PSIKOFARMAKOLOGI

13
PSIKOFARMAKOLOGI PENDAHULUAN Psikofarmakologi: ilmu tentang obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi gangguan/ penyakit psikis. Prinsip-prinsip umum : - Agonis: Interaksi obat dan tubuh melibatkan respon biokimia dan fisiologi Efek obat diperoleh dari interaksi obat dengan komponen makromolekul dari organism dimana obat mengubah fungsi komponen fisiologis yang menghasilkan perubahan biokimia tubuh yang kemudian berespon terhadap obat tersebut. Agonis : obat yang memulaiefek terapeutik dengan berikatan pada sebuah reseptor/ obat yang mengaktifkan sebuah reseptor Antagonis: obat yang berkaitan dengan sebuah reseptor tanpa mengaktifkannya, atau dengan kata lain adalah obat yang menghasilkan efek untuk menghambat/ menghindari aktifasi dari agonis endogen. Afinitas: kemampuan obat untuk berikatan dengan reseptor Efikasi : kemampuan satu ikatan obat reseptor untuk memulai perubahan seluler untuk menghasilkan suatu respon Potensi : kemampuan untuk menghasilkan sebuah efek obat

Transcript of PSIKOFARMAKOLOGI

Page 1: PSIKOFARMAKOLOGI

PSIKOFARMAKOLOGI

PENDAHULUAN

Psikofarmakologi: ilmu tentang obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi gangguan/

penyakit psikis.

Prinsip-prinsip umum :

- Agonis:

Interaksi obat dan tubuh melibatkan respon biokimia dan fisiologi

Efek obat diperoleh dari interaksi obat dengan komponen makromolekul dari

organism dimana obat mengubah fungsi komponen fisiologis yang menghasilkan

perubahan biokimia tubuh yang kemudian berespon terhadap obat tersebut.

Agonis : obat yang memulaiefek terapeutik dengan berikatan pada sebuah

reseptor/ obat yang mengaktifkan sebuah reseptor

Antagonis: obat yang berkaitan dengan sebuah reseptor tanpa mengaktifkannya,

atau dengan kata lain adalah obat yang menghasilkan efek untuk menghambat/

menghindari aktifasi dari agonis endogen.

Afinitas: kemampuan obat untuk berikatan dengan reseptor

Efikasi : kemampuan satu ikatan obat reseptor untuk memulai perubahan seluler

untuk menghasilkan suatu respon

Potensi : kemampuan untuk menghasilkan sebuah efek obat

Polifarmasi : penggunaan obat psikofarmaka sebanyak 2 jenis atau lebih atau

penggunaan ≥ 2 obat dengan kelas kimia yang sama atau penggunaan ≥ 2 obat

dengan aksi farkologi yang sama untuk mengatasi masalah yang berbeda.

OBAT – OBAT PSIKOTERAPEUTIK YANG PENTING

Page 2: PSIKOFARMAKOLOGI

1. Obat Antidepresan

Digunakan secara regular untuk mengobati penyakit depresi berat dan gejala

– gejala depresi yang tidak berhubungan dengan penyakit depresi berat

dengan gejala antara lain:

a. Mood disfora

b. Perubahan selera makan dan tingkat energy

c. Anhedonia atau kehilangan dalam melakukan aktifitas rutin

d. Sulit berkonsentrasi

e. Perasaan kehilangan harapan

f. Adanya keinginan bunuh diri

Tujuan pengobatan depresi : mengurangi gejala dan mencegah perilaku

mencederai diri.

Penyakit depresi unipolar dan bipolar disorder ( mania-depresi) berespon

terhadap obat-obatan antidepresan.

Juga digunakan untuk mengatasi penyakit obsesif kompulsif dan penyakit

ansietas lainnya.

Penggunaan obat ini tidak termasuk bagi depresi akibat gangguan organic

misalnya: hopotirodisme

Hati-hati penggunaan pada klein dengan riwayat penyakit jantung atau

kejang

Sebelum pengobatan,dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan fisik dan

melakukan pemeriksaan EKG untuk menentukan ada atau tidaknya

iregularitas jantung

Pemakaia antidepresan dalam jumlah besar berisiko kematian; hati-hati

dalam memberikan semua kategori antidepresan pada yang berisiko

mencedredai diri atau bunuh diri.

Page 3: PSIKOFARMAKOLOGI

KATEGORI OBAT ANTIDEPRESAN

Obat depresan terdiri dari tiga kategori:

1. Anti depresan trisiklik/ ATS ( trisiklik antidepressant/ TCA ) dan agen-

agen atipikal (atypical agents)

2. Penghambat monoamine oksidase ( monoamine oxidase inhibitor/

MAOls)

3. Penghambat selektif re-uptake serotonin ( Selective Seretonin Re-uptake

inhibitor/ SSRI)

Sebagai catatan :

Obat-obatan antidepresan meningkatkan ketersediaan transmitter system

syaraf pusat, noradrenalin dan serotonin melalui beragam mekanisme.

