PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan...

317
JADWAL Tanggal Pernyataan Pendaftaran Penawaran HMETD Menjadi Efektif 26 Juni 2015 Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 29 Juni 2015 Tanggal Laporan Hasil RUPSLB Mengenai Persetujuan Penawaran HMETD Kepada BEI 1 Juli 2015 Tanggal Pengumuman Hasil Keputusan RUPS 1 Juli 2015 Tanggal Terakhir Perdagangan Saham dengan HMETD (Cum-Right) - Pasar Reguler dan Negosiasi 6 Juli 2015 - Pasar Tunai 9 Juli 2015 Tanggal Mulai Perdagangan Saham Tanpa HMETD (Ex-Right) - Pasar Reguler dan Negosiasi 7 Juli 2015 - Pasar Tunai 10 Juli 2015 Tanggal Pencatatan (Recording Date) Untuk Memperoleh HMETD 9 Juli 2015 Tanggal Distribusi HMETD 10 Juli 2015 Tanggal Pencatatan Efek di Bursa 13 Juli 2015 Tanggal Awal Perdagangan HMETD 13 Juli 2015 Tanggal Akhir Perdagangan HMETD 23 Juli 2015 Tanggal Awal Pelaksanaan HMETD 13 Juli 2015 Tanggal Akhir Pelaksanaan HMETD 23 Juli 2015 Tanggal Akhir Pembayaran yang Berasal dari Pesanan Efek Tambahan 27 Juli 2015 Tanggal Awal Penyerahan Saham yang Berasal dari HMETD 15 Juli 2015 Tanggal Akhir Penyerahan Saham yang Berasal dari HMETD 27 Juli 2015 Tanggal Penjatahan Pemesanan Pembelian Saham Tambahan 28 Juli 2015 Tanggal Pengembalian Kelebihan Uang Pesanan Yang Tidak Terpenuhi 30 Juli 2015 OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PT RADANA BHASKARA FINANCE TBK (“PERSEROAN”) BESERTA PARA LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL DALAM RANGKA PUT I INI BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG DISAJIKAN DALAM PROSPEKTUS INI, SESUAI DENGAN BIDANG TUGAS MASING-MASING BERDASARKAN KETENTUAN YANG BERLAKU DALAM WILAYAH REPUBLIK INDONESIA DAN KODE ETIK SERTA NORMA DAN STANDAR PROFESI MASING-MASING. PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk Kegiatan Usaha: Bergerak dalam bidang usaha Jasa Pembiayaan Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia Kantor Pusat The Blugreen Boutique Office 5th Floor Jl. Lingkar Luar Barat Kav. 88. Jakarta 11610 Website: www.radanafinance.co.id E-mail: corp@radanafinance.co.id Kantor Cabang Memiliki 48 kantor cabang yang tersebar di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara PENAWARAN UMUM TERBATAS I (”PUT I”) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (“HMETD”) Perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 986.831.999 (sembilan ratus delapan puluh enam juta delapan ratus tiga puluh satu ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham. Setiap pemegang 100.000 (seratus ribu) Saham Lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 9 Juli 2015 pukul 16.00 WIB berhak atas 64.080 (enam puluh empat ribu delapan puluh) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp190 (seratus sembilan puluh Rupiah) per saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan dan Pembelian Saham. Jumlah saham baru yang ditawarkan dalam PUT I ini sebanyak-banyaknya 39,05% (tiga puluh sembilan koma nol lima persen) dari jumlah seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan, yang akan dikeluarkan dari portepel serta akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia dengan senantiasa memperhatikan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down). Jumlah dana yang akan diterima Perseroan dalam PUT I ini adalah sebanyak-banyaknya Rp187.498.079.810 (seratus delapan puluh tujuh miliar empat ratus sembilan puluh delapan juta tujuh puluh sembilan ribu delapan ratus sepuluh Rupiah). Dalam hal pemegang saham mempunyai Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan Efek tersebut wajib dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Perseroan. PUT I INI MENJADI EFEKTIF SETELAH DISETUJUI OLEH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA (“RUPSLB”) PERSEROAN YANG AKAN DIADAKAN PADA TANGGAL 29 JUNI 2015. DALAM HAL RUPSLB TIDAK MENYETUJUI PUT I, MAKA SEGALA KEGIATAN DAN/ATAU TINDAKAN LAIN BERUPA APAPUN JUGA YANG TELAH DILAKSANAKAN DAN/ATAU DIRENCANAKAN OLEH PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HMETD SESUAI DENGAN JADWAL TERSEBUT DI ATAS MAUPUN DALAM PROSPEKTUS INI ATAU DOKUMEN LAIN YANG BERHUBUNGAN DENGAN RENCANA PUT I INI, DIANGGAP TIDAK PERNAH ADA DAN TIDAK DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR ATAU ALASAN APAPUN JUGA OLEH SIAPAPUN UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN HUKUM BERUPA APAPUN TERHADAP PIHAK MANAPUN TERMASUK PERSEROAN SERTA LEMBAGA PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL YANG DITUNJUK DALAM RANGKA PUT I INI. HMETD DAPAT DIPERDAGANGKAN BAIK DI DALAM MAUPUN DI LUAR BURSA EFEK INDONESIA SELAMA TIDAK KURANG DARI 5 (LIMA) HARI KERJA MULAI TANGGAL 13 JULI 2015 SAMPAI DENGAN TANGGAL 23 JULI 2015. PENCATATAN SAHAM BARU HASIL PELAKSANAAN HMETD AKAN DILAKUKAN DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TANGGAL 13 JULI 2015. TANGGAL TERAKHIR PELAKSANAAN HMETD ADALAH TANGGAL 23 JULI 2015 DENGAN KETERANGAN BAHWA HAK YANG TIDAK DILAKSANAKAN SAMPAI DENGAN TANGGAL TERSEBUT TIDAK BERLAKU LAGI. PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OLEH PARA PEMEGANG SAHAM PEMEGANG SAHAM LAMA YANG TIDAK MELAKSANAKAN HAKNYA UNTUK MEMBELI SAHAM BARU YANG DITAWARKAN DALAM PUT I INI SESUAI DENGAN HMETD-NYA AKAN MENGALAMI PENURUNAN PERSENTASE KEPEMILIKAN SAHAMNYA (DILUSI) DALAM JUMLAH MAKSIMUM SEBESAR 39,05% (TIGA PULUH SEMBILAN KOMA NOL LIMA PERSEN). Berdasarkan Akta Pernyataan Kesanggupan Pembelian Bagian Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Terbatas PT Radana Bhaskara Finance Tbk No. 161 tanggal 19 Mei 2015 sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan I Pernyataan Kesanggupan Pembelian Bagian Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Terbatas PT Radana Bhaskara Finance Tbk No. 13 tanggal 4 Juni 2015 dan Akta Perubahan II Pernyataan Kesanggupan Pembelian Bagian Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Terbatas PT Radana Bhaskara Finance Tbk No. 291 tanggal 23 Juni 2015, seluruhnya dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, Notaris di Jakarta, pemegang saham utama Perseroan yaitu PT Tiara Marga Trakindo telah menyatakan dan karenanya berjanji serta mengikat diri dengan kesanggupan penuh untuk membeli Saham Baru yang menjadi porsi bagiannya sebanyak-banyaknya 550.734.065 Saham Baru. Apabila saham yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham atau pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada peme- gang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta penambahan efek berdasarkan Harga Pelaksanaan. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka seluruh sisa Saham Baru tersebut tidak akan dikeluarkan dari portepel saham Perseroan. Tidak terdapat Pembeli Siaga dalam PUT I ini. RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO PEMBIAYAAN YAITU RISIKO YANG TERJADI AKIBAT KEGAGALAN DEBITUR PERSEROAN DALAM MEMBAYAR KEMBALI KEWAJIBAN ANGSURAN ATAS PEMBIAYAAN YANG TELAH DITERIMANYA KEPADA PERSEROAN. RISIKO USAHA SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT PADA BAB V DALAM PROSPEKTUS INI. RISIKO TERKAIT DENGAN KEPEMILIKAN ATAS SAHAM PERSEROAN YAITU TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI, MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN PERSEROAN TIDAK TERLALU BESAR, MAKA TERDAPAT KEMUNGKINAN PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK INDONESIA AKAN MENJADI TIDAK LIKUID. DENGAN DEMIKIAN, PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMPREDIKSI APAKAH PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK INDONESIA AKAN AKTIF ATAU LIKUIDITAS SAHAM PERSEROAN AKAN TERJAGA. Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 29 Juni 2015 PROSPEKTUS

Transcript of PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan...

Page 1: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

JADWALTanggal Pernyataan Pendaftaran Penawaran HMETD Menjadi Efektif 26 Juni 2015Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 29 Juni 2015Tanggal Laporan Hasil RUPSLB Mengenai Persetujuan Penawaran HMETD Kepada BEI 1 Juli 2015Tanggal Pengumuman Hasil Keputusan RUPS 1 Juli 2015Tanggal Terakhir Perdagangan Saham dengan HMETD (Cum-Right)- Pasar Reguler dan Negosiasi 6 Juli 2015- Pasar Tunai 9 Juli 2015Tanggal Mulai Perdagangan Saham Tanpa HMETD (Ex-Right)- Pasar Reguler dan Negosiasi 7 Juli 2015- Pasar Tunai 10 Juli 2015Tanggal Pencatatan (Recording Date) Untuk Memperoleh HMETD 9 Juli 2015Tanggal Distribusi HMETD 10 Juli 2015Tanggal Pencatatan Efek di Bursa 13 Juli 2015Tanggal Awal Perdagangan HMETD 13 Juli 2015Tanggal Akhir Perdagangan HMETD 23 Juli 2015Tanggal Awal Pelaksanaan HMETD 13 Juli 2015Tanggal Akhir Pelaksanaan HMETD 23 Juli 2015Tanggal Akhir Pembayaran yang Berasal dari Pesanan Efek Tambahan 27 Juli 2015Tanggal Awal Penyerahan Saham yang Berasal dari HMETD 15 Juli 2015Tanggal Akhir Penyerahan Saham yang Berasal dari HMETD 27 Juli 2015Tanggal Penjatahan Pemesanan Pembelian Saham Tambahan 28 Juli 2015Tanggal Pengembalian Kelebihan Uang Pesanan Yang Tidak Terpenuhi 30 Juli 2015

OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PT RADANA BHASKARA FINANCE TBK (“PERSEROAN”) BESERTA PARA LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL DALAM RANGKA PUT I INI BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG DISAJIKAN DALAM PROSPEKTUS INI, SESUAI DENGAN BIDANG TUGAS MASING-MASING BERDASARKAN KETENTUAN YANG BERLAKU DALAM WILAYAH REPUBLIK INDONESIA DAN KODE ETIK SERTA NORMA DAN STANDAR PROFESI MASING-MASING.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk

Kegiatan Usaha:Bergerak dalam bidang usaha Jasa Pembiayaan

Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia

Kantor PusatThe Blugreen Boutique Office 5th Floor

Jl. Lingkar Luar Barat Kav. 88. Jakarta 11610

Website: www.radanafinance.co.idE-mail: [email protected]

Kantor CabangMemiliki 48 kantor cabang yang tersebar di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, Sumatera Selatan dan

Sumatera Utara

PENAWARAN UMUM TERBATAS I (”PUT I”) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (“HMETD”)

Perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 986.831.999 (sembilan ratus delapan puluh enam juta delapan ratus tiga puluh satu ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham. Setiap pemegang 100.000 (seratus ribu) Saham Lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 9 Juli 2015 pukul 16.00 WIB berhak atas 64.080 (enam puluh empat ribu delapan puluh) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp190 (seratus sembilan puluh Rupiah) per saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan dan Pembelian Saham.

Jumlah saham baru yang ditawarkan dalam PUT I ini sebanyak-banyaknya 39,05% (tiga puluh sembilan koma nol lima persen) dari jumlah seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan, yang akan dikeluarkan dari portepel serta akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia dengan senantiasa memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down). Jumlah dana yang akan diterima Perseroan dalam PUT I ini adalah sebanyak-banyaknya Rp187.498.079.810 (seratus delapan puluh tujuh miliar empat ratus sembilan puluh delapan juta tujuh puluh sembilan ribu delapan ratus sepuluh Rupiah). Dalam hal pemegang saham mempunyai Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan Efek tersebut wajib dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Perseroan.

PUT I INI MENJADI EFEKTIF SETELAH DISETUJUI OLEH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA (“RUPSLB”) PERSEROAN YANG AKAN DIADAKAN PADA TANGGAL 29 JUNI 2015. DALAM HAL RUPSLB TIDAK MENYETUJUI PUT I, MAKA SEGALA KEGIATAN DAN/ATAU TINDAKAN LAIN BERUPA APAPUN JUGA YANG TELAH DILAKSANAKAN DAN/ATAU DIRENCANAKAN OLEH PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HMETD SESUAI DENGAN JADWAL TERSEBUT DI ATAS MAUPUN DALAM PROSPEKTUS INI ATAU DOKUMEN LAIN YANG BERHUBUNGAN DENGAN RENCANA PUT I INI, DIANGGAP TIDAK PERNAH ADA DAN TIDAK DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR ATAU ALASAN APAPUN JUGA OLEH SIAPAPUN UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN HUKUM BERUPA APAPUN TERHADAP PIHAK MANAPUN TERMASUK PERSEROAN SERTA LEMBAGA PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL YANG DITUNJUK DALAM RANGKA PUT I INI.

HMETD DAPAT DIPERDAGANGKAN BAIK DI DALAM MAUPUN DI LUAR BURSA EFEK INDONESIA SELAMA TIDAK KURANG DARI 5 (LIMA) HARI KERJA MULAI TANGGAL 13 JULI 2015 SAMPAI DENGAN TANGGAL 23 JULI 2015. PENCATATAN SAHAM BARU HASIL PELAKSANAAN HMETD AKAN DILAKUKAN DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TANGGAL 13 JULI 2015. TANGGAL TERAKHIR PELAKSANAAN HMETD ADALAH TANGGAL 23 JULI 2015 DENGAN KETERANGAN BAHWA HAK YANG TIDAK DILAKSANAKAN SAMPAI DENGAN TANGGAL TERSEBUT TIDAK BERLAKU LAGI.

PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OLEH PARA PEMEGANG SAHAMPEMEGANG SAHAM LAMA YANG TIDAK MELAKSANAKAN HAKNYA UNTUK MEMBELI SAHAM BARU YANG DITAWARKAN DALAM PUT I INI SESUAI DENGAN

HMETD-NYA AKAN MENGALAMI PENURUNAN PERSENTASE KEPEMILIKAN SAHAMNYA (DILUSI) DALAM JUMLAH MAKSIMUM SEBESAR 39,05% (TIGA PULUH SEMBILAN KOMA NOL LIMA PERSEN).

Berdasarkan Akta Pernyataan Kesanggupan Pembelian Bagian Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Terbatas PT Radana Bhaskara Finance Tbk No. 161 tanggal 19 Mei 2015 sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan I Pernyataan Kesanggupan Pembelian Bagian Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Terbatas PT Radana Bhaskara Finance Tbk No. 13 tanggal 4 Juni 2015 dan Akta Perubahan II Pernyataan Kesanggupan Pembelian Bagian Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Terbatas PT Radana Bhaskara Finance Tbk No. 291 tanggal 23 Juni 2015, seluruhnya dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, Notaris di Jakarta, pemegang saham utama Perseroan yaitu PT Tiara Marga Trakindo telah menyatakan dan karenanya berjanji serta mengikat diri dengan kesanggupan penuh untuk membeli Saham Baru yang menjadi porsi bagiannya sebanyak-banyaknya 550.734.065 Saham Baru.

Apabila saham yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham atau pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada peme-gang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta penambahan efek berdasarkan Harga Pelaksanaan. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka seluruh sisa Saham Baru tersebut tidak akan dikeluarkan dari portepel saham Perseroan. Tidak terdapat Pembeli Siaga dalam PUT I ini.

RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO PEMBIAYAAN YAITU RISIKO YANG TERJADI AKIBAT KEGAGALAN DEBITUR PERSEROAN DALAM MEMBAYAR KEMBALI KEWAJIBAN ANGSURAN ATAS PEMBIAYAAN YANG TELAH DITERIMANYA KEPADA PERSEROAN. RISIKO USAHA SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT PADA BAB V DALAM PROSPEKTUS INI.

RISIKO TERKAIT DENGAN KEPEMILIKAN ATAS SAHAM PERSEROAN YAITU TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI, MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN PERSEROAN TIDAK TERLALU BESAR, MAKA TERDAPAT KEMUNGKINAN PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK INDONESIA AKAN MENJADI TIDAK LIKUID. DENGAN DEMIKIAN, PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMPREDIKSI APAKAH PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK INDONESIA AKAN AKTIF ATAU LIKUIDITAS SAHAM PERSEROAN AKAN TERJAGA.

Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 29 Juni 2015

PR

OS

PE

KT

US

PR

OS

PE

KT

US

PE

NA

WA

RA

N U

MU

M T

ER

BA

TAS

I (”PU

T I”) P

T R

AD

AN

A B

HA

SK

AR

A F

INA

NC

E T

bk TA

HU

N 2015

Kantor PusatThe Blugreen Boutique Office 5th Floor

Jl. Lingkar Luar Barat Kav. 88. Jakarta 11610

Website: www.radanafinance.co.idE-mail: [email protected]

Page 2: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

PT Radana Bhaskara Finance Tbk (selanjutnya dalam Prospektus ini disebut “Perseroan”) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (selanjutnya disebut “Penawaran Umum Terbatas I” atau “PUT I”) kepada Otoritas Jasa keuangan (“OJK”) di Jakarta dengan surat No. 001/CEO-RBF RI/Eks/V/2015 pada tanggal 20 Mei 2015, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Peraturan No. IX.D.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-26/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“ Peraturan No. IX.D.1”) dan Peraturan No. IX.D.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No.Kep-08/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang merupakan pelaksanaan dari Undang-undang Republik Indonesia No.8 tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal (“Peraturan No. IX.D.2”), yang dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No.64 tahun 1995, Tambahan Lembaran Negara No. 3608 (selanjutnya disebut “UUPM”) dan peraturan pelaksanaannya.

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka PUT I ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua data, informasi atau fakta material serta kejujuran pendapat yang disajikan dalam Prospektus ini, sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam wilayah Republik Indonesia serta kode etik, norma dan standar profesinya masing-masing.

Sehubungan dengan PUT I ini, setiap pihak yang terafiliasi tidak diperkenankan untuk memberikan keterangan atau membuat pernyataan apapun mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus ini tanpa sebelumnya memperoleh persetujuan tertulis dari Perseroan.

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam PUT I ini dengan tegas menyatakan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam UUPM.

Sesuai dengan Peraturan No. IX.D.1, dalam hal pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka HMETD tersebut menjadi milik Perseroan dan akan dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya akan dimasukkan ke rekening Perseroan.

Seluruh saham baru yang dikeluarkan akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

PUT I INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN LAIN SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR INDONESIA MENERIMA PROSPEKTUS INI ATAU SERTIFIKAT BUKTI HMETD ATAU DOKUMEN LAIN SEHUBUNGAN DENGAN PUT I, MAKA DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUT TIDAK DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM ATAU MELAKSANAKAN HMETD, KECUALI BILA PENAWARAN ATAU PEMBELIAN SAHAM MAUPUN PELAKSANAAN HMETD TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG ATAU PERATURAN YANG BERLAKU DI NEGARA TERSEBUT.

PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH PUBLIK DAN TIDAK TERDAPAT LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK MENYESATKAN PUBLIK.

Page 3: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................................................................ iDEFINISI DAN SINGKATAN ............................................................................................................................ iiiRINGKASAN ...................................................................................................................................................viiiI. PENAWARAN UMUM TERBATAS I ........................................................................................................1II. RENCANA PENGGUNAAN DANA ..........................................................................................................8III. PERNYATAAN HUTANG .........................................................................................................................9IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN ..........................................................................22

A. UMUM..............................................................................................................................................22B. ANALISIS KINERJA KEUANGAN ...................................................................................................23C. LIKUIDITAS DAN SUMBER PENDANAAN .....................................................................................35D. ARUS KAS ......................................................................................................................................36E. BELANJA BARANG MODAL (CAPITAL EXPENDITURE) ..............................................................38F. SOLVABILITAS ................................................................................................................................38G. IMBAL HASIL ASET .........................................................................................................................39H. IMBAL HASIL EKUITAS ...................................................................................................................39I. TINGKAT KESEHATAN PERSEROAN ............................................................................................39J. MANAJEMEN RISIKO .....................................................................................................................40

V. RISIKO USAHA .....................................................................................................................................42VI. KEJADIAN DAN TRANSAKSI PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ......................................................................................................................45VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN .............................................................................................46

A. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN .................................................................................................46B. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN ............................................................47C. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN ............................................................................................50D. SUMBER DAYA MANUSIA ..............................................................................................................58E. KETERANGAN RINGKAS TENTANG PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM .......62F. KETERANGAN RINGKAS TENTANG ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI ........................65G. HUBUNGAN KEPEMILIKAN, PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN DENGAN PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM ...................................................65H. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN ......................................................................................66I. PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA .......................................................................67J. TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI .........................................................................................98K. KETERANGAN MENGENAI ASET TETAP PERSEROAN ............................................................100L. ASURANSI ....................................................................................................................................101M. HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI) .............................................................................108N. PERKARA YANG DIHADAPI PERSEROAN .................................................................................108

VIII. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERsEROAn ............................................................................. 110A. UMUM............................................................................................................................................ 110B. STRATEGI USAHA PERSEROAN ................................................................................................ 111C. KEGIATAN USAHA PERSEROAN ................................................................................................ 112D. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) .........127E. PROSPEK USAHA PERSEROAN ................................................................................................131F. PERSAINGAN USAHA ..................................................................................................................132G. PENGHARGAAN ...........................................................................................................................133

IX. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING ............................................................................................134X. EKUITAS ..............................................................................................................................................137XI. LAPORAN KEUANGAN AUDITAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN .........................139XII. KEBIJAKAN DIVIDEN .........................................................................................................................256XIII. PERPAJAKAN .....................................................................................................................................257

Page 4: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

ii

XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL ................................................................259XV. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM ........................................................................262XVI. KETERANGAN TENTANG HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ..........................................268XVII. ANGGARAN DASAR PERSEROAN ...................................................................................................271XVIII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN SERTIFIKAT BUKTI HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU .....................................................................................299XIX. INFORMASI TAMBAHAN ....................................................................................................................300

Page 5: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

iii

DEFINISI DAN SINGKATAN Afiliasi : Berarti Afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Angka 1

Undang-Undang Pasar Modal (UUPM), yaitu: (a) hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; (b) hubungan antara pihak dengan pegawai, Direktur atau Komisaris dari pihak tersebut; (c) hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu) atau lebih anggota Direksi atau Dewan Komisaris yang sama; (d) hubungan antara perusahaan dengan pihak, baik langsung maupun tidak langsung mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut; (e) hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau (f) hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama.

Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham

: Berarti Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Terbatas PT Radana Bhaskara Finance Tbk No. 162 tanggal 19 Mei 2015 sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan I Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Terbatas PT Radana Bhaskara Finance Tbk No. 12 tanggal 4 Juni 2015 dan Akta Perubahan II Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Terbatas PT Radana Bhaskara Finance Tbk No. 290 tanggal 23 Juni 2015, seluruhnya dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, Notaris di Jakarta.

Akta Pernyataan Kesanggupan Pembelian Bagian Saham

: Berarti Akta Pernyataan Kesanggupan Pembelian Bagian Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Terbatas PT Radana Bhaskara Finance Tbk No. 161 tanggal 19 Mei 2015 sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan I Pernyataan Kesanggupan Pembelian Bagian Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Terbatas PT Radana Bhaskara Finance Tbk No. 13 tanggal 4 Juni 2015 dan Akta Perubahan II Pernyataan Kesanggupan Pembelian Bagian Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Terbatas PT Radana Bhaskara Finance Tbk No. 291 tanggal 23 Juni 2015, seluruhnya dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, Notaris di Jakarta.

Aktiva Tetap : Berarti harta tetap berwujud yang digunakan dalam kegiatan sebuah usaha.

BAE : Berarti Biro Administrasi Efek, dalam hal ini PT Adimitra Jasa Korpora.

Bapepam dan LK : Berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (sebelumnya dikenal sebagai Badan Pengawas Pasar Modal atau Bapepam) sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia tertanggal 30 Desember 2005 Nomor: 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dan Peraturan Menteri Keuangan Tertanggal 11 Oktober 2010 Nomor:184/PMK.01/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan.

Page 6: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

iv

BEI atau Bursa Efek : Berarti pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli Efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek diantara mereka, yang dalam hal ini diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan beserta para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.

Channeling : Berarti kerjasama penerus pinjaman untuk pembiayaan antar Perseroan dengan pihak perbankan.

DPS : Berarti Daftar Pemegang Saham Perseroan.

End User : Berarti nasabah Perseroan yang memperoleh fasilitas pembiayaan dari Perseroan.

Harga Pelaksanaan : Berarti harga yang harus dibayarkan dalam PUT I untuk setiap pelaksanaan 1 (satu) HMETD menjadi saham baru yaitu sebesar Rp190 (seratus sembilan puluh Rupiah) per saham.

Hari Kalender : Berarti hari dimana bank umum di Indonesia buka untuk bisnis pada jam kerja bank normal namun tidak termasuk hari Sabtu, Minggu, hari libur nasional atau hari yang ditetapkan sebagai hari libur nasional Pemerintah Republik Indonesia atau Malaysia.

Hari Kerja : Berarti hari Senin sampai dengan Jumat kecuali hari libur nasional yang ditetapkan atau dihimbau oleh Pemerintah Republik Indonesia dan hari kerja biasa yang karena suatu keadaan ditetapkan oleh pemerintah Republik Indonesia sebagai bukan Hari Kerja.

IAPI : Berarti Institut Akuntan Publik Indonesia.

KSEI : Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia.

Kustodian : Berarti pihak yang memberi jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lainnya termasuk menerima bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek dan mewakili Pemegang Rekening yang menjadi nasabahnya sesuai dengan ketentuan UUPM, yang meliputi KSEI, Perusahaan Efek dan Bank Kustodian.

Masyarakat : Berarti perorangan dan/atau badan, baik Warga Negara Indonesia/Badan Indonesia maupun Warga Negara Asing/ Badan Asing baik yang bertempat tinggal/ berkedudukan di Indonesia maupun yang bertempat tinggal/ berkedudukan di luar negeri.

Otoritas Jasa Keuangan atau OJK

: Berarti lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang nomor: 21 tanggal 22 November 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (UU Nomor: 21Tahun 2011). Sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, beralih dari Menteri Keuangan dan Bapepam dan LK ke Otoritas Jasa Keuangan, sesuai dengan Pasal 55 UU Nomor: 21 Tahun 2011, atau para pengganti dan penerima hak dan kewajibannya.

Page 7: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

v

Pemegang Rekening : Berarti pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI yang meliputi Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan Peraturan KSEI.

Pemerintah : Berarti Pemerintah Negara Republik Indonesia.

Penawaran Umum Terbatas I atau PUT I

: Berarti kegiatan penawaran sebanyak-banyaknya 986.831.999 (sembilan ratus delapan puluh enam juta delapan ratus tiga puluh satu ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan) Saham Baru dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham, dimana setiap pemegang 100.000 (seratus ribu) Saham Lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 9 Juli 2015 pukul 16.00 WIB berhak atas 64.080 (enam puluh empat ribu delapan puluh) HMETD dan setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebesar 1 (satu) Saham Baru dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp190 (seratus sembilan puluh Rupiah) per saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan dan Pembelian Saham. Saham dari PUT I memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak atas dividen dengan saham yang telah disetor penuh lainnya. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down).

Penitipan Kolektif : Berarti jasa penitipan atas Efek yang dimiliki bersama oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh Kustodian, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal.

Peraturan OJK No. 28/POJK.05/2014

: Berarti Peraturan OJK No. 28/POJK.05/2014 tanggal 19 Nopember 2014 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan Pembiayaan.

Peraturan OJK No. 29/POJK.05/2014

: Berarti Peraturan OJK No. 28/POJK.05/2014 tanggal 19 Nopember 2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan.

Peraturan X.K.4 : Berarti Peraturan Nomor: X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-27/PM/2003 tanggal 17 (tujuh belas) Juli 2003 (dua ribu tiga) tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum.

Peraturan KSEI : Berarti peraturan KSEI No. KEP-0013/DIR/KSEI/0612 tanggal 11 Juni 2012 tentang Jasa Kustodian Sentral sebagaimana telah disetujui oleh OJK sesuai dengan surat keputusan Bapepam dan LK No. S-6953/BL/2012 tanggal 6 Juni 2012 perihal Persetujuan atas rancangan Peraturan KSEI tentang Jasa Kustodian Sentral, berikut perubahan-perubahannya dan/atau penambahan-penambahannya, dan/atau perubahan-perubahannya di kemudian hari.

Pernyataan Pendaftaran : Berarti pernyataan pendaftaran sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 angka 19 Undang-Undang Pasar Modal juncto Peraturan Bapepam Nomor IX.C.1 Tentang Pedoman Mengenai Bentuk Umum Dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum yang dimuat dalam Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) nomor: Kep-42/PM/2000, tanggal 27 Oktober 2000 berikut dokumen-dokumen yang diajukan oleh Perseroan kepada Otoritas Jasa Keuangan sebelum melakukan Penawaran Umum kepada Masyarakat termasuk perubahan-perubahan, tambahan-tambahan serta pembetulan-pembetulan untuk memenuhi persyaratan Otoritas Jasa Keuangan.

Page 8: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

vi

Perseroan : Berarti PT Radana Bhaskara Finance Tbk berkedudukan di Jakarta, suatu Perseroan Terbatas yang didirikan menurut dan berdasarkan hukum dan Undang-Undang Negara Republik Indonesia, yang akan melakukan Penawaran Umum Terbatas I.

Perusahaan Efek : Berarti pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek atau Manajer Investasi sebagaimana dimaksud dalam UUPM.

Prospektus : Berarti Prospektus sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Nomor IX.D.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM tertanggal tiga belas Maret dua ribu (13-3-2000), Nomor Kep-09/PM/2000 tentang Perubahan Peraturan Nomor IX.D.3 tentang Pedoman Mengenai Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, yang diterbitkan oleh Perseroan dalam PUT I.

Prospektus Ringkas : Berarti ringkasan Prospektus yang disusun dan diterbitkan oleh Perseroan dan diumumkan dalam sekurang-kurangnya 1 surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional.

ROA : Berarti Return on Assets Perseroan yang dihitung berdasarkan perbandingan laba sebelum pajak dibagi dengan rata-rata jumlah total aset pada hari terakhir setiap bulan selama tahun yang bersangkutan.

ROE : Berarti Return on Equity Perseroan yang dihitung berdasarkan perbandingan laba setelah pajak dibagi dengan rata-rata jumlah ekuitas pada hari terakhir setiap bulan selama tahun yang bersangkutan.

RUPS : Berarti Rapat Umum Pemegang Saham, yaitu rapat umum para pemegang saham Perseroan yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan anggaran dasar Perseroan dan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UUPM serta peraturan-peraturan pelaksanaannya.

RUPSLB : Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Perseroan.

Saham Baru : Berarti saham baru yaitu saham-saham yang berasal dari portepel dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) yang diterbitkan oleh Perseroan dalam PUT I.

Saham Lama : Berarti saham biasa atas nama Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh oleh Perseroan pada tanggal Prospektus ini diterbitkan.

Saham Hasil Pelaksanaan HMETD

: Berarti seluruh saham hasil pelaksanaan HMETD yang merupakan Saham Baru yang diperoleh oleh pemegang HMETD dalam PUT I yaitu sebanyak-banyaknya 986.831.999 (sembilan ratus delapan puluh enam juta delapan ratus tiga puluh satu ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan) Saham Biasa Atas Nama.

Page 9: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

vii

SBHMETD : Berarti singkatan dari Sertifikat Bukti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, yaitu sertifikat yang dikeluarkan kepada Pemegang Saham yang memiliki Saham dalam bentuk warkat dan belum didaftarkan serta dimasukkan dalam penitipan kolektif pada KSEI, yang membuktikan kepemilikan atas sejumlah HMETD yang menyebutkan jumlah Saham Baru yang dapat dipesan serta jumlah pesanan berdasarkan jumlah HMETD, jumlah pesanan tambahan dan jumlah serta cara pembayaran yang harus diisi dan ditandatangani oleh pihak yang berhak atas HMETD tersebut surat bukti hak atau sertifikat yang dikeluarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Saham yang membuktikan hak memesan efek terlebih dahulu, yang dapat diperdagangkan selama Periode Perdagangan Sertifikat Bukti HMETD.

SGD : Berarti mata uang Dollar Singapura.

SME : Berarti Small Medium Enterprise (Usaha Kecil Menengah).

Tanggal Surat Efektif : Berarti tanggal dimana OJK memberikan surat pernyataan efektifnya atas Pernyataan Pendaftaran PUT I

USD : Berarti mata uang Dollar Amerika Serikat.

UUPM : Berarti Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995 Tambahan No. 3608, berikut peraturan pelaksanaannya dan segala perubahan-perubahannya atau pembaharuan-pembaharuannya di kemudian hari.

Page 10: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

viii

RINGKASAN Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari, dan harus dibaca bersama-sama dengan, keterangan yang lebih terperinci dan laporan keuangan beserta catatan atas laporan keuangan yang tercantum dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat berdasarkan fakta dan pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan yang tercantum dalam Prospektus ini bersumber dari laporan keuangan Perseroan, yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. 1. UMUM PT Radana Bhaskara Finance Tbk (”Perseroan”) pertama kali didirikan dengan nama ”PT Indonesia Lease Corporation” (Indo Lease) pada tahun 1972 berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Indonesia Lease Corporation (PT Indo Lease) No. 41 tanggal 20 September 1972 yang dibuat di hadapan Frederik Alexander Tumbuan, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A 5/244/25 tanggal 20 Nopember 1972, didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta di bawah No. 3116 tanggal 24 Nopember 1972 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 7 tanggal 23 Januari 1973, Tambahan No. 56. Nama Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, pada tahun 2000 nama Perseroan diubah menjadi “PT Niaga Leasing” berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.26 tanggal 6 September 2000 juncto Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Diluar Rapat No.51 tanggal 12 September 2000, keduanya dibuat di hadapan Siti Rayhana, S.H., pengganti dari B.R.Ay. Mahyastoeti Notonagoro, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-23123 HT.01.04.TH.2000 tanggal 26 Oktober 2000; didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan di bawah No.1110/RUB.09.03/XI/2000 pada tanggal 8 Nopember 2000; serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 2 tanggal 7 Januari 2011, Tambahan No. 201. Perseroan mendapat Izin Usaha Perusahaan Pembiayaan “PT Niaga Leasing” berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 187/KMK.06/2001 tanggal 15 April 2001. Dengan berlakunya keputusan Menteri Keuangan Tersebut, maka keputusan Menteri Keuangan Nomor Kep-86/DJM/III/5.5/1975 tentang Pemberian Izin Usaha Lembaga Pembiayaan kepada “PT Indonesia Lease Corporation” sebagaimana diperpanjang terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 053/.KM.13/1898 dinyatakan tidak berlaku. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat No.39 tanggal 13 Desember 2005, dibuat oleh Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-01912 HT.01.04.TH.2006 tanggal 23 Januari 2006; didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Jakarta Barat pada tanggal 9 Mei 2006, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 3 tanggal 11 Januari 2011, Tambahan No. 301/2011 nama Perseroan diubah menjadi “PT HD Finance”. Perseroan memperoleh izin Perubahan Nama Perusahaan Pembiayaan Konsumen dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-012/KM.12/2006 tanggal 19 Juni 2006. Pada tahun 2011, Perseroan menjadi perseroan terbuka berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT HD Finance No.32 tanggal 12 Januari 2011, dibuat oleh Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta Barat, yang telah:memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-02028.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 14 Januari 2011; diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta telah diterima dan dicatat dibawah No. AHU-AH.01.10-01846 dan No. AHU-AH.01.10-01847 keduanya tertanggal 19 Januari 2011;didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0003343.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 14 Januari 2011, No. AHU-0004595.AH.01.09.Tahun 2011 dan No. AHU-0004596.AH.01.09.Tahun 2011 keduanya tanggal 19 Januari 2011, diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.56 tanggal 13 Juli 2012, Tambahan No. 22766 (“Akta 32/2011”).

Page 11: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

ix

RINGKASAN Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari, dan harus dibaca bersama-sama dengan, keterangan yang lebih terperinci dan laporan keuangan beserta catatan atas laporan keuangan yang tercantum dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat berdasarkan fakta dan pertimbangan yang paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan yang tercantum dalam Prospektus ini bersumber dari laporan keuangan Perseroan, yang dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. 1. UMUM PT Radana Bhaskara Finance Tbk (”Perseroan”) pertama kali didirikan dengan nama ”PT Indonesia Lease Corporation” (Indo Lease) pada tahun 1972 berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Indonesia Lease Corporation (PT Indo Lease) No. 41 tanggal 20 September 1972 yang dibuat di hadapan Frederik Alexander Tumbuan, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A 5/244/25 tanggal 20 Nopember 1972, didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta di bawah No. 3116 tanggal 24 Nopember 1972 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 7 tanggal 23 Januari 1973, Tambahan No. 56. Nama Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, pada tahun 2000 nama Perseroan diubah menjadi “PT Niaga Leasing” berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.26 tanggal 6 September 2000 juncto Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Diluar Rapat No.51 tanggal 12 September 2000, keduanya dibuat di hadapan Siti Rayhana, S.H., pengganti dari B.R.Ay. Mahyastoeti Notonagoro, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-23123 HT.01.04.TH.2000 tanggal 26 Oktober 2000; didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan di bawah No.1110/RUB.09.03/XI/2000 pada tanggal 8 Nopember 2000; serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 2 tanggal 7 Januari 2011, Tambahan No. 201. Perseroan mendapat Izin Usaha Perusahaan Pembiayaan “PT Niaga Leasing” berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 187/KMK.06/2001 tanggal 15 April 2001. Dengan berlakunya keputusan Menteri Keuangan Tersebut, maka keputusan Menteri Keuangan Nomor Kep-86/DJM/III/5.5/1975 tentang Pemberian Izin Usaha Lembaga Pembiayaan kepada “PT Indonesia Lease Corporation” sebagaimana diperpanjang terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 053/.KM.13/1898 dinyatakan tidak berlaku. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat No.39 tanggal 13 Desember 2005, dibuat oleh Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-01912 HT.01.04.TH.2006 tanggal 23 Januari 2006; didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Jakarta Barat pada tanggal 9 Mei 2006, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 3 tanggal 11 Januari 2011, Tambahan No. 301/2011 nama Perseroan diubah menjadi “PT HD Finance”. Perseroan memperoleh izin Perubahan Nama Perusahaan Pembiayaan Konsumen dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-012/KM.12/2006 tanggal 19 Juni 2006. Pada tahun 2011, Perseroan menjadi perseroan terbuka berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT HD Finance No.32 tanggal 12 Januari 2011, dibuat oleh Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta Barat, yang telah:memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-02028.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 14 Januari 2011; diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta telah diterima dan dicatat dibawah No. AHU-AH.01.10-01846 dan No. AHU-AH.01.10-01847 keduanya tertanggal 19 Januari 2011;didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0003343.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 14 Januari 2011, No. AHU-0004595.AH.01.09.Tahun 2011 dan No. AHU-0004596.AH.01.09.Tahun 2011 keduanya tanggal 19 Januari 2011, diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.56 tanggal 13 Juli 2012, Tambahan No. 22766 (“Akta 32/2011”).

Pada tanggal 10 Mei 2011, Perseroan mencatatkan sebesar 1.540.000.000 (satu miliar lima ratus empat puluh juta) saham dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham di PT Bursa Efek Indonesia. Perseroan melakukan Penawaran Umum Saham Perdana sebesar 460.000.000 (empat ratus enam puluh juta) saham dengan harga penawaran perdana Rp200 (dua ratus Rupiah) per saham. Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Saham Perdana adalah sebesar Rp92.000.000.000 (sembilan puluh dua miliar Rupiah) (“Penawaran Umum Saham Perdana”). Pada tahun 2013, PT Tiara Marga Trakindo menjadi pemegang saham pengendali baru Perseroan dengan keseluruhan saham yang dimiliki TMT sebesar 55,81% (lima puluh lima koma delapan satu persen) dari seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh dalam Perseroan. Dengan masuknya TMT sebagai pemegang saham pengendali baru Perseroan, nama Perseroan kemudian berubah menjadi PT Radana Bhaskara Finance Tbk berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT HD Finance Tbk No. 136 tanggal 21 Mei 2014 yang dibuat dihadapan Jimmy Tanal, S.H., Magister Kenotariatan pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid, S.H. M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-16301.AH.01.02 .Tahun 2014 tanggal 09 Juni 2014; didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0035400.AH.01.09.Tahun 2014 tanggal 09 Juni 2014, diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia dengan No. 90 tanggal 11 November 2014, Tambahan No. 46801. Perubahan nama tersebut telah memperoleh persetujuan Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor : KEP-1702/NB.1/2014 tentang Pemberlakuan Izin Usaha di Bidang Perusahaan Pembiayaan Sehubungan Perubahan Nama PT HD Finance Tbk menjadi PT Radana Bhaskara Finance Tbk. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki 48 kantor cabang yang tersebar di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara. 2. PENAWARAN UMUM TERBATAS I Jenis Penawaran : HMETD Nilai Nominal : Rp100 (seratus Rupiah) Harga Pelaksanaan : Rp190 (seratus sembilan puluh Rupiah) Rasio Konversi : 100.000 (seratus ribu) Saham Lama berhak atas 64.080 (enam puluh

empat ribu delapan puluh) HMETD Dilusi Kepemilikan : 39,05% (tiga puluh sembilan koma nol lima persen) Pencatatan : BEI

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 30 April 2015 yang dikeluarkan oleh BAE PT Adimitra Jasa Korpora, yaitu sebagai berikut:

Modal Saham Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama

dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham

Keterangan Nilai Nominal Rp100 per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)

Modal Dasar 4.320.000.000 432.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. PT Tiara Marga Trakindo 859.447.667 85.944.766.700 55,808 2. Wealth Paradise Holdings Ltd 288.000.000 28.800.000.000 18,701 3. PT HD Corpora 98.990.000 9.899.000.000 6,428 4. Soeharto Djojonegoro 10.000 1.000.000 0,001 5. Masyarakat lainnya (kepemilikan di bawah 5%) 293.552.333 29.355.233.300 19,062 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.540.000.000 154.000.000.000 100 Saham dalam Portepel 2.780.000.000 278.000.000.000

Page 12: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

x

Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam PUT I ini seluruhnya dilaksanakan oleh pemegang saham Perseroan, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan setelah PUT I secara proforma adalah sebagai berikut:

Keterangan

Sebelum PUT I Sesudah PUT I Nilai Nominal Rp100 per Saham Nilai Nominal Rp100 per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%) Jumlah Saham Jumlah Nilai

Nominal (Rp) (%)

Modal Dasar 4.320.000.000 432.000.000.000 4.320.000.000 432.000.000.000 Modal Ditempatkan dan

Disetor Penuh 1. PT Tiara Marga

Trakindo 859.447.667 85.944.766.700

55,808 1.410.181.732

141.018.173.200 55,808 2. Wealth Paradise

Holdings Ltd 288.000.000 28.800.000.000

18,701 472.550.400 47.255.040.000 18,701 3. PT HD Corpora 98.990.000 9.899.000.000 6,428 162.422.792 16.242.279.200 6,428 4. Soeharto Djojonegoro 10.000 1.000.000 0,001 16.408 1.640.800 0,001 5. Masyarakat lainnya

(kepemilikan di bawah 5%) 293.552.333 29.355.233.300

19,062 481.660.667 48.166.066.700 19,062

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.540.000.000 154.000.000.000 100 2.526.831.999

252.683.199.900 100

Saham dalam Portepel 2.780.000.000 278.000.000.000 1.793.168.001 179.316.800.100 Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam PUT I ini seluruhnya tidak dilaksanakan oleh pemegang saham Perseroan, kecuali PT Tiara Marga Trakindo, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan setelah PUT I secara proforma adalah sebagai berikut:

Keterangan

Sebelum PUT I Sesudah PUT I Nilai Nominal Rp100 per Saham Nilai Nominal Rp100 per Saham

Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%) Jumlah

Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)

Modal Dasar 4.320.000.000 432.000.000.000 4.320.000.000 432.000.000.000 Modal Ditempatkan dan

Disetor Penuh 1. PT Tiara Marga

Trakindo 859.447.667 85.944.766.700

55,808 1.410.181.732

141.018.173.200 67,449 2. Wealth Paradise

Holdings Ltd 288.000.000 28.800.000.000

18,701 288.000.000 28.800.000.000 13,775 3. PT HD Corpora 98.990.000 9.899.000.000 6,428 98.990.000 9.899.000.000 4.735 4. Soeharto Djojonegoro 10.000 1.000.000 0,001 10.000 1.000.000 0,000 5. Masyarakat lainnya

(kepemilikan di bawah 5%) 293.552.333 29.355.233.300

19,062 293.552.333 29.355.233.300 14,041

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.540.000.000 154.000.000.000 100 2.090.734.065

209.073.406.500 100

Saham dalam Portepel 2.780.000.000 278.000.000.000 2.229.265.935 222.926.593.500

Apabila saham yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham atau pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta penambahan efek berdasarkan Harga Pelaksanaan. Keterangan selengkapnya mengenai PUT I dapat dilihat pada Bab I Prospektus ini. 3. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PUT I Dana yang diperoleh Perseroan dari hasil PUT I ini setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang terkait dengan PUT I akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja Perseroan. Keterangan lebih lanjut mengenai rencana penggunaan dana dari hasil PUT I dapat dilihat pada Bab II dari Prospektus ini.

