PSAK 58 + Studi Kasus

33
PSAK 58 dan PENERAPANNYA by : alfiah – dewo – heru – novi - reza – wahyu

Transcript of PSAK 58 + Studi Kasus

Page 1: PSAK 58 + Studi Kasus

PSAK 58 dan PENERAPANNYAby : alfiah – dewo – heru – novi - reza – wahyu

Page 2: PSAK 58 + Studi Kasus

RUANG LINGKUP• PSAK 58 :

• Kriteria Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual.• Pengukuran aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual

jumlah nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual.

• Penyusutan atas aset tersebut dihentikan.• Penyajian terpisah dalam Laporan Posisi Keuangan dan

Laporan Laba Rugi Komprehensif.• Pengungkapan

Page 3: PSAK 58 + Studi Kasus

RUANG LINGKUP• PSAK 58 mengatur:

• Akuntansi untuk aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual, dan• Penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan• Berlaku untuk seluruh aset tidak lancar yang diakui dan seluruh

“kelompok lepasan”• “Kelompok Lepasan” (disposal group): suatu kelompok

aset yang dilepaskan, dengan dijual atau lainnya, bersama-sama sebagai kelompok dalam transaksi tunggal dan liabilitas yang berhubungan secara langsung

• Termasuk aset tidak lancar yang dimiliki untuk didistribusikan kepada pemilik

Page 4: PSAK 58 + Studi Kasus

RUANG LINGKUP• Pengecualian ketentuan pengukuran:

• Aset pajak tangguhan (PSAK 46), Aset dari imbalan kerja (PSAK 24), aset keuangan (PSAK 55), properti investasi dengan fair value model (PSAK 13), hak kontraktual asuransi (PSAK 28 & 36)

• Klasifikasi aset lancar dan tidak lancar berdasarkan PSAK 1 (rev 2009)

• “Aset tidak lancar” tidak boleh direklasifikasi menjadi “aset lancar” sampai aset tersebut memenuhi kriteria sebagai “aset dimiliki untuk dijual” sesuai PSAK 58.

Page 5: PSAK 58 + Studi Kasus

KLASIFIKASI

• Syarat yang harus terpenuhi:• Berada dalam keadaan dapat/tersedia dijual• Penjualannya harus sangat mungkin terjadi (highly probable)

Aset tidak lancar dimiliki untuk dijual

Jumlah tercatatnya akan dipulihkan melalui transaksi penjualan daripada melalui pemakaian

berlanjut

JIKA

Page 6: PSAK 58 + Studi Kasus

KLASIFIKASI• Penjualan dikatakan sangat mungkin terjadi, jika:

• Manajemen berkomitmen terhadap rencana penjualan aset• Harga & waktu, disinsentif untuk wanprestasi

• Memulai suatu program aktif untuk mencari pembeli dan menyelesaikan rencana tsb

• Aset harus dipasarkan secara aktif pada harga yang pantas sesuai dengan nilai wajar kininya

• Penjualan diperkirakan memenuhi ketentuan pengakuan sebagai penjualan dalam waktu satu tahun dari tanggal klasifikasi

• Tidak mungkin terjadi perubahan signifikan atau pembatalan atas rencana

Page 7: PSAK 58 + Studi Kasus

KLASIFIKASI• Keadaan yang dapat memperpanjang periode

penyelesaian lebih dari satu tahun:• Penundaan tersebut disebabkan oleh peristiwa

atau keadaan di luar kendali entitas• Entitas tetap berkomitmen dengan rencana

penjualan• Transaksi “penjualan” termasuk pertukaran

aset tidak lancar dengan aset tidak lancar lainnya (dengan substansi komersial)

Page 8: PSAK 58 + Studi Kasus

KLASIFIKASI• Aset tidak lancar yang akan ditinggalkan• Tidak diklasifikasi sebagai aset dimiliki untuk dijual• Jumlah tercatatnya akan dipulihkan melalui pemakaian berlanjut

