PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi...

62
PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi Tbk.) LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 2011

Transcript of PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi...

Page 1: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi Tbk.) LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 SERTA PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 2011

Page 2: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT BANK OF INDIA INDONESIA Tbk. (d/h. PT BANK SWADESI Tbk. LAPORAN KEUANGAN DAFTAR ISI Halaman SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN KEUANGAN Laporan Posisi Keuangan 30 Juni 2012 1 - 2 (dengan angka pembanding 31 Desember 2011) Laporan Laba Rugi Komprehensif 3 - 4 Laporan Perubahan Ekuitas 5 Laporan Arus Kas 6 Catatan Atas Laporan Keuangan 7 – 59

Page 3: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank
Page 4: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

- 1 -

Catatan 30 Juni 2012 31 Des 2011

Rp Rp

ASET

Kas 3e, 4 17,394,034,458 20,340,893,383

Giro pada Bank Indonesia 3e,3j 5 213,054,964,986 250,194,185,152

Giro pada bank lain

Pihak berelasi - setelah dikurangi

cadangan kerugian penurunan nilai sebesar nihil

pada 30 Juni 2012, 31 Desember 2011. 3d, 780,161,016 2,244,107,936

Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan

kerugian penurunan nilai sebesar

Rp 502.616.570 pada 30 Juni 2012 dan

Rp 498.438.788 pada 30 Desember 2011 3e,3j 6 76,545,916,869 31,867,788,444

77,326,077,885 34,111,896,380

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain

setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai

dan pendapatan bunga diterima dimuka sebesar

Rp 40.195.772 pada 30 Juni 2012 dan

Rp 24.240.910 pada 31 Desember 2011 3e, 3k, 7 405,959,804,228 193,975,759,090

Efek-efek - setelah dikurangi cadangan kerugian

penurunan nilai dan pendapatan diterima dimuka

sebesar Rp 2.368.115.527 pada 30 Juni 2012 dan

Rp 1.832.375.090 pada 31 Desember 2011 3e, 3l, 8 86,015,925,342 102,116,355,632

Tagihan transaksi derivatif setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai

sebesar nihil pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 3e, 3m, 9 1,448,581,092 1,871,994,620

Kredit yang diberikan 3e, 3n, 10 (538,618,672)

Pihak berelasi - setelah dikurangi 0

cadangan kerugian penurunan nilai sebesar

Rp 870.708 pada 30 Juni 2012 dan

Rp 1.056.027.030 pada 31 Desember 2011

3d, 140,776,972,144 104,546,675,932Pihak ketiga - setelah dikurangi

cadangan kerugian penurunan nilai sebesar

Rp 15.514.400.297 pada 30 Juni 2012 dan

Rp 21.550.317.024 pada 31 Desember 2011

1,358,949,859,268 1,309,140,062,939

Jumlah 1,499,726,831,412 1,413,686,738,871

Tagihan Akseptasi - setelah dikurangi cadangan

kerugian penurunan nilai sebesar nihil pada

30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 3e, 11 24,389,578,293 23,439,611,582

Biaya dibayar dimuka 14 3,463,208,791 1,982,946,013

Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan

sebesar Rp 27.915.134.030 pada 30 Juni 2012 dan

Rp 26.842.162.838 pada 31 Desember 2011 3e, 3r, 12 17,420,242,381 18,328,345,667

Aset tak berwujud - setelah dikurangi akumulasi

amortisasi sebesar

Rp 1.319.601.245 pada 30 Juni 2012 dan

Rp 1.315.215.828 pada 31 Desember 2011 3e, 3s,13 13,156,265 17,541,682

Aset pajak tangguhan 2,722,849,339 2,722,849,339

Aset lain-lain 15 9,982,162,804 17,638,621,804

JUMLAH ASET 2,358,917,417,276 2,080,427,739,215

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Page 5: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) LAPORAN POSISI KEUANGAN 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

- 2 -

Catatn 30 Juni 2012 31 Des 2011

Rp Rp

LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITAS

Liabilitas segera 7,608,416,263 5,277,511,446

Simpanan 16

Pihak berelasi 3d 136,452,597,337 98,981,087,412

Pihak ketiga 1,786,224,906,854 1,576,863,540,122

Jumlah 1,922,677,504,191 1,675,844,627,534

Simpanan dari bank lain 17

Pihak berelasi 3d 25,525,933 59,351,753

Pihak ketiga 3,100,984,601 1,945,245,572

3,126,510,534 2,004,597,325

Liabilitas Derivatif 3d,3m,9 1,357,867,828 1,812,572,540

Utang Akseptasi 3d, 3o, 11 24,389,578,293 23,439,611,582

Utang pajak 18 2,891,126,207 5,217,011,220

Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi - -

Pendapatan diterima dimuka 2,851,763,394 2,464,993,664

Liabilitas Imbalan pasca kerja 19 11,413,578,352 10,891,397,352

Liabilitas lain-lain 20 37,067,220,053 6,987,092,837

Jumlah Liabilitas 2,013,383,565,115 1,733,939,415,500

EKUITAS

Modal saham - nilai nominal Rp 200 per saham

Modal dasar - 2.000.000.000 saham pada 30 Juni 2012

2.000.000.000 saham pada 31 Des 2011

1.000.000.000 saham pada 31 Des 2010

Modal ditempatkan dan disetor - 868.000.000 saham

pada 30 September 2009 dan 868.000.000 saham

pada 30 September 2008. 21 173,600,000,000 173,600,000,000

Tambahan Modal Disetor

Agio Saham 22 30,900,000,000 30,900,000,000

Biaya Emisi Saham 3x, 22 (1,997,994,946) (1,997,994,946)

Laba belum direalisasi atas pemilikan efek

tersedia untuk dijual 1,896,618,228 2,076,132,139

Saldo laba

Ditentukan penggunaannya 16,000,000,000 15,000,000,000

Tidak ditentukan penggunaannya 125,135,228,879 126,910,186,522

Jumlah Ekuitas 345,533,852,161 346,488,323,715

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 2,358,917,417,276 2,080,427,739,215

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Page 6: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS PER 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011

- 3 -

Catatan 30 Juni 2012 30 Juni 2011Rp Rp

PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONALPendapatan Bunga

Bunga 95,940,987,581 85,215,117,541

Provisi dan Komisi 104,798,450 173,706,439

Jumlah Pendapatan Bunga 3x 24 96,045,786,031 85,388,823,980

Beban Bunga

Bunga (49,405,762,943) (35,843,075,517)

Premi program penjaminan simpanan (1,498,081,974) (1,256,771,234)

Jumlah Beban Bunga 3x 25 (50,903,844,917) (37,099,846,751)

Pendapatan Bunga - Bersih 45,141,941,114 48,288,977,229

Pendapatan Operasional LainnyaProvisi selain dari kredit - bersih 3,764,108,745 3,740,094,546

Keuntungan transaksi mata uang asing - bersih 3,419,081,400 1,449,694,610

Lain - lain 281,411,617 268,723,770

Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya 7,464,601,762 5,458,512,926

Pembalikan (Pembentukan ) cadangan kerugianpenurunan nilai aset keuangan 6,593,157,176 (3,247,511,919)

Beban Operasional Lainnya

Tenaga kerja dan tunjangan 26 (14,862,463,179) (11,891,474,833)

Umum dan Administrasi 27 (9,152,432,827) (7,365,056,003)

Jumlah beban operasional lainnya (24,014,896,006) (19,256,530,836)

Beban Operasional Lainnya - bersih (9,957,137,068) (17,045,529,829)

LABA OPERASIONAL 35,184,804,046 31,243,447,400

PENDAPATAN DAN BEBAN BUKAN OPERASIONAL

Laba penjualan - aset tetap bersih 52,999,999 66,346,168

Lainnya - bersih 192,919,097 (201,064,054)

PENDAPATAN BUKAN OPERASIONAL - BERSIH 245,919,096 (134,717,886)

LABA SEBELUM PAJAK 35,430,723,142 31,108,729,514

BEBAN PAJAK (Taksiran pajak) 28 (8,857,680,785) (7,777,182,378)

LABA BERSIH 26,573,042,357 23,331,547,136

LABA (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN SETELAH PAJAK :

Laba (rugi) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar investasikeuangan yang tersedia untuk dijual - bersih (179,513,911) (163,738,587)

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 26,393,528,446 23,167,808,549

LABA PER SAHAM DASAR 29 30.61 26.88

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Page 7: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS PER 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011

- 4 -

Modal Tambahan Pend /beban Ditentukan Tidak ditentukan Jumlah

Komprehensif

disetor Modal disetor lainnya penggunaannya penggunaannya ekuitas

Rp Rp Rp Rp

Saldo per 31 Desember 2011 173,600,000,000 28,902,005,054 2,076,132,139 15,000,000,000 126,910,186,522 346,488,323,715

Cadangan Umum 1,000,000,000 (1,000,000,000) -

Laba bersih 1Jan - 30 Juni 2012 26,573,042,357 26,573,042,357

Dividen (27,348,000,000) (27,348,000,000)

Laba belum direalisasi

atas perubahan nilai wajar

investasi keuangan yang tersedia

untuk dijual-bersih (179,513,911) (179,513,911)

Saldo per 30 Juni 2012 173,600,000,000 28,902,005,054 1,896,618,228 16,000,000,000 125,135,228,879 345,533,852,161

Saldo laba

Page 8: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) LAPORAN ARUS KAS PER 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011

- 5 -

30 JUNI 2012 30 JUNI 2011

Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan bunga, provisi dan komisi 95,791,129,364 85,286,545,675

Pendapatan operasional lainnya 11,923,458,796 8,683,207,139

Pembayaran bunga, provisi dan komisi (48,664,396,352) (36,493,258,772)

Tenaga kerja dan tunjangan (14,862,463,179) (11,891,474,833)

Umum, administrasi, pemeliharaan dan perbaikan (17,217,629,986) (8,307,443,717)

Pendapatan non-operasional / biaya non operasional 245,919,096 (1,363,224,893)

Pembayaran beban pajak (7,573,330,389) (5,100,697,076)

Laba operasi sebelum perubahan aktivitas operasi 19,642,687,350 30,813,653,523

Penurunan (kenaikan) aset operasi:

Penempatan pada bank lain - -

Kredit (66,629,427,075) (150,793,163,189)

Aset lain-lain (1,977,427,707) (2,571,976,694)

Kenaikan (penurunan) liabilitas operasi :

Liabilitas segera 2,330,904,817 1,295,552,905

Simpanan 246,832,876,656 122,992,473,837

Liabilitas lain-lain (1,412,285,841) 6,789,767,568

Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi 198,787,328,200 8,526,307,950

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Penurunan (kenaikan) efek yang dimiliki hingga JT 13,552,800,852 (43,624,349,291)

Hasil penjualan aset tetap 53,000,000 -

Perolehan aset tetap (226,324,056) (976,596,299)

Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi 13,379,476,796 (44,600,945,590)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penawaran Umum Saham - -

Tambahan Modal Disetor - -

Pembayaran dividen - -

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS 212,166,804,996 (36,074,637,640)

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 498,622,734,005 369,148,678,047

Pengaruh perubahan kurs mata uang asing 3,447,959,125 (1,228,507,008)

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 714,237,498,126 331,845,533,399

PENGUNGKAPAN TAMBAHAN

Kas dan Setara Kas terdiri dari:

Kas 17,394,034,457 20,110,974,197Giro pada Bank Indonesia 213,054,964,986 112,747,193,748

Giro pada bank lain 77,828,694,455 106,469,247,269

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 405,959,804,228 53,000,000,000

Sertifikat Bank Indonesia - 39,518,118,185.00

Jumlah Kas dan Setara Kas 714,237,498,126 331,845,533,399

Transaksi yang tidak mempengaruhi kas :

Kenaikan tagihan dan utang Akseptasi 949,966,711 (19,087,619,939)

Kenaikan(penurunan) efek tersedia untuk dijual

yang berasal dari peubahan nilai wajar (179,513,911) (163,738,587)

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.

Page 9: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 6 -

1. UMUM

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT. Bank of India Indonesia (dahulu PT. Bank Swadesi Tbk). (Bank) didirikan pada tahun 1968 berdasarkan akta No. 20 tanggal 28 September 1968 dari Njoo Sioe Liep, SH, notaris di Surabaya, dengan nama PT. Bank Pasar Swadesi. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. Y.A.5/35/8 tanggal 3 Pebruari 1975 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 19 tanggal 5 Maret 1976, Tambahan No. 162. Anggaran Dasar Bank telah beberapa kali mengalami perubahan, yang terakhir dengan akta No. 69 tanggal 14 Juni 2011 dari Aulia Taufani, SH, notaris di Jakarta sehubungan dengan perubahan modal dasar dan perubahan nama bank. Akta perubahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat Keputusan No. AHU-38360.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 29 Juli 2011. Kantor pusat Bank di Jalan H. Samanhudi No. 37, Jakarta Pusat. Bank mempunyai 8 kantor cabang, 5 kantor cabang pembantu dan 5 kantor kas. Jumlah karyawan Bank pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing 319 dan 321 karyawan.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan/menyelenggarakan dan mengusahakan kegiatan yang berhubungan dengan perbankan.

Bank mendapat ijin usaha sebagai bank umum dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. 906/KMK.013/1989 tanggal 16 Agustus 1989. Sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 27/68/KEP/DIR tanggal 12 Oktober 1994, Bank memperoleh izin untuk melakukan kegiatan usaha sebagai Bank Devisa.

Berdasarkan keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 13/91A/KEP.GBI/2011 tanggal 17 November 2011. Bank Indonesia telah menyetujui :

1. Perubahan nama PT Bank Swadesi Tbk menj adi PT Bank of India Indonesia Tbk.

2. Izin usaha Bank sebagai bank umum berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik

Indonesia No. 906/KMK.013/1989 tanggal 16 Agustus 1989 tetap berlaku bagi PT. Bank of India Indonesia Tbk.

Susunan pengurus dan Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko Bank pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebagai berikut :

Komisaris Utama : Tn. N. Seshadri *) Komisaris : Tn. Prakash Rupchand Chugani Komisaris Independen : Tn. Leland Gerrits Rompas Komisaris Independen : Ny. Olga Istandya Komisaris Independen : Tn. Krishan Kumar Aggarwal

Direktur Utama : Ny. Ningsih Suciati Wakil Direktur Utama Direktur Direktur

: :

Tn. Anil Kumar Bhalla Tn. Rakesh Sinha Tn. P.L.R Iyer

Direktur Direktur Ketua Komite Audit Anggota Ketua Pemantau Risiko Anggota

: : : : : : :

Tn. Iim Wardiman Tn. Ferry Koswara *) Tn. Krishan Kumar Aggarwal Tn. Haryono Adi Prasetyo Tn. Teddy Reinier Sondakh Tn. Leland Gerrits Rompas Tn. Haryono Adi Prasetyo Tn. Ian Febrian

*) Telah disetujui RUPST, dan saat ini menunggu hasil Fit & Proper Test di Bank Indonesia

Page 10: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 7 -

Jumlah gaji dan tunjangan yang diberikan kepada Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko Bank pada tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp 2.239.920.116 dan Rp 1.480.286.041.

b. Penawaran Umum Saham Bank

Pada tanggal 12 April 2002, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-75/PM/2002 untuk melakukan penawaran umum atas 60.000.000 saham biasa atas nama kepada masyarakat. Nilai nominal per saham Rp 200 dengan harga penawaran Rp 250. Pada tanggal 1 Mei 2002 saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta.

Pada tanggal 24 Juni 2008, Bank memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas

Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ( Bapepam.LK) dengan suratnya No. S-4071/BL/2008 untuk melakukan penawaran umum Terbatas I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) kepada pemegang saham sejumlah 558.000.000 ( lima ratus lima puluh delapan juta ). Saham–saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 2 Juli 2008.

Pada tanggal 31 Desember 2009, 859.320.000 saham Bank telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta ).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

a. Penyajian Laporan Keuangan

Laporan keuangan Bank disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan telah sesuai dengan Peraturan No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000, dan perubahannya Salinan Keputusan Ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan No. KEP-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010 dan SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang “Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Perbankan”. Dasar penyusunan laporan keuangan Bank, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan Bank disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing- masing akun tersebut. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain, penempatan pada bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunannya.

b. Perubahan Kebijakan Akuntansi Berikut ini adalah perubahan standar akuntansi dan interpretasi yang berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2011,

• PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan • PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas • PSAK 3 (revisi 2010), Laporan Keuangan Interim

• PSAK 4 (revisi 2010), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri

• PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi

Page 11: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 8 -

• PSAK 7 (revisi 2010), Pengungkapan pihak-pihak berelasi

• PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan

• PSAK 19 (revisi 2010), Aset Tak Berwujud

• PSAK 23 (revisi 2010), Pendapatan • PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan

Kesalahan

• PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset

• PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi • PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang

Dihentikan

• ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan

• ISAK 14, Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web • ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai

Berikut adalah bagian signifikan yang dipengaruhi dari perubahan untuk menerapkan standar akuntansi baru di atas, yaitu:

b.i. PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan”

PSAK 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan.

