sebagai anggota sindikasi dengan persentase penyertaan berkisar antara 3,64%

sampai dengan 25% per triwulan I/tahun 2010 dan 3% sampai dengan 44,82% per triwulan I/tahun 2009.

5. Kredit kepada karyawan bank merupakan kredit untuk membeli kendaraan, rumah, dan keperluan lainnya

yang dibebani bunga sebesar 6% per tahun dengan jangka waktu 1 sampai dengan 10 tahun.

Pembayaran kredit dibayar kembali dengan pemotongan gaji setiap bulan.

6. Dalam jumlah kredit termasuk kredit yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa

sebesar Rp 21.593 juta dan Rp 12.719 juta, setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp 218 juta dan Rp 124 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009.

7. Rasio kredit usaha kecil terhadap kredit yang diberikan adalah sebesar 6.02% dan 4,34% masing-masing

pada triwulan I/tahun 2010 dan triwulan I/tahun 2009.

8. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, rincian kredit yang direstrukturisasi menurut jenis dan kualitas

pinjaman adalah sebagai berikut:

L DPK KL D M Total

Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Rupiah

Kredit investasi 551.437 989.333 304.664 351.704 - 2.197.138

Kredit modal kerja 92.437 156.741 - - 3.531 252.709

Kredit konsumsi 11.627 531 182 - 174 12.514

Pinjaman rekening koran - 9.606 19.811 - - 29.417

Jumlah 655.501 1.156.211 324.657 351.704 3.705 2.491.778

Valuta asing

Kredit investasi 630.712 120.875 - 11.411 - 762.998

Kredit modal kerja - 90.672 - 228 - 90.900

Jumlah 630.712 211.547 - 11.639 - 853.898

Jumlah Kredit - bersih 1.286.213 1.367.758 324.657 363.343 3.705 3.345.676

2010

L DPK KL D M Total

Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Rupiah

Kredit investasi 142.428 143.398 77.574 - 89.919 453.319

Kredit modal kerja 9.697 - - - 3.961 13.658

Kredit konsumsi 2.529 20 - - 643 3.192

Pinjaman rekening koran - - - 240 - 240

Jumlah 154.654 143.418 77.574 240 94.523 470.409

Valas

Kredit investasi 519.987 107.462 - - - 627.449

Pembiayaan bersama - 7.638 - - - 7.638

Jumlah 519.987 115.100 - - - 635.087

Jumlah Kredit - Bersih 674.641 258.518 77.574 240 94.523 1.105.496

2009

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

33

9. Rasio non-performing loan (NPL) pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

2010 2009

NPL Bruto 2,78% 4,43%

NPL Neto 0,57% 2,35%

10. Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 tidak terdapat kredit yang tidak memenuhi ketentuan BMPK .

11. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, rincian kredit bermasalah menurut sektor ekonomi adalah:

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

Rupiah

Industri 44.724 597.195

Perdagangan 496.007 200.423

Jasa 413.399 137.115

Konstruksi 50.388 -

Lain-Lain 224.713 578.882

Jumlah 1.229.231 1.513.615

Valas

Industri 23.536 101.195

Jasa - -

Perdagangan 11.636 -

Lain-Lain - -

Jumlah 35.172 101.195

Jumlah Kredit Bermasalah 1.264.403 1.614.810

12. Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, kredit yang disalurkan dengan sistim penyaluran kredit melalui

lembaga pembiayaan PT. Verena Oto Finance dan PT. Clipan Finance Indonesia Tbk, berupa kredit

kendaraan motor dan mobil sebesar Rp 734.140 juta dan Rp 580.861 juta.

13. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai kredit sampai dengan triwulan I/tahun 2010 dan 2009 adalah

sebagai berikut

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

Saldo awal tahun 1.154.324 1.244.127

Penyisihan tahun berjalan 414.331 316.889

Pelunasan kredit yang telah dihapusbukukan 50.834 38.768

Penghapusan selama tahun berjalan (7.255) (356.611)

Saldo akhir triwulan I 1.612.234 1.243.173

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai kredit tersebut di atas adalah cukup

untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan.

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

34

11. TAGIHAN ATAS SURAT BERHARGA YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI (REVERSE

REPO)

Akun ini merupakan efek obligasi yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 dengan perincian sebagai berikut:

2009

Rp Juta

Rupiah

Bank

Harga jual kembali -

Pendapatan bunga yang belum

direalisasi -

Jumlah -

Anak Perusahaan

Harga jual kembali 8.000

Pendapatan bunga yang belum

direalisasi -

Jumlah 8.000

Cadangan kerugian penurunan nilai -

Jumlah 8.000

Kolektibilitas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 31 Maret 2009 dikelompokkan lancar. Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali adalah sebagai berikut:

2009

Rp Juta

Saldo awal tahun 596

Penyisihan tahun berjalan (596)

Saldo akhir triwulan I -

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali.

12. PENDAPATAN YANG MASIH AKAN DITERIMA Merupakan pendapatan yang masih akan diterima dengan perincian sebagai berikut:

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

Penanaman neto sewa guna usaha 924.131 816.200

Tagihan bunga 495.077 611.153

Lainnya - -

Jumlah 1.419.208 1.427.353

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

35

13. TAGIHAN AKSEPTASI

Tagihan Akseptasi merupakan tagihan kepada nasabah.

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

Tagihan Akseptasi

Rupiah 1.419 43.227

Valuta asing 378.009 393.377

Jumlah 379.428 436.604

Cadangan kerugian penurunan nilai (3.826) (4.634)

Tagihan Akseptasi - Bersih 375.602 431.970

Tagihan Akseptasi berdasarkan jangka waktu perjanjian adalah sebagai berikut:

Valuta Valuta

Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah

Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Kurang dari atau sama

dengan 1 bulan - 14.690 14.690 - 107 107

Lebih dari 1 s/d 3 bulan 1.158 137.667 138.825 43.227 39.491 82.718

Lebih dari 3 s/d 6 bulan 261 216.639 216.900 - 307.887 307.887

Lebih dari 6 s/d 12 bulan - 9.013 9.013 - 45.892 45.892

Jumlah 1.419 378.009 379.428 43.227 393.377 436.604

2010 2009

Kolektibilitas tagihan akseptasi adalah sebagai berikut:

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi adalah sebagai berikut:

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

Saldo awal tahun 5.169 39.200

Penyisihan tahun berjalan (1.343) (34.566)

Saldo akhir Triwulan I 3.826 4.634

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi tersebut di atas

adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi.

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

Lancar 379.428 433.001

Kurang Lancar - 3.603

Jumlah 379.428 436.604

Cadangan kerugian penurunan nilai (3.826) (4.634)

Jumlah - Bersih 375.602 431.970

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

36

14. PENYERTAAN DALAM BENTUK SAHAM

Jenis Usaha 2010 2009

2010 2009 Rp Juta Rp Juta

Metode Ekuitas

Bank

PT Panin Sekuritas Tbk Sekuritas 29,00 29,00 137.359 88.919

PT Evergreen Finance (d/h PT Dai-ichi Lembaga Pembiayaan 20,00 20,00 - -

Kangyo Panin Finance)

Anak Perusahaan

PT Laksayudha Abadi Properti 46,00 46,00 79.654 79.508

Jumlah 217.013 168.427

Metode Biaya

Bank

PT ANZ Panin Bank Perbankan 15,00 15,00 7.500 7.500

PT First Asia Capital (d/h PT Panin Sekuritas 2,50 2,50 750 750

Capital)

PT Sarana Bersama Pembiayaan

Indonesia Lembaga Pembiayaan 9,33 9,33 625 625

PT Sarana Kalimantan Selatan

Ventura Modal Ventura 1,04 1,04 40 40

Anak Perusahaan

PT Asuransi Maipark Indonesia Asuransi 1,69 1,69 761 761

Jumlah 9.676 9.676

Jumlah Penyertaan Dalam Bentuk Saham 226.689 178.103

Cadangan kerugian penurunan nilai (12.181) (10.299)

Jumlah Penyertaan Dalam Bentuk Saham - Bersih 214.508 167.804

Persentase

Kepemilikan (%)

PT Evergreen Finance (d/h PT Dai-ichi Kangyo Panin Finance) Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor KEP-128/KM.10/2009 tanggal 27 Mei 2009 tentang pencabutan izin usaha PT Evergreen Finance, ditetapkan bahwa PT Evergreen Finance dilarang melakukan kegiatan Perusahaan Pembiayaan dan penyelesaian hak dan kewajiban PT Evergreen Finance dilaksanakan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

PT Epanin Dotcom

Pada 24 Maret 2009, bank telah menjual kepemilikannya atas saham PT Epanin Dotcom sebanyak 4.000.000 lembar saham sehingga kepemilikan Bank menjadi nihil.

Saldo penyertaan dalam bentuk saham per 31 Maret 2010 dan 2009 berdasarkan kolektibilitas menurut

Ketentuan Bank Indonesia adalah sebagai berikut:

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

Lancar 226.064 177.478

Macet 625 625

Jumlah 226.689 178.103

Cadangan kerugian penurunan nilai (12.181) (10.299)

Jumlah - Bersih 214.508 167.804

Klasifikasi

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

37

Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan sampai dengan triwulan I/tahun 2010 dan 2009

adalah sebagai berikut :

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

Saldo awal tahun 11.796 10.064

Penyisihan tahun berjalan 385 235

Saldo akhir Triwulan I 12.181 10.299

Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai penyertaan tersebut diatas adalah

cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penyertaan dalam bentuk

saham.

15. ASET TETAP DAN ASET SEWA GUNA USAHA

Rincian mutasi dan saldo aset tetap adalah sebagai berikut :

1 Januari 31 Maret

2010 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 2010

Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Biaya Perolehan

Pemilikan langsung

Tanah 552.758 10.687 (4.620) (1.057) 557.768

Bangunan 1.195.582 72.711 (13.033) (1.255) 1.254.005

Golongan I dan II 1.176.134 39.626 (2.358) (5) 1.213.397

Aktiva Sewa Guna Usaha 2.479 - - - 2.479

Jumlah 2.926.953 123.024 (20.011) (2.317) 3.027.649

Akumulasi Penyusutan

Pemilikan langsung

Bangunan 429.562 16.665 (2.454) (716) 443.057

Golongan I dan II 793.943 45.229 (1.372) (5) 837.795

Aktiva Sewa Guna Usaha 621 114 - - 735

Jumlah 1.224.126 62.008 (3.826) (721) 1.281.587

Jumlah Bersih 1.702.827 1.746.062

Aktiva Tetap - Properti Terbengkalai

Tanah 24.624

Bangunan - net 3.230

ATYBD 163.633

Jumlah 191.487

Cadangan kerugian penurunan nilai (14.346)

Aktiva Tetap - Properti Terbengkalai Net 177.141

2010

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

38

1 Januari 31 Maret

2009 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 2009

Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Biaya Perolehan

Pemilikan langsung

Tanah 541.232 3.111 - (4.668) 539.675

Bangunan 1.124.295 4.085 - 33.146 1.161.526

Golongan I dan II 954.137 41.843 (3.896) - 992.084

Aktiva Sewa Guna Usaha 1.260 - - - 1.260

Jumlah 2.620.924 49.039 (3.896) 28.478 2.694.545

Akumulasi Penyusutan

Pemilikan langsung

Bangunan 353.980 13.672 - 16.195 383.847

Golongan I dan II 594.797 41.200 (2.048) - 633.949

Aktiva Sewa Guna Usaha 341 56 - - 397

Jumlah 949.118 54.928 (2.048) 16.195 1.018.193

Jumlah Bersih 1.671.806 1.676.352

Aktiva Tetap - Properti Terbengkalai

Tanah 23.036

Bangunan - net 1.702

Jumlah 24.738

Cadangan kerugian penurunan nilai (13.544)

Aktiva Tetap - Properti Terbengkalai Net 11.194

2009

Beban penyusutan adalah Rp 62.024 juta dan Rp 57.124 juta masing-masing untuk

31 Maret 2010 dan 2009.

Pada tahun 2001 dan 1988, Bank menilai kembali aset tetap tertentu. Pada awal penerapan PSAK 16

(Revisi 2007) nilai revaluasi aset tetap dianggap sebagai biaya perolehan (deemed cost) dan saldo hasil

penilaian kembali yang sebelumnya dicatat sebagai bagian dari ekuitas direklas ke saldo laba.

Bank memiliki beberapa bidang tanah dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka

waktu 30 (tiga puluh) tahun yang akan jatuh tempo sampai dengan 2038. Manajemen berpendapat tidak

terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan

didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

Manajemen Bank dan anak perusahaan berpendapat bahwa nilai tercatat semua aset tetap masih lebih

rendah daripada nilai yang dapat dipulihkan, oleh karena itu tidak diperlukan penurunan nilai aset tetap.

Aset tetap Bank kecuali tanah telah diasuransikan terhadap resiko kebakaran, kecurian dan resiko lainnya

kepada PT Panin Indonesia Tbk dan PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk, pihak hubungan istimewa, serta

PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Tri Prakarta,

PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Raksa Pratikara dan PT Asuransi Dinamika dengan

jumlah pertanggungan sebesar Rp 1.881.380 juta dan USD 10 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan Rp

2.420.450 juta dan USD 6 juta pada triwulan I/tahun 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai

pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.

Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional direklasifikasi ke rupa-rupa aset agar sesuai

dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku (catatan 16).

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

39

16. RUPA-RUPA ASET

Agunan yang Diambil Alih

Agunan yang diambil alih merupakan jaminan kredit berupa surat berharga dalam bentuk saham, tanah,

bangunan dan kendaraan yang telah diambil alih oleh Bank dan Anak Perusahaan. Pada tanggal 31

Maret 2010 dan 2009, dalam agunan yang diambil alih termasuk surat berharga dalam bentuk saham

yang diperdagangkan di bursa dengan nilai tercatat masing-masing Rp 319.293 juta dan Rp 314.744 juta

setelah dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai pasar masing-masing sebesar Rp 169.946 juta dan

Rp 157.499 juta.

Untuk memenuhi Peraturan Bank Indonesia No.7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, Bank telah

melakukan upaya penyelesaian atas agunan yang diambil alih.

Aset Tetap yang Belum Digunakan dalam Kegiatan Operasional

Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional merupakan tanah dan bangunan yang

direncanakan untuk pembukaan cabang dan tempat kegiatan pendukung operasional Bank dan anak

perusahaan.

Manajemen berkeyakinan tidak terdapat penurunan nilai atas aset tetap yang belum digunakan.

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

Bank

Agunan yang diambil alih 480.576 457.934

Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional 248.910 370.049

Uang muka pembelian aset tetap 95.526 74.752

Uang muka pendirian cabang/capem 55.384 141.982

Uang muka kepada pihak ketiga 32.945 22.839

Tagihan kepada pihak ketiga 16.387 1.414

Pajak dibayar di muka 10.824 10.824

Uang jaminan kepada pihak ketiga 5.271 5.568

Rekening antar kantor 1.346 -

Cadangan Aset Tetap yang belum digunakan (97.465) (95.186)

Lainnya 57.593 37.572

Anak Perusahaan

Agunan yang diambil alih 8.663 14.309

Beban Ditangguhkan 11.149 13.156

Piutang lain-lain 8.701 -

Aset tetap yang belum digunakan dalam kegiatan operasional 7.022 -

Piutang premi dan reasuransi - bersih 199 4.805

Lainnya 7.362 116

Jumlah 950.393 1.060.134

Dikurangi :

Penyisihan penghapusan agunan yang diambil alih (169.946) (157.499)

Jumlah - Bersih 780.447 902.635

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

40

17. SIMPANAN

Simpanan terdiri dari :

2010 2009

Pihak Pihak Jumlah Pihak Pihak Jumlah

Hubungan Ketiga Hubungan Ketiga

Istimewa Istimewa

Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Bank

Giro 34.387 13.412.856 13.447.243 39.145 9.551.711 9.590.856

Tabungan 15.023 11.552.568 11.567.591 10.829 8.997.854 9.008.683

Deposito Berjangka 240.980 31.818.395 32.059.375 729.466 30.321.112 31.050.578

Sub Jumlah 290.390 56.783.819 57.074.209 779.440 48.870.677 49.650.117

Anak Perusahaan

Giro - 6.300 6.300 - 3.571 3.571

Tabungan - 1.348 1.348 - 68 68

Deposito Berjangka - 20.183 20.183 - 907 907

Sub Jumlah - 27.831 27.831 - 4.546 4.546

Jumlah 290.390 56.811.650 57.102.040 779.440 48.875.223 49.654.663

a. Giro

Merupakan simpanan dalam Rupiah maupun Valuta asing yang dapat diambil setiap saat, dengan rincian

sebagai berikut:

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

Pihak hubungan istimewa

Bank

Rupiah 25.703 34.301

Dollar Amerika Serikat 8.684 4.844

Sub Jumlah 34.387 39.145

Pihak ketiga

Bank

Rupiah 3.449.193 2.787.182

Dollar Amerika Serikat 7.916.821 5.245.213

Dollar Singapura 725.010 555.752

Dollar Australia 469.614 501.081

Euro 446.037 224.522

Yen Jepang 228.385 160.732

Poundsterling Inggris 103.202 31.990

Dollar Canada 13.963 11.221

Dollar Selandia Baru 14.571 19.827

Lainnya 46.060 14.191

Sub Jumlah 13.412.856 9.551.711

Anak Perusahaan

Rupiah 6.300 3.571

Jumlah 13.453.543 9.594.427

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

41

2010 2009

Tingkat bunga rata-rata per triwulan I

Rupiah 3,70% 4,44%

Valuta asing 0,68% 1,57%

Pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 giro yang diblokir masing-masing sebesar Rp 43.378 juta dan

Rp 10.308 juta.

b. Tabungan

Merupakan tabungan dari masyarakat dalam Rupiah dengan rincian sebagai berikut :

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

Rupiah

Bank

Tabungan Magna Panin 8.187.067 6.304.560

Tabungan Bisnis Panin 2.948.464 2.422.594

Tabanas 204.224 176.150

Tabungan Junior Panin 188.155 99.170

Tabungan Rencana Panin 27.399 1.297

Tabanas Online 6.845 4.912

Tabunganku 5.437 -

Sub Jumlah 11.567.591 9.008.683

Anak Perusahaan

Tabungan Bank Harfa - 68

Tabungan Wadiah 1.348 -

Sub Jumlah 1.348 68

Jumlah 11.568.939 9.008.751

Tingkat bunga rata-rata Triwulan I 4,07% 4,73%

Pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009 tabungan yang diblokir masing-masing sebesar Rp 823.339 juta dan

Rp 42.425 juta.