• Tidak dipulihkan melalui penjualan• Digunakan sampai akhir masa manfaat atau ditutup• Aset yang tidak digunakan sementara• Mungkin memenuhi kriteria penyajian dan pengungkapan sebagai “operasi yang dihentikan”

Page 9: PSAK 58 + Studi Kasus

Pengukuran

• Ketika aset tidak lancar memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan sebagai “Dimiliki untuk Dijual”, aset diukur pada mana yang terendah antara• Nilai tercatat, dengan• Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual

• Rugi penurunan nilai diakui• Penyusutan dihentikan• Pada saat terjual (pelepasan akhir):

Selisih antara nilai tercatat kini dengan perolehan (proceed) diakui sebagai keuntungan/kerugian pelepasan aset, bukan penyesuaian atas impairment yang diakui sebelumnya

Page 10: PSAK 58 + Studi Kasus

PENGUKURAN

Page 11: PSAK 58 + Studi Kasus

PENGUKURAN

Page 12: PSAK 58 + Studi Kasus

Operasi Dihentikan• Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual mungkin mencakup

Operasi Dihentikan• Tidak semua operasi dihentikan dapat memenuhi klasifikasi

sebagai aset dimiliki untuk dijual• “Operasi dihentikan” adalah komponen entitas yg telah

dilepaskan atau diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, dan:• Mewakili Lini usaha/area geografis• Operasi utama yang terpisah• Bagian dan rencana tunggal untuk dilepaskan, atau• Entitas anak yang diperoleh khusus untuk dijual kembali

Page 13: PSAK 58 + Studi Kasus

Kriteria yang

terpenuhi

Kondisi Penyajian di Laporan

Keuangan

Aset Tidak Lancar

Dimiliki untuk Dijual

dan Operasi Dihentikan

Aset dihentikan penggunaannya

dan akan dijual serta memenuhi

kriteria sebagai Operasi

Dihentikan

Laporan Posisi Keuangan:

Aset Tidak Lancar Dimiliki

untuk Dijual

Laporan Laba Rugi dan

Laporan Arus Kas: Operasi

Dihentikan

Aset Tidak Lancar

Dimiliki untuk Dijual

Aset dihentikan penggunaannya,

tidak memenuhi kriteria sebagai

Operasi Dihentikan karena bukan

suatu lini operasi/area geografis

terpisah

Laporan Posisi Keuangan:

Aset Tidak Lancar Dimiliki

untuk Dijual

Laporan Laba Rugi dan

Laporan Arus Kas: Operasi

Berlanjut

Operasi Dihentikan - Aset yang akan ditinggalkan

dan tidak memenuhi kriteria

sebagai aset tidak lancar dimiliki

untuk dijual

- Kelompok aset (operasi

dihentikan) yang telah dilepas

pada periode berjalan

Laporan Posisi Keuangan:

- Aset Lancar/Tidak

Lancar atau

- Tidak muncul lagi

karena telah dilepas pada

periode berjalan sebelum

tanggal neraca

Laporan Laba Rugi dan

Laporan Arus Kas: Operasi

Dihentikan

Page 14: PSAK 58 + Studi Kasus

14

Pengukuran – contoh 1

• PT XYZ mempunyai aset tetap yang diperoleh 1 Desember 2004 pada biaya perolehan Rp100juta.

• Nilai residu aset diestimasikan sebesar Rp10juta dan masa manfaat 10 tahun. Pada 1 Desember 2007, aset tsb diklasifikasikan sebagai “aset dimiliki untuk dijual”.

• Nilai wajar diestimasikan Rp80juta dan biaya untuk menjual adalah Rp3juta.

• Aset tersebut terjual pada 30 Juni 2008 pada harga Rp77juta.

