Proyek FSBA

6
a. Temulawak Kandungan zat kimia dalam temulawak (Curcuma xanthorrhiza) meliputi : a) Kurkumin : anti inflamasi (anti radang), anti hepatotoksik (anti keracunan empedu), peningkat nafsu makan, antioksidan, pencegah kanker, dan antimikroba. Kelarutan : Tidak larut di dalam air dan eter tetapi larut di dalam alkohol. Koefisien partisi : 3,2 Stabilitas : Sangat tidak stabil pada pelarut netral dan basa. Kecepatan degradasi kurkumin meningkat dengan meningkatnya pH dari 7,45 hingga mencapai kecepatan maksimum pada pH 10,2. Di atas pH 10,2 kecepatan degradasi kurkumin mulai menurun. Kurkumin juga sensitif terhadap paparan cahaya. Produk degradasi yang dihasilkan akibat reaksi fotokimia ini antara lain vanilin, asam vanilat, aldehid ferulat, asam ferulat, dan 4-vinilguaiakol. b) Minyak atsiri : anti inflamasi (anti radang), antimikroba. Kandungan utama dalam minyak atsiri meliputi : Xanthorrhizol, dengan aktifitas anti tumor, anti kanker, penekan syaraf pusat atau memperpanjang masa itidur (sedatif); Germakron dengan aktifitas analgesik, anti inflamasi, penekan syaraf pusat atau memperpanjang masa itidur (sedatif), menurunkan suhu tubuh (hipotermik). Kelarutan : Tidak larut dalam air dan pelarut polar lainnya. Dapat larut dalam pelarut non-polar seperti

description

tugas

Transcript of Proyek FSBA

a. Temulawak

Kandungan zat kimia dalam temulawak (Curcuma xanthorrhiza) meliputi :

a) Kurkumin : anti inflamasi (anti radang), anti hepatotoksik (anti keracunan empedu), peningkat nafsu makan, antioksidan, pencegah kanker, dan antimikroba.

Kelarutan : Tidak larut di dalam air dan eter tetapi larut di dalam alkohol.

Koefisien partisi : 3,2

Stabilitas : Sangat tidak stabil pada pelarut netral dan basa. Kecepatan degradasi kurkumin meningkat dengan meningkatnya pH dari 7,45 hingga mencapai kecepatan maksimum pada pH 10,2. Di atas pH 10,2 kecepatan degradasi kurkumin mulai menurun. Kurkumin juga sensitif terhadap paparan cahaya. Produk degradasi yang dihasilkan akibat reaksi fotokimia ini antara lain vanilin, asam vanilat, aldehid ferulat, asam ferulat, dan 4-vinilguaiakol.

b) Minyak atsiri : anti inflamasi (anti radang), antimikroba. Kandungan utama dalam minyak atsiri meliputi : Xanthorrhizol, dengan aktifitas anti tumor, anti kanker, penekan syaraf pusat atau memperpanjang masa itidur (sedatif); Germakron dengan aktifitas analgesik, anti inflamasi, penekan syaraf pusat atau memperpanjang masa itidur (sedatif), menurunkan suhu tubuh (hipotermik).

Kelarutan : Tidak larut dalam air dan pelarut polar lainnya. Dapat larut dalam pelarut non-polar seperti alkohol.

Koefisien partisi : -

Stabilitas : kurang stabil terhadap suhu tinggi, cahaya, dan oksigen.

b. Jahe

a) Gingerol

Antiinflamasi (anti-radang), analgesik (penghilang rasa sakit), antioksidan, antikarsinogenik, kardiotonik, antipiretik, antitusif, hipotensif, antitumor, antikanker, antifungal, sangat efektif untuk mencegah sinar ultra violet B (UVB), dan bisa sebagai terapi untuk mencegah kerusakan kulit.

Kelarutan : larut dalam air; dalam etanol adalah 8406.996 g/g pada suhu 170 derajat celcius

Koefisien partisi : 2,49

Stabilitas : menghasilkan uap toxic ketika dibakar, dapat terhidrolisis pada suhu tinggi

b) Oleoresin

Antiinflamasi (anti-radang), analgesik (penghilang rasa sakit), dan antioksidan.

Kelarutan : dalam air pada suhu 25 derajat celcius adalah 199.1 mg/L

Koefisien partisi : 2,80

Stabilitas : dapat terhidrolisis pada suhu tinggi

c) Shogaol

Antiinflamasi (anti-radang), analgesik (penghilang rasa sakit), antioksidan, antikarsinogenik, dan kardiotonik.

Kelarutan : dalam etanol adalah 716.76 g/g pada suhu 170 derajat celcius , dalam air pada suhu 25 derajat celcius 3.378 mg/L

Koefisien partisi : 4,33

Stabilitas : dapat terhidrolisis pada suhu tinggi

d) Zingerone

Antiinflamasi (anti-radang), analgesik (penghilang rasa sakit), antioksidan, antikarsinogenik, kardiotonik, dan sangat efektif terhadap Escheria coli penyebab diare.

Kelarutan : kelarutan dalam air adalah 3571 mg/l pada suhu 25 derajat celcius

Koefisien partisi : 1,31

Stabilitas : tidak tahan pada suhu panas

e) Mineral Magnesium

Membantu mengendalikan detak jantung dan tekanan darah.

Kelarutan : larut dalam air

Koefisien partisi : 0,01

Stabilitas : tidak tahan pada suhu panas

c. Kayu Manis

Mengandung minyak atsiri (eugenol, safrole, sinamaldehide), tannin, kalsium oksalat.

a) Eugenol

Sebagai anastesi

Kelarutan : larut sempurna dalam ethanol, ether, minyak, 70% alkohol, asam glasial asetat, kloroform, cairan sodium hidroksida, sedikit larut dalam air.

Koefisien partisi : 2,27

Kelarutan : eugenol akan berubah warna ketika terpapar dengan udara, tidak kmpatibel dengan agen pengoksidasi kuat.

b) 2-hydroxy-cinnamaldehyde / Trans-Cinnameldehide

Sebagai anti-inflamasi

Kelarutan: larut dalam air (1,1 g/L (20 oC))

Koefisien partisi: 1,90

Stabilitas: stabil. Mudah terbakar (combustible). Tidak kompatibel dengan agen pengoksidasi kuat dan basa kuat.

c) Safrole

Sebagai pestisida alami

Kelarutan : tidak larut dalam air (