Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

168
LOKASI KEGIATAN : CENGKARENG - JAKARTA BARAT Nama Jabatan Tandatangan Tanggal Dibuat Disetuj NOMOR : RENCANA K3 KONTRAK PAKET : PEMBANGUNAN FLYOVER CENGKARENG PENYEDIA JASA : PT. PP (Persero) & PT.WIKA (Persero) KSO

description

Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

Transcript of Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

Page 1: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

LOKASI KEGIATAN : CENGKARENG - JAKARTA BARAT

Nama Jabatan Tandatangan Tanggal

Dibuat

Disetuj

NOMOR :

RENCANA K3 KONTRAK

PAKET : PEMBANGUNAN FLYOVER

CENGKARENG

PENYEDIA JASA :

PT. PP (Persero) & PT.WIKA (Persero) KSO

Page 2: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

RENCANA K3 KONTRAKPAKET PEMBANGUNAN FLYOVER CENGKARENG

DAFTAR ISILEMBAR PENGESAHANDAFTAR ISIPENDAHULUAN

Umum Gambaran Proyek

1. KEBIJAKAN K3 PENYEDIA JASA

2. PERENCANAAN2.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko dan Pengendaliannya. 2.2 Pemenuhan Perundang-undangan dan Persyaratan lainnya.2.3 Sasaran dan Program

3. PENERAPAN DAN OPERASI3.1 Sumber daya, Struktur Organisasi dan Pertanggung Jawaban.3.2 Kompetensi, Pelatihan dan Kepedulian3.2 Komunikasi , Partisipasi dan Konsultasi.3.3 Dokumentasi3.4 Pengendalian Dokumen3.5 Penegendalian Operasional3.6 Kesiagaan dan Tanggap Darurat.

4. PEMERIKSAAN4.1 Pengukuran dan Pemantauan4.2 Evaluasi Kepatuhan4.3 Penyelidikan Insiden, Ketidak sesuaian, Tindakan Perbaikan 4.4 dan Pencegahan.4.5 Pengendalian Rekaman.4.6 Audit Internal.

4 TINJAUAN MANAJEMEN4.1 Tinjauan Manajemen.

5 LAMPIRAN-LAMPIRAN5.1 Metode Kera (Bagan Alir) Pekerjaan Dominan5.2 Instruksi Kerja5.3 Schedule Pelaksanaan5.3 Schedule Peralatan5.3 ScheduleTenaga Kerja5.3 Schedule Material

PT. PP (Persero) dan PT. WIKA (Persero) KSO

Page 3: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu
Page 4: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

RENCANA K3 KONTRAKPAKET PEMBANGUNAN FLYOVER CENGKARENG

DAFTAR ISI

Page 5: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu
Page 6: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

LEMBAR PENGESAHAN

Proyek : Pembangunan Flyover Cengkareng di Jakarta Barat

Pihak Penyedia Jasa : Pengguna Jasa:

Dibuat Oleh : Disetujui oleh : Diketahui oleh : Satker Proyek

Project Manajer Penanggung Jawab KSO

(……………………………………...) ( …………………………….) ( ………………………….. )

PT. PP (Persero) dan PT. WIKA (Persero)

KSO

Page 7: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu
Page 8: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

I - 1

I - 1

I - 1

II - 1

IV - 1

IV - 1IV - 1

IV - 1

V - 1V - 1V - 1

V - 1

V - 1VI - 1VI - 4

Page 9: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

1. KEBIJAKAN

PT. PP (Persero) dan PT. WIKA (Perser) KSO

Page 10: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu
Page 11: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu
Page 12: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

RENCANA K3 KONTRAKPAKET PEMBANGUNAN FLYOVER CENGKARENG

PERENCANAAN (Form : 2a, 2b dan 2c. Kepmen PU No.09/PER/M/2008)

2a Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko dan Pengendaliannya.

2b Pemenuhan Perundang-undangan dan Persyaratan lainnya.

2c Sasaran dan Program

: : : : :

: : : : :

PT. PP (Persero) dan PT.WIKA (Persero) KSO

Page 13: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

BANDUNG S/ALI AFANDIPM/DPM

BANDUNG S/ALI AFANDIPM/DPM

KETUA TIMHp. 081519001125

KETUA TIMHp. 081519001125

MUKLASS A M

MUKLASS A M

Koor Evakuasi KantorHp. 08562658826

Koor Evakuasi KantorHp. 08562658826

RONIBAGIAN UMUM

RONIBAGIAN UMUM

Hp.08158224280Hp.08158224280

ZUPRIADIS H E

ZUPRIADIS H E

Hp. 081584159201Hp. 081584159201

TEDDYSECURITY

TEDDYSECURITY

Hp. 081381400220Hp. 081381400220

NGALIMUNBAG. PERALATAN

NGALIMUNBAG. PERALATAN

Hp. 08128353172Hp. 08128353172

Page 14: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

BANDUNG S/ALI AFANDIPM/DPM

BANDUNG S/ALI AFANDIPM/DPM

KETUA TIMHp. 081519001125

KETUA TIMHp. 081519001125

SARTONOSEM

SARTONOSEM

Koor Evakuasi LapHp. 08164282718

Koor Evakuasi LapHp. 08164282718

NGALIMUNBAG. PERALATAN

NGALIMUNBAG. PERALATAN

Hp. 08128353172Hp. 08128353172

PARULIANG S P

PARULIANG S P

Hp. 081310438556Hp. 081310438556

ZUPRIADISHE

ZUPRIADISHE

Hp. 081584159201Hp. 081584159201

TARMONOSECURITY

TARMONOSECURITY

Hp. 081585064623Hp. 081585064623

Page 15: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

RENCANA STRUKTUR ORGANISASI K3 PROYEK PEMBANGUNAN FLYOVER CENGKARENG

Page 16: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

STRUKTUR ORGANISASI PUSAT/CABANG Penanggung Jawab KSO dalam kaitannya dengan pelaksanaan K3 Proyek Flyover Cengkareng.

Page 17: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

RENCANA K3 KONTRAKPAKET PEMBANGUNAN FLYOVER CENGKARENG

L A M P I R A N ( RK3 KONTRAK PEMBANGUNAN FLYOVER CENGKARENG)

: :

: : : : : : : :

PT. PP (Persero) dan PT.WIKA (Persero) KSO

Page 18: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

RENCANA K3 KONTRAKPAKET PEMBANGUNAN FLYOVER CENGKARENG

TINJAUAN MANAJEMEN ( Format 5.1 - Kepmen PU No.09/PER/M/2008)

: :

: : : : : : :

PT. PP (Persero) dan PT.WIKA (Persero) KSO

Page 19: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

:

Page 20: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

RENCANA K3 KONTRAKPAKET PEMBANGUNAN FLYOVER CENGKARENG

PEMERIKSAAN ( Form : 4.1 S/D 4.5 - - Kepmen PU No.09/PER/M/2008)

4.1 Pengukuran dan Pemantauan

4.2 Evaluasi Kepatuhan

4.3

4.4 Pengendalian Rekaman

4.5 Tinjauan Manajemen

: :

: : : : : : : :

PT. PP (Persero) dan PT.WIKA (Persero) KSO

Penyelidikan Insiden, Ketidak sesuaian, Tindakan Prbaikan dan Pencegahan

Page 21: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

RENCANA K3 KONTRAKPAKET PEMBANGUNAN FLYOVER CENGKARENG

PENERAPAN DAN OPERASI KEGIATAN ( Form :3.1 S/D 3.7- Kepmen PU No.09/PER/M/2008)

3.1

3.2 Kompetensi, Pelatihan dan Kepedulian

3.3 Komunikasi, Keterlibatan dan Konsultasi

3.4 Dokumentasi

3.5 Pengendalian Dokumen

3.6 Pengendalian Operasionil

3.7 Kesiagaan dan Tanggap Darurat.

: : : : : : :

PT. PP (Persero) dan PT.WIKA (Persero) KSO

Sumber daya, Struktur Organisasi dan Pertanggung Jawaban.

Page 22: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

RENCANA K3 KONTRAKPAKET PEMBANGUNAN FLYOVER CENGKARENG

PENDAHULUAN

UMUM :

GAMBARAN PROYEK :

DATA UMUM

Nama Paket : Pembangunan Flyover Cengkareng

Lokasi : Cengkareng Jakarta Barat.

Pengguna : Departemen Pekerjaan Umum.

Penyedia Jasa : PT. PP (Persero) dan PT. WIKA (Persero) KSO.

Konsultan Supervisi : PT. Perencana Djaja JO. PT Jakarta Rencana Selaras.

Nilai Kontrak : Rp. 119.779.000.000,- (Termasuk PPN)

Pengguna Anggaran : SNVT Pembngunan Jalan dan Jembatan Metro Polita.

Alamat : Jln. Jati Padang No. 39 Pasar Minggu Jakarta Selatan.

Waktu Pelaksanaan : 507 Hari Kalender.

Waktu Pemeliharaan : 365 Hari Kalender.

DATA TEKNIS

Paket pekerjaan Flyover Cengkareng terdiri dari 2 buah Flyover yakni FO1 dan FO2:,

dengan data -data teknis sebagai berikut :

PT. PP (Persero) dan PT.WIKA (Persero) KSO

Kegiatan konstruksi sebagaimana Pembangunan Flyover Cengkareng merupakan suatu kegiatan yang kompleks, perpaduan antara kondisi lingkungan dan tuntutan spesifikasi teknis Jalan/ Jembatan yang didalamnya banyak terjadi interaksi antara alat-alat / bahan - bahan kerja dan sumber daya manusia.

Interaksi tersebut diatas berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja serta dapat mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan akibat pembuangan limbah dari proses produksi dan ketidak sesuaian mutu produk dengan spesifikasi teknisnya.Oleh karenanya, perlu dilakukan upaya pencegahan sejak dini sebagai langkah awal untuk meminimalisir resiko kerja , efisiensi kerja serta meningkatkann kualitas produ bangunan yang dihasilkan..

Rencana K3 K ontrak (RK3K) Paket Pembangunan Flyover Cengkareng adalah dokumen rencana penyelenggaraan K3 Konstruksi pada Pembangunan Flyover tersebut, yang disusun oleh Penyedia Jasa, diajukan guna disetujui oleh Pengguna Jasa, untuk selanjutnya akan dijadikan sebagai sarana interaksi antara Penyedia Jasa dengan Pengguna Jasa dalam penyelenggaraan K3 Konstruksi paket Pembangunan Flyover Cengkareng.

RK3 Kontrak ini disusun berdasarkan Permen PU o. 09/PER/M/2008 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.

Page 23: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

- Panjang Jalan : FO1 = 956 Meter dan FO2 = 942 Meter.

- Lebar Jalan : 9.00 Meter.

- Rigid Pavement : Wet Lean Concrete t = 10 Cm

: Concrete Pavement t = 27 Cm.

- Flexible Pavement : Laston Lapis Aus (AC-WC) t = 5 Cm.

- Pondasi : Tiang Bor Beton (Bor Pile) Diameter 120 Cm

: Jumlah Bor Pile F 102 Titik.

: Jumlah Bor Pile F 105 Titik

- Pier/Abutment : Jumlah Pier FO1 = 13 buah

Jumlah Pier FO1 = 13 buah

Jumlah Abutment FO1 dan FO2 masing2 2 buah

- Panjang Oprit : FO1 : Abutment 1 = 194 Meter & Abutment 2 = 173 Meter.

: FO2 : Abutment 1 = 182 Meter & Abutment 2 = 150 Meter.

- Balok Jembatan : Box Girder Prestresed Concrete.

JENIS-JENIS PEKERJAAN DOMINAN

I UMUM Mobilisasi 1 Ls

II DRAINASE Saluran Type DS 2 dan DS3 1,875 M1

Pemasangan Batu dengan Mortar 3,992 m3

III PEKERJAAN TANAH

Galian Struktur kedalaman 0-4 M 438 M3

Timbunan Biasa 5,345 M3

Timbunan Pilihan 504 M3

Penyiapan Badan Jalan 35,254 M2

IV PEKERJAAN ASPAL

Lapis Pengikat 8,549 Lt.

Laston Lapis Aus(AC-WC) 5 Cm 17,091 M2

VII PEKERJAAN STRUKTUR

Beton (K500,K350,K250, K175 13,942 M3

Baja Tulangan U39 Ulir 2,257,054 Kg.

Tiang Bor Beton Dia. 1200 Mm. 207 Titik

Perkerasan jalan Beton 27 Cm 8,917 M3

Wet Lean Concrete t 10 Cm 34,038 M3

Page 24: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu
Page 25: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

RENCANA K3 KONTRAKPAKET PEMBANGUNAN FLYOVER CENGKARENG

2. PERENCANAAN

2.a Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko dan Pengendaliannya 2.b Pemenuhan Perundang-undangan dan Persyratan lainnya. 2.c Sasaran dan Program

2a. Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko dan Pengendaliannya.

a. Identifikasi Bahaya.

b. Penilaian Resiko

c. Pengendalian Resiko

2b. Pemenuhan Perundang-undangan.dan Persyratan lainnya.

2c. Sasaran dan Program

PT. PP (Persero) dan PT. WIKA (Perser) KSO

Perencanaan dimaksudkan bahwa program K3 yang ada di proyek Pembangunan Flyover Cengkareng direncanakan sesuai dengan kondisi pekerjaan dan lingkungan yang ada di sekitar proyek. Perencanaan ini meliputi :

Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua potensi bahaya telah diindentifikasi, dinilai resikonya dan dilakukan pengendaliannya agar tidak membahayakan bagi para pekerja , sehingga proses produksi berjalan lancar.

Merupakan suatu proses untuk memperkirakan potensi bahaya yang timbul dari aktifitas kegiatan konstruksi Pembangunan Flyover Cengkareng.

Proses pembobotan yang dilakukan untuk mengklasifikasikan potensi-potensi bahaya kedalam katergori Tinggi, Sedang dan Rendahdengan menggunakan sistem score.

Suatu upaya untuk meminimalkan atau menghilangkan celaka / sakit sehingga terwujud " zero accident "

Pemenuhan Undang undan dan persyaratan lainnya/ Legislasi dipergunakan untuk mengidentifikasi kebutuhanUndang-undang dan Peraturan yang berkaitan dengan K3.

Dalam melaksanakan program K3 di proyek dibuatkan sasaran dan program berkaitan dengan rangkaian aktivitas program K3, diantaranya : "Incident rate = o, Meningkatkan kesesuain legal dan meningkatkan kesehatan karyawan .

Page 26: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

NO. UNDANG-UNDANG / PERSYARATAN PERIHAL

UNDANG-UNDANG1 UU No. 1 tahun 1970 Keselamatan Kerja2 UU No. 3 tahun 1992 Jaminan Sosial Tenaga Kerja3 UU No. 14 tahun 1992 Lalu Lintas Jalan4 UU No. 23 tahun 1992 Kesehatan 5 UU No. 18 tahun 1999 Jasa Konstruksi.6 UU No. 13 tahun 2003 Ketenaga kerjaan.

PERATURAN PEMERINTAH & KEP. PRESIDEN7 Peraturan Pemerintah No.: 14 tahun 1993 Penyelenggaraan Program Jamsostek8 Peraturan Pemerintah No.: 28 tahun 2000 Usaha dan Peran Masyarkat Jasa Konstruksi9 Peraturan Pemerintah No.: 29 tahun 2000 Penyelenggaraan Jasa Konstruksi.

KEPUTUSAN MENTERI

10 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya

11

12 Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan transmigrasi RI No. Kep.75/MEN/2002

13 SKB Menteri Tenaga Kerja dan Menteri PU No. 174/Men/1986 dan 104/KPTS/1986 tempat kegiatan konstruksi.

14 Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi

Bidang Pekerjaan Umum.INSTRUKSI MENTERI

15

16 Per.Menteri Perburuhan No.7 tahun 1964

17 Per.Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.01/MEN/1980

18 Per.Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.04/MEN/1980

19 Per.Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.01/MEN/1981 Kewajban Melapor Penyakit Akibat Kerja

20 Per.Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.03/MEN/1982 Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja 21 Per.Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.05/MEN/1985 Pesawat Angkat Dan Angkut 22 Per.Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.01/MEN/1989 Kualifikasi & syarat-syarat operator Crane

23 Per.Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.02/MEN/1989 Pengawasan instalasi penyalur petir

24

SURAT EDARAN 25 Surat Edaran Menakertrans no.SE. Pengadaan Kantin dan Ruang Makan

PT. PP (Persero) dan PT.WIKA (Persero) KSO

PEMENUHAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN PERSYARATAN LAINNYA

Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-187/MEN/1999

Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-186/MEN/1999

Unit Penanggulangan Kebakaran di tempat Kerja

Mengenai persyaratan umum instalasi listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja;

Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 09/PRT/M/2008

Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. Ins. 11/M/BW/1997

Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran

Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan dlm Tempat Kerja

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Konstruksi Bangunan

Syarat Syarat Pemasangan & Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan

Per.\Menteri Tenaga Kerja RI No.: Per.05/MEN/1996

Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan kerja

Page 27: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

SASARAN DAN PROGRAM

A SASARAN ( A ).

( B ). TIDAK ADA KECELAKAAN KERJA YANG BERDAMPAK KORBAN JIWA. ( C ).

( D ).

( E ). JUMLAH AHLI P3K BERJUMLAH 10 ORANG.

B PROGRAM K3 DALAM MENCAPAI SASARAN ( A ).

( B ).

( C ).

( D ).

( E ). JUMLAH AHLI P3K BERJUMLAH 10 ORANG.

( F ).

A Sasaran K3 Proyek ( I ) Tidak ada kecelakaan kerja yang berdampak korban jiwa.

(Incident Rate = 0) ( II )

( III ) Meningkatkan Kesehatan para Karyawan

B Program K3 Proyek. ( A ).

( B ).

( C ).

( D ).

( E ). Mengikut sertakan karyawan dalam pelatihan K3 dan P3K..

PT. PP (Persero) dan PT.WIKA (Persero) KSO

TOTAL BIAYA AKIBAT KECELAKAN KERJA PER NILAI PENJUALAN MAKSIMUM 1 0/00 PER PROYEK.

MENGURANGI JUMLAH PEKERJA YANG SAKIT AKIBAT KERJA MINIMUM 20%

JUMLAH AHLI K3 KONSTRUKSI BERSERTIFIKAT BERJUMLAH 7 ORANG.

MEMBUAT RENCANA KERJA K3, DAN MENYIAPKAN SUMBER DAYA SEBELUM PEKERJAAN DIMULAI DAN DILAKSANAKAN SECARA KONSISTEN SAMPAI RESIKO DAPAT DITERIMA/DITOLERIR.

SETIAP PEKERJA HARUS SUDAH MENGIKUTI INDUKSI K3 SEBELUM BEKERJA.

MELAKUKAN INSPEKSI SECARA RUTIN TERHADAP KONDISI DAN CARA KERJA BERBAHAYA.

MEMASTIKAN BAHWA SETIAP PEKERJA BARU , ATAU MEMULAI PEKERJAAN SANGAT BERBAHAYA TELAH DIPERIKSA KESEHATANNYA SEBELUM BEKERJA

DIIKUTKAN KARYAWAN SEBANYAK 10 ORANG UNTUK MENGIKUTI PELATIHAN K3.

Meningkatkan kesesuaian pada Undang-undang dan Peraturan K3 lainnya.

Membuat Rencana K3 dan menyiapkan sumber daya sebelum pekerjaan dimulai dan dilaksanakan secara konsisten sampai resiko dapat diterima/ ditoleri.

Setiap pekerja harus sudah mengikuti induksi K3 sebelum mulai bekerja.

Melakukan inspeksi secara rutin terhadap kondisi dan cara kerja berbahaya.

Memastikan bahwa setisp pekerja baru atau memulai suatu pekerjaan sangat berbahaya sudah diperiksa kesehatannya sebelum bekerja.

