PROTOTIPE RUMAH JAMUR MERANG OTOMATIS DENGAN...
Transcript of PROTOTIPE RUMAH JAMUR MERANG OTOMATIS DENGAN...
PROTOTIPE RUMAH JAMUR MERANG OTOMATIS DENGAN
PENGENDALI SUHU DAN KELEMBABAN MENGGUNAKAN
MIKROKONTROLLER ATMEGA8535
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Dzulfikar Akmaludin
10.21.0480
Kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA 2014
PROTOTYPE OF AUTOMATED MUSHROOM HOUSE WITH A TEMPERATURE AND HUMIDITY CONTROL MICROCONTROLLER ATMEGA8535
PROTOTIPE RUMAH JAMUR MERANG OTOMATIS DENGAN PENGENDALI SUHU
DAN KELEMBABAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLLER ATMEGA8535
Dzulfikar Akmaludin Emha Taufiq Luthfi
Jurusan Teknik Informartika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
The fungus is a plant that has a wide variety of types. From all types of fungi that grow, there are several types of fungi are harmless and delicious to eat. One type of mushroom is edible mushroom. Mushroom Volvariella volvacea has the Latin name, in addition to tasty to eat it also has a high mineral content than mushrooms - edible mushroom lain.Jamur require temperature 28 ° - 35 ° C and humidity of 80% - 90% to regenerate his body.
Most mushroom cultivation is done in upland areas, but the mushroom can be grown in lowland areas with high humidity. Although the fungus can grow in the lowlands, temperatures and humidity for mushroom remains to be made in accordance mushroom life cycle. The mushroom farmer made a special house called kumbung mildew fungus. To regulate the temperature and humidity in the house mushroom, mushroom growers usually spray the mold with water on a regular basis depending on weather and climate. When the rainy season watering is only done once or twice only. While the dry season watering can be done up to 4 times. If it is done manually mushroom farmers and regular. Including providing air circulation at kumbung mushroom that is still done manually.
Researchers are trying to develop a tool that works automatically in the form of temperature control and humidity are used to maintain the temperature and humidity in mushroom houses. It starts from the research environment to be created where the cultivation of mushrooms. Besides being used for an automatic control, this technology is also useful for people who want to be a mushroom farmer but does not have the land and located in areas that do not support the creation kumbung mushrooms, but farmers can take advantage of an empty space in the house.
Keywords : Mushroom, temperature, humidity,
1
1. PENDAHULUAN
Jamur merupakan tanaman yang memiliki berbagai macam jenis. Dari seluruh
jenis jamur yang tumbuh, ada beberapa jenis jamur yang tidak berbahaya dan lezat untuk
dikonsumsi. Salah satu jenis jamur yang dapat dikonsumsi adalah jamur merang. Jamur
merang memiliki nama latin Volvariella volvacea, selain lezat untuk dikonsumsi ternyata
juga memiliki kandungan mineral tinggi dibandingkan jamur – jamur lain.
Kebanyakan budidaya jamur dilakukan di daerah dataran tinggi, akan tetapi
jamur merang dapat tumbuh di daerah dataran rendah dengan kelembaban tinggi. jamur
dapat tumbuh pada dataran rendah, suhu dan kelembaban jamur merang tetap harus
dibuat sesuai siklus hidup jamur merang. Para petani jamur merang membuat rumah
khusus jamur yang disebut kumbung jamur. Untuk mengatur suhu dan kelembaban
udara dalam rumah jamur, petani jamur biasanya menyemprot jamur dengan air secara
teratur tergantung pada cuaca dan iklim. Hal tersebut dilakukan olah para petani jamur
secara manual dan teratur.
