Proyek Akhir Sistem Informasi Penggajian Karyawan Berbasis Web

download Proyek Akhir Sistem Informasi Penggajian Karyawan Berbasis Web

of 114

description

sebagai prototype Variabel yang digunakan dalam pembuatan sisten informasi ini antara lain sumber penghasilan yang diterima yaitu dari APBN . mengetengahkan “system Informasi Penggajian Karyawan Berbasis Web Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 21 Mengenai Pajak Penghasilan”, yang hasilnya diharapkan menjadi satu standard sistem penggajian yang mampu memberikan transparansi mengenai pemotongan pajak untuk tiap – tiap penghasilan yang diterima karyawan . Dari hasil Sistem informasi didapat dari.

Transcript of Proyek Akhir Sistem Informasi Penggajian Karyawan Berbasis Web

  • PROYEK AKHIR

    SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN KARYAWAN

    BERBASIS WEB BERDASARKAN PERATURAN PEMRINTAH NOMOR 21 MENGENAI PAJAK

    PENGHASILAN

    DITA NOVITA MARISA ARISANTI NRP. 7406 040 083

    Dosen Pembimbing :

    Tessy Badriyah,S.Kom, MT NIP. 132 297 020

    JURUSAN TEKNIK TEKNOLOGI INFORMASI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA

    2008

  • ii

    SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN KARYAWAN BERBASIS WEB BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 21 MENGENAI PAJAK

    PENGHASILAN Oleh:

    DITA NOVITA MARISA ARISANTI 7406.040.083

    Proyek Akhir ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

    Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan (S.S.T) di

    Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

    Disetujui oleh

    Tim Penguji Proyek Akhir: Dosen Pembimbing:

    1. Afrida Helen, ST, M.Kom 1. Tessy Badriyah, S.Kom, MT NIP. 132.170.593 NIP. 132.297.020 2. Nana Ramadijanti, S.Kom, M.Kom NIP. 132.206.161 3. Rengga Asmara,S. Kom

    NIP. 132.310.244

    Mengetahui: Ketua Jurusan Teknologi Informasi

    Arna Fariza,S.Kom, M.Kom

    NIP 132.233.198

  • iii

    ABSTRAK

    Pembuatan system informasi ini membahas tentang system Penggajian Karyawan Berbasis Web Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 21 Mengenai Pajak Penghasilan, Tempat / Obyek pada Pembuatan Sistem Informasi ini dilakukan pada sebuah Politeknik x sebagai tempat pengambilan contoh kasus. sebagai prototype Variabel yang digunakan dalam pembuatan sisten informasi ini antara lain sumber penghasilan yang diterima yaitu dari APBN atau dari PNBP, Macam Tunjangan yang diterima, Ketentuan Pajak yang diterapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 21 menegenai Pajak Penghasilan, Besarnya Potongan pajak. Proyek akhir ini mengetengahkan system Informasi Penggajian Karyawan Berbasis Web Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 21 Mengenai Pajak Penghasilan, yang hasilnya diharapkan menjadi satu standard sistem penggajian yang mampu memberikan transparansi mengenai pemotongan pajak untuk tiap tiap penghasilan yang diterima karyawan . Dari hasil Sistem informasi didapat dari variabel-variabel yang signifikan antara lain: Besarnya potongan pajak yang diterapkan pada tiap tiap penghasilan yang diterima. Kata kunci : Oracle 9i,PHP, PPH 21.

  • iv

    ABSTRACT

    This information system discuss about making employees remuneration on web base relate from government rule No 21 concerning income tax information system. This research place to case sampling for information system is a Politechnic X. Prototype variable applied in making in this information system are used production source received from APBN and PNBP, The received fringe benefit, the tax rule is applied to relate from government rule no 21 about income tax, Rebate to tax. This final project is about Employees Remuration On Web Base relate Government Rule No. 21 Concerning Income Tax Information System, and the result should become one pay standard system capable to give concerning withholding for received salary by employees production. From this information system is got significant variables, for example : How much tax rebate is applied for the production received employees. Keywords : Oracle9i,PHP, PPh 21

  • v

    KATA PENGANTAR

    Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT, atas limpahan dan hidayah-Nya, serta perlindungan, pertolongan dan ridho-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan proyek akhir ini, serta tak terlupakan iringan salam dan shalawat bagi junjungan kami nabi besar Muhammad SAW. Dengan pengerahan segenap usaha, akhirnya kami dapat menyelesaikan proyek akhir yang berjudul :

    SISTEM INFORMASI PENGGAJIAN KARYAWAN BERBASIS

    WEB BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 21 MENGENAI PAJAK PENGHASILAN

    tepat pada waktunya. Pengerjaan proyek akhir ini dilakukan secara individual. Proyek akhir ini merupakan kewajiban setiap mahasiswa dengan tujuan unutk memenuhi persyaratan kelulusan pada program Diploma IV jurusan Teknologi Informasi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS. Perlu disadari bahwa proyek akhir ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan masukan dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sekalian guna tercapainya hasil yang lebih baik. Semoga apa yang telah penulis tuangkan dalam proyek akhir ini sedikit banyak dapat memberikan manfaat bagi rekan-rekan semua. Amin.

    Surabaya, Januari 2008

    Penulis

  • vi

    UCAPAN TERIMA KASIH

    Segala puji dan syukur bagi ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat, karunia dan petunjuk sehingga Proyek Akhir ini dapat diselesaikan dengan lancar dan sukses. Penulisan Proyek Akhir ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sangat dalam kepada pihak-pihak yang telah membantu dan membimbing selama pelaksanaan dan penyelesaian Proyek Akhir ini, yaitu kepada :

    1. Allah SWT yang mencurahkan Segenap kenikmatan baik berupa nikmat Iman dalam Islam serta Berkah, Hidayah dan Inayah-Nya kepada Penulis.

    2. Nabi Muhammad Saw sebagai suri teladan kami. 3. Keluargaku tercinta, Muhammad Taufik dan Muhammad

    Rayhan Tauladani, suami dan anak yang selalu memberi perhatian, kasih sayang, dan dorongan semangat buatku, yang selalu mendoakanku dimanapun aku berada.

    4. Keluarga Besar di Kota Singkawang, Mamah Aryani, serta kakak dan adekadek yang selalu memberi dorongan dan kasih sayang, serta doa yang selelu menyertai setiap langkahku.

    5. Bapak Dr Ir Titon Dutono M.Eng, selaku Direktur Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS

    6. Ibu Arna Afriza S.kom, M.kom, selaku Ketua Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS.

    7. Bapak Iwan Syarif , S.Kom, M.Kom, selaku wali kelas 8. Ibu Tessy Badriyah,S.kom, MT selaku Dosen pembimbingku,

    Terima Kasih atas bimbingan dan bantuannya dalam menyelesaikan TA saya, semoga ilmu yang telah diberikan dapat bermanfaat.

    9. Buat Adekku agung, Mbak Nunu yang senantiasa membantu saya dalam pengerjaan Proyek Akhir ini.

    10. Seluruh Tim Pengajar (Dosen dan Asisten Dosen) Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Elektronika Negeri Surabaya ITS.

    11. Keluarga Besar Surabaya, terimakasih atas perhatian dan bantuannya selama penulis berada diperantaun.

  • vii

    12. Teman-temanku IT LJ Dikmenjur Angkatan V yang telah banyak membantu dan memberikan dukungan kepada penulis.

    13. Teman seperjuangan dari malang, Nina, Ardi, Wandi, Akang, Willy, Rizal, ternyata perjuangan kita diridhoi-Nya.

    14. Seluruh pihak yang telah membantu kelancaran TA saya yang tidak mungkin saya sebutkan satu persatu.

    Segala ucapan terima kasih dari saya tentunya belum cukup, semoga Allah membalas segala kebaikan yang telah diberikan keluarga dan temen-teman kepada saya.

  • viii

    DAFTAR ISI

    Halaman JUDUL.. i PENGESAHAN .................................................................................. ii ABSTRAK............................................................................................ iii ABSTRACT.......................................................................................... iv KATA PENGANTAR........................................................................... v UCAPAN TERIMA KASIH................................................................. vi DAFTAR ISI......................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR............................................................................ x DAFTAR TABEL................................................................................. xii BAB 1. PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang. 1 1.2. Tujuan.. 1 1.3. Masalahan dan batasan..................................................... 2 1.4. Metodelogi Penulisan Proyek Akhir................................ 2 1.5. Sistematika Pambahasan.................................................. 4

    BAB 2. TEORI PENUNJANG

    2.1. Sistem Informasi.. 6 2.1.1 Konsep dasar Sistem............................................... 6 2.1.2 Data dan informasi.................................................. 6 2.1.3 Konsep Sistem Informasi........................................ 7

    2.2 Database............................................................................ 7 2.2.1 Perlunya Database .................................................. 8 2.2.2 Beberapa jenis database......................................... 8 2.2.3 Bagaimana sebuah data terorganisasi.................... 9 2.2.4 Keutuhan Data 9 2.2.5 Batasan integritas 10

    2.3. Oracle Database 9i... 11 2.4 Komunikasi dengan RDBMS melalui SQL...................... 11

    2.4.1 Bentuk SQL Secara Umum..................................... 14 2.4.2 Bentuk SQL Query Secara Umum.. 14 2.4.3 SQL-Fungsi Agregat dan Group Function.. 14 2.4.4 Data Definition Language....................................... 16 2.4.5 Data Manipulation Language.. 17

    2.5. PHP.................................................................................. 18 2.5.1 Dasar Pemograman PHP........................................ 19

  • ix

    2.5.2 Keunggulan PHP..................................................... 19 2.5.3 Prinsip Kerja Pengaksesan Berkas PHP................ 20 2.5.4 Pemograman PHP untuk mengakses oracle........... 21

    2.6 Peraturan Pemerintah No.21............................................. 26 2.6.1 Penghasilan yang dipotong PPh.............................. 26 2.6.2 Pengurangan Yang diperbolehkan.......................... 27 2.6.3 Tarif dan cara perhitungan Pemotongan PPh 21..... 29

    BAB 3. PERANCANGAN SISTEM

    3.1. Cara Kerja Sistem ........................................................... 33 3.1.1 Sistem kerja Aplikasi secara umum........................ 33 3.1.2 Diagram Blok Sistem.. 35 3.1.3 Perancangan DFD................................................... 36 3.1.4 Pembuatan Tabel Rasional...................................... 37 3.1.5 Pembuatan Tabel database...................................... 43 3.1.6 Pembuatan SiteMap................................................ 55

    3.2 Perhitungan Pajak Yang diterapkan berdasar PP no.21.... 56 3.2.1 Penghasilan yang bersumber pada APBN.............. 57 3.2.2 Penghasilan yang bersumber pada PNBP............... 60

    3.3 Desain User Interface .. 61 3.3.1 Desain Cover Utama . 61 3.3.2 Desain Login . 62 3.3.3 Desain Otomatisasi Pembayaran... 63

    BAB 4. PENGUJIAN SISTEM

    4.1 Proses pengujian Software................................................ 66 4.1.1 Pengujian Sistem Untuk pihak Keuangan ............. 69 4.1.2 Pengujian Sistem Untuk pihak Kasubag................ 91 4.1.3 Pengujian Sistem Untuk pihak User...................... 94

    BAB 5. PENUTUP

    5.1. Kesimpulan.......................................................................... 98 5.2. Saran Saran....................................................................... 98

