Protap Pemeriksaan Kimia Klinik-1

29
TATA TERTIB PRAKTIKUM 1. Praktikan harus sudah berada di tempat 10 menit sebelum praktikum dimulai 2.Setiap Praktikan sudah harus membuat persiapan praktikum sebelum praktikum dimulai 3. Laporan praktikum harus sudah diserahkan sebelum praktikum berikutnya dimulai 4. Selama praktikum berlangsung, praktikan tidak di perkenankan ke luar laboratorium, kecuali seizing asisten praktikum 5. Praktikan yang tidak dapat mengikuti praktikum dapat meminta waktu lain, apabila ada pernyataan yang dianggap sah 6. Selama praktikum,Praktikan harus bekerja tenang, tertib, teratur dan teliti 7. Praktikan tidak diperkenankan meminjam alat-alat di bawah tangan (tanpa sepengetahuan asisten) meskipun dengan teman dekat 8. Setelah praktikum selesai setiap praktium diharuskan membersihkan praktikumnya masing-masing. 9.Alat-alat yang dipinjam selama praktikum harus diserahkan kembali kepada petugas setelah praktikum selesai.

Transcript of Protap Pemeriksaan Kimia Klinik-1

Page 1: Protap Pemeriksaan Kimia Klinik-1

TATA TERTIB PRAKTIKUM

1. Praktikan harus sudah berada di tempat 10 menit sebelum

praktikum dimulai

2. Setiap Praktikan sudah harus membuat persiapan praktikum

sebelum praktikum dimulai

3. Laporan praktikum harus sudah diserahkan sebelum praktikum

berikutnya dimulai

4. Selama praktikum berlangsung, praktikan tidak di perkenankan

ke luar laboratorium, kecuali seizing asisten praktikum

5. Praktikan yang tidak dapat mengikuti praktikum dapat meminta

waktu lain, apabila ada pernyataan yang dianggap sah

6. Selama praktikum,Praktikan harus bekerja tenang, tertib, teratur

dan teliti

7. Praktikan tidak diperkenankan meminjam alat-alat di bawah

tangan (tanpa sepengetahuan asisten) meskipun dengan teman

dekat

8. Setelah praktikum selesai setiap praktium diharuskan

membersihkan praktikumnya masing-masing.

9. Alat-alat yang dipinjam selama praktikum harus diserahkan

kembali kepada petugas setelah praktikum selesai.

10.Data-data hasil praktikum diserahkan kepada asisten setelah

praktikum selesai.

Page 2: Protap Pemeriksaan Kimia Klinik-1

A. PENENTUAN STATUS GIZI

1. PENGAMBILAN SPESIMEN (FLEBOTOMI)

Metode : − Tusukan Vena (Veni puncture)

− Tusukan kulit/perifer skin puncture

A. Alat-alat yang digunakan :

1. Spoit 3-5 ml

2. Torniqued/Pengikat Karet Lengan

3. Tabung sentrifius

4. Sentrifius

5. Botol vial

6. Mikro pipet 100-1000 µl

7. Rak tabung

8. Blood lancet

9. Auto lancet

B. Bahan-bahan yang digunakan :

1. Alkohol 70 %

2. Kapas

C. Cara pengambilan darah vena (veni puncture) adalah :

Biasanya pada orang dewasa dipakai salah satu vena (fossa cubiti) pada bayi

jugolaris superfisialis atau dari sinus sagitalis superior.

1. Siapkan alat-alat yang dibutuhkan.

2. Jika darah diambil pada bagian vena fossa cubiti. Pasang torniqued (ikatan

pembendung) pada lengan bagian atas dan mintalah pada orang yang

diambil darahnya untuk mengepal dan membuka tangannya beberapa kali

agar vena jelas terlihat.

3. Tegakkanlah kulit di bagian tengan dengan jari-jari tangan kiri supaya vena

tidak bergerak-gerak pada saat tusukan.

4. Bersihkan bagian yang akan diambil darah dengan alkohol 70 %.

Page 3: Protap Pemeriksaan Kimia Klinik-1

5. Tusuklah bagian vena yang sudah dibersihkan dengan spoit sampai ujung

jarum masuk ke dalam lumen vena. Tarik penghisap spoit perlahan-lahan

sampai jumlah darah yang dikehendaki didapat.

