PSAK 24 & 18

25
AKUNTANSI KEUANGAN RESUME PSAK 24 DAN PSAK 18 Disusun oleh: Hasan Muldhani (55611110010)

Transcript of PSAK 24 & 18

AKUNTANSI KEUANGANRESUME PSAK 24 DAN PSAK 18

Disusun oleh:Hasan Muldhani (55611110010)

PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSIUNIVERSITAS MERCU BUANAJAKARTA 2012PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 24 (Revisi 2010)IMBALAN KERJA

Secara umum, perbedaan perbedaan antara ED PSAK 24 (revisi 2010): Imbalan Kerja dengan PSAK 24 (revisi 2004): Imbalan Kerja antara lain sebagai berikut:No.HalED PSAK 24 (revisi 2010)PSAK 24 (revisi 2004)

1Ruang LingkupTidak mencakup imbalan berbasis ekuitas.Karena hal tersebut akan diatur dalam PSAK 53 (revisi 2010): Pembayaran Berbasis Saham yang merupakan adopsi dari IFRS 2 dan berlaku efektif yang sama dengan pernyataan ini.Masih mencakup imbalan kerja berbasis ekuitas.

2DefinisiTidak memberikan definisi tersebut karena tidak mencakup imbalan kerja berbasis ekuitas.Memberikan definisi mengenai imbalan berbasis ekuitas dan, program imbalan berbasis ekuitas, dan kewajiban konstruktif.