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

42

c. Deposito berjangka

Merupakan simpanan berjangka dari nasabah dalam Rupiah dan valuta asing.

Rinciannya adalah sebagai berikut :

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

Pihak hubungan istimewa

Bank

Rupiah 153.565 509.909

Dollar Amerika Serikat 87.415 219.557

Sub Jumlah 240.980 729.466

Pihak ketiga

Bank

Rupiah 28.464.006 27.091.822

Dollar Amerika Serikat 3.051.754 2.796.332

Dollar Australia 156.952 270.859

Euro 72.110 80.884

Dollar Singapura 60.630 69.831

Dollar Selandia Baru 9.454 8.559

Lainnya 3.489 2.825

Sub Jumlah 31.818.395 30.321.112

Anak Perusahaan

Rupiah 20.183 907

Jumlah 32.079.558 31.051.485

2010 2009

Tingkat bunga rata-rata triwulan I

Rupiah 7,15% 10,64%

Valuta asing 1,60% 3,08%

Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu:

2010 2009

Valuta Valuta

Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah

Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

1 - 3 bulan 24.357.163 2.875.541 27.232.704 23.518.694 3.028.089 26.546.783

3 - 6 bulan 3.038.523 294.990 3.333.513 2.110.736 238.529 2.349.265

6 - 12 bulan 1.219.938 271.273 1.491.211 1.940.121 182.229 2.122.350

Lebih dari 12 bulan 22.130 - 22.130 33.087 - 33.087

Jumlah 28.637.754 3.441.804 32.079.558 27.602.638 3.448.847 31.051.485

Jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit pada tanggal 31 Maret 2010 dan

2009 masing-masing adalah sebesar Rp 2.159.191 juta dan Rp 1.412.412 juta.

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

43

18. SIMPANAN DARI BANK LAIN

Simpanan dari bank lain terdiri dari :

2010 2009

Valuta Jumlah Valuta Jumlah

Rupiah asing Rupiah asing

Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Pihak hubungan istimewa

Bank

Giro - - - 16.249 - 16.249

Pihak ketiga

Bank

Tabungan 9.026 - 9.026 - - -

Giro 205.814 697 206.511 33.167 183 33.350

Deposito berjangka 1.381.551 - 1.381.551 688.513 - 688.513

Call money 2.146.000 459.550 2.605.550 1.889.000 254.210 2.143.210

Sub jumlah 3.742.391 460.247 4.202.638 2.610.680 254.393 2.865.073

Anak Perusahaan

Deposito berjangka - - - - - -

Jumlah 3.742.391 460.247 4.202.638 2.626.929 254.393 2.881.322

a. Tabungan

Tingkat bunga rata-rata untuk tabungan untuk triwulan I/tahun 2010 adalah sebesar 5,56%

b. Giro Tingkat bunga rata-rata untuk giro Rupiah dan Valuta asing masing-masing sebesar 2,34% dan 0,25% untuk triwulan I/tahun 2010 serta 3.39% dan 0.81% untuk triwulan I/tahun 2009.

c. Deposito Berjangka

Jangka waktu Deposito Rupiah adalah 7 hari sampai dengan 12 bulan, dengan tingkat suku bunga

Rupiah sebesar 6,40% dan 9,03% pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009.

d. Call Money

Pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009, jangka waktu call money Rupiah masing-masing 1 sampai

dengan 16 hari dan 1 sampai 35 hari dengan tingkat bunga rata-rata sebesar 6,25% dan 8,27% dan

untuk jangka waktu call money valuta asing adalah 1 hari sampai 7 hari dan 1 hari dengan tingkat bunga

rata-rata sebesar 0,13% dan 0,2% masing-masing untuk triwulan I/tahun 2010 dan 2009.

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

44

19. KEWAJIBAN PEMBELIAN KEMBALI SURAT BERHARGA YANG DIJUAL DENGAN SYARAT REPO

Beban bunga

Jangka Tanggal Nilai yang belum Nilai

Waktu jatuh tempo Nominal diamortisasi Bersih

Bank

Pihak ketiga

SBI

BPD Jabar 45 Hari 05-Apr-10 134.873 97 134.776

BPD Jabar 20 Hari 01-Apr-10 134.765 - 134.765

BPD Jabar 14 Hari 12-Apr-10 89.941 174 89.767

FR 0040 21 Hari 07-Apr-10 392.398 424 391.974

FR 0031 21 Hari 07-Apr-10 109.780 118 109.662

Jumlah 861.757 813 860.944

Jenis

2010

Beban bunga

Jangka Tanggal Nilai yang belum Nilai

Waktu jatuh tempo Nominal diamortisasi Bersih

Bank

Pihak ketiga

SBI 14 Hari 08-Apr-09 498.288 821 497.467

FR 0027 21 Hari 02-Apr-09 505.339 117 505.222

FR 0030 21 Hari 08-Apr-09 188.368 306 188.062

FR 0044 21 Hari 08-Apr-09 207.411 337 207.074

FR 0040 21 Hari 08-Apr-09 109.810 178 109.632

Jumlah 1.509.216 1.759 1.507.457

Jenis

2009

20. KEWAJIBAN DERIVATIF

Kewajiban derivatif untuk triwulan I/tahun 2010 dan 2009 adalah sebesar Rp 3.279 juta dan

Rp 20.163 juta.

Nilai pasar Kewajibandari kontrak derivatif

Transaksi Beli Jual KewajibanRp Juta Rp Juta Rp Juta

Pihak ketigaSwap 421.161 418.589 2.572

Forward 1.895 1.834 61

Spot 301.771 301.125 646

Jumlah 724.827 721.548 3.279

2010

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

45

Nilai pasar Kewajiban

dari kontrak derivatif

Transaksi Beli Jual Kewajiban

Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Pihak ketiga

Swap 666.944 646.837 20.107

Forward 1.218 1.162 56

Jumlah 668.162 647.999 20.163

2009

21. KEWAJIBAN AKSEPTASI

Kewajiban Akseptasi merupakan kewajiban kepada bank lain.

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

Rupiah 1.419 43.227

Valuta asing 378.009 393.377

Kewajiban Akseptasi - Bersih 379.428 436.604

Kewajiban Akseptasi berdasarkan jangka waktu perjanjian adalah sebagai berikut:

Valuta Valuta

Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah

Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Kurang dari atau sama

dengan 1 bulan - 14.943 14.943 - 107 107

Lebih dari 1 s/d 3 bulan 1.158 137.414 138.572 43.227 39.491 82.718

Lebih dari 3 s/d 6 bulan 261 216.639 216.900 - 307.887 307.887

Lebih dari 6 s/d 12 bulan - 9.013 9.013 - 45.892 45.892

Jumlah 1.419 378.009 379.428 43.227 393.377 436.604

2010 2009

22. SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

Bank

Obligasi Bank Panin II tahun 2007 1.650.000 1.650.000

Obligasi Bank Panin III tahun 2009 800.000 -

Jumlah 2.450.000 1.650.000

Obligasi yang ditarik kembali - Bank - -

Obligasi yang dibeli kembali *) (52.703) (175.191)

Biaya penerbitan yang belum diamortisasi (11.193) (3.629)

Bersih 2.386.104 1.471.180

*) Obligasi yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh Bank dengan tujuan untuk dijual

kembali.

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

46

Bank

Obligasi yang diterbitkan oleh Bank adalah sebagai berikut:

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

Obligasi Bank Panin II tahun 2007

Nilai nominal

Seri A 50.000 50.000

Seri B 1.400.000 1.400.000

Seri C 200.000 200.000

1.650.000 1.650.000

Obligasi Bank Panin III tahun 2009

Nilai nominal 800.000 -

Obligasi yang beredar 2.450.000 1.650.000

Obligasi yang dibeli kembali *) (52.703) (175.191)

Biaya penerbitan yang belum diamortisasi (11.193) (3.629)

Bersih 2.386.104 1.471.180

Tingkat bunga rata-rata per tahun 10,75% 10,50%

*) Obligasi yang dibeli kembali merupakan obligasi yang dibeli oleh Bank dengan tujuan untuk dijual

kembali.

Obligasi Bank Panin III tahun 2009

Merupakan obligasi nilai nominal sebesar Rp 800 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,5% yang

ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok obligasi, berjangka waktu 5 tahun dan jatuh tempo pada

tanggal 6 Oktober 2014.

Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 6 Januari 2010 dan pembayaran bunga terakhir

dilakukan pada tanggal 6 Oktober 2014.

Berdasarkan hasil pemeringkatan PT. Pefindo No. 634/PEF-Dir/VII/2009 tanggal 2 Juli 2009, Obligasi

Bank Panin III tahun 2009 mendapat peringkat idAA- untuk periode 1 Juli 2009 sampai dengan 1 Agustus

2010.

Setelah ulang tahun ke- 1 (satu) sejak tanggal emisi, Bank dapat melakukan pembelian kembali (buy

back) untuk sebagian atau seluruhnya untuk disimpan yang di kemudian hari dapat dijual kembali atau

sebagai pelunasan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku.

Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Bank telah memenuhi

semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui KSEI sesuai

dengan jadual.

Obligasi Bank Panin II tahun 2007

Merupakan Obligasi Bank Panin II tahun 2007 dengan tingkat bunga tetap, dengan jumlah pokok sebesar

Rp 1.650 milyar. Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang akan

diterbitkan Perseroan atas nama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sebagai bukti hutang

kepada Pemegang Obligasi.

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

47

Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah Pokok Obligasi dan terdiri dari 3 seri :

1. Obligasi Seri A : Jumlah pokok sebesar Rp. 50.000.000.000,- dengan tingkat bunga tetap sebesar

9,75% per tahun dengan jangka waktu 3 tahun.

2. Obligasi Seri B : Jumlah pokok sebesar Rp. 1.400.000.000.000,- dengan tingkat suku bunga tetap

sebesar 10,75% per tahun dengan jangka waktu 5 tahun.

3. Obligasi Seri C : Jumlah pokok sebesar Rp. 200.000.000.000,- dengan tingkat suku bunga tetap

sebesar 11% per tahun dengan jangka waktu 7 tahun.

1. Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% dari jumlah pokok Obligasi.

2. Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 bulan, sesuai dengan tanggal pembayaran pertama akan

dilakukan pada tanggal 19 September 2007 sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh

tempo Obligasi Seri A akan dilakukan pada tanggal 19 Juni 2010.

3. Obligasi Seri B akan dilakukan pada tanggal 19 Juni 2012.

4. Obligasi Seri C akan dilakukan pada tanggal 19 Juni 2014.

Pembayaran kupon pertama dilakukan pada tanggal 19 September 2007 dan pembayaran bunga

terakhir dilakukan pada tanggal 19 Juni 2010 untuk Seri A, tanggal 19 Juni 2012 untuk Seri B dan

tanggal 19 Juni 2014 untuk Seri C.

Berdasarkan hasil pemeringkatan PT Pefindo No. 068/PEF-Dir/II/2008 tanggal 1 Pebruari 2008, Obligasi

Bank Panin II tahun 2007 mendapat peringkat idA+ untuk periode 31 Januari 2008 sampai dengan 1

Pebruari 2009. Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 12 Pebruari 2009 No.142/PEF-Dir/II/2009,

peringkat Obligasi Bank Panin II tahun 2007 adalah idA (Single A) untuk periode 11 Pebruari 2009

sampai dengan 1 Pebruari 2010. Berdasarkan hasil pemeringkatan PT Pefindo No. 635/PEF-Dir/VII/2009

tanggal 2 Juli 2009, peringkat Obligasi Bank Panin II Tahun 2007, adalah idAA- untuk periode 1 Juli 2009

sampai dengan 1 Agustus 2010.

Wali amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Bank telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga dan nominal obligasi melalui KSEI sesuai dengan jadual.

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

48

23. PINJAMAN YANG DITERIMA

Merupakan pinjaman yang diterima Bank dalam mata uang Rupiah dan Valuta asing dari Bank

Indonesia, Departemen Keuangan dan bank lain dengan rincian sebagai berikut:

Jangka Waktu Tingkat bunga Jumlah

% Rp Juta

Bank

Rupiah

Bank Indonesia 5,00 100

Pinjaman dari Departemen Keuangan 13 - 15 tahun 1,50 71

Valuta Asing

Pinjaman dari bank lain 4 - 12 bulan 2,71 1.155.500

Pinjaman dari Lembaga Keuangan Non Bank 5 tahun 4,50 231.100

Sub Jumlah 1.386.771

Clipan

PT Bank Central Asia Tbk - Rupiah 3 tahun 10,50 - 13,50 154.056

PT Bank Mandiri Tbk - Rupiah 1 - 3 tahun 10,75 - 15,00 133.651

PT Bank Victoria Tbk - Rupiah 3 tahun 11,00 - 15,00 22.778

PT Bank Sinarmas Tbk- Rupiah 3 tahun 10,50 21.810

Verena

PT Bank Negara Indonesia Tbk - Rupiah 1 tahun 16,00 - 17,00 340.177

PT Bank Resona Perdania Tbk - Rupiah 3 tahun 11,75 31.616

PT Bank Sinarmas Tbk- Rupiah 11 bulan 11,00 40.000

PT Bank Akita - Rupiah 10 bulan 18,00 4.266

PT BCA Finance - Rupiah 3 tahun 11,75 3.631

Sub Jumlah 751.985

Jumlah 2.138.756

2009

Jangka Waktu Tingkat bunga Jumlah

% Rp Juta

Bank

Rupiah

Bank Indonesia 73

Pinjaman dari Departemen Keuangan 13 - 15 tahun 1,50 53

Valuta Asing

Pinjaman dari bank lain 90 hari 1,15 455.000

Pinjaman dari Lembaga Keuangan Non Bank 5 tahun 3,49 453.144

Sub jumlah 908.270

Clipan

PT Bank Central Asia Tbk - Rupiah 3 tahun 13,5 58.639

PT Bank Victoria Tbk - Rupiah 3 tahun 12,00 54.556

PT Bank Windu Kentjana Int Tbk - Rupiah 3 tahun 13,00 44.160

PT Bank Mandiri Tbk - Rupiah 1 - 3 tahun 15,00 - 16,00 17.544

PT Bank Sinarmas - Rupiah 3 tahun 10,5 11.932

Verena

PT Bank Negara Indonesia Tbk - Rupiah 1 tahun 13,00 - 14,00 374.294

PT Bank Resona Perdania Tbk - Rupiah 1 - 2 tahun 11,75 - 12,00 60.091

PT Bank Victoria Tbk - Rupiah 1 bulan 13,50 29.115

PT BCA Finance - Rupiah 1 tahun 11,16 2.981

Sub Jumlah 653.312

Jumlah 1.561.582

2010

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

49

Bank

a. Pinjaman dari Bank Indonesia merupakan kredit likuiditas dalam rangka kredit pemilikan rumah

sederhana (KPRS), kredit Koperasi Kepada Para Anggota (KKPA) dan pinjaman dalam rangka

Agricultural Financing Project (AFP).

b. Pinjaman dari Departemen Keuangan Republik Indonesia merupakan pinjaman untuk KPRS.

c. Rincian pinjaman dari bank lain dalam Dollar Amerika Serikat sebagai berikut:

Jenis pinjaman Jumlah fasilitas Jatuh tempo Tingkat Bunga Jumlah

Rp Juta

Barclays Bank, London - Caymand Island USD 50.000.000 19-Apr-10 1,15% 455.000

Jumlah / Total 455.000

2010

Jenis pinjaman Jumlah fasilitas Jatuh tempo Tingkat Bunga Jumlah

Rp Juta

Barclays Bank, London - Cayman Island USD 50.000.000 17-Apr-09 2,04% 577.750

ANZ Bank, Singapore - Cayman Island USD 50.000.000 09-Jun-09 3,38% 577.750

Jumlah / Total 1.155.500

2009

Bank telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga, pokok pinjaman

dan pelunasan pinjaman sesuai dengan perjanjian.

d Pinjaman dari Lembaga Keuangan Non-bank

Pada tanggal 22 April 2009 Bank memperoleh pinjaman luar negeri jangka panjang dari DEG -

Deutsche Investitionsund Entwicklungsgesellschaft mbH yang merupakan anggota dari KFW

Bankenggrouppe sebesar US$ 30 juta, jatuh tempo 29 Desember 2014 dengan tingkat suku bunga

LIBOR 6 bulan plus 3,6% per tahun. Perolehan pinjaman tersebut telah memperoleh persetujuan dari

Bank Indonesia sesuai dengan surat No.11/85/Dlnt tanggal 2 April 2009.

