PROVINSI JAWA TENGAHdisnaker.kendalkab.go.id/uploaded/PERBUP TUPOKSI DINAS...PROVINSI JAWA TENGAH...

35
PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA PADA DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN KENDAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KENDAL, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Kendal, maka perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja pada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kendal; Mengingat : 1. Undang–Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Batang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 52, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2757); 2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang

Transcript of PROVINSI JAWA TENGAHdisnaker.kendalkab.go.id/uploaded/PERBUP TUPOKSI DINAS...PROVINSI JAWA TENGAH...

PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN BUPATI KENDAL

NOMOR 75 TAHUN 2016

TENTANG

KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA

KERJA PADA DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN KENDAL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KENDAL,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 PeraturanDaerah Kabupaten Kendal Nomor 8 Tahun 2016 tentangPembentukan dan Susunan Perangkat Daerah KabupatenKendal, maka perlu menetapkan Peraturan Bupati tentangKedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta TataKerja pada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kendal;

Mengingat : 1. Undang–Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentangPembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam LingkunganPropinsi Jawa Tengah sebagaimana telah diubah denganUndang-Undang Nomor 9 Tahun 1965 tentangPembentukan Daerah Tingkat II Batang dengan mengubahUndang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentangPembentukan Daerah-daerah Kabupaten DalamLingkungan Propinsi Jawa Tengah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1965 Nomor 52, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2757);

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentangPembentukan Peraturan Perundang-undangan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5234);

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang AparaturSipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5494);

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telahdiubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang

2

Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua AtasUndang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5679);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentangPenetapan Mulai Berlakunya Undang-Undang 1950 Nomor12, 13, 14, dan 15 dari hal Pembentukan Daerah-daerahKabupaten di Jawa Timur/Tengah/Barat dan DaerahIstimewa Yogyakarta;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentangperluasan Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976 Nomor25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor3079);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentangPengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4578);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentangPerangkat Daerah (Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 114, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5887);

9. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentangPeraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2014 Nomor 199);

10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (BeritaNegara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);

11. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 6 Tahun 2016tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi KewenanganPemerintah Daerah Kabupaten Kendal (Lembaran daerahKabupaten Kendal Tahun 2016 Nomor 6 Seri E No. 3,Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Kendal Nomor157);

12. Peraturan Daerah Kabupaten Kendal Nomor 8 Tahun 2016tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat DaerahKabupaten Kendal (Lembaran daerah Kabupaten KendalTahun 2016 Nomor 8 Seri D No. 1, Tambahan LembaranDaerah Kabupaten Kendal Nomor 159);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNANORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJAPADA DINAS TENAGA KERJA KABUPATEN KENDAL.

3

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Kendal.

2. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsurpenyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpinpelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadikewenangan daerah otonom.

3. Bupati adalah Bupati Kendal.

4. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah KabupatenKendal.

5. Dinas Tenaga Kerja yang selanjutnya disebut Dinasadalah Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kendal.

6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Tenaga KerjaKabupaten Kendal.

7. Jabatan fungsional adalah kedudukan yangmenunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang danhak seorang pegawai negeri sipil dalam suatu satuanorganisasi yang dalam pelaksanaan tugasnyadidasarkan pada keahlian dan/ atau ketrampilan untukmencapai tujuan organisasi.

8. Kelompok Jabatan Fungsional adalah kumpulanjabatan fungsional yang terdiri dari sejumlah tenaga ahlidalam jenjang jabatan fungsional yang terbagai dalamberbagai kelompok sesuai keahliannya.

BAB II

KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

Bagian Kesatu

Kedudukan

Pasal 2

(1) Dinas merupakan unsur pelaksana urusanpemerintahan di bidang tenaga kerja dan transmigrasiyang menjadi kewenangan Daerah

(2) Dinas dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukandi bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melaluiSekretaris Daerah.

Bagian Kedua

Tugas

Pasal 3

Dinas mempunyai tugas membantu Bupati melaksanakanurusan pemerintahan bidang tenaga kerja dan transmigrasiyang menjadi kewenangan dan tugas pembantuan yangdiberikan kepada Daerah.

4

Bagian Ketiga

Fungsi

Pasal 4

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksuddalam Pasal 3, Dinas mempunyai fungsi:

a. perumusan kebijakan di bidang tenaga kerja dantransmigrasi;

b. pengoordinasian dan pelaksanaan kebijakan di bidangtenaga kerja dan transmigrasi;

c. pembinaan, pengawasan, dan pengendalian kebijakan dibidang tenaga kerja dan transmigrasi;

d. pengelolaan dan fasilitasi kegiatan di bidang tenagakerja dan transmigrasi;

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidangtenaga kerja dan transmigrasi;

f. pelaksanaan administrasi Dinas di bidang tenaga kerjadan transmigrasi; dan

g. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati dibidang tenaga kerja dan transmigrasi.

BAB III

SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 5

(1) Susunan Organisasi Dinas terdiri dari:

a. Kepala Dinas;

b. Sekretariat, yang membawahkan :

1. Subbagian Perencanaan dan Keuangan; dan

2. Subbagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan SosialTenaga Kerja, yang membawahkan :

1. Seksi Persyaratan Kerja dan KesejahteraanTenaga kerja; dan

2. Seksi Kelembagaan dan PenyelesaianPerselisihan Hubungan Industrial.

d. Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas, yangmembawahkan :

1. Seksi Kelembagaan dan Pelatihan Kerja; dan

2. Seksi Pemagangan dan Produktivitas; dan

e. Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan PerluasanKesempatan Kerja, yang membawahkan :

1. Seksi Penempatan Tenaga Kerja; dan

2. Seksi Perluasan Kesempatan Kerja danTransmigrasi.

5

f. Unit Pelaksana Teknis Dinas.

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagan Organisasi Dinas sebagaimana tercantum dalamLampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkandari Peraturan Bupati ini.

BAB IV

RINCIAN TUGAS

Bagian Kesatu

Kepala Dinas

Pasal 6

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimanadimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 4, Kepala Dinasmempunyai rincian tugas :

a. merumuskan dan menetapkan rencana dan programkegiatan Dinas berdasarkan peraturan perundang-undangan dan hasil evaluasi kegiatan tahunsebelumnya sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. membagi tugas bawahan sesuai dengan jabatan dankompetensinya serta memberikan arahan baik secaralisan maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaantugas;

c. menyelenggarakan koordinasi dan konsultasi denganinstansi terkait baik vertikal maupun horizontal gunasinkronisasi dan harmonisasi pelaksanaan tugas;

d. merumuskan kebijakan teknis urusan pemerintahanbidang tenaga kerja dan transmigrasi di Daerah sesuaiperaturan perundang-undangan sebagai pedomanpelaksanaan tugas;

e. menelaah dan mengkaji peraturan perundang-undangandi bidang tenaga kerja dan transmigrasi sebagai bahanperumusan kebijakan teknis serta pedomanpelaksanaan tugas;

f. menyelenggarakan pembinaan, pengawasan danpengendalian kegiatan di bidang tenaga kerja dantransmigrasi sesuai peraturan perundang-undanganagar kinerja Dinas mencapai target yang telahditetapkan;

g. menyelenggarakan pelayanan prima, fasilitasi daninovasi di bidang tenaga kerja dan transmigrasi sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan gunapeningkatan kualitas kerja;

h. menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) dalampenyelenggaraan kegiatan di bidang tenaga kerja dantransmigrasi agar diperoleh hasil kerja yang optimal;

6

i. menerbitkan dan mengendalikan perizinan di bidangtenaga kerja dan transmigrasi sesuai peraturanperundang-undangan dan kewenangan yangdilimpahkan;

j. mengoordinasikan dan memfasilitasi penyelenggaraansistem pertukaran informasi dengan instansiPemerintah, Pemerintah Provinsi dan PemerintahKabupaten/Kota yang menangani bidang tenaga kerjadan transmigrasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

k. mengelola dan mengembangkan sistem informasi dandata di bidang tenaga kerja dan transmigrasi agardiperoleh efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan;

l. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Dinas dengan caramengukur pencapaian program kerja yang telah disusununtuk bahan laporan kepada Bupati dan kebijakantindak lanjut;

m. melaporkan pelaksanaan tugas kepada Bupati baiklisan maupun tertulis sebagai wujud akuntabilitas dantransparansi;

n. mengevaluasi dan menilai prestasi kerja bawahanberdasarkan sasaran kerja pegawai dan perilaku kerjasesuai ketentuan dalam rangka peningkatan karir,pemberian penghargaan dan sanksi;

o. menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasanbaik lisan maupun tertulis berdasarkan kajian agarpelaksanaan kegiatan berjalan lancar serta untukmenghindari penyimpangan; dan

p. melaksanakan tugas kedinasan lain dari pimpinansesuai dengan tugas dan fungsi Dinas.

