PSAK 57 Provisi

4
PSAK 57 Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi Definisi Paragraf 10 Provisi adalah liabilitas yang waktu dan jumlahnya belum pasti Liabilitas adalah kewajiban kini entitas, timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya dapat mengakibatkan arus keluar sumber daya entitas yang mengandung manfaat ekonomi. Aset kontinjensi adalah aset potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa di masa depan yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas. Kewajiban kontinjensi adalah: (a) kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa di masa depan yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas; atau (b) kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, tetapi tidak diakui karena: (i) tidak terdapat kemungkinan entitas mengeluarkan sumber daya yang mengan dung manfaat ekonomi (selanjutnya disebut sebagai “sumber daya”) untuk menyelesaikan kewajibannya; atau (ii) jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara andal. Pengakuan Paragraf 14 Provisi diakui jika: (a) entitas memiliki kewajiban kini (baik bersifat hokum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu;

Transcript of PSAK 57 Provisi

Page 1: PSAK 57 Provisi

PSAK 57 Provisi, Liabilitas Kontijensi, dan Aset Kontijensi

DefinisiParagraf 10

Provisi adalah liabilitas yang waktu dan jumlahnya belum pasti

Liabilitas adalah kewajiban kini entitas, timbul dariperistiwa masa lalu yang penyelesaiannya dapatmengakibatkan arus keluar sumber daya entitas yangmengandung manfaat ekonomi.

Aset kontinjensi adalah aset potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa di masa depan yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas.

Kewajiban kontinjensi adalah:(a) kewajiban potensial yang timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu atau lebih peristiwa di masa depan yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas; atau(b) kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, tetapi tidak diakui karena:(i) tidak terdapat kemungkinan entitas mengeluarkan sumber daya yang mengan dung manfaat ekonomi (selanjutnya disebut sebagai “sumber daya”) untuk menyelesaikan kewajibannya; atau (ii) jumlah kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara andal.

PengakuanParagraf 14

Provisi diakui jika:(a) entitas memiliki kewajiban kini (baik bersifat hokum maupun bersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwa masa lalu;(b) kemungkinan besar penyelesaian kewajib an tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi; dan(c) estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.Jika kondisi di atas tidak terpenuhi, maka kewajiban diestimasi tidak diakui.

Paragraf 15Dalam kasus kewajiban kini tidak dapat ditentukan secara jelas:

setelah mempertimbangkan semua bukti tersedia, terdapat kemungkinan lebih besar terjadi daripada tidak terjadi bahwa

kewajiban kini telah ada, pada akhir periode pelaporan.

Page 2: PSAK 57 Provisi

Paragraf 16Pertimbangan bukti-bukti yang tersedia:(a) besar kemungkinannya bahwa kewajiban kini telah ada pada akhir periode pelaporan, entitas mengakui provisi (jika kriteria pengakuan provisi terpenuhi); dan(b) jika besar kemungkinan bahwa kewajiban kini belum ada pada akhir periode pelaporan, entitas mengungkapkan kewajiban kontinjensi. Pengungkapan tidak diperlukan jika kemungkinan arus keluar sumber daya kecil.

Paragraf 19Provisi diakui hanya bagi kewajiban yang timbul dari peristiwa masa lalu, yang terpisah dari tindakan entitas pada masa datang (yaitu penyelenggaraan entitas pada masa datang).

Paragraf 24Jika terdapat sejumlah kewajiban serupa (misalnya garansi atau jaminan produk, atau kontrak-kontrak serupa), kemungkinan arus keluar sumber daya untukmenyelesaikan kewajiban tersebut ditentuka dengan mempertimbangkan keseluruhannya sebagai suatu kelompok kewajiban.

Pengukuran

Paragraf 361. Estimasi terbaikJumlah yang diakui sebagai provisi adalah hasil estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan.

Paragraf 422. Risiko dan KetidakpastianDalam menentukan estimasi terbaik suatu provisi, entitas mempertimbangkan berbagai risiko dan ketidakpastian yang selalu mempengaruhi berbagai peristiwa dan keadaan.

Paragraf 453. Nilai KiniJika dampak nilai waktu dari uang cukup material, maka jumlah provisi adalah nilai kini dari perkiraan pengeluaran yang diperlukan untuk menyelesaikan kewajiban.

Paragraf 484. Peristiwa Masa DepanPeristiwa masa depan yang dapat mempengaruhi jumlah yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu kewajiban tercermin dalam jumlah provisi jika ada bukti obyektif bahwa peristiwa itu akan terjadi.

Paragraf 51

Page 3: PSAK 57 Provisi

5. Rencana Pelepasan AsetKeuntungan sehubungan dengan rencana pelepasan asset tidak boleh dipertimbangkan dalam menghitung suatu provisi

PenggantianParagraf 53

Jika sebagian atau seluruh pengeluaran untukmenyelesaikan provisi diganti oleh pihak ketiga,

penggantian itu diakui hanya pada saat timbul keyakinan bahwapenggantian pasti diterima pada saat entitas menyelesaikan kewajibannya.

Penggantian tersebut diakui sebagai aset yang terpisah. Jumlah yang diakui sebagai penggantian tidak boleh melebihi nilai provisi.

Paragraf 54Dalam laporan laba rugi komprehensif, beban yang berkaitan dengan provisi dapat disajikan secara neto setelah dikurangi jumlah yang diakui sebagai penggantiannya.