2. Perbedaan ED PSAK 24 (revisi 2010): Imbalan Kerja dengan IAS 19 (2009): Employee BenefitsED PSAK 24 (revisi 2010): Imbalan Kerja mengadopsi seluruh pengaturan dalam IAS 19 (2009): Employee Benefit, kecuali dalam hal beberapa paragraph saja seperti Paragraf 7 ED PSAK 24 mengenai definisi menambahkan istilah kewajiban konstruktif yang tidak ada dalam IAS 19 agar lebih jelas dan lain-lain.PENDAHULUANTujuanPernyataan ini bertujuan mengatur akuntansi dan pengungkapanimbalan kerja. Pernyataan ini mengharuskan entitas untukmengakui:(a) liabilitas jika pekerja telah memberikan jasanya dan berhak memperoleh imbalan kerja yang akan dibayarkan di masa depan; dan(b) beban jika entitas menikmati manfaat ekonomis yangdihasilkan dari jasa yang diberikan oleh pekerja yang berhak memperoleh imbalan kerja.Ruang LingkupPernyataan ini diterapkan oleh pemberi kerja dalam pencatatan seluruh imbalan kerja, kecuali hal-hal yang telah diatur dalam PSAK 53: Akuntansi KompensasiBerbasis Saham.Pernyataan ini tidak mengatur pelaporan oleh programimbalan kerja (lihat PSAK No. 18 (revisi 2010): Akuntansi dan Pelaporan Program Kesejahteraan Purnakarya).Pernyataan ini diterapkan untuk seluruh imbalankerja, termasuk yang diberikan:(a) melalui program formal atau perjanjian formal lainnya antara entitas dan pekerja, serikat pekerja, atau perwakilan pekerja;(b) melalui peraturan perundang-undangan atau peraturanindustri di mana entitas diwajibkan untuk ikut serta pada program nasional, industri, atau program multipemberi kerja lainnya; atau(c) oleh kebiasaan yang menimbulkan kewajiban konstruktif. Kebiasaan akan menimbulkan kewajiban konstruktif jika entitas tidak memiliki alternatif realistis selain membayar imbalan kerja. Contoh kewajiban konstruktif adalah di mana perubahan kebiasaan entitas akan menyebabkan rusaknya hubungan dengan karyawan yang tidak dapat diterima.Imbalan kerja mencakup:(a) imbalan kerja jangka pendek, seperti upah, gaji, iuran jaminan sosial, cuti tahunan, cuti sakit, bagi laba dan bonus (jika terutang dalam waktu 12 bulan pada akhir periode pelaporan), dan imbalan non-moneter (seperti imbalan kesehatan, rumah, mobil, dan barang atau jasa yang diberikan secara cuma-cuma atau melalui subsidi) untuk pekerja;(b) imbalan pascakerja, seperti pensiun, imbalan pension lainnya, asuransi jiwa pascakerja dan imbalan kesehatanpascakerja;(c) imbalan kerja jangka panjang lainnya, termasuk cuti besar, cuti hari raya, penghargaan masa kerja atau imbalan jasa jangka panjang lainnya, imbalan cacat permanen, dan jika terutang seluruhnya dalam waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan, bagi laba, bonus, dan kompensasi yang ditangguhkan; dan(d) pesangon pemutusan kontrak kerja (PKK).Karena setiap kategori yang dijelaskan pada (a) sampai (d) di atas memiliki karakteristik yang berbeda, Pernyataan ini menetapkan aturan yang terpisah untuk setiap kategori.IMBALAN KERJA JANGKA PENDEKImbalan kerja jangka pendek mencakup hal-hal seperti:1 upah, gaji, dan iuran jaminan sosial;2 cuti-berimbalan jangka pendek (seperti cuti tahunan dan cuti sakit) di mana ketidakhadiran diperkirakan terjadi dalam waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan saat pekerja memberikan jasanya;3 utang bagi laba dan utang bonus dalam waktu 12 bulan setelah akhir periode pelaporan saat pekerja memberikan jasanya; dan4 imbalan non-moneter (seperti imbalan kesehatan,rumah, mobil dan barang atau jasa yang diberikan secara cuma-cuma atau melalui subsidi) untuk pekerja.PENGAKUAN dan PENGUKURAN1 Imbalan Kerja Jangka PendekKetika pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan dalam suatu periode akuntansi, perusahaan harus mengakui jumlah tak-terdiskonto (undiscounted amount) atas imbalan kerja jangka pendek yang diperkirakan untuk dibayar sebagai imbalan atau jasa tersebut2. Cuti Berimbalan Jangka PendekPerusahaan harus mengakui prakiraan biaya imbalan kerja jangka pendek dalam bentuk cuti berimbalan seperti yang diatur pada paragraph 11 sebagai berikut;a. cuti berimbalan yang boleh diakumulasi, adalah pada saat pekerja memberikan jasa yang menambah hak cuti berimbalan di masa depan; danb. cuti berimbalan yang tidak boleh diakumulasi, adalah pada saat cuti tersebut terjadi.PengungkapanWalaupun Pernyataan ini tidak mensyaratkan pengungkapan khusus atas imbalan kerja jangka pendek, Pernyataan lainnya mungkin mewajibkan pengungkapan tersebut. Sebagai contoh, PSAK 7 (revisi 2010): Pengungkapan Pihak- pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa mensyaratkan pengungkapan mengenai imbalan kerja untuk anggota manajemen kunci. PSAK 1 (revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan mensyaratkan pengungkapan beban imbalan kerja.IMBALAN PASCAKERJA : PERBEDAAN ANTARA PROGRAM IMBALAN PASTI DAN PROGRAM IURAN PASTIImbalan pascakerja meliputi:a. Tunjangan pensiun;danb. Imbalan pasca kerja lain,seperti asuransi jiwa pasca kerja dan tunjangan kesehatan pascakerja.pernyataan kerja ini diterakan oleh perusahaan untuk semua jenis program, baik dengan atau tanpa pendirian sebuah entitas terpisah untuk menerima iuran dan membayar imbalan tersebut.Program Multipemberi kerjaPerusahaan harus mengklasifikasikan program multipemberi kerja sebagai program iuran pasti atau program imbalan pasti sesuai dengan ketentuan program tersebut (termasuk berbagai kewajiban konstruktif di luar ketentuan-ketentuan formal). Jika program multipemberi kerja adalah program imbalan pasti, maka perusahaan harus melaporkan dengan cara yang sama seperti program imbalan pasti lain untuk bagiannya atas kewajiban imbalan pasti, aset program dan biaya yang terkait dengan program tersebut; dan mengungkapkan informasi yang diwajibkan oleh paragraph 135.Program Jaminan SosialEntitas mencatat program jaminan sosial dengan cara yang sama seperti program multipemberi kerja.Program jaminan sosial dibentuk berdasarkan peraturan perundang-undangan dan berlaku untuk seluruh perusahaan dan dilaksanakan oleh badan penyelenggara yang tidak dikendalikan/dipengaruhi oleh perusahaan.Beberapa program yang dibentuk oleh perusahaan menyediakan imbalan wajib yang dicakup program jaminan sosial disamping imbalan tambahan sukarela lainnya. Program tersebut itu bukanlah program jaminan sosial.IMBALAN YANG DIJAMINPerusahaan mungkin membayar premi asuransi untuk menandai program imbalan pascakerja. Perusahaan harus memperlakukan program tersebut sebagai program iuran pasti, kecuali perusahaan akan memiliki kewajiban atau kewajiban konstruktif (baik langsung maupun tidak langsung) untuk :a. membayar imbalan kerja secara langsung pada saat jatuh tempo; ataub. membayar tambahan imbalan jika pihak asuaransi tidak membayar semua imbalan kerja masa depan yang timbul dari jasa pekerja periode berjalan dan periode sebelumnya.Jika perusahaan memiliki kewajiban hokum atau kewajiban konstruktif seperti itu, perusahaan harus memperlakukan program tersebut sebagai program imbalan pastiIMBALAN PASCAKERJA : PROGRAM IURAN PASTIAkuntansi untuk program Iuran pasti adalah cukup jelas karena kewajiban perusahaan untuk setiap periode ditentukan oleh jumlah yang harus dibayarkan pada periode tersebut. Sehingga tidak diperlukan asuransi aktuarial untuk mengukur kewajiban atau beban dan tidak ada kemungkinan keuntungan atau kerugian aktuarial.PENGAKUAN DAN PEGUKURANApabila pekerja telah memberikan jasa kepada perusahaan selama suatu periode, maka perusahaan harus mengakui iuran terutang untuk program iuran pasti.Dalam program iuran pasti, jika iuran tidak jatuh tempo seluruhnya dalam jangka waktu 12 bulan setelah akhir periode saat pekerja memberikan jasanya, maka iuran tersebut didiskonto dengan menggunakan tingkat diskonto.