Bagian Kedua

Sekretariat

Pasal 7

(1) Sekretariat Dinas dipimpin oleh Sekretaris yangberkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepadaKepala Dinas.

(2) Sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas KepalaDinas dalam perumusan kebijakan teknis,pengoordinasian, pembinaan, pengawasan,pengendalian, pengelolaan dan fasilitasi kegiatan dibidang perencanaan, evaluasi, pelaporan, keuanganumum dan kepegawaian.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksudpada ayat (2), Sekretariat mempunyai fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis di bidangkesekretariatan;

7

b. pengoordinasian dan pelaksanaan kegiatankesekretariatan;

c. pembinaan, pengawasan dan pengendalian kegiatankesekretariatan;

d. pengelolaan dan fasilitasi kegiatan kesekretariatan;

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatankesekretariatan; dan

f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh KepalaDinas di bidang kesekretariatan.

(4) Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimanadimaksud pada ayat (3) dan ayat (4), Sekretaris Dinasmempunyai rincian tugas :

a. menyusun rencana dan program kegiatanSekretariat berdasarkan peraturan perundang-undangan dan hasil evaluasi kegiatan tahunsebelumnya sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajianpermasalahan dan peraturan perundang-undanganagar pelaksanaan tugas berjalan efektif dan efisien;

c. membagi tugas bawahan sesuai lingkup tugasnyaserta memberi petunjuk dan arahan agarpelaksanaan tugas berjalan lancar;

d. melaksanakan koordinasi dan konsultasi denganinstansi terkait baik vertikal maupun horizontaluntuk mendapatkan informasi, masukan, sertadalam rangka sinkronisasi dan harmonisasipelaksanaan kegiatan;

e. menelaah dan mengkaji peraturan perundang-undangan sesuai lingkup tugasnya sebagai bahanatau pedoman untuk melaksanakan kegiatan;

f. menyiapkan konsep kebijakan Kepala Dinas dannaskah dinas yang berkaitan dengan kegiatanperencanaan, evaluasi, pelaporan, sistem informasi,keuangan, administrasi umum, kepegawaian danfungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas;

g. mengoordinasikan dan menyiapkan konsep RencanaKegiatan dan Anggaran (RKA), DokumenPelaksanaan Anggaran (DPA) serta perubahananggaran sesuai ketentuan dan plafon anggaranyang ditetapkan;

h. mengoordinasikan dan menyiapkan konsep RencanaPembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja (Renja),Indikator Kinerja Utama (IKU), Perjanjian Kinerja(PK) dan jenis dokumen perencanaan lainnya sesuaidengan ketentuan yang berlaku;

i. mengoordinasikan dan menyiapkan konsep LaporanKeterangan Pertanggungjawaban Bupati (LKPJ),Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP),Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah (EKPD),

8

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP),Pengendalian Operasional Kegiatan (POK) dan jenispelaporan lainnya sesuai dengan ketentuan yangberlaku;

j. mengelola sistem informasi dan data Dinas sesuaidengan ketentuan yang berlaku agar diperolehefektivitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan;

k. menyelenggarakan pelayanan administrasi umum,kepegawaian, keuangan, ketatalaksanaan,kehumasan, protokoler, perpustakaan, kearsipan,dokumentasi, perlengkapan/perbekalan,pengamanan kantor, kebersihan dan pertamanan,pengelolaan aset tetap dan aset tidak tetap, sertafasilitasi kegiatan rapat dan penerimaan kunjungantamu Dinas;

l. mengoordinasikan rencana dan proses pengadaanbarang dan jasa di lingkungan Dinas sesuai denganperaturan perundang-undangan;

m. mengoordinasikan dan memfasilitasi penyusunanStandar Operasional Prosedur (SOP), analisisjabatan, analisis beban kerja, evaluasi jabatan,budaya kerja, survey kepuasan masyarakat, standarpelayanan serta pengusulan formasi kebutuhanpegawai Dinas;

n. melaksanakan pembinaan, pengawasan, danpengendalian fungsi-fungsi manajemen administrasiperkantoran agar terwujud pelayanan prima;

o. melaksanakan pemantauan dan evaluasipelaksanaan kegiatan Sekretariat dengan caramengukur pencapaian program kerja yang telahdisusun untuk bahan laporan dan kebijakan tindaklanjut;

p. mengevaluasi dan menilai prestasi kerja bawahanberdasarkan sasaran kerja pegawai dan perilakukerja sesuai ketentuan dalam rangka peningkatankarir, pemberian penghargaan dan sanksi;

q. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kepadapimpinan sebagai wujud akuntabilitas dantransparansi pelaksanaan kegiatan;

r. menyampaikan saran dan pertimbangan kepadaatasan baik lisan maupun tertulis berdasarkankajian agar pelaksanaan kegiatan berjalan lancarserta untuk menghindari penyimpangan; dan

s. melaksanakan tugas kedinasan lain dari pimpinansesuai dengan tugas dan fungsi unit kerjanya.

9

Paragraf 1

Subbagian Perencanaan dan Keuangan

Pasal 5

(1) Subbagian Perencanaan dan Keuangan dipimpin olehKepala Subbagian yang berkedudukan di bawah danbertanggung jawab kepada Sekretaris.

(2) Kepala Subbagian Perencanaan dan Keuangansebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugasmelaksanakan sebagian tugas Sekretaris dalampenyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,pengoordinasian, pembinaan, pengawasan,pengendalian, pengelolaan dan fasilitasi kegiatan dibidang perencanaan, monitoring, evaluasi, pelaporan,sistem informasi dinas, dan administrasi keuangan.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksudpada ayat (2), Kepala Subbagian Perencanaan danKeuangan mempunyai rincian tugas :

a. menyusun rencana dan program kegiatan SubbagianPerencanaan dan Keuangan berdasarkan peraturanperundang-undangan dan hasil evaluasi kegiatantahun sebelumnya sesuai pedoman pelaksanaantugas;

b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajianpermasalahan dan peraturan perundang-undanganagar pelaksanaan tugas berjalan efektif dan efisien;

c. membagi tugas bawahan sesuai dengan jabatan dankompetensinya serta memberikan arahan baiksecara lisan maupun tertulis guna kelancaranpelaksanaan tugas;

d. melaksanakan koordinasi dan konsultasi denganinstansi terkait baik vertikal maupun horizontaluntuk mendapatkan informasi, masukan, sertadalam rangka sinkronisasi dan harmonisasipelaksanaan tugas;

e. menelaah dan mengkaji peraturan perundang-undangan sesuai lingkup tugasnya sebagai bahanatau pedoman untuk melaksanakan kegiatan;

f. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis,petunjuk pelaksanaan, dan naskah dinas sesuailingkup tugasnya guna mendukung kelancaranpelaksanaan kegiatan;

g. menghimpun dan meneliti bahan perencanaan danusulan program kegiatan dari masing-masing seksi,subbagian dan UPTD sesuai dengan ketentuan yangberlaku guna menghindari kesalahan;

h. menyiapkan bahan dan menyusun konsep RencanaKegiatan dan Anggaran (RKA), DokumenPelaksanaan Anggaran (DPA) serta perubahananggaran sesuai ketentuan dan plafon anggaranyang ditetapkan;

10

i. menyiapkan bahan dan menyusun konsep RencanaPembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD),Rencana Strategis (Renstra), Rencana Kerja (Renja),Indikator Kinerja Utama (IKU), Perjanjian Kinerja(PK) dan jenis dokumen perencanaan lainnya sesuaidengan ketentuan yang berlaku;

j. menyusun konsep Standar Operasional Prosedur(SOP) kegiatan Subbagian Perencanaan danKeuangan serta menghimpun dan mendokumentasiStandar Operasional Prosedur (SOP) yang disusunoleh masing-masing subbagian, seksi, dan UPTD;

k. menyiapkan bahan dan menyusun materi tindaklanjut hasil pemeriksaan atau audit sesuai denganperaturan perundang-undangan;

l. menghimpun dan meneliti laporan perkembangantingkat realisasi pelaksanaan kegiatan dari masing-masing subbagian, seksi dan UPTD sebagai bahanpenyusunan laporan Pengendalian OperasionalKegiatan (POK);

m. menyiapkan bahan dan menyusun konsep LaporanKeterangan Pertanggungjawaban Bupati (LKPJ),Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP),Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah (EKPD),Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) danjenis pelaporan lainnya sesuai dengan ketentuanyang berlaku;

n. melaksanakan koordinasi, pembinaan,pengendalian, dan pemberian bimbingan di bidangsistem informasi dinas;

o. menyiapkan bahan dan sarana administrasikeuangan dalam rangka pencairan anggaran,pengelolaan, pembukuan, dan pelaporanpertanggungjawaban keuangan;

p. menghimpun dan memproses usulan pencairananggaran baik di lingkungan Sekretariat, Bidang,dan UPTD sesuai dengan prosedur dan ketentuanyang berlaku;

q. menyiapkan bahan dan mengoordinasikan prosesadministrasi keuangan melalui aplikasi sisteminformasi untuk pengelolaan keuangan daerahsesuai dengan peraturan perundang-undangan;

r. menyiapkan bahan pembinaan, sosialisasi, danbimbingan teknis di bidang keuangan kepadapejabat pengelola keuangan dan bendahara dilingkungan Dinas;

s. melaksanakan pengendalian dan evaluasipenyerapan anggaran dengan cara membandingkanlaporan perkembangan realisasi belanja denganrencana pembiayaan yang ditetapkan sebelumnya;

