PSAK 1

6
CONCEPTUAL FRAMEWORK (Penerapan dalam Laporan Keuangan PT Indonesia Tbk.) Conseptual Framework adalah suatu konsep yang menjadi dasar seperangkat peraturan dan standar akuntansi yang saling berhubungan. Conceptual Framework menjadi referensi bagi praktisi akuntansi dalam memecahkan masalah-masalah dalam pelaporan. Kerangka Dasar Penyusunan & Penyajian Laporan Keuangan PSAK – IFRS (KDPPLK) Merupakan Konsep dasar yang mendasari penyusunan dan pelaporan penyajian laporan keuangan bagi para pemakai eksternal. Tujuan KDPPLK adalah menjadi acuan bagi: 1. Penyusun standar akuntansi keuangan dalam tugasnya. 2. Penyusun laporan keuangan untuk menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam standar. 3. Diatur auditor dalam memberikan pendapat. 4. Pemakai laporan keuangan dalam menafsirkan informasi dalam laporan keuangan. Isi KDPPLK: 1. Tujuan laporan keuangan 2. Asumsi dasar 3. Karakterisrik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporan keuangan 4. Pengakuan unsur laporan keuangan 5. Pengukuran unsur laporan keuangan Kelompok 2 (Kecubung) | 7B Akuntansi Reguler 2015

description

Conceptual Framework

Transcript of PSAK 1

Page 1: PSAK 1

CONCEPTUAL FRAMEWORK

(Penerapan dalam Laporan Keuangan PT Indonesia Tbk.)

Conseptual Framework adalah suatu konsep yang menjadi dasar seperangkat peraturan dan standar akuntansi yang saling berhubungan. Conceptual Framework menjadi referensi bagi praktisi akuntansi dalam memecahkan masalah-masalah dalam pelaporan.

Kerangka Dasar Penyusunan & Penyajian Laporan Keuangan PSAK – IFRS (KDPPLK)

Merupakan Konsep dasar yang mendasari penyusunan dan pelaporan penyajian laporan keuangan bagi para pemakai eksternal.

Tujuan KDPPLK adalah menjadi acuan bagi:

1. Penyusun standar akuntansi keuangan dalam tugasnya.2. Penyusun laporan keuangan untuk menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur

dalam standar.3. Diatur auditor dalam memberikan pendapat.4. Pemakai laporan keuangan dalam menafsirkan informasi dalam laporan keuangan.

Isi KDPPLK:

1. Tujuan laporan keuangan2. Asumsi dasar3. Karakterisrik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporan keuangan4. Pengakuan unsur laporan keuangan5. Pengukuran unsur laporan keuangan6. Konsep modal serta pemeliharaan modal.

Kelompok 2 (Kecubung) | 7B Akuntansi Reguler 2015

Page 2: PSAK 1

Penerapan KDPPLK (Conceptual Framework) dalam Laporan Keuangan PT Indonesia Tbk.

Tujuan Pelaporan KeuanganPT Indonesia Tbk merupakan perusahaan yang sudah go public di pasar modal Indonesia. Oleh karena itu, sejalan dengan conceptual framework, Indonesia menyiapkan laporan keuangan bertujuan umum (general-purpose financial report) yang mengacu pada Full IFRS dengan tujuan menyediakan informasi keuangan entitas pelapor yang berguna bagi investor ekuitas, pemberi dana pinjaman, dan kreditor kini dan potensial dalam membuat keputusan dalam kapasitasnya sebagai penyedia modal.

Karakteristik KualitatifKarakteristik kualitatif dijabarkan menjadi karakteristik kualitatif fundamental (fundamental qualitative characteristic) dan karakteristik kualitatif peningkat (enhancing qualitative characteristic). Karakteristik kualitatif fundamental terdiri dari relevansi dan penyajian jujur (paragraf QC5) dan karakteristik kualitatif peningkat terdiri dari komparabilitas, verifiabilitas, ketepatan waktu, dan keterpahaman (paragraf QC19). Berikut adalah contoh karakter kualitatif dalam LK Unilever:1. Ketepatan waktu: dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi analisis kinerja perusahaan,

Unilever secara berkala menerbitkan laporan interim per triwulan.2. Konsistensi: Unilever secara konsisten menilai persediaannya dengan nilai yang terendah antara

biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Metode yang dipakai untuk menentukan biaya perolehan adalah metode rata-rata bergerak. Harga perolehan barang jadi dan barang dalam proses terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung serta alokasi biaya overhead yang terkait dengan produksi. Selain itu, jumlah yang dilaporkan kepada Direksi sehubungan dengan jumlah aset dan liabilitas diukur dengan cara yang konsisten dengan yang dilaporkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Aset dan liabilitas ini dialokasikan berdasarkan segmen operasi mereka.

