PROTEIN DARAH ( Alb + TP )

17

description

PROTEIN DARAH ( Alb + TP )

Transcript of PROTEIN DARAH ( Alb + TP )

Protein: suatu makromolekul yang tersusun atas molekul-molekul asam amino yang berhubungan satu dengan yang lain melalui suatu ikatan peptida

Sejumlah besar asam amino dapat membentuk suatu senyawa protein yang memiliki banyak ikatan peptida(dinamakan polipeptida)

Fungsi secara umum: sumber nutrisi, bagian sistem buffer plasma, mempertahankan keseimbangan cairan intra dan ekstraseluler.

Berbagai protein plasma terdapat sebagai antibodi, hormon, enzim, faktor koagulasi, dan transport substansi khusus.

 Dipisahkan dengan serum protein electrophoresis menjadi: alpha 1 globulinalpha 2 globulinBeta globulingamma globulin ( termasuk

immunoglobulin )Diproduksi di hati ( α & β ) dan Lymphosit B

( Immunoglobulin )Optimal Range: 2.3-2.8 g/dL

Globulin meningkat pada:Infeksi kronis (parasit, beberapa kasus

infeksi virus & bakteri )Penyakit hepar ( misal: sirosis bilier)Carcinoid syndromeRheumatoid arthritisUlcerative colitisMultiple myelomas, leukemias,

Waldenstrom's macroglobulinemiaAutoimmunity (Systemic lupus, collagen

diseasesKidney dysfunction (Nephrosis)

Globulin serum menurun pada:Nephrosis (A Condition in which the

kidney does not filter the protein from the blood and it leaks into the urine)

Alpha-1 Antitrypsin Deficiency (Emphysema)

Acute hemolytic anemiaLiver dysfunctionHypogammaglobulinemia/

Agammaglobulinemia

Diproduksi pada lever/ hatiMenjaga tekanan osmotik plasmaBila kadar dalam darah mencukupi, maka cairan

darah dapat dipertahankan tetap di dalam pembuluh darah

Bila kadar dalam darah kurang, tekanan osmotik akan menurun,cairan darah keluar dari pembuluh darah & masuk ke dalam jaringan ( oedem )

Berfungsi sebagai pengangkut hormon thyroid & hormon lain yg larut dalam lemak

Mengangkut asam lemak ke hatiMembawa bilirubin tak terkonjugasi

Pemeriksaan kadar albuminMetode BCGPrinsip:

Brom Cresol Green forms with albumin in citrate buffer a colored complex. The absorbance of this complex is proportional to the albumin concentration in the sample

Sampel:Serum, plasma heparin/ EDTA

St1000μl Rg

10μl st/sp

Campur, inkubasi 5’ pada 20-25°C Ukur abs sp/st thd Blanko rg dalam 30’

Sp

Pengukuran• λ : 546• P: c/st• F: 4.0

Bl

Nilai Normal ( serum/ plasma)3.8 – 5.1 g/dl atau 38 -51 g/l

Linearitas7 g/ dl atau 70 g/lSampel + garam fisiologis 1+1, hasil pengukuran dikali 2

Meningkat pada:Dehidrasi, muntah yang parah, diare berat, Pengaruh obat : heparin

Menurun pada:MalnutrisiSindrom Nefrotik ( kehilangan lewat ginjal &

urin )Sirosis hepatis ( sintesa albumin oleh hepar

berkurang )Gagal ginjal akutMalabsorbsi. Pengaruh obat : penisilin, sulfonamid, aspirin,

asam askorbat

TOTAL PROTEINMetode : BiuretPrinsip:

Cupric ions react with protein in alkaline solution to form a purple complex. The absorbance of this complex is proportional to the protein concentration in the sample

Sampel: serum, plasma heparin / EDT A

Cara Kerja♣ Dengan Standar:

♦ λ : 546 nm♦ P : c/st♦ F : 8.0

♣ Tanpa Standar:♦ λ : 546 nm♦ P : c/f♦ F : 19.0

♣ Pengukuran terhadap blanko reagen

♣ Linearitas12 g/ dl atau 120 g/lencerkan sampel dengan garam fisiologis 1+1. kalikan hasil dengan 2

Bl St/ Sp 1000μl Rg

20μl st/sp

Campur, inkubasi 10’ pada 20-25°C Ukur abs sp/st thd Blanko reagen dalam 30’

♣ Nilai Normal:bayi : 4.6-7.0 g/dl atau 46-70 g/l> 3 th & dewasa : 6.6-8.7 g/dl atau 66-87 g/l

♣ Meningkat pada:♦ Infeksi kronis, ♦ rheumathoid arthritis♦ dehidrasi, muntah, diare♦ Alkoholisme ♦ Mieloma multipel ♦ Sarkoidosis♦ leukemia

♣Menurun pada:♦ Malnutrisi & malabsorbsi♦ Penyakit hati & diare

♦ Kelaparan♦ diet rendah protein♦ kanker gastrointestinal♦ penyakit Hodgkin♦ penyakit hati yang berat♦ gagal ginjal kronis♦ luka bakar yang parah

TERIMA KASIH