Proyek Kerangka Konseptual Baru

5
Proyek Kerangka Konseptual Baru. FASB dan IASB memulai proyek agenda baru bersama, untuk meninjau kembali kerangka konseptual mereka untuk akuntansi keuangan dan pelaporan, dimana setiap dasar keputusan standar akuntansi sebagian besar didasarkan atas tujuan, karakteristik, defenisi, dan kriteria yang ditetapkan pada kerangka konseptula yang ada. Tujuan dari proyek baru ini adalah untuk membangun kerangka kerja dengan cara mempersempit, memperbaharuhi, menyelesaikan dan mengkonvergekan ke dalam kerangka kerja umum. Kemudiana tujuan umum adalah untuk menjadikan standar baru sebagai standar yang memiliki prinsip berbasis yang berakar pada konsep dasar. Pengaturan Standar didasarkan pada kerangka konseptual pribadi pada pembuat standar individu dapat menghasilkan kesepakatan tentang isu-isu penetapan standar tertentu hanya ketika cukup banyak kerangka kerja pribadi yang kebetulan berhubungan dengan masalah itu. Kerangla IASB dimaksudkan untuk membantu tidak hanya pembuat standar tapi juga pembuat laporan keuangan , auditor, dan pengguna. Tujuan lain dari FASB dan IFSB adalah untuk menyatukan standar mereka. 1. Alasan standar berbasis prinsip memerlukan kerangka kerja konseptual karena untuk menjadi standar berbasi prinsip tidak hanya dapat mengumpulkan konversi melainkan harus berakar pada konsep dasar. Juga untuk menjadikan standar berbasis EVY SARTIKA SARI S. L.

Transcript of Proyek Kerangka Konseptual Baru

Page 1: Proyek Kerangka Konseptual Baru

Proyek Kerangka Konseptual Baru.

FASB dan IASB memulai proyek agenda baru bersama, untuk meninjau kembali

kerangka konseptual mereka untuk akuntansi keuangan dan pelaporan, dimana setiap dasar

keputusan standar akuntansi sebagian besar didasarkan atas tujuan, karakteristik, defenisi, dan

kriteria yang ditetapkan pada kerangka konseptula yang ada.

Tujuan dari proyek baru ini adalah untuk membangun kerangka kerja dengan cara

mempersempit, memperbaharuhi, menyelesaikan dan mengkonvergekan ke dalam kerangka

kerja umum. Kemudiana tujuan umum adalah untuk menjadikan standar baru sebagai standar

yang memiliki prinsip berbasis yang berakar pada konsep dasar.

Pengaturan Standar didasarkan pada kerangka konseptual pribadi pada pembuat

standar individu dapat menghasilkan kesepakatan tentang isu-isu penetapan standar tertentu

hanya ketika cukup banyak kerangka kerja pribadi yang kebetulan berhubungan dengan

masalah itu.

Kerangla IASB dimaksudkan untuk membantu tidak hanya pembuat standar tapi juga

pembuat laporan keuangan , auditor, dan pengguna. Tujuan lain dari FASB dan IFSB adalah

untuk menyatukan standar mereka.

1. Alasan standar berbasis prinsip memerlukan kerangka kerja konseptual karena untuk

menjadi standar berbasi prinsip tidak hanya dapat mengumpulkan konversi melainkan

harus berakar pada konsep dasar. Juga untuk menjadikan standar berbasis prinsip memiliki

dan menghasilkan akuntansi keuangan dan pelaporan yang koheren, kemudian konsep

dasar diperlukan untuk membentuk suatu kerangka kerja yang sehat, komprehensif dan

secara internal konsisten sepanjang waktu. Selain itu ini dikarenakan fungsi dari kerangka

konseptual adalah sebagai acuan jika terjadi suatu masalah akuntansi yang belum

dinyatakan pada SAP.

2. Pentingnya IASB dan FASB berbagi kerangka konseptual umum adalah dengan

terciptanya Konvergensi berarti bahwa FASB dan IASB akan terus bekerja sama untuk

mengembangkan kualitas tinggi, kompatibel standar akuntansi dari waktu ke waktu. Lebih

konvergensi akan membuat adopsi lebih mudah dan lebih murah dan mungkin bahkan

membuat adopsi IFRS yang tidak perlu. Pendukung adopsi, namun, percaya bahwa

konvergensi saja tidak akan pernah menghilangkan semua perbedaan antara dua set

standar. Konvergensi juga bermanfaaat dalam cara berikut:

EVY SARTIKA SARI S. L.

Page 2: Proyek Kerangka Konseptual Baru

• Meningkatkan efisiensi pasar modal global dengan cara meningkatkan perbandingan

dan transparansi dari satu negara ke negara lain.

• Mengurangi beban administrasi pada MNE yang saat ini diperlukan untuk menyiapkan

laporan keuangan dalam beberapa metode akunting.

• Memungkinkan perusahaan untuk mengakses pasar modal di luar Amerika Serikat tanpa

memerlukan pertimbangan pelaporan keuangan standar internasional US GAAP.

Jadi Alasan utama IASB dan FASB harus berbagi kerangka konseptual adalah karena baik

IASB dab FASB memiliki kelebihan masing masing yang jika disatukan dapar

menghasilkan kerangka konseptual yang lebih baik lagi. Dan juga untuk mencapai

konvergensi dalam standar masa depan.

3. Ya, Karena Kerangka kerja konseptual akan meningkatkan pemahaman dan keyakinan

pemakai laporan keuangan atas pelaporan keuangan, dan akan menaikkan komparabilitas

antar laporan keuangan.Kemudian masalah-masalah praktis yang baru akan dapat

dipecahkan secara cepat jika mengacu pada kerangka teori dasar yang telah ada. Kemudian

Melalui penggunaan pertimbangan yang baik dan dengan bantuan kerangka kerja

konseptual yang diterima secara universal, para akuntan praktisi dapat mengesampingkan

alternatif-alternatif tertentu secara cepat dan kemudian berfokus pada perlakuan yang

rasional dan dapat diterima.

4. Cross-cutting issue adalah isu isu yang berdampak lebih dari suatu bidang, karena

kekayaan suatu negara umumnya dipengaruhi oleh serangkaian faktor yang saling

berhubungan. Cross-cutting issue yang ditetapkan dalam sejumlah konvensi internasional

deklarasi, dan perjanjian pembangunan yang mengikat negara2 terkait.

BEBERAPA ISU LINTAS CUTTING

1. Tujuan:

(A) Apakah laporan keuangan yang dihasilkan bagi pemegang saham biasa yang ada, atau

untuk berbagai pengguna?

(B) Apakah kegunaan dalam pengambilan keputusan utama, atau apakah kepengurusan

(akuntabilitas) masih memiliki peran?

2. Karakteristik Kualitatif:

(A) Bagaimana kita trade off karakteristik, misalnya, jika relevan informasi yang sangat

sulit untuk memverifikasi.

Page 3: Proyek Kerangka Konseptual Baru

(B) Apakah arti dari keandalan jelas? Haruskah kita memisahkan kesetiaan representasi

dari verifiability?

(C) Apakah (kehati-hatian, pelecehan) menghindari konflik konservatisme dengan

netralitas?

(D) Apakah komparatif sama pentingnya dengan relevansi dan keandalan?

3. Mendefinisikan Aset:

(A) Jika kontrol tetap berada dalam definisi aset atau menjadi bagian dari kriteria

pengakuan?

(B) Apa artinya kontrol? Misalnya apakah pemegang kontrol call option aset yang

mendasari?

(C) Apakah hal hasil dalam sebuah entitas "memperoleh atau mengontrol" aset? Apakah

pertanyaan yang tepat?

4. Mendefinisikan Kewajiban:

(A) Apakah kewajiban (1) mendatang korban sendiri atau (2) Kewajiban untuk membuat

pengorbanan itu.

(B) Apakah transaksi masa lalu atau peristiwa lain yang menimbulkan kewajiban ini?

(C) Apa saja atau kewajiban konstruktif yang adil-janji berlaku di hukum atau sesuatu

yang lebih luas?

Sebagai contoh, dividen yang disukai, bonus karyawan, dan proyeksi kewajiban imbalan.

5. Membedakan Kewajiban dari Ekuitas:

(A) Bagaimana seharusnya kita memperlakukan instrumen yang dapat berupa kewajiban

atau ekuitas, misalnya, saham puttable

(B) pada nilai wajar, kewajiban menetap di saham, dan kepentingan minoritas pada anak

perusahaan?

(C) Harus ada tiga atau bahkan lebih elemen-hutang, ekuitas dan "kuasi-ekuitas"?

(D) Apabila semua elemen harus didefinisikan secara eksplisit, atau harus satu menjadi

sisa (jika demikian, adalah bahwa modal sisa)?