PROTOTYPE SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN...

11
140 PROTOTYPE SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN PENJUALAN JASA FOTO BERBASIS E-COMMERCE Ilamsyah 1 , Ruli Supriati 2 , Asha Fadilah 3 1,2,3 Program Studi Teknik Informatika STMIK Raharja Jl. Jendral Sudirman No. 40 Modern Cikokol-Tangerang, 15117 Telp. (021) 552969 e-mail: [email protected] , [email protected] , [email protected] 3 Abstrak Saat ini sudah banyak situs atau website E-Commerce bermunculan guna memasarkan produk- produk apapun yang dibutuhkan oleh masyarakat, namun tidak tidak begitu dengan jasa Foto yang sebenarnya diperlukan terutama untuk para pasangan yang ingin melakukan pernikahan, sistem pemesaan untuk jasa foto yang saat ini ada masih tergolong semi manual, yakni harus datang langsung ke studio foto, telpon atau lihat sosial media dari studio foto tersebut, namun hal itu sangat tidak efektif dan efisien karena kita tidak bisa memandingkan kualitas dan harga studio foto secara cepat, kita harus terlebih dahulu mencari dan mengumpulkan informasi-informasi mengenai Foto lainnya. Analisa sistem yang dilakukan menggunakan metode SWOT yang memudahkan peneliti dalam pembuatan dan pengembangan sistem kedepannya. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam analisa ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan study pustaka. Untuk menampilkan hasil analisa tersebut digunakan Unified Modelling Language (UML) sebagai alat bantu visualisasi pemrograman berbasis objek. Tujuan dari penelitian ini adalah mempermudah masyarakat dalam mencari informasi tentang kualitas dan harga dari banyak studio foto secara cepat dan tidak menyusahkan dalam pernacrian untuk kemudian mereka pilah yang mana yang sesuai dengan keinginan mereka, selain itu memberikan wadah bagi studio foto yang ingin memasarkan jasanya. Kata kunci : Sistem, Informasi, Pemasaran, E-Commerce, Foto 1. PENDAHULUAN 1.2. Latar Belakang Masalah Kemajuan di bidang teknologi, komputer, dan telekomunikasi mendukung perkembangan teknologi internet, hal tersebut dimungkinkan karena Internet tak bisa dipisahkan dari kehidupan sehari-hari anak muda zaman sekarang. Sebanyak 49,52 persen pengguna internet di Tanah Air adalah mereka yang berusia 19 hingga 34 tahun. Populasi penduduk Indonesia saat ini mencapai 262 juta orang. Lebih dari 50 persen atau sekitar 143 juta orang telah terhubung jaringan internet sepanjang 2017, setidaknya begitu menurut laporan teranyar Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Mayoritas pengguna internet sebanyak 72,41 persen masih dari kalangan masyarakat urban. Pemanfaatannya sudah lebih jauh, bukan hanya untuk berkomunikasi tetapi juga membeli barang, memesan transportasi, hingga berbisnis dan berkarya. Semakin naiknya perberkembang internet saat ini membuat segala aktifitas yang dilakukan tidak bisa lepas dari peran teknologi tersebut, bukan hanya pendidikan, pekerjaan, bahkan penjulaan saat ini sudah bertranformasi dari konvensional menjadi penjualan yang bersifat teknologi atau disebut juga dengan Internet Marketing. Internet Marketing adalah sebagai suatu usaha yang dilakukan untuk melakukan pemasaran suatu produk atau jasa dengan menggunakan media Internet. Banyak metode penjualan menggunakan Internet Marketing mulai dari website/blog (Web development), promosi melalui banner di website milik orang lain, promosi melalui optimalisasi mesin pencari informasi search engine optimization (SEO), promosi melalui e-mail (email advertising), pemasaran melalui sistim afiliasi (affiliate marketing), serta iklan interaktif (interactive advertising). Sebagai contoh, dalam Jurnal Maklumatika Vol. 5, No. 2, Januari 2019 I SSN : 2407-5043

Transcript of PROTOTYPE SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN...