PENGUNGKAPANPerusahaan telah mengungkapkan jumlah yang diakui sebagai beban untuk program iuran pasti.IMBALAN PASCAKERJA : PROGRAM IMBALAN PASTIAkuntansi untuk program imbalan pasti sangat kompleks karena diperlukan asumsi aktuarial untuk mengukur kewajiban dan beban sehingga menimbulkan kemungkinan keuntungan dan kerugian aktuarial. Selain itu, kewajiban diukur dengan menggunakan dasar diskonto karena kemungkinan tersebut baru terselesaikan beberapa tahun setelah pekerja memberikan jasanyaAKUNTANSI UNTUK KEWAJIBAN KONSTRUKTIFPerusahaan harus menghitung tidak hanya kewajiban hukum berdasarkan ketentuan formal program imbalan pasti, tetapi juga kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan perusahaan. Kebiasaan akan menimbulkan kewajiban konstruktif jika perusahaan tidak memiliki pilihan realistis lain kecuali membayar imbalan kerja.LAPORAN POSISI KEUANGAN (neraca)Jumlah yang diakui sebagai kewajiban imbalan pasti merupakan jumlah bersih dari :a. Nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal neracab. Ditambah keuntungan aktuarialc. Dikurangi biaya jasa lalu yang belum diakuid. Dikurangi nilai wajar aset program pada tanggal neraca (jika ada) yang akan digunakan untuk menyelesaikan kewajiban secara langsung.Nilai kini kewajiban imbalan pasti adalah kewajiban kotor, sebelum dikurangi aset program.LAPORAN LABA RUGIPerusahaan harus mengakui jumlah bersih berikut sebagai beban atau penghasilan, kecuali PSAK lain mewajibkan atau membolehkan imbalan tersebut termasuk dalam biaya perolehan asset.(a) biaya jasa kini (lihat paragraf 68-96);(b) biaya bunga (lihat paragraf 87);(c) hasil yang diharapkan dari aset program (lihat paragraph 118-120) dan dari hak penggantian (lihat paragraph 114);(d) keuntungan dan kerugian aktuarial, seperti disyaratkan sesuai dengan kebijakan akuntansi entitas (lihat paragraph 97-102);(e) biaya jasa lalu (lihat paragraf 105);(f) dampak kurtailmen atau penyelesaian program (lihat paragraf 122-123); dan(g) dampak batasan dalam paragraf 61(b), kecuali diakui diluar laporan laba rugi sesuai dengan paragraf 101.PENGAKUAN & PENGUKURAN : NILAI KINI KEWAJIBAN IMBALAN PASTI & BIAYA JASA KINIBiaya program imbalan pasti bisa dipengaruhi oleh banyak variabel, seperti gaji terakhir, tingkat perputaran pekerja, dan tingkat mortalitas, tren biaya kesehatan,dan untuk program uang didanai, hasil investasi dari aset program. Biaya program imbalan pasti, berubah-ubah bergantung pada variabel diatas dan berlangsung untuk waktu jangka panjang. Dalam rangka mengukur nilai kini dari kewajiban imbalan pascakerja dan biaya jasa kini yang terkait, perusahaan perlu untuk : a. Menerapkan metode penilaian actuarialb. Mengaitkan imbalan pada periode jasac. Membuat asumsi-asumsi actuarial: Tingkat Diskonto, Gaji, Imbalan, dan Biaya Kesehatan.Asumsi aktuarial tidak boleh bias dan cocok satu dengan yang lain (mutually compatible).PengungkapanSuatu entitas harus mengungkapkan informasiyang memungkinkan pengguna laporan keuangan untukmengevaluasi sifat program imbalan pasti dan dampakkeuangan atas perubahan program selama periodetersebut. PERHITUNGAN AKTUARIAKEWAJIBAN KINI (PRESENT VALUE OF OBLIGATION / PBO) adalah Nilai sekarang dari MaHASILnfaat Imbalan Kerja yang akan dibayarkan pada masa yang akan datang(PVFB) untuk masa kerja yang telahdilalui.Formula : PBO = PVFB x Masa Kerja Lalu/ Total Masa Kerja BIAYAJASA KINI (CURRENT SERVICE COST / CSC) adalah Kenaikan nilai kewajiban kini atas jasa pekerja dalam periode berjalan.Formula : CSC = PVFB / Total MasaKerjaContoh Perhitungan Imbalan Pasca Kerja Program Pensiun :Manfaat : 2 x masa kerja x Gaji pada saat pensionUsia masuk: 20 tahunUsia Pensiun: 55 tahunUsia valuasi: 30 tahunGaji saat valuasi : Rp. 1.000.000,-Asumsi: - Tingkat diskonto (i)= 11%- Tingkat kenaikan gaji (s)= 10%- Tingkat Mortalita, Pengunduran Diri dan Cacat diabaikan (untuk mempermudah pemahaman)Future Benefit= 2 x 35 x 1.000.000 x (1+10%)^25 = 758.429.416,-PVFB= 758.429.416 / (1 + 11%)^25 = 55.826,538,-PBO (kewajiban)= 55.826,538 x 10 / 35= 15.950.440,-CSC (beban) = 55.826.538 x 1 / 35= 1..595.044,-IMBALAN KERJA SESUAI UNDANG-UNDANG No.13 Tentang KETENAGA KERJAANUPH = Upah Penghargaan Masa KerjaBesaranUPH = 15% x (UangPesangon+ Penghargaan Masa Kerja)Untuk Karyawan yang berhenti kerja karena mencapai Usia Pensiun Normal dengan masa kerja minimal 24 tahun makabesaranImbalan Kerja yang menjadi haknya adalah:P : 9 UpahPMK: 10 UpahUPH: 15% x ( 2P + 1 PMK)Besar Manfaat Pensiun = 2 P + PMK + UPH= 2 x 9 + 10 + 4,2= 32,2 UpahKAITAN DANA PENSIUN DENGAN IMBALAN PASCA KERJA UU13Apabila Manfaat Pensiun DP > UU13Apabila manfaat DP porsi pemberi kerja> dari UU13Maka kewajiban Pemberi Kerja hanya sebesar Iuran Pemberi Kerja(2 x 35) x 80% > 32.2 G56 G > 32.2 GApabila Manfaat Pensiun DP < UU13(1.520) x 80% < 32.2 G24 < 32.2 GSelisih 32.2 24 merupakan/ kewajiban Pemberi Kerja.Pembubaran Program (Plan Termination) dan Pengurangan Peserta (Curtailments)Apabila besar kemungkinannya suatu Dana Pensiun yang menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti akan dibubarkan atau terdapat pengurangan peserta yang signifikan, maka: setiap tambahan biaya manfaat pensiun yang terjadi harus segera diakui sebagai beban; dansetiap surplus yang terjadi harus diakui sebagai pendapatan pada periode dimana pembubaran Dana Pensiun terjadi dan pengurangan peserta program pensiun terjadi, dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku.Pengurangan peserta (curtailment) terjadi jika terdapat pengurangan jumlah peserta program pensiun yang cukup besar atau jika suatu elemen selama masa kerja yang akan datang sehubungan dengan karyawan yang masih aktif bekerja tidak lagi memenuhi kualifikasi untuk diberikan manfaat pensiun. Pengurangan peserta tersebut dapat timbul dari kejadian khusus, misalnya penutupan salah satu pabrik atau penghentian suatu segmen usaha, yang mengakibatkan berkurangnya jumlah karyawan secara signifikan.Keuntungan atau kerugian yang timbul karena pembubaran program dan pengurangan peserta program meliputi bagian dari biaya jasa lalu, koreksi aktuarial, dampak perubahan asumsi aktuarial dan dampak perubahan program pensiun, yang belum diakui sebagai penghasilan atau beban.IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG LAINNYAImbalan kerja jangka panjang lainnya mencakup, antara lain:(a) cuti-berimbalan jangka panjang;(b) imbalan hari raya atau imbalan jasa jangka panjang lainnya (jubilee or other long-service benefits);(c) imbalan cacat permanen;(d) utang bagi laba dan bonus yang dibayar 12 bulan atau lebih setelah akhir periode pelaporan saat pekerja memberikan jasanya; dan(e) kompensasi ditangguhkan yang dibayar 12 bulan atau lebih sesudah akhir dari periode pelaporan saat jasa diberikanPengukuran imbalan kerja jangka panjang lainnya biasanya tidak bergantung pada tingkat ketidakpastian tertentu, sama seperti pada pengukuran imbalan pascakerja. Selain itu, penerapan awal atau perubahan imbalan kerja jangka panjang lainnya jarang menimbulkan jumlah yang material pada biaya jasa lalu. Oleh karena itu, Pernyataan ini mengatur metode akuntansi yang disederhanakan untuk imbalan kerja jangka panjang lainnya. Metode ini berbeda dengan metode akuntansi untuk imbalan pascakerja dalam hal:(a) keuntungan dan kerugian aragraph langsung diakui dan tidak ada koridor yang dipakai; dan(b) seluruh biaya jasa lalu langsung diakui.Pengakuan dan PengukuranJumlah yang diakui sebagai liabilitas untuk imbalan kerja jangka panjang lainnya adalah total nilai neto dari jumlah berikut ini:(a) nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode pelaporan (lihat aragraph 69);(b) dikurangi dengan nilai wajar dari arag program pada akhir periode pelaporan (jika ada) selain kewajiban yang harus dilunasi secara langsung (lihat paragraph 111- 113).Dalam mengukur liabilitas, entitas harus menerapkan aragraph 52-96, kecuali aragraph 57 dan 66. Entitas harus menerapkan aragraph 114 dalam pengakuan danpengukuran hak penggantian.Untuk imbalan kerja jangka panjang lainnya, entitas harus mengakui total nilai neto dari jumlah berikut ini sebagai beban atau pendapatan (dengan memperhatikan batasan aragraph 61), kecuali jika terdapat Pernyataan lainnya yang mewajibkan atau membolehkan jumlahtersebut termasuk dalam biaya perolehan arag:(a) biaya jasa kini (lihat aragraph 68-96);(b) biaya bunga (lihat aragraph 87);(c) hasil yang diharapkan dari setiap arag program (lihataragraph118-120) dan setiap hak penggantian yang diakui sebagai arag (lihat aragraph 114);(d) keuntungan atau kerugian aragraph, yang seluruhnyaharus langsung diakui;(e) biaya jasa lalu, yang seluruhnya harus langsung diakui; dan(f) dampak dari kurtailmen atau penyelesaian (lihataragraph 122 dan 123).