Perubahan signifikan yang ditimbulkan standar akuntansi tersebut terhadap Bank adalah sebagai berikut:

- Laporan keuangan terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan dan penam bahan laporan posisi keuangan yang menunjukkan (dalam hal terjadi reklasif ikasi atau penyajian kembali). Sedangkan sebelumnya, laporan terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.

- Tambahan pengungkapan yang diperlukan, contohnya adalah pengelolaan permodalan dan pengungkapan kepatuhan terhadap standar akuntansi.

Inf ormasi komparatif telah disajikan kembali untuk menyesuaikan dengan standar tersebut. Perubahan ini tidak berdampak pada laba per saham Bank karena hanya merupakan perubahan pada penyajian laporan keuangan saja.

b.ii. PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi”

PSAK 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi” mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.

Segmen adalah bagian khusus dar i perusahaan yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.

Page 12: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 9 -

Jumlah setiap unsur segmen dilaporkan merupakan ukuran yang dilaporkan kepada pengambil keputusan operasional untuk tujuan pengambilan keputusan untuk mengalokasikan sumber daya kepada segmen dan menilai kinerjanya.

Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk hal-hal yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut.

Terkait dengan standar tersebut, Bank menentukan dan menyajikan segmen operasi berdasarkan informasi yang secara internal diberikan kepada pengambil keputusan operasional.

c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing

Pembukuan Bank diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs spot Reuters pada pukul 16.00 WIB. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dipinjaman yang diberikankan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan.

d. Transaksi dengan Pihak Berelasi

Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak- pihak berelasi digunakan sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa berdasarkan kriteria Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7 tentang Pengungkapan Pihak-pihak yang Berelasi adalah :

1) perusahaan baik langsung maupun yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Bank (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);

2) perusahaan asosiasi;

3) perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu

kepentingan hak suara di Bank yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Bank);

4) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab

untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Bank yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Bank serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan

5) perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara

langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Bank dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Bank.

Semua transaksi dengan pihak yang berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan.

Page 13: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 10 -

e. Aset Keuangan

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Aset keuangan Bank dan anak perusahaan diklasifikasikan sebagai berikut: • Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) • Dimiliki hingga jatuh tempo

• Tersedia untuk dijual • Pinjaman yang diberikan dan piutang

Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL)

Aset keuangan diklasifikasikan dalam FVTPL, jika aset keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, jika:

• diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau

• merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau

• merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung

nilai.

Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika :

• penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak- konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau

• aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Bank dan anak perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau

• merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan

PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL.

Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan. Nilai wajar ditentukan dengan cara seperti dijelaskan pada Catatan 2g.

Dimiliki hingga jatuh tempo

Page 14: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 11 -

Aset keuangan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo hanya jika investasi tersebut memiliki pembayaran yang tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Bank dan anak perusahaan mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Pada saat pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan. Setelah pengakuan awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai yang ada.

Aset keuangan tersedia untuk dijual

Aset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo, diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, atau pinjaman yang diberikan dan piutang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan yang tersedia untuk dijual diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah itu, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dan dicatat pada nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di ekuitas, direklas ke laporan laba rugi.

Pinjaman yang diberikan dan piutang

Aset keuangan dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi kerugian penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Metode suku bunga efektif

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga dan beban bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Perhitungan dari suku bunga efektif termasuk semua fee dan pembayaran atau penerimaan poin yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Biaya transaksi termasuk biaya incremental yang secara langsung berkaitan dengan akuisisi atas penerbitan aset atau liabilitas keuangan.

Penghentian pengakuan aset keuangan

Bank dan anak perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Bank dan anak perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Bank dan anak perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Bank dan anak perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Bank dan anak perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer,

Page 15: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 12 -

Bank dan anak perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

f. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas

Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas

Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Bank dan anak perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Bank dan anak perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan Bank dan anak perusahaan diklasifikasikan sebagai berikut : • Nilai wajar melalui laporan laba rugi • Diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) Liabilitas keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, jika liabilitas keuangan sebagai kelompok diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal ditetapkan untuk diukur pada FVTPL.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, jika :

• diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dibeli kembali dalam waktu dekat; atau • merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama

dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau

• merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Liabilitas keuangan selain liabilitas keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika :

• penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak- konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau

• liabilitas keuangan merupakan bagian dari kelompok liabilitas keuangan, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Bank dan anak perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau

• merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau liabilitas) ditetapkan sebagai FVTPL

Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diakui pada nilai wajarnya dikurangi dengan biaya transaksi diakui pada laporan laba rugi. Pengukuran berikutnya dinilai pada nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul

Page 16: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 13 -

pada liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi.

Liabilitas keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi

Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur pada biiaya perolehan yang diamortisasi, diakui pada nilai wajarnya. Nilai wajar tersebut dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan liabilitas keuangan tersebut. Pengukuran selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dimana beban bunga diakui berdasarkan tingkat pengembalian yang efektif, kecuali untuk liabilitas jangka pendek dimana pengakuan bunganya tidak material.

Penghentian pengakuan liabilitas keuangan

Bank dan anak perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Bank dan anak perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.

g. Nilai Wajar Instrumen Keuangan

Bank melakukan pengukuran nilai wajar atas instrumen keuangan yang dimilikinya berdasarkan hirarki berikut :

1. Harga kuotasi dalam pasar aktif untuk instrumen yang serupa. Untuk aset keuangan yang dimiliki, nilai wajar yang digunakan adalah bid price (harga penawaran). Sedangkan untuk liabilitas keuangan yang dimiliki, nilai wajar yang digunakan adalah ask price (harga permintaan). Jika instrumen keuangan tersebut tidak memiliki harga kuotasi di pasar aktif, maka digunakan teknik penilaian dalam menentukan nilai wajarnya.

2. Teknik penilaian yang berdasarkan pada input yang dapat diobservasi. Termasuk

dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai menggunakan: harga kuotasi pada pasar aktif untuk instrumen yang serupa; harga kuotasi untuk instrumen serupa pada pasar yang dianggap kurang aktif; atau teknik penilaian dimana semua input yang signifikan didapatkan secara langsung atau tidak langsung dari data pasar yang diobservasi.

3. Teknik penilaian menggunakan input yang tidak dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah semua instrumen dimana input untuk teknik penilaian yang digunakan tidak berdasarkan pada data yang dapat diobservasi dan penggunaan input yang tidak dapat diobservasi memiliki dampak yang signifikan terhadap penilaian instrumen. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai berdasarkan harga kuotasi untuk instrumen serupa dimana penyesuaian atau asumsi yang tidak dapat diobservasi secara signifikan diperlukan untuk menggambarkan perbedaan antara instrumen-instrumen yang ada.

h. Reklasifikasi Aset Keuangan Bank tidak diperkenankan untuk melakukan reklasifikasi aset keuangan dari atau ke kelompok aset keuangan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan pinjaman yang diberikan dan piutang. Bank hanya dapat melakukan reklasifikasi atas aset keuangan dari kelompok tersedia untuk dijual ke kelompok dimiliki hingga jatuh tempo (atau sebaliknya). Untuk aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan maka sisa investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifikasikan menjadi investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual (tainting rule). Apabila terdapat reklasifikasi dari klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo ke tersedia untuk dijual, maka aset keuangan tersebut akan dihitung nilai wajarnya dan selisih antara nilai wajar dan nilai tercatat harus dicatat pada ekuitas. Pada saat penerapan awal PSAK 50 (revisi 2006) dan 55 (revisi 2006) tanggal 1 Januari 2010, Bank dapat mereklasifikasi aset keuangan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo tanpa terkena dampak tainting rule.

Page 17: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 14 -

i. Saling Hapus Instrumen Keuangan

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan keuangan jika, dan hanya jika, Bank :

- saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah

yang telah diakui tersebut; dan - berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan

menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.

j. Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain

Giro pada Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif. Giro pada Bank lain disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.

k. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain

Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain merupakan penanaman modal dalam bentuk call money, penempatan fixed term, deposito berjangka dan lain-lain. Penempatan pada Bank Indonesia disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif. Penempatan pada bank lain disajikan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.

l. Efek-efek

Efek-efek pada saat pengakuan awal diukur sebesar nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan efek-efek, dan selanjutnya pengukuran dilakukan berdasarkan klasifikasi efek-efek ke dalam kelompok aset keuangan tertentu dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai

m. Tagihan dan Liabilitas Derivatif

Tagihan dan liabilitas derivatif disajikan sebesar keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang berasal dari kontrak derivatif dengan tujuan bukan untuk lindung nilai. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut dihitung dari selisih antara nilai kontrak dan nilai wajar instrumen derivatif pada tanggal laporan. Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar, model penentuan harga atau harga pasar instrumen lain yang memiliki karakteristik serupa.

Keuntungan atau kerugian dari instrumen derivatif yang tidak memenuhi kriteria untuk dapat diklasifikasikan sebagai lindung nilai diakui sebagai laba rugi tahun berjalan.

n. Kredit

Kredit diakui sebesar biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai.

Untuk kredit yag direstrukturisasi, kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit diakui bila nilai sekarang dari jumlah penerimaan kas yang akan datang yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang tercatat sebelum restrukturisasi.

Page 18: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 15 -

o. Tagihan dan Liabilitas Akseptasi Tagihan akseptasi dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai, sedangkan liabilitas akseptasi dinyatakan sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.

p. Penurunan Nilai Aset Keuangan dan Non Keuangan

Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut :

• kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

• terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan; atau

• penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya

Estimasi periode antara terjadinya peristiwa dan teridentifikasinya kerugian ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi. Pada umumnya, periode tersebut bervariasi antara 1 (satu ) dan 12 (dua belas) bulan, dan untuk kasus tertentu diperlukan periode yang lebih lama.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Kerugian penurunan nilai dihitung secara individual untuk aset keuangan yang signifikan secara individual serta kolektif untuk aset yang secara individual tidak signifikan dan secara individual signifikan namun tidak terdapat bukti obyektif penurunan nilai. Di dalam menentukan penurunan nilai kolektif, aset keuangan dikelompokkan pada kelompok aset keuangan berdasarkan karakteristik risiko pinjaman yang diberikan yang serupa. Arus kas masa depan dari kelompok aset keuangan ini diestimasi berdasarkan arus kas kontraktual dan pengalaman kerugian historis untuk aset yang memiliki karakteristik risiko pinjaman yang diberikan yang serupa. Pengalaman historis kerugian disesuaikan berdasarkan hasil pengamatan data pada masa kini, untuk merefleksikan efek dari kondisi masa kini yang tidak mempengaruhi periode dari pengalaman historis.

Dalam melakukan penilaian secara kolektif, Bank dan anak perusahaan harus menghitung:

• Probability of default (”PD”) – model ini menilai probabilitas konsumen gagal melakukan pembayaran kembali secara penuh dan tepat waktu.

• Recoverable amount – didasarkan pada identifikasi arus kas masa datang dan estimasi nilai kini dari arus kas tersebut (discounted cash flow).

Page 19: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 16 -

• Loss given default (”LGD”) – Bank mengestimasi kerugian ekonomis yang mungkin akan diderita Bank apabila terjadi tunggakan fasilitas pinjaman yang diberikan/ pembiayaan. LGD menggambarkan jumlah hutang yang tidak dapat diperoleh kembali dan umumnya ditunjukkan dalam persentase dari exposure at default (EAD). Model Perhitungan LGD mempertimbangkan jenis peminjam, fasilitas dan mitigasi risiko, misalnya ketersediaan agunan.

• Loss identification period (”LIP”) – periode waktu antara terjadinya peristiwa yang

merugikan dalam kelompok aset keuangan sampai bukti obyektif dapat diidentifikasi atas pinjaman yang diberikan secara individual.

• Exposure at default (”EAD”) – Bank mengestimasi tingkat utilisasi yang diharapkan dari fasilitas pinjaman yang diberikan/pembiayaan pada saat terjadi tunggakan.

PD, LGD dan LIP diperoleh dari observasi data pinjaman yang diberikan/piutang pembiayaan selama minimal tiga tahun.

Cadangan kerugian penurunan nilai yang dinilai secara kolektif dilakukan dengan mengkalikan nilai baki debet pinjaman yang diberikan/pembiayaan pada posisi laporan dengan probability default (PD), loss identification period (LIP) dan loss given default (LGD).

Kerugian penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi dan nilai tercatat dari aset keuangan atau kelompok aset keuangan dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai yang terbentuk. Apabila pada periode berikutnya jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secara langsung atau dengan menyesuaikan cadangan kerugian penurunan nilai. Pada saat penurunan nilai diakui dalam aset keuangan atau kelompok aset keuangan, pendapatan bunga diakui berdasarkan nilai tercatat setelah penurunan nilai menggunakan dengan menggunakan tarif bunga yang digunakan untuk mendiskontokan estimasi arus kas masa datang pada saat menghitung penurunan nilai.

Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi dalam periode yang bersangkutan.

Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.

Aset keuangan yang tidak dinilai secara individual, dievaluasi secara kolektif.

Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai kelompok dimiliki hingga jatuh tempo, tersedia untuk dijual atau pinj aman yang diberikan dan piutang mengalami penurunan nilai.

Dalam menentukan penurunan nilai secara kolektif, Bank menerapkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP (SE-BI) tanggal 8 Desember 2009, “Perubahan atas Surat

Page 20: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 17 -

Edaran No. 11/4/DPNP tanggal 27 Januari 2009 tentang Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (“PAPI”)”. Surat Edaran Bank Indonesia tersebut memuat penyesuaian atas PAPI 2008 tentang ketentuan transisi atas estimasi penurunan nilai kredit secara kolektif bagi bank yang memenuhi syarat. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan

Berdasarkan Surat Bank Indonesia No. 13/658/DPNP/IDPnP, tanggal 23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi untuk membentuk penyisihan kerugian atas aset nonproduktif dan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi. Namun, Bank tetap harus menghitung cadangan kerugian penurunan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku. Bank telah melakukan beberapa penyesuaian dengan menjurnal balik penyisihan kerugian untuk aset non-produktif dan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi dan telah dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dengan pertimbangan materialitas.

q. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

r. Aset tetap

Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan barang dan jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo-menurun ganda (double-declining balance method), kecuali untuk bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus ( straight-line method ), berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Tahun Bangunan 20 Perlengkapan dan peralatan kantor 4 – 8 Kendaraan bermotor 4 – 8 Leashold Improvement 4 Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi pada tahun yang bersangkutan.

Page 21: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 18 -

s. Aset Tak Berwujud Aset non moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan administratif

t. Agunan yang Diambil Alih

Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai realisasi bersih. Selisih lebih saldo pinjaman yang diberikan di atas nilai realisasi bersih dari agunan yang diambil alih yang telah diterima pada saat pinjaman yang diberikan diambil alih, dibebankan ke dalam akun penyisihan penghapusan pinjaman yang diberikan. Sedangkan selisih lebih nilai realisasi bersih di atas saldo pinjaman yang diberikan, agunan yang diambil alih diakui maksimum sebesar saldo pinjaman yang diberikan dan selisihnya dicatat dalam catatan administratif bank. Selisih antara nilai agunan yang telah diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan agunan. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemeliharaan agunan yang diambil alih dibebankan ke laporan laba rugi pada saat terjadinya.

u. Imbalan Pasca Kerja

Bank menghitung imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Bank sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

v. Simpanan Nasabah

Pada saat pengakuan awal simpanan diukur sebesar nilai wajar dikurangi dengn biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.

w. Simpanan dari Bank Lain

Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, interbank call money dangn periode jatuh tempo menurut perjanjian kurang dari atau 90 hari dan deposito berjangka.

Page 22: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 19 -

Pada saat pengakuan awal simpanan diukur sebesar nilai wajar dikurangi dengan biaya yang dapat diatribusikan secara langsung, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.

x. Biaya Emisi Saham

Biaya emisi saham disajikan sebagai pengurang dari tambahan modal disetor dan tidak diamortisasi.

y. Pengakuan Pendapatan Dan Beban Bunga

Pendapatan dan beban bunga diakui secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif. Penerimaan yang berhubungan dengan pinjaman yang diberikan yang mengalami penurunan nilai langsung mengurangi nilai tercatat pinjaman yang diberikan. Pendapatan bunga atas penurunan nilai aset keuangan dalam periode berjalan diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk diskon arus kas di masa yang akan dating dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Bunga dari liabilitas keuangan diakui sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif. Pendapatan dan beban bunga yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasi termasuk :

•••• Bunga pada aset dan liabilitas keuangan pada biaya perolehan diamortisasi yang dihitung menggunakan suku bunga efektif.

•••• Bunga pada instrumen sekuritas investasi tersedia untuk dijual dihitung menggunakan suku bunga efektif.

•••• Porsi efektif dari nilai wajar berubah pada derivatif lindung nilai arus kas dari berbagai arus kas bunga, pada periode yang sama dimana lindung nilai arus kas mempengaruhi pendapatan / beban bunga.