6. Lepaskan karet bendungan.

7. Taruhlah kapas diatas jarum dan cabutlah spoit.

8. Bukalah jarum spoit dan alirkan perlahan-lahan dalam tabung sentrifius

secukupnya (± 3 ml) untuk dipisahakan serumnya, diamkan 5-10 menit

sebelum disentrifius.

9. Sisanya alirkan ke dalam tabung vial yang sudah berisi EDTA, digoyang-

goyang hingga merata. (untuk pemeriksaan Hemoglobin).

D. Tusukan Kulit/darah perifer (skin puncture)

1. Oleskan alkohol 70 % pada ujung jari (jari manis).

2. Setelah alkohol kering, tusuk segera ujung jari dengan blood lancet yang

sudah terpasang pada auto lancet.

3. Darah yang pertama keluar dihapus dengan kapas kering.

4. Darah yang keluar selanjutnya digunakan untuk pemerisaan yang diinginkan.

E. Cara Mendapatkan Serum

1. Darah yang sudah diendapkan disentrifus dengan kecepatan 1500-3000 rpm

selama 5-10 menit.

2. Pipet bagian yang atas (serum) dengan hati-hati ke dalam tabung reaksi.

Hindari terjadi hemolisis.

PROTAP PEMERIKSAAN KIMIA KLINIK

Judul : Cholesterol

Prinsip :

Cholesterol ester Cholesterol esterase cholesterol + fatty acid

Cholesterol + O2 Cholesterol Oksidase 4 Cholesterol + H2O2

Page 4: Protap Pemeriksaan Kimia Klinik-1

H2O2 + 4-Aminophenazone + Phenol peroksidase 4-(p-benzokinon-

monoamino)-Phenazone + 4 H2O

Alat : ~ Tabung reaksi + rak

~ Makro pipet/ Dispenser 1.0 mL

~ Micro pipet 0.01 mL (10 цl)

~ Penangas 37 oC

~ Photometer Analyzer

Metode : Enzimatik Trinder

Sampel : Serum/plasma EDTA

Reagen :

Cat. No Enzim Pelarut Standard

014-0248 A 6x50 mL 1x300 mL 1x5 mL

014-0248 B 3x50 mL 1x150 mL 1x5 mL

Kontrol :

Jenis : Normal Control Serum

Penyimpanan : Suhu 2 – 8 oC yang sedang dipakai, yang tidak

dipakai setelah diencerkan dibekukan.(tidak boleh dibekukan 2 kali)

Interval control : 137 – 167 mg/dL

Prosedur :

Kedalam tabung Blank Standard Test

Serum/Plasma ---- ---- 5 цl

Standard ---- 5 цl ----

Larutan Kerja 500 цl 500 цl 1,0 mL

Campur sampai merata dan biarkan pada suhu kamar selama 20 menit atau pada 37oC

selama 10 menit.

Baca absorbance test dan standard terhadap blank pada gelombang 492-546 nm

Kalkulasi :

Nilai Normal :

Cholesterol (mg/dL) = Abs.Test x Kadar Std Abs. std

140 - 250

Page 5: Protap Pemeriksaan Kimia Klinik-1

Keterangan :

Pemantapan Kualitas : Untuk mengetahui kemantapan (Accuracy) dan

ketelitian (Precision) gunakan control serum normal dan abnormal.

Pembuatan larutan Kerja : Larutkan isi botol Enzim (1) dengan pelarut

botol(2), campur dengan baik. Larutan ini tetap stabil selama 30 hari pada

suhu 2o-8oC. Absorbance Larutan blanko reagensia harus sekitar 0-0.4 AU bila

di baca terhadap aquadest pada panjang gelombang 500 nm.

Bila hasil lebih besar dari 500 mg/dL, encerkan serum dengan NaCl 0.86% 3x

(1 bagian serum + 2 bagian NaCl 0.86%). Ulangi pemeriksaan dan hasil yang

diperoleh dikalikan dengan 3. warna yang terbentuk stabil selama 30 menit.

Judul : Albumin

Kegunaan : Reagen ini di tujukan untuk menentukan banyaknya jumlah albumin

dalam serum manusia dan plasma pada kedua system baik manual

dan system otomatis.

