Proteksi & Aktivasi

15
PROTEKSI dan AKTIVASI Sebagai kontrol dalam sintesis organik

description

kimor

Transcript of Proteksi & Aktivasi

Page 1: Proteksi & Aktivasi

PROTEKSI dan AKTIVASISebagai kontrol dalam sintesis

organik

Page 2: Proteksi & Aktivasi

A. PROTEKSI Perlindungan terhadap gugus fungsional

tertentu dari suatu reaktan.

Suatu gugus fungsional dapat mengganggu

Reaksi pada gugus fungsional / tempat lain

Dalam suatu molekul yang kompleks.

Page 3: Proteksi & Aktivasi

Contoh :O

Ph

OPh

H

MT-1

O O

O

Ph

O

O

OEt

O

Ph

Ph

PhMgBr

PhMgBr

+

+

Etil asetoasetat

Page 4: Proteksi & Aktivasi

Pada sintesis MT-1 berdasarkan diskoneksi tersebut di atas, reagen Grignard dapat menyerang karbonil keton terlebih dahulu yang lebih reaktif menghasilkan produk yang salah (bukan MT-1).

Untuk menghindari hal tersebut, maka gugus keton harus dilindungi terlebih dahulu (diproteksi).

Metode yang biasa digunakan adalah membuatnya menjadi asetal /ketal siklik (direaksikan dengan etanadiol / etilenglikol).

O

OEt

O PhMgBr

OH

OEt

O

PhEtil asetoasetat

Page 5: Proteksi & Aktivasi

• Asetal / ketal, sebagaimana eter lainnya, stabil terhadap kebanyakan reagen, seperti: basa, reagen hidrida, reagen Grignard dan kondisi reduksi katalitik.

• Asetal / ketal tidak stabil terhadap asam, sehingga mudah dilepaskan kembali dalam kondisi ini setelah reaksi yang dimaksudkan selesai.

• Syarat suatu senyawa untuk dapat digunakan sebagai gugus pelindung ( protecting agent) adalah:

1. Mudah dimasukkan dan dilepaskan kembali

2. Tidak bereaksi dengan reagent yang bersangkutan

Page 6: Proteksi & Aktivasi

Proteksi melibatkan 3 langkah reaksi, yaitu:1. Pembentukan suatu turunan yang

inert (Direaksikan dengan gugus proteksi)2. Menjalankan reaksi yang diinginkan3. Melepaskan kembali gugus proteksi

Page 7: Proteksi & Aktivasi

O

OEt

OOHHO

OEt

OOO 2 PhMgBr

OO

Ph

OHPh H+ / H2O

OHHO

OO

Ph

OHPh

Ph

OHPh

O

MT-1

OEt

OOO

Etil asetoasetat

Etanadiol(Etilenglikol)

1. Proteksi gugus pengganggu (pembuatan asetal siklik)

2. Menjalankan reaksi yang diinginkan (Reaksi dengan 2 PhMgBr)

3. Pelepasan kembali gugus pelindung (pelepasan etilenglikol)

-

Langkah-langkah reaksi sintesis MT-1

H

Page 8: Proteksi & Aktivasi

A. AKTIVASI Proses menambah reaktivitas suatu gugus

/ region tertentu dari suatu reaktan.

Kadang-kadang aktivasi gugus / region tertentu lebih baik dari pada proteksi suatu gugus / bagian tertentu dari molekul.

Page 9: Proteksi & Aktivasi

Contoh :O

Ph

MT-2

O-

O

O

CH2- Ph

Br-CH2- Ph

+

Aseton

Benzil bromida

Page 10: Proteksi & Aktivasi

Sintesis :

Reaksi ini hanya memberikan rendemen hasil yang rendah, karena produk reaksi sama reaktifnya dengan “starting material”, sehingga reaksi selanjutnya bisa terjadi.

O O

Ph

Basa, Ph-CH2-Br

O

Ph

O

PhPh

O

Ph

Ph

Basa, Ph-CH2-Br

+

Page 11: Proteksi & Aktivasi

Kita tidak dapat melindungi gugus karbonil tanpa menghentikan reaksi.

Untuk itu dilakukan aktivasi satu posisi dengan menambahkan gugus aktivasi CO2Et dan menggunakan ester Etil asetoasetat sebagai ekivalen sintetik dari anion aseton.

Setelah reaksi alkilasi dengan PhCH2Br selesai, maka gugus aktivasi (CO2Et) dapat dihilangkan dengan cara Hidrolisis dan Dekarboksilasi

Page 12: Proteksi & Aktivasi

Reaksi :O

OEt

O O

OEt

O

Ph

O

OH

O

Ph

OH

Ph

O

Ph

CO2

Etil aseto asetat

1. EtO

2. PhCH2Br

Hidrolisis

asam / basa

panas

MT 2

Page 13: Proteksi & Aktivasi

Mekanisme reaksi :

O

OEt

O

H H

O

OEt

O

Ph Br

O

OEt

O

Ph

O

OEt

O

O

O

O

Ph

H

O

OEt

O

Ph

CO2

O

OEt

O

O

Ph

H

O

Ph

MT 2

Enolat yang stabil

1.

2.

asam/basa3.

(Hidrolisis)

_

(dekarboksilasi)

EtO

Page 14: Proteksi & Aktivasi

Proteksi dan Aktivasi dapat dilakukan bersama-sama dalam suatu molekul reaktan.

Contoh:

OH

O

OH

O

Sinton :

Asam asetat

Asam karboksilatterenolisasi lemah

Gugus karboksilat sering mengganggu reaksi (karena keasamannya)

Perlu diaktivasi(ditambah gugus CO2Et)

Perlu diproteksi(dijadikan ester CO2Et)

Page 15: Proteksi & Aktivasi

Proteksi dan Aktivasi pada asam asetat akan

menghasilkan Ester Malonat.

Tidak lagi bersifat asam

H bersifat asam,

karena diapit oleh 2 buah gugus karbonil

yang bersifat sebagai penerik elektron

Mudah terenolisasi

EtO OEt

O O

H H