Page 13: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

xi

Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam PUT I ini seluruhnya dilaksanakan oleh pemegang saham Perseroan, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan setelah PUT I secara proforma adalah sebagai berikut:

Keterangan

Sebelum PUT I Sesudah PUT I Nilai Nominal Rp100 per Saham Nilai Nominal Rp100 per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%) Jumlah Saham Jumlah Nilai

Nominal (Rp) (%)

Modal Dasar 4.320.000.000 432.000.000.000 4.320.000.000 432.000.000.000 Modal Ditempatkan dan

Disetor Penuh 1. PT Tiara Marga

Trakindo 859.447.667 85.944.766.700

55,808 1.410.181.732

141.018.173.200 55,808 2. Wealth Paradise

Holdings Ltd 288.000.000 28.800.000.000

18,701 472.550.400 47.255.040.000 18,701 3. PT HD Corpora 98.990.000 9.899.000.000 6,428 162.422.792 16.242.279.200 6,428 4. Soeharto Djojonegoro 10.000 1.000.000 0,001 16.408 1.640.800 0,001 5. Masyarakat lainnya

(kepemilikan di bawah 5%) 293.552.333 29.355.233.300

19,062 481.660.667 48.166.066.700 19,062

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.540.000.000 154.000.000.000 100 2.526.831.999

252.683.199.900 100

Saham dalam Portepel 2.780.000.000 278.000.000.000 1.793.168.001 179.316.800.100 Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam PUT I ini seluruhnya tidak dilaksanakan oleh pemegang saham Perseroan, kecuali PT Tiara Marga Trakindo, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan setelah PUT I secara proforma adalah sebagai berikut:

Keterangan

Sebelum PUT I Sesudah PUT I Nilai Nominal Rp100 per Saham Nilai Nominal Rp100 per Saham

Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%) Jumlah

Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)

Modal Dasar 4.320.000.000 432.000.000.000 4.320.000.000 432.000.000.000 Modal Ditempatkan dan

Disetor Penuh 1. PT Tiara Marga

Trakindo 859.447.667 85.944.766.700

55,808 1.410.181.732

141.018.173.200 67,449 2. Wealth Paradise

Holdings Ltd 288.000.000 28.800.000.000

18,701 288.000.000 28.800.000.000 13,775 3. PT HD Corpora 98.990.000 9.899.000.000 6,428 98.990.000 9.899.000.000 4.735 4. Soeharto Djojonegoro 10.000 1.000.000 0,001 10.000 1.000.000 0,000 5. Masyarakat lainnya

(kepemilikan di bawah 5%) 293.552.333 29.355.233.300

19,062 293.552.333 29.355.233.300 14,041

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.540.000.000 154.000.000.000 100 2.090.734.065

209.073.406.500 100

Saham dalam Portepel 2.780.000.000 278.000.000.000 2.229.265.935 222.926.593.500

Apabila saham yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham atau pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta penambahan efek berdasarkan Harga Pelaksanaan. Keterangan selengkapnya mengenai PUT I dapat dilihat pada Bab I Prospektus ini. 3. RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PUT I Dana yang diperoleh Perseroan dari hasil PUT I ini setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang terkait dengan PUT I akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja Perseroan. Keterangan lebih lanjut mengenai rencana penggunaan dana dari hasil PUT I dapat dilihat pada Bab II dari Prospektus ini.

4. RISIKO USAHA Sebagaimana halnya kegiatan usaha yang dijalankan oleh perusahaan-perusahaan lain, Perseroan juga menghadapi berbagai risiko usaha yang dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun faktor internal yang dapat mempengaruhi kinerja Perseroan. RISIKO YANG BERKAITAN DENGAN PERSEROAN 1. Risiko Pembiayaan 2. Risiko Dukungan Dana 3. Risiko Operasional 4. Risiko Aset dan Liabilitas 5. Risiko Hukum 6. Risiko Kepatuhan 7. Risiko Reputasi 8. Risiko Strategi 9. Risiko Kepengurusan 10. Risiko Tata Kelola RISIKO YANG BERKAITAN DENGAN SAHAM Risiko terkait dengan kepemilikan atas saham Perseroan yaitu tidak likuidnya saham yang ditawarkan pada PUT I ini, mengingat jumlah saham yang ditawarkan Perseroan tidak terlalu besar, maka terdapat kemungkinan perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia akan menjadi tidak likuid. dengan demikian, Perseroan tidak dapat memprediksi apakah perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia akan aktif atau likuiditas saham Perseroan akan terjaga. Seluruh risiko yang disajikan telah diurutkan dan disusun sesuai dengan bobot risiko terhadap kinerja Perseroan. Keterangan lebih lanjut mengenai risiko usaha Perseroan dapat dilihat pada Bab V Prospektus ini. 5. STRATEGI USAHA PERSEROAN Dalam upaya mencapai visi serta mengembangkan bidang usaha sejalan dengan peraturan yang berlaku di bidang pembiayaan, Perseroan menjalankan strategi usaha sebagai berikut: 1. Fokus pada pelayanan yang terbaik dan hubungan yang kuat dengan konsumen dan mitra usaha 2. Perluasan jaringan usaha dan portfolio produk pembiayaan 3. Sumber daya manusia yang berintegritas tinggi dan kompeten 4. Manajemen piutang dan aset yang kuat dan efektif 5. Pendanaan yang terdiversifikasi 6. Sistem Manajemen Risiko yang Komprehensif 7. Perbaikan Proses Bisnis yang Berkelanjutan 8. Peningkatan Teknologi Informasi Terpadu dan Terintegrasi 6. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan Perseroan yang bersumber dari laporan keuangan auditan Perseroan pada dan tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini; serta pada dan tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 yang seluruhnya tidak tercantum dalam Prospektus ini. Laporan keuangan pada dan tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja, akuntan publik independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang laporannya tercantum dalam Prospektus ini.

Page 14: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

xii

Laporan keuangan pada dan tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja, akuntan publik independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang laporannya tidak tercantum dalam Prospektus ini. Laporan Posisi Keuangan

(dalam jutaan Rupiah)

URAIAN 31 Desember 2014 2013 2012 2011 2010

Total Aset 2.555.301 1.869.407 1.588.474 1.241.206 764.434 Total Liabilitas 2.244.860 1.596.903 1.333.135 1.000.888 631.259 Total Ekuitas 310.441 272.504 255.339 240.318 133.175 Total Liabilitas Dan Ekuitas 2.555.301 1.869.407 1.588.474 1.241.206 764.434

Laporan Laba Rugi Komprehensif

(dalam jutaan Rupiah)

URAIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 2013 2012 2011 2010

Total pendapatan 387.146 296.754 314.732 239.526 190.596 Total beban 346.010 278.196 297.173 215.645 173.706 Laba sebelum beban pajak

penghasilan 41.136 18.558 17.559 23.881 16.890 Beban pajak penghasilan - neto (2.655) (1.393) (2.539) (2.820) (4.343) Laba tahun berjalan 38.481 17.165 15.020 21.061 12.547 Pendapatan komprehensif lain (543) - - - - Total laba komprehensif 37.938 17.165 15.020 21.061 12.547 Laba per saham dasar 25 11 10 21 12 Rasio Keuangan Penting

(dalam persentase; kecuali dinyatakan lain)

URAIAN 31 Desember 2014 2013 2012 2011 2010

Pertumbuhan

Total pendapatan 30,46 -5,71 31,40 25,67 46,51

Total beban 24,38 -6,39 37,81 24,14 49,88 Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan badan 121,66 5,69 -26,47 41,39 18,94 Laba tahun berjalan 124,18 14,28 -28,68 67,86 12,97 Total aset 36,69 17,69 27,98 62,37 24,71 Total liabilitas 40,58 19,79 33,20 58,55 28,22 Total ekuitas 13,92 6,72 6,25 80,45 10,40 Profitabilitas

Laba (rugi) sebelum beban pajak penghasilan terhadap total pendapatan 10,63 6,25 5,58 9,97 8,86

Laba (rugi) tahun berjalan terhadap pendapatan 9,94 5,78 4,77 8,79 6,58 Laba (rugi) sebelum beban pajak penghasilan

terhadap total ekuitas 13,25 6,81 6,88 9,94 12,68 Laba (rugi) tahun berjalan terhadap total ekuitas 12,40 6,30 5,88 8,76 9,42 Laba (rugi) sebelum beban pajak penghasilan

terhadap total aset 1,61 0,99 1,11 1,92 2,21 Laba (rugi) tahun berjalan terhadap total aset 1,51 0,92 0,95 1,70 1,64 Solvabilitas

Total aset terhadap total liabilitas (x) 1,14 1,17 1,19 1,24 1,21 Gearing ratio (x) 5,63 5,69 5,03 4,01 4,54 Total liabilitas terhadap total ekuitas (x) 7,23 5,86 5,22 4,16 4,74 Total liabilitas terhadap total aset/Debt ratio (x) 0,88 0,85 0,84 0,81 0,83 Financing asset ratio (x) 0,91 0,95 0,94 0,94 0,97 Rasio net worth terhadap modal disetor 201,59 176,95 165,80 156,05 123,31

Page 15: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

xiii

7. KEBIJAKAN DIVIDEN Perseroan mengusulkan kebijakan dividen tunai maksimum 20% dari laba bersih Perseroan setelah pajak dengan mempertimbangkan tingkat kesehatan keuangan Perseroan dan kebutuhan dana yang diperlukan untuk investasi dalam rangka pengembangan usaha, yang keputusannya ditetapkan melalui RUPS Perseroan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. Keterangan lebih lanjut mengenai kebijakan dividen Perseroan dapat dilihat pada Bab XII Prospektus ini. 8. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN PENAWARAN UMUM TERBATAS I Perseroan telah menunjuk PT Adimitra Jasa Korpora sebagai Pelaksana Pengelola Administrasi Saham dan sebagai Agen Pelaksana PUT I PT Radana Bhaskara Finance Tbk, sebagaimana termaktub dalam Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Terbatas PT Radana Bhaskara Finance Tbk No. 162 tanggal 19 Mei 2015 sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan I Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Terbatas PT Radana Bhaskara Finance Tbk No. 12 tanggal 4 Juni 2015 dan Akta Perubahan II Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Terbatas PT Radana Bhaskara Finance Tbk No. 290 tanggal 23 Juni 2015, seluruhnya dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, Notaris di Jakarta. Keterangan lebih lanjut mengenai persyaratan pemesanan pembelian saham dalam PUT I dapat dilihat pada Bab XV Prospektus ini. 9. KETERANGAN TENTANG HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Saham yang ditawarkan dalam rangka PUT I ini sebanyak-banyaknya 986.831.999 (sembilan ratus delapan puluh enam juta delapan ratus tiga puluh satu ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp190 (seratus sembilan puluh Rupiah) per saham, sehingga seluruhnya berjumlah sebanyak-banyaknya Rp187.498.079.810 (seratus delapan puluh tujuh miliar empat ratus sembilan puluh delapan juta tujuh puluh sembilan ribu delapan ratus sepuluh Rupiah). Setiap pemegang 100.000 (seratus ribu) Saham Lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 9 Juli 2015 pukul 16.00 WIB berhak atas 64.080 (enam puluh empat ribu delapan puluh) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp190 (seratus sembilan puluh Rupiah) per saham. Keterangan lebih lanjut mengenai HMETD dapat dilihat pada Bab XVI dalam Prospektus ini.

Page 16: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

xiv

Halaman Ini Sengaja Dikosongkan

Page 17: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

1

I. PENAWARAN UMUM TERBATAS I Direksi atas nama Perseroan dengan ini melakukan PUT I dalam rangka penerbitan HMETD kepada para pemegang saham Perseroan atas sebanyak-banyaknya 986.831.999 (sembilan ratus delapan puluh enam juta delapan ratus tiga puluh satu ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp190 (seratus sembilan puluh Rupiah) sehingga seluruhnya berjumlah sebanyak-banyaknya Rp187.498.079.810 (seratus delapan puluh tujuh miliar empat ratus sembilan puluh delapan juta tujuh puluh sembilan ribu delapan ratus sepuluh Rupiah). Setiap pemegang 100.000 (seratus ribu) Saham Lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 9 Juli 2015 pukul 16.00 WIB berhak atas 64.080 (enam puluh empat ribu delapan puluh) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp190 (seratus sembilan puluh Rupiah) per saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham melalui pelaksanaan HMETD. Jumlah saham yang ditawarkan dalam PUT I dengan cara penerbitan HMETD ini adalah sebanyak-banyaknya 986.831.999 (sembilan ratus delapan puluh enam juta delapan ratus tiga puluh satu ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan) saham yang seluruhnya akan dikeluarkan dari portepel serta akan dicatatkan di BEI dengan memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku. Saham hasil PUT I memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal termasuk hak atas dividen dengan Saham seri lainnya yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down). HMETD dapat diperdagangkan baik di dalam maupun di luar BEI sesuai Peraturan Bapepam IX.D.1 selama 5 (lima) Hari Bursa mulai tanggal 13 Juli 2015 sampai dengan 23 Juli 2015. Pencatatan saham hasil pelaksanaan HMETD akan dilakukan di BEI pada tanggal 13 Juli 2015. Tanggal terakhir pelaksanaan HMETD adalah tanggal 23 Juli 2015 sehingga HMETD yang tidak dilaksanakan sampai dengan tanggal tersebut tidak akan berlaku. Apabila saham yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta penambahan efek berdasarkan Harga Pelaksanaan. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka seluruh sisa Saham Baru yang tersisa tersebut tidak akan dikeluarkan dari portepel saham Perseroan. Tidak terdapat Pembeli Siaga dalam PUT I ini.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk

Kegiatan Usaha:

Bergerak dalam bidang usaha Jasa Pembiayaan

Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia

Kantor Pusat The Blugreen Boutique Office 5th Floor

Jl. Lingkar Luar Barat Kav. 88. Jakarta 11620

Website: www.radanafinance.co.id E-mail: [email protected]

Kantor Cabang Memiliki 48 kantor cabang yang tersebar di Jakarta,

Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara

RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO PEMBIAYAAN YAITU RISIKO YANG TERJADI AKIBAT KEGAGALAN DEBITUR PERSEROAN DALAM MEMBAYAR KEMBALI KEWAJIBAN ANGSURAN ATAS PEMBIAYAAN YANG TELAH DITERIMANYA KEPADA PERSEROAN. RISIKO USAHA SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT PADA BAB V DALAM PROSPEKTUS INI.

RISIKO TERKAIT DENGAN KEPEMILIKAN ATAS SAHAM PERSEROAN YAITU TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI, MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN PERSEROAN TIDAK TERLALU BESAR, MAKA TERDAPAT KEMUNGKINAN PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK INDONESIA AKAN MENJADI TIDAK LIKUID. DENGAN DEMIKIAN, PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMPREDIKSI APAKAH PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK INDONESIA AKAN AKTIF ATAU LIKUIDITAS SAHAM PERSEROAN AKAN TERJAGA.

Page 18: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

2

PT Radana Bhaskara Finance Tbk (”Perseroan”) pertama kali didirikan dengan nama ”PT Indonesia Lease Corporation” (Indo Lease) pada tahun 1972 berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Indonesia Lease Corporation (PT Indo Lease) No. 41 tanggal 20 September 1972 yang dibuat di hadapan Frederik Alexander Tumbuan, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A 5/244/25 tanggal 20 Nopember 1972, didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta di bawah No. 3116 tanggal 24 Nopember 1972 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 7 tanggal 23 Januari 1973, Tambahan No. 56. Nama Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, pada tahun 2000 nama Perseroan diubah menjadi “PT Niaga Leasing” berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.26 tanggal 6 September 2000 juncto Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Diluar Rapat No.51 tanggal 12 September 2000, keduanya dibuat di hadapan Siti Rayhana, S.H., pengganti dari B.R.Ay. Mahyastoeti Notonagoro, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-23123 HT.01.04.TH.2000 tanggal 26 Oktober 2000; didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan di bawah No.1110/RUB.09.03/XI/2000 pada tanggal 8 Nopember 2000; serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 2 tanggal 7 Januari 2011, Tambahan No. 201. Perseroan mendapat Izin Usaha Perusahaan Pembiayaan “PT Niaga Leasing” berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 187/KMK.06/2001 tanggal 15 April 2001. Dengan berlakunya keputusan Menteri Keuangan Tersebut, maka keputusan Menteri Keuangan Nomor Kep-86/DJM/III/5.5/1975 tentang Pemberian Izin Usaha Lembaga Pembiayaan kepada “PT Indonesia Lease Corporation” sebagaimana diperpanjang terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 053/.KM.13/1898 dinyatakan tidak berlaku. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat No.39 tanggal 13 Desember 2005, dibuat oleh Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-01912 HT.01.04.TH.2006 tanggal 23 Januari 2006; didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Jakarta Barat pada tanggal 9 Mei 2006, serta diumumkan dalam Berita Negara Re publik Indonesia No. 3 tanggal 11 Januari 2011, Tambahan No. 301/2011 nama Perseroan diubah menjadi “PT HD Finance”. Perseroan memperoleh izin Perubahan Nama Perusahaan Pembiayaan Konsumen dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-012/KM.12/2006 tanggal 19 Juni 2006.

Pada tahun 2011, Perseroan menjadi perseroan terbuka berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT HD Finance No.32 tanggal 12 Januari 2011, dibuat oleh Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta Barat, yang telah:memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-02028.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 14 Januari 2011; diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta telah diterima dan dicatat dibawah No. AHU-AH.01.10-01846 dan No. AHU-AH.01.10-01847 keduanya tertanggal 19 Januari 2011;didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0003343.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 14 Januari 2011, No. AHU-0004595.AH.01.09.Tahun 2011 dan No. AHU-0004596.AH.01.09.Tahun 2011 keduanya tanggal 19 Januari 2011, diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.56 tanggal 13 Juli 2012, Tambahan No.22766 (“Akta 32/2011”). Pada tanggal 10 Mei 2011, Perseroan mencatatkan sebesar 1.540.000.000 (satu miliar lima ratus empat puluh juta) saham dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham di PT Bursa Efek Indonesia. Perseroan melakukan Penawaran Umum Saham Perdana sebesar 460.000.000 (empat ratus enam puluh juta) saham dengan harga penawaran perdana Rp200 (dua ratus Rupiah) per saham. Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Saham Perdana adalah sebesar Rp92.000.000.000 (sembilan puluh dua miliar Rupiah) (“Penawaran Umum Saham Perdana”). Pada tahun 2013, PT Tiara Marga Trakindo menjadi pemegang saham pengendali baru Perseroan dengan keseluruhan saham yang dimiliki TMT sebesar 55,81% (lima puluh lima koma delapan satu persen) dari seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh dalam Perseroan.

