PSAK 102

14
PERNYATAAN STANDARAKUNTANSI KEUANGAN P ERNYATAAN S TANDAR A KUNTANSI KEUANGAN PSAK No. 102 27 Juni 2007 IKATANAKUNTANINDONESIA A KUNTANSI M URABAHAH

Transcript of PSAK 102

Page 1: PSAK 102

PERN

YATA

AN ST

ANDA

R AKU

NTAN

SI KEU

ANGA

N

PERNYATAANSTANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PSAK No. 102 27 Juni 2007

IKATAN AKUNTAN INDONESIA

AKUNTANSIMURABAHAH

Page 2: PSAK 102

PSAK No.102

Hak cipta © 2007, Ikatan Akuntan Indonesia

PERNYATAANSTANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

AKAKAKAKAKUNTUNTUNTUNTUNTANSIANSIANSIANSIANSIMURABAHAHMURABAHAHMURABAHAHMURABAHAHMURABAHAH

ii Hak Cipta © 2007 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Akuntansi Murabahah PSAK 102

Sanksi Pelanggaran Pasal 44:Undang-undang Nomor 7 tahun 1987 tentangPerubahan atas Undang-undang Nomor: 6 tahun 1982tentang Hak Cipta1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau mem-

perbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana denganpidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyakRp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, ataumenjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran HakCipta sebagai mana dimaksud dalam ayat (1), dipidana penjara palinglama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp50.000.000,00 (limapuluh juta rupiah).

Diterbitkan olehDewan Standar Akuntansi KeuanganIkatan Akuntan IndonesiaGraha AkuntanJl. Sindanglaya No. 1, Menteng Jakarta 10310Telp. : (021) 3190-4232Fax. : (021) 724-5078email: [email protected]: http://www.iaiglobal.or.id

Cetakan PertamaJuni 2007

Page 3: PSAK 102

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No 102: AkuntansiMurabahah telah disahkan oleh Dewan Standar AkuntansiKeuangan pada tanggal 27 Juni 2007.

Jakarta, 27 Juni 2007Dewan Standar Akuntansi Keuangan

M. Jusuf Wibisana KetuaDudi M. Kurniawan AnggotaJan Hoesada AnggotaSiddharta Utama AnggotaAgus Edy Siregar AnggotaHekinus Manao AnggotaEtty Retno Wulandari AnggotaJumadi AnggotaRoy Iman Wirahardja AnggotaRiza Noor Karim AnggotaMerliyana Syamsul AnggotaMeidyah Indreswari AnggotaJogiyanto Hartono Anggota

iii

Akuntansi Murabahah PSAK102

Hak Cipta © 2007 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Page 4: PSAK 102

DAFTAR ISI

Paragraf

PENDAHULUAN ........................................................... 01 - 17Tujuan ................................................................................ 01Ruang Lingkup ................................................................... 02 - 04Definisi ............................................................................... 05Karakteristik ...................................................................... 06 - 17

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN ........................ 18 - 36Akuntansi Untuk Penjual ................................................... 18 – 30Akuntansi Untuk Pembeli Akhir ........................................ 31 – 36

PENYAJIAN .................................................................... 37 – 39

PENGUNGKAPAN ........................................................ 40 – 41

KETENTUAN TRANSISI ............................................ 42

TANGGAL EFEKTIF .................................................... 43

PENARIKAN .................................................................. 44

Akuntansi Murabahah PSAK102

Hak Cipta © 2007 IKATAN AKUNTAN INDONESIAvi

Page 5: PSAK 102

Akuntansi Murabahah PSAK 102

102.1Hak Cipta © 2007 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGANNO. 102AKUNTANSI MURABAHAH

Paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miringadalah paragraf Standar. Paragraf Standar harus dibacadalam kaitannya dengan paragraf penjelasan yangdicetak dengan huruf tegak (biasa). Pernyataan ini tidakwajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material(immaterial items).

PENDAHULUAN

Tujuan

1. Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur pengakuan,pengukuran, penyajian, dan pengungkapan transaksimurabahah.