Page 28: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu
Page 29: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

GAP ANALISIS ORGANISASI TIM TANGGAP DARURAT

Tanggung Jawab WewenangGap Analisis

Kompetensi Kesesuaian Ya Tidak

Ketua Tim Tanggap Darurat1 1 Mengumumkan kondisi

darurat 2 2 Mengeluarkan biaya dalam

kondisi darurat 3 Membuat Laporan tertulis kronologis kejadian 3 Melakukan rujukan ke RS

setelah tanggap darurat dinyatakan selesai terdekat4 Melakukan Inspeksi dan Supervisi dilapangan 4 Menjawab pertanyaan dari 5 Instansi terkait/wartawan

5 Memutuskan kondisi sudah .aman.

Ketua : Ir. Bandung S Awareness SMK3 x 0 x 0

OHSAS 18001 x 0First Aid Training x 0

Training ERP x 0

Koordinator Evakuasi Kantor Kantor1 Memimpin Evakuasi tanggap darurat di areal 1 Pada saat alarm berbunyi kantor proyek. mengkoordinir anggotanya 2 Merencanakan dan mengendalikan tanggap untuk mengevakuasi kar

darurat. wan menuju ketempat 3 Melaksanakan pemantauan thd. pelaksanaan wan menuju ketempat tanggap darurat,melaksanakan tindakan koreksiberhimpun (muster point) dan alternatif. 2 Melakukan penyisran semua4 shg yakin telah kosong.

3

Koordinator : Sartono (SEM) Awareness SMK3 x 0x 0

OHSAS 18001 x 0First Aid Training x 0

Training ERP x 0

Koordinator Evakuasi Lapngan : 1 Memimpin Evakuasi tanggap darurat di areal 1 Pada saat alarm berbunyi Lapangan Pekrjaan. mengkoordinir anggotanya

2 Merencanakan dan mengendalikan tanggap untuk mengevakuasi kar

darurat. wan menuju ketempat 3 Melaksanakan pemantauan thd. pelaksanaan wan menuju ketempat

Keterangan/Gap :

Memimpin dan bertanggung Jawab seluruh kegiatan pada saat terjadi keadaan daruratMelaporkan kegiatan tersebut ke pihak2 terkait dengan prosedur K3

Meminta bantuan ke Unit Pemadam Kebakaran.

Accident Investigation

Melaporkan kepada manajemen terjadi tanggap darurat. Melakukan absensi di

tempat berhimpun.

Accident Investigation

Page 30: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

tanggap darurat,melaksanakan tindakan koreksiberhimpun (muster point)dan alternatif. 2 Melakukan penyisran semua

4 shg yakin telah kosong.Tarmono

Koordinator : Muklas (SAM) Awareness SMK3 x 0

x 0

OHSAS 18001 x 0First Aid Training x 0

Training ERP x 0

Melaporkan kepada manajemen terjadi tanggap darurat.

Accident Investigation

Page 31: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

Anggota Tim Evakuasi Kantor1 Membantu pimpinan evakuasi tanggap darurat di Kantor2

tanggap darurat.3

Anggota :

1. Roni (Bag. Umum) OHSAS 18001 x 0Training ERP x 0Awareness SMK3 x 100

2. Zupriadi (SHE) OHSAS 18001 x 0Training ERP x 0

Awareness SMK3 x 03. Teddy (security) OHSAS 18001 x 100

Training ERP x 0Awareness SMK3 x 100

Anggota Tim EvakuasiLapngan :1 Membantu pimpinan evakuasi tanggap darurat di Lapngan2

tanggap darurat.3

Anggota :

1. Ngalimun (Bag. Peralatan ) OHSAS 18001 x 100 Training ERP x 0

Awareness SMK3 x 1002. Parulian (GSP) OHSAS 18001 x 100

Training ERP x 0

Awareness SMK3 x 1003. Tarmono (Security). OHSAS 18001 x 100

Training ERP x 0Awareness SMK3 x 100

Mengetahui,

Membantu merencanakan dan

Membantu melaksanaka pemantuan dan tindakan koreksi dan altenativ

Membantu merencanakan dan mengendalikan

Membantu melaksanaka pemantuan dan tindakan koreksi dan altenativ

Page 32: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

(…………………….) Kepala Proyek

Page 33: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

KOMPETENSI

J A B A T A N : AHLI K3 /SAFETY OFFICER / KETUA P2K3 / KETUA TIM TANGGAP DARURAT.

TANGGUNG JAWAB WEWENANG KOMPETENSI YANG DIPERLUKAN

1 A. LEVEL PENDIDIKAN1 Minimal D3

2 Diutamakan dari jurusan teknik

2

B. FISIK & KESEHATAN

Melaksanakan sosialisasi terhadap - Laki-laki atau perempuan

persyaratan-persyaratan SMK3LM - Syarat kesehatan (idak buta warna, cacat fisik

kepada seluruh tingkat dalam , jantung dll)

bekerja senantiasa mengutamakan - Menguasai SMK3 / OHSAS 18001

3 - Memahami HIRACH

- Menguasai pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran.

D.

4 meningkatkan kompetensi yang sudah ada)

- OHSAS 18001

-

- Pernah mengikuti Pelatihan Pemadam 5 Kebakaran.

Menjamin, dilaksanakan dan dipeliharanya proses yang dibutuhkan dari SMK3 di proyek.

Mewakili Ketua Unit K3 dalam berhubungan dengan pihak eksternal khususnya yang berkaitan dengan SMK3 Melaksanakan sosialisasi

terhadap perersyaratan-persyaratan SMK3 kpd seluruh tingkat dalam organisasi proyek tercapai kesadaran dalam bekerja selamat dan sehat.

Mela

Melaporkan kepada Ketua Unit K3 atas kinerja SMK3

PELATIHAN (supaya syarat C bisa terpenuhi dan atau

Menjamin terlaksananya peningkatan atas penerapan K3 secara berkesinambungan di proyek

Pernah mengikuti Diklat Safety Awarenesss dan Dokumentation K3

Menjamin terlaksananya peningkatan atas penerapan K3 secara berkesinambungan di proyek

Page 34: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

1 Ulasan Organisasi

Organisasi K3 di tingkat Proyek :

Masing-masing Organisasi tersebut diatas dapat diuraikan sebagai berikut :

Struktur Organisasi P2K3 Proyek Flyover Cengkareng :

KETUA P2K3

SEKRETARIS

ANGGOTA ANGGOTA

PT. PP (Persero) dan PT.WIKA (Persero)

KSO

SUMBER DAYA, STRUKTUR ORGANISASI DAN PERTANGGUNG JAWABAN

Dalam rangka pelaksanaan SMK3 Proyek Pembangunan Flyover Cengkareng, manajemen PT. PP (Persero) dan PT. WIKA (Persero) KSO, telah menetapkan Penanggung jawab KSO (Kepala Cabang) , suatu wewenang serta keterkaitan dan fungsi-fungsi yang terlibat dalam pengelolaan, pelaksanaan maupun verifikasi terhadap aktoifitas-aktifitas yang berpengaruh kepada Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sebagai struktur organisasi K3 Cabang terlampir

Di tingkat Proyek dibentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) sesuai dengan Peraturan Menaker No. 04/Men/ 1987 pasal 3 dan 4, dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 09/ PRT/M/2008 pasal 11 butir 1. Panitia ini bertugas memberikan saran maupun pertimbangan kepada manajemen yang pada dasarnya bertujuan untuk mencapai NIHIL Kecelakaan dan hasil kerja yang bermutu baik.

Sedangkan dalam rangka kesiagaan menghadapi keadaan darurat dibentuk Struktur Organisasi / Tim Tanggap Darurat :

Page 35: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

SDM yang bertugas di P2K3 Proyek Flyover Cengkareng. :

Ketua / Penenggung Jawab Ir. Bandung Sasmitoharharjo GSWakil Ketua Ir. Ali Affandi Deputy GSSekretaris Zupriadi SHOAnggota Sartono SEM Muklas SAM

Parulian GSPAghata SS(Wahyu Adi SPSurono SPTeddy SECURITYTarmono SECURITY

> Para Mandor diberbagai pekerajaan.

2 Tugas dan Tanggung Jawab P2K3 adalah sebagai berikut :

A. Ketua / Penanggung Jawab ::.- Bertanggung Jawab atas terselenggaranya K3 secara menyeluruh.- Menangani dan mengevaluasi terhadap Pelaksanaan K3 di

Lapangan.

B. Wakil Ketua..- Memimpin Rapat Unit K3 bila Ketua berhalangan.- Merencanakan dan Mengendalikan pelaksanaan K3 Lapangan.- Melaksankan pemantauan terhadap pelaksanaan & melaksankan tindakan koreksi dan alternatif..- Melaporkan kepada manajemen apabila terjadi kecelakaan kerja.- Memimpin Inspeksin K3 di Lapangan.

C. SekretarisMenyelenggarakan administrasi K3, Higiene Perusahaan intern dan extern.Melakukan pelaporan ke Depnaker mengenai :

o Mulainya pekerjaan Konstruksi.o Penyimpangan jam Kerja & istirahat, berkaitan dg.

tenaga kerja.o Memperbaharui data tenaga kerja(penambahan/

pengurangan.Mengajukan usulan / permohonan :

o Perjinan berkaitan dengan penggunaan tenaga kerja asing.

o Asuransi Tenaga Kerja (penambahan/pengurangan).Melakukan koordinasi dengan :

o Penguasa setempat (Kepolisian, Camat, Lurah dll)o Rumah sakit terdekat/Klinik/Puskesmas.

D. Anggota Khusus (Logistik/Peralatan):.- Melakukan pengurusan ke Departemen Tenaga Kerja berkenaan

Page 36: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

.-- Ijin layak pakai alat berat, sesuai dengan yang disyaratkan.

.-- Surat Ijin Operasi Alat Berat..- Melakukan pengechekan terus menerus terhadap peralatan yang

digunakan (Excavator, Crane, buldozer dll).- Memeriksa kelayakan pakai dari scafolding, platform dll.

E, Anggota Lainnya mempunyai tugas :Melaksanakan dan ikut mengendalikan K3 di lapangan.Memberikan penyuluhan K3 secara terus menerus baik secara langsung maupun tidak langsung. Seperti :

Melaksanakan hasil K3 secara konsekwenMengadakan pengawasan thd daerah Rawan kecelakaan.

Melarang secara tegas dan simpatik pekerja yang bekerja tanpamengindahkan peraturan keselamatan kerja.Pelaksanaan program K3.

3 Struktur Organisasi Tanggap Darurat :

KETUA TIM

Muklas (SAM) Sartono (SEM)Koor. Evakuasi Kantor Koor. Evakuasi Lapangan

Roni (Bag. Umum) Ngalimun (Bg. Peralatan).08158224280 .08128353172

Zupriadi (SHE) Parulian (GSP).081584159201 .081310438556

Teddy (Security) Zupriadi (SHE).081381400220 .081584159201

Tarmono (Security).081585064623

Tugas dan Tanggung Jawab Tim Tanggap Darurat :

Ketua Tim::.- Memimpin dan bertanggung jawab seluruh kegiatan pada saat

terjadi keadaan darurat..- Melaporkan kegiatan tersebut ke pihak-pihak terkait dengan prosedur

K3

Page 37: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

.- Membuat laporan tertulis kronologis kejadian setelah tanggap darurat dinyatakan selesai.

.- Meminta bantuan ke Unit Pemadam Kebakaran.

Koordinator Evakuasi Kantor :.- Memimpin Evakuasi keadaan darurat di areal kantor proyek..- Merencanakan dan Mengendalikan keadaan Darurat.- Melaksankan pemantauan terhadap pelaksanaan dan melaksankan tindakan koreksi dan alternatif..- Melaporkan kepada manajemen apabila terjadi kecelakaan kerja

Koordinator Evakuasi Lapangan.- Memimpin Evakuasi keadaan darurat di Lapangan..- Merencanakan dan Mengendalikan keadaan Darurat.- Melaksankan pemantauan terhadap pelaksanaan dan melaksanakan tindakan koreksi dan alternatif..- Melaporkan kepada manajemen apabila terjadi kecelakaan kerja

4 Tim Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)dengan Tugas sbb (pada saat Tanggap Darurat) :

Memantau Semua Karyawan yang sedang di evakuasi di tempat berhimpun.Memberikan Pertolongan / pengobatan bila ada karyawan yang .luka.

5 Daftar Instansi terkait K3

Departemen Tenaga Kerja Terdekat Departemen Tenaga Kerja Terdekat

–Alamat –Alamat : JL. GATOT SUBROTO KAV 55-57 : JL. GATOT SUBROTO KAV 55-57

–No.Telpon : (021- 4802052 , 4801935 , 4801936) –No.Telpon : (021- 4802052 , 4801935 , 4801936)

JAMSOSTEK CAB SALEMBA JAMSOSTEK CAB SALEMBA

–Alamat –Alamat : JL. RAYA SALEMBA NO. 65 JAKPUS : JL. RAYA SALEMBA NO. 65 JAKPUS

–No.Telpon : (021- 3907817) –No.Telpon : (021- 3907817)

Kantor Polisi Terdekat Kantor Polisi Terdekat

–Alamat –Alamat : POLSEK CENGKARENG BARAT : POLSEK CENGKARENG BARAT

–No.Telpon : (021) 6193812 –No.Telpon : (021) 6193812

Pemadam Kebakaran Terdekat Pemadam Kebakaran Terdekat

–Alamat–Alamat : WILAYAH JAKBAR (113) : WILAYAH JAKBAR (113)

–No. Telp–No. Telp :: (021 – 5607323 , 5682284) (021 – 5607323 , 5682284)

Rumah Sakit Terdekat Rumah Sakit Terdekat

–Nama–Nama :: RSUD. CENGKARENG RSUD. CENGKARENG

–Alamat –Alamat :: JL. CENGKARENG BARAT JL. CENGKARENG BARAT

–No. Telp–No. Telp :: (021)6191824 (021)6191824

6 Pendaftaran Proyek1. Dinas Tenaga Kerja setempat2. Jamsostek / Astek3. Instansi khusus (untuk jenis peralatan / ijin tertentu)

Page 38: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu
Page 39: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

Revisi 3

EVALUASI PENERAPAN UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN LAINNYA.Yaag Berkaitan Dengan Kesehatan Keselamtan Kerja

No.Legislasi Status Kesesuaian

No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian1 UNDANG-UNDANG RI

UU No. 1 tahun 1970 Keselamatan Kerja 83

BAB III Syarat-Syarat Keselamatan Kerja 0.790698

Pasal 3 √HIRARC dan OTP

untuk ; 82

a. Mencegah dan mengurangi kecelakaan 83 0.783133

b. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran 0.810976

c. Mencegah dan mengurangi bahaya peledakan

atau kejadian-kejadian lain yang berbahayae. Memberi pertolongan pertama pada kecelakaanf. Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja g. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarl uasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinaratau radiasi, suara dan getaran.

maupun psychis, peracunan, infeksi dan penularan.i. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai j. Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang cukupk. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukupl. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban

dan proses kerjanya.

atau barang.o. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan.

penyimpanan barangq. Mnecegah terkena aliran listrik yang berbahayar. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.

2. Dengan peraturan perundangan dapat di ubah perincian tersebut dalam

serta pendapatan-pendapatan baru dikemudian hari.

Pasal 4 √ Penyediaan APDMSDS

dalam perencanaan, pembuatan pengankutan, peredaran, perdagangan,

Keterangan (Tindak

Lanjut)

Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamata kerja

d. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran

h. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik

m. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara

n. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman

p. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan

ayat (1) sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknik dan teknologi

1. Dengan peraturan perundangan ditetapkan syarat-syarat keselamatan kerja

Kompartemen / gudang

penyimpanan bahan/ material

Page 40: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

No.Legislasi Status Kesesuaian

No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian

Keterangan (Tindak

Lanjut)

barang, produk teknis dan aparat produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan.

kumpulan ketentuan yang disusun secara teratur, jelas dan praktis yang

alat-alat perlindungan, pengujian dan pengesahan, pengepakan atau

3. Dengan peraturan perundangan dapat dirubah perincian tersebut dalam ayat (1) dan (2) , dengan peraturan perundangan ditetapkan siapa yang berkewajiban memenuhi dan menaati syarat-syarat keselamatan tersebut.

Pasal 8 √

kemampuan fisik dari tenaga kerja yang akan diterimanya maupun akan

2. Pengurus diwajibkan memeriksakan semua tenaga kerja yang berada dibawah pimpinannya, secara berkala pada dokter yang ditunjuk oleh pengusaha dan dibenarkan oleh direktur.

perundangan.Bab V. Pembinaan

Pasal 9 √

1. Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang : a. kondisi - kondisi dan bahaya - bahaya serta yang dapat timbul dalamtempat kerjanya.

tempat kerjanya.c. Alat - alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan.d. Cara - cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaan.2. Pengurus hanya dapat mempekerjakan tenaga kerja yang bersangkutan

tsb di atas.3. Pengurus diwajibkan menyelenggarakan pembinan bagi semua tenaga Pengadaan P3K

kerja yang berada di bawah pimpinannya, dalam pencegahan kebakaran dan klinik

dan pemberantasan kebakaran serta peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja, pula dalam pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan.4. Pengurus diwajibkan memenuhi dan menaati semua syarat -syarat dan Pemenuhan legislasi

ketentuan - ketentuan yang berlaku bagi usaha dan tempat kerja yang dijalankan.

BAB VII Kecelakaan Pasal 11 √ Laporan tahap awal

1. Pengurus diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi dalam

Kompartemen / gudang

penyimpanan bahan/ material

pemasangan, pemakaian, penggunaan, pemeliharaan dan penyimpanan bahan,

2. Syarat-syarat tersebut memuat prinsip-prinsip teknis ilmiah menjadi suatu

mencakup bidang konstruksi, bahan, pengolahan dan pembuatan , perlengkapan

pembungkusan, pemberian tanda-tanda pengenal atas bahan, barang, produk teknis, atau aparat produksi guna menjamin keselamatan barang-barang sendiri, keselamatan tenaga kerja yang melakukannya dan keselamatan umum.

Pemeriksaan dari Jamsostek1. Pengurus diwajibkan memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental

dipindahkan sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan yang akan diberikan padanya.

3. Norma-norma mengenai pengujian kesehatan ditetapkan dengan peraturan

Induksi, Briefing pagi/safety morning

Penyediaan APD bagi pekerjab. Semua pengamanan dan alat - alat perlindungan yang diharuskan dalam

setelah ia yakin bahwa tenaga kerja tersebut telah memahami syarat - syarat

Page 41: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

No.Legislasi Status Kesesuaian

No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian

Keterangan (Tindak

Lanjut)tempat kerja yang dipimpinnya, pada pejabat yang ditunjuk oleh Menteri tenaga Kerja.

dalam ayat (1) di atur dengan peraturan perundangan.

BAB VIII Kewajiban dan Hak Tenaga KerjaPasal 12 √ Pengadaan APD bagi 0.802849

pekerja

untuk :

atau ahli keselamatan kerja.b. Memakai alat - alat pelindung diri yang diwajibkan.

kerja yang diwajibkan.d. Meminta para pengurus agar dilaksanakan semua syarat - syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan.e. Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat keselamatan

dalam batas -batas yang masih dapat dipertanggung-jawabkan.

BAB IX Kewajiban Bila Memasuki Tempat KerjaPasal 13 √ Induksi & Inspeksi

oleh security

petunjuk keselamatan kerja dan memakai alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan.

BAB X Kewajiban PengurusPasal 14 √ Papan informasi &

Pengurus diwajibkan ; Rambu-rambu K3LM

semua peraturan pelaksanaanya yang berlaku bagi tempat kerja yang

petunjuk pegawai pengawas atau ahli kesehatan kerja.

kerja yang diwajibkan dan semua bahan pembinaan lainnya, pada tempat-

atau ahli keselamatan kerja.c. Menyediakan secara cuma-cuma, semua alat perlindungan diri yang di Pengadaan APD

wajibkan pada tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya dan

pengawas atau ahli-ahli keselamatan kerja.