Pada tanggal 14 Maret 2006 Bank memperoleh pinjaman luar negeri jangka panjang dari DEG-

Deutsche Investitionsund Entwicklungsgesellschaft mbH yang merupakan anggota dari KFW

Bankenggrouppe sebesar US$ 20 juta, jatuh tempo 15 Maret 2011 dengan tingkat suku bunga LIBOR

6 bulan plus 2,6% per tahun. Perolehan pinjaman tersebut telah memperoleh persetujuan dari Bank

Indonesia sesuai dengan surat No.8/51/Dlnt tanggal 2 Maret 2006.

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

50

Clipan

a. PT Bank Central Asia Tbk

Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit (SPPK) No.1259/GBK/2006 tanggal 20 Oktober

2006 dari PT Bank Central Asia Tbk, Clipan mendapatkan fasilitas kredit installment Loan 2 dengan

jumlah maksimum Rp 100.000 juta untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 3 tahun dan suku

bunga 13,5% per tahun. Jaminan berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen

yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit.

Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit (SPPK) No.1585/GBK/2007 tanggal 23 Oktober

2007 dari PT Bank Central Asia Tbk, Clipan mendapatkan fasilitas kredit installment Loan 3 dengan

jumlah maksimum Rp 200.000 juta untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 3 tahun dan suku

bunga 10,5% per tahun. Jaminan berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan konsumen

yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit.

Clipan diwajibkan antara lain, menjaga, memelihara dan mempertahankan nilai/harga dari agunan tidak

kurang dari 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit yang telah ditarik dan belum dibayar kembali,

perbandingan antara seluruh kewajiban terhadap total ekuitas ( debt to equity ratio) tidak lebih dari 8:1.

b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

Pada tanggal 25 Januari 2006, Clipan memperoleh fasilitas kredit dengan jumlah maksimum sebesar

Rp 200.000 juta dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dalam bentuk fasilitas KMK Revolving dengan

aflopend per batch disbursement sebagai tambahan modal kerja untuk pembiayaan alat berat dan/atau

kendaraan bermotor merk Mitsubishi.

Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan

konsumen kepada end user.

Selama fasilitas kredit belum dilunasi, tanpa persetujuan tertulis dari Mandiri, Clipan tidak diperkenankan

melakukan tindakan sebagai berikut : memindahtangankan barang jaminan, melunasi hutang Clipan

kepada pemilik/pemegang saham, membagikan dividen lebih besar 50% dari laba 1 (satu) tahun

sebelumnya, mengambil bagian dividen atau modal untuk kepentingan di luar usaha dan kepentingan

pribadi serta tidak diperkenankan untuk melakukan perubahan pengurus dan pemegang saham yang

mewakili saham dan pengurus dari Bank.

Berdasarkan Surat Pemberitahuan Persetujuan Kredit (SPPK) No.CBC.OTO/105/2006 jangka waktu

fasilitas kredit diperpanjang menjadi 4,5 tahun terhitung sejak 27 Januari 2006 sampai dengan 26 Juli

2010. Tingkat bunga per tahun untuk kendaraan (mobil) dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun, dan 3

tahun masing-masing sebesar 15%, 15,25% dan 15,50%. Sedangkan tingkat bunga pertahun untuk alat

berat dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 15,50%, 15,75% dan

16%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak 22 Nopember 2006.

Berdasarkan Surat No. CBC.OTO/042/2007 tanggal 9 Oktober 2007; tingkat bunga per tahun untuk

kendaraan (mobil) dan alat berat dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing

sebesar 10,5%, 10,75% dan 11%. Perubahan suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung

sejak 10 Oktober 2007.

Berdasarkan surat No. CBC.OTO/773/VI/2008 tertanggal 12 Juni 2008, tingkat suku bunga per dengan

jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 12,75% , 13% dan 13,25%.

Perubahan tingkat suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak tanggal 16 Juni 2008.

Berdasarkan surat No. CBC.OTO/1508/IX/2008 tertanggal 19 September 2008, tingkat suku bunga per

dengan jangka waktu 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun masing-masing sebesar 13,25% , 13,75% dan

14,50%. Perubahan tingkat suku bunga tersebut berlaku untuk pencairan terhitung sejak tanggal 1

Oktober 2008.

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

51

c. PT Bank Sinarmas

Pada tanggal 21 Januari 2008, Clipan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk fasilitas term loan

sebesar Rp 30.000 juta dengan batas waktu penarikan 6 bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit.

Tingkat suku bunga bersifat tetap sebesar 10,5% untuk tahun pertama sedangkan tahun kedua dan

ketiga akan ditentukan kemudian.

Clipan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan dan piutang pembiayaan

konsumen yang diberikan kepada pihak ketiga sebesar 105% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit.

Clipan telah memenuhi semua pembatasan yang diwajibkan serta pembayaran bunga, dan pelunasan

pokok pinjaman sesuai dengan perjanjian.

d. PT Bank Victoria International Tbk

Pada tanggal 29 April 2008, Clipan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk Pinjaman Tetap Dengan

Angsuran (PTDA) revolving dengan tenor 1, 2 dan 3 tahun sebesar Rp 30.000 juta dengan tingkat suku

bunga bersifat fixed sebesar 11% per tahun selama jangka waktu PTDA yang ditetapkan pada saat

penarikan. Pemberian PTDA ini maksimal 95% dari piutang usaha yang dijaminkan.

Berdasarkan surat No. 045/SKM-KSP/VIC/XII/09 tertanggal 8 Desember 2009, Clipan memperoleh

penambahan fasilitas kredit pinjaman tetap dengan jumlah maksimum menjadi sebesar Rp 55.000 juta

dengan tingkat suku bunga 12% per tahun untuk tenor 3 tahun dan fasilitas pinjaman koran dengan

jumlah pokok tidak melebihi Rp 5.000 juta dengan tingkat suku bunga 12% per tahun (floating), keduanya

memiliki jangka waktu kredit 1 (satu) tahun sejak pengikatan perjanjian kredit dan dapat diperpanjang.

Sampai dengan 31 Desember 2009, Clipan belum menggunakan fasilitas pinjaman rekening koran.

Berdasarkan surat No. 047/SKM-KSP/VIC/XII/09 tertanggal 23 Desember 2009, tingkat suku bunga per

tahun sebesar 11,75% untuk penarikan fasilitas kredit fixed loan yang dilakukan dari tanggal 22

Desember 2009 sampai dengan 31 Desember 2009.

e. PT Bank Windu Kentjana International Tbk

Pada tanggal 6 Oktober 2009, Clipan memperoleh fasilitas kredit dalam bentuk pinjaman tetap dengan

jangka waktu 3 tahun dengan jumlah maksimum sebesar Rp 50.000 juta dengan tingkat bunga tetap

sebesar 13% per tahun.

Perusahaan memberikan jaminan fidusia berupa piutang sewa pembiayaan yang diberikan kepada pihak

ketiga sebesar 125% dari jumlah hutang pokok fasilitas kredit.

Verena

a. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

Pada tanggal 22 Maret 2005 dan 12 Juni 2007, Verena memperoleh tambahan fasilitas kredit masing-

masing sebesar Rp 50.000 juta dan Rp 500.000 juta diluar kredit konsumen kemitraan pola channeling

sebesar Rp 100.000 juta. Fasilitas ini dikenakan tingkat suku bunga tahunan berkisar antara 10,75% -

17,00% dan 12.80% - 18,00% masing-masing untuk periode yang berakhir tanggal 31 Maret 2010 dan

2009. Pinjaman ini dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen Verena sebesar 100% dari saldo

fasilitas pinjaman.

Berdasarkan perpanjangan fasilitas pinjaman, terakhir pada tanggal 16 Januari 2009, fasilitas kredit yang

diperoleh menjadi Rp 530.000 juta dan jangka waktu perjanjian kredit adalah 12 bulan sejak

penandatanganan perubahan perjanjian kredit.

Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan, VOF bertanggung jawab untuk, antar

lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen.

Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

52

melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BNI. Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan

tersebut, VOF akan menanggung seluruh risiko kerugian yang terkait dengan pembiayaan yang diberikan

sesuai dengan perjanjian tersebut (with recourse) dan membukukan piutang pembiayaan konsumen

tersebut pada laporan keuangan VOF. VOF juga diharuskan untuk membentuk penyisihan piutang ragu-

ragu sebesar 1,25% dari jumlah piutang yang dibiayai melalui BNI.

b. PT Bank Resona Perdania

Pada tanggal 4 Februari 2008, Verena mengadakan perjanjian kredit dengan PT Bank Resona Perdania

dengan jumlah maksimum fasilitas pinjaman sejumlah Rp 50 milyar. Tingkat suku bunga fasilitas sebesar

tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI) + 3,75% dan dijamin dengan tagihan piutang

Perusahaan kepada pihak ketiga minimal sebesar 100% saldo fasilitas pinjaman dari Resona. Fasilitas

ini digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VOF dengan pelanggan dan akan jatuh tempo pada

tanggal 25 Maret 2011.

Pada tanggal 27 Oktober 2009, VOF memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sejumlah Rp 25.000 juta.

Fasilitas ini dikenakan suku bunga tahunan sebesar 5% diatas Cost of Loanable Fund (COLF), dan

dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VOF kepada pihak ketiga minimal sebesar 110% dari

saldo fasilitas pinjaman. Fasilitas ini digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VOF dengan

pelanggan dan jatuh tempo pada tanggal 22 Oktober 2012.

c. PT Bank Victoria International Tbk

Cerukan

VOF mengadakan beberapa kali perubahan perjanjian pinjaman untuk meningkatkan jumlah maksimum

fasilitas pinjaman cerukan sampai menjadi Rp 7.500 juta. Berdasarkan perubahan perjanjian pinjaman

tanggal 5 Oktober 2007, Victoria setuju untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas cerukan sampai

dengan tanggal 6 Oktober 2008. Pada tanggal 10 Maret 2009, jangka waktu kembali diperpanjang

sampai dengan tanggal 9 Mei 2010 dan penurunan jumlah fasilitas pinjaman cerukan dari 7.500 juta

menjadi Rp 5.000 juta.

Berdasarkan perjanjian pinjaman, Verena setuju untuk membuka rekening amanat (escrow account)

pada Victoria.

Suku bunga tahunan sebesar 15,00% - 17,00% dan 17% masing-masing untuk tahun 2009 dan 2008

dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VOF sebesar 120% dari saldo fasilitas pinjaman.

Kredit Modal Kerja

Pada tahun 2009, VOF menerima tambahan fasilitas kredit modal kerja non-revolving dengan jumlah

maksimum fasilitas pinjaman sebesar Rp 52.500 juta. Fasilitas tersebut dikenakan suku bunga tahunan

sebesar 13,50% - 16,50% untuk tahun 2009 dan dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen VOF

sebesar 110% dari saldo fasilitas pinjaman.

Perjanjian pinjaman diatas mencakup persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh VOF. Pada tanggal

31 Maret 2010 dan 2009, VOF telah memenuhi batasan-batasan yang diwajibkan dalam perjanjian-

perjanjian pinjaman diatas.

d. PT BCA Finance

Pada tanggal 26 September 2008, VOF mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan PT BCA Finance.

Fasilitas kredit tersebut akan digunakan oleh Perusahaan untuk keperluan pembelian atau penyediaan

kendaraan untuk karyawan. Jangka waktu perjanjian kredit tersebut adalah selama 36 bulan, dimulai dari

tanggal 26 September 2008 sampai dengan 26 Agustus 2011 dengan tingkat suku bunga efektif sebesar

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

53

11.76% per tahun. Total fasilitas yang diberikan adalah Rp 6.146 juta dengan pembayaran uang muka

Rp 1.229 juta. Pinjaman ini dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayakan.

Pada tanggal 13 Agustus 2009, VOF kembali mengadakan perjanjian fasilitas kredit dengan BCA

Finance. Fasilitas kredit tersebutakan digunakan oleh VOF untuk keperluan pembelian atau penyediaan

kendaraan untuk karyawan. Jangka waktu perjanjian kredit 24 bulan, dimulai dari tanggal 13 Agustus

2009 sampai tanggal 13 Juli 2011 dengan tingkat suku bunga efektif sebesar 11,16% per tahun. Jumlah

fasilitas yang diberikan sebesar Rp 1.954 juta dengan pembayaran uang muka Rp 391 juta. Pinjaman ini

dijamin dengan kendaraan bermotor yang dibiayakan.

Denda yang diberikan atas keterlambatan angsuran adalah sebesar 0,2% per hari dari angsuran yang

tertunggak.

Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu yang harus dipenuhi oleh VOF.

24. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI

Estimasi kerugian atas transaksi komitmen dan kontinjensi terdiri dari transaksi L/C, bank garansi dan

kontinjensi lainnya yang lazim dalam kegiatan usaha bank.

Kolektibilitas transaksi komitmen dan kontinjensi yang memiliki resiko kredit pada tanggal 31 Maret 2010

dan 2009 dikelompokkan sebagai berikut:

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

Lancar 9.714.550 7.668.833

Dalam perhatian khusus 30.983 83.072

Kurang lancar 1.110 4.425

Diragukan 2.317 337

Macet 3.457 760

Jumlah 9.752.417 7.757.427

Cadangan kerugian penurunan nilai (99.438) (83.649)

Jumlah - Bersih 9.652.979 7.673.778

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

54

25. KEWAJIBAN LAIN-LAIN

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

Bank

Setoran jaminan 86.437 80.618

Kewajiban manfaat pekerja 59.242 48.775

Kewajiban kepada pihak ketiga 11.874 5.437

Pendapatan yang diterima dimuka 7.205 44.524

Selisih nilai pemb TR Bond 3.416 9.760

Hadiah undian Magna 1.725 218

Transaksi credit card 1.010 570

Deviden yang belum dibayar 180 195

Rekening antar kantor - 514

Setoran angsuran pinjaman dalam

proses penyelesaian 9 277

Lainnya 16.975 867

Anak Perusahaan

Premi yang belum merupakan

pendapatan 96.112 85.720

Deffered Premium 73.757 58.331

Estimasi klaim retensi sendiri 40.381 28.963

Kewajiban manfaat pekerja 22.565 14.409

Lainnya 65.409 37.995

Jumlah 486.297 417.173

Setoran Jaminan

Merupakan setoran jaminan transaksi L/C, bank garansi dan sewa safe deposit.

Setoran Angsuran Pinjaman dalam Proses Penyelesaian

Setoran Angsuran Pinjaman dalam Proses Penyelesaian merupakan titipan dari nasabah atas

penyelesaian kredit yang diberikan yang sampai pada tanggal neraca secara legal masih dalam

penyelesaian.

Premi yang belum merupakan pendapatan

Merupakan premi yang belum merupakan pendapatan AMAG, yang dihitung secara agregatif dengan

menggunakan persentase sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia (KMK)

No. 424/KMK.06/2003, yaitu 40% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1

bulan dan 10% dari pemi neto untuk polis dengan masa pertanggungan tidak lebih dari 1 bulan.