•••• Nilai wajar berubah pada derivatif yang memenuhi kualifikasi (termasuk ketidakefisienan lindung nilai) dan berkaitan dengan item lindung nilai pada lindung nilai wajar dari risiko suku bunga.

Perubahan nilai wajar pada derivatif lainnya yang digunakan untuk kepentingan manajemen risiko, dan aset dan liabilitas keuangan lainnya yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, akan terlihat pada pendapatan bersih dari instrumen keuangan lainnya yang diukur pada nilai wajar pada laporan laba rugi.

z. Pengakuan Pendapatan Dan Beban Provisi Dan Komisi

Provisi dan komisi yang berkaitan langsung dengan kegiatan perpinjaman yang diberikanan atau jangka waktu tertentu yang jumlahnya signifikan ditangguhkan dan diamortisasi sesuai denagn jangka waktunya dengan menggunakan suku bunga efektif.. Untuk pinjaman yang diberikan yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan / atau komisi yang ditangguhkan diakui pada saat pinjaman yang diberikan dilunasi. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan langsung dangan kegiatan perpinjaman yang diberikanan dan jangka waktu, ataupun tidak material menurut Bank diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat terjadinya transaksi.

aa. Pajak Penghasilan

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Page 23: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 20 -

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dipinjaman yang diberikankan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dipinjaman yang diberikankan langsung ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan di laporan posisi keuangan, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.

bb. Laba per Saham

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

cc. Informasi Segmen

Informasi segmen disajikan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk menyajikan laporan keuangan.

Segmen geografis adalah komponen Bank yang secara jelas operasionlanya dapat dibedakan mengenai aset, kinerja dan aktivitas suatu wilayah dengan wilayah lain dalam Bank.

Aset dan liabilitas yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.

3. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING

Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas

Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun kedepan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Esttimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.

Walaupun estimasi dan asumsi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan estimasi dan asumsi semula.

Pengungkapan ini melengkapi pengungkapan pada manajemen risiko keuangan.

a. Sumber Utama Ketidakpastian Estimasi

a.1. Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan

Kondisi spesifik komponen counterparty yang mengalami penurunan nilai dalam pembentukan cadangan kerugian atas aset keuangan dievaluasi secara individu berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai kini arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas tersebut, manajemen membuat pertimbangan

Page 24: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 21 -

tentang situasi keuangan counterparty dan nilai realisasi bersih dari setiap agunan. Perhitungan cadangan penurunan nilai kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat dalam portofolio aset keuangan dengan karakteristik ekonomi yang sama ketika terdapat bukti objektif penurunan nilai terganggu, tetapi penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menilai kebutuhan untuk cadangan kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit dan jenis produk.

Guna membuat estimasi cadangan yang diperlukan, manajemen membuat asumsi untuk menentukan kerugian yang melekat, dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman masa lalu dan kondisi ekonomi saat ini. Keakuratan penyisihan tergantung pada seberapa baik estimasi arus kas masa depan untuk cadangan counterparty tertentu dan asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif.

a.2. Menentukan nilai wajar instrumen keuangan

Dalam menentukan nilai wajar aset keuangan dan kewajiban yang tidak mempunyai harga pasar, Bank menggunakan teknik penilaian seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2g untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan memiliki informasi harga yang terbatas, nilai waj ar yang kurang obyektif dan membutuhkan berbagai tingkat penilaian tergantung pada likuiditas, konsentrasi, faktor ketidakpastian pasar, asumsi harga dan risiko lainnya.

a.3. Imbalan kerja karyawan

Present value atas imbalan kerja karyawan tergantung dari banyaknya factor yang dipertimbangkan oleh aktuari berdasarkan beberapa asumsi. Perubahan atau asumsi-asumsi tersebut akan mempengaruhi carrying amount atas imbalan kerja karyawan.

Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya atau pendapatan untuk imbalan kerja termasuk tingkat diskonto. Bank menentukan tingkat diskonto yang tepat pada setiap akhir tahun. Ini merupakan tingkat suku bunga yang digunakan untuk menentukan present value atas arus kas masa depan yang diestimasi akan digunakan untuk membayar imbalan kerja. Dalam menentukan tingkat diskonto yang tepat, Bank mempertimbangkan tingkat suku bunga atas surat berharga pemerintah yang mempunyai jatuh tempo yang menyerupai jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan.

b. Pertimbangan Akuntansi Yang Penting Dalam Penerapan Kebijakan

Akuntansi Bank

Pertimbangan akuntansi penting yang dibuat dalam menerapkan kebij akan akuntansi Bank meliputi

b.1. Penilaian atas instrumen keuangan: Kebijakan akuntansi Bank atas pengukuran nilai wajar dibahas dalam Catatan 2g.

b.2. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan

Kebijakan akuntansi Bank memberikan ruang atas aset dan liabilitas keuangan, pada saat awal pengakuan, untuk diklasifikasikan ditentukan kedalam kategori berbeda dalam kondisi tertentu:

Dalam mengklasifikasikan aset keuangan sebagai “dimiliki hingga jatuh tempo”, Bank telah menetapkan bahwa Bank memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memilki aset keuangan tersebut hingga tanggal jatuh tempo seperti yang dipersyaratkan

Page 25: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 22 -

4. KAS

30 Juni 2012 31 Des 2011Rp Rp

Rupiah 14,698,302,425 17,768,565,650Mata uang asing 2,695,732,033 2,572,327,733

Jumlah 17,394,034,458 20,340,893,383

Saldo dalam mata uang Rupiah termasuk uang pada mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri) sejumlah Rp 89.350.000 pada tanggal 30 Juni 2012 dan Rp 94.550.000. pada tanggal 31 Desember 2011.

5. GIRO PADA BANK INDONESIA

Persentase Persentase

Jumlah GWM Jumlah GWMRp % Rp %

Rupiah 168,205,777,486 11.57 140,114,735,152 11.48

Dollar Amerika Serikat 44,849,187,500 9.65 110,079,450,000 25.87

Jumlah 213,054,964,986 250,194,185,152

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Giro pada Bank Indonesia diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Nilai wajar dari giro Bank Indonesia adalah nilai tercatatnya. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 yang diubah dengan peraturan Bank Indonesia No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Februari 2011 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing, Setiap bank di Indonesia diwajibkan mempunyai saldo giro minimum di Bank Indonesia untuk cadangan likuiditas. Giro Wajib Minimum (GWM) dalam Rupiah yang terdiri dari GWM utama sebesar 8% dan GWM LDR dan GWM sekunder sebesar 2,5% yang mulai berlaku tanggal 1 Maret 2011 dan Giro Wajib Minimum dalam Dollar Amerika Serikat ditetapkan sebesar 8% yang mulai berlaku tanggal 1 Juni 2011. Giro wajib minimum Bank untuk mata uang Rupiah sebesar Rp 120.565 juta ( 8.29%) dan Rp 97.681 juta ( 8.%) dan untuk mata uang asing sebesar USD 4.604 ribu (8%) dan USD 3.754 ribu (8%) masing-masing pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011. Pada tanggal 30 Juni 2012, giro wajib minimum (GWM) sekunder Bank yang terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Obligasi Pemerintah Indonesia adalah sebesar 26.75% dan 17.32%. Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Bank telah memenuhi giro wajib minimum sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.

Page 26: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 23 -

6. GIRO PADA BANK LAIN

30 Juni 2012 31 Desember 2011Rp Rp

Pihak berelasi

Bank Of India

Mata uang asing 780,161,016 2,244,107,936

Cadangan kerugian penurunan nilai - -

Bersih 780,161,016 2,244,107,936

Pihak ketiga

Rupiah 6,165,410,705 2,999,488,680

Mata uang asing 70,883,122,734 29,366,738,552

Jumlah 77,048,533,439 32,366,227,232

Cadangan kerugian penurunan nilai (502,616,570) (498,438,788)

Bersih 76,545,916,869 31,867,788,444

Jumlah Giro Pada Bank Lain - Bersih 77,326,077,885 34,111,896,380

Kualitas giro pada bank lain pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 dikelompokkan lancar, kecuali Indover dikelompokkkan macet sebesar Euro 42.547.93 atau Rp. 502.616.570 pada 30 Juni 2012. Giro pada bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Nilai wajar dari giro pada bank lain adalah nilai tercatatnya. Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai pada bank lain adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain.

7. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Nilai wajar dari penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain adalah sebesar nilai tercatatnya. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan jenis penempatan adalah sebagai berikut :

Page 27: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 24 -

Tingkat bunga

Jangka waktu rata-rata

(hari) per tahun Jumlah

Rp

Rupiah

Call money

Bank Indonesia Intervensi - setelah dikurangi

pendapatan diterima dimuka Rp 40.195.772 1 hari 3.75% 385,959,804,228

Call Money 14 hari 4.20% 20,000,000,000

Jumlah 20,000,000,000

Cadangan kerugian penurunan nilai -

Penempatan pada Bank Indonesia Intervensi dan bank lain- bersih 405,959,804,228

30 Juni 2012

Jenis penempatan

Tingkat bungaJangka waktu rata-rata

(hari) per tahun JumlahRp

RupiahCall moneyBank Indonesia Intervensi - setelah dikurangi

pendapatan diterima dimuka Rp 24.240.910 3 hari 4.50% 193,975,759,090 Cadangan kerugian penurunan nilai -

Penempatan pada Bank Indonesia Intervensi - bersih 193,975,759,090

31 Desember 2011

Jenis penempatan

Kualitas dari penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 tidak mengalami penurunan nilai. Pada tanggal 30 Juni 2012, tidak ada penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang dijadikan jaminan oleh Bank. Jumlah tercatat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut :

Lebih dari

Kurang dari 1 bulan s.d

1 bulan 12 bulan Jumlah

Rp Rp Rp

Rupiah

Call money 20,000,000,000 - 20,000,000,000

Bank Indonesia Intervensi 385,959,804,228 - 385,959,804,228

Bank Indonesia Deposito - -

Jumlah 405,959,804,228 - 405,959,804,228

Mata uang asing

Call money - - -

Jumlah 405,959,804,228 - 405,959,804,228

30 Juni 2012

Jenis penempatan

Page 28: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 25 -

Lebih dari

Kurang dari 1 bulan s.d 1 bulan 12 bulan Jumlah

RpRupiah

Call money - - -

Bank Indonesia Intervensi 193,975,759,090 - 193,975,759,090

Jumlah 193,975,759,090 - 193,975,759,090

31 Desember 2011

Jenis penempatan

Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai pada penempatan pada bank lain adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain.

8. EFEK-EFEK

Transaksi efek-efek berdasarkan jenis dan tujuan investasi efek-efek dapat dikelompokkan sebagai berikut :

Rp Peringkat Rp Peringkat

Dimiliki hingga jatuh tempo :

Rupiah

Sertifikat Bank Indonesia - setelah

dikurangi pendapatan bunga

diterima dimuka sebesar

nihil pada 30 Juni 2012

dan 31 Desember 2011 - - - -

Obligasi Jasa Marga JORR I

tahun 2003 453,473,992 idAA 453,473,992 idA+

Obligasi Jasa Marga JORR II

tahun 2005:

Tranche A 129,464,555 idAA 129,464,555 idA+

Tranche B 129,464,555 idAA 129,464,555 idA+

Tranche C 172,619,407 idAA 172,619,407 idA+

ORI seri 004 tahun 2008 4,478,797,561 -

ORI seri 005 tahun 2008 3,000,000,000 - 3,000,000,000 -

Obligasi Sukuk RITEL 001 10,000,000,000 -

Obligasi Bank DKI tahun 2008 5,000,000,000.00 idA+ 5,000,000,000 id BBB

Obligasi Bank BTN tahun 2009 - 10,080,823,627 AA(idn)

Obligasi Suboirdinasi Bank Mandiri I

tahun 2009 18,746,218,611 idAA+ 18,899,995,721 BBB-

Obligasi Suboirdinasi II Bank Rakyat

Indonesia tahun 2009 10,150,399,616 idAA+ 10,176,136,417 AA(idn)

Dollar Amerika Serikat

Diskonto wesel ekspor 50,602,400,133 - 41,427,954,887 -

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (2,368,115,527) (1,832,375,090)

Efek-efek - bersih 86,015,925,342 102,116,355,632

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Page 29: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 26 -

Efek-efek di atas telah diperingkat oleh Pefindo, PT Kasnic Credit Rating Indonesia, PT Fitch Rating Indonesian dan PT Moody’s Indonesia. Berdasarkan efek pemerintah dan bukan pemerintah :

30 Juni 2012 31 Des 2011Rp Rp

Efek Pemerintah 3,000,000,000 17,478,797,561 Efek bukan pemerintah 85,384,040,869 86,469,933,161

Jumlah 88,384,040,869 103,948,730,722

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (2,368,115,527) (1,832,375,090)

Efek-efek - bersih 86,015,925,342 102,116,355,632

Menurut jangka waktunya, efek-efek dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

30 Juni 2012 31 Des 2011

Rp Rp

Rupiah

Kurang dari 1 bulan - -

Lebih dari 1 s.d. 3 bulan - 14,478,797,561

Lebih dari 3 s.d. 60 bulan - 28,839,898,591

Lebih dari 60 bulan 37,781,640,736 19,202,079,683

Jumlah 37,781,640,736 62,520,775,835

Dollar Amerika Serikat

Kurang dari 1 bulan - 15,912,755,235

Lebih dari 1 s.d. 3 bulan 14,267,049,706 25,515,199,652

Lebih dari 3 s.d. 60 bulan 36,335,350,427 -

Jumlah 50,602,400,133 41,427,954,887

Jumlah 88,384,040,869 103,948,730,722

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (2,368,115,527) (1,832,375,090)

Efek-efek - Bersih 86,015,925,342 102,116,355,632

Klasifikasi efek-efek berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo adalah sebagai berikut :

Page 30: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 27 -

30 Juni 2012 31 Des 2011

Rp Rp

Rupiah

Kurang dari 1 bulan - -

Lebih dari 1 s.d. 3 bulan - 14,478,797,561

Lebih dari 3 s.d. 60 bulan 37,479,556,774 28,839,898,591

Lebih dari 60 bulan 302,083,962 19,202,079,683

Jumlah 37,781,640,736 62,520,775,835

Dollar Amerika Serikat

Kurang dari 1 bulan 26,789,556,750 15,912,755,235

Lebih dari 1 s.d. 3 bulan 19,488,733,438 25,515,199,652

Lebih dari 3 s.d. 60 bulan 4,324,109,945 -

Jumlah 50,602,400,133 41,427,954,887

Jumlah 88,384,040,869 103,948,730,722

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (2,368,115,527) (1,832,375,090)

Efek-efek - Bersih 86,015,925,342 102,116,355,632

Obligasi Jasa Marga JORR I tahun 2003 jatuh tempo pada tanggal 19 Nopember 2013 dengan tingkat bunga yang dihitung berdasarkan rata-rata tingkat bunga SBI 3 bulanan selama 6 bulan. Bunga obligasi dibayar setiap 6 bulanan. Obligasi Jasa Marga JORR II tahun 2005 dapat dijelaskan sebagai berikut :

−−−− Tranche A jatuh tempo pada tanggal 5 Januari 2016 dengan tingkat bunga untuk 5 tahun pertama sebesar 11,50% dan 5 tahun berikutnya sebesar 15,25%. Bunga obligasi dibayar setiap 6 bulanan.

−−−− Tranche B jatuh tempo pada tanggal 5 Januari 2018 dengan tingkat bunga untuk 5 tahun pertama sebesar 12,50% dan tahun keenam sampai jatuh tempo sebesar 15,25%. Bunga obligasi dibayar setiap 6 bulanan.

−−−− Tranche C jatuh tempo pada tanggal 5 Januari 2021 dengan tingkat bunga untuk 5 tahun pertama sebesar 13,50% dan tahun keenam sampai jatuh tempo sebesar 15,50%. Bunga obligasi dibayar setiap 6 bulanan.

- Obligasi JORR I dan II ini diperoleh dari penyelesaian sebagian pinjaman yang diberikan milik PT Marga Nurindo Bakti yang merupakan anak perusahaan dari Jasa Marga (Persero) yang telah dihapusbukukan.