    DAFTAR PUSTAKA 100

  • x

    DAFTAR GAMBAR Halaman

    Gambar 2.1 Prinsip kerja pengaksesan berkas PHP........................ 21 Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem................................................... 35 Gambar 3.2 Level 0 Proses Penggajian Karyawan......................... 36 Gambar 3.3 Level 1 Proses Penggajian Karyawan. 37 Gambar 3.4 Tabel Rasional untuk menangani Data Karyawan...... 39 Gambar 3.5 Tabel Rasional Untuk Otomatisasi PNBP................... 40 Gambar 3.6 Tabel Rasional untuk keu_apbn.................................. 41 Gambar 3.7 Tabel Rasional Untuk Event Satuan........ 42 Gambar 3.8 Tabel Rasional Untuk Event Tim 42 Gambar 3.9 Tabel Rasional Event Absen 42 Gambar 3.10 sitemap aplikasi system ............................................ 56 Gambar 3.11 Desain cover utama................................................... 62 Gambar 3.12 Desain Untuk LOGIN................................................ 63 Gambar 3.13 Desain Sesi Pembayaran............................................ 64 Gambar 4.1 Tampilan Cover Utama............................................... 67 Gambar 4.2 Login untuk pihak Keuangan...................................... 68 Gambar 4.3 Proses Login Untuk pihak Keuangan.......................... 69 Gambar 4.4 Master Gaji Pokok....................................................... 70 Gambar 4.5 Master Tunjangan Umum............................................ 71 Gambar 4.6 Master Tunjangan Beras.............................................. 72 Gambar 4.7 Master Tunjangan Insentif........................................... 73 Gambar 4.8 Master Tunjangan Jabatan........................................... 74 Gambar 4.9 form Tunjangan makan dan Tunjangan kinerja........... 75 Gambar 4.10 Proses otomatisasi bayar............................................ 77 Gambar 4.11 Pesan setelah Otomatisasi bayar................................ 77 Gambar 4.12 Daftar pegawai........................................................... 79 Gambar 4.13 Rincian gaji pegawai................................................. 79 Gambar 4.14 Laporan Pajak Honorarium Pegawai......................... 80 Gambar 4.15 Laporan Pajak Honorarium Jabatan.......................... 81 Gambar 4.16 Laporan Pajak Tunjangan Insentif............................. 82 Gambar 4.17 Laporan Pajak Tunjangan Makan.............................. 83 Gambar 4.18 Laporan Pajak Tunjangan Kehadiran........................ 83 Gambar 4.19 Laporan Pajak Tunjangan Kinerja............................. 84 Gambar 4.20 Rekap Pajak Bulanan Pihak Institusi......................... 85 Gambar 4.21 Rekap Pajak Bulanan Pihak Personal........................ 86 Gambar 4.22 Laporan Pajak Event satuan...................................... 87

  • xi

    Gambar 4.23 Laporan Pajak Event tim........................................... 88 Gambar 4.24 Laporan Pajak Event Absent..................................... 89 Gambar 4.25 Laporan Pajak Per-pegawai....................................... 90 Gambar 4.26 Proses login Kasubag Keuangan............................... 91 Gambar 4.27 Peringatan yang muncul saat Login.......................... 92 Gambar 4.28 Form Pengesahan rutin.............................................. 93 Gambar 4.29 Proses Login User...................................................... 94 Gambar 4.30 Laporan Pajak Per_pegawai...................................... 95 Gambar 4.31 Proses Cetak Laporan pajak per-pegawai.................. 96

  • xii

    DAFTAR TABEL Halaman

    Tabel 2.1 Perintah perintah editing ........................................... 12 Table 2.2 Perintah untuk mengeksekusi, menyimpan, dan

    membuka file SQL.......................................................... 13 Table 2.3 Tabel referensi untuk Penghasilan Tidak Kena Pajak.... 28 Table 2.4 Tabel referensi untuk Penghasilan Kena Pajak............... 29 Tabel 3.1 Tabel Master Untuk Gaji Pokok..................................... 42 Tabel 3.2 Tabel Master Untuk Jurusan........................................... 42 Tabel 3.3 Tabel Master Untuk Staff................................................ 44 Tabel 3.4 Tabel Master Untuk Jabatan_tugas_tambahan............... 44 Tabel 3.5 Tabel Master Untuk Tunjangan Jabatan(Kabag dan Kasubag)......................................................................... 44 Tabel 3.6 Tabel Master Untuk Tunjangan Fungsional................... 45 Tabel 3.7 Tabel Master Untuk Status.............................................. 45 Tabel 3.8 Tabel Master Untuk Status_karyawan............................ 45 Tabel 3.9 Tabel Master Untuk Status_Pegawai.............................. 45 Tabel 3.10 Tabel Master Untuk Pegawai........................................ 46 Tabel 3.11 Tabel Untuk Integrasi................................................... 49 Tabel 3.12 Tabel Master Untuk SK_pnbp...................................... 50 Tabel 3.13 Tabel Sk_pnbp_detail................................................... 50 Tabel 3.14 Tabel Master Untuk Tunjangan Insentif....................... 50 Tabel 3.15 Tabel Master Untuk Tunjangan Beras.......................... 51 Tabel 3.16 Tabel Master Untuk Tunjangan Umum........................ 51 Tabel 3.17 Tabel Master Untuk Event satuan................................. 51 Tabel 3.18 Tabel Detail Untuk event satuan................................... 52 Tabel 3.19 Tabel Master Untuk event tim...................................... 52 Tabel 3.20 Tabel detail1 Untuk event tim....................................... 52 Tabel 3.21 Tabel Detail2 untuk event tim..................................... 53 Tabel 3.22 Tabel Master Untuk event Absent................................ 53 Tabel 3.23 Tabel Master Untuk Gaji Pokok................................... 54 Tabel 2.24 Tabel keu_apbn............................................................. 54 Table 3.25 Penghasilan Tidak kena Pajak...................................... 57 Tabel 3.26 Penghasilan Kena Pajak 58 Table 3.27 contoh kasus untuk perhitungan penghasilan APBN 58

  • xiii

  • BAB I Pendahuluan

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANG :

    Sistem penggajian yang diterapkan kepada para karyawan masih banyak dilakukan secara manual, sehingga seringkali terjadi kesalahan dalam perhitungan jumlah gaji yang diterima dan tidak adanya transparansi dalam perhitungan pajak yang diterapkan untuk tiaptiap penghasilan yang diterima oleh karyawan. Sehingga dalam hal ini membutuhkan suatu ketelitian, kesabaran dan juga sumber daya manusia yang banyak dalam hal perhitungan dan implementasinya. Hal ini terjadi disebabkan karena data yang harus diinputkan dan dihitung ( proses ) sangat banyak dalam perharinya. Jika terjadi kesalahan dalam proses memasukan data maupun penerapan pemotongan pajak penghasilan dari tiaptiap penghasilan yang diterima karyawan bedasarkan peraturan yang telah ditentukan, maka dalam kasus ini baik dari pihak perusahaan ataupun instansi dan karyawan masing masing akan dirugikan.

    Berdasarkan latar belakang ini maka dianggap perlu untuk membuat suatu Sistem aplikasi yang diharapkan dapat meng-cover semua permasalahan-permasalahan diatas.

    Sistem Informasi Penggajian Karyawan berbasis Web Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Mengenai Pajak Penghasilan dibuat untuk membantu dalam pemecahan persoalan dalam hal memberikan transparansi dalam perhitungan pajak dari tiap penghasilan karyawan, dan membantu dalam memanage sumber daya manusia yang terlibat didalamnya.

    1.2 TUJUAN :

    Tujuan dari Proyek akhir ini adalah : Dapat menjamin keakuratan data dan kemudahan dalam

    mengakses data keuangan sehingga dapat membantu meningkatkan efisiensi kerja karyawan.

    merupakan fungsi control bagi pimpinan perusahaan maupun instansi dan pihak pihak yang terkait secara langsung

  • BAB I Pendahuluan

    2

    Memberikan tranparansi pemotongan pajak yang diterapkan pada setiap per-item penghasilan yang diterima oleh karyawan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    1.3 MASALAH DAN BATASAN

    Permasalahan dalam pembuatan pada proyek akhir ini adalah : Bagaimana membuat suatu system informasi penggajian karyawan yang dapat menghasilkan suatu perhitungan yang akurat dalam pembayaran gaji berdasarkan aktivitas (proses) kinerja dari para karyawan serta ketentuan perhitungan dalam pembayaran pajak penghasilan yang diterapkan.

    Dalam penyelesaian proyek akhir ini terdapat beberapa batasan masalah antara lain :

    Sistem informasi penggajian karyawan ini mengaju pada PP 21

    mengenai pajak pendapatan / penghasilan. Tunjangan karyawan bersifat fleksibel disesuaikan dengan

    ketentuan yang berlaku diinstansi tempat karyawan bekerja . Penghasilan yang bersumber dari pnbp selain pnbp rutin

    dibatasi 3 event tertentu saja. Tidak membahas mengenai potongan potongan yang

    dikenakan pada jumlah penghasilan yang diterima selain potongan pajak PPH 21.

    Pada system ini tidak membahas mengenai pemberian uang pesangon kepada karyawan yang sudah habis masa kerjanya atau masa kontraknya, Karyawan yang melakukan tugas belajar, Pensiunan, dan penerimaan gaji 13.

    Sistem informasi penggajian ini hanya berlaku diwilayah intranet.

    1.4 METODOLOGI PENULISAN PROYEK AKHIR

    Metodologi yang dilakukan dalam menyelesaikan pembuatan sistem informasi penggajian ini adalah sebagai berikut:

  • BAB I Pendahuluan

    3

    1) Studi Pustaka ( Library Research )

    Library research adalah suatu cara pengumpulan data melalui penelitian kepustakaan dengan mengkaji berbagai buku-buku sumber yang berhubungan dengan pembuatan tugas akhir dan penulisan laporan ini. Pada tahap ini dilakukan pendalaman literatur yang berhubungan dengan sistem database yang dipergunakan yaitu ORACLE 9i, Peraturan Pemerintah No. 21 Mengenai pajak penghasilan, Aplikasi PHP. Pada tahap ini, pengumpulan data juga dilakukan dengan mengambil beberapa contoh dari studi kasus pembuatan sistem aplikasi yang terdapat dalam buku-buku sumber 2) Penelitian Lapangan ( Field Research )

    Field research adalah metode penelitian langsung di lapangan ke lokasi penelitian untuk memperoleh data autentik mengenai sistem. Teknik penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut : Observasi

    Observasi dilakukan dengan mengamati dan mempelajari sistem pengolahan data di PENS-ITS. Wawancara

    Untuk melengkapi data-data lainnya yang dibutuhkan, penulis juga mengadakan wawancara secara langsung dengan bagian Keuangan PENS-ITS, diantaranya dengan kepala bagian Keuangan dan karyawan yang terlibat langsung dibagian keuangan. Wawancara dilakukan secara langsung di kantor bagian keuangan PENS-ITS. 3) Perancangan sistem dan aplikasi

    Pada Tahap ketiga ini dilakukan pembuatan aplikasi sistem yang disesuaikan dengan cara kerja serta aturanaturan yang diterapkan pada sistem yang dibuat,terdapat beberapa tahap, diantaranya : 1. Perancangan sistem yang akan dikembangkan, yaitu memanfaatkan

    hasil dari analisis sistem dan didetailkan dalam model perancangan. 2. Implementasi, yaitu pemindahan hasil perancangan ke dalam bahasa

    pemograman ( coding ). 3. Pengujian dan perbaikan, yaitu kegiatan untuk mencari kesalahan

    yang terjadi pada saat coding dan untuk mengetahui unjuk kerja

  • BAB I Pendahuluan

    4

    sistem sehingga dapat dilakukan perbaikan dan modifikasi pada program aplikasi yang sudah dibuat.

    1.5 SISTEMATIKA PEMBAHASAN

    Sistematika pembahasan proyek akhir ini direncanakan sebagai berikut :

    BAB I : PENDAHULUAN

    Bab ini berisi tentang uraian latar belakang, tujuan, permasalahan, batasan masalah, metodologi dan sistematika laporan.

    BAB II : TEORI PENUNJANG Bab ini berisi tentang teori teori penunjang yang dipergunakan dalam penyelesaian proyek akhir.

    BAB III : PERANCANGAN SISTEM

    Bab ini berisi tentang penjelasan mengenai perencanaan serta realisasi nya pembuatan program dan database yang digunakan.

    BAB IV : PENGUJIAN SISTEM Bab ini berisi tentang pengujian serta hasil

    system yang telah dibuat secara keseluruhan. BAB V : KESIMPULAN

    Bab ini berisi tentang kesimpulan dari pembahasan yang telah ada serta saran saran guna pengembangan proyek akhir lebih lanjut.

  • BAB I Pendahuluan

    5

    ---Halaman sengaja dikosongkan---

  • BAB II TEORI PENUNJANG

    6

    BAB II

    TEORI PENUNJANG Pada bab teori penunjang ini berisi teori-teori pendukung dalam

    pembuatan sistem aplikasi ini, dimana setiap teori yang diambil merupakan dasar dari perancangan dan pembuatan sistem aplikasi penggajian karyawan. 2.1. Sistem Informasi

    sebuah sistem pada hakekatnya merupakan suatu sistem yang memiliki komponen-komponen atau subsistem-subsistem untuk menghasilkan informasi.