Pendahuluan: Albumin adalah kontributor mayor pada protein total plasma yang

mempunyai fungsi :

1. mengatur distribusi cairan extra selular

2. Bertindak sebagai alat transportasi bagi bermacam-macam

substansi, seperti : hormone,lipid,vitamin,kalsium dan sisa-sisa

logam.

3. Membentuk sebagian kelompok asam amino.

Ukuran tingkat protein total sendiri kemungkinan tidak diketahui,

tetapi dapat di normalkan dengan adanya perubahan nilai unsur

pokok protein. Contohnya; menurunnya Albumin di stabilkan

dengan naiknya tingkat immunoglobin ini merupakan kombinasi

yang sudah lazim. Hiperalbuminae kemungkinan tidak terjadi, dan

naiknya konsentrasi albumin hanya dialami pada keadaan

dehidrasi yaitu untuk mereduksi kadar cairan plasama, sebagai

Page 6: Protap Pemeriksaan Kimia Klinik-1

akibat dari stasis vena, selama veni pungtur. Hipoalbominaemia

terjadi sebagai akibat dari ;

1. Overhidrasi

2. Kelebihan protein

3. pengurangan sintesis pada defisiensi makanan, penyakit

hati atau malabsorpi.

4. Meningkatnya katabolisme.

Prinsip : Penjelasan ini berdasarkan pada metode Doumas et al 4 dimana

albumin mengikat BCG sehingga menyebabkan perubahan dalam

penyerapan spectrum pencelupan. Pencelupan pembentukan

Albumin kompleks mempunyai puncak penyerapan pada 625 nm

yang sangat proporsional pada konsentrasi Albumin dalam sample.

Alat : ~ Pipet 20 цl

~ Pipet 2.0 mL

~ Tabung reaksi

~ Photometer Analyzer

Metode : BCG

Sampel : Serum Jenih

Reagen :

Cat. No Reagensia Warna Standard

007-0946 3 x 100 mL 1 x 2 mL

Simpan dalam suhu ruangan

Kontrol :

Jenis : Normal control Serum

Penyimpanan : Suhu 2 – 8 oC yang sedang dipakai, yang tidak

dipakai setelah diencerkan dibekukan (tidak boleh dibekukan 2 kali)

Interval control : 3,6 – 4,4 mg/dL

Prosedur :

Kedalam Tabung blanko Standard Test

Aquadest 10 цl ---- ----

Standard ---- 10 цl ----

Serum ---- ----- 10 цl

Page 7: Protap Pemeriksaan Kimia Klinik-1

Reagensia warna 1.0 mL 1.0 mL 1.0 mL

Baca absorbance test ( Abs-T) dan absorbance standard (Abs-St) terhadap blanko

pada gelombang antara 570-620 nm setelah 90 detik. Warna stabil sampai lebih

dari 1 jam.

Kalkulasi :

Nilai Normal :

Keterangan :

Pemantapan kualitas ; Untuk mengetahui ketelitian (Precision) dan ketepatan

(accuracy) gunakanlah serum control normal dan abnormal

Albumin (gram/dl) = Abs. Test x kadar standard

Abs. Std

Pria g/dl : 3,5 - 4,8Wanita g/dl :3,3 - 4,5

Page 8: Protap Pemeriksaan Kimia Klinik-1

Judul : AST (GOT)

Pendahuluan: Reagensia ini dipakai untuk menentukan aktivitas enzim aspartate

Aminotransferase [ EC 2.6.1.1] : AST (GOT) dalam serum atau plasma

manusia secara kuantitatif in vitro. GOT banyak terdapat di dalam

jantung, hati, otot skeletal, ginjal dan eritrosit. Kerusakan pada

jaringan dari organ tersebut diatas menyebabkan meningkatnya GOT

dalam serum atau plasma.

Prinsip : Metode ini berdasarkan rekomendasi dari IFCC yang dikemukakan

oleh Karmen dkk (1955) dan di modifikasi oleh henry dkk.