2. UU No. 3 tahun 1992 Jaminan Sosial Tenaga KerjaPasal 3 √point 2

setiap tenaga kerja berhak atas jaminan sosial tenaga kerja

Pasal 4point 1 √

2. Tata cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan oleh pegawai

Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban dan atau hak tenaga

a. Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawasan

c. Memenuhi dan menaati semua syarat - syarat keselamatan dan

dan kesehatan kerja serta alat - alat pelindung diri yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai

Barang siapa akan memasuki sesuatu tempat kerja, diwajibkan menaati semua

a. Secara tertulis menempatkan dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua syarat keselamatan kerja yang diwajibkan, sehelai Undang -undang ini dan

bersangkutan, pada tempat - tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut

b. Memasang dalam tempat kerja yang dipimpinnya, semua gambar keselamatan

tempat yang mudah dilihat dan terbaca menurut petunjuk pegawai

menyediakan bagi setiap orang lain yang memasuki tempat kerja tersebut, disertai dengan petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut petunjuk pegawai

Pendaftaran

Page 42: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

No.Legislasi Status Kesesuaian

No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian

Keterangan (Tindak

Lanjut)No Pendaftaran

Pasal 8 √point 1

Pasal 10point 1 √

point 2 √

point 3 √

Pasal 16 √

Pasal 17 √

Pasal 18 √

3. UU No. 14 tahun 1992 Lalu Lintas Jalan √

4. UU No. 23 tahun 1992 Kesehatan

Kesehatan Lingkungan Pasal 22 √ Pengukuran

parameter pencemar

yang sehat.

pemukiman, lingkungan kerja, angkutan umum dan lingkungan lainnya.

penyakit, dan penyehatan atau pengamanan lainnya.

4. Setiap tempat atau sarana pelayanan umum wajib memelihara dan

Kesehatan Kerja

program jaminan sosial tenaga kerja sebagaimana dimaksud pasal 3 wajib dilakukan oleh setiap perusahaan bagi tenaga kerja yang melakukan pekerjaan didalam hubungan kerja sesuai dengan ketentuan undang-undang ini.

tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berhak menerima jaminan

pengusaha wajib melaporkan kecelakaan kerja yang menimpa tenaga kerja kepada kantor departemen tenaga kerja dan Badan Penyelenggara dalam waktu tidak lebih dari 2 X 24 jam

Laporan awal

pengusaha wajib melaporkan kepada kantor departemen tenaga kerja dan badan penyelenggara dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam setelah tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan oleh dokter yang merawatnya dinyatakan sembuh, cacad atau meninggal dunia.

pengusaha wajib mengurus tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja kepada badan penyelenggara sampai memperoleh hak-haknya.

tenaga kerja, suami atau istri dan anak berhak memperoleh jaminan pemeliharaan kesehatan

pengusaha dan tenaga kerja wajib ikut serta dalam program jaminan sosial

pengusaha wajib memiliki daftar tenaga kerja beserta keluarganya, daftar upah beserta perubahan-perubahan dan daftar kecelakaan kerja di perusahaan atau bagian perusahaan yang berdiri sendiri.

1. Kesehatan lingkungan diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas lingkungan

2. Kesehatan lingkungan dilaksanakan terhadap tempat umum, lingkungan

3. Kesehatan lingkungan meliputi penyehatan air dan udara, pengamanan limbah padat, limbah cair, limbah gas, radiasi dan kebisingan, pengendalian faktor

meningkatkan lingkungan yang sehat sesuai dengan standar dan persyaratan.

Page 43: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

No.Legislasi Status Kesesuaian

No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian

Keterangan (Tindak

Lanjut)Pasal 23 √ Pengadaa Klinik &

1. Kesehatan kerja diselenggarakan untuk mewujudkan produktivitas yang Prasarana olah raga

optimal bagi karyawan

akibat kerja dan syarat kesehatan kerja.

3. Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja.

PERATURAN PEMERINTAH & KEPUTUSAN PRESIDEN5. Peraturan Pemerintah No Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja

pasal 2 √point 1

b. jaminan berupa pelayanan yaitu jaminan pemeliharaan kesehatan. P3KPasal 2 √point 3

pasal 5 √point 1

pasal 18 point 1 √

point 2 √ Laporan awal

pasal 19 √

2. Kesehatan kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit

Program jaminan sosial tenaga kerja sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah ini, terdiri:

Kerjasama dengan Jamsostek

a. jaminan berupa uang yang meliputi : jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua

Pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 10 orang atau lebih, atau membayar upah minimal Rp. 1.000.000 sebulan, wajib mengikutsertakan tenaga kerjanya dalam program jaminan sosial tenaga kerja.

Pengusaha sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat 3 wajib mendaftarkan perusahaan dan tenaga kerjanya sebagai peserta program jaminan sosial tenaga kerja pada badan penyelenggara dengan mengisi formulir yang disediakan oleh badan penyelenggara.

Pengusaha wajib memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan bagi tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan.

Pengusaha wajib melaporkan setiap kecelakaan kerja yang menimpa tenaga kerjanya kepada kantor departemen tenaga kerja dan badan penyelenggaraan setempat/terdekat sebagai laporan kecelakaan tahap I, dalam waktu tidak lebih 2 x 24 jam terhitung terjadinya kecelakaan.

Pengusaha wajib melaporkan penyakit yang timbul karena hubungan kerja, dalam waktu tidak lebih 2 x 24 jam setelah ada hasil diagnosis dari dokter periksa.

Page 44: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

No.Legislasi Status Kesesuaian

No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian

Keterangan (Tindak

Lanjut)

KEPUTUSAN MENTERI

6

BAB II Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja LiftBAGIAN 1 UMUM

Pasal 3 √ Pemasangan rambu

BAGIAN 2 BAGIAN-BAGIAN LIFT DAN PEMASANGANNYAPasal 4 √

PARAGRAF 1MESIN DAN KAMAR MESIN

Pasal 5 √

7 Pengendalian Bahan Kimia BerbahayaPasal 4 √ MSDS

a. identitas bahan dan perusahaan;b. komposisi bahan;c. identifikasi bahaya;d. tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K);e. tindakan penanggulangan kebakaran;f. tindakan mengatasi kebocoran dan tumpahan;g. penyimpanan dan penanganan bahan;h. pengendalian pemajanan dan alat pelindung diri;i. sifat fisik dan kimia;j. stabilitas dan reaktivitas bahan;k. informasi toksikologi;l. informasi ekologi;m. pembuangan limbah;n. pengangkutan bahan;o. informasi peraturan perundang-undangan yang berlaku;p. informasi lain yang diperlukan.

Pasal 5 √ Papan informasi

a. nama produk;b. identifikasi bahaya;

Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per.03/MEN/1999

Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lift untuk pengangkutan orang dan barang

(1) Kapasitas angkut lift harus dicantumkan dan dipasang dalam kereta serta dinyatakan dalam jumlah orang dan atau jumlah bobot muatan yang (2) Kapasitas angkut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus sesuai dengan kapasitas angkut yang dinyatakan dalam ijin pemakaian lift.(3) Penetapan jumlah orang yang dapat diangkut sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan Standar Nasional Indonesia yang berlaku.

(1) Bagian-bagian lift harus kuat, tidak cacat, aman dan memenuhi syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja.

(1) Mesin dan konstruksinya harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (2) Apabila lift akan bergerak, rem membuka dengan tenaga magnet listrik dan harus dapat memberhentikan mesin secara otomatis dan pada saat (3) Mesin harus dilengkapi dengan rem yang bekerja dengan tenaga pegas.

Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-187/MEN/1999 (1) Lembar data keselamatan bahan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3

huruf a meliputi keterangan tentang:

Label sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf a meliputi keterangan mengenai:

Page 45: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

No.Legislasi Status Kesesuaian

No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian

Keterangan (Tindak

Lanjut)c. tanda bahaya dan artinya;d. uraian resiko dan penanggulangannya;e. tindakan pencegahan;f. instruksi dalam hal terkena atau terpapar;g. instruksi kebakaran;h. instruksi tumpahan atau bocoran;i. instruksi pengisian dan penyimpanan;j. referensi;k. nama, alamat dan nomor telepon pabrik pembuat atau distributor.

Pasal 6 √

Pasal 9 √

a. bahan beracun;b. bahan sangat beracun;c. cairan mudah terbakar;d. cairan sangat mudah terbakar;e. gas mudah terbakar;f. bahan mudah meledak;g. bahan reaktif;h. bahan oksidator.

8 Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat KerjaPasal 3 √

(1) NAB kebisingan ditetapkan sebesar 85 desi Bell A (dBA).

Pasal 4 √

9 Keputusan Menteri Tena Unit Penanggulangan Kebakaran Di Tempat KerjaPasal 2 √ Training ERP

a. pengendalian setiap bentuk energi;

c. pengendalian penyebaran asap, panas dan gas;d. pembentukan unit penanggulangan kebakaran di tempat kerja;

Lembar data keselamatan Bahan sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 dan Label sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 diletakkan di tempat yang mudah diketahui oleh tenaga kerja dan Pegawai Pengawas

Kriteria bahan kimia berbahaya sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 ayat

Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-51/MEN/1999

(2) Kebisingan yang melampaui NAB, waktu pemajanan ditetapkan sebagaimana tercantum dalam lampiran II.

(1) NAB getaran alat kerja yang kontak langsung maupun tidak langsung pada lengan dan tangan tenaga kerja ditetapkan sebesar 4 meter per detik (2) Getaran yang melampaui NAB, waktu pemajanan ditetapkan sebagaimana tercantum dalam lampiran III.

(1) Pengurus atau pengusaha wajib mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran, latihan penanggulangan kebakaran di tempat kerja(2) Kewajiban mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran di tempat kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

b. penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana evakuasi;

e. penyelenggaraan latihan dan gladi penanggulangan kebakaran secara berkalaf. memiliki buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran, bagi tempat kerja yang mempekerjakan lebih dari 50 (lima puluh) orang tenaga kerja dan atau tempat kerja yang berpotensi bahaya kebakaran sedang dan berat.

Page 46: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

No.Legislasi Status Kesesuaian

No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian

Keterangan (Tindak

Lanjut)

d. prosedur dalam menghadapi keadaan darurat bahaya kebakaran.

10.

Pasal 2 √

Pasal 3 √

INSTRUKSI MENTERI11 Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran √

Pemeriksaan dan Pengujian:1. Klasifikasi Umum

2. Sumber ignition

3. Bahan-bahan yang mudah terbakar /meledak

4. Kompartemen

5. Pintu darurat

(3) Pengendalian setiap bentuk energi, penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana evakuasi serta pengendalian penyebaran asap, panas dan gas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a, huruf b dan huruf c dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.(4) Buku rencana penanggulangan keadaan darurat kebakaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf f, memuat antara lain:a. informasi tentang sumber potensi bahaya kebakaran dan cara pencegahannya;b. jenis, cara pemeliharaan dan penggunaan sarana proteksi kebakaran di c. prosedur pelaksanaan pekerjaan berkaitan dengan pencegahan bahaya

Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan transmigrasi RI No. Kep.75/MEN/2002

Pemberlakuan standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI-04-0225-2000 mengenai persyaratan umum instalasi listrik 2000 (PUIL 2000) di

tempat kerja

(1) Perencanaan, pemasangan, penggunaan, pemeriksaan dan pengujian instalasi listrik di tempat kerja harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04-0225-2000 mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja.

(2) Pengurus bertanggungjawab terhadap ditaatinya dan wajib melaksanakan ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04-0225-2000 mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja.(3) Instalasi Listrik yang telah terpasang sebelum diberlakukannya Keputusan ini, wajib disesuaikan dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04-0225-2000 mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000

Pengawasan terhadap pelaksanaan Standar Nasional Indonesia (SNI) No. SNI 04-0225-2000 mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000) di Tempat Kerja dilakukan oleh Pegawai Pengawas atau Ahli

Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. Ins. 11/M/BW/1997

Klasifikasi jenis hunian akan menentukan persyaratan standar teknik sistem proteksi kebakaran yang harus diterapkan

Perhatikan potensi apa saja yang dapat menjadi sumber pemicu kebakaran dan perhatikan apakah alat pengaman yang diperlukan telah sesuai. Kapan diadakan pemeriksaan terakhir dan apakah syarat-syarat yang diberikan

Perhatikan jenis-jenis bahan yang diolah, dikerjakan atau disimpan. Kenali sifat fisik dan sifat-sifat kimianya apakah mengandung potensi mudah terbakar atau meledak. Apakah ada prosedur keselamatan kerja dan

Amati keadaan lingkungan tempat kerja terhadap masalah penyebaran api, panas, asap apakah telah ada upaya untuk mengendalikannya.

Page 47: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

No.Legislasi Status Kesesuaian

No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian

Keterangan (Tindak

Lanjut)

6. Alat pemadam api ringan

7. Instalasi Alarm

8. Instalasi Hydran dan Springkler9. Instalasi Khusus

PERATURAN MENTERI12 Peraturan Menteri PerbuSyarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan dlm Tempat Kerja √

2. jalanan dihalaman tidak boleh berdebu3. untuk keperluan air (riolering) harus cukup saluran yang kuat dan bersih4. saluran air yang melintasi halaman harus tertutup

Diberi tutup

pasal 6point 1 √

point 6 √ Belum mencukupijumlah kakus sebagai berikut

1-15 buruh =1 kakus16-30 buruh = 2 kakus31-45 buruh = 3 kakus46-60 buruh = 4 kakus61-80 buruh = 5 kakus81-100 buruh = 5 kakusdan selanjutnya untuk tiap 100 orang 6 kakus

pasal 8 √

Pasal 14 √Point 4

Point 5

Amati jalur evakuasi, pintu keluar atau tangga darurat. Apakah ada rintangan yang dapat mengganggu, apakah ada petunjuk arah, apakah ada penerangan darurat, panjang jarak tempuh mencapai pintu ke luar tidak melebihi 36 meter untuk resiko ringan, 30 meter untuk resiko sedang dan

Apakah alat pemadam api ringan telah sesuai jenis dan cukup jumlahnya. Apakah penempatannya mudah dilihat dan mudah dijangkau serta mudah untuk diambil. Periksa pula masa efektif bahan pemadamnya serta masa uji

Lakukan tes fungsi perlengkapan pada panel. Apakah semua perlengkapan dan indikator bekerja dengan baik. Apakah telah dipasang penandaan zone alarm.

1. Halaman harus bersih, teratur, rata dan tidak becek dan cukup luas untuk kemungkinan perluasan

5. sampah dan terbuang lainnya harus terkumpul pada suatu tempat yang rapi dan tertutup.6. pada waktunya sampah itu harus dibuang ketempat pembuangan sampah atau dibakar pada tempat yang aman.

diangkut setiap hari

7. tempat pengumpulan sampah tidak boleh menjadi sarang lalat atau binatang serangga yang lain.

kakus-kakus yang terbuat dari bahan yang kuat harus disediakan untuk

karena keterbatasan lahan

dapur, kamar makan dan alat keperluan makan harus selalu bersih dan

Penerangan yang cukup untuk membedakan barang-barang kasar seperti mengerjakan bahan-bahan kasar, menyisihkan barang besar, gudang untuk menyimpan barang besar dan kasar paling sedikit memiliki kekuatan 50 Lux

Penerangan yang cukup untuk membedakan barang-barang kecil secara sepintas lalu, seperti pemasangan yang kasar, kamar mesin, alat pengangkut orang dan barang, ruang penerimaan dan pengiriman dengan kapal, tempat penyimpanan barang sedang dan kecil, kakus.

Page 48: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

No.Legislasi Status Kesesuaian

No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian

Keterangan (Tindak

Lanjut)

13 Peraturan Menteri Tenag Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Konstruksi Bangunanpasal 2 √

pasal 3point 1 √

point 2

point 3

HIRARC

pasal 4 √

pasal 5point 1 √

point 2

pasal 6 √

pasal 7 √

pasal 8 √railing

pasal 9 √

pasal 10 √

Penerangan yang cukup untuk membedakan barang-barang kecil secara sepintas lalu, seperti pemasangan yang kasar, kamar mesin, alat pengangkut orang dan barang, ruang penerimaan dan pengiriman dengan kapal, tempat penyimpanan barang sedang dan kecil, kakus.

Setiap pekerjaan konstruksi bangunan yang akan dilakukan wajib dilaporkan kepada direktur atau pejabat yang ditunjuk.

Ijin ke Depnaker, Jamsostek dan

Koordinasi keamanan

pada pekerjaan konstruksi bangunan harus diusahakan pencegahan dan dikurangi terjadinya kecelakaan atau sakit akibat kerja terhadap tenaga kerjanya.

Mengevaluasi HIRARC

sewaktu pekerjaan dimulai harus segera disusun suatu unit keselamatan dan kesehatan kerja hal tersebut harus diberitahukan kepada setiap tenaga kerja

Membentuk unit K3LM dan

dicantumkan dalam struktur organisasi

unit keselamatan kerja meliputi usaha-usaha pencegahan terhadap : kecelakaan, kebakaran, peledakan, penyakit akibat kerja, pertolongan pertama pada kecelakaan dan usaha-usaha penyelamatan

setiap kecelakaan kerja atau kejadian yang berbahaya harus dilaporkan kepada direktur atau pejabat yang ditunjuk.

Jamsostek, Depnaker, Kantor

Pusat

disetiap tempat kerja harus dilengkapi dengan sarana untuk keperluan keluar masuk dengan aman

Pembuatan akses jalan

semua tempat kerja, tangga-tangga, lorong-lorong atau gang-gang tempat orang bekerja atau sering dilalui, harus dilengkapi dengan penerangan yang cukup sesuai dengan ketentuan yang berlaku,

kebersihan dan kerapihan ditempat kerja harus dijaga sehingga bahan-bahan yang berserakan, bahan-bahan bangunan, peralatan dan alat-alat kerja tidak merintangi atau menimbulkan kecelakaan.

Pembersihan oleh mandor

tindakan pencegahan harus dilakukan untuk menjamin bahwa peralatan perancah, alat-alat kerja, bahan-bahan dan benda-benda tidak dilemparkan, diluncurkan atau dijatuhkan kebawah dari tempat yang tinggi sehingga dapat menyebabkan kecelakaan.

Safety deck, safety net, surat edaran

dilarang menjatuhkan benda

ke bawah.

semua peralatan sisi-sisi lantai yang terbuka, lubang-lubang dilantai yang terbuka, atap-atap atau panggung yang dapat dimasuki, sisi-sisi tangga yang terbuka, semua galian-galian dan lubang-lubang yang berbahaya harus diberi pagar atau tutup pengamannya.

Pengukuran kebisingan dan getaran secara

periodik

kebisingan dan getaran ditempat kerja tidak boleh melebihi ketentuan nilai ambang batas yang berlaku

Page 49: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

No.Legislasi Status Kesesuaian

No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian

Keterangan (Tindak

Lanjut)orang tidak berkepentingan dilarang masukpasal 12 √

pasal 13 √point 1

pasal 25point 1 √

pasal 28 √

pasal 31 √rambu, police line

pasal 44 √

pasal 67 √point 2

pasal 74 √

pasal 86 √safety harness

pasal 99 √point 1

14 Peraturan Menteri Tenag

pasal 3 √tabung alat pemadam api ringan harus diisi sesuai dengan jenis dan konstruksinya

pasal 4 √point 1

Rambu, Papan Pengumuman

perancah yang sesuai dan aman harus disediakan untuk semua pekerjaan yang tidak dapat dilakukan dengan aman oleh seseoarang yang berdiri diatas konstruksi yang kuat dan permanen, kecuali apabila pekerjaan tersebut dapat dilakukan dengan aman

perancah harus diberi lantai papan yang kuat dan rapat sehingga dapat menahan dengan aman tenaga kerja, peralatan dan bahan yang dipergunakan

tangga harus terdiri dari 2 kaki tangga dan sejumlah anak tangga yang dipasang pada kedua kaki tangga dengan kuat.

alat-alat angkat harus direncanakan, dipasang, dilayani dan dipelihara sedemikian rupa sehingga terjamin keselamatan pemakainya.

tindakan pencegahan harus dilakukan untuk melarang orang memasuki daerah lintas keran jalan untuk menghindarkan kecelakaan karena terhimpit.

operator mesin harus terlatih untuk pekerjaannya dan harus mengetahui peraturan keselamatan kerja pada mesin tersebut.

pinggir-pinggir dan dinding-dinding pekerjaan galian harus diberi pengaman dan penunjang yang kuat untuk menjamin keselamatan orang yang bekerja dalam lubang / parit.

setiap ujung-ujung mencuat yang membahayakan harus dilengkungkan atau dilindungi.

pemotongan stek yang tidak terpakai

tenaga kerja yang melakukan pekerjaan diatap harus dilengkapi dengan alat pelindung diri yang sesuai untuk menjamin agar mereka tidak jatuh dari atap atau bagian-bagian atap yang rapuh.

alat-alat pelindung diri yang jenisnya disesuaikan dengan sifat pekerjaan yang dilakukan oleh masing-masing tenaga kerja harus disediakan dalam jumlah yang cukup.