    2.1.1 Konsep Dasar Sistem ada 2 (dua) pendekatan dalam mendefinisikan sistem yaitu : 1. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur

    mendefinisikan bahwa Suatu sistem adalah jaringan kerja prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu .

    2 Pendekatan umum, sistem dapat didefinisikan sebagai sekumpulan

    elemen atau subsistem yang saling bekerja sama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan (Sutanta, ST. 2003, hal 4).

    2.1.2 Data dan Informasi

    Data dapat didefinisikan sebagai bahan keterangan tentang

    kejadian-kejadian nyata atau fakta-fakta yang dirumuskan dalam sekelompok lambang tertentu yang menunjukkan jumlah, tindakan, atau hal. Data dapat berupa catatan dalam kertas, buku, atau tersimpan sebagai file dalam basis data, data akan menjadi bahan dalam proses pengolahan data sehingga menjadi sebuah informasi.

  • BAB II TEORI PENUNJANG

    7

    Menurut Gordon B. Davis dalam bukunya Management Informations System : Conceptual Foundations, Structures, and Development menyebutkan informasi sebagai data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami di dalam keputusan sekarang maupun masa depan.

    Menurut Barry E Cushing dalam bukunya Accounting Information System and Business Organization dikatakan bahwa informasi merupakan sesuatu yang menunjukkan hasil pengolahan data yang diorganisasi dan berguna kepada orang yang menerimanya.

    Dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan (Wahyono, 2004, hal 2-3). 2.1.3 Konsep Sistem Informasi

    Sistem informasi adalah suatu cara tertentu untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi dengan cara yang sukses dan untuk organisasi bisnis dengan cara yang menguntungkan, sistem informasi menerima masukan data dan instruksi, mengolah data tersebut sesuai instruksi, dan mengeluarkan hasilnya.

    Fungsi pengolahan sering membutuhkan data yang telah dikumpulkan dan diolah dalam periode waktu sebelumnya, karena itu ditambahkan sebuah penyimpanan data file (data file storage) ke dalam model sistem informasi. Dengan demikian, kegiatan pengolahan tersebut baik bagi data baru maupun data yang telah dikumpulkan dan disimpan sebelumnya. 2.2. Database

    Basis data adalah suatu sistem yang mempunyai fungsi untuk mengorganisir data dan menyediakan informasi pada saat diperlukan, dengan kata lain basis data merupakan gudang atau tempat penyimpanan dari berkas file yang terkomputerisasi.

    Database terbentuk dari sekelompok data-data yang memiliki jenis/sifat sama. Semua data tersebut dikumpulkan menjadi satu menjadi kelompok data baru. Demikian juga, kumpulan dari data-data yang lainnya , data-data tersebut dapat berbentuk berbagai macam data,

  • BAB II TEORI PENUNJANG

    8

    misalkan dapat berupa program, lembaran-lembaran untuk entry (memasukkan) data, laporan-laporan..

    Data yang tersimpan dalam database dikelola oleh sistem basis data yang disebut DataBase Management System (DBMS), semua permintaan pemakai untuk mengakses database ditangani oleh DBMS.

    2.2.1 Perlunya Database

    Data secara umum dapat dikatakan sebagai segala sesuatu yang dapat dikumpulkan. Tentu saja hal ini akan membuat segala sesuatu di dunia ini menjadi data, dan masing masing dapat dikumpulkan menurut jenisnya. Segala bentuk catatan mengenai data-data tersebut sebenarnya dapat dianggap sebagai database (tempat kumpulan data-data). Biasanya catatan dari data-data tersebut dilakukan dengan relatif sederhana dan dilakukan dengan cara manual (dicatat di atas lembaran-lembaran kertas, atau paling tidak diketik menggunakan program aplikasi tertentu). Setelah data-data tersebut dikumpulkan, biasanya diperlukan untuk pembuatan laporan, pengambilan keputusan atau segala sesuatu bentuk pengolahan yang berhubungan dengan data tersebut. Jika data-data tersebut tercatat secara manual, maka segala bentuk pengolahan juga dilakukan secara manual (disusun, dihitung atau dibuat laporannya secara manual). Cara ini tentu saja membutuhkan ekstra tenaga dan waktu. Dan lebih sering lagi, diperlukan pengumpulan data-data yang sejenis secara berkali-kali dan dilakukan juga pengolahan dan pembuatan laporan secara berkali-kali pula. Bisa dibayangkan ini merupakan pekerjaan yang sangat membosankan. Dari kenyataan tersebut, akan lebih mudah jika dibuat suatu sistem yang digunakan untuk menyimpan data-data tersebut secara lebih terorganisasi, dan dengan bantuan program-program aplikasi tertentu, data-data tersebut dapat diolah dan dibuat laporannya secara lebih cepat dan lebih mudah. Hal inilah yang menjadikan perlunya dibuat sistem database. 2.2.2 Beberapa Jenis Database

    Meskipun sebenarnya tujuan dari database tersebut sama, yaitu lebih mempermudah dalam pengolahan data, namun caranya ada berbagai macam. Macam dari database tersebut dapat dilihat dari bentuk konfigurasi sistemnya atau dari bentuk/isi dari database tersebut.

  • BAB II TEORI PENUNJANG

    9

    Ada beberapa jenis dari database, mulai dari yang menggunakan text biasa, menggunakan exel, lotus, foxpro, dbase, paradoc, access, oracle, SQL dan banyak lagi. Masing-masing dapat berbeda dari sisi format datanya, fasilitas yang disediakan dan teknik pengolah databasenya (database engine ) 2.2.3 Bagaimana sebuah data terorganisasi

    Sebuah database relational mempunyai banyak tabel yang dapat digunakan sendirian atau digabung dengan beberapa kolom antar tabel. Dengan Oracle9i, memerlukan kolom tersebut untuk membangun hubungan dengan tabel yang lain yang mengandung nilai yang sama. Hubungan ini dikenal dengan referential integrity. Menggunakan contoh dari karyawan, setiap karyawan dari perusahaan ada dalam tiap departemen yang berbeda. Karena setiap departemen mempunyai banyak karyawan, sangat berlebihan jika mempunyai informasi departemen yang disimpan dalam tiap baris dalam tabel karyawan. Sebagai gantinya, setiap baris pada tabel karyawan mempunyai kolom yang menunjuk pada tabel departemen. Hal ini memungkinkan anda untuk menggabung tabel karyawan dengan tabel departemen dan melihat departemen mana yang menunjuk pada karyawan.

    Identifikasi ini dinamakan key field. Dalam tabel karyawan, field departemen dinamakan foreign key, karena menunjuk pada baris yang berbeda tabel ( foreign ). Dalam tabel departemen, fieldnya direferensikan oleh sebuah foreign key dalam tabel karyawan sebagai primary key, atau kadang sebagai alternate key. Field dari primary key ini harus mempunyai beberapa properties dari tabel departemen. Field tersebut harus unik dan harus selalu mempunyai nilai. Dengan cara ini, setiap baris pada tabel karyawan akan menunjuk pada satu dan hanya satu baris pada tabel departemen. 2.2.4 Keutuhan Data (Data Integrity)

    Akurasi suatu database sangat bergantung pada cara pengumpulan data. Jika data yang dikumpul banyak yang salah, laporan yang dibuat dari data tersebut juga akan banyak yang salah.

    Oleh sebab itu database harus memiliki keutuhan (integrity), yang berarti data harus tepat dan akurat. Contoh dari data yang tidak akurat adalah :

  • BAB II TEORI PENUNJANG

    10

    Data yang dimasukan ke table keliru. Data yang dimasukan terjadi duplikat. Penempatan FOREIGN KEY yang salah. Data dalam table tidak diperbaharui sesuai dengan keadaan.

    Sebagai conttoh jika jabatan seeorang dosen berubah menjadi staf tata usaha, table tersebut harus diperbaharui. Jika tidak, berarti data tersebut tidak akurat. Untuk menjamin keutuhan database, diperlukan peraturan dari

    pemeriksaan yang dalam dunia RDBMS dinamakan constraint(batasan). Umumnya setiap database software memiliki kemampuan untuk menjaga keutuhan database yang dibuat. Jika table yang dibuat tidak tepat, pembuatan table tersebut akan dicegah dengan pesan-pesan kesalahan. 2.2.5 Batasan Integritas

    Batasan integritas didefinisikan sebagai bagian dari definisi tabel pada data dictionary, jadi semua aplikasi yang mengakses tabel tersebut harus mengikuti peraturan berdasarkan batasannya. Ketika anda butuh mengubah aturan tersebut, anda hanya butuh menggantinya sekali saja pada level database dan tidak pada setiap aplikasi yang mengakses tabel tersebut. NOT NULL : Tidak mengijinkan nulls ( nilai yang kosong )

    pada tables column UNIQUE : Tidak mengijinkan menggandakan nilai dan nulls

    pada column atau kumpulan dari column PRIMARY KEY : Tidak mengijinkan nilai ganda dan nulls

    pada column atau kumpulan dari column FOREIGN KEY : Membutuhkan beberapa nilai pada column

    atau kumpulan dari column untuk mencocokkan nilai pada tabel yang berelasi UNIQUE atau PRIMARY KEY. FOREIGN KEY integrity constraints juga mendefinisikan referential integrity actions yang mendikte apa yang Oracle lakukan dengan dependent data jika data tersebut diubah acuannya .

    CHECK : Tidak mengijinkan nilai yang tidak mencukupi ekspresi logika dari constraints

  • BAB II TEORI PENUNJANG

    11

    2.3. Oracle Database 9i

    Oracle Database adalah database pertama yang dirancang untuk enterprise grid computing, sebuah database yang paling flexibel dan hemat biaya dalam mengatur informasi dan aplikasi. Oracle Database tersedia dalam tiga edisi Enterprise, Standart, dan Personal .

    Oracle database memiliki kemampuan dan struktur penyimpanan data yang sangat efektif, efesien dan tangguh sehingga oracle database lebih unggul bila dibandingkan dengan system keluaran database dari perusahaan yang lain.

    Oracle9i sebagai suatu database management system juga memiliki fitur object-ralational (O-RDBMS) sehingga user bias mendefinisikan objek dan cara memanipulasinya dalamdatabase relasional. Ini berarti database oracle dapat menyimpan objek dan metode melalui pemrograman berorientasi objek. Disisi lain berdasarkan namanya Oracle9i ditujukan sebagai server database pada lingkungan internet sehingga berbagai komponen oracle tersedia untuk mendukung operasi di internet. 2.4. Komunikasi dengan RDBMS melalui SQL (Struktured Query

    Languange)

    SQL (Strktured Query Languange) adalah bahasa pemograman yang digunakan untuk akses ke oracle database.

    Dengan menggunakan SQL, user dapat berkomunikasi dengan Oracle server. SQL memiliki keuntungan : efisien, mudah dipelajari dan digunakan, fungsinya lengkap (dengan SQL kita dapat mendefinisikan, mengambil maupun memanipulasi data yang ada di tabel).

    SQL diciptakan oleh perusahaan IBM sekitar than 1970, pada waktu yang bersamaan dengan diperkenalkannya konsep Relational Database. Setelah mengalami banyak perkembangan, pada masa kini SQL sudah merupakan bahasa yang lazim digunakan dalam dunia database.

    Pernyataan (statement) SQL dapat digolongkan atas tiga golongan yaitu: Data Definition Languange (DDL) yang mendefinisikan

    struktur suatu data. Data Manipulation Languange (DML) yang dapat mencari

    (query) dan mengubah (Modify) suatu table.

  • BAB II TEORI PENUNJANG

    12

    Data Control Laguange (DCL) yang mengatur hak hak (privilege) untuk seorang pemakai database. Semua bahasa pemograman mempunyai aturan gramatika.

    Beberapa aturan yang perlu diperhatikan pada saat penulisan bahasa SQL adalah : Semua pernyataan SQL ditutup dengan tanda titik koma (;). Perintah SQL dapat ditulis dalam satu baris atau dipisah pisah

    dalam beberapa baris agar mudah dibaca. SQL tidak membedakan huruf besar atau huruf kecil (not

    casesensitive) untuk penulisan perintah perintah SQL. (seperti CREATE, ALTER, SELECT), nama table, dan nama kolom.