11

t. melaksanakan verifikasi terhadap berkas/dokumenpertanggungjawaban keuangan pelaksanaankegiatan guna menghindari kesalahan sertamemberikan koreksi penyempurnaan;

u. menyiapkan bahan dan menyusun laporanpertanggungjawaban keuangan Dinas serta jenispelaporan keuangan lainnya;

v. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatanSubbagian Perencanaan dan Keuangan dengan caramengukur pencapaian program kerja yang telahdisusun untuk bahan laporan dan kebijakan tindaklanjut;

w. mengevaluasi dan menilai prestasi kerja bawahanberdasarkan sasaran kerja pegawai dan perilakukerja sesuai ketentuan dalam rangka peningkatankarir, pemberian penghargaan dan sanksi;

x. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kepadapimpinan sebagai wujud akuntabilitas dantransparansi pelaksanaan kegiatan;

y. menyampaikan saran dan pertimbangan kepadaatasan baik lisan maupun tertulis berdasarkankajian agar pelaksanaan kegiatan berjalan lancarserta untuk menghindari penyimpangan; dan

z. melaksanakan tugas kedinasan lain dari pimpinansesuai dengan tugas dan fungsi unit kerjanya.

Paragraf 2

Subbagian Umum dan Kepegawaian

Pasal 9

(1) Subbagian Umum dan Kepegawaian dipimpin olehKepala Subbagian yang berkedudukan di bawah danbertanggung jawab kepada Sekretaris.

(2) Kepala Subbagian Umum dan Kepegawaiansebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugasmelaksanakan sebagian tugas Sekretaris dalampenyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,pengoordinasian, pembinaan, pengawasan,pengendalian, pengelolaan dan fasilitasi kegiatan dibidang administrasi umum, ketatalaksanaan,kehumasan, perpustakaan, kearsipan, dokumentasi,perlengkapan, pengelolaan barang, kepegawaian,fasilitasi kegiatan analisis jabatan dan budaya kerja.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksudpada ayat (2), Kepala Subbagian Umum danKepegawaian mempunyai rincian tugas:

a. menyusun rencana dan program kegiatan SubbagianUmum dan Kepegawaian berdasarkan peraturanperundang-undangan dan hasil evaluasi kegiatantahun sebelumnya sebagai pedomn pelaksanaantugas;

12

b. menjabarkan perintah pimpinan melalui pengkajianpermasalahan dan peraturan perundang-undanganagar pelaksanaan tugas berjalan efektif dan efisien;

c. membagi tugas kepada bawahan sesuai denganjabatan dan kompetensinya serta memberikanarahan baik secara lisan maupun tertulis gunakelancaran pelaksanaan tugas;

d. melaksanakan koordinasi dan konsultasi denganinstansi terkait baik vertikal maupun horizontaluntuk mendapatkan informasi, masukan, sertadalam rangka sinkronisasi dan harmonisasipelaksanaan tugas;

e. menelaah dan mengkaji peraturan perundang-undangan sesuai lingkup tugasnya sebagai bahanatau pedoman untuk melaksanakan kegiatan;

f. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis,petunjuk pelaksanaan, dan naskah dinas sesuailingkup tugasnya guna mendukung kelancaranpelaksanaan kegiatan;

g. melaksanakan layanan kegiatan surat menyurat, tatalaksana, perlengkapan, ketatalaksanaan,kehumasan, dokumentasi, perpustakaan, kearsipan,serta pengelolaan aset tetap dan aset tidak tetap;

h. memfasilitasi penyusunan analisis jabatan, analisisbeban kerja, evaluasi jabatan, budaya kerja, surveykepuasan masyarakat, standar pelayanan sertapengusulan formasi kebutuhan pegawai Dinas sesuaidengan peraturan perundang-undangan;

i. merencanakan, memproses dan melaporkanpengadaan barang dan jasa untuk keperluan Dinasserta mengusulkan penghapusan aset tetap, asettidak berwujud dan barang persediaan sesuai denganperaturan perundang-undangan;

j. melaksanakan koordinasi dengan unit kerja yangmelaksanakan fungsi layanan pengadaan danLayanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Daerahdalam rangka pengadaan barang dan jasa Dinassesuai dengan peraturan perundang-undangan;

k. melaksanakan penatausahaan, inventarisasi, danpelaporan aset semesteran dan tahunan untuk tertibadministrasi serta melakukan pengawasan,pengendalian, pemeliharaan aset tetap dan aset tidaktetap agar dapat digunakan optimal;

l. menyiapkan bahan dan menyusun laporan bidangkepegawaian secara rutin dan berkala sertamemelihara file/ dokumen kepegawaian seluruhpegawai Dinas guna terciptanya tertib administrasikepegawaian;

m. menyiapkan bahan dan memproses usulan kenaikanpangkat, mutasi, gaji berkala, pemberhentian/pensiun, pembuatan kartu suami/ isteri, tabungan

13

asuransi pensiun (taspen), pengiriman pesertapendidikan dan pelatihan (diklat)/ bimbingan teknis(bimtek), dan urusan kepegawaian lainnya;

n. melaksanakan urusan rumah tangga sertamenyiapkan sarana, akomodasi, dan protokolerdalam kegiatan rapat-rapat maupun penerimaankunjungan tamu Dinas;

o. mengoordinasikan kegiatan pengamanan kantor,kebersihan, dan pertamanan agar terciptalingkungan kantor yang tertib, bersih, aman dannyaman;

p. melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatanSubbagian Umum dan Kepegawaian dengan caramengukur pencapaian program kerja yang telahdisusun untuk bahan laporan dan kebijakan tindaklanjut;

q. mengevaluasi dan menilai prestasi kerja bawahanberdasarkan sasaran kerja pegawai dan perilakukerja sesuai ketentuan dalam rangka peningkatankarir, pemberian penghargaan dan sanksi;

r. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kepadapimpinan sebagai wujud akuntabilitas dantransparansi pelaksanaan kegiatan;

s. menyampaikan saran dan pertimbangan kepadaatasan baik lisan maupun tertulis berdasarkankajian agar pelaksanaan kegiatan berjalan lancarserta untuk menghindari penyimpangan; dan

t. melaksanakan tugas kedinasan lain dari pimpinansesuai dengan tugas dan fungsi unit kerjanya.

Bagian Ketiga

Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja

Pasal 10

(1) Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan SosialTenaga Kerja dipimpin oleh Kepala Bidang yangberkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepadaKepala Dinas.

(2) Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan SosialTenaga Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1)mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas KepalaDinas dalam perumusan kebijakan teknis,pengoordinasian, pembinaan, pengawasan,pengendalian, pengelolaan, fasilitasi, evaluasi danpelaporan kegiatan di bidang hubungan industrial danjaminan sosial tenaga kerja.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksudpada ayat (2), Bidang Hubungan Industrial dan JaminanSosial Tenaga Kerja mempunyai fungsi:

14

a. perumusan kebijakan teknis di bidang hubunganindustrial dan jaminan sosial tenaga kerja;

b. pengoordinasian dan pelaksanaan kegiatan dibidang hubungan industrial dan jaminan sosialtenaga kerja;

c. pembinaan, pengawasan, dan pengendalian kegiatandi bidang hubungan industrial dan jaminan sosialtenaga kerja;

d. pengelolaan dan fasilitasi kegiatan di bidanghubungan industrial dan jaminan sosial tenagakerja;

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan dibidang hubungan industrial dan jaminan sosialtenaga kerja; dan

f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh KepalaDinas di bidang hubungan industrial dan jaminansosial tenaga kerja.

