PSSI Kelompok Galaxy

35
Perencanaan Strategis SI 1 Abstrak Dalam era persaingan global dimana kompetisi yang terjadi semakin ketat, perusahaan harus mampu melakukan terobosan dan inovasi baru serta menggunakan seluruh sarana dan teknologi yang tersedia untuk dapat tetap hidup dalam mempertahankan pelanggan yang dimiliki. Sistem informasi merupakan salah satunya dan tools yang sering dipilih oleh banyak perusahaan di dunia untuk membantu perusahaan dalam mempertahankan pelanggan yang dimiliki dan sebagai alat bersaing. Pizza Hut sebagai perusahaan yang bergerak dibidang franchise, merupakan restoran yang melayani dine-in, take away, dan delivery service.

description

perencanaan strategis sistem informasi tentang perusahaan pizza hut

Transcript of PSSI Kelompok Galaxy

Page 1: PSSI Kelompok Galaxy

Perencanaan Strategis SI 1

Abstrak

Dalam era persaingan global dimana kompetisi yang terjadi semakin ketat, perusahaan harus mampu melakukan terobosan dan inovasi baru serta menggunakan seluruh sarana dan teknologi yang tersedia untuk dapat tetap hidup dalam mempertahankan pelanggan yang dimiliki. Sistem informasi merupakan salah satunya dan tools yang sering dipilih oleh banyak perusahaan di dunia untuk membantu perusahaan dalam mempertahankan pelanggan yang dimiliki dan sebagai alat bersaing.

Pizza Hut sebagai perusahaan yang bergerak dibidang franchise, merupakan restoran yang melayani dine-in, take away, dan delivery service.

Page 2: PSSI Kelompok Galaxy

Perencanaan Strategis SI 2

I. Profil Organisasi

a. Sejarah & perkembangan

Pizza Hut berdiri di Indonesia kali pertama tahun 1984 yaitu Pizza Hut Djakarta Theater. Selanjutnya disusul oleh Pizza Hut Pondok Indah tahun 1985 dan Pizza Hut Tebet tahun 1987 di bawah PT. Trijaya Pelangi. Sementara itu, PT. Sarimelati Kencana (PT. SMK) berdiri tanggal 16 Desember 1987. PT. SMK saat itu merupakan bagian dari Ponderosa Group yang hampir semua bergerak di bidang restoran. Pada tahun 1994, PT. Trijaya Pelangi bergabung dengan PT. Sarimelati Kencana dengan membawa serta ketiga restoran Pizza Hut-nya. PT. SMK pertama kali berpusat di Djakarta Theater, kemudian Kemayoran. Hingga saat ini kantor pusat atau yang dikenal sebagai Support Center bertempat di Gedung Graha Mustika Ratu Lantai 8-9, Jalan Gatot Subroto Kav. 74-75, Jakarta. Pada tahun 1997, Pizza Hut memperoleh sertifikat halal dari LPPOM MUI setelah melalui pengujian yang ketat dan memakan waktu yang cukup lama. Hingga saat ini sertifikat halal tetap dipertahankan dengan berkomitmen untuk selalu menghasilkan produk yang halal guna memberikan kenyamanan, keamanan, serta kepuasan konsumen terutama bagi konsumen muslim. Selain memperoleh sertifikat halal, PT. SMK juga telah memperoleh sertifikat HACCP dan telah menerapkan good manufacturing practices (GMP) dalam proses produksinya.

Sebagai restoran Pizza, Pizza Hut Indonesia memposisikan dirinya sebagai mid casual dining restoran terkemuka yang menawarkan pengalaman yang tak terlupakan dan pizza terbaik dengan harga yang terjangkau. Pizza Hut merupakan restoran yang melayani dine-in, take away, dan delivery service. Saat ini Pizza Hut melebarkan sayapnya dengan memiliki restoran dengan konsep baru „delivery service‟ yang berbeda dengan delivery service yang dimiliki sebelumnya. Konsep baru tersebut adalah PHD by Pizza Hut. Hingga saat ini restoran PHD terus berkembang di wilayah Jakarta, Bekasi, dan Tangerang. Saat ini restoran Pizza Hut sudah mencapai lebih dari 180 outlet dengan jumlah karyawan lebih dari 9000 orang termasuk dengan support center.

b. Visi dan Misi

Visi

Visi dan misi Pizza Hut Indonesia dirangkum dalam satu kalimat, yaitu “To be Indonesia’s leading mid casual dining restaurant, offering great experience, and the best pizza meal at affordable value”.

Visi Pizza Hut Indonesia adalah untuk menjadi yang terunggul pada tingkat restoran kelas menengah di Indonesia yang dicapai lewat misi menawarkan kenyamanan suasana yang terbaik dan menyajikan pizza terbaik dengan harga yang terjangkau.

Page 3: PSSI Kelompok Galaxy

Perencanaan Strategis SI 3

Misi

Misi Pizza Hut tertuang dalam nilai-nilai organisasi yang dijadikan sebagai dasar dalam menjalankan organisasi serta membangun relasi dengan pelanggan, mitra usaha, dan pemegang saham :

1. Integritas, yaitu jujur dalam berpikir dan bekerja, dapat dipercaya, tulus, dan bersikap profesional saat berhubungan dengan rekan kerja, pelanggan, dan para supplier.

2. Keunggulan, yaitu melakukan pekerjaan yang lebih dari sekedar panggilan tugas dan melakukan lebih dari apa yang diharapkan. Setiap personil harus berjuang untuk perbaikan dan teliti dalam segala hal serta harus menjalankan tugas dengan rela dan menghadapi segala tantangan yang ada untuk mencapai standar yang tertinggi.

3. Pertumbuhan Usaha, yaitu mengembangkan diri dan memperoleh keuntungan dengan cara menjadi “casual dining restaurant” yang terbaik. Personil harus berjuang untuk meningkatkan kemampuan dan pengetahuan, berbagai keterampilan dan belajar bersama dengan rekan kerja sehingga bisa berkembang bersama, baik secara individu maupun organisasi.

4. Keuntungan, yaitu sedapat mungkin memberikan keuntungan kepada para pemegang saham dengan pengawasan dan peningkatan usaha penjualan.

c. Tujuan & Sasaran

Tujuan Pizza Hut Indonesia adalah Melakukan inovasi pada produk yang dapat dinikmati oleh berbagai usia, khusunya oleh remaja dan keluarga, serta unggul pada tingkat restoran tingkat menengah di Indonesia dengan memberikan penlayanan yang nyaman dan suasana terbaik dalam menyajikan pizza dengan harga yang terjangkau.

Sasaran bisnis pizza hut Indonesia adalah pada kenyamanan dan suasana terbaik dalam menyajikan produk terbaik kepada para pelanggan-pelanggannya. Pelanggan-pelanggan Pizza Hut sendiri yang dimulai dari remaja hingga keluarga dengan memberikan harga terjangkau agar bisa dinikmati oleh para pelanggannya tersebut.

d. Struktur organisasi

Struktur organisasi restoran Pizza Hut, berdasarkan pada beberapa departemen yang ada di PT. Sarimelati Kencana (Pizza Hut Pusat) serta gambaran pengaturan tugas dan tanggung jawab-nya masing-masing.

1. Purchasing Departemen ini bertanggung jawab menyusun sistem pembelian untuk

ingredient/bahan baku import dan lokal yang dapat menjamin konsistensi ingredient/bahan baku sesuai dengan spesifikasi, sertifikat halal, dan pemasoknya. Selain itu, sesuai dengan daftar ingredient/bahan baku yang sudah disahkan oleh LPPOM/MUI.

Page 4: PSSI Kelompok Galaxy

Perencanaan Strategis SI 4

2. Research and Development (R&D) Departemen ini bertanggung jawab dalam mengembangkan atau

menciptakan produk baru maupun menyempurnakan produk yang sudah ada, pengawasan kualitas untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, menjamin kualitas produk yang dihasilkan sesuai dengan persyaratan pelanggan, serta membantu dan menjamin keberlangsungan semua sistem mutu yang dijalankan perusahaan. Ingredient/bahan baku yang digunakan untuk pengembangan produk baru harus sudah mendapatkan atau dalam proses sertifikasi halal.

3. Quality Assurance (QA) Departemen QA bertanggung jawab terhadap terlaksananya GMP (Good

Manufacturing Practices) dan HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point), serta penyusunan SOP dan SSOP. Selain itu, QA bertanggung jawab dalam melakukan proses registrasi sertifikasi halal, melakukan pengawasan terhadap sanitasi lingkungan restoran, peralatan dan para karyawan, melakukan evaluasi performance supplier dengan menjalankan food safety dan quality system audit, dan melakukan evaluasi performance restoran atau melaksanakan audit internal terkait pengawasan proses produksi.

4. Human Resource Development (HRD) Departemen HRD bertanggung jawab terhadap segala sesuatu yang

berhubungan dengan recruitment (penerimaan tenaga kerja), pengembangan karyawan, hubungan industrial, meliputi surat peringatan karyawan, sanksi karyawan, pemutusan hubungan kerja (PHK), serta biaya keuangan, seperti penggajian karyawan dan pembiayaan pemeliharaan peralatan dan gedung. Departemen HRD juga bertanggung jawab terhadap penjadwalan kegiatan kantor, pembuatan surat-surat, pemeliharaan gedung kantor, kendaraan, serta kondisi dalam dan luar bangunan. Selain itu, bertanggung jawab terhadap hubungan dengan pihak luar dan keseluruhan aspek hukum yang berhubungan dengan perusahaan, seperti perizinan dengan pemerintah, sewa tanah dan gedung.

5. Operation Departemen ini bertanggung jawab melakukan proses produksi sesuai

dengan standar yang telah ditetapkan, melakukan proses dokumentasi administrasi keluar masuk ingredient/bahan baku, mengendalikan dan memonitor seluruh sistem di restoran, serta menyusun dan melaksanakan sistem penyimpanan ingredient yang dapat menjamin sistem halal. Dalam pelaksanaan tugasnya, operation terbagi menjadi beberapa bagian, antara lain:

a. District Manager (DM) b. Area Manager (AM) c. Restourant Manager (RM) d. Assistant Restourant Manager (ARM) e. Shift Leader (SL) f. Crew Trainer (CT) g. Crew

Page 5: PSSI Kelompok Galaxy

Perencanaan Strategis SI 5

6. Accounting Departemen ini bertanggung jawab atas keuangan perusahaan meliputi

pengaturan aliran keuangan perusahaan, penyusunan sistem akuntansi, penyusunan anggaran perusahaan, menangani atau memproses masalah perpajakan, penyusunan laporan keuangan, melakukan analisis keuangan, serta melakukan kegiatan pembukuan yang terkait dengan administrasi kantor.

7. Information Technology (IT) Departemen ini bertanggung jawab terhadap berlangsungnya kegiatan

informasi baik secara internal maupun eksternal (pihak luar), melalui penyusunan sistem teknologi informasi, pengadaan perangkat komunikasi seperti komputer, hardware, software, dan jaringan (network) internet serta intranet, mengoperasikan dan memelihara infrastruktur IT, meliputi jaringan internet dan intranet, server, dan data center, serta melakukan pengembangan sistem layanan IT, termasuk pengembangan aplikasi sistem informasi.

8. Marketing Departemen ini bertanggung jawab terhadap keseluruhan kegiatan

pemasaran dan penjualan produk-produk perusahaan, menentukan strategi pemasaran dalam pencapaian target penjualan, menetapkan target-target penjualan, terus membina hubungan baik dengan konsumen, distributor maupun pihak advertising agency, dan menerima keluhan dari pelanggan untuk diselesaikan.

9. Warehouse Departemen ini bertanggung jawab terhadap penerimaan, penyimpanan serta pengeluaran barang. Departemen ini juga bertugas membuat pemesanan barang pada purchasing, menjaga kestabilan keluar masuknya barang, melakukan dokumentasi terkait sistem penggudangan meliputi keluar masuknya barang, menjaga kualitas barang dengan memastikan berjalannya sistem FIFO (First In First Out) yang harus diterapkan selama penyimpanan dan distribusi barang dalam gudang, berkoordinasi dengan divisi lain tentang pemakaian barang, melakukan cek stok fisik barang dengan stock card, serta melakukan penataan barang agar mudah dicari dan diambil.

II. Strategi Bisnis

a. Model & proses bisnis

Segmen, Target dan Pemosisian Perusahaaan

Segmen pasar terdiri dari kelompok besar yang dapat diidentifikasi dalam sebuah pasar dengan keinginan, daya beli, lokasi geografis, perilaku pembelian, dan kebiasaan pembelian yang serupa (Kotler, 2000).

Segmen pasar restoran Pizza Hut adalah masyarakat perkotaan, dengan golongan pendapatan menengah dan menengah ke atas, serta memiliki minat untuk mengkonsumsi makanan siap saji dari restoran.

Page 6: PSSI Kelompok Galaxy

Perencanaan Strategis SI 6

Target pasar dari restoran Pizza Hut adalah masyarakat Kota dan pengunjung yang datang ke Kota, serta memiliki minat untuk mengkonsumsi makanan di luar pangan pokok, seperti pizza.

Sedangkan pemosisian Pizza Hut sama dengan pemosisian semua restoran Pizza Hut di Indonesia, yaitu menggunakan positioning “Good Friends, Great Pizza”. Dengan demikian restoran Pizza Hut memposisikan dirinya sebagai restoran yang bersahabat yang bisa diartikan dengan memberikan suasana yang nyaman dan penuh keramah tamahan dan juga sebagai restoran pizza yang memberikan pizza yang hebat yang bisa diartikan dengan memberikan pizza dengan rasa yang pasti lezat.

Strategi pemosisian produk berguna untuk memposisikan produk secara tepat di benak konsumen. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan strategi pemosisian produk adalah:

1. Produk (pemosisian produk di pasar berdasarkan bentuk produk, penyajian produk, kualitas produk, karakter produk, dan variasi produk).

2. Harga (pemosisian produk di pasar berdasarkan harga dari produk di pasar). 3. Pemakai produk (pemosisian produk di pasar berdasarkan subyek atau

konsumen yang bisa mengkonsumsi produk tersebut). 4. Kelas produk (pemosisian produk di pasar berdasarkan jenis produk dan kelas

produk yang ditawarkan). 5. Pesaing (pemosisian produk di pasar sebagai reaksi untuk membandingkan

produk terhadap produk pesaing).

Ada dua alternatif strategi yang bisa digunakan dalam pemosisian produk, yaitu Single Benefit Positioning Strategy dan Multi Benefit Positioning Strategy.

Single Benefit Positioning Strategy adalah strategi penentuan posisi produk di pasar dengan manfaat tunggal, sedangkan Multi Benefit Positioning Strategy adalah strategi penentuan posisi produk di pasar dengan dua manfaat atau lebih. Hiraki strategi pemosisian produk dapat dilihat pada Gambar dibawah.

Page 7: PSSI Kelompok Galaxy

Perencanaan Strategis SI 7

Hasil pembobotan terhadap alternatif strategi pemosisian produk menunjukkan bahwa restoran Pizza Hut lebih memprioritaskan multy benefit positioning strategy, yaitu pemosisian produk di pasar dengan menggunakan dua manfaat atau lebih. Restoran Pizza X sebagai pembanding juga memiliki prioritas yang sama. Maka dalam penentuan posisi produknya di pasar restoran pizza sebaiknya menekankan pada dua manfaat atau lebih, misalnya dengan memposisikan restoran berdasarkan manfaat dari produknya dan manfaat dari pelayanannya dimana dengan menikmati hidangan di restoran tersebut, selain mendapatkan produk yang enak, konsumen juga mendapatkan pelayanan yang memuaskan.

Restoran Pizza Hut saat ini dalam pemosisian produknya di pasar menggunakan manfaat kualitas pizza yang baik dan suasana yang bersahabat. Hasil pembobotan dan prioritas alternatif strategi pemosisian dapat dilihat pada Tabel 8.

Pengembangan Strategi Pemasaran Pengembangan strategi dimulai dengan strategi tiap-tiap komponen bauran

pemasaran perusahaan. Restoran Pizza Hut sebagai jenis usaha jasa memiliki lima kriteria komponen bauran pemasaran yang paling pokok, yaitu promosi, harga, produk, distribusi, dan sumber daya manusia. Masing-masing bauran memiliki taktik tersendiri untuk mencapai tujuan perusahaan.

Penentuan strategi pemasaran restoran Pizza Hut merupakan upaya untuk mencapai tiga tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Ketiga tujuan tersebut adalah meningkatkan volume penjualan yang diindikasikan dengan total penjualan perusahan dari tahun ke tahun, meningkatkan pertumbuhan pangsa pasar yang dinyatakan dari bagian pasar yang berhasil diperoleh perusahaan dari keseluruhan pasar industri, dan meningkatkan profitabilitas yang dinyatakan dalam rasio keuntungan terhadap penjualan.

Page 8: PSSI Kelompok Galaxy

Perencanaan Strategis SI 8

1. Bauran promosi adalah tentang bagaimana komunikasi pemasaran untuk memperkenalkan produk dan manfaat produk kepada konsumen serta membujuk konsumen untuk membeli produk.

Page 9: PSSI Kelompok Galaxy

Perencanaan Strategis SI 9

Untuk periklanan bisa dilakukan dengan taktik seleksi media dan taktik pemasaran langsung. Dan hasil pembobotan dan prioritas dari kedua taktik ini (Tabel 14), menunjukkan bahwa untuk periklanan, kedua restoran sama-sama lebih memprioritaskan taktik seleksi media. Bobot dari taktik ini relatif jauh lebih besar karena lebih efektif dalam memberikan awareness atau tingkat kesadaran kepada konsumen, sehingga bisa lebih mendidik konsumen mengenai restoran dan produknya.

Periklanan dengan taktik seleksi media berarti periklanan dilakukan dengan membuat iklan lewat media siaran (televisi atau radio), media cetak (koran, majalah, atau tabloid), dan media luar ruang (poster, reklame, pesan elektronik, dan bahkan bus).

Untuk komunikasi pribadi bisa dilakukan dengan taktik penjualan pribadi

dan layanan pelanggan. Dan hasil pembobotan dan prioritas dari kedua taktik ini (Tabel 15), menunjukkan bahwa untuk komunikasi pribadi, kedua restoran sama-sama lebih memprioritaskan taktik penjualan pribadi, dengan bobot yang relatif jauh lebi besar.

Hal ini disebabkan karena penjualan pribadi lebih kondusif dalam menjual produk dari industri restoran, selain itu penjualan pribadi lebih efektif dalam memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada konsumen mengenai produk restoran, sehingga konsumen lebih mudah untuk memilih produk yang harus dibelinya untuk dikonsumsi. Restoran Pizza Hut telah melakukan penjualan pribadi dengan adanya suggestive selling pada Ten Moment of Truth yang diterapkannya.

Untuk promosi penjualan bisa dilakukan dengan taktik diskon jangka

pendek, pemberian kupon/voucher, dan adanya harga paket. Dan hasil pembobotan dan prioritas dari ketiga taktik ini (Tabel 16), menunjukkan bahwa untuk promosi penjualan, kedua restoran sama-sama lebih memprioritaskan taktik harga paket, kemudian diskon jangka pendek dan kupon/voucher. Namun, bobot dari harga paket jauh lebih besar dibandingkan dengan kedua taktik lainnya, sehingga promosi penjualan lewat harga paket dianggap perlu, karena dengan adanya harga paket maka konsumen dapat melakukan penghematan dari harga biasa dengan membeli produk yang telah dipaketkan, sehingga konsumen dari kelas pendapatan menengah akan bisa juga untuk menikmati hidangan dari restoran pizza, dengan demikian pangsa pasar dari restoran akan bertambah.

Page 10: PSSI Kelompok Galaxy

Perencanaan Strategis SI 10

Untuk hubungan masyarakat bisa dilakukan dengan taktik publikasi, taktik

kegiatan pelayanan masyarakat, dan taktik media identitas. Dan hasil pembobotan dan prioritas dari ketiga taktik ini (Tabel 17), menunjukkan bahwa untuk hubungan masyarakat, kedua restoran samasama lebih memprioritaskan taktik media identitas dengan menciptakan identitas visual agar dikenali masyarakat, seperti logo perusahaan, brosur, tanda, formulir, alat tulis, kartu bisnis, bangunan, dan pakaian.

2. Bauran harga mencakup penentuan harga jual produk di pasaran dengan mempertimbangkan faktor keuntungan, biaya produksi, dan harga pesaing.

Page 11: PSSI Kelompok Galaxy

Perencanaan Strategis SI 11

Dalam penetapan harga untuk mengurangi ketidakpastian ada dua sub kriteria ataupun lebih jelasnya taktik dalam melaksanakan criteria tersebut, yaitu penetapan harga berdasarkan manfaat dan penetapan harga dengan tarif tetap. Dalam memilih taktik penetapan harga untuk mengurangi ketidakpastian, kedua restoran pizza tersebut sama-sama menetapkan prioritas utama pada taktik penetapan harga dengan tarif tetap, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 20. Penetapan harga bertarif tetap merupakan taktik menentukan harga yang tetap untuk semua kondisi sebelum dilakukan penyerahan jasa.

Taktik ini lebih tepat untuk digunakan dalam industri restoran pizza karena dengan harga yang tetap tidak akan menimbulkan kebingungan dari pelanggan atau konsumen, sebab produk dari restoran pizza juga langsung dibeli dan dikonsumsi oleh pelanggan tanpa melewati pengecer, berbeda dengan produk barang yang dijual secara berkala dan dengan kuantitas tertentu, sehingga harga bisa dirubah kapan saja dengan menyesuaikan terhadap kondisi ekonomi dan tingkat harga yang berlaku. Oleh karena itu, restoran pizza dalam penentuan harga dari awal sangat penting untuk mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhinya saat ini maupun di saat yang akan datang, sehingga harga yang ditetapkan sudah mengantisipasi kemungkinan yang terjadi dalam jangka panjang.

Dalam penetapan harga berdasarkan hubungan dengan pelanggan juga

terdapat dua taktik yang bisa dilakukan oleh perusahaan, yaitu taktik menurunkan harga dan taktik penawaran harga spesial. Tabel 21 menunjukkan bahwa restoran Pizza Hut lebih memprioritaskan taktik penawaran harga special dalam penetapan harga berdasarkan hubungan dengan pelanggan, sedangkan restoran Pizza X sebagai pembanding menetapkan prioritas lebih kepada taktik menurunkan harga. Restoran Pizza Hut mengutamakan penawaran harga spesial karena beranggapan dengan tetap menjaga kualitas produk tanpa harus menurunkan harga maka minat beli konsumen dapat tetap dijaga, namun penawaran harga spesial dengan memberikan potongan harga diharapkan dapat meningkatkan minat beli konsumen.

Page 12: PSSI Kelompok Galaxy

Perencanaan Strategis SI 12

3. Bauran lini produk adalah bagaimana perusahaan dalam melakukan pengembangan produk dan kualitas produk, untuk meningkatkan penjualan dan mencapai keunggulan bersaing.

Terdapat tiga kriteria dalam pengembangan bauran lini produk, yaitu:

perentangan lini produk, pengisian lini produk, dan modernisasi lini produk. Tabel 23 menunjukkan bahwa kedua restoran, baik Restoran Pizza Hut maupun restoran Pizza X sebagai pembanding, sama-sama memilih criteria perentangan lini produk sebagai prioritas utama dalam pengembangan bauran produk. Berarti dalam pengembangan bauran produk restoran pizza sebaiknya melakukannnya dengan cara menganekaragamkan produk dalam hal ukuran, harga, serta variasi jenis dan rasa.

Restoran Pizza Hut telah melakukan perentangan produk dalam hal ukuran, harga, variasi jenis dan rasa. Namun, dalam pengembangan produk lewat perentangan variasi jenis dan rasa dirasakan masih kurang, sehingga restoran Pizza Hut perlu melakukan riset dalam pengembangan produknya agar diperoleh pizza dengan variasi rasa yang disesuaikan dengan lidah masyarakat Indonesia, akan tetapi tidak menghilangkan rasa asli dari pizza tersebut. Komposisi dasar pizza seperti roti dan saus asli pizza tetap dipertahankan agar tidak menghilangkan keasliannya, yang perlu direntangkan adalah tambahan variasi topping pizza, sehingga bisa menambah variasi dari jenis dan rasa pizza. Dengan demikian pelanggan memiliki peluang yang lebih luas untuk bisa melakukan pemilihan produk yang sesuai dengan seleranya.

Page 13: PSSI Kelompok Galaxy

Perencanaan Strategis SI 13

4. Bauran distribusi merupakan pengorganisasian kegiatan penyampaian produk kepada konsumen.

Restoran Pizza Hut sebagai usaha yang bergerak dalam industry pangan

dapat menggunakan tiga kriteria pendistribusian produk yang memungkinkan untuk usahanya, yaitu: distribusi di tempat (dine in), distribusi dibawa pulang (take away), dan distribusi pesan antar (delivery service). Berdasarkan hasil penilaian pada Tabel 25 menunjukkan bahwa distribusi makan ditempat (dine in) menjadi prioritas distribusi yang pertama bagi kedua restoran. Dengan demikian, kedua restoran lebih mengutamakan penyerahan, pemanfaatan, dan pelayanan terhadap produk jasa restoran di lokasi restoran. Distribusi dibawa pulang (take away) dan strategi distribusi pesan antar (delivery service) menempati prioritas

Page 14: PSSI Kelompok Galaxy

Perencanaan Strategis SI 14

kedua dan ketiga. Distribusi di tempat memiliki nilai bobot yang jauh lebih besar bila dibandingkan dengan nilai bobot distribusi dibawa pulang dan pesan antar, hal ini disebabkan karena dengan lokasi yang strategis dan kondisi area yang memungkinkan, maka akan lebih mudah bagi restoran untuk memperluas pasarnya dengan distribusi di tempat, dimana banyaknya konsumen di sekitar lokasi restoran menjadi peluang bagi restoran untuk mengundang konsumen mengunjungi dan membeli secara langsung produk dari restoran pizza tersebut. Selain itu dilihat dari sisi konsumen distribusi di tempat menjadi lebih diprioritaskan karena konsumen bisa untuk memilih menikmati makan di dalam restoran yang lokasinya dekat dengan lokasi tempat konsumen melakukan berbagai kegiatan lainnya, seperti berbelanja di pusat perbelanjaan sekitar daerah lokasi restoran, ataupun karena tinggal di perumahan sekitar restoran, atau juga karena sedang berwisata di lokasi yang tidak begitu jauh dari lokasi restoran. Selain mempertimbangkan lokasi, konsumen juga memilih untuk distribusi di tempat karena pertimbangan adanya pelayanan yang lebih memuaskan dan kualitas produk yang lebih baik atau lebih enak saat dikonsumsi langsung di tempat daripada produk yang diterima saat dibawa pulang ataupun lewat pesan antar, ditambah lagi adanya pertimbangan tambahan biaya yang harus dikeluarkan jika seandainya konsumen melakukan pembelian pesan antar.

5. Bauran sumber daya manusia (sdm) memperlihatkan tentang bagaimana peranan SDM dalam membantu pencapaian tujuan dari organisasi perusahaan.

Page 15: PSSI Kelompok Galaxy

Perencanaan Strategis SI 15

Dalam pengembangan bauran SDM untuk mendukung dalam pencapaian

tujuan perusahaan, ada beberapa kriteria yang bisa diterapkan oleh perusahaan, yaitu: perekrutan dan penyeleksian karyawan, pelatihan karyawan, dan motivasi karyawan. Tabel 27 menunjukkan bahwa pelatihan karyawan menjadi prioritas pertama dalam melakukan pengembangan bauran SDM bagi kedua restoran, baik restoran Pizza Hut maupun restoran Pizza X sebagai pembanding. Artinya kedua restoran menjadikan prioritas kriteria pertama dalam pengembangan bauran SDM dengan memberikan kesadaran dan keterampilan terhadap karyawan mengenai standar kerja dan prosedur kerja yang diterapkan oleh perusahaan secara berkelanjutan. Apabila setiap karyawan telah terlatih dengan baik maka karyawan telah memiliki kemampuan dalam menghasilkan produk yang sesuai dengan standar kualitas perusahaan dimana produk dapat memberikan kepuasan bagi konsumen, serta karyawan juga terlatih dalam memberikan pelayanan yang memuaskan terhadap konsumen yang membeli produk dari restoran.

Nilai bobot perekrutan dan penyeleksian karyawan juga cukup besar, sehingga cukup penting untuk diterapkan. Dimana restoran memiliki standar dan penilaian tersendiri dalam merekrut karyawan, seperti adanya kesehatan fisik dan psikis, serta pendidikan minimal SMU sederajat. Namun, dalam pengembangan bauran SDM pada restoran pizza pelatihan karyawan menjadi lebih penting, karena dalam melakukan proses produksi pada restoran dan memberikan pelayan pada konsumen, memerlukan keterampilan dan keahlian khusus yang tidak dimiliki oleh karyawan saat awal perekrutan. Kemampuan dan keahlian tersebut tidak dipelajari secara umum, oleh karena itu sangat diperlukan adanya pelatihan bagi karyawan dalam mengembangkan kemampuan dan keahliannya sehingga bisa melakukan proses produksi dengan tepat dan memberikan pelayanan sesuai standar perusahaan.

Page 16: PSSI Kelompok Galaxy

Perencanaan Strategis SI 16

Page 17: PSSI Kelompok Galaxy

Perencanaan Strategis SI 17

b. Isu strategis

Lingkungan Sosial Budaya

Jumlah penduduk di Indonesia terus menunjukkan peningkatan dengan jumlah yang tidak sedikit. Peningkatan penduduk ini memerlukan penyediaan pangan yang semakin besar untuk dikonsumsi bagi keperluan rumah tangga. Oleh karena itu, peningkatan jumlah rumah tangga setiap tahunnya di Indonesia merupakan peluang bagi industri penyediaan makanan, khususnya bisnis restoran seperti Pizza Hut.

Masyarakat Indonesia mayoritas menganut agama Islam, begitu juga dengan penduduk di Kota mayoritas beragama Islam. Oleh karena itu, kesadaran dan kebutuhan masyarakat akan pangan halal menjadi salah satu indikator mutu makanan. Sertifikasi halal yang dimiliki oleh restoran Pizza Hut menjadi peluang yang bisa menarik konsumen yang sebagian besar menganut agama Islam, dimana mereka akan merasa aman untuk mengkonsumsi produk dari restoran Pizza Hut manapun.

Lingkungan Ekonomi

Keadaan ekonomi suatu negara sangat berpengaruh terhadap kinerja suatu perusahaan dan industri. Berbagai kebijakan ekonomi yang dibuat sejak krisis ekonomi pada tahun 1997, ditambah lagi kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) baru-baru ini mengakibatkan peningkatan biaya hidup yang disebabkan oleh tingkat inflasi yang semakin tinggi, sehingga mengurangi daya beli masyarakat. Tabel 6 menunjukkan bahwa tingkat inflasi nasional di Indonesia pada tahun 2012 kembali mengalami peningkatan untuk bahan makanan.

Kondisi ekonomi ini juga berpengaruh terhadap usaha restoran Pizza Hut, terutama mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam penyediaan bahan baku produksi menjadi semakin meningkat akibat peningkatkan harga yang

Page 18: PSSI Kelompok Galaxy

Perencanaan Strategis SI 18

disebabkan oleh kondisi perekonomian saat ini. Selain itu biaya yang harus dikeluarkan perusahaan bagi karyawan juga meningkat, karena adanya peningkatan gaji karyawan.

Namun, sejauh ini peningkatan biaya produksi dan operasional tersebut masih bisa diatasi oleh perusahaan. Setiap kota memiliki beberapa daerah wisata yang ramai dikunjungi oleh wisatawan. Dengan demikian struktur ekonomi perkotaan didominasi oleh sektor perdagangan hotel dan restoran sebesar 31% dan sektor industri pengolahan sebesar 28% (BPS, 2012). Sektor ini sangat dipengaruhi oleh jumlah penduduk dan daya beli masyarakat. Oleh karena itu Pemerintah Daerah sangat memperhatikan kedua industri ini. Dengan demikian, restoran Pizza Hut di perkotaan termasuk dalam sektor ekonomi dengan persaingan yang ketat.

Lingkungan Alam

Meningkatnya kesadaran di antara anggota masyarakat akan bisnis yang ramah lingkungan telah memberikan banyak pengaruh terhadap proses bisnis. Oleh karena itu, restoran Pizza Hut sebagai bagian dari masyarakat juga menyadari arti penting dari pelestarian lingkungan sekitar lokasi restoran. Pizza Hut berkomitmen menjaga bisnis yang ramah lingkungan. Pengaturan pembuangan limbah hasil sisa usaha diterapkan sehingga tidak merusak lingkungan sekitar restoran. Pengambilan sampah industri dibantu oleh kerja sama dengan Dinas Kebersihan Kota setempat.

Lingkungan Teknologi

Teknologi terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan sangat mempengaruhi perkembangan semua jenis industri. Teknologi bisa digunakan untuk pengembangan produk, peningkatan efektifitas dan efisiensi proses produksi, dan pengontrolan operasional. Oleh karena itu perusahaan harus peka terhadap perkembangan teknologi agar dapat terus mengembangkan produk dan usahanya. Pizza Hut Padjajaran telah menggunakan teknologi yang mempermudah proses produksi dan sistem administrasi perusahaan.

Penggunaan alat-alat canggih untuk operasi seperti mesin pemanggang otomatis, freezer, chiller, dispenser, dough pizza, dan teknologi pendukung lainnya telah sangat membantu untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan higienis. Sistem penginputan pesanan dan pembayaran yang terkomputerisasi juga membantu mempercepat proses pelayanan dan komunikasi pemesanan produk. Mesin fax dugunakan untuk mempermudah pemindahan informasi dan memperlancar komunikasi. Mesin pendingin ruangan (air conditioner) juga berguna untuk memberikan kenyamanan bagi pelanggan di area pelanggan dan karyawan di setiap area operasi.

Lingkungan Politik dan Hukum

Restoran Pizza Hut hadir di Indonesia dengan menerapkan sistem waralaba. Oleh karena itu Pizza Hut harus memperhatikan kebijakan pemerintah nomor 16 tahun 1997 dan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik

Page 19: PSSI Kelompok Galaxy

Perencanaan Strategis SI 19

Indonesia nomor 259/MPP/Kep/7/1997, tanggal 30 Juli 1997. Kebijakan dan keputusan menteri tersebut mengatur tentang ketentuan umum dan peraturan pendirian bisnis waralaba di Indonesia.

c. Masalah utama

Aspek Hambatan Masuk

Peluang pasar bagi bisnis restoran yang menyediakan hidangan pengganti nasi sangat terbuka luas, sehingga peluang ini banyak dimanfaatkan untuk membuka restoran baru. Dalam situasi ekonomi Indonesia saat ini, pengembangan usaha dengan sistem waralaba dirasakan memberi keuntungan finansial bagi para pelaku usaha restoran karena tanpa menambah investasi modal yang besar dapat dilakukan perluasan jaringan. Saat ini untuk membuka usaha restoran waralaba bukanlah hal yang terlalu rumit karena pemerintah telah membuat kebijakan tentang waralaba yang mendukung pengadaan usaha waralaba. Investasi modal menengah cukup untuk membuka sebuah usaha restoran waralaba.

Lewat penjelasan di atas dapat kita lihat bahwa hambatan masuk bagi pendatang baru dalam industri restoran bukanlah hal yang terlalu rumit. Berarti ancaman dari pendatang baru cukup besar dalam industri restoran di Kota Bogor, sehingga restoran Pizza Hut perlu untuk terus meningkatkan kemampuan bersaingnya agar tidak tereliminasi oleh pendatang baru dalam lingkungan bisnis restoran waralaba di Indonesia.

Aspek Daya Tawar Pemasok

Restoran Pizza Hut Padjajaran selama ini telah bekerja sama dengan pemasok khusus yang telah ditetapkan oleh Pizza Hut pusat dalam penyediaan bahan baku utama produksi, sehingga restoran Pizza Hut di Indonesia memiliki ikatan tawar menawar yang kuat terhadap pemasok.

Namun, untuk penyediaan beberapa bahan baku lain, restoran Pizza Hut memilih pemasok sendiri, sehingga ikatan tawar menawar terhadap pemasok tidak terlalu kuat. Hubungan kerja sama yang baik dan saling menguntungkan antara restoran Pizza Hut dengan pemasoknya sangat diperlukan agar pemasok tidak menaikkan harga sesuai kehendaknya. Pada dasarnya pemasok bahan baku cukup banyak di pasaran dengan tingkat persaingan yang cukup ketat, sehingga apabila pemasok juga tidak bisa bekerja sama dengan baik, maka Pizza Hut bisa saja mencari pemasok lain yang lebih sesuai.

Aspek Daya Tawar Pembeli

Pembeli yang dalam industri restoran dikenal sebagai pelanggan cukup memiliki kekuatan tawar menawar dalam pembelian. Banyaknya industri restoran di Indonesia menyebabkan pelanggan dapat dengan mudah berpindah ke produsen lain baik yang menyajikan hidangan sejenis ataupun yang menyajikan hidangan yang tidak sejenis. Selain itu, kemudahan dalam memperoleh informasi mengenai harga dan atribut produk dari merek lain menyebabkan keterikatan penjual dengan pembeli dapat dikatakan rendah.

Page 20: PSSI Kelompok Galaxy

Perencanaan Strategis SI 20

Kekuatan tawar menawar pembeli yang kuat ini menuntut setiap restoran Pizza Hut untuk memberikan nilai terbaik bagi pelanggan lewat penyajian produk dan pelayanan yang berkualitas. Pemilihan strategi pemasaran yang paling tepat sangat diperlukan oleh restoran Pizza Hut agar mampu bersaing dalam memperoleh perhatian pelanggan, sehingga bisa merebut pangsa pasar dan memperkuat posisi perusahaan.

Aspek Ketersediaan Barang Substitusi

Ancaman produk substitusi bagi restoran Pizza Hut Padjajaran adalah restoran-restoran waralaba lain yang menawarkan hidangan fast food seperti ayam goreng, ayam crispy, burger, bakmi, dan makanan Jepang. Produk substitusi ini menjadi ancaman bagi restoran Pizza Hut karena pada dasarnya kebutuhan masyarakat terhadap restoran fast food adalah dikarenakan adanya kebutuhan terhadap pangan di luar rumah dengan berbagai jenis hidangan, bukan pada jenis hidangan tertentu saja, dan semua produk substitusi di atas memiliki kemampuan dalam memenuhi kebutuhan tersebut.

Aspek Persaingan dalam Industri

Restoran Pizza Hut berada pada pasar persaingan monopolistik dimana diferensiasi produk antar produsen yang berada dalam industri cukup besar. Selain bersaing dengan restoran yang menyajikan hidangan sejenis pizza, secara umum restoran Pizza Hut juga bersaing dengan restoran waralaba lain baik lokal maupun asing yang menyajikan jenis hidangan yang berbeda.

Restoran Pizza Hut bersaing dengan restoran Papa Ron’S Pizza yang memiliki hidangan dengan jenis yang sama dan juga dengan menerapkan sistem waralaba. Restoran ini memiliki kemiripan dalam variasi menu dan teknik penyajian makanan, juga memiliki persamaan dalam segmen pasar. Namun, restoran Pizza Hut memiliki keunggulan, dimana merek dagangnya sudah lebih dikenal oleh konsumen. Yang menjadi dilema adalah keberadaan restoran Pizza Hut lainnya, khususnya yang berlokasi dekat. Namun, restoran Pizza Hut harus memiliki keunggulan seperti lebih dulu hadir sehingga kesadaran pelanggan lebih tinggi terhadap keberadaan restoran Pizza Hut tersebut.

Selain restoran-restoran pizza tersebut, restoran Pizza Hut juga bersaing dalam merebut pangsa pasar dengan restoran waralaba lainnya yang menawarkan menu hidangan fast food yang berbeda dan berlokasi tidak begitu jauh dari restoran Pizza Hut. Restoran-restoran tersebut antara lain adalah Hoka-Hoka Bento yang meyajikan fast food ala Jepang, McD yang menyajikan ayam goreng crispy, KFC yang juga menyajikan ayam goreng ala Kentucky, Bakmi Japos yang menyajikan hidangan mie, dan A&W yang menyajikan hidangan Amerika dan burger. Kehadiran restoran-restoran pesaing ini menjadi suatu tantangan bagi Pizza Hut untuk meningkatkan kemampuan bersaing serta memperluas pangsa pasarnya. Selain untuk menghadapi pesaing dari restoran pizza sejenis, Pizza Hut juga perlu menghadapi persaingan yang semakin keta$t dalam industri penyediaan pangan dari berbagai jenis restoran waralaba lain dengan produk yang berbeda-beda. Karena itu Pizza Hut memerlukan strategi pemasaran terbaik untuk mempertahankan dan meningkatkan usahanya.

Page 21: PSSI Kelompok Galaxy

Perencanaan Strategis SI 21

d. Alasan diperlukan IS/IT plan

Yang penting diketahui disini, IT/IS plan merupakan turunan dari business plan perusahaan. Alasannya, TI/SI diimplementasi sebagai tool untuk membantu perusahaan mencapai visi dan misinya. Maka, tanpa ada visi dan misi yang jelas dari perusahaan, IT master plan juga tidak bisa dibangun.

Untuk perusahaan Franchise seperti Pizza Hut, alasan diperlukannya IT/IS Plan adalah :

1. Menunjang operasi bisnis dalam hal:

Melayani transaksi penjualan Membantu dalam me-record pembelian pelanggan Melacak persediaan Membayar gaji karyawan Pembelian bahan baku Mengevaluasi trend penjualan atau sales performance lainnya

2. Menunjang Pembuatan Keputusan Manajerial (managerial decision making).

Dengan adanya aplikasi-aplikasi yang dapat digunakan dalam peramalan bisnis, manajemen persediaan dan juga manajemen sumber daya manusia, maka hal-hal tersebut dapat membantu manajer dalam membuat keputusan manajerial yang lebih baik serta memiliki strategic competitive advantage. Misalnya suatu pengambilan keputusan dalam hal pembelian bahan baku, apakah harus ditambah atau tidak dilanjutkan pembeliannya, dimana hal ini nantinya akan terkait dengan pengaturan persediaan sehingga pemborosan biaya tidak terjadi. Selain itu dengan adanya peramalan bisnis maka pihak manajerial dapat mengambil keputusan investasi apa yang memang dibutuhkan saat ini dan di masa yang akan datang.

3. Menunjang Keunggulan Strategis (strategic advantage), diantaranya:

Sistem informasi yang digunakan dapat mendukung misi perusahaan dalam hal 100% customer satisfaction.

Melalui website-nya (www.pizzahut.com) konsumen dapat mengorder secara online atau mencari restoran Pizza Hut terdekat (dengan fasilitas layanan store finder) dan juga bisa mendapatkan kupon potongan harga secara gratis melalui situs tersebut. Halhal seperti ini dapat menarik pelanggan-pelanggan baru dan menjauhi pelanggan dari restoran kompetitor.

Melalui sistem informasi, Pizza Hut dapat senantiasa melakukan diferensiasi produk melalui competitive recipes, sehingga dapat selalu melakukan perubahan rasa sesuai dengan perubahan selera pelanggan dan selalu memberikan terobosan baru terhadap terhadap produk-produk Pizza Hut.

Melalui sistem informasi yang digunakan, maka dapat mempercepat delivery order dalam keadaan panas (fresh from the oven) dengan harga yang wajar (value priced application). Sehingga konsumen dapat langsung merasakan kenikmatan asli dari produk-produk yang ditawarkan oleh Pizza

Page 22: PSSI Kelompok Galaxy

Perencanaan Strategis SI 22

Hut dalam waktu yang relatif tidak terlalu lama dengan harga yang cukup terjangkau.

Sistem informasi POS sangat mudah digunakan untuk mendukung kelancaran kegiatan operasional perusahaan (user friendly).

III. Metodologi dan Teknik Analisis

a. Analisa SWOT 1. Strenghts

Kekuatan utama perusahaan adalah fokus mereka pada produk dan layanan mereka. Ditambahkan itu adalah suasana atau fasilitas yang tidak berada di bawah kategori makanan cepat tetapi restoran. Ide untuk menciptakan tempat semacam ini adalah untuk memberikan ikatan antara keluarga dan teman. Faktor lainnya adalah yang sedang berlangsung upaya restoran untuk menyediakan pizza sehat. Hal ini karena mereka tahu bahwa ada persentase dari target mereka yang sadar kesehatan. Idenya adalah untuk mengupas atau memotong kalori dan lemak yang tidak perlu saat keju tersebut akan ditambahkan ke adonan.

Produk penemuan kembali tidak berhenti di situ sebagai perusahaan termasuk untuk menu mereka bahwa rasa baru dan kombinasi dari pizza yang berbeda yang sesuai dengan selera dan preferensi konsumen. Untuk mendapatkan kepercayaan tambahan dari pasar, perusahaan mengejar penelitian dan mengembangkan dippers pizza, sebagai jawaban lain terhadap tuntutan yang tidak pernah berakhir mereka pelanggan.

Page 23: PSSI Kelompok Galaxy

Perencanaan Strategis SI 23

1. Bagian dari rantai pasok terbesar di dunia, perusahaan Yum! 2. Lebih dari 20.000 cabang di dunia, dan lebih dari 200 outlet di Indonesia. 3. Merupakan brand leader di Indonesia 4. Lingkup paling luas dan inovatif dalam satu atap perusahaan 5. Iklan TV yang terkenal 6. Jenis makanan yang bisa membuat semua orang dari muda hingga tua ingin

makan 7. Kondisi keuangan yang baik 8. 100% dimiliki oleh Yum! 9. Menduduki peringkat teratas dalam pengelolaan restoran full service 10. Sudah mengantongi sertifikasi halal dari MUI 11. Penyajian dan pengiriman yang cepat 12. Memiliki pelayanan terbaik dalam bisnis franchise Indonesia. 13. Memiliki sistem voucher dan reward. 14. Memiliki evaluasi berkala dan Quality Control

2. Weakness

Pelanggan yang loyal merasa bahwa kepuasannya terhadap restoran Pizza Hut menurun. Kepuasan pelanggan mulai rendah menyebabkan penurunan jumlah pelanggan dan kredibilitas di pasar, ini dapat mengakibatkan pelanggan mengubah pilihan kepada pesaing utama seperti Domino atau Papa Ron. Fakta bahwa Pizza Hut menjalar ke semua penjuru dunia termasuk Indonesia adalah karena itu berarti mereka kehilangan uang di tempat-tempat seperti Amerika dan negara-negara besar.

Maka perambahan ke wilayah - wilayah baru perlu diantisipasi dengan memperkenalkan berbagai produk yang lebih bervariasi untuk menarik pelanggan dari semua gaya hidup dan budaya setempat. Ada sistem komputer yang kompleks dan konflik internal dari franchisee, ini menyebabkan kurangnya motivasi pada staf, menurunkan kualitas produk (pizza), pelayanan kepada pelanggan, dan dapat menyebabkan kurangnya idea. Dan kelemahan yang lain adalah kurangnya pizza organik, yang dapat menyebabkan terbatasnya target pasar.

a. Kurangnya pizza yang dibuat secara organik, akan mengurangi range market.

b. Memiliki sistem komputerisasi yang rumit. c. Terdapat konflik internal franchise perusahaan d. Berkurangnya sedikit demi sedikit kepuasan dari pelanggan setia.

3. Opportunities

Pizza Hut dapat memperkenalkan pizza baru dengan ukuran, rasa dan pinggiran yang berbeda. Menyediakan rasa yang sesuai dengan lidah pelanggan Indonesia. Hal ini mungkin menarik pelanggan baru dan dapat meningkatkan penjualan mereka. Pizza Hut telah menargetkan produk kelas atas dan basis konsumen downscale, ini akan menarik pelanggan yang lebih bersedia untuk membeli pizza.

Page 24: PSSI Kelompok Galaxy

Perencanaan Strategis SI 24

Sehubungan dengan fakta bahwa Pizza Hut Indonesia merupakan bagian dari rantai pasok terbesar, secara langsung Pizza Hut mendominasi pasar dan dapat dengan mudah menginvestasikan produk-produk baru diluar Pizza, seperti Spaghetti, Appetezier, Dessert, dan Salad, serta layanan dan paket baru seperti paket ulang tahun. Persaingan yang terjadi bisa dibilang rendah, meskipun ada banyak perusahaan franchise sejenis diluar sana yang sudah mulai menyaingi seperti Domino’s Pizza, Papa Ron Pizza dan lain-lain. Segmen pasar yang besar dari Pizza Hut membuat Pizza Hut memungkinkan untuk meningkatkan penjualan dan laba bersihnya.

Pizza hut membuka banyak pintu melalui reinventions pizza atau inovasi produk. Hal ini terbukti dari peningkatan pada pendapatan dan meningkatkan loyalitas merek dengan pelanggan mereka. Layanan dan produk yang beredar dan kombinasi rasa yang ditawarkan baru dan perluasan jenis menu pasta juga menyentuh mereka, minuman, dan makanan penutup. Seperti dikatakan sebelumnya, kesempatan ini juga merupakan bagian dari strategi pemasaran perusahaan untuk memberikan pemanfaatan yang tepat dari teknologi melalui online-sistem pemesanan mereka. Penggunaan darat masih layak tetapi perkembangan dunia teknologi di mana hampir 70% dari pelanggan mereka yang duduk di depan komputer memberikan ide cemerlang bagi perusahaan untuk membangun hubungan mereka melalui sistem sehingga meningkatkan kenyamanan pelanggan mereka.

a. Memiliki jenis-jenis variasi pizza baru dari topping, rasa, pinggiran dan dan ukuran.

b. Menyesuaikan rasa dengan selera lidah pelanggan Indonesia c. Inovasi dalam jenis produk lain selain Pizza, seperti Spaghetti, Appetizer,

Drinks, Salad dan Snack dan layanan tambahan. d. Meningkatkan penjualan dan laba bersih dengan segmen pasar yang besar. e. Pemesanan melalui sistem online

4. Threats

Meningkatnya persaingan membuat konsumen pergi untuk kenyamanan yang lebih baik. Ini akan menurunkan jumlah penjualan yang diperoleh oleh Pizza Hut dan otomatis akan meningkatkan laba bersih. Meningkatkan biaya bahan baku pembuatan meningkat mengancam margin, keju adalah penting untuk bisnis seperti itu ada dasar yang baik, ada bagi mereka tidak dapat pergi dengan keluar itu, ini dapat mengakibatkan Pizza Hut akhirnya membeli barang dari luar negeri atau membeli merek lebih murah.

Ancaman dari dominos pizza, juga dari Mc Donald yang telah mencoba untuk memperkenalkan makanan baru dalam ranah fastfood franchise yang sama. Jadi Pizza Hut harus meningkatkan atau mempertahankan kualitas produk agar dapat bersaing dengan Dominos dan McDonalds, untuk memastikan bahwa Pizza Hut tetap mendominasi pasar ini. Mereka juga harus menjaga harga mereka tetap rendah dan ini dapat mengakibatkan mereka membeli kebutuhan bahan baku langsung dari luar negeri di mana harga mungkin lebih murah.

Page 25: PSSI Kelompok Galaxy

Perencanaan Strategis SI 25

Pizza hut juga diidentifikasikan sebagai pengguna terbesar keju, yang secara langsung ketersediaan keju akan mempengaruhi cabang pizza hut yang tidak memiliki pasokan keju. Masalah ini hanya memiliki alternatif yang sempit untuk penggantinya. Selain itu, perusahaan melaporkan bahwa mereka mengeluarkan biaya tinggi dalam hal produksi mereka. Akibatnya, biaya overhead mendorong cabang restoran memiliki biaya tambahan.

1. Meningkatnya persaingan yang bisa merusak citra Pizza Hut yang membuat konsumen pergi untuk kenyamanan yang lain yang lebih nyaman.

2. Meningkatnya harga bahan baku sehingga mengancam membengkaknya biaya produksi

3. Ancaman dari Domino’s Pizza, Papa Ron dan outlet-outlet franchise fast food lain yang mulai tumbuh.

Seperti yang dapat digambarkan dalam bagan berikut :

SWOT Strenghts Weakness Opportunities Stretegi SO

1. Memperkenalkan jenis-jenis variasi pizza baru dari topping, rasa, pinggiran dan dan ukuran dapat didukung dengan kekuatan pemasaran yang ada. 2. Menyesuaikan rasa dengan selera lidah pelanggan Indonesia, terlebih lagi bahwa makanan sejenis diminati oleh seluruh kalangan 3. Inovasi dalam jenis produk lain selain Pizza, seperti Spaghetti, Appetizer, Drinks, Salad dan Snack serta layanan tambahan akan mudah diterima sehubungan dengan fakta bahwa Pizza Hut merupakan brand leader franchise. 4. Meningkatkan penjualan dan laba bersih dengan segmen pasar yang besar. Dengan besarnya segmen pasar, upaya peningkatan penjualan dapat dijangkau dengan mudah. 5. Pemesanan melalui sistem online dapat direalisasikan dengan kemampuan finansial yang dimiliki Pizza Hut.

Strategi WO 1. Berkurangnya jumlah dan kepuasan pelanggan dapat diantisipasi dengan inovasi layanan; 2. Terdapatnya sistem komputerisasi yang rumit dapat dibuat lebih sederhana dengan sistem pemesanan secara online.

Threats Strategi ST 1. Menigkatnya harga bahan baku dapat diantisipasi dengan daya dukung rantai pasok yang sangat besar dari perusahaan franchise terbesar dunia Yum!; 2. Tumbuhnya perusahaan sejenis

Strategi WT Terdapatnya konflik internal franchise perusahaan dapat menjadi buruk seiring dengan meningkatnya persaingan yang ada. Kondisi ini memungkinkan perusahaan

Page 26: PSSI Kelompok Galaxy

Perencanaan Strategis SI 26

serta peningkatnya persaingan yang mungkin membuat konsumen lebih memilih untuk mencari kenyamanan lain dapat diantisipasi dengan quality control, evaluasi dan pelayanan terbaik yang dimiliki.

lain yang sejenis untuk memanfaatkan situasinya

b. Critical Success Factors

IV. Analisis Internal & Eksternal Bisnis

a. Internal bisnis

1. Aspek Pasar dan Pemasaran

Pangsa pasar yang dimiliki oleh restoran Pizza Hut Indonesia saat ini adalah sekitar 18% dari seluruh penduduk Kota Indonesia. Pangsa pasar yang berhasil diraih oleh restoran Pizza Hut Indonesia ini dirasakan masih kurang dan perlu ditingkatkan lagi, sehingga restoran Pizza Hut Indonesia terus melakukan perbaikan internal dalam diri perusahaan. Untuk strategi harga bisa digunakan dalam menghadapi persaingan dengan restoran pizza lainnya. Namun, untuk bersaing dengan sesama restoran Pizza Hut lainnya strategi harga tidak bisa digunakan karena sistem waralaba yang digunakan oleh Pizza Hut menyebabkan harga dari semua jenis produk ditentukan sama dari Pizza Hut pusat.

Tingkatan Critical Success Factor 1. Tingkat Industri Bisnis Franchise a. Kecepatan Penyajian

b. Kenyamanan dalam pelayanan c. Kemampuan memperoleh sumber daya murah dan berkualitas d. Kemudahan mendapatkan bahan baku e. Selera lokal f. Hubungan yang sehat antar franchise

2. Tingkat Pusat Tujuan : meningkatkan penjualan, laba bersih dan jumlah pelanggan

a. Penentuan target segmen yang dituju secara jelas. b. Membuka cabang-cabang baru c. Evaluasi berkala d. Support yang kondusif antara outlet dan pusat e. Melindungi wilayah franchise f. Mempertahankan keseragaman

3. Tingkat Outlet a. Bisnis Inti Objective : Menambah jumlah pelanggan dan mempertahankan pelanggan lama

a. Kecepatan penyajian makanan b. Pelayanan yang baik c. Kualitas Produk d. Hubungan kondusif antar outlet e. Implementasi Standar Operation Prosedur

a. Bisnis Non Inti Objective : Memasarkan produk secara luas

a. Dukungan Pemasaran

Page 27: PSSI Kelompok Galaxy

Perencanaan Strategis SI 27

Terkait dengan strategi produk, walaupun sistem waralaba yang digunakan menyebabkan semua jenis produk yang dimiliki oleh restoran Pizza Hut adalah sama, Pizza Hut dapat membangun keunggulan dari produknya dengan membuat pizza yang benar-benar sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh Pizza Hut pusat, baik dari segi rasa, penyajian, dan kualitas produk. Dan untuk itu diperlukan komitmen dari karyawan untuk melaksanakan tanggung jawabnya masing-masing, sehingga dalam hal ini sangat diperlukan penerapan strategi Sumber Daya Manusia secara tepat.

2. Aspek Manajemen

Sistem manajemen restoran Pizza Hut sudah cukup tertata rapi. Presiden Direktur bertanggung jawab memimpin, mengendalikan, mengembangkan dan mengawasi kinerja dan produktivitas restoran Pizza Hut di seluruh Indonesia. Dalam menjalankan perusahaan, Presiden Direktur didukung oleh fungsi accounting, information system, marketing, training, human resources, dan operation. Dibawah Presiden Direktur adalah District Manager (DM) yang memimpin dan mengawasi 20-30 restoran. DM memimpin dengan berbagai macam fungsi dan bisnis dari marketing hingga memikirkan pengembalian modal usaha.

Di bawah DM adalah seorang Area Manager (AM) yang memimpin dan mengawasi 3-6 restoran. AM mendorong orang lain untuk menjalankan bisnis dalam jumlah dan situasi ang berbeda-beda. Di bawah AM adalah seorang Restaurant Manager (RM). Setiap gerai restoran Pizza Hut di Indonesia dipimpin oleh seorang Restaurant Manager (RM). RM memiliki tanggung jawab menyeluruh terhadap pengelolaan usaha dan pengawasan terhadap kegiatan produksi. RM mengelola usaha dengan pengaturan yang seimbang dalam memimpin orang (karyawan), memperhatikan kepuasan customers, memantau penjualan, serta mengelola pendapatan. Di bawah RM ada Assistant Restaurant Manager (ARM) yang bertanggung jawab membantu RM dalam mengelola restoran.seorang ARM memiliki kemampuan dalam teknik penerimaan karyawan, teknik perencanaan, dan teknik kemampuan pelatihan. Dibawah ARM ada Shift Leader (SL) yang bertanggung jawab untuk mengontrol secara langsung kegiatan produksi di lapangan.

Seorang SL memiliki kemampuan, teknik pengelolaan produk, teknik memanajemen SDM (Sumber Daya Manusia) yang dalam hal ini adalah karyawan yang ada di bawahnya, teknik pengelolaan uang yang dalam hal ini adalah uang pembayaran di kasir, dan teknik berorganisasi. Di bawah SL ada Server yang bertugas untuk melayani semua kebutuhan pelanggan yang datang berkunjung, Cooker yang bertugas untuk membuat makanan sesuai dengan pesanan, Bar Man yang bertugas untuk membuat minuman dan dessert, Order Taker yang bertugas untuk menerima dan mengkoordinir pesanan lewat telepon, Steward yang bertugas untuk menjalankan dishwasing untuk membersihkan perkakas yang kotor, Delivery Man yang bertugas untuk menyampaikan pesan antar ke alamat yang diminta oleh pelanggan, dan Cashier yang bertanggung jawab dalam pengelolaan pembayaran dan hasil pembayaran. Dengan adanya struktur manajerial dan deskripsi tugas yang sangat jelas pada restoran Pizza Hut membuat pemberian komando lebih jelas, sehingga tingkat

Page 28: PSSI Kelompok Galaxy

Perencanaan Strategis SI 28

pengawasan terhadap proses operasi dan pelaksanaan usaha dapat terkoordinasi dengan cukup baik. Pelaksanaan setiap fungsi dengan tepat akan sangat berpengaruh bagi pengembangan usaha. Apabila setiap fungsi dapat melakukan tugasnya masing-masing dengan baik dan berkoordinasi dengan baik pula dengan fungsi lainnya, maka perusahaan bisa terus mengembangkan usahanya.

3. Aspek Sumber Daya Manusia

Restoran Pizza Hut Indonesia saat ini memiliki jumlah karyawan sekitar hampir 8000 orang yang tersebar di 164 restoran di 33 kota dan 19 propinsi. Yang mana setiap 1 restoran terdiri atas 1 orang restaurant manager, 2 orang assistant restaurant manager, 3 orang shift leader, 4 orang cashier, 17 orang server, 14 orang cooker, 3 orang bar man, 3 orang steward, 2 orang order taker, dan 8 orang delivery man. Karyawan dibedakan menjadi karyawan fulltimer, karyawan kontrak, dan karyawan partimer. Untuk karyawan dibedakan berdasarkan golongan, mulai dari golongan I, II, III, IV, V, VA dan VB. Pembayaran gaji untuk karyawan fulltimer dikirimkan lewat rekening tabungan setiap akhir bulan, dengan jumlah sesuai dengan golongan masing-masing. Pembayaran gaji untuk karyawan kontrak dikirimkan lewat rekening tabungan setiap akhir bulan, dengan jumlah sesuai dengan jumlah hari kerja masing-masing. Pembayaran gaji untuk karyawan partimer dihitung per hari masuk, dikumulatifkan dan dibayarkan pada akhir bulan. Jam kerja karyawan terdiri atas lima shift. Setiap karyawan mendapatkan fasilitas pakaian seragam, musholla, makan siang, dan ongkos pulang bagi yang masuk shift F. Restoran Pizza Hut selalu mengadakan pelatihan rutin setiap tiga bulan sekali untuk meningkatkan produktifitas dan kemampuan karyawan dalam menghasilkan produk dan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Selain itu karyawan yang lebih senior (jam kerja lebih banyak) memiliki tanggung jawab untuk membimbing dan memberikan

pelatihan di lapangan kepada karyawan yang tergolong masih baru. Walaupun menggunakan sistem waralaba, Pizza Hut Indonesia memiliki kebebasan untuk mencari dan merekrut tenaga kerjanya sendiri, kecuali untuk pemilihan shift leader dan manajer ditentukan dari Pizza Hut pusat. Kebebasan restoran dalam merekrut, memilih, dan melatih karyawan tanpa harus terikat dengan pusat bisa menjadi peluang yang dapat digunakan oleh restoran untuk mengembangkan usahanya. Apabila restoran benar-benar memperhatikan kualitas SDM mulai dari perekrutan sampai pelatihan, maka kualitas proses produksi dapat semakin ditingkatkan, sehingga kualitas restoran di benak konsumen menjadi semakin baik.

4. Aspek Keuangan

Kondisi keuangan Pizza Hut Indonesia saat ini masih dapat dikatakan baik, meskipun volume penjualan masih fluktuatif. Perusahaaan belum pernah mengalami kerugian finansial, hal ini ditunjukkan oleh rasio keuntungan dan biayanya selalu di atas satu. Pengelolaan keuangan restoran Pizza Hut Indonesia telah menggunakan sistem akuntansi terkomputerisasi. Laporan penghitungan penjualan kotor dilakukan oleh kasir setiap hari, dibantu dengan komputer yang telah terprogram untuk menghitung total penjualan makanan dan minuman

Page 29: PSSI Kelompok Galaxy

Perencanaan Strategis SI 29

secara otomatis. Data penjualan makanan dan minuman diperoleh dari hasil penginputan pesananan ke dalam komputer. Data biaya pengeluaran dikelola dengan menggunakan program Microsoft Excel. Keadaan keuangan restoran yang cukup baik dan terus menghasilkan keuntungan menjadi kekuatan bagi restoran, karena dengan demikian restoran tetap memiliki modal yang cukup bagi pelaksanaan dan pengembangan produksinya, sehingga proses produksi dapat terus berlangsung tanpa adanya kendala hambatan keuangan. Sistem yang terkomputerisasi dalam pengelolaan keuangan juga sangat membantu dalam memperkecil resiko kesalahan dalam pengelolaan keuangan restoran.

5. Aspek Operasional

Untuk lancarnya proses produksi dan operasi, Pizza Hut Indonesia telah menjalin kontrak kerja sama dengan beberapa perusahaan pemasok untuk penyediaan bahan baku produk serta inventori-inventori pendukung lainnya. Pemasok melakukan pengiriman rutin setiap minggu sesuai dengan pemesanan yang dilakukan oleh restoran sehari sebelum pengiriman. Penggunaan bahan baku dan inventori-inventori pendukung dilakukan dengan menggunakan sistem first in first out untuk menjaga agar tidak ada barang yang terbuang karena telah habis masa pakainya. Barang-barang dan bahan baku yang harus disimpan pada suhu ruangan disimpan di dry storage, sedangkan barang dan bahan yang harus disimpan di bawah suhu ruangan disimpan di frozen storage. Setiap pengambilan bahan baku dan barang-barang dari gudang dilakukan pencatatan, sehingga diperoleh pembukuan mengenai barang-barang yang telah digunakan, untuk mempermudah pengelolaan pemesanan ke pemasok. Kerja sama yang terjalin baik dan terorganisir secara rapi dengan pemasok ini mengurangi resiko hambatan pada proses produksi akibat adanya kekurangan bahan baku. Dengan demikian restoran menjadi lebih efektif dalam melakukan usahanya.

b. Eksternal bisnis

1. Lingkungan Sosial Budaya

Jumlah penduduk di Indonesia terus menunjukkan peningkatan dengan jumlah yang tidak sedikit, Peningkatan penduduk ini memerlukan penyediaan pangan yang semakin besar untuk dikonsumsi bagi keperluan rumah tangga. Oleh karena itu, peningkatan jumlah rumah tangga setiap tahunnya di Indonesia merupakan peluang bagi industri penyediaan makanan, khususnya bisnis restoran seperti Pizza Hut. Masyarakat Indonesia mayoritas menganut agama Islam, begitu juga dengan penduduk di Indonesia mayoritas beragama Islam. Oleh karena itu, kesadaran dan kebutuhan masyarakat akan pangan halal menjadi salah satu indikator mutu makanan. Sertifikasi halal yang dimiliki oleh restoran Pizza Hut menjadi peluang yang bisa menarik konsumen yang sebagian besar menganut agama Islam, dimana mereka akan merasa aman untuk mengkonsumsi produk dari restoran Pizza Hut

Page 30: PSSI Kelompok Galaxy

Perencanaan Strategis SI 30

2. Lingkungan Ekonomi

Keadaan ekonomi suatu negara sangat berpengaruh terhadap kinerja suatu perusahaan dan industri. Berbagai kebijakan ekonomi yang dibuat sejak krisis ekonomi pada tahun 1997, ditambah lagi kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) baru-baru ini mengakibatkan peningkatan biaya hidup yang disebabkan oleh tingkat inflasi yang semakin tinggi, sehingga mengurangi daya beli masyarakat. Tabel 6 menunjukkan bahwa tingkat inflasi nasional di Indonesia pada tahun 2004 kembali mengalami peningkatan sebesar 6,4% untuk umum dan untuk bahan makanan. Kondisi ekonomi ini juga berpengaruh terhadap usaha restoran Pizza Hut, terutama mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam penyediaan bahan baku produksi menjadi semakin meningkat akibat peningkatkan harga yang disebabkan oleh kondisi perekonomian saat ini. Selain itu biaya yang harus dikeluarkan perusahaan bagi karyawan juga meningkat, karena adanya peningkatan gaji karyawan. Namun, sejauh ini peningkatan biaya produksi dan operasional tersebut masih bisa diatasi oleh perusahaan.

3. Lingkungan Alam

Meningkatnya kesadaran di antara anggota masyarakat akan bisnis yang ramah lingkungan telah memberikan banyak pengaruh terhadap proses bisnis. Oleh karena itu, restoran Pizza Hut sebagai bagian dari masyarakat juga menyadari arti penting dari pelestarian lingkungan sekitar lokasi restoran. Pizza Hut Indonesia berkomitmen menjaga bisnis yang ramah lingkungan. Pengaturan pembuangan limbah hasil sisa usaha diterapkan sehingga tidak merusak lingkungan sekitar restoran. Pengambilan sampah industri dibantu oleh kerja sama dengan Dinas Kebersihan kota – kota di Indonesia.

4. Lingkungan Teknologi

Teknologi terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan sangat mempengaruhi perkembangan semua jenis industri. Teknologi bisa digunakan untuk pengembangan produk, peningkatan efektifitas dan efisiensi proses produksi, dan pengontrolan operasional. Oleh karena itu perusahaan harus peka terhadap perkembangan teknologi agar dapat terus mengembangkan produk dan usahanya. Pizza Hut Indonesia telah menggunakan teknologi yang mempermudah proses produksi dan sistem administrasi perusahaan. Penggunaan alat-alat canggih untuk operasi seperti mesin pemanggang otomatis, freezer, chiller, dispenser, dough pizza, dan teknologi pendukung lainnya telah sangat membantu untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan higienis. Sistem penginputan pesanan dan pembayaran yang terkomputerisasi juga membantu mempercepat proses pelayanan dan komunikasi pemesanan produk. Mesin fax dugunakan untuk mempermudah pemindahan informasi dan memperlancar komunikasi. Mesin pendingin ruangan (air conditioner) juga berguna untuk memberikan kenyamanan bagi pelanggan di area pelanggan dan karyawan di setiap area operasi.

Page 31: PSSI Kelompok Galaxy

Perencanaan Strategis SI 31

5. Lingkungan Politik dan Hukum

Restoran Pizza Hut hadir di Indonesia dengan menerapkan sistem waralaba. Oleh karena itu Pizza Hut harus memperhatikan kebijakan pemerintah nomor 16 tahun 1997 dan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia nomor 259/MPP/Kep/7/1997, tanggal 30 Juli 1997. Kebijakan dan keputusan menteri tersebut mengatur tentang ketentuan umum dan peraturan pendirian bisnis waralaba di Indonesia. Selain itu restoran Pizza Hut sebagai bagian dari industri kepariwisataan juga harus memperhatikan kepemilikan surat izin usaha dan masa berlakunya sesuai dengan Keputusan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata nomor Kep012/MKP/IV/2001 tentang Pedoman Umum Perizinan Usaha Kepariwisataan.

6. Aspek Hambatan Masuk

Peluang pasar bagi bisnis restoran yang menyediakan hidangan pengganti nasi sangat terbuka luas, sehingga peluang ini banyak dimanfaatkan untuk membuka restoran baru. Dalam situasi ekonomi Indonesia saat ini, pengembangan usaha dengan sistem waralaba dirasakan memberi keuntungan finansial bagi para pelaku usaha restoran karena tanpa menambah investasi modal yang besar dapat dilakukan perluasan jaringan. Saat ini untuk membuka usaha restoran waralaba bukanlah hal yang terlalu rumit karena pemerintah telah membuat kebijakan tentang waralaba yang mendukung pengadaan usaha waralaba. Investasi modal menengah cukup untuk membuka sebuah usaha restoran waralaba. Lewat penjelasan di atas dapat kita lihat bahwa hambatan masuk bagi pendatang baru dalam industri restoran bukanlah hal yang terlalu rumit. Berarti ancaman dari pendatang baru cukup besar dalam industri restoran di Indonesia, sehingga restoran Pizza Hut perlu untuk terus meningkatkan kemampuan bersaingnya agar tidak tereliminasi oleh pendatang baru dalam lingkungan bisnis restoran waralaba di Indonesia.

7. Aspek Daya Tawar Pemasok

Restoran Pizza Hut Indonesia selama ini telah bekerja sama dengan pemasok khusus yang telah ditetapkan oleh Pizza Hut pusat dalam penyediaan bahan baku utama produksi, sehingga restoran Pizza Hut Indonesia memiliki ikatan tawar menawar yang kuat terhadap pemasok. Namun, untuk penyediaan beberapa bahan baku lain, restoran Pizza Hut Indonesia memilih pemasok sendiri, sehingga ikatan tawar menawar terhadap pemasok tidak terlalu kuat. Hubungan kerja sama yang baik dan saling menguntungkan antara restoran Pizza Hut Indonesia dengan pemasoknya sangat diperlukan agar pemasok tidak menaikkan harga sesuai kehendaknya. Pada dasarnya pemasok bahan baku cukup banyak di pasaran dengan tingkat persaingan yang cukup ketat, sehingga apabila pemasok juga tidak bisa bekerja sama dengan baik, maka Pizza Hut bisa saja mencari pemasok lain yang lebih sesuai.

8. Aspek Daya Tawar Pembeli

Pembeli yang dalam industri restoran dikenal sebagai pelanggan cukup memiliki kekuatan tawar menawar dalam pembelian. Banyaknya industri restoran di Kota Bogor menyebabkan pelanggan dapat dengan mudah berpindah

Page 32: PSSI Kelompok Galaxy

Perencanaan Strategis SI 32

ke produsen lain baik yang menyajikan hidangan sejenis ataupun yang menyajikan hidangan yang tidak sejenis. Selain itu, kemudahan dalam memperoleh informasi mengenai harga dan atribut produk dari merek lain menyebabkan keterikatan penjual dengan pembeli dapat dikatakan rendah. Kekuatan tawar menawar pembeli yang kuat ini menuntut setiap restoran Pizza Hut untuk memberikan nilai terbaik bagi pelanggan lewat penyajian produk dan pelayanan yang berkualitas. Pemilihan strategi pemasaran yang paling tepat sangat diperlukan oleh restoran Pizza Hut agar mampu bersaing dalam memperoleh perhatian pelanggan, sehingga bisa merebut pangsa pasar dan memperkuat posisi perusahaan.

9. Aspek Ketersediaan Barang Substitusi

Ancaman produk substitusi bagi restoran Pizza Hut Indonesia adalah restoran-restoran waralaba lain yang menawarkan hidangan fast food seperti ayam goreng, ayam crispy, burger, bakmi, dan makanan Jepang. Produk substitusi ini menjadi ancaman bagi restoran Pizza Hut karena pada dasarnya kebutuhan masyarakat terhadap restoran fast food adalah dikarenakan adanya kebutuhan terhadap pangan di luar rumah dengan berbagai jenis hidangan, bukan pada jenis hidangan tertentu saja, dan semua produk substitusi di atas memiliki kemampuan dalam memenuhi kebutuhan tersebut.

10. Aspek Persaingan dalam Industri

Restoran Pizza Hut Indonesia berada pada pasar persaingan monopolistik dimana diferensiasi produk antar produsen yang berada dalam industri cukup besar. Selain bersaing dengan restoran yang menyajikan hidangan sejenis pizza, secara umum restoran Pizza Hut Indonesia juga bersaing dengan restoran waralaba lain baik lokal maupun asing yang menyajikan jenis hidangan yang berbeda. restoran Pizza Hut Indonesia bersaing dengan restoran Papa Ron’S Pizza yang memiliki hidangan dengan jenis yang sama dan juga dengan menerapkan sistem waralaba. Restoran ini memiliki kemiripan dalam variasi menu dan teknik penyajian makanan, juga memiliki persamaan dalam segmen pasar. Namun, restoran Pizza Hut Indonesia memiliki keunggulan, dimana merek dagangnya sudah lebih dikenal oleh konsumen.

Selain restoran-restoran pizza tersebut, restoran Pizza Hut Indonesia juga bersaing dalam merebut pangsa pasar dengan restoran waralaba lainnya yang menawarkan menu hidangan fast food yang berbeda dan berlokasi tidak begitu jauh dari restoran Pizza Hut Indonesia. Restoran-restoran tersebut antara lain adalah Hoka-Hoka Bento yang meyajikan fast food ala Jepang, McD yang menyajikan ayam goreng crispy, KFC yang juga menyajikan ayam goreng ala Kentucky, Bakmi Japos yang menyajikan hidangan mie, dan A&W yang menyajikan hidangan Amerika dan burger. Kehadiran restoran-restoran pesaing ini menjadi suatu tantangan bagi Pizza Hut untuk meningkatkan kemampuan bersaing serta memperluas pangsa pasarnya. Selain untuk menghadapi pesaing dari restoran pizza sejenis, Pizza Hut juga perlu menghadapi persaingan yang semakin ketat dalam industri penyediaan pangan dari berbagai jenis restoran waralaba lain dengan produk yang berbeda-beda.

Page 33: PSSI Kelompok Galaxy

Perencanaan Strategis SI 33

V. Analisis Internal & Eksternal IS/IT

a. Internal IS/IT

1. Operation Support System Merupakan suatu sistem operasi yang digunakan dalam suatu kegiatan

operasional organisasi dalam usaha memaksimumkan pencapaian tujuan sesuai dengan yang diinginkan atau ditetapkan suatu organisasi. Dalam aplikasinya, sistem operasi ini diterapkan dengan tujuan efisiensi, integrasi dan kolaborasi kegiatan operasional. Operation support System dapat dibagi dalam beberapa sub bagian seperti yang dapat kita lihat dalam organisasi Pizza Hut dibawah ini :

- Specialized Processing System (SPS)

Dalam menunjang kegiatan operasionalnya Pizza Hut membutuhkan sebuah sistem yang dapat memfasilitasi Point of Sales base system yang mereka gunakan. Pada pertengahan tahun 2003 MICROS sistem diimplementasikan dalam kegiatan operasional Pizza Hut di Inggris yang terus berkembang ke seluruh jaringan. Dalam Implementasinya menurut Julian O’Neill (Business Process & IT Directors), Micros memberikan manfaat yang cukup signifikan dalan sector operasional dan financial. Micros dengan serangkaian perangkat canggih berupa display monitor di dapur mengoptimalkan persiapan pemesanan, perangkat display di kasir mengoptimalkan proses order (pemesanan), pembayaran dan delivery process hingga mengatur rutenya. Aplikasi ini didukung beberapa teknologi spesialis seperti IVR (Integrated Voice Recognition) dan CLI ( Costumer Look-up Interface) yang memungkinkan sistem secara terintegrasi memproses pesanan hingga tiket penerimaan pelanggan. Selain itu MICROS System juga memungkinkan sales dan product forecasting serta memungkinkan staff memprediksi dengan lebih akurat jumlah pizza yang mereka butuhkan serta meningkatkan prioritas services kepada pelanggan.

- Transaction Processing System.

Semenjak akhir 1980an, Pizza hut menggunakan Point Of sales (POS) sebagai subuah sistem yang terintegrasi karena kemampuannya mendorong efisiensi dalam kegiatan operasional serta dalam menyediakan enterprise intelligence business dan decision support. Point of Sale (POS) System, dapat diterjemahkan menjadi sistem kasir, yaitu aktivitas yang ber-orientasi pada penjualan yang terjadi pada bidang usaha retail. Seiring dengan perkembangan teknologi, POS berkembang menjadi suatu sistem yang menggunakan terminal elektronik cash register untuk menyimpan dan mengirim data entry penjualan pada semua jaringan yang langsung terhubungi dengan komputer pusat dan dapat diproses untuk keperluan cepat atau periodik. Point of Sale lebih tepatnya merupakan sistem operasional perangkat lunak bukan perangkat keras sehingga yang evolusinya kini tidak hanya melakukan proses record data melainkan juga analisa data dalam operasionalnya. Dalam industri franchise dan retail, POS sangat mangakomodir kebutuhan operasional, transaksi, inventory , dan lain-lain. Kemampuan hardware yang baik juga akan mengoptimalkan penerapan sistem ini. Sebagai sebuah franchise besar yang memiliki jaringan yang tersebar diseluruh dunia, penerapan POS dapat mengakomodir kebutuhan operasional

Page 34: PSSI Kelompok Galaxy

Perencanaan Strategis SI 34

perusahaan. Dalam aplikasinya pesanan pelanggan diterima oleh sistem point of sale (order station) yang akan dicatat oleh makaline station sebagai pengumpul data kolektif dari beberapa order station. Kemudian pesanan pelanggan akan diproses langsung oleh kitchen dengan hardcopy document transaksi sebagai perintah kerja. Semua data transaksi akan tersimpan didalam file server, sedangkan driver routing diperlukan sebagai pengawas kegiatan operasional yang akan dipantau langsung oleh headquater melalui jaringan WAN.

- Enterprise Collaboration System (ECS)

ECS merupakan sebuah sistem berbasis software tools yang digunakan dalam melakukan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi baik oleh komponen internal maupun komponen eksternal perusahaan. Untuk internal, sistem ini digunakan untuk keperluan koordinasi dan pertukaran informasi misalkan antar outlet Pizza Hut akan dihubungkan ke dalam satu jaringan sehingga koordinasi dan pertukaran informasi dapat mudah dilakukan. Untuk keperluan eksternal, sistem ini digunakan untuk menghubungkan perusahaan dan costumer dalam proses delivery order, penyampaian promosi-promosi , product dan lain sebagainya. Tidak hanya itu, melalui sistem ini perusahaan juga dapat mengkomunikasikan supplier, proses franchiser bahkan peluang karir.

2. Management Support System

Merupakan suatu sistem yang memberikan informasi organisasi yang digunakan oleh para management untuk pengambilan keputusan yang efektif. Dalam kasus Pizza Hut Management Support System yang terlibat adalah management information system, decision support system, dan executive information system.

- Management Information System (MIS)

Management information system yang digunakan di pizza hut adalah sebagai sistem untuk memproduksi segala report guna menjadi bahan untuk analisa management dalam menentukan kebijakan. Store manager di Pizza Hut menggunakan report dari (MIS) untuk melakukan forecasting bisnis , pemodelan market, inventory serta membantu dalam melakukan analisa terhadap Performance operational penjualan guna memberikan masukan untuk pengambilan keputusan.

- Decision Support System

Pizza Hut sebagai sebuah franchise yang maju sudah menjadi suatu kebutuhan untuk menggunakan decision support system untuk mendukung pengambilan keputusan dengan tepat dan efektif guna terus mampu bersaing di pasar. Decision support system yg dilakukan di Pizza Hut antara lain :

• Perhitungan beban biaya produksi dengan cepat namun biaya lebih rendah

• Bisnis forecasting dan segmentation market • Analisa produktivitas suatu store Pizza Hut • menganalisis dan menerapkan manajemen risiko • Manajemen sumber daya perusahaan termasuk inventory di store

Page 35: PSSI Kelompok Galaxy

Perencanaan Strategis SI 35

• Alat untuk management membuat keputusan dalam mempertahankan keunggulan kompetitif .

- Executive Information System

Dengan semakin kompleksnya persaingan dalam franchise Pizza. Management Pizza Hut memiliki sistem informasi yang bersifat kritis dimana informasi yg diproduksi berupa informasi kompetitor. Executive information system pada Pizza Hut menjadi information marketing intelligent guna menjadi leading pizza franchise.

b. Eksternal IS/IT

Lingkungan Teknologi Teknologi terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan sangat mempengaruhi perkembangan semua jenis industri. Teknologi bisa digunakan untuk pengembangan produk, peningkatan efektifitas dan efisiensi proses produksi, dan pengontrolan operasional. Oleh karena itu perusahaan harus peka terhadap perkembangan teknologi agar dapat terus mengembangkan produk dan usahanya.

Pizza Hut Indonesia telah menggunakan teknologi yang mempermudah proses produksi dan sistem administrasi perusahaan. Penggunaan alat-alat canggih untuk operasi seperti mesin pemanggang otomatis, freezer, chiller, dispenser, dough pizza, dan teknologi pendukung lainnya telah sangat membantu untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan higienis. Sistem penginputan pesanan dan pembayaran yang terkomputerisasi juga membantu mempercepat proses pelayanan dan komunikasi pemesanan produk.

Mesin fax dugunakan untuk mempermudah pemindahan informasi dan memperlancar komunikasi. Mesin pendingin ruangan (air conditioner) juga berguna untuk memberikan kenyamanan bagi pelanggan di area pelanggan dan karyawan di setiap area operasi.

VI. Formulasi IS/IT Strategy

a. Strategy management IS/IT

b. Strategy SI

c. Strategy TI

d. Roadmap implementasi

VII. Kesimpulan