Ruang Lingkup

2. Pernyataan ini diterapkan untuk:(a) lembaga keuangan syariah dan koperasi syariah yang

melakukan transaksi murabahah baik sebagai penjualmaupun pembeli; dan

(b) pihak-pihak yang melakukan transaksi murabahahdengan lembaga keuangan syariah atau koperasisyariah.

3. Lembaga keuangan syariah yang dimaksud, antaralain, adalah:(a) perbankan syariah sebagaimana yang dimaksud dalam

peraturan perundang-undangan yang berlaku;(b) lembaga keuangan syariah nonbank seperti asuransi,

lembaga pembiayaan, dan dana pensiun; dan(c) lembaga keuangan lain yang diizinkan oleh peraturan

perundang-undangan yang berlaku untuk menjalankantransaksi murabahah.

Akuntansi Murabahah PSAK 102

Page 6: PSAK 102

102.2 Hak Cipta © 2007 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Akuntansi Murabahah PSAK 102

4. Pernyataan ini tidak mencakup pengaturanperlakuan akuntansi atas obligasi syariah (sukuk) yangmenggunakan akad murabahah.

Definisi

5. Berikut ini adalah pengertian istilah yangdigunakan dalam Pernyataan ini:

Aset murabahah adalah aset yang diperoleh dengan tujuanuntuk dijual kembali dengan menggunakan akadmurabahah.

Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yangdibayarkan untuk memperoleh suatu aset sampai denganaset tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untukdijual atau digunakan.

Biaya perolehan tunai adalah biaya perolehan apabilatransaksi dilakukan secara kas (tunai).

Diskon murabahah adalah pengurangan harga ataupenerimaan dalam bentuk apapun yang diperoleh pihakpembeli dari pemasok.

Murabahah adalah akad jual beli barang dengan hargajual sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan yangdisepakati dan penjual harus mengungkapkan biayaperolehan barang tersebut kepada pembeli.

Nilai wajar adalah jumlah yang dipakai untukmempertukarkan suatu aset antara pihak-pihak yangberkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai dalamsuatu transaksi dengan wajar.

Potongan murabahah adalah pengurangan kewajibanpembeli akhir yang diberikan oleh pihak penjual.

Page 7: PSAK 102

Akuntansi Murabahah PSAK 102

102.3Hak Cipta © 2007 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Uang muka adalah jumlah yang dibayar oleh pembelikepada penjual sebagai bukti komitmen untuk membelibarang dari penjual.

Karakteristik

6. Murabahah dapat dilakukan berdasarkan pesananatau tanpa pesanan. Dalam murabahah berdasarkan pesanan,penjual melakukan pembelian barang setelah ada pemesanandari pembeli.

7. Murabahah berdasarkan pesanan dapat bersifatmengikat atau tidak mengikat pembeli untuk membeli barangyang dipesannya. Dalam murabahah pesanan mengikatpembeli tidak dapat membatalkan pesanannya. Jika asetmurabahah yang telah dibeli oleh penjual mengalami penurunannilai sebelum diserahkan kepada pembeli, maka penurunan nilaitersebut menjadi tanggungan penjual dan akan mengurangi nilaiakad.

8. Pembayaran murabahah dapat dilakukan secara tunaiatau tangguh. Pembayaran tangguh adalah pembayaran yangdilakukan tidak pada saat barang diserahkan kepada pembeli,tetapi pembayaran dilakukan secara angsuran atau sekaliguspada waktu tertentu.

9. Akad murabahah memperkenankan penawaranharga yang berbeda untuk cara pembayaran yang berbedasebelum akad murabahah dilakukan. Namun jika akadtersebut telah disepakati, maka hanya ada satu harga (hargadalam akad) yang digunakan.

10. Harga yang disepakati dalam murabahah adalahharga jual, sedangkan biaya perolehan harus diberitahukan. Jikapenjual mendapatkan diskon sebelum akad murabahah, makadiskon itu merupakan hak pembeli.

