PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file 1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ......

84

Transcript of PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file 1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ......

Page 1: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,
Page 2: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

SEPASANG RAJAWALIOleh Teguh SupriantoCetakan pertamaPenerbit Cintamedia, JakartaPenyunting : Puji S.Gambar sampul oleh Soeryadi

Hak cipta pada PenerbitDilarang mengcopy atau memperbanyaksebagian atau seluruh isi buku initanpa izin tertulis dari penerbitTeguh SupriantoSerial Pendekar Rajawali Saktidalam episode:Sepasang Rajawali128 hal, ; 12 x 18 cm

Pembuat Ebook :Scan buku ke djvu :Abu Keisel

Convert : Abu KeiselEditor : Deeemart86

Ebook pdf oleh : Dewi KZhttp://kangzusi.com/ http://dewi-kz.info/http://kangzusi.info/ http://cerita_silat.cc/

Page 3: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

1

"Khraghk...!"Seekor burung rajawali raksasa berwarna putih

keperakan melayang-layang di angkasa. Di punggungnyaduduk seorang pemuda berbaju rompi putih yang berkibar-kibar tertiup angin. Burung rajawali raksasa itu terusmenukik turun menuju sebuah lembah besar. Sebuahdanau berair biru bening menghias lembah itu. Pemudatampan di atas punggung rajawali raksasa itu bergegasmelompat turun, begitu burung itu mendarat di tepi danau.

Rajawali raksasa mengepak-ngepakkan sayapnya dankepalanya digeleng-gelengkan. Sikapnya kelihatan begitugelisah. Sebelah kaki kanannya dihentak-hentakkan ketanah. Pemuda tampan berbaju rompi yang ternyataadalah Rangga si Pendekar Rajawali Sakti, memperhatikandengan kening berkerut. Dihampiri dan dipeluknya kepalaburung itu. Namun rajawali raksasa melepaskan pelukanRangga.

"Rajawali, ada apa? Kenapa gelisah begitu?" tanyaRangga tidak mengert i akan sikap sahabatnya itu.

"Khrrrk...!" rajawali raksasa hanya mengkirik gelisah."Tidak biasanya kau bersikap begini, Rajawali. Apa yang

membuatmu gelisah?" tanya Rangga penuh rasa heran dankhawatir.

Rajawali raksasa mendekam dan menggerung-gerunglirih. Sayapnya terpentang lebar, menutupi hamparanrumput di tepi danau. Rangga semakin heran, kemudianduduk bersila di depan rajawali raksasa. Kegelisahanburung raksasa itu membuatnya bertanya-tanya sendiri.Dia yakin ada sesuatu yang membuat rajawali raksasabersikap begitu. Tapi apa?

"Rajawali, Sahabatku. Kenapa kau gelisah begitu?"tanya Rangga mendesak lagi.

"Grrrhk...!" rajawali raksasa menggerung pelan.Kepalanya terangkat naik, kemudian menjulur ke arahtebing lembah sebelah Selatan.

Page 4: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

Rangga melayangkan pandangannya ke arah tebinglembah sebelah Selatan. Tidak ada yang dapat ditemukandi sana, selain dinding yang cukup curam dan berbatudengan beberapa pohon menyembul keluar dari bebatuan.Dinding itu sangat curam, dan sukar untuk didaki.Pendekar Rajawali Sakti masih belum mengertimaksudnya. Dia menolehkan kepalanya memandangkembali kepada rajawali raksasa yang terus menggerung-gerung lirih.

"Tidak ada apa-apa di sana. Apa yang...."Belum sempat Rangga melanjutkan ucapannya,

mendadak rajawali raksasa membumbung naik keangkasa. Rangga melompat berdiri memandangi sahabat-nya yang terus melayang dan berputar-putar di atas lembahini. Sungguh tidak dimengert i sikap rajawali raksasa yangmenjadi gurunya, orang tua angkat, dan juga sahabatnyaini.

"Rajawali, turunlah! Apa yang kau lakukan di atassana?" seru Rangga keras.

"Khraghk!""Aku tidak mengert i maksudmu?"Rajawali raksasa membuat putaran tiga kali di udara,

kemudian membumbung semakin tingg i dan terus melesatke arah Utara. Begitu cepatnya, sehingga dalam waktusebentar saja rajawali raksasa telah lenyap daripandangan. Kini tinggal Rangga berdiri mematung sambilmemandang kepergian rajawali raksasa itu denganperasaan berkecamuk tidak menentu. Benar-benarmembingungkan sikap rajawali raksasa sahabatnya itu.Belum pernah rajawali bersikap seperti itu sebelumnya.Apa sebenarnya yang terjadi? Macam-macam pertanyaanberkecamuk di benak Pendekar Rajawali Sakti.

"Hm..., dia menunjuk ke arah Selatan. Ketika melayangdi udara, dia melakukan putaran tiga kali di udara. Apamaksudnya? Apakah aku harus perg i ke arah Selatan?"gumam Rangga bertanya-tanya sendiri.

Rangga mengarahkan pandangannya ke arah Selatan.

Page 5: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

Terlihat dinding lembah yang sangat curam, berbatu, danhanya sedikit pepohonan yang terdapat. Tidak terlalu tinggimemang, namun sangat curam. Sangat sukar untuk didaki.Namun bagi Pendekar Rajawali Sakti hal itu bukanlahsuatu kesulitan. Hanya dua kali lompatan saja, pasti sudahbisa mencapai puncak tebing itu.

"Hm..., lembah ini sepert i t idak pernah dimasuki orang.Dan.... Heh! Ada apa di atas sana?"

Telinga Rangga yang tajam bagai setajam rajawali,langsung dapat mendengar suara pertempuran dari atastebing lembah ini. Tanpa berpik ir lebih jauh lagi, PendekarRajawali Sakti itu melesat cepat mendaki tebing curamberbatu itu. Gerakannya sungguh ringan, bagaikansegumpal kapas tertiup angin. Hanya dua kali lompatansaja, sudah tiba di puncak tebing.

"Oh!" Rangga tersentak kaget beg itu mencapai puncaktebing lembah.

Apa yang dilihat Pendekar Rajawali Sakti hingga sampaiterkejut seperti itu?

***

Seorang laki-laki bertubuh gemuk berpakaian indahbersulam benang emas, bertarung sengit melawan empatperempuan tua berbaju kumal dan warna hampir sama.Tampak sekali kalau laki-laki bertubuh gemuk itukewalahan menghadapi lawan-lawannya. Entah sudahberapa kali menerima pukulan dan tendangan keras dariempat lawannya itu. Di sekitar tempat itu tergeletak kira-kira dua puluh orang berpakaian seragam prajurit.

Rangga kenal betul dengan lambang yang dikenakanpada bagian dada prajurit-prajurit yang menggeletak takbernyawa itu. Lambang Kerajaan Galung. Dan laki-lakigemuk yang tengah bertarung itu tidak lain adalah PatihGiling Wesi, seorang patih kenamaan dari Kerajaan Galung.Rangga kenal betul dengan Patih Giling Wesi, sewaktu

Page 6: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

sama-sama menghadapi gerombolan Bidadari Sungai Ular.Gerombolan yang dipimpin seorang wanita bernama SakaLintang itu dulu telah menculik Intan Kemuning, putritunggal Patih Giling Wesi (Baca serial Pendekar RajawaliSakti dalam episode "Bidadari Sungai Ular"). Entah sudahberapa lama peristiwa itu terjadi, dan Rangga tidak bisamengingatnya secara pasti.

"Akh!" Patih Giling Wesi memekik tertahan ketika satubatang tongkat berkepala bulat menghantam kerasdadanya.

Laki-laki bertubuh gemuk itu terjungkal deras ke tanah.Dan belum sempat bangkit, satu tendangan kerasmenghantam iganya. Akibatnya tubuh gemuk itubergulingan beberapa tombak Seorang dari empatperempuan tua itu melompat tinggi, dan meluruk derassambil mengarahkan tongkatnya yang berujung runcing kearah dada Patih Giling Wesi.

"Hih!" Melihat keadaan Patih Giling Wesi yang sudahtidak berdaya lagi, Rangga segera melesat cepat memapakserangan perempuan tua itu.

Tangan kirinya tepat menghantam tongkat, sedangkankaki kanannya mendarat telak di tubuh perempuan tua itu.Akibatnya, perempuan tua itu terpental jauh ke belakang.Rangga mendarat lunak di samping Patih Giling Wesi yangmenggeletak dengan napas tersengal.

"Rangga...," desis Patih Giling Wesi setengah tidakpercaya begitu mengenali orang yang menyelamatkannyawanya.

"Apa kabar, Paman Patih?" ucap Rangga lembut serayamembantu Patih Giling Wesi berdiri.

"Baik! Terima kasih," sahut Patih Giling Wesi setelahmampu berdiri lagi.

"Mengapa mereka mengeroyokmu, Paman?" tanyaRangga seraya melirik empat orang perempuan tua yangsudah berdiri berdampingan dengan tatapan mata penuhkemarahan.

"Nanti akan kuceritakan! Sebaiknya kita segera

Page 7: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

tinggalkan tempat ini," sahut Patih Giling Wesi."Kenapa?"Belum sempat pertanyaan Rangga terjawab, salah

seorang dari perempuan tua itu melompat sambil berteriakkeras. Ujung tongkatnya yang runcing mengarah ke dadaPendekar Rajawali Sakti. Namun dengan gesit sekali,Rangga memiringkan tubuhnya ke kanan seraya tangankirinya menepak tongkat itu hingga terpental ke samping.Secepat itu pula, kaki kanannya melayang sambil memutartubuhnya sedikit. Hasilnya, telapak kaki Rangga tepatmenghantam dada wanita tua itu.

"Hugh!" wanita tua itu merigeluh pendek, dan tersurukke belakang beberapa langkah.

"Cepat, Rangga! Tinggalkan tempat ini!" seru Patih GilingWesi.

"Tunggu!" sentak Rangga cepat.Namun Patih Giling Wesi sudah berlari cepat disertai

pengerahan ilmu meringankan tubuh. Rangga tidak punyapilihan lain. Kembali melesat cepat, dan menyambar tubuhPatih Giling Wesi. Begitu cepatnya Pendekar Rajawali Saktibergerak, sehingga dalam waktu sekejap saja bayangantubuhnya sudah lenyap membawa Patih Giling Wesi.

"Setan alas! Kejar mereka!" seru salah seorangperempuan tua mengumpat geram.

Empat orang wanita itu segera berlari cepat mengejarke arah Rangga dan Patih Giling Wesi pergi.

Dilihat dari gerakan berlari, jelas kalau merekaberempat bukanlah orang sembarangan. Gerakan kakinyabegitu lincah dan ringan, seolah-olah melayang di atastanah. Begitu cepatnya mereka berlari, sehingga yangtampak hanya empat bayangan coklat kehitamanberkelebatan di pepohonan yang rapat.

Mereka sudah berlari begitu jauh, namun belum jugamelihat bayangan dua orang yang dikejarnya. Rangga danPatih Giling Wesi bagaikan lenyap ditelan bumi. Merekamenghentikan pengejaran di sebuah padang rumput luas,lalu merayapi sekitarnya beberapa saat. Tak tampak

Page 8: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

sebuah bayangan pun berkelebat di sekitar tempat itu."Monyet! Setan belang!" salah seorang perempuan tua

itu menyumpah-nyumpah kesal."Sebaiknya kita kembali saja ke Galung," usul seorang

lagi."Tidak! Patih sialan itu harus ditemukan!" sanggah

seorang lagi. "Huh! Siapa anak muda itu...?""Empat Bayangan Iblis Neraka tidak boleh

dipermalukan. Siapa pun dia, harus mampus!" rungut salahseorang.

"Kalau begitu, ayo kita cari lagi. Mereka pasti belumjauh dari tempat ini," ajak satunya lagi.

"Cepatlah, sebelum hari gelap!" Empat orangperempuan tua yang berjuluk Empat Bayangan Iblis Nerakaitu segera bergerak cepat meninggalkan padang rumputyang luas ini. Julukan Bayangan Iblis memang tepat,karena gerakan mereka begitu cepat seperti bayangansaja. Dalam waktu sekejap saja mereka sudah lenyapkembali masuk ke dalam hutan. Mereka adalah tokohrimba persilatan dari golongan hitam. Masing-masing namadapat dikenali dari tongkat yang digunakan sebagaisenjata. Yang bertongkat merah, bernama Rara Merah.Sedangkan yang bertongkat kuning, bernama Rara Kuning.Juga yang hijau dan biru bernama Rara Hijau dan RaraBiru. Mereka empat bersaudara dengan tingkatkepandaian cukup tinggi.

***

Sementara itu jauh di dalam hutan, Ranggamenurunkan Patih Giling Wesi dari kempitannya. Laki-lakiitu menggeliatkan tubuhnya, berusaha menghilangkan rasapegal akibat kempitan tangan Pendekar Rajawali Sakti.Sementara siang telah berganti senja. Suasana sekitarhutan yang gelap, semakin bertambah gelap karena kurangmendapat cahaya matahari.

Page 9: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

Patih Giling Wesi mengumpulkan ranting kering yangbanyak tersebar di sekitar hutan itu. Setelah terkumpul,kemudian ditumpuk dan dinyalakannya dengan pemantikapi yang diambil dari balik sabuknya. Laki-laki gemuk itududuk di dekat api kecil dari ranting-ranting kering yangterbakar. Rangga men-dekati dan duduk di sampingnya.

"Api ini akan mengundang mereka, Paman Patih," kataRangga memperingatkan.

"Hari sudah gelap. Hutan ini banyak binatang buasnya,Rangga," sahut Patih Giling Wesi. Memang, dia kenal betulseluk-beluk Hutan Krambang ini.

Rangga tidak berkata-kata lagi. Tapi dikuranginyaranting-ranting itu, sehingga nyala api menjadi lebih kecil.Patih Giling Wesi hanya diam saja. Kata-kata Ranggamemang ada benarnya juga. Tapi api penting juga untukmencegah binatang buas yang mendekati mereka. Terlebihlagi binatang-binatang yang berbisa.

"Kenapa Paman Patih berada di hutan ini?" tanyaRangga setelah cukup lama berdiam diri.

"Ceritanya cukup panjang, Rangga. Dan aku berada disini karena terpaksa, selain harus mencari putriku yanghilang," sahut Patih Giling Wesi sendu.

"Intan Kemuning?" Rangga mengerutkan keningnya."Benar."Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang

diselamatkannya dari sarang Bidadari S ungai Ular. Gadiscantik yang lugu dan polos, putri tunggal Patih Giling Wesi(Baca serial Pendekar Rajawali Sakti, dalam episode"Bidadari Sungai Ular"). Rangga menggeser duduknya agarlebih dekat lagi dengan laki-laki gemuk itu. Diperhatikannyawajah Patih Giling Wesi yang berubah mendung.

"Apa yang terjadi, Paman?" tanya Rangga."Kau tahu, apa yang terjadi terhadap diri Intan

Kemuning di sarang Bidadari Sungai Ular, bukan?""Ya," Rangga mengangguk."Anakku yang semula lugu dan polos, berubah jadi

tertarik mempelajari ilmu olah kanuragan dan kesaktian.

Page 10: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

Semua ini gara-gara Saka Lintang si Bidadari Sungai Ular.Wanita itu memberikan dasar-dasar ilmu olah kanuragan.Dan Intan Kemuning jadi tertarik mempelajarinya. Aku takkuasa menentang keing inannya yang keras...," Patih GilingWesi berheriti sejenak.

Rangga menunggu kelanjutannya dengan sabar."Entah sudah berapa panglima dan orang berilmu tingg i

yang memberikan ilmu olah kanuragan pada anakku. TapiIntan Kemuning belum juga puas, meskipun telah berubahmenjadi seorang gadis digdaya dan sukar dicaritandingannya. Dan itu menjadikan awal malapetaka bagikeluargaku. Bahkan sampai meluas menjadi malapetakabagi seluruh Kerajaan Galung," Ianjut Patih Giling Wesi.

"Kenapa bisa begitu?" tanya Rangga tidak mengerti."Itulah yang dinamakan perubahan pada manusia,

Rangga. Setiap orang dapat berubah dalam waktu singkat,tanpa dapat dicegah lagi. Dan ini terjadi pada putriku. Diamerasa dirinya tangguh dan digdaya, sehingga tidak adayang mampu menandinginya. Bahkan para panglima yangsemula melatih ilmu olah kanuragan juga tidak mampumenandinginya. Hal ini membuat Intan Kemuning jadi kianbesar kepala. Dia menantang siapa saja yang memilikinyali besar."

"Hebat...," desis Rangga bergumam."Memang hebat, kalau saja tidak keterlaluan.""O...?!" kening Rangga berkerut dalam."Intan Kemuning mengundang tokoh-tokoh sakti di

seluruh rimba persilatan untuk diajak duel. Kau tahu apaakibatnya? Hampir seluruh tokoh sakti tumpah di KerajaanGalung! Tentu saja hal ini membuat seluruh panglima danprajurit sibuk bukan kepalang, karena hampir di setiappelosok terjadi keributan akibat ulah orang-orang rimbapersilatan yang rata-rata dari golongan hitam."

"Bisa dimaklumi. Tapi apa yang membuat merekatertarik?" tanya Rangga.

"Intan Kemuning mencari suami, dengan syarat dapatmengalahkan dirinya. Tapi bukan itu saja. Dia juga

Page 11: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

mempertaruhkan Kerajaan Galung!""Gila!""Itulah yang membuat Prabu Galung murka, sehingga

memerintahkan seluruh panglima dan prajurit menangkapIntan. Bahkan aku sendiri diperintahkan untukmenangkapnya. Bisa kau bayangkan, betapa malunya akuterhadap seluruh pembesar kerajaan, terutama PrabuGalung. '

Rangga mengarigguk-anggukkan kepalanya."Malapetaka besar terjadi ketika Intan Kemuning

berhasil dikalahkan Empat Bayangan Iblis Neraka. Dansudah pasti mereka menuntut haknya untuk menguasaiKerajaan Galung. Akibatnya, Prabu Galung semakin murka.Tapi Empat Bayangan Iblis Neraka telah lebih dulumenggempur istana bersama tokoh-tokoh hitam rimbapersilatan lainnya yang pernah dikalahkan anakku. Bisakau bayangkan, apa yang terjadi. Para panglima danprajurit tidak ada yang mampu menghadang gempuranmereka. Dan kini Prabu Galung terpaksa meninggalkanistana."

"Apakah empat orang perempuan tua tadi yangbernama Empat Bayangan Iblis Neraka?" tanya Rangga.

"Benar! Dan mereka terus mencari Intan Kemuning.Bahkan kini mereka membunuh siapa saja yang pernahmenjadi pembesar Kerajaan Galung. Mereka pun memberihadiah besar bagi siapa saja yang berhasil membunuhPrabu Galung, dan membawa Intan Kemuning kepadanya.Kerajaan Galung benar-benar menjadi neraka, Rangga."

"Aneh! Apa yang dicari Intan Kemuning?" gumamRangga sepert i bertanya pada dirinya sendiri.

"Itulah yang membuatku tidak mengert i, Rangga.Putriku berubah tanpa dapat kuketahui penyebabnya.Benar-benar aku tidak mengert i akan sikapnya," keluhPatih Giling Wesi.

Rangga terdiam membisu. Benar-benar tidak disangkakalau gadis yang lugu dan poles, bisa berubah demikiancepat menjadi gadis liar berilmu tinggi. Memang sukar

Page 12: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

untuk dipercaya. Tapi, itulah kenyataan yang harusdihadapi. Rangga jadi iba melihat penderitaan Patih GilingWesi. Bagaimanapun laki-laki gemuk itu harus bisamengembalikan keadaan Kerajaan Galung seperti semula.Suatu kewajiban yang tidak ringan dan harus dilaksanakan.

"Paman tahu, ke mana Intan Kemuning pergi?" tanyaRangga.

Patih Giling Wesi menggeleng-gelengkan kepalanyalesu. Dia sama sekali tidak tahu. ke mana perg inya IntanKemuning. Gadis itu lenyap setelah dikalahkan EmpatBayangan Iblis Neraka dalam pertarungan yang diinginkanIntan Kemuning sendiri. Dari beberapa orang yangmenyaksikan pertarungan itu, Patih Giiing Wesi mendengarkabar kalau Intan Kemuning terlempar jatuh ke dalamlembah yang sangat luas. Lembah tempat Patih Giling Wesihampir tewas di tangan Empat Bayangan Iblis Neraka tadi.

Di atas lembah tebing itulah Intan Kemuning selalubertarung melawan setiap tokoh sakti rimba persilatanyang diundangnya. Hari sial menimpa dirinya saat melawanEmpat Bayangan Iblis Neraka. Dan Patih Giling Wesi tahu,kalau lembah itu tidak pernah didatangi orang. Lembahyang sukar dijamah, dan terkenal keganasannya. Tidaksedikit orang yang putus asa menceburkan diri ke danau dilembah itu. Biasanya, tidak ada yang kembali lagi dalamkeadaan hidup. Yang dikhawatirkan Patih Giling Wesi, IntanKemuning merasa putus asa lalu menceburkan diri kedalam danau angker itu.

Dan semua ini telah diceritakannya pada PendekarRajawali Sakti. Sementara Rangga sendiri jadi semakinheran dan tidak mengerti. Dia berada di tempat ini karenasikap rajawali raksasa yang aneh tidak seperti biasanya.Dan juga tidak disangka kalau akan bertemu lagi denganPatih Giling Wesi yang membawa masalah berat dansangat serius.

"Sebaiknya kita kembali lagi ke tempat itu, Paman,"kata Rangga setelah cukup lama terdiam.

"Aku merasa kalau Intan Kemuning telah tewas dalam

Page 13: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

lembah itu, Rangga," pelan suara Patih Giling Wesi."Kalaupun tewas, kita harus mendapatkan mayatnya.""Percuma! Peristiwa itu telah berlangsung beberapa

purnama. Dan lag i, tak ada seorang pun yang berhasilhidup dalam lembah itu. Air danaunya beracun, dan banyakdihuni ular-ular berbisa."

"Tapi, mengapa Paman masih mencari?" tanya Rangga."Entahlah. Sepert inya aku begitu yakin kalau anakku

masih hidup, meskipun hatiku selalu mengatakan IntanKemuning sudah tewas."

"Aku bisa memahami, Paman.""Terima kasih, Rangga," ucap Patih Giling Wesi lirih."Tapi aku punya kewajiban yang lebih berat lagi, yakni

harus mengembalikan Kerajaan Galung sepert i semula danmengusir orang-orang rimba persilatan yang kinimenguasai Istana Galung."

"Kerajaan Galung pasti bisa pulih kembali, Paman,"Rangga membesarkan hati laki-laki gemuk itu.

"Tidak...," lesu suara Patih Giling Wesi. Kepalanyamenggeleng beberapa kali.

"Pasti bisa, Paman. Ini kalau prajurit yang tersisa maubersatu kembali. Dan aku pasti akan membantu mengusirmereka," janji Rangga.

"Oh, sungguhkah?" Patih Giling Wesi bangkit kembalisemangatnya.

"Ya. Dan setelah itu akan kucari Intan Kemuning.""Dewata Yang Agung..., terima kasih, Rangga." Rangga

tersenyum tipis.

***

Page 14: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

2

Malam belum begitu larut. Suasana dalam IstanaGalung tampak ramai bagai tengah diadakan pesta yangbegitu meriah. Nyala api obor yang terpancang di setiapsudut, menerangi hampir seluruh areal benteng IstanaKerajaan Galung itu. Tawa dan canda terdengar dariruangan besar dalam istana itu. Tampak orang yang tengahberpesta-pora, memenuhi ruangan besar dan mewah dibagian tengah Istana Galung.

Dari pakaian dan senjata yang disandang, dapatdipastikan kalau mereka adalah tokoh rimba persilatan.Namun dari tampang dan tingkah laku, bisa dikatakankalau mereka dari golongan hitam. Tidak sedikit wanitayang menemani mereka berpesta. Meskipun dari bibirwanita-wanita itu terdengar suara tawa, namun pancaransinar matanya menunjukkan penekanan danpemberontakan. Bau asap tembakau menyeruakbercampur bau minuman arak yang tertumpah-ruah kelantai.

Di atas bangku besar dan indah, duduk seorang laki-lakiberwajah tampan dan berkulit putih halus. Di sampingkanan dan kirinya duduk empat orang perempuan tuamemegang tongkat yang berlalnan warnanya, meskipunbentuk tongkatnya sama persis. Empat perempuan tuaitulah yang dikenal dengan julukan Empat Bayangan IblisNeraka. Sedangkan pemuda tampan yang duduk disinggasana itu murid tunggal mereka yang bernamaKalaban. Saat ini Kerajaan Galung diperintah oleh Kalabanyang menduduki singgasana istana. Walaupun sebagaimurid, tapi secara diam-diam Kalaban memiliki ilmu yanglebih tinggi dibanding keempat gurunya itu.

"Kalaban! Tidak seharusnya kau mengadakan pestaseperti ini," kata Rara Merah yang memang kelihatannyatidak menikmati pesta itu.

"Mengapa?" tanya Kalaban seraya menoleh pada wanitatua yang duduk di samping kanannya, dengan tongkat

Page 15: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

merah di tangan."Masih banyak musuh kita yang mencari kelemahan.

Pesta ini membuat orang-orang kita lengah, dan itu bisamembahayakan," jelas Rara Merah.

"Aku rasa tidak ada salahnya memberi kesenanganpada mereka, Nyai Guru."

"Mereka sudah cukup mendapat kesenangan di luar.""Nyai Guru Rara Merah. Aku tidak ingin dikatakan

mementingkan diri sendiri, meskipun semua yang kitaperoleh berkat Nyai Guru berempat. Tentunya wajar kalausekali-sekali menyelenggarakan pesta dan memberikesenangan pada mereka Bagaimanapun juga, jasamereka cukup besar," sergah Kalaban.

"Baiklah, hanya untuk kali ini saja. Hanya yang perludiingat, Patih Giling Wesi belum tewas. Dan lagi PrabuGalung juga tidak jelas berada di mana sekarang. Masihbanyak prajurit yang tersebar, dan tidak sedikit panglimayang tengah menyusun kekuatan untuk merebut kembaliistana ini. Hal itu jangan kau lupakan, Kalaban."

"Aku tidak akan lupa, Nyai Guru. Terutama pada IntanKemuning. Dia harus jadi istriku," jawab Kalaban.

"Jangan mengharapkan gadis itu lagi, Kalaban. Diasudah mampus di Lembah Ular Berbisa," celeruk RaraKuning.

"Aku belum puas kalau Intan Kemuning belumditemukan."

"Meskipun dia sudah jadi mayat, aku akanmembawanya untukmu, Kalaban," janji Rara Biru.

"Terima kasih, Nyai Rara Biru."Rara Biru hanya tersenyum getir. Empat perempuan tua

itu kemudian bangkit berdiri setelah mendapat isyarat dariRara Merah. Mereka melangkah meninggalkan ruangan itutanpa berkata-kata lag i, dan baru berhenti setelah tiba dibagian depan istana. Beberapa orang berwajah kasar yangmenyandang senjata beraneka ragam, terlihat berjaga-jagadi sekitar halaman Istana Galung ini.

"Kalaban memang pantas jadi raja. Dia tidak

Page 16: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

mengosongkan penjagaan," gumam Rara Hijau pelan."Asal kalian jangan larut, dan lupa siapa dia

sebenarnya," Rara Merah mengingatkan."Tentu saja tidak. Kita wajib membela dan

mendampinginya sampai ajal," sahut Rara Biru."Memang itu tugas kita yang utama," sambut Rara

Kuning."Hm....""Ada apa, Rara Kuning?" tanya Rara Merah melihat Rara

Kuning mendongakkan kepalanya."Dengar...," desis Rara Kuning.Tiga orang perempuan tua lainnya terdiam, seraya

memasang pendengarannya lebih tajam lagi. Sepertimendapat komando saja, mereka bergegas melompat, dantahu-tahu sudah berdiri di tengah-tengah halaman depanistana yang luas. Kepala mereka terdongak ke atas. Danbersamaan dengan itu, di angkasa terlihat sebuahbayangan hitam pekat melesat cepat.

Belum sempat menyadari apa yang terjadi, mendadakbayangan hitam besar itu meluruk ke arah merekaberempat. Hal ini membuat Empat Bayangan Iblis Nerakatersentak kaget Namun dengan gerakan cepat, merekaberlompatan berpencar menghindari terjangan bayanganhitam besar itu.

Angin yang menyambar keras, membuat EmpatBayangan Iblis Neraka limbung sesaat. Dan saat itu pulaterdengar jeritan melengking dari beberapa orang penjagayang berada di sekitar tempat itu. Tampak delapan orangpenjaga menggelepar di tanah dengan tubuh bersimbahdarah.

Jeritan panjang itu membuat orang-orang yang sedangberpesta, berhamburan ke luar. Suasana malam yangsemula dipenuhi suara tawa dan canda kelakar, mendadakgaduh oleh teriakan panik dari wanita-wanita yang ikutberpesta. Kegaduhan itu pun masih ditambah denganteriakan-teriakan bernada perintah.

"Nyai Guru, ada apa?" tanya Kalaban seraya

Page 17: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

menghampiri empat gurunya yang sudah berdiri berjajardengan kepala menengadah.

Belum sempat ada yang menjawab, bayangan hitampekat dan besar itu kembali meluruk turun dengan cepatmenimbuikan suara angin mengguruh bagai badai. Orang-orang yang berada di sekitar halaman depan istana ituserentak berhamburan menyelamatkan diri. Namunmereka yang terlambat, menjerit keras terlanda bayanganhitam itu.

"Keparat! Benda apa itu...?!" geram Kalaban.

***

Orang-orang yang terdiri dari tokoh rimba persilatangolongan hitam, langsung bersiaga menghunus senjatamasing-masing. Dalam dua kali serangan saja, tidakkurang dari enam belas orang tewas bersimbah darah.Bayangan hitam pekat dan besar itu melayang-layang diangkasa dan berputar mengelilingi Istana Galung.

"Panah...!" salah seorang dari mereka berteriak keras.Tampak sekitar lima puluh orang bersenjata panah

segera melepaskan anak-anak panahnya ke arahbayangan hitam di angkasa itu. Puluhan anak panahmelesal cepat menimbulkan suara mendesing menyakitkantelinga. Namun bayangan hitam itu dengan gesitmenghindari serbuan senjata itu. Bahkan tidak sedikitanak panah yang mengarah ke bayangan hitam itu berbalikarah bagai dihempas angin topan yang amat dahsyat.

Bahkan kini anak panah itu berbalik melesat lebih cepatdari semula. Beberapa orang yang tidak sempatmenghindar, tertembus anak panah yang berbalik itu. Jeritkematian kembali mewarnai malam yang pekat ini. Danpada saat semua orang terperangah, bayangan hitam itumeluruk deras ke arah mereka. Dari bayangan hitam besaritu juga melesat sebuah bayangan hitam lainnya yang lebihkecil.

Page 18: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

Ternyata bayangan hitam yang kecil itu adalah seorangyang mengenakan baju serba hitam dengan cadar hitammenutupi wajahnya. Dengan sebilah pedang di tangan, diasegera mengamuk membantai orang-orang yang berada dihalaman depan Istana Galung. Sedangkan bayangan hitambesar itu juga bergerak cepat menyambar setiap orangyang coba-coba menghadang.

"Khraghk...!"Terdengar suara keras menyakitkan telinga di antara

jerit pekik melengking dan suara pertempuran. SementaraEmpat Bayangan Iblis Neraka dan Kalaban masih tetapberdiri memperhatikan pembantaian di depan mata.

"Rajawali raksasa...," desis Rara Merah begitumendengar suara keras memekakkan tadi.

"Apa...?!" tiga wanita tua lainnya terperanjat juga."Mundur...!" teriak Rara Merah keras, disertai

pengerahan tenaga dalam cukup tinggi.Orang-orang yang tengah bertarung melawan sosok

berbaju hitam dan bayangan hitam pekat dan besar itu,segera berlompatan mundur begitu mendengar seruankeras bertenaga dalam tinggi dari Rara Merah. Merekasegera membuat lingkaran besar disertai sikap waspadadan berjaga-jaga penuh. Kini di tengah-tengah lingkaranitu, berdiri seseorang berbaju serba hitam. Di sampingnyaberdiri seekor burung raksasa berwarna hitam pekat.

"Tidak mungkin..!" desis Rara Merah, begitu melihatjelas sosok yang baru saja membunuhi orang-orangnya.

"Ada apa, Rara Merah?" tanya Rara Kuning."Aku tidak percaya kalau dia adalah Pendekar Rajawali

Sakti,” sahut Rara Merah tidak yakin.Tiga orang perempuan tua lainnya saling berpandangan.

Mereka memang pernah mendengar tentang sepak terjangPendekar Rajawali Sakti. Seorang tokoh muda yangmemilik i tingkat kepandaian sukar diukur ketinggiannya.Pendekar pilih tanding, dan belum ada yang mampumelawannya sampai kini. Tapi apa yang mereka dengartentang ciri-ciri Pendekar Rajawali Sakti, rasanya tidak

Page 19: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

terdapat pada orang dan burung raksasa itu.Dan belum lagi didapat jawabannya. Orang berbaju

serba hitam itu melompat naik ke punggung burungraksasa itu. Seketika burung raksasa itu cepat melesatnaik membumbung tinggi ke angkasa. Dalam sekejap saja,bayangan hitam itu lenyap di balik awan hitam sebelahUtara. Sementara Empat Bayangan Iblis Neraka danKalaban masih terdiam memandang ke arah Utara. Merekatidak peduli dengan orang-orang yang segera berlompatanmengejar bayangan hitam itu.

"Siapa dia, Nyai Guru?" tanya Kalaban setelah lamaterdiam.

"Aku tidak tahu, tapi...," jawab Rara Merah ragu-ragu."Nyai Guru Rara Merah. Siapa itu Pendekar Rajawali

Sakti?" tanya Kalaban mendesak."Seorang pendekar digdaya yang s ukar dicari

tandingannya," Rara Kuning yang menyahuti."Aku tidak tahu pasti. Apakah itu tadi Pendekar Rajawali

Sakti atau bukan. Rasanya terlalu jauh perbedaannya,"kata Rara Merah bergumam, seolah-olah bicara untukdirinya sendiri.

"Ya, memang terlalu menyolok," sambut Rara Hijau, jugabergumam pelan.

Sementara itu di halaman depan Istana Galung kembalisepi. Hanya beberapa orang saja yang masih terlihat,karena tengah sibuk mengumpulkan mayat yangbergelimpangan. Dalam waktu singkat saja, tidak kurangdari lima puluh orang tewas dalam pertarungan mendadakdan tiba-tiba itu. Malam ini Istana Galung kembali banjirdarah. Setahun yang lalu pun juga pernah terjadi, setelahorang-orang rimba persilatan golongan hitam menyerangdan merebut istana ini. Dan semua itu dipimpin EmpatBayangan Iblis Neraka, yang kemudian mengangkat muridtunggalnya untuk menduduki tahta.

"Setan!" umpat Rara Merah tiba-tiba. "Mengapasekarang aku baru ingat...!?"

"Ada apa, Rara Merah?" tanya Rara Kuning.

Page 20: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

"Pemuda itu...!" seru Rara Merah."Pemuda yang mana?" tanya Rara Hijau tidak mengerti.“Yang menolong Patih Giling Wesi."Wanita-wanita tua itu saling berpandangan. Sedangkan

Kalaban semakin tidak mengert i saja dengan pembicaraankeempat gurunya ini. Yang dilakukannya hanya diam sajadengan benak dipenuhi berbagai macam pikiran dandugaan-dugaan. Tapi dia berusaha untuk dapat mengertiarah pembicaraan ini.

"Ada apa dengan pemuda itu?" tanya Rara Biru setelahmereka semua cukup lama terdiam.

"Apa kalian tidak mengenali ciri-cirinya?" Rara Merahmalah balik bertanya.

"Maksudmu?" Rara Hijau tidak mengert i, tapi jugaberkerut keningnya.

"Dialah yang benar-benar berjuluk Pendekar RajawaliSakti," desis Rara Merah.

"Apa...?!""Pendekar Rajawali Sakti!" Rara Merah mengulangi."Mustahil!" desis Rara Kuning. Tapi dalam benaknya

berkata lain.Ciri-ciri Pendekar Rajawali Sakti yang pernah

didengarnya memang ada pada pemuda yang telahmenolong nyawa Patih Giling Wesi dari kematian. Pemudaberbaju rompi putih dengan pedang bergagang kepalaburung bertengger di balik punggung. Dan pemuda itumemilik i ilmu meringankan tubuh yang sangat tinggitingkatannya. Itu sudah menandakan kalau tingkatkepandaiannya juga sangat tinggi, dan sukar untuk diukur.

Meskipun hanya beberapa kali gebrak saja, namunEmpat Bayangan Iblis Neraka telah yakin, kalau pemuda itusungguh luar biasa. Dia mampu mengelak dengan mudahsetiap serangan, bahkan mampu memberi seranganbalasan yang sangat cepat dan tidak ter-duga sama sekali.Tapi benarkah yang baru saja datang memporakporandakan dan membinasakan banyak orang itu adalahPendekar Rajawali Sakti?

Page 21: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

Sementara itu t idak jauh dari perbatasan KerajaanGalung, dua orang laki-laki tengah berjalan mendekatigerbang perbatasan. Yang seorang bertubuh gemuk danberpakaian mewah dengan sulaman benang emas.Sedangkan yang seorang lagi masih muda, berwajahtampan dengan rambut panjang terikat. Dia mengenakanbaju rompi putih. Gagang pedang berbentuk kepala burungmenyembul dari balik punggungnya.

Mereka berhenti melangkah setelah melewati gerbangperbatasan yang menuju langsung ke Kotaraja KerajaanGalung. Suasana malam begitu sepi, tak terlihat seorangpenjaga pun di gerbang perbatasan ini. Pandangan matamereka lantas tertumbuk pada empat sosok manusia yangtergeletak tidak jauh dari gerbang perbatasan yang terbuatdari batu ukir kembar itu.

Pemuda berbaju rompi putih itu menghampiri empatsosok tubuh yang tergeletak tidak bernyawa. Sebentardiperiksa luka-luka di sekujur tubuh empat orang itu.Sedangkan orang bertubuh gemuk, hanya memperhatikansaja dengan mata tidak berkedip.

"Luka-lukanya seperti diserang binatang," gumampemuda itu pelan, seperti untuk dirinya sendiri.

"Tidak ada binatang buas di sini, Rangga." Pemudatampan berbaju rompi putih yang ternyata memangRangga, menoleh pada laki-laki gemuk di sampingnya.Sebentar kemudian diperhatikan luka-luka di tubuh salahseorang mayat yang berada dekat kakinya. Luka-luka ituseperti cakaran kuku tajam seekor binatang. Bahkan dadadua orang lainnya koyak tercabik-cabik.

"Coba perhatikan luka-luka itu, Paman Patih," kataRangga menunjuk empat mayat yang menggeletak.

"Hm...," Patih Giling Wesi mengerutkan keningnya.Memang benar kata Rangga. Luka-luka itu sepert i

akibat serangan binatang. Cukup dalam dan mampumembuat orang tewas seketika. Dari garis-garis luka itubisa dipastikan akibat kuku tajam binatang buas. TapiPatih Giling Wesi berani bersumpah kalau di sekitar

Page 22: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

perbatasan tidak ada seekor binatang buas punberkeliaran.

Wus!Tiba-tiba saja bert iup angin kencang di angkasa.

Rangga dan Patih Giling Wesi terperanjat, dan segeramendongak. Tampak sebuah bayangan hitam besarberkelebat cepat bagai kilat. Begitu cepatnya, sehinggalangsung hilang tanpa dapat dilihat jelas. Namun bagiPendekar Rajawali Sakti, sudah cukup jelas untukmengetahui bentuk bayangan hitam itu. Dan dia sangatterkejut, hampir tidak percaya dengan yang dilihatnyabarusan.

"Rajawali...," desis Rangga dalam hati."Apa itu?" tanya Patih Giling Wesi."Entahlah," sahut Rangga mendesah.Pendekar Rajawali Sakti itu terus memandang ke arah

Utara, tempat bayangan hitam tadi lenyap ke arah sana.Hatinya masih bertanya-tanya diliputi keraguan, bercampurrasa heran dan tidak percaya dengan yang dilihatnyabarusan. Apa yang terjadi di Kerajaan Galung ini, membuatRangga terus bertanya-tanya. Pertama, sikap burungrajawali raksasa yang aneh. Kemudian malapetaka yangmenimpa Patih Giling Wesi dan Kerajaan Galung. Dan kiniyang baru saja terjadi....

Belum sempat Rangga memperoleh semua jawabandari berbagai macam pertanyaan yang berkecamuk dibenaknya, pendengarannya yang setajam rajawalimenangkap suara beberapa orang yang berlari cepatmenuju ke arahnya. Begitu pula dengan Patih Giling Wesi.Sesaat mereka saling beipandangan. Tanpa berkata-katalagi, mereka segera melesat ke atas, dan hinggap di dahanyang cukup tingg i dan berdaun rindang.

Tidak lama kemudian, dari arah Selatan bermunculansekitar tiga puluh orang. Mereka berlari cepat menuju kearah Utara. Dari cara berlari, sudah dapat diketahui kalaumereka rata-rata memiliki tingkat kepandaian cukup tingg i.Begitu cepatnya mereka berlari, sehingga perbatasan itu

Page 23: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

hanya terlewati dalam sekejap saja.Rangga dan Patih Giling Wesi menunggu sampai orang-

orang itu tidak terlihat lagi. Tak lama, mereka melompatturun dengan gerakan yang sangat ringan, tanpamenimbulkan suara sedikit pun. Patih Giling Wesimemandang lurus ke arah Utara. Raut wajahnya seketikaberubah memerah.

"Kau mengenali mereka, Paman?" tanya Ranggalangsung menebak.

"Ya," sahut Patih Giling Wesi."Merekalah yang meruntuhkan Kerajaan Galung. Aku

tidak tahu, apa yang mereka buru di sana."Rangga tidak bertanya lag i. Dia memandang ke arah

Utara juga, tapi tertuju ke angkasa. Tidak ada lagibayangan hitam di sana. Hanya awan pekat yang berarakmenutup cahaya bulan. Pikirannya masih terpusat padaburung rajawali raksasa yang baru saja melintas bagai kilatdi angkasa. Kemudian pandangan matanya beralih padaempat sosok mayat yang masih tergeletak di pinggir jalan.

"Tidak mungkin rajawali melakukan pembunuhan tanpaada sebabnya. Tapi..., luka itu bekas cakaran burungraksasa.... Ah!" Rangga berbicara sendiri di dalam hati.

Memang sukar untuk dipercaya. Tapi kenyataan yangdihadapi, membuat Rangga tidak habis berpikir. Sejak kecildia bersama Rajawali Sakti sahabatnya, yang juga menjadiguru dan orang tua angkatnya. Dia kenal betul watakRajawali Sakti. Tidak mungkin membunuh orang tanpa adasebabnya.

Tapi melihat sikap Rajawali Sakti sahabatnya yang anehbeberapa hari lalu, membuat Rangga jadi berpikir keras.Tidak biasanya Rajawali Sakti meninggalkannya begitu sajadengan perasaan gelisah. Sepertinya ada sesuatu yang....Rangga tidak bisa melanjutkan. Dia tidak tahu lag i, dantidak bisa menduga-duga.

***

Page 24: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

3

Rangga meninggalkan Patih Giling Wesi di sebuahrumah penginapan. Yang tentu saja diterima dengan rasahormat dan bangga, sehingga patih itu diberi kamar khususoleh pemilik rumah penginapan. Bahkan dia berharap agarIstana Galung kembali bersih dari manusia-manusia kotoryang membuat seluruh rakyat seperti berada di atas apineraka. Dari pemilik rumah penginapan itu pula Ranggamengetahui keadaan Kerajaan Galung.

Dengan mengerahkan ilmu lari cepat, Rangga menujusebuah hutan lebat di sebelah Utara Kerajaan Galung. Diabaru berhenti setelah tiba di sebuah padang rumput yangcukup luas. Sebentar diamati keadaan sekitarnya,kemudian berdiri tegak memandang ke angkasa.

"Suiiit...!"Pendekar Rajawali Sakti itu bersiul panjang melengking,

bernada aneh. Dua kali dia bersiul nyaring. Kemudianmenunggu dengan pandangan lurus ke angkasa. Setelahcukup lama juga berdiri menunggu, kemudian terlihatsebuah titik putih keperakan di angkasa. Titik kecil itu kinisemakin jelas terlihat bentuknya.

"Khraghk...!""Rajawali! Ke sini!" seru Rangga seraya melambaikan

tangannya."Khraghk!"Burung rajawali raksasa meluruk turun dengan cepat,

dan mendarat ringan di depan Pendekar Rajawali Sakti.Pemuda berbaju rompi putih itu menghampiri, danmengelus-elus leher burung raksasa itu. Rajawali Saktimenggerung-gerung seraya menggeIeng-gelengkankepalanya.

"Aku ingin bertanya padamu. Aku harap kau bersediamengatakannya terus terang," kata Rangga hati-hati, tidakingin menyinggung perasaan Rajawali Sakti.

"Khrrrk...""Kau tidak ke Kerajaan Galung semalam, Rajawali?"

Page 25: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

tanya Rangga.Sebentar burung raksasa itu memandang pada Rangga,

kemudian kepalanya menggeleng-geleng disertai suaramengkirik lirih.

"Terus terang, aku melihat rajawali melintas di ataskepalaku. Dan ada empat orang tewas akibat..."

"Graghk...!"Rangga terdiam sebelum ucapannya selesai. Keningnya

berkerut dalam melihat rajawali menggerung hebat, sertasayapnya dikepakkan kuat-kuat, Kepalanya menggeleng-geleng, dan sinar matanya memerah tajam. Sebelahkakinya terhentak-hentak keras, membuat bumi yangdipijaknya bergetar bagai terjadi gempa,

"Maafkan aku, Rajawali. Bukan maksudku membuatmumarah. Aku hanya ingin mengatakan yang sebenarnya,"ucap Rangga buru-buru, berusaha meredakan kemarahanRajawali Sakti.

Rajawali Sakti menggerung lirih. Kepalanya tertundukdalam menekur tanah. Dia merunduk mendekam diam,memperdengarkan suara lirih. Rangga memeluk leherburung raksasa itu. Tangannya mengelus-elus lembut.

"Aku juga tidak percaya kalau kau yang melakukan itu,Rajawali," ucap Rangga pelan.

"Krrrhhh....""Aku tidak tahu, apa yang membuatmu jadi gelisah dan

marah! Mana pernah aku menyangka buruk terhadapmu.Bahkan sudah kucoba untuk menyangkal penglihatankusemalam. Tapi aku benar-benar melihat jelas, meskipunberulang kali kubantah. Aku percaya kalau kau tidak pergike mana-mana semalam," Rangga mengungkapkan isihatinya.

Rajawali Sakti menarik kepalanya lepas dari pelukanRangga. Ditatapnya lurus bola mata pemuda itu. Mata yangsemula merah menyala, kini terlihat redup dan sayu.Rangga jadi tergerak hatinya melihat pandangan mata yangbegitu sendu. Dapat dirasakan adanya kepedihan di hadRajawali Sakti. Tapi dia t idak tahu, apa sebenarnya yang

Page 26: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

membuat Rajawali Sakti bersikap aneh seperti ini. Cepattersinggung, dan mudah sedih.

Burung rajawali raksasa itu mematuk-matuk tanah didepannya, kemudian menyorongkan kepalanya ke depan.Rangga lebih mendekat, dan naik ke punggungnya. Diatahu kalau rajawali memintanya naik.

"Khraghk...!"Dua kali kepakan sayap saja, Rajawali Sakti itu telah

melambung tinggi ke angkasa. Dua kali berputar,kemudian melesat terbang menuju ke arah Utara.

"Mau ke mana?" tanya Rangga keras, berusahamengalahkan deru angin.

"Khraghk!"Rangga menjulurkan kepalanya, dan memandang ke

bawah. Tampak hutan lebat bagai t idak bertepi, terhamparhijau di bawah sana. Sama sekali tak terlihat apa-apa,selain kehijauan hutan dan dataran yang menggunung.Rajawali Sakti membelokkan terbang-nya ke arah Barat,dan terus melesat cepat sambil ber-kaokan keras. Entahsudah berapa gunung, lembah, dataran, serta padangrumput yang teriewati, tapi Rajawali Sakti tetap terbangcepat. Rangga tidak lagi memandang ke bawah. Dia tidakmengert i, akan dibawa ke mana! Meskipun ingin bertanya,tapi hanya disimpan saja dalam hati

***

Hampir satu harian Rajawali Sakti terbang bersamaRangga yang berada di punggungnya. Hingga pada satudaerah yang berlembah sangat dalam, rajawali menukikturun. Rangga mengerutkan keningnya. Kini terlihat jelaskalau lembah itu adalah Lembah Bangkai, tempat diamenempa diri di bawah bimbingan Rajawali Sakti.

Rajawali terus menukik turun masuk ke dalam lembah,lalu hinggap di depan mulut goa yang sangat besar. Tidakjauh dari goa itu terdapat sebuah makam yang sangat

Page 27: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

indah dan terawat rapi. Tidak ada rumput liar di sekitarmakam itu. Rangga melompat turun dari punggungrajawali. Sebentar dipandangi tempat yang penuhkenangan baginya ini.

"Rajawali, kenapa kau bawa aku ke sini?" tanya Rangga."Krrrkh...!" Rajawali Sakti mengkirik lirih.Rangga memperhatikan gerak kepala burung itu yang

mematuk-matuk tanah, kemudian menjulurkan kepala kemulut goa. Rajawali berjalan gontai memasuki goa itu.Rangga mengikutinya dengan kening masih berkerut. Goaini t idak begitu dalam, tapi terdapat empat ruangankhusus. Rajawali" mendekam di atas ranting kering danrerumputan yang tertata rapi. Kepalanya bergerak kekanan dan ke kiri, kemudian menjulur ke salah saturuangan goa di samping kanannya.

"Ruang baca...," gumam Rangga mengenali ruangan itu."Buku apa yang harus kubaca?"Rajawali mematuki tubuhnya sendiri pada bagian dada.

Sebentar Rangga memperhatikan, kemudian melangkahmasuk ke dalam ruangan baca itu. Ruangan yang tidakbegitu besar, namun tersimpan bermacam-macam bukukumal dan telah berusia ratusan tahun. Hampir semuabuku di dalam ruangan ini sudah dibacanya. Bola mataPendekar Rajawali Sakti itu t idak berkedip memandangibuku-buku yang terjajar di dalam rak dari kayu jat i.Tangannya menjulur mengambil sebuah buku bersampulmerah muda bergambar dua ekor burung rajawali.Sebentar dipandangi sampul buku itu, lalu dibersihkannyadebu yang rnelekat. Sebentar kemudian dia melangkah keluar.

"Buku ini yang kau maksud?" Rangga menunjukkanbuku di tangannya pada rajawali.

"Khrrrk."Kepala burung rajawali raksasa itu terangguk-angguk

beberapa kali. Rangga tersenyum dan menganggukkankepalanya sedikit. Segera dihampiri sebuah batu yangdatar dengan permukaan licin berkilat Batu pualam putih

Page 28: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

itu terasa dingin saat Rangga duduk bersila di atasnya.Pendekar Rajawali Sakti itu mulai membuka buku yang

diambil dari ruangan baca. Buku itu ternyata hanya berisigambar-gambar burung rajawali dengan berbagai tingkah-polahnya. Ada dua burung rajawali. Yang satu berwarnaputih keperakan, sedangkan satu lagi berwarna hitampekat. Tidak ada satu pun tulisan di dalam buku ini.Sampai pada lembar terakhir, hanya ada satu kalimat yangtertera. "SEPENGGAL DARI SEPASANG RAJAWALI SAKTI".

"Hmmm..., apa maksudnya?" gumam Rangga bertanya-tanya sendiri dalam hati.

Rangga kembali membolak-balik isi buku itu. Satupersatu gambar diperhatikan dengan teliti. Kemudiankepalanya terangkat, langsung menatap rajawali yangmendekam memperhatikannya pula. Kembali Ranggamemandang ke arah buku yang terbuka di tangannya, lalukembali mengangkat kepalanya lagi. Terlihat keningPendekar Rajawali Sakti berkerut dalam memandangRajawali Sakti' di depannya.

"Ini gambarmu?" tanya Rangga menunjuk satu gambarrajawali berwarna putih keperakan.

Rajawali mengangguk-anggukkan kepalanya."Dan siapa yang satunya lagi?" tanya Rangga.Rajawali menjulurkan sebelah kakinya ke depan.

Dengan cakarnya yang besar dan kuat, dikais-kais tanah didepannya. Rangga beranjak turun dari batu pualam yangdidudukinya, lalu menghampiri rajawali itu. Kembalikeningnya berkerut dengan mata agak menyipit melihatsebuah kitab kumal tertimbun di dalam tanah.

"Kitab apa ini?" tanya Rangga seraya mengambil k itabitu. Dibersihkan kitab tersebut dari tanah yang melekat.

"Khraghk!""Rupanya kau ingin menunjukkan sesuatu padaku,

Rajawali," kata Rangga lembut.Pendekar Rajawali Sakti kembali duduk di atas batu

pualam pipih berkilat itu. Dia duduk bersila dan mulaimembuka lembaran kitab itu. Ternyata kitab tersebut berisi

Page 29: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

riwayat kehidupan Rajawali Sakti disertai beberapa gambardua ekor burung dengan tingkah-polahnya. SesekaliRangga memandangi rajawali yang mendekam dengankepala tertunduk. Semakin dalam membaca kitab itu,semakin jelas dan dimengerri diri Rajawali Sakti.

Rangga menutup kitab itu setelah selesai membacanya.Agak lama juga dipandangi Rajawali Sakti yang masihmendekam dengan kepala tepekur dalam. Sepasang bolamatanya redup, tanpa terlihat cahaya kegairahan. Adaperasaan iba terselip dalam hati Rangga, melihat sikaprajawali yang kelihatan begitu sedih dan murung. Dia ing inmenghibur, tapi tidak tahu bagaimana caranya.

"Rajawali...," pelan suara Rangga memanggil."Krrrhk...," Rajawali Sakti mengkirik lirih. Kepalanya

terangkat sedikit menatap pada pemuda di depannya."Maafkan aku, Rajawali. Seharusnya aku tidak

menyinggung-nyinggung masa lalumu," ucap Rangga pelan."Khrrrhk...," kepala burung rajawali menggeleng

pelahan."Sejak kapan kau berpisah dengan pasanganmu?"

tanya Rangga.Rajawali menunjuk buku yang dipegang Rangga dengan

menjulurkan kepalanya. Rangga membuka kembali bukuitu.

"Hm..., hampir seratus tahun...?!" Rangga bergumamterkejut. la kembali membaca tulisan di buku itu. "... Hal initerpaksa kulakukan demi kelangsungan hidup RajawaliPutih. Mereka akan kembali ke nirwana jika sampaimelangsungkan perkawinan. Rajawali Hitam memangdiciptakan untuk menggoda dan mempengaruhi RajawaliPutih. Sifat mereka berdua berbeda dan saling bertolakbelakang. Sayang, aku tidak mampu melenyapkan RajawaliHitam. Dan mereka memang tidak dapat mati, karenamereka adalah titisan Dewa untuk melindungi manusiadari kehancuran dan keangkara murkaan. Tapi tugasutama itu telah disalahgunakan Rajawali Hitam. Maaf,terpaksa kupisahkan kalian berdua. Ini kulakukan agar kau

Page 30: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

tetap berada di jalan yang lurus, Rajawali Putih...."Rangga berhenti membaca, lalu menatap Rajawali Putih

di depannya. Kini dia baru tahu panggilan untuk burungraksasa itu. Dan dia juga baru tahu kalau di dunia ini adarajawali lain yang sifatnya bertolak belakang denganRajawali Putih. Buku ini memang sengaja ditulis PendekarRajawali yang hidup ratusan tahun lalu. Seorang pendekartanpa tanding, yang kemudian menyepi karena tidak adalagi yang mampu melawannya (Baca serial perdanaPendekar Rajawali Sakti, dalam episode "Iblis LembahTengkorak").

"Aku bisa memahami perasaanmu, tapi kau juga tidakboleh mengabaikan kewajiban utamamu. Makhluk sejatitidak pernah mementingkan diri sendiri, Rajawali Putih.Ikhlaskan dia pergi dengan membawa nafsu dankesenangan pribadinya. Bahkan aku mengharapkan kau,atau siapa saja yang dapat mengendalikannya, untukmerubah segala sifatnya yang buruk. Aku yakin, suatu saatdia akan mendapatkan pengasuh yang mampumenunjukkan jalan kebenaran...," Rangga melanjutkanmembaca.

"Khraghk!" tiba-tiba Rajawali Putih mengangkatkepalanya. Suaranya begitu keras, seakan-akan hendakmenghancurkan seluruh dinding goa ini.

Rangga juga terlonjak, dan cepat melompat ke luar.Ditinggalkan kitab di tangannya itu diatas batu pualamputih. Begitu cepat ia melompat, tahu-tahu sudah berada diluar goa. Pada saat kakinya menjejak tanah, di ataskepalanya melintas satu bayangan besar berwarna hitam.

Rajawali Putih juga melesat keluar goa. Dia berkaokankeras dengan kepala menjulur tinggi ke atas. Ranggamendongakkan kepalanya. Bayangan hitam besar ituberputar tiga kali di udara, lalu melesat cepat ke arahSelatan.

"Rajawali Hitam...," desis Rangga. "Hup!"Pendekar Rajawali Sakti itu langsung melompat naik ke

punggung Rajawali Putih. Dan seketika itu juga, Rajawali

Page 31: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

Putih melesat ke angkasa dengan kecepatan penuh.Bagaikan kilat saja, tahu-tahu sudah mengawang tingg i,dan terus menuju ke arah Selatan. Rangga terpaksaberpegangan erat pada leher burung rajawali raksasa itu.Angin yang bert iup begitu keras, menderu memekakkantelinga.

"Dia turun ke gunung itu...!" seru Rangga membe-ritahu."Khraghk!"

***

Rajawali Putih meluruk turun ke arah Puncak GunungKilasan yang tertutup kabut tebal. Rangga segeramelompat turun begitu kaki Rajawali Putih menyentuhtanah. Ringan clan tanpa suara sedikit pun, sepasang kakiPendekar Rajawali Sakti menjejak tanah berumput tebal.Sejenak dia memandang berkeliling, namun yang tampakhanya kabut tebal menghalangi pandangannya.

Rangga segera mengerahkan aji 'Tatar Netra', sehinggadapat melihat jauh dan terang, meskipun sekelilingnyatertutup kabut tebal. Hanya saja dia tetap tidak dapatmenemukan yang dicarinya.

"Hhh! Ke mana dia? Jelas sekali kalau tadi turun kesini," gumam Rangga pelan.

"Kherkh...!""Kau melihat sesuatu. Rajawali Putih?" tanya Rangga.Rajawali Putih mengkirik lag i, lalu kepalanya bergoyang

ke kiri dan ke kanan beberapa kali. Rangga menarik napaspanjang. Rajawali Putih juga tidak melihat apa-apa. Udarapun bertambah dingin meng-gigilkan tubuh.

"Mungkin bukan di sini tempatnya," duga Rangga.Rajawali Putih menggeleng-gelengkan kepalanya."Kau yakin ini tempat Rajawali Hitam?"Kepala Rajawali Putih mengangguk."Aku percaya antara kau dengan Rajawali Hitam ada

hubungan batin yang kuat. Kalau begitu, sebaiknya kita

Page 32: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

cari di sekitar tempat ini," usul Rangga.Rajawali Putih menjulurkan kepalanya ke depan, hingga

hampir menyentuh tanah. Rangga mengerti maksudnya.Segera dia melompat naik ke punggung Rajawali Putih itu.Sesaat kemudian, Rajawali Putih sudah membumbungtinggi ke angkasa, dan berputar-putar di atas PuncakGunung Kilasan ini. Tapi sejauh mata memandang, hanyawarna hijau tertutup kabut tebal saja yang tampak.

"Lebih ke bawah lagi! Ke lereng!" seru Rangga keras."Khraghk!"Rajawali menukik sampai ke Lereng Gunung Kilasan ini.

Dia berkeliling sampai tiga kali, tapi t idak juga menemukanyang dicarinya. Bahkan sampai terus ke kaki gunung,belum juga didapat. apa yang dicarinya. Rangga memintarajawali agar mendarat. Sementara matahari sudahtergelincir ke Barat. Suasana remang-remang, berangsurgelap. Udara di-sekitar Gunung Kilasan ini semakin dingin.

"Kau masih merasakan dia ada di sini, Rajawali Putih?"tanya Rangga setelah turun dari punggung Rajawali Putihitu.

Rajawali Putih hanya diam saja, tidak membuat gerakansedikit pun. Rangga memperhatikan, sepert inya RajawaliPutih tengah diliputi kebimbangan. Meskipun hanya seekorburung, tapi sikap dan perasaan Rajawali Putih melebihimanusia. Dan Rangga bisa memahami perasaan RajawaliPutih saat ini.

"Bagaimana sekarang? Hari sudah gelap," kata Ranggamemberikan pilihan.

Rajawali Putih hanya mengkirik lirih. Kepalanyabergerak menggeleng beberapa kali. Rangga mengertikalau burung raksasa itu t idak punya pilihan lagi. Dan saatini juga Rangga tidak tahu, apa yang akan dilakukanSementara dia pun jadi teringat dengan Patih Giling Wesiyang ditinggalkan di sebuah rumah penginapan.

"Kau di sini saja, Rajawali. Aku akan pergi sebentar,"kata Rangga.

"Krrrhk...!"

Page 33: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

"Tidak mungkin. Aku akan ke Kotaraja Kerajaan Galung.Kau di sini saja. Besok pagi aku datang, lalu kita akanmencari lag i Rajawali Hitam."

Rajawali Putih mengangguk-anggukkan kepalanya."Aku pergi dulu."

***

Page 34: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

4

Rangga terkejut memandangi rumah penginapan yangtampak sepi, serta bagian depan rumah yang terlihathancur. Meja kursi dan perabotan lainnya berantakan didepan. Perasaan tidak enak menyelinap di hatinya.Pendekar Rajawali Sakti itu bergegas melangkah masuk kedalam rumah penginapan itu.

Langkahnya cepat, dan terlihat buru-buru. Ayunankakinya terhenti seketika begitu memasuki lororig yang dikanan dan kirinya terdapat pintu kamar. Tidak ada satupintu pun yang tertutup. Dan keadaannya pun berantakansekali. Di lantai lorong, tergeletak tiga sosok mayat laki-laki. Pelahan-lahan Rangga melangkah menyusuri lorongitu.

Kembali langkahnya terhenti setelah tiba di depan salahsatu pintu kamar yang terbuka lebar dan setengah hancur.Keadaan di dalam kamar itu juga berantakan, seperti habisdiamuk binatang liar. Tidak ada seorang pun terlihat. Tapi,di lantai dan dinding kamar itu terdapat bercak-bercakdarah yang masih basah.

"Paman Patih...," desis Rangga bergetar.Di kamar inilah Rangga meninggalkan Patih Giling Wesi

pagi tadi. Kecemasan melanda hati Pendekar RajawaliSakti ini. Bergegas dia berbalik dan melangkah cepatmeninggalkan lorong kamar penginapan ini. Namun begitukakinya menginjak ujung lorong yang langsungberhubungan dengan bagian depan, mendadak sebatangtombak panjang meluruk deras ke arahnya.

"Uts, hap!"Cepat sekali Rangga memiringkan tubuhnya ke kanan,

seraya tangannya bergerak cepat menangkap tombak itu.Namun belum juga bisa menarik kembali tubuhnya,Sviseorang melompat cepat sambil mengayunkan sebilahgolok besar dan panjang. Dengan cepat Ranggamengayunkan tombak yang ditangkapnya tadi, untukmemapak kibasan golok itu.

Page 35: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

Trak!Tombak itu terpenggal menjadi dua bagian, tapi Rangga

segera melompat ke samping menjauhi orang yangmenyerangnya secara tiba-tiba itu. Pada saat kakiPendekar Rajawali Sakti baru menyentuh lantai, orang itusudah berbalik dan langsung melompat menyerang.Goloknya yang besar berkelebat cepat ke arah dada.

Dalam posisi seperti ini, t idak ada kesempatan buatRangga berkelit. Jalan satu-satunya adalah mengangkattangannya ke depan dada, lalu mengepit golok itu dengankedua telapak tangan yang menyatu rapat.

Dan secepat itu pula, kaki kanannya melayang kedepan mendupak tepat di perut orang itu.

"Ugh!" orang itu mengeluh pendek, dan terdorongbeberapa langkah ke belakang.

Kalau saja tadi Rangga mengerahkan tenaga dalam,mungkin perut orang itu bakal jebol. Tapi dupakan itumemang cukup keras, sehingga membuat orang itumering is kesakitan. Rangga membuang golok yang berhasildirampasnya.

"Paman Walaka...!" seru Rangga begitu mengenali orangyang menyerangnya. "Kenapa kau menyerangku...?"

"Ugh! Oh...!" laki-laki berusia sekitar empat puluh limatahun itu juga tampak terkejut.

Dia memang Paman Walaka, pemilik rumah penginapanini. Rangga bergegas menghampiri, dan mengambil kursiyang terguling. Kemudian dituntunnya Paman Walaka, dandidudukkannya di kursi kayu itu. Sebentar Ranggamemeriksa perut laki-laki itu, kemudian mengambil kursilagi dan duduk di depannya.

"Apa yang terjadi di sini?" tanya Rangga setelah PamanWalaka terlihat tenang.

"Mereka..., mereka menghancurkan tempatku,membunuh tamu-tamuku, Tuan," sahut Paman Walakatersedu.

"Siapa mereka?""Mereka orang jahat yang menguasai Istana Galung."

Page 36: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

"Hm..., Paman. Di mana Paman Patih Giling Wesi?"tanya Rangga.

"Aku tidak tahu. Semula Gusti Patih Giling Wesi sempatbertarung dengan mereka. Selanjutnya, aku tidak tahu lag i.Aku berusaha menyelamatkan diri, karena tidak mungkinmelawan mereka yang punya kemampuan tinggi "

"Paman melihat mereka menangkap Paman Patih?"desak Rangga.

"Tidak."Rangga bangkit dari duduknya dan melangkah ke

depan."Tuan..."Rangga menghentikan langkahnya, lalu berbalik."Tolong bebaskan kami. Bebaskan Kerajaan Galung dari

tangan mereka. Rakyat begitu menderita akibat kekejamanmereka, Tuan," ratap Paman Walaka memelas.

"Berapa banyak jumlah mereka?" tanya Rangga."Tidak tahu pasti. Tapi mereka begitu banyak, dan rata-

rata memiliki tingkat kepandaian tinggi. Bahkan parapanglima tidak sanggup menghadapinya. Dan lag i, GustiPrabu pun tidak mampu menandingi pemimpin mereka.Tolong, Tuan! Tuan seorang pendekar, kami semua pastitidak akan tinggal diam, dan akan membantu semampukami. Semua rakyat Galung sudah tidak tahan lagi hidupdalam penindasan dan kekejaman mereka," rengek PamanWalaka.

Rangga sangat trenyuh mendengar permintaan orangtua ini. Dia hanya bisa tersenyum getir dan mengangguk,kemudian berbalik melangkah ke luar. Paman Walakamendesah panjang. Dia sangat berharap agar pendekarmuda itu mengusir orang-orang berhati iblis dari bumiKerajaan Galung ini. Bahkan seluruh rakyat akan relaberkorban menyabung nyawa.

***

Page 37: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

Rangga berjalan pelahan-lahan melintasi jalan utamayang cukup besar di Kerajaan Galung ini. Sepanjang jalanyang dilalui, tidak terlihat seorang pun berada di luarrumah. Semua rumah yang berada di kerajaan ini tertutuprapat pintu dan jendelanya. Sungguh suatu pemandanganyang tidak menyenangkan hati.

"Berhenti...!"Ayunan kaki Pendekar Rajawali Sakti terhenti ketika

terdengar suara keras dari arah belakang. Belum sempatmenoleh, dari setiap balik dinding rumah penduduk,berlompatan orang bersenjata terhunus. Mereka serentakmengepung dengan sorot mata permusuhan.

"Hm..., lima belas orang," gumam Rangga menghitungdalam hati.

"Kisanak, siapa kau? Dan apa tujuanmu datang kesini?" bentak salah seorang yang berdiri tepat di depanRangga.

Pendekar Rajawali Sakti itu t idak segera menjawab.Diperhatikannya orang setengah baya berbaju ketatberwarna merah, yang menghunus tombak panjangbermata tiga itu. Wajahnya kasar, mencerminkankebengisan. Sinar matanya merah menyala, menyorotkannafsu membunuh.

"Aku seorang pengembara, dan hanya sekedar lewatsini saja," sahut Rangga kalem.

"Kisanak! Daerah ini terlarang bagi siapa pun. Danmereka yang berani melanggar, harus menyerahkan semuaharta bendanya!" kata orang itu dingin.

"Aku tidak punya harta. Apa yang kalian inginkandariku?" masih terdengar tenang suara Rangga, namundari nadanya dapat dirasakan ketidak sukaan.

"Hm..., kau membawa pedang cukup bagus. Apa kaubisa menggunakannya?"

"Tentu saja. Aku menggunakan pedang ini untukmenghancurkan iblis berkedok manusia!"

Merah padam wajah orang itu mendengar kata-katayang terdengar tenang, namun sangat menyakitkan telinga.

Page 38: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

Bahkan empat belas orang lainnya menggereng marah.Kata-kata Rangga sungguh menyinggung perasaan. Tentusaja itu berarti sebuah tantangan.

"Kadal! Rupanya kau cari mampus di sini, heh!" bentakorang itu sengit.

"Untuk apa aku mencari mati? Hanya Dewata yang tahukematianku," sahut Rangga mulai sinis.

"Wadyabala! Cincang keparat busuk ini!""Hiya...!""Yeaaah...!"Tanpa diperintah dua kali, mereka yang memang sudah

tidak sabar lagi, langsung berlompatan menyerang. Ranggamelompat ke atas sebelum orang-orang itu sempatmenyentuh tubuhnya. Dengan indah sekali dia mendarat diatas atap sebuah rumah. Namun tiga orang dari merekacepat melesat mengejar.

"Yaaah...!"Sambil berteriak nyaring, Rangga menghentakkan

tangannya ke depan. Satu aliran tenaga dalam yang sangatdahsyat, terlontar dari kedua telapak tangan PendekarRajawali Sakti. Akibatnya, tiga orang itu terlempar jatuhderas ke bawah sebelum mencapai atap. Begitu derasnya,sehingga terdengar bunyi tulang-tulang yang patah. Ketigaorang itu menggeliat dan merintih kcsakitan.

Rangga melompat turun ke bawah, dan segeramenyerang orang-orang itu. Pukulan dan tendangannyademikian keras, serta mengandung tenaga dalam sangatsempurna. Siapa saja yang terkena tendangan danpukulannya, terlontar jauh dengan tulang remuk. Namunmereka bukanlah orang sembarangan yang hanya umbarbacot saja. Tingkat kepandaian mereka juga cukup tingg i,sehingga mampu menandingi Pendekar Rajawali Saktidalam beberapa jurus.

Satu persatu mereka dibuat jatuh bangun. Namunserangan yang datang tidak berhenti. Bahkan semakinbertambah dahsyat saja. Beberapa kali Rangga harusberlompatan menghindari senjata lawannya. Jerit kematian

Page 39: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

dan teriakan-teriakan pertarungan berbaur menjadi satu.Terlihat, sudah lima orang tergeletak tak bernyawa lagi.

"Khraghk...!"Tiba-tiba terdengar suara keras menggelegar dari

angkasa. Belum sempat ada yang menyadari, sebuahbayangan hitam meluruk deras langsung menghajar orang-orang yang mengepung Pendekar Rajawali Sakti. SesaatRangga terperangah, namun dengan cepat melompatmundur.

"Khraghk!""Rajawali Hitam...," desis Rangga begitu melihat jelas

benda besar hitam yang kini tengah mengamukmembantai orang-orang itu.

Jerit melengking terdengar saling sambut, disusultubuh-tubuh yang bergelimpangan bersimbah darah.Rajawali Hitam mengamuk, mencakar, mengoyak, danmematuk orang-orang itu. Sementara Rangga semakinterkesiap melihat di punggung burung raksasa berwarnahitam pekat itu, duduk seseorang yang juga memakai bajuwarna hitam pekat dan sangat ketat. Orang itu menghunussebuah pedang hitam panjang yang selalu mengepulkanasap merah tipis.

Pedang itu berkelebatan cepat membabat setiap orangyang dekat dalam jangkauannya. Sukar dipercaya! Dalamwaktu sebentar saja, tidak ada lagi yang hidup. Dan burungraksasa berwarna hitam itu pun langsung melesat keangkasa.

"Hey! Tunggu...!" seru Rangga keras."Khraghk...!"Burung raksasa itu berputar rendah di atas kepala

Rangga, kemudian membumbung tinggi ke angkasa.Dengan gerakan cepat bagai kilat, Rangga melompat keudara. Dengan mempergunakan jurus 'Sayap RajawaliMembelah Mega', dikejarnya burung raksasa itu.

"Hup!"Pendekar Rajawali Sakti berhasil menangkap sebelah

kaki burung raksasa itu, dan memeluknya erat-erat. Burung

Page 40: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

raksasa itu menghentakkan kakinya berusaha melepaskanrangkulan Rangga yang sangat kuat. Merasa sukar untukmelepaskan rangkulan itu, Rajawali Hitam itu menukikderas, lalu menyambar sebatang pohon besar dengankakinya.

"Akh...!" Rangga memekik keras begitu tubuhnyamembentur batang pohon itu.

Namun dia tetap bertahan, berpegangan erat pada kakisebesar batang pohon kelapa itu. Burung raksasa itukembali membumbung tinggi ke angkasa, dan kembalimenukik deras ke bawah. Sebongkah batu cadas yangbesar dihajar dengan kakinya. Batu itu hancur berkeping-keping. Namun Rangga tetap bertahan tidak melepaskanrangkulannya.

"Khraghk...!""Cukup, Rajawali Hitam. Bawa dia turun!" terdengar

suara kecil namun tegas nadanya."Khraghk!"Burung Rajawali Hitam meluruk turun. Dan mendarat

lunak di hamparan padang rumput yang luas. Ranggalangsung melompat menjauh, lalu berdiri tegakmemandang burung rajawali raksasa berwarna hitampekat itu. Dan kini pandangannya tertumpu pada orangyang berada di punggung rajawali hitam itu, yang kemudianmelompat turun. Gerakannya begitu indah dan ringan,pertanda memiliki kepandaian yang tingg i.

Bola mata Rangga agak menyipit, berusaha melihatjelas wajah yang terselubung cadar biru pekat yang tipis.Dari bayang-bayang cadar itu, dapat dipastikan kalau orangitu adalah wanita. Bentuk tubuhnya pun ramping dengantonjolan indah pada dadanya. Orang itu berdiri tegak didepan burung Rajawali Hitamnya.

"Aku tahu siapa dirimu. Aku minta, jangan campuriurusan Kerajaan Galung. Itu urusanku sendiri!" tegas kata-kata orang itu.

"Siapa kau?" tanya Rangga."Kau tidak perlu tahu siapa aku."

Page 41: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

Orang itu segera melesat naik ke punggung RajawaliHitam.

"Tunggu dulu!" seru Rangga cepat."Aku percaya kau mampu dan memiliki kepandaian

yang sangat t inggi, Pendekar Rajawali Sakti. Tapi itu bukanurusanmu! Aku masih mampu menghancurkan mereka!"

"Hey...!"Rangga ing in berkata lagi, tapi burung hitam raksasa itu

sudah keburu melesat tingg i. Rangga hanya bisamemandangi dengan benak diliputi berbagai macampertanyaan yang sulit terjawab saat ini.

"Siapa dia? Dalam buku milik Pendekar Rajawali yanghidup seratus tahun lalu, dituliskan kalau Rajawali Hitamada yang memiliki. Aneh...? Dia mengatakan urusanKerajaan Galung adalah urusannya sendiri. Siapa diasebenarnya?" Rangga jadi bertanya-tanya sendiri dalamhati.

Pendekar Rajawali Sakti masih berdiri mematung,namun hatinya berbicara sendiri. Kini persoalan yangdihadapinya semakin pelik. Di satu pihak, tidak bisamembiarkan orang-orang berhati iblis menguasai KerajaanGalung. Di pihak lain, dia pun harus mengetahui orangyang kini menguasai Rajawali Hitam, sekaligus ing inmenentramkan hati Rajawali Putih-nya.

Memang ada resiko yang sangat besar bila Ranggaberhasil mempertemukan kedua burung rajawali raksasaitu. Tapi ini yang tidak diinginkannya. Rajawali Putih bakalkembali ke Nirwana untuk selama-lamanya. Bukan hanyadua persoalan yang kini dihadapi Rangga, tapi juga harusberhadapan dengan dua pilihan yang amat sulit Dan diaharus menentukan pilihan itu. Namun tidak mudah untukmenentukannya. Persoalannya, kedua pilihan itu tidakdiing inkannya sama sekali! Jelas, ini mengandung resikoyang amat besar. Bukan hanya bagi dirinya, tapi juga bagiRajawali Putih yang amat disayangi, melebihi pada dirinyasendiri.

"Oh, Dewata Yang Agung.... Apa yang harus kulakukan

Page 42: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

sekarang...?" keluh Rangga.Rangga berjalan pelahan-lahan menuju Gunung Kilasan.

Kepalanya tertunduk dalam, dan sesekali terdengar tarikannapasnya yang panjang dan berat. Saat ini dia tidak tahulagi, apa yang harus dilakukan. Persoalan yang dihadapisungguh luar biasa, dan membuatnya bingung untukmencari pemecahannya. Otaknya serasa buntu, tidakmampu lag i diajak berpikir.

Sementara malam merayap bertambah larut. Udara disekitarnya semakin ding in. Kabut tebal pun turunmenghalang i pandangan mata. Namun Pendekar RajawaliSakti tetap melangkah. Hanya saja, kini dia t idak tahu lagiarah yang dituju. Sepanjang mata memandang, hanyaketebalan kabut yang pekat. Entah sudah berapa jauhberjalan. Rangga baru menyadari kakinya menyentuh bibirLembah Ular Berbisa. Satu daerah .yang tidak pernahdiinjak manusia.

"Kenapa aku sampai di sini...?" Rangga jadi heransendiri. "Sepertinya tadi aku menuju ke Gunung Kilasan.Tapi kenapa bisa sampai di sini...?"

Arah yang dituju memang jauh berlawanan. GunungKilasan berada di sebelah Utara Lembah Ular Berbisa, yangletaknya berada di sebelah T imur Kerajaan Galung. Dan iniberarti dia harus kembali lagi melintasi Hutan Krambang.Tapi dalam cuaca yang berkabut seperti ini, memang sukarmencari arah. Bisa-bisa malah semakin jauh tersesat.

Rangga mendongakkan kepalanya ke atas, ber-siap-siapmemanggil Rajawali Putih. Tapi niatnya itu diurungkankarena kabut yang demikian tebal. Pendekar Rajawali Saktiitu mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Dikerahkanaji 'Tatar Netra' untuk mengatasi kabut yang tebal. Denganaji 'Tatar Netra, kabut setebal apa pun tidak menjadihalangan bagi penglihatannya.

"Ada api," gumam Rangga saat memandang ke arahHutan Krambang.

Bergegas Rangga melangkah ke arah api yangdilihatnya. Jarak yang harus ditempuh cukup jauh. Tapi

Page 43: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

dengan aji 'Tatar Netra', dia t idak lagi mengalami kesulitandengan penglihatannya. Bahkan Pendekar Rajawali Saktiitu mampu mengerahkan ilmu meringankan tubuh untukmempercepat langkahnya.

***

Ilmu meringankan tubuh yang dimiliki PendekarRajawali Sakti sudah mencapai taraf kesempurnaan.Sehingga dalam waktu sebentar saja, sudah sampai ditempat api yang dilihatnya tadi. Tampak seorang laki-lakibertubuh gemuk, duduk dekat api itu. Dan dia menolehbegitu merasa ada orang lain menghampirinya.

"Paman Patih...," desis Rangga begitu orang gemuk itumemalingkan mukanya.

"Rangga...!" Patih Giling Wesi terkejut bercampurgembira melihat kedatangan Rangga.

Rangga menghampiri dan duduk di depan Patih GilingWesi. Sesaat mereka terdiam dan hanya saling pandangsaja. Keadaan Patih Giling Wesi beg itu kumuh. Pakaiannyakoyak di beberapa bagian. Walaupun udara sekitarnyaterasa dingin, tapi terlihat adanya titik keringat pada wajahlaki-laki gemuk itu.

"Kau tidak apa-apa, Paman?" tanya Rangga serayamerayapi wajah dan tubuh Patih Giling Wesi. Dia teringatkeadaan kamar sewaan laki-laki gemuk itu, dan nodadarah yang rnelekat pada lantai serta dinding.

"Hanya letih," sahut Patih Giling Wesi mencobatersenyum.

"Aku cemas kau mendapat luka," ujar Rangga polos.'Terima kasih, tapi aku masih mampu mengatasinya,"

ucap Patih Giling Wesi. "Kau sudah tahu apa yang terjadi?""Sudah.. Paman Walaka yang menceritakannya," sahut

Rangga."Mereka sangat tangguh. Aku benar-benar kewalahan

menghadapinya. Itu baru kroco, belum lagi biangnya.

Page 44: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

Hhh...! Aku tidak tahu lagi, apa jadinya Kerajaan Galungkalau mereka terus bercokol di sana," nada bicara PatihGiling Wesi terdengar mengeluh. "Ini semua gara-garaanakku!"

Rangga hanya diam saja karena tidak tahu lagi, harusberkata apa. Semua yang terjadi di Kerajaan Galung sudahdidengar. Bukan hanya dari Patih Giling Wesi, tapi juga dariPaman Walaka, pemilik rumah penginapan. Bahkanbanyak rakyat Galung yang mengeluh seperti itu. Merekamenyesali perbuatan Intan Kemuning, sehingga KerajaanGalung menjadi neraka bagi banyak orang.

Memang, tindakan Intan Kemuning terlalu ceroboh. TapiRangga tidak dapat menyalahkan begitu saja. Dalam duniapersilatan, tidak ada salahnya menantang tokoh-tokoh lainuntuk menguji t ingkat kepandaian. Hanya saja yangdilakukan Intan Kemuning berakibat fatal. Bukan saja bagidiri dan keluarganya sendiri, tapi juga bagi seluruh rakyatKerajaan Galung!

"Dia bukan saja telah mencoreng mukaku, tapi jugatelah mengakibatkan ibunya meninggal di tangan iblis-ibliskeparat itu!" suara Patih Giling Wesi bernada gusar.

"Paman...""Intan Kemuning bukan lagi Intan yang dulu, yang

kupuja dan kubanggakan! Dia kini jadi gadis liar, haus akanilmu kesaktian. Intan..., Intan. Apakah tidak kau pikirkandulu? Mengapa tidak kau rundingkan dulu denganku...?"keluh Paman Patih Giling Wesi.

Rangga benar-benar bungkam. Dia hanya diammemandang dengan perasaan iba pada laki-laki gemuk ini.Lidahnya serasa kelu, sukar untuk diajak bicara. Otaknyapun beku, tidak mampu melahirkan kata-kata untukmenghibur. Bahkan untuk mengambil sikap pun sulit. Apayang terjadi pada Patih Giling Wesi, memang di luarkemampuannya sebagai seorang pendekar.

"Ah! Maafkan aku, Rangga. T idak seharusnya akumengeluh demikian rupa kepadamu," ucap Patih GilingWesi tersadar.

Page 45: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

"Tidak mengapa, Paman," hanya itu yang bisadiucapkan Rangga.

"Aku sekarang tidak peduli lagi padanya. Hanya satuyang harus kulakukan sekarang, yaitu mengembalikanIstana Galung pada Gusti Prabu," ujar Patih Giling Wesi."Dan mungkin aku juga tidak akan berkecimpung di dalamkepatihan lag i. Sudah kuputuskan untuk menjadi pertapa."

"Paman putus asa?""Tidak! Tapi hanya itu yang bisa kulakukan. Tidak ada

lagi yang kumiliki sekarang. Semuanya hancur!""Paman masih punya Intan Kemuning."Patih Giling Wesi menatap Rangga dalam-dalam. Kata-

kata Pendekar Rajawali Sakti itu sungguh mengejutkanhatinya. Namun Rangga sendiri jadi blingsatan. Barudisadari, kalau kata-katanya meluncur tanpa dipikirkanlebih dahulu! Dia sendiri heran, kenapa bisa berkataseperti itu? Saat ini pun Rangga tidak tahu nasib IntanKemuning sesungguhnya. Bahkan selama berada diKerajaan Galung ini, belum pernah menjumpainya.

"Maaf, Paman. Aku hanya merasa yakin kalau IntanKemuning masih hidup. Dan mungkin kini tengahmenyesali perbuatannya," ucap Rangga buru-buru.

"Kau yakin?""Entahlah.""Rangga. Meskipun kusesali perbuatan Intan Kemuning,

tapi aku tetap menyayanginya. Bagaimanapun juga diaanakku! Apa yang dilakukannya adalah tanggung jawabkujuga. Terus terang. Dalam hati kecilku, aku masih berharapIntan tetap hidup dan berada di suatu tempat," Patih GilingWesi mengemukakan perasaan hatinya.

"Aku juga merasa begitu, Paman.""Rangga. Setelah mereka bisa terusir dari istana, aku

bertekad untuk mencari anakku! Setelah itu baru aku akanbertapa mengisi sisa hidupku. Kau bersedia membantuku,Rangga?" pinta Patih Giling Wesi penuh harap.

'Tentu saja, Paman. Pasti akan kucari Intan Kemuningsampai dapat. Paman bisa beristirahat, sementara aku

Page 46: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

mencari Intan," sahut Rangga."Terima kasih, Rangga."

***

Page 47: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

5

Pagi-pagi sekali, di saat matahari baru menampakkandiri, Rangga sudah beranjak dari tempat tidurnya. Tempatyang tidak layak, namun cukup untuk beristirahatmenghilangkan rasa penat. Ranting yang terbakar sudahpadam, hanya sisa asap tipis yang mengepul bercampurkabut. Cahaya matahari pagi yang hangat mulai menguakkabut di sekitar Hutan Krambang.

"Paman...!" Rangga tersentak kaget begitu menyadariPatih Giling Wesi sudah tidak berada di tempatnya lagi.

Bergegas Pendekar Rajawali Sakti itu beranjak bangkit.Sebentar dia memandang ke sekeliling, menembus kabutyang mulai memudar. Semalam tidurnya memang nyenyaksekali, sehingga tidak mendengar suara apa pun. Ranggamulai diliputi kecemasan. Semalam Patih Giling Wesimengatakan akan ke Istana Galung, hendak mengusirorang-orang berhati iblis yang kini menguasai istana itu.

"Celaka, kalau dia datang sendiri ke sana!" gumamRangga dalam hati.

"Paman...! Paman Patih...!" teriak Rangga memanggil.Tapi tidak ada sahutan. Suara Rangga yang keras

disertai pengerahan tenaga dalam sempurna itu meng-gema menyelusup ke seluruh Hutan Krambang ini.Beberapa kali Rangga memanggil, tapi tetap tidak adasahutan. Rangga semakin cemas, kemudian bergegasmeninggalkan tempat itu.

"Hutan ini cukup jauh dari Kerajaan Galung. Mungkinsatu harian penuh baru sampai di sana," gu-mam Ranggaberkata sendiri.

Pendekar Rajawali Sakti itu memandang berkeliling.Tempat dia berada sekarang ini cukup terbuka, meskipuntidak seberapa luas. Paling tidak cukup untuk pendaratanRajawali Putih. Rangga bersiap-siap mengerahkan siulansaktinya untuk memanggil burung rajawali raksasa itu.

"Suiiit...!"Satu siulan melengking tinggi bersuara kecil, namun

Page 48: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

bernada aneh itu terdengar dari mulut Pendekar RajawaliSakti. Cukup lama juga Rangga menunggu dengan kepalamenengadah ke atas. Dan pada siulan yang kedua kali,terlihat satu tit ik kecil di angkasa. Semakin lama titik kecilitu semakin jelas bentuknya.

"Khraghk...!""Rajawali Putih, ke sini...!" seru Rangga keras. Burung

rajawali raksasa berwarna putih keperakan itu melurukturun, dan mendarat tepat di depan Rangga. Kepalanyalangsung disodorkan ke depan. Tanpa membuang-buangwaktu lagi, Rangga segera melompat naik ke punggungRajawali Putih. Dan tanpa diminta lagi, burung raksasa itumembumbung tinggi ke angkasa!

"Langsung ke Kerajaan Galung, Rajawali," kata Ranggasedikit keras.

Rajawali Putih kembali berseru keras. Dikepakkansayapnya dengan cepat, sehingga terbangnya bagaikankilat membelah angkasa. Ang in terasa menderu-derumemekakkan telinga. Rangga terpaksa harus berpeganganerat pada leher Rajawali Putih, agar t idak terlempar olehhempasan angin.

Dalam waktu tidak berapa lama, Rajawali Putih sudahberada di atas Istana Galung. Burung raksasa itu berputar-putar dengan ketinggian yang sukar dilihat dari bawah olehmata biasa. Rangga menggunakan aji 'Tatar Netra' untukmelihat ke bawah agar lebih jelas. Keningnya agakberkerut juga menyaksikan s uasana di sekitar IstanaGalung kelihatan sepi-sepi saja. Bahkan tampaknya tidakada satu kejadian pun di sana.

Rangga mengamati setiap jengkal tanah sekitar istanamegah itu. Tidak terlihat seorang pun yang berpakaianprajurit di sana. Orang-orang yang terlihat berjaga-jaga dipos penjagaan, semuanya mengenakan pakaian biasaseperti layaknya kaum rimba persilatan.

"Rajawali Putih, barangkali Paman Patih Giling Wesibelum sampai ke sini," kata Rangga.

"Kreeekhgh...!"

Page 49: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

"Kau menduga dia t idak ke sini? Lalu, ke manaperginya?" Rangga sepert i bisa mengerti saja arti suaraRajawali Putih.

"Khraghk!"Rajawali Putih segera melesat cepat bagaikan kilat

menuju ke arah Barat. Rangga tidak ingin menghalangi. Diayakin kalau tujuan yang ditempuh Rajawali Putih akanmembawanya pada Patih Giling Wesi, atau setidaknyasesuatu yang bermanfaat dalam menyelesaikan kemelutini.

Cepat sekali Rajawali Putih terbang, sehingga dalamwaktu tidak berapa lama telah melintasi batas KerajaanGalung sebelah Barat. Sekarang burung raksasa itumeluruk turun pada suatu dataran luas berumput. Manissekali dia mendarat di pinggiran dataran rumput itu. DanRangga pun segera melompat turun dari punggungRajawali Putih.

"Rajawali...."Belum lagi Rangga bisa meneruskan ucapannya,

mendadak sebuah bayangan hitam melesat cepat di ataskepalanya. Seketika itu pula, Rajawali Putih melesat naikmengejar. Begitu cepatnya dia terbang tahu-tahu sudahberada di depan bayangan hitam yang ternyata adalahseekor burung rajawali raksasa berwarna hitam.

Rajawali Hitam sangat terkejut melihat ada RajawaliPutih menghadang terbangnya. Dia langsung berhenti,dengan sayap mengepak pelahan-lahan. Sebentar keduaburung raksasa itu saling berhadapan, lalu sama-samabergerak turun. Di punggung Rajawali Hitam bertenggerseorang bertubuh ramping. Bajunya ketat berwarna hitampekat Di punggungnya menyembul gagang pedangberwarna hitam berbentuk kepala burung.

Rangga yang berada di bawah, tertegun sejenak begitumelihat dua burung raksasa mendarat pelahan-lahansecara bersamaan, tidak jauh darinya. Tapi sebentarkemudian Rangga melangkah menghampiri Rajawali Putih.Orang yang berada di punggung Rajawali Hitam melompat

Page 50: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

turun dengan manis. Kini dua orang saling berhadapandengan dua ekor burung raksasa yang juga berhadapan.Sesaat lamanya tidak ada yang membuka suara.

***

Baik Rangga maupun orang berbaju hitam itu salingmemandangi dua burung rajawali raksasa yang salingberhadapan dan melempar pandangan. Sikap keduaburung raksasa itu kelihatan kaku, seolah-olah sudahsekian lama tidak pernah berjumpa lag i dan tahu-tahu kinisaling berhadapan. Terlihat jelas kalau kedua burungraksasa itu sama-sama menjaga diri.

Rajawali Hitam mendekam dengan sayap terpentanglebar ke samping. Sementara Rajawali Putih kelihatandiam, dan tampak ragu-ragu. Tapi akhirnya dia bergerakmenghampiri Rajawali Hitam. Dan pada saat itu, Ranggateringat akan tulisan dalam kitab yang dibacanya dalamgoa Lembah Bangkai. Tulisan yang dituangkan olehPendekar Rajawali seratus tahun lalu.

"Hup!"Rangga bergegas melompat, dan langsung berdiri di

tengah-tengah kedua burung rajawali raksasa itu. RajawaliPutih langsung berhenti bergerak mendekati RajawaliHitam. Sebentar dipandanginya Rangga, kemudian beralihpada Rajawali Hitam yang sudah berdiri kembali dengankedua kakinya yang kokoh dan besar.

"Rajawali Putih! Apa yang akan kau lakukan?" tanyaRangga.

"Krekh...," Rajawali Putih bersuara pelan."Tidak! Kau tidak boleh mengajaknya bersama-sama

lagi. Kau harus menjauhinya! Dia bukan pasanganmukarena akan menjerumuskanmu ke dalam kubanganlumpur dosa!" kata Rangga sepert i mengerti jawabanRajawali Putih.

"Graghk...!" Rajawali Hitam berteriak nyaring

Page 51: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

melengking.Sepasang bola matanya yang merah menyala, menatap

tajam ke wajah Rangga. Sepert inya bisa dimengert i kata-kata Pendekar Rajawali Sakti itu. Sepasang sayapnyaterpentang lebar agak tertekuk ke bawah. Sikap yangmenunjukkan kemarahan dan ketidaksenangan padapemuda berbaju rompi putih itu.

"Sadarlah, Rajawali Putih. Dia diciptakan untukmenyeretmu ke dalam lumpur dosa dan nista untukselama-lamanya! Jangan mudah terpancing. Dia bukandiciptakan untukmu! Sadarlah, Rajawali Putih," ujar Ranggamencoba menyadarkan Rajawali Putih.

Rajawali Putih kelihatan bimbang. Sebentar diamenatap pada Rangga, sebentar kemudian menatap padaRajawali Hitam di depannya. Rangga yang sudahmengetahui kalau Rajawali Putih adalah titisan DewaWisnu, tidak akan membiarkan sahabat sekaligus gurunyaterjerumus akibat hadirnya Rajawali Hitam yang sengajadiciptakan oleh Dewa Angkara Murka untuk menggagalkantugas suci di dunia ini.

"Apa pun yang akan terjadi, aku tetap akanmenghalang i bersatunya kalian," tegas Rangga.

"Graghk...!"Rajawali Hitam meraung keras. Bola matanya semakin

merah menyala, pertanda benar-benar memuncakkemarahannya. Dan kemarahannya tidak bisa dibendunglagi. Digerakkan kepalanya dengan cepat hendak mematukRangga. Namun dengan gerakan yang gesit, Ranggaberhasil mengelakkan serangan Rajawali Hitam. Tentu sajahal ini membuat Rajawali Hitam semakin bertambahmurka.

Dengan gerakan yang sangat cepat luar biasa, RajawaliHitam melompat sambil mengepakkan sayapnya ke arahPendekar Rajawali Sakti itu. Dan kali ini pun Ranggaberhasil mengelakkannya dengan melompat mundur kebelakang beberapa langkah. Tapi belum juga kakinya bisamenjejak tanah, sebelah sayap Rajawali Hitam telah

Page 52: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

menyambar tubuhnya dengan cepat."Akh!" Rangga memekik tertahan.Kibasan sayap Rajawali Hitam yang keras dan tidak

terduga itu membuat tubuh Rangga terpental cukup jauh,lalu membentur sebatang pohon ara tua yang cukup besar.Pohon itu kontan tumbang, hanc ur berantakan terbenturtubuh Pendekar Rajawali Sakti. Namun dengan cepat,Rangga mampu bangkit kembali.

Melihat anak muda yang menjadi penghalangmaksudnya masih mampu bangkit tanpa kurang satu apapun, Rajawali Hitam semakin bertambah berang. Sambilberteriak keras menggeletar, dia melompat cepat bagaikilat Cakarnya terkembang, siap mencabik-cabik tubuhpemuda itu.

"Hiya...!"Rangga melentingkan tubuhnya ke atas, lalu bersalto

dua kali di udara. Dilewati tubuh Rajawali Hitam yangmeluruk deras dengan cakar terkembang. Manis sekaliPendekar Rajawali Sakti itu menjejak tanah, langsungberbalik sambil melontarkan pukulan jarak jauh yangbertenaga dalam sangat sempurna.

"Yaaa...!""Khraghk...!" Rajawali Hitam memekik keras dengan

suaranya yang parau.Hanya sedikit saja tubuhnya terdorong, dan sekejap

saja mampu melesat kembali menerjang Rangga. Begitucepatnya dia melesat, sehinga membuat Ranggaterperangah. Pendekar Rajawali Sakti tidak bisa lagimenghindari terjangan burung hitam raksasa itu. KembaliRangga terlontar jauh ke belakang, lalu menabraksebongkah batu besar dan hitam berlumut. Batu itu hancurberkeping-keping terlanda tubuh Pendekar Rajawali Sakti.

"Khraghk!"Rajawali Hitam cepat meluruk deras hendak menerjang

Rangga yang sedang berusaha bangkit berdiri. Namunketika paruh yang sudah terbuka lebar itu hendakmencaplok kepala Rangga, Rajawali Putih melesat cepat

Page 53: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

menyambar tubuh Rangga dengan cakarnya. Langsungtubuh Rangga dibawa -terbang tinggi menembus awan.

"Graghk...!" Rajawali Hitam berteriak keras disertaikemarahan memuncak.

"Hitam! Tunggu...!" seru orang berbaju hitam yang sejaktadi hanya diam memperhatikan saja.

Rajawali Hitam yang sudah akan melesat mengejar,langsung mengurungkan niatnya. Kepalanya sedikittertekuk menoleh pada orang berbaju serba hitam itu. Diamengkirik pelahan dengan kepala setengah ditundukkan.

"Kita masih punya persoalan yang lebih penting lagi.Urusan ini bisa diselesaikan nanti."

"Khrighk...!""Aku tahu, aku juga s udah membaca buku tentang

riwayatmu. Tapi yang penting sekarang, kita harusmenggempur dulu Istana Galung, dan menghancurkanmereka."

Setelah berkata demikian, orang berbaju serba hitamitu segera melompat naik ke punggung Rajawali Hitam.Sambil berkaokan keras, Rajawali Hitam membumbungnaik ke angkasa. Cepat sekali lesatannya, sehingga dalamsekejap saja sudah begitu tinggi me-layang di udara.

"Khraghk...!""Langsung ke Istana Galung, Hitam!""Khraghk!"

***

Saat itu, Rajawali Putih yang membawa Rangga dicakarnya, meluruk turun di balik Gunung Kilasan. Diamendarat lunak di sebuah dataran rumput yang cukupluas. Rangga bergulingan beberapa kali setelah RajawaliPutih melepaskan cengkeramannya, lalu bergegas bangkitdan membersihkan rumput kering yang melekat ditubuhnya.

"Seharus nya kau jangan membawaku kabur, Rajawali

Page 54: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

Putih," dengus Rangga tidak senang."Krrr...!" Rajawali Putih hanya mengkirik lirih."Jangan bodoh, Rajawali Putih. Dia bukan pasanganmu!

Dan kau tidak boleh merasa berbelas kasih, apalagimenyukainya. Dia diciptakan hanya untukmenjerumuskanmu. Kau harus menyadari hal itu, RajawaliPutih," kata Rangga berusaha menghilangkan perasaansuka Rajawali Putih pada Rajawali Hitam.

Rajawali Putih hanya diam saja sambil mendekamdengan kepala tertunduk dalam. Sepasang bola matanyamemancar sayu tanpa gairah kehidupan. Ranggamelangkah menghampiri dan memeluk leher burungraksasa itu.

"Aku menyayangimu, Rajawali Putih. Aku tidak inginkehilanganmu. Aku mencintaimu. Sungguh! Akumencintaimu, Rajawali Putih...," pelan suara Rangga.

"Krrrkhg...!" Rajawali Putih mengkirik lirih.Rangga melepaskan pelukannya pada leher burung

raksasa itu. Sesaat lamanya dia menatap langsung ke bolamata yang sayu dan redup itu. Dirasakan betapa sulitnyaRajawali Putih menentukan sikap. Waktu seratus tahunbukanlah waktu yang pendek. Dan selama itu merekaberpisah setelah masing-masing saling menyukai.Memang, perpisahan itu mesti terjadi demi kelangsunganhidup mereka.

Kini Rangga punya kewajiban yang sangat berat. Harusdikuatkan hatinya untuk memisahkan Sepasang Rajawaliitu. Memang berat, tapi itu harus dilakukan. Di dunia initidak ada rajawali raksasa hidup sepasang. Dan kalau halitu terjadi, Sepasang Rajawali akan pupus kembali keasalnya. Bukan hanya itu saja, Rajawali Putih akan tersiksaselamanya dan terbuang dari kalangan Dewa di Nirwana.

Rangga ing in mengatakan sesuatu, tapi tiba-tiba sajabumi serasa bergetar. Kini terdengar suara ber-gemuruhdari kejauhan. Suara itu semakin lama semakin terdengarjelas. Tampak debu mengepul di udara, di arah Selatan.Sejenak Rangga memandangi debu yang mengepul tebal

Page 55: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

itu, kemudian bergegas melompat naik ke punggungRajawali Putih.

"Cepat, Rajawali! Ada orang berkuda menuju ke sini,"ujar Rangga.

"Khraghk!"Rajawali Putih melesat cepat, naik membumbung tingg i

ke angkasa. Dan pada saat itu, terlihat serombongan orangberkuda cepat melintasi tempat Rangga dan Rajawali Putihberada tadi.

"Prajurit Kerajaan Galung...," desis Rangga setelahmengenali pakaian seragam prajurit yang dikenakan orang-orang berkuda itu.

Dan Rangga pun mengenali salah seorang yangberkuda paling depan. Dua orang laki-laki. Yang seorangberperawakan gemuk, dan seorang lagi sudah berusialanjut, namun masih terlihat gagah. Kedua orang itu tidaklain dari Prabu Galung dan Patih Giling Wesi. Hanya PatihGiling Wesi yang dikenalnya. Sedangkan di belakangnyaterlihat enam orang berpakaian panglima dan puluhanpunggawa serta ratusan prajurit bersenjata lengkap.Mereka semua memacu cepat kudanya menuju arahKerajaan Galung.

"Ikuti mereka, Rajawali," kata Rangga agak keras."Khrrr...!"Rajawali Putih membumbung tinggi di udara, dan

bergerak searah dengan ratusan orang berkuda dibawahnya. Rangga yang berada di punggung rajawaliraksasa itu tidak berkedip memandang ke bawah. Dia agakheran juga terhadap Patih Giling Wesi yang kini sudahbergabung bersama rombongan prajurit Kerajaan Galung.Padahal sebelumnya dia mengatakan tidak tahu, di manapara prajurit dan Prabu Galung berada.

"Kita cegat mereka di tepi Hutan Krambang itu, RajawaliPutih," kata Rangga.

"Khraghk!"Rajawali Putih segera melesat cepat menuju arah yang

ditunjuk Rangga. Begitu cepatnya rajawali raksasa itu

Page 56: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

bergerak, sehingga dalam waktu sebentar saja sudahmenukik turun ke tepi Hutan Krambang. Rangga segeramelompat turun sebelum kaki Rajawali Putih menjejaktanah. Dan burung raksasa itu segera melesat kembalimembumbung tinggi ke angkasa.

"Hup!"Rangga melompat ke sebuah pohon yang cukup tinggi.

Sedangkan Rajawali Putih berputar-putar sangat tinggi diangkasa. Pandangan mata Rangga tidak berkedip ke arahkepulan debu yang bergerak mendekati arahnya.

"Hiyaaa...!"Rangga melompat turun ketika rombongan berkuda itu

melintas di bawahnya. Patih Giling Wesi dan Prabu Galungterkejut sekali. Bergegas mereka meng-hentikan larikudanya, diikuti para punggawa dan prajurit. Ranggaberdiri tegak sekitar lima batang tombak di depanrombongan berkuda itu.

"Rangga...," desis Patih Giling Wesi."Paman Patih, siapa anak muda itu?" tanya Prabu

Galung mendengar desisan Patih Giling Wesi."Ampun, Gusti Prabu. Pemuda ini bernama Rangga yang

bergelar Pendekar Rajawali Sakti. Dialah yang menolonghamba ketika membebaskan Intan Kemuning dari tanganBidadari S ungai Ular," cerita Patih Giling Wesi tentangRangga.

"Hm..., jadi pemuda itu yang kau ceritakan padakukemarin?" pelan suara Prabu Galung.

"Benar, Gusti," sahut Patih Giling Wesi.Prabu Galung turun dari punggung kudanya. Patih Giling

Wesi juga bergegas turun pula. Mereka berjalanmenghampiri Rangga yang tetap berdiri tegakmenghadang. Dua orang penting dan utama dari KerajaanGalung itu berhenti tepat di depan Pendekar Rajawali Sakti.Jarak mereka tinggal beberapa langkah lagi.

Untuk beberapa saat lamanya mereka bertiga salingberdiam diri. Rangga menatap agak tajam pada Patih GilingWesi, sedangkan yang ditatap hanya membalas dengan

Page 57: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

bibir menyunggingkan senyum. Pendekar Rajawali Saktimelangkah tiga tindak ke depan.

"Kau yang bernama Rangga si Pendekar RajawaliSakti?" Prabu Galung membuka suara lebih dulu.

"Benar," sahut Rangga tanpa mengalihkanpandangannya dari Patih Giling Wesi. Dia memang tidakmengenali siapa yang bertanya padanya barusan.

"Rangga, ini Prabu Galung," Patih Giling Wesimemberitahu.

Rangga agak tersentak juga mendengarnya. Buru-burudia membungkuk memberi hormat. Prabu Galung hanyatersenyum dengan tangan mengelus-elus janggutnya yangputih panjang.

"Maaf, hamba tidak mengenali Gusti Prabu," ucapRangga merendah.

"Tidak mengapa, Anak Muda. Aku tahu tentang dirimu.Kehadiranmu memang sangat kuharapkan. Hanya kauyang dapat kuandalkan untuk menghadapi mereka," kataPrabu Galung bijaksana.

"Hm...," Rangga bergumam tidak jelas. Dari sudut ekormatanya, diliriknya Patih Giling Wesi.

"Ampun, Gusti Prabu. Boleh hamba bicara berdua sajadengan Rangga?" pinta Patih Giling Wesi seraya memberihormat.

"Silakan, Paman Patih.""Hamba, Gusti."Patih Giling Wesi menjura memberi hormat dengan

merapatkan kedua telapak tangannya di depan dada.Tubuhnya sedikit membungkuk, lalu melangkahmenghampiri Rangga. Kedua orang itu berjalan menjauh.Mereka baru berhenti setelah berada di bawah sebatangpohon yang cukup rindang. Sementara para panglimamemerintahkan prajurit-prajuritnya untuk beristirahatPrabu Galung sendiri kemudian beristirahat, duduk dibawah pohon rindang beralaskan permadani tebal berbuluhalus.

***

Page 58: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

6

"Aku tahu, apa yang akan kau tanyakan padaku,Rangga," kata Patih Giling Wesi mendahului.

"Kau mempermainkan aku, Paman," agak dingin suaraRangga.

"Sama sekali tidak, Rangga.""Lantas, mengapa berpura-pura tidak tahu tentang

Prabu Galung?""Aku memang tidak tahu sama sekali di mana Prabu

Galung berada ketika itu," tenang suara Patih Giling Wesi."Mustahil!" rungut Rangga seraya mengalihkan

pandangannya pada Prabu Galung."Kau berhak untuk marah, Rangga. Kau memang patut

marah karena aku meninggalkanmu tanpa memberitahulebih dulu."

Rangga diam saja."Pagi-pagi sekali, saat kau belum bangun, aku sudah

berjalan-jalan mencari makanan untuk kita. Di saat itu,kulihat seseorang merunduk-runduk di antara semakbelukar. Aku memergokinya, dan ternyata dia PanglimaJamali. Dari Panglima Jamali lah aku tahu di mana PrabuGalung berada. Saat itu, Panglima Jamali juga tengahberburu. Maaf, kalau aku tidak sempatmemberitahukanmu lebih dahulu. Karena...."

"Kenapa?" desak Rangga."Aku terlalu gembira mendengar Prabu Galung masih

hidup bersama dua ratus prajurit, panglima, danpunggawa. Serta para pembesar kerajaan lainnya yangsempat melarikan diri begitu Istana Galung jatuh. Aku jadilupa denganmu, Rangga. Maaf...," ada nada penyesalanpada suara Patih Giling Wesi.

Rangga menatap pada laki-laki gemuk itu, kemudiantersenyum memaklumi. Perasaan kesal yang diawalidengan kecemasan, langsung pupus seketika.

"Kau memaafkan aku, Rangga...?" ucap Patih GilingWesi berharap.

Page 59: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

"Lupakan saja," sahut Rangga seraya tersenyum."Terima kasih.""Paman, kulihat tampaknya sudah siap tempur. Apakah

memang....""Benar, Rangga," Patih Giling Wesi memutuskan kata-

kata Pendekar Rajawali Sakti."Kami memang telah bertekad untuk merebut kembali

Istana Galung. Hampir seluruh prajurit yang tercecer sudahberkumpul kembali. Memang masih banyak juga yangbelum diketahui nasibnya. Tapi aku yakin, pasti merekaakan segera bergabung di Kerajaan Galung."

Rangga terdiam. Dipandangi para prajurit yang sedangberistirahat, kemudian pandangannya beralih ke arahPrabu Galung yang sudah bangkit berdiri. Laki-laki tua yangselalu mengenakan jubah putih itu melangkahmenghampiri Patih Giling Wesi dan Pendekar RajawaliSakti. Patih Giling Wesi dan Rangga segera memberihormat.

"Apakah sudah selesai pembicaraan kalian, PamanPatih?" tanya Prabu Galung lembut.

"Ampun, Gusti Prabu. Perjalanan ini agak terhambatsedikit," ujar Patih Giling Wesi bersikap penuh hormat.

"Tidak mengapa, Paman Patih. Dan kau, Rangga.Sungguh kuharapkan bantuanmu untuk bergabungbersama kami semua," Prabu Galung beralih menatappada Rangga.

"Dengan senang hati. Tapi hamba tidak bisa berangkatbersama-sama," sahut Rangga hormat.

"Aku maklum, Rangga. Dan sebelumnya kuucapkanterima kasih atas kesediaanrnu."

"Silakan, jika Gusti Prabu hendak meneruskanperjalanan ini."

Patih Giling Wesi melambaikan tangannya. Dua orangprajurit menghampiri sambil menuntun dua ekor kuda.Prabu Galung dan Patih Giling Wesi segera melompat naikke punggung kudanya masing-masing, diikuti para prajurit,panglima, serta punggawa. Rangga bergerak ke samping

Page 60: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

memberi jalan."Sampai bertemu lagi di Istana Galung, Pendekar

Rajawali Sakti!" ucap Prabu Galung memberi salam.Rangga hanya membungkukkan tubuhnya sedikit.

Prabu Galung menghentakkan tali kekang kudanya.Kuda putih dengan kaki hitam itu meringkik nyaring,kemudian berlari cepat. Patih Giling Wesi segeramenggebah kudanya, diikuti oleh para prajurit KerajaanGalung. Debu berkepul kembali di udara, tersepak kaki-kaki kuda yang berjumlah ratusan itu. Sementara Ranggamasih tetap berdiri di tempatnya, memandangi ratusanprajurit yang mengiringi rajanya.

"Suiiit..!" Rangga bersiul nyaring bernada aneh. RajawaliPutih yang memang masih menunggu di atas, langsungmenukik turun. Pada saat itu, rombongan Prabu Galungsudah tidak terlihat lagi. Rajawali Putih mendarat tepat didepan Rangga. Kepalanya terangguk-angguk, dansayapnya mengepak beberapa kali.

"Ada apa?" tanya Rangga seraya mendekati."Khraghk!" Rajawali Putih menunjuk ke arah Kerajaan

Galung dengan kepalanya."Jelaskan lagi," pinta Rangga mencoba untuk mengerti.Rajawali Putih membuat gerakan-gerakan

menggunakan kepala dan sayapnya. Ranggamemperhatikan dengan kening berkerut dalam.

"Kau melihat Rajawali Hitam di sana?" Rangga inginmemastikan.

"Khraghk!" Rajawali Putih menganggukkan kepalanya."Aneh..., mau apa dia di sana...?" Rangga bertanya-

tanya sendiri."Khraghk...!""Baik. Secepatnya kita ke sana sebelum Prabu Galung

sampai."Pendekar Rajawali Sakti itu segera melompat naik ke

punggung Rajawali Putih. Dan seketika itu, rajawali raksasaitu melesat naik membumbung tinggi ke angkasa.Suaranya begitu keras memekakkan telinga. Lesatannya

Page 61: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

bagaikan kilat menuju Kerajaan Galung."Lebih cepat lag i, Rajawali Putih!" seru Rangga keras."Khraghk...!"

***

Sementara itu Prabu Galung, Patih Giling Wesi, dan paraprajuritnya telah sampai di perbatasan Kerajaan Galung.Dua orang penjaga gerbang perbatasan, tewas tersambaranak panah yang dilepaskan salah seorang prajurit.Ratusan orang berkuda itu, terus memacu cepat kudanyamemasuki Kotaraja Kerajaan Galung.

Derap kaki kuda yang dipacu cepat, menimbulkan suarabergemuruh bagai gempa. Bumi Kerajaan Galung bagaibergetar dengan debu mengepul tinggi ke angkasa.Seluruh rakyat Galung yang mengetahui kalau itu adalahPrabu Galung dan para prajuritnya, langsung berhamburankeluar. Laki-laki tua dan muda serentak bergabungmembawa senjata seadanya.

Prabu Galung tidak dapat menahan keharuannyamelihat semangat rakyatnya yang begitu besar, meskipunhanya membawa senjata seadanya. Mereka tidak peduli,siapa yang akan dihadapinya. Pekik dan sorak-soraipembangkit semangat bergemuruh bagai hendakmengguncang langit siang ini. Tanpa disadari, setetes airbening menit ik dari sudut mata Prabu Galung.

"Gusti...," tegur Patih Giling Wesi pelan."Oh...!" Prabu Galung buru-buru menghapus air

matanya."Ada apa, Paman Patih?""Rakyat semakin banyak memas uki barisan," kata Patih

Giling Wesi."Hhh...! Sudah c ukup lama mereka menderita, Paman

Patih. Aku tidak bisa mencegah mereka untuk mengangkatsenjata demi mempertahankan Kerajaan Galung ini," agaktersendat suara Prabu Galung.

Page 62: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

"Tapi itu akan memakan banyak korban sia-sia, Gusti,"debat Patih Giling Wesi.

"Lihatlah, Paman Patih! Mereka begitu bersemangat,tanpa mengenal takut! Bisa kurasakan kobaran apisemangat mereka untuk keluar dari lembah penderitaan.Biarkan mereka mengangkat senjata, Paman Patih.Biarkan mereka merasakan ikut memiliki Kerajaan Galungini, yang memang milik mereka. Aku bangga denganrakyatku," kata Prabu Galung demikian tegas.

"Gusti....""Jangan halangi mereka, Paman Patih. Mata kita jangan

buta terhadap kenyataan yang ada. Tanpa rakyat, kitabukanlah apa-apa," sergah Prabu Galung cepat.

Patih Giling Wesi diam seketika. Kata-kata Prabu Galungyang bernada tegas itu, memang tidak dapat dibantah lag i.Tanpa rakyat, mereka memanglah bukan apa-apa. Dansekarang rakyat telah bangkit semangatnya untukmengusir orang-orang berhati iblis yang kini masihmenguasai seluruh Kerajaan Galung. Meskipun Patih GilingWesi tidak ingin rakyat ikut bertempur, tapi rasanya sulituntuk mencegahnya.

Semakin dalam memasuki kotaraja, semakin banyaksaja rakyat yang ikut dalam barisan ini. Tapi mereka patuhterhadap perintah panglima yang mengaturnya untukberada dalam barisan di belakang para prajurit. Memanghanya itu yang dapat dilakukan untuk mencegah jatuhnyakorban sia-sia, meskipun hal itu sangat sulit untukdihindarkan.

Rombongan yang kini berjumlah ribuan itu, tiba didepan pintu gerbang Istana Kerajaan Galung. Pintu yangterbuat dari kayu jati tebal dan kokoh, masih tertutuprapat. Di atas benteng tembok yang tinggi tebal, terlihatorang-orang dengan panah siap dilesatkan.

"Mundur...!" seru Prabu Galung keras.Saat itu juga dari atas tembok benteng, meluncur anak

panah berjumlah ratusan bagai hujan. Rakyat dan prajurityang berada di sekitar benteng istana itu serentak

Page 63: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

berlarian mundur. Tapi beberapa di antaranya tidak sempatlagi menyelamatkan diri. Anak panah yang bertaburanbagai hujan itu, segera minta korban para prajurit danrakyat yang berbaur menyelamatkan diri.

'Tahan...!" teriak Patih Giling Wesi keras, berusahamengalahkan teriakan panik dan jerit kematian.

Para prajurit yang sudah berada dalam jangkauanpanah, segera berhenti berlari. Mereka pun melindungirakyat yang berada di bagian belakang. Prabu Galung danPatih Giling Wesi berada di punggung kudanya, bersamabeberapa panglima. Mereka memandang ke arah bentengistana, namun hujan panah sudah tidak terlihat lagi.

"Bagaimana, Paman Patih? Kelihatannya mereka sudahsiap menyambut kita," kata Prabu Galung memintapertimbangan.

'Tidak mudah mendekatinya, Gusti Prabu," sahut PatihGiling Wesi setengah bergumam.

"Kalau begitu, perintahkan seluruh prajurit untukmengepung. Kita tunggu saat yang tepat untukmenyerang," perintah Prabu Galung.

Patih Giling Wesi membagi tugas kepada para panglimaperang yang kemudian segera dilaksanakan tugas ituuntuk mengatur pengepungan. Sebuah tenda besardidirikan untuk tempat beristirahat Prabu Galung. Memangkalau melihat kokohnya benteng istana, dan ditambahorang-orang yang siap dengan panah di atasnya, tidakmudah untuk masuk ke dalam benteng istana itu.

Sementara para panglima perang sibuk mengaturprajurit mengepung benteng istana itu. Patih Giling Wesisendiri segera menghampiri tenda besar tempat PrabuGalung beristirahat di situ. Namun belum juga kakinyasampai di depan pintu tenda, entah kenapa kepalanyamendongak. Dan pada saat itu terlihat dua bayangan hitamdan putih saling sambar di udara. Patih Giling Wesitertegun menyaksikan dua bayangan itu.

"Hm..., apa itu...?" gumamnya dalam hati.***

Page 64: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

Dua bayangan hitam dan putih yang berkelebatan salingsambar di angkasa tinggi itu, memang sukar untuk dikenalibentuknya. Patih Giling Wesi sampai tertegunmenyaksikannya, hingga tidak menyadari kalau PrabuGalung sudah keluar dari dalam tenda ikut memandang keatas juga. Keningnya langsung berkerut dalam begitumelihat kelebatan dua bayangan bagai kilat di angkasa.

"Apa itu, Paman Patih?" tanya Prabu Galung."Oh! Gusti...," Patih Giling Wesi terkejut. "Entahlah....""Hm...," Prabu Galung menggumam tidak jelas. Diam-

diam dikerahkan satu ajian untuk melihat jarak jauh. Ajianyang dinamakan 'Sepasang Mata Dewa' itu memangampuh, dapat melihat dalam jarak yang sangat jauh.Bahkan dapat mengenali satu gerakan yang sangat cepatsekalipun. Aji 'Sepasang Mata Dewa' memang hampir miripdengan aji 'Tatar Netra' ataupun aji 'Mata Dewa Elang' yangdimiliki Rangga. Namun aji 'Sepasang Mata Dewa' hanyabisa untuk melihat jarak jauh dengan jelas danmenajamkan penglihatan saja.

"Sepasang Rajawali...," desis Prabu Galung begitumelihat jelas bayangan yang berkelebatan di angkasa itu.

"Apa, Gusti...?" tanya Patih Giling Wesi."Dua burung rajawali raksasa. Yang satu berwarna putih

keperakan, dan satunya lagi hitam pekat. Hm...," kelopakmata Prabu Galung agak menyipit.

"Ada apa, Gusti?" tanya Patih Giling Wesi lagi."Sukar dipercaya...," Prabu Galung menggeleng-

gelengkan kepalanya."Gusti....""Apakah Rangga yang bergelar Pendekar Rajawali Sakti

itu mempunyai tunggangan burung rajawali raksasa,Paman Patih?" tanya Prabu Galung.

"Hamba tidak mengerti maksud Gusti Prabu.""Rangga ada di atas burung rajawali putih," pelan suara

Prabu Galung, sepert i tidak percaya dengan perkataannyasendiri.

"Rangga...?!" Patih Giling Wesi terperanjat tidak percaya.

Page 65: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

"Kau pimpin pasukan di sini!" perintah Prabu Galungtiba-tiba.

"Gusti...!"Tapi Prabu Galung sudah melesat cepat ke arah

Selatan. Pada saat itu, dua bayangan hitam dan putih diangkasa sudah lebih dahulu melesat ke arah yang sama.Tampak kalau bayangan hitam berada di depan.Sementara Patih Giling Wesi hanya terpaku tanpa mampuberbuat sesuatu.

Prabu Galung kini sudah tidak terlihat lagi bayangannya,bertepatan dengan menghilangnya dua bayangan diangkasa ke arah Selatan. Patih Giling Wesi menoleh kesekitarnya. Dia agak kaget mendapatkan para panglimajuga melihat kejadian aneh di angkasa tadi.

"Panglima Jamali," panggil Patih Giling Wesi."Hamba, Gusti," seorang laki-laki setengah baya

bergegas menghampiri."Sementara kau ambil alih pimpinan. Jangan melakukan

sesuatu sampai aku kembali.""Gusti....""Ini perintah!""Hamba, Gush."Patih Giling Wesi t idak banyak bicara lag i, lalu segera

melompat cepat mempergunakan ilmu meringankan tubuhyang cukup tinggi tingkatannya. Begitu cepatnya, sehinggadalam sekejap saja sudah jauh menuju arah Selatan.Sementara Panglima Jamali dan panglima lainnya hanyabisa saling pandang.

***

Sementara itu, apa yang dilihat Prabu Galung memangbenar. Dua bayangan yang melayang di angkasa adalahSepasang Rajawali. Rajawali Putih ditunggangi Rangga,sedangkan Rajawali Hitam ditunggangi seseorang yangselalu mengenakan baju hitam dan cadar hitam pula.

Page 66: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

"Dia turun ke padang rumput sana, Rajawali Putih!" seruRangga keras. Tangannya menunjuk Rajawali Hitam yangmenukik ke arah padang rumput di tengah-tengah HutanKrambang.

"Khraghk...!"Rajawali Putih segera menukik turun mengejar Rajawali

Hitam. Dan kedua burung raksasa itu kini mendarat ringandi tengah-tengah padang rumput yang sangat luas. Merekasaling berhadapan, dan penunggangnya melompat turunke depan.

"Aku tidak tahu, apakah kau berpihak pada merekaatau tidak. Tapi yang jelas kau telah menghalangimaksudku, dan membiarkan rakyat Galung terbantai!"dingin nada bicara orang berbaju serba hitam itu. Jelas itusuara seorang wanita.

"Nisanak, siapa kau sebenarnya?" tanya Rangga agakterkejut juga mendengar kata-kata wanita itu.

"Aku Putri Rajawali Hitam!" jawab wanita itu tegas."Lalu, apa hubunganmu dengan Kerajaan Galung?"

desak Rangga."Itu bukan urusanmu, Pendekar Rajawali Sakti.'""Kau berurusan dengan Kerajaan Galung, itu berart i

juga berurusan denganku."Wanita berbaju serba hitam yang bernama Putri

Rajawali Hitam itu terdiam beberapa saat. Dari lubangcadar yang menutupi sebagian wajahnya, terlihat sepasangbola mata bening berkilat menatap wajah PendekarRajawali Sakti.

"Kenapa kau selalu memburuku, Pendekar RajawaliSakti?" Putri Rajawali Hitam malah balik bertanya.

"Bukan dirimu, tapi Rajawali Hitam tungganganmu!"sahut Rangga tegas.

"Ha ha ha...!" Putri Rajawali Hitam malah tertawaterbahak-bahak.

"Hey! Kenapa tertawa?!" sentak Rangga sengit."Kau bodoh, Pendekar Rajawali Sakti. Sukar dipercaya

kalau kau begitu bodoh!"

Page 67: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

"Bukan saatnya berolok-olok, Nisanak!" rungut Rangga."Aku kenal siapa dirimu, dan tidak lagi terkejut dengan

Rajawali Putih tungganganmu itu. Aku tahu banyak tentangdirimu, dan Rajawali Putih, serta hubungannya denganRajawali Hitam. Benar-benar mengagumkan.... Pendekardigdaya yang ternama dari sukar dicari tandingannyabegitu bodoh, t idak bisa melihat kenyataan," kata PutriRajawali Hitam seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Nisanak, apa maksudmu berkata seperti itu?" Ranggajadi tambah penasaran.

"Maaf, tidak ada waktu untuk menjelaskan. Aku harussegera kembali ke Istana Galung. Aku tidak ingin melihatdarah membasahi bumi Kerajaan Galung dari orang-orangtidak berdosa," kata Putri Rajawali Hitam tegas.

"Hey, tunggu...!"Tapi Putri Rajawali Hitam sudah lebih dulu melompat

naik ke punggung Rajawali Hitam tunggangannya. Dandengan cepat, burung rajawali raksasa itu melesat naik keangkasa, langsung menuju ke Istana Kerajaan Galung.Sebentar Rangga diam tertegun. Dia baru melompat naikke punggung Rajawali Putih setelah kepala burung itumendorong punggungnya.

Tapi belum juga Rajawali Putih itu membumbung tingg ike angkasa, dari arah Utara muncul Prabu Galung. Ranggatidak sempat lagi memerintahkan Rajawali Putih untukterbang. Sedangkan Prabu Galung begitu terpana melihatseekor burung raksasa dengan seorang pemuda berada dipunggungnya. Dia sampai berhenti lalu berdiri terpakudengan mulut menganga lebar.

"Rangga...," desis Prabu Galung hampir tidak percaya.Rangga melompat turun dari punggung Rajawali Putih,

lalu melangkah menghampiri Raja Kerajaan Galung itu.Prabu Galung masih berdiri terpaku memandang burungraksasa, karena masih belum percaya denganpenglihatannya. Seumur hidup, baru kali ini melihat seekorburung sebesar itu!

"Maaf, Gusti Prabu. Kita harus cepat ke Istana Galung,"

Page 68: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

ajak Rangga.Prabu Galung masih belum bisa mempercayai dirinya.

Rangga segera menarik tangannya, lalu dengan cepatmereka melompat naik ke punggung Rajawali Putih. PrabuGalung berada di depan, dan sesaat kemudian ia hampirmenjerit begitu Rajawali Putih membumbung ke angkasa.

***

Page 69: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

7

Sementara itu di dalam benteng Istana Galung, orang-orang yang menguasai istana itu menjadi kalang-kabutmendapat gempuran dahsyat dari seekor burung hitamraksasa. Putri Rajawali Hitam mengamuk sambil mengibas-ngibaskan pedangnya yang bergagang kepala burung danberwarna hitam di atas punggung Rajawali Hitam. Pedangitu menyambar-nyambar cepat, sehingga, orang-orang didekatnya kocar-kacir berusaha menyelamatkan diri.

"Khraghk...!"Tiba-tiba saja di angkasa terdengar suara keras serak

memekakkan telinga. Tampak seekor burung RajawaliPutih raksasa meluruk turun, langsung membantu RajawaliHitam. Rangga dan Prabu Galung bergegas melompatturun dari punggung Rajawali Putih. Kedatangan Ranggadan Prabu Galung yang menunggang burung Rajawali Putihraksasa, membuat suasana di dalam benteng istana itusemakin kacau.

"Hiyaaat...!"Sambil berteriak nyaring, Rangga mencabut Pedang

Rajawali Sakti. Dan dengan cepat dia melompat ke arahpintu benteng yang kokoh. Pedang berwarna biru berkilauitu berkelebat cepat menghajar pintu benteng itu. Glarrr...!

Sebuah ledakan keras membuat pintu benteng darikayu jati tebal itu hancur berkeping-keping. Ranggamembalikkan tubuhnya, maka terlihatlah Putri RajawaliHitam telah turun dari punggung Rajawali Hitamtunggangannya. Dia mengamuk bagai singa betina terluka.Setiap orang yang berani mendekati, tewas terbabatpedang hitam bergagang kepala burung itu.

Sementara Prabu Galung pun telah bertarungmenggunakan pedang berwarna keperakan yangberkelebat cepat bagai kilat. Setiap kibasannya pastimengambil nyawa. Tidak terhitung lagi, berapa tubuh yangambruk bersimbah darah. Saat itu dari luar terdengarteriakan-teriakan bergemuruh. Ternyata berasal dari orang-

Page 70: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

orang berpakaian seragam prajurit yang menyerbu masukmelalui pintu benteng yang sudah jebol berantakan.Tampak Panglima Jamali memimpin para prajurit KerajaanGalung.

Denting senjata, teriakan pertempuran, dan jeritmenyayat berbaur menjadi satu, membuat seluruhangkasa Kerajaan Galung bagai terbelah. Tubuh-tubuhbersimbah darah, ambruk bergelimpangan tak bernyawa.

Saat itu, Rangga yang tengah bertarung denganbeberapa orang, sempat melihat empat perempuan tuayang berjuluk Empat Bayangan Iblis Neraka berdiri ditengah istana bersama seorang pemuda berwajah tampan,namun sorot matanya terlihat bengis.

Rangga segera melesat beg itu melihat Putri RajawaliHitam sudah melompat cepat ke arah Empat Bayangan IUisNeraka dan Kalaban. Hampir bersamaan, Putri RajawaliHitam dan Pendekar Rajawali Sakti menjejak tepat didepan tangga istana. Mereka berdiri berjajar denganpedang sama-sama menyilang di depan dada.

***

Bukan hanya Rangga, tapi juga Empat Bayangan IblisNeraka dan Kalaban pun terperanjat kaget. Sikap PutriRajawali Hitam begitu sama dengan sikap PendekarRajawali Sakti dalam hal memegang pedang.

Dan belum lag i hilang rasa terkejut mereka semua, PutriRajawali Hitam sudah melompat menyerang. Ranggalangsung tersadar dari rasa kaget dan herannya. Dia punsegera melompat menyerang lima orang yang menjadipangkal kerusuhan di Kerajaan Galung ini.

Rangga yang menghadapi Kalaban, masih sempatmelihat Putri Rajawali Hitam yang bertarung melawanEmpat Bayangan Iblis Neraka. Hampir tidak dipercayakalau wanita itu, menggunakan jurus-jurus dari rangkaian'Lima Jurus Rajawali Sakti'. Tentu saja Rangga mengenalijurus-jurus itu, karena juga memilikinya.

Page 71: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

Hal ini menjadikan Pendekar Rajawali Sakti terpecahperhatiannya. Sungguh tidak dilihat kalau Kalabanmelepaskan senjata rahasia dengan cepat. Ranggaterperangah sejenak, lalu buru-buru melompatmenghindar. Namun gerakannya terlambat. Senjatarahasia berupa ruyung kecil itu menancap di bahu kiri.

"Ugh!" Rangga mengeluh pendek.Tubuhnya sedikit terhuyung ke belakang. Ruyung kecil

yang menancap itu ternyata mengandung racun yangsangat kuat. Dan itu sangat dirasakan Rangga. Bergegasdikerahkan hawa murni dari pusat tubuhnya, kemudiandicabutnya ruyung itu. Darah kental kehitaman mengucurdari luka di bahu kirinya.

"Hup, yaaah...!"Disertai teriakan nyaring, Rangga melompat sambil

mengibaskan pedang pusakanya ke arah leher Kalaban.Namun pemuda tampan berhati telengas itu mampuberkelit menghindari tebasan pedang itu. Bahkan masihmampu pula memberikan satu sodokan bertenaga dalamcukup tinggi ke arah perut Pendekar Rajawali Sakti.

"Uts!" Rangga menarik perutnya ke belakang, laludengan cepat dihentakkan tangan kirinya memapaksodokan tangan kanan itu.

"Akh!" Kalaban terpekik tertahan begitu tangannyaberbenturan dengan tangan kiri Rangga.

Tenaga dalam yang dimiliki Kalaban memang berada dibawah Pendekar Rajawali Sakti. Tidak heran kalau harusmemekik saat tangannya beradu dengan tangan Rangga.Sambil melompat mundur, Kalaban melontarkan tigasenjata rahasianya.

"Hiya, hiya, hiyaaa...!""Hup!"Rangga berkelit dengan melompat ke atas. Dua kali dia

berputar di udara, kemudian meluruk deras ke arahKalaban sambil mengerahkan jurus 'Pedang PemecahSukma'. Serangan Pendekar Rajawali Sakti begitu cepatdan tidak terduga sama sekali, sehingga Kalaban tak

Page 72: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

sempat menghindar lagi. Tidak ada pilihan lain baginya."Hup, hiyaaa...!"Kalaban mencabut senjatanya yang berupa tongkat

pendek yang kedua ujungnya berbentuk tengkorak kepalamanusia. Cepat sekali diayunkan tongkat pendek itu untukmemapak Pedang Rajawali Sakti.

Trang!"Akh...!" Kalaban memekik keras.Pemuda itu sampai terlontar jauh ke belakang. Dan

senjata kebanggaannya terpotong menjadi dua bagian.Seluruh tubuhnya bergetar. Lebih-lebih tangannya yangserasa mati, sukar digerakkan lagi.

"Mampus kau! Hiyaaa...!" pekik Rangga keras.Kalaban hanya bisa terperangah melihat Rangga sudah

melompat sambil mengerahkan jurus 'Rajawali MenukikMenyambar Mangsa'. Pedangnya berputar cepat membuatlingkaran biru yang menyilaukan mata. Rangga melurukderas bagai anak panah lepas dari busurnya. Beg itucepatnya serangan Rangga, sehingga kali ini Kalaban sulituntuk berkelit.

Dan pada saat ujung pedang Pendekar Rajawali Saktihampir menebas leher Kalaban, satu bayangan merahberkelebat cepat memapak laju pedang itu.

Tring!"Akh!" terdengar satu pekikan keras, disusul

terpentalnya bayangan merah itu.Rangga juga melompat ke belakang beberapa tindak,

sedangkan pedangnya menyilang di depan dada. Saat ituKalaban bergegas mundur begitu nyawanya selamat darimaut. Tapi t idak jauh dari pemuda itu terlihat Rara Merahmenggelepar dengan perut sobek mengucurkan darahsegar!

Rupanya waktu memapak serangan Pendekar RajawaliSakti, posisi Rara Merah terlalu dekat. Akibatnya, ujungpedang Rangga berhasil merobek perutnya setelahmematahkan tongkatnya. Kalaban yang melihat salah satudari gurunya menggelepar dengan perut sobek, semakin

Page 73: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

merah padam wajahnya. Gerahamnya bergemeletukmenahan geram.

"Keparat! Kau harus membayar nyawa guruku!" geramKalaban.

Kematian Rara Merah ternyata juga membuat tiga dariEmpat Bayangan Iblis Neraka marah. Mereka serentakberlompatan menerjang Pendekar Rajawali Sakti tanpamempedulikan Putri Rajawali Hitam. Kini Rangga harusmenghadapi empat orang yang memilik i ilmu kepandaiantinggi.

"Setan! Rupanya mereka lebih tertarik pada Rangga...!"gerutu Putri Rajawali Hitam.

Putri Rajawali Hitam hanya bisa diam menyaksikanpertarungan itu. Dari sinar matanya terpancar sesuatu yangsukar diart ikan. Bahkan sampai tidak berkedipmemandangi setiap gerakan Pendekar Rajawali Sakti.Pandangannya beralih ketika mendengar suara pekikanserak menggelegar dari angkasa.

Tampak dua ekor burung rajawali raksasa tengahberkelebatan cepat menyambar anak buah Kalaban. Danini membuat prajurit-prajurit Kerajaan Galung jadimenganggur. Mereka hanya jadi penonton, menyaksikanSepasang Rajawali membantai orang-orang rimbapersilatan golongan hitam. Lebih-lebih Prabu Galung yangberdiri didamping i para panglimanya. Dia masih juga belumpercaya penuh dengan yang disaksikannya kini.

"Khraghk!""Grahk...!"Orang-orang yang merasa tidak mampu menghadapi

Sepasang Rajawali itu berusaha melarikan diri. Tapi paraprajurit yang memang sudah siaga penuh, tidakmembiarkannya begitu saja. Mereka yang mencobamelarikan diri, tak pelak lagi terbantai senjata prajuritKerajaan Galung.

Sementara itu Rangga masih bertarung melawan empatorang yang menggempurnya dengan kemarahan meluapdalam dada. Jurus-jurus yang digunakan pun sudah

Page 74: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

mencapai tingkat tinggi Yang terlihat kini hanya bayangan-bayangan berkelebat cepat saling sambar. Tapi bagi PutriRajawali Hitam, setiap gerakan pertarungan itu dapatdilihat jelas. Matanya tidak berkedip memandangi Ranggayang kelihatannya masih mampu menghadapi empat oranglawannya itu.

Bahkan Pendekar Rajawali Sakti itu mampu memberiserangan balasan yang tidak terduga. Entah sudah berapajurus dilewati, namun pertarungan masih kelihatan sengit.Sementara Sepasang Rajawali telah menyelesaikanpertarungannya. Tidak ada seorang pun pengikut EmpatBayangan Iblis Neraka dan Kalaban yang dibiarkan hidup.Mereka yang lolos dari Sepasang Rajawali, pasti tewas ditangan para prajurit.

"Hm..., aku yakin. Pendekar Rajawali Sakti tidak butuhbantuan. Tapi mereka musuhku. Tidak pantas rasanyakalau diam menonton tanpa berbuat sesuatu...," gumamPutri Rajawali Hitam dalam hati.

Saat itu memang Rangga berada di atas angin.Serangan-serangannya begitu cepat dan tajam. EmpatBayangan Iblis Neraka yang kini tinggal tiga orangditambah Kalaban, seperti t idak berdaya menghadapiPendekar Rajawali Sakti yang menggunakan jurus 'SeribuRajawali'. Mereka selalu terkecoh dan mendapat seranganbalasan yang tidak terduga.

Berapa tidak? Gerakan Rangga demikian cepat, seolah-olah tubuhnya terpisah-pisah menjadi seribu banyaknya.Hal ini tentu saja membuat lawan-lawannya menjadikebingungan. Setiap kali mereka menyerang, selalu hanyamenemui bayangan Pendekar Rajawali Sakti saja. Karuansaja mereka jadi tidak percaya diri.

Pada saat itu pula, Putri Rajawali Hitam masuk dalamkancah pertempuran. Pedang hitamnya berkelebat cepatmembabat ke arah dada Rara Biru. Serangan Putri RajawaliHitam yang cepat dan tidak terduga itu membuat Rara Birutidak sempat lag i berkelit..

"Akh...!" Rara Biru memekik keras tertahan.

Page 75: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

Ujung pedang Putri Rajawali Hitam menggores dalam didada Rara Biru. Darah pun segera mengucur deras dariluka yang panjang dan dalam itu. Rara Biru terhuyung-huyung ke belakang. Dan selagi terhuyung, satu tendanganmenggeledek yang dilepaskan Putri Rajawali Hitam, telakmenghantam dadanya.

"Aaa...!" Rara Biru memekik keras melengking.Seketika tubuhnya terlontar beberapa tombak ke

belakang. Keras sekali tubuhnya membentur dindingtembok benteng istana, hingga tembok yang tebal ituhancur berkeping-keping. Hanya sebentar Rara Birumeregang nyawa, kemudian diam tidak bergerak-geraklagi.

"Keparat...!" geram Kalaban.Kalaban cepat melompat menerjang Putri Rajawali

Hitam yang masih memandangi Rara Biru. TerjanganKalaban begitu cepat, sehingga tidak diduga sebelumnya.Kaki kanan Kalaban mendarat telak di punggung PutriRajawali Hitam. Wanita yang wajahnya selalu ditutupi olehcadar hitam itu terjungkal keras.

Beberapa kali Putri Rajawali Hitam bergulingan di tanah,tapi cepat bangkit kembali walaupun dengan tubuhlimbung. Dua kali wanita itu memuntahkan darah kentalkehitaman. Pandangan matanya pun berkunang-kunang.Sementara Kalaban sudah bersiap-siap hendak menyerangkembali.

"Mampus kau! Hiyaaa...!" teriak Kalaban keras."Khraghk...!"

***

"Akh!" Kalaban memekik terperanjat.Rajawali Hitam tanpa diduga dengan cepat menyambar

tubuh Kalaban, sehingga pemuda itu terlempar jauhbeberapa tombak. Segera dia bangkit kembali dan berdiritegak.

Page 76: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

"Khraghk...!" pekik Rajawali Hitam keras. Trak!Kalaban mencabut sebatang tongkat pendek berwarna

perak dari balik ikat pinggangnya. Dipegangnya ujung-ujungtongkat itu, lalu ditarik hingga panjangnya sama denganrentangan tangan. Kalaban memutar-mutar tongkatnyabagai baling-baling. Dan pada saat itu, Rajawali Hitamsudah meluruk deras ke arahnya sambil berkaokan kerasmemekakkan telinga.

"Hiyaaa...!"Sambil berteriak nyaring, Kalaban mengebutkan

tongkatnya disertai pengerahan tenaga dalam yang tingg i.Ujung tongkat yang berbentuk bulat itu memancarkancahaya merah jingga.

"Khraghk...!"Satu pekikan keras terdengar dari Rajawali Hitam.Tongkat Kalaban bersarang telak di dada Rajawali

Hitam, sehingga burung raksasa itu terjajar ke belakang."Rajawali.... Oh, tidak...!" pekik Putri Rajawali Hitam

histeris.Putri Rajawali Hitam bergegas memburu burung rajawali

raksasa miliknya itu. Burung raksasa itu menggeletak ditanah sambil menggerung lirih. Putri Rajawali Hitammemeluk kepala burung itu, dan memeriksa dada yangterkena pukulan tongkat Kalaban tadi.

"Ha ha ha...!" Kalaban tertawa terbahak-bahak."Iblis! Kubunuh, kau!" geram Putri Rajawali Hitam.Kalaban masih tertawa terbahak-bahak sambil

menyandang tongkatnya di pundak. Sementara PutriRajawali Hitam telah bangkit berdiri. Gerahamnyabergemeletuk menahan marah. Bola matanya bernyala-nyala bagai hendak membakar pemuda itu. SementaraRajawali Hitam mendekam dengan kepala tertunduk.Sementara itu, Rajawali Putih pun menghampiri, danmematuki dada Rajawali Hitam. Entah apa yang diperbuatRajawali Putih. Yang jelas, Rajawali Hitam membukakembali matanya seraya mengangkat kepalanya.

Pada saat itu Putri Rajawali Hitam sudah melompat

Page 77: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

menerjang Kalaban. Pedang yang berwarna hitam pekatdalam genggamannya, berkelebat cepat membentukputaran. Kalaban memang sudah siap menghadapi wanitaberbaju hitam dengan cadar menutupi wajahnya itu.

"Mampus kau, setan! Hiyaaat...!" teriak Putri RajawaliHitam keras. "Haiti"

Kalaban mengibaskan tongkatnya memapak seranganpedang Putri Rajawali Hitam. Dan dengan kecepatan yangsukar diikuti mata biasa, Kalaban melontarkan satutendangan keras dan langsung mendarat di perut wanitaitu. Putri Rajawali Hitam memekik tertahan. Tubuhnyaterdorong beberapa langkah ke belakang.

Tapi wanita itu kembali menerjang dengan ganas.Sementara di tempat lain, Pendekar Rajawali Sakti masihbertarung melawan dua orang perempuan tua yangberjuluk Empat Bayangan Iblis Neraka. Dan di sekitar arenapertarungan itu. Prabu Galung yang didampingipanglimanya, berdiri memperhatikan. Sedangkan di pihaklain para prajurit tetap berjaga-jaga.

***

Page 78: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

8

Meskipun menghadapi dua tokoh sakti berilmu tinggi,Rangga masih sempat membagi perhatiannya padapertarungan Kalaban melawan Putri Rajawali Hitam. Diaagak cemas juga melihat Putri Rajawali Hitam tampakkewalahan menghadapi Kalaban.

"Aku harus cepat mengakhiri pertarungan ini," gumamRangga dalam hati.

Saat itu juga, Pendekar Rajawali Sakti merubahjurusnya. Langsung dikeluarkan jurus andalannya, yaitu'Pedang Pemecah Sukma'. Memang dalam beberapagebrakan saja, kedua tokoh hitam itu kewalahanmenghadapi jurus 'Pedang Pemecah Sukma'. Untungnyamereka masih bisa mengimbangi. Bahkan kini pertarungankembali seimbang. Rangga tidak punya pilihan lain lag i,dan....

"Aji 'Cakra Buana Sukma'...!" teriaknya keras. Dengancepat Pendekar Rajawali Sakti itu menggosok telapaktangannya ke mata pedang. Maka cahaya biru punmenggumpal di ujung Pedang Rajawali Sakti itu. Namundengan cepat, dimasukkan pedang ke dalam warangkanya.Kini cahaya biru itu menggumpal di kedua telapaktangannya.

"Hiyaaa...!"Rangga langsung melompat bagai seekor burung

rajawali hendak menerkam mangsa. Tepat sekali telapaktangannya menangkap tangan kedua perempuan tua itu.Rara Kuning dan Rara Hijau berusaha melepaskan cekalanitu. Namun semakin kuat mereka mencoba, semakin sukaruntuk melepaskannya. Bahkan mereka merasakan kalautenaganya kini tersedot keras.

Cahaya biru yang memancar dari tangan Rangga mulaimenyelimutj tubuh Rara Kuning dan Rara Hijau. Keduawanita tua itu masih menggeliat-geliat berusahamelepaskan diri. Namun semakin kuat merekamengerahkan tenaga, semakin keras tenaga tersedot.

Page 79: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

Hingga pada satu saat, Rangga menghentakkan tangannyake depan. Hasilnya tubuh kedua wanita tua itu terlontarmenyatu.

Cring!Secepat kilat ditarik pedangnya ke luar. Dan kini dengan

cepat pula Pedang Rajawali Sakti berkelebat menebastubuh kedua wanita itu sekaligus. Tak ada lagi suaraterdengar. Tubuh kedua wanita tua itu kontan ambruk ketanah dengan tubuh hampir terpisah!

Pada saat yang sama, Kalaban berhasil mendaratkantongkatnya ke tubuh Putri Rajawali Hitam. Wanita itumemekik keras, lalu tubuhnya limbung ke belakang

Kesempatan ini t idak disia-siakan Kalaban. Satutendangan bertenaga dalam tinggi dengan cepatdilayangkan ke dada Putri Rajawali Hitam.

"Akh...!" Putri Rajawali Hitam memekik keras. Wanitaberbaju serba hitam itu terlontar deras ke belakang, danhampir menabrak tembok benteng. Untung saja RajawaliHitam cepat merentangkan sayapnya yang lebar. PutriRajawali Hitam terdampar di sayap yang berbulu lebat danlunak itu. Tampak dari cadar yang menutupi wajahnya,merembes darah kental.

"Oh...," Putri Rajawali Hitam merintih lirih."Kalaban! Akulah lawanmu!" seru Rangga keras seraya

melompat ke depan pemuda itu."Bagus! Rupanya kau juga ingin menyusul pa-sanganmu

ke neraka!" sambut Kalaban pongah.Rangga sempat melirik Putri Rajawali Hitam yang

menggeletak merintih di samping Rajawali Hitamtunggangannya. Sementara di samping Rajawali Hitam,mendekam pula Rajawali Putih yang tidak lepas-lepasmemandangi pasangannya. Tapi, Pendekar Rajawali Saktiitu tidak dapat berlama-lama memperhatikan SepasangRajawali dan Putri Rajawali Hitam, karena Kalaban sudahmenyerang ganas.

"Hup, hiyaaa...!" seru Rangga menghadang se-ranganKalaban, langsung dengan aji 'Bayu Braja*.

Page 80: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

Seketika itu juga tubuh Kalaban terlontar jauh kebelakang begitu kedua tangan Rangga menghentak kedepan. Kalaban berlompatan beberapa kali di udara, danmasih dapat mendarat dengan kedua kakinya. Namuntubuhnya terlihat limbung. Pemuda itu menggeleng-gelengkan kepalanya sesaat. Sebentar dipandangi empatgurunya yang sudah terbujur tak bernyawa lagi.

Ada sedikit kegentaran dan perasaan dendam di hatiKalaban. Disadari kalau Pendekar Rajawali Sakti bukanlahlawannya. Tapi melihat empat gurunya tewas, Kalabantidak lagi peduli. Segera dihimpun kekuatannya danbersiap-siap untuk menyerang kembali.

"Haitt Yaaah....!" teriak Kalaban keras. Sambilmengibaskan tongkatnya beberapa kali, Kalabanmelompat deras menerjang Rangga. Sementara PendekarRajawali Sakti pun sudah siap dengan 'Pukulan Maut ParuhRajawali'. Tebasan tongkat Kalaban berhasil ditangkisdengan tangan kiri, lalu dengan cepat disodoknya dadapemuda itu.

Buk!"Akh!" kembali Kalaban memekik Belum lagi Kalaban

bisa berbuat sesuatu, kembali satu pukulan telak jurus'Pukulan Maut Paruh Rajawali' menghantam dadanya.Seketika itu juga tubuh Kalaban terpental jauh kebelakang. Dan Rangga yang langsung mencabutpedangnya kembali, melompat cepat seraya mengibaskanpedangnya ke arah leher.

"Hiyaaa...!"Slap!Mendadak satu bayangan berkelebat cepat menyambar

tubuh Kalaban, sehingga tebasan pedang Rangga hanyamenghantam tempat kosong. Begitu cepatnya bayangan ituberkelebat, sehingga dalam sekejap mata saja, tubuhKalaban telah lenyap tidak ketahuan bekasnya.

"Khraghk...!" Rajawali Hitam berkaokan keras.Bagaikan kilat, burung raksasa. itu melesat ke angkasa

sambil menyambar tubuh Putri Rajawali Hitam yang masih

Page 81: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

tergeletak tak sadarkan diri."Hey...!" Rangga terperanjat kaget."Rangga! Tunggu!" seru Prabu Galung tiba-tiba.Rangga yang akan melompat ke atas punggung

Rajawali Putih, mengurungkan niatnya. Prabu Galungberlari-lari kecil menghampiri. Rangga berdiri tegak disamping Rajawali Putih yang sudah lebih dulumenghampirinya.

***

Pada saat yang sama seekor kuda berpacu cepatmemasuki halaman istana. Ternyata penunggangnyaadalah Patih Giling Wesi. Setelah menghentikan kudanya,dia melompat turun, dan segera bersujud di depan PrabuGalung. Namun Prabu Galung segera menyentuhpundaknya, lalu mengajaknya bangkit berdiri.

"Ampun, Gusti Prabu. Hamba tidak bermaksudmelepaskan tanggung jawab. Hamba pergi menyusul GustiPrabu karena khawatir akan keselamatan Gusti," ucapPatih Giling Wesi.

"Sudahlah, Paman Patih. Keadaan sudah teratasi,"sahut Prabu Galung bijaksana.

"Ampunkan hamba, Gusti....""Aku mengerti, Paman Patih."Prabu Galung kembali mengalihkan perhatiannya pada

Rangga yang masih diam saja. Patih Giling Wesi yang barumengangkat wajahnya, kontan terlonjak kaget beg itumelihat seekor burung rajawali raksasa berada di sampingPendekar Rajawali Sakti. Untung saja tidak ada yangmemperhatikan. Tapi, pandangan Patih Giling Wesi tidakberkedip ke arah burung raksasa itu.

"Aku tidak tahu, apa yang harus kuberikan padamu. Akubenar-benar berhutang budi padamu...," ucap PrabuGalung.

"Itu sudah kewajibanku, Gusti Prabu," jawab Rangga

Page 82: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

merendah."Tapi kau telah berjasa besar, dan itu patut diberi

hadiah.""Terima kasih. Hanya saja t idak bisa kuterima karena

masih ada tugas yang harus kuselesaikan," tolak Ranggahalus.

"Aku mengerti. Sebagai seorang pendekar, tugasmucukup banyak. Tapi...."

"Gusti. lj inkan aku segera pergi. Kalaban menghilangdan harus kucari. Terus terang, aku pun masih harusmencari keterangan tentang Putri Rajawali Hitam danburung tunggangannya itu."

"Jadi..., kau tidak tahu siapa dia...?!" Prabu Galung tidakpercaya. Selama ini dia menganggap kalau Rangga danorang misterius itu adalah berpasangan.

Rangga menggeleng-gelengkan kepalanya."Gusti. Hamba pun juga mohon diri," selak Patih Giling

Wesi."Paman Patih, kau akan ke mana?""Ampun, Gusti. Hamba harus mencari Intan Kemuning.

Bagaimanapun juga, dia anak hamba satu-satunya.Kalaupun Intan Kemuning masih hidup, hamba harusmenemukannya. Dan kalau sudah mati, harus adamayatnya. Ampunkan hamba, Gusti."

"Paman Patih, aku tidak bisa berkata apa-apa lagi. Tapiperlu kau ketahui, Kerajaan Galung sangat membutuhkansumbangan tenaga dan pikiranmu," ucap Prabu Galungpelan.

"Ampun, Gusti Prabu. Rasanya masih banyak tenagamuda yang dapat diandalkan. Hamba sudah bertekaduntuk mencari Intan Kemuninq sampai dapat."

Prabu Galung hanya bisa mendesah berat."Hamba pamit, Gusti," ucap Patih Giling Wesi

berpamitan."Baik, hati-hatilah. Dan kumohon, kembalilah dulu jika

sudah bertemu dengan anakmu," pesan Prabu Galung.Memang hanya itu yang bisa diucapkannya.

Page 83: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

Patih Giling Wesi memberi hormat, kemudian bergegasnaik ke punggung kudanya. Hanya sekali gebah saja, kudaitu sudah berpacu cepat meninggalkan halaman IstanaGalung. Prabu Galung hanya bisa memandangi denganmata berkaca-kaca. Dan dia baru menoleh begitu teringatpada Rangga. Tapi Prabu Galung jadi celingukan, karenaPendekar Rajawali Sakti dan burungnya sudah tidak adalagi. Dia mendongak, maka tampaklah di angkasa burungrajawali raksasa tengah melayang berputar-putar.

"Selamat jalan, Rangga...," desis Prabu Galungmelambaikan tangannya.

"Khraghk...!"Rajawali Putih itu langsung melesat cepat meninggalkan

Istana Galung. Sementara para prajurit telah sibukmengangkuti mayat-mayat. Sementara itu, Prabu Galungpun memerintahkan beberapa panglima agar menjemputpara pembesar dan keluarganya untuk kembali ke istana.Demikian pula dengan keluarga istana yang masih beradadi tempat pengasingan. Prabu Galung kemudianmelangkah menaiki anak-anak tangga istana.

***

Saat itu di angkasa, Rajawali Putih terbang menembusawan. Rangga yang berada di atas punggung-nya,memandang ke bawah. Sempat dilihatnya Patih Giling Wesiyang memacu kudanya dengan cepat menembus HutanKrambang. Sementara Patih Giling Wesi mencari anakgadisnya, Rangga juga harus bisa mengetahui siapasebenarnya orang yang kini menguasai Rajawali Hitam.Siapa sebenarnya dia? Bagaimana luka-lukanya? Dansiapa yang telah menyelamatkan Kalaban darihadapannya?

Untuk mengetahui kelanjutannya, ikutilah kisah

Page 84: PRS - 21. Sepasang Rajawali · PDF file    1 ... Rangga jadi ingat akan gadis cantik yang ... Gadis cantik yang lugu dan polos,

Pendekar Rajawali Sakti dalam episode:

"SABUK PENAWAR RACUN".Pembuat Ebook :

Scan buku ke djvu :Abu KeiselConvert : Abu KeiselEditor : Deeemart86

Ebook pdf oleh : Dewi KZ

http://kangzusi.com/ http://dewi-kz.info/http://kangzusi.info/ http://cerita_silat.cc/

Serial Pendekar Rajawali Saktidalam episode-episodenya yang menarik1. IBLIS LEMBAH TENGKORAK2. BIDADARI SUNGAI ULAR3. KITAB TAPAK CENI4. SEPASANG WALET MERAH5. PRAHARA GADIS TUMBAL6. NAGA MERAH7. PERTARUNGAN DI BUKIT SETAN8. IBLIS WAJAH SERIBU9. MANUSIA BERTOPENG HITAM10. PENGANTIN BERDARAH11. JAGO-JAGO BAYARAN12. RAHASIA FURI MERAH13. ASMARA MAUT14. API DI KARANG SETRA15. DURJANA PEMETIK BUNGA16. RAHASIA KALUNG KERAMAT17. PERAWAN RIMBA TENGKORAK18. DARAH PENDEKAR19. PENYAIR MAUT20. PUTRI KERUDUNG HIJAU21. SEPASANG RAJAWALI

Tiraikasih Website