PESANGON PEMUTUSAN KONTRAK KERJA (PKK)Pernyataan ini membahas pesangon PKK secaraterpisah dari imbalan kerja lainnya karena kejadian yangmenimbulkan kewajiban ini adalah pemutusan hubungankerja dan bukan jasa yang diberikan pekerja.PengakuanEntitas harus mengakui pesangon PKK sebagailiabilitas dan beban jika, dan hanya jika, entitas berkomitmenuntuk:(a) memberhentikan seorang atau sekelompok pekerjasebelum tanggal aragra normal; atau(b) menyediakan pesangon PKK bagi pekerja yang menerimapenawaran mengundurkan diri secara sukarela.Entitas berkomitmen melakukan PKK jika, dan hanya jika entitas memiliki rencana formal terinci untukmelakukan PKK, dan secara realistis kecil kemungkinanuntuk dibatalkan. Rencana formal terinci tersebut minimummeliputi:(a) lokasi, fungsi, dan prakiraan jumlah pekerja yang akandihentikan;(b) pesangon PKK untuk setiap kelompok kerja atau fungsi;dan(c) waktu pelaksanan rencana formal tersebut. Implementasirencana formal PKK harus dimulai sedini mungkin dan jangka waktu untuk menyelesaikan implementasirencana formal harus sedemikian rupa sehingga kecil kemungkinan diubahnya rencana tersebut secara material.PengukuranJika pesangon PKK jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah periode pelaporan, maka besarnya pesangon PKK harus didiskontokan dengan menggunakan tingkat diskonto yang dirinci pada aragraph 83.Dalam hal entitas menawarkan pekerja untukmelakukan pengunduran diri secara sukarela, makapesangon PKK harus diukur berdasarkan jumlah pekerjayang diperkirakan menerima tawaran tersebut.

