PROTEIN DARAH ( Alb + TP )
-
Upload
jjanig-tripleshawolmvp-malcarrot -
Category
Documents
-
view
22 -
download
5
description
Transcript of PROTEIN DARAH ( Alb + TP )
Protein: suatu makromolekul yang tersusun atas molekul-molekul asam amino yang berhubungan satu dengan yang lain melalui suatu ikatan peptida
Sejumlah besar asam amino dapat membentuk suatu senyawa protein yang memiliki banyak ikatan peptida(dinamakan polipeptida)
Fungsi secara umum: sumber nutrisi, bagian sistem buffer plasma, mempertahankan keseimbangan cairan intra dan ekstraseluler.
Berbagai protein plasma terdapat sebagai antibodi, hormon, enzim, faktor koagulasi, dan transport substansi khusus.
Dipisahkan dengan serum protein electrophoresis menjadi: alpha 1 globulinalpha 2 globulinBeta globulingamma globulin ( termasuk
immunoglobulin )Diproduksi di hati ( α & β ) dan Lymphosit B
( Immunoglobulin )Optimal Range: 2.3-2.8 g/dL
Globulin meningkat pada:Infeksi kronis (parasit, beberapa kasus
infeksi virus & bakteri )Penyakit hepar ( misal: sirosis bilier)Carcinoid syndromeRheumatoid arthritisUlcerative colitisMultiple myelomas, leukemias,
Waldenstrom's macroglobulinemiaAutoimmunity (Systemic lupus, collagen
diseasesKidney dysfunction (Nephrosis)
Globulin serum menurun pada:Nephrosis (A Condition in which the
kidney does not filter the protein from the blood and it leaks into the urine)
Alpha-1 Antitrypsin Deficiency (Emphysema)
Acute hemolytic anemiaLiver dysfunctionHypogammaglobulinemia/
Agammaglobulinemia
Diproduksi pada lever/ hatiMenjaga tekanan osmotik plasmaBila kadar dalam darah mencukupi, maka cairan
darah dapat dipertahankan tetap di dalam pembuluh darah
Bila kadar dalam darah kurang, tekanan osmotik akan menurun,cairan darah keluar dari pembuluh darah & masuk ke dalam jaringan ( oedem )
Berfungsi sebagai pengangkut hormon thyroid & hormon lain yg larut dalam lemak
Mengangkut asam lemak ke hatiMembawa bilirubin tak terkonjugasi
Pemeriksaan kadar albuminMetode BCGPrinsip:
Brom Cresol Green forms with albumin in citrate buffer a colored complex. The absorbance of this complex is proportional to the albumin concentration in the sample
Sampel:Serum, plasma heparin/ EDTA
St1000μl Rg
10μl st/sp
Campur, inkubasi 5’ pada 20-25°C Ukur abs sp/st thd Blanko rg dalam 30’
Sp
Pengukuran• λ : 546• P: c/st• F: 4.0
Bl
Nilai Normal ( serum/ plasma)3.8 – 5.1 g/dl atau 38 -51 g/l
Linearitas7 g/ dl atau 70 g/lSampel + garam fisiologis 1+1, hasil pengukuran dikali 2
Meningkat pada:Dehidrasi, muntah yang parah, diare berat, Pengaruh obat : heparin
Menurun pada:MalnutrisiSindrom Nefrotik ( kehilangan lewat ginjal &
urin )Sirosis hepatis ( sintesa albumin oleh hepar
berkurang )Gagal ginjal akutMalabsorbsi. Pengaruh obat : penisilin, sulfonamid, aspirin,
asam askorbat
TOTAL PROTEINMetode : BiuretPrinsip:
Cupric ions react with protein in alkaline solution to form a purple complex. The absorbance of this complex is proportional to the protein concentration in the sample
Sampel: serum, plasma heparin / EDT A
Cara Kerja♣ Dengan Standar:
♦ λ : 546 nm♦ P : c/st♦ F : 8.0
♣ Tanpa Standar:♦ λ : 546 nm♦ P : c/f♦ F : 19.0
♣ Pengukuran terhadap blanko reagen
♣ Linearitas12 g/ dl atau 120 g/lencerkan sampel dengan garam fisiologis 1+1. kalikan hasil dengan 2
Bl St/ Sp 1000μl Rg
20μl st/sp
Campur, inkubasi 10’ pada 20-25°C Ukur abs sp/st thd Blanko reagen dalam 30’
♣ Nilai Normal:bayi : 4.6-7.0 g/dl atau 46-70 g/l> 3 th & dewasa : 6.6-8.7 g/dl atau 66-87 g/l
♣ Meningkat pada:♦ Infeksi kronis, ♦ rheumathoid arthritis♦ dehidrasi, muntah, diare♦ Alkoholisme ♦ Mieloma multipel ♦ Sarkoidosis♦ leukemia
♣Menurun pada:♦ Malnutrisi & malabsorbsi♦ Penyakit hati & diare
♦ Kelaparan♦ diet rendah protein♦ kanker gastrointestinal♦ penyakit Hodgkin♦ penyakit hati yang berat♦ gagal ginjal kronis♦ luka bakar yang parah