Page 1: PROTOTYPE SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN …maklumatika.uniat.ac.id/files/vol5no2januari2019/003.pdf · 140 PROTOTYPE SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN PENJUALAN JASA FOTO BERBASIS E-COMMERCE

140

PROTOTYPE SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN PENJUALAN JASA FOTO

BERBASIS E-COMMERCE

Ilamsyah1, Ruli Supriati

2, Asha Fadilah

3

1,2,3 Program Studi Teknik Informatika STMIK Raharja

Jl. Jendral Sudirman No. 40 Modern Cikokol-Tangerang, 15117 Telp. (021) 552969

e-mail: [email protected] , [email protected] , [email protected]

Abstrak Saat ini sudah banyak situs atau website E-Commerce bermunculan guna memasarkan produk-

produk apapun yang dibutuhkan oleh masyarakat, namun tidak tidak begitu dengan jasa Foto yang

sebenarnya diperlukan terutama untuk para pasangan yang ingin melakukan pernikahan, sistem

pemesaan untuk jasa foto yang saat ini ada masih tergolong semi manual, yakni harus datang langsung

ke studio foto, telpon atau lihat sosial media dari studio foto tersebut, namun hal itu sangat tidak

efektif dan efisien karena kita tidak bisa memandingkan kualitas dan harga studio foto secara cepat,

kita harus terlebih dahulu mencari dan mengumpulkan informasi-informasi mengenai Foto lainnya.

Analisa sistem yang dilakukan menggunakan metode SWOT yang memudahkan peneliti dalam

pembuatan dan pengembangan sistem kedepannya. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam

analisa ini menggunakan metode observasi, wawancara, dan study pustaka. Untuk menampilkan hasil

analisa tersebut digunakan Unified Modelling Language (UML) sebagai alat bantu visualisasi

pemrograman berbasis objek. Tujuan dari penelitian ini adalah mempermudah masyarakat dalam

mencari informasi tentang kualitas dan harga dari banyak studio foto secara cepat dan tidak

menyusahkan dalam pernacrian untuk kemudian mereka pilah yang mana yang sesuai dengan

keinginan mereka, selain itu memberikan wadah bagi studio foto yang ingin memasarkan jasanya.

Kata kunci : Sistem, Informasi, Pemasaran, E-Commerce, Foto

1. PENDAHULUAN

1.2. Latar Belakang Masalah

Kemajuan di bidang teknologi, komputer, dan telekomunikasi mendukung perkembangan

teknologi internet, hal tersebut dimungkinkan karena Internet tak bisa dipisahkan dari

kehidupan sehari-hari anak muda zaman sekarang. Sebanyak 49,52 persen pengguna internet

di Tanah Air adalah mereka yang berusia 19 hingga 34 tahun. Populasi penduduk Indonesia

saat ini mencapai 262 juta orang. Lebih dari 50 persen atau sekitar 143 juta orang telah

terhubung jaringan internet sepanjang 2017, setidaknya begitu menurut laporan teranyar

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Mayoritas pengguna internet

sebanyak 72,41 persen masih dari kalangan masyarakat urban. Pemanfaatannya sudah lebih

jauh, bukan hanya untuk berkomunikasi tetapi juga membeli barang, memesan transportasi,

hingga berbisnis dan berkarya.

Semakin naiknya perberkembang internet saat ini membuat segala aktifitas yang

dilakukan tidak bisa lepas dari peran teknologi tersebut, bukan hanya pendidikan, pekerjaan,

bahkan penjulaan saat ini sudah bertranformasi dari konvensional menjadi penjualan yang

bersifat teknologi atau disebut juga dengan Internet Marketing. Internet Marketing adalah

sebagai suatu usaha yang dilakukan untuk melakukan pemasaran suatu produk atau jasa

dengan menggunakan media Internet. Banyak metode penjualan menggunakan Internet

Marketing mulai dari website/blog (Web development), promosi melalui banner di website

milik orang lain, promosi melalui optimalisasi mesin pencari informasi search engine

optimization (SEO), promosi melalui e-mail (email advertising), pemasaran melalui sistim afiliasi (affiliate marketing), serta iklan interaktif (interactive advertising). Sebagai contoh, dalam

Jurnal Maklumatika

Vol. 5, No. 2, Januari 2019 ISSN : 2407-5043

Page 2: PROTOTYPE SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN …maklumatika.uniat.ac.id/files/vol5no2januari2019/003.pdf · 140 PROTOTYPE SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN PENJUALAN JASA FOTO BERBASIS E-COMMERCE

141

kaitannya dengan dunia jasa yang semakin memudahkan dan melancarkan hubungan antara antara

pelaku jasa dengan pencari jasa. Namun masih sedikit penggunaan teknologi dalam pemasaran dan

pencarian jasa studio foto, mungkin hanya sebatas menggunakan sosial media dalam pemasarannya.