Obligasi Bank DKI V Tahun 2008 Seri A jatuh tempo pada tanggal 4 Maret 2013 dengan tingkat bunga sebesar 11,25%. Bunga obligasi dibayar setiap 3 bulanan Obligasi Subordinasi Bank Mandiri I Tahun 2009 jatuh tempo pada tanggal 11 Desember 2016 dengan tingkat bunga sebesar 11,85%. Bunga obligasi dibayar setiap 3 bulanan Obligasi Subordinasi II Bank BRI Tahun 2009 jatuh tempo pada tanggal 22 Desember 2014 dengan tingkat bunga sebesar 10,95%. Bunga obligasi dibayar setiap 3 bulanan Obligasi Retail Indonesia seri 005 (ORI005) jatuh tempo pada tanggal 15 September 2013 dengan tingkat bunga sebesar 11.45%. Bunga obligasi dibayar setiap bulan

9. TAGIHAN DAN LIABILITAS DERIVATIF

Bank melakukan transaksi derivatif dalam bentuk pembelian dan penjualan berjangka valuta asing. Kontrak berjangka valuta asing merupakan komitmen kepada penjual atau pembeli kontrak untuk

Page 31: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 28 -

menjual dan membeli sejumlah mata uang tertentu pada tanggal di masa mendatang dengan harga yang telah ditentukan terlebih dahulu. Transaksi perangkat moneter derivatif di atas menimbulkan risiko pasar dan risiko pinjaman yang diberikan. Risiko pasar dari transaksi perangkat moneter derivatif timbul sebagai akibat dari adanya fluktuasi dalam tingkat bunga dan kurs mata uang. Sedangkan risiko pinjaman yang diberikan timbul dalam hal pihak lain tidak memenuhi liabilitasnya kepada Bank. Tagihan dan liabilitas derivatif diklasifikasikan dalam kategori nilai wajar melalui laba rugi. Nilai wajar dari tagihan dan liabilitas derivatif adalah sebesar nilai wajarnya. Rincian tagihan dan liabilitas derivatif pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut :

Nilai pasar Tagihan dan liabilitasdari kontrak derivatif

Transaksi Beli Jual Tagihan KewajibanRp Rp Rp Rp

Pihak ketiga

Kontrak - mata uang asing

Forward 102,378,250,000 102,378,250,000 1,448,581,092 1,357,867,828

Swap - - - -

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - - - -

Jumlah 102,378,250,000 102,378,250,000 1,448,581,092 1,357,867,828

30 Juni 2012

Nilai pasar Tagihan dan liabilitasdari kontrak derivatif

Transaksi Beli Jual Tagihan KewajibanRp Rp Rp Rp

Pihak ketiga

Kontrak - mata uang asing

Forward 85,877,433,450 80,433,034,425 1,784,507,991 1,812,572,540

Swap - 5,440,500,000 87,486,629 -

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - - - -

Jumlah 85,877,433,450 85,873,534,425 1,871,994,620 1,812,572,540

31 Desember 2011

Kontrak instumen derivatif diklasifikasikan dalam kategori diperdagangkan jenis kontrak derivatif sebagai berikut :

Nilai pasardari kontrak

Transaksi Beli JualRp Rp

Kontrak Forward :

Dollar Amerika Serikat

Bank Standard Chartered 37,570,000,000 61,990,500,000

Bank HSBC - 2,817,750,000

PT. Essar - 37,570,000,000

PT. Sunrise 27,238,250,000 -

PT. Oorja 16,436,875,000 -

PT. Nasco 11,740,625,000 -

PT. Matrix 4,696,250,000 -

PT. Shakuntala 1,878,500,000 -

PT. Laksmirani 1,408,875,000 -

PT. Van Aroma 704,437,500 -

PT. Global V 704,437,500 -

Jumlah 102,378,250,000 102,378,250,000

30 Juni 2012

Page 32: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 29 -

Nilai pasardari kontrak

Transaksi Beli JualRp Rp

Kontrak Forward : 63,165,202,425

Dollar Amerika Serikat 9,067,500,000

Bank Standard Chartered 906,750,000

Bank HSBC 18,135,000,000

PT. Oorja 17,001,562,500

PT. Global V 10,795,221,450

PT.Sunrise 9,747,562,500

PT. Nasco 8,396,505,000

PT. Matrix 4,533,750,000

PT. Bima Gema P 2,266,875,000

PT. Nuansa Sakti 2,266,875,000

PT. Laksmirani 1,813,500,000

PT. Shakuntala 1,813,500,000

Euro

Bank Standard Chartered 8,200,332,000

PT. Liberty 8,200,332,000Jumlah 85,877,433,450 80,433,034,425

Kontrak SWAP

Dollar Amerika Serikat

Bank Standard Chartered - 5,440,500,000

Jumlah - 5,440,500,000

Jumlah 85,877,433,450 85,873,534,425

31 Desember 2011

Klasifikasi kontrak derivatif berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut :

Nilai pasardari kontrak

Transaksi Beli JualRp Rp

Kontrak Forward :

Dollar Amerika Serikat

Kurang dari 1 bulan 61,755,687,500 61,755,687,500

Lebih dari 1 bulan s.d 3 bulan 37,335,187,500 37,335,187,500

Lebih dari 3 bulan s.d 60 bulan 3,287,375,000 3,287,375,000

Jumlah 102,378,250,000 102,378,250,000

30 Juni 2012

Page 33: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 30 -

Nilai pasardari kontrak

Transaksi Beli JualRp Rp

Kontrak Forward :

Dollar Amerika Serikat

Kurang dari 1 bulan 1,813,500,000 1,813,500,000

Lebih dari 1 bulan s.d 3 bulan 34,692,255,000 29,705,130,000

Lebih dari 3 bulan s.d 60 bulan 41,171,346,450 40,714,072,425

Jumlah 77,677,101,450 72,232,702,425

Euro Kurang dari 1 bulan - - Lebih dari 1 bulan s.d 3 bulan - - Lebih dari 3 bulan s.d 60 bulan 8,200,332,000 8,200,332,000

Jumlah 8,200,332,000 8,200,332,000

Kontrak SWAP :Dollar Amerika Serikat

Kurang dari 1 bulan - -

Lebih dari 1 bulan s.d 3 bulan - 4,987,125,000

Lebih dari 3 bulan s.d 60 bulan - 453,375,000

Jumlah - 5,440,500,000

Jumlah 85,877,433,450 85,873,534,425

31 Desember 2011

Kualitas tagihan derivatif pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 tidak mengalami penurunan.

10. KREDIT a. Jenis Kredit

Page 34: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 31 -

Dalam perhatian

Lancar khusus Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Pihak berelasi

Rupiah

Modal kerja 136,981,815,988 - - - - 136,981,815,988

Investasi 13,869,822 - - - - 13,869,822

Konsumsi 2,594,834,055 - - - - 2,594,834,055

Karyawan 151,330,237 - - - - 151,330,237

Jumlah 139,741,850,102 - - - - 139,741,850,102

Cadangan Kerugian

penurunan nilai (864,300) - - - - (864,300)

Bersih 139,740,985,802 - - - - 139,740,985,802

Dollar Amerika Serikat

Konsumsi 1,035,992,750 - - - - 1,035,992,750

Cadangan Kerugian

penurunan nilai (6,408) - - - - (6,408)

Bersih 1,035,986,342 - - - - 1,035,986,342

Jumlah pihak berelasi 140,776,972,144 - - - - 140,776,972,144

Pihak ketiga

Rupiah

Modal kerja 776,846,887,830 19,802,954,008 1,390,097,842 - 12,275,514,167 810,315,453,847

Investasi 126,874,854,475 10,111,505,190 1,539,223,551 1,388,988,784 2,585,071,135 142,499,643,135

Konsumsi 64,551,015,838 4,798,292,397 732,593,650 - 56,602,320 70,138,504,205

Karyawan 610,080,187 - - - 19,022,824 629,103,011

Jumlah 968,882,838,330 34,712,751,595 3,661,915,043 1,388,988,784 14,936,210,446 1,023,582,704,198

Cadangan kerugian

penurunan nilai (5,991,402) (1,731,385,875) (1,127,458,669) (138,395,539) (10,474,866,004) (13,478,097,489)

Bersih 968,876,846,928 32,981,365,720 2,534,456,374 1,250,593,245 4,461,344,442 1,010,104,606,709

Dollar Amerika Serikat

Modal kerja 260,052,630,500 40,743,678,787 7,505,271,456 - - 308,301,580,743

Investasi 42,080,981,895 184,759,968 - - - 42,265,741,863

Konsumsi 52,240,996 261,991,765 - - - 314,232,761

Jumlah 302,185,853,391 41,190,430,520 7,505,271,456 - - 350,881,555,367

Cadangan kerugian

penurunan nilai (1,870,099) (2,034,432,709) - - - (2,036,302,808)

Bersih 302,183,983,292 39,155,997,811 7,505,271,456 - - 348,845,252,559

Jumlah pihak ketiga 1,271,060,830,220 72,137,363,531 10,039,727,830 1,250,593,245 4,461,344,442 1,358,949,859,268

Jumlah Pinjaman - Bersih 1,411,837,802,364 72,137,363,531 10,039,727,830 1,250,593,245 4,461,344,442 1,499,726,831,412

Tingkat bunga rata-rata per tahun

Rupiah 13.08%

Dollar Amerika Serikat 8.06%

30 Juni 2012

Page 35: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 32 -

Dalam perhatian

Lancar khusus Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Pihak berelasi

Rupiah

Modal kerja 59,070,149,921 - - - - 59,070,149,921

Investasi 42,580,000,000 - - - - 42,580,000,000

Konsumsi 2,691,489,768 - - - - 2,691,489,768

Karyawan 127,625,773 - - - - 127,625,773

Jumlah 104,469,265,462 - - - - 104,469,265,462

Cadangan Kerugian

penurunan nilai (1,044,692,655) - - - - (1,044,692,655)

Bersih 103,424,572,807 - - - - 103,424,572,807

Dollar Amerika Serikat

Konsumsi 1,133,437,500 - - - - 1,133,437,500

Cadangan Kerugian

penurunan nilai (11,334,375) - - - - (11,334,375)

Bersih 1,122,103,125 - - - - 1,122,103,125

Jumlah pihak berelasi 104,546,675,932 - - - - 104,546,675,932

Pihak ketiga

Rupiah

Modal kerja 787,593,372,761 17,426,470,185 1,707,618,811 - 15,291,164,010 822,018,625,767

Investasi 122,208,567,280 3,373,715,317 2,190,730,624 - 1,470,187,694 129,243,200,915

Konsumsi 76,044,134,659 3,181,002,660 551,218,274 - 1,160,000 79,777,515,593

Karyawan 643,316,817 - - - 19,022,824 662,339,641

Jumlah 986,489,391,517 23,981,188,162 4,449,567,709 - 16,781,534,528 1,031,701,681,916

Cadangan kerugian

penurunan nilai (9,869,103,554) (470,808,422) (309,853,410) - (7,933,561,469) (18,583,326,855)

Bersih 976,620,287,963 23,510,379,740 4,139,714,299 - 8,847,973,059 1,013,118,355,061

Dollar Amerika Serikat

Modal kerja 221,363,536,282 5,577,630,976 7,209,289,699 - - 234,150,456,957

Investasi 64,548,047,450 - - - - 64,548,047,450

Konsumsi 290,193,640 - - - - 290,193,640

Jumlah 286,201,777,372 5,577,630,976 7,209,289,699 - - 298,988,698,047

Cadangan kerugian

penurunan nilai (2,862,017,769) (104,972,400) - - - (2,966,990,169)

Bersih 283,339,759,603 5,472,658,576 7,209,289,699.00 - - 296,021,707,878

Jumlah pihak ketiga 1,259,960,047,566 28,983,038,316 11,349,003,998 - 8,847,973,059 1,309,140,062,939

Jumlah Pinjaman - Bersih 1,364,506,723,498 28,983,038,316 11,349,003,998 - 8,847,973,059 1,413,686,738,871

Tingkat bunga rata-rata per tahun

Rupiah 13.08%

Dollar Amerika Serikat 8.07%

31 Desember 2011

Page 36: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 33 -

b. Sektor Ekonomi

Dalam perhatian

Lancar khusus Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah

Current Special mention Substandar Doubtful Loss Total

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Rupiah

Perdagangan 531,140,915,825 15,312,030,110 772,233,300 1,388,988,784 2,621,544,193 551,235,712,212

Jasa bisnis 22,706,866,191 1,798,400,799 - - 287,500,000 24,792,766,990

Jasa pelayanan sosial 114,083,309,078 4,207,486,417 60,375,975 - 231,996,765 118,583,168,235

Industri 187,101,518,157 3,976,954,786 1,539,223,551 - 5,279,185,373 197,896,881,867

Transportasi 98,169,558,432 450,969,095 557,488,567 - 422,088,814 99,600,104,908

Konstruksi 60,484,134,077 3,926,752,263 - - 1,473,132,432 65,884,018,772

Pertanian 5,543,989,813 241,865,728 - - - 5,785,855,541

Pertambangan 11,688,429,423 - - - 4,533,539,913 16,221,969,336

Lain-lain 77,705,967,436 4,798,292,397 732,593,650 - 87,222,956 83,324,076,439

Jumlah 1,108,624,688,432 34,712,751,595 3,661,915,043 1,388,988,784 14,936,210,446 1,163,324,554,300

Cadangan kerugian

penurunan nilai (6,855,702) (1,731,385,875) (1,127,458,669) (138,395,539) (10,474,866,004) (13,478,961,789)

Bersih 1,108,617,832,730 32,981,365,720 2,534,456,374 1,250,593,245 4,461,344,442 1,149,845,592,511

Dollar Amerika Serikat

Perdagangan 121,269,296,214 33,946,528,382 - - - 155,215,824,596

Jasa bisnis 47,759,556,293 - - - - 47,759,556,293

Industri 83,576,948,135 6,981,910,373 7,505,271,456 - - 98,064,129,964

Pertambangan 41,239,208,504 - - - - 41,239,208,504

Transportasi 1,037,615,040 - - - - 1,037,615,040

Jasa pelayanan sosial 7,250,988,209 - - - - 7,250,988,209

Lain-lain 1,088,233,746 261,991,765 - - - 1,350,225,511

Jumlah 303,221,846,141 41,190,430,520 7,505,271,456 - - 351,917,548,117

Cadangan kerugian

penurunan nilai (1,876,507) (2,034,432,709) - - - (2,036,309,216)

Bersih 303,219,969,634 39,155,997,811 7,505,271,456 - - 349,881,238,901

Jumlah Pinjaman - Bersih 1,411,837,802,364 72,137,363,531 10,039,727,830 1,250,593,245 4,461,344,442 1,499,726,831,412

30 Juni 2012

Page 37: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 34 -

Dalam perhatianLancar khusus Kurang lancar Diragukan Macet Jumlah

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

RupiahPerdagangan 509,949,678,966 13,123,855,883 1,371,180,578 - 3,174,308,699 527,619,024,126Jasa bisnis 120,009,239,050 3,141,007,834 1,493,293,119 - 198,627,798 124,842,167,801Jasa pelayanan sosial 130,674,850,084 353,578,137 - - - 131,028,428,221Industri 121,307,810,596 3,005,375,368 933,875,738 - 12,078,382,774 137,325,444,476Transportasi 68,387,937,347 427,405,481 - - - 68,815,342,828Konstruksi 49,770,226,231 - 100,000,000 - 1,310,032,433 51,180,258,664Pertanian 4,323,473,850 748,962,799 - - - 5,072,436,649Pertambangan 13,364,299,627 - - - - 13,364,299,627Lain-lain 73,171,141,228 3,181,002,660 551,218,274 - 20,182,824 76,923,544,986

Jumlah 1,090,958,656,979 23,981,188,162 4,449,567,709 - 16,781,534,528 1,136,170,947,378Cadangan kerugianpenurunan nilai (10,913,796,209) (470,808,422) (309,853,410) - (7,933,561,469) (19,628,019,510)

Bersih 1,080,044,860,770 23,510,379,740 4,139,714,299 - 8,847,973,059 1,116,542,927,868

Dollar Amerika SerikatPerdagangan 167,173,546,609 5,577,630,976 7,209,289,699 - - 179,960,467,284Industri 23,254,417,921 - - - - 23,254,417,921Pertambangan 36,982,560,148 - - - - 36,982,560,148Transportasi 90,973,230 - - - - 90,973,230Jasa Bisnis 51,550,070,423 - - - - 51,550,070,423Jasa pelayanan sosial 6,860,015,401 - - - - 6,860,015,401Lain-lain 1,423,631,140 - - - - 1,423,631,140

Jumlah 287,335,214,872 5,577,630,976 7,209,289,699 - - 300,122,135,547Cadangan kerugian penurunan nilai (2,873,352,144) (104,972,400) - - - (2,978,324,544)

Bersih 284,461,862,728 5,472,658,576 7,209,289,699 - - 297,143,811,003

Jumlah Pinjaman - Bersih 1,364,506,723,498 28,983,038,316 11,349,003,998 - 8,847,973,059 1,413,686,738,871

31 Desember 2011

c. Jangka Waktu

Jangka waktu kredit yang diberikan diklasifikasikan berdasarkan periode pinjaman sebagaimana yang tercantum dalam perjanjian kredit yang diberikan dan waktu yang tersisa sampai dengan saat jatuh temponya. Berdasarkan Periode Perjanjian Pinjaman yang diberikan :

Dollar Amerika Dollar Amerika

Rupiah Serikat Rupiah Serikat Jumlah

Rp Rp Rp Rp Rp

Sampai dengan 1 tahun 103,323,274,174 1,035,992,750 410,615,753,549 117,957,368,931 632,932,389,404

Lebih dari 1 s.d 2 tahun 33,732,437,528 - 324,148,559,951 108,661,549,221 466,542,546,700

Lebih dari 2 s.d 5 tahun 24,277,922 - 80,489,834,187 61,884,980,579 142,399,092,688

Lebih dari 5 tahun 2,661,860,478 - 208,328,556,511 62,377,656,636 273,368,073,625