L – Aspartate + 2- Oxoglutarate GOT Oxaloacetate + L-Glutamate

Oxaloacetate + NADH MDH Malate + NAD

Sampel pyruvate + NADH LDH L- Lactate + NAD

Alat : ~ Pipet 1.0 mL

~ Mikropipet 100 цl

~ Tabung Reaksi

~ penangas 30 – 37oC

~ Photometer dengan panjang gelombang 340, 334, 365 nm.

Metode : IFCC Kinetik

Sampel : Spesimen yang terbaik adalah serum atau plasma EDTA yang tidak

hemolisa. Enzim ini stabil selama 7 hari pada suhu 4oC

Reagen :

Cat. No Substrate Pelarut

070-0950 4 botol x 50 mL 1 botol x 200 ml

070-0950 4 botol x 20 mL 1 botol x 80 mL

Simpanlah reagensia pada suhu 2-8o C

Kontrol :

Jenis : Normal Kontrol Serum

Penyimpanan : Suhu 2 – 8 oC yang sedang dipakai, yang tidak

dipakai setelah diencerkan dibekukan.

Interval control : 13 – 29 mg/dL

Prosedur :

Page 9: Protap Pemeriksaan Kimia Klinik-1

Pipetkan kedalam tabung reaksi Test

Serum / Plasma 50 цl

Larutan Pereaksi 500 цl

Campurkan dengan baik setelah 1 menit ukurlah kenaikan absorbance setiap

menit selama 3 menit. Dan hitunglah nilai rata-rata per menit[∆A/menit].

Faktor :

Panjang Gelombang [nm] 334 340 365

Faktor 1780 1746 3235

Kalkulasi :

Nilai Normal :

30o C 37o C

Pria 6-25 8-37

Wanita 6-21 8-31

Keterangan :

Pembuatan Larutan pereaksi : Tambahkan pelarut kedalam botol substrat

sesuai dengan kemasan masing-masing. Campur dengan baik. Setelah

dilarutkan reagensia stabil selama 30 hari pada suhu 2-8o C. Absorbance

larutan blanko reagensia harus sekitar 1.8-1.0 AU bila dibaca terhadap

aquadest pada gelombang 340 nm.

Pemantapan Kualitas : Untuk mengetahui ketelitian (precesion) dan

ketepatan (Accuracy) gunakanlah serum control normal dan abnormal.

Apabila hasil melebihi 350 IU/L, encerkanlah specimen 1 bagian dengan 9

bagian larutan NaCl 0.86%, Ulangi pemeriksaan dan hasil yang didapat

dikalikan dengan 10. reaksi antara sample dengan reagensia stabil selama 3

menit pada suhu 30 – 37o C.

Judul : Glukose

Pendahuluan: Glukose darah dapat dibaca dengan bermacam-macam cara, mulai

dari cara titrasi yang klasik (Hagedorn-Jensen), o-Toiluidin, sampai

dengan cara enzimatik (Glukose, Oksidase, Heksokinase).

Aktivitas GOT IU/L = [ ∆A/menit ] x faktor

Page 10: Protap Pemeriksaan Kimia Klinik-1

Cara yang paling banyak dipakai di Indonesia sampai saat beberapa

tahun yang lalu adalah cara o-Toluidine yang kurang spesifik, ini

karena reagensianya dapat dicampur sendiri oleh laboratorium

masing-masing, tetapi reagensia tersebut sangat korosif dan berbau

asam karena pelarutnya adalah asam asetat glacial. Cara yang paling

spesifik yaitu cara enzimatik yang makin disenangi oleh pekerja

laboratorium karena tidak mengganggu kesehatan.

Prinsip : Glukose ST kit menggunakan dasar metode trinder yang klasik

dengan enzim [G]lukose, [O]xi[D]ase, [P]eroksidae, 4-

[A]minophenazone dan [P]henol (GOD-PAP), dengan reaksi sebagai

berikut :

Glukose + O2 + H2O GOD Gluconic Acid + H2O

H2O2 + Phenol + 4-aminophenazone peroksidase H2O2 + Zat warna quinone

berwarna merah.