Jasa Foto sangat diperlukan terutama oleh calon pasangan yang akan melakukan pernikahan, baik

untuk prosesi foto Prewedding atau bahkan foto saat acara resepsi pernikahan tersebut. Untuk saat ini

tidak mudah mencari jasa studio foto dengan kualitas baik dengan harga terjangkau, kita harus survei

terlebih dahulu kepada banyak studio foto dengan memakan waktu yang lumayan lama karena masih

sedikitnya sistem yang memberikan informasi mendetail tentang banyak studio foto tersebut. Selain

itu, dari sisi pelaku jasa masih sulit dalam memasarkan jasanya karena terhalang media informasi,

sekalipun ada hanya sebatas pemasaran saja, tidak mencakup pemesanan dan pembayaran secara

sistem.

Permasalahan-permasalahan di atas harus dapat diminimalisir dengan memanfaatkan pesatnya

perkembangan teknologi saat ini. Maka diperlukan suatu sistem yang dapat membuat pelaku jasa

(Foto) dapat dengan mudah memasarkan jasanya agar membuat pencari jasa Foto dapat dengan mudah

mencari informasi dari banyak studio foto mengenai kualitas dan harga yang di tawarkan serta studio

fotopun data.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembahasan dari latar belakang di atas, rumusan masalahnya yaitu bagaimana

merancang sistem baru yang lebih memudahkan pada saat mencari, memesan serta menjual jasa foto

yang saat ini sedang banyak diminati ?

2. METODOLOGI PENELITIAN

2.1. Pengumpulan data

Dalam pengumpulan data, 3 (tiga) metode yang Peneliti gunakan antara lain:

1. Metode Observasi (Observasi Research)

Dalam metode ini, Peneliti mengamati secara mendalam mengenai sumber masalah yang

ada baik yang bersifat Distorsi ataupun Eskalasi, kemudian data yang dihasilkan akan

dikumpulkan guna mencari solusi dari masalah tersebut.

2. Metode Kepustakaan (Library Research)

Dalam metode ini, Peneliti membaca dan mengumpulkan data melalui buku-buku atau

artikel yang memiliki latar belakang sama dengan hal yang sedang Penelitu amati guna

melengkapi data yang didapat sebelumnya dengan teori-teori yang dikembangkan oleh para

ahli guna menunjang metode observasi yang digunakan.

2.2. Analisa Data

Dalam metode analisa sistem penulis menggunakan metode berupa analisa SWOT. Analisa

SWOT digunakan digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses),

peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek, perlunya analisa SWOT sebagai

pendukung yang membantu organisasi secara keseluruhan dengan menyediakan dukungan yang

diperlukan bagi berlangsungnya kegiatan-kegiatan yang dilakukan secara berkelanjutan.

Tabel 1. Analisa Data Swot

FAKTOR

INTERNAL

&

FAKTOR

EKSTERNAL

Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weakness)

Berbasis Website

Manajemen Pemasaran

dan Pemasahan Berbasis

E-Commerce

Proses Pembayaran Sudah

terkoneksi dengan

Website

Proses Pemesanan dan

Pemasaran terlalu sulit

UI dan UX sederhana

Ilamsyah, Prototype Sistem Informasi Pemesanan ….

Page 3: PROTOTYPE SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN …maklumatika.uniat.ac.id/files/vol5no2januari2019/003.pdf · 140 PROTOTYPE SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN PENJUALAN JASA FOTO BERBASIS E-COMMERCE

142

Peluang (Opportunities) Strategi SO Strategi WO

Dijadikan Website E-

Commerce pilihan untuk

memesan jasa foto

Memperkenalkan teknogi

informasi jasa pemesanan

dan pemasaran jasa foto

Memanfaatkan website

sebagai media seluruh

proses di dalam sistem

Mempermudah

pemesanan dan pencarian

jasa foto untuk para calon

pengantin kegiatan belajar

mengajar

Membuat sistem yang

sudah terkomputerisasi

sehingga mudah dalam

penggunaannya.