Page 15: PSAK 58 + Studi Kasus

15

Pengukuran – contoh 1

a. Pada saat reklasifikasi aset tgl 1 Desember 2007:

a. Aset dipindahkan dari kelompok Aset Tetap ke kelompok Aset dimiliki untuk dijual

b. Nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual aset tsb adalah Rp77juta (Rp80 – Rp3juta). Jumlah ini lebih tinggi dari nilai tercatat aset sebesar Rp73juta (Rp100 – ((Rp100-Rp10)/10 X 3). Jadi Aset tetap diukur sebesar Rp73juta.

b. Pada saat dijual tgl 30 Juni 2008, mengakui laba dari penjualan sebesar Rp4juta (perolehan Rp77juta – nilai tercatat kini Rp73juta)

Page 16: PSAK 58 + Studi Kasus

16

Contoh 1• Jurnal:• 1 Desember 2007

Dr. Aset dimiliki untuk dijual Rp73jutaDr. Akumulasi depresiasi Rp27jutaCr. Aset tetap Rp100juta

• 30 Juni 2008Dr. Kas Rp77jutaCr. Aset dimiliki utk dijual Rp73jutaCr. Keuntungan penjualan aset Rp4juta

Page 17: PSAK 58 + Studi Kasus

17

Pengukuran – Contoh 2

• Sama seperti contoh sebelumnya, namun nilai wajar aset diestimasi Rp40juta dan biaya menjual Rp2juta. Aset dijual pada tgl 30 Juni 2008 seharga Rp38juta.

• 1 Desember 2007• Nilai tercatat = Rp73juta• Nilai wajar – biaya menjual = Rp40 – Rp2 juta = Rp38juta• Nilai aset direklasifikasi dan diukur pada nilai wajar dikurangi biaya menjual

sebesar Rp38juta (lebih rendah)• Rugi penurunan nilai diakui = Rp73 – Rp38 juta = Rp35juta

Page 18: PSAK 58 + Studi Kasus

Pengukuran – Contoh 2

• Jurnal 1 Des 2007Dr. Aset dimiliki untuk dijual Rp38jutaDr. Akumulasi penyusutan Rp27jutaDr. Rugi penurunan nilai Rp35jutaCr. Aset tetap Rp100juta

• Jurnal 30 Juni 2008• Tidak ada untung rugi yang diakui karena jumlah

perolehan dari penjualan sama dengan nilai tercatat kini• Jurnal Dr. Kas Rp38juta

Cr. Aset dimiliki untuk dijual Rp38juta

Page 19: PSAK 58 + Studi Kasus

PENERAPAN • Laporan Keuangan TINS

Page 20: PSAK 58 + Studi Kasus
Page 21: PSAK 58 + Studi Kasus
Page 22: PSAK 58 + Studi Kasus
Page 23: PSAK 58 + Studi Kasus

PT BUMI RESOURCES

Page 24: PSAK 58 + Studi Kasus

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA

Page 25: PSAK 58 + Studi Kasus
Page 26: PSAK 58 + Studi Kasus

STUDI KASUS• PT. ABCD memperoleh suatu properti, melalui penyitaan, yang terdiri dari

tanah dan gedung seharga Rp 2 Miliar setelah ditambah biaya balik nama dan biaya lain-lain sehubungan dengan perolehan property tersebut. Perusahaan tidak bermaksud untuk mengalihkan properti tersebut kepada pembeli sampai dengan selesainya renovasi untuk meningkatkan nilai jual. Oleh karena itu, untuk sementara properti tersebut belum diklasifikasikan ke dalam kelompok aktiva tetap yang dimiliki untuk dijual.

• Tanggal 20 Juli 2011, proses renovasi selesai dilaksanakan, dan properti sudah dalam keadaan siap untuk dijual. Setelah dilakukan penghitungan, biaya yang timbul untuk renovasi tersebut mencapai Rp 150 juta. Sehingga ‘Nilai Buku (nilai tercatat)’ properti menjadi Rp 2,150,000,000 (Rp 2 miliar + Rp 150 juta). Setelah dilakukan penaksiran (appraisal) oleh penaksir independent, diketahui bahwa nilai wajar property setelah dilakukan renovasi mencapai Rp 2,250,000,000. Rencananya penjualan akan dilakukan melalui agen penjualan properti dengan kesepakatan komisi 2.5% bagi agen pada saat terjadi transaksi nantinya.