Jumlah 139,741,850,102 1,035,992,750 1,023,582,704,198 350,881,555,367 1,515,242,102,417

Cadangan kerugian

penurunan nilai (864,300) (6,408) (13,478,097,489) (2,036,302,808) (15,515,271,005)

Bersih 139,740,985,802 1,035,986,342 1,010,104,606,709 348,845,252,559 1,499,726,831,412

30 Juni 2012

Pihak berelasi Pihak ketiga

Dollar Amerika Dollar Amerika

Rupiah Serikat Rupiah Serikat Jumlah

Rp Rp Rp Rp Rp

Sampai dengan 1 tahun 89,250,149,921 1,133,437,500 655,901,817,036 139,166,243,236 885,451,647,693

Lebih dari 1 s.d 2 tahun - - 41,305,286,111 60,730,948,720 102,036,234,831

Lebih dari 2 s.d 5 tahun 12,539,877,667 - 200,934,220,646 39,636,680,235 253,110,778,548

Lebih dari 5 tahun 2,679,237,874 - 133,560,358,123 59,454,825,856 195,694,421,853

Jumlah 104,469,265,462 1,133,437,500 1,031,701,681,916 298,988,698,047 1,436,293,082,925

Cadangan kerugian

penurunan nilai (1,044,692,655) (11,334,375) (18,583,326,855) (2,966,990,169) (22,606,344,054)

Bersih 103,424,572,807 1,122,103,125 1,013,118,355,061 296,021,707,878 1,413,686,738,871

31 Desember 2011

Pihak berelasi Pihak ketiga

Page 38: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 35 -

Berdasarkan Sisa Umur Jatuh Tempo:

Dollar Amerika Dollar Amerika

Rupiah Serikat Rupiah Serikat Jumlah

Rp Rp Rp Rp Rp

Sampai dengan 1 tahun 136,981,815,988 1,035,992,750 740,753,746,868 229,805,898,148 1,108,577,453,754

Lebih dari 1 s.d 2 tahun 73,895,714 - 29,045,193,814 528,196,568 29,647,286,096

Lebih dari 2 s.d 5 tahun 322,372,832 - 144,634,381,104 95,070,741,622 240,027,495,558

Lebih dari 5 tahun 2,363,765,568 - 109,149,382,412 25,476,719,029 136,989,867,009

Jumlah 139,741,850,102 1,035,992,750 1,023,582,704,198 350,881,555,367 1,515,242,102,417

Cadangan kerugian

penurunan nilai (864,300) (6,408) (13,478,097,489) (2,036,302,808) (15,515,271,005)

Bersih 139,740,985,802 1,035,986,342 1,010,104,606,709 348,845,252,559 1,499,726,831,412

30 Juni 2012

Pihak berelasi Pihak ketiga

Dollar Amerika Dollar Amerika

Rupiah Serikat Rupiah Serikat Jumlah

Rp Rp Rp Rp Rp

Sampai dengan 1 tahun 101,650,149,921 1,133,437,500 745,980,230,825 245,784,737,287 1,094,548,555,533

Lebih dari 1 s.d 2 tahun - - 34,606,896,269 70,007,719 34,676,903,988

Lebih dari 2 s.d 5 tahun 391,351,728 - 130,894,750,441 29,949,127,185 161,235,229,354

Lebih dari 5 tahun 2,427,763,813 - 120,219,804,381 23,184,825,856 145,832,394,050

Jumlah 104,469,265,462 1,133,437,500 1,031,701,681,916 298,988,698,047 1,436,293,082,925

Cadangan kerugian

penurunan nilai (1,044,692,655) (11,334,375) (18,583,326,855) (2,966,990,169) (22,606,344,054)

Bersih 103,424,572,807 1,122,103,125 1,013,118,355,061 296,021,707,878 1,413,686,738,871

31 Desember 2011

Pihak berelasi Pihak ketiga

Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank termasuk pengurus dibebani bunga 12,00% per tahun untuk tahun 2012 dan 2011 dengan jangka waktu pelunasan berkisar antara 1 tahun sampai dengan 5 tahun dan dibayar kembali melalui pemotongan gaji bulanan.

Kredit yang diberikan yang diberikan dijamin dengan benda bergerak dan/atau tidak bergerak dengan pengikatan secara hak tanggungan dan hipotik atau akta pemberian hak tanggungan dan surat kuasa memasang hipotik atau surat kuasa untuk menjual, atau jaminan lain yang umumnya diterima oleh Bank.

Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, rincian kredit yang diberikan bermasalah (klasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet) menurut sektor ekonomi adalah sebagai berikut :

Page 39: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 36 -

Kredit bermasalah Minimum penyisihanKredit bermasalah Minimum penyisihan

Rp Rp Rp RpRupiah

Perdagangan 4,782,766,277 (2,460,590,721) 4,545,489,278 (2,923,001,398) Jasa bisnis 287,500,000 (249,805,102) 1,691,920,916 (197,606,668) Industri 6,818,408,924 (6,026,173,226) 13,012,258,512 (4,431,027,163) Konstruksi 1,473,132,432 (1,279,986,078) 1,410,032,433 (597,332,433) Lain-lain 6,625,306,640 (1,724,165,085) 571,401,098 (94,447,217)

Bersih 19,987,114,273 (11,740,720,212) 21,231,102,237 (8,243,414,879)

Dollar AmerikaPerdagangan 7,505,271,456 - 7,209,289,699 -

Bersih 7,505,271,456 - 7,209,289,699 -

Jumlah 27,492,385,729 (11,740,720,212) 28,440,391,936 (8,243,414,879)

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Dari jumlah kredit yang diberikan bermasalah tersebut, pinjaman yang diberikan dalam proses penyelamatan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing Rp 2.201.916.825,- dan Rp 986.822.647,-

d. Rasio Non Performing Loan (NPL) pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah

sebagai berikut :

e. Dalam laporan Batas Maksimum Pemberian Kedit (BMPK) kepada Bank Indonesia pada

tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, tidak terdapat pinjaman yang diberikan yang tidak memenuhi ketentuan BMPK.

f. Mutasi penyisihan penghapusan pinjaman yang diberikan adalah sebagai berikut :

Rupiah Mata uang Jumlah/Total

asing

Rp Rp Rp

Saldo awal tahun 19,628,019,509 2,978,324,545 22,606,344,054Penyisihan (pemulihan) selama

tahun berjalan (6,149,695,857) (940,481,928) (7,090,177,785)Penerimaan kembali pinjaman

yang telah dihapusbukukan 638,137 - 638,137Selisih kurs penjabaran - (1,533,401) (1,533,401)Penghapusan selama tahun berjalan - - -

Saldo akhir tahun 13,478,961,789 2,036,309,216 15,515,271,005

30 Juni 2012

Rupiah Mata uang Jumlah/Total

asing

Rp Rp Rp

Saldo awal tahun 19,272,931,093 1,563,772,330 20,836,703,423Penyisihan (pemulihan) selama

tahun berjalan 4,776,055,410 1,459,438,551 6,235,493,961Penerimaan kembali pinjaman

yang telah dihapusbukukan 20,810,419 - 20,810,419Selisih kurs penjabaran - (44,886,336) (44,886,336)Penghapusan selama tahun berjalan (4,441,777,413) - (4,441,777,413)

Saldo akhir tahun 19,628,019,509 2,978,324,545 22,606,344,054

31 Desember 2011

2012 2011

NPL Gross 1.81% 1.98%

NPL Neto 1.04% 1.41%

Page 40: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 37 -

Manajemen berpendapat bahwa kredit yang diberikan yang diberikan telah dijamin dengan cukup dan jumlah penyisihan kerugian pinjaman yang diberikan adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya pinjaman yang diberikan.

h. Mutasi pinjaman yang diberikan yang dihapusbuku adalah sebagai berikut :

2012 2011

Rp Rp

Saldo awal tahun 10,445,629,206 6,024,662,212

Penghapusbukuan pinjaman

dalam tahun berjalan - 4,441,777,413

Penerimaan kembali pinjaman

yang telah dihapusbukukan (638,137) (20,810,419)

Pinjaman yang telah dilakukan

hapus tagih - -

Saldo akhir periode 30-06-2012 10,444,991,069 10,445,629,206

11. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI

a. Tagihan Akseptasi

30 Juni 2012 31 Des 2011

Rp Rp

Bukan bank

Dollar Amerika Serikat 24,389,578,293 23,439,611,582

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - -

Tagihan Akseptasi 24,389,578,293 23,439,611,582

Tagihan akseptasi diklasifikasikan dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan metode suku bunga efektif. Estimasi nilai wajar dari tagihan akseptasi yang merupakan instrument tanpa suku bunga adalah jumlah yang akan dibayarkan debitur kepada Bank. Sedangkan estimasi nilai wajar dari liabilitas akseptasi yang juga merupakan instrument tanpa suku bunga adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan. Nilai wajar dari tagihan akseptasi dan liabilitas akseptasi adalah sebesar nilai tercatatnya. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya tagihan akseptasi.

b. Utang Akseptasi

Utang akseptasi berdasarkan counterparty Rp 24.389.578.293 dan Rp 23.439.611.582 masing-masing pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011. Utang akseptasi dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Estimasi nilai wajar dari utang akseptasi yang juga merupakan instrument tanpa suku bunga adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan.

Page 41: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 38 -

12. ASET TETAP

1 Januari 30 Juni2012 Penambahan Pengurangan 2012

Rp Rp Rp RpBiaya perolehan:Pemilikan langsung

Tanah 5,161,363,250 - - 5,161,363,250

Bangunan 18,866,249,117 - - 18,866,249,117

Perlengkapan dan

peralatan kantor 14,213,272,429 212,074,056 15,000,750 14,410,345,735

Kendaraan bermotor 6,929,623,709 14,250,000 46,455,400 6,897,418,309Aset dalam Penyelesaian - - - -

Jumlah 45,170,508,505 226,324,056 61,456,150 45,335,376,411

Akumulasi penyusutan:Pemilikan langsung

Bangunan 9,288,367,055 419,495,429 - 9,707,862,484

Perlengkapan dan

peralatan kantor 12,374,248,868 428,434,822 911,573 12,801,772,117

Kendaraan bermotor 5,179,546,915 272,407,913 46,455,399 5,405,499,429

Jumlah 26,842,162,838 1,120,338,164 47,366,972 27,915,134,030

Jumlah Tercatat 18,328,345,667 17,420,242,381

1 Januari 31 Desember2011 Penambahan Pengurangan 2011

Rp Rp Rp RpBiaya perolehan:Pemilikan langsung

Tanah 4,943,763,250 217,600,000 - 5,161,363,250

Bangunan 16,880,491,810 1,985,757,307 - 18,866,249,117

Perlengkapan dan

peralatan kantor 13,155,602,838 1,057,669,591 - 14,213,272,429

Kendaraan bermotor 5,982,241,775 947,381,934 - 6,929,623,709Aset dalam Penyelesaian - - - -

Jumlah 40,962,099,673 4,208,408,832 - 45,170,508,505

Akumulasi penyusutan:Pemilikan langsung

Bangunan 8,515,067,276 773,299,779 - 9,288,367,055

Perlengkapan dan

peralatan kantor 11,715,000,297 659,248,571 - 12,374,248,868

Kendaraan bermotor 4,575,578,301 603,968,614 - 5,179,546,915

Jumlah 24,805,645,874 2,036,516,964 - 26,842,162,838

Jumlah Tercatat 16,156,453,799 18,328,345,667 Beban penyusutan adalah sebesar Rp 1.120.338.164 periode 1 Januari s/d 30 Juni 2012 dan Rp 2.036.516.964 periode 1 Januari s/d 31 Desember 2011, yang disajikan sebagai beban operasional lainnya. Bank memiliki beberapa bidang tanah yang digunakan sebagai kantor pusat dan cabang dengan hak legal berupa Hak Guna Bangunan yang berjangka waktu 20 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun 2011 sampai dengan 2029. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Aset tetap, kecuali tanah diasuransikan seluruhnya kepada Asuransi Jasa Indonesia terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya.

Page 42: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 39 -

13. ASET TIDAK BERWUJUD

1 Januari 30 Juni

2012 Penambahan Pengurangan 2012

Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehan:

Pemilikan langsung

Software 1,310,757,510 - - 1,310,757,510

Website 22,000,000 - - 22,000,000

Jumlah 1,332,757,510 - - 1,332,757,510

Akumulasi amortisasi :Pemilikan langsung

Software 1,298,257,495 3,125,000 - 1,301,382,495

Website 16,958,333 1,260,417 - 18,218,750

Jumlah 1,315,215,828 4,385,417 - 1,319,601,245

Jumlah Tercatat 17,541,682 13,156,265

1 Januari 31 Desember

2011 Penambahan Pengurangan 2011Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehan:

Pemilikan langsung

Software 1,310,757,510 - - 1,310,757,510

Website 22,000,000 - - 22,000,000

Jumlah 1,332,757,510 - - 1,332,757,510

Akumulasi amortisasi :

Pemilikan langsung

Software 1,273,249,004 25,008,491 - 1,298,257,495

Website 11,916,666 5,041,667 - 16,958,333

Jumlah 1,285,165,670 30,050,158 - 1,315,215,828

Jumlah Tercatat 47,591,840 17,541,682

Beban amortisasi adalah sebesar Rp 4.385.417 periode 1 Januari s/d 30 Juni 2012 dan Rp 30.050.158 periode 1 Januari s/d 31 Desember 2011, yang disajikan sebagai beban operasional lainnya. 14. BIAYA DIBAYAR DIMUKA

30 Juni 2012 31 Desember 2011Rp Rp

Asuransi 27,888,909 107,702,806

Sewa gedung 1,271,912,027 1,331,269,806

Administrasi saham 65,729,498 3,851,503

Maintenance feature ATM 1,796,620 7,186,648

Komunikasi & informasi 905,788,371 46,200,000

Pemeliharaan gedung 529,164,125 -

Pembelian barang 342,896,500 316,346,500

lainnya 318,032,741 170,388,750

Jumlah 3,463,208,791 1,982,946,013

Page 43: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 40 -

15. ASET LAIN-LAIN

30 Juni 2012 31 Desember 2011Rp Rp

Agunan yang diambil alih 1,160,922,083 11,149,700,622

Pendapatan yang masih harus diterima 4,977,360,142 4,827,501,924

Beban ditangguhkan 857,308,587 1,006,912,863

Tagihan transaksi Spot 11,632,613 33,888,508

lainnya 2,974,939,379 620,617,887

Jumlah 9,982,162,804 17,638,621,804

16. SIMPANAN

Simpanan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan, diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Estimasi nilai wajar dari simpanan tanpa jangka waktu, termasuk simpanantanpa suku bunga adalah jumlah yang harus dikembalikanpada saat ada permintaan. Estimasi nilai wajar dari simpanan dengan suku bunga tetap tanpa kuotasi harga di pasar didasarkan pada diskonto arus kas menggunakan suku bunga dari hutang baru dengan jangka waktu yang sama. Simpanan terdiri dari :

Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah

Rp Rp Rp

Rupiah

Giro 4,921,432,660 89,996,424,744 94,917,857,404

Tabungan 1,022,888,888 106,196,855,223 107,219,744,111

Deposito berjangka 1,803,508,019 1,205,514,871,358 1,207,318,379,377

Sub Jumlah 7,747,829,567 1,401,708,151,325 1,409,455,980,892

Dollar Amerika Serikat

Giro 439,372,978 88,326,529,086 88,765,902,064

Deposito berjangka 128,265,394,792 296,190,226,443 424,455,621,235

Sub Jumlah 128,704,767,770 384,516,755,529 513,221,523,299

Jumlah 136,452,597,337 1,786,224,906,854 1,922,677,504,191

30 Juni 2012

Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah

Rp Rp Rp

Rupiah

Giro 3,632,690,368 76,459,717,180 80,092,407,548

Tabungan 247,496,399 91,915,836,938 92,163,333,337

Deposito berjangka 16,485,920,467 1,011,659,078,820 1,028,144,999,287

Sub Jumlah 20,366,107,234 1,180,034,632,938 1,200,400,740,172

Dollar Amerika Serikat

Giro 572,886,826 113,698,303,396 114,271,190,222

Deposito berjangka 78,042,093,352 283,130,603,788 361,172,697,140

Sub Jumlah 78,614,980,178 396,828,907,184 475,443,887,362

Jumlah 98,981,087,412 1,576,863,540,122 1,675,844,627,534

31 Des 2011

Page 44: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 41 -

a. Giro terdiri atas :

Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah

Rp Rp Rp

Rupiah 4,921,432,660 89,996,424,744 94,917,857,404

Dollar Amerika Serikat 439,372,978 88,326,529,086 88,765,902,064

Jumlah 5,360,805,638 178,322,953,830 183,683,759,468

30 Junit 2012

Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah

Rp Rp Rp

Rupiah 3,632,690,368 76,459,717,180 80,092,407,548

Dollar Amerika Serikat 572,886,826 113,698,303,396 114,271,190,222

Jumlah 4,205,577,194 190,158,020,576 194,363,597,770

31 Desember 2011

2012 2011

Tingkat bunga Giro rata-rata per tahun

Rupiah 1.17% 1.13%

US Dollar 0.42% 0.46%

b. Tabungan terdiri atas:

Pihak berelasi Pihak

ketiga Jumlah

Rp Rp Rp

Rupiah

Tabungan Swadesi 140,454,496 34,724,248,470 34,864,702,966

Tabungan Si Boss 752,441,123 64,329,486,960 65,081,928,083

Tabungan Suka-suka 129,959,344 7,101,270,853 7,231,230,197

Tabunganku 33,925 41,848,940 41,882,8650Jumlah 1,022,888,888 106,196,855,223 107,219,744,111

30 Juni 2012

P ih ak berelas i P iha k

k etiga Jum lah

R p R p R p

R upiah

T abu ngan Sw ad es i 1 29,0 62,80 2 3 1,410 ,170,482 31,5 39,23 3,28 4

T abu ngan Si Boss 1,0 29,40 2 5 4,642 ,873,747 54,6 43,90 3,14 9

T abu ngan Lainnya 1 17,4 04,19 5 5,862 ,792,709 5,9 80,19 6,90 4

- - - 0Ju m lah 2 47,4 96,39 9 9 1,915 ,836,938 92,1 63,33 3,33 7

31 D esem ber 20 11

2012 2011

Tingkat bunga efektif rata-rata per tahun

Rupiah 4.09% 4.43%

Page 45: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 42 -

c. Deposito berjangka terdiri atas:

Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah

Rp Rp Rp

Rupiah 1,803,508,019 1,205,514,871,358 1,207,318,379,377

Dollar Amerika Serikat 128,265,394,792 296,190,226,443 424,455,621,235

Jumlah 130,068,902,811 1,501,705,097,801 1,631,774,000,612

30 Juni 2012

2012 2011

Tingkat bunga Deposito rata-rata per tahun

Rupiah 7.40% 7.39%

Mata uang asing

Dollar Amerika Serikat 2.52% 2.55%

Klasifikasi deposito berjangka berdasarkan jangka waktu dan sisa umur jatuh tempo :

Berdasarkan periode deposito berjangka :

Dalam Dalam Dalam Dalam

Rupiah Mata uang asing Rupiah Mata uang asing Jumlah

Rp Rp Rp Rp Rp

Sampai dengan 1 bulan 564,617,309 128,265,394,792 443,954,156,288 162,107,394,606 734,891,562,995

1 s.d 3 bulan 1,238,890,710 - 356,297,502,440 74,649,201,299 432,185,594,449

3 s.d 6 bulan - - 328,968,053,294 46,216,444,896 375,184,498,190

6 s.d 12 bulan - - 76,295,159,336 13,217,185,642 89,512,344,978

Jumlah 1,803,508,019 128,265,394,792 1,205,514,871,358 296,190,226,443 1,631,774,000,612

Dalam Dalam Dalam Dalam

Rupiah Mata uang asing Rupiah Mata uang asing Jumlah

Rp Rp Rp Rp Rp

Sampai dengan 1 bulan 15,260,030,714 78,042,093,352 555,913,145,643 159,476,816,219 808,692,085,928

1 s.d 3 bulan 1,225,889,753 - 248,467,529,120 76,891,660,636 326,585,079,509

3 s.d 6 bulan - - 162,994,547,303 30,252,159,127 193,246,706,430

6 s.d 12 bulan - - 44,283,856,754 16,509,967,806 60,793,824,560

Jumlah 16,485,920,467 78,042,093,352 1,011,659,078,820 283,130,603,788 1,389,317,696,427

30 Juni 2012

31 Desember 2011

Pihak berelasi Pihak ketiga

Pihak berelasi Pihak ketiga

Pihak hubungan Pihak istimewa ketiga Jumlah

Rp Rp Rp

Rupiah 16,485,920,467 1,011,659,078,820 1,028,144,999,287

Dollar Amerika Serikat 78,042,093,352 283,130,603,788 361,172,697,140

Jumlah 94,528,013,819 1,294,789,682,608 1,389,317,696,427

31 Desember 2011

Page 46: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 43 -

Berdasarkan sisa umur sampai dengan jatuh tempo :

Dalam Dalam Dalam Dalam

Rupiah Mata uang asing Rupiah Mata uang asing Jumlah

Rp Rp Rp Rp Rp

Sampai dengan 1 bulan 1,105,889,128 128,265,394,792 540,618,089,031 178,017,162,318 848,006,535,269

1 s.d 3 bulan 697,618,891 - 379,121,862,109 64,242,117,156 444,061,598,156

3 s.d 6 bulan - - 236,403,063,639 51,519,672,435 287,922,736,074

6 s.d 12 bulan - - 49,371,856,578 2,411,274,535 51,783,131,113

Jumlah 1,803,508,019 128,265,394,792 1,205,514,871,357 296,190,226,444 1,631,774,000,612

Dalam Dalam Dalam Dalam

Rupiah Mata uang asing Rupiah Mata uang asing Jumlah

Rp Rp Rp Rp Rp

Sampai dengan 1 bulan 15,300,030,714 78,042,093,352 588,068,615,714 189,858,825,028 871,269,564,808

1 s.d 3 bulan 1,185,889,753 - 286,198,951,937 61,298,828,111 348,683,669,801

3 s.d 6 bulan - - 106,620,377,144 21,540,946,500 128,161,323,644

6 s.d 12 bulan - - 30,771,134,025 10,432,004,149 41,203,138,174

Jumlah 16,485,920,467 78,042,093,352 1,011,659,078,820 283,130,603,788 1,389,317,696,427

30 Juni 2012

31 Desember 2011

Pihak berelasi Pihak ketiga

Pihak berelasi Pihak ketiga

Deposito berjangka yang dijadikan jaminan pinjaman yang diberikan sebesar Rp 296.110.632.741 dan USD 20.116.156 pada 30 Juni 2012 dan Rp 298.338.436.017 dan USD 7.602.692 pada 31 Desember 2011.

17. SIMPANAN DARI BANK LAIN

30 Juni 2012 31 Desember 2011

Rp Rp

Pihak berelasiGiro Rupiah 25,525,933 59,351,753

Valuta asing - -

25,525,933 59,351,753

Pihak bank lain

Giro Rupiah 2,397,423,782 1,695,245,572

Valuta asing 453,560,819 -

Deposito Berjangka

Rupiah 250,000,000 250,000,000

Jumlah 3,100,984,601 1,945,245,572

Total simpanan dari bank lain 3,126,510,534 2,004,597,325

Page 47: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 44 -

18. UTANG PAJAK

30 Juni 2012 31 Des 2011

Rp Rp

Taksiran pajak (net) 1,284,350,397 1,789,856,121

Pajak penghasilan :

Pasal 21 88,196,389 415,637,860

Pasal 23 1,516,899,420 1,548,734,148

Pasal 25 - 1,459,253,091

Pasal 29 - -

Pajak lainnya 1,680,001 3,530,000

Jumlah 2,891,126,207 5,217,011,220

19. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA

Bank membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan No.13/2003. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut adalah sebanyak 275 karyawan sampai dengan tanggal 30 Juni 2012, liabilitas manfaat karyawan adalah sebagai berikut :

30 Juni 2012 Rp

Saldo awal 10,891,397,352

Beban tahun berjalan 522,181,000

Saldo akhir 11,413,578,352

Usia Pensiun normal : 55 tahun

Tingkat diskonto : 6,25%

Tingkat proyeksi kenaikan gaji : 10,00%

Tingkat kematian : 100% TMI2

Tingkat Pengunduran diri : 7 % sampai dengan umur 40, kemudian menurun

hingga 0 % di umur 55, kemudian tetap.

Tingkat Pensiun normal : 100%

Tingkat Pemutusan yang lain : Nihil

20. LIABILITAS LAIN-LAIN

30 Juni 2012 31 Des 2011Rp Rp

Bunga yang masih harus dibayar 7,221,872,827 6,178,342,150

Utang Dividen 27,348,000,000 -

Setoran jaminan 414,500,000 408,000,000

liabilitas transaksi spot 11,102,455 31,701,936

lainnya 2,071,744,771 369,048,751

Jumlah 37,067,220,053 6,987,092,837

Bunga yang Masih Harus Dibayar Merupakan bunga yang masih harus dibayar atas simpanan dan simpanan dari bank lain

Setoran Jaminan Merupakan setoran jaminan safe deposit box.

Page 48: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 45 -

Setoran jaminan diklasifikasikan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Bank harus melakukan pengungkapan atas nilai wajar dari liabilitas keuangannya. Estimasi nilai wajar dari liabilitas lain-lain yang merupakan liabilitas tanpa suku bunga dan tanpa jangka waktu adalah jumlah yang harus dikembalikan saat ada permintaan. Pada tanggal 30 Juni 2011, nilai wajar dari liabilitas lain adalah sebesar nilai tercatatnya.

21. MODAL SAHAM

Persentase Jumlah

Pemegang Saham Jumlah Saham Pemilikan Modal Saham

lembar % Rp

Bank of India 659,680,000 76.00% 131,936,000,000

PT Panca Mantra Jaya 148,609,500 17.12% 29,721,900,000

Tn Prakash Rupchand Chugani 14,000,000 1.61% 2,800,000,000

Masyarakat (pada Simpanan KSEI) 45,710,500 5.27% 9,142,100,000

Jumlah 868,000,000 100.00% 173,600,000,000

30 Juni 2012

Persentase Jumlah

Pemegang Saham Jumlah Saham Pemilikan Modal Saham

lembar % Rp

Bank of India 659,680,000 76.00% 131,936,000,000

PT Panca Mantra Jaya 148,609,500 17.12% 29,721,900,000

Tn Prakash Rupchand Chugani 14,000,000 1.61% 2,800,000,000

Masyarakat (pada Simpanan KSEI) 45,710,500 5.27% 9,142,100,000

Jumlah 868,000,000 100.00% 173,600,000,000

31 Desember 2011

22. TAMBAHAN MODAL DISETOR

Akun ini merupakan agio saham sehubungan dengan penawaran umum saham Bank pada tahun 2002 dan Right Issue tahun 2008 dengan perincian sebagai berikut : Rp Jumlah yang diterima dari pengeluaran 618.000.000 saham 154.500.000.000 Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor 123.600.000.000 Bersih 30.900.000.000 Biaya emisi saham atas penawaran umum (1.997.994.946) Tambahan modal disetor – Agio saham 28.902.005.054

Page 49: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 46 -

23. CADANGAN UMUM DAN DIVIDEN TUNAI

Berdasarkan akta berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT. Bank Of India Tbk. No 91 tanggal 18 Juni 2012 dari Aryanti Artisari SH, MKn, telah disetujui sebagai berikut : a. Pembagian dividen tunai untuk tahun 2012 sebesar Rp 27.348.000.000 atau Rp 31,51 per

saham. b. Sejumlah Rp 1.000.000.000 dari laba tahun 2011 digunakan sebagai cadangan umum sesuai

dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan.

Berdasarkan akta berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT. Bank Swadesi Tbk. No 6 tanggal 14 Juni 2011 dari Andalia Farida, SH, MH pengganti Aulia Taufani, SH, telah disetujui sebagai berikut : a. Pembagian dividen tunai untuk tahun 2011 sebesar Rp 19.964.000.000 atau Rp 23 per saham. b. Sejumlah Rp 1.000.000.000 dari laba tahun 2010 digunakan sebagai cadangan umum sesuai

dengan ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan. 24. PENDAPATAN BUNGA

Mata uang Mata uang

Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Kredit 72,108,051,269 12,545,250,446 84,653,301,715 61,739,599,259 7,749,293,558 69,488,892,817

Efek-efek 2,756,515,033 1,260,894,391 4,017,409,424 10,936,373,072 1,142,805,531 12,079,178,603

Penempatan pada BI 7,151,724,549 118,551,893 7,270,276,442 3,647,046,121 - 3,647,046,121

dan bank lain

Jasa Giro - - - - - -

Jumlah 82,016,290,851 13,924,696,730 95,940,987,581 76,323,018,452 8,892,099,089 85,215,117,541

Juni 2012 Juni 2011

25. BEBAN BUNGA

Mata uang Mata uang

Rupiah asing Jumlah Rupiah asing Jumlah

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Deposito Berjangka 41,678,093,123 4,775,257,155 46,453,350,278 30,925,182,451 2,134,331,429 33,059,513,880

Tabungan 2,160,146,609 - 2,160,146,609 1,992,347,543 - 1,992,347,543

Jasa Giro 565,862,266 212,857,749 778,720,015 607,371,983 182,685,099 790,057,082

Call Money - 13,546,041 13,546,041.00 - 1,157,012.00 1,157,012.00

Lain-lain - - - - - -

Jumlah 44,404,101,998 5,001,660,945 49,405,762,943 33,524,901,977 2,318,173,540 35,843,075,517

Juni 2012 Juni 2011

Page 50: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 47 -

26. BEBAN TENAGA KERJA DAN TUNJANGAN

2012 2011Rp Rp

Gaji 8,069,975,989 6,732,891,386

Tunjangan 3,709,544,190 3,507,532,738

Lainnya 3,082,943,000 1,651,050,709

Jumlah 14,862,463,179 11,891,474,833

Rincian gaji dan tunjangan atas kelompok direksi, dewan komisaris dan komite audit adalah sebagai berikut :

Jumlah Pejabat Gaji Tunjangan Jumlah

Rp Rp Rp

Komisaris 4 311,700,000 246,565,600 558,265,600

Direksi 4 1,015,406,507 615,437,200 1,630,843,707

Komite Audit 3 44,000,000 6,810,809 50,810,809

Jumlah 11 1,371,106,507 868,813,609 2,239,920,116

Jumlah Pejabat Gaji Tunjangan Jumlah

Rp Rp Rp

Komisaris 4 304,134,000 106,807,100 410,941,100

Direksi 5 742,863,405 271,346,400 1,014,209,805

Komite Audit 4 49,000,000 6,135,136 55,135,136

Jumlah 13 1,095,997,405 384,288,636 1,480,286,041

2012

2011

27. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

Juni 2012 Juni 2011

Rp Rp

Komunikasi 2,049,894,148 2,087,027,692

Penyusutan & Amortisasi 1,124,723,581 1,004,896,432

Barang cetak dan keperluan kantor 1,067,312,116 924,335,118

Perbaikan dan pemeliharaan 610,463,132 591,758,532

Honorarium tenaga ahli 522,067,162 566,415,440

Transportasi 542,113,415 442,893,275

Iklan dan promosi 369,513,475 244,846,161

Sewa 351,509,363 205,912,737

Pendidikan dan pelatihan 761,050,878 180,858,450

Asuransi 109,705,209 117,423,718

Pajak dan perizinan 111,825,268 98,029,961

Lain-lain 1,532,255,080 900,658,487

Jumlah 9,152,432,827 7,365,056,003

Page 51: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 48 -

28. TAKSIRAN PAJAK

30 Juni 2012

Rp

LABA TAHUN BERJALAN 35,430,723,142

Tarif Pajak Yang Berlaku

Rp. 3.523.580.068,00 x 30% = Rp. 1.057.074.021,0035,430,723,142 x 25% = Rp. 8,857,680,785

Taksiran Pajak Penghasilan Badan 8,857,680,785

LABA SETELAH PAJAK 26,573,042,357

30 Junit 2011

Rp

LABA TAHUN BERJALAN 31,108,729,514

Tarif Pajak Yang Berlaku

Rp. 3.523.580.068,00 x 30% = Rp. 1.057.074.021,0031,108,729,514 x 25% = Rp. 7,777,182,378

Taksiran Pajak Penghasilan Badan 7,777,182,378

LABA SETELAH PAJAK 23,331,547,136

29. LABA PER SAHAM Berikut ini adalah data yang digunakan untuk perhitungan laba per saham dasar :

2012 2011Rp Rp

Laba bersih

Laba bersih untuk perhitungan laba per saham dasar 26,573,042,357 23,331,547,136

Lembar Lembar

Jumlah saham

Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa untuk

menghitung laba per saham dasar 868,000,000 868,000,000

Page 52: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 49 -

30. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI

Sifat Pihak Berelasi Pihak-pihak yang mempunyai hubungan berelasi adalah direksi dan komisaris Bank serta perusahaan-perusahaan yang memiliki pemegang saham dan pengurus yang sama dengan Bank. Transaksi Pihak Berelasi Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Bank juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak berelasi. Menurut manajemen Bank, transaksi-transaksi tersebut dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal seperti yang dilakukan dengan pihak ketiga lainnya. Transaksi-transaksi tersebut meliputi : a. Pemberian Pinjaman yang diberikan

Pada tanggal laporan posisi keuangan persentase pinjaman yang diberikan kepada pihak berelasi terhadap jumlah keseluruhan pinjaman yang diberikan adalah kurang lebih 9,29% dan 7,35% masing-masing untuk Juni 2012 dan Desember 2011. Tingkat bunga per tahun untuk pinjaman yang diberikan kepada pihak berelasi adalah antara 8,00% - 14,00% untuk mata uang Rupiah dan 8% untuk mata uang asing masing-masing untuk Juni 2012 dan antara 8,00% - 14,00% untuk mata uang Rupiah dan 8% untuk mata uang asing masing-masing untuk Desember 2011.

b. Penempatan dana dari pihak-pihak berelasi dalam bentuk simpanan

- Giro Pada tanggal laporan posisi keuangan persentase rekening giro pihak berelasi tahun 2012 dan 2011 masing-masing 2.92 % dan 2,16% dari jumlah rekening giro. Untuk rekening giro Rupiah, tingkat bunga yang diberikan adalah 1,17 % untuk tahun 2011 dan 1% untuk tahun 2011. Sedangkan untuk mata uang asing adalah 0,42 % untuk tahun 2012 dan 0,42% untuk tahun 2011.

- Tabungan

Pada tanggal laporan posisi keuangan persentase tabungan pihak berelasi tahun 2012 dan 2011 masing-masing 0,95 % dan 0,27 % dari jumlah tabungan. Tingkat bunga yang diberikan adalah 4,09 % dan 3,59% masing-masing untuk tahun 2012 dan 2011.

- Deposito Berjangka Pada tanggal laporan posisi keuangan persentase deposito berjangka pihak berelasi tahun 2012 dan 2011 masing-masing 7.97 % dan 2,69 % dari jumlah deposito berjangka. Untuk deposito berjangka Rupiah, tingkat bunga rata-rata yang diberikan adalah 7,40 % dan 7,82 % masing-masing untuk tahun 2012 dan 2011. Untuk mata uang asing adalah 2,52 % dan 2,25 % untuk tahun 2012 dan 2011.

Page 53: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 50 -

Saldo giro pada bank lain, pinjaman yang diberikan dan simpanan dari pihak berelasi dapat diikhtisarkan sebagai berikut :

30 Juni 2012 31 Des 2011

Rp Rp

Giro pada bank lain

Bank of India 780,161,016 2,244,107,936

Persentase giro pada bank lain dari jumlah aset 0.03% 0.11%

Kredit

PT. Classic Prima Carpet - -

Deepak Rupo Chugani 95,830,000,000 57,681,559,308

PT. Putra Mahkota Perkasa 30,000,000,000 30,000,000,000

PT. GTL Indonesia 7,493,274,174 8,491,579,157

Ramesh Motiram 3,863,098,915 3,926,908,198

Ananthachari Sampathkumar 1,035,992,750 1,133,437,504

Ramesh Shamdas Khubani 2,159,208,467 3,977,867,071

Lainnya 396,268,546 391,351,727

Jumlah 140,777,842,852 105,602,702,965

Persentase kredit dari jumlah aset 9.29% 5.08%

Simpanan

Giro 5,360,805,638 4,205,577,194

Tabungan 1,022,888,888 247,496,399

Deposito berjangka 130,068,902,811 94,528,013,818

Jumlah 136,452,597,337 98,981,087,411

Persentase simpanan dari jumlah liabilitas 6.78% 5.71%

Pendapatan bunga

Kredit 2,088,867,710.28 4,712,608,801

Persentase pendapatan bunga

kredit dari jumlah pendapatan bunga 2.17% 2.66%

Beban bunga

Giro 94,235,895 437,562,769

Tabungan 34,761,437 209,338,266

Deposito berjangka 366,773,591 2,022,611,782

Jumlah 495,770,923 2,669,512,817

Persentase beban bunga

simpanan dari jumlah beban bunga 0.97% 3.41%

Page 54: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 51 -

31. KOMITMEN DAN KONTINJENSI

Bank memiliki tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi sebagai berikut:

30 Juni 2012 31 Des 2011

Rp Rp

KOMITMEN

Tagihan Komitmen

Mata uang asing

Pembelian valuta asing tunai yang belum

diselesaikan 1,072,934,118 2,130,951,480

Pembelian valuta asing berjangka yang belum

diselesaikan 102,378,250,000 85,877,433,450

Lainnya - -

Jumlah Tagihan Komitmen 103,451,184,118 88,008,384,930

Liabilitas Komitmen

Rupiah

Fasilitasi kredit kepada nasabah yang belum

digunakan 313,441,107,163 305,619,609,465

Fasilitasi kredit kepada bank lain yang belum

digunakan 1,000,000,000 3,000,000,000

L/C yang irrevocable dan masih berjalan dalam

rangka ekspor dan impor - -

Mata uang asing

Fasilitasi kredit kepada nasabah yang belum

digunakan 36,200,876,408 29,946,842,710

L/C yang irrevocable dan masih berjalan dalam

rangka ekspor dan impor 19,381,432,579 12,748,510,110

Penjualan valuta asing tunai yang belum

diselesaikan 1,072,934,118 2,130,839,002

Penjualan valuta asing berjangka yang belum

diselesaikan 102,378,250,000 85,873,534,425

Jumlah Liabilitas Komitmen 473,474,600,268 439,319,335,712

Jumlah Liabilitas Komitmen - Bersih 370,023,416,150 351,310,950,782

KONTINJENSI

Tagihan kontinjensi

Rupiah

Garansi yg diterima 2,571,445,800 2,369,311,851

Pendapatan bunga dalam penyelesaian 2,485,971,354 2,681,517,457

Lainnya - -

Mata uang asing

Garansi yg diterima 21,149,604,141 22,353,835,725

Pendapatan bunga dalam penyelesaian - -

Jumlah Tagihan Kontinjensi 26,207,021,295 27,404,665,033

Liabilitas Kontinjensi

Rupiah

Penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi 2,571,445,800 2,681,517,457

Mata uang asing Liabilitas Kontinjensi

Penerbitan jaminan dalam bentuk bank garansi 21,149,604,141 22,353,835,725

Jumlah Liabilitas Kontinjensi 23,721,049,941 25,035,353,182

Tagihan Kontinjensi - Bersih 2,485,971,354 2,369,311,851

Jumlah Liabilitas Komitmen dan Kontinjensi 367,537,444,796 348,941,638,931

LAIN-LAIN

Titipan kliring 36,406,809,698 28,231,488,294

Titipan Inkaso 16,957,000 111,430,000

Jumlah 36,423,766,698 28,342,918,294

Page 55: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 52 -

32. JATUH TEMPO ASET DAN LIABILITAS

Analisa jatuh tempo aset dan liabilitas menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa, terhitung sejak tanggal 30 Juni 2012 sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:

Jutaan Rp

Lain-lain s/d 1 Bulan >1bl s/d 3 bl >3bl s/d 12 bl>1 th s/d 2 th>2 th s/d 5 th >5 th Jumlah

Aset

Kas - 17,394 - - - - - 17,394

Giro pada Bank Indonesia - 213,055 - - - - - 213,055

Giro pada bank lain - 77,829 - - - - - 77,829

- CKPN Giro pada bank lain (503) - - - - - - (503)

Penempatan pada BI dan bank Lain 406,000 - - - - - 406,000

- PPAP Penempatan bank lain (40) - - - - - - (40)

Efek-efek - 26,790 19,489 9,324 3,453 29,026 302 88,384

- CKPN Efek-efek (2,368) - - - - - - (2,368)

Tagihan derivatif - 1,448 - - - - - 1,448

- CKPN Tagihan derivatif - - - - - - - -

Kredit 17,373 138,437 181,947 770,821 29,647 240,027 136,990 1,515,242

-CKPN Kredit (15,515) - - - - - (15,515)

Tagihan Akseptasi 24,390 24,390

-CKPN Akseptasi - -

Beban dibayar dimuka 3,463 3,463

Aktiva Tetap - bersih 17,433 - - - - - - 17,433

Aktiva Pajak Tangguhan 2,723 - - - - - - 2,723

Aktiva Lain-lain 9,981 - - 9,981

Jumlah Aset 32,547 905,343 201,436 780,145 33,100 269,053 137,292 2,358,916

Liabilitas

Liabilitas segera 7,608 - - - - - 7,608

Simpanan

* Giro - 183,684 - - - - - 183,684

* Tabungan - 107,220 - - - - - 107,220

* Deposito - 848,005 444,062 339,706 - - 1,631,773

Simpanan dari bank lain - 3,126 - - - - - 3,126

Liabilitas derivatif - 1,358 - - - - - 1,358

Liabilitas Akseptasi 24,390 24,390

Hutang pajak - 2,891 - - - - - 2,891

Estimasi kerugian komitmen -

dan kontinjensi - - - - - - - -

Pendapatan diterina dinuka 2,852 2,852

Liabilitas Imbalan pasca kerja 11,414 - - - - - - 11,414

Liabilitas lain-lain 37,067 - - - - - - 37,067

Jumlah Liabilitas 51,333 1,178,282 444,062 339,706 - - - 2,013,383 -

Selisih (18,786) (272,939) (242,626) 440,439 33,100 269,053 137,292 345,533

Secara umum, likuiditas Perseroan tetap terjaga dengan baik. Primary dan secondary reserve Perseroan relatif besar karena Dana Pihak Ketiga yang berhasil dihimpun dan belum sepenuhnya dapat disalurkan ke pinjaman yang diberikan, untuk sementara ditempatkan di SBI. Meskipun sumber pendanaan lebih banyak terfokus pada sumber dana jangka pendek sehingga secara administratif terlihat mismatch, namun dalam kenyataannya dana yang disimpan tersebut terus menerus diperpanjang oleh nasabah (evergreen). Dengan demikian kondisi pendanaan di Perseroan relatif stabil dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kondisi likuiditas Bank. Komite Manajemen Dana (ALCO) melakukan pertemuan secara berkala untuk membahas dan menetapkan arah, kebijakan, strategi, manajemen struktur laporan posisi keuangan, likuiditas, suku bunga, profitabilitas dan pertumbuhan sesuai dengan prinsip kehati-hatian termasuk namun tidak terbatas pada analisa dan pembahasan gap analysis.

Page 56: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 53 -

33. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING

Posisi aset dan liabilitas dalam mata uang asing pada 30 Juni tahun 2012 dan 31 Desember 2011 akun adalah sebagai berikut :

Mata Uang Ekuivalen dalam Mata Uang Ekuivalen dalam

Asing Rp Asing Rp

Aset

Kas USD 287,009.00 2,695,732,033 283,494.00 2,570,581,845SGD - - 250.00 1,745,888

Giro pada Bank Indonesia USD 4,775,000.00 44,849,187,500 12,140,000.00 110,079,450,000Giro pada Bank Lain USD 7,493,266.56 70,380,506,165 3,183,711.03 28,868,299,765

SGD 17,161.48 126,960,629 57,177.13 399,299,346HKD 407,345.94 493,308,154 411,549.24 480,372,619JPY 52,583.00 6,213,207 52,583.00 6,142,746EUR 46,820.79 553,091,651 51,100.19 598,626,462GBP 6,799.36 99,728,457 9,389.81 131,225,318INR 20,787.65 3,475,487.20 6,629,877.23 1,126,880,233

Penempatan pada Bank USD - - Lain USD - - - - Efek-efek USD 5,387,532.62 50,602,400,133 4,568,839.80 41,427,954,887 Kredit USD 37,467,931.66 351,917,548,117 33,098,663.97 300,122,135,548Cadangan kerugianpenurunan nilai USD (468,929.97) (4,404,424,743) (530,543.11) (4,810,699,650)

EUR (42,547.93) (502,616,570) (42,547.93) (498,438,788)INR - - - - HKD - - - - JPY - - - - SGD - - - - GBP - - - -

Tagihan akseptasi USD 2,596,707.83 24,389,578,293 2,431,271.59 22,045,555,142 EUR - - 119,000.00 1,394,056,440

Aset lain-lain USD 88,220.24 828,608,604 55,523.62 503,460,424

Jumlah Aset 542,039,297,117 504,446,648,224 0

Liabilitas Simpanan

Giro USD 9,450,721.54 88,765,902,064 12,602,281.80 114,271,190,222Deposito berjangka USD 45,190,909.90 424,455,621,236 39,831,562.96 361,172,697,140

Liabilitas pada bank lain USD - - - - Liabilitas pada bank lain SGD - - - - Liabilitas akseptasi USD 2,596,707.83 24,389,578,293 2,431,271.59 22,045,555,142

EUR - - 119,000.00 1,394,056,440 Estimasi Kerugian ko-mitmen & kontinjensi USD - - - -

EUR - - Liabilitas lain-lain USD 299,672.65 2,814,675,365 189,842.28 1,721,394,874

INR 212,708.09 35,562,666 26,542.45 4,511,420HKD 400,000.00 484,412,000 400,000.00 466,892,000 EUR - - - -

Jumlah Liabilitas 540,945,751,624 501,076,297,238

Aset - bersih 1,093,545,493 3,370,350,986

31 Des 201130 Juni 2012

Page 57: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 54 -

Posisi Devisa Neto

Berikut ini adalah posisi devisa neto Bank pada 30 Juni tahun 2012 dan 31 Des 2011 :

Mata uang

Mata uang Mata uang Mata uang

original Ekuivalen (Rp) original Ekuivalen (Rp) original Ekuivalen (Rp)

Dollar Amerika Serikat 71,041,080.37 667,253,347,375 73,006,018.79 685,709,031,485 1,964,938.42 18,455,684,110

Dollar Singapura 17,161.48 126,960,629 - - 17,161.48 126,960,629

Yen Jepang 52,583.00 6,213,207 - - 52,583.00 6,213,207

Dollar Hongkong 407,345.94 493,418,137 400,000 484,520,000 7,345.94 8,898,137

Euro Eropa 4,272.86 50,475,082 - - 4,272.86 50,475,082

Pound Inggris 6,799.36 99,728,457 - - 6,799.36 99,728,457

Dollar Australia - - - - - -

Ringgit Malaysia - - - - - -

India Rupee 420,277.65 70,266,220.30 618,662 103,434,115 198,384.44 33,167,895

Jumlah 668,100,409,107 686,296,985,600 18,781,127,516

Modal 337,835,000,000

Persentase PDN terhadap modal 5.56%

Mata uang Mata uang Mata uang Mata uang

original Ekuivalen (Rp) original Ekuivalen (Rp) original Ekuivalen (Rp)

Dollar Amerika Serikat 66,697,959.28 604,783,745,771 67,925,689.01 615,916,185,098 1,227,729.73 11,132,439,327

Dollar Singapura 57,427.13 401,045,234 - - 57,427.13 401,045,234

Yen Jepang 52,583.00 6,142,746 - - 52,583.00 6,142,746

Dollar Hongkong 411,549.24 480,372,619 400,000 466,892,000 11,549.24 13,480,619

Euro Eropa 827,552.26 9,694,576,113 819,000 9,594,388,440 8,552.26 100,187,673

Pound Inggris 9,389.81 131,225,318 - - 9,389.81 131,225,318

Dollar Australia - - - - 0.00 0

Ringgit Malaysia - - - - 0.00 0

India Rupee 7,163,877.23 1,217,644,213 293,142 49,825,422 6,870,734.78 1,167,818,791

Jumlah 616,714,752,015 626,027,290,960 12,952,339,708

Modal 331,312,000,000

Persentase PDN terhadap modal 3.91%

Aktiva Liabilitas Bersih - absolut

30 Juni 2012

31 Desember 2011

Aktiva Liabilitas Bersih - absolut

Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aktiva dan liabilitas dalam mata uang asing untuk posisi 30 Juni tahun 2012 dan 31 Desember 2011 adalah kurs Closing rates Reuters jam 16.00 wib, sebagai berikut :

30 Juni 2012 31 Des 2011

USD 9,392.50 9,067.50

AUD 9,552.65 9,205.78 GBP 14,667.33 13,975.29

SGD 7,398.00 6,983.55 JPY 118.16 116.82

HKD 1,211.03 1,167.23 MYR 2,955.95 2,832.00

INR 167.19 169.97 EUR 11,812.95 11,714.76

Page 58: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 55 -

34. INFORMASI SEGMEN USAHA

Bank beroperasi di dua wilayah geografis utama yaitu Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta dan di luar DKI Jakarta. Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen geografis :

DKI Luar DKIJakarta/ Jakarta/

Eliminasi JumlahRp Rp Rp Rp

PENDAPATANPendapatan bunga 72,889,837,028 23,051,150,553 - 95,940,987,581 Pendapatan lainnya 26,221,695,639 10,318,912,872 - 36,540,608,511

99,111,532,667 33,370,063,425 - 132,481,596,092

HASILHasil segmen 28,503,342,291 6,681,461,755 - 35,184,804,046 Laba sebelum pajak 28,760,335,907 6,670,387,236 - 35,430,723,143 Laba bersih 26,573,042,357

DKI Luar DKIJakarta/ Jakarta/

Eliminasi JumlahRp Rp Rp Rp

PENDAPATAN

Pendapatan bunga 64,232,483,729 20,982,633,812 - 85,215,117,541

Pendapatan lainnya 10,343,689,061 734,112,786 - 11,077,801,847 74,576,172,790 21,716,746,598 - 96,292,919,388

HASIL

Hasil segmen 27,241,163,105 4,002,284,293 - 31,243,447,398

Laba sebelum pajak 27,176,902,933 3,931,826,581 - 31,108,729,514 Laba bersih 23,331,547,136

30 Juni 2012

30 Juni 2011

DKI Luar DKIJakarta/ Jakarta/

Eliminasi JumlahRp Rp Rp Rp

INFORMASI LAINNYAASETPenempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih 692,246,710,836 4,094,136,264 - 696,340,847,100 Efek-efek - bersih 86,015,925,342 - - 86,015,925,342 Kredit - bersih 1,172,901,204,527 326,825,626,884 - 1,499,726,831,411 Aset tetap - bersih 12,828,661,677 4,604,736,969 - 17,433,398,646 Aset lainnya 88,401,528,187 121,660,085,096 (150,661,198,504) 59,400,414,779 Jumlah Aset 2,052,394,030,569 457,184,585,213 (150,661,198,504) 2,358,917,417,278

LIABILITAS Simpanan 1,515,154,865,493 407,522,638,699 - 1,922,677,504,192 Liabilitas lainnya 197,922,139,330 42,991,559,278 (150,661,198,504) 90,252,500,104 Jumlah Liabilitas 1,713,077,004,823 450,514,197,977 (150,661,198,504) 2,012,930,004,296

Pengeluaran modal 87,806,300 138,517,775 226,324,075 Penyusutan dan amortisasi 623,850,697 500,872,884 - 1,124,723,581

DKI Luar DKIJakarta/ Jakarta/

Eliminasi JumlahRp Rp Rp Rp

INFORMASI LAINNYAASETPenempatan pada Bank Indonesia dan bank lain - bersih 193,703,068,851 272,690,239 - 193,975,759,090 Efek-efek - bersih 102,116,355,632 - - 102,116,355,632 Kredit - bersih 1,077,855,800,130 335,830,938,741 - 1,413,686,738,871 Aset tetap - bersih 13,364,706,075 4,981,181,274 - 18,345,887,349 Aset lainnya 389,202,629,244 65,850,618,659 (102,750,249,630) 352,302,998,273

Jumlah Aset 1,776,242,559,932 406,935,428,913 (102,750,249,630) 2,080,427,739,215

LIABILITASSimpanan 1,327,206,845,587 348,637,781,945 - 1,675,844,627,532 Liabilitas lainnya 110,729,678,997 50,115,358,601 (102,750,249,630) 58,094,787,968

Jumlah Liabilitas 1,437,936,524,584 398,753,140,546 (102,750,249,630) 1,733,939,415,500

Pengeluaran modal 988,720,879 3,219,687,955 4,208,408,834 Penyusutan dan amortisasi 1,440,359,978 626,207,144 - 2,066,567,122

30 Juni 2012

31 Desember 2011

Page 59: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 56 -

35. MANAJEMEN RISIKO

Pengembangan manajemen risiko di Bank senantiasa berpedoman pada peraturan Bank Indonesia tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum serta dokumen terkait lainnya dari Basel Committee on Banking Supervision, terutama ketentuan Basel Accord II. Sepanjang tahun 2012 Bank terus memperbaiki kemampuan manajemen risiko dengan memperluas tata kelola perusahaan, memperbaiki kebijakan, prosedur dan proses manajemen risiko, serta terus meningkatkan kompetensi sumber daya manusia. Pada tahun 2007, telah dibentuk Komite Pemantau Risiko untuk memperkuat organisasi tata kelola risiko yang sudah ada. Komite ini bertanggung jawab kepada Komisaris, dengan tugas utama memberikan masukan kepada Komisaris mengenai masalah-masalah manajemen risiko, mengevaluasi sistem pengawasan manajemen risiko dan pengawasan intern, serta menyediakan informasi kepada Komisaris dalam kaitan untuk mengantisipasi berbagai potensi risiko. Sebagai bagian dari proses yang terus berjalan untuk mencapai standar terbaik internasional di bidang pengelolaan risiko, Bank senantiasa mengembangkan dan menyempurnakan kerangka sistem pengelolaan risiko dan pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif, sehingga dapat memberikan informasi secara dini dan mengambil langkah-langkah perbaikan untuk meminimalkan risiko. Kerangka pengelolaan risiko ini dituangkan dalam bentuk kebijakan, prosedur, limit transaksi dan kewenangan, serta berbagai perangkat pengelolaan risiko lain yang berlaku bagi segenap aktivitas bisnis. Untuk memastikan kebijakan dan prosedur tersebut sesuai dengan perkembangan yang ada, dilakukan evaluasi dan perubahan parameter secara berkala sesuai dengan perubahan bisnis. Dalam tahun 2012, Bank terus melakukan pengembangan pengelolaan risiko baik pedoman, kebijakan dan infrastrukturnya yang meliputi beberapa aspek antara lain : • Peningkatan kesadaran dan kompetensi sumber daya manusia

• Peran dari Satuan Kerja Manajemen Risiko

• Penyempurnaan alat bantu dan infrastruktur dalam pengelolaan risiko dalam mengantisipasi penerapan Basel 2.

Sesuai dengan arahan dan kebijakan dari Bank Indonesia , dimana dalam pengukuran risiko terdiri dari dua aspek yaitu risiko inheren dan sistem pengendalian risiko, Dalam risiko inheren ini meliputi aktivitas fungsional yaitu : Perpinjaman yang diberikanan, Treasury dan Investasi, Operasional dan Jasa, Pembiayaan perdagangan, Pendanaan dan instrument uang, TSI dan SIM dan Pengelolan SDM, Dalam Sistem pengendalian Risiko meliputi Pengawasan aktif manajemen, Kebijakan dan prosedur serta penetapan limit, Proses manajemen risiko dan sistem informasi serta Pengendalian Internal yang dilakukan oleh bank. Secara keseluruhan, berdasarkan perhitungan mandiri (self assessment) Profil Risiko yang dimiliki Bank per 30 Juni 2012 (self asessment) adalah peringkat komposit “LOW TO MODERATE”. RISIKO PINJAMAN YANG DIBERIKAN

Risiko pinjaman yang diberikan timbul dari kemungkinan kegagalan counterparty dalam memenuhi liabilitasnya kepada Bank. Kebijakan perpinjaman yang diberikanan Bank Swadesi dirumuskan sejalan dengan fungsi Bank sebagai lembaga intermediasi. Penerapan manajemen risiko pinjaman yang diberikan meliputi semua aspek proses pemberian pinjaman yang diberikan antara lain:

• Implementasi prinsip “four eyes” dalam mengelola risiko pinjaman yang diberikan, dimana persetujuan pinjaman yang diberikan melibatkan masing-masing unit yang mewakili unit bisnis dan unit pengendalian risiko sesuai dengan limit yang ditetapkan.

• Pengembagan model credit scoring dan pengembangannya untuk model internal rating. • Diversifikasi portofolio pinjaman yang diberikan.

• Pengalokasian provisi yang memadai untuk menutup potensi kerugian.

• Penetapan kebijakan dan prosedur pinjaman yang diberikan yang menyeluruh. • Mengembangkan analisa portofolio pinjaman yang diberikan dan mengembangkan database.

• Penyesuaian parameter pengukur risiko pinjaman yang diberikan berdasarkan perkembangan pasar dan peraturan Bank Indonesia.

Page 60: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 57 -

• Menggunakan Sistem Informasi Debitur sebagai sarana informasi kondisi debitur RISIKO LIKUIDITAS Pengelolaan risiko likuiditas meliputi pemeliharaan likuiditas pada tingkat yang cukup untuk memenuhi liabilitas-liabilitas yang jatuh tempo disuatu waktu. Penerapan manajemen risiko likuiditas antara lain :

• pengkajian pengukuran posisi Giro Wajib Minimum (GWM), Asset/Liability Maturity Profile, Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Secondary Reserve.

• pengukuran risiko dengan menggunakan beberapa alat analisa seperti Asset/Liability Matury Gap dan Sensitivity Analysis.

Dalam pengelolaan risiko likuiditas ini, Bank juga melibatkan unit-unit yang meliputi Unit Accounting & Financial Control, Unit Treasury dan ALCO. Unit Accounting & Financial Control bertanggungjawab memformulasikan strategi likuiditas dan tingkat suku bunga, sedangkan Unit Treasury menjalankan operasional pengelolaan likuiditas, dan ALCO melakukan pengawasan atas laporan posisi keuangan Bank ditinjau dari kondisi pasar. Secara keseluruhan, untuk Risiko Likuditas posisi 30 Juni 2012, berdasarkan hasil penilaian sendiri (self assesment) secara komposit adalah Rendah (Low).

RISIKO PASAR Risiko pasar adalah kemungkinan timbulnya kerugian yang diakibatkan oleh gejolak pasar, seperti perubahan tingkat suku bunga dan nilai tukar. Penerapan manajemen risiko pasar antara lain:

• Monitoring secara berkala terhadap batasan-batasan yang meliputi transaksi valuta asing, transaksi pasar uang dan pasar modal, posisi devisa netto, selisih aktiva dan pasiva, dan modal cadangan.

• Menyusun sistem pengelolaan dan pengendalian risiko secara terintegrasi untuk mengendalikan risiko kurs, risiko suku bunga, dan risiko likuiditas, antara lain melalui penetapan nilai maksimum “Value at Risk” (VaR) sebagai limit dari risiko pasar dan kegiatan trading.

• Pemantauan risiko pasar oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko untuk meningkatkan independensi.

Untuk memperkecil dampak dari risiko pasar, Bank menerapkan kebijakan pengamanan menyeluruh yang didukung oleh mekanisme pengawasan ketat untuk memastikan bahwa seluruh kegiatan tidak keluar dari ketentuan yang telah ditetapkan. Risiko pasar yang paling utama bagi Bank adalah risiko tingkat suku bunga dan risiko nilai tukar mata uang asing, dimana bank sampai saat ini masih belum memperhitungkan risiko ini, namun bank tetap melakukan perhitungan risiko pasar ini khususnya untuk aktivitas fungsional treasury dan investasi saja. Meskipun Bank belum diwajibkan untuk menghitung risiko pasar, namun berdasarkan perhitungan mandiri (self assessment) selama tahun 2012, risiko pasar menunjukan kondisi yang stabil dan berada pada peringkat komposit Rendah ke Moderate (Low to Moderate).

RISIKO OPERASIONAL

Risiko operasional merupakan peluang kerugian yang disebabkan adanya kegagalan proses, kelemahan sistem atau personel, kelalaian, kejahatan, kombinasi faktor diatas maupun karena faktor yang tidak selalu berada dibawah kendali Bank. Penerapan manajemen risiko operasional antara lain:

• Penetapan limit transaksi berdasarkan tingkat kewenangan. • Penyempurnaan program Pengawasan Internal dengan berbasis risiko.

• Maping data selama 3 tahun terakhir untuk penyusunan database Operational Risk Loss Event.

• Peningkatan internal control

Page 61: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 58 -

• Penyempurnaan pedoman baku Business Continuity Plan. Dalam pengelolaan risiko operasional, setiap unit usaha bertanggungjawab atas seluruh risiko yang terjadi pada aktivitas sehari-harinya dengan mengikuti seluruh kebijakan dan prosedur yang ada. Fokus penerapan manajemen risiko operasional adalah pelaksanaan pengawasan internal yang melekat dalam setiap proses operasional, peningkatan risk awareness dan pengelolaan risiko produk dan aktivitas baru. Pengawasan internal yang dilakukan dalam pengelolan risko operasional seperi pencatatan penyimpangan yang terjadi termasuk didalamnya frekuensi dan kerugian financialnya (bila ada) baik untuk keperluan penyempurnaan dan pengembangan sistem operasi dan prosedur yang ada dan juga untuk keperluan persiapan perhitungan operasional risk dalam perhitungan capital charge yang digunakan di Basel 2.

Berkaitan dengan ukuran dan kompleksitas usaha bank, maka untuk risiko hukum, risiko strategik, risiko reputasi dan risiko kepatuhan ditetapkan sebagai bagian dari pengelolan risiko operasional.

RISIKO KEPATUHAN Dalam pengelolaan risiko kepatuhan, Bank akan senantiasa menyempurnakan fungsi pengendalian intern yang independen melalui SKAI dan pembentukan unit Operation Support dan melakukan evaluasi atas kepatuhan Bank terhadap perundangan dan peraturan yang berlaku. RISIKO HUKUM

Dalam pengelolaan risiko hukum, Bank secara berkala telah mengkaji dokumen hukum perusahaan, perjanjian dengan pihak ketiga, dan memperbaiki kelemahan hukum yang ditemukan. Selain itu, bank juga telah melakukan penilaian atas risiko hukum terhadap kasus pengadilan yang melibatkan Bank. RISIKO REPUTASI Dalam pengelolaan risiko reputasi ini, Bank telah menetapkan parameter risiko untuk mengukur risiko reputasi, sentralisasi komunikasi untuk memastikan penyampaian pesan yang konsisten dan liputan media serta komunikasi masa yang positif. RISIKO STRATEGIK Dalam pengelolaan risiko strategik, Bank telah melakukan pengukuran risiko strategik yaitu kemungkinan Bank gagal menghasilkan laba yang wajar atau bahkan mengalami kerugian akibat diambilnya keputusan bisnis yang salah dan melakukan evaluasi dan analisa secara berkala pencapaian Business Plan.

36. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP LIABILITAS PEMBAYARAN BANK UMUM

Berdasarkan Keputusan Ketua Unit Pelaksana Penjaminan Nomor Kep-003/UP3/04/2005 tentang “Petunjuk Pelaksanaan Pemberian Jaminan Pemerintah terhadap Liabilitas Pembayaran Bank Umum”, dinyatakan bahwa Pemerintah menjamin liabilitas bank umum meliputi giro, tabungan, deposito berjangka, sertifikat deposito, dan pinjaman antar bank. Jaminan tersebut diatas berlaku sejak tanggal 5 April 2005, Pembayaran Bank atas jaminan ini untuk bulan yang berakhir tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp. 1.498.081.974 dan Rp. 1.256.771.254.

Page 62: PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT. Bank Swadesi …akses.ksei.co.id/docs/quarter/2012/06/TW2/BSWD/BSWD_LKTT_Juni_2012.pdf · pt. bank of india indonesia, tbk. (d/h pt. bank

PT. BANK OF INDIA INDONESIA, Tbk. (d/h PT BANK SWADESI Tbk.) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011 (Lanjutan)

- 59 -

37. INFORMASI LAINNYA Posisi rasio kecukupan modal (CAR) Bank pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebesar 25,20% dengan rincian sebagai berikut :

2012

Rp

I. Komponen Modal

A. Modal Inti 315,191

1. Modal Disetor 173,600

2. Cadangan Tambahan Modal 154,028

2.1 Faktor Penambah 154,028

a. Agio Saham 28,902

b. Modal sumbangan -

c. Cadangan umum 16,000

d. Cadangan tujuan -

e. Laba tahun lalu yang dapat diperhitungkan ( 100% ) 95,839

f. Laba tahun berjalan yang dapat diperhitungkan ( 50% ) 13,287

g. Selisih lebih karena penjabaran laporan keuangan -

h. Dana setoran modal -

i. Waran yang diterbitkan ( 50 % ) -

j. opsi saham yang diterbitkan dalam rangka program kompensasi -

kompensasi berbasis saham ( 50 % ) -

2.2 Faktor Pengurang

a. Disagio -

b. Rugi tahun lalu yang dapat diperhitungkan ( 100% ) -

c. Rugi tahun berjalan yang dapat diperhitungkan ( 50% ) -

d. Selisih kurang karena penjabaran laporan keuangan -

e. Pendapatan komprehensif lain : kerugian dari penurunan -

nilai wajar atas penyertaan dalam kategori tersedia untuk dijual -

f. Selisih kurang antara PPA dan cadangan kerugian penurunan 12,437

nilai atas aset produktif -

g. Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari

instrumen keuangan dalam trading book . -

3. Modal Inovatif -

4. Faktor pengurang Modal Inti -

5. Kepentingan Minoritas -

B. Modal Pelengkap 9

1 Level Atas (Uper Tier 2 ) 9

2 Level Bawah ( Lower Tier 2 ) Maksimum 50% Modal Inti -

3 Faktor Pengurang Modal Pelengkap -

C. Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap -

B. Modal Pelengkap yang memenuhi persyaratan -

E. Modal Pelengkap tambahan yang dialokasikan untuk

mengantisipasi risiko pasar -

II. Total Modal Inti dan Modal Pelengkap ( A+B-C ) 315,200

III. Total Modal Inti, Modal Pelengkap dan Modal Pelengkap tambahan

yang dialokasikan untuk mengantisipasi risiko pasar (A+B-C+E) 315,200

IV. Aset tertimbang menurut risiko (ATMR) untuk risiko kredit 1,073,323

V. Aset tertimbang menurut risiko (ATMR) untuk risiko operasional 186,501

VI. Aset tertimbang menurut risiko (ATMR) untuk risiko pasar -

VII. Rasio kewajiban penyediaan modal minimum untuk risiko kredit dan

risiko operasional [ II : ( IV+V ) 25.02%

VIII. Rasio kewajiban penyediaan modal minimum untuk risiko kredit,risiko

operasional dan risiko pasar [ III : ( IV+V+VI ) 25.02%

Posisi rasio kecukupan modal (CAR) Bank pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar 23,19%.