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 18 (Revisi 2010)AKUNTANSI DAN PELAPORAN PROGRAM MANFAAT PURNAKARYA

Ruang LingkupProgram manfaat purnakarya dengan aset yang diinvestasikan pada perusahaan asuransi tunduk pada perlakuan akuntansi dan persyaratan pendanaan yang sama seperti halnya perjanjianinvestasi swasta = Masuk Lingkup PSAK 18.

Kecuali untuk kontrak dengan perusahaan asuransi tersebut adalah atas nama peserta atau kelompok peserta tertentu, dan kewajiban manfaat pensiun tersebut merupakan tanggung jawab perusahaan asuransi.

Tidak mengatur:Kesejahteraan karyawan dalam bentuk lain, misalnya kewajiban pemberian pesangon, perjanjian kompensasi yang ditangguhkan (deferred compensation arrangements), tunjangan cuti jangka panjang, pensiun dini tertentu atau program pemutusan kontrak kerja, tunjangan kesehatan dan kesejahteraan, program bonus. Jaminan sosial pemerintah

Definisi:

Program manfaat purnakarya adalah perjanjian untuk setiap entitas yang menyediakan manfaat purnakarya untuk karyawan pada saat atau setelahberhenti bekerja (baik dalam bentuk iuran bulanan atau lumpsum) ketika manfaat semacam itu, atau iuran selanjutnya untuk karyawan, dapat ditentukan atau diestimasi sebelum purnakarya berdasarkan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam dokumen atau praktik-praktik entitas.