Dengan ilmu pengetahuan yang berkembang di bidang pertanian khususnya
pada budidaya jamur. Jamur merang memerlukan suhu 28° - 35°C dan kelembaban 80%
- 90% untuk menumbuhkan tubuh buahnya. Hal ini dimulai dari riset lingkungan yang
akan dibuat tempat budidaya jamur. Peneliti mencoba mengembangkan sebuah alat
yang berkerja secara otomatis berupa pengatur suhu dan kelembaban yang digunakan
untuk menjaga suhu dan kelembaban pada rumah jamur. Selain digunakan untuk sebuah
control otomatis, teknologi ini juga bermanfaat bagi masyarakat yang ingin menjadi petani
jamur namun tidak mempunyai lahan tanah serta bertempat pada daerah yang tidak
mendukung pembuatan kumbung jamur, akan tetapi petani bisa memanfaatkan sebuah
ruang kososng didalam rumah.
Alat yang dikerjakan oleh sistem untuk menjaga kondisi suhu dan kelembaban
yang dikerjakan secara otomatis dengan pengendali utama mikrokontroler AVR
ATmega8535. Sensor yang digunakan untuk mengukur suhu dan kelembaban adalah
sensor SHT11 yang sudah dikemas dalam bentuk modul. sistem ini juga dilengkapi
dengan pengembun air yang dijadikan sebagai pengganti kran air. Akuator yang
digunakan untuk mengendali suhu, kelembaban, dan sirkulasi udara pada kumbung
jamur adalah pengembun, dan kipas DC. Dengan adanya sistem ini petani jamur tidak
perlu mencari lahan serta dapat menghemat biaya.
2
2. LANDASAN TEORI
2.1 Dasar Mikrokontroller
Penggunaan mikrokontroler dapat kita temui pada berbagai peralatan,
misalnya peralatan yang terdapat dirumah, seperti microwave oven, televisi,
mesin cuci, sistem keamanan rumah, handphone, PDA, dan lain-lain.
Mikrokontroler dapat kita gunakan untuk berbagai aplikasi misalnya untuk
pengendalian, otomasi pada industri, akuisisi data, telekomunikasi dan lain-lain1.
2.2 Mikrokontroller ATMega 8535
Mikrokontroler ATmega 8535 merupakan mikrokontroler keluarga AVR
(Alf and Vegara’s Risc processor) produksi ATMEL yang memiliki arsitektur RISC
(Reduce Instruction Set Compute). Arti RISC adalah mikrokontroler dapat
melakukan 1 intruksi mendekati 1 MISP setiap MHz-nya mengikuti pembuat
sistem untuk mengoptimalkan konsumsi daya terhadap kecepatan proses.
Mikrokontroler AVR ATMega 8535 merupakan mikrokontroler produksi Atmel
dengan 8Kb In-System Programmable-Flash, 512 Byte EEPROM dan 512 Bytes
internal SRAM. AVRATMega 8535 memiliki seluruh fitur yang dimiliki
AT90S8535. Oleh karena itu, dipergunakan salah satu AVR produk Atmel, yaitu
ATMega8535. Selain mudah didapatkan dan lebih murah ATMega8535 juga
memiliki fasilitas yang lengkap2.
2.3 Sensor Suhu dan Kelembaban SHT11
SHT-11 adalah sebuah chip tunggal untuk sensor suhu dan kelembaban
relatif yang mempunyai banyak modul sensor yang terdiri dari sebuah
pengkalibrasi digital. Bagian masukan terdiri dari sebuah elemen kapasitif
polymer untuk kelembaban relatif dan sebuah pita regangan sebagai sensor
suhu. SHT11 modul merupakan modul sensor suhu dan kelembaban relatif yang
berbasis sensor SHT11 dari sensirion. Modul ini dapat digunakan sebagai alat
pengindra suhu dan kelembaban dalam aplikasi pengendali suhu dan
kelembaban ruangan maupun aplikasi pemantau suhu dan kelembaban relatif
ruangan3.