Dengan masuknya TMT sebagai pemegang saham pengendali baru Perseroan, nama Perseroan kemudian berubah menjadi PT Radana Bhaskara Finance Tbk berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT HD Finance Tbk No. 136 tanggal 21 Mei 2014 yang dibuat dihadapan Jimmy Tanal, S.H., Magister Kenotariatan pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid, S.H. M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-16301.AH.01.02 .Tahun 2014 tanggal 09 Juni 2014; didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0035400.AH.01.09.Tahun 2014 tanggal 09 Juni 2014, diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia dengan No. 90 tanggal 11 November 2014, Tambahan No. 46801. Perubahan nama tersebut telah memperoleh persetujuan Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor : KEP-1702/NB.1/2014 tentang Pemberlakuan Izin Usaha di Bidang Perusahaan Pembiayaan Sehubungan Perubahan Nama PT HD Finance Tbk menjadi PT Radana Bhaskara Finance Tbk. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki 48 kantor cabang yang tersebar di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara. STRUKTUR PERMODALAN PERSEROAN Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 30 April 2015 yang dikeluarkan oleh BAE PT Adimitra Jasa Korpora, yaitu sebagai berikut:

Modal Saham

Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham

Keterangan Nilai Nominal Rp100 per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)

Modal Dasar 4.320.000.000 432.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. PT Tiara Marga Trakindo 859.447.667 85.944.766.700 55,808 2. Wealth Paradise Holdings Ltd 288.000.000 28.800.000.000 18,701 3. PT HD Corpora 98.990.000 9.899.000.000 6,428 4. Soeharto Djojonegoro 10.000 1.000.000 0,001 5. Masyarakat lainnya (kepemilikan di bawah 5%) 293.552.333 29.355.233.300 19,062 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.540.000.000 154.000.000.000 100 Saham dalam Portepel 2.780.000.000 278.000.000.000 PENAWARAN UMUM TERBATAS I Jenis Penawaran : HMETD Nilai Nominal : Rp100 (seratus Rupiah) Harga Pelaksanaan : Rp190 (seratus sembilan puluh Rupiah) per saham Rasio Konversi : 100.000 (seratus ribu) Saham Lama berhak atas 64.080

(enam puluh empat ribu delapan puluh) HMETD Dilusi Kepemilikan : 39,05% (tiga puluh sembilan koma nol lima persen) Periode Perdagangan HMETD : 13 – 23 Juli 2015 Periode Pelaksanaan HMETD : 13 – 23 Juli 2015 Tanggal Pencatatan Efek di Bursa : 13 Juli 2015 Pencatatan : BEI

Page 19: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

3

Dengan masuknya TMT sebagai pemegang saham pengendali baru Perseroan, nama Perseroan kemudian berubah menjadi PT Radana Bhaskara Finance Tbk berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT HD Finance Tbk No. 136 tanggal 21 Mei 2014 yang dibuat dihadapan Jimmy Tanal, S.H., Magister Kenotariatan pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid, S.H. M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-16301.AH.01.02 .Tahun 2014 tanggal 09 Juni 2014; didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0035400.AH.01.09.Tahun 2014 tanggal 09 Juni 2014, diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia dengan No. 90 tanggal 11 November 2014, Tambahan No. 46801. Perubahan nama tersebut telah memperoleh persetujuan Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor : KEP-1702/NB.1/2014 tentang Pemberlakuan Izin Usaha di Bidang Perusahaan Pembiayaan Sehubungan Perubahan Nama PT HD Finance Tbk menjadi PT Radana Bhaskara Finance Tbk. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki 48 kantor cabang yang tersebar di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara. STRUKTUR PERMODALAN PERSEROAN Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 30 April 2015 yang dikeluarkan oleh BAE PT Adimitra Jasa Korpora, yaitu sebagai berikut:

Modal Saham

Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham

Keterangan Nilai Nominal Rp100 per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)

Modal Dasar 4.320.000.000 432.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. PT Tiara Marga Trakindo 859.447.667 85.944.766.700 55,808 2. Wealth Paradise Holdings Ltd 288.000.000 28.800.000.000 18,701 3. PT HD Corpora 98.990.000 9.899.000.000 6,428 4. Soeharto Djojonegoro 10.000 1.000.000 0,001 5. Masyarakat lainnya (kepemilikan di bawah 5%) 293.552.333 29.355.233.300 19,062 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.540.000.000 154.000.000.000 100 Saham dalam Portepel 2.780.000.000 278.000.000.000 PENAWARAN UMUM TERBATAS I Jenis Penawaran : HMETD Nilai Nominal : Rp100 (seratus Rupiah) Harga Pelaksanaan : Rp190 (seratus sembilan puluh Rupiah) per saham Rasio Konversi : 100.000 (seratus ribu) Saham Lama berhak atas 64.080

(enam puluh empat ribu delapan puluh) HMETD Dilusi Kepemilikan : 39,05% (tiga puluh sembilan koma nol lima persen) Periode Perdagangan HMETD : 13 – 23 Juli 2015 Periode Pelaksanaan HMETD : 13 – 23 Juli 2015 Tanggal Pencatatan Efek di Bursa : 13 Juli 2015 Pencatatan : BEI

Page 20: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

4

Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam PUT I ini seluruhnya dilaksanakan oleh pemegang saham Perseroan, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan setelah PUT I secara proforma adalah sebagai berikut:

Keterangan

Sebelum PUT I Sesudah PUT I Nilai Nominal Rp100 per Saham Nilai Nominal Rp100 per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%) Jumlah Saham Jumlah Nilai

Nominal (Rp) (%)

Modal Dasar 4.320.000.000 432.000.000.000 4.320.000.000 432.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor

Penuh 1. PT Tiara Marga Trakindo 859.447.667 85.944.766.700 55,808 1.410.181.732 141.018.173.200 55,808

2. Wealth Paradise Holdings Ltd 288.000.000 28.800.000.000 18,701 472.550.400 47.255.040.000 18,701 3. PT HD Corpora 98.990.000 9.899.000.000 6,428 162.422.792 16.242.279.200 6,428 4. Soeharto Djojonegoro 10.000 1.000.000 0,001 16.408 1.640.800 0,001 5. Masyarakat lainnya

(kepemilikan di bawah 5%) 293.552.333 29.355.233.300 19,062 481.660.667 48.166.066.700 19,062 Jumlah Modal Ditempatkan dan

Disetor Penuh 1.540.000.000 154.000.000.000 100 2.526.831.999

252.683.199.900 100 Saham dalam Portepel 2.780.000.000 278.000.000.000 1.793.168.001 179.316.800.100 Apabila seluruh HMETD yang ditawarkan dalam PUT I ini seluruhnya tidak dilaksanakan oleh pemegang saham Perseroan, kecuali PT Tiara Marga Trakindo, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan setelah PUT I secara proforma adalah sebagai berikut:

Keterangan

Sebelum PUT I Sesudah PUT I Nilai Nominal Rp100 per Saham Nilai Nominal Rp100 per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%) Jumlah Saham Jumlah Nilai

Nominal (Rp) (%)

Modal Dasar 4.320.000.000 432.000.000.000 4.320.000.000 432.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor

Penuh 1. PT Tiara Marga Trakindo 859.447.667 85.944.766.700 55,808 1.410.181.732 141.018.173.200 67,449

2. Wealth Paradise Holdings Ltd 288.000.000 28.800.000.000 18,701 288.000.000 28.800.000.000 13,775 3. PT HD Corpora 98.990.000 9.899.000.000 6,428 98.990.000 9.899.000.000 4.735 4. Soeharto Djojonegoro 10.000 1.000.000 0,001 10.000 1.000.000 0,000 5. Masyarakat lainnya

(kepemilikan di bawah 5%) 293.552.333 29.355.233.300 19,062 293.552.333 29.355.233.300 14,041 Jumlah Modal Ditempatkan dan

Disetor Penuh 1.540.000.000 154.000.000.000 100 2.090.734.065 209.073.406.500 100 Saham dalam Portepel 2.780.000.000 278.000.000.000 2.229.265.935 222.926.593.500

Apabila saham yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham atau pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta penambahan efek berdasarkan Harga Pelaksanaan. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka seluruh sisa Saham Baru yang tersisa tersebut tidak akan dikeluarkan dari portepel saham Perseroan. Tidak terdapat Pembeli Siaga dalam PUT I ini.

Page 21: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

5

Keterangan Tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu Efek yang ditawarkan dalam PUT I ini diterbitkan berdasarkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang dapat diperdagangkan selama masa perdagangan yang ditentukan dan merupakan salah satu persyaratan pembelian efek. Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD yang ditawarkan dalam PUT I ini dapat diperdagangkan selama masa perdagangan.

Beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam HMETD ini adalah:

1. Penerima HMETD Yang Berhak Para Pemegang Saham Perseroan yang namanya tercatat dengan sah dalam DPS Perseroan pada tanggal 9 Juli 2015 sampai dengan pukul 16.00 WIB berhak untuk membeli saham Baru dengan ketentuan bahwa pemegang 100.000 (seratus ribu) Saham Lama mempunyai 64.080 (enam puluh empat ribu delapan puluh) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) Saham Baru dalam rangka PUT I ini dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp190 (seratus sembilan puluh Rupiah) setiap saham. 2. Pemegang HMETD Yang Sah

Pemegang HMETD yang sah adalah (i) para Pemegang Saham yang namanya tercatat dengan sah dalam DPS atau memiliki Saham Perseroan di rekening efek perusahaan efek/bank kustodian pada tanggal 9 Juli 2015 sampai dengan pukul 16.00 WIB, dan yang HMETD-nya tidak dijual sampai dengan akhir periode perdagangan HMETD; atau (ii) pembeli/pemegang Sertifikat Bukti HMETD terakhir yang namanya tercantum di dalam kolom endorsemen pada Sertifikat Bukti HMETD sampai dengan akhir periode perdagangan HMETD; atau (iii) pemegang HMETD yang namanya tercatat dalam Penitipan Kolektif di KSEI sampai dengan tanggal terakhir periode perdagangan HMETD. 3. Perdagangan Sertifikat Bukti HMETD

Pemegang HMETD dapat memperdagangkan Sertifikat Bukti HMETD yang dimilikinya selama periode perdagangan Sertifikat Bukti HMETD, yaitu mulai tanggal 13 Juli 2015 sampai dengan tanggal 23 Juli 2015. Perdagangan HMETD harus memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk tetapi tidak terbatas pada ketentuan perpajakan dan ketentuan di bidang Pasar Modal termasuk peraturan bursa di mana HMETD tersebut diperdagangkan, yaitu BEI, serta peraturan KSEI. Bila pemegang HMETD mengalami keragu-raguan dalam mengambil keputusan, sebaiknya berkonsultasi dengan penasehat investasi, manajer investasi, atau penasehat profesional lainnya. HMETD yang berada dalam Penitipan Kolektif di KSEI diperdagangkan di BEI, sedangkan HMETD yang berbentuk Sertifikat Bukti HMETD hanya bisa diperdagangkan di luar bursa. Penyelesaian perdagangan HMETD yang dilakukan melalui bursa akan dilaksanakan dengan cara pemindahbukuan atas rekening efek atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek di KSEI. Segala biaya dan pajak yang mungkin timbul akibat perdagangan dan pemindahtanganan HMETD menjadi tanggung jawab dan beban pemegang HMETD atau calon pemegang HMETD. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-00071/BEI/11-2013 perihal Perubahan Satuan Perdagangan dan Fraksi harga, satu satuan perdagangan HMETD ditetapkan sebanyak 100 (seratus) HMETD. Perdagangan yang tidak memenuhi satuan perdagangan HMETD dilakukan di Pasar Negosiasi dengan berpedoman pada harga HMETD yang terbentuk. Perdagangan HMETD dilakukan pada setiap hari bursa dari pukul 09.30 sampai dengan pukul 12.00 waktu Jakarta Automated System (“JATS”), kecuali hari Jumat dari pukul 09.30 sampai dengan pukul 11.30 waktu JATS. Penyelesaian transaksi bursa atas HMETD dilakukan pada hari bursa yang sama dengan dilakukannya transaksi bursa (T+0) selambat-lambatnya pukul 16.00 WIB. Pemegang HMETD yang bermaksud mengalihkan HMETD-nya tersebut dapat melaksanakannya melalui Anggota Bursa atau Bank Kustodian. Tanggal terakhir pelaksanaan HMETD adalah tanggal 23 Juli 2015 sehingga HMETD yang tidak dilaksanakan sampai dengan tanggal tersebut tidak akan berlaku.

Page 22: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

6

Jika saham yang ditawarkan dalam PUT I tersebut tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang Sertifikat Bukti HMETD maka sisa saham akan dialokasikan kepada para Sertifikat Bukti HMETD saham lainnya yang melakukan pemesanan melebihi haknya sebagaimana tercantum dalam SBHMETD atau Formulir Pemesanan dan Pembelian Saham Tambahan secara proporsional berdasarkan HMETD yang telah dilaksanakan. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka seluruh sisa Saham Baru tersebut tidak akan dikeluarkan dari portepel saham Perseroan. 4. Bentuk Dari Sertifikat Bukti HMETD

Ada 2 (dua) bentuk HMETD yang akan diterbitkan oleh Perseroan, yaitu :

Bagi pemegang saham yang sahamnya belum dimasukkan dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, Perseroan akan menerbitkan Sertifikat Bukti HMETD yang mencantumkan nama dan alamat pemegang HMETD, jumlah saham yang dimiliki dan jumlah HMETD yang dapat digunakan untuk membeli saham serta kolom jumlah saham yang akan dibeli, jumlah harga yang harus dibayar dan jumlah pemesanan saham tambahan, kolom endorsemen dan keterangan lain yang diperlukan.

Bagi pemegang saham yang sahamnya berada dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, Perseroan tidak akan menerbitkan Sertifikat Bukti HMETD, melainkan akan melakukan pengkreditan HMETD ke rekening efek atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang ditunjuk masing-masing pemegang saham di KSEI. 5. Permohonan Pemecahan Sertifikat Bukti HMETD

Bagi pemegang Sertifikat Bukti HMETD yang ingin menjual atau mengalihkan sebagian dari jumlah yang tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD yang dimilikinya, maka pemegang HMETD yang bersangkutan dapat membuat surat permohonan pemecahan Sertifikat Bukti HMETD dan menyerahkan kepada BAE untuk mendapatkan pecahan Sertifikat Bukti HMETD dengan denominasi HMETD yang diinginkan. Pemegang HMETD dapat melakukan pecahan Sertifikat Bukti HMETD mulai tanggal 13 Juli 2015 sampai dengan tanggal 23 Juli 2015. 6. Nilai HMETD

Nilai bukti HMETD yang ditawarkan oleh pemegang HMETD yang sah akan berbeda-beda antara pemegang HMETD satu dengan yang lainnya, berdasarkan permintaan dan penawaran dari pasar yang ada. Sebagai contoh, perhitungan nilai HMETD di bawah ini merupakan salah satu cara untuk menghitung nilai HMETD, tetapi tidak menjamin bahwa hasil perhitungan nilai HMETD yang diperoleh adalah nilai HMETD yang sesungguhnya berlaku di pasar. Penjelasan di bawah ini diharapkan dapat memberikan gambaran umum untuk menghitung nilai HMETD. Asumsi: Harga pasar satu saham : Rpa Harga saham yang ditawarkan dalam PUT I : Rpr Jumlah saham yang beredar sebelum PUT I : A Jumlah saham yang ditawarkan dalam PUT I : R Jumlah saham yang beredar sesudah PUT I : A + R Nilai Teoritis Saham Baru ex-HMETD : (Rpa x A) + (Rpr x R) = RpX (A + R) Maka nilai HMETD adalah = RpX – Rpr

Page 23: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

7

Jika saham yang ditawarkan dalam PUT I tersebut tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang Sertifikat Bukti HMETD maka sisa saham akan dialokasikan kepada para Sertifikat Bukti HMETD saham lainnya yang melakukan pemesanan melebihi haknya sebagaimana tercantum dalam SBHMETD atau Formulir Pemesanan dan Pembelian Saham Tambahan secara proporsional berdasarkan HMETD yang telah dilaksanakan. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka seluruh sisa Saham Baru tersebut tidak akan dikeluarkan dari portepel saham Perseroan. 4. Bentuk Dari Sertifikat Bukti HMETD

Ada 2 (dua) bentuk HMETD yang akan diterbitkan oleh Perseroan, yaitu :

Bagi pemegang saham yang sahamnya belum dimasukkan dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, Perseroan akan menerbitkan Sertifikat Bukti HMETD yang mencantumkan nama dan alamat pemegang HMETD, jumlah saham yang dimiliki dan jumlah HMETD yang dapat digunakan untuk membeli saham serta kolom jumlah saham yang akan dibeli, jumlah harga yang harus dibayar dan jumlah pemesanan saham tambahan, kolom endorsemen dan keterangan lain yang diperlukan.

Bagi pemegang saham yang sahamnya berada dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, Perseroan tidak akan menerbitkan Sertifikat Bukti HMETD, melainkan akan melakukan pengkreditan HMETD ke rekening efek atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang ditunjuk masing-masing pemegang saham di KSEI. 5. Permohonan Pemecahan Sertifikat Bukti HMETD

Bagi pemegang Sertifikat Bukti HMETD yang ingin menjual atau mengalihkan sebagian dari jumlah yang tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD yang dimilikinya, maka pemegang HMETD yang bersangkutan dapat membuat surat permohonan pemecahan Sertifikat Bukti HMETD dan menyerahkan kepada BAE untuk mendapatkan pecahan Sertifikat Bukti HMETD dengan denominasi HMETD yang diinginkan. Pemegang HMETD dapat melakukan pecahan Sertifikat Bukti HMETD mulai tanggal 13 Juli 2015 sampai dengan tanggal 23 Juli 2015. 6. Nilai HMETD

Nilai bukti HMETD yang ditawarkan oleh pemegang HMETD yang sah akan berbeda-beda antara pemegang HMETD satu dengan yang lainnya, berdasarkan permintaan dan penawaran dari pasar yang ada. Sebagai contoh, perhitungan nilai HMETD di bawah ini merupakan salah satu cara untuk menghitung nilai HMETD, tetapi tidak menjamin bahwa hasil perhitungan nilai HMETD yang diperoleh adalah nilai HMETD yang sesungguhnya berlaku di pasar. Penjelasan di bawah ini diharapkan dapat memberikan gambaran umum untuk menghitung nilai HMETD. Asumsi: Harga pasar satu saham : Rpa Harga saham yang ditawarkan dalam PUT I : Rpr Jumlah saham yang beredar sebelum PUT I : A Jumlah saham yang ditawarkan dalam PUT I : R Jumlah saham yang beredar sesudah PUT I : A + R Nilai Teoritis Saham Baru ex-HMETD : (Rpa x A) + (Rpr x R) = RpX (A + R) Maka nilai HMETD adalah = RpX – Rpr

7. Penggunaan Sertifikat Bukti HMETD

Sertifikat Bukti HMETD adalah bukti hak yang diberikan Perseroan kepada pemegangnya untuk membeli Saham Baru. Sertifikat Bukti HMETD hanya diterbitkan bagi pemegang saham yang belum melakukan konversi saham dan digunakan untuk memesan Saham Baru. Sertifikat Bukti HMETD tidak dapat ditukarkan dengan uang atau apapun pada Perseroan, serta tidak dapat diperdagangkan dalam bentuk fotokopi. Bukti kepemilikan HMETD untuk pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI akan diberikan oleh KSEI melalui Anggota BEI atau Bank Kustodiannya. 8. Pecahan HMETD

Berdasarkan Peraturan No. IX.D.1 bahwa dalam hal pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka HMETD tersebut tidak diserahkan kepada pemegang saham, namun akan dikumpulkan oleh Perseroan untuk dijual sehingga Perseroan akan mengeluarkan HMETD dalam bentuk bulat, dan selanjutnya hasil penjualan HMETD pecahan tersebut dimasukkan ke dalam rekening Perseroan. 9. Lain-lain

Syarat dan kondisi HMETD ini berada dan tunduk pada hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Segala biaya yang timbul dalam rangka pemindahan hak atas pemindahan HMETD menjadi beban tanggungan Pemegang Sertifikat Bukti HMETD atau calon pemegang HMETD. DALAM KURUN WAKTU 12 (DUA BELAS) BULAN SETELAH EFEKTIFNYA PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PUT I INI, PERSEROAN TIDAK AKAN MENERBITKAN ATAU MENCATATKAN SAHAM BARU ATAU EFEK LAINNYA YANG DAPAT DIKONVERSIKAN MENJADI SAHAM DI LUAR YANG DITAWARKAN DALAM PUT I INI, KECUALI PENERBITAN ATAU PENCATATAN SAHAM BARU YANG DILAKUKAN DALAM RANGKA MEMENUHI KETENTUAN DAN/ATAU PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DARI OTORITAS YANG BERWENANG YANG BERLAKU BAGI PERSEROAN DAN/ATAU PEMEGANG SAHAMNYA. APABILA DI KEMUDIAN HARI PERSEROAN BERMAKSUD MELAKUKAN HAL TERSEBUT, MAKA PERSEROAN AKAN MENGIKUTI SEMUA KETENTUAN DAN/ATAU PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU DARI OTORITAS YANG BERWENANG.

Page 24: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

8

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA Dana yang diperoleh Perseroan dari hasil PUT I ini setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang terkait dengan PUT I akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja Perseroan. Perseroan akan mempertanggungjawabkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham dan melaporkan secara berkala kepada OJK sesuai dengan Peraturan Bapepam Nomor X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-81/PM1996 tanggal 17 Januari 1996 yang diubah dengan Nomor Kep-15/PM/1997 tanggal 30 April 1997 dan terakhir diubah dengan Nomor Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum (“Peraturan Bapepam No. X.K.4”). Apabila Perseroan bermaksud untuk mengubah rencana penggunaan dana hasil PUT I ini maka Perseroan harus terlebih dahulu (i) melaporkannya ke OJK disertai dengan alasan dan pertimbangannya dan (ii) meminta persetujuan terlebih dahulu dari RUPS sesuai dengan Peraturan Bapepam No. X.K.4. Apabila penggunaan dana yang dimaksud merupakan transaksi material dan perubahan kegiatan usaha utama dan atau transaksi afiliasi atau transaksi benturan kepentingan, maka Perseroan akan memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan benturan Kepentingan Transaksi Tertentu dan No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama. Dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana telah seluruhnya direalisasikan oleh Perseroan sesuai dengan rencana penggunaan dana hasil penawaran umum sebagaimana dinyatakan dalam Prospektus Penawaran Umum Saham Perdana dan telah dilaporkan kepada OJK melalui surat No. 036/hdf.tp/cs-bapepam/XII/2011 tanggal 28 Desember 2011. Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh Bapepam dan LK nomor SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran Umum, total biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sekitar 2,79% dari nilai PUT I yang meliputi: 1. Biaya jasa Profesi penunjang Pasar Modal sebesar 0,40%, terdiri dari Akuntan Publik sebesar

0,27%, Konsultan Hukum sebesar 0,08% dan Notaris sebesar 0,05%; 2. Biaya jasa Lembaga Penunjang Pasar Modal yaitu Biro Administrasi Efek sebesar 0,03%; 3. Biaya jasa Konsultan Keuangan sebesar 1,28%; 4. Biaya RUPSLB, biaya pencatatan di bursa, auditor penjatahan, biaya percetakan, biaya

pemasangan iklan surat kabar dan biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan proses PUT I ini sebesar 1,00%; dan

5. Biaya pungutan oleh OJK sebesar 0,08%.

Page 25: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

9

II. RENCANA PENGGUNAAN DANA Dana yang diperoleh Perseroan dari hasil PUT I ini setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang terkait dengan PUT I akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja Perseroan. Perseroan akan mempertanggungjawabkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham dan melaporkan secara berkala kepada OJK sesuai dengan Peraturan Bapepam Nomor X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-81/PM1996 tanggal 17 Januari 1996 yang diubah dengan Nomor Kep-15/PM/1997 tanggal 30 April 1997 dan terakhir diubah dengan Nomor Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum (“Peraturan Bapepam No. X.K.4”). Apabila Perseroan bermaksud untuk mengubah rencana penggunaan dana hasil PUT I ini maka Perseroan harus terlebih dahulu (i) melaporkannya ke OJK disertai dengan alasan dan pertimbangannya dan (ii) meminta persetujuan terlebih dahulu dari RUPS sesuai dengan Peraturan Bapepam No. X.K.4. Apabila penggunaan dana yang dimaksud merupakan transaksi material dan perubahan kegiatan usaha utama dan atau transaksi afiliasi atau transaksi benturan kepentingan, maka Perseroan akan memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan benturan Kepentingan Transaksi Tertentu dan No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama. Dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana telah seluruhnya direalisasikan oleh Perseroan sesuai dengan rencana penggunaan dana hasil penawaran umum sebagaimana dinyatakan dalam Prospektus Penawaran Umum Saham Perdana dan telah dilaporkan kepada OJK melalui surat No. 036/hdf.tp/cs-bapepam/XII/2011 tanggal 28 Desember 2011. Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh Bapepam dan LK nomor SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran Umum, total biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sekitar 2,79% dari nilai PUT I yang meliputi: 1. Biaya jasa Profesi penunjang Pasar Modal sebesar 0,40%, terdiri dari Akuntan Publik sebesar