(4) Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimanadimaksud pada ayat (2) dan ayat (3), Kepala BidangHubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerjamempunyai rincian tugas :

a. menyusun rencana dan program kegiatan BidangHubungan Industrial dan Jaminan Sosial TenagaKerja berdasarkan peraturan perundang-undangandan hasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnyasebagai pedoman pelaksanaan tugas;

b. menjabarkan perintah pimpinan melalui pengkajianpermasalahan dan peraturan perundang-undanganagar pelaksanaan tugas berjalan efektif dan efisien;

c. membagi tugas bawahan sesuai dengan jabatan dankompetensinya serta memberikan arahan baiksecara lisan maupun tertulis guna kelancaranpelaksanaan tugas;

d. melaksanakan koordinasi dan konsultasi denganinstansi terkait baik verikal maupun horizontaluntuk mendapatkan informasi, masukan, sertadalam rangka sinkronisasi dan harmonisasipelaksanaan kegiatan;

e. menelaah dan mengkaji peraturan perundang-undangan sesuai lingkup tugasnya sebagai bahanatau pedoman untuk melaksanakan kegiatan;

f. menyiapkan konsep kebijakan Kepala Dinas dannaskah dinas yang berkaitan dengan kegiatanpersyaratan kerja, kesejahteraan tenaga kerja,kelembagaan dan penyelesaian perselisihanhubungan industrial;

g. membina dan mengarahkan pelaksanaan kegiatanoperasional di bidang persyaratan kerja,kesejahteraan tenaga kerja, kelembagaan dan

15

penyelesaian perselisihan hubungan industrial agardapat berjalan optimal;

h. mengoordinasikan dan mengatur kegiatanoperasional di bidang persyaratan kerja,kesejahteraan tenaga kerja, kelembagaan danpenyelesaian perselisihan hubungan industrial agarterwujud keterpaduan pelaksanaan tugas;

i. mengawasi dan mengendalikan pelaksanaankegiatan di bidang persyaratan kerja, kesejahteraantenaga kerja, kelembagaan dan penyelesaianperselisihan hubungan industrial agar kegiatanberjalan lancar sesuai dengan target kinerja yangditetapkan;

j. mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan deteksi diniterhadap potensi terjadinya perselisihan hubunganindustrial di perusahaan sebagai langkah antisipasiserta dalam penyiapan solusi penyelesaian masalahketenagakerjaan;

k. menyiapkan rekomendasi perizinan operasionalperusahaan penyedia jasa pekerja/ buruh sesuaiperaturan perundang-undangan;

l. melaksanakan pemantauan dan evaluasipelaksanaan kegiatan Bidang Hubungan Industrialdan Jaminan Sosial Tenaga Kerja dengan caramengukur pencapaian program kerja yang telahdisusun untuk bahan laporan dan kebijakan tindaklanjut;

m. mengevaluasi dan menilai prestasi kerja bawahanberdasarkan sasaran kerja pegawai dan perilakukerja sesuai ketentuan dalam rangka peningkatankarir, pemberian penghargaan dan sanksi;

n. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kepadapimpinan sebagai wujud akuntabilitas dantransparansi pelaksanaan kegiatan;

o. menyampaikan saran dan pertimbangan kepadaatasan baik lisan maupun tertulis berdasarkankajian agar pelaksanaan kegiatan berjalan lancarserta untuk menghindari penyimpangan; dan

p. melaksanakan tugas kedinasan lain dari pimpinansesuai dengan tugas dan fungsi unit kerjanya.

Paragraf 1

Seksi Persyaratan Kerja dan Kesejahteraan Tenaga Kerja

Pasal 11

(1) Seksi Persyaratan Kerja dan Kesejahteraan Tenaga Kerjadipimpin oleh Kepala Seksi yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BidangHubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

16

(2) Kepala Seksi Persyaratan Kerja dan KesejahteraanTenaga Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1),mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas KepalaBidang Hubungan Industrial dan Jaminan SosialTenaga Kerja dalam penyiapan bahan perumusankebijakan teknis, pengoordinasian, pembinaan,pengawasan, pengendalian, pengelolaan, fasilitasi,evaluasi, dan pelaporan kegiatan di bidang persyaratankerja dan kesejahteraan tenaga kerja.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksudpada ayat (2), Kepala Seksi Persyaratan Kerja danKesejahteraan Tenaga Kerja mempunyai rincian tugas :

a. menyusun rencana dan program kegiatan SeksiPersyaratan Kerja dan Kesejahteraan Tenaga Kerjaberdasarkan peraturan perundang-undangan danhasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya sebagaipedoman pelaksanaan tugas;

b. menjabarkan perintah pimpinan melalui pengkajianpermasalahan dan peraturan perundang-undanganagar pelaksanaan tugas efektif dan efisien;

c. membagi tugas kepada bawahan sesuai denganjabatan dan kompetensinya serta memberikanarahan baik secara lisan maupun tertulis gunakelancaran pelaksanaan tugas;

d. melaksanakan koordinasi dan konsultasi denganinstansi terkait baik vertikal maupun horizontaluntuk mendapatkan informasi, masukan sertadalam rangka sinkronisasi dan harmonisasipelaksanaan tugas;

e. menelaah dan mengkaji peraturan perundang-undangan sesuai lingkup tugasnya sebagai bahanatau pedoman untuk melaksanakan kegiatan;

f. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis,petunjuk pelaksanaan dan naskah dinas yangberkaitan dengan kegiatan persyaratan kerja,kesejahteraan tenaga kerja, norma kerja dan normajaminan sosial tenaga kerja guna mendukungkelancaran pelaksanaan tugas;

g. menyiapkan bahan dan melaksanakan surveyKebutuhan Hidup Layak (KHL) sesuai peraturanperundang-undangan sebagai parameter gunamengetahui kebutuhan hidup layak minimal yangharus dicukupi oleh pekerja untuk hidup layak;

h. menyiapkan bahan pengusulan penetapan UpahMinimum Kabupaten (UMK) sesuai peraturanperundang-undangan;

i. mensosialisasikan Upah Minimum Kabupaten (UMK)kepada pekerja dan pengusaha sesuai peraturanperundang-undangan agar kebijakan UMK dapatdiketahui masyarakat dan diterapkan olehperusahaan atau pemberi kerja;

17

j. melaksanakan monitoring dan evaluasi penerapanUpah Minimum Kabupaten (UMK) di perusahaanuntuk menjamin pengupahan yang layak danberkeadilan;

k. menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaankepesertaan Badan Jaminan Penyelenggara Sosial(BPJS) Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan sesuaiperaturan perundang-undangan;

l. menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan diperusahaan-perusahaan skala daerah mengenaipersyaratan kerja dan penyediaan fasilitaskesejahteraan pekerja sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;

m. menyiapkan bahan dan menyusun konseprekomendasi pemberian izin dan pencabutan izinoperasional perusahaan penyedia jasapekerja/buruh yang berdomisili di Daerah sesuaiperaturan perundang-undangan;

n. menyiapkan bahan dan menyusun konsep StandarOperasional Prosedur (SOP) kegiatan SeksiPersyaratan Kerja dan Kesejahteraan Tenaga Kerjauntuk peningkatan kualitas pelayanan publik;

o. melaksanakan pemantauan dan evaluasipelaksanaan kegiatan Seksi Persyaratan Kerja danKesejahteraan Tenaga Kerja dengan cara mengukurpencapaian program kerja yang telah disusun untukbahan laporan dan kebijakan tindak lanjut;

p. mengevaluasi dan menilai prestasi kerja bawahanberdasarkan sasaran kerja pegawai dan perilakukerja sesuai ketentuan dalam rangka peningkatankarir, pemberian penghargaan dan sanksi;

q. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kepadapimpinan sebagai wujud akuntabilitas dantransparansi pelaksanaan kegiatan;

r. menyampaikan saran dan pertimbangan kepadaatasan baik lisan maupun tertulis berdasarkankajian agar pelaksanaan kegiatan berjalan lancarserta untuk menghindari penyimpangan; dan

s. melaksanakan tugas kedinasan lain dari pimpinansesuai dengan tugas dan fungsi unit kerjanya.

Paragraf 2

Seksi Kelembagaan dan Penyelesaian PerselisihanHubungan Industrial

Pasal 12

(1) Seksi Kelembagaan dan Penyelesaian PerselisihanHubungan Industrial dipimpin oleh Kepala Seksi yangberkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepadaKepala Bidang Hubungan Industrial dan Jaminan SosialTenaga Kerja.