Ancaman (Threats) Strategi ST Strategi WT

Penjual jasa foto yang tidak

jujur

Calon pengantin yang hanya

ingin coba-coba memesan

Jaminan bagi penjual jasa

atau pemesan jasa

Merancang sistem dengan

proses pembayaran dp

terlebih dahulu untuk

proses awal jasa foto

menghubungi customer di

kediamannya

DP sampai kepada

penjual jasa foto pada saat

setelah penjual datang

menemui cutomer dan

proses tersebut atas

persetujuan customer

Memberikan beberapa

aturan dalam proses

pemesanan dan pemasaran

jasa foto untuk menhindari

pihak-pihak yang tidak

bertanggung jawab

2.3. Metode Perancangan Ptototype

Tahap analisis selesai maka langkah selanjutnya adalah melakukan Pemodelan terhadap hasil dari

kedua langkah di atas. Ada 2 (dua) metode yang dipakai Peneliti Antara lain :

1. Unified Modeling Language (UML)

Unified Modeling Language (UML) digunakan sebagai salah satu alat bantu untuk

memodelkan secara visual yang dapat digunakan dalam bahasa pemrograman berorientasi

objek. UML terdiri dari beberapa diagram yang saling berkaitan, namun disini Peneliti

hanya menggunakan 2 diagram yaitu Usecase Diagram dan Activity Diagram.

2. Balsamiq Mockup 3

Balsamiq Mockup 3 adalah program aplikasi yang digunakan dalam pembuatan tampilan

user interface sebuah aplikasi. Software ini sudah menyediakan tools yang dapat

memudahkan dalam membuat desain prototyping aplikasi yang akan kita buat.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Definisi Prototype

Menurut Otto Fajarianto dalam Jurnal Lentera ICT Vol. 3 (2016:55) “Prototype didefinisikan

sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara system

berfungsi dalam bentuk lengkapnya, dan proses untuk menghasilkan sebuah prototype disebut

prototyping”.

Jurnal Maklumatika Vol. 5, No. 2, Januari 2019, hlm. 140 – 150

24

Page 4: PROTOTYPE SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN …maklumatika.uniat.ac.id/files/vol5no2januari2019/003.pdf · 140 PROTOTYPE SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN PENJUALAN JASA FOTO BERBASIS E-COMMERCE

143

Menurut Nartiningsih dan Siahaan dalam Jurnal Manajemen Sistem Informasi Vol. 2 (2017:725)

Prototype adalah proses iteratif dalam pengembangan sistem, di mana kebutuhan diubah ke dalam

sistem yang bekerja (working system) yang secara terus menerus diperbaiki melalui kerjasama antara

pengguna dan analis. Prototype juga bisa dibangun melalui beberapa tool pengembangan untuk

menyederhanakan proses.”

3.2. Definisi Sistem

Menurut Mahatmyo (2014:5), “Sistem secara umum mempunyai makna sebagai suatu rangkaian

yang terdiri dari berbagai elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu.”

Padeli, dkk dalam ICIT Journal Vol. 3 No. 2 (2017:3), “Sistem didefinisikan sebagai

serangkaian tindakan yang saling berhubungan dan berkaitan untuk melakukan dan mencapai tugas

bersama-sama. Kata ‘sistem’ mengandung arti kumpulan dari komponen komponen yang memiliki

unsur keterkaitan antara satu dan lainnya”.

3.3. Definisi Informasi

Menurut Irwansyah, dkk (2014:2), “Data sendiri adalah kumpulan item yang belum diproses,

yang dapat mencakup teks, angka, gambar, audio dan video”.

Menurut Nana Danapriatna dan Rony Setiawan dalam Taufiq (2013:13), “Data adalah bahan

mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan ianformasi atau keterangan, baik kualitatif maupun

kuantitatif yang menunjukkan fakta”.

3.4. Definisi Pemesanan

Menurut Staf (2018), “Pemesanan memiliki 1 arti. Pemesanan berasal dari kata dasar pesan.

Pemesanan memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga pemesanan dapat menyatakan

nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan.

Menurut chiokanaiya09 (2018), “Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu

dilakukan oleh perusahaan baik itu perusahaanbarang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan

kelangsungan hidup usahanya.”

