PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi...

428
Kegiatan Usaha: Bergerak dalam bidang usaha pengembangan, pengelolaan dan penyewaan properti terpadu yang meliputi apartemen, perumahan, perhotelan, perkantoran, pertokoan, pusat perbelanjaan dan pusat rekreasi beserta fasilitasnya melalui Perseroan maupun Anak Perusahaan Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor Pusat: Podomoro City Jl. Let. Jend. S. Parman Kav. 28, Jakarta 11470 Telepon: +6221 5694 9727, Faksimili: +6221 5694 9717 website: www.agungpodomoroland.com PENAWARAN UMUM OBLIGASI I AGUNG PODOMORO LAND TAHUN 2011 DENGAN JUMLAH POKOK SEBESAR Rp1.200.000.000.000 (SATU TRILIUN DUA RATUS MILIAR RUPIAH) Obligasi Seri A : Jumlah pokok sebesar Rp325.000.000.000 (tiga ratus dua puluh lima miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,00% (sepuluh persen) per tahun dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun. Obligasi Seri B : Jumlah pokok sebesar Rp875.000.000.000 (delapan ratus tujuh puluh lima miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,00% (sebelas persen) per tahun dengan jangka waktu 5 (lima) tahun. Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan. Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 25 November 2011, sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir akan dilakukan pada tanggal jatuh tempo masing-masing seri Obligasi yaitu pada tanggal 25 Agustus 2014 untuk Obligasi Seri A, dan 25 Agustus 2016 untuk Obligasi Seri B. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat jatuh tempo. PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OBLIGASI INI DIJAMIN DENGAN JAMINAN KHUSUS SEBESAR SEKURANG-KURANGNYA 125% DARI JUMLAH TERHUTANG BERUPA KOMPLEKS “PROYEK CENTRAL PARK” YANG TERDIRI DARI BANGUNAN MAL, HOTEL, 3 (TIGA) TOWER APARTEMEN DAN GEDUNG PERKANTORAN (OFFICE TOWER), DIMANA JAMINAN INI DIJAMINKAN SECARA PARI PASSU BERSAMA DENGAN KREDITUR SINDIKASI. SETELAH PERSEROAN MEMPEROLEH SERTIPIKAT HAK MILIK ATAS SATUAN RUMAH SUSUN ATAS CENTRAL PARK MALL, MAKA JAMINAN BAGI PEMEGANG OBLIGASI ADALAH BERUPA CENTRAL PARK MALL. KETERANGAN SELENGKAPNYA MENGENAI JAMINAN DICANTUMKAN PADA BAB XVII DI DALAM PROSPEKTUS INI. SETELAH LEWAT 1 (SATU) TAHUN SEJAK TANGGAL PENJATAHAN, PERSEROAN DARI WAKTU KE WAKTU DAPAT MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) UNTUK SEBAGIAN ATAU SELURUH OBLIGASI SEBELUM TANGGAL PELUNASAN POKOK OBLIGASI DAN PERSEROAN MEMPUNYAI HAK UNTUK MEMBERLAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) TERSEBUT UNTUK DIMILIKI SEMENTARA LALU DIJUAL KEMBALI ATAU DISIMPAN UNTUK DIJUAL KEMBALI SEBAGAI PELUNASAN OBLIGASI. KHUSUS UNTUK PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) SEBAGAI PELUNASAN HARUS MEMPERHATIKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN. PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) HANYA BOLEH DILAKUKAN JIKA PERSEROAN TIDAK MELAKUKAN KELALAIAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 9 PERJANJIAN PERWALIAMANATAN. PERSEROAN DILARANG MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) JIKA PELAKSANAAN PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) TERSEBUT DAPAT MENGAKIBATKAN PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMENUHI KETENTUAN-KETENTUAN DALAM PERJANJIAN PERWALIAMANATAN. PERSEROAN WAJIB MENGUMUMKAN DALAM 1 (SATU) SURAT KABAR HARIAN BERBAHASA INDONESIA YANG MEMPUNYAI PEREDARAN NASIONAL MENGENAI RENCANA DILAKUKANNYA PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) OBLIGASI SELAMBAT-LAMBATNYA 2 (DUA) HARI KERJA SEBELUM TANGGAL BUY BACK OBLIGASI TERSEBUT. RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN YAITU RISIKO BAHWA PERSEROAN DAPAT TERKENA IMBAS DARI DAMPAK FLUKTUASI PADA INDUSTRI PROPERTI DI INDONESIA. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB V DI DALAM PROSPEKTUS INI. RISIKO YANG MUNGKIN DIHADAPI INVESTOR PEMBELI OBLIGASI ADALAH TIDAK LIKUIDNYA OBLIGASI YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN KARENA TUJUAN PEMBELIAN OBLIGASI SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG. PERSEROAN HANYA MENERBITKAN SERTIFIKAT JUMBO OBLIGASI YANG DIDAFTARKAN ATAS NAMA PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”) DAN AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI KSEI. DALAM RANGKA PENERBITAN OBLIGASI INI, PERSEROAN TELAH MEMPEROLEH HASIL PEMERINGKATAN ATAS SURAT UTANG JANGKA PANJANG OBLIGASI DARI PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO): id A (Single A; Stable Outlook) KETERANGAN LEBIH LANJUT TENTANG HASIL PEMERINGKATAN TERSEBUT DAPAT DILIHAT PADA BAB XVIII PROSPEKTUS INI. OBLIGASI INI AKAN DICATATKAN DI PT BURSA EFEK INDONESIA (“BEI”) Para Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan para Penjamin Emisi Obligasi yang namanya tercantum di bawah ini menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) terhadap Penawaran Umum Obligasi Perseroan. PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI PT DEUTSCHE SECURITIES PT INDO PREMIER SECURITIES PT MANDIRI SEKURITAS PT STANDARD CHARTERED INDONESIA SECURITIES INDONESIA PENJAMIN EMISI OBLIGASI PT NC SECURITIES PT VALBURY ASIA SECURITIES PT VICTORIA SEKURITAS WALI AMANAT PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk. Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 22 Agustus 2011 JADWAL Tanggal Efektif : 18 Agustus 2011 Tanggal Distribusi Obligasi secara Elektronik : 25 Agustus 2011 Masa Penawaran Umum : 22 – 23 Agustus 2011 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia : 26 Agustus 2011 Tanggal Penjatahan : 24 Agustus 2011 BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI ATAS EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. (“PERSEROAN”) DAN PARA PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI. PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk.

Transcript of PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi...

Page 1: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

Kegiatan Usaha: Bergerak dalam bidang usaha pengembangan, pengelolaan dan penyewaan properti terpadu

yang meliputi apartemen, perumahan, perhotelan, perkantoran, pertokoan, pusat perbelanjaan dan pusat rekreasibeserta fasilitasnya melalui Perseroan maupun Anak Perusahaan

Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia

Kantor Pusat:Podomoro City

Jl. Let. Jend. S. Parman Kav. 28, Jakarta 11470 Telepon: +6221 5694 9727, Faksimili: +6221 5694 9717

website: www.agungpodomoroland.com

PENAWARAN UMUM OBLIGASI I AGUNG PODOMORO LAND TAHUN 2011

DENGAN JUMLAH POKOK SEBESAR Rp1.200.000.000.000 (SATU TRILIUN DUA RATUS MILIAR RUPIAH)

Obligasi Seri A : Jumlah pokok sebesar Rp325.000.000.000 (tiga ratus dua puluh lima miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,00% (sepuluh persen) per tahun dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun.

Obligasi Seri B : Jumlah pokok sebesar Rp875.000.000.000 (delapan ratus tujuh puluh lima miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,00% (sebelas persen) per tahun dengan jangka waktu 5 (lima) tahun.

Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan. Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 25 November 2011, sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir akan dilakukan pada tanggal jatuh tempo masing-masing seri Obligasi yaitu pada tanggal 25 Agustus 2014 untuk Obligasi Seri A, dan 25 Agustus 2016 untuk Obligasi Seri B. Pembayaran Obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat jatuh tempo.

PENTING UNTUK DIPERHATIKANOBLIGASI INI DIJAMIN DENGAN JAMINAN KHUSUS SEBESAR SEKURANG-KURANGNYA 125% DARI JUMLAH TERHUTANG BERUPA KOMPLEKS “PROYEK CENTRAL PARK” YANG TERDIRI DARI BANGUNAN MAL, HOTEL, 3 (TIGA) TOWER APARTEMEN DAN GEDUNG PERKANTORAN (OFFICE TOWER), DIMANA JAMINAN INI DIJAMINKAN SECARA PARI PASSU BERSAMA DENGAN KREDITUR SINDIKASI. SETELAH PERSEROAN MEMPEROLEH SERTIPIKAT HAK MILIK ATAS SATUAN RUMAH SUSUN ATAS CENTRAL PARK MALL, MAKA JAMINAN BAGI PEMEGANG OBLIGASI ADALAH BERUPA CENTRAL PARK MALL. KETERANGAN SELENGKAPNYA MENGENAI JAMINAN DICANTUMKAN PADA BAB XVII DI DALAM PROSPEKTUS INI.

SETELAH LEWAT 1 (SATU) TAHUN SEJAK TANGGAL PENJATAHAN, PERSEROAN DARI WAKTU KE WAKTU DAPAT MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) UNTUK SEBAGIAN ATAU SELURUH OBLIGASI SEBELUM TANGGAL PELUNASAN POKOK OBLIGASI DAN PERSEROAN MEMPUNYAI HAK UNTUK MEMBERLAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) TERSEBUT UNTUK DIMILIKI SEMENTARA LALU DIJUAL KEMBALI ATAU DISIMPAN UNTUK DIJUAL KEMBALI SEBAGAI PELUNASAN OBLIGASI. KHUSUS UNTUK PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) SEBAGAI PELUNASAN HARUS MEMPERHATIKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN. PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) HANYA BOLEH DILAKUKAN JIKA PERSEROAN TIDAK MELAKUKAN KELALAIAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 9 PERJANJIAN PERWALIAMANATAN. PERSEROAN DILARANG MELAKUKAN PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) JIKA PELAKSANAAN PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) TERSEBUT DAPAT MENGAKIBATKAN PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMENUHI KETENTUAN-KETENTUAN DALAM PERJANJIAN PERWALIAMANATAN. PERSEROAN WAJIB MENGUMUMKAN DALAM 1 (SATU) SURAT KABAR HARIAN BERBAHASA INDONESIA YANG MEMPUNYAI PEREDARAN NASIONAL MENGENAI RENCANA DILAKUKANNYA PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK) OBLIGASI SELAMBAT-LAMBATNYA 2 (DUA) HARI KERJA SEBELUM TANGGAL BUY BACK OBLIGASI TERSEBUT.

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN YAITU RISIKO BAHWA PERSEROAN DAPAT TERKENA IMBAS DARI DAMPAK FLUKTUASI PADA INDUSTRI PROPERTI DI INDONESIA. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB V DI DALAM PROSPEKTUS INI.

RISIKO YANG MUNGKIN DIHADAPI INVESTOR PEMBELI OBLIGASI ADALAH TIDAK LIKUIDNYA OBLIGASI YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN KARENA TUJUAN PEMBELIAN OBLIGASI SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG.

PERSEROAN HANYA MENERBITKAN SERTIFIKAT JUMBO OBLIGASI YANG DIDAFTARKAN ATAS NAMA PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”) DAN AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF DI KSEI.

DALAM RANGKA PENERBITAN OBLIGASI INI, PERSEROAN TELAH MEMPEROLEH HASIL PEMERINGKATAN ATAS SURAT UTANG JANGKA PANJANG OBLIGASI DARI PT PEMERINGKAT EFEK INDONESIA (PEFINDO):

id A (Single A; Stable Outlook)

KETERANGAN LEBIH LANJUT TENTANG HASIL PEMERINGKATAN TERSEBUT DAPAT DILIHAT PADA BAB XVIII PROSPEKTUS INI.

OBLIGASI INI AKAN DICATATKAN DI PT BURSA EFEK INDONESIA (“BEI”)Para Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan para Penjamin Emisi Obligasi yang namanya tercantum di bawah ini menjamin dengan

kesanggupan penuh (full commitment) terhadap Penawaran Umum Obligasi Perseroan.

PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI

PT DEUTSCHE SECURITIES PT INDO PREMIER SECURITIES PT MANDIRI SEKURITAS PT STANDARD CHARTERED INDONESIA SECURITIES INDONESIA

PENJAMIN EMISI OBLIGASI PT NC SECURITIES PT VALBURY ASIA SECURITIES PT VICTORIA SEKURITAS

WALI AMANAT PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk.

Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 22 Agustus 2011

JADWALTanggal Efektif : 18 Agustus 2011 Tanggal Distribusi Obligasi secara Elektronik : 25 Agustus 2011Masa Penawaran Umum : 22 – 23 Agustus 2011 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia : 26 Agustus 2011Tanggal Penjatahan : 24 Agustus 2011

BAPEPAM DAN LK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI ATAS EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. (“PERSEROAN”) DAN PARA PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk.

Page 2: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

Perseroan telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Obligasi sehubungan dengan Penawaran Umum “Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011” kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam dan LK”) di Jakarta dengan surat No. 057/APL-EXT/VI.2011 tertanggal 24 Juni 2011 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal, yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 tahun 1995, Tambahan Lembaran Negara No. 3608 beserta peraturan-peraturan pelaksanaannya (“selanjutnya disebut ”UUPM”).

Perseroan merencanakan untuk mencatatkan “Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011” dengan jumlah pokok sebesar Rp1.200.000.000.000 (satu triliun dua ratus miliar Rupiah) pada PT Bursa Efek Indonesia (“BEI”) sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek No. Ad-SP-011/BEI.PPS/08-2011 tanggal 10 Agustus 2011 yang dibuat antara Perseroan dengan BEI. Apabila syarat-syarat pencatatan Obligasi di BEI tidak terpenuhi, maka Penawaran Umum akan dibatalkan dan uang pemesanan yang telah diterima akan dikembalikan kepada para pemesan sesuai ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan Peraturan No. IX.A.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-122/BL/2009 Tanggal 29 Mei 2009.

Semua Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang disebut dalam Prospektus bertanggung jawab sepenuhnya atas data yang disajikan sesuai dengan fungsi mereka, sesuai dengan peraturan yang berlaku di wilayah Negara Republik Indonesia dan kode etik, norma serta standar profesi masing-masing.

Sehubungan dengan Penawaran Umum ini, setiap Pihak terafiliasi dilarang memberikan keterangan atau pernyataan mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus tanpa persetujuan tertulis dari Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi.

PT Deutsche Securities Indonesia, PT Indo Premier Securities, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Standard Chartered Securities Indonesia sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi, Penjamin Emisi Obligasi serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum ini bukan merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung, sebagaimana dimaksud dalam UUPM dan peraturan pelaksananya. Selanjutnya penjelasan secara lengkap mengenai hubungan afiliasi dapat dilihat pada Bab XIII tentang Penjaminan Emisi Obligasi.

PENAWARAN UMUM ”OBLIGASI I AGUNG PODOMORO LAND TAHUN 2011” TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG/PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI, MAKA DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI OBLIGASI, KECUALI BILA PENAWARAN DAN PEMBELIAN OBLIGASI TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN, ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP UNDANG UNDANG/PERATURAN YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT.

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.

Page 3: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................................................. i

DEFINISI DAN SINGKATAN ..................................................................................................................iii

RINGKASAN .........................................................................................................................................xii

I. PENAWARAN UMUM .................................................................................................................. 1

II. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM OBLIGASI ................. 8

III. PERNYATAAN UTANG .............................................................................................................. 10

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN .............................................................. 19

V. RISIKO USAHA .......................................................................................................................... 45

VI. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN .................. 56

VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN ................................... 57A. Riwayat Singkat Perseroan ................................................................................................. 57B. Dokumen Perizinan Perseroan ........................................................................................... 57C. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan ................................................................. 60D. Hubungan Kepemilikan serta Pengurusan dan Pengawasan Perseroan Dengan Anak Perusahaan Dan Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum ................................ 62E. Keterangan Singkat Tentang Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum ....................... 68F. Keterangan Tentang Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi ..................................... 69G. Pengurusan dan Pengawasan ............................................................................................ 94H. Struktur Organisasi Perseroan .......................................................................................... 104I. Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance) .................................................. 104J. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility) .......................... 105K. Sumber Daya Manusia ...................................................................................................... 105L. Transaksi Dengan Pihak Berelasi ..................................................................................... 113M. Perjanjian Penting Dengan Pihak Lainnya ........................................................................ 124N. Keterangan Tentang Aset Tetap ........................................................................................ 137O. Asuransi ............................................................................................................................ 161P. Keterangan Tentang Perkara Hukum Yang Sedang Dihadapi Perseroan......................... 165

VIII. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN .................. 167A. Umum ................................................................................................................................ 167B. Keunggulan Bersaing ........................................................................................................ 168C. Strategi dan Prospek Usaha Perseroan ............................................................................ 170D. Proyek Pengembangan Perseroan ................................................................................... 172E. Rencana Pengembangan Perseroan ................................................................................ 192F. Pembangunan dan Pengembangan Proyek Perseroan .................................................... 193G. Penjualan dan Pemasaran ................................................................................................ 195H. Penghargaan dan Prestasi ................................................................................................ 196I. Kompetisi .......................................................................................................................... 197J. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan ........................................................................... 197K. Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) ...................................................................................... 198

IX. KETERANGAN TENTANG INDUSTRI ..................................................................................... 203

X. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING ................................................................................. 223

XI. EKUITAS .................................................................................................................................. 227

XII. PERPAJAKAN .......................................................................................................................... 228

XIII. PENJAMINAN EMISI OBLIGASI.............................................................................................. 230

XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL ..................................................... 231

Page 4: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

ii

XV. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM ............................................................................................. 235

XVI. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN .............................................................................. 261

XVII. KETERANGAN MENGENAI OBLIGASI................................................................................... 347

XVIII. KETERANGAN MENGENAI PEMERINGKATAN OBLIGASI ................................................... 366

XIX. ANGGARAN DASAR ............................................................................................................... 369

XX. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI ........................................................ 391

XXI. KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT.............................................................................. 395

XXII. AGEN PEMBAYARAN .............................................................................................................. 404

XXIII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI................................................................................................................................. 405

Page 5: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

iii

DEFINISI DAN SINGKATAN

“Addendum Perjanjian : Berarti perubahan-perubahan dan/atau penambahan-penambahan Penjaminan Emisi Obligasi” dan/atau pembaharuan-pembaharuan terhadap Perjanjian

Penjaminan Emisi Obligasi.

“Afiliasi” : Berarti afiliasi sebagaimanadimaksuddalamPasal1Angka1UUPM yaitu:(a) hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai

derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;(b) hubungan antara satu pihak dengan pegawai, Direktur atau

Komisaris dari pihak tersebut;(c) hubungan antara 2 (dua) perusahaan di mana terdapat 1

(satu) atau lebih anggota Direksi atau Komisaris yang sama;(d) hubungan antara perusahaan dengan satu pihak, baik

langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut;

(e) hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau

(f) hubungan antara perusahaan dan Pemegang Saham Utama.

“Agen Pembayaran” : Berarti KSEI, yang membuat Perjanjian Agen Pembayaran dengan Perseroan, yang berkewajiban membantu melaksanakan pembayaran jumlah Bunga Obligasi dan/atau Pokok Obligasi termasuk Denda (jika ada) kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening untuk dan atas nama Perseroan sebagaimana tertuang dalam Perjanjian Agen Pembayaran.

“Anak Perusahaan” : Berarti perusahaan yang laporan keuangannya dikonsolidasikan dengan Perseroan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia.

“AnggotaBursa” : BerartiAnggotaBursaEfek sebagaimana didefinisikan dalamPasal 1 ayat 2 UUPM.

“APG” atau Grup Perseroan : Berarti Agung Podomoro Group yang merupakan grup bisnis Perseroan.

“ASA” : Berarti PT Arah Sejahtera Abadi.

“BANI” : Berarti Badan Arbitrase Nasional Indonesia.

“Bank Kustodian” : Berarti bank umum yang memperoleh persetujuan dari Bapepam dan LK untuk memberikan jasa penitipan atau melakukan jasa kustodian sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

“Bapepam” : Berarti singkatan dari Badan Pengawas Pasar Modal atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya, sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 ayat 1 Undang-undang Pasar Modal beserta peraturan pelaksanaannya.

Page 6: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

iv

“Bapepam dan LK” : Berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan yang merupakan penggabungan dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan (DJLK) sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.184/PMK.01/2010 tanggal 11 Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.

“BEI” : Berarti singkatan dari PT Bursa Efek Indonesia.

“Bunga Obligasi” : Berarti bunga Obligasi dari masing-masing Seri Obligasi yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi kecuali Obligasi yang dimiliki Perseroan, sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.

“BursaEfek” : BerartiBursaEfeksebagaimanadidefinisikandalamPasal1angka4 UUPM, dalam hal ini yang diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta, atau bursa lain yang akan ditentukan kemudian, di mana saham ini dicatatkan.

“BSM” : Berarti PT Buana Surya Makmur.

“BSP” : Berarti PT Brilliant Sakti Persada.

“BPN” : Berarti Badan Pertanahan Nasional.

“CBD” : Berarti Central Business District atau kawasan pusat bisnis.

“CGN” : Berarti PT Citra Gemilang Nusantara.

“CIP” : Berarti PT Central Indah Palace.

“CPP” : Berarti PT Central Pesona Palace.

“Daftar Pemegang Rekening” : Berarti daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang kepemilikan Obligasi oleh Pemegang Obligasi dan/atau Pemegang Rekening dalam Penitipan Kolektif di KSEI berdasarkan data yang diberikan oleh Pemegang Rekening kepada KSEI.

“Dokumen Emisi” : Berarti Perjanjian Perwaliamanatan, Akta Pengakuan Utang, Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi, Perjanjian Agen Pembayaran, Perjanjian Tentang Pendaftaran Obligasi di KSEI, Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Obligasi, Prospektus, beserta seluruh pengubahannya, penambahannya dan pembaharuannya serta dokumen-dokumen lain yang disyaratkan oleh instansi yang berwenang.

“Efek” : Berarti surat berharga yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan Kontrak Investasi Kolektif, Kontrak Berjangka atas Efek, dan setiap derivatif Efek sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 5 UUPM.

Page 7: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

v

“Efektif” : Berarti terpenuhinya seluruh persyaratan Pernyataan Pendaftaran sesuai dengan ketentuan Peraturan No. IX.A.2 angka 4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009, yaitu:

1. Atas dasar lewatnya waktu yaitu 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran diterima Bapepam dan LK secara lengkap, yaitu telah mencakup seluruh kriteria yang ditetapkan dalam peraturan yang terkait dengan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum dan peraturan yang terkait dengan Penawaran Umum; atau 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir atas Pernyataan Pendaftaran yang diajukan Perseroan atau yang diminta Bapepam dan LK dipenuhi; atau

2. Atas dasar pernyataan efektif dari Bapepam dan LK bahwa tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan; dengan ketentuan waktu antara tanggal laporan keuangan terakhir yang diperiksa Akuntan yang dimuat dalam prospektus dan tanggal efektifnya Pernyataan Pendaftaran tidak lebih dari 6 (enam) bulan.

“Emisi” : Berarti penawaran umum Obligasi oleh Perseroan untuk ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat melalui Penawaran Umum.

“Emiten” : Berarti pihak yang melakukan Emisi, yang dalam hal ini adalah PT Agung Podomoro Land Tbk, berkedudukan di Jakarta Barat, atau pengganti hak dan kewajibannya.

“Force Majeure” : Berarti salah satu atau lebih peristiwa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Perjanjian Perwaliamanatan.

“GPL” : Berarti PT Griya Pancaloka.

“Hari Bursa” : Berarti hari di mana Bursa Efek atau badan hukum yang menggantikannya menyelenggarakan kegiatan bursa efek menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan-ketentuan bursa efek tersebut dan bank dapat melakukan kliring.

“Hari Kalender” : Berarti tiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender Gregorius tanpa kecuali, termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah Republik Indonesia dan hari kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan Hari Kerja biasa.

“Hari Kerja” : Berarti hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia atau Hari Kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan Hari Kerja biasa.

“HGB” : Berarti Hak Guna Bangunan.

“IBKP” : Berarti PT Intersatria Budi Karya Pratama.

“IDFC” : BerartiPTIndofica.

“JLP” : Berarti PT Jaya Lestari Persada.

Page 8: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

vi

“Jumlah Terutang” : Berarti jumlah uang yang harus dibayar oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan serta perjanjian-perjanjian lainnya yang berhubungan dengan Emisi ini termasuk tetapi tidak terbatas Pokok Obligasi, Bunga Obligasi serta Denda (jika ada) yang terutang dari waktu ke waktu.

“KBS” : Berarti PT Kharisma Bhakti Sejahtera.

“KonfirmasiTertulis”atau“KTUR” : BerartisuratkonfirmasikepemilikanObligasiyangditerbitkanolehKSEI kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening, khusus untuk menghadiri RUPO atau meminta diselenggarakan RUPO, dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan KSEI.

“KSEI” : Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan, yang merupakan Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

“KUS” : Berarti PT Kencana Unggul Sukses.

“Kustodian” : Berarti pihak yang memberi jasa penitipan Obligasi dan harta yang berkaitan dengan Obligasi serta jasa lainnya termasuk menerima bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek dan mewakili Pemegang Rekening yang menjadi nasabahnya sesuai dengan ketentuan UUPM, yang dalam hal ini meliputi KSEI, Perusahaan Efek dan Bank Kustodian.

“Manajer Penjatahan” : Berarti PT Mandiri Sekuritas yang bertanggung jawab atas penjatahan Obligasi Yang Ditawarkan sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan dalam Peraturan No. IX.A.7, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-45/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 Perubahan Peraturan Nomor IX.A.7 Tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum (”Peraturan IX.A.7”).

“Masa Penawaran” : Berarti jangka waktu bagi masyarakat untuk dapat mengajukan pemesanan pembelian Obligasi yang ditawarkan dapat dilakukan dan Formulir Pemesanan Saham dapat diajukan kepada para Penjamin Pelaksana Emisi Efek, para Penjamin Emisi Efek sebagaimana ditentukan dalam Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham, kecuali jika Masa Penawaran itu ditutup lebih awal sebagaimana diatur dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dengan ketentuan Masa Penawaran tidak kurang dari 1 (satu) Hari Kerja dan tidak lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. Dalam hal terjadi penghentian perdagangan efek di Bursa Efek selama paling kurang 1 (satu) Hari Bursa dalam Masa Penawaran Umum, maka Perseroan dapat melakukan perpanjangan masa Penawaran Umum untuk periode yang sama dengan masa penghentian perdagangan Efek dimaksud.

“Masyarakat” : Berarti pemodal yaitu perorangan dan/atau badan, baik warga negara Indonesia/ badan hukum Indonesia maupun warga negara asing/ badan hukum asing baik yang bertempat tinggal/berkedudukan di Indonesia maupun yang bertempat tinggal/berkedudukan di luar Indonesia.

Page 9: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

vii

“Menkumham” : Berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dahulu bernama Menteri Kehakiman Republik Indonesia yang berubah nama Menteri Hukum dan Perundang-Undangan Republik Indonesia, sebelum kemudian terakhir berubah menjadi Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

“Mixed Use” : Berarti produk properti yang terdiri dari beberapa jenis tipe bangunan yang terdapat dalam satu kesatuan.

“MGP” : Berarti PT Manggala Gelora Perkasa.

“Obligasi” : Berarti “Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011” yang merupakan surat berharga bersifat utang yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi yang dibuktikan dengan Sertifikat JumboObligasi, dengan syarat-syarat sebagaimanadiuraikan dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan yang berjumlah sebesar Rp1.200.000.000.000 (satu triliun dua ratus miliar Rupiah) yang terdiri dari Seri A dengan jumlah sebesar Rp325.000.000.000 (tiga ratus dua puluh lima miliar Rupiah), dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun dan Seri B dengan jumlah sebesar Rp875.000.000.000 (delapan ratus tujuh puluh lima miliar Rupiah), dengan jangka waktu 5 (lima) tahun. Kedua seri Obligasi dijamin dengan Kesanggupan Penuh (Full Commitment) dan didaftarkan dalam Penitipan Kolektif KSEI berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI.

“Pefindo” : BerartiPTPemeringkatEfekIndonesia,pihakyangmelakukanpemeringkatan atas Obligasi yang diterbitkan Perseroan.

“Pemegang Obligasi” : Berarti Masyarakat yang memiliki manfaat atas sebagian atau seluruh Obligasi yang disimpan dan diadministrasikan dalam (a). Rekening Efek pada KSEI, atau (b). Rekening Efek pada KSEI melalui Bank Kustodian atau Perusahaan Efek.

“Pemegang Rekening” : Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI yang meliputi Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan Peraturan KSEI.

“Pemerintah” : Berarti Pemerintah Republik Indonesia.

“Penawaran Umum” : Berarti kegiatan penawaran Obligasi oleh Perseroan kepada Masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam UUPM, peraturan pelaksanaannya dan ketentuan-ketentuan lain yang berhubungan, serta menurut ketentuan-ketentuan yang dimuat dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi.

“Penitipan Kolektif” : Berarti jasa penitipan atas Efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh Kustodian, sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

“Penjamin Emisi Obligasi” : Berarti pihak-pihak yang membuat perjanjian dengan Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum bagi kepentingan Perseroan dan masing-masing menjamin dengan Kesanggupan Penuh (Full Commitment) atas pembelian dan pembayaran sisa Obligasi yang tidak diambil oleh Masyarakat sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi.

Page 10: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

viii

“Penjamin Pelaksana : Berarti pihak-pihak yang yang bertanggung jawab atas Emisi Obligasi” penyelenggaraan Penawaran Umum yang dalam hal ini adalah

PT Deutsche Securities Indonesia, PT Indo Premier Securities, PT Mandiri Sekuritas dan PT Standard Chartered Securities Indonesia sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi.

“Perjanjian Agen Pembayaran” : Berarti perjanjian yang dibuat antara Perseroan dan KSEI, perihal pelaksanaan pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi No. 67 tanggal 23 Juni 2011 yang diubah melalui Perubahan I Perjanjian Agen Pembayaran No. 47 yang keduanya dibuat di hadapan Mochamad Nova Faisal, S.H., Notaris di Jakarta, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan dikemudian hari.

“Perjanjian Penjaminan Emisi : Berarti Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi I AgungObligasi (PPEO)” Podomoro Land Tahun 2011 No. 68 tanggal 23 Juni 2011, juncto

Addendum I Penjaminan Emisi Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011 No. 48 tanggal 11 Agustus 2011, yang keduanya dibuat di hadapan Mochamad Nova Faisal, S.H., Notaris di Jakarta antara Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan para Penjamin Emisi Obligasi, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang dibuat di kemudian hari.

”Perjanjian Perwaliamanatan” : Berarti Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011 No. 66 tanggal 23 Juni 2011, juncto Addendum I Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011 No. 11 tanggal 15 Juli 2011 dan Addendum II Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011 No. 45 tanggal 11 Agustus 2011, yang seluruhnya dibuat di hadapan Mochamad Nova Faisal, S.H., Notaris di Jakarta antara Perseroan dengan Wali Amanat, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang dibuat di kemudian hari.

”Perjanjian Pendaftaran : Berarti perjanjian yang dibuat antara Perseroan dan KSEI, perihal Obligasi di KSEI” pendaftaran Obligasi di KSEI No. SP-0026/PO/KSEI/0611

tanggal 23 Juni 2011, juncto Perubahan I Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI No. SP-0020/PI-PO/KSEI/0811 tanggal 11 Agustus 2011 yang keduanya dibuat dibawah tangan bermeterai cukup, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuannya yang dibuat di kemudian hari.

”Perjanjian Pendahuluan : Berarti perjanjian yang dibuat antara Perseroan dan BEI perihal Pencatatan Efek” pencatatan efek, No. SP-023/BEI.PPS/06-2011 tanggal 21 Juni 2011

yang diubah melalui Addendum Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek No. Ad-SP-011/BEI.PPS/08-2011 tanggal 10 Agustus 2011

yang dibuat di bawah tangan bermeterai cukup, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya dan/atau pembaharuan-pembaharuan yang sah yang dibuat oleh pihak-pihak yang bersangkutan di kemudian hari.

“Pernyataan Efektif” : Berarti pernyataan Bapepam dan LK yang menyatakan bahwa Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif (i) pada hari ke 45 (empat puluh lima) sejak tanggal diterimanya Pernyataan Pendaftaran

Page 11: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

ix

oleh Bapepam dan LK secara lengkap atau (ii) pada hari ke-45 sejak tanggal perubahan Pernyataan Pendaftaran yang terakhir yang disampaikan Perseroan kepada Bapepam dan LK, atau (iii) pada tanggal lain berdasarkan pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dan LK yang menyatakan bahwa tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan, sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam No. IX.A.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-122/BL/2009 tanggal 29 Mei 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum (”Peraturan IX.A.2”) sehingga Perseroan melalui Para Penjamin Emisi Obligasi berhak menawarkan dan menjual saham yang ditawarkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

“Pernyataan Pendaftaran” : Berarti pernyataan pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Angka 19 Undang-Undang Pasar Modal juncto Peraturan No. IX.C.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam tanggal 27 Oktober 2000 No. Kep-42/PM/2000 berikut dokumen-dokumen yang diajukan oleh Emiten kepada Ketua Bapepam dan LK sebelum melakukan Penawaran Umum kepada Masyarakat termasuk perubahan-perubahan, tambahan-tambahan serta pembetulan-pembetulan untuk memenuhi persyaratan Bapepam dan LK .

“Perseroan” : Berarti PT Agung Podomoro Land Tbk., berkedudukan di Jakarta, suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan hukum dan Undang-Undang Negara Republik Indonesia.

“PerusahaanAfiliasi” : BerartiperusahaanyangmempunyaihubunganAfiliasidenganPerseroan sebagaimana dimaksud dalam UUPM dan peraturan pelaksanaannya.

“Perusahaan Asosiasi” : Berarti perusahaan di mana Perseroan mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidakmempunyai pengendalian ataupengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusanataskebijakanfinansialdanoperasionalinvestee.

“Perusahaan Efek” : Berarti pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek dan/atau Manajer Investasi sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal.

“PGK” : Berarti PT Pesona Gerbang Karawang.

“Pokok Obligasi” : Berarti jumlah pokok pinjaman Perseroan kepada Pemegang Obligasi berdasarkan Obligasi yang terutang dari waktu ke waktu bernilai nominal sebesar Rp1.200.000.000.000 (satu triliun dua ratus miliar Rupiah) yang terdiri dari Seri A dengan jumlah sebesar Rp325.000.000.000 (tiga ratus dua puluh lima miliar Rupiah), dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun dan Seri B dengan jumlah sebesar Rp875.000.000.000 (delapan ratus tujuh puluh lima miliar Rupiah), dengan jangka waktu 5 (lima) tahun. Kedua seri Obligasi dijamin dengan Kesanggupan Penuh (Full Commitment) dan didaftarkan dalam Penitipan Kolektif KSEI berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI. Jumlah Pokok Obligasi tersebut dapat berkurang sehubungan pelunasan Pokok Obligasi sesuai dengan Seri Obligasi dan/atau pelaksanaan pembelian kembali sebagai pelunasan Obligasi sebagaimana dibuktikan denganSertifikatJumboObligasi,sesuaidenganketentuandalamPerjanjian Perwaliamanatan.

Page 12: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

x

“Prospektus” : BerartidokumentertulisfinalyangdipersiapkanolehPerseroanbersama-sama dengan para Penjamin Pelaksana Emisi Efek, yang memuat seluruh informasi maupun fakta-fakta penting dan relevan mengenai Perseroan dan saham yang ditawarkan dalam bentuk dan substansi sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.C.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep 51/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum (”Peraturan IX.C.2”).

“Prospektus Awal” : Berarti dokumen tertulis yang dipersiapkan oleh Perseroan dan para Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dalam rangka Penawaran Umum dan memuat seluruh informasi dalam Prospektus yang disampaikan kepada Bapepam dan LK sebagai bagian dari Pernyataan Pendaftaran, kecuali informasi mengenai jumlah, harga penawaran Saham, penjaminan emisi efek atau hal-hal lain yang berhubungan dengan persyaratan penawaran yang belum dapat ditentukan.

“Prospektus Ringkas” : Berarti setiap informasi tertulis sehubungan dengan Emisi Obligasi yang disusun oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan tujuan agar Masyarakat membeli Obligasi, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 butir 26 Undang-Undang Pasar Modal dan Peraturan Bapepam No. IX.C.3 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-43/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 Tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus Ringkas Dalam Rangka Penawaran Umum.

“Rekening Efek” : Berarti rekening yang memuat catatan posisi Obligasi dan/atau dana milik Pemegang Obligasi yang diadministrasikan oleh KSEI, Bank Kustodian atau Perusahaan Efek berdasarkan kontrak pembukaan rekening efek yang ditandatangani dengan Pemegang Obligasi.

“RUPO” : Berarti Rapat Umum Pemegang Obligasi sebagaimana diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan

“Satuan Pemindahbukuan” : Berarti Satuan jumlah Obligasi yang dapat dipindahbukukan dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya, sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.

“SertifikatJumboObligasi” : Berarti buktipenerbitanObligasi yangdisimpandalampenitipankolektif di KSEI yang diterbitkan oleh Perseroan atas nama atau tercatat atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening, yang terdiri dari Obligasi Seri A dan Obligasi Seri B.

“SGL” : Berarti PT Simfoni Gema Lestari.

“Tanggal Distribusi” : Berarti tanggal penyerahan Sertifikat Jumbo Obligasi hasil Penawaran Umum beserta bukti kepemilikan Obligasi yang wajib dilakukan kepada pembeli Obligasi dalam Penawaran Umum, yang akan didistribusikan secara elektronik paling lambat 2 (dua) Hari Kerja terhitung setelah Tanggal Penjatahan.

Page 13: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

xi

“Tanggal Emisi” : Berarti tanggal distribusi Obligasi ke dalam Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Efek berdasarkan penyerahan SertifikatJumboObligasiyangditerimaolehKSEIdariPerseroan,yang juga merupakan tanggal pembayaran hasil Emisi Obligasi dari Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi kepada Perseroan, yang kepastian tanggalnya akan ditentukan dalam perubahan Perjanjian Perwaliamanatan.

“Tanggal Pembayaran” : Berarti tanggal pembayaran dana hasil emisi Obligasi kepada Perseroan yang telah disetor oleh Penjamin Emisi Obligasi melalui Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi.

“Tanggal Pembayaran : Berarti tanggal-tanggal saat mana Bunga Obligasi menjadi Bunga Obligasi” jatuh tempo dan wajib dibayar kepada Pemegang Obligasi yang

namanya tercantum dalam Daftar Pemegang Rekening melalui Agen Pembayaran dan dengan memperhatikan ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.

“Tanggal Penjatahan” : Berarti tanggal dilakukannya penjatahan Obligasi, yang kepastian tanggalnya akan ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.

“Tanggal Pelunasan : Berarti tanggal dimana jumlah Pokok Obligasi menjadi jatuh tempo Pokok Obligasi” dan wajib dibayar kepada Pemegang Obligasi sebagaimana

ditetapkan dalam Daftar Pemegang Rekening, melalui Agen Pembayaran, yang kepastian tanggalnya akan ditentukan dalam perubahan Perjanjian Perwaliamanatan, dengan memperhatikan ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.

“TDP” : Berarti Tanda Daftar Perusahaan.

“Undang-Undang Pasar : Berarti Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tanggal 10 NovemberModal” atau “UUPM” 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia

No. 64 Tahun 1995, Tambahan No.3608, beserta peraturan-peraturan pelaksananya.

“UUPT” : Berarti Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tanggal 16 Agustus 2007 tentang Perseroan Terbatas, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 106 tahun 2007, Tambahan No. 4756.

“UUWDP” : Berarti Undang-Undang No. 3 tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 7 tahun 1982, Tambahan No. 3214.

“Wali Amanat” : Berarti pihak yang mewakili kepentingan Pemegang Obligasi sebagaimana dimaksud dalam UUPM yang dalam hal ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., berkedudukan di Jakarta, para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya, berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan.

Page 14: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

xii

RINGKASAN

Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari, dan harus dibaca bersama-sama dengan, keterangan yang lebih terperinci dan laporan keuangan konsolidasi beserta catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang tercantum dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat berdasarkan fakta dan pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan yang tercantum dalam Prospektus ini bersumber dari laporan keuangan konsolidasi Perseroan, yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

1. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PERSERoAN

Perseroan adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Barat. Perseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Perseroan No. 29 tanggal 30 Juli 2004, dibuat di hadapan Sri Laksmi Damayanti, S.H., sebagai pengganti Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-21538.HT.01.01.TH.2004 tanggal 26 Agustus 2004 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UUWDP dengan TDP No. 090217027994 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Barat No. 1589/BH.09.02/X/2004 tanggal 4 Oktober 2004, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 91 tanggal 12 November 2004, Tambahan No. 11289.

Sejak pendirian, Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar Perseroan adalah sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 1 tanggal 2 Agustus 2010, dibuat di hadapan Yulia, S.H., Notaris di Jakarta Selatan yang isinya antara lain sehubungan dengan: (i) perubahan nama Perseroan dari PT Tiara Metropolitan Jaya menjadi PT Agung Podomoro Land Tbk.; (ii) perubahan maksud dan tujuan Perseroan; dan (iii) perubahan status Perseroan dari perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka. Akta tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Keputusan No. AHU-39219.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 9 Agustus 2010, didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai UUPT dengan No. AHU-0059526.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 9 Agustus 2010, dan telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. AHU-AH.01.10-20461 tanggal 11 Agustus 2010, telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai UUPT dengan No. AHU-0060133.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 11 Agustus 2010, serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UUWDP dengan TDP No. 09.02.1.68.27994 tanggal 29 September 2010.

Perseroan merupakan salah satu perusahaan pengembang properti terkemuka di Indonesia. Perseroan menjalankan bisnis secara terintegrasi sebagai pemilik, pengembang dan pengelola dari real estat dengan segmen yang mencakup ritel, komersial dan hunian. Perseroan memiliki model bisnis pengembangan properti terintegrasi, dari akuisisi dan pembelian lahan, desain dan pembangunan, hingga manajemen proyek, penjualan, penyewaan komersial dan pemasaran, dan juga pengoperasian dan pengelolaan superblok, pusat perbelanjaan, perkantoran dan apartemen hunian. Perseroan dikenal memiliki proyek yang berkualitas tinggi dan ”iconic”, termasuk pengembangan superblok seperti Podomoro City dan Senayan City. Sejak didirikan, Perseroan tidak mengalami perubahan kegiatan usaha.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, total penjualan Perseroan sebesar Rp1.938,7 miliar, mengalami peningkatan sebesar 126,5% dari Rp856,0 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. Sedangkan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011, total penjualan Perseroan sebesar Rp693,1 miliar, mengalami peningkatan sebesar 144,7% dari Rp283,3 miliar untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010.

Page 15: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

xiii

Berikut merupakan gambaran kepemilikan Perseroan pada Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi:

Anak Perusahaan / Perusahaan Asosiasi

Kepemilikan Perseroan

(%)Bidang Usaha Tahun

Pendirian

Tahun Penyertaan Perseroan

Status operasional

ANAK PERUSAhAANCPP 99,98 Perhotelan 2011 2011 Operasional

BSM 99,90

Pembangunan dan pengelolaan real estat/properti khususnya apartemen, rumah tinggal, rumah toko (Ruko) dan berikut pengembangannya.

2010 2010

Operasional

KUS 99,82Pembangunan dan pengelolaan real estat/properti khususnya pusat perbelanjaan, apartemen dan kios.

2009 2010 Operasional

PGK 90,00Pembangunan dan pengelolaan real estat/properti khususnya rumah tinggal berikut pengembangannya.

1993 2011Operasional

IBKP 80,00 Pembangunan dan pengelolaan real estat/properti khususnya apartemen 2006 2010 Operasional

CIP 75,00 Perhotelan 2011 2011 OperasionalGPL 75,00 Perhotelan 1988 2011 Operasional

KBS 70,00Pembangunan dan pengelolaan real estat/properti khususnya rumah tinggal berikut pengembangannya.

2010 2010 Operasional

ASA 60,00

Pembangunan dan pengelolaan real estat/properti khususnya pusat perbelanjaan, apartemen dan gedung perkantoran

2004 2010

Operasional

BSP 58,84Pembangunan dan pengelolaan real estat/properti khususnya pusat perbelanjaan

2009 2010Operasional

PERUSAhAAN ASoSIASI

CGN 35,00Pembangunan dan pengelolaan real estat/properti khususnya pusat perdagangan

2003 2010Operasional

MGP 25,50

Perhotelan, pusat perbelanjaan, perkantoran dan apartemen/unit hunian dengan segala fasilitas dan sarana penunjangnya

1993 2010

Operasional

2. PENAwARAN UMUM

Nama Obligasi : Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011

Jumlah Pokok Obligasi : Sebesar Rp1.200.000.000.000 (satu triliun dua ratus miliar Rupiah), dijamin secara Kesanggupan Penuh (Full Commitment) yang terdiri dari:

- Obligasi seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp325.000.000.000 (tiga ratus dua puluh lima miliar Rupiah);

- Obligasi seri B dengan jumlah pokok sebesar Rp875.000.000.000 (delapan ratus tujuh puluh lima miliar Rupiah).

Jangka Waktu : Obligasi Seri A dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun sejak Tanggal Emisi;

Obligasi Seri B dengan jangka waktu 5 (lima) tahun sejak Tanggal Emisi;

Tingkat Bunga Obligasi : Obligasi Seri A 10,00% (sepuluh persen) per tahun; Obligasi Seri B 11,00% (sebelas persen) per tahun;

Harga Penawaran : 100% dari nilai Pokok Obligasi.

Page 16: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

xiv

Satuan Pemesanan : Rp5.000.000 (lima juta Rupiah) atau kelipatannya.

Satuan Pemindahbukuan : Rp1 (satu Rupiah).

Pembayaran Kupon Bunga : Triwulanan.

Penyisihan Dana (Sinking Fund) : Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana untuk Obligasi ini dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi ini sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi.

Pembelian Kembali : Satu tahun setelah Tanggal Penjatahan, Perseroan dapat melakukan pembelian kembali untuk sebagian atau seluruh Obligasi sebelum Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan Perseroan mempunyai hak untuk memberlakukan pembelian kembali tersebut untuk dipergunakan sebagai pelunasan Obligasi atau disimpan dengan memperhatikan ketentuan dan perundang-perundangan yang berlaku. Obligasi yang dibeli kembali oleh Perseroan untuk disimpan dikemudian hari dapat dijual kembali dan/atau diberlakukan sebagai pelunasan Obligasi dan Obligasi ini tidak berhak atas Bunga Obligasi. Rencana pembelian kembali diumumkan selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja sebelum tanggal permulaan penawaran pembelian kembali Obligasi. Selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja sejak dilakukannya pembelian kembali Obligasi, Perseroan wajib mengumumkan perihal pembelian kembali Obligasi tersebut pada 1 (satu) surat kabar berbahasa Indonesia berperedaran nasional. Keterangan lebih lanjut mengenai Pembelian Kembali diuraikan dalam Bab XVI Prospektus ini perihal Keterangan Mengenai Obligasi.

3. STRUKTUR PERMoDALAN DAN SUSUNAN PEMEGANG SAhAM PERSERoAN

Berdasarkan laporan dari Biro Administrasi Efek PT Datindo Entrycom per 30 Juni 2011, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Modal SahamTerdiri dari Saham Biasa Atas Nama

dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham

Keterangan Nilai Nominal Rp100 per SahamJumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (%)

Modal Dasar 57.400.000.000 5.740.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh1. IDFC 9.693.780.000 969.378.000.000 47,292. Masyarakat (kepemilikan <5%) 6.120.522.000 612.052.200.000 29,863. JLP 3.010.000.000 301.000.000.000 14,684. SGL 1.040.000.000 104.000.000.000 5,075. Trihatma Kusuma Haliman 620.693.500 62.069.350.000 3,036. Indra Wijaya 4.657.500 465.750.000 0,027. Miarni Ang 2.739.500 273.950.000 0,018. Ariesman Widjaja 2.328.500 232.850.000 0,019. Cesar M. Dela Cruz 1.643.500 164.350.000 0,0110. Handaka Santosa 1.232.500 123.250.000 0,0111. Noer Indradjaja 621.000 62.100.000 0,0012. Paul Christian Ariyanto 473.000 47.300.000 0,0013. Bambang Setiobudi Madja 459.500 45.950.000 0,0014. Wibowo Ngaserin 438.500 43.850.000 0,0015. Dr. Cosmas Batubara 411.000 41.100.000 0,00Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 20.500.000.000 2.050.000.000.000 100,00Saham dalam Portepel 36.900.000.000 3.690.000.000.000 -

Page 17: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

xv

4. RENCANA PENGGUNAAN DANA

Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk pengembangan usaha Perseroan melalui akuisisi beberapa perusahaan yang memiliki dan/atau akan mengembangkan proyek dalam industri properti yang berlokasi di Jakarta, Bali dan/atau Bogor, yang dapat berupa apartemen, perhotelan, perkantoran, pertokoan, pusat perbelanjaan, pusat rekreasi dan/atau perumahan.

Saat ini Perseroan sedang dalam tahap negosiasi dengan perusahaan-perusahaan yang ditargetkan Perseroan untuk diakuisisi. Porsi kepemilikan saham Perseroan pada perusahaan-perusahaan tersebut diperkirakan antara 35% hingga 100%. Paling banyak 2 (dua) dari perusahaan yang ditargetkan untukdiakuisisiadalahperusahaanyangterafiliasidenganPerseroan.Perseroanmenargetkandapatmenyelesaikan proses akuisisi atas perusahaan-perusahaan tersebut paling lambat dalam jangka waktu 2 (dua) tahun sejak tanggal efektifnya Pernyataan Pendaftaran yang diajukan oleh Perseroan kepada Bapepam dan LK dalam rangka Penawaran Umum Obligasi ini.

Rincian mengenai rencana penggunaan dana dari hasil Penawaran Umum dapat dilihat pada Bab II Prospektus ini.

5. hASIL PEMERINGKATAN oBLIGASI

Sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-42/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 Perihal Perubahan Peraturan No. IX.C.1 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum dan Peraturan No. IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-135/BL/2006 tanggal 14 Desember 2006 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, PerseroantelahmelakukanpemeringkatanObligasiyangdilaksanakanolehPefindo.

Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang sesuai dengan surat Pefindo No. 1038/PEF-Dir/VIII/2011 tanggal 9 Agustus 2011, hasil pemeringkatan atas Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011 adalah:

id A (Single A; Stable Outlook)

Pefindomenetapkanperingkat “idA” untuk Perseroan dan Obligasi yang akan diterbitkan Perseroan senilai maksimum Rp1,2 triliun. Adapun dana yang diterima dari Obligasi akan digunakan seluruhnya untuk pengembangan usaha Perseroan melalui akuisisi beberapa perusahaan yang memiliki dan/atau akan mengembangkan proyek dalam industri properti yang berlokasi di Jakarta, Bali dan/atau Bogor, yang dapat berupa apartemen, perhotelan, perkantoran, pertokoan, pusat perbelanjaan, pusat rekreasi dan/atau perumahan. Peringkat mencerminkan posisi bisnis Perseroan yang kuat di industri properti, khususnya pada segmen hunian vertikal dan kualitas aset Perseroan yang di atas rata-rata. Sedangkan faktor-faktor yang membatasi peringkat adalah ketergantungan Perseroan pada penjualan properti yang sensitif terhadap kondisi makro ekonomi dan tingkat leverage keuangan yang meningkat dalam waktu dekat untuk membiayai ekspansi bisnis Perseroan.

Tidak ada hubungan afiliasi antaraPerseroan dengan perusahaan pemeringkat yangmelakukanpemeringkatan atas surat utang Perseroan.

Perseroan akan melakukan pemeringkatan atas Obligasi setiap 1 (satu) tahun sekali selama jangka waktu Obligasi, sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-135/BL/2006 tanggal 14 Desember 2006 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang.

Page 18: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

xvi

6. RISIKo USAhA

Risiko utama yang dihadapi oleh Perseroan adalah risiko bahwa Perseroan dapat terkena imbas dari dampakfluktuasipadaindustripropertidiIndonesia.Secaragarisbesar,risiko-risikoyangdihadapiolehPerseroan adalah sebagai berikut:

A. RISIKo TERKAIT DENGAN KEGIATAN USAhA PERSERoAN DAN ANAK PERUSAhAAN

1) PerseroandapatterkenaimbasdaridampakfluktuasipadaindustripropertidiIndonesia2) Meningkatnya kompetisi dalam industri properti di Indonesia dapat berpengaruh negatif terhadap

profitabilitasPerseroan3) Perseroan menghadapi risiko umum yang terkait dengan pengembangan dan investasi pada

industri properti4) Perseroanmungkin tidakberhasildalammengidentifikasiproyek-proyekatauproperti yang

sesuai sehingga dapat menghambat pertumbuhan Perseroan5) Ketidakmampuan Perseroan untuk melakukan perluasan usaha6) Tidak ada jaminan bahwa Perjanjian Build, Operate and Transfer (BOT) Perseroan dengan

Badan Pengelola Gelanggang Olahraga Bung Karno (BPGBK) dapat diperpanjang7) Perseroan tidak memiliki kepemilikan saham mayoritas dalam beberapa proyek-proyek yang

telah dibangun8) Risikopotensikonflikdanpersaingandenganpemegangsahampengendalidanafiliasinya,

yang juga bergerak dalam industri properti di Indonesia9) Sebagian atau seluruh rencana proyek Perseroan tidak dapat diselesaikan10) Risiko keterlambatan atau peningkatan biaya konstruksi dapat timbul selama pembangunan

setiap properti baru11) Perseroan bergantung pada kontraktor untuk menyediakan berbagai macam jasa dan setiap

adanya gangguan dalam pemberian jasa tersebut dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan

12) Perseroan bergantung pada kualitas dan kuantitas atas sertipikat properti milik Perseroan13) Tidak ada jaminan bahwa HGB atas lahan-lahan Perseroan dapat diperoleh atau diperpanjang

di masa mendatang14) Hilangnya anchor tenants dapat mempengaruhi arus kas Perseroan di masa depan 15) Perseroan bergantung pada hubungan dengan beberapa pemegang merek ternama untuk

menarik minat konsumen16) Kemerosotan dalam industri ritel kemungkinan akan berdampak langsung terhadap pendapatan

dan arus kas Perseroan17) Perseroandapatdikenakanbiayadenganjumlahyangsignifikansehubungandenganadanya

masalah lingkungan18) Ketidakmampuan Perseroan dalam melindungi Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) atau

pelanggaran yang dilakukan oleh Perseroan atas hak milik orang lain dapat mempengaruhi bisnis Perseroan

19) Tidak ada kepastian atas peraturan pendaftaran izin usaha20) Perseroan belum memperoleh seluruh perizinan yang diperlukan untuk kegiatan usaha Perseroan21) Lahan yang akan digunakan untuk proyek-proyek Perseroan dapat dikenakan Peraturan Pemerintah

No. 11 tahun 201022) Bisnis hotel yang dijalankan oleh Perseroan dapat terkena dampak dari risiko umum yang

berlaku dalam industri perhotelan23) Perseroan rentan terhadap kewajiban dari tuntutan hukum pihak ketiga 24) Peningkatansukubungabankdapatberdampaksignifikanterhadapindustriproperti25) Depresiasi nilai Rupiah terhadap US Dollar dapat berdampak negatif terhadap kondisi keuangan

dan hasil usaha Perseroan26) Kegiatan pembangunan yang dijalankan oleh Perseroan membutuhkan investasi yang sangat

besar dan mengharuskan Perseroan untuk mencari sumber pembiayaan eksternal yang mungkin tidak tersedia atau tidak tersedia dengan syarat dan kondisi yang menguntungkan bagi Perseroan

27) Kesuksesan Perseroan bergantung pada kemampuan Perseroan untuk menarik dan mempertahankan karyawan kunci

28) Kegiatan operasi Perseroan dapat terpengaruh apabila hubungan dengan karyawan memburuk

Page 19: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

xvii

B. RISIKo INVESTASI BAGI INVESToR PEMEGANG oBLIGASI

Risiko yang dihadapi investor pembeli Obligasi adalah:

1. Risiko tidak likuidnya Obligasi yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini yang antara lain disebabkan karena tujuan pembelian Obligasi sebagai investasi jangka panjang.

2. Risiko gagal bayar disebabkan kegagalan dari Perseroan untuk melakukan pembayaran bunga serta utang pokok pada waktu yang telah ditetapkan, atau kegagalan Perseroan untuk memenuhi ketentuan lain yang ditetapkan dalam kontrak Obligasi yang merupakan dampak dari memburuknya kinerja dan perkembangan usaha Perseroan.

Keterangan lebih lanjut mengenai risiko usaha Perseroan dapat dilihat pada Bab V Prospektus ini.

7. IKhTISAR DATA KEUANGAN PENTING

Tabel-tabel di bawah ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting dari Perseroan berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan dan Anak Perusahaan untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009, 2008 dan 2007 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan (anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu Limited) dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. Angka-angka ikhtisar data keuangan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 diambil dari laporan keuangan konsolidasi Perseroan yang telah direview oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio dan Rekan (Anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu Limited) (“OBS”) dimana menurut OBS, tidak ditemukanindikasiperlunyamodifikasimaterialterhadaplaporankeuangankonsolidasiuntukperiodetiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 agar sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Armanda & Enita dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. Laporan Keuangan tahun 2006 ini disajikan tanpa pengaruh retrospektif sehubungan dengan akuisisi Anak Perusahaan, yaitu ASA, KUS dan IBKP pada tahun 2010.

(dalam miliaran Rupiah)

URAIAN 31 Maret Per 31 Desember

2011 2010 2010 2009 2008 2007 2006(1)

Jumlah aset 7.433,3 5.074,0 7.564,6 4.400,9 2.734,5 1.571,0 920,3Jumlah liabilitas 3.132,1 3.369,3 3.429,7 3.007,3 2.032,5 925,5 612,4Jumlah ekuitas 4.301,2 1.704,7 4.134,9 1.393,6 701,9 645,5 307,9Penjualan dan pendapatan usaha 693,1 283,3 1.938,7 856,0 810,0 492,6 180,7Beban penjualan 40,2 25,5 118,4 138,7 91,9 31,8 15,2Beban umum dan administrasi 53,8 28,4 199,7 124,4 82,7 60,9 29,1Jumlah laba (rugi) komprehensif 165,1 35,2 282,6 27,8 (25,1) 10,5 6,9(1) Disajikan tanpa pengaruh retrospektif sehubungan dengan akuisisi Anak Perusahaan (ASA, KUS dan IBKP) pada tahun 2010.

Ringkasan data keuangan penting Perseroan selengkapnya dapat dilihat pada Bab X Prospektus ini.

8. PERPAJAKAN

Pajak atas penghasilan yang diperoleh dari kepemilikan Obligasi diperhitungkan dan diperlakukan sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku di Indonesia. Mengenai perpajakan diuraikan dalam Bab XII pada Prospektus ini.

9. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN oBLIGASI

Persyaratan Pemesanan Pembelian Obligasi dapat dilihat pada Bab XX Prospektus ini.

Page 20: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

xviii

10. KETERANGAN TENTANG wALI AMANAT

Dalam rangka Penawaran Umum, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) bertindak sebagai Wali Amanat sesuai dengan ketentuan dalam Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011 No. 66 tanggal 23 Juni 2011, juncto Addendum I Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011 No. 11 tanggal 15 Juli 2011 dan Addendum II Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011 No. 45 tanggal 11 Agustus 2011, yang seluruhnya dibuat di hadapan Mochamad Nova Faisal, S.H., Notaris di Jakarta.

BRI sebagaiWaliAmanat dengan tegasmenyatakan tidakmempunyai hubungan afiliasi denganPerseroan,baiklangsungmaupuntidaklangsungsebagaimanadidefinisikandalamketentuanPasal1 angka I UUPM. Selain itu, sesuai dengan Peraturan Bapepam No. VI.C.3 tentang Hubungan Kredit dan Penjaminan antara Wali Amanat dengan Emiten, BRI tidak mempunyai hubungan kredit dengan Perseroan dalam jumlah lebih dari 25% (dua puluh lima perseratus) dari jumlah efek yang bersifat utang yang diwaliamanati; dan/atau merangkap menjadi penanggung dan/atau pemberi agunan dalam penerbitan efek bersifat utang Perseroan dan menjadi Wali Amanat dari pemegang efek yang diterbitkan oleh Perseroan dimaksud.

BRI sebagai Wali Amanat telah melakukan penelaahan/uji tuntas (due diligence) terhadap Perseroan, dengan Surat Pernyataan No. B-193/DIM/IPM/06/2011 tanggal 23 Juni 2011 sebagaimana diatur dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. KEP-412/BL/2010 Peraturan No. VI.C.4 Tentang Ketentuan Umum dan Kontrak Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, beralamat di Gedung BRI II lantai 3, Jl. Jend. Sudirman Kav.44-46, Jakarta.

11. hAK-hAK PEMEGANG oBLIGASI

Hak-hak pemegang Obligasi antara lain sebagai berikut:

1. Menerima pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi dari Perseroan pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan. Pemegang Obligasi yang berhak mendapatkan pembayaran Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Obligasi, pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, kecuali ditentukan lain oleh KSEI atau peraturan perundang-undangan.

2. Daftar Pemegang Obligasi memperoleh pembayaran denda sebesar persentase Bunga Obligasi yang berlaku ditambah 1,5% (satu koma lima persen) per tahun atas jumlah yang wajib dibayar, kecuali ditentukan lain dalam surat BI tentang penangguhan pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi, apabila Perseroan ternyata tidak menyediakan dana secukupnya untuk pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan Pokok Obligasi setelah lewat tanggal jatuh tempo Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi.

3. Seorang atau lebih Pemegang Obligasi baik sendiri maupun bersama-sama yang mewakili sedikitnya 20% (dua puluh persen) dari jumlah Pokok Obligasi yang belum dilunasi tidak termasuk Obligasi yangdimilikiolehAfiliasiPerseroanberhakmengajukanpermintaantertuliskepadaWaliAmanatagar diselenggarakan RUPO dengan memuat acara yang diminta.

4. Melalui keputusan RUPO, Pemegang Obligasi antara lain berhak melakukan tindakan sebagai berikut:

a. Menyampaikan pemberitahuan kepada Perseroan atau kepada Wali Amanat atau untuk memberikan pengarahan kepada Wali Amanat atau untuk mengambil tindakan lain;

b. Memberhentikan Wali Amanat dan menunjuk pengganti Wali Amanat menurut ketentuan

Perjanjian Perwaliamanatan;

Page 21: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

xix

c. Mengambil tindakan lain yang dikuasakan untuk diambil oleh atau atas nama Pemegang Obligasi termasuk tetapi tidak terbatas pada mengubah Perjanjian Perwaliamanatan dengan memperhatikan ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;

d. Mengambil keputusan sehubungan perubahan jangka waktu Obligasi, jumlah Pokok Obligasi,

tingkat Bunga Obligasi, perubahan tata cara atau periode pembayaran Bunga Obligasi, persyaratan dan ketentuan-ketentuan lain dari Perjanjian Perwaliamanatan. Khusus untuk perubahan jangka waktu Obligasi, jumlah Pokok Obligasi, tingkat Bunga Obligasi, perubahan tata cara atau periode pembayaran Bunga Obligasi tersebut hanya dapat dilakukan karena adanya kelalaian Perseroan membayar Pokok Obligasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Bunga Obligasi pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan;

e. Mengambil keputusan yang diperlukan sehubungan dengan maksud Perseroan atau Pemegang Obligasi yang mewakili paling sedikit 50% (lima puluh persen) dari jumlah Pokok Obligasi yang terutang, untuk melakukan pembatalan pendaftaran Obligasi di KSEI sesuai dengan ketentuan peraturan pasar modal dan KSEI;

f. Mengambil tindakan lain yang diperlukan untuk kepentingan Pemegang Obligasi berdasarkan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau peraturan perundang-undangan;

g. Mengambil keputusan sehubungan dengan terjadinya kejadian kelalaian sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan.

Page 22: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 23: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

1

I. PENAWARAN UMUM

OBLIGASI I AGUNG PODOMORO LAND TAHUN 2011 DENGAN JUMLAH POKOK SEBESAR

Rp1.200.000.000.000 (SATU TRILIUN DUA RATUS MILIAR RUPIAH)

Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang akan diterbitkan atas nama KSEI sebagai bukti utang untuk kepentingan Pemegang Obligasi dengan jumlah pokok Rp1.200.000.000.000 (satu triliun dua ratus miliar Rupiah). Obligasi ini ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi dan terdiri dari 2 (dua) seri, yaitu:

Obligasi Seri A : Jumlah pokok sebesar Rp325.000.000.000 (tiga ratus dua puluh lima miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,00% (sepuluh persen) per tahun dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun.

Obligasi Seri B : Jumlah pokok sebesar Rp875.000.000.000 (delapan ratus tujuh puluh lima miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,00% (sebelas persen) per tahun dengan jangka waktu 5 (lima) tahun.

Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan. Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 25 November 2011, sedangkan Pembayaran Bunga Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo masing-masing seri Obligasi adalah pada tanggal 25 Agustus 2014 untuk Obligasi Seri A dan 25 Agustus 2016 untuk Obligasi Seri B.

Obligasi ini akan dicatatkan pada BEI.

Dalam rangka penerbitan Obligasi ini, Perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang (Obligasi) dari Pefindo:

idA(Single A; Stable Outlook)

Untuk keterangan lebih lanjut dapat dilihat pada Bab XVIII Prospektus ini.

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk.Kegiatan Usaha:

Bergerak dalam bidang usaha pengembangan, pengelolaan dan penyewaan properti terpadu yang meliputi apartemen, perumahan, perhotelan, perkantoran, pertokoan, pusat perbelanjaan dan pusat

rekreasi beserta fasilitasnya melalui Perseroan maupun Anak Perusahaan

Berkedudukan di Jakarta, Indonesia

Kantor Pusat:Podomoro City

Jl. S. Parman Kav. 28 Jakarta 11470 Telepon: +6221 5694 9727 Faksimili: +6221 5694 9717

website: www.agungpodomoroland.com

RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN YAITU RISIKO BAHWA PERSEROAN DAPAT TERKENA IMBAS DARI DAMPAK FLUKTUASI PADA INDUSTRI PROPERTI DI INDONESIA. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB V DI DALAM PROSPEKTUS INI.

RISIKO YANG MUNGKIN DIHADAPI INVESTOR PEMBELI OBLIGASI ADALAH TIDAK LIKUIDNYA OBLIGASI YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN KARENA TUJUAN PEMBELIAN OBLIGASI SEBAGAI INVESTASI JANGKA PANJANG.

Page 24: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

2

Perseroan adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan dan menjalankan kegiatan usahanya menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Barat. Perseroan didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 29 tanggal 30 Juli 2004, dibuat di hadapan Sri Laksmi Damayanti, S.H., sebagai pengganti Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-21538.HT.01.01.TH.2004 tanggal 26 Agustus 2004 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UUWDP dengan TDP No. 090217027994 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Barat No. 1589/BH.09.02/X/2004 tanggal 4 Oktober 2004, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 91 tanggal 12 November 2004, Tambahan No. 11289.

Sejak pendirian, Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar Perseroan adalah sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 1 tanggal 2 Agustus 2010, dibuat di hadapan Yulia, S.H., Notaris di Jakarta Selatan yang isinya antara lain sehubungan dengan: (i) perubahan nama Perseroan dari PT Tiara Metropolitan Jaya menjadi PT Agung Podomoro Land Tbk.; (ii) perubahan maksud dan tujuan Perseroan; dan (iii) perubahan status Perseroan dari perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka. Akta tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Keputusan No. AHU-39219.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 9 Agustus 2010, didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai UUPT dengan No. AHU-0059526.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 9 Agustus 2010, dan telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. AHU-AH.01.10-20461 tanggal 11 Agustus 2010, telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai UUPT dengan No. AHU-0060133.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 11 Agustus 2010, serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UUWDP dengan TDP No. 09.02.1.68.27994 tanggal 29 September 2010.

Berdasarkan laporan dari Biro Administrasi Efek PT Datindo Entrycom per 30 Juni 2011, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Modal SahamTerdiri dari Saham Biasa Atas Nama

dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham

Keterangan Nilai Nominal Rp100 per SahamJumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (%)

Modal Dasar 57.400.000.000 5.740.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh1. IDFC 9.693.780.000 969.378.000.000 47,292. Masyarakat (kepemilikan <5%) 6.120.522.000 612.052.200.000 29,863. JLP 3.010.000.000 301.000.000.000 14,684. SGL 1.040.000.000 104.000.000.000 5,075. Trihatma Kusuma Haliman 620.693.500 62.069.350.000 3,036. Indra Wijaya 4.657.500 465.750.000 0,027. Miarni Ang 2.739.500 273.950.000 0,018. Ariesman Widjaja 2.328.500 232.850.000 0,019. Cesar M. Dela Cruz 1.643.500 164.350.000 0,0110. Handaka Santosa 1.232.500 123.250.000 0,0111. Noer Indradjaja 621.000 62.100.000 0,0012. Paul Christian Ariyanto 473.000 47.300.000 0,0013. Bambang Setiobudi Madja 459.500 45.950.000 0,0014. Wibowo Ngaserin 438.500 43.850.000 0,0015. Dr. Cosmas Batubara 411.000 41.100.000 0,00Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 20.500.000.000 2.050.000.000.000 100,00Saham dalam Portepel 36.900.000.000 3.690.000.000.000 -

KETERANGAN TENTANG OBLIGASI YANG DITERBITKAN

Nama Obligasi yang ditawarkan melalui Penawaran Umum ini adalah “Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011”

Page 25: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

3

JENIS OBLIGASI

Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI sebagai bukti utang untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi ini didaftarkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Rekening di KSEI yang selanjutnya untuk kepentingan Pemegang Obligasi dan didaftarkan pada tanggal diserahkannya Sertifikat Jumbo Obligasi oleh Perseroan kepada KSEI. Bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh KSEI, Perusahaan Efek atau Bank Kustodian.

HARGA PENAWARAN

100% (seratus persen) dari nilai nominal Obligasi.

JUMLAH POKOK OBLIGASI, BUNGA OBLIGASI DAN JATUH TEMPO OBLIGASI

Dengan jumlah Pokok Obligasi pada Tanggal Emisi sebesar Rp1.200.000.000.000 (satu triliun dua ratus miliar Rupiah), dengan ketentuan sebagai berikut: - Obligasi seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp325.000.000.000 (tiga ratus dua puluh lima miliar

Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,00% (sepuluh persen) per tahun dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun;

- Obligasi seri B dengan jumlah pokok sebesar Rp875.000.000.000 (delapan ratus tujuh puluh lima miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,00% (sebelas persen) per tahun dengan jangka waktu 5 (lima) tahun.

Obligasi ini diterbitkan dengan memperhatikan ketentuan Perjanjian Perwaliamatan, dengan satuan jumlah Obligasi yang dapat dipindahbukukan dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya adalah senilai Rp1 (satu Rupiah) sebagaimana diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Setiap Pemegang Obligasi senilai Rp1 (satu Rupiah) mempunyai hak untuk mengeluarkan 1 (satu) suara dalam RUPO dengan ketentuan pembulatan ke bawah.

Bunga Obligasi dibayarkan setiap triwulan, sesuai dengan tanggal pembayaran Bunga Obligasi. Pembayaran Bunga Obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 25 November 2011 sedangkan pembayaran Bunga Obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo Obligasi adalah pada tanggal 25 Agustus 2014 untuk Obligasi seri A dan pada tanggal 25 Agustus 2016 untuk Obligasi seri B.

Tingkat Bunga Obligasi merupakan persentase per tahun dari nilai nominal yang dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat, dimana 1 (satu) bulan dihitung 30 (tiga puluh) hari dan 1 (satu) tahun dihitung 360 (tiga ratus enam puluh) hari.

Obligasi harus dilunasi dengan harga yang sama dengan jumlah Pokok Obligasi yang tertulis pada Konfirmasi Tertulis yang dimiliki oleh Pemegang Obligasi, dengan memperhatikan Sertifikat Jumbo Obligasi dan ketentuan Perjanjian Perwaliamatan.

Jadwal pembayaran Pokok dan Bunga untuk masing-masing seri Obligasi adalah sebagaimana tercantum dalam tabel dibawah ini:

Bunga KeTanggal Pembayaran Bunga

Seri A Seri B1 25 November 2011 25 November 20112 25 Februari 2012 25 Februari 20123 25 Mei 2012 25 Mei 20124 25 Agustus 2012 25 Agustus 20125 25 November 2012 25 November 20126 25 Februari 2013 25 Februari 20137 25 Mei 2013 25 Mei 2013

Page 26: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

4

8 25 Agustus 2013 25 Agustus 20139 25 November 2013 25 November 201310 25 Februari 2014 25 Februari 201411 25 Mei 2014 25 Mei 201412 25 Agustus 2014 25 Agustus 201413 - 25 November 201414 - 25 Februari 201515 - 25 Mei 201516 - 25 Agustus 201517 - 25 November 201518 - 25 Februari 201619 - 25 Mei 201620 - 25 Agustus 2016

SATUAN PEMINDAHBUKUAN

Jumlah Pokok Obligasi ini adalah sebesar Rp1.200.000.000.000 (satu triliun dua ratus miliar Rupiah), dengan Satuan Pemindahbukuan sebesar Rp1 (satu Rupiah) atau kelipatannya. Jumlah minimum pemesanan Obligasi adalah Rp5.000.000 (lima juta Rupiah).

JAMINAN

Obligasi ini dijamin dengan jaminan khusus sebesar sekurang-kurangnya 125% dari jumlah terhutang berupa Kompleks “Proyek Central Park” yang terdiri dari bangunan mal, hotel, 3 (tiga) tower apartemen dan gedung perkantoran (office tower), dimana jaminan ini dijaminkan secara pari passu bersama dengan kreditur sindikasi. setelah Perseroan memperoleh Sertipikat Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun atas Central Park Mall, maka jaminan bagi Pemegang Obligasi adalah berupa Central Park Mall.

Keterangan lebih lanjut mengenai hal ini dapat dilihat pada Bab XVII Keterangan Mengenai Obligasi.

HASIL PEMERINGKATAN OBLIGASI

Sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-42/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 Perihal Perubahan Peraturan No. IX.C.1 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum dan Peraturan No. IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-135/BL/2006 tanggal 14 Desember 2006 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Perseroan telah melakukan pemeringkatan Obligasi yang dilaksanakan oleh Pefindo.

Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang sesuai dengan surat Pefindo No. 1038/PEF-Dir/VIII/2011 tanggal 9 Agustus 2011, hasil pemeringkatan atas Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011 adalah:

id A (Single A; Stable Outlook)

Pefindo menetapkan peringkat “idA” untuk Perseroan dan Obligasi yang akan diterbitkan Perseroan senilai maksimum Rp1,2 triliun. Adapun dana yang diterima dari Obligasi akan digunakan seluruhnya untuk pengembangan usaha Perseroan melalui akuisisi beberapa perusahaan yang memiliki dan/atau akan mengembangkan proyek dalam industri properti yang berlokasi di Jakarta, Bali dan/atau Bogor, yang dapat berupa apartemen, perhotelan, perkantoran, pertokoan, pusat perbelanjaan, pusat rekreasi dan/atau perumahan. Peringkat mencerminkan posisi bisnis Perseroan yang kuat di industri properti, khususnya pada segmen hunian vertikal dan kualitas aset Perseroan yang di atas rata-rata. Sedangkan faktor-faktor yang membatasi peringkat adalah ketergantungan Perseroan pada penjualan properti yang sensitif terhadap kondisi makro ekonomi dan tingkat leverage keuangan yang meningkat dalam waktu dekat untuk membiayai ekspansi bisnis Perseroan.

Bunga KeTanggal Pembayaran Bunga

Seri A Seri B

Page 27: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

5

Tidak ada hubungan afiliasi antara Perseroan dengan perusahaan pemeringkat yang melakukan pemeringkatan atas surat utang Perseroan.

Perseroan akan melakukan pemeringkatan atas Obligasi setiap 1 (satu) tahun sekali selama jangka waktu Obligasi, sebagaimana diatur dalam Peraturan No. IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-135/BL/2006 tanggal 14 Desember 2006 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang.

PENYISIHAN DANA PELUNASAN POKOK OBLIGASI

Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana untuk Obligasi ini dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi ini sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana Penawaran Umum Obligasi.

PERPAJAKAN

Pajak atas penghasilan yang diperoleh dari kepemilikan Obligasi diperhitungkan dan diperlakukan sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku di Indonesia. Mengenai perpajakan diuraikan dalam Bab XII pada Prospektus ini.

PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI

Persyaratan Pemesanan Pembelian Obligasi dapat dilihat pada Bab XX Prospektus ini.

KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT

Dalam rangka Penawaran Umum, BRI bertindak sebagai Wali Amanat sesuai dengan ketentuan dalam Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011 No. 66 tanggal 23 Juni 2011, juncto Addendum I Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011 No. 11 tanggal 15 Juli 2011 dan Addendum II Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011 No. 45 tanggal 11 Agustus 2011, yang seluruhnya dibuat di hadapan Mochamad Nova Faisal, S.H., Notaris di Jakarta.

BRI sebagai Wali Amanat dengan tegas menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan, baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam ketentuan Pasal 1 angka I UUPM. Selain itu, sesuai dengan Peraturan Bapepam No. VI.C.3 tentang Hubungan Kredit dan Penjaminan antara Wali Amanat dengan Emiten, BRI tidak mempunyai hubungan kredit dengan Perseroan dalam jumlah lebih dari 25% (dua puluh lima perseratus) dari jumlah efek yang bersifat utang yang diwaliamanati; dan/atau merangkap menjadi penanggung dan/atau pemberi agunan dalam penerbitan efek bersifat utang Perseroan dan menjadi Wali Amanat dari pemegang efek yang diterbitkan oleh Perseroan dimaksud.

BRI sebagai Wali Amanat telah melakukan penelaahan/uji tuntas (due diligence) terhadap Perseroan, dengan Surat Pernyataan No. B-193/DIM/IPM/06/2011 tanggal 23 Juni 2011 sebagaimana diatur dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. KEP-412/BL/2010 Peraturan No. VI.C.4 Tentang Ketentuan Umum dan Kontrak Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, beralamat di Gedung BRI II lantai 3, Jl. Jend. Sudirman Kav.44-46, Jakarta.

Page 28: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

6

HAK-HAK PEMEGANG OBLIGASI

Hak-hak pemegang Obligasi antara lain sebagai berikut:

1. Menerima pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi dari Perseroan pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan. Pemegang Obligasi yang berhak mendapatkan pembayaran Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Obligasi, pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, kecuali ditentukan lain oleh KSEI atau peraturan perundang-undangan.

2. Daftar Pemegang Obligasi memperoleh pembayaran denda sebesar persentase Bunga Obligasi yang berlaku ditambah 1,5% (satu koma lima persen) per tahun atas jumlah yang wajib dibayar, kecuali ditentukan lain dalam surat BI tentang penangguhan pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi, apabila Perseroan ternyata tidak menyediakan dana secukupnya untuk pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan Pokok Obligasi setelah lewat tanggal jatuh tempo Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi.

3. Seorang atau lebih Pemegang Obligasi baik sendiri maupun bersama-sama yang mewakili sedikitnya 20% (dua puluh persen) dari jumlah Pokok Obligasi yang belum dilunasi tidak termasuk Obligasi yang dimiliki oleh Afiliasi Perseroan berhak mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat agar diselenggarakan RUPO dengan memuat acara yang diminta.

4. Melalui keputusan RUPO, Pemegang Obligasi antara lain berhak melakukan tindakan sebagai berikut:

a. Menyampaikan pemberitahuan kepada Perseroan atau kepada Wali Amanat atau untuk memberikan pengarahan kepada Wali Amanat atau untuk mengambil tindakan lain;

b. Memberhentikan Wali Amanat dan menunjuk pengganti Wali Amanat menurut ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan;

c. Mengambil tindakan lain yang dikuasakan untuk diambil oleh atau atas nama Pemegang Obligasi termasuk tetapi tidak terbatas pada mengubah Perjanjian Perwaliamanatan dengan memperhatikan ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;

d. Mengambil keputusan sehubungan perubahan jangka waktu Obligasi, jumlah Pokok Obligasi, tingkat Bunga Obligasi, perubahan tata cara atau periode pembayaran Bunga Obligasi, persyaratan dan ketentuan-ketentuan lain dari Perjanjian Perwaliamanatan. Khusus untuk perubahan jangka waktu Obligasi, jumlah Pokok Obligasi, tingkat Bunga Obligasi, perubahan tata cara atau periode pembayaran Bunga Obligasi tersebut hanya dapat dilakukan karena adanya kelalaian Perseroan membayar Pokok Obligasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Bunga Obligasi pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan;

e. Mengambil keputusan yang diperlukan sehubungan dengan maksud Perseroan atau Pemegang Obligasi yang mewakili paling sedikit 50% (lima puluh persen) dari jumlah Pokok Obligasi yang terutang, untuk melakukan pembatalan pendaftaran Obligasi di KSEI sesuai dengan ketentuan peraturan pasar modal dan KSEI;

f. Mengambil tindakan lain yang diperlukan untuk kepentingan Pemegang Obligasi berdasarkan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau peraturan perundang-undangan;

g. Mengambil keputusan sehubungan dengan terjadinya kejadian kelalaian sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan.

CARA DAN TEMPAT PELUNASAN POKOK OBLIGASI DAN PEMBAYARAN BUNGA OBLIGASI

Pelunasan Pokok Obligasi dan pembayaran Bunga Obligasi akan dilakukan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan kepada Pemegang Obligasi yang menyerahkan konfirmasi kepemilikan

Page 29: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

7

Obligasi sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening di KSEI sesuai dengan jadwal waktu pembayaran masing-masing sebagaimana yang telah ditentukan. Bilamana tanggal pembayaran jatuh pada bukan Hari Bursa, maka pembayaran akan dilakukan pada Hari Bursa berikutnya.

PEMBATASAN, KEWAJIBAN DAN KELALAIAN PERSEROAN

Sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan, ditentukan bahwa terdapat pembatasan-pembatasan dan kewajiban-kewajiban terhadap Perseroan sehubungan dengan Penawaran Umum Obligasi yang akan dijelaskan lebih lanjut dalam Bab XVII Prospektus ini.

Selain pembatasan dan kewajiban Perseroan, dalam Perjanjian Perwaliamanatan, ditentukan kondisi-kondisi dan pengaturan mengenai kelalaian (cidera janji) Perseroan yang akan dijelaskan pada Bab XVII Prospektus ini.

RAPAT UMUM PEMEGANG OBLIGASI (RUPO)

Penjelasan lebih lanjut dari Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) dapat dilihat pada Bab XVII Prospektus ini.

TAMBAHAN UTANG YANG DAPAT DIPEROLEH PERSEROAN PADA MASA YANG AKAN DATANG

Di dalam ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan tidak ada pembatasan bagi Perseroan untuk memperoleh tambahan utang pada masa yang akan datang. Perseroan tidak dapat mengagunkan sebagian besar maupun seluruh pendapatan atau harta kekayaan Perseroan yang ada pada saat ini di luar kegiatan usaha Perseroan, tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat.

Page 30: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

8

II. PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI PENAWARAN UMUM OBLIGASI

Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk pengembangan usaha Perseroan melalui akuisisi beberapa perusahaan yang memiliki dan/atau akan mengembangkan proyek dalam industri properti yang berlokasi di Jakarta, Bali dan/atau Bogor, yang dapat berupa apartemen, perhotelan, perkantoran, pertokoan, pusat perbelanjaan, pusat rekreasi dan/atau perumahan.

Saat ini Perseroan sedang dalam tahap negosiasi dengan perusahaan-perusahaan yang ditargetkan Perseroan untuk diakuisisi. Porsi kepemilikan saham Perseroan pada perusahaan-perusahaan tersebut diperkirakan antara 35% hingga 100%. Paling banyak 2 (dua) dari perusahaan yang ditargetkan untuk diakuisisi adalah perusahaan yang terafiliasi dengan Perseroan. Perseroan menargetkan dapat menyelesaikan proses akuisisi atas perusahaan-perusahaan tersebut paling lambat dalam jangka waktu 2 (dua) tahun sejak tanggal efektifnya Pernyataan Pendaftaran yang diajukan oleh Perseroan kepada Bapepam dan LK dalam rangka Penawaran Umum Obligasi ini.

Perseroan akan melaporkan realisasi penggunaan dana secara berkala kepada Bapepam dan LK dan Wali Amanat sesuai dengan Peraturan Bapepam No. X.K.4, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum (“Peraturan Bapepam No. X.K.4”). Apabila Perseroan bermaksud untuk melakukan perubahan penggunaan dana hasil Penawaran Umum ini sebagaimana dimaksud di atas, maka Perseroan wajib melaporkan terlebih dahulu rencana perubahan penggunaan dana dimaksud kepada Bapepam dan LK dengan mengemukakan alasan dan pertimbangannya dan mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Wali Amanat setelah disetujui oleh RUPO sesuai dengan Peraturan Bapepam No. X.K.4.

Dalam hal Perseroan akan melaksanakan transaksi dengan menggunakan dana hasil Penawaran Umum yang merupakan transaksi afiliasi dan benturan kepentingan transaksi tertentu dan/atau transaksi material, Perseroan akan memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam No.IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan dan/atau Peraturan Bapepam No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.

Pelaksanaan penggunaan dana hasil Penawaran Umum ini akan mengikuti ketentuan Pasar Modal yang berlaku di Indonesia.

Dana hasil Penawaran Umum terakhir yang dilakukan oleh Perseroan, setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang terkait, telah dipergunakan oleh Perseroan sesuai dengan tujuan penggunaan dana Penawaran Umum tersebut, yaitu untuk akuisisi dan pengembangan proyek baru sebesar 30% atau sebesar Rp653.362.813.035 dan untuk pembayaran pinjaman bank sebesar 35% atau sebesar Rp762.256.615.208 telah digunakan seluruhnya, sedangkan dari alokasi untuk penyelesaian konstruksi proyek Central Park sebesar 35% atau sebesar Rp762.256.615.208 telah digunakan sebesar 19,15% atau sebesar Rp417.037.807.847, sebagaimana telah dilaporkan oleh Perseroan kepada Bapepam dan LK sesuai dengan Peraturan Bapepam No. X.K.4. melalui surat No. 047/APL-EXT/VII.2011 tanggal 14 Juli 2011.

Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh Bapepam dan LK No. SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran Umum, total biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah kurang lebih setara dengan 1,133% dari nilai emisi Obligasi yang meliputi:

• Biaya jasa untuk Penjamin Emisi Obligasi sekitar 0,50% yang terdiri dari: biaya jasa penjaminan (Underwriting Fee) sekitar 0,050%, biaya jasa penyelenggaraan (Management Fee) sekitar 0,400% dan biaya jasa penjualan (Selling Fee) sekitar 0,050%;

Page 31: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

9

• Biaya Profesi Penunjang Pasar Modal sekitar 0,288% yang terdiri dari: biaya jasa Akuntan Publik sekitar 0,185%, Konsultan Hukum sekitar 0,079%, Notaris sekitar 0,017% dan Penilai sekitar 0,007%;

• Biaya Lembaga Penunjang Pasar Modal sekitar 0,163% yang terdiri dari: biaya jasa Wali Amanat sekitar 0,088% dan Pemeringkat Efek sekitar 0,075%.

• Biaya lain-lain (Bursa Efek, Kustodian, Auditor Penjatahan, Percetakan, Iklan, Public Expose dan lain-lain) sekitar 0,182%.

Page 32: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

10

III. PERNYATAAN UTANG

Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan dan Anak Perusahaan untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan (anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu Limited), dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian, Perseroan dan Anak Perusahaan mempunyai liabilitas yang keseluruhannya berjumlah Rp3.132,1 miliar.

Perincian lebih lanjut mengenai liabilitas tersebut adalah sebagai berikut:

(dalam miliaran Rupiah)URAIAN JUMLAHUtang usaha kepada pihak ketigaUtang lain-lain

192,0

Pihak berelasi 14,7Pihak ketiga 23,4

Utang pajak 74,6Biaya yang masih harus dibayar 13,8Utang bank 1.589,8Uang muka penjualan dan pendapatan diterima dimuka 1.188,2Utang pembelian aset tetap 1,2Uang jaminan penyewa 16,5Liabilitas imbalan pasca kerja 17,9JUMLAH LIABILITAS 3.132,1

Penjelasan masing-masing liabilitas adalah sebagai berikut:

1. UTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA

Utang usaha merupakan utang kepada kontraktor dengan jangka waktu kredit 30 sampai 60 hari dan tanpa jaminan. Tidak terdapat utang usaha yang sudah jatuh tempo yang sampai sekarang belum dibayar oleh Perseroan dan Anak Perusahaan. Seluruh utang usaha merupakan utang dalam mata uang Rupiah.

2. UTANG LAIN-LAIN

Pada tanggal 31 Maret 2011, utang lain-lain terdiri dari utang kepada pihak berelasi sebesar Rp14,7 miliar dan kepada pihak ketiga sebesar Rp23,4 miliar.

Utang kepada pihak berelasi terdiri dari utang kepada PT Central Prima Kelola sebesar Rp4,8 miliar yang merupakan penerimaan terlebih dahulu pembayaran jasa pengelolaan dari para penyewa Central Park Mall oleh Perseroan, dan utang kepada IDFC sebesar Rp9,9 miliar yang merupakan pembayaran terlebih dahulu atas biaya-biaya Perseroan dan Anak Perusahaan dan penerimaan pinjaman oleh Perseroan dan Anak Perusahaan. Seluruh utang tersebut dilakukan tanpa dikenakan bunga, jaminan dan diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun.

Utang lain-lain kepada pihak ketiga sebesar Rp23,4 miliar merupakan utang atas kegiatan operasional.

Page 33: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

11

3. UTANG PAJAK

(dalam miliaran Rupiah)URAIAN JUMLAHPajak penghasilan final

Pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan 56,8Jasa konstruksi 7,1Persewaan tanah dan bangunan 1,4

Pajak penghasilan lainnya:Pasal 21 1,3Pasal 23 0,4Pasal 26 0,2

Pajak pertambahan nilai – bersih 7,4Jumlah 74,6

4. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

Pada tanggal 31 Maret 2011, biaya yang masih harus dibayar sebesar Rp13,8 miliar terutama berasal dari beban bunga yang masih harus dibayar sebesar Rp5,8 miliar, biaya listrik dan air yang masih harus dibayar sebesar Rp3,6 miliar, beban penjualan sebesar Rp2,7 miliar dan biaya yang masih harus dibayar lainnya sebesar Rp1,8 miliar.

5. UTANG BANK

Terdiri dari:

(dalam miliaran Rupiah)URAIAN JUMLAHRupiah

Utang Sindikasi 725,0PT Bank Pan Indonesia Tbk. 327,4PT Bank Negara Indonesia Tbk. 231,0PT Bank Permata Tbk.PT Bank Tabungan Negara Tbk.

134,2134,2

PT Bank CIMB Niaga Tbk. 38,0Jumlah 1.589,8

Jadwal pembayaran kembali utang bank adalah sebagai berikut:

(dalam miliaran Rupiah)Uraian JUMLAHDalam satu tahun 159,8Dalam tahun ke-2 397,0Dalam tahun ke-3 664,5Dalam tahun ke-4 328,6Dalam tahun ke-5 39,9Jumlah 1.589,8

a. Utang Sindikasi

Pada bulan Juli 2009, Perseroan memperoleh utang sindikasi berupa pinjaman berjangka dari PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BNI), PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (BII) dan PT Bank CIMB Niaga Tbk. (CIMB), di mana utang kepada BII dan CIMB merupakan pengalihan perpanjangan perjanjian yang diperoleh Perseroan pada periode sebelumnya. Maksimum pinjaman adalah sebesar Rp1.100,0 miliar, dengan bagian BNI sebesar Rp500,0 miliar dan BII dan CIMB masing-masing sebesar Rp300,0 miliar.

Tingkat bunga per tahun sebesar 12,0% (floating) dan akan di review setiap saat untuk disesuaikan dengan tingkat bunga masing-masing bank kreditur.

Page 34: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

12

Pinjaman ini berjangka waktu 75 bulan sampai dengan bulan Juli 2014 termasuk 21 bulan masa tenggang (grace period), dimana setelah masa tenggangnya harus dikembalikan dengan cicilan bulanan.

Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain membatasi hak Perseroan untuk mengadakan merger, akuisisi, konsolidasi, menjual, mengalihkan, menyewakan atau melepaskan harta kekayaan Perseroan kecuali untuk transaksi-transaksi yang umum, mengubah anggaran dasar dan susunan direksi dan komisaris serta pemegang saham; mendapat pinjaman uang atau kredit dari pihak lain; memberikan pinjaman kepada pihak lain, termasuk tetapi tidak terbatas pada direksi, komisaris, pemegang saham, Anak Perusahaan dan/atau Perusahaan Afiliasinya; melakukan pembagian dividen; mengadakan penyertaan investasi pada perusahaan lain; serta mengharuskan Perseroan mempertahankan rasio keuangan tertentu yaitu: current ratio minimal 1x, debt to equity ratio maksimal 2,7x, debt service coverage minimal 100%, leverage ratio maksimal 3x dan gearing ratio maksimal 2,5x. Pada tanggal 31 Maret 2011, Perseroan telah memenuhi rasio-rasio keuangan tersebut.

Pada bulan Maret 2010, Perseroan mengajukan permohonan kepada kreditur pinjaman sindikasi untuk memperoleh persetujuan dalam rangka melakukan beberapa hal tersebut di atas yang dibatasi oleh para kreditur.

Perseroan telah menerima surat persetujuan dari BNI untuk melakukan Penawaran Umum Saham (IPO), melakukan restrukturisasi internal, perubahan susunan pemegang saham setelah IPO, perubahan anggaran dasar dan perubahan status Perseroan menjadi perusahaan terbuka.

BNI juga melakukan pencabutan atas ketentuan dalam perjanjian kredit untuk dapat melakukan pembagian dividen dan memindahtangankan saham Perseroan baik antara pemegang saham maupun kepada pihak lain.

Saldo terutang untuk fasilitas ini pada tanggal 31 Maret 2011 adalah:

(dalam miliaran Rupiah)URAIAN JUMLAHBNI 315,9BII 204,6CIMB 204,6Jumlah 725,0

b. PT Bank Pan Indonesia Tbk. (Bank Panin)

Utang kepada Bank Panin merupakan fasilitas pinjaman yang diperoleh Anak Perusahaan dengan perincian sebagai berikut:

(dalam miliaran Rupiah)URAIAN JUMLAHAnak Perusahaan – Kredit jangka panjangBSP 196,1ASA 131,3Jumlah 327,4

Pada bulan April 2010, BSP memperoleh fasilitas kredit pinjaman jangka panjang dari Bank Panin dengan jumlah maksimum sebesar Rp300,0 miliar yang digunakan untuk pelunasan utang kepada pemegang saham dan pembiayaan proyek Festival CityLink Mall, Bandung. Jangka waktu pinjaman 84 bulan sampai dengan bulan Pebruari 2017, termasuk 24 bulan masa tenggang (grace period) di mana setelah masa tenggang harus dikembalikan dengan cicilan bulanan dan tingkat bunga 13% per tahun (floating).

Page 35: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

13

Pada bulan Oktober 2009, ASA memperoleh fasilitas kredit modal kerja jangka panjang dari Bank Panin dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar Rp380,0 miliar. Jangka waktu pinjaman 72 bulan sampai dengan bulan September 2015, termasuk 24 bulan masa tenggang (grace period) di mana setelah masa tenggang harus dikembalikan dengan cicilan bulanan. Tingkat bunga untuk fasilitas kredit tersebut adalah 13,5% per tahun (floating).

Seluruh perjanjian pinjaman dengan Bank Panin di atas, mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain membatasi hak Perseroan dan Anak Perusahaan untuk mengadakan merger, akuisisi, konsolidasi, menjual, mengalihkan, menyewakan atau melepaskan harta kekayaan perusahaan kecuali untuk transaksi-transaksi yang umum, mengubah anggaran dasar dan susunan direksi dan komisaris serta pemegang saham; mendapat pinjaman uang atau kredit dari pihak lain; memberikan pinjaman kepada pihak lain, termasuk tetapi tidak terbatas pada direksi, komisaris, pemegang saham, Anak Perusahaan dan/atau perusahaan afiliasinya; melakukan pembagian dividen; serta mengadakan penyertaan investasi pada perusahaan lain.

Pada bulan April – Juli 2010, BSP dan ASA juga telah memperoleh persetujuan dari Bank Panin untuk melakukan beberapa hal tersebut di atas yang dibatasi oleh bank.

c. PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BNI)

Pada bulan Januari 2010, Perseroan memperoleh fasilitas kredit modal kerja jangka panjang sebesar Rp350,0 miliar, dengan jangka waktu 42 bulan sampai dengan bulan Juni 2013, termasuk 7 triwulan masa tenggang di mana setelah masa tenggang (grace period) harus dikembalikan dengan cicilan triwulanan dan tingkat bunga sebesar 12% per tahun (floating). Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain membatasi hak Perseroan untuk mengubah anggaran dasar dan susunan direksi dan komisaris serta pemegang saham; mendapat pinjaman uang atau kredit dari pihak lain; mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain; memberikan pinjaman kepada pihak lain; mengubah kegiatan usaha, bentuk atau status hukum Perseroan dan atau membuka usaha baru selain usaha yang telah ada; membubarkan Perseroan atau mengajukan pailit; melakukan pembagian dividen kas, dividen saham dan atau dividen bonus; melakukan penyertaan investasi pada perusahaan lain; melakukan merger, akuisisi, konsolidasi, menjual, mengalihkan, menghibahkan, menyewakan atau melepaskan hak atas harta kekayaan kecuali untuk transaksi kegiatan usaha.

Pada bulan Juni 2010, Perseroan mengajukan permohonan kepada BNI untuk memperoleh persetujuan dalam rangka melakukan beberapa hal tersebut di atas yang dibatasi oleh Bank.

Berdasarkan surat BNI No. KPS/2.1/998/R tanggal 22 Juli 2010, Perseroan telah memperoleh persetujuan dari BNI, sehubungan dengan rencana melakukan Penawaran Umum Saham Perdana, peningkatan modal dasar, penerimaan modal dasar, penerimaan pinjaman dan akuisisi Anak Perusahaan. BNI juga melakukan pencabutan atas ketentuan dalam perjanjian kredit untuk dapat melakukan pembagian dividen dan memindahtangankan saham Perseroan baik antara pemegang saham maupun kepada pihak lain.

d. PT Bank Permata Tbk. (Bank Permata)

Utang kepada Bank Permata merupakan fasilitas pinjaman yang diperoleh KUS dengan saldo terutang Rp134,2 miliar.

Pada bulan April 2010, KUS memperoleh fasilitas kredit pinjaman tetap angsuran dengan maksimum pinjaman sebesar Rp200,0 miliar jangka waktu pinjaman adalah selama 60 bulan sampai dengan bulan Maret 2015, termasuk 18 bulan masa tenggang (grace period) di mana setelah masa tenggang harus dikembalikan dengan cicilan bulanan.

Page 36: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

14

Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 12,0% (floating) per tahun dan akan dibayar secara bulanan.

Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain membatasi hak KUS untuk mengubah struktur pemegang saham; melakukan merger, akuisisi, perubahan usaha, penjualan aset secara signifikan dan investasi pengeluaran modal dalam jumlah material; menjaminkan segala kewajiban dari perusahaan afiliasi, pemegang saham dan atau perusahaan terkait; mendapat tambahan pinjaman dari pihak lain; serta wajib menjaga beberapa rasio keuangan tertentu antara lain leverage ratio maksimal 2,5x debt service coverage ratio maksimal 1,25x dan loan to value maksimum 65%. Pada tanggal 31 Maret 2011, KUS telah memenuhi rasio-rasio keuangan tersebut.

Pada bulan Juli 2010, KUS telah memperoleh persetujuan dari Bank Permata untuk melakukan beberapa hal tersebut diatas yang dibatasi oleh Bank.

e. PT Bank Tabungan Negara Tbk. (BTN)

Pada bulan April 2010, KUS memperoleh fasilitas kredit pinjaman tetap angsuran dengan maksimum pinjaman sebesar Rp200,0 miliar dari BTN dengan jangka waktu pinjaman adalah selama 60 bulan sampai dengan bulan Maret 2015, termasuk 18 bulan masa tenggang (grace period) di mana setelah masa tenggang harus dikembalikan dengan cicilan bulanan.

Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 12,5% (floating) per tahun dan akan dibayar secara bulanan.

Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain membatasi hak KUS untuk mengubah anggaran dasar dan pengurus; melakukan merger atau akuisisi; mendapat tambahan pinjaman dari pihak lain kecuali pinjaman dari pemegang saham dan transaksi dagang normal; melunasi utang kepada pemegang saham; membubarkan perusahaan dan meminta dinyatakan pailit; serta menyewakan perusahaan, memindah tangankan dalam bentuk, nama, atau maksud apapun kepada pihak ketiga.

Pada bulan Juli 2010, KUS telah memperoleh persetujuan dari BTN untuk melakukan beberapa hal tersebut diatas yang dibatasi oleh Bank.

f. PT Bank CIMB Niaga Tbk. (CIMB)

Pada bulan April 2008, IBKP memperoleh fasilitas kredit pinjaman tetap angsuran dengan maksimum pinjaman Rp60,0 miliar dan jangka waktu pinjaman adalah selama 42 bulan sampai dengan bulan Oktober 2011, termasuk 15 bulan masa tenggang (grace period) di mana setelah masa tenggang harus dikembalikan dengan cicilan bulanan.

Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 11,75% (floating) per tahun dan akan dibayar secara bulanan.

Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain membatasi hak IBKP untuk mengubah struktur pemegang saham; melakukan merger, akuisisi, perubahan usaha, penjualan aset secara signifikan dan investasi pengeluaran modal dalam jumlah material; menjaminkan segala kewajiban dari perusahaan afiliasi, pemegang saham dan atau perusahaan terkait; mendapat tambahan pinjaman dari pihak lain; serta wajib menjaga rasio keuangan gearing ratio maksimal 3,5x. Pada tanggal 31 Maret 2011, IBKP memenuhi rasio keuangan tersebut.

Pada bulan Juli 2010, IBKP telah memperoleh persetujuan dari CIMB untuk melakukan beberapa hal tersebut di atas yang dibatasi oleh bank.

Page 37: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

15

6. UANG MUKA PENJUALAN DAN PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA

Terdiri dari:

(dalam miliaran Rupiah)URAIAN JUMLAHUang muka Penjualan 647,3Titipan pelanggan 36,0Pendapatan diterima dimukaPenjualan 275,0Sewa 229,9Jumlah 1.188,2

Perincian uang muka penjualan berdasarkan persentase dari harga jual adalah sebagai berikut:

(dalam miliaran Rupiah)URAIAN JUMLAH<20% 161,420% - 49,99% 305,550% - 99,99% 126,9100,00% 53,5Total 647,3

7. UTANG PEMBELIAN ASET TETAP

Merupakan utang pembelian aset tetap kendaraan Perseroan sebesar Rp1,0 miliar, KBS sebesar Rp0,1 miliar dan KUS sebesar Rp0,1 miliar.

8. UANG JAMINAN PENYEWA

Merupakan uang jaminan yang diterima dari para penyewa Central Park Mall, Festival CityLink dan Lavande, sehubungan dengan perjanjian sewa masing-masing sebesar Rp9,5 miliar, Rp6,9 miliar dan Rp0,1 miliar. Uang jaminan ini akan dikembalikan kepada penyewa pada saat perjanjian sewa berakhir.

9. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA

Liabilitas imbalan pasca kerja dalam laporan posisi keuangan konsolidasi adalah sebagai berikut:

(dalam miliaran Rupiah)URAIAN JUMLAHNilai kini liabilitas imbalan pasti 21,6Biaya jasa lalu yang belum diakui (0,1)Kerugian aktuarial yang belum diakui (3,6)Liabilitas bersih 17,9

Mutasi liabilitas bersih di laporan posisi keuangan konsolidasi adalah sebagai berikut:

(dalam miliaran Rupiah)URAIAN JUMLAHSaldo awal 14,9Beban periode berjalan 3,2Lain-lain (0,2)Saldo akhir 17,9

Page 38: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

16

KOMITMEN DAN KONTINJENSI

1. Perseroan dan Anak Perusahaan mengadakan perjanjian dengan beberapa bank dalam rangka penyediaan fasilitas kredit kepada pembeli untuk pemilikan rumah toko, rumah kantor, apartemen dan perkantoran milik Perseroan dan Anak Perusahaan, antara lain:

BANK PROYEKSejak tahun 2005 Perseroan Bank Permata Apartemen Mediterania Garden

Residences 2

Apartement Royal Mediterania Garden dan Garden Shopping Arcade

Sejak tahun 2005 Perseroan Bank CIMB Niaga Apartemen Mediterania Garden Residences 2

Apartement Royal Mediterania Garden dan Garden Shopping Arcade

Sejak tahun 2007 Perseroan, IBKP dan beberapa perusahaan lainnya dalam Agung Podomoro Group*)

Bank Internasional Indonesia

Seluruh unit yang dibangun oleh pengembang

Sejak tahun 2007 ASA Bank Internasional Indonesia

Apartemen Kuningan City

Sejak tahun 2008 Perseroan Bank DKI Apartemen Gading NiasSejak tahun 2008 Perseroan Bank Internasional

IndonesiaPodomoro City dan Gading Nias Residences

Sejak tahun 2008 Perseroan Bank Tabungan Negara

Apartemen Gading Nias

Sejak tahun 2008 Perseroan Bank Bukopin Apartemen Gading Nias

Sejak tahun 2008 IBKP Bank CIMB Niaga Apartemen The Lavande

Sejak tahun 2009 Perseroan Bank Permata Apartemen Gading NiasSejak tahun 2009 IBKP Bank Permata Apartemen The LavandeSejak tahun 2009 ASA Bank Rakyat Indonesia Apartemen Kuningan City

Sejak tahun 2009 ASA Bank Permata Apartemen Kuningan CitySejak tahun 2009 ASA Bank CIMB Niaga Apartemen Kuningan City

Sejak tahun 2010 ASA Bank Victoria International

Perkantoran Kuningan City

Sejak tahun 2010 BSM dan KUS Bank Internasional Indonesia

Apartemen Green Lake dan Green Bay

Sejak tahun 2010 BSM Bank Negara Indonesia

Apartemen Green Lake

Sejak tahun 2010 BSM Bank Tabungan Negara

Apartemen Green Lake

Sejak tahun 2010 KUS Bank Negara Indonesia

Apartemen Green Bay

Sejak tahun 2010 KUS Bank Tabungan Negara

Apartemen Green Bay

Sejak tahun 2011 BSM Bank Permata Apartemen Green LakeSejak tahun 2011 KUS Bank Permata Apartemen Green BaySejak tahun 2011 KBS Bank Permata Apartemen Green PermataSejak tahun 2011 KBS Bank Internasional

IndonesiaApartemen Green Permata

Sejak tahun 2011 PGK Bank Internasional Indonesia

Perumahan Grand Taruma

*) Pada tahun 2011, terdapat perubahan perjanjian dengan addendum dimana Perusahaan, IBKP, ASA, KUS, BSM, PGK dan beberapa perusahaan lainnya dalam Agung Podomoro Group mengubah perjanjian dengan Bank Internasional Indonesia dalam rangka penyediaan fasilitas kredit kepada pembeli untuk pemilikan seluruh unit yang dibangun oleh pengembang.

Page 39: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

17

Atas pemberian Fasilitas Kredit Kepemilikan Apartemen (KPA) oleh BII, Bank Permata, dan Bank CIMB Niaga, maka sebagian fasilitas KPA ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka dalam mata uang Rupiah milik ASA dan IBKP yang akan dicairkan setelah terpenuhinya syarat-syarat tertentu dalam perjanjian.

Dalam perjanjian kerjasama tersebut di atas antara lain diatur Perseroan dan Anak Perusahaan akan bertanggung jawab sepenuhnya dan mengikat diri sebagai penjamin atas pembayaran seluruh jumlah uang yang terutang dari pembeli kepada Bank baik merupakan utang pokok, bunga dan biaya-biaya lainnya yang timbul berdasarkan perjanjian kredit yang dibuat oleh dan antara Pembeli/Debitur dengan Bank (buy back guarantee) apabila pembeli/debitur belum menandatangani Akta Jual Beli (AJB), Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT), dan pembeli telah melalaikan liabilitasnya membayar angsuran sebanyak/selama beberapa bulan angsuran (tiga sampai empat bulan yang di tetapkan dalam masing-masing perjanjian) berturut-turut kepada Bank. Penjaminan tersebut diberikan selama Akta Jual Beli antara Perseroan atau Anak Perusahaan dengan pembeli belum ditandatangani. Jaminan ini dengan cara bagaimanapun juga tidak dapat ditarik atau dicabut kembali selama AJB terhadap sertipikat hak atas per unit dan APHT belum ditandatangani, serta belum diserahkan dan diterima oleh Bank.

2. Perseroan memiliki kasus hukum dengan para ahli waris Abdul Kadir Salim (Penggugat) yang mengajukan gugatan kepada Perseroan dan terdaftar dalam register perkara Perdata No. 427/Pdt.G/2009/PN.JKT.Bar., tanggal 20 Agustus 2009 pada Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Perkara ini adalah gugatan perbuatan melawan hukum dengan tuntutan dari Penggugat adalah ganti rugi sebesar Rp2.500.000 ribu dan menyerahkan tanah seluas 15.460 m2 kepada Penggugat yang terletak di JI. Tanjung Palapa, Tanjung Duren, Jakarta Barat.

Menurut pendapat dari penasehat hukum Perseroan, pada tanggal 17 Maret 2010, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat memutuskan untuk menolak gugatan dari penggugat dan tanah yang diklaim penggugat dinyatakan tidak beralasan dan tidak berdasar hukum. Majelis Hakim juga memutuskan bahwa tanah seluas 15.460 m2 adalah sah secara hukum milik Perseroan.

Atas putusan tersebut, pada tanggal 31 Maret 2010, penggugat mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi. Sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini, permohonan banding tersebut masih dalam proses.

3. Berdasarkan Perkara No. 320/Pdt.G/2010/PN. Jkt.Ut tanggal 2 September 2010 di Pengadilan Negeri Jakarta Utara antara Drs. Hamonangan Sinaga (Penggugat) dan Perseroan (Tergugat) dengan pokok gugatan antara lain:

− Menyatakan sah dan berharga sita jaminan atas 1 unit Apartemen Blok Crysant unit J/01/JL;

− Menyatakan bahwa Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan segala akibat hukumnya terhadap hal milik Penggugat yang membatalkan secara sepihak pemesanan unit J/01/JL Apartemen Gading Nias Residences; dan

− Menghukum Tergugat untuk mengembalikan kepada Penggugat 1 unit Apartemen pada blok Crysant unit J/01/JL Apartemen Gading Nias Residences atau setidak-tidaknya mengembalikan semua pembayaran yang telah dilakukan Penggugat kepada Tergugat beserta seluruh kerugian yang dialami Penggugat baik kerugian materiil maupun immateriil yang jumlahnya sebesar Rp1,1 miliar.

Menurut pendapat dan nasehat hukum Perseroan, pada tanggal 23 Pebruari 2011, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara memutuskan pada tanggal 23 Maret 2011 menolak gugatan dari Penggugat dan menghukum Penggugat untuk membayar semua biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp331.000.

Page 40: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

18

Atas putusan tersebut, pada tanggal 7 Maret 2011 Pengunggat mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi. Sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini, permohonan banding tersebut masih dalam proses.

4. Berdasarkan perkara No. 1048/Pdt.G/2010/PN. JKT.BAR tanggal 21 Desember 2010 di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Lim Soejono (Penggugat) mengajukan gugatan kepada Perseroan (Tergugat), dengan tuntutan dari Penggugat antara lain meletakkan sita jaminan atas sebidang tanah Verponding Indonesia No. 164/15.I.A atas nama alm. Winarsa.

Sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini, gugatan tersebut masih dalam proses.

5. Sebagaimana tercantum dalam perkara perdata dengan No. Register 95/Pdt.G/2009/PN.JKT.Bar., tanggal 26 Pebruari 2009 pada Pengadilan Negeri Jakarta Barat, terdapat gugatan yang diajukan oleh Tan Malano (Penggugat) kepada 31 (tiga puluh satu) pihak, yang mana Trihatma Kusuma Haliman, Direktur Utama Perseroan, sebagai Tergugat 24. Perkara ini adalah gugatan perbuatan melawan hukum dengan tuntutan dari Penggugat adalah ganti rugi immaterial sebesar Rp5 miliar dan ganti rugi material atas tanah yang dikuasai Perseroan dan JLP sebesar Rp8.500.000/m2. Gugatan tersebut melibatkan harta kekayaan Perseroan, yaitu sebagian dari tanah milik Perseroan dengan sertifikat Hak Guna Bangunan No. 2457/Tanjung Duren Selatan seluas 8.587 m2 yang terletak di JI. Tanjung Palapa, Tanjung Duren, Jakarta Barat. Perkara ini telah diputus oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada tanggal 15 Maret 2010 yang, antara lain, memutuskan menolak seluruh gugatan Penggugat. Terhadap putusan tersebut, Penggugat telah mengajukan banding pada tanggal 26 Maret 2010.

SELURUH LIABILITAS KONSOLIDASI PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN PADA TANGGAL 31 MARET 2011 TELAH DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI. SAMPAI DENGAN TANGGAL DITERBITKANNYA PROSPEKTUS INI, PERSEROAN TELAH MELUNASI SELURUH LIABILITASNYA YANG TELAH JATUH TEMPO.

SAMPAI DENGAN TANGGAL DITERBITKANNYA PROSPEKTUS INI, PERSEROAN TIDAK MEMILIKI LIABILITAS DAN PERIKATAN YANG TERJADI SETELAH TANGGAL 31 MARET 2011 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN YANG DITERBITKAN KEMBALI TANGGAL 14 JULI 2011 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT, DAN YANG TERJADI SEJAK TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TERSEBUT DI ATAS SAMPAI DENGAN TANGGAL EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN, SELAIN YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TERSEBUT DI ATAS, SERTA SELAIN LIABILITAS DAN PERIKATAN YANG TERJADI DARI KEGIATAN USAHA NORMAL.

DENGAN ADANYA PENGELOLAAN YANG SISTEMATIS ATAS ASET DAN LIABILITAS SERTA PENINGKATAN HASIL OPERASI DI MASA YANG AKAN DATANG, PERSEROAN MENYATAKAN KESANGGUPANNYA UNTUK DAPAT MENYELESAIKAN SELURUH LIABILITASNYA SESUAI DENGAN PERSYARATAN SEBAGAIMANA MESTINYA.

PERSEROAN TELAH MEMENUHI SEMUA RASIO KEUANGAN YANG DIPERSYARATKAN DALAM PERJANJIAN UTANG PERSEROAN.

TIDAK TERDAPAT NEGATIVE COVENANTS YANG AKAN MERUGIKAN HAK-HAK PEMEGANG SAHAM DAN HAK-HAK PEMEGANG OBLIGASI.

Page 41: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

19

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN

Analisis dan pembahasan kondisi keuangan serta hasil operasi Perseroan dalam bab ini harus dibaca bersama-sama dengan “Ikhtisar Data Keuangan Penting” dan Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan dan Anak Perusahaan beserta catatan-catatan dalam Prospektus ini. Informasi keuangan yang disajikan dalam pembahasan ini serta data keuangan lainnya dalam tabel bersumber dari Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan dan Anak Perusahaan untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan (anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu Limited) dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. Angka-angka ikhtisar data keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 diambil dari laporan keuangan konsolidasi Perseroan yang telah direview oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio dan Rekan (Anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu Limited) (“OBS”) dimana menurut OBS, tidak ditemukan indikasi perlunya modifikasi material terhadap laporan keuangan konsolidasi untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 agar sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Pembahasan yang disajikan berikut mengandung pernyataan yang menggambarkan keadaaan di masa mendatang (forward looking statement) dan mencerminkan pandangan Perseroan saat ini berkaitan peristiwa dan kinerja keuangan di masa mendatang yang hasil aktualnya dapat berbeda secara material sebagai akibat dari faktor-faktor termasuk namun tidak terbatas kepada yang telah diuraikan dalam Bab V mengenai Risiko Usaha.

A. UMUM

Perseroan merupakan salah satu perusahaan pengembang properti terkemuka di Indonesia. Perseroan menjalankan bisnis secara terintegrasi sebagai pemilik, pengembang dan pengelola dari real estat dengan segmen yang mencakup hunian, komersial dan ritel. Perseroan memiliki model bisnis pengembangan properti terintegrasi, dari akuisisi dan pembelian lahan, desain dan pembangunan, hingga manajemen proyek, penjualan, pemasaran dan penyewaan komersial, dan juga pengoperasian dan pengelolaan superblok, perkantoran dan pusat perbelanjaan. Perseroan dikenal memiliki proyek yang berkualitas tinggi dan ”iconic”, seperti Podomoro City dan Senayan City.

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN USAHA DAN OPERASI PERSEROAN

Kegiatan usaha Perseroan adalah mengembangkan dan menjual apartemen hunian, perkantoran, dan rumah toko serta mengoperasikan dan menyewakan properti komersial. Hasil operasi Perseroan dipengaruhi oleh beberapa faktor penting, meliputi:

KONDISI PASAR PROPERTI

Perseroan menghasilkan seluruh pendapatan dari aktivitas pengembangan properti di Indonesia. Karenanya, Perseroan sangat tergantung kepada kondisi ekonomi Indonesia secara umum dan pasar properti Indonesia pada khususnya. Kondisi ekonomi lainnya yang mempengaruhi bisnis Perseroan termasuk tren harga pasar yang mempengaruhi penjualan properti dan tingkat harga sewa, standar hidup, tingkat pendapatan yang dapat dibelanjakan, perubahan demografi, suku bunga dan ketersediaan pembiayaan konsumen. Perseroan memperkirakan bahwa hasil kegiatan usaha Perseroan akan terus berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan fluktuasi dalam kondisi ekonomi dan pasar properti Indonesia.

Nilai dari aset properti dipengaruhi oleh faktor-faktor yang antara lain adalah pasokan dan permintaan dari properti yang sejenis, tingkat pertumbuhan ekonomi, dan upaya peningkatan kondisi aset properti yang telah dilakukan, suku bunga, inflasi, bencana alam dan perkembangan politik dan ekonomi. Pasar properti secara historis berubah sesuai siklus, dan di masa depan perubahan siklus tersebut dapat berakibat pada fluktuasi nilai wajar properti, kondisi keuangan dan hasil operasi Perseroan.

Page 42: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

20

PENDAPATAN

Pendapatan Dari Penjualan

Kegiatan usaha Perseroan adalah pengembangan dan penjualan apartemen, kantor, dan rumah toko serta kepemilikan dan pengelolaan dari properti ritel dan hotel. Sehubungan dengan penjualan properti, Perseroan pada umumnya melakukan kegiatan penjualan awal (pre-sale) di mana Perseroan menjual sebagian properti sebelum selesainya pembangunan. Saat ini, hukum di Indonesia memungkinkan dilakukannya pre-sale dari properti sebelum penyelesaian dengan pemenuhan beberapa persyaratan. Hasil pre-sale tersebut dapat digunakan untuk membangun properti pre-sale tersebut. Pembeli dari apartemen, kantor, dan rumah toko Perseroan, dapat membayar harga pembelian secara penuh pada saat penjualan atau dapat memilih untuk membayar uang muka, yang umumnya adalah 10% hingga 20% dari harga pembelian dan sisanya diangsur bertahap.

Apabila pembeli yang mengangsur pembayaran telah gagal memenuhi kewajiban pembayarannya, sesuai dengan kontrak penjualan dan pembelian standar, Perseroan berhak untuk membatalkan kontrak penjualan dan menjual kembali properti tanpa proses penyitaan terlebih dahulu. Selain itu, Perseroan umumnya berhak untuk menahan sebagian dari pembayaran yang telah dilakukan pembeli sebelum terjadinya gagal bayar.

Penentuan harga jual dari apartemen, kantor, dan rumah toko dilakukan sesuai dengan harga pasar yang berlaku pada saat penjualan, dan terkadang menggunakan harga premium. Perseroan umumnya membangun properti hunian secara bertahap, sehingga memberikan fleksibilitas bagi Perseroan untuk mengubah penawaran produk mengikuti permintaan pasar. Faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi nilai penjualan yang diperoleh dari pengembangan proyek baru termasuk adalah jenis properti yang dikembangkan, waktu penyelesaian, dan waktu pengakuan pendapatan.

Di masa mendatang, Perseroan memperkirakan porsi penjualan yang cukup besar yang terdiri dari pre-sale proyek baru. Sehubungan dengan proyek baru, jumlah properti yang dapat dijual dan waktu penyerahan properti tersebut kepada pembeli tergantung pada jadwal konstruksi dan reaksi pasar saat peluncuran proyek baru tersebut. Selain itu, penjualan juga dipengaruhi beberapa faktor yang mempengaruhi permintaan termasuk dari kondisi demografi pasar dimana terdapat tren populasi yang bermigrasi kembali ke dalam kota agar lebih dekat dengan aktivitas bisnis dan tempat kerja.

Perseroan mulai mencatat pengakuan penjualan properti perkantoran pada tahun 2010. Sejak awal tahun 2010, sebagian pendapatan Perseroan diperoleh dari pendapatan berulang (recurring income) yang berasal dari pendapatan sewa atas properti yang dimiliki. Selain itu, mulai tahun 2011, Perseroan memperkirakan untuk memperoleh pendapatan dari hotel. Perseroan berkeyakinan bahwa komposisi penjualan dan pendapatan usaha yang dihasilkan dari pendapatan berulang akan secara berangsur meningkat. Untuk periode 3 (tiga) bulan pertama tahun 2011 yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, pendapatan berulang Perseroan yakni pendapatan sewa adalah sebesar 5,8% dan 5,3% dari total penjualan dan pendapatan usaha Perseroan. Perseroan tidak memiliki pendapatan berulang untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007, 2008, dan 2009. Perseroan berkeyakinan bahwa pertumbuhan pendapatan berulang akan menurunkan risiko operasi terkait dengan siklus pasar properti di Indonesia.

Pendapatan Sewa

Kinerja dari portofolio properti ritel Perseroan sangat bergantung pada pendapatan yang dihasilkan dari penyewaan properti dan beban operasi yang terkait dengan properti tersebut. Faktor yang mempengaruhi pendapatan sewa dari properti ritel adalah, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi ekonomi umum dan lokal, permintaan dari penyewa untuk area ritel, pasokan dari properti ritel baru di wilayah di mana Perseroan beroperasi, kinerja penjualan dan kondisi bisnis dari para penyewa, arus pengunjung di properti ritel Perseroan, pola konsumsi pelanggan, kompetisi dari properti ritel lainnya, inflasi, dan pembangunan infrastruktur dan transportasi.

Page 43: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

21

Sebagian besar dari penyewaan mal ritel Perseroan adalah berdasarkan kontrak jangka panjang selama lima tahun, sementara penyewaan bagi penyewa utama (anchor tenant) umumnya untuk jangka waktu 10 tahun. Anchor tenant membayar biaya sewa secara bulanan. Harga sewa bagi anchor tenant umumnya ditinjau setelah lima tahun masa penyewaan. Penyewa di luar anchor tenant pada umumnya wajib untuk membayar 10% hingga 20% dari jumlah sewa untuk seluruh periode sewa sebelum dimulainya periode sewa, sedangkan sisanya dibayarkan secara bulanan selama empat tahun pertama periode sewa. Harga sewa umumnya tetap sepanjang periode sewa dan ditinjau sebelum masa sewa berakhir dengan memperhatikan kondisi pasar yang berlaku. Perseroan umumnya menentukan harga sewa berdasarkan referensi harga sewa pasar untuk tipe properti sejenis yang berada pada lokasi yang sebanding, yang disesuaikan dengan kondisi pasar. Faktor utama dalam menentukan harga sewa meliputi jenis usaha penyewa, ukuran dan lokasi spesifik area yang disewakan. Sebelum 1 Maret 2010, Perseroan menagih jasa pengelolaan dari para penyewa dan beban utilitas, termasuk listrik, air dan gas, serta biaya operasional. Sesuai dengan perjanjian tanggal 1 Maret 2010 antara Perseroan dan PT Central Prima Kelola (“CPK”), Perusahaan Afiliasi, Perseroan menunjuk CPK sebagai pengelola Central Park Mall, sehingga sejak 1 Maret 2010, penghasilan jasa pengelolaan tersebut dibayar langsung ke CPK oleh penyewa dan selanjutnya CPK menanggung seluruh beban operasional dari jasa pengelolaan tersebut. CPK sebagian besar dimiliki oleh IDFC yang merupakan pemegang saham pengendali Perseroan. Terhadap jasa pengelolaan tersebut, penyewa membayar uang jaminan (security deposit) sebesar jasa pengelolaan selama tiga bulan dan selanjutnya membayar secara bulanan di muka sepanjang periode sewa.

Harga sewa yang diterapkan Perseroan mayoritas dilakukan dalam mata uang US Dollar namun dibayarkan dalam Rupiah. Sesuai praktek umum di Indonesia, kebanyakan penyewa melakukan pembayaran dalam Rupiah pada kurs tukar “tetap” tertentu. Secara historis kurs tukar “tetap” tersebut umumnya lebih rendah dibandingkan kurs tukar Bank Indonesia yang berlaku. Kurs tukar “tetap” tersebut telah ditentukan dalam kontrak sewa.

Komponen penting dalam kontrak sewa standar adalah termasuk:

• Penyewa wajib membayar denda untuk keterlambatan pembayaran.

• Penyewa bertanggung jawab untuk membayar seluruh perpajakan dan biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan properti, termasuk PPN, bea materai, retribusi dan pungutan lainnya.

• Penyewa tidak diperbolehkan untuk menyewakan kembali properti ke pihak lain tanpa terlebih dahulu memperoleh persetujuan tertulis dari Perseroan.

• Penyewa diwajibkan untuk menempatkan uang jaminan, dan/atau bank garansi dalam jumlah yang setara dengan pembayaran sewa selama tiga bulan.

• Penyewa bertanggung jawab untuk menyelesaikan proses fitting out dalam waktu yang ditentukan yang tergantung pada luas area sewa. Pada umumnya, proses ini memakan waktu satu bulan untuk specialty shop dan sampai dengan enam bulan untuk anchor tenant.

• Penyewa wajib untuk mengembalikan dan menyerahkan unit sewa sesuai dengan kondisi pada saat disewakan.

Akses Terhadap Pendanaan dan Biaya Pendanaan

Kemampuan Perseroan untuk memperoleh pendanaan, dan juga biaya atas pendanaan tersebut, mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan. Sebagai contoh, Perseroan mendanai pengembangan propertinya melalui kombinasi pinjaman berjangka menengah dan panjang dalam jumlah yang signifikan, dan pre-sale dari pengembangan baru. Semakin tinggi tingkat suku bunga akan menyebabkan semakin tingginya biaya pengembangan usaha. Selain itu, akses permodalan dan biaya pendanaan Perseroan dipengaruhi oleh batasan-batasan, seperti klausa pembatasan standar dalam hubungannya dengan utang, dan dalam hal pembiayaan melalui bank di mana besarnya fasilitas pinjaman dibatasi oleh Batas Maksimum Pemberian Kredit (legal lending limit) bank.

Page 44: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

22

Biaya Pengembangan

Pada umumnya, Perseroan melakukan kontrak dengan harga tetap untuk konstruksi proyek-proyek Perseroan. Meskipun kontraktor yang melakukan pembelian bahan material untuk konstruksi proyek, Perseroan terkadang harus menanggung beban tambahan akibat perubahan harga bahan material, seperti baja dan semen. Perseroan dari waktu ke waktu dapat melakukan kontrak pembelian khusus untuk secara langsung membeli beberapa peralatan dan bahan material tertentu.

Waktu Penyelesaian Proyek

Jumlah dari proyek properti yang dapat dibangun oleh Perseroan dan diselesaikan dalam periode tertentu dibatasi oleh keterbatasan waktu dan kebutuhan untuk menyediakan permodalan yang cukup besar untuk pembangunan dan konstruksi proyek. Jika terjadi keterlambatan, awal dimulainya penjualan dan penyewaan akan tertunda sehingga menyebabkan terlambatnya penerimaan pembayaran penjualan dan pembayaran sewa, meskipun pembayaran dimuka secara kas dalam jumlah tertentu telah diterima. Selain itu, keterlambatan dari proyek hotel akan menunda kemampuan untuk menyewakan kamar hotel sehingga menunda realisasi dari pendapatan berulang operasi hotel. Perseroan juga dapat mengalami keterlambatan dalam konstruksi dan/atau penyelesaian proyek. Jadwal konstruksi dari suatu properti tergantung kepada beberapa faktor, termasuk di antaranya waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan izin pelaksanaan konstruksi, serta kemampuan Perseroan dalam mendapatkan penyewa.

Fluktuasi Mata Uang Asing

Sebagian besar dari transaksi Perseroan dilakukan dan dicatat dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan pelaporan Perseroan. Seluruh pendapatan sewa dan sebagian beban menggunakan mata uang US Dollar. Meskipun demikian, risiko yang terkandung diperkecil melalui penetapan pembayaran sewa pada kurs tukar tetap dan kontraktor Perseroan menanggung sebagian besar risiko akibat fluktuasi harga material.

KONDISI PERSAINGAN DAN PERUBAHAN YANG TERJADI PADA KOMPETITOR

Banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang properti, namun selain dari besar-kecilnya perusahaan properti, masing-masing perusahaan tersebut berbeda dalam hal segmen yang diterjuni serta komposisinya pada tiap segmen tersebut. Pada tiap segmen usaha dapat terbagi lagi menjadi beberapa sub-segmen, sebagai contoh segmen apartemen dapat dibagi lagi menjadi apartemen kelas atas, kelas menengah, dan kelas rusunami. Faktor yang mempengaruhi persaingan pada masing-masing segmen antara lain faktor harga, lokasi, konsep dan kualitas dari produk properti yang ditawarkan. Dapat dikatakan bahwa persaingan pada industri properti relatif tidak terlalu ketat mengingat luasnya segmen usaha, di samping adanya pertumbuhan permintaan sejalan dengan pertumbuhan daya beli masyarakat akibat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tinggi.

PENGEMBANGAN PRODUK BARU

Berikut merupakan beberapa pengembangan produk baru Perseroan:

- Pengembangan proyek diversifikasi, yaitu di bidang perhotelan, Hotel Harris di Bandung, dan Hotel Pullman di Central Park;

- Pengembangan proyek baru di bidang perumahan di samping hunian vertikal yang telah dikembangkan selama ini, contohnya Green Permata, Grand Taruma, dan Green Lake;

- Pengembangan proyek baru pada kota-kota besar tingkat dua di Indonesia yang memiliki prospek pertumbuhan yang sehat.

LANGKAH-LANGKAH PENINGKATAN KINERJA

Perseroan akan terus memelihara serta meningkatkan sistem/program kerja yang telah berjalan dan memberikan kontribusi terhadap kinerja perusahaan, yaitu antara lain: Pengembangan sumber daya manusia (perekrutan selektif dan pelatihan), profesionalisme manajemen, penerapan prinsip tata kelola

Page 45: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

23

perusahaan (good corporate governance), program tanggung jawab sosial perusahaan dalam rangka meningkatkan kepedulian lingkungan dan masyarakat dan penerapan konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan (go green concept).

C. KEBIJAKAN – KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

Kebijakan-kebijakan akuntasi penting merupakan kebijakan-kebijakan yang (i) relevan terhadap penyajian kondisi keuangan dan hasil operasional Perseroan serta (ii) memerlukan pertimbangan yang paling sulit, subjektif atau rumit dari manajemen Perseroan, yang sering memerlukan dibuatnya estimasi mengenai pengaruh dari permasalahan yang mengandung ketidakpastian. Dikarenakan meningkatnya jumlah variabel dan asumsi yang mempengaruhi hasil dari ketidakpastian di masa yang akan datang, pertimbangan manajemen tersebut dapat menjadi semakin subjektif dan komplek. Untuk dapat memperjelas bagaimana manajemen menentukan pertimbangannya mengenai kejadian-kejadian di masa mendatang, termasuk variabel-variabel dan asumsi-asumsi yang mendasari estimasi, dan sensitivitas dari pertimbangan-pertimbangan tersebut untuk situasi-situasi berbeda, Perseroan telah mengidentifikasi kebijakan akuntansi penting di bawah ini dan berkeyakinan bahwa semua aspek dari laporan keuangan konsolidasi harus dipelajari dan dimengerti dalam rangka memahami kondisi finansial pada saat ini dan pada masa mendatang dan hasil operasional yang harapkan. Perseroan juga berkeyakinan bahwa kebijakan akuntansi penting ini perlu untuk diperhatikan.

Kombinasi Bisnis

Akuisisi anak perusahaan dari pihak ketiga dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method). Biaya kombinasi bisnis adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau yang diasuransikan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian yang diperoleh ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut.

Jika memungkinkan, pertimbangan akuisisi tersebut termasuk aset atau liabilitas yang dihasilkan dari suatu kesepakatan imbalan kontinjensi diukur pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar yang terjadi selanjutnya disesuaikan terhadap biaya perolehan dimana aset atau liabilitas tersebut memenuhi penyesuaian periode pengukuran. Seluruh perubahan lain dalam nilai wajar dari pertimbangan kontingen sebagaimana suatu aset atau liabilitas dicatat sesuai dengan standar akuntansi yang terkait. Perubahan nilai wajar pertimbangan kontingen yang diklasifikasikan sebagai ekuitas yang tidak diakui.

Akuisisi dalam rangka transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dibukukan dengan cara yang sama dengan metode penyatuan kepemilikan.

Periode pengukuran adalah periode dari tanggal akuisisi sampai perusahaan menerima informasi yang dicari tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi. Periode pengukuran tidak boleh melebihi satu tahun dari tanggal akuisisi.

Investasi Pada Perusahaan Asosiasi

Perusahaan Asosiasi adalah suatu perusahaan di mana induk perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee.

Penghasilan, aset dan liabilitas dari Perusahaan Asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasi dan dicatat dengan mengunakan metode ekuitas. Investasi pada Perusahaan Asosiasi dicatat di laporan posisi keuangan sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perseroan atas aset bersih Perusahaan Asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Perseroan atas kerugian Perusahaan Asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika Perseroan mempunyai liabilitas atau melakukan pembayaran liabilitas Perusahaan Asosiasi yang dijaminnya, dalam hal demikian, tambahan kerugian diakui sebesar liabilitas atau pembayaran tersebut.

Page 46: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

24

Aset Real Estat

Aset real estat terdiri dari bangunan siap dijual, tanah belum dikembangkan, tanah yang sedang dikembangkan dan bangunan yang sedang dikonstruksi, dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah.

Tanah belum dikembangkan merupakan tanah mentah yang belum dikembangkan dan dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih mana yang lebih rendah. Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan meliputi biaya pra-perolehan dan perolehan tanah. Biaya perolehan akan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pengembangan tanah akan dimulai atau dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut siap dibangun.

Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan ditambah dengan biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan pada aset pengembangan real estat serta biaya pinjaman. Tanah yang sedang dikembangkan akan dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut selesai dikembangkan.

Biaya perolehan bangunan yang sedang dikonstruksi meliputi biaya perolehan tanah yang telah selesai dikembangkan ditambah dengan biaya konstruksi, biaya lainnya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat dan biaya pinjaman, serta dipindahkan ke bangunan yang siap dijual pada saat selesai dibangun dan siap dijual.

Biaya aktivitas pengembangan real estat yang dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat adalah:

- Biaya praperolehan tanah;- Biaya perolehan tanah;- Biaya yang secara langsung berhubungan dengan proyek; - Biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat; dan - Biaya pinjaman.

Biaya pinjaman yang secara langsung dapat diatribusikan dengan kegiatan pengembangan dikapitalisasi ke proyek pengembangan. Kapitalisasi dihentikan pada saat proyek pengembangan tersebut ditangguhkan/ditunda pelaksanaannya atau secara substansial siap untuk digunakan sesuai tujuannya.

Biaya yang dialokasikan sebagai beban proyek adalah: - Biaya pra perolehan tanah atas tanah yang tidak berhasil diperoleh. - Kelebihan biaya dari hasil yang diperoleh atas pembangunan sarana umum yang di komersialkan,

yang dijual atau dialihkan, sehubungan dengan penjualan unit.

Perseroan dan Anak Perusahaan tetap melakukan akumulasi biaya ke proyek pengembangan walaupun realisasi pendapatan pada masa depan lebih rendah dari nilai tercatat proyek, atas perbedaan yang terjadi Perseroan dan Anak Perusahaan melakukan penyisihan secara periodik. Jumlah penyisihan tersebut akan mengurangi nilai tercatat proyek dan dibebankan ke laba rugi berjalan.

Biaya yang telah dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat dialokasikan ke setiap unit real estat dengan metode identifikasi khusus.

Pengkajian atas estimasi dan alokasi biaya dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara substansial, jika terjadi perubahan mendasar Perseroan dan Anak Perusahaan akan melakukan revisi dan realokasi biaya.

Beban yang diakui pada saat terjadinya adalah biaya yang tidak berhubungan dengan proyek real estat.

Page 47: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

25

Properti Investasi

Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai untuk kepentingan disewakan untuk memperoleh pendapatan sewa jangka panjang dan/atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya. Berdasarkan PSAK No. 13 (Revisi 2007): Properti Investasi, mengijinkan penggunaan model nilai wajar (fair value method) atau model biaya (cost model) dalam mengukur properti investasi setelah pengakuan awal. Perseroan dan Anak Perusahaan mengukur properti investasi setelah pengakuan awal dengan menggunakan metode biaya.

Properti investasi diukur sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan.

Properti investasi kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis dari properti investasi sebagai berikut:

TahunBangunan dan prasarana 30Mesin dan peralatan 8

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

PENGAKUAN PENDAPATAN DAN BEBAN

Penjualan

Pendapatan dari penjualan apartemen, perkantoran dan bangunan sejenisnya, yang pembangunannya dilaksanakan lebih dari satu tahun diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian (percentage of completion method), apabila seluruh syarat berikut terpenuhi:

• proses konstruksi telah melampaui tahap awal, yaitu pondasi bangunan telah selesai dan semua persyaratan untuk memulai pembangunan telah terpenuhi;

• jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan

jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; dan

• jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan andal.

Metode yang digunakan untuk menentukan tingkat penyelesaian aktivitas pengembangan adalah berdasarkan proporsi (dalam persentase) aktivitas pengembangan real estat yang telah dilaksanakan sampai suatu tanggal tertentu terhadap total aktivitas pengembangan real estat yang harus dilaksanakan.

Pendapatan dari penjualan rumah tinggal, toko dan bangunan sejenis lainnya beserta tanah kavlingnya diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi:

• proses penjualan telah selesai;

• harga jual akan tertagih;

• tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan

• penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.

Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari pembeli diperlakukan sebagai uang muka dan dicatat dengan metode deposit sampai seluruh persyaratan tersebut dipenuhi.

Page 48: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

26

Pendapatan Sewa

Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa.

Uang muka sewa yang diterima dari penyewa dicatat ke dalam akun pendapatan diterima dimuka dan akan diakui sebagai pendapatan secara berkala sesuai dengan kontrak sewa yang berlaku.

Pendapatan Bunga

Pendapatan bunga diakui berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terutang dan tingkat bunga yang sesuai.

Beban

Biaya yang berhubungan dengan pendapatan yang menggunakan metode persentase penyelesaian diakui sesuai dengan tingkat persentase penyelesaian dari unit bangunan pada setiap akhir periode.

Beban, kecuali yang berhubungan dengan pendapatan yang menggunakan metode persentase penyelesaian, diakui sesuai dengan masa manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).

Indikator Keuangan di Luar PSAK

Dalam bagian ini, istilah ”Adjusted EBITDA” berarti Adjusted Earning Before Interest, Tax, Amortization and Depreciation yaitu laba bersih setelah ditambahkan kembali dengan beban pajak penghasilan, beban depresiasi dan amortisasi, pendapatan bunga, bunga dan beban keuangan, laba (rugi) selisih kurs, kepentingan nonpengendali dan rugi dari penjualan aset tetap.

Adjusted EBITDA bukan merupakan ukuran kinerja dalam PSAK ataupun IFRS. Investor sebaiknya tidak menganggap Adjusted EBITDA secara terpisah atau sebagai alternatif terhadap laba bersih sebagai indikator dari kinerja operasi atau terhadap arus kas dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan sebagai ukuran dari likuiditas, atau ukuran kinerja lainnya sesuai PSAK. Karena terdapat berbagai metode perhitungan Adjusted EBITDA, Marjin Adjusted EBITDA dan EBIT, penyajian Perseroan terhadap Adjusted EBITDA bisa jadi tidak dapat diperbandingkan dengan ukuran atau judul yang sama yang digunakan oleh perusahaan lain.

Di masa yang akan datang, manajemen Perseroan dapat memutuskan untuk menggunakan indikator keuangan di luar PSAK, seperti EBIT dan marjin Adjusted EBITDA, apabila tepat.

Tabel berikut merekonsiliasi laba bersih Perseroan menurut PSAK terhadap definisi Adjusted EBITDA oleh Perseroan untuk periode-periode berikut:

(Dalam miliaran Rupiah)

Keterangan3 Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember

2011 2010 2010 2009 2008Adjusted EBITDA 204,4 39,0 398,3 43,2 (53,6)Penyesuaian: Rugi penjualan aset tetap - - 0,0(1) 0,0 (1) - Rugi selisih kurs – bersih (4,0) (0,2) 1,8 (0,0)(1) - Penghasilan bunga 17,7 9,5 38,0 40,1 22,8 Beban bunga dan keuangan (1,5) - (13,0) (0,4) (0,6) Lainnya – bersih(2) 12,9 2,6 18,8 5,9 8,7 Beban pajak (36,8) (13,0) (100,7) (42,4) (5,8) Depresiasi dan amortisasi (3,9) (4,7) (16,3) (25,7) (9,2) Kepentingan nonpengendali (23,7) 2,1 (40,7) 7,3 12,6 Laba (rugi) periode berjalan 165,1 35,2 282,6 27,8 (25,1)

(1) Di bawah Rp0,05 miliar.(2) Termasuk di dalamnya antara lain: (i) penghasilan pembatalan penjualan, denda dan ganti nama, (ii) denda keterlambatan

serah terima kepada pelanggan, dan (iii) lain-lain bersih (di luar selisih kurs – bersih).

Page 49: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

27

D. HASIL KEGIATAN OPERASIONAL DAN KONDISI KEUANGAN

Berikut merupakan perkembangan dari aset, liabilitas dan ekuitas Perseroan.

* Periode 3 (tiga) bulan Sumber: Perseroan

a. Pertumbuhan Aset, Liabilitas dan Ekuitas

Pertumbuhan Aset

Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2010

Jumlah Aset Perseroan mengalami penurunan sebesar 1,7% menjadi Rp7.433,3 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 dari Rp7.564,6 miliar pada tahun 2010 antara lain disebabkan oleh penurunan dari Kas dan Setara Kas dan Properti Investasi.

- Kas dan Setara Kas. Kas dan setara kas mengalami penurunan sebesar 33,6% menjadi Rp1.240,7 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 dari Rp1.869,8miliar pada tahun 2010 antara lain disebabkan pembayaran utang bank dan pembayaran kontraktor.

- Properti Investasi. Properti investasi mengalami penurunan sebesar 3,2% menjadi Rp1.856,5 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 dari Rp1.917,7 miliar pada tahun 2010 antara lain disebabkan reklasifikasi Ballroom Central Park ke aset tetap dan biaya penyusutan atas properti investasi.

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2009

Jumlah aset Perseroan mengalami peningkatan sebesar 71,9% menjadi Rp7.564,6 miliar pada tahun 2010 dari Rp4.400,9 miliar pada tahun 2009 antara lain disebabkan oleh peningkatan dari kas dan setara kas, aset real estat dan properti investasi.

- Kas dan Setara Kas. Kas dan setara kas mengalami peningkatan sebesar 381,3% menjadi Rp1.869,8 miliar pada tahun 2010 dari Rp388,5 miliar pada tahun 2009 antara lain disebabkan penerimaan dari pelanggan dan penerimaan dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham.

PERKEMBANGAN ASET, LIABILITAS DAN EKUITAS

31-Mar-11* 31-Mar-10* 2010 2009 2008 2007 2006Aset 7.433,3 5.303,9 7.564,6 4.400,9 2.734,5 1.571,0 920,3 Liabilitas 3.132,1 3.599,2 3.429,7 3.007,3 2.032,5 925,5 612,4 Ekuitas 4.301,2 1.704,7 4.134,9 1.393,6 701,9 645,5 307,9

(Dalam miliaran Rupiah)

Page 50: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

28

- Aset Real Estat. Aset real estat mengalami peningkatan sebesar 20,1% menjadi Rp2.239,7 miliar pada tahun 2010 dari Rp1.865,4 miliar pada tahun 2009 disebabkan oleh peningkatan progres pembangunan.

- Properti Investasi. Properti investasi mengalami peningkatan sebesar 100,0% menjadi Rp1.917,7 miliar pada tahun 2010 disebabkan pencatatan Central Park Mall yang telah selesai pembangunannya sehingga direklasifikasi dari akun aset tetap dalam penyelesaian menjadi properti investasi.

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2008

Jumlah aset Perseroan mengalami peningkatan sebesar 60,9% menjadi Rp4.400,9 miliar pada tahun 2009 dari Rp2.734,5 miliar pada tahun 2008 antara lain disebabkan oleh peningkatan dari kas dan setara kas, aset real estat dan aset tetap.

- Kas dan Setara Kas. Kas dan setara kas mengalami peningkatan sebesar 14,1% menjadi Rp388,5 miliar pada tahun 2009 dari Rp340,5 miliar pada tahun 2008 antara lain disebabkan penerimaan dari pelanggan.

- Aset Real Estat. Aset real estat mengalami peningkatan sebesar 132,1% menjadi Rp1.865,4 miliar pada tahun 2009 dari Rp803.8 miliar pada tahun 2008 disebabkan oleh peningkatan progres pembangunan.

- Aset Tetap. Aset Tetap mengalami peningkatan sebesar 42,5% menjadi Rp1.752,1 miliar pada tahun 2009 dari Rp1.229,3 miliar pada tahun 2008 antara lain disebabkan oleh peningkatan Aktiva Tetap Dalam Penyelesaian Mall.

Pertumbuhan Liabilitas

Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2010

Jumlah Liabilitas Perseroan mengalami penurunan sebesar 8,7% menjadi Rp3.132,1 miliar pada periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dari Rp3.429,7 miliar pada tahun 2010 antara lain disebabkan oleh penurunan dari utang bank.

- Utang Bank. Utang bank mengalami penurunan sebesar 18,2% menjadi Rp1.589,8 miliar pada periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dari Rp1.944,3 miliar pada tahun 2010 disebabkan adanya percepatan pembayaran Utang Bank dari dana yang dihasilkan dari Penawaran Umum Perdana Saham

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2009

Jumlah liabilitas Perseroan mengalami peningkatan sebesar 14,0% menjadi Rp3.429,7 miliar pada tahun 2010 dari Rp3.007,3 miliar pada tahun 2009 antara lain disebabkan oleh peningkatan dari utang bank dan uang muka penjualan dan pendapatan diterima dimuka.

- Utang Bank. Utang bank mengalami peningkatan sebesar 16,1% menjadi Rp1.944,3 miliar pada tahun 2010 dari Rp1.674,2 miliar pada tahun 2009 disebabkan karena penarikan pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. oleh Perseroan.

- Uang Muka dan Pendapatan Diterima Dimuka. Uang muka dan pendapatan diterima dimuka mengalami peningkatan sebesar 5,2% menjadi Rp1.104,4 miliar pada tahun 2010 dari Rp1.050,0 miliar pada tahun 2009 disebabkan antara lain adanya pembayaran dari pelanggan.

Page 51: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

29

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2008

Jumlah liabilitas Perseroan mengalami peningkatan sebesar 48,0% menjadi Rp3.007,3 miliar pada tahun 2009 dari Rp2.032,5 miliar pada tahun 2008 antara lain disebabkan oleh peningkatan dari utang bank dan uang muka penjualan dan pendapatan diterima dimuka.

- Utang Bank. Utang bank mengalami peningkatan sebesar 60,8% menjadi Rp1.674,2 miliar pada tahun 2009 dari Rp1.041,4 miliar pada tahun 2008 disebabkan karena penarikan pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. sebesar Rp500 miliar oleh Perusahaan.

- Uang Muka dan Pendapatan Diterima Dimuka. Uang muka dan pendapatan diterima dimuka mengalami peningkatan sebesar 38,0% menjadi Rp1.050,0 miliar pada tahun 2009 dari Rp760,7 miliar pada tahun 2008 disebabkan antara lain adanya pembayaran dari pelanggan dan adanya peningkatan penjualan.

Pertumbuhan Ekuitas

Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2010

Jumlah ekuitas Perseroan mengalami peningkatan sebesar 4,0% menjadi Rp4.301,3 miliar pada periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dari Rp4.134,9 miliar pada tahun 2010 disebabkan oleh peningkatan saldo laba karena laba tahun berjalan.

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2009

Jumlah ekuitas Perseroan mengalami peningkatan sebesar 196,7% menjadi Rp4.134,9 miliar pada tahun 2010 dari Rp1.393,6 miliar pada tahun 2009 terutama disebabkan oleh peningkatan modal saham Perseroan akibat dari Penawaran Umum Perdana Saham.

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2008

Jumlah ekuitas Perseroan mengalami peningkatan sebesar 98,5% menjadi Rp1.393,6 miliar pada tahun 2009 dari Rp701,9 miliar pada tahun 2008 terutama disebabkan oleh peningkatan uang muka setoran modal.

b. Penjualan dan Pendapatan Usaha

Perseroan memperoleh penjualan terutama dari penjualan apartemen terkait dengan pembangunan proyek hunian, dan pada akhir-akhir ini memasarkan pre-sale properti Perseroan di superblok Central Park dan Kuningan City. Mulai awal tahun 2010 Perseroan juga memperoleh pendapatan sewa sehubungan dengan kegiatan operasi Central Park Mall.

Tidak terdapat penjualan dan pendapatan usaha dari satu pelanggan yang memiliki kontribusi lebih dari 10% terhadap total penjualan.

Tabel berikut memberikan informasi mengenai penjualan dan pendapatan usaha, komponennya menurut segmen serta persentasenya terhadap jumlah penjualan dan pendapatan usaha untuk periode-periode berikut:

Page 52: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

30

(Dalam miliaran Rupiah, kecuali persentase)

Keterangan

3 Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember

2011 2010 2010 2009 2008Rp % Rp % Rp % Rp % Rp %

Penjualan Apartemen 498,0 71,9 266,8 94,2 1.468,1 75,7 856,0 100,0 659,6 81,4 Perkantoran 154,7 22,3 - - 295,4 15,3 - - - - Rumah Toko - - - - 71,6 3,7 - - 150,4 18,6 Jumlah 652,7 94,2 266,8 94,2 1.835,1 94,7 856,0 100,0 810,0 100,0Pendapatan Usaha Sewa 40,4 5,8 16,5 5,8 103,5 5,3 - - - - Lainnya 0,0(1) 0,0(2) - - 0,1 0,0(2) - - - - Jumlah 40,4 5,8 16,5 5,8 103,6 5,3 - - - -Jumlah 693,1 100.0 283,3 100,0 1.938,7 100,0 856,0 100,0 810,0 100,0

(1) Di bawah Rp0,05 miliar(2) Di bawah 0,05%

c. Penjualan

Pendapatan dari penjualan mencerminkan pendapatan yang diperoleh dari penjualan apartemen, perkantoran, dan rumah toko serta bangunan lainnya.

d. Pendapatan Sewa

Pendapatan sewa mencerminkan pendapatan yang terutama diperoleh dari penyewaan properti ritel, seperti mal.

e. Beban Pokok Penjualan dan Beban Langsung

Beban Pokok Penjualan Perseroan terutama terdiri dari beban-beban yang berhubungan dengan penjualan apartemen hunian, perkantoran dan rumah toko, termasuk biaya perolehan lahan, biaya perolehan lainnya dan biaya konstruksi. Beban Langsung Perseroan terutama berasal dari operasi mal. Beban pokok penjualan dan beban langsung umumnya meningkat sesuai dengan peningkatan dalam penjualan dan pendapatan usaha.

Tabel berikut ini menjelaskan komponen dari beban pokok penjualan dan beban langsung serta persentasenya terhadap jumlah beban pokok penjualan dan beban langsung untuk periode-periode berikut:

(Dalam miliaran Rupiah, kecuali persentase)

Keterangan

3 Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember

2011 2010 2010 2009 2008Rp % Rp % Rp % Rp % Rp %

Beban Pokok Penjualan

Apartemen 332,4 76,3 169,7 87,9 1.030,7 77,7 568,0 100,0 562,9 82,1 Perkantoran 89,2 20,5 - - 183,0 13,8 - - - - Rumah Toko - - - - 55,0 4,1 - - 122,7 17,9 Jumlah 421,6 96,8 169,7 87,9 1.268,7 95,6 568,0 100,0 685,6 100,0Beban Langsung Penyusutan 13,9 3,2 10,7 5,5 44,6 3,4 - - - - Listrik, air dan gas - - 10,8 5,6 10,8 0,8 - - - - Keamanan - - 0,1 0,1 0,1 0,0(1) - - - - Lainnya 0,1 0,0(1) 1,7 0,9 2,9 0,2 - - - - Jumlah 14,0 3,2 23,3 12,1 58,5 4,4 - - - -Jumlah 435,6 100,0 193,0 100,0 1.327,2 100,0 568,0 100,0 685,6 100,0

(1) Di bawah 0,05%.

Page 53: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

31

f. Beban penjualan, beban umum dan administrasi, penghasilan bunga, beban bunga dan keuangan, bagian laba rugi asosiasi dan keuntungan (kerugian) dan lainnya

Tabel berikut memberikan informasi mengenai beban penjualan, beban umum dan administrasi, penghasilan bunga, beban bunga dan keuangan, bagian laba rugi asosiasi, dan keuntungan (kerugian) lainnya untuk periode-periode berikut:

(dalam miliaran Rupiah)

URAIAN31 Maret Per 31 Desember

2011 2010 2010 2009 2008 2007 2006(1)

Beban penjualan (40,2) (25,5) (118,4) (138,7) (91,9) (31,8) (15,2)Beban umum dan

administrasi (53,8) (28,4) (199,7) (124,4) (82,7) (60,9) (29,1)Penghasilan bunga 17,7 9,5 38,0 40,1 22,8 21,9 2,4Beban bunga dan

keuangan (1,5) - (13,0) (0,4) (0,6) (0,0)(2) (2,0)Bagian laba (rugi) bersih

Perusahaan Asosiasi 13,3 - 47,9 (0,0)(2) (0,0)(2) - -Keuntungan (kerugian)

lainnya 8,8 2,3 17,0 5,9 8,7 2,9 1,4(1) Disajikan tanpa pengaruh retrospektif sehubungan dengan akuisisi Anak Perusahaan (ASA, KUS dan IBKP) pada tahun

2010.(2) Di bawah Rp0,05 miliar.

g. Perpajakan

Tabel berikut menjelaskan komponen dari beban pajak kini dan beban (manfaat) pajak tangguhan dari pajak penghasilan Perseroan dan Anak Perusahaan untuk periode-periode berikut:

(Dalam miliaran Rupiah)

Keterangan3 Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember

2011 2010 2010 2009 2008Beban Pajak kiniPajak penghasilan final Perseroan 25,7 11,7 69,1 31,2 - Anak Perusahaan 11,1 1,3 31,6 8,9 -Pajak penghasilan tidak final Perseroan - - - - 2,6Jumlah beban pajak kini 36,8 13,0 100,7 40,1 2,6Beban (manfaat) pajak tangguhanPerseroan - - - - 0,9 Anak Perusahaan - - - 2,3 2,3Jumlah beban pajak tangguhan - - - 2,3 3,2Jumlah beban pajak 36,8 13,0 100,7 42,4 5,8

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 243/PMK.03/2008 tentang pelaksanaan pembayaran pajak penghasilan atas pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, seluruh penghasilan yang berasal dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dikenakan pajak penghasilan final. Peraturan ini berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2009. Hal ini menyebabkan seluruh aset pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 dibebankan pada tahun 2009 dan 2008, karena menurut manajemen tidak dapat dimanfaatkan lagi di tahun mendatang. Besarnya pajak terkait hal tersebut di atas yang dikenakan untuk penjualan adalah sebesar 5% dan untuk pendapatan sewa adalah sebesar 10% sementara pendapatan lainnya dikenakan pajak penghasilan perusahaan dengan tarif pajak sesuai undang-undang pajak penghasilan badan yang berlaku.

h. Perbandingan Dengan Perusahaan Sejenis

Keadaan penjualan atau pendapatan bersih Perseroan dibandingkan dengan industri sejenis, dilihat dari perbandingan posisi laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 dari beberapa perusahaan properti besar di Indonesia sebagai berikut:

Page 54: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

32

(dalam miliar Rupiah)

KETERANGAN LIPPO KARAWACI

BUMI SERPONG

DAMAIPERSEROAN SUMARECON CIPUTRA BAKRIELAND DUTA

PERTIWIALAM SUTRA

Pendapatan 3.125 2.477 1.939 1.695 1.695 1.368 1.007 765Laba Kotor 1.524 1.537 612 748 735 669 731 416Laba Komrehensif 525 870 283 233 258 179 267 290

Sumber: hasil kompilasi data dari www.idx.co.id per 31 Desember 2010

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat Perseroan merupakan salah satu yang terbesar dalam industri properti.

E. KINERJA KEUANGAN

Tabel berikut ini menjelaskan komponen hasil operasi untuk periode-periode berikut:

(Dalam miliaran Rupiah)

Keterangan3 Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember

2011 2010 2010 2009 2008Penjualan dan Pendapatan Usaha 693,1 283,3 1.938,7 856,0 810,0Beban pokok penjualan dan beban langsung 435,6 193,0 1.327,2 568,0 685,6Laba Bruto 257,5 90,3 611,5 287,9 124,4Beban penjualan (40,2) (25,5) (118,4) (138,7) (91,9)Beban umum dan administrasi (53,8) (28,4) (199,7) (124,4) (82,7)Penghasilan bunga 17,7 9,5 38,0 40,1 22,8Beban bunga dan keuangan (1,5) - (13,0) (0,4) (0,6)Bagian laba (rugi) bersih Perusahaan Asosiasi 13,3 - 47,9 (0,0) (1) (0,0) (1)

Keuntungan (kerugian) lainnya 8,8 2,3 17,0 5,9 8,7

Laba (rugi) sebelum pajak 201,9 48,2 383,3 70,3 (19,2)Beban pajak – bersih (36,8) (13,0) (100,7) (42,4) (5,8)

Laba (rugi) periode berjalan 165,1 35,2 282,6 27,8 (25,1)Pendapatan komprehensif lain - - - - -

Jumlah Laba (Rugi) Komprehensif 165,1 35,2 282,6 27,8 (25,1)Laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk 141,4 37,3 241,9 35,1 (12,4) Kepentingan nonpengendali 23,7 (2,1) 40,7 (7,3) (12,6)Jumlah 165,1 35,2 282,6 27,8 (25,1)

(1) Di bawah Rp0,05 miliar.

Tabel berikut ini menjelaskan komponen hasil operasi dalam persentase terhadap jumlah penjualan dan pendapatan usaha untuk periode-periode berikut:

(Dalam persentase)

Keterangan3 Bulan Yang Berakhir Pada

Tanggal 31 MaretTahun Yang Berakhir Pada Tanggal

31 Desember2011 2010 2010 2009 2008

Penjualan dan Pendapatan Usaha 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0Beban pokok penjualan dan beban

langsung 62,8 68,1 68,5 66,4 84,6Laba Bruto 37,2 31,9 31,5 33,6 15,4Beban penjualan (5,8) (9,0) (6,1) (16,2) (11,3)Beban umum dan administrasi (7,8) (10,0) (10,3) (14,5) (10,2)Penghasilan bunga 2,5 3,3 2,0 4,7 2,8Beban bunga dan keuangan (0,2) - (0,7) (0,1) (0,1)Bagian laba (rugi) bersih

Perusahaan Asosiasi 1,9 - 2,5 (0,0)(1) (0,0)(1)

keuntungan (kerugian) lainnya 1,3 0,8 0,9 0,7 1,1

Laba (rugi) sebelum pajak 29,1 17,0 19,8 8,2 (2,4)

Page 55: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

33

Keterangan3 Bulan Yang Berakhir Pada

Tanggal 31 MaretTahun Yang Berakhir Pada Tanggal

31 Desember2011 2010 2010 2009 2008

Beban pajak – bersih (5,3) (4,6) (5,2) (5,0) (0,7)Laba (rugi) periode berjalan 23,8 12,4 14,6 3,3 (3,1)Pendapatan komprehensif lain - - - - -Jumlah Laba (Rugi) komprehensif 23,8 12,4 14,6 3,3 (3,1)

Laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada:

Pemilik entitas induk 20,4 13,2 12,5 4,1 (1,5) Kepentingan nonpengendali 3,4 (0,7) 2,1 (0,9) (1,6)Jumlah 23,8 12,4 14,6 3,3 (3,1)

(1) Di bawah 0,05 persen.

a. Penjualan dan Pendapatan Usaha

Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 Dibandingkan dengan Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada tanggal 31 Maret 2010

Penjualan dan pendapatan usaha Perseroan meningkat menjadi Rp693,1 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 dari Rp283,3 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2010 terutama diakibatkan oleh adanya pengakuan penjualan baru atas apartemen Kuningan City, perkantoran Central Park dan pendapatan yang berasal dari pendapatan sewa Central Park Mall.

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2009

Penjualan Perseroan meningkat sebesar 126,5% menjadi Rp1.938,7 miliar pada tahun 2010 dari Rp856,0 miliar pada tahun 2009 terutama disebabkan oleh peningkatan penjualan apartemen, perkantoran, rumah toko dan pendapatan yang berasal dari pendapatan sewa. Kenaikan tersebut terutama disebabkan karena mulai adanya pengakuan penjualan (initial recognition) dari beberapa proyek, meliputi Kuningan City, Central Park Office dan pendapatan sewa Central Park Mall.

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2008

Penjualan Perseroan meningkat sebesar 5,7% menjadi Rp856,0 miliar pada tahun 2009 dari Rp810,0 miliar pada tahun 2008 terutama disebabkan oleh meningkatnya penjualan proyek The Lavande, Gading Nias Residence dan Royal Mediterania Garden.

Berikut merupakan grafik perkembangan penjualan dan pendapatan usaha Perseroan.

* Periode 3 (tiga) bulan Sumber: Perseroan

PERKEMBANGAN PENJUALAN DAN PENDAPATAN USAHA

693,1

283,3

1938,7

856,0 810,0

31-Mar-11* 31-Mar-10* 2010 2009 2008

(Dalam miliaran Rupiah)

Page 56: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

34

b. Beban Pokok Penjualan dan Beban Langsung

Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 Dibandingkan dengan Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada tanggal 31 Maret 2010

Beban pokok penjualan dan beban langsung Perseroan meningkat menjadi Rp435,6 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 dari Rp193,0 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2010, sejalan dengan peningkatan penjualan Perseroan. Dalam persentase beban pokok penjualan dan beban langsung terhadap penjualan dan pendapatan usaha menurun menjadi sebesar 62,8% pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 dari 68,1% pada periode tiga bulan pertama tahun 2010.

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2009

Beban pokok penjualan Perseroan meningkat sebesar 133,7% menjadi Rp1.327,2 miliar pada tahun 2010 dari Rp568,0 miliar pada tahun 2009 sejalan dengan peningkatan penjualan Perseroaan. Dalam persentase beban pokok penjualan Perseroan terhadap penjualan Perseroan, meningkat menjadi 68,5% pada tahun 2010 dari 66,4% pada tahun 2009.

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2008

Beban pokok penjualan Perseroan menurun sebesar 17,2% menjadi Rp568,0 miliar pada tahun 2009 dari Rp685,6 miliar pada tahun 2008 disebabkan oleh kontribusi yang lebih tinggi dari penjualan apartemen kelas menengah bawah. Dalam persentase beban pokok penjualan Perseroan terhadap penjualan Perseroan, menurun menjadi 66,4% pada tahun 2009 dari 84,6% pada tahun 2008.

c. Laba Bruto

Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 Dibandingkan dengan Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada tanggal 31 Maret 2010

Laba bruto Perseroan meningkat menjadi Rp257,5 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 dari Rp90,3 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2010. Dalam persentase laba bruto terhadap penjualan dan pendapatan usaha meningkat menjadi 37,2% pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 dari 31,9% pada periode tiga bulan pertama tahun 2010 terutama karena peningkatan pendapatan yang berasal dari pendapatan sewa.

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2009

Laba bruto Perseroan meningkat menjadi Rp611,5 miliar pada tahun 2010 dari Rp287,9 miliar pada tahun 2009. Dalam persentase terhadap penjualan Perseroan, laba bruto menurun menjadi 31,5% pada tahun 2010 dari 33,6% pada tahun 2009 terutama karena penyesuaian harga tunai keras pada pre-sale apartemen hunian di proyek Perseroan yang baru diluncurkan, Kuningan City.

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2008

Laba kotor Perseroan meningkat menjadi Rp287,9 miliar pada tahun 2009 dari Rp124,4 miliar pada tahun 2008. Dalam persentase terhadap penjualan Perseroan, laba kotor meningkat menjadi 33,6% pada tahun 2009 dari 15,4% pada tahun 2008.

Page 57: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

35

d. Beban Penjualan, Beban Umum dan Administrasi, Penghasilan Bunga, Beban Bunga dan Keuangan, Bagian Laba (Rugi) Bersih Perusahaan Asosiasi serta Keuntungan dan Kerugian Lainnya

Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 Dibandingkan dengan Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada tanggal 31 Maret 2010

• Beban penjualan. Beban penjualan Perseroan meningkat sebesar 57,6% menjadi Rp40,2 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 dari Rp25,5 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2010 terutama disebabkan oleh peningkatan beban iklan dan brosur sebesar 190,9%.

• Beban umum dan administrasi. Beban umum dan administrasi Perseroan meningkat sebesar 89,4% menjadi Rp53,8 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 dari Rp28,4 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2010 terutama disebabkan oleh peningkatan beban gaji dan tunjangan sebesar 92,7% karena adanya proyek-proyek baru dan kenaikan tahunan standar gaji dan tunjangan.

• Penghasilan bunga. Penghasilan bunga Perseroan meningkat sebesar 86,3% menjadi Rp17,7 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 dari Rp9,5 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2010.

• Beban bunga dan keuangan. Beban bunga dan keuangan Perseroan meningkat menjadi Rp1,5 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 terutama disebabkan adanya beban bunga pinjaman atas proyek apartemen Lavande yang telah selesai dibangun, sehingga beban bunga tidak dapat dikapitalisasi ke aset real estat.

• Bagian laba asosiasi. Bagian laba asosiasi pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 diperoleh dari laba kegiatan operasi Senayan City Mall dan Lindeteves Trade Centre.

• Keuntungan (kerugian) lainnya. Keuntungan (kerugian) lainnya Perseroan meningkat sebesar 282,6% menjadi Rp8,8 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 dari Rp2,3 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2010 terutama disebabkan oleh penerimaan sponsorship Rp1,4 miliar dan Rp2,8 miliar dari pendapatan klaim asuransi.

9. Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2009

• Beban penjualan. Beban penjualan Perseroan menurun sebesar 14,6% menjadi Rp118,4 miliar pada tahun 2010 dari Rp138,7 miliar pada tahun 2009, terutama disebabkan oleh penurunan beban pameran dan launching sebesar 10,2% dari Rp67,4 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp60,5 miliar pada tahun 2010, penurunan beban promosi sebesar 44,2% dari Rp17,2 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp9,6 miliar pada tahun 2010.

• Beban umum dan administrasi. Beban umum dan administrasi Perseroan meningkat sebesar 60,5% menjadi Rp199,7 miliar pada tahun 2010 dari Rp124,4 miliar pada tahun 2009, terutama disebabkan oleh peningkatan beban gaji dan tunjangan sebesar 143,6% dari Rp53,2 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp129,6 miliar pada tahun 2010 dikarenakan oleh kenaikan gaji dan penambahan karyawan.

• Penghasilan bunga. Penghasilan bunga Perseroan menurun 5,2% menjadi Rp38,0 miliar pada tahun 2010 dari Rp40,1 miliar pada tahun 2009.

• Beban bunga dan keuangan. Beban bunga dan keuangan Perseroan meningkat 3.150,0% menjadi Rp13,0 miliar pada tahun 2010 dari Rp0,4 miliar pada tahun 2009 terutama disebabkan adanya beban bunga pinjaman atas proyek Mediterania Garden Residence 2, The Lavande dan Garden Shopping Arcade yang telah selesai selesai dibangun, sehingga beban bunga tidak dapat dikapitalisasi ke aset real estat.

Page 58: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

36

• Bagian laba (rugi) bersih Perusahaan Asosiasi. Bagian laba (rugi) bersih Perusahaan Asosiasi meningkat menjadi laba investasi sebesar Rp47,9 miliar pada tahun 2010 dari rugi Rp0,01 miliar pada tahun 2009, terutama disebabkan oleh akuisisi Perseroan atas 25,5% saham MGP yang memiliki Senayan City dan 35,0% saham CGN yang memiliki Lindeteves Trade Center di bulan April 2010.

• Keuntungan (kerugian) lainnya. Keuntungan lainnya meningkat 188,1% sebesar Rp17,0 miliar pada tahun 2010 dari Rp5,9 miliar pada tahun 2009, terutama disebabkan peningkatan pada penghasilan pembatalan penjualan, denda dan ganti nama.

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 • Beban penjualan. Beban penjualan Perseroan meningkat sebesar 50,9% menjadi Rp138,7 miliar pada

tahun 2009 dari Rp91,9 miliar pada tahun 2008, terutama disebabkan oleh dari peluncuran proyek-proyek Perseroan pada tahun 2009, yaitu Superblok Green Bay, Central Park Mall dan Central Park Residences yang menyebabkan kenaikan sebesar 73,8% atau Rp7,3 miliar untuk beban promosi dan peningkatan sebesar 89,8% atau Rp31,9 miliar untuk beban pameran dan launching.

• Beban umum dan administrasi. Beban umum dan administrasi Perseroan meningkat sebesar 50,4% menjadi Rp124,4 miliar pada tahun 2009 dari Rp82,7 miliar pada tahun 2008, terutama disebabkan oleh peningkatan sebesar 15,5% atau Rp7,1 miliar untuk beban gaji dan tunjangan karena kenaikan gaji dan penambahan karyawan, peningkatan sebesar Rp19,1 miliar untuk beban bank dan administrasi yang terutama disebabkan oleh biaya arranger untuk pinjaman sindikasi dan kenaikan biaya utilitas sebesar Rp5,1 miliar.

• Penghasilan bunga. Penghasilan bunga Perseroan meningkat sebesar 75,9% pendapatan bunga yang diterima dari penjualan apartemen Mediterania Garden Residence 2 menjadi Rp40,1 miliar pada tahun 2009 dari sebelumnya Rp22,8 miliar pada tahun 2008

• Keuntungan (kerugian) lainnya. Keuntungan lainnya menurun sebesar 32,2% menjadi Rp5,9 miliar pada tahun 2009 dari Rp8,7 miliar pada tahun 2008, terutama disebabkan peningkatan pada penghasilan pembatalan penjualan, denda dan ganti nama.

* Periode 3 (tiga) bulan Sumber: Perseroan

PERKEMBANGAN LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK

201,9

48,2

383,3

70,3

(19,2)

31-Mar-11* 31-Mar-10* 2010 2009 2008

(Dalam miliaran Rupiah)

Page 59: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

37

e. Laba (Rugi) Sebelum Pajak

Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 Dibandingkan dengan Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada tanggal 31 Maret 2010

Laba sebelum pajak Perseroan adalah sebesar Rp201,9 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2011, meningkat Rp153,7 miliar dari Rp48,2 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2010. Dalam persentase terhadap penjualan dan pendapatan usaha, laba sebelum pajak adalah sebesar 29,1% pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 meningkat dari 17,0% pada periode tiga bulan pertama tahun 2010.

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 Laba sebelum pajak Perseroan mengalami peningkatan menjadi Rp383,3 miliar pada tahun 2010 dari Rp70,3 miliar pada tahun 2009. Dalam persentase terhadap penjualan, laba sebelum pajak adalah sebesar 19,8% pada tahun 2010, meningkat dari 8,2% pada tahun 2009.

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 Laba sebelum pajak Perseroan adalah sebesar Rp70,3 miliar pada tahun 2009, mengalami peningkatan sebesar Rp89,5 miliar dari rugi sebesar Rp(19,2) miliar pada tahun 2008. Dalam persentase terhadap penjualan, laba sebelum pajak adalah sebesar 8,2% pada tahun 2009, meningkat dari (2,4%) pada tahun 2008.

f. Beban Pajak - Bersih

Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 Dibandingkan dengan Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada tanggal 31 Maret 2010

Beban pajak Perseroan meningkat menjadi Rp36,8 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 dari Rp13,0 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2010 disebabkan oleh peningkatan pendapatan. Dalam persentase terhadap penjualan dan pendapatan usaha Perseroan, beban pajak meningkat menjadi 5,3% pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 dari 4,6% pada periode tiga bulan pertama tahun 2010.

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 Beban pajak Perseroan meningkat menjadi Rp100,7 miliar pada tahun 2010 dari Rp42,4 miliar pada tahun 2009 disebabkan oleh perubahan dalam peraturan perpajakan sehubungan dengan pelaksanaan pajak penghasilan atas pengalihan kepemilikan tanah dan bangunan yang bersifat final. Dalam persentase terhadap penjualan dan pendapatan usaha Perseroan, beban pajak meningkat menjadi 5,2% pada tahun 2010 dari 5,0% pada tahun 2009 sehubungan dengan penghapusbukuan aset pajak tangguhan yang dibebankan pada tahun 2009.

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 Beban pajak Perseroan meningkat menjadi Rp42,4 miliar pada tahun 2009 dari Rp5,8 miliar pada tahun 2008 disebabkan oleh perubahan dalam peraturan perpajakan sehubungan dengan pelaksanaan pajak penghasilan atas pengalihan kepemilikan tanah dan bangunan yang bersifat final.

Page 60: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

38

g. Laba (Rugi) Komprehensif

Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 Dibandingkan dengan Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada tanggal 31 Maret 2010

Disebabkan oleh faktor-faktor tersebut di atas, laba bersih Perseroan adalah sebesar Rp165,1 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 dibandingkan dengan Rp35,2 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2010. Laba komprehensif diatribusikan kepada Pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali masing-masing sebesar Rp141,4 miliar dan Rp23,7 miliar pada periode tiga bulan 2011 dan sebesar Rp37,3 miliar dan Rp(2,1) miliar pada periode tiga bulan 2010.

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2009

Laba komprehensif meningkat menjadi Rp282,6 miliar pada tahun 2010 dari laba bersih sebesar Rp27,8 miliar pada tahun 2009. Laba komprehensif diatribusikan kepada Pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali masing-masing sebesar Rp241,9 miliar dan Rp40,7 miliar pada tahun 2010 dan sebesar Rp35,1 miliar dan Rp(7,3) miliar pada tahun 2009.

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2008

Disebabkan oleh faktor-faktor tersebut di atas, laba bersih meningkat menjadi Rp27,8 miliar pada tahun 2009 dari rugi bersih sebesar Rp(25,1) miliar pada tahun 2008. Laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada Pemilik entitas induk dan kepentingan nonpengendali masing-masing sebesar Rp35,1 miliar dan Rp(7,3) miliar pada tahun 2009 dan sebesar Rp(12,4) miliar dan Rp(12,6) miliar pada tahun 2008.

* Periode 3 (tiga) bulan Sumber: Perseroan

h. Laporan Segmen

Tabel berikut ini menyajikan laba bruto menurut segmen usaha untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan 2010 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, 2009 dan 2010. Informasi untuk beban usaha menurut segmen tidak tersedia.

PERKEMBANGAN LABA (RUGI) KOMPREHENSIF

165,1

35,2

282,6

27,8

(25,1)

31-Mar-11* 31-Mar-10* 2010 2009 2008

(Dalam miliaran Rupiah)

Page 61: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

39

(Dalam miliaran Rupiah)

Keterangan3 Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember

2011 2010 2010 2009 2008ApartemenPenjualan 498,0 266,8 1.468,1 856,0 659,6Beban pokok penjualan 332,4 169,7 1.030,7 568,0 562,9Laba Bruto 165,6 97,1 437,4 287,9 96,7PerkantoranPenjualan 154,7 - 295,4 - -Beban pokok penjualan 89,2 - 183,0 - -Laba Bruto 65,5 - 112,4 - -Rumah TokoPenjualan - - 71,6 - 150,4Beban pokok penjualan - - 55,0 - 122,7Laba Bruto - - 16,6 - 27,7Pendapatan sewa dan lainnyaPendapatan 40,4 16,4 103,6 - -Beban langsung 14,0 23,3 58,5 - -Laba Bruto 26,4 (6,9) 45,1 - -

i. RasioProfitabilitasdanRentabilitas

Rasio profitabilitas dan rentabilitas Perseroan menggambarkan kemampuan Perseroan memperoleh keuntungan pada satu masa tertentu. Profitabilitas dan rentabilitas Perseroan diukur dengan rasio-rasio marjin laba komprehensif, imbal hasil aktiva, dan imbal hasil ekuitas.

• Marjin laba komprehensif adalah rasio dari laba bersih terhadap pendapatan usaha. Marjin laba bersih Perseroan pada periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 masing-masing sebesar 23,8%, 14,6%, 3,3% dan -3,1%.

• Imbal hasil aset adalah rasio dari perputaran aktiva dalam menghasilkan laba komprehensif Perseroan, yang diukur dengan membandingkan antara laba komprehensif dengan aset. Imbal hasil aset Perseroan pada periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 masing masing sebesar 2,2%, 3,7%, 0,6% dan -0,9%.

• Imbal hasil ekuitas adalah rasio dari laba komprehensif terhadap jumlah ekuitas. Imbal hasil ekuitas Perseroan pada periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 masing masing sebesar 3,8%, 6,8%, 2,0% dan -3,6%.

j. Arus Kas

Kebutuhan likuiditas Perseroan terkait dengan pendanaan untuk pengembangan proyek baru Perseroan, belanja modal, seperti untuk pembelian peralatan kantor dan properti, pembayaran utang dan menjaga cadangan kas. Arus kas dari pendapatan berulang Perseroan dan dari pre-sale proyek Perseroan merupakan sumber utama likuiditas Perseroan. Jika diperlukan, Perseroan telah menggunakan fasilitas jangka menengah hingga panjang untuk mendanai pengembangan dan belanja modal Perseroan. Dengan mempertimbangkan sumber daya keuangan yang tersedia bagi Perseroan, termasuk kas yang dihasilkan dari aktifitas operasi, fasilitas bank dan dana hasil penawaran umum, Perseroan berkeyakinan bahwa Perseroan masih memiliki likuiditas yang mencukupi untuk keperluan operasi dan membayar utang minimal untuk 12 bulan ke depan.

Page 62: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

40

Tabel berikut menggambarkan informasi tertentu terkait arus kas historikal Perseroan:

(Dalam miliaran Rupiah)

Keterangan3 Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember

2011 2010 2010 2009 2008Arus kas bersih: Diperoleh dari (digunakan untuk)

kegiatan operasi (160,2) (34,5) (878,7) (561,2) 734,4 Digunakan untuk kegiatan investasi (100,8) (262,0) (489,9) (429,3) (1.145,6) Diperoleh dari (digunakan untuk)

kegiatan pendanaan (360,1) 357,3 2.853,2 1.041,1 691,6

Kas dan setara kas

Pada tanggal 31 Maret 2011, Perseroan memiliki kas dan setara kas sebesar Rp1.240,7 miliar, dibandingkan dengan Rp1.869,8 miliar per 31 Desember 2010, Rp388,5 miliar per 31 Desember 2009 dan Rp340,5 miliar per 31 Desember 2008.

Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Arus kas diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi. Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011, arus kas bersih yang digunakan dalam aktivitas operasi adalah sebesar Rp160,2 miliar, terdiri dari arus kas yang dibayarkan pada karyawan sebesar Rp28,5 miliar, pembayaran kepada pemasok dan beban operasional lainnya sebesar Rp650,5 miliar, pembayaran beban bunga dan keuangan sebesar Rp56,7 miliar dan pembayaran pajak penghasilan sebesar Rp42,5 miliar, dan sebagian diimbangi dengan kas yang diterima dari pelanggan sebesar Rp618,0 miliar.

Pada tahun 2010, arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi adalah sebesar Rp878,7 miliar, yang terdiri dari arus kas yang dibayarkan pada karyawan sebesar Rp130,4 miliar, pembayaran kepada pemasok dan beban operasional lainnya sebesar Rp2.253,8 miliar, pembayaran beban bunga dan keuangan sebesar Rp248,4 miliar dan pembayaran pajak penghasilan sebesar Rp108,6 miliar dan sebagian diimbangi dengan kas yang diterima dari pelanggan sebesar Rp1.862,5 miliar.

Pada tahun 2009, arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi adalah sebesar Rp561,2 miliar, yang terdiri dari arus kas yang dibayarkan pada karyawan sebesar Rp52,3 miliar, pembayaran kepada pemasok dan beban operasional lainnya sebesar Rp1.409,9 miliar, pembayaran beban bunga dan keuangan sebesar Rp180,7 miliar dan pembayaran pajak penghasilan sebesar Rp28,2 miliar dan sebagian diimbangi dengan kas yang diterima dari pelanggan sebesar Rp1.109,9 miliar.

Pada tahun 2008, arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi adalah sebesar Rp734,4 miliar, yang terdiri dari pembayaran pada karyawan sebesar Rp46,1 miliar, pembayaran kepada pemasok dan beban operasional lainnya sebesar Rp259,1 miliar, pembayaran beban bunga dan keuangan sebesar Rp95,8 miliar dan pembayaran pajak penghasilan Rp4,0 miliar dan sebagian diimbangi dengan arus kas yang diterima dari pelanggan sebesar Rp1.139,3 miliar.

Kemampuan Perseroan untuk menghasilkan arus kas operasi positif sangat dipengaruhi oleh penerimaan kas dari pelanggan, sebagai sumber utama likuiditas Perseroan dan pembayaran-pembayaran kepada pemasok, karyawan, beban operasional, beban bunga dan keuangan serta utang pajak penghasilan. Untuk mencapai hal tersebut, upaya yang ditempuh Perseroan mencakup meningkatkan pendapatan dari pendapatan berulang, meningkatkan penjualan dari apartemen, rumah toko dan perkantoran serta intensifikasi penagihan, perencanaan yang matang atas pembayaran-pembayaran dan efisiensi.

Arus Kas dari Aktivitas Investasi

Arus kas digunakan untuk aktivitas investasi. Untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011, arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi adalah sebesar Rp100,8 miliar, terdiri dari Rp1,5 miliar untuk penempatan deposito berjangka, Rp115,7 miliar digunakan untuk

Page 63: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

41

perolehan aset tetap, Rp0,4 miliar untuk pembayaran biaya yang ditangguhkan, dan sebagian diimbangi dengan Rp15,3 miliar dari pendapatan bunga, Rp1,0 miliar dari dana yang diperoleh dari perolehan Anak Perusahaan dan Rp0,5 miliar untuk penerimaan piutang dari pihak yang berelasi.

Pada tahun 2010, arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi adalah sebesar Rp489,9 miliar termasuk Rp1,2 miliar untuk tambahan piutang dari pihak yang berelasi, Rp7,1 miliar dari penempatan deposito berjangka, Rp122,3 miliar untuk penempatan investasi saham pada Perusahaan Asosiasi, Rp168,7 miliar untuk perolehan Anak Perusahaan, Rp277,5 miliar digunakan untuk perolehan aset tetap serta Rp17,2 miliar untuk pembayaran biaya yang ditangguhkan, dan sebagian diimbangi dengan Rp43,8 miliar dari penjualan investasi saham pada Anak Perusahaan, Rp29,8 dari penerimaan piutang kepada pihak berelasi, Rp0,7 miliar dari penjualan kepemilikan saham pada Perusahaan Asosiasi, Rp0,7 miliar dari penarikan deposito berjangka dan Rp29,2 miliar dari pendapatan bunga.

Pada tahun 2009, arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi adalah sebesar Rp429,3 miliar termasuk Rp1,5 miliar dari penempatan deposito berjangka, Rp7,2 miliar untuk tambahan piutang dari pihak yang berelasi, Rp445,6 miliar digunakan untuk perolehan aset tetap serta Rp8,9 miliar untuk pembayaran biaya yang ditangguhkan, dan sebagian diimbangi dengan Rp8,0 miliar dari penarikan deposito berjangka dan Rp26,0 miliar dari pendapatan bunga.

Pada tahun 2008, arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi adalah sebesar Rp1.145,6 miliar terdiri dari Rp6,3 miliar untuk penempatan deposito berjangka, Rp0,7 miliar untuk penempatan investasi saham pada Perusahaan Asosiasi, Rp22,1 miliar untuk tambahan piutang dari pihak yang berelasi, Rp1.094,6 miliar digunakan untuk perolehan aset tetap serta Rp28,2 miliar untuk pembayaran biaya yang ditangguhkan, dan sebagian diimbangi dengan Rp6,3 miliar dari pendapatan bunga.

Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Arus kas digunakan untuk aktivitas pendanaan. Untuk periode tiga bulan pertama tahun 2011, arus kas yang digunakan untuk aktivitas pendanaan adalah sebesar Rp360,1 miliar terdiri dari Rp495,0 miliar untuk pembayaran utang bank dikurangi perolehan dari Rp140,5 miliar dari pinjaman bank, Rp1,2 miliar dari penambahan setoran modal Anak Perusahaan dan Rp6,6 miliar untuk pembayaran utang kepada pihak yang berelasi.

Pada tahun 2010, arus kas yang diperoleh dari aktivitas pendanaan adalah sebesar Rp2.853,2 miliar terdiri dari Rp2.847,4 miliar dari penerimaan setoran modal, Rp755,0 miliar dari pinjaman bank, Rp44,1 miliar dari tambahan penerimaan setoran modal Anak Perusahaan dari kepentingan nonpengendali dan Rp21,8 miliar dari utang kepada pihak yang berelasi, dikurangi penggunaan Rp66,9 miliar untuk pembayaran biaya emisi saham, Rp484,8 miliar untuk pembayaran utang bank, Rp0,4 miliar untuk pembayaran utang pembelian aset tetap, Rp6,4 miliar untuk pembayaran utang kepada pihak yang berelasi, pembayaran utang Anak Perusahan kepada kepentingan nonpengendali Rp30,8 miliar dan Rp225,8 miliar untuk pengembalian uang muka setoran modal Anak Perusahaan kepada pemegang saham lainnya.

Pada tahun 2009, arus kas yang diperoleh dari aktivitas pendanaan adalah sebesar Rp1.041,1 miliar terdiri dari Rp705,3 miliar dari pinjaman bank, Rp402,6 miliar dari tambahan penerimaan uang muka setoran modal dan Rp5,8 miliar dari utang kepada pihak yang berelasi, dikurangi penggunaan Rp72,5 miliar untuk pembayaran utang bank.

Pada tahun 2008, arus kas yang diperoleh dari aktivitas pendanaan adalah sebesar Rp691,6 miliar terdiri dari Rp686,9 miliar dari pinjaman bank, Rp79,5 miliar dari tambahan uang muka setoran modal dan Rp11,7 miliar dari utang kepada pihak yang berelasi, dikurangi penggunaan Rp79,0 miliar untuk pembayaran utang bank dan Rp7,5 miliar untuk pembayaran utang kepada pihak yang berelasi.

Hingga saat ini, tidak terdapat perjanjian yang menyebabkan peningkatan atau penurunan likuiditas secara material terhadap Perseroan. Kemampuan Perseroan untuk menghasilkan arus kas operasi yang positif dilakukan dengan memaksimalkan penerimaan dari pelanggan dan menekan beban operasional.

Page 64: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

42

k. Utang yang Material

Tabel berikut menyajikan utang Perseroan yang bersifat material pada tanggal-tanggal sebagai berikut:

(Dalam miliaran Rupiah)

Keterangan31 Maret 31 Desember

2011 2010 2010 2009 2008RupiahPinjaman Sindikasi 725,0 1.100,0 1.095,5 1.100,0 -Bank Pan Indonesia 327,4 239,3 278,7 208,4 204,5Bank Negara Indonesia 231,0 213,1 350,0 - -Bank Permata 134,2 152,0 88,3 176,0 149,9

Bank CIMB Niaga (sebelumnya Bank Lippo) 38,0 - 43,5 57,5 355,7Bank Tabungan Negara 134,2 - 88,3 - -Bank Internasional Indonesia - 55,0 - - 300,0Bank Artha Graha - - - 132,3 31,4Jumlah 1.589,8 1.759,4 1.944,3 1.674,2 1.041,4

Bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 159,8 717,0 138,8 286,3 75,0

Jangka panjang bersih 1.430,0 1.042,4 1.805,5 1.387,9 966,4

Tabel berikut menyajikan jadwal pembayaran utang bank pada tanggal 31 Maret 2011.

(Dalam miliaran Rupiah)

Keterangan Total Tahun Berjalan

Tahun Kedua

Tahun Ketiga

Tahun Keempat

Tahun Kelima

Fasilitas Kredit 1.589,8 159,8 397,0 664,5 328,6 39,9

Beban bunga yang masih harus dibayar pada tanggal 31 Maret 2011 adalah sebesar Rp5,8 miliar.

Bila terdapat peningkatan tingkat suku bunga, selama peningkatan tersebut masih sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, hal ini tidak memberikan dampak secara material terhadap pembayaran pinjaman Perseroan.

l. Komitmen

Tabel berikut menjelaskan komitmen yang terdiri dari:

(Dalam miliaran Rupiah)

KeteranganPer tanggal 31 Maret 2011

Jumlah Nilai Perjanjian

Komitmen

Perjanjian dengan beberapa kontraktor utama untuk pembangunan proyek 2.972 2.155

Pengikatan Perjanjian KUS dengan PT Jakarta Propertindo untuk pemanfaatan tanah 22 6

Jumlah 2.994 2.161

Perseroan juga memiliki beberapa ikatan kontinjensi dengan bank pemberi fasilitas Kredit Kepemilikan Apartemen/Kios/Rumah Toko/Rumah Kantor (KPA/KPR/KPK). Dalam hal pembeli yang menggunakan fasilitas pembiayaan bank tersebut gagal membayar angsurannya kepada bank dan pembeli belum menandatangani Akta Jual Beli (AJB) dan Akta Pembebanan Hak Tanggungan (APHT), Perseroan berkewajiban untuk melunasi sisa saldo pinjaman yang terutang dan memperoleh kembali properti tersebut.

Page 65: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

43

m. Pembelanjaan Modal

Tabel berikut menyajikan informasi mengenai belanja modal untuk periode-periode sebagai berikut:

(Dalam miliaran Rupiah)

Keterangan3 Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal

31 MaretTahun Yang Berakhir Pada Tanggal

31 Desember 2011 2010 2010 2009 2008

Tanah 0,0 0,0 65,9 0,9 353,0Fasilitas lainnya 4,9 5,7 12,3 4,9 4,6Aset dalam penyelesaian 130,5 15,9 690,8 440,3 737,0Jumlah Belanja Modal 135,4 21,6 769,0 446,1 1.094,6

Belanja modal Perseroan untuk tahun 2011 diperkirakan sebesar Rp1.038,8 miliar, yang diperkirakan akan digunakan terutama untuk kegiatan konstruksi.

Pembelian barang modal dibiayai dari penerimaan pelanggan. Apabila terdapat kesalahan dalam pembelian maupun tujuan pembelian barang modal, maka hal ini dapat menunda penyelesaian dari, dan/atau pemberhentian pembangunan maupun pengembangan dari proyek Perseroan yang pada akhirnya hal ini akan dapat memberikan dampak yang merugikan terhadap kegiatan usaha, pendapatan usaha, laba bersih, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan. Pembelian barang modal berpengaruh terhadap kinerja Perseroan terutama dalam penjualan.

F. MANAJEMEN RISIKO

Perjanjian Off Balance Sheet

Perseroan tidak memiliki kewajiban Off Balance Sheet yang tidak tercermin pada laporan keuangan Perseroan.

Pengungkapan Secara Kuantitatif dan Kualitatif Mengenai Risiko Pasar

Risiko pasar adalah risiko terkait dengan perubahan yang merugikan pada harga pasar, termasuk tingkat suku bunga dan kurs nilai tukar dari instrumen keuangan. Perseroan berkeyakinan bahwa risiko pasar utama adalah risiko nilai tukar mata uang asing yang terkait perubahan kurs nilai tukar dari utang yang didenominasi dalam mata uang asing risiko likuiditas dan kredit serta risiko harga komoditas.

Risiko Likuiditas

Perseroan dan Anak Perusahaan menghadapi risiko jika Perseroan dan Anak Perusahaan tidak memiliki arus kas yang cukup untuk memenuhi kegiatan operasional dan kewajiban keuangan pada saat jatuh tempo. Perseroan dan Anak Perusahaan mengelola profil likuiditas dengan melakukan pre-selling dan pre-leasing untuk pengembangan proyek serta dengan mendapatkan fasilitas kredit jangka panjang. Perseroan dan Anak Perusahaan juga menerapkan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dengan mempertahankan saldo kas yang cukup yang dihasilkan dari arus kas internal dan memastikan ketersediaan sumber pendanaan yang cukup dari fasilitas kredit yang diperoleh, melakukan pengelolaan tenor pembayaran yang disesuaikan dengan segmen dari proyek pembangunan dan tenor pendanaan dari penjualan, serta mempertahankan kebijakan penagihan hasil penjualan secara intensif. Dengan mempertimbangkan kondisi dan perencanaan di masa yang akan datang, Perseroan berkeyakinan bahwa kondisi likuiditas atau arus kas dapat dikelola dengan baik.

Risiko Kredit

Perseroan dan Anak Perusahaan juga menghadapi risiko kredit dari pembeli yang melakukan cicilan/angsuran. Risiko kredit merupakan risiko kerugian pembeli dalam memenuhi ketentuan dari kontrak finansial dengan Perseroan dan Anak Perusahaan, terutama kegagalan melakukan pembayaran cicilan/angsuran kepada Perseroan dan Anak Perusahaan. Perseroan dan Anak Perusahaan mencoba mengurangi risiko tersebut dengan mengenakan denda atas keterlambatan pembayaran, pembatalan jual beli dengan pengenaan denda pembatalan, penjualan kembali properti serta klaim kepada pembeli atas kerugian yang timbul atas penjualan kembali. Perseroan dan Anak Perusahaan mengelola risiko kredit yang timbul dari penyewa properti investasi yang gagal membayar sewa dengan cara meminta

Page 66: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

44

penyewa untuk memberikan deposit tunai dan/atau garansi bank untuk sewa selama 3 bulan, serta membayar uang muka minimal 10,0% di muka sebelum tanggal awal masa sewa. Perseroan dan Anak Perusahaan juga memiliki kebijakan penelaahan berkala atas penagihan tunggakan dan melakukan perjanjian sewa dengan pelanggan.

Risiko Harga Komoditas

Sebagai pengembang properti, Perseroan dan Anak Perusahaan dipengaruhi oleh risiko terjadinya peningkatan harga bahan konstruksi yang digunakan untuk membangun properti, termasuk semen dan baja. Pada umumnya, Perseroan dan Anak Perusahaan melakukan kontrak dengan harga tetap untuk konstruksi proyek-proyek perusahaan. Meskipun kontraktor yang melakukan pembelian bahan material untuk konstruksi proyek, Perseroan dan Anak Perusahaan terkadang harus menanggung beban tambahan akibat perubahan harga bahan material, termasuk baja dan semen. Perseroan dan Anak Perusahaan dari waktu ke waktu dapat melakukan kontrak pembelian khusus untuk secara langsung membeli beberapa peralatan dan bahan material tertentu. Bahan material ini merupakan komoditas global yang harganya terpengaruh siklus dan berfluktuasi tergantung pada kondisi pasar global. Perseroan dan Anak Perusahaan dipengaruhi oleh risiko bahwa Perseroan tidak dapat mengalihkan beban peningkatan harga komoditas kepada pelanggan, yang pada akhirnya menurunkan marjin Perseroan dan Anak Perusahaan.

Risiko Suku Bunga

Risiko suku bunga timbul terutama dari perubahan tingkat bunga sehubungan dengan pinjaman yang diperoleh dari bank. Perseroan dan Anak Perusahaan memperoleh pinjaman dengan kombinasi tingkat bunga tetap (fixed rate) dan tingkat bunga mengambang (floating rate) dengan berbagai tenor yang disesuaikan dengan segmen dari proyek pembangunan. Perusahaan dan Anak Perusahaan mencoba meminimalkan biaya bunga dengan memanfaatkan kondisi suku bunga pasar yang rendah untuk mendapatkan pendanaan dan mengurangi dampak perubahan suku bunga.

Page 67: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

45

V. RISIKO USAHA

Sebagaimana halnya dengan kegiatan usaha yang dijalankan oleh perusahaan-perusahaan lain, dalam menjalankan kegiatan usahanya Perseroan dan Anak Perusahaan juga tidak terlepas dari berbagai risiko usaha, yang dipengaruhi oleh faktor-faktor internal maupun eksternal, yang dapat mempengaruhi kinerja dan pendapatan Perseroan dan Anak Perusahaan.

Risiko-risiko yang akan diungkapkan dalam uraian berikut merupakan risiko-risiko yang material bagi Perseroan dan Anak Perusahaan serta telah dilakukan pembobotan berdasarkan dampak dari masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan dan Anak Perusahaan.

A. RISIKO TERKAIT DENGAN KEGIATAN USAHA PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN

Investasi dalam sektor properti memiliki risiko usaha terkait dengan pengembangan properti, kepemilikan dan pengelolaan pusat perbelanjaan, termasuk diantaranya, persaingan untuk memperoleh penyewa, perubahan harga pasar dari harga sewa toko, ketidakmampuan untuk memperbaharui kontrak sewa atau menyewakan kembali ruangan setelah masa sewa berakhir, ketidakmampuan untuk menagih atau memperoleh uang sewa akibat penyewa mengalami kebangkrutan atau penyewa mengalami kondisi gagal bayar, ketidakmampuan Perseroan untuk menjual properti dengan nilai investasi yang besar sebagaimana tercatat dalam laporan keuangan Perseroan, peningkatan biaya operasi, diperlukannya biaya renovasi dan perbaikan serta membayar biaya terkait lainnya yang disebabkan oleh peperangan, serangan teroris, kerusuhan, demonstrasi, bencana alam dan peristiwa lainnya yang berada di luar kendali Perseroan. Seluruh risiko usaha tersebut dapat memberikan dampak material yang merugikan terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

1. PerseroandapatterkenaimbasdaridampakfluktuasipadaindustripropertidiIndonesia

Pasar properti di Indonesia merupakan sebuah siklus dan secara signifikan dipengaruhi oleh perubahan kondisi ekonomi secara umum maupun lokal yang pada dasarnya tidak dapat diprediksi, termasuk tingkat pengangguran, ketersediaan pendanaan, tingkat suku bunga, tingkat kepercayaan konsumen dan permintaan untuk produk yang telah selesai dibangun, baik ritel, perkantoran atau perumahan. Saat suatu proyek dimulai, keuangan dan sumber daya lainnya sudah diberikan jauh sebelum proyek disampaikan kepada pasar, di mana komitmen ini terjadi pada saat industri properti dalam kondisi yang menurun. Penurunan kondisi pasar pada industri properti di Indonesia dapat memberikan dampak material yang merugikan terhadap kegiatan usaha, pendapatan usaha, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

2. Meningkatnya kompetisi dalam industri properti di Indonesia dapat berpengaruh negatif terhadapprofitabilitasPerseroan

Kegiatan pembangunan Perseroan menghadapi persaingan baik dari pengembang properti internasional maupun lokal yang berkenaan dengan faktor-faktor seperti lokasi, fasilitas dan infrastruktur pendukung, pelayanan dan harga. Tingginya tingkat persaingan yang ada pada saat antara para pengembang properti dapat mengakibatkan peningkatan biaya untuk akuisisi tanah, kelebihan pasokan properti dan perlambatan dalam proses persetujuan untuk pengembangan properti baru oleh pihak pemerintah terkait, semua ini tentunya memberikan pengaruh negatif terhadap kegiatan usaha Perseroan. Tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan dapat bersaing dengan baik di masa mendatang dengan pesaing yang ada pada saat ini atau pesaing potensial lainnya atau tidak ada jaminan bahwa peningkatan persaingan tidak akan memberikan dampak material yang merugikan terhadap kegiatan usaha, pendapatan usaha, hasil usaha, laba bersih dan prospek usaha Perseroan.

Page 68: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

46

3. Perseroan menghadapi risiko umum yang terkait dengan pengembangan dan investasi pada industri properti

Properti pada umumnya tidak likuid sehingga hal ini membatasi kemampuan pengembang atau pemilik untuk mengkonversi aset dalam bentuk properti menjadi aset tunai dalam waktu singkat dengan konsekuensi bahwa aset tersebut dijual dengan harga diskon untuk menjamin penjualan dapat dilakukan dalam waktu yang singkat. Kondisi tidak likuid ini juga membatasi kemampuan Perseroan dalam pengelolaan portofolio sebagai tanggapan atas terjadinya perubahan kondisi ekonomi atau kondisi lainnya. Selain itu, Perseroan mungkin dapat menghadapi kesulitan dalam memperoleh pembiayaan tepat waktu dan secara komersial menguntungkan bagi Perseroan atas transaksi pinjaman berbasis aset dengan jaminan berupa properti, akibat tidak likuidnya properti tersebut atau adanya berbagai pembatasan yang dikenakan terhadap pinjaman Perseroan.

Kegiatan Perseroan juga dapat dipengaruhi oleh perubahan dalam perundang-undangan maupun peraturan pemerintah terkait dengan properti, termasuk yang mengatur mengenai peruntukkan zoning, pajak dan retribusi pemerintah. Perubahan dalam perundang-undangan maupun peraturan pemerintah terkait tersebut dapat mengakibatkan meningkatnya biaya manajemen atau belanja modal yang tak terduga untuk memastikan seluruh ketentuan yang ada dapat dipenuhi oleh Perseroan. Hak terkait dengan kepemilikan sebuah properti juga dapat dibatasi oleh adanya tindakan hukum, seperti perubahan dalam perundang-undangan yang berkaitan dengan standar bangunan atau hukum perencanaan kota, atau berlakunya peraturan baru yang terkait dengan kebijakan Pemerintah.

4. Perseroanmungkintidakberhasildalammengidentifikasiproyek-proyekataupropertiyangsesuai sehingga dapat menghambat pertumbuhan Perseroan.

Kemampuan Perseroan dalam mengidentifikasi proyek-proyek yang sesuai merupakan hal terpenting dalam bisnis Perseroan dan melibatkan beberapa risiko tertentu, termasuk mengidentifikasi dan mendapatkan bidang tanah yang sesuai, menarik minat penyewa dan pembeli potensial terhadap properti Perseroan dan memahami selera penyewa atau pembeli potensial, menanggapi kebutuhan mereka serta mengantisipasi perubahan dalam industri properti di Indonesia, menyelesaikan proyek secara tepat waktu. Dalam mengidentifikasi dan merencanakan proyek-proyek baru, Perseroan juga mempertimbangkan peraturan yang terkait dengan pertanahan, ketersediaan sumber daya seperti air dan listrik, serta ketersediaan pihak ketiga seperti arsitek, surveyor, insinyur dan kontraktor. Tidak ada jaminan di masa depan bahwa Perseroan akan dapat memperoleh lahan, atau rekan kerja prospektif yang melakukan pendekatan kepada Perseroan untuk menawarkan tanah untuk dikembangkan dengan harga yang sesuai. Terdapat kemungkinan bahwa Perseroan tidak dapat mengidentifikasi secara pasti proyek-proyek atau properti yang sesuai dengan permintaan calon penyewa dan pembeli. Kegagalan Perseroan dalam memperoleh tanah pada lokasi yang strategis dapat mempengaruhi rencana ekspansi bisnis Perseroan di masa depan dan mengakibatkan terjadinya penurunan keuntungan dan jumlah proyek yang dijalankan sehingga pada akhirnya dapat menghambat pertumbuhan Perseroan.

Pada umumnya, Perseroan mungkin tidak berhasil dalam menjalankan strategi bisnis saat ini. Secara khusus, apabila konsep “Back To The City” atau “superblok” Perseroan tidak berhasil, maka terdapat kemungkinan hal ini akan memberikan dampak yang merugikan pada kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

5. Ketidakmampuan Perseroan untuk melakukan perluasan usaha

Perseroan mungkin akan menjalankan perluasan usaha pada beberapa wilayah geografis baru di Indonesia. Keberhasilan Perseroan dalam lokasi baru tersebut akan tergantung pada kemampuan Perseroan mengidentifikasi peluang, pelaksanaan akuisisi, pengambilalihan pengembangan atau melakukan peningkatan nilai atas aset yang telah dimiliki, mempertahankan penyewa untuk pusat perbelanjaan Perseroan dan kerjasama dengan mitra potensial yang berinvestasi dengan Perseroan, penyewa dan pihak terkait lainnya. Kemampuan Perseroan dalam mengembangkan proyek-proyek juga bergantung pada berbagai faktor lainnya, termasuk namun tidak terbatas pada persaingan yang dihadapi, yang mungkin mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk memperoleh tanah dan memperoleh penyewa sesuai dengan ketentuan yang menguntungkan bagi Perseroan. Kemampuan Perseroan untuk

Page 69: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

47

melakukan ekspansi ke dalam pasar baru bergantung pada kemampuan Perseroan untuk menerapkan pengalaman dan keahlian serta pemahaman atas pasar baru. Perseroan tidak dapat menjamin calon investor bahwa Perseroan akan dapat melaksanakan seluruh atau beberapa strategi bisnis Perseroan di pasar baru tersebut dan kegagalan untuk melakukannya dapat berdampak merugikan terhadap kegiatan usaha, pendapatan usaha, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

6. Tidak ada jaminan bahwa Perjanjian Build, Operate and Transfer (BOT) Perseroan dengan Badan Pengelola Gelanggang Olahraga Bung Karno (BPGBK) dapat diperpanjang

Senayan City yang merupakan salah satu properti yang dikelola namun tidak secara langsung dimiliki MGP berdasarkan Perjanjian BOT dengan BPGBK. Perjanjian BOT ini akan berakhir pada tahun 2041. Perjanjian BOT tidak dapat disamakan dengan sebuah ketentuan hukum dan pada dasarnya merupakan ya perjanjian kontraktual yang diatur oleh undang Hukum Perdata Indonesia. Sesuai dengan Pasal 1338 Kitab Undang-undang Hukum Perdata Indonesia, para pihak bebas untuk membuat suatu kesepakatan sehubungan dengan Perjanjian Kerjasama BOT atau perjanjian kerjasama yang bergantung pada, kesepakatan diantara pihak, peraturan dan hukum yang berlaku, itikad baik dari kedua belah yang menjalankan kerjasama dan prinsip-prinsip kebijakan umum.

Jangka waktu Perjanjian BOT berlangsung selama 35 tahun, dan setelah berakhirnya jangka waktu 35 tahun tersebut, MGP mempunyai hak utama (first priority) untuk mengikat kerjasama pengelolaan manajemen kontrak untuk jangka waktu 15 tahun berikutnya dengan ketentuan dan syarat-syarat yang akan ditentukan kemudian secara bersama. Tidak ada jaminan bahwa pihak Pemberi BOT (Pemerintah) akan setuju untuk memperpanjang jangka waktu Perjanjian BOT Senayan City atau melakukan Perjanjian BOT dengan Perseroan di masa depan. Apabila tidak terdapat kesepakatan untuk memperpanjang jangka waktu Perjanjian BOT tersebut, kegiatan operasional proyek Perseroan dapat terpengaruh dan/atau Perseroan dapat kehilangan kepemilikan secara tidak langsung atas properti tersebut.

7. Perseroan tidak memiliki kepemilikan saham mayoritas dalam beberapa proyek-proyek yang telah dibangun

Perseroan tidak memiliki kepemilikan saham mayoritas dalam beberapa proyek yang telah dikembangkan oleh Perseroan. Dalam proyek-proyek di mana Perseroan hanya memiliki kepemilikan minoritas, Perseroan bergantung pada persetujuan dengan pemegang saham lainnya dalam kaitannya dengan keputusan yang berhubungan dengan pengembangan dan pengelolaan proyek tersebut. Tidak ada jaminan bahwa mitra Perseroan dalam kemitraan tersebut akan selalu setuju dengan rencana Perseroan sehubungan dengan pengembangan proyek tersebut, dan dapat terjadi ketidaksepakatan antara Perseroan, mitra Perseroan dan/atau investor lainnya mengenai kegiatan usaha dan operasional yang mungkin tidak dapat diselesaikan secara baik atau dalam kondisi yang menguntungkan bagi Perseroan. Lebih lanjut, mitra Perseroan dan/atau investor lainnya mungkin memiliki kepentingan ekonomis atau bisnis atau tujuan yang berbeda dengan Perseroan, mengambil tindakan yang bertentangan dengan instruksi, permintaan, kebijakan dan tujuan Perseroan, tidak dapat atau tidak ingin memenuhi kewajibannya, memiliki kesulitan keuangan atau sedang dalam perselisihan dengan Perseroan terkait dengan tanggung jawab dan kewajiban mereka terhadap Perseroan. Mitra Perseroan dapat bebas untuk mengalihkan melaksanakan kepentingannya dalam sebuah proyek melalui pihak ketiga yang mungkin kurang dapat bekerjasama dengan Perseroan. Faktor-faktor tersebut di atas dapat berdampak merugikan terhadap kemampuan Perseroan mengelola investasi Perseroan untuk mencapai objektif perseroan dan pada akhirnya dapat memberikan dampak material yang merugikan terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan dan hasil usaha Perseroan.

Mitra Perseroan atau investor lainnya mungkin tidak dapat memenuhi kewajiban mereka kepada Perseroan atau kepada kemitraan dalam kaitannya dengan proyek (sebagai contoh dapat terjadi gagal bayar oleh mitra Perseroan apabila terjadi penambahan modal di masa mendatang) atau mereka mengalami penurunan kredibilitas. Walaupun, secara formal perjanjian kemitraan pada umumnya memiliki syarat yang mengatur hal-hal yang harus dilakukan apabila terjadi cidera janji oleh salah satu pihak, namun tidak ada perjanjian kemitraan Perseroan yang mencantumkan persyaratan tersebut. Peristiwa-peristiwa cidera janji tersebut apabila terjadi dapat memberikan dampak material terhadap kemitraan dan pada akhirnya merugikan terhadap kegiatan usaha, pendapatan usaha, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

Page 70: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

48

8. Risikopotensikonflikdanpersaingandenganpemegangsahampengendalidanafiliasinya,yang juga bergerak dalam industri properti di Indonesia

Setelah Penawaran Umum Saham, pemegang saham pengendali Perseroan yakni IDFC, JLP dan Trihatma Kusuma Haliman seluruhnya akan tetap memiliki sekitar 65,0% saham beredar Perseroan. Sebagai akibatnya, pemegang saham pengendali Perseroan akan tetap memegang kendali atas Perseroan, meliputi:

• Memilih mayoritas Dewan Komisaris dan Direksi.• Menentukan hasil dari setiap tindakan yang memerlukan persetujuan pemegang saham (selain

persetujuan transaksi dengan pihak lain yang terkait di mana pemegang saham pengendali diperlukan untuk tidak melakukan pemungutan suara/abstain sesuai dengan peraturan Bapepam dan peraturan BEI), termasuk waktu dan pembayaran dividen di masa mendatang.

Selain itu, pemegang saham pengendali dan afiliasinya terlibat dalam beberapa aspek pada industri properti di Indonesia serta mengendalikan atau memiliki kepentingan pada perusahaan lain yang bergerak dalam bisnis properti dan manajemen. Perseroan menghadapi risiko terkait dengan fakta bahwa sifat dan ruang lingkup bisnis yang ada, serta strategi ekspansi dan pengembangan di masa depan dapat mengakibatkan Perseroan harus bersaing dengan pemegang saham pengendali dan afiliasinya. Sejauh ini, proyek yang dijalankan oleh Perseroan diperoleh atas bantuan dari pemegang saham pengendali dan afiliasinya, Perseroan berharap kondisi ini dapat terus berlangsung di masa depan. Perseroan tidak dapat menjamin kepada calon investor bahwa Perseroan akan dapat bersaing efektif dengan mereka, karena mereka mungkin memiliki keunggulan kompetitif tertentu yang tidak dimiliki oleh Perseroan, termasuk (tetapi tidak harus terbatas pada) pengalaman substansial dalam industri, dan terdapat kemungkinan mereka tidak dapat memberikan kesempatan pengembangan, seperti yang telah dilakukan pada masa lalu, sehingga dapat memberikan dampak material dan merugikan terhadap pendapatan usaha dan laba bersih Perseroan. Perseroan mengantisipasi bahwa di masa yang akan datang akan dapat terjadi tambahan transaksi dengan pihak istimewa dengan pemegang saham pengendali dan afiliasinya

9. Sebagian atau seluruh rencana proyek Perseroan tidak dapat diselesaikan

Keberhasilan dan kinerja keuangan Perseroan dalam menyelesaikan proyeknya sesuai dengan biaya yang efisien dan tepat waktu akan bergantung pada kemampuan Perseroan dalam mengidentifikasi, mengembangkan, memasarkan, menjual dan menyewakan proyeknya secara tepat waktu serta biaya yang efektif. Kegiatan pengembangan Perseroan dipengaruhi oleh risiko penundaan dalam mendapatkan persetujuan yang diperlukan, ketersediaan bahan bangunan, kenaikan biaya konstruksi, bencana alam dan ketergantungan pada kontraktor pihak ketiga, serta risiko menurunnya permintaan pasar selama pengembangan sebuah proyek tersebut. Sebagai akibat dari faktor ini dan berbagai faktor lainnya yang telah dijelaskan di atas, tidak ada jaminan yang dapat diberikan bahwa proyek-proyek yang ada pada saat ini dan yang masih direncanakan dapat berhasil untuk diselesaikan. Walaupun pada saat ini Perseroan menerapkan strategi pembangunan dan pemasaran yang sama seperti yang telah diterapkan pada masa lalu, proyek-proyek baru dapat menghadapi tantangan dan tuntutan yang tidak terduga pada sumber daya operasional dan keuangan Perseroan. Kegagalan Perseroan dalam menyelesaikan proyeknya akan memiliki dampak yang signifikan terhadap kegiatan usaha, reputasi, pendapatan usaha, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

10. Risiko keterlambatan atau peningkatan biaya konstruksi dapat timbul selama pembangunan setiap properti baru

Proses konstruksi untuk pembangunan proyek baru memiliki risiko yang signifikan termasuk kekurangan bahan baku atau tenaga kerja terampil, masalah-masalah tak terduga dalam aspek teknis, lingkungan dan geologis, pemogokan kerja, tuntutan hukum, gangguan cuaca, banjir dan kenaikan biaya tak terduga, yang dapat menimbulkan keterlambatan atau peningkatan biaya konstruksi. Sebagai contoh, setiap peningkatan yang signifikan dalam harga bahan bangunan akan meningkatkan biaya pengembangan Perseroan. Kesulitan dalam memperoleh sertifikasi yang diperlukan seperti izin, alokasi atau otorisasi dari Pemerintah atau setiap perubahan yang tak terduga dalam peraturan yang berlaku, juga dapat meningkatkan biaya, atau menunda konstruksi atau menunda pembukaan sebuah proyek baru.

Page 71: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

49

11. Perseroan bergantung pada kontraktor untuk menyediakan berbagai macam jasa dan setiap adanya gangguan dalam pemberian jasa tersebut dapat mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan

Dalam melakukan pembangunan sebuah properti, Perseroan melibatkan kontraktor pihak ketiga untuk menyediakan berbagai macam jasa, termasuk konstruksi, tiang pancang dan pondasi, pekerjaan fitting out bangunan dan properti, dekorasi interior, pemasangan pendingin ruangan, lift dan pekerjaan lanskap dan pertamanan. Perseroan dapat menghadapi risiko di mana kontraktor mungkin membutuhkan tambahan dana dari yang semula ditenderkan untuk penyelesaian sebuah proyek dan Perseroan mungkin harus menanggung jumlah tambahan dana tersebut dengan menyediakan mereka insentif yang cukup untuk menyelesaikan proyek. Lebih lanjut, Perseroan juga mungkin menghadapi risiko bahwa kontraktor mengalami kesulitan keuangan atau kesulitan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi sehingga mengakibatkan penundaan penyelesaian proyek atau meningkatkan biaya yang akan ditanggung oleh Perseroan. Tidak ada jaminan bahwa jasa yang diberikan oleh kontraktor pihak ketiga akan selalu memuaskan atau sesuai dengan tingkat kualitas yang ditargetkan oleh Perseroan. Seluruh faktor ini dapat memberikan dampak yang merugikan terhadap kegiatan usaha, reputasi, pendapatan usaha, laba bersih, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

12. Perseroan bergantung pada kualitas dan kuantitas atas sertipikat properti milik Perseroan

Perseroan berusaha untuk memperoleh sertipikat HGB bersamaan dengan izin pembangunan melalui izin atas tanah yang diperoleh Perseroan untuk kegiatan pengembangan properti. Oleh karena ketidakpastian penegakan hukum undang-undang pertanahan di Indonesia dan ketidakseragaman hak atas tanah di Indonesia, terdapat kemungkinan perselisihan atas hak tanah yang dibeli dari pemilik sebelumnya. Selain itu sebagai pemegang hak atas tanah, Perseroan juga harus melakukan negosiasi setiap kali memperoleh lahan dengan pemilik tanah yang sebenarnya, yang dapat berakibat pembelian properti (dan dengan demikian dalam memperoleh hak atas tanah yang relevan) dapat tertunda atau tidak berjalan apabila negosiasi tidak berjalan dengan baik. Hambatan dalam proses pembelian tanah yang dibutuhkan oleh Perseroan untuk melakukan pembangunan akan dapat menunda penyelesaian dari, atau pemberhentian pembangunan maupun pengembangan dari, proyek Perseroan dan hal ini akan dapat memberikan dampak yang merugikan terhadap kegiatan usaha, pendapatan usaha, laba bersih, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan. Sebagai tambahan, Perseroan tidak memiliki persediaan tanah dan begitu pula dengan Anak Perusahaan, sehingga Perseroan dan Anak Perusahaan harus mendapatkan terlebih dahulu hak atas tanah yang akan dipergunakan untuk pembangunan proyek-proyek Perseroan yang direncanakan di masa mendatang. Perseroan tidak seperti kompetitor yang ada pada saat ini, di mana mereka secara terus menerus melakukan penambahan lahan baru.

13. Tidak ada jaminan bahwa HGB atas lahan-lahan Perseroan dapat diperoleh atau diperpanjang di masa mendatang

Seluruh lokasi proyek-proyek Perseroan berada di atas tanah yang dimiliki berdasarkan sertipikat HGB, kecuali untuk Senayan City yang berada pada tanah bersertipikat HGB atas HPL dan sebagian tanah Kuningan City. Sertipikat HGB pada awalnya diberikan untuk jangka waktu maksimum 30 tahun. Pada saat HGB telah habis jangka waktunya, HGB tersebut dapat diperpanjang untuk jangka waktu tambahan maksimum 20 tahun dengan melakukan permohonan ulang kepada kantor BPN yang bersangkutan. Dengan berakhirnya jangka waktu tambahan tersebut, aplikasi untuk perpanjangan masih dapat dilakukan. Berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, tidak ada pembatasan atas jumlah perpanjangan dan pembaharuan sertipikat HGB yang dapat diajukan, namun tidak ada jaminan bahwa pembaharuan atau perpanjangan sertipikat HGB tersebut akan diberikan. Tidak diberikannya perpanjangan atas HGB Perseroan dapat memberikan dampak yang merugikan terhadap kegiatan usaha proyek-proyek Perseroan dan hilangnya kepemilikan Perseroan atas properti yang bersangkutan.

Setiap kegagalan Perseroan dalam mengubah status atas tanah maka akan dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk melakukan pengembangan tanah tersebut. Ketidakmampuan untuk mengembangkan sebuah tanah dapat memberikan dampak yang signifikan pada kegiatan usaha, pendapatan usaha, laba bersih, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

Page 72: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

50

14. Hilangnya anchor tenants dapat mempengaruhi arus kas Perseroan di masa depan

Anchor tenants Perseroan, seperti department store pada pusat perbelanjaan merupakan bagian penting dalam keberhasilan pengembangan properti ritel di mana diharapkan dapat memberikan kontribusi cukup besar pada pendapatan berulang (recurring revenues). Selain mendapatkan recurring revenues, anchor tenants dapat menjadi penarik arus pengunjung sehingga dapat meningkatkan minat penyewaan dari peritel lainnya. Kemampuan Perseroan untuk menyewakan dan tingkat harga sewa dari unit tersebut dapat terpengaruh apabila Perseroan tidak dapat memperoleh atau mempertahankan anchor tenants. Apabila Perseroan kehilangan anchor tenants maka hal ini dapat berdampak material dan mempengaruhi kegiatan usaha, pendapatan usaha, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

15. Perseroan bergantung pada hubungan dengan beberapa pemegang merek ternama untuk menarik minat konsumen

Sebagian besar merek global ternama di Indonesia dikuasai oleh beberapa grup perusahaan yang memiliki lisensi eksklusif dan hak distribusi untuk beberapa merek internasional terkemuka di Indonesia. Perseroan bergantung pada hubungan dengan perusahaan-perusahaan ritel tersebut dalam menyewakan unit toko pada pusat perbelanjaan Perseroan khususnya untuk merek yang menarik minat konsumen. Tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan tetap memiliki hubungan dengan pemegang merek tersebut akan dapat terus terjadi di masa depan. Selain itu, kesulitan keuangan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan tersebut akan dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk menyewakan unit toko untuk merek-merek yang terkenal di mata konsumen. Kondisi seperti ini dapat berpengaruh merugikan terhadap pendapatan usaha dan hasil usaha Perseroan.

16. Kemerosotan dalam industri ritel kemungkinan akan berdampak langsung terhadap pendapatan dan arus kas Perseroan

Properti ritel Perseroan dikembangkan dengan sistem sewa di mana hak kepemilikan tetap dipegang oleh Perseroan namun ruang sewa ritel digunakan oleh penyewanya. Dengan demikian, kinerja keuangan Perseroan akan terkait dengan kondisi ekonomi di pasar penyewaan ritel Indonesia pada umumnya. Industri penyewaan ruang ritel di Indonesia secara historis, dan mungkin di masa depan akan selalu dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:

• Kenaikan tingkat suku bunga dan inflasi;• Pelemahan ekonomi nasional, regional dan lokal;• Melemahnya kondisi keuangan dari beberapa perusahaan ritel besar;• Konsolidasi dalam sektor ritel di Indonesia;• Kelebihan jumlah ruang ritel di sejumlah pasar regional di Indonesia;• Perubahan peraturan perpajakan dan peraturan tata ruang; dan• Peraturan pemerintah lainnya yang dapat menimbulkan kerugian.

Apabila kondisi yang telah disebutkan di atas dialami oleh Perseroan, maka hal ini akan berdampak pada pasar penyewaan ruangan, kegiatan usaha, pendapatan usaha, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

17. Perseroandapatdikenakanbiayadenganjumlahyangsignifikansehubungandenganadanyamasalah lingkungan

Perseroan menghadapi berbagai peraturan dan perundang-undangan di Indonesia terkait dengan perlindungan lingkungan hidup yang mungkin mewajibkan pemilik properti saat ini atau sebelumnya untuk memeriksa dan membersihkan bahan berbahaya atau beracun yang terdapat dalam properti. Di bawah ketentuan hukum yang berlaku, pemilik dan operator dari properti dapat dikenakan kewajiban atas biaya pembersihan atau pemulihan bahan berbahaya atau bahan yang diatur lainnya yang terdapat dalam properti tersebut. Kelalaian untuk mematuhi ketentuan ini dapat mengakibatkan denda atau sanksi lainnya. Perseroan telah mengajukan permohonan atas sertifikasi lingkungan untuk proyek Green Bay, namun permohonan tersebut belum memperoleh persetujuan dari Pemerintah terkait.

Page 73: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

51

Laporan-laporan mengenai lingkungan hidup sehubungan dengan properti yang dimiliki oleh Perseroan saat ini atau properti yang akan diakuisisi di masa depan mungkin tidak mengungkapkan (i) seluruh kewajiban lingkungan hidup, (ii) bahwa setiap pemilik atau operator properti Perseroan sebelumnya tidak menyebabkan kondisi lingkungan material yang tidak diketahui oleh Perseroan, atau (iii) bahwa terdapat kondisi lingkungan hidup yang material dalam salah satu atau lebih properti yang dimiliki oleh Perseroan. Terdapat juga kemungkinan bahwa terjadi risiko kondisi lingkungan hidup yang material, kewajiban atau hal-hal yang menyangkut kesesuaian dengan peraturan setelah dilakukannya peninjauan ulang terhadap dokumen ini di masa depan. Pada akhirnya, hukum yang berlaku di masa depan maupun penafsiran atas hukum yang ada di masa depan dapat mengakibatkan kewajiban lingkungan hidup yang material. Perseroan mungkin dapat dikenakan kewajiban atau denda yang berkaitan dengan masalah pengelolaan lingkungan hidup yang dapat mempengaruhi secara negatif kegiatan usaha, reputasi, laba bersih dan hasil usaha Perseroan.

18. Ketidakmampuan Perseroan dalam melindungi Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) atau pelanggaran yang dilakukan oleh Perseroan atas hak milik orang lain dapat mempengaruhi bisnis Perseroan

Merek dan nama dagang Perseroan sangat penting bagi bisnis Perseroan dan pada umumnya kedua hal ini memungkinkan Perseroan untuk menjalankan bisnis seperti yang telah dilakukan saat ini. Perseroan tidak dapat memberikan jaminan bahwa Perseroan dapat mempertahankan HAKI yang dimiliki saat ini di masa depan atau memberikan jaminan bahwa proteksi atas HAKI dimiliki saat ini cukup untuk melindungi operasi di masa depan. Perseroan juga tidak dapat memberikan jaminan bahwa kegiatan Perseroan tidak melanggar HAKI milik perusahaan lain. Apabila Perseroan terdorong untuk menuntut pihak pelanggar, mempertahankan HAKI atau mempertahankan diri dari HAKI yang diakui oleh orang lain, Perseroan dapat menghadapi beban dan kewajiban yang signifikan. Kondisi semacam ini dapat memberikan dampak merugikan terhadap usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

Secara substansial seluruh merek dagang Perseroan saat ini dimiliki oleh Anak Perusahaan yang memiliki berbagai proyek. Beberapa merek dagang Perseroan yang bernilai material, seperti “Back To The City”, “Mediterania” dan “Central Park” terdaftar atas nama pemegang saham Perseroan, Trihatma Kusuma Haliman. Perseroan memiliki sebuah izin untuk menggunakan semua merek dagang, berdasarkan Perjanjian Pinjam Pakai Merek izin tanggal 10 Desember 2004 dan 22 Mei 2007. Perjanjian penggunaan ini berlangsung selama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang kembali secara otomatis untuk jangka waktu yang sama. Trihatma Kusuma Haliman juga memiliki hak cipta untuk logo Agung Podomoro. Perseroan memiliki izin untuk menggunakan logo ini sesuai dengan Perjanjian Pinjam Pakai Ciptaan tanggal 27 Agustus 2004 dan 21 Juli 2010. Perseroan tidak dapat menjamin Calon Investor bahwa Perseroan dapat memperpanjang atau memperbaharui izin penggunaan merek dagang dan hak cipta dengan syarat dan kondisi yang sama. Apabila Perseroan tidak melakukan perjanjian izin penggunaan dengan pemegang saham atau perusahaan lain dalam Grup Perseroan untuk merek dagang yang digunakan, atau jika Perseroan tidak dapat melakukannya sesuai dengan syarat komersial yang wajar, atau tidak menerima persetujuan dari Pemerintah untuk menggunakan atau mendaftar merek dagang ini, maka hal ini akan memberikan dampak yang material dan dapat mempengaruhi kegiatan usaha, laba bersih dan hasil usaha Perseroan.

19. Tidak ada kepastian atas peraturan pendaftaran izin usaha

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern juncto Keputusan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 53/M-DAG/PER/12/2008 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern, perusahaan yang memiliki atau mengoperasikan pusat perbelanjaan diwajibkan untuk memiliki “Izin Operasional Pusat Perbelanjaan” dari Pemerintah. Sebuah pusat perbelanjaan didefinisikan sebagai tempat khusus yang terdiri dari satu atau beberapa bangunan yang dibangun secara vertikal maupun horizontal, baik yang dikelola sendiri oleh pemiliknya atau untuk dijual atau untuk disewakan kepada pelaku usaha, sehubungan dengan kegiatan perdagangan barang.

Page 74: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

52

Sesuai dengan Peraturan Daerah Propinsi DKI Jakarta No. 2/2002 tanggal 28 Juni 2002 (“Perda No. 2/2002”) mengenai Pasar Swasta yang berada di wilayah Propinsi DKI Jakarta, bahwa “pasar swasta” di propinsi Jakarta wajib memiliki izin usaha dari Gubernur DKI Jakarta dan selain itu, harus mematuhi persyaratan tertentu untuk bekerjasama dengan usaha kecil menengah dan koperasi. “Pasar swasta” termasuk toko, mal, supermall, plaza dan pusat perbelanjaan. Pada saat ini, Asosiasi Real Estate Indonesia (REI), tengah mengajukan permohonan uji materi atas Perda No. 2/2002 di Mahkamah Agung, namun hingga saat ini belum ada keputusan hukum mengikat yang telah diterbitkan. Apabila permohonan uji material REI atas peraturan tersebut gagal, Perseroan berharap dapat mengajukan pendaftaran atas izin usaha “pasar swasta”, namun tidak ada jaminan bahwa Perseroan akan mendapatkan persetujuan atas izin usaha tersebut atau Perseroan tidak akan mendapatkan sanksi karena beroperasi tanpa izin usaha tersebut.

20. Perseroan belum memperoleh seluruh perizinan yang diperlukan untuk kegiatan usaha Perseroan

Perseroan dan Anak Perusahaan serta mitra Perseroan melakukan kegiatan-kegiatan tertentu yang dapat dikategorikan sebagai kegiatan usaha pusat perbelanjaan. Perseroan tengah memproses persyaratan yang dibutuhkan untuk memperoleh perizinan, namun saat ini Perseroan belum memperoleh izin untuk proyek Festival CityLink di Bandung. Tidak terdapat jaminan bahwa Perseroan akan dapat memperoleh izin tersebut atau bahwa Perseroan tidak akan terkena sanksi atau denda karena melakukan kegiatan operasional tanpa izin.

Apabila Perseroan tidak berhasil memperoleh izin untuk Festival CityLink di Bandung, maka berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung No. 20 Tahun 2009, setiap orang yang melanggar ketentuan-ketentuan pada peraturan tersebut akan dikenakan hukuman penjara paling lama 3 (tiga) bulan atau dikenakan denda paling banyak Rp50.000.000. Pejabat Perseroan yang memiliki kewenangan untuk mengatur tindakan Perseroan harus tunduk terhadap peraturan tersebut. Apabila Perseroan tidak dapat memperoleh perizinan yang dibutuhkan dalam menjalankan pusat perbelanjaan, maka Perseroan mungkin tidak dapat menjalankan kegiatan operasional sebagai akibat atas penutupan atau penghentian kegiatan operasi oleh Pemerintah setempat.

21. Lahan yang akan digunakan untuk proyek-proyek Perseroan dapat dikenakan Peraturan Pemerintah No. 11 tahun 2010

Pada tanggal 22 Januari 2010, Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2010 (“PP 11/2010”) tentang “Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar”. Obyek penertiban tanah terlantar meliputi tanah yang sudah diberikan hak oleh Negara berupa Hak Milik (HM), Hak Guna Usaha (HGU), Hak Guna Bangunan (HGB), Hak Pakai, dan Hak Pengelolaan, atau dasar penguasaan atas tanah yang tidak diusahakan, tidak dipergunakan, atau tidak dimanfaatkan sesuai dengan keadaannya atau sifat dan tujuan pemberian hak atau dasar penguasaannya.

Tanah Hak Milik atau HGB atas nama perseorangan yang secara tidak sengaja tidak dipergunakan sesuai dengan keadaan atau sifat dan tujuan pemberian haknya; dan tanah yang dikuasai pemerintah baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak sengaja tidak dipergunakan sesuai dengan keadaan atau sifat dan tujuan pemberian haknya maka dikecualikan dari cakupan PP 11/2010.

Pada tanggal 16 Juli 2010 Asosiasi Real Estate Indonesia (REI) mengajukan banding kepada Pengadilan Tinggi Indonesia terkait dengan validitas dari PP 11/2010.

Mengingat karakteristik industri properti Indonesia, tanah yang dibeli dan dimiliki oleh pengembang properti tidak dapat dimanfaatkan atau dikembangkan semua pada waktu yang sama. Penggunaan dan pengembangan tanah tersebut tergantung pada sejumlah faktor, seperti permintaan pasar. Sesuai dengan ketentuan yang ada dalam PP 11/2010 maka hal ini dapat mempengaruhi tanah Perseroan yang belum dikembangkan atau tidak akan dikembangkan dalam waktu 3 (tiga) tahun sejak diterbitkannya sertipikat tanah tersebut. Apabila hal ini terjadi, maka Pemerintah dapat membatalkan sertipikat yang dikeluarkan untuk Perseroan dan mengambil kembali tanah yang tidak digunakan tersebut tanpa kompensasi dan akan memberikan dampak yang material terhadap kegiatan usaha, laba bersih, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

Page 75: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

53

22. Bisnis hotel yang dijalankan oleh Perseroan dapat terkena dampak dari risiko umum yang berlaku dalam industri perhotelan

Terdapat sejumlah faktor risiko, yang merupakan risiko umum dari industri perhotelan dan di luar kontrol Perseroan, dapat berdampak merugikan dan material terhadap bisnis perhotelan Perseroan, termasuk namun tidak terbatas meliputi sebagai berikut:

• Meningkatnya ancaman terorisme, serangan teroris atau serangan terhadap maskapai penerbangan, meningkatkan biaya pengadaan, tarif maskapai penerbangan dan biaya lainnya yang terkait perjalanan atau faktor lainnya yang dapat mempengaruhi pola perjalanan dan mengurangi jumlah wisatawan bisnis dan komersil serta turis, dan faktor lainnya yang tidak dapat dikompensasikan dengan meningkatkan tarif sewa kamar;

• Meningkatnya persaingan akibat adanya hotel baru dan hotel-hotel lainnya yang berada dalam segmen pasar yang sama dengan Perseroan untuk tamu hotel, pertemuan dan acara khusus seperti pernikahan dan konferensi;

• Adanya penawaran dari hotel-hotel baru yang berada dalam segmen Perseroan yang dapat menurunkan tingkat hunian dan pendapatan dari hotel Perseroan;

• Meningkatnya biaya operasi dikarenakan inflasi, biaya pegawai, kompensasi pegawai dan tunjangan kesehatan, biaya utilitas, asuransi dan biaya tidak terduga seperti bencana alam dan akibatnya serta faktor-faktor lainnya yang tidak dapat dikompensasikan dengan peningkatan tarif sewa kamar;

• Meningkatnya kebutuhan pemeliharaan dan perbaikan modal;• Perselisihan terhadap kontrak dengan operator hotel atau pihak-pihak penting lainnya; dan• Adanya perubahan peraturan atau perubahan penerapan peraturan-peraturan di Indonesia yang

berdampak terhadap izin usaha dari Pemerintah yang dibutuhkan untuk mengoperasikan hotel-hotel milik Perseroan.

Seluruh faktor-faktor tersebut di atas dapat berdampak merugikan dan material terhadap kegiatan usaha, pendapatan usaha dan hasil usaha Perseroan.

23. Perseroan rentan terhadap kewajiban dari tuntutan hukum pihak ketiga

Perseroan pada saat ini dan dari waktu ke waktu dapat menghadapi tuntutan dari pihak ketiga, termasuk terkait properti yang dimiliki Perseroan maupun Anak Perusahaan. Apabila keputusan hukum atas suatu tuntutan memberatkan Perseroan, hal tersebut dapat memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, laba bersih, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

24. Peningkatansukubungabankdapatberdampaksignifikanterhadapindustriproperti

Peningkatan tingkat suku bunga di Indonesia dapat berdampak negatif terhadap kegiatan pengembangan properti Perseroan. Tingkat suku bunga yang tinggi dapat mengakibatkan menurunnya belanja konsumen yang berimbas terhadap kemampuan penyewa dan pembeli Perseroan untuk melakukan pembayaran dan penurunan permintaan terhadap unit ritel Perseroan. Selain itu, tingginya tingkat suku bunga dapat mempersulit pelanggan untuk memperoleh persetujuan dan mendapatkan sumber pendanaan sehingga dapat berdampak negatif terhadap permintaan dari properti kondominium yang sedang direncanakan Perseroan. Setiap peningkatan suku bunga dan setiap penurunan ekonomi atau kepercayaan konsumen dapat berdampak merugikan terhadap kegiatan usaha, laba bersih, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

25. Depresiasi nilai Rupiah terhadap US Dollar dapat berdampak negatif terhadap kondisi keuangan dan hasil usaha Perseroan

Walaupun mata uang yang digunakan Perseroan adalah Rupiah dan mayoritas pendapatan Perseroan saat ini berdenominasi Rupiah, namun dalam kondisi tertentu beberapa biaya langsung Perseroan terkait dengan penggantian dan pemeliharaan peralatan dan fasilitas tertentu termasuk lift, escalator, pendingin ruangan, generator listrik dan perlengkapan lainnya, dibayarkan dalam US Dollar. Depresiasi nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar dapat berakibat pada peningkatan secara proporsional biaya-biaya tersebut dan dapat berdampak merugikan terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

Page 76: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

54

Selain itu, banyak pendapatan penyewaan Perseroan berdenominasi US Dollar tetapi para penyewa melakukan pembayaran dalam Rupiah. Secara historis, umumnya pembayaran tersebut dilakukan dengan kurs yang telah ditetapkan (pegged rate) oleh Perseroan. Perseroan pada umumnya meningkatkan patokan tingkat nilai tukar tersebut seiiring dengan perubahan nilai tukar di Bank Indonesia; namun, tidak ada jaminan bahwa Perseroan dapat melakukan hal tersebut di masa yang akan datang pada saat yang tepat.

Sehubungan dengan pengembangan properti baru, Perseroan memperkirakan bahwa sistem sewa akan tetap berlanjut dengan menggunakan denominasi US Dollar yang dibayarkan dengan mengunakan denominasi Rupiah namun menggunakan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar dari Bank Indonesia. Oleh karena itu, setiap penurunan nilai Rupiah terhadap US Dollar mengakibatkan penurunan pendapatan Perseroan yang dapat berdampak negatif dan material terhadap kondisi keuangan dan hasil usaha Perseroan.

26. Kegiatan pembangunan yang dijalankan oleh Perseroan membutuhkan investasi yang sangat besar dan mengharuskan Perseroan untuk mencari sumber pembiayaan eksternal yang mungkin tidak tersedia atau tidak tersedia dengan syarat dan kondisi yang menguntungkan bagi Perseroan

Perseroan mungkin membutuhkan pendanaan eksternal untuk mendanai modal kerja atau belanja modal untuk mendukung pertumbuhan kegiatan usaha Perseroan, seperti tujuh proyek yang saat ini sedang dalam tahap pengembangan. Kemampuan Perseroan dalam mendapatkan pembiayaan eksternal dan biaya atas pendanaan tersebut bergantung pada sejumlah faktor, termasuk kondisi ekonomi dan pasar modal secara umum, tingkat suku bunga, ketersediaan kredit dari bank atau pemberi pinjaman lainnya, kepercayaan investor terhadap Perseroan, keberhasilan kegiatan usaha Perseroan, struktur kepemilikan dalam proyek-proyek kemitraan Perseroan, ketentuan pajak dan peraturan perundangan pasar modal sehubungan dengan rencana Perseroan untuk memperoleh pendanaan serta kondisi politik dan ekonomi di Indonesia. Tidak ada jaminan bahwa pendanaan tambahan yang akan diperoleh, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, akan tersedia bagi Perseroan atau, apabila tersedia, pembiayaan tersebut akan diperoleh dengan kondisi yang menguntungkan bagi Perseroan.

27. Kesuksesan Perseroan bergantung pada kemampuan Perseroan untuk menarik dan mempertahankan karyawan kunci

Kesuksesan Perseroan bergantung pada komitmen yang berkelanjutan dari manajemen kunci dan tenaga teknis serta kemampuan Perseroan dalam memotivasi dan mempertahankan pegawai yang berkualitas. Sesuai dengan struktur organisasi Perseroan saat ini, sebuah proyek dipimpin oleh seorang chief executice officer dan sebuah tim khusus sehingga anggota dari tim ini akan sangat dibutuhkan terhadap keberhasilan pengembangan dan pengelolaan properti Perseroan. Faktor eksternal seperti tingkat pengangguran, perubahan demografi, upah minimum dan peraturan ketenagakerjaan lain terkait jam kerja minimum dan pemutusan hubungan kerja, dapat mempengaruhi kemampuan Perseroan untuk memenuhi kebutuhan dan pengendalian biaya tenaga kerja. Selain itu, Perseroan juga menghadapi persaingan dari pengembang properti lain yang juga berusaha untuk mempekerjakan pegawai yang bermotivasi tinggi dan berkualitas. Apabila Perseroan tidak dapat menarik dan mempertahankan pegawai yang berkualitas, maka hal ini dapat mempengaruhi fokus bisnis Perseroan sehingga terdapat kemungkinan bahwa Perseroan tidak bisa mengidentifikasi serta memanfaatkan peluang yang potensial, seperti memperluas jaringan properti Perseroan. Apabila Perseroan tidak mampu mempertahankan kecukupan jumlah karyawan yang sesuai dengan properti yang dimiliki Perseroan saat ini, atau Perseroan tidak dapat merekrut tambahan karyawan untuk memenuhi rencana ekspansi, maka kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan dapat terpengaruh dan Perseroan mungkin tidak dapat berhasil menerapkan strategi ekspansi.

Page 77: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

55

28. Kegiatan operasi Perseroan dapat terpengaruh apabila hubungan dengan karyawan memburuk Di masa depan, Perseroan atau kontraktor Perseroan dapat terlibat dalam perselisihan perburuhan yang dapat menyebabkan demonstrasi, pemogokan kerja atau gangguan tenaga kerja lainnya, di mana hal ini dapat menyebabkan penundaan operasional yang merugikan terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan atau hasil usaha Perseroan. Walaupun Perseroan tidak memiliki perselisihan perburuhan yang signifikan, perselisihan perburuhan merupakan hal umum yang terjadi di Indonesia dan Perseroan tidak dapat menjamin bahwa perselisihan tersebut tidak akan terjadi di masa depan. Kompetitor Perseroan di Indonesia mungkin membayar karyawan mereka lebih tinggi dari yang diberikan oleh Perseroan dari waktu ke waktu. Kondisi ini dapat menyebabkan hilangnya karyawan atau kenaikan biaya tenaga kerja. Kurangnya tenaga kerja terampil atau peningkatan biaya tenaga kerja dapat memberikan dampak yang merugikan terhadap kegiatan usaha, laba bersih, hasil usaha dan prospek usaha Perseroan.

B. RISIKO INVESTASI BAGI INVESTOR PEMEGANG OBLIGASI

Risiko yang dihadapi investor pembeli Obligasi adalah:

1. Risiko tidak likuidnya Obligasi yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini yang antara lain disebabkan karena tujuan pembelian Obligasi sebagai investasi jangka panjang.

2. Risiko gagal bayar disebabkan kegagalan dari Perseroan untuk melakukan pembayaran bunga serta utang pokok pada waktu yang telah ditetapkan, atau kegagalan Perseroan untuk memenuhi ketentuan lain yang ditetapkan dalam kontrak Obligasi yang merupakan dampak dari memburuknya kinerja dan perkembangan usaha Perseroan.

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI MENGENAI RISIKO YANG MATERIAL DALAM MENJALANKAN KEGIATAN USAHANYA

Page 78: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

56

IX. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha Perseroan yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor Independen tertanggal 14 Juli 2011 atas Laporan Keuangan Perseroan yang diterbitkan kembali yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan (anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu Limited) dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian yang perlu diungkapkan dalam Prospektus ini.

Page 79: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

57

VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN

A. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN

Perseroan adalah suatu perseroan terbatas berkedudukan di Jakarta Barat. Perseroan didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 29 tanggal 30 Juli 2004, dibuat di hadapan Sri Laksmi Damayanti, S.H., sebagai pengganti Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-21538.HT.01.01.TH.2004 tanggal 26 Agustus 2004 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UUWDP dengan TDP No. 090217027994 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Barat No. 1589/BH.09.02/X/2004 tanggal 4 Oktober 2004, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 91 tanggal 12 November 2004, Tambahan No. 11289.

Sejak pendirian, Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar Perseroan adalah sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 1 tanggal 2 Agustus 2010, dibuat di hadapan Yulia, S.H., Notaris di Jakarta Selatan yang isinya antara lain sehubungan dengan: (i) perubahan nama Perseroan dari PT Tiara Metropolitan Jaya menjadi PT Agung Podomoro Land Tbk.; (ii) perubahan maksud dan tujuan Perseroan; dan (iii) perubahan status Perseroan dari perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka. Akta tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Keputusan No. AHU-39219.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 9 Agustus 2010, didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai UUPT dengan No. AHU-0059526.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 9 Agustus 2010, dan telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. AHU-AH.01.10-20461 tanggal 11 Agustus 2010, telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai UUPT dengan No. AHU-0060133.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 11 Agustus 2010, serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UUWDP dengan TDP No. 09.02.1.68.27994 tanggal 29 September 2010.

Berikut merupakan beberapa kejadian penting yang terjadi pada Perseroan setelah pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham:

TANGGAL KETERANGAN

22 Desember 2010 Perseroan melakukan pengambilalihan terhadap 360.000 (tiga ratus enam puluh ribu) saham milik PT Sarijaya Investama Permana, tuan Diplom Ingenieur Eduard Eddy Sugiri dan tuan Dokter John Oekje Wuisan dalam PGK dengan menandatangani Akta Jual Beli Saham No. 85 tanggal 22 Desember 2010 sebagaimana ditegaskan kembali dengan Akta Jual Beli No. 31 tanggal 8 Pebruari 2011, kedua akta tersebut dibuat dihadapan Yulia, S.H., Notaris di Jakarta Selatan.

30 Mei 2011 Perseroan melakukan pengambilalihan terhadap 32.174 (tiga puluh dua ribu seratus tujuh puluh empat) saham milik Dewi Widyawati Soeprapto dalam GPL dengan menandatangani Akta Pengoperan Hak-Hak atas Saham GPL No. 22 tanggal 30 Mei 2011, dibuat dihadapan Lieyono, S.H., Notaris di Jakarta.

B. DOKUMEN PERIZINAN PERSEROAN

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah memiliki izin-izin penting antara lain Izin Usaha Pusat Perbelanjaan (IUPP), Surat Izin Usaha Perdagangan Besar (SIUP Besar), Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Izin Penggunaan Bangunan (IPB) dan Surat Izin Penunjukan dan Penggunaan Tanah (SIPPT)/Izin Lokasi, dengan rincian sebagai berikut:

Page 80: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

58

NO. IZIN/TANGGAL/INSTANSI YANG BERWENANG MASA BERLAKU TUJUAN PEROLEHAN

Izin Usaha Pusat Perbelanjaan

1. Surat Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 11589/-1.824.263, tanggal 24 Agustus 2009, ditandatangani oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta

Tanpa jangka waktu (wajib di daftar ulang setiap

5 (lima) tahun sekali)

Perseroan memperoleh izin untuk membuka kegiatan Gedung Pusat Perbelanjaan ”Central Park”

Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)1. SIUP– Besar No. 00030-3/PB/P/1.824.271 tanggal

27 September 2010, ditandatangani oleh Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dan Perdagangan Provinsi DKI Jakarta

29 Desember 2014 Pe rse roan memp ero l eh i z i n untuk melakukan kegiatan usaha perdagangan dengan jenis barang/jasa dagangan utama berupa: alat teknik/ mekanikal/material elektrikal, bahan dan perlengkapan bangunan, dan jasa pengelolaan gedung.

Izin Mendirikan Bangunan (IMB)1. Keputusan Kepala Dinas Penataan dan

Pengawasan Bangunan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 06471/IMB/2006 tanggal 30 Juni 2006 (“IMB No. 06471”)

Tanpa Jangka Waktu Perseroan memperoleh izin untuk mendirikan bangunan baru dengan penggunaan hunian sekolah dan fasilitasnya seluas 248.863 m² yang terletak di Jl. Letjen. S. Parman (Jl. Tanjung Duren) RT. 006/RW. 12, Kelurahan Tanjung Duren, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

2. Keputusan Kepala Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 10815/IMB/2007 tanggal 20 November 2007 (“IMB No. 10815”)

Tanpa Jangka Waktu Perseroan memperoleh izin untuk mendirikan bangunan baru dengan penggunaan kantor seluas 38.013 m² yang terletak di Jl. Letjen. S. Parman Tower G, H, I, J, K, L, M dan P, Q, R Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat (Garden Shopping Arcade).

3. Keputusan Kepala Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 2030/IMB/2008 tanggal 26 Pebruari 2008 (“IMB No. 2030”)

Tanpa Jangka Waktu Perseroan memperoleh izin untuk menambah dan mengubah bangunan dengan penggunaan kantor, hunian dan fasilitasnya seluas 104.869,72 m² + 23.874,98 m² yang terletak di Jl. Letjen. S. Parman, Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat (Mediterania Garden Residences 2).

4. Keputusan Kepala Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 10737/IMB/2008 tanggal 19 September 2008 (“IMB No. 10737”)

Tanpa Jangka Waktu Perseroan memperoleh izin untuk mendirikan bangunan baru dengan penggunaan hotel, pertokoan, kantor hunian dan fasil i tasnya seluas 654.979,24 m² yang terletak di Jl. Letjen. S. Parman Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat (Central Park).

5. Keputusan Kepala Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 11841/IMB/2008 tanggal 30 Oktober 2008 (“IMB No. 11841”)

Tanpa Jangka Waktu Perseroan memperoleh izin untuk mendirikan bangunan baru dengan penggunaan kantor, hunian dan fasilitasnya seluas 141.601 m² yang terletak di Jl. Letjen. S. Parman Tower N dan O Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat (Royal Mediterania Garden).

Page 81: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

59

NO. IZIN/TANGGAL/INSTANSI YANG BERWENANG MASA BERLAKU TUJUAN PEROLEHAN

6. Keputusan Kepala Dinas Pengawasan Bangunan dan Penertiban Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 4012/IMB/2010 tanggal 12 April 2010 (“IMB No. 4012”)

Tanpa Jangka Waktu Perseroan memperoleh izin untuk mendirikan bangunan baru dengan penggunaan hunian dan fasilitasnya seluas 190.294 m² yang terletak di Jl. Pegangsaan Dua, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara (Gading Nias Residences).

7. Keputusan Kepala Dinas Penataan dan Pengawasan Bangunan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 7355/IMB/2010 tanggal 21 Juni 2010 (“IMB No. 7355”)

Tanpa Jangka Waktu Perseroan memperoleh izin untuk mendirikan bangunan baru dengan penggunaan hunian dan fasilitasnya seluas 49.870 m² yang terletak di Jl. Pegangsaan Dua RT 000/000, Kel. Pegangsaan Dua, Kec. Kelapa Gading, Jakarta Utara (Grand Emerald).

Izin Penggunaan Bangunan (IPB)

8. Keputusan Kepala Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 154/IPB/2010 tanggal 16 Juni 2010

Berlaku selama penggunaannya sesuai

dengan IMB dan masih sesuai Kelayakan Menggunakan

Bangunan (KMB)

Pe rse roan memp ero l eh i z i n penggunaan bangunan untuk Kantor (Garden Shopping Arcade) yang terletak di Jl. Let. Jend. S. Parman Tower G, H, I, J, K L, M & P, Q, R, Kel. Tanjung Duren Selatan, Kec. Grogol Petamburan, Jakarta Barat, atas IMB No. 10815

9. Keputusan Kepala Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 162/IPB/2010 tanggal 22 Juni 2010

Berlaku selama penggunaannya sesuai

dengan IMB dan masih sesuai Kelayakan Menggunakan

Bangunan (KMB)

Pe rse roan memp ero l eh i z i n penggunaan bangunan untuk pertokoan dan fasilitasnya (Central Park) yang terletak di Jl. Let. Jend. S. Parman, Kel. Tanjung Duren Selatan, Kec. Grogol Petamburan, Jakarta Barat, atas IMB No. 10737

10. Keputusan Kepala Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 859/IPB/2009 tanggal 14 Desember 2009

Berlaku selama penggunaannya sesuai

dengan IMB dan masih sesuai Kelayakan Menggunakan

Bangunan (KMB)

Pe rse roan memp ero l eh i z i n penggunaan bangunan untuk kantor dan hunian fasilitas yang terletak di Jl. Let. Jend. S. Parman, Kel. Tanjung Duren Selatan, Kec. Grogol Petamburan, Jakarta Barat, atas IMB No. 06471

11. Keputusan Kepala Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 12/IPB/2011 tanggal 24 Januari 2011

Berlaku selama penggunaannya sesuai

dengan IMB dan masih sesuai Kelayakan Menggunakan

Bangunan (KMB)

Pe rse roan memp ero l eh i z i n penggunaan bangunan untuk pertokoan, hotel dan fasilitasnya (Central Park) yang terletak di Jl. Let. Jend. S. Parman, Kel. Tanjung Duren Selatan, Kec. Grogol Petamburan, Jakarta Barat, atas IMB No. 10737

12. Keputusan Kepala Dinas Pengawasan dan Penertiban Bangunan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 1497/-1.785.51 tanggal 18 Mei 2011

3 (tiga) bulan sejak tanggal penerbitannya

Pe rse roan memp ero l eh i z i n penggunaan bangunan pendahuluan sementara untuk hunian dan fasilitas yang terletak di Jalan Pegangsaaan Dua, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara, atas IMB No. 4012

Page 82: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

60

NO. IZIN/TANGGAL/INSTANSI YANG BERWENANG MASA BERLAKU TUJUAN PEROLEHAN

Surat Izin Penunjukkan Penggunaan Tanah1. Surat Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 2429/-

1.711.534 tanggal 3 Oktober 2006Tanpa Jangka Waktu Pe rse roan memp ero l eh i z i n

penyempurnaan atas penggunaan tanah seluas ± 209.671 m² yang terletak di Jl. Letjen S. Parman, Kelurahan Tanjung Duren, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat guna membangun perkantoran, apartemen dan pusat perbelanjaan beserta fasilitasnya

2. Surat Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 1939/-1.711.534 tanggal 15 Oktober 2009

Tanpa Jangka Waktu Pe rse roan memp ero l eh i z i n penyempurnaan atas penggunaan tanah seluas ± 44.080 m² yang terletak di Jl. Pegangsaan Dua, Ke lurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara guna membangun rusunami beserta fasilitasnya.

C. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN

Perkembangan struktur permodalan Perseroan sejak penawaran umum perdana Perseroan sampai dengan saat Prospektus ini diterbitkan, adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 1 tanggal 2 Agustus 2010, dibuat di hadapan Yulia, S.H., Notaris di Jakarta Selatan jo Pemilikan Saham yang Mencapai 5% (lima persen) atau Lebih Dari Saham Yang Ditempatkan dan Disetor Penuh Per 30 Juni 2011 yang diterbitkan oleh PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek Perseroan, yakni sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp5.740.000.000.000 (lima triliun tujuh ratus empat puluh miliar Rupiah), terbagi atas 57.400.000.000 (lima puluh tujuh miliar empat ratus juta) saham, masing-masing saham bernilai nominal sebesar Rp100 (seratus Rupiah);

Modal Ditempatkan : Rp2.050.000.000.000 (dua triliun lima puluh miliar Rupiah) terbagi atas 20.500.000.000 (dua puluh miliar lima ratus juta) saham; dan

Modal Disetor : Rp2.050.000.000.000 (dua triliun lima puluh miliar Rupiah) atau 100% (seratus persen) dari nilai nominal setiap saham yang telah ditempatkan dalam Perseroan.

Susunan pemegang saham dalam Perseroan dengan struktur permodalan sebagaimana tersebut di atas sebagaimana tercantum dalam Pemilikan Saham yang Mencapai 5% (lima persen) atau Lebih Dari Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh Per 30 Juni 2011 yang diterbitkan oleh PT Datindo Entrycom adalah sebagai berikut:

Page 83: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

61

Modal SahamTerdiri dari Saham Biasa Atas Nama

dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham

Keterangan Nilai Nominal Rp100 per SahamJumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (%)

Modal Dasar 57.400.000.000 5.740.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh1. IDFC 9.693.780.000 969.378.000.000 47,292. Masyarakat (kepemilikan <5%) 6.120.522.000 612.052.200.000 29,863. JLP 3.010.000.000 301.000.000.000 14,684. SGL 1.040.000.000 104.000.000.000 5,075. Trihatma Kusuma Haliman 620.693.500 62.069.350.000 3,036. Indra Wijaya 4.657.500 465.750.000 0,027. Miarni Ang 2.739.500 273.950.000 0,018. Ariesman Widjaja 2.328.500 232.850.000 0,019. Cesar M. Dela Cruz 1.643.500 164.350.000 0,0110. Handaka Santosa 1.232.500 123.250.000 0,0111. Noer Indradjaja 621.000 62.100.000 0,0012. Paul Christian Ariyanto 473.000 47.300.000 0,0013. Bambang Setiobudi Madja 459.500 45.950.000 0,0014. Wibowo Ngaserin 438.500 43.850.000 0,0015. Dr. Cosmas Batubara 411.000 41.100.000 0,00Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 20.500.000.000 2.050.000.000.000 100,00Saham dalam Portepel 36.900.000.000 3.690.000.000.000 -

Sehubungan dengan gadai saham berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Sindikasi No. 4 tanggal 7 Juli 2009, dibuat di hadapan Yuli Yanti, pengganti dari Edison Jingga, S.H., Notaris di Jakarta sebagaimana diubah dengan Perubahan Perjanjian Kredit Sindikasi No. 46 tanggal 18 Agustus 2010, yang dibuat di hadapan Edison Jingga, S.H., Notaris di Jakarta, perubahan terakhir atas jumlah saham yang digadaikan berdasarkan Surat PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. No. KPS/2.6/437 tanggal 25 Pebruari 2011 tentang Pemberitahuan Persetujuan Para Kreditur, yaitu (i) IDFC sebanyak 2.108.260.113 (dua miliar seratus delapan juta dua ratus enam puluh ribu seratus tiga belas saham); (ii) JLP sebanyak 654.532.449 (enam ratus lima puluh empat juta lima ratus tiga puluh dua ribu empat ratus empat puluh sembilan) saham; dan (iii) Trihatma Kusuma Haliman sebanyak 131.844.281 (seratus tiga puluh satu juta delapan ratus empat puluh empat ribu dua ratus delapan puluh) saham.

Page 84: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

62

D. HUBUNGAN KEPEMILIKAN SERTA PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN DENGAN ANAK PERUSAHAAN DAN PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM

Hubungan kepemilikan Perseroan, Anak Perusahaan dan pemegang saham berbentuk Badan Hukum dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut:

Sumber: Perseroan

Keterangan:ASA : PT Arah Sejahtera Abadi GPL : PT Griya PancalokaBSM : PT Buana Surya Makmur JLP : PT Jaya Lestari PersadaBSP : PT Brilliant Sakti Persada KBS : PT Kharisma Bakti SejahteraCIP : PT Central Indah Palace KUS : PT Kencana Unggul SuksesCGN : PT Citra Gemilang Nusantara MGP : PT Manggala Gelora PerkasaCPP : PT Central Pesona Palace PGK : PT Pesona Gerbang KarawangIBKP : PT Intersatria Budi Karya Pratama SGL : PT Simfoni Gema LestariIDFC : PT Indofica

HUBUNGAN KEPEMILIKAN

PERSEROAN

ANAK PERUSAHAAN PERUSAHAAN ASOSIASI

ASA

BSP

CIP

KBS

CGN

MGP

INDOFICA JLP SGLTRIHATMA K. HALIMAN

SUNTER AGUNG

TRIHATMA K. HALIMAN

TRIHATMA K. HALIMAN

WILLY JONO

TJEN WAI NEI

ROSA MARIE

MARIA K. CHANDRA

90,49%

9,51%

99,24%

0,62%

0,14%

90,0%

10,0%

47,29% 14,68% 5,07%3,03%

60,00%

58,84%

75,00%

70,00%

35,00%

25,50%

TRIHATMA K. HALIMAN

ROSA MARIE

MARIA K. CHANDRA

PUTRA PRATANA

85,54%5,56%

4,45% 4,45%

CPP

BSM

KUS

PGK

99,98%

99,90%

99,82%

90,00%

IBKP80,00%

MASYARAKAT

29,93%

GPL75,00%

Page 85: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

63

Adapun hubungan pengurusan dan pengawasan Perseroan dengan Anak Perusahaan, Perusahaan Asosiasi dan pemegang saham berbentuk badan hukum adalah sebagai berikut:

No. Nama Perseroan ASA BSP BSM CIP CGN CPP GPL IBKP IDFC JLP KBS KUS MGP PGK SGL

1. Dr. Cosmas Batubara

KU - - - - - - - - KU KU - - - - -

2. Wibowo Ngaserin

K - - - - - - - - - - - - - - -

3. Bacelius Ruru

KI - - - - - - - - - - - -

4. Trihatma Kusuma Haliman

DU - - - - - --

- DU DU - - - - -

5. Ariesman Widjaja

WDU I D DU DU - DU - - DU D D DU DU DU DU -

6. Indra Wijaya WDU II - - - DU - - - - - - - - - - -

7. Handaka Santosa

WDU III - - - - - - - - - - - - - - -

8. Cesar M De La Cruz

DT - - - - - - - - - - - - - - -

9. Paul Christian Ariyanto

D - - - - - - - - - - - -

10. Miarni Ang D - - - - - - - - - - -

11. Noer Indradjaja

D KU - - - K D - D K - -

12. Bambang Setiobudi

D - - - - - - - - - - -

Keterangan:

D : Direktur KI : Komisaris Independen

DT : Direktur Tidak Terafiliasi KU : Komisaris Utama

DU : Direktur Utama WDU : Wakil Direktur Utama

K : Komisaris

Berikut merupakan keterangan mengenai kelompok usaha dari/ Grup Perseroan:

NO. NAMA PERUSAHAAN BIDANG USAHA SIFAT HUBUNGAN

1. PT AGUNG PODOMORO Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

2. PT SEDAYU MAKMUR LESTARI Perdagangan Pemegang Saham yang sama

3. PT SURYA BOGA VARDHAMANA Jasa Pemegang Saham yang sama

4. PT VISI UTAMA INDONESIA Jasa Pemegang Saham yang sama

5. PT AGUNG WAHANA INDONESIA Hiburan Pemegang Saham yang sama

6. PT BANGUN MITRA MANDIRI Properti Pemegang Saham yang sama

7. PT ARCHIPELAGO SAPTA PESOANA Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

8. PT BANGUN JAYA SUKSES MANDIRI Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

9. PT BANGUN MANDIRI PESONA Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

10. PT BERDIKRI Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

11. PT BINA DWIMITRA Investasi Pemegang saham dan Direktur yang sama

12. PTBINTANG HARAPAN INDAH Investasi Pemegang saham dan Direktur yang sama

13. PT BONA WIDJAJA GEMILANG Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

14. PT CAHAYA INTI MAKMUR Investasi Pemegang saham dan Direktur yang sama

15. PT CAHAYA MITRA SEJAHTERA Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

16. PT CAHAYA UTAMA SEJAHTERA Investasi Pemegang saham dan Direktur yang sama

17. PT CAKRAWIRA BUMI MANDALA Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

18. PT CASABLANCA KELAPA GADING Jasa Pemegang saham dan Direktur yang sama

19. PT CENTRAL AGUNG REALTY Investasi Pemegang saham dan Direktur yang sama

20. PT CENTRAL PRIMA KELOLA Jasa Pemegang saham dan Direktur yang sama

21. PT DAMAI ALAM PERSADA Investasi Pemegang saham dan Direktur yang sama

Page 86: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

64

NO. NAMA PERUSAHAAN BIDANG USAHA SIFAT HUBUNGAN

22. PT DAYA SUKSES INDOTAMA Investasi Pemegang saham dan Direktur yang sama

23. PT DOME SEMANGGI INDONESIA Jasa Pemegang saham dan Direktur yang sama

24. PT FANTASIA UTAMA NUANSA Jasa Pemegang saham dan Direktur yang sama

25. PT GEMILANG HARAPAN JAYA Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

26. PT GRAHA TUNASMEKAR Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

27. PT GRIYA EMAS SEJATI Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

28. PT HARITAMA BAKTI PERSADA Investasi Pemegang saham dan Direktur yang sama

29. PT INDO BANGUN PERSADA Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

30. PT INDOFICA Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

31. PT JAKARTA INTERNATIONAL EXHIBITION CENTER Jasa Pemegang saham dan Direktur yang sama

32. PT JAKARTA REALTY Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

33. PT JAYA LESTARI PERSADA Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

34. PT KAPUK NAGA INDAH Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

35. PT KARUNIA ABADI SEJAHTERA Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

36. PT KONRAT INVESTINDO Investasi Pemegang saham dan Direktur yang sama

37. PT KREASI CIPTA UTAMA Jasa Pemegang saham dan Direktur yang sama

38. PT LAUTAN KENCANA MAKMUR Investasi Pemegang saham dan Direktur yang sama

39. PT MAKMUR JAYA SERASI Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

40. PT MANDIRI DIPTA CIPTA Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

41. PT MANDIRI EKA ABADI Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

42. PT MELAWAI JAYA REALTY Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

43. PT MEGA SEDAYU ENTERTAINMENT PRODUCTION Jasa Pemegang saham dan Direktur yang sama

44. PT MING PANCA RASA Jasa Pemegang saham dan Direktur yang sama

45. PT MITRA ABADI UTAMA Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

46. PT MITRA KARYA SUKSES Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

47. PT MULIA ARYA GUNA Perdagangan Pemegang saham dan Direktur yang sama

48. PT MULTI ARTHA PRATAMA Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

49. PT MULTIPRIMA CITRA PERSADA Investasi Pemegang saham dan Direktur yang sama

50. PT MULTI KREASI KHARISMA Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

51. PT NUSA KARYA KENCANA Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

52. PT PLUIT PROPERTINDO Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

53. PT PODOMORO FINANCE Jasa Pemegang saham dan Direktur yang sama

54. PT PRADANI SUKSES ABADI Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

55. PT PRIMA BUANA INTERNUSA Jasa Pemegang saham dan Direktur yang sama

56. PT PRIMA INDO PERKASA Investasi Pemegang saham dan Direktur yang sama

57. PT PRIMA LITEBLOK INDONESIA Investasi Pemegang saham dan Direktur yang sama

58. PT PROPERTIS INVESTINDO BHAKTITAMA Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

59. PT PRISMA INTI SENTOSA Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

60. PT PUTRA ADHI PRIMA Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

61. PT PUTRA KALTIM MANDIRI PERKASA Perkebunan Pemegang saham dan Direktur yang sama

62. PT PUTRA PRATAMA SUKSES Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

63. PT SARANA MULTILAND MANDIRI Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

64. PT SARANAPRATAMA ARTAMANDIRI Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

65. PT SEHAT ALAMI CENTER Perdagangan Pemegang saham dan Direktur yang sama

66. PT SRIKAYA Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

67. PT SUKMA PERSADA NUSA Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

68. PT SUMBER MAKMUR INTI SEJAHTERA Investasi Pemegang saham dan Direktur yang sama

69. PT SUNTER AGUNG Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

70. PT SURYA CITRA PUTRA Jasa Pemegang saham dan Direktur yang sama

71. PT SURYA MUSTIKA CANDRA Investasi Pemegang saham dan Direktur yang sama

Page 87: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

65

NO. NAMA PERUSAHAAN BIDANG USAHA SIFAT HUBUNGAN

72. PT TIARA CIPTA ISTANA Jasa Pemegang saham dan Direktur yang sama

73. PT TRITUNGGAL LESTARI MAKMUR Investasi Pemegang saham dan Direktur yang sama

74. PT WIJAYA WISESA LAND Investasi Pemegang saham dan Direktur yang sama

75. PT NUANSA CAKRAWALA SEJAHTERA Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

76. PT CAKRA KELOLA LESTARI Jasa Pemegang saham yang sama

77. PT SEJAHTERA KELOLA ABADI Jasa Pemegang saham dan Direktur yang sama

78. PT SAKTI KELOLA PERSADA Jasa Pemegang saham dan Direktur yang sama

79. PT KARYA GEMILANG PERKASA Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

80. PT SURYA UTAMA PERTIWI Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

81. PT CAHAYA MAKMUR SEJATI Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

82. PT SINAR SOLUSINDO SUKSES Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

83. PT PURNAMA ALAM SAKTI Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

84. PT SARANA KARYA PERKASA Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

85. PT KUSUMA KARYA NUSANTARA Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

86. PT NUSA KARYA SEJATI Properti Pemegang saham dan Direktur yang sama

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, pihak maupun perusahaan yang menjadi pengendali Perseroan (baik langsung maupun tidak langsung) adalah Trihatma Kusuma Haliman, PT Indofica, PT Jaya Lestari Persada dan PT Sunter Agung.

1. PT Jaya Lestari Persada

a. Akta Pendirian, Anggaran Dasar dan Perubahannya

PT Jaya Lestari Persada (selanjutnya disebut “JLP”), adalah suatu perseroan terbatas berkedudukan di Jakarta Utara.

JLP didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No. 2, tanggal 6 Juli 2000, dibuat dihadapan Tio Jeffrens Marannella, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah mendapat pengesahan dari Menkumham berdasarkan Keputusan No. C-20340 HT.01.01-TH.2000, tanggal 11 September 2000, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UUWDP No. TDP 090115113433 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Utara No. Agenda 110/BH.09-01/II/2001, tanggal 8 Pebruari 2001, sebagaimana termuat dalam Berita Negara Republik Indonesia No.41, tanggal 22 Mei 2001, Tambahan No. 3253.

Sejak pendirian, Anggaran Dasar JLP telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar JLP adalah sebagaimana termaktub dalam Akta Risalah Rapat No. 27, tanggal 28 Pebruari 2008, dibuat di hadapan Lieyono, S.H., Notaris di Jakarta, yang isinya sehubungan dengan penyesuaian Anggaran Dasar JLP dengan UUPT. Akta mana telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham berdasarkan Keputusan No. 19925.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 21 April 2008 dan telah didaftar dalam Daftar Perusahaan sesuai UUWDP dengan TDP No. 09.01.1.68.13443 tanggal 13 Oktober 2010.

b. Kegiatan Usaha

Berdasarkan Anggaran Dasar JLP, kegiatan usaha JLP adalah bergerak dalam bidang pembangunan, perdagangan, pertambangan, industri, jasa dan angkutan. Pada saat ini, JLP menjalankan kegiatan usaha dalam bidang properti.

c. Susunan Pengurus dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat JLP No. 15 tanggal 28 Juli 2008, dibuat di hadapan Budi Handrio, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diterima dan dicatat dalam database

Page 88: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

66

Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data JLP No. AHU-AH.01.10-20728 tanggal 29 Agustus 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0077415.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 29 Agustus 2008, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi JLP adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Dr. Cosmas BatubaraKomisaris : Maria Kartika Chandra (Tjen Kim Hiong)

Direksi

Direktur Utama : Trihatma Kusuma HalimanDirektur : Ariesman Widjaja

d. Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham

Berdasarkan Akta Akta Risalah Rapat JLP No. 27 tanggal 28 Pebruari 2008, dibuat oleh Lieyono, S.H., Notaris di Jakarta struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam JLP adalah sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp1.000.000,00 per Saham

Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 50.000 50.000.000.000,00 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1. Trihatma Kusuma Haliman 44.660 44.660.000.000,00 99,242. Rosa Marie 280 280.000.000,00 0,623. Maria Kartika Chandra (Tjen Kim Hiong) 60 60.000.000,00 0,14Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 45.000 45.000.000.000 100,000Saham dalam portepel 5.000 5.000.000.000 -

Dalam melakukan investasi ke dalam Perseroan, JLP selain mempergunakan modal dari saham ditempatkan dan disetor penuh juga menggunakan pendanaan yang berasal dari laba di tahan.

2. PT Sunter Agung

a. Akta Pendirian, Anggaran Dasar dan Perubahannya

PT Sunter Agung (Selanjutnya disebut “SA”), adalah suatu perseroan terbatas berkedudukan di Jakarta Utara.

SA didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia berdasarkan Akta Perseroan Terbatas SA No. 146 tanggal 9 Pebruari 1989, dibuat dihadapan Lieyono, S.H. sebagai Pengganti dari Misahardi Wilamarta, S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. C2.7155.HT.01.01.Th’89 tanggal 7 Agustus 1989, dan didaftarkan dalam buku register di kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Utara dengan No. 426/Leg/1989 tanggal 30 Oktober 1989, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 102 tanggal 22 Desember 1989, Tambahan No. 3764.

Sejak pendirian, Anggaran Dasar SA telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar SA adalah sebagaimana termaktub dalam Akta Risalah Rapat SA No. 26 tanggal 28 Pebruari 2008, dibuat oleh Lieyono, S.H., Notaris di Jakarta, yang isinya sehubungan dengan perubahan seluruh ketentuan Anggaran Dasar SA untuk disesuaikan dengan UUPT. Akta tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham berdasarkan Keputusan No. AHU-29540.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 2 Juni 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar

Page 89: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

67

Perseroan sesuai UUPT dengan No. AHU-0043224.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 2 Juni 2008 dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UUWDP dengan TDP No. 09.01.1.68.10163 tanggal 1 Agustus 2011 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 74 tanggal 15 September 2009, Tambahan No. 24324.

b. Kegiatan Usaha

Berdasarkan Anggaran Dasar SA, kegiatan usaha SA adalah bergerak dalam bidang perdagangan, pembangunan, perindustrian, pertambangan, jasa dan angkutan. Pada saat ini, SA menjalankan kegiatan usaha dalam bidang properti.

c. Susunan Pengurus dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat SA No. 29 tanggal 19 November 2009, akta mana telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data SA No. AHU-AH.01.10-24896 tanggal 5 Desember 2008 dan telah di daftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai UUPT dengan No. AHU-0118979.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 5 Desember 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UUWDP dengan TDP No. 09.01.1.68.10163 tanggal 1 Agustus 2011, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi SA adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Komisaris : Maria Kartika Chandra (Tjen Kim Hiong)

Direksi

Direktur Utama : Trihatma Kusuma HalimanDirektur : Ariesman WidjajaDirektur : Noer Indradjaja

d. Struktur Permodalan dan Susunan Pemegang Saham

Berdasarkan Akta Risalah Rapat SA No. 26 tanggal 28 Pebruari 2008, dibuat oleh Lieyono, S.H., Notaris di Jakarta, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam SA adalah sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp1.000.000,00 per Saham

Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) %

Modal DasarModal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1. Trihatma Kusuma Haliman 133.069 133.069.000.000 85,542. Maria Kartika Chandra (Tjen Kim Hiong) 8.656 8.656.000.000 5,563. Rosa Marie 6.925 6.925.000.000 4,454. Putra pratana 6.925 6.925.000.000 4,45Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 155.575 155.575.000.000 100,00Saham dalam portepel 144.425 144.425.000.000 -

Page 90: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

68

E. KETERANGAN SINGKAT TENTANG PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM

PTIndofica

a. Akta Pendirian, Anggaran Dasar dan Perubahannya

PT Indofica (Selanjutnya disebut “IDFC”), adalah suatu perseroan terbatas berkedudukan di Jakarta Utara.

IDFC didirikan dengan nama PT Indofica Housing menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No. 62, tanggal 27 Mei 1975, dibuat di hadapan Didi Sudjadi, S.H., Notaris di Jakarta. Akta mana telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. Y.A.5/250/17 tanggal 30 Desember 1975, dan didaftarkan dalam buku register di kantor Pengadilan Negeri Jakarta No. 2179 tanggal 21 Mei 1976, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 101 tanggal 18 Desember 1987, Tambahan No. 1228.

Pada tahun 2004 nama PT Indofica Housing diubah menjadi PT Indofica berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat IDFC No. 50 tanggal 30 Juli 2004, dibuat di hadapan Lieyono, S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menkumham berdasarkan keputusan No. C-21121.HT.01.04. Tahun 2004 tanggal 23 Agustus 2004 dan telah didafarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UUWDP dengan TDP No. 1346/BH.09.01/X/2004 tanggal 4 Oktober 2004 serta telah diumumkan dalam Berita Negara No. 83 tanggal 15 Agustus 2004 tambahan No. 10408.

Sejak pendirian, Anggaran Dasar IDFC telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar IDFC adalah sebagaimana termaktub dalam Akta Risalah Rapat IDFC No. 25, tanggal 28 Pebruari 2008, dibuat oleh Lieyono, S.H., Notaris di Jakarta, yang isinya sehubungan dengan penyesuaian Anggaran Dasar IDFC dengan UUPT. Akta mana telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham berdasarkan Keputusan No. AHU-20356.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 23 April 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai UUPT dengan No. AHU-0029877.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 23 April 2008, dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UUWDP dengan TDP No. 09.01.1.70.10424 tanggal 14 Januari 2010 serta telah diumumkan dalam Berita Negara No. 98 tanggal 5 Desember 2008, Tambahan No. 26331.

b. Kegiatan Usaha

Berdasarkan Anggaran Dasar IDFC, kegiatan usaha IDFC adalah bergerak dalam bidang perdagangan, pembangunan, perindustrian, pertambangan, jasa dan angkutan. Pada saat ini, IDFC menjalankan kegiatan usaha dalam bidang properti.

c. Susunan Pengurusan Dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Risalah Rapat IDFC No. 6 tanggal 3 Mei 2010, dibuat oleh Lieyono, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data IDFC No. AHU-AH.01.10-16473 tanggal 1 Juli 2010 dan telah di daftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai UUPT dengan No. AHU-0049839.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 1 Juli 2010 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UUWDP dengan TDP No. 09.01.70.10424 tanggal 27 Agustus 2010, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi IDFC adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

Komisaris Utama : Dr. Cosmas BatubaraKomisaris : Veriyanto Setiady

Page 91: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

69

Direksi

Direktur Utama : Trihatma Kusuma HalimanDirektur : Ariesman WidjajaDirektur : Noer IndradjajaDirektur : Indra Wijaya AntonoDirektur : Siti Fatimah

d. Struktur Permodalan Dan Susunan Pemegang Saham

Berdasarkan Akta Risalah Rapat IDFC No. 25, tanggal 28 Pebruari 2008, dibuat oleh Lieyono, S.H., Notaris di Jakarta struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam IDFC adalah sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp1.000.000 per Saham

Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 500.000 500.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1. PT Sunter Agung 389.362 389.362.000.000 90,492. Trihatma Kusuma Haliman 40.938 40.938.000.000 9,51Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 430.300 430.300.000.000 100,00Saham dalam portepel 69.700 69.700.000.000 -

Dalam melakukan investasi ke dalam Perseroan, IDFC selain mempergunakan modal dari saham ditempatkan dan disetor penuh juga menggunakan pendanaan yang berasal dari laba di tahan dan pinjaman.

F. KETERANGAN TENTANG ANAK PERUSAHAAN DAN PERUSAHAAN ASOSIASI

ANAK PERUSAHAAN

1. PT Central Pesona Palace

a. Akta Pendirian, Anggaran Dasar dan Perubahannya

PT Central Pesona Palace (selanjutnya disebut “CPP”), adalah suatu perseroan terbatas berkedudukan di Jakarta Barat.

CPP didirikan menurut dan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas CPP No. 32, tanggal 17 Januari 2011 dibuat di hadapan Yulia, S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan Menkumham No. AHU-02997.AH.01.01.Tahun 2011 tanggal 19 Januari 2011, didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai UUPT dengan No. AHU-0004992.AH.01.09.Tahun 2011 pada tanggal 19 Januari 2011, serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UUWDP dengan TDP No. 09.02.1.55.40666 tanggal 26 Mei 2011 (“Akta Pendirian CPP”).

Sejak tanggal pendirian CPP, tidak terdapat perubahan Anggaran Dasar CPP sehingga Anggaran Dasar CPP yang berlaku saat ini adalah sebagaimana termaktub dalam Akta Pendirian CPP.

b. Kegiatan Usaha

Berdasarkan anggaran dasar CPP, maksud dan tujuan CPP adalah berusaha di bidang perhotelan.

Page 92: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

70

c. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham

Berdasarkan Akta Pendirian CPP, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam CPP adalah sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp100.000 per Saham

Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 10.000 100.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1. Perseroan 4.999 499.900.000 99,982. KUS 1 100.000 0,02Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 5.000 500.000.000 100,00Saham dalam portepel - - -

d. Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat CPP No. 32 tanggal 8 Pebruari 2011, dibuat oleh Yulia, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diterima dan dicatat dalam Sisminbakum Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan CPP No. AHU-AH.01.10-05314 tertanggal 21 Pebruari 2011, didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai UUPT dengan No. AHU-0013972.AH.01.09.Tahun 2011 pada tanggal 21 Pebruari 2011 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UUWDP dengan TDP No. 09.02.1.55.40666 tanggal 26 Mei 2011, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi CPP adalah sebagai berikut:

Komisaris:

Komisaris : Noer Indradjaja

Direksi:

Direktur Utama : Veriyanto SetiadyDirektur : Putra Pratana

e. Ikhtisar Data Keuangan Penting

Ikhtisar data keuangan penting CPP untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 berikut diambil dari Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Asep Rahmansyah (anggota dari International Experts and Consultants Net) dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.

(dalam miliaran Rupiah)

Keterangan31 Maret 31 Desember

2011 2010 2010 2009 2008Jumlah Aset 0,4 - - - -Jumlah Liabilitas 0,2 - - - -Jumlah Ekuitas 0,2 - - - -Penjualan Bersih - - - - -Beban penjualan - - - - -Beban umum dan administrasi (0,3) - - - -Rugi Periode Berjalan (0,3) - - - -

CPP baru beroperasi pada Januari 2011 sehingga belum terdapat perubahan yang berarti dalam kinerja keuangan CPP per 31 Maret 2011.

Page 93: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

71

2. PT Buana Surya Makmur

a. Akta Pendirian, Anggaran Dasar dan Perubahannya

PT Buana Surya Makmur (selanjutnya disebut “BSM”), adalah suatu perseroan terbatas berkedudukan di Jakarta Utara.

BSM didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas BSM No. 6 tanggal 26 April 2010, dibuat di hadapan Budi Handrio, S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Keputusan No. AHU-23196.AH.01.01.Tahun 2010 tanggal 5 Mei 2010 dan telah didaftarkan di Daftar Perseroan sesuai UUPT dengan No. AHU-0034070.AH.01.09.Tahun 2010 Tanggal 5 Mei 2010, serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UUWDP dengan No. TDP 09.01.1.68.30037 tanggal 30 September 2010 yang ditandatangani oleh Kepala Sudin Koperasi, UKM dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Utara selaku Kepala Kantor Pendaftaran Perusahaan Dati II.

Sejak pendirian, Anggaran Dasar BSM telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar BSM adalah sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat BSM No. 14 tanggal 6 Desember 2010, dibuat di hadapan Yulia, S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan surat Persetujuan Akta Perubahan Anggaran dasar BSM No. AHU-58781.AH.01.02.Tahun 2010 dan didaftarkan di Daftar Perseroan sesuai UUPT No. AHU-0091080.AH.01.09.Tahun 2010 Tanggal 17 Desember 2010, serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UUWDP dengan TDP No. 09.01.1.68.30037 tanggal 26 April 2011 yang ditandatangani oleh Kepala Sudin Koperasi, UKM dan Perdagangan Kota Administrasi Jakarta Utara selaku Kepala Kantor Pendaftaran Perusahaan Dati II. (“Akta BSM No. 14/2010”).

b. Kegiatan Usaha

Berdasarkan anggaran dasar BSM, kegiatan usaha BSM adalah bergerak di bidang perdagangan, pembangunan, pengangkutan, agrobisnis, industri, pertambangan, percetakan, jasa, dan perbengkelan, kecuali jasa bidang hukum dan pajak. Pada saat ini, kegiatan usaha utama BSM adalah bergerak dalam bidang properti.

c. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham

Berdasarkan Akta No. 14/2010, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam BSM adalah sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp100.000 per Saham

Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 3.000.000 300.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1. Perseroan 2.745.252 274.525.200.000 99,902. Trihatma Kusuma Haliman 2.748 274.800.000 0,10Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.748.000 274.800.000.000 100,00Saham dalam portepel 252.000 25.200.000.000 -

d. Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat BSM No. 53 tanggal 29 November 2010, dibuat oleh Yulia, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diterima dan dicatat di dalam database Sisminbakum Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan BSM No. AHU-AH.01.10-30676 tanggal 30 November 2010 dan terdaftar dalam Daftar Perseroan sesuai UUPT dengan No. AHU-0086789.AH.01.09.Tahun 2010 Tanggal 30 November 2010 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UUWDP dengan TDP No. 09.01.1.68.30037 tanggal 26 April 2011, susunan Direksi dan Dewan Komisaris BSM saat ini adalah sebagai berikut

Page 94: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

72

Komisaris:

Komisaris : Putra Pratana

Direksi:

Direktur Utama : Ariesman WidjajaDirektur : Noer Indradjaja

e. Ikhtisar Data Keuangan Penting

Ikhtisar data keuangan penting BSM untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 berikut diambil dari Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan (anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu Limited) dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.

(dalam miliaran Rupiah)

Keterangan31 Maret 31 Desember

2011 2010 2010 2009 2008Jumlah Aset 383,0 - 312,8 - -Jumlah Liabilitas 126,6 - 49,5 - -Jumlah Ekuitas 256,4 - 263,3 - -Penjualan Bersih - - - - -Beban penjualan (4,3) - (4,6) - -Beban umum dan administrasi (3,6) - (7,2) - -Rugi Periode Berjalan (6,9) - (11,5) - -

Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada tanggal 31 Maret 2011

Jumlah Liabilitas meningkat sebesar Rp77,1 miliar atau 155,7% karena meningkatnya uang muka penjualan sebesar Rp74,9 miliar sehubungan dengan sudah dimulainya penjualan proyek Green Lake. Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2009

BSM baru beroperasi pada April 2010 sehingga seluruh akun mengalami kenaikan 100%.

Jumlah Aset sebesar Rp312,8 miliar terutama karena aset real estat sebesar Rp276,4 miliar.

Jumlah Liabilitas sebesar Rp49,5 miliar terutama karena uang muka penjualan sebesar Rp46,3 miliar.

Jumlah Ekuitas sebesar Rp263,3 miliar terutama karena modal Rp 274,8 miliar dan rugi tahun berjalan sebesar Rp11,5 miliar. Rugi Periode Berjalan Rp11,5 miliar terutama pada biaya umum dan administrasi sebesar Rp7,2 miliar.

3. PT Kencana Unggul Sukses a. Akta Pendirian, Anggaran Dasar dan Perubahannya

PT Kencana Unggul Sukses (selanjutnya disebut “KUS”), adalah suatu perseroan terbatas berkedudukan di Jakarta Utara.

KUS didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian No. 18 tanggal 27 Pebruari 2009, dibuat di hadapan Merry Eddy, S.H., M.Kn, Notaris di Kabupaten Bogor. Akta mana telah memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-12775.AH.01.01.Tahun 2009 tanggal 15 April 2009 dan

Page 95: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

73

telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UUWDP dengan TDP No. 09.01.1.70.28347 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Utara dengan Agenda Pendaftaran No. 083/BH 09.01/I/2010 tanggal 13 Januari 2010.

Sejak pendirian, Anggaran Dasar KUS telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar KUS adalah sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat KUS No. 4 tanggal 7 April 2010, dibuat di hadapan Lieyono, S.H., Notaris di Jakarta, yang isinya sehubungan dengan peningkatan modal dasar, ditempatkan dan disetor KUS. Akta tersebut telah memperoleh persetujuan Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-19891.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 19 April 2010 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai UUPT dengan No. AHU-0029320.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 19 April 2010, serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UUWDP dengan TDP No. 09.01.1.68.28347 tanggal 17 September 2010.

b. Kegiatan Usaha

Kegiatan usaha KUS adalah bergerak dalam bidang perdagangan umum, pembangunan, pengangkutan, agrobisnis, industri, percetakan, pertambangan, jasa dan perbengkelan. Pada saat ini, kegiatan usaha utama KUS adalah bergerak dalam bidang properti.

c. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat KUS No. 4 tanggal 7 April 2010, dibuat oleh Lieyono, S.H., Notaris di Jakarta struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam KUS adalah sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp100.000 per Saham

Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 2.500.000 250.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1. Perseroan 2.180.000 218.000.000.000 99,822. PT Lautan Kencana Makmur 2.000 200.000.000 0,093. PT Cahaya Utama Sejahtera 2.000 200.000.000 0,09Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 2.184.000 218.400.000.000 100,00Saham dalam portepel 316.000 31.600.000.000 -

d. Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa KUS No. 38 tanggal 3 September 2009, dibuat oleh Emmy Halim, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, akta mana telah diterima dan dicatat Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan No. AHU-AH.01.10-19060 tanggal 29 Oktober 2009. telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan dengan No. AHU-0071387.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 29 Oktober 2009 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UUWDP berdasarkan Tanda Daftar Perusahaan No. 09.01.1.70.28347 tanggal 13 Januari 2010 susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi KUS adalah sebagai berikut:

Komisaris:

Komisaris : Indra Wijaya Antono

Direksi:

Direktur Utama : Ariesman WidjajaDirektur : Noer Indradjaja

Page 96: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

74

e. Ikhtisar Data Keuangan Penting

Ikhtisar data keuangan penting KUS untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 berikut diambil dari Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan (anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu Limited) dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian serta Laporan Keuangan KUS untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 yang tidak diaudit.

(dalam miliaran Rupiah)

Keterangan31 Maret 31 Desember

2011 2010 2010 2009 2008Jumlah Aset 836,4 413,8 682,8 295,3 -Jumlah Liabilitas 670,7 202,4 502,2 80,3 -Jumlah Ekuitas 165,7 211,4 180,6 215,0 -Penjualan Bersih - - - - -Beban penjualan (9,1) (1,8) (19,0) (2,9) -Beban umum dan administrasi (7,1) (2,8) (18,9) (0,8) -Rugi Periode Berjalan (14,9) (3,6) (34,4) (3,4) -

Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada tanggal 31 Maret 2011

Jumlah Liabilitas meningkat sebesar Rp168,5 miliar atau 33,6% menjadi Rp670,7 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 dari Rp502,2 miliar pada tahun 2010 karena meningkatnya uang muka penjualan sebesar Rp98,0 miliar dan utang bank sebesar Rp91,8 miliar sehubungan dengan penarikan pinjaman untuk pembiayaan konstruksi.

Beban Penjualan meningkat sebesar Rp7,3 miliar atau sebesar 405,6% menjadi Rp9,1 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 dari Rp1,8 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2010 terutama karena peningkatan beban iklan dan brosur, beban pameran dan launching, beban promosi, dan beban amortisasi.

Beban Umum dan Administrasi meningkat sebesar Rp4,3 miliar atau sebesar 153,6% menjadi Rp7,1 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 dari Rp2,8 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2010 terutama karena peningkatan beban gaji dan tunjangan, dan beban imbalan pasca kerja.

Rugi Periode Berjalan mengalami peningkatan sebesar Rp11,3 miliar atau sebesar 313,9% menjadi Rp14,9 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 dari Rp3,6 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2010 terutama pada biaya penjualan sebesar Rp7,3 miliar dan biaya umum dan administrasi sebesar Rp4,3 miliar.

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2009

Jumlah Aset meningkat sebesar Rp387,5 miliar atau 131,2% karena meningkatnya aset real estat sejalan dengan konstruksi yang sedang berjalan.

Jumlah Liabilitas meningkat sebesar Rp421,9 miliar atau 525,4% karena meningkatnya uang muka penjualan sebesar Rp231,9 miliar dan utang bank sebesar Rp176,6 miliar sehubungan dengan penarikan pinjaman untuk pembiayaan konstruksi.

Beban Penjualan meningkat sebesar Rp16,1 miliar atau sebesar 555,2% terutama karena peningkatan beban iklan dan brosur, beban pameran dan launching dan beban promosi.

Beban Umum dan Administrasi meningkat sebesar Rp18,1 miliar atau sebesar 2.262,5% terutama karena peningkatan beban gaji dan tunjangan.

Rugi Periode Berjalan mengalami peningkatan sebesar 911,8% atau Rp31,0 miliar terutama pada biaya penjualan sebesar Rp 16,1 miliar dan biaya umum dan administrasi sebesar Rp18,1 miliar.

Page 97: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

75

4. PT Pesona Gerbang Karawang

a. Akta Pendirian, Anggaran Dasar dan Perubahannya

PT Pesona Gerbang Karawang (selanjutnya disebut “PGK”), adalah suatu perseroan terbatas berkedudukan di Kabupaten Karawang.

PGK didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia. PGK pertama kali didirikan dengan nama PT Benara Forestech Nurseries berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT Benara Forestech Nurseries No. 23 tanggal 2 November 1993, dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2-14063.HT.01.01-Th93 tanggal 20 Desember 1993, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UUWDP di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No. 1341/A/PT/HKM/1993 PN tanggal 27 Desember 1993.

Sejak pendirian, Anggaran Dasar PGK telah mengalami perubahan sebagaimana terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PGK No. 14 tanggal 2 Juli 2009, dibuat di hadapan Yulia, S.H., Notaris di Jakarta yang isinya sehubungan dengan penyesuaian Anggaran Dasar PGK dengan UUPT. Akta tersebut telah memperoleh persetujuan Menkumham berdasarkan Keputusan No. AHU-05244.AH.0102.Tahun 2010, tanggal 2 Pebruari 2010, didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai UUPT dengan No. AHU-000779.AH.01.09.Tahun 2010 jo. Akta Berita Acara Rapat No. 64 tanggal 29 April 2011, dibuat oleh Yulia, S.H., Notaris di, Kota Jakarta Selatan Akta tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-25885.AH.01.02.Tahun 2011, tanggal 24 Mei 2011 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan AHU-0041413.AH.01.09.Tahun 2011, tanggal 24 Mei 2011 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UUWDP dengan TDP No. 10.08.1.70.00866 tanggal 27 Juli 2011.

b. Kegiatan Usaha

Berdasarkan anggaran dasar PGK, kegiatan usaha PGK adalah bergerak di bidang industri pembangunan, perdagangan, pertambangan, agrobisnis, angkutan, jasa dan percetakan. Pada saat ini, kegiatan usaha utama PGK adalah bergerak dalam bidang properti.

c. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat No. 64 tanggal 29 April 2011, dibuat oleh Yulia, S.H., Notaris di Kota Jakarta Selatan struktur permodalan sehubungan dengan perubahan PGK adalah sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp1.000 per Saham

Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 50.000.000 50.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1. Perseroan 36.000.000 36.000.000.000 90,002. Aking Saputra 4.000.000 4.000.000.000 10,00Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 40.000.000 40.000.000.000 100,00Saham dalam portepel 10.000.000 10.000.000.000 -

d. Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat PGK No. 30, tanggal 8 Pebruari 2011, dibuat oleh Yulia, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.10-05672, tanggal 23 Pebruari 2011 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai UUPT dengan No. AHU-0015044.AH.01.09.Tahun 2011, tanggal 23 Pebruari 2011, serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UUWDP dengan TDP No. 10.08.1.70.00866 tanggal 27 Juli 2011, susunan Direksi dan Dewan Komisaris PGK saat ini adalah sebagai berikut:

Page 98: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

76

Komisaris:

Komisaris Utama : Lanny HerlinaKomisaris : Harry Mantolalu

Direksi:

Direktur Utama : Ariesman WidjajaDirektur : Kenedy Lesmana

e. Ikhtisar Data Keuangan Penting

Ikhtisar data keuangan penting PGK untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, 2009 dan 2010 berikut diambil dari Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Eddy Siddharta & Rekan (anggota dari Kreston International) dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian serta Laporan Keuangan PGK untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 yang tidak diaudit.

(dalam miliaran Rupiah)

Keterangan31 Maret 31 Desember

2011 2010 2010 2009 2008Jumlah Aset 40,7 27,4 35,0 27,4 27,4Jumlah Liabilitas 50,2 35,0 43,4 34,9 34,7Jumlah Ekuitas (9,5) (7,6) (8,4) (7,5) (7,3)Penjualan Bersih - - - - -Beban penjualan - - - - (0,0)Beban umum dan administrasi (1,2) (0,0) (0,9) (0,3) (1,0)Rugi Periode Berjalan (1,2) (0,0) (0,8) (0,3) (1,0)

Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada tanggal 31 Maret 2011

Beban Umum dan Administrasi mengalami peningkatan Rp1,2 miliar atau sebesar 100,0% menjadi Rp1,2 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 dari Rp0,0 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2010 terutama disebabkan karena biaya gaji.

Rugi Periode Berjalan mengalami peningkatan sebesar Rp1,2 miliar atau sebesar 100,0% menjadi Rp1,2 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 dari Rp0,0 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2010 terutama pada biaya umum dan administrasi sebesar Rp 1,2 miliar.

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2009

Beban Umum dan Administrasi mengalami peningkatan sebesar 200% menjadi Rp0,9 miliar dari Rp0,3 miliar terutama disebabkan karena pembayaran Pajak Bumi Bangunan pada tahun 2010.

Rugi Periode Berjalan mengalami peningkatan sebesar Rp0,5 miliar atau sebesar 166,7% terutama karena peningkatan pada biaya umum dan administrasi.

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2008

Beban Umum dan Administrasi mengalami penurunan sebesar 70% terutama disebabkan karena penurunan biaya gaji.

Rugi Periode Berjalan mengalami penurunan sebesar Rp0,7 miliar atau sebesar 70,0% terutama pada biaya umum dan administrasi dikarenakan perusahaan sudah tidak beroperasional lagi.

Page 99: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

77

5. PT Intersatria Budi Karya Pratama a. Akta Pendirian, Anggaran Dasar dan Perubahannya

PT Intersatria Budi Karya Pratama (selanjutnya disebut “IBKP”), adalah suatu perseroan terbatas berkedudukan di Jakarta Selatan.

IBKP didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian No. 10 tanggal 25 Januari 2006, dibuat di hadapan Efran Yuniarto, S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. C-08398 HT.01.01.TH.2006 tanggal 22 Maret 2006 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UUWDP dengan TDP No. 090317049617 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan dengan Agenda Pendaftaran No. 1300 BH.09.03/VI/2006 tanggal 5 Juni 2006, serta telah diumumkan dalam BNRI No. 53 tanggal 4 Juli 2006, Tambahan No. 7184.

Sejak pendirian, Anggaran Dasar IBKP telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar IBKP adalah sebagaimana termaktub Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 26 tanggal 27 Mei 2010, dibuat di hadapan Yulia, S.H., Notaris di Jakarta Selatan, yang isinya sehubungan dengan peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor IBKP. Akta tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Persetujuan Menkumham No. AHU-28468.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 4 Juni 2010 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai UUPT dengan No. AHU-0042139.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 4 Juni 2010 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UUWDP dengan TDP No. 09.03.1.68.49617 tanggal 10 Agustus 2010.

b. Kegiatan Usaha

Berdasarkan anggaran dasar IBKP, kegiatan usaha IBKP adalah bergerak di bidang perdagangan, pembangunan, kontraktor, keagenan, jasa, percetakan, pertambangan, industri, pertanian, pengangkutan dan perbengkelan. Pada saat ini, kegiatan usaha utama IBKP adalah bergerak dalam bidang properti.

c. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat IBKP No. 26 tanggal 7 Mei 2010 dan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 71 tanggal 23 Juni 2010 keduanya dibuat oleh Yulia, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah memperoleh Penerimaan Pemberitahuan Perubahan data Perseroan No. AHU-AH.01.10-16065 tanggal 28 Juni 2010 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0048623.AH.01.09. Tahun 2010 Tanggal 28 Juni 2010, serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UUWDP dengan TDP No. 09.03.1.68.49617 tanggal 10 Agustus 2010, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam IBKP adalah sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp100.000 per Saham

Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 700.000 70.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1. Perseroan 539.952 53.995.200.000 80,002. PT Lusli Kreasi Investama 134.988 13.498.800.000 20,00Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 674.940 67.494.000.000 100,00Saham dalam portepel 25.060 2.506.000.000 -

d. Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 9 tanggal 16 Pebruari 2009, dibuat di hadapan Lieyono, S.H., Notaris di Jakarta, Akta mana telah diberitahukan kepada kepada Menkumham dan dicatatkan dalam database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data IBKP No. AHU-

Page 100: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

78

AH.01.10-05114 tanggal 1 Mei 2009 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai UUPT dengan No.AHU-0022622.AH.01.09.Tahun.2009 pada tanggal 1 Mei 2009 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UUWDP dengn TDP No. 09.03.1.68.49617 tanggal 10 Agustus 2010, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi IBKP adalah sebagai berikut:

Komisaris:

Komisaris : Noer Indradjaja

Direksi:

Direktur Utama : Ariesman WidjajaDirektur : Budi Yanto Lusli

e. Ikhtisar Data Keuangan Penting

Ikhtisar data keuangan penting IBKP untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, 2009 dan 2010 berikut diambil dari Laporan Keuangan untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan (anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu Limited) dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. Serta Laporan Keuangan IBKP untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publlik Tanubrata Sutanto & Rekan dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian serta Laporan Keuangan IBKP untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 yang tidak diaudit.

(dalam miliaran Rupiah)

Keterangan31 Maret 31 Desember

2011 2010 2010 2009 2008Jumlah Aset 148,8 138,4 161,7 156,8 145,6Jumlah Liabilitas 72,4 64,6 83,7 88,5 112,7Jumlah Ekuitas 76,4 73,8 78,0 68,3 32,9Penjualan Bersih 7,3 26,5 63,4 177,9 61,3Beban penjualan (2,4) (1,0) (3,7) (5,9) (10,4)Beban umum dan administrasi (1,5) (2,6) (10,1) (10,9) (8,4)Laba (Rugi) Periode Berjalan (1,5) 5,5 9,7 35,4 1,0

Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada tanggal 31 Maret 2011

Penjualan Bersih menurun sebesar sebesar Rp19,2 miliar atau sebesar 72,5% menjadi Rp7,3 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 dari Rp26,5 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2010 dikarenakan penurunan penjualan apartemen dan progres pengakuan penjualan sampai dengan tahun 2010 sudah sebesar 100%.

Beban Penjualan meningkat sebesar Rp1,4 miliar atau sebesar 140% menjadi Rp2,4 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 dari Rp1,0 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2010 terutama disebabkan karena peningkatan biaya pameran dan launching, dan biaya iklan dan brosur.

Beban Umum dan Administrasi menurun sebesar Rp1,1 miliar atau sebesar 42,3% menjadi Rp1,5 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 dari Rp2,6 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2010 terutama disebabkan karena penurunan biaya gaji dan tunjangan, biaya keamanan, dan biaya imbalan pasca kerja.

Laba (Rugi) Periode Berjalan menurun sebesar Rp7 miliar atau sebesar 127,3% menjadi rugi sebesar Rp1,5 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 dari laba Rp2,6 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2010 terutama disebabkan karena penurunan laba bruto sebesar Rp6,3 miliar dan biaya umum dan administrasi sebesar Rp1,1 miliar.

Page 101: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

79

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2009

Penjualan Bersih menurun sebesar 64,4% atau sebesar Rp114,5 miliar dikarenakan penurunan penjualan apartemen dan progres pengakuan penjualan sampai dengan tahun 2010 sebesar 100% dibandingkan dengan progres pengakuan penjualan sampai dengan tahun 2009 sebesar 94,49%.

Beban Penjualan mengalami penurunan sebesar 37,3% atau sebesar Rp2,2 miliar terutama disebabkan karena penurunan biaya iklan dan brosur dan biaya amortisasi.

Laba Periode Berjalan mengalami penurunan sebesar 72,6% atau sebesar Rp25,7 miliar terutama disebabkan penurunan laba bruto sebesar Rp33 miliar dan peningkatan Beban bunga dan keuangan sebesar Rp4,2 miliar yang merupakan beban bunga pinjaman bank yang di tahun 2010 langsung dijadikan biaya karena proses penjualan sudah 100%.

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2008

Jumlah Ekuitas meningkat sebesar 107,6% atau sebesar Rp35,4 miliar dikarenakan meningkatnya laba bersih IBKP tahun 2009 menjadi sebesar Rp35,4 miliar dari laba bersih sebesar Rp1,0 miliar di tahun 2008 yang mengakibatkan saldo defisit di tahun 2008 sebesar Rp5,2 miliar menjadi saldo laba di tahun 2009 sebesar Rp30,2 miliar. Penjualan Bersih meningkat sebesar 190,2% atau sebesar Rp116,6 miliar karena ada peningkatan pengakuan penjualan dibandingkan tahun 2008 dari peningkatan persentase penyelesaian proyek 36,25% menjadi 94,49% di tahun 2009.

Beban Penjualan mengalami penurunan sebesar 43,3% atau sebesar Rp4,5 miliar terutama disebabkan karena penurunan biaya pameran dan biaya iklan. Laba Periode Berjalan meningkat sebesar Rp34,4 miliar sebagai dampak dari peningkatan pengakuan penjualan berdasarkan peningkatan persentase penyelesaian proyek sebesar 58,24%.

6. PT Arah Sejahtera Abadi a. Akta Pendirian, Anggaran Dasar dan Perubahannya

PT Arah Sejahtera Abadi (selanjutnya disebut “ASA”), adalah suatu perseroan terbatas berkedudukan di Jakarta Selatan.

ASA didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian No. 9 tanggal 15 Juni 2004, dibuat di hadapan Dwi Yulianti, S.H., Notaris di Tangerang. Akta mana telah memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. C-16216 HT.01.01.TH.2004 tanggal 28 Juni 2004 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UUWDP dengan TDP No. 090517050737 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat dengan Agenda Pendaftaran No. 3377/RUB.09.05/XII/2005 tanggal 7 April 2005, serta telah diumumkan dalam BNRI No. 5 tanggal 17 Januari 2006, Tambahan No. 604.

Sejak pendirian, Anggaran Dasar ASA telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar ASA adalah sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat ASA No. 43 tanggal 22 Maret 2011, dibuat di hadapan Yulia, S.H., Notaris di Jakarta, yang isinya sehubungan dengan persetujuan atas pengoperalihan hak-hak atas saham dalam ASA yang dimiliki oleh PT Cakrawala Wijaya Pratama sebanyak 120.000 (seratus dua puluh ribu) saham kepada PT Greenwood Sejahtera. Akta tersebut telah diterima dan dicatat dalam database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan ASA No. AHU-AH.01.10-08912 tanggal 23 Maret 2011 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0023827.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal

Page 102: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

80

23 Maret 2011 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UUWDP dengan TDP No. 09.03.1.68.61919 tanggal 13 Juli 2011.

b. Kegiatan Usaha

Berdasarkan anggaran dasar ASA, kegiatan usaha ASA adalah menjalankan kegiatan usaha dalam bidang properti serta perdagangan, industri, pembangunan pertambangan, argobisnis, angkutan, jasa dan percetakan. Pada saat ini kegiatan usaha ASA adalah bergerak dalam bidang pembangunan dan pengelolaan real estat/properti khususnya pusat perbelanjaan, apartemen dan gedung perkantoran.

c. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat ASA No. 43 tanggal 22 Maret 2011, dibuat di hadapan Yulia, S.H., Notaris di Jakarta struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam ASA adalah sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp1.000.000 per Saham

Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 300.000 300.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1. Perseroan 180.000 180.000.000.000 60,002. PT Greenwood Sejahtera 120.000 120.000.000.000 40,00Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 300.000 300.000.000.000 100,00Saham dalam portepel - - -

d. Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham ASA No. 26 tanggal 13 Juni 2011, dibuat di hadapan Yulia, S.H., Notaris di Jakarta, akta yang mana telah diterima dan dicatat dalam database Sisminbakum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan ASA No. AHU-AH.01.10-18063 tanggal 13 Juni 2011dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0047559.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 13 Juni 2011, serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UUWDP dengan TDP No. 09.03.1.68.61919 tanggal 13 Juli 2011, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi ASA adalah sebagai berikut:

Komisaris:

Komisaris Utama : Noer IndradjajaKomisaris : Dedy Ismunandar Soetiarto

Direksi:

Direktur Utama : Ariesman WidjajaDirektur : Bambang Dwi YantoDirektur : Indra Wijaya

e. Ikhtisar Data Keuangan Penting

Ikhtisar data keuangan penting ASA untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, 2009 dan 2010 berikut diambil dari Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan (anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu Limited) dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian serta Laporan Keuangan ASA untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 yang tidak diaudit.

Page 103: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

81

(dalam miliaran Rupiah)

Keterangan31 Maret 31 Desember

2011 2010 2010 2009 2008Jumlah Aset 833,1 818,9 778,4 714,2 429,8Jumlah Liabilitas 422,0 594,2 425,7 480,5 172,3Jumlah Ekuitas 411,1 224,7 352,7 233,6 257,6Penjualan Bersih 204,9 - 564,4 - -Beban penjualan (6,0) (5,1) (19,9) (22,1) (15,1)Beban umum dan administrasi (7,6) (4,4) (27,0) (20,2) (17,2)Laba (Rugi) Periode Berjalan 58,4 (8,3) 126,9 (37,8) (32,1)

Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada tanggal 31 Maret 2011

Penjualan Bersih mengalami peningkatan sebesar 100,0% atau menjadi Rp204,9 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 karena adanya pengakuan penjualan awal (initial recognition).

Beban Umum dan Administrasi mengalami peningkatan sebesar 72,7% atau sebesar Rp3,2 miliar menjadi Rp7,6 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 dari Rp4,4 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2010 terutama karena peningkatan biaya gaji, biaya jasa profesional dan biaya lain-lain. Laba (Rugi) Periode Berjalan mengalami peningkatan sebesar 803,6% atau sebesar Rp66,7 miliar menjadi laba sebesar Rp58,4 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 dari rugi sebesar Rp8,3 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2010 karena perusahaan baru mengakui penjualan di tahun 2010.

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2009

Jumlah Ekuitas mengalami peningkatan sebesar 51,00% atau sebesar Rp119,1 miliar terutama karena adanya peningkatan Modal disetor.

Penjualan Bersih mengalami peningkatan sebesar 100,0% atau sebesar Rp564,4 miliar karena adanya pengakuan penjualan awal (initial recognition).

Beban Umum dan Administrasi mengalami peningkatan sebesar 33,7% atau sebesar Rp6,8 miliar dikarenakan terdapat peningkatan biaya gaji dan tunjangan, serta biaya jasa profesional.

Laba Periode Berjalan mengalami peningkatan sebesar 435,7% atau sebesar Rp164,7 miliar karena perusahaan baru mengakui penjualan di tahun 2010.

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2008

Jumlah Aset mengalami peningkatan sebesar 66,2% atau sebesar Rp284,4 miliar terutama karena peningkatan aset real estat sebesar Rp206,5 miliar seiring peningkatan pembangunan proyek, juga peningkatan aset tetap - bersih sebesar Rp63,9 miliar. Jumlah Kewajiban mengalami peningkatan sebesar 178,9% atau sebesar Rp308,2 miliar karena adanya pinjaman bank di tahun 2010 sebesar Rp50,4 miliar dan kenaikan uang muka penjualan sebesar Rp221,1 miliar.

Beban penjualan mengalami peningkatan sebesar 46,4% atau sebesar Rp7,0 miliar dikarenakan terdapat peningkatan biaya amortisasi biaya yang ditangguhkan.

Page 104: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

82

7. PT Brilliant Sakti Persada a. Akta Pendirian, Anggaran Dasar dan Perubahannya

PT Brilliant Sakti Persada (selanjutnya disebut “BSP”), adalah suatu perseroan terbatas berkedudukan di Bandung.

BSP didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas BSP No. 80, tanggal 31 Maret 2009, dibuat di hadapan Robert Purba, S.H., Notaris di Jakarta., yang telah memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Keputusan No. AHU-23770.AH.01.01.Tahun 2009, tanggal 29 Mei 2009 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai UUPT dengan No. AHU-0030509.AH.01.09.Tahun 2009, tanggal 29 Mei 2009 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UUWDP dengan TDP No. 10.11.1.70.14997 tanggal 13 November 2009.

Sejak pendirian, Anggaran Dasar BSP telah mengalami perubahan sebagaimana terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat BSP No. 35, tanggal 21 Maret 2011, dibuat dihadapan, Yulia, S.H., Notaris di Kota Jakarta Selatan, Akta mana telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.10-08703, tanggal 22 Maret 2011 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0023185.AH.01.09.Tahun 2011, tanggal 22 Maret 2011 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UUWDP dengan TDP No. 101114716750 tanggal 13 Juli 2011.

b. Kegiatan Usaha

Kegiatan usaha BSP adalah bergerak di bidang perdagangan, pembangunan, real estat, industri percetakan, agrobisnis, jasa dan angkutan. Pada saat ini, kegiatan usaha Utama BSP adalah bergerak dalam bidang properti.

c. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat BSP No. 9, tanggal 4 Juni 2010, dibuat di hadapan Yulia, S.H., akta mana telah mendapat persetujuan Menkumham berdasarkan keputusan No. AHU-29550.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 10 Juni 2010 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No AHU-0043769.AH.01.09 Tahun 2010 tanggal 10 Juni 2010 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UUWDP dengan TDP No. 101115115641 tanggal 14 juni 2010, jo. Akta Pernyataan Keputusan Rapat BSP No. 35, tanggal 21 Maret 2011, dibuat di hadapan Yulia, S.H., Notaris di Kota Jakarta Selatan, akta mana telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.10-0873 tanggal 22 Maret 2011 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0023185.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 22 Maret 2011 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UUWDP dengan TDP No. 101114716750 tanggal 13 Juli 2011, maka struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam BSP adalah sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp1.000.000 per Saham

Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 250.000 250.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1. Perseroan 123.562 123.562.000.000 58,842. PT Greenwood Sejahtera 63.000 63.000.000.000 30,003. PT Lusli Kreasi Investama 23.438 23.438.000.000 11,16Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 210.000 210.000.000.000 100,00Saham dalam portepel 40.000 40.000.000.000 -

Page 105: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

83

d. Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat BSP No. 8, tanggal 4 Maret 2010, dibuat di hadapan Lieyono, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah memperoleh Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.10-06795 tanggal 19 Maret 2010 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0021246.AH.01.09. Tahun 2010 tanggal 19 Maret 2010, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi BSP adalah sebagai berikut:

Komisaris:

Komisaris Utama : Putra PratanaKomisaris : Dedy Ismunandar Soetiarto

Direksi:

Direktur Utama : Ariesman WidjajaDirektur I : Budi Yanto LusliDirektur II : Bambang Dwi Yanto

e. Ikhtisar Data Keuangan Penting

Ikhtisar data keuangan penting BSP untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2010 berikut diambil dari Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan (anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu Limited) dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian serta Laporan Keuangan BSP untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 yang tidak diaudit.

(dalam miliaran Rupiah)

Keterangan31 Maret 31 Desember

2011 2010 2010 2009 2008Jumlah Aset 463,1 308,3 426,1 306,6 -Jumlah Liabilitas 260,4 292,7 225,5 291,9 -Jumlah Ekuitas 202,7 15,6 200,6 14,7 -Penjualan Bersih 5,0 - 2,1 - -Beban penjualan (0,7) - - - -Beban umum dan administrasi (2,9) (0,6) (9,9) (0,3) -Laba (Rugi) Periode Berjalan 2,1 (0,6) (9,1) (0,3) -

Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada tanggal 31 Maret 2011

Penjualan meningkat sebesar 100% menjadi Rp5,0 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 karena pengakuan penjualan awal.

Beban Penjualan meningkat sebesar 100% menjadi Rp0,7 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun2011 karena adanya biaya komisi dan biaya promosi di tahun 2011.

Beban Umum dan Administrasi meningkat sebesar Rp 2,3 miliar atau sebesar 383,3% menjadi Rp2,9 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 dari Rp0,6 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2010 terutama karena peningkatan biaya gaji dan tunjangan, dan biaya jasa manajemen.

Laba (Rugi) Periode Berjalan meningkat sebesar Rp2,7 miliar atau sebesar 450% menjadi laba sebesar Rp2,1 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 dari rugi sebesar Rp0,6 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2010 terutama karena pada periode 31 Maret 2010 belum mengakui pendapatan atas sewa ruangan mal.

Page 106: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

84

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2009

Jumlah Aset meningkat sebesar Rp119,5 miliar atau sebesar 38,9% karena meningkatnya aset tetap sejalan dengan pembangunan Festival CityLink Mall yang sedang berjalan.

Jumlah Ekuitas meningkat sebesar Rp185,9 miliar atau 1.264,6% terutama karena adanya tambahan setoran Modal sebesar Rp195,0 Miliar dan adanya penurunan Laba sebesar Rp9 miliar.

Jumlah Penjualan Bersih meningkat sebesar Rp2,1 miliar atau 100%, karena mulai diakuinya pendapatan atas sewa ruangan Mall dan tambahan pendapatan atas jasa konstruksi lainnya.

Beban Umum dan Administrasi meningkat sebesar Rp9,6 miliar atau 3.200,0%, karena peningkatan biaya gaji dan tunjangan, biaya jasa manajemen dan biaya lainnya.

Rugi Periode Berjalan meningkat sebesar Rp8,8 miliar atau 2.933,3% terutama disebabkan karena telah mulai beroperasinya Festival CityLink Mall sehingga menyebabkan adanya peningkatan dalam biaya umum dan administrasi.

8. PT Central Indah Palace

a. Akta Pendirian, Anggaran Dasar dan Perubahannya

PT Central Indah Palace (selanjutnya disebut “CIP”), adalah suatu perseroan terbatas berkedudukan di Jakarta Pusat.

CIP didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas CIP No. 48, tanggal 27 Januari 2011 dibuat di hadapan Yulia, S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Menkumham No. AHU-04876.AH.01.01.Tahun 2011 tentang Pengesahan Badan Hukum Perseroan tanggal 31 Januari 2011 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai UUPT dengan No. AHU-0007977.AH.01.09.Tahun 2011 pada tanggal 31 Januari 2011 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UUWDP di Kantor Pendaftaran Perusahaan Daerah Tingkat II Kota Administrasi Jakarta Pusat dibawah No. 09.05.1.68.69003, tanggal 01 Juni 2011 (”Akta Pendirian CIP”).

b. Kegiatan Usaha

Berdasarkan anggaran dasar CIP, maksud dan tujuan CIP adalah berusaha di bidang perhotelan. Ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi bidang penyediaan kamar tempat menginap, penyediaan tempat dan pelayanan makan dan minum, pelayanan pencucian/binatu, penyediaan fasilitas akomodasi dan pelayanan lain yang diperlukan bagi penyelenggaraan kegiatan usaha hotel.

c. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham

Berdasarkan Akta Pendirian CIP, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam CIP adalah sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp100.000 per Saham

Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 10.000 Rp1.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1. Perseroan 3.750 375.000.000 75,002. PT Graha Bersama Utama 1.250 125.000.000 25,00Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 5000 500.000.000 100,00Saham dalam portepel 5000 500.000.000 -

Page 107: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

85

d. Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Pendirian CIP, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi CIP adalah sebagai berikut:

Komisaris:

Komisaris Utama : Noer IndradjajaKomisaris : Lilik Oetomo

Direksi:

Direktur Utama : Indra WijayaDirektur : Danny BudihartoDirektur : Putra Pratana

e. Ikhtisar Data Keuangan Penting

Ikhtisar data keuangan penting CIP untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 berikut diambil dari Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Asep Rahmansyah (anggota dari International Experts and Consultants Net) dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.

(dalam miliaran Rupiah)

Keterangan31 Maret 31 Desember

2011 2010 2010 2009 2008Jumlah Aset 0,5 - - - -Jumlah Liabilitas - - - - -Jumlah Ekuitas 0,5 - - - -Penjualan Bersih - - - - -Beban penjualan - - - - -Beban umum dan administrasi - - - - -Laba Periode Berjalan 0,0(1) - - - -

(1) Di bawah Rp0,05 miliar

CIP baru beroperasi pada Januari 2011 sehingga belum terdapat perubahan yang berarti dalam kinerja keuangan CIP per 31 Maret 2011.

9. PT Kharisma Bhakti Sejahtera

a. Akta Pendirian, Anggaran Dasar dan Perubahannya

PT Kharisma Bhakti Sejahtera (selanjutnya disebut “KBS”), adalah suatu perseroan terbatas berkedudukan di Jakarta Barat.

KBS didirikan berdasarkan Akta Perseroan Terbatas KBS No. 6, tanggal 3 Desember 2010 dibuat di hadapan Yulia, S.H., Notaris di Jakarta Selatan. Akta tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-57099.AH.01.01.Tahun2010, tanggal 6 Desember 2010, didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan UUPT dengan No. AHU-0088378.AH.01.09 Tahun 2010 tanggal 6 Desember 2010, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UUWDP di Kantor Pendaftaran Perusahaan Daerah Tingkat II Jakarta Barat dengan TDP No. 09.02.1.68.39646, tanggal 13 Januari 2011. Hal tersebut sebagaimana diperkuat dengan Pernyataan KBS (“Akta Pendirian KBS”).

Sejak pendirian, Anggaran Dasar KBS telah mengalami perubahan sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Pada Pemegang Saham No. 6 tanggal 2 Pebruari 2011, dibuat di hadapan Yulia, S.H., Notaris di Jakarta Selatan yang isinya sehubungan dengan menyetujui peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor KBS. Akta tersebut telah memperoleh persetujuan Menkumham

Page 108: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

86

berdasarkan No. AHU-09035.AH.0102 Tahun 2011 tanggal 22 Pebruari 2011, telah didaftar dalam Daftar Perseroan sesuai UUPT berdasarkan No. AHU-0014460.AH.01.01.09 Tahun 2011 tanggal 22 Pebruari 2011, dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UUWDP dengan TDP No. 09.02.1.68.39646 tanggal 31 Mei 2011 (“Akta No. 6/2011”).

b. Kegiatan Usaha

Berdasarkan anggaran dasar KBS, ruang lingkup kegiatan usaha KBS antara lain meliputi bidang perdagangan umum, pembangunan, pengangkutan, agrobisnis, industri, pertambangan, percetakan, jasa, dan perbengkelan, kecuali jasa bidang hukum dan pajak. Pada saat ini kegiatan usaha KBS adalah bergerak dalam bidang properti.

c. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham

Berdasarkan Akta No. 6/2011, struktur permodalan KBS adalah sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp100.000 per Saham

Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 1.500.000 150.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1. Perseroan 1.050.000 105.000.000.000 70,002. PT Gemilang Sejahtera Mandiri 450.000 45.000.000.000 30,00Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.500.000 150.000.000.000 -Saham dalam portepel - - -

d. Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta No. 6/2011 susunan Direksi dan Dewan Komisaris KBS saat ini adalah sebagai berikut

Komisaris:

Komisaris Utama : Noer IndradjajaKomisaris : Herman Tambayong

Direksi:

Direktur Utama : Ariesman WidjajaDirektur : Putra Pratana Direktur : Walujo Susanto

e. Ikhtisar Data Keuangan Penting

Ikhtisar data keuangan penting KBS untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 berikut diambil dari Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Asep Rahmansyah & Rekan (anggota dari International Experts and Consultants Net) dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.

(dalam miliaran Rupiah)

Keterangan31 Maret 31 Desember

2011 2010 2010 2009 2008Jumlah Aset 209,6 - 173,7 - -Jumlah Liabilitas 60,2 - 26,6 - -Jumlah Ekuitas 149,4 - 147,1 - -Penjualan Bersih - - - - -Beban penjualan (0,3) - - - -Beban umum dan administrasi (0,6) - (0,0) - -Laba (Rugi) Periode Berjalan (0,6) - 0,1 - -

Page 109: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

87

Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada tanggal 31 Maret 2011

Jumlah Liabilitas mengalami peningkatan sebesar 126,3% atau sebesar Rp33,6 miliar menjadi Rp60,2 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 dari Rp26,6 miliar pada tahun 2010 terutama karena peningkatan utang lain-lain sebesar Rp8,6 miliar, peningkatan utang pajak sebesar Rp2,2 miliar dan peningkatan uang muka penjualan sebesar Rp22,8 miliar.

Beban Penjualan mengalami peningkatan sebesar 100,0% atau sebesar Rp0,3 miliar menjadi Rp0,3 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 dari nihil pada periode tiga bulan pertama tahun 2010 dikarenakan pada Maret 2010 KBS belum berdiri.

Beban Umum dan Administrasi mengalami peningkatan sebesar 100,0% atau sebesar Rp0,6 miliar menjadi Rp0,6 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 dari nihil pada periode tiga bulan pertama tahun 2010 dikarenakan pada Maret 2010 KBS belum berdiri.

Rugi Periode Berjalan mengalami peningkatan sebesar 100,0% atau sebesar Rp0,6 miliar menjadi Rp0,6 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 dari nihil pada periode tiga bulan pertama tahun 2010 dikarenakan pada Maret 2010 KBS belum berdiri.

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2009

KBS baru beroperasi pada Desember 2010 sehingga seluruh akun mengalami kenaikan 100%.

Jumlah Aset sebesar Rp173,7 miliar terutama karena aset real estat sebesar Rp110,0 miliar.

Jumlah Liabilitas sebesar Rp26,6 miliar adalah hutang lain-lain sebesar Rp26,6 miliar.

Jumlah Ekuitas sebesar Rp147,1 miliar terutama karena uang muka setoran modal sebesar Rp146,0 miliar.

Laba Periode Berjalan sebesar Rp0,1 miliar terutama karena bunga jasa giro.

10. PT Griya Pancaloka

a. Akta Pendirian, Anggaran Dasar dan Perubahannya

PT Griya Pancaloka (selanjutnya disebut “GPL”), adalah suatu perseroan terbatas berkedudukan di Depok .

GPL didirikan berdasarkan Akta Perseroan Terbatas GPL No. 133, tanggal 17 November 1988 dibuat di hadapan Nyonya Siti Pertiwi Henny Shidki, S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C2.4791.HT.01.01-Th’90, tanggal 14 Agustus 1990,dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UUWDP di Kantor Pendaftaran Perusahaan Daerah Tingkat II Jakarta Barat dengan TDP No. 724/Not/1990/PN.JKT.SEL., tanggal 17 September 1990, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 85, tanggal 23 November 1990. Tambahan No. 4308.

Sejak pendirian, Anggaran Dasar GPL telah mengalami perubahan dan terakhir sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 01 tanggal 1 November 2010, dibuat di hadapan Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., Notaris di Jakarta yang isinya sehubungan dengan persetujuan perubahan pasal 5, pasal 11 ayat 2, pasal 11 ayat 8, pasal 14 ayat 2, dan pasal 14 ayat 6 Anggaran Dasar GPL. Akta tersebut telah diterima dan dicatat dalam database Sisminbakum Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.10-28767 tanggal 10 November 2010, telah didaftar dalam Daftar Perseroan sesuai UUPT berdasarkan No. AHU-0081729.AH.01.10-28767.Tahun 2010 tanggal 10 November 2010 (“Akta No. 01/2010”).

Page 110: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

88

b. Kegiatan Usaha

Berdasarkan anggaran dasar GPL, ruang lingkup kegiatan usaha GPL antara lain meliputi bidang hotel.

c. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham GPL No. 29, tanggal 20 Juni 2008, dibuat dihadapan Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., Notaris di Jakarta (“Akta No. 29/2008”) jo. Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham GPL No. 21, tanggal 30 Mei 2011, dibuat dihadapan Lieyono, S.H., Notaris di Jakarta, akta tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. AHU-39054.AH.01.02.Tahun 2008, tanggal 7 Juli 2008 dan Daftar Perseroan No. AHU-0056270.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 7 Juli 2008.struktur permodalan GPL adalah sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp1.000.000 per Saham

Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 42.862 42.862.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1. Perseroan 32.147 32.147.000.000 75,002. Dewi Widayati Soeprapto 8.572 8.572.000.000 20,003. Dedi Sjahrir Panigoro 2.143 2.143.000.000 5,00Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 42.862 42.862.000.000 100,00Saham dalam portepel - - -

d. Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta No. 29/2008, susunan Direksi dan Dewan Komisaris GPL saat ini adalah sebagai berikut:

Komisaris:

Komisaris : Soedarmadji J.H Damais

Direksi:

Direktur : Dewi Widayati Soeprapto

e. Ikhtisar Data Keuangan Penting

Ikhtisar data keuangan penting GPL untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 berikut diambil dari Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Joachim Sulistyo & Rekan (anggota dari The Leading Edge Alliance) dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 berikut diambil dari Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang (anggota dari BKR International) dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.

(dalam miliaran Rupiah)

Keterangan31 Maret 31 Desember

2011 2010 2010 2009 2008Jumlah Aset 313,0 319,0 312,4 319,0 277,7Jumlah Liabilitas 353,1 350,2 354,4 349,3 301,0Jumlah Ekuitas (40,1) (31,2) (42,0) (30,3) (23,3)Penjualan Bersih - - - - -Beban penjualan - - - - -Beban umum dan administrasi (1,9) (0,9) (10,0) (7,0) (12,2)Laba (Rugi) Periode Berjalan (1,9) 319,0 (11,5) (7,0) (18,6)

Page 111: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

89

Ikthisar keuangan di atas merupakan gambaran kinerja GPL sebelum diambil alih Perseroan. Perseroan mengambil alih kepemilikan GPL pada tanggal 30 Mei 2011.

PERUSAHAAN ASOSIASI

1. PT Citra Gemilang Nusantara a. Akta Pendirian, Anggaran Dasar dan Perubahannya

PT Citra Gemilang Nusantara (selanjutnya disebut “CGN”), adalah suatu perseroan terbatas berkedudukan di Jakarta Barat.

CGN didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian No. 7 tanggal 9 Januari 2003, dibuat di hadapan Robert Purba, S.H., Notaris di Jakarta. Akta mana telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-01425 HT.01.01.TH.2003 tanggal 23 Januari 2003 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UUWDP dengan TDP No. 090217027249 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Barat dengan Agenda Pendaftaran No. 0708/RUB.09-02/V/2004 tanggal 14 Mei 2004, serta telah diumumkan dalam BNRI No. 74 tanggal 14 September 2004, Tambahan No. 9064.

Sejak pendirian, Anggaran Dasar CGN telah beberapa kali mengalami perngubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar CGN adalah sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat CGN No. 11 tanggal 4 Juli 2011, dibuat dihadapan Yulia, S.H., Notaris di Jakarta Selatan, yang isinya sehubungan dengan perubahan Pasal 10 Anggaran Dasar CGN. Akta tersebut telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan (i) Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan CGN No. AHU-AH.01.10-21730 tanggal 11 Juli 2011 dan (ii) Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan CGN No. AHU-AH.01.10-21731 tanggal 11 Juli 2011, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dengan No. AHU-0056393.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 11 Juli 2011 dan No. AHU-0056394.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 11 Juli 2011, serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UUWDP pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Daerah Tingkat II Kota Administrasi Jakarta Barat dengan TDP No. 09.02.1.68.27249 tanggal 3 Agustus 2011 (“Akta CGN No. 11/2011”).

b. Kegiatan Usaha

Kegiatan usaha CGN adalah bergerak dalam bidang pembangunan dan pengelolaan real estat/properti khususnya pusat perdagangan. Pada saat ini, CGN menjalankan kegiatan usaha dalam bidang properti.

c. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham

Berdasarkan Akta CGN No. 11/2011, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam CGN adalah sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp1.000.000 per Saham

Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) %

Modal Dasar 100.000 100.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: 1. PT Suryaraya Harita Sejahtera 40.000 40.000.000.000 40,002. Perseroan 35.000 35.000.000.000 35,003. PT Greenwood Sejahtera 23.000 23.000.000.000 23,004. PT Graha Tunggal Ika 2.000 2.000.000.000 2,00Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 100.000 100.000.000.000 100,00Saham dalam portepel - - -

Page 112: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

90

d. Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham CGN No. 5 tanggal 7 April 2010, dibuat di hadapan Lieyono, S.H., Notaris di Jakarta, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi CGN adalah sebagai berikut:

Komisaris:

Komisaris Utama : Arief PrijatnaKomisaris : Walujo Susanto Komisaris : Dedy Ismunandar Soetiarto

Direksi:

Direktur Utama : Ariesman WidjajaDirektur : Harun SebastianDirektur : Harry Gunawan Ho

e. Ikhtisar Data Keuangan Penting

Ikhtisar data keuangan penting CGN untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, 2009 dan 2010 berikut diambil dari Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan (anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu Limited) dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian serta Laporan Keuangan CGN untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 yang tidak diaudit.

(dalam miliaran Rupiah)

Keterangan31 Maret 31 Desember

2011 2010 2010 2009 2008Jumlah Aset 393,9 367,2 388,4 341,3 345,7Jumlah Liabilitas 190,9 44,9 190,8 31,9 29,2Jumlah Ekuitas 203,0 322,3 197,6 309,4 316,5Penjualan Bersih 28,7 37,9 191,3 95,8 73,5Beban penjualan (1,6) (0,6) (8,4) (8,5) (5,2)Beban umum dan administrasi (7,3) (7,9) (19,9) (22,2) (12,3)Laba Periode Berjalan 5,4 22,7 73,1 11,6 8,8

Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada tanggal 31 Maret 2011

Beban Penjualan meningkat sebesar Rp1 miliar atau sebesar 166,7% menjadi Rp1,6 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 dari Rp0,6 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2010 terutama karena peningkatan biaya komisi dan biaya promosi.

Laba Periode Berjalan menurun sebesar Rp17,3 miliar atau sebesar 76,2% menjadi Rp5,4 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 dari Rp22,7 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2010 terutama karena menurunnya pengakuan pendapatan atas penjualan dan sewa kios dan ruko. Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2009

Jumlah Liabilitas meningkat sebesar Rp158,9 miliar atau 498,1% terutama karena meningkatnya utang bank sebesar Rp156,8 miliar.

Jumlah Ekuitas mengalami penurunan sebesar Rp111,8 miliar atau sebesar 36,1% terutama karena adanya pengembalian uang muka setoran modal sebesar Rp159,9 miliar.

Page 113: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

91

Jumlah Penjualan Bersih mengalami peningkatan sebesar Rp95,5 miliar atau 99,7% karena adanya peningkatan penjualan kios dan ruko.

Jumlah Laba Periode Berjalan mengalami peningkatan sebesar Rp61,5 miliar atau 530,2% terutama dikarenakan kenaikan penjualan kios dan ruko.

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2008

Jumlah Penjualan Bersih mengalami peningkatan sebesar Rp22,3 miliar atau 30,3% karena adanya peningkatan penjualan kios dan ruko.

Beban Penjualan meningkat sebesar Rp3,3 miliar atau 63,5% terutama karena peningkatan biaya pameran.

Beban Umum dan Administrasi meningkat sebesar Rp9,9 miliar atau 80,5% terutama karena peningkatan biaya pajak dan perijinan.

Jumlah Laba Periode Berjalan mengalami peningkatan sebesar Rp2,8 miliar atau 31,8% terutama dikarenakan kenaikan penjualan kios dan ruko.

2. PT Manggala Gelora Perkasa a. Akta Pendirian, Anggaran Dasar dan Perubahannya

PT Manggala Gelora Perkasa (selanjutnya disebut “MGP”) adalah adalah suatu perseroan terbatas berkedudukan di Jakarta Pusat.

MGP didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia berdasarkan Akta Perseroan Terbatas MGP No. 31, tanggal 5 Pebruari 1993 sebagaimana diubah berdasarkan Akta No.76 tanggal 27 September 1993, keduanya dibuat di hadapan Agus Madjid, S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. C2-12330.HT.01.01.TH.93, tanggal 16 November 1993 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai UUWDP di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan di bawah No. 1162/A.PT/HKM/1993/PN.JAK.SEL, tanggal 23 November 1993 serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 60, tanggal 27 Juli 2004, Tambahan No. 7261.

Sejak pendirian, Anggaran Dasar MGP telah beberapa kali mengalami perubahan. Perubahan terakhir Anggaran Dasar MGP adalah sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat MGP No. 26 tanggal 16 April 2010, dibuat di hadapan Iswandi, S.H., Notaris pengganti Yulia, S.H., Notaris di Jakarta, yang isinya sehubungan dengan penurunan modal ditempatkan dan disetor MGP dan mengubah Nilai Nominal Saham Kelas A dan nilai nominal Saham Kelas B. Perubahan anggaran dasar MGP sebagaimana dimaksud telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-31746.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 21 Juni 2010 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0046797.AH.01.09. Tahun 2010 tanggal 21 Juni 2010 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0046797.AHA.01.09.Tahun 2010 tanggal 21 Juni 2010 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UUWDP dengan TDP No. 09.05.1.68.47814 tanggal 25 Agustus 2010.

b. Kegiatan Usaha

Kegiatan usaha MGP adalah bergerak dalam bidang perhotelan, pusat perbelanjaan, perkantoran dan apartemen/unit hunian dengan segala fasilitas dan sarana penunjangnya. Pada saat ini, MGP menjalankan kegiatan usaha dalam bidang properti.

Page 114: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

92

c. Struktur Permodalan dan Kepemilikan Saham

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham MGP No. 30 tanggal 12 Juli 2011, dibuat di hadapan Yulia, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah memperoleh Penerimaan Perubahan Data Perseroan berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.10-22132 tanggal 14 Juli 2011 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0057362.AH.01.09 Tahun 2011 tanggal 14 Juli 2011 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UUWDP dengan TDP No. 09.05.1.68.47814 tanggal 5 Agustus 2011, struktur permodalan dan susunan kepemilikan saham dalam MGP adalah sebagai berikut:

KeteranganNilai Nominal Rp10.000 per Saham – Seri ANilai Nominal Rp1.000 per Saham – Seri B

Jumlah Saham Nilai Nominal (Rp) %Modal DasarSaham Seri A 15.000.000 150.000.000.000 -Saham Seri B 350.000.000 350.000.000.000 -Total 365.000.000 500.000.000.000 -Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh:

Saham Seri A:1. PT Adya Bintang Prasetya 1.942.875 19.428.750.000 2,172. Perseroan 1.051.875 10.518.750.000 1,183. PT Greenwood Sejahtera 1.130.250 11.302.500.000 1,26

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Seri A 4.125.000 41.250.000.000 4,62

Saham Seri B:1. PT Adya Bintang Prasetya 40.152.443 40.152.443.000 44,932. Perseroan 21.738.750 21.738.750.000 24,323. Dynamic Sino Group Limited 1 1000 0,004. PT Greenwood Sejahtera 23.358.806 23.358.806.000 26,14

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Seri B 85.250.000 85.250.000.000 95,38

Total Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saham Seri A dan B 89.375.000 126.500.000.000 100,00Saham dalam portepel

Saham Seri A 10.875.000 108.750.000.000 -Saham Seri B 264.750.000 264.750.000.000 -

Total 275.625.000 373.500.000.000 -

d. Pengurusan dan Pengawasan

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat MGP No. 26 tanggal 18 Agustus 2010, dibuat di hadapan Lieyono, S.H., Notaris di Jakarta. Akta mana telah memperoleh Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan dari Menkumham berdasarkan Surat No. AHU-AH.01.10-21761 tanggal 23 Agustus 2010 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0063252.AH.01.09. Tahun 2010 Tanggal 23 Agustus 2010 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UUWDP dengan TDP No. 09.05.1.68.47814 tanggal 25 Agustus 2010. Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi MGP adalah sebagai berikut:

Komisaris:

Komisaris Utama : Harun SebastianWakil Komisaris Utama : Dedy Ismunandar SoetiartoKomisaris : Noer IndradjajaKomisaris : Chandra WinataKomisaris : Bambang Prajitno

Page 115: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

93

Direksi:

Direktur Utama : Ariesman WidjajaWakil Direktur Utama : Walujo SusantoDirektur : Harry Gunawan HoDirektur : Hengky IrawanDirektur : Putra Pratana

e. Ikhtisar Data Keuangan Penting

Ikhtisar data keuangan penting MGP untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008, 2009 dan 2010 berikut diambil dari Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan (anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu Limited) dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian serta Laporan Keuangan MGP untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 yang tidak diaudit.

(dalam miliaran Rupiah)

Keterangan31 Maret 31 Desember

2011 2010 2010 2009 2008Jumlah Aset 1.387,4 1.382,2 1.376,9 1.382,7 1.357,6Jumlah Liabilitas 885,1 707,0 920,1 603,1 734,5Jumlah Ekuitas 502,3 675,2 456,8 779,6 623,2Penjualan Bersih 96,0 105,7 365,6 340,3 305,3Beban penjualan (3,2) (5,6) (14,7) (9,5) (12,0)Beban umum dan administrasi (21,4) (16,8) (47,6) (43,0) (44,6)Laba Periode Berjalan 45,5 42,5 157,6 176,4 124,8

Periode Tiga Bulan yang Berakhir pada tanggal 31 Maret 2011

Beban Penjualan mengalami penurunan sebesar 42,8% atau sebesar Rp2,4 miliar menjadi Rp3,2 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 dari Rp5,6 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2010 dikarenakan penurunan biaya promosi.

Beban Umum dan Administrasi mengalami peningkatan sebesar 27,4% atau sebesar Rp4,6 miliar menjadi Rp21,4 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2011 dari Rp16,8 miliar pada periode tiga bulan pertama tahun 2010 dikarenakan kenaikan pada biaya kebersihan dan biaya pemeliharaan.

Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2009

Jumlah Liabilitas mengalami peningkatan sebesar Rp317,0 miliar atau 52,6% terutama disebabkan karena adanya pinjaman bank yang baru sebesar Rp 346,1 miliar.

Jumlah Ekuitas mengalami penurunan sebesar Rp322,8 miliar atau sebesar 41,4% terutama karena adanya pengembalian uang muka setoran modal sebesar Rp146,9 miliar dan penurunan modal ditempatkan pada tahun 2010 sebesar Rp333,5 miliar yang diimbangi dengan kenaikan laba bersih tahun 2010 sebesar Rp157,6 miliar.

Beban Penjualan meningkat sebesar Rp5,2 miliar atau 54,7% karena peningkatan biaya promosi dan iklan serta biaya komisi. Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 Dibandingkan dengan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2008

Jumlah Laba Bersih Periode Berjalan mengalami peningkatan sebesar Rp51,6 miliar atau 41,3% karena adanya peningkatan penjualan dan penurunan beban baik beban penjualan, beban umum dan administrasi dan beban bunga.

Page 116: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

94

G. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN

Berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan No. 1 tanggal 2 Agustus 2010 yang dibuat di hadapan Yulia, S.H., Notaris di Jakarta, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris:

Komisaris Utama : Dr. Cosmas BatubaraKomisaris : Wibowo NgaserinKomisaris Independen : Bacelius Ruru

Direksi:

Direktur Utama : Trihatma Kusuma HalimanWakil Direktur Utama I : Ariesman WidjajaWakil Direktur Utama II : Indra WijayaWakil Direktur Utama III : Handaka SantosaDirektur : Cesar M dela CruzDirektur : Paul Christian AriyantoDirektur : Miarni AngDirektur : Noer IndradjajaDirektur : Bambang Setiobudi Madja

Lama masa jabatan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah selama 5 (lima) tahun.

Berikut merupakan keterangan singkat dari masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan:

Komisaris:

Dr. Cosmas Batubara Komisaris Utama

Warga Negara Indonesia, saat ini berusia 72 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak bulan Agustus 2010.

Saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris PT Metropolitan Kentjana (2009 – sekarang), Ketua Yayasan LPPM, Jakarta (2006 – sekarang), Komisaris PT Ekamas Mandiri Perkasa (2004 – sekarang), Komisaris PT Binaman Utama (2004 – sekarang), Komisaris Utama IDFC (2004 – sekarang), Komisaris Utama PT Mandiri Eka Abadi (2003 – sekarang), Dewan Penyantun Universitas Atmajaya, Yogyakarta (2002 – sekarang), Komisaris Utama JLP, Komisaris PT Damai Indah Golf (2001 – sekarang), Komisaris PT Ciputra Development (2001 – sekarang), Komisaris PT Ciputra Surya Tbk. (2001 – sekarang), Komisaris PT Multi Bintang Tbk. (1996 – sekarang), Komisaris PT Catur Mitra Sejati Sentosa (1996 – sekarang), Komisaris PT Tunas Ridean (1994 – sekarang), Komisaris PT Intiland Development Tbk. (1994 – sekarang), Komisaris PT Bonauli Real Estate (1994 – sekarang), Wakil Ketua Yayasan Tenaga Kerja (1993 – sekarang) dan Wakil Ketua Yayasan Universitas Pancasila, Jakarta (1985 – sekarang).

Sebelumnya beliau juga pernah menjabat sebagai Anggota Komite Audit PT BAT (2001 – 2008), Komisaris Utama PT Saranapratama Artamandiri (1995 – 2009), Pemimpin Umum Majalah Product & Industry - Jakarta (1994 – 2001), Anggota Tim Penasehat Presiden mengenai Pelaksanaan Pedoman Penghayatan Pancasila (TP 7) (1994 – 1998), Komisaris Utama PT Sunter Agung (1993 – 2008), President International Labour Organization (ILO) (tahun 1991), Menteri

Page 117: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

95

Tenaga Kerja Republik Indonesia (1988 – 1993), Menteri Negara Perumahan Rakyat Republik Indonesia (1983 – 1988), Menteri Muda Urusan Perumahan Rakyat Republik Indonesia (1978 – 1983), Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (1967 – 1978), Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (1967 – 1999), Kepala Penerangan Lembaga Pembina Kesatuan Bangsa (LPKB) (1963 – 1967) dan Guru Sekolah Yayasan Strada, Jakarta (1960 – 1963).

Beliau memperoleh gelar Doktor dari program Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Indonesia – Jakarta, Indonesia pada tahun 2002.

Wibowo Ngaserin Komisaris

Warga Negara Indonesia, saat ini berusia 62 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak bulan Agustus 2010.

Beliau memulai karirnya di sektor perbankan sebagai Seksi Penerimaan Kliring Bank Bukit Barisan, Medan (1977 -1978), manajer Bank Tani Nasional (1978 – 1979) dan Direktur Utama Bank Prima Express (1979 – 2000). Dalam keorganisasian perbankan, beliau juga pernah menjabat sebagai Anggota Bidang Luar Negeri Perhimpunan Bank Swasta Nasional (Perbanas) (1982 – 1985), Sekretaris Perbanas (1985 – 1988), Ketua Bidang Luar Negeri Perbanas (1991 – 1994), Ketua Bidang Pendidikan & Pengembangan SDM Perbanas (1994 – 1997), Wakil Ketua Umum Bidang Luar Negeri Perbanas (1997 – 1998), Anggota Dewan Kehormatan Kode Etik Perbanas (1998 – 2000) dan Sekretaris Jenderal Perbanas (1998 – 2000).

Beliau memperoleh gelar Bachelor in Engineering Science jurusan Chemical Option dari Universitas Toronto, Kanada pada tahun 1974.

Bacelius RuruKomisaris Independen

Warga Negara Indonesia, saat ini berusia 63 tahun. Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak bulan Agustus tahun 2010.

Saat ini beliau juga menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan Asosiasi Emiten Indonesia (2008 – sekarang), Anggota Pengurus Perhimpunan Santo Carolus (2007 – sekarang), Ketua Badan Arbitrasi Pasar Modal Indonesia (BAPMI), Sekretaris Tim Nasional Peningkatan Ekspor & Peningkatan Investasi (PEPI) (2007 – sekarang), Komisaris Utama PT Jababeka Tbk. (2007 – sekarang), Komisaris Utama PT Polychem Indonesia (2005 – sekarang) dan Komisaris Utama PT Tuban Petrochemical Industries (2003 – sekarang). Sebelumnya beliau juga pernah menjabat sebagai Ketua Asosiasi Produsen Synthetic Fiber Indonesia (2005 – 2007), Ketua Prakarsa Jakarta (Jakarta Initiative Task Force), dengan tugas restrukturisasi utang swasta kepada pihak asing melalui suatu badan yang disponsori oleh Pemerintah yang bernama JITF (2001 – 2003), Komisaris Utama PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) (2004 – 2008), Komisaris Utama PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (2001 – 2004), Komisaris Utama PT Bursa Efek Indonesia (2001 – 2008), Sekretaris Kementerian BUMN (2001 – 2004), Deputi Menteri Negara/Deputi Kepala Badan Penanaman Modal dan Pembinaan BUMN Bidang Pengawasan dan Pengendalian, Kantor Menteri Negara BUMN (2000 – 2001), Asisten Menteri/Deputi Bidang Usaha Pertambangan dan Agro Industri, Kantor Menteri Negara Pendayagunaan BUMN (1999 – 2000), Asisten Menteri Negara Pendayagunaan BUMN/Deputi Bidang Usaha Kompetitif Badan Pengelola BUMN (1998 – 1999), Direktur Jenderal Pembinaan BUMN, Departemen

Page 118: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

96

Keuangan (1995 – 1998), Ketua Bapepam, Departemen Keuangan (1993 – 1995), Staf Ahli Menteri Keuangan di Bidang Hubungan Ekonomi Keuangan Regional (1990 – 1993), Kepala Biro Hukum dan Humas, Departemen Keuangan (1987 – 1990), Kepala Sub Direktorat Hukum BUMN, Direktorat Pembinaan BUMN, Ditjen Moneter, Departemen Keuangan (1984 – 1987) dan Kepala Sub Direktorat Asuransi Jiwa & Asuransi Sosial, Direktorat Lembaga Keuangan Ditjen Moneter, Departemen Keuangan (1983 – 1984).

Beliau mendapatkan gelar Lex Legibus Magister (LL.M.) dari Harvard Law School pada tahun 1981.

Direksi: Trihatma Kusuma HalimanDirektur Utama

Warga Negara Indonesia, saat ini berusia 59 tahun. Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2004. Beliau mulai bergabung dengan APG sejak tahun 1973 dan awalnya menjabat sebagai Asisten Direktur PT Agung Podomoro.

Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Cakra Kelola Lestari (2010 – sekarang), Direktur Utama PT Indo Bangun Persada (2010 – sekarang), Direktur Utama PT Cahaya Inti Makmur (2009 – sekarang), Direktur Utama PT Berdikri (2009 – sekarang), Direktur I PT Surya Citra Putra (2008 – sekarang), Direktur Utama PT Daya Sukses Indotama (2008 – sekarang), Direktur Utama PT Wijaya Wisesa Land (2008 – sekarang), Direktur Utama PT Tiara Cipta Istana (2008 – sekarang), Direktur PT Propertis Investindo Bhaktitama (2008 – sekarang), Komisaris Utama PT Podomoro Finance (2008 – sekarang), Direktur Utama PT Multiprima Citra Persada (2008 – sekarang), Direktur Utama PT Gemilang Harapan Jaya (2008 – sekarang), Direktur Utama PT Bangun Jaya Sukses Mandiri (2008 – sekarang), Direktur Utama PT Central Agung Realty (2008 – sekarang), Direktur I PT Kapuk Naga Indah (2008 – sekarang), Komisaris Utama ASA (2008 – sekarang), Direktur Utama PT Agung Podomoro (2008 – sekarang), Direktur Utama PT Putra Adhi Prima (2007 – sekarang), Komisaris Utama PT Cahaya Bintang Agung (2007 – 2008), Komisaris Utama PT Mulia Arya Guna (2007 – sekarang), Direktur Utama PT Primatama Kreasi Bersama (2006 – 2007), Komisaris PT Sehat Alami Center (2006 – sekarang), Komisaris Utama PT Putra Kaltim Mandiri Perkasa (2006 – sekarang), Direktur I PT Prisma Inti Sentosa (2006 – sekarang), Komisaris Utama PT Prima Buana Internusa (2006 – sekarang), Komisaris Utama PT Melawai Jaya Realty (2006 – sekarang), Komisaris Utama PT Fantasia Utama Nuansa (2005 – sekarang), Direktur Utama PT Cakrawira Bumimandala (2005 – sekarang), Direktur Utama PT Bina Dwimitra (2005 – sekarang), Direktur Utama PT Surya Mustika Candra (2005 – sekarang), Komisaris Utama PT Sedayu Makmur Lestari (2005 – sekarang), Direktur Utama PT Adhi Utama Dinamika (2005 – 2007), Komisaris Utama PT Prima Liteblok Indonesia (2005 – sekarang), Direktur PT Mega Sedayu Entertainment Production (2005 – sekarang), Direktur Utama PT Prima Indo Perkasa (2004 – sekarang), Direktur Utama PT Nusa Karya Kencana (2004 – sekarang), Direktur Utama PT Mitra Abadi Utama (2004 – sekarang), Direktur Utama PT Konrat Investido (2004 – sekarang), Komisaris PT Agung Wahana Indonesia (2004 – sekarang), Direktur Utama PT Jakarta Realty (2004 – sekarang), Direktur Utama PT Bintang Harapan Indah (2004 – sekarang), Komisaris PT Bangun Mitra Mandiri (2003 – sekarang), Komisaris PT Visi Utama Indonesia (2003 – sekarang), Direktur Utama PT Tritunggal Lestari Makmur (2003 – sekarang), Direktur Utama PT Sarana Multiland Mandiri (2003 – sekarang), Direktur Utama PT Multi Kreasi Kharisma (2003 – sekarang), Direktur I PT Multi Artha Pratama (2003 – sekarang), Direktur Utama PT Mitra Karya Sukses

Page 119: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

97

(2003 – sekarang), Direktur Utama PT Makmur Jaya Kreasi (2003 – sekarang), Direktur PT Kreasi Cipta Utama (2003 – sekarang), Komisaris Utama PT Dome Semanggi Indonesia (2003 – sekarang), Komisaris PT Mega Investama Boling (2002 – sekarang), Direktur Utama JLP (2002 – sekarang), Direktur Utama PT Karunia Abadi Sejahtera (2002 – sekarang), Direktur PT Mandiri Dipta Cipta (2002 – sekarang), Direktur Utama PT Damai Alam Persada (2002 – sekarang), Direktur PT Casablanca Kelapa Gading (2002 – sekarang), Komisaris Utama PT Sukma Persada Nusa (2001 – sekarang), Direktur Utama PT Bangun Mandiri Pesona (2001 – sekarang), Direktur Utama PT Saranapratama Artamandiri (1995 – sekarang), Direktur Utama PT Sunter Agung (1991 – sekarang) dan Direktur Utama IDFC (dahulu PT Indofica Housing) (1988 – sekarang).

Beliau juga pernah menjabat sebagai Komisaris PT Sumber Makmur Inti Sejahtera (tahun 2008), Komisaris PT Pradani Sukses Abadi (tahun 2008), Komisaris Utama PT Pradani Sukses Abadi (tahun 2008), Komisaris PT Podomoro Finance (tahun 2008), Direktur Utama IBKP (2007 – 2009), Komisaris Utama PT Gemilang Harapan Jaya (2007 – 2008), Komisaris Utama PT Putra Pratama Sukses (2006 – 2009), Direktur PT Berdikri (2006 – 2009), Direktur PT Surya Citra Putra (2006 – 2008), Direktur Utama PT Cahaya Bintang Agung (2006 – 2007), Komisaris Utama IBKP (2006 -2007), Direktur Utama PT Karya Serasi (2005 – 2009), Komisaris PT Pluit Propertindo (2005 – 2009), Direktur Utama PT Cahaya Mitra Sejahtera (2005 – 2008), Direktur Utama PT Bona Widjaja Gemilang (2005 – 2008), Komisaris Utama ASA (2005 – 2008), Komisaris Utama PT Griya Emas Sakti (2004 – 2009), Direktur Utama MGP (2004 – 2009), Presiden Direktur PT Wijaya Wisesa Land (2004 – 2008), Direktur Utama PT Surya Gading Mas Sakti (2004 – 2005), Direktur Utama CGN (2003 – 2009), Direktur Utama PT Mandiri Eka Abadi (2003 – 2008), Direktur Utama PT Propertis Investindo Bhaktitama (2003 – 2008), Wakil Presiden Direktur PT Srikaya (2002 – 2007), Direktur Utama PT Haritama Bakti Persada (2002 – 2007), Direktur Utama PT Primatama Nusa Indah (2002 – 2007), Komisaris Utama PT Mandiri Eka Abadi (2002 – 2003), Direktur Utama PT Mandiri Eka Abadi (tahun 2000), Direktur PT Indoprima Textiliendo Mills (2000 – 2005), Direktur PT Telaga Gading Serpong (1997 – 2009), Direktur Utama PT Indoprima Textiliendo Mills (1996 – 2000), Direktur Utama PT Mikasa Pama International (1992 – 2009), Komisaris Utama PT Sunter Agung (1990 – 1991), Direktur PT Sunter Agung (1989 – 1990), Direktur PT Agung Podomoro (1998 – 2008), Direktur IDFC (dahulu PT Indofica Housing) (1986 – 1988), Direktur I PT Berdikri (1983 – 2006), Komisaris PT Berdikri (1973 – 1983) dan Asisten Direktur PT Agung Podomoro (1973 – 1982).

Beliau menempuh pendidikan jurusan Arsitektur pada Universitas Trier Kaisserlautern, Jerman pada tahun 1970 – 1973. Ariesman WidjajaWakil Direktur Utama I – Proyek dan Hukum

Warga Negara Indonesia, saat ini berusia 44 tahun. Menjabat sebagai Wakil Direktur Utama I Perseroan sejak bulan Agustus 2010. Beliau bergabung di Agung Podomoro Group semenjak tahun 1994 dan menjabat beragam jabatan manajemen di beberapa perusahaan dalam grup.

Saat ini beliau menjabat sebagai Direktur Utama PGK (2011 – sekarang), Direktur Utama BSM (2010 – sekarang), Direktur Utama KBS (2010 – sekarang), Direktur Utama PT Nuansa Cakrawala Sejahtera (2010 – sekarang), Direktur PT Sejahera Kelola Abadi (2010 – sekarang), Direktur Utama PT Sakti Kelola Persada (2010 – sekarang), Wakil Komisaris Utama PT Indo Bangun Persada (2010 – sekarang), Direktur PT Prima Kelola Sukses (2010 – sekarang), Direktur Utama BSP (2010 – sekarang), Direktur Utama IBKP (2009 – sekarang), Komisaris Utama PT Surya Boga Vardhamana (2009 –

Page 120: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

98

sekarang), Direktur Utama PT Purnama Sakti (2009 – sekarang), Direktur Utama PT Melawai Jaya Realty (2009 – sekarang), Direktur Utama MGP (2009 – sekarang), Direktur Utama PT Lautan Kencana Makmur (2009 – sekarang), Direktur Utama KUS (2009 – sekarang), Direktur Utama PT Cahaya Utama Sejahtera (2009 – sekarang), Direktur Utama CGN (2009 – sekarang), Direktur PT Archipelago Sapta Pesona (2009 – sekarang), Direktur Utama PT Sumber Makmur Inti Sejahtera (2008 – sekarang), Direktur Utama PT Pradani Sukses Abadi (2008 – sekarang), Direktur Utama PT Mandiri Eka Abadi (2008 – sekarang), Komisaris Utama PT Karya Utama Perdana (2008 – sekarang), Direktur PT Gemilang Harapan Jaya (2008 – sekarang), Direktur Utama PT Dian Ikrar Perkasa (2008 – sekarang), Direktur PT Daya Sukses Indotama (2008 – sekarang), Direktur PT Central Agung Realty (2008 – sekarang), Direktur Utama PT Cahaya Mitra Sejahtera (2008 – sekarang), Direktur Utama PT Bona Widjaja Gemilang (2008 – sekarang), Direktur PT Bangun Jaya Sukses Mandiri (2008 – sekarang), Direktur PT Srikaya (2007 – sekarang), Direktur PT Putra Adhi Prima (2007 – sekarang), Direktur PT Cahaya Bintang Agung (2007 – 2008), Direktur PT Melawai Jaya Realty (2006 – sekarang), Direktur PT Putra Kaltim Mandiri Perkasa (2006 – sekarang), Direktur Utama PT Prima Buana Internusa (2006 – sekarang), Direktur Utama PT Surya Mustika Candra (2005 – sekarang), Direktur Utama PT Pluit Propertindo (2005 – sekarang), Direktur PT Putra Pratama Sukses (2005 – sekarang), Direktur Utama PT Griya Emas Sejati (2005 – sekarang), Direktur PT Cakrawira Bumimandala (2005 – sekarang), Direktur PT Adhi Utama Dinamika (2005 – 2007), Direktur ASA (2005 – sekarang), Direktur PT Sarana Multiland Mandiri (2004 – sekarang), Direktur PT Nusa Karya Kencana (2004 – sekarang), Direktur PT Mitra Abadi Utama (2004 – sekarang), Komisaris PT Jakarta Realty (2004 – sekarang), Direktur PT Bintang Harapan Indah (2004 – sekarang), Direktur II PT Makmur Jaya Serasi (2003 – sekarang), Direktur PT Karunia Abadi Sejahtera (2002 – sekarang), Direktur JLP (2002 – sekarang), Direktur PT Sukma Persada Nusa (2001 – sekarang), Direktur PT Bangun Mandiri Pesona (2001 – sekarang), Direktur PT Sunter Agung (2000 – sekarang), Direktur IDFC (dahulu PT Indofica Housing (2000 – sekarang) dan Direktur PT Damai Alam Persada (2000 – sekarang).

Beliau juga pernah menjabat sebagai Direktur PT Mikasa Pama International (2008 – 2009), Direktur PT Tiara Metropolitan Indah (2008 – 2010), Direktur PT Purnama Sakti (2007 – 2008), Direktur Utama PT Gemilang Harapan Jaya (2007 – 2008), Direktur PT Gemilang Harapan Jaya (tahun 2007), Direktur IBKP (2006 – 2009), Direktur PT Agung Podomoro Land (dahulu PT Tiara Metropolitan Jaya) (2005 – 2010), Direktur PT Karya Serasi (2005 – 2009), Direktur PT Cahaya Mitra Sejahtera (2005 – 2008), Direktur PT Bona Widjaja Gemilang (2005 – 2008), Direktur MGP (2004 – 2009), Direktur PT Griya Emas Sejati (2004 – 2005), Komisaris PT Agung Podomoro Land (dahulu PT Tiara Metropolitan Jaya) (2004 – 2005), Direktur Utama PT Dian Ikrar Perkasa (tahun 2004), Direktur PT Jakarta Realty (tahun 2004), Komisaris PT Sarana Multiland Mandiri (2003 – 2004), Direktur PT Makmur Jaya Serasi (tahun 2002), Direktur PT Mandiri Eka Abadi (2002 – 2008), Direktur Utama JLP (2000 – 2002), Direktur PT Sukma Persada Nusa (tahun 2000) dan Direktur JLP (tahun 2000).

Beliau memperoleh gelar Insinyur Arsitektur dari Universitas Tarumanegara – Jakarta, Indonesia pada tahun 1992.

Page 121: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

99

Indra WijayaWakil Direktur Utama II – Pengembangan Usaha dan Pemasaran

Warga Negara Indonesia, saat ini berusia 49 tahun. Menjabat sebagai Wakil Direktur Utama II dan membawahi bidang Pengembangan Usaha dan Pemasaran Perseroan sejak bulan Agustus tahun 2010.

Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Utama CIP (2011 – sekarang), Komisaris PT Mitra Solusi Insani (2006 – sekarang). Sebelumnya beliau juga menjabat sebagai Direktur PT Hero Supermarket Tbk. (2000 – 2005), Managing Director PT TCP Internusa (1999 – 2000), General Manager PT Ciputra Development Tbk (1994 – 1999), Project Manager Perdana Group (1991 – 1992), Project Manager PT Fajar Harapan Masa (1989 – 1991) dan Project Manager PT Palapa – Sistematika Anindya (1987 – 1989).

Beliau memperoleh gelar Master of Business Administration (MBA) dari Institut Pengembangan Manajemen Indonesia – Jakarta, Indonesia pada tahun 1994.

Handaka SantosaWakil Direktur Utama III – Manajemen Properti

Warga Negara Indonesia, saat ini berusia 55 tahun. Menjabat sebagai Wakil Direktur Utama III Perseroan semenjak bulan Agustus tahun 2010.

Saat ini beliau juga menjabat sebagai Presiden Direktur Jakarta Tower (2009 – sekarang), Komisaris Independen PT Alfa Retailindo Tbk. (2008 – sekarang) dan Chief Executive Officer (CEO) Senayan City (2005 – sekarang). Beliau juga pernah menjabat sebagai CEO Podomoro City (2008 – 2009), Direktur PT Mitra Adi Perkasa Tbk. (2004 – 2005), Direktur PT Mitra Selaras Sempurna, Marks & Spencer (1999 – 2005), Direktur PT Kinokunia Bukindo (1999 – 2005), Direktur PT Panen Lestari Internusa, SOGO Indonesia (1989 – 2005) dan Direktur Gajah Mada Plaza (1981 – 1988). Di bidang organisasi, beliau saat ini menjabat sebagai Anggota Bidang Dana Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI DKI Jakarta) (2009 – sekarang), Bendahara Umum DPP Ikatan Alumni Universitas Diponegoro (2009 – sekarang), Anggota Badan Perlindungan Konsumen Nasional Indonesia (BPKN) (2009 – sekarang), Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia: Ketua Komite Tetap Pengembangan dan Pemasaran Produk (2008 – sekarang), Wakil Sekretaris Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) (2008 – sekarang), Penasehat Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (APRINDO) (2008 – 2011), Wakil Ketua Bidang Perkantoran & Perhotelan DPD REI DKI Jakarta (2008 – 2010) dan beliau juga pernah menjabat sebagai Dewan Pembina Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (ASPARINDO) (2006 – 2009) dan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Retail Indonesia (APRINDO) (2000 – 2008).

Beliau memperoleh gelar Insinyur Teknik Sipil dari Universitas Diponegoro – Semarang, Indonesia pada tahun 1981.

Page 122: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

100

Cesar M dela CruzDirektur

Warga Negara Filipina, saat ini berusia 68 tahun. Menjabat sebagai Direktur Perseroan yang membawahi bidang keuangan sejak bulan Agustus tahun 2010. Beliau saat ini juga merupakan Direktur Tidak Terafiliasi Perseroan.

Sebelumnya beliau menjabat sebagai Penasehat President/CEO Metro Pacific Investment Corporation, Philippines (2009 – 2010), Komisaris PT PepsiCola Indobeverages (2009 – 2010), Komisaris PT PepsiCola Indobeverages (2005 – 2010), Komisaris PT Nestle Indofood Citarasa Indonesia (2005 – 2010), Chief Executive Officer/Direktur, Indofood Agriresources Pte. Ltd. (tahun 2007), Deputy Chief Executive Officer, PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (2001 – 2004), Chief Financial Officer, PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (2000 – 2001), Direktur, De United Food Industries Ltd., Nigeria (1994 – 2005), Komisaris, PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (1994 – 1997), Direktur, Pinehill Arabia Food Limited, Saudi Arabia (1993 – 2005), Anggota Komite Manajemen Indofood Group (1984 – 1994), Chief Administrative Officer Divisi Edible Oils and Fats, Salim Group (1984 – 1993), Partner, Drs. Utomo Mulia & Co., anggota, The SGV Group di Jakarta, Indonesia (1981 – 1983), Senior Partner di Ahn Kwon & Co., anggota, The SGV Group di Seoul, Korea (1977 – 1981), Partner, Divisi Audit, The SGV Group (1976 – 1983), Drs. Utomo Mulia & Co., anggota, The SGV Group di Jakarta, Indonesia (1972 – 1977), Audit Supervisor Main Hurdman & Cranstown (sekarang KPMG), Koresponden SGV di New York, USA (1971 – 1972) dan SGV & Co., Philippines (1963 – 1971).

Beliau memperoleh gelar Master of Business Administration (MBA) dari The Wharton School, University of Pennsylvania pada tahun 1971. Paul Christian Ariyanto Direktur

Warga Negara Indonesia, saat ini berusia 38 tahun. Menjabat sebagai Direktur yang membawahi bidang proyek Perseroan sejak bulan Agustus 2010.

Sejak tahun 2006 dan hingga saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Proyek Agung Podomoro Group . Beliau pernah menjabat sebagai Manajer Umum Construction Interdesign Group (2003 – 2006), PT Nusantara Graha Sejahtera dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2003 (2002 – 2003) dan Manajer Proyek PT Prakawija Degalanda dari (1996 – 2002).

Beliau memperoleh gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Tarumanegara – Jakarta, Indonesia pada tahun 1996.

Miarni Ang Direktur

Warga Negara Indonesia, saat ini berusia 44 tahun. Menjabat sebagai Direktur yang membawahi bidang hukum Perseroan sejak bulan Agustus 2010.

Sejak tahun 2005 dan hingga saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur Hukum Agung Podomoro Group. Beliau pernah menjabat sebagai General Manager Hukum Agung Podomoro Group (2003 – 2005). Dari tahun 1992 sampai dengan tahun 2003, beliau bekerja di Bank Prima Express sebagai Compliance Officer (2001 – 2003), Ketua Tim P3K Pusat (Tim Pengawasan, Pengendalian dan Penyelamatan Kredit Bermasalah Tingkat Pusat) (1995 – 1997) dan Kepala Bagian Konsultasi & Bantuan Hukum – Urusan Hukum Kantor Pusat (1992 – 2001). Beliau juga pernah bekerja di kantor hukum Anwar Mutalib & Partners (1990 – 1991)

Beliau memperoleh gelar Magister Kenotariatan dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia – Jakarta, Indonesia pada tahun 2002.

Page 123: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

101

Noer IndradjajaDirektur

Warga Negara Indonesia, saat ini berusia 54 tahun. Menjabat sebagai Direktur yang membawahi bidang umum dan sumber daya manusia Perseroan sejak tahun 2005.

Beliau bergabung di Agung Podomoro Group sejak tahun 1994. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Komisaris Utama CIP (2011 – sekarang), Komisaris CPP (2011 – sekarang), Komisaris Utama KBS (2010 – sekarang), Direktur BSM (2010 – sekarang), Komisaris PT Nuansa Cakrawala Sejahtera (2010 – sekarang), Komisaris Utama PT Sejahtera Kelola Abadi (2010 – sekarang), Komisaris PT Sakti Kelola Abadi (2010 – sekarang), Komisaris Utama PT Prima Kelola Selaras (2010 – sekarang), Komisaris PT Central Prima Kelola (2010 – sekarang), Komisaris Utama PT Putra Pratama Sukses (2009 – sekarang), Komisaris MGP (2009 – sekarang), Direktur PT Lautan Kencana Makmur (2009 – sekarang), Direktur KUS (2009 – sekarang), Komisaris Utama PT Griya Emas Sejati (2009 – sekarang), Direktur PT Berdikri (2009 – sekarang), Komisaris IBKP (2009 – sekarang), Direktur PT Cahaya Utama Sejahtera (2009 – sekarang), Komisaris PT Archipelago Sapta Pesona (2009 – sekarang), Komisaris Utama PT Pradani Sukses Abadi (2009 – sekarang), Komisaris PT Sumber Makmur Inti Sejahtera (2008 – sekarang), Direktur PT Pluit Propertindo (2008 – sekarang), Komisaris PT Mandiri Eka Abadi (2008 – sekarang), Komisaris Utama PT Karya Utama Perdana (2008 – sekarang), Direktur PT Central Agung Realty (2008 – sekarang), Komisaris Utama PT Cahaya Mitra Sejahtera (2008 – sekarang), Komisaris Utama ASA (2008 – sekarang), Komisaris PT Prima Buana Internusa (2007 – sekarang), Direktur Utama PT Melawai Jaya Realty (2006 – sekarang), Direktur PT Saranapratama Artamandiri (2003 – sekarang), Direktur IDFC (2000 – sekarang) dan Direktur PT Sunter Agung (2000 – sekarang). Beliau juga pernah menjabat sebagai Komisaris PT Pradani Sukses Abadi (2008 – 2009) dan Komisaris PT Dian Ikrar Perkasa (tahun 2004).

Beliau memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Trisakti – Jakarta, Indonesia pada tahun 1980.

Bambang Setiobudi MadjaDirektur

Warga Negara Indonesia, saat ini berusia 55 tahun. Menjabat sebagai Direktur yang membawahi bidang manajemen properti Perseroan sejak bulan Agustus 2010.

Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur PT Prima Buana Internusa (2006 – sekarang), Direktur PT Dian Ikrar Perkasa (2005 – sekarang) dan Direktur Property Management Agung Podomoro Group (2003 – sekarang). Beliau juga pernah menjabat sebagai General Manager Lyman Group (2002 – 2003), President Director PT Swadharma Griyasatya (1998 – 2002), Building Manager PT Swadharma Griyasatya (1992 – 1998), Factory Manager PT Cahaya Caledonia Steel (1990 – 1992), Asisten Building Manager PT Swadharma Griyasatya (1989 – 1990), Project Manager PT Aries Utama Enterprises (1982 – 1989), Civil Engineer PT Satya Djaja Raya (tahun 1981) dan Site Supervisor PT Pembangunan Perumahan Bandung (tahun 1978).

Beliau memperoleh gelar Insiyur Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung, Indonesia pada tahun 1981.

Pengangkatan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan telah memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam peraturan Bapepam No. IX.I.6, tentang Direksi dan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik.

Page 124: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

102

Pengangkatan Direktur Tidak Terafiliasi Perseroan telah memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-A butir III.1.6, tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan Oleh Perusahaan Tercatat dan telah memenuhi persyaratan sebagai Direktur Tidak Terafiliasi.

Dalam memilih dan mengangkat Direksi, Perseroan memiliki beberapa kualifikasi atau kriteria pemilihan seperti, pengalaman kerja yang terbukti di bidang yang relevan, memiliki integritas dengan tidak pernah terlibat perkara kriminal dan memiliki kepemimpinan yang kuat.

KOMPENSASI KOMISARIS DAN DIREKSI

Pada tanggal 31 Maret 2011 jumlah gaji dan tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebesar Rp3,4 miliar. Sedangkan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, jumlah gaji dan tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan masing-masing adalah sebesar Rp14,6 miliar miliar, Rp1,4 miliar, dan Rp1,0 miliar. Dasar penetapan gaji dan tunjangan Dewan Komisaris dan Direksi adalah berdasarkan RUPS tahunan Perseroan.

KOMITE AUDIT

Sesuai dengan Peraturan Bapepam No.IX.1.5, tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, maka Perseroan telah membentuk Komite Audit sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan Komisaris Perseroan tertanggal 2 September 2010, dengan susunan anggota sebagai berikut:

Ketua Komite Audit : Bacelius Ruru (merangkap sebagai Komisaris Independen Perseroan) Anggota Komite Audit : Indaryono

Warga Negara Indonesia, saat ini berusia 45 tahun. Ditunjuk sebagai Anggota Komite Audit Perseroan pada tahun 2010.

Saat ini beliau juga mengajar mata kuliah akuntansi dan perpajakan di Trisakti School of Management (STIE Trisakti) (2009 – sekarang), menjadi Dosen di STIMIK – ROSMA Karawang (2009 – sekarang) dan Kantor Konsultan Manajemen Focus Etania Zashika, Karawang (2008 – sekarang). Beliau juga pernah menjabat sebagai Finance Controller PT Supravisi Rama Optik Mfg (Djarum Group) (1997 – 2008), Internal Auditor PT Djarum Kudus (1993 – 1997), Dosen Akuntansi Lembaga Pendidikan Manajemen Setyadharma, Semarang (1990 – 1993) dan Staf Kantor Akuntan Publik Leonard, Mulia & Richard (Kantor Budi Darmodjo Semarang) (1989 – 1993).

Beliau memperoleh gelar Magister Akuntansi dari Universitas Trisakti – Jakarta, Indonesia pada tahun 2007.

Anggota Komite Audit : Djajarizki

Warga Negara Indonesia, saat ini berusia 60 tahun. Ditunjuk sebagai Anggota Komite Audit Perseroan pada tahun 2010.

Saat ini beliau juga menjabat sebagai Pimpinan Kantor Akuntan Publik Djajarizki. Sebelumnya, beliau bekerja di Kantor Akuntan Publik Hendrawinata & Rekan (1992 – 2000), bekerja pada Kantor Akuntan Publik Darmawan & Co (1978 – 1992), menjabat sebagai staf pembukuan PT Pertamina (Persero) (1975 – 1978).

Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen dari Universitas Indonesia tahun 1988, dan Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi dari Universitas Indonesia tahun 1996, serta lulus ujian Sertifikasi Akuntan Publik pada tahun 1999.

Page 125: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

103

Komite Audit diangkat dan bertanggung jawab terhadap Dewan Komisaris dengan tugas antara lain memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris, antara lain meliputi: 1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan seperti laporan

keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya;2. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang

Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan;

3. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh tim auditor eksternal dan internal;4. Melaporkan kepada Dewan Komisaris mengenai berbagai risiko yang dihadapi Perseroan dan

menerapkan manajemen risiko untuk dilaksanakan Direksi Perseroan;5. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan

Perseroan sebagai perusahaan publik;6. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan.

Berdasarkan Charter of Comitee Audit Perseroan, komite diharapkan untuk bertemu setidaknya 4 (empat) kali dalam satu tahun, atau lebih tergantung dengan kondisi dan situasi yang dibutuhkan. Sebagai bagian dari pekerjaan untuk mendukung keterbukaan komunikasi, komite bertemu setidaknya setiap tahun dengan manajemen, kepala internal audit dan eksternal audit dalam sesi eksekutif yang terpisah untuk mendiskusikan setiap topik yang komite atau setiap grup berpendapat untuk dapat didiskusikan secara khusus. Selain itu, komite atau setidaknya ketua komite diharapkan untuk bertemu dengan eksternal auditor dan manajemen setiap 4 (empat) bulan sekali untuk membahas keadaan keuangan Perseroan. Pengangkatan Komite Audit mulai berlaku sejak tanggal Surat Keputusan Komisaris Perseroan tanggal 2 September 2010 mengenai Pengangkatan Komite Audit dan masa jabatan Komite Audit Perseroan akan berakhir pada saat ditutupnya RUPS Perseroan tahun 2011 atau ditarik kembali (dibubarkan) oleh Rapat Dewan Komisaris. Masa tugas anggota Komite Audit tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris Perseroan dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) periode berikutnya.

SEKRETARIS PERUSAHAAN

Sesuai dengan peraturan Bapepam No.IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan, berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 805/EXT-APL/VIII.2010 tanggal 19 Agustus 2010 telah ditunjuk Prisca Dewanti Batubara sebagai Sekretaris Perusahaan.

Tugas-tugas Sekretaris Perusahaan antara lain:

1. Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang pasar modal;

2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan investor berkaitan dengan kondisi Perseroan;

3. Memberikan masukan kepada Direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan UUPM dan peraturan pelaksanaannya; dan

4. Sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan Bapepam dan LK dan Masyarakat.

PIAGAM AUDIT DAN UNIT AUDIT INTERNAL

Berdasarkan Peraturan Bapepam No. IX.I.7 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, Perseroan telah memiliki Piagam Audit Internal per tanggal 28 Januari 2011. Pada saat Prospektus ini diterbitkan, anggota audit internal Perseroan diantaranya adalah sebagai berikut:

Kepala : Laurence Untu

Anggota : - F.D. Wihartutiek - Fransisca Magdalena K - Hilda Austin - Damayanti

Page 126: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

104

H. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN

Sumber: Perseroan

I. TATA KELOLA PERUSAHAAN (GOOD CORPORATE GOVERNANCE)

Sejalan dengan visi dan misi serta keinginan Perseroan untuk menjadi perusahaan properti terdepan dan terpercaya, manajemen Perseroan selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas operasi dan citra positif perusahaan untuk menjadi lebih baik. Manajemen Perseroan menyadari bahwa pelaksanaan tata kelola yang baik sangat dibutuhkan untuk mendukung pencapaian kinerja dan merupakan sebuah prioritas dalam menciptakan serta memberikan nilai tambah bagi Perseroan. Pada dasarnya, tata kelola yang baik adalah proses yang harus dilalui untuk kesinambungan perusahaan dan diharapkan dengan penerapan tata kelola secara konsisten akan memberikan hasil yang lebih baik serta dapat memacu pertumbuhan dan kinerja Perseroan. Tata kelola perusahaan yang baik juga akan mendorong pengelolaan perusahaan untuk lebih profesional, transparan, efisien serta dapat meningkatkan peran mandiri Dewan Komisaris, Direksi, dan Pemegang Saham yang pada akhirnya memberikan kontribusi penting bagi terciptanya citra positif dan iklim kondusif untuk mendukung investasi.

Penerapan Good Corporate Governance (“GCG”) bertujuan untuk menciptakan sistem pengendalian dan pengaturan perusahaan, yang berperan sebagai pengukur kinerja sehat sebuah perusahaan melalui etika kerja dan prinsip-prinsip kerja yang baik. Sistem ini menjaga Perseroan agar dikelola secara terarah untuk memberikan keuntungan bagi stakeholders.

Dalam mengimplementasikan GCG, Perseroan senantiasa mensosialisasikan kebijakan yang akan diberlakukan sehingga kebijakan tersebut dapat diterapkan dan dilaksanakan dengan tepat. Kebijakan dan keputusan strategis yang ditetapkan Direksi akan dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Komisaris Perseroan.

Penerapan GCG dalam kegiatan usaha Perseroan diharapkan dapat menghasilkan kualitas produk yang terbaik dengan harga bersaing, mengoptimalkan stakeholder value yang berkaitan erat dengan bisnis Perseroan untuk jangka panjang. Perseroan berusaha untuk mengadopsi prinsip GCG yang sesuai dengan penerapan etika bisnis dan melakukan pengawasan ketat terhadap GCG guna meningkatkan profesionalisme, transparansi, akuntabilitas, tanggung jawab, kemandirian dan kewajaran dalam Perseroan.

Perseroan beserta seluruh unit bisnisnya menjunjung tinggi dan berkomitmen penuh untuk menerapkan prinsip GCG dalam mengimplementasi bisnis Perseroan. Perseroan berupaya untuk tetap terus mempertahankan dan menumbuhkan kepercayaan para investor kepada Perseroan melalui penyediaan informasi berbentuk laporan melalui media massa, laporan berkala, public expose, Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) melalui korespondensi langsung yang menganut prinsip keterbukaan, keakuratan dan akuntabilitas.

STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN

Dewan Komisaris

Direksi

Sekretaris Perusahaan

Komite Audit

PengawasanPengadaan dan Biaya

Pembangunan

Internal Audit

Manajemen PropertiPemasaranManajemen ProyekPengembanganUsaha Keuangan Hukum Sumber

Daya Manusia

Page 127: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

105

J. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY)

Sebagai perusahaan yang lahir dan tumbuh di tengah-tengah Masyarakat, Perseroan memiliki komitmen moral bahwa entitas bisnis yang terbaik adalah dengan membangun keseimbangan antara sasaran-sasaran ekonomi, lingkungan dan sosial. Atas dasar ini, Perseroan menyelenggarakan program-program tanggung jawab sosial perusahaan sebagai program yang selaras dengan kebutuhan stakeholders.

Perseroan mengedepankan kualitas program tanggung jawab sosial perusahaan dengan aktivitas yang tepat sasaran, memberikan inspirasi, memperkuat kepercayaan publik dan bernilai signifikan. Program tanggung jawab sosial perusahaan dilakukan bersama Masyarakat untuk dikembangkan secara bersama pula.

Tujuan pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial Perseroan adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kesejahteraan Masyarakat dan memperbaiki lingkungan;2. Mengembangkan nilai dan budaya Perseroan yang sesuai dengan tata kelola perusahaan dan

peraturan yang berlaku;3. Membentuk citra Perseroan yang positif di mata publik; dan4. Meningkatkan kerjasama dan saling menghormati dengan Masyarakat dan lingkungan sekitar tempat

beroperasinya kantor-kantor Perseroan.

Berfokus di 4 (empat) bidang sasaran, yakni: pendidikan, sosial, lingkungan hidup dan olah raga, sepanjang tahun 2009 hingga saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan menjalankan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial kepada Masyarakat dan lingkungan sekitar. Berikut merupakan beberapa bentuk kegiatan yang telah dijalankan oleh Perseroan:

1. Bantuan untuk Gempa Bumi Sumatra Barat 2. Aksi sosial Anti Narkoba bersama Ibu Negara - Ibu Ani Yudhoyono tahun 2010 3. Donasi kepada Yayasan Pembina Anak Cacat pada Hari Internasional Penyandang Cacat. Dalam

rangka memperingati Hari Internasional Penyandang Cacat (HIPENCA), Perseroan memberikan donasi kepada Yayasan Pembina Anak Cacat pada bulan Desember 2009. Perseroan bermaksud untuk berpartisipasi mensejahterakan komunitas penyandang cacat;

4. Donasi hewan kurban (kegiatan tahunan);5. Donasi alat-alat tulis kepada anak-anak yang kurang mampu; 6. Mensponsori pembuatan buku panduan anti narkoba;7. Bingkisan Idul Fitri kepada para pedagang kaki lima;8. Green Management: Untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup, Perseroan memiliki program

green management melalui pembuatan sumur resapan (sumur biopori), water recycling dan daur ulang sampah (garbage recycling);

9. Kunjungan sosial ke Yatim Piatu Yayasan An Nurrullah, Balaraja; PA Anak Hati Suci, Tanah Abang; PA Vincentius Putra, Kramat; PA Da’arul Aitam, Tanah Abang; Panti Werda Wisma Mulia, Jelambar; Vihara Padma Graha, Malang;

10. Bantuan sembako untuk Yayasan Berkat Kasih Immanuel, Kampung Sawah Cilincing;11. Sumbangan pembangunan Gereja Polycarpus di Grogol;12. Membawa anak yatim piatu Yayasan An Nurrullah ke Taman Mini Indonesia Indah;13. Fun Bike bersama Agung Podomoro setiap hari minggu dalam rangka mendukung program

Go Green.

Untuk periode bulan Januari hingga Juni tahun 2011 biaya corporate social responsibility yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sebesar Rp1,1 miliar.

K. SUMBER DAYA MANUSIA

Perseroan menyadari bahwa karyawan merupakan aset yang paling berharga untuk mendukung keberhasilan Perseroan saat ini dan di masa yang akan datang. Dalam mendukung terciptanya suasana kerja yang kondusif, Perseroan berupaya untuk terus memberikan serangkaian program pelatihan maupun mengelola sistem pengupahan dan pengadaan fasilitas yang dapat meningkatkan kemampuan dan motivasi kerja karyawannya.

Page 128: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

106

Pada saat ini, kegiatan pengembangan sumber daya manusia yang dilakukan Perseroan difokuskan untuk mendorong dan mengembangkan potensi dari masing-masing karyawan untuk dapat belajar dan bertumbuh guna membantu tercapainya tujuan dan keberhasilan kegiatan usaha Perseroan. Adapun beberapa program pengembangan sumber daya manusia Perseroan yang telah diterapkan pada saat ini, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan Organisasi

Keunggulan bersaing Perseroan sangat ditentukan oleh kecepatan dan ketepatan dalam mengambil tindakan bisnis.

a. Manajemen Perseroan mengkaji ulang proses bisnis secara berkala agar dapat mengakomodasikan perubahan yang terjadi di lingkungan bisnis;

b. Berbagai kebijakan dan prosedur dalam pengelolaan sumber daya manusia senantiasa diperbaharui untuk memastikan pencapaian sasaran bisnis yang efektif dan efisien, seperti kebijakan untuk menggunakan sistem imbal jasa yang menghargai kinerja dan juga berorientasi pada pasar;

c. Karyawan-karyawan baru dengan keahlian yang tinggi direkruit untuk memberikan pendekatan yang lebih baik bagi pengembangan bisnis;

d. Dengan tetap mempertahankan prinsip “promosi dari dalam”, program magang telah dikembangkan oleh Perseroan untuk mahasiswa perguruan tinggi, baik dari dalam maupun luar negeri. Program ini tidak saja memberikan kesempatan bagi Perseroan untuk merekrut bakat terbaik menjadi karyawan, namun juga memberikan masukan untuk kesempurnaan materi pengajaran bagi dunia pendidikan tinggi di Indonesia.

2. Pembaharuan Sistem Informasi Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Perseroan menjalankan program ini dengan tujuan agar dapat secara proaktif memberikan sumbangan bagi proses bisnis. Dengan dukungan penuh dari Divisi Information Technology, Directorate Human Resources Development Perseroan pada saat ini tengah memperbaharui sistem informasi dalam pengelolaan sumber daya manusia. Sistem ini nantinya tidak sekedar berfungsi sebagai basis data, akan tetapi akan dapat membantu proses pengambilan keputusan manajemen dengan cepat dan akurat.

3. Program Pembelajaran Yang Berkelanjutan

Program pembelajaran merupakan sebuah hal yang utama bagi Perseroan agar karyawan dapat bekerja lebih efektif dan produktif. Proses pembelajaran ini tidak hanya meliputi kegiatan untuk meningkatkan kinerja karyawan pada jabatan mereka saat ini, namun juga dirancang untuk mengembangkan keahlian dari masing-masing karyawan agar dapat dipromosikan dan memperoleh tanggung jawab yang lebih besar.

a. Suatu kerangka kompetensi telah dikembangkan sebagai rujukan utama dalam pengembangan sumber daya manusia. Kerangka tersebut terdiri dari 3 (tiga) jenis kompetensi manajerial yang disusun sesuai golongan jabatan, teknikal yang ditetapkan menurut fungsi bisnis, dan umum yang berlaku bagi seluruh karyawan;

b. Pada saat ini, Perseroan telah memiliki ”The Agung Podomoro Land Learning Center” (APL- LC) yang memiliki fasilitas lengkap dan dikelola secara profesional. Staf pengajar dalam lembaga ini adalah para karyawan terbaik Perseroan dan para akademisi dari perguruan tinggi terkenal serta para praktisi yang mumpuni di bidangnya.

c. Seluruh program pembelajaran di Perseroan dikembangkan menurut 3 (tiga) kelompok utama, yaitu: (i) program magang bagi sarjana baru guna memastikan ketersediaan pasokan tenaga kerja yang bermutu; (ii) program peningkatan kinerja individu & kelompok, yang terdiri dari program induksi bagi karyawan baru, program persiapan promosi, program kepemimpinan bisnis, forum eksekutif, dan program operasi bisnis yang unggul; (iii) program pendukung proyek baru.

Page 129: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

107

d. Para eksekutif Perseroan perlu secara berkala memperbaharui pengetahuan strategisnya dalam kelas-kelas yang dikembangkan bersama dengan perguruan tinggi terkenal di Indonesia, dan juga berpartisipasi dalam forum eksekutif sebagaimana tersebut di atas dengan menghadirkan pembicara terkenal guna memberikan cara pandang bisnis yang baru agar dapat membantu organisasi dalam memecahkan masalah bisnis yang penting.

e. Dengan memperhatikan tingkat kesibukan karyawan, APL-LC juga sedang mempersiapkan fasilitas e-learning yang terdiri dari pelatihan berbasis internet dan modul yang dapat diunduh sehingga karyawan dapat mengakses materi belajar pada waktu yang tepat.

Pengelolaan Sistem Pengupahan dan Pengadaan Fasilitas Kerja

Pemberian upah dan fasilitas kerja kepada karyawan dilakukan oleh Perseroan berdasarkan tugas dan tanggung jawab yang diterima karyawan, juga dengan mempertimbangkan tingkat kinerja, serta sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Upah dan fasilitas kerja yang diterima oleh karyawan antara lain adalah:

1. Upah pokok yang dibayarkan kepada karyawan setiap akhir bulan, dimana pajak penghasilan karyawan ditanggung dan dibayarkan oleh Perseroan. Upah pokok ditentukan menurut struktur upah tahunan yang dibuat dengan menimbang tingkat gaji internal, praktek pengupahan di perusahaan-perusahaan lain yang sejenis, dan memperhatikan ketentuan Upah Minimum Propinsi/Kabupaten(UMP/K);

2. Jaminan Sosial tenaga Kerja yang meliputi Jaminan Kematian (JK), Jaminan Kecelakaan kerja (JKK) dan Jaminan Hari Tua (JHT);

3. Fasilitas pemeliharaan kesehatan berupa rawat jalan dan rawat inap yang diberikan bagi karyawan beserta keluarganya yang berhak, yang pengelolaannya oleh pihak asuransi kesehatan.

4. Tunjangan Hari Raya keagamaan (THR) yang diberikan kepada setiap karyawan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

5. Bonus Prestasi diberikan satu kali dalam satu tahun berdasarkan prestasi kerja karyawan disesuaikan dengan kondisi keuangan Perseroan;

6. Bantuan yang diberikan karyawan yang menikah dan karyawan yang mengalami musibah kematian keluarga.

Pada saat ini, Perseroan memiliki kesepakatan tertulis dengan wakil pekerja tentang hubungan kerja dan syarat-syarat kerja yang berlaku bagi seluruh pekerjanya. Kesepakatan tersebut didaftarkan di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Propinsi DKI Jakarta pada tanggal 2 Maret 2010 atas nama PT Tiara Metropolitan Jaya dengan masa berlaku selama 2 (dua) tahun dan pada saat Prospektus ini diterbitkan sedang dalam proses pengurusan menjadi atas nama PT Agung Podomoro Land Tbk.

Per tanggal 31 Maret 2011, Perseroan dan Anak Perusahaan memiliki karyawan sejumlah 1.587 orang. Berikut rincian mengenai perkembangan jumlah karyawan Perseroan dan Anak Perusahaan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir.

Page 130: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

108

Tabel Komposisi Karyawan Perseroan dan Anak Perusahaan Menurut Jenjang Kepangkatan

Jenjang Kepangkatan 31 Maret 201131 Desember

2010 2009 2008 2007 2006PerseroanDirektur/setara Direktur 18 9 3 3 3 1Manajer 70 51 140 122 87 9Supervisor 95 59 98 81 73 19Staf 300 134 394 355 261 56Pelaksana 70 45 91 81 43 7MGP Direktur 3 10 5 5 9 2Manager 23 18 21 18 26 28Supervisor 48 45 39 30 49 36Staf 146 139 148 98 131 94Pelaksana 16 14 16 12 12 13ASA Direktur 3 5 2 2 2 -Manajer 31 29 7 7 3 -Supervisor 32 31 7 5 3 -Staf 105 88 41 42 13 -Pelaksana 9 8 8 7 12 -CGN Direktur 2 2 1 1 1 1Manajer 6 6 6 6 10 8Supervisor 4 3 3 3 8 11Staf 75 75 64 69 81 80Pelaksana 5 6 6 10 10 9

IBKP Direktur - - 2 2 2 -Manajer 3 4 3 3 2 -Supervisor 3 5 3 3 3 -Staf 19 30 9 9 8 -Pelaksana 5 8 3 3 3 -KUS Direktur 4 7 2 - - -Manajer 19 22 2 - - -Supervisor 9 12 3 - - -Staf 73 73 5 - - -Pelaksana 18 13 3 - - -BSP Direktur 3 5 3 - - -Manajer 22 17 1 - - -Supervisor 12 6 1 - - -Staf 134 118 - - - -Pelaksana 4 3 - - - -CPPDirektur - - - - - -Manajer - - - - - -Supervisor - - - - - -Staf - - - - - -Pelaksana - - - - - -BSM Direktur 1 3 - - - -Manajer 4 11 - - - -Supervisor 16 12 - - - -Staf 51 56 - - - -Pelaksana 18 18 - - - -

Page 131: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

109

Jenjang Kepangkatan 31 Maret 201131 Desember

2010 2009 2008 2007 2006PGKDirektur 0 - - - - -Manajer 4 - - - - -Supervisor 10 - - - - -Staf 14 - - - - -Pelaksana 20 - - - - -CIPDirektur - - - - - -Manajer - - - - - -Supervisor - - - - - -Staf - - - - - -Pelaksana - - - - - -KBSDirektur 2 - - - - -Manajer 10 - - - - -Supervisor 7 - - - - -Staf 14 - - - - -Pelaksana 4 - - - - -GPLDirektur - - - - - -Manajer 3 - - - - -Supervisor 2 - - - - -Staf 10 - - - - -Pelaksana 8 - - - - -Total 1587 1200 1140 977 855 374

Tabel Komposisi Karyawan Perseroan dan Anak Perusahaan Menurut Jenjang Pendidikan

Jenjang Pendidikan 31 Maret 201131 Desember

2010 2009 2008 2007 2006Perseroan

S2 – S3 17 8 19 16 11 3

S1 226 162 336 326 284 60

Diploma 75 40 113 109 73 13

Non Akademi 235 88 258 191 99 16MGP

S2 – S3 4 4 5 4 6 8

S1 99 97 99 80 105 84

Diploma 43 39 35 24 39 33

Non Akademi 90 86 90 55 77 48ASA

S2 – S3 4 1 3 2 - -

S1 129 111 31 31 12 -

Diploma 29 20 16 15 7 -

Non Akademi 18 29 15 15 14 -

CGN

S2 – S3 3 3 3 3 1 2

S1 24 22 20 19 36 45

Diploma 18 17 12 15 18 17

Non Akademi 47 50 45 52 55 45

IBKP

S2 – S3 - - 1 1 1 -

S1 16 25 7 7 7 -

Diploma 5 7 8 8 6 -

Non Akademi 9 15 4 4 4 -

Page 132: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

110

Jenjang Pendidikan 31 Maret 201131 Desember

2010 2009 2008 2007 2006KUS

S2 – S3 3 6 1 - - -

S1 75 77 9 - - -

Diploma 6 9 3 - - -

Non Akademi 39 35 2 - - -

BSP S2 – S3 2 - 1 - - -S1 78 53 2 - - -Diploma 33 23 2 - - -Non Akademi 62 73 - - - -CPPS2 – S3 - - - - - -S1 - - - - - -Diploma - - - - - -Non Akademi - - - - - -BSMS2 – S3 0 1 - - - -S1 52 58 - - - -Diploma 17 12 - - - -Non Akademi 21 29 - - - -PGKS2 – S3 - - - - - -S1 22 - - - - -Diploma 2 - - - - -Non Akademi 24 - - - - -CIPS2 – S3 - - - - - -S1 - - - - - -Diploma - - - - - -Non Akademi - - - - - -KBSS2 – S3 3 - - - - -S1 21 - - - - -Diploma 8 - - - - -Non Akademi 5 - - - - -GPLS2 – S3 - - - - - -S1 7 - - - - -Diploma 1 - - - - -Non Akademi 15 - - - - -Total 1587 1200 1140 977 855 374

Tabel Komposisi Karyawan Perseroan dan Anak Perusahaan Menurut Jenjang Usia

Jenjang Usia 31 Maret 201131 Desember

2010 2009 2008 2007 2006Perseroan Di atas 50 22 18 22 20 20 246 – 50 23 18 36 43 28 341 – 45 41 31 45 45 35 636 – 40 69 40 105 80 60 1431 – 35 125 70 164 138 103 2026 – 30 170 89 218 188 143 3520 – 25 103 32 136 128 78 12

Page 133: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

111

Jenjang Usia 31 Maret 201131 Desember

2010 2009 2008 2007 2006MGP Di atas 50 6 6 5 5 13 1146 – 50 4 4 6 4 8 541 – 45 22 20 17 10 16 1136 – 40 38 40 35 26 35 2531 – 35 51 62 53 36 51 2926 – 30 76 63 70 54 74 5320 – 25 39 31 43 28 30 39ASA Di atas 50 9 10 3 2 1 -46 – 50 13 11 3 3 5 -41 – 45 25 24 10 4 6 -36 – 40 43 24 10 13 8 -31 – 35 33 42 13 11 8 -26 – 30 42 33 18 19 1 -20 – 25 15 17 8 11 4 -CGN Di atas 50 2 4 2 3 1 146 – 50 2 2 3 4 5 341 – 45 1 2 3 2 3 336 – 40 20 19 14 14 15 1731 – 35 31 26 25 25 38 3226 – 30 23 25 21 26 33 3820 – 25 13 14 12 15 15 15IBKPDi atas 50 - 2 1 1 - -46 – 50 2 2 1 1 1 -41 – 45 3 8 4 4 3 -36 – 40 4 7 3 2 2 -31 – 35 8 12 1 2 2 -26 – 30 9 10 5 5 5 -20 – 25 4 6 5 5 5 -KUS Di atas 50 5 4 1 - - -46 – 50 6 6 1 - - -41 – 45 5 9 1 - - -36 – 40 13 17 1 - - -31 – 35 28 26 2 - - -26 – 30 38 38 4 - - -20 – 25 28 27 5 - - -BSP Di atas 50 2 1 1 - - -46 – 50 8 7 1 - - -41 – 45 22 17 0 - - -36 – 40 22 14 0 - - -31 – 35 30 35 1 - - -26 – 30 56 40 2 - - -20 – 25 35 35 0 - - -CPP Di atas 50 - - - - - -46 – 50 - - - - - -41 – 45 - - - - - -36 – 40 - - - - - -31 – 35 - - - - - -26 – 30 - - - - - -20 – 25 - - - - - -

Page 134: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

112

Jenjang Usia 31 Maret 201131 Desember

2010 2009 2008 2007 2006BSMDi atas 50 1 2 - - - -46 – 50 6 7 - - - -41 – 45 4 5 - - - -36 – 40 7 8 - - - -31 – 35 29 32 - - - -26 – 30 23 26 - - - -20 – 25 20 20 - - - -PGKDi atas 50 2 - - - - -46 – 50 1 - - - - -41 – 45 5 - - - - -36 – 40 17 - - - - -31 – 35 10 - - - - -26 – 30 5 - - - - -20 – 25 8 - - - - -CIPDi atas 50 - - - - - -46 – 50 - - - - - -41 – 45 - - - - - -36 – 40 - - - - - -31 – 35 - - - - - -26 – 30 - - - - - -20 – 25 - - - - - -KBSDi atas 50 1 - - - - -46 – 50 1 - - - - -41 – 45 4 - - - - -36 – 40 6 - - - - -31 – 35 8 - - - - -26 – 30 9 - - - - -20 – 25 8 - - - - -GPLDi atas 50 - - - - - -46 – 50 2 - - - - -41 – 45 4 - - - - -36 – 40 5 - - - - -31 – 35 5 - - - - -26 – 30 7 - - - - -20 – 25 - - - - - -Total 1587 1200 1140 977 855 374

Tabel Komposisi Karyawan Perseroan dan Anak Perusahaan Menurut Status

Status Karyawan 31 Maret 201131 Desember

2010 2009 2008 2007 2006Perseroan Tetap 266 201 356 304 241 53Kontrak 287 97 370 338 226 39MGP Tetap 181 166 166 125 103 43Kontrak 55 60 63 38 124 130ASA Tetap 88 70 27 36 9 -Kontrak 92 91 38 27 24 -CGN Tetap 51 51 20 21 26 36Kontrak 41 41 60 68 84 73

Page 135: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

113

Status Karyawan 31 Maret 201131 Desember

2010 2009 2008 2007 2006IBKP Tetap 6 9 8 7 5 -Kontrak 24 38 12 13 13 -KUS Tetap 47 47 5 - - -Kontrak 76 80 10 - - -BSP Tetap 102 105 5 - - -Kontrak 73 44 - - - -CPP Tetap - - - - - -Kontrak - - - - - -BSM Tetap 22 29 - - - -Kontrak 68 71 - - - -PGK Tetap 4 - - - - -Kontrak 44 - - - - -CIP Tetap - - - - - -Kontrak - - - - - -KBS Tetap 16 - - - - -Kontrak 21 - - - - -GPLTetap 20 - - - - -Kontrak 3 - - - - -Total 1587 1200 1140 977 855 374

Tenaga Kerja Asing

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memperkerjakan 2 (dua) orang tenaga kerja asing dengan uraian sebagai berikut:

Nama Jabatan Warga Negara IMTA Masa Berlaku No. KITAS Masa Berlaku

Cesar M Dela Cruz

Direktur/ Bidang Keuanga

Filipina Berdasarkan Keputusan IMTA No. 21587/MEN/B/IMTA/2010

9 Agustus 2010 – 9 Agustus 2011*

2C51JD0996-K 11 September 2011

Mini Fabrice Noel Immanuel

Bidang Pengembangan Bisnis

Perancis Berdasarkan Keputusan IMTA No. 19541/MEN/B/IMTA/2011

1 Juni 2011 – 1 Juni 2012

2C11JB0485-K 15 April 2012

* Sedang dalam proses pengurusan

Perseroan tidak membatasi tenaga kerja asing untuk menduduki posisi tertentu dalam Perseroan, dengan mengacu pada peraturan ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia.

L. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI

Sifat Relasi

a. JLP, IDFC dan Trihatma Kusuma Haliman adalah pemegang saham Perseroan.

b. CGN dan MGP merupakan Perusahaan Asosiasi.

c. Perusahaan-perusahaan yang sebagian pemegang saham, pengurus dan manajemennya sama dengan Perseroan, sebagaimana diungkapkan dalam huruf K di atas, yaitu PT Sunter Agung, PT Pluit Propertindo, PT Central Prima Kelola, PT Cahaya Utama Sejahtera, PT Lautan Kencana Makmur, PT Prima Buana Internusa dan PT Dian Ikrar Perkasa.

Page 136: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

114

Transaksi Relasi a. Perjanjian Jasa Manajemen dan Pengelolaan

1) Perjanjian Pengelolaan Central Park Mall tanggal 1 Maret 2010 yang diubah dengan Addendum Perjanjian Pengelolaan Central Park Mall pada tanggal 18 Maret 2010 antara Perseroan dengan PT Central Prima Kelola (“CPK”) (“Perjanjian”) yang keduanya dibuat di bawah tangan. Selanjutnya Perseroan dan CPK disebut “Para Pihak”. Perseroan menunjuk CPK untuk melakukan pengelolaan Central Park Mall berlangsung untuk jangka waktu 5 (lima) tahun sejak tanggal Perjanjian ini yang syarat dan ketentuannya akan ditinjau kembali setelah jangka waktu tiga tahun. Kewajiban yang harus dilaksanakan oleh CPK adalah sebagai badan pengelola (building management) yang bertanggung jawab melakukan pengelolaan atas Central Park Mall. Mengenai Perjanjian ini, Para Pihak sepakat untuk memilih tempat kediaman yang tetap dan seumumnya di kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Selanjutnya dalam Addendum disebutkan bahwa apabila di kemudian hari terdapat sebagian atau seluruh dari area yang dikelola oleh CPK (termasuk tapi tidak terbatas pada area koridor, atrium atau lahan parkir) yang dimaksud dalam Perjanjian tersebut merupakan/menjadi Bagian Bersama dari Rumah Susun Central Park yang dimiliki oleh para pemilik Satuan Rumah Susun Central Park, maka Perseroan dan CPK sepakat meninjau ulang area yang dikelola CPK dan melakukan perhitungan kembali atas segala penghasilan yang diterima CPK atas dasar Perjanjian ini berasal dari Bagian Bersama dari Rumah Susun Central Park tersebut. Perseroan berhak secara sepihak meninjau ulang persyaratan perpanjangan dalam Perjanjian ini. Perseroan tidak berkewajiban membayar CPK atas pelaksanaan kewajiban CPK untuk mengelola properti. Selanjutnya, Perseroan memberikan wewenang kepada CPK untuk menarik service charge, centre promotion, utilitas beserta denda keterlambatan pembayaran dari pemilik/penyewa Central Park Mall dan hasilnya akan menjadi hak CPK.

2) Perjanjian Jasa Konsultasi Manajemen tanggal 1 Oktober 2010 antara Perseroan dengan IBKP. IBKP dengan ini menunjuk Perseroan sebagai konsultan yang memberikan jasa konsultasi manajemen di berbagai bidang berkenaan dengan proyek. Ruang lingkup pekerjaan yang harus dilakukan Perseroan adalah manajemen pemasaran, promosi, administrasi, perencanaan, perpajakan, keuangan dan pembukuan, sumber daya manusia, hukum, tehnik dan teknologi informasi, pengembangan bisnis dan operasional proyek. Service fee yang dibayar oleh IBKP untuk Perseroan adalah Rp90.000.000 per bulan (tidak termasuk PPn). Jangka waktu perjanjian ini adalah sejak tanggal 1 Oktober 2010 hingga 30 September 2011 dan dapat diperpanjang dengan persetujuan para pihak, perjanjian ini diatur berdasarkan hukum negara republik Indonesia.

3) Pada tanggal 3 Agustus 2008, IBKP mengadakan perjanjian kerja Jasa Pengelolaan Apartemen The Lavande No. 003/PKS-PBI/VII/2009 sebagaimana diubah dengan Amandemen 01 tanggal 10 Agustus 2010, dimana Amandemen tersebut melakukan perubahan status IBKP dari developer menjadi Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Sementara. Perjanjian ini dibuat di bawah tangan dengan PT Prima Buana Internusa (“PBI”) untuk jasa manajemen terkait dengan The Lavande. Perjanjian ini berlaku dari tanggal 1 September 2009 sampai dengan 31 Agustus 2011. Perjanjian ini dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan para pihak. Salah satu pihak dengan itikad baik dapat menambah, mengurangi, membatalkan, memperpanjang atau mengalihkan hak dan kewajibannya dengan pemberitahuan tertulis minimal 3 bulan sebelumnya kepada pihak lainnya untuk dapat dipertimbangkan dan disepakati oleh pihak lainnya. Service fee yang harus dibayar oleh IBKP untuk PBI adalah Rp44 juta per bulan (tidak termasuk PPN). Para pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan dilakukan melalui musyawarah untuk kedua perjanjian tersebut dan apabila dalam jangka waktu 30 hari sejak dilakukannya musyawarah tidak tercapai mufakat, para pihak sepakat untuk memilih domisili hukum di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

4) Perjanjian Kerja Jasa Pengelolaan Estate Podomoro City tanggal 29 Mei 2009 dan telah diubah dengan Adendum Perjanjian Kerja Jasa Pengelolaan Estate Podomoro City tanggal 1 Desember 2009 dibuat di bawah tangan, oleh dan antara Perseroan (“Pihak Kedua”) dan PT Prima Buana Internusa (“Pihak Pertama”), di mana Pihak Kedua menunjuk Pihak Pertama dan Pihak Pertama menerima penunjukan dari Pihak Kedua untuk Pengelolaan Estate Podomoro City dengan nilai perjanjian

Page 137: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

115

untuk periode 1 (satu) tahun pertama adalah sebesar Rp35.000.000 per bulan (termasuk PPN) dan untuk periode tahun ke-2, besarnya biaya akan disesuaikan dengan mempertimbangkan kenaikan inflasi yang terjadi pada tahun pertama. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Juli 2009 sampai dengan tanggal 30 Juni 2012. Salah satu pihak dengan itikad baik dapat menambah, mengurangi, membatalkan, memperpanjang atau mengalihkan hak dan kewajibannya dengan pemberitahuan tertulis minimal 3 (tiga) bulan sebelumnya kepada pihak lainnya untuk dapat dipertimbangkan dan disepakati oleh pihak lainnya. Bila terjadi sengketa maka akan diselesaikan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

5) Perjanjian Kerja Jasa Pengelolaan Apartemen Royal Mediterania Garden Residences No. 015/PKS-PBI/IX/2010 tanggal 1 September 2010, dibuat di bawah tangan, oleh dan antara Perseroan (qq. Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Sementara Apartemen Royal Mediterania Garden Residences) dengan PT Prima Buana Internusa (“PBI”) dimana Perseroan menunjuk PBI untuk mengelola apartemen Royal Mediterania Garden Residences sejak tanggal 1 Oktober 2010 sampai dengan tanggal 30 September 2013 dengan biaya sebesar Rp50.000.000 per bulan belum termasuk PPN 10% untuk tahun pertama, sedangkan untuk tahun ke dua dan ketiga biayanya akan disesuaikan dengan mempertimbangkan kenaikan inflasi yang terjadi setiap tahun. Salah satu pihak dalam perjanjian ini dengan itikad baik dapat menambah, mengurangi, membatalkan, memperpanjang dan/atau mengalihkan hak dan kewajibannya dengan pemberitahuan tertulis minimal 3 bulan sebelumnya kepada pihak lainnya untuk dapat dipertimbangkan dan disepakati oleh pihak lainnya. Bila perjanjian ini berakhir dengan sendirinya sesuai waktu kesepakatan yang ada, maka PBI akan mengajukan perpanjangannya kepada Perseroan 3 bulan sebelum jatuh tempo. Para pihak sepakat untuk memilih domisili hukum di kantor kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

6) Perjanjian Penyediaan dan Pengelolaan Jasa Informasi Telekomunikasi dan Multimedia di Rusunami Gading Nias Residences tanggal 4 Januari 2010, dibuat di bawah tangan, oleh dan antara Perseroan dan PT Dian Ikrar Perkasa (“DIP”) dimana Perseroan menunjuk DIP untuk mengembangkan, mengelola dan merawat sistem telekomunikasi Perseroan selama 10 tahun sejak tanggal 1 Oktober 2009 sampai dengan tanggal 30 September 2019 dan dapat diperpanjang 2 tahun, serta setiap tahun akan direview, dengan syarat yang akan disepakati kemudian. DIP secara sendiri atau bersama masing-masing provider berhak memungut biaya-biaya instalasi, pasang baru dan bulanan dari Pelanggan. Demi kepentingan terbaik Perseroan, DIP memiliki hak untuk mendelegasikan seluruh atau sebagian dari perjanjian dengan persetujuan tertulis dari Perseroan kepada pihak lain. Para pihak sepakat untuk memilih domisili hukum di kantor kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

7) Pada tanggal 7 Mei 2009, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama Layanan TV Kabel Dan Broadband Internet Secara Massal No. 006/DIP-PKS/V/2009 dengan PT Dian Ikrar Perkasa (“DIP”) yang meliputi instalasi dan pemeliharaan jaringan televisi kabel dan internet broadband (termasuk peralatan) dan penyediaan konten televisi untuk apartemen di Mediterania Garden Residences 2. Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 5 tahun terhitung sejak tanggal 1 Desember 2009 dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan bersama para pihak. Perseroan berhak menerima revenue sharing sebesar 10% sebelum PPN dari pendapatan pelanggan internet setelah melalui tahun ketiga kerjasama dan Perseroan berkewajiban membayar kepada DIP sesuai dengan jadwal pembayaran dan sharing revenue. Para pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan dilakukan melalui musyawarah dan apabila dalam jangka waktu 30 hari sejak dilakukan musyawarah tidak tercapai mufakat, para pihak sepakat untuk memilih domisili hukum di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

8) Perjanjian Kerja Jasa Pengelolaan Apartemen Gading Nias Residences No. 002/PKS-PBI/VI/09 tanggal 22 Juni 2009, oleh dan antara Perseroan dan PT Prima Buana Internusa (“PBI”) dimana PBI ditunjuk oleh Perseroan untuk mengelola apartemen Gading Nias Residences sejak tanggal 1 Agustus 2009 sampai dengan tanggal 31 Juli 2012 dengan biaya sebesar Rp70.000.000 per bulan belum termasuk PPN 10% untuk tahun pertama, sedangkan untuk tahun ke dua dan ketiga biayanya akan disesuaikan dengan mempertimbangkan kenaikan inflasi yang terjadi pada tahun pertama. Salah satu pihak dalam perjanjian ini dengan itikad baik dapat menambah, mengurangi, membatalkan, memperpanjang dan/atau mengalihkan hak dan kewajibannya dengan pemberitahuan tertulis minimal 3 bulan sebelumnya kepada pihak lainnya untuk dapat dipertimbangkan dan disepakati oleh pihak

Page 138: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

116

lainnya. Para pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan dilakukan melalui musyawarah untuk kedua perjanjian tersebut dan apabila dalam jangka waktu 30 hari sejak dilakukannya musyawarah tidak tercapai mufakat, maka para pihak sepakat untuk memilih domisili hukum di kantor kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

9) Perjanjian Kerja Jasa Pengelolaan Central Park Office Tower No. 005/PKS-PBI/V/2010 tanggal 26 Mei 2010, dibuat di bawah tangan, oleh dan antara Perseroan (qq. Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Sementara Central Park Office Tower (PPRSS CPOT)) dan PBI dimana PBI ditunjuk oleh Perseroan untuk mengelola Central Park Office Tower sejak tanggal 1 Juni 2010 sampai dengan tanggal 31 Mei 2013 dengan biaya sebesar Rp60.000.000 per bulan belum termasuk PPN 10% untuk tahun pertama, sedangkan untuk tahun ke dua dan ketiga biayanya akan disesuaikan dengan mempertimbangkan kenaikan inflasi yang terjadi pada tahun pertama. Salah satu pihak dalam perjanjian ini dengan itikad baik dapat menambah, mengurangi, membatalkan, memperpanjang dan/atau mengalihkan hak dan kewajibannya dengan pemberitahuan tertulis minimal 3 bulan sebelumnya kepada pihak lainnya untuk dapat dipertimbangkan dan disepakati oleh pihak lainnya. Para pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan dilakukan melalui musyawarah untuk kedua perjanjian tersebut dan apabila dalam jangka waktu 30 hari sejak dilakukannya musyawarah tidak tercapai mufakat, maka para pihak sepakat untuk memilih domisili hukum di kantor kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

10) Perjanjian Jasa Pengelolaan Apartemen Mediterania Garden Residences 2 No. 005/PKJ/PBI-TMJ/V/07 tanggal 25 Mei 2007 sebagaimana diubah dengan Addendum 1 Perjanjian Kerja Jasa Pengelolaan Apartemen Mediterania Garden Residences 2 tanggal 25 Oktober 2007 sebagaimana diubah dengan Addendum 2 Perjanjian Kerja Jasa Pengelolaan Apartemen Mediterania Garden Residences 2 tanggal 25 Mei 2010, semuanya dibuat di bawah tangan oleh dan antara PT Prima Buana Internusa (“PBI”) dan Perseroan (qq. Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Sementara Apartemen Mediterania Garden Residences 2 (PPRS Sementara MGR 2)) dimana Perseroan menunjuk PBI untuk mengelola apartemen Mediterania Garden Residences 2 sejak tanggal 1 Juni 2010 sampai dengan tanggal 31 Mei 2013 dimana salah satu pihak dengan itikad baik dapat menambah, mengurangi, membatalkan, memperpanjang atau mengalihkan hak dan kewajibannya dengan pemberitahuan tertulis minimal 3 bulan sebelumnya kepada pihak lainnya untuk dapat dipertimbangkan dan disepakati oleh pihak lainnya. Nilai perjanjian ini adalah sebesar Rp66.550.000 per bulan belum termasuk PPN 10% untuk periode 1 tahun pertama. Para pihak sepakat untuk memilih domisili hukum di kantor kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

11) Perjanjian Pengelolaan Festival CityLink, tanggal 23 September 2010, dibuat di bawah tangan antara BSP dan PT Sakti Kelola Persada (“SKP”). Maksud dan tujuan Perjanjian ini adalah BSP bermaksud menunjuk SKP untuk mengelola (sebagai bulding management) properti. Penunjukan SKP sebagai pengelola properti berlaku selama jangka waktu 5 (lima) tahun sejak tanggal Perjanjian. BSP berhak secara sepihak meninjau ulang persyaratan dalam perjanjian ini untuk pengelolaan mulai tahun keempat dan SKP wajib mentaati syarat-syarat hasil tinjauan ulang BSP tersebut. BSP tidak berkewajiban membayar SKP atas pelaksanaan kewajiban SKP untuk mengelola properti. BSP memberikan wewenang kepada SKP untuk menarik service charge, centre promotion, utilitas beserta denda keterlambatan pembayaran dari pemilik/penyewa dan hasilnya menjadi hak SKP. Para pihak sepakat untuk memilih domisili hukum di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Bandung.

12) Kesepakatan Untuk Pengelolaan Pusat Perbelanjaan (Mall) di Green Bay Pluit, tanggal 21 September 2010, antara KUS dengan CPK. KUS menunjuk CPK untuk melakukan pengelolaan gedung Green Bay Mall dan untuk hal-hal lebih lanjut yang berkaitan dengan pengelolaan gedung Green Bay Mall dalam suatu perjanjian tersendiri selambat-lambatnnya 6 bulan sebelum Green Bay Mall beroperasi.

13) Perjanjian Pengelolaan Superblok Kuningan City tanggal 22 September 2010 antara ASA dengan PT Sejahtera Kelola Abadi (“SKA”). ASA menunjuk SKA untuk melakukan pengelolaan properti dimana kewajiban sebagai badan pengelola building/property management yang bertanggung jawab melakukan pengelolaan atas properti. ASA tidak berkewajiban membayar SKA atas pelaksanaan kewajiban SKA untuk mengelola properti yang diatur dalam perjanjian ini. ASA memberikan

Page 139: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

117

wewenang kepada SKA untuk mengambil service charge dari para pemilik atau penyewa dan hasilnya menjadi hak SKA. SKA juga mendapatkan keuntungan dari menyewakan ruangan, unit yang belum disewakan oleh ASA, koridor, pemasangan, iklan produk, dan pengelola parkir di wilayah properti. Jangka waktu perjanjian ini adalah 5 tahun sejak tanggal 1 Januari 2011 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2016. ASA berhak secara sepihak meninjau ulang persyaratan termasuk perpanjangan dalam Perjanjian ini mulai tahun keempat, selanjutnya SKA wajib mentaati syarat-syarat tersebut. Perjanjian ini diatur menurut hukum Republik Indonesia. ASA tidak berkewajiban membayar SKA atas pelaksanaan kewajiban SKA untuk mengelola properti. ASA memberikan wewenang kepada SKA untuk menarik service charge, centre promotion, utilitas beserta denda keterlambatan pembayaran dari pemilik/penyewa dan hasilnya menjadi hak SKA. Para pihak sepakat memilih domisili hukum di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

14) Perjanjian Jasa Konsultasi Manajemen tanggal 3 Januari 2011, dibuat di bawah tangan, antara Perseroan dan ASA, dimana para pihak sepakat untuk mengadakan kerjasama, di mana Perseroan akan memberikan jasa konsultasi di berbagai bidang yaitu: manajemen pemasaran, promosi, administrasi, perencanaan, perpajakan, keuangan dan pembukuan, sumber daya manusia, hukum, teknik dan teknologi informasi, pengembangan bisnis dan operasional ASA dengan nilai imbalan jasa sebesar Rp165.000.000 per bulan (tidak termasuk PPN). Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011. Apabila terjadi sengketa, maka akan diselesaikan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

15) Perjanjian Jasa Konsultasi Manajemen tanggal 1 Pebruari 2011, dibuat di bawah tangan, antara Perseroan dengan BSP, di mana para pihak sepakat untuk mengadakan kerjasama, di mana Perseroan akan memberikan jasa konsultasi di berbagai bidang, yaitu: Manajemen pemasaran, promosi, administrasi, perencanaan, perpajakan, keuangan dan pembukuan, sumber daya manusia, hukum, teknik dan teknologi informasi, pengembangan bisnis dan operasional BSP dengan nilai imbalan jasa sebesar Rp216.000.000 per bulan. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal perjanjian ditandatangani sampai dengan tanggal 31 Januari 2012. Apabila terjadi sengketa, maka akan diselesaikan di Pengadilan Negeri Kelas I A Bandung.

16) Perjanjian Jasa Konsultasi Manajemen tanggal 3 Januari 2011, dibuat di bawah tangan, antara Perseroan dan MGP, dimana para pihak sepakat untuk mengadakan kerjasama, di mana Perseroan akan memberikan jasa konsultasi di berbagai bidang yaitu: manajemen pemasaran, promosi, administrasi, perencanaan, perpajakan, keuangan dan pembukuan, sumber daya manusia, hukum, teknik dan teknologi informasi, pengembangan bisnis dan operasional MGP dengan nilai imbalan jasa sebesar Rp125.000.000 per bulan (tidak termasuk PPN). Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011. Apabila terjadi sengketa, maka akan diselesaikan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

17) Perjanjian Jasa Konsultasi Manajemen tanggal 3 Januari 2011, dibuat di bawah tangan, antara Perseroan dan BSM, dimana para pihak sepakat untuk mengadakan kerjasama, di mana Perseroan akan memberikan jasa konsultasi di berbagai bidang yaitu: manajemen pemasaran, promosi, administrasi, perencanaan, perpajakan, keuangan dan pembukuan, sumber daya manusia, hukum, teknik dan teknologi informasi, pengembangan bisnis dan operasional BSM dengan nilai imbalan jasa sebesar Rp150.000.000,00 per bulan (tidak termasuk PPN). Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011. Apabila terjadi sengketa, maka akan diselesaikan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

18) Perjanjian Jasa Konsultasi Manajemen tanggal 3 Januari 2011, dibuat di bawah tangan, antara Perseroan dan CGN, dimana para pihak sepakat untuk mengadakan kerjasama, di mana Perseroan akan memberikan jasa konsultasi di berbagai bidang yaitu: manajemen pemasaran, promosi, administrasi, perencanaan, perpajakan, keuangan dan pembukuan, sumber daya manusia, hukum, teknik dan teknologi informasi, pengembangan bisnis dan operasional CGN dengan nilai imbalan jasa sebesar Rp75.000.000 per bulan (tidak termasuk PPN). Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011. Apabila terjadi sengketa, maka akan diselesaikan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

Page 140: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

118

19) Perjanjian Kerja Jasa Pengelolaan Apartemen Central Park Residences No. 013/DIP-PKS/X/2010 tanggal 25 Oktober 2010, dibuat di bawah tangan oleh Perseroan (qq. Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Sementara Gading Nias Residences) dan PT Dian Ikrar Perkasa (“DIP”) (“Perjanjian”) dimana Perseroan menunjuk DIP untuk menyediakan jasa layanan telekomunikasi, TV Kabel dan Multimedia di Gading Nias Residences yang terletak di Jalan Pegangsaan Dua No. 3, Kelapa Gading, Jakarta Utara, termasuk perbaikan instalasi jaringan TV Kabel berikut peralatannya dan penyediaan content TV Channel yang dilaksanakan DIP bersama provider, pengelolaan dan perawatan sistem TV Kabel. Jangka Waktu Perjanjian yaitu Perjanjian berlaku secara ekslusif selama 5 tahun sejak ditandatangani Berita Acara Aktivasi oleh Para Pihak (selambatnya mulai tanggal 1 Desember 2010) dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan para pihak. Nilai Perjanjian sebesar Rp60.000.000 per bulan (belum termasuk PPN 10 % tapi sudah termasuk PPh pasal 23) untuk tahun pertama, sedangkan untuk tahun kedua dan ketiga biayanya akan disesuaikan dengan mempertimbangkan kenaikan inflasi yang terjadi setiap tahun. Para Pihak sepakat untuk memilih domisili hukum di kantor Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

20) Perjanjian Kerja Jasa Pengelolaan Apartemen Central Park Residences No. 027/PKS-PBI/XII/2010 tanggal 1 Desember 2010, dibuat di bawah tangan, oleh antara Perseroan (qq Perhimpunan Penghuni Rumah Susun Sementara Central Park Residences) dan PT Prima Buana Internusa (“PBI”) dimana Perseroan menunjuk PBI untuk mengelola Apartemen Cental Park Residences yang terletak di Podomoro City, Jalan Let. Jend, S. Parman Kav. 28 Jakarta Barat sejak tanggal 1 Desember 2010 sampai dengan tanggal 30 November 2013 dengan biaya sebesar Rp60.000.000 per bulan (belum termasuk PPN 10% tapi sudah termasuk PPh pasal 23) untuk tahun pertama, sedangkan untuk tahun kedua dan ketiga biayanya akan disesuaikan dengan mempertimbangkan kenaikan inflasi yang terjadi setiap tahun. Salah satu pihak dalam Perjanjian ini dengan itikad baik dapat menambah, mengurangi, membatalkan, memperpanjang dan/atau mengalihkan hak dan kewajibannya dengan pemberitahuan tertulis minimal 3 (tiga) bulan sebelumnya kepada pihak lainnya untuk dapat dipertimbangkan dan disepakati oleh pihak lainnya. Para pihak sepakat untuk memilih domisili hukum di kantor kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

21) Perjanjian Kerja Jasa Pemasaran Obyek Sewa di Apartemen Central Park Residences No. 005/PKS-MKT/PBI-DEV CPR/III/2011 tanggal 1 Maret 2011, dibuat di bawah tangan, oleh antara Perseroan dan PT Prima Buana Internusa (“PBI”) (“Perjanjian”) dimana Perseroan menunjuk PBI untuk memasarkan kios-kios, ruangan sewa dan/atau fasilitas-fasilitas lain milik Perseroan di Apartemen Central Park Residences yang terletak di Jalan Let. Jend. S. Parman Kav. 28, Jakarta Barat. Jangka Waktu Perjanjian selama 1 (satu) tahun sejak 1 Maret 2011 sampai dengan 28 Pebruari 2012 yang dapat diperpanjang sesuai syarat-syarat dan ketentuan yang disepakati oleh kedua belah pihak. Perseroan wajib memberikan komisi kepada PBI sebesar 5% dari total uang sewa atas Obyek Sewa yang berhasil disewakan kepada Penyewa. Para Pihak sepakat untuk memilih domisili hukum di kantor kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

22) Perjanjian Kerja Jasa Pemasaran Obyek Sewa di Central Park Office Tower No. 006/PKS-MKT/PBI-DEV CPOT/III/2011 tanggal 1 Maret 2011, dibuat di bawah tangan, oleh antara Perseroan dan PT Prima Buana Internusa (“PBI”) (“Perjanjian”) dimana Perseroan menunjuk PBI untuk memasarkan unit, ruangan sewa dan/atau fasilitas-fasilitas lain milik Perseroan di Central Park Office Tower yang terletak di Jalan Let. Jend. S. Parman Kav. 28, Jakarta Barat. Jangka Waktu Perjanjian selama 1 (satu) tahun sejak 1 Maret 2011 sampai dengan 28 Pebruari 2012 yang dapat diperpanjang sesuai syarat-syarat dan ketentuan yang disepakati oleh kedua belah pihak. Perseroan wajib memberikan komisi kepada PBI sebesar 5% dari total uang sewa atas Obyek Sewa yang berhasil disewakan kepada Penyewa. Para Pihak sepakat untuk memilih domisili hukum di kantor kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

23) Perjanjian Kerja Jasa Pemasaran Obyek Sewa di Apartemen Royal Mediterania Garden Residences No. 007/PKS-MKT/PBI-DEV RMG/III/2011 tanggal 1 Maret 2011, dibuat di bawah tangan, oleh antara Perseroan dan PT Prima Buana Internusa (“PBI”) (“Perjanjian”) dimana Perseroan menunjuk PBI untuk memasarkan ruangan sewa dan/atau fasilitas-fasilitas lain milik Perseroan di Royal Mediterania Garden Residences yang terletak di Jalan Let. Jend. S. Parman Kav. 28, Jakarta Barat. Jangka Waktu Perjanjian selama 1 (satu) tahun sejak 1 Maret 2011 sampai dengan 28 Pebruari 2012 yang

Page 141: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

119

dapat diperpanjang sesuai syarat-syarat dan ketentuan yang disepakati oleh kedua belah pihak. Perseroan wajib memberikan komisi kepada PBI sebesar 5 % dari total uang sewa atas Obyek Sewa yang berhasil disewakan kepada Penyewa. Para Pihak sepakat untuk memilih domisili hukum di kantor kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

24) Perjanjian Kerja Jasa Pemasaran Obyek Sewa di Apartemen Gadinng Nias Residences No. 008/PKS-MKT/PBI-DEV GNR/III/2011 tanggal 1 Maret 2011, dibuat di bawah tangan, oleh antara Perseroan dan PT Prima Buana Internusa (“PBI”) (“Perjanjian”) dimana Perseroan menunjuk PBI untuk memasarkan kios-kios, ruangan sewa dan/atau fasilitas-fasilitas lain milik Perseroan di Apartemen Gading Nias Residences yang terletak di Jalan Pegangsaan II No. 3, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Jangka Waktu Perjanjian selama 1 (satu) tahun sejak 1 Maret 2011 sampai dengan 28 Pebruari 2012 yang dapat diperpanjang sesuai syarat-syarat dan ketentuan yang disepakati oleh kedua belah pihak. Perseroan wajib memberikan komisi kepada PBI sebesar 5% dari total uang sewa atas Obyek Sewa yang berhasil disewakan kepada Penyewa. Para Pihak sepakat untuk memilih domisili hukum di kantor kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

25) Perjanjian Kerja Jasa Pemasaran Obyek Sewa di Apartemen Mediterania Garden Residences 2 No. 011/PKS-MKT/PBI-DEV MGR2/III/2011 tanggal 1 Maret 2011, dibuat di bawah tangan, oleh antara Perseroan dan PT Prima Buana Internusa (“PBI”) (“Perjanjian”) dimana Perseroan menunjuk PBI untuk memasarkan sewa kios-kios, ruangan sewa dan/atau fasilitas-fasilitas lain milik Perseroan di Mediterania Garden Residences 2 yang terletak di Jalan Tanjung Duren Raya Kav. 5-9, Jakarta Barat. Jangka Waktu Perjanjian selama 1 (satu) tahun sejak 1 Maret 2011 sampai dengan 28 Pebruari 2012 yang dapat diperpanjang sesuai syarat-syarat dan ketentuan yang disepakati oleh kedua belah pihak. Perseroan wajib memberikan komisi kepada PBI sebesar 5% dari total uang sewa atas Obyek Sewa yang berhasil disewakan kepada Penyewa. Para Pihak sepakat untuk memilih domisili hukum di kantor kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

26) Perjanjian Jasa Konsultasi Manajemen pada tanggal 3 Januari 2011, yang dibuat dibawah tangan, antara PT Buana Surya Makmur (“BSM”) dan Perseroan. BSM dengan ini menunjuk Perseroan sebagai konsultan yang memberikan jasa konsultasi manajemen di berbagai bidang yaitu a. manajemen pemasaran, b. promosi, c. administrasi, d. perencanaan, e. perpajakan, f. keuangan dan pembukuan, g. sumber daya manusia, h. hukum, i. teknik dan teknologi informasi, j. pengembangan bisnis, k. perijinan dan sertifikasi dan l. operasional BSM dengan nilai imbalan jasa sebesar Rp 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah)per bulan tidak termasuk PPN. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 3 Januari 2011 sampai dengan 31 Desember 2011 dan dapat diperpanjang berdasarkan persetujuan para pihak. Apabila terjadi sengketa atas perjanjian ini, maka para pihak sepakat untuk menyelesaikan di pengadilan negeri Jakarta Utara.

27) Pada tanggal 28 Mei 2008, Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan DIP yang meliputi penyediaan dan pelayanan jasa informasi dan komunikasi termasuk tetapi tidak terbatas pada jasa telephony, multimedia, data/internet dan jasa-jasa turunannya di superblok Central Park-Podomoro City. Perjanjian berlaku sejak tanggal 2 Mei 2008 sampai dengan tanggal 1 Mei 2018 dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan bersama para pihak untuk jangka waktu 2 tahun serta setiap tahun akan direview, dengan syarat yang akan disepakati kemudian. DIP secara sendiri dan atau bersama masing-masing Provider berhak memungut biaya-biaya instalasi, pasang baru dan bulanan dari Pelanggan. Para pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan dilakukan melalui musyawarah untuk kedua perjanjian tersebut dan apabila dalam jangka waktu 30 hari sejak dilakukannya musyawarah tidak tercapai mufakat, para pihak sepakat untuk memilih domisili hukum di Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

b. Perjanjian Merek

1) Perjanjian Pinjam Pakai Merek tanggal 22 Mei 2007 antara Trihatma Kusuma Haliman sebagai pemilik merek Back To The City, Podomoro City dan Central Park (“Pemilik Merek”) dengan Perseroan di mana mengatur bahwa Pemilik Merek meminjampakaikan kepada Perseroan di mana Perseroan berhak menggunakan merek secara non-ekslusif dalam menjalankan usahanya. Perjanjian ini berlaku selama 5 (lima) tahun sejak penandatanganan Perjanjian ini dan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu yang sama;

Page 142: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

120

2) Perjanjian Pinjam Pakai Ciptaan tanggal 21 Juli 2010 antara Trihatma Kusuma Haliman sebagai pemilik ciptaan seni logo Agung Podomoro Group dengan warna merah dan biru (“Pemilik”) dan Perseroan di mana mengatur bahwa Pemilik meminjampakaikan kepada Perseroan di mana Perseroan berhak menggunakan logo secara non-ekslusif dalam menjalankan usahanya. Perjanjian ini berlaku selama 5 (lima) tahun sejak penandatanganan Perjanjian ini dan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu yang sama;

3) Perjanjian Pinjam Pakai Ciptaan tanggal 27 Agustus 2004 antara Trihatma Kusuma Haliman sebagai pemilik ciptaan seni logo Agung Podomoro Group dengan warna merah muda dan biru (“Pemilik”) dan Perseroan di mana mengatur bahwa Pemilik meminjampakaikan kepada Perseroan di mana Perseroan berhak menggunakan logo secara non-ekslusif dalam menjalankan usahanya. Perjanjian ini berlaku selama 5 (lima) tahun sejak penandatanganan Perjanjian ini dan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu yang sama;

4) Perjanjian Pinjam Pakai Merek tanggal 10 Desember 2004 antara Trihatma Kusuma Haliman sebagai pemilik merek Mediterania dan Central Park (“Pemilik Merek”) dengan Perseroan di mana mengatur bahwa Pemilik Merek meminjampakaikan kepada Perseroan di mana Perseroan berhak menggunakan merek secara non-ekslusif dalam menjalankan usahanya. Perjanjian ini berlaku selama 5 (lima) tahun sejak penandatanganan Perjanjian ini dan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu yang sama.

Seluruh perjanjian merek dan hak cipta di atas tidak memiliki pembebanan biaya terhadap Perseroan dengan syarat dan kondisi bahwa Pemilik Merek meminjampakaikan kepada Perseroan di mana Perseroan berhak menggunakan merek secara non-ekslusif dalam menjalankan usahanya dan berlaku selama 5 (lima) tahun sejak penandatanganan perjanjian. Dengan penggunaan merek dan hak cipta ini, maka Perseroan dapat meningkatkan citra Perseroan di mata masyarakat.

c. Perjanjian Pemberian Jaminan

1) Akta Pemberian Jaminan (Borgtocht) Pribadi No. 34 tanggal 19 April 2010 yang dibuat di hadapan Lydia Djajadi, S.H., Notaris pengganti dari James Herman Rahardjo, S.H., Notaris di Jakarta (“Akta Pemberian Jaminan”) antara Trihatma Kusuma Haliman (“Penjamin”) dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk. (“Bank”). Jaminan ini diberikan berdasarkan Perjanjian Kredit No. 68 tanggal 23 Oktober 2009 sebagaimana telah diubah dengan Perubahan I Terhadap Perjanjian Kredit dan Perjanjian Jaminan No. 32 tanggal 19 April 2010 keduanya dibuat di hadapan Lydia Djajadi, S.H., pengganti dari James Herman Rahardjo, S.H., Notaris di Jakarta antara ASA dengan Bank. Jaminan meliputi semua dan setiap jumlah uang berdasarkan perjanjian kredit. Bank menyetujui untuk memberikan fasilitas kredit kepada ASA berupa fasilitas Pinjaman Jangka Panjang hingga jumlah pokok seluruhnya tidak melebihi Rp580.000.000.000 (lima ratus delapan puluh miliar Rupiah). Akta Pemberian Jaminan ini berlaku ketentuan hukum negara Republik Indonesia;

2) Akta Perjanjian Pemberian Jaminan Perorangan (Personal Guarantee) No. 204 tanggal 28 April 2010 yang dibuat di hadapan Maria Andriani Kidarsa, S.H., Notaris di Jakarta (“Akta Jaminan”) antara Trihatma Kusuma Haliman (“Penjamin”) dengan PT Bank Permata Tbk. dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (“Bank”). Jaminan ini diberikan berdasarkan Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan (Ketentuan Khusus) No. 198 tanggal 28 April 2010 dibuat di hadapan Maria Andriani Kidarsa, S.H., Notaris di Jakarta antara KUS dengan PT Bank Permata Tbk. dan Akta Perjanjian Kredit No. 196 tanggal 28 April 2010 dibuat di hadapan Maria Andriani Kidarsa, S.H., Notaris di Jakarta antara KUS dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero). Jaminan yang diberikan kepada Bank adalah sebesar Rp400.000.000.000 (empat ratus miliar Rupiah). PT Bank Permata Tbk. menyetujui untuk memberikan fasilitas kredit kepada KUS berupa Fasilitas Term Loan dengan pagu fasilitas Rp200.000.000.000 (dua ratus miliar Rupiah), sedangkan PT Bank Tabungan Negara (Persero) menyetujui untuk memberikan fasilitas kredit kepada KUS dengan maksimum kredit sebesar Rp200.000.000.000 (dua ratus miliar Rupiah). Akta Pemberian Jaminan ini dibuat menurut ketentuan hukum negara Republik Indonesia;

Page 143: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

121

3) Akta Pemberian Jaminan Pribadi (Personal Guarantee) No. 112 tanggal 23 April 2008 yang dibuat di hadapan Antoni Halim, S.H., Notaris di Jakarta (“Akta Jaminan”) antara Trihatma Kusuma Haliman (“Penjamin”) dengan PT CIMB Niaga Tbk. dahulu bernama PT Bank Lippo Tbk., (“Bank”). Jaminan ini diberikan berdasarkan Perjanjian Kredit No. 110 tanggal 23 April 2008 dibuat di hadapan Antoni Halim, S.H., Notaris di Jakarta antara IBKP dengan Bank. Jaminan ini adalah sebesar 80% (delapan puluh persen). Bank menyetujui untuk memberikan Fasilitas Kredit sebesar Rp60.000.000.000 (enam puluh miliar Rupiah). Akta Jaminan ini berlaku ketentuan hukum negara Republik Indonesia;

4) Akta Pemberian Jaminan (Borgtocht) No. 60 (“Akta 60”) tertanggal 26 April 2010 yang dibuat di hadapan Lydia Djajadi, S.H., pengganti dari James Herman Rahardjo, S.H., Notaris di Jakarta sebagaimana diubah dengan Akta Pemberian Jaminan (Borgtocht) Perusahaan No. 68 tanggal 29 September 2010, dibuat di hadapan James Herman Rahardjo, S.H., Notaris di Jakarta (“Akta Jaminan”) antara Perseroan (“Penjamin”) dengan PT Bank Pan Indonesia Tbk. disingkat PT Bank Panin Tbk., (“Bank”). Jaminan ini diberikan berdasarkan Perjanjian Kredit dan Perjanjian Jaminan No. 37 tanggal 19 April 2010 dibuat di hadapan Lydia Djajadi, S.H., pengganti dari James Herman Rahardjo, S.H., Notaris di Jakarta sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan I Terhadap Perjanjian Kredit dan Perjanjian Jaminan No. 67 tanggal 29 September 2010 dibuat di hadapan James Herman Rahardjo, S.H., Notaris di Jakarta antara BSP dengan Bank. Jaminannya sebesar 58,84% dari jumlah fasilitas kredit yang diberikan sebagaimana termaktub dalam Akta No. 68. Akta Jaminan ini berlaku ketentuan hukum negara Republik Indonesia;

5) Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 19 tanggal 16 Agustus 2007 sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan No. 32 tanggal 24 November 2008, yang keduanya dibuat di hadapan Lieyono, S.H., Notaris di Jakarta (“Perjanjian”) antara PT Sunter Agung (“SA”) dengan PT Bank Mutiara Tbk. (dahulu PT Bank Century Tbk.) (“Bank”). Bank menyetujui untuk memberikan fasilitas Kredit Investasi sampai jumlah setinggi-tingginya Rp50.000.000.000 (lima puluh miliar Rupiah) kepada SA. Dalam Perjanjian ini SA memberikan jaminan antara lain 2 (dua) bidang tanah seluas 12.508 m² yakni HGB No. 3/Tanjung Duren Selatan seluas 1.481 m2 dan HGB No. 2634/Tanjung Duren Selatan seluas 11.027 m2 kedua tanah tersebut atas nama Perseroan. Saat ini Sertipikat HGB No. 2634 berganti menjadi HGB No. 2954/Tanjung Duren Selatan seluas 9.800 m2. Perjanjian ini diatur berdasarkan ketentuan hukum negara Republik Indonesia. Selanjutnya Para Pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan atas Perjanjian ini di kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Sebagian dari jaminan tanah tersebut yaitu sebesar 8.071 m2 telah dialihkan oleh Perseroan kepada SA berdasarkan Akta Pengikatan Jual Beli No. 8 tanggal 21 Juni 2010, Addendum Pengikatan Jual Beli No. 2 tanggal 7 Oktober 2010, terakhir diubah melalui Addendum II Pengikatan Jual Beli No. 5 tanggal 12 Oktober 2010, seluruhnya dibuat di hadapan Budi Handrio S.H., Notaris di Jakarta (“Akta Pengikatan Jual Beli Tanah”). Sehubungan dengan jual beli tanah-tanah tersebut di atas, berdasarkan Addendum II Pengikatan Jual Beli No. 5 tanggal 12 Oktober 2010, maka apabila SA lalai/wanprestasi terhadap perjanjian kredit dengan Bank sebagaimana disebutkan di atas, SA akan tetap berkewajiban untuk membayar angsuran jual beli tanah berdasarkan Akta Pengikatan Jual Beli Tanah;

6) Berdasarkan Deed of Facility Agreement No. 47 tanggal 17 Pebruari 2010, dibuat di hadapan Linda Herawati, S.H., Notaris di Jakarta yang ditandatangani oleh MGP dengan Standard Chartered Bank (“Bank”), dimana Bank bersedia memberikan kredit kepada MGP sebesar Rp439.500.000.000 (empat ratus tiga puluh sembilan miliar lima ratus juta Rupiah) sebagaimana diubah dengan Confirmation and Restatement of Pledge of Share Agreement tanggal 21 September 2010, yang ditandatangani oleh Perseroan dengan Bank menyatakan seluruh saham MGP yang dimiliki oleh Perseroan sedang digadaikan kepada Bank. Saham yang digadaikan adalah sejumlah 1.051.875 (satu juta lima puluh satu ribu delapan ratus tujuh puluh lima) saham kelas A yang mempunyai nilai nominal Rp10.518.750.000 (sepuluh miliar lima ratus delapan belas juta tujuh ratus lima puluh ribu Rupiah) dan 21.738.750 (dua puluh satu juta tujuh ratus tiga puluh delapan tujuh ratus lima puluh) saham kelas B yang mempunyai nilai nominal Rp21.738.750.000 (dua puluh satu miliar tujuh ratus tiga puluh delapan juta tujuh ratus lima puluh ribu Rupiah). Perjanjian ini mulai efektif sejak tanggal penandatanganan ini. Perjanjian ini diatur oleh hukum Republik Indonesia dan para pihak sepakat untuk memilih Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat sebagai domisili tetap.

Page 144: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

122

d. Perjanjian Lainnya

1) Akta Pengikatan Jual Beli No. 8 tanggal 21 Juni 2010 yang diubah dengan Akta Addendum Pengikatan Jual Beli No. 2 tanggal 7 Oktober 2010 dan terakhir diubah melalui Addendum II Pengikatan Jual Beli No. 5 tanggal 12 Oktober 2010 yang seluruhnya, dibuat di hadapan Budi Handrio S.H., Notaris di Jakarta (“PPJB”) antara Perseroan dengan PT Sunter Agung (“Para Pihak”) sehubungan dengan penjualan tanah seluas 19.797 m2 yang terletak di Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat milik Perseroan seharga Rp105.000.000.000 (seratus lima miliar Rupiah) sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai. Bilamana harga tanah telah dibayar lunas oleh PT Sunter Agung maka Para Pihak berjanji untuk mengikat diri melaksanakan jual beli di hadapan PPAT. Mengenai PPJB ini Para Pihak memilih domisili hukum yang tetap di kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Terkait dengan jual beli tanah tersebut di atas dan sehubungan dengan dijadikannya tanah-tanah tersebut sebagai jaminan kewajiban SA kepada PT Bank Mutiara Tbk. (dahulu PT Bank Century Tbk.) (“Bank”), selanjutnya berdasarkan Addendum II Pengikatan Jual Beli No. 5 tanggal 12 Oktober 2010, maka apabila SA lalai/wanprestasi terhadap perjanjian kredit dengan Bank, maka SA akan tetap berkewajiban untuk membayar angsuran jual beli tanah berdasarkan Akta Pengikatan Jual Beli Tanah.

2) Perjanjian Pengakuan Utang tanggal 30 Juni 2010 (“Perjanjian”) antara Perseroan dengan IDFC (“Para Pihak”) di mana Perseroan dengan ini mengaku berutang sebesar Rp22.897.655.228 (dua puluh dua miliar delapan ratus sembilan puluh tujuh juta enam ratus lima puluh lima ribu dua ratus dua puluh delapan Rupiah). Tujuan penggunaan utang adalah untuk membiayai modal kerja Perseroan. Jumlah utang tersebut wajib dibayar kembali oleh Perseroan selambat-lambatnya tanggal 30 Juni 2013 dan dapat diperpanjang dengan persetujuan Para Pihak. Atas Perjanjian ini Para Pihak memilih domisili hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

3) Berdasarkan Surat Perjanjian tanggal 1 September 2010 yang dibuat oleh Trihatma Kusuma Haliman dan Perseroan (“Pernyataan Kesanggupan”), Trihatma Kusuma Haliman memberikan Pernyataan Kesanggupan bahwa selama Trihatma Kusuma Haliman masih merupakan pemegang saham pengendali dalam Perseroan, maka Trihatma Kusuma Haliman tidak akan melakukan kegiatan usaha yang sama yang bersaing dengan kegiatan usaha yang dilakukan oleh Perseroan di Indonesia (“Kegiatan Usaha Yang Dibatasi”). Dalam hal Trihatma Kusuma Haliman telah menawarkan suatu peluang Kegiatan Usaha Yang Dibatasi (“Peluang Kegiatan Usaha Yang Dibatasi”) dan Perseroan tidak memberikan tanggapan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak Trihatma Kusuma Haliman menyampaikan Peluang Kegiatan Usaha Yang Dibatasi atau Perseroan menyampaikan penerimaannya atas Peluang Kegiatan Usaha Yang Dibatasi dengan syarat dan kondisi yang lebih rendah dari yang ditawarkan Trihatma Kusuma Haliman, maka Trihatma Kusuma Haliman berhak untuk menjalankan Peluang Kegiatan Usaha Yang Dibatasi. Selanjutnya, Pernyataan kesanggupan tidak berlaku terhadap proyek-proyek yang telah ataupun sedang dilakukan oleh Trihatma Kusuma Haliman pada saat Pernyataan Kesanggupan ditandatangani dan juga tidak berlaku untuk investasi-investasi pasif (passive investments) yang dilakukan oleh Trihatma Kusuma Haliman di masa mendatang atas kegiatan usaha yang sama atau serupa dengan kegiatan usaha yang dilakukan oleh Perseroan.

4) Perjanjian Sewa Menyewa tanggal 23 Mei 2011, yang dibuat dibawah tangan antara Perseroan dengan CPP. Berdasarkan Perjanjian, Perseroan menyewakan kepada CPP Gedung Hotel untuk dikelola sebagai usaha hotel yang terletak di Podomoro City, Jl. Let. Jend. S. Parman Kav. 28, Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Kotamadya Jakarta Barat. Jangka waktu sewa Gedung Hotel adalah 30 (tiga puluh) tahun terhitung sejak tanggal penandatanganan perjanjian pada tanggal 23 Mei 2011. Penyelesaian Perselisihan melalui Kantor Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

5) Perjanjian Pengikatan Jual Beli Satuan Rumah Susun Non Hunian di Thamrin City No. 3629/JR/Thamcy/VI/11 tertanggal 21 Juni 2011, yang dibuat oleh dan antara CIP dengan PT Jakarta Realty (“JR”) (“Perjanjian No. 3629”), mengenai pembelian unit Satuan Rumah Susun pada Rumah Susun di Thamrin City, seluas 2.313,78 m2, yang terletak di lantai 6 Blok HT No. 1. Nilai perjanjian yang dibayarkan oleh CIP kepada JR atas pembelian unit tersebut adalah sebesar Rp16.196.460.000 (enam belas miliar seratus sembilan puluh enam juta empat ratus enam puluh ribu Rupiah). Para pihak berjanji akan menandatangani akta jual beli di hadapan PPAT segera setelah (i) rumah susun

Page 145: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

123

telah selesai dibangun seluruhnya, (ii) CIP telah membayar seluruh harga pengikatan, (iii) Sertifat Hak Milik atas Satuan Rumah Susun telah diterbitkan atas nama CIP, dan (iv) CIP telah membayar biaya balik nama dan biaya lainnya. CIP dapat mengalihkan hak-hak dan tanggung jawab atas seluruh atau sebagian Satuan Rumah Susun kepada pihak ketiga setelah mendapat izin atau persetujuan tertulis dari JR. Perjanjian ini tidak dapat dibatalkan secara sepihak. CIP dilarang untuk menjual/mengalihkan, mempertanggungkan/menjaminkan, meminjamkan atau menyerahkan dengan cara/bentuk apapun baik seluruh atau sebagian Satuan Rumah Susun kepada pihak lain, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari JR. Para Pihak sepakat untuk memilih domisili hukum pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

6) Perjanjian Pengikatan Jual Beli Satuan Rumah Susun Non Hunian di Thamrin City No. 3630/JR/Thamcy/VI/11 tertanggal 21 Juni 2011, yang dibuat oleh dan antara CIP dengan PT Jakarta Realty (“JR”) (“Perjanjian”), mengenai pembelian unit Satuan Rumah Susun pada Rumah Susun di Thamrin City. Nilai perjanjian yang dibayarkan kepada JR atas pembelian unit tersebut adalah sebesar Rp16.281.790.000 (enam belas miliar dua ratus delapan puluh satu juta tujuh ratus sembilan puluh ribu Rupiah). Para pihak berjanji akan menandatangani akta jual beli di hadapan PPAT segera setelah (i) rumah susun telah selesai dibangun seluruhnya, (ii) CIP telah membayar seluruh harga pengikatan, (iii) Sertifat Hak Milik atas Satuan Rumah Susun telah diterbitkan atas nama CIP, dan (iv) CIP telah membayar biaya balik nama dan biaya lainnya. CIP dapat mengalihkan hak-hak dan tanggung jawab atas seluruh atau sebagian Satuan Rumah Susun kepada pihak ketiga setelah mendapat izin atau persetujuan tertulis dari JR. Perjanjian ini tidak dapat dibatalkan secara sepihak. CIP dilarang untuk menjual/mengalihkan, mempertanggungkan/menjaminkan, meminjamkan atau menyerahkan dengan cara/bentuk apapun baik seluruh atau sebagian Satuan Rumah Susun kepada pihak lain, kecuali dengan persetujuan tertulis terlebih dahulu dari JR. Para Pihak sepakat untuk memilih domisili hukum pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

7) Pengakuan Hutang, tanggal 1 Juni 2010, dibuat di bawah tangan, antara BSP dan (i) Perseroan dan (ii) PT Binamitra Satria Raya (“BSR”) sebagaimana diubah dengan Addendum Pengakuan Hutang tanggal 23 Juni 2010, dibuat di bawah tangan antara BSP dan (i) Perseroan; (ii) BSR dan (iii) PT Lusli Kreasi Investama (“LKI”) serta terakhir sebagaimana diubah dengan Adendum Kedua Pengakuan Hutang tanggal 10 Agustus 2010, dibuat di bawah tangan antara BSP dan (i) Perseroan; (ii) BSR dan (iii) LKI (“Perjanjian”). Berdasarkan Perjanjian ini BSP mengaku telah berhutang karena pinjaman uang kepada Perseroan, BSR dan LKI sebesar Rp511.897.310 (“Pinjaman”) dengan perincian: Perseroan sebesar Rp301.194.722, BSR sebesar Rp153.569.194 dan LKI sebesar Rp57.133.344. Berdasarkan Akta Pemindahan Hak-Hak atas Piutang No. 57, tanggal 24 Maret 2011, dibuat dihadapan Yulia, S.H., Notaris di Kota Jakarta Selatan, BSR mengalihkan semua hak-hak, tagihan-tagihan dan tuntutan-tuntutan yang dimiliki oleh BSR terhadap BSP sebesar Rp153.569.194 kepada PT Greenwood Sejahtera. Pinjaman ini wajib dibayarkan kembali oleh BSP selambat-lambatnya tanggal 1 Juni 2012 dan dapat diperpanjang dengan persetujuan para pihak. dan tidak dikenakan bunga. Para pihak memilih domisili tetap pada kantor Panitera Pengadilan Negeri Bandung.

Perseroan dan Anak Perusahaan mempunyai transaksi diluar usaha dengan pihak-pihak yang berelasi, dengan rincian sebagai berikut:

PIUTANG KEPADA PIHAK BERELASI

(dalam miliaran Rupiah)

URAIANPer 31 Maret Per 31 Desember

2011 2010 2009 2008PT Tiara Metropolitan Indah (TMI) - - 29,0 22,1 Lain-lain 1,6 1,1 0,7 0,4 JUMLAH 1,6 1,1 29,7 22,5

− Piutang kepada TMI merupakan pemberian pinjaman dan biaya-biaya yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Perseroan. Pada tahun 2010, piutang tersebut telah dilunasi dan TMI sudah bukan merupakan pihak berelasi dengan Perseroan.

Page 146: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

124

− Piutang lainnya terutama merupakan pengeluaran project holding milik Agung Podomoro Group yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Perseroan dan Anak Perusahaan.

− Seluruh piutang tersebut di atas diberikan tanpa bunga, jaminan dan akan diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun.

UTANG KEPADA PIHAK BERELASI

(dalam miliaran Rupiah)

URAIANPer 31 Maret Per 31 Desember

2011 2010 2009 2008IDFC 9,9 14,9 3,9 0,0(*) PT Central Prima Kelola (CPK) 4,8 5,9 - - MGP - 0,4 1,9 - Trihatma Kusuma Haliman - - - 28,9JUMLAH 14,7 21,2 5,8 29,0

(*) Di bawah Rp0,05 miliar.

− Utang kepada CPK merupakan penerimaan terlebih dahulu pembayaran jasa pengelolaan dari para penyewa Central Park Mall oleh Perseroan.

− Utang lainnya merupakan pembayaran terlebih dahulu atas biaya-biaya Perseroan dan Anak Perusahaan dan penerimaan pinjaman oleh Perseroan dan Anak Perusahaan yang dilakukan tanpa dikenakan bunga, jaminan dan akan diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun.

Manajemen Perseroan berpendapat bahwa seluruh transaksi dengan pihak berelasi dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga.

Saldo aset, kewajiban dan beban yang timbul atas transaksi tersebut di atas adalah sebagai berikut:

(dalam miliaran Rupiah, kecuali persentase)

URAIAN JUMLAHPiutang lain-lain 1,6Persentase terhadap jumlah aset 0,0%*Utang lain-lain 14,7Persentase terhadap jumlah kewajiban 0,5%

* Di bawah 0,5%

M. PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK LAINNYA

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan dan Anak Perusahaan mengadakan beberapa perjanjian penting dengan pihak ketiga, dengan rincian sebagai berikut:

1. Akta Perjanjian Kerjasama No. 6 tanggal 17 November 2008, dibuat di hadapan H. Bambang Suprianto, S.H., M.Kn., M.H., Notaris di Jakarta, oleh dan antara Perseroan (“Pengembang”) dan PT Bank Bukopin (Persero) (“Bank”), di mana Pengembang bermaksud mengadakan kerjasama dengan Bank dalam rangka memperluas pemasaran Gading Nias Residence kepada konsumen dengan menggunakan Fasilitas Kredit Pemilikan Apartemen dari Bank untuk jangka waktu 36 bulan sejak perjanjian ini ditandatangani dan dapat diperpanjang berdasarkan kesepakatan para pihak, dengan nilai pinjaman minimum Rp100.000.000 dan maksimum Rp3.000.000.000. Bentuk kerjasama yang diatur dalam perjanjian ini meliputi: (i) pemasaran produk KPA Bank oleh Pengembang kepada calon pembeli apartemen; (ii) penyediaan fasilitas KPA oleh Bank untuk debitur yang akan membeli apartemen dari pengembang sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada Bank; dan (iii) promosi pemasaran bersama antara Pengembang dan Bank melalui media atau kegiatan yang disepakati kedua belah pihak. Pengembang dengan ini memberikan jaminan kepada Bank atas rekening aktif, rekening pasif dan rekening deposito yang terdaftar atas nama Pengembang pada Bank terkait dengan pemenuhan hak-hak kewajiban Pengembang. Hukum yang berlaku adalah hukum Negara

Page 147: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

125

Republik Indonesia dan bila terjadi sengketa maka akan diselesaikan melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atau pengadilan negeri lainnya dengan wilayah hukum di mana (salah satu) bidang tanah yang menjadi sengketa berada.

2. Akta Perjanjian Kerjasama PT Bank DKI dan Perseroan Tentang Pemberian Fasilitas Kredit Pemilikan Apartemen Sarusun Bersubsidi Gading Nias Residence No. 10 tanggal 22 Mei 2008, dibuat di hadapan Yanti Susanti, S.H., Notaris di Jakarta, oleh dan antara Perseroan (“Pengembang”) dan PT Bank DKI (“Bank”), di mana Pengembang bermaksud untuk mengadakan kerjasama dengan Bank dalam rangka memperluas pemasaran unit-unit satuan rumah susun yang ada pada Proyek Rumah Susun tersebut kepada konsumen dengan menggunakan fasilitas kredit pemilikan apartemen dari Bank, dengan jangka waktu terhitung sejak tanggal 22 Mei 2008 dan berakhir setelah Proyek Rumah Susun tersebut selesai terjual seluruhnya. Pengembang memberikan jaminan kepada Bank atas rekening giro, rekening deposito dan/atau escrow account. Hukum yang berlaku adalah hukum Negara Republik Indonesia dan bila terjadi sengketa maka akan diselesaikan melalui Pengadilan Negeri Jakarta Utara atau pengadilan negeri lainnya dengan wilayah hukum di mana (salah satu) bidang tanah yang menjadi sengketa berada.

3. Akta Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Kredit Dengan Jaminan Apartemen No. 41 tanggal 18 Maret 2009, dibuat di hadapan Muhammad Hanafi, S.H., Notaris di Jakarta, oleh dan antara Perseroan (“Pihak Pertama”) dan PT Bank Permata Tbk. (“Pihak Kedua”), di mana Pihak Pertama bekerjasama dengan Pihak Kedua dengan menyelenggarakan fasilitas kredit pemilikan apartemen dengan pembayaran kembali secara angsuran serta jangka waktu perjanjian ini adalah 5 (lima) tahun sejak perjanjian ini ditandatangani. Selanjutnya, selama Sertipikat Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun (SHMSRS) atas unit-unit yang dibiayai oleh Bank belum diterbitkan dan konsumen lalai dalam melaksanakan pembayaran angsuran selama 3 (tiga) bulan berturut-turut, maka Perseroan berkewajiban untuk membayar outstanding atas pembiayaan unit tersebut oleh Bank (buyback guarantee). Hukum yang berlaku adalah hukum Negara Republik Indonesia dan bila terjadi sengketa maka akan diselesaikan melalui Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

4. Akta Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Kredit Pemilikan Rumah/Apartemen/Rumah Toko/Tanah Kavling Dengan Jaminan No. 16 tanggal 20 September 2007, dibuat di hadapan Lieyono, S.H., Notaris di Jakarta sebagaimana telah beberapa kali mengalami perubahan dan perubahan terakhir berdasarkan Surat No. S.2010.574/DIRCONS/MortgageSM tanggal 2 Juni 2010, sebagaimana diubah dengan Surat S.2010.813/DIRCONS/MortgageSM tanggal 21 Juli 2010, sebagaimana diubah dengan Surat S.2011.504/DIRCONS/MortgageSM tanggal 23 Pebruari 2011 sebagaimana diubah dengan Surat S.2011.917/DIRCONS/MortgageSM tanggal 7 April 2011, oleh dan antara IDFC (Pengembang I), PT Sarana Multiland Mandiri (Pengembang II), Perseroan (Pengembang III), PT Cahaya Mitra Sejahtera (Pengembang IV), IBKP (Pengembang V), PT Cakrawira Bumimandala (Pengembang VI), PT Jakarta Realty (Pengembang VII), CGN (Pengembang VIII), PT Griya Emas Sejati (Pengembang IX), PT Nusa Karya Kencana (Pengembang X), PT Prakarsa Nusa Cemerlang (Pengembang XI), PT Bona Wijaya Gemilang (Pengembang XII), ASA (Pengembang XIII), PT Pradani Sukses Abadi (Pengembang XIV), KUS (Pengembang XV), BSM (Pengembang XVI), PT Berdikri (Pengembang XVII), KBS (Pengembang XVIII) dan PGK (Pengembang XIX) (bersama-sama disebut “Pihak Pertama”) dan PT Bank Internasional Indonesia Tbk. (“Pihak Kedua”), di mana Pihak Kedua bersedia memberikan fasilitas kredit kepada para pembeli dengan besarnya alokasi dana kerjasama dalam fasilitas kredit yang diberikan sebesar Rp200.000.000.000. Perjanjian akan terus berlangsung selama para pihak masih terikat hak dan kewajiban yang timbul berdasarkan Perjanjian ini. Selanjutnya, selama Sertipikat Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun (SHMSRS) atas unit-unit yang dibiayai oleh Bank belum diterbitkan dan konsumen lalai dalam melaksanakan pembayaran angsuran selama 3 (tiga) bulan berturut-turut, maka Perseroan berkewajiban untuk membayar outstanding atas pembiayaan unit tersebut oleh Bank (buyback guarantee). Bila terjadi sengketa maka akan diselesaikan melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

5. Akta Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Kredit Pemilikan Apartemen Dengan Jaminan No. 16 tanggal 7 April 2008 sebagaimana diubah dengan Akta Addendum Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Kredit Pemilikan Apartemen Dengan Jaminan No. 10 tanggal 18 Mei 2009, keduanya dibuat di hadapan Lieyono, S.H., Notaris di Jakarta, oleh dan antara Perseroan (“Pihak Pertama”) dan PT Bank Tabungan Negara (“Pihak Kedua”), dimana Pihak Pertama dan Pihak Kedua

Page 148: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

126

mengadakan kerjasama dalam hal pemberian fasilitas kredit pemilikan apartemen bagi para calon pembeli unit apartemen yang dikenal dengan Apartemen Gading Nias Residences dimana jangka waktu perjanjian ini adalah selama 3 tahun sejak tanggal 7 April 2009 sampai dengan tanggal 7 April 2012. Selanjutnya, selama Sertipikat Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun (SHMSRS) atas unit-unit yang dibiayai oleh Bank belum diterbitkan dan konsumen lalai dalam melaksanakan pembayaran angsuran selama 3 (tiga) bulan berturut-turut, maka Perseroan berkewajiban untuk membayar outstanding atas pembiayaan unit tersebut oleh Bank (buyback guarantee). Bila terjadi sengketa maka akan diselesaikan melalui Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

6. Akta Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Kredit Pemilikan Apartemen dengan Jaminan No. 16 tanggal 7 April 2008 sebagaimana diubah dengan Akta Addendum Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Kredit Pemilikan Apartemen Dengan Jaminan No. 10 tanggal 18 Mei 2009, dibuat di hadapan Lieyono, S.H., Notaris di Jakarta, oleh dan antara Perseroan (“Pihak Pertama”) dan PT Bank Tabungan Negara (“Pihak Kedua”), di mana Pihak Pertama dan Pihak Kedua mengadakan kerjasama dalam hal pemberian fasilitas kredit pemilikan apartemen bagi para calon pembeli unit apartemen yang dikenal dengan Apartemen Gading Nias Residences di mana jangka waktu perjanjian ini adalah selama 3 tahun terhitung sejak tanggal 7 April 2009 sampai dengan tanggal 7 April 2012. Selanjutnya, selama Sertipikat Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun (SHMSRS) atas unit-unit yang dibiayai oleh Bank belum diterbitkan dan konsumen lalai dalam melaksanakan pembayaran angsuran selama 3 (tiga) bulan berturut-turut, maka Perseroan berkewajiban untuk membayar outstanding atas pembiayaan unit tersebut oleh Bank (buyback guarantee).

7. Perjanjian Pinjam Pakai tanggal 1 September 2009, dibuat di bawah tangan, oleh dan antara Perseroan dan PT Karya Serasi (“KS”), di mana Perseroan dan KS telah membuat perjanjian jual beli listrik PT Tiara Metropolitan Jaya dengan PT Karya Serasi Lokasi Di Jalan Letjen S. Parman Kav. 28, Jakarta Barat, untuk Penyaluran Tenaga Listrik atau Co Generation Power Plan di Proyek Central Park Podomoro City tanggal 18 Agustus 2009. Perjanjian tersebut berlaku 10 tahun yaitu terhitung sejak tanggal 9 September 2009 atau terhitung sejak penyaluran tenaga listrik pertama kali (commercial date) dan bila terjadi sengketa akan diselesaikan di Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

8. Perjanjian Kerjasama Badan Pengelola Gelanggang Olahraga Bung Karno dan MGP tanggal 16 April 2001 sebagaimana telah beberapa kali mengalami perubahan dan perubahan terakhir berdasarkan Adendum II Perjanjian Kerjasama Badan Pengelola Gelanggang Olahraga Bung Karno dan MGP tanggal 5 September 2006. Perjanjian ini ditandatangani oleh Badan Pengelola Gelora Bung Karno (“BPGBK”) dan MGP. Obyek Perjanjian ini meliputi sebidang tanah seluas kurang lebih 4 (empat) hektar yang merupakan bagian dari Hak Pengelolaan No.1/Gelora yang terletak di Kampung Gelora, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Jangka waktu Perjanjian adalah selama 35 (tiga puluh lima) tahun sejak tanggal 16 April 2001 (tidak termasuk grace period 3 tahun yang dapat diperpanjang untuk jangka waktu maksimum 2 (dua) tahun), dan MGP mempunyai hak utama (first priority) untuk mengikat kerjasama pengelolaan (manajemen kontrak) dengan BPGBK untuk jangka waktu 15 (lima belas) tahun berikutnya dengan ketentuan dan syarat-syarat yang akan ditetapkan kemudian secara bersama oleh BPGBK dan MGP. Pembatasan dalam perjanjian ini adalah MGP tidak dapat menjual, menghibahkan, melepaskan atau mengalihkan Tanah dan Proyek dengan cara apapun kepada pihak ketiga manapun. Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari BPGBK, MGP tidak dapat mengalihkan sebagian atau seluruh hak dan kewajibannya menurut Perjanjian ini kepada pihak ketiga, kecuali kepada kreditur yang membiayai Proyek, dengan ketentuan MGP wajib memberitahukan secara tertulis kepada BPGBK. Hukum yang mengatur Perjanjian ini adalah hukum negara Republik Indonesia. Penyelesaian perselisihan dilakukan melalui BANI.

9. Professional Fee and Scope of Work for Architectural Service for Mixed-Use Development for Kuningan City Indonesia No. ST07.088/WTC/DS:ih/Fee_002 tanggal 2 Juli 2007 oleh dan antara ASA dengan DP Architects Pte. Ltd (“DP”). ASA menunjuk DP untuk menyediakan servis dalam pekerjaan pembangunan Kuningan City sebesar kurang lebih 200.000 m2 yang terdiri atas sebuah retail podium dan 2 (dua) buah bangunan perkantoran. Biaya yang akan dibayarkan oleh ASA kepada DP adalah sebesar S$750.000 (tujuh ratus lima puluh ribu Dolar Singapura). Perjanjian ini tidak memiliki jangka waktu dan pembayaran biaya berdasarkan pemenuhan tahapan servis yang diberikan oleh DP.

Page 149: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

127

10. Professional Interior Design Consultancy Services to Kuningan City Mall, Mixed Development for ASA No. ID2008D.01.022T/VL:pt/001 tanggal 11 Desember 2008 oleh dan antara ASA dengan DP Architects Pte. Ltd (“DP”). ASA menunjuk DP untuk menyediakan servis konsultasi desain interior pada retail, perumahan, dan perkantoran di Kuningan City. Jumlah keseluruhan biaya yang akan dibayarkan oleh ASA kepada DP adalah sebesar S$648.000 (enam ratus empat puluh delapan ribu Dolar Singapura). DP memiliki hak dari semua desain yang dibuat DP dan menyatakan bahwa segala bentuk desain tersebut tidak diperbolehkan untuk diduplikasikan dalam bentuk apapun tanpa persetujuan tertulis dari DP. Perjanjian ini tidak memiliki jangka waktu, namun perjanjian dapat diakhiri dengan pemberitahuan kepada pihak lain dalam jangka waktu sebulan sebelumnya.

11. Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Kredit Pemilikan Apartemen (“KPA”) No. 42 tanggal 27 Pebruari 2009 dibuat di hadapan Yanti Budiharsono, S.H., Notaris di Jakarta (“Perjanjian Kredit”) antara ASA dan PT Bank CIMB Niaga Tbk. (sebagai “Bank”), di mana ASA bekerjasama dengan Bank dalam rangka memperluas pemasaran unit-unit apartemen yang ada pada Apartemen Denpasar Residence (”Apartemen”) kepada konsumen dengan menggunakan fasilitas KPA dari Bank dan Bank bersedia memberikan fasilitas KPA kepada pembeli unit Apartemen, dengan jumlah fasilitas yang diberikan kepada setiap calon pembeli maksimum 70% (tujuh puluh persen) dari harga unit Apartemen setelah dikurangi discount dan termasuk PPN, atau jumlah lainnya sebagaimana akan ditetapkan sendiri oleh Bank. Jangka waktu pembayaran fasilitas KPA adalah maksimum 10 tahun atau jangka waktu lainnya sebagaimana ditetapkan sendiri oleh Bank. Selanjutnya, selama Sertipikat Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun atas unit-unit yang dibiayai oleh Bank belum diterbitkan dan konsumen lalai dalam melaksanakan pembayaran angsuran selama 3 (tiga) bulan berturut-turut, maka Perseroan berkewajiban untuk membayar outstanding atas pembiayaan unit tersebut oleh Bank (buyback guarantee) Perjanjian ini diatur dengan hukum yang berlaku di Indonesia dan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan di Jakarta mempunyai yuridiksi yang non eksklusif untuk memeriksa dan memutuskan segala gugatan, tuntutan atau tindakan hukum yang timbul berkenaan dengan Perjanjian Kredit ini, tanpa membatasi hak Bank untuk mengajukan upaya hukum terhadap ASA di wilayah yuridiksi lain di dalam maupun di luar Indonesia.

12. Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Kredit Dengan Jaminan Apartemen No. 44 tanggal 18 Maret 2009 dibuat di hadapan Muhammad Hanafi, S.H., Notaris di Jakarta (“Perjanjian Kredit”) antara ASA dan PT Bank Permata Tbk. (“Bank”), di mana ASA bekerjasama dengan Bank dalam menyelenggarakan fasilitas Kredit Pemilikan Apartemen dengan pembayaran kembali secara angsuran (”KPA”) bagi para calon pembeli Apartemen (”Pembeli”) dan Bank bersedia dan menyetujui setuju untuk memberikan fasilitas KPA kepada Pembeli/Debitur sebagai pembiayaan pembelian atas Apartemen, dengan jumlah fasilitas KPA maksimum 90% (sembilan puluh persen) dari harga jual Apartemen atau sisa harga jual beli atas Apartemen yang belum terbayar. Perjanjian ini dibuat untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal Perjanjian Kredit ini ditandatangani. Selanjutnya, selama Sertipikat Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun (SHMSRS) atas unit-unit yang dibiayai oleh Bank belum diterbitkan dan konsumen lalai dalam melaksanakan pembayaran angsuran selama 3 (tiga) bulan berturut-turut, maka Perseroan berkewajiban untuk membayar outstanding atas pembiayaan unit tersebut oleh Bank (buyback guarantee) Perjanjian ini dibuat berdasarkan hukum negara Republik Indonesia dan perselisihan sehubungan dengan Perjanjian Kredit ini akan diselesaikan melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dengan tidak mengurangi wewenang Bank untuk mengajukan tuntutan hukum di hadapan pengadilan lain/manapun di dalam atau diluar wilayah Repulik Indonesia.

13. Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Kredit Kepemilikan Apartemen (“KPA”) No. 10 tanggal 14 April 2009 dibuat di hadapan Muhammad Hanafi, S.H., Notaris di Jakarta (“Perjanjian Kredit”), antara ASA dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (“Bank”), di mana ASA bekerjasama dengan Bank dalam program KPA kepada para konsumen apartemen yang dibangun oleh ASA di mana Perjanjian Kredit ini berlaku sejak tanggal ditandatangani sampai dengan seluruh kewajiban ASA sesuai Perjanjian Kredit ini telah dipenuhi. Selanjutnya, selama Sertipikat Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun (SHMSRS) atas unit-unit yang dibiayai oleh Bank belum diterbitkan dan konsumen lalai dalam melaksanakan pembayaran angsuran selama 3 (tiga) bulan berturut-turut, maka Perseroan berkewajiban untuk membayar outstanding atas pembiayaan unit tersebut oleh Bank (buyback guarantee)Perselisihan sehubungan dengan perjanjian ini diselesaikan melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, dengan tidak mengurangi wewenang Bank untuk mengajukan tuntutan hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan terhadap ASA.

Page 150: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

128

14. Perjanjian Sewa Menyewa (Lease Agreement) tanggal 7 Oktober 2009, sebagaimana telah diubah dengan Addendum pertama atas Lease Agreement tanggal 15 Juli 2011 (“Perjanjian”) yang dibuat oleh dan antara ASA dan PT Lotte Mart Indonesia (“Lotte”) dimana ASA setuju untuk menyewakan ruangan seluas lebih kurang 10.600 m2 (sepuluh ribu enam ratus meter persegi) berlokasi di Lantai Dasar (untuk area penjualan, gudang, dan perkantoran) dan Lantai Bawah (untuk area pengangkutan) dan dengan ini Lotte setuju untuk menyewa tempat tersebut untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun sejak tanggal penyewaan dimulai kecuali diperpanjang atau diakhiri sebelum jangka waktu berakhir berdasarkan syarat-syarat di Perjanjian ini. Perjanjian ini diatur dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Para pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan melalui BANI.

15. Surat Perjanjian Kerja antara Pemberi Tugas dengan Kontraktor Utama Paket Pekerjaan Kontrak Utama Proyek Kuningan City No. 160/SPK/ASA/IV/2009 tanggal 14 April 2009, dibuat di bawah tangan antara ASA dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (“Adhi Karya”). ASA dan Adhi Karya sepakat untuk mengikatkan diri dalam perjanjian kerja pada proyek Kuningan City, Jakarta Selatan. Nilai kontrak ini adalah sebesar Rp227.000.000.000 (dua ratus dua puluh tujuh miliar Rupiah). Jangka waktu pelaksanaan kotrak ini adalah 810 hari kalender sejak serah terima lapangan. Adhi Karya harus memperlakukan setiap bagian perjanjian ini secara rahasia guna mengamankan pelaksanaan pekerjaan dan tidak akan menyebarluaskan atau mengungkapkan hal-hal mengenai pekerjaan ini tanpa persetujuan tertulis dari ASA. Perselisihan yang terjadi akan diselesaikan dengan cara musyawarah dan hasil yang dicapai secara hukum tersebut bersifat mengikat dan merupakan putusan akhir. Para pihak sepakat memilih tempat kedudukan yang umum dan tetap di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Hukum yang berlaku adalah hukum Republik Indonesia.

16. Surat Perintah Kerja No. 216/SPK/ASA/IV/2010 tanggal 22 April 2010, dibuat di bawah tangan antara ASA dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (“Adhi Karya”). ASA memberikan tugas kepada Adhi Karya untuk pekerjaan plumbing dan fire fighting – Tower Apartment pada proyek Kuningan City. Nilai kontrak ini adalah sebesar Rp39.490.071.060 (tiga puluh sembilan miliar empat ratus sembilan puluh juta tujuh puluh satu ribu enam puluh Rupiah). Jangka waktu pelaksanaan kotrak ini sampai dengan 1 Mei 2011 dengan masa pemeliharaan 12 bulan. Jaminan pelaksanaan adalah berupa garansi bank sebesar 5% terhadap nilai kontrak termasuk PPN 10% dengan masa berlaku sampai dengan Berita Acara Serah Terima I. ASA berhak menghentikan kontrak ini jika ada keadaan memaksa dengan memberitahukan terlebih dahulu kepada Adhi Karya, dan akan diadakan penilaian pembiayaan secara wajar.

17. Surat Perintah Kerja No. 227/SPK/ASA/IV/2010 tanggal 28 April 2010, yang dibuat antara ASA dan PT Berkat Manunggal Energi (“BME”) mengenai Pengadaan Diesel Genset (unit Genset, Busduct, Calatytic Converter) pada Proyek Kuningan City yang terletak di Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 18, Kuningan, Jakarta Selatan. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut: delivery 2 unit x 1800 Prime pada September 2010 dan delivery 4 unit x 1800 KVA Prime ditambah 6 unit 2030 KVA Prime pada Desember 2010 dengan masa pemeliharaan 12 bulan. Nilai kontrak yang dibayarkan kepada BME atas pekerjaan ini adalah sebesar US$3.390.695 sudah termasuk PPN 10%.

18. Surat Perintah Kerja No. 228/SPK/ASA/IV/2010 tanggal 30 April 2010, yang dibuat antara ASA dan PT Berkat Manunggal Energi (“BME”) mengenai Pengadaan Diesel Genset (material instalasi) pada Proyek Kuningan City yang terletak di Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 18, Kuningan, Jakarta Selatan. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut: terpasang (kurang lebih) 3 bulan sejak delivery 2 unit x 1800 Prime pada September 2010 dan delivery 4 unit x 1800 KVA Prime ditambah 6 unit 2030 KVA Prime pada Desember 2010 dengan masa pemeliharaan 12 bulan. Nilai kontrak yang dibayarkan kepada BME atas pekerjaan ini adalah sebesar Rp14.009.838.370 sudah termasuk PPN 10%.

19. Surat Perintah Kerja No. 229/SPK/ASA/V/2010 tanggal 3 Mei 2010, yang dibuat antara ASA dan PT Berkat Manunggal Energi (“BME”) mengenai Pengadaan Diesel Genset (Jasa Pemasangan) pada Proyek Kuningan City yang terletak di Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 18, Kuningan, Jakarta Selatan. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut: terpasang (kurang lebih) 3 bulan sejak unit Genset tiba delivery 2 unit x 1800 Prime pada September 2010 dan delivery 4 unit x 1800 KVA Prime ditambah 6 unit 2030 KVA Prime pada Desember 2010 dengan masa pemeliharaan 12 bulan. Nilai kontrak yang dibayarkan kepada BME atas pekerjaan ini adalah sebesar Rp1.040.161.430 sudah termasuk PPN 10%.

Page 151: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

129

20. Surat Perintah Kerja No. 253/SPK/ASA/XI/2010 tanggal 24 November 2010, yang dibuat antara ASA dan PT Panca Mitra Abadi (“PMA”) mengenai Pekerjaan Façade (Curtain Wall) mal dan office pada Proyek Kuningan City yang terletak di Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 18, Kuningan, Jakarta Selatan. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut: mal selesai Juli 2011, office tower Agustus 2011 dengan masa pemeliharaan 12 bulan. Nilai kontrak yang dibayarkan kepada BME atas pekerjaan ini adalah sebesar Rp55.880.000.000 sudah termasuk PPh dan PPN 10%.

21. Akta Kesepakatan Tukar Menukar No. 1 tanggal 2 Desember 2007, dibuat di hadapan Wahyu Iman Sidharta, S.H., sebagai pengganti dari Muhammad Hanafi, S.H., Notaris di Jakarta, sebagaimana telah diubah berturut-turut dengan Akta Addendum Kesepakatan Tukar Menukar No. 14 tanggal 12 Juni 2008 dan Akta Addendum II Kesepakatan Tukar Menukar No. 14 tanggal 17 Pebruari 2009, keduanya dibuat di hadapan Muhammad Hanafi, S.H., Notaris di Jakarta, yang ditandatangani oleh Yayasan Daarul Uluum Al Islamiyah (“Yayasan”) dan ASA. Kedua belah pihak sepakat untuk melakukan tukar menukar tanah dan bangunan. Yayasan memiliki sebidang tanah wakaf seluas 2.375 m2 dan akan melepaskan haknya atas tanah dan bangunan di atas tanah wakaf tersebut dan sebagai gantinya ASA akan melepaskan haknya atas tanah dan bangunan seluas 2.982 m2 yang akan dibangun sekolah yang pembangunan dan pembiayaannya dilakukan seluruhnya oleh ASA dan akan diselesaikan oleh ASA dalam jangka waktu 8 bulan terhitung sejak tanggal 1 Januari 2008. ASA setuju untuk mengurus pemecahan Sertpikat Hak Milik No. 3 ”Wakaf” dan penerbitan hak atas tanah makam seluas kurang lebih 207 m2 untuk tetap atas nama Yayasan serta mengurus sertipikat hak atas tanah dan bangunan milik ASA yang digunakan sebagai tanah pengganti seluas kurang lebih 2.273 m2 sampai dengan balik nama ke atas nama Yayasan (wakaf) di kantor pertanahan wilayah Jakarta Selatan. Setelah (i) bangunan sekolah (Madrasah) telah selesai, (ii) seluruh perijinan telah dikeluarkan termasuk izin dari Menteri Agama dan/atau Badan Wakaf, dan (iii) sertipikat wakaf telah dikeluarkan/diterbitkan oleh Kantor Pertanahan Jakarta Selatan, maka Yayasan Daarul Uluum dan ASA akan melaksanakan tukar menukar ini secara bersama-sama.

Berhubungan dengan hal tukar menukar tanah wakaf tersebut, ASA juga telah menandatangani:

a. Berita Acara Serah Terima (Gedung Sekolah) No. 004/BAST/LGL/ASA/VIII/08 tanggal 1 Agustus 2008, yang dibuat dibawah tangan dengan Yayasan yang isinya sehubungan dengan serah terima dari ASA kepada Yayasan berupa bangunan sekolah;

b. Berita Acara Serah Terima (Bangunan/Ruang Serba Guna/Majelis Taq’lim) No. 002/BAST/LGL/ASA/I/09 tanggal 14 Januari 2009, yang dibuat dibawah tangan dengan Yayasan, yang isinya sehubungan dengan serah terima dari ASA kepada Yayasan berupa bangunan permanen 1 (satu) lantai seluas + 136 m2; dan

Tukar menukar tanah dan bangunan Yayasan dan ASA telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Agama Republik Indonesia. Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 5 Tahun 2011 tentang Pemberian Izin Perubahan Status/ Tukar Menukar Tanah Wakaf terletak di Jalan Penduren Masjid III RT 003/04 Kelurahan Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Sekatan, Provinsi DKI Jakarta dengan Tanah Penukar yang Terletak di Jalan Karet Pedurenan Raya RT 004/07 Kelurahan Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta. ASA dan Yayasan Daarul Uluum telah mengadakan tukar Menukar No. 12/2011 tanggal 23 Juni 2011 dibuat di hadapan (PPAT) Muhammad Hanafi, SH., dan proses balik nama atas tanah wakaf tersebut menjadi atas nama ASA masih dalam proses.

22. Perjanjian Sewa No. ASA.001/LA/-OFC-AMS/LGL/XII/2010 tanggal 1 Desember 2010, yang dibuat dibawah tangan antara ASA (“Lessor”) dengan PT AXA Mandiri Financial Services (“Lessee”). Lessor setuju untuk menyewakan dan Lessee setuju untuk mengambil sewa dari bagian dari Office Tower yang berlokasi di Lantai GF, UGF, 9, 10, dan 11 sekitar 4.600,19 meter persegi (semi gross) (“Office Tower”). Jangka waktu perjanjian sewa adalah 7 (tujuh) tahun mulai tanggal 1 Pebruari 2012 atau tanggal saat Lessee menempati Office Tower yang lebih awal dan tanggal berakhirnya perjanjian sewa yaitu 31 Januari 2019. Perjanjian ini diatur dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Para pihak sepakat untuk memilih tempat kediaman yang tetap dan seumumnya di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Page 152: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

130

23. Perjanjian Sewa No. ASA.002/LA/-OFC-AFI/LGL/XII/2010 tanggal 1 Desember 2010, yang dibuat dibawah tangan antara ASA (“Lessor”) dengan PT AXA Financial Indonesia (“Lessee”). Lessor setuju untuk menyewakan dan Lessee setuju untuk mengambil sewa dari bagian dari Office Tower yang berlokasi di Lantai GF, UGF, 9, 15, dan 16 sekitar 4.920,21meter persegi (semi gross) (“Office Tower”). Jangka waktu perjanjian sewa adalah 7 (tujuh) tahun mulai tanggal 1 Pebruari 2012 atau tanggal saat Lessee menempati Office Tower yang lebih awal dan tanggal berakhirnya perjanjian sewa yaitu 31 Januari 2019. Perjanjian ini diatur dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Para pihak sepakat untuk memilih tempat kediaman yang tetap dan seumumnya di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

24. Perjanjian Sewa No. ASA.004/LA/-OFC-ASI/LGL/XII/2010 tanggal 1 Desember 2010, yang dibuat dibawah tangan antara ASA (“Lessor”) dengan PT AXA Mandiri Financial Services (“Lessee”). Lessor setuju untuk menyewakan dan Lessee setuju untuk mengambil sewa dari bagian dari Office Tower yang berlokasi di Lantai 8 dan 9 sekitar 2.500,04 meter persegi (semi gross) (“Office Tower”). Jangka waktu perjanjian sewa adalah 7 (tujuh) tahun mulai tanggal 1 Pebruari 2012 atau tanggal saat Lessee menempati Office Tower yang lebih awal dan tanggal berakhirnya perjanjian sewa yaitu 31 Januari 2019. Perjanjian ini diatur dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Para pihak sepakat untuk memilih tempat kediaman yang tetap dan seumumnya di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

25. Perjanjian Sewa No. ASA.005/LA/-OFC-AAI/LGL/XII/2010 tanggal 1 Desember 2010, yang dibuat dibawah tangan antara ASA (“Lessor”) dengan PT Asuransi AXA Indonesia (“Lessee”). Lessor setuju untuk menyewakan dan Lessee setuju untuk mengambil sewa dari bagian dari Office Tower yang berlokasi di Lantai GF dan 12 sekitar 1.920,01 meter persegi (semi gross) (“Office Tower”). Jangka waktu perjanjian sewa adalah 7 (tujuh) tahun mulai tanggal 1 Pebruari 2012 atau tanggal saat Lessee menempati Office Tower yang lebih awal dan tanggal berakhirnya perjanjian sewa yaitu 31 Januari 2019. Perjanjian ini diatur dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Para pihak sepakat untuk memilih tempat kediaman yang tetap dan seumumnya di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

26. Perjanjian Sewa No. ASA.006/LA/-OFC-AAMI/LGL/XII/2010 tanggal 1 Desember 2010, yang dibuat dibawah tangan antara ASA (“Lessor”) dengan PT AXA Asset Management Indonesia (“Lessee”). Lessor setuju untuk menyewakan dan Lessee setuju untuk mengambil sewa dari bagian dari Office Tower yang berlokasi di Lantai 9 sekitar 100.00 meter persegi (semi gross) (“Office Tower”). Jangka waktu perjanjian sewa adalah 7 (tujuh) tahun mulai tanggal 1 Pebruari 2012 atau tanggal saat Lessee menempati Office Tower yang lebih awal dan tanggal berakhirnya perjanjian sewa yaitu 31 Januari 2019. Perjanjian ini diatur dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Para pihak sepakat untuk memilih tempat kediaman yang tetap dan seumumnya di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

27. Perjanjian Sewa No. ASA.007/LA/-OFC-MLC/LGL/IV/2011 tanggal 25 April 2011, yang dibuat dibawah tangan antara ASA (“Lessor”) dengan PT Mitra Langsung Cemerlang (“Lessee”). Lessor setuju untuk menyewakan dan Lessee setuju untuk mengambil sewa dari bagian dari Office Tower yang berlokasi di Lantai 17 sekitar 1.820,01 meter persegi (semi gross) (“Office Tower”). Jangka waktu perjanjian sewa adalah 7 (tujuh) tahun mulai tanggal 1 Pebruari 2012 atau tanggal saat Lessee menempati Office Tower yang lebih awal dan tanggal berakhirnya perjanjian sewa yaitu 31 Januari 2019. Perjanjian ini diatur dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Para pihak sepakat untuk memilih tempat kediaman yang tetap dan seumumnya di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

28. Perjanjian Pinjam Pakai No.012/PPP/LGL/ASA/VIII/2011 tanggal 1 Maret 2011, dibuat dibawah tangan antara PT Mitra Pertala Perkasa (“Pihak Pertama”) dengan ASA (“Pihak Kedua”). Pihak Pertama memberi pinjam pakai (bruikleen) kepada Pihak Kedua dan Pihak Kedua dengan ini menerima pinjam pakai dari Pihak Pertama atas Tanah/Kavling kosong seluas + 3.712 m2 yang terletak di Jalan Prof. Dr. Satrio Kavling 16A-18-25-27A Jakarta Selatan. Jangka waktu perjanjian ini selama 12 bulan terhitung sejak tanggal 1 Maret 2011 dan berakhir pada tanggal 29 Pebruari 2012. Para pihak sepakat untuk memilih tempat kediaman yang tetap dan seumumnya di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Page 153: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

131

29. Perjanjian Sewa Menyewa (Lease Agreement) tanggal 20 April 2010 (“Perjanjian”) yang dibuat oleh dan antara BSP dan PT Lotte Mart Indonesia (“Lotte”) dimana BSP menyewakan ruangan seluas 9.971 m2 (sembilan ribu sembilan ratus tujuh puluh satu meter persegi) terletak pada lower ground dan basement pada bangunan yang terletak di Jl. Peta No. 241, Bandung kepada Lotte untuk mengoperasikan sebuah hypermarket. Perjanjian berlaku untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun berturut-turut dan dapat diperpanjang dengan kesepakatan para pihak.

30. Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Kredit dengan Jaminan Apartemen No. 43 tanggal 18 Maret 2009 dibuat di hadapan Muhammad Hanafi, S.H., Notaris di Jakarta Selatan (“Perjanjian”) antara IBKP dan PT Bank Permata Tbk. (“Bank”) sehubungan dengan pemberian Fasilitas Kredit Pemilikan Apartemen dengan pembayaran kembali secara angsuran (selanjutnya disebut ”KPA”) bagi para calon pembeli Apartemen Apartemen Lavande dengan jumlah maksimum 90% (sembilan puluh persen) dari harga jual Apartemen atau sisa harga jual beli atas Apartemen yang belum terbayar dengan jangka waktu pemberian fasilitas KPA maksimum 20 (dua puluh) tahun atau 2 (dua) tahun sebelum tanggal jatuh tempo sertipikat hak atas tanah atau jangka waktu lainnya yang ditentukan oleh Bank. Selanjutnya, selama Sertipikat Hak Milik Atas Satuan Rumah Susun (SHMSRS) atas unit-unit yang dibiayai oleh Bank belum diterbitkan dan konsumen lalai dalam melaksanakan pembayaran angsuran selama 3 (tiga) bulan berturut-turut, maka Perseroan berkewajiban untuk membayar outstanding atas pembiayaan unit tersebut oleh Bank (buyback guarantee). Perjanjian ini diatur berdasarkan hukum negara Republik Indonesia dan penyelesaian perselisihan sehubungan dengan Perjanjian ini akan diselesaikan melalui Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

31. Surat Perjanjian Pemborongan (Kontrak) Paket Pekerjaan Struktur, Arsitektur & Plumbing Proyek the Lavande Apartment Jalan Prof.Dr.Soepomo No.231, Jakarta 12820, No. 007/SPP/IBKP-Pro/SAP/III/08 sebagaimana telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan terakhir berdasarkan Addendum ke-5 tanggal 26 April 2010, antara IBKP dan PT Pulauintan Bajaperkasa Konstruksi (“PBK”) dalam rangka pemborongan untuk pelaksanaan Pekerjaan struktur, arsitektur & plumbing pada Proyek The Lavande Apartment, yang berlokasi di Jalan Prof. Dr. Soepomo No. 231, Jakarta 12820, dengan nilai kontrak sebesar Rp86.808.233.566 (delapan puluh enam miliar delapan ratus delapan juta dua ratus tiga puluh tiga ribu lima ratus enam puluh enam Rupiah), sudah termasuk jasa, PPN 10% dan PPh. Penyelesaian perselisihan sehubungan dengan Perjanjian ini akan diselesaikan melalui BANI. Jangka waktu perjanjian akan diakhiri dan ditentukan kemudian oleh para pihak.

32. Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) antara PT Bank Lippo Tbk. dan IBKP No. 34 tanggal 21 April 2008, dibuat dihadapan Yanti Budiharsono, S.H., Notaris di Jakarta oleh dan antara IBKP sebagai developer dengan dengan PT CIMB Niaga Tbk. (“Bank”) dahulu PT Bank Lippo Tbk. Para pihak sepakat untuk melangsungkan kerjasama dimana Bank akan menyalurkan pemberian fasilitas melalui developer. Perjanjian ini tidak memiliki jangka waktu, namun terdapat pasal tentang pengakhiran perjanjian yaitu Perjanjian akan berakhir apabila terjadi salah satu keadaan sebagai berikut:

a. Terjadi peristiwa cidera janji yang dilakukan oleh developer atau IBKP;b. Bank menilai bahwa karena satu dan lain hal developer berada dalam keadaan yang tidak atau

kurang layak untuk meneruskan kerja sama, tanpa perlu dibuktikan kepada developer;c. Bank berpendapat bahwa terjadi keadaan yang secara material, termasuk penurunan kondisi

ekonomi atau moneter atau sengketa, yang dapat mempengaruhi kerja sama dengan developer.

1.2. Sehubungan dengan pengakhiran Perjanjian tersebut, Bank dan developer sepakat untuk mengesampingkan ketentuan pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

1.3. Dalam hal terjadi pengakhiran, para pihak menyampaikan pemberitahuan pengakhiran secara tertulis 30 (tiga puluh) hari sebelumnya.

1.4. Hak dan kewajiban pihak yang belum terpenuhi masih tetap berlangsung dan wajib dilaksanakan atau berhak untuk ditagih kepada pihak lainnya.

IBKP antara lain berjanji dan mengikatkan diri untuk menyerahkan sertipikat pecah per unit/kaveling atas nama pembeli penandatanganan akta jual beli, penyerahan ijin mendirikan bangunan dan penyerahan fisik unit apartemen dalam jangka waktu yang ditentukan dalam perjanjian.

Page 154: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

132

33. Kontrak Kerja Jasa Perencanaan Arsitektur dan Landscape No. 009/KK/KUS/XII/2009 tertanggal 7 Desember 2009 (“Perjanjian”) antara KUS dan PT Airmas Asri (“Airmas”) sehubungan dengan penyediaan Jasa Perencanaan Arsitektur untuk Proyek Green Bay Pluit yang terletak di Muara Karang oleh Airmas dengan jangka waktu 7 Desember 2009 sampai dengan 7 Oktober 2010 untuk tahap perencanaan, dan 7 Juli 2010 sampai dengan 6 Juli 2013 untuk tahap pengawasan berkala dengan menerima imbalan jasa sebesar Rp4.400.000.000 sudah termasuk jasa perencanaan, PPN 10% dan PPh. Perselisihan sehubungan dengan Perjanjian ini harus diselesaikan melalui BANI.

34. Perjanjian Sewa Menyewa (Lease Agreement) tanggal 3 Desember 2007 sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir diubah dengan Addendum To Lease Agreement No. 4 tanggal 22 Juli 2010 (“Perjanjian”), yang dibuat oleh dan antara Perseroan dan PT Carrefour Indonesia (“Carrefour”) dimana Perseroan setuju untuk menyewakan ruangan seluas 10.040 m2 (sepuluh ribu empat puluh meter persegi) terletak di lower ground di bangunan pusat pertokoan Central Park Mall yang terletak di Jl. S. Parman Kav. 28, Jakarta kepada Carrefour untuk membuka dan mengoperasikan hypermarket untuk jangka waktu sewa 20 (dua puluh) tahun berturut-turut terhitung dari tanggal awal sewa yang ditetapkan di dalam Perjanjian.

35. Akta Pengikatan Pelepasan hak Atas Tanah No. 10 tanggal 10 Desember 2009 sebagaimana diubah dengan Akta Addendum Pengikatan Pelepasan Hak Atas Tanah No. 27 tanggal 27 Januari 2010 yang keduanya dibuat di hadapan Saniwati Suganda, S.H., Notaris di Jakarta, oleh dan antara KUS dengan PT Jakarta Propertindo (“Jakpro”), sehubungan dengan Pengikatan Pelepasan sebidang tanah seluas kurang lebih 12.000 m2 yang terletak di DKI Jakarta, Kotamadya Jakarta Utara, Kecamatan Penjaringan, Kelurahan Pluit. Harga pelepasan hak atas tanah tersebut disepakati sebesar Rp40.920.000.000 termasuk PPN sebesar 10%. KUS telah melunasi seluruh kewajiban pembayaran angsuran. Pada saat prospektus ini diterbitkan, KUS dan Jakpro dalam proses persiapan penandatanganan akta pelepasan hak.

36. Hotel Management Consulting Agreement, tanggal 30 Juli 2010, dibuat dibawah tangan (“Perjanjian”) antara BSP dan PT Tauzia International Management (“Tauzia”). Maksud dan tujuan Perjanjian ini adalah BSP bermaksud menggunakan jasa Tauzia dalam hal melakukan perekrutan dan pelatihan karyawan dengan berbagai kualifikasi terkait dengan kegiatan operasional hotel. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian dan berakhir pada 31 Desember tengah malam di tahun ke 12 tahun fiskal setelah tanggal pembukaan hotel (full opening date) dan dapat diperbaharui untuk jangka waktu 5 tahun berturut-turut kecuali diakhiri oleh para pihak melalui pemberitahuan tertulis. Jumlah Service Fee yang dibayarkan BSP kepada Tauzia adalah sebesar US$35.000 (tiga puluh lima ribu dollar Amerika Serikat). Para pihak sepakat untuk menyelesaikan sengketa di BANI atau Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, mana yang disetujui.

37. Hotel Technical Assistance Agreement, tanggal 30 Juli 2010, dibuat dibawah tangan (“Perjanjian”) antara BSP dan Harris International Hotels Corporations (“Harris”). Maksud dan tujuan Perjanjian ini adalah Harris bermaksud untuk menyediakan bantuan teknis dan konsultasi profesional (arsitektur, konsultasi engineering dan desain perkantoran) kepada BSP. Perjanjian berlaku sejak tanggal Perjanjian sampai dengan tanggal pembukaan (soft opening) hotel. Imbalan jasa yang diberikan BSP kepada Harris adalah sejumlah US$40.000 (empat puluh ribu Dollar Amerika Serikat). Para pihak sepakat untuk menyelesaiakan sengketa di BANI atau Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, mana yang disetujui.

38. Surat Perintah Kerja No. 067/SPK/KUS/VIII/10 tanggal 6 September 2010, yang dibuat antara KUS dan PT Total Bangun Persada, Tbk. (“TBP”), mengenai Pekerjaan Persiapan, Tanah, Pondasi, Struktur, Arsitektur, Mekanikal & Elektrikal dan External Work Tahap I Proyek Green Bay Pluit yang terletak di Muara Karang, Jakarta Utara, Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan 6 September 2010 sampai dengan 30 November 2012. Masa Pemeliharaan adalah 12 bulan sejak tanggal ditandatanganinya sertipikat/Berita Acara Penyelesaian Keseluruhan Pekerjaan/Serah Terima Pertama dari TBP kepada KUS dengan kewajiban menyelesaikan kekurangsempurnaan pekerjaan dan memperbaiki seluruh defect (cacat/kerusakan) yang timbul setelah Serah Terima Pertama atau sebelumnya yang baru diketahui (tidak termasuk kerusakan akibat Pihak Lain). Nilai kontrak yang dibayarkan kepada TBP atas pekerjaan ini adalah sebesar Rp210.486.969.989 sudah termasuk jasa dan keuntungan Pemborong, PPN dan PPh final 3% dan pajak-pajak lain sesuai ketentuan yang berlaku.

Page 155: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

133

39. Kontrak Kerja Jasa Konsultan Quantity Suveyor (QS) Apartemen Tahap II No. 032/KK/BSM/GLS/III/11 pada tanggal 4 Maret 2011, yang dibuat dibawah tangan dan ditandatangani oleh BSM dan PT Quanta QS Costindo (“Quanta”). Para Pihak sepakat untuk mengadakan ikatan kerjasama dimana Quanta ditunjuk untuk melaksanakan Jasa Konsultan Quantity Suveyor (QS) Apartemen Tahap II untuk Proyek Green Lake Sunter, yang terletak di Jalan Danau Sunter Selatan Blok M1, Kompleks Podomoro Sport Centre, Sunter, Jakarta Utara. Quanta akan menerima pembayaran imbalan jasa dari BSM yang bersifat lump sum fixed price, sebesar Rp837.500.000 (delapan ratus tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu Rupiah). Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 25 (dua puluh lima) bulan. Para Pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan yang timbul melalui musyawarah untuk mencapai mufakat. Apabila tidak tercapai kesepakatan, maka para pihak setuju untuk menyelesaikan perselisihan yang timbul melalui BANI.

40. Kontrak Kerja Pekerjaan Jasa Pengawas Pembangunan Proyek (Construction Management) Tahap I No. 019/KK/BSM/GLS/X/10 pada tanggal 22 Oktober 2010, yang dibuat dibawah tangan dan ditandatangani oleh BSM dan PT Jaya CM (“JCM”). Para Pihak sepakat untuk mengadakan ikatan kerjasama dimana JCM ditunjuk untuk melaksanakan Pekerjaan Jasa Pengawas Pembangunan Proyek (Construction Management) Tahap I untuk Proyek Green Lake Sunter, yang terletak di Jalan Danau Sunter Selatan Blok M1, Kompleks Podomoro Sport Centre, Sunter, Jakarta Utara. JCM akan menerima pembayaran imbalan jasa dari BSM yang bersifat lump sum fixed price, sebesar Rp3.650.000.000 (tiga miliar enam ratus lima puluh juta Rupiah). Jangka waktu pelaksanaan layanan Jasa Konsultasi Manajemen Konstruksi ditetapkan sebagai berikut: (i) Tahap Konstruksi selama 23 (dua puluh tiga) bulan; dan (ii) Tahap masa pemeliharaan 12 (dua belas) bulan. Para Pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan yang timbul melalui musyawarah untuk mencapai mufakat. Apabila tidak tercapai kesepakatan, maka para pihak setuju untuk menyelesaikan perselisihan yang timbul melalui BANI.

41. Perjanjian Sewa Menyewa tanggal 29 November 2010, dibuat di bawah tangan, oleh dan antara PT Multi Kreasi Kharisma (“MKK”) dan KBS (selanjutnya disebut “Perjanjian”), dimana MKK menyewakan bangunan dengan luas + 130 m2 yang terletak di Gedung Sport Club lantai 2 kompleks Perumahan Permata Mediterania, Kelurahan Pesanggrahan, Kecamatan Ulujami, Kotamadya Jakarta Selatan untuk keperluan kantor KBS. Perjanjian tersebut berlaku 2 tahun yaitu terhitung sejak ditandatanginya Perjanjian ini dan dapat diperpanjang dengan pemberitahuan 1 (satu) bulan sebelum berakhirnya Perjanjian ini. Segala masalah yang timbul dalam Perjanjian ini, akan diselesaikan secara musyawarah.

42. Akta Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Kredit Kepemilikan Apartemen Dengan Jaminan No. 51 tanggal 15 November 2010, dibuat di hadapan Sindian Osaputra, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, oleh dan antara BSM (“Pengembang”) dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (“Bank”), di mana Pengembang bermaksud mengadakan kerjasama dengan Bank dalam rangka memperluas pemasaran Green Lake Sunter kepada konsumen dengan menggunakan Fasilitas Kredit Pemilikan Apartemen dari Bank untuk jangka waktu yang diperjanjikan antara Bank dan Konsumen. Besarnya fasilitas kredit adalah maksimal 85% dari harga jual beli Apartemen (termasuk PPN) setelah dikurangi diskon (jika ada) dan tidak termasuk Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan. Jangka waktu perjanjian adalah 3 tahun sejak ditandatangani dan dapat diperpanjang dengan kesepakatan para pihak yang akan dituangkan dalam addendum. Hukum yang berlaku adalah hukum Negara Republik Indonesia dan bila terjadi sengketa maka akan diselesaikan melalui Pengadilan Negeri Jakarta Utara dengan tidak mengurangi hak Bank untuk mengajukan tuntutan terhadap Pengembang di hadapan pengadilan lain di manapun dalam wilayah Republik Indonesia.

43. Akta Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Kredit Pemilikan Rumah dan Apartemen (BNI Griya) No. 32 tanggal 20 Desember 2010, dibuat di hadapan Aliya Sriwendayani Azhar, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, oleh dan antara BSM (“Pengembang”) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (“Bank”), di mana Pengembang bermaksud mengadakan kerjasama dengan Bank dalam rangka memperluas pemasaran Green Lake Sunter kepada konsumen dengan menggunakan Fasilitas Kredit Pemilikan Apartemen dari Bank untuk jangka waktu yang diperjanjikan antara Bank dan Konsumen. Jangka waktu perjanjian adalah berlaku sejak ditandatangani perjanjian sampai dengan diakhiri oleh masing-masing pihak secara sendiri atau oleh Para Pihak secara bersamaan. Hukum yang berlaku adalah hukum Negara Republik Indonesia dan bila terjadi sengketa maka akan diselesaikan melalui Pengadilan Negeri di tempat kedudukan tergugat.

Page 156: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

134

44. Akta Perjanjian Kerjasama Pemberian Fasilitas Kredit Dengan Jaminan Tanah dan Bangunan Dan Atau Satuan Rumah Susun No. 11 tanggal 14 Pebruari 2011, dibuat di hadapan Saniwati Suganda, S.H., Notaris di Jakarta, oleh dan antara BSM (“Pengembang”) dan PT Bank Permata Tbk. (“Bank”), di mana Pengembang bermaksud mengadakan kerjasama dengan Bank dalam rangka memperluas pemasaran Green Lake Sunter kepada konsumen dengan menggunakan Fasilitas Kredit Pemilikan Apartemen dari Bank untuk jangka waktu yang diperjanjikan antara Bank dan Konsumen. Jangka waktu perjanjian adalah 10 tahun dan efektif berlaku sejak Perjanjian ini ditandatangani. Hukum yang berlaku adalah hukum Negara Republik Indonesia dan bila terjadi sengketa maka akan diselesaikan melalui Pengadilan Negeri Jakarta Utara dengan tidak mengurangi hak Bank untuk mengajukan tuntutan hukum di manapun di wilayah Republik Indonesia.

45. Surat Perjanjian Pengadaan Barang Pengadaan Beton Readymix No. 068/SPPB/KUS/VIII/2010 tanggal 8 Agustus 2010, yang dibuat antara KUS dan PT Holcim Beton (“Holcim”) untuk melaksanakan Pengadaan Beton Readymix Pembangunan Proyek Green Bay Pluit yang terletak di Muara Karang, Jakarta Utara dengan jumlah volume beton sebesar 59.000 m3 untuk Fc’40 Fly ash 10% dan 59.000 m3 untuk Fc’ Fly ash 10% dengan nilai kontrak dalam jumlah seluruhnya Rp72.817.800.000. Jangka waktu Perjanjian ini terhitung sejak ditandatanganinya Perjanjian ini sampai dengan akhir bulan Oktober 2012 dan bisa diperpanjang sesuai kebutuhan Proyek berdasarkan kesepakatan antara KUS dan Holcim.

46. Surat Perintah Kerja No. 090/SPK/KUS/I/11 tanggal 24 Januari 2011, yang dibuat dibawah tangan, antara KUS dan PT Pakubumi Semesta (“PS”), mengenai Pekerjaan Pemancangan Tiang Pancang IB (Tower F dan H) proyek Green Bay Pluit yang terletak di Muara Karang, Jakarta Utara, Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan 4 Pebruari 2011 sampai dengan 12 September 2011. Masa Pemeliharaan adalah 365 hari kalender terhitung sejak tanggal ditandatanganinya sertipikat/Berita Acara Penyelesaian Keseluruhan Pekerjaan/Serah Terima Pertama dari PS kepada KUS dengan kewajiban menyelesaikan kekurang sempurnaan pekerjaan dan memperbaiki seluruh defect (cacat/kerusakan) yang timbul setelah Serah Terima Pertama atau sebelumnya yang baru diketahui (tidak termasuk kerusakan akibat Pihak Lain). Nilai kontrak yang dibayarkan kepada PS atas pekerjaan ini adalah sebesar Rp2.969.450.000 (dua miliar sembilan ratus enam puluh sembilan juta empat ratus lima puluh ribu Rupiah). PS wajib memenuhi secara keseluruhan prosedur dan standar yang sudah ditetapkan oleh KUS. PS wajib mengirimkan Quality Plan yang meliputi struktur organisasi, prosedur pekerjaan, daftar pemeriksaan, jadwal pelaksanaan laporan harian, laporan mingguan dan lain – lain. Quality Plan tersebut akan diperiksa dan disetujui oleh KUS. Para Pihak sepakat untuk menyelesaikan setiap perselisihan yang timbul melalui musyawarah untuk mencapai mufakat, apabila tidak tercapai kesepakatan makan Para Pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan yang timbul melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).

47. Surat Perjanjian Pengadaan Barang No. 083/SPPB/JUS/XII/10 tanggal 27 Desember 2010, yang dibuat dibawah tangan, antara KUS dan PT Saeti Concretindo Wahana (“SCW”) untuk Pengadaan Tiang Pancang Apartemen Tahap 1 B Proyek Green Bay Pluit yang terletak di Muara Karang, Jakarta Utara. Nilai Kontrak yang dibayarkan kepada SCW adalah sebesar Rp 33.282.849.600 (tiga puluh tiga miliar dua ratus delapan puluh dua juta delapan ratus empat puluh sembilan ribu enam ratus Rupiah). Jangka waktu Perjanjian terhitung sejak 3 Januari 2011 sampai dengan 22 Juli 2011 dengan masa pemeliharaan selama 90 (sembilan puluh) hari kalender terhitung dari tanggal ditandatanganinya sertipikat/Berita Acara Penyelesaian I Keseluruhan Pengadaan/Serah Terima Pertama Pengadaan Tiang Pancang. SCW tidak diperkenankan mengalihkan sebagian maupun seluruh Perjanjian Pengadaan Barang – Tiang Pancang ini kepada pihak lain. Apabila dalam pelaksanaanya dikemudian hari diketahui bahwa SCW telah melanggar ketentuan ini, maka KUS akan memutuskan Surat Perjanjian Pengadaan Barang – Tiang Pancang secara sepihak. Para Pihak sepakat untuk menyelesaikan setiap perselisihan yang timbul melalui musyawarah untuk mencapai mufakat, apabila tidak tercapai kesepakatan makan Para Pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan yang timbul melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).

48. Perjanjian Sewa Menyewa No. 116/PSM-LTC/GIANT/10-04 tanggal 28 Oktober 2004, dibuat di bawah tangan, oleh dan antara PT Hero Supermarket Tbk (“Hero”) dan CGN (selanjutnya disebut “Perjanjian”), dimana CGN menyewakan ruangan yang terletak di Lantai 1 Lindeteves Trade Center dengan luas

Page 157: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

135

± 5.050 m2 dan ruangan yang terletak di Lantai 2 Lindeteves Trade Center dengan luas ± 857 m2 yang digunakan untuk usaha hypermarket atau superstore dengan nama “Giant”. Perjanjian tersebut berlaku selama 15 tahun yaitu terhitung sejak Tanggal Awal Sewa. Harga Sewa adalah 2,0% per bulan dari Penjualan Kotor, dimana sebagai dasar Penjualan Kotor Minimum adalah sebesar Rp7.000.000.000. Para Pihak sepakat untuk memilih domisili hukum pada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

49. Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) tanggal 14 Juni 2011, dibuat di bawah tangan, oleh dan antara PT Amaris International Management (“AIM”) dan CIP (selanjutnya disebut “Perjanjian”), dimana CIP bermaksud mengoperasikan sebuah hotel di area seluas + 4.639,75 m2 yang terletak di lantai 6 dan 6 A, Thamrin City, Kelurahan Kebon Melati, Kecamatan Tanah Abang, Kotamadya Jakarta Pusat. CIP menunjuk AIM sebagai pengelola hotel. Hal-hal yang berkaitan dengan teknis penunjukan dan pengoperasian hotel akan ditentukan lebih lanjut oleh CIP dan AIM dalam waktu 6 (enam) bulan atau dalam jangka waktu lain yang disetujui oleh ke dua belah pihak. Para Pihak sepakat untuk memilih domisili hukum pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

50. Surat Perintah Kerja Pekerjaan Kontraktor Utama 4 Tower Anami Tahap IA dan 4 Tower Anami Tahap IB dan External Tahap I No. 067/SPK/KUS/VIII/10 pada tanggal 6 September 2010, yang dibuat dibawah tangan antara KUS dan PT Total Bangun Persada Tbk., (“TBP”). Dengan ini KUS memberikan tugas kepada TBP untuk melaksanakan Pekerjaan Kontraktor Utama 4 Tower Anami Tahap IA dan 4 Tower Anami Tahap I B dan External tahap I Proyek Green Bay Pluit yang terletak di Muara Karang, Jakarta Utara. Lingkup pekerjaan dalam Perjanjian ini adalah pekerjaan persiapan, tanah, pondasi, arsitektur, mekanikal & elektrikal dan external work tahap I, pada pembangunan tahap pertama Proyek Green Bay Pluit. Total target harga borongan adalah jumlah nilai keseluruhan atas pekerjaan preliminaries, tanah, pondasi, struktur, arsitektur, mekanikal & elektrikal, external, jasa dan fee koordinasi untuk pembangunan tahap pertama terdiri atas 4 tower Anami IA, 4 tower Anami IB dan untuk external work tahap I. Jangka Waktu Perjanjian ini adalah; (i) waktu pelaksanaan anami tahap IA dan externalnya adalah sejak 6 September 2010 s/d 30 Agustus 2012; dan (ii) waktu pelaksanaan anami tahap IB dan eksternalnya adalah sejak 20 Desember 2010 s/d 31 Desember 2012. Target harga borongan yang disepakati bersama adalah sejumlah Rp1.091.616.586.543 (satu triliun sembilan puluh satu miliar enam ratus enam belas juta lima ratus delapan puluh enam ribu lima ratus empat puluh tiga Rupiah), sedangkan harga kontrak dengan TBP adalah jumlah nilai target harga borongan atas pekerjaan preliminaries, 7 (tujuh) item pekerjaan tanah & pondasi, 2 (dua) item pekerjaan struktur, 2 (dua) item pekerjaan arsitektur dengan kondisi kontrak langsung dengan TBP, jasa dan fee koordinasi untuk pekerjaan tanah, pondasi, struktur, mekanikal & elektrikal dan external adalah sejumlah Rp210.486.969.989 (dua ratus sepuluh miliar empat ratus delapan puluh enam juta sembilan ratus enam puluh sembilan ribu sembilan ratus delapan puluh sembilan Rupiah). Para Pihak sepakat untuk menyelesaikan setiap perselisihan yang timbul melalui musyawarah untuk mencapai mufakat, apabila tidak tercapai kesepakatan maka Para Pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan yang timbul melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).

51. Land Utilization and Land Development Agreement tanggal 22 Maret 1990 dibuat dibawah tangan (“Perjanjian”) antara GPL dengan PT Pengembangan Pariwisata Bali (“PBB”). GPL bermaksud untuk menggunakan 300 Hektar tanah di Nusa Dua Bali dan membangun hotel berdasarkan Surat Keputusan Menteri Dalam Negeri No. SK-65/DJA/1974. Perjanjian ini diatur dengan hukum yang berlaku di Inggris. Pengalihan Perjanjian ini harus memuat pernyataan GPL, dan pengalihan tersebut tidak efektif untuk memindahkan kepentingan dalam Perjanjian ini. GPL dapat menunjuk operasional dan manajemen Hotel kepada penggantinya yang merupakan anggota dan bertindak demi kepentingannya, tetapi pengalihan tersebut tidak menghapuskan, mengubah dan meniadakan kewajiban yang ada dalam Perjanjian. Selanjutnya Para Pihak sepakat menyelesaikan perselisihan yang ada melalui Badan Arbitrasi Nasional Indonesia (”BANI”). Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 30 tahun sejak ditandatanganinya Perjanjian dan dapat diperpanjang selama 20 tahun.

52. Berdasarkan Hotel Management Agreement tanggal 1 September 2010, dibuat di bawah tangan oleh dan antara Perseroan dengan PT AAPC Indonesia (“Operator”) sehubungan dengan Hotel “Pullman Jakarta Central Park” (“Hotel”), dimana Perseroan menunjuk Operator untuk menjalankan dan mengoperasikan Hotel untuk dan atas nama Perseroan. Hotel Consultancy Services Agreement

Page 158: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

136

tanggal 1 September 2010, dibuat di bawah tangan oleh dan antara Perseroan dengan AAPC (Thailand) Ltd. (“Consultant”) sehubungan dengan pemberian jasa konsultasi untuk persiapan pembukaan dan pengelolaan Hotel “Pullman Jakarta Central Park. Perseroan memiliki hak untuk mengalihkan hak dan kewajibannya dalam Hotel Management Agreement dan Hotel Consultancy Services Agreement kepada perusahaan afiliasi dari Perseroan sehingga pada tanggal 1 Juni 2011 melalui Letter of Appointment, Perseroan menunjuk dan mengalihkan hak dan kewajiban di dalam Perjanjian kepada CPP dan CPP menerima penunjukan dan pengalihan tersebut. Penunjukan dan pengalihan dari Perseroan kepada CPP tersebut berlaku efektif sejak tanggal 1 Juni 2011 dan dapat diakhiri dengan pemberitahuan sebelumnya dari Perseroan. Pada saat Prospektus ini diterbitkan, belum terdapat perjanjian baru antara AAPC dan CPP. Hotel Consultancy Services Agreement berlaku sampai dengan tanggal pembukaan hotel (adanya pembayaran pertama dari tamu-tamu), sedangkan Hotel Management Agreement berlaku dari tanggal pembukaan hotel sampai dengan ulang tahun ke-15 tanggal pembukaan hotel.

53. Hotel Management Consulting Agreement, tanggal 1 Juni 2011, dibuat dibawah tangan (“Perjanjian”) antara BSP dan PT Tauzia International Management (“Tauzia”). Maksud dan tujuan Perjanjian ini adalah BSP bermaksud menggunakan jasa Tauzia dalam hal melakukan perekrutan dan pelatihan karyawan dengan berbagai kualifikasi terkait dengan kegiatan operasional hotel. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian dan berakhir pada 31 Desember tengah malam di tahun ke 12 tahun fiskal setelah tanggal pembukaan hotel (full opening date) dan dapat diperbaharui untuk jangka waktu 5 tahun berturut-turut kecuali diakhiri oleh para pihak melalui pemberitahuan tertulis. Jumlah Service Fee yang dibayarkan BSP kepada Tauzia adalah sebesar US$10.000 (sepuluh ribu Dollar Amerika Serikat). Perjanjian tunduk pada hukum Republik Indonesia. Para pihak sepakat untuk menyelesaikan sengketa pada BANI atau Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, mana yang disetujui.

54. Hotel Technical Assistance Agreement, tanggal 1 Juni 2011, dibuat di bawah tangan (“Perjanjian”) antara BSP dan POP International Hotels Corporation (“POP”). Maksud dan tujuan Perjanjian ini adalah POP bermaksud untuk menyediakan bantuan teknis dan konsultasi profesional (arsitektur, konsultasi engineering dan desain perkantoran) kepada BSP. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal Perjanjian sampai dengan tanggal pembukaan (soft opening) hotel. Imbalan jasa yang diberikan BSP kepada POP adalah sejumlah US$50.000 (lima puluh ribu Dollar Amerika Serikat). Para pihak sepakat untuk menyelesaikan sengketa di BANI atau Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, mana yang disetujui.”

55. Agreement for Architectural, Interior & Exterior Design Services, tanggal 21 Februari 2011, dibuat di bawah tangan (“Perjanjian”) antara Bruno Caron Architectes (“BCA”) dan BSP. Maksud dan tujuan Perjanjian ini adalah BSP bermaksud untuk menunjuk BCA untuk menyediakan jasa layanan arsitektural, desain interior dan lanskap berkaitan dengan proyek Hotel Pop di Festival CityLink. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal Perjanjian berlaku sampai dengan selesainya pekerjaan. BSP wajib membayar kepada BCA sebesar US$50.000 (lima puluh ribu Dollar Amerika Serikat) untuk penyediaan jasa yang dimaksud.

Perjanjian Merek

1. Tradename & Trademark License Agreement, tanggal 30 Juli 2010, dibuat di bawah tangan (“Perjanjian”) antara Harris International Hotels Corporation (“Harris”) dan BSP. Maksud dan tujuan Perjanjian ini adalah BSP bermaksud meminta persetujuan Harris untuk menggunakan nama dan merek Harris yang terkait hotel dengan syarat-syarat dan ketentuan yang diatur dalam Perjanjian ini. BSP akan membayar royalty sebesar 1,8% (satu koma delapan persen) dari total pendapatan hotel. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal Perjanjian sampai tanggal 31 Desember dari 12 bulan kalender penuh sejak tanggal pembukaan hotel dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu 5 (lima) tahun berturut-turut sampai dengan diakhiri sesuai dengan ketentuan Perjanjian. Para pihak sepakat untuk menyelesaikan sengketa pada BANI atau Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, mana yang disetujui.

2. Tradename & Trademark License Agreement, tanggal 1 Juni 2011, dibuat di bawah tangan (“Perjanjian”) antara Pop International Hotels Corporation (“Pop”) dan BSP. Maksud dan tujuan Perjanjian ini adalah BSP bermaksud meminta persetujuan Pop untuk menggunakan nama dan

Page 159: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

137

merek Pop yang terkait hotel dengan syarat-syarat dan ketentuan yang diatur dalam Perjanjian ini. BSP akan membayar royalty sebesar 3% (tiga persen) dari total pendapatan hotel. Perjanjian ini berlaku sejak tanggal Perjanjian sampai tanggal 31 Desember terhitung dari 12 bulan kalender penuh sejak tanggal pembukaan hotel dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu 5 (lima) tahun berturut-turut sampai dengan diakhiri sesuai dengan ketentuan Perjanjian. Perjanjian tunduk pada hukum Republik Indonesia. Para pihak sepakat untuk menyelesaikan sengketa pada BANI atau Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, mana yang disetujui.

N. KETERANGAN TENTANG ASET TETAP

Berikut merupakan keterangan mengenai aset tetap yang dimiliki dan/atau dikuasai oleh Perseroan serta Anak Perusahaan:

1) Tanah yang dimiliki oleh perseroan, Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi

No No. Sertipikat Tanggal Penerbitan

Tanggal BerakhirHak

Luas Tanah (m2)

Lokasi Terdaftar Atas Nama Keterangan

SERTIPIKAT TANAH TANJUNG DUREN

1. HGB No. 3 8 Maret 1993 7 Maret 2013 1.481 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan Dijaminkan dengan Hak Tanggungan atas utang PT Sunter Agung kepada PT Bank Mutiara, Tbk. (dahulu PT Bank Century, Tbk.) yang diperoleh berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 19 tanggal 16 Agustus 2007 yang diubah dengan Akta Perubahan No. 32 tanggal 24 November 2008, keduanya dibuat di hadapan Lieyono, S.H., Notaris di Jakarta, sesuai Sertipikat Hak Tanggungan No. 1450/2008.

2. HGB No. 2513 23 Agustus 1990

29 Juli 2030 4.795 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan Dijaminkan dengan Hak Tanggungan kepada PT Bank International Indonesia, Tbk. (“BII”), PT Bank CIMB Niaga, Tbk. (“CIMB NIAGA”), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (“BNI”), sesuai Sertipikat Hak Tanggungan No. 3459/2009.

3. HGB No. 2519 23 Agustus 1990

25 Juni 2030 2.222 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan Dijaminkan dengan Hak Tanggungan kepada BII, CIMB Niaga dan BNI sesuai Sertipikat Hak Tanggungan No. 3434/2009.

4. HGB No. 02549

10 Maret 2005

16 Juni 2029 5.733 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan Dijaminkan dengan Hak Tanggungan kepada BII, CIMB Niaga dan BNI sesuai Sertipikat Hak Tanggungan No. 3459/2009.

5. HGB No. 02550

10 Maret 2005

16 Juni 2029 767 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan Dijaminkan dengan Hak Tanggungan kepada BII, CIMB Niaga dan BNI sesuai Sertipikat Hak Tanggungan No. 3459/2009.

6. HGB No. 02551

10 Maret 2005

20 Mei 2031 152 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan Sebagian tanah seluas 1 0 3 m 2 d i p e r j a n j i k a n u n t u k d i j u a l k e p a d a PT Sunter Agung berdasarkan Akta Pengikatan Jual Beli No. 8 tanggal 21 Juni 2010 (“APJB No. 8/2010”).

7. HGB No. 02552

10 Maret 2005

20 Mei 2031 127 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan Sebagian tanah seluas 1 0 0 m 2 d i p e r j a n j i k a n u n t u k d i j u a l k e p a d a PT Sunter Agung berdasarkan APJB No. 8/2010.

Page 160: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

138

No No. Sertipikat Tanggal Penerbitan

Tanggal BerakhirHak

Luas Tanah (m2)

Lokasi Terdaftar Atas Nama Keterangan

8. HGB No. 02553

10 Maret 2005

20 Mei 2031 3.164 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan Dijaminkan dengan Hak Tanggungan kepada BII, CIMB Niaga dan BNI sesuai Sertipikat Hak Tanggungan No. 3459/2009.

9. HGB No. 02554

10 Maret 2005

20 Mei 2031 525 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan Dijaminkan dengan Hak Tanggungan kepada BII, CIMB Niaga dan BNI sesuai Sertipikat Hak Tanggungan No. 3434/2009.

10. HGB No. 02556

10 Maret 2005

19 November 2027

2.048 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

11. HGB No. 02558

10 Maret 2005

19 November 2027

3.817 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

12. HGB No. 02559

10 Maret 2005

17 Maret 2026 2.270 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan Sebagian tanah seluas 1 . 6 7 9 m 2 d i p e r j a n j i k a n u n t u k d i j u a l k e p a d a PT Sunter Agung berdasarkan APJB No. 8/2010.

13. HGB No. 02561

10 Maret 2005

17 Maret 2026 2.728 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

14. HGB No. 02563

10 Maret 2005

17 Maret 2026 13.583 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan Dijaminkan dengan Hak Tanggungan kepada BII, CIMB Niaga dan BNI sesuai Sertipikat Hak Tanggungan No. 3434/2009.

15. HGB No. 02564

10 Maret 2005

17 Maret 2026 1.300 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan Dijaminkan dengan Hak Tanggungan kepada BII, CIMB Niaga dan BNI sesuai Sertipikat Hak Tanggungan No. 3459/2009.

16. HGB No. 02565

10 Maret 2005

17 Maret 2026 32.849 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan Dijaminkan dengan Hak Tanggungan kepada BII, CIMB Niaga dan BNI sesuai Sertipikat Hak Tanggungan No. 3459/2009.

17. HGB No. 02566

10 Maret 2005

17 Maret 2026 637 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan Sebagian tanah seluas 1 3 0 m 2 d i p e r j a n j i k a n u n t u k d i j u a l k e p a d a PT Sunter Agung berdasarkan APJB No. 8/2010.

18. HGB No. 02567

10 Maret 2005

17 Maret 2026 271 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

19. HGB No. 02568

10 Maret 2005

17 Maret 2026 5.137 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan Dijaminkan dengan Hak Tanggungan kepada BII, CIMB Niaga dan BNI sesuai Sertipikat Hak Tanggungan No. 3459/2009.

20. HGB No. 02571

10 Maret 2005

17 Maret 2026 7.212 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan Dijaminkan dengan Hak Tanggungan kepada BII, CIMB Niaga dan BNI sesuai Sertipikat Hak Tanggungan No. 3459/2009.

21. HGB No. 2748 21 Januari 2008

20 Januari 2028 2.125 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan

22. HGB No. 2749 22 Januari 2008

21 Januari 2028 3.225 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan Dijaminkan dengan Hak Tanggungan kepada BII, CIMB Niaga dan BNI sesuai Sertipikat Hak Tanggungan No. 3434/2009.

Page 161: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

139

No No. Sertipikat Tanggal Penerbitan

Tanggal BerakhirHak

Luas Tanah (m2)

Lokasi Terdaftar Atas Nama Keterangan

23. HGB No. 2754 11 April 2008 10 April 2028 15.973 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan Dijaminkan dengan Hak Tanggungan kepada BII, CIMB Niaga dan BNI sesuai Sertipikat Hak Tanggungan No. 3434/2009.

24. HGB No. 2767 20 April 2009 17 Maret 2026 3.313 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan Sebagian tanah seluas 1.858m2 diperjanjikan untuk dijual kepada PT Sunter Agung berdasarkan APJB No. 8/2010.

25. HGB No. 2769 20 April 2009 17 Maret 2026 2.606 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan Sebagian tanah seluas 1 . 6 1 8 m 2 d i p e r j a n j i k a n u n t u k d i j u a l k e p a d a PT Sunter Agung berdasarkan APJB No. 8/2010.

26. HGB No. 2921 20 April 2009 17 Maret 2026 275 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan Dijaminkan dengan Hak Tanggungan kepada BII, CIMB Niaga dan BNI sesuai Sertipikat Hak Tanggungan No. 3459/2009.

27. HGB No. 2922 29 April 2009 17 Maret 2028 552 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan Dijaminkan dengan Hak Tanggungan kepada BII, CIMB Niaga dan BNI sesuai Sertipikat Hak Tanggungan No. 3459/2009.

28. HGB No. 2923 8 Mei 2009 17 Maret 2026 1.395 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan Dijaminkan dengan Hak Tanggungan kepada BII, CIMB Niaga dan BNI sesuai Sertipikat Hak Tanggungan No. 3459/2009.

29. HGB No. 2954 3 September 2009

2 September 2029

9.800 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan - Dijaminkan dengan Hak Tanggungan atas utang PT Sunter Agung kepada PT Bank Mutiara, Tbk. (dahulu Bank Century, Tbk.) yang diperoleh b e r d a s a r k a n A k t a Perjanjian Kredit No. 19 tanggal 16 Agustus 2007 yang diubah dengan Akta Perubahan No. 32 tanggal 24 November 2008, keduanya dibuat di hadapan Lieyono, S.H., Notaris di Jakarta, sesuai Sertipikat Hak Tanggungan No. 5306/2009.

- Sebagian tanah seluas 8.071 m2 diperjanjikan untuk dijual kepada PT Sunter Agung berdasarkan APJB No. 8/2010.

30. HGB No. 2955 3 September 2009

2 September 2029

1.013 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan Dijaminkan dengan Hak Tanggungan kepada BII, CIMB Niaga dan BNI sesuai Sertipikat Hak Tanggungan No. 6431/2009.

31. HGB No. 2958 23 Oktober 2009

22 Oktober 2029 1.857 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan Dijaminkan dengan Hak Tanggungan kepada BII, CIMB Niaga dan BNI sesuai Sertipikat Hak Tanggungan No. 6548/2009.

Page 162: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

140

No No. Sertipikat Tanggal Penerbitan

Tanggal BerakhirHak

Luas Tanah (m2)

Lokasi Terdaftar Atas Nama Keterangan

32. HGB No. 2993 26 Maret 2007

25 Juni 2010 210 Kelurahan Tanjung Duren, K e c a m a t a n G r o g o l Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan Sebagian tanah seluas 4 9 m 2 d i p e r j a n j i k a n u n t u k d i j u a l k e p a d a P T S u n t e r A g u n g berdasarkan APJB No. 8/2010. Perseroan telah mengajukan perpanjangan atas berakhirnya HGB No. 2993, sebagaimana ternyata dalam kwitansi pembayaran pengukuran dan penetapan kadastral sporadik (surat ukur) (SPOPP-3.09.1) tertanggal 2 September 2010.

Perseroan telah mengajukan p e r p a n j a n g a n a t a s berakhirnya hak atas HGB No. 2993, sebagaimana ternyata dalam kwitansi Pembayaran Pengukuran dan Pemetaan Kadastial dan Sporadik (Surat Ukur) (SPOPP.309.1) tertanggal 2 September 2010.

33. HGB No. 3092 15 April 2010 19 November 2027

3.817 Kelurahan Tanjung Duren, Selatan Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan Dijaminkan dengan Hak Tanggungan kepada BNI sesua i Se r t i p i ka t Hak Tanggungan No. 5232/2010.

34. HGB No. 3093 26 Maret 2007

24 Pebruari 2011 827 Kelurahan Tanjung Duren, K e c a m a t a n G r o g o l Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan B e r d a s a r k a n S u r a t Permohonan Tanggal 30 Agustus 2010 saat ini tanah tersebut sedang dalam proses permohonan perpanjangan oleh Perseroan kepada BPN Jakarta Barat.

35. HGB No. 3094 26 Maret 2007

25 Pebruari 2011 623 Kelurahan Tanjung Duren, K e c a m a t a n G r o g o l Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan B e r d a s a r k a n S u r a t Permohonan Tanggal 30 Agustus 2010 saat ini tanah tersebut sedang dalam proses permohonan perpanjangan oleh Perseroan kepada BPN Jakarta Barat.

36. HGB No. 3106 15 April 2010 17 Maret 2026 1.221 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan Dijaminkan dengan Hak Tanggungan kepada BNI sesua i Se r t i p i ka t Hak Tanggungan No. 5232/2010.

37. HGB No. 3116 15 April 2010 17 Maret 2026 9.009 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan Dijaminkan dengan Hak Tanggungan kepada BNI sesua i Se r t i p i ka t Hak Tanggungan No. 5232/2010.

38. HGB No. 3129 15 April 2010 17 Maret 2026 37 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan Dijaminkan dengan Hak Tanggungan kepada BNI sesua i Se r t i p i ka t Hak Tanggungan No. 5232/2010.

39. HGB No. 2982 25 Maret 2010

17 Maret 2026 538 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

40. HGB No. 2991 25 Maret 2010

17 Maret 2026 199 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

41. HGB No. 2995 25 Maret 2010

17 Maret 2026 27 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

42. HGB No. 2990 25 Maret 2010

17 Maret 2026 61 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

Page 163: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

141

No No. Sertipikat Tanggal Penerbitan

Tanggal BerakhirHak

Luas Tanah (m2)

Lokasi Terdaftar Atas Nama Keterangan

43. HGB No. 2985 25 Maret 2010

17 Maret 2026 356 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

44. HGB No. 3101 14 April 2010 17 Maret 2026 788 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

45. HGB No. 3100 14 April 2010 17 Maret 2026 47 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

46. HGB No. 3037 13 April 2010 17 Maret 2026 692 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

47. HGB No. 3036 13 April 2010 17 Maret 2026 1.010 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

48. HGB No. 3034 13 April 2010 17 Maret 2026 82 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

49. HGB No. 3027 13 April 2010 17 Maret 2026 83 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

50. HGB No. 3078 13 April 2010 17 Maret 2026 381 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

51. HGB No. 3076 13 April 2010 17 Maret 2026 78 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

52. HGB No. 3073 13 April 2010 17 Maret 2026 70 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

53. HGB No. 3072 13 April 2010 17 Maret 2026 61 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

54. HGB No. 3068 13 April 2010 17 Maret 2026 64 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

55. HGB No. 3061 13 April 2010 17 Maret 2026 415 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

56. HGB No. 3060 13 April 2010 17 Maret 2026 966 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

57. HGB No. 3056 13 April 2010 17 Maret 2026 57 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

58. HGB No. 3053 13 April 2010 17 Maret 2026 62 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

59. HGB No. 3052 13 April 2010 17 Maret 2026 970 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

Page 164: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

142

No No. Sertipikat Tanggal Penerbitan

Tanggal BerakhirHak

Luas Tanah (m2)

Lokasi Terdaftar Atas Nama Keterangan

60. HGB No. 3051 13 April 2010 17 Maret 2026 58 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

61. HGB No. 3048 13 April 2010 17 Maret 2026 298 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

62. HGB No. 3044 13 April 2010 17 Maret 2026 183 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

63. HGB No. 3013 25 Maret 2010

17 Maret 2026 82 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

64. HGB No. 3004 25 Maret 2010

17 Maret 2026 581 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

65. HGB No. 3000 25 Maret 2010

17 Maret 2026 897 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

66. HGB No. 3011 25 Maret 2010

17 Maret 2026 176 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

67. HGB No. 2974 16 Pebruari 2010

17 Maret 2026 79 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

68. HGB No. 2981 16 Pebruari 2010

17 Maret 2026 68 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

69. HGB No. 2973 16 Pebruari 2010

20 Januari 2028 4.431 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

70. HGB No. 3147 9 April 2010 17 Maret 2026 10 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

71. HGB No. 3143 9 April 2010 17 Maret 2026 9 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

72. HGB No. 3144 9 April 2010 17 Maret 2026 10 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

73. HGB No. 3134 9 April 2010 17 Maret 2026 1.007 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

74. HGB No. 3139 9 April 2010 17 Maret 2026 782 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

75. HGB No. 3141 9 April 2010 17 Maret 2026 312 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

76. HGB No. 3157 16 April 2010 19 November 2027

3 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

Page 165: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

143

No No. Sertipikat Tanggal Penerbitan

Tanggal BerakhirHak

Luas Tanah (m2)

Lokasi Terdaftar Atas Nama Keterangan

77. HGB No. 3166 21 April 2010 29 Juli 2030 248 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

78. HGB No. 3082 14 April 2010 1 September 2013

3.518 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

79. HGB No. 3083 14 April 2010 1 September 2013

12 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

80. HGB No. 3084 14 April 2010 1 September 2013

10 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

81. HGB No. 3085 9 April 2010 7 Maret 2013 9 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

82. HGB No. 3086 9 April 2010 7 Maret 2013 8 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

83. HGB No. 3087 9 April 2010 7 Maret 2013 280 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

84. HGB No. 3088 9 April 2010 7 Maret 2013 349 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

85. HGB No. 3094 15 April 2010 19 November 2027

2 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

86. HGB No. 3103 15 April 2010 17 Maret 2026 18 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

87. HGB No. 3104 15 April 2010 17 Maret 2026 13 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

88. HGB No. 3105 15 April 2010 17 Maret 2026 14 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

89. HGB No. 3110 15 April 2010 17 Maret 2026 13 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

90. HGB No. 3111 15 April 2010 17 Maret 2026 171 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan -

91. HGB No. 3112 15 April 2010 17 Maret 2026 969 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan Sebagian tanah seluas 1 9 m 2 d i p e r j a n j i k a n u n t u k d i j u a l k e p a d a PT Sunter Agung berdasarkan APJB No. 8/2010.

92. HGB No. 3172 21 Mei 2010 17 Maret 2026 33.385 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Perseroan

SERTIPIKAT TANAH PEGANGSAAN DUA

1. HGB No. 3266 31 Oktober 1990

28 Juli 2026 9.425 Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.

Perseroan -

2. HGB No. 3269 31 Oktober 1990

28 Juli 2026 7.635 Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.

Perseroan -

Page 166: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

144

No No. Sertipikat Tanggal Penerbitan

Tanggal BerakhirHak

Luas Tanah (m2)

Lokasi Terdaftar Atas Nama Keterangan

3. HGB No. 3367 9 Desember 1990

28 Juli 2026 4.910 Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.

Perseroan -

4. HGB No. 3368 9 Desember 1990

28 Juli 2026 4.990 Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.

Perseroan -

5. HGB No. 9603 25 Januari 2010

24 Januari 2040 7.815 Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Perseroan -

SERTIPIKAT TANAH GELORA

1. HGB diatas HPL

7 Maret 1997 6 Maret 2022 40.000 K e l u r a h a n G e l o r a , Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat

MGP -

SERTIPIKAT TANAH SUKAASIH

1. HGB No. 851 12 Maret 2008

9 Maret 2038 30.173 Ke lu rahan Sukaas ih , Kecamatan Bojong Loa Kaler, Bandung, Jawa barat

BSP Dijaminkan kepada Bank Panin berdasarkan Akta Perjanjian Kredit dan Perjanjian Jaminan No. 37 tanggal 19 April 2010, dibuat di hadapan Lydia Djajadi, S.H., pengganti dari James Herman Rahardjo, S.H., Notaris di Jakarta Pusat.

SERTIPIKAT TANAH KARET KUNINGAN

1. HGB No. 363 15 Maret 2000

14 Maret 2030 25.325 Kelurahan Karet Kuningan, Kecamatan Set iabudi , K o t a m a d y a J a k a r t a Selatan,Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

ASA Dijaminkan kepada Bank Panin berdasarkan Perjanjian Kredit dan Perjanjian Jaminan No. 68 tanggal 23 Oktober 2009 dibuat di hadapan Lydia Djajadi, S.H., pengganti dari James Herman Rahardjo, S.H., Notaris di Jakarta, sebagaimana telah diubah dengan Perubahan I Terhadap Perjanjian Kredit dan Perjanjian Jaminan No. 32 tanggal 19 April 2010 dibuat di hadapan Lydia Djajadi, S.H., pengganti dari James Herman Rahardjo, S.H., Notaris di Jakarta.

SERTIPIKAT TANAH PLUIT

1. HGB No. 9998 2 Pebruari 2010

6 September 2012 13.332 Propinsi DKI Jakarta, Kota Jakarta Utara, Kecamatan Penjaringan, Kelurahan Pluit

KUS -

2. HGB No. 9999 2 Pebruari 2010

6 September 2012 18.598 Propinsi DKI Jakarta, Kota Jakarta Utara, Kecamatan Penjaringan, Kelurahan Pluit

KUS Dijaminkan kepada (i) Bank Permata Tbk. berdasarkan Akta Perjanjian Pemberian F a s i l i t a s P e r b a n k a n (Ketentuan Khusus) No. 198 tanggal 28 April 2010 dan (ii) Bank BTN berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 196 tanggal 28 April 2010, keduanya dibuat di hadapan Maria Andriani Kidarsa, S.H., Notaris di Jakarta.

3. HGB No. 10.000

2 Pebruari 2010

30 Mei 2027 21.520 Propinsi DKI Jakarta, Kota Jakarta Utara, Kecamatan Penjaringan, Kelurahan Pluit

KUS -

Page 167: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

145

No No. Sertipikat Tanggal Penerbitan

Tanggal BerakhirHak

Luas Tanah (m2)

Lokasi Terdaftar Atas Nama Keterangan

4. HGB No. 10.001

2 Pebruari 2010

30 Mei 2027 29.870 Propinsi DKI Jakarta, Kota Jakarta Utara, Kecamatan Penjaringan, Kelurahan Pluit

KUS Dijaminkan kepada (i) Bank Permata Tbk. berdasarkan Akta Perjanjian Pemberian F a s i l i t a s P e r b a n k a n (Ketentuan Khusus) No. 198 tanggal 28 April 2010 dan (ii) Bank BTN berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 196 tanggal 28 April 2010, keduanya dibuat di hadapan Maria Andriani Kidarsa, S.H., Notaris di Jakarta.

SERTIPIKAT TANAH SUNTER AGUNG

1. HGB No.6880 4 Mei 1995 20 Mei 2020 2.945 Propinsi DKI Jakarta, Kotamadya Jakarta Utara, Kecamatan Tanjung Priok, Kelurahan Sunter Agung.

BSM -

2. HGB No.6881 4 Mei 1995 22 Mei 2020- 12.295 Propinsi DKI Jakarta, Kotamadya Jakarta Utara, Kecamatan Tanjung Priok, Kelurahan Sunter Agung.

BSM -

3. HGB No.6882 4 Mei 1995 22 Mei 2020 5.645 Propinsi DKI Jakarta, Kotamadya Jakarta Utara, Kecamatan Tanjung Priok, Kelurahan Sunter Agung.

BSM -

4. HGB No.9366 18 Agustus 2000

17 Agustus 2020 1.685 Propinsi DKI Jakarta, Kotamadya Jakarta Utara, Kecamatan Tanjung Priok, Kelurahan Sunter Agung.

BSM -

5. HGB No.9378 18 Agustus 2000

17 Agustus 2020 3.958 Propinsi DKI Jakarta, Kotamadya Jakarta Utara, Kecamatan Tanjung Priok, Kelurahan Sunter Agung.

BSM -

6. HGB No.9379 18 Agustus 2000

17 Agustus 2020 4.992 Propinsi DKI Jakarta, Kotamadya Jakarta Utara, Kecamatan Tanjung Priok, Kelurahan Sunter Agung.

BSM -

7. HGB No.7945 28 Juli 1997 22 Mei 2020 1.215 Propinsi DKI Jakarta, Kotamadya Jakarta Utara, Kecamatan Tanjung Priok, Kelurahan Sunter Agung.

BSM -

8. HGB No.7946 28 Juli 1997 22 Mei 2020 1.785 Propinsi DKI Jakarta, Kotamadya Jakarta Utara, Kecamatan Tanjung Priok, Kelurahan Sunter Agung.

BSM -

9. HGB No.7947 28 Juli 1997 22 Mei 2020 1.115 Propinsi DKI Jakarta, Kotamadya Jakarta Utara, Kecamatan Tanjung Priok, Kelurahan Sunter Agung.

BSM -

10. HGB No.7948 28 Juli 1997 22 Mei 2020 1.222 Propinsi DKI Jakarta, Kotamadya Jakarta Utara, Kecamatan Tanjung Priok, Kelurahan Sunter Agung.

BSM -

Page 168: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

146

No No. Sertipikat Tanggal Penerbitan

Tanggal BerakhirHak

Luas Tanah (m2)

Lokasi Terdaftar Atas Nama Keterangan

SERTIPIKAT TANAH MANGGA BESAR

1. HGB No. 00877/Mangga Besar

- 26 Pebruari 2027 26.018 Propinsi DKI Jakarta, Kotamadya Jakarta Barat, Kecamatan Tamansari, Kelurahan Mangga Besar.

CGN - Telah dipecah menjadi Sertipikat Hak Milik atas Satuan Rumah Susun (SHMSRS) di mana CGN memiliki sejumlah 501 buah dan 775 buah SHMSRS.

- Se jumlah 501 buah SHMSRS di jaminkan dengan Hak Tanggungan kepada Bank Mandiri berdasarkan Akta Perjanjian K r e d i t M o d a l K e r j a N o . R C O . J S D / P K -KMK/219/2010 No. 40 tanggal 12 Mei 2010, dibuat di hadapan Agnes Angelika, S.H., Notaris di Jakarta sebagaimana diubah dengan Addendum I (Pertama) tanggal 18 Agustus 2010, dibuat di bawah tangan.

SERTIPIKAT TANAH TEBET

1. HGB No. 2052 16 Agustus 2010

27 Pebruari 2028 8.741 Jl.Soepomo, Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet Jakarta Selatan.

IBKP Pemberian kuasa untuk pemasangan hak tanggungan kepada PT Bank CIMB Niaga, Tbk. Berdasarkan Akta Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan No. 2 tanggal 2 Juli 2010 dibuat di hadapan Antoni Halim, S.H., Notaris di Jakarta.

2. HGB No. 1802 28 Pebruari 2008

27 Pebruari 2028 312 Jl.Soepomo, Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet Jakarta Selatan.

IBKP Dijaminkan dengan Hak Ta n g g u n g a n k e p a d a PT Bank CIMB Niaga, Tbk. berdasarkan Per janj ian Kredi t No. 110 tanggal 23 Apri l 2008 dibuat di hadapan Antoni Halim, S.H., Notaris di Jakarta.

3. HGB No. 2053 2 September 2010

27 Pebruari 2028 706 Jl.Soepomo, Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet Jakarta Selatan.

IBKP Dijaminkan dengan Hak Ta n g g u n g a n k e p a d a PT Bank CIMB Niaga, Tbk. berdasarkan Per janj ian Kredi t No. 110 tanggal 23 Apri l 2008 dibuat di hadapan Antoni Halim, S.H., Notaris di Jakarta.

SERTIPIKAT TANAH KARAWANG

1. HGB No. 2 4 Desember 1996

24 September 2024

201.695 D e s a S u k a m a k m u r , Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

PGK -

2. HGB No. 3 10 Oktober 1999

7 Pebruari 2029 5.172 D e s a S u k a m a k m u r , Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

PGK -

SERTIPIKAT JAKARTA SELATAN

1. HGB No. 72 / Ulujami

29 Desember 2010

22 Agustus 2015 76.210 Jl. Swadarma Raya RT/RW 008/08, Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Kota Administrasi Jakarta Selatan.

KBS -

SERTIPIKAT JAKARTA BARAT

1. HGB No. 00503 / Sukabumi Selatan

1 Maret 2000 1 Maret 2020 552 Ke lu rahan Sukabumi Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

KBS -

Page 169: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

147

No No. Sertipikat Tanggal Penerbitan

Tanggal BerakhirHak

Luas Tanah (m2)

Lokasi Terdaftar Atas Nama Keterangan

2. HGB No. 00504 / Sukabumi Selatan

1 Maret 2000 1 Maret 2020 551 Ke lu rahan Sukabumi Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

KBS -

3. HGB No. 00506 / Sukabumi Selatan

1 Maret 2000 1 Maret 2020 552 Ke lu rahan Sukabumi Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

KBS -

4. HGB No. 00508 / Sukabumi Selatan

1 Maret 2000 1 Maret 2020 2.000 Ke lu rahan Sukabumi Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

KBS -

5. HGB No. 00487 / Sukabumi Selatan

1 Maret 2000 1 Maret 2020 552 Ke lu rahan Sukabumi Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

KBS -

6. HGB No. 00500 / Sukabumi Selatan

1 Maret 2000 1 Maret 2020 552 Ke lu rahan Sukabumi Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

KBS -

7. HGB No. 00501 / Sukabumi Selatan

1 Maret 2000 1 Maret 2020 276 Ke lu rahan Sukabumi Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

KBS -

8. HGB No. 00509 / Sukabumi Selatan

1 Maret 2000 1 Maret 2020 1.999 Ke lu rahan Sukabumi Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

KBS -

9. HGB No. 00502 / Sukabumi Selatan

1 Maret 2000 1 Maret 2020 276 Ke lu rahan Sukabumi Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

KBS -

SERTIPIKAT TANAH BALI

1. HGB No. 440 / Benoa

29 Desember 1990

21 Maret 2020 76.876 Propinsi Bali, Kabupaten Daerah Tingkat II Badung, Kecamatan Kuta, Desa Benoa

GPL -

2) Tanah yang dikuasai

No No. Sertipikat Tanggal Penerbitan

Tanggal Berakhir

Hak

Luas Tanah (m2)

Lokasi Terdaftar Atas Nama Keterangan

1. Hak Milik No. 1723

23 Desember 2008

- 227 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Doktorandus Sazli Rais

- SHGB hasil konversi dari Sertipikat Hak Milik No. 1723/Tanjung Duren Selatan belum diterima.

- Tanah diperoleh dari Tn. Dr. Saz l i Ra is b e r d a s a r k a n A k t a Pelepasan Hak Atas Tanah No. 38 tanggal 30 Desember 2009, dibuat di hadapan Antoni Halim, S.H., Notaris di Jakarta.

Page 170: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

148

No No. Sertipikat Tanggal Penerbitan

Tanggal Berakhir

Hak

Luas Tanah (m2)

Lokasi Terdaftar Atas Nama Keterangan

2. Surat Over Hak Sebidang Tanah, bawah tangan,

bermeterai cukup tertanggal 15 Agustus 1993

dan telah dicatat dalam register

Kelurahan Tanjung Duren Selatan No. 059/1.711.1/2009

tertanggal 20 Agustus 2009 oleh

Lurah Tanjung Duren Selatan.

- - ±1.024 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Sayuti Rahim - SHGB belum diterima.- Ta n a h d i p e r o l e h

P e r s e r o a n d a r i T n . S a y u t i R a h i m b e r d a s a r k a n A k t a Pengikatan Pelepasan Hak Atas Tanah No. 25 tanggal 8 Maret 2010, dibuat di hadapan Antoni Halim, S.H., Notaris di Jakarta.

3. HGB No. 2 8 Maret 1993 7 Maret 2013 800 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Ny. Widya Suraanisa

- SHGB ba l ik nama P e r s e r o a n b e l u m diterima.

- Tanah diperoleh dari Ny. Widya Suraanisa be rdasa rkan Ak ta Pengikatan Jual Beli No. 26 tanggal 8 Maret 2010, dibuat di hadapan Antoni Halim, S.H., Notaris di Jakarta.

4. Surat Penyerahan Tanah yang dibuat dibawah tangan dan bermeterai

cukup tertanggal 10 Januari 2006 dan telah dicatat dalam register

Kelurahan Tanjung Duren Selatan

No. 074/1.711.1 tertanggal 16

November 2009 oleh Lurah Tanjung

Duren Selatan.

- - ±174 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Ny. Widya Suraanisa

- SHGB belum diterima.- Tanah diperoleh dari

Ny. Widya Suraanisa be rdasa rkan Ak ta Pengikatan Pelepasan Hak Atas Tanah No. 27 tanggal 8 Maret 2010, dibuat di hadapan Antoni Halim, S.H., Notaris di Jakarta.

5. Surat Penyerahan Tanah yang dibuat dibawah tangan dan bermeterai

cukup tertanggal 10 Januari 2006 dan telah dicatat dalam register

Kelurahan Tanjung Duren Selatan

No. 074/1.711.1 tertanggal 16

November 2009 oleh Lurah Tanjung

Duren Selatan.

- - ±391 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Widya Suraanisa

- SHGB belum diterima.- Tanah diperoleh dari

Ny. Widya Suraanisa be rdasa rkan Ak ta Pengikatan Pelepasan Hak Atas Tanah No. 28 tanggal 8 Maret 2010, dibuat di hadapan Antoni Halim, S.H., Notaris di Jakarta.

6. HGB No. 341 03 April 1995 02 April 2015 6.170 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

PT Surya Dewata

- SHGB ba l ik nama P e r s e r o a n b e l u m diterima.

- Tanah d i be l i da r i PT Surya Dewata be rdasa rkan Ak ta Pengikatan Jual Beli No. 11 tanggal 12 Agustus 2009, dibuat di hadapan Lieyono, S.H., Notaris di Jakarta.

- Seluruhnya diperjanjikan untuk dijual kepada PT Sun te r Agung berdasarkan APJB No. 8/2010.

Page 171: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

149

No No. Sertipikat Tanggal Penerbitan

Tanggal Berakhir

Hak

Luas Tanah (m2)

Lokasi Terdaftar Atas Nama Keterangan

7. Akta Pelepasan Hak Atas Tanah

No. 104 tanggal 21 Maret 2011

- - + 2.829 Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Ny. Irma Agustine

Sabina Nayoan

- SHGB ba l ik nama P e r s e r o a n b e l u m diterima.

- Pelaksanaan jual beli di hadapan PPAT akan dilaksanakan bila harga tanah telah dibayar lunas oleh PT Sunter Agung, yaitu paling lambat tanggal 25 Mei 2012. Sehubungan dengan hal tersebut, Perseroan t i dak menga jukan permohonan balik nama atas HGB No. 341. Hal ini sebagaimana d ipe rkua t dengan Pernyataan Perseroan.

8. Hak Milik Adat No. C. 840/370/S.II,

Persil No. C. 840 Blok S II, Kohir No.

370.

- - 1.316 Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Ny. Ratna Herawati Suwito

- Atas tanah dengan Hak Milik Adat No. C. 840/370/S.II, Persil No. C. 840 Blok S II, Kohir No. 370 dan HGB No. 3268 telah diperoleh Surat Keputusan Kepala kantor Wilayah BPN Propinsi DKI Jakarta No. 058/HGB/BPN.31/2011 Tentang Pemberian HGB A tas Nama Perseroan tanggal 7 Maret 2011 untuk luas total 3.660 m2.

- Saat ini SHGB masih dalam proses penerbitan oleh BPN.

9. HGB No. 3268 31 Oktober 1990

- 2.314 Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Kusumo Indra

10. Akta Pelepasan Hak Atas Tanah No. 1 tanggal

2 Desember 2010

- - 1.963 Kelurahan Sunter, Jakarta Utara, Kecamatan Tanjung Priok.

Agung Podomoro

-

11. Akta Pelepasan Hak Atas Tanah No. 2 tanggal

2 Desember 2010

- - 1.963 Kelurahan Sunter, Jakarta Utara, Kecamatan Tanjung Priok.

Agung Podomoro

-

12. HGB No. 00488 / Sukabumi Selatan

1 Maret 2000 1 Maret 2020 553 Kelurahan Sukabumi Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Para Ahliwaris Almarhum

Haji Bakri Haji Somad

B e r d a s a r k a n A k t a Pengikatan Jual Beli No 12 tanggal 14 Januari 2011 telah dilakukan pengalihan tanah dar i Ah l iwar is Almarhum Haji Bakri Haji Somad kepada KBS.

13. HGB No. 00505 / Sukabumi Selatan

1 Maret 2000 1 Maret 2020 552 Kelurahan Sukabumi Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Tuan Haji Syahrizal

Berdasarkan Akta Jual Beli No 4/2011 tanggal 7 Pebruari 2011 telah dilakukan pengalihan tanah dari Tuan Haji Syahrizal kepada KBS.

14. HGB No. 00486 / Sukabumi Selatan

1 Maret 2000 1 Maret 2020 552 Kelurahan Sukabumi Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Haji Asmuni Berdasarkan Akta Jual Beli No 1/2011 tanggal 7 Pebruari 2011 telah di lakukan pengal ihan tanah dari Tuan Haji Asmuni kepada KBS.

15. HGB No. 00485/ Sukabumi Selatan

1 Maret 2000 1 Maret 2020 552 Kelurahan Sukabumi Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Ahliwaris Almarhum Haji

Masenah

B e r d a s a r k a n A k t a Pengikatan Jual Beli No 13 tanggal 14 Januari 2011 telah dilakukan pengalihan tanah dar i Ah l iwar is Almarhum Haji Masenah kepada KBS.

Page 172: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

150

No No. Sertipikat Tanggal Penerbitan

Tanggal Berakhir

Hak

Luas Tanah (m2)

Lokasi Terdaftar Atas Nama Keterangan

16. Hak Milik No. 5983 / Ulujami

23 Pebruari 2011

- 4.527 J l . S w a d h a r m a / J l . Kampung Baru I, RT/RW 001/02, Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Kota Administrasi Jakarta Selatan.

Ny. Tuti Gartina Berdasarkan (i) Akta Jual Beli No. 2063 dan No. 2064 tanggal 24 November 1990, dibuat di hadapan H. Ichsan Soedharsono, SH., PPAT; (ii) Akta Pemindahan dan Penyerahan Hak No. 22 tanggal 6 Desember 1991 dan No. 55 tanggal 14 Desember 1991 dibuat di hadapan H. Asmawel Amin, SH, Notaris di Jakarta dan; (iii) Akta Pemindahan dan Pengoperan Hak No. 67 tanggal 25 Februari 2011 yang dibuat di hadapan Yunardi, SH., Notaris di Jakarta.

17. Hak Milik No. 1290 / Ulujami

19 Juli 1995 - 1.000 Jl. Desa RT 0017/03, K e l u r a h a n U l u j a m i , Kecamatan Pesanggrahan, Kota Administrasi Jakarta Selatan.

Musbar bin Kanun Thaher

Tanah d ipero leh dar i Musbar Bin Kanun Taher berdasarkan Akta Pelepasan Hak No. 22 tanggal 10 Maret 2011 dibuat di hadapan di hadapan Yunardi, SH., Notaris di Jakarta.

18. Hak Milik No. 3309 / Ulujami

12 Oktober 2001

- 5.362 RT 008/02, Kelurahan U lu jami , Kecamatan Pesanggrahan, Kota Admin is t ras i Jakar ta Selatan.

Sutanto Honggo

-

19. Hak Milik No. 5411 / Ulujami

25 Pebruari 2005

- 3.302 RT 008/02, Kelurahan U lu jami , Kecamatan Pesanggrahan, Kota Admin is t ras i Jakar ta Selatan.

Kurniawati Murtidjaja

Tanah d ipero leh dar i Kurn iawat i Mur t id ja ja berdasarkan akta pelepasan hak No. 14 tanggal 16 Desember 2010 dibuat di hadapan di hadapan Yunardi, SH., Notaris di Jakarta.

20. Hak Milik No. 3144 / Ulujami

- - 263 K e l u r a h a n U l u j a m i , Kecamatan Pesanggrahan, Kota Administrasi Jakarta Selatan.

Mohamad Yamin

Tanah d ipero leh dar i M o h a m a d Y a m i n b e r d a s a r k a n A k t a P e l e p a s a n H a k No. 66, tanggal 24 Pebruari 2011, dibuat di hadapan Yunardi, S.H., Notaris di Jakarta Selatan

21. Hak Milik No. 3336 / Ulujami

- - 1.583 K e l u r a h a n U l u j a m i , Kecamatan Pesanggrahan, Kota Administrasi Jakarta Selatan.

Haji Arsad Tanah diperoleh dari ahli waris Haji Arsad berdasarkan Akta Pengikatan Pelepasan Hak No. 10, tanggal 11 Januari 2011, dibuat di hadapan Yunardi, S.H., Notaris di Jakarta Selatan.

22. Hak Milik No. 3293 / Ulujami

- - 200 K e l u r a h a n U l u j a m i , Kecamatan Pesanggrahan, Kota Administrasi Jakarta Selatan.

Ratna Wati Tanah d ipero leh dar i Ratna Wati berdasarkan Ak ta Pe lepasan Hak No. 33, tanggal 31 Januari 2011, dibuat di Yunardi, S.H., Notaris di Jakarta Selatan.

23. Hak Milik No. 3292 / Ulujami

- - 200 K e l u r a h a n U l u j a m i , Kecamatan Pesanggrahan, Kota Administrasi Jakarta Selatan.

Yuyun Yunaini Tanah diperoleh dari Yuyun Yuna in i be rdasarkan Akta Pe lepasan Hak No. 34, tanggal 31 Januari 2011, dibuat di hadapan Yunardi, S.H., Notaris di Jakarta Selatan.

Page 173: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

151

No No. Sertipikat Tanggal Penerbitan

Tanggal Berakhir

Hak

Luas Tanah (m2)

Lokasi Terdaftar Atas Nama Keterangan

24. Hak Milik No. 3327 / Ulujami

- - 200 K e l u r a h a n U l u j a m i , Kecamatan Pesanggrahan, Kota Administrasi Jakarta Selatan.

Lukman Hakim Tanah d ipero leh dar i Lukman Hakim berdasarkan Ak ta Pe lepasan Hak No. 35, tanggal 31 Januari 2011, dibuat di hadapan Yunardi, S.H., Notaris di Jakarta Selatan.

25. Hak Milik No. 3277 / Ulujami

- - 197 K e l u r a h a n U l u j a m i , Kecamatan Pesanggrahan, Kota Administrasi Jakarta Selatan.

Yus Rusmiati Tanah diperoleh dari Yus Rusmiat i berdasarkan Ak ta Pe lepasan Hak No. 32, tanggal 31 Januari 2011, dibuat di hadapan Yunardi, S.H., Notaris di Jakarta Selatan.

26. Hak Milik No. 3178 / Ulujami

- - 250 K e l u r a h a n U l u j a m i , Kecamatan Pesanggrahan, Kota Administrasi Jakarta Selatan.

Ahmad Dowy Tanah d ipero leh dar i Ahmad Dowy berdasarkan Ak ta Pe lepasan Hak No. 65, tanggal 24 Pebruari 2011, dibuat di hadapan Yunardi, S.H., Notaris di Jakarta Selatan.

27. Hak Milik No. 1939 /

Sukabumi Selatan

- - 552 K e l u r a h a n U l u j a m i , Kecamatan Pesanggrahan, Kota Administrasi Jakarta Selatan.

Muslich Kamal Tanah diperoleh dari Muslich Kamal Akta Pelepasan Hak No. 27, tanggal 23 Desember 2010, dibuat di hadapan Yunardi, S.H., Notaris di Jakarta Selatan.

28. Hak Milik No. 5981 / Ulujami

- - 4.348 K e l u r a h a n U l u j a m i , Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Gartina Dendadi Pura

Berdasarkan (i) Akta Jual Beli No. 2065 tanggal 24 November 1990 dibuat di hadapan H. Ichsan Soedharsono, SH., PPAT; (ii) Akta Pemindahan dan Penyerahan Hak No. 14 tanggal 6 Desember 1991 dibuat dihadapan H. Asmawel Amin, SH., Notaris di Jakarta; dan (iii) Akta Pemindahan dan Pengoperan Hak No. 68 tanggal 25 Februari 2011 dibuat dihadapan Yunardi, SH., Notaris di Jakarta.

29. Hak Milik No. 5982 / Ulujami

- - 1.896 K e l u r a h a n U l u j a m i , Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Ir. Setiadi Dirgo Berdasarkan (i) Akta Jual Beli No. 1245 tanggal 14 September 1990 dibuat d ihadapan H. Ichsan Soedharsono, SH., PPAT; (ii) Akta Pemindahan dan Penyerahan Hak No. 52 tanggal 14 Desember 1991 dibuat dihadapan H. Asmawel Amin, SH., Notaris di Jakarta; dan (iii) Akta Pemindahan dan Pengoperan Hak No. 71 tanggal 25 Februari 2011 dibuat dihadapan Yunardi, SH., Notaris di Jakarta.

30. Hak Milik No. 5980 / Ulujami

- - 1.334 K e l u r a h a n U l u j a m i , Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Ir. Setiadi Dirgo Berdasarkan (i) Akta Jual Beli No. 1261 tanggal 15 September 1990 dibuat d ihadapan H. Ichsan Soedharsono, SH., PPAT; (ii) Akta Pemindahan dan Penyerahan Hak No. 18 tanggal 6 Desember 1991 dibuat dihadapan H. Asmawel Amin, SH., Notaris di Jakarta; dan (iii) Akta Pemindahan dan Pengoperan Hak No.70 tanggal 25 Februari 2011 dibuat dihadapan Yunardi, SH., Notaris di Jakarta.

Page 174: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

152

No No. Sertipikat Tanggal Penerbitan

Tanggal Berakhir

Hak

Luas Tanah (m2)

Lokasi Terdaftar Atas Nama Keterangan

31. Hak Milik No. 5979 / Ulujami

- - 4.246 K e l u r a h a n U l u j a m i , Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Sunar Srihartini Berdasarkan (i) Akta Jual Beli No. 1439 tanggal 12 September 1990 dibuat d ihadapan H. Ichsan Soedharsono, SH., PPAT; (ii) Akta Pemindahan dan Penyerahan Hak No. 76 tangga l19 Desember 1991 dibuat dihadapan H. Asmawel Amin, SH., Notaris di Jakarta; dan (iii) Akta Pemindahan dan Pengoperan Hak No.69 tanggal 25 Februari 2011 dibuat dihadapan Yunardi, SH., Notaris di Jakarta.

32. Girik C.1276 - - 1.000 K e l u r a h a n U l u j a m i , Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

H. Abdul Rozak Tanah diperoleh dari H. Abdul Rozak berdasarkan Ak ta Pe lepasan Hak No. 48, tanggal 17 Pebruari 2011, dibuat di hadapan Yunardi, S.H., Notaris di Jakarta Selatan.

33. Girik C.3329 - - 3.634 K e l u r a h a n U l u j a m i , Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

H. Suaib Tanah d ipero leh dar i H. Suaib berdasarkan Ak ta Pe lepasan Hak No. 24, tanggal 21 Desember 2010, dibuat di hadapan Yunardi, S.H., Notaris di Jakarta Selatan.

34. Girik C.801 - - 1.340 K e l u r a h a n U l u j a m i , Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Narko Soepardi

Tanah diperoleh dari Narko Soepardi berdasarkan Ak ta Pe lepasan Hak No. 24, tanggal 24 Januari 2011, dibuat di hadapan Yunardi, S.H., Notaris di Jakarta Selatan.

35. Hak Milik No. 68

29 September

1992

- 1.000 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Weqar Nizar Tanah diperoleh dari Weqar Nizar berdasarkan Akta Pelepasan Hak tanggal 27 Mei 1995, dibuat oleh Lien Tanudirdja, S.H., Notaris di Bandung.

36. Hak MilikNo. 69

29 September

1992

- 4.775 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Weqar Nizar Tanah diperoleh dari Weqar Nizar berdasarkan Akta Pelepasan Hak tanggal 28 Mei 1995, dibuat oleh Lien Tanudirdja, S.H., Notaris di Bandung.

37. Hak MilikNo. 70

29 September

1992

- 4.810 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Weqar Nizar Tanah diperoleh dari Weqar Nizar berdasarkan Akta Pelepasan Hak tanggal 27 Mei 1995, dibuat oleh Lien Tanudirdja, S.H., Notaris di Bandung.

38. Hak MilikNo. 55

22 Mei 1993 - 3.615 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Abdulloh Bin Jafar

Tanah diperoleh dari Abdulloh Bin Jafar berdasarkan Surat Pernyataan Melepaskan H a k a t a s T a n a h No. 1455/PH/X/1994, tanggal 13 Oktober 1994.

39. Hak MilikNo. 33

17 Januari 1991

- 1.295 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Mochamad Bin Hasim

Tanah diperoleh dari Abdulloh Bin Jafar berdasarkan Surat Pernyataan Melepaskan H a k a t a s T a n a h No. 1453/PH/X/94, tanggal 13 Oktober 1994.

40. Hak MilikNo. 53

7 Mei 1992 - 4.245 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Abdulloh Bin Jafar

Tanah diperoleh dari Abdulloh Bin Jafar berdasarkan Surat Pernyataan Melepaskan H a k a t a s T a n a h No. 1444/PH/X/1994, tanggal 13 Oktober 1994.

Page 175: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

153

No No. Sertipikat Tanggal Penerbitan

Tanggal Berakhir

Hak

Luas Tanah (m2)

Lokasi Terdaftar Atas Nama Keterangan

41. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1445/PH/X/1995, tanggal 13 Oktober

1995

- - 960 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

H. Tohir Bin Mahana

SHGB belum diterima.

42. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1203/PH/XII/1995, tanggal

5 November 1995

- - 1.630 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Tety Susanti - SHGB belum diterima- Berdasarkan Ak ta

Jual Bel i No. 487/Te l u k j a m b e / 1 9 9 4 , tanggal 13 April 1994, d i b u a t d i h a d a p a n Drs. Ahyad Rosyad, PPAT di Telukjambe.

43. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1202/PH/XI/1995, tanggal

3 November 1995

- - 3.880 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Tety Susanti - SHGB belum diterima- Berdasarkan Ak ta

Jua l Be l i No .594 /Te l u k j a m b e / 1 9 9 4 , tanggal 3 Juni 1994, dibuat dihadapan Drs. Ahyad Rosyad, PPAT di Telukjambe.

44. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1179/PH/X/1995, tanggal 17 Oktober

1995

- - 2.510 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Jenal Abidin SHGB belum diterima.

45. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1439/PH/X/1994, tanggal 13 Oktober

1994

- - 2.590 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

H. Anang SHGB belum diterima.

46. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1230/PH/XI/1995, tanggal

3 November 1995

- - 2.000 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Nani Binti Ahmad

SHGB belum diterima.

47. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1451/PH/X/1995, tanggal

13 Oktober 1995

- - 2.000 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Drs. Ketut Sangke

SHGB belum diterima.

48. Surat Pernyataan Melepaskan Hak

Atas Tanah tanggal 25 April 1995

- - 2.190 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

H. Luya Alwiyah

SHGB belum diterima.

49. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1434/PH/X/1994, tanggal

12 Oktober 1994

- - 3.990 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Kanimin Bin Karnalan

SHGB belum diterima.

50. Surat Pernyataan Melepaskan Hak

Atas Tanah tanggal 3 April 1999

- - 2.015 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Jaenal Abidin - SHGB belum diterima

51. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1454/PH/X/1995, tanggal

13 Oktober 1995

- - 2.740 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Encing Bin Asmarin

SHGB belum diterima.

Page 176: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

154

No No. Sertipikat Tanggal Penerbitan

Tanggal Berakhir

Hak

Luas Tanah (m2)

Lokasi Terdaftar Atas Nama Keterangan

52. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1222/PH/XI/1994, tanggal 3 Oktober

1994

- - 5.960 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Etih SHGB belum diterima.

53. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1178/PH/X/1995, tanggal

17 Oktober 1995

- - 1.690 D e s a S u k a m a k m u r , Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Jaenal Abidin SHGB belum diterima.

54. Surat Pernyataan Melepaskan Hak

Atas Tanah, tanggal 30 Oktober 1995

- - 1.150 D e s a S u k a m a k m u r , Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Jaenal Abidin - SHGB belum diterima- Berdasarkan Akta Jual

Beli No. 900/Tljb/1995, tanggal 13 Juni 1995, dibuat dihadapan Drs. Ahyad Rosyad E., PPAT di Telukjambe.

55. Surat Pernyataan Melepaskan Hak

Atas Tanah, tanggal 30 Oktober 1995

- - 1.550 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Jaenal Abidin - SHGB belum diterima- Berdasarkan Akta Jual

Beli No. 899/Tljb/1995, tanggal 13 Juni 1995, dibuat dihadapan Drs. Ahyad Rosyad E., PPAT di Telukjambe.

56. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1175/PH/X/1995, tanggal

13 Oktober 1995

- - 3.075 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Ir. Sugeng Handoyo Sulardi

SHGB belum diterima.

57. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1238/PH/XI/1995, tanggal

11 November 1995

- - 7.210 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Ir. Sugeng Handoyo Sulardi

SHGB belum diterima.

58. Surat Pernyataan Melepaskan Hak

Atas Tanah, tanggal 11 November 1995

- - 5.000 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Warsiah SHGB belum diterima.

59. Surat Pernyataan Melepaskan Hak

Atas Tanah, tanggal 12 Oktober 1995

- - 2.500 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Lilis Komariah - SHGB belum diterima- Berdasarkan Ak ta

Jual Bel i No. 167/Te l u k j a m b e / 1 9 9 5 , tanggal 7 Pebruari 1995, dibuat dihadapan Drs. Ahyad Rosyad E., PPAT di Telukjambe.

60. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1532/PH/X/1995, tanggal

16 Oktober 1995

- - 610 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Latim Bin Ening

SHGB belum diterima.

61. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1522/PH/X/1995, tanggal

16 Oktober 1995

- - 243 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Aweng Bin Barang

SHGB belum diterima.

62. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1524/PH/X/1995, tanggal

16 Oktober 1995

- - 270 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Ening Bin Barang

SHGB belum diterima.

Page 177: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

155

No No. Sertipikat Tanggal Penerbitan

Tanggal Berakhir

Hak

Luas Tanah (m2)

Lokasi Terdaftar Atas Nama Keterangan

63. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1282/PH/X/1995, tanggal

11 November 1995

- - 2.520 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Ening Bin Barang

SHGB belum diterima.

64. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1196/PH/X/1995, tanggal

2 November 1995

- - 1.140 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Agem Bin Anang

SHGB belum diterima.

65. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1012/PH/IX/1994, tanggal

11 November 1995

- - 785 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Rohanah SHGB belum diterima.

66. Surat Pernyataan Melepaskan

Hak Atas Tanah No. 1309/PH/

XI/1994, tanggal 22 November 1995

- - 5.510 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Rohanah SHGB belum diterima.

67. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1285/PH/XI/1995, tanggal

17 November 1995

- - 3.000 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Rohanah SHGB belum diterima.

68. Surat Pernyataan Melepaskan

Hak Atas Tanah No. 1284/PH/

XI/1995, tanggal 15 November 1995

- - 2.650 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Rohanah SHGB belum diterima.

69. Surat Pernyataan Melepaskan

Hak Atas Tanah No. 1286/PH/

XI/1995, tanggal 17 November 1995

- - 3.160 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Rohanah - SHGB belum diterima- Berdasarkan Ak ta

Jual Beli No. 1635/Te l u k j a m b e / 1 9 9 2 , tanggal 23 Oktober 1992, dibuat dihadapan Santa Setiawijaya, BA, PPAT di Telukjambe.

70. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1029/PH/IX/1995, tanggal

21 September 1995

- - 1. 075 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Rohanah SHGB belum diterima.

71. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No. 1272/PH/XI/95,

tanggal 23 November 1995

- - 7.000 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Rohanah SHGB belum diterima.

72. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1240/PH/IX/1995, tanggal

15 November 1995

- - 5.700 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Heryanti SHGB belum diterima.

73. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1271/PH/X/1994, tanggal

7 Oktober 1994

- - 2.245 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Heryanti SHGB belum diterima.

Page 178: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

156

No No. Sertipikat Tanggal Penerbitan

Tanggal Berakhir

Hak

Luas Tanah (m2)

Lokasi Terdaftar Atas Nama Keterangan

74. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1022/PH/IX/1995, tanggal

21 Desember 1995

- - 1.890 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Heryanti SHGB belum diterima.

75. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1281/PH/XI/1995, tanggal

11 November 1995

- - 550 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Ronih Binti Ronin

SHGB belum diterima.

76. Surat Pernyataan Melepaskan Hak

Atas Tanah, tanggal 30 Oktober 1995

- - 2.200 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

H. Ayep Permana Bin

Winata

SHGB belum diterima.

77. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1525/PH/X/1995, tanggal

16 Oktober 1995

- - 158 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Saman Bin Darman

SHGB belum diterima.

78. Surat Pernyataan Melepaskan

Hak Atas Tanah No. 1227/PH/

XI/1995, tanggal 3 November 1995

- - 1. 081 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

H. Ahmad Abdulah Bin

Isad

SHGB belum diterima.

79. Surat Pernyataan Melepaskan Hak

Atas Tanah, tanggal 2 November 1995

- - 650 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Junaedi Bin Jantra

SHGB belum diterima.

80. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1437/PH/X/1994, tanggal

13 Oktober 1994

- - 3.390 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Sanaci Bin Sali SHGB belum diterima.

81. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1195/PH/X/1995, tanggal

30 Oktober 1995

- - 1. 080 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Tommy Hermawan

- SHGB belum diterima- Berdasarkan Ak ta

Jual Beli No. 156/57/TELUKJAMBE/1995, tanggal 11 Mei 1995, d i b u a t d i h a d a p a n Khadi jah Syahbudi Saleh, Notaris/PPAT Khusus di Karawang.

82. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1463/PH/X/1995, tanggal

13 Oktober 1995

- - 605 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

H. Tahar - SHGB belum diterima- Berdasarkan Ak ta

Jual Bel i No. 815/Te l u k j a m b e / 1 9 9 1 , tanggal 11 Mei 1991, dibuat dihadapan Santa Setiawijaya, BA, PPAT di Telukjambe.

83. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1465/PH/X/1994, tanggal

13 Oktober 1994

- - 625 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

H. Tahar SHGB belum diterima.

84. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1464/PH/X/1994, tanggal

13 Oktober 1994

- - 1.630 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

H. Tahar SHGB belum diterima.

Page 179: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

157

No No. Sertipikat Tanggal Penerbitan

Tanggal Berakhir

Hak

Luas Tanah (m2)

Lokasi Terdaftar Atas Nama Keterangan

85. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1466/PH/X/1994, tanggal

13 Oktober 1994

- - 2.995 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

H. Tahar SHGB belum diterima.

86. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1467/PH/X/1995, tanggal

13 Oktober 1995

- - 1. 500 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

H. Anang Suhanda

SHGB belum diterima.

87. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1468/PH/X/1995, tanggal

13 Oktober 1995

- - 4.020 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Sugiarti SHGB belum diterima.

88. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1469/PH/X/1995, tanggal

13 Oktober 1995

- - 5.215 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Sugiarti SHGB belum diterima.

89. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1460/PH/X/1994, tanggal

13 Oktober 1994

- - 1. 350 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

H. Anang Suhanda

SHGB belum diterima.

90. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1470/PH/X/1994, tanggal

13 Oktober 1994

- - 5. 065 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Sugiarti SHGB belum diterima.

91. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1459/PH/X/1994, tanggal

13 Oktober 1994

- - 2. 000 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Tiaharyani SHGB belum diterima.

92. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1440/PH/X/1995, tanggal

13 Oktober 1995

- - 1. 670 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

H. Anang Suhanda

SHGB belum diterima.

93. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1442/PH/X/ 13 Oktober 1994

- - 13. 850 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

H. Tahar SHGB belum diterima.

94. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1441/PH/X/1994, tanggal

13 Oktober 1994

- - 2. 200 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Tia Haryani SHGB belum diterima.

95. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1143/PH/X/1994, tanggal 13 Oktober

1994

- - 800 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Tia Haryani - SHGB belum diterima- B e r d a s a r k a n

A k t a J u a l B e l i No. 97/Telukjambe/1993, tanggal 12 Pebruari 1993, dibuat dihadapan Drs. Ahyad Rosyad E., PPAT di Telukjambe.

Page 180: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

158

No No. Sertipikat Tanggal Penerbitan

Tanggal Berakhir

Hak

Luas Tanah (m2)

Lokasi Terdaftar Atas Nama Keterangan

96. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1438/PH/X/1994, tanggal 13 Oktober

1994

- - 3.500 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

H. Anang Suhanda

- SHGB belum diterima- Berdasarkan Ak ta

Jual Bel i No. 789/Te l u k j a m b e / 1 9 9 4 , tanggal 4 Juli 1994, dibuat dihadapan Drs. Ahyad Rosyad E., PPAT di Telukjambe.

97. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1439/PH/X/1995, tanggal

13 Oktober 1995

- - 580 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

H. Anang Suhanda

SHGB belum diterima.

98. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1456/PH/X/1994, tanggal

13 Oktober 1994

- - 4.645 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

H.Tahar - SHGB belum diterima- Berdasarkan Ak ta

Jual Bel i No. 920/Te l u k j a m b e / 1 9 9 4 , tanggal 22 Juli 1994, dibuat dihadapan Drs. Ahyad Rosyad E., PPAT di Telukjambe.

99. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1436/PH/X/1995, tanggal

13 Oktober 1995

- - 3.000 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

H.Tahar SHGB belum diterima.

100. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1462/PH/X/1995, tanggal

13 Oktober 1995

- - 1. 930 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Jaenal Abidin - SHGB belum diterima- Berdasarkan Ak ta

Jual Bel i No. 935/Te l u k j a m b e / 1 9 9 4 , tanggal 30 Juli 1994, dibuat dihadapan Drs. Ahyad Rosyad E., PPAT di Telukjambe.

101. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1272/PH/XI/1995, tanggal

30 November 1995

- - 9.540 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

James R. Lumban Radja

SHGB belum diterima.

102. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1261/PH/XI/1995, tanggal

21 November 1995

- - 2. 800 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

James R. Lumban Radja

SHGB belum diterima.

103. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1260/PH/XI/1995, tanggal

21 November 1995

- - 2. 485 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

James R. Lumban Radja

SHGB belum diterima.

104. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1262/PH/XI/1995, tanggal

21 November 1995

- - 5. 998 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

James R. Lumban Radja

SHGB belum diterima.

105. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1447/PH/X/1995, tanggal

13 Oktober 1995

- - 3.730 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

H. Maemunah SHGB belum diterima.

106. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1449/PH/X/1995, tanggal

13 Oktober 1995

- - 2.225 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Hj. Komariah Binti H. Bakri

SHGB belum diterima.

Page 181: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

159

No No. Sertipikat Tanggal Penerbitan

Tanggal Berakhir

Hak

Luas Tanah (m2)

Lokasi Terdaftar Atas Nama Keterangan

107. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1448/PH/X/1995, tanggal

13 Oktober 1995

- - 2. 120 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Siti Jumarni SHGB belum diterima.

108. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1450/PH/X/ 1995 tanggal 13 Oktober 1995

- - 400 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Kasim Bin Ening

SHGB belum diterima.

109. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1296/PH/XI/1995, tanggal

21 November 1995

- - 5. 030 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

M. Mimi Binti Barditardja

SHGB belum diterima.

110. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1435/PH/X/1994, tanggal

12 Oktober 1994

- - 4. 920 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Ati Suryati Binti Partasasmita

SHGB belum diterima.

111. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1257/PH/XI/1995, tanggal

21 November 1995

- - 7. 800 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

M. Mimi Binti Barditardja

SHGB belum diterima.

112. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1258/PH/XI/1995, tanggal

21 November 1995

- - 2. 000 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Nanang Sukarna

SHGB belum diterima.

113. Surat Pernyataan Melepaskan Hak

Atas Tanah tanggal 3 November 1995

- - 3.850 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Udung Bin Jakirin

SHGB belum diterima.

114. Surat Pernyataan Melepaskan

Hak Atas Tanah No. 1201/PH/

XI/1995 tanggal 3 November 1995

- - 1.749 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Supratikno SHGB belum diterima.

115. Surat Pernyataan Melepaskan

Hak Atas Tanah No.1159/

PH/X/1995, tanggal 13 Oktober 1995

- - 4.430 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Abdullah Bin Jafar

SHGB belum diterima.

116. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1259/PH/XI/1995, tanggal

21 November 1995

- - 500 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Ir. Wawan Kurniawan

SHGB belum diterima.

117. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1433/PH/X/1995, tanggal

12 Oktober 1995

- - 8.960 D e s a S u k a m a k m u r, Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Siti Aisah Moechtar

SHGB belum diterima.

118. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1157/PH/X/1994, tanggal

13 Oktober 1994

- - 3. 720 D e s a S u k a m a k m u r , Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Dinah Binti Habif

SHGB belum diterima.

Page 182: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

160

No No. Sertipikat Tanggal Penerbitan

Tanggal Berakhir

Hak

Luas Tanah (m2)

Lokasi Terdaftar Atas Nama Keterangan

119. Surat Pernyataan Melepaskan Hak Atas Tanah No.

1456/PH/X/1994, tanggal

13 Oktober 1994

- - 4.645 D e s a S u k a m a k m u r , Kecamatan Teluk Jambe, kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Dinah Binti Habif

SHGB belum diterima.

120. Surat Pernyataan melepaskan Hak Atas Tanah No.

2168/PH/VII/1996 tanggal 22 Juli 1996

- - 1.000 D e s a S u k a m a k m u r , Kecamatan Teluk Jambe, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Pemerintah Desa

Surat persetujuan pelepasan dan tukar menukar tanah kas desa No. 1431/2210/Pemdes tanggal 7 Juli 1996 yang ditandatangani oleh Kepala Gubernur Daerah Tingkat I Jawa Barat

121. Hak Milik No. 3 Wakaf

13 Februari 1996

- 2.375 Kelurahan Karet Kuningan, Kecamatan Setia Budi, K o t a m a d y a J a k a r t a Selatan, Provinsi DKI Jakarta

Yayasan Daarul Uluum

Te l a h m e n d a p a t k a n persetujuan dari Menteri Agama Republik Indonesia, berdasarkan keputusan Menteri Agama RI N0. 5 tahun 2011 tentang Pemberian Izin Perubahan Status/Tukar Menukar Tanah Wakaf tanggal 17 Januari 2011 terletak di Jl. Penduren Masjid III, RT. 003/04 Kelurahan Karet Kuningan, Kecamatan Setia Budi, Kotamadya Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta dengan tanah penukar yang terletak di Jl. Karet Pedurenan Raya RT. 004/07 Kelurahan Karet Kuningan, Kecamatan Setia Budi, Kotamadya Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta. Pada tanggal pemeriksaan ASA. ASA dan Yayasan Daarul Uluum telah mengadakan tukar Menukar No. 12/2011 tanggal 23 Juni 2011 dibuat di hadapan (PPAT) Muhammad Hanafi, SH., dan proses balik nama atas tanah wakaf tersebut menjadi atas nama ASA masih dalam proses.

O. Asuransi

Pada saat Prospektus diterbitkan, Perseroan dan Anak Perusahaan memiliki beberapa perjanjian asuransi untuk melindungi aset, khususnya properti (bangunan) yang bernilai material sebagaimana diuraikan di dalam tabel di bawah ini:

No. NamaTertanggung

Obyek Pertanggungan

JenisPertanggungan

PerusahaanAsuransi/

Penanggung

No. Polis dan NilaiPertanggungan Asuransi

MasaPertanggungan

1. Perseroan Central Park (Mall, Office, Condominium and/or Hotel)Jl. Letjend. S. ParmanJakarta Barat

All Risks Commercial

PT Asuransi AXA Indonesia(Leader)

PAC 00124426Rp1.301.000.000.000

14/09/2010 s.d. 14/09/2011

Central Park (Mall, Office, Condominium and/or Hotel)Jl. Letjend. S. ParmanJakarta Barat

Commercial Earthquake

PT Asuransi AXA Indonesia(Leader)

TCX 00124440Rp1.301.000.000.000

14/09/2010 s.d. 14/09/2011

Page 183: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

161

No. NamaTertanggung

Obyek Pertanggungan

JenisPertanggungan

PerusahaanAsuransi/

Penanggung

No. Polis dan NilaiPertanggungan Asuransi

MasaPertanggungan

Central Park (Mall, Office, Condominium and/or Hotel)Jl. Letjend. S. ParmanJakarta Barat

Terrorism and Sabotage

PT Asuransi Himalaya Pelindung

PST 0113/2010-00128Rp1.301.000.000.000

14/09/2010 s.d. 14/09/2011

Central Park (Mall, Office, Condominium and/or Hotel)Jl. Letjend. S. ParmanJakarta Barat

Public Liability Insurance

PT Zurich Insurance Indonesia

10 ZI-PLA-1561643Rp10.000.000.000

14/09/2010 s.d. 14/09/2011

Royal Mediterania GardenJl. Letjend. S. ParmanJakarta Barat

Property All Risks

PT Asuransi AXA Indonesia(Leader)

Covernote No. 1095/CN/PAR/JAE01/SK/05/2011 tanggal 26/05/2011

Rp 508.000.000.000,-

01/06/2011 s.d. 01/06/2012

Royal Mediterania GardenJl. Letjend. S. ParmanJakarta Barat

Commercial Earthquake

PT Asuransi AXA Indonesia(Leader)

Covernote No. 1095/CN/PAR/JAE01/SK/05/2011 tanggal 26/05/2011

Rp 508.000.000.000,-

01/06/2011 s.d. 01/06/2012

Royal Mediterania GardenJl. Letjend. S. ParmanJakarta Barat

Public Liability Insurance

PT Asuransi AXA Indonesia(Leader)

Covernote No. 1096/CN/PL/JAE01/SK/05/2011 tanggal 26/05/2011

USD 500.000

01/06/2011 s.d. 01/06/2012

Mediterania Garden Residences 2Jl. Tanjung Duren SelatanJakarta Barat

All Risks Commercial

PT Asuransi AXA Indonesia(Leader)

PAC 00086778Rp600.000.000.000

25/10/2010 s.d. 31/10/2011

Mediterania Garden Residences 2Jl. Tanjung Duren SelatanJakarta Barat

Commercial Earthquake

PT Asuransi AXA Indonesia(Leader)

TCX 00086785Rp600.000.000.000

25/10/2010 s.d. 31/10/2011

Mediterania Garden Residences 2Jl. Tanjung Duren SelatanJakarta Barat

Public Liability Insurance

PT Zurich Insurance Indonesia

10 ZI-PLA-1572816US$500.000

25/10/2010 s.d. 31/10/2011

Gading Nias ResidencesJl. Pegangsaan 2, Klp. GadingJakarta Utara

All Risks Commercial

PT Asuransi AXA Indonesia(Leader)

PAC 00113155Rp635.000.000.000

28/02/2011 s.d. 28/02/2012

Gading Nias ResidencesJl. Pegangsaan 2, Klp. GadingJakarta Utara

Commercial Earthquake

PT Asuransi AXA Indonesia(Leader)

TCX 00113164Rp635.000.000.000

28/02/2011 s.d. 28/02/2012

Gading Nias ResidencesJl. Pegangsaan 2, Klp. GadingJakarta Utara

Public Liability PT Asuransi AXA Indonesia(Leader)

LPX 00113175Rp7.000.000.000

28/02/2011 s.d. 28/02/2012

Grand EmeraldJl. Pegangsaan 2, Klp. GadingJakarta Utara

Contractors’ All Risks

PT Asuransi Indrapura(Leader)

AI.12.0801.10.000032Rp115.000.000.000

23/04/2010 s.d. 23/04/2012

Page 184: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

162

No. NamaTertanggung

Obyek Pertanggungan

JenisPertanggungan

PerusahaanAsuransi/

Penanggung

No. Polis dan NilaiPertanggungan Asuransi

MasaPertanggungan

2. ASA Kuningan CityJl. Prof. Dr. Satrio Kav. 6Jakarta Selatan

Contractor’s All Risks

PT Asuransi Allianz Utama Indonesia(Leader)

JKT00-G-0712-00E0025061Rp1.273.000.000.000

18/12/2007 s.d. 18/07/2012

3. BSM Green Lake SunterJl. Danau Sunter Selatan,Jakarta Utara

Contractors’ All Risks

PT Asuransi Indradipura(Leader)

AI.12.0801.10.000084Rp161.700.000.000

01/10/2010 s.d. 01/10/2012

4. BSP Festival CityLinkJl. Peta No. 241Bandung

Property All RIsks

PT Asuransi Rama Satria Wibawa(Leader)

0201091000912Rp392.700.000.000

05/10/2010 s.d. 05/10/2011

Festival CityLinkJl. Peta No. 241Bandung

Earthquake Insurance

PT Asuransi Rama Satria Wibawa(Leader)

0201091000912Rp392.700.000.000

05/10/2010 s.d. 05/10/2011

Festival CityLinkJl. Peta No. 241Bandung

Terrorism Insurance

PT Asuransi Himalaya Pelindung

PST.0113/2010-00123Rp392.700.000.000

05/10/2010 s.d. 05/10/2011

Festival CityLinkJl. Peta No. 241Bandung

Contractor All Risks

PT Asuransi Rama Satria Wibawa(Leader)

0208011000014Rp210.000.000.000

30/03/2010 s.d. 30/03/2012

5. CGN Lindeteves Trade Center GlodokJl. Hayam Wuruk No. 127Jakarta Barat

All Risks Commercial

PT Asuransi AXA Indonesia(Leader)

PAC 10035177US$50.000.000

15/01/2011 s.d. 15/01/2012

Lindeteves Trade Center GlodokJl. Hayam Wuruk No. 127Jakarta Barat

Commercial Earthquake

PT Asuransi AXA Indonesia(Leader)

TCX 10035189US$50.000.000

15/01/2011 s.d. 15/01/2012

Lindeteves Trade Center GlodokJl. Hayam Wuruk No. 127Jakarta Barat

Terrorism & Sabotage Insurance

PT Asuransi Himalaya Pelindung

PST 0113/2011-00001US$50.000.000

15/01/2011 s.d. 15/01/2012

Lindeteves Trade Center GlodokJl. Hayam Wuruk No. 127Jakarta Barat

Public Liability Commercial

PT Zurich Insurance Indonesia

10-ZI-PLA-1362042US$1.000.000

15/01/2011 s.d. 15/01/2012

6. IBKP The Lavande ResidencesJl. Dr. Soepomo, S.H. No. 231Jakarta Selatan

Property All Risks(Special Risks Policy)

PT Zurich Insurance Indonesia(Leader)

09 ZI-SRP-1354980Rp220.000.000.000

31/12/2010 s.d. 31/12/2011

The Lavande ResidencesJl. Dr. Soepomo, S.H. No. 231Jakarta Selatan

Public Liability Commercial

PT Zurich Insurance Indonesia

09 ZI-PLA-1354475Rp2.500.000.000

31/12/2010 s.d. 31/12/2011

7. KUS Green Bay PluitPluit Karang Ayu, PenjaringanJakarta Utara

Contractors’ All Risks

PT Chartis Insurance Indonesia(Leader)

1604000575Rp500.000.000.000

09/03/2010 s.d. 31/12/2012

Green Bay PluitPluit Karang Ayu, PenjaringanJakarta Utara

Contractors’ All Risks

PT Chartis Insurance Indonesia(Leader)

1604000787Rp475.000.000.000

20/01/2011 s.d. 20/04/2013

Page 185: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

163

No. NamaTertanggung

Obyek Pertanggungan

JenisPertanggungan

PerusahaanAsuransi/

Penanggung

No. Polis dan NilaiPertanggungan Asuransi

MasaPertanggungan

8. MGP S e n a y a n C i t y (Apartment)J l . Asia Afr ika Lot 1Jakarta Pusat

Property All Risks Insurance Policy

(Material Damage and Business Interruption)

First Class Insurance Company (s)

890201012510080001USD 17.605.000

Quotation Slip No. 1690/QS/PAR&BI/JAE01/HK/07/2011 tanggal

25-07-2011USD15.255.000 dan USD1.100.000

01/08/2011 s.d. 01/08/2012

S e n a y a n C i t y (Apartment)J l . Asia Afr ika Lot 1Jakarta Pusat

Indonesian Earthquake Standard

Insurance Policy

First Class Insurance Company (s)

890201012610080001USD 15.255.000

Quotation Slip No. 1690/QS/PAR&BI/JAE01/HK/07/2011 tanggal

25-07-2011USD15.255.000 dan USD1.100.000

01/08/2011 s.d. 01/08/2012

S e n a y a n C i t y (Apartment)J l . Asia Afr ika Lot 1Jakarta Pusat

Terrorism Insurance

First Class Insurance Company (s)

PST-0113/2010-00073USD 16.605.000

Quotation Slip No. 1687/QS/TS/JAE01/HK/07/2011 tanggal 25-07-

2011USD15.255.000 dan USD1.100.000

01/08/2011 s.d. 01/08/2012

S e n a y a n C i t y (Apartment)J l . Asia Afr ika Lot 1Jakarta Pusat

Public Liability First Class Insurance Company (s)

10 ZI-PLA-1522387USD 1.000.000

Quotation Slip No. 1688/QS/PL/JAE01/HK/07/2011 tanggal 25-07-

2011USD1.000.000

01/08/2011 s.d. 01/08/2012

S e n a y a n C i t y (Shopping Mall)J l . Asia Afr ika Lot 1Jakarta Pusat

Property All Risks PT Zurich Insurance Indonesia(Leader)

11 ZI-AR-1696055 USD80.000.000 20/06/2011 s.d. 20/06/2012

S e n a y a n C i t y (Shopping Mall)J l . Asia Afr ika Lot 1Jakarta Pusat

Indonesian Earthquake Standard

Insurance Policy

PT Zurich Insurance Indonesia(Leader)

11 ZI-SRP-1696649 USD371.000.000

20/06/2011 s.d. 20/06/2012

S e n a y a n C i t y (Shopping Mall)J l . Asia Afr ika Lot 1Jakarta Pusat

Terrorism and Sabotage

PT Asuransi Himalaya Pelindung

PST-00113/2011 – 00056 (USD)PST-00113/2011 – 00057 (Rp)

USD80.000.000 dan USD371.000.000

20/06/2011 s.d. 20/06/2012

S e n a y a n C i t y (Shopping Mall)J l . Asia Afr ika Lot 1Jakarta Pusat

Public Liability PT Zurich Insurance Indonesia

ZI-PLA-1502135 USD1.000.000 20/06/2011 s.d. 20/06/2012

S e n a y a n C i t y (Panin Tower)J l . Asia Afr ika Lot 1Jakarta Pusat

Property All Risks PT Panin Insurance Tbk(Leader)

890201012510120017US$10.500.000 dan Rp20.400.000.000

31/12/2010 s.d. 31/12/2011

S e n a y a n C i t y (Panin Tower)J l . Asia Afr ika Lot 1Jakarta Pusat

Indonesian Standard

Earthquake

PT Panin Insurance Tbk(Leader)

890201012610120017US$10.500.000 dan Rp20.400.000.000

31/12/2010 s.d. 31/12/2011

S e n a y a n C i t y (Panin Tower)J l . Asia Afr ika Lot 1Jakarta Pusat

Terrorism and Sabotage

PT Asuransi Himalaya Pelindung

PST.0113/2010-00163 (US$)PST.0113/2010-00164 (Rp)

US$10.500.000 dan Rp20.400.000.000

31/12/2010 s.d. 31/12/2011

S e n a y a n C i t y (Panin Tower)J l . Asia Afr ika Lot 1Jakarta Pusat

General Liability-Automobile Policy

PT Chartis Insurance Indonesia

0301002289US$1.000.000

31/12/2010 s.d. 31/12/2011

S e n a y a n C i t y (SCTV Tower)J l . Asia Afr ika Lot 1Jakarta Pusat

Property All Risk PT Zurich Insurance Indonesia(Leader)

10 ZI-SRP-1674193US$9.300.000

30/04/2011 s.d. 30/04/2012

S e n a y a n C i t y (SCTV Tower)J l . Asia Afr ika Lot 1Jakarta Pusat

Earthquake &Business

Interruption

PT Zurich Insurance Indonesia(Leader)

11 ZI-BIN-1447410Rp10.000.000.000

30/04/2011 s.d. 30/04/2012

Page 186: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

164

No. NamaTertanggung

Obyek Pertanggungan

JenisPertanggungan

PerusahaanAsuransi/

Penanggung

No. Polis dan NilaiPertanggungan Asuransi

MasaPertanggungan

S e n a y a n C i t y (SCTV Tower)J l . Asia Afr ika Lot 1Jakarta Pusat

Terrorism and Sabotage

PT Asuransi Himalaya Pelindung

PST.0113/2011-00040 (US$)PST.0113/2011-00041 (Rp)

US$9.300.000 dan Rp10.000.000.000

30/04/2011 s.d. 30/04/2012

S e n a y a n C i t y (SCTV Tower)J l . Asia Afr ika Lot 1Jakarta Pusat

Public Liability PT Zurich Insurance Indonesia

10 ZI-PLA-1448060US$1.000.000

30/04/2011 s.d. 30/04/2012

Pada saat Prospektus ini diterbitkan, manajemen Perseroan dan Anak Perusahaan memiliki keyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi telah memadai untuk melindungi aset material dari Perseroan dan Anak Perusahaan.

Perseroan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan seluruh perusahaan asuransi yang mengansuransikan aktiva tetap Perseroan. Seluruh polis asuransi tersebut diatas dapat diperpanjang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

P. KETERANGAN TENTANG PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN

Sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Perseroan menghadapi perkara hukum sebagai berikut:

Perseroan sedang menghadapi perkara perdata No. 427/Pdt.G/2009/PN.JKT.BAR tanggal 20 Agustus 2009 pada Pengadilan Negeri Jakarta Barat terkait dengan gugatan perbuatan melawan hukum yang diajukan oleh Para Penggugat yang merupakan ahli waris dari Almarhum Abdul Kadir bin Salim. yakni: (i) Ny. Masnah binti Djamian, (ii) Ny. Mursidah binti Abdul Kadir, (iii) Rosidah binti Abdul Kadir, (iv) Mad Yunus bin Abdul Kadir dan (v) Maryam binti Abdul Kadir; di mana Perseroan sebagai pihak Tergugat. Para Penggugat mengajukan gugatan kepada Perseroan atas tanah seluas 15.460 m2 yang mana tanah yang dimiliki Perseroan seluruhnya telah bersertipikat dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan (“SHGB”). Perkara ini telah diputus tanggal 17 Maret 2010 antara lain putusannya adalah menolak gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya dan menyatakan sah secara hukum kepemilikan Perseroan atas bidang tanah yang terdiri dari (a) SHGB No. 2880/Tanjung Duren, seluas 6.500 m², (b) SHGB No. 2996/Tanjung Duren, seluas 3.385 m², (c) SHGB No. 2995/Tanjung Duren, seluas 4.795 m², (d) SHGB No. 2457/Tanjung Duren, seluas 134.670 m², (e) SHGB No. 2992/Tanjung Duren, seluas 2.222 m², (f) SHGB No. 3128/Tanjung Duren, seluas 3.968 m² dan (g) SHGB No. 2696/Tanjung Duren, seluas 9.947 m². Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, penggugat telah mengajukan banding pada tanggal 31 Maret 2011.

Perseroan sedang menghadapi perkara perdata No. 320/Pdt.G/2010/PN.JKT.UT tanggal 2 September 2010 pada Pengadilan Negeri Jakarta Utara terkait dengan gugatan yang diajukan oleh Drs. Hamonangan Sinaga (“Penggugat”). Penggugat mengajukan gugatan Perbuatan Melawan Hukum kepada Perseroan sehubungan dengan dibatalkannya pembelian atas satu unit apartemen di Gading Nias Residences secara sepihak dan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada Penggugat. Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara memutuskan pada tanggal 23 Maret 2011, menolak gugatan dari Penggugat dan menghukum Penggugat membayar semua biaya yang dalam perkara ini. Atas putusan tersebut pada tanggal 7 Maret 2011, Penggugat mengajukan banding dan sampai saat ini perkara ini masih dalam proses banding.

Perseroan sedang menghadapi perkara perdata No. 1048/Pdt/G/2010/PN.JKT.BAR tanggal 21 Desember 2010 pada Pengadilan Negeri Jakarta Barat, perkara perdata terkait dengan gugatan yang diajukan oleh Lim Soejono (“Penggugat”) di mana Perseroan adalah sebagai Pihak Tergugat I dan Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi DKI Jakarta c.q Kepala Kantor Pertanahan Kotamadya Jakarta Barat sebagai Tergugat II. Penggugat mengajukan gugatan Perbuatan Melawan Hukum kepada Perseroan sehubungan dengan kepemilikan tanah miliki Penggugat seluas 21.321 m2 dengan alas hak Verponding Indonesia No. 164/15.I.A seluas 21.321 m2 atas nama Winarsa yang sekarang menjadi HGB 2523/Tanjung Duren Selatan. Penggugat mengajukan permohonan pembatalan atas SHGB 2523/Tanjung Duren Selatan

Page 187: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

165

serta ganti rugi materill sebesar Rp269.710.650.000 (dua ratus enam puluh Sembilan miliar tujuh ratus sepuluh juta enam ratus lima puluh ribu Rupiah) dan kerugian immaterill sebesar Rp250.000.000.000 (dua ratus lima puluh miliar Rupiah) yang harus dibayar secara tanggung renteng dengan Tergugat II. Saat ini perkara tersebut sedang dalam pemeriksaan tingkat pertama di Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

Sebagaimana tercantum dalam perkara perdata dengan No. Register 95/Pdt.G/2009/PN.JKT.Bar., tanggal 26 Pebruari 2009 pada Pengadilan Negeri Jakarta Barat, terdapat gugatan yang diajukan oleh Tan Malano (Penggugat) kepada 31 (tiga puluh satu) pihak, yang mana Trihatma Kusuma Haliman, Direktur Utama Perseroan, sebagai Tergugat 24. Perkara ini adalah gugatan perbuatan melawan hukum dengan tuntutan dari Penggugat adalah ganti rugi immaterial sebesar Rp5 miliar dan ganti rugi material atas tanah yang dikuasai Perseroan dan JLP sebesar Rp8.500.000/m2. Gugatan tersebut melibatkan harta kekayaan Perseroan, yaitu sebagian dari tanah milik Perseroan dengan sertipikat Hak Guna Bangunan No. 2457/Tanjung Duren Selatan seluas 8.587 m2 yang terletak di JI. Tanjung Palapa, Tanjung Duren, Jakarta Barat. Perkara ini telah diputus oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat pada tanggal 15 Maret 2010 yang, antara lain, memutuskan menolak seluruh gugatan Penggugat. Terhadap putusan tersebut, Penggugat telah mengajukan banding pada tanggal 26 Maret 2010.

Selain dari perkara perdata yang telah disebutkan di atas, Perseroan dan Anak Perusahaan beserta masing-masing Dewan Komisaris serta anggota Direksi Perseroan dan Anak Perusaahaan tidak terlibat perkara perdata, pidana, tata usaha negara, kepailitan, arbitrase dan hubungan industrial di lembaga peradilan terkait yang berwenang.

Perseroan berkeyakinan bahwa dari perkara-perkara yang dihadapi tersebut di atas apabila diputus dengan mengalahkan Perseroan, maka hal tersebut tidak akan memberikan dampak negatif yang material bagi kondisi keuangan dan kegiatan usaha Perseroan.

Page 188: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

166

VIII. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN

Beberapa informasi yang terdapat dalam bab ini diperoleh berdasarkan hasil kajian konsultan Procon Indah/ Savills dan Colliers International Indonesia untuk tujuan penyusunan Prospektus.

A. UMUM

Perseroan merupakan salah satu perusahaan pengembang properti terkemuka di Indonesia (sumber: Hasil riset Procon Indah/Savills, Juni 2010). Perseroan menjalankan bisnis secara terintegrasi sebagai pemilik, pengembang dan pengelola dari real estat dengan segmen yang mencakup ritel, komersial dan hunian. Perseroan memiliki model bisnis pengembangan properti terintegrasi, dari akuisisi dan pembelian lahan, desain dan pembangunan, hingga manajemen proyek, penjualan, penyewaan komersial dan pemasaran, dan juga pengoperasian dan pengelolaan superblok, pusat perbelanjaan, perkantoran dan apartemen hunian. Perseroan dikenal memiliki proyek yang berkualitas tinggi dan ”iconic”, termasuk pengembangan superblok seperti Podomoro City dan Senayan City (sumber: Hasil riset Procon Indah/Savills, Juni 2010).

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, total penjualan Perseroan sebesar Rp1.938,7 miliar, mengalami peningkatan sebesar 126,5% dari Rp856,0 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. Sedangkan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011, total penjualan Perseroan sebesar Rp693,1 miliar, mengalami peningkatan sebesar 144,7% dari Rp283,3 miliar untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010.

Konsep pengembangan superblok Perseroan, merupakan pengembangan properti berskala besar yang terdiri dari ritel, hunian dan area komersial dalam sebuah komplek bangunan, telah dirancang dan dikembangkan sesuai dengan konsep “Back To The City”. Dalam pengembangan superblok, Perseroan terus mencari daerah pemukiman yang telah memiliki infrastruktur dan secara demografi memiliki potensi pasar yaitu konsumen berpenghasilan menengah ke atas. Target konsumen Perseroan dalam mengembangkan superblok adalah menyediakan alternatif tempat tinggal yang berkualitas tinggi dan bernilai lebih untuk konsumen yang bertempat tinggal di luar kota metropolitan seperti Jakarta namun beraktifitas di kota Jakarta setiap harinya.

Properti unggulan Perseroan meliputi superblok Podomoro City dan Senayan City. Perseroan memiliki Central Park Mall, Central Park Residences, Central Park Offices, Central Park Hotel, Garden Shopping Arcade, Royal Mediterania Garden dan Mediterania Garden Residences 2 yang menjadi bagian dari Podomoro City.

Superblok Central Park berlokasi di tengah kawasan Podomoro City. Termasuk didalamnya pusat perbelanjaan ritel dengan penyewa utama yang memiliki merek terkenal, tiga menara hunian apartemen, menara perkantoran dan hotel bintang lima. Hunian di Central Park dan menara perkantoran dijadwalkan akan selesai pada tahun 2012.

Pada saat ini, Perseroan tengah mengembangkan 4 (empat) superblok, dimana salah satunya berlokasi di daerah pusat bisnis Jakarta, dua terletak di Jakarta Utara dan satu di wilayah Bandung. Superblok Kuningan City yang terletak di daerah pusat bisnis, terdiri dari pusat perbelanjaan, dua menara hunian dan menara perkantoran. Pusat perbelanjaan Kuningan City dan tahap pertama pembangunan menara hunian serta perkantoran dijadwalkan akan diselesaikan pada tahun 2011. Green Bay Pluit yang terletak di tepi laut di Jakarta Utara, masih dalam tahap awal pengembangan. Superblok tersebut terdiri dari pusat pusat perbelanjaan, kios, 12 menara hunian yang di desain untuk mencakup lebih dari 8.500 unit yang ditargetkan bagi konsumen berpenghasilan menengah ke atas. Green Lake merupakan proyek superblok di daerah Sunter Jakarta Utara yang direncanakan untuk pengembangan ruko, townhouse, apartemen dan dilengkapi dengan fasilitas olahraga. Festival CityLink terletak di wilayah Bandung dan direncanakan sebagai proyek pengembangan Mixed Use yang meliputi pusat perbelanjaan, hotel dan convention center.

Page 189: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

167

Dalam mengembangkan proyek hunian, Perseroan menargetkan pengembangan berbagai segmen pasar yang berbeda, mulai dari hunian premium untuk rumah tangga berpenghasilan tinggi hingga hunian dengan harga terjangkau untuk keluarga berpenghasilan menengah ke bawah. Di Podomoro City Perseroan juga telah mengembangkan Royal Mediterania Garden dan Mediterania Garden Residences 2. Perseroan juga telah mengembangkan hunian untuk konsumen kelas menengah, yang dikenal sebagai The Lavande yang terletak di wilayah Tebet, Jakarta dan hunian kelas menengah kebawah yaitu proyek Gading Nias Residences, yang terdiri dari lebih dari 6.500 apartemen terjangkau dan lebih dari 500 toko di wilayah Jakarta Utara. Pada saat ini, Perseroan tengah mengembangkan proyek hunian landed houses di wilayah Jakarta Selatan yakni Green Permata. Selain itu, untuk mendukung strategi ekspansi pengembangan Perseroan, saat ini Perseroan juga tengah mengembangkan usahanya di wilayah Karawang dengan mengembangkan landed houses yang diperuntukkan untuk segmen kelas menengah, yakni Grand Taruma.

B. KEUNGGULAN BERSAING

Secara garis besar, keunggulan bersaing Perseroan diantaranya adalah:

1. Perseroanadalahpemilik,pengembangdanpengelolapropertiterintegrasiyangterdiversifikasidi Indonesia dan dikenal dengan landmark projects-nya

Perseroan merupakan salah satu perusahaan pemilik, pengembang dan pengelola properti terintegrasi terbesar dan tercepat pertumbuhannya di Indonesia (sumber: Hasil riset Procon Indah/Savills, tahun 2010). Perseroan hanya fokus pada pengembangan sektor properti. Perseroan telah membangun hunian apartemen, mulai dari rumah susun bersubsidi Pemerintah (rusunami) hingga hunian premium, pusat perbelanjaan, perkantoran dan hotel, yang sebagian besar berlokasi strategis di Jakarta. Proyek-proyek Perseroan di rancang oleh firma yang memiliki reputasi internasional seperti DP Architects of Singapore dan dibangun oleh perusahaan konstruksi yang memiliki kualifikasi tinggi dan berpengalaman. Sebagai pengembang yang sudah berpengalaman, Perseroan dikenal karena proyek-proyeknya yang berkualitas tinggi dan “iconic” seperti superblok Central Park dan Senayan City. Perseroan telah menerima lebih dari 20 penghargaan bergengsi, antara lain “High End and Middle Class Apartment” dari FIABCI (The International Real Estate Federation), “Best Superblock and Highrise Residence” dari Property and Bank Magazine, dan “Best Experential Marketing” dari Marketing Magazine. Direktur Utama Perseroan, Trihatma Kusuma Haliman juga telah memperoleh penghargaan “Property Man of The Year” dari Bank Magazine untuk tahun 2006, 2008 dan 2009.

2. Perseroan merupakan bagian dari Agung Podomoro Group (APG), salah satu grup pengembang terbesar dan terkemuka di Indonesia

Perseroan merupakan bagian dari APG yang didirikan oleh Anton Haliman pada tahun 1969. APG merupakan salah satu perusahaan pengembang properti termasuk pengembang superblok terbesar di Indonesia (sumber: Hasil riset Procon Indah/Savills, tahun 2010) dan sejak tahun 1973 telah menyelesaikan lebih dari 70 proyek, yang terdiri dari 100.000 hunian dan unit ritel, luas kotor pusat perbelanjaan 825.000 m2 dan luas kotor kantor 195.000 m2 (dimana keseluruhan luas di luar area parkir). Sesuai dengan industry report yang disusun oleh Procon Indah/Savills, Grup Perseroan memiliki pangsa pasar terbesar atas penjualan unit apartemen untuk periode bulan 2002 hingga 2010. Sebagai bagian dari APG, dikombinasikan dengan rekam jejak lebih dari 40 tahun, Perseroan selain memiliki akses ke dalam jaringan dan pengalaman yang luas terhadap kondisi pasar properti domestik, Perseroan juga memiliki kemampuan dalam menyelesaikan proyek pengembangan dalam waktu yang cepat dan kualitas yang Perseroan yakin merupakan premium brand.

3. Berada dalam posisi yang menguntungkan dari cepatnya pertumbuhan industri properti di Indonesia yang didukung oleh kinerja ekonomi makro yang kuat

Perseroan yakin bahwa Indonesia memiliki potensi pertumbuhan dalam pasar properti didukung oleh kinerja perekonomian yang baik. Sesuai dengan publikasi World Bank pada bulan Maret 2011, Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan akhir tahun 2010 berada di atas perkiraan, yaitu pada 6,9% tahun-ke-tahun, mendorong pertumbuhan tahun 2010 menjadi 6,1%. Dengan penyesuaian musiman, pertumbuhan triwulanan mencapai tingkat tertingginya sejak triwulan pertama

Page 190: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

168

tahun 2000. Penduduk Indonesia yang besar dan memiliki tingkat pertumbuhan yang sangat cepat dengan perkembangan segmen kelas menengah yang memiliki peningkatan jumlah pendapatan yang dapat dibelanjakan dan kemampuan beli yang tinggi akan mampu meningkatkan permintaan atas pengembangan properti Perseroan. Selain itu, mayoritas portofolio aset yang dimiliki oleh Perseroan berada di Jakarta yang merupakan salah satu kota dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi.

4. Model bisnis dengan konsep superblok terintegrasi

Perseroan memiliki model bisnis yang terintegrasi, dengan kemampuan dalam pengembangan dan pengelolaan properti, mulai dari pengadaan lahan, desain, pengembangan proyek, penjualan, penyewaan hingga pengelolaan operasional dari properti ritel, perkantoran, hotel dan hunian. Per 31 Maret 2011, Perseroan tengah mengembangkan 4 (empat) dari 10 (sepuluh) proyek superblok dan Mixed Use di wilayah Jakarta. Dengan memiliki lokasi strategis dan sinergi yang tercipta dari konsep Mixed Use superblok, Perseroan dapat mengoptimalkan keuntungan dari sewa yang lebih tinggi dan menarik penyewa yang berkualitas tinggi. Pengembangan superblok terintegrasi mendukung gaya hidup di mana penghuni superblok memiliki akses yang mudah ke kantor, pusat perbelanjaan ritel Perseroan yang menyediakan berbagai kebutuhan konsumen, termasuk hiburan, kuliner dan belanja.

Sebagai pengembang superblok terkemuka, Perseroan yakin dapat menikmati keuntungan ekonomis, dimana kondisi ini memberikan Perseroan efisiensi dalam biaya negosiasi ulang atas kontrak konstruksi, dan Perseroan berusaha untuk mengoptimalkan efisiensi dalam kegiatan operasi internal seperti dalam bidang sumber daya manusia dan sistem informasi.

5. Proyek-proyek berkualitas tinggi yang terus dikembangkan

Perseroan memiliki proyek-proyek sedang berjalan dengan tingkat pertumbuhan tinggi, termasuk superblok Kuningan City, Green Bay Pluit dan Green Lake, yang ketiganya saat ini sedang dalam masa pembangunan. Perseroan berkeyakinan bahwa dengan reputasi dan kualitas yang baik dalam mengembangkan beberapa proyek secara sekaligus telah memberikan kesempatan untuk memperoleh prospek-prospek baru dalam mengembangkan lahan lainnya. Pembangunan Senayan City dan Kuningan City merupakan hasil dari peluang yang ditawarkan mitra usaha kepada Perseroan.

6. Jaringan yang luas dengan penyewa baik dari dalam maupun luar negeri

Perseroan telah menarik berbagai penyewa yang memiliki profil berkualitas tinggi. Berdasarkan skala kegiatan usaha, Perseroan, Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi telah membentuk basis penyewa yang luas dan beragam, dengan lebih dari 500 penyewa di berbagai segmen pasar ritel, mulai dari department store seperti Sogo dan Debenhams hingga hypermarket seperti Carrefour, Giant Hypermarket dan Lotte Mart, toko buku Gramedia dan TGA Book Store sejumlah besar ritel mewah seperti Gucci, Bottega Venetta dan Burberry. Basis penyewa Perseroan yang luas dan beragam memberikan database yang kuat kepada Perseroan untuk memperoleh calon penyewa yang prospektif dalam melakukan pengembangan properti di masa depan. Hal ini juga memungkinkan Perseroan untuk membentuk komposisi penyewa yang bervariasi untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar. Beberapa peritel internasional juga memperoleh keuntungan dari kemampuan Perseroan untuk menawarkan peluang dan lokasi kepada mereka untuk membuka cabang resmi di pusat perbelanjaan Perseroan seperti Versace, Zara dan Tumi, atau mempersiapkan pembukaan toko pertama mereka di Indonesia, seperti Bershka, Stradivarius, Burberry, Ted Baker dan Fitness First sehingga mereka dapat meningkatkan skala usaha dan penjualannya. Perseroan memiliki hubungan yang baik dengan prinsipal merek-merek internasional ternama di Indonesia seperti A/X Armani, Burger King dan Best Denki Electronic Store. Sesuai dengan strategi manajemen pusat perbelanjaan dan didukung oleh strategi pemasaran yang baik, Perseroan yakin dapat mengelola dengan optimal komposisi penyewa pusat perbelanjaan Perseroan. Perseroan yakin bahwa kondisi ini diharapkan dapat membantu daya tarik pusat perbelanjaan Perseroan dan meningkatkan frekuensi kunjungan dalam pusat perbelanjaan Perseroan. Sebagai contoh, tingkat hunian Senayan City per tanggal 31 Maret 2011 adalah sebesar 98,91% dan komitmen sewa pada Central Park lebih dari 83,00% sejak soft opening pada akhir 2009.

Page 191: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

169

7. Kepemimpinan dan tim manajemen dengan rekam jejak yang telah terbukti

Manajemen Perseroan memiliki pengetahuan yang luas terhadap industri properti di Indonesia lebih dari 25 tahun dalam industri. Seluruh manajemen dan staf profesional Perseroan memiliki pengalaman yang komprehensif terkait dengan pengembangan properti dan manajemen dalam sektor real estat.

Reputasi Perseroan sebagai mitra terpercaya dan dapat diandalkan telah menarik serangkaian permintaan dari para pemilik lahan di lokasi mereka yang strategis atau yang sedang membangun untuk bergabung sebagai mitra Perseroan. Perseroan memiliki sebuah keunggulan dengan memiliki tim manajemen yang memiliki rekam jejak dalam pengelolaan, investasi dan pengembangan sektor real estat di Jakarta. APG telah mengembangkan portofolionya lebih dari 70 proyek yang telah selesai atau hampir sebagian besar selesai, hal tersebut menunjukkan kemampuan manajemen Perseroan untuk mencari lahan, melakukan akuisisi, mengembangkan properti, mengelola pusat perbelanjaan dan melakukan optimalisasi nilai aset. Pada beberapa proyek pengembangan, Perseroan dapat menyelesaikan pembangunan dalam waktu yang lebih cepat dari jadwal yang telah ditetapkan. Rekam jejak Perseroan menunjukan komitmen Perseroan dan memberikan efek yang signifikan kepada para penyewa.

8. Kondisi keuangan yang kuat dengan peningkatan yang stabil dari pendapatan berulang

Perseroan dalam posisi keuangan yang kuat untuk pertumbuhan di masa depan serta mendukung Perseroan untuk lebih mengembangkan properti yang ada tanpa harus bergantung pada pembiayaan pihak ketiga. Perseroan fokus pada perputaran modal yang efisien seperti selektif dalam pre-sale apartemen hunian atau perkantoran untuk mendanai biaya awal atas konstruksi dari beberapa pengembangan properti Perseroan lainnya. Hal ini juga memungkinkan Perseroan untuk selektif dalam menjaga/mempertahankan perolehan pendapatan berulang dari bisnis ritel dan komersialnya sehingga dapat menunjang pengembangan portofolio Perseroan. Untuk selanjutnya, strategi ini memungkinkan Perseroan untuk memperoleh peningkatan nilai properti, di mana pada saat yang sama hal ini mengurangi volatilitas pendapatan serta memberikan arus kas yang memadai untuk memenuhi persyaratan konstruksi Perseroan.

C. STRATEGI DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN

STRATEGI USAHA

Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan menerapkan beberapa strategi bisnis yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tetap fokus dalam pengembangan superblok terintegrasi dan konsep pemasaran “Back To The City”.

Perseroan berencana untuk tetap fokus dalam pengembangan superblok terintegrasi (yang terdiri dari hunian, ritel dan perkantoran) yang dirancang dan dibangun berdasarkan konsep pemasaran “Back To The City” yang memenangkan penghargaan dari Marketing Magazine. Dalam mengembangkan superblok, Perseroan memilih lokasi dengan infrastruktur yang sudah dikembangkan, di mana di sekitar lokasi tersebut terdapat konsumen yang memiliki penghasilan menengah ke atas.

Pada saat ini, banyak pekerja di Jakarta bermukim di luar pusat kota. Kemacetan lalu lintas dan infrastruktur yang kurang memadai untuk perjalanan ke dalam kota telah mengakibatkan timbulnya tren populasi migrasi kembali ke dalam kota agar lebih dekat dengan aktifitas bisnis dan tempat kerja. Perseroan pada khususnya berkeyakinan bahwa Masyarakat berpenghasilan menengah ke atas akan tertarik untuk tinggal di dalam sebuah superblok yang menyediakan berbagai macam gaya hidup dan kenyamanan, sehingga diharapkan akan meningkatkan permintaan untuk pengembangan superblok. Dalam melakukan pembangunan sebuah superblok, Perseroan melakukan analisis demografis secara rinci melalui sebuah studi kelayakan untuk daerah di sekitar superblok tersebut dan menganalisis faktor-faktor seperti kedekatan dengan infrastruktur transportasi utama. Berdasarkan keahlian Perseroan dalam pengembangan superblok yang telah dilakukan Perseroan dalam menyelesaikan proyek-proyek di masa lalu, Perseroan memiliki posisi yang baik untuk meningkatkan skala pengembangan superblok dan memperoleh keuntungan atas meningkatnya permintaan konsumen atas superblok.

Page 192: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

170

Melakukan ekspansi ke kota berkembang lainnya yang memiliki pertumbuhan Masyarakat berpenghasilan menengah

Di saat Perseroan terus melakukan pembangunan di wilayah Jakarta, Perseroan juga menyadari bahwa beberapa kota besar lainnya, seperti Karawang, Surabaya, Malang, Pekanbaru dan Cirebon mengalami tingkat urbanisasi dan pertumbuhan populasi Masyarakat berpenghasilan menengah yang cepat, sehingga dapat diperkirakan terjadi peningkatan permintaan untuk pembangunan properti yang berada dalam wilayah metropolitan pada wilayah-wilayah tersebut, di mana hal ini didukung oleh kurangnya infrastruktur yang kurang memadai serta diperburuk oleh semakin banyaknya jumlah kendaraan yang menyebabkan kemacetan. Dengan reputasi, kinerja masa lalu dan kemampuan Perseroan untuk bekerjasama dengan baik, Perseroan yakin bahwa dalam jangka panjang Perseroan akan berada pada posisi yang tepat dalam rangka pengembangan properti sesuai dengan skala dan cakupan yang tepat pada kota-kota besar tersebut.

Menyeimbangkan antara pendapatan berulang dan pendapatan penjualan

Perseroan merencanakan untuk meningkatkan secara signifikan porsi pendapatan berulang. Pendapatan berulang yakni Pendapatan sewa per tanggal 31 Maret 2011 sebesar 5,8% dari total penjualan dan pendapatan usaha Perseroan, sedangkan pendapatan berulang untuk tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar 5,3%. Perseroan tidak memiliki pendapatan berulang pada periode 31 Desember 2009, 2008 dan 2007. Pendapatan berulang dapat digunakan oleh Perseroan untuk memperkuat posisi Perseroan dalam industri properti di Indonesia dan pengembangan usaha di masa yang akan datang. Selain itu, untuk memperoleh pendanaan dari utang, program pre-sale dari hunian apartemen dan perkantoran juga memungkinkan Perseroan untuk mendanai bagian dari kewajiban atas persyaratan konstruksi Perseroan lainnya. Per tanggal 31 Maret 2011, Perseroan menyewakan sekitar 255.444 m2 ruangan ritel. Di masa yang akan datang, pendapatan berulang Perseroan akan ditambah dengan adanya penyewaan dan pengelolaan ruang hotel yang juga sekaligus merupakan diversifikasi usaha Perseroan.

Manajemen keuangan yang ‘prudent’ dalam melakukan pengembangan bisnis

Perseroan berencana untuk terus berada dalam kondisi keuangan yang stabil dan memiliki sumber modal yang cukup untuk memanfaatkan peluang yang ada di pasar. Cadangan modal akan dijaga dalam jumlah yang cukup untuk mendanai kegiatan akuisisi lokasi pembangunan pada waktu dan kesempatan yang tepat. Perseroan juga berencana untuk memperluas sumber pembiayaan di masa yang akan datang dengan memasuki pasar obligasi pada saat yang tepat. Perbandingan antara utang bersih dan modal Perseroan per tanggal 31 Maret 2011 mencapai 0,4 kali, di mana rasio tersebut diyakini Perseroan cukup untuk keperluan kapitalisasi dan tujuan investasi dalam proyek di masa yang akan datang.

Terus mencari dan mendapatkan lokasi pengembangan baru melalui hubungan dan reputasi yang baik

Untuk mendapatkan lokasi yang tepat untuk dikembangkan, Perseroan mengandalkan tim pengembangan bisnis, hubungan baik dengan pemilik tanah dan reputasi Perseroan yang baik. Dengan memiliki catatan keberhasilan dalam memperoleh lokasi pengembangan yang baik selama ini dan dengan kemampuan yang dimiliki, Perseroan yakin akan terus dapat mengembangkan proyek-proyek berkualitas di masa yang akan datang.

PROSPEK USAHA

Secara umum, Perseroan berkeyakinan bahwa prospek usaha Perseroan sangat menjanjikan dengan membaiknya kondisi perekonomian Indonesia yang dapat memberikan dampak positif terhadap industri properti Indonesia sebagai berikut :

- Peningkatan jumlah penduduk berdampak pada naiknya tingkat kebutuhan hunian baik di kota-kota besar maupun sekitarnya.

Page 193: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

171

- Peningkatan pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh meningkatnya tingkat konsumsi domestik yang didukung oleh peningkatan daya beli Masyarakat, berdampak terhadap peningkatan permintaan hunian baik dari segmen menengah ke bawah maupun segmen ke atas.

- Meningkatnya kebutuhan hunian vertikal karena perubahan gaya hidup dan tren investasi.

- Meningkatnya taraf hidup Masyarakat mengakibatkan perubahan gaya hidup dan tingkat kebutuhan hunian yang lebih berkualitas dan kompleks.

Tingkat konsumsi domestik Indonesia yang tinggi mendorong pertumbuhan industri ritel domestik dan adanya penghapusan larangan terhadap foreign direct investment berdampak maraknya persaingan usaha di industri ritel baik dari lokal maupun asing.

D. PROYEK PENGEMBANGAN PERSEROAN

Kegiatan usaha Perseroan adalah mengakuisisi lahan untuk dikembangkan lebih lanjut, penjualan dan sewa menyewa dan pengelolaan skala besar ritel, properti perkantoran dan hunian di Jakarta. Dalam mengembangkan propertinya, Perseroan fokus pada lokasi, populasi yang ada dan perkiraan pertumbuhan demografis, persaingan untuk pembangunan dan kesempatan untuk integrasi dan ekspansi di masa yang akan datang.

Tabel berikut merupakan gambaran umum properti Perseroan beserta Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi per tanggal 31 Maret 2011:

Proyek Total Luas Area parkir Total Area Total Area

Tahun Area Dapat Dijual Dapat Disewa Penyelesaian

(m2) (m2) (m2) (m2)Central Park - Mall 188.077 166.388 - 125.428 2009 - Hotel 31.000 11.555 - - 2011 - Residences 105.800 39.286 78.663 - 2011 - Offices 80.000 40.172 64.148 - 2011 Subtotal 404.877 257.401 142.811 125.428 Garden Shopping Arcade 29.473 - 27.210 - 2010Royal Mediterania Garden 127.155 31.628 89.343 - 2011Mediterania Garden Residences 2 195.912 57.028 146.342 - 2008Senayan City - Mall 118.006 99.517 - 76.066 2006 - Residences 21.093 17.400 - 15.635 2008 - Offices 45.963 28.600 - 42.402 2008 Subtotal 185.062 145.517 - 134.103 Lindeteves Trade Center 189.157 58.254 57.670 20.293 2005Kuningan City - Mall 86.533 54.468 - 55.045 2011 - Residences 94.272 42.307 69.274 - 2012 * - Offices 63.022 36.702 31.907 29.070 2012 * Subtotal 243.827 133.477 101.181 84.115 Green Bay Pluit - Mall 86.965 72.240 - 50.049 2013 * - Residences 471.313 78.219 388.916 - 2014 * - Shops 7.071 - 7.071 - 2014 * - School 15.718 - - 15.718 2014 * Subtotal 581.067 150.459 395.987 65.767 Festival CityLink - Mall 79.154 35.065 - 43.339 2011 - Hotel 12.712 6.526 - - 2011 Subtotal 91.866 41.591 5.640 43.339 Green Lake Sunter - Landed Houses 14.896 - 11.010 - 2013* - Shops 12.960 - 6.293 - 2013* - Residences 116.445 33.600 70.463 - 2013* Subtotal 144.301 33.600 87.766 -

The Lavande 56.921 8.909 43.395 - 2010

Page 194: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

172

Proyek Total Luas Area parkir Total Area Total Area

Tahun Area Dapat Dijual Dapat Disewa Penyelesaian

(m2) (m2) (m2) (m2)Gading Nias - Gading Nias 236.440 - 176.607 - Residences & Gading Nias Emerald 2010 - Grand Emerald 29.875 8.905 21.730 - 2011 Subtotal 266.315 8.905 198.337 - Grand Taruma 475.574 - 341.573 - 2015*Green Permata - Landed Houses 80.810 - 59.551 - 2013* - Apartments 18.375 7.497 13.518 - 2013* Subtotal 99.185 7.497 73.069 -

* Perkiraan tahun penyelesaian

LOKASI

Berikut merupakan peta yang menunjukkan lokasi pengembangan properti Perseroan:

Sumber: Perseroan

PENGEMBANGAN MIXED USE

1. PODOMORO CITY

Podomoro City merupakan superblok yang berlokasi di Jakarta Barat. Terletak di atas tanah dengan luas lebih dari 210.000 m2, meliputi superblok Central Park, Garden Shopping Arcade (rumah toko) dan Royal Mediterania Garden dan Mediterania Garden Residences 2.

Superblok Central Park menyediakan sekitar 15.000 m2 kawasan hijau dan ruang hiburan luar ruangan yang dikenal sebagai Tribeca Park yang menghubungkan mal, hunian, menara perkantoran dan hotel ke restoran dan kafe yang buka 24 jam, Garden Shopping Arcade, dan menara hunian lainnya yang berada dalam Podomoro City. Hampir sekitar 20,0% dari total luas lahan Podomoro City telah ditetapkan untuk kawasan hijau.

PETA LOKASI PROPERTI PERSEROAN

Central Park

1

Royal Mediterania Garden Residences

Mediterania Garden Residences 2

Garden Shopping Arcade

Senayan City

2

Green Bay Pluit

3

Gading Nias Residences

Kuningan City

The Lavande

Festival CityLink

Podomoro City

Green Lake

Green Permata

Grand Taruma

Lindeteves Trade Center

4

Resort Bali

11 10

1

2

3

45

67

8

9

12

Bali

5

6

7

8

9

10

12

11

Page 195: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

173

a. Central Park

Berikut merupakan gambar rancangan dari pembangunan superblok Central Park:

Gambaran di atas tidak dapat mewakili tampilan nyata dari bangunan properti yang sebenarnya Sumber: Perseroan

Alamat : Podomoro City, Jl.Letjen S.Parman Kav.28, Jakarta Barat Luas area (m2) : 101.577

Central Park Mall Tahun dimulainya pembangunan : 2007Tahun penyelesaian : 2009Tahun pembukaan : 2009Luas kotor (m2) : 188.077Luas area parkir (m2) : 166.388Luas area yang dapat dijual (m2) : 125.428 (termasuk Tribeca entertainment area dan taman)Tingkat : 9 tingkatJam operasi: − Weekdays : 10.00 pagi – 10 malam − Weekend : 10.00 pagi – 10 malamTingkat hunian : 83,00% (per 31 Maret 2011)Jumlah penyewa : 242 penyewa (per 31 Maret 2011)Penyewa : Sogo, Carrefour, Gramedia, Best Denki, Blizt Megaplex, Bershka,

Pull & Bear, Stradivarius, Zara, Mango, Guess, Marks & Spencer and Topshop

Harga sewa (dalam ribuan) − Anchor tenants : Rp40 – 60 / m2/bulan− Mini anchor tenants : Rp60 – 120 / m2/bulan− Speciality retailers : Rp250 – 500 / m2/bulan

CentralParkOffice Tahun dimulainya pembangunan : 2007Tahun penyelesaian : 2012Tahun pembukaan : 2011Luas kotor (m2) : 80.000

SUPERBLOK CENTRAL PARK

Page 196: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

174

Luas area parkir (m2) : 40.172Luas area yang dapat dijual (m2) : 64.148Tingkat : 38 tingkatArea yang masih dapat dijual (m2) : 29.394 (per 31 Maret 2011)

Central Park – Apartments Tahun dimulainya pembangunan : 2007Tahun penyelesaian : 2012Luas kotor (m2) : 105.800Luas area parkir (m2) : 39.286Luas area yang dapat dijual (m2) : 78.663 (1.026 unit)Unit yang masih dapat dijual : 283 unit (per 31 Maret 2011)Jumlah menara dan lantai : 3 menara dan 50 lantai

Central Park – Hotel Tahun dimulainya pembangunan : 2007Tahun penyelesaian : 2011Luas kotor (m2) : 31.000Luas area parkir (m2) : 11.555Jumlah lantai dan kamar : 12 lantai dan 395 kamarDikelola oleh : Accor Group – Pullman brand

Central Park merupakan proyek pengembangan superblok di area Podomoro City dengan total luas lahan sekitar 101.577 m2 dengan agregat luas lantai, tidak termasuk parkir, sekitar 404.877 m2, di mana pada saat penyelesaiannya, akan terdiri dari 9 (sembilan) tingkat pusat perbelanjaan, 3 (tiga) menara apartemen, gedung kantor dan hotel. Perseroan mulai mengakuisisi lahan di tahun 2004 dan mulai melakukan pembangunan di tahun 2007. Proyek pengembangan juga termasuk lebih dari 6.700 lot parkir dan berdekatan dengan jalan tol dalam kota yang merupakan penghubung antara Jakarta dengan Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta. Superblok Central Park didesain oleh DP Architects Pte. Ltd. of Singapore, bersama dengan konsultan lanskaping Bennit Design Group dari Amerika Serikat. Kontraktor utama proyek tersebut adalah PT Total Bangun Persada.

Central Park Mall

Dibuka di bulan September 2009, Central Park Mall ditargetkan untuk konsumen berpenghasilan menengah ke atas, sekitar 83,0% dari area yang dapat disewakan dari pusat perbelanjaan tersebut telah tersewa dan beroperasi per tanggal 31 Maret 2011. Perseroan telah membangun unit-unit di dalam Central Park Mall hanya untuk disewakan.

Department store Sogo di Central Park, yang telah di buka bulan Agustus 2010, menempati sekitar 23.834 m2 dari mal tersebut meliputi empat lantai dan merupakan toko Sogo terbesar di Indonesia. Terletak di lower ground, hypermarket Carrefour menyewa sekitar 10.040 m2 selama 20 tahun masa sewa, dan telah menjadi salah satu dari sepuluh besar hypermarket Carrefour dari segi penjualan di Indonesia. Kompleks bioskop Blitz Megaplex memiliki dua layar berukuran besar dan delapan layar yang lebih kecil dan merupakan Blitz Megaplex terbesar kedua di Indonesia. Toko buku Gramedia di Central Park melayani konsumen pusat perbelanjaan dan mahasiswa dari empat universitas yang terletak di sekitar Central Park.

Hotel Pullman Jakarta Central Park

Dalam pengembangannya, Perseroan telah menandatangani beberapa perjanjian sebagai berikut:

1) Hotel Management Agreement dengan PT AAPC Indonesia, mengenai pengelolaan hotel berbintang 5 dengan jumlah 395 room bays di Central Park di bawah nama Pullman Jakarta Central Park yang merupakan hotel Pullman pertama di Jakarta; dan

2) Hotel Consultancy Services Agreement dengan AAPC (Thailand) Ltd. mengenai jasa konsultasi teknis untuk pembukaan dan pengelolaan hotel.

Page 197: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

175

Pintu utama hotel akan terpisah dari mal, menara hunian dan perkantoran, namun tamu hotel memiliki akses langsung ke Central Park Mall. Grand ballroom dan area banquet hall yang terletak dalam hotel mulai beroperasi pada bulan Mei 2010 dan telah menyelenggarakan beberapa kegiatan budaya dan konser musik. Hotel Pullman mulai beroperasi sejak pertengahan tahun 2011.

b. Garden Shopping Arcade

Berikut merupakan gambar aktual dari pembangunan Garden Shopping Arcade:

Sumber: Perseroan

Alamat : Podomoro City, Jl.Letjen S.Parman Kav. 28, Jakarta Barat Tahun dimulainya pembangunan : 2007Tahun penyelesaian : 2010Luas area (m2) : 12.252Luas kotor (m2) : 29.473Luas area yang dapat dijual (m2) : 27.210 (85 unit)Unit yang masih dapat dijual : Telah habis terjual (per 31 Maret 2011)

Garden Shopping Arcade merupakan bangunan bertingkat rendah shopping arcade yang terletak di sisi berlawanan dari taman Central Park Mall dan berdampingan dengan Royal Mediterania Garden di sisi lainnya. Pembangunannya meliputi 85 unit rumah toko di kedua sisi dari tengah jalan. Pada tanggal 31 Maret 2011, seluruh unit rumah toko tersebut telah habis terjual dengan sertipikat HGB.

GARDEN SHOPPING ARCADE

Page 198: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

176

c. Royal Mediterania Garden

Berikut merupakan gambar rancangan dari pembangunan Royal Mediterania Garden:

Gambaran di atas tidak dapat mewakili tampilan nyata dari bangunan properti yang sebenarnya Sumber: Perseroan

Alamat : Podomoro City, Jl.Letjen S.Parman Kav.28, Jakarta Barat Tahun dimulainya pembangunan : 2007Tahun penyelesaian : 2011Luas area (m2) : 14.084Luas kotor (m2) : 127.155Luas area parkir (m2) : 31.628Luas area yang dapat dijual (m2) : 89.343 (1.619 unit)Unit yang masih dapat dijual : 435 unit (per 31 Maret 2011)Jumlah menara dan lantai : 2 menara dan 36 lantai

Lokasi Royal Mediterania Garden berdekatan dengan Garden Shopping Arcade di kawasan Podomoro City. Pembangunan terdiri dari dua menara hunian strata-title berlantai 36 dengan 1.619 unit apartemen. Pada tanggal 31 Maret 2011, sebesar 75,2% unit dari Royal Mediterania Garden telah terjual. Hunian tersebut menyediakan fasilitas antara lain keamanan 24 jam, pusat kebugaran, lapangan tenis, kolam renang dan akses langsung melalui jalan bawah tanah ke Central Park Mall.

ROYAL MEDITERANIA GARDEN

Page 199: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

177

d. Mediterania Garden Residences 2

Berikut merupakan gambar aktual dari pembangunan Mediterania Garden Residences 2:

Sumber: Perseroan

Alamat : Podomoro City, Jl.Letjen S.Parman Kav.28, Jakarta Barat Tahun dimulainya pembangunan : 2005Tahun penyelesaian : 2008Luas area (m2) : 33.809Luas kotor (m2) : 195.912Luas area parkir (m2) : 57.028Luas area yang dapat dijual (m2) : 146.342 (3.106 unit)Unit yang masih dapat dijual : Telah habis terjual (per 31 Maret 2011)Jumlah menara dan lantai : 6 menara dan 37 lantai

Dibangun pada tahun 2005, Mediterania Garden Residences 2 merupakan tahap kedua dari superblok Podomoro City yang dibangun setelah Mediterania Garden Residences 1, yang dimiliki oleh pemegang saham pengendali Perseroan yakni JLP dan saat ini telah selesai dibangun dan telah terjual seluruhnya. Mediterania Garden Residences 2 terdiri dari 6 (enam) menara hunian yang memiliki 37 lantai. Seluruh unit dari properti ini telah terjual. Fasilitas untuk Mediterania Garden Residences 2 terdiri dari keamanan 24 jam, pusat kebugaran, lapangan tenis, kolam renang dan terletak sangat dekat dengan Central Park Mall.

MEDITERANIA GARDEN RESIDENCES 2

Page 200: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

178

2. SENAYAN CITY

Berikut merupakan gambar aktual dari pengembangan Senayan City:

Sumber: Perseroan

Alamat : Jl. Asia Afrika Lot 19, Senayan – Jakarta SelatanLuas area (m2) : 53.393

Senayan City Mall Tahun dimulainya pembangunan : 2003Tahun penyelesaian : 2006Tahun pembukaan : 2006Luas kotor (m2) : 118.006Luas area parkir (m2) : 99.517Luas area yang dapat disewakan (m2) : 76.066Tingkat : 7 tingkatJam operasi: − Weekdays : 10.00 pagi – 10 malam − Weekend : 10.00 pagi – 10 malamTingkat hunian : 98,91% (per 31 Maret 2011)Jumlah penyewa : 418 penyewa (per 31 Maret 2011)Penyewa : Debenhams, Best Denki, Cinema XXI, Burberry, Bottega

Veneta, Gucci,Versace, Tag Heuer and Banana Republic Harga sewa (dalam ribuan) − Anchor tenants : Rp90 – 100 /m2/bulan− Mini anchor tenants : Rp100 – 120 / m2/bulan− Speciality retailers : Rp350 – 450 / m2/bulan

SenayanCityOffice–SCTVTower Tahun dimulainya pembangunan : 2003Tahun penyelesaian : 2008Tahun pembukaan : 2008Luas kotor (m2) : 26.954Luas area parkir (m2) : 20.425Luas area yang dapat disewakan (m2) : 23.817Tingkat : 14 tingkatTingkat hunian : 100% (per 31 Maret 2011)Jumlah penyewa : 2 penyewa (per 31 Maret 2011)Major tenants : SCTV

SENAYAN CITY

Page 201: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

179

SenayanCityOffice–PaninTower Tahun dimulainya pembangunan : 2003 Tahun penyelesaian : 2008 Tahun pembukaan : 2008 Luas kotor (m2) : 19.009 Luas area parkir (m2) : 8.175 Luas area yang dapat disewakan (m2) : 18.585 Tingkat : 21 tingkat Tingkat hunian : 100% (per 31 Maret 2011) Jumlah penyewa : 41 penyewa (per 31 Maret 2011) Harga sewa (dalam ribuan) : Rp100 – 110 /m2/bulan

Senayan City – Apartments Tahun dimulainya pembangunan : 2003Tahun penyelesaian : 2008Luas kotor (m2) : 21.093Luas area parkir (m2) : 17.400Luas area yang dapat disewakan (m2) : 15.635 (67 units)Unit yang masih dapat disewakan : 1 unit (per 31 Maret 2011)Jumlah menara dan lantai : 1 menara dan 24 lantai

Senayan City mulai beroperasi pada tahun 2006 dan merupakan pusat perbelanjaan, hiburan dan gaya hidup yang terletak pada central business district di selatan Jakarta. Senayan City memiliki area perbelanjaan ritel yang luas, 1 (satu) menara hunian dan 2 (dua) menara perkantoran. Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki 25,5% saham dalam MGP yang membangun dan mengoperasikan Senayan City, dan Perseroan mencatat investasi tersebut dengan menggunakan metode ekuitas. Pemegang saham lainnya dalam MGP merupakan pihak ketiga yang tidak terafiliasi. Perusahaan lain yang memiliki kepemilikan lebih besar dari Perseroan dalam MGP adalah Sannox Investment PLC yaitu sebesar 31,2%. Perseroan mengakuisisi saham MGP dari PT Sunter Agung yang merupakan pemegang saham pengendali dari Perseroan yakni IDFC. Grup Perseroan berperan penting dalam mengembangkan, mengelola dan mengoperasikan MGP sejak tahun 2004. Saat ini, Bapak Handaka Sentosa yang menjabat sebagai salah satu Wakil Direktur Utama Perseroan juga merangkap sebagai Chief Executive Officer dari MGP. Senayan City dibangun di atas tanah yang dikerjasamakan antara MGP dan Badan Pengelola Gelora Bung Karno (BPGBK) berdasarkan Perjanjian BOT dengan jangka waktu BOT selama 35 tahun. Setelah berakhirnya jangka waktu 35 tahun tersebut, MGP mempunyai hak utama (first priority) untuk mengikat kerjasama pengelolaan manajemen kontrak dengan BPGBK untuk jangka waktu 15 tahun berikutnya dengan ketentuan dan syarat-syarat yang akan ditentukan kemudian secara bersama. Sejumlah persentase tertentu dari keuntungan yang diperoleh Senayan City dikurangi biaya operasi akan dibayarkan kepada BPGBK bersama dengan sejumlah biaya tetap untuk sewa tanah.

a. Senayan City Mall

Target konsumen utama dari Senayan City Mall ini adalah konsumen berpenghasilan menengah ke atas. Anchor tenants mal antara lain department store Debenhams, yang menyewa empat lantai dengan luas sekitar 20.241 m2 dengan masa sewa selama 10 tahun, Cinema XXI - komplek bioskop premium dengan lima layar, toko elektronik Best Denki, dan pusat permainan anak Lollipops. Unit-unit lain dalam mal juga telah disewakan kepada beberapa merek internasional ternama seperti Burberry, Bottega Veneta, Gucci, Versace, Tag Heuer dan Banana Republic dengan masa sewa selama 5 (lima) tahun. Senayan City juga memiliki food hall dan sejumlah restoran.

b. Senayan City Apartments

Mayoritas unit hunian dalam Senayan City Apartments disewakan melalui sistem sewa jangka pendek dalam denominasi US Dollar dan beberapa unit lainnya disewakan secara jangka panjang dalam Rupiah. Tiap unit menghadap ke Senayan Golf Course, yang berlokasi di sebelah Senayan City dan penghuni memiliki akses ke dalam fasilitas sarana kebugaran, kolam renang dan lapangan tenis serta diperbolehkan untuk mempergunakan lapangan golf.

Page 202: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

180

3. LINDETEVES TRADE CENTER

Berikut merupakan gambaran aktual dari Lindeteves Trade Center:

Sumber: Perseroan

Alamat : Jl. Hayam Wuruk No.127, Taman Sari – Jakarta Barat Tahun dimulainya pembangunan : 2004Tahun penyelesaian : 2005Luas area (m2) : 26.018Luas kotor (m2) : 189.157Luas area parkir (m2) : 58.254Luas area yang dapat dijual (m2) : 57.670 (3.213 unit)Unit yang masih dapat dijual : 1.001 unit (per 31 Maret 2011) Luas area yang dapat disewakan (m2) : 20.293Unit yang masih dapat disewakan : 50 unitTingkat hunian : 68,07% (per 31 Maret 2011)Jumlah menara dan lantai : 10 lantai

Pada tahun 2005, Lindeteves Trade Center atau LTC Glodok dibuka sebagai pusat perbelanjaan komersil berlantai 10 yang berlokasi di Glodok, salah satu kota pecinan yang ada di Jakarta. Perseroan mengakuisisi saham CGN, perusahaan yang memiliki LTC Glodok, sebesar 35,0% dari IDFC, dan pencatatan dari investasi tersebut menggunakan metode ekuitas. Selain Perseroan, terdapat 3 (tiga) pemegang saham lainnya dalam LTC Glodok, di mana salah satunya adalah PT Suryaraya Harita Sejahtera yang memiliki kepemilikan saham sebesar 40,0% dan merupakan pemegang saham terbesar dalam CGN. Grup Perseroan memiliki peranan yang penting dalam proses pengembangan, pengelolaan dan pengoperasian LTC Glodok sejak tahun 2003. Pada saat ini, Wakil Direktur Utama Perseroan, Ariesman Widjaja merupakan Direktur Utama dari CGN.

LTC Glodok memiliki spesialisasi dalam pengadaan peralatan dan bahan bangunan. LTC Glodok memiliki beberapa unit kios beroperasi sebagai outlet grosir untuk melayani perusahaan-perusahaan yang berada di luar kota, sementara unit kios lainnya menjual barang-barang ritel. LTC Glodok memiliki 2 (dua) anchor tenants yakni Giant Hypermarket dan Sun City. Giant Hypermarket berlokasi di lantai satu dan menyewa sekitar 5.173 m2. Sun City menyewa sekitar 10.573 m2 untuk area kantor dan manajemen dan membeli sekitar 16.176 m2 dengan strata-title pada tiga lantai teratas LTC Glodok untuk mengoperasikan restoran, ballroom dan klub. LTC Glodok juga menyewakan ruangan di lantai dasar untuk beberapa kantor cabang bank dan ATM.

LINDETEVES TRADE CENTER

Page 203: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

181

Dalam rangka penyesuaian penggunaan ruang sewa, LTC Glodok telah melakukan peningkatan jumlah unit kios dalam gedung tersebut, sehingga pada saat Prospektus ini diterbitkan total kios yang terdapat dalam LTC Glodok adalah sebanyak 3.213 unit. Dikarenakan proses pembangunan gedung telah selesai, maka biaya yang diperlukan untuk menambah unit kios diperkirakan sangat minimal. Unit kios di LTC Glodok yang belum terjual akan disewakan dalam jangka waktu pendek dan dapat dijual sewaktu-waktu. LTC Glodok mengenakan biaya dalam pengelolaan beberapa area dan biaya lainnya seperti biaya listrik.

4. KUNINGAN CITY

Berikut merupakan gambar rancangan dari Kuningan City:

Gambaran di atas tidak dapat mewakili tampilan nyata dari bangunan properti yang sebenarnya Sumber: Perseroan

Alamat : Jl.Prof.Dr.Satrio, Kuningan Setiabudi, Jakarta SelatanLuas area (m2) : 27.700

Kuningan City Mall Tahun dimulainya pembangunan : 2008Target tahun penyelesaian : 2011Target tahun pembukaan : 2011Luas kotor (m2) : 86.533Luas area parkir (m2) : 54.468Luas area yang dapat disewakan (m2) : 55.045Tingkat : 6 tingkatTingkat hunian : 40,2% (per 31 Maret 2011)Jumlah penyewa : 47 penyewa (per 31 Maret 2011)Penyewa : Lotte Mart, Cinema XXI, Best Denki, GramediaHarga sewa (dalam ribuan) − Anchor tenants : Rp80 – 90 / m2/bulan− Mini anchor tenants : Rp200 – 250 / m2/bulan− Speciality retailers : Rp350 – 400 / m2/bulan

KuninganCityOffice–AXA Tower Tahun dimulainya pembangunan : 2008 Target tahun penyelesaian : 2012 Target tahun pembukaan : 2013

KUNINGAN CITY

Page 204: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

182

Luas kotor (m2) : 63.022 Luas area parkir (m2) : 36.702 Luas area yang dapat dijual (m2) : 31.907 Luas area yang dapat disewakan (m2) : 29.070 Tingkat : 34 tingkat Harga sewa (dalam ribuan) : Rp150 – 200 /m2/bulanArea yang masih dapat dijual (m2) : 18.894 (per 31 Maret 2011) Area yang masih dapat disewakan (m2) : 15.030 (per 31 Maret 2011)

Kuningan City Apartments – Denpasar Residence Tahun dimulainya pembangunan : 2008Target tahun penyelesaian : 2012Luas kotor (m2) : 94.272Luas area parkir (m2) : 42.307Luas area yang dapat dijual (m2) : 69.274 / 960 unit (per 31 Maret 2011) Unit yang masih dapat dijual : 50 unit (per 31 Maret 2011)Jumlah menara dan lantai : 2 menara dan 39 lantai

Kuningan City terletak di CBD Jakarta dan pada saat ini masih berada dalam tahap pembangunan. Superblok Kuningan City terdiri dari 2 (dua) menara hunian, menara perkantoran premium, dan pusat perbelanjaan 6 (enam) lantai. Pada saat ini, wilayah di mana Kuningan City saat ini sedang dikembangkan akan menjadi salah satu shopping belts di Jakarta yang menyerupai Orchard Road di Singapura.

a. Kuningan City Mall

Kuningan City Mall ditargetkan untuk konsumen berpenghasilan menengah ke atas. Pada tanggal 31 Maret 2011, Perseroan telah memperoleh komitmen sewa untuk mal sebesar 40,2%, termasuk dari Lotte Mart, Best Denki, Gramedia dan Cinema XXI yang telah menandatangani perjanjian sewa untuk bertindak sebagai anchor tenants. Perseroan berencana untuk menyewakan seluruh unit ritel yang ada setelah proses pembangunan selesai.

b. KuninganCityOffices–AXATower

Menara perkantoran yang terletak dalam Kuningan City memiliki tinggi sebanyak 34 lantai dan dikenal dengan nama AXA Tower. Menara perkantoran ini merupakan hasil karya DP Architects Pte. Ltd. dari Singapura dan nantinya menara ini akan memiliki sebuah bentuk oval yang iconic. Menara ini menawarkan ruang perkantoran dengan kualitas Grade-A kepada perusahaan-perusahaan eksklusif yang mencari lokasi dan kualitas premium. Pada tanggal 1 Desember 2010, ASA, Anak Perusahaan yang merupakan pengembang dari Kuningan City, telah menandatangani Lease Agreement (LA) dengan beberapa perusahaan yang tergabung dalam AXA Group untuk menyewa seluas 13.804,63 m2 (semi gross) pada menara perkantoran The Oval yang terletak dalam superblok Kuningan City. Harga sewa berdasarkan LA tersebut menggunakan US Dollar.

c. Kuningan City Apartments – Denpasar Residence

Kedua menara hunian yang terletak dalam Kuningan City berstatus strata-title yang memiliki tinggi 39 lantai, dikenal dengan nama Denpasar Residence. Kedua menara hunian tersebut menawarkan unit mulai dari (1) satu hingga 3 (tiga) kamar tidur dan ditargetkan untuk konsumen kelas menengah ke atas. Penghuni akan memiliki akses ke rooftop garden, pusat kebugaran dan kolam renang. Pada tanggal 31 Maret 2011, sekitar 94,8% dari total luas area telah terjual atau sekitar 910 unit.

Page 205: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

183

5. GREEN BAY PLUIT

Berikut merupakan gambar rancangan dari Green Bay Pluit:

Gambaran di atas tidak dapat mewakili tampilan nyata dari bangunan properti yang sebenarnya Sumber: Perseroan

Alamat : Jl.Pluit Karang Ayu, Pluit Penjaringan, Jakarta UtaraLuas area (m2) : 123.320

Green Bay Pluit Mall Tahun dimulainya pembangunan : 2011Target tahun penyelesaian : 2013Target tahun pembukaan : 2013Luas kotor (m2) : 86.965Luas area parkir (m2) : 72.240Luas area yang dapat disewakan (m2) : 50.049Tingkat : 12 tingkat

Green Bay Pluit Apartments Tahun dimulainya pembangunan : 2010Target tahun penyelesaian : 2012Luas kotor (m2) : 272.752Luas area parkir (m2) : 37.325Luas area yang dapat dijual (m2) : 238.468 (6.734 unit) Unit yang masih dapat dijual (Tahap I) : 2.226 unit (per 31 Maret 2011)Jumlah menara dan lantai : 8 menara dan 29 - 32 lantai

Green Bay Pluit Condominium Tahun dimulainya pembangunan : 2011Target tahun penyelesaian : 2013Luas kotor (m2) : 198.561Luas area parkir (m2) : 40.894Luas area yang dapat dijual (m2) : 150.448 (2.008 unit)Unit yang masih dapat dijual : 353 unit (per 31 Maret 2011)Jumlah menara dan lantai : 4 menara dan 37 lantai

GREEN BAY PLUIT

Page 206: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

184

Green Bay Pluit – Kios Target tahun dimulainya pembangunan : 2010Target tahun penyelesaian : 2013Luas kotor (m2) : 7.071Unit yang dapat dijual (m2) : 394 unit

Green Bay Pluit – Sekolah Target tahun dimulainya pembangunan : 2010Target tahun penyelesaian : 2013Target tahun pembukaan : 2013Luas kotor (m2) : 15.718Luas area yang dapat disewakan (m2) : 15.718

Green Bay Pluit berlokasi di tepi laut Jakarta Utara. Perseroan mengakuisisi tanah Green Bay Pluit dan memulai proses pembangunan pada tahun 2010. Green Bay Pluit direncanakan akan memiliki pusat perbelanjaan, kios, sekolah dan 12 menara hunian, termasuk sebuah taman dengan luas lebih dari 30.000 m2. Sekitar 30% dari keseluruhan luas area tanah di Green Bay Pluit akan diperuntukkan sebagai kawasan hijau. Perseroan berencana untuk menyelesaikan seluruh tahap pembangunan Green Bay Pluit pada tahun 2014.

a. Green Bay Pluit – Tahap 1, hunian dan kios

Per tanggal 31 Maret 2011, Perseroan telah melakukan proses pembangunan untuk 8 (delapan) menara hunian. Rata-rata luas tiap unit adalah sekitar 33 m2. Pada saat ini, Perseroan telah melakukan penjualan tahap awal dengan menawarkan sebanyak 5.932 unit dari total unit sebanyak 6.734 unit. Berdasarkan jumlah tersebut, per tanggal 31 Maret 2011, Perseroan telah menjual sekitar 3.706 unit atau sekitar 55,03% dari 5.932 unit.

b. Green Bay Pluit – Tahap 2, mal, sekolah dan hunian

Proses pengembangan Green Bay Pluit tahap kedua direncanakan terdiri dari sebuah pusat perbelanjaan yang berlokasi di tepi laut dan 4 (empat) menara hunian strata-title. Unit hunian pada tahap kedua akan ditargetkan untuk konsumen berpenghasilan menengah ke atas dan akan memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan unit di tahap pertama. Pada saat ini, Perseroan telah melakukan penjualan tahap awal untuk salah satu menara atau sebanyak 502 unit, dimana dari jumlah ini Perseroan telah berhasil menjual sebanyak 149 unit atau sekitar 29,68% dari 502 unit.

Perseroan berencana untuk membangun sekolah dalam tahap kedua pembangunan Green Bay Pluit. Sekolah tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan penghuni Green Bay Pluit dan Masyarakat sekitar.

Page 207: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

185

6. FESTIVAL CITYLINK

Berikut merupakan gambar rancangan dari Festival CityLink:

Gambaran di atas tidak dapat mewakili tampilan nyata dari bangunan properti yang sebenarnya Sumber: Perseroan

Alamat : Jl.Peta, Bojongloa Kaler, Bandung Jawa BaratLuas area (m2) : 30.173

Festival CityLink Mall Tahun dimulainya pembangunan : 2010Target tahun penyelesaian : 2011Target tahun pembukaan : 2011Luas kotor (m2) : 79.154Luas area parkir (m2) : 35.065Luas area yang dapat disewakan (m2) : 43.339Tingkat : 6 tingkatTingkat hunian : 58,0% (per 31 Maret 2011)Jumlah penyewa : 48 penyewa (per 31 Maret 2011)Harga sewa (dalam ribuan) − Anchor tenants : Rp40 – 50 / m2/bulan− Mini anchor tenants : Rp80 – 100 / m2/bulan− Speciality retailers : Rp200 – 250 / m2/bulan

Festival CityLink – Hotel Harris & Convention Centre Tahun dimulainya pembangunan : 2010Target tahun penyelesaian : 2011Luas kotor (m2) : 12.712Luas area parkir (m2) : 6.526Jumlah lantai dan kamar : 7 lantai dan 180 kamarDikelola oleh : Harris Group

FESTIVAL CITYLINK

Page 208: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

186

Festival CityLink terletak di atas lahan seluas 30.173 m2 di wilayah Bandung dan direncanakan sebagai proyek pengembangan Mixed Use yang meliputi pusat perbelanjaan, hotel dan convention center.

Pada tanggal 31 Maret 2011, sekitar 58,0% dari total area yang dapat disewakan pada Festival CityLink Mall telah disewakan kepada penyewa prospektif.

Hotel dan Convention Center dalam Festival CityLink

Dalam pengembangannya, Perseroan telah menandatangani beberapa perjanjian sebagai berikut:

1) Hotel Management Consulting Agreement dengan PT Tauzia International Management untuk mengoperasikan dan mengelola 180 kamar di bawah nama Harris Hotel;

2) Hotel Technical Assistance Agreement dengan Harris International Hotel Corporation untuk menyediakan jasa konsultasi teknis untuk persiapan pembukaan dan pengelolaan hotel tersebut; dan

3) Tradename & Trademark Agreement dengan Harris International Hotel Corporation untuk penggunaan nama dagang dan merek dagang hotel tersebut.

7. GREEN LAKE SUNTER

Berikut merupakan gambar rancangan dari Green Lake Sunter:

Gambaran di atas tidak dapat mewakili tampilan nyata dari bangunan properti yang sebenarnya umber: Perseroan

Alamat : Komplek Podomoro Sport Center, Blok M 2, Jl. Danau Sunter Selatan, Jakarta Utara

Luas area (m2) : 40.154

Green Lake Sunter – Hunian Tahun dimulainya pembangunan : 2010Tahun penyelesaian : 2013

GREEN LAKE SUNTER

Page 209: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

187

Luas kotor (m2) : 14.896Luas area yang dapat dijual (m2) : 11.010 (61 unit)Unit yang masih dapat dijual : 29 unit (per 31 Maret 2011)

Green Lake Sunter – Ruko Target tahun dimulainya pembangunan : 2010Target tahun penyelesaian : 2013Luas kotor (m2) : 12.960Unit yang dapat dijual : 36 unit (per 31 Maret 2011)Unit yang masih dapat dijual : Telah habis terjual (per 31 Maret 2011)

Green Lake Sunter Apartments Tahun dimulainya pembangunan : 2010Target tahun penyelesaian : 2013Luas kotor (m2) : 116.445Luas area parkir (m2) : 33.600Unit yang dapat dijual : 2.140 unit Unit yang masih dapat dijual : 1.365 unit (per 31 Maret 2011)Jumlah menara dan lantai : 2 menara dan 36 lantai

Green Lake Sunter berlokasi di Sunter, Jakarta Utara dan merupakan proyek pengembangan superblok terbaru dari Perseroan. Perseroan mengakuisisi tanah pada tahun 2010 dan memulai proses pembangunan pada tahun 2011. Green Lake Sunter direncanakan memiliki apartemen, hunian dan ruko. Dalam mendukung konsep go green, sekitar 30% dari keseluruhan luas area tanah di Green Lake Sunter akan diperuntukkan sebagai kawasan hijau. Perseroan berencana untuk menyelesaikan seluruh tahap pembangunan Green Lake Sunter pada tahun 2013.

PEMBANGUNAN HUNIAN

1. THE LAVANDE

Berikut merupakan gambar aktual dari pengembangan The Lavande:

Sumber: Perseroan

THE LAVANDE

Page 210: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

188

Alamat : Jl. Prof. Dr. Supomo No.231 – Jakarta SelatanTahun dimulainya pembangunan : 2007Tahun penyelesaian : 2010Luas area (m2) : 9.053Luas kotor (m2) : 56.921Luas area parkir (m2) : 8.909Luas area yang dapat dijual (m2) : 43.395 (762 unit)Unit yang masih dapat dijual : 156 unit (per 31 Maret 2011) Jumlah lantai : 2 menara dan 32 lantai

Lokasi pengembangan The Lavande terletak di wilayah Tebet yang merupakan salah satu lokasi eksklusif di Jakarta. Fasilitas yang tersedia untuk penghuni meliputi keamanan 24 jam, pusat kebugaran, lapangan squash dan kolam renang. Pada saat ini, Perseroan terus memperoleh pendapatan dari proyek ini atas penyewaan unit hunian yang belum terjual.

2. GADING NIAS

Berikut merupakan gambar rancangan dari pengembangan Gading Nias:

Gambaran di atas tidak dapat mewakili tampilan nyata dari bangunan properti yang sebenarnya Sumber: Perseroan

Alamat : Jl.Pegangsaan 2 No.3, Jakarta UtaraLuas area (m2) : 38.405 Gading Nias Residences dan Gading Nias Emerald - Tahap 1 dan 2 Tahun dimulainya pembangunan : 2008Tahun penyelesaian : 2010Luas kotor (m2) : 236.440Luas area yang dapat dijual (m2) : 176.607 (6.295 unit)Unit yang masih dapat dijual : Telah habis terjual (per 31 Maret 2011) Jumlah menara dan lantai : 5 menara dan 24 lantai

GADING NIAS

Page 211: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

189

Grand Emerald – Tahap 3 Tahun dimulainya pembangunan : 2010Target tahun penyelesaian : 2011Luas kotor (m2) : 29.875Luas area parkir : 8.905Luas area yang dapat dijual (m2) : 21.730 (747 unit)Unit yang masih dapat dijual : Telah habis terjual (per 31 Maret 2011)Jumlah menara dan lantai : 1 menara dan 30 lantai

Pengembangan Gading Nias yang terletak di daerah Kelapa Gading terdiri dari proyek Gading Nias Residences, Gading Nias Emerald dan Grand Emerald. Secara keseluruhan, terdapat 6 (enam) menara hunian dalam proyek tersebut, dimana proyek ini ditujukan untuk menyediakan hunian dengan harga terjangkau bagi konsumen golongan penghasilan menengah ke bawah dan dilengkapi dengan ruang ritel yang berada di lantai dasar. Proyek ini dibangun oleh kontraktor PT PP (Persero) Tbk.

Per 31 Maret 2011, pembangunan untuk 5 (lima) menara hunian yang terdiri dari proyek Gading Nias Residences dan Gading Nias Emerald telah selesai dan seluruh unit yang terdapat dalam kedua proyek ini telah habis terjual. Ukuran tiap unit dalam bangunan tersebut adalah sekitar 30 m2 dengan rata-rata harga penjualan sebesar Rp200 juta.

3. GRAND TARUMA

Berikut merupakan gambar aktual dari pengembangan Grand Taruma:

Gambaran di atas tidak dapat mewakili tampilan nyata dari bangunan properti yang sebenarnya Sumber: Perseroan

Alamat : Jl. Tarumanegara (arteri Karawang Barat), Desa Sukamakmur, Kecamatan Teluk Jambe Timur, Kabupaten Karawang

Tahun dimulainya pembangunan : 2011Tahun penyelesaian : 2015Luas area (m2) : 475.574Luas area yang dapat dijual (m2) : 341.573Unit yang masih dapat dijual : 1.497 unit (per 31 Maret 2011)

Grand Taruma merupakan salah satu produk unggulan Perseroan yang dikembangkan di luar kota Jakarta, yakni terletak di kota industri Karawang. Proyek ini dikembangkan pada lahan seluas sekitar 48 hektar yang memiliki lokasi sangat strategis, dimana memiliki akses jalan tol langsung ke Jakarta dan ke arah Bandung. Selain itu, jarak dari Grand Taruma ke pusat kota Karawang dapat dicapai dalam waktu kurang lebih 5 menit dan lokasi proyek ini berdekatan dengan sebuah rumah sakit terkenal di kota Karawang.

GRAND TARUMA

Page 212: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

190

4. GREEN PERMATA

Berikut merupakan gambar aktual dari pengembangan Green Permata:

Gambaran di atas tidak dapat mewakili tampilan nyata dari bangunan properti yang sebenarnya Sumber: Perseroan

Alamat : Jl. Pos Pengumben No. 40, Kembangan – Jakarta Barat

Luas area (m2) : 40.200

Green Permata – Hunian Tahun dimulainya pembangunan : 2010Tahun penyelesaian : 2013Luas kotor (m2) : 80.810Area yang dapat dijual (m2) : 59.551 (476 unit)Unit yang masih dapat dijual (Tahap I) : 26 unit (per 31 Maret 2011)

Green Permata – Apartments Tahun dimulainya pembangunan : 2010Target tahun penyelesaian : 2013Luas kotor (m2) : 18.375Luas area parkir (m2) : 27.732Area yang dapat dijual (m2) : 13.518 (454 unit) Unit yang masih dapat dijual : 454 unit (per 31 Maret 2011)Jumlah menara dan lantai : 1 menara dan 15 lantai

Green Permata merupakan sebuah proyek pengembangan Perseroan yang menawarkan perumahan mewah dengan konsep modern tropis dan memiliki desain elegan yang mencerminkan gaya hidup modern di tengah kawasan hunian terbaik di Jakarta Barat.

GREEN PERMATA

Page 213: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

191

Green Permata menawarkan sebuah konsep yang menggabungkan keunggulan dari Negara Singapura dan Pulau Bali untuk menciptakan sebuah konsep hidup yang baru. Singapura dikenal di seluruh dunia sebagai garden city yang memiliki etika disiplin dengan ketertiban, kerapian, dan kebersihan yang tinggi. Sedangkan, pulau Bali dikenal dunia karena kerajinan dan lanskap alam yang eksotis. Dikarenakan lokasi kota Jakarta berada di antara Singapura dan Bali, maka konsep Green Permata memadukan dua tradisi, pulau tropis dan kota metropolitan.

Pada saat ini, Perseroan telah melakukan penjualan tahap awal untuk hunian Green Permata. Dalam tahap ini, Perseroan menawarkan sebanyak 130 unit dari total unit sebanyak 476 unit. Per 31 Maret 2011, Perseroan telah berhasil menjual sebanyak 104 unit atau 80% dari 130 unit.

E. RENCANA PENGEMBANGAN PERSEROAN

Dalam rangka mengembangkan kegiatan usahanya, Perseroan secara aktif mencari lahan yang memiliki lokasi strategis maupun menjalankan kerjasama dengan mitra strategis untuk untuk mengembangkan sebuah properti yang memiliki nilai lebih bagi Masyarakat. Sesuai dengan strategi usaha Perseroan, kegiatan pengembangan usaha di masa depan akan mengedepankan keseimbangan antara pendapatan yang diperoleh dari penjualan dengan pendapatan berulang.

Pada saat ini, Perseroan tengah mengembangkan rencana pengembangan usaha hotel yang diharapkan dapat meningkatkan porsi pendapatan berulang dalam komposisi pendapatan Perseroan. Dalam beberapa waktu ke depan Perseroan akan mengembangkan sebuah hotel berbintang lima di kawasan Nusa Dua yang terletak di Pulau Bali. Dengan luas area sekitar 78.000 m2, hotel ini akan memiliki 300 kamar dan 70 vila dengan konsep resort yang menyatu dengan alam serta diharapkan dapat mulai beroperasi pada tahun 2012. Pengelolaan hotel ini akan dijalankan oleh Perseroan melalui Anak Perusahaan, yakni GPL. Selain itu, Perseroan pada saat ini juga tengah berencana untuk mengembangkan sebuah city hotel di wilayah strategis di Jakarta. Kegiatan pengelolaan hotel ini akan dijalankan oleh Perseroan melalui Anak Perusahaan, yakni CIP. Direncanakan city hotel ini dapat mulai beroperasi pada tahun 2012 dan memiliki jumlah kamar sebanyak 134 kamar.

Untuk mengantisipasi pesatnya pertumbuhan penduduk dengan pendapatan kelas menengah, Perseroan juga saat ini tengah mempersiapkan pengembangan usaha pada beberapa kota di luar Jawa yang memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi seperti Balikpapan, Samarinda dan Bali. Sejalan dengan rencana pengembangan usaha ini, Perseroan juga telah mengembangkan sebuah konsep hunian dalam bentuk landed house, yang terletak di kota industri Karawang, yakni Grand Taruma. Dengan dukungan lokasi yang strategis dan beragam fasilitas yang menarik, Perseroan berharap Grand Taruma akan memperoleh sambutan yang positif dari Masyarakat. Saat ini, dalam pengembangan konsep landed house untuk di wilayah Jakarta Perseroan juga telah memiliki proyek pengembangan Green Permata yang terletak di wilayah Jakarta Barat. Proyek ini direncanakan akan selesai pada tahun 2013.

Kegiatan pengembangan usaha yang dijalankan oleh Perseroan pada saat ini juga tidak terlepas dari konsep pemasaran “Back To The City” yang mengacu pada pengembangan sebuah superblok terintegrasi. Perseroan memiliki keyakinan bahwa konsep “Back To The City” merupakan sebuah solusi yang tepat bagi Masyarakat tinggal di wilayah perkotaan. Kurang memadainya infrastruktur perkotaan di Indonesia telah menyebabkan meningkatnya kemacetan pada beberapa kota di Indonesia, khususnya di wilayah Jakarta yang telah memasuki kondisi yang mengkhawatirkan. Dengan menawarkan konsep superblok, Perseroan berharap hal ini dapat membantu Masyarakat untuk memperoleh sebuah hunian yang nyaman di tengah kota dan sesuai dengan gaya hidup metropolitan. Pada saat ini, Perseroan telah memiliki beberapa superblok iconic seperti Central Park, Senayan, dan tengah mengembangkan beberapa superblok berkualitas lainnya seperti Kuningan City, Green Lake Sunter dan Festival CityLink yang berlokasi di Bandung. Walaupun pada saat ini luas lahan berkualitas di Jakarta semakin menyusut, Perseroan dengan pengalaman yang panjang dalam industri properti di Indonesia, tetap optimis dapat memperoleh lahan yang strategis dan berkualitas di wilayah Jakarta. Selain itu, Perseroan juga tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan konsep superblok pada beberapa wilayah di luar Jakarta. Dengan portofolio properti saat ini yang didukung oleh rencana pengembangan usaha strategis dan terkonsep dengan baik, manajemen Perseroan memilki keyakinan bahwa dalam kurun waktu beberapa tahun mendatang Perseroan dapat menjadi sebuah perusahaan properti terintegrasi terdepan di Indonesia.

Page 214: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

192

F. PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROYEK PERSEROAN

Berikut merupakan gambaran umum proses pembangunan dan pengembangan proyek Perseroan.

Sumber: Perseroan

Perseroan memperoleh tanah yang dibutuhkan untuk pengembangan dari hasil negosiasi kesepakatan oleh tim riset pengembangan bisnis Perseroan (sebagai contoh, Green Bay Pluit dan Podomoro City) melalui rekomendasi atau permintaan dari pemilik tanah dan pengembang properti lainnya yang ingin bekerjasama dengan Perseroan untuk mengembangkan properti mereka (seperti Senayan City dan Lindeteves Trade Center), ataupun melalui referensi dari pemegang saham dan afiliasinya. Dalam mempertimbangkan peluang sebuah properti, Perseroan melakukan studi kelayakan yang mendalam atas seluruh potensi pengembangan properti tersebut, termasuk melakukan riset atas demografi lokasi saat ini dan di masa depan, hal-hal yang terkait dengan kepemilikan tanah tersebut, persyaratan lisensi dan perizinan, ketentuan zona peruntukan, informasi rencana tata kota dan melakukan tinjauan atas properti bersaing atau properti yang berpotensi untuk bersaing.

Manajemen Perseroan memutuskan jenis dan kombinasi yang tepat untuk proyek yang akan dikembangkan, seperti hunian apartemen bertingkat tinggi, gedung komersial, menara perkantoran atau kombinasi dari beberapa jenis bangunan tersebut, atau dalam beberapa kasus menjadikannya proyek superblok.

Perseroan pada umumnya menunjuk surveyor pihak ketiga untuk melakukan kajian atas materi dan asumsi yang dipergunakan dalam studi kelayakan Perseroan serta melakukan survei pasar untuk melihat potensi permintaan atas proyek yang diajukan Perseroan.

Setelah proses kajian di atas, Perseroan mengambil keputusan apakah proyek yang diusulkan tersebut patut dilanjutkan atau tidak. Perseroan selanjutnya akan mempekerjakan tim arsitek dan desain yang dianggap tepat untuk melaksanakan proyek tersebut. Perseroan menggunakan arsitek dalam negeri dan internasional untuk melaksanakan proyek-proyeknya. Faktor-faktor yang menjadi dasar pertimbangan Perseroan dalam memilih arsitek dan desainer diantaranya meliputi ukuran dan jenis dari proyek pengembangan tersebut. Dalam kasus pengembangan superblok, Perseroan pada umumnya menggunakan jasa kantor arsitek internasional terkenal yang memiliki pengalaman sesuai dengan rencana pengembangan superblok Perseroan, seperti DP Architects Pte. Ltd. dari Singapura, yang telah dipekerjakan Perseroan di beberapa proyek termasuk superblok Central Park, Kuningan City dan Senayan City.

Setelah proyek memasuki tahap pembangunan, Perseroan akan menunjuk tim khusus yang akan mengelola setiap aspek dari pembangunan, termasuk menunjuk direktur proyek, manajer proyek, manajer pemasaran dan karyawan yang tepat. Setiap pimpinan proyek bertanggung jawab untuk mengkoodirnasikan kemajuan proyek dengan manajemen Perseroan.

PROSES PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN PROYEK PERSEROAN

Tanah

Rekomendasi / Kerjasama

Hasil Riset

Pembangunan

Penjualan

Penyewaan

Page 215: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

193

Pada umumnya, kegiatan pembangunan dari proyek Perseroan diawali dengan melakukan tender terbatas sekurang-kurangnya kepada tiga kontraktor dengan pengalaman relevan atas proyek yang serupa. Perseroan tidak memiliki afiliasi dengan perusahaan konstruksi atau perjanjian khusus dengan kontraktor yang beroperasi di Indonesia. Sampai dengan tanggal 31 Maret 2011, Perseroan telah mempekerjakan beberapa kontraktor utama di Indonesia untuk melaksanakan proyek-proyek Perseroan, seperti PT Total Bangun Persada, PT PP (Persero) Tbk., PT Nusa Raya Cipta dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Perseroan memiliki Tim Pengawasan, Pengadaan dan Biaya Pembangunan yang bertanggung jawab dalam memonitor proses tender Perseroan.

Dalam menjalankan penjanjian dengan para kontraktor, Perseroan umumnya menetapkan perjanjian dengan harga tetap untuk melakukan pengembangan proyek-proyeknya. Walaupun pada umumnya kontraktor menyediakan material konstruksi untuk proyek Perseroan namun Perseroan mungkin harus menanggung tambahan biaya akibat terjadinya perubahan harga material konstruksi seperti baja dan semen. Perseroan dari waktu ke waktu dapat melakukan kontrak pengadaan secara langsung untuk peralatan dan material konstruksi tertentu.

Penjualan dan Penyewaan

Properti yang dikembangkan oleh Perseroan umumnya berstatus strata-title di mana sebesar 84% dari ruang hunian dan perkantoran pada properti Perseroan dijual kepada konsumen. Kebijakan pre-sale atas pengembangan hunian dan perkantoran memberikan Perseroan pendapatan yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek Perseroan, di mana hal ini telah membantu Perseroan mengurangi ketergantungan pendanaan pihak ketiga dan biaya-biaya terkait lainnya.

Perseroan menerapkan strategi pre-sale sebelum pembangunan dilaksanakan atau di tahap awal pembangunan. Pembeli apartemen, kantor dan toko Perseroan dapat membayar penuh pada saat pembelian atau dapat memilih untuk mengangsur dengan membayar uang muka yang berkisar antara 10,0% hingga 20,0%. Biasanya Perseroan menawarkan harga yang lebih murah dalam program pre-sale. Harga pre-sale ditentukan berdasarkan standar yang berlaku di pasar pada saat penjualan.

Dalam periode pre-sale, Perseroan menawarkan harga dan opsi pembayaran angsuran yang menarik. Sekitar 20,0% dari harga beli atas properti disyaratkan sebagai uang muka. Masa angsuran yang ditawarkan Perseroan kepada konsumen, disesuaikan dengan kondisi pasar, harga pesaing, dan perkiraan penyelesaian pembangunan properti tersebut. Umumnya, Perseroan menargetkan bahwa 100,0% dari harga beli sudah dibayarkan pada saat penyelesaian properti. Perseroan berharap untuk terus memperoleh manfaat dari metode penjualan melalui sistem angsuran karena keterbatasan pendanaan bank di Indonesia dan biaya administrasi yang tinggi.

Perseroan menahan kepemilikan atas properti yang telah dibeli melalui sistem angsuran hingga pembayaran terlunasi seluruhnya oleh konsumen. Apabila konsumen tidak dapat melaksanakan kewajibannya, Perseroan berhak untuk membatalkan kontrak penjualan dan menjual kembali properti tersebut tanpa melalui proses penyitaan sesuai dengan standar perjanjian jual beli Perseroan. Perseroan berhak mendapatkan 50,0% dari total pembayaran yang sudah diterima apabila terjadi gagal bayar. Sejak tahun 1997 hingga saat ini, Perseroan belum pernah mengalami terjadinya kondisi gagal bayar yang signifikan dari konsumen. Berdasarkan hal tersebut, konsumen didorong untuk menghindari gagal bayar atas kontrak pembelian. Namun tidak ada jaminan bahwa tren tersebut akan berlanjut di masa yang akan datang. Perseroan mengembangkan dan mengelola properti ritel berdasarkan sistem sewa. Sistem sewa, memungkinkan Perseroan untuk mengontrol tenant mix dan menjaga keragaman komposisi atas anchor retailers dan speciality stores secara seimbang. Dengan demikian, Perseroan dapat mengendalikan kualitas dan parameter kegiatan operasional termasuk waktu beroperasinya properti ritel Perseroan. Pembangunan properti komersial dengan sistem sewa juga memungkinkan terjadinya peningkatan recurring revenues Perseroan. Pada tanggal 31 Maret 2011, sekitar lebih dari 80,0% dari ruang ritel Perseroan telah disewakan. Perseroan umumnya melakukan pemasaran dan pre-leasing dari pengembangan ritel sebelum dimulainya tahap pembangunan, yang bertujuan untuk memperoleh anchor tenants dan speciality tenants untuk pengembangan properti baru Perseroan.

Page 216: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

194

Pada umumnya, penyewaan properti ritel Perseroan berjangka waktu selama 5 (lima) tahun atau selama 10 tahun untuk penyewa yang merupakan anchor tenants.

G. PENJUALAN DAN PEMASARAN

Departemen pemasaran Perseroan bertanggung jawab untuk merencanakan program pemasaran, penyewaan dan penjualan yang tepat untuk setiap proyek serta merencanakan dan mengorganisir promosi dan iklan yang efisien dan teratur, melakukan riset pasar, merancang strategi penetapan harga, mengumpulkan data dan respon pelanggan dan mempersiapkan studi kelayakan berdasarkan analisis pasar.

Dalam memperkenalkan pengembangan proyek properti baru kepada Masyarakat, Perseroan secara teratur melakukan kegiatan promosi yang meliputi penempatan iklan di surat kabar, radio dan melakukan kegiatan promosi lainnya. Pada tahun 2010 dan tiga bulan pertama tahun 2011, biaya pemasaran Perseroan secara berturut-turut adalah sebesar 6,1% dan 5,8% dari total pendapatan Perseroan. Pada umumnya, biaya pemasaran Perseroan dalam menjalankan pengembangan properti mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Hal ini dikarenakan, para pelanggan baru harus dapat terus tertarik pada setiap pengembangan properti baru Perseroan. Untuk memasarkan properti-properti Perseroan, Perseroan juga menggunakan jasa broker, agen dan konsultan eksternal.

Harga properti Perseroan pada awalnya ditetapkan berdasarkan beberapa kriteria, termasuk lokasi properti, target pasar, ukuran properti yang dijual atau disewakan, fasilitas-fasilitas yang disediakan dan kondisi pasar secara umum yang terjadi pada saat penepatan harga. Perseroan secara teratur mempekerjakan konsultan pihak ketiga baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri untuk mengevaluasi strategi pemasaran dan penetapan harga Perseroan. Dalam menjalankan kegiatan pemasaran, Perseroan menawarkan produk-produk propertinya kepada calon pembeli dengan segmen pasar konsumen golongan ekonomi menengah ke atas pada beberapa kota-kota besar di Indonesia antara lain Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Bali, Batam, Medan, Pekan Baru, Lampung dan Makasar.

Tabel berikut memberikan informasi mengenai penjualan dan pendapatan usaha, komponennya menurut segmen serta persentasenya terhadap jumlah penjualan dan pendapatan usaha untuk periode-periode berikut:

(Dalam miliaran Rupiah, kecuali persentase)

Keterangan

3 Bulan Yang Berakhir Tahun Yang Berakhir Pada Pada Tanggal 31 Maret Tanggal 31 Desember 2011 2010 2010 2009 2008 2007 2006 Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % Rp % Rp %Penjualan Apartemen 498,0 71,9 266,8 94,2 1.468,1 75,7 856,0 100,0 659,6 81,4 492.608 100,0 180.716 100,0Perkantoran 154,7 22,3 - - 295,4 15,3 - - - - - - - -Rumah Toko - - - - 71,6 3,7 - - 150,4 18,6 - - - -Jumlah 652,7 94,2 266,8 94,2 1.835,1 94,7 856,0 100,0 810,0 100,0 492.608 100,0 180.716 100,0Pendapatan Usaha Sewa 40,4 5,8 16,5 5,8 103,5 5,3 - - - - - - - -Lainnya 0,0(1) 0,0(2) - - 0,1(1) 0,0(2) - - - - - - - -Jumlah 40,4 5,8 16,5 5,8 103,6 5,3 - - - - - - - -Jumlah 693,1 100,0 283,3 100,0 1.938,7 100,0 856,0 100,0 810,0 100,0 - - - - (1) Di bawah Rp0,05 miliar(2) Di bawah 0,05%

Page 217: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

195

H. PENGHARGAAN DAN PRESTASI

Berikut merupakan keterangan mengenai penghargaan dan prestasi yang diperoleh oleh Perseroan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir.

NO. LEMBAGA PENGHARGAAN/ PRESTASI TAHUN

1. Real Estat Indonesia – DKI JakartaWirabakti Bumi sebagai tokoh yang memajukan

perkembangan real estat di Jakarta – Trihatma Kusuma Haliman

2011

2. International Property Awards Asia Pacific Property Awards 2011 -

Kategori Retail Development tingkat Indonesia untuk Central Park Mall

3. Asia Pasific Property AwardsAsia Pacific Property Awards 2011 -

Highly Commended Retail Development Indonesia untuk Central Park Mall

4. Direktur Jenderal Hak Kekayaan Intelektual

Penghargaan Nasional Hak Kekayaan Intelektual 2011 - Senayan City Mal Bersih dari Pelanggaran Merek

5. Building and Construction Interchange Awards Top Ten Developers in Indonesia

6. Rekor Bisnis Pengakuan sebagai “Pengembang Apartemen Terbanyak” – Agung Podomoro Group

20107. Majalah Property & Bank Leadership & Entrepreneur Achivement of The Year –

Trihatma Kusuma Haliman

8. Majalah Property & Bank The Best Superblock Concept Environmental Friendly & Green Development in Jakarta – Podomoro City

9. Majalah Property & Bank The Most Favourite Superblock with The Royal Class & Premium Office Facilities – Kuningan City

10. Majalah Property & Bank Property Man of The Year 2009 – Trihatma Kusuma Haliman

2009

11. Majalah Property & Bank Superblok & Hunian Vertikal Terbaik 2009 – Podomoro City

12. Majalah MARKETING The Best in Experiental Marketing – Agung Podomoro Group

13. Majalah MARKETING The Best Innovation in Marketing – Agung Podomoro Group

14. Majalah MARKETING The Best Marketing Campaign – Agung Podomoro Group

15. FIABCI Indonesia Penghargaan untuk kategori “Rumah Susun Menengah” – Mediterania Garden Residences 1

16. FIABCI Indonesia Penghargaan untuk kategori “Apartemen Mewah” – The Pakubowono Residences

17. Majalah Property & Bank Property Man of The Year 2008 – Trihatma Kusuma Haliman

200818. Majalah Property & Bank Apartemen di Lokasi Terbaik 2008 – Thamrin Residences

19. Majalah Warta Ekonomi CEO Idaman 2008 – Trihatma Kusuma Haliman

20. Jurnal Indonesia Property Watch Pelopor Apartment Inner City Terbaik 2006 – Mediterania Garden Residences 1

2006

21. Jurnal Indonesia Property Watch Income Basis Terbaik – Mediterania Gajah Mada Residences

22. Jurnal Indonesia Property Watch Lokasi Inner City Terbaik – The Jakarta Residences

23. Jurnal Indonesia Property Watch Optimalisasi Lahan Terbaik – Sudirman Park

24. Majalah Property & Bank Property Man of the Year – Trihatma Kusuma Haliman

25. Majalah Property & Bank Group Pengembang & Pembuka Lapangan Kerja & Peluang Usaha 2006 – Agung Podomoro Group

26. Museum Rekor Dunia Indonesia ISO Tercepat 2006 – Senayan City

Page 218: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

196

Pada bulan Januari 2010, Perseroan bergabung dengan 11 perusahaan lainnya sebagai corporate founding member Konsil Bangunan Hijau Indonesia, yakni sebuah organisasi yang berdiri untuk mengembangkan konsep pembangunan “green building” di Indonesia. Organisasi ini merupakan bagian dari organisasi berskala internasional.

I. KOMPETISI

Industri properti di Indonesia sangat terfragmentasi, dimana terdapat banyak kompetitor kecil dengan skala regional. Selain itu, Perseroan juga menghadapi persaingan dari pengembang properti, termasuk dalam kaitannya dengan pengembangan superblok dan hunian seperti, PT Bumi Serpong Damai Tbk., PT Summarecon Agung Tbk., PT Ciputra Property Tbk., PT Bakrieland Development Tbk., PT Pakuwon Jati Tbk., dan PT Lippo Karawaci Tbk. (sumber: hasil kajian internal Perseroan). Perseroan menghadapi kompetisi terutama terkait dengan lokasi pengembangan, sarana dan prasarana pendukung yang diberikan, layanan yang tersedia dan harga. Perseroan memiliki keyakinan bahwa konsep pengembangan, reputasi, track record dan pengalaman memberikan Perseroan sebuah keunggulan kompetitif dalam pengembangan bisnis properti di Indonesia.

J. ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia mengatur kepatuhan Perseroan terhadap undang-undang dan peraturan lingkungan. Perseroan menaruh perhatian yang mendalam terhadap hal-hal yang terkait dengan masalah lingkungan di sekitar lokasi dan pembangunan dari tiap properti Perseroan, oleh sebab itu, Perseroan harus menerbitkan AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan) dan IMB (Izin Mendirikan Bangunan). Perseroan memiliki keyakinan bahwa telah mematuhi seluruh aspek yang berhubungan dengan peraturan dan perundang-undangan lingkungan di Indonesia.

Berikut adalah dokumen perizinan lingkungan hidup yang diperoleh Perseroan sehubungan dengan kegiatan usaha Perseroan:

No. No. Dokumen/Tanggal Yang Menandatangani Isi

1. Surat Komisi Penilai Amdal Daerah Propinsi DKI Jakarta No. 38/1.774.151 tanggal 24 Mei 2006

Ketua BPLHD Propinsi DKI Jakarta selaku Ketua Komisi Amdal DKI Jakarta a.n. Gubernur Propinsi DKI Jakarta

Menerangkan bahwa Studi Analisis Dampak Lingkungan (Andal), Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) pembangunan Apartemen Proyek Pembangunan Mediterania Garden Residence II yang berlokasi di Jl.Letjend S.Parman, Kelurahan Tanjung Duren, Kecamatan Grogol Petamburan, Kotamadya Jakarta Barat, dinyatakan cukup lengkap dan disetujui oleh Komisi Amdal Daerah Prop. DKI Jakarta

2. Surat Komisi Penilai Amdal Propinsi DKI Jakarta No. 15/Amdal/-1.774.151 tanggal 20 Juni 2008

Ketua Komisi Penilai Amdal Daerah Provinsi DKI Jakarta se laku Kepa la BPLHD Provinsi DKI Jakarta a.n. Gubernur Provinsi DKI Jakarta

Menerangkan bahwa Studi Updating Analisis Dampak Lingkungan (Andal), Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) pembangunan Pengembangan Mediterania Garden Residences 2 (Pembangunan Garden Shopping Arcade, Royal Mediterania Garden Residences & Central Park), yang berlokasi di Jl.S.Parman, Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Kotamadya Jakarta Barat, dinyatakan cukup lengkap dan disetujui oleh Komisi Penilai Amdal Daerah DKI Jakarta

3. Surat Komisi Penilai Amdal Daerah DKI Jakarta No. 32/Andal/-1.774.151 tanggal 30 September 2009

Ketua Komisi Penilai Amdal Daerah se laku Kepala BPLHD Provinsi DKI Jakarta a.n. Gubernur Provinsi DKI Jakarta

Menerangkan bahwa dokumen Analisis Dampak Lingkungan (Andal), Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) pembangunan Rusunami Gading Nias Residences yang berlokasi di Jl.Pegangsaan Dua, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara, serta perbaikannya yang disampaikan pada tanggal 11 September 2009, dinyatakan cukup lengkap dan disetujui oleh Komisi Penilai Amdal Daerah DKI Jakarta

Page 219: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

197

No. No. Dokumen/Tanggal Yang Menandatangani Isi

4. Surat Komisi Penilai Amdal Daerah DKI Jakarta No. 08/Andal/-1.744.151 tanggal 1 Pebruari 2011

Kepala badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta

Menerangkan bahwa Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta dapat merekomendasikan dokumen Analisis Dampak Lingkungan (Andal), encana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RTL) atas Rusunami Gading Nias Residences (Rencana Pembangunan Apartement Grand Emerald) oleh Perseoan yang terletak di Jalan Pegangsaan Dua, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Gading Jakarta Utara.

Proyek-proyek Perseroan menghasilkan jenis limbah padat dan cair. Proses penanganan limbah tersebut dilakukan dengan prinsip ramah lingkungan, sehingga hasil akhir dari pengolahan limbah tersebut dapat berupa material maupun senyawa yang tidak membahayakan lingkungan. Semua limbah akhir yang tersisa masih dalam ambang batas yang ditoleransi oleh lembaga yang berwenang / Badan Pengawas Pengendalian Dampak Lingkungan.

K. HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI)

Pada saat Prospektus diterbitkan, Perseroan, Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi memiliki HAKI sebagaimana diuraikan dalam tabel di bawah ini:

No. No. dan Tanggal Pendaftaran

No. dan Tanggal Permohonan Merek / Ciptaan Kelas Barang/Jasa Pemilik Jangka Waktu

1. IDM000191938 tanggal 2 Pebruari 2009

D002007014447 tanggal 10 Mei 2007

CENTRAL PARK 16 Trihatma Kusuma Haliman

10 tahun sejak tanggal penerimaan (10 Mei 2007) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

2. IDM000175980 tanggal 10 September 2008

J002007004477 tanggal 15 Pebruari 2007

BACK TO THE CITY 36 Trihatma Kusuma Haliman

10 tahun sejak tanggal penerimaan (15 Februari 2007) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

3. IDM000184416 tanggal 10 November 2008

J002007015602 tanggal 21 Mei 2007

PODOMORO CITY 37 Trihatma Kusuma Haliman

10 tahun sejak tanggal penerimaan (21 Mei 2007) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

4. IDM000242021 tanggal 24 Maret 2010

J002008023117 tanggal 25 Juni 2008

GADING NIAS RESIDENCES

37 Perseroan 10 tahun sejak tanggal penerimaan (25 Juni 2008) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

5. IDM000242020 tanggal 24 Maret 2010

J002008023116 tanggal 25 Juni 2008

GADING NIAS RESIDENCES

36 Perseroan 10 tahun sejak tanggal penerimaan (25 juni 2008) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

6. IDM000247422 tanggal 17 Mei 2010

J002008023115 tanggal 25 Juni 2008

GADING NIAS RESIDENCES

35 Perseroan 10 tahun sejak tanggal penerimaan (25 Juni 2008) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

7. IDM000062586 tanggal 20 Januari 2006

J0020041729717426 tanggal 21 Juni 2004

MEDITERANIA 35 Trihatma Kusuma Haliman

10 tahun sejak tanggal penerimaan (21 Juni 2004) dan jangka waktu itu 0dapat diperpanjang

8. IDM000062657 tanggal 20 Januari 2006

J0020041729317422 tanggal 21 Juni 2004

MEDITERANIA 36 Trihatma Kusuma Haliman

10 tahun sejak tanggal penerimaan (21 Juni 2004) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

9. IDM000062658 tanggal 20 Januari 2006

J0020041729417423 tanggal 21 Juni 2004

MEDITERANIA 37 Trihatma Kusuma Haliman

10 tahun sejak tanggal penerimaan (21 Juni 2004) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

10. IDM000182260 tanggal 20 Oktober 2008

J002007013043 tanggal 30 April 2007

THE LAVANDE 37 IBKP 10 tahun sejak tanggal penerimaan (30 April 2007) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

11. IDM000195458 /2 Oktober 2009

D002007025921 / 7 Agustus 2007

KUNINGAN CITY 21 ASA 10 tahun sejak tanggal penerimaan (07 Agustus 2007) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

12. IDM000192564 /9 September 2009

J002007025926 / 7 Agustus 2007

KUNINGAN CITY 36 ASA 10 tahun sejak tanggal penerimaan (07 Agustus 2007) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

Page 220: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

198

No. No. dan Tanggal Pendaftaran

No. dan Tanggal Permohonan Merek / Ciptaan Kelas Barang/Jasa Pemilik Jangka Waktu

13. IDM000192563 /9 September 2009

D002007025923 / 7 Agustus 2007

KUNINGAN CITY 25 ASA 10 tahun sejak tanggal penerimaan (07 Agustus 2007) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

14. IDM000203708 /13 Mei 2009

J002007025925 / 7 Agustus 2007

KUNINGAN CITY 35 ASA 10 tahun sejak tanggal penerimaan (07 Agustus 2007) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

15. IDM000270364 /21 September 2010

J002007025927 / 7 Agustus 2007

KUNINGAN CITY 43 ASA 10 tahun sejak tanggal penerimaan (07 Agustus 2007) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

16. IDM000194389 /23 Pebruari 2009

D002007025954 / 7 Agustus 2007

DENPASAR RESIDENCE

21 ASA 10 tahun sejak tanggal penerimaan (07 Agustus 2007) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

17. IDM000192562 /10 Pebruari 2009

J002007025920 / 7 Agustus 2007

DENPASAR RESIDENCE

36 ASA 10 tahun sejak tanggal penerimaan (07 Agustus 2007) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

18. IDM000192570 /10 Pebruari 2009

D002007025955 / 7 Agustus 2007

DENPASAR RESIDENCE

25 ASA 10 tahun sejak tanggal penerimaan (07 Agustus 2007) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

19. IDM000203707 / 13 Mei 2009

J002007025919 / 7 Agustus 2007

DENPASAR RESIDENCE

35 ASA 10 tahun sejak tanggal penerimaan (07 Agustus 2007) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

20. IDM000108220 / 30 Januari 2007

J002005005932 / 30Mei 2005

MANHATTAN SUDIRMAN

35 ASA 10 tahun sejak tanggal Penerimaan (30 Mei 2005) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang.

21. IDM000108219 / 30 Januari 2007

J002005005931 / 30 Mei 2005

MANHATTAN SUDIRMAN

37 ASA 10 tahun sejak tanggal Penerimaan (30 Mei 2005) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang.

22. IDM000111139 / 16 Pebruari 2007

J002005009223 / 23 Juni 2005

IFC INTERNATIONAL

FINANCE CENTER

35 ASA 10 tahun sejak tanggal Penerimaan (23 Juni 2005) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang.

23. IDM000119028 / 25 April 2007

J002005015719 / 18 Agustus 2005

IFC SUDIRMAN 35 ASA 10 tahun sejak tanggal Penerimaan (18 Agustus 2005) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang.

24. IDM000119029 / 25 April 2007

J002005015720 / 18 Agustus 2005

IFC SUDIRMAN 37 ASA 10 tahun sejak tanggal Penerimaan (18 Agustus 2005) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang.

25. IDM000125279 / 2 Juli 2007

J002005021815 / 10 Oktober 2005

IFC INTERNATIONAL

FINANCIAL CENTER SUDIRMAN

35 ASA 10 tahun sejak tanggal penerimaan (10 Oktober 2005) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

26. IDM000230933 / 28 Desember 2009

J002D05021813 / 10 Oktober 2005

IFC INTERNATIONAL

FINANCIAL CENTER SUDIRMAN

36 ASA 10 tahun sejak tanggal penerimaan (10 Oktober 2005) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

27. IDM000125278 / 2 Juli 2007

JOO200502183 / 10 Oktober 2005

IFC INTERNATIONAL

FINANCIAL CENTER SUDIRMAN

37 ASA 10 tahun sejak tanggal penerimaan (10 Oktober 2005) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

28. IDM000098846/ 20 November 2006

D00-2005-09113-09200 / 29 Maret 2005

SENAYAN CITY 21 MGP 10 tahun sejak tanggal penerimaan (29 Maret 2005) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

29. IDM000098848 / 20 November 2006

D00-2005-09115-09202 / 29 Maret 2005

SENAYAN CITY 25 MGP 10 tahun sejak tanggal penerimaan (29 Maret 2005) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

30. IDM000098847 / 20 November 2006

J00-2005-09114-09201 / 29 Maret 2005

SENAYAN CITY 35 MGP 10 tahun sejak tanggal penerimaan (29 Maret 2005) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

31. IDM000108486 / 30 Januari 2007

J00-2005006461 / 2Juni 2005

SENAYAN CITY 36 MGP 10 tahun sejak tanggal penerimaan (2 Juni 2005) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

Page 221: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

199

No. No. dan Tanggal Pendaftaran

No. dan Tanggal Permohonan Merek / Ciptaan Kelas Barang/Jasa Pemilik Jangka Waktu

32. IDM000190767 / 21 Januari 2009

J002007023654 / 20 Juli 2007

SENAYAN CITY 43 MGP 10 tahun sejak tanggal penerimaan (20 Juli 2007) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

33. IDM000279802 / 19 November 2010

D002007013160 / 30 April 2007

CRYSTAL LAGOON 21 MGP 10 tahun sejak tanggal penerimaan (30 April 2007) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

34. IDM000182308 / 20 Oktober 2008

D002007013161 / 30 April 2007

CRYSTAL LAGOON 22 MGP 10 tahun sejak tanggal penerimaan (30 April 2007) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

35. IDM000182307 / 20 Oktober 2008

J002007013156 / 30 April 2007

CRYSTAL LAGOON 43 MGP 10 tahun sejak tanggal penerimaan (30 April 2007) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

36. IDM000237135 / 17 Pebruari 2010

J002007033576 / 23 April 2008

FASHION NATION 35 MGP 10 tahun sejak tanggal penerimaan (23 April 2006) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

37. IDM000167062 / 4 Juli 2008 D00-2006036442 / 10 November 2006

FOOD STUDIO 21 MGP 10 tahun sejak tanggal penerimaan (10 November 2006) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

38. IDM000167063 / 4 Juli 2008 D00-20006036443 / 10 November 2006

FOOD STUDIO 30 MGP 10 tahun sejak tanggal penerimaan (10 November 2006) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

39. IDM000167065 / 4 Juli 2008

D002006036446 / 10 November 2006

FOOD STUDIO 32 MGP 10 tahun sejak tanggal penerimaan (10 November 2006) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

40. IDM000167070 / 4 Juli 2008 D002006036451 / 10 November 2006

COVER 16 MGP 10 tahun sejak tanggal penerimaan (10 November 2006) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

41. IDM000167064 / 4 Juli 2008 D00-2006036444 / 10 November 2006

FOOD STUDIO 33 MGP 10 tahun sejak tanggal penerimaan (10 November 2006) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

42. IDM000167066 / 4 Juli 2008

D00-2000036447 / 10 November 2010

FOOD STUDIO 29 MGP 10 tahun sejak tanggal penerimaan (10 November 2006) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

43. IDM000277190 / 21 Oktober 2010

J002008044000 / 15 Desember 2008

The Hall at Senayan City

35 MGP 10 tahun sejak tanggal penerimaan (15 Desember 2008) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

44. IDM000277188 / 21 Oktober 2010

J002008043998 / 15 Desember 2008

The Hall at Senayan City

43 MGP 10 tahun sejak tanggal penerimaan (15 Desember 2008) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

45. IDM000277189 / 21 Oktober 2010

J002008043999 / 15 Desember 2008

The Hall at Senayan City

41 MGP 10 tahun sejak tanggal penerimaan (15 Desember 2008) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

46. IDM000277187 / 21 Oktober 2010

J002008043997 / 15 Desember 2008

The Hall at Senayan City

36 MGP 10 tahun sejak tanggal penerimaan (15 Desember 2008) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

47. IDM000175979 / 10 September 2008

J002007004476 / 15 Pebruari 2007

BACK TO THE CITY 35 Trihatma Kusuma Haliman

10 tahun sejak tanggal penerimaan (15 Februari 2007) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

48. IDM000175981 / 10 September 2008

J002007004478 / 15 Pebruari 2007

BACK TO THE CITY 37 Trihatma Kusuma Haliman

10 tahun sejak tanggal penerimaan (15 Februari 2007) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

49. IDM000084387 / 14 Agustus 2006

J0020043566736026 / 7 Desember 2004

CENTRAL PARK 35 Trihatma Kusuma Haliman

10 tahun sejak tanggal penerimaan (7 Desember 2004) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

50. IDM000084388 / 14 Agustus 2006

J0020043566836027 / 7 Desember 2004

CENTRAL PARK 36 Trihatma Kusuma Haliman

10 tahun sejak tanggal penerimaan (7 Desember 2004) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

Page 222: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

200

No. No. dan Tanggal Pendaftaran

No. dan Tanggal Permohonan Merek / Ciptaan Kelas Barang/Jasa Pemilik Jangka Waktu

51. IDM000084389 / 14 Agustus 2006

J0020043566936028 / 7 Desember 2004

CENTRAL PARK 37 Trihatma Kusuma Haliman

10 tahun sejak tanggal penerimaan (7 Desember 2004) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

52. IDM000184418 / 10 November 2008

J002007015604 / 21 Mei 2007

PODOMORO CITY 35 Trihatma Kusuma Haliman

10 tahun sejak tanggal penerimaan (21 Mei 2007) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

53. IDM000184417 / 10 November 2008

J002007015603 / 21 Mei 2007

PODOMORO CITY 36 Trihatma Kusuma Haliman

10 tahun sejak tanggal penerimaan (21 Mei 2007) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

54. IDM000248296 / 24 Mei 2010

J002008023120 / 25 Juni 2008

THE LAVANDE RESIDENCES

35 IBKP 10 tahun sejak tanggal penerimaan (25 Juni 2008) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

55. IDM000247423 / 17 Mei 2010

J002008023121 / 25 Juni 2008

THE LAVANDE RESIDENCES

36 IBKP 10 tahun sejak tanggal penerimaan (25 Juni 2008) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

56. - J002010032240 / 1 September 2010

FESTIVAL CITYLINK 35 BSP Sedang dalam proses pendaftaran

57. - J002010032241 / 1 September 2010

FESTIVAL CITYLINK 36 BSP Sedang dalam proses pendaftaran

58. - J002010014814 / 22 April 2010

LTC GLODOK LINDETEVES

TRADE CENTER

35 CGN Sedang dalam proses pendaftaran

59. - J002010014818 / 22 April 2010

LINDETEVES TRADE CENTER

35 CGN Sedang dalam proses pendaftaran

60. - J002009031602 / 28 September 2009

GREEN BAY PLUIT 35 KUS Sedang dalam proses pendaftaran

61. - J002009031603 / 28 September 2009

GREEN BAY PLUIT 36 KUS Sedang dalam proses pendaftaran

62. - J002009031606 / 28 September 2009

GREEN BAY PLUIT 37 KUS Sedang dalam proses pendaftaran

63. - J002010025962 / 16 Juli 2010

GREEN LAKE SUNTER

35 BSM Sedang dalam proses pendaftaran

64. - J002010025972 / 16 Juli 2010

GREEN LAKE SUNTER

37 BSM Sedang dalam proses pendaftaran

65. - J002011010731 / 21 Maret 2011

SOUTHERN LAKE RESIDENCE

36 BSM Sedang dalam proses pendaftaran

66. - J002010026000 / 16 Juli 2010

GREEN LAKE SUNTER

36 BSM Sedang dalam proses pendaftaran

67. - J00211010733 / 21 Maret 2011

NORTHERN PARK RESIDENCE

36 BSM Sedang dalam proses pendaftaran

68. - J00211010730 / 21 Maret 2011

OPULENCE RESIDENCES

36 BSM Sedang dalam proses pendaftaran

69. - J002010025962 / 16 Juli 2010

GREEN PERMATA 36 KBS Sedang dalam proses pendaftaran

70. - J002010025963 / 16 Juli 2010

GREEN PERMATA 37 KBS Sedang dalam proses pendaftaran

71. - J002011019147 / 18 Mei 2011

GRAND TARUMA 36 PGK Sedang dalam proses pendaftaran

72. - J002011019146 / 18 Mei 2011

GRAND TARUMA 37 PGK Sedang dalam proses pendaftaran

73. - J002011013262 / 6 April 2011

THE OVAL 36 ASA Sedang dalam proses pendaftaran

74. IDM0002932457 / 7 Pebruari 2011

J002009010932 / 1 April 2009

AMANDINE 36 Perseroan 10 tahun sejak tanggal penerimaan (1 April 2009) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

75. IDM000292458 / 7 Pebruari 2011

J002009010934 / 1 April 2009

ADALINE 36 Perseroan 10 tahun sejak tanggal penerimaan (1 April 2009) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

76. IDM000292456 / 7 Pebruari 2011

J002009010929 / 1 April 2009

ALAINA 36 Perseroan 10 tahun sejak tanggal penerimaan (1 April 2009) dan jangka waktu itu dapat diperpanjang

77. - J002009.035124 / 29 Oktober 2009

FIFA CITY 35 BSP Sedang dalam proses pendaftaran

Page 223: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

201

No. No. dan Tanggal Pendaftaran

No. dan Tanggal Permohonan Merek / Ciptaan Kelas Barang/Jasa Pemilik Jangka Waktu

78. - J002009032267 /6 Oktober 2009

SOUTH COAST PLAZA

35 BSP Sedang dalam proses pendaftaran

79. - C00201002981 / 11 Agustus 2010

SENI LOGO AGUNG

PODOMORO GROUP

- Trihatma Kusuma Haliman

Sedang dalam proses pendaftaran

80. 031562 / 2 Juni 2005 - SENAYAN CITY - MGP B e r l a k u s e l a m a 5 0 tahun sejak pertama kali diumumkan (2 Juni 2005)

81. - J00.2009.040488 / 10 Desember 2009

TERRACE LAGOON 41 MGP Sedang dalam proses pendaftaran

82. - D00.2009.040487 / 10 Desember 2009

TERRACE LAGOON 21 MGP Sedang dalam proses pendaftaran

Page 224: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

202

IX. KETERANGAN TENTANG INDUSTRI

Informasi yang terdapat dalam bab ini telah disusun oleh Procon Indah/ Savills dan Colliers International Indonesia (selanjutnya keduanya disebut sebagai ”Konsultan Industri”) untuk tujuan dimasukkan dalam keperluan penyusunan Prospektus. Konsultan Industri telah menyatakan bahwa informasi statistik dan grafik yang terdapat dalam bagian ini diambil dari database mereka maupun dari sumber lainnya. Perseroan percaya bahwa informasi dan data yang terdapat dalam bagian ini dapat diandalkan, namun Perseroan tidak dapat menjamin keakuratan informasi atau data, dan Perseroan, Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi, Penjamin Emisi Obligasi, atau pihak-pihak lain yang ditunjuk oleh Perseroan maupun masing-masing afiliasinya juga tidak melakukan verifikasi secara independen atas informasi atau data yang ditampilkan. Calon investor tidak harus mengasumsikan bahwa informasi dan data yang terdapat dalam bagian ini adalah akurat pada tanggal Prospektus ini diterbitkan kecuali dinyatakan lain. Calon investor juga harus menyadari bahwa sejak tanggal diterbitkannya Prospektus ini mungkin terdapat perubahan dalam industri properti di Indonesia beserta dengan berbagai sektor terkait di dalamnya yang dapat mempengaruhi keakuratan atau kelengkapan informasi yang terdapat dalam Prospektus ini.

A. DEMOGRAFI INDONESIA

Berdasarkan data Colliers per Juni 2010, Indonesia adalah negara terpadat ke-empat di dunia dengan tingkat kepadatan penduduk sekitar 237,6 juta. Pulau Jawa adalah pusat komersial penting dan merupakan pulau terpadat di Indonesia, dengan jumlah penduduk sekitar 136,6 juta. Demografi Indonesia umumnya meliputi populasi muda dan produktif dengan sekitar 88% penduduk berumur dibawah 55 tahun; dimana 26%-nya di bawah umur 15 tahun. Saat ini ada hampir 114 juta angkatan kerja di Indonesia, dalam satu dekade ke depan populasi usia kerja akan bertambah 20 juta orang.

B. PEREKONOMIAN INDONESIA

World Bank dalam publikasi Maret 2011 menilai positif perekonomian Indonesia. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan akhir tahun 2010 berada di atas perkiraan pada 6,9% tahun-ke-tahun, mendorong pertumbuhan PDB tahun 2010 menjadi 6,1%. Indikator bulanan menunjukkan bahwa konsumsi swasta dan pertumbuhan investasi baik dari Pemerintah maupun Penanaman Modal Asing (PMA) akan meningkat, demikian juga kuatnya kinerja ekspor belakangan ini diperkirakan akan berlanjut. Faktor pendorong tersebut akan meningkatkan pertumbuhan PDB yang diperkirakan pada tahun 2011 menjadi 6,4% dan akan mencapai 6,7% di tahun 2012.

Di bawah kepemimpinan Presiden saat ini, Susilo Bambang Yudhoyono, yang menjabat untuk kedua kalinya, Indonesia sukses melalui krisis keuangan global. PDB terus tumbuh dan pengangguran tetap berkurang. Keadaan tersebut menggambarkan bahwa ekonomi Indonesia tidak tergantung sekali kepada perdagangan internasional. Reformasi kebijakan investasi yang lebih bersahabat yang diimplementasikan di bawah pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menciptakan rasa optimis di antara investor domestik dan asing. Awal tahun 2011 ini S&P meningkatkan peringkat bagi Indonesia menjadi satu peringkat di bawah level investasi, menyusul penilaian sebanding yang diberikan oleh Fitch dan Moody’s sebelumnya.

Sumber: Biro Pusat Statistik, Maret 2011

PERKEMBANGAN PDB INDONESIA

Page 225: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

203

TINGKAT INFLASI

Peningkatan dan gejolak harga komoditas internasional menimbulkan tekanan pada tingkat inflasi global. Di dalam negeri inflasi harga bahan pangan menjadi penggerak kenaikan inflasi dari pertengahan hingga akhir tahun 2010. Kenaikan harga minyak dunia belakangan ini turut berpotensi meningkatkan laju inflasi, namun pengaruhnya terkurangi karena diimbangi dengan penguatan Rupiah, subsidi bahan bakar, serta peningkatan pendapatan negara dan rumah tangga yang terlibat dalam sektor ini.Tingkat inflasi pada tahun 2010 adalah 6,3% meningkat dibandingkan tahun 2009 yang hanya 2,6%. Walaupun ekspektasi inflasi meningkat, saat ini fakta menunjukkan keterbatasan meluasnya peningkatan harga dan inflasi inti tetap bertahan stabil. Tanpa adanya gejolak lebih lanjut, inflasi diperkirakan akan cenderung menurun menjadi 6,0% tahun-ke-tahun pada akhir 2011.

KEBIJAKAN MONETER

Bank Indonesia (BI) pada 4 Maret 2011 memutuskan mempertahankan suku bunga Bank Indonesia (BI rate) sebesar 6,75%. Keputusan ini tidak mengubah arah kebijakan moneter Bank Indonesia yang cenderung ketat sebagai upaya pengendalian tekanan inflasi yang masih tinggi. BI akan menerapkan kebijakan moneter dan perbankan yang diperlukan dalam rangka memastikan agar kondisi makro-ekonomi tetap stabil sementara pada saat yang bersamaan mempertahankan pertumbuhan ekonomi domestik yang berkesinambungan. BI juga akan memantau dan mengambil tindakan guna memastikan bahwa inflasi dapat dijaga pada sasarannya yaitu 5% + 1% untuk tahun 2011.

Indikator Ekonomi 2009 2010 2011F 2012F

PDB 4,6 6,1 6,4 6,7

Indek Harga Konsumen 2,6 6,3 6,0 6,2

SBI rate (rata-rata) 7,3 6,4 7,0 7,5

IDR/US$ (rata-rata) 10.356 9.074 8.900 8.900

Sumber: World Bank, 2011

Kinerja ekonomi Indonesia yang sehat mengakibatkan Rupiah mengalami penguatan terhadap Dollar Amerika Serikat sepanjang tahun 2010, penguatan ini terus berlanjut hingga awal semester 2011. Secara umum, Rupiah pada tahun 2011 diperkirakan akan stabil.

Dalam masa-masa dekat ini, kinerja ekspor juga akan membaik sejalan dengan pemulihan ekonomi secara global dan peningkatan persaingan produk domestik. Dengan peningkatan harga yang mengimbangi perlambatan pertumbuhan volume, ekspor nominal Indonesia terus mencatat pertumbuhan yang kuat dan merata, meningkat sebesar 32% dari tahun-ke-tahun di bulan Desember 2010. Kuatnya tren pada harga pertambangan dan mineral serta permintaan dari pasar berkembang tampaknya akan terus berlanjut.

PERTUMBUHAN KONSUMSI

Permintaan dalam negeri yang kuat terutama konsumsi telah menjadi faktor utama ketahanan Indonesia menghadapi krisis keuangan dunia. Konsumsi swasta meningkat sebesar 4,6% di tahun 2010 dan 4,9% di tahun 2009, menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi dan diproyeksikan akan berlanjut di tahun 2011 dan 2012. Seiring dengan meningkatnya konsumsi dan tingkat pendapatan, kelas menengah turut meningkat dan memberikan dukungan bagi permintaan domestik.

Menggunakan pendekatan Asian Development Bank, kelas menengah adalah mereka dengan pengeluaran harian per kapita sebesar 2 – 20 Dollar Amerika Serikat. Antara tahun 2003 dan 2010 kelas ini meningkat secara signifikan di Indonesia, terdapat tambahan 50 juta orang dalam tujuh tahun terakhir, terjadi baik di kota maupun di pedesaan.

Page 226: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

204

PENINGKATAN KELAS MENENGAH TERHADAP POPULASI INDONESIA (PERSEN POPULASI)

KELAS BATAS 2003 2010

RENDAH< $1,25 21,9%

62,2%14,0%

43,3%$1,25 - $2 40,3% 29,3%

MENENGAH

$2 - $4 32,1%

37,7%

38,5%

56,5%$4 - $6 3,9% 11,7%

$6 - $10 1,3% 5,0%

$10 - $20 0,3% 1,3%

TINGGI >$20 0,1% 0,1% 0,2% 0,2%

Catatan : Pengeluaran harian per kapita disesuaikan dengan daya beli tahun 2005 sebagai penyeimbang perhitunganSumber : SUSENAS dan perhitungan staf Bank Dunia, Maret 2011

Proporsi belanja kelas menengah meningkat sesuai dengan pertambahan jumlahnya. Pengeluaran kelas berpenghasilan menengah di Indonesia adalah tiga perempat dari total seluruh pengeluaran. Terdapat perbedaan signifikan pada pola pengeluaran di kelas menengah, yaitu bagian pengeluaran rumah tangga untuk pangan menurun sesuai peningkatan tingkat penghasilan, sementara pengeluaran non-pangan meningkat.

Catatan : Nilai dolar adalah pengeluaran harian per kapita menurut daya beli tahun 2005 (PPP) Sumber : SUSENAS dan perhitungan staf Bank Dunia, Maret 2011

C. KONDISI PASAR PROPERTI DI JAKARTA

Dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya di Asia Tenggara, Jakarta memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi relatif stabil yang disebabkan oleh eksposur perdagangan asing yang rendah. Hal ini terbukti pada tahun 2009, dimana dampak krisis global sangat minim pengaruhnya di Jakarta.

Jakarta adalah ibukota dan sekaligus kota terbesar di Indonesia. Jakarta merupakan kota terpadat ke-enam di dunia. Populasi Jakarta berdasarkan sensus penduduk BPS 2010 adalah sekitar 9,6 juta orang.

Dengan tingkat kepadatan rata-rata sekitar 14.400 orang per km2, Jakarta merupakan salah satu kota terpadat di dunia.

1. Pasar Superblok Jakarta

Ringkasan Informasi Pasar Kondominium(Unit)

Ritel(m2)

Perkantoran(m2)

Kumulatif Penawaran Saat Ini 23.800 1.410.000 500.000

Penawaran Q2/2010–2012 9.800 470.000 330.000

Total 33.600 1.880.000 830.000

Sumber: Research & Consultancy Procon Indah/ Savills, Juni 2010

PENGELUARAN KELAS MENENGAH INDONESIA TERHADAP SELURUH PENGELUARAN

Page 227: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

205

Superblok secara umum didefinisikan sebagai pengembangan konsep Mixed Use dengan skala besar yang terdiri dari 3 (tiga) atau lebih konsep pengembangan dengan fungsi yang berbeda seperti ritel, perkantoran, hotel, hunian, dan lain-lain, yang dibangun secara terintegrasi dengan kawasan hijau dan pejalan kaki.

Pada tahun 2011, terdapat sekitar 33 pengembangan superblok dan Mixed Use di Jakarta yang dikembangkan oleh 17 pengembang besar. Dari seluruh jumlah pengembangan superblok yang ada pada saat ini, sebanyak 9 (sembilan) pengembangan saat ini masih dalam pembangunan. Pengembangan superblok telah berkembang cukup pesat dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir sementara hanya terdapat 6 (enam) pengembangan yang dibangun selama periode krisis pra-1997.

Dalam pengembangan superblok, Group Perseroan memiliki pengembangan sebanyak 11 (sebelas) superblok (termasuk pengembangan yang masih berjalan dan telah selesai konstruksi) sejak awal proyek superblok pertama Perseroan di Podomoro City pada tahun 2002. Perseroan sendiri memiliki 6 (enam) superblok dari yang dikembangkan Group. Pengembang lainnya hanya memiliki sekitar masing-masing 2 (dua) hingga 3 (tiga) proyek. Saat ini, Grup Perseroan masih dalam proses pengembangan 5 (lima) proyek yang dijadwalkan selesai antara 2011 hingga tahun 2014.

Pada saat ini, sekitar 33.600 unit apartemen dari 26 pengembangan superblok menggambarkan sekitar 33% dari total pasokan apartemen di Jakarta. Sebagian besar dari apartemen ini telah selesai dibangun (70%) dimana sisanya masih dalam tahap konstruksi dan tengah aktif dipasarkan. Setelah menyelesaikan seluruh proyeknya, Grup Perseroan diperkirakan memberikan kontribusi pangsa pasar terbesar yakni hampir 60% dari total unit apartemen yang terletak di dalam pengembangan superblok.

Sumber: Research & Consultancy, Procon Indah/ Savills, Juni 2010

Berdasarkan hasil analisa Procon Indah/ Savills, rata-rata pembelian unit apartemen yang terletak di dalam superblok lebih tinggi yakni 30 unit per bulan, dibandingkan dengan pembelian unit dalam pengembangan Mixed Use yakni sekitar 15 unit per bulan dan dalam pengembangan yang berdiri sendiri (stand alone) sekitar 8 unit per bulan. Selanjutnya, pengembangan apartemen pada lokasi strategis yang menawarkan berbagai layanan dan fasilitas memiliki posisi yang lebih baik di pasar.

Berdasarkan pasokan atas pengembangan superblok, Grup Perseroan saat ini menguasai sekitar 43,7% dari pasar pengembangan superblok. Sampai dengan akhir kuartal 2 tahun 2010, dari 32 proyek pengembangan superblok, total pasokan ruang ritel mencapai sekitar 1,88 juta m2 yang mewakili sekitar 48,5% dari total pasokan di Jakarta. Sekitar 75% dari total pasokan pengembangan superblok telah selesai, sedangkan sisanya masih dalam proses pembangunan.

PERBANDINGAN PASOKAN APARTEMEN

PERBANDINGAN PASOKAN RUANG RITEL

PERBANDINGAN PASOKAN RUANG KANTOR

Existing, 10,400 , 31%

Future, 3,400 , 10%

APG Existing,

13,300 , 40%

APG Future, 6,400 , 19%

Existing, 933,000 ,

50%

Future, 365,000 ,

19%

APG Existing,

476,000 , 25%

APG Future, 107,000 , 6%

Existing, 436,000 ,

53%

Future, 200,000 ,

24%

APG Existing, 62,000 , 8%

APG Future, 128,000 ,

15%

Page 228: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

206

Sumber: Research & Consultancy, Procon Indah/ Savills, Juni 2010

Beberapa pengembangan superblok juga memiliki gedung perkantoran. Pada tahun 2010, sebesar 830.000 m2 ruang kantor dari 17 proyek pengembangan terletak dalam superblok atau dalam komplek Mixed Use. Pasokan tersebut menggambarkan sekitar 12% dari total pasokan kantor di Jakarta, dimana hampir 70% dari pasokan yang ada sudah selesai dibangun.

Sumber: Research & Consultancy, Procon Indah/ Savills, Juni 2010

Pengembangan ruang ritel dalam pengembangan superblok pada umumnya menikmati tingkat hunian lebih tinggi yakni hampir 83% dibandingkan dengan tingkat hunian apabila berdiri sendiri sebagai pusat ritel yakni sebesar 78,5%. Kondisi ini disebabkan oleh pembangunan ruang ritel dalam superblok mampu menarik target konsumen yang berasal dari warga apartemen atau pekerja kantor.

Dengan mempertimbangkan bahwa berbagai sarana dan fasilitas telah menjadi salah satu faktor penting dalam pemilihan lokasi kantor, proyek-proyek yang berlokasi dalam superblok atau pengembangan Mixed Use memiliki nilai tambah dan potensi untuk menikmati tarif sewa yang lebih tinggi. Jika dibandingkan dengan bangunan kantor yang terletak di luar kawasan CBD, dengan ketersediaan fasilitas yang lengkap dalam superblok atau pengembangan Mixed Use, kantor dalam superblok menikmati tarif sewa yang lebih tinggi dibandingkan gedung perkantoran yang berdiri sendiri di wilayah yang sama.

Berdasarkan skala pengembangannya, pembangunan dan pemasaran superblok mungkin lebih lama bergantung pada ukurannya dari superblok tersebut. Secara umum, dari tahap pembangunan hingga penyelesaian proyek, pengembangan Mixed Use membutuhkan waktu 2,5 hingga 5 tahun, sementara pengembangan superblok bisa dapat menghabiskan waktu rata-rata 4 hingga 8 tahun. Pada saat terjadinya krisis keuangan pada tahun 1997 dan 2008, beberapa pengembangan superblok dihentikan sebagai akibat terjadinya perlambatan penjualan yang berdampak pada penundaan proses pembangunan.

Di masa yang akan datang diperkirakan pengembangan superblok di Jakarta, sebesar 50% akan berlokasi di kawasan CBD, diikuti oleh pengembangan di kawasan Jakarta Barat.

PERBANDINGAN PASOKAN APARTEMEN

PERBANDINGAN PASOKAN RUANG RITEL

PERBANDINGAN PASOKAN RUANG KANTOR

Existing, 10,400 , 31%

Future, 3,400 , 10%

APG Existing,

13,300 , 40%

APG Future, 6,400 , 19%

Existing, 933,000 ,

50%

Future, 365,000 ,

19%

APG Existing,

476,000 , 25%

APG Future, 107,000 , 6%

Existing, 436,000 ,

53%

Future, 200,000 ,

24%

APG Existing, 62,000 , 8%

APG Future, 128,000 ,

15%

PERBANDINGAN PASOKAN APARTEMEN

PERBANDINGAN PASOKAN RUANG RITEL

PERBANDINGAN PASOKAN RUANG KANTOR

Existing, 10,400 , 31%

Future, 3,400 , 10%

APG Existing,

13,300 , 40%

APG Future, 6,400 , 19%

Existing, 933,000 ,

50%

Future, 365,000 ,

19%

APG Existing,

476,000 , 25%

APG Future, 107,000 , 6%

Existing, 436,000 ,

53%

Future, 200,000 ,

24%

APG Existing, 62,000 , 8%

APG Future, 128,000 ,

15%

Page 229: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

207

2. Pasar Ritel Jakarta

Sumber: Procon Research, Maret 2011

Rincian Pasar H2/2010 Kuartal Tahun-Ke-Tahun Kuartal Satu / 2010Persediaan Kumulatif (m2) 3.629.000 3.629.000 ↑ 3.461.000Persediaan Bersih (m2) 168.000 0 = 0Persediaan Masa Depan (m2) 229.000 229.000 ↓ 350.000Permintaan Kumulatif (m2) 2.940.000 3.047.000 2.740.000Rasio Kependudukan (Total) 81% 84,0% ↑ NA* Tempat Yang Disewakan 86,7% 88,6% ↑ 86,7%* Tempat Berstatus Strata-tittle 72,7% 77,2% ↑ 69,1%Luas Bersih (m2) 164.000 107.000 ↑ 90.000Penerimaan Sewa Kotor (Rp/m2/bulan) 744.000 753.000 ↑ 517.000

Sumber: Procon Research, Maret 2011

Pertumbuhan penjualan ruang ritel di Indonesia sebagian besar didorong oleh adanya urbanisasi dan kecenderungan peningkatan konsumsi oleh sektor rumah tangga perkotaan di Indonesia. Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, sektor ritel Indonesia telah mengalami perubahan drastis yang didukung oleh berbagai faktor, termasuk pertumbuhan pendapatan yang dibelanjakan, masuknya merek asing ke Indonesia, dan meningkatnya tren bagi orang untuk kembali pindah untuk hidup dalam wilayah kota Jakarta.

Rasio pasokan ruang ritel dan total populasi di Jakarta tercatat sebesar 0,366 atau 3 orang setiap m2 ruang ritel. Dibandingkan dengan kota-kota besar lain di Asia, ruang ritel per kapita di Jakarta jauh lebih rendah dibandingkan dengan Singapura dan Bangkok, yang masing-masing memiliki 0,67 dan 0,55. Hal ini menunjukkan bahwa masih ada potensi pertumbuhan untuk ruang ritel di Jakarta sebagai akibat adanya populasi besar yang perlu untuk di akomodasi.

Sumber: Research & Consultancy, Procon Indah/ Savills, Juni 2010

KONDISI PASAR RETAIL JAKARTA KUARTAL 1 TAHUN 2011

4,500,000

4,000,000

3,500,000

3,000,000

2,500,000

2,000,000

1,500,000

1,000,000

500.000

2006 2007 2008 2009 2010 2011P 2012P-

95,0%

90,0%

85,0%

80,0%

75,0%

70,0%

65,0%

Cumulative Supply & Demand (sq.m.)

Cumulative Supply Cumulative Demand Occupancy Rate

Occupancy

60,0%

55,0%

50,0%

RUANG RITEL PER KAPITA NEGARA DI ASIA TENGGARA

0.00

0.15

0.30

0.45

0.60

0.75

0.90

1.05

1.20

1.35

1.50

0

2,000,000

4,000,000

6,000,000

8,000,000

10,000,000

12,000,000

14,000,000

16,000,000

18,000,000

20,000,000

Jakarta Singapore Kuala Lumpur

Bangkok New South Wales

Beijing Hongkong Manila

Retail Space per CapitaRetail Supply and Population

Retail Supply Popula�on Retail Space per Capita

Page 230: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

208

Pertumbuhan pasokan mal ritel di Jakarta dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir dipengaruhi secara signifikan oleh adanya perubahan ekonomi dan sosial di Indonesia. Pada periode dari tahun 2005 hingga akhir tahun 2010, pasokan mal ritel tumbuh sebesar 9% per tahun dengan tambahan pasokan per tahun 110.000 m2 hingga 290.000 m2 dan mencapai pasokan tahunan tertinggi di tahun 2007. Walaupun terjadi krisis global pada pertengahan 2008, kinerja pasar ritel di Jakarta terus menunjukkan indikator positif.

Sama halnya dengan pertumbuhan pasokan, permintaan untuk mal ritel di Jakarta juga mengalami pertumbuhan positif dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir. Permintaan kumulatif mengalami pertumbuhan sebesar 7,5% dengan permintaan berkisar antara 80.000 m2 sampai 210.000 m2. Pada kuartal awal 2011, rata-rata tingkat hunian mal ritel di Jakarta mencapai 88,6%. Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, sebagian besar mal ritel memiliki anchor tenant besar, seperti department store, hypermarket atau supermarket, bioskop, toko elektronik dan food courts.

Dalam kurun waktu 2 (dua) tahun mendatang, pasokan kumulatif diperkirakan akan mengalami peningkatan diselesaikannya beberapa proyek yang saat ini sedang dalam proses pembangunan. Pada akhir tahun 2010, terdapat 3 (tiga) proyek yang selesai, termasuk Gandaria City, Pasar Regional Tanah Abang Blok B, dan MT. Haryono Square, dengan total luas sebesar 175.000 m2. Selain itu, terdapat 5 (lima) proyek ritel lainnya yang diperkirakan selesai pada tahun 2013, seperti yang dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut.

PROYEK RITEL YANG AKAN SELESAI DALAM DUA TAHUN MENDATANG

Proyek Lokasi Luas Wilayah Yang Disewakan (Net Lettable) Selesai

Kuningan City Jakarta Selatan 55.000 m2 Kuartal 3 tahun 2011

Kota Kasablanka Jakarta Selatan 70.000 m2 Kuartal 1 tahun 2012

Ciputra World Jakarta Selatan 140.000 m2 Kuartal 2 tahun 2012

Kemang Village Jakarta Selatan 55.000 m2 Kuartal 1 tahun 2012

Green Bay Jakarta Utara 47.000 m2 Kuartal 4 tahun 2013

Sumber : Riset & Konsultansi Procon Indah/ Savills, Juni 2010

Dari total pasokan yang akan masuk ke pasar sampai tahun 2012, proyek yang dikembangkan Perseroan berkontribusi sebesar 100.000 m2 yang berasal dari proyek Kuningan City dan Green Bay.

Sumber : Research & Consultancy Procon Indah/ Savills, Juni 2010

PERBANDINGAN HARGA SEWA RITEL

0

100

200

300

400

500

600

700

800

Hon

g Ko

ng

Toky

o

Sing

apor

e

Gua

ngzh

ou

Sydn

ey

Shen

zhen

Taip

ei

Shan

ghai

Beijin

g

Osa

ka

Kual

a Lu

mpu

r

Seou

l

HC

MC

Jaka

rta

Han

oi

US$ per sq.m. per mth net

Page 231: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

209

Tingkat harga sewa dasar dari pusat perbelanjaan ritel (primer) di Jakarta berada pada harga US$99 per m2/bulan di pertengahan tahun 2010, relatif rendah dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya di Asia Pasifik. Hal tersebut mengindikasikan bahwa peluang naiknya harga sewa di pusat perbelanjaan ritel di Jakarta cukup tinggi. Dibandingkan dengan pasar ritel yang maju di Hong Kong, tingkat harga sewa di Jakarta hanya mewakili sekitar 15%.

Pasokan ritel di Jakarta pada awal tahun 2011 tumbuh 4,8%, mencapai 3,63 juta m2 dibandingkan dengan angka di awal tahun 2010. Permintaan tumbuh sekitar 18,9% dibandingkan kuartal pertama 2010 dengan penyerapan di kuartal pertama 2011 sebesar 107.000 m2. Penyerapan ini terjadi di lease mall di daerah CBD dan pusat perbelanjaan strata-title. Profil penyewa masih didominasi dengan peritel bergerak di bidang fashion dan makanan. Tingkat hunian proyek ritel di Jakarta meningkatkan menjadi 84% di kuartal pertama 2011.

Proyek ritel Agung Podomoro Group

Proyek ritel yang dikembangkan oleh Agung Podomoro Group merupakan bagian dari pengembangan superblok terintegrasi antara lain Kuningan City, Central Park, Senayan City dan Greenbay Mall. Berdasarkan skala pengembangannya, proyek ritel tersebut dikategorikan sebagai ”regional pusat”.

Berdasarkan lokasinya, Kuningan City dan Senayan City terletak di area premium sedangkan Central Park dan Green Bay Mall terletak di area sekunder. Wilayah cakupan dari pengembangan ritel ini didefinisikan dalam jangka waktu perjalanan 30 menit ke mal ritel karena jarak ini yang dianggap wajar untuk para pembeli untuk berkunjung ke mal ritel yang sering mereka datangi.

POPULASI DALAM WILAYAH CAKUPAN DI TAHUN 2010

Keterangan Kuningan City Central Park Green Bay Mall Senayan City

Wilayah Cakupan (1)

- Populasi 1.989.000 1.751.100 1.582.400 1.405.000

- Rumah tangga 276.600 495.100 480.100 364.900

Target Pasar (2)

- Populasi 1.074.100 945.600 854.500 758.700

- Rumah tangga 276.600 267.300 259.200 197.000

Tambahan Target Pasar (3)

- Populasi 346.600 116.800 88.800 282.700

- Rumah tangga 62.300 34.100 27.000 40.500

Sumber: Research & Consultancy Procon Indah/ Savills, Juni 2010(1) Pertumbuhan populasi sebesar 0,3% to 1,0% per tahun (2) Berdasarkan segmen target pasar untuk tiap mal ritel (3) Berasar dari pembeli yang kadang-kadang dan pekerja di wilayah cakupan, dengan menggunakan asumsi sebagai berikut: (a) 10% (untuk mal ritel di area skunder) dan 20% (untuk mal ritel di area premium) dari total target pasar yang dianggap

pembeli yang kadang-kadang (b) Rasio pekerja dari 12 m2 luas lantai kotor dari ruang perkantoran (c) Unit kondominium yang ditempati 3 orang per unit di area sekitar

Untuk menentukan proporsi dari target pasar yang akan ditangkap oleh pengembangan ritel, analisa kompetisi dan pangsa pasar dari pesaing besar dan potensial dilakukan berdasarkan varian komposisi perdagangan, kesesuaian penyewa, kualitas dan rancangan, ukuran luas pengembangan dan fasilitas parkir.

Jumlah pembeli potensial dari tiap-tiap pengembangan ritel yang diusulkan diestimasikan berdasarkan pada besarnya target populasi rumah tangga di wilayah dan pangsa pasar di pengembangan ritel.

Page 232: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

210

Jumlah target konsumen di tiap mal ritel APL di ringkas dalam tabel berikut:

PANGSA PASAR DAN TARGET KONSUMEN PADA TAHUN 2010

Keterangan Kuningan City Central Park Greenbay Mall Senayan City

Total Target Pasar Potensial

Populasi 1.420.600 1.062.400 943.300 1.040.600

Rumah tangga 338.900 301.500 286.300 237.500

Pangsa Pasar 5,1% 5,5% 5,7% 6,9%

Target Konsumen

Populasi 71.800 58.500 53.600 71.400

Rumah tangga 17.100 16.600 16.300 16.300

Proyek bandingan terdekat

1. Plaza Indonesia

2. Grand Indonesia

1. Taman Anggrek

2. Mal Ciputra3. Puri Mal

1. Emporium Pluit2. Pluit Village

1. Pacific Place2. Plaza Senayan

Sumber: Research & Consultancy Procon Indah/ Savills, Juni 2010

TREN TINGKAT HUNIAN & HARGA SEWA PROYEK BANDINGAN TERDEKAT

Sumber : Research & Consultancy Procon Indah/ Savills, Juni 2010

Sumber : Research & Consultancy Procon Indah/ Savills, Juni 2010

Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa tren okupansi yang sangat tinggi terutama di proyek Kuningan City, Central Park dan Senayan City dengan tingkat harga sewa yang selalu meningkat tiap tahunnya dan diperkirakan akan tetap tumbuh stabil di masa depan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa peluang pasar untuk pengembangan proyek Perseroan di bisnis mal ritel masih sangat terbuka lebar.

KUNINGAN CITY CENTRAL PARK

60%

65%

70%

75%

80%

85%

90%

95%

100%

0

50,000

100,000

150,000

200,000

250,000

300,000

350,000

400,000

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Occupancy RateRupiah per sq.m per month

Rental Taman Anggrek Rental Ciputra Rental Puri MallOccupancy Taman Anggrek Occupancy Ciputra Occupancy Puri Mall

60%

65%

70%

75%

80%

85%

90%

95%

100%

0

100.000

200.000

300.000

400.000

500.000

600.000

700.000

800.000

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Rental Plaza Indonesia Rental Grand IndonesiaOccupancy Plaza Indonesia Occupancy Grand Indonesia

Rp/m2/bulan Tingkat hunian

GREENBAY MALL SENAYAN CITY

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

0

100.000

200.000

300.000

400.000

500.000

600.000

700.000

800.000

900.000

1.000.000

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Rental Plaza Senayan Rental Pacific PlaceOccupancy Plaza Senayan Occupancy Pacific Place

Rp/m2/bulan Tingkat hunian

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

100%

0

50.000

100.000

150.000

200.000

250.000

300.000

350.000

400.000

450.000

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010

Rental Emporium Pluit Rental Pluit VillageOccupancy Emporium Pluit Occupancy Pluit Village

Rp/m2/bulan Tingkat hunian

Page 233: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

211

Merek baru di pasar ritel Jakarta

Industri ritel di Jakarta telah beralih dari pasar tradisional menjadi pusat perbelanjaan modern dalam 3 (tiga) dekade terakhir ini. Perkembangan pusat perbelanjaan modern telah merubah pola belanja Masyarakat pada umumnya, khususnya pada kota-kota besar seperti Jakarta. Keberadaan penyewa-penyewa utama di ritel modern merupakan daya tarik utama yang membuat pengujung mendatangi pusat perbelanjaan modern. Tipe-tipe penyewa dalam ritel modern dapat berupa department store, supermarket, hypermarket, specialty store, restoran dan hiburan.

Berkembangnya pasokan ritel modern di Jakarta telah mendorong munculnya merek-merek baru sebagai penyewa didalam ritel modern tersebut. Merek tersebut tidak hanya berasal dari pasar lokal tetapi banyak juga merek-merek asing yang dalam beberapa tahun terakhir ini datang dan membuka gerainya di Jakarta.

Tabel berikut menunjukan beberapa merek-merek besar yang baru membuka gerainya di pasar ritel Jakarta dalam beberapa tahun terakhir ini.

MEREK BARU DALAM BEBERAPA TAHUN TERAKHIR

Merek Mulai buka Lokasi buka pertama

Debenhams 2005 Plaza IndonesiaLotteMart 2009 Gandaria CityBlitz Megaplex 2007 Paris Van JavaMuji 2009 Plaza IndonesiaHarvey Nichols 2008 Grand IndonesiaBest Denki 2006 Senayan CityBanana Republic 2006 Senayan CityMassimo Dutti 2006 Senayan CityBebe 2006 Senayan CityCalvin Klein 2006 Senayan CityStradivarius 2011 Central Park

Sumber : Research & Consultancy Procon Indah/ Savills, Juni 2010

Keberadaan merek-merek baru tersebut telah menjadikan daya tarik utama bagi ritel-ritel modern untuk didatangi para pengunjungnya. Hal ini menjadikan ritel-ritel modern dengan merek-merek baru mempunyai posisi harga tawar yang lebih tinggi dibanding penyewa-penyewa umum lainnya.

Outlook

Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir, tingkat hunian mal ritel di Jakarta mengalami peningkatan diakibatkan terbatasnya pasokan baru yang masuk ke dalam pasar. Diperkirakan terdapat peningkatan permintaan untuk properti ritel yang akan meningkatkan tingkat hunian, dan pada akhirnya akan berdampak terhadap penyesuaian tarif sewa.

3. Pasar Apartemen Jakarta

Sumber: Procon Research, Maret 2011

PASAR APARTEMEN JAKARTA KUARTAL 1 TAHUN 2011

PASAR APARTEMEN JAKARTA PERTUMBUHAN PASOKAN KUMULATIF DAN PASOKAN BARU

98,000

84,000

70,000

56,000

42,000

28,000

14,000

0

100%

86%

71%

57%

43%

29%

14%

0%2006 2007 2008 2009 2010 2011P 2012P

Cumulative Supply & Demand (sq.m.) Sales Rate

Cumulative Supply Cumulative Demand Sales Rate

90,000Jumlah Unit

Pasokan Kumulatif Pasokan Baru Tahunan

80,000

70,000

60,000

50,000

40,000

30,000

20,000

10,000

1995

1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

-

Page 234: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

212

Rincian Pasar Kuartal Empat / 2010

Kuartal-Ke-Kuartal

Kuartal Satu / 2011

Tahun-Ke-Tahun

Kuartal Satu / 2010

Persediaan Kumulatif (unit) 76.192 ↑ 76.827 ↑ 71.760

Persediaan Bersih (unit) 2.900 ↓ 635 ↓ 1.150

Persediaan Masa Depan 2011-2012 10.600 ↑ 12.217 ↓ 13.000

Rasio Penjualan* 96,5% ↑ 97,2% ↑ 97%

Rasio Kependudukan * 70,4% ↑ 70,5% ↑ 70,1%

Unit Yang Sudah Terjual Bersih (unit) 2.800 ↓ 648 ↓ 1.350

Harga (Rp/Unit) 12,5 ↑ 12,9 ↓ 13,2

Sumber: Procon Research, Maret 2011

Pengembangan apartemen dalam 5 (lima) tahun terakhir bertumbuh sangat signifikan, dengan pertumbuhan pasokan sekitar 17,7% per tahun, dimana bila dibandingkan pada saat terjadi lonjakan di tahun 1995-1997, pasokan bertambah sekitar 18.000 unit selama 3 (tiga) tahun tersebut, sementara dalam jangka waktu yang sama, antara tahun 2007-2009, pasokan yang tersedia di Jakarta bertambah hampir 29.000 unit.

Sumber: Research & Consultancy Procon Indah/ Savills, Juni 2010

Dilihat dari sisi segmen, sebagian besar apartemen di Jakarta atau sekitar 57,7% dikontribusikan oleh segmen menengah, dan diikuti oleh segmen menengah menengah bawah sekitar hampir 29,5%, sementara untuk segmen menengah atas dan atas mengkontribusikan sekitar 12,8%. Sementara dari sisi lokasi, kawasan CBD Jakarta masih merupakan preferensi utama, dimana mengkontribusikan tersebesar sekitar 28%, diikuti oleh wilayah Jakarta Utara sekitar 23,7% dan wilayah Jakarta Pusat dan Selatan masing-masing mengkontribusikan sekitar 17,2 hingga 17,8%.

Sejak tahun 2002 hingga tahun 2010, Grup Perseroan telah menjadi salah satu pemain properti teraktif dalam pasar apartemen di Jakarta, dimana dalam periode yang sama pasar apartemen mulai menunjukkan tanda-tanda aktivitas setelah krisis keuangan tahun 1997. Grup Perseroan memiliki pangsa pasar terbesar yakni sekitar 51,2% dari total 72.000 unit kondominium yang telah dipasarkan dari tahun 2002 hingga tahun 2010, sedangkan pengembang lainnya masing-masing hanya menguasai kurang dari 10% dari pangsa pasar.

Pasokan dan permintaan apartemen

Total pasokan apartemen yang tersedia di Jakarta sampai dengan kuartal I - 2011 tercatat sebesar 76.827 unit, dengan tingkat penjualan 97%, dan tingkat hunian meningkat menjadi 70,5%. Pasokan baru selama kuartal I - 2011, tercatat sekitar 635 unit apartemen apartemen yang baru selesai dibangun dari segmen menengah dan menengah atas.

PASAR APARTEMEN JAKARTA KUARTAL 1 TAHUN 2011

PASAR APARTEMEN JAKARTA PERTUMBUHAN PASOKAN KUMULATIF DAN PASOKAN BARU

98,000

84,000

70,000

56,000

42,000

28,000

14,000

0

100%

86%

71%

57%

43%

29%

14%

0%2006 2007 2008 2009 2010 2011P 2012P

Cumulative Supply & Demand (sq.m.) Sales Rate

Cumulative Supply Cumulative Demand Sales Rate

90,000Jumlah Unit

Pasokan Kumulatif Pasokan Baru Tahunan

80,000

70,000

60,000

50,000

40,000

30,000

20,000

10,000

1995

1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

-

Page 235: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

213

Dengan mempertimbangkan pertumbuhan pasokan dalam 5 (lima) tahun terakhir sekitar 17,7% per tahun, maka hal ini dapat diimbangi dengan meningkatnya permintaan sekitar 18,3% per tahun.

Faktor yang sangat mendukung pertumbuhan apartemen ini adalah pertumbuhan populasi dan kecenderungan untuk tinggal di bangunan apartemen yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir, sebagai akibat dari tingginya harga tanah dan rumah di tengah kota.

Pada tahun 2010 jumlah penduduk Indonesia mencapai 238 juta orang dengan pertumbuhan rata-rata sejak tahun 1990 adalah 1,6% per tahun. Pertumbuhan yang cukup tinggi sekitar 2,8% terjadi di periode tahun 2005 hingga tahun 2008 seiring dengan membaiknya ekonomi setelah krisis 1998. Tingginya pertumbuhan ini juga berdampak positif pada sektor properti terutama permintaan akan hunian.

Sebagai ibukota negara, Jakarta memiliki tingkat pertumbuhan rata-rata adalah 1,6% per tahun dalam 5 (lima) tahun terakhir ini. Dengan semakin terbatasnya persediaan lahan, sedangkan permintaan meningkat menyebabkan terjadinya kenaikan harga. Oleh karena itu alternatif lain yaitu tumbuhnya hunian tingkat tinggi. Faktor penting lainnya yang sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan pasar apartemen adalah suku bunga. Pengaruh suku bunga sangat mempengaruhi keputusan pembeli baik di segmen bawah sampai dengan atas. Untuk segmen bawah, suku bunga sangat berpengaruh dengan kemampuan daya beli untuk membeli apartemen, sementara untuk pembeli segmen atas, melakukan pembelian properti sebagai salah satu sarana investasi yang menarik. Kenaikan dan penurunan suku bunga sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan di sektor perumahan, termasuk apartemen.

Sumber: Research & Consultancy Procon Indah/ Savills, Juni 2010

Peluncuran proyek biasanya diikuti oleh kenaikan penjualan. Seperti yang dapat dilihat dalam grafik di atas, tingkat bunga bawah di tahun 2004 diikuti oleh banyaknya peluncuran proyek baru, dan bukti yang sama juga tampak di tahun 2007, ketika tren penurunan tingkat bunga juga diikuti oleh peningkatan jumlah proyek baru. Tingkat bunga yang tinggi di tahun 2005 menurunkan tren jumlah proyek baru yang diluncurkan.

Harga Jual

Berdasarkan hasil riset Procon Indah / Savills, terdapat 3 (tiga) kategori berdasarkan lokasi, jumlah unit, ukuran dan kualitas bangunan serta harga jual per meter persegi pada saat periode peluncuran, yaitu Rp6-10 juta/m2 (segmen menengah), Rp10 – 14 juta/m2 (segmen menengah-atas) dan lebih dari Rp14 juta/m2 (segmen atas). Sebagian besar apartemen di Jakarta ditawarkan dalam Rupiah.

Pada akhir bulan Maret 2011, harga jual rata-rata apartemen adalah sekitar Rp12,9 juta/m2. Selisih harga pada setiap tahun cukup signifikan dan didorong oleh adanya tingkat inflasi sekitar 6% - 7% per tahun.

FLUKTUASI TINGKAT BUNGA DAN AREAL HUNIAN YANG DIRENCANAKAN DAN PERTUMBUHAN UNIT APARTEMEN

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

40%

0

2,000

4,000

6,000

8,000

10,000

12,000

14,000

16,000

1980

1981

1982

1983

1984

1985

1986

1987

1988

1989

1990

1991

1992

1993

1994

1995

1996

1997

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

SBI RatePlanned Area (ha)/ Condo Unit

Residential Planned Area (ha) Condo Annual Supply Condo Annual Take-Up SBI/ Interest Rate

Page 236: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

214

Namun demikian, untuk proyek apartemen yang ditawarkan dalam pre-sale selama masa konstruksi, maka merupakan hal umum bahwa seiring dengan kenaikan penjualan dan kemajuan konstruksi, pengembang akan menaikkan harga untuk memperoleh hasil yang maksimal. Proyek yang ditawarkan pada masa konstruksi dapat menikmati kenaikan harga yang lebih tinggi yakni sekitar 10% - 15% per tahun, beberapa apartemen yang berada di lokasi strategis dengan fasilitas yang lengkap dapat menikmati kenaikan harga sampai 20% per tahun.

Sebagai perbandingan, harga perkiraan yang diperoleh untuk proyek baru diluncurkan pada segmen menengah ke atas berkisar antara Rp10 juta/m2 Rp12 juta/m2 atas dasar pembayaran tunai tidak termasuk pajak. Pada umumnya, harga-harga meningkat seiring dengan kemajuan pembangunan. Selanjutnya, dibandingkan dengan beberapa proyek Grup Perseroan, harga unit apartemen yang saat ini sedang ditawarkan ke pasar, rata-rata sekitar Rp21 juta/m2 untuk di proyek Kuningan City (CBD, Jakarta) dan sekitar Rp18 juta/m2 untuk di proyek Royal Mediterania Garden (Jakarta Barat). Proyek-proyek ini masih dalam tahap konstruksi dan diposisikan untuk segmen menengah ke atas.

Outlook

Secara umum, penjualan apartemen dalam jangka waktu pendek sampai menengah akan tumbuh secara positif sejalan dengan kondisi makro ekonomi yang stabil dan menguat terus. Namun diperkirakan pertumbuhannya akan sedikit lebih lambat dibandingkan periode 2007 – 2009, selain cukup banyaknya proyek yang saat ini sedang aktif ditawarkan, kompetisi juga akan lebih ketat Proyek dengan lokasi yang strategis dan memiliki aksesibilitas yang baik ataupun dekat dengan area CBD dengan fasilitas yang lengkap masih akan tetap menikmati penjualan dan kenaikan harga yang tinggi.

Total pasokan dalam waktu mendatang tercatat sebanyak 28.560 unit dan dijadwalkan akan selesai pembangunannya dalam 3 (tiga) tahun mendatang. Kompetisi akan tetap tinggi, sehingga pengembang masih akan terus memberikan insentif menarik dalam pola pembayaran. Stabilitas dan perbaikan makro ekonomi memiliki peran yang penting dalam industri properti, khususnya dalam meningkatkan penjualan apartemen.

Melihat sentimen postif dari pasar terhadap perbaikan ekonomi nasional di masa yang akan datang, penjualan unit apartemen khususnya untuk segmen menengah ke atas akan mengalami peningkatan. Meskipun demikian potensi permintaan terbesar masih akan dari segmen menengah dengan harga sekitar Rp300 juta sampai dengan Rp1 miliar per unit. Sementara untuk di area luar CBD, akan cukup banyak proyek-proyek apartemen sederhana, yang masih akan mempunyai pasar yang cukup besar baik dari investor maupun pengguna (end-user).

Dengan adanya rencana peraturan baru untuk kepemilikan asing (pada saat ini tengah di finalisasi), memberikan sinyal yang positif untuk pasar apartemen, meskipun masih akan cukup terbatas mengingat dari peraturan yang direncanakan ditujukan untuk pasar apartemen kelas atas yang mengkontribusikan sekitar kurang dari 10% dari jumlah pasokan dan untuk pengembangan apartemen yang dibangun di atas tanah dengan sertipikat Hak Pakai.

Sumber: Research & Consultancy Procon Indah/ Savills, Juni 2010

PASOKAN APARTEMEN JAKARTA DI MASA DEPAN - LOKASI PASOKAN APARTEMEN JAKARTA

DI MASA DEPAN - SEGMEN

East6% CBD

15%

Central7%

South34%

West23%

North19%

Upper9%

MiddleLow31%

Middle37%

Middle Up23%

Page 237: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

215

4. Pasar Perkantoran Jakarta

Sumber: Procon Research, Maret 2011

Rincian Pasar H2/2010 Kuartal Satu / 2011 Tahun-Ke-Tahun Kuartal Satu /

2010Persediaan Kumulatif (m2) 4.241.000 4.241.000 ↑ 4.107.000Persediaan Bersih (m2) 134.000 - ↓ 78.000Persediaan Masa Depan 2011-2012 380.000 380.000 ↑ 412.000Permintaan Kumulatif (m2) 3.719.000 3.795.000 ↑ 3.572.000Persediaan area yang masih dapat digunakan (m2) 86.000 76,000 ↑ 65.000

Tingkat Hunian 87,7% 89,5% ↑ 87%area tidak terhuni (m2) 522.000 464.000 ↓ 535.000Estimasi sewa kotor * Sewa dalam Rp/m2 /bulan 163.000 162.000 ↑ 161.000* Sewa dalam US$/m2/bulan 18,2 18,7 ↑ 17,7

Sumber: Procon Research, Maret 2011

Pasar perkantoran di Jakarta terbagi atas daerah CBD dan non-CBD. CBD kota Jakarta juga dikenal sebagai Segitiga Emas (Golden Triangle), daerah segitiga yang dibatasi oleh tiga jalan utama, yaitu MH Thamrin – Sudirman, Gatot Subroto dan HR Rasuna Said. Wilayah utama dari CBD saat ini tidak terbatas oleh garis wilayah yang membatasi daerah segitiga tersebut. Dengan pertumbuhan yang sangat pesat di daerah komersil tersebut, timbul kebutuhan untuk memperluas wilayah CBD selain tiga jalan utama tersebut. Ruang komersil baru telah berkembang ke wilayah seperti Satrio dan Mega Kuningan yang berada di dalam wilayah CBD.

Pasokan

Pada kuartal pertama tahun 2011, total ruang kantor CBD di Jakarta yang telah didaftarkan adalah sebanyak 4,2 juta/m2, dimana ini merupakan sekitar 70% dari total kumulatif pasok perkantoran di Jakarta.

Sumber: Colliers International Indonesia – Research and Consultancy, Juni 2010

PERSEDIAAN DAN PERMINTAAN KUMULATIF (M2)

DISTRIBUSI PERKANTORAN DALAM AREA CBD JAKARTA

PERSEDIAAN DAN PERMINTAAN KUMULATIF (M2)

DISTRIBUSI PERKANTORAN DALAM AREA CBD JAKARTA

Page 238: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

216

Sesuai dengan tabel di atas, Sudirman merupakan wilayah utama perkantoran di Jakarta, hal ini dapat dilihat bahwa sebagian besar ruang kantor terletak di Sudirman (46%), diikuti oleh Rasuna Said (19%) dan Gatot Subroto (16%).

GEDUNG PERKANTORAN YANG AKAN MEMASUKI PASAR PERKANTORAN CBD ANTARA TAHUN 2011 DAN 2013

NAMA GEDUNGTARGET PENYELESAIAN

STRATEGI PEMASARAN STATUSTAHUN KUARTAL

Allianz Tower

2011

2 Disewakan Tahap pembangunanK-Link Tower 2 Disewakan Tahap pembangunanTempo Scan 4 Disewakan Tahap pembangunan18 PARK 4 Disewakan Tahap pembangunanAXA Tower

2012

1 Disewakan dan dijual dengan Strata-title Tahap pembangunan

Multivision Tower 1 Disewakan Tahap pembangunan

Setiabudi Office 1 Dijual dengan Strata-title Tahap pembangunanThe City Center (phase 1) 2 Disewakan dan dijual dengan Strata-title Tahap pembangunanWorld Trade Centre 2 2 Disewakan Tahap pembangunanCiputra Office 2 Disewakan Tahap pembangunanEighty8 4 Dijual dengan Strata-title Tahap pembangunanOffice 8 4 Dijual dengan Strata-title Tahap pembangunanMenara Prima 2 4 Disewakan Tahap perencanaanChase Tower

2013

4 Disewakan Tahap perencanaanLife Tower 4 Disewakan Tahap perencanaanMangkuluhur Tower B 4 Disewakan Tahap perencanaanKeppel New Tower 4 Dijual dengan Strata-title Tahap perencanaanMenara Selaras 4 Dijual dengan Strata-title Tahap perencanaanOffice Tower at ex Wisma Benhil 4 Dijual dengan Strata-title Tahap perencanaan

The City Centre (phase 2) 4 Dijual dengan Strata-title Tahap perencanaanThe City Centre (phase 3) 4 Disewakan Tahap perencanaanRifa 2 4 Dijual dengan Strata-title Tahap perencanaan

TOTAL = 901.064 m2

Sumber : Colliers International Indonesia – Research, Maret 2011

GEDUNG PERKANTORANYANG AKAN MEMASUKI PASAR PERKANTORAN NON-CBD ANTARA TAHUN 2011 DAN 2013

NAMA GEDUNGTARGET PENYELESAIAN

STRATEGI PEMASARAN STATUSTAHUN KUARTAL

Graha Kramat

2011

1 Disewakan Telah beroperasiMT Haryono Square 1 Dijual dengan Strata-title Telah beroperasiMenara Citicon 2 Disewakan Tahap pembangunan

Central Office Park 3 Disewakan dan dijual dengan Strata-title

Tahap pembangunan

Plaza Simatupang 3 Disewakan Tahap pembangunanMenara Satu 4 Disewakan dan dijual dengan Strata-title Tahap pembangunanMenara 165 4 Dijual dengan Strata Tahap pembangunanSovereign Plaza

2012

1 Dijual dengan Strata Tahap pembangunanWisma Pondok Indah 3 1 Disewakan Tahap pembangunanChitatex Tower 4 Disewakan Tahap pembangunanTalavera Suite 4 Disewakan Tahap perencanaan

Alamanda Tower 4 Disewakan dan dijual dengan Strata-title Tahap perencanaan

Naras Tower

2013

1 Disewakan Tahap perencanaanGreen Tebet 4 Disewakan Tahap perencanaanGraha Elnusa 2 4 Disewakan Tahap perencanaanThe Manhattan (Tower 2) 4 Disewakan Tahap perencanaan

Total = 389.444 m2

Sumber : Colliers International Indonesia – Research, Maret 2011

Page 239: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

217

Pada tahun 2010 diperkirakan akan lebih banyak ruang kantor yang akan ditawarkan kepada pasar dibandingkan dengan proyeksi, hal ini disebabkan terdapat penundaan beberapa proyek yang dijadwalkan selesai pada tahun 2009, dan adanya satu proyek yang dipercepat penyelesaiannya menjadi tahun ini. Pada tahun 2011, beberapa bangunan yang direncanakan akan diselesaikan juga tertunda target penyelesaian hingga tahun 2012. Berdasarkan kondisi maka pada tahun 2011 hanya akan terdapat 3 (tiga) bangunan perkantoran baru yang akan ditawarkan, sedangkan pada tahun 2012 akan terdapat sejumlah pasokan yang signifikan akan ditawarkan kepada pasar.

Permintaan

Sebelum krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998, tingkat permintaan dan penawaran ruang perkantoran tumbuh pada tingkat yang hampir sama sehingga menyebabkan tingkat hunian lebih dari 90%. Pada tahun 1999, tingkat hunian merosot hingga 77% sebagai akibat dari terjadinya krisis ekonomi pada saat itu.

Pasar ruang perkantoran mulai menjadi stabil pada saat periode tahun 2000 sampai dengan 2004 dengan tingkat okupasi sekitar 80%. Setahun kemudian, tingkat hunian perlahan-lahan meningkat hingga 90%. Selain penurunan moderat rata-rata tingkat hunian sejak tahun 2006 sampai dengan tahun 2009, tingkat hunian secara umum menunjukkan figur yang sehat sekitar 87% di akhir tahun 2009.

Krisis perekonomian global yang mengakibatkan melemahnya perkonomian dari pertengahan tahun 2008 hingga tahun 2009 telah mendorong para pengembang untuk menjadwalkan ulang penyelesaian gedung yang masih dalam tahap konstruksi. Namun, di lain sisi, penundaan beberapa proyek telah membantu penawaran atas ruang perkantoran untuk tumbuh stabil. Karena itu, pada saat kuartal kedua tahun 2010, rata-rata tingkat hunian sekitar 88,6%. Pada akhir tahun 2010, tingkat hunian diperkirakan akan stabil sebesar 88%.

Transaksi ruang perkantoran didominasi oleh aktifitas ekspansi dan relokasi. Kondisi dimana perusahaan baru membuka bisnis baru sangat terbatas. Namun, Perseroan mengidentifikasikan beberapa perusahaan asing yang membuka kantor perwakilan di Jakarta dikarenakan kondisi bisnis yang kondusif di Indonesia.

Dengan penawaran yang sangat banyak memasuki pasar ruang perkantoran sampai dengan tahun 2012, tingkat hunian diperkirakan akan menurun menjadi 86%.

Hingga akhir tahun 2010, diperkirakan tingkat hunian akan mengalami peningkatan sedikit lebih tinggi dibandingkan pada tahun 2009, hal ini disebabkan oleh tingginya pra-komitmen untuk penyelesaian bangunan baru di tahun 2010. Kecenderungan ini diharapkan terus berlanjut pada tahun 2011, dimana perseroan berharap bahwa bangunan baru akan menerima penyewa lebih banyak setelah bangunan tersebut beroperasi. Asumsi ini didasarkan pada rencana ekspansi yang dilakukan oleh beberapa perusahaan multinasional, yang akan mencari kantor baru dengan kualitas yang baik di tahun 2011. Di samping itu, proyeksi positif bagi pertumbuhan ekonomi di tahun 2011 juga menekankan pada proyeksi hunian Perseroan untuk tahun 2011 dan, dengan jumlah pasokan lebih kecil masuk ke pasar pada tahun 2011, tingkat hunian diperkirakan akan tetap stabil. Pada tahun 2012, sesuai dengan perkiraan akan terdapat pasokan dalam jumlah yang besar, sehingga tingkat hunian diperkirakan cukup menurun. Namun demikian, dengan penyesuaian kecil dalam tingkat hunian pada tahun 2012, pasar perkantoran dianggap masih sehat dengan tingkat hunian sekitar 85%.

Page 240: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

218

Sumber: Colliers International Indonesia – Research and Consultancy, Juni 2010

Grafik di atas menunjukkan tarif sewa bergerak sesuai dengan tingkat hunian. Pada tahun 1998, akibat terjadinya devaluasi nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS dan permintaan yang terbatas, tarif sewa (dalam denominasi Dolar AS) turun sangat signifikan, untuk hampir sepertiga dari tarif sebelumnya. Antara tahun 2000 dan 2005, harga sewa masih berfluktuasi, namun dalam kisaran sekitar US$9 hingga US$12.

Sejak tahun 2006, pada beberapa menara perkantoran berkualitas yang disewakan dengan denominasi US$, tingkat sewa rata-rata sampai dengan tahun 2009 tercatat pada tingkat US$14,21 per m2/bulan.

Tahun 1995 merupakan tahun terbaik untuk harga jual ruang perkantoran strata-title yang dipasarkan sebesar US$2.235 per m2. Pada tahun 1998, dikarenakan devaluasi Rupiah, harga jual dalam US$ jatuh menjadi US$1.800 per m2. Lebih lanjut lagi, harga jual tersebut turun menjadi US$1.485 per m2 pada tahun 2004 sebelum meningkat sedikit menjadi US$1.772 per m2 pada tahun 2009. Pada saat kuartal kedua tahun 2010, ruang perkantoran untuk penjualan strata-title di wilayah CBD ditawarkan pada harga rata-rata US$1.785 per m2. Bahkan, dibeberapa ruang perkantoran baru untuk penjualan strata-title, harga jual per m2 tercapai lebih mahal dan tercatat setinggi US$2.400 per m2.

Dengan kinerja yang baik dari gedung perkantoran untuk penjualan strata-title, harga jual diperkirakan akan meningkat stabil menjadi sebesar US$2.110 pada tahun 2012.

Outlook

Antara kuartal ketiga tahun dan kuartal keempat tahun 2012 diperkirakan 989.335 m2 ruangan perkantoran baru akan memasuki pasar Jakarta; dimana sekitar 63% akan terletak di CBD. Ruangan perkantoran non-CBD akan tetap terkonsentrasi di wilayah TB Simatupang.

Dengan perkiraan tingginya penawaran yang akan memasuki pasar, tingkat hunian diperkirakan akan menurun sedikit pada tahun 2012 baik untuk pasar CBD dan non-CBD. Namun tingkat sewa dan harga jual diperkirakan akan meningkat sedikit.

Dalam waktu dekat, transaksi bisnis akan semakin aktif. Permintaan untuk ruang perkantoran CBD bersumber dari industri berbasis minyak dan gas, keuangan dan telekomunikasi sedangkan permintaan untuk ruang perkantoran non-CBD umumnya berasal dari industri berbasis manufaktur.

HARGA SEWA DAN TINGKAT HUNIAN PERKANTORAN PADA AREA CBD

Page 241: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

219

5. Pasar Hotel Jakarta

Penawaran

Sejak tahun 1997, jumlah hotel bintang tiga sampai dengan lima tumbuh sebesar 2,01% per tahun, dengan hotel bintang empat mencatat tingkat pertumbuhan tertinggi sebesar 3,46% dan hotel bintang lima yang terendah sebesar 0,99%.

Sumber: Colliers International Indonesia – Research and Consultancy ,Juni 2010

Pada tahun 2012, pasar diperkirakan akan mencapai tingkat pertumbuhan lebih tinggi sebesar 3,68%, dengan kamar hotel bintang lima diproyeksikan akan mencapai tingkat pertumbuhan tertinggi sebesar 5,43%. Pada 2Q2010, diidentifikasi jumlah yang hampir sama untuk kamar-kamar dari hotel bintang empat dan lima. Namun, dengan tingkat pertumbuhan hotel bintang lima kedepan yang tinggi, pada tahun 2012 kamar-kamar hotel bintang lima akan mendominasi pasar sebesar 40,5%.

Sumber: Colliers International Indonesia – Research and Consultancy, Juni 2010

Hanya dua daerah yang menyediakan tipe hotel yang paling komprehensif, yaitu Jakarta Pusat dan Selatan, untuk memenuhi kebutuhan tamu hotel yang beragam. CBD sebagai pusat distrik bisnis hanya menyediakan hotel bintang empat dan lima untuk memenuhi kebutuhan tamu bisnis menengah ke atas dan ekspatriat. Jakarta Utara, Barat dan Timur hanya menyediakan hotel bintang tiga dan empat untuk memenuhi kebutuhan tamu bisnis menengah kebawah, termasuk pasar Meeting, Incentive, Conference, and Exhibition (MICE).

PENAWARAN JUMLAH KAMAR HOTEL UNTUK RINCIAN HOTEL BINTANG TIGA SAMPAI DENGAN LIMA DI JAKARTA SAMPAI

DENGAN TAHUN 2012

01,0002,0003,0004,0005,0006,0007,0008,0009,000

10,00011,000

2004 2005 2006 2007 2008 2009 1Q10 2Q10 2010P 2011P 2012P

3 star 4 star 5 star

DISTRIBUSI HOTEL BINTANG TIGA SAMPAI DENGAN LIMA BERDASARKAN LOKASI

0

4

8

12

16

20

Central Jakarta South Jakarta North Jakarta West Jakarta East Jakarta3 star 4 star 5 star

TINGKAT HUNIAN HOTEL DI JAKARTA

Page 242: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

220

Permintaan

Tingkat hunian

Sumber: Colliers International Indonesia – Research and Consultancy, Juni 2010

Pada umumnya, hotel berbintang tiga sampai dengan lima memiliki tren kenaikan tingkat hunian. Dari tahun 2004 sampai dengan periode kuartal kedua tahun 2010, hotel bintang empat dan bintang lima mencatat pertumbuhan tingkat hunian per tahun sebesar 3,08% dan 4,66%. Hotel bintang tiga mencatat tingkat hunian yang fluktuatif, namun hotel tipe tersebut dapat memperoleh tingkat hunian terbaik di pasar.

Hotel bintang lima yang hanya akan beroperasi di wilayah Jakarta Barat pada tahun 2013 diantaranya adalah The Aryaduta Hotel and Convention di St. Moritz dan Pullman di Central Park.

pada kuartal kedua tahun 2010, baik hotel bintang tiga dan bintang empat umumnya dapat mencapai tingkat hunian 70% sampai dengan 86%. Dampak ekonomi global mengakibatkan tingkat hunian yang lebih rendah pada tahun 2008 hingga tahun 2009. Hanya Hotel Santika Premier yang memiliki pertumbuhan tingkat hunian yang stabil sejak tahun 2006.

Harga Rata-Rata Sewa Kamar

Sejak tahun 2004, harga rata-rata sewa kamar untuk hotel bintang tiga dan bintang lima mengalami peningkatan. Pertumbuhan tertinggi dari harga rata-rata sewa kamar dicatat oleh hotel bintang tiga yakni sebesar 7,63%, diikuti oleh hotel bintang empat yakni sebesar 5,91%. Pertumbuhan harga rata-rata sewa kamar terendah dicatat oleh hotel bintang lima yakni sebesar 4,82%.

Pada kuartal kedua tahun 2010, harga rata-rata sewa kamar berkisar antara Rp300.000 hingga Rp350.000, kecuali untuk hotel Mega Anggrek. Dalam pasar hotel bintang empat terdapat dua kelompok kompetisi. Kelompok pertama adalah hotel yang bersaing di tingkat harga rendah, yakni antara Rp300.000 hingga Rp450.000. Hotel di wilayah Jakarta Barat yang masuk dalam kelompok ini, yaitu Omni Batavia, Mercure Rekso dan Santika Premier. Dan kelompok kedua adalah hotel yang bersaing di harga tinggi, antara Rp600.000 hingga Rp620.000. Kelompok ini terdiri dari Ciputra dan Menara Peninsula.

Karakteristik pengunjung yang datang ke Jakarta

Krisis ekonomi tahun 1998 menyebabkan pengunjung asing ke Jakarta turun sebesar 39,41%. Selama periode tahun 1999 dan 2008, umumnya, kunjungan dari asing ke Jakarta tumbuh sebesar 6,67% per tahun. Terjadinya kembali krisis keuangan global pada tahun 2009, membuat kunjungan asing turun sebesar 5,07%. Lima bulan pertama pada tahun 2010, pengunjung asing ke Jakarta telah mencapai 779.722 orang atau 47,7% lebih besar dibandingkan lima bulan pertama pada tahun 2009.

Sebagian besar pengunjung asing ke Jakarta adalah berasal dari wilayah Asia (52,18%), yang didominasi oleh orang Malaysia (27,97%), Cina (9,76%), Singapura (9,05%), Jepang (5,40%) dan Korea Selatan (3,60%).

DISTRIBUSI HOTEL BINTANG TIGA SAMPAI DENGAN LIMA BERDASARKAN LOKASI

0

4

8

12

16

20

Central Jakarta South Jakarta North Jakarta West Jakarta East Jakarta3 star 4 star 5 star

TINGKAT HUNIAN HOTEL DI JAKARTA

Page 243: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

221

Walaupun kunjungan asing ke Jakarta telah menunjukkan peningkatan namun tren kunjungan ke Jakarta yang merupakan ibukota Indonesia di dominasi oleh pengunjung domestik, Antara tahun 2004 dan 2008, kunjungan domestik ke Jakarta tumbuh sebesar 3,76% per tahun. Kembali, karena krisis keuangan global pada tahun 2009, kunjungan domestik turun sebesar 4%.

Dominasi pengunjung domestik ke Jakarta (melalui Bandar Udara Soekarno Hatta, Pelabuhan Tanjung Priok dan Bandara Udara Halim Perdana Kusuma) juga digambarkan dalam tingginya presentase pengunjung domestik di bauran pasar hotel, sekitar 68,6% pada tahun 2009. Sampai dengan bulan Mei 2010, bauran pasar hotel didominasi oleh pengunjung domestik yakni sekitar 73,4%.

Outlook

Perbaikan ekonomi Indonesia mempercepat kegiatan bisnis di Indonesia yang akhirnya meningkatkan permintaan atas kamar hotel. Peningkatan tren dari kunjungan tamu domestik dan asing akan menciptakan permintaan potensial untuk hotel berbintang tiga sampai dengan lima di Jakarta.

Page 244: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

222

X. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING

Tabel-tabel di bawah ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting dari Perseroan berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan dan Anak Perusahaan untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009, 2008 dan 2007 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan (anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu Limited) dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. Angka-angka ikhtisar data keuangan untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 diambil dari laporan keuangan konsolidasi Perseroan yang telah direview oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio dan Rekan (Anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu Limited) (“OBS”) dimana menurut OBS, tidak ditemukan indikasi perlunya modifikasi material terhadap laporan keuangan konsolidasi untuk periode tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2010 agar sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2006 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Armanda & Enita dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. Laporan Keuangan tahun 2006 ini disajikan tanpa pengaruh retrospektif sehubungan dengan akuisisi Anak Perusahaan, yaitu ASA, KUS dan IBKP pada tahun 2010.

Calon pembeli sebaiknya membaca terlebih dahulu ringkasan informasi keuangan yang disajikan di bawah ini bersamaan dengan Laporan Konsolidasi Perseroan dan Anak Perusahaan serta catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang termasuk dalam Prospektus ini. Calon pembeli sebaiknya juga membaca bagian dari Prospektus ini yang berjudul “Analisis dan Pembahasan Manajemen”.

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI

(dalam miliaran Rupiah)

URAIAN 31 Maret 2011Per 31 Desember

2010 2009 2008 2007 2006(1)

ASETKas dan setara kas 1.240,7 1.869,8 388,5 340,5 60,1 23,9Deposito berjangka 10,9 9,4 2,9 9,4 3,1 -Piutang usaha kepada

pihak ketiga 601,7 416,2 157,6 154,1 99,4 1,9Piutang lain-lain

Pihak berelasi 1,6 1,1 29,7 22,5 0,4 0,4Pihak ketiga 28,2 16,6 35,4 2,1 0,4 0,1

Aset real estat 2.425,5 2.239,7 1.865,4 803,8 1.299,4 883,5Pajak dibayar dimuka 160,5 140,5 114,9 16,1 2,6 0,2Biaya dibayar dimuka 3,2 2,5 4,8 3,0 0,6 0,3Uang muka 32,5 79,7 21,0 111,4 0,9 1,4Investasi saham pada

Perusahaan Asosiasi 183,6 170,2 0,7 0,7 - -Properti investasi 1.856,5 1.917,7 - - - -Aset tetap 862,4 681,2 1.752,1 1.229,3 92,0 1,6Aset pajak tangguhan - - - 2,3 5,5 6,2Biaya yang ditangguhkan 16,4 18,5 13,7 27,3 6,5 0,9Rekening bank yang

dibatasi penggunaannya 5,7 0,9 0,1 0,0(2) - -Lain-lain 3,9 0,6 14,1 12,0 0,1 0,0 (2)

JUMLAH ASET 7.433,3 7.564,6 4.400,9 2.734,5 1.571,0 920,3(1) Disajikan tanpa pengaruh retrospektif sehubungan dengan akuisisi Anak Perusahaan (ASA, KUS dan IBKP) pada tahun 2010.(2) Di bawah Rp0,05 miliar.

Page 245: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

223

(dalam miliaran Rupiah)

URAIAN 31 Maret 2011Per 31 Desember

2010 2009 2008 2007 2006(1)

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS Utang usaha kepada pihak

ketiga 192,0 219,2 162,9 154,2 69,1 10,5

Utang lain-lain

Pihak berelasi 14,7 21,2 5,8 29,0 24,8 14,0

Pihak ketiga 23,4 4,7 6,7 8,6 2,2 9,1

Utang pajak 74,6 79,1 67,6 5,5 23,3 0,6

Biaya yang masih harus dibayar 13,8 29,1 24,3 27,9 6,4 3,6

Utang bank 1.589,8 1.944,3 1.674,2 1.041,4 433,5 194,6

Uang muka penjualan dan pendapatan diterima dimuka 1.188,2 1.104,4 1.050,0 760,7 362,8 378,1

Utang pembelian aset tetap 1,2 1,3 0,5 0,0(2) - -

Uang jaminan penyewa 16,5 11,5 7,6 - - -

Liabilitas imbalan pasca kerja 17,9 14,9 7,7 5,2 3,4 1,9

Jumlah Liabilitas 3.132,1 3.429,7 3.007,3 2.032,5 925,5 612,4

EKUITAS Modal saham 2.050,0 2.050,0 150,0 150,0 150,0 150,0

Tambahan modal disetor 1.572,5 1.572,5 - - - -

Uang muka setoran modal - - 692,0 260,5 181,0 181,0

Saldo laba (defisit) yang belum ditentukan penggunaannya 421,9 280,4 34,7 1,0 (5,1) (23,1)

Komponen ekuitas lainnya (51,8) (51,8) 407,9 180,1 197,4 -

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 3.992,6 3.851,1 1.284,6 591,6 523,4 307,9

Kepentingan nonpengendali 308,6 283,8 109,0 110,3 122,1 -

Jumlah Ekuitas 4.301,2 4.134,9 1.393,6 701,9 645,5 307,9JUMLAH LIABILITAS DAN

EKUITAS 7.433,3 7.564,6 4.400,9 2.734,5 1.571,0 920,3(1) Disajikan tanpa pengaruh retrospektif sehubungan dengan akuisisi Anak Perusahaan (ASA, KUS dan IBKP) pada tahun 2010.(2) Di bawah Rp0,05 miliar.

Page 246: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

224

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI

(dalam miliaran Rupiah)

URAIAN

Untuk Periode Yang Berakhir Pada Tanggal

31 Maret Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember

2011 2010 2010 2009 2008 2007 2006(1)

PENJUALAN DAN PENDAPATAN USAHA 693,1 283,3 1.938,7 856,0 810,0 492,6 180,7

BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BEBAN LANGSUNG 435,6 193,0 1.327,2 568,0 685,6 411,4 124,5

LABA BRUTO 257,5 90,3 611,5 287,9 124,4 81,2 56,2

Beban penjualan (40,2) (25,5) (118,4) (138,7) (91,9) (31,8) (15,2)

Beban umum dan administrasi (53,8) (28,4) (199,7) (124,4) (82,7) (60,9) (29,1)

Penghasilan bunga 17,7 9,5 38,0 40,1 22,8 21,9 2,4

Beban bunga dan keuangan (1,5) - (13,0) (0,4) (0,6) (0,0)(2) (2,0)

Bagian laba (rugi) bersih Perusahaan Asosiasi 13,3 - 47,9 (0,0) (2) (0,0) (2) - -

Keuntungan (kerugian) lainnya 8,8 2,3 17,0 5,9 8,7 2,9 1,4

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 201,9 48,2 383,3 70,3 (19,2) 13,3 13,7

BEBAN PAJAK – BERSIH (36,8) (13,0) (100,7) (42,4) (5,8) (2,8) (6,7)

LABA (RUGI) PERIODE BERJALAN 165,1 35,2 282,6 27,8 (25,1) 10,5 6,9

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - - - - - - -

JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF 165,1 35,2 282,6 27,8 (25,1) 10,5 6,9

Laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada:

Pemilik entitas induk 141,4 37,3 241,9 35,1 (12,4) 12,4 6,9

Kepentingan nonpengendali 23,7 (2,1) 40,7 (7,3) (12,6) (1,9) -

JUMLAH 165,1 35,2 282,6 27,8 (25,1) 10,5 6,9

LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR 7 4 20

4 (1) 1 1

(dalam Rupiah penuh)(1) Disajikan tanpa pengaruh retrospektif sehubungan dengan akuisisi Anak Perusahaan (ASA, KUS dan IBKP) pada tahun 2010. (2) Di bawah Rp0,05 miliar.

Page 247: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

225

RASIO

Keterangan 31 Maret 2011Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir 31 Desember

2010 2009 2008 2007 2006(1)

Rasio Pertumbuhan (%)Penjualan dan Pendapatan Usaha 144,7% 126,5% 5,7% 64,4% NA (2) 100,0%

Beban Pokok Penjualan dan Beban Langsung

125,7% 133,6% -17,2% 66,7% NA (2)100,0%

Laba Bruto 185,3% 112,4% 131,4% 53,2% NA (2) 100,0%

Laba (Rugi) Sebelum Pajak 318,4% 445,3% 465,9% -244,6% NA (2) 133,0%

Laba (Rugi) Periode Berjalan 368,4% 915,3% 211,1% -338,8% NA (2) 124,0%

Jumlah Aset -1,7% 71,9% 60,9% 74,1% NA (2) 28,9%

Jumlah Liabilitas -8,7% 14,0% 48,0% 119,6% NA (2) 48,4%

Jumlah Ekuitas 4,0% 196,7% 98,5% 8,7% NA (2) 2,3%

Rasio Usaha (%)Laba (Rugi) Periode Berjalan /

Pendapatan 23,8% 14,6% 3,3% -3,1% 2,1% 3,8%

Laba (Rugi) Periode Berjalan / Ekuitas 3,8% 6,8% 2,0% -3,6% 1,6% 2,2%

Laba (Rugi) Periode Berjalan / Aset 2,2% 3,7% 0,6% -0,9% 0,7% 0,8%

Rasio Keuangan (%)Aset / Liabilitas 237,3% 220,6% 146,3% 134,5% 169,7% 150,3%

Jumlah Liabilitas / Jumlah Ekuitas (Debt Equity Ratio) 72,8% 82,9% 215,8% 289,6% 143,4% 198,9%

Jumlah Liabilitas / Jumlah Aset 42,1% 45,3% 68,3% 74,3% 58,9% 66,5%

Interest Bearing Debt / Jumlah Ekuitas (Gearing Ratio) 37,0% 47,0% 120,1% 148,4% 67,2% 63,2%

Laba (Rugi) Per iode Berjalan / Utang Bank Jangka Pendek (Debt Service Coverage Ratio) 103,3% 203,7% 9,7% - 13,3% 8,9%

(1) Disajikan tanpa pengaruh retrospektif sehubungan dengan akuisisi Anak Perusahaan (ASA, KUS dan IBKP) pada tahun 2010.(2) Tidak dapat diperbandingkan untuk rasio pertumbuhan pada periode yang berakhir 31 Desember 2007 dikarenakan pada

periode 31 Desember 2006 disajikan tanpa pengaruh retrospektif sehubungan dengan akuisisi Anak Perusahaan (ASA, KUS dan IBKP) pada tahun 2010.

Page 248: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

226

XI. EKUITAS

Tabel di bawah menggambarkan posisi ekuitas Perseroan dan Anak Perusahaan yang bersumber dari Laporan Keuangan Konsolidasi untuk untuk periode 3 (tiga) bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2011 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan (anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu Limited) dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. (dalam miliaran Rupiah)

Keterangan 31Maret 201131 Desember

2010 2009 2008

Modal dasar 5.740,0 5.740,0 331,0 331,0

Modal ditempatkan dan disetor penuh 2.050,0 2.050,0 150,0 150,0

Tambahan modal disetor 1.572,5 1.572,5 - -

Uang muka setoran modal - - 692,0 260,5

Saldo laba yang belum ditentukan

penggunaannya 421,9 280,4 34,7 1,0

Komponen ekuitas lainnya (51,8) (51,8) 407,9 180,1

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 3.992,6 3.851,1 1.284,6 591,6

Kepentingan nonpengendali 308,6 283,8 109,0 110,3

Jumlah Ekuitas 4.301,2 4.134,9 1.393,6 701,9

Selain yang telah disebutkan di atas, setelah tanggal Laporan Keuangan 31 Maret 2011 hingga Prospektus ini diterbitkan, tidak ada lagi perubahan struktur modal yang terjadi.

Page 249: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

227

XX. PERPAJAKAN

A. UMUM

Pajak atas penghasilan yang diperoleh dari kepemilikan Obligasi yang diterima atau diperoleh Pemegang Obligasi diperhitungkan dan diperlakukan sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 16 Tahun 2009 tanggal 9 Pebruari 2009 tentang Pajak Penghasilan Atas Penghasilan Berupa Bunga Obligasi, penghasilan yang diterima atau diperoleh bagi Wajib Pajak berupa bunga dan diskonto obligasi dikenakan pemotongan Pajak Penghasilan yang bersifat final :

a. Atas Bunga Obligasi dengan kupon (interest bearing debt securities) sebesar: (i) 15% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap (BUT); dan (ii) 20% atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak berganda bagi Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap (BUT). Jumlah yang terkena pajak dihitung dari jumlah bruto bunga sesuai dengan masa kepemilikan (holding period) Obligasi.

b. Atas diskonto obligasi dengan kupon sebesar: 15% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap (BUT); dan (ii) 20% atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak berganda bagi Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap (BUT). Jumlah yang terkena pajak dihitung dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi, tidak termasuk bunga berjalan (accrued interest).

c. Atas diskonto obligasi tanpa bunga (zero coupon bond) sebesar: (i) 15% bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap (BUT); dan (ii) 20% atau sesuai dengan tarif berdasarkan persetujuan penghindaran pajak berganda bagi Wajib Pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap (BUT). Jumlah yang terkena pajak dihitung dari selisih lebih harga jual atau nilai nominal di atas harga perolehan obligasi.

d. Atas bunga dan/atau diskonto dari obligasi yang diterima dan/atau diperoleh Wajib Pajak reksadana yang terdaftar pada Bapepam dan LK sebesar: (i) 0% untuk tahun 2009 sampai dengan tahun 2010; (ii) 5% untuk tahun 2011 sampai dengan tahun 2013; dan (iii) 15% untuk tahun 2014 dan seterusnya.

Pemotongan pajak yang bersifat final ini tidak dikenakan terhadap bunga atau diskonto obligasi yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak:

1. Dana pensiun yang pendirian atau pembentukannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan dan memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Pasal 4 ayat (3) huruf h Undang-undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan; dan

2. Bank yang didirikan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia.

CALON PEMBELI OBLIGASI DALAM PENAWARAN UMUM INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PENERIMAAN BUNGA, PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN ATAU PENGALIHAN DENGAN CARA LAIN OBLIGASI YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM INI.

B. PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN OLEH PERSEROAN

Sebagai perusahaan publik, Perseroan taat kepada aturan perpajakan yang berlaku, diantaranya Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP) sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU No. 28 Tahun 2007 dan Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (UU PPh) sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU No. 36 Tahun 2008. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 243/PMK.03/2008 tentang pelaksanaan pembayaran pajak penghasilan

Page 250: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

228

atas pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, seluruh penghasilan yang berasal dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dikenakan pajak penghasilan final. Peraturan ini berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2009. Besarnya pajak terkait hal tersebut di atas yang dikenakan untuk penjualan adalah sebesar 5% dan untuk pendapatan sewa adalah sebesar 10% sementara pendapatan lainnya dikenakan pajak penghasilan perusahaan dengan tarif pajak sesuai undang-undang pajak penghasilan badan yang berlaku.

Sehubungan dengan pemenuhan pajak penghasilan, maka Perseroan telah menghitung, menyetor dan melaporkan Pajak Penghasilan (PPh) Badan setiap tahunnya melalui Surat Pemberitahuan (SPT) PPh Badan sesuai dengan aturan perpajakan yang berlaku. Pelaporan SPT PPh Badan Terakhir adalah tahun 2010, dimana berdasarkan SPT PPh Badan Tahun 2010 tersebut, Perseroan telah melaporkan PPh Final atas penjualan sebesar Rp69,1 miliar. Perseroan telah memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan dan peraturan perpajakan yang berlaku. Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki tunggakan pajak.

Page 251: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

229

XIII. PENJAMINAN EMISI OBLIGASI

Berdasarkan persyaratan dan ketentuan-ketentuan yang tercantum di dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011 No. 68 tanggal 23 Juni 2011, juncto Addendum I Penjaminan Emisi Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011 No. 48 tanggal 11 Agustus 2011, yang keduanya dibuat di hadapan Mochamad Nova Faisal, S.H., Notaris di Jakarta, para Penjamin Emisi Obligasi yang namanya tercantum di bawah ini telah menyetujui untuk menawarkan kepada Masyarakat Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011 secara Kesanggupan Penuh (Full Commitment) dengan jumlah pokok sebesar Rp1.200.000.000.000 (satu triliun dua ratus miliar Rupiah).

Perjanjian tersebut diatas merupakan perjanjian lengkap yang menggantikan semua persetujuan atau perjanjian yang mungkin telah dibuat sebelumnya mengenai perihal yang dimuat dalam perjanjian dan setelah itu tidak ada lagi Perjanjian yang dibuat oleh para pihak yang isinya bertentangan dengan Perjanjian ini.

Susunan dan jumlah porsi serta persentase dari anggota Penjamin Emisi Obligasi adalah sebagai berikut :

(dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

NO. PENJAMIN EMISI OBLIGASI SERI A SERI B TOTALPERSENTASE

(%)

PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI

1. PT Deutsche Securities Indonesia 85.000.000.000 215.000.000.000 300.000.000.000 25,00

2. PT Indo Premier Securities 70.000.000.000 230.000.000.000 300.000.000.000 25,00

3. PT Mandiri Sekuritas 85.000.000.000 212.000.000.000 297.000.000.000 24,75

4. PT Standard Chartered Securities Indonesia 84.000.000.000 210.000.000.000 294.000.000.000 24,50

PENJAMIN EMISI OBLIGASI

1. PT NC Securities - 1.000.000.000 1.000.000.000 0,08

2. PT Valbury Asia Securities 1.000.000.000 5.000.000.000 6.000.000.000 0,50

3. PT Victoria Sekuritas - 2.000.000.000 2.000.000.000 0,17

TOTAL 325.000.000.000 875.000.000.000 1.200.000.000.000 100,00

Selanjutnya, Para Penjamin Emisi Obligasi yang turut dalam Emisi Obligasi ini telah sepakat untuk melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan Peraturan No. IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-48/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996, yang telah diubah dengan Kep-45/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum.

Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi lainnya dengan tegas menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Page 252: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

230

XXIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berpartisipasi dalam rangka Penawaran Umum ini adalah sebagai berikut:

1. Konsultan Hukum : Makes & Partners

Menara Batavia, 7th floorJl. K.H. Mansyur Kav. 126Jakarta 10220, Indonesia

No. STTD: 227/PM/STTD-KH/1998Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan surat penunjukkan: No. Ref: 009/APL/VI/2011 tanggal 2 Mei 2011Keanggotaan Asosiasi: Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. 200924Pedoman Kerja : Standar Profesi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal, lampiran Keputusan HKHPM No. KEP.01/HKHPM/2005 tanggal 18 Pebruari 2005.

Tugas Pokok : Memberikan Pendapat Hukum mengenai Perseroan dalam rangka Penawaran Umum ini. Konsultan Hukum melakukan uji tuntas dari segi hukum atas fakta yang ada mengenai Perseroan dan keterangan lain yang berhubungan dengan itu sebagaimana disampaikan oleh Perseroan. Hasil pemeriksaan dan penelitian mana telah dimuat dalam Laporan Uji Tuntas Dari Segi Hukum yang menjadi dasar dari Pendapat Hukum yang dimuat dalam Prospektus sepanjang menyangkut segi hukum. Tugas lainnya adalah meneliti informasi yang dimuat dalam Prospektus sepanjang menyangkut segi hukum. Tugas dan Fungsi Konsultan Hukum yang diuraikan disini adalah sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku guna melaksanakan prinsip keterbukaan.

2. Akuntan Publik : Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan (anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu Limited)

Wisma Antara, Lantai 12Jl. Medan Merdeka Selatan No. 17Jakarta 10110, Indonesia

No.Keanggotaan Asosiasi: 1020No. STTD: 305/PM/STTD-AP/2002Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan surat penunjukkan: No. 690/IV/II/GA/660 tanggal 28 April 2011Keanggotaan Asosiasi: Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI)

Page 253: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

231

Tugas Pokok : Melaksanakan audit laporan keuangan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Menurut standar tersebut, Akuntan Publik diharuskan untuk merencanakan dan melaksanakan audit agar diperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Akuntan Publik bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan berdasarkan audit yang dilakukan.

Audit yang dilakukan oleh Akuntan Publik meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas dasar prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

3. Notaris : Mochamad Nova Faisal, S.H.

Gedung Cyber Tower II 22nd FloorJl HR Rasuna Said Blok X5/13Jakarta 12950Indonesia

No. STTD : 398/BL/STTD-N/2010 tanggal 8 Desember 2010Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan surat penunjukkan: No. 046/EXT-APL/VI/2011 tanggal 20 Juni 2011Keanggotaan Asosiasi: Ikatan Notaris Indonesia (INI) No. 036/Pengda/Suket/III/2011Pedoman Kerja: Pernyataan Undang-undang No.30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris dan Kode Etik Ikatan Notaris Indonesia.

Tugas Pokok : Membuat akta-akta dalam rangka Penawaran Umum Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011, antara lain Perjanjian Perwaliamanatan, Pengakuan Utang dan Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi, serta akta-akta pengubahannya.

4. Wali Amanat : PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Desk Investasi dan Jasa Pasar ModalDivisi Treasury

Gedung BRI II, lantai 3Jl. Jend.Sudirman Kav.44-46Jakarta 10210

No. STTD : 08/STTD-WA/PM/1996Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan surat penunjukkan: No. B. 130-DIM/IPM/05/2011 tanggal 5 Mei 2011Keanggotaan Asosiasi: Asosiasi Wali Amanat Indonesia (AWAI), sesuai surat Keterangan No. AWAI/03/12/2008 tanggal 17 Desember 2008Pedoman kerja yang digunakan oleh Wali Amanat mengikuti ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan Undang-Undang Pasar Modal serta peraturan yang berkaitan dengan tugas Wali Amanat.

Page 254: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

232

Tugas Pokok : Mewakili kepentingan pemegang Obligasi baik di dalam maupun di luar pengadilan mengenai pelaksanaan hak-hak pemegang Obligasi sesuai dengan syarat-syarat Obligasi dan pengelolaan jaminan fidusia untuk kepentingan pemegang Obligasi, dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Semua Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal bukan merupakan pihak terafiliasi dengan Perseroan sebagaimana didefinisikan dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal.

Sesuai dengan ketentuan Peraturan Bapepam No. VI.C.4, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-412/BL/2010 tanggal 6 September 2010 tentang Ketentuan Umum Dan Kontrak Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. selaku Wali Amanat dalam penerbitan Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011 menyatakan bahwa selama menjadi Wali Amanat, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., tidak akan:

1. Mempunyai hubungan kredit dengan Perseroan dalam jumlah yang melebihi ketentuan dalam Peraturan Bapepam No. VI.C.3, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-309/BL/2008 tanggal 1 Agustus 2008 tentang Hubungan Kredit Dan Penjaminan Antara Wali Amanat Dengan Emiten;

2. Merangkap menjadi penanggung dan/atau pemberi agunan dalam penerbitan Efek bersifat utang, Sukuk, dan/atau kewajiban Perseroan dan menjadi Wali Amanat dari pemegang Efek yang diterbitkan oleh Perseroan.

3. Menerima dan meminta pelunasan terlebih dahulu atas kewajiban Perseroan kepada Wali Amanat selaku kreditur dalam hal Perseroan mengalami kesulitan keuangan, berdasarkan pertimbangan Wali Amanat, sehingga tidak mampu memenuhi kewajibannya kepada pemegang Efek bersifat utang, dimana pelaksanaannya tetap memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

Page 255: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

XV. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM

Berikut ini adalah salinan Pendapat dari Segi Hukum mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan Perseroan, dalam rangka Penawaran Umum obligasi melalui Prospektus ini, yang telah disusun oleh Konsultan Makes & Partners.

233

Page 256: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 257: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

Ref. No.: 0596/PSH/MP/IS/IM/ro/08/11 Jakarta, 11 Agustus 2011 Kepada: PT Agung Podomoro Land Tbk. Jl. S. Parman Kav. 28 Kel. Tanjung Duren Selatan Kec. Grogol Petamburan Jakarta Barat U.p. : Yth. Direksi Hal : Pendapat Segi Hukum Sehubungan Dengan Rencana Penawaran

Umum Obligasi I PT Agung Podomoro Land Tbk. Tahun 2011 Dengan Tingkat Bunga Tetap Dengan Jumlah Pokok sebesar Rp1.200.000.000.000,00

Dengan hormat, Kami, konsultan hukum dari Makes & Partners Law Firm (selanjutnya disebut sebagai “M&P”) yang berkantor di Menara Batavia Lantai 7, Jalan K.H. Mas Mansyur Kav. 126, Jakarta 10220, yang teman-teman serikatnya telah terdaftar pada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam dan LK”) sebagai Profesi Penunjang Pasar Modal dengan nomor pendaftaran 31/STTD-KH/PM/1993 dan nomor pendaftaran 227/PM/STTD-KH/1998, telah ditunjuk dan diminta oleh PT Agung Podomoro Land Tbk., suatu perseroan terbatas yang didirikan dan menjalankan usahanya menurut dan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku di Republik Indonesia dan berkedudukan di Jakarta Barat (selanjutnya disebut sebagai “Perseroan”), berdasarkan surat penunjukan tanggal 2 Mei 2011 oleh Perseroan, untuk memberikan pendapat segi hukum (selanjutnya disebut “Pendapat Segi Hukum”), sesuai dengan Standar Profesi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal, lampiran dari Keputusan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. KEP.01/HKHPM/2005, tanggal 18 Pebruari 2005, sehubungan dengan rencana Perseroan untuk menerbitkan dan menawarkan Obligasi (sebagaimana didefinisikan di bawah ini) kepada masyarakat dengan jumlah pokok sebesar Rp.1.200.000.000.000,00 (satu triliun dua ratus miliar Rupiah) melalui penawaran umum sebagaimana diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu sebagai berikut: 1. Obligasi Seri A, dengan jumlah pokok sebesar Rp325.000.000.000,00 (tiga ratus dua

puluh lima miliar Rupiah), dengan tingkat bunga tetap sebesar 10% (sepuluh persen) per tahun dan berjangka waktu 3 (tiga) tahun sejak tanggal emisi (“Obligasi Seri A); dan

2. Obligasi Seri B, dengan jumlah pokok sebesar Rp875.000.000.000,00 (delapan ratus tujuh

puluh lima miliar Rupiah), dengan tingkat bunga tetap sebesar 11% (sebelas persen) per tahun dan berjangka waktu 5 (lima) tahun sejak tanggal emisi (“Obligasi Seri B”).

Bunga Obligasi akan dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sesuai dengan tanggal pembayaran bunga obligasi yang bersangkutan. Pembayaran bunga obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 25 Nopember 2011, sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir akan dilakukan pada tanggal jatuh tempo masing-masing seri obligasi yaitu pada tanggal 25 Agustus 2014 untuk Obligasi Seri A, dan 25 Agustus 2016 untuk Obligasi Seri B. Pembayaran obligasi dilakukan secara penuh (bullet payment) pada saat jatuh tempo.

MENARA BATAVIA 7TH FLOORJL.K.H.MAS MANSYUR KAV.126, JAKARTA 10220-INDONEISIA

T. (62-21) 5747181, F. (62-21) 5747180website:www.makeslaw.com -- e-mail: [email protected]

Page 258: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

(Obligasi Seri A dan Obligasi Seri B secara bersama-sama disebut “Obligasi” dan penawaran umum Obligasi selanjutnya disebut “Penawaran Umum Obligasi”). Penawaran Umum Obligasi dijamin secara kesanggupan penuh (full commitment) oleh para Penjamin Emisi Obligasi yang nama-namanya dan bagian-bagian penjaminannya sesuai dengan Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011 No. 68 tanggal 23 Juni 2011, juncto Addendum I Penjaminan Emisi Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011 No. 48 tanggal 11 Agustus 2011, yang keduanya dibuat di hadapan Mochamad Nova Faisal, S.H., Notaris di Jakarta, yang ditandatangani oleh Perseroan dengan para Penjamin Emisi Efek Obligasi. Selanjutnya Obligasi akan dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (“BEI”).

Susunan dan jumlah porsi serta persentase dari anggota Penjamin Emisi Obligasi adalah sebagai berikut :

(dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)NO

.PENJAMIN EMISI OBLIGASI SERI A SERI B TOTAL (%)

PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI1. PT Deutsche Securities Indonesia 85.000.000.000 215.000.000.000 300.000.000.000 25,002. PT Indo Premier Securities 70.000.000.000 230.000.000.000 300.000.000.000 25,003. PT Mandiri Sekuritas 85.000.000.000 212.000.000.000 297.000.000.000 24,754. PT Standard Chartered Securities

Indonesia84.000.000.000 210.000.000.000 294.000.000.000 24,50

PENJAMIN EMISI OBLIGASI1. PT NC Securities - 1.000.000.000 1.000.000.000 0,082. PT Valbury Asia Securities 1.000.000.000 5.000.000.000 6.000.000.000 0,503. PT Victoria Sekuritas - 2.000.000.000 2.000.000.000 0,17

TOTAL 325.000.000.000 875.000.000.000 1.200.000.000.000 100,00

Berdasarkan Prospektus yang dipersiapkan dalam rangka Penawaran Umum Obligasi dan sebagaimana diperkuat dengan Pernyataan Perseroan, Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk pengembangan usaha Perseroan melalui akuisisi beberapa perusahaan yang memiliki dan/atau akan mengembangkan proyek dalam industri properti yang berlokasi di Jakarta, Bali dan/atau Bogor, yang dapat berupa apartemen, perhotelan, perkantoran, pertokoan, pusat perbelanjaan, pusat rekreasi dan/atau perumahan.

Saat ini Perseroan sedang dalam tahap negosiasi dengan perusahaan-perusahaan yang ditargetkan Perseroan untuk diakuisisi. Porsi kepemilikan saham Perseroan pada perusahaan-perusahaan tersebut diperkirakan antara 35% hingga 100%. Paling banyak 2 (dua) dari perusahaan yang ditargetkan untuk diakuisisi adalah perusahaan yang terafiliasi dengan Perseroan. Perseroan menargetkan dapat menyelesaikan proses akuisisi atas perusahaan-perusahaan tersebut paling lambat dalam jangka waktu 2 (dua) tahun sejak tanggal efektifnya Pernyataan Pendaftaran yang diajukan oleh Perseroan kepada Bapepam dan LK dalam rangka Penawaran Umum Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011.

Untuk memberikan Pendapat Segi Hukum, M&P telah memeriksa dan meneliti dokumen-dokumen yang M&P terima dalam rangka memberikan Pendapat Segi Hukum yang diungkapkan dalam dan yang fotokopinya dilampirkan pada Laporan Hasil Uji Tuntas Aspek Hukum atas Perseroan No. Ref.: 0476/LHUTAH/MP/IS/IM/ro/07/11, tanggal 15 Juli 2011 dan Informasi Tambahan Atas Laporan Hasil Pemeriksaan Segi Hukum Atas PT Agung Podomoro Land Tbk. No. 0595/L/MP/IS/IM/ro/08/11 tanggal 11 Agustus 2011, yang M&P siapkan dan tujukan kepada

236

Page 259: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Obligasi, dengan tembusan kepada Bapepam dan LK dan para Penjamin Pelaksana Emisi Efek, yang terdiri dari PT Deutsche Securities Indonesia, PT Indo Premier Securities, PT Mandiri Sekuritas dan PT Standard Chartered Securities Indonesia (Laporan Hasil Uji Tuntas Aspek Hukum beserta tambahan maupun perubahannya tersebut disebut “Laporan Hasil Uji Tuntas Segi Hukum” atau “LHUTAH”). Dengan disampaikannya Pendapat Segi Hukum sebagaimana tercantum dalam surat ini, maka Pendapat Segi Hukum yang kami sampaikan dengan surat kami No. Ref. 0433/PSH/MP/IS/IM/ro/06/11, tanggal 23 Juni 2011 dan Pendapat Segi Hukum No. 0477/PSH/MP/IS/IM/ro/07/11 tanggal 15 Juli 2011, menjadi tidak berlaku.

A. Dasar dan Ruang Lingkup Pendapat Segi Hukum

Dasar dan ruang lingkup Pendapat Segi Hukum ini adalah sebagai berikut:

1. Pendapat Segi Hukum ini diberikan berdasarkan LHUTAH serta merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari LHUTAH yang memuat penjelasan secara rinci atas hal-hal yang termuat dalam Pendapat Segi Hukum.

2. Kecuali ditentukan lain secara tegas dalam Pendapat Segi Hukum ini, Pendapat Segi Hukum ini diberikan meliputi keadaan-keadaan Perseroan terhitung sejak tanggal Prospektus Penawaran Umum Perdana Saham-saham Perseroan (“Penawaran Umum Perdana Perseroan”), yang telah memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam dan LK berdasarkan Surat Bapepam dan LK No. S-9845/BL/2010 tanggal 1 Nopember 2010 sampai dengan tanggal 11 Agustus 2011 (“Tanggal Pemeriksaan”), dengan memperhatikan bahwa tanggal laporan keuangan Perseroan yang digunakan dalam rencana Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Obligasi adalah tanggal 31 Maret 2011.

3. Pendapat Segi Hukum ini sama sekali tidak dapat digunakan untuk menilai: (i) kewajaran komersial atau finansial atas suatu transaksi, termasuk tetapi tidak terbatas pada transaksi di mana Perseroan, Anak Perusahaan (sebagaimana didefinisikan dibawah ini), PT Manggala Gelora Persada (“MGP”) dan/atau PT Citra Gemilang Nusantara (“CGN”) menjadi pihak atau mempunyai kepentingan atau transaksi yang mengikat harta kekayaan Perseroan, Anak Perusahaan, MGP dan/atau CGN, (ii) harga saham Perseroan, (iii) harga maupun besarnya kupon/bunga dari obligasi yang akan diterbitkan oleh Perseroan, (iv) aspek komersial dan finansial terkait rencana dan pelaksanaan penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi, dan (v) aspek resiko komersial yang mungkin timbul dan oleh karenanya akan diderita oleh pemegang Obligasi.

4. Pendapat Segi Hukum ini diberikan dalam kerangka hukum Republik Indonesia yaitu pemeriksaan dilakukan terhadap perjanjian dan dokumen yang tunduk pada hukum Indonesia sebagaimana tercantum dalam LHUTAH dan ketentuan perundangan di Indonesia, dan oleh karenanya sama sekali tidak dimaksudkan untuk berlaku atau dapat ditafsirkan menurut hukum atau yurisdiksi lain.

5. Pada tanggal Pendapat Segi Hukum ini, tidak ada kesepakatan-kesepakatan lain diantara para pihak dalam dokumen-dokumen yang kami periksa yang merubah atau menggantikan hal-hal yang diatur dalam dokumen-dokumen yang kamiperiksa.

6. Kecuali ditentukan lain dalam Pendapat Segi Hukum ini, yang dimaksud denganAnak Perusahaan adalah: (i) PT Kencana Unggul Sukses (“KUS”); (ii) PT

237

Page 260: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

Intersatria Budi Karya Pratama (“IBKP”); (iii) PT Arah Sejahtera Abadi (“ASA”); (iv) PT Brilliant Sakti Persada (“BSP”); (v) PT Buana Surya Makmur (“BSM”); (vi) PT Pesona Gerbang Karawang (“PGK”); (vii) PT Kharisma Bhakti Sejahtera (“KBS”); (viii) PT Central Pesona Palace (“CPP”); (ix) PT Central Indah Palace (“CIP”); dan (x) PT Griya Pancaloka (“GPL”).

B. Pendapat Segi Hukum

Berdasarkan LHUTAH yang M&P siapkan dalam kerangka peraturan perundangan yang berlaku di Republik Indonesia, khususnya peraturan perundangan di bidang pasar modal berkenaan dengan rencana Penawaran Umum Obligasi dan dengan memperhatikan huruf A dan huruf C Pendapat Segi Hukum ini, M&P memberikan Pendapat Segi Hukum sebagai berikut:

1. Perseroan adalah suatu perseroan terbatas yang didirikan secara sah dan menjalankan kegiatan usahanya menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia, berkedudukan di Jakarta Barat, berdasarkan Akta Pendirian Perseroan No. 29, tanggal 30 Juli 2004, dibuat di hadapan Sri Laksmi Damayanti, S.H., sebagai pengganti Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian Perseroan tersebut di atas telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-21538.HT.01.01.TH.2004, tanggal 26 Agustus 2004, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan Undang-undang No. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan (“UUWDP”) di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Barat dengan Tanda Daftar Perusahaan (“TDP”) No. 090217027994, di bawah No. 1589/BH.09.02/X/2004, tanggal 4 Oktober 2004, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 91, tanggal 12 Nopember 2004, Tambahan No. 11289.

2. Terhitung sejak tanggal Penawaran Umum Perdana Perseroan sampai dengan Pendapat Segi Hukum, tidak terdapat perubahan atas Anggaran Dasar Perseroan, sehingga Anggaran Dasar Perseroan adalah sebagaimana tercantum dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 01, tanggal 2 Agustus 2010, dibuat oleh Yulia, S.H., Notaris di Kota Jakarta Selatan dengan wilayah jabatan Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, yang isinya antara lain sehubungan dengan persetujuan atas perubahan Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan dengan pokok-pokok anggaran dasar perseroan yang melakukan penawaran umum efek bersifat ekuitas dan perusahaan publik. Perubahan Anggaran Dasar Perseroan tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-39219.AH.01.02.Tahun 2010, tanggal 9 Agustus 2010, didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan No. AHU-0059526.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 9 Agustus 2010 serta telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. AHU-AH.01.10-20461 tanggal 11 Agustus 2010, telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0060133.AH.01.09.Tahun 2010 tanggal 11 Agustus 2010 telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”) (“Akta No. 1/2010”), serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan UUWDP dengan TDP No. 09.01.1.68.27994

238

Page 261: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

tanggal 29 September 2010. Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana tercantum dalam Akta No. 1/2010 secara substansi telah sesuai dengan ketentuan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas Dan Perusahaan Publik (“Peraturan IX.J.1”), kecuali format pengungkapan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan mengenai Maksud dan Tujuan serta Kegiatan Usaha.

3. Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan adalah sebagaimana tercantum dalam Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan yang termaktub dalam Akta No. 1/2010, yaitu menjalankan usaha di bidang pembangunan dan pengembangan, investasi, perdagangan, perindustrian, jasa dan angkutan. Bahwa pada tanggal Pendapat Segi Hukum ini, kegiatan usaha yang dijalankan oleh Perseroan telah sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.

4. Bahwa terhitung sejak tanggal Penawaran Umum Perdana Perseroan sampai dengan Pendapat Segi Hukum ini, tidak ada perubahan atas struktur permodalan Perseroan sehingga berdasarkan Akta No. 1/2010 jo Daftar Pemilikan Saham Perseroan Yang Mencapai 5% Atau Lebih per tanggal 30 Juni 2011, struktur permodalan Perseroan adalah sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp5.740.000.000.000,00 (lima triliun tujuh ratus empat puluh miliar Rupiah), terbagi atas 57.400.000.000 (lima puluh tujuh miliar empat ratus juta) saham, masing-masing saham bernilai nominal sebesar Rp100,00 (seratus Rupiah);

Modal Ditempatkan : Rp2.050.000.000.000,00,00 (dua triliun lima puluh miliar Rupiah) terbagi atas 20.500.000.000 (dua puluh miliar lima ratus juta saham); dan

Modal Disetor : Rp2.050.000.000.000,00,00 (dua triliun lima puluh miliar Rupiah) atau 100% (seratus persen) dari nilai nominal setiap saham yang telah ditempatkan dalam Perseroan.

5. Pada tanggal Pendapat Segi Hukum ini, berdasarkan Daftar Pemilikan Saham Perseroan Yang Mencapai 5% Atau Lebih per tanggal 30 Juni 2011 yang dikeluarkan oleh PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek Perseroan susunan pemegang saham Perseroan, adalah sebagai berikut:

Keterangan Nilai Nominal Rp100 per SahamJumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (%)

Modal Dasar 57.400.000.000 5.740.000.000.000Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh1. IDFC 9.693.780.000 969.378.000.000 47,292. Masyarakat (kepemilikan <5%) 6.135.526.500 613.552.650.000 29,863. JLP 3.010.000.000 301.000.000.000 14,684. SGL 1.040.000.000 104.000.000.000 5,075. Trihatma Kusuma Haliman 620.693.500 62.069.350.000 3,036. Indra Wijaya 4.657.500 465.750.000 0,027. Miarni Ang 2.739.500 273.950.000 0,018. Ariesman Widjaja 2.328.500 232.850.000 0,019. Cesar M. Dela Cruz 1.643.500 164.350.000 0,0110. Handaka Santosa 1.232.500 123.250.000 0,01

239

Page 262: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

11. Noer Indradjaja 621.000 62.100.000 0,0012. Paul Christian Ariyanto 473.000 47.300.000 0,0013. Bambang Setiobudi Madja 459.500 45.950.000 0,0014. Wibowo Ngaserin 438.500 43.850.000 0,0015. Dr. Cosmas Batubara 411.000 41.100.000 0,00Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 20.500.000.000 2.050.000.000.000 100,00Saham dalam Portepel 36.900.000.000 3.690.000.000.000 -

6. Berdasarkan Akta No. 1/2010, susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut:

DireksiDirektur Utama : Trihatma Kusuma HalimanWakil Direktur Utama I : Ariesman WidjajaWakil Direktur Utama II : Indra WijayaWakil Direktur Utama III : Handaka SantosaDirektur : Cesar De La CruzDirektur : Noer IndrajajaDirektur : Bambang Setiobudi MadjaDirektur : Miarni AngDirektur : Paul Christian AriyantoDewan Komisaris Komisaris Utama : Cosmas BatubaraKomisaris : Wibowo NgaserinKomisaris Independen : Bacelius Ruru

Masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan sebagaimana disebutkan dalam Akta No. 1/2010 di atas telah diangkat secara sah sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.I.6 tentang Direksi dan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik.

7. Pada tanggal Pendapat Segi Hukum, Perseroan telah membentuk Komite Audit sebagaimana dimaksud dalam Peraturan IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perseroan tanggal 2 September 2010, dengan susunan sebagai berikut:Ketua : Barcelius Ruru;Anggota : Indaryono; danAnggota : Djajarizki.

Pembentukan Komite Audit Perseroan sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

Pada Tanggal Pendapat Segi Hukum ini, Perseroan telah mengangkat Prisca Dewanti Batubara sebagai Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary), sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan IX.I.4 perihal pembentukan Sekretaris Perusahaan berdasarkan Surat Direksi Perseroan No. 805/EXT-APL/VIII.2010 tanggal 19 Agustus 2010.

8. Pada tanggal Pendapat Segi Hukum ini Perseroan dan Anak Perusahaan, telah memperoleh izin-izin material, yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usahanya sebagaimana dimaksud dalam anggaran dasarnya, termasuk Izin Usaha Pusat Perbelanjaan (“IUPP”), Surat Izin Usaha Perdagangan Besar (“SIUP Besar”), Izin Mendirikan Bangunan, dan Surat Izin Penunjukan dan Penggunaan

240

Page 263: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

Tanah/Izin Lokasi, kecuali (i) IUPP atas nama BSP, yang sampai dengan Tanggal Pemeriksaan sedang dalam pengurusan oleh perusahaan yang bersangkutan serta IUPP atas nama masing-masing KUS dan ASA yang sampai dengan Tanggal Pemeriksaan belum memiliki IUPP dikarenakan masih dalam proses pembangunanserta (ii) SIPPT atas nama KBS terkait tanah-tanah yang dikuasai oleh KBS yang saat ini akan dilakukan proses balik nama ke KBS. Perseroan telah pula memenuhi kewajiban dibidang lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan Undang-undang yang berlaku, dengan memperoleh izin-izin sebagai berikut:

a. Berdasarkan Surat Komisi Penilai Amdal Daerah Propinsi DKI Jakarta No. 38/1.774.151 tanggal 24 Mei 2006, yang ditandatangani oleh Ketua BPLHD Propinsi DKI Jakarta selaku Ketua Komisi Amdal DKI Jakarta a.n. Gubernur Propinsi DKI Jakarta, yang menerangkan bahwa Studi Analisis Dampak Lingkungan (Andal), Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) pembangunan Apartemen Proyek Pembangunan Mediterania Garden Residence II yang berlokasi di Jl.Letjend S.Parman, Kelurahan Tanjung Duren, Kecamatan Grogol Petamburan, Kotamadya Jakarta Barat, dinyatakan cukup lengkap dan disetujui oleh Komisi Amdal Daerah Prop. DKI Jakarta.

b. Berdasarkan Surat Komisi Penilai Amdal Propinsi DKI Jakarta No. 15/Amdal/-1.774.151 tanggal 20 Juni 2008, yang ditandatangani oleh Ketua Komisi Penilai Amdal Daerah Provinsi DKI Jakarta selaku Kepala BPLHD Provinsi DKI Jakarta a.n. Gubernur Provinsi DKI Jakarta, yang menerangkan bahwa Studi Updating Analisis Dampak Lingkungan (Andal), Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) pembangunan Pengembangan Mediterania Garden Residences 2 (Pembangunan Garden Shopping Arcade, Royal Mediterania Garden Residences & Central Park), yang berlokasi di Jl.S.Parman, Kelurahan Tanjung Duren Selatan, Kecamatan Grogol Petamburan, Kotamadya Jakarta Barat, dinyatakan cukup lengkap dan disetujui oleh Komisi Penilai Amdal Daerah DKI Jakarta.

c. Berdasarkan Surat Komisi Penilai Amdal Daerah DKI Jakarta No. 32/Andal/-1.774.151 tanggal 30 September 2009, yang ditandatangani oleh Ketua Komisi Penilai Amdal Daerah selaku Kepala BPLHD Provinsi DKI Jakarta a.n. Gubernur Provinsi DKI Jakarta, yang menerangkan bahwa dokumen Analisis Dampak Lingkungan (Andal), Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) pembangunan Rusunami Gading Nias Residences yang berlokasi di Jl.Pegangsaan Dua, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara, serta perbaikannya yang disampaikan pada tanggal 11 September 2009, dinyatakan cukup lengkap dan disetujui oleh Komisi Penilai Amdal Daerah DKI Jakarta.

d. Berdasarkan Surat No. 08/Andal/-1774.151 tanggal 1 Pebruari 2011, yang ditandatangani oleh Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Perseroan telah memperoleh Rekomendasi ANDAL, RKL-RPL atas Rusunami Gading Nias Residences (Rencana Pembangunan apartemen Grand Emerald) yang berlokasi di Jalan Pegangsaan Dua, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara;

kecuali kewajiban untuk menyampaikan laporan implementasi Andal dan RKL-RPL sehubungan dengan Surat Komisi Penilai Amdal Propinsi DKI Jakarta No.

241

Page 264: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

15/Amdal/-1.774.151 tanggal 20 Juni 2008 dan Surat No. 08/Andal/-1774.151 tanggal 1 Pebruari 2011.

Sehubungan dengan kewajiban memiliki IUPP, Keputusan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 53/M-DAG/PER/12/2008 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern mengatur hal-hal sebagai berikut:Pasal 10Pelaku usaha yang akan melakukan kegiatan usaha di bidang Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern, wajib memiliki:a. IUP2T untuk Pasar Tradisional;b. IUPP untuk Pertokoan, Mall, Plasa dan Pusat Perdagangan;c. IUTM untuk Minimarket, Supermarket, Department Store, Hypermarket dan

Perkulakan.Pasal 21 ayat 1Pelaku usaha yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam:a. Pasal 7 ayat (2), Pasal 8, Pasal 14 ayat (4), Pasal 16 dikenakan sanksi

administratif;b. Pasal 10 dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.Sehubungan dengan penetapan sanksi terkait hal tersebut di atas, Peraturan Daerah No. 2 Tahun 2002 tentang Perpasaran Swasta Di Propinsi DKI Jakarta, Pasal 24 ayat 1 mengatur bahwa, selain dikenakan ancaman pidana, pelanggaran atas ketentuan Peraturan Daerah tersebut, dapat dikenakan sanksi administrasi berupa: (a) teguran tertulis sebanyak-banyaknya tiga kali; (b) pemanggilan; (c) penutupan sementara sarana tempat usaha perpasaran swasta; dan (d) pencabutan izin yang dikeluarkan oleh Gubernur.

9. Pada tanggal Pendapat Segi Hukum, Perseroan telah memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman dari bank-bank sebagai berikut:

a. Sindikasi kreditur yang beranggotakan PT Bank International Indonesia Tbk., PT Bank CIMB Niaga Tbk., dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. sebagaimana tercantum dalam Akta Perjanjian Kredit Sindikasi No. 4 tanggal 7 Juli 2009 dibuat di hadapan Yuli Yanti, S.H., pengganti dari Edison Jingga, S.H., Notaris di Jakarta yang diubah dengan Perubahan Perjanjian Kredit Sindikasi No. 46 tanggal 18 Agustus 2010 serta diubah melalui Perubahan Kedua Perjanjian Kredit Sindikasi No. 33 tanggal 8 Juni 2011 yang keduanya dibuat di hadapan Edison Jingga, S.H., Notaris di Jakarta (“Perjanjian Fasilitas Sindikasi”); dan

b. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. sebagaimana tercantum dalam Akta Perjanjian Kredit Nomor 86 tanggal 29 Januari 2010, dibuat di hadapan Edison Jingga, S.H., Notaris di Jakarta, sebagaimana diubah dengan Perubahan Perjanjian Kredit No. 86 tanggal 29 Januari 2010 (dibuat di bawah tangan) tanggal 18 Agustus 2010 (“Perjanjian Fasilitas BNI”).

Dalam kerangka Penawaran Umum Obligasi, Perseroan telah memperoleh persetujuan yang disyaratkan berdasarkan Perjanjian Fasilitas Sindikasi maupun Perjanjian Fasilitas BNI sebagaimana tercantum dalam:

242

Page 265: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

i. Surat No. KPS/2.6/1064, tanggal 07 Juni 2011 tentang Pemberitahuan Persetujuan Kreditur dari BNI;

ii. Surat No. KPS/2.6/1080, tanggal 9 Juni 2011 tentang Pemberitahuan Persetujuan Kreditur CIMB Niaga;

iii. Surat No. KPS/2.6/1130, tanggal 16 Juni 2011 tentang Pemberitahuan Persetujuan Kreditur BII;

iv. Surat Persetujuan dari PT Bank Negara Indonesia Tbk. No. KPS/2.1/399/R tanggal 30 Mei 2011 tentang Persetujuan Bank;

v. Surat Persetujuan dari PT Bank International Indonesia Tbk. No. S.2011.0639/DIR CORP BANKING – Corporate Banking tanggal 10 Agustus 2011 tentang Permohonan Persetujuan Para Kreditur;

vi. Surat No. KPS/2.6/1479 tanggal 11 Agustus 2011 tentang Persetujuan Kreditur BNI dan BII; dan

vii. Surat Persetujuan dari PT Bank Negara Indonesia Tbk. No. KPS/2.1/575/3tanggal 11 Agustus 2011 tentang Persetujuan Bank.

Perjanjian Fasilitas Sindikasi dan Perjanjian Fasilitas BNI tidak memuat ketentuan yang memuat pembatasan yang dapat merugikan pemegang saham publik Perseroan. Selanjutnya Perseroan telah menandatangani pula Akta Pengakuan Hutang No. 46 tanggal 11 Agustus 2011, yang dibuat di hadapan Mochamad Nova Faisal, S.H., Notaris di Kota Jakarta Selatan dimana dalam Perjanjian ini disebutkan bahwa Perseroan mengaku bahwa secara sah berhutang kepada Pemegang Obligasi dengan jumlah pokok sebesar Rp 1.200.000.000.000,00 (satu triliun dua ratus miliar Rupiah).dengan jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun sejak tanggal emisi yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi.

10. Dalam rangka melaksanakan kegiatan usaha yang sekarang dijalankannya, Perseroan dan Anak Perusahaan memiliki dan/atau menguasai harta kekayaan material secara sah berdasarkan dokumen kepemilikan dan/atau penguasaan atas masing-masing harta kekayaan tersebut sebagaimana diungkapkan secara rinci dalam LHUTAH, antara lain, berupa tanah dan bangunan, deposito berjangka, kendaraan bermotor, inventaris dan perlengkapan kantor. Terkait dengan tukar menukar tanah milik ASA dengan Yayasan Darul Ulum sebagaimana tercantum dalam Akta Tukar Menukar No. 1, tanggal 2 Desember 2007, dibuat dihadapan Wahyu Iman Sidharta, S.H., pengganti dari Muhammad Hanafi, S.H., Notaris di Jakarta, sebagaimana kemudian diubah berturut-turut dengan akta Adendum Kesepakatan Tukar Menukar No. 14 tanggal 12 Juni 2008 dan Akta Adendum II Tukar Menukar No. 14 tanggal 17 Pebruari 2009, keduanya dibuat di hadapan Muhammad Hanafi, S.H., Notaris di Jakarta. Pada Tanggal Pemeriksaan, tukar menukar tanah tersebut telah dilaksanakan berdasarkan Akta Tukar Menukar No. 12/2011 tanggal 23 Juni 2011 dibuat di hadapan Muhammad Hanafi, S.H., PPAT di Jakarta Selatan dan tanah yang dipertukarkan telah dipergunakan oleh masing-masing pihak dan telah memperoleh persetujuan dari Menteri Agama Republik Indonesia. Sebagaimana ternyata dalam Surat Keputusan No. 5 Tahun 2011 tanggal 17 Januari 2011. Pada Tanggal Pemeriksaan tanah wakaf tersebut sedang dalam proses balik nama ke ASAberdasarkan Surat Keterangan No 27/MH.PPAT/VII/ 2011 tanggal 15 Juli 2011 yang dibuat oleh Muhammad Hanafi, S.H., PPAT di Jakarta Selatan.

Perseroan telah mengasuransikan harta kekayaan material Perseroan dengan masing-masing Asuransi Public Liability, Contractor’s All Risks; Property All Risks (All Risk Commercial), Commercial Earthquake, Terrorism and Sabotage.

243

Page 266: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

Disamping itu Perseroan juga telah mengasuransikan kendaraan bermotor Perseroan dengan Asuransi Kendaraan Bermotor.

Pada tanggal Pendapat Segi Hukum ini, terdapat harta kekayaan Perseroan yang sedang dijadikan jaminan untuk pemenuhan kewajiban pembayaran Perseroan ataupun pihak lain kepada krediturnya dan pemberian jaminan tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundangan yang berlaku. Penjaminan harta kekayaan tersebut telah memperoleh persetujuan dari para pemegang saham Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara Rapat No. 6 tanggal 7 Juni 2011, dibuat oleh Yulia, S.H., Notaris di Jakarta.

11. Sampai dengan tanggal Pendapat Segi Hukum ini, Perseroan telah memenuhi kewajiban-kewajiban material Perseroan, sebagaimana yang disyaratkan dan diperlukan untuk menjalankan kegiatan usahanya sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar Perseroan.

12. Terkait dengan aspek ketenagakerjaan, masing-masing Perseroan dan Anak Perusahaan Perseroan, telah mengikutsertakan tenaga kerjanya dalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerja, menyampaikan laporan ketenagakerjaan kepada Departemen Tenaga Kerja Republik Indonesia di Jakarta Barat sebagaimana disyaratkan oleh Undang-Undang No. 7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan (“UUWLK”) dan membayarkan upah karyawan Perseroan di atas upah minimum propinsi yang berlaku dan memiliki Peraturan Perusahaan, kecuali untuk KBS yang sampai dengan tanggal Pendapat Segi Hukum ini sedang dalam proses penyusunan dan pengesahan Peraturan Perusahaan, sedangkan ASA, CPPdan CIP belum melakukan pelaporan ketenagakerjaan terkait dengan Wajib Lapor Ketenagakerjaan (“WLTK”) dan Peraturan Perusahaan atau ikut serta dalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (“Jamsostek”) dikarenakan CIP belummemiliki karyawan. Sehubungan dengan CPP saat ini sedang dalam proses perekrutan karyawan yang akan berlangsung hingga tanggal 31 Desember 2011 dimana setelah selesai perekrutan, CPP akan mengurus/mendaftarkan karyawannya dalam program Jamsostek dan memenuhi seluruh ketentuan-ketentuan sehubungan dengan ketenagakerjaan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Terkait dengan belum disampaikannya WLTK CIP dan CPP, berdasarkan UUWLTK mengatur hal-hal sebagai berikut:a. Pasal 4 ayat 1

Pengusaha atau pengurus wajib melaporkan secara tertulis setiap mendirikan, menghentikan, menjalankan kembali, memindahkan atau membubarkan perusahaan kepada Menteri atau pejabat yang ditunjuk.

b. Pasal 4 ayat 2Jika suatu perusahaan mempunyai kantor cabang atau bagian yang berdiri sendiri, kewajiban yang ditetapkan dalam ayat (1) berlaku terhadap masing-masing kantor cabang atau bagian yang berdiri sendiri itu.

c. Pasal 6 ayat 1Pengusaha atau pengurus wajib melaporkan secara tertulis kepada Menteri atau pejabat yang ditunjuk selambat-lambatnya dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah mendirikan, menjalankan kembali atau memindahkan perusahaan.

d. Pasal 10 ayat 1Pengusaha atau pengurus yang tidak memenuhi kewajiban-kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1), Pasal 7 ayat (1), Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 13 diancam dengan pidana kurungan selama-lamanya 3 (tiga)

244

Page 267: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

bulan atau denda setinggi-tingginya Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah).

Terkait dengan belum diiuktsertakannya karyawan CPP dan GPL dalam program Jamsostek, berdasarkan Undang-Undang No. 3 Tahun 1992 tentang Jamsostek mengatur hal-hal sebagai berikut:a. Pasal 4 ayat (1)

Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 wajib dilakukan oleh setiap perusahaan bagi tenaga kerja yang melakukan pekerjaan di dalam hubungan kerja sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini.

b. Pasal 29 ayat (1) Barang siapa tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1), diancam dengan hukuman kurungan selama-lamanya 6 (enam) bulan atau dengan setingi-tingginya Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta Rupiah).

Terkait dengan belum disampaikannya Peraturan Perusahaan CPP dan GPL, berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan mengatur hal-hal sebagai berikut:

a. Pasal 108 ayat (1) Pengusaha yang memperkerjakan pekerja/buruh sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) orang wajib membuat peraturan perusahaan yang mulai berlaku setelah disahkan oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk.

b. Pasal 188 ayat (1) Barang siapa melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 108 ayat (1) dikenakan sanksi pidana denda paling sedikit Rp.5.000.000,00 (lima juta Rupiah) dan paling banyak Rp.50.000.000,00 (lima puluh juta Rupiah).

13. Pada Tanggal Pemeriksaan, Perseroan memiliki penyertaan saham yang sah pada perusahaan-perusahaan sebagai berikut:a. PT Citra Gemilang Nusantara (“CGN”), sebanyak 35.000 (tiga puluh lima ribu)

saham, masing-masing bernilai nominal sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta Rupiah) atau seluruhnya bernilai nominal sejumlah Rp35.000.000.000,00 (tiga puluh lima miliar Rupiah), yang merupakan 35% (tiga puluh lima persen) dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam CGN.

Struktur permodalan CGN pada Tanggal Pemeriksaan, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat CGN No. 17 tanggal 8 Agustus 2008, dibuat di hadapan Lieyono, S.H., Notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar Rupiah), terbagi atas 100.000 (seratus ribu) saham;

Modal Ditempatkan : Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar Rupiah), terbagi atas 100.000 (seratus ribu) saham; dan

Modal Disetor : Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar Rupiah) atau 100% (seratus persen) dari nilai nominal setiap saham yang telah ditempatkan dalam CGN,

masing-masing saham bernilai nominal Rp1.000.000,00 (satu juta Rupiah).

245

Page 268: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

Susunan Direksi dan Dewan Komisaris CGN adalah sebagai berikut:

DireksiDirektur Utama : Ariesman WidjajaDirektur : Harun SebastianDirektur : Harry Gunawan Ho

Dewan KomisarisKomisaris Utama : Arief PrijatnaKomisaris : Walujo SusantoKomisaris : Dedy Ismunandar Soetiarto

b. PT Intersatria Budi Karya Pratama (“IBKP”), sebanyak 539.952 (lima ratus tiga puluh sembilan ribu sembilan ratus lima puluh dua) saham, masing-masing bernilai nominal sebesar Rp100.000,00 (seratus ribu Rupiah) atau seluruhnya bernilai nominal sejumlah Rp53.995.200.000,00 (lima puluh tiga miliar sembilan ratus sembilan puluh lima juta dua ratus ribu Rupiah), yang merupakan 80% (delapan puluh persen) dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam IBKP;

Struktur permodalan IBKP pada Tanggal Pemeriksaan, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat IBKP No. 26 tanggal 7 Mei 2010, dibuat dihadapan Notaris Yulia, S.H., Notaris di Kota Jakarta Selatan dengan Wilayah Jabatan Propinsi Daerah Ibukota Jakarta, adalah sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp70.000.000.000,00 (tujuh puluh miliar Rupiah), terbagi atas 700.000 (tujuh ratus ribu) saham;

Modal Ditempatkan : Rp67.494.000.000,00 (enam puluh tujuh miliar empat ratus sembilan puluh empat juta Rupiah) terbagi atas 674.940 (enam ratus tujuh puluh empat ribu sembilan ratus empat puluh) saham; dan

Modal Disetor : Rp67.494.000.000,00 (enam puluh tujuh miliar empat ratus sembilan puluh empat juta Rupiah) atau 100% (seratus persen) dari nilai nominal setiap saham yang telah ditempatkan dalam IBKP,

masing-masing saham bernilai nominal Rp100.000,00 (seratus ribu Rupiah).

Susunan Direksi dan Dewan Komisaris IBKP adalah sebagai berikut:

DireksiDirektur Utama : Ariesman WidjajaDirektur : Budi Yanto Lusli

Dewan KomisarisKomisaris : Noer Indradjaja

c. PT Arah Sejahtera Abadi (“ASA”), sebanyak 180.000 (seratus delapan puluh ribu) saham, masing-masing bernilai nominal sebesar Rp1.000.000,00 (satu

246

Page 269: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

juta Rupiah) atau seluruhnya bernilai nominal sejumlah Rp180.000.000.000,00 (seratus delapan puluh miliar Rupiah), yang merupakan 60% (enam puluh persen) dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam ASA.

Struktur permodalan ASA pada Tanggal Pemeriksaan, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat ASA No. 29 tanggal 17 Mei 2010, dibuat di hadapan Lieyono, S.H., Notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp300.000.000.000,00 (tiga ratus miliar Rupiah), terbagi atas 300.000 (tiga ratus ribu) saham;

Modal Ditempatkan : Rp300.000.000.000,00 (tiga ratus miliar Rupiah), terbagi atas 300.000 (tiga ratus ribu) saham; dan

Modal Disetor : Rp300.000.000.000,00 (tiga ratus miliar Rupiah) atau 100% (seratus persen) dari nilai nominal setiap saham yang telah ditempatkan dalam ASA;

masing-masing saham bernilai nominal Rp1.000.000,00 (satu juta Rupiah).

Susunan Direksi dan Dewan Komisaris ASA adalah sebagai berikut:

DireksiDirektur Utama : Ariesman WidjajaDirektur : Indra WijayaDirektur : Bambang Dwi Yanto

Dewan KomisarisKomisaris Utama : Noer IndrajajaKomisaris : Dedy Ismunandar Soetiarto

d. PT Manggala Gelora Perkasa (“MGP”), sebanyak 1.051.875 (satu juta lima puluh satu ribu delapan ratus tujuh puluh lima) saham seri A dengan masing-masing saham bernilai nominal sebesar Rp10.000,00 (sepuluh ribu Rupiah) atau seluruhnya bernilai nominal sejumlah Rp10.518.750.000,00 (sepuluh miliar lima ratus delapan belas juta tujuh ratus lima puluh ribu Rupiah) dan 21.738.750 (dua puluh satu juta tujuh ratus tiga puluh delapan ribu tujuh ratus lima puluh) saham seri B dengan masing-masing saham bernilai nominal sebesar Rp1.000,00 (seribu Rupiah) atau seluruhnya bernilai nominal sejumlah Rp21.738.750.000,00 (dua puluh satu miliar tujuh ratus tiga puluh delapan juta tujuh ratus lima puluh ribu Rupiah), yang merupakan 25,5% (dua puluh lima koma lima persen) dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam MGP baik terhadap saham seri A maupun saham seri B;

Struktur permodalan MGP pada Tanggal Pemeriksaan, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham MGP No. 26 tanggal 16 April 2010, dibuat di hadapan Iswandi, S.H. notaris pengganti dari Yulia, S.H., Notaris di Jakarta adalah sebagai berikut:

247

Page 270: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

Modal Dasar : Rp500.000.000.000,00 (lima ratus miliar Rupiah), terbagi atas 15.000.000 (lima belas juta) saham Kelas A dan 350.000.000 (tiga ratus lima puluh juta) saham Kelas B;

Modal Ditempatkan : Rp41.250.000.000,00 (empat puluh satu miliar dua ratus lima puluh juta Rupiah) terbagi atas 4.125.000 (empat juta seratus dua puluh lima ribu) saham Kelas A dan Rp85.250.000.000,00 (delapan puluh lima miliar dua ratus lima puluh juta Rupiah) terbagi atas 85.250.000 (delapan puluh lima juta dua ratus lima puluh ribu) saham Kelas B; dan

Modal Disetor : Rp41.250.000.000,00 (empat puluh satu miliar dua ratus lima puluh juta Rupiah) saham Kelas A dan Rp85.250.000.000,00 (delapan puluh lima miliar dua ratus lima puluh juta Rupiah) saham Kelas B atau 100% (seratus persen) dari nilai nominal untuk saham Kelas A dan saham Kelas B yang telah ditempatkan dalam MGP;

masing-masing saham saham Kelas A bernilai nominal Rp10.000,00 (sepuluh ribu Rupiah) saham Kelas B, dengan nilai nominal Rp1.000,00 (seribu Rupiah).

Susunan Direksi dan Dewan Komisaris MGP adalah sebagai berikut:

DireksiDirektur Utama : Ariesman WidjajaWakil Direktur Utama : Walujo SusantoDirektur : Harry GunawanDirektur : Hengky IrawanDirektur : Putra Pratana

Dewan KomisarisKomisaris Utama : Harun Sebastian Wakil Komisaris Utama : Dedy Ismundar Soetiarto Komisaris : Haji Noer Indradjaja Komisaris : Chandra Winata Komisaris : Bambang Prajitno

e. PT Brilliant Sakti Persada (“BSP”), sebanyak 123.562 (seratus dua puluh tiga ribu lima ratus enam puluh dua) saham, masing-masing bernilai nominal sebesar Rp1.000.000,00 (satu juta Rupiah) atau seluruhnya bernilai nominal sejumlah Rp123.562.000.000,00 (seratus dua puluh tiga miliar lima ratus enam puluh dua juta Rupiah), yang merupakan 58,84% (lima puluh delapan koma delapan puluh empat persen) dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam BSP.

248

Page 271: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

Struktur permodalan BSP pada Tanggal Pemeriksaan, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat BSP No. 09, tanggal 4 Juni 2010, dibuat dihadapan Yulia, S.H., adalah sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp250.000.000.000.000,00 (dua ratus lima puluh miliar Rupiah), terbagi atas 250.000 (dua ratus lima puluh ribu) saham;

Modal Ditempatkan : Rp210.000.000.000,00 (dua ratus sepuluh miliar Rupiah), terbagi atas 210.000 (dua ratus sepuluh ribu) saham; dan

Modal Disetor : Rp210.000.000.000,00 (dua ratus sepuluh miliar Rupiah) atau 100% (seratus persen) dari nilai nominal setiap saham yang telah ditempatkan dalam BSP;

masing-masing saham bernilai nominal Rp1.000.000,00 (satu juta Rupiah).

Susunan Direksi dan Dewan Komisaris BSP adalah sebagai berikut:

DireksiDirektur Utama : Ariesman Widjaja Direktur I : Budi Yanto Lusli Direktur II : Bambang Dwi Yanto

Dewan KomisarisKomisaris Utama : Putra Pratana Komisaris : Dedy Ismunandar Soetiarto

f. PT Kencana Unggul Sukses (“KUS”), sebanyak 2.180.000 (dua juta seratus delapan puluh ribu) saham, masing-masing bernilai nominal sebesar Rp100.000,00 (seratus ribu Rupiah) atau seluruhnya bernilai nominal sejumlah Rp218.000.000.000,00 (dua ratus delapan belas miliar Rupiah), yang merupakan 99,82% (sembilan puluh sembilan koma delapan dua persen) dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam KUS.

Struktur permodalan KUS pada Tanggal Pemeriksaan, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat KUS No. 4 tanggal 7 April 2010, dibuat oleh Lieyono, S.H., Notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp250.000.000.000,00 (dua ratus lima puluh miliar Rupiah), terbagi atas 2.500.000 (dua juta lima ratus ribu) saham;

Modal Ditempatkan : Rp218.400.000.000,00 (dua ratus delapan belas miliar empat ratus juta Rupiah) terbagi atas 2.184.000 (dua juta seratus delapan puluh empat ribu) saham; dan

Modal Disetor : Rp218.400.000.000,00 (dua ratus delapan belas miliar empat ratus juta Rupiah) atau 100%

249

Page 272: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

(seratus persen) dari nilai nominal setiap saham yang telah ditempatkan dalam KUS;

masing-masing saham bernilai nominal Rp100.000,00 (seratus ribu Rupiah).

Susunan Direksi dan Dewan Komisaris KUS adalah sebagai berikut:

DireksiDirektur Utama : Ariesman Widjaja Direktur : Noer Indradjaja

Dewan KomisarisKomisaris : Indra Wijaya Antono

g. PT Buana Surya Makmur (“BSM”), sebanyak 2.745.252 (dua juta tujuh ratus empat puluh lima ribu dua ratus dua) saham, masing-masing bernilai nominal sebesar Rp100.000,00 (seratus ribu Rupiah) atau seluruhnya bernilai nominal sejumlah Rp274.525.200.000,00 (dua ratus tujuh puluh empat miliar lima ratus dua puluh lima juta dua ratus ribu Rupiah), yang merupakan 99.9% (sembilan puluh sembilan koma sembilan persen) dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam BSM.

Struktur permodalan BSM pada Tanggal Pemeriksaan, berdasarkan Akta Berita Acara Rapat BSM No. 14 tanggal 6 Desember 2010, dibuat di hadapan Yulia, S.H., Notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp300.000.000.000,00 (tiga ratus miliar Rupiah), terbagi atas 3.000.000 (tiga juta) saham, masing-masing saham dengan nilai nominal Rp100.000,00 (seratus ribu Rupiah);

Modal Ditempatkan : Rp274.800.000.000,00 (dua ratus tujuh puluh empat miliar delapan ratus juta Rupiah), terbagi atas 2.748.000 (dua juta empat ratus delapan ribu) saham; dan

Modal Disetor : Rp274.800.000.000,00 (dua ratus tujuh puluh empat miliar delapan ratus juta Rupiah) atau 100% (seratus persen) dari nilai nominal setiap saham yang telah ditempatkan dalam BSM.

masing-masing saham bernilai nominal Rp100.000,00 (seratus ribu Rupiah).

Susunan Direksi dan Dewan Komisaris BSM adalah sebagai berikut:

DireksiDirektur Utama : Ariesman Widjaja Direktur : Noer Indradjaja

Dewan KomisarisKomisaris : Putra Pratana

250

Page 273: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

h. PT Pesona Gerbang Karawang (“PGK”), sebanyak 36.000.000 (tiga puluh enam juta) saham, masing-masing bernilai nominal sebesar Rp1.000,00 (seribu Rupiah) atau seluruhnya bernilai nominal sejumlah Rp360.000.000.000,00 (tiga ratus enam puluh miliar Rupiah), yang merupakan 90% (sembilan puluh persen) dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam PGK.

Struktur permodalan PGK pada Tanggal Pemeriksaan, berdasarkan AktaRisalah Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham PGK No. 64, tanggal 29 April 2011, dibuat oleh Yulia, S.H., Notaris Jakarta, adalah sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar Rupiah), terbagi atas 50.000.000 (lima puluh juta) saham;

Modal Ditempatkan : Rp40.000.000.000,00 (empat puluh miliar Rupiah) terbagi atas 40.000.000 (empat puluh juta ribu) saham; dan

Modal Disetor : Rp40.000.000.000,00 (empat puluh miliar Rupiah) atau 100% (seratus persen) dari nilai nominal setiap saham yang telah ditempatkan dalam PGK;

masing-masing saham bernilai nominal Rp1.000,00 (seribu Rupiah).

Susunan Direksi dan Dewan Komisaris PGK adalah sebagai berikut:

DireksiDirektur Utama : Ariesman Widjaja Direktur : Kenedy Lesmana

Dewan KomisarisKomisaris Utama : Lanny HerlinaKomisaris : Harry Montolalu

i. PT Kharisma Bhakti Sejahtera (“KBS”), sebanyak 1.050.000 (satu juta lima puluh ribu) saham, masing-masing bernilai nominal sebesar Rp100.000,00 (seratus ribu Rupiah) atau seluruhnya bernilai nominal sejumlah Rp105.000.000.000,00 (seratus lima miliar Rupiah), yang merupakan 70% (tujuh puluh persen) dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam KBS.

Struktur permodalan KBS pada Tanggal Pemeriksaan, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat KBS No. 6 tanggal 2 Pebruari 2011, dibuat oleh Yulia, S.H., Notaris di Jakarta Selatan, adalah sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp150.000.000.000,00 (seratus lima puluh miliar Rupiah), terbagi atas 1.500.000 (satu juta lima ratus ribu) saham;

251

Page 274: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

Modal Ditempatkan : Rp150.000.000.000,00 (seratus lima puluh miliar Rupiah) terbagi atas 1.500.000 (satu juta lima ratus ribu) saham; dan

Modal Disetor : Rp150.000.000.000,00 (seratus lima puluh miliar Rupiah) atau 100% (seratus persen) dari nilai nominal setiap saham yang telah ditempatkan dalam KBS;

masing-masing saham bernilai nominal Rp100.000,00 (seratus ribu Rupiah).Susunan Direksi dan Dewan Komisaris KBS adalah sebagai berikut:

DireksiDirektur Utama : Ariesman Widjaja Direktur : Walujo SusantoDirektur : Putra Pratana

Dewan KomisarisKomisaris Utama : Haji Noer IndradjajaKomisaris : Herman Tambayong

j. PT Central Pesona Palace (“CPP”), sebanyak 4.999 (empat ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan) saham, masing-masing bernilai nominal sebesar Rp100.000,00 (seratus ribu Rupiah) atau seluruhnya bernilai nominal sejumlah Rp499.900.000,00 (empat ratus sembilan puluh sembilan juta sembilan ratus ribu Rupiah), yang merupakan 99,98% (sembilan puluh sembilan koma sembilan delapan persen) dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam CPP.Struktur permodalan CPP pada Tanggal Pemeriksaan, berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas CPP No. 32, tanggal 17 Januari 2011 dibuat di hadapan Yulia, S.H., Notaris di Jakarta, , adalah sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp1.000.000.000,00 (satu miliar Rupiah Rupiah), terbagi atas 10.000 (sepuluh ribu) saham;

Modal Ditempatkan : Rp500.000.000,00 (lima ratus juta Rupiah) terbagi atas 5.000 (lima ribu) saham; dan

Modal Disetor : Rp500.000.000,00 (lima ratus juta Rupiah) atau 100% (seratus persen) dari nilai nominal setiap saham yang telah ditempatkan dalam CPP;

masing-masing saham bernilai nominal Rp100.000,00 (seratus ribu Rupiah).

Susunan Direksi dan Dewan Komisaris CPP adalah sebagai berikut:

DireksiDirektur Utama : Veriyanto SetiadyDirektur : Putra Pratana

Dewan KomisarisKomisaris : Noer Indradjadja

252

Page 275: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

k. PT Central Indah Palace (“CIP”), sebanyak 3.750 (tiga ribu tujuh ratus lima puluh) saham, masing-masing bernilai nominal sebesar Rp100.000,00 (seratus ribu Rupiah) atau seluruhnya bernilai nominal sejumlah Rp375.000.000,00 (tiga ratus tujuh puluh lima juta Rupiah), yang merupakan 75% (tujuh puluh lima persen) dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam CIP.

Struktur permodalan CIP pada Tanggal Pemeriksaan, berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas CIP No. 48, tanggal 27 Januari 2011 dibuat di hadapan Yulia, S.H., Notaris di Jakarta, , adalah sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp1.000.000.000,00 (satu miliar Rupiah), terbagi atas 10.000 (sepuluh ribu) saham;

Modal Ditempatkan : Rp500.000.000,00 (lima ratus ratus juta Rupiah) terbagi atas 5.000 (limaribu) saham; dan

Modal Disetor : Rp500.000.000,00 (lima ratus ratus juta Rupiah) atau 100% (seratus persen) dari nilai nominal setiap saham yang telah ditempatkan dalam CIP;

masing-masing saham bernilai nominal Rp100.000,00 (seratus ribu Rupiah).

Susunan Direksi dan Dewan Komisaris CIP adalah sebagai berikut:

DireksiDirektur Utama : Indra Wijaya Direktur : Insinyur Danny Budiharto MBA Direktur : Putra Pratana

Dewan KomisarisKomisaris Utama : Haji Noer IndradjadjaKomisaris : Lilik Oetomo

l. PT Griya Pancaloka (“GPL”), sebanyak 32.147 (tiga puluh dua ribu seratus empat puluh tujuh) saham, masing-masing bernilai nominal sebesarRp1.000.000,00 (satu juta Rupiah) atau seluruhnya bernilai nominal sejumlah Rp32. 147.000.000,00 (tiga puluh dua juta seratus empat puluh tujuh juta Rupiah), yang merupakan 75% (tujuh puluh lima persen) dari seluruh modal yang ditempatkan dan disetor penuh dalam GPL.

Struktur permodalan GPL pada Tanggal Pemeriksaan, berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Pemegang Saham GPL No. 29, tanggal 20 Juni 2008 dibuat di hadapan Lieyono, S.H., Notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:

Modal Dasar : Rp42.862.000.000,00 (empat puluh dua miliar delapan ratus enam puluh dua juta Rupiah), terbagi atas 10.000 (sepuluh ribu) saham;

Modal Ditempatkan : Rp42.862.000.000,00 (empat puluh dua miliar delapan ratus enam puluh dua juta Rupiah), terbagi atas 42.862 (empat puluh dua ribu delapan ratus enam puluh dua) saham; dan

253

Page 276: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

Modal Disetor : Rp42.862.000.000,00 (empat puluh dua miliar delapan ratus enam puluh dua juta Rupiah), atau 100% (seratus persen) dari nilai nominal setiap saham yang telah ditempatkan dalam GPL;

masing-masing saham bernilai nominal Rp1.000.000,00 (satu juta Rupiah).

Susunan Direksi dan Dewan Komisaris GPL adalah sebagai berikut:

DireksiDirektur : Dewi Widayati Soeprapto

Dewan KomisarisKomisaris : Soedarmadji J.H. Damais

Masing-masing perusahaan dimana Perseroan memiliki penyertaan di atas merupakan perseroan terbatas yang telah didirikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan menjalankan kegiatan usahanya sesuai dengan maksud dan tujuan sebagaimana tercantum dalam anggaran dasarnya masing-masing serta masing-masing Direksi dan Dewan Komisaris yang menjabat telah diangkat sesuai dengan ketentuan anggaran dasar yang berlaku atas masing-masing perusahaan-perusahaan tersebut di atas.

Selanjutnya sejak Tangal Penawaran Umum Perdana Perseroan sampai dengan Tanggal Pemeriksaan, tidak terdapat perubahan terhadap struktur permodalan masing-masing perusahaan diatas, kecuali BSM dan sehubungan dengan PGK, KBS, CPP, CIP dan GPL merupakan perusahaan dimana penyertaan Perseroan dilakukan atau yang didirikansetelah tanggal Penawaran Umum Perdana Perseroan. Pada Tanggal Pemeriksaan, struktur permodalan masing-masing BSM, PGK, KBS, CPP, CIP dan GPL tersebut berkesinambungan dan telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan anggaran dasarnya masing-masing.

14. Sampai dengan tanggal Pendapat Segi Hukum, Perseroan, Anak Perusahaan, CGN dan/atau MGP telah menandatangani beberapa perjanjian-perjanjian ataupun kesepakatan-kesepakatan material yang diuraikan secara terperinci dalam LHUTAH yang dibuat secara sah dan sesuai dengan Anggaran Dasar masing-masing Perseroan, Anak Perusahaan, CGN dan MGP dan oleh karenanya mengikat para pihak di dalam perjanjian-perjanjian tersebut, serta Perseroan, Anak Perusahaan, MGP dan CGN tidak dinyatakan dalam keadaan lalai (default) yang dapat mempengaruhi secara negatif material operasional maupun pendapatan Perseroan, Anak Perusahaan, MGP dan CGN, dan secara material tetap memenuhi kewajiban-kewajibannya sebagaimana ditentukan dalam perjanjian-perjanjian ataupun kesepakatan-kesepakatan di atas yang dibuat dan ditandatangani Perseroan, Anak Perusahaan, MGP dan CGN sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan Anak Perusahaan, MGP dan CGN dan tidak terdapat hal-hal yang dapat menghalangi pelaksanaan Penawaran Umum Obligasi.

15. Pada tanggal Pendapat Segi Hukum ini, berdasarkan hasil pemeriksaan perkara pada lembaga-lembaga peradilan terkait, Perseroan, Anak Perusahaan, MGP dan CGN maupun masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan, Anak Perusahaan, MGP dan CGN, sebagaimana dimaksud dalam butir 13 di atas, tidak sedang terlibat dalam suatu perkara baik pidana, perdata, tata usaha negara, kepailitan, perkara hubungan industrial ataupun sengketa arbitrase pada masing-masing Pengadilan Negeri, Pengadilan Niaga, Pengadilan Tata Usaha Negara, Pengadilan Hubungan Industrial dan BANI, kecuali atas perkara perdata yang telah diungkapkan dalam Prospektus, sebagai berikut:

254

Page 277: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

a. Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat No. 427/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Bar, tanggal 17 Maret 2010, yang saat ini sedang dalam proses banding pada Perngadilan Tinggi Jakarta dengan nilai total gugatan sebesar Rp2.500.000.000,00 dan menyerahkan tanah seluas 15.640 M²;

b. Perkara No. 320/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Ut, tanggal 2 September 2010 di Pengadilan Jakarta Utara yang berupa gugatan perbuatan melawan hukumsehubungan dengan dibatalkannya pembelian 1 unit apartemen di Apartemen Gading Nias Residences Blok Crysant unit J/01/JL dengan total gugatan materil maupun imateril yang jumlahnya sebesar Rp1.149.670.000,00. Perkara ini sedang dalam proses pemeriksaan di tingkat pertama;

c. Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Barat No. 095/PDT.G/2009/PN.JKT.BAR tanggal 17 Maret 2010, yang saat ini sedang dalam proses banding pada Perngadilan Tinggi Jakarta, di mana Trihatma Kusuma Haliman selaku Direktur Utama Perseroan tercatat sebagai Tergugat 24, dengan nilai gugatan sebesar Rp5.000.000.000,00 dan ganti rugi material atas tanah yang dikuasai Perseroan sebesar Rp8.500.000,00/M²; dan

d. Perkara No. 1048/Pdt/G/2010/PN.JKT.BAR, tanggal 21 Desember 2010 di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, dengan nilai gugatan sebesar Rp269.710.650.000,00. Perkara ini sedang dalam proses pemeriksaan di tingkat pertama.

Berdasarkan pernyataan tertulis yang disampaikan oleh Perseroan, Anak Perusahaan, MGP dan CGN, masing-masing perkara tersebut di atas tidak berdampak negatif material terhadap kelangsungan usaha Perseroan serta tidak terdapat sengketa di luar lembaga peradilan yang mungkin dapat berdampak material pada masing-masing Perseroan, Anak Perusahaan, MGP dan CGN.

16. Sehubungan dengan pelaksanaan Penawaran Umum Obligasi I Perseroan, pada tanggal Pendapat Segi Hukum ini, Perseroan telah membuat dan menandatangani secara sah perjanjian-perjanjian yang disyaratkan termasuk:

a. Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011 sebagaimana tercantum dalam akta No. 68, tanggal 23 Juni 2011, dibuat di hadapan Mochamad Nova Faisal, S.H., MKn., Notaris di Kota Jakarta Selatan;

b. Addendum I Penjaminan Emisi Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011 No. 48 tanggal 11 Agustus 2011, yang dibuat di hadapan Mochamad Nova Faisal, S.H., Notaris di Kota Jakarta Selatan;

c. Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011 sebagaimana tercantum dalam akta No. 66, tanggal 23 Juni 2011, dibuat di hadapan Mochamad Nova Faisal, S.H., MKn., Notaris di Kota Jakarta Selatan;

255

Page 278: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

d. Addendum Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011 sebagaimana tercantum dalam akta No. 11, tanggal 15 Juli 2011, dibuat di hadapan Mochamad Nova Faisal, S.H., MKn., Notaris di Kota Jakarta Selatan;

e. Adendum II Perwaliamanatan Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011 sebagaimana tercantum dalam akta No. 45, tanggal 11 Agustus 2011, dibuat di hadapan Mochamad Nova Faisal, S.H., MKn., Notaris di Kota Jakarta Selatan;

f. Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek dengan BEI No. SP-023/BEI.PPS/06-2011 tanggal 21 Juni 2011;

g. Addendum Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek Nomor : Ad-SP-011/BEI.PPS/08-2011 tanggal 10 Agustus 2011;

h. Perjanjian Pendaftaran Obligasi No. SP-0026/PO/KSEI/0611, tanggal 23 Juni 2011;

i. Perubahan I Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI Nomor: SP-0020/PI-PO/KSEI/0811 tanggal 11 Agustus 2011;

j. Perjanjian Agen Pembayaran No. 67, tanggal 23 Juni 2011 dibuat di hadapan Mochamad Nova Faisal, S.H., MKn., Notaris di Kota Jakarta Selatan; dan

k. Perubahan I Perjanjian Agen Pembayaran No. 48, tanggal 11 Agustus 2011 dibuat di hadapan Mochamad Nova Faisal, S.H., MKn., Notaris di Kota Jakarta Selatan.

Perjanjian-perjanjian yang telah ditandatangani oleh Perseroan tersebut di atas telah dibuat secara sah, masih berlaku dan telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang pasar modal dan telah mendapatkanpersetujuan dari Dewan Komisaris Perseroan untuk: a. Persetujuan penerbitan Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011

dengan jumlah pokok sebesar Rp800.000.000.000,00 (delapan ratus miliar Rupiah)a. Surat No. 011/DK-APL-06/2011 tanggal 22 Juni 2011;b. Surat No. 012/DK-APL-06/2011 tanggal 22 Juni 2011; danc. Surat No. 013/DK-APL-06/2011 tanggal 22 Juni 2011;

b. Persetujuan peningkatan jumlah pokok nilai Obligasi menjadi sebesar Rp1.200.000.000.000,00 (satu triliun dua ratus miliar Rupiah) dengan jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun melalui surat No. 014/DK-APL-08-2011 tanggal 10 Agustus 2011.

C. Kualifikasi

Pendapat Segi Hukum diberikan berdasarkan pengertian-pengertian sebagai berikut:a. Pelaksanaan dari dokumen dan perjanjian yang diperiksa oleh M&P dan/atau dibuat

dalam rangka Penawaran Umum Obligasi dapat dipengaruhi oleh peraturan perundangan Republik Indonesia yang bersifat memaksa dan tunduk kepada asas itikad baik yang wajib ditaati sebagaimana diatur dalam Pasal 1338 Kitab Undang-undang Hukum Perdata (“KUH Perdata”).

b. Pendapat Segi Hukum secara tegas hanya meliputi hal-hal yang disebutkan di dalamnya dan sama sekali tidak meliputi hal-hal yang mungkin secara implisit dapat dianggap termasuk di dalamnya serta hal-hal yang diberikan dalam Pendapat Segi Hukum ini merupakan hal-hal yang tidak terpisahkan dengan bagian Risiko Usaha dari draft Prospektus .

256

Page 279: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

c. Pendapat Segi Hukum diberikan berdasarkan (i) dokumen dan/atau keterangan yang disampaikan secara lengkap oleh Perseroan, Anak Perusahaan, MGP maupun CGN yang fotokopinya disebutkan dalam LHUTAH dan (ii) pernyataan Direksi Perseroan dan anak-anak perusahaan Perseroan di mana disebutkan bahwa dokumen dan/atau hal yang disampaikan dan/atau keterangan yang diberikan kepada M&P sama sekali tidak bertentangan dengan Pendapat Segi Hukum dan dalam hal menurut pendapat Perseroan, Anak Perusahaan, MGP maupun CGN, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, terdapat dokumen dan/atau hal yang tidak perlu disampaikan dan/atau keterangan yang tidak perlu diberikan kepada M&P, dan karenanya tidak diterima/diketahui oleh M&P, tidak membuat Pendapat Segi Hukum menjadi tidak benar dan/atau menyesatkan.

d. Pendapat Segi Hukum diberikan dengan asumsi bahwa semua tanda tangan yang tertera dalam semua dokumen yang disampaikan atau ditunjukkan oleh Perseroan, Anak Perusahaan, MGP maupun CGN dan pihak ketiga kepada M&P adalah asli dan dokumen-dokumen asli yang diberikan atau ditunjukkan kepada M&P adalah otentik dan bahwa dokumen-dokumen yang disampaikan kepada M&P dalam bentuk fotokopi adalah benar, akurat, sesuai, tidak bertentangan dengan aslinya dan tidak menyesatkan.

e. Dengan tidak mengesampingkan huruf d tersebut di atas, Pendapat Segi Hukum ini diberikan dengan asumsi bahwa dokumen-dokumen, pernyataan-pernyataan dan keterangan-keterangan yang disampaikan kepada M&P untuk memberikan Pendapat Segi Hukum ini telah lengkap, sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan tidak mengalami perubahan sampai dengan tanggal dilakukannya permohonan pencatatan kepada Bursa Efek Indonesia kecuali jika dinyatakan lain dalam dokumen-dokumen sehubungan dengan Penawaran Umum Obligasi yang akan disampaikan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dalam rangka untuk melengkapi informasi aspek hukum setelah tanggal Pendapat Segi Hukum.

f. Pendapat Segi Hukum sehubungan dengan “izin material” dan “harta kekayaan material” adalah sejauh izin atau persetujuan serta harta kekayaan tersebut berpengaruh langsung terhadap keberlangsungan usaha Perseroan ataupun anak-anak perusahaan Perseroan.

g. Pendapat Segi Hukum diberikan berdasarkan peraturan perundangan dan ketentuan yang berlaku di Republik Indonesia pada tanggal ditandatanganinya Tanggapan Segi Hukum, termasuk Undang-undang Nomor 30 Tahun 2004 tentang Jabatan Notaris (“UU Jabatan Notaris”) termasuk tetapi tidak terbatas pada Pasal 1 angka 1, Pasal 15 dan Pasal 16 UU Jabatan Notaris dan Pasal 1870 KUH Perdata.

h. Bahwa M&P bertanggungjawab atas Pendapat Segi Hukum ini dan tanggung jawab M&P sebagai Konsultan Hukum Perseroan yang independen sehubungan dengan hal-hal yang diberikan dalam Pendapat Segi Hukum adalah terbatas pada dan sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 80 Undang-undang Pasar Modal.

i. Pendapat Segi Hukum diberikan semata-mata untuk digunakan oleh Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Obligasi, walaupun tembusannya disampaikan kepada pihak yang disebutkan di bawah ini.

j. Pendapat Segi Hukum ini adalah semata-mata terkait aspek hukum dan kami tidak memiliki kapasitas dan kemampuan untuk memberikan pendapat yang terkait dalam bidang lain seperti akuntansi, keuangan dan perpajakan, sehingga tidak meliputi hal-hal terkait dengan akuntansi, keuangan dan perpajakan.

k. Pendapat Segi Hukum, M&P buat dengan sebenarnya selaku Konsultan Hukum yang independen dan tidak terafiliasi dan atau terasosiasi dengan Perseroan.

257

Page 280: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

Diberikan di Jakarta pada tanggal yang disebutkan pada bagian awal Pendapat Segi Hukum.

Hormat kami,untuk dan atas namaMakes & Partners Law Firm

Iwan Setiawan, S.H.PartnerProfesi Penunjang Pasar Modal No Pendaftaran 227/PM/STTD-KH/1998No Anggota HKHPM 200924

Lampiran:- Informasi Tambahan atas Laporan Hasil Uji Tuntas Segi Hukum Ref. No.

0595/L/MP/IS/IM/ro/08/11 tanggal 11 Agustus 2011.

Tembusan:1. Kepada:

Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK)Gedung Baru Departemen Keuangan R.I., Lantai 3Kompleks Departemen Keuangan R.IJl. Dr. Wahidin, Jakarta 10710Jakarta PusatU.p. Yth. Ketua Bapepam-LK

2. Kepada:PT Deutsche Securities IndonesiaWisma GKBI 7/F Suite 718Jl. Jend. Sudirman No. 28Jakarta 10210U.p. Yth. Direksi

3. Kepada:PT Indo Premier SecuritiesWisma GKBI 7/F Suite 718Jl. Jend. Sudirman No. 28Jakarta 10210U.p. Yth. Direksi

4. Kepada:PT Mandiri SekuritasPlaza Mandiri, Lantai 28 Jl. Jend. Gatot Subroto. Kav. 36 – 38Jakarta 12190U.p. Yth. Direksi

5. Kepada:PT Standard Chartered Securities IndonesiaMenara Standard Chartered, 3rd FloorJl. Prof. DR. Satrio No.164Jakarta 12930U.p. Yth. Direksi

258

Page 281: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

XVI. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PERSEROAN DAN ANAK

PERUSAHAAN

Berikut ini adalah salinan Laporan Keuangan Konsolidasi Perseroan untuk tanggal 31 Maret 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Osman Bing Satrio & Rekan dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.

259

Page 282: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 283: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang
Page 284: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 285: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang
Page 286: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang
Page 287: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT. AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008

31 MaretCatatan 2011 2010 2009 2008

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

ASET Kas dan setara kas 3g,3j,5 1.240.725.263 1.869.837.912 388.519.496 340.485.697 Deposito berjangka 3g,6 10.863.107 9.396.195 2.939.598 9.425.405 Piutang usaha kepada pihak ketiga 3g,7 601.692.369 416.239.349 157.569.014 154.126.282 Piutang lain-lain

Pihak berelasi 3f,8,33 1.633.061 1.108.758 29.689.693 22.471.226 Pihak ketiga 28.196.807 16.576.630 35.416.933 2.063.303

Aset real estat 3m,3q,9 2.425.536.630 2.239.695.832 1.865.448.396 803.761.971 Pajak dibayar dimuka 3u,10 160.521.514 140.495.505 114.920.639 16.094.054 Biaya dibayar dimuka 3l 3.205.832 2.532.800 4.836.385 2.972.490 Uang muka 32.538.481 79.647.015 20.959.337 111.384.064 Investasi saham pada perusahaan

asosiasi 3k,11 183.561.279 170.221.640 670.176 679.535 Properti investasi - setelah dikurangi

akumulasi penyusutan sebesar Rp 57.662.135 ribu pada tanggal31 Maret 2011 dan Rp 44.593.381 ribupada tanggal 31 Desember 2010 3n,3q,12 1.856.503.862 1.917.739.134 - -

Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 11.867.320 ribu pada tanggal 31 Maret 2011, Rp 9.671.549 ribupada tanggal 31 Desember 2010,Rp 5.737.210 ribu pada tanggal 31 Desember 2009 dan Rp 2.955.671 ribu pada tanggal 31 Desember 2008 3o,3q,13 862.344.280 681.208.503 1.752.056.812 1.229.306.782

Aset pajak tangguhan - bersih 3u,30 - - - 2.313.834 Biaya yang ditangguhkan - setelah

dikurangi akumulasi amortisasi sebesarRp 36.440.466 ribu pada tanggal31 Maret 2011, Rp 33.879.123 ribupada tanggal 31 Desember 2010,Rp 31.212.319 ribu pada tanggal 31 Desember 2009 dan Rp 8.451.459 ribu pada tanggal 31 Desember 2008 3p,14 16.409.616 18.537.227 13.678.205 27.324.232

Rekening bank yang dibatasi penggunaannya 3g,15 5.652.298 850.893 81.354 11.197

Lain-lain 3.953.272 532.275 14.112.490 12.040.482

JUMLAH ASET 7.433.337.671 7.564.619.668 4.400.898.528 2.734.460.554

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

31 Desember

265

Page 288: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT. AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

31 MaretCatatan 2011 2010 2009 2008

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITASUtang usaha kepada pihak ketiga 3h,16 191.951.376 219.229.577 162.935.600 154.180.591 Utang lain-lain

Pihak berelasi 3f,8,33 14.689.453 21.208.709 5.813.470 28.963.666 Pihak ketiga 23.346.623 4.566.214 6.715.255 8.616.918

Utang pajak 3u,17 74.633.626 79.147.445 67.617.129 5.470.368 Biaya yang masih harus dibayar 13.789.392 29.086.725 24.345.482 27.884.246 Utang bank 3h,18 1.589.828.022 1.944.336.109 1.674.191.117 1.041.429.818 Uang muka penjualan dan pendapatan

diterima dimuka 3t,19 1.188.199.685 1.104.449.984 1.049.995.962 760.700.851 Utang pembelian aset tetap 1.205.040 1.340.566 463.389 23.055 Uang jaminan penyewa 16.514.992 11.488.520 7.595.490 -Liabilitas imbalan pasca kerja 3r,20 17.939.576 14.862.322 7.667.092 5.244.058

JUMLAH LIABILITAS 3.132.097.785 3.429.716.171 3.007.339.986 2.032.513.571

EKUITAS Modal saham - nilai nominal

Rp 100 per saham pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 dan Rp 1.000 per saham pada tanggal31 Desember 2009 dan 2008Modal dasar - 57.400.000.000 saham

pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 dan 331.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

Modal ditempatkan dan disetor penuh - 20.500.000.000 saham pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 dan150.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 22 2.050.000.000 2.050.000.000 150.000.000 150.000.000

Tambahan modal disetor 23 1.572.526.043 1.572.526.043 - -Uang muka setoran modal 24 - - 692.001.700 260.500.000 Saldo laba yang belum ditentukan

penggunaannya 421.852.686 280.442.403 34.659.245 1.020.410Komponen ekuitas lainnya 3s,32 (51.824.106) (51.824.106) 407.910.553 180.114.345

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk 3.992.554.623 3.851.144.340 1.284.571.498 591.634.755

Kepentingan nonpengendali 4,21 308.685.263 283.759.157 108.987.044 110.312.228

JUMLAH EKUITAS 4.301.239.886 4.134.903.497 1.393.558.542 701.946.983

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 7.433.337.671 7.564.619.668 4.400.898.528 2.734.460.554

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

31 Desember

266

Page 289: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT. AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIUNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008

20102011 (Tiga bulan) 2010 2009 2008

Catatan (Tiga bulan) (Tidak diaudit) (Satu tahun) (Satu tahun) (Satu tahun)Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

PENJUALAN DAN PENDAPATAN USAHA 3t,25 693.128.631 283.260.778 1.938.719.002 855.952.718 810.031.342

BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BEBAN LANGSUNG 3t,26 435.576.917 192.972.417 1.327.166.246 568.019.316 685.605.300

LABA BRUTO 257.551.714 90.288.361 611.552.756 287.933.402 124.426.042

Beban penjualan 3t,27 (40.230.605) (25.535.578) (118.443.345) (138.743.287) (91.853.312) Beban umum dan administrasi 3t,28 (53.801.399) (28.353.461) (199.725.775) (124.440.229) (82.660.520) Penghasilan bunga 29 17.672.281 9.468.607 38.008.489 40.092.395 22.798.951 Beban bunga dan keuangan (1.470.443) - (13.024.550) (447.469) (625.682) Bagian laba (rugi) bersih

perusahaan asosiasi 3k,11 13.339.639 - 47.922.569 (9.359) (2.465) Keuntungan (kerugian) lainnya 25 8.796.147 2.373.134 16.968.150 5.895.905 8.711.788

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 201.857.334 48.241.063 383.258.294 70.281.358 (19.205.198)

BEBAN PAJAK - BERSIH 3u,30 (36.759.734) (12.996.036) (100.675.781) (42.449.379) (5.845.022)

LABA (RUGI) PERIODE BERJALAN 165.097.600 35.245.027 282.582.513 27.831.979 (25.050.220)

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - - - - -

JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF 165.097.600 35.245.027 282.582.513 27.831.979 (25.050.220)

Laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada:Pemilik entitas induk 141.410.283 37.352.875 241.884.575 35.117.123 (12.417.598) Kepentingan nonpengendali 3c,3d,21 23.687.317 (2.107.848) 40.697.938 (7.285.144) (12.632.622)

Jumlah 165.097.600 35.245.027 282.582.513 27.831.979 (25.050.220) LABA (RUGI) PER SAHAM DASAR

(dalam Rupiah penuh) 3v,31 7 4 20 4 (1)

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

267

Page 290: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT. AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIUNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008

Saldo laba Ekuitas Selisih nilai Ekuitas (Defisit) anak perusahaan transaksi yang dapat

yang belum yang berasal dari restrukturisasi diatribusikanTambahan Uang muka ditentukan penyajian kembali entitas kepada pemilik Kepentingan Jumlah

Catatan Modal saham modal disetor setoran modal penggunaannya laporan keuangan sepengendali entitas induk nonpengendali ekuitasRp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Saldo per 1 Januari 2008 150.000.000 - 181.000.000 (5.068.306) 197.420.658 - 523.352.352 122.144.851 645.497.203Uang muka setoran modal 24 - - 79.500.000 - - - 79.500.000 - 79.500.000Rugi periode berjalan - - - (12.417.598) - - (12.417.598) (12.632.622) (25.050.220)Ekuitas anak perusahaan yang

berasal dari penyajian kembali laporan keuangan 32 - - - 18.506.314 (17.306.313) - 1.200.001 799.999 2.000.000

Saldo per 31 Desember 2008 150.000.000 - 260.500.000 1.020.410 180.114.345 - 591.634.755 110.312.228 701.946.983Uang muka setoran modal 24 - - 431.501.700 - - - 431.501.700 - 431.501.700Laba periode berjalan - - - 35.117.123 - - 35.117.123 (7.285.144) 27.831.979Ekuitas anak perusahaan yang

berasal dari penyajian kembali laporan keuangan 32 - - - (1.478.288) 227.796.208 - 226.317.920 5.959.960 232.277.880

Saldo per 31 Desember 2009 150.000.000 - 692.001.700 34.659.245 407.910.553 - 1.284.571.498 108.987.044 1.393.558.542Setoran modal saham dan

penawaran saham perdana 22, 23, 24 1.900.000.000 1.572.526.043 (692.001.700) - - - 2.780.524.343 134.074.175 2.914.598.518Laba periode berjalan - - - 241.884.575 - - 241.884.575 40.697.938 282.582.513Ekuitas anak perusahaan yang

berasal dari penyajian kembali laporan keuangan 32 - - - - (407.910.553) - (407.910.553) - (407.910.553)

Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 3s,32 - - - 3.898.583 - (51.824.106) (47.925.523) - (47.925.523)

Saldo per 31 Desember 2010 2.050.000.000 1.572.526.043 - 280.442.403 - (51.824.106) 3.851.144.340 283.759.157 4.134.903.497

Saldo per 1 Januari 2010 150.000.000 - 692.001.700 34.659.245 407.910.553 - 1.284.571.498 108.987.044 1.393.558.542Uang muka setoran modal 24 - - 493.911.883 - - - 493.911.883 - 493.911.883Laba periode berjalan - - - 37.352.875 - - 37.352.875 (2.107.848) 35.245.027Ekuitas anak perusahaan yang

berasal dari penyajian kembali laporan keuangan 32 - - - - (217.578.653) - (217.578.653) (399.227) (435.556.533)

Saldo per 31 Maret 2010 150.000.000 - 1.185.913.583 72.012.120 190.331.900 - 1.598.257.603 106.479.969 1.487.158.919

Saldo per 1 Januari 2011 2.050.000.000 1.572.526.043 - 280.442.403 - (51.824.106) 3.851.144.340 283.759.157 4.134.903.497Laba periode berjalan - - - 141.410.283 - - 141.410.283 23.687.317 165.097.600Setoran modal kepentingan

nonpengendali pada anak perusahaan - - - - - - - 1.238.789 1.238.789

Saldo per 31 Maret 2011 2.050.000.000 1.572.526.043 - 421.852.686 - (51.824.106) 3.992.554.623 308.685.263 4.301.239.886

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

Kompenen ekuitas lainnya

268

Page 291: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT. AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIUNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008

20102011 (Tiga bulan) 2010 2009 2008

(Tiga bulan) (Tidak diaudit) (Satu tahun) (Satu tahun) (Satu tahun)Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan kas dari pelanggan 617.952.442 360.139.893 1.862.492.919 1.109.925.672 1.139.333.608Pembayaran kas kepada karyawan (28.529.239) (16.592.412) (130.391.001) (52.301.072) (46.066.548)Pembayaran kas kepada pemasok

dan untuk beban operasional lainnya (650.456.772) (325.264.875) (2.253.788.217) (1.409.873.617) (259.121.825)

Kas dihasilkan dari (digunakan untuk) operasi (61.033.569) 18.282.606 (521.686.299) (352.249.017) 834.145.235Pembayaran beban bunga dan keuangan (56.695.718) (43.813.934) (248.385.872) (180.705.147) (95.803.827)Pembayaran pajak penghasilan (42.481.458) (8.961.901) (108.611.538) (28.225.422) (3.973.748)

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi (160.210.745) (34.493.229) (878.683.709) (561.179.586) 734.367.660

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIPencairan deposito berjangka 9.873 1.620.097 658.718 7.981.710 -Penempatan deposito berjangka (1.476.785) (1.716.822) (7.115.315) (1.495.903) (6.305.405)Penempatan investasi saham pada

perusahaan asosiasi - - (122.299.071) - (682.000)Penjualan investasi saham pada

anak perusahaan (Catatan 32) - - 43.840.169 - -Perolehan anak perusahaan - bersih

(Catatan 32) 1.001.282 - (168.683.750) - -Penjualan kepemilikan saham pada

perusahaan asosiasi - - 682.000 - -Penerimaan piutang kepada pihak berelasi 524.303 - 29.802.293 - 1.172Pemberian piutang kepada pihak berelasi - (247.411.475) (1.221.358) (7.218.467) (22.074.500)Penerimaan bunga 15.258.357 5.956.608 29.223.806 25.976.042 6.253.949Perolehan aset tetap (115.650.867) (16.112.049) (277.539.198) (445.637.260) (1.094.617.571)Perolehan biaya yang ditangguhkan (433.732) (4.365.485) (17.211.614) (8.891.633) (28.203.041)Hasil penjualan aset tetap - - - 11.604 -

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (100.767.569) (262.029.126) (489.863.320) (429.273.907) (1.145.627.396)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANPenerimaan utang bank 140.491.913 269.330.154 754.958.109 705.261.299 686.929.818Pembayaran utang bank (495.000.000) (184.160.000) (484.813.117) (72.500.000) (79.000.000)Penerimaan setoran modal anak perusahaan

dari kepentingan nonpengendali 1.238.789 - 44.100.000 - -Pembayaran biaya emisi saham - - (66.873.957) - -Penerimaan setoran modal - - 2.847.398.300 - -Penerimaan uang muka setoran modal - 493.911.883 - 402.562.121 79.500.000Pembayaran utang pembelian aset tetap (270.597) (73.002) (355.269) (23.055) -Pengembalian uang muka setoran modal

anak perusahaan kepada pemegang saham lainnya - (217.977.880) (225.797.974) - -

Penerimaan utang anak perusahaan kepada kepentingan nonpengendali - - 57.133 - -

Pembayaran utang anak perusahaan kepada kepentingan nonpengendali - - (30.847.611) - -

Penerimaan utang kepada pihak berelasi 65.186 - 21.785.381 5.813.470 11.682.092Pembayaran utang kepada pihak berelasi (6.584.442) (3.739.484) (6.390.142) (24.087) (7.501.000)

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan (360.059.151) 357.291.671 2.853.220.853 1.041.089.748 691.610.910

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (621.037.465) 60.769.316 1.484.673.824 50.636.255 280.351.174

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 1.869.837.912 388.519.496 388.519.496 340.485.697 60.056.506

Rekening bank yang dibatasi penggunaannya (4.801.405) (2.250) (769.538) (70.157) (11.197)Pengaruh perubahan kurs mata uang asing (3.273.779) (369.707) (2.585.870) (2.532.299) 89.214

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 1.240.725.263 448.916.855 1.869.837.912 388.519.496 340.485.697

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

269

Page 292: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAANLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIUNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008

20102011 (Tiga bulan) 2010 2009 2008

(Tiga bulan) (Tidak diaudit) (Satu tahun) (Satu tahun) (Satu tahun)Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

PENGUNGKAPAN TAMBAHAN:Aktivitas yang tidak mempengaruhi kas:

Penambahan aset tetap melalui:Reklasifikasi dari properti investasi

(Catatan 12) 48.399.300 - - - -Utang usaha kepada pihak ketiga

(Catatan 16) 12.149.234 6.561.216 7.088.504 25.000 -Kapitalisasi biaya pinjaman (Catatan 13) 7.234.703 30.434.699 128.558.896 79.423.070 44.418.953Utang pembelian aset tetap 135.071 - 1.232.446 463.389 23.055Akuisisi anak perusahaan (Catatan 32) - - 354.638.298 - -Reklasifikasi dari aset real estat

(Catatan 9) - 75.268.068 126.361.203 - -Penambahan aset real estat melalui

kapitalisasi biaya pinjaman (Catatan 9) 39.177.855 25.303.735 106.464.374 110.169.580 51.384.874Penambahan properti investasi dari

aset tetap (Catatan 13) 232.782 1.552.222.391 1.962.332.516 - -Penambahan biaya yang ditangguhkan

melalui utang usaha (Catatan 14) - - - 223.200 -Penambahan modal disetor melalui

uang muka setoran modal (Catatan 24) - - 692.001.700 - -Penambahan uang muka setoran modal

melalui utang kepada pihak berelasi(Catatan 8) - - - 28.939.579 -

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakanbagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

270

Page 293: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008

1. UMUM

a. Pendirian dan Informasi Umum PT. Agung Podomoro Land Tbk (d/h PT Tiara Metropolitan Jaya) (“Perusahaan”) didirikan dengan akta No. 29 tanggal 30 Juli 2004 dari Sri Laksmi Damayanti, S.H., notaris pengganti dari Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-21538 HT.01.01.TH.2004 tanggal 26 Agustus 2004, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 91 tanggal 12 Nopember 2004, Tambahan No. 11289. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris No. 1 tanggal 2 Agustus 2010 dari Yulia, S.H., notaris di Jakarta, tentang perubahan nama Perusahaan menjadi PT Agung Podomoro Land Tbk, perubahan status Perusahaan yang semula non publik menjadi publik, memberhentikan dengan hormat seluruh anggota direksi dan komisaris dan mengangkat anggota direksi dan komisaris yang baru dan untuk disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan pasar modal. Akta ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-39219.AH.01.02 tanggal 9 Agustus 2010. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi usaha dalam bidang real estat, termasuk pembebasan tanah, pengembang, dan penjualan tanah, baik tanah untuk perumahan, maupun tanah untuk industri, serta penjualan tanah berikut bangunannya. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2004. Pada saat ini kegiatan usaha yang dijalankan Perusahaan meliputi pembebasan tanah, pengembang real estat, persewaan dan penjualan tanah berikut bangunannya atas apartemen, pusat perbelanjaan dan perkantoran dengan proyek Mediterania Garden Residence 2, Central Park, Royal Mediterania Garden, Garden Shopping Arcade dan Gading Nias serta melakukan investasi pada anak perusahaan dan perusahaan asosiasi. Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor pusat beralamat di Jalan Letjen S. Parman Kav. 28, Jakarta Barat. Jumlah karyawan tetap Perusahaan (tidak diaudit) sebanyak 729 pada tanggal 31 Maret 2011 serta 687, 811 dan 642 karyawan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (grup) Agung Podomoro. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, sesuai dengan akta notaris No. 1 tanggal 2 Agustus 2010 dari Yulia, S.H., notaris di Jakarta, dan pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 sesuai dengan akta notaris No. 1 tanggal 3 Nopember 2006 dari Budi Handrio, S.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:

31 Maret 2011 dan31 Desember 2010 31 Desember 2009 dan 2008

Komisaris Utama Cosmas Batubara Maria Kartika ChandraKomisaris Independen Bacelius Ruru -Komisaris Wibowo Ngaserin Veriyanto Setiady

Direktur Utama Trihatma Kusuma Haliman Trihatma Kusuma HalimanWakil Direktur Utama Ariesman Widjaja -

Indra Wijaya -Handaka Santosa -

Direktur Cesar M. De La Cruz Ariesman WidjajaH. Noer Indradjaja H. Noer IndradjajaBambang Setiobudi Madja -Miarni Ang -Paul Christian Ariyanto -

271

Page 294: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

31 Maret 2011 dan31 Desember 2010 31 Desember 2009 dan 2008

Komite AuditKetua Bacelius Ruru -Anggota Indaryono -

Djajarizki -

Sekretaris Perusahaan Prisca Dewanti Batubara -Unit Audit Internal Laurence Untu -

b. Anak Perusahaan

Pada tahun 2010, Perusahaan memiliki langsung lebih dari 50% saham anak perusahaan berikut:

Persentase Tahun Jumlah aset Langsung/ Pemilikan Operasi sebelum eliminasi

Anak Perusahaan Tidak Langsung Jenis Proyek Domisili Komersial Nama Proyek 31 Maret 2011Rp'000

PT Brilliant Sakti Persada (BSP) Langsung Pusat Perbelanjaan Bandung 58,84% 2009 Festival CityLink 463.086.885dan Hotel

PT Kencana Unggul Sukses (KUS) Langsung Pusat Perbelanjaan Jakarta 99,82% 2009 Green Bay 836.424.292dan Apartemen

PT Arah Sejahtera Abadi (ASA) Langsung Pusat Perbelanjaan Jakarta 60,00% 2005 Kuningan City 833.065.852Apartemen dan Perkantoran

PT Intersatria Budi Karya Pratama (IBKP) Langsung Apartemen Jakarta 80,00% 2006 The Lavande 148.857.229

PT Buana Surya Makmur (BSM) Langsung Apartemen, Perumahan Jakarta 99,90% 2010 Green Lake 383.019.103 dan Rumah Toko

PT Kharisma Bhakti Sejahtera (KBS) Langsung Apartemen dan Perumahan Jakarta 70,00% 2010 Green Permata 209.634.763

PT Central Pesona Palace (CPP) Langsung dan Pengelola Hotel Jakarta 99,99% Dalam tahap Hotel Pullman 406.322 Tidak Langsung *) pengembangan Jakarta Central Park

PT Central Indah Palace (CIP) Langsung Pengelola Hotel Jakarta 75,00% Dalam tahap Hotel 500.359 pengembangan

PT Pesona Gerbang Karawang (PGK) Langsung Perumahan Karawang 90,00% 1993 Grand Taruma Karawang 40.654.403

*) Kepemilikan tidak langsung melalui KUS yang memiliki 0,02% kepemilikan saham CPP

31 Maret 2011

Pada bulan Pebruari dan Maret 2010, Perusahaan mengakuisisi 70% saham BSP melalui pembelian 10.500 saham BSP milik PT Bina Mitra Satria Raya, pihak ketiga. Pada bulan Juni 2010, BSP meningkatkan modal ditempatkan dan Perusahaan melakukan penyetoran atas 136.500 saham baru. Pada bulan Juni 2010, Perusahaan juga menjual 36.750 saham BSP kepada PT Lusli Kreasi Investama (LKI), pihak ketiga, sehingga kepemilikan Perusahaan menjadi 52,5%. Pada bulan Agustus 2010, Perusahaan membeli 13.312 lembar saham BSP dari LKI dengan harga beli Rp 15.879.925 ribu sehingga kepemilikan Perusahaan pada BSP menjadi 58,84%. Pada bulan April 2010, Perusahaan mengakuisisi 99,82% saham KUS melalui penyetoran 2.180.000 saham baru. Pada bulan Mei 2010, Perusahaan mengakuisisi 60% saham ASA melalui pembelian 60.000 saham ASA milik PT Indofica, pihak berelasi (Catatan 33) dan penyetoran 120.000 saham baru. Pada bulan Juni 2010, Perusahaan mengakuisisi 80% saham IBKP melalui pembelian dari PT Indofica, pihak berelasi (Catatan 33), dan PT Lusli Kreasi Investama, pihak ketiga, masing-masing sebanyak 525.262 dan 14.690 saham. Akuisisi ASA, KUS dan IBKP dicatat dengan metode penyatuan kepemilikan karena dilakukan antara entitas sepengendali dalam rangka restrukturisasi usaha (Catatan 32). Pada bulan Nopember 2010, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan saham BSM melalui pembelian 999 saham milik Tn. Tjen Hian Tjin dan Nn. Vera Apandi, pihak ketiga. Pada bulan Desember 2010, Perusahaan mendirikan anak perusahaan KBS dengan kepemilikan saham 70%.

272

Page 295: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

Pada bulan Januari 2011, Perusahaan dan KUS (anak perusahaan), mendirikan CPP dengan modal ditempatkan dan disetor masing-masing sebesar Rp 499.900 ribu atau setara dengan 99,98% kepemilikan saham CPP dan Rp 100 ribu atau setara dengan 0,02% kepemilikan saham CPP. Pada bulan Januari 2011, Perusahaan juga mendirikan CIP dengan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 375.000 ribu atau setara dengan 75% kepemilikan saham CIP. Pada bulan Pebruari 2011, Perusahaan mengakuisisi 90% saham PGK melalui pembelian 360.000 saham milik pihak ketiga dengan harga Rp 360.000 ribu.

c. Penawaran Umum Saham Perusahaan Pada tanggal 1 Nopember 2010, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam - LK) dengan suratnya No. S-9845/BL/2010 untuk melakukan penawaran umum perdana 6.150.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 365 per saham. Pada tanggal 11 Nopember 2010, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 11 Nopember 2010, 14.350.000.000 saham Perusahaan milik pemegang saham pendiri telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia. Pada tanggal 31 Desember 2010, seluruh saham Perusahaan sebanyak 20.500.000.000 saham telah tercatat pada Bursa Efek Indonesia.

2. PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN REVISI (PSAK) DAN (ISAK)

a. Standar yang berlaku efektif pada tahun berjalan

Pada periode berjalan, Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan PSAK revisi berikut ini yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011: PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan Standar ini memberikan beberapa perubahan signifikan dalam penyajian laporan keuangan, antara lain: Penyajian seluruh perubahan pemilik dalam ekuitas dalam laporan perubahan ekuitas.

Semua perubahan non-pemilik dalam ekuitas (contohnya pendapatan komprehensif) disajikan dalam satu laporan pendapatan komprehensif.

Penyajian laporan posisi keuangan pada permulaan dari periode komparatif terawal dalam

suatu laporan keuangan lengkap apabila Perusahaan menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali retrospektif.

Penyajian hak minoritas atas aset bersih anak perusahaan disajikan sebagai kepentingan

nonpengendali yang merupakan bagian dari ekuitas. Penyajian hak minoritas atas rugi (laba) bersih anak perusahaan disajikan sebagai laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali.

PSAK 3 (revisi 2010), Laporan Keuangan Interim Standar ini mengharuskan laporan keuangan interim berisikan laporan posisi keuangan per akhir periode interim berjalan dengan laporan posisi keuangan komparatif per akhir tahun buku sebelumnya. Laporan laba rugi komprehensif untuk periode interim berjalan dan secara kumulatif untuk tahun buku berjalan sampai tanggal interim, dengan laporan laba rugi komprehensif komparatif untuk periode interim yang dapat dibandingkan dari tahun buku sebelumnya. Laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas secara kumulatif untuk tahun buku berjalan sampai dengan tanggal interim, dengan laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas komparatif untuk periode awal tahun buku sampai tanggal pelaporan interim dari tahun buku sebelumnya. Laporan keuangan interim ini telah disusun sesuai dengan standar revisi ini.

273

Page 296: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi Standar ini merupakan pengungkapan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana Perusahaan terlibat dan lingkungan ekonomi dimana Perusahaan beroperasi. Standar ini mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan pelaporan internal mengenai komponen Perusahaan yang direview secara reguler oleh pengambil keputusan operasional. Pengambil keputusan operasional Perusahaan adalah Direksi Perusahaan. PSAK 7 (revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi PSAK 7 (revisi 2010) memperluas definisi pihak-pihak berelasi dan pengungkapan hubungan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo termasuk komitmen. Standar ini juga mengharuskan pengungkapan hubungan antara entitas induk dan entitas anak terlepas dari apakah telah terjadi transaksi antara mereka. Selanjutnya anggota personil manajemen kunci merupakan pihak berelasi, sehingga mengharuskan pengungkapan atas kompensasi personil manajemen kunci untuk masing-masing kategori. Perusahaan dan anak perusahaan telah mengevaluasi hubungan pihak-pihak berelasi dan mengungkapkan sesuai dengan standar revisi ini. PSAK 22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis Pernyataan ini mengatur prinsip dan persyaratan tentang bagaimana pihak pengakuisisi (acquirer): (a) Mengakui dan mengukur dalam laporan keuangannya atas aset teridentifikasi yang

diperoleh, liabilitas yang diambil-alih dan kepentingan nonpengendali dari pihak yang diakuisisi (acquire);

(b) Mengakui dan mengukur goodwill yang diperoleh dari kombinasi bisnis atau keuntungan dari pembelian dengan diskon; dan

(c) Menentukan jenis informasi yang diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari kombinasi bisnis.

Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur kepentingan nonpengendali dari pihak yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan kepentingan nonpengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Berikut ini adalah PSAK dan ISAK revisi yang berlaku efektif pada periode berjalan, namun tidak berdampak material atau tidak relevan terhadap Perusahaan dan anak perusahaan: PSAK 2 (revisi 2010), Laporan Arus Kas PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi PSAK 19 (revisi 2010), Aset Tak Berwujud PSAK 23 (revisi 2010), Pendapatan PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang

Dihentikan ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer ISAK 14, Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai

274

Page 297: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

b. Standar dan Interpretasi telah diterbitkan tapi belum diterapkan, yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012: PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing PSAK 18 (revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja PSAK 34 (revisi 2010), Kontrak Konstruksi PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian PSAK 53 (revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri ISAK 15, Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya ISAK 18, Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam status Pajak Entitas atau Para Pemegang

Sahamnya

Standar dan interpretasi baru/revisi ini merupakan hasil konvergensi Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standards).

3. KEBIJAKAN AKUNTANSI

a. Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan konsolidasi telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK).

b. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan standar akuntansi keuangan dan praktek akuntansi di Indonesia. Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp), dan laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

c. Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan dan anak perusahaan. Pengendalian ada apabila Perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan keuangan dan operasi perusahaan tersebut sehingga memperoleh manfaat dari aktivitas perusahaan tersebut. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara, kecuali dalam keadaan yang jarang dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian.

275

Page 298: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

Hasil akuisisi atau penjualan anak perusahaan selama periode berjalan dari tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi. Penyesuaian dapat dilakukan terhadap laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan. Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi.

d. Kombinasi Bisnis Akuisisi anak perusahaan dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method). Biaya kombinasi bisnis adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau yang diasumsikan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian dari perolehan ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut. Jika memungkinkan, pertimbangan untuk akuisisi tersebut termasuk aset atau liabilitas yang dihasilkan dari suatu kesepakatan imbalan kontijensi, diukur pada nilai wajar tanggal akuisisi. Perubahan nilai wajar yang terjadi selanjutnya disesuaikan terhadap biaya perolehan di mana aset atau liabilitas tersebut memenuhi penyesuaian periode pengukuran. Seluruh perubahan lain dalam nilai wajar dari pertimbangan kontijen sebagaimana suatu aset atau liabilitas dicatat sesuai dengan standar akuntansi terkait. Perubahan nilai wajar pertimbangan kontijen yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diakui. Akuisisi dalam rangka transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali dibukukan dengan cara yang sama dengan metode penyatuan kepemilikan. Periode pengukuran adalah periode dari tanggal akuisisi sampai Perusahaan menerima informasi yang dicari tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi. Periode pengukuran tidak boleh melebihi satu tahun dari tanggal akuisisi.

e. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing

Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan, diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada setiap tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi tahun yang bersangkutan.

f. Transaksi Pihak-Pihak Berelasi

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. a) Orang atau anggota keluarga terdekat yang mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika

orang tersebut:

1) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; 2) Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau 3) Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.

b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

1) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).

276

Page 299: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

2) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).

3) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. 4) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah

entitas asosiasi dari entitas ketiga. 5) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari

salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.

6) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf a).

7) Orang yang diidentifikasi dalam huruf a) (1) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

Seluruh transaksi yang dilakukan dengan pihak-pihak berelasi baik dilakukan dengan kondisi dan persyaratan seperti dengan pihak ketiga maupun tidak, diungkapkan pada laporan keuangan konsolidasi.

g. Aset Keuangan

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi. Kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar. Aset keuangan Perusahaan dan anak perusahaan yang diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang adalah kas dan setara kas, deposito berjangka, piutang usaha, piutang lain-lain dan rekening bank yang dibatasi penggunaannya. Pinjaman yang diberikan dan piutang Piutang pelanggan dan piutang lain-lain dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Metode suku bunga efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal. Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan.

277

Page 300: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

Penurunan nilai aset keuangan Aset keuangan dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal neraca. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok

atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan

reorganisasi keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual tetapi penurunan secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan dan anak perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang. Jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi. Penghentian pengakuan aset keuangan Perusahaan dan anak perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan dan anak perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan dan anak perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan dan anak perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan dan anak perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan dan anak perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

h. Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dan anak perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

278

Page 301: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

Instrumen ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan dan anak perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. Liabilitas keuangan Utang usaha dan utang lain-lain, serta pinjaman lainnya pada awalnya diukur pada nilai wajar, setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dengan beban bunga diakui berdasarkan metode suku bunga efektif. Selisih antara hasil emisi (setelah dikurangi biaya transaksi) dan penyelesaian atau pelunasan pinjaman diakui selama jangka waktu pinjaman. Penghentian pengakuan liabilitas keuangan Perusahaan dan anak perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Perusahaan dan anak perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.

i. Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

j. Kas dan Setara Kas

Untuk tujuan pelaporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

k. Investasi Pada Perusahaan Asosiasi Perusahaan asosiasi adalah suatu perusahaan dimana induk perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan, namun tidak mempunyai pengendalian atau pengendalian bersama, melalui partisipasi dalam pengambilan keputusan atas kebijakan finansial dan operasional investee.

Penghasilan, aset dan liabilitas dari perusahaan asosiasi digabungkan dalam laporan keuangan konsolidasi dan dicatat dengan mengunakan metode ekuitas. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat di laporan posisi keuangan sebesar biaya perolehan dan selanjutnya disesuaikan untuk perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas aset bersih perusahaan asosiasi yang terjadi setelah perolehan, dikurangi dengan penurunan nilai yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu. Bagian Perusahaan atas kerugian perusahaan asosiasi yang melebihi nilai tercatat dari investasi tidak diakui kecuali jika Perusahaan mempunyai liabilitas atau melakukan pembayaran liabilitas perusahaan asosiasi yang dijaminnya, dalam hal demikian, tambahan kerugian diakui sebesar liabilitas atau pembayaran tersebut.

l. Biaya Dibayar Dimuka

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

279

Page 302: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

m. Aset Real Estat

Aset real estat terdiri dari bangunan siap dijual, tanah belum dikembangkan, tanah yang sedang dikembangkan dan bangunan yang sedang dikonstruksi, dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Tanah belum dikembangkan merupakan tanah mentah yang belum dikembangkan dan dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih mana yang lebih rendah. Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan meliputi biaya pra-perolehan dan perolehan tanah. Biaya perolehan akan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pengembangan tanah akan dimulai atau dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut siap dibangun. Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan ditambah dengan biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang dapat diatribusikan pada aset pengembangan real estat serta biaya pinjaman. Tanah yang sedang dikembangkan akan dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut selesai dikembangkan. Biaya perolehan bangunan yang sedang dikonstruksi meliputi biaya perolehan tanah yang telah selesai dikembangkan ditambah dengan biaya konstruksi, biaya lainnya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat dan biaya pinjaman, serta dipindahkan ke bangunan yang siap dijual pada saat selesai dibangun dan siap dijual. Biaya aktivitas pengembangan real estat yang dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat adalah: Biaya praperolehan tanah; Biaya perolehan tanah; Biaya yang secara langsung berhubungan dengan proyek; Biaya yang dapat diatribusikan pada aktivitas pengembangan real estat; dan Biaya pinjaman. Biaya pinjaman yang secara langsung dapat diatribusikan dengan kegiatan pengembangan dikapitalisasi ke proyek pengembangan. Kapitalisasi dihentikan pada saat proyek pengembangan tersebut ditangguhkan/ditunda pelaksanaannya atau secara substansial siap untuk digunakan sesuai tujuannya. Biaya yang dialokasikan sebagai beban proyek adalah: Biaya praperolehan tanah atas tanah yang tidak berhasil diperoleh. Kelebihan biaya dari hasil yang diperoleh atas pembangunan sarana umum yang

dikomersialkan, yang dijual atau dialihkan, sehubungan dengan penjualan unit. Perusahaan dan anak perusahaan tetap melakukan akumulasi biaya ke proyek pengembangan walaupun realisasi pendapatan pada masa depan lebih rendah dari nilai tercatat proyek, atas perbedaan yang terjadi Perusahaan dan anak perusahaan melakukan penyisihan secara periodik. Jumlah penyisihan tersebut akan mengurangi nilai tercatat proyek dan dibebankan ke laba rugi berjalan. Biaya yang telah dikapitalisasi ke proyek pengembangan real estat dialokasikan ke setiap unit real estat dengan metode identifikasi khusus. Pengkajian atas estimasi dan alokasi biaya dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan sampai proyek selesai secara substansial, jika terjadi perubahan mendasar Perusahaan dan anak perusahaan akan melakukan revisi dan realokasi biaya. Beban yang diakui pada saat terjadinya adalah biaya yang tidak berhubungan dengan proyek real estat.

280

Page 303: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

n. Properti Investasi Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai untuk kepentingan disewakan untuk memperoleh pendapatan sewa jangka panjang dan/atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya. Berdasarkan PSAK No. 13 (Revisi 2007): Properti Investasi, mengijinkan penggunaan model nilai wajar (fair value method) atau model biaya (cost model) dalam mengukur properti investasi setelah pengakuan awal. Perusahaan dan anak perusahaan mengukur properti investasi setelah pengakuan awal dengan menggunakan metode biaya. Properti investasi diukur sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Properti investasi kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis dari properti investasi sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana 30 Mesin dan peralatan 8 Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

o. Aset Tetap – Pemilikan Langsung Aset tetap yang dimiliki untuk digunakan dalam penyediaan jasa atau untuk tujuan administratif dicatat berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut: Tahun Kendaraan 4 – 8 Peralatan kantor 4 – 8 Perlengkapan proyek 4 – 8 Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut berlaku prospektif. Sebelum tahun 2009, Perusahaan menghitung penyusutan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda. Mulai tahun 2009, Perusahaan mengubah metode penyusutan menjadi garis lurus. Sehubungan dengan perubahan metode penyusutan tersebut, akumulasi penyusutan sampai dengan 31 Desember 2008 berkurang sebesar Rp 337.024 ribu yang dibukukan pada tahun 2009. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasi pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan aset dapat diukur secara andal. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.

281

Page 304: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan tersebut termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari utang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan atau properti investasi pada saat selesai dan siap digunakan.

p. Biaya yang Ditangguhkan

Biaya yang terjadi sehubungan dengan pembangunan kantor pemasaran, ruang pamer dan kantor operasional ditangguhkan dan diamortisasi dengan metode garis lurus dengan masa manfaat 2 – 4 tahun.

q. Penurunan Nilai Aset Pada tanggal pelaporan, Perusahaan dan anak perusahaan menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Perusahaan dan anak perusahaan mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset. Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi. Kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan dijelaskan dalam Catatan 3g.

r. Liabilitas Imbalan Pasca Kerja Perusahaan dan anak perusahaan menghitung imbalan pasca kerja pasti sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan dan anak perusahaan sehubungan dengan imbalan pasca kerja ini. Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini liabilitas imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.

s. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Selisih antara harga pengalihan yang timbul dari pengalihan aset, utang, saham atau bentuk instrument kepemilikan lainnya dengan nilai buku transaksi dalam rangka restrukturisasi antara entitas sepengendali diakui sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai unsur ekuitas.

282

Page 305: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

t. Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan (i) Pendapatan dari penjualan apartemen, perkantoran dan bangunan sejenisnya, yang

pembangunannya dilaksanakan lebih dari satu tahun diakui dengan menggunakan metode persentase penyelesaian (percentage of completion method), apabila seluruh syarat berikut terpenuhi:

proses konstruksi telah melampaui tahap awal, yaitu pondasi bangunan telah selesai

dan semua persyaratan untuk memulai pembangunan telah terpenuhi; jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah

disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; dan jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan andal.

Metode yang digunakan untuk menentukan tingkat penyelesaian aktivitas pengembangan adalah berdasarkan proporsi (dalam persentase) aktivitas pengembangan real estat yang telah dilaksanakan sampai suatu tanggal tertentu terhadap total aktivitas pengembangan real estat yang harus dilaksanakan.

(ii) Pendapatan dari penjualan rumah tinggal, toko dan bangunan sejenis lainnya beserta

tanah kavlingnya diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi: proses penjualan telah selesai;

harga jual akan tertagih;

tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap

pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan

penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.

Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari pembeli diperlakukan sebagai uang muka dan dicatat dengan metode deposit sampai seluruh persyaratan tersebut dipenuhi. Pendapatan Sewa Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan pengaturan sewa ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar garis lurus selama masa sewa. Uang muka sewa yang diterima dari penyewa dicatat ke dalam akun pendapatan diterima dimuka dan akan diakui sebagai pendapatan secara berkala sesuai dengan kontrak sewa yang berlaku. Pendapatan Bunga Pendapatan bunga diakui berdasarkan waktu terjadinya dengan acuan jumlah pokok terutang dan tingkat bunga yang sesuai.

283

Page 306: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

Beban Biaya yang berhubungan dengan pendapatan yang menggunakan metode persentase penyelesaian diakui sesuai dengan tingkat persentase penyelesaian dari unit bangunan pada setiap akhir periode. Beban, kecuali yang berhubungan dengan pendapatan yang menggunakan metode persentase penyelesaian, diakui sesuai dengan masa manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).

u. Pajak Penghasilan

Pajak Penghasilan Final Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final, beban pajaknya diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada periode berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang terutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini pada perhitungan laba rugi komprehensif konsolidasi, diakui sebagai pajak dibayar dimuka atau utang pajak. Perbedaan nilai tercatat aset dan liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan. Pajak Penghasilan Tidak Final Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan konsolidasi dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas kecuali perbedaan yang berhubungan dengan pajak penghasilan final. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasi. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan bersih di laporan posisi keuangan konsolidasi, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini.

v. Laba (Rugi) Per Saham Dasar Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk periode berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode yang bersangkutan.

w. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasi.

284

Page 307: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

Efektif 1 Januari 2011, PSAK 5 (Revisi 2009) mengharuskan segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal mengenai komponen dari Perusahaan dan anak perusahaan yang secara regular direview oleh “pengambil keputusan operasional ”dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Sedangkan standar sebelumnya mengharuskan Perusahaan dan anak perusahaan mengidentifikasi dua segmen (bisnis dan geografis), menggunakan pendekatan risiko dan pengembalian. Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas:

a) Yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan

beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain dari entitas yang sama);

b) Hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan

c) Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka menghasilkan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi terfokus pada kategori dari setiap produk, yang mana hampir sama dengan informasi segmen bisnis yang dilaporkan di tahun sebelumnya.

4. RINGKASAN KEBIJAKAN AKUNTANSI SIGNIFIKAN DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN Ringkasan kebijakan akuntasi signifikan Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Kebijakan akuntansi yang signifikan diterapkan oleh Perusahaan dan anak perusahaan telah dijelaskan dalam Catatan 3. Penyusunan laporan keuangan konsolidasi mengharuskan manajemen membuat pertimbangan dan estimasi yang mempengaruhi jumlah serta pengungkapan tertentu. Seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2a PSAK 1 (Revisi 2009), penyajian laporan posisi keuangan pada permulaan dari periode komparatif terawal dalam suatu laporan keuangan lengkap. Perusahaan telah mereklasifikasi kepentingan nonpengendali (sebelumnya disebut sebagai hak minoritas) sebagai bagian dari ekuitas. Manajemen telah mengevaluasi apakah penyajian laporan posisi keuangan pada tanggal 1 Januari 2008 perlu dilakukan. Dalam melakukan evaluasi tersebut, manajemen berkeyakinan bahwa dengan tidak menyajikan laporan posisi keuangan awal, tidak akan memberikan gambaran yang keliru dalam membaca laporan keuangan mengingat jumlah dan sifat reklasifikasi yang dilakukan, oleh karena itu laporan posisi keuangan awal tersebut tidak disajikan. Dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi, manajemen telah menggunakan pertimbangan dan estimasi terbaiknya atas jumlah tertentu. Pertimbangan dan estimasi yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasi ini adalah berdasarkan evaluasi manajemen atas fakta dan keadaan yang relevan pada tanggal laporan keuangan konsolidasi. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi, dan estimasi ini dapat disesuaikan lebih lanjut. Sumber estimasi ketidakpastian Informasi tentang asumsi utama yang dibuat mengenai masa depan dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya dijelaskan dibawah ini.

285

Page 308: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

Pengakuan Pendapatan Perusahaan dan anak perusahaan mengakui pendapatan dari proyek yang masih dalam progres pembangunan berdasarkan metode persentase penyelesaian. Tahap penyelesaian diukur berdasarkan kebijakan akuntansi yang dijelaskan dalam Catatan 3t. Asumsi yang penting diperlukan adalah dalam menentukan tahap penyelesaian (persentase penyelesaian) dan jumlah estimasi pendapatan. Dalam membuat asumsi, Perusahaan dan anak perusahaan mengevaluasinya berdasarkan pengalaman di waktu yang lampau dan bantuan dari spesialis. Pendapatan dari proyek diungkapkan dalam Catatan 25. Pengakuan Beban Pokok Penjualan Perusahaan dan anak perusahaan mengakui beban pokok penjualan yang dihitung dari progres pembangunan berdasarkan metode persentase penyelesaian dari unit bangunan pada setiap akhir periode. Asumsi penting diperlukan adalah dalam menentukan tahap penyelesaian (persentase penyelesaian) dan estimasi jumlah biaya pembangunan. Dalam membuat asumsi, Perusahaan dan anak perusahaan mengevaluasinya berdasarkan pengalaman di waktu yang lampau dan bantuan dari spesialis. Taksiran Masa Manfaat Ekonomis Aset Tetap dan Properti Investasi Masa manfaat setiap aset tetap dan properti investasi Perusahaan dan anak perusahaan ditentukan berdasarkan kegunaan yang diharapkan dari penggunaan aset tersebut. Estimasi ini ditentukan berdasarkan evaluasi teknis internal dan pengalaman Perusahaan dan anak perusahaan atas aset sejenis. Masa manfaat setiap aset direview secara periodik dan disesuaikan apabila prakiraan berbeda dengan estimasi sebelumnya karena keausan, keusangan teknis dan komersial, hukum atau keterbatasan lainnya atas pemakaian aset. Namun terdapat kemungkinan bahwa hasil operasi dimasa mendatang dapat dipengaruhi secara signifikan oleh perubahan atas jumlah serta periode pencatatan biaya yang diakibatkan karena perubahan faktor yang disebutkan diatas. Perubahan masa manfaat aset tetap dan properti investasi dapat mempengaruhi jumlah beban penyusutan yang diakui dan nilai tercatat aset tetap dan properti investasi.

Penurunan Nilai Aset Pengujian atas penurunan nilai dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan nilai. Penentuan nilai pakai aset memerlukan estimasi mengenai arus kas yang diharapkan untuk dihasilkan dari penggunaan aset (unit penghasil kas) dan penjualan aset tersebut serta tingkat diskonto yang sesuai untuk menentukan nilai sekarang. Walaupun asumsi yang digunakan dalam mengestimasi nilai pakai aset yang tercermin dalam laporan keuangan konsolidasi interim dianggap telah sesuai dan wajar, namun perubahan signifikan atas asumsi ini akan berdampak material terhadap penentuan jumlah yang dapat dipulihkan dan akibatnya kerugian penurunan nilai yang timbul akan berdampak terhadap hasil usaha. Berdasarkan pertimbangan manajemen, tidak terdapat indikator penurunan nilai atas aset tetap Perusahaan dan anak perusahaan.

Manfaat Karyawan Penentuan liabilitas imbalan pasca kerja tergantung pada pemilihan asumsi tertentu yang digunakan oleh aktuaris dalam menghitung jumlah liabilitas tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto dan tingkat kenaikan gaji. Realisasi yang berbeda dari asumsi Perusahaan dan anak perusahaan diakumulasi dan diamortisasi selama periode mendatang dan akibatnya akan berpengaruh terhadap jumlah biaya serta liabilitas yang diakui di masa mendatang. Walaupun asumsi Perusahaan dan anak perusahaan dianggap tepat dan wajar, namun perubahan signifikan pada kenyataannya atau perubahan signifikan dalam asumsi yang digunakan dapat berpengaruh secara signifikan terhadap liabilitas imbalan pasca kerja Perusahaan dan anak perusahaan.

286

Page 309: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan) 5. KAS DAN SETARA KAS

31 Maret2011 2010 2009 2008

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Kas 1.894.637 1.732.500 1.478.000 1.276.000Bank

RupiahBank Central Asia 50.011.300 32.947.447 65.562.747 32.554.062Bank Internasional Indonesia 43.079.290 45.708.853 28.563.803 13.210.428Bank Mandiri 26.028.064 - - -Bank Negara Indonesia 20.238.320 10.767.557 - -Bank Pan Indonesia 9.749.303 10.141.676 3.020.270 4.353.246Bank Permata 2.959.712 2.597.623 5.214.190 3.083.507JP Morgan Chase Bank N.A.,

Jakarta 1.631.394 1.625.763 - -Bank CIMB Niaga 1.047.066 2.232.060 1.880.898 4.862.127Bank DKI 619.237 581.034 40.812.140 587.305Bank Artha Graha - - 3.773.484 339.777Lainnya 56.553 93.356 99.547 483.009

Dollar Amerika SerikatBank Internasional Indonesia 6.828.318 3.958.543 2.049.056 236.081Bank Pan Indonesia 6.528.258 22.734.518 - -JP Morgan Chase Bank N.A.,

Jakarta 1.533.307 1.582.905 - -Lainnya 57.915 8.913 95.746 132.058

Deposito berjangkaRupiah

Bank Mandiri 446.163.500 576.163.500 - -Bank Internasional Indonesia 402.079.279 387.550.000 150.780.181 115.286.771Bank Permata 39.090.900 78.560.000 57.189.125 130.560.000Bank Mega 32.086.146 33.000.000 4.500.000 10.000.000Bank CIMB Niaga 12.143.942 105.050.000 - -Bank Tabungan Negara 12.000.000 10.800.000 - -Bank Negara Indonesia 10.156.000 304.156.000 - -Bank Pan Indonesia 2.250.000 11.250.000 - 6.000.000Bank Central Asia - 73.034.123 - -

Dollar Amerika SerikatBank Pan Indonesia 51.621.520 98.828.580 - -Bank Internasional Indonesia 41.689.337 25.936.901 17.805.929 6.571.326Bank Mandiri 17.418.000 26.973.000 - -Bank Permata 1.763.965 1.823.060 5.694.380 10.950.000

Jumlah 1.240.725.263 1.869.837.912 388.519.496 340.485.697

Tingkat bunga deposito berjangka per tahunRupiah 6,00% - 7,50% 5,75% - 7,00% 6,00% - 14,00% 5,00% - 14,00%Dollar Amerika Serikat 0,50% - 2,00% 0,50% - 2,50% 0,50% - 6,00% 2,50% - 6,00%

31 Desember

Seluruh saldo bank dan deposito berjangka ditempatkan pada pihak ketiga.

287

Page 310: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan) 6. DEPOSITO BERJANGKA

31 Maret2011 2010 2009 2008

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Deposito berjangka pada pihak ketiga - RupiahBank Central Asia 6.391.716 5.134.753 - -Bank CIMB Niaga 2.320.692 2.214.757 1.415.008 -Bank Permata 1.686.240 1.586.065 1.378.290 9.360.000Bank Internasional Indonesia 464.459 460.620 146.300 65.405

Jumlah 10.863.107 9.396.195 2.939.598 9.425.405

Tingkat bunga deposito berjangka per tahun 5,5% - 6% 5,50% - 6,00% 5,25% - 6,25% 5,50% - 7,75%

31 Desember

Deposito berjangka Bank Permata sebesar Rp 9.360.000 ribu pada tanggal 31 Desember 2008 merupakan deposito berjangka milik Perusahaan dengan jangka waktu 1 bulan yang dijaminkan dalam rangka penerbitan bank garansi untuk memberikan jaminan atas pembayaran uang muka sewa unit di Mal Central Park dari PT Carrefour Indonesia. Pada tahun 2009, bank garansi telah berakhir. Deposito berjangka lainnya merupakan deposito yang dijaminkan dalam rangka penyediaan fasilitas kredit kepada pembeli oleh Bank yang bersangkutan (Catatan 35a).

7. PIUTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA

31 Maret2011 2010 2009 2008

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000Penjualan

Apartemen 444.358.075 320.785.099 157.569.014 154.126.282Perkantoran 154.909.692 92.634.727 - -Rumah tinggal 798.367 - - -Rumah toko - 1.827.410 - -

Sewa 1.626.235 992.113 - -

Jumlah 601.692.369 416.239.349 157.569.014 154.126.282

31 Desember

Piutang usaha berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut:

31 Maret2011 2010 2009 2008

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000Belum jatuh tempo 554.985.253 404.375.600 152.880.416 134.549.247Jatuh tempo

1 - 30 hari 31.808.012 9.534.159 4.081.039 11.816.76131 - 60 hari 10.349.633 1.858.200 467.319 4.310.05461 - 90 hari 3.926.942 471.390 140.240 2.340.53591 - 120 hari 622.529 - - 1.109.685

Jumlah 601.692.369 416.239.349 157.569.014 154.126.282

31 Desember

288

Page 311: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

Piutang usaha dari penjualan apartemen dan perkantoran merupakan piutang usaha milik Perusahaan dan anak perusahaan yang berasal dari selisih kurang uang yang diterima dengan pengakuan pendapatan berdasarkan persentase penyelesaian proyek. Piutang usaha sewa berasal dari sewa area pusat perbelanjaan. Piutang usaha dari penjualan rumah tinggal dan rumah toko merupakan tagihan atas penjualan proyek rumah tinggal Grand Taruna Karawang dan rumah toko Garden Shopping Arcade. Seluruh piutang usaha dalam mata uang Rupiah, kecuali sebesar Rp 332.906 ribu pada tanggal 31 Maret 2011, merupakan piutang usaha dalam mata uang Dollar Amerika Serikat. Seluruh piutang usaha digunakan sebagai jaminan utang bank (Catatan 18). Perusahaan dan anak perusahaan memiliki jaminan atas saldo piutang usaha yang berasal dari penjualan. Berdasarkan penelaahan atas status masing-masing piutang pada akhir tahun dan estimasi nilai tidak terpulihkan secara individual dan kolektif, manajemen Perusahaan dan anak perusahaan memutuskan bahwa tidak terdapat perubahan signifikan terhadap kualitas kredit dan jumlah tersebut masih dapat dipulihkan sehingga tidak diadakan penyisihan piutang ragu-ragu.

8. PIUTANG DAN UTANG KEPADA PIHAK BERELASI

Piutang 31 Maret

2011 2010 2009 2008Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

PT Tiara Metropolitan Indah (TMI) - - 28.963.694 22.074.500Lain-lain (masing-masing dibawah Rp 1.000.000 ribu) 1.633.061 1.108.758 725.999 396.726

Jumlah 1.633.061 1.108.758 29.689.693 22.471.226

31 Desember

Piutang kepada TMI merupakan pemberian pinjaman dan biaya-biaya yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Perusahaan. Pada tahun 2010, piutang TMI telah diterima pelunasannya. Piutang lainnya terutama merupakan pengeluaran project holding milik grup Agung Podomoro yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Perusahaan dan anak perusahaan. Seluruh piutang tersebut di atas diberikan tanpa bunga, jaminan dan akan diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun. Utang

31 Maret2011 2010 2009 2008

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

PT Indofica 9.899.455 14.899.455 3.889.484 24.086PT Central Prima Kelola (CPK) 4.789.998 5.905.112 - -PT Manggala Gelora Perkasa - 404.142 1.923.986 -Trihatma Kusuma Haliman (TKH) - - - 28.939.580

Jumlah 14.689.453 21.208.709 5.813.470 28.963.666

31 Desember

Utang kepada CPK merupakan penerimaan terlebih dahulu pembayaran jasa pengelolaan dari para penyewa Mal Central Park oleh Perusahaan (Catatan 35b).

289

Page 312: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

Utang lainnya merupakan pembayaran terlebih dahulu atas biaya-biaya Perusahaan dan anak perusahaan dan penerimaan pinjaman oleh Perusahaan dan anak perusahaan. Pada tahun 2009, utang kepada TKH telah dikonversi menjadi uang muka setoran modal. Seluruh utang tersebut dilakukan tanpa dikenakan bunga, jaminan dan akan diselesaikan dalam jangka waktu satu tahun.

9. ASET REAL ESTAT

31 Maret2011 2010 2009 2008

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Apartemen siap dijual The Lavande 88.932.324 93.427.742 - -

Rumah siap dijualGrand Taruma Karawang 386.677 - - -

Bangunan dalam penyelesaianGreen Bay 740.403.739 592.329.199 - -Central Park 440.309.783 488.687.848 516.748.393 168.414.234Royal Mediterania Garden 174.922.029 183.515.060 196.645.134 111.149.441Kuningan City 149.109.180 178.910.088 430.532.242 223.909.941Gading Nias 127.140.717 113.777.637 141.701.101 92.245.677Grand Taruma Karawang 268.992 - - -The Lavande - - 74.883.386 76.053.906Garden Shopping Arcade - - 52.378.933 809.221

Tanah yang sedang dikembangkan 333.737.871 284.821.973 274.423.348 -Tanah belum dikembangkan 370.325.318 304.226.285 178.135.859 131.179.551

Jumlah 2.425.536.630 2.239.695.832 1.865.448.396 803.761.971

31 Desember

Apartemen dan Rumah Siap Dijual Apartemen siap dijual merupakan sisa unit apartemen The Lavande yang sudah selesai pembangunannya, yang merupakan reklasifikasi dari bangunan dalam penyelesaian. Rumah siap dijual merupakan sisa unit rumah tinggal di Grand Taruma Karawang yang sudah selesai pembangunannya. Beban pokok atas penjualan apartemen adalah sebesar Rp 4.090.915 ribu untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2011 dan Rp 19.594.049 ribu untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010.

290

Page 313: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

Bangunan Dalam Penyelesaian Mutasi bangunan dalam penyelesaian adalah sebagai berikut:

31 Maret2011 2010 2009 2008

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Saldo awal 1.557.219.832 1.412.889.189 672.582.420 458.745.278

PenambahanPembangunan konstruksi 453.248.181 1.102.793.288 1.198.156.505 129.502.401Kapitalisasi biaya pinjaman 39.177.855 103.062.024 110.169.580 51.384.874Reklasifikasi dari tanah yang

sedang dikembangkan - 427.012.671 - 718.555.167

Jumlah 492.426.036 1.632.867.983 1.308.326.085 899.442.442

PenguranganPembebanan ke beban pokok

penjualan 417.491.428 1.249.111.395 568.019.316 685.605.300Reklasifikasi ke aset tetap - 126.361.203 - -Reklasifikasi ke apartemen

siap dijual - 113.064.742 - -

Jumlah 417.491.428 1.488.537.340 568.019.316 685.605.300

Saldo akhir 1.632.154.440 1.557.219.832 1.412.889.189 672.582.420

31 Desember

Persentase penyelesaian masing-masing proyek adalah sebagai berikut:

31 Maret2011 2010 2009 2008

Green Bay 10,50% 4,06% - -Central Park 54% - 100% 51,10% - 99,98% 33% - 98% 0% - 26%Royal Mediterania Garden 94,65% 87,00% 35,00% -Kuningan City 62,85% 52,71% - -Gading Nias 98,97% 98,89% 77,00% 35,00%The Lavande 100,00% 100,00% 94,00% 36,00%

31 Desember

Bangunan dalam penyelesaian merupakan biaya perolehan bangunan apartemen dan perkantoran yang masih dalam proses konstruksi setelah dikurangi dengan pengakuan beban pokok penjualan berdasarkan persentase penyelesaian proyek serta biaya perolehan bangunan rumah tinggal dan toko yang masih dalam proses konstruksi. Manajemen berpendapat tidak terdapat hambatan dalam penyelesaian proyek. Pada tahun 2010, manajemen Perusahaan dan anak perusahaan mengubah strategi usaha untuk Hotel Pullman Jakarta Central Park dan sebagian perkantoran Kuningan City yang semula diperuntukan untuk dijual, menjadi untuk disewakan. Biaya perolehan tanah dan bangunan dalam penyelesaian Hotel Pullman Jakarta Central Park masing-masing sebesar Rp 31.429.388 ribu dan Rp 43.838.681 ribu dan biaya perolehan tanah dan bangunan dalam penyelesaian sebagian perkantoran Kuningan City masing-masing sebesar Rp 17.142.477 ribu dan Rp 33.950.657 ribu direklasifikasi menjadi aset tetap (Catatan 13).

291

Page 314: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

Tanah Yang Sedang Dikembangkan Mutasi tanah yang sedang dikembangkan adalah sebagai berikut:

31 Maret2011 2010 2009 2008

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Saldo awal 284.821.973 274.423.348 - 709.470.667

PenambahanPengembangan tanah 48.915.898 161.477.640 16.194.606 9.084.500Pembelian tanah - 272.531.306 258.228.742 -Kapitalisasi bunga pinjaman - 3.402.350 - -

PenguranganReklasifikasi ke bangunan dalam

penyelesaian - 427.012.671 - 718.555.167

Saldo akhir 333.737.871 284.821.973 274.423.348 -

31 Desember

Pada tanggal 31 Maret 2011, tanah yang sedang dikembangkan merupakan tanah milik anak perusahaan untuk pembangunan kawasan Green Lake dan Grand Taruma Karawang. Pada tanggal 31 Desember 2010, tanah yang sedang dikembangkan merupakan tanah milik BSM untuk pembangunan kawasan Green Lake. Pada tanggal 31 Desember 2009, tanah yang sedang dikembangkan merupakan tanah milik KUS, anak perusahaan untuk pembangunan kawasan Green Bay. Pada tahun 2010, seluruh tanah yang sedang dikembangkan tersebut telah direklasifikasi ke bangunan dalam penyelesaian. Pada tahun 2008, tanah yang sedang dikembangkan merupakan tanah milik Perusahaan untuk pembangunan kawasan Central Park, dimana pada tahun 2008 tersebut seluruh tanah yang sedang dikembangkan tersebut telah direklasifikasi ke bangunan dalam penyelesaian.

Tanah Yang Belum Dikembangkan Tanah yang belum dikembangkan merupakan tanah milik Perusahaan yang terletak di Jl. Tanjung Duren Selatan, Jakarta Barat dan tanah milik KBS, anak perusahaan, yang terletak di Kelurahan Ulujami, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, dengan luas dan nilai sebagai berikut:

Luas M2 Rp'000 Luas M2 Rp'000 Luas M2 Rp'000 Luas M2 Rp'000

Perusahaan 32.064 203.415.025 32.064 194.186.573 31.073 178.135.859 24.903 131.179.551KBS 127.278 166.910.293 76.210 110.039.712 - - - -

Jumlah 159.342 370.325.318 108.274 304.226.285 31.073 178.135.859 24.903 131.179.551

31 Maret 2011 31 Desember 2010 31 Desember 2009 31 Desember 2008

292

Page 315: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

Pembayaran kepada kontraktor yang nilainya melebihi 10% dari jumlah pembayaran konstruksi dan pengembangan lahan real estat, aset tetap dan properti investasi berasal dari:

2011 2010 2009 2008(Tiga bulan) (Satu tahun) (Satu tahun) (Satu tahun)

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

PT Jakarta Cakratunggal Steel 172.233.961 151.137.811 108.417.758 39.862.230PT Total Bangun Persada 157.512.578 207.140.844 157.721.251 584.968.626PT Nusa Raya Cipta 34.556.755 - 95.850.761 13.221.066PT Jaya Kencana 19.485.822 - 69.900.435 20.215.230PT Pembangunan Perumahan 10.041.496 119.872.678 265.463.734 32.845.714PT Pulau Intan Baja Perkasa Konstruksi 1.641.602 - 36.157.690 28.504.692PT Makuracipta Indah - - 2.102.500 13.204.125PT Procon Indah Perkasa - - 1.117.337 20.346.678KSO Nindya Karya - PT Pulau Intan - - - 112.845.999PT Probicindo Tunggal Taruna - - - 55.301.222PT Solefound Sakti - - - 24.168.485PT Kreasindo Ciptanuansa - - - 22.672.097

Jumlah 395.472.214 478.151.333 736.731.466 968.156.164

Hak legal atas tanah aset real estat berupa Hak Guna Bangunan atas nama Perusahaan dan anak perusahaan berjangka waktu 20 - 30 tahun yang akan jatuh tempo pada tahun 2013 - 2040. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dalam perpanjangan dan proses sertifikasi hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Akumulasi biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke aset real estat sampai dengan 31 Maret 2011 serta 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar Rp 382.711.556 ribu, Rp 343.533.701 ribu, Rp 237.069.327 ribu dan Rp 126.899.747 ribu. Tingkat kapitalisasi biaya pinjaman sampai dengan 31 Maret 2011 serta 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 masing-masing adalah 55%, 54%, 58% dan 74%. Aset real estat, aset tetap (bangunan dalam penyelesaian) dan properti investasi diasuransikan kepada pihak ketiga yaitu: PT Asuransi Allianz Utama Indonesia, PT Asuransi Sinarmas, PT Asuransi Indrapura dan PT Chartis Insurance Indonesia, dengan jenis pertanggungan Contractors All Risk Insurance dengan nilai pertanggungan Rp 6.327.382.945 ribu masing-masing pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 serta Rp 5.550.839.538 ribu dan Rp 3.867.893.127 ribu masing-masing pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Berdasarkan penelaahan terhadap aset real estat pada akhir periode, manajemen berkeyakinan bahwa tidak perlu dilakukan penurunan nilai aset real estat. Pada tanggal 31 Maret 2011 serta 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, aset real estat masing-masing sebesar Rp 1.979.568.091 ribu, Rp 1.650.647.574 ribu, Rp 1.687.312.537 ribu dan Rp 672.582 ribu, digunakan sebagai jaminan utang bank (Catatan 18 dan 35i).

293

Page 316: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan) 10. PAJAK DIBAYAR DIMUKA

31 Maret2011 2010 2009 2008

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Pajak penghasilan badan - Pasal 28ATahun 2008 - - - 201.894

Pajak penghasilan final pasal 4 ayat 2 65.020.799 61.415.200 51.332.942 5.879.380Pajak pertambahan nilai - bersih 95.500.715 79.080.305 63.587.697 10.012.780

Jumlah 160.521.514 140.495.505 114.920.639 16.094.054

31 Desember

11. INVESTASI SAHAM PADA PERUSAHAAN ASOSIASI Rincian investasi pada perusahaan asosiasi yang dicatat dengan metode ekuitas adalah sebagai berikut:

31 Maret2011 2010 2009 2008

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

PT Manggala Gelora Perkasa (MGP) 117.352.641 105.961.934 - -PT Citra Gemilang Nusantara (CGN) 66.208.638 64.259.706 - -PT Tiara Metropolitan Indah (TMI) - - 670.176 679.535

Jumlah 183.561.279 170.221.640 670.176 679.535

31 Desember

Mutasi investasi pada perusahaan asosiasi adalah sebagai berikut: 31 Maret

2011 2010 2009 2008Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

PT Manggala Gelora Perkasa

Saldo awal 105.961.934 - - -Perubahan periode berjalan

Penambahan investasi - 76.409.258 - -Bagian laba bersih 11.390.707 29.552.676 - -

Saldo akhir 117.352.641 105.961.934 - -

PT Citra Gemilang Nusantara

Saldo awal 64.259.706 - - -Perubahan periode berjalan

Penambahan investasi - 45.889.813 - -Bagian laba bersih 1.948.932 18.369.893 - -

Saldo akhir 66.208.638 64.259.706 - -

PT Tiara Metropolitan Indah

Saldo awal - 670.176 679.535 -Perubahan periode berjalan

Penambahan investasi - - - 682.000Bagian rugi bersih - - (9.359) (2.465)Pelepasan investasi - (670.176) - -

Saldo akhir - - 670.176 679.535

31 Desember

Pada tanggal 8 April 2010, Perusahaan membeli investasi saham MGP sebesar 25,5% dari PT Sunter Agung, pihak yang berelasi, dengan harga perolehan Rp 76.409.258 ribu. MGP berkedudukan di Jakarta dengan proyek Mal Senayan City.

294

Page 317: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

Pada tanggal 7 April 2010, Perusahaan membeli investasi saham CGN sebesar 35% dari PT Indofica, pihak yang berelasi, dengan harga perolehan Rp 45.889.813 ribu. CGN berkedudukan di Jakarta dengan proyek Lindeteves Trade Center. Pada tanggal 25 September 2008, Perusahaan menempatkan 45,47% persentase kepemilikan investasi saham TMI, berkedudukan di Jakarta. Pada tanggal 9 April 2010, Perusahaan menjual seluruh kepemilikan investasi tersebut kepada PT Almira Eka Sakti, pihak ketiga, dengan harga jual Rp 682.000 ribu. Atas penjualan ini, Perusahaan mencatat keuntungan sebesar Rp 11.824 ribu yang disajikan sebagai bagian dari keuntungan (kerugian) lainnya pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasi.

12. PROPERTI INVESTASI

1 Januari 31 Maret2011 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 2011

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000Biaya perolehan:

Tanah 380.725.026 - - - 380.725.026 Bangunan dan prasarana 1.464.942.304 - - (48.166.518) 1.416.775.786 Mesin dan peralatan 116.665.185 - - - 116.665.185

Jumlah 1.962.332.515 - - (48.166.518) 1.914.165.997

Akumulasi penyusutan:Bangunan dan prasarana 38.390.610 12.249.709 - (870.539) 49.769.780Mesin dan peralatan 6.202.771 1.689.584 - - 7.892.355

Jumlah 44.593.381 13.939.293 - (870.539) 57.662.135

Jumlah Tercatat 1.917.739.134 1.856.503.862

1 Januari 31 Desember

2010 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 2010Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Biaya perolehan:Tanah - - - 380.725.026 380.725.026 Bangunan dan prasarana - - - 1.464.942.304 1.464.942.304 Mesin dan peralatan - - - 116.665.185 116.665.185

Jumlah - - - 1.962.332.515 1.962.332.515

Akumulasi penyusutan:Bangunan dan prasarana - 38.390.610 - - 38.390.610Mesin dan peralatan - 6.202.771 - - 6.202.771

Jumlah - 44.593.381 - - 44.593.381

Jumlah Tercatat - 1.917.739.134

Merupakan Mal Central Park dan ballroom Hotel Pullman Jakarta Central Park yang direklasifikasi dari aset tetap pada tahun 2010 dan sebagian Mal Festival CityLink yang direklasifikasi dari aset tetap pada tahun 2011 dan 2010 (Catatan 13).

295

Page 318: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

Pendapatan sewa dari properti investasi adalah sebesar Rp 40.403.216 ribu dan Rp 16.433.682 ribu untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2011 dan 2010 dan Rp 103.509.189 ribu untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010. Beban penyusutan sebesar Rp 13.939.293 ribu, Rp 10.618.879 ribu dan Rp 44.593.381 ribu masing-masing untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2011 dan 2010 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2010, disajikan sebagai beban langsung (Catatan 26). Properti investasi diasuransikan bersama dengan aset real estat dan aset tetap (Catatan 9 dan 13). Hak legal atas tanah properti investasi berupa Hak Guna Bangunan atas nama Perusahaan berjangka waktu 20 tahun yang akan jatuh tempo pada tahun 2013 - 2031. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dalam perpanjangan dan proses sertifikasi hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Nilai wajar properti investasi pada tanggal 31 Maret 2011 adalah sebesar Rp 3.932.942.000 ribu. Penilaian dilakukan oleh KJPP Hendra Gunawan dan Rekan, penilai independen, dengan menggunakan metode Pendekatan Pendapatan. Seluruh properti investasi digunakan sebagai jaminan atas utang bank (Catatan 18). Pada tahun 2011, Perusahaan melakukan perubahan rencana manajemen atas pengelolaan ballroom Hotel Pullman Jakarta Central Park yang akan dikelola oleh PT Central Pesona Palace (CPP), anak perusahaan, sehingga biaya perolehan dan akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp 48.399.300 ribu dan Rp 870.539 ribu direklasifikasi ke aset tetap (Catatan 13).

13. ASET TETAP

1 Januari 31 Maret2011 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 2011

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000Biaya perolehan:Pemilikan langsung:

Tanah 142.852.954 505 - - 142.853.459Bangunan - - - 48.166.518 48.166.518Peralatan kantor 20.047.215 1.405.697 4.845 - 21.448.067Kendaraan 5.621.701 722.702 - - 6.344.403Perlengkapan proyek 176.249 2.767.034 - - 2.943.283

Aset dalam penyelesaian 522.181.933 130.273.937 - - 652.455.870

Jumlah 690.880.052 135.169.875 4.845 48.166.518 874.211.600

Akumulasi penyusutan:Bangunan - - - 870.539 870.539Peralatan kantor 7.225.734 1.045.575 100 - 8.271.209Kendaraan 2.411.244 232.144 - - 2.643.388Perlengkapan proyek 34.571 47.613 - - 82.184

Jumlah 9.671.549 1.325.332 100 870.539 11.867.320

Jumlah Tercatat 681.208.503 862.344.280

296

Page 319: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

1 Januari 31 Desember2010 Penambahan Pengurangan Reklasifikasi 2010

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000Biaya perolehan:Pemilikan langsung:

Tanah 440.517.322 65.918.180 - (363.582.548) 142.852.954Peralatan kantor 9.714.314 10.332.901 - - 20.047.215Kendaraan 3.771.863 1.849.838 - - 5.621.701Perlengkapan proyek 49.129 127.120 - - 176.249

Aset dalam penyelesaian 1.303.741.394 690.829.303 - (1.472.388.764) 522.181.933

Jumlah 1.757.794.022 769.057.342 - (1.835.971.312) 690.880.052

Akumulasi penyusutan:Peralatan kantor 3.957.947 3.267.787 - - 7.225.734Kendaraan 1.757.351 653.893 - - 2.411.244Perlengkapan proyek 21.912 12.659 - - 34.571

Jumlah 5.737.210 3.934.339 - - 9.671.549

Jumlah Tercatat 1.752.056.812 681.208.503

1 Januari 31 Desember2009 Penambahan Pengurangan 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000Biaya perolehan:Pemilikan langsung:

Tanah 439.626.329 890.993 - 440.517.322Peralatan kantor 6.089.956 3.641.508 17.150 9.714.314Kendaraan 2.530.189 1.241.674 - 3.771.863Perlengkapan proyek 38.139 10.990 - 49.129

Aset dalam penyelesaian 783.977.840 519.763.554 - 1.303.741.394

Jumlah 1.232.262.453 525.548.719 17.150 1.757.794.022

Akumulasi penyusutan:Peralatan kantor 1.981.222 1.985.571 8.846 3.957.947Kendaraan 963.317 794.034 - 1.757.351Perlengkapan proyek 11.132 10.780 - 21.912

Jumlah 2.955.671 2.790.385 8.846 5.737.210

Jumlah Tercatat 1.229.306.782 1.752.056.812

297

Page 320: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

1 Januari 31 Desember2008 Penambahan Pengurangan 2008

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000Biaya perolehan:Pemilikan langsung:

Tanah 86.589.226 353.037.103 - 439.626.329Peralatan kantor 2.398.443 3.691.513 - 6.089.956Kendaraan 1.609.792 920.397 - 2.530.189Perlengkapan proyek 26.042 12.097 - 38.139

Aset dalam penyelesaian 2.579.371 781.398.469 - 783.977.840

Jumlah 93.202.874 1.139.059.579 - 1.232.262.453

Akumulasi penyusutan:Peralatan kantor 645.402 1.335.820 - 1.981.222Kendaraan 563.076 400.241 - 963.317Perlengkapan proyek 2.457 8.675 - 11.132

Jumlah 1.210.935 1.744.736 - 2.955.671

Jumlah Tercatat 91.991.939 1.229.306.782

Rincian reklasifikasi biaya perolehan aset tetap pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

31 Maret 31 Desember2011 2010

Rp'000 Rp'000Tanah

Reklasifikasi ke properti investasi - (380.725.026)Reklasifikasi dari aset real estat - 17.142.478

Jumlah - (363.582.548)

Aset dalam penyelesaianReklasifikasi ke properti investasi (232.782) (1.581.607.489)Reklasifikasi dari properti investasi 48.399.300 -Reklasifikasi dari aset real estat - 109.218.725

Jumlah 48.166.518 (1.472.388.764)

Beban penyusutan dialokasikan antara lain:

20102011 (Tiga bulan) 2010 2009 2008

(Tiga bulan) (Tidak diaudit) (Satu tahun) (Satu tahun) (Satu tahun)Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Beban penjualan 19.717 39.602 10.535 11.910 10.535Beban umum dan administrasi 1.305.615 974.165 3.923.804 2.778.475 1.734.201

Jumlah 1.325.332 1.013.767 3.934.339 2.790.385 1.744.736

Perincian keuntungan (kerugian) penjualan dan penghapusan aset tetap adalah sebagai berikut:

31 Maret 31 Desember2011 2010

Rp'000 Rp'000

Harga jual - 11.604Jumlah tercatat aset tetap yang dijual 4.745 8.304

Keuntungan (kerugian) penjualan dan penghapusan aset tetap (4.745) 19.908

298

Page 321: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

Tanah dan aset dalam penyelesaian terdiri dari Mal Central Park, Hotel Pullman Jakarta Central Park, Mal dan Hotel Festival CityLink, Bandung dan Mal Kuningan City. Pada tahun 2010, Mal Central Park, ballroom Hotel Pullman Jakarta Central Park dan sebagian Mal Festival CityLink telah selesai pembangunannya sehingga harga perolehan sebesar Rp 1.962.332.515 ribu, direklasifikasi ke properti investasi (Catatan 12). Hotel Pullman Jakarta Central Park, Mal Festival CityLink, Bandung dan Mal Kuningan City diperkirakan akan selesai pada tahun 2011. Dalam penambahan aset tetap periode 31 Desember 2010 termasuk aset tetap BSP dengan biaya perolehan dan akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp 353.880.725 ribu dan Rp 700 ribu yang diakuisisi pada bulan Maret 2010 (Catatan 32). Akumulasi biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke aset tetap sampai dengan 31 Maret 2011, serta 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebesar Rp 259.635.622 ribu, Rp 252.400.919 ribu, Rp 123.842.023 ribu dan Rp 44.418.953 ribu. Tingkat kapitalisasi biaya pinjaman sampai dengan 31 Maret 2011, serta 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 masing-masing adalah 38%, 39%, 32% dan 25%. Hak legal atas tanah berupa Hak Guna Bangunan atas nama Perusahaan dan anak perusahaan berjangka waktu 20 tahun yang akan jatuh tempo pada tahun 2013 - 2031. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dalam perpanjangan dan proses sertifikasi hak atas tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai. Berdasarkan penelaahan terhadap aset tetap pada akhir periode, manajemen berkeyakinan bahwa tidak perlu dilakukan penurunan nilai aset tetap. Aset dalam penyelesaian milik Perusahaan dan ASA diasuransikan bersama dengan aset real estat (Catatan 9). Kendaraan dan aset dalam penyelesaian milik BSP telah diasuransikan kepada pihak ketiga yaitu: PT Asuransi Buana Independent, PT Asuransi Jaya Proteksi, PT Jamindo General Insurance, PT Asuransi Himalaya Pelindung, PT Asuransi Rama Satria dan PT Maskapai Asuransi Sonwelis, terhadap risiko kecelakaan, pencurian dan risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 2.433.632.650 ribu, Rp 1.906.483.555 ribu, Rp 2.147.700 ribu dan Rp 1.786.000 ribu masing-masing pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, 2009 dan 2008. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Rata-rata persentase penyelesaian atas aset dalam penyelesaian sebesar 33,90% dari nilai kontrak. Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat hambatan dalam penyelesaian atas aset dalam penyelesaian tersebut. Pada tanggal 31 Maret 2011 serta 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, tanah dan aset dalam penyelesaian digunakan sebagai jaminan utang bank (Catatan 18).

14. BIAYA YANG DITANGGUHKAN Merupakan biaya pembangunan kantor pemasaran dan ruang pamer untuk proyek Royal Mediterania Garden, Central Park, Gading Nias, The Lavande dan Kuningan City, dengan rincian sebagai berikut:

31 Maret

2011 2010 2009 2008Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Biaya perolehan 52.850.082 52.416.350 44.890.524 35.775.691Akumulasi amortisasi 36.440.466 33.879.123 31.212.319 8.451.459

Jumlah tercatat 16.409.616 18.537.227 13.678.205 27.324.232

31 Desember

Beban amortisasi dialokasikan pada beban penjualan sebesar Rp 2.561.343 ribu dan Rp 3.724.528 ribu masing-masing untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2011 dan 2010 serta Rp 12.352.592 ribu, Rp 22.760.860 ribu dan Rp 7.411.371 ribu untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2010, 2009 dan 2008.

299

Page 322: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

Pada tahun 2010, bangunan lama kantor pemasaran dan ruang pamer Kuningan City telah dirobohkan, sehingga biaya perolehan dan akumulasi amortisasi sebesar Rp 9.685.788 ribu telah dihapuskan.

15. REKENING BANK YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA

31 Maret2011 2010 2009 2008

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Bank Tabungan Negara 3.575.716 322.315 - -Bank Permata 1.969.480 424.318 - -Bank Pan Indonesia 60.096 60.027 59.740 -Bank CIMB Niaga 47.006 44.233 21.614 11.197

Jumlah 5.652.298 850.893 81.354 11.197

31 Desember

Seluruh rekening bank yang dibatasi penggunaannya merupakan rekening dalam mata uang Rupiah yang dibatasi penggunaannya oleh masing-masing bank (Catatan 18).

16. UTANG USAHA KEPADA PIHAK KETIGA

31 Maret2011 2010 2009 2008

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Berdasarkan PemasokPT Jakarta Cakratunggal Steel 21.468.374 4.344.262 19.652.187 -PT Pulau Intan Baja Perkasa Konstruksi 14.712.897 16.354.498 3.579.983 -PT Berca Schindler Lifts 11.639.854 - - -PT Pagar Batu Lestari 11.065.883 12.368.994 - -PT Nusa Raya Cipta 10.398.886 13.463.308 10.571.531 -PT Holcim Beton 9.574.325 7.776.575 3.703.724 -PT Jagad Baja Prima Utama 8.130.627 11.614.133 - -PT Internusa Keramik Alam Asri 7.547.004 - - -PT Sumber Jayatama Nusantara 7.215.720 7.215.720 472.226 -PT Jaya Kencana 6.556.876 7.941.218 10.058.804 9.209.675 PT Interdesign Cipta Optima 6.516.758 6.516.758 - -PT Total Bangun Persada 5.851.259 20.985.610 38.876.949 47.784.937 PT Jakarta Propertindo 2.990.000 9.990.000 32.325.000 -PT Berkat Manunggal Energi - 7.088.504 - -PT Adhi Karya Tbk - 5.843.708 5.544.064 -PT Saeti Concretindo Steel - 5.332.697 - -KSO Nindya Karya - PT Pulau Intan - - - 43.975.324 Lain-lain (masing-masing dibawah

Rp 5.000.000 ribu) 68.282.913 82.393.592 38.151.132 53.210.655

Jumlah 191.951.376 219.229.577 162.935.600 154.180.591

31 Desember

Seluruh utang usaha merupakan utang kepada kontraktor dalam mata uang Rupiah dengan jangka waktu kredit 30 sampai 60 hari dan tanpa jaminan.

300

Page 323: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

Tidak terdapat utang usaha yang sudah jatuh tempo yang sampai sekarang belum dibayar oleh Perusahaan.

17. UTANG PAJAK

31 Maret2011 2010 2009 2008

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Pajak penghasilan badan Perusahaan (Catatan 30) - - - 952.184

Pajak penghasilan finalPengalihan hak atas tanah dan/atau

bangunan (Catatan 30) 56.763.914 43.069.307 58.113.974 -Jasa konstruksi 7.116.504 6.436.574 3.465.816 1.496.280Persewaan tanah dan bangunan

(Catatan 30) 1.380.437 17.191.168 - -Pajak penghasilan lainnya:

Pasal 21 1.320.573 5.142.671 839.502 1.427.101Pasal 23 451.434 435.246 596.212 1.253.805Pasal 26 154.036 54.548 - -

Pajak pertambahan nilai - bersih 7.446.728 6.817.931 4.601.625 340.998

Jumlah 74.633.626 79.147.445 67.617.129 5.470.368

31 Desember

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 243/PMK.03/2008 tentang pelaksanaan pembayaran pajak penghasilan atas pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, seluruh penghasilan yang berasal dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dikenakan pajak penghasilan final. Peraturan ini berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2009.

18. UTANG BANK

31 Maret2011 2010 2009 2008

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Utang sindikasi 725.000.000 1.095.500.000 1.100.000.000 -Bank Pan Indonesia 327.485.810 278.750.397 208.378.000 204.500.000Bank Negara Indonesia 231.000.000 350.000.000 - -Bank Permata 134.171.106 88.292.856 176.000.000 149.872.141Bank Tabungan Negara 134.171.106 88.292.856 - -Bank CIMB Niaga 38.000.000 43.500.000 57.500.000 355.696.428Bank Artha Graha - - 132.313.117 31.361.249Bank Internasional Indonesia - - - 300.000.000

Jumlah 1.589.828.022 1.944.336.109 1.674.191.117 1.041.429.818

Tingkat bunga per tahun selama tahun berjalan 9,5% - 13% 11% - 15,5% 11,75% - 18,50% 12,00% - 18,50%

31 Desember

301

Page 324: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

Jadwal pembayaran kembali utang bank adalah sebagai berikut:

31 Maret2011 2010 2009 2008

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000Dalam satu tahun 159.750.000 138.750.000 286.313.117 75.000.000Dalam tahun ke-2 397.000.000 538.750.000 199.750.000 244.361.249Dalam tahun ke-3 664.564.000 649.295.000 304.128.000 145.193.569Dalam tahun ke-4 328.592.213 592.085.712 355.000.000 96.375.000Dalam tahun ke-5 39.921.809 25.455.397 529.000.000 210.000.000Dalam tahun ke-6 - - - 270.500.000Jumlah 1.589.828.022 1.944.336.109 1.674.191.117 1.041.429.818

31 Desember

Utang Sindikasi Pada bulan Juli 2009, Perusahaan memperoleh utang sindikasi berupa pinjaman berjangka dari Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Internasional Indonesia (BII) dan Bank CIMB Niaga (CIMB), dimana utang kepada BII dan CIMB merupakan pengalihan perpanjangan perjanjian yang diperoleh Perusahaan pada periode sebelumnya. Maksimum pinjaman adalah sebesar Rp 1.100.000.000 ribu, dengan bagian BNI sebesar Rp 500.000.000 ribu dan BII dan CIMB masing-masing sebesar Rp 300.000.000 ribu. Tingkat bunga per tahun sebesar 12% (floating) dan akan direview setiap saat untuk disesuaikan dengan tingkat bunga masing-masing bank kreditur. Pinjaman ini berjangka waktu 75 bulan sampai dengan bulan Juli 2014 termasuk 21 bulan masa tenggang (grace period) dimana setelah masa tenggang harus dikembalikan dengan cicilan bulanan. Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain membatasi hak Perusahaan untuk mengadakan merger, akuisisi, konsolidasi, menjual, mengalihkan, menyewakan atau melepaskan harta kekayaan Perusahaan kecuali untuk transaksi-transaksi yang umum, mengubah anggaran dasar dan susunan direksi dan komisaris serta pemegang saham; mendapat pinjaman uang atau kredit dari pihak lain; memberikan pinjaman kepada pihak lain, termasuk tetapi tidak terbatas pada direksi, komisaris, pemegang saham, anak perusahaan dan/atau perusahaan afiliasinya; melakukan pembagian dividen; mengadakan penyertaan investasi pada perusahaan lain; serta mengharuskan Perusahaan mempertahankan rasio keuangan tertentu yaitu: Current Ratio minimal 1, Debt Equity Ratio maksimal 2,7, Debt Service Coverage minimal 100%, Leverage Ratio maksimal 3 dan Gearing Ratio maksimal 2,5. Pada tanggal 31 Maret 2011, Perusahaan telah memenuhi rasio-rasio keuangan tersebut. Pada bulan Maret 2010, Perusahaan mengajukan permohonan kepada para kreditur pinjaman sindikasi untuk memperoleh persetujuan dalam rangka melakukan beberapa hal tersebut diatas yang dibatasi oleh para kreditur. Perusahaan telah menerima surat persetujuan dari BNI untuk melakukan Penawaran Umum Saham (IPO), melakukan restrukturisasi internal, perubahan susunan pemegang saham setelah IPO, perubahan anggaran dasar dan perubahan status Perusahaan menjadi perusahaan terbuka. BNI juga melakukan pencabutan atas ketentuan dalam perjanjian kredit untuk dapat melakukan pembagian dividen dan memindahtangankan saham Perusahaan baik antara pemegang saham maupun kepada pihak lain. Pinjaman tersebut dijamin dengan jaminan paripasu sebagai berikut: Tanah dan bangunan untuk proyek Central Park, dengan beberapa sertifikat HGB atas nama

Perusahaan yang seluruhnya seluas 101.577 m2; Gadai saham atas seluruh saham Perusahaan; Fidusia atas tagihan seluruh piutang usaha dari pendapatan proyek Central Park; Pengalihan hak atau liabilitas atas jaminan pelaksanaan dari kontraktor utama proyek Central

Park; Pengalihan hak tagih atas tagihan klaim asuransi; Fidusia atas tagihan dari seluruh hak sewa yang berkaitan dengan proyek Central Park; dan Jaminan pribadi (personal guarantee) dari Trihatma Kusuma Haliman (Catatan 33).

302

Page 325: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

Saldo terutang untuk fasilitas ini adalah sebesar:

31 Maret2011 2010 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000

BNI 315.860.000 498.500.000 500.000.000 BII 204.570.000 298.500.000 300.000.000 CIMB 204.570.000 298.500.000 300.000.000

Jumlah 725.000.000 1.095.500.000 1.100.000.000

31 Desember

Bank Pan Indonesia (Bank Panin) Utang kepada Bank Panin merupakan fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan anak perusahaan dengan perincian sebagai berikut:

31 Maret2011 2010 2009 2008

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000Anak perusahaan - Kredit

jangka panjangBSP 196.171.810 165.455.397 - -ASA 131.314.000 113.295.000 50.378.000 -

PerusahaanKredit jangka panjang - - 158.000.000 186.000.000 Kredit jangka menengah - - - 18.500.000

Jumlah 327.485.810 278.750.397 208.378.000 204.500.000

31 Desember

BSP Pada bulan April 2010, BSP memperoleh fasilitas kredit pinjaman jangka panjang dari Bank Panin dengan jumlah maksimum sebesar Rp 300.000.000 ribu yang digunakan untuk pelunasan utang kepada pemegang saham dan pembiayaan proyek Mal Festival CityLink. Jangka waktu pinjaman 84 bulan sampai dengan bulan Pebruari 2017 termasuk 24 bulan masa tenggang (grace period) dimana setelah masa tenggang harus dikembalikan dengan cicilan bulanan dan tingkat bunga 13% per tahun (floating). Sehubungan dengan fasilitas pinjaman tersebut, BSP membuka rekening escrow di Bank Panin yang hanya digunakan untuk menerima dan membayar pinjaman. Pada tanggal posisi keuangan, rekening escrow ini disajikan sebagai rekening bank yang dibatasi penggunaannya (Catatan 15). Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan: Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT) atas tanah dan bangunan untuk proyek Mal Festival

CityLink, milik BSP dengan SHGB seluas 30.173 m2. Fidusia piutang atas sewa pusat perbelanjaan. Fidusia mesin dan peralatan pusat perbelanjaan. Jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari para pemegang saham BSP hingga jumlah

penanggungan maksimum proporsional dengan persentase kepemilikan masing-masing saham dalam BSP.

303

Page 326: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

ASA Pada bulan Oktober 2009, ASA memperoleh fasilitas kredit modal kerja jangka panjang dari Bank Panin dengan jumlah maksimum pinjaman sebesar Rp 380.000.000 ribu. Jangka waktu pinjaman 72 bulan sampai dengan bulan September 2015 termasuk 24 bulan masa tenggang (grace period) dimana setelah masa tenggang harus dikembalikan dengan cicilan bulanan. Tingkat bunga untuk fasilitas kredit tersebut adalah 13,5% per tahun (floating). Pada tanggal 19 April 2010, ASA memperoleh tambahan atas fasilitas kredit modal kerja berupa pinjaman jangka panjang sebesar maksimum Rp 200.000.000 ribu dengan tingkat bunga adalah 13,5% per tahun (floating). Sehubungan dengan fasilitas pinjaman tersebut, ASA membuka rekening escrow di Bank Panin yang hanya digunakan untuk menerima dan membayar pinjaman. Pada tanggal neraca, rekening escrow ini disajikan sebagai rekening bank yang dibatasi penggunaannya (Catatan 15). Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan: Tanah Hak Guna Bangunan seluas 25.325 m2 terletak di Jalan Prof. Dr. Satrio Kav. 18,

Kelurahan Karet Kuningan, Kecamatan Setiabudi, Propinsi DKI Jakarta berdasarkan dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 363/Karet Kuningan terdaftar atas nama ASA.

Tanah Hak Milik No. 3 “Wakaf”, seluas 2.168 m2 terletak di Jalan Pedurenan Mesjid III No. 9 RT 003, RW 004 berdasarkan Akta KesepakatanTukar Menukar No. 1 tanggal 2 Desember 2007, Akta Adendum Kesepakatan Tukar Menukar No. 14 tanggal 12 Juni 2008 dan Akta Adendum II Kesepakatan Tukar Menukar No. 14 tanggal 17 Pebruari 2009, seluruhnya dibuat di hadapan Muhammad Hanafi, SH., notaris di Jakarta antara ASA dan Yayasan Darul Uluum, atas tukar menukar yang mana telah mendapat persetujuan Menteri Agama Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 5 Tahun 2011 tanggal 17 Januari 2011.

Fidusia piutang atas sewa pusat perbelanjaan. Jaminan pribadi (personal guarantee) Trihatma Kusuma Haliman (Catatan 33). Perusahaan Pada bulan Maret 2005, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman jangka menengah dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 200.000.000 ribu berjangka waktu 4 tahun sampai dengan 31 Maret 2009 dan dikenakan bunga per tahun sebesar tingkat bunga SBI 3 bulanan + 5,5%. Pokok pinjaman ini mulai diangsur setelah masa tenggang 12 bulan sebesar Rp 5.500.000 ribu setiap bulan, kecuali pembayaran untuk dua bulan terakhir yaitu sebesar Rp 6.500.000 ribu per bulan. Pada bulan Maret 2009, seluruh pinjaman jangka menengah telah dilunasi. Pada bulan Nopember 2006, Perusahaan memperoleh pinjaman jangka panjang dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 200.000.000 ribu. Jangka waktu pinjaman 48 bulan sampai dengan bulan Nopember 2010 termasuk 12 bulan masa tenggang (grace period) dimana setelah masa tenggang harus dikembalikan dengan cicilan bulanan. Tingkat bunga per tahun sebesar tingkat bunga SBI 3 bulanan + 5,5%. Pada bulan Nopember 2010, seluruh pinjaman jangka panjang ini telah dilunasi. Kedua fasilitas pinjaman diatas dijamin dengan: Tanah dan bangunan atas nama Perusahaan, seluas +/- 4.445 m2 pada tanggal 31 Maret 2011

dan 31 Desember 2009 dan +/- 54.992 m2 pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, di kelurahan Tanjung Duren, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Tanah dan bangunan milik PT Sunter Agung (Catatan 33), PT Propertis Investindo Bhaktitama (Catatan 33), PT Bangun Mandiri Pesona (Catatan 33) dan PT Mandara Permai dengan jumlah luas +/- 28.621 m2, di Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading, dan Kelurahan Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.

Piutang penjualan Apartemen Mediterania Garden Residence 2 Tanjung Duren Jakarta Barat. Tagihan klaim asuransi proyek Mediterania Garden Residence 2. Jaminan pribadi (personal guarantee) dari Trihatma Kusuma Haliman (Catatan 33). Piutang penjualan Garden Shopping Arcade.

304

Page 327: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

Seluruh perjanjian pinjaman dengan Bank Panin di atas, juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain membatasi hak perusahaan untuk mengadakan merger, akuisisi, konsolidasi, menjual, mengalihkan, menyewakan atau melepaskan harta kekayaan perusahaan kecuali untuk transaksi-transaksi yang umum, mengubah anggaran dasar dan susunan direksi dan komisaris serta pemegang saham; mendapat pinjaman uang atau kredit dari pihak lain; memberikan pinjaman kepada pihak lain, termasuk tetapi tidak terbatas pada direksi, komisaris, pemegang saham, anak perusahaan dan/atau perusahaan afiliasinya; melakukan pembagian dividen; serta mengadakan penyertaan investasi pada perusahaan lain. Berdasarkan Surat Bank Panin No. 0657/CIB/EXT/10 tanggal 11 Juni 2010, Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari Bank Panin sehubungan dengan rencana melakukan Penawaran Umum Saham (IPO), mengubah status Perusahaan menjadi perusahaan terbuka, dapat melakukan pembayaran dividen dengan ketentuan bahwa seluruh persyaratan fasilitas kredit dipenuhi dan dapat melakukan perubahan struktur modal, pemegang saham dan pengurus. Berdasarkan Surat Bank Panin No. 0743/CIB/EXT/10 tanggal 30 Juni 2010, Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari Bank Panin sehubungan dengan peningkatan modal dasar dan modal ditempatkan dan disetor Perusahaan. Pada bulan April - Juli 2010, BSP dan ASA juga telah memperoleh persetujuan dari Bank Panin untuk melakukan beberapa hal tersebut diatas yang dibatasi oleh Bank. Bank Negara Indonesia (BNI) Pada bulan Januari 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja jangka panjang sebesar Rp 350.000.000 ribu, dengan jangka waktu 42 bulan sampai dengan bulan Juni 2013 termasuk 7 triwulan masa tenggang dimana setelah masa tenggang (grace period) harus dikembalikan dengan cicilan triwulanan dan tingkat bunga sebesar 12% per tahun (floating). Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan untuk proyek Royal Mediterania Garden dengan SHGB No. 3106 (1.221 m2), No. 3116 (9.009 m2), No. 3129 (37 m2) dan No. 3092 (3.817 m2)

yang seluruhnya atas nama Perusahaan dan piutang penjualan Royal Mediterania Garden.

Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain membatasi hak Perusahaan untuk mengubah anggaran dasar dan susunan direksi dan komisaris serta pemegang saham; mendapat pinjaman uang atau kredit dari pihak lain; mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain; memberikan pinjaman kepada pihak lain; mengubah kegiatan usaha, bentuk atau status hukum perusahaan dan atau membuka usaha baru selain usaha yang telah ada; membubarkan perusahaan atau mengajukan pailit;melakukan pembagian dividen tunai, dividen saham dan atau dividen bonus; melakukan penyertaan investasi pada perusahaan lain; melakukan merger, akuisisi, konsolidasi, menjual, mengalihkan, menghibahkan, menyewakan atau melepaskan hak atas harta kekayaan kecuali untuk transaksi kegiatan usaha. Pada bulan Juni 2010, Perusahaan mengajukan permohonan kepada BNI untuk memperoleh persetujuan dalam rangka melakukan beberapa hal tersebut di atas yang dibatasi oleh Bank. Berdasarkan Surat Bank BNI No. KPS/2.1/998/R tanggal 22 Juli 2010, Perusahaan telah memperoleh persetujuan dari Bank BNI, sehubungan dengan rencana melakukan Penawaran Umum Saham (IPO), peningkatan modal dasar, penerimaan modal dasar, penerimaan pinjaman dan akuisisi anak perusahaan. BNI juga melakukan pencabutan atas ketentuan dalam perjanjian kredit untuk dapat melakukan pembagian dividen dan memindahtangankan saham Perusahaan baik antara pemegang saham maupun kepada pihak lain.

305

Page 328: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

Bank Permata Utang kepada Bank Permata merupakan fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan KUS dengan saldo terutang sebagai berikut:

31 Maret2011 2010 2009 2008

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

KUS 134.171.106 88.292.856 - -Perusahaan - - 176.000.000 149.872.141

Jumlah 134.171.106 88.292.856 176.000.000 149.872.141

31 Desember

KUS Pada bulan April 2010, KUS memperoleh fasilitas kredit pinjaman tetap angsuran dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 200.000.000 ribu dan jangka waktu pinjaman adalah selama 60 bulan sampai dengan bulan Maret 2015 termasuk 18 bulan masa tenggang (grace period) dimana setelah masa tenggang harus dikembalikan dengan cicilan bulanan. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 12% (floating) per tahun dan akan dibayar secara bulanan. Pinjaman tersebut dijamin dengan jaminan paripasu dengan utang KUS pada Bank Tabungan Negara, antara lain: Tanah atas nama KUS dengan SHGB No. 9999 (18.598 m2) dan SHGB No. 10001 (29.870 m2) di

Pluit Utara, Penjaringan, Jakarta Utara, berikut bangunan yang ada dan yang kelak ada, dengan nilai Hak Tanggungan untuk jaminan adalah sebesar Rp 500.000.000 ribu.

Fidusia piutang KUS senilai Rp 250.000.000 ribu. Jaminan pribadi dari Trihatma Kusuma Haliman senilai Rp 200.000.000 ribu (Catatan 33). Perjanjian subordinasi dari Perusahaan, PT Cahaya Utama Sejahtera dan PT Lautan Kencana

Makmur sebagai penjamin. Sehubungan dengan fasilitas pinjaman tersebut, KUS disyaratkan membuka rekening escrow di Bank Permata yang hanya digunakan untuk membayar utang bank. Pada tanggal neraca, rekening escrow ini disajikan sebagai rekening bank yang dibatasi penggunaannya (Catatan 15). Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain membatasi hak KUS untuk mengubah struktur pemegang saham; melakukan merger, akuisisi, perubahan usaha, penjualan aset secara signifikan dan investasi pengeluaran modal dalam jumlah material; menjaminkan segala liabilitas dari perusahaan afiliasi, pemegang saham dan atau perusahaan terkait; mendapat tambahan pinjaman dari pihak lain; serta wajib menjaga beberapa rasio keuangan tertentu antara lain Leverage Ratio maksimal 2,5, Debt Service Coverage Ratio maksimal 1,25 dan Loan to Value maksimal 65%. Pada tanggal 31 Maret 2011, KUS telah memenuhi rasio-rasio keuangan tersebut. Pada bulan Juli 2010, KUS telah memperoleh persetujuan dari Bank Permata untuk melakukan beberapa hal tersebut di atas yang dibatasi oleh Bank. Perusahaan Pada bulan Desember 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang sebesar Rp 200.000.000 ribu dari Bank Permata dengan jangka waktu 40 bulan sampai dengan bulan Oktober 2011 termasuk 12 bulan masa tenggang (grace period) dimana setelah masa tenggang harus dikembalikan dengan cicilan bulanan dan tingkat bunga 11,5% per tahun.

306

Page 329: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan: Jaminan pribadi (personal guarantee) dari Trihatma Kusuma Haliman sebesar Rp 241.600.000

ribu (Catatan 33); Tanah dan Bangunan untuk proyek Gading Nias Residences dengan SHGB No. 3266, 3367 dan

3269 seluas 26.960 m2 yang seluruhnya atas nama Perusahaan; Tanah milik Perusahaan dengan HGB No. 9603 seluas 7.815 m2; dan Piutang penjualan Gading Nias Residences sebesar Rp 200.000.000 ribu. Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain membatasi hak Perusahaan untuk menjaminkan harta kekayaan Perusahaan; serta mendapat fasilitas dari institusi keuangan lain untuk pembiayaan proyek Gading Nias. Pada bulan Desember 2010, Perusahaan telah melunasi seluruh utang ini. Bank Tabungan Negara (BTN) Pada bulan April 2010, KUS memperoleh fasilitas kredit pinjaman tetap angsuran dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 200.000.000 ribu dari BTN dengan jangka waktu pinjaman adalah selama 60 bulan sampai dengan bulan Maret 2015 termasuk 18 bulan masa tenggang (grace period) dimana setelah masa tenggang harus dikembalikan dengan cicilan bulanan. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 12,5% (floating) per tahun dan akan dibayar secara bulanan. Pinjaman tersebut dijamin dengan jaminan paripasu dengan utang KUS pada Bank Permata. Sehubungan dengan fasilitas pinjaman tersebut, KUS disyaratkan membuka rekening escrow di BTN yang hanya digunakan untuk membayar utang bank. Pada tanggal neraca, rekening escrow ini disajikan sebagai rekening bank yang dibatasi penggunaannya (Catatan 15). Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain membatasi hak KUS untuk mengubah anggaran dasar dan pengurus; melakukan merger atau akuisisi; mendapat tambahan pinjaman dari pihak lain kecuali pinjaman dari pemegang saham dan transaksi dagang normal; melunasi utang kepada pemegang saham; membubarkan perusahaan dan meminta dinyatakan pailit; serta menyewakan perusahaan, memindahtangankan dalam bentuk, nama, atau maksud apapun kepada pihak ketiga. Pada bulan Juli 2010, KUS telah memperoleh persetujuan dari BTN untuk melakukan beberapa hal tersebut di atas yang dibatasi oleh Bank. Bank CIMB Niaga (CIMB) Utang kepada CIMB merupakan fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan IBKP dengan saldo terutang sebagai berikut:

31 Maret2011 2010 2009 2008

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

IBKP 38.000.000 43.500.000 57.500.000 55.696.428 Perusahaan - - - 300.000.000

Jumlah 38.000.000 43.500.000 57.500.000 355.696.428

31 Desember

IBKP Pada bulan April 2008, IBKP memperoleh fasilitas kredit pinjaman tetap angsuran dengan maksimum pinjaman Rp 60.000.000 ribu dan jangka waktu pinjaman adalah selama 42 bulan sampai dengan bulan Oktober 2011 termasuk 15 bulan masa tenggang (grace period) dimana setelah masa tenggang harus dikembalikan dengan cicilan bulanan.

307

Page 330: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 11,75% (floating) per tahun dan akan dibayar secara bulanan. Pinjaman tersebut dijamin dengan: Tanah milik IBKP dengan SHGB No. 1801 (791 m2), SHGB No. 1802 (312 m2) dan SHGB

No. 1803 (7.950 m2). Nilai Hak Tanggungan untuk jaminan adalah sebesar Rp 75.000.000 ribu. Jaminan pribadi dari Trihatma Kusuma Haliman (Catatan 33) sebesar 80% dan Budi Yanto Lusli

sebesar 20% dari jumlah utang bank. Sehubungan dengan fasilitas pinjaman tersebut, IBKP disyaratkan membuka rekening escrow di CIMB yang hanya digunakan untuk membayar utang bank. Pada tanggal neraca, rekening escrow ini disajikan sebagai rekening bank yang dibatasi penggunaannya (Catatan 15). Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain membatasi hak IBKP untuk mengubah struktur pemegang saham; melakukan merger, akuisisi, perubahan usaha, penjualan aset secara signifikan dan investasi pengeluaran modal dalam jumlah material; menjaminkan segala liabilitas dari perusahaan afiliasi, pemegang saham dan atau perusahaan terkait; mendapat tambahan pinjaman dari pihak lain; serta wajib menjaga rasio keuangan Gearing Ratio maksimal 3,5. Pada tanggal 31 Maret 2011, IBKP memenuhi rasio keuangan tersebut. Pada bulan Juli 2010, IBKP telah memperoleh persetujuan dari CIMB untuk melakukan beberapa hal tersebut diatas yang dibatasi oleh Bank. Perusahaan Pada bulan Juni 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit jangka panjang dari CIMB dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 300.000.000 ribu, berjangka waktu 84 bulan termasuk 30 bulan masa tenggang (grace period) dimana setelah masa tenggang harus dikembalikan dengan cicilan bulanan dengan tingkat bunga SBI 1 bulanan + 4,5% (selama masa konstruksi) dan SBI 1 bulanan + 3,5% (selama masa setelah konstruksi). Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain membatasi hak Perusahaan untuk mengubah anggaran dasar dan susunan direksi dan komisaris serta pemegang saham; mendapat pinjaman dari pihak lain; membagikan dividen serta wajib menjaga beberapa rasio keuangan tertentu. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan paripasu dengan utang Perusahaan di BII, dengan jaminan sebagai berikut: APHT atas Tanah dan Bangunan dengan beberapa HGB dengan luas 77.757 m2 atas nama

Perusahaan, yang berlokasi di Kelurahan Tanjung Duren, Jakarta Barat senilai Rp 750.000.000 ribu (atau 125% dari jumlah fasilitas);

Letter of Undertaking atas tanah dan bangunan untuk luas tanah 20.211 m2 yang berlokasi di Kelurahan Tanjung Duren, Jakarta Barat;

Gadai saham atas seluruh saham milik Perusahaan; Fidusia atas tagihan seluruh piutang usaha dan pendapatan Proyek Central Park; Pengalihan hak-hak dan/atau liabilitas atas jaminan pelaksanaan (atau ”Performance Bond”) dari

kontraktor utama berkaitan dengan Proyek Central Park; Pengalihan hak tagih (Cessie) atas klaim asuransi kepada BII dan Lippo; Fidusia atas tagihan dari seluruh hak sewa yang berkaitan dengan Proyek Central Park; dan Pemberian jaminan pribadi (Personal Guarantee) dari Trihatma Kusuma Haliman (Catatan 33). Pada bulan Juli 2009, fasilitas pinjaman Perusahaan di CIMB ini, dialihkan menjadi utang sindikasi bersama BNI dan BII. Bank Artha Graha (BAG) Pada bulan Agustus 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang dari BAG dengan jumlah sebesar Rp 130.000.000 ribu, berjangka waktu 48 bulan sampai dengan bulan Agustus 2012 termasuk 12 bulan masa tenggang (grace period) dimana setelah masa tenggang harus dikembalikan dengan cicilan bulanan dan tingkat bunga 18,5% per tahun.

308

Page 331: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain membatasi hak Perusahaan untuk mengubah anggaran dasar dan susunan direksi dan komisaris serta pemegang saham; mendapat kredit dari atau meminjamkan uang kepada pihak lain; mengadakan perjanjian bantuan teknik atau manajemen dengan pihak ketiga; mengeluarkan saham-saham baru; serta membayar utangnya kepada para pemegang saham dan/atau pihak yang berelasi dalam bentuk apapun juga yang sekarang telah ada maupun yang akan timbul di kemudian hari. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan: Tanah untuk proyek Royal Mediterania Garden Residence, dengan SHGB No. 02555 (3.942 m2)

dan SHGB No. 02569 (12.273 m2) atas nama Perusahaan; Jaminan fidusia atas tagihan yang ada maupun yang akan dimiliki oleh Perusahaan sehubungan

dengan penjualan unit-unit Royal Mediterania Garden Residence; Jaminan perusahaan (corporate guarantee) yang diberikan oleh PT Jaya Lestari Persada dan

PT Indofica (Catatan 33); dan Jaminan pribadi (personal guarantee) dari Trihatma Kusuma Haliman (Catatan 33). Pada tahun 2010, Perusahaan telah melunasi utang tersebut. Bank International Indonesia (BII) Pada bulan Agustus 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit jangka panjang dari BII dengan maksimum pinjaman sebesar Rp 300.000.000 ribu, berjangka waktu 84 bulan termasuk 30 bulan masa tenggang (grace period) dimana setelah masa tenggang harus dikembalikan dengan cicilan bulanan. Tingkat bunga pinjaman adalah SBI 1 bulanan + 4,5% (selama masa konstruksi) dan SBI 1 bulanan + 3,5% (selama masa setelah konstruksi). Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu untuk tidak melakukan hal-hal berikut tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari pihak bank, antara lain membatasi hak Perusahaan untuk mengubah anggaran dasar dan susunan direksi dan komisaris serta pemegang saham; mendapat pinjaman uang atau kredit dari pihak lain; membagikan dividen serta wajib menjaga rasio keuangan tertentu. Pinjaman ini dijamin dengan jaminan paripasu dengan utang Perusahaan di CIMB. Saldo terutang untuk fasilitas ini adalah sebesar Rp 300.000.000 ribu pada tanggal 31 Desember 2008. Pada bulan Juli 2009, fasilitas pinjaman ini dialihkan menjadi utang sindikasi bersama BNI dan BII. Hutang bank diatas memiliki tingkat bunga mengambang sehingga Perusahaan dan anak perusahaan terekspos terhadap risiko suku bunga atas arus kas (cash flow interest rate risk).

19. UANG MUKA PENJUALAN DAN PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA

31 Maret2011 2010 2009 2008

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000Uang muka

Penjualan 647.303.692 459.259.419 545.879.285 682.672.408Titipan pelanggan 35.998.068 15.344.459 7.444.697 16.941.357

Pendapatan diterima dimukaPenjualan 275.005.888 548.265.958 333.424.080 -Sewa 229.892.037 81.580.148 163.247.900 61.087.086

Jumlah 1.188.199.685 1.104.449.984 1.049.995.962 760.700.851

31 Desember

309

Page 332: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

Perincian uang muka penjualan berdasarkan persentase dari harga jual adalah sebagai berikut:

31 Maret2011 2010 2009 2008

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

< 20% 161.422.265 132.134.252 537.324.032 682.672.40820% - 49,99% 305.484.482 250.590.182 241.574 -50% - 99,99% 126.872.954 17.645.313 260.143 -100% 53.523.991 58.889.672 8.053.536 -

Jumlah 647.303.692 459.259.419 545.879.285 682.672.408

Persentase dari harga jual31 Desember

Seluruh uang muka penjualan tersebut dalam mata uang Rupiah. Pada tanggal 31 Maret 2011, uang muka penjualan sebesar Rp 43.750.000 ribu merupakan uang muka penjualan tanah belum dikembangkan milik Perusahaan kepada PT Sunter Agung, pihak yang berelasi (Catatan 33 dan 35g), yang belum memenuhi kriteria pengakuan pendapatan. Uang muka penjualan lainnya merupakan uang muka penjualan unit apartemen dan rumah toko yang belum memenuhi kriteria pengakuan pendapatan. Uang muka titipan pelanggan merupakan penerimaan dari calon pembeli yang masih dapat dibatalkan sewaktu-waktu. Pendapatan diterima dimuka dari penjualan merupakan selisih lebih antara uang yang diterima dengan pengakuan pendapatan berdasarkan persentase penyelesaian proyek. Pendapatan diterima dimuka dari sewa merupakan uang muka sewa yang diterima dari penyewa.

20. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA

Perusahaan dan anak perusahaan menghitung dan membukukan imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 729 karyawan pada tanggal 31 Maret 2011 dan 687, 811 dan 575 karyawan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008. Beban imbalan pasca kerja yang diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi adalah:

20102011 (Tiga bulan) 2010 2009 2008

(Tiga bulan) (Tidak diaudit) (Satu tahun) (Satu tahun) (Satu tahun)Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Biaya jasa kini 1.195.205 448.043 4.179.494 1.830.387 1.185.050Biaya bunga 213.868 95.033 752.066 330.338 150.403Biaya jasa lalu 1.843.566 25.599 2.983.507 234.057 623.026Biaya pesangon pemutusan kerja - - 7.096 - -Kerugian (keuntungan) aktuarial bersih 48.623 (35.609) (51.581) 28.252 (3.376)

Jumlah 3.301.262 533.066 7.870.582 2.423.034 1.955.103

310

Page 333: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

Liabilitas imbalan pasca kerja pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasi adalah sebagai berikut:

31 Maret2011 2010 2009 2008

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Nilai kini liabilitas imbalan pasti 21.646.294 17.955.803 7.182.591 4.235.155Biaya jasa lalu yang belum diakui (127.100) (109.639) (138.234) (147.141)Keuntungan aktuarial yang belum diakui (3.579.618) (2.983.842) 622.735 1.156.044

Kewajiban bersih 17.939.576 14.862.322 7.667.092 5.244.058

31 Desember

Mutasi liabilitas bersih dalam laporan posisi keuangan konsolidasi adalah sebagai berikut:

31 Maret2011 2010 2009 2008

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000Saldo awal 14.862.322 7.667.092 5.244.058 3.426.955Beban periode berjalan (Catatan 28) 3.301.262 7.870.582 2.423.034 1.955.103Penghapusan liabilitas imbalan

pasca kerja (224.008) - - -Pembayaran manfaat - (675.352) - -Lain-lain - - - (138.000)

Saldo akhir 17.939.576 14.862.322 7.667.092 5.244.058

31 Desember

Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung oleh aktuaris independen PT Ricky Leonard Jasatama (d/h PT Rileos Pratama) dan PT Bumi Dharma Aktuaria. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial adalah sebagai berikut:

31 Maret2011 2010 2009 2008

Tingkat diskonto per tahun 9% - 9,5% 9,5% - 10% 11% 12%Tingkat kenaikan gaji per tahun 5% - 11% 5% - 10% 5% - 10% 5% - 10%Umur pensiun normal 55 tahun 55 tahun 55 tahun 55 tahunTabel mortalitas TMI 2 TMI 2 TMI 2 TMI 2

31 Desember

21. KEPENTINGAN NONPENGENDALI

31 Maret2011 2010 2009 2008

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

a. Kepentingan nonpengendali atas aset bersih anak perusahaanPT Arah Sejahtera Abadi 164.437.488 141.096.659 93.447.976 103.022.940PT Brilliant Sakti Persada 83.441.240 82.568.752 - -PT Kharisma Bhakti Sejahtera 44.833.892 44.122.271 - -PT Intersatria Budi Karya Pratama 15.287.594 15.376.952 15.145.325 7.289.288PT Kencana Unggul Sukses 303.546 331.154 393.743 -PT Buana Surya Makmur 256.413 263.369 - -PT Central Indah Palace 125.090 - - -

Jumlah 308.685.263 283.759.157 108.987.044 110.312.228

31 Desember

311

Page 334: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

20102011 (Tiga bulan) 2010 2009 2008

(Tiga bulan) (Tidak diaudit) (Satu tahun) (Satu tahun) (Satu tahun)Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

b. Laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada kepentingan nonpengendaliPT Arah Sejahtera Abadi 23.340.829 (3.312.356) 50.776.721 (15.134.964) (12.852.913)PT Brilliant Sakti Persada 872.488 - (3.663.404) - -PT Intersatria Budi Karya Pratama (303.500) 1.211.154 1.903.678 7.856.036 220.291PT Kharisma Bhakti Sejahtera (188.379) - 22.271 - -PT Kencana Unggul Sukses (27.291) (6.646) (62.629) (6.216) -PT Buana Surya Makmur (6.920) - (8.278.699) - -PT Central Indah Palace 90 - - - -

Jumlah 23.687.317 (2.107.848) 40.697.938 (7.285.144) (12.632.622)

22. MODAL SAHAM

Jumlah Persentase Jumlah ModalSaham Pemilikan Disetor

% Rp '000

PT Indofica 9.693.780.000 47,29 969.378.000PT Jaya Lestari Persada 3.010.000.000 14,68 301.000.000PT Simfoni Gema Lestari 1.040.000.000 5,07 104.000.000Trihatma Kusuma Haliman 620.693.500 3,03 62.069.350Dewan direksi dan komisaris 15.004.500 0,07 1.500.450Masyarakat umum 6.120.522.000 29,86 612.052.200

Jumlah 20.500.000.000 100,00 2.050.000.000

31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010

Nama Pemegang Saham

Jumlah Persentase Jumlah ModalSaham Pemilikan Disetor

% Rp '000PT Jaya Lestari Persada 120.000.000 80,00 120.000.000PT Indofica 29.999.000 19,99 29.999.000Trihatma Kusuma Haliman 1.000 0,01 1.000

Jumlah 150.000.000 100,00 150.000.000

31 Desember 2009 dan 2008

Nama Pemegang Saham

Berdasarkan Akta No. 65 tanggal 22 Juni 2010 dari Yulia S. H., notaris di Jakarta, pemegang saham setuju untuk meningkatkan modal dasar Perusahaan dari Rp 331.000.000 ribu menjadi Rp 5.740.000.000 ribu dan modal ditempatkan dari Rp 150.000.000 ribu menjadi Rp 1.435.000.000 ribu dengan nilai nominal Rp 1.000 per lembar saham, yang setorannya berasal dari uang muka setoran modal sebesar Rp 692.001.700 ribu (Catatan 24) dan setoran tunai sebesar Rp 592.998.300 ribu dimana atas setoran tunai sebesar Rp 493.911.883 ribu telah diterima sebelum tanggal 31 Maret 2010. Akta ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-32229.AH.01.02.Tahun 2010 tanggal 25 Juni 2010. Berdasarkan Akta No. 79 tanggal 25 Juni 2010 dari Yulia S. H., notaris di Jakarta, pemegang saham setuju untuk mengubah nilai nominal saham Perusahaan dari Rp 1.000 menjadi Rp 100 per lembar saham. Akta ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-AH.01.10-15994 tanggal 28 Juni 2010. Berdasarkan Akta No. 1 tanggal 2 Agustus 2010 dari Yulia, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham setuju untuk mencatat seluruh saham di Bursa Efek Indonesia, dimana dalam penawaran saham perdana tersebut, Perusahaan dapat mencatat maksimal sebesar 49% dari modal ditempatkan dan disetor. Pada penawaran umum saham perdana ini, Perusahaan menjual kepada masyarakat sebanyak 615.000.000 lembar saham.

312

Page 335: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

Program Pemberian Opsi Pembelian Saham Kepada Manajemen dan Karyawan

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 24 September 2010, Pemegang Saham menyetujui rencana Program Pemberian Opsi Pembelian Saham kepada Manajemen dan Karyawan (Management & Employee Stock Option Plan / MESOP). Manajemen dan karyawan yang berhak untuk mengikuti program MESOP terdiri dari:

- Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan, anak perusahaan dan perusahaan asosiasi, kecuali

Komisaris Independen dan anggota Komite Audit; - Karyawan Perusahaan dan anak perusahaan dengan jabatan supervisor atau lebih tinggi. Pelaksanaan program MESOP akan dilakukan dengan menerbitkan hak opsi dalam 2 (dua) tahap dengan rincian sebagai berikut: - Tahap Pertama

Jumlah hak opsi yang akan diterbitkan sebesar maksimum 50% (lima puluh puluh persen) dari jumlah hak opsi yang diterbitkan dalam program MESOP, dan akan diberikan kepada peserta program MESOP pada bulan Januari 2011.

- Tahap Kedua

Sebesar sisa dari hak opsi dalam program MESOP akan diberikan kepada peserta program MESOP pada bulan Februari 2012.

Periode Pelaksanaan Hak Opsi akan ditetapkan di kemudian hari, sebanyak-banyaknya 2 (dua) periode pelaksanaan setiap tahunnya dan Harga Pelaksanaan akan ditetapkan dengan mengacu pada ketentuan yang termaktub dalam butir V.2.2 Peraturan I-A Lampiran I Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep 305/BJ/07-2004 tertanggal 19 Juli 2004 yaitu sekurang-kurangnya 90,0% dari harga rata-rata penutupan saham Perusahaan Tercatat yang bersangkutan selama kurun waktu 25 (dua puluh lima) Hari Bursa berturut turut di Pasar Reguler sebelum Periode Pelaksanaan. Pelaksanaan Program MESOP akan dilakukan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang akan ditetapkan oleh Direksi Perusahaan dengan memperhatikan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan keputusan Direksi No. 824/SK-APL/X/2010/ tanggal 26 Oktober 2010, periode pelaksanaan MESOP ditetapkan satu kali dalam setahun setelah masa tunggu pelaksanaan opsi (vested period). Sampai dengan 31 Maret 2011, Perusahaan belum mengkonfirmasi mengenai alokasi hak opsi saham dalam program MESOP kepada peserta MESOP.

23. TAMBAHAN MODAL DISETOR 31 Maret 2011

dan 31 Desember 2010

Rp 000

Tambahan modal disetor dari PT Simfoni Gema Lestari 9.650.000Tambahan modal disetor dari penawaran umum saham Perusahaan kepada

masyarakat sebesar 6.150.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per sahamyang ditawarkan Rp 365 per saham 1.629.750.000

Jumlah 1.639.400.000Dikurangi dengan biaya emisi saham (66.873.957)

Saldo tambahan modal disetor 1.572.526.043

313

Page 336: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan) 24. UANG MUKA SETORAN MODAL

2009 2008Rp'000 Rp'000

PT Indofica 450.380.650 79.500.000PT Jaya Lestari Persada 181.000.000 181.000.000Trihatma Kusuma Haliman 60.621.050 -Jumlah 692.001.700 260.500.000

31 Desember

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, uang muka setoran modal belum dibuat akta peningkatan modal, sehingga belum dapat disajikan sebagai modal saham. Pada bulan Juni 2010, uang muka setoran modal telah disajikan sebagai modal disetor (Catatan 22).

25. PENJUALAN DAN PENDAPATAN USAHA

20102011 (Tiga bulan) 2010 2009 2008

(Tiga bulan) (Tidak diaudit) (Satu tahun) (Satu tahun) (Satu tahun)Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Penjualan:Apartemen 498.023.358 266.827.096 1.468.080.659 855.952.718 659.586.177Perkantoran 154.686.516 - 295.392.576 - -Rumah toko - - 71.594.180 - 150.445.165

Jumlah 652.709.874 266.827.096 1.835.067.415 855.952.718 810.031.342

Pendapatan:Sewa 40.403.216 16.433.682 103.509.189 - -Lainnya 15.541 - 142.398 - -

Jumlah 40.418.757 16.433.682 103.651.587 - -

Jumlah 693.128.631 283.260.778 1.938.719.002 855.952.718 810.031.342

Tidak terdapat penjualan dan pendapatan usaha dari pihak berelasi. Tidak terdapat penjualan dan pendapatan usaha dari satu pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan dan pendapatan usaha. Perusahaan dan anak perusahaan juga mencatat penghasilan pembatalan penjualan, denda dan ganti nama dan denda keterlambatan serah terima kepada pelanggan sebagai bagian dari keuntungan (kerugian) lainnya pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasi, dengan rincian sebagai berikut:

20102011 (Tiga bulan) 2010 2009 2008

(Tiga bulan) (Tidak diaudit) (Satu tahun) (Satu tahun) (Satu tahun)Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Penghasilan pembatalan penjualan,denda dan ganti nama 2.416.503 1.045.417 12.084.965 5.230.510 1.022.032

Denda keterlambatan serah terimakepada pelanggan (115.574) - (1.957.282) (966.702) -

314

Page 337: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan) 26. BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BEBAN LANGSUNG

20102011 (Tiga bulan) 2010 2009 2008

(Tiga bulan) (Tidak diaudit) (Satu tahun) (Satu tahun) (Satu tahun)Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Beban pokok penjualan:Apartemen 332.373.569 169.671.281 1.030.730.054 568.019.316 562.894.008Perkantoran 89.208.774 - 182.961.352 - -Rumah toko - - 55.014.038 - 122.711.292

Jumlah 421.582.343 169.671.281 1.268.705.444 568.019.316 685.605.300Beban langsung:

Penyusutan (Catatan 12) 13.939.293 10.618.879 44.593.381 - -Listrik, air dan gas - 10.825.258 10.825.258 - -Keamanan - 128.779 128.779 - -Lainnya 55.281 1.728.220 2.913.384 - -

Jumlah 13.994.574 23.301.136 58.460.802 - -

Jumlah 435.576.917 192.972.417 1.327.166.246 568.019.316 685.605.300

Tidak terdapat pembelian dan beban kepada pihak berelasi.

27. BEBAN PENJUALAN 2010

2011 (Tiga bulan) 2010 2009 2008(Tiga bulan) (Tidak diaudit) (Satu tahun) (Satu tahun) (Satu tahun)

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000Pameran dan launching 16.678.939 12.733.444 60.474.712 67.402.864 35.513.773 Iklan dan brosur 13.439.949 4.619.357 27.094.059 20.717.495 27.313.398 Promosi 3.545.350 1.759.227 9.649.963 17.181.090 9.886.727 Komisi 3.436.727 823.276 5.308.999 5.732.769 6.413.756 Penyusutan dan amortisasi 2.581.060 3.764.130 12.363.127 22.772.770 7.421.906 Kantor pemasaran 99.420 492.865 622.273 3.775.374 1.106.405 Lain-lain 449.160 1.343.279 2.930.212 1.160.925 4.197.347

Jumlah 40.230.605 25.535.578 118.443.345 138.743.287 91.853.312

28. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 2010

2011 (Tiga bulan) 2010 2009 2008(Tiga bulan) (Tidak diaudit) (Satu tahun) (Satu tahun) (Satu tahun)

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Gaji dan tunjangan 31.652.096 16.424.322 129.605.970 53.199.711 46.066.548 Jasa profesional 4.113.885 1.921.815 7.986.869 4.289.906 6.081.428 Imbalan pasca kerja (Catatan 20) 3.301.262 533.066 7.870.582 2.423.034 1.955.103Administrasi kredit dan bank 2.182.932 2.940.334 4.774.176 23.822.177 4.766.158 Keperluan kantor 2.182.135 1.033.403 5.011.782 10.112.412 6.341.935 Penyusutan dan amortisasi 1.305.615 974.165 3.923.804 2.933.308 1.734.201 Pajak dan perizinan 1.308.758 22.621 12.691.735 2.326.472 1.169.949 Listrik, air dan gas 1.067.118 661.839 2.856.371 8.222.870 3.103.947 Pemeliharaan 712.494 68.852 2.410.924 1.959.718 759.323 Sewa peralatan operasional 668.581 104.232 1.187.009 91.317 112.151 Asuransi 648.275 420.612 1.827.195 959.244 744.734 Telepon dan telex 513.508 316.260 1.788.751 1.378.990 873.159 Keamanan dan kebersihan 385.469 291.669 1.609.531 1.227.108 911.556 Alat tulis dan perlengkapan kantor 362.289 446.163 1.969.977 1.307.576 1.118.007 Jasa manajemen - 720.000 4.709.545 2.355.000 1.885.000 Lain-lain 3.396.982 1.474.108 9.501.554 7.831.386 5.037.321

Jumlah 53.801.399 28.353.461 199.725.775 124.440.229 82.660.520

315

Page 338: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan) 29. PENGHASILAN BUNGA

20102011 (Tiga bulan) 2010 2009 2008

(Tiga bulan) (Tidak diaudit) (Satu tahun) (Satu tahun) (Satu tahun)Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Bunga 16.550.413 8.250.990 33.942.319 33.914.409 20.927.128Jasa giro 1.121.868 1.217.617 4.066.170 6.177.986 1.871.823

Jumlah 17.672.281 9.468.607 38.008.489 40.092.395 22.798.951

30. PAJAK PENGHASILAN Beban (manfaat) pajak Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari:

20102011 (Tiga bulan) 2010 2009 2008

(Tiga bulan) (Tidak diaudit) (Satu tahun) (Satu tahun) (Satu tahun)Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Beban pajak kiniPajak penghasilan final

Perusahaan 25.632.550 11.670.239 69.088.983 31.239.434 -Anak perusahaan 11.127.184 1.325.797 31.586.798 8.896.111 -

Pajak penghasilan tidak final - Perusahaan - - - - 2.643.631

Jumlah beban pajak kini 36.759.734 12.996.036 100.675.781 40.135.545 2.643.631Beban pajak tangguhan

Perusahaan - - - - 920.302Anak perusahaan - - - 2.313.834 2.281.089

Jumlah beban pajak tangguhan - - - 2.313.834 3.201.391

Jumlah beban pajak 36.759.734 12.996.036 100.675.781 42.449.379 5.845.022

Pajak kini Pajak Penghasilan Final Pajak penghasilan final sehubungan dengan penjualan apartemen, rumah toko dan perkantoran serta pendapatan sewa dan jasa pengelolaan adalah sebagai berikut:

20102011 (Tiga bulan) 2010 2009

(Tiga bulan) (Tidak diaudit) (Satu tahun) (Satu tahun)Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Beban pajak final yang berasal dari:Pengalihan hak atas tanah dan

bangunan:Subsidi (1%) 1.223 699.618 1.526.865 665.523Non Subsidi (5%) 32.744.611 10.653.050 88.852.351 39.470.022

Penyewaan tanah dan atau bangunan (10%) 4.013.900 1.643.368 10.296.565 -

Jumlah 36.759.734 12.996.036 100.675.781 40.135.545

316

Page 339: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

Perincian utang pajak penghasilan final adalah sebagai berikut:

2011 2010 2009 2008(Tiga bulan) (Satu tahun) (Satu tahun) (Satu tahun)

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Saldo awal tahun 60.260.475 58.113.974 - -Pajak penghasilan final atas

pendapatan usaha tahun berjalan 36.759.734 100.675.781 40.135.545 -Mutasi bersih pajak dibayar dimuka

atas uang muka penjualan dan pendapatan diterima dimuka 3.605.600 10.082.258 45.251.667 201.895

Pajak penghasilan final yang telah dipotong pihak ketiga atau disetor Perusahaan dan anak perusahaan tahun berjalan (42.481.458) (108.611.538) (27.273.238) (201.895)

Saldo akhir periode hutang pajak penghasilan final (Catatan 17) 58.144.351 60.260.475 58.113.974 -

Pajak Penghasilan Tidak Final Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasi dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:

2008(Satu tahun)

Rp'000

Rugi sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasi (19.205.198)Rugi sebelum pajak anak perusahaan (28.857.847)

Laba sebelum pajak - Perusahaan 9.652.649

Perbedaan tetap:Penghasilan bunga yang telah dipotong pajak final (4.401.650)Kenikmatan karyawan 2.231.664 Imbalan pasca kerja 1.374.863 Bagian rugi bersih perusahaan asosiasi 2.465Beban lain-lain 10.446

Jumlah (782.212)

Laba kena pajak Perusahaan 8.870.437

317

Page 340: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

Rincian beban dan utang pajak kini adalah sebagai berikut:

2008(Satu tahun)

Rp'000Beban pajak kini

10% x Rp 50.000.000 5.00015% x Rp 50.000.000 7.50030% x Rp 8.770.437 ribu tahun 2008 2.631.131

Jumlah 2.643.631Dikurangi pembayaran dimuka pajak pasal 25 1.691.447Utang pajak kini (Catatan 17) 952.184

Sejak tahun 2009, seluruh pendapatan dikenakan pajak penghasilan final. Pajak tangguhan

Dikreditkan(Dibebankan) ke (Dibebankan) kelaporan laba rugi laporan laba rugi

komprehensif komprehensif1 Januari 2008 konsolidasi 31 Desember 2008 konsolidasi 31 Desember 2009

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

PerusahaanAset pajak tangguhan - bersih

Imbalan pasca kerja 920.302 (920.302) - - -

IBKPAset pajak tangguhan - bersih

Rugi fiskal 2.524.500 (317.693) 2.206.807 (2.206.807) -Imbalan pasca kerja 55.760 51.267 107.027 (107.027) -

Aset pajak tangguhan - bersih 2.580.260 (266.426) 2.313.834 (2.313.834) -

ASAAset pajak tangguhan - bersih

Rugi fiskal 1.962.637 (1.962.637) - - -Imbalan pasca kerja 52.026 (52.026) - - -

Aset pajak tangguhan - bersih 2.014.663 (2.014.663) - - -

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan No. 243/PMK.03/2008 tentang pelaksanaan pembayaran pajak penghasilan atas pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan, seluruh penghasilan yang berasal dari pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dikenakan pajak penghasilan final. Peraturan ini berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2009. Hal ini menyebabkan seluruh aset pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 dibebankan pada tahun 2009 dan 2008, karena menurut manajemen tidak dapat dimanfaatkan lagi di tahun mendatang.

318

Page 341: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian rugi akuntansi sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

2008(Satu tahun)

Rp'000

Rugi sebelum pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasi (19.205.198)Rugi sebelum pajak anak perusahaan (28.857.847)

Laba sebelum pajak - Perusahaan 9.652.649

Pajak sesuai dengan tarif yang berlaku 2.878.295

Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal (234.664)Pembebanan pajak tangguhan 920.302

Jumlah beban pajak tidak final Perusahaan 3.563.933Jumlah beban pajak tidak final anak perusahaan 2.281.089

Jumlah 5.845.022

31. LABA (RUGI) PER SAHAM Perhitungan laba (rugi) bersih per saham dasar didasarkan pada data berikut:

31 Maret 31 Maret2011 2010 2010 2009 2008

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000Laba (rugi)

Laba (rugi) periode berjalan 141.410.283 37.352.875 241.884.575 35.117.123 (12.417.598)

Jumlah Saham Lembar Lembar Lembar Lembar LembarJumlah rata-rata tertimbang saham

biasa untuk perhitungan laba (rugi) per saham dasar:

Jumlah awal periode dengan nilai nominal Rp 100 per saham pada tanggal 31 Maret 2011 dan Rp 1.000 per saham pada tanggal 31 Maret 2010, 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 20.500.000.000 150.000.000 150.000.000 150.000.000 150.000.000

Tambahan saham beredar berasal dari: (Catatan 22)Uang muka setoran modal - 692.001.700 692.001.700 692.001.700 692.001.700 Setoran tunai - - 592.998.300 - -Penawaran umum perdana saham - - 859.315.068 - -

Tambahan saham beredar berasal dari pemecahan menjadi Rp 100 per saham pada tanggal 25 Juni 2010(Catatan 22) - 7.578.015.300 10.104.350.524 7.578.015.300 7.578.015.300

Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk tujuan perhitungan laba (rugi) per saham dasar 20.500.000.000 8.420.017.000 12.398.665.592 8.420.017.000 8.420.017.000

31 Desember

319

Page 342: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

Jumlah rata-rata tertimbang saham yang digunakan untuk menghitung laba (rugi) bersih per saham dasar telah disesuaikan untuk mencerminkan pengaruh dari pemecahan saham dan uang muka setoran modal. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasi, Perusahaan tidak memiliki efek yang berpotensi saham biasa yang dilutif.

32. AKUISISI ANAK PERUSAHAAN a. Pada bulan Pebruari dan Maret 2010, Perusahaan mengakuisisi 70% saham BSP melalui

pembelian 10.500 lembar saham BSP milik PT Bina Mitra Satria Raya, pihak ketiga. Perusahaan mengakui/mencatat aset dan liabilitas BSP dengan menggunakan nilai wajar aset bersih pada tanggal 31 Maret 2010 dengan rincian sebagai berikut:

Nilai wajarRp'000

AsetKas dan setara kas 275.686 Aset tetap 488.740.700 Aset lain-lain 16.099.075

Jumlah 505.115.461 Liabilitas

Utang bank 292.511.897 Liabilitas lain-lain 177.938

Jumlah 292.689.835

Aset bersih 212.425.626

Nilai wajar aset bersih yang diperoleh 148.697.938 Selisih nilai wajar aset bersih yang diperoleh atas biaya perolehan

yang dialokasikan secara proporsional terhadap nilai wajaraset non-moneter yang diakuisisi (109.470.358)

Jumlah biaya perolehan 39.227.580

Biaya perolehan dibayar dengan arus kas keluar bersih pada saat akuisisi sebesar Rp 38.951.894 ribu setelah dikurangi kas yang diperoleh sebesar Rp 275.686 ribu. Pada bulan Juni 2010, BSP meningkatkan modal ditempatkan dan Perusahaan melakukan penyetoran Rp 136.500.000 ribu atas 136.500 lembar saham baru. Pada bulan Juni 2010, Perusahaan menjual 36.750 lembar saham BSP kepada PT Lusli Kreasi Investama (LKI), pihak ketiga, dengan harga penjualan Rp 43.840.169 ribu, sehingga kepemilikan Perusahaan menjadi 52,5%. Atas penjualan ini, Perusahaan mencatat keuntungan bersih sebesar Rp 872.846 ribu yang dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain. Pada bulan Agustus 2010, Perusahaan membeli 13.312 lembar saham BSP dari LKI, pihak ketiga dengan harga beli Rp 15.879.925 ribu sehingga kepemilikan Perusahaan menjadi 58,8%. BSP memberikan kontribusi rugi bersih sebesar Rp 584.557 ribu untuk periode 1 April 2010 sampai dengan 31 Desember 2010 yang termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi.

320

Page 343: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

b. Pada bulan April 2010, Perusahaan mengakuisisi 99,82% saham KUS, yang berada dibawah pengendalian yang sama dengan Perusahaan, melalui penyetoran 2.180.000 lembar saham baru dengan harga perolehan sebesar Rp 218.000.000 ribu. Nilai buku KUS pada tanggal akuisisi sebesar Rp 210.233.782 ribu. Selisih antara aset bersih yang diakuisisi berdasarkan nilai buku dengan biaya perolehan sebesar Rp 7.766.218 ribu dicatat sebagai selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dalam akun ekuitas.

Harga perolehan dibayar dengan arus kas keluar bersih pada saat akuisisi sebesar Rp 190.263.330 ribu setelah dikurangi kas yang diperoleh sebesar Rp 27.736.670 ribu.

c. Pada bulan Mei 2010, Perusahaan mengakuisisi 60% saham ASA dengan nilai perolehan sebesar Rp 180.000.000 ribu, dari PT Indofica (Indofica), pihak yang berelasi dan berada dibawah pengendalian yang sama dengan Perusahaan. Nilai buku ASA pada tanggal akuisisi sebesar Rp 129.325.808 ribu. Selisih antara aset bersih yang diakuisisi berdasarkan nilai buku dengan biaya perolehan sebesar Rp 50.674.192 ribu dicatat sebagai selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dalam akun ekuitas.

Harga perolehan dibayar dengan arus kas keluar bersih pada saat akuisisi sebesar Rp 72.008.457 ribu setelah dikurangi kas yang diperoleh sebesar Rp 107.991.543 ribu.

d. Pada bulan Juni 2010, Perusahaan mengakuisisi 80% saham IBKP melalui pembelian dengan rincian sebagai berikut: 1. 77,8% saham IBKP yang dimiliki oleh Indofica, pihak yang berelasi.

2. 2,2% saham IBKP yang dimiliki oleh PT Lusli Kreasi Investama (LKI), pihak ketiga.

Perusahaan mengakui/mencatat aset dan liabilitas IBKP yang diperoleh dari Indofica yang merupakan pihak dibawah pengendalian yang sama dengan Perusahaan, sebesar nilai buku, sedangkan yang dibeli melalui LKI diakui/dicatat sebesar nilai wajar. Aset dan liabilitas IBKP pada tanggal 31 Mei 2010 adalah sebagai berikut:

Nilai buku sebelum diakuisisi Nilai wajarRp'000 Rp'000

AsetKas dan setara kas 35.128.309 35.128.309 Aset real estat 107.435.195 194.700.000 Aset tetap 277.358 277.358 Aset lain-lain 35.730.601 35.730.601

Jumlah 178.571.463 265.836.268

LiabilitasUtang bank 53.000.000 53.000.000 Liabilitas lain-lain 48.753.396 48.753.396

Jumlah 101.753.396 101.753.396

Aset bersih 76.818.067 164.082.872

321

Page 344: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

Perusahaan mengakui/mencatat aset dan liabilitas IBKP sebagai berikut: Nilai wajar

Rp'000

Pemilikan melalui pembelian saham milik pihak sepengendali sebesar 77,8%Aset bersih yang diakuisisi (berdasarkan nilai buku) 59.782.403

Pemilikan melalui pembelian saham milik pihak ketiga sebesar 2,2%Aset bersih yang diakuisisi (berdasarkan nilai wajar) 3.571.490

Selisih nilai wajar aset bersih yang diperoleh atas biaya perolehan yang dialokasikan secara proporsional terhadap nilai wajar aset non-moneter yang diakuisisi (1.942.389)

Selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali pada saat akuisisi (6.616.304)

Jumlah biaya perolehan 54.795.200

Biaya perolehan dibayar dengan arus kas keluar bersih pada saat akuisisi sebesar Rp 19.666.891 ribu setelah dikurangi kas yang diperoleh sebesar Rp 35.128.309 ribu.

e. Pada bulan Nopember 2010, Perusahaan mengakuisisi 99,90% saham BSM melalui pembelian 415.584 lembar saham BSM milik pihak ketiga. Perusahaan mengakui/mencatat aset dan liabilitas BSM dengan menggunakan nilai wajar aset bersih pada tanggal 30 Nopember 2010 dengan rincian sebagai berikut:

Nilai wajarRp'000

AsetKas dan setara kas 19.572.820 Aset real estat 286.937.599 Aset tetap 706.214 Aset lain-lain 1.416.865

Jumlah 308.633.498

LiabilitasLiabilitas lain-lain 262.505.659

Aset bersih 46.127.839

Nilai wajar aset bersih yang diperoleh 46.081.711 Selisih nilai wajar aset bersih yang diperoleh atas biaya perolehan

yang dialokasikan secara proporsional terhadap nilai wajaraset non-moneter yang diakuisisi (4.332.308)

Jumlah biaya perolehan 41.749.403

BSM memberikan kontribusi rugi bersih sebesar Rp 3.155.456 ribu untuk periode Nopember sampai dengan Desember 2010 yang termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi. Pada bulan Desember 2010, BSM meningkatkan modal ditempatkan dan Perusahaan melakukan penyetoran sebesar Rp 232.966.800 ribu. Biaya perolehan dibayar dengan arus kas keluar bersih pada saat akuisisi sebesar Rp 22.176.583 ribu setelah dikurangi kas dan setara kas yang diperoleh sebesar Rp 19.572.820 ribu.

322

Page 345: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

f. Pada bulan Pebruari 2011, Perusahaan mengakuisisi mengakuisisi 90% saham PGK melalui pembelian 360.000 lembar saham PGK milik pihak ketiga. Perusahaan mengakui/mencatat aset dan liabilitas PGK dengan menggunakan nilai wajar aset bersih pada tanggal 31 Januari 2011 dengan rincian sebagai berikut:

Nilai wajarRp'000

AsetKas dan setara kas 1.361.282 Aset real estat 197.791.677 Aset lain-lain 1.464.279

Jumlah 200.617.238

LiabilitasLiabilitas lain-lain 45.121.960

Aset bersih 155.495.278

Nilai wajar aset bersih yang diperoleh 139.945.751 Selisih nilai wajar aset bersih yang diperoleh atas biaya perolehan

yang dialokasikan terhadap nilai wajaraset non-moneter yang diakuisisi (139.585.751)

Jumlah biaya perolehan 360.000

PGK memberikan kontribusi rugi bersih sebesar Rp 767.086 ribu untuk periode 1 Pebruari 2011 sampai dengan 31 Maret 2011 yang termasuk dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi. Biaya perolehan dibayar dengan arus kas masuk bersih pada saat akuisisi sebesar Rp 1.001.282 ribu setelah dikurangi kas yang diperoleh sebesar Rp 1.361.282 ribu.

Akuisisi KUS, ASA dan IBKP tersebut di atas dilakukan antara entitas sepengendali dalam rangka restrukturisasi usaha sehingga diperlakukan dengan cara yang sama dengan metode penyatuan kepemilikan. Laporan keuangan konsolidasi untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 telah digabung dan disajikan kembali untuk mencerminkan akuisisi tersebut seolah-olah seluruh anak perusahaan di atas telah dimiliki oleh Perusahaan sejak 1 Januari 2008. Untuk tujuan penyajian, ekuitas anak perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 disajikan sebagai ”Ekuitas anak perusahaan yang berasal dari penyajian kembali laporan keuangan” pada akun komponen ekuitas lainnya dalam laporan posisi keuangan konsolidasi.

33. SIFAT DAN TRANSAKSI PIHAK BERELASI Sifat Hubungan Berelasi

a. PT Jaya Lestari Persada, PT Indofica dan Trihatma Kusuma Haliman merupakan pemegang

saham Perusahaan.

b. PT Tiara Metropolitan Indah dan PT Manggala Gelora Perkasa merupakan perusahaan asosiasi Perusahaan. Pada tahun 2010, TMI tidak lagi menjadi perusahaan asosiasi.

323

Page 346: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

c. Perusahaan yang sebagian pemegang saham, pengurus dan manajemennya sama dengan Perusahaan:

PT Sunter Agung PT Pluit Propertindo PT Central Prima Kelola PT Cahaya Utama Sejahtera PT Lautan Kencana Makmur PT Sakti Kelola Persada PT Pradani Sukses Abadi

PT Bangun Mitra Mandiri PT Cahaya Mitra Sejahtera PT Prima Buana Internusa PT Dian Ikrar Perkasa PT Sejahtera Kelola Abadi PT Jakarta Realty

Transaksi dengan pihak berelasi Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak-pihak berelasi yang meliputi, antara lain: a. Perusahaan memberikan manfaat jangka pendek untuk anggota Komisaris dan Direksi

Perusahaan sebagai berikut: 2011 2010 2009 2008

(Tiga bulan) (Satu tahun) (Satu tahun) (Satu tahun)Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

KomisarisGaji 660.000 2.515.650 1.062.000 750.000Bonus - 310.067 88.500 62.500Tunjangan lain-lain - 140.000 88.800 67.865

Jumlah 660.000 2.965.717 1.239.300 880.365

DireksiGaji 2.690.280 5.034.469 148.800 130.800Bonus - 6.388.778 13.400 11.300Tunjangan lain-lain - 210.248 12.400 10.900

Jumlah 2.690.280 11.633.495 174.600 153.000

Jumlah 3.350.280 14.599.212 1.413.900 1.033.365

b. ASA dan IBKP mengadakan perjanjian jasa konsultasi manajemen dengan PT Indofica seperti dijelaskan pada Catatan 35d.

c. ASA mengadakan perjanjian jasa konsultasi manajemen dengan PT Pluit Propertindo seperti

dijelaskan pada Catatan 35c.

d. BSP mengadakan perjanjian jasa konsultasi manajemen dengan PT Pradani Sukses Abadi, PT Bangun Mitra Mandiri dan PT Cahaya Mitra Sejahtera seperti dijelaskan pada Catatan 35d.

e. Trihatma Kusuma Haliman, PT Cahaya Utama Sejahtera, PT Lautan Kencana Makmur, PT Jaya

Lestari Persada dan PT Indofica memberikan jaminan pribadi (personal guarantee) dan jaminan perusahaan (corporate guarantee) atas utang bank yang diterima Perusahaan dan anak perusahaan (Catatan 18).

f. Perusahaan mengadakan perjanjian pengelolaan Mal Central Park dengan PT Central Prima

Kelola (Catatan 35b).

g. Perusahaan mengadakan pengikatan jual beli aset real estat dengan PT Sunter Agung (Catatan 35g).

h. Perusahaan mengadakan perjanjian pinjam pakai merek dan ciptaan dengan Trihatma Kusuma

Haliman seperti dijelaskan pada Catatan 35h.

324

Page 347: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

i. Perusahaan menjaminkan sebagian aset real estat atas utang bank yang diterima oleh PT Sunter Agung seperti yang dijelaskan pada Catatan 35i.

j. Perusahaan dan anak perusahaan juga melakukan perjanjian dengan PT Prima Buana Internusa,

PT Sakti Kelola Persada, PT Sejahtera Kelola Abadi, PT Central Prima Kelola dan PT Dian Ikrar Persada atas jasa manajemen, jasa pengelolaan apartemen dan perkantoran serta jasa penyediaan dan pengelolaan informasi, telekomunikasi dan multimedia seperti yang dijelaskan pada Catatan 35b, 35j dan 35k.

k. Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Jakarta Realty seperti yang dijelaskan pada Catatan 35q.

l. Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai transaksi diluar usaha dengan pihak-pihak yang

berelasi seperti yang diungkapkan dalam Catatan 8. Manajemen berpendapat bahwa seluruh transaksi dengan pihak yang berelasi dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Saldo aset, liabilitas dan beban yang timbul atas transaksi tersebut diatas adalah sebagai berikut:

31 Maret2011 2010 2009 2008

Piutang lain-lain (Rp '000) 1.633.061 1.108.758 29.689.693 22.471.226

Persentase terhadap jumlah aset 0,02% 0,01% 0,67% 0,82%

Utang lain-lain (Rp '000) 14.689.453 21.208.709 5.813.470 28.963.666

Persentase terhadap jumlah liabilitas 0,47% 0,62% 0,19% 1,43%

Beban jasa manajemen (Rp '000) - 4.709.545 2.355.000 1.885.000

Persentase terhadap beban umum dan administrasi - 2,36% 1,89% 2,28%

31 Desember

34. INFORMASI SEGMEN Segmen Usaha Di tahun sebelumnya, informasi segmen yang dilaporkan adalah berdasarkan segmen bisnis dan segmen geografis. Efektif 1 Januari 2011, informasi segmen yang dilaporkan sesuai dengan informasi yang digunakan oleh pengambil keputusan operasional dalam rangka mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen operasi. Perusahaan dan anak perusahaan saat ini melakukan kegiatan usaha menjual apartemen, pertokoan dan perkantoran dan menyewakan toko dan area pusat perbelanjaan.

Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen yang dilaporkan: I. Penjualan

- Apartemen - Perkantoran - Rumah toko

II. Pendapatan Sewa

- Hotel dan pusat perbelanjaan

325

Page 348: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan segmen usaha:

Pendapatan Sewa Hotel

Rumah tinggal dan PusatApartemen Perkantoran dan rumah toko Perbelanjaan Jumlah Eliminasi Konsolidasi

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF PENJUALAN DAN PENDAPATAN

USAHA 498.023.358 154.686.516 - 40.418.757 693.128.631 - 693.128.631

BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BEBAN LANGSUNG 332.373.569 89.208.774 - 13.994.573 435.576.917 - 435.576.917

LABA BRUTO 165.649.789 65.477.742 - 26.424.184 257.551.714 - 257.551.714

Beban penjualan (40.230.605) - (40.230.605) Beban umum dan administrasi (55.613.399) 1.812.000 (53.801.399) Penghasilan bunga 17.672.281 - 17.672.281 Beban bunga dan keuangan (1.470.443) - (1.470.443) Bagian laba bersih perusahaan asosiasi 13.339.639 - 13.339.639 Keuntungan (kerugian) lainnya 10.608.147 (1.812.000) 8.796.147

Laba sebelum pajak 201.857.334 Beban pajak - Bersih (36.759.734)

Laba periode berjalan 165.097.600 Pendapatan komprehensif lainnya -

Jumlah laba komprehensif 165.097.600

Laba yang dapat diatribusikankepada:Pemilik entitas induk 141.410.283 Kepentingan nonpengendali 23.687.317

Jumlah 165.097.600

POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAset segmen 2.013.733.581 154.909.691 34.686.548 2.304.979.475 4.508.309.295 41.691.835 4.550.001.130 Aset yang tidak dapat dialokasikan 2.883.336.541

Jumlah aset konsolidasi 7.433.337.671

Liabilitas segmen 866.332.379 21.749.123 7.922.644 245.724.577 1.141.728.723 - 1.141.728.723 Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan 1.990.369.062

Jumlah liabilitas konsolidasi 3.132.097.785

INFORMASI LAINNYAPengeluaran modal - 36.624.515 Pengeluaran modal yang tidak dapat dialokasikan 98.545.360 Penyusutan 1.325.332

31 Maret 2011

Penjualan

326

Page 349: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

Pendapatan Sewa Hoteldan Pusat

Apartemen Perkantoran Rumah toko Perbelanjaan Jumlah Eliminasi KonsolidasiRp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIFPENJUALAN DAN PENDAPATAN

USAHA 1.468.080.659 295.392.576 71.594.180 103.651.587 1.938.719.002 - 1.938.719.002

BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BEBAN LANGSUNG 1.030.858.833 182.961.352 55.014.038 58.332.023 1.327.166.246 - 1.327.166.246

LABA BRUTO 437.221.826 112.431.224 16.580.142 45.319.564 611.552.756 - 611.552.756

Beban penjualan (118.443.345) - (118.443.345) Beban umum dan administrasi (203.136.183) 3.410.408 (199.725.775) Penghasilan bunga 38.008.489 - 38.008.489 Beban bunga dan keuangan (13.024.550) - (13.024.550) Bagian laba bersih perusahaan asosiasi 47.922.569 - 47.922.569 Keuntungan (kerugian) lainnya 20.378.558 (3.410.408) 16.968.150

Laba sebelum pajak 383.258.294 Beban pajak - bersih (100.675.781)

Laba periode berjalan 282.582.513 Pendapatan komprehensif lainnya -

Jumlah laba komprehensif 282.582.513

Laba yang dapat diatribusikankepada:Pemilik entitas induk 241.884.575 Kepentingan nonpengendali 40.697.938

Jumlah 282.582.513

POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAset segmen 1.807.642.342 92.634.727 1.827.410 2.278.072.416 4.180.176.896 32.559.625 4.212.736.521 Aset yang tidak dapat dialokasikan 3.351.883.148

Jumlah aset konsolidasi 7.564.619.668

Liabilitas segmen 796.973.136 14.060.076 4.975.300 240.996.247 1.057.004.759 - 1.057.004.759 Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan 2.372.711.412

Jumlah liabilitas konsolidasi 3.429.716.171

INFORMASI LAINNYAPengeluaran modal 3.247.178 - - 666.685.698 669.932.876 669.932.876 Pengeluaran modal yang tidak

dapat dialokasikan 99.124.466 Penyusutan 3.934.339

Penjualan/Sales

31 Desember 2010

327

Page 350: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

Pendapatan Sewa Hoteldan Pusat

Apartemen Perkantoran Rumah toko Perbelanjaan KonsolidasiRp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIFPENJUALAN DAN PENDAPATAN USAHA 855.952.718 - - - 855.952.718

BEBAN POKOK PENJUALANDAN BEBAN LANGSUNG 568.019.316 - - - 568.019.316

LABA BRUTO 287.933.402 - - - 287.933.402

Beban penjualan (138.743.287) Beban umum dan administrasi (124.440.229) Penghasilan bunga 40.092.395 Beban bunga dan keuangan (447.469) Bagian rugi bersih perusahaan

asosiasi (9.359) Keuntungan (kerugian) lainnya 5.895.905

Laba sebelum pajak 70.281.358 Beban pajak - bersih (42.449.379)

Laba periode berjalan 27.831.979 Pendapatan komprehensif lainnya -

Jumlah laba komprehensif 27.831.979

Laba yang dapat diatribusikankepada:Pemilik entitas induk 35.117.123 Kepentingan nonpengendali (7.285.144)

Jumlah 27.831.979

POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAset segmen 1.577.541.662 388.775.771 57.055.965 1.744.258.716 3.767.632.114 Aset yang tidak dapat dialokasikan 633.266.414

Jumlah aset konsolidasi 4.400.898.528

Liabilitas segmen 885.944.130 18.800 148.566.907 15.466.125 1.049.995.962 Liabilitas yang tidak dapat

dialokasikan 1.957.344.024

Jumlah liabilitas konsolidasi 3.007.339.986

INFORMASI LAINNYAPengeluaran modal 45.319 - - 520.654.548 520.699.867 Pengeluaran modal yang tidak

dapat dialokasikan 4.848.852 Penyusutan yang tidak dapat dialokasikan 2.790.385

Penjualan

31 Desember 2009

328

Page 351: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

Pendapatan Sewa Hoteldan Pusat

Apartemen Perkantoran Rumah toko Perbelanjaan KonsolidasiRp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIFPENJUALAN DAN PENDAPATAN USAHA 659.586.177 - 150.445.165 - 810.031.342

BEBAN POKOK PENJUALANDAN BEBAN LANGSUNG 562.894.008 - 122.711.292 - 685.605.300

LABA BRUTO 96.692.169 - 27.733.873 - 124.426.042

Beban penjualan (91.853.312) Beban umum dan administrasi (82.660.520) Penghasilan bunga 22.798.951 Beban bunga dan keuangan (625.682) Bagian rugi bersih perusahaan

asosiasi (2.465) Keuntungan (kerugian) lainnya 8.711.788

Rugi sebelum pajak (19.205.198) Beban pajak - bersih (5.845.022)

Rugi periode berjalan (25.050.220) Pendapatan komprehensif lainnya -

Jumlah rugi komprehensif (25.050.220)

Rugi yang dapat diatribusikankepada:Pemilikan entitas induk (12.417.598) Kepentingan nonpengendali (12.632.622)

Jumlah (25.050.220)

POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAset segmen 796.901.559 147.142.768 14.346.885 1.223.604.169 2.181.995.381 Aset yang tidak dapat dialokasikan 552.465.173

Jumlah aset konsolidasi 2.734.460.554

Liabilitas segmen 699.543.560 43.800 59.094.546 2.018.945 760.700.851 Liabilitas yang tidak dapat

dialokasikan 1.271.812.720

Jumlah liabilitas konsolidasi 2.032.513.571

INFORMASI LAINNYAPengeluaran modal 213.045 - - 1.134.435.572 1.134.648.617 Pengeluaran modal yang tidak dapat dialokasikan 4.410.962 Penyusutan yang tidak dapat dialokasikan 1.744.736

Penjualan

31 Desember 2008

329

Page 352: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan) 35. IKATAN DAN PERJANJIAN SIGNIFIKAN LAINNYA

a. Perusahaan dan anak perusahaan mengadakan perjanjian dengan beberapa bank dalam rangka

penyediaan fasilitas kredit kepada pembeli untuk pemilikan rumah toko, rumah kantor, apartemen dan perkantoran milik Perusahaan dan anak Perusahaan, antara lain:

Bank

Sejak tahun 2005 Perusahaan Bank Permata Apartemen Mediterania Garden Residences 2, Apartement Royal Mediterania Garden dan Garden Shopping Arcade

Sejak tahun 2005 Perusahaan Bank CIMB Niaga Apartemen Mediterania Garden Residences 2, Apartement Royal Mediterania Garden dan Garden Shopping Arcade

Sejak tahun 2007 Perusahaan, IBKP dan beberapa perusahaan lainnya dalam Grup Agung Podomoro *)

Bank International Indonesia Seluruh unit yang dibangun oleh pengembang

Sejak tahun 2007 ASA Bank International Indonesia Apartemen Kuningan CitySejak tahun 2008 Perusahaan Bank DKI Apartemen Gading NiasSejak tahun 2008 Perusahaan Bank International Indonesia Podomoro City dan Gading Nias ResidencesSejak tahun 2008 Perusahaan Bank Tabungan Negara Apartemen Gading NiasSejak tahun 2008 Perusahaan Bank Bukopin Apartemen Gading NiasSejak tahun 2008 IBKP Bank CIMB Niaga Apartemen The LavandeSejak tahun 2009 Perusahaan Bank Permata Apartemen Gading NiasSejak tahun 2009 IBKP Bank Permata Apartemen The LavandeSejak tahun 2009 ASA Bank Rakyat Indonesia Apartemen Kuningan CitySejak tahun 2009 ASA Bank Permata Apartemen Kuningan CitySejak tahun 2009 ASA Bank CIMB Niaga Apartemen Kuningan CitySejak tahun 2010 ASA Bank Victoria International Perkantoran Kuningan CitySejak tahun 2010 BSM dan KUS Bank International Indonesia Apartemen Green Lake dan Green BaySejak tahun 2010 BSM Bank Negara Indonesia Apartemen Green LakeSejak tahun 2010 BSM Bank Tabungan Negara Apartemen Green LakeSejak tahun 2010 KUS Bank Negara Indonesia Apartemen Green BaySejak tahun 2010 KUS Bank Tabungan Negara Apartemen Green BaySejak tahun 2011 BSM Bank Permata Apartemen Green LakeSejak tahun 2011 KUS Bank Permata Apartemen Green BaySejak tahun 2011 KBS Bank Permata Apartemen Green PermataSejak tahun 2011 KBS Bank International Indonesia Apartemen Green PermataSejak tahun 2011 PGK Bank International Indonesia Perumahan Grand Taruma

Proyek

*) Pada tahun 2011, terdapat perubahan perjanjian dengan addendum dimana Perusahaan,

IBKP, ASA, KUS, BSM, PGK dan beberapa perusahaan lainnya dalam Grup Agung Podomoro mengubah perjanjian dengan beberapa bank dalam rangka penyediaan fasilitas kredit kepada pembeli untuk pemilikan seluruh unit yang dibangun oleh pengembang.

Atas pemberian Fasilitas Kredit Kepemilikan Apartemen (KPA) oleh BII, Bank Permata dan Bank CIMB Niaga, maka IBKP menjaminkan deposito berjangka dalam mata uang Rupiah dan dicatat dalam deposito berjangka (Catatan 6). Dalam perjanjian kerjasama tersebut di atas antara lain diatur Perusahaan dan anak perusahaan akan bertanggung jawab sepenuhnya dan mengikat diri sebagai penjamin atas pembayaran seluruh jumlah uang yang terutang dari pembeli kepada Bank baik merupakan utang pokok, bunga dan biaya-biaya lainnya yang timbul berdasarkan perjanjian kredit yang dibuat oleh dan antara Pembeli/Debitur dengan Bank (buy back guarantee) apabila pembeli/debitur belum menandatangani Akta Jual Beli (AJB), Akta Pemberian Hak Tanggungan (APHT), dan pembeli telah melalaikan liabilitasnya membayar angsuran sebanyak/selama beberapa bulan angsuran (tiga sampai empat bulan yang di tetapkan dalam masing-masing perjanjian) berturut-turut kepada Bank. Penjaminan tersebut diberikan selama Akta Jual Beli antara Perusahaan atau anak perusahaan dengan pembeli belum ditandatangani. Jaminan ini dengan cara bagaimanapun juga tidak dapat ditarik atau dicabut kembali selama AJB terhadap sertifikat hak atas per unit dan APHT belum ditandatangani, serta belum diserahkan dan diterima oleh Bank.

330

Page 353: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

b. Berdasarkan perjanjian tanggal 1 Maret 2010 antara Perusahaan dan PT Central Prima Kelola (CPK), pihak berelasi (Catatan 33), Perusahaan telah menunjuk CPK sebagai pengelola Mal Central Park, dimana Perusahaan memberikan wewenang kepada CPK untuk mengambil alih jasa pengelolaan Mal Central Park, jasa pemasangan iklan dan jasa pengelolaan lahan parkir. Perjanjian ini berjangka waktu 5 tahun dan akan ditinjau kembali setelah jangka waktu 3 tahun.

c. Pendapatan jasa konsultasi manajemen antara lain: 1. Pada 7 Januari 2009, ASA mengadakan perjanjian jasa konsultasi manajemen dengan

PT Pluit Propertindo, pihak berelasi (Catatan 33), untuk memberi jasa konsultasi manajemen. Perjanjian ini berakhir pada 30 September 2009. Pada tanggal 1 Maret 2010, perjanjian ini diperpanjang sampai dengan 28 Pebruari 2011 dan telah diperpanjang sampai 28 Pebruari 2012.

Jasa konsultasi manajemen sebesar Rp 39.184 ribu dan Rp 137.143 ribu untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2011 dan 2010 serta Rp 104.490 ribu dan Rp 289.483 ribu masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009 dicatat sebagai bagian dari pendapatan lain-lain. Pada tanggal laporan posisi keuangan, saldo yang masih belum diterima dicatat sebagai piutang lain-lain kepada pihak berelasi.

2. Perusahaan mengadakan perjanjian jasa konsultasi manajemen dengan CGN dan MGP yang

merupakan pihak asosiasi Perusahaan yang berlaku sejak Januari 2011 sampai dengan Desember 2011. Pendapatan yang timbul dari jasa konsultasi manajemen tersebut adalah sebesar Rp 622.500 ribu dan disajikan sebagai bagian dari pendapatan lain-lain.

3. ASA mengadakan perjanjian jasa konsultasi manajemen dengan PT Prakarsa Nusa

Cemerlang yang merupakan pihak ketiga. Perjanjian ini berlaku dari tahun 2009 sampai dengan Desember 2011. Pendapatan yang timbul dari jasa konsultasi manajemen masing-masing sebesar Rp 151.741 ribu dan Rp 449.584 ribu pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, dan disajikan sebagai bagian dari pedapatan lain-lain

d. Beban jasa konsultasi manajemen antara lain:

1. ASA dan IBKP mengadakan perjanjian jasa konsultasi manajemen dengan PT Indofica, pihak

berelasi (Catatan 33), untuk memperoleh jasa konsultasi manajemen. Perjanjian ini berlaku dari tahun 2009 dan akan berakhir pada bulan September dan Desember 2010. Pada tanggal 21 September 2010, para pihak telah sepakat tidak memperpanjang jangka waktu perjanjian dan selanjutnya ASA dan IBKP akan mengadakan perjanjian dengan Perusahaan sehubungan dengan penyediaan jasa konsultasi manajemen.

2. BSP mengadakan perjanjian jasa manajemen dengan PT Pradani Sukses Abadi, PT Bangun

Mitra Mandiri, PT Cahaya Mitra Sejahtera, yang merupakan pihak berelasi (Catatan 33), yang berlaku sejak tahun 2010 sampai bulan Januari 2011. Selain itu, BSP juga mengadakan perjanjian jasa manajemen dengan PT Kencana Graha Mandiri, PT Greenwood Sejahtera dan PT Kencana Graha Cemerlang, yang merupakan pihak ketiga, yang berlaku sejak bulan Oktober 2009 sampai Januari 2010. Seluruh perjanjian ini tidak diperpanjang lagi.

Beban jasa konsultasi manajemen masing-masing sebesar Rp 4.709.545 ribu dan Rp 2.355.000 ribu pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dan dicatat sebagai bagian dari beban umum dan administrasi (Catatan 28). Pada tanggal neraca, saldo yang masih terutang disajikan sebagai bagian dari biaya yang masih harus dibayar.

e. Pada 11 Desember 2009, KUS melakukan pengikatan perjanjian dengan PT Jakarta Propertindo

untuk pemanfaatan tanah seluas 28.000 m2 di Jalan Karang Ayu, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara. Atas pemanfaatan tanah tersebut, KUS akan membayar sebesar Rp 21.700.000 ribu yang jadwal pembayarannya akan diatur kemudian. Sampai dengan tanggal 31 Maret 2011, KUS telah membayar uang muka sebesar Rp 1.000.000 ribu.

331

Page 354: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

f. Perusahaan dan anak perusahaan mengadakan perjanjian pembangunan proyek Central Park, Mediterania Garden Residence 2, Royal Mediterania Garden, Garden Shopping Arcade, Gading Nias, The Lavande, Green Bay, Green Lake dan Kuningan City, dengan beberapa kontraktor utama antara lain: PT Total Bangun Persada, PT Pembangunan Perumahan, PT Nusa Raya Cipta, KSO Nindya Karya – PT Pulau Intan, PT Pulau Intan Baja Perkasa Konstruksi, PT Saeti Concretindo Wahana, PT Adhi Karya Tbk, PT Airmas Asri, PT Probicindo Tunggal Taruna, PT Jaya CM dan PT Holcim Beton.

g. Perusahaan menjaminkan 2 (dua) bidang tanah atas nama Perusahaan seluas 12.508 m2

dengan HGB No. 3/Tanjung Duren Selatan dan HGB No. 2954/Tanjung Duren Selatan atas utang bank yang diterima oleh PT Sunter Agung (SA), pihak berelasi (Catatan 33), dari Bank Mutiara. Sebagian dari jaminan tanah tersebut yaitu seluas 8.071 m2 telah dialihkan oleh Perusahaan kepada SA sesuai dengan pengikatan jual beli pada 21 Juni 2010, dimana Perusahaan menjual tanah belum dikembangkan sejumlah 19.797 m2 dengan harga jual Rp 105.000.000 ribu. Atas penjualan ini, Perusahaan telah menerima uang muka sebesar Rp 43.750.000 ribu (Catatan 19).

h. Perusahaan mengadakan Perjanjian Pinjam Pakai Merek dan Perjanjian Pinjam Pakai Ciptaan

dengan Trihatma Kusuma Haliman, pihak berelasi (Catatan 33), sebagai pemilik merek dan ciptaan dimana Perusahaan berhak menggunakan merek “Mediterania” dan “Central Park” sejak tahun 2004, “Back To The City” dan “Podomoro City” sejak tahun 2007 serta ciptaan seni logo Agung Podomoro Group sejak tahun 2004, secara non-ekslusif dalam menjalankan usahanya. Perjanjian ini berlaku selama 5 tahun sejak tanggal penandatanganan masing-masing perjanjian dan diperpanjang secara otomatis untuk jangka waktu yang sama.

i. Perusahaan menjaminkan tanah atas nama Perusahaan seluas 827 m2 dengan HGB No. 3093/Tanjung Duren atas utang bank yang diterima oleh PT Karya Serasi dari Bank Sinarmas. Pada bulan Oktober 2010, jaminan ini telah dibatalkan.

j. Perusahaan dan anak perusahaan juga mempunyai ikatan dengan PT Prima Buana Internusa,

PT Sakti Kelola Persada, PT Sejahtera Kelola Abadi dan PT Central Prima Kelola, pihak-pihak berelasi, untuk jasa-jasa pengelolaan kawasan apartemen, kantor dan pusat perbelanjaan milik Perusahaan dan anak perusahaan serta melakukan pemasaran kios-kios, ruangan sewa dan/atau fasilitas-fasilitas lain milik Perseroan.

k. Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Dian Ikrar Perkasa untuk penyediaan dan

pengelolaan jasa informasi telekomunikasi dan multimedia di beberapa proyek apartemen milik Perusahaan.

l. Berdasarkan Akta Kesepakatan Tukar Menukar No. 1 tanggal 2 Desember 2007, yang dibuat

dihadapan Wahyu Iman Sidharta, S.H., sebagai pengganti dari Muhammad Hanafi, S.H., Notaris di Jakarta, sebagaimana telah diubah berturut-turut dengan Akta Addendum Kesepakatan Tukar Menukar No. 14 tanggal 12 Juni 2008 dan Akta Addendum II Kesepakatan Tukar Menukar No. 14 tanggal 17 Pebruari 2009, keduanya dibuat dihadapan Muhammad Hanafi, S.H., Notaris di Jakarta, yang ditandatangani oleh Yayasan Daarul Uluum Al Islamiyah (“Yayasan”) dan ASA, Kedua belah pihak sepakat untuk melakukan tukar menukar tanah dan bangunan. Yayasan memiliki sebidang tanah wakaf seluas 2.375 m2 dan akan melepaskan haknya atas tanah dan bangunan di atas tanah wakaf tersebut dan sebagai gantinya ASA akan melepaskan haknya atas tanah dan bangunan seluas 2.982 m2 yang akan dibangun sekolah yang pembangunan dan pembiayaannya dilakukan seluruhnya oleh ASA dan akan diselesaikan oleh ASA dalam jangka waktu 8 bulan terhitung sejak 1 Januari 2008. ASA setuju untuk mengurus sertifikat tanah yang diserahkan sebagai penganti ke atas nama Yayasan.

332

Page 355: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

m. Berdasarkan perjanjian antara Perusahaan dengan PT AAPC Indonesia (AAPC) tanggal 1 September 2010, Perusahaan menunjuk AAPC untuk dan atas nama Perusahaan bertindak, menjalankan dan mengoperasikan Hotel “Pullman Jakarta Central Park”, pemberian jasa konsultasi untuk persiapan pembukaan dan pengelolaan Hotel “Pullman Jakarta Central Park”.

n. Pada tanggal 30 Juli 2010, BSP dan Harris International Hotels Corporation (Harris)

menandatangani Technical Assistant Agreement dan Trademade & Trademark License Agreement sehubungan penyertaan bantuan teknis dan konsultasi profesional (arsitektur, konsultasi permesinan dan desain perkantoran), serta bermaksud meminta persetujuan Harris untuk menggunakan nama dan merek Harris yang terkait dengan hotel milik BSP. Perjanjian Technical Assistant Agreement berlaku sampai tanggal pembukaan (soft opening) dan Trademade & Trademark License Agreement berlaku untuk jangka waktu 5 tahun.

o. Pada 30 Juli 2010, BSP dan PT Tauzin International Management menandatangani Hotel

Management Consulting Agreement sehubungan dengan jasa konsultasi manajemen dengan hotel yang akan dibangun BSP.

p. Berdasarkan “Confirmation and Restatement of Pledge of Shares Agreement”, tanggal

21 September 2010 antara Perusahaan dan Standard Chartered Bank (SCB), Perusahaan memberikan persetujuan atas penggadaian seluruh saham milik Perusahaan di PT Manggala Gelora Perkasa (MGP) kepada SCB sehubungan dengan utang MGP di SCB.

36. INSTRUMEN KEUANGAN, MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN RISIKO MODAL

a. Manajemen risiko modal

Perusahaan dan anak perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo utang dan ekuitas. Struktur modal Perusahaan terdiri dari utang, yang mencakup pinjaman yang dijelaskan pada Catatan 18, kas dan setara kas (Catatan 5), deposito berjangka (Catatan 6) dan ekuitas pemegang saham induk, yang terdiri dari modal yang ditempatkan (Catatan 22), tambahan modal disetor (Catatan 23), uang muka setoran modal (Catatan 24) dan saldo laba. Dewan Direksi Perusahaan secara berkala melakukan review struktur permodalan Perusahaan. Sebagai bagian dari review ini, Dewan Direksi mempertimbangkan biaya permodalan dan risiko yang berhubungan. Rasio pinjaman - bersih terhadap ekuitas pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:

31 Maret

2011 2010 2009 2008Rp Juta Rp Juta Rp Juta Rp Juta

Pinjaman 1.589.828 1.944.336 1.674.191 1.041.430 Kas dan setara kas dan

deposito berjangka 1.251.588 1.879.234 391.459 349.911

Pinjaman - bersih 338.240 65.102 1.282.732 691.519 Ekuitas 4.301.240 4.134.903 1.393.559 701.947

Rasio pinjaman - bersih terhadap ekuitas 7,86% 1,57% 92,05% 98,51%

31 Desember

333

Page 356: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

b. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan Perusahaan dan anak perusahaan adalah untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko mata uang asing, tingkat bunga, kredit dan risiko likuiditas. Perusahaan dan anak perusahaan beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Dewan Direksi. i. Manajemen risiko mata uang asing

Risiko nilai tukar mata uang asing timbul ketika transaksi dalam mata uang selain mata uang fungsional dari Perusahaan dan anak perusahaan yang terutama disebabkan karena volatilitas atau fluktuasi nilai tukar mata uang asing tersebut. Volatilitas ini menghasilkan pendapatan dan menimbulkan beban yang mempengaruhi pendapatan dan beban Perusahaan dan anak perusahaan.

Kebijakan Perusahaan dan anak perusahaan adalah melakukan pengelolaan dengan cara penyeimbangan arus kas dari aktivitas operasi dan pendanaan dalam mata uang yang sama.

Sebagian besar transaksi Perusahaan dan anak perusahaan dilakukan dalam mata uang Rupiah, demikian juga dengan pembukuannya.

Perusahaan dan anak perusahaan mengelola risiko terhadap mata uang asing dengan mencocokkan, sebisa mungkin, penerimaan dan pembayaran dalam masing-masing individu mata uang. Jumlah risiko mata uang asing bersih Perusahaan dan anak perusahaan seperti tercantum pada Catatan 37.

ii. Manajemen risiko tingkat bunga Perusahaan dan anak perusahaan terekspos terhadap risiko tingkat bunga karena pendanaan mereka memiliki tingkat bunga baik tetap maupun mengambang. Nilai tercatat dari instrumen keuangan Perusahaan dan anak perusahaan yang terpapar risiko tingkat bunga, yang meliputi, perjanjian tingkat suku bunga tetap yang terpapar risiko suku bunga atas nilai wajar (fair value interest rate) dan perjanjian tingkat suku bunga mengambang yang terpapar risiko tingkat suku bunga atas arus kas, dijabarkan sebagai berikut:

Bunga Bunga Tanpa mengambang tetap bunga Jumlah

Rp 000 Rp 000 Rp 000 Rp 000

Aset KeuanganKas dan setara kas 1.238.830.626 - 1.894.637 1.240.725.263 Deposito berjangka 10.863.107 - - 10.863.107 Piutang usaha kepada pihak ketiga 17.680.511 - 584.011.858 601.692.369 Piutang lain-lain Pihak berelasi - - 1.633.061 1.633.061 Pihak ketiga - - 28.196.807 28.196.807 Rekening bank yang dibatasi penggunaannya 5.652.298 - - 5.652.298

Liabilitas KeuanganUtang usaha kepada pihak ketiga - - 191.951.376 191.951.376 Utang lain-lain Pihak berelasi - - 14.689.453 14.689.453 Pihak ketiga - - 23.346.623 23.346.623 Biaya yang masih harus dibayar - - 13.789.392 13.789.392 Utang bank 1.589.828.022 - - 1.589.828.022 Uang jaminan pelanggan - 16.514.992 - 16.514.992

31 Maret 2011

Instrumen Keuangan

334

Page 357: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

Rincian nilai tercatat dari utang bank berdasarkan tahun jatuh tempo telah diungkap dalam Catatan 18. Untuk mengelola risiko tingkat suku bunga, Perusahaan dan anak perusahaan memiliki kebijakan dalam memperoleh pembiayaan yang akan memberikan campuran yang sesuai tingkat suku bunga mengambang dan tingkat bunga tetap. Untuk liabilitas suku bunga mengambang, analisa sensitivitas disusun dengan asumsi jumlah liabilitas yang beredar pada tanggal laporan posisi keuangan adalah beredar sepanjang tahun. Jika basis poin bunga lebih tinggi atau lebih rendah dari 100 basis point dan semua variabel lainnya tetap konstan, laba Perusahaan dan anak perusahaan untuk peride tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2011 akan menurun/meningkat sebesar Rp 15.898.280 ribu. Hal ini terutama disebabkan oleh eksposur tingkat variabel suku bunga pinjaman.

iii. Manajemen risiko kredit Risiko kredit adalah risiko kerugian yang timbul atas saldo instrumen keuangan dalam hal konsumen (penyewa properti investasi maupun pembeli properti) tidak dapat memenuhi kewajibannya untuk membayar utang terhadap Perusahaan dan anak perusahaan. Perusahaan dan anak perusahaan mengelola risiko kredit yang timbul dari pembeli properti yang gagal membayar angsuran/cicilan yaitu dengan mengenakan denda atas keterlambatan pembayaran, pembatalan jual beli dengan pengenaan denda pembatalan, penjualan kembali properti serta klaim kepada pembeli atas kerugian yang timbul atas penjualan kembali.

Perusahaan dan anak perusahaan mengelola risiko kredit yang timbul dari penyewa properti investasi yang gagal membayar sewa dengan cara meminta penyewa untuk memberikan deposit tunai dan/atau garansi bank untuk rental selama 3 bulan, serta membayar Down Payment minimal 10% di muka sebelum tanggal awal masa sewa. Perusahaan dan anak perusahaan juga memiliki kebijakan penelaahan berkala atas penagihan tunggakan dan melakukan perjanjian sewa dengan pelanggan yang mempunyai sejarah atau reputasi kredit yang baik.

iv. Manajemen risiko likuiditas Risiko likuiditas timbul jika terjadi kesulitan dalam memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek dan kegiatan usahanya karena kurangnya pendanaan.

Perusahaan dan anak perusahaan menerapkan manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati dengan mempertahankan saldo kas yang cukup yang dihasilkan dari arus kas internal dan ketersediaan sumber pendanaan yang cukup dari fasilitas kredit yang diperoleh, melakukan pengelolaan tenor pembayaran yang disesuaikan dengan segmen dari proyek pembangunan dan tenor pendanaan dari penjualan, serta melakukan kebijakan penagihan hasil penjualan secara intensif. Perusahaan dan anak perusahaan memelihara kecukupan dana untuk membiayai kebutuhan modal kerja yang berkelangsungan.

335

Page 358: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

c. Nilai wajar instrumen keuangan

Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan, beserta nilai tercatatnya pada tanggal 31 Maret 2011, adalah sebagai berikut:

Nilai Nilaitercatat wajarRp '000 Rp '000

Aset KeuanganKas dan setara kas 1.240.725.263 1.240.725.263 (i)Deposito berjangka 10.683.107 10.683.107 (i)Piutang usaha kepada pihak ketiga 601.692.369 601.692.369 (i)Piutang lain-lain Pihak berelasi 1.663.061 1.663.061 (i) Pihak ketiga 28.196.807 28.196.807 (i)Rekening bank yang dibatasi penggunaannya 5.652.298 5.652.298 (i)

Liabilitas KeuanganUtang usaha kepada pihak ketiga 191.951.376 191.951.376 (i)Utang lain-lain Pihak berelasi 14.689.453 14.689.453 (i) Pihak ketiga 23.346.623 23.346.623 (i)Biaya yang masih harus dibayar 13.789.392 13.789.392 (i)Utang bank 1.589.828.022 1.589.828.022 (ii)Utang pembelian aset tetap 1.205.040 1.205.040 (i)Uang jaminan penyewa 16.514.992 16.514.992 (ii)

(i) Nilai wajar mendekati atau setara dengan nilai tercatatnya, karena dampak dari diskonto tidak signifikan atau akan jatuh tempo dalam jangka pendek.

(ii) Nilai tercatat liabilitas keuangan mendekati nilai wajarnya karena menggunakan tingkat suku

bunga pasar.

37. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 31 Maret 2011, 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

Mata Uang Ekuivalen Mata Uang Ekuivalen Mata Uang Ekuivalen Mata Uang EkuivalenAsing Rp'000 Asing Rp'000 Asing Rp'000 Asing Rp'000

AsetKas dan setara kas USD 14.633.209 127.440.620 20.225.383 181.846.420 2.728.203 25.645.111 1.633.741 17.889.465Piutang usaha USD 38.226 332.906 - - - - - -

Jumlah aset 127.773.526 181.846.420 25.645.111 17.889.465

KewajibanUtang titipan pelanggan USD 2.000 17.418 2.000 17.982 2.000 18.800 4.000 43.800

Aset Bersih 127.756.108 181.828.438 25.626.311 17.845.665

201031 Desember

31 Maret 2011 2009 2008

Pada tanggal 31 Maret 2011 serta 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, kurs konversi yang digunakan Perusahaan dan anak perusahaan adalah Rp 8.709, Rp 8.991, Rp 9.400 dan Rp 10.950 per 1 USD.

336

Page 359: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan) 38. TUNTUTAN HUKUM

a. Perusahaan memiliki kasus hukum dengan para ahli waris Abdul Kadir Salim (Penggugat) yang mengajukan gugatan kepada Perusahaan dan terdaftar dalam register perkara Perdata No. 427/Pdt.G/2009/PN.JKT.Bar., tanggal 20 Agustus 2009 pada Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Perkara ini adalah gugatan perbuatan melawan hukum dengan tuntutan dari Penggugat adalah ganti rugi sebesar Rp 2.500.000 ribu dan menyerahkan tanah seluas 15.460 m2 kepada Penggugat yang terletak di JI. Tanjung Palapa, Tanjung Duren, Jakarta Barat. Menurut pendapat dari penasehat hukum Perusahaan, pada tanggal 17 Maret 2010, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat memutuskan untuk menolak gugatan dari Penggugat dan tanah yang diklaim Penggugat dinyatakan tidak beralasan dan tidak berdasar hukum. Majelis Hakim juga memutuskan bahwa tanah seluas 15.460 m2 adalah sah secara hukum milik Perusahaan. Atas putusan tersebut, pada tanggal 31 Maret 2010, Penggugat mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi, permohonan banding tersebut masih dalam proses.

b. Berdasarkan Perkara No. 320/Pdt.G/2010/PN. Jkt.Ut tanggal 2 September 2010 di Pengadilan Negeri Jakarta Utara antara Drs. Hamonangan Sinaga (Penggugat) dan Perusahaan (Tergugat) dengan pokok gugatan antara lain:

Menyatakan sah dan berharga sita jaminan atas 1 unit Apartemen Blok Crysant unit J/01/JL; Menyatakan bahwa Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum dengan segala

akibat hukumnya terhadap hal milik Penggugat yang membatalkan secara sepihak pemesanan unit J/01/JL Apartemen Gading Nias Residences; dan

Menghukum Tergugat untuk mengembalikan kepada Penggugat 1 unit Apartemen pada blok Crysant unit J/01/JL Apartemen Gading Nias Residences atau setidak-tidaknya mengembalikan semua pembayaran yang telah dilakukan Penggugat kepada Tergugat beserta seluruh kerugian yang dialami Penggugat baik kerugian materiil maupun immateriil yang jumlahnya sebesar Rp 1.149.670 ribu.

Menurut pendapat dan nasehat hukum Perusahaan, pada tanggal 23 Pebruari 2011, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara memutuskan untuk menolak gugatan dari penggugat untuk seluruhnya dan menghukum Penggugat untuk membayar semua biaya yang timbul dalam perkara ini sebesar Rp 331 ribu. Atas putusan tersebut, pada tanggal 7 Maret 2011 pengunggat mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi. Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi, permohonan banding tersebut masih dalam proses.

c. Berdasarkan perkara No. 1048/Pdt.G/2010/PN. JKT.BAR tanggal 23 Desember 2010 di

Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Lim Soejono (Penggugat) mengajukan gugatan kepada Perusahaan (Tergugat), dengan tuntutan dari Penggugat antara lain meletakkan sita jaminan atas sebidang tanah Verponding Indonesia No. 164/15.I.A atas nama alm. Winarsa.

Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasi, gugatan tersebut masih dalam proses.

337

Page 360: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

d. Direksi Perusahaan, Trihatma Kusuma Haliman (TKH), memiliki kasus hukum dengan Tan Malano (Penggugat) yang mengajukan gugatan kepada 31 (tiga puluh satu) pihak, dengan TKH sebagai Tergugat 24 dan terdaftar dalam register perkara Perdata No. 95/Pdt.G/2009/PN.JKT.Bar., tanggal 26 Pebruari 2009 pada Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Perkara ini adalah gugatan perbuatan melawan hukum dengan tuntutan dari Penggugat adalah ganti rugi immaterial sebesar Rp 5.000.000 ribu dan ganti rugi material atas tanah yang dikuasai Perusahaan sebesar Rp 8.500.000/m2. Adapun yang digugat adalah sebagian dari tanah milik Perusahaan dengan sertifikat Hak guna Bangunan No. 2457/Tanjung Duren Selatan yang terletak di JI. Tanjung Palapa, Tanjung Duren, Jakarta Barat.

Pada tanggal 15 Maret 2010, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat memutuskan untuk menolak gugatan dari penggugat secara keseluruhan. Atas putusan tersebut, pada tanggal 26 Maret 2010, penggugat mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi.

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada liabilitas kontinjensi yang material yang mungkin timbul atas perkara-perkara tersebut diatas.

39. PERISTIWA PENTING SETELAH TANGGAL NERACA 1. Pada tanggal 29 April 2011, Perusahaan menambah setoran modalnya di PGK sebanyak

35.640.000 saham atau sebesar Rp 35.640.000 ribu sehingga modal Perusahaan di PGK menjadi 36.000.000 saham atau sebesar Rp 36.000.000 ribu, berdasarkan Akta Berita Acara Rapat No. 64 tanggal 29 April 2011 yang dibuat di hadapan Yulia SH notaris di Jakarta dan telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam Surat Keputusannya No. AHU-25885.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 24 Mei 2011.

2. Berdasarkan Akta No. 22 tanggal 30 Mei 2011, dari Lieyono, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 75% saham PT Griya Pancaloka (GPL) melalui pembelian 32.147 saham milik pihak ketiga dengan harga nominal sebesar Rp 32.147.000 ribu, dan berdasarkan Akta No. 25 tanggal 30 Mei 2011, Perusahaan memberikan pinjaman kepada GPL dengan mengadakan Perjanjian Pinjaman Uang yang Dapat Dikonversikan Menjadi Saham sebesar Rp 207.986.847 ribu.

3. Berdasarkan Letter of Appointment tanggal 1 Juni 2011, Perusahaan menunjuk CPP untuk menerima pengalihan hak dan kewajiban Perusahaan dalam perjanjian jasa manajemen hotel dan jasa konsultasi hotel dengan AAPC.

4. Pada tanggal 1 Juni 2011, BSP dan Pop International Hotels Corporation (POP) menandatangani Tradename & Trademark License Agreement sehubungan dengan permintaan persetujuan untuk menggunakan nama dan merek POP yang terkait dengan hotel milik BSP. Atas penggunaan nama dan merek tersebut, BSP akan membayar royalti sebesar 3% dari total pendapatan hotel. Perjanjian ini berlaku sampai tanggal 31 Desember terhitung dari tanggal pembukaan hotel dan dapat diperpanjang untuk jangka waktu 5 tahun berturut-turut sampai dengan diakhiri sesuai dengan ketentuan perjanjian.

5. Berdasarkan Akta No. 06 tanggal 7 Juni 2011 dari Yulia, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham menyetujui dan memutuskan antara lain:

a. Persetujuan Laporan Tahunan Perusahaan tahun 2010 termasuk didalamnya Laporan

Kegiatan Perusahaan, Laporan pengawasan Dewan Komisaris serta Pengesahan Laporan Keuangan Perusahaan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.

b. Penetapan penggunaan laba bersih tahun 2010 yang dibagi menjadi: - Sebesar Rp 10.000.000 ribu sebagai cadangan untuk memenuhi Pasal 70 Undang-

Undang Perseroan Terbatas. - Sisanya, akan menambah saldo laba/retained earning untuk mendukung operasional dan

pengembangan usaha Perusahaan

338

Page 361: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI 31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 SERTA UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 (Lanjutan)

c. Penetapan paket remunerasi anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan untuk tahun buku 2011.

d. Penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perusahaan tahun 2011.

e. Laporan penggunaan dana Hasil Penawaran Umum Perdana Saham Perusahaan pada tahun 2010.

f. Persetujuan menjadikan jaminan hutang lebih dari 50% kekayaan bersih Perusahaan dalam rangka perolehan pendanaan.

6. Pada tanggal 14 Juni 2011, CIP menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) dengan PT Amaris International Management (AIM), dimana CIP bermaksud mengoperasikan sebuah hotel di area seluas ± 4.639,75m2 yang terletak di Thamrin City, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

7. Pada tanggal 21 Juni 2011, CIP mengadakan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Satuan Rumah Susun Non Hunian dengan PT Jakarta Realty (JR), pihak berelasi, dimana JR menjual Rumah Susun di Thamrin City seluas 4.639,75 m2. Atas penjualan ini, CIP akan membayar sebesar Rp 32.478.250 ribu.

8. Berdasarkan Surat Perusahaan No. 057/APL-EXT/VI.2011 tanggal 24 Juni 2011, Perusahaan mengajukan Pernyataan Pendaftaran kepada Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan Lembaga Keuangan (LK) dalam rangka Penawaran Umum Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011.

40. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Sehubungan dengan Penawaran Umum Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011, Perusahaan telah menerbitkan kembali laporan keuangan konsolidasi untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2011 dan tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 untuk disesuaikan dengan peraturan pasar modal yang berlaku. Perubahan tersebut adalah penambahan informasi pada laporan posisi keuangan konsolidasi, laporan laba rugi komprehensif konsolidasi, laporan perubahan ekuitas konsolidasi dan laporan arus kas konsolidasi serta Catatan 1a, 1b, 2b, 3a, 3d, 3f, 3g, 3t, 4, 7, 8, 11, 12, 13, 18, 22, 25, 30, 33, 35, 38 dan 39 serta penambahan informasi keuangan tersendiri induk Perusahaan pada halaman 78 sampai dengan 83.

41. INFORMASI KEUANGAN TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN Informasi keuangan tersendiri induk perusahaan menyajikan informasi laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, perubahan ekuitas dan arus kas, dimana penyertaan saham pada anak perusahaan dipertanggungjawabkan dengan metode biaya. Informasi keuangan tersendiri induk perusahaan disajikan pada halaman 78 sampai dengan 83.

42. PERSETUJUAN PENERBITAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

Laporan keuangan konsolidasi dari halaman 3 sampai dengan 77 dan informasi tambahan dari halaman 78 sampai dengan 83 telah disetujui oleh Direksi untuk diterbitkan pada tanggal 14 Juli 2011. Sehubungan dengan Penawaran Umum Obligasi I Agung Podomoro Land telah menyetujui untuk menerbitkan kembali laporan keuangan konsolidasi Perusahaan dan anak perusahaan untuk periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2011 dan tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 pada tanggal 14 Juli 2011. Tidak terdapat perbedaan material antara laporan keuangan konsolidasi terdahulu dengan laporan keuangan konsolidasi yang diterbitkan kembali, kecuali yang dijelaskan dalam Catatan 40 atas laporan keuangan konsolidasi.

339

Page 362: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT. AGUNG PODOMORO LAND TbkDAFTAR I : INFORMASI LAPORAN POSISI KEUANGAN TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008

31 Maret2011 2010 2009 2008

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

ASET Kas dan setara kas 970.045.598 1.572.352.732 280.086.813 260.335.293 Deposito berjangka 6.391.716 5.134.753 - 9.360.000 Piutang usaha kepada pihak ketiga 435.936.682 310.263.320 122.377.308 149.825.969 Piutang lain-lain

Pihak berelasi 67.022.348 1.471.835 34.082.481 22.471.226 Pihak ketiga 22.651.149 13.823.036 35.217.432 783.333

Aset real estat 945.787.552 980.167.120 1.085.609.420 503.798.125 Pajak dibayar dimuka 82.476.980 82.570.767 90.788.966 15.892.160 Biaya dibayar dimuka 700.758 350.383 2.557.440 2.199.808 Uang muka 1.253.361 60.989.415 20.086.904 80.658.396 Investasi saham 1.103.635.557 1.102.400.657 682.000 682.000 Properti investasi - setelah dikurangi

akumulasi penyusutan sebesar Rp 56.246.649 ribu pada tanggal31 Maret 2011 dan Rp 43.681.644 ribupada tanggal 31 Desember 2010 1.707.624.288 1.720.189.293 - -

Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 7.762.997 ribu pada tanggal 31 Maret 2011, Rp 7.037.466 ribupada tanggal 31 Desember 2010,Rp 4.427.535 ribu pada tanggal 31 Desember 2009 dan Rp 2.291.108 ribu pada tanggal 31 Desember 2008 108.619.987 96.051.658 1.543.451.526 1.085.436.103

Biaya yang ditangguhkan - setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesarRp 27.278.577 ribu pada tanggal31 Maret 2011, Rp 26.071.728 ribupada tanggal 31 Desember 2010,Rp 18.639.206 ribu pada tanggal 31 Desember 2009 dan Rp 6.004.731 ribu pada tanggal 31 Desember 2008 5.837.399 7.174.930 10.252.749 15.688.313

Lain-lain 3.720.457 311.093 13.950.310 11.948.310

JUMLAH ASET 5.461.703.832 5.953.250.992 3.239.143.348 2.159.079.036

31 Desember

340

Page 363: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT. AGUNG PODOMORO LAND TbkDAFTAR I : INFORMASI LAPORAN POSISI KEUANGAN TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN31 MARET 2011, 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008

31 Maret2011 2010 2009 2008

Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000LIABILITAS DAN EKUITAS

LIABILITASUtang usaha kepada pihak ketiga 91.080.876 106.473.343 81.340.758 143.552.898 Utang lain-lain

Pihak berelasi 14.620.933 21.208.709 1.923.986 28.939.580 Pihak ketiga 2.313.634 4.341.512 3.532.852 8.602.917

Utang pajak 42.085.937 49.296.202 46.095.230 3.984.709 Biaya yang masih harus dibayar 5.904.765 19.828.537 21.892.932 26.595.232 Utang bank 956.000.000 1.445.500.000 1.566.313.117 985.733.390 Uang muka penjualan dan pendapatan

diterima dimuka 398.668.336 473.553.326 627.607.310 545.704.901 Utang pembelian aset tetap 1.017.186 1.232.446 225.525 -Uang jaminan penyewa 9.490.346 9.368.512 7.595.490 -Liabilitas imbalan pasca kerja 13.945.133 11.504.978 5.943.379 4.442.534

JUMLAH LIABILITAS 1.535.127.149 2.142.307.565 2.362.470.579 1.747.556.161

EKUITAS Modal saham - nilai nominal

Rp 100 per saham pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 dan Rp 1.000 per saham pada tanggal31 Desember 2009 dan 2008Modal dasar - 57.400.000.000 saham

pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 dan 331.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

Modal ditempatkan dan disetor penuh - 20.500.000.000 saham pada tanggal 31 Maret 2011 dan 31 Desember 2010 dan150.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 2.050.000.000 2.050.000.000 150.000.000 150.000.000

Tambahan modal disetor 1.572.526.043 1.572.526.043 - -Uang muka setoran modal - - 692.001.700 260.500.000 Saldo laba yang belum ditentukan

penggunaannya 304.050.640 188.417.384 34.671.069 1.022.875

JUMLAH EKUITAS 3.926.576.683 3.810.943.427 876.672.769 411.522.875

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 5.461.703.832 5.953.250.992 3.239.143.348 2.159.079.036

31 Desember

341

Page 364: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT. AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAFTAR II : LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF TERSENDIRI INDUK PERUSAHAANUNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 SERTA UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008

20102011 (Tiga bulan) 2010 2009 2008

(Tiga bulan) (Tidak diaudit) (Satu tahun) (Satu tahun) (Satu tahun)Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

PENJUALAN DAN PENDAPATAN USAHA 475.934.061 256.744.845 1.308.821.543 678.030.492 748.706.873

BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BEBAN LANGSUNG 308.939.064 176.003.446 921.851.979 451.042.044 642.773.656

LABA BRUTO 166.994.997 80.741.399 386.969.564 226.988.448 105.933.217

Beban penjualan (17.425.556) (17.569.860) (71.288.585) (107.851.316) (66.322.086) Beban umum dan administrasi (30.932.336) (18.500.257) (130.288.228) (92.479.738) (57.045.993) Penghasilan bunga 15.575.332 7.779.934 31.303.434 34.539.819 19.666.682 Beban bunga dan keuangan (136.835) - (8.085.365) (446.479) -Keuntungan (kerugian) lainnya 7.190.204 912.266 14.224.478 4.136.894 7.423.294

LABA SEBELUM PAJAK 141.265.806 53.363.482 222.835.298 64.887.628 9.655.114

BEBAN PAJAK - BERSIH (25.632.550) (11.670.239) (69.088.983) (31.239.434) (3.563.933)

LABA PERIODE BERJALAN 115.633.256 41.693.243 153.746.315 33.648.194 6.091.181

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN - - - - -

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 115.633.256 41.693.243 153.746.315 33.648.194 6.091.181

Laba yang dapat diatribusikan kepada:Pemilik entitas induk 115.633.256 41.693.243 153.746.315 33.648.194 6.091.181 Kepentingan nonpengendali - - - - -

Jumlah 115.633.256 41.693.243 153.746.315 33.648.194 6.091.181 Laba per saham dasar

(dalam Rupiah penuh) 6 5 12 4 1

342

Page 365: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT. AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAFTAR III : INFORMASI LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TERSENDIRI INDUK PERUSAHAAN UNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008

Saldo laba Ekuitas (Defisit) yang dapat

yang belum diatribusikanTambahan Uang muka ditentukan kepada pemilik Kepentingan Jumlah

Modal saham modal disetor setoran modal penggunaannya entitas induk nonpengendali ekuitasRp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

Saldo per 1 Januari 2008 150.000.000 - 181.000.000 (5.068.306) 325.931.694 - 325.931.694Uang muka setoran modal - - 79.500.000 - 79.500.000 - 79.500.000Laba periode berjalan - - - 6.091.181 6.091.181 - 6.091.181

Saldo per 31 Desember 2008 150.000.000 - 260.500.000 1.022.875 411.522.875 - 411.522.875Uang muka setoran modal - - 431.501.700 - 431.501.700 - 431.501.700Laba periode berjalan - - - 33.648.194 33.648.194 - 33.648.194

Saldo per 31 Desember 2009 150.000.000 - 692.001.700 34.671.069 876.672.769 - 876.672.769Setoran modal saham dan

penawaran saham perdana 1.900.000.000 1.572.526.043 (692.001.700) - 2.780.524.343 - 2.780.524.343Laba periode berjalan - - - 153.746.315 153.746.315 - 153.746.315

Saldo per 31 Desember 2010 2.050.000.000 1.572.526.043 - 188.417.384 3.810.943.427 - 3.810.943.427

Saldo per 1 Januari 2010 150.000.000 - 692.001.700 34.671.069 876.672.769 - 876.672.769Uang muka setoran modal - - 493.911.883 - 493.911.883 - 493.911.883Laba periode berjalan - - - 41.693.243 41.693.243 - 41.693.243

Saldo per 31 Maret 2010 150.000.000 - 1.185.913.583 76.364.312 1.412.277.895 - 1.412.277.895

Saldo per 1 Januari 2011 2.050.000.000 1.572.526.043 - 188.417.384 3.810.943.427 - 3.810.943.427 Laba periode berjalan - - - 115.633.256 115.633.256 - 115.633.256

Saldo per 31 Maret 2011 2.050.000.000 1.572.526.043 - 304.050.640 3.926.576.683 - 3.926.576.683

343

Page 366: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAFTAR III : INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERSENDIRI INDUK PERUSAHAANUNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008

20102011 (Tiga bulan) 2010 2009 2008

(Tiga bulan) (Tidak diaudit) (Satu tahun) (Satu tahun) (Satu tahun)Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan kas dari pelanggan 264.155.756 219.597.848 1.085.476.993 808.873.471 923.520.426Pembayaran kas kepada pemasok,

karyawan, dan untuk beban operasional lainnya (236.828.036) (460.479.138) (1.012.328.935) (1.217.739.477) (165.621.757)

Kas dihasilkan dari (digunakan untuk) operasi 27.327.720 (240.881.291) 73.148.058 (408.866.006) 757.898.669Pembayaran beban bunga dan keuangan (38.926.414) (40.554.733) (200.101.770) (169.397.621) (90.949.413)Pembayaran pajak penghasilan (27.005.419) (697.994) (67.554.364) (13.854.694) (3.771.854)

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi (38.604.113) (282.134.019) (194.508.076) (592.118.321) 663.177.402

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASIPenerimaan bunga 14.159.539 5.207.063 22.713.826 20.534.360 4.401.650Pencairan (penempatan) deposito berjangka (1.256.964) - (5.134.753) 9.360.000 (6.240.000)Penempatan investasi saham pada

perusahaan asosiasi - - (122.299.071) - (682.000)Penjualan investasi saham pada

anak perusahaan - - 43.840.169 - -Penjualan kepemilikan saham pada

perusahaan asosiasi - - 682.000 - -Perolehan anak perusahaan - bersih (1.234.900) - (1.024.118.908) - -Penerimaan (pemberian) piutang kepada

pihak berelasi (65.550.513) 1.500.000 32.610.646 (11.611.255) (22.073.328)Perolehan aset tetap (13.293.860) (7.359.141) (133.641.022) (381.745.873) (1.040.369.454)Perolehan biaya yang ditangguhkan - (2.959.740) (4.354.703) (7.198.911) (19.620.740)Hasil penjualan aset tetap - - - 4.104 -

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (67.176.698) (3.611.819) (1.189.701.816) (370.657.575) (1.084.583.872)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAANPenerimaan utang bank - 220.412.154 350.000.000 653.079.727 631.233.390Pembayaran utang bank (489.500.000) (181.660.000) (470.813.117) (72.500.000) (79.000.000)Penerimaan setoran modal - - 2.847.398.300 - -Pembayaran biaya emisi saham - - (66.873.957) - -Penerimaan uang muka setoran modal - 493.911.883 - 402.562.121 79.500.000Pembayaran utang pembelian aset tetap (215.260) (29.754) (225.525) - -Penerimaan (pembayaran) utang kepada

pihak berelasi (6.587.776) (231.674.217) 19.284.723 1.923.986 4.181.092

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan (496.303.036) 300.960.066 2.678.770.424 985.065.834 635.914.482

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (602.083.847) 15.214.229 1.294.560.532 22.289.938 214.508.012

KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 1.572.352.732 280.086.813 280.086.813 260.335.293 45.738.066

Pengaruh perubahan kurs mata uang asing (223.287) (167.331) (2.294.613) (2.538.418) 89.214

KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 970.045.598 295.133.710 1.572.352.732 280.086.813 260.335.293

344

Page 367: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk DAFTAR III : INFORMASI LAPORAN ARUS KAS TERSENDIRI INDUK PERUSAHAANUNTUK PERIODE TIGA BULAN YANG BERAKHIR 31 MARET 2011 DAN 2010 DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008

20102011 (Tiga bulan) 2010 2009 2008

(Tiga bulan) (Tidak diaudit) (Satu tahun) (Satu tahun) (Satu tahun)Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000 Rp'000

PENGUNGKAPAN TAMBAHAN:Aktivitas yang tidak mempengaruhi kas:

Penambahan aset tetap melalui:Utang lain-lain kepada pihak ketiga - - - 225.525 -Kapitalisasi biaya pinjaman - 29.473.035 108.939.464 78.186.603 44.418.953Utang pembelian aset tetap - - 1.232.446 - -Reklasifikasi dari aset real estat - 75.268.068 75.268.068 - -

Penambahan aset real estat melalui kapitalisasi biaya pinjaman 30.824.730 19.840.929 84.350.930 99.705.429 46.530.459

Penambahan properti investasi dariaset tetap - 1.552.222.391 1.763.870.937 - -

Penambahan modal disetor melalui uang muka setoran modal - - 1.285.000.000 - -

Penambahan uang muka setoran modal melalui hutang kepada pihak berelasi - - 602.648.300 28.939.580 -

345

Page 368: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

Halaman ini sengaja dikosongkan

Page 369: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

347

XVII. KETERANGAN MENGENAI OBLIGASI

1. UMUM

Obligasi dengan Jumlah Pokok sebesar Rp1.200.000.000.000 (satu triliun dua ratus miliar Rupiah) yang saat ini diterbitkan bernama “Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011” yang akan ditawarkan pada tanggal 22 dan 23 Agustus 2011. Emisi Obligasi hanya dapat dilakukan setelah Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif.

Penjelasan Obligasi yang akan diuraikan di bawah ini merupakan pokok-pokok dari Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi dan bukan merupakan salinan selengkapnya dari seluruh syarat dan ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Penerbitan Obligasi ini merupakan Penawaran Umum Obligasi Perseroan pertama yang dicatatkan pada BEI.

Obligasi diterbitkan tanpa warkat, kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi sebagai bukti utang yang diterbitkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi pada tanggal diserahkannya Sertifikat Jumbo Obligasi oleh Perseroan kepada KSEI, yang selanjutnya disimpan dalam penitipan kolektif KSEI. Obligasi ini didaftarkan dalam Penitipan Kolektif KSEI sesuai dengan Perjanjian Pendaftaran Obligasi Pada Penitipan Kolektif.

Obligasi dapat diperdagangkan dalam Satuan Pemindahbukuan dan perpindahan hak kepemilikan Obligasi hanya dapat dilakukan dengan cara pemindahbukuan Obligasi dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya oleh KSEI, Perusahaan Efek atau Bank Kustodian. KSEI merupakan suatu badan hukum yang bertugas mengadministrasikan penyimpanan Obligasi berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Obligasi Pada Penitipan Kolektif dan bertugas sebagai agen pembayaran berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran. Pada tanggal jatuh tempo, Obligasi ini akan dilunasi sepenuhnya sesuai dengan Jumlah Pokok yang tertera pada Obligasi. Pelunasan pokok maupun pembayaran Bunga Obligasi akan dilakukan oleh KSEI, selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening. KSEI akan mendistribusikan pelunasan pokok dan pembayaran Bunga Obligasi kepada Pemegang Rekening di KSEI melalui Rekening Efeknya secara otomatis dengan pengkreditan rekening pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan Tanggal Pembayaran Bunga. Apabila tanggal pembayaran oleh KSEI jatuh pada bukan Hari Bursa, maka pembayaran akan dilakukan pada Hari Bursa berikutnya.

Konfirmasi Tertulis yang merupakan laporan konfirmasi tertulis dan/atau laporan saldo Obligasi dalam Rekening Efek yang diterbitkan oleh KSEI kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening dan/atau yang diterbitkan oleh Bank Kustodian dan/atau oleh Perusahaan Efek kepada Pemegang Obligasi dan Konfirmasi Tertulis ini menjadi dasar untuk pembayaran bunga dan/atau pelunasan Pokok Obligasi dan hak-hak lain yang berkaitan dengan Obligasi. Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang merupakan Pemegang Rekening dapat bertindak untuk dirinya sendiri sebagai Pemegang Obligasi atau untuk atas nama nasabahnya berdasarkan surat kuasa dari Pemegang Obligasi. Penarikan Obligasi dari Rekening Efek hanya dapat dilakukan dengan pemindahbukuan ke Rekening Efek lainnya. Penarikan Obligasi ke luar dari Rekening Efek untuk dikonversikan menjadi sertifikat Obligasi tidak dapat dilakukan, kecuali apabila terjadi pembatalan pendaftaran Obligasi dalam Penitipan Kolektif KSEI atas permintaan Perseroan atau Wali Amanat dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal dan keputusan RUPO.

Page 370: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

348

2. SYARAT-SYARAT OBLIGASI

Jumlah Pokok dan Bunga Obligasi

Jumlah Pokok Obligasi sebesar Rp1.200.000.000.000 (satu triliun dua ratus miliar Rupiah).

• Obligasi seri A dengan jumlah pokok sebesar Rp325.000.000.000 (tiga ratus dua puluh lima miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,00% (sepuluh persen) per tahun dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun;

• Obligasi seri B dengan jumlah pokok sebesar Rp875.000.000.000 (delapan ratus tujuh puluh lima miliar Rupiah) dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,00% (sebelas persen) per tahun dengan jangka waktu 5 (lima) tahun.

Bunga Obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan terhitung sejak Tanggal Emisi pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dimana bunga pertama dibayarkan pada tanggal 25 November 2011 sedangkan pembayaran bunga terakhir pada tanggal 25 Agustus 2014 untuk Obligasi Seri A dan pada tanggal 25 Agustus 2016 untuk Obligasi Seri B. Bunga Obligasi dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat terhitung sejak Tanggal Emisi, di mana 1 (satu) bulan dihitung 30 (tiga puluh) hari dan 1 (satu) tahun dihitung 360 (tiga ratus enam puluh) hari.

Bunga Obligasi akan dibayarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening di KSEI selaku Agen Pembayaran pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi.

Tanggal-tanggal Pembayaran Bunga Obligasi adalah sebagai berikut:

Bunga KeTanggal Pembayaran Bunga

Seri A Seri B1 25 November 2011 25 November 20112 25 Februari 2012 25 Februari 20123 25 Mei 2012 25 Mei 20124 25 Agustus 2012 25 Agustus 20125 25 November 2012 25 November 20126 25 Februari 2013 25 Februari 20137 25 Mei 2013 25 Mei 20138 25 Agustus 2013 25 Agustus 20139 25 November 2013 25 November 2013

10 25 Februari 2014 25 Februari 201411 25 Mei 2014 25 Mei 201412 25 Agustus 2014 25 Agustus 201413 - 25 November 201414 - 25 Februari 201515 - 25 Mei 201516 - 25 Agustus 201517 - 25 November 201518 - 25 Februari 201619 - 25 Mei 201620 - 25 Agustus 2016

Page 371: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

347

Penghitungan bunga

Tingkat Bunga Obligasi tersebut merupakan persentase per tahun dari nilai nominal yang dihitung berdasarkan jumlah hari yang lewat dengan perhitungan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender.

Tata cara pembayaran bunga

1) Pemegang Obligasi yang berhak atas Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Rekening pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi kecuali ditentukan lain oleh KSEI sesuai dengan ketentuan KSEI yang berlaku. Dengan demikian jika terjadi transaksi Obligasi dalam waktu 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, pembeli Obligasi yang menerima pengalihan Obligasi tersebut tidak berhak atas Bunga Obligasi pada periode Bunga Obligasi yang bersangkutan, kecuali ditentukan lain oleh KSEI sesuai dengan ketentuan KSEI yang berlaku.

2) Bunga Obligasi akan dibayarkan oleh Perseroan melalui KSEI selaku Agen Pembayaran kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan berdasarkan Daftar Pemegang Rekening.

3) Pembayaran Bunga Obligasi kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening dilakukan oleh Agen Pembayaran untuk dan atas nama Perseroan berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran.

4) Pembayaran Bunga Obligasi yang terhutang, yang dilakukan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Agen Pembayaran, dianggap pembayaran lunas oleh Perseroan, setelah dana tersebut diterima oleh Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening pada KSEI, dengan memperhatikan Perjanjian Agen Pembayaran, dengan demikian Perseroan dibebaskan dari kewajiban untuk melakukan pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan.

Tata cara pembayaran Pokok Obligasi

1) Obligasi harus dilunasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi.2) Pembayaran Pokok Obligasi kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening dilakukan

oleh Agen Pembayaran untuk dan atas nama Perseroan berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran.3) Pembayaran Pokok Obligasi yang terhutang, yang dilakukan oleh Perseroan kepada Pemegang

Obligasi melalui Agen Pembayaran, dianggap pembayaran lunas oleh Perseroan, setelah dana tersebut diterima oleh Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening pada KSEI, dengan memperhatikan Perjanjian Agen Pembayaran, dengan demikian Perseroan dibebaskan dari kewajiban untuk melakukan pembayaran Pokok Obligasi yang bersangkutan.

Harga Penawaran Obligasi

Obligasi ditawarkan dengan nilai 100% (seratus persen) dari jumlah Pokok Obligasi.

Satuan Pemindahbukuan

Satuan pemindahbukuan adalah sebesar Rp1 (satu Rupiah) atau kelipatannya.

Jumlah Minimum Pemesanan

Pemesanan pembelian Obligasi harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya Rp5.000.000 (lima juta Rupiah).

Obligasi Merupakan Bukti Hutang

a. Berdasarkan pernyataan Perseroan sekarang tetapi berlaku sejak Tanggal Emisi, Obligasi merupakan bukti bahwa Perseroan secara sah dan mengikat berhutang kepada Pemegang Obligasi sejumlah Pokok Obligasi yang disebut dalam Sertifikat Jumbo Obligasi ditambah dengan Bunga Obligasi dan Denda (jika ada) yang wajib dibayar oleh Perseroan berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dan Perjanjian Agen Pembayaran. Obligasi tersebut merupakan bagian penting dan tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian Perwaliamanatan.

Page 372: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

348

b. Bukti kepemilikan Obligasi bagi Pemegang Obligasi adalah Konfirmasi Tertulis yang diterbitkan oleh Pemegang Rekening dan diadministrasikan oleh KSEI berdasarkan Perjanjian Pembukaan Rekening Efek yang ditandatangani Pemegang Obligasi dan Pemegang Rekening. Konfirmasi Tertulis tersebut tidak dapat dialihkan atau diperdagangkan.

Pendaftaran Obligasi di KSEI

a. Obligasi telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI yang dibuat di bawah tangan bermeterai cukup, dengan memperhatikan ketentuan di bidang Pasar Modal dan ketentuan KSEI yang berlaku.

b. Obligasi diterbitkan tanpa warkat kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI sebagai bukti hutang untuk kepentingan Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening.

Penarikan Obligasi

Penarikan Obligasi dari Rekening Efek hanya dapat dilakukan dengan pemindahbukuan dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya. Penarikan Obligasi keluar dari Rekening Efek untuk dikonversikan menjadi sertifikat obligasi tidak dapat dilakukan, kecuali apabila terjadi pembatalan pendaftaran Obligasi di KSEI atas permintaan Perseroan atau Wali Amanat dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Pasar Modal dan keputusan RUPO.

Pengalihan Obligasi

Hak kepemilikan Obligasi beralih dengan pemindahbukuan Obligasi dari satu Rekening Efek ke Rekening Efek lainnya. Perseroan, Wali Amanat dan Agen Pembayaran memberlakukan Pemegang Rekening selaku Pemegang Obligasi yang sah dalam hubungannya untuk menerima pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi dan hak-hak lain yang berhubungan dengan Obligasi.

3. DANA PELUNASAN OBLIGASI (SINKING FUND)

Perseroan tidak menyelenggarakan penyisihan dana untuk Obligasi dengan pertimbangan untuk mengoptimalkan penggunaan dana hasil Emisi sesuai dengan tujuan rencana penggunaan dana Emisi.

4. PEMBATASAN-PEMBATASAN DAN KEWAJIBAN-KEWAJIBAN PERSEROAN

Sebelum dilunasinya semua Jumlah Terhutang, Perseroan berjanji dan mengikat diri bahwa:

4.1. Pembatasan keuangan dan pembatasan-pembatasan lain terhadap Perseroan (debt covenants) adalah sebagai berikut:

Perseroan, tanpa persetujuan tertulis dari Wali Amanat tidak akan melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Selain yang berkaitan dengan kegiatan usaha sehari-hari, mengalihkan, menjaminkan dan/atau menggadaikan harta kekayaan Perseroan yang ada maupun yang akan ada, kecuali:

1. Jaminan untuk Pemegang Obligasi ini dengan memperhatikan Pasal 11 Perjanjian Perwaliamanatan;

2. Jaminan atas harta kekayaan Perseroan yang telah diberikan kepada pihak ketiga sebelum ditandatanganinya Perjanjian Perwaliamanatan ini;

Termasuk jaminan untuk perpanjangan pinjaman yang telah ada maupun pinjaman baru sebagai pengganti pinjaman yang telah ada, baik kepada kreditur yang lama maupun kepada kreditur yang baru.

Page 373: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

349

3. Pengalihan/penjaminan harta kekayaan karena adanya pinjaman atau penerbitan instrumen pasar modal yang digunakan untuk membiayai kegiatan usaha Perseroan sehari-hari.

4. Sekuritisasi aktiva yang dananya dipergunakan untuk kegiatan usaha Perseroan dengan ketentuan bahwa setelah sekuritisasi aktiva tersebut tidak boleh menyebabkan aktiva Perseroan yang bebas dari jaminan menjadi kurang dari 10% (sepuluh persen) dari Pokok Obligasi.

b. Melakukan penggabungan dan/atau peleburan kecuali penggabungan dan/atau peleburan yang dilakukan dengan atau pada perusahaan yang bidang usahanya sama atau dalam rangka kegiatan usaha Perseroan dan tidak mempunyai dampak negatif terhadap jalannya usaha Perseroan serta tidak mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam melakukan pembayaran Pokok Obligasi dan/atau Bunga Obligasi.

c. Melakukan pengambilalihan kecuali pengambilalihan yang dilakukan dengan atau pada perusahaan yang bidang usahanya sama atau dalam rangka kegiatan usaha Perseroan dan tidak mempunyai dampak negatif material terhadap jalannya usaha Perseroan serta tidak mempengaruhi kemampuan Perseroan dalam melakukan pembayaran Pokok Obligasi dan/atau Bunga Obligasi.

d. Mengadakan perubahan anggaran dasar khusus mengenai perubahan maksud dan tujuan usaha Perseroan.

e. Memberikan pinjaman dan/atau melakukan investasi pada pihak lain diluar kegiatan usaha sehari-hari, kecuali (i) pinjaman atau investasi kepada pihak ketiga tidak melebihi 5% (lima persen) dari total piutang usaha Perseroan atau (ii) pinjaman kepada karyawan (termasuk Direksi dan Komisaris Perseroan).

4.2. Pemberian persetujuan tertulis sebagaimana dimaksud dalam Angka 6.1 di atas akan diberikan oleh Wali Amanat dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Permohonan persetujuan tersebut tidak akan ditolak tanpa alasan yang jelas dan wajar; b. Wali Amanat wajib memberikan persetujuan, penolakan atau meminta tambahan data/dokumen

pendukung lainnya dalam waktu 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah permohonan persetujuan tersebut dan dokumen pendukungnya diterima secara lengkap oleh Wali Amanat, dan jika dalam waktu 10 (sepuluh) Hari Kerja tersebut Emiten tidak menerima persetujuan, penolakan atau permintaan tambahan data/dokumen pendukung lainnya dari Wali Amanat maka Wali Amanat dianggap telah memberikan persetujuannya; dan

c. Jika Wali Amanat meminta tambahan data/dokumen pendukung lainnya, maka persetujuan atau penolakan wajib diberikan oleh Wali Amanat dalam waktu 10 (sepuluh) Hari Kerja setelah data/dokumen pendukung lainnya tersebut diterima secara lengkap oleh Wali Amanat dan jika dalam waktu 10 (sepuluh) Hari Kerja tersebut Emiten tidak menerima persetujuan atau penolakan dari Wali Amanat maka Wali Amanat dianggap telah memberikan persetujuan.

4.3. Perseroan berkewajiban untuk:

4.3.1. Menyetorkan dana (in good funds) yang diperlukan untuk pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pelunasan Bunga Obligasi yang jatuh tempo kepada Agen Pembayaran sesuai dengan surat keterangan Wali Amanat yang disampaikan kepada Perseroan yang didasarkan pada keterangan Agen Pembayaran mengenai Jumlah Terhutang, paling lambat 1 (satu) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Pokok Obligasi dan menyerahkan kepada Wali Amanat fotokopi bukti penyetoran tersebut pada hari yang sama. Apabila lewat jatuh tempo Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, Perseroan belum menyetorkan sejumlah uang tersebut pada angka 4.3.1. ini, maka Perseroan harus membayar Denda sebagaimana ditentukan dalam Pasal 5 Perjanjian Perwaliamanatan.

4.3.2. Menjalankan usaha dengan sebaik-baiknya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara Republik Indonesia.

4.3.3. Memelihara secara konsisten sistem pembukuan, pengawasan-intern dan pencatatan akutansi berdasarkan Pedoman Standar Akutansi (“PSAK”) serta sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku di negara Republik Indonesia.

Page 374: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

350

4.3.4. Memberitahukan dengan segera kepada Wali Amanat secara tertulis setelah terjadi kelalaian seperti tersebut dalam Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan atau apabila ada kejadian atau perkembangan penting yang berpengaruh secara negatif dan material terhadap kinerja dan kemampuan Perseroan dalam melunasi Pokok Obligasi dan/atau Bunga Obligasi.

4.3.5. Membayar semua kewajiban pajak, restribusi dan kewajiban Perseroan lainnya kepada Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan yang berlaku.

4.3.6. Memelihara aktiva dengan baik dan mengasuransikannya dengan syarat-syarat dan ketentuan yang berlaku bagi perusahaan yang bidang usahanya sama dengan bidang usaha Perseroan kepada perusahaan asuransi yang secara umum dikenal mempunyai reputasi baik.

4.3.7. Mempertahankan dan menjaga Perseroan sebagai perseroan terbatas serta mempertahankan dan menjaga kuasa-kuasa, ijin-ijin, dan/atau persetujuan-persetujuan material yang dimiliki Perseroan.

4.3.8. Menyerahkan kepada Wali Amanat:

a Salinan dari laporan-laporan termasuk laporan-laporan yang berkaitan dengan aspek keterbukaan informasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku dibidang Pasar Modal yang disampaikan kepada Bapepam dan LK, kepada Bursa Efek dan kepada KSEI, salinan dari pemberitahuan atau surat-surat edaran kepada pemegang saham Perseroan dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah laporan-laporan tersebut diserahkan kepada pihak-pihak yang disebutkan di atas.

b Salinan resmi, akta-akta dan perjanjian yang dibuat sehubungan dengan penerbitan Obligasi dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah diterimanya salinan tersebut oleh Perseroan.

c Laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh akuntan publik yang terdaftar di Bapepam atau Bapepam dan LK selambat-lambatnya dalam waktu sesuai dengan peraturan perundang-undangan dibidang Pasar Modal.

d Laporan keuangan tengah tahunan disampaikan bersamaan dengan penyerahan laporan kepada Bapepam dan LK, dan Bursa Efek atau selambat-lambatnya dalam waktu sesuai dengan peraturan perundang-undangan dibidang Pasar Modal.

e Apabila peraturan mewajibkan dan/atau apabila diperlukan oleh Wali Amanat, Laporan keuangan triwulan Perseroan yang tidak diaudit yang harus diserahkan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) Hari Kalender setelah akhir tanggal triwulan.

4.3.9. Memberitahuan secara tertulis dan menyerahkan kepada Wali Amanat fotokopi dari salinan akta-akta yang terkait dengan perubahan anggaran dasar, susunan Direksi dan Dewan Komisaris, pembagian dividen dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perseroan.

4.3.10. Mengijinkan Wali Amanat untuk sewaktu-waktu selama jam kerja dan Hari Kerja melakukan kunjungan langsung ke Perseroan dengan memberitahukan secara tertulis kepada Perseroan selambat-lambatnya 3 (tiga) Hari Kerja sebelumnya dan Perseroan wajib memberi keterangan-keterangan dan data-data yang diminta Wali Amanat sesuai dengan tugas dan fungsi Wali Amanat berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan ini, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara Republik Indonesia.

4.3.11. Menjaga rasio keuangan dan memelihara untuk setiap saat berada dalam kondisi sebagai berikut: (i) “Hutang” berbanding “Ekuitas” sebesar maksimal sebesar 2,0 (dua) kali pada laporan

keuangan triwulanan Perseroan; (ii) “Ebitda” berbanding “Beban Bunga” sebesar minimal sebesar 1,5 (satu koma lima);

Yang dimaksud dengan “Hutang” adalah - Hutang berbunga yang diperoleh Emiten dikurangi dengan kas

Page 375: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

351

Yang dimaksud dengan “Ekuitas” adalah- Setoran dana yg dilakukan oleh pemilik agar dapat menjalankan kegiatan usahanya

dengan baik. Yang termasuk dalam pengertian ekuitas adalah modal disetor, tambahan modal disetor, saldo laba rugi dan komponen ekuitas lainnya.

Yang dimaksud dengan “Ebitda” adalah- laba operasi sebelum dikurangi Interest During Construction (IDC) depresiasi dan

amortisasi pada Laporan Keuangan Audited tahunan yang tersedia yang dihitung berdasarkan PSAK yang berlaku, kecuali tahun 2011 (dua ribu sebelas) dan 2012 (dua ribu dua belas), dimana perhitungan dilakukan dengan menghilangkan perlakuan PSAK 23 tentang pengakuan pendapatan pada perusahaan real estat.

Yang dimaksud dengan “Beban Bunga” adalah- Kewajiban yang harus dibayarkan sehubungan Hutang yang terdapat kewajiban

bunga.

4.3.12. Memenuhi semua ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan. 4.3.13. Memberikan Jaminan kepada Pemegang Obligasi sebagaimana-diatur dalam ketentuan

Pasal 11 Perjanjian Perwaliamanatan4.3.14. Memberikan data, keterangan dan penjelasan yang sewaktu-waktu diminta Wali Amanat

secara tertulis sehubungan dengan pelaksanaan tugas-tugas Waliamanat berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan.

4.3.15. Melakukan penilaian ulang atas Jaminan yg diberikan kepada Pemegang Obligasi setiap tahun (sedikitnya setahun sekali), serta menyerahkan hasil penilaian atas Jaminan, penilaian mana harus dilakukan oleh konsultan atau perusahaan penilai yang disetujui oleh Wali Amanat dan seluruh biaya yang timbul menjadi beban Perseroan.

4.3.16. Pemberitahukan kepada Wali Amanat setiap Perseroan melakukan kewajibannya melakukan penyetoran ke rekening escrow (penampungan) atas setiap penerimaan seluruh hasil penjualan Proyek dengan ketentuan harga per m2 (per meter persegi) adalah minimal Rp6.645.000 (enam juta enam ratus empat puluh lima ribu Rupiah) atau jumlah lain yang ditentukan oleh para kreditur sindikasi (sebagaimana dimaksud dalam akta Perjanjian Kredit Sindikasi tanggal 7-7-2009 (tujuh Juli dua ribu sembilan) No. 4, dibuat dihadapan Yuli Yanti Sarjana Hukum, pada waktu itu pengganti dari Edison Jingga Sarjana Hukum, Notaris di Jakarta, dan perubahan-perubahannya, yang wajib digunakan untuk menurunkan baki debet dan para kreditur akan mengeluarkan unit yang terjual tersebut dari Jaminan.

4.3.17. Menerbitkan dan menyerahkan Sertifikat Jumbo Obligasi kepada KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi termasuk -pembaharuannya (apabila ada) dan menyampaikan fotokopi Sertifikat Jumbo Obligasi kepada Wali Amanat.

4.3.18. Melakukan pemeringkatan atas Obligasi sesuai dengan Peraturan No. IX.C.11 antara lain melakukan pemeringkatan atas Obligasi yang dilakukan oleh Pemeringkat yaitu:

i Pemeringkatan atas Obligasi yang dilakukan setiap tahun sekali selama jangka waktu Obligasi, dan Perseroan wajib menyampaikan kepada Pemeringkat seluruh dokumen yang diperlukan untuk melakukan pemeringkatan tahunan selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) Hari Kalender sebelum periode pemeringkatan terakhir berakhir, dan selambat-lambatnya 14 (empat belas) Hari Kalender setelah masa berlakunya hasil pemeringkatan terakhir berakhir Perseroan wajib menyampaikan hasil pemeringkatan tersebut kepada Bepepam dan LK, Wali Amanat dan Bursa Efek dan mengumumkan hasil pemeringkatan dimaksud dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional.

ii Pemeringkatan atas Obligasi wajib dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak adanya fakta material atau kejadian penting yang dapat mempengaruhi secara material kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban atas Obligasi dan mempengaruhi risiko yang dihadapi oleh Pemegang Obligasi dan Perseroan wajib menyampaikan hasil pemeringkatan tersebut kepada Bepepam dan LK, Wali Amanat dan Bursa Efek selambat-lambatnya akhir Hari Kerja ke-2 (kedua)

Page 376: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

352

setelah diterimanya hasil pemeringkatan baru, pernyataan atau pendapat serta mengumumkan hasil pemeringkatan baru, pernyataan atau pendapat dimaksud dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, selambat-lambatnya Hari Kerja ke-2 (kedua) setelah diterimanya hasil pemeringkatan baru, pernyataan atau pendapat tersebut.

iii Perseroan wajib menyampaikan kepada Pemeringkat seluruh dokumen yang diperlukan untuk melakukan pemeringkatan selambat-lambatnya 120 (seratus dua puluh) hari sebelum Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi, dan selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) Hari Kalender sebelum Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi Perseroan wajib menyampaikan hasil pemeringkatan tersebut kepada Bepepam dan LK, Wali Amanat dan Bursa Efek dan mengumumkan hasil pemeringkatan dimaksud dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional.

4.3.19. Mempertahankan nilai Jaminan yang diberikan Perseroan kepada Pemegang Obligasi sekurang-kurangnya 125% (seratus dua puluh lima persen) dari Pokok Obligasi.

4.3.20. Perseroan wajib mematuhi ketentuan yang diatur dalam Peraturan No. VI.C.4 mengenai Ketentuan Umum dan Kontrak Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang (“Peraturan VI.C.4”).

5. KELALAIAN PERSEROAN

5.1. Salah satu atau lebih dari kejadian-kejadian atau hal-hal tersebut di bawah ini dapat menyebabkan Perseroan dinyatakan lalai dan Wali Amanat dapat mengambil tindakan-tindakan yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan:

a. Perseroan tidak melaksanakan atau tidak menaati ketentuan dalam kewajiban pembayaran Pokok Obligasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Bunga Obligasi pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi; atau

b. Perseroan tidak melaksanakan atau tidak menaati ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan (selain Pasal 9.1.a dan Pasal 9.1.f); atau

c. Fakta mengenai Jaminan, keadaan, atau status Perseroan serta pengelolaannya tidak sesuai dengan informasi dan keterangan yang diberikan oleh Perseroan dalam Prospektus maupun Perjanjian Perwaliamanatan; atau

d. Perseroan dinyatakan lalai sehubungan dengan perjanjian hutang antara Perseroan oleh salah satu krediturnya atau lebih (cross default) berdasarkan laporan keuangan Perseroan audited terakhir yang tersedia yang berupa pinjaman (debt) dalam jumlah hutang yang terhutang melebihi 25% (dua puluh lima persen) dari ekuitas Perseroan, baik yang telah ada sekarang maupun yang akan ada di kemudian yang berkaitan jumlah yang terhutang oleh Perseroan berdasarkan perjanjian hutang seluruhnya menjadi dapat ditagih oleh kreditur yang bersangkutan sebelum jatuh temponya; atau

e. Perseroan diberikan penundaan kewajiban pembayaran hutang (moratorium) oleh badan peradilan yang berwenang; atau

f. Apabila Perseroan tidak memberikan Jaminan sebagaimana ditentukan dalam Pasal 11 Perjanjian Perwaliamanatan.

g. Pengadilan atau instansi pemerintah yang berwenang telah menyita atau mengambil alih dengan cara apapun juga semua atau sebagian besar harta kekayaan Perseroan atau telah mengambil tindakan yang menghalangi Perseroan untuk menjalankan sebagian besar atau seluruh usahanya sehingga mempengaruhi secara material kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya dalam Perjanjian Perwaliamanatan; atau

h. Perseroan berdasarkan perintah pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (in kracht) diharuskan membayar sejumlah dana kepada pihak ketiga yang apabila dibayarkan akan mempengaruhi secara material terhadap kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan;

Page 377: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

353

5.2. Ketentuan mengenai pernyataan default, yaitu:

Dalam hal terjadi kondisi-kondisi kelalaian sebagaimana dimaksud dalam:

a. Angka 5.1. huruf a Pasal ini dan keadaan atau kejadian tersebut berlangsung terus menerus selama 14 (empat belas) Hari Kerja, setelah diterimanya teguran tertulis dari Wali Amanat sesuai dengan kondisi kelalaian yang dilakukan, tanpa diperbaiki/ dihilangkan keadaan tersebut atau tanpa adanya upaya perbaikan untuk menghilangkan keadaan tersebut, yang dapat disetujui dan diterima oleh Wali Amanat; atau

b. Angka 5.1 (selain Angka 5.1 huruf a) Pasal ini dan keadaan atau kejadian tersebut berlangsung terus menerus dalam waktu yang ditentukan oleh Wali Amanat dengan memperhatikan kewajaran yang berlaku umum, sebagaimana tercantum dalam teguran tertulis Wali Amanat, paling lama 90 (sembilan puluh) Hari Kalender setelah diterimanya teguran tertulis dari Wali Amanat tanpa diperbaiki/dihilangkan keadaan tersebut atau tanpa adanya upaya perbaikan untuk menghilangkan keadaan tersebut, yang dapat disetujui dan diterima oleh Wali Amanat;

maka Wali Amanat berkewajiban untuk memberitahukan kejadian atau peristiwa itu kepada Pemegang Obligasi dengan cara memuat pengumuman melalui 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional. Wali Amanat atas pertimbangannya sendiri berhak memanggil RUPO menurut tata cara yang ditentukan dalam Perjanjian Perwaliamanatan. Dalam RUPO tersebut, Wali Amanat akan meminta Perseroan untuk memberikan penjelasan sehubungan dengan kelalaiannya tersebut. Apabila RUPO tidak dapat menerima penjelasan dan alasan Perseroan maka apabila diperlukan akan dilaksanakan RUPO berikutnya untuk membahas langkah-langkah yang harus diambil terhadap Perseroan sehubungan dengan Obligasi. Jika RUPO berikutnya memutuskan agar Wali Amanat melakukan penagihan kepada Perseroan, maka Wali Amanat dalam waktu yang ditentukan dalam keputusan RUPO itu harus melakukan penagihan kepada Perseroan.

5.3. Apabila Perseroan dicabut izin usahanya oleh Instansi yang berwenang, atau Perseroan membubarkan diri melalui keputusan Rapat Umum Pemegang Saham atau terdapat keputusan pailit yang telah memiliki kekuatan hukum tetap, maka Wali Amanat berhak tanpa memanggil RUPO bertindak mewakili kepentingan Pemegang Obligasi dan mengambil keputusan yang dianggap menguntungkan bagi Pemegang Obligasi dan untuk itu Wali Amanat dibebaskan dari segala tindakan dan tuntutan oleh Pemegang Obligasi. Dalam hal ini Obligasi menjadi jatuh tempo dengan sendirinya.

5.4. Cara penyelesaian atas kondisi lalai atau Perseroan dinyatakan default adalah sebagai berikut:

1) Mengikuti keputusan RUPO mengenai cara penyelesaian atas kondisi lalai atau Perseroan dinyatakan default; atau

2) jika RUPO memutuskan agar Wali Amanat melakukan penagihan kepada Perseroan, maka Wali Amanat dalam waktu yang ditentukan dalam keputusan RUPO itu harus melakukan penagihan kepada Perseroan; atau

3) Dalam hal terdapat kejadian sebagaimana tersebut dalam Pasal 9.3 Perjanjian Perwaliamanatan, maka Wali Amanat berhak tanpa memanggil RUPO bertindak mewakili kepentingan Pemegang Obligasi dan mengambil keputusan yang dianggap menguntungkan bagi Pemegang Obligasi.

6. RAPAT UMUM PEMEGANG OBLIGASI (RUPO)

6.1. Rapat Umum Pemegang Obligasi diadakan untuk tujuan antara lain:

a. Mengambil keputusan sehubungan dengan usulan Perseroan mengenai perubahan jangka waktu, Pokok Obligasi, suku Bunga Obligasi, perubahan tata cara atau periode pembayaran Bunga, Jaminan dan hal lain berhubungan dengan Perjanjian Perwaliamanatan;

Page 378: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

354

b. Menyampaikan pemberitahuan kepada Perseroan dan/atau Wali Amanat, memberikan pengarahan kepada Wali Amanat dan/atau menyetujui suatu kelonggaran waktu atas suatu kelalaian berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan serta akibat-akibatnya, atau untuk mengambil tindakan lain sehubungan dengan kelalaian;

c. Memberhentikan Wali Amanat dan menunjuk pengganti Wali Amanat menurut ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan.

d. Mengambil tindakan yang dikuasakan oleh atau atas nama Pemegang Obligasi termasuk dalam menentukan potensi kelalaian yang dapat menyebabkan terjadinya kelalaian sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan Peraturan VI.C.4; dan

e. Wali Amanat bermaksud mengambil tindakan lain yang tidak dikuasakan atau tidak termuat dalam Perjanjian Perwaliamanatan atau berdasarkan peraturan perundang-undangan.

6.2. RUPO dapat diselenggarakan atas permintaan:

a. Pemegang Obligasi baik sendiri maupun secara bersama-sama yang mewakili paling sedikit lebih dari 20% (dua puluh persen) dari jumlah Pokok Obligasi yang belum dilunasi, tidak termasuk Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasinya kecuali Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia;

b. Perseroan; c. Wali Amanat; atau d. Bapepam dan LK.

6.3. Permintaan sebagaimana dimaksud dalam Angka 6.2 poin a, poin b, dan poin d wajib disampaikan secara tertulis kepada Wali Amanat dan paling lambat 30 (tiga puluh) Hari Kalender setelah tanggal diterimanya surat permintaan tersebut Wali Amanat wajib melakukan panggilan untuk RUPO.

6.4. Dalam hal Waliamanat menolak permohonan Pemegang Obligasi atau Perseroan untuk mengadakan RUPO (penolakan mana tidak boleh disebabkan karena alasan yang tidak wajar), maka Wali Amanat wajib memberitahukan secara tertulis alasan penolakan tersebut kepada pemohon dengan tembusan kepada Bapepam dan LK, paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender setelah diterimanya surat permohonan.

6.5. Pengumuman, pemanggilan dan waktu penyelenggaraan RUPO.

a. Pengumuman RUPO wajib dilakukan melalui satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperadaran nasional, dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender sebelum pemanggilan.

b. Pemanggilan RUPO dilakukan paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender sebelum RUPO, melalui paling sedikit satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional.

c. Pemanggilan untuk RUPO kedua atau ketiga dilakukan paling lambat 7 (tujuh) Hari Kalender sebelum RUPO kedua atau ketiga dilakukan dan disertai informasi bahwa RUPO sebelumnya telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum.

d. Panggilan harus dengan tegas memuat rencana RUPO dan mengungkapkan informasi antara lain:

(1) tanggal, tempat, dan waktu penyelenggaran RUPO; (2) agenda RUPO; (3) pihak yang mengajukan usulan RUPO; (4) Pemegang Obligasi yang berhak hadir dan memiliki hak suara dalam RUPO; dan(5) korum yang diperlukan untuk penyelenggaraan dan pengambilan keputusan RUPO.

e. RUPO kedua atau ketiga diselenggarakan paling cepat 14 (empat belas) Hari Kalender dan paling lambat 21 (dua puluh satu) Hari Kalender dari RUPO sebelumnya.

Pemanggilan yang dimaksud di atas dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal RUPO diadakan.

Page 379: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

355

6.6. Tata Cara RUPO:

a. Pemegang Obligasi yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Obligasi, baik sendiri maupun diwakili berdasarkan surat kuasa berhak menghadiri RUPO dan menggunakan hak suaranya sesuai dengan jumlah Obligasi yang dimilikinya.

b. Obligasi yang dimiliki oleh Perseroan dan/atau Afiliasinya tidak memiliki hak suara dan tidak diperhitungkan dalam korum kehadiran, kecuali Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal Pemerintah Republik Indonesia.

c. Sebelum pelaksanaan RUPO, Perseroan berkewajiban untuk menyerahkan Daftar Pemegang Obligasi dari Afiliasinya kepada Wali Amanat.

d. RUPO dapat diselenggarakan di tempat Perseroan atau tempat lain yang disepakati antara Perseroan dan Wali Amanat.

e. RUPO dipimpin oleh Wali Amanat. f. Wali Amanat wajib mempersiapkan acara RUPO termasuk materi RUPO dan menunjuk

Notaris untuk membuat berita acara RUPO. g. Dalam hal penggantian Wali Amanat diminta oleh Perseroan atau Pemegang Obligasi, maka

RUPO dipimpin oleh Perseroan atau wakil Pemegang Obligasi yang meminta diadakannya RUPO tersebut. Perseroan atau Pemegang Obligasi yang meminta diadakannya RUPO tersebut diwajibkan untuk mempersiapkan acara RUPO dan materi RUPO.

6.7. Korum dan Pengambilan Keputusan.

a. Dalam hal RUPO bertujuan untuk memutuskan mengenai perubahan Perjanjian Perwaliamanatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 9.1, diatur sebagai berikut:

(1) Apabila RUPO dimintakan oleh Perseroan, maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut:

(a) Dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau kuasanya yang sah paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Pokok Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Obligasi yang hadir dalam RUPO.

(b) Dalam hal Korum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang kedua.

(c) RUPO yang kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau kuasanya yang sah paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Pokok Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Pokok Obligasi yang hadir dalam RUPO.

(d) Dalam ha korum kehadiran. Sebagaimana dimaksud dalam huruf (c) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang ketiga.

(e) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau kuasanya yang sah paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Pokok Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Pokok Obligasi yang hadir dalam RUPO.

(2) Apabila RUPO dimintakan oleh Pemegang Obligasi atau Wali Amanat, maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut:

(a) Dihadiri oleh pemegang obligasi atau kuasanya yang sah paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Pokok Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Pokok Obligasi yang hadir dalam RUPO.

(b) Dalam hal korum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang kedua.

Page 380: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

356

(c) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau kuasanya yang sah paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Pokok Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Pokok Obligasi yang hadir dalam RUPO.

(d) Dalam hal korum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (c) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang ketiga.

(e) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau kuasanya yang sah paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah Pokok Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Pokok Obligasi yang hadir dalam RUPO.

(3) Apabila RUPO dimintakan oleh Bapepam dan LK, maka wajib diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut:

(a) Dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau kuasanya yang sah paling sedikit 1/2

(satu per dua) bagian dari jumlah Pokok Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Pokok Obligasi yang hadir dalam RUPO.

(b) Dalam hal korum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang kedua.

(c) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau kuasanya yang sah paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Pokok Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Pokok Obligasi yang hadir dalam RUPO.

(d) Dalam hal korum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam huruf (c) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang ketiga.

(e) RUPO ketiga dapat dilangsukan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau kuasanya yang sah paling sedikit 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah Pokok Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui lebih dari 1/2 (satu per satu) bagian dari jumlah Pokok Obligasi yang hadir dalam RUPO.

b. RUPO yang diadakan untuk tujuan selain perubahan Perjanjian Perwaliamanatan, dapat diselenggarakan dengan ketentuan sebagai berikut:

(1) Dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau kuasanya yang sah paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Pokok Obligasi yang belum dilunasi berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Pokok Obligasi yang hadir dalam RUPO.

(2) Dalam hal korum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam angka (1) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO kedua.

(3) RUPO kedua dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau kuasanya yang sah paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Pokok Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila disetujui paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Pokok Obligasi yang hadir dalam RUPO.

(4) Dalam hal korum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam angka (3) tidak tercapai, maka wajib diadakan RUPO yang ketiga.

(5) RUPO ketiga dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh Pemegang Obligasi atau kuasanya yang sah paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah Pokok Obligasi yang masih belum dilunasi dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat berdasarkan keputusan suara terbanyak.

Page 381: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

357

6.8. Biaya-biaya penyelenggaraan RUPO menjadi beban Perseroan dan wajib dibayarkan kepada Wali Amanat paling lambat 7 (tujuh) Hari Kerja setelah permintaan tertulis biaya tersebut berikut dokumen-dokumen pendukungnya diterima Perseroan dari Wali Amanat, yang ditetapkan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.

6.9. Penyelenggaraan RUPO wajib dibuatkan berita acara secara notariil.

6.10. Perseroan, Wali Amanat, dan Pemegang Obligasi wajib memenuhi keputusan-keputusan yang diambil dalam RUPO.

7. JAMINAN

7.1. Untuk menjamin kewajiban pembayaran dengan baik dan pada waktunya dari Perseroan atas Pokok dan Bunga Obligasi, Perseroan wajib menyerahkan Jaminan kepada Pemegang Obligasi melalui Agen Jaminan berupa:

18 (delapan belas) bidang tanah terletak didalam Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Kelurahan Tanjung Duren, Kecamatan Grogol Petamburan, Kotamadya Jakarta Barat, setempat dikenal sebagai Jl. Let. Jend. S. Parman, Jakarta Barat, luas seluruhnya sebesar 101.577 m2 (seratus satu ribu lima ratus tujuh puluh tujuh meter persegi) terdaftar atas nama PT Tiara Metropolitan Jaya (sekarang bernama PT Agung Podomoro Land Tbk), sebagaimana diuraikan dalam sertipikat-sertipikat:

- Hak Guna Bangunan No. 2564/Tanjung Duren Selatan seluas 1.300 m2 (seribu tiga ratus meter persegi);

- Hak Guna Bangunan No. 2565/Tanjung Duren Selatan seluas 32.849 m2 (tiga puluh dua ribu delapanratus empatpuluh sembilan meter persegi);

- Hak Guna Bangunan No. 2568/Tanjung Duren Selatan seluas 5.137 m2 (lima ribu seratus tiga puluh tujuh meter persegi);

- Hak Guna Bangunan No. 2549/Tanjung Duren Selatan seluas 5.733 m2 (lima ribu tujuh ratus tigapuluh tiga meter persegi);

- Hak Guna Bangunan No. 2513/Tanjung Duren Selatan seluas 4.795 m2 (empat ribu tujuh ratus sembilanpuluh lima meter persegi);

- Hak Guna Bangunan No. 2921/Tanjung Duren Selatan seluas 275 m2 (dua ratus tujuh puluh lima meter persegi);

- Hak Guna Bangunan No. 2922/Tanjung Duren Selatan seluas 552 m2 (limaratus lima puluh dua meter persegi);

- Hak Guna Bangunan No. 2923/Tanjung Duren Selatan seluas 1.395 m2 (seribu tiga ratus sembilanpuluh lima meter persegi);

- Hak Guna Bangunan No. 2553/Tanjung Duren Selatan seluas 3.164 m2 (tiga ribu seratus enam puluh empat meter persegi);

- Hak Guna Bangunan No. 2550/Tanjung Duren Selatan seluas 767 m2 (tujuhratus enam puluh tujuh meter persegi);

- Hak Guna Bangunan No. 2571/Tanjung Duren Selatan seluas 7.212 m2 (tujuh ribu dua ratus dua belas meter persegi);

- Hak Guna Bangunan No. 2563/Tanjung Duren Selatan seluas 13.583 m2 (tiga belas ribu lima ratus delapan puluh tiga meter persegi);

- Hak Guna Bangunan No. 2519/Tanjung Duren Selatan seluas 2.222 m2 (dua ribu dua ratus dua puluh dua meter persegi);

- Hak Guna Bangunan No. 2554/Tanjung Duren Selatan seluas 525 m2 (lima ratus dua puluh lima meter persegi);

- Hak Guna Bangunan No. 2549/Tanjung Duren Selatan seluas 3.225 m2 (tiga ribu dua ratus dua puluh lima meter persegi);

- Hak Guna Bangunan No. 2754/Tanjung Duren Selatan seluas 15.973 m2 (lima belas ribu sembilan ratus tujuh puluh tiga meter persegi);

- Hak Guna Bangunan No. 2955/Tanjung Duren Selatan seluas 1.013 m2 (seribu tiga belas meter persegi);

- Hak Guna Bangunan No. 2958/Tanjung Duren Selatan seluas 1.875 m2 (seribu delapan ratus lima puluh tujuh meter persegi);

Page 382: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

358

yang akan diikat dengan Hak Tanggungan dengan nilai sebesar Rp1.000.000.000.000 (satu triliun Rupiah) demikian berikut segala sesuatu yang didirikan, ditanam dan ditempatkan diatas tanah tersebut, yang menurut sifatnya, peruntukkannya serta Undang-undang dianggap sebagai barang tidak bergerak, tidak ada yang dikecualikan yaitu berupa Kompleks “Proyek Central Park” yang terdiri dari bangunan mal, hotel, 3 (tiga) tower apartemen terdiri dari 1.049 unit (seribu empat puluh sembilan) dan gedung perkantoran (office tower) terdiri dari 251 (dua ratus limapuluh satu) unit {selanjutnya disebut “Tanah dan Bangunan”}.

7.2. Sebagaimana tersebut dalam angka 7.1, jaminan yang diberikan Perseroan kepada Pemegang Obligasi berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan merupakan jaminan yang diberikan secara pari passu antara Pemegang Obligasi dan Para Kreditur Sindikasi berdasarkan Perjanjian Kredit Sindikasi. Ketentuan tentang pembagian proporsional dan pari passu lebih lanjut akan diatur dalam Perjanjian Pembagian Jaminan yang wajib ditandatangani oleh Wali Amanat dan Agen Jaminan paling lambat pada Tanggal Pembayaran dan yang pada saat yang bersamaan Wali Amanat dan Agen Jaminan wajib membuat dan menandatangani akta Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan Peringkat Kedua atas Tanah dan Bangunan.

7.3. Perseroan dan Wali Amanat sepakat pelaksanaan dari Hak Tanggungan untuk kepentingan Pemegang Obligasi dan Para Kreditur Sindikasi akan dilakukan dengan cara:

(i) Menandatangani akta Surat Kuasa Membebankan Hak Tanggungan Peringkat Kedua pada Tanggal Pembayaran;

(ii) Menandatangani Akta Pembebanan Hak Tanggungan Peringkat Kedua dengan nilai Hak Tanggungan sebesar Rp1.000.000.000.000 (satu triliun Rupiah);

yang akan dibuat dihadapan PPAT yang berwenang yang wajib dilaksanakan paling lambat 15 (limabelas) Hari Kerja setelah Tanggal Pembayaran;

(iii) Setelah Hak Tanggungan Peringkat Kedua tersebut terdaftar di Kantor Pertanahan Badan Pertanahan Nasional setempat, maka Hak Tanggungan Peringkat Pertama akan di roya (dihapuskan) sehingga Hak Tanggungan Peringkat Kedua dengan sendirinya menjadi Hak Tanggungan Peringkat Pertama.

7.4. Wali Amanat setuju Perseroandapat melakukan penjualan atas unit-unit gedung perkantoran (office tower) dan unit-unit apartemen yang merupakan bagian dari Proyek Central Park yang menjadi jaminan hutang kepada Pemegang Obligasi dan Para Kreditur Sindikasi dan dalam terjadi demikian, Wali Amanat akan memberikan ijin untuk melakukan roya parsial atau pelepasan sebagai jaminan atas unit-unit yang telah dijual dan dengan ketentuan dalam hal terjadi penjualan uang hasil pendapatan dari penjualan tersebut wajib diserahkan oleh Emiten pada rekening escrow sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian Kredit Sindikasi dan Emiten wajib memberitahukan tentang hal tersebut kepada Wali Amanat.

7.5. Perseroam dan Wali Amanat sepakat terhadap Sertipikat Hak Guna Bangunan atas tanah-tanah tersebut pada Angka 7.1, akan dilakukan penggabungan Sertifikat dan selanjutnya akan dilakukan pemecahan Sertifikat menjadi Sertipikat Hak Milik Rumah Susun (SHMRS) yang meliputi:

- SHMRS untuk Central Park Mall sebanyak 185 (seratus delapan puluh lima) SHMRS atas nama Perseroan.

- SHMRS untuk hotel sebanyak 25 (duapuluh lima) SHMRS atas nama Perseroan. - SHMRS untuk apartemen sebanyak 1.049 (seribu empatpuluh sembilan) SHMRS atas nama

Perseroan. - SHMRS untuk office tower sebanyak 251 (dua ratus lima puluh satu) SHMRS atas nama

Perseroan.

7.6. Jaminan yang diberikan oleh Perseroan kepada Pemegang Obligasi dan Para Kreditur Sindikasi yang diberikan secara paripasu berdasarkan Perjanjian Pembagian Jaminan akan diakhiri seketika telah diterbitkan SHMRS atas nama Perseroan oleh pihak Badan Pertanahan Nasional.

Page 383: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

359

Perseroan dan Wali Amanat sepakat setelah diterbitkannya SHMRS atas Proyek Central Park, maka:

(i) Pemegang Obligasi hanya akan mendapat jaminan berupa bangunan mal yang dinyatakan

dalam 185 (seratus delapan puluh lima) SHMRS; (ii) Untuk Kreditur Sindikasi memegang jaminan berupa gedung perkantoran office tower, 3 (tiga)

tower apartemen dan hotel; (iii) Jaminan berupa bangunan mal yang dinyatakan dalam 185 (seratus delapan puluh lima)

SHMRS wajib untuk diikat dengan Hak Tanggungan Peringkat Pertama untuk kepentingan Pemegang Obligasi dengan nilai sebesar Rp1.000.000.000.000 (satu triliun Rupiah)

(iv) Wali Amanat setuju bahwa atas jaminan Obligasi berupa bangunan mal yang dinyatakan dalam 185 (seratus delapan puluh lima) SHMRS tersebut akan dijaminkan secara pari passu untuk menjamin obligasi-obligasi yang akan diterbitkan dikemudian hari oleh Perseroan, dengan ketentuan bahwa nilai jaminan dari waktu ke waktu tidak kurang dari 125% (seratus duapuluh lima persen) dari jumlah Obligasi yang terhutang.

7.7. Semua biaya yang timbul sehubungan dengan pembebanan Hak Tanggungan berikut pendaftarannya, penggabungan sertipikat hak guna bangunan, pembuatan sertipikat hak milik atas rumah susun atas nama Perseroan, biaya roya dan pembebanan kembali Hak Tanggungan atas SHMRS Central Park Mall termasuk tapi tidak terbatas pada biaya notaris, PPAT serta biaya-biaya lain yang diperlukan oleh Agen Jaminan dalam rangka pengikatan jaminan menjadi beban dan tanggung jawab dan wajib dibayar Perseroan.

7.8. Dalam hal terjadi pelunasan atas seluruh jumlah Pokok Obligasi baik terjadi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi maupun terjadi pelunasan lebih awal Agen Jaminan atau Wali Amanat berkewajiban untuk menerbitkan surat pelepasan jaminan, roya dan Agen Jaminan atau Wali Amanat wajib mengembalikan seluruh Dokumen Jaminan yang diberikan oleh Perseroan maupun yang diterima oleh Wali Amanat dalam rangka Penerbitan Obligasi.

8. HAK-HAK PEMEGANG OBLIGASI

8.1. Menerima pelunasan Pokok Obligasi dan/atau pembayaran Bunga Obligasi dari Perseroan pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan atau Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan. Pemegang Obligasi yang berhak mendapatkan pembayaran Bunga Obligasi adalah Pemegang Obligasi yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Obligasi, pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, kecuali ditentukan lain oleh KSEI atau peraturan perundang-undangan.

8.2. Daftar Pemegang Obligasi memperoleh pembayaran denda sebesar persentase Bunga Obligasi yang berlaku ditambah 1,5% (satu koma lima persen) per tahun atas jumlah yang wajib dibayar, kecuali ditentukan lain dalam surat BI tentang penangguhan pembayaran Bunga Obligasi dan/atau pelunasan Pokok Obligasi, apabila Perseroan ternyata tidak menyediakan dana secukupnya untuk pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan Pokok Obligasi setelah lewat tanggal jatuh tempo Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi dan/atau Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi.

8.3. Seorang atau lebih Pemegang Obligasi baik sendiri maupun bersama-sama yang mewakili sedikitnya 20% (dua puluh persen) dari jumlah Pokok Obligasi yang belum dilunasi tidak termasuk Obligasi yang dimiliki oleh Afiliasi Perseroan berhak mengajukan permintaan tertulis kepada Wali Amanat agar diselenggarakan RUPO dengan memuat acara yang diminta.

8.4. Melalui keputusan RUPO, Pemegang Obligasi antara lain berhak melakukan tindakan sebagai berikut:

a. Menyampaikan pemberitahuan kepada Perseroan atau kepada Wali Amanat atau untuk memberikan pengarahan kepada Wali Amanat atau untuk mengambil tindakan lain;

b. Memberhentikan Wali Amanat dan menunjuk pengganti Wali Amanat menurut ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan;

Page 384: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

360

c. Mengambil tindakan lain yang dikuasakan untuk diambil oleh atau atas nama Pemegang Obligasi termasuk tetapi tidak terbatas pada mengubah Perjanjian Perwaliamanatan dengan memperhatikan ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;

d. Mengambil keputusan sehubungan perubahan jangka waktu Obligasi, jumlah Pokok Obligasi, tingkat Bunga Obligasi, perubahan tata cara atau periode pembayaran Bunga Obligasi, persyaratan dan ketentuan-ketentuan lain dari Perjanjian Perwaliamanatan. Khusus untuk perubahan jangka waktu Obligasi, jumlah Pokok Obligasi, tingkat Bunga Obligasi, perubahan tata cara atau periode pembayaran Bunga Obligasi tersebut hanya dapat dilakukan karena adanya kelalaian Perseroan membayar Pokok Obligasi pada Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan/atau Bunga Obligasi pada Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan;

e. Mengambil keputusan yang diperlukan sehubungan dengan maksud Perseroan atau Pemegang Obligasi yang mewakili paling sedikit 50% (lima puluh persen) dari jumlah Pokok Obligasi yang terutang, untuk melakukan pembatalan pendaftaran Obligasi di KSEI sesuai dengan ketentuan peraturan pasar modal dan KSEI;

f. Mengambil tindakan lain yang diperlukan untuk kepentingan Pemegang Obligasi berdasarkan ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau peraturan perundang-undangan;

g. Mengambil keputusan sehubungan dengan terjadinya kejadian kelalaian sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan.

9. PEMBELIAN KEMBALI (BUY BACK)

a. Setelah lewat 1 (satu) tahun sejak Tanggal Penjatahan, Perseroan dari waktu ke waktu dapat melakukan pembelian kembali (buy back) untuk sebagian atau seluruh Obligasi sebelum Tanggal Pelunasan Pokok Obligasi dan Perseroan mempunyai hak untuk memberlakukan pembelian kembali (buy back) tersebut untuk dimiliki sementara lalu dijual kembali atau disimpan untuk dijual kembali atau sebagai pelunasan Obligasi. Khusus untuk pembelian kembali (buy back) sebagai pelunasan harus memperhatikan peraturan perundang-undangan.

b. Pembelian kembali (buy back) hanya boleh dilakukan jika Perseroan tidak melakukan kelalaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 Perjanjian Perwaliamanatan.

c. Perseroan dilarang melakukan pembelian kembali (buy back) jika pelaksanaan buy back tersebut dapat mengakibatkan Perseroan tidak dapat memenuhi ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Perwaliamanatan.

d. Perseroan wajib mengumumkan dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional mengenai rencana dilakukannya pembelian kembali (buy back) Obligasi selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja sebelum tanggal buy back Obligasi tersebut.

e. Pengumuman tersebut harus mencantumkan:

i. Periode penawaran pembelian kembali (buy back) Obligasi dimana Pemegang Obligasi mengajukan penawaran jual atas sejumlah Obligasi yang dimilikinya dengan menyebutkan harga yang dikehendakinya kepada Perseroan;

ii. Jumlah dana maksimal yang digunakan untuk buy back Obligasi dan target harga maksimal buy back serta Seri Obligasi yang akan dibeli kembali tersebut, yang jumlah maupun target harga maksimal serta Seri Obligasi yang akan dibeli kembali tersebut ditentukan atas pertimbangan dan keputusan dari Perseroan sendiri;

iii. Tanggal pembayaran pembelian kembali (buy back) Obligasi tersebut dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak tanggal terakhir periode penawaran pembelian kembali (buy back) Obligasi (selanjutnya disebut ”Tanggal Pembayaran Pembelian Kembali”).

f. Pemegang Obligasi yang mengajukan penawaran jual kepada Perseroan pada periode

penawaran wajib melampirkan:

i. Konfirmasi Tertulis dari KSEI mengenai jumlah Obligasi yang akan dijual yang tidak dapat dipindahbukukan antar Rekening Efek sampai dengan Tanggal Pembayaran Pembelian Kembali;

Page 385: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

361

ii. Bukti jati diri pada saat melakukan penawaran jual; iii. Pernyataan bahwa Obligasi yang akan dijual oleh Pemegang Obligasi kepada Perseroan

bebas dari segala sengketa/tuntutan/ ikatan/jaminan dan tidak dapat diperjualbelikan oleh Pemegang Obligasi sehingga Obligasi tersebut tidak dapat dipindahbukukan antar Rekening Efek sampai dengan Tanggal Pembayaran Pembelian Kembali (buy back).

g. Perseroan akan melakukan pembelian kembali (buy back) Obligasi mulai dari harga terendah yang ditawarkan oleh Pemegang Obligasi pada periode penawaran pembelian kembali (buy back) Obligasi, dengan ketentuan apabila terdapat beberapa Pemegang Obligasi yang melakukan penawaran dengan harga yang sama dan jumlah Obligasi yang ditawarkan oleh Pemegang Obligasi telah melampaui jumlah maksimal dana untuk pembelian kembali Obligasi maka Perseroan akan membeli Obligasi tersebut secara proporsional.

h. Perseroan tidak berkewajiban untuk membeli seluruh Obligasi yang ditawarkan oleh Pemegang Obligasi untuk dibeli kembali (buy back) pada periode penawaran Pembelian Kembali Obligasi, apabila harga penawaran jual yang ditawarkan oleh Pemegang Obligasi tersebut melampaui target harga yang diharapkan oleh Perseroan sebagaimana tersebut dalam Perjanjian Perwaliamanatan.

i. Bilamana Perseroan membatalkan pembelian kembali (buy back) Obligasi maka Perseroan berkewajiban untuk mengumumkan dalam 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional mengenai pembatalan tersebut disertai alasannya, selambat-lambatnya pada hari terakhir periode penawaran Pembelian Kembali Obligasi (buy back).

j. Perseroan wajib menjaga rahasia kepada pihak manapun atas semua informasi mengenai penawaran jual Obligasi yang telah disampaikan oleh Pemegang Obligasi selama periode penawaran pembelian kembali (buy back) Obligasi .

k. Selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak dilakukannya pembelian kembali (buy back) Obligasi sebagaimana diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan, maka Perseroan wajib mengumumkan perihal pembelian kembali Obligasi tersebut pada 1 (satu) surat kabar berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional. Dalam pengumuman tersebut harus dicantumkan:

i. Jumlah nominal Obligasi yang dibeli kembali (di buy back) dengan menjelaskan jumlah nominal Pokok Obligasi yang telah dilunasi dan/atau jumlah nominal Pokok Obligasi yang dibeli kembali (di buy back) untuk disimpan;

ii. Batasan harga terendah sampai dengan harga tertinggi yang telah terjadi.

l. Perseroan tidak wajib mengikuti seluruh tata cara pembelian kembali (buy back) tanpa melakukan pengumuman, sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan dengan ketentuan sebagai berikut:

i. Jumlah pembelian kembali (buy back) Obligasi sebanyak-banyaknya 5% (lima persen) dari jumlah Pokok Obligasi yang masih terhutang dalam periode 1 (satu) tahun sejak pembelian kembali (buy back) Obligasi dilaksanakan;

ii. Obligasi yang dibeli kembali tersebut bukan merupakan milik Afiliasi Perseroan, kecuali Obligasi yang dimiliki Perusahaan Afiliasi; dan

iii. Obligasi yang dibeli kembali tersebut hanya untuk disimpan yang kemudian hari dapat dijual kembali. Untuk pembelian kembali Obligasi sebagaimana dimaksud dalam ayat ini, Perseroan wajib melaporkan kepada Wali Amanat, Bapepam dan LK, Bursa Efek dan KSEI dalam waktu 2 (dua) Hari Kerja sejak dilakukan pembelian kembali (buy back) Obligasi tersebut.

m. Selain ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan, Perseroan juga wajib menyampaikan kepada Bapepam dan LK seluruh dokumen penawaran jual yang telah disampaikan oleh Pemegang Obligasi selama periode penawaran pembelian kembali (buy back) Obligasi selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak pembelian kembali (buy back) Obligasi dilaksanakan.

Page 386: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

362

n. Obligasi yang dimiliki Perseroan yang merupakan hasil pembelian kembali tidak mendapatkan hak atas Bunga Obligasi dan karenanya setiap pembelian kembali (buy back) yang dilakukan Perseroan untuk dimiliki sementara lalu dijual kembali/disimpan untuk dijual kembali, Perseroan wajib untuk melaporkan kejadian tersebut kepada Wali Amanat, Bursa Efek dan KSEI paling lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah pembelian kembali (buy back).

o. Pemilikan Obligasi oleh Perseroan dan/atau Anak Perusahaan serta Afiliasi wajib dilaporkan kepada Wali Amanat selambat-lambatnya 3 (tiga) Hari Kerja sebelum suatu RUPO diadakan.

p. Obligasi milik Perseroan yang merupakan hasil pembelian kembali (buy back) dan/atau milik Anak Perusahaan serta Afiliasi Perseroan tidak memiliki hak suara dan tidak diperhitungkan dalam korum kehadiran suatu RUPO.

q. Apabila Perseroan melakukan pelunasan atas Obligasi yang dibeli kembali (buy back) maka Perseroan wajib untuk melaporkan kejadian tersebut kepada Wali Amanat, KSEI dan Bapepam dan LK serta Bursa Efek selambat-lambatnya dalam waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah terjadinya pelunasan tersebut. Obligasi yang telah dilunasi akan dibatalkan dan tidak dapat diterbitkan atau dijual kembali. Untuk Obligasi yang telah dilunasi sebagian, Perseroan akan menerbitkan dan menyerahkan Sertifikat Jumbo Obligasi yang baru kepada KSEI untuk ditukarkan dengan Sertifikat Jumbo Obligasi yang lama sesuai dengan jumlah Pokok Obligasi setelah dikurangi jumlah Obligasi yang telah dilunasi sebagian, dalam waktu selambat-lambatnya 7 (tujuh) Hari Kerja setelah tanggal pelunasan sebagian Pokok Obligasi tersebut.

10. PEMBERITAHUAN

Semua pemberitahuan dari satu pihak kepada pihak lain dalam Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi dianggap telah dilakukan dengan sah dan dengan sebagaimana mestinya apabila ditandatangani oleh pihak yang berwenang, pihak-pihak mana akan ditentukan bersama antara Perseroan dan Wali Amanat dan disampaikan kepada alamat tersebut di bawah ini, yang tertera disamping nama pihak yang bersangkutan, dan diberikan secara tertulis, ditandatangani serta disampaikan dengan pos tercatat atau disampaikan langsung dengan memperoleh tanda terima atau dengan faksimili.

Perseroan:

Nama : PT Agung Podomoro Land Tbk.Alamat : Podomoro City : Jl. Let. Jend. S. Parman Kav. 28 : Jakarta 11470 Telepon : (021) 5694 9727Faksimili : (021) 5694 9717Untuk perhatian : Direksi

Wali Amanat:

Nama : PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.Alamat : Gedung BRI II, lantai 3 : Jl. Jend. Sudirman, Kav. 44-46 : Jakarta 10210Telepon : (021) 2500124, 5758130, 5758140Faksimili : (021) 5752444, 2510316Untuk perhatian : Desk Investasi dan Jasa Pasar Modal : Divisi Treasury Apabila salah satu pihak mengalami perubahan alamat, maka pihak yang mengalami perubahan alamat tersebut wajib memberitahukan kepada pihak lainnya, selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja sejak terjadinya perubahan alamat tersebut.

Page 387: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

363

11. PERUBAHAN PERJANJIAN PERWALIAMANATAN

Perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Apabila perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dilakukan sebelum Tanggal Emisi, maka perubahan dan/atau penambahan Perjanjian Perwaliamanatan tersebut harus dibuat dalam suatu Perjanjian tertulis yang ditandatangani oleh Wali Amanat dan Perseroan dan setelah perubahan tersebut dilakukan, memberitahukan kepada Bapepam dan LK dengan tidak mengurangi ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

2) Apabila perubahan Perjanjian Perwaliamanatan dilakukan pada dan setelah Tanggal Emisi, maka perubahan Perjanjian Perwaliamanatan hanya dapat dilakukan setelah mendapatkan persetujuan dari RUPO dan perubahan dan/atau penambahan tersebut dibuat dalam suatu perjanjian tertulis ditandatangani oleh Wali Amanat dan Perseroan.

12. HUKUM YANG BERLAKU

Seluruh perjanjian-perjanjian yang berhubungan dengan Obligasi berada dan tunduk di bawah hukum yang berlaku di negara Republik Indonesia.

Page 388: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

364

XVIII. KETERANGAN MENGENAI PEMERINGKATAN OBLIGASI

A. HASIL PEMERINGKATAN

Sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-42/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 Perihal Perubahan Peraturan No. IX.C.1 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum dan Peraturan No. IX.C.11 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP-135/BL/2006 tanggal 14 Desember 2006 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, Perseroan telah melakukan pemeringkatan Obligasi yang dilaksanakan oleh Pefindo.

Berdasarkan hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang sesuai dengan surat Pefindo No. 1038/PEF-Dir/VIII/2011 tanggal 9 Agustus 2011, hasil pemeringkatan atas Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011 adalah:

idA(Single A;Stable Outlook)

Lembaga Pemeringkat Efek dalam hal ini Pefindo tidak memiliki hubungan Afiliasi dengan Perseroan, baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam ketentuan Pasal 1 angka I UUPM.

B. SKALA PEMERINGKATAN EFEK UTANG JANGKA PANJANG

Tabel di bawah ini menunjukkan kategori peringkat perusahaan atau efek utang jangka panjang untuk memberikan gambaran tentang posisi peringkat Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011 dari Pefindo:

idAAA : Efek Utang dengan peringkat idAAA merupakan Efek Utang dengan peringkat tertinggi dari Pefindo yang didukung oleh kemampuan Obligor yang superior relatif dibanding entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan.

idAA : Efek Utang dengan peringkat idAA memiliki kualitas kredit sedikit di bawah peringkat tertinggi, didukung oleh kemampuan Obligor yang sangat kuat untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, relatif dibanding entitas Indonesia lainnya.

idA : Efek Utang dengan peringkat idA memiliki dukungan kemampuan Obligor yang kuat dibanding entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, namun cukup peka terhadap perubahan keadaan yang merugikan.

idBBB : Efek Utang dengan peringkat idBBB didukung oleh kemampuan Obligor yang memadai relatif dibanding entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, namun kemampuan tersebut dapat diperlemah oleh perubahan keadaan bisnis dan perekonomian yang merugikan.

idBB : Efek Utang dengan peringkat idBB menunjukkan dukungan kemampuan Obligor yang agak lemah relatif dibanding entitas Indonesia lainnya untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya sesuai dengan yang diperjanjikan, serta peka terhadap keadaan bisnis dan perekonomian yang tidak menentu dan merugikan.

idB : Efek Utang dengan peringkat idB menunjukkan parameter perlindungan yang sangat lemah. Walaupun Obligor masih memiliki kemampuan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka panjangnya, namun adanya perubahan keadaan bisnis dan perekonomian yang merugikan akan memperburuk kemampuan tersebut untuk memenuhi kewajiban finansialnya.

idCCC : Efek Utang dengan peringkat idCCC menunjukkan Efek Utang yang tidak mampu lagi memenuhi kewajiban finansialnya, serta hanya bergantung kepada perbaikan keadaan eksternal.

idD : Efek Utang dengan peringkat idD menandakan Efek Utang yang macet atau Perseroannya sudah berhenti berusaha.

Page 389: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

365

Sebagai tambahan, tanda Tambah (+) atau Kurang (-) dapat dicantumkan dengan peringkat mulai dari “AA” hingga “CCC”. Tanda Tambah (+) menunjukkan bahwa suatu kategori peringkat lebih mendekati kategori peringkat di atasnya. Tanda Kurang (-) menunjukkan suatu kategori peringkat tetap lebih baik dari kategori peringkat di bawahnya, walaupun semakin mendekati.

C. RATING OUTLOOK

Berikut ini adalah penjelasan Rating Outlook yang diberikan Pefindo untuk memberikan gambaran lebih jelas tentang posisi peringkat Perseroan.

Positive : Prospek yang berpotensi untuk dapat menaikkan peringkatNegative : Prospek yang berpotensi untuk dapat menurunkan peringkatStable : Indikasi prospek yang stabil sehingga hasil pemeringkatan juga akan stabilDeveloping : Prospek yang belum jelas keterbatasan informasi, sehingga hasil pemeringkatan

juga dapat dinaikkan atau diturunkan sesuai dengan perkembangan selanjutnya

Rating Outlook Pefindo merupakan penilaian atas prospek jangka menengah dan panjang atas entitas/atau efek utang yang diperingkat, yang mencakup penilaian atas potensi perubahan keadaan perekonomian dan bisnis mendasar. Rating Outlook bukanlah merupakan prasyarat untuk perubahan suatu hasil pemeringkatan atau untuk menetapkan tindakan Rating Alert di masa yang akan datang. Rating Alert dilakukan karena terjadi perubahan yang mungkin secara material akan berpengaruh positive, negative atau developing terhadap kinerja entitas dan/atau efek utang yang diperingkat.

D. RATING RATIONALE

Pefindo menetapkan peringkat “idA” untuk Perseroan dan Obligasi yang akan diterbitkan Perseroan senilai maksimum Rp1,2 triliun. Adapun dana yang diterima dari Obligasi akan digunakan seluruhnya untuk pengembangan usaha Perseroan melalui akuisisi beberapa perusahaan yang memiliki dan/atau akan mengembangkan proyek dalam industri properti yang berlokasi di Jakarta, Bali dan/atau Bogor, yang dapat berupa apartemen, perhotelan, perkantoran, pertokoan, pusat perbelanjaan, pusat rekreasi dan/atau perumahan. Peringkat mencerminkan posisi bisnis Perseroan yang kuat di industri properti, khususnya pada segmen hunian vertikal dan kualitas aset Perseroan yang di atas rata-rata. Sedangkan faktor-faktor yang membatasi peringkat adalah ketergantungan Perseroan pada penjualan properti yang sensitif terhadap kondisi makro ekonomi dan tingkat leverage keuangan yang meningkat dalam waktu dekat untuk membiayai ekspansi bisnis Perseroan.

Perseroan adalah bagian dari Agung Podomoro Group (APG), pengembang yang menjadi pemimpin pasar pada segmen hunian vertikal, dengan target pasar kalangan menengah. APG memasok sekitar 50% hunian vertikal di Jakarta selama 10 tahun terakhir. Proyek properti utama Perseroan meliputi Podomoro City, sebuah superblok di Jakarta Barat dan Senayan City, mal eksklusif di Jakarta Pusat. Perseroan melakukan penawaran saham perdana terhadap 30% saham di bulan November 2010. Per 31 Maret 2011, pemegang saham Perseroan adalah PT Indofica (dengan kepemilikan 47,29%), PT Jaya Lestari Persada (14,68%), PT Simfoni Gema Lestari (5,07%), Trihatma Kusuma Haliman (3,03%), Dewan Komisaris dan Direksi (0,07%) dan Publik (29,86%).

Faktor-faktor pendukung peringkat tersebut adalah:

• Posisi bisnis yang kuat di industri properti. Dengan total aset sebesar Rp7,4 triliun per 31 Maret 2011, Perseroan dikategorikan sebagai salah satu pengembang properti terbesar di Indonesia. Dengan menggunakan kampanye pemasaran “Back To The City”, Perseroan telah berhasil membangun sejumlah apartemen di tengah kota Jakarta. Produk-produk Perseroan telah diterima dengan baik oleh pasar terutama didukung oleh nama baik APG dan pengalaman yang cukup lama dalam memasarkan properti. Perseroan saat ini mempunyai beberapa proyek properti,yang sedang berjalan seperti Podomoro City (di Jakarta Barat), Kuningan city (di Jakarta Selatan) dan Green Bay (di Jakarta Utara). Respon pasar atas properti yang ditawarkan sangat baik, hal ini tercermin dari pendapatan Perseroan pada kuartal I tahun 2011, yang telah mencapai sedikit di bawah Rp700 miliar dengan sales backlog sekitar Rp3 triliun.

Page 390: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

366

• Kualitas aset di atas rata-rata. Perseroan memiliki beberapa aset properti di atas rata-rata, khususnya Podomoro City, Kuningan City, dan Green Bay yang terletak di lokasi yang strategis di tengah kota Jakarta. Sebagian besar dari properti Perseroan dibangun dengan konsep superblok yang terdiri dari apartemen, kantor, dan pusat perbelanjaan. Kuatnya nama Agung Podomoro telah menarik banyak konsumen untuk membeli properti dan telah menaikan nilai properti di wilayah tersebut. Per 31 Maret 2011 nilai buku atas persediaan dan tanah yang belum dikembangkan adalah sebesar Rp2.4 triliun, sementara nilai buku properti investasi sebesar Rp1,9 triliun. Perseroan menyewakan ruang di Central Park Mall dengan tingkat hunian sekitar 80%. Selain itu, Perseroan akan mendapatkan pendapatan tambahan dari penyewaan Hotel Pullman yang berada di Podomoro City, penyewaan mal dan perkantoran yang berada di Kuningan City, dan juga dari mal dan hotel yang berada di Festival CityLink Mall di Bandung. Untuk meningkatkan pendapatan dari properti investasi, Perseroan sedang membangun pusat perbelanjaan, perkantoran dan hotel-hotel baru yang akan beroperasi secara komersial dalam beberapa tahun mendatang.

Faktor-faktor yang membatasi peringkat tersebut adalah:

• Tingkat ketergantungan yang tinggi pada penjualan properti yang sensitif terhadap kondisi ekonomi makro. Meskipun diupayakan untuk meningkatkan pendapatan berulang di masa mendatang, aliran pendapatan Perseroan saat ini sangatlah tergantung kepada penjualan properti. Kontribusi pendapatan berulang hanya sebesar 6% dari total pendapatan di kuartal I tahun 2011. Penjualan properti sangat sensitif terhadap perubahan ekonomi yang negatif. Keadaan ekonomi yang tidak menguntungkan, kenaikan inflasi, dan tingginya tingkat suku bunga dapat mengurangi permintaan terhadap produk properti. Terdapat juga risiko keterlambatan dalam pembangunan proyek properti, yang dapat berpengaruh negatif terhadap pencapaian target pendapatan. Terbatasnya tanah yang dimilliki Perseroan juga dapat membatasi pertumbuhan pendapatan. Untuk membangun proyek properti baru, Perseroan harus secara aktif mencari tanah baru atau mencari kesempatan untuk menjalin kerja sama bisnis dengan para pemilik tanah.

• Tingkat leverage keuangan yang meningkat dalam waktu dekat untuk membiayai ekspansi bisnis. Tingkat hutang terhadap laba operasi sebelum depresiasi dan amortisasi Perseroan diproyeksikan akan meningkat menjadi sekitar 3x dalam kurun waktu 2011 -2013, seiring dengan besarnya belanja modal yang sebagian dibiayai dari pinjaman. Perseroan akan memerlukan sekitar Rp3 triliun belanja modal setiap tahun selama periode tersebut, yang digunakan untuk pembangunan proyeknya saat ini (Superblok Kuningan City dan Green Bay di Jakarta), dan proyek di masa datang (hotel dan vila di Bali dan Jawa Barat, serta apartemen dan perkantoran di Jakarta).

PERSEROAN AKAN MELAKUKAN PEMERINGKATAN ATAS OBLIGASI SETIAP 1 (SATU) TAHUN SEKALI SELAMA JANGKA WAKTU OBLIGASI, SEBAGAIMANA DIATUR DALAM PERATURAN BAPEPAM NO. IX.C.11 LAMPIRAN KEPUTUSAN KETUA BAPEPAM DAN LK NO. KEP-135/BL/2006 TANGGAL 14 DESEMBER 2006 TENTANG PEMERINGKATAN ATAS EFEK BERSIFAT UTANG.

Page 391: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

367

XIX. ANGGARAN DASAR

Anggaran Dasar Perseroan sebagaimana termaktub dalam Prospektus ini merupakan Anggaran Dasar Perseroan yang terakhir berdasarkan Akta No. 01 tanggal 2 Agustus 2010 dibuat dihadapan Yulia, S.H., Notaris di Jakarta telah disetujui oleh Menkumham No. AHU-39219.AH.01.02.Tahun 2010 Tahun 2010 tanggal 9 Agustus 2010, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-009526.AH.01.09.Tahun 2010, tanggal 9 Agustus 2010.

Anggaran Dasar Perseroan tersebut telah sesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 serta UUPT.

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKANPasal 1

1. Perseroan terbatas ini bernama ”PT AGUNG PODOMORO LAND, TBK.” (selanjutnya cukup disingkat dengan ”Perseroan”), berkedudukan di Jakarta Barat.

2. Perseroan dapat membuka cabang atau perwakilan di tempat lain, baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia sebagaimana yang ditetapkan oleh Direksi, dengan persetujuan dari Dewan Komisaris Perseroan.

JANGKA WAKTUPasal 2

Perseroan didirikan untuk jangka waktu tidak terbatas.

MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHAPasal 3

1. Maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang pembangunan dan pengembangan, investasi, perdagangan, perindustrian, jasa dan angkutan;

2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut :

A. pembangunan meliputi antara lain: pemborongan/kontraktor, termasuk perencanaan,

pelaksanaan dan pengawas pemborong bangunan gedung-gedung, perumahan, pusat perbelanjaan, jalan-jalan, jembatan-jembatan serta pemasangan instalasi-instalasi listrik, air, telepon dan pekerjaan umum lainnya; real estat dan developer termasuk melakukan pembebasan/pembelian, pengolahan, pematangan, pengurugan, dan penggalian tanah. membangun sarana dan prasarana/infrastruktur, merencanakan, membangun, menyewakan, menjual dan mengusahakan real estat, kawasan terpadu, pusat perkantoran, gedung-gedung, perumahan, perkantoran, apartemen, perindustrian, perhotelan, rumah sakit, pusat perbelanjaan, pusat sarana olah raga dan sarana penunjang termasuk tetapi tidak terbatas pada lapangan golf, klub-klub, restoran, tempat-tempat hiburan lain, beserta fasilitasnya;

B. Melakukan investasi baik secara langsung maupun melalui penyertaan (investasi) ataupun pelepasan (divestasi) modal sehubungan dengan kegiatan usaha utama Perseroan, dalam perusahaan lain;

C. Melakukan penyertaan pada perusahaan-perusahaan lain yang memiliki kegiatan usaha yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan; dan

D. Melakukan perdagangan termasuk ekspor-impor, interinsulair, lokal, leveransir, grosir, suplier, distributor dan keagenan kecuali agen perjalanan;

Page 392: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

368

E. Perindustrian meliputi industri bahan bangunan, industri alat-alat listrik, industri garmen manufacturing industri perakitan (assembling);

F. Usaha-usaha dalam bidang jasa, termasuk antara lain jasa pengelolaan atau pengoperasian yang menunjang kegiatan usaha utama Perseroan, kecuali jasa dalam bidang hukum dan pajak;

G. Menyelenggarakan angkutan darat dengan menggunakan bus dan truk;

MODALPasal 4

1. Modal dasar Perseroan berjumlah Rp5.740.000.000.000,- (lima triliun tujuh ratus empat puluh miliar rupiah) terbagi atas 57.400.000.000 (lima puluh tujuh miliar empat ratus juta) saham, masing-masing saham bernilai nominal sebesar Rp.100,- (seratus Rupiah).

2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor sebesar 25% (dua puluh lima persen) atau sejumlah 14.350.000.000 (empat belas miliar tiga ratus lima puluh juta) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp1.435.000.000.000,- (satu triliun empat ratus tiga puluh lima miliar Rupiah) oleh para pemegang saham yang telah mengambil bagian saham dan rincian serta nilai nominal saham yang disebutkan pada akhir akta.

3. Saham-saham yang belum dikeluarkan akan dikeluarkan oleh Direksi menurut keperluan modal Perseroan, pada waktu dan dengan harga serta persyaratan yang ditetapkan oleh Rapat Direksi dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (selanjutnya disingkat “RUPS”), dengan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar, Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 (dua ribu tujuh) tentang Perseroan Terbatas (“UUPT”) dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia termasuk peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan Bursa Efek di Republik Indonesia, sepanjang pengeluaran saham tersebut tidak dengan harga di bawah harga nominal.

4. Penyetoran atas saham dalam bentuk lain selain uang baik berupa benda berwujud maupun tidak berwujud wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a. benda yang akan dijadikan setoran modal dimaksud wajib diumumkan kepada publik pada saat pemanggilan RUPS mengenai penyetoran tersebut

b. benda yang dijadikan sebagai setoran modal wajib dinilai oleh penilai yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam dan LK”) dan tidak dijaminkan dengan cara apapun;

c. memperoleh persetujuan RUPS;d. dalam hal benda yang dijadikan sebagai setoran modal dilakukan dalam bentuk saham perseroan

yang tercatat di Bursa Efek, maka harganya harus ditetapkan berdasarkan nilai pasar wajar; dan

e. dalam hal penyetoran tersebut berasal dari laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan, dan/atau unsur modal sendiri, maka laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan, dan/atau unsur modal sendiri lainnya tersebut sudah dimuat dalam Laporan Keuangan Tahunan terakhir yang telah diperiksa oleh Akuntan yang terdaftar di Bapepam dan LK dengan Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.

5. RUPS yang memutuskan untuk menyetujui Penawaran Umum, harus memutuskan:

a. jumlah maksimal saham dalam simpanan yang akan dikeluarkan kepada Masyarakat; dan b. pemberian kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menentukan jumlah pasti saham yang

dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum tersebut. Kuorum dan keputusan RUPS untuk menyetujui pengeluaran saham dalam simpanan melalui Penawaran Umum harus memenuhi persyaratan dalam Pasal 11 Anggaran Dasar ini.

Page 393: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

369

6. Jika saham yang masih dalam simpanan hendak dikeluarkan dengan cara penawaran umum terbatas, maka seluruh pemegang saham yang namanya telah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal yang ditetapkan oleh atau berdasarkan keputusan RUPS dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal di Republik Indonesia mempunyai hak untuk membeli terlebih dahulu saham yang akan dikeluarkan tersebut (selanjutnya hak tersebut disebut juga dengan “Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu” atau disingkat “HMETD”) dan masing-masing pemegang saham tersebut akan memperoleh HMETD menurut perbandingan jumlah saham yang tercatat atas namanya dalam Daftar Pemegang Saham yang dimaksud di atas dengan penyetoran tunai dalam jangka waktu sebagaimana ditetapkan oleh atau berdasarkan keputusan RUPS yang menyetujui pengeluaran saham baru tersebut; HMETD harus dapat dialihkan dan diperdagangkan dalam jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam peraturan pasar modal terkait; Pengeluaran saham dengan cara penawaran umum terbatas harus dengan persetujuan terlebih dahulu dari RUPS pada waktu dan dengan cara dan harga serta dengan persyaratan yang ditetapkan oleh Direksi sesuai dengan keputusan RUPS, dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar, peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia termasuk peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal di Republik Indonesia;

7. Apabila dalam waktu sebagaimana yang ditentukan oleh atau berdasarkan keputusan RUPS tersebut di atas, para pemegang saham Perseroan atau pemegang HMETD tidak melaksanakan hak untuk membeli saham yang telah ditawarkan kepada mereka dengan membayar lunas dengan uang tunai, maka Direksi mempunyai kebebasan untuk mengeluarkan saham tersebut kepada pemegang saham atau pemegang HMETD yang hendak membeli saham dalam jumlah yang lebih besar dari porsi HMETD-nya yang telah dilaksanakan, dengan ketentuan apabila jumlah saham yang hendak dipesan dengan melebihi jumlah porsi HMETD-nya tersebut melebihi jumlah sisa saham yang tersedia, maka jumlah sisa saham tersebut harus dialokasikan di antara pemegang saham atau pemegang HMETD yang hendak membeli saham lebih, masing-masing seimbang dengan jumlah HMETD yang telah dilaksanakan, demikian dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal di Republik Indonesia; Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham, maka sisa saham tersebut akan dikeluarkan oleh Direksi kepada pihak yang telah menyatakan kesediaannya untuk membeli sisa saham tersebut dengan harga yang tidak lebih rendah dari dan sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan oleh RUPS yang menyetujui pengeluaran saham tersebut dengan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal di Republik Indonesia; Ketentuan dalam Pasal 4 ayat (3) di atas secara mutatis-mutandis juga berlaku dalam hal Perseroan mengeluarkan obligasi konversi dan/atau waran dan/atau efek lainnya yang sejenis tersebut, dengan mengindahkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal di Republik Indonesia.

8. Atas pelaksanaan pengeluaran saham yang masih dalam simpanan kepada pemegang obligasi konversi, waran dan/atau efek lainnya yang sejenis dengan itu, Direksi Perseroan berwenang untuk mengeluarkan saham tersebut tanpa memberi hak kepada para pemegang saham yang ada pada saat itu untuk membeli terlebih dahulu saham yang dimaksud, dengan mengindahkan ketentuan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal di Republik Indonesia; Direksi juga berwenang mengeluarkan saham yang masih dalam simpanan, obligasi konversi, waran dan/atau efek konversi lainnya, tanpa memberi HMETD kepada pemegang saham yang ada, termasuk melalui penawaran terbatas (private placement) atau penawaran umum, dengan ketentuan bahwa pengeluaran saham, obligasi konversi, waran dan/atau efek konversi lainnya tersebut harus memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari RUPS serta dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal di Republik Indonesia.

9. Ketentuan yang termuat dalam ayat (3), (4), (5) dan (6) Pasal ini secara mutatis-mutandis juga berlaku dalam hal modal dasar ditingkatkan dan diikuti penempatan saham lebih lanjut.

10. Pelaksanaan pengeluaran saham dalam portepel untuk pemegang Efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham, dapat dilakukan oleh Direksi berdasarkan RUPS Perseroan terdahulu yang telah menyetujui pengeluaran Efek tersebut.

Page 394: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

370

11. Penambahan modal disetor menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran, dan saham yang diterbitkan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham yang mempunyai klasifikasi yang sama yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

12. Penambahan modal dasar yang mengakibatkan modal ditempatkan dan disetor menjadi kurang dari 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar, dapat dilakukan sepanjang:

a. telah memperoleh persetujuan RUPS untuk menambah modal dasar; b. telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia; c. penambahan modal ditempatkan dan disetor sehingga menjadi paling sedikit 25 % (dua puluh

lima persen) dari modal dasar wajib dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam ayat (11) huruf b Pasal ini;

d. dalam hal penambahan modal disetor sebagaimana dimaksud dalam ayat (11) huruf c Pasal ini tidak terpenuhi sepenuhnya, maka Perseroan harus mengubah kembali Anggaran Dasarnya, sehingga modal dasar dan modal disetor memenuhi ketentuan Pasal 33 ayat (1) dan ayat (2) UUPT, dalam jangka waktu 2 (dua) bulan setelah jangka waktu dalam ayat (11) huruf c Pasal ini tidak terpenuhi;

e. persetujuan RUPS sebagaimana dimaksud dalam ayat (11) huruf a Pasal ini termasuk juga persetujuan untuk mengubah Anggaran Dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat (11) huruf d Pasal ini.

13. Perubahan Anggaran Dasar dalam rangka penambahan modal dasar menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran modal yang mengakibatkan besarnya modal disetor menjadi paling kurang 25 % (dua puluh lima persen) dari modal dasar dan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham lainnya yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus persetujuan perubahan Anggaran Dasar dari Menteri atas pelaksanaan penambahan modal disetor tersebut.

14. Pengeluaran Efek bersifat ekuitas tanpa memberikan HMETD kepada pemegang saham dapat dilakukan dalam hal pengeluaran saham:

a. ditujukan kepada karyawan Perseroan;b. ditujukan kepada pemegang obligasi atau Efek lain yang dapat dikonversi menjadi saham, yang

telah dikeluarkan dengan persetujuan RUPS; c. dilakukan dalam rangka reorganisasi dan/atau restrukturisasi yang telah disetujui oleh RUPS;

-dan/atau dilakukan sesuai dengan peraturan di bidang Pasar -Modal yang memperbolehkan penambahan modal tanpa HMETD.

SAHAMPasal 5

1. Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama dan dikeluarkan atas nama pemiliknya yang-terdaftar dalam buku Daftar Pemegang Saham.

2. Perseroan dapat mengeluarkan saham dengan nilai nominal atau tanpa nilai nominal.

3. Pengeluaran saham tanpa nilai nominal wajib dilakukan sesuai denqan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

4. Perseroan hanya mengakui seorang atau satu badan hukum sebagai pemilik satu saham. Apabila saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa orang, maka mereka yang memiliki bersama-sama itu diwajibkan menunjuk secara tertulis seorang di antara mereka atau menunjuk orang lain sebagai kuasa mereka bersama dan yang ditunjuk atau diberi kuasa itu sajalah yang berhak mempergunakan hak yang diberikan oleh hukum atas saham tersebut.

Page 395: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

371

5. Selama ketentuan tersebut diatas belum dilaksanakan, para pemegang saham tersebut tidak berhak mengeluarkan suara dalam RUPS, sedangkan pembayaran dividen untuk saham itu ditangguhkan.

6. Dalam hal saham Perseroan tidak masuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan, maka Perseroan wajib memberikan bukti pemilikan saham berupa surat saham atau surat kolektif saham kepada pemegang sahamnya.

7. Apabila dikeluarkan surat saham, maka untuk setiap saham diberi sehelai surat saham.

8. Perseroan mempunyai sedikitnya 2 (dua) pemegang saham.

9. Surat kolektif saham dapat dikeluarkan sebagai bukti pemilikan 2 (dua) atau lebih saham yang dimiliki oleh seorang pemegang saham.

10. Pada surat saham harus dicantumkan sekurang-kurangnya:

a. nama dan alamat pemegang saham; b. nomor surat saham; c. nilai nominal saham; d. tanggal pengeluaran surat saham;

11. Pada surat kolektif saham sekurang-kurangnya harus dicantumkan :

a. nama dan alamat pemegang saham; b. nomor surat kolektif saham; c. nomor surat saham dan jumlah saham; d. nilai nominal saham; e. tanggal pengeluaran surat kolektif saham;

12. Surat saham dan/atau surat kolektif saham harus dicetak sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal di Republik Indonesia dan ditandatangani oleh Direktur Utama dan seorang anggota Dewan Komisaris, yang ditunjuk oleh Rapat Dewan Komisaris, atau tanda-tangan tersebut dicetak langsung pada surat saham atau surat kolektif saham yang bersangkutan.

13. Untuk saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau pada Bank Kustodian, Perseroan wajib menerbitkan sertipikat atau konfirmasi tertulis kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau pada Bank Kustodian yang ditandatangani oleh Direktur Utama atau seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh Rapat Direksi bersama-sama dengan seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Rapat Dewan Komisaris atau tanda-tangan tersebut dicetak langsung pada konfirmasi tertulis.

14. Konfirmasi tertulis yang dikeluarkan oleh Perseroan untuk saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif sekurang-kurangnya harus mencantumkan :

a. nama dan alamat Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian yang melaksanakan Penitipan Kolektif yang bersangkutan;

b. tanggal pengeluaran konfirmasi tertulis; c. jumlah saham yang tercakup dalam konfirmasi tertulis; d. jumlah nilai nominal saham yang tercakup dalam konfirmasi tertulis; e. ketentuan bahwa setiap saham dalam Penitipan Kolektif dengan klasifikasi yang sama, adalah

sepadan dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain; f. Persyaratan yang ditetapkan oleh Direksi untuk perubahan konfirmasi tertulis.

15. Setiap pemegang saham menurut hukum harus tunduk kepada Anggaran Dasar dan kepada semua keputusan yang diambil dengan sah dalam RUPS serta peraturan perundang-undangan.

16. Untuk saham Perseroan yang tercatat dalam Bursa Efek di Republik Indonesia berlaku peraturan perundang-undangan dibidang Pasar Modal dan UUPT di Republik Indonesia.

Page 396: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

372

17. Seluruh saham yang dikeluarkan Perseroan dapat dijaminkan dengan mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pemberian jaminan saham, peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan UUPT.

PENGGANTI SURAT SAHAMPasal 6

1. Dalam hal surat saham rusak, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika :

a. pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut; dan

b. Perseroan telah menerima surat saham yang rusak.

2. Perseroan wajib memusnahkan surat saham yang rusak setelah memberikan penggantian surat saham.

3. Dalam hal surat saham hilang, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika :

a. pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik surat saham tersebut;b. Perseroan telah mendapatkan dokumen pelaporan dari Kepolisian Republik Indonesia atas

hilangnya surat saham tersebut; c. pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham memberikan jaminan yang dipandang

cukup oleh Direksi Perseroan; dan d. rencana pengeluaran pengganti surat saham yang hilang telah diumumkan di Bursa Efek di

mana saham Perseroan dicatatkan dalam waktu paling kurang 14 (empat belas) hari sebelum pengeluaran pengganti surat saham.

4. Ketentuan tentang surat saham dalam ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) Pasal ini, berlaku pula bagi surat kolektif -saham; Setelah surat saham pengganti dikeluarkan, surat saham yang dinyatakan hilang tersebut, tidak berlaku lagi terhadap Perseroan.

5. Semua biaya yang berhubungan dengan pengeluaran surat saham pengganti, ditanggung oleh pemegang saham yang berkepentingan.

6. Untuk pengeluaran pengganti surat saham yang hilang yang terdaftar pada Bursa Efek di Republik Indonesia berlaku peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek di Republik Indonesia di tempat saham Perseroan dicatatkan serta wajib diumumkan di Bursa Efek dimana saham Perseroan tersebut dicatatkan sesuai dengan peraturan Bursa Efek di Republik Indonesia di tempat saham Perseroan dicatatkan.

7. Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (6) Pasal ini mutatis-mutandis berlaku bagi pengeluaran surat kolektif saham pengganti.

PENITIPAN KOLEKTIFPasal 7

1. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan penyelesaian dicatat dalam buku Daftar Pemegang Saham atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk kepentingan pemegang rekening Efek pada Lembaga penyimpanan dan Penyelesaian.

2. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek dicatat dalam rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang bersangkutan untuk kepentingan pemegang rekening Efek pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek tersebut.

Page 397: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

373

3. Apabila saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, maka Perseroan akan mencatatkan saham tersebut dalam buku Daftar Pemegang Saham atas nama Bank Kustodian untuk kepentingan pemilik Unit Penyertaan dari Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.

4. Perseroan wajib menerbitkan sertipikat atau konfirmasi tertulis kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 pasal ini atau Bank Kustodian sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 3 pasal ini, sebagai tanda bukti pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham.

5. Perseroan wajib memutasikan saham dalam Penitipan Kolektif yang terdaftar atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian untuk Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dalam Buku Daftar Pemegang Saham menjadi atas nama pihak yang ditunjuk oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian dimaksud. Permohonan mutasi disampaikan oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, atau Bank Kustodian diajukan secara tertulis kepada Perseroan atau Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan.

6. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian atau Perusahaan Efek wajib menerbitkan konfirmasi kepada pemegang rekening Efek sebagai tanda bukti pencatatan dalam rekening Efek.

7. Dalam Penitipan Kolektif setiap saham yang dikeluarkan Perseroan dari jenis dan klasifikasi yang sama adalah sepadan dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain.

8. Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila surat saham tersebut hilang atau musnah, kecuali pemegang saham yang meminta pencatatan dimaksud dapat memberikan bukti dan/atau jaminan yang cukup bahwa yang bersangkutan adalah benar pemilik yang sah dari saham yang hilang atau musnah tersebut dan saham tersebut benar-benar hilang atau musnah.

9. Perseroan wajib menolak pencatatan saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila saham tersebut dijaminkan, diletakkan dalam sita berdasarkan penetapan Pengadilan atau disita untuk pemeriksaan perkara pidana.

10. Pemegang rekening Efek yang efeknya tercatat dalam Penitipan Kolektif berhak hadir dan/atau mengeluarkan suara dalam RUPS sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya dalam rekening Efek tersebut.

11. Pemegang rekening Efek yang berhak mengeluarkan suara dalam RUPS adalah pihak yang namanya

tercatat sebagai pemegang rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau namanya tercatat sebagai pemegang sub rekening Efek dalam rekening Efek milik Bank Kustodian atau Perusahaan Efek 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal pemanggilan RUPS.

12. Bank Kustodian atau Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar pemegang rekening Efek beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening kepada Perseroan dalam waktu paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal pemanggilan RUPS dilakukan untuk didaftarkan dalam Daftar pemegang Saham yang khusus disediakan dalam rangka penyelenggaraan RUPS yang bersangkutan.

13. Manajer Investasi berhak hadir dan mengeluarkan suara dalam RUPS atas saham Perseroan yang

termasuk dalam Penitipan Kolektif dalam Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian tersebut wajib menyampaikan nama Manajer Investasi tersebut kepada Perseroan selambatnya 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal pemanggilan RUPS.

Page 398: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

374

14. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus, atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan Kolektif kepada Lembaga Penyimpanan dan penyelesaian dan seterusnya Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian menyerahkan dividen, saham bonus, atau hak-hak lain kepada Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek yang tercatat sebagai pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk selanjutnya diserahkan kepada pemegang rekening Efek pada Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek tersebut.

15. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus, atau hak-hak lain sehubungan dengan

pemilikan saham kepada Bank Kustodian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana yang berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.

16. Batas waktu penentuan pemegang rekening Efek yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus, atau hak-hak lainnya sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan Kolektif ditetapkan oleh atau berdasarkan keputusan RUPS, dengan ketentuan Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar pemegang rekening Efek beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan penyelesaian, paling lambat pada tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya yang selanjutnya akan menyerahkan daftar tersebut yang telah dikonsolidasikan kepada Direksi Perseroan selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja setelah tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus, atau hak-hak lainnya tersebut.

PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM

Pasal 8

1. Dalam hal terjadi perubahan pemilikan suatu saham, pemilik semula yang telah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham harus tetap dianggap sebagai pemilik saham tersebut sampai nama pemilik saham yang baru telah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan ketentuan Bursa Efek di Indonesia di mana saham Perseroan dicatat.

2. Pemindahan hak atas saham harus berdasarkan akta pemindahan hak yang ditandatangani oleh yang memindahkan dan yang menerima pemindahan atau wakil mereka yang sah atau berdasarkan dokumen lain-lain yang cukup membuktikan pemindahan hak itu menurut pendapat Direksi tanpa mengurangi ketentuan dalam Anggaran Dasar ini.

3. Akta pemindahan hak atau dokumen lain-lain sebagaimana dimaksudkan dalam ayat 2 harus berbentuk sebagaimana ditentukan dan/atau yang dapat diterima oleh Direksi dan salinannya atau aslinya disampaikan kepada Perseroan, dengan ketentuan bahwa dokumen pemindahan hak atas saham yang tercatat pada Bursa Efek di Indonesia harus memenuhi peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal di Indonesia termasuk peraturan yang berlaku pada Bursa Efek di Indonesia di mana saham Perseroan dicatat.

4. Pemindahan hak atas saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif dilakukan dengan pemindahbukuan dari rekening Efek yang satu ke rekening Efek yang lain pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian dan Perusahaan Efek.

5. Pemindahan hak atas saham hanya diperbolehkan apabila semua ketentuan dalam Anggaran Dasar telah dipenuhi.

6. Pemindahan hak atas saham harus dicatat baik dalam Daftar Pemegang Saham, maupun pada surat saham dan surat kolektif saham yang bersangkutan; Catatan itu harus ditandatangani oleh Direksi atau oleh Biro Administrasi Efek yang ditunjuk oleh Direksi.

Page 399: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

375

7. Direksi atas kebijaksanaan mereka sendiri dan dengan memberikan alasan untuk itu, dapat menolak untuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham dalam Daftar Pemegang Saham apabila ketentuan dalam Anggaran Dasar ini tidak dipenuhi atau apabila salah satu persyaratan dalam pemindahan saham tidak terpenuhi.

8. Jika Direksi menolak untuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham, maka Direksi wajib mengirim pemberitahuan penolakan kepada pihak yang akan memindahkan haknya selambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal permohonan untuk pendaftaran itu diterima oleh Direksi, dengan ketentuan mengenai saham Perseroan yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di Indonesia.

9. Daftar pemegang Saham harus ditutup pada 1 (satu) hari kerja Bursa Efek di Indonesia sebelum tanggal iklan pemanggilan untuk RUPS, untuk menetapkan nama para pemegang saham yang berhak hadir dalam rapat yang dimaksud.

10. Setiap orang yang memperoleh hak atas suatu saham karena kematian seorang pemegang saham atau karena suatu alasan lain yang mengakibatkan pemilikan suatu saham beralih karena hukum, dengan mengajukan permohonan secara tertulis dan melampirkan bukti haknya sebagaimana yang disyaratkan oleh Direksi, akan didaftarkan sebagai pemegang dari saham tersebut; Pendaftaran hanya dilakukan apabila Direksi dapat menerima dengan baik bukti peralihan hak itu, tanpa mengurangi ketentuan dalam Anggaran Dasar serta peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal di Indonesia.

11. Semua pembatasan, larangan, dan ketentuan dalam Anggaran Dasar yang mengatur hak untuk memindahkan hak atas saham dan pendaftaran dari pemindahan hak atas saham harus berlaku pula secara mutatis mutandis terhadap setiap peralihan hak menurut ayat 10 dari pasal ini.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAMPasal 9

1. RUPS terdiri atas:

a. RUPS Tahunan; b. RUPS lainnya, yang dalam Anggaran Dasar ini disebut juga RUPS Luar Biasa.

2. Istilah RUPS dalam Anggaran Dasar ini berarti keduanya, yaitu : RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa kecuali dengan tegas ditentukan lain.

3. Dalam RUPS Tahunan :

a. Direksi wajib mengajukan laporan tahunan yang telah ditelaah oleh Dewan Komisaris untuk mendapat pengesahan RUPS;

b. Direksi wajib mengajukan laporan tahunan mengenai keadaan dan jalannya Perseroan untuk mendapatkan persetujuan RUPS;

c. Direksi mengajukan usul penggunaan laba bersih Perseroan dari tahun buku yang baru selesai dan laba yang belum dibagi dari tahun-tahun buku yang lalu untuk mendapat persetujuan rapat;

d. Direksi wajib mengajukan kepada RUPS, penunjukan Kantor akuntan publik yang terdaftar di Bapepam dan LK;

e. Jika perlu, dilakukan pengangkatan para anggota Direksi dan para anggota Dewan Komisaris Perseroan;

f. Direksi dapat mengajukan hal-hal lain demi kepentingan Perseroan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.

Page 400: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

376

4. Persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan oleh RUPS Tahunan berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada anggota Direksi atas pengurusan dan kepada anggota Dewan Komisaris atas pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam laporan tahunan dan laporan keuangan.

5. RUPS Luar Biasa dapat diselenggarakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan untuk membicarakan dan memutuskan mata acara rapat, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar.

6. Dari segala hal yang dibicarakan dan diputuskan dalam RUPS dibuat Berita Acara Rapat oleh Notaris; Berita Acara Rapat tersebut menjadi bukti yang sah terhadap semua pemegang saham dan pihak ketiga tentang keputusan dan segala sesuatu yang terjadi dalam RUPS.

TEMPAT, PEMANGGILAN DAN PIMPINAN RUPSPasal 10

1. RUPS dapat diadakan di:

a. tempat kedudukan Perseroan; ataub. tempat Perseroan melakukan kegiatan usahanya; atau c. tempat kedudukan Bursa Efek dimana saham Perseroan dicatatkan.

RUPS sebagaimana dimaksud dalam butir a, b dan c diatas wajib dilakukan di wilayah Negara Republik Indonesia.

2. Paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum diberikannya pemanggilan RUPS dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman dan tanggal pemanggilan, pihak yang berhak untuk memberikan pemanggilan harus mengumumkan kepada para pemegang saham bahwa akan diadakan pemanggilan RUPS dengan cara memasang iklan sekurang-kurangnya dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia, 1 (satu) diantaranya berperedaran luas dan 1 (satu) yang lainnya terbit ditempat kedudukan Perseroan sebagaimana ditentukan oleh Direksi.

3. Pemanggilan untuk RUPS harus dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum tanggal RUPS dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS dengan cara memasang iklan sekurang-kurangnya dalam 2 (dua) surat kabar harian berbahasa Indonesia, 1 (satu) di antaranya berperedaran luas dan 1 (satu) yang lainnya terbit di tempat kedudukan Perseroan sebagaimana ditentukan oleh Direksi.

4. Pemanggilan RUPS harus mencantumkan hari, tanggal, waktu, tempat dan acara rapat, dengan disertai pemberitahuan bahwa bahan yang akan dibicarakan dalam rapat tersedia di Kantor Perseroan mulai dari hari dilakukan pemanggilan sampai dengan tanggal rapat diadakan, kecuali diatur lain dalam peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal;

5. Pemanggilan untuk RUPS kedua dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum RUPS kedua dilakukan dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS dan disertai informasi bahwa RUPS pertama telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum.

6. Usul dari pemegang saham harus dimasukkan dalam acara RUPS apabila:

a. usul yang bersangkutan telah diajukan secara tertulis kepada Direksi oleh seorang atau lebih pemegang saham yang mewakili sedikitnya 10% (sepuluh persen) dari keseluruhan jumlah saham dengan hak suara yang sah;

b. usul yang bersangkutan telah diterima oleh Direksi sedikitnya 7 (tujuh) hari sebelum tanggal pemanggilan untuk rapat yang bersangkutan dikeluarkan;

c. menurut pendapat Direksi, usul itu dianggap berhubungan dengan usaha Perseroan.

Page 401: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

377

7. RUPS dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris.

8. Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris tidak ada atau berhalangan karena sebab apapun yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, RUPS dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi.

9. Dalam hal semua anggota Direksi tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka RUPS dipimpin oleh pemegang saham yang hadir dalam RUPS yang ditunjuk dari dan oleh peserta RUPS.

10. Dalam hal anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan atas hal yang akan diputuskan dalam RUPS, maka RUPS dipimpin oleh anggota Dewan Komisaris lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Apabila semua anggota Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan, maka RUPS dipimpin oleh salah satu direktur yang ditunjuk oleh Direksi. Dalam hal direktur yang ditunjuk oleh Direksi tersebut mempunyai benturan kepentingan atas hal yang akan dlputuskan dalam RUPS, maka RUPS dipimpin oleh anggota Direksi yang tidak mempunyai benturan kepentingan. Apabila semua anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan, maka RUPS dipimpin oleh salah seorang pemegang saham independen yang ditunjuk oleh para pemegang saham lainnya yang hadir dalam RUPS.

KUORUM, HAK SUARA DAN KEPUTUSANPasal 11

1. a. RUPS dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari

1/2 (satu perdua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan,tanpa mengurangi ketentuan lain dalam Anggaran Dasar.

b. Dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud pada ayat (1.a) tidak tercapai, dapat diadakan pemanggilan RUPS kedua.

c. Dalam pemanggilan RUPS kedua harus disebutkan bahwa RUPS pertama telah dilangsungkan dan tidak mencapai kuorum

d. RUPS kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (1.b) sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat jika dihadiri oleh pemegang saham yang wewakili paling sedikit 1/3 (satu pertiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan oleh Perseroan.

e. Dalam hal kuorum RUPS kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (l.d) t idak tercapai, Perseroan dapat memohon kepada Ketua Bapepam dan LK agar ditetapkan kuorum kehadiran, jumlah suara untuk pengambilan keputusan, pemanggilan dan waktu penyelenggaraan RUPS untuk RUPS ketiga.

f. Pemanggilan RUPS ketiga harus menyebutkan bahwa RUPS kedua telah dilangsungkan dan tidak mencapai kuorum dan RUPS ketiga akan dilangsungkan dengan kuorum yang telah ditetapkan oleh Ketua Bapepam dan LK.

g. Penetapan Ketua Bapepam dan LK mengenai kuorum RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (l.f) bersifat final dan mempunyai kekuatan hukum yang tetap.

h. Pemanggilan RUPS kedua dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum RUPS kedua dilangsungkan dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal RUPS.

i. RUPS kedua dilangsungkan dalam jangka waktu paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah RUPS yang mendahuluinya dilangsungkan.

2. Pemegang saham dapat diwakili oleh pemegang saham lain atau orang lain dengan surat kuasa:

- Surat kuasa harus dibuat dan ditandatangani dalam bentuk sebagaimana ditentukan oleh Direksi Perseroan, dengan tidak mengurangi ketentuan undang-undang dan peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang bukti perdata dan harus diajukan kepada Direksi sedikitnya 3 (tiga) hari kerja sebelum tanggal RUPS yang bersangkutan.

Page 402: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

378

3. Mereka yang hadir dalam RUPS harus membuktikan wenangnya untuk hadir dalam RUPS sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Direksi atau Dewan Komisaris pada waktu pemanggilan RUPS, dengan ketentuan untuk saham yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia, harus mengindahkan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal di Indonesia.

4. Ketua RUPS berhak meminta agar surat kuasa untuk mewakili pemegang saham diperlihatkan

kepadanya pada waktu RUPS diadakan.

5. Dalam RUPS, tiap saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk mengeluarkan 1 (satu suara).

6. Anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan karyawan Perseroan boleh bertindak selaku kuasa dalam RUPS, namun suara yang mereka keluarkan selaku kuasa dalam RUPS tidak dihitung dalam pemungutan suara.

7. Pemungutan suara mengenai diri orang harus secara tertulis tetapi tidak ditanda-tangani dan harus dimasukkan secara tertutup, kecuali jika Ketua Rapat mengizinkan pemungutan suara dengan cara lain, jika tidak ada pernyataan keberatan dari seorang yang hadir yang berhak mengeluarkan suara. Pemungutan suara mengenai hal-hal lain, harus secara lisan, kecuali jika para pemegang saham yang mewakili sedikitnya 10% (sepuluh persen) dari jumlah saham Perseroan yang telah dikeluarkan meminta pemungutan suara secara tertulis atau rahasia.

8. Semua keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan pemungutan suara sebagaimana ditentukan dalam Anggaran Dasar ini.

9. RUPS (termasuk RUPS untuk pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas) dapat mengambil keputusan jika disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang hadir dalam RUPS.

10. RUPS untuk perubahan anggaran dasar Perseroan yang memerlukan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, kecuali perubahan anggaran dasar dalam rangka memperpanjang jangka waktu berdirinya Perseroan dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. RUPS dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian

dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 2/3 (dua per tiga) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS;

b. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam sub a di atas tidak tercapai, maka dalam RUPS kedua, keputusan sah apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 3/5 (tiga perlima) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS; dan

c. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam sub b di atas tidak tercapai, maka atas permohonan Perseroan, kuorum kehadiran RUPS ketiga, jumlah suara untuk mengambil keputusan, pemanggilan, dan waktu penyelenggaraan RUPS ditetapkan oleh Ketua Bapepam dan LK.

11. RUPS untuk mengalihkan kekayaan Perseroan atau menjadikan jaminan utang kekayaan Perseroan

yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam satu transaksi atau lebih baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak, penggabungan, peleburan, pengambilalihan, pemisahan, pengajuan permohonan agar Perseroan dinyatakan pailit, perpanjangan jangka waktu berdirinya Perseroan, dan pembubaran, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

Page 403: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

379

a. RUPS dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS;

b. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam sub a diatas tidak tercapai, maka

dalam RUPS kedua, keputusan sah apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah dan disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS; dan

c. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam sub b di atas tidak tercapai, maka

atas permohonan Perseroan, kuorum kehadiran, jumlah suara untuk mengambil keputusan, pemanggilan, dan waktu penyelenggaraan RUPS ditetapkan oleh Ketua Bapepam dan LK.

12. RUPS untuk menyetujui transaksi yang mempunyai benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2) Anggaran Dasar ini, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. pemegang saham yang mempunyai benturan kepentingan dianggap telah memberikan

keputusan yang sama dengan keputusan yang disetujui oleh pemegang saham independen yaitu pemegang saham yang tidak mempunyai benturan kepentingan atas transaksi tersebut (selanjutnya disingkat “Pemegang Saham Independen”);

b. RUPS dihadiri oleh Pemegang Saham Independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki seluruh Pemegang Saham Independen dengan tidak mengurangi ketentuan ayat (1) pasal ini, dan keputusan tersebut diambil berdasarkan suara setuju dari Pemegang Saham Independen yang memiliki lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh seluruh Pemegang Saham Independen;

c. dalam hal kuorum sebagaimana dimaksud dalam sub b di atas tidak tercapai, maka dalam RUPS kedua keputusan sah apabila dihadiri oleh Pemegang Saham Independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki Pemegang Saham Independen dan disetujui lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah saham yang dimiliki Pemegang Saham Independen yang hadir/diwakili dalam RUPS;

d. Jikalau kuorum dalam rapat kedua tersebut juga tidak terpenuhi, maka atas permohonan Perseroan kuorum kehadiran, jumlah suara untuk mengambil keputusan, pemanggilan dan waktu penyelenggaraan RUPS ditetapkan oleh Ketua Bapepam dan LK.

13. Setiap hal yang diajukan oleh para pemegang saham selama pembicaraan atau pemungutan suara dalam RUPS harus memenuhi syarat sebagai berikut :

a. hal tersebut berhubungan langsung dengan salah satu acara RUPS yang bersangkutan; dan

b. hal-hal tersebut diajukan oleh satu atau lebih pemegang saham yang secara bersama-sama mewakili sedikitnya 10% (sepuluh persen) dari jumlah seluruh saham Perseroan dengan hak suara yang sah.

14. Pemegang saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS namun tidak mengeluarkan suara (abstain) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas pemegang saham yang mengeluarkan suara.

Page 404: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

380

DIREKSIPasal 12

1. Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi yang terdiri dari sedikitnya 3 (tiga) orang anggota Direksi, yang terdiri dari:

a. seorang Direktur Utama; b. seorang Wakil Direktur Utama atau lebih;c. seorang Direktur atau lebih;

2. Anggota Direksi diangkat oleh RUPS, untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak RUPS yang mengangkat mereka, sampai dengan penutupan RUPS yang kelima setelah tanggal pengangkatan mereka dan dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan mereka sewaktu-waktu dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Orang perseorangan yang menduduki jabatan sebagai anggota Direksi setelah masa jabatannya berakhir dapat diangkat kembali sesuai dengan keputusan RUPS.

3. RUPS dapat mengangkat orang lain untuk mengisi jabatan anggota Direksi yang diberhentikan berdasarkan ayat (2) pasal ini atau bilamana ada suatu lowongan, dengan tidak mengurangi ketentuan-ketentuan lain dalam Anggaran Dasar ini.

4. Seorang yang diangkat untuk menggantikan anggota Direksi yang diberhentikan berdasarkan ayat (3) pasal ini atau untuk mengisi lowongan atau seorang yang diangkat sebagai tambahan anggota Direksi yang ada, harus diangkat untuk jangka waktu yang merupakan sisa masa jabatan anggota Direksi lainnya yang masih menjabat.

5. Apabila oleh suatu sebab jabatan anggota Direksi lowong, RUPS harus diadakan selambat-lambatnya dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari setelah terjadi lowongan, untuk mengisi lowongan itu dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar;

6. Dalam hal oleh suatu sebab apapun semua jabatan anggota Direksi lowong, maka dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari sejak terjadinya lowongan tersebut harus diselenggarakan RUPS untuk mengangkat Direksi baru dan untuk sementara Perseroan diurus oleh Dewan Komisaris.

7. Anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis kepada Perseroan paling lambat 60 (enam puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri anggota Direksi yang bersangkutan dalam jangka waktu paling lambat 60 (enam puluh) hari setelah diterimanya pemberitahuan secara tertulis tersebut. Dalam hal Perseroan tidak menyelenggarakan RUPS dalam jangka waktu tersebutmaka dengan lampaunya kurun waktu tersebut pengunduran diri anggota Direksi yang bersangkutan menjadi sah dan anggota Direksi yang bersangkutan berhenti dari jabatannya tanpa memerlukan persetujuan RUPS dengan ketentuan apabila pengunduran diri tersebut mengakibatkan jumlah anggota Direksi menjadi kurang dari 3 (tiga) orang, maka pengunduran diri tersebut sah apabila telah ditetapkan oleh RUPS dan telah diangkat anggota Direksi yang baru sehingga memenuhi persyaratan minimal jumlah anggota Direksi. Terhadap anggota Direksi yang mengundurkan diri tersebut tetap dapat dimintakan pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi sejak pengangkatan yang bersangkutan hingga tanggal pengunduran dirinya sebagai anggota Direksi.

8. Jabatan anggota Direksi berakhir dalam hal:

a. dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan b. berdasarkan suatu keputusan pengadilan; atau c. tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan d. perundang-undangan yang berlaku; atau e. meninggal dunia; atau f. diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS; atau g. mengundurkan diri sesuai ketentuan ayat (7) pasal ini; atau h. masa jabatan telah berakhir.

Page 405: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

381

9. Anggota Direksi dapat diberhentikan untuk sementara waktu oleh Dewan Komisaris apabila mereka bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar ini atau terdapat indikasi melakukan kerugian bagi Perseroan atau melalaikan kewajibannya atau terdapat alasan yang mendesak bagi Perseroan, dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:

a. keputusan Dewan Komisaris mengenai pemberhentian sementara anggota Direksi dilakukan

sesuai dengan tata cara pengambilan keputusan Rapat Dewan Komisaris; b. pemberhentian sementara dimaksud harus diberitahukan secara tertulis kepada yang

bersangkutan disertai alasan yang menyebabkan tindakan tersebut dengan tembusan kepada Direksi;

c. pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam huruf b ayat ini disampaikan dalam waktu paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah ditetapkannya pemberhentian sementara tersebut;

d. anggota Direksi yang diberhentikan sementara tidak berwenang menjalankan pengurusan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan;

e. dalam jangka waktu paling lambat 45 (empat puluh lima) hari kalender setelah pemberhentian sementara dimaksud harus diselenggarakan RUPS yang akan memutuskan apakah mencabut atau menguatkan keputusan pemberhentian sementara tersebut;

f. dalam RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf e ayat ini, anggota Direksi yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri;

g. dalam hal jangka waktu 45 (empat puluh lima) hari telah lewat, RUPS sebagaimana dimaksud pada huruf e ayat ini tidak diselenggarakan atau RUPS tidak dapat mengambil keputusan, maka pemberhentian sementara tersebut menjadi batal, dan Direksi yang bersangkutan wajib melakukan tugasnya kembali sebagaimana mestinya.

TUGAS DAN WEWENANG DIREKSI

Pasal 13

1. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, akan tetapi dengan pembatasan bahwa untuk:

a. meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perseroan (tidak termasuk mengambil uang

Perseroan di Bank); b. mendirikan suatu usaha baru atau turut serta pada perusahaan lain baik di dalam maupun di

luar negeri; c. membeli aset berupa barang yang tidak bergerak dan perusahaan-perusahaan, kecuali aset

yang merupakan inventory Perseroan; d. menyewa dan/atau menyewakan harta Perseroan, kecuali - yang dalam rangka kegiatan usaha

Perseroan sehari-hari;e. menjual atau dengan cara lain melepaskan hak-hak atas harta tetap dan perusahaan-perusahaan

(yang bukan merupakan inventory) atau menjaminkan harta kekayaan Perseroan, yang nilainya kurang dari atau sampai dengan 50 % (lima puluh persen) dari total aset Perseroan;

f. mengikat Perseron sebagai penanggung utang yang nilainya kurang dari atau sampai dengan 50% (lima puluh persen) dari total aset Perseroan; harus dengan persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris Perseroan.

2. Untuk menjalankan perbuatan hukum berupa transaksi yang memuat benturan kepentingan ekonomis pribadi anggota Direksi, Dewan Komisaris atau pemegang saham utama, dengan kepentingan ekonomis Perseroan, Direksi memerlukan persetujuan RUPS berdasarkan suara setuju lebih dari separuh dari pemegang saham yang tidak mempunyai benturan kepentingan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 11 ayat 12 di atas dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

Page 406: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

382

3. Direktur Utama dan seorang Direktur lainnya berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan. Dalam hal Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Wakil Direktur Utama I dan seorang Direktur lainnya secara bersama-sama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan

4. Direksi wajib meminta persetujuan RUPS untuk:

a. mengalihkan kekayaan perseroan (yang bukan merupakan inventory; atau b. menjadikan jaminan utang kekayaan Perseroan; yang merupakan lebih dari 50% (lima puluh

persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan, baik dalam 1 (satu) transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak, sesuai dengan ketentuan Pasal 102 UUPT dan Peraturan Bapepam No. IX.J.1 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008.

5. Dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan pribadi seorang anggota Direksi, maka Perseroan akan diwakili oleh anggota Direksi lainnya yang ditunjuk oleh Rapat Direksi dan dalam hal Perseroan mempunyai kepentingan yang bertentangan dengan kepentingan seluruh anggota Direksi, maka dalam hal ini Perseroan diwakili oleh anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk berdasarkan Rapat Dewan Komisaris, dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

6. Direksi wajib meminta persetujuan RUPS sebagaimana dimaksud dalam pasal 11 ayat (11)

Anggaran Dasar ini dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal untuk mengajukan kepailitan Perseroan.

7. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS dan wewenang

tersebut oleh RUPS dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.

RAPAT DIREKSIPasal 14

1. Penyelenggaraan rapat Direksi dapat dilakukan setiap waktu:

a. apabila dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi; b. atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris; atau c. atas permintaan tertulis dari 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama

mewakili 1/10 (satu per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.

2. Pemanggilan rapat Direksi dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak bertindak untuk dan atas

nama Direksi menurut ketentuan ayat 3 pasal 13 di atas; Apabila anggota Direksi tersebut tidak melakukan panggilan dalam waktu 3 (tiga) hari sejak permintaan disampaikan atau sejak lewatnya batas waktu yang dijadualkan untuk rapat Direksi, maka panggilan dilakukan oleh anggota Direksi lainnya.

3. Pemanggilan rapat Direksi disampaikan dengan surat tercatat atau dengan surat yang disampaikan

langsung kepada setiap anggota Direksi dengan mendapat tanda terima paling lambat 3 (tiga) hari sebelum rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal panggilan dan tanggal rapat.

4. Panggilan rapat itu harus mencantumkan hari, tanggal, waktu, tempat dan acara rapat.

5. Rapat Direksi diadakan ditempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha utama Perseroan. Apabila semua anggota Direksi hadir atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan rapat Direksi dapat diadakan di manapun dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.

Page 407: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

383

6. Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama, dalam hal Direktur Utama tidak dapat hadir atau berhalangan yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka rapat Direksi harus dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi yang hadir dan dipilih dalam rapat tersebut.

7. Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam rapat Direksi hanya oleh anggota Direksi lainnya berdasarkan surat kuasa.

8. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah anggota Direksi yang sedang menjabat hadir atau diwakili dalam rapat.

9. Keputusan rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Apabila tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju paling sedikit lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang sah yang dikeluarkan dalam rapat.

10. Apabila suara yang setuju dan yang tidak setuju berimbang, ketua Rapat Direksi yang akan menentukan.

11. a. Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu)

suara untuk setiap anggota Direksi lain yang diwakilinya; b. pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda

tangan sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan secara lisan, kecuali ketua rapat menentukan lain tanpa ada keberatan berdasarkan suara terbanyak dari yang hadir;

c. Suara blanko dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan dianggap tidak ada serta tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan.

12. Berita Acara Rapat Direksi harus dibuat oleh seorang yang hadir dalam Rapat Direksi yang ditunjuk

oleh Ketua Rapat Direksi dan kemudian harus ditanda tangani oleh Ketua Rapat Direksi dan salah seorang anggota Direksi atau oleh salah seorang wakil atau kuasa anggota Direksi yang ditunjuk untuk maksud tersebut pada Rapat Direksi bersangkutan guna memastikan kelengkapan dan kebenaran Berita Acara Rapat Direksi tersebut. Bilamana ada perselisihan mengenai hal-hal yang dicantumkan dalam Berita Acara Rapat Direksi, maka hal tersebut harus diputuskan dalam Rapat Direksi dan keputusannya harus diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah semua anggota Direksi yang sedang menjabat. Berita Acara ini merupakan bukti yang sah baik untuk para anggota Direksi maupun untuk pihak ketiga mengenai keputusan-keputusan yang diambil dalam rapat yang bersangkutan. Apabila Berita Acara dibuat oleh Notaris, tanda-tangan demikian tidak disyaratkan.

13. Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan rapat Direksi, dengan

ketentuan semua anggota Direksi telah diberitahu secara tertulis dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani persetujuan tersebut; Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam rapat Direksi.

DEWAN KOMISARIS

Pasal 15

1. Dewan Komisaris, terdiri dari sedikitnya 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris, yang terdiri dari:

a. seorang Komisaris Utama; b. seorang Komisaris atau lebih.

dengan memperhatikan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

2. Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS, untuk jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak RUPS yang mengangkat mereka, sampai dengan penutupan RUPS yang kelima setelah tanggal pengangkatan mereka dan dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikannya sewaktu-waktu dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 408: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

384

3. RUPS dapat mengangkat orang lain untuk mengisi jabatan anggota Dewan Komisaris yang diberhentikan berdasarkan ayat (2) pasal ini atau bilamana ada suatu lowongan, dengan tidak mengurangi ketentuan-ketentuan lain dalam Anggaran Dasar ini.

4. Seorang yang diangkat untuk menggantikan anggota Dewan Komisaris yang diberhentikan berdasarkan ayat (3) pasal ini atau untuk mengisi lowongan atau seorang yang diangkat sebagai tambahan anggota Dewan Komisaris yang ada, harus diangkat untuk jangka waktu yang merupakan sisa masa jabatan anggota Dewan Komisaris lainnya yang masih menjabat.

5. Apabila oleh suatu sebab jabatan anggota Dewan Komisaris lowong, maka dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari setelah terjadinya lowongan, harus diselenggarakan RUPS untuk mengisi lowongan itu dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar ini. Orang perseorangan yang menduduki jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris setelah masa jabatannya berakhir dapat diangkat kembali sesuai dengan keputusan RUPS

6. Anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut kepada Perseroan sekurangnya 60 (enam puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya. Perseroan wajib menyelenggarakan RUPS untuk memutuskan permohonan pengunduran diri anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan dalam jangka waktu paling lambat 60 (enam puluh) hari setelah diterimanya pemberitahuan secara tertulis tersebut. Dalam hal Perseroan tidak menyelenggarakan RUPS dalam jangka waktu tersebut, maka dengan lampaunya kurun waktu tersebut pengunduran diri anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan menjadi sah dan anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan berhenti dari jabatannya tanpa memerlukan persetujuan RUPS, dengan ketentuan apabila pengunduran diri tersebut mengakibatkan jumlah anggota Dewan Komisaris menjadi kurang dari 3 (tiga) orang, maka pengunduran diri tersebut sah apabila telah ditetapkan oleh RUPS dan telah diangkat anggota Dewan Komisaris yang baru sehingga memenuhi persyaratan minimal jumlah anggota Dewan Komisaris. Terhadap anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan diri sebagaimana tersebut di atas tetap dapat dimintakan pertanggungjawabannya sebagai anggota Dewan Komisaris sejak pengangkatan yang bersangkutan hingga tanggal pengunduran dirinya sebagai anggota Dewan Komisaris.

7. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir dalam hal:

a. dinyatakan pailit atau ditaruh dibawah pengampuan berdasarkan suatu keputusan pengadilan; atau

b. mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan ayat (6) pasal ini; atau c. tidak lagi memenuhi persyaratan peraturan perundang-undangan; atau d. meninggal dunia; atau e. diberhentikan karena keputusan RUPS; atau f. masa jabatannya berakhir.

TUGAS DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS

Pasal 16 1. Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan

dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi.

2. Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris.

3. Dewan Komisaris diwajibkan untuk sementara mengurus Perseroan, dalam hal seluruh anggota Direksi diberhentikan untuk sementara atau Perseroan tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi. Dalam hal demikian, Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris atas tanggungan Dewan Komisaris.

Page 409: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

385

4. Dalam hal hanya ada seorang anggota Dewan Komisaris, segala tugas dan wewenang yang diberikan kepada Komisaris Utama atau anggota Dewan Komisaris dalam Anggaran Dasar ini berlaku pula baginya.

RAPAT DEWAN KOMISARIS

Pasal 17 1. Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh salah seorang

Komisaris atau atas permintaan tertulis seorang atau lebih anggota Direksi.

2. Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh Komisaris Utama. Apabila panggilan dimaksud tidak dilakukan dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kalender sejak disampaikannya permintaan untuk diadakannya Rapat tersebut, maka anggota Dewan Komisaris yang mengajukan permintaan untuk diadakannya Rapat berhak untuk memanggil sendiri Rapat tersebut.

3. Pemanggilan rapat Dewan Komisaris disampaikan kepada setiap anggota Dewan Komisaris secara langsung ataupun dengan surat tercatat dengan mendapat tanda terima yang layak, paling lambat 3 (tiga) hari kerja sebelum Rapat diadakan dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal Rapat.

4. Pemanggilan rapat itu harus mencantumkan hari, tanggal, waktu, tempat dan acara Rapat.

5. Rapat Dewan Komisaris diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha Perseroan. Apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan rapat Dewan Komisaris dapat diadakan di tempat kedudukan atau di tempat kegiatan usaha utama Perseroan atau di tempat lainnya sebagaimana yang ditentukan oleh Dewan Komisaris dan rapat tersebut berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.

6. Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama, dalam hal Komisaris Utama tidak dapat hadir atau berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka rapat akan dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris, yang dipilih oleh dan dari anggota Dewan Komisaris yang hadir dalam rapat tersebut.

7. Seorang anggota Komisaris lainnya dapat diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris hanya oleh seorang anggota Dewan Komisaris lainnya berdasarkan surat kuasa.

8. Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat hanya apabila lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah anggota Dewan Komisaris yang sedang menjabat hadir atau diwakili dalam Rapat.

9. Keputusan rapat Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang sah yang dikeluarkan dalam Rapat.

10. Apabila suara yang setuju dan tidak setuju berimbang, maka ketua Rapat Dewan Komisaris yang akan menentukan.

11. a. Setiap anggota Dewan Komisaris yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan

1 (satu) suara, untuk setiap anggota Dewan Komisaris lain yang diwakilinya. b. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat suara tertutup tanpa tanda-

tangan, sedangkan pemungutan suara mengenai hal-hal lain dilakukan dengan lisan kecuali ketua rapat menentukan lain tanpa ada keberatan berdasarkan suara terbanyak dari yang hadir.

c. Suara blanko dan suara yang tidak sah dianggap tidak dikeluarkan secara sah dan dianggap tidak ada serta tidak dihitung dalam menentukan jumlah suara yang dikeluarkan.

Page 410: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

386

12. Berita acara rapat Dewan Komisaris harus dibuat dan kemudian harus ditandatangani oleh ketua rapat dan salah seorang anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk pada rapat yang bersangkutan untuk memastikan kelengkapan dan kebenaran berita acara tersebut. Apabila berita acara dibuat oleh Notaris, penandatanganan tersebut tidak disyaratkan.

13. Berita acara rapat Dewan Komisaris yang dibuat dan ditandatangani rnenurut ketentuan dalam ayat 12

pasal ini akan berlaku sebagai bukti yang sah baik untuk para anggota Dewan Komisaris dan untuk pihak ketiga mengenai keputusan Dewan Komisaris yang diambil dalam rapat yang bersangkutan.

14. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan rapat Dewan Komisaris, dengan ketentuan semua anggota Dewan Komisaris telah diberi tahu secara tertulis mengenai usul yang bersangkutan dan semua anggota Dewan Komisaris memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian, mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam rapat Dewan Komisaris.

RENCANA KERJA, TAHUN BUKU DAN LAPORAN TAHUNAN

Pasal 18

1. Direksi wajib membuat dan menyampaikan rencana kerja tahunan yang memuat juga anggaran tahunan Perseroan kepada Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan, sebelum tahun buku dimulai.

2. Rencana kerja sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus disampaikan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang.

3. Tahun buku Perseroan berjalan dari tanggal 1 (satu) Januari sampai dengan tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember. Pada setiap akhir bulan Desember tiap tahun, buku Perseroan ditutup.

4. Direksi menyusun laporan tahunan dan menyediakannya di Kantor Perseroan untuk dapat diperiksa oleh para pemegang saham terhitung sejak tanggal pemanggilan RUPS tahunan.

5. Perseroan wajib mengumumkan neraca dan laporan laba rugi dalam 1 (satu) surat kabar berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional setelah mendapat pengesahan RUPS tahunan, selambat-lambatnya 120 (seratus dua puluh) hari setelah tahun buku berakhir.

PENGGUNAAN LABA DAN PEMBAGIAN DIVIDEN

Pasal 19 1. Laba bersih Perseroan dalam suatu tahun buku seperti tercantum dalam neraca dan perhitungan

laba rugi yang telah disahkan oleh RUPS tahunan dan merupakan saldo laba yang positif, dibagi menurut cara penggunaannya yang ditentukan oleh RUPS tersebut.

2. Dividen hanya dapat dibayarkan sesuai dengan kemampuan keuangan Perseroan berdasarkan keputusan yang diambil dalam RUPS, dalam keputusan mana juga harus ditentukan waktu pembayaran dan bentuk dividen dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku di Bursa Efek di Indonesia di mana saham-saham Perseroan dicatat; Dividen untuk 1 (satu) saham harus dibayarkan kepada orang atas nama siapa saham itu terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham pada hari kerja yang akan ditentukan oleh atau atas wewenang dari RUPS dalam mana keputusan untuk pembagian dividen diambil; Hari pembayaran harus diumumkan oleh Direksi kepada semua pemegang saham; Pemberitahuan mengenai dividen diumumkan paling sedikit dalam 2 (dua) surat kabar berbahasa Indonesia, satu di antaranya berperedaran luas dan satu yang terbit di tempat kedudukan Perseroan sebagaimana ditentukan oleh Direksi dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

3. Dari laba sebelum dikurangi pajak penghasilan dapat diberikan sebagai bonus kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang besarnya akan ditentukan oleh Direksi, dengan ketentuan bahwa besarnya bonus tersebut tidak boleh melebihi 5% (lima persen).

Page 411: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

387

4. Jika perhitungan laba rugi pada suatu tahun buku menunjukkan kerugian yang tidak dapat ditutup dengan dana cadangan, maka kerugian itu akan tetap dicatat dan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi dan dalam tahun buku selanjutnya Perseroan dianggap tidak mendapat laba selama kerugian yang tercatat dan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi itu belum tertutup seluruhnya.

5. Direksi berdasarkan keputusan Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris berhak untuk membagi dividen interim apabila keadaan keuangan Perseroan memungkinkan, dengan ketentuan bahwa dividen interim tersebut akan diperhitungkan dengan dividen yang akan dibagikan berdasarkan keputusan RUPS tahunan berikutnya sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 72 UUPT dan dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

PENGGUNAAN CADANGAN

Pasal 20 1. Perseroan wajib menyisihkan sebagian laba bersihnya untuk cadangan, sampai cadangan mencapai

jumlah 20% (dua puluh persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor Perseroan, dan cadangan tersebut hanya boleh digunakan untuk menutup kerugian yang tidak dapat ditutup dengan cadangan lain.

2. Dalam hal jumlah cadangan telah melebihi jumlah 20% (dua puluh persen) dari jumlah modal ditempatkan dan disetor Perseroan, RUPS dapat memutuskan agar jumlah kelebihannya digunakan bagi keperluan Perseroan.

3. Cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 yang belum digunakan untuk menutup kerugian dan jumlah cadangan yang melebihi jumlah sebagaimana dimaksud pada ayat 2 yang penggunaannya belum ditentukan oleh RUPS harus dikelola dengan cara yang tepat menurut pertimbangan Direksi, setelah memperoleh persetujuan Dewan Komisaris serta dengan memperhatikan peraturan perundangan-undangan yang berlaku.

PERUBAHAN ANGGARAN DASARPasal 21

Dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 21 UUPT, perubahan anggaran dasar ditetapkan oleh RUPS sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PENGAMBILALIHAN DAN PEMISAHANPASAL 22

Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan dan Pemisahandiputuskan oleh RUPS sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dengan memperhatikan ketentuan UUPT, Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan lainnya.

PEMBUBARAN, LIKUIDASI DAN BERAKHIRNYA STATUS BADAN HUKUMPasal 23

Pembubaran, Likuidasi dan berakhirnya status badan hukum Perseroan diputuskan oleh RUPS sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dengan memperhatikan ketentuan UUPT, Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan lainnya.

TEMPAT TINGGALPASAL 24

Untuk hal-hal yang mengenai Perseroan, para pemegang saham dianggap bertempat tinggal pada alamat-alamat sebagaimana dicatat dalam Daftar Pemegang Saham dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan dan ketentuan di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

Page 412: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

388

PERATURAN PENUTUPPasal 25

Sepanjang tidak diatur tersendiri dalam Anggaran Dasar ini berlaku Undang-Undang tentang Perseroan Terbatas dan peraturan perundang-undangan lainnya. Segala sesuatu yang tidak atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini, akan diputuskan dalam RUPS.

Akhirnya para penghadap bertindak dalam kedudukannya sebagaimana tersebut di atas menerangkan bahwa modal ditempatkan sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat 2 telah diambil bagian dan disetor penuh dengan uang tunai melalui kas Perseroan: 1. JLP tersebut sejumlah 3.010.000.000 (tiga miliar sepuluh juta) saham dengan nilai nominal seluruhnya

sebesar Rp301.000.000.000 (tiga ratus satu miliar Rupiah).2. IDFC tersebut sejumlah 9.693.780.000 (sembilan miliar enam ratus sembilan puluh tiga juta tujuh ratus

delapan puluh ribu) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp969.378.000.000(sembilan ratus enam puluh sembilan miliar tiga ratus tujuh puluh delapan juta Rupiah).

3. tuan Trihatma Kusuma Haliman tersebut sejumlah 606.220.000 (enam ratus enam juta dua ratus dua puluh ribu) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp60.622.000.000 (enam puluh miliar enam ratus dua puluh dua juta Rupiah).

4. SGL tersebut sejumlah 1.040.000.000 (satu miliar empat puluh juta) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp104.000.000.000 (seratus empat miliar Rupiah).

sehingga seluruhnya berjumlah 14.350.000.000 (empat belas miliar tiga ratus lima puluh juta) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp1.435.000.000.000 (satu triliun empat ratus tiga puluh lima miliar Rupiah).

MANAJEMEN PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN BAHWA ANGGARAN DASAR YANG DIMUAT DALAM PROSPEKTUS INI MERUPAKAN ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG TERAKHIR SESUAI DENGAN PERATURAN BAPEPAM NO. IX.J.1 TENTANG POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK

Page 413: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

389

XX. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI

A. PENDAFTARAN OBLIGASI KE DALAM PENITIPAN KOLEKTIF

Obligasi yang ditawarkan oleh Perseroan melalui Penawaran Umum ini telah didaftarkan pada KSEI berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI No. SP-0026/PO/KSEI/0611 tanggal 23 Juni 2011, juncto Perubahan I Perjanjian Pendaftaran Obligasi di KSEI No. SP-0020/PI-PO/KSEI/0811 tanggal 11 Agustus 2011 yang keduanya ditandatangani Perseroan dengan KSEI. Dengan didaftarkannya Obligasi tersebut di KSEI, maka atas Obligasi yang ditawarkan berlaku ketentuan sebagai berikut:

a. Perseroan tidak menerbitkan Obligasi dalam bentuk sertifikat atau warkat kecuali Sertifikat Jumbo Obligasi yang diterbitkan untuk didaftarkan atas nama KSEI untuk kepentingan Pemegang Obligasi. Obligasi akan diadministrasikan secara elektronik dalam Penitipan Kolektip di KSEI. Selanjutnya Obligasi hasil Penawaran Umum akan dikreditkan ke dalam rekening Efek selambat-lambatnya pada Tanggal Emisi yaitu tanggal 25 Agustus 2011. KSEI akan menerbitkan Konfirmasi Tertulis kepada Perusahaan Efek atau Bank Kustodian sebagai tanda bukti pencatatan Obligasi dalam Rekening Efek di KSEI. Konfirmasi Tertulis tersebut merupakan bukti kepemilikan yang sah atas Obligasi yang tercatat dalam Rekening Efek;

b. Pengalihan kepemilikan atas Obligasi dilakukan dengan pemindahbukuan antar Rekening Efek di KSEI, yang selanjutnya akan dikonfirmasikan kepada Pemegang Rekening;

c. Pemegang Obligasi yang tercatat dalam Rekening Efek merupakan Pemegang Obligasi yang berhak atas pembayaran Bunga Obligasi, pelunasan Pokok Obligasi, memberikan suara dalam RUPO serta hak-hak lainnya yang melekat pada Obligasi;

d. Pembayaran Bunga Obligasi dan pelunasan jumlah Pokok Obligasi akan dibayarkan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal pembayaran Bunga Obligasi maupun pelunasan Pokok Obligasi yang ditetapkan dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan/atau Perjanjian Agen Pembayaran. Pemegang Obligasi yang berhak atas Bunga Obligasi yang dibayarkan pada periode pembayaran Bunga Obligasi yang bersangkutan adalah yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Obligasi pada 4 (empat) Hari Bursa sebelum Tanggal Pembayaran Bunga Obligasi, kecuali ditentukan lain oleh KSEI atau peraturan perundang-undangan yang berlaku;

e. Hak untuk menghadiri RUPO dilaksanakan oleh Pemegang Obligasi dengan memperhatikan KTUR asli yang diterbitkan oleh KSEI kepada Wali Amanat. KSEI akan membekukan seluruh Obligasi yang disimpan di KSEI sehingga Obligasi tersebut tidak dapat dialihkan/dipindahbukukan sejak 3 (tiga) Hari Bursa sebelum tanggal penyelenggaraan RUPO (R-3) sampai dengan tanggal berakhirnya RUPO yang dibuktikan dengan adanya pemberitahuan dari Wali Amanat;

f. Pihak-pihak yang hendak melakukan pemesanan Obligasi wajib membuka Rekening Efek di Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi pemegang Rekening Efek di KSEI.

B. PEMESAN YANG BERHAK

Perorangan Warga Negara Indonesia dan perorangan Warga Negara Asing dimanapun mereka bertempat tinggal, serta badan usaha atau lembaga Indonesia ataupun asing dimanapun mereka berkedudukan yang berhak membeli Obligasi sesuai dengan ketentuan-ketentuan yurisdiksi setempat.

C. PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI

Pemesanan pembelian Obligasi dilakukan dengan menggunakan Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi (“FPPO”) yang dicetak untuk keperluan ini yang dapat diperoleh di kantor Penjamin Emisi Obligasi sebagaimana tercantum dalam Bab XXIII Prospektus ini, dan pemesanan yang telah diajukan tidak dapat dibatalkan oleh pemesan. Pemesanan pembelian Obligasi yang dilakukan menyimpang dari ketentuan-ketentuan tersebut di atas tidak dilayani.

Page 414: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

390

D. JUMLAH MINIMUM PEMESANAN

Pemesanan pembelian Obligasi dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya satu satuan perdagangan yaitu sebesar Rp5.000.000 (lima juta Rupiah) dan/atau kelipatannya.

E. MASA PENAWARAN

Masa Penawaran dimulai tanggal 22 Agustus 2011 pukul 09.00 WIB dan ditutup pada tanggal 23 Agustus 2011 pukul 16.00 WIB.

F. TEMPAT PENGAJUAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI

Selama Masa Penawaran, pemesan harus melakukan pemesanan pembelian Obligasi dengan mengajukan FPPO selama jam kerja yang umum berlaku kepada para Penjamin Emisi Obligasi, sebagaimana dimuat dalam Bab XXIII Prospektus ini, pada tempat dimana Pemesan memperoleh Prospektus dan FPPO.

G. BUKTI TANDA TERIMA PEMESANAN OBLIGASI

Para Penjamin Emisi Obligasi yang menerima pengajuan pemesanan pembelian Obligasi akan menyerahkan kembali kepada Pemesan 1 (satu) tembusan FPPO yang telah ditandatanganinya sebagai bukti tanda terima pemesanan pembelian Obligasi. Bukti tanda terima pemesanan pembelian Obligasi bukan merupakan jaminan dipenuhinya pemesanan.

H. PENJATAHAN OBLIGASI

Apabila jumlah keseluruhan Obligasi yang dipesan melebihi jumlah Obligasi yang ditawarkan, maka penjatahan akan ditentukan oleh kebijaksanaan masing-masing Penjamin Emisi Obligasi sesuai dengan porsi penjaminannya masing-masing, dan penjatahan akan dilakukan pada tanggal 24 Agustus 2011. Penjatahan Obligasi ini mengikuti peraturan Bapepam No. IX.A.7 Lampiran Keputusan No. Kep-45/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum.

Setiap Pihak dilarang baik langsung maupun tidak langsung untuk mengajukan lebih dari satu pemesanan Obligasi untuk setiap Penawaran Umum. Dalam hal terbukti bahwa Pihak tertentu mengajukan lebih dari 1 (satu) pemesanan, baik secara langsung maupun tidak langsung, maka Penjamin Emisi Obligasi wajib membatalkan pesanan tersebut.

Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi akan menyampaikan Laporan Hasil Penawaran Umum kepada Bapepam dan LK paling lambat 5 (lima) Hari Kerja setelah tanggal penjatahansesuai dengan Peraturan Bapepam No. IX.A.2 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum.

Manajer Penjatahan, dalam hal ini adalah PT Mandiri Sekuritas, akan menyampaikan Laporan Hasil Pemeriksaan Akuntan kepada Bapepam dan LK mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman pada Peraturan Bapepam No. VIII.G.12 tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas Pemesanan dan Penjatahan Efek atau Pembagian Saham Bonus dan peraturan Bapepam No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum; paling lambat 30 hari setelah berakhirnya masa Penawaran Umum.

I. PEMBAYARAN PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI

Setelah menerima pemberitahuan hasil penjatahan Obligasi, Pemesan harus segera melaksanakan pembayaran yang dapat dilakukan secara tunai atau transfer yang ditujukan kepada Penjamin Emisi Obligasi tempat mengajukan pemesanan. Dana tersebut harus sudah efektif pada rekening Penjamin Emisi Obligasi selambat-lambatnya tanggal 24 Agustus 2011 pukul 10.00 WIB (in good funds). Selanjutnya, para Penjamin Emisi Obligasi harus segera melaksanakan pembayaran kepada Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi, yaitu PT Deutsche Securities Indonesia, PT Indo Premier Securities, PT Mandiri Sekuritas dan PT Standard Chartered Securities Indonesia, selambat-lambatnya pada tanggal 24 Agustus 2011 pukul 11.00 WIB (in good funds) ditujukan pada rekening di bawah ini:

Page 415: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

391

PT Deutsche Securities Indonesia

Bank Central Asia Cabang Bursa Efek Jakarta No. Rekening: 4583009666a/n: PT Deutsche Securities

Indonesia

PT Indo Premier Securities

Bank MandiriCabang Bursa Efek Jakarta

No. Rekening: 1040004120668a/n: PT Indo Premier Securities

PT Mandiri Sekuritas

Bank Permata Cabang Jakarta Sudirman

No. Rekening: 04001763534a/n: PT Mandiri Sekuritas

PT Standard Chartered Securities Indonesia

Standard Chartered BankCabang Jakarta

No Rekening: 001.000.55834a/n: PT Standard Chartered

Securities Indonesia

Semua biaya atau provisi bank ataupun biaya transfer merupakan beban Pemesan. Pemesanan akan dibatalkan jika persyaratan pembayaran tidak dipenuhi.

J. DISTRIBUSI OBLIGASI SECARA ELEKTRONIK

Distribusi Obligasi secara elektronik akan dilakukan pada tanggal 25 Agustus 2011, Perseroan wajib menerbitkan Sertifikat Jumbo Obligasi untuk diserahkan kepada KSEI dan memberi instruksi kepada KSEI untuk mengkreditkan Obligasi pada Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi di KSEI. Dengan telah dilaksanakannya instruksi tersebut, maka pendistribusian Obligasi semata-mata menjadi tanggung jawab Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan KSEI. Selanjutnya Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi memberi instruksi kepada KSEI untuk memindahbukukan Obligasi dari Rekening Obligasi Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi ke dalam Rekening Efek Penjamin Emisi Obligasi sesuai dengan pembayaran yang telah dilakukan Penjamin Emisi Obligasi menurut bagian penjaminan masing-masing. Dengan telah dilaksanakannya pendistribusian Obligasi kepada Penjamin Emisi Obligasi, maka tanggung jawab pendistribusian Obligasi semata-mata menjadi tanggung jawab Penjamin Emisi Obligasi yang bersangkutan.

K. PENUNDAAN MASA PENAWARAN UMUM ATAU PEMBATALAN PENAWARAN UMUM

Dalam jangka waktu sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran sampai dengan berakhirnya masa Penawaran Umum, Perseroan dapat menunda masa Penawaran Umum untuk masa paling lama 3 (tiga) bulan sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran atau membatalkan Penawaran Umum, dengan ketentuan:

1) Terjadi suatu keadaan di luar kemampuan dan kekuasaan Perseroan yang meliputi:

a) Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek turun melebihi 10% (sepuluh perseratus) selama 3 (tiga) hari bursa berturut-turut;

b) Bencana alam, perang, huru-hara, kebakaran, pemogokan yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan; dan/atau

c) Peristiwa lain yang berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan yang ditetapkan oleh Bapepam dan LK berdasarkan Formulir No. IX.A.2-11 lampiran 11; dan

2) Perseroan wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut:

a) Mengumumkan penundaan masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum dalam paling kurang satu surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional paling lambat satu hari kerja setelah penundaan atau pembatalan tersebut. Disamping kewajiban mengumumkan dalam surat kabar, Perseroan dapat juga mengumumkan informasi tersebut dalam media massa lainnya;

b) Menyampaikan informasi penundaan masa Penawaran Umum atau pembatalan Penawaran Umum tersebut kepada Bapepam dan LK pada hari yang sama dengan pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a);

c) Menyampaikan bukti pengumuman sebagaimana dimaksud dalam poin a) kepada Bapepam dan LK paling lambat satu hari kerja setelah pengumuman dimaksud; dan

d) Perseroan yang menunda masa Penawaran Umum atau membatalkan Penawaran Umum yang sedang dilakukan, dalam hal pesanan Efek telah dibayar maka Perseroan wajib mengembalikan uang pemesanan Efek kepada pemesan paling lambat 2 (dua) hari kerja sejak keputusan penundaan atau pembatalan tersebut.

Page 416: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

392

Jika terjadi pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan mengakibatkan pembatalan Penawaran Umum, dan uang pembayaran pemesanan Obligasi telah diterima oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan belum dibayarkan kepada Perseroan, maka uang pembayaran tersebut wajib dikembalikan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi kepada para pemesan Obligasi paling lambat 2 (dua) Hari Kerja terhitung sejak pembatalan atau pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi.

Dalam hal terjadi pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi dan mengakibatkan pembatalan Penawaran Umum Obligasi, dan uang pembayaran pemesanan Obligasi telah diterima Perseroan, maka Perseroan wajib mengembalikan uang pembayaran tersebut kepada para pemesan Obligasi melalui KSEI dalam waktu selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja terhitung sejak tanggal pembatalan atau pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Obligasi.

Jika terjadi keterlambatan, maka Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi atau Perseroan yang menyebabkan terjadinya keterlambatan tersebut wajib membayar kepada para pemesan untuk tiap hari keterlambatan denda sebesar 1,5% (satu setengah persen) di atas tingkat Bunga Obligasi per tahun dihitung secara harian (berdasarkan jumlah Hari Kalender yang telah lewat sampai dengan pelaksanaan pembayaran seluruh jumlah yang seharusnya dibayar ditambah denda), dengan ketentuan 1 (satu) tahun adalah 360 (tiga ratus enam puluh) Hari Kalender dan 1 (satu) bulan adalah 30 (tiga puluh) Hari Kalender.

Apabila uang pengembalian pemesanan Obligasi sudah disediakan, akan tetapi pemesan tidak datang untuk mengambilnya dalam waktu 2 (dua) Hari Kerja setelah pembatalan Penawaran Umum, maka Perseroan dan/atau Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi tidak diwajibkan membayar bunga dan/atau denda kepada para pemesan Obligasi. Perseroan tidak bertanggung jawab dan dengan ini dibebaskan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi dari segala tuntutan yang disebabkan karena tidak dilaksanakannya kewajiban yang menjadi tanggung jawab Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi.

Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi tidak bertanggung jawab dan karenanya harus dibebaskan oleh Perseroan dari segala tuntutan yang disebabkan karena tidak dilaksanakannya kewajiban yang menjadi tanggung jawab Perseroan.

L. LAIN-LAIN

Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi berhak untuk menerima atau menolak pemesanan pembelian Obligasi secara keseluruhan atau sebagian dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan yang berlaku.

Page 417: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

393

XXI. KETERANGAN TENTANG WALI AMANAT

Dalam rangka Penawaran Umum Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011, BRI, bertindak sebagai Wali Amanat atau badan yang diberi kepercayaan untuk mewakili kepentingan para Pemegang Obligasi sebagaimana ditetapkan dalam UUPM. BRI sebagai Wali Amanat telah terdaftar di Bapepam dan LK dengan No. 08/STTD-WA/PM/1996 tanggal 11 Juni 1996.

Sehubungan dengan penerbitan Obligasi ini telah dibuat akta Perjanjian Perwaliamanatan antara Perseroan dengan BRI dalam Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011 No. 66 tanggal 23 Juni 2011, juncto Addendum I Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011 No. 11 tanggal 15 Juli 2011 dan Addendum II Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011 No. 45 tanggal 11 Agustus 2011, yang seluruhnya dibuat dihadapan Mochamad Nova Faisal, S.H., Notaris di Jakarta.

BRI sebagai Wali Amanat dengan tegas menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan, baik langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam ketentuan Pasal 1 angka I UUPM. Selain itu, sesuai dengan Peraturan Bapepam No. VI.C.3 tentang Hubungan Kredit dan Penjaminan antara Wali Amanat dengan Emiten, BRI tidak mempunyai hubungan kredit dengan Perseroan dalam jumlah lebih dari 25% (dua puluh lima perseratus) dari jumlah efek yang bersifat utang yang diwaliamanati; dan/atau merangkap menjadi penanggung dan/atau pemberi agunan dalam penerbitan efek bersifat utang Perseroan dan menjadi Wali Amanat dari pemegang efek yang diterbitkan oleh Perseroan dimaksud.

BRI sebagai Wali Amanat telah melakukan penelaahan/uji tuntas (due diligence) terhadap Perseroan, dengan Surat Pernyataan No. B-193/DIM/IPM/06/2011 tanggal 23 Juni 2011 sebagaimana diatur dalam Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor KEP-412/BL/2010 Peraturan Nomor VI.C.4 Tentang Ketentuan Umum dan Kontrak Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang

A. UMUM

Pada awalnya BRI didirikan dengan nama De Poerwokertosche Sparbank der Inslandsche Hoofden (Bank Penolong dan Tabungan bagi Priyayi Poerwokerto) atau Bank Priyayi yang didirikan oleh Raden Wiriadmadja dan kawan-kawan pada tanggal 16 Desember 1895. Seiring dengan perubahan jaman dan perkembangan keadaan, maka Anggaran dasar BRI telah mengalami beberapa kali perubahan. Setelah Indonesia merdeka, maka Pemerintah Republik Indonesia melakukan peleburan dan integrasi dari BRI, PT Bank Tani Nelayan Nederlansche Handel Mij (NMH) dengan bentuk Bank Koperasi Tani dan Nelayan disingkat BKTN berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang (Perpu) No. 41 tahun 1960 tanggal 26 Oktober 1960. BKTN tersebut selanjutnya diubah namanya menjadi Bank Negara Indonesia Unit II berdasarkan penetapan Presiden Republik Indonesia No. 17 tahun 1965. Berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia No. 21 tahun 1968, maka Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rural ditetapkan menjadi BRI.

BRI berubah statusnya menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 21 tahun 1992 tanggal 29 April 1992. Dengan Akta No. 113 tanggal 31 Juli 1992 yang dibuat oleh Muhani Salim, SH., Notaris di Jakarta, maka BRI diberi nama Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bank Rakyat Indonesia atau disingkat PT Bank Rakyat Indonesia (Persero). Akta tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan keputusan No. C2-6584.HT.01.01.TH.92 tanggal 12 Agustus 1992, telah didaftarkan pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan No. 2155-1992 tanggal 15 Agustus 1992 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 73 tanggal 11 September 1992, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 3a tahun 1992.

Anggaran Dasar BRI tersebut telah beberapa kali mengalami perubahan, kemudian seluruh perubahan Anggaran Dasar dimuat di Akta No. 51 tanggal 26 Mei 2008, dan telah diumumkan di dalam Berita Negara Republik Indonesia nomor 68, Tambahan Nomor 23079, tanggal dua puluh lima Agustus tahun dua ribu sembilan.

Page 418: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

394

B. PERMODALAN WALI AMANAT

Berdasarkan akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa BRI tertanggal 8 Oktober 2003 No. 15 telah ditetapkan pemberian Opsi Pembelian Saham kepada Manajemen (MSOP).

Atas hal tersebut diatas, berdasarkan Surat Keterangan Daftar Pemegang Saham BRI yang dikeluarkan oleh PT Datindo Entrycom selaku Biro Administrasi Efek per tanggal 30 Juni 2011 maka komposisi modal dasar, modal ditempatkan dan disetor penuh BRI menjadi sebagai berikut :

Nilai Nominal Jumlah Nilai Persentase Per Lembar Saham KepemilikanKeterangan Jumlah Lembar Saham (Nilai Penuh) Saham Saham (Jumlah Penuh)

Modal Dasar - Saham Seri A Dwiwarna 1 500 500 0,00%- Saham Biasa Seri B 29.999.999.999 500 14.999.999.999.500 100,00%Jumlah Modal Dasar 30.000.000.000 500 15.000.000.000.000 100,00%Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Negara Republik Indonesia- Saham Seri A Dwiwarna 1 500 500 0,00%- Saham Biasa Seri B 6.999.999.999 500 3.499.999.999.500 56,75%

Publik (masing-masing dibawah 5%)- Saham Biasa Seri B 5.334.581.000 500 2.667.290.500.000 43.25%

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 12.334.581.000 500 6.167.290.500.000 100,00%Saham Dalam Portepel 17.665.419.000 8.832.709.500.000

C. PENGURUS DAN PENGAWASAN

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham BRI No. 81 tanggal 28 April 2011 dibuat di hadapan Fathiah Helmi, SH., Notaris di Jakarta, maka susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi BRI adalah sebagai berikut :

Dewan Komisaris

Komisaris Utama, merangkap Komisaris Independen : Bunasor SanimWakil Komisaris Utama, merangkap Komisaris Independen : SoedarjonoKomisaris : Agus SuprijantoKomisaris : Heru LelonoKomisaris Independen : Hermanto SiregarKomisaris Independen : AvilianiKomisaris Independen : Adyaksa Daulth

Direksi

Direktur Utama : Sofyan BasirDirektur : Djarot Kusumayakti Direktur : Ahmad BaequniDirektur : Sarwono SudartoDirektur : Lenny SugihatDirektur : Agus Toni SoetirtoDirektur : Sulaiman Arif AriantoDirektur : Randi AntoDirektur : SuprajartoDirektur : Asmawi Syam

Page 419: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

395

D. KEGIATAN USAHA

Selaku Bank Umum, BRI melaksanakan kegiatan usaha perbankan sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang No. 7 tahun 1992 berikut perubahannya dalam Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan. Dalam rangka mendukung dan mengembangkan kegiatan usahanya, BRI juga melakukan penyertaan pada Anak Perusahaan sebagai berikut:

Nama Perusahaan Bidang Usaha Prosentase Kepemilikan

PT BTMU-BRI FinancePT Kustodian Sentral Efek IndonesiaPT Sarana Bersama Pembiayaan IndonesiaPT Pemeringkat Efek IndonesiaPT Bank BRISyariahPT Bank Agroniaga

PembiayaanLembaga Penyimpanan dan PenyelesaianLembaga Keuangan Bukan BankLembaga Pemeringkat/RatingPerbankan Perbankan

45%3%8%

2,1%99,9%86,88%

Dalam rangka mengembangkan Fee Based Income dan pengembangan Pasar Modal di Indonesia, BRI saat ini melayani jasa Wali Amanat (Trustee), Agen Pembayaran (Paying Agent), Agen Jaminan (Security Agent), Sinking Fund Agent dan Jasa Kustodian.

1. Jasa Wali Amanat (Trustee)

Obligasi yang menggunakan Jasa Wali Amanat BRI posisi per 30 Juni 2011 adalah sebagai berikut:

a. Banking

- Obligasi Subordinasi Bank Mega Tahun 2007

b. Telecommunication

- Obligasi Indosat II Tahun 2002- Obligasi Indosat V Tahun 2007- Sukuk Ijarah Indosat II Tahun 2007- Obligasi Indosat VI Tahun 2008- Sukuk Ijarah Indosat III Tahun 2008- Obligasi Indosat VII Tahun 2009- Sukuk Ijarah Indosat IV Tahun 2009

c. Financial Company

- Obligasi Federal International Finance VII Tahun 2007- Obligasi Astra Sedaya Finance VIII Tahun 2007- Obligasi Federal International Finance VIII Tahun 2008- Obligasi Astra Sedaya Finance IX Tahun 2008- Obligasi Astra Sedaya Finance X Tahun 2009- MTN Astra Sedaya Finance I Seri A dan B Tahun 2009- MTN Astra Sedaya Finance I Seri C dan D Tahun 2009- Obligasi Indomobil Finance Indonesia IIITahun 2009- MTN Astra Sedaya Finance II Seri A Tahun 2009- MTN Federal International Finance Tahap II Seri A Tahun 2009- MTN Federal International Finance Tahap II Seri B Tahun 2009- MTN Federal International Finance Tahap II Seri C Tahun 2009- MTN Astra Sedaya Finance II Seri B Tahun 2009- MTN Astra Sedaya Finance II Seri C Tahun 2009- Obligasi Astra Sedaya Finance XI Tahun 2010- Obligasi Federal International Finance X Tahun 2010- MTN FIF III Tahap I Tahun 2010- MTN SAN Finance I Seri A Tahun 2010

Page 420: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

396

- MTN SAN Finance I Seri B Tahun 2010- MTN SMF I Tahun 2010- Obligasi SMF III Tahun 2010- Obligasi SAN F I Tahun 2011- Obligasi ASF XII Tahun 2011- Obligasi SMF IV Tahun 2011- Obligasi FIF XI Tahun 2011

d. Infrastructure

- Obligasi Jasa Marga JORR I Tahun 2003- Obligasi Jasa Marga JORR II Tahun 2005

e. Property & Construction

- Obligasi I Pakuwon Jati Tahun 1996- Obligasi Summarecon II Tahun 2008- Sukuk Ijarah Sumarecon Agung II Tahun 2008

f. Shipping

- Obligasi APOL II Tahun 2008- MTN Syariah Ijarah APOL II Tahun 2008

g. General Trading

- Surat Hutang Jangka Menengah BNBR Tahun 2009

2. Jasa Agen Pembayaran (Paying Agent)

Berkewajiban membantu Emiten melaksanakan pelunasan jumlah pokok Obligasi dan pembayaran Bunga Obligasi dengan cara melakukan pembayaran-pembayaran atas nama Emiten menurut ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Agen Pembayaran dan Perjanjian Perwaliamanatan.

Obligasi yang menggunakan Jasa Agen Pembayaran BRI saat ini sebagai berikut:

- Obligasi I Pakuwon Jati Tahun 1996 - Obligasi Jasa Marga JORR I Tahun 2003- Obligasi Jasa Marga JORR II Tahun 2005

3. Jasa Agen Jaminan (Security Agent)

Fungsi Agen Jaminan adalah membantu Wali Amanat dalam pengawasan nilai jaminan Obligasi, mendaftarkan jaminan kepada Kantor Fidusia setempat dan memelihara dokumen jaminan obligasi dengan baik.

Obligasi yang menggunakan Jasa Agen Jaminan BRI saat ini sebagai berikut:

- Obligasi Federal International Finance VII Tahun 2007- Obligasi Astra Sedaya Finance VIII Tahun 2007- Obligasi Federal International Finance VIII Tahun 2008- Obligasi Astra Sedaya Finance IX Tahun 2008- Obligasi Astra Sedaya Finance X Tahun 2009- MTN Astra Sedaya Finance I Seri A dan B Tahun 2009- MTN Astra Sedaya Finance I Seri C dan D Tahun 2009- Obligasi Indomobil Finance Indonesia IIITahun 2009- MTN Astra Sedaya Finance II Seri A Tahun 2009- MTN Federal International Finance Tahap II Seri A Tahun 2009

Page 421: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

397

- MTN Federal International Finance Tahap II Seri B Tahun 2009- MTN Federal International Finance Tahap II Seri C Tahun 2009- MTN Astra Sedaya Finance II Seri B Tahun 2009- MTN Astra Sedaya Finance II Seri C Tahun 2009- Obligasi Astra Sedaya Finance XI Tahun 2010- Obligasi Federal International Finance X Tahun 2010- MTN FIF III Tahap I Tahun 2010- MTN SAN Finance I Seri A Tahun 2010- MTN SAN Finance I Seri B Tahun 2010- Obligasi SAN F I Tahun 2011- Obligasi ASF XII Tahun 2011- Obligasi FIF XI Tahun 2011

4. Produk dan Jasa Lainnya

Saat ini, BRI juga telah menjalani dan mengembangkan jasa Pasar Modal lainnya, antara lain:

a. Jasa Trust & Corporate Services lainnya:- Jasa Agen Sinking Fund- Jasa Agen Escrow- Jasa Agen Konversi- Jasa Arranger Sindikasi

b. Custodian Servicesc. Cash Managementd. Financial Institution (Credit Line)e. Reksadana BRIf. DPLK BRI

E. KANTOR CABANG

Sejalan dengan perkembangan kegiatan usahanya, jaringan operasional BRI terus meluas. Data per 31 Mei 2011 BRI telah memiliki kantor yang terdiri 1 (satu) kantor pusat, 18 kantor wilayah, 419 kantor cabang, 471 kantor cabang pembantu, 441 kantor kas, 1 kantor cabang khusus, 4.649 BRI unit, 617 Teras BRI , 1 kantor New York Agency, 1 kantor cabang Cayman Island, dan 1 kantor perwakilan Hongkong.

F. PERIZINAN BRI

Berikut merupakan perizinan yang dimiliki oleh BRI:

1) Peraturan Pemerintah (PP) No. 21 tahun 1992, tanggal 29 April 1992

Pemberi Ijin : Pemerintah

2) SK No. 5/117/DPwB24, tanggal 15 Oktober 2003

Pemberi ijin : Bank Indonesia

3) Tanda Daftar Perusahaan (TDP) Nomor : 09.05.1.65.37895 tanggal 7 Maret 2011Masa berlaku ijin usaha : 11 Februari 2016

Instansi pemberi ijin usaha : Pemerintah Propinsi DKI Jakarta

G. TUGAS POKOK WALI AMANAT

Sesuai dengan Akta Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011 No. 66 tanggal 23 Juni 2011, juncto Addendum I Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011 No. 11 tanggal 15 Juli 2011 dan Addendum II Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi I Agung Podomoro Land Tahun 2011 No. 45 tanggal 11 Agustus 2011, yang seluruhnya dibuat dihadapan Mochamad Nova

Page 422: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

398

Faisal, S.H., Notaris di Jakarta, dan memperhatikan Peraturan Bapepam No. VI. C. 4 tentang Ketentuan Umum dalam Kontrak Perwaliamanatan Efek Bersifat Utang, maka tugas pokok Wali Amanat adalah:

a. Tugas pokok dan tanggung jawab Wali Amanat adalah:

1) Mewakili kepentingan Pemegang Obligasi, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan Perjanjian Perwaliamanatan dan peraturan perundangundangan;

2) Mengikatkan diri untuk melaksanakan tugas pokok dan tanggungjawab sebagaimana dimaksud dalam butir a. sejak penandatanganan akta ini, tetapi perwakilan tersebut mulai berlaku efektif sejak Tanggal Emisi;

3) Melaksanakan tugas sebagai Wali Amanat berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan Perjanjian Perwaliamanatan; dan

4) Memberi semua keterangan atau informasi sehubungan dengan pelaksanaan tugas-tugas perwaliamanatan kepada Bapepam dan LK.

b. Dengan memperhatikan ketentuan di atas, maka hak dan kewajiban Wali Amanat antara lain adalah sebagai berikut:

1) Sebelum menandatangani Perjanjian Perwaliamanatan, Wali Amanat telah dan wajib melakukan

uji tuntas (due diligence) terhadap Perseroan yang antara lain meliputi :

a) Penelaahan terhadap Perseroan, meliputi:

- Peninjauan lapangan (inspeksi) terhadap Perseroan dan/atau proyek yang didanai; - Jumlah dan jenis Obligasi yang diterbitkan; - Kemampuan keuangan sebelum penerbitan dan selama umur Obligasi; - Risiko keuangan dan risiko-risiko lainnya yang mempunyai dampak terhadap

kelangsungan usaha Perseroan; - Benturan kepentingan dan potensial benturan kepentingan antara Wali Amanat dengan

Perseroan; - Hasil penilaian atas Jaminan yang dikeluarkan oleh penilai; - Hasil pemeringkatan yang dilakukan oleh perusahaan pemeringkat efek; dan - Hal-hal material lainnya yang memiliki dampak terhadap kemampuan keuangan

Perseroan baik langsung maupun tidak langsung untuk memenuhi kewajiban Perseroan kepada Pemegang Obligasi.

b) Penelaahan terhadap rancangan Perjanjian Perwaliamanatan, meliputi:

- Penelaahan kesesuaian Perjanjian Perwaliamanatan dengan pedoman Kontrak Perwaliamanatan sebagaimana diatur dalam Peraturan VI.C.4;

- Penelaahan terhadap ketentuan-ketentuan yang dapat merugikan kepentingan Pemegang Obligasi.

2) Wali Amanat wajib membuat dan menandatangani surat pernyataan di atas meterai cukup yang merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dengan Perjanjian Perwaliamanatan yang menyatakan bahwa Wali Amanat telah melakukan uji tuntas (due diligence) sebagaimana dimaksud dalam poin b.1)

3) Wali Amanat wajib melaksanakan tugas, fungsi dan kewajiban sebagaimana telah ditetapkan

dalam Perjanjian Perwaliamanatan, paling sedikit meliputi:

- Memantau perkembangan pengelolaan kegiatan usaha Perseroan, berdasarkan data dan/atau informasi tidak langsung, termasuk melakukan peninjauan lapangan;

Page 423: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

399

- Mengawasi dan memantau pelaksanaan kewajiban Perseroan berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan dan dokumen lainnya yang berkaitan dengan Perjanjian Perwaliamanatan;

- Melaksanakan hasil keputusan RUPO sesuai dengan tanggung jawabnya: - Mengawasi, melakukan inspeksi dan mengadministrasikan harta Perseroan yang menjadi

jaminan bagi pembayaran kewajiban kepada Pemegang Obligasi; - Memantau pembayaran yang dilakukan oleh Perseroan atau Agen Pembayaran kepada

Pemegang Obligasi; - Mengambil tindakan yang diperlukan apabila terjadi perubahan hasil pemeringkatan efek; - Mengambil tindakan yang diperlukan apabila terjadi perubahan nilai atas jaminan; - Mengambil tindakantindakan yang diperlukan sesuai dengan ketentuanketentuan dalam

Perjanjian Perwaliamanatan.

4) Wali Amanat wajib bertanggung jawab untuk memberikan ganti rugi kepada Pemegang Obligasi atas kerugian karena kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya sebagaimana diatur dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan peraturan perundangundangan, sepanjang kelalaian tersebut dapat dibuktikan;

5) Wali Amanat wajib melaporkan kepada Bapepam dan LK paling lambat 2 (dua) Hari Kerja setelah ditemukan adanya indikasi kelalaian Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Perjanjian Perwaliamanatan dan Peraturan VI.C.4.

H. PENUNJUKAN, PENGGANTIAN DAN BERAKHIRNYA TUGAS WALI AMANAT

Berdasarkan Peraturan Bapepam No.VI.C.4 tentang Penunjukan, penggantian, dan berakhirnya tugas Wali Amanat, ketentuan mengenai penunjukan, penggantian, dan berakhirnya tugas Wali Amanat, paling sedikit memuat hal-hal sebagai berikut:

a. Penunjukan Wali Amanat untuk pertama kalinya dilakukan oleh Perseroan;b. Penggantian Wali Amanat dilakukan karena sebab-sebab sebagai berikut:

- Izin usaha bank sebagai Wali Amanat dicabut;- Pencabutan atau pembekuan kegiatan usaha Wali Amanat di Pasar Modal;- Wali Amanat dibubarkan oleh suatu badan peradilan atau oleh suatu badan resmi lainnya atau

dianggap telah bubar berdasarkan ketentuan perundang-undangan;- Wali Amanat dinyatakan pailit oleh badan peradilan yang berwenang atau dibekukan operasinya

dan/ atau kegiatan usahanya oleh pihak yang berwenang;- Wali Amanat tidak dapat melaksanakan kewajibannya;- Wali Amanat melanggar ketentuan Perjanjian Perwaliamanatan dan/ atau peraturan

perundangundangan Pasar Modal;- Timbulnya hubungan Afiliasi antara Wali Amanat dengan Perseroan setelah penunjukan Wali

Amanat, kecuali hubungan Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau penyertaan modal Pemerintah;

- Timbulnya hubungan kredit yang melampaui jumlah sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam No. VI.C.3; atau

- Atas permintaan Pemegang Obligasi.

Berakhirnya tugas, kewajiban, dan tanggung jawab Wali Amanat adalah pada saat:

a. Obligasi telah dilunasi baik pokok, bunga termasuk denda (jika ada) dan Wali Amanat telah menerima laporan pemenuhan kewajiban Perseroan dari Agen Pembayaran atau Perseroan;

b. Tanggal tertentu yang telah disepakati dalam Perjanjian Perwaliamanatan setelah tanggal jatuh tempo pokok Obligasi;

c. Setelah diangkatnya Wali Amanat baru

Page 424: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

400

I. LAPORAN KEUANGAN WALI AMANAT

Berikut ini adalah kutipan dari Laporan Keuangan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk per 31 Desember 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja dan untuk 31 Desember 2009 serta 31 Desember 2008 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja yang seluruhnya memperoleh pendapat Wajar Tanpa Pengecualian.

LAPORAN KEUANGAN

PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TbkPer 31 Desember 2010 dan 31 Desember 2009 (Audited)

NERACA

(dalam jutaan Rupiah)Keterangan 31 Desember 2010 31 Desember 2009 31 Desember 2008 Audited Audited AuditedASET Kas dan Bank Indonesia 98.521.501 48.040.751 47.422.938Penempatan pada Bank lain 20.159.705 22.493.550 4.981.573Surat Berharga 36.875.465 40.113.487 9.396.156Kredit yang diberikan 238.390.266 208.036.650 153.102.630Penyertaan 135.776 113.123 89.792Aktiva Tetap (netto) 1.576.909 1.377.702 1.345.700Rupa-rupa Aktiva 8.625.980 (3.228.234) 8.809.061Obligasi Pemerintah - - 20.929.046JUMLAH ASET 404.285.602 316.947.029 246.076.896

KEWAJIBAN Giro 77.048.697 49.964.916 39.923.004Tabungan 125.197.518 104.118.735 88.076.759Deposito Berjangka 126.309.586 100.034.299 73.537.676kewajiban 7.120.492 6.697.141 -Kewajiban segera lainnya - - 5.620.911Surat-surat Berharga yang diterbitkan 2.156.181 2.678.422 -Pinjaman yang diterima 9.367.576 13.499.089 3.356.495Rupa-rupa Pasiva 20.412.441 12.697.045 12.494.720Pinjaman Subordinasi - - 710.634JUMLAH KEWAJIBAN 367.612.491 289.689.647 223.720.199

EKUITAS Hak Minoritas atas aktiva bersih Anak Perusahaan yang dikonsolidasi - - -Modal Dasar 15.000.000 15.000.000 -Modal Disetor (8.832.709) (8.835.074) 6.162.650Tambahan Modal Disetor/ 3.382.659 3.257.761 2.706.137Modal Lainnya - Opsi Saham - 17.300Sisa Setoran Modal Pemerintah - - -cadangan 7.974.957 7.024.879 -Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap Selisih Penjabaran Lap. Keuangan - - 108.361Laba (Rugi) - 37.523 - Tahun lalu 7.675.819 3.501.524 - - Tahun berjalan 11.472.385 7.308.292 -Saldo Laba - - 13.324.726 - Telah ditentukan penggunaannya - - - - Belum ditentukan penggunaannya - - -JUMLAH EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) 36.673.111 27.257.382 22.356.697JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 404.285.602 316.947.029 246.076.896

Page 425: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

401

LAPORAN LABA RUGI

(dalam jutaan Rupiah)Keterangan 31 Desember 2010 31 Desember 2009 31 Desember 2008 Audited Audited Audited Pendapatan Bunga 44.615.162 35.334.131 28.096.633 Pendapatan (beban) bunga bersih 32.887.870 23.048.595 19.647.966 Pendapatan Operasional Lainnya 5.562.985 3.269.594 2.483.752 Beban Operasional lainnya 24.047.504 17.757.530 13.785.605 Laba (Rugi) Operasional 14.403.351 8.560.659 8.346.113 Penghasilan non operasional bersih 504.879 1.330.569 475.899 Laba (rugi) sebelum pajak 14.908.230 9.891.228 8.822.012 Taksiran Pph 3.435.845 2.582.936 2.863.644

- Laba (Rugi) sebelum bagian minoritas 11.472.385 7.308.292 5.958.368 - Bagian Minoritas atas Rugi (Laba) bersih anak - - -- perusahaan yg dikonsolidasi - - -

LABA (RUGI) BERSIH 11.472.385 7.308.292 5.958.368

RASIO-RASIO PENTING

Keterangan 31 Desember 2010 31 Desember 2009 31 Desember 2008 Audited Audited Audited Capital Adequacy Ratio (CAR) 13,76% 13,20% 13,18%Return On Asset (ROA) 4,64% 3,73% 4,18%Return On Equity (ROE) 43,83% 35,22% 34,50%Net Interest Margin 10,77% 8,97% 9,99%Non Performing Loan Ratio (Gross) 3,52% 3,52% 2,80%Loan To Deposit Ratio 75,17% 80,88% 79,93%

Alamat Wali Amanat:

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.Desk Investasi dan Jasa Pasar Modal

Divisi Treasury

Gedung BRI II, lantai 3Jl. Jend.Sudirman Kav.44-46

Jakarta 10210Telp : (021) 2500124, 5758130, 5758140

Fax : (021) 5752444, 2510316

Page 426: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

402

XXII. AGEN PEMBAYARAN

Perseroan telah menunjuk KSEI sebagai Agen Pembayaran berdasarkan Perjanjian Agen Pembayaran No. 67 tanggal 23 Juni 2011, juncto Addendum I Perjanjian Agen Pembayaran No. 47 tanggal 11 Agustus 2011 yang keduanya dibuat di hadapan Mochamad Nova Faisal, S.H., Notaris di Jakarta. Pelunasan Pokok Obligasi dan pembayaran Bunga Obligasi akan dibayarkan oleh KSEI selaku Agen Pembayaran atas nama Perseroan sesuai dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Agen Pembayaran kepada Pemegang Obligasi melalui Pemegang Rekening sesuai dengan jadwal waktu pembayaran masing-masing sebagaimana yang telah ditentukan. Bilamana tanggal pembayaran jatuh pada hari Minggu atau hari libur lainnya maka pembayaran akan dilakukan pada Hari Bursa berikutnya.

Alamat Agen Pembayaran adalah sebagai berikut:

PT Kustodian Sentral Efek Indonesia

Gedung Bursa Efek Indonesia, Tower I, Lantai 5Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 52-53

Jakarta 12190Telepon : (021) 5299 1099Faksimili : (021) 5299 1199

Page 427: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

403

XXIII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN OBLIGASI

Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Obligasi dapat diperoleh pada kantor Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi dan Penjamin Emisi Obligasi adalah sebagai berikut:

PENJAMIN PELAKSANA EMISI OBLIGASI

PT Deutsche Securities Indonesia

Deutsche Bank Building, Lantai 6Jl. Imam Bonjol No. 80

Jakarta 10310Tel. (021) 318 9334Fax. (021) 318 9076

PT Indo Premier Securities

Wisma GKBI 7/F Suite 718Jl. Jend. Sudirman No. 28Jakarta 10210, Indonesia

Tel. (021) 5793 1168Fax. (021) 5793 1220

PT Mandiri Sekuritas

Plaza Mandiri, Lantai 28 Jl. Jend. Gatot Subroto. Kav. 36 – 38

Jakarta 12190Tel. (021) 526 3445Fax. (021) 526 3507

PT Standard Chartered Securities Indonesia

Menara Standard Chartered, 3rd FloorJl. Prof. DR. Satrio No.164Jakarta 12930, Indonesia

Tel. (021) 2555 1877Fax. (021) 571 9734

PENJAMIN EMISI OBLIGASI

PT NC Securities

Menara Karya, Lantai 8Jalan H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kav 1-2

Jakarta 12950Tel. (021) 2554 6700Fax. (021) 5794 4700

PT Victoria Sekuritas

Victoria Suites Senayan City Panin Tower, Lantai 8 Jl. Asia Afrika Lot 19

Jakarta 10270Tel. (021) 7278 2310Fax. (021) 7278 2280

PT Valbury Asia Securities

Menara Karya Lantai 10 Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5

Kav. 1-2Jakarta 12950

Tel. (021) 2553 3600Fax. (021) 2553 3700

Page 428: PT AGUNG PODOMORO LAND Tbk. · dalam penitipan kolektif di ksei. dalam rangka penerbitan obligasi ini, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan atas surat utang jangka panjang

Halaman ini sengaja dikosongkan