0,27%, Konsultan Hukum sebesar 0,08% dan Notaris sebesar 0,05%; 2. Biaya jasa Lembaga Penunjang Pasar Modal yaitu Biro Administrasi Efek sebesar 0,03%; 3. Biaya jasa Konsultan Keuangan sebesar 1,28%; 4. Biaya RUPSLB, biaya pencatatan di bursa, auditor penjatahan, biaya percetakan, biaya

pemasangan iklan surat kabar dan biaya-biaya lainnya yang berhubungan dengan proses PUT I ini sebesar 1,00%; dan

5. Biaya pungutan oleh OJK sebesar 0,08%.

III. PERNYATAAN HUTANG Tabel di bawah ini menyajikan posisi liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 yang bersumber dari laporan keuangan audit Perseroan tanggal 31 Desember 2014, yang tercantum dalam Prospektus ini dan telah diaudit oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja, akuntan publik independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Saldo liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp2.244.860 juta dengan rincian sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah) URAIAN 31 Desember 2014

PINJAMAN - pihak ketiga 1.804.132 UTANG PENYALUR KENDARAAN - pihak ketiga 24.178 UTANG PREMI ASURANSI - neto 3.147 BEBAN AKRUAL 24.760 UTANG IMBALAN KERJA KARYAWAN JANGKA PENDEK 3.298 UTANG PAJAK 2.313 UTANG LAIN-LAIN

Pihak ketiga 14.365 Pihak berelasi 40.214 Total utang lain-lain 54.579

WESEL BAYAR JANGKA MENEGAH - neto 216.802 UTANG PEMEGANG SAHAM 102.000 ESTIMASI LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN JANGKA PANJANG 9.650 TOTAL LIABILITAS 2.244.860 1. Pinjaman Penjalasan pinjaman adalah sebagai berikut: PT Bank Permata Tbk (Permata) Pada tanggal 8 Desember 2006, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman melalui skema Consumer Asset Purchase Recourse dari Permatayang dapat diperpanjang dengan jumlah maksimum penarikan sebesar Rp20.000 juta. Fasilitas ini telah diperbaharui dengan jumlah maksimum sebesar Rp50.000 juta yang jatuh tempo pada tanggal 28 September 2008. Pada tanggal 16 Juli 2008, fasilitas ini telah diperbaharui dengan jumlah maksimum sebesar Rp100.000 juta. Selanjutnya, pada tanggal 21 Agustus 2009, fasilitas ini telah diperbaharui dengan jumlah maksimum sebesar Rp200.000 juta. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan memiliki jatuh tempo maksimum 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Pada tanggal 8 April 2010, perjanjian pinjaman ini telah berakhir dan seluruh pinjaman Perseroan telah dialihkan ke perjanjian pinjaman baru tertanggal 30 Maret 2010 dengan Permata dan perubahan fasilitas menjadi Pinjaman atas Piutang Pembiayaan Kendaraan (Revolving Installment - Receivable Financing) dengan jumlah maksimum fasilitas sebesar Rp250.000 juta dan berlaku sampai dengan tanggal 30 Maret 2011. Selanjutnya, pada tanggal 26 Mei 2011, fasilitas ini telah diperbaharui dengan jumlah maksimum sebesar Rp300.000 juta. Jangka waktu fasilitas diperpanjang sampai dengan tanggal 12 September 2015. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan memiliki jatuh tempo maksimum 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan.Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. Pada tanggal 22 Desember 2011, Perseroan memperoleh fasilitas Pinjaman Berjangka (Term-Installment facility 1 (TL 1)) dengan jumlah maksimum sebesar Rp100.000 juta, pada tanggal 12 September 2013, Perseroan memperoleh fasilitas Pinjaman Berjangka (Term-Installment facility 2 (TL2)) dengan jumlah maksimum sebesar Rp30.000 juta dan pada tanggal 2 Desember 2014, Perseroan memperoleh fasilitas Pinjaman Berjangka (Term-Installment facility 3 dan 4 (TL3 dan TL4)) dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp30.000 juta. Fasilitas TL 1, TL 2, TL 3

Page 26: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

10

dan TL 4 dapat ditarik selama 6 (enam) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan akan jatuh tempo maksimum 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan.Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp11.427 juta. Perseroan juga memperoleh fasilitas cerukan/rekening koran dengan jumlah maksimum sebesar Rp5.000 juta. Fasilitas ini diberikan untuk keperluan modal kerja dalam rangka pembiayaan konsumen. Fasilitas cerukan/rekening koran akan jatuh tempo pada tanggal 12 September 2015. Perseroan juga memperoleh fasilitas Forex Line Tetap sejumlah USD500.000. Pada tanggal 5 September 2014, Perseroan memperoleh tambahan fasilitas Forex Line Tetap sebesar USD3.050.000. Selanjutnya, pada tanggal 29 Desember 2014, fasilitas ini telah diperbaharui dengan jumlah maksimum sebesar USD8.050.000. Jangka waktu fasilitas telah diperpanjang sampai dengan tanggal 12 September 2015. Pada tanggal 2 Desember 2014, Perseroan memperoleh fasilitas Pinjaman Money Market (MM) dengan jumlah maksimum sebesar Rp20.000 juta. Fasilitas MM dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan akan jatuh tempo pada tanggal 2 Desember 2015. Fasilitas ini diberikan untuk keperluan modal kerja dalam rangka pembiayaan konsumen. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perseroan diharuskan untuk mempertahankan jumlah ekuitas minimal sejumlah Rp250.000 juta, tingkat gearing ratio maksimum 8,5 (delapan koma lima) kali dan memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada bank sehubungan dengan, antara lain, perubahan anggaran dasar; pengalihan pembiayaan ke pihak lain dan perubahan susunan dewan komisaris dan direksi. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) Pada tanggal 18 Januari 2010, Perseroan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari BNI dengan jumlah maksimum sebesar Rp75.000 juta. Tujuan dari fasilitas kredit ini adalah untuk membiayai tambahan modal kerja pembiayaan kredit kendaraan bermotor roda dua baru. Fasilitas ini dapat ditarik selama jangka waktu perjanjian kredit dan penarikan pertama dilakukan paling lambat 3 (tiga) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit. Pada tanggal 18 Maret 2011, fasilitas ini telah diperbaharui dengan jumlah maksimum sebesar Rp150.000 juta. Selanjutnya, pada tanggal 30 Juni 2011, fasilitas ini diperbaharui dengan jumlah maksimum sebesar Rp250.000 juta. Pada tanggal 5 Februari 2014, jangka waktu penarikan fasilitas telah diperpanjang sampai dengan tanggal 17 Januari 2015. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan memiliki jatuh tempo maksimum 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen. Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp248.358 juta. Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perseroan diharuskan untuk mempertahankan tingkat gearing ratio maksimum 10 (sepuluh) kali dan current ratio minimum 1 (satu) kali, serta memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada bank sehubungan dengan, antara lain, perubahan anggaran dasar; perubahan susunan pemegang saham dan/atau pengurus; pembagian dividen; dan meminta persetujuan secara tertulis dari bank, dalam hal, melakukan penggabungan usaha; akuisisi dan investasi baru yang tidak berkaitan atau mengubah kegiatan usaha Perseroan; memindahkan dan/atau menyewakan sebagian kegiatan usaha kepada pihak lain; melakukan pembayaran utang kepada pemegang saham; memberikan pinjaman kepada pihak lain; mengalihkan sebagian atau seluruh hak dan liabilitas dari perjanjian ke pihak lain; membubarkan Perseroan atau mengajukan permohonan untuk dinyatakan pailit dan melakukan interfinancing antar Perseroan dalam satu grup.

Page 27: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

11

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) Pada tanggal 19 Januari 2011, Perseroan memperoleh fasilitas Pinjaman Kredit Angsuran Berjangka (KAB) dari Danamon dengan jumlah maksimum sebesar Rp100.000 juta. Selanjutnya, pada tanggal 24 Februari 2014, fasilitas ini diperbaharui dengan jumlah maksimum sebesar Rp200.000 juta. Jangka waktu fasilitas telah diperpanjang sampai dengan tanggal 19 Januari 2015. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit dan akan jatuh tempo maksimal dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen. Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp211.459 juta. Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perseroan diharuskan untuk mempertahankan gearing ratio maksimum 7 (tujuh) kali, serta memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank sehubungan dengan, antara lain, menjual atau mengalihkan seluruh atau sebagian besar aset bukan untuk menjalankan kegiatan usaha; menjaminkan aset; memberikan pinjaman kepada pihak lain, kecuali untuk pelaksanaan kegiatan usaha; bertindak sebagai penjamin utang-utang pihak lain, kecuali merupakan transaksi yang lazim; perubahan kegiatan usaha; melakukan penggabungan usaha; konsolidasi dan akuisisi; dan melakukan pembayaran utang kepada pemegang saham. PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) Pada tanggal 29 Juni 2007, Perseroan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari CIMB dengan jumlah maksimum sebesar Rp15.000 juta. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit dan akan jatuh tempo maksimal dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Perseroan telah melunasi pinjaman atas fasilitas ini seluruhnya pada tanggal 8 Agustus 2012. Pada tanggal 6 Februari 2008 dan 28 Juli 2008, Perseroan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman masing-masing sebesar Rp20.000 juta dan Rp10.000 juta. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penandatanganan penjanjian kredit dan akan jatuh tempo maksimum dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Perseroan telah melunasi pinjaman atas fasilitas ini seluruhnya pada tanggal 12 Agustus 2010 dan 14 Maret 2011.

Pada tanggal 8 Januari 2010, Perseroan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari CIMB dengan jumlah maksimum sebesar Rp25.000 juta. Pada tanggal 17 Maret 2011, Perseroan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sebesar Rp50.000 juta. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan akan jatuh tempo maksimum dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Selanjutnya, pada tanggal 25 Juli 2012, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman sebesar Rp70.000 juta dan pada tanggal 16 Mei 2014, Perseroan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman sebesar Rp150.000 juta. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan akan jatuh tempo maksimum dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp134.897 juta. Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perseroan diharuskan untuk mempertahankan tingkat gearing ratio maksimum 8 (delapan) kali, serta memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank sehubungan dengan, antara lain, melakukan penggabungan usaha, akuisisi dan konsolidasi; mengalihkan, menghibahkan dan/atau menjaminkan sebagian besar harta ke pihak lain; memberikan pinjaman kepada pihak lain kecuali untuk kegiatan usaha; merubah anggaran dasar, susunan dewan komisaris dan direksi; merubah kegiatan usaha atau status hukum Perseroan; mengadakan investasi baru atau pernyataan kepada pihak lain dan mengalihkan sebagian atau seluruh hak dan liabilitas dari perjanjian pihak lain.

Page 28: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

12

PT Bank ICBC Indonesia (ICBC) Pada tanggal 18 Juli 2011, Perseroan memperoleh fasilitas Pinjaman Tetap Installment (PTI) dari ICBC dengan jumlah maksimum sebesar Rp80.000 juta. Selanjutnya pada tanggal 21 Desember 2011, Perseroan memperoleh tambahan fasilitas Pinjaman Tetap Installment dengan jumlah maksimum sebesar Rp50.000 juta. Pada tanggal 15 Juni 2012, Perseroan memperoleh fasilitas Pinjaman Tetap Installment 2 (PTI 2) dengan jumlah maksimum sebesar Rp30.000 juta.

Pada tanggal 7 Januari 2013 Perseroan memperoleh fasilitas Pinjaman Tetap on Demand - B (PTD-B) dengan jumlah maksimum sebesar Rp50.000 juta. Selanjutnya pada tanggal 30 Oktober 2014, Perseroan memperoleh tambahan fasilitas Pinjaman Tetap on Demand Non Revolving (PTD-NR) dengan jumlah maksimum sebesar Rp100.000 juta. Fasilitas PTD-B dan PTD-NR ini dapat ditarik selama 3 (tiga) bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit dan akan jatuh tempo maksimal dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp124.131 juta. Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perseroan diharuskan untuk mempertahankan rasio utang terhadap ekuitas maksimum 8 (delapan) kali serta memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada bank sehubungan dengan, antara lain, memberikan pinjaman kepada pihak lain; bertindak sebagai penjamin utang-utang pihak lain, kecuali untuk kegitan usaha; perubahan bentuk hukum dan kegiatan usaha; pembagian dividen; melakukan penggabungan usaha; akuisisi dan investasi baru. PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) Pada tanggal 30 April 2013, Perseroan memperoleh fasilitas Commited Demand Installment dari OCBC dengan jumlah maksimum sebesar Rp63.000 juta. Tujuan dari fasilitas pinjaman ini adalah untuk modal kerja Perseroan. Fasilitas pinjaman jatuh tempo pada tanggal 30 April 2014. Pada 28 April 2014 berdasarkan perubahan atas perjanjian pinjaman, jangka waktu fasilitas pinjaman telah diperpanjang dan akan jatuh tempo pada tanggal 17 Januari 2015. Selanjutnya, pada tanggal 10 Januari 2014, Perseroan mendapat fasilitas tambahan berupa Commited Demand Installment 2 sebesar Rp50.000 juta dan akan jatuh tempo pada tanggal 17 Januari 2015. Kedua fasilitas pinjaman ini dijamin dengan deposito berjangka milik PT Tiara Marga Trakindo, pemegang saham, dengan nilai penjaminan sebesar jumlah fasilitas pinjaman. Pada tanggal 17 Januari 2015, Perseroan melunasi fasilitas Commited Demand Installment 2 sebesar Rp50.000 juta dan fasilitas Commited Demand Installment 1 sebesar Rp27.000juta dari OCBC. Pada tanggal 18 Januari 2015, berdasarkan perubahan atas perjanjian pinjaman, jumlah fasilitas Committed Demand Installment 1 diturunkan menjadi sejumlah Rp36.000 juta dan fasilitas Committed Demand Installment 2 ditutup. Jangka waktu fasilitas Committed Demand Installment 1 telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 April 2015. Pada tanggal 28 April 2015, Perseroan menandatangani perubahan perjanjian pinjaman dengan OCBC untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas Commited Demand Installment 1 sampai dengan 30 April 2016. Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perseroan diharuskan memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada bank sehubungan dengan, antara lain, perubahan susunan dewan komisaris dan direksi; perubahan susunan pemegang saham (bukan publik) dan pengendali; terjadinya perkara perdata maupun pidana, sengketa, dan yang secara material merugikan bagi Perseroan; serta memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank sehubungan dengan, antara lain memberikan atau menerima pinjaman kepada atau dari pihak lain kecuali untuk kegiatan usaha; dan menjaminkan harta ke pihak lain kecuali untuk mendukung kegiatan usaha.

Page 29: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

13

PT Bank DBS Indonesia (DBS) Pada tanggal 29 November 2011, Perseroan memperoleh fasilitas Pinjaman Berjangka (Term-Installment ) dari DBS dengan jumlah maksimum sebesar Rp100.000 juta. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak penandatanganan perjanjian. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. Pada tanggal 9 Januari 2014, berdasarkan perubahan atas perjanjian pinjaman, jangka waktufasilitas pinjaman telah diperpanjang dan akan jatuh tempo pada tanggal 29 November 2014 dan secara otomatis diperpanjang sementara 3 (tiga bulan) sampai dengan 24 Februari 2015.

Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp100.065 juta. Pada tanggal 12 Februari 2015, Perseroan penandatangani perubahan perjanjian pinjaman dengan DBS untuk memperpanjang jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 29 November 2015. Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perseroan diharuskan untuk mempertahankan gearing ratio maksimum 10 (sepuluh) kali, rasio lancar minimum 1 (satu) kali dan persentase kepemilikan saham pengendali baik langsung maupun tidak langsung minimum sebesar 51%, serta memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada bank sehubungan dengan, antara lain, terjadinya perkara perdata maupun pidana; perubahan anggaran dasar; membagikan dan/atau membayar dividen; mengubah status hukum Perseroan; melakukan likuidasi, peleburan, penggabungan dan/atau pembubaran usaha; menerima pinjaman baru dan mensubordinasikan pinjaman. PT BPD Kalimantan Selatan (BPD Kalsel) Pada tanggal 4 Agustus 2014, Perseroan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari BPD Kalsel dengan jumlah maksimum Rp100.000 juta. Tujuan dari fasilitas kredit ini adalah untuk pembiayaan modal kerja Perseroan. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak penandatangan perjanjian dan akan jatuh tempo maksimal dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Fasilitas pinjaman dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp90.764 juta. Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perseroan diharuskan untuk mempertahankan tingkat gearing ratio sebesar kurang dari 8.5 (delapan koma lima) kali dan current ratio lebih besar atau sama dengan 1 (satu) kali serta Perseroan diharuskan memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank sehubungan dengan, antara lain, melakukan investasi, penyertaan modal dan/atau pengambilalihan Perseroan lain dengan skema apapun; membuka jenis usaha baru selain usaha yang sudah berjalan; melakukan penggabungan usaha/ konsolidasi dengan Perseroan lain; mengubah bentuk atau status hukum Perseroan. PT Bank Syariah Mandiri (Bank Syariah Mandiri) Pada tanggal 15 Agustus 2014, Perseroan memperoleh fasilitas pembiayaan Line Facility Al-Murabahah dari Bank Syariah Mandiri dengan jumlah maksimum Rp100.000 juta. Tujuan dari fasilitas kredit ini adalah untuk pembiayaan modal kerja Perseroan. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak penandatangan perjanjian dan akan jatuh tempo maksimal dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Fasilitas pinjaman dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp89.776 juta.

Page 30: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

14

Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perseroan diharuskan untuk mempertahankan gearing ratio maksimum 10 (sepuluh) kali, rasio lancar minimum 1 (satu) kali, emperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank sehubungan dengan, antara lain, melakukan investasi, penyertaan modal dan/atau pengambilalihan Perseroan lain dengan skema apapun; membuka jenis usaha baru selain usaha yang sudah berjalan; melakukan penggabungan usaha/ konsolidasi dengan Perseroan lain; mengubah bentuk atau status hukum Perseroan. PT Bank Negara Indonesia Syariah (BNI Syariah) Pada tanggal 6 Juni 2014, Perseroan memperoleh fasilitas pembiayaan Line Facility Murabahah dari BNI Syariah dengan jumlah maksimum Rp100.000 juta. Tujuan dari fasilitas kredit ini adalah untuk pembiayaan modal kerja Perseroan. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak penandatangan perjanjian dan akan jatuh tempo maksimal dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Fasilitas pinjaman dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp86.328 juta. Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perseroan diharuskan untuk mempertahankan tingkat gearing ratio sebesar kurang dari 10 (sepuluh) kali, current ratio lebih besar atau sama dengan 1 (satu) kali dan net credit loss minimal 5%, serta Perseroan diharuskan memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank sehubungan dengan, antara lain, melakukan investasi, penyertaan modal dan/atau pengambilalihan Perseroan lain dengan skema apapun; membuka jenis usaha baru selain usaha yang sudah berjalan; melakukan penggabungan usaha/ konsolidasi dengan Perseroan lain; mengubah bentuk atau status hukum Perseroan. Bank of China Limited, Cabang Jakarta (Bank of China) Pada tanggal 22 Februari 2012, Perseroan memperoleh fasilitas Pinjaman Berjangka dan cerukan/rekening koran dari Bank of China dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp45.000 juta dan Rp5.000 juta. Tujuan dari fasilitas kredit ini adalah untuk membiayai pembiayaan atas piutang pembiayaan konsumen dan tambahan modal kerja Perseroan. Pada tanggal 17 April 2014, Perseroan memperoleh tambahan fasilitas Pinjaman Berjangka sebesar Rp60.000 juta. Fasilitas pinjaman berjangka dapat ditarik sampai dengan 6 bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit dan memiliki jatuh tempo maksimum 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan, sedangkan fasilitas pinjaman cerukan/rekening koran telah jatuh tempo pada tanggal 22 April 2014 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 22 Februari 2015. Fasilitas pinjaman dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas.

Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp50.937 juta. Pada tanggal 22 Februari 2015, Perseroan menandatangani perubahan perjanjian pinjaman dengan Bank of China, untuk memperpanjang jangka waktu penarikan fasilitas cerukan/rekening koran sampai dengan tanggal 22 April 2016. Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perseroan diharuskan untuk mempertahankan tingkat gearing ratio maksimum 10 (sepuluh) kali, serta memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank sehubungan dengan, antara lain, memberikan pinjaman kepada pihak lain kecuali untuk kegiatan usaha; menjaminkan sebagian besar harta ke pihak lain; melakukan pengurangan atas modal dasar dan atau modal disetor; mengalihkan semua atau sebagian besar harta ke pihak lain; melakukan penggabungan usaha; akuisisi dan konsolidasi; mengubah kegiatan usaha, mengubah anggaran dasar, susunan dewan komisaris dan direksi; dan merubah struktur permodalan.

Page 31: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

15

PT Bank Maybank Syariah Pada tanggal 27 Oktober 2014, Perseroan memperoleh fasilitas pembiayaan Line Facility Murabahah dari PT Bank Maybank Syariah Indonesia dengan jumlah maksimum Rp 50.000 juta. Tujuan dari fasilitas kredit ini adalah untuk pembiayaan modal kerja Perseroan. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak penandatangan perjanjian dan akan jatuh tempo maksimal dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp45.882 juta.

Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perseroan diharuskan untuk mempertahankan tingkat gearing ratio sebesar kurang dari 8 (delapan) kali. Fasilitas pinjaman dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya 110% dari jumlah 100% pokok fasilitas ditambah 10% margin. PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin) Pada tanggal 13 April 2012, Perseroan memperoleh fasilitas kredit dari Panin dengan jumlah maksimum Rp100.000 juta. Selanjutnya pada tanggal 2 September 2014, Perseroan memperoleh fasilitas Pinjaman Tetap 2 (PT 2) dengan jumlah maksimum Rp50.000 juta. PT 2 dapat ditarik sampai dengan 3 (tiga) bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit, memiliki jatuh tempo maksimum 24 (dua puluh empat) bulan sejak tanggal penarikan dan akan jatuh tempo maksimum 27 (dua puluh tujuh) bulan sejak penandatangan Perjanjian Kredit. Tujuan dari fasilitas kredit dan PT 2 adalah untuk modal kerja pembiayaan konsumen Perseroan. Fasilitas kredit dan PT 2 dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. Per 31 Desember 2014, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp 34.765 juta. Pada tanggal 30 Juli 2012, Perseroan juga memperoleh fasilitas cerukan/rekening koran dengan jumlah maksimum sebesar Rp30.000 juta. Pada tanggal 21 Juni 2013, Perseroan telah melakukan perubahan atas perjanjian fasilitas kredit dengan Panin dengan menurunkan fasilitas cerukan/rekening koran sebesar Rp18.000 juta, sehingga, jumlah fasilitas cerukan/rekening koran menjadi Rp12.000 juta. Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perseroan diharuskan untuk mempertahankan tingkat gearing ratio maksimum 8,5 (delapan koma lima) kali, serta tidak diijinkan untuk, antara lain, melakukan penggabungan usaha atau konsolidasi atau restrukturisasi yang mengubah kepemilikan saham Perseroan; memberikan pinjaman kepada pihak lain kecuali untuk kegiatan usaha; melakukan likuidasi; menjual atau mengalihkan sebagian besar harta ke pihak lain; melakukan perluasan atau penyempitan usaha atau mengadakan investasi baru; menurunkan modal yang telah disetor; melakukan kelalaian atas perjanjian pinjaman dengan bank atau lembaga keuangan lain; mengalihkan sebagian atau seluruh hak dan/atau kewajiban Perseroan kepada pihak lain; mempergunakan dana fasilitas pinjaman untuk tujuan lain dan; mengubah anggaran dasar mengenai perubahan maksud dan tujuan usaha serta penurunan modal. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Muamalat) Pada tanggal 5 Oktober 2012, Perseroan memperoleh fasilitas pembiayaan Line Facility Al-Mudharabah dari Muamalat dengan jumlah maksimum Rp100.000 juta. Tujuan dari fasilitas kredit ini adalah untuk pembiayaan modal kerja Perseroan. Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak penandatangan perjanjian dan akan jatuh tempo maksimal dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Fasilitas pinjaman dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. Pada tanggal 15 Maret 2013, Perseroan telah melakukan perubahan atas perjanjian dengan menurunkan fasilitas pembiayaan Line Facility Al-Mudharabah menjadi sebesar Rp60.000 juta. Pada tanggal 25 Oktober 2013, jangka waktu fasilitas telah diperpanjang dan dapat ditarik selama 18 (delapan belas) bulan sejak penandatangan perjanjian dan akan jatuh tempo pada 5 April 2017.

Page 32: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

16

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp34.283 juta. Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perseroan diharuskan untuk memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank sehubungan dengan, antara lain, bertindak sebagai penjamin utang-utang pihak lain, kecuali untuk kegiatan usaha yang normal; mengalihkan, semua atau sebagian besar harta ke pihak lain kecuali untuk kegiatan usaha; menjaminkan sebagian besar harta ke pihak lain kecuali untuk kegiatan usaha; investasi baru yang tidak berkaitan atau menjalankan kegiatan usaha lain; mengajukan permohonan untuk dinyatakan pailit; melakukan penggabungan usaha; akuisisi dan konsolidasi; membubarkan Perseroan serta memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada bank sehubungan dengan, antara lain, merubah struktur permodalan; merubah susunan dewan komisaris dan direksi; dan pembagian dividen. PT Bank Commonwealth (Commonwealth) Pada tanggal 25 September 2012, Perseroan memperoleh fasilitas Pinjaman Berjangka dari Commonwealth dengan jumlah maksimum Rp90.000 juta. Tujuan dari fasilitas pinjaman ini adalah untuk modal kerja Perseroan. Fasilitas pinjaman berjangka dapat ditarik secara sampai dengan 8 (delapan) bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit dan memiliki jatuh tempo maksimum 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Fasilitas pinjaman dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp26.411 juta.

Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perseroan diharuskan untuk mempertahankan tingkat total net worth/total tangible assets minimum 12%, interest coverage minimum 1,1 kali, gearing ratio maksimum 10, serta memberitahukan secara tertulis kepada bank sehubungan dengan pembagian dividen. Perseroan juga dilarang untuk, antara lain, menjual atau mengalihkan semua atau sebagian besar harta ke pihak lain kecuali untuk kegiatan usaha; menjaminkan sebagian besar harta ke pihak lain; memberikan atau menerima pinjaman kepada atau dari pihak lain kecuali untuk kegiatan usaha; mengubah kegiatan usaha; mengubah susunan dewan komisaris dan direksi dan nilai saham Perseroan; dan melakukan penggabungan usaha atau akuisisi. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Pada tanggal 29 November 2007, Perseroan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari BCA berupa Fasilitas Installment Installment Idengan jumlah maksimum sebesar Rp50.000 juta. Pada tanggal 26 Mei 2008, Perseroan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman berupa Fasilitas Installment Installment II sebesar Rp100.000 juta. Pada tanggal 29 Mei 2009, 4 Agustus 2009 dan 17 September 2009, secara bertahap Perseroan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman berupa Fasilitas Installment Installment III sebesar Rp25.000 juta, Rp30.000 juta dan Rp20.000 juta. Pada tanggal 19 April 2010, Perseroan memperoleh tambahan fasilitas pinjaman berupa Fasilitas Installment Installment IV sebesar Rp150.000 juta. Fasilitas ini dapat ditarik selama 6 (enam) bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kredit dan akan jatuh tempo maksimum 36 (tigapuluh enam) bulan sejak tanggal penarikan. Pada tanggal 12 Mei 2010, Perseroan mengubah perjanjian kredit dengan BCA dimana atas permohonan Perseroan, pihak BCA setuju untuk: Menurunkan jumlah fasilitas Installment Installment IV sebesar Rp10.000 juta, sehingga, jumlah

fasilitas Installment Installment IV menjadi Rp140.000 juta. Memberikan fasilitas kredit lokal (cerukan/rekening koran) sebesar Rp10.000 juta.

Dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Kredit, maka fasilitas Installment Installment I - III telah berakhir, sedangkan untuk fasilitas Installment Installment IV telah berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.

Page 33: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

17

Pada tanggal 27 Agustus 2010, Perseroan telah melakukan perubahan atas perjanjian kredit dengan BCA dengan menurunkan fasilitas Installment Installment IV sebesar Rp10.000.000 dan menaikkan fasilitas kredit lokal (cerukan/rekening koran) sebesar Rp10.000 juta, sehingga, jumlah fasilitas Installment Installment IV menjadi Rp130.000 juta dan jumlah fasilitas kredit lokal (rekening koran) menjadi Rp20.000 juta. Dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Kredit, fasilitas Installment Installment I - IV telah dilunasi, masing-masing pada tanggal 29 April 2008, 26 November 2008, 18 September 2012 dan 9 Mei 2013. Pada tanggal 2 Agustus 2011, Perseroan memperoleh tambahan fasilitas berupa fasilitas Installment Installment V sebesar Rp200.000 juta dan menurunkan fasilitas kredit lokal (cerukan/rekening koran) menjadi sebesar Rp10.000 juta yang akan berakhir pada tanggal 12 Mei 2015. Fasilitas Installment Installment V ini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. Selanjutnya, pada tanggal 2 Februari 2012, berdasarkan perjanjian perubahan atas perjanjian kredit, jangka waktu penarikan fasilitas Installment Installment V telah diperpanjang sampai dengan tanggal 2 Mei 2012.

Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaan konsumen sejumlah Rp13.415 juta. Pada tanggal 28 Februari 2015, angsuran fasilitas Installment Installment V dari BCA telah dibayar lunas oleh Perseroan. Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalam perjanjian, Perseroan diharuskan untuk mempertahankan tingkat gearing ratio sebesar kurang dari 10 (sepuluh) kali dan liquidity ratio lebih besar atau sama dengan 1 (satu) kali, serta memberikan pemberitahuan secara tertulis kepada bank sehubungan dengan, antara lain, perubahan susunan dewan komisaris dan direksi; terjadinya perkara perdata maupun pidana; dan memperoleh persetujuan tertulis sebelumnya dari bank sehubungan dengan, antara lain, pernyataankeadaan pailit oleh pihak lain; memberikan pinjaman kecuali untuk kegiatan usaha; melakukan transaksi dengan pihak lain di luar kegiatan usaha; mengajukan permohonan pailit dan penundaan pembayaran atas nama Perseroan; melakukan investasi atau melakukan kegiatan usaha baru; menjual atau melepaskan harta tidak bergerak bukan untuk menjalankan kegiatan usaha; melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan atau pembubaran usaha; mengubah anggaran dasar; menjaminkan Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (“BPKB”) atas jaminan piutang pembiayaan konsumen ke kreditur lain dan menggunakan fasilitas pinjaman untuk pelunasan ke bank lain. 2. Utang Penyalur Kendaraan

Pembiayaan konsumen yang telah disetujui namun belum dibayarkan kepada penyalur kendaraan (pihak ketiga) pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp24.178 juta, yang disajikan sebagai bagian dari akun Utang Penyalur Kendaraan – Pihak Ketiga. 3. Utang Premi Asuransi Perseroan mengadakan perjanjian kerjasama dengan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero), PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 dan PT Asuransi Sinarmas dalam rangka menutupi asuransi kendaraan bermotor yang dibiayai. Perseroan melakukan penutupan asuransi atas kendaraan bermotor demi kepenting Perseroan dalam kapasitasnya sebagai penyedia pembiayaan. Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo utang premi asuransi adalah sebesar Rp3.147 juta. 4. Beban Akrual

Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo beban akrual adalah sebesar Rp24.760 juta, yang terdiri dari:

(dalam jutaan Rupiah) URAIAN 31 Desember 2014

Bunga pinjaman bank 8.671 Komisi 6.978 Bunga Wesel Bayar Jangka Menengah 4.937 Iklan dan promosi 1.580 Perizinan 711 Jasa tenaga ahli 637 Bunga utang pihak berelasi 286

Page 34: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

18

(dalam jutaan Rupiah) URAIAN 31 Desember 2014

Telepon, fax dan jaringan 283 Bunga utang pemegang saham 226 Jasa pengambilan uang 133 Perlengkapan kantor 82 Lain-lain 236 Total 24.760 5. Utang Imbalan Kerja Karyawan Jangka Pendek

Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo utang imbalan kerja karyawan jangka pendek adalah sebesar Rp3.298 juta. Utang imbalan kerja karyawan jangka pendek merupakan akrual atas beban gaji dan kesejahteraan karyawan yang terhutang. 6. Utang Pajak

Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo utang pajak adalah sebesar Rp2.313 juta, yang terdiri dari:

(dalam jutaan Rupiah) URAIAN 31 Desember 2014

Pajak penghasilan: Pasal 21 916 Pasal 23 259 Pasal 4 (2) 15 Pasal 25 279 Pasal 29 844

Total 2.313 7. Utang Lain-lain

Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo utang lain-lain adalah sebesar Rp54.579 juta, yang terdiri dari:

(dalam jutaan Rupiah) URAIAN 31 Desember 2014

Pihak ketiga Perolehan aset 10.211 Sewa pembiayaan 1.132 Laba ditangguhkan atas transaksi jual dan sewa usaha kembali – neto 816 Klaim asuransi 843 Lain-lain 1.363

Subtotal 14.365 Pihak berelasi

PT Chandra Sakti Utama Leasing Anjak piutang with recourse 13.329 Pembiayaan konsumen 11.500 Pengalihan piutang secara cessie 9.731 Sewa pembiayaan 5.654

Subtotal 40.214 Total 54.579 8. Wesel Bayar Jangka Menegah

Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo wesel bayar jangka menengah adalah sebesar Rp216.802 juta. Pada tanggal 17 September 2014 dan 7 Oktober 2014, Perseroan menerbitkan Wesel Bayar Jangka Menengah Radana Finance Tahun 2014 Seri A (MTN Seri A) dengan nilai nominal seluruhnya sebesar USD1.400.000 dan Seri B (MTN Seri B) dengan nilai nominal sebesar USD8.500.000 dan menunjuk PT Mandiri Sekuritas sebagai arranger. MTN Seri A ini akan jatuh tempo pada tanggal 17 Maret 2016 dan MTN Seri B akan jatuh tempo pada tanggal 6 April 2016. MTN Seri A dan Seri B dikenakan suku bunga tetap sebesar 5% per tahun.

Page 35: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

19

Pembayaran bunga MTN Seri A dan Seri B dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sekali dengan pembayaran pertama bunga MTN Seri A pada tanggal 17 Desember 2014 dan terakhir dilakukan bersamaan dengan pelunasan pokok MTN Seri A. Sedangkan, pembayaran pertama bunga MTN Seri B adalah pada tanggal 7 Januari 2015 dan terakhir dilakukan bersamaan dengan pelunasan pokok MTN Seri B. Berdasarkan perjanjian MTN, Perusahaan diwajibkan memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen sebesar 50% dari nilai pokok MTN Seri A dan MTN Seri B yang telah diterbitkan atau sebesar USD4.950.398 (nilai penuh) (ekuivalen Rp59.811 juta) dan jaminan perusahaan dari PT Tiara Marga Trakindo sebesar jumlah saham yang dimiliki pada Perseroan. Sehubungan dengan risiko yang berkaitan dengan fluktuasi mata uang asing dan suku bunga mengambang dari pinjaman ini, Perseroan menggunakan instrument keuangan derivatif untuk melindungi risiko tersebut. MTN Seri A dan Seri B ini dilindung nilai dengan kontrak swap mata uang dan suku bunga sejumlah USD9.900.000 dengan Bank Permata. Pada tanggal 31 Oktober 2012, Perseroan menerbitkan Wesel Bayar Jangka Menengah HD Finance I Tahun 2012 (MTN I) dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp100.000 juta dan menunjuk PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas sebagai arranger. MTN I ini akan jatuh tempo pada tanggal 31 Oktober 2015 dengan tingkat bunga tetap sebesar 10% per tahun. Pembayaran bunga MTN I dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sekali dengan pembayaran pertama pada tanggal 31 Januari 2013 dan terakhir dilakukan bersamaan dengan pelunasan pokok masing-masing seri MTN I. Berdasarkan perjanjian MTN, Perseroan diwajibkan memberikan jaminan fidusia berupa piutang pembiayaan konsumen sebesar 50% dari nilai pokok MTN I yang telah diterbitkan. Pada tanggal 31 Desember 2014 jumlah piutang pembiayaan konsumen yang dijaminkan adalah sebesar Rp50.000 juta. Selain itu, selama pokok MTN I, MTN Seri A dan MTN Seri B belum dilunasi, Perseroan tidak diperkenankan, antara lain, menjaminkan harta kekayaan Perseroan ke pihak lain kecuali untuk kegiatan usaha; melakukan penggabungan usaha dan konsolidasi yang berakibat negatif; menjual atau mengalihkan atau memindahkan 50% dari total aset kecuali telah disetujui oleh pemegang saham; merubah bidang usaha; mengurangi modal dasar, ditempatkan dan disetor; dan mengubah tujuan penggunaan dana hasil penerbitan MTN I, MTN Seri A dan MTN Seri B tanpa persetujuan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai Agen Pemantau dan Agen Jaminan serta dari Rapat Umum Pemegang MTN. Pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan telah memenuhi seluruh persyaratan yang disebutkan dalam perjanjian MTN. Pada tanggal 31 Oktober 2012, MTN I mendapat peringkat BBB+ dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Beban bunga atas MTN berjumlah Rp13.600 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, sedangkan beban bunga akrual atas MTN berjumlah Rp4.937 juta. 9. Utang Pemegang Saham

Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo utang pemegang saham adalah sebesar Rp102.000 juta, yang terdiri dari:

(dalam jutaan Rupiah) URAIAN 31 Desember 2014

PT Tiara Marga Trakindo 77.000 PT HD Corpora 25.000 Total 102.000 Perseroan memperoleh pinjaman subordinasi dari PT Tiara Marga Trakindo, pemegang saham, sebesar Rp77.000 juta pada tanggal 17 Desember 2014 yang digunakan untuk modal kerja Perseroan dan dikenakan bunga per tahun sebesar 10,50% per tahun pada tahun 2014. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 17 Desember 2019.

Page 36: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

20

Perseroan memperoleh pinjaman dari PT HD Corpora, pemegang saham, sebesar Rp25.000 juta yang digunakan untuk pembiayaan kegiatan operasional Perusahaan dan dikenakan bunga per tahun sebesar 10,50% pada tahun 2014. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 7 Nopember 2015. Beban bunga atas utang pemegang saham berjumlah Rp3.337 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Sedangkan beban bunga akrual atas utang pemegang saham berjumlah Rp226 juta pada tanggal 31 Desember 2014. 10. Estimasi Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan Jangka Panjang

Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan jangka panjang adalah sebesar Rp9.650 juta. Estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan jangka panjang dihitung oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen, dengan menggunakan metode Projected Unit Credit dengan asumsi-asumsi pokok berikut:

URAIAN 31 Desember 2014 Tingkat bunga diskonto tahunan 8,60% Tingkat kenaikan gaji tahunan 6,00% Tabel mortalitas TMI III Umur pensiun 55 tahun Mutasi nilai kini dari liabilitas adalah sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah) URAIAN 31 Desember 2014

Saldo awal 7.150 Beban jasa kini 3.334 Kerugian (keuntungan) aktuaris 2.436 Beban bunga 689 Ekspektasi imbalan yang dibayarkan (423) Dampak perubahan asumsi (333) Saldo akhir 12.853 Estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan jangka panjang yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah) URAIAN 31 Desember 2014

Nilai kini liabilitas 12.853 Kerugian aktuarial yang belum diakui (3.203) Liabilitas diakui di laporan posisi keuangan 9.650 KOMITMEN DAN KONTIJENSI Sampai dengan tanggal laporan keuangan tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen tertanggal 18 Juni 2015, Perseroan tidak memiliki komitmen dan kontijensi yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2014.

PERSEROAN TELAH MEMENUHI SELURUH PERSYARATAN DAN PEMBATASAN ATAS PINJAMAN YANG DITERIMA OLEH PERSEROAN.

SELURUH LIABILITAS PERSEROAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 TELAH DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI. SAMPAI DENGAN TANGGAL DITERBITKANNYA PROSPEKTUS INI, PERSEROAN TELAH MELUNASI SELURUH LIABILITASNYA YANG TELAH JATUH TEMPO.

DENGAN ADANYA PENGELOLAAN YANG SISTEMATIS ATAS ASET DAN KEWAJIBAN SERTA PENINGKATAN HASIL OPERASI DI MASA MENDATANG, PERSEROAN BERKEYAKINAN DAN MENYATAKAN KESANGGUPAN UNTUK DAPAT MENYELESAIKAN SELURUH KEWAJIBANNYA SESUAI DENGAN PERSYARATAN SEBAGAIMANA MESTINYA. MANAJEMEN DALAM HAL INI BERTINDAK UNTUK DAN ATAS NAMA PERSEROAN SERTA SEHUBUNGAN DENGAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWABNYA DALAM PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN KESANGGUPANNYA UNTUK MEMENUHI KEWAJIBAN-KEWAJIBANNYA YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN SERTA DISAJIKAN DALAM PROSPEKTUS INI.

Page 37: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

21

Perseroan memperoleh pinjaman dari PT HD Corpora, pemegang saham, sebesar Rp25.000 juta yang digunakan untuk pembiayaan kegiatan operasional Perusahaan dan dikenakan bunga per tahun sebesar 10,50% pada tahun 2014. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 7 Nopember 2015. Beban bunga atas utang pemegang saham berjumlah Rp3.337 juta untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Sedangkan beban bunga akrual atas utang pemegang saham berjumlah Rp226 juta pada tanggal 31 Desember 2014. 10. Estimasi Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan Jangka Panjang

Pada tanggal 31 Desember 2014, saldo estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan jangka panjang adalah sebesar Rp9.650 juta. Estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan jangka panjang dihitung oleh PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, aktuaris independen, dengan menggunakan metode Projected Unit Credit dengan asumsi-asumsi pokok berikut:

URAIAN 31 Desember 2014 Tingkat bunga diskonto tahunan 8,60% Tingkat kenaikan gaji tahunan 6,00% Tabel mortalitas TMI III Umur pensiun 55 tahun Mutasi nilai kini dari liabilitas adalah sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah) URAIAN 31 Desember 2014

Saldo awal 7.150 Beban jasa kini 3.334 Kerugian (keuntungan) aktuaris 2.436 Beban bunga 689 Ekspektasi imbalan yang dibayarkan (423) Dampak perubahan asumsi (333) Saldo akhir 12.853 Estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan jangka panjang yang diakui di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah) URAIAN 31 Desember 2014

Nilai kini liabilitas 12.853 Kerugian aktuarial yang belum diakui (3.203) Liabilitas diakui di laporan posisi keuangan 9.650 KOMITMEN DAN KONTIJENSI Sampai dengan tanggal laporan keuangan tanggal 31 Desember 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut beserta laporan auditor independen tertanggal 18 Juni 2015, Perseroan tidak memiliki komitmen dan kontijensi yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2014.

PERSEROAN TELAH MEMENUHI SELURUH PERSYARATAN DAN PEMBATASAN ATAS PINJAMAN YANG DITERIMA OLEH PERSEROAN.

SELURUH LIABILITAS PERSEROAN PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2014 TELAH DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI. SAMPAI DENGAN TANGGAL DITERBITKANNYA PROSPEKTUS INI, PERSEROAN TELAH MELUNASI SELURUH LIABILITASNYA YANG TELAH JATUH TEMPO.

DENGAN ADANYA PENGELOLAAN YANG SISTEMATIS ATAS ASET DAN KEWAJIBAN SERTA PENINGKATAN HASIL OPERASI DI MASA MENDATANG, PERSEROAN BERKEYAKINAN DAN MENYATAKAN KESANGGUPAN UNTUK DAPAT MENYELESAIKAN SELURUH KEWAJIBANNYA SESUAI DENGAN PERSYARATAN SEBAGAIMANA MESTINYA. MANAJEMEN DALAM HAL INI BERTINDAK UNTUK DAN ATAS NAMA PERSEROAN SERTA SEHUBUNGAN DENGAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWABNYA DALAM PERSEROAN DENGAN INI MENYATAKAN KESANGGUPANNYA UNTUK MEMENUHI KEWAJIBAN-KEWAJIBANNYA YANG TELAH DIUNGKAPKAN DALAM LAPORAN KEUANGAN SERTA DISAJIKAN DALAM PROSPEKTUS INI.

TIDAK TERDAPAT PEMBATASAN-PEMBATASAN (NEGATIVE COVENANTS) YANG DAPAT MERUGIKAN PEMEGANG SAHAM PUBLIK.