Persentase tersebut berlaku untuk asuransi selain kendaraan. Untuk asuransi kendaraan menggunakan

persentase sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia (PMK)

No. 74/PMK.010/2007, yaitu 40% dari premi neto.

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

55

26. OBLIGASI SUBORDINASI - BERSIH

Merupakan obligasi subordinasi yang diterbitkan oleh Bank dengan perincian sebagai berikut:

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

Nilai nominal 1.500.000 1.500.000

Obligasi yang dibeli kembali *) (35.000) (30.000)

Biaya penerbitan yang belum diamortisasi (7.626) (10.024)

Bersih 1.457.374 1.459.976

Tingkat bunga rata-rata per tahun 11,6% 11,6%

Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008

Pada tanggal 9 April 2008 Bank menerbitkan Obligasi Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 sebesar

Rp 1,5 triliun. Wali amanat dari penerbitan obligasi subordinasi ini adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Obligasi subordinasi berjangka waktu 10 tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 9 April 2018 atau

dalam jangka waktu lebih awal yaitu pada tanggal 9 April 2013 jika dilaksanakan opsi beli. Tingkat bunga

obligasi subordinasi menggunakan tingkat bunga tetap sebesar 11,6% per tahun untuk tahun ke-1

sampai dengan ke-5, dan sebesar 20,6% per tahun untuk tahun ke-6 sampai ke-10.

Bank mempunyai hak untuk melakukan pelunasan awal seluruh pokok obligasi subordinasi melalui wali

amanat (opsi beli) pada ulang tahun ke-5 sejak tanggal emisi, setelah memperoleh persetujuan Bank

Indonesia.

Bunga obligasi subordinasi ini dibayarkan setiap semesteran mulai 9 Juli 2008 dan terakhir pada tanggal

9 April 2018, atau tanggal yang lebih awal jika terjadi opsi beli pada ulang tahun tanggal emisi tahun ke-5.

Dalam hal terjadi penutupan usaha, pembagian harta kekayaan Bank hasil Likuidasi untuk pembayaran

jumlah terhutang oleh Bank kepada pemegang obligasi subordinasi hanya akan dibayarkan setelah

dipenuhinya seluruh kewajiban pembayaran Bank kepada hutang senior. Hak tagih sehubungan dengan

obligasi subordinasi menempati peringkat paripassu tanpa preferensi di antara para pemegang obligasi

subordinasi tetapi menempati prioritas terhadap hak tagih para pemegang semua kelompok modal

sendiri Bank termasuk para pemegang saham preferen Bank (jika ada).

Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 1 Februari 2008 No. 070/PEF-DIR/II/2008, peringkat obligasi

subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 adalah id A (Single A) untuk periode 31 Januari 2008 sampai

dengan 1 Februari 2009 sedangkan berdasarkan surat PT Fitch Rating Indonesia tanggal

10 Maret 2008 No. RC01/DIR/III/2008 peringkat obligasi subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 adalah

A+ (Single A).

Berdasarkan surat PT Pefindo tanggal 12 Februari 2009 No. 143/PEF-Dir/II/2009, peringkat obligasi

Subordinasi Bank Panin II Tahun 2008 adalah id A (Single A) untuk periode 11 Pebruari 2009 sampai

dengan 1 Pebruari 2010.

Untuk keperluan perhitungan rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR), obligasi subordinasi

diperhitungkan sebagai modal pelengkap.

Pada tahun 2010 dan 2009, Bank sudah memenuhi semua pembatasan-pembatasan dalam perjanjian

wali amanat dan telah membayar bunga sesuai dengan jadual.

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

56

27. HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

a. Hak minoritas atas aktiva

bersih anak perusahaan:

PT Clipan Finance Indonesia Tbk 622.749 559.779

PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk 239.358 196.120

PT Verena Oto Finance Tbk 80.322 69.692

PT Bank Panin Syariah (793) -

PT Bank Harfa - 5

Jumlah 941.636 825.596

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

b. Hak minoritas atas laba

bersih anak perusahaan:

PT Clipan Finance Indonesia Tbk 22.966 21.125

PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk 10.270 8.197

PT Verena Oto Finance Tbk 2.735 1.392

Jumlah 35.971 30.714

28. MODAL SAHAM

Berdasarkan Laporan Biro Administrasi Efek, rincian pemegang saham bank pada tanggal 31 Maret

2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:

Jumlah Persentase Jumlah

Nama pemegang saham Saham Pemilikan Modal

% Rp Juta

PT Panin Financial Tbk. 10.762.771.285 44,68 1.076.277

Votraint No. 1103 PTY Ltd 9.349.793.152 38,82 934.979

Dewan Komisaris

Bambang Winarno 4.247 - -

Lainnya (kurang dari 5%) 3.975.077.314 16,50 397.509

Jumlah 24.087.645.998 100,00 2.408.765

2010

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

57

Jumlah Persentase Jumlah

Nama pemegang saham Saham Pemilikan Modal

% Rp Juta

PT Panin Life Tbk. 9.114.030.544 44,77 911.403

Votraint No. 1103 PTY Ltd 7.771.180.793 38,17 777.118

Dewan Komisaris

Bambang Winarno 4.247 - -

Lainnya (kurang dari 5%) 3.474.320.867 17,06 347.433

Jumlah 20.359.536.451 100,00 2.035.954

2009

PT Panin Life Tbk dimiliki oleh PT Panin Insurance Tbk dan Publik. PT Panin Insurance Tbk dimiliki oleh PT Panincorp, PT Famlee Invesco dan Publik. PT Panincorp dimiliki oleh PT Panin Investment. PT Panin Investment dimiliki oleh Muljadi Koesumo. PT Famlee Invesco dimiliki oleh Gunadi Gunawan dan Mu’min Ali Gunawan. Votraint No. 1103 Pty Ltd sepenuhnya dimiliki oleh ANZ Banking Group.

Agio saham merupakan kelebihan diatas nominal dari penjualan saham perdana, penawaran umum terbatas (right issue), pelaksanaan waran, pembagian dividen saham dan swap share dengan perincian sebagai berikut :

Rp Juta

Saldo 1 Januari 2004 1.034.142

Dividen saham tahun 2004 217.577

Saldo 31 Desember 2005 dan 2004 1.251.719

Penerimaan dari penawaran umum terbatas VII saham kepada masyarakat

sebanyak 4.016.358.393 saham dengan harga penawaran Rp 350 per saham 1.405.725

Nilai nominal saham yang dicatat sebagai modal disetor atas pengeluaran

4.016.358.393 saham (401.636)

Biaya-biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan penawaran terbatas VII

kepada masyarakat (13.234)

Saldo 31 Desember 2006 2.242.574

Agio saham yang berasal dari pelaksanaan Waran seri IV 38.820

Saldo 31 Desember 2007 2.281.394

Agio saham yang berasal dari pelaksanaan Waran seri IV 37.232

Saldo 31 Desember 2008 2.318.626

Agio saham yang berasal dari pelaksanaan Waran seri IV 1.125.704

Saldo 31 Desember 2009 3.444.330

Saldo 31 Maret 2010 3.444.330

29. DIVIDEN

2009

Sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dengan akta No. 10 September 2009 dari

Benny Kristianto, SH notaris di Jakarta telah ditetapkan Bank tidak membayar dividen.

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

58

30. PENDAPATAN BUNGA YANG DIPEROLEH

Terdiri dari pendapatan bunga atas giro, penempatan pada bank lain, surat-surat berharga dan kredit

yang diberikan sebagai berikut :

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

Rupiah

Jasa Giro 129 141

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain

SBI 197.201 180.436

Call Money 19.083 17.293

Deposito Berjangka 6.322 1.501

FTK 1.417 -

Fasbi 764 -

Surat-surat berharga

Obligasi Pemerintah 96.622 169.732

Obligasi 73.529 69.637

SPN 8.252 -

Wesel 580 770

Reksadana 267 3.826

49 321

MTN 14 -

Kredit yang diberikan 1.328.668 1.136.296

Lainnya

Sewa guna usaha 38.945 36.756

Jumlah 1.771.842 1.616.709

Surat Berharga yang dibeli untuk dijual

Valuta Asing

Jasa giro 109 1.754

Penempatan pada bank lain

Call money 10.065 14.070

Deposito Bond Link - 3.143

Deposito Berjangka 55 -

Surat-surat berharga

Obligasi Pemerintah 17.479 25.305

Obligasi 12.901 25.540

SBPU - 1.947

Wesel 102 342

Kredit yang diberikan 136.159 123.031

Lainnya

Sewa guna usaha 62 -

Jumlah 176.932 195.132

Jumlah Pendapatan Bunga 1.948.774 1.811.841

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

59

31. BEBAN BUNGA

Terdiri dari beban bunga atas simpanan pihak ketiga serta pinjaman yang diterima dari bank atau pihak

lain dengan rincian sebagai berikut:

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

Rupiah

Simpanan

Deposito berjangka 492.090 783.535

Tabungan 129.017 98.311

Jasa giro 33.102 34.426

Simpanan dari bank lain

Call money 26.434 32.697

Deposito berjangka 15.612 17.342

Jasa giro 1.706 1.361

Tabungan 83 -

Surat berharga yang diterbitkan

Obligasi 64.216 41.400

Obligasi Subordinasi 43.043 43.500

Surat berharga dijual dengan janji dibeli kembali 3.420 3.990

SBI Repo 1.854 821

Pinjaman yang diterima

Bank lain 21.193 25.450

Bank Indonesia 1 2

Lainnya 3.142 1.292

Jumlah 834.913 1.084.127

Valuta Asing

Simpanan

Jasa giro 15.078 24.493

Deposito berjangka 12.969 29.802

Simpanan dari bank lain

Call Money 62 1

Jasa giro 2 3

Deposito berjangka - -

Pinjaman yang diterima

Lembaga Keuangan 4.349 3.213

Bank Lain 1.317 18.095

Lainnya 312 781

Jumlah 34.089 76.388

Jumlah Beban Bunga 869.002 1.160.515

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

60

32. PROVISI DAN KOMISI SELAIN KREDIT – BERSIH

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

Transaksi ekspor-impor 5.224 5.306

Kiriman uang 4.776 4.940

Asuransi 4.401 2.080

Bank Garansi 1.957 1.391

Perantara perdagangan efek 2 5

Lainnya - bersih 44.404 32.328

Jumlah 60.764 46.050

33. PENDAPATAN OPERASIONAL LAIN – LAINNYA

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

Pendapatan Underwriting 54.519 42.983

Pendapatan jasa administrasi 7.856 4.656

Hasil Denda bunga kredit 6.831 6.074

Hasil transaksi valas lainnya 5.712 5.235

Buku cheque/giro yang diperhitungkan 1.408 1.143

Lainnya 27.889 9.928

Jumlah 104.215 70.019

34. BEBAN ADMINISTRASI DAN UMUM

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

Penyusutan dan amortisasi 67.852 62.329

Peralatan dan kebutuhan kantor 27.433 24.350

Telepon, telex dan benda pos 20.331 16.628

Pemeliharaan dan perbaikan 18.656 18.418

Sewa 8.853 7.475

Pajak 8.622 7.098

Honorarium, representasi dan sumbangan 6.988 7.543

Premi asuransi 6.243 7.573

Lainnya 55.532 42.179

Jumlah 220.510 193.593

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

61

35. BEBAN PERSONALIA

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

Gaji, gratifikasi dan tunjangan 111.192 92.803

Pendidikan 4.951 2.800

Perawatan kesehatan 1.351 1.049

Lainnya 3.028 1.277

Jumlah 120.522 97.929

Rincian gaji atas kelompok direksi, dewan komisaris, komite audit dan pejabat eksekutif adalah sebagai

berikut :

Jumlah Pejabat Gaji Tunjangan Jumlah

Rp juta Rp juta Rp juta

Dewan Komisaris 4 402 62 464

Direksi 11 1.819 838 2.657

Komite Audit 2 33 - 33

Pejabat Eksekutif 13 2.060 95 2.155

Jumlah 30 4.314 995 5.309

2010

Jumlah Pejabat Gaji Tunjangan Jumlah

Rp juta Rp juta Rp juta

Dewan Komisaris 4 402 62 464

Direksi 10 2.592 964 3.556

Komite Audit 2 27 - 27

Pejabat Eksekutif 10 1.316 79 1.395

Jumlah 26 4.337 1.105 5.442

2009

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

62

36. PAJAK PENGHASILAN

Manfaat (beban) pajak Bank dan anak perusahaan terdiri dari:

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

Pajak kini

Bank (128.379) (72.149)

Anak perusahaan

Clipan (16.274) (14.586)

AMAG (1.839) (1.657)

VOF (2.000) (2.801)

PANIN SYARIAH - -

HARFA - (660)

Jumlah (148.492) (91.853)

Pajak Tangguhan

Bank 872 30.764

Anak Perusahaan

AMAG 126 129

Clipan 97 59

VOF 322 1.708

PANIN SYARIAH - -

HARFA - -

Jumlah 1.417 32.660

Jumlah (147.075) (59.193)

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

63

Pajak Kini

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi Perusahaan dengan laba

kena pajak (rugi fiskal) adalah sebagai berikut :

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

Laba sebelum pajak penghasilan menurut

Laporan laba rugi konsolidasi 603.213 220.636

Laba sebelum pajak - anak perusahaan (55.539) (48.522)

Laba sebelum pajak - Bank 547.674 172.114

Perbedaan temporer

Penyisihan (pemulihan) penghapusan aktiva produktif selain kredit - 107.037

Beban manfaat pekerja 2.342 1.927

Biaya emisi obligasi 628 278

Biaya emisi obligasi subordinasi 518 624

Jumlah 3.488 109.866

Beban (penghasilan ) yang tidak dapat

Dikurangkan menurut fiskal :

Representasi, sumbangan dan denda 3.818 3.662

Kenikmatan kepada karyawan 1.712 1.537

Pajak final 792 475

Hasil sewa (3.682) (2.721)

Bagian laba perusahaan asosiasi (40.286) (27.258)

Jumlah (37.646) (24.305)

LABA KENA PAJAK BANK (RUGI FISKAL) 513.516 257.675

Perhitungan beban pajak kini adalah sebagai berikut:

2010 2009

Beban pajak kini : Rp Juta Rp Juta

Tarif 25 % x Rp. 513,516 juta 128.379 -

Tarif 28 % x Rp. 257.675 juta - 72.149

Jumlah 128.379 72.149

Dikurangi:

Pajak penghasilan pasal 25 (39.788) (24.650)

Hutang Pajak Kini - Bank 88.591 47.499

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

64

Pajak Tangguhan

Rincian dari aset dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

Saldo Awal 117.873 100.047

Aktiva pajak tangguhan :

Penyisihan penghapusan aktiva produktif selain kredit - 29.970

Beban Manfaat karyawan 586 541

Jumlah 586 30.511

Kewajiban pajak tangguhan :

Biaya emisi obligasi 158 79

Biaya emisi obligasi subordinasi 129 176

Jumlah 287 255

Saldo akhir Triwulan I 118.746 130.813

Anak perusahaan

AMAG 4.899 3.923

CFI 1.801 6.015

VOF 1.644 4.621

PANIN SYARIAH 1.525 -

HARFA - 1.830

Jumlah Aktiva Pajak Tangguhan 128.615 147.202

Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No.36 tahun 2008 pengganti UU pajak No.7/1983, tarif

pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku

efektif 1 Januari 2010. Aset dan Kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku

pada periode ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan

ditetapkan.

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak

efektif yang berlaku adalah sebagai berikut:

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

Laba sebelum pajak penghasilan menurut

Laporan laba rugi konsolidasi 603.213 220.636

Laba sebelum pajak - anak perusahaan (55.539) (48.522)

Laba sebelum pajak - Bank 547.674 172.114

Tarif pajak yang berlaku

Tarif 25 % x Rp 547,674 juta 136.918 -

Tarif 28 % x Rp 172,114 juta - 48.192

Jumlah 136.918 48.192

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

65

Ditambah beban (penghasilan) yang tidak dapat

Dikurangkan menurut fiskal :

Representasi, sumbangan dan denda 955 1.025

Kenikmatan kepada karyawan 429 430

Pajak 198 133

Hasil sewa (921) (763)

Bagian laba perusahaan asosiasi (10.072) (7.632)

Jumlah (9.411) (6.807)

Jumlah Beban (Penghasilan) Pajak Bank 127.507 41.385

Beban pajak - anak perusahaan

CFI 16.177 14.527

AMAG 1.713 1.528

VOF 1.678 1.093

PANIN SYARIAH - -

HARFA - 660

Jumlah 147.075 59.193

37. LABA PER SAHAM

Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar:

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

Laba bersih

Laba untuk perhitungan laba per saham

dasar dan dilusian:

Laba bersih 420.167 130.729

Jumlah saham (dalam angka penuh) Lembar Lembar

Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa

untuk perhitungan laba bersih per

saham dasar 24.087.645.998 20.342.068.064

Pengaruh efek berpotensi saham biasa

dilutif - waran - 747.722.782

Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa

untuk perhitungan laba bersih per 24.087.645.998 21.089.790.846

saham dilusian

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

66

38. PROGRAM PENSIUN DAN IMBALAN PASCA KERJA LAINNYA

a. Program Pensiun Imbalan Pasti

Dengan akta No. 25 tanggal 15 Agustus 1981 dari notaris Hendra Karyadi, S.H., yang disahkan oleh

Menteri Keuangan dengan Surat No. S-879/MK.11/1983 tanggal 15 Desember 1983, Bank mendirikan

Yayasan Dana Jaminan Hari Tua Pan Indonesia Bank (YDJHT PIB).

Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham tanggal 4 Januari 1994 telah menyetujui dan

memutuskan untuk menyesuaikan Yayasan Dana Jaminan Hari Tua Pan Indonesia Bank menjadi Dana

Pensiun Karyawan Pan Indonesia Bank (DPK PIB). Penyesuaian nama menjadi DPK PIB maupun

peraturannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan keputusan

No. Kep-069/KM.17/1994 tanggal 4 April 1994, dan telah diumumkan dalam tambahan Berita Negara

Republik Indonesia No. 46 tanggal 10 Juni 1994.

DPK PIB mengelola program pensiun manfaat pasti yang memberikan jaminan hari tua bagi seluruh

karyawan yang telah pensiun atau, bila yang bersangkutan meninggal dunia, kepada janda-janda/duda-

duda dan anak-anak mereka di bawah usia 21 tahun atau belum menikah.

Pendanaan DPK PIB terutama berasal dari kontribusi pemberi kerja dan karyawan. Kontribusi karyawan

sebesar 3% dari gaji pokok.

b. Imbalan Pasca Kerja Lainnya

Bank

Bank membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-undang

Ketenagakerjaan No. 13/2003.

Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh PT Dayamandiri Dharmokonsilindo aktuaris independen

dengan menggunakan asumsi utama sebagai berikut:

Usia pensiun normal : 55 tahun

Tingkat diskonto per tahun : 10,50% tahun 2009 dan 12% tahun 2008

Tingkat proyeksi kenaikan gaji per tahun : 12% tahun 2009 dan 15% tahun 2008

Tabel mortalitas : CSO 1980

Tingkat ketidakmampuan : 10% dari tingkat pertumbuhan

Tingkat pengunduran diri : 5% sampai dengan usia 20 tahun dan menurun secara

bertahap sampai dengan 1% pada usia 45 tahun; dan

seterusnya

Porsi dari pengunduran diri dipercepat : 100% dari usia pengunduran diri normal

Usia dari pengunduran diri normal : 55 tahun

39. JASA KUSTODIAN

Bank memperoleh persetujuan sebagai bank kustodian dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam)

berdasarkan surat keputusan No. KEP-01/PM/kstd/2002 tanggal 28 Pebruari 2002. Penyimpanan efek

nasabah pada kustodian per 31 Maret 2010 dan 2009 adalah masing – masing sebesar

Rp 1.794.001 juta dan Rp 1.538.435 juta yang terdiri dari Obligasi tanpa warkat, dan sebesar

534.218.992 lembar saham tanpa warkat masing-masing untuk Maret tahun 2010 dan 2009.

Jasa kustodian yang dilakukan kustodian Bank antara lain meliputi jasa penyelesaian transaksi efek, jasa

penyimpanan dan pengadministrasian efek serta jasa-jasa kustodian lainnya misalnya

mengurus/menagihkan hak-hak yang melekat pada efek antara lain pembayaran kupon, dividen, bonus,

pembayaran efek saat jatuh waktu dan lain-lainnya.

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

67

40. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA

Sifat Hubungan Istimewa

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah perusahaan yang mempunyai keterkaitan

kepemilikan atau kepengurusan secara langsung maupun tidak langsung dengan Bank.

Perusahaan-perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: PT ANZ Panin

Bank merupakan perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh Bank, PT Panin Insurance Tbk merupakan

pemegang saham PT Panin Life, PT Panin Life Tbk merupakan pemegang saham Bank, PT Amana

Jaya, PT Multi Amana Gemilang, PT Terminal Builders dan Dana Pensiun Karyawan Pan Indonesia

Bank.

Transaksi Hubungan Istimewa

Dalam kegiatan usahanya, Bank dan anak perusahaan juga mengadakan transaksi tertentu dengan

pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain :

a. Giro pada bank lain dan penempatan dana bank lain dan penerimaan bunga (Catatan 5, 6 dan 30). b. Transaksi derivatif (Catatan 9 dan 20). c. Pemberian kredit dan penerimaan bunga (Catatan 10 dan 30). d. Melakukan investasi dalam surat-surat berharga dan penyertaan dalam bentuk saham (Catatan 7 dan

14). e. Penempatan dana dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam bentuk simpanan dan

pembayaran bunga (Catatan 17 dan 31). f. Sewa gedung dari Dana Pensiun Karyawan Pan Indonesia Bank, PT Multi Amana Gemilang,

PT Amana Jaya dan PT Terminal Builders. g. PT Panin Insurance Tbk dan PT Panin Life Tbk, menyewa ruang-ruang kantor. h. Asuransi atas aset tetap Perusahaan, “Cash-In-Transit” dan “Cash-In-Safe” pada PT Panin Insurance

Tbk.

Persentase giro, penempatan pada bank lain, surat-surat berharga, tagihan derivatif, kredit, penyertaan

dalam bentuk saham dan letter of credit dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah

aset adalah sebagai berikut:

2010 2009

% %

Giro pada bank lain 0,02535 0,02266

Penempatan pada bank lain - -

Surat berharga yang dimiliki 0,04912 0,05743

Tagihan Derivatif 0,00003 -

Kredit 0,02678 0,01844

Penyertaan 0,27571 0,25257

Letter of Credit - -

Jumlah 0,37699 0,35110

Persentase simpanan dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa terhadap jumlah kewajiban pada

tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing adalah 0,42% dan 1,28%

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

68

41. KOMITMEN DAN KONTINJENSI

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

Komitmen

Kewajiban Komitmen

Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik 8.807.738 7.104.187

Irrevocable L/C yang masih berjalan dalam rangka

impor dan ekspor 386.193 265.430

Lainnya 910 1.156

Jumlah Kewajiban Komitmen 9.194.841 7.370.773

Jumlah Komitmen - Bersih (9.194.841) (7.370.773)

Kontinjensi

Tagihan Kontinjensi

Pendapatan bunga dalam penyelesaian 100.103 341.257

Lainnya - -

Jumlah Tagihan Kontinjensi 100.103 341.257

Kewajiban Kontinjensi

Garansi yang diberikan

Bank garansi 570.004 387.810

Lainnya - -

Lainnya 91.486 118.091

Jumlah Kewajiban Kontinjensi 661.490 505.901

Jumlah Kontinjensi - Bersih (561.387) (164.644)

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

69

42. JATUH TEMPO ASET DAN KEWAJIBAN

Analisa jatuh tempo aset dan kewajiban menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 31 Maret 2010 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:

Maturity Profile Konsolidasi 31 Maret 2010

Sampai dengan > 1 bulan > 3 bulan 6 bulan > 12 bulan Jumlah

s/d s/d s/d

1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan

Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Aktiva

Kas 932.952 - - - - 932.952

Bank Indonesia 6.379.343 5.462.605 3.505.180 - - 15.347.128

a. Giro 2.564.401 - - - - 2.564.401

b. SBI 3.814.942 5.462.605 3.505.180 - - 12.782.727

Antarbank aktiva 7.269.118 1.572.217 1.838.972 32.571 681.879 11.394.757

Surat-surat berharga 58.588 164.730 46.802 101.762 5.641.482 6.013.364

Kredit yang diberikan 2.834.490 3.456.735 4.889.444 6.752.278 26.651.027 44.583.974

a. Belum Jatuh Tempo 2.770.278 3.376.848 4.868.924 6.701.615 26.594.914 44.312.579

b. Sudah Jatuh Tempo 64.212 79.887 20.520 50.663 56.113 271.394

Lain-lain 783.741 334.020 83.062 663.957 134.391 1.999.171

Jumlah Aktiva 18.258.232 10.990.307 10.363.460 7.550.568 33.108.779 80.271.346

Pasiva

Dana Pihak Ketiga 47.966.695 5.405.254 2.689.847 1.013.860 26.352 57.102.008

a. Giro 13.453.526 - - - - 13.453.526

b. Tabungan 11.559.195 936 365 658 7.782 11.568.936

c. Deposito 22.953.974 5.404.318 2.689.482 1.013.202 18.570 32.079.546

Bank Indonesia 359.308 12 17 - 43 359.380

Antarbank Pasiva 4.825.055 221.717 35.577 11.082 1.522.000 6.615.431

Surat berharga yang diterbitkan - 48.823 - - 2.727.656 2.776.479

Pinjaman yang diterima 41.995 66.476 51.755 638.717 309.424 1.108.367

Lain-lain 933.180 81.775 19.506 319.732 86.612 1.440.805

Jumlah Kewajiban 54.126.233 5.824.057 2.796.702 1.983.391 4.672.087 69.402.470

Selisih (35.868.001) 5.166.250 7.566.758 5.567.177 28.436.692 10.868.876

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

70

43. POSISI DEVISA NETO (PDN)

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/23/DPNP tanggal 29 September 2003, bank-bank yang telah memperhitungkan risiko pasar untuk perhitungan CAR diharuskan untuk mempertahankan posisi devisa netonya setinggi-tingginya 30% dari modal. Berdasarkan pedoman Bank Indonesia, “posisi devisa neto” merupakan penjumlahan dari nilai absolut atas selisih bersih aset dan kewajiban untuk setiap mata uang asing dan selisih bersih tagihan dan kewajiban, berupa komitmen dan kontijensi di rekening administratif, untuk setiap mata uang , yang semuanya dinyatakan dalam Rupiah.

Berikut ini disajikan rincian Posisi Devisa Neto Bank:

Aktiva dan Kewajiban dan

tagihan komitmen kewajiban komitmen Bersih

Mata Uang dan kontinjensi dan kontinjensi absolut

Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Dollar Amerika Serikat 13.340.283 13.658.276 317.993

Pound Inggris 112.428 116.288 3.860

Dollar Australia 659.966 656.915 3.051

Euro 577.720 579.506 1.786

Dollar Singapura 817.766 816.158 1.608

Dollar Canada 13.406 14.709 1.303

Franc Swiss 18.997 18.288 709

Yen Jepang 253.086 253.242 156

Dollar Selandia Baru 24.551 24.630 79

Dollar Hongkong 36.788 36.843 55

Jumlah 15.854.991 16.174.855 330.600

2010

Aktiva dan Kewajiban dan

tagihan komitmen kewajiban komitmen Bersih

Mata Uang dan kontinjensi dan kontinjensi absolut

Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Dollar Amerika Serikat 12.204.130 12.105.196 98.934

Dollar Australia 823.349 818.332 5.017

Dollar Canada 12.910 15.045 2.135

Dollar Singapura 691.125 689.678 1.447

Euro 386.768 387.925 1.157

Pound Inggris 68.000 68.939 939

Dollar Hongkong 10.781 10.409 372

Dollar Selandia Baru 33.199 33.268 69

Franc Swiss 8.447 8.489 42

Yen Jepang 245.928 245.905 23

Jumlah 14.484.637 14.383.186 110.135

2009

*) Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, perhitungan persentase PDN terhadap modal menggunakan modal bulan sebelumnya. Persentase Posisi Devisa Neto terhadap modal pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 3,09% dan 1,17%.

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

71

Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan kewajiban dalam mata uang asing adalah kurs Reuters jam 16.00 WIB dengan rincian sebagai berikut:

Valuta Asing 2010 2009

Rp Rp

1 Dollar Amerika Serikat 9.100,00 11.555,00

1 Dollar Singapura 6.491,24 7.599,49

1 Yen Jepang 97,65 117,57

1 Euro 12.237,68 15.335,23

1 Dollar Hongkong 1.170,84 1.490,96

1 Dollar Australia 8.337,42 7.964,87

1 Poundsterling Inggris 13.787,41 16.483,22

1 Franc Swiss 8.555,83 10.110,66

1 Dollar Selandia Baru 6.460,55 6.577,11

1 Dollar Canada 8.956,26 9.218,56

31 Maret

44. INFORMASI SEGMEN

Segmen Usaha Segmen usaha disajikan menjadi kegiatan usaha perbankan, pembiayaan, asuransi dan sekuritas. Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:

Bank Pembiayaan Asuransi Eliminasi Total

Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

PENDAPATAN

Pendapatan bunga 1.844.209 106.306 8.774 (10.515) 1.948.774

Pendapatan (beban) lainnya 404.490 18.127 55.190 (30.831) 446.976

Jumlah 2.248.699 124.433 63.964 (41.346) 2.395.750

HASIL

Hasil segmen dari operasi 531.959 60.766 13.958 (28.800) 577.883

Bagian laba bersih perusahaan

asosiasi 29.525 - - (29.525) -

Laba sebelum pajak 545.867 72.944 13.927 (29.525) 603.213

Laba bersih 420.167

2010

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

72

INFORMASI LAINNYA

AKTIVA

Penempatan pada Bank Indonesia

dan bank lain - bersih 22.978.511 10.482 313.599 (54.882) 23.247.710

Efek-efek - bersih 7.023.058 14.703 100.227 (57.153) 7.080.835

Kredit - bersih 43.595.169 1.434.614 41 (202.794) 44.827.030

Efek yang dibeli dengan janji

dijual kembali - bersih - - - - -

Aktiva tetap - bersih 1.871.024 39.076 13.103 - 1.923.203

Sinking fund untuk pelunasan

obligasi subordinasi - - - - -

Aktiva lainnya bersih 4.280.376 983.718 110.125 (1.020.674) 4.353.545

Total Aktiva 79.748.138 2.482.593 537.095 (1.335.503) 81.432.323

KEWAJIBAN

Simpanan 57.170.380 - - (68.340) 57.102.040

Simpanan dari bank lain 4.202.832 - - (194) 4.202.638

Surat-surat berharga yang

diterbitkan bersih 2.445.807 - - (59.703) 2.386.104

Efek yang dijual dengan janji

dibeli kembali - bersih 860.944 - - - 860.944

Pinjaman yang diterima 908.270 653.312 - - 1.561.582

Kewajiban lainnya 1.497.347 124.498 255.581 (13.163) 1.864.263

Obligasi subordinasi - bersih 1.457.374 - - - 1.457.374

Total Kewajiban 68.542.954 777.810 255.581 (141.400) 69.434.945

Bank Pembiayaan Asuransi Eliminasi Total

Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

PENDAPATAN

Pendapatan bunga 1.796.251 100.579 6.224 (7.854) 1.895.200

Pendapatan (beban) lainnya 151.003 19.306 44.563 (30.204) 184.668

Jumlah 1.947.254 119.885 50.787 (38.058) 2.079.868

HASIL

Hasil segmen dari operasi 165.583 55.699 11.015 (28.768) 203.529

Bagian laba bersih perusahaan

asosiasi 29.342 - - (29.342) -

Laba sebelum pajak 174.373 64.328 11.277 (29.342) 220.636

Laba bersih 130.729

2009

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

73

INFORMASI LAINNYA

AKTIVA

Penempatan pada Bank Indonesia

dan bank lain - bersih 14.469.465 122.109 100.352 (150.309) 14.541.617

Efek-efek - bersih 11.902.177 90.191 195.841 (124.648) 12.063.561

Kredit - bersih 35.277.926 1.048.409 98 - 36.326.433

Efek yang dibeli dengan janji

dijual kembali - bersih - - 8.000 - 8.000

Aktiva tetap - bersih 1.640.163 34.986 12.397 - 1.687.546

Sinking fund untuk pelunasan

obligasi subordinasi - - - - -

Aktiva lainnya bersih 4.983.854 871.148 102.007 (930.686) 5.026.323

Total Aktiva 68.273.585 2.166.843 418.695 (1.205.643) 69.653.480

KEWAJIBAN

Simpanan 49.819.065 - - (164.402) 49.654.663

Simpanan dari bank lain 2.888.360 - - (7.038) 2.881.322

Surat-surat berharga yang

diterbitkan bersih 1.566.371 - - (95.191) 1.471.180

Efek yang dijual dengan janji

dibeli kembali - bersih 1.507.457 - - - 1.507.457

Pinjaman yang diterima 1.386.771 751.985 - - 2.138.756

Kewajiban lainnya 1.410.143 72.709 202.032 (63.452) 1.621.432

Obligasi subordinasi - bersih 1.489.976 - - (30.000) 1.459.976

Total Kewajiban 60.068.143 824.694 202.032 (360.083) 60.734.786

Segmen Geografis Operasional utama Bank dan anak perusahaan di wilayah Indonesia yang memiliki resiko dan imbalan relative sama. Bank hanya memiliki cabang di Cayman Island dan kantor perwakilan di Singapura, yang kegiatan operasionalnya tidak signifikan. Segmen geografis dikelompokkan menjadi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan di luar DKI Jakarta. Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen geografis:

DKI Luar DKI Eliminasi Jumlah

Jakarta Jakarta

PENDAPATAN

Pendapatan bunga 1.315.237 644.052 (10.515) 1.948.774

Kredit - bersih 27.209.329 17.820.495 (202.794) 44.827.030

Total Aktiva 62.231.779 20.536.047 (1.335.503) 81.432.323

Simpanan 29.015.252 28.155.128 (68.340) 57.102.040

Total Kewajiban 38.958.823 30.820.316 (344.194) 69.434.945

2010

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

74

DKI Luar DKI Eliminasi Jumlah

Jakarta Jakarta

PENDAPATAN

Pendapatan bunga 1.293.246 609.807 (7.853) 1.895.200

Kredit - bersih 22.054.966 14.271.467 - 36.326.433

Total Aktiva 53.245.095 17.614.028 (1.205.643) 69.653.480

Simpanan 25.424.920 24.394.145 (164.402) 49.654.663

Total Kewajiban 34.166.815 26.928.054 (360.083) 60.734.786

2009

45. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM

Sejak tahun 1998 Pemerintah menjamin kewajiban bank umum meliputi giro, tabungan, deposito berjangka dan deposito on-call, obligasi, surat berharga, pinjaman antar bank, pinjaman yang diterima, letter of credit, akseptasi, swap mata uang dan kewajiban kontinjensi lainnya seperti bank garansi, standby letters of credit, performance bonds, dan kewajiban sejenis selain yang dikecualikan dalam keputusan ini seperti pinjaman subordinasi dan kewajiban kepada direktur, komisaris dan pihak terkait dengan Bank. Berdasarkan Surat Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah (UP3) No. S235/UP3/III/2005 pada tanggal 17 Maret 2005 yang menyatakan bahwa sejak tanggal 18 April 2005, kewajiban pembayaran bank yang dijamin hanya meliputi simpanan dan pinjaman yang diterima dari bank lain dalam bentuk transaksi pasar uang antar bank. Selanjutnya program penjaminan pemerintah tersebut akan berakhir pada tanggal 22 September 2005. Ketentuan mengenai pengurangan dan pengakhiran program penjaminan ini merupakan penegasan dari ketentuan dalam Keputusan Presiden Nomor 95 tahun 2004. Berdasarkan Salinan Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan No. 1/PLPS/2005 pada tanggal 26 September 2005 tentang Program Penjaminan Simpanan yang telah disempurnakan dengan Peraturan LPS No.1/PLPS/2006 tanggal 9 Maret 2006, menyatakan bahwa sejak tanggal 22 September 2005, Lembaga Penjamin Simpanan menjamin simpanan yang meliputi giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain. Saldo yang dijamin untuk setiap nasabah pada satu Bank adalah: a. seluruhnya, sejak tanggal 22 September 2005 sampai dengan 21 Maret 2006, b. maksimal sebesar Rp 5.000.000.000, sejak tanggal 22 Maret 2006 sampai dengan 21 September

2006, c. maksimal sebesar Rp 1.000.000.000, sejak tanggal 22 September 2006 sampai dengan 21 Maret

2007, d. maksimal sebesar Rp 100.000.000, sejak tanggal 22 Maret 2007.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008, yang menyatakan bahwa sejak tanggal 13 Oktober 2008 besaran nilai simpanan yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan untuk setiap nasabah pada satu bank yang semula maksimal Rp 100 juta diubah menjadi maksimal Rp 2 milyar.

Beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayar sampai dengan Triwulan I/tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp 28.972 juta dan Rp 25.748 juta.

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

75

46. INFORMASI LAINNYA

a. Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum untuk tahun 2009 dilakukan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008. Perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum untuk tahun 2008 dilakukan sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/23/DPNP tanggal 29 September 2003. Peraturan Bank Indonesia No.3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 mewajibkan bank-bank untuk memenuhi rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum sebesar 8%. Peraturan Bank Indonesia No.5/12/PBI/2003 tanggal 17 Juli 2003 mewajibkan bank-bank di Indonesia dengan kualifikasi tertentu untuk memperhitungkan risiko pasar (market risk) dalam perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum dan wajib memenuhi rasio kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8% dengan memperhitungkan risiko pasar. Surat Edaran Bank Indonesia No.8/27/DPNP tanggal 27 November 2006 tentang prinsip kehati-hatian dan laporan dalam rangka penerapan manajemen risiko secara konsolidasi bagi bank yang melakukan pengendalian terhadap anak perusahaan, bank wajib memperhitungkan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) secara konsolidasi.

Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 21,35% dan 22,80% dengan perhitungan sebagai berikut:

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

Aktiva Tertimbang Menurut Risiko 49.663.851 41.033.275

Modal

Modal Inti 10.032.293 8.231.634

Modal Pelengkap 1.577.558 2.005.322

Penyertaan (1.004.300) (880.411)

10.605.551 9.356.545

Rasio Kecukupan Modal dengan

memperhitungkan risiko pasar 21,35% 22,80%

Rasio modal inti terhadap aktiva

tertimbang menurut risiko 20,20% 20,06%

b. Rasio aset produktif yang diklasifikasikan terhadap total aset produktif pada tanggal 31 Maret 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar 2,09% dan 2,97%.

c. Berikut ini adalah saldo penyediaan dana kepada pihak terkait per tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK):

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

Giro pada bank lain 20.646 18.224

Penempatan pada bank lain - -

Surat Berharga 30.000 30.000

Derivatif 22 -

Kredit 218.258 11.408

Penyertaan dalam bentuk saham 249.628 184.824

Jumlah 518.554 244.456

Batas maksimum pemberian kredit Bank kepada pihak terkait per tanggal 31 Maret 2010 dan 2009

adalah sebesar Rp 1.160.985 juta dan Rp 1.023.696 juta (10% dari modal Bank).

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

76

47. MANAJEMEN RISIKO Kegiatan usaha Bank senantiasa dihadapkan pada risiko-risiko yang berkaitan erat dengan fungsinya sebagai lembaga intermediasi keuangan. Perkembangan bisnis yang pesat pada lingkungan eksternal dan internal perbankan juga menyebabkan risiko kegiatan usaha bank semakin kompleks. Bank dituntut untuk menerapkan manajemen risiko yang handal agar mampu beradaptasi dalam lingkungan bisnis perbankan. Dalam hal ini prinsip-prinsip manajemen risiko yang diterapkan akan sangat mendukung Bank untuk dapat beroperasi secara lebih berhati-hati dalam ruang lingkup perkembangan kegiatan usaha dan operasional perbankan yang sangat pesat. Prinsip-prinsip manajemen risiko tersebut pada dasarnya telah menjadi standar bagi dunia perbankan yang penerapannya diarahkan oleh regulator perbankan Indonesia yaitu Bank Indonesia, sehingga selaras dengan rekomendasi yang dikeluarkan oleh Bank for International Settlements (BIS) melalui Basel Committee in Banking Supervision.

Dengan memperhatikan hal di atas, Bank telah menyusun Pedoman Kebijakan Umum Manajemen Risiko (PKUMR) yang merupakan aturan tertinggi dalam implementasi manajemen risiko pada seluruh kegiatan Bank yang meliputi kebijakan umum, proses manajemen risiko, organisasi manajemen risiko, sistem informasi manajemen risiko, penerapan manajemen risiko, prosedur & penetapan limit risiko, sistem pengendalian intern, pedoman stress testing, pengelolaan risiko produk & aktivitas baru, laporan penerapan manajemen risiko, serta peran & tanggung jawab business unit dan supporting unit.

Berdasarkan PKUMR diatas, Bank telah menetapkan berbagai kebijakan di bidang manajemen risiko, melalui Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Kredit, Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Pasar dan Likuiditas dan Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Operasional yang menjabarkan tahapan-tahapan dalam proses manajemen risiko, yaitu identifikasi risiko, pengukuran risiko, pemantauan risiko dan pengendalian risiko. Hal ini sebagai arahan tahap demi tahap dalam penerapan manajemen risiko yang konsisten pada setiap karyawan Bank khususnya para senior dan para pemegang jabatan lainnya agar memiliki pemahaman yang sama akan arah dan strategi implementasi manajemen risiko di Bank.

Manajemen Risiko Kredit

Penerapan manajemen risiko kredit tidak hanya ditujukan untuk menempatkan Bank sebagai Bank yang

patuh terhadap regulasi, namun merupakan suatu tuntutan manajemen untuk menerapkan system

pengelolaan risiko kredit yang baik dan sesuai dengan praktek di perbankan, sehingga diharapkan

mampu mendorong kegiatan bisnis Bank. Selain itu, dalam proses pemberian kredit harus mengikuti

prosedur perkreditan yang sehat.

Bank telah menyusun Pedoman Kebijakan Perkreditan Bank dan Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko

Kredit yang antara lain mengatur mengenai wewenang memutus kredit pada Kantor Pusat dan Kantor

Cabang, prinsip kehati-hatian risk taking unit dalam proses pemberian kredit, peran dan fungsi

pengawasan oleh SKAI dan Biro Kepatuhan, independensi dan keterlibatan Satuan Kerja Manajemen

Risiko dalam memberikan opini untuk kredit di atas jumlah yang telah ditetapkan.

Untuk mendukung implementasi pengukuran risiko kredit sesuai Basel II tersebut di atas, saat ini Bank

menggunakan internal model yaitu Internal Credit Risk Rating (ICRR) untuk kredit / exposure debitur

dengan plafond di atas Rp 35 miliar dan Credit Scoring untuk kredit konsumsi. Pemberian kredit

didasarkan pada konsep Hubungan Total Debitur (one obligor concept), agar dapat dipantau semua

eksposur risiko Bank atas fasilitas kredit yang diberikan kepada satu kelompok debitur. Konsep ini juga

untuk memenuhi ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Penetapan limit dilakukan

secara berjenjang dari tingkat Komite Kredit Direksi, berdasarkan wewenang yang diberikan kepada

Komite Kredit dan jumlah kredit yang diproses. Untuk pemberian kredit kepada debitur dengan jumlah

plafond diatas Rp.35 miliar wajib mendapat Opini dari Biro Manajemen Risiko & Kepatuhan dengan

selalu memperhatikan Legal Lending Limit atau Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) serta

mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris.

Selain itu, Bank telah melakukan analisis Stress Testing risiko kredit dengan menggunakan indicator dan

metode sesuai dengan kondisi internal dan kondisi makro ekonomi. Analisis Stress Testing dilakukan

secara rutin minimal satu kali setahun atau bila terjadi keadaan memburuk (worst case).

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

77

Profil Risiko Kredit Bank pada triwulan I tahun 2010 secara Komposit dinilai Low dan cenderung menurun dibanding tahun sebelumnya yang masih tergolong Moderate dan penilaian Sistem Pengendalian Risiko masuk dalam kisaran Acceptable. Penurunan risiko kredit ini disebabkan oleh adanya penurunan rasio NPL yang memiliki bobot risiko terbesar dari beberapa parameter yang digunakan dalam perhitungan risiko kredit. Manajemen Risiko Likuiditas Bank senantiasa memantau ketahanan likuiditas melalui Buffer liquidity untuk memproyeksikan kemampuan bank apabila terjadi penarikan dana dalam satu minggu ke depan dengan menjaga kecukupan aset-aset yang likuid seperti Sertifikat Bank Indonesia dan Surat Utang Negara. Selain itu Bank juga memantau ketergantungan dan konsentrasi dari 100 deposan inti untuk memitigasi penarikan dana dari deposan inti. Untuk mengantisipasi timbulnya krisis likuiditas dalam situasi darurat Direksi menetapkan kebijakan contingency funding plan sebagai pedoman bagi Divisi Treasury untuk mengelola likuiditas. Manajemen Risiko Pasar

Dalam rangka indentifikasi dan pengukuran Risiko Pasar atas aset dan instrumen keuangan dalam

Trading Book, Bank melakukan proses valuasi (mark to market) secara harian, seperti mark to market

posisi devisa neto dan mark to market surat berharga.

Untuk pemantauan Risiko Pasar, Bank melakukan pemantauan melalui limit-limit untuk operasional

dealing room yang ditetapkan dan dikaji ulang secara berkala, seperti limit posisi valuta asing terbuka

(net open position) baik limit intra day maupun limit over night, limit dealer, dan limit kerugian (cut loss).

Limit-limit diteteapkan dengan menganut prinsip kehati-hatian serta dipantau secara cross checking

antara Divisi Treasury yang melaksanakan trading dengan Bagian Settlement yang melaksanakan

penyelesaian transaksi.

Disamping itu Bank juga memantau limit VaR untuk Risiko Nilai Tukar dengan holding period harian.

Untuk mendukung proses pemantauan Risiko Pasar, Bank sedang menyiapkan Integrated Treasury

System dalam rangka penyediaan informasi terkini mengenai perkembangan pasar serta pemantauan

limit-limit yang ada.

Manajemen Risiko Operasional Pengelolaan risiko operasional merupakan bagian integral dari manajemen risiko Bank. Risiko operasional berbeda sifatnya dengan risiko pasar dan risiko kredit, karena penilaiannya lebih banyak bersifat kualitatif. Secara umum pengelolaan risiko operasional ditujukan untuk mencegah dan memitigasi risiko guna meminimalkan dampak kerugian risiko operasional. Berdasarkan ukuran dan komplesitas usaha Bank, cakupan pengelolaan Manajemen Risiko Operasional di internal Bank meliputi Risiko Lainnya yaitu Risiko Hukum, Risiko Stratejik, Risiko Reputasi, dan Risiko Kepatuhan. Pengelolaan Risiko Operasional yang dilakukan pada unit kerja Divisi/Biro/Group dan Cabang dengan berpedoman kepada Buku Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Operasional sebagai arahan. Direksi menetapkan Kepala Divisi/Biro/Group sebagai Koordinator Jenis Risiko dalam mengelola dan mengawasi setiap jenis risiko sesuai bidang yang menjadi tanggung jawabnya dan menunjuk Koordinator Risiko di setiap Divisi/Biro/Group dan cabang, yang tugasnya antara lain mengkoordinasikan risk owner dalam pelaksanaan manajemen risiko operasional melalui Operational Risk Tool yaitu: - Tool Loss Event Management (LEM), yaitu tool yang digunakan untuk mengumpulkan data kerugian

operasional pada masa lalu (loss event data base) dan selanjutnya digunakan untuk mengantisipasi risiko kerugian operasional agar tidak terulang kembali di masa mendatang.

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

78

- Tool Risk & Control Self Assessment (RCSA), yaitu tool yang digunakan untuk mengidentifikasi kejadian risiko pada setiap unit kerja di Kantor Pusat dan Kantor Cabang.

- Tool Key Risk Indicator (KRI), yaitu tool yang digunakan untuk memantau parameter risiko tertentu terhadap limit yang telah ditetapkan.

Dalam penerapannya, ketiga sub system dalam tools Risiko Operasional tersebut saling berhubungan satu sama lain. Potensi risiko yang tidak ter-capture oleh RCSA dapat diketahui dari kejadian LEM. Sedangkan KRI’s memberikan indikator atau peringatan dini terhadap kejadian yang memiliki potensi risiko utama pada Bank. Operational Risk Tools senantiasa dikinikan sesuai kebutuhan dan ketentuan yang berlaku. Untuk meningkatkan kualitas penerapan manajemen risiko operasional, Bank melakukan pengkinian terhadap Buku Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Operasional serta Operational Risk Tools yang digunakan sesuai kebutuhan dan ketentuan yang berlaku. Selain itu, Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) yang berperan sebagai unit yang bertanggung jawab dalam mengevaluasi efektivitas pengendalian intern juga melakukan review dan validasi terhadap hasil penilaian risiko yang dilakukan oleh masing-masing unit kerja melalui Tool Risk & Control Self Assessment (RCSA) dan kerugian risiko operasional (loss data) yang dicatat dalam Tool Loss Event Management (LEM). Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan risk awareness pada risk owner, berbagai sosialisasi dan komunikasi manajemen risiko operasional tetap dilakukan secara terus-menerus di setiap unit kerja yang terkait baik di Divisi/Biro/Group dan Cabang. Dengan demikian pengetahuan dan kemampuan risk owner baik pada aktivitas bisnis atau operasional akan meningkat dalam melakukan proses manajemen risiko di unit kerjanya masing-masing.