2.4 Modul LCD (Liquid Crystal Display)
1 Winoto.Andi, 2010 “Mikrokontroller AVR ATmega8/16/32/8535 dan Pemogramannya dengan
Bahasa C pada WinAVR”, Penerbit Informatika, Bandung Hal. 5
2 Ibid Hal. 8 3http://fahmizaleeits.wordpress.com/2010/08/29/akses-sensor-suhu-dan-kelembaban-sht11-
berbasis-mikrokontroler/ diakses tanggal 29 Desember 2012
3
LCD yang digunakan adalah jenis LCD 16 x 2, yang merupakan modul
LCD dengan konsumsi daya rendah. Modul tersebut dilengkapi dengan desain
mikrokontroler yang didesain khusus untuk mengendalikan LCD. Mikrokontroler
HD44780 buatan hitachi yang berfungsi sebagai pengendali LCD memiliki
CGROM, CGRAM, dan DDRAM.
2.5 Pengembun Air (Ultrasonik Mist Maker)
Sebuah alat pengembun air yang biasa kita kenal dengan alat penghasil
kabut air. Pengembun air tersebut akan dimanfaatkan untuk menaikan
kelembaban udara serta menurunkan suhu dalam rumah jamur. Dikenal dengan
istilah Ultrasonik Mist Maker (forger), alat ini cukup baik untuk pengkabutan
dengan tujuan menjaga kelembaban. Ultrasonic Mist Maker adalah alat yang
dapat merubah air biasa menjadi awan kabut seperti dinginnya es yang biasa
terlihat pada biang es. Alat ini bekerja menggunakan proses ultrasonic
atomization yang merubah air menjadi kabut
2.6 Relay
Dalam dunai elektronika, relay dikenal sebagai komponen yang dapat
mengimplementasikan logika switching. Sebelum tahun 70an, relay merupakan
otak dari rangkaian pengendali. Baru setelah muncul PLC (Programmable Logic
Controller) yang dimulai menggantikan posisi relay. Relay yang paling sederhana
ialah relay elektromekanis yang memberikan pergerakan mekanis saat
mendapatkan energy listrik4.
2.7 Bascom AVR
Bascom AVR adalah salah satu tool untuk pengembangan / pembuatan
program untuk kemudian ditanamkan dan dijalankan pada mikrokontroler
terutama mikrokontroler keluarga AVR. Langkah awal penulisan program adalah
dengan menentukan file register, kristal yang digunakan, yakni dengan
menuliskan :
$regfile ="m8535.dat"
$crystal = 4000000
Dimana "m8535.dat" adalah nama file yang berisi konfigurasi alamat register
pada mikrokontroler AVR ATMEGA 8535. Sedangkan $crystal = 4000000 adalah
4 http://www.meriwardana.com/Prinsip Kerja Relay_files/Prinsip Kerja Relay.htm Diakses
Tanggal 1 Januari 2013
4
frekuensi denyut kristal yang digunakan, satuannya adalah dalam Hertz
(4000000 = 4MHz)5.
2.8 Downloader
Downloader berfungsi untuk memasukkan bahasa pemrograman yang
telah dibuat kedalam mikrokontroler. Downloader mempunyai beberapa macam
merk, namun spesifikasi kegunaannya secara umum adalah sama. Kami
menggunakan downloader dengan merk K-125i. K-125i merupakan USB Atmel
AVR ISP Programmer / downloader untuk semua Tipe AVR. Downloader K-125i
dilengkapi dengan komunikasi USB to Serial TTL. Cara penggunaan downloader
yaitu pada ujung konektor usb di sambungkan ke port usb komputer maupun
laptop sedangkan pada ujung satunya adalah port ISP disambungkan dengan
mikrokontroler.
2.9 Flowchart
Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari langkah – langkah
dan urutan – urutan prosedur dari suatu program. Flowchart menolong analis dan
programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen yang lebih
kecil dan menolong dalam menganalisis alternative – alternative lain dalam
pengoperasian. Flowchart biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah
khususnya masalah yang perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.
3. PERANCANGAN SISTEM
3.1 Rancangan sistem keseluruhan
Rancangan sistem secara keseluruhan dari miniatur rumah jamur
meliputi dua bagian yaitu rancangan perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software).