Resiko efek samping oleh obat ini maupun interaksi antar obat harus

dipertimbangkan.

Masing-masing pasien dapat berespon sangat baik pada satu kategori obat

dibanding yang lain

Pasien harus diingatkan bahwa terapi membutuhkan waktu beberapa minggu

untuk menghasilkan efek

Antidepresan Trisiklik (ATS)

ATS termasuk obat-obat seperti : amitriptilin, doxepin, imipramin dan

nortriptilin. Obat-obat ini diberi nama sesuai struktut cincin trisikliknya.

Mekanisme kerja : berhubungan dengan kemampuannya menghambat re-

uptake monoamine ke dalam neuron presinaps. Hal ini secara non-selektif

meningkatkan jumlah transmitter noradrenalin dan serotonin didalam sinaps.

ATS juga memiliki aksi antagonis pada kolinergik, histaminergik, α1

adrenoreseptor dan reseptor serotonergik

Trisiklik : toksik dalam kondisi overdosis.

Page 4: PSIKOFARMAKOLOGI

Efek samping : mengantuk, mulut kering, konstipasi, pandangan buram,

hipotensi ortostik, penambahan berat badan, dan gangguan libido. Juga

dapat terjadi aritmia.

Agen lain yang berhubung dengan ATS : “mian serin, memiliki struktur 4

cincin, dan dikenal dengan istilah “Atipikal” antidepresan.

Tidak memblok re-uptake monoamine, tapi mempengaruhi presinaps α2

adrenoreseptor dan post-sinaps reseptor serotonin

Antagonis terhadap reseptor histamine dan α1 adrenoreseptor

Tidak memiliki efek antikolinergik

Penghambat Monoamin Oxidase (MAO)

Obat-obat ini juga meningkatkan konsetrasi transmitter, tetapi dengan

mekanisme yang berbeda

Penghambatan enzim monoamin oksidase (MAO) mengurangi pemecahan

adrenalin, noradrenalin, dopamine, dan serotonin dan meningkatkan konsentrasi

zat-zat tersebut dalam ujung persinaps syaraf.

Beberapa tipe penghambat MAO :

Irreversible, non selektif, contoh: fenelzin, transipromin

Reversible, selective, contoh: mocobemide

Efek samping:

Insomnia, peningkatan BB, dan efek kolinergik

Page 5: PSIKOFARMAKOLOGI

Efek samping mocobemid cenderung lebih sedikit dan memiliki durasi

kerja yang lebih singkat

pasien yang menggunakan penghambat MAO harus diberitahu untuk

menghindari makanan yang mengandung tiramin ( sebuah agen yang bila masuk

kedalam syaraf dapat menyebabkan pelepasan noradrenalin) dimana hal ini

dapat meningkatkan level noradrenalin yang dapat menyebabkan efek samping

yang serius pada kardiosvaskuler.

Interaksi antar obat :

Sejumlah antar obat dihubungkan dengan penggunaan penghambat

MAO termasuk interaksi dengan amfetamin, agen simpatomimetik

(missal: nasal, dekongeston), opioid and sumatriptin.

Penggunaan antidepresan lain seperti SSRIdan ATS dengan

penghambat MAO juga berbahaya.

Selective Seretonin Re-uptake Inhibitors (SSRI)

Sesuai dengan namanya, menyebabkan blockade/hambatan dalam pengambilan (re-

uptake) serotonin

Obat-obat yang termasukdalam kelompok ini:

Fluoxetine, paroxetine dan sertraline.

Efek samping :

Insomnia, agitasi, diare, pe atau pe BB

Obat-obat ini relative aman dalam hal terjadi overdosis

Interaksi antar obat dapat terjadi dengan berbagai macam obat seperti:

ATS, β adrenoreseptornantagonis dan haloperidol

Obat-obat Ansiolitik dan hipnotik sedative

Page 6: PSIKOFARMAKOLOGI

Ansietas adalah sebuah penyakit yang umum dan dapat berespon baik terhadap

treatmen non obat maupun dengan obat (pharmalogical treatment)

Kadang-kadang disebut sebagai sedative hipnotif karena dapat menyebabkan kantuk

dan membuat tidur

Selain digunakan untuk ansietas, gangguan panic dan insomnia, obat ini juga

digunakan untuk mengatasi epilepsy, spasme otot dan withdrawl alcohol akut, berbiturat

dan benzodiazepine.