3. Komparabilitas: Sebagian besar perusahaan di industri yang sama dengan yang dijalankan Unilever menggunakan metode Average untuk mengukur nilai sediaan barang dagangan. Sejalan dengan ketentuan dalam PSAK, metode yang dipakai Unilever untuk menentukan biaya perolehan adalah metode rata-rata bergerak.

4. Kejujuran Penyajian: Pada tahun 2014, manajemen menemukan bahwa trade term balances tidak disajikan dengan sesuai di dalam laporan keuangan konsolidasian tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013. Oleh karena itu, laporan keuangan konsolidasian tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013 telah disajikan kembali untuk menampilkan angka-angka yang sesuai.

5. Materialitas: Unilever mengungkapkan rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak berelasi secara lengkap karena dipandang mempengaruhi pengambilan keputusan.

Hambatan Biaya dalam Menerapkan Karakteristik KualitatifUnilever perlu mempertimbangkan apakah manfaat yang diperoleh dari menggunakan metode penilaian aset tetap melebihi biaya yang ditimbulkan untuk menyediakan informasi terkait. Dalam kasus ini, bila Unilever mempertimbangkan bahwa biaya terkait penyediaan informasi revaluasi aset lebih tinggi daripada manfaat yang diperoleh maka Unilever lebih baik menggunakan metode historical cost sebab metode ini juga diperbolehkan dalam SAK. Ditambah lagi, bangunan pabrik digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan, bukan untuk dijual. Maka bangunan lebih tepat dinilai menggunakan historical cost.

Kelompok 2 (Kecubung) | 7B Akuntansi Reguler 2015

Page 3: PSAK 1

Asumsi Kelangsungan UsahaAsumsi kelangsungan usaha tidak dinyatakan secara eksplisit dalam CALK Unilever. Karena Unilever berintensi untuk beroperasi dalam jangka panjang maka seharusnya laporan keuangan Unilever disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha. Asumsi kelangsungan usaha memiliki implikasi terhadap akuntansi.

Elemen Dasar Laporan Keuangan1. Konsep Pengakuan Aktiva

Misal: Goodwill merupakan selisih lebih antara biaya perolehan dan nilai wajar aset bersih bisnis pada tanggal akuisisi. Goodwill diuji penurunan nilainya setiap tahun dan dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi kerugian penurunan nilai. Kerugian penurunan nilai atas goodwill tidak dapat dipulihkan. Keuntungan dan kerugian pelepasan entitas mencakup jumlah tercatat goodwill yang terkait dengan bisnis yang dijual.

2. Konsep Pengakuan LiabilitasLiabilitas diakui dalam laporan posisi keuangan jika kemungkinan besar pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonomik timbul dari penyelesaian kewajiban kini dan jumlah penyelesaian kewajiban dapat diukur secara andal.Terkait kewajiban bonus, perseroan mengakui liabilitas dan beban atas bonus, berdasarkan suatu rumus yang memperhitungkan laba yang tersedia bagi pemegang saham Perseroan dan prestasi kerja karyawan setelah penyesuaianpenyesuaian tertentu. Perseroan mengakui kewajiban apabila ada kewajiban kontraktual atau apabila ada praktik di masa lalu yang menimbulkan kewajiban konstruktif. Dalam kasus ini, yang menjadi “peristiwa masa lalu” untuk dapat mengakibatkan diakuinya kewajiban adalah pada saat pekerja telah memberikan jasanya kepada perusahaan tetapi perusahaan belum memberikan imbalan kepada pekerja sehingga timbulah kewajiban. Oleh karena itu, Unilever dapat mengakui biaya dan liabilitas bonus. Liabilitas diakui dalam laporan posisi keuangan jika kemungkinan besar pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonomik timbul dari penyelesaian kewajiban kini dan jumlah penyelesaian kewajiban dapat diukur secara andal.