    Isi dari table peka terhadap huruf basar atau huruf kecil (case sensitive), tergantung bagaimana isi table dimasukan. Hal ini penting dalam pembuatan query SQL mencari isi table.

    Pernyataan SQL harus ditulis menerut sintaks tertentu. Pernyataan SQL dapat diberikan baris komentar untuk

    dokumentasi serta menjelaskan maksud pemograman.

    Oracle menggunakan fasilitas SQL*PLUS sebagai implementasi bahasa pemograman SQL yang mendukung bahasa SQL standart, ditambah dengan perintah perintah yang hanya mendukung oleh SQL*PLUS saja. Pernyataan pernyataan SQL akan dieksekusi secara interaktif, artinya jika pernyataan SQL telah selesai dibuat dan diakhiri dengan tanda semi-kolon (;), maka pernyataan tersebut akan dieksekusikan. Hasil eksekusi akan tampil, demikian pula jika terjadi kesalahan pada saat eksekusi, maka akan tampil pesan pesan kesalahan.

    Pernyataan SQL terakhir yang dibuat akan menjadi pernyataan aktif yang disimpan sementara didalam command buffer agar dapat diedit. Untuk itu SQL*PLUS menyediakan sejumlah perintah editing seperti table 2.1 berikut ini :

    Tabel 2.1 Perintah perintah editing

    Perintah Editing Penjelasan A(APPEND) Untuk menambah pernyataan di akhir

    baris yang aktif L(LIST) Untuk menampilkan pernyataan yang

    disimpan dalam command buffer

  • BAB II TEORI PENUNJANG

    13

    N(NUMBER) Menampilkan baris ke_N yang akan diaktifkan untuk siap diedit

    I(INSERT Untuk menyisipkan baris baru setelah baris yang aktif

    D(DELETE) Menghapus baris yang sedang diedit C(CHANGE) Mengubah kata1 menjadi kata2

    Selain perintah peritah editing, tersedia juga sejumlah

    perintah untuk mengeksekusikan, menyimpan atau membuka suatu file SQL seperti tampak pada table 2.2.

    Table 2.2 Perintah untuk mengeksekusi, menyimpan, dan membuka file

    SQL Perintah SQL*PLUS Penjelasan SAVE lokasi\nama file SQL

    Perintah untuk menyimpan pernyataan yang disimpan pada command buffer ke harddisk

    GET lokasi\nama file SQL

    Perintah ini berguna untuk membuka file SQL yang tersimpan pada harddisk.

    R(RUN) atau / Pernyataan ini akan mengeksekusikan pernyataan yang disimpan dalam command buffer atau file yang dibuka dengan perintah GET

    @ Perintah ini akan mengeksekusikan SQL script atau file SQL yang disimpan di harddisk

    SPOOL lokasi\nama spool

    Perintah ini akan menyompan hasil eksekusi sebagai suatu file spool yang telah ditentukan

  • BAB II TEORI PENUNJANG

    14

    2.4.1 Bentuk SQL Secara Umum

    Dasar statement SELECT, adapun cara penulisan dari statement SELECT adalah sebagai berikut :

    SELECT [DISTINCT] {*, colum [alias],} FROM table; Keterangan :

    Select digunakan untuk memilih kolom yang akan ditampilkan. From digunakan untuk memilih tabel asal

    2.4.2 Bentuk SQL query Umum

    Bentuk SQL query umum, adapun cara penulisan dari statement SELECT untuk query secara umum adalah sebagai berikut :

    SELECT [DISTINCT] FROM WHERE

    Keterangan :

    Attribute-list : adalah daftar nama atribut yang berada dalam table-list dan nilainya didapatkan melalui query.

    Table-list : adalah daftar relasi yang memiliki nama (dengan dominant variable pada tiap nama yang diberikan) untuk memproses query.

    Condition : adalah statement pembandingan dalam SQL query yang mengkombinasikan operator perbandingan AND, OR dan NOT.

    Distinct adalah keyword yang bersifat opsional yang mengidikasikan suatu hasil query yang tidak memiliki duplikat. Secara default, didapat duplikasi pada hasil query.

    2.4.3 SQL Fungsi Agregat dan Group Function

    Fungsi agregat adalah fungsi fungsi yang mengambil kumpulan(collection) suatu himpunan data atau beberapa himpunan data dan mengembalikan dalam bentuk nilai tunggal.

  • BAB II TEORI PENUNJANG

    15

    Terdapat 5 fungsi agregasi(agregat) baku yaitu :AVG, COUNT, MAX, MIN, SUM

    Syntax dari group function yaitu :

    SELECT [coloumn,] group_function(coloumn), FROM table [WHERE condition] [GROUP BY coloumn] [ORDER BY coloumn]

    Fungsi AVG dan SUM Fungsi AVG digunakan untuk mencari nilai rata-rata pada suatu kolom data. Sedangkan Fungsi SUM digunakan untuk mencari nilai jumlah total pada suatu kolom Contoh Syntax umum untuk fungsi agregatAVG dan SUM adalah :

    SELECT AVG (salary), MAX (salary), MIN(salary), SUM (salary) FROM employees WHERE job_id like %AMN%; Fungsi MIN dan MAX Fungsi MIN digunakan untuk mencari nilai data paling kecil (minimum) sedangkan Fungsi MAX digunakan untuk mencari nilai data paling besar (Maximum). Contoh Syntax umum untuk fungsi agregat MAX dan MIN adalah :

    SELECT MIN (hire_date), MAX (hire_date), FROM employees; Fungsi Count Fungsi COUNT digunakan untuk mencari jumlah record data row (jumlah baris data yang dihasilkan dari query/banyaknya data). Contoh Syntax umum untuk fungsi agregat COUNT adalah :

    SELECT COUNT(*) FROM employees WHERE department_id = 50;

  • BAB II TEORI PENUNJANG

    16

    2.4.4 Data Definition Language (DDL)

    Digunakan dalam membuat table baru, indeks, mengubah table, menentukan struktur table, dsb. Hasil dari kompilasi perintah DDL berupa kumpulan table yang disimpan dalam file khusus : Kamus Data (Data Dictionary). Data dictionary ini akan selalu diakses dalam suatu operasi database sebelumnya suatu file data yang sesungguhnya diakses. Perintahperintah SQL yang termasuk DDL antara lain adalah :

    CREATE Table Untuk membuat skema table baru sekaligus mendefinisikan relasinya, dapat digunakan perintah SQL berikut :

    CREATE TABLE [schema, ] table (column datatype [default expr] [,.....]);

    Aturan yang harus dispesifikasikan :

    o Nama table o Nama kolom, kolom tipe data dan ukurankolom

    ALTER Table Alter table digunakan untuk: o Menambah kolom baru o Memodifikasi kolom yang sudah ada o Mendefinisikan nilai default untuk kolom baru o Drop kolom

    Adapun perintah SQL untuk mendefinisikannya adalah sebagai berikut:

    ALTER TABLE table ADD (column datatype [DEFAULT expr]

    [, column datatype]..);

  • BAB II TEORI PENUNJANG

    17

    ALTER TABLE table MODIFY (column datatype [DEFAULT expr]

    [, column datatype]..);

    ALTER TABLE table DROP (column);

    2.4.5 DML (Data Manipulation Language)

    DML adalah Operasi dalam SQL yang sering digunakan dalam manipulasi data. Statement DML sering dieksekusi saat melakukan operasi : add/ insert, update, dan delete data dari database. Suatu trnsaksi terdiri atas kumpulan statement DML yang membentuk suatu unit logic kerja.

    Yang perlu diperhatikan dalam operasi DML baik insert, Update maupun Delete, adalah kondisi constraint dari table. Jika terdapat constraint antar table (adanya Primary Key dan Foreign Key atau parent dan Child), missal saat delete data, maka akan terdapat pesan error. Adapun perintah untuk mendefinisikan syntak pada operasi DML adalah :

    Syntax Statement Insert

    INSERT INTO table [(column [, column.])] VALUES (values [, values]); o Saat insert baris/row baru, mengandung nilai nilai untuk

    tiap kolom o Urutan nilai yang dimasukan harus sesuai dengan urutan

    kolom table dan harus sesuai dengan tipe datanya. o Masukan untuk tiap nilai bertipe character dan date

    didalam tanda petik satu (single quotation marks) (.).

  • BAB II TEORI PENUNJANG

    18

    Syntax Statement Update Modifikasi data row yang telah ada dengan statement Update seperti perintah dibawah ini :

    UPDATE table SET column = values [, column = value,]

    [WHERE condition]; Jika ingin meng-update pada spesifik row,maka klausa WHERE harus ikut sertakan sebagai filter/pembatas contoh :

    UPDATE employes

    SET department_id = 70 WHERE employee_id = 113;

    Syntax Statement Delete Untuk menghapus data row yang ada dalam table kita dapat menggunakn statement DELETE

    DELETE [FROM] table [WHERE condition ]; Jika ingin men-delete pada spesifik row, maka klausa WHERE harus diikutsertakan sebagai filter/pembatas.

    DELETE FROM departments WHERE department_name = Finance ;

    2.5. PHP (Hypertext prosesor)

    PHP (Hypertext Preprocessor) adalah bahasa pemprograman aplikasi web dinamis yang bekerja pada sisi server dan memungkinkan interaksi dengan berbagai tipe RDBMS (Rational Database Management System) seperti Oracle.

    Dengan dukungan system terbuka yang sangat baik menjadikan PHP sebagai salah satu bahasa pemograman web yang paling popular dan mendukung kemampuan cross-platform, diantaranya adalah mampu beroperasi pada lingkungan system Unix, Linux, Windows, dll.

  • BAB II TEORI PENUNJANG

    19

    2.5.1 Dasar pemograman PHP

    Salah satu kelebihan dari PHP adalah mampu berkomunikasi dengan berbagai database yang terkenal. Dengan demikian, menampilkan data yang bersifat dinamis, yang diambil dari database, merupakan hal yang mudah untuk di implementasikan. Itulah sebabnya sering dikatakan bahwa PHP sangat cocok untuk membangun halaman-halaman web dinamis.

    Pada saat ini PHP sudah dapat berkomunikasi dengan berbagai database meskipun dengan kelengkapan yang berbed-beda. Beberapa di antaranya adalah :

    dBASE (dBASE III+, Visual dBASE, Visual Fox Pro, dan semacamnya).

    DBM. FilePro (Personix, inc). Informix. Ingres. InterBase. Microsfost Acces. MSQL. MYSQL. Oracle. Postgre SQL. Sybase.

    2.5.2 Keunggulan PHP

    PHP membuat proses pengembangan aplikasi menjadi mudah karena kelebihannya, beberapa kelebihan PHP dibandingkan dengan bahasa pemograman yang lainnya adalah sebagai berikut (Teguh, 2001).

    1. PHP merupakan software yang open source yang dapat didownload secara gratis dari situs resminya.

    2. Script ( kode program ) terintegrasi dengan file HTML, sehingga developer bisa berkonsentrasi langsung pada penampilan dokumen webnya.

    3. Tidak ada proses compiling dan linking. 4. Berorientasi objek ( Object Orientied ).

  • BAB II TEORI PENUNJANG

    20

    5. Integrasi yang sangat luas ke berbagai server database dan menulis web yang terhubung ke database menjadi sangat sederhana. Database yang didukung oleh PHP : Oracle, Sybase, mSQL, MySQL, Solid, ODBC, PostgreSQL, Adabas D, FilePro, Velocis, Informix, dBase, UNIX dbm.

    6. PHP dapat berjalan di berbagai sistem operasi seperti windows 98/NT, UNIX/LINUX, solaris maupun macintosh.

    7. Software ini juga dapat berjalan pada web server seperti PWS (Personal Web Server), Apache, IIS, AOLServer, fhttpd, phttpd dan sebagainya. PHP juga merupakan bahasa pemograman yang dapat kita kembangkan sendiri seperti menambah fungsi-fungsi baru.

    8. Keunggulan lainnya dari PHP adalah mendukung komunikasi dengan layanan seperti protocol IMAP, SNMP, NNTP, POP3 bahkan HTTP.