Alat : ~ Pipet 0.50 mL dan 1.0 mL

~ Mikropipet 10 цl, 50 цl, dan 100 цl

~ tabung reaksi

~ Photometer dengan panjang gelombang 492-546 nm

~ Penangas 37o C

Metode : Enzimatik Trinder

Sampel : Darah NAF atau Serum

Reagen :

Cat. No Enzime Pelarut Standard TCA 8% (*)

013-0248 A 5 x 200 mL 5 x 200 mL 1 x 5 mL 006-0746 A

013-0248 B 3 x 100 mL 3 x 100 mL 1 x 5 mL 006-0746 B

Simpan pada suhu 2-8o C, (*) Optimal

Kontrol :

Jenis : Normal Kontrol Serum

Page 11: Protap Pemeriksaan Kimia Klinik-1

Penyimpanan : Suhu 2 – 8 oC yang sedang dipakai, yang tidak

dipakai setelah diencerkan dibekukan. (tidak boleh dibekukan 2 kali)

Interval Control : 81 – 99 mg/dL

Prosedur :

1. Prosedur dengan deproteinisasi

Kedalam tabung Test Standard Blanko

Aquadest 250 цl 250 цl ----

Spesimen 25 цl ---- ----

Standard ---- 25 цl ----

Lar. TCA 8 % 250 цl 250 цl ----

Kocok sampai rata dan putar 3000 rpm selama 10 menit

Supernatan 100 цl 100 цl ----

Reagensia warna 1.0 mL 1.0 mL 1.0 mL

Biarkan pada suhu 37o C selama 10 menit atau pada suhu kamar selama 10 menit.

Baca Absorbance test dan absorbance standard terhadap blanko pada panjang

gelombang 505 nm (492-546 nm).

2. Prosedur tanpa deproteinisasi

Kedalam Tabung Test Standard Blanko

Serum/Plasma 5 цl ---- ----

Standard ---- 5 цl ----

Aquadest ---- ---- 5 цL

Reagensia warna 500 цl 500 цl 500 цl

Lanjutkan prosedur seperti diatas

Page 12: Protap Pemeriksaan Kimia Klinik-1

Kalkulasi :

Nilai Normal :

Glukose Puasa 70 110 mg/dl

Glukose 2 jam PP ‹ 140 mg/dl

Glukose sewaktu ‹ 180 mg/dl

Keterangan :

Pembuatan reagensia warna : Larutkanlah isi botol enzim dengan pelarutnya

sesuai dengan kemasan. Larutan ini stabil selama 30 hari pada suhu 2-8o C.

Absorbance larutan blanko reagensia harus sekitar 0.0-0.4 AU bila di baca

terhadap Aquadest pada panjang gelombang 505 nm.

Untuk mengetahui ketelitian (Precision) dan ketepatan (Accuracy)

gunakanlah serum control normal dan abnormal.

Catatan :

Dengan cara ini glucose darah diukur secara linear sampai dengan 600 mg/dl

Hasil tidak dipengaruhi dengan creatinine, fructose, galaktosa, dalam darah dan

EDTA.

Bilirubin sampai 10 mg/dl tidak mempengaruhi hasil pemeriksaan. Ascorbic acid

(vitamin c) dalam jumlah besar dapat merendahkan hasil pemeriksaan.

Warna yang terbentuk stabil selama 2 jam.

Glukosa darah (mg/dl) = Abs Test x Kadar Standard Abs. Std

Page 13: Protap Pemeriksaan Kimia Klinik-1

Judul : ALT (GPT)

Pendahuluan: Reagensia ini digunakan untuk menentukan aktivitas ALT (L-Alanin : 2

Oxoglutarate Aminotransferase EC 2.6.1.2) atau SGPT dalam serum

manusia secara kuantitatif in vitro. SGPT banyak terdapat dalam sel

hati, dan ditemukan juga dalam jumlah yang tidak begitu banyak

dalam ginjal, otot jantung dan skeletal, pangkreas, limpa dan paru.

Pada umumnya peningkatan kadar SPGT dalam serum diakibatkan

oleh kelainan hati yang disertai dengan nekrosis hati seperti

cirrhosis, carcinoma, hepatitis virus atau toksik dan icterus obstruktif.

Umumnya secara khas SGPT lebih tinggi daripada SGOT pada

hepatitis virus atau toksik akut sedangkan pada hepatitis kronik

SGOT lebih tinggi daripada SGPT. Peningkatan kadar SGPT juga

ditemukan pada keadaan trauma otot skeletal yang luas, gagal

jantung disertai dengan shock, hypoxia, infrak jantung dan kelainan

hermolitik.