Program iuran pasti adalah program manfaat purnakarya dimana jumlah yang dibayarkan sebagai manfaat purnakarya ditetapkan berdasarkan iuran ke suatu dana bersama pendapatan investasi selanjutnya.

Dalam program ini termasuk program iuran pasti yang diatur dalam peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Program manfaat pasti adalah program manfaat purnakarya dimana jumlah yang dibayarkan sebagai manfaat purnakarya ditentukan dengan mengacu pada formula yang biasanya didasarkan pada penghasilan karyawan dan/atau masa kerja. Dalam program ini termasuk program manfaat pasti yang diatur dalam peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Pendanaan adalah transfer aset kepada entitas (dana purnakarya) yang terpisah dari entitas pemberi kerja guna memenuhi kewajiban masa depan untuk pembayaran manfaat purnakarya.

Peserta adalah anggota dari program manfaat purnakarya dan siapa saja yang berhak menjadi penerima manfaat purnakarya.

Aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya adalah aset atas program purnakarya dikurangi liabilitas selain nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji.

Nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji adalah nilai kini pembayaran yang diekspektasikan oleh program manfaat purnakarya kepada karyawan masih bekerja dan yang sudah tidak bekerja, dihitung berdasarkan jasa yang telah diberikan.

Manfaat telah menjadi hak (vested benefits) adalah manfaat purnakarya untuk hak manfaat purnakarya dalam kondisi sesuai dengan program manfaat purnakarya yang tidak bergantung pada kelangsungan ikatan kerja.

Diterapkan untuk program purnakarya yg mempunyai sponsor selain pemberi kerja.Pembentukan dana terpisah atas iuran yang dibentuk untuk manfaat yang dibayarkan. Dana dikelola oleh pihak independen wali amanat.Program biasanya dideskripsikan apakah sebagai iuran pasti atau manfaat pasti.Jika memliki dua karakteristik tersebut program campurandiberlakukan sebagai manfaat pasti.

Program Iuran Pasti

Laporan Keuangan Mencakup: (par 12) Laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya Penjelasan mengenai kebijakan pendanaan

Tujuan Pelaporan:Memberikan informasi secara periodik penyelenggaraan program purnakarya dan kinerja investasi

Jumlah manfaat ditentukan dari jumlah iuran yang dibayarkan pemberi kerja, peserta atau keduanya dan efisiensi kegiatan operasional serta pendapatan nvestasi atas dana purnakarya tersebut.Kewajiban pemberi kerja biasanya diselesaikan melalui kontribusinya kepada dana purnakarya.Bantuan aktuaris biasanya tidak diperlukan walaupun kadang-kadang digunakan untuk mengestimasi manfaat purnakarya yang akan diterima peserta berdasarkan iuran saat ini dan variasi tingkat iuran di masa depan serta pendapatan investasi.

Peserta berkepentingan mengetahui : kegiatan program purnakarya karena secara langsung mempengaruhi tingkat manfaat purnakarya yang akan diterima di masa depan. apakah iuran telah diterima dan pengendalian yang tepat telah dilakukan untuk melindungi hak-hak penerima manfaat purnakarya.Pemberi kerja berkepentingan pada kegiatan operasional yang efisien dan wajar atas program purnakarya.

Laporan keuangan untuk memenuhi tujuan lazimnya dapat dipenuhi antara lain terdiri atas : Penjelasan atas kegiatan signifikan program manfaat purnakarya selama suatu periode pelaporan dan dampak setiap perubahan yang terkait dengan program tersebut, keanggotaan, syarat dan kondisi; Pelaporan tentang transaksi dan kinerja investasi selama periode pelaporan dan posisi keuangan program purnakarya pada akhir periode pelaporan; dan Penjelasan atas kebijakan investasi.

Laporan Keuangan Program Iuran Pasti

Laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya Pengungkapan Laporan perubahan aset neto transaksi dan kinerja Kebijakan pendanaan Kegiatan signifikan Hal lain yang disyaratkan dalam pengungkapan penjelasan program

Laporan keuangan program manfaat pasti terdiri atas: (par 16)(a) laporan yang menyajikan:(i) aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya;(ii) nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji yang membedakan antara manfaat telah menjadi hak (vested benefi ts) dan manfaat belum menjadi hak (non-vested benefits); dan(iii) surplus atau defi sit; atau

b. Laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya termasuk salah satu dari:(i) Catatan yang mengungkapkan nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji, yang membedakan antara manfaat telah menjadi hak dan manfaat belum menjadi hak; atau(ii) Referensi atas informasi aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya disertakan dalam laporan aktuaris.Jika penilaian aktuaria belum disajikan pada tanggal pelaporan keuangan, penilaian terakhir digunakan sebagai dasar penyusunan dan tanggal penilaian diungkapkan.