3.2 Rancangan kumbung Jamur
Miniatur kumbung jamur dibuat dengan memperhatikan spesifikasi
rumah jamur yang baik. Miniatur rumah jamur yang dibuat berbentuk balok
dengan ukuran panjang x lebar x tinggi = 60 x 40 x 65 cm.
5 Wahyudin D. 2007 “Belajar Mudah Mikrokontroler AT89S52 dengan Bahasa Basic
Menggunakan Bascom 8051”, Penerbit ANDI, Yogyakarta Hal.15
5
Gambar 3.1 rancangan desain kumbung jamur
3.3 Rancangan Perangkat Keras
Sistem miniatur kumbung jamur merang terdiri dari tiga bagian, blok
masukan, blok kontrol utama yaitu ATMega 8535, serta blok keluaran.
Gambar 3.2 Blok Diagram Perangkat Keras
3.4 Rancangan Perangkat Lunak
Perangkat lunak dalam hal ini adalah program yang dimasukan ke dalam
mikrokontroler. Program tersebut dibuat dengan bahasa pemrograman Bascom
AVR. Pemilihan bahasa pemrograman Bascom AVR karena Bascom AVR
merupakan bahasa tingkat tinggi sehingga mudah dipahami.
6
Gambar 3.3 Diagram Alur Program
4. Implementasi Dan Pembahasan
4.1 Implementasi dan Pembahasan Kumbung Jamur
Miniatur rumah jamur dibuat dengan ukuran (60 x 40 x 60 cm). bahan
yang digunakan untuk membuat rumah jamur adalah papan triplek (ketebalan 3
mm), akrilik ( ketebalan 3 mm), besi siku, dan alumunium. Besi siku digunakan
sebagai kerangka utama, alumunium digunakan sebagai kerangka rumah jamur
dan tempat peletakan keranjang media kamur, papan triplek digunakan sebagai
tutup (dinding bagian samping dan atap), akrilik digunakan untuk tutup sebagian
atap dengan tujuan agar kumbung jamur dapat terkena cahaya matahari (tidak
secara langsung).
7
Gambar 4.1 Kumbung Jamur Merang Tampak Depan
Gambar 4.2 Kumbung Jamur Merang Tampak Samping
8
Gambar 4.3 Kumbung Jamur Merang Tampak Belakang
Gambar 4.4 Kipas Masuk pada Dinding Kumbung
9
Gambar 4.5 Toples dan Corong Pengembun Air
4.2 Implementasi Perangkat Keras
Maksud dari perangkat keras adalah sistem elektronik pada miniatur
rumah jamur. Perangkat keras yang digunakan terdiri dari sistem minimum
ATMega 8535 yang didalamnya telah terintegrasi penampil LCD 16 x 2,
Ultrasonik Mist Maker dan rangkaian driver relay kipas DC. Dalam pembuatan
perangkat keras langkah awal yang di lakukan adalah membuat layout PCB yang
akan di buat menjadi board PCB.
Gambar 4.6 Board Sistem Minimum ATMega 8535
10
Gambar 4.7 Board Rangkaian Driver Motor
Gambar 4.8 Rangkaian Board Relay dan Jalur Board PCB
4.3 Implementasi Perangkat Lunak
Program dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman BASCOM
(Basic Compiler) AVR. Bahasa ini cukup mudah dipelajari dan digunakan karena
termasuk bahasa tingkat tinggi.
4.4 Pengujian
Pada pengujian sistem ini akan dilakukan beberapa tahap yaitu kalibrasi
SHT11 dengan dua alat pembanding yang digunakan untuk acuan suhu dan
kelmbaban, kemudian pengujian pada masing – masing kondisi yang terdapat
pada alur program yaitu pada kondisi suhu melebihi maksimal, suhu kurang dari
minimal, kelembaban melebihi maksimal, dan kelembaban lebih dari minimal.