3. Konsep Pengakuan PendapatanPendapatan diakui dalam laporan laba rugi bila peningkatan manfaat ekonomik masa depan terkait peningkatan aset atau pengurangan liabilitas telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. Untuk menentukan apakah perusahaan dapat mengakui adanya peningkatan aset (pengakuan pendapatan) yang timbul dari penjualan produk perlu mengacu pada PSAK 23, Pendapatan. Grup mengakui pendapatan ketika jumlah pendapatan dapat diukur secara andal, besar kemungkinan manfaat ekonomis masa depan akan mengalir kepada entitas dan pada saat risiko dan manfaat kepemilikan barang secara signifikan telah berpindah kepada pelanggan. Penjualan ekspor diakui pada saat penyerahan barang di atas kapal di pelabuhan pengirim (f.o.b. shipping point). Penjualan lokal ke pelanggan modern trade diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan dan penjualan lokal ke pelanggan general trade diakui saat barang diserahterimakan pada titik penyerahan yang disepakati dengan pelanggan.

4. Konsep pengakuan biayaBiaya diakui di dalam laporan laba rugi bila pengurangan manfaat ekonomik masa depan terkait pengurangan aset atau peningkatan liabilitas telah terjadi dan dapat diukur secara andal. Lebih

Kelompok 2 (Kecubung) | 7B Akuntansi Reguler 2015

Page 4: PSAK 1

lanjut lagi, paragraf 4.52 menyatakan :Biaya diakui segera di dalam laporan laba rugi bila suatu pengeluaran tidak menghasilkan manfaat ekonomik masa depan atau jika, dan sepanjang, manfaat ekonomik masa depan tidak memenuhi syarat, atau tidak lagi memenuhi syarat, untuk diakui sebagai aset. Beban Unilever diakui pada saat terjadinya dengan menggunakan metode akrual.

Pengukuran Elemen Laporan Keuangan1. Aset dan liabilitas keuangan Grup yang diakui dan diukur pada nilai wajar adalah piutang derivatif

dan utang derivatif. Pengukuran nilai wajar dari piutang dan utang derivatif termasuk dalam Tingkat 2. Instrumen keuangan tersebut tidak diperdagangkan di pasar aktif sehingga nilai wajarnya ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Teknik tersebut menggunakan data pasar yang dapat diobservasi sepanjang tersedia, dan seminimal mungkin tidak mengacu pada estimasi. Apabila seluruh input signifikan atas nilai wajar dapat diobservasi, instrumen keuangan ini termasuk dalam Tingkat 2.

2. Pada saat pengakuan awal piutang usaha diukur pada nilai wajarnya dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif apabila dampak pendiskontoan signifikan, dikurangi dengan provisi atas penurunan nilai. Penurunan nilai piutang Unilever diukur pada realizable value. Pada pengukuran menurut realizable value, aset dinyatakan dalam jumlah kas atau setara kas yang dapat diperoleh sekarang dengan menjual aktiva dalam pelepasan normal (orderly disposal).

3. Instrumen derivatif pada awalnya diakui sebesar nilai wajar pada saat kontrak tersebut dilakukan dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya.

4. Pada saat pengakuan awal, pinjaman diakui sebesar nilai wajar, dikurangi dengan biaya-biaya transaksi yang terjadi. Selanjutnya, pinjaman diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

Konsep Pemeliharaan Modal

Pemeliharaan modal keuangan: laba diperoleh jika jumlah finansial dari aktiva bersih pada suatu akhir periode melebihi jumlah finansial dari aktiva bersih pada awal periode.

Pemeliharaan modal fisik: laba diperoleh jika kapasitas produktif fisik atau kemampuan usaha pada akhir periode melebihi kapasitas produktif fisik pada awal periode.

Kelompok 2 (Kecubung) | 7B Akuntansi Reguler 2015

Unilever selalu mengalami peningkatan laba usaha dan penjualan bersih dari tahun ke tahun dikarenakan konsep pemeliharaan modal yang baik.