3.5. Definisi Pemasaran

Menurut Philip Kotler dalam Suyanto (2004), “Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial

yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok untuk memperoleh yang mereka butuhkan dan inginkan

melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai. Tujuan pemasaran harus berdasarkan keputusan

keputusan sebelumnya mengenai pasar sasaran, penentuan posisi pasar, dan bauran pemasaran.”

Menurut Morrisan (2010), “Pengertian pemasaran yang paling populer adalah penjualan.

Pengertian lain mengenai pemasaran adalah segala kegiatan yang terkait dengan iklan atau penjualan

secara eceran. Bagi sebagian orang, kegiatan pemasaran mencakup sejumlah kegiatan seperti riset

pemasaran, penentuan harga, atau perencanaan produk.”

3.6. Definisi Jasa

Menurut Sugiarto, dkk (2007), “Jasa merupakan layanan seseorang/instansi/barang yang akan

memenuhi kebutuhan masyarakat.” Menurut Gultom, dkk (2014), “Jasa adalah setiap tindakan atau

aktifitas dan bukan benda, yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada

dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik), konsumen terlibat aktif dalam proses produksi dan

tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.”

3.7. Definisi E-Commerce

Menurut Rerung (2018), “Merupakan jenis website yang pada umumnya untuk melakukan

aktivitas jual-beli produk atau jasa melalui dunia maya. Ada beberapa fitur yang wajib dimiliki jenis

Ilamsyah, Prototype Sistem Informasi Pemesanan ….

Page 5: PROTOTYPE SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN …maklumatika.uniat.ac.id/files/vol5no2januari2019/003.pdf · 140 PROTOTYPE SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN PENJUALAN JASA FOTO BERBASIS E-COMMERCE

144

website ini seperti katalog produk/jasa, informasi stok produk, keranjang belanja, customer service,

dan lainlain. Website E-Commerce tentu saja dibuat dengan bentuk dinamis. Jenis website E-

Commerce berfokus pada pemesanan produk dan traksaksi daring.”

Menurut Sakti (2014), “Banyak versi dari definisi e-commerce. Namun, secara garis besar, e-

commerce dapat didefinisikan sebagai rangkaian kegiatan usaha perdagangan yang sebagian atau

seluruhnya menggunakan media internet sebagai media komunikasinya.”

3.8. Permasalahan Yang Dihadapi

Berdasarkan hasil Analisa yang telah dilakukan terhadap sistem pemesanan dan pencarian jasa

Studio yang ada saat ini maka didapatkan permasalahan-permasalahan diantaranya sebagai berikut:

1. Sistem pemesanan dan pencarian jasa Studio Foto yang masih manual, hanya berbekal

social media seperti Facebook, Twitter dan Instagram.

2. Kurangnya kepercayaan pencari jasa terhadap Studio Foto yang ditemukan, baik takut akan

kualitas jelek atau bahkan tertipu studio foto fiktif.

3. Proses pemesanan dan pembayaran masih menggunakan metode manual baik uang tunai

ataupun transfer langsung kerekening studio foto tersebut, tentu hal tersebut membuat

pencari jasa was was uang yang sudah di transfer hilang karena jasa studio foto yang fiktif.

4. Contoh hasil foto yang kurang lengkap tidak disertai dengan keterangan pada setiap foto.

5. Deskripsi paket foto yang kurang lengkap terkadang membuat pencari jasa kurang paham

dan salah paham

3.9. Alternatif Pemecahan Masalah

Alternatif pemecahan masalah yang akan diusulkan sebagai berikut:

1. Merancang sebuah sistem penjualan jasa dan pemesanan jasa studio foto secara online

berbasis Android.

2. Merancang tampilan antarmuka untuk penjual jasa studio foto secara baik dengan

mempertimbangkan kenyamanan pegguna sistem.

3. Merancang tampilan antarmuka untuk pencari jasa studio foto secara baik dengan

mempertimbangkan kenyamanan pegguna sistem.

4. Merancang sistem dengan sistem kerja baik dan teroganisir satu dengan yang lain.

5. Merancang sistem yang dapat membuat penjual dan pencari jasa yakin dan sepenuhnya

percaya terhadap sistem ini, mulai dari proses perncarian sampai pelunasan jasa studio foto

yang dipilih.