18

(2) Kepala Seksi Kelembagaan dan PenyelesaianPerselisihan Hubungan Industrial sebagaimanadimaksud pada ayat (1), mempunyai tugasmelaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang HubunganIndustrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja dalampenyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,pengkoordinasian, pembinaan, pengawasan,pengendalian pengelolaan, fasilitasi, evaluasi danpelaporan kegiatan di bidang kelembagaan danpenyelesaian perselisihan hubungan industrial.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksudpada ayat (2), Kepala Seksi Kelembagaan danPenyelesaian Perselisihan Hubungan Industrialmempunyai rincian tugas :

a. menyusun rencana dan program kegiatan SeksiKelembagaan dan Penyelesaian PerselisihanHubungan Industrial berdasarkan peraturanperundang-undangan dan hasil evaluasi kegiatantahun sebelumnya sebagai pedoman pelaksanaantugas;

b. menjabarkan perintah pimpinan melalui pengkajianpermasalahan dan peraturan perundang-undanganagar pelaksanaan tugas efektif dan efisien;

c. membagi tugas kepada bawahan sesuai denganjabatan dan kompetensinya serta memberikanarahan baik secara lisan maupun tertulis gunakelancaran pelaksanaan tugas;

d. melaksanakan koordinasi dan konsultasi denganinstansi terkait baik vertikal maupun horizontaluntuk mendapatkan informasi, masukan sertadalam rangka sinkronisasi dan harmonisasipelaksanaan tugas;

e. menelaah dan mengkaji peraturan perundang-undangan sesuai lingkup tugasnya sebagai bahanatau pedoman untuk melaksanakan kegiatan;

f. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis,petunjuk pelaksanaan dan naskah dinas yangberkaitan dengan lingkup tugasnya gunamendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

g. menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaankepada pekerja, pengusaha, organisasi pekerja danorganisasi pengusaha dalam rangka deteksi dinipencegahan dan penyelesaian perselisihanhubungan industrial sesuai dengan peraturanundang-undangan sebagai langkah antisipasi sertadalam penyiapan solusi penyelesaian masalahketenagakerjaan;

h. menyiapkan bahan dan melaksanakan pencatatan,pendataan dan pembinaan organisasi pekerja danorganisasi pengusaha skala Daerah sesuaiketentuan yang berlaku;

19

i. memfasilitasi dan melaksanakan mediasipenyelesaian perselisihan hubungan industrialsesuai dengan peraturan perundang-undangan yangberlaku dan melaporkan kepada atasan;

j. memfasilitasi penyelesaian kasus-kasus yangmenimpa CTKI/TKI sesuai dengan peraturanperundang-undangan agar dapat terselesaikandengan baik dan benar;

k. melaksanakan koordinasi lintas sektor dalam rangkapemantauan, evaluasi, dan pelaporan pencegahandan penyelesaian perselisihan hubungan industrial,mogok kerja dan penutupan perusahaan gunaterwujud keterpaduan pelaksanaan tugas;

l. menyiapkan bahan dan menyusun konsep StandarOperasional Prosedur (SOP) kegiatan SeksiKelembagaan dan Penyelesaian PerselisihanHubungan Industrial untuk peningkatan kualitaspelayanan publik;

m. melaksanakan pemantauan dan evaluasipelaksanaan kegiatan Seksi Kelembagaan danPenyelesaian Perselisihan Hubungan Industrialdengan cara mengukur pencapaian program kerjayang telah disusun untuk bahan laporan dankebijakan tindak lanjut;

n. mengevaluasi dan menilai prestasi kerja bawahanberdasarkan sasaran kerja pegawai dan perilakukerja sesuai ketentuan dalam rangka peningkatankarir, pemberian penghargaan dan sanksi;

o. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kepadapimpinan sebagai wujud akuntabilitas dantransparansi pelaksanaan kegiatan;

p. menyampaikan saran dan pertimbangan kepadaatasan baik lisan maupun tertulis berdasarkankajian agar pelaksanaan kegiatan berjalan lancarserta untuk menghindari penyimpangan; dan

q. melaksanakan tugas kedinasan lain dari pimpinansesuai dengan tugas dan fungsi unit kerjanya.

Bagian Keempat

Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas

Pasal 13

(1) Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitas dipimpin olehKepala Bidang yang berkedudukan di bawah danbertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(2) Kepala Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitassebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai tugasmelaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas dalamperumusan kebijakan teknis, pengoordinasian,pembinaan, pengawasan, pengendalian, pengelolaan,fasilitasi, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidangpelatihan kerja dan produktivitas.

20

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksudpada ayat (2), Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitasmempunyai fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis di bidang pelatihankerja dan produktivitas;

b. pengoordinasian dan pelaksanaan kegiatan dibidang pelatihan kerja dan produktivitas;

c. pembinaan, pengawasan, dan pengendalian kegiatandi bidang pelatihan kerja dan produktivitas;

d. pengelolaan dan fasilitasi kegiatan di bidangpelatihan kerja dan produktivitas;

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan dibidang pelatihan kerja dan produktivitas; dan

f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh KepalaDinas di bidang pelatihan kerja dan produktivitas.

(4) Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsisebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3),Kepala Bidang Pelatihan Kerja dan Produktivitasmempunyai rincian tugas :

a. menyusun rencana dan program kegiatan BidangPelatihan Kerja dan Produktivitas berdasarkanperaturan perundang-undangan dan hasil evaluasikegiatan tahun sebelumnya sesuai pedomanpelaksanaan tugas;

b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajianpermasalahan dan peraturan perundang-undanganagar pelaksanaan tugas berjalan efektif dan efisien;

c. membagi tugas bawahan sesuai dengan jabatan dankompetensinya serta memberikan arahan arahanbaik secara lisan maupun tertulis guna kelancaranpelaksanaan tugas;

d. melaksanakan koordinasi dan konsultasi denganinstansi terkait baik vertikal maupun horizontalmendapatkan informasi, masukan, serta dalamrangka sinkronisasi dan harmonisasi pelaksanaankegiatan;

e. menelaah dan mengkaji peraturan perundang-undangan sesuai lingkup tugasnya sebagai bahanatau pedoman untuk melaksanakan kegiatan;

f. menyiapkan konsep kebijakan Kepala Dinas dannaskah dinas yang berkaitan dengan kegiatankelembagaan dan pelatihan kerja serta pemagangandan produktivitas;

g. membina dan mengarahkan pelaksanaan kegiatanoperasional di bidang kelembagaan dan pelatihankerja serta pemagangan dan produktivitas;

h. mengoordinasikan dan mengatur kegiatanoperasional di bidang kelembagaan dan pelatihankerja serta pemagangan dan produktivitas agarterwujud keterpaduan pelaksanaan tugas;

21

i. mengawasi dan mengendalikan pelaksanaankegiatan di bidang kelembagaan dan pelatihan kerjaserta pemagangan dan produktivitas agar kegiatanberjalan lancar sesuai dengan target kinerja yangditetapkan;

j. menyiapkan rekomendasi perizinan pendirianlembaga bursa kerja dan lembaga pelatihan kerjaskala Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

k. mengoordinasikan pengukuran produktivitas tingkatDaerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan;

l. mengoordinasikan dan memfasilitasi pemberiankonsultasi produktivitas pada perusahaan kecilguna meningkatkan produktivitas;

m. melaksanakan pemantauan dan evaluasipelaksanaan kegiatan Bidang Pelatihan Kerja danProduktivitas dengan cara mengukur pencapaianprogram kerja yang telah disusun untuk bahanlaporan dan kebijakan tindak lanjut;

n. mengevaluasi dan menilai prestasi kerja bawahanberdasarkan sasaran kerja pegawai dan perilakukerja sesuai ketentuan dalam rangka peningkatankarir, pemberian penghargaan dan sanksi;

o. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kepadapimpinan sebagai wujud akuntabilitas dantransparansi pelaksanaan kegiatan;

p. menyampaikan saran dan pertimbangan kepadaatasan baik lisan maupun tertulis berdasarkankajian agar pelaksanaan kegiatan berjalan lancarserta untuk menghindari penyimpangan; dan

q. melaksanakan tugas kedinasan lain dari pimpinansesuai dengan tugas dan fungsi unit kerjanya.

Paragraf 1

Seksi Kelembagaan dan Pelatihan Kerja

Pasal 14

(1) Seksi Kelembagaan dan Pelatihan Kerja dipimpin olehKepala Seksi yang berkedudukan di bawah danbertanggung jawab kepada Kepala Bidang PelatihanKerja dan Produktivitas.

(2) Kepala Seksi Kelembagaan dan Pelatihan Kerjasebagaimana dimaksud dalam ayat (1), mempunyaitugas melaksanakan sebagian tugas Kepala BidangPelatihan Kerja dan Produktivitas dalam penyiapanbahan perumusan kebijakan teknis, pengoordinasian,pembinaan, pengawasan, pengendalian, pengelolaan,fasilitasi, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidangkelembagaan dan pelatihan kerja.