5. Penutup
5.1 Kesimpulan
11
Dari uraian rangkaian mulai dari proses pengajuan masalah,
perancangan, pembuatan dan pengujian yang telah dilakukan dalam rangka
penyusunan laporan ini dapat ditarik beberapa kesimpulan penting dalam
kaitannya pada perancangan alat ini antara lain :
1. Pembuatan sistem di awali dengan studi literatur, wawancara pada petani
jamur merang, perancanagan board Mikrokontroler, perancangan board
driver kipas dc yang di gunakan untuk meletakkan dan menghubungkan
antar komponen. Mikrokontroler ATMega8535 berfungsi sebagai control
semua kompenen yang ada pada sistem dan perhitungan nilai pada SHT11,
sedangkan Bascom AVR diperlukan untuk menyusun listing program yang
nantinya di tanamkan pada mikrokontroler.
2. Untuk mendapatkan kestabilan suhu dan kelembaban pada kumbung jamur
harus dilakukan dengan melihat bentuk serta dimensi kumbung jamur yang
akan dipasang sistem control otomatis. Hal ini berhubungan dengan
peletakan sensor dan beberapa alat – alat lainnya yang menjadi pendukung
kestabilan suhu dan kelembaban pada kumbung jamur.
3. Dengan adanya alat ini diharapkan dapat meningkatkan hasil panen jamur
serta para petani jamur dapat lebih mengurangi proses perawatan secara
manual.
4. Mikrokontroler sebagai chip serbaguna masa kini ternyata sangat membantu
dalam pengembangan dan kemajuan khususnya dunia teknologi. Serta
contoh implementasi nyata yang masih banyak lagi yang dapat
dikembangkan semaksimal mungkin dari sebuah mikrokontroler.
5. Sensor SHT11 sebagai input utama pada sistem control ini sangat
membantu dalam pembacaan suhu dan kelembaban.
5.2 Saran
Dalam pembuatan alat control jamur secara otomatis masih adanya
kekurangan yang sekiranya dapat lebih disempurnakan kedepannya, diantara
lain :
1. Tingkat ketepatan yang belum mencapai nilai sempurna, dikarenakan tidak
adanya alat pengukur paten dari suhu dan kelembaban yang dibutuhkan,
sehingga proses kalibrasi menjadi satu-satunya cara yang digunakan dalam
pengambilan nilai.
2. Rangkaian elektronis dan driver kipas yang rentan dengan kerusakan
sehingga dibutuhkan kehati-hatian dalam proses perancangan dan
pengujian.
12
3. Karena proses pembacaan SHT11 tidak benar – benar stabil maka secara
berkala harus di control dengan pembading alat temperature dan
kelembaban.
4. Media tampilan keluaran / output yang digunakan berupa LCD 16 x 2 Jadi
sistem ini masih dapat dikembangkan dan di sempurnakan lagi dengan
menambahkan beberapa fitur yang lebih efisien.
Penulis sangat mengharapkan sumbangan ilmu berupa kritik dan saran
dari pembaca, karena penulis sadar keterbatasan kemampuan sehingga
diharapkan masukan yang membangun agar dapat lebih berkembang lagi dan
belajar. Semoga karya ini dapat bermanfaat.
13
DAFTAR PUSTAKA
Winoto.Andi, 2010 “Mikrokontroller AVR ATmega8/16/32/8535 dan Pemogramannya
dengan Bahasa C pada WinAVR”, Penerbit Informatika, Bandung.
Anonim. 2012. http://fahmizaleeits.wordpress.com/2010/08/29/akses-sensor-suhu-dan-
kelembaban-sht11-berbasis-mikrokontroler/ diakses tanggal 29 Desember 2012.
Anonim.2013. http://www.meriwardana.com/Prinsip Kerja Relay_files/Prinsip Kerja
Relay.htm Diakses Tanggal 1 Januari 2013.
Wahyudin D. 2007 “Belajar Mudah Mikrokontroler AT89S52 dengan Bahasa Basic
Menggunakan Bascom 8051”, Penerbit ANDI, Yogyakarta.