Syarat Syarat Pemasangan & Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan

Pemasangan rambu APARsetiap satu atau kelompok alat pemadam api ringan harus ditempatkan

pada posisi yang mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan diambil serta dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan

Page 50: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

No.Legislasi Status Kesesuaian

No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian

Keterangan (Tindak

Lanjut)

pasal 5 √

pasal 8 √

pasal 9 √

pasal 14 √Instruksi Kerja

15 Peraturan Menteri Tenag Kewajban Melapor Penyakit Akibat Kerjapasal 2 √point 1

pasal 3point 1 √

16 Peraturan Menteri Tenag Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerjapasal 3 √point 1

setiap tenaga kerja berhak mendapatkan pelayanan kesehatan kerjapoint 2

17 Peraturan Menteri Tenag Pesawat Angkat Dan Angkutpasal 2 √

pasal 3 √point 1

setiap satu atau kelompok alat pemadam api ringan harus ditempatkan pada posisi yang mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan diambil serta dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan

dilarang memasang atau menggunakan alat pemadam api ringan yang didapati sudah berlubang-lubang atau cacat karena karat.

pemasangan alat pemadam api ringan harus sedemikian rupa sehingga bagian paling atas (puncaknya) berada pada ketinggian 1,2 m dari permukaan lantai, kecuali jenis C02 dan tepung kering (dry chemical) dapat ditempatkan lebih rendah dengan syarat, jarak antara dasar alat pemadam api ringan tidak kurang 15 cm dari permukaan lantai.

alat pemadam api ringan tidak boleh dipasang dalam ruangan atau tempat dimana suhu melebihi 49◦C turun sampai minus 44 o C kecuali apabila alat pemadam api ringan tersebut dibuat khusus untuk suhu diluar batas tersebut diatas.

petunjuk cara-cara pemakaian alat pemadam api ringan harus dapat dibaca

apabila dalam pemeriksaan kesehatan bekerja dan pemeriksaan kesehatan khusus sebagaimana ditetapkan dalam peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi No Per 02/MEN 1980 ditemukan penyakit kerja yang diderita oleh tenaga kerja, pengurus dan badan yang ditunjuk wajib melaporkan secara tertulis kepada kantor Direktorat Jendral Pembinaan Hubungan Perburuhan dan Perlindungan Tenaga Kerja setempat.

laporan sebagaimana dimaksud pasal 2 ayat 1 dilakukan dalam waktu paling lama 2X24 jam setelah penyakit tersebut didiagnosa.

Bekerjasama dgn RSAL Mintohardjo

pengurus wajib memberikan pelayanan kesehatan kerja sesuai dengan kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi

bahan konstruksi serta perlengkapan pesawat angkat dan angkut harus cukup kuat, tidak cacat dan memenuhi syarat.

beban maksimum yang diijinkan dari pesawat angkat dan angkut ditulis pada bagian yang mudah dilihat dan dibaca dengan jelas.

Page 51: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

No.Legislasi Status Kesesuaian

No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian

Keterangan (Tindak

Lanjut)pasal 4 √

pasal 7 √

pasal 33 √peralatan angkat listrik harusa. dikonstruksikan dari baja b. dibuat dengan angka keamanan sekurang-kurangnya- 8 untuk baja tuang- 5 untuk baja konstruksi atau baja tempa

pasal 42 √point 2

pasal 101 √Check list

18 Peraturan Menteri Tenag Kualifikasi dan syarat-syarat operator keran angkatpasal 10 √point 1

point 2

19 Peraturan Menteri Tenag Pengawasan instalasi penyalur petir

BAB II RUANG LINGKUPPasal 9 √ Pemasangan instalasi

penangkal petir di TC

20 Peraturan Menteri Tenag Sistem Manajemen Keselamatan & Kesehatan kerja

setiap pesawat angkat dan angkut harus dilayani oleh operator yang mempunyai kemampuan dan telah memiliki keterampilan khusus tentang pesawat angkat dan angkut.

baut pengikat yang dipergunakan peralatan angkat harus memiliki kelebihan ulir sekrup pada suatu jarak yang cukup untuk pengencang, jika perlu harus dilengkapi dengan mur penjamin atau gelang pegas yang efektif.

- dilengkapi dengan rem otomatis yang mampu menahan muatan, jika

operator dan tenaga kerja harus menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dengan bahaya yang dihadapi.

Pemakaian Helm dan Sepatu

semua perlengkapan pesawat angkutan diatas landasan dan diatas permukaan sebelum digunakan harus diperikasa terlebih dahulu oleh operator.

operator dilarang meninggalkan tempat pelayanan selama keran angkat dioperasikan

melakukan pengecekan dan pemantauan kondisi atau kemampuan kerja serta merawat keran angkat, alat - alat pengaman dan alat-alat perlengkapan lainnya yang terkait dengan bekerjanya keran angkat yang dilayaninya.

(1) Tempat kerja sebagaimana dimaksud pasal 8 yang perlu dipasang instalasi penyalur petir antara lain:a. bangunan yang terpencil atau tinggi dan lebih tinggi dari pada bangunan sekitarnya seperti: menara-menara, cerobong, silo, antena pemancar, monumen dan lain-lain;b. Bangunan dimana disimpan, diolah atau digunakan bahan yang mudah meledak atau terbakar seperti pabrik-pabrik amunisi, gudang penyimpanan c. bangunan untuk kepentingan umum seperi: tempat ibadah, rumah sakit, sekolah, gedung pertunjukan, hotel, pasar, stasiun, dan lain-lain;d. Bangunan untuk menyimpan barang-barang yang sukar diganti seperti:musemum, perpustakaan, tempat penyimpanan arsip dan lain-lain;e. Daerah-daerah terbuka seperti: daerah perkebunan, Padang Golf, Stadion Olah Raga dan tempat-tempat lainnya.

Page 52: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

No.Legislasi Status Kesesuaian

No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian

Keterangan (Tindak

Lanjut)pasal 3point 1

pasal 4 √point 1

HIRARC

pasal 5point 1 √

SURAT EDARAN21 Surat Edaran Menteri Te Pengadaan Kantin dan Ruang Makan √ Pengadaan Kantin

01/Men/1979 di bedeng pekerja

Setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak seratus orang atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran dan penyakit akibat kerja wajib menerapkan SMK3.

dalam penerapan sistem manajemen K3 sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 3, perusahaan wajib melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:a. menetapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dan menjamin komitmen terhadap penerapan sistem manajemen K3

Kebijakan K3LM PT.Waskita Karya

b. merencanakan pemenuhan kebijakan, tujuan dan sasaran penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.

c. menerapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja secara efektif dengan mengembangkan kemampuan dan mekanisme pendukung yang diperlukan untuk mencapai kebijakan, tujuan dan sasaran keselamatan dan kesehatan kerja. d. mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja keselamatan dan kesehatan kerja serta melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan.e. meninjau secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan sistem manajemen K3 secara berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja.

untuk membuktikan penerapan sistem manajemen K3 sebagaimana dimaksud pasal 4, perusahaan dapat melakukan audit melalui badan audit yang ditunjuk oleh menteri.

Sebagaimana pelaksanaan kebijakan Pembangunan, khususnya dalam bidangketenagakerjaan sebagaimana yang diarahkan oleh Garis Besar Haluan Negara, mutukehidupan tenaga kerja yang erat bertalian dengan tingkat produktivitas kerjanya perlu secara terus menerus ditingkatkan. Salah satu usaha guna meningkatkan mutu kehidupan tenaga kerja tersebut adalah penyerasian setiap tenaga kerja dalam pekerjaannya sebagai suatu aspek terpadu dalam ruang lingkup hygiene perusahaan dan kesehatan kerja. Gizi kerja sebagaimana hygiene perusahaan dan kesehatan pada umumnya bertujuan meningkatkan produktifitas dan daya kerja tenaga kerja.

Page 53: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

No.Legislasi Status Kesesuaian

No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian

Keterangan (Tindak

Lanjut)

22 Surat Edaran Menteri Te Nilai Ambang Batas Faktor Kimia di Udara Lingkungan Kerja √ Pengukuran Udara

Usaha pengembangan hygiene perusahaan dan kesehatan kerja termasuk gizi kerja sejalan dengan tugas pemerintah untuk membina perlindungan kerja sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang No. 14 tahun 1969 tentang Ketentuan Pokok mengenai Tenaga Kerja. Disadari sepenuhnya, bahwa untuk bekera gizi kerja memegang peranan penting untuk efisiensi dan produktifitas kerja yang memadai. Dalam rangka mencapai tujuan ini, apresiasi terhadap gizi kerja oleh masyarakat pada umumnya dan masyarakat industri/perusahaan pada khususnya merupakan sandaran utama bagi kemantapan upaya dalam memperbaiki kondisi tenaga kerja, melalui perbaikan gizi untuk Atas dasar kemanfaatan gizi kerja bagi pembangunan, maka diharapkan agar perusahaan-perusahaan berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan pengembangan penerapan gizi kerja yang antara lain pengadaan kanatin dan ruang tempat makan di perusahaan-perusahaan atau tempat kerja.Lebih lanjut, pemerintah dalam hal ini Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengambil kebijaksanaan untuk menganjurkan kepada:1. Semua perusahaan yang mempekerjakan buruh antara 0 sampai 200 orang supaya menyediakan ruang tempat makan di perusahaan yang

2. Semua perusahaan yang mempekerjakan buruh lebih dari 200 orang supaya menyediakan kantin di perusahaan yang bersangkutan Apabila suatu perusahaan yang jumlah tenaga kerjanya kurang dari ketentuan dalam anjuran seperti tersebut di atas, tetapi juga mengadakan ruang/tempat makan atau kantin, maka perhatian dan kesadaran perusahaan tersebut sangat dihargai, sebab dengan begitu perusahaan-perusahaan tersebut lebih membantu pengembangan gizi kerja yang Sebagai pedoman dalam pelaksanaan kedua anjuran tersebut diatas, perusahaan-perusahaan yang bersangkutan hendaknya memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai dimaksud dalam Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan tempat kerja, khususnya ketentuan-ketentuan yang termaktub Dalam hal perusahaan tersebut menyediakan kantin, hendaknya harga makanan dan minuman diusahakan secara layak sesuai dengan kemampuan perusahaan dan daya beli dari buruh yang bersangkutan serta selalu diusahakan agar nilai gizi makanan tetap mendapat perhatian yang Aparatur Hygiene Perusahaan dan Kesehatan kerja dari Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi akan membantu pengusaha dalam pengembangan gizi kerja pada umumnya dan pembinaan kantin-kantin dan ruang makan pada khususnya, agar benar-benar memberikan manfaat dalam mencapai tujuannya.

Telah diketahui dan dimaklumi bahwa bahan-bahan dan peralatan kerja disatu pihak mutlak diperlukan bagi pembangunan demi kesejahteraan dan kemajuan bangsa, namun di pihak lain dapat memberikan akibat-akibat negatif seperti gangguan keselamatan, kesehatan dan kenyamanan kerja Guna mengantisipasi dampak negatif yang kemungkinan terjadi di lingkungan kerja perlu dilakukan upaya-upaya pengamanan guna meningkatkan perlindungan terhadap keselamatan dan kesehatan tenaga Mengingat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 belum lengkap peraturan pelaksanaannya serta menimbang bahwa Nilai Ambang Batas (NAB) Faktor Kimia yang ditetapkan berdasarkan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Koperasi Nomor SE-02/Men/1978 dinilai telah tidak sesuai lagi dengan kemajuan dan perkembangan teknologi masa kini, maka dipandang perlu untuk melakukan kemajuan kembali dan penyempurnaan NAB Faktor

Page 54: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

No.Legislasi Status Kesesuaian

No. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%) Tidak (0%) Sebagian

Keterangan (Tindak

Lanjut)

(73x100%) + (9x 50%) + (4x0%) = 90.12 %86

Jakarta, April 2007

Mengetahui Dibuat oleh,

(Ir. Ghozy Perdana) (Wiyono)

Kepala Proyek Safety Officer

Untuk maksud tersebut di atas, maka para pengusahaagar selalu mengendalikan lingkungan kerja secara teknis sehingga kadar bahan-bhan kimia di udara lingkungan kerja tidak melampaui Nilai Ambang Batas (NAB) seperti yagn tercantum pada lampiran Surat Edaran ini.Dengan berlakunya Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja ini, maka Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan Koperasi Nomor SE-02/Men/1978 dinyatakan tidak berlaku lagi.

Page 55: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

DAFTAR INSTRUKSI KERJAPRPYEK PEMBANGUNAN FLYOVER CENGKARENG

No Kode Uraian

1 IK.P6-K3LM-04-01 Dokumentasi2 IK.P6-K3LM-04-02 Distribusi & Penerapan Instruksi Kerja3 IK.P6-K3LM-04-03 Pemberian Nomor Kopi Dokumen4 IK.P6-K3LM-04-04 Pembuatan & Distribusi IK Spesifik5 IK.P6-K3LM-04-05 Pendistribusian IK6 IK.P6-K3LM-08-01 Perkakas Tangan7 IK.P6-K3LM-08-02 Akses Kerja8 IK.P6-K3LM-08-03 Perancah ( Scafolding )

### IK.P6-K3LM-08-04 House Keeping### IK.P6-K3LM-08-06 Tangga### IK.P6-K3LM-08-07 Pengoperasian Kendaraan Bermotor### IK.P6-K3LM-08-10 Fasilitas Umum### IK.P6-K3LM-08-11 Tangga Kerja### IK.P6-K3LM-08-12 Ergonomi### IK.P6-K3LM-08-13 APD### IK.P6-WK-K3LM-12-01 Penimpanan Material Berbahaya### IK.P6-WK-K3LM-12-02 Penanganan Bahan Yang Mudah Meledak### IK.P6-WK-K3LM-12-03 Tangki Bahan Bakar### IK.P6-WK-K3LM-12-04 Penanganan Material Berbahaya### IK.P6-WK-K3LM-12-05 Isolasi Energi(Lockout/Tagout)### IK.P6-K3LM-13-01 Ijin Kerja### IK.P6-K3LM-13-02 Pek. Yang Berhubungan Dengan Instalasi Listrik### IK.P6-K3LM-13-05 Bekerja Di Daerah Padat Lalu Lintas### IK.P6-K3LM-13-06 Bekerja Di Ketinggian### IK.P6-K3LM-13-07 Pengangkutan Beban Secara Manual### IK.P6-K3LM-13-08 Penggalian### IK.P6-K3LM-13-09 Pembongkaran Bangunan### IK.P6-K3LM-13-10 Pengelasan### IK.P6-K3LM-13-12 Pengoperasian Crane### IK.P6-K3LM-13-13 Pengoperasian Peralatan Berat Mekanis### IK.P6-K3LM-13-20 Pengendalian Kebisingan Di Tempat Kerja### IK.P6-K3LM-14-01 Penggunaan APAR### IK.P6-K3LM-14-02 P3K### IK.P6-K3LM-14-03 Pencegahan Bahaya Kebakaran

Page 56: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

PT. Waskita Karya Proyek Shangri-La Hotel Condominium, Jakarta Revisi:

EVALUASI PENERAPAN LEGISLASI

No. Legislasi Status KesesuaianNo. Legislasi Deskripsi Legislasi Ya (100%)Tidak (0%)Sebagian

1 UU No.23/1997 Pengelolaan Lingkungan HidupPasal 14

1. Untuk menjamin pelestarian fungsi lingkungan hidup, setiap usaha dan / atau √kegiatan dilarang melanggar mutu dan kriteria baku kerusakan lingkungan hidup

2.Ketentuan mengenai baku mutu lingkungan hidup, pencegahan dan penanggulangan √pencemaran serta pemulihan daya tampungnya diatur dengan PP

3. Ketentuan mengenai kriteria baku kerusakan lingkungan hidup, √pencegahan dan penanggulangan kerusakan serta pemulihan daya

dukungnya diatur dengan Peraturan Pemerintah. Pasal 15

1. Setiap rencana usaha dan/atau kegiatan yang kemungkinan dapat √ AMDAL Proyek Shangri-La HC menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup,

wajib memiliki analisis mengenai dampak lingkungan hidup.2. Ketentuan tentang rencana usaha dan/ atau kegiatan yang menimbul- √ AMDAL Proyek Shangri-La HCkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup, sebagaimana

dimaksudkan pada ayat (1), serta tata cara penyusunan dan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan hidup ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah

Pasal 161. Setiap penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan wajib melakukan √

pengelolaan limbah hasil usaha dan/ atau kegiatan.2. Penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) √

dapat menyerahkan pengelolaan limbah tersebut kepada pihak lain.Pasal 17

1. Setiap penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan wajib melakukan √pengelolaan bahan berbahaya dan beracun.

2. Pengelolaan bahan berbahaya dan beracun meliputi : menghasilkan, √mengangkut, mengedarkan, menyimpan, menggunakan dan/ atau membuang.

Pasal 20

Point (1)√

Point (2)√

Pasal 20√ Audit Internal

Pasal 28

Keterangan (Tindak Lanjut)

Melakukan uji kualitas air, udara ambient, udara emisi

Membuat metode penanganan buangan padat, cair, gas;

rencana pantau

Status mutu air,status nutu udara

Metode Pengelolaan Limbah, Pengadaan TPS & IPAL

Pembuangan Sampah oleh Pihak Ke-3

Manajemen Pengelolaan B3,Pengadaan MSDS di Gudang Bahan Kimia,Pengaturan Denah Membuat TPS B3 sebagai

tempat penyimpanan sementara.

Tanpa suatu keputusan, setiap orang dilarang melakukan pembuangan limbah ke media lingkungan hidup

Melakukan pembuangan secara berkala,menyediakan TPS

Pembuangan limbah kemedia lingkungan hidup hanya dapat dilakukan kelokasi pembuangan yang ditetapkan oleh Menteri

TPS proyek, record pembuangan limbah

Dalam rangka peningkatam kinerja usaha dan/atau kegiatan , pemerintah mendorong penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk melakukan

audit lingkungan hidup

Page 57: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

Dalam rangka peningkatan kinerja usaha dan/ atau kegiatan, pemerintah √ Audit Internalmendorong penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan untuk melakukan

audit lingkungan hidup.2 UU No.14/1992 Lalulintas Jalan Pengaturan oleh Security3 PP No.85/1999 Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun √

Pasal 3√

Pasal 4√

Pasal 10Point (1)

Pasal 11Point (1)

Penghasil limbah B3 wajib membuat dan menyimpan catatan tentang : Pemasangan Label & Simbol B3

a. Jenis, Karakteristik, jumlah dan waktu penyerahan limbah B3 √

Point (2)

√ Berita Acara, Laporan Bulanan

Pasal 28√

Pasal 29√ Design TPS B3

Pasal 401. Setiap badan usaha yang melakukan kegiatan :

√ Surat Divisi

√ -

√ -

Pasal 52Point (1)

Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang menghasilkan limbah B3 dilarang membuang limbah B3 yang dihasilkannya itu secara

langsung kedalam media lingkungan hidup, tanpa pengolahan lebih dahulu

Membuat Washing Bay,IPAL dan TPS di area proyek, sebagai

sarana pendukung.