22

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksudpada ayat (2), Kepala Seksi Kelembagaan dan PelatihanKerja mempunyai rincian tugas:

a. menyusun rencana dan program kegiatan SeksiKelembagaan dan Pelatihan Kerja berdasarkanperaturan perundang-undangan dan hasil evaluasikegiatan tahun sebelumnya sebagai pedomanpelaksanaan tugas;

b. menjabarkan perintah pimpinan melalui pengkajianpermasalahan dan peraturan perundang-undanganagar pelaksanaan tugas efektif dan efisien;

c. membagi tugas kepada bawahan sesuai denganjabatan dan kompetensinya serta memberikanarahan baik secara lisan maupun tertulis gunakelancaran pelaksanaan tugas;

d. melaksanakan koordinasi dan konsultasi denganinstansi terkait baik vertikal maupun horizontaluntuk mendapatkan informasi, masukan sertadalam rangka sinkronisasi dan harmonisasipelaksanaan tugas;

e. menelaah dan mengkaji peraturan perundang-undangan sesuai lingkup tugasnya sebagai bahanatau pedoman untuk melaksanakan kegiatan;

f. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis,petunjuk pelaksanaan dan naskah dinas yangberkaitan dengan lingkup tugasnya gunamendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

g. mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pelatihantenaga kerja, pelatihan transmigran, dan pembinaanlembaga pelatihan termasuk balai latihan kerja luarnegeri sebagai bahan penyempurnaan program dankegiatan selanjutnya;

h. menyiapkan bahan dan melaksanakan kerja samadengan lembaga pelatihan kerja/pihak ketiga dalamrangka penyelenggaraan pelatihan tenaga kerjaberbasis masyarakat sesuai peraturan perudnang-undangan;

i. menyusun konsep pengembangan kurikulum,metode pengajaran, dan penjabaran dari garis besarpengajaran, serta menyiapkan materiketrampilan/pelatihan yang akan diajarkan sesuaidengan kebutuhan pasar dan peraturan perundang-undangan;

j. memantau dan mengawasi tenaga kerja pascapelatihan di tempat kerja dan masyarakat untukmengetahui tingkat keberhasilan program pelatihanyang telah dilaksanakan;

k. menyiapkan bahan dan menyusun konseprekomendasi pemberian izin operasional lembaga-lembaga pelatihan kerja sesuai dengan peraturanperundang-undangan;

23

l. menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaanterhadap lembaga pelatihan kerja sesuai peraturanperundang-undangan agar mampu berkembang danmenyelenggarakan pelatihan yang berkualitas;

m. menyiapkan bahan dan menyusun konsep StandarOperasional Prosedur (SOP) kegiatan SeksiKelembagaan dan Pelatihan Kerja untukpeningkatan kualitas pelayanan publik;

n. melaksanakan pemantauan dan evaluasipelaksanaan kegiatan Seksi Kelembagaan danPelatihan Kerja dengan cara mengukur pencapaianprogram kerja yang telah disusun untuk bahanlaporan dan kebijakan tindak lanjut;

o. mengevaluasi dan menilai prestasi kerja bawahanberdasarkan sasaran kerja pegawai dan perilakukerja sesuai ketentuan dalam rangka peningkatankarir, pemberian penghargaan dan sanksi;

p. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kepadapimpinan sebagai wujud akuntabilitas dantransparansi pelaksanaan kegiatan;

q. menyampaikan saran dan pertimbangan kepadaatasan baik lisan maupun tertulis berdasarkankajian agar pelaksanaan kegiatan berjalan lancarserta untuk menghindari penyimpangan; dan

r. melaksanakan tugas kedinasan lain dari pimpinansesuai dengan tugas dan fungsi unit kerjanya.

Paragraf 2

Seksi Pemagangan dan Produktivitas

Pasal 15

(1) Seksi Pemagangan dan Produktivitas dipimpin olehKepala Seksi yang berkedudukan di bawah danbertanggung jawab kepada Kepala Bidang PelatihanKerja dan Produktivitas.

(2) Kepala Seksi Pemagangan dan Produktivitassebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyai tugasmelaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang PelatihanKerja dan Produktivitas dalam penyiapan bahanperumusan kebijakan teknis, pengoordinasian,pembinaan, pengawasan, pengendalian, pengelolaan,fasilitasi, evaluasi, dan pelaporan kegiatan di bidangpemagangan dan produktivitas.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksudpada ayat (2), Kepala Seksi Pemagangan danProduktivitas mempunyai rincian tugas :

a. menyusun rencana dan program kegiatan SeksiPemagangan dan Produktivitas berdasarkanperaturan perundang-undangan dan hasil evaluasikegiatan tahun sebelumnya sebagai pedomanpelaksanaan tugas;

24

b. menjabarkan perintah pimpinan melalui pengkajianpermasalahan dan peraturan perundang-undanganagar pelaksanaan tugas efektif dan efisien;

c. membagi tugas kepada bawahan sesuai denganjabatan dan kompetensinya serta memberikanarahan baik secara lisan maupun tertulis gunakelancaran pelaksanaan tugas;

d. melaksanakan koordinasi dan konsultasi denganinstansi terkait baik vertikal maupun horizontaluntuk mendapatkan informasi, masukan sertadalam rangka sinkronisasi dan harmonisasipelaksanaan tugas;

e. menelaah dan mengkaji peraturan perundang-undangan sesuai lingkup tugasnya sebagai bahanatau pedoman untuk melaksanakan kegiatan;

f. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis,petunjuk pelaksanaan dan naskah dinas yangberkaitan dengan lingkup tugasnya gunamendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

g. mengoordinasikan dan memfasilitasi kegiatanpemagangan tenaga kerja yang dilaksanakanpemerintah maupun swasta guna meningkatkanproduktivitas dan keahlian kerja sesuai denganperundang-undangan yang berlaku;

h. menyiapkan sumber daya manusia, bahan, saranadan prasarana, data, teknik dan metodepeningkatan dan pengukuran produktivitas sesuaiperundang-undangan yang berlaku;

i. menyiapkan bahan dan melaksanakan fasilitasipemberian konsultasi peningkatan produktivitaspada perusahaan kecil guna meningkatkanproduktivitas;

j. menyiapkan bahan dan menyusun konsep StandarOperasional Prosedur (SOP) kegiatan SeksiPemagangan dan Produktivitas untuk peningkatankualitas pelayanan publik;

k. melaksanakan pemantauan dan evaluasipelaksanaan kegiatan Seksi Pemagangan danProduktivitas dengan cara mengukur pencapaianprogram kerja yang telah disusun untuk bahanlaporan dan kebijakan tindak lanjut;

l. mengevaluasi dan menilai prestasi kerja bawahanberdasarkan sasaran kerja pegawai dan perilakukerja sesuai ketentuan dalam rangka peningkatankarir, pemberian penghargaan dan sanksi;

m. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kepadapimpinan sebagai wujud akuntabilitas dantransparansi pelaksanaan kegiatan;

25

n. menyampaikan saran dan pertimbangan kepadaatasan baik lisan maupun tertulis berdasarkankajian agar pelaksanaan kegiatan berjalan lancarserta untuk menghindari penyimpangan; dan

o. melaksanakan tugas kedinasan lain dari pimpinansesuai dengan tugas dan fungsi unit kerjanya.

Bagian Kelima

Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan PerluasanKesempatan Kerja

Pasal 16

(1) Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan PerluasanKesempatan Kerja dipimpin oleh Kepala Bidang yangberkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepadaKepala Dinas.

(2) Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan PerluasanKesempatan Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1),mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas KepalaDinas dalam perumusan kebijakan teknis,pengoordinasian, pembinaan, pengawasan,pengendalian, pengelolaan, fasilitasi, evaluasi, danpelaporan kegiatan di bidang penempatan tenaga kerjadan perluasan kesempatan kerja.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksudpada ayat (2), Bidang Penempatan Tenaga Kerja danPerluasan Kesempatan Kerja mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan teknis di bidang penempatantenaga kerja dan perluasan kesempatan kerja;

b. pengoordinasian dan pelaksanaan kegiatan di bidangpenempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatankerja;

c. pembinaan, pengawasan, dan pengendalian kegiatandi bidang penempatan tenaga kerja dan perluasankesempatan kerja;

d. pengelolaan dan fasilitasi kegiatan di bidangpenempatan tenaga kerja dan perluasan kesempatankerja;

e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan dibidang penempatan tenaga kerja dan perluasankesempatan kerja; dan

f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh KepalaDinas di bidang penempatan tenaga kerja danperluasan kesempatan kerja.

(3) Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), Kepala BidangPenempatan Tenaga Kerja dan Perluasan KesempatanKerja mempunyai rincian tugas :

26

a. menyusun rencana dan program kegiatan BidangPenempatan Tenaga Kerja dan PerluasanKesempatan Kerja berdasarkan peraturanperundang-undangan dan hasil evaluasi kegiatantahun sebelumnya sesuai pedoman pelaksanaantugas;

b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajianpermasalahan dan peraturan perundang-undanganagar pelaksanaan tugas berjalan efektif dan efisien;

c. membagi tugas bawahan sesuai dengan jabatan dankompetensinya serta memberikan arahan arahanbaik secara lisan maupun tertulis guna kelancaranpelaksanaan tugas;

d. melaksanakan koordinasi dan konsultasi denganinstansi terkait baik vertikal maupun horizontalmendapatkan informasi, masukan, serta dalamrangka sinkronisasi dan harmonisasi pelaksanaankegiatan;

e. menelaah dan mengkaji peraturan perundang-undangan sesuai lingkup tugasnya sebagai bahanatau pedoman untuk melaksanakan kegiatan;

f. menyiapkan konsep kebijakan Kepala Dinas dannaskah dinas yang berkaitan dengan kegiatanpenempatan tenaga kerja, perluasan kesempatankerja dan transmigrasi;

g. membina dan mengarahkan pelaksanaan kegiatanoperasional di bidang penempatan tenaga kerja,perluasan kesempatan kerja dan transmigrasi agardapat berjalan optimal;

h. mengoordinasikan dan mengatur kegiatanoperasional di bidang penempatan tenaga kerja,perluasan kesempatan kerja dan transmigrasi agarterwujud keterpaduan pelaksanaan tugas;

i. mengawasi dan mengendalikan pelaksanaankegiatan di bidang penempatan tenaga kerja,perluasan kesempatan kerja dan transmigrasi agarkegiatan berjalan lancar sesuai dengan targetkinerrja yang ditetapkan;

j. menyiapkan rekomendasi perizinan yang berkaitandengan bidang penempatan tenaga kerja, perluasankesempatan kerja dan transmigrasi skala Daerahsesuai dengan peraturan perundang-undangan yangberlaku

k. melaksanakan pemantauan dan evaluasipelaksanaan kegiatan Bidang Penempatan TenagaKerja dan Perluasan Kesempatan Kerja dengan caramengukur pencapaian program kerja yang telahdisusun untuk bahan laporan dan kebijakan tindaklanjut;