Jurnal Maklumatika Vol. 5, No. 2, Januari 2019, hlm. 129 – 139

24

Page 6: PROTOTYPE SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN …maklumatika.uniat.ac.id/files/vol5no2januari2019/003.pdf · 140 PROTOTYPE SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN PENJUALAN JASA FOTO BERBASIS E-COMMERCE

145

4.4. Rancangan Sistem Yang Diusulkan

4.4.1. Use Case Diagram Sistem Yang Diusulkan

Gambar 1. Use Case proses Pemasaran dan Pemesanan Jasa Foto

Pada Use Case di atas menjelaskan seluruh aktifitas yang akan berjalan dari sistem yang

diusulkan, mulai dari Penjual Jasa ( StuFo ) registrasi terlebih dahulu untuk mendapatkan akun dari

sistem StuFo tersebut yang nantinya akun tersebut akan digunakan setiap waktu ketika ingin masuk (

login ) ke dalam sistem StuFo. Ketika Penjual Jasa sudah registrasi maka otomatis masuk ( login ) ke

dalam sistem. Selanjutnya Penjual Jasa yang sudah registrasi diperkenankan mendaftar sebagai

“Penjual Jasa Studio Foto” pada sistem kemudian diharuskan mengisi lengkap data Studio Foto yang

ingin di daftarkan mulai dari Nama Studio Foto, Alamat dan No. Telepon selain itu diharuskan untuk

memilih domisili pelayanan jasa yang diterima, tahap terakhir pendaftaran adalah dengan mengupload

semua foto terbaik hasil jepretan Studio Foto yang didaftarkan guna menarik minat calon pemesan

jasa. Untuk Pencari Jasa studio foto dimulai dari pembuatan akun terlebih dahulu sama seperti Penjual

Jasa studio foto yang nantinya akun tersebut digunakan untuk melihat-lihat dan memesan jasa studio

Ilamsyah, Prototype Sistem Informasi Pemesanan ….

Page 7: PROTOTYPE SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN …maklumatika.uniat.ac.id/files/vol5no2januari2019/003.pdf · 140 PROTOTYPE SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN PENJUALAN JASA FOTO BERBASIS E-COMMERCE

146

foto tersebut. Selanjutnya Pencari Jasa harus mendaftar terlebih dahulu sebagai Pencari Jasa dengan

mengisi biodata lengkap. Untuk tahap pemesanan jasa dimulai dari proses pemilihan domisili studio

foto yang tersedia kemudian cari Studio Foto yang diinginkan, jika sudah dapat yang sesuai bisa

langsung chat via sistem ataupun hubungin via No. Telepon yang tertera di kronologi Penjual Jasa,

apabila sudah sesuai dan sepakat dengan Penjual Jasa maka Pencari Jasa dapat langsung menekan

tombol “Pesan Jasa” dan selanjutnya diharuskan mengisi data pemesanan secara lengkap, jika sudah

maka harus segera membayarkan DP melalui kode yang diberikan oleh sistem. Selanjutnya Penjual

Jasa akan mendapatkan notifikasi pembayaran dari Pemesan Jasa, jika sudah maka 2 x 24 jam Penjual

Jasa diwajibkan dating ke kediaman Pencari Jasa untuk diskusi mengenai teknis pada hari H. Jika

tahap-tahap di atas sudah diselesaikan maka ketika H-1 Penjual Jasa harus sudah mulai mengatur tata

letak spot spot foto pada tempat resepsi, apabila sudah di atur oleh Penjual Jasa maka Pencari Jasa

diwajibkan untuk menekan tombol “Jujur” pada sistem, ketika ditekan maka otomatis pembayaran DP

akan langsung terkirim ke rekening Penjual Jasa secara otomatis. Tahap selanjutnya Pencari Jasa

diminta untuk melunasi pembayaran yang masih tersisa menggunakan kode yang disediakan sistem

yang nantinya pembayaran akan otomatis masuk ke dalam rekening Penjual Jasa, apabila sudah di

dibayarkan seluruhya maka Penjual Jasa akan mendapatkan notifikasi pelunasan pembayaran, jika

sudah mendapatkan notifikasi Penjual Jasa di wajibkan untuk menekan tombol “Lunas”.