Antiansietas /ansiolitik ini juga berguna sebagai premedikasi

Benzodiazepine adalah agen antiansietas yang paling banyak digunakan secara luas,

menggantikan obat-obat barbiturate (yang dulu digunakan)

Agen lain adalah buspiron dan zopiclone.

B-adrenoreseptor antagonis (obat-obat hipertensi seperti: Prasozin & nifedipin ) kadang-

kadang digunakan untuk mengobati tanda-tanda fisik ansietas seperti keringat dan

tremor.

Benzodiazepin

Benzodiazepin berkaitan dengan resptor spesifik di SSP yang berhubungan dengan

reseptor GABA (Gama Amino Butiric Acid ) channel clorida. Ikatan reseptor

benzodiazepine berpotensi meningkatkan aksi menghambat GABA melalui peningkatan

konduksi clorida. Aksi hambatan ini menghasilkan efek antiansietas, sedative, relaksasi

otot dan efek antiepileptic

Obat-obat benzodiazepine terdiri dari berbagai jenis, dibedakan oleh waktu paruh dan

onset aksi.

Beberapa benzodiazepine dioksidase untuk menjadi metabolit aktif menghasilkan efek

ansiolitik dan sedative.

Aksi paling singkat midazolam, triazolam T1/2 – 3 jam

Aksi pendek alprazolam, oxazepam, temazepam T1/2 – 6 -12 jam

Page 7: PSIKOFARMAKOLOGI

Aksi sedang bromazepam T1/2 – 12 - 24 jam

Aksi lama clonazepam, diazepam T1/2 – > 24 jam

Alprazolam, diazepam, oxazepam, temazepam, and triazolam memiliki omset yang

cepat.

Efek samping:

Tergantung dosis dan berhubungan dengan aksi masing-masing, meliputi

mengantuk dan kehilangan memori. Penurunan dosis harus dipertimbangkan

bagi klien lansia.

Toleransi dn ketergantungan dapat terjadi,khususnya pada pemakaian jangka

panjang

Agen-agen dengan onset cepat dan durasi singkat cenderung menyebabkan

ketergantungan

Pemutusan treatment secara tiba-tiba dapat mengakibatkan gejala-gejala

withdrawl (putus obat)

Interaksi antar obat dapat terjadi dengan penggunaan benzodiazepine, yang jelas

terlihat dalah penggunaan bersama dengan alcohol dan depresan SSP lainnya, beserta

antifungal.

Depresi pernapasan dapat terjadi jika digunakan bersama alcohol dan barbiturate

Perlu dijelaskan kepada pasien bahwa obat ini dapat menyebabkan kantuk, sehingga

harus berhati-hati ketika mengemudi atau mengoperasikan mesin.

Obat antiansietas lainnya :

o Buspiron adalah agonis parsial pada reseptor 5HT1A dengan beberapa efek pada

reseptor dopamine. Hal ini berguna sebagai agen ansioletik dan memiliki sedikit

efek sedative.

Efek samping meliputi pusing, mual dan sakit kepala

o Zopiclone meningkatkan efek hambatan pada gaba dan obat ini berguna untuk

treatment insomania.

Page 8: PSIKOFARMAKOLOGI

Perlu dicatat bahwa zopiclone menyebabkan sebuah rasa pahit di mulut.

Iteraksi antarnobat juga dapat terjadi. Kadar Buspirone dan Zopiclone

sama-sama meningkat dengan adanya agen-agen yang menghambat

P45o3A4, seperti antifungal azole, macrolet dan anti depresan.

ANTIPSIKOTIK

Pertimbangan umum penggunaan obat-obat antipsikotik

o Obat-obat antipsikotik, dikenal juga neoroleptik atau penenang utama (mayor

tranquillisser) digunakan untuk mengatasi gangguan psikotik seperti skizoprenia, delirium dan dimensia.

o Skizofrenia adalah gangguan yang umum terjadi (1%) dikarakteristikkan dengan

delusi atau waham, gangguan piker dan dan halusinasi gejala fositif dan respon emosional yang datar menarik diri lingkungan social (gejala negative)

o Obat ini diklasifikasikan berdasarkan struktur kimianya dan dibagi menjadi obat-

obat konvesinal yang menyebabkan sejumlah efek samping ekstrapiramidal dan atipikal antipsikotik yang tidak menyebabkan efek tersebut.