Untuk tujuan paragraf 16, nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji harus didasarkan pada manfaat purnakarya terjanji dalam persyaratan program manfaat purnakarya atas jasa yang diberikan sampai tanggal manfaat purnakarya menggunakan tingkat gaji kini atau tingkat gaji proyeksi dengan mengungkapkan dasar yang digunakan.Dampak setiap perubahan asumsi aktuaris yang mempunyai dampak signifikan pada nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji juga diungkapkan.

Laporan keuangan menjelaskan hubungan antara nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji dengan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya, dan kebijakan untuk pendanaan kewajiban manfaat purnakarya.

Tujuan Laporan Keuangan Program Manfaat Pasti

Memberikan informasi secara periodik tentang sumber daya keuangan dan kegiatan dari program manfaat purnakarya yang berguna untuk menilai hubungan antara akumulasi sumber daya dan manfaat program selama jangka waktu.LK antara lain terdiri dari :a. penjelasan mengenai kegiatan penting selama suatu periode pelaporan dan dampak setiap perubahan terkait dengan program manfaat purnakarya, keanggotaan, syarat dan kondisi;b. pelaporan tentang transaksi dan kinerja investasi selama periode pelaporan dan posisi keuangan program manfaat purnakarya pada akhir periode pelaporanc. informasi aktuaria sebagai salah satu bagian dari laporan atau sebagai laporan terpisah; dand. penjelasan tentang kebijakan investasi.Laporan Keuangan Program Manfaat PastiLaporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakaryaLaporan informasi aktuaria Laporan tersendiri menggabungkan aset netto dan nilai kini aktuaria surplus atau defisit Menambahkan dalam laporan aset netto surplus atau defisit Bagian catatan atas laporan keuangan Referensi disertakan dalam Laporan aktuarisPengungkapan: Laporan perubahan aset neto transaksi dan kinerja Kebijakan pendanaan Kegiatan signifikan Hal lain yang disyaratkan dalam pengungkapanNilai Kini AktuariaNilai kini dari pembayaran yang diharapkan oleh program manfaat purnakarya yang dapat dihitung dan dilaporkan dengan menggunakan tingkat gaji kini atau tingkat gaji proyeksi sampai dengan masa purnakarya peserta.Alasan Nilai Gaji KiniNilai kini aktuaria, merupakan penjumlahan dari seluruh gaji saat ini dapat diatribusikan ke setiap peserta dalam program manfaat purnakarya, dapat dihitung lebih obyektif daripada tingkat gaji proyeksi karena melibatkan lebih sedikit asumsi;

peningkatan manfaat yang dapat diatribusikan ke dalam kenaikan gaji menjadi kewajiban program manfaat purnakarya pada saat kenaikan gaji; dan

jumlah nilai kini aktuaria menggunakan tingkat gaji kini yang secara umum lebih terkait erat dengan jumlah terutang pada peristiwa penghentian atau pemutusanprogram purnakarya.Alasan Nilai Gaji Proyeksiinformasi keuangan seharusnya disajikan atas dasar kelangsungan usaha, terlepas dari asumsi-asumsi dan estimasi yang harus dibuat;

pada akhir pembayaran program manfaat purnakarya, manfaat ditentukan dengan mengacu pada gaji saat atau mendekati tanggal purnakarya; oleh karena itu gaji,tingkat iuran dan tingkat pengembalian harus diproyeksikan; dan

kesalahan untuk tidak memasukkan proyeksi gaji (sementara sebagian besar pendanaan didasari oleh proyeksi gaji) hal ini dapat mengakibatkan pelaporanpendanaan tampak berlebih tapi nyatanya tidak atau pendanaan terlihat cukup memadai tapi nyatanya kurang.

Nilai Kini AktuariaNilai kini aktuaria berdasarkan gaji kini, diungkapkan dalam laporan keuangan untuk menunjukkan kewajiban manfaat yang diterima pada tanggal pelaporan keuangan.

Nilai kini aktuaria berdasarkan proyeksi gaji diungkapkan untuk menunjukkan besarnya kewajiban potensial dengan dasar kelangsungan usaha sebagai dasar umum untuk pendanaan.

Sebagai tambahan atas pengungkapan nilai kini aktuaria, penjelasan memadai juga dibutuhkan untuk memberikan petunjuk yang lebih jelas dalam konteks bagaimana menyajikan nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji.