27

l. mengevaluasi dan menilai prestasi kerja bawahanberdasarkan sasaran kerja pegawai dan perilakukerja sesuai ketentuan dalam rangka peningkatankarir, pemberian penghargaan dan sanksi;

m. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kepadapimpinan sebagai wujud akuntabilitas dantransparansi pelaksanaan kegiatan;

n. menyampaikan saran dan pertimbangan kepadaatasan baik lisan maupun tertulis berdasarkankajian agar pelaksanaan kegiatan berjalan lancarserta untuk menghindari penyimpangan; dan

o. melaksanakan tugas kedinasan lain dari pimpinansesuai dengan tugas dan fungsi unit kerjanya.

Paragraf 1

Seksi Penempatan Tenaga Kerja

Pasal 17

(1) Seksi Penempatan Tenaga Kerja dipimpin oleh KepalaSeksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerjadan Perluasan Kesempatan Kerja.

(2) Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja sebagaimanadimaksud pada ayat (1), mempunyai tugasmelaksanakan sebagian tugas Kepala BidangPenempatan Tenaga Kerja dan Perluasan KesempatanKerja dalam penyiapan bahan perumusan kebijakanteknis, pengoordinasian, pembinaan, pengawasan,pengendalian, pengelolaan, fasilitasi, evaluasi danpelaporan kegiatan di bidang penempatan tenaga kerja.

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksudpada ayat (2), Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerjamempunyai rincian tugas :

a. menyusun rencana dan program kegiatan SeksiPenempatan Tenaga Kerja berdasarkan peraturanperundang-undangan dan hasil evaluasi kegiatantahun sebelumnya sebagai pedoman pelaksanaantugas;

b. menjabarkan perintah pimpinan melalui pengkajianpermasalahan dan peraturan perundang-undanganagar pelaksanaan tugas efektif dan efisien;

c. membagi tugas kepada bawahan sesuai denganjabatan dan kompetensinya serta memberikanarahan baik secara lisan maupun tertulis gunakelancaran pelaksanaan tugas;

d. melaksanakan koordinasi dan konsultasi denganinstansi terkait baik vertikal maupun horizontaluntuk mendapatkan informasi, masukan sertadalam rangka sinkronisasi dan harmonisasipelaksanaan tugas;

28

e. menelaah dan mengkaji peraturan perundang-undangan sesuai lingkup tugasnya sebagai bahanatau pedoman untuk melaksanakan kegiatan;

f. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis,petunjuk pelaksanaan dan naskah dinas yangberkaitan dengan lingkup tugasnya gunamendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

g. menyiapkan bahan dan melaksanakan pendataan,pendaftaran, penempatan serta penyaluran tenagakerja sesuai dengan peraturan perundang-undanganyang berlaku;

h. meneliti dan memverifikasi dokumen calon TenagaKerja Indonesia (TKI), penandatanganan perjanjianpenempatan tenaga kerja Indonesia danrekomendasi pembuatan paspor sesuai peraturanperundang undangan;

i. menyiapkan bahan, sarana dan prasaranapenyuluhan calon tenaga kerja serta pelayananterhadap pencari kerja sesuai perudnang-undangan;

j. menyiapkan bahan dan rekomendasi rekruitmenCTKI bagi perusahaan Pengerah Tenaga KerjaIndonesia Swasta (PPTKIS) sesuai peraturanperundang undangan;

k. menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaandalam rangka perlindungan TKI baik dalam maupunluar negeri sesuai dengan perundang-undangan;

l. menyiapkan bahan rekomendaasi pelaksanaanbursa kerja yang dilaksanakan pemerintah maupunswasta serta memberikan pelayanan Informasi PasarKerja (IPK) perusahaan, job fair/bursa kerja kepadapencari kerja;

m. melaksanakan fasilitasi dan pelayanan penempatantenaga kerja serta kepulangan TKI bermasalahsesuai peraturan perundang-undangan yangberlaku;

n. menyiapkan bahan dan melaksanakan sosialisasiterhadap substansi perjanjian kerja dan penempatantenaga kerja Indonesia ke luar negeri skala Daerah;

o. menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaandan pemantauan penempatan tenaga kerja AntarKerja Lokal (AKL), Antar Kerja Antar Daerah (AKAD)dan Antar Kerja Antar Negara (AKAN);

p. menyiapkan bahan rekomendasi perpanjangan izinmempekerjakan tenaga kerja asing (IMTA) yanglokasi kerjanya dalam wilayah Daerah sesuaiperaturan perundang-undangan;

q. menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan,pemantauan, pendataan dan pelaporan data TenagaKerja Asing (TKA) yang lokasi kerjanya dalamwilayah Daerah;

29

r. menyiapkan bahan dan menyusun konseprekomendasi izin pendirian lembaga Bursa KerjaKhusus (BKK) yang ada di Sekolah MenengahAtas/Kejuruan maupun Perguruan Tinggi danrekomendasi izin pendirian lembaga penempatantenaga kerja swasta di wilayah Daerah sesuaiperaturan perundang-undangan;

s. melaksanakan koordinasi dan monitoringpenempatan tenaga kerja yang dilakukan oleh BursaKerja Khusus (BKK);

t. menyiapkan bahan dan menyusun konsep StandarOperasional Prosedur (SOP) kegiatan SeksiPenempatan Tenaga Kerja untuk peningkatankualitas pelayanan publik;

u. melaksanakan pemantauan dan evaluasipelaksanaan kegiatan Seksi Penempatan TenagaKerja dengan cara mengukur pencapaian programkerja yang telah disusun untuk bahan laporan dankebijakan tindak lanjut;

v. mengevaluasi dan menilai prestasi kerja bawahanberdasarkan sasaran kerja pegawai dan perilakukerja sesuai ketentuan dalam rangka peningkatankarir, pemberian penghargaan dan sanksi;

w. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kepadapimpinan sebagai wujud akuntabilitas dantransparansi pelaksanaan kegiatan;

x. menyampaikan saran dan pertimbangan kepadaatasan baik lisan maupun tertulis berdasarkankajian agar pelaksanaan kegiatan berjalan lancarserta untuk menghindari penyimpangan; dan

y. melaksanakan tugas kedinasan lain dari pimpinansesuai dengan tugas dan fungsi unit kerjanya.

Paragraf 2

Seksi Perluasan Kesempatan Kerja dan Transmigrasi

Pasal 18

(1) Seksi Perluasan Kesempatan Kerja dan Transmigrasidipimpin oleh Kepala Seksi yang berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BidangPenempatan Tenaga Kerja dan Perluasan KesempatanKerja.

(2) Kepala Seksi Perluasan Kesempatan Kerja danTransmigrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas KepalaBidang Penempatan Tenaga Kerja dan PerluasanKesempatan Kerja dalam penyiapan bahan perumusankebijakan teknis, pengoordinasian, pembinaan,pengawasan, pengendalian, pengelolaan, fasilitasi,evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang perluasankesempatan kerja dan transmigrasi.