Page 8: PSAK 102

102.4 Hak Cipta © 2007 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Akuntansi Murabahah PSAK 102

11. Diskon yang terkait dengan pembelian barang, antaralain, meliputi:(a) diskon dalam bentuk apapun dari pemasok atas pembelian

barang;(b) diskon biaya asuransi dari perusahaan asuransi dalam

rangka pembelian barang;(c) komisi dalam bentuk apapun yang diterima terkait dengan

pembelian barang.

12. Diskon atas pembelian barang yang diterima setelahakad murabahah disepakati diperlakukan sesuai dengankesepakatan dalam akad tersebut. Jika tidak diatur dalam akad,maka diskon tersebut menjadi hak penjual.

13. Penjual dapat meminta pembeli menyediakan agunanatas piutang murabahah, antara lain, dalam bentuk barang yangtelah dibeli dari penjual dan/atau aset lainnya.

14. Penjual dapat meminta uang muka kepada pembelisebagai bukti komitmen pembelian sebelum akad disepakati.Uang muka menjadi bagian pelunasan piutang murabahah,jika akad murabahah disepakati. Jika akad murabahah batal,maka uang muka dikembalikan kepada pembeli setelahdikurangi kerugian riil yang ditanggung oleh penjual. Jika uangmuka itu lebih kecil dari kerugian, maka penjual dapat memintatambahan dari pembeli.

15. Jika pembeli tidak dapat menyelesaikan piutangmurabahah sesuai dengan yang diperjanjikan, maka penjualdapat mengenakan denda kecuali jika dapat dibuktikan bahwapembeli tidak atau belum mampu melunasi disebabkan olehforce majeur. Denda tersebut didasarkan pada pendekatanta’zir yaitu untuk membuat pembeli lebih disiplin terhadapkewajibannya. Besarnya denda sesuai dengan yangdiperjanjikan dalam akad dan dana yang berasal dari dendadiperuntukkan sebagai dana kebajikan.

Page 9: PSAK 102

Akuntansi Murabahah PSAK 102

102.5Hak Cipta © 2007 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

16. Penjual boleh memberikan potongan pada saatpelunasan piutang murabahah jika pembeli:(a) melakukan pelunasan pembayaran tepat waktu; atau(b) melakukan pelunasan pembayaran lebih cepat dari waktu

yang telah disepakati.

17. Penjual boleh memberikan potongan dari total piutangmurabahah yang belum dilunasi jika pembeli:(a) melakukan pembayaran cicilan tepat waktu; dan atau(b) mengalami penurunan kemampuan pembayaran.

PENGAKUAN DAN PENGUKURAN

AKUNTANSI UNTUK PENJUAL

18. Pada saat perolehan, aset murabahah diakuisebagai persediaan sebesar biaya perolehan.

19. Pengukuran aset murabahah setelah perolehanadalah sebagai berikut:(a) jika murabahah pesanan mengikat, maka:

(i) dinilai sebesar biaya perolehan; dan(ii) jika terjadi penurunan nilai aset karena usang,

rusak, atau kondisi lainnya sebelum diserahkanke nasabah, penurunan nilai tersebut diakuisebagai beban dan mengurangi nilai aset:

(b) jika murabahah tanpa pesanan atau murabahahpesanan tidak mengikat, maka:(i) dinilai berdasarkan biaya perolehan atau nilai

bersih yang dapat direalisasi, mana yang lebihrendah; dan

(ii) jika nilai bersih yang dapat direalisasi lebihrendah dari biaya perolehan, maka selisihnyadiakui sebagai kerugian.

20. Diskon pembelian aset murabahah diakui sebagai:(a) pengurang biaya perolehan aset murabahah, jika

terjadi sebelum akad murabahah;

Page 10: PSAK 102

102.6 Hak Cipta © 2007 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Akuntansi Murabahah PSAK 102

(b) kewajiban kepada pembeli, jika terjadi setelah akadmurabahah dan sesuai akad yang disepakati menjadihak pembeli;

(c) tambahan keuntungan murabahah, jika terjadi setelahakad murabahah dan sesuai akad menjadi hakpenjual; atau

(d) pendapatan operasi lain, jika terjadi setelah akadmurabahah dan tidak diperjanjikan dalam akad.