Setiap orang atau badan usaha yang melakukan kegiatan penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan penimbunan limbah B3

dilarang melakukan pengenceran untuk maksud menurunkan konsentrasi zat racun dan bahaya limbah B3

Mendesign TPS B3 & Membuat Bak B3 tertutup

1. Penghasil limbah B3 dapat menyimpan limbah B3 yang dihasilkan paling lama 90 hari (sembilan puluh hari) sebelum menyerahkan kepada

pengumpul atau pemanfaat atau pengolah atau penimbun limbah B3

Maksimal penyimpanan limbah diproyek 90 hari

b. Nama pengangkut limbah B3 yang melaksanakan pengiriman kepada pengumpul atau pemanfaat atau pengolah atau penimbun limbah B3

Penghasil limbah B3 wajib menyampaikan catatan sekurang-kurangnya sekali dalam enam bulan kepada instansi yang bertanggung jawab

Setiap kemasan limbah B3 wajib diberi simbol dan label yang menunjukkan karakteristik dan jenis limbah

Karakteristik tdp di Label & Simbol

Penyimpanan limbah B3 dilakukan ditempat penyimpanan yang sesuai dengan persyaratan

a. penyimpanan, pengumpulan, pemanfaatan, pengolahan dan penimbunan limbah B3 wajib memiliki ijin operasi dari Kepala Instansi yang

bertanggung jawab.b.Pengangkut limbah B3 wajib memiliki ijin pengangkutan dari Menteri

Perhubungan setelah mendapat rekomendasi dari Kepala Instansi yang bertanggungjawab.

c. Pemanfaat limbah B3 sebagai kegiatan utama wajib memiliki ijin pemanfaatan dari instansi yang berweang memberikan ijin pemanfaatan

setelah mendapat rekomendasi dari Kepala Instansi yang bertanggungjawab.

Page 58: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

√ -

Pasal 58Point(2)

4 PP No.41/1999 Pengendalian Pencemaran UdaraPasal 2

Pasal 21

√ uji emisi,CAR

√ Satus Mutu Udara Ambient

Pasal 22√

√ -

Pasal 23√

Pasal 25√

√ Sasaran Program

Pasal 30√ Uji emisi

Untuk menjaga kesehatan pekerja dan pengawas yang bekerja dibidang pengelolaan limbah B3 dilakukan uji kesehatan secara berkala

Penghasil, pengumpul, pengangkut, pemanfaat, pengolah, dan penimbun limbah B3 wajib memiliki sistem tanggap darurat

Membuat Tanggap darurat terjadinya

tumpahan,kebakaran,gempa bumi & kebanjiran

Pengendalian pencemaran udara meliputi pengendalian dari usaha dan/ atau kegiatan sumber bergerak, sumber bergerak spesifik, sumber tidak bergerak, dan sumber tidak bergerak spesifik yang dilakukan dengan upaya pngendaian

sumber emisi dan/ atau sumber gan

Melakukan Uji emisi dan Uji udara ambient

Setiap orang yang melakukan usaha dan/ atau kegiatan yang mengeluarkan emisi dan/ atau gangguan ke udara ambien wajib ;

a. Menaati baku mutu udara ambien, baku mutu emisi dan baku tingkat gangguan yang ditetapkan untuk usaha dan/ atau kegiatan yang

dilakukannya.

Uji emisi,status mutu udara ambient

b. Melakukan pencegahan dan atau penanggulangan pencemaran udara yang diakibatkan oleh usaha dan/ atau kegiatan yang dilakukannya.

c. Memberikan informasi yang benar dan akurat kepada masyarakat dalam rangka upaya pengendalian pencemaran udara dalam lingkup usaha dan/

atau kegiatannya.

1. Setiap orang yang melakukan usaha dan/ atau kegiatan sumber tidak bergerak yang mengeluarkan emisi dan/ atau gangguan wajib memenuhi persyaratan mutu emisi dan/ atau gangguan yang ditetapkan dalam izin

melakukan usaha dan/ atau kegiatan.

Uji Emisi, Tindakan Perbaikan dan pencegahan

2. Izin melakukan usaha dan/ atau kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Setiap usaha dan/ atau kegiatan yang wajib memiliki analisis mengenai dampak lingkungan hidup dilarang membuang mutu emisi melampaui

ketentuan yang telah ditetapkan baginya dalam izin melakukan usaha dan/ atau kegiatan.

Uji emisi, Tindakan Perbaikan dan Pencegahan

1. Setiap orang dan/ atau penanggungjawab usaha dan/ atau kegiatan yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara dan/ atau gangguan wajib

melakukan upaya penanggulangan dan pemulihannya.

Rencana pemantauan, tindakan perbaikan dan pencegahan

2. Kepala instansi yang bertanggungjawab menetapkan pedoman teknis penanggulangan dan pemulihan pencemaran udara sebagaimana dimaksud

pada ayat (1)

1. Setiap penanggungjawab usaha dan/ atau kegiatan dari sumber tidak bergerak yang mengeluarkan emisi wajib menaati ketentuan baku mutu

udara ambien, baku mutu emisi, dan baku tingkat gangguan.

Page 59: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

√ Status mutu udara ambient

Pasal 54√

√ -

5 PP No.82/2001 Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air

Pasal 2

Point (1)√

Pasal 25

Pasal 34Point (2)

√ -

Pasal 37

Pasal 38Point (1)

Pasal 40Point (1)

√ -

6 PP No.27/1999 Analisis Mengenai Dampak Lingkungan HidupPasal 3

a. pengubahan bentuk lahan dan bentang alam √

√ Hemat energi

2. Setiap penanggungjawab usaha dan/ atau kegiatan dari sumber tidak bergerak yang mengeluarkan emisi wajib menaati ketentuan persyaratan

teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2).

1. Setiap orang atau penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan yang mengakibatkan terjadinya pencemaran udara wajib menanggung biaya

penanggulangan pencemaran udara serta biaya pemulihannya.

2. Setiap orang atau penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan yang menimbulkan kerugian bagi pihak lain, akibat terjadinya pencemaran udara

wajib membayar ganti rugi terhadp pihak yang dirugikan.

Gubernur menunjuk laboratorium lingkungan yang telah diakreditasi untuk melakukan analisis mutu air dan mutu air limbah dalam rangka pengendalian

pencemaran

Pengukuran kualitas air dilakukan oleh PUSARPEDAL KLH

Setiap usaha dan/atau kegiatan wajib membuat rencana penanggulangan pencemaran air pada keadaan darurat dan atau keadaan yang tidak terduga

lainnya

Sasaran Program, Rencana Pemantauan, RKL, RPL

Setiap penanggung jawab usaha dan atau kegiatan wajib menyampaikan laporan tentang penaatan persyaratan izin pembuangan air limbah ke air atau

sumber air

Setiap penanggung jawab usaha dan atau kegiatan yang membuang air limbah ke air atau sumber air wajib mencegah dan menanggulangi terjadinya

pencemaran air

Tes air limbah tidak melebihi Baku Mutu, IPAL, Pemantauan

Kondisi IPAL

Setiap penanggung jawab usaha dan atau kegiatan yang membuang air limbah ke air atau sumber air wajib Mentaati persyaratan yang ditetapkan

dalam izin

Uji kualitas air, Tindakan perbaikan dan pencegahan

Setiap usaha atau kegiatan yang membuang air limbah ke air atau sumber air wajib mendapat izin tertulis dari bupati/walikota

1. Usaha dan/ atau kegiatan yang kemungkinan dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup meliputi :

b. eksploitasi sumber daya alam baik yang terbaharui maupun yang tidak terbaharui.

c. proses dan kegiatan yang secara potensial dapat menimbulkan pemborosan, pencemaran dan kerusakanlingkungan hidup serta kemerosotan

sumber daya alam dalam pemanfaatannya.

Page 60: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

f. introduksi jenis tumbuh-tumbuhan, jenis hewan dan jenis jasad renik. √

g. pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan non hayati. √ Pemakaian Kayu

√ AMDAL

√ AMDAL Owner

Pasal 4√ AMDAL Owner

√ RPL, RKL

Pasal 5√ Matrik Dampak Penting

a. jumlah manusia yang akan terkena dampak

b. luas wilayah persebaran dampakc. intensitas dan lamanya dampak berlangsung

d. banyaknya komponen lingkungan lainnya yang terkena dampak

e. sifatnya kumulatif dampak

f. berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (irreversible) dampak

7 PP No. 74/2001 Bahan Berbahaya dan Beracun

d. proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempegaruhi lingkungan alam, lingkungan buatan serta lingkungan sosial dan budaya.

e. proses dan kegiatan yang hasilnya akan dapat mempengaruhi pelestaria kawasan konservasi sumber daya dan/ atau perlindungan cagar budaya.

h. penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk mempengaruhi lingkungan hidup.

i. kegiatan yang mempunyai resiko tinggi dan atau mempengaruhi pertahanan negara.

2. Jenis usaha dan/ atau kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang wajib memiliki analisis mengenai dampak lingkungan hidup ditetapkan oleh Menteri setelah mndengar dan memperhatikan saran dan pendapat Menteri

lain dan/ atau Pimpinan Lembaga Pemeri

3. Jenis usaha dan/ atau kegiatan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) dapat ditinjau kembali sekurang-kurangnya dalam 5 (lima) tahun.

4. bagi rencana usaha dan/ atau kegiatan di luar usaha dan/ atau kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib melakukan upaya pengelolaan

lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup yang pembinaannya berada pada instansi yang membidangi us

Rencana pemantauan, sasaran program

1. Usaha dan/ atau kegiatan yang akan dibangun di dalam kawasan yang sudah dibuatkan analisis mengenai dampak lingkungan tidak diwajibkan

membuat analisis mengenai dampak lingkungan hidup lagi.

2. Usaha dan/ atau kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwajibkan untuk melakukan pengendalian dampak lingkungan hidup dan perlindungan

fiungsi lingkungan hidup sesuai dengan rencana pengelolaan lingkungan hidup dan rencana pengelolaan lingkungan

1. Kriteria mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/ atau kegiatan terhadap lingkungan hidup antara lain :

2. Pedoman mengenai penentuan dampak besar dan penting sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Kepala instasi yang ditugasi

mengendalikan dampak lingkungan.

Page 61: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

Pasal 4√

Pasal 15Point (1)

√ Papan MSDS dan Label B3

Pasal 18Point (1)

Setiap tempat penyimpanan B3 wajib diberikan simbol dan Label √ Penempatan disetiap lokasi

Pasal 23Point (1)

√ -

8 Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha dan Kegiatan DomestikPasal 1

Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan :

Pasal 8

9 Kepmen LH No.13/1995 Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak

Pasal 7

Setiap orang yang melakukan kegiatan pengelolaan B3 wajib mencegah terjadinya pencemaran dan atau kerusakan lingkungan hidup

Metode Penanganan Tumpahan, Penyimpanan & Penggunaan

Sesuai MSDS

Setiap kemasan B3 wajib diberikan simbol dan label serta dilengkapi dengan Lembar Data Keselamatan Bahan (MSDS)

Untuk menjaga keselamatan dan kesehatan pekerja dan pengawas B3 wajib dilakukan uji keselamatan secara berkala

Kepmen LH No.112/2003

1. Air limbah domestik adalah air limbah yang berasal dari usaha dan atau kegiatan pemukiman (real estate), rumah makan (restauran), perkantoran,

perniagaan, apartemen dan asrama.

Air limbah berasal dari Warung, Keet Waskita & Direksi,

Pengecoran

Setiap penanggung jawab usaha dan kegiatan pemukiman (real estate), rumah makan (restauran), perkantoran, perniagaan dan apartemen wajib :

a. Melakukan pengolahan air limbah dimestik sehingga mutu air limbah domestik yang dibuang ke lingkungan tidak melampaui baku mutu air limbah

domestik yang telah ditetapkan.

Bak Penyaring, Rencana Pemantauan

b. membuat saluran pembuangan air limbah domestik tertutup dan kedap air sehingga tidak terjadi perembesan air limbah ke lingkungan.

Saluran air hujan tertutup, sebagian saluran limbah

domestik masuk ke drainage

c. membuat sarana pengambilan sample pada outlet unit pengolahan air limbah.

Sampel diambil pada saluran terluar sebelum terjadi

pencampuran dengan riol kota.

Setiap penanggung jawab jenis kegiatan wajib memenuhi ketentuan sbb :

a. membuat cerobong emisi yang dilengkapi dengan sarana pendukung dan alat pengaman

Genset tdk dipergunakan, Concrete Pump terdapat kontrak

untuk buangan udara.

b.. melakukan pencatatan harian hasil emisi yang dikeluarkan dari setiap cerobong emisi

Emisi kendaraan dilakukan oleh setiap pemakai kendaraan

bermotor.

Page 62: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

√ -

√ -

10 Kepmen LH No.48/1996 Baku Tingkat Kebisingan

Pasal 6Setiap penanggung jawab usaha atau kegiatan wajib ;

a. mentaati baku tingkat kebisingan yang telah dipersyaratkan √ Pengukuran & Pemantauan

b. memasang alat pencegahan terjadinya kebisingan √ Pemakaian Ear Plug

√ Laporan ke Owner3 (tiga) bulan kepada Gubernur, Menteri, instansi yang bertanggungjawab dibidang

pengendalian dampak lingkunga dan instansi teknis yang membidangi kegiatan yang bersangkutan serta instansi lainnya yang dipandang perlu.

11 Kepmen LH No.49/1996 Baku Tingkat Getaran

Pasal 6Setiap penanggung jawab usaha atau kegiatan wajib

a mentaati baku tingkat getaran yang telah dipersyaratkan, √ Pengukuran & Pemantauan

b. memasang alat pencegahan terjadinya getaran √√

12KepMen. LH No.Kep-50/MENLH/11/1996 Baku Tingkat Kebauan

Pasal 51. Setiap penanggungjawab usaha atau kegiatan wajib :

a. Menaati baku tingkat kebauan yang telah dipersyaratkan. √ -b. Mengendalikan sumber penyebab bau yang dapat mengganggu kesehatan √

kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan.c. Menyampaikan laporan hasil pemantauan tingkat getaran sekurang-kurangnya 3 √

(tiga) bulan sekali kepada Gubernur, Menteri, Instansi yang bertanggung jawab

di bidang pengendalian dampak lingkungan dan instansi teknis yang membidangi

kegiatan yang bersangkutan serta instansi lain yang dipandang perlu.

13 Kepmen. LH No.056/1994 Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting √

15 Kepmen.LH No.115/2003 Pedoman Penentuan Status Mutu Air √

16 Kepmen.LH No.45/1997 Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) √

c. menyampaikan hasil pemeriksaan kepada gubernur dengan tembusan kepala badan sekurang-kurangnya dalam 3 bulan

d. melaporkan kepada Gubernur serta Kepala Badan apabila ada kejadian tidak normal dan atau dalam keadaan darurat yang mengakibatkan baku

mutu emisi dilampaui

c. menyampaikan laporan hasil pemantauan tingkat kebisingan sekurang-kurangnya

c. menyampaikan laporan hasil pemantauan tingkat geteran sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan kepada Gubernur, Menteri, instansi yang

bertanggung jawab di bidang pengendalian dampak lingkungan dan instansi teknis yang membidangi kegiatan yang bersangkutan s

Metode Indeks Kualitas air untuk menentukan tingkat

ketercemaran air limbah

Penentuan status mutu udara untuk menentukan tingkat

ketercemaran udara ambient

Page 63: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

17 Kep.Pres No.23/1992 Pengesahan Montreal tentang zat-zat yang merusak lapisan ozon √

18 Baku Mutu Udara Emisi Kendaraan Bermotor di Propinsi DKI Jakarta √ Uji Emisi

LAMPIRAN (Baku mutu)

19 √ Uji Ambient

LAMPIRAN (Baku mutu)

20 √

LAMPIRAN

21

Pasal 12√ Pengukuran & pemantauan, IPAL

Pasal 15 1. setiap penanggung jawab kegiatan wajib :

c. memeriksa limbah cair secara berkala ke labratorium lingkungan KPPL √ Uji kualitas air ke PUSARPEDAL

d. Melaksanakan swa-pantau selama pembuangan limbah berlangsung. √

√ -

√ -

22 Kep.Gub.DKI No.115/2001 Pembuatan Sumur Resapan di Propinsi DKI Jakarta √

23 Kep.Kadal No.107/1997 Perhitungan dan Pelaporan Serta Informasi ISPU √

Rencana penggantian alat/mesin yang merusak lapisan ozon

Kep.Gub.DKI No.1041/2000

Kep.Gub.DKI No.551/2001

Penetapan Baku Mutu Udara Ambien dan Baku Tingkat Kebisingan di Propinsi DKI Jakarta

Kep.Gub.DKI No.299/1996

Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Peruntukan dan Baku Mutu Limbah Cair di Wilayah DKI Jakarta

Kep.Gub.DKI No.582/1995

Penetapan Peruntukan dan Baku Mutu Air Sungai/Badan Air serta Baku Mutu Limbah Cair di wilayah DKI Jakarta

1. Setiap orang/ Badan di wilayah DKI Jakarta wajib melakukan perlindungan mutu air sungai/ badan air sebagaimana ditetapkan dalam pasal 8.

2. Setiap orang/ Badan yang membuang limbah cair di wilayah DKI Jakarta wajib menaati baku mutu limbah cair sebagaimana ditentukan dalam pasal

10.

Penmantauan & Pengukuran, IPAL

a. Membuat saluran pembuangan limbah cair yang memudahkan pengambilan contoh dan pengukuran debit.

Sampel diambil pada titik ujung riol proyek

b. Mengizinkan petugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 14 untuk memasuki lingkungan kerjanya dan membantu terlaksananya tugas petugas

tersebut.

Job Description untuk operator IPAL

Swa-pantau untuk parameter kejernihan dan kekeruhan

e. Apabila penanggungjawab kegiatan tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksudkan pada huruf c, dan d di atas, maka KKPL akan

melakukan peninjauan dan mengambil contoh ke lapangan.

f. melaporkan swa-pantau sebagaimana dimaksud dalam huruf d beserta hasil analisisnya kepada Gubernur cq KKPL secara berkala minimal 1 (satu) kali

dalam 3(tiga) bulan.

Metode Indeks Kualitas air untuk menentukan tingkat

ketercemaran Udara Ambient

Page 64: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

24 Kep.Kadal No.01/1995 √

25 Kep.Kadal No.02/1995 Dokumen Limbah B3 √ Jumlah dan pengumpulan B3

26 Kep.Kadal No.05/1995 Simbol dan Label B3 √

27 Pengendalian Pencemaran Udara

Pasal 12

3. Setiap usaha dan/ atau kegiatan yang wajib melakukan analisis mengenai dampak √ uji emisi tidak melebihi NAB

ditetapkan baginya dalam izin melakukan usaha dan/ atau kegiatan. 4. Setiap orang atau Badan yang melakukan usaha atau kegiatan yang menghasilkan √ Uji emisi dan tindakan perbaikandan/ atau memasarkan produk yang berpotensi menimbulkan emisi dan gangguan

Pasal 13√

Pasal 14√

Pasal 15

Tata Cara dan Persyaratan Teknis Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah B3

Simbol & Label B3, Bak sampah B3 dari drum & tertutup, saluran

untuk pengumpul lindi

Terpasang di gudang bahan kimia, limbah B3

Perda Provinsi DKI No.2/2005

1. Setiap orang yang melakukan usaha dan/ atau kegiatan yang mengeluarkan emisi dan/ atau gangguan ke udara ambien dan dalam

ruangan wajib : a. Menaati baku mutu udara ambien, baku mutu emisi dan baku tingkat

gangguan yang ditetapkan untuk usaha dan/ atau kegiatan yang dilakukannya.

Pengukuran dan pemantauan, tindakan perbaikan dan

pencegahan

b. Melakukan pencegahan dan/ atau penanggulangan pencemaran udara yang diakibatkan oleh usaha dan/ atau kegiatan yang dilakukannya.

tindakan perbaikan dan pencegahan

c. Memberikan informasi yang benar dan akurat kepada masyarakat dalam rangka upaya pengendalian pencemaran udara dalam lingkup usaha dan/

atau kegiatannya.2. Setiap orang yang melakukan usaha dan/ atau kegiatan sumber tidak bergerak yang mengeluarkan emisi dan/ atau gangguan wajib memenuhi persyaratan mutu emisi dan/ atau gangguan yang ditetapkan dalam izin

melakukan usaha dan/ atau kegiatan.

uji emisi untuk kendaraan yang masuk area proyek

lingkungan hidup dilarang membuang mutu emisi melampaui ketentuan yang telah

udara ambien wajib menaati standar dan/ atau spesifikasi bahan bakar yang ditetapkan.