30

(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksudpada ayat (2), Kepala Seksi Perluasan Kesempatan Kerjadan Transmigrasi mempunyai rincian tugas :

a. menyusun rencana dan program kegiatan SeksiPerluasan Kesempatan Kerja dan Transmigrasiberdasarkan peraturan perundang-undangan danhasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya sebagaipedoman pelaksanaan tugas;

b. menjabarkan perintah pimpinan melalui pengkajianpermasalahan dan peraturan perundang-undanganagar pelaksanaan tugas efektif dan efisien;

c. membagi tugas kepada bawahan sesuai denganjabatan dan kompetensinya serta memberikanarahan baik secara lisan maupun tertulis gunakelancaran pelaksanaan tugas;

d. melaksanakan koordinasi dan konsultasi denganinstansi terkait baik vertikal maupun horizontaluntuk mendapatkan informasi, masukan sertadalam rangka sinkronisasi dan harmonisasipelaksanaan tugas;

e. menelaah dan mengkaji peraturan perundang-undangan sesuai lingkup tugasnya sebagai bahanatau pedoman untuk melaksanakan kegiatan;

f. menyiapkan bahan penyusunan petunjuk teknis,petunjuk pelaksanaan dan naskah dinas yangberkaitan dengan lingkup tugasnya gunamendukung kelancaran pelaksanaan tugas;

g. melaksanakan kegiatan perluasan kerja melaluiprogram kewirausahaan dengan pola pembentukandan pembinaan tenaga kerja mandiri, sistem padatkarya, penerapan teknologi tepat guna,pendayagunaan tenaga kerja sukarela dan atau polalain yang dapat mendorong terciptanya perluasankesempatan kerja;

h. memfasilitasi pelaksanaan program kewirausahaanmelalui kegiatan pendampingan, pelatihan,konsultasi, bimbingan teknis, penyediaan data atauinformasi;

i. melaksanakan bimbingan dan pembinaan terhadaptransmigran yang bermasalah baik di tempat lokasitransmigran maupun transmigran yang kembali kedaerah asal;

j. mengoordinasikan, memonitor dan mengevaluasipelaksanaan kegiatan pendataan, penyiapan,pembinaan, penempatan, pengawalan danpenanganan masalah transmigran;

k. melaksanakan pemantauan terhadap perkembangankondisi transmigran pasca penempatan di lokasitransmigrasi;

31

l. menyiapkan bahan kerjasama/MoU dengan daerahpenempatan transmigrasi serta mengecek atausurvey lokasi daerah penempatan;

m. menyusun data base jumlah transmigran tingkatDaerah secara berkala;

n. menyiapkan kelengkapan persyaratanpemberangakatan calon transmigran sesuai denganketentuan dan melaksanakan pendampinganpemberangkatan transmigran;

o. menyiapkan bahan perumusan rencana penempatancalon transmigran sesuai dengan kesepakatanpersetujuan dengan daerah tujuan

p. menyiapkan bahan dan menyusun konsep StandarOperasional Prosedur (SOP) kegiatan SeksiPerluasan Kesempatan Kerja dan Transmigrasiuntuk peningkatan kualitas pelayanan publik;

q. melaksanakan pemantauan dan evaluasipelaksanaan kegiatan Seksi Perluasan KesempatanKerja dan Transmigrasi dengan cara mengukurpencapaian program kerja yang telah disusun untukbahan laporan dan kebijakan tindak lanjut;

r. mengevaluasi dan menilai prestasi kerja bawahanberdasarkan sasaran kerja pegawai dan perilakukerja sesuai ketentuan dalam rangka peningkatankarir, pemberian penghargaan dan sanksi;

s. menyusun laporan pelaksanaan kegiatan kepadapimpinan sebagai wujud akuntabilitas dantransparansi pelaksanaan kegiatan;

t. menyampaikan saran dan pertimbangan kepadaatasan baik lisan maupun tertulis berdasarkankajian agar pelaksanaan kegiatan berjalan lancarserta untuk menghindari penyimpangan; dan

u. melaksanakan tugas kedinasan lain dari pimpinansesuai dengan tugas dan fungsi unit kerjanya.

BAB V

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Pasal 19

(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugasmelaksanakan kegiatan sesuai dengan keahlian danketerampilan yang dimiliki dalam rangka menunjangpelaksanaan tugas dan fungsi Dinas.

(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksudpada ayat (1), dipimpin oleh tenaga fungsional senioryang ditunjuk sebagai Ketua Kelompok dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

32

Pasal 20

(1) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksuddalam Pasal 19, terdiri dari sejumlah pejabat fungsionalyang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai denganbidang keahliannya.

(2) Jumlah jabatan fungsional sebagaimana dimaksud padaayat (1) ditentukan berdasarkan kebutuhan dan bebankerja.

(3) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur sesuai dengan peraturanperundang-undangan.

(4) Pembinaan terhadap pejabat fungsional sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai denganperaturan perundang-undangan.

BAB VI

TATA KERJA

Pasal 21

(1) Kepala Dinas dalam melaksanakan tugasnyaberpedoman pada peraturan perundang-undangan.

(2) Dalam melaksanakan tugas setiap pimpinan unitorganisasi dan kelompok jabatan fungsional wajibmenerapkan prinsip koordinasi, integrasi dansinkronisasi baik dalam lingkungan pemerintah daerahserta instansi lain di luar pemerintah daerah sesuaidengan tugas masing-masing.

(3) Setiap pimpinan unit organisasi wajib mengawasibawahannya masing-masing.

(4) Dalam hal setelah dilakukan pengawasan sebagaimanadimaksud pada ayat (3) terjadi penyimpangan,pimpinan unit organisasi mengambil langkah-langkahyang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(5) Setiap pimpinan unit organisasi bertanggungjawabmemimpin dan mengoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjukbagi pelaksanaan tugas bawahannya.

(6) Setiap pimpinan unit organisasi wajib mengikuti danmematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepadaatasan masing-masing serta menyiapkan laporanberkala tepat pada waktunya.

(7) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan unitorganisasi dari bawahannya wajib diolah dan

33

dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunanlaporan lebih lanjut serta untuk memberikan petunjukkepada bawahan.

(8) Dalam menyampaikan laporan kepada pimpinan, wajibmenyampaikan tembusan kepada unit organisasi lainyang secara fungsional mempunyai hubungan kerja.

(9) Dalam melaksanakan pengendalian kegiatan, setiappimpinan unit organisasi beserta bawahannya wajibmengadakan rapat secara berkala.

BAB VII

PEMBIAYAAN

Pasal 22

Biaya untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsiDinas, dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan BelanjaDaerah Kabupaten Kendal dan sumber lain yang diperolehsecara sah berdasarkan peraturan perundang-undangan.

BAB VIII

KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 23

Eselon dan pengisian jabatan struktural pada Dinasberpedoman pada peraturan perundang-undangan

Pasal 24

(1) Dinas dapat membentuk Unit Pelaksana Teknis Dinassesuai peraturan perundang-undangan.

(2) Unit Pelaksana Teknis Dinas sebagaimana dimaksudpada ayat (1), dipimpin oleh kepala yang berkedudukandi bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

(3) Kedudukan, susunan organisasi, tugas dan fungsi sertatata kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut denganPeraturan Bupati.

BAB IX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 25

Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, makaPeraturan Bupati Kendal Nomor 44 Tahun 2011 tentangPenjabaran Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas JabatanStruktural dan Tata Kerja pada Dinas Tenaga Kerja danTransmigrasi Kabupaten Kendal (Berita Daerah KabupatenKendal Tahun 2011 Nomor 44 Seri D No. 18, TambahanBerita Daerah Kabupaten Kendal Nomor 150) sebagaimanatelah diubah dengan Peraturan Bupati Kendal Nomor 28

34

Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan BupatiKendal Nomor 44 Tahun 2011 tentang Penjabaran TugasPokok, Fungsi, Uraian Tugas Jabatan Struktural dan TataKerja pada Dinas Tenaga Kerja dan TransmigrasiKabupaten Kendal (Berita Daerah Kabupaten Kendal Tahun2015 Nomor 28 Seri D No. 2, Tambahan Berita DaerahKabupaten Kendal Nomor 191) dicabut dan dinyatakantidak berlaku.

Pasal 26

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari2017.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Bupati ini denganpenempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Kendal.

Ditetapkan di Kendal

pada tanggal 29 Desember 2016

BUPATI KENDAL,

MIRNA ANNISA

Diundangkan di Kendalpada tanggal 29 Desember 2016

SEKRETARIS DAERAHKABUPATEN KENDAL,

BAMBANG DWIYONO

BERITA DAERAH KABUPATEN KENDAL TAHUN 2016

NOMOR 75 SERI D NO. 26

35

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI KENDALNOMOR :75TANGGAL :29 Desember 2016

BAGAN ORGANISASIDINAS TENAGA KERJA KABUPATEN KENDAL

BUPATI KENDAL,

MIRNA ANNISA

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT

SubbagianUmum dan

Kepegawaian

SubbagianPerencanaan dan

Keuangan

KELOMPOKJABATAN FUNGSIONAL

UPTD

BidangPenempatan TenagaKerja dan PerluasanKesempatan Kerja

SeksiPenempatanTenaga Kerja

SeksiPerluasan

Kesempatan Kerjadan Transmigrasi

BidangPelatihan Kerja dan

Produktivitas

SeksiKelembagaan

danPelatihan Kerja

SeksiPemagangan dan

Produktivitas

BidangHubungan Industrialdan Jaminan Sosial

Tenaga Kerja

SeksiPesyaratan Kerja

dan KesejahteraanTenaga Kerja

SeksiKelembagaan dan

PenyelesaianPerselisihan

Hubungan Industrial