21. Kewajiban penjual kepada pembeli atas pengembaliandiskon pembelian akan tereliminasi pada saat:(a) dilakukan pembayaran kepada pembeli sebesar jumlah

potongan setelah dikurangi dengan biaya pengembalian;atau

(b) dipindahkan sebagai dana kebajikan jika pembeli sudahtidak dapat dijangkau oleh penjual.

22. Pada saat akad murabahah, piutang murabahahdiakui sebesar biaya perolehan aset murabahah ditambahkeuntungan yang disepakati. Pada akhir periode laporankeuangan, piutang murabahah dinilai sebesar nilai bersihyang dapat direalisasi, yaitu saldo piutang dikurangipenyisihan kerugian piutang.

23. Keuntungan murabahah diakui:(a) pada saat terjadinya penyerahan barang jika

dilakukan secara tunai atau secara tangguh yangtidak melebihi satu tahun; atau

(b) selama periode akad sesuai dengan tingkat risiko danupaya untuk merealisasikan keuntungan tersebutuntuk transaksi tangguh lebih dari satu tahun. Metode-metode berikut ini digunakan, dan dipilih yang palingsesuai dengan karakteristik risiko dan upaya transaksimurabahah-nya:(i) Keuntungan diakui saat penyerahan aset

murabahah. Metode ini terapan untuk murabahahtangguh dimana risiko penagihan kas daripiutang murabahah dan beban pengelolaan

Page 11: PSAK 102

Akuntansi Murabahah PSAK 102

102.7Hak Cipta © 2007 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

piutang serta penagihannya relatif kecil.(ii) Keuntungan diakui proporsional dengan besaran

kas yang berhasih ditagih dari piutangmurabahah. Metode ini terapan untuk transaksimurabahah tangguh dimana risiko piutang tidaktertagih relatif besar dan/atau beban untukmengelola dan menagih piutang tersebut relatifbesar juga.

(iii)Keuntungan diakui saat seluruh piutangmurabahah berhasil ditagih. Metode ini terapanuntuk transaksi murabahah tangguh dimana risikopiutang tidak tertagih dan beban pengelolaanpiutang serta penagihannya cukup besar. Dalampraktek, metode ini jarang dipakai, karenatransaksi murabahah tangguh mungkin tidakterjadi bila tidak ada kepastian yang memadaiakan penagihan kasnya.

24. Pengakuan keuntungan, dalam paragraf 23 (b) (ii),dilakukan secara proporsional atas jumlah piutang yang berhasilditagih dengan mengalikan persentase keuntungan terhadapjumlah piutang yang berhasil ditagih. Persentase keuntungandihitung dengan perbandingan antara margin dan biayaperolehan aset murabahah.

25. Berikut ini contoh perhitungan keuntungan secaraproporsional untuk suatu transaksi murabahah dengan biayaperolehan aset (pokok) Rp800,00 dan keuntungan Rp200,00;serta pembayaran dilakukan secara angsuran selama 3 tahun;dimana jumlah angsuran, pokok dan keuntungan yang diakuisetiap tahun adalah sebagai berikut:

Tahun Angsuran (Rp) Pokok (Rp) Keuntungan (Rp)1 500,00 400,00 100,002 300,00 240,00 60,003 200,00 160,00 40,00

Page 12: PSAK 102

102.8 Hak Cipta © 2007 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Akuntansi Murabahah PSAK 102

26. Potongan pelunasan piutang murabahah yangdiberikan kepada pembeli yang melunasi secara tepatwaktu atau lebih cepat dari waktu yang disepakati diakuisebagai pengurang keuntungan murabahah.

27. Pemberian potongan pelunasan piutang murabahahdapat dilakukan dengan menggunakan salah satu metodeberikut:(a) diberikan pada saat pelunasan, yaitu penjual mengurangi

piutang murabahah dan keuntungan murabahah; atau(b) diberikan setelah pelunasan, yaitu penjual menerima

pelunasan piutang dari pembeli dan kemudianmembayarkan potongan pelunasannya kepada pembeli.