1. Tempat umum, sarana kesehatan, tempat kerja dan tempat yang secara spesifik sebagai tempat proses belajar mengajar, arena kegiatan anak,

tempat ibadah dan angkutan umum dinyatakan sebagai kawasan dilarang merokok.

menyediakan tempat merokok, rambu dilarang merokok diarea

kerja dan ruangan

2. Pemimpin atau penanggungjawab tempat umum dan tempat kerja harus menyediakan tempat khusus untuk merokok serta menyediakan alat

penghisap udara sehingga tidak mengganggu kesehatan bagi yang tidak merokok.

menyediakan tempat merokok, rambu dilarang merokok diarea

kerja dan ruangan

Setiap orang atau Badan dilarang membakar sampah di ruang terbuka yang mengakibatkan pencemaran udara.

Rambu dilarang membakar sampah diarea proyek

Page 65: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

Pasal 16√

Pasal 17√

Pasal 19√

√ Bukti uji emisi

√ -

Pasal 25√ -

√ -

1. Setiap orang atau penanggungjawab usaha dan/ atau kegiatan yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara dan/ atau gangguan wajib

melakukan upaya penanggulangan pencemaran udara.

Analisa kondisi udara ambient dan jumlah kendaraan yang

lolos uji emisi

2. Upaya penanggulangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengikuti pedoman yang ditetapkan oleh Gubernur.

Memperbaiki kendaraan yang emisinya melebihi baku mutu

Penanggulangan pencemaran udara sumber tidak bergerak meliputi pengawasan terhadap penaatan baku mutu emisi yang telah ditetapkan, pemantauan emisi yang keluar dari kegiatan dan mutuu udara ambien di

sekitar lokasi kegiatan, dan pmeriksaan penaatan terhad

Pendataan kendaraan yang telah lolos uji emisi sehingga

apat diketahui tingkat ketaatan terhadap legal

1. Setiap penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan dari sumber tidak bergerak yang mengeluarkan emisi wajib menaati ketentuan baku mutu

udara ambien, baku mutu emisi, dan baku tingkat gangguan.

Uji getaran, kebisingan,udara ambient.

2. Setiap penanggung jawab usaha dan/ atau kegiatan dari sumber tidak bergerak yang mengeluarkan emisi wajib menaati ketentuan persyaratan

teknis.

1. Kendaraan brmotor wajib memenuhi ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor.

Pengukuran dan pemantauan emisi kendaraan.

2. Kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menjalani uji emisi sekurang-kurangnya setiap 6 (enam) bulan.

Batas berlaku uji emisi pada bukti uji emisi

3. Bagi kendaraan bermotor yang dinyatakan lulus uji emisi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberi tanda lulus uji emisi.

4. Uji emisi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dilakukan oleh instansi yang bertanggung jawab di bidang lalu lintas dan angkutan jalan dan/ atau pihak swasta yang memiliki bengkel umum yang telah memenuhi syarat.

Dilakukan oleh bengkel yang ditunjuk.

5. hasil uji emisi kendaraan bermotor sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan bagian dari persyaratan pembayaran pajak kendaraan bermotor.

1. Setiap orang atau penanggungjawab usaha dan/ atau kegiatan yang menyebabkan terjadinya pencemaran udara dan/ atau gangguan wajib

melakukan pemulihan mutu udara.

2. Pemulihan mutu udara sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengikuti pedoman yang ditetapkan dengan Peraturan Gubernur.

Page 66: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

28 Identifikasi dampak pentingANDAL, RKL & RPL √

29 MSDS √

Evaluasi Pemenuhan Legislasi = (Ya x 100%) + (Tidak x 0 %) + (Sebagian x 50%) x 100%Total pasal / ayat dalam PP Lingkungan terkait

= (94x100%) + (31X0%) + (0x50%) x 100%(94+31)

= 75.20 %

Jakarta, April 2007

Mengetahui Dibuat oleh,

(Ir. Ghozy Perdana) (Wiyono)

Kepala Proyek Safety Officer

Dokumen AMDAL Proyek Shangri-La Hotel

CondominiumPengukuran dan pemantauan

parameter yang terdapat dalam

Prosedur Penanganan, Penyimpanan dan Pengelolaan Bahan Kimia dan B3 dari Produsen

MSDS terdapat pada gudang bahan kimia dan lokasi yang

Page 67: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

Ya Tidak95 31

75.2

Page 68: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

Proyek Pembangunan Flyover Cengkareng

EVALUASI PENERAPAN UNDANG-UNDANG / PERATURAN.

No. UNDANG-UNDANG / PERATURAN Status Kesesuaian Keterangan

No. Regulasi Deskripsi Regulasi

UNDANG-UNDANG RI

1 UU No 14 Tahun 1969 Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga KerjaPasal 9

√ Kebijakan K3

2 UU No 1 Tahun 1970 Keselamatan KerjaPasal 9Point 1

Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang :- kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta yang dapat timbul dalam tempat kerjanya 80%- semua pengamanan dan alat-alat perlindungan yang diharuskan dalam tempat kerjanya 80%- alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan 80%- cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya 80%

Pasal 11Point 1

Pasal 12Dengan peraturan perundangaan diatur kewajiban dan hak tenaga kerja untuk :

70%

b. memakai alat-alat pelindung diri yang diwajibkan 70%

70%

60%

60%

Ya (100%)

Tidak (0%)

Sebagian

Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan, kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moral kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat dan moral agama

Induksi K3 , Safety Morning, Papan Informasi

Pengurus diwajibkan melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi dalam tempat kerja yang dipimpinnya, pada pejabat yang ditunjuk oleh menteri tenaga kerja

Laporan awal kecelakaan (Laporan Tahap I)

a. memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas keselamtan kerja

c. mematuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan yang diwajibkan.d. meminta pada pengurus agar dilaksanakan semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan yang diwajibkan.e. menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat keselamatan dan kesehatan kerja serta alat-alat pelindung diri yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pegawai pengawas dalam batas-batas yang dapat dipenuhi.

Page 69: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

Pasal 1380%

3 UU No 3 Tahun 1992 Jaminan Sosial Tenaga KerjaPasal 3point 2

setiap tenaga kerja berhak atas jaminan sosial tenaga kerja √ Pendaftaran Jamsostek

pasal 4point 1

pasal 8point 1

tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja berhak menerima jaminan kecelakaan kerja √

pasal 10point 1

√ Laporan awal kecelakaan

point 2√ Surat Keterangan Dokter

point 3√

pasal 16√

pasal 17

pengusaha dan tenaga kerja wajib ikut serta dalam program jaminan sosial tenga kerja √

pasal 18√

Barang siapa akan memasuki susuatu tempat kerja, diwajibkan mentaati semua petunjuk keselamatan kerja dan memakai alat-alat pelindungan diri yang diwajibkan

Papan Informasi, Induksi K3

program jaminan sosial tenaga kerja sebagaimana dimaksud pasal 3 wajib dilakukan oleh setiap perusahaan bagi tenaga kerja yang melakukan pekerjaan didalam hubungan kerja sesuai dengan ketentuan undang-undang ini.

No Pendaftaran SW 0684092005 / 16 September 2005

pengusaha wajib melaporkan kecelakaan kerja yang menimpa tenaga kerja kepada kantor departemen tenaga kerja dan Badan Penyelenggara dalam waktu tidak lebih dari 2 X 24 jam

pengusaha wajib melaporkan kepada kantor departemen tenaga kerja dan badan penyelenggara dalam waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam setelah tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan oleh dokter yang merawatnya dinyatakan sembuh, cacad atau meninggal dunia.

pengusaha wajib mengurus tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja kepada badan penyelenggara sampai memperoleh hak-haknya.

tenaga kerja, suami atau istri dan anak berhak memperoleh jaminan pemeliharaan kesehatan

pengusaha wajib memiliki daftar tenaga kerja beserta keluarganya, daftar upah beserta perubahan-perubahan dan daftar kecelakaan kerja di perusahaan atau bagian perusahaan yang berdiri sendiri.

Page 70: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

pasal 22

4 UU RI No 23 Tahun 1992 Kesehatanpasal 23point 3

setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja √ Bekerjasama dgn RS

5 UU No 18 Tahun 1999 Jasa Konstruksipasal 23point 2

80% Dibentuknya Unit K3LM

6 UU No 13 Tahun 2003 KetenagakerjaanPasal 6

Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh perlakuan yang sama tampa diskriminasi dari pe √Pasal 11

80% Gab analisis

Pasal 68Pengusaha dilarang memperkerjakan anak √

Pasal 86 Point 1

80% Kebijakan K3

Pasal 87Point 1

√ SMK3

Peraturan Pemerintah &Keputusan Presiden

7 PP No 14 Tahun 1993 Penyelenggaraan Program Kerja Jaminan Sosial Tenagapasal 2point 1

program jaminan sosial tenaga kerja sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah ini, terdiri:a. jaminan berupa uang yang meliputi : jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua 80%b. jaminan berupa pelayanan yaitu jaminan pemeliharaan kesehatan. √ Pembuatan P3K

Pasal 2point 3

pasal 5

pengusaha wajib membayar iuran dan melakukan pemungutan iuran yang menjadi kewajiban tenaga kerja melalui pemotongan upah tenaga kerja serta membayarkan kepada Badan Penyelenggara dalam waktu yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah

Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi ketentuan tentang keteknikan, keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja, perlindungan tenaga keraj, serta tata lingkungan setempat untuk menjamin terwujudnya tertib penyelenggaraan pekerjaan konstruksi.

Setiap tenaga kerja berhak untuk memperoleh dan/atau mengembangkan komptensi kerja sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya melalui pelatihan kerja

Surat Perjanjian Tidak akan mempekerjakan anak

dibawah umur.

setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas : keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama

Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.

pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 10 orang atau lebih, atau membayar upah minimal Rp. 1.000.000 sebulan, wajib mengikutsertakan tenaga kerjanya dalam program jaminan sosial tenaga kerja.

Page 71: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

point 1√

pasal 18 point 1

point 2√

pasal 19√

pengusaha sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat 3 wajib mendaftarkan perusahaan dan tenaga kerjanya sebagai peserta program jaminan sosial tenaga kerja pada badan penyelenggara dengan mengisi formulir yang disediakan oleh badan penyelenggara.

pengusaha wajib memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan bagi tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan.

pengusaha wajib melaporkan setiap kecelakaan kerja yang menimpa tenaga kerjanya kepada kantor departemen tenaga kerja dan badan penyelenggaraan setempat/terdekat sebagai laporan kcelakaan tahap I, dalam waktu tidak lebih 2 x 24 jam terhitung terjadinya kc

pengusaha wajib melaporkan penyakit yang timbul karena hubungan kerja, dalam waktu tidak lebih 2 x 24 jam setelah ada hasil diagnosis dari dokter periksa.

Page 72: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

10 Kepres RI No 22 Tahun 1993 Penyakit yang timbul karena hubungan kerjaPasal 2

11 PP RI No 29 Tahun 2000 Penyelenggaraan Jasa Konstruksipasal 30point 1

80% HIRARC

80% Upah sesuai UMR

80%

PerMen / KepMen

12 Syarat Kesehatan, Kebersihan serta Penerangan dalam tempat kerjapasal 3

1. Halaman harus bersih, teratur, rata dan tidak becek dan cukup luas untuk kemungkinan perluasan 80%2. jalanan dihalaman tidak boleh berdebu 80%3. untuk keperluan air (riolering) harus cukup saluran yang kuat dan bersih 80%4. saluran air yang melintasi halaman harus tertutup 80%5. sampah dan terbuang lainnya harus terkumpul pada suatu tempat yang rapi dan tertutup. 80%

√ diangkut setiap hari

7. tempat pengumpulan sampah tidak boleh menjadi sarang lalat atau binatang serangga ya √ Diberi tutup

Setiap tenaga kerja yang menderita penyakit yang timbul karena hubungan kerja berhak mendapat jaminan kecelakaan kerja baik pada saat masih dalam hubungan kerja maupun setelah hubungan kerja berakhir

untuk menjamin terwujudnya tertib penyelenggaraan pekerjaankonstruksi , penyelenggara pekerja konstruksi wajib memenuhi ketentuan tentang :b. keamanan, keselamatan dan kesehatan tempat kerja konstruksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlakuc. perlindungan sosial tenaga kerja dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi sesuai dengan peraturan perundangan yang berlakud. tata lingkungan setempat dan pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

IAL(Identifikasi Aspek Lingkungan)

PerMen Perburuhan No 07 Tahun 1964

6. pada waktunya sampah itu harus dibuang ketempat pembuangan sampah atau dibakar pada tempat yang aman.

Page 73: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

pasal 6point 1

kakus-kakus yang terbuat dari bahan yang kuat harus disediakan untuk kaum buruh. 60%point 6

jumlah kakus sebagai berikut1-15 buruh =1 kakus16-30 buruh = 2 kakus31-45 buruh = 3 kakus 60%46-60 buruh = 4 kakus61-80 buruh = 5 kakus81-100 buruh = 5 kakussan selanjutnya untuk tiap 100 orang 6 kakus

pasal 8dapur, kamar makan dan alat keperluan makan harus selalu bersih dan rapi. 70%

Pasal 14Point 4

Point 570%

13

Pasal 1√

Penerangan yang cukup untuk membedakan barang-barang kasar seperti mengerjakan bahan-bahan kasar, menyisihkan barang besar, gudang untuk menyimpan barang besar dan kasar paling sedikit memiliki kekuatan 50 Lux

Penerangan yang cukup untuk membedakan barang-barang kecil secara sepintas lalu, seperti pemasangan yang kasar, kamar mesin, alat pengangkut orang dan barang, ruang penerimaan dan pengiriman dengan kapal, tempat penyimpanan barang sedang dan kecil, kakus,

Peraturan MeNAKER RI No. PER 01/MEN/1979

Kewajiban Latihan Hygiene Perusahaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja bagi Paramedis Perusahaan.

Setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga paramedis diwajibkan untuk mengirimkan setiap tenaga tersebut untuk mendapatkan latihan dalam bidang Hygiene Perusahaan, kesehatan dan keselamatan kerja.

Page 74: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

14 Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunanpasal 2

pasal 3point 1

80% Mengevaluasi HIRARC

point 2√

point 380% HIRARC

pasal 4√

pasal 5point 1

90% Pembuatan akses jalan

point 2

pasal 670% Pembersihan oleh mandor

pasal 790%

pasal 8

90% railing

pasal 990%

PerMen Tenaga Kerja No 01/Men/1980

Setiap pekerjaan konstruksi bangunan yang akan dilakukan wajib dilaporkan kepada direktur atau pejabat yang ditunjuk.

Ijin ke Depnaker, Jamsostek dan Koordinasi keamanan

pada pekerjaan konstruksi bangunan harus diusahakan pencegahan dan dikurangi terjadinya kecelakaan atau sakit akibat kerja terhadap tenaga kerjanya.

sewaktu pekerjaan dimulai harus segera disusun suatu unit keselamatan dan kesehatan kerja hal tersebut harus diberitahukan kepada setiap tenaga kerja

Membentuk unit K3 dan dicantumkan dalam struktur organisasi

unit keselamatan kejera meliputi usaha-usaha pencegahan terhadap : kecelakaan, kebakaran, peledakan, penyakit akibat kerja, pertolongan pertama pada kecelakaan dan usaha-usaha penyelamatan

setiap kecelakaan kerja atau kejadian yang berbahaya harus dilaporkan kepada direktur atau pejabat yang ditunjuk.

Jamsostek, Depnaker, Kantor Pusat

disetiap tempat kerja harus dilengkapi dengan sarana untuk keperluan keluar masuk dengan aman

semua tempat kerja, tangga-tangga, lorong-lorong atau gang-gang tempat orang bekerja atau sering dilalui, harus dilengkapi dengan penerangan yang cukup sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

kebersihan dan kerapihan ditempat kerja harus dijaga sehingga bahan-bahan yang berserakan, bahan-bahan bangunan, peralatan dan alat-alat kerja tidak merintangi atau menimbulkan kecelakaan.

tindakan pencegahan harus dilakukan untuk menjamin bahwa peralatan perancah, alat-alat kerja, bahan-bahan dan benda-benda tidak dilemparkan, diluncurkan atau dijatuhkan kebawah dari tempat yang tinggi sehingga dapat menyebabkan kecelakaan.

Safety deck, safety net, surat edaran dilarang

menjatuhkan benda ke bawah.

semua peralatan sisi-sisi lantai yang terbuka, lubang-lubang dilantai yang terbuka, atap-atap atau panggung yang dapat dimasuki, sisi-sisi tangga yang terbuka, semua galian-galian dan lubang-lubang yang berbahaya harus diberi pagar atau tutup pengaman yang kuat.

kebisingan dan getaran ditempat kerja tidak boleh melebihi ketentuan nilai ambang batas yang berlaku

Pengukuran kebisingan dan getaran secara periodik

Page 75: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

pasal 10orang tidak berkepentingan dilarang masuk 70%

pasal 1280% bordes

pasal 13point 1

80% bordes

pasal 25point 1

80%

pasal 2880%

pasal 3175% rambu, police line

pasal 44√

pasal 67point 2

80% railing

pasal 74setiap ujung-ujung mencuat yang membahayakan harus dilengkungkan atau dilindungi. 90%

pasal 8670% safety harness

pasal 99point 1

80%

Rambu, Papan Pengumuman

perancah yang sesuai dan aman harus disediakan untuk semua pekerjaan yang tidak dapat dilakukan dengan aman oleh seseoarang yang berdiri diatas konstruksi yang kuat dan permanen, kecuali apabila pekerjaan tersebut dapat dilakukan dengan aman dengan mempergunakan tangga.

perancah harus diberi lantai papan yang kuat dan rapat sehingga dapat menahan dengan aman tenaga kerja, peralatan dan bahan yang dipergunakan

tangga harus terdiri dari 2 kaki tangga dan sejumlah anak tangga yang dipasang pada kedua kaki tangga dengan kuat.

alat-alat angkat harus direncanakan, dipasang, dilayani dan dipelihara sedimikian rupa sehingga terjamin keselamatan pemakainya.

tindakan pencegahan harus dilakukan untuk melarang orang memasuki daerah lintas keran jalan untuk menghindarkan kecelakaan karena terhimpit.

operator mesin harus terlatih untuk pekerjaannya dan harus mengetahui peraturan keselamatan kerja pada mesin tersebut.

pinggir-pinggir dan dinding-dinding pekerjaan galian harus diberi pengaman dan penunjang yang kuat untuk menjamin keselamatan orang yang bekerja dalam lubang / parit.

pemotongan stek yang tidak terpakai

tenaga kerja yang melakukan pekerjaan diatap harus dilengkapi dengan alat pelindung diri yang sesuai untuk menjamin agar mereka tidak jatuh dari atap atau bagian-bagian atap yang rapuh.

alat-alat pelindung diri yang jenisnya disesuaikan dengan sifat pekerjaan yang dilakukan oleh masing-masing tenaga kerja harus disediakan dalam jumlah yang cukup.

Page 76: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

15 Syarat-Syarat Pemasangan dan Pemeliharaan APARpasal 3

tabung alat pemadam api ringan harus diisi sesuai dengan jenis dan konstruksinya √pasal 4point 1

pasal 5√

pasal 880%

pasal 9√

pasal 14petunjuk cara-cara pemakaian alat pemadam api ringan harus dapat dibaca dengan jelas. √ Instruksi Kerja

16 Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dalam Penyelenggaraan Keselamatan KerjaPasal 2

PerMen Tenaga Kerja No 04/Men/1980

setiap satu atau kelompok alat pemadam api ringan harus ditempatkan pada posisi yang mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan diambil serta dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan

dilarang memasang atau menggunakan alat pemadam api ringan yang didapati sudah berlubang-lubang atau cacad karena karat.

pemasangan alat pemadam api ringan harus sedemikian rupa sehingga bagian paling atas (puncaknya) berada pada ketinggian 1,2 m dari permukaan lantai, kecuali jenis C02 dan tepung kering (dry chemical) dapat ditempatkan lebih rendah dengan syarat, jarak an

alat pemadam api ringan tidak boleh dipasang dalam ruangan atau tempat dimana suhu melebihi 49◦C turun sampai minus 44 o C kecuali apabila alat pemadam api ringan tersebut dibuat khusus untuk suhu dluar batas tersebut diatas.