4.4.2. Rancangan Antarmuka Sistem

1. Antarmuka Awal Sistem

Gambar 2. Antarmuka Awal Sistem

Gambar 2 adalah halaman utama antar muka sistem yang berisi pilihan untuk membuat akun baru

(register) atau masuk dengan akun yang sudah ada (login).

2. Validasi Sistem

Gambar 3. Registrasi dan Login

Gambar 3 adalah form yang digunakan untuk pembuatan akun (registrasi) sistemserta form untuk

login jika sudah punya akun dari sistem.

Jurnal Maklumatika Vol. 5, No. 2, Januari 2019, hlm. 129 – 139

24

Page 8: PROTOTYPE SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN …maklumatika.uniat.ac.id/files/vol5no2januari2019/003.pdf · 140 PROTOTYPE SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN PENJUALAN JASA FOTO BERBASIS E-COMMERCE

147

3. Form Update Biodata StuFo dan Profil StuFo

Gambar 4. Form Input Biodata Studio Foto dan Gambar 5. Profil Studio Foto

Gambar 4 adalah form yang digunakan untuk memasukan biodata Studio Foto yang akan menjual

jasa di dalam sistem ini. Gambar 5 adalah tampilan biodata lengkap Studio Foto berisi nama

Studio Foto, nomor telepon, alamat, dan social media dari Studio Foto tersebut.

4. Form Upload Paket Foto dan Pemilihan Domisili Untuk Pemesan Jasa

Gambar 6. Form Upload Paket Foto dan Gambar 7. Pemilihan Domisili Untuk

Pemesan Jasa

Gambar 6 adalah form untuk mengupload paket foto yang Studio Foto sediakan, lengkap dengan

Harga dan Deskripsi di masing-masing paket.

Gambar 7 adalah tampilan pemilihan domisili agar pemesan jasa dapat mendapatkan Studio Foto

yang dekat dengan kediamannya, hal tersebut tentu akan mengurangi efisiensi waktu pada saat

mengirim matrial untuk proses pendekoran.

5. Dashboard Pemesanan dan Galeri StuFo

Gambar 8. Dashboard Pemesanan dan Gambar 9. Galeri Studio Foto

Ilamsyah, Prototype Sistem Informasi Pemesanan ….

Page 9: PROTOTYPE SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN …maklumatika.uniat.ac.id/files/vol5no2januari2019/003.pdf · 140 PROTOTYPE SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN PENJUALAN JASA FOTO BERBASIS E-COMMERCE

148

Gambar 8 adalah antarmuka dari fitur pemesanan pada sistem ini yang berisikan contoh hasil

foto, nama paket, harga dan deskripsi.

Gambar 9 berisikan semua contoh hasil foto yang Studio Foto cantumkan.

6. Form Data Booking dan Informasi Pembayaran

Gambar 10. Form Input Data Pemesanan dan Gambar 11. Informasi Pembayaran

Gambar 10 adalah form untuk memesan dari paket yang sudah kita pilih sebelumnya, dalam form

ini berisikan kolom-kolom yang harus diisi sesuai anjuran pada sistem.

Gambar 11 adalah tampilan informasi pembayaran yang berisikan kode pembayaran, tampilan ini

munculkan jika tahap pemesanan selesai.

7. Notifikasi StuFo Jujur dan Notifkasi Selesaikan Sisa Pembayaran

Gambar 12. Notifikasi StuFo Jujur dan Gambar 13. Notifkasi Selesaikan Sisa

Pembayaran

Gambar 12 adalah tampilan notifikasi dari sistem apakah Studio Foto yang dipilih jujur atau

tidak, notifikasi tersebut akan muncul apabila Studio Foto yang dipilih telah datang ke kediaman

dari pemesan untuk tahap kesepakatan pemesanan jasa.

Gambar 13 adalah tampilan notifikasi dari sistem apakah acara anda sudah selesai dan Studio

Foto menjalankan tugasnya dengan baik, notifikasi tersebut akan muncul apabila Studio Foto

yang dipilih telah menyelesaikan kewajibannya.