28. Potongan angsuran murabahah diakui sebagaiberikut:(a) jika disebabkan oleh pembeli yang membayar secara

tepat waktu, maka diakui sebagai pengurangkeuntungan murabahah;

(b) jika disebabkan oleh penurunan kemampuanpembayaran pembeli, maka diakui sebagai beban.

29. Denda dikenakan jika pembeli lalai dalammelakukan kewajibannya sesuai dengan akad, dan dendayang diterima diakui sebagai bagian dana kebajikan.

30. Pengakuan dan pengukuran uang muka adalahsebagai berikut:(a) uang muka diakui sebagai uang muka pembelian

sebesar jumlah yang diterima;(b) jika barang jadi dibeli oleh pembeli, maka uang muka

diakui sebagai pembayaran piutang (merupakanbagian pokok);

(c) jika barang batal dibeli oleh pembeli, maka uang mukadikembalikan kepada pembeli setelah diperhitungkandengan biaya-biaya yang telah dikeluarkan olehpenjual .

Page 13: PSAK 102

Akuntansi Murabahah PSAK 102

102.9Hak Cipta © 2007 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

AKUNTANSI UNTUK PEMBELI AKHIR

31. Hutang yang timbul dari transaksi murabahahtangguh diakui sebagai hutang murabahah sebesar hargabeli yang disepakati (jumlah yang wajib dibayarkan).

32. Aset yang diperoleh melalui transaksi murabahahdiakui sebesar biaya perolehan murabahah tunai. Selisihantara harga beli yang disepakati dengan biaya perolehantunai diakui sebagai beban murabahah tangguhan.

33. Beban murabahah tangguhan diamortisasi secaraproporsional dengan porsi hutang murabahah.

34. Diskon pembelian yang diterima setelah akadmurabahah, potongan pelunasan dan potongan hutangmurabahah diakui sebagai pengurang beban murabahahtangguhan.

35. Denda yang dikenakan akibat kelalaian dalammelakukan kewajiban sesuai dengan akad diakui sebagaikerugian.

36. Potongan uang muka akibat pembeli akhir batalmembeli barang diakui sebagai kerugian.

PENYAJIAN

37. Piutang murabahah disajikan sebesar nilai bersihyang dapat direalisasikan, yaitu saldo piutang murabahahdikurangi penyisihan kerugian piutang.

38. Margin murabahah tangguhan disajikan sebagaipengurang (contra account) piutang murabahah.

39. Beban murabahah tangguhan disajikan sebagaipengurang (contra account) hutang murabahah.

Page 14: PSAK 102

102.10 Hak Cipta © 2007 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Akuntansi Murabahah PSAK 102

PENGUNGKAPAN

40. Penjual mengungkapkan hal-hal yang terkaitdengan transaksi murabahah, tetapi tidak terbatas pada:(a) harga perolehan aset murabahah;(b) janji pemesanan dalam murabahah berdasarkan

pesanan sebagai kewajiban atau bukan; dan(c) pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK 101:

Penyajian Laporan Keuangan Syariah.

41. Pembeli mengungkapkan hal-hal yang terkaitdengan transaksi murabahah, tetapi tidak terbatas pada:(a) nilai tunai aset yang diperoleh dari transaksi

murabahah;(b) jangka waktu murabahah tangguh.(c) pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK 101:

Penyajian Laporan Keuangan Syariah.

KETENTUAN TRANSISI

42. Pernyataan ini berlaku secara prospektif untuktransaksi murabahah yang terjadi setelah tanggal efektif.Untuk meningkatkan daya banding laporan keuanganmaka entitas dianjurkan menerapkan Pernyataan inisecara retrospektif.

TANGGAL EFEKTIF

43. Pernyataan ini berlaku untuk penyusunan danpenyajian laporan keuangan entitas yang dimulai padaatau setelah tanggal 1 Januari 2008.

PENARIKAN

44. Pernyataan ini menggantikan PSAK 59: AkuntansiPerbankan Syariah yang berhubungan dengan pengakuan,pengukuran, penyajian, dan pengungkapan murabahah.