Page 27: PSAK 58 + Studi Kasus

berapa nilai yang boleh diakui (dicatat) oleh perusahaan sebagai ‘Aktiva Tetap yang Dimiliki Untuk Dijual’?•  Nilai Buku – Biaya Untuk Menjual• = Rp 2,150,000,000 – (5% x 2,250,000,000)• = Rp 2,037,500,000

Page 28: PSAK 58 + Studi Kasus

STUDI kASUS • PT. XYZ adalah hasil merger antara PT. XY, dan PT. Z. Setelah

merger dilakukan, ternyata ditemukan satu mesin produksi dari PT. Z yang diperkirakan tidak akan beroperasi. Untuk itu manajemen PT XYZ memutuskan untk menjual mesin tersebut. Nilai buku mesin (setelah dikurangi akumulasi penyusutan pada tanggal merger) diketahui sebesar Rp 500,000,000. PT. XYZ sudah memperoleh calon pembeli. Biaya angkut mesin ke lokasi pembeli diperkirakan sekitar Rp 10,000,000. Setelah dilakukan penilaian oleh appraiser independent, nilai wajar atas mesin tersebut adalah Rp 550,000,000.

• Berapa besarnya nilai yang diakui sebagai Aktiva Tetap yang Dimiliki Untuk dijual?

Page 29: PSAK 58 + Studi Kasus

• Mengacu pada pernyataan di atasa, maka nilai yang dapat diakui adalah sebesar nilai wajar dikurangi biaya penjualan. Dengan demikian, maka besarnya nilai Aktiva Tetap Yang Dimiliki Untuk Dijual adalah:

• = Nilai Wajar – Biaya Penjualan

• = Rp 550,000,000 – Rp 10,000,000

• = Rp 540,000,000

Page 30: PSAK 58 + Studi Kasus

STUDI kASUS • Bagaimana jika rencana penjualan batal, sementara

perusahaan sudah terlanjur mengklasifikasikannya ke dalam kelompok Aktiva Tetap yang Dimiliki Untk Dijual?

• Perusahaan harus menghentikan pengklasifikasian tersebut. Untuk aktiva tetap yang dihentikan pengklasifikasiannya sebagai dimiliki untuk dijual (atau dihentikan penggolongannya dalam kelompok tersebut), perusahaan harus mengukur yang lebih rendah antara:

• jumlah tercatat aset tersebut sebelum aktiva tetap diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, disesuaikan dengan penyusutan, amortisasi atau penilaian kembali yang telah diakui jika aktiva tersebut tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual; dan

• jumlah yang dapat diperoleh kembali pada saat tanggal keputusan selanjutnya untuk tidak menjual.

Page 31: PSAK 58 + Studi Kasus

• Penting: kemungkinan adanya rugi penurunan nilai selama kurun waktu antara ‘pengklasifikasian ke kelompok yang dimiliki untuk dijual’ dengan ‘realisasi penjualan (tanggal transaksi penjualan)’.

• Dalam hal ini perusahaan harus mengakui rugi penurunan nilai awal atau selanjutnya atas penurunan ke nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual atas aktiva tetap tersebut.

Page 32: PSAK 58 + Studi Kasus

• Bagaimana jika yang terjadi adalah sebaliknya (peningkatan nilai)?

• Perusahaan harus mengakui laba atas peningkatan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual suatu aset yang terjadi selanjutnya, tetapi tidak boleh melebihi akumulasi rugi penurunan nilai yang pernah diakui sebelumnya.

Page 33: PSAK 58 + Studi Kasus

Terima kasih..