PerMen Tenaga Kerja No 02/MEN/1980

semua perusahaan sebagaimana dimaksud pasal 2 ayat 2 UU No 1 tahun 1970 harus melakukan pemeriksaan kesehatan berkala bagi tenaga kerja sekurang-kurangnya 1 tahun sekali kecuali ditentukan lain oleh Direktur Jendral Pembinanaan Hubungan Perburuhan dan Per

pemeriksaan dari jamsostek februari 2006,

dari proyek Desember 2005

Page 77: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

17 Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerjapasal 2point 1

pasal 3point 1

18 Bejana BertekananPasal 5

Bahan dan konstruksi bejana tekanan harus cukup kuat dan memenuhi syarat √

pasal 7

pasal 16point 1 √

pasal 22 √setiap bejana diberikan tanda-tanda pengenal sebagai berikut:

a. nama pemilikb. nama dan nomor urut pabrik pembuatnya

c. nama gas yang diisikan (bukan simbol kimia)

d. berat dari botol baja dalam keadaan kosong tampa keran dan tutup.

e. tekanan pengisian yang diijinkan kg/cm2 (Po)

pasal 35point 2

point 4

19 Kwalifikasi Juru Laspasal 3point 1

20 Pelayanan Kesehatan dan Tenaga Kerja

PerMen Tenaga Kerja No 01/Men/1981

apabila dalam pemeriksaan kesehatan bekerja dan pemeriksaan kesehatan khusus sebagaimana ditetapkan dalam peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi No Per 02/MEN 1980 ditemukan penyakit kerja yang diderita oleh tenaga kerja, pengurus dan badan yang ditunjuk wajib melapor secara tertulis kepada Kantor Direktorat Jendral Pembinan Hubungan Perburuhan dan Perlindungan Tenaga Kerja setempat

laporan sebagaimana dimaksud pasal 2 ayaaat 1 dilakukan dalam waktu paling lama 2X24 jam setelah penyakit tersebut didiagnosa.

PerMen Tenaga Kerja No 01/Men/1982

Setiap botol harus dilengkapi dengan penutup katup yang baik kecuali botol-botol yang dirangkaikan satu sama lain diperbolehkan memakai satu katup penutup bersama, jika dari sudut keselamatan bisa dipertanggungjawabkan

setiap bahan dari bagian konstruksi bejana tekanan harus memiliki surat tanda hasil pengujian atau sertifikat bahan yang diakui.

ruangan penyimpanan khusus untuk gas beracun menggigit, atau mudah terbakar dan ruangan penyimpanan botol-botol baja dan bejana transport yang kosong harus memiliki ventilasi yang cukup dan memiliki pintu-pintu keluar dan penyelamat.

dilarang menaruh atau menyimpan bejana tekanan dan botol baja dekat tangga, gang, dimuka pemasukan angin, alat pengangkat dan benda-benda bergerak yang dapat menyentuh atau menimpa.

PerMen Tenaga Kerja No 02/Men/1982

juru las dianggap terampil apabila telah menempuh ujian las dengan hasil memuaskan dan mempunyai sertifikat juru las

PerMen Tenaga Kerja No

Page 78: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

pasal 3point 1 √

setiap tenaga kerja berhak mendapatkan pelayanan kesehatan kerja Bekerjasama dgn RS point 2 √

23 Pesawat tenaga dan produksi

pasal 3point 2

80%

pasal 485%

pasal 660%

pasal 7√

pasal 9

point 160%

pasal 2980%

24 Pesawat angkat dan angkut.

pasal 2√

pasal 3point 1

pasal 4√

pasal 7

PerMen Tenaga Kerja No 03/Men/1982

pengurus wajib memberikan pelayanan kesehatan kerja sesuai dengan kemajuan Ilmu pengetahuan dan teknologi

PerMen Tenaga Kerja No 04/Men/1985

setiap bahan dari bagian konstruksi pesawat tenaga dan produksi yang utama harus memiliki tanda hasil pengujian atau sertifikasi bahan yang diakui.

semua bagian yang bergerak dan berbahaya dari pesawat tenaga dan produksi harus dipasang alat perlindungan yang efektif kecuali ditempatkan sedemikan rupa sehingga tidak ada orang atau benda yang menyinggungnya.

pada pesawat tenaga atau produksi yang sedang diperbaiki tenaga penggerak harus dimatikan dan alat pengontrol harus dikunci serta diberi suatu tanda larangan untuk menjalankan pada tempat yang mudah dibaca sampai pesawat yang tenaga dan produksi atau alat

jarak antara peawat-pesawat atau mesin-mesin harus cukup lebar dan bebas dari segala sesuatu yang dapat membahayakan bagi lalu lintas.

pada pekerjaan yang menimbulkan serbuk, serpih, debu dan bunga api yang dapat menimbulkan bahaya harus diadakan pengamanan dan perlindungan.

operator pesawat tenaga dan produksi harus memenuhi syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja

PerMen Tenaga Kerja No 05/Men/1985

bahan konstruksi serta perlengkapan pesawat angkat dan angkut harus cukup kuat, tidak cacat dan memenuhi syarat.

beban maksimum yang diijinkan dari pesawat angkat dan angkut ditulis pada bagian yang mudah dilihat dan dibaca dengan jelas.

setiap pesawat angkat dan angkut harus dilayani oleh operator yang mempunyai kemampuan dan telah memiliki keterampilan khusus tentang pesawat angkat dan angkut.

Page 79: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

80%

pasal 33peralatan angkat listrik harus

a. dikonstruksikan dari baja √

b. dibuat dengan angka keamanan sekurang-kurangnya 70%

- 8 untuk baja tuang

- 5 untuk baja konstruksi atau baja tempa

- dilengkapi dengan rem otomatis yang mampu menahan muatan, jika muatan dihentikan

pasal 42point 2

pasal 101√ Check list

25 P2K3 Serta tata cara penunjukan ahli keselamatan kerja

pasal 2point 1

point 2a. tempat kerja dimana pengusaha atau pengurus mempekerjakan 100 orang atau lebih √

pasal 3√

pasal 490% CAR, Risalah Rapat

27 Kualifikasi dan syarat-syarat operator keran angkat

pasal 10point 1

operator dilarang meninggalkan tempat pelayanan selama keran angkat dioperasikan √

point 290%

baut pengikat yang dipergunakan peralatan angkat harus memiliki kelebihan ulir sekrup pada suatu jarak yang cukup untuk pengencang, jika perlu harus dilengkapi dengan mur penjamin atau gelang pegas yang efektif.

operator dan tenaga kerja harus menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dengan bahaya yang dihadapi.

Pemakaian Helm dan Sepatu

semua perlengkapan pesawat angkutan diatas landasan dan diatas permukaan sebelum digunakan harus diperikasa terlebih dahulu oleh operator.

PerMen Tenaga Kerja No 04/Men/1987

setiap tempat kerja dengan kriteria tertentu, pengusaha atau pengurus wajib membentuk P2K3

Keanggotaan P2K3 terdiri dari unsur pengusaha dan pekerja yang susunannya terdiri dari ketua, sekertaris dan anggota.

P2K3 mempunyai tugas memberikan saran dan pertimbangan baik diminta maupun tidak kepada pengusaha atau pengurus mengenai masalah keselamatan dan kesehatan kerja.

PerMen Tenaga Kerja No 01/Men/1989

melakukan pengecekan dan pemantauan kondisi atau kemampuan kerja serta merawat keran angkat, alat - alat pengaman dan alat-alat perlengkapan lainnya yang terkait dengan bekerjanya keran angkat yang dilayaninya.

Page 80: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

28 Tata cara penunjukan kewajiban dan wewenang ahli keselamatan kerja

pasal 3

80%

pasal 9point 1

ahli keselamatan dan kesehatan kerja berkewajiban untuk

80%

29 Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerjapasal 3point 1

pasal 4point 1

√ HIRARC

75%

80%

70%

pasal 5point 1

30

pasal 1perusahaan yang menyelenggarakan sendiri pemeliharaan kesehatan dapat dengan cara √ Bekerjasama dengan RS.

a. menyediakan sendiri atau bekerja sama dengan fasilitas pelayanan kesehatan (PPK)

PerMen Tenaga Kerja No 02/Men/1992

untuk dapat ditunjuk sebagai ahli keselamatan dan kesehatan kerja harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :1. Sarjana dengan pengalaman kerja sesuai dengan bidang keahliannya sekurang-kurangnya 2 tahun

membantu mengawasi pelaksanaan peraturan perundangan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan bidang yang ditentukan dalam keputusan penunjukannya.

PerMen Tenaga Kerja No 05/Men/1996

Setiap perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak seratus orang atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran,

dalam penerapan sistem manajemen K3 sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 3, perusahaan wajib melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:a. menetapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dan menjamin komitmen terhadap penerapan sistem manajemen K3

Kebijakan K3LM PT.Waskita Karya

b. merencanakan pemenuhan kebijakan, tujuan dan sasaran penerapan keselamatan dan kesehatan kerja.c. menerapkan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja secara efektif dengan mengembangkan kemampuan dan mekanisme pendukung yang diperlukan untuk mencapai kebijakan, tujuan dan sasaran keselamatan dan kesehatan kerja.

d. mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja keselamatan dan kesehatan kerja serta melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan.e. meninjau secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan sistem manajemen K3 secara berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja.

untuk membuktikan penerapan sistem manajemen K3 sebagaimana dimaksud pasal 4, perusahaan dapat melakukan audit melalui badan audit yang ditunjuk oleh menteri.

PerMen Tenaga Kerja No 01/Men/1998

Penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan bagi tenaga kerja dengan manfaat lebih baik daripada paket jaminan pemeliharaan kesehatan

dasar Jaminan Sosial Tenaga Kerja

Page 81: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

31 Tatacara pelaporan dan pemeriksaan kesehatan

pasal 2 point 1

√ Laporan Awal Kecelakaan

pasal 3√

PerMen Tenaga Kerja No 03/Men/1998

pengurus atau pengusaha wajib melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi ditempat kerja yang dipimpinnya.

kewajiban melaporkan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) berlaku bagi pengurus atau pengusaha yang telah dan belum mengikutsertakan pekerjaannya dalam program jaminan sosial tenaga kerja berdasarkan UU No 3 tahun 1992

Page 82: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

pasal 4point 1

32

pasal 3point 1

pasal 4point 1

pasal 6point 6

pasal 7point 1

33 Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri

Air Bersih90%

Udara RuanganSuhu : 18 - 28 ºC 80% Pengukuran secara berkalaKelembaban : 40 - 60 %

Limbah90%

- sampah kering dan basah di tampung dalam tempat yang terpisah 70%

- tersedianya tempat penampungan sementara yang memenuhi syarat.

Pencahayaan.Intenstitas minimal untuk ruang kantor 100 lux 70% Pengukuran secara berkala

pengurus atau pengusaha sebagaimana dimaksud pasal 3 wajib melaporkan secara tertulis kecelakaan kepada Kepala Kantor Departemen tenaga kerja setempat dalam waktu tidak lebih dari 2x24 jam (dua kali duapuluh empat ) jam terhitung sejak terjadinya kecelaka

PerMen Tenaga Kerja No 03/Men/1999

Syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja lift untuk pengangkutan orang dan barang

kapasitas angkut lift harus dicantumkan dan dipasang dalam kereta serta dinyatakan dalam jumlah orang dan atau jumlah bobot muatan yang diangkut dalam kilogram (Kg)

Pencantuman Beban Maksimum dalam hoist

bagian-bagian lift harus kuat, tidak cacat, aman dan memenuhi syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja

setiap kamar mesin dilengkapi dengan alat pemadam api ringan jenis kering dengan kapasitas sekurang-kurangnya 5 (lima) kg

tali baja penarik bobot imbang dan governor harus kuat, luwes, tidak boleh terdapat sambungan dan semua utas tali seragam dari satu sumber yang sama.

Keputusan Menkes No 1405 Tahun 2002 , Lampiran 1

Kualitas air bersih memenuhi syarat kesehatan yang meliputi persyaratan fisika,kimia, mikrobiologi dan radioaktif sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku

air minum aqua, air pakai dari perusahaan penyedia

air bersih

- setiap perkantoran harus dilengkapi dengan tempat sampah dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air, dan mempunyai permukaan yang halus pada bagian

dalamnya dan dilengkapi penutup

Tempat sampah organik, non organik dan B3

Page 83: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

KebisinganTingkat kebisingan maksimal ditempat kerja maksimal 85 dBA 85% Pengukuran secara berkala

Toilet Karyawan 1-25 : 1 50%karyawan 25-50 : 2Karyawan 51 - 100 : 3

100% x 59 + 90% x 9 + 85% x 2 + 80% x 34 + 75% x 2 + 70% x 13 + 60% x 7 + 50 % x 2 +0% x9 137.00

=81,6 %Jakarta, Juni 2006

Mengetahui,Dibuat Oleh,

Kepala Proyek Unit K3

Page 84: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

2.3.1 SASARAN DAN PROGRAM Paket : Pembangunan Flyover Cengkareng.

No. Sasaran K3 Program K3 Penanggung JawabWaktu Pelaksanaan Status Mulai Selesai Pelaksanaan

1 Incidence Rate = 0

1 Merevisi Rencana K3 / Revisi HIRACH PM/DPM Awal proyek Bulan ke 17

2 PM Awal proyek Bulan ke 2 3 Melaksanakan pengendalian sesuai rencana pengendalian PM Awal proyek Bulan ke 2

terhadap potensi bahaya dan resiko. PM/DPM Awal proyek Bulan ke 2

5 Melaksanakan Inspeksi harian K3 PM/DPM Awal proyek Bulan ke 2

6 PM Awal proyek Bulan ke 17

7 PM/DPM Awal proyek Bulan ke 2

8PM Awal proyek Bulan ke 2

9 Melakukan sosialisasi / induksi K3 bagi seluruh Staf PM/DPM Awal proyek Bulan ke 17

10 Membersihkan dan merapikan Lingkungan kerjanya. PM/DPM Awal proyek Bulan k2

11 Mengadakan obat2an untuk P3K DPM Awal proyek Bulan ke 2

12 Melengkapi kebutuhan Karyawan, seperti kursi , komputer dll DPM Awal proyek Bulan ke 17

13DPM Awal proyek Bulan ke 17

14 Pemeriksaan peralatan sebelum operasidan secara berkala. Bag. Peralatan Awal proyek Bulan ke 17

15 Menata dan merapihkan paneldan kabel listrik sementara. Bag. Peralatan Awal proyek Bulan ke 17

15 Menyusun kabel dengan rapi di area kantor & proyek Bag. Peralatan Awal proyek Bulan ke 2

16 Menyediakan & memasang APAR Bag. Peralatan Awal proyek Bulan ke 17

17 Menyediakan APD yang sesuai dengan kebutuhannya. Bag. Peralatan Awal proyek Bulan ke 17

18Bag. Peralatan

Awal proyek Bulan ke 17

19 Melakukan sosialisasi ke staf admin. Bag. Administrasi Awal proyek Bulan ke 17

20 Mendistribusikan ijin kerja pada area berbahaya. Bag. Administrasi Awal proyek Bulan ke 17

21 Maintenance Alat berat dan ringan Bag. Admin./Peralatan Awal proyek Bulan ke 17

22 Menata dan Merapihkan gudang Alat dan kabel Bag. Admin./Peralatan Awal proyek Bulan ke 17 23 Sosialisasi metode kerja yang aman kepada Mandor Bag. Admin./Peralatan Awal proyek Bulan ke 17 24 Ikut memelihara rambu-rambu petunjuk area berbahaya 25 Membantu dalam penyediaan jalan kerja yang aman Bag. Admin./Peralatan Awal proyek Bulan ke 17 26 Bag. Admin./Peralatan Awal proyek Bulan ke 17 27 Memelihara pagar pengaman disekeliling lubang Bag. Admin./Peralatan Awal proyek Masa Pelaks. 28 Membantu dalam pengecekan scafollding dan cat walk Bag. Admin./Peralatan Awal proyek Bulan ke 2 29 Bag. Admin./Peralatan Awal proyek Bulan ke 17 30 Bag. Admin./Peralatan Awal proyek Bulan ke 17

Melakukan sosialisasi / induksi K3 bagi seluruh pegawai proyek saat weekly meeting.

Melaksanakan Weekly dan Monthy Safety meeting secara rutin Melaksanakan Weekly dan Monthy Safety meeting setelah terjadi accident dan incident. Monitoring dan supporting sehingga seluruh program K3 berjalan dengan baik.

Melengkapi kebutuhan rumah tangga proyekdan merawat kendaraan operasional proyek.

Membuat Lock out - tag Out untuk setiap peralatan dan perlengkapandi lingkungan proyek.

Membantu dalam Pemeliharaan petunjuk jalan masuk dan keluar dan ke master area

Menyediakan tempat istirahat pekerja/bedeng yang memadaiMelaksanakan Investigasi Kecelakaan setiap habis terjadi accident/ incident dan mengurusnya

Page 85: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

No. Sasaran K3 Program K3 Penanggung JawabWaktu Pelaksanaan Status Mulai Selesai Pelaksanaan

Melaksanakan Investigasi Kecelakaan setiap habis terjadi accident/ incident dan mengurusnya

Page 86: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

No. Sasaran K3 Program K3 Penanggung JawabWaktu Pelaksanaan Status Mulai Selesai Pelaksanaan

2 Meningkatkan kesesuaian legal

1 Mempelajari peraturan dan menyesuaikan penerapannya PM/DPM/Peralatan/Admin. Awal proyek Bulan ke 17

2DPM/Peralatan Awal proyek Bulan ke 17

3 Melaksanakan pengurusan perijinan /pengesahan penggunaan Alat Berat / peralatan yang belum memiliki DPM/Peralatan Awal proyek Bulan ke 17 atau surat ijin pengesahan yang sudah tidak berlaku lagi ke pihak yang berwenang

4 DPM/Admin. Awal proyek Bulan ke 17 khusus

3 Meningkatkan Kesehatan Karyawan

1 Merapihkan Lay out ruang kerja Bag. Admin./Peralatan Awal proyek Bulan ke 17 2 Melaksanakan Pemeriksaan kesehatan bagi karyawan & peke Bag. Admin./Peralatan Awal proyek Bulan ke 17

yang belum pernah diperiksa melalui kerjasama dgn Jamsost 3 Mengadakan kerjasama dengan pihak RS. atau Bag. Admin./Peralatan Awal proyek Bulan ke 17

klinik untuk program pemeriksaan dan pengobatan serta penanganan kecelakaan bagi karyawan & pekerja dan bekerjasama dengan Jamsostek

4 Menyediakan Klinik kesehatan, paramedis, obat-obatan dan Bag. Admin./Peralatan Awal proyek Bulan ke 17 kelengkapannya.

5 Membersihkan Gudang Alat dan Lingkungannya Bag. Admin./Peralatan Awal proyek Bulan ke 17 6 Awal proyek Bulan ke 17

Bag. Admin./Peralatan 7 Awal proyek Bulan ke 17

Bag. Admin./Peralatan 8 Menentukan dan menyediakan tempat buang air kecil yang Awal proyek Bulan ke 17

terjangkau pekerja Bag. Admin./Peralatan 9 Bag. Admin./Peralatan Awal proyek Bulan ke 17

Mempelajari Peraturan tentang peralatan safety untuk operator Alat berat

Meminta SIO untuk setiap pekerja yang memerlukan keahlian

Memasang informasi tentang kebersihan dan kesehatan di Gudang Alat dan Lingkungannya Membantu dalam pengawasan pada pekerja agar tidak buang air kecil sembarangan

Mengawasi pekerja dalam membuang sampah di area proyek

Page 87: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

No. Sasaran K3 Program K3 Penanggung JawabWaktu Pelaksanaan Status Mulai Selesai Pelaksanaan

Page 88: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

MATRIKS RENCANA PEMANTAUAN & PENGUKURAN KINERJA K3LM

NOAKTIFITAS/KONDISI PARAMETER

LOKASI FREKUENSIPENANGGUNG PROSEDUR/

BUKTI KERJAPERALATAN PANTAU / UKUR JAWAB IK

Page 89: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

NOAKTIFITAS/KONDISI PARAMETER

LOKASI FREKUENSIPENANGGUNG PROSEDUR/

BUKTI KERJAPERALATAN PANTAU / UKUR JAWAB IK

Page 90: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

PEMANTAUAN & PENGUKURAN SASARAN & PROGRAM K3

Proyek Pembangunan Flyover Cengkareng.B u L a n : :

No. Sasaran K3 Program K3 Rencana Realisasi Status Pencap.