Prinsip : Reagensia ini berdasarkan metode yang dianjurkan oleh IFCC dari

metode yang dikemukakan oleh Wroblewski & Ladue dan

dimodifikasi oleh Henry dan Bergmeyer.

L – Alamine + 2 – Oxoglutarate ALT Pyruvate + L – Glutamate

Page 14: Protap Pemeriksaan Kimia Klinik-1

Pyruvate + NADH LDH L- Lactate + NAD

Sample Pyruvate + NADH LDH L – Lactate + NAD

Alat : ~ Pipet 1,0 ml

~ Mikropipet 100 ul

~ Tabung reaksi.

~ Photometer dengan panjang gelombang 340, 334, 365 nm

~ Penangas 30-37 oC

Metode : IFCC Kinetik

Sampel : Serum atau plasma heparin atau EDTA dapat dipakai untuk

pemeriksaan ini. Spesimen yang hemolisa tidak dapat dipakai. SGPT

stabil selama 3 hari pada suhu kamar dan sampai dengan 1 minggu

dalam suhu 4o C.

Reagen :

Cat. No Substrate Pelarut

071-0950-A 4 botol x 50 mL 1 botol x 200 mL

072-0950-B 4 botol x 20 mL 1 botol x 80 mL

Simpan reagensia pada suhu 2-8 oC

Kontrol :

Jenis : Normal Kontrol Serum

Penyimpanan : Suhu 2 – 8 oC yang sedang dipakai, Yang tidak

dipakai setelah diencerkan dibekukan. (tidak boleh dibekukan 2 kali)

Interval Control : 14 – 30 mg/dl

Prosedur :

Pipetkan kedalam tabung reaksi Test

Serum/Plasma 50 цl

Page 15: Protap Pemeriksaan Kimia Klinik-1

Larutan Pereaksi 500 цl

Campurkan dengan baik setelah 1 menit ukurlah kenaikan absorbance setiap

menit selama 3 menit. Hitunglah nilai rata-rata permenit [∆A/menit]

Faktor :

Panjang Gelombang [nm] 334 340 365

faktor 1780 1746 3235

Faktor konversi temperatur untuk serum manusia

Temperature pemeriksaan 25 oC 30 oC 37 oC

37 oC 0.51 0.69 1.00

Kalkulasi :

Nilai Normal :

30 oC 37 oC

Pria [ IU/L] 4 – 30 6 – 40

Wanita [IU/L] 4 - 20 6 - 31

Keterangan :

Pembuatan Larutan Pereaksi : Tambahkan pelarut kedalam botol substrate

sesuai dengan kemasan masing-masing,Campur dengan baik. Setelah

dilarutkan reagensia stabil selama 30 hari pada suhu 2-8 oC. Absorbance

Larutan blanko reagensia harus sekitar 1.8 – 1.0 AU bila dibaca terhadap

aquadest pada panjang gelombang 340 nm.

Aktivitas GPT IU/L = [ ∆A/menit] x faktor

Page 16: Protap Pemeriksaan Kimia Klinik-1

Untuk mengetahui ketelitian (Precision) dan ketepatan (Accuracy)

gunakanlah serum control normal dan abnormal.

Apabila hasil melebihi 350 IU/L, encerkanlah serum dengan NaCl 0.85 % (1

bagian serum + 9 bagian NaCl 0.86 %), ulangi pemeriksaan dan hasil yang

didapat dikalikan dengan 10. Reaksi antara sample dan reagensia stabil

selama 3 menit pada suhu 30-37 oC.

Judul : HDL Cholesterol

Prinsip : Dengan pemberian Polythylene Glycol (PEG) kedalam sample,

chylomicron, VLDL dan LDL akan mengendap. Setelah di sentrifugasi,

yang tertinggal dalam supernatan hanya HDL (High Density

Lipoprotein) yang kadar cholesterolnya ditentukan dengan metode

enzimatik.

Page 17: Protap Pemeriksaan Kimia Klinik-1

Alat : ~ Tabung Reaksi

~ Mikropipet 10 цl, 50 цl, 200 цl

~ Makropipet/ Dispenser 1.0 mL

~ Centifuge

~ Penangas 37 oC

~ Photometer analyzer dengan panjang gelombang 492-546 nm

Metode : Trinder PEG

Sampel : Serum atau Plasma EDTA atau Heparin.

Reagen :

Cat. No Reag. Presipitasi Pelarut Cholesterol ST

028-0249 A 4 botol 4 x 10 mL Cat No. 014-0248 A

028-0249 B 1 botol 1 x 10 mL Cat No. 014-0248 B

Simpan reagensia pada suhu kamar.

Kontrol :

Jenis : Normal Kontrol Serum

Penyimpanan : suhu 2 – 8 oC yang sedang dipakai, yang tidak

dipakai setelah diencerkan dibekukan (tidak boleh dibekukan 2 kali).

Interval Standard : 225 – 350 mg/dL

Interval Control : 44 – 73 mg/dL

Prosedur :

Kedalam tabung Blank Standard Total Cho HDL Cho

Supernatan ---- ---- ---- 25 цl

Serum ---- 5 цl 5 цl ----

Standard 5 цl ---- ---- ----

Reag. Warna 500 цl 500 цl 500 цl 500 цl

Page 18: Protap Pemeriksaan Kimia Klinik-1

Campur sampai rata, inkubasikan selama 10 menit pada suhu 37 oC atau 20 menit

pada suhu kamar. Baca Absorbance test dan standard terhadap blank pada

gelombang 429-546 nm.

Kalkulasi :

Nilai Normal :

Pria > 39 mg/dl

Wanita > 46 mg/dl

Pembuatan Supernatan

Keterangan :

Pembuatan Larutan pengendap : Larutkanlah isi satu botol reagensia

presipitasi (1) dengan 1 botol pelarut (2). Larutan pengendap ini tetap stabil

selama 60 hari pada suhu 2-8 oC.

Untuk mengetahui ketelitian (precision) dan ketepatan (Accuracy),

gunakanlah control serum normal dan abnormal.

Cholesterol total = Abs. Test x 300 mgl dl

Abs. Std

HDL Cholesterol = Abs. HDL x 120 mgl dl

Abs. Std

Serum/plasma : 200 цlLarutan pengendap : 200 цl

Campur sampai rata dan biarkan pada suhu kamar selama 5 – 20 menit, centrifuge pada 3000 rpm selama 10 menit, pisahkan segera supernatant yang jernih dan periksalah kadar cholesterolnya dengan cara enzimatik (Trinder)

Page 19: Protap Pemeriksaan Kimia Klinik-1

Catatan : Untuk HDL Cholesterol, factor pada standard = 120 mg/dl. Serum diencerkan 1 : 1

dengan larutan pengendap (pengenceran 2x). Supernatan dipakai 50 цl (lebih

banyak 5 X), sehingga terjadi pemekatan sebanyak 2.5 X, sehingga 300 mg/dL

dibagi 2.5 = 120 mg/dL.

Judul : Protein Total

Pendahuluan: Protein Total adalah kadar semua jenis protein yang terdapat dalam

serum /plasma, terdiri atas albumin, Globulin dan lain fraksi (protein

yang kadarnya sangat rendah). Pemeriksaan protein total berguna

untuk memonitor perubahan kadar protein yang disebabkan oleh

berbagai macam penyakit. Biasanya diperiksa bersama-sama dengan

pemeriksaan lain, misalnya kadar albumin, faal hati atau

pemeriksaan elektroforesis protein. Rasio Albumin/gloubin diperoleh

dengan perhitungan dan dapat memberikan keterangan tambahan.

Kadar protein total meningkat pada keadaan dehidrasi, multiple

myeloma dan penyakit hati menahun, merendah pada penyakit ginjal

dan stadium akhir gagal hati.

Prinsip : Protein dalam serum bereaksi dengan larutan alkalis copper-tartrat

dan memberikan warna ungu (violet) yaitu reaksi biuret.

Alat : ~ Tabung reaksi

Page 20: Protap Pemeriksaan Kimia Klinik-1

~ Mikropipet 20 цl

~ Makropipet /dispenser 1,0 mL

~ Photometer Analyzer dengan panjang gelombang 530-570 nm

Metode : Biuret

Sampel : Serum Jernih

Reagen :

Cat. No Reagensia Warna Standard (8 g/dl)

008-1046 3 x 100 mL 1x2 mL

Kontrol :

Jenis : Normal Kontrol serum

Penyimpanan : suhu 2 – 8 oC yang sedang dipakai, yang tidak

dipakai setelah diencerkan dibekukan (tidak boleh dibekukan 2 kali).

Interval Control : 6,2 – 7,6 mg/dL

Prosedur :

Kedalam Tabung Test Standard Blank

Serum Jernih 10 цl ---- ----

Standard ---- 10 цl ----

Aquadest ---- ---- 10 цl

Reagensia Warna 500 цl 500 цl 500 цl

Biarkan pada suhu kamar selama 30 menit atau pada suhu 37 oC selama 10 menit. Baca

absorbance test dan absorbance standard terhadap blanko pada panjang gelombang

550 nm (530-570 nm)

Page 21: Protap Pemeriksaan Kimia Klinik-1

Kalkulasi :

Nilai Normal :

Catatan : Serum Lipemik dapat memberikan kesalahan positif. Serum yang

mengandung BSP/PSP mengganggu pemeriksaan karena zat tersebut

berwarna dalam suasana alkalis.

Protein Total (gram/dl) = Abs. Test x kadar Std Abs. Std

6 – 8,3 g/dl

Page 22: Protap Pemeriksaan Kimia Klinik-1

Judul : Uric Acid (Asam Urat)

Prinsip : Uric Acid + O2 + H2O Uricase Allation + CO2 + H2O2

2 H2O2 + AAP + DHBS Peroksidase Quinoneimine + H2O

Alat : ~ Tabung Reaksi + Rak

~ Makropipet / Dispenser 1,0 mL

~ Micropipet 20 цl dengan pjg. Gelombang 520-546 nm.

Metode : Enzimatik Trinder

Sampel : Serum/ plasma EDTA dan Urine 24 jam (diencerkan 10X)

Reagen :

Cat. No Enzim Pelarut Standard

023-0248 4 x 20 mL 1 x 80 mL 1 x 3 mL

024-0248 3 x 50 mL 1 x 150 mL 1 x 5 mL

Kontrol :

Jenis : Normal serum Kontrol

Penyimpanan : suhu 2 – 8 oC yang sedang dipakai, yang tidak

dipakai setelah diencerkan dibekukan (tidak boleh dibekukan 2 kali)

Interval control : 4,7 – 5,7 mg/dL

Prosedur :

Kedalam tabung Blank Standard Test

Serum/Urine ---- ---- 10 цl

Standard ---- 10 цl ----

reagensia 500 цl 500 цl 500 цl

Campur sampai rata dan biarkan pada suhu kamar selama 20 menit atau pada 37 oC

selama 5 menit. Baca Absorbance test dan standard terhadap blank pada panjang

gelombang 520 – 546 nm.

Kalkulasi :

Nilai Normal :

Pria 3,5 – 7,2 mg/dl

Wanita 2,5 – 6,2 mg/dl

Keterangan :

Uric Acid ( mg/dl ) = Abs. Test x Kadar Standard Abs. Std

Page 23: Protap Pemeriksaan Kimia Klinik-1

Pembuatan Larutan kerja : Larutkan isi botol enzim (1) dengan pelarut botol

(2), campur dengan baik. Larutan tetap stabil selama 21 hari pada suhu 2 – 8 oC dan 56 hari pada suhu ruangan. Absorbance larutan blanko reagensia

harus sekitar 0,0 – 0,4 AU bila dibaca terhadap aquadest pada gelombang

520 nm.

Pemantapan kualitas : Untuk mengetahui Ketelitian (Precision) dan ketepatan

(Accuracy) gunakan control serum normal dan abnormal.

Bila hasil lebih besar dari 25 mg/dl, encerkan serum dengan NaCl 0,86 % 5X (

1 bagian serum + 4 bagian NaCl 0,86 %). Ulangi pemeriksaan dan hasil yang

diperoleh dikalikan dengan 5. Warna yang terbentuk stabil selama 15 menit.