Penjelasan tersebut dapat berbentuk informasi tentang kecukupan pendanaan masa depan program manfaat purnakarya dan kebijakan pendanaan berdasarkan proyeksi gaji.Hal ini dimasukkan dalam laporan keuangan atau laporan aktuaris

Jika penilaian aktuaris belum disajikan pada tanggal pelaporan keuangan, penilaian terakhir digunakan sebagai dasar penyusunan laporan keuangan yang bersangkutan dan tanggal penilaian tersebut diungkapkan.Penilain Aset ProgramInvestasi program manfaat purnakarya harus diakui pada nilai wajar.

Pada kasus surat berharga yang diperdagangkan, maka nilai wajar adalah nilai pasar. Pada investasi program purnakarya yang dimiliki seandainya estimasi nilai wajar tidak mungkin, maka pengungkapan harus dibuat berisi alasan mengapa nilai wajar tidak dapat digunakan.

Penilaian Aset Program par 32Dalam kasus surat berharga yang diperdagangkan pada nilai wajar biasanya menggunakan nilai pasar karena dianggap sebagai nilai yang paling tepat untuk mengukur nilai surat berharga pada tanggal pelaporan dan kinerja investasi selama periode tersebut.

Surat-surat berharga yang nilai jatuh temponya sudah ditetapkan dan memang dimaksudkan untuk membayar manfaat purnakarya, atau bagian yang spesifik dari setiap program purnakarya, dinilai berdasarkan nilai jatuh temponya dengan asumsi tingkat pengembalian yang tetap tetap.

Investasi program purnakarya yang dimiliki namun tidak memungkinkan menggunakan nilai wajar, misalnya seluruh kepemilikkan entitas, maka perludiungkapkan mengapa nilai wajar tidak bisa digunakan.

Sepanjang investasi dicatat pada jumlah selain nilai pasar atau nilai wajar, maka nilai wajarnya biasanya juga diungkapkan.

Aset yang digunakan untuk operasional pendanaan dicatat sesuai dengan penerapan Pernyataan lain.

Isi Laporan KeuanganLaporan keuangan program manfaat purnakarya yang berupa manfaat pasti atau iuran pasti, berisi informasi berikut ini:a) Laporan perubahan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya;b) Ringkasan dari kebijakan akuntansi yang signifikan; danc) penjelasan mengenai program purnakarya dan pengaruh setiap perubahan program purnakarya selama periode tersebut.

Laporan Aset Netoa) laporan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya, mengungkapkan:i. aset pada akhir periode bersangkutan sesuai klasifikasinya;ii. dasar penilaian aset;iii. rincian setiap investasi tunggal yang melebihi 5% dari aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya atau 5% untuk setiap kelas atau jenis surat berharga;iv. rincian setiap investasi pemberi kerja; danv. liabilitas kecuali nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji;

Laporan Perubahan Aset Netob) laporan perubahan aset neto tersedia untuk manfaat purnakarya menyajikan hal-hal sebagai sebagai berikut:i. iuran pemberi kerja;ii. iuran karyawan;iii. pendapatan investasi seperti bunga dan deviden;iv. pendapatan lain-lain;v. manfaat yang dibayarkan dan terutang (analisis, misalnya purnakarya, kematian dan cacat, serta pembayaran secara lumpsum);vi. beban administrasi;vii. beban lain-lain;viii. pajak penghasilanix. laba rugi pelepasan investasi dan perubahan nilai investasi; danx. transfer dari dan untuk program purnakarya lain;Kebijakan Pendanaan(c) penjelasan mengenai kebijakan pendanaan;Untuk Program Manfaat Pastid) Nilai kini aktuaria atas manfaat terjanji yang membedakan antara manfaat telah menjadi hak (vested benefi ts) dan manfaat belum menjadi hak (non-vested benefi ts) berdasarkan manfaat terjanji sesuai persyaratan program purnakarya, jasa yang diberikan pada tanggal pelaporan dan menggunakan tingkat gaji kini atau tingkat gaji proyeksi; informasi ini termasuk lampiran laporan aktuaris yang disajikan bersamadengan laporan keuangan terkait; dane) Penjelasan signifikan mengenai asumsi aktuaris yang dibuat dan metode yang digunakan untuk menghitung nilai kini aktuaria atas manfaat purnakarya terjanji.Penjelasan Program Purnakaryaa) nama pemberi kerja dan kelompok karyawan yang menjadi peserta program manfaat purnakarya;b) jumlah peserta yang menerima manfaat purnakarya dan jumlah peserta lain yang diklasifi kasikan dengan tepat;c) jenis program purnakarya, program iuran pasti atau program manfaat pasti;d) catatan untuk mengetahui apakah peserta mempunyai kontribusi pada program purnakarya;e) penjelasan kewajiban manfaat purnakarya kepada peserta;f) penjelasan persyaratan penghentian setiap program purnakarya; dang) perubahan dalam huruf ( a) sampai f) pada periode pelaporan tercakup dalam laporan.

1