    9. Tingkat keamanan yang cukup tinggi. 10. Waktu eksekusi yang lebih cepat dibandingkan dengan bahasa

    pemograman web lainnya yang berorientasi pada server-side scripting

    2.5.3 Prinsip Kerja Pengaksesan Berkas PHP

    Pengaksesan berkas PHP dimulai dengan permintaan (request) pengguna terhadap berkas PHP melalui protocol HTTP. Permintaan dikirimkan ke web server. Setelah menerima permintaan (request) dari pengguna, web server akan mengambil berkas PHP dan akan diproses (interpret) oleh PHP interpretor. PHP interpretor akan melakukan pemprosesan kodekode PHP dan kemudian membentuk blok blok kode HTML. Kode HTML yang terbentuk selanjutnya dikirim kembali ke web broser sehingga dapat diproses. Hasil proses berupa halaman web yang diminta oleh pengguna. Prinsip kerja pengaksesan berkas PHP dapat dilihat pada gambar 2.1

  • BAB II TEORI PENUNJANG

    21

    Gambar 2.1 Prinsip kerja pengaksesan berkas PHP 2.5.4 Pemograman PHP untuk mengakses Oracle

    Aplikasi yang dibuat menggunakankan PHP dapat berhubungan

    atau membuat koneksi dengan basis data oracle melalui ekstensi PHP untuk basis data oracle. Berikut ini adalah beberapa Syntax penulisan kode yang disediakan PHP yang sering digunakan untuk mengakses basis data Oracle ocilogon(), digunakan untuk melakukan koneksi ke server

    oracle

    ocilogon (string username, string password [, string db])

    Keterangan : String username : Menyatakan nama user dalam database oracle (format string). String Password : Menyatakan password dari nama user database tersebut(format string)

    Internet

    Client

    Berkas PHP

    PHP interpreto

    r

    3. Memproses berks PHP dan membentuk kode HTML

    1. Permintaan halaman web (berkas PHP)

    2. Permintaan disampaikan ke web server

    4. kode HTML dikirimkan ke pemakai via internet

    5. Kode HTML disampaikan ke pengguna

    Web Server

  • BAB II TEORI PENUNJANG

    22

    String db : Menyatakan nama konfigurasi (net - Service name) untuk koneksi kedatabase oracle.

    Contoh :

    Hasil : Bila koneksi berhasi maka akan muncul : Koneksi Dengan Database Oracle Sukses Bila koneksi gagal maka akan muncul :

    Gagal terkoneksi dengan database oracle

    ocilogoff(), digunakan untuk melakukan penutupan koneksi kedatabase oracle.

    Ocilogoff (Pengenal Koneksi)

    Keterangan : Pengenal Hubungan : Menyatakan pengenal yang diperoleh dari pemanggilan fungsi ocilogon, conttoh pengenal koneksi $con=ocilogon(scott,tiger,orcl); maka pengenal koneksinya adalah $con. Contoh :

  • BAB II TEORI PENUNJANG

    23

    Ociparse(), digunakan untuk menjalankan perintah SQL

    (Query).

    Ociparse (Pengenal Koneksi, string query)

    Keterangan : String Query : Menyatakan perintah SQL (format string), yaitu perintah SQL (query) yang berkaitan dengan DML (data manipulation language) dan DDL (data definition language). Contoh :

    Ociexecute(), digunakan untuk mengeksekusi statemen atau

    query yang telah disiapkan oleh fungsi ociparse().

    Ociexecute(Pengenal perintah[int mode])

  • BAB II TEORI PENUNJANG

    24

    Keterangan :

    Pengenal Perintah : Menyatakan pengenal yang diperoleh dari pemanggilan fungsi ociparse, contoh pengenal perintah $sql=ociparse($con,select*from karyawan) maka pengenal perintahnya adalah $sql. Mode : Menyatakan perintah, apakah perintah query akan langsung di commit secara otomatis atau manual. Bila tidak diisi, menyatakan bahwa perintah query yang diberikan akan dicommit secara otomatis. Bila diisi dengan OCI_DEFAULT maka perintah query harus dicommit secara manual.

    Contoh :

    Ocifetch(), digunakan untuk mendapatkan baris berikutnya dari statement SELECT kedalam result-buffer internal. Fungsi ocifech merupakan perintah mengambil hasil qury dalam hal ini khusus untuk perintah select, metode pengambilannya secara baris perbaris, atau recod per record.

    Ocifecth (Pengenal perintah)

  • BAB II TEORI PENUNJANG

    25

    Contoh :

    Ociresult(), digunakan untuk menampilkan nilai field hasil query (select query)

    Ocifecth (Pengenal perintah, kolom)

    Keterangan : kolom : Dapat berisi nomor atau nama kolom/ field dari table yang ditunjuk.

    Contoh :

  • BAB II TEORI PENUNJANG

    26

    2.6. Peraturan Pemerintah No. 21 Menegenai Pajak Penghasilan PPh pasal 21/26

    Pajak penghasilan adalah pajak atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan dengan nama dan bentuk apapun yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi dalam negeri.

    Pajak Penghasilan Pasal 26 adalah pajak penghasilan atas deviden, bunga termasuk premium, diskonto, premi swap dan imbalan sehubungan dengan jaminan pengembalian utang, royalty, sewa, dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta, imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan dan kegiatan, hadiah dan penghargaan, pension dan pembayaran berkala lainnya yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Luar negeri selain bentuk usaha tetap di Indonesia.

    2.6.1 Penghasilan Yang dipotong PPh 21/26 1) Penghasilan yang diterima oleh pejabat negara, Pegawai Negeri

    sipil (PNS ) dan Anggota Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) dan para Pensiunan yang dibebankan kepada Keuangan Negara/Daerah (APBN/APBD)

    a. Penghasilan yang diterima berupa : Gaji dan tunjangan tunjangan lain yang sifatnya tetap dan

    terkait dengan gaji yang diterima oleh Pegawai negeri Sipil dan Anggota Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.

    Gaji kehormatan dan tunjangan-tunjangan lain yang terkait atau imbalan tetap sejenisnya yang diterima Pejabat Negara.

    Uang pensiun dan tunjangan-tunjangan lain yang sifatnya tetap dan terkait dengan uang pension yang diterima oleh pensiunan termasuk janda atau duda dan/atau anak-anaknya, yang dibebankan kepada keuangan Negera atau Keuangan Daerah (APBN/APBD).

    b. Penghasilan yang berupa honorarium, uang sidang, uang hadir, uang lembur, imbalan prestasi kerja dan imbalan lain dengan nama apapun yang dibebankan kepada keuangan Negara atau Keuangan Daerah (APBN/APBD). Pengecualian :

  • BAB II TEORI PENUNJANG

    27

    Apabila penghasilan tersebut dibayarkan kepada : Pegawai Negeri Sipil golongan IId kebawah; dan Anggota ABRI berpangkat Pembantu Letnan Satu

    kebawah. 2) Penghasilan yang diterima oleh Penerima Penghasilan selain

    Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, Anggota ABRI Dan para Pensiunan yang dibebankan kepada Keuangan Negara/Daerah, antara lain berupa : Upah harian, upah mingguan, upah satuan, uang saku

    harian dan upah borongan. Honorarium, uang saku, hadiah, penghargaan, komisi,

    beasiswa; serta pembayaran lain sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan.

    2.6.2 Pengurangan yang Diperbolehkan

    1) Atas penghasilan Yang dibayarkan kepada Pejabat Negara, Pegawai

    Negeri Sipil, Anggota ABRI Dan Para Pensiunan a. Untuk menentukan penghasilan netto Pejabat Negara, Pegawai

    Negeri Sipil dan Anggota ABRI, Penghasilan bruto dikurangi: Biaya Jabatan sebesar 5% dari penghasilan bruto setinggi-

    tingginya Rp 1.296.000,00 setahun atau Rp 108.000,00 sebulan;

    Iuran Pensiun b. Untuk menentukan penghasilan netto Penerima Pensiun :

    Penghasilan bruto dikurangi Biaya pension sebesar 5% dari penghasilan bruto berupa uang pensiun setinggi-tingginya Rp 432.000,00 setahun atau 36.000,00 sebulan.

    c. Untuk menentukan Penghasilan Kena Pajak Penghasilan neto dikurangi dengan Penghasilan Tidak Kena Pjak (PTKP).

    2) Penghasilan Tidak Kena Pajak

    Table 2.3 Tabel referensi untuk Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP Setahun Sebulan

    Untuk diri sendiri Rp 13.200.000,00 Rp 1.100.000,00

    Tambahan untuk pegawai Rp 1.200.000,00 Rp 100.000,00

  • BAB II TEORI PENUNJANG

    28

    yang kawin

    Tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya paling banyak 3 (tiga)

    Rp 1.200.000,00 Rp 100.000,00

    PTKP Karyawati Untuk karyawati status kawin : Pengurangan Penghasilan Tidak Kena Pajak hanya untuk

    dirinya sendiri Rp 12.000.000,00 Untuk karyawati status tidak kawin: Pengurangan PTKP untuk dirinya sendiri ditambah PTKP

    untuk keluarga yang menjadi tanggungannya paling banyak 3 (tiga) orang.

    Untuk karyawati status kawin tetapi suaminya tidak menerima atau memperoleh penghasilan :

    Pengurangan PTKP untuk dirinya sendiri ditambah PTKP sebesar Rp 1.200.000,00 setahun atau Rp 100.000,00 sebulan dan ditambah PTKP tanggungan keluarga paling banyak 3(tiga) orang, dengan syarat menunjukan keterangan tertulis dari pemerintah daerah setempat serendah-rendahnya kecamatan, bahwa suaminya tidak menerima atau memperoleh penghasilan.

    3) Pengurang yang diperbolehkan Atas Penghasilan Yang dibayarkan

    kepada Penerima penghasilan Selain Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, Anggota ABRI dan Para Pensiunan yang dibebankan kepada Keuangan Negara/Daerah (APBN/APBD), berupa: Upah harian, upah mingguan, upah satuan, upah

    borongan,uang saku harian adalah penghasilan Bruto harian dikurangi Rp 1/10 UMP/UMK, sepanjang jumlah yang diterimanya dalam satu bulan takwim tidak melebihi UMP/UMK dan tidak dibayarkan secara bulanan. Apabila penghasilan bruto dalam satu bulan takwim melebihi

  • BAB II TEORI PENUNJANG

    29

    UMP/UMK atau dibayarkan secara bulanan, maka pengurangannya adalah PTKP sebenarnya dari penerima penghasilan, yaitu:

    PTKP Harian = PTKP sebenarnya / 360

    Honorarium, uang sku, hadiah atau penghargaan dengan

    nama dan dalam bentuk apapun, komisi, beasiwa, dan pembayaran lain dengan nama apapun sebagai imbalan atas jasa atau kegiatan yang jumlahnya dihitung tidak atas dasar banyaknya hari yang diperlukan untuk menyelesaikan jasa atau kegiatan yang diberikan, tidak ada pengurangan.

    Untuk penghasilan WP Luar negeri tidak ada pengurangan. 2.6.3 Tarif dan cara Penghitungan Pemotongan PPh 21/26

    1) Tarif

    a. Tarif berdasarkan pasal 17 Undang-Undang Nomor 7 Tahun

    1983 tentang PPh sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-undang nomor 17 tahun 2000

    Table 2.4 Tabel referensi untuk Penghasilan Kena Pajak

    Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak S/d Rp 25 juta

    Diatas Rp 25 juta s/d Rp 50 juta Diatas Rp 50 juta s/d Rp 100 juta Diatas Rp 100 juta s/d Rp 200 juta

    Diatas Rp 200 juta

    5% 10% 15% 20% 25%

    b. Tarif berdasarkan keputusan Direktur Jendral Pajak nomor

    KEP-545/PI/2000 sebesar : 15% diterapkan atas perkiraan penghasilan neto yang

    dibayarkan atas terutang kepada tenaga ahli. Perkiraan penghasilan netonya berdasarkan pasal 9 ayat(8) ditentukan 50% sehingga tarif efektifnya adalah 7,5% dari

  • BAB II TEORI PENUNJANG

    30

    jumlah bruto yang dibayarkan atau terutang oleh pemberi penghasilan.