Jurnal Maklumatika Vol. 5, No. 2, Januari 2019, hlm. 129 – 139

24

Page 10: PROTOTYPE SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN …maklumatika.uniat.ac.id/files/vol5no2januari2019/003.pdf · 140 PROTOTYPE SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN PENJUALAN JASA FOTO BERBASIS E-COMMERCE

149

8. Informasi Pelunasan dan Notifkasi Pelunasan

Gambar 14 Informasi Pelunasan dan Notifkasi Pelunasan

Gambar 14 adalah informasi pembayaran pelunasan dari paket yang dipilih, tampilan tersebut

akan muncul apabila sudah mengklik “Sudah” pada tampilan Gambar 13 serta notifikasi yang

akan muncul ketika pemesan sudah melunasi pembayaran, jika sudah dilunasi maka Studio Foto

harus mengklik Lunas dan mengklik tombol Terimakasih.

5. SIMPULAN

Dari Permasalah yang telah dirumuskan di latar belakang dapat disimpulkan bahwa diperlukan

suatu sistem terkomputerisasi yang dapat membuat proses pemasaran dan dan pemasaran jasa foto

lebih sistematis dan membuat para pengguna lebih dipermudah dengan berbagai macam fitur di dalam

sistem ini yang membuat semua proses lebih efektif dan efisien. Tidak Seperti kebanyakan toko online

berbasis ( e-commerce ) yang ada, sistem ini dilengkapi dengan fitur bayar DP sebesar 10% terlebih

dahulu, fitur tersebut dimaksudkan agar pemesan tidak terlalu keberatan dengan harga yang tertera

untuk paket yang dipilih karena pemabayan dalam sistem ini dapat dicicil. Dalam Sistem ini uang

Down payment (DP) yang pemesan bayarkan akan dikirim setelah StuFo mengunjungi kediaman dari

pemesan jasa, hal tersebut dimaksudkan agar uang yang sudah dikirim aman dari oknum StuFo yang

tidak bertanggung jawab. Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat memudahkan masyarakat

terutama para calon penganting dalam mencari semua informasi tentang studio foto yang berkualitas

dan memiliki harga terjangkau dan Dapat membantu dalam proses pemasaran para pemilih jasa foto

tanpa harus mengeluarkan biaya.

DAFTAR PUSTAKA

Chiokanaiya09. 2018. “Fungsi Pemasaran”, available at:

https://www.coursehero.com/file/26305086/Makalahdoc/. [Accessed: 19 September 2018].

Fajarianto, Otto. 2016. “Prototype Pelayanan Akademik Terhadap Komplain Mahasiswa Berbasis

Mobile”. Jurnal Lentera ICT Vol.3 No.1, Mei 2016.

Gultom Dedek K., Paham Ginting, dan Beby Kf Sembiring. 2014. “Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa

Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara”. Jurnal Manajemen & Bisnis Vol 14

No. 01, April 2014.

Mahatmyo, Atyanto. 2014. “Sistem Informasi Akuntansi”. Sleman: Deepublish.

Morrisan. 2010. “Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu”. Jakarta: Prenadamedia

Group.

Ilamsyah, Prototype Sistem Informasi Pemesanan ….

Page 11: PROTOTYPE SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN …maklumatika.uniat.ac.id/files/vol5no2januari2019/003.pdf · 140 PROTOTYPE SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN PENJUALAN JASA FOTO BERBASIS E-COMMERCE

150

Nartiningsih dan Kondar Siahaan. 2017. “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi

Administrasi Keuangan Siswa Pada SMK Unggul Sakti Jambi”. Jurnal Manajemen

Sistem Informasi Vol. 2, No.3, September 2017.

Padeli, Mulyati, dan Alvega Awanda. 2017. “Building Database Hasil Evaluasi Belajar

Siswa pada SMAN 2 Kota Tangerang”. Jurnal CERITA Vol. 3 No. 2, Agustus 2017.

Rerung, Rintho Rante. 2018. “E-Commerce, Menciptakan Daya Saing Melalui Teknologi

Informasi”. Yogyakarta: Deepublish.

Sakti, Nufransa Wira. 2014. “Buku Pintar Pajak E-Commerce”. Jakarta: Visimedia.

Staf. 2018. “Arti Kata Pemesanan Makna Pengertian dan Definisi Dari Pemesanan”,

available at: https://www.apaarti.com/pemesanan.html. [Accessed: 18 September 2018].

Sugiarto, Tedy Herlambang, Brastoro, Rachmat Sudjana dan Said Kelana. 2007. Ekonomi

Mikro (Edisi Baru). Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Jurnal Maklumatika Vol. 5, No. 2, Januari 2019, hlm. 129 – 139

24