Page 38: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

22

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN

Analisis dan pembahasan oleh manajemen yang disajikan di bawah ini disusun berdasarkan laporan keuangan auditan Perseroan pada dan untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012. Laporan keuangan Perseroan tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (“KAP”) Purwantono, Suherman & Surja, akuntan publik independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. A. UMUM Perseroan didirikan dengan nama PT Indonesia Lease Corporation berdasarkan Akta Pendirian No. 41 tanggal 20 September 1972, dibuat di hadapan Frederik Alexander Tumbuan, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.Y.A. 5/244/25 tanggal 20 Nopember 1972 dan telah didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta di bawah No.3116 tanggal 24 Nopember 1972, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.7 tanggal 23 Januari 1973, Tambahan No.56. Perseroan mendapat Izin Usaha Perseroan Pembiayaan “PT Niaga Leasing” berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 187/KMK.06/2001 tanggal 15 April 2001. Dengan berlakunya keputusan Menteri Keuangan Tersebut, maka keputusan Menteri Keuangan Nomor Kep-86/DJM/III/5.5/1975 tentang Pemberian Izin Usaha Lembaga Pembiayaan kepada “PT Indonesia Lease Corporation” sebagaimana diperpanjang terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 053/.KM.13/1898 dinyatakan tidak berlaku. Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen dimana Perseroan mempunyai 48 kantor cabang yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera.

Faktor perkembangan industri otomotif dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi yang tercermin pada daya beli, tingkat inflasi dan tingkat suku bunga mengingat sebagian besar penjualan kendaraan bermotor nasional dilakukan secara kredit. Industri otomotif di Indonesia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari industri pembiayaan kendaraan bermotor itu sendiri. Perkembangan industri otomotif tentu akan berdampak secara langsung pada kondisi keuangan industri pembiayaan kendaraan bermotor, pada saat industri otomotif mengalami pertumbuhan maka akan berdampak positif pada industri pembiayaan kendaraan-kendaraan bermotor dan berlaku sebaliknya. Dalam menghadapi hal tersebut, Perseroan menerapkan langkah-langkah seperti mempererat hubungan dengan dealer dan menerapkan manajemen risiko mengikuti kondisi dari perkembangan industri otomotif. Faktor pemasaran memegang peranan penting dalam industri pembiayaan dimana masing-masing Perseroan pembiayaan berupaya memperluas basis konsumen, meningkatkan pangsa pasar dan menghadapi persaingan di masa mendatang, sehingga Perseroan selalu berusaha menciptakan aktivitas pemasaran yang dapat menarik konsumen, seperti melakukan promosi ke konsumen, dealer dan penambahan jaringan usaha. Intensitas persaingan di dalam industri pembiayaan kendaraan bermotor cukup tinggi, terutama dari Perseroan pembiayaan yang memiliki afiliasi dengan ATPM dan yang memiliki afiliasi dengan Bank. Untuk menghadapi persaingan, Perseroan dengan konsisten menerapkan strategi dealer relationship dan operational excellence untuk mendapatkan yang lebih efektif, biaya yang efisien dan sumber daya yang produktif sehingga dapat memberikan nilai terbaik bagi konsumen. Sehubungan dengan perubahan kondisi perekonomian seperti nilai tukar dan tingkat suku bunga maka Perseroan menerapkan kebijakan tingkat bunga secara konsisten dengan menyesuaikan tingkat bunga terhadap tingkat bunga pinjaman dan beban dana. Dengan pola aktivitas usaha yang dijalankan Perseroan saat ini, maka diharapkan dampak dari tingkat suku bunga adalah minimal. Sedangkan langkah-langkah Perseroan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya adalah fokus kepada portofolio dengan tingkat pengembalian yang tinggi, menerapkan Manajemen Risiko, komitmen untuk produktivitas dan efisiensi, menjaga hubungan yang kuat dan erat, perluasan

Page 39: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

23

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN

Analisis dan pembahasan oleh manajemen yang disajikan di bawah ini disusun berdasarkan laporan keuangan auditan Perseroan pada dan untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012. Laporan keuangan Perseroan tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (“KAP”) Purwantono, Suherman & Surja, akuntan publik independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. A. UMUM Perseroan didirikan dengan nama PT Indonesia Lease Corporation berdasarkan Akta Pendirian No. 41 tanggal 20 September 1972, dibuat di hadapan Frederik Alexander Tumbuan, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.Y.A. 5/244/25 tanggal 20 Nopember 1972 dan telah didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta di bawah No.3116 tanggal 24 Nopember 1972, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.7 tanggal 23 Januari 1973, Tambahan No.56. Perseroan mendapat Izin Usaha Perseroan Pembiayaan “PT Niaga Leasing” berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 187/KMK.06/2001 tanggal 15 April 2001. Dengan berlakunya keputusan Menteri Keuangan Tersebut, maka keputusan Menteri Keuangan Nomor Kep-86/DJM/III/5.5/1975 tentang Pemberian Izin Usaha Lembaga Pembiayaan kepada “PT Indonesia Lease Corporation” sebagaimana diperpanjang terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 053/.KM.13/1898 dinyatakan tidak berlaku. Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen dimana Perseroan mempunyai 48 kantor cabang yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera.

Faktor perkembangan industri otomotif dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi yang tercermin pada daya beli, tingkat inflasi dan tingkat suku bunga mengingat sebagian besar penjualan kendaraan bermotor nasional dilakukan secara kredit. Industri otomotif di Indonesia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari industri pembiayaan kendaraan bermotor itu sendiri. Perkembangan industri otomotif tentu akan berdampak secara langsung pada kondisi keuangan industri pembiayaan kendaraan bermotor, pada saat industri otomotif mengalami pertumbuhan maka akan berdampak positif pada industri pembiayaan kendaraan-kendaraan bermotor dan berlaku sebaliknya. Dalam menghadapi hal tersebut, Perseroan menerapkan langkah-langkah seperti mempererat hubungan dengan dealer dan menerapkan manajemen risiko mengikuti kondisi dari perkembangan industri otomotif. Faktor pemasaran memegang peranan penting dalam industri pembiayaan dimana masing-masing Perseroan pembiayaan berupaya memperluas basis konsumen, meningkatkan pangsa pasar dan menghadapi persaingan di masa mendatang, sehingga Perseroan selalu berusaha menciptakan aktivitas pemasaran yang dapat menarik konsumen, seperti melakukan promosi ke konsumen, dealer dan penambahan jaringan usaha. Intensitas persaingan di dalam industri pembiayaan kendaraan bermotor cukup tinggi, terutama dari Perseroan pembiayaan yang memiliki afiliasi dengan ATPM dan yang memiliki afiliasi dengan Bank. Untuk menghadapi persaingan, Perseroan dengan konsisten menerapkan strategi dealer relationship dan operational excellence untuk mendapatkan yang lebih efektif, biaya yang efisien dan sumber daya yang produktif sehingga dapat memberikan nilai terbaik bagi konsumen. Sehubungan dengan perubahan kondisi perekonomian seperti nilai tukar dan tingkat suku bunga maka Perseroan menerapkan kebijakan tingkat bunga secara konsisten dengan menyesuaikan tingkat bunga terhadap tingkat bunga pinjaman dan beban dana. Dengan pola aktivitas usaha yang dijalankan Perseroan saat ini, maka diharapkan dampak dari tingkat suku bunga adalah minimal. Sedangkan langkah-langkah Perseroan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya adalah fokus kepada portofolio dengan tingkat pengembalian yang tinggi, menerapkan Manajemen Risiko, komitmen untuk produktivitas dan efisiensi, menjaga hubungan yang kuat dan erat, perluasan

jaringan usaha, pengembangan teknologi informasi dan sumber daya manusia. Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perseroan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), ”Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), ”Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Per tanggal 1 Januari 2008, Perseroan melakukan perubahan metode amortisasi untuk beban tangguhan dari metode garis lurus menjadi metode suku bunga efektif. Perubahan ini dilakukan untuk pembiayaan baru yang diperoleh Perseroan sejak tanggal 1 Januari 2008 dan diterapkan secara prospektif, oleh karena manajemen Perseroan berpendapat bahwa penyesuaian terhadap saldo laba awal periode dengan metode suku bunga efektif tidak dapat ditentukan secara akurat dan tidak praktis karena keadaan dari sistem akuntansinya. Oleh karenanya, beban tangguhan yang berasal dari pembiayaan yang diperoleh sebelum tanggal 1 Januari 2008 tetap diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus. Dalam meningkatkan pelayanan kepada konsumen, Perseroan senantiasa mengembangkan teknologi untuk memberikan kemudahan bagi konsumen Perseroan dalam mengakses pembiayaan dan melakukan proses pembayaran secara online melalui payment point. Selain itu, Perseroan juga memantau tingkat kepuasan konsumen dengan menggunakan Customer Satisfaction Index yang dilakukan oleh pihak ketiga. Pada saat ini, Perseroan masih menggunakan metode pembiayaan yang sesuai dengan kondisi pasar serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jika terjadi perubahan dalam metode pembiayaan, Perseroan akan melakukan penyesuaian atas perjanjian pembiayaan sehingga Perseroan memastikan kepatuhan terhadap peraturan serta kebutuhan bisnis Perseroan. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh Perseroan saat ini adalah mengembangkan pembiayaan sesuai dengan Peraturan OJK No. 29/POJK.05/2014, dimana Perseroan akan lebih fokus dalam mengembangkan pembiayaan multiguna. Perseroan dihadapkan pada risiko tingkat bunga, dimana risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajar atau arus kas masa datang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan dalam tingkat bunga pasar. Risiko yang dihadapi Perseroan sehubungan dengan perubahan tingkat bunga pasar. Perseroan mengelola risiko tingkat bunga dengan melakukan kontrak pertukaran mata uang dan suku bunga dan diversifikasi sumber dana dengan mendapatkan pinjaman tingkat bunga tetap untuk meminimalkan mismatch dengan pembayaran. Pada tahun 2014, Perseroan melakukan diversifikasi usaha dengan membuka pembiayaan kendaraan motor roda empat bekas. Dalam melakukan diversifikasi usaha, Perseroan berusaha meningkatkan segmen pasar dan memperluas jaringan konsumen dengan mempertimbangkan kebutuhan dari para konsumen Perseroan. Perseroan Selain itu, faktor pengembangan produk baru juga memiliki peranan yang penting di dalam industri pembiayaan. Pengembangan produk baru seperti jenis pembiayaan baru dilakukan oleh Perseroan-Perseroan pembiayaan untuk memperluas basis konsumen, mempertahankan pangsa pasar dan menghadapi persaingan di masa mendatang.Perseroan senantiasa berusaha untuk mengetahui kebutuhan konsumennya dan mengembangkan produk-produk baru untuk menanggapi kebutuhan tersebut yang diharapkan dapat berdampak langsung pada hasil usaha Salah satu upaya untuk mengetahui kebutuhan konsumen, Perseroan. menggunakan Customer Satisfaction Index yang dilakukan oleh pihak ketiga. B. ANALISIS KINERJA KEUANGAN

Laporan Laba Rugi Komprehensif

(dalam jutaan Rupiah)

URAIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 2013 2012

Total pendapatan 387.146 296.754 314.732 Total beban 346.010 278.196 297.173 Laba sebelum beban pajak penghasilan 41.136 18.558 17.559 Beban pajak penghasilan - neto (2.655) (1.393) (2.539) Laba tahun berjalan 38.481 17.165 15.020 Pendapatan komprehensif lain (543) - - Total laba komprehensif 37.938 17.165 15.020

Page 40: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

24

1. Pendapatan Tabel berikut menyajikan komposisi pendapatan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012:

(dalam jutaan Rupiah; kecuali persentase)

URAIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 % 2013 % 2012 %

Pembiayaan konsumen 337.153 87,09 256.270 86,36 283.280 90,01 Bunga bank 489 0,12 46 0,01 123 0,04 Pendapatan lain-lain 49.504 12,79 40.438 13,63 31.329 9,95 Total 387.146 100,00 296.754 100,00 314.732 100,00

Grafik Pertumbuhan Pendapatan Perseroan (Rp juta)

Sumber: Perseroan a) Pendapatan pembiayaan konsumen Pendapatan pembiayaan konsumen merupakan hasil yang diterima Perseroan dari pembiayaan konsumen yang dikelola sendiri maupun pembiayaan bersama yang menjadi porsi Perseroan. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Pendapatan pembiayaran konsumen Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp337.153 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp80.883 juta atau 31,56% dibandingkan dengan pendapatan pembiayaan konsumen Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp256.270 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh pengembangan yang terus dilakukan oleh Perseroan melalui kegiatan pembiayaan sepeda motor, baik untuk sepeda motor baru maupun sepeda motor bekas. Perseroan juga melakukan diversifikasi pembiayaan mobil bekas serta membuka jaringan usaha baru. Selain itu pada tahun 2014, suku bunga pembiayaan yang disalurkan oleh Perseroan dengan rata-rata tertinggi sebesar 43,87% dimana lebih tinggi dari suku bunga tahunan rata-rata tertinggi tahun 2013 sebesar 42,87%. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 Pendapatan pembiayaran konsumen Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp256.270 juta, mengalami penurunan sebesar Rp27.010 juta atau 9,53% dibandingkan dengan pendapatan pembiayaan konsumen Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp283.280 juta. Penurunan ini disebabkan karena adanya peningkatan biaya perolehan pembiayaan konsumen dimana biaya tersebut merupakan biaya akuisisi untuk memperoleh kredit. Selain itu, suku bunga tahunan rata-rata tertinggi tahun 2013 sebesar 42,87% lebih rendah dari suku bunga tahunan rata-rata terendah tahun 2012 sebesar 46,44%.

387.146

296.754 314.732

31-Des-14 31-Des-13 31-Des-12

Page 41: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

25

b) Pendapatan bunga bank Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Pendapatan bunga bank Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp489 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp443 juta atau 963,04% dibandingkan dengan pendapatan bunga bank Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp46 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh bertambahnya pendapatan jasa giro dan bunga deposito Perseroan pada tahun 2014. Peningkatan terbesar diperoleh dari pendapatan bunga deposito dimana pada bulan Desember 2014 terdapat penempatan deposito sebesar Rp77.000 juta dengan tingkat bunga deposito sebesar 10,75%. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 Pendapatan bunga bank Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp46 juta, mengalami penurunan sebesar Rp77 juta atau 62,60% dibandingkan dengan pendapatan bunga bank Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp123 juta. Penurunan ini disebabkan karena pada tahun 2013, Perseroan tidak ada penempatan deposito sehingga tidak memperoleh pendapatan bunga deposito dan Perseroan hanya memperoleh pendapatan dari jasa giro bank. c) Pendapatan lain-lain Pendapatan lain-lain Perseroan terdiri dari denda keterlambatan dan penalti, penerimaan dari piutang yang telah dihapuskan, penerimaan premi asuransi, keuntungan penjualan aktiva tetap, dan lain-lain Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Pendapatan lain-lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp49.504 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp9.066 juta atau 22,42% dibandingkan dengan pendapatan lain-lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp40.438 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya kenaikan pendapatan denda dari keterlambatan pembayaran angsuran konsumen dan pendapatan pinalti dari kenaikan jumlah konsumen yang melakukan pelunasan dipercepat seiring dengan penambahan konsumen baru. Besarnya peningkatan pendapatan denda dari keterlambatan pembayaran konsumen dan pendapatan pinalti lebih besar 45,05% dibandingkan dengan tahun 2013. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 Pendapatan lain-lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp40.438 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp9.109 juta atau 29,08% dibandingkan dengan pendapatan lain-lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp31.329 juta. Peningkatan ini disebabkan karena adanya peningkatan pendapatan denda keterlambatan dari konsumen dan penerimaan kembali piutang yang telah dihapusbukukan. Peningkatan pendapatan denda keterlambatan dari konsumen adalah sebesar 61,84% dan peningkatan penerimaan kembali piutang yang telah dihapusbukukan adalah sebesar 25,50% dibandingkan dengan tahun 2012.

Page 42: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

26

2. Beban Tabel berikut menyajikan komposisi beban Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012:

(dalam jutaan Rupiah; kecuali persentase)

URAIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 % 2013 % 2012 %

Bunga dan keuangan 215.725 62,35 160.395 57,65 134.173 45,15 Penyisihan kerugian

penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen 64.298 18,58 62.065 22,31 84.928 28,58

Gaji dan tunjangan 35.307 10,20 32.511 11,69 28.081 9,45 Umum dan administrasi 20.870 6,03 13.679 4,92 18.562 6,24 Iklan dan promosi 2.771 0,80 1.875 0,67 3.564 1,20 Beban lain-lain 7.039 2,04 7.671 2,76 27.865 9,38 Total 346.010 100,00 278.196 100,00 297.173 100,00

Grafik Pertumbuhan Beban Perseroan (Rp juta)

Sumber: Perseroan a) Beban bunga dan keuangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Beban bunga dan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp215.725 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp55.330 juta atau 34,50% dibandingkan dengan beban bunga dan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp160.395 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah pinjaman yang digunakan sebagai pendanaan pembiayaan baru di tahun 2014 dan penerbitan Wesel Bayar Jangka Menengah Seri A dan Seri B, penerimaan pinjaman pihak berelasi dan penerimaan pinjaman pemegang saham. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 Beban bunga dan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp160.395 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp26.222 juta atau 19,54% dibandingkan dengan beban bunga dan keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp134.173 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan jumlah pinjaman yang digunakan sebagai pendanaan pembiayaan baru dengan penambahan perbankan konvesional di tahun 2013. b) Beban penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013

346.010

278.196 297.173

31-Des-14 31-Des-13 31-Des-12

Page 43: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

27

Beban penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp64.298 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp2.233 juta atau 3,60% dibandingkan dengan beban penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp62.065 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya kenaikan akumulasi penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen yang dikelola oleh Perseroan seiring bertumbuhnya saldo piutang pembiayaan Perseroan. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 Beban penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp62.065 juta, mengalami penurunan sebesar Rp22.863 juta atau 26,92% dibandingkan dengan beban penyisihan kerugian penurunan nilai piutang pembiayaan konsumen Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp84.928 juta. Penurunan ini disebabkan seiring dengan perbaikan proses pengelolaan dan kualitas piutang yang memberikan pengaruh terhadap menurunnya nilai penghapusan piutang sebesar 28,39%. c) Beban gaji dan tunjangan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Beban gaji dan tunjangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp35.307 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp2.796 juta atau 8,60% dibandingkan dengan beban gaji dan tunjangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp32.511 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya kenaikan jumlah tenaga kerja perusahaan sebesar 20,80% dibandingkan dengan tahun 2013 untuk menunjang pertumbuhan Perseroan dan adanya kenaikan imbalan paska kerja karyawan jangka panjang sebesar 1059,70% dibandingkan dengan tahun 2013 yang estimasi perhitungannya dilakukan oleh aktuaris independen PT Dayamandiri Dharmakonsilindo. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 Beban gaji dan tunjangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp32.511 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp4.430 juta atau 15,78% dibandingkan dengan beban gaji dan tunjangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp28.081 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan dalam jumlah sumber daya manusia dan disebabkan kenaikan upah minimum. d) Beban umum dan administrasi Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Beban umum dan administrasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp20.870 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp7.191 juta atau 52,57% dibandingkan dengan beban umum dan administrasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp13.679 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh bertambahnya penyusutan aset tetap, biaya sewa, utilitas dan biaya pelatihan sumber daya manusia, yang sejalan dengan meningkatnya jumlah cabang Perseroan serta bertambahnya beban jasa layanan penerimaan angsuran atas transaksi pembayaran angsuran melalui ATM, kantor pos, alfa retailindo dan indomart. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012

Page 44: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

28

Beban umum dan administrasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp13.679 juta, mengalami penurunan sebesar Rp4.883 juta atau 26,31% dibandingkan dengan beban umum dan administrasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp18.562 juta. Penurunan ini disebabkan oleh berbagai langkah efisiensi yang dilakukan Perseroan. e) Beban iklan dan promosi Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Beban iklan dan promosi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp2.771 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp896 juta atau 47,79% dibandingkan dengan beban iklan dan promosi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp1.875 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh bertambahnya program promosi yang dilakukan oleh Perseroan dan rebranding logo maupun nama baru Perseroan. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 Beban iklan dan promosi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp1.875 juta, mengalami penurunan sebesar Rp1.689 juta atau 47,39% dibandingkan dengan beban iklan dan promosi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp3.564 juta. Penurunan ini disebabkan oleh optimalisasi program promosi yang dilakukan Perseroan di tahun 2013 ini telah menciptakan efisiensi biaya yang signifikan, namun pencapaian pembiayaan konsumen tetap mencapai target yang ditetapkan. f) Beban lain-lain Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Beban lain-lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp7.039 juta, mengalami penurunan sebesar Rp632 juta atau 8,24% dibandingkan dengan beban lain-lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp7.671 juta. Penurunan ini disebabkan oleh berkurangnya beban kerugian dari penjualan jaminan kendaraan yang dikuasai kembali. Penurunan ini merupakan keberhasilan dari manajemen dengan berusaha menjual piutang yang diambil alih tersebut secepat mungkin agar kondisi dan harga tidak mengalami penurunan yang signifikan. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 Beban lain-lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp7.671 juta, mengalami penurunan sebesar Rp20.194 juta atau 72,47% dibandingkan dengan beban lain-lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp27.865 juta. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan beban kerugian dari penjualan jaminan kendaraan yang dikuasakan kembali Sebesar 74,46% dibandingkan dengan tahun 2012. 3. Laba bersih Tabel berikut menyajikan laba bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012:

(dalam jutaan Rupiah)

URAIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 2013 2012

Laba bersih 38.481 17.165 15.020 Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013

Page 45: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

29

Beban umum dan administrasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp13.679 juta, mengalami penurunan sebesar Rp4.883 juta atau 26,31% dibandingkan dengan beban umum dan administrasi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp18.562 juta. Penurunan ini disebabkan oleh berbagai langkah efisiensi yang dilakukan Perseroan. e) Beban iklan dan promosi Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Beban iklan dan promosi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp2.771 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp896 juta atau 47,79% dibandingkan dengan beban iklan dan promosi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp1.875 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh bertambahnya program promosi yang dilakukan oleh Perseroan dan rebranding logo maupun nama baru Perseroan. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 Beban iklan dan promosi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp1.875 juta, mengalami penurunan sebesar Rp1.689 juta atau 47,39% dibandingkan dengan beban iklan dan promosi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp3.564 juta. Penurunan ini disebabkan oleh optimalisasi program promosi yang dilakukan Perseroan di tahun 2013 ini telah menciptakan efisiensi biaya yang signifikan, namun pencapaian pembiayaan konsumen tetap mencapai target yang ditetapkan. f) Beban lain-lain Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 Beban lain-lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp7.039 juta, mengalami penurunan sebesar Rp632 juta atau 8,24% dibandingkan dengan beban lain-lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp7.671 juta. Penurunan ini disebabkan oleh berkurangnya beban kerugian dari penjualan jaminan kendaraan yang dikuasai kembali. Penurunan ini merupakan keberhasilan dari manajemen dengan berusaha menjual piutang yang diambil alih tersebut secepat mungkin agar kondisi dan harga tidak mengalami penurunan yang signifikan. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 Beban lain-lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp7.671 juta, mengalami penurunan sebesar Rp20.194 juta atau 72,47% dibandingkan dengan beban lain-lain Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp27.865 juta. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan beban kerugian dari penjualan jaminan kendaraan yang dikuasakan kembali Sebesar 74,46% dibandingkan dengan tahun 2012. 3. Laba bersih Tabel berikut menyajikan laba bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012:

(dalam jutaan Rupiah)

URAIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 2013 2012

Laba bersih 38.481 17.165 15.020 Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013

Laba bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp38.481 juta, mengalami peningkatan signifikan sebesar Rp21.316 juta atau 124,18% dibandingkan dengan laba bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp17.165 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan pada pendapatan pembiayaan konsumen Perseroan sebesar 30,46% sebagai hasil dari bertambahnya piutang pembiayaan dan penambahan jumlah cabang. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 Laba bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp17.165 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp2.145 juta atau 14,28% dibandingkan dengan laba bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp15.020 juta. Peningkatan ini disebabkan terutama dikarenakan adanya penurunan beban usaha sebesar 6,39% dan berbagai langkah efisiensi yang dilakukan oleh Perseroan. Laporan Posisi Keuangan

(dalam jutaan Rupiah)

URAIAN 31 Desember 2014 2013 2012

Total Aset 2.555.301 1.869.407 1.588.474 Total Liabilitas 2.244.860 1.596.903 1.333.135 Total Ekuitas 310.441 272.504 255.339 Total Liabilitas dan Ekuitas 2.555.301 1.869.407 1.588.474 1. Aset Tabel berikut menyajikan komposisi aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012:

(dalam jutaan Rupiah; kecuali persentase)

URAIAN 31 Desember 2014 % 2013 % 2012 %

Kas dan bank 108.558 4,25 14.746 0,79 20.952 1,32 Piutang pembiayaan

konsumen - neto 2.334.620 91,36 1.784.363 95,45 1.494.572 94,09 Total piutang lain-lain 16.478 0,65 10.353 0,55 7.920 0,50 Piutang derivatif 4.374 0,17 914 0,05 174 0,01 Biaya dibayar di muka 7.510 0,29 8.781 0,47 10.172 0,64 Aset pajak tangguhan -

neto 890 0,04 560 0,03 551 0,03 Aset tetap - neto 81.881 3,20 49.014 2,62 53.974 3,40 Aset lain-lain 990 0,04 676 0,04 159 0,01 Total Aset 2.555.301 100,00 1.869.407 100,00 1.588.474 100,00

Grafik Pertumbuhan Aset Perseroan (Rp juta)

Sumber: Perseroan

2.555.301

1.869.407

1.588.474

31-Des-14 31-Des-13 31-Des-12

Page 46: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

30

Per tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2013 Total aset Perseroan per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp2.555.301 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp685.894 juta atau sebesar 36,69% dibandingkan dengan total aset Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp1.869.407 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena adanya kenaikan nilai piutang pembiayaan konsumen dan diversifikasi pembiayaan untuk mobil bekas, serta penambahan 11 cabang dan 5 Point of Services (POS) di Pulau Jawa dan Sumatera, termasuk 5 cabang mobil bekas. Perolehan masing-masing piutang berasal dari konsumen kendaraan bermotor yang mencapai puluhan ribu konsumen selama tahun 2014 dan ratusan ribu konsumen selama tahun 2013. Dengan perolehan piutang tersebut, Perseroan mendapatkan peningkatan pendapatan pembiayaan konsumen yang merupakan kegiatan utama Perseroan. Peningkatan total aset sebesar 36,69% pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan pada tanggal 31 Desember 2013 memberikan pengaruh yang baik terhadap kinerja Perseroan karena akan meningkatkan pertumbuhan pendapatan Perseroan dari pembiayaan konsumen dan likuiditas Perseroan. Per tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2012 Total aset Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp1.869.407 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp280.933 juta atau 17,69% dibandingkan dengan total aset Perseroan per tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp1.588.474 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya kenaikan nilai piutang pembiayaan konsumen sebesar 19,39% dibandingkan tahun 2012. a) Kas dan bank Per tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2013 Saldo kas dan bank Perseroan per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp108.558 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp93.812 juta atau 636,19% dibandingkan dengan saldo kas dan bank Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp14.746 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya penambahan deposito sebesar Rp77.000 juta atas penerimaan pinjaman subordinasi dari pemegang saham Perseroan yaitu PT Tiara Marga Trakindo. Per tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2012 Saldo kas dan bank Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp14.746 juta, mengalami penurunan sebesar Rp6.206 juta atau 29,62% dibandingkan dengan saldo kas dan bank Perseroan per tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp20.952 juta. Penurunan ini disebabkan oleh dikarenakan Perseroan sudah menjalankan cash flow management dengan lebih baik. b) Piutang pembiayaan konsumen - neto Per tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2013 Piutang pembiayaan konsumen - neto Perseroan per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp2.334.620 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp550.257 juta atau 30,84% dibandingkan dengan piutang pembiayaan konsumen - neto Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp1.784.363 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah pembiayaan konsumen Perseroan seiring dengan pertumbuhan kondisi industri kendaraan bermotor. Per tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2012 Piutang pembiayaan konsumen - neto Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp1.784.363 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp289.791 juta atau 19,39% dibandingkan dengan piutang pembiayaan konsumen - neto Perseroan per tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp1.494.572 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan jumlah pembiayaan konsumen Perseroan.

Page 47: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

31

c) Piutang lain-lain Per tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2013 Piutang lain-lain Perseroan per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp16.478 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp6.125 juta atau 59,16% dibandingkan dengan piutang lain-lain Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp10.353 juta. Peningkatan ini disebabkan karena adanya kerjasama Perseroan dengan penyedia jasa layanan penerimaan pembayaran angsuran konsumen dimana jasa layanan tersebut untuk memudahkan para konsumen melakukan pembayaran angsuran konsumen tidak hanya melalui kantor cabang Perseroan. Per tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2012 Piutang lain-lain Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp10.353 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp2.433 juta atau 30,72% dibandingkan dengan piutang lain-lain Perseroan per tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp7.920 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh tambahan akun Piutang dalam perjalanan senilai Rp2.222 juta dan Piutang PT Puri Arta Prima senilai Rp1.522 juta. d) Aset tetap – neto Per tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2013 Aset tetap – neto Perseroan per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp81.881 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp32.867 juta atau 67,06% dibandingkan dengan aset tetap – neto Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp49.014 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya investasi Perseroan yaitu relokasi kantor pusat, pembelian gedung untuk kantor area Jawa Timur dan cabang Surabaya, termasuk pembelian kendaraan operasional. Per tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2012 Aset tetap – neto Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp49.014 juta, mengalami penurunan sebesar Rp4.960 juta atau 9,19% dibandingkan dengan aset tetap – neto Perseroan per tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp53.974 juta. Penurunan ini disebabkan oleh tidak adanya peningkatan investasi aktiva tetap yang signifikan. e) Aset lain-lain Per tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2013 Aset lain-lain Perseroan per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp990 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp314 juta atau 46,45% dibandingkan dengan aset lain-lain Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp676 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah jaminan sewa baik untuk kantor pusat maupun kantor cabang Perseroan. Per tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2012 Aset lain-lain Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp676 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp517 juta atau 325,16% dibandingkan dengan aset lain-lain Perseroan per tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp159 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah jaminan sewa untuk kantor pusat. 2. Liabilitas Tabel berikut menyajikan komposisi liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012:

Page 48: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

32

(dalam jutaan Rupiah; kecuali persentase)

URAIAN 31 Desember 2014 % 2013 % 2012 %

Pinjaman 1.804.132 80,37 1.368.819 85,72 1.138.080 85,37 Utang penyalur

kendaraan 24.178 1,08 17.748 1,11 23.080 1,73 Utang premi asuransi -

neto 3.147 0,14 3.233 0,20 2.183 0,16 Beban akrual 24.761 1,10 16.185 1,01 15.272 1,14 Utang imbalan kerja

karyawan jangka pendek 3.298 0,15 3.260 0,20 1.321 0,10

Utang pajak 2.313 0,10 2.123 0,13 1.581 0,12 Total utang lain-lain 54.579 2,43 57.826 3,62 22.338 1,68 Wesel bayar jangka

menegah - neto 216.802 9,66 96.850 6,07 97.113 7,28 Utang pemegang

saham 102.000 4,54 25.000 1,57 25.000 1,88 Estimasi liabilitas

imbalan kerja karyawan jangka panjang 9.650 0,43 5.859 0,37 7.167 0,54

Total Liabilitas 2.244.860 100,00 1.596.903 100,00 1.333.135 100,00

Grafik Pertumbuhan Liabilitas Perseroan (Rp juta)

Sumber: Perseroan Per tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2013 Total liabilitas Perseroan per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp2.244.860 juta, tumbuh 40,58% atau Rp647.957 juta dibandingkan dengan 2013 sebesar Rp1.596.903 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan karena peningkatan jumlah pinjaman baik dari pihak perbankan konvesional dan perbankan syariah maupun penerbitan surat utang jangka menengah (Medium Term Notes) untuk mendanai pembiayaan konsumen Perseroan, peningkatan hutang penyalur kendaraan - pihak ketiga, peningkatan utang pajak penghasilan pasal 23, 25 dan 29, penerimaan pinjaman subordinasi dari pemegang saham Perseroan, PT Tiara Marga Trakindo sebesar Rp77.000 juta dan peningkatan estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan jangka panjang karena adanya pertambahan jumlah karyawan tetap dan penurunan asumsi tingkat diskonto yang digunakan. Per tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2012 Total liabilitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp1.596.903 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp263.768 juta atau 19,79% dibandingkan dengan total liabilitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp1.333.135 juta. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh adanya peningkatan jumlah pinjaman sebesar Rp230.739 juta yang sejalan dengan peningkatan pembiayaan konsumen pada tahun 2013 dan utang lain-lain pihak berelasi dengan PT Chandra Sakti Utama Leasing.

2.244.860

1.569.903 1.333.135

31-Des-14 31-Des-13 31-Des-12

Page 49: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

33

a) Pinjaman Per tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2013 Total pinjaman Perseroan per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp1.804.132 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp435.313 juta atau 31,80% dibandingkan dengan total pinjaman Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp1.368.819 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh bertambahnya jumlah pinjaman dari pihak perbankan konvesional dan perbankan syariah untuk mendanai pembiayaan konsumen Perseroan. Per tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2012 Total pinjaman Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp1.368.819 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp230.739 juta atau 20,27% dibandingkan dengan total pinjaman Perseroan per tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp1.138.080 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan jumlah pembiayaan konsumen Perseroan. b) Utang penyalur kendaraan Per tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2013 Total utang penyalur kendaraan Perseroan per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp24.178 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp6.430 juta atau 36,23% dibandingkan dengan total utang penyalur kendaraan Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp17.748 juta.Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah pembiayaan konsumen di tahun 2014. Per tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2012 Total utang penyalur kendaraan Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp17.748 juta, mengalami penurunan sebesar Rp5.332 juta atau 23,10% dibandingkan dengan total utang penyalur kendaraan Perseroan per tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp23.080 juta. Penurunan ini disebabkan oleh maksimalisasi jumlah pembiayaan konsumen diawal dan pertengahan bulan Desember 2013. c) Utang premi asuransi - neto Per tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2013 Total utang premi asuransi - neto Perseroan per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp3.147 juta, mengalami penurunan sebesar Rp86 juta atau 2,66% dibandingkan dengan total utang premi asuransi - neto Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp3.233 juta. Penurunan ini disebabkan oleh percepatan pembayaran utang premi asuransi di periode sebelumnya, dimana nilai pembayaran premi asuransi selama tahun 2014 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013, sehingga nilai utang premi asuransi tahun 2014 mengalami penurunan. Per tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2012 Total utang premi asuransi - neto Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp3.233 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp1.050 juta atau 48,10% dibandingkan dengan total utang premi asuransi Perseroan per tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp2.183 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah pembiayaan konsumen ditahun 2013. d) Utang imbalan kerja karyawan jangka pendek Per tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2013 Total utang imbalan kerja karyawan jangka pendek Perseroan per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp3.298 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp38 juta atau 1,17% dibandingkan dengan total utang imbalan kerja karyawan jangka pendek Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp3.260 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya peningkatan beban akrual terhadap biaya gaji

Page 50: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

34

dan tunjangan. Per tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2012 Total utang imbalan kerja karyawan jangka pendek Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp3.260 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp1.939 juta atau 146,78% dibandingkan dengan total utang imbalan kerja karyawan jangka pendek Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp1.321 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan beban akrual atas biaya bonus. e) Utang pajak Per tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2013 Total utang pajak Perseroan per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp2.313 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp190 juta atau 8,95% dibandingkan dengan total utang pajak Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp2.123 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh pertumbuhan laba bersih Perseroan di tahun 2014. Per tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2012 Total utang pajak Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp2.123 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp542 juta atau 34,28% dibandingkan dengan total utang pajak Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp1.581 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan hutang PPh pasal 21 sebesar Rp837 juta. f) Utang lain-lain Per tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2013 Total utang lain-lain Perseroan per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp54.579 juta, mengalami penurunan sebesar Rp3.247 juta atau 5,62% dibandingkan dengan total utang lain-lain Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp57.826 juta. Penurunan ini terutama disebabkan karena adanya pembayaran atas utang sewa pembiayaan kepada PT Hewlett-Packard Finance Indonesia dan utang pihak yang berelasi yaitu hutang kepada PT Chandra Sakti Utama Leasing. Per tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2012 Total utang lain-lain Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp57.826 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp35.488 juta atau 158,87% dibandingkan dengan total utang lain-lain Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp22.338 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh adanya hutang pihak yang berelasi yaitu PT Chandra Sakti Utama Leasing. 3. Ekuitas Tabel berikut menyajikan ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012:

(dalam jutaan Rupiah)

URAIAN 31 Desember 2014 2013 2012

Total Ekuitas 310.441 272.504 255.339 Per tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2013 Total ekuitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp310.441 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp37.937 juta atau 13,92% dibandingkan dengan total ekuitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp272.504 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh kenaikan yang signifikan dari jumlah laba bersih Perseroan. Per tanggal 31 Desember 2013 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2012

Page 51: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

35

Total ekuitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp272.504 juta, mengalami peningkatan sebesar Rp17.165 juta atau 6,72% dibandingkan dengan total ekuitas Perseroan per tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp255.339 juta. Peningkatan ini disebabkan oleh pertumbuhan laba bersih Perseroan. C. LIKUIDITAS DAN SUMBER PENDANAAN Likuiditas dalam Perseroan pembiayaan merupakan sebuah gambaran dan kemampuan Perseroan dalam hal mengelola perputaran arus kas dalam jangka pendek yang terdiri dari arus kas masuk ataupun arus kas keluar. Arus kas masuk Perseroan yang utama diperoleh dari penerimaan angsuran pembiayaan konsumen, pinjaman bank atas pembiayan konsumen baru. Arus kas keluar Perseroan yang utama adalah untuk membayar transaksi pembiayaan konsumen kepada dealer dan membayar angsuran yang menjadi porsi dari pembiayaan bersama dengan bank serta membayar beban usaha dan pajak penghasilan Perseroan. Sumber pendanaan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 berasal dari pembiayaan bersama with recourse, pinjaman bank, pinjaman pemegang saham, pinjaman dari pihak berelasi dan penerbitan wesel bayar jangka menengah. Dalam aktivitas pembiayaan, seluruh pembiayaan Perseroan menggunakan mata uang Rupiah. Sedangkan, untuk sumber dana Perseroan memiliki sumber dana dalam mata uang asing melalui penerbitan Medium Term Notes dengan pertimbangan jaminan yang diberikan oleh Perseroan lebih rendah dibandingkan dengan sumber dana yang diperoleh melalui perbankan. Perseroan menggunakan instrumen keuangan derivatif, seperti kontrak pertukaran mata uang dan suku bunga sebagai bagian dari aktivitas manajemen aset dan liabilitas untuk melindungi dampak risiko mata uang asing dan risiko suku bunga. Perseroan menerapkan akuntansi lindung nilai arus kas pada saat transaksi tersebut memenuhi kriteria perlakuan akuntansi lindung nilai. Perseroan menghadapi risiko mata uang asing adalah risiko nilai wajar arus kas di masa depan yang berfluktuasi karena perubahan kurs pertukaran mata uang asing. Terutama Perseroan terpengaruh risiko perubahan mata uang asing terutama berkaitan dengan Wesel Bayar Jangka Menengah dalam mata uang Dolar AS. Perseroan mengelola risiko ini dengan melakukan kontrak pertukaran mata uang dan suku bunga. Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap laba sebelum pajak Perseroan.

Perubahan Perubahan Nilai Tukar Rupiah (Rp) Dampak terhadap laba sebelum pajak (Rp juta) Tahun

2014 +100 997

-100 (997)

2013 +100 50

-100 (50)

Perseroan menggunakan instrumen keuangan derivatif, seperti kontrak pertukaran mata uang dan suku bunga sebagai bagian dari aktivitas manajemen aset dan liabilitas untuk melindungi dampak risiko mata uang asing dan risiko suku bunga. Perseroan menerapkan akuntansi lindung nilai arus kas pada saat transaksi tersebut memenuhi kriteria perlakuan akuntansi lindung nilai. Tabel berikut menunjukkan sensitivitas atas kemungkinan perubahan tingkat bunga, dengan variabel lain dianggap tetap, terhadap laba sebelum beban pajak penghasilan Perseroan (melalui dampak dari suku bunga mengambang).

Page 52: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

36

Perubahan Dampak (penurunan) suku bunga dalam basis poin

Dampak terhadap laba sebelum beban pajak penghasilan(Rp juta)

Tahun 2014 +100 2.591.970

-100 (2.591.970)

2013 +100 2.429.280

-100 (2.429.280)

D. ARUS KAS

(dalam jutaan Rupiah)

URAIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 2013 2012

Kas neto digunakan untuk aktivitas operasi (496.648) (244.409) (273.017) Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi (24.382) (5.886) 25.170 Kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan 643.983 253.277 225.902 Kenaikan (penurunan) neto kas dan bank 122.953 2.982 (21.945) Kas dan bank awal tahun (14.395) (17.377) 4.568 Kas dan bank akhir tahun 108.558 (14.395) (17.377) a) Kas neto digunakan untuk aktivitas operasi Arus kas neto digunakan untuk aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp496.648 juta, yang terdiri dari penerimaan kas dari pembiayaan konsumen sebesar Rp1.862.896 juta, pembiayaan bersama without recourse sebesar Rp180.408 juta, bunga bank sebesar Rp489 juta, lain-lain sebesar Rp121.059 juta, yang sebagian diimbangi oleh pembayaran kepada penyalur kendaraan sebesar Rp2.152.686 juta, beban bunga dan keuangan sebesar Rp232.478 juta, pembiayaan bersama without recourse sebesar Rp149.301 juta, premi asuransi sebesar Rp38.860 juta, beban gaji dan tunjangan sebesar Rp29.333 juta, beban umum dan administrasi sebesar Rp19.010 juta, beban pajak penghasilan sebesar Rp15.469 juta, beban iklan dan promosi sebesar Rp15.000 juta, dan beban lain-lain sebesar Rp9.184 juta. Arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp496.648 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp252.239 juta atau 103,20% dibandingkan dengan arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp244.409 juta. Hal ini disebabkan oleh peningkatan pengeluaran kas atas pembayaran hutang penyalur kendaraan sebesar 35,77% dampak dari meningkatnya jumlah pembiayaan konsumen ditahun 2014, pembayaran beban bunga dan keuangan sebesar 42,39% dampak dari meningkatnya jumlah pinjaman yang digunakan sebagai pendanaan pembiayaan baru, penerbitan Wesel Bayar Jangka Menengah Seri A dan Seri B, penerimaan pinjaman pihak berelasi dan penerimaan pinjaman pemegang saham dan pembayaran pembiayaan bersama without recourse sebesar 141,49%. Arus kas neto digunakan untuk aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp244.409 juta, yang terdiri dari penerimaan kas dari pembiayaan konsumen sebesar Rp1.418.520 juta, pembiayaan bersama without recourse sebesar Rp150.346 juta, bunga bank sebesar Rp48 juta, lain-lain sebesar Rp97.302 juta, yang sebagian diimbangi oleh pembayaran kepada penyalur kendaraan sebesar Rp1.585.540 juta, beban bunga dan keuangan sebesar Rp163.263 juta, pembiayaan bersama without recourse sebesar Rp61.826 juta, premi asuransi sebesar Rp31.001 juta, beban gaji dan tunjangan sebesar Rp30.636 juta, beban umum dan administrasi sebesar Rp11.969 juta, beban pajak penghasilan sebesar Rp11.417 juta, beban iklan dan promosi sebesar Rp6.634 juta, dan beban lain-lain sebesar Rp8.338 juta. Arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp244.409 juta, mengalami penurunan sebesar Rp28.608 juta atau 10,48% dibandingkan dengan arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp273.017 juta. Hal ini disebabkan oleh peningkatan pengeluaran kas atas pembayaran hutang penyalur kendaraan sebesar 26,12% dampak dari meningkatnya jumlah pembiayaan konsumen ditahun 2013 dan pembayaran beban bunga dan keuangan sebesar 23,73% dampak dari pendanaan pembiayaan baru dengan penambahan perbankan konvesional di tahun 2013. Arus kas neto digunakan untuk aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp273.017 juta, yang terdiri dari penerimaan kas dari pembiayaan

Page 53: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

37

konsumen sebesar Rp1.093.151 juta, pembiayaan bersama without recourse sebesar Rp55.383 juta, bunga bank sebesar Rp121 juta, lain-lain sebesar Rp106.067 juta, yang sebagian diimbangi oleh pembayaran kepada penyalur kendaraan sebesar Rp1.257.217 juta, beban bunga dan keuangan sebesar Rp131.951 juta, pembiayaan bersama without recourse sebesar Rp46.960 juta, premi asuransi sebesar Rp26.351 juta, beban gaji dan tunjangan sebesar Rp23.361 juta, beban umum dan administrasi sebesar Rp13.118 juta, beban pajak penghasilan sebesar Rp10.612 juta, beban iklan dan promosi sebesar Rp9.108 juta, dan beban lain-lain sebesar Rp9.061 juