psikologi belajar

63
PSIKOLOGI PSIKOLOGI BELAJAR BELAJAR FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA DEPOK

Transcript of psikologi belajar

Page 1: psikologi belajar

PSIKOLOGI PSIKOLOGI BELAJARBELAJAR

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS GUNADARMA

DEPOK

Page 2: psikologi belajar

PENDAHULUAN

Secara historis studi ilmiah tentang belajar dilakukan oleh psikolog.

Dipelopori oleh ahli-ahli seperti Ebbinghaus (1885), Bryan dan Harter (1897, 1899) dan Thorndike (1898).

Banyak Psikolog membuat pengakuan eksplisit bahwa belajar merupakan hal sentral dalam mempelajari tingkah laku (Hilgard, 1956), didukung oleh Tollman, Guthrie dan Hull.

Page 3: psikologi belajar

Pengaruh Pra Psikologi Terhadap Studi Belajar

Filsafat:Objek studi dari para filosof adalah peranan pikiran individu dalam mempersepsikan dunianya.Aristoteles : belajar itu melalui asosiasi Tiga hukum asosiasi : contiguity, similarity dan law of contrast.

Psikologi Belajar Sebagai Ilmu Pengetahuan :Psikologi belajar menggunakan pendekatan ilmiah untuk studi perilaku. Kesimpulan kesimpulan psikologis harus berdasarkan hasil observasi yang tepat dan objektif.

Page 4: psikologi belajar

Penelitian Awal tentang Studi Belajar

Herman Ebbinghaus: penelitian mengenai ingatan terhadap nonsense sylabels.Variabel yang mempengaruhi ingatan: waktu, tipe dan jumlah materi, pengalaman.

“Sistem” PsikologiSistem Psikologi menjelaskan perilaku secara komprehensif sedangkan Teori Psikologi menjelaskan sebagian perilaku.Sistem-sistem Psikologi :a. Strukturalisme d. Behaviorismeb. Fungsionalisme e. Psikologi gestaltc. Asosiasionisme f. Psikoanalisa

Page 5: psikologi belajar

Teori-teori Belajar

Pengaruh dari sistem/ aliran psikologi mulai berkurang pada 1930 dan beralih ke teori psikologi,sebab penelitian psikologi terfokus pada masalah proses sentral psikologi, seperti belajar, motivasi, dll.

Teori-teori belajar komprehensif menjadi kekuatan baru yang dominan dalam psikologi karena:

1. Psikologi mengutamakan penelitian dan percobaan-percobaan

2. Tekanan studi psikologi menggunakan observasi perilaku

3. Tekanan kepada pentingnya proses belajar4. Analisis S-R dalam studi perilaku5. Penelitian mengenai belajar merupakan upaya ilmu

dasar bukan sekedar ilmu terapan

Page 6: psikologi belajar

Edwin Guthrie: contiguity antara S-R ada dalam proses belajar.Reinforcement merubah kondisi stimulus sehingga memunculkan respon tertentu yang diharapkan dan mencegah respon lain yang tidak diharapkan.

Clark Hull: teori deduktif-matematis, menjelaskan kecenderungan munculnya respon berdasarkan dalil yang formal dan umum (deduktif) dan diformulasi dalam bentuk matematis.

sEr = sHr x V x D x K – (Ir + sIr)

Page 7: psikologi belajar

Edward Tolman: teori behaviorisme purposif, yang mencakup segi positif dari konsep behavioristik dan kognitif. Tolman berpendapat bahwa melalui perilaku bertujuan, proses belajar bukanlah sesuatu situasi yang dapat diamati semuanya, tetapi proses nyata dari belajar terdiri dari operasi kognitif yang terpusat.

B.F Skinner: operan conditioning, perilaku dapat dimanipulasi dengan mengelola kondisi reinforcement.

Donald Hebb: physiological learning, bahwa didalam belajar terdapat proses perubahan elektrokimia didalam satu atau lebih sinaps, yang berada diantara axon dan dendrit yang dikendalikan oleh sistem syaraf pusat.

Jean Piaget: teori belajar kognitif, menekankan pentingnya interaksi antara pertumbuhan fisikdan perkembangan intelektual organisma.

Page 8: psikologi belajar

Pendekatan-pendekatan Kontemporer

Pendekatan Asosiasi dan Kognitif

pendekatan asosiasi mementingkan ikatan S-R dalam belajar, sedangkan pendekatan kognitif mementingkan proses kognitif yaitu adanya proses mental yang tinggi.

Pendekatan Ethologi

mementingkan struktur biologis dalam mempelajari respon organisme

Pendekatan Belajar Verbal dan perilaku bahasa

menerapkan pendekatan asosiasi dan kognitif.

Page 9: psikologi belajar

PENGERTIAN BELAJAR Belajar adalah proses dimana suatu aktivitas

berasal atau berubah melalui reaksi pada situasi yang ditemui, asalkan ciri perubahan aktivitasnya tidak dapat dijelaskan sebagai kecenderungan respon dasar, kematangan, atau proses tubuh organisma yang bersifat sementara.

Hal-hal pokok berkenaan dengan belajar:a. membawa perubahanb. adanya kecakapan baruc. adanya usaha

Page 10: psikologi belajar

Ciri-ciri Perubahan Perilaku dalam Belajar

1. Terjadi secara sadar

2. Bersifat kontinu dan fungsional

3. Bersifat positif dan aktif

4. Bukan bersifat sementara

5. Bertujuan atau terarah

6. Mencakup seluruh aspek perilaku individu

Page 11: psikologi belajar

Perilaku Bukan Belajar

Menurut,Hilgard:• Respon bawaan: Gerak refleks, tropisms, insting• Kematangan: pertumbuhan• KelelahanDirambahkan oleh Wittig:• Motivasi• Kepekaan dan kebiasaan• Adaptasi sensori• Ciri-ciri fisiologis• Kondisi belajar

Page 12: psikologi belajar

Definisi Belajar Bukan Sumber Utama Ketidaksamaan Diantara Teori-teori yang

Ada Definisi belajar sangat sulit untuk diformulasikan

secara utuh atau memuaskan, karena melibatkan semua aktifitas dan proses yang diharapkan untuk dimasukkan ataupun dihapus.

Kontroversi itu terdapat pada fakta dan interpretasi, tetapi bukan pada definisi.

Alasan untuk mempelajari belajar yang berbeda-beda menyebabkan pemberian tekanan kepada aspek yang berbeda-beda sehingga tampil seolah-olah ada pertentangan teori.

Page 13: psikologi belajar

Sejumlah Masalah Tipikal yang Berhadapan dengan Teori Belajar

Terdapat beberapa pertanyaan yang timbul selama meneliti tentang belajar:

a. Apa batasan belajar?

b. Apa peran latihan dalam belajar?

c. Seberapa penting drive dan incentive, hadiah dan hukuman?

d. Apa yang dimaksud dengan pengertian dan insight?

e. Apakah belajar membantu seseorang mempelajari hal lain?

f. Apa yang terjadi bila seseorang mengingat atau melupakan?

Page 14: psikologi belajar

Metode Penelitian

Metode Eksperimen Observasi Naturalis Studi Kausal-Komparatif Studi Korelasi Tes Psikologi dan Survai Sejarah Kasus Klinikal

Page 15: psikologi belajar

Subyek Penelitian Selain Manusia

Penelitian dalam Psikologi Belajar sering

menggunakan binatang sebagai subyek.

Alasannya:

Hemat

Hewan cepat bereproduksi

Kesempatan yang lebih leluasa

Waktu relatif tidak terbatas

Kode etik yang ketat terhadap manusia

Page 16: psikologi belajar

Etika Penelitian

Peneliti harus melindungi hak-hak subyek dan toidak menempatkan subyek dalam

bahaya psikis maupun fisik.

Peneliti harus menjelaskan detail prosedur penelitian dan meminta persetujuan dari

subjek

Page 17: psikologi belajar

PENGKONDISIAN KLASIKAL

Ivan P. Pavlov (1849-1936) Paradigma pengkondisian klasikal:

- stimulus benar-benar netral dengan stimulus alami yang menghasilkan respon dipasangkan- setelah satu atau dua kali pemasangan stimulus netral diharapkan menghasilkan respon tertentu. Bila kondisi tersebut terjadi maka telah terjadi pengkondisian klasikal.

Page 18: psikologi belajar

Terminologi Pengkondisian Klasikal

CS CR

Pemasangan

UCS UCR

Pada kasus-kasus tertentu CR dan UCR tidak sama : anticipatory respon

CS dapat menghasilkan respon tidak dibawah penelitian : orienting respon

Page 19: psikologi belajar

Variabel-variabel Non Pengkondisian

a. Respon alpha

b. Habituasi

c. Sensitisasi

d. Pengkondisian palsu

e. Hambatan laten

f. Sensory preconditioning

Page 20: psikologi belajar

Pemadaman dan Pemulihan Spontan

Pemadaman: menghentikan UCS, sehingga berkurangnya atau padamnya CR.

Pemulihan spontan: UCS dipresentasikan kembali.

Page 21: psikologi belajar

Diskriminasi dan Generalisasi Stimulus

Bila S diberi stimulus yang berbeda dari CS yang asli ada tiga kemungkinan respon yang akan dilakukan yaitu:a. membuat CR sama kuat dengan CR dari CS yang

aslib. membuat CR kurang kuat dibanding CR dari CS

yang aslic. tidak membuat CR sama sekali

Kondisi (a) dan (b) generalisasiKondisi (c) diskriminasi

Page 22: psikologi belajar

Pengukuran Pengkondisian Respon

Amplitudo dari respon Frekuensi dari respon Latensi dari respon Ketahanan dari pemadaman

Page 23: psikologi belajar

Inteval Antar Stimulus

Delay conditioningTrace conditioningSimultaneous conditioningBackward conditioningTemporal conditioning Inhibition of delay

Page 24: psikologi belajar

Efek dari Penguatan Sebagian

CR lebih tahan dari pemadaman, dibandingkan dengan CR berdasarkan dari

penguatan terus menerus.

Page 25: psikologi belajar

PENGKONDISIAN INSTRUMENTAL

B. F Skinner Proses belajar yang meliputi manipulasi

akibat-akibat dari suatu respon dengan tujuan untuk menaikkan atau menurunkan probabilitas munculnya respon tersebut

Page 26: psikologi belajar

Latar Belakang Pengkondisian Instrumental

Di awali oleh penelitian Edwaed Thorndike pada akhir 1800 dan awal 1900

eksperimen “puzzle”

memasukkan hewan-hewan ke dalam puzzle dengan harapan dapat

menemukan jalan keluarnya.

= terdapat perilaku trial and error

Page 27: psikologi belajar

Karakteristik Pengkondisian Instrumental

Penguatan (Reinforcement)

Pengkondisian instrumental bisa terjadi apabila terdapat penguatan untuk mendukung atau membentuk perilaku khusus yang diinginkan.

penguatan positif

penguatan negatf Kontingensi Mengukur kekuatan respon Tugas-tugas diskriminatif

Page 28: psikologi belajar

Perbandingan Instrumental Conditioning dengan Classical

Conditioning

a. Respon yang dikeluarkan vs respon yang diperoleh

(emitted) (elicited)

b. Identifikasi stimulus

Classical : hubungan antara CS-UCS atau CS-CR

Instrumental : hubungan antara respon dan penguatan

Page 29: psikologi belajar

Shaping

Shaping: pembentukan respona. External shaping: pembentukan respon

dengan cara mengontrol lingkungan dimana organisme berada

b. Internal Shaping : pembentukan respon dimana kontrol yang konstan datangnya dari dalam organisma dukan dari lingkungannya

Page 30: psikologi belajar

Penjadwalan Penguatan Fixed ratio (FR) Variable ratio (VR) Fixed interval (FI) Variable interval (VI)

- dalam pengkondisian instrumental ini respon yang diberi penguatan sebagian juga lebih tahan terhadap pemadaman dibandingkan respon dari penguatan yang terus menerus

Page 31: psikologi belajar

Pemadaman dan Pemulihan Spontan

Pada pengkondisian ini, penghentian pemberian penguatan dapat menyebabkan pemadaman respon (extinction).

Pemulihan spontan dapat terjadi bahkan

tanpa penambahan penguatan

Page 32: psikologi belajar

Generalisasi dan Diskriminasi

Dalam tugas-tugas diskriminatif S dicoba untuk mempertimbangkan apakah ia

membuat respon atau tidak.

Bila ia membuat respon, maka ia melakukan generalisasi stimulus.

Bila S tidak merespon, maka ia melakukan diskriminasi stimulus.

Page 33: psikologi belajar

Pertimbangan Lain dalam Pengkondisian Intrumental

Perilaku takhayul Belajar dari kondisi tidak berdaya Biofeedback

Page 34: psikologi belajar

MODELING

Merupakan beberapa bentuk perilaku (model) yang kemudian diikuti oleh

performance atau perilkau yang sama oleh organisma

Page 35: psikologi belajar

Pengertian Modeling

Terdapat beberapa cara pandang yang berbeda dalam mengartikan modeling:

• Belajar imitasi

• Belajar observasi

• Belajar sosial

• Belajar pengalaman

Page 36: psikologi belajar

Perbandingan Modeling dengan Belajar Lainnya

Modeling vs Classical Conditioningbelajar modeling tidak meliputi diperolehnya respon dan respon yang dipelajari bukan karena adanya stimulus khusus (CS)

Modeling vs Instrumental Conditioningdalam modeling, respon organisma merupakan respon instrumental untuk mendapat penguatan. Efek penguatan tersebut hanya sebagai motivasi bukan penyebab terjadinya respon.

Page 37: psikologi belajar

Penguatan dalam modeling

Reinforcement by the model

Self reinforcement

Page 38: psikologi belajar

Tipe-tipe Modeling

Sensory modelingVerbal modelingLive vs Symbolic modeling

Page 39: psikologi belajar

Efek-efek Modeling

Efek modeling: respon yang dihasilkan benar-benar baru.

Efek hambatan dan tanpa hambatan: peniruan dilakukan dengan rasa nyaman atau tidak oleh S.

Efek Perolehan: respon yang dihasilkan tidak benar-benar baru

Page 40: psikologi belajar

Karakteristik Modeling

Kesamaan model, kesamaan karakteristik model dengan pengamat.

Status model, bisa berupa posisi (jabatan) dari model atau peran model.

Standar modelJika model yang diamati cukup terhormat, maka pengamat tidak hanya mempertimbangkan perilaku nyata dari model tetapi juga standar performan yang ditunjukkan oleh model.

Page 41: psikologi belajar

Faktor yang Mempengaruhi Belajar Modeling

a. Faktor spesies

b. Kompleksitas respon

c. motivasi

Page 42: psikologi belajar

BELAJAR VERBAL

Belajar verbal adalah proses pemerolehan perilaku verbal baru dalam seting sedang

melakukan proses belajar

Page 43: psikologi belajar

Latar Belakang Belajar Verbal

Munculnya tiga hukum asosiasi yaitu asosiasi, contiguity dan law of contrast.

Aristoteles: pikiran manusia adalah organizing agent

Penelitian Ebbinghaus : nonsense syllabels, yang menyimpulkan bahwa kemampuan mengingat akan menurun dengan bertambahnya waktu.

Page 44: psikologi belajar

Belajar Berseri

Subjek diberi stimulus berseri dan kemudian diminta untuk mengulangi (menyatakan) kembali apa yang telah diterimanya.

Terdapat 4 metode belajar berseri,yaitu:

1. Metode antisipasi

2. Metode serial recall

3. Metode presentasi lengkap

4. Metode free recall

Page 45: psikologi belajar

Ada 3 tipe asosiasi untuk menganalisis belajar berseri:

1. Immediate forward association

2. Immediate backward association

3. Remote association

Page 46: psikologi belajar

Kurva Posisi Berseri

Materi awal dan akhir mudah diingat, dibanding materi tengah pelajaran:

N

Jumlah kesalahan

yang dibuat selama

belajar

0 1 Posisi berseri N

Ingatan bebas (free recall) untuk mengingat materi belajar berseri

N Free recall

Jumlah kesalahan

yang dibuat selama

belajar

0 1 Posisi berseri N

Page 47: psikologi belajar

Modifikasi Kurva Posisi Berseri

Manipulasi instruksi yang diberikan kepada subjek. Misal: memberi penekanan pada materi tengah pelajaran:

N

Jumlah kesalahan Respon instruksi

yang dibuat selama dimanipulasi

belajar

0 1 Posisi berseri N

Manipulasi materi yang diberikan kepada subjek. Misal: 36 materi belajar berseri yang dikelompokkan dalam 3 kelompok:

N

Jumlah kesalahan

yang dibuat selama

belajar

0 1 Posisi berseri N

Page 48: psikologi belajar

Modifikasi Kurva Posisi Berseri

Manipulasi materi yang diberikan kepada subjek. Misal: Mengingat materi yang telah dikenal umum mudah diingat, dan yang tidak dikenal umum sulit diingat (efek Von Restorff).

N

Prosentasi kesalahan

yang dibuat selama

belajar

0 1 2 3 4 5 6 N

Posisi berseri

Materi: 1. FOH, 2. ZOD, 3. XED, 4. KAH, 5. CAT, 6. MUQ.

Hasil belajar berseri dipengaruhi oleh urutan belajar atau pengalaman belajar.

Page 49: psikologi belajar

Modifikasi Kurva Posisi Berseri

Hipotesa Berantai: usaha untuk menerangkan performan yang didapat dalam tugas-tugas berseri. Perilaku berseri dapat dilihat sebagai rantai, yang masing-masing perilaku saling berhubungan. Misal: hasil belajar semester 1 – 3 saling berhubungan.

Serial list: 1 2 3

Page 50: psikologi belajar

Karakteristik Materi

Sangat berarti: diukur dari jumlah asosiasi rata-rata suatu perolehan unit verbal. Misal: kata “mama” sangat berarti bagi anak dibandingkan kata “komputer”

Nilai asosiasi: presentasi responden tentang beberapa asosiasi dari unit verbal. Memiliki kesamaan dengan karakteristik materi sangat berarti.

Familiaritas: materi yang sudah dikebal oleh subjek. Penilaiannya dibuat dalam skala 1 sampai 7 (tidak familiar sampai sangat familiar).

Kemampuan pengucapan: penilaian kemudahan pengucapan unit verbal. Penilaiannya dibuat dalam skala 1 sampai 7 (tidak mudah sampai sangat mudah diucapkan).

Page 51: psikologi belajar

Karakteristik Materi

Imagery: mudah tidaknya subjek membuat gambaran mental tentang materi belajar di dalam dirinya.

Ketergantungan rangkaian: didasarkan atas pengetahuan bahwa fonim, huruf dan kata tergantung pada rangkaiannya.

Asosiasi simetri: pasangan R-S (respon-stimulus) dipelajari sama kuat dengan pasangan S-R.

Page 52: psikologi belajar

PRINSIP-PRINSIP PENGUATAN DAN HUKUMAN

Sebagian besar aspek psikologi belajar mempelajari penguatan-penguatan yang

berfungsi meningkatkan atau memelihara kekuatan suatu respon.

Page 53: psikologi belajar

Tipe-tipe Penguatan1. Penguatan Positif dan Negatif

Konsekuensi yang mengikuti respon

Penguatan

Positif Negatif

Penguatan hukuman hukuman

Diberikan dihilangkan ditunda atau

(escape) dihindari

(avoidance)

Pengaruh dari konsekuensi

Respon diperkuat

Bila latihan dihentikan Terjadi pemadaman respon yang memperoleh penguat (pemulihan spontan mungkin terjadi)

Page 54: psikologi belajar

2. Penguatan primer vs sekunder

Penguatan primer adalah stimulus yang dapat meningkatkan atau memelihara kekuatan respon organisme secara otomatis. Penguatan sekunder adalah stimulus yang dapat meningkatkan atau memelihara kekuatan respon organisme bila organisme telah mempelajarinya.

3. Penguatan di Pengkondisian Klasikal, Instrumental dan Modeling

UCS (unconditioned stimulus) sebgai penguatan di pengkondisian klasikal. Stimulus yang menyertai respon organisme sebagai penguatan di pengkondisian instrumental dan modeling

4. Prinsip Premack

Beberapa keadaan performan dari perilkau yang tidak diharapkan akan dikuatkan oleh perilaku yang diharapkan

Page 55: psikologi belajar

Penguatan Sekunder

Penguatan yang dipelajari, yang berfungsi sebagai sumber informasi dalam periode

waktu antara membuat respon dan identifikasi informasi beberapa penguatan

yang lain yang terdapat didalam jalur penguatan sekunder.

Page 56: psikologi belajar

Penilaian Penguatan

Tiga teknik untuk menilai apakah stimulus sebagai penguatan atau bukan penguatan:

1. Apakah stimulus dapat meningkatkan atau memelihara respon?

2. Apakah stimulus dapat memperpanjang tidak terjadinya pemadaman?

3. Apakah stimulus dapat sebagai penguat untuk beberapa respon lainnya?

Apabila stimulus dapat memenuhi teknik no 3 maka dapat dikategorikan sebagai penguatan yang cukup kuat.

Page 57: psikologi belajar

Penundaan Penguatan

Terjadi bila respon tidak langsung diikuti dengan pemberian penguatan, dan

cenderung memunculkan penurunan performan organisma.

Page 58: psikologi belajar

Sifat Penguatan

Efektifitas stimulus yang berfungsi sebagai penguatan tergantung pada:

1. Kualitas penguatan2. Kuantitas penguatan3. Jumlah usaha organisme untuk memperoleh

penguatan Penguatan Kontras: digunakan dalam percobaan

untuk mengetahui pengaruh perubahan kuantitas atau tingkatan penguatan

Penguatan Primer dan Sekunder

Page 59: psikologi belajar

Penjadwalan Penguatan

Penjadwalan sederhana: fixed ratio, fixed interval, variable ratio, variable interval.

Penjadwalan lanjutan: penjadwalan jamak, penjadwalan gabungan, dan penjadwalan konkuren

Page 60: psikologi belajar

Pertimbangan Lain dari Penjadwalan Penguatan

Autoshaping, adalah pembentukan sendiri yang merupakan pemberian penguatan pada saat stimulus khusus muncul pada organisma.

Automaintenance, adalah pemeliharaan sendiri yang akan terjadi bila organisma membuat respon terus-menerus yang seolah-olah organisme nampak mencegah penguatan yang diberikan kepadanya.

Page 61: psikologi belajar

Teori-teori Penguatan

Drive-Reduction Theory Optimum Arousal Theory Stimulus Change Theory

Page 62: psikologi belajar

Punishment (Hukuman)

Stimulus yang bilamana ditampilkan akan melemahkan kekuatan respon atau menurunkan frekuensi munculnya respon.

Hukuman Positif Hukuman Negatif Hukuman Negatif vs Pemadaman

Page 63: psikologi belajar

Perbandingan prosedur Hukuman

Konsekuensi yang mengikuti respon

Hukuman

Positif Negatif

hukuman penguat penguat

Diberikan dihilangkan ditunda

Pengaruh dari konsekuensi

Melemahnya respon

Bila latihan dihentikan

Terjadi munculnya kembali respon yang memperoleh hukuman (kecuali bila diberikan tekanan)