Manajemen Risiko Lainnya

Risiko Hukum

Pengelolaan Risiko Hukum dilakukan oleh Bank dengan berpedoman pada Buku Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Hukum. Bank melakukan pemantauan risiko hukum secara periodik baik melalui Laporan Profil Risiko Hukum, laporan Key Risk Indicator untuk risiko hukum dan melalui unit kerja yang menangani masalah hukum. Sepanjang 2009 tidak tercatat kasus hukum yang berpotensi menimbulkan Risiko Hukum yang signifikan.

Risiko Strategik Pengelolaan risiko stratejik dilakukan oleh Bank dengan berpedoman pada Buku Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Stratejik. Strategi untuk mencapai visi dan misi Bank tercakup dalam Rencana Bisnis tahunan, sebagai arahan dalam menjalankan usaha jangka pendek dan menengah. Pemantauan risiko stratejik secara periodik dilakukan melalui Laporan Profil Risiko Stratejik, laporan Key Risk Indicator untuk risiko stratejik serta analisa dan evaluasi realisasi pencapaian target masing-masing unit kerja.

Risiko Reputasi Pengelolaan risiko reputasi dilakukan oleh Bank dengan berpedoman pada Buku Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Reputasi. Sebagai lembaga kepercayaan publik, Bank wajib memberikan perhatian khusus terhadap potensi timbulnya Risiko Reputasi. Untuk itu, Bank telah menunjuk Koordinator Penyelesaian Pengaduan Nasabah di Kantor Cabang dan di Kantor Pusat dengan tugas melakukan pemantauan media untuk memonitor setiap pemberitaan yang berkenaan dengan Bank, terutama pemberitaan yang dapat menimbulkan citra negatif. Bank mengadministrasikan, memfasilitasi dan menyelesaikan setiap pengaduan nasabah yang diterima dengan sebaik mungkin. Bank secara berkala melakukan pertemuan dengan media, investor, dan komunitas perbankan lainnya untuk keterbukaan informasi. Pemantauan risiko reputasi juga secara periodik dilakukan melalui Laporan Profil Risiko Reputasi dan Laporan Key Risk Indicator untuk risiko reputasi.

Risiko Kepatuhan Pengelolaan risiko kepatuhan dilakukan oleh Bank dengan berpedoman pada Buku Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko Kepatuhan. Biro Kepatuhan bertanggung jawab dalam memantau kepatuhan Bank terhadap semua ketentuan yang berlaku, termasuk kewajiban pelaporan dan pemenuhan komitmen Bank terhadap regulator. Bank juga wajib memantau transaksi Suspicious Transaction Report (STR) dan

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

79

Cash Transaction Report (CTR) dalam rangka penerapan program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Teroris (PPT) yang sebelumnya dikenal dengan Prinsip Mengenal-Nasabah (Know Your Customer/KYC). Laporan tersebut dilaporkan sesuai ketentuan kepada Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) sebagai regulator. Pemantauan risiko kepatuhan juga secara periodik dilakukan melalui Laporan Profil Risiko Kepatuhan dan Laporan Key Risk Indicator untuk risiko kepatuhan.

Manajemen Risiko pada Produk dan Aktivitas Baru

Bank melakukan pengelolaan 8 (delapan) jenis risiko pada setiap produk dan atau aktivitas baru yang akan diluncurkan oleh Sponsoring Unit dalam pengembangan bisnisnya. Terhadap setiap produk dan atau aktivitas baru dilakukan analisis dan identifikasi risiko, serta dilakukan pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko.

Manajemen Risiko pada Perusahaan Anak

Sesuai ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, Bank melaksanakan penerapan Manajemen Risiko pada Perusahaan Anak untuk triwulan I tahun 2010 yang terdiri dari: - PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFI) yang bergerak di bidang pembiayaan kendaraan bermotor,

anjak piutang, dan sewa guna usaha. Kepemilikan Bank per 31 Maret 2010 tercatat tetap sebesar 54.35%.

- PT Verena Oto Finance Tbk. (VOF) yang bergerak pada pembiayaan kendaraan bermotor.

Kepemilikan Bank Panin per 31 Maret 2010 tercatat tetap sebesar 42.87%.

- PT Bank Panin Syariah (d/h PT Bank Harfa) (BPS). Kepemilikan Bank Panin per 31 Maret 2010 tercatat sebesar 99.997%.

- PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. (AMAG) yang bergerak di bidang asuransi. Kepemilikan Bank per 31 Maret 2010 tercatat sebesar 15.92%. Pada 31 Maret 2010 dan 2009, tingkat risiko komposit PT Asuransi Multi Artha Guna stabil berada pada kisaran Low dimana inheren risk Low disertai sistem pengendalian risiko yang Strong. Risk Base Capital (RBC) PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk. sebesar 234% dan 230%, yang jauh di atas RBC yang diwajibkan sebesar 120%.

Profil Risiko Konsolidasi

Sebagai tindak lanjut dari ketentuan Bank Indonesia mengenai ”Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank yang melakukan pengendalian pada Perusahaan Anak” maka Bank telah menyampaikan Laporan Perdana Profil Risiko Konsolidasi ke Bank Indonesia pada minggu ke-4 Januari 2009 yang selanjutnya disampaikan secara triwulanan. Untuk matriks Profil Risiko Konsolidasi posisi triwulan I tahun 2010 sebagai berikut:

Agregat Risiko Inheren/Aggregate Inherent Risk Low

Agregat Sistem Pengendalian Risiko/Aggregate Risk Control System

Strong

Peringkat Risiko Komposit/Composite Risk Level Low

Khusus untuk penerapan Manajemen Risiko pada perusahaan anak yang bergerak di bidang asuransi yaitu AMAG tidak dilaporkan melalui Laporan Profil Risiko Konsolidasi Bank, tetapi dilaporkan tersendiri melalui Laporan Penilaian dan Penyampaian Penerapan Manajemen Risiko pada perusahaan anak yang bergerak di bidang asuransi hanya terbatas pada pemantauan dan penilaian tingkat risiko dan penerapan kehati-hatian dan risk awareness pada berbagai jenis risiko yang ada pada usaha asuransi, antara lain kecukupan RBC (Risk Based Capital) yang menjadi ukuran keamanan finansial atau kesehatan suatu perusahaan asuransi.

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

80

48. KONTINJENSI DAN IKATAN LAINNYA

Kontinjensi

a. Surat Ketetapan Pajak (SKP) PPh Badan tahun 1993. Pada tanggal 10 Juni 1999 Panitera Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Jakarta telah menyerahkan salinan resmi putusan perkara gugatan No. 167/G/1998/PT.TUN.JKT antara Bank dengan Badan Penyelesaian Sengketa Pajak (BPSP) mengenai Surat Ketetapan Pajak Penghasilan Badan (SKP PPh Badan) tahun 1993 sebesar Rp 9.710 juta, yang isinya adalah:

Mencabut atau membatalkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak atas SKP PPh Badan tahun 1993.

Menyatakan bahwa SKP PPh Badan tahun 1993 adalah “nihil”.

Memerintahkan Direktur Jenderal Pajak untuk mengembalikan atau merestitusikan kepada Bank jumlah pokok pajak beserta sanksi bunganya sebagaimana tercantum dalam Surat Setoran Pajak terkait.

BPSP telah mengajukan kasasi atas keputusan tersebut dan ditolak oleh Mahkamah Agung dalam Surat Keputusannya No. 82K/TUN/2000 tanggal 27 Pebruari 2001. Pada tanggal 10 Desember 2001 PTTUN Jakarta melalui Surat Keputusan No. W7.PT.TUN.Eks.3802.2001 telah menegur BPSP untuk segera melaksanakan Putusan PTTUN No.167/G/1998/PT.TUN.JKT tanggal 10 Juni 1999 yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. PTTUN pada tanggal 30 September 2002 melalui suratnya No. W7.PT.TUN.Eks.319.2002 menyampaikan surat kepada Presiden Republik Indonesia sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan tertinggi untuk memerintahkan Menteri Keuangan Republik Indonesia dan BPSP melaksanakan keputusan PTTUN yang mempunyai kekuatan hukum tetap.

b. Surat Ketetapan Pajak (SKP) PPh Badan tahun 1994 Sehubungan dengan gugatan Bank mengenai SKP Kurang Bayar PPh Badan tahun 1994, pada tanggal 31 Mei 2000 PTTUN Jakarta melalui Keputusan No. 294/G/1999/PT.TUN.JKT telah menetapkan:

Mengabulkan gugatan Bank untuk seluruhnya. Menyatakan batal surat keputusan BPSP No. PUT-225/BPSP/M.IV/1999 tanggal 10 September 1999

yang hanya mengabulkan sebagian permohonan banding Bank atas SKP PPh Badan tahun 1994.

Memerintah BPSP untuk menerbitkan Surat Keputusan Baru yang berisi:

a. Membatalkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pajak atas SKP PPh Badan tahun 1994.

b.Menyatakan SKP Pajak Penghasilan Badan tahun 1994 adalah nihil.

c.Memerintahkan Direktur Jenderal Pajak untuk mengembalikan/ merestitusikan kepada Bank jumlah pokok pajak beserta sanksi bunganya sebagaimana dalam Surat Setoran Pajak terkait.

Namun sampai dengan saat ini, BPSP belum melaksanakan Keputusan PTTUN tersebut atas bagian yang ditolak BPSP sebesar Rp 1.030 juta dan/atau kasasi. Pada tanggal 31 Desember 2006 dan 2005, jumlah yang telah dibayar Bank atas SKP Pajak Penghasilan Badan (PPh Badan) tahun 1993 dan 1994 termasuk bunga denda keterlambatan adalah sebagai berikut:

Keterangan Tahun Rp Juta

SKP PPh Badan 1993 9.710

SKP PPh Badan 1994 1.030

Bunga denda keterlambatan 84

Jumlah 10.824

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

81

Karena belum adanya pelaksanaan Keputusan PTTUN oleh BPSP sehubungan dengan gugatan perkara SKP PPh Badan tahun 1993 dan 1994, maka Bank mencatat pembayaran pajak tersebut sebagai pajak dibayar di muka (Catatan 17).

c. Bank mengadakan perjanjian kerjasama penutupan asuransi kendaraan bermotor dengan PT Panin Insurance Tbk berdasarkan Perjanjian Kerjasama tanggal 2 Januari 2003. Perjanjian tersebut diperuntukkan atas kendaraan bermotor yang dibiayai dengan fasilitas KPM di seluruh kantor cabang dan perwakilan yang menjadi wewenang Bank, dengan syarat dan prosedur penutupan suatu obyek pertanggungan ditentukan oleh PT Panin Insurance Tbk.

d. Bank mengadakan perjanjian kerjasama penutupan asuransi kendaraan bermotor dengan PT Asuransi

Multi Artha Guna Tbk berdasarkan Perjanjian Kerjasama tanggal 1 Januari 2005. Perjanjian tersebut diperuntukkan atas kendaraan bermotor yang dibiayai dengan fasilitas KPM di seluruh kantor cabang dan perwakilan yang menjadi wewenang Bank, dengan syarat dan prosedur penutupan suatu obyek pertanggungan ditentukan oleh PT Asuransi Multi Artha Guna Tbk.

Ikatan Lainnya

a. Bank mengadakan perjanjian kerjasama pemasaran produk Bancassurance dengan PT Panin Life Tbk berdasarkan Perjanjian Kerjasama No.01/AGR-BNC/06/2006 tanggal 23 Juni 2006.

Produk Bancaassurance adalah produk-produk asuransi jiwa dengan dilengkapi manfaat pasti yang diterbitkan oleh PT Panin Life Tbk, yang terdiri atas Produk Panin Dana Pasti, Produk Panin Flexilinked dan Produk Panin Lifevestlink. Dalam perjanjian tersebut Bank bertindak sebagai agen pemasaran dengan memperoleh kompensasi berupa komisi, dengan jangka waktu perjanjian selama 5 tahun dan dapat diperpanjang kembali.

b. Bank mengadakan perjanjian kerjasama pemasaran Bahana Reksa Panin Terproteksi III dan IV dengan

PT Bahana TCW Investment Management berdasarkan Perjanjian Kerjasama No. 014/BTIM-BANKPANIN/0808 tanggal 22 Agustus 2008. Dalam perjanjian tersebut Bank bertindak sebagai agen penjual dengan memperoleh kompensasi berupa imbal jasa, dengan jangka waktu perjanjian selama 1 tahun dan dapat diperpanjang. Pada tanggal 2 Desember 2009 Bank mengadakan perubahan perjanjian kerjasama, dimana kedua pihak sepakat untuk mengubah daftar reksadana yang ditawarkan menjadi Bahana Reksadana Panin Terproteksi III, IV, V, VI, VII, VIII, IX dan X.

c. Pada tanggal 7 November 2003, VOF mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan dengan PT Bank

Victoria International Tbk (Victoria), dengan jumlah maksimum fasilitas sejumlah Rp 100.000 juta. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut. VOF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada Victoria. Perjanjian kerjasama pembiayaaan ini dilakukan dengan dasar “without recourse”. Pada tanggal 25 Agustus 2004, jumlah maksimum fasilitas meningkat sejumlah Rp 100.000 juta, dimana tambahan fasilitas tersebut harus digunakan seluruhnya dalam waktu 1 tahun sejak tanggal penandatanganan perjanjian. Pada tanggal 9 November 2004, jumlah maksimum fasilitas meningkat dari Rp 200.000 juta menjadi Rp 300.000 juta. Pinjaman ini dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor yang dibiayai.

d. Pada tanggal 10 Desember 2004, VOF memperoleh fasilitas kredit konsumen kemitraan pola channeling

dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dengan jumlah maksimum fasilitas sejumlah Rp

100.000 juta yang akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VOF dengan pelanggan. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VOF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BNI. Perjanjian kerjasama pembiayaan ini dilakukan dengan dasar “without recourse”.

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

82

Berdasarkan perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VOF setuju untuk membuka rekening amanat (escrow account) pada BNI.

Perjanjian kerjasama ini telah dirubah beberapa kali sehubungan dengan perpanjangan atas fasilitas pinjaman tersebut, terakhir pada tanggal 29 Juni 2006. Jangka waktu perjanjian kredit adalah 4 tahun sejak penandatanganan amandemen perjanjian kredit. Pinjaman ini dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor yang dibiayai. Apabila nasabah telah menunggak pembayaran lebih dari 90 hari atau apabila jumlah tunggakan (pokok ditambah bunga) lebih dari atau sama dengan 2% dari plafond kredit maka disposisi kredit untuk sementara dihentikan hingga VOF menyelesaikan tunggakan kepada Bank.

e. Pada tanggal 25 Maret 2009, VOF mengadakan perjanjian kerjasama pembiayaan denghan Centratama Nasional Bank (CNB) dengan jumlah maksimum fasilitas sejumlah Rp 5.000 juta. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VOF bertanggung jawab untuk, antara klain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumrn. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada CNB. Perjanjian kerjasama pembiayaan ini dilakukan dengan dasar without recourse. Pada tanggal 21 Desember 2009, VOF telah melunasi fasilitas kredit tersebut. Pinjaman ini dijamin dengan Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor yang dibiayai.

f. Pada tanggal 21 Agustus 2009, VOF memperoleh fasilitas kredit konsumen kemitraan pola channeling

dari Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BRI) dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar Rp. 50.000 juta yang akan digunakan untuk mendanai transaksi pembiayaan VOF dengan pelanggan.

g. Sebagaimana tercantum dalam perjanjian kerjasama pembiayaan tersebut, VOF bertanggung jawab untuk, antara lain, melakukan penagihan, serta memelihara pencatatan dan penyimpanan dokumen-dokumen. Sebagai imbalannya, VOF diperbolehkan untuk membebankan suku bunga tertentu kepada pelanggan melebihi suku bunga yang dibayarkan kepada BRI. Perjanjian kerjasama pembiayaan ini dilakukan dengan dasar without recourse.

h. VOF mengadakan perjanjian kerjasama dengan beberapa perusahaan asuransi untuk melindungi

kendaraan bermotor yang dibiayai oleh VOF, antara lain dari risiko kehilangan dan kerusakan.

i. Berdasarkan surat dari Bank Permata No. 393/BP/CRC-WB/IX/2009 tanggal 15 September 2009, Clipan memperoleh fasilitas kredit dengan jenis fasilitas Consumer Asset Purchase (CAPR) dengan jumlah maksimum Rp. 100.000 juta dengan tenor pembiayaan 36 bulan. Sampai dengan 31 Desember 2009, Clipan belum menggunakan fasilitas ini.

49. KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG BERBEDA DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

KONSOLIDASI

Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk peristiwa dan transaksi sejenis dalam kondisi yang sama. Bank dan anak perusahaan menggunakan kebijakan akuntansi yang berbeda atas penyusutan kendaraan dan inventaris kantor dan tidak melakukan penyesuaian atas kebijakan akuntansi yang berbeda tersebut, karena tidak praktis dilakukan dan jumlahnya tidak signifikan. Kendaraan dan inventaris kantor disusutkan dengan metode menurun ganda (double declining balance method), kecuali kendaraan dan inventaris kantor anak perusahaan disusutkan dengan metode garis lurus.

PT. BANK PANIN Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2010 DAN 2009 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL TERSEBUT

83

50. PENGARUH KRISIS KEUANGAN GLOBAL TERHADAP BANK DAN RENCANA MANAJEMEN

Manajemen menyadari bahwa krisis keuangan global memiliki dampak terhadap volume bisnis Bank dan akan meningkatkan risiko kredit yang dimiliki Bank. Operasi industri perbankan telah terpengaruh dan diperkirakan akan terus terpengaruh oleh ketidakpastian dimasa mendatang yang disebabkan karena kondisi ekonomi global, dimana hal ini merupakan situasi yang berada di luar kendali Bank. Dampak potensial terhadap Bank atas kondisi ini antara lain adalah menurunnya kemampuan membayar debitur yang dapat berakibat pada meningkatnya rasio pinjaman bermasalah Bank. Namun demikian, manajemen telah mengambil langkah-langkah, yang memadai untuk memelihara likuiditas, menjaga kecukupan modal dan melakukan pendekatan secara hati-hati untuk meningkatkan aset, termasuk dalam menyalurkan kredit baru. Manajemen berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya yang memadai untuk melanjutkan kegiatan usahanya dalam waktu mendatang, oleh karena itu, dasar kelangsungan usaha tetap digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan. Rencana dan strategi manajemen adalah sebagai berikut: a. Memperkuat struktur permodalan melalui kapitalisasi laba ditahan, menjaga rasio Kewajiban

Penyediaan Modal Minimum Loan to Deposit Ratio dan rasio-rasio likuiditas lainnya secara efektif.

b. Meningkatkan pendanaan melalui simpanan dalam bentuk tabungan dan giro, dengan tujuan untuk

menurunkan cost of fund secara keseluruhan.

c. Meningkatkan Fee Based Income dengan menawarkan produk dan jasa perbankan yang inovatif

dengan focus kepada sektor retail dan komersial.

d. Memperluas jaringan distribusi dengan menambah jumlah kantor cabang dan ATM untuk

meningkatkan pelayanan kepada nasabah.

e. Mengimplementasikan Risk Management dan Good Corporate Governance.

f. Memperkenalkan jasa perbakan syariah.

51. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI DAN INFORMASI TAMBAHAN

Laporan keuangan konsolidasi dari halaman 7 sampai dengan 83 dan informasi tambahan dari halaman 84 sampai dengan 89 telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 30 April 2010.

P.T BANK PAN INDONESIA Tbk

INDUK PERUSAHAAN SAJA

DAFTAR I: INFORMASI NERACA TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *)

31 MARET 2010 DAN 2009

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

ASET

K a s 930.264 776.719

Penempatan pada Bank Indonesia 14.897.041 10.016.618

Giro pada bank lain - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan

nilai masing-masing sebesar Rp 5,195 juta dan Rp 13,604 juta pada 351.367 1.002.988

triwulan I/tahun 2010 dan 2009

Penempatan pada bank lain - setelah dikurangi cadangan kerugian

penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 82,476 juta dan Rp 51,467 juta 8.030.782 4.354.165

pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009

Surat- surat berharga

Pihak lain 2.799.646 3.002.268

Afiliasi 30.000 30.000

2.829.646 3.032.268

Dikurangi : Diskonto yang belum diamortisasi, keuntungan yang belum

direalisasi dari kenaikan nilai surat berharga dan cadangan

kerugian penurunan nilai (94.991) (221.328)

Jumlah 2.734.655 2.810.940

Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali 956.834 1.903.003

Obligasi pemerintah 3.271.865 7.153.234

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali - setelah

dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar - -

nihil pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009

Tagihan derivatif - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai

masing-masing sebesar Rp 32 juta dan Rp 1,114 juta pada 2.807 42.112

triwulanI/tahun 2010 dan 2009

Kredit yang diberikan - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai

masing-masing sebesar Rp 1,572,627 juta dan Rp 1,212,297 juta pada

triwulan I/tahun 2010 dan 2009

Pihak lain 43.344.299 35.265.642

Afiliasi 216.073 12.284

Jumlah 43.560.372 35.277.926

Tagihan akseptasi - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai

masing-masing sebesar Rp 3,826 juta dan Rp 4,634 juta pada 375.602 431.970

triwulan I/tahun 2010 dan 2009

Penyertaan dalam bentuk saham - setelah dikurangi cadangan kerugian

penurunan nilai sebesar Rp 12,181 juta dan Rp 10,299 juta pada 1.143.821 957.441

triwulan I/tahun 2010 dan 2009

Pendapatan yang masih akan diterima 493.387 607.987

Biaya dibayar dimuka 119.530 93.817

Uang muka pajak - 481

Aset pajak tangguhan 118.746 130.813

Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan

sebesar Rp 1.217.884 juta pada triwulan I/tahun 2010 dan 1.664.466 1.605.875

sebesar Rp 961.936 juta pada triwulan I/tahun 2009

Properti terbengkalai - setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset

non produktif masing-masing sebesar Rp 14,346 juta dan Rp 13,544 juta 177.141 11.194

pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009

Agunan yang diambil alih - setelah dikurangi penyisihan penghapusan aset

non produktif masing-masing sebesar Rp 167,870 juta dan Rp 153,695 juta 312.706 304.239

pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009

Rupa-rupa aset 426.721 626.672

JUMLAH ASET 79.568.107 68.108.194

*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS

84

P.T BANK PAN INDONESIA Tbk

INDUK PERUSAHAAN SAJA

DAFTAR I: INFORMASI NERACA TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *)

31 MARET 2010 DAN 2009

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

KEWAJIBAN DAN MODAL

KEWAJIBAN

Giro 13.460.701 9.604.949

Kewajiban segera lainnya 404.306 357.721

Tabungan 11.567.591 9.008.683

Deposito berjangka

Pihak lain 31.818.395 30.321.112

Afiliasi 295.862 879.775

Jumlah 32.114.257 31.200.887

Sertifikat deposito - bersih - -

Simpanan dari bank lain 4.202.832 2.885.919

Kewajiban pembelian kembali surat berharga yang dijual dengan

syarat repo 860.944 1.507.457

Kewajiban derivatif 3.279 20.163

Kewajiban akseptasi 379.428 436.604

Surat berharga yang diterbitkan 2.410.807 1.596.371

Pinjaman yang diterima 908.270 1.386.771

Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 99.438 83.649

Kewajiban sewa guna usaha - -

Beban yang masih harus dibayar 191.181 210.498

Taksiran Pajak Penghasilan 227.750 47.499

Kewajiban lain-lain 188.510 192.051

Obligasi subordinasi 1.492.374 1.459.976

Jumlah Kewajiban 68.511.668 59.999.198

Hak minoritas atas aset bersih anak perusahaan - -

EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp 100,- per saham pada triwulan I/tahun 2010

dan 2009

Modal dasar - 59.000.000.000 saham pada triwulan I/tahun 2010 dan 2009

Modal ditempatkan dan disetor penuh - 24.087.645.998 saham pada 2.408.765 2.035.954

triwulan I/tahun 2010 dan 20.359.536.451 saham pada triwulan I/tahun 2009

Agio saham 3.444.330 2.325.897

Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan - -

Selisih penilaian kembali aset tetap - -

Laba yang belum direalisasi atas efek yang tersedia untuk dijual 24.355 (227.106)

Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan (3.747) (3.747)

Saldo Laba 5.182.736 3.977.998

Jumlah Ekuitas 11.056.439 8.108.996

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 79.568.107 68.108.194

*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS

85

P.T BANK PAN INDONESIA Tbk

INDUK PERUSAHAAN SAJA

DAFTAR II: INFORMASI LAPORAN LABA RUGI TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *)

UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL

Pendapatan Bunga

Hasil bunga 1.841.286 1.708.644

Provisi dan komisi kredit - 83.477

Jumlah pendapatan bunga 1.841.286 1.792.121

Beban Bunga

Beban bunga 849.491 1.139.247

Beban lainnya selain beban bunga - -

Jumlah beban bunga 849.491 1.139.247

Pendapatan Bunga - bersih 991.795 652.874

Pendapatan operasional lainnya

Provisi dan komisi selain kredit 61.054 46.067

Pendapatan transaksi valuta asing 9.021 40.526

Pendapatan kenaikan nilai dan penjualan Obligasi Pemerintah dan

Surat Berharga 255.475 6.093

Pendapatan lainnya 64.835 49.361

Jumlah pendapatan operasional lainnya 390.385 142.047

Beban (pendapatan) penyisihan penghapusan aktiva 442.903 295.388

Beban (pendapatan) estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 8.194 (3.975)

Beban operasional lainnya

Beban administrasi dan umum 206.016 184.047

Beban personalia 99.743 80.402

Beban penurunan nilai dan penjualan Obligasi Pemerintah dan

Surat Berharga - -

Beban transaksi valas - -

Beban promosi 21.922 16.400

Beban lainnya 69.800 59.355Beban lainnya 69.800 59.355

Jumlah beban operasional lainnya 397.481 340.204

PENDAPATAN/BEBAN OPERASIONAL BERSIH 533.602 163.304

PENDAPATAN/BEBAN NON OPERASIONAL

Pendapatan non operasional 16.871 10.769

Beban non operasional 2.799 1.959

PENDAPATAN/BEBAN NON OPERASIONAL BERSIH 14.072 8.810

PENDAPATAN/BEBAN LUAR BIASA - -

LABA/RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 547.674 172.114

BEBAN (PENGHASILAN) PAJAK

Pajak kini (128.379) (72.149)

Penghasilan (Beban) pajak tangguhan 872 30.764

Beban pajak (127.507) (41.385)

LABA/RUGI TAHUN BERJALAN BERSIH 420.167 130.729

LABA BERSIH PER SAHAM (dalam Rupiah penuh)

Dasar 17,44 6,43

Dilusian - 6,20

*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS

86

Mo da l Ag io Se l is i h Se l is i h La ba (r u g i ) b e l u m Se l is i h k u r ss a ha m s a ha m p e n i la ia n tr a n s a ks i d ir e a l is a s i ka r e n a D i te n t u ka n T i da k d i te n t u ka n J u m la h e k u i ta ske m ba l i p e r u ba ha n a ta s p e m i l i ka n p e n ja ba r a n p e n g g u na a n n ya p e n g g u na a n n yaa s e t te ta p e k u i ta s a na k e fe k te r s e d ia la po r a np e r u s a ha a n u n t u k d i j ua l ke ua n g a nSa l do p e r 1 J a n u a r i2 0 0 9 2 . 0 3 3 . 5 3 0 2 . 3 1 8 . 62 6 - ( 3 . 7 4 7 ) (2 5 9 . 8 9 9 ) - 1 0 0 . 0 0 0 3 . 7 4 7 .2 7 1 7 . 9 3 5 . 7 8 1P e la ks a na a n wa r a n 3 7 5 .2 3 5 1 . 12 5 . 7 0 4 - - - - - - 1 . 5 0 0 . 9 3 9Re k la s i f i ka s i s e l i s i h p e n i l a ia n ke m ba l ia s e t te ta p s e h u b u n g a n d e n g a np e n e r a pa n P S A K 1 6 - - - - - - - - -Se l is i h k u r s ka r e na p e n ja ba r a nla po r a n ke u a n g a n - - - - - - - - -R u g i b l m d i r e a l i s a s i a ta s p e m i l i ka ne fe k te r s e d ia u n t u k d i j ua l - - - - 3 9 0 . 4 7 3 - - - 3 9 0 . 4 7 3La ba b e r s i h ta h u n b e r ja la n - - - - - - - 9 1 5 .2 9 8 9 1 5 .2 9 8Sa l do p e r 3 1 D e s e m b e r 2 0 0 9 2 . 4 0 8 . 7 6 5 3 . 4 4 4 . 3 3 0 - ( 3 . 7 4 7 ) 1 3 0 . 5 7 4 - 1 0 0 . 0 0 0 4 . 6 62 . 5 6 9 1 0 . 7 42 . 4 9 1P e la ks a na a n wa r a n - - - - - - - - -Re k la s s e l i s i h p e n i la ia n k m b l - - - - - - - - -Se l is i h k u r s kr n p e n ja ba r a n - - - - - - - - -R u g i b e l u m d ir e a l is a s i - - - - ( 1 0 6 .2 1 9 ) - - - ( 1 0 6 .2 1 9 )La ba b e r s i h ta h u n b e r ja la n - - - - - - - 42 0 . 1 6 7 42 0 . 1 6 7Sa l do p e r 3 1 M a r e t2 0 1 0 2 . 4 0 8 . 7 6 5 3 . 4 4 4 . 3 3 0 - ( 3 . 7 4 7 ) 2 4 . 3 5 5 - 1 0 0 . 0 0 0 5 . 0 82 . 7 3 6 1 1 . 0 5 6 . 4 3 9

Sa l do la baKe te r a n g a n

8 7

PT. BANK PANIN Tbk.

INDUK PERUSAHAAN SAJA

DAFTAR IV : INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *)

UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI :

Bunga,provisi dan komisi kredit yang diterima 1,826,220 1,762,529

Bunga, hadiah dan provisi komisi dana yang dibayar (857,329) (1,221,791)

Pendapatan operasional lainnya 326,914 94,037

Beban operasional lainnya (398,387) (339,761)

Keuntungan (kerugian) dari transaksi valuta asing - bersih (6,604) 146,542

Penerimaan kembali kredit yang dihapusbukukan 50,834 38,768

Pendapatan (Beban) non operasional-bersih 13,795 39,574

Pembayaran beban pajak (40,364) (34,223)

Laba (Rugi) Operasi sebelum perubahan dalam aktiva dan kewajiban Operasi 915,079 485,675

Kenaikan/penurunan Aktiva Operasi

Penempatan pada bank lain (4,836,980) (4,391,515)

Efek-efek 2,333,517 (2,036,369)

Kredit yang diberikan (1,943,764) 22,045

Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali 0 59,606

Aktiva lain-lain (1,499) 87,829

Kenaikan/penurunan Kewajiban Operasi

Giro 1,341,127 830,903

Kewajiban segera lainnya 184,942 71,560

Tabungan (2,048,296) 946,427

Deposito berjangka 1,542,494 1,755,555

Simpanan dari bank lain 1,942,450 1,521,240

Efek yang dijual dengan janji dibeli kembali 357,057 1,507,457

Kewajiban lain-lain 8,772 (9,029)

Arus Kas Bersih diperoleh dari (digunakan untuk) Aktivitas Operasi (205,101) 851,384

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Penurunan (Penambahan) penyertaan dalam bentuk saham (78,588) (23,269)

Pembelian aktiva tetap (95,924) (89,315)

Hasil penjualan aktiva tetap (1,211) (42)

Kas Bersih Untuk Aktivitas Investasi (175,723) (112,626)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Surat berharga yang diterbitkan 23,193 (80,907)

Biaya Emisi efek hutang 47 1,813

Pinjaman yang diterima (31,356) (956,923)

Penambahan Modal disetor - 2,424

Penambahan Agio Saham - 7,271

Penerimaan (pembayaran) dividen - -

Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Pendanaan (8,116) (1,026,322)

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS (388,940) (287,564)

*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS

88

PT. BANK PANIN Tbk.

INDUK PERUSAHAAN SAJA

DAFTAR IV : INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN *)

UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2010 DAN 2009

2010 2009

Rp Juta Rp Juta

PERUBAHAN DALAM KAS DAN SETARA KAS

SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN

Kas 899,011 926,205

Giro pada Bank Indonesia 2,472,083 1,914,131

Giro pada Bank Lain 859,385 1,374,203

Jumlah 4,230,479 4,214,539

SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA BULAN TRIWULAN I

Kas 930,264 776,719

Giro pada Bank Indonesia 2,554,713 2,133,664

Giro pada Bank Lain 356,562 1,016,592

Jumlah 3,841,539 3,926,975

PENAMBAHAN (PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS

Kas 31,253 (149,486)

Giro pada Bank Indonesia 82,630 219,533

Giro pada Bank Lain (502,823) (357,611)

Jumlah (388,940) (287,564)

*) DISAJIKAN DENGAN METODE EKUITAS

89