Tindak LanjutMulai Selesai Mulai Selesai Sasaran Incidence Rate = 0

1 1 Merevisi HIRARC untuk semua kegiatan proyek

2

3

4 Menyediakan rambu-rambu K3 sesuai dengan Kebutuhan

5 Melaksanakan pengendalian sesuai rencana pengendalian

terhadap potensi bahaya dan resiko. 6 Melaksanakan sosialisasi dan pengarahan K3 kepada selur

karyawan dan pekerja, antara lain ke Subkontraktor 7 Melaksanakan Inspeksi harian K3

8 Melaksanakan Weekly dan Monthy Safety meeting secara rut

9 Segera melaksanakan Safety Meeting setelah terjadi accide

atau incident ### Membersihkan dan merapikan Lingkungan kantor, lapangan

Mess ### Mengusulkan 2 orang karyawan ke divisi untuk pelatihan K3

### Mengusulkan 2 orang karyawan ke divisi untuk pelatihan P3

### Melakukan services berkala pada kendaraan milik proyek

### Memberikan identitas pada setiap barang yang ada di guda

### Mendistribusikan IK

### Memberikan penerangan yang cukup pada tempat kerja

### Menyusun kabel dengan rapi di area kantor & proyek

### Menyediakan & memasang APAR

### Membuat cheklist untuk APAR, Kotak P3K,KM.

### Mengalokasikan barang sesuai jenisnya

### Penyediaan APD

### Memasang & marawat railing pada tepi bangunan & area ra

### Penguncian panel

Incidence Rate = 0 Melakukuan sosialisasi / induksi K3 bagi seluruh personil,

tamu maupun Subkontraktor

Memeriksa kelengkapan K3 Subkontraktor sesuai dgn ceklist kelengkapan K3

Page 91: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

No. Sasaran K3 Program K3 Rencana Realisasi Status Pencap.

Tindak LanjutMulai Selesai Mulai Selesai Sasaran### Memasang safety deck, safety net dan proteksi

### Mendistribusikan ijin kerja pada area berbahaya.

### Melakukan training ERP

###

### Melengkapi kebutuhan rumah tangga proyek

### Pemberian status alat

###

### Maintenance Alat berat dan ringan

### Menata dan Merapihkan gudang Alat dan kabel

###

###

### Sosialisasi metode kerja yang aman kepada Mandor

### Ikut memelihara rambu-rambu petunjuk area berbahaya

### Membantu dalam penyediaan jalan kerja yang aman

###

###

### Memelihara pagar pengaman disekeliling lubang

### Membantu dalam pengecekan scafollding dan cat walk

###

###

###

###

###

Monitoring dan supporting sehingga seluruh program K3 berjalan dengan baik.

Melengkapi kebutuhan karyawan, seperti;meja, kursi, komputer, printer dll.

Pemeriksaan Peralatan sebelum beroperasi dan secara berkala

Membuat lock out - tag out untuk setiap peralatan dan perlengkapan di lingkungan proyek

Menyusun dan menempatkan Sampel Material ke almari yang representatif.

Membantu dalam Pemeliharaan petunjuk jalan masuk dan keluar dan ke master area

Menginformasikan kepada pelaksana K3LM tentang area berbahaya dalam proyek

Ikut memelihara kebersihan proyek yang ada di area kerja ataupun proyek.

Menyediakan tempat istirahat pekerja/bedeng yang memadaiIkut memelihara pagar sementara pada tepi construction joint lantai

Membantu dlm penyedian APD untuk pekerja & memantau pemakaiannya

Melaksanakan Investigasi Kecelakaan setiap habis terjadi accident/ incident dan mengurusnya

Page 92: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

No. Sasaran K3 Program K3 Rencana Realisasi Status Pencap.

Tindak LanjutMulai Selesai Mulai Selesai Sasaran

2 II

1 Melaksanakan pengurusan perijinan /pengesahan

penggunaan Alat Berat / peralatan yang belum memiliki

atau surat ijin pengesahan yang sudah tidak berlaku lagi

ke pihak yang berwenang

2 Mendata & mengadakan pelatihan yang diperlukan

3 Meminta MSDS untuk setiap material khusus

4 Melakukan pengukuran-pengukuran yang diperlukan

5

khusus

6 Mempelajari peraturan dan menyesuaikan penerapannya

7 Mempelajari Peraturan tentang Instalasi Listrik

8

3 Meningkatkan Meningkatkan Kesehatan Karyawan : 1 Merapihkan Lay out ruang kerja

2 Melaksanakan Pemeriksaan kesehatan bagi karyawan & pekerja

yang belum pernah diperiksa melalui kerjasama dgn Jamsos

3 Mengadakan kerjasama dengan pihak RS. atau

klinik untuk program pemeriksaan dan pengobatan serta

penanganan kecelakaan bagi karyawan & pekerja dan

bekerjasama dengan Jamsostek

4 Menyediakan Klinik kesehatan, paramedis, obat-obatan dan

kelengkapannya.

5 Membersihkan Gudang Alat dan Lingkungannya

6

7

8

terjangkau pekerja

9

Meningkatkan kesesuaian legal

Meningkatkan Kesesuaian terhadap UU & Peraturan K3

Meminta SIO untuk setiap pekerja yang memerlukan keahlian

Mempelajari Peraturan tentang peralatan safety untuk operator Alat berat

III

kesehatan karyawan

Memasang informasi tentang kebersihan dan kesehatan di Gudang Alat dan Lingkungannya

Membantu dalam pengawasan pada pekerja agar tidak buang air kecil sembarangan

Menentukan dan menyediakan tempat buang air kecil yang

Mengawasi pekerja dalam membuang sampah di area proyek

Page 93: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

No. Sasaran K3 Program K3 Rencana Realisasi Status Pencap.

Tindak LanjutMulai Selesai Mulai Selesai Sasaran### Melakukan fogging.

Page 94: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

PEMANTAUAN & PENGUKURAN SASARAN & PROGRAM K3

Tindak Lanjut

Page 95: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

Tindak Lanjut

Page 96: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

Tindak Lanjut

Page 97: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

Tindak Lanjut

Page 98: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

RENCANA DETAIL SASARAN & PROGRAM MANAJEMEN K3 (KEPALA LAPANGAN)Proyek Pembangunan Flyover Cengkareng

No SASARAN RENCANA TINDAKANWAKTU PELAKSANAAN

PelaksanaJanuari Februari Maret April Mei

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

1. Incidence Rate = 0

1. Inspeksi K3LM harian R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R Kalap

2. R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R Kalap

3. R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R Kalap

4. R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R Kalap

5. R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R Kalap

6. R Kalap

7. R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R Kalap

8. Kalap

9. R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R Kalap

10. R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R Kalap

Sosialisasi metode kerja yang aman kepada Mandor

Sosialiasi dan mengawasi penggunaan APD yang memadai dan sesuai pekerjaan

Membantu memelihara railing-railing yang terdapat pada area proyek.

Ikut memelihara rambu-rambu petunjuk area berbahaya

Membantu dalam penyediaan jalan kerja yang aman

Membantu dalam Pemeliharaan petunjuk jalan masuk dan keluar dan ke master area

Menginformasikan kepada pelaksana K3LM tentang area berbahaya dalam proyek

Memelihara pagar pengaman disekeliling lubang

Membantu dalam pengecekan scafollding dan cat walk

Page 99: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

No SASARAN RENCANA TINDAKANWAKTU PELAKSANAAN

PelaksanaJanuari Februari Maret April Mei

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

1. Incidence Rate = 0

11. R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R Kalap

12. R R R R Kalap

13. R R R R Kalap

2.

1. R Kalap

3.

1. R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R Kalap

2. R Kalap

3. R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R Kalap

KETERANGAN R Rencana program

S Pelaksanaan sesuai dengan rencana

Ikut memelihara kebersihan proyek yang ada di area kerja ataupun proyek.

Menyediakan tempat istirahat pekerja/bedeng yang memadai

Ikut memelihara pagar sementara pada tepi construction joint lantai

Meningkatkan kesesuaian Legal

Sosialisasi mengenai peraturan perundang-undangan K3

Meningkatkan kesehatan karyawan

Membantu dalam pengawasan pada pekerja agar tidak buang air kecil sembarangan

Menentukan tempat buang air kecil yang terjangkau pekerja

Mengawasi pekerja dalam membuang sampah di area proyek

Page 100: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

RENCANA DETAIL SASARAN & PROGRAM MANAJEMEN K3 (KEPALA LAPANGAN)Proyek Pembangunan Flyover Cengkareng

Keterangan

Page 101: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

Keterangan

Page 102: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

RENCANA DETAIL SASARAN & PROGRAM MANAJEMEN K3LM Proyek Pembangunan Flyover Cengkareng.

Bagian : Safety Officer :

No SASARAN RENCANA TINDAKANWAKTU PELAKSANAAN

PelaksanaJanuari Februari Maret April Mei

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

1. Incidence Rate = 0

1. Merevisi Rencana K3 R

2. R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R

S

3.R

4. R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R

5. R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R

6.R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R

7. R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R

8. R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R

Safety Officer

Membantu dlm penyedian APD untuk pekerja & memantau pemakaiannya

Safety Officer

Melaksanakan sosialisasi & pengarahan K3 kepada seluruh karyawan & pekerja antara lain Program safety morning, induksi dll

Safety Officer

Melaksanakan Inspeksi K3 & merangkum hasil inspeksi yang dilakukan personil lain.

Safety Officer

Melaksanakan Investigasi Kecelakaan setiap habis terjadi accident/ incident dan mengurusnya

Safety Officer

Melaksanakan pengendalian sesuai rencana pengendalian thdp potensi bahaya dan risiko (Safety deck, Safety net, Proteksi, APD dll)

Safety Officer

Meeting mingguan /Rapat Koordinasi K3LM rutin

Safety Officer

Memelihara & merapikan lingkungan kantor, lapangan, mess & bedeng pekerja

Safety Officer

Page 103: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

No SASARAN RENCANA TINDAKANWAKTU PELAKSANAAN

PelaksanaJanuari Februari Maret April Mei

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV

1. Incidence Rate = 0

9. R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R

2.

1. R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R

3.

1. Menyediakan perlengkapan P3K R R R R R R R R R R R R R R R R R R R R

2. R

3. Melakukan fogging di area proyek R R R R R R R R R R

KETERANGAN R Rencana programJakarta, September 2009

S Pelaksanaan sesuai dengan rencana Dibuat oleh, Disetujui oleh :

T Belum ada pelaksanaan

P Masih dalam pelaksanaan

Safety Officer Kepala Proyek

Memasang & merawat rambu-rambu K3LM di area proyek

Safety Officer

Meningkatkan kesesuaian Legal

Mempelajari peraturan & penyesuaian penerapannya

Safety Officer

Meningkatkan kesehatan karyawan

Safety Officer

Menyediakan tempat kencing sementara

Safety Officer

Safety Officer

Page 104: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

RENCANA DETAIL SASARAN & PROGRAM MANAJEMEN K3LM Proyek Pembangunan Flyover Cengkareng.

Keterangan

Page 105: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

Keterangan

Page 106: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

PT.PP (Persero) dan PT WASKITA (Persero) KSO

RENCANA DETAIL SASARAN & PROGRAM MANAJEMEN K3 (TENIK/LAPANGAN)Proyek Pembangunan Flyover Cengkareng

No SASARAN RENCANA TINDAKANWAKTU PELAKSANAAN

Pelaksana

bulan ke : Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1. Incidence Rate = 0

1. Merevisi Rencana K3LM R Katek

2. R 33.b. Katek

3. R Katek

4. R R R R R R R R R R R R R R R R R Katek

5. R R R R R R R R R R R R R R R R R Katek

2.

1. R R R R R R R R R R R R R R R R R Katek

3.

1. R R R R R R R R R R R R R R R R R Katek

KETERANGAN R Rencana programS Pelaksanaan sesuai dengan rencana

Melaksanakan sosialisasi dan pengarahan K3LM kepada seluruh staf teknik.

Melengkapi APD yang sesuai untuk staf teknik yang ke lapangan.

Menyusun dan menempatkan Sampel Material ke almari yang representatif.

Menginformasikan Jadwal kerja pada petugas K3LM

Meningkatkan kesesuaian Legal

Mempelajari peraturan dan menyesuaikan penerapannya

Meningkatkan kesehatan karyawan

Memelihara kebersihan pada area kerja.

Page 107: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

PT.PP (Persero) dan PT WASKITA (Persero) KSO

RENCANA DETAIL SASARAN & PROGRAM MANAJEMEN K3 (ADMINISTRASI K3)Proyek Pembangunan Flyover Cengkareng

No SASARAN RENCANA TINDAKANWAKTU PELAKSANAAN

Pelaksana

BULAN KE : Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1. Incidence Rate = 0

1. R R R R SEKRETARIS

2. Merevisi Rencana K3LM R SEKRETARIS

3. R SEKRETARIS

4. R SEKRETARIS

2.

1. R R R R R R R R R R R R R R R R R SEKRETARIS

3.

1. R R R R R R R R R R R R R R R R R SEKRETARIS

SEKRETARIS

KETERANGAN R Rencana program

S Pelaksanaan sesuai dengan rencana

Memeriksa kelengkapan K3LM Subkontraktor sesuai dengan Cek list kelengkapan K3LM di Kantor Sub Kont.

Melaksanakan sosialisasi dan pengarahan K3 kepada seluruh staf adkon.

Melakukan sosialisasi K3 kepada Subkontraktor proyek

Meningkatkan kesesuaian Legal

Mempelajari peraturan dan menyesuaikan penerapannya

Meningkatkan kesehatan karyawan

Memelihara kebersihan pada area kerja.

Page 108: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

PT.PP (Persero) dan PT WASKITA (Persero) KSO

RENCANA DETAIL SASARAN & PROGRAM MANAJEMEN K3 (PERALATAN)

Proyek Pembangunan Flyover Cengkareng

No SASARAN RENCANA TINDAKANWAKTU PELAKSANAAN

Pelaksana

BULAN KE : Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1. Incidence Rate = 0

1. Pemberian status alat R R R R R R R R R R R R R R R R R Kaloglat

2. R R R R R R R R R R R R R R R R R Kaloglat

3. Maintenance Alat berat dan ringan R R R R R R R R R R R R R R R R R Kaloglat

4. R R R R R R R R R R R R R R R R R Kaloglat

5. R R R R R R R R R R R R R R R R R Kaloglat

6. R R R R R R R R R R R R R R R R R Kaloglat

7. R R R R R R R R R R R R R R R R R Kaloglat

8. R R R R R R R R R R R R R R R R R Kaloglat

2.

1. R R Kaloglat

2. R R Kaloglat

3. R R Kaloglat

3.

1. R R R R R R R R R R R R R R R R R Kaloglat

2. R Kaloglat

KETERANGAN R Rencana programS Pelaksanaan sesuai dengan rencana

Pemeriksaan Peralatan sebelum beroperasi dan secara berkala

Menata dan Merapihkan gudang Alat

Menata dan merapihkan Panel dan kabel listrik Sementara

Menata dan merapihkan gudang kabel

Menyediakan APD yang sesuai dengan Kebutuhannya

Membuat lock out - tag out untuk setiap peralatan dan perlengkapan di lingkungan proyek

Meningkatkan kesesuaian Legal

Mempelajari Peraturan tentang Pemakaian alat Angkut dan angkat

Mempelajari Peraturan tentang Instalasi Listrik

Mempelajari Peraturan tentang peralatan safety untuk operator Alat berat

Meningkatkan kesehatan karyawan

Membersihkan Gudang Alat dan Lingkungannya

Memasang informasi tentang kebersihan dan kesehatan di Gudang Alat dan Lingkungannya

Page 109: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

PT.PP (Persero) dan PT WASKITA (Persero) KSO

RENCANA DETAIL SASARAN & PROGRAM MANAJEMEN K3 (DEPUTY PROJECT MANAGER)Proyek Pembangunan Flyover Cengkareng

No SASARAN RENCANA TINDAKANWAKTU PELAKSANAAN

Pelaksana

BULAN KE : Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1. Incidence Rate = 0

1. Merevisi Rencana K3 R DPM

2. R DPM

3. R R R R R R R R R R R R R R R R R DPM

4.

5.

6. R R R R R R R R R R R R R R R R R DPM

8. R R R R R R R R R R R R R R R R R DPM

9. R R R R R R R R R R R R R R R R R DPM

2.

1. R R R R R R R R R R R R R R R R R DPM

3.

1.R R R R R R R R R R R R R R R R R

DPM

2. R R R R R R R R R R R R R R R R R DPM

KETERANGAN R Rencana program

S Pelaksanaan sesuai dengan rencana

Melaksanakan sosialisasi dan pengarahan K3 kepada seluruh staf P/K.

Membersihkan dan merapikan Lingkungan kerjanya.

Mengusulkan 2 orang karyawan ke Divisi untuk diikutkan kedalam pelatihan K3

Mengusulkan 2 orang karyawan ke Divisi untuk diikutkan kedalam pelatihan P3K

Penyediaan Obat-obatan dan peralatan P3K untuk lingkungan proyek.

Melengkapi kebutuhan karyawan, seperti;meja, kursi, komputer, printer dll.

Melengkapi kebutuhan rumah tangga proyek dan merawat kendaraan operasional

Meningkatkan kesesuaian Legal

Mempelajari peraturan & menyesuaikan penerapannya

Meningkatkan kesehatan karyawan

Mengadakan kerjasama dengan pihak RS. Mintoharjo untuk program pemeriksaan dan pengobatan serta penanganan kecelakaan bagi karyawan & pekerja.

Menyediakan Klinik kesehatan , paramedis dan kelengkapannya dilapangan .

Page 110: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

JADWAL PELATIHAN K3 PROYEK PEMBANGUNAN FLYOVER CENGKARENG

No URAIANWAKTU PELAKSANAAN KET.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1R

2R

3R

4R R R

5 Accident Investigation. R

KETERANGAN : R = RENCANAS = REALISASI

( )

Pelatihan Awareness Sistem Manajemen K3 Konstruksi

Pelatihan Pemahaman HIRACH

Pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) / First Aid Training

Pelatihan ERP ( Tanggap Darurat)

Page 111: Proyek Fo Cengkareng. Satu Satu

PT.PP (Persero) dan PT WASKITA (Persero) KSO

RENCANA DETAIL SASARAN & PROGRAM K3 (PROJECT MANAGER)Proyek Pembangunan Flyover Cengkareng.

No SASARAN RENCANA TINDAKANWAKTU PELAKSANAAN

Pelaksana

BULAN KE : Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

1. Incidence Rate = 0

1. R PM

2. R R R R R R R R R R R R R R R R R PM

3. R PM

4. R R R R R R R R R R R R R R R R R PM

5. R R R R R R R R R R R R R R R R R PM

6. R R R R R R R R R R R R R R R R R PM

2.

1. R R R R R R R R R R R R R R R R R PM

3.

1. Merapihkan Lay out ruang kerja R R R R R R R R R R R R R R R R R PM

KETERANGAN R Rencana program S Pelaksanaan sesuai dengan rencana

Melakukan sosialisasi K3 kepada seluruh pegawai proyek saat weekly meeting

Melakukan inspeksi K3 Mingguan dan Bulanan.

Melakukan sosialisasi K3 kepada Sub Kontraktor dan Supplier proyek

Melaksanakan Weekly dan Monthly Safety Meeting secara rutin.

Segera melaksanakan Safety Meeting setelah terjadi accident atau insident

Monitoring dan supporting sehingga seluruh program K3 berjalan dengan baik.

Meningkatkan kesesuaian Legal

Mempelajari peraturan dan menyesuaikan penerapannya

Meningkatkan kesehatan karyawan