    5% diterapkan atas upah harian, upah mingguan, upah satuan, upah borongan, dan uang saku harian yang jumlahnya melebihi 1/10 UMP/UMK sehari tetapi tidak melebihi UMP/UMK dalam satu bulan takwim dan/atau tidak dibayarkan secara bulanan;

    15% bersifat final diterapkan atas penghasilan yang dibayarkan berupa honorarium dan imbalan lain dengan nama apapun yang diterima oleh Pejabat Negara , PNS, anggota TNI/POLRI yang sumber dananya berasal dari keuangan Negara atau Keuangan Daerah, kecuali yang dibayarkan kepada PNS gol II/d kebawah dan anggota TNI/POLRI berpangkat Pembantu Letnan Satu ke bawah atau Ajun Inspektur Tingkat satu ke bawah.

    2) Cara Perhitungan

    Pengenaan PPh pasal 21 bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, Anggota ABRI dan para Pensiunan termasuk janda/duda dan atau anak-anaknya yang dibebankan kepada keuangan Negara/Daerah (APBN/APBD).

    a. Atas penghasilan yang dibayarkan berupa : Gaji Kehormatan; Gaji atau uang pensiun, dan Tunjangan yang terkait dengan gaji kehormatan, gaji atau

    uang pensiun yang dibebankan kepada keuangan Negara Daerah; PPh Pasal 21 nya dihitung dengan cara berikut ini: Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil dan

    Anggota ABRI, tarif pasal 17 x Penghasilan Kena Pajak (PKP)

    Penghasilan Kena Pajak = (Penghasilan bruto Biaya Jabatan Iuran pensiun -

    PTKP)

  • BAB II TEORI PENUNJANG

    31

    Bagi penerima Pensiun Bulanan tarif pasal 17 x Penghasilan Kena Pajak (PKP)

    Penghasilan Kena Pajak = (Penghasilan

    bruto Biaya Pensiun PTKP)

    b. Atas Penghasilan yang dibayarkan berupa : Honorarium; Uang Hadir; Uang Lembur; Imbalan Prestasi Kerja dan Imbalan lain dengan nama apapun juga Yang dibebankan kepada keuangan Negara/Daerah, pengenaan PPh pasal 21-nya dipotong sebesar 15% x jumlah bruto penghasilan tersebut dan bersifat final.

    Contoh :

    PPh pasal 21 : Rp 1.000.000,00 x 15% = Rp 150.000,00 (Bersifat final).

  • BAB II TEORI PENUNJANG

    32

    ---Halaman sengaja dikosongkan---

  • BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI

    33

    BAB III

    PERANCANGAN SISTEM

    Pada bab perencangan system ini berisi penjelasan mengenai

    perencanaan serta realisasi pembuatan program dan database yang digunakan. Dibagi mejadi 3 tahapan. Tahap-tahap perancangannya adalah:

    Cara Kerja Sistem. Perhitungan Pajak yang akan diterapkan berdasarkan PPh 21 Desain User Interface

    3.1 Cara Kerja Sistem Pada perencanaan Sistem kerja Penggajian Karyawan dapat dibagi menjadi tahapan berikut ini yaitu : Sistem Kerja Aplikasi Secara Umum Diagram Blok Sistem Perancangan DFD Pembuatan Tabel Rasional Pembuatan Database Pembuatan Sitemap 3.1.1 Sistem Kerja Aplikasi Secara Umum

    Pada Sistem kerja pada Sistem Informasi Penggajian Karyawan berdasarkan studi kasus di Politeknik X adalah : Sistem penggajian karyawan ini berorientasi pada pembiayaan

    yang bersumber pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan pembiayaan yang bersumber pada Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

    Setiap karyawan berhak untuk mendapatkan gaji dan tunjangan dari pembiayaan baik yang bersumber pada APBN maupun yang bersumber pada PNBP.

  • BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI 34

    Setiap gaji maupun tunjangan penghasilan yang diterima oleh setiap karyawan akan dikenakan pemotongan pajak sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Mengenai Pajak Penghasilan.

    Pada penghasilan yang berasal dari PNBP dibagi menjadi 2 yaitu penghasilan rutin dan penghasilan yang berdasarkan event-event yang terjadi. Event adalah merupakan penghasilan-penghasilan yang diterima karyawan berdasarkan suatu kegiatan yang dilakukan selain dari penerimaan rutin dari penghasilan yang bersumber dari PNBP.

    Event-event yang diambil adalah event satuan, event absen dan event tim. Event satuan , event ini mengacu bahwa semua orang

    mempunyai honorarium yang sama dimana setiap karyawan yang bergolongan III dan IV akan dikenakan potongan pajak sebesar 15 %.

    Event tim, Event ini mengacu bahwa satu orang memiliki satu jabatan,dan memiliki satu honorarium sendiri. Dimana setiap karyawan yang bergolongan III dan IV akan dikenakan potongan pajak sebesar 15 %.

    Event Absent, Event ini mengacu pada jumlah kehadiran (absensi) karyawan, Dimana setiap karyawan yang bergolongan III dan IV akan dikenakan potongan pajak sebesar 15 %.

    Setiap Pemotongan Pajak yang diterapkan disesuaikan dari sumber pembiayaan berasal, yaitu : Pada Pembiayaan yang berasal dari APBN dikenakan

    Pemotongan Pajak sebesar PKP yang telah ditentukan, berdasarkan besar penghasilan yang diterima tiap karyawan.

    Pada Pembiayaan yang berasal dari PNBP dikenakan Pemotongan pajak sebesar 15% dari tiap-tiap penghasilan yang diterima dan pemotongan ini meliputi : Untuk Penghasilan berupa Gaji (Gaji_pokok, Tunjangan beras, Tunjangan Umum), uang makan, Kehadiran, kinerja dan event-event yang terjadi dilingkungan kerja.Dan hanya berlaku pada semua pegawai yang memiliki golongan III dan golongan IV.

    Bagi Karyawan, Besarnya potongan pajak yang dikenakan pada tiap penghasilan yang diterima tiap karyawan dapat dilihat, ini memberikan transparansi mengenai pemotongan pajak.

  • BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI 35

    Sistem ini mempermudah dalam mengetahui seberapa besar pajak yang akan dibayarkan : Bagi Karyawan, berguna untuk mengetahui Besarnya pajak

    yang dikeluarkan oleh karyawan dalam satu bulan untuk jumlah penghasilan yang diterima.

    Bagi Institusi, berguna untuk mengetahui Besarnya pajak yang akan dibayarkan dalam setiap bulan untuk semua penghasilan yang diterima oleh seluruh karyawan.

    Bagi institusi, berguna untuk mengetahui Besarnya pajak yang akan dibayarkan dalam satu tahun yang harus dikeluarkan oleh pihak institusi dari semua penghasilan seluruh karyawan.

    Dalam mengakses sistem aplikasi ini, hak akses dibatasi yaitu : tiap karyawan hanya dapat mengakses penghasilannya

    sendiri-sendiri. untuk pihak administrator diberi hak untuk mengedit,

    mengentry dan menghapus, dan melihat data. Sedangkan untuk pihak pimpinan diberi hak istimewa

    dibandingkan dengan pihak administrator selain mengedit data, mengentry data, menghapus data dan melihat data yaitu hak untuk penandatanganan persetujuan kebijaksanaan dalam pembayaran.

    Aplikasi sistem ini dibuat dengan berbasis web. 3.1.2 Diagram Blok Sistem

    Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

    Perhitungan dan Pemotongan PPh

    Data Kepegawaian Keuangan

    Arsip Data Keuangan

    Informasi Gaji Karyawan

  • BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI 36

    Secara garis besar blok diagram di atas merupakan acuan untuk perancangan proses. Langkah dalam perencanaan proses seperti dalam blok diagram adalah sebagai berikut: Sistem informasi penggajian Karyawan ini dibuat berdasarkan

    data-data yang terdapat pada arsip data kepegawaian. Data tersebut akan diambil oleh pihak keuangan sebagai tabel-tabel penunjang.

    Pada bagian keuangan data dari arsip kepegawaian akan diolah kembali dengan data-data yang ada dibagian keuangan. Sehingga hasil olahan dari bagian keuangan akan dimasukan ke Arsip Data olahan Penghasilan Karyawan.

    Arsip Data olahan penghasilan Karyawan ini berisi data sistem penggajian yang berlaku dan macam-macam kebijaksanaan yang akan diterapkan untuk sistem penggajian. Arsip data penghasilan karyawan adalah merupakan referensi dalam perhitungan gaji karyawan dan penerapan pemotongan PPh pada penghasilan yang akan diterima karyawan.

    Aplkasi ini dibuat dengan berbasis web sehingga Dari hasil perhitungan dan penerapan pemotongan PPh pada penghasilan karyawan dapat diakses pada komputer dimanapun juga.

    3.1.3 Perancangan DFD

    DFD dibangun berdasakan proses yang akan dibuat, yang melibatkan Keuangan / admin dan Karyawan seperti yang terlihat pada gambar 3.2 berikut ini.

    Gambar 3.2 Level 0 Proses Penggajian Karyawan

    Aplikasi System informasi penggajian diatas menunjukkan

    bahwa aplikasi dapat melakukan proses apabila mendapatkan data

    Keuangan 1

    Aplikasi system

    informasi penggajian

    Karyawan

    Data Penghasilan Gaji

  • BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI 37

    masukan dari pihak keuangan / Admin dan hasilnya dapat diperoleh Karyawan. Dapat ditunjukan pada gambar 3.3 berikut :

    Gambar 3.3 Level 1 Proses Penggajian Karyawan

    3.1.4 Pembuatan Relational Tabel

    Pada pembuatan rational tabel dibagi menjadi 3 tahapan yaitu : Tabel pegawai akan menjadi referensi dalam pembuatan tabel-

    tabel yang berhubungan dengan aplikasi APBN dan PNBP Tahapan pembuatan tabel rasional untuk tabel master pegawai yang mengacu pada tabel-tabel master, Antara lain tabel Staff, tabel Jurusan, tabel Jabatan_Struktural, tabel Jabatan_Fungsional, tabel status_kawin, tabel status_pegawai, tabel status_karyawan, dan tabel jabatan_tugas_tambahan.

  • BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI 38

    Hubungan antara tabel-tabel tersebut dapat dilihat pada gambar 3.4.

    Untuk menggambarkan tabel rasional untuk aplikasi PNBP dapat kita lihat pada gambar 3.5. Pada gambar ini menunjukan bahwa pada tabel keu_pnbp_new akan mengambil data-data yang diperlukan pada tabel pegawai. Tabel keu_pnbp_new dibuat sebagai penampung dari beberapa tabel tabel yang berhubungan dengan PNBP dan berfungsi sebagai otomatisasi program aplikasi yang akan dibuat.

    Untuk menggambarkan tabel rasional untuk aplikasi APBN

    dapat kita lihat pada gambar 3.6. Pada gambar ini menunjukan bahwa pada tabel keu_apbn akan merupakan penampung untuk field apa saja yang diperlukan dari tabel karyawan untuk membuat sebuah aplikasi APBN dan berfungsi sebagai otomatisasi program aplikasi yang dibuat.

    Untuk tabel rasional yang ditunjukan pada gambar 3.7

    menggambarkan contoh event event yang terjadi pada aplikasi keuangan yang bersumber pada PNBP.

  • BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI 39

    Gambar 3.4 Tabel Rasional untuk menangani Data Karyawan

  • BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI 40

    Gambar 3.5 Tabel Rasional Untuk Otomatisasi Aplikasi PNBP

  • BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI 41

    Gambar 3.6 Tabel Rasional Otomatisasi APBN

  • BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI 42

    Gambar 3.7 Tabel Rasional Untuk Event Satuan

    Gambar 3.8 Tabel Rasional Untuk Event Tim

    Gambar 3.9 Tabel Rasional Event Absen

  • BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI 43

    3.1.5 Pembuatan Database Dalam pembuatan table memiliki struktur sebagai berikut : 1) keu_pokok_pns

    Tabel 3.1 Tabel Master Untuk Gaji Pokok Name Null? Type

    NOMOR NOT NULL NUMBER(10) MASAKERJA NUMBER(2) GOLONGAN VARCHAR2(3) A NUMBER(12) B NUMBER(12) C NUMBER(12) D NUMBER(12) E NUMBER(12) SURAT NUMBER(10) ENTRY_BY NUMBER(10) 2) Jurusan Tabel 3.2 Tabel Master Untuk Jurusan

    Name Null? Type NOMOR NOT NULL NUMBER(2) JURUSAN NOT NULL VARCHAR2(20) KAJUR NUMBER(8) SEKJUR NUMBER(8) ALIAS VARCHAR2(10)

  • BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI 44

    3) Staff Tabel 3.3 Tabel Master Untuk Staff

    Name Null? Type NOMOR NOT NULL NUMBER(2) STAFF NOT NULL VARCHAR2(20) 4) jabatan_tugas_tambahan

    Tabel 3.4 Tabel Master Untuk Jabatan_tugas_tambahan Name Null? Type

    NOMOR NOT NULL NUMBER(10) JABATAN VARCHAR2(50) GAJI NUMBER(10) NOMOR_SK VARCHAR2(10) STATUS VARCHAR2(3) 5) jabatan_struktural Tabel 3.5 Tabel Master Untuk Tunjangan Jabatan(Kabag dan Kasubag)

    Name Null? Type NOMOR NOT NULL NUMBER(10) JABATAN VARCHAR2(50) GAJI NUMBER(10) NOMOR_SK VARCHAR2(10) STATUS VARCHAR2(3)

  • BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI 45

    6) Jabatan_fungsional

    Tabel 3.6 Tabel Master Untuk Tunjangan Fungsional Name Null? Type

    NOMOR NOT NULL NUMBER(10) JABATAN VARCHAR2(50) GAJI NUMBER(10) NOMOR_SK VARCHAR2(10) STATUS VARCHAR2(3) 7) status_kawin

    Tabel 3.7 Tabel Master Untuk Status Name Null? Type

    NOMOR NOT NULL NUMBER(2) STATUS VARCHAR2(50) 8) status_karyawan

    Tabel 3.8 Tabel Master Untuk Status_karyawan Name Null? Type

    NOMOR NOT NULL NUMBER(2) STATUS VARCHAR2(50) 9) status_pegawai

    Tabel 3.9 Tabel Master Untuk Status_Pegawai Name Null? Type

    NOMOR NOT NULL NUMBER(2) STATUS VARCHAR2(50)

  • BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI 46

    10) Pegawai

    Tabel 3.10 Tabel Master Untuk Pegawai Name Null? Type

    NOMOR NOT NULL NUMBER(8) NIP NOT NULL VARCHAR2(10) NOID NOT NULL VARCHAR2(15) NAMA NOT NULL VARCHAR2(40) STAFF NOT NULL NUMBER(2) JURUSAN NUMBER(2) HOMEPAGE VARCHAR2(50) PASSWORD VARCHAR2(40) HAK NUMBER(10) USERNAME VARCHAR2(20) JABATAN NUMBER(10) SEX CHAR(1) AGAMA NUMBER(2) EMAIL VARCHAR2(50) ALAMAT VARCHAR2(100) NOTELP VARCHAR2(15) GOLAWAL VARCHAR2(5) GOLAKHIR VARCHAR2(5) TMTCPNS DATE TMTPNS DATE TMTFUNGSIONAL DATE TMTAKHIR DATE FUNGSIONAL VARCHAR2(50) KARPEG VARCHAR2(30) MASAKERJA_TAHUN NUMBER(4)

  • BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI 47

    PENDIDIKAN VARCHAR2(15) RUANG NUMBER(4) KETERANGAN VARCHAR2(100) TMPLAHIR VARCHAR2(20) TGLLAHIR DATE SHIFT CHAR(1) HP VARCHAR2(15) GOLDARAH VARCHAR2(5) GELAR_DPN VARCHAR2(10) GELAR_BLK VARCHAR2(10) KREDIT NUMBER(10) KUMA NUMBER(10) KUMB NUMBER(10) KUMC NUMBER(10) KUMD NUMBER(10) RAPAT CHAR(1) STATUS_KAWIN CHAR(1) KELURAHAN VARCHAR2(20) KECAMATAN VARCHAR2(20) KOTA VARCHAR2(20) PROPINSI VARCHAR2(20) TINGGI NUMBER(3) BERAT NUMBER(3) RAMBUT NUMBER(2) MUKA NUMBER(2) WARNA NUMBER(2) CIRI VARCHAR2(50) CACAT VARCHAR2(50)

  • BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI 48

    HOBBY VARCHAR2(100) ALAMAT2 VARCHAR2(100) NOTELP2 VARCHAR2(15) ALAMAT3 VARCHAR2(100) NOTELP3 VARCHAR2(15) MANAGER NUMBER(8) SURAT VARCHAR2(2) STATUS NUMBER(2) ASKES VARCHAR2(30) PANGKAT VARCHAR2(40) REKENING_BANK VARCHAR2(20) MASAKERJA_BULAN NUMBER(2) LEVEL_MRC VARCHAR2(20) JABATAN_HONORARIUM NUMBER(2) STATUS_KARYAWAN NUMBER(2) LEVEL_AGENDA NUMBER(10) JABATAN_KHUSUS NUMBER(10) PERPUS_KODE_STAFF NUMBER(10) DAPAT_UANG_KINERJA NUMBER(10) DAPAT_UANG_KEHADIRAN NUMBER(10) DAPAT_UANG_MAKAN NUMBER(10) JABATAN_TUGAS_TAMBAHAN NUMBER(10)

  • BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI 49

    11) keu_pnbp_new

    Tabel 3.11 Tabel Untuk Integrasi Name Null? Type

    NOMOR NOT NULL NUMBER(10) BULAN NOT NULL NUMBER(2) TAHUN NOT NULL VARCHAR2(4) PEGAWAI NOT NULL NUMBER(10) N_GAJI NUMBER(10) N_TUNJ_UMUM NUMBER(10) N_TUNJ_BERAS NUMBER(10) N_TUNJ_MAKAN NUMBER(10) N_TUNJ_KEHADIRAN NUMBER(10) N_INSENTIVE NUMBER(10) N_TUNJ_KINERJA NUMBER(10) N_TUNJ_JABATAN NUMBER(10) TGL DATE GLR_DPN VARCHAR2(10) GLR_BLK VARCHAR2(10) STAFF NUMBER(2) STATUS_KARYAWAN NUMBER(2) GOLONGAN VARCHAR2(5) MASAKERJA_TAHUN NUMBER(4) SURAT NUMBER(10) SURAT_BERAS NUMBER(10) JABATAN_STRUKTURAL NUMBER(10) HARI_HADIR NUMBER(10) STATUS_GAJI_13 NUMBER(1) HARI_MAKAN NUMBER(10)

  • BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI 50

    SATUAN_HADIR NUMBER(10) SATUAN_MAKAN NUMBER(10) JABATAN_TUGAS_TAMBAHAN NUMBER(10)

    12) keu_pnbp_sk

    Tabel 3.12 Tabel Master Untuk SK_pnbp Name Null? Type

    NO NOT NULL NUMBER(10) NAMA_SK VARCHAR2(30)

    13) keu_pnbp_sk_detil

    Tabel 3.13 Tabel Sk_pnbp_detail Name Null? Type

    NO NOT NULL NUMBER(10) KEU_PNBP_SK NUMBER(10) NOMOR_SK VARCHAR2(40) SESUAI_SK VARCHAR2(30) TGL_BERLAKU DATE STATUS NUMBER(1) 14) keu_insentif_pnbp

    Tabel 3.14 Tabel Master Untuk Tunjangan Insentif Name Null? Type

    NOMOR NOT NULL NUMBER(10) GOLONGAN NOT NULL VARCHAR2(10)

  • BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI 51

    NILAI NOT NULL NUMBER(10) 15) keu_pnbp_tunj_beras

    Tabel 3.15 Tabel Master Untuk Tunjangan Beras Name Null? Type

    NO NOT NULL NUMBER(10) SK VARCHAR2(30) TANGGAL DATE JUMLAH NUMBER(10) STATUS NUMBER(1) 16) keu_pnbp_tunj_umum

    Tabel 3.16 Tabel Master Untuk Tunjangan Umum Name Null? Type

    NO NOT NULL NUMBER(10) GOLONGAN VARCHAR2(4) NILAI NUMBER(10) 17) keu_pnbp_event_1

    Tabel 3.17 Tabel Master Untuk Event satuan Name Null? Type

    NOMOR NOT NULL NUMBER(10) SK VARCHAR2(100) NOMOR_SK VARCHAR2(100) EVENT VARCHAR2(500) HONORARIUM NUMBER(10) TGL_BAYAR NUMBER(2) BLN_BAYAR NUMBER(2)

  • BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI 52

    18) keu_pnbp_event_1_detil

    Tabel 3.18 Tabel Detail Untuk event satuan Name Null? Type

    NOMOR NOT NULL VARCHAR2(10) KEU_PNBP_EVENT_1 NOT NULL NUMBER(10) PEGAWAI NOT NULL VARCHAR2(10) GLR_DPN VARCHAR2(10) GLR_BLK VARCHAR2(10) GOLONGAN VARCHAR2(5)

    19) keu_pnbp_event_2

    Tabel 3.19 Tabel Master Untuk event tim Name Null? Type

    NOMOR NOT NULL NUMBER(10) SK VARCHAR2(100) NOMOR_SK VARCHAR2(100) EVENT VARCHAR2(500) IS_HONORARIUM_PAJAK NUMBER(1) TGL_BAYAR NUMBER(2) BLN_BAYAR NUMBER(2) THN_BAYAR VARCHAR2(4) 20) keu_pnbp_event_2_detil

    Tabel 3.20 Tabel detail1 Untuk event tim Name Null? Type

    NOMOR NOT NULL NUMBER(10) KEU_PNBP_EVENT_2 NOT NULL NUMBER(10)

  • BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI 53

    JABATAN VARCHAR2(100) HONORARIUM NOT NULL NUMBER(10) 21) keu_pnbp_event_2_detil_2

    Tabel 3.21 Tabel Detail2 untuk event tim Name Null? Type

    NOMOR NOT NULL NUMBER(10) KEU_PNBP_EVENT_2_DETIL NOT NULL NUMBER(10) PEGAWAI NOT NULL NUMBER(10) GLR_DPN VARCHAR2(10) GLR_BLK VARCHAR2(10) GOLONGAN VARCHAR2(5) PANGKAT VARCHAR2(40)REKENING_BANK VARCHAR2(20) 22) keu_pnbp_event_3

    Tabel 3.22 Tabel Master Untuk event Absent Name Null? Type

    NOMOR NOT NULL NUMBER(10) SK VARCHAR2(100) NOMOR_SK VARCHAR2(100) EVENT VARCHAR2(500) KETERANGAN VARCHAR2(100) HONORARIUM NUMBER(10) BLN_BAYAR NUMBER(2) THN_BAYAR NUMBER(4) IS_HONORARIUM_PAJAK NUMBER(1)

  • BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI 54

    23) keu_pnbp_event_3_detil_B

    Tabel 3.23 Tabel Master Untuk Gaji Pokok Name Null? Type

    NOMOR NOT NULL NUMBER(10) KEU_PNBP_EVENT_3 NOT NULL NUMBER(10) PEGAWAI NOT NULL NUMBER(10) GLR_DPN VARCHAR2(10) GLR_BLK VARCHAR2(10) GOLONGAN VARCHAR2(5) JUMLAH NUMBER(10) 24) keu_apbn

    Tabel 3.24 Tabel keu_apbn

    Name Null? Type NOMOR NOT NULL NUMBER(10) PEGAWAI NOT NULL NUMBER(10) STATUS VARCHAR2(1) ISTRI NUMBER(1) ANAK NUMBER(2) TUNJ_UMUM NUMBER(12) TUNJ_FUNGSIONAL NUMBER(12) TUNJ_STRUKTURAL NUMBER(12) PEMBULATAN NUMBER(8) POT_BERAS NUMBER(8) POT_SRUMAH NUMBER(8) POT_HUTKL NUMBER(8) POT_TABRM NUMBER(8) BULAN VARCHAR2(2)

  • BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI 55

    TAHUN VARCHAR2(4) ENTRY_BY NUMBER(10) GAPOK NUMBER(12) TUNJ_BERAS NUMBER(12) UANG_MAKAN NUMBER(12) KETERANGAN VARCHAR2(200) PPH NUMBER(10) TUNJ_ISTRI NUMBER(12) TUNJ_ANAK NUMBER(12) IURAN NUMBER(12) MK_TAHUN NUMBER(10) MK_BULAN NUMBER(10) GOLONGAN VARCHAR2(5) 3.1.6 Pembuatan Sitemap

    Untuk Pembuatan sitemap mempunyai alur sebagai berikut :

    Saat kita masuk ke sistem informasi maka akan muncul 2 buah menu yaitu menu utama dan menu master.