Efek ekstrapiramidal meliputi : parkinsonisme (terdapat regiditas otot/ phenomena roda bergigi, tremor kasar, muka topeng, hipersalivasi), distonia (kekuatan otot terutama otot lidah, tortikolis/ otot leher tertarik ke satu sisi, okulogirik (mata seperti tertarik ke atas, wajah menyeringai), akatisia (kegelisahan motorik, tidak dapat duduk diam, jalan salah dudukpu salah) dan diskenesia Tardif (gerakan-gerakan involunter yang berulang memngenai bagian tubuh atau kelompok otot tertentu

Efek samping antipsikotik lain yang umum terjadi : mengantuk, hipotensi,mulut kering, pandangan buram dan takikardi.

o Sindrom neoroleptik maligna relatip jarang terjadi, tapi merupakan resiko yang

fatal dari penggunaan antipsikotik, biasanya ditandai dengan demam tinggi, kekakuan otot/ kejang-kejang, denyut nadi meningkat, keringat berlebihan dan penurunan kesadaran.

o Pasien yang menggunakan oabat-obat ini untk jangka panjang harus dpberitahu

tentang kemungkinan berkembangnya efek-efek ekstrapiramidal dan bangaimana manifestasi kliniknya.

Mekanisme Aksi

Page 9: PSIKOFARMAKOLOGI

Mekanisme aksi antipsikotik berhubungan dengan efek anatagonisnya pada reseptor dopamine, hususnya reseptor D2. Ada korelasi yang baik anatara antipsikotik dan antagonisme D2.

Beberapa efek samping seperti peningkatan pelepasan prolaktin menyebabkan pembengkakan payu dara dan laktasi, dihubungan dengan blockade reseptor dopamine.

Obat-obat ini juga menimbulkan efek pada reseptor monoamine lainnya, husus serotonin dan hal ini telah diimplikasikan pada aktifitas terapeutik atipikal antipsikotik.

Konvensional (tipikal) antipsikotik

Golongan ini mewakili sebuah kelas agen yang berpariasi yang di klasifikasikan menurut bahan kimianya yang secara luas digunakan pada skizorenia dan mania akut (flufenazin, haloperidol)

Fenotiazin meliputi clorpromazin, flufenazin dan tioridazin. Obat-obat ini antipsikotik yang menyebakan kantuk dan dapat mengarah kepada efek-efek ekstrapiramidal.

Butrifenon seperti droperidol dan haloperidol. Hal ini menyebabkan sedikit mengantuk. Obat-obat ini juga berguna mengatasi gangguan prilaku pada dimensia, biasanya pada dosis rendah.

Difinilbutipiperidin seperti pimozid. Obat-obat ini menyebabkan sedikit rasa kantuk.

Thioxatine seperti fluphetixol dan thiothixene.

Atipikal antipsikotik

Atipikal antipsikotik adalah sama dalam efikasi terhadap antipsikotik konvensional dalam meningkatkan gejala positif skizorenia.

Mereka mungkin memiliki keuntungan dalam mengurangi gejala negative, seperti telah dijelaskan diatas, mereka kurang menyebabkan ekstrapiramidal efek samping. Antipikal antipsikotik termasuk clozapin, olanzapin dan resperidon.

Efek samping atipikal antipsikotik termasuk mengatuk hipotensi ortostatik, sakit kepala, beberapa efek antikolinergik, peningkatan BB.

Clozapin menghambat reseptor D1, D2 dan D4; reseptor 5HT2. Obat ini juga mempengaruhi α1 dan reseptor muskarinik, mengarah pada efek-efek samping.

Clozapin memiliki efek samping seperti diskrasia darah dan hipotensi

Page 10: PSIKOFARMAKOLOGI

o Olanzepin menghamabat reseptor D2 dan reseptor 5HT2.

o Rispiridon menghambat reseptort D2 dan reseptor 5HT2.

Iteraksi antar obat meliputi penekanan SSP, Dopamin agonis, SSRI, obat-obat anti kolinergi dan antihipertensi.

Obat-obat untuk bipolar disorder (penstabil mood)

Penggunaan lithium pada bibolar

o Lithium adala obat pilihan pertama pada mania akut, dan juga berguna dalam

mempertahankan terapi pada bipolar disorder.

o Mekanisme aksi obat ini belum diketahui, tetapi dianggap untuk menghasilkan

efek pada messenger otak. Kadat lithium perlu dipantau untuk mencegah efek toksik.

o Efek samping : gangguan gastrointestinal, sakit kepala, termor dan poliuria.

o Perhatian perlu diarahkan pada gangguan obat ini pada pasien yang hamil

o Interaksi antar obat perlu dilaporkan denga ACE inhibitor, deurik dan antidpresan

Obat-obat penstabil mood lain juga berguna untuk mengatasi masalah gangguan bipolar, termasuk antiepeleptik seperti sodium valproate dan carbamazepin.