    Bagi user , masuk ke menu utama dan pada saat ingin melihat Laporan pajak per pegawai, maka user harus login atas nama user itu sendiri dan mengisi password.

    User tidak dapat masuk ke data master sebelum user tersebut login dan memasukan password sebagai pihak keuangan/ admin.

    Bagi pihak keuangan, dapat membuka aplikasi yang ada pada menu utama dan menu master data. Dan dapat melakukan aktifitas delete, insert, dan update data.

    Bagi pihak Kasubag Keuangan diberi hak seperti hak keuangan dan diberi hak istimewa mengenai pengesahan laporan tiap-tiap laporan pajak selain melakukan aktifitas seperti pihak keuangan yaitu dapat melihat semua tabel master dan rekap laporan pajak tetapi kasubag tidak dapat melakukan manipulasi data-data.

  • BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI 56

    Gambar 3.10 sitemap aplikasi system

    3.2 Perhitungan Pajak yang akan diterapkan Berdasarkan PP Nomor 21 mengenai pajak penghasilan

    Untuk perhitungan pemotongan pajak diterapkan untuk dua sumber pemasukan yaitu : Untuk Penghasilan yang berasal dari APBN Untuk Penghasilan yang berasal dari PNBP

  • BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI 57

    3.2.1 Penghasilan yang bersumber pada APBN

    Pada cara perhitungan Pengenaan pemotongan PPh sesuai dengan pasal 21 mengenai pajak pendapatan bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pejabat negara adalah :

    Penghasilan Kena Pajak = (Penghasilan bruto biaya jabatan

    iuran wajib - PTKP) Keterangan : a. Penghasilan Bruto adalah jumlah dari beberapa penerimaan, yang

    terdiri dari : Gaji pokok karyawan Tunjangan Istri sebesar 10% dari Gaji pokok Tunjangan Anak sebesar 2% dari gaji pokok Tunjangan jabatan fungsional / structural Tunjangan beras Pembulatan.

    b. Biaya-Jabatan dikenakan 5% dari penghasilan Bruto dengan jumlah maksimum Rp 1.296.000,00 setahun atau Rp 108.000,00 sebulan.

    c. Iuran Wajib dikenakan 4,75% dari besar gaji (besar gaji adalah penjumlahan gaji pokok ditambah dengan tunjangan istri dan tunjangan anak).

    d. Untuk perhitungan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) dapat dilihat dari table 3.24 dibawah ini :

    Table 3.25 Penghasilan Tidak kena Pajak

    PTKP Setahun Sebulan Untuk diri sendiri Rp 13.200.000,00 Rp 1.100.000,00

    Tambahan untuk pegawai yang kawin

    Rp 1.200.000,00 Rp 100.000,00

    Tambahan untuk setiap anggota keluarga sedarah dan semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat yang menjadi tanggungan sepenuhnya paling

    Rp 1.200.000,00 Rp 100.000,00

  • BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI 58

    banyak 3 (tiga) e. Penghasilan Kena Pajak diterapkan seperti table 3.25 dibawah ini :

    Tabel 3.26 Penghasilan Kena Pajak

    Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak S/d Rp 25 juta

    Diatas Rp 25 juta s/d Rp 50 juta Diatas Rp 50 juta s/d Rp 100 juta Diatas Rp 100 juta s/d Rp 200 juta

    Diatas Rp 200 juta

    5% 10% 15% 20% 25%

    Perhitungan PKP adalah : (Penghasilan bruto Biaya jabatan iuran wajib ) * 12 - PTKP Contoh Kasus : Seorang pegawai memiliki masa kerja 20 tahun, dengan

    status nikah dan memiliki 2 orang anak. Pegawai tersebut mempunyai jabatan structural dan mendapat Tunjangan beras untuk 4 orang anggota keluarga. Untuk mengetahui jumlah Penghasilan Kena Pajak (PKP) dari penghasilan pegawai tersebut dapat dihitung yaitu :

    Table 3.27 contoh kasus untuk perhitungan penhasilan APBN

    No Nama Ket Gol

    Kawin/

    Anak

    Jumlah

    Pemasukan 1 2 1 Gaji_Pokok 20 IVb 1.853.600 2 T. Istri 10% 185.360 3 T. Anak @2% 74.144 4 Gaji ++ 2.113.104 5 T. Jabatan 709.000 6 T. Beras 153.920 8 Pembulatan 86 9 Penghasilan 2.976.110

  • BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI 59

    Bruto

    Pengurangan 10 Biaya Jabatan (5% 1.296.000) 108.000 11 Iuran Wajib (4,75*Gaji++) 100.372 12 Penghasilan

    Netto (Penghasilan Bruto Biaya jabatan Iuran

    Wajib)

    2.767.738

    13 Netto 1 tahun ( Netto * 12) 33.212.856 14 PTKP Netto 1 thn - PTKP 16.800.000 15 PKP 16.412.000

    Perhitungan Pajak 16 PPh 21 /1 Tahun 820.600 17 PPh 21 / 1 Bulan 63.383

    f. Perhitungan Pajak

    Untuk Perhitungan Pajak yang harus dibayarkan adalah : Perhitungan Potongan Pajak untuk PKP apabila penghasilan yang diterima : Karena PKP karyawan diatas sebesar Rp 16.412.000 berarti penghasilan tersebut berada dibawah 25 juta rupiah maka perhitungan adalah sebagai berikut :

    1) Untuk PKP s/d 25jt Untuk Pajak Setahun Tarip PPh 21(5%) = PKP * 5% = Rp 820.600 / tahun

    Untuk Pajak Sebulan Tarip PPh 21(5%) = PKP * 5% = Rp 820.600 /12 = 68.383/bulan

    2) Untuk PKP antara 25 juta s/d 50 juta

    Tarip PPH 21 (5%) = 25 jt * 5% + (PKP 25jt* 10 %)

    3) Untuk PKP antara 50 juta s/d 100 juta

    Tarip PPH 21 (5%) = (25 jt * 5%) + (PKP 25jt * 10%) + (PKP 50jt * 15%)

  • BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI 60

    4) Untuk PKP antara 100 juta s/d 200 juta

    Tarip PPH 21 (5%) = 25 jt * 5% + (PKP 25jt * 10%) +(PKP 50 jt * 15 %) + (PKP 100jt * 25%)

    5) Untuk PKP diatas 200 juta

    Tarip PPH 21 (5%) = 25 jt * 5% + (PKP 25jt * 10%) +(PKP 50 jt * 15 %) + (PKP 100jt * 25%) + (PKP 200jt * 25%)

    3.2.2 Penghasilan yang bersumber pada PNBP

    Pada cara perhitungan Pengenaan pemotongan PPh sesuai dengan pasal 21 mengenai pajak pendapatan atas penghasilan yang berupa : Honorarium Uang sidang Uang hadir Uang lembur Imbalan Prestasi Kerja, dan Imbalan lain dalam bentuk apapun

    Yang dibebankan kepada keuangan negara/daerah, pengenaan PPh pasal 21-nya dipotong 15% x penghasilan Bruto. Penghasilan tersebut dan bersifat final.

    Pengecualian penghasilan tersebut diatas dibayarkan kepada :

    Pegawai Negeri Sipil golongan II/d kebawah.

    Untuk yang diterapkan di institusi pada kasus ini, dibebankan ke pihak institusi terkecuali :

    Gaji (Gapok, umum, beras), uang makan, uang kehadiran, uang kinerja dibebankan ke pihak pegawai.

    Perhitungan pemotongan pajak :

    15 % x Penghasilan Bruto

  • BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI 61

    3.3 Desain User Interface

    Perancangan user interface merupakan faktor penting dalam pembuatan perangkat lunak. Dengan adanya user interface, akan memberikan kemudahan kepada para pengguna untuk menjalankan aplikasi sistem informasi penggajian karyawan yang dibuat. Berikut akan dibahas mengenai desain user interface yang ada. 3.3.1 Desain cover utama

    Dalam desain cover utama merupakan tampilan awal dari sistem informasi ini, berisikan gambaran sekilas tentang pengertian APBN dan PNBP. Pada cover utama juga terdapat menu-menu yang berisi fungsi-fungsi untuk menjalankan aplikasi simulasi dapat dilihat pada gambar 3.11, menu menu tersebut antara lain:

    1. MENU UTAMA Menu utama berisikan sub menu yaitu : Sekilas Tentang APBN dan PNBP : berisi tentang

    informasi mengenai APBN dan PNBP Penghasilan Rutin : Daftar Nama pegawai dan Laporan

    Pajak Penghasilan Per EVENT : berisi laporan mengenai

    event-event yang terjadi, terdiri dari event satuan, event tim dan event absent

    Laporan Pajak Perpegawai : berisi laporan mengenai penghasilan karyawan beserta potongan pajak yang dikenai untuk tiap penghasilan yang diterima untuk setiap karyawan.

    2. MENU MASTER Pemasukan Rutin

    Pada Master Pemasuka rutin terdiri dari beberapa master-master data dari keuangan yaitu : Master Gaji Pokok Master Untuk Tunjangan Umum Master Untuk Tunjangan Beras Master Untuk Uang Makan, Kinerja Master Untuk Tunjangan Insentif Master Untuk Tunjangan Jabatan

  • BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI 62

    Otomatisasi Bayar Pengesahan Rutin

    Gambar 3.11 Desain cover utama

    3.3.2 Desain LOGIN

    Dalam desain LOGIN yang merupakan langkah awal dari sistem informasi ini untuk dapat masuk menjadi admin / keuangan , seperti yang ditunjukan pada gambar 3.12 berikut ini :

  • BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI 63

    Gambar 3.12 Desain Untuk LOGIN

    3.3.3 Desain Pembuatan Otomatisasi Pembayaran

    Untuk mengotomatisasi sesi pembayaran didesain ditunjukan seperti pada gambar 3.13.

  • BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI 64

    Gambar 3.13 Desain Sesi Pembayaran

  • BAB III PERENCANAAN DAN IMPLEMENTASI 65

    ---Halaman sengaja dikosongkan---

  • BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

    66

    BAB IV

    PENGUJIAN SISTEM

    Pengujian perangkat lunak ini bertujuan untuk bisa mengetahui apakah aplikasi yang telah dibuat akan dapat memberikan sebuah gambaran informasi yang jelas tentang sistem informasi penggajian karyawan berdasarkan peraturan pemerintah nomor 21 mengenai pajak penghasilan, yang kemudian dari data hasil aplikasi ini dapat memberikan transparansi mengenai besar pajak yang harus dikeluarkan oleh pihak karyawan dan menjadi fungsi kontrol bagi pihak institusi. 4.1 PROSES PENGUJIAN SOFTWARE

    Untuk menguji Aplikasi ini perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut ini:

    1. Pengaksesan Awal dilakukan dengan cara pengetik alamat dari

    sistem informasi. Dari pengaksesan ini berarti kita telah masuk ke aplikasi Sistem Informasi Penggajian Karyawan. Pada Cover utama Pada pengaksesan sistem ini akan muncul sekilas informasi mengenai APBN dan PNBP, dan di cover utama juga terdapat menu-menu antara Lain : Menu Utama terdiri dari sub menu yaitu Sub menu untuk

    Penghasilan rutin, Sub menu penghasilan per event , laporan pajak perpegawai dan laporan pajak untuk pihak instansi. Menu Master Data terdiri dari tabel-tabel master yaitu gaji

    pokok, Tunjangan Umum, Tunjangan Beras, Tunjangan Insentif, Tunjangan Jabatan, Tunjangan Makan dan kinerja, Otomatisasi Pembayaran Dan Pengesahan Rutin.

    Untuk lebih jelasnya Dapat dilihat seperti yang ditunjukan dalam gambar 4.1

  • BAB IV PENGUJIAN SISTEM

    67

    Gambar 4.1 Tampilan Cover Utama 2. Untuk Hak dalam Mengakses informasi Pada Menu-menu yang

    telah disediakan pada Cover utama dibagi menjadi 3 yaitu : Hak sebagai Admin/ bagian Keuangan : Bagian Admin

    dapat membuka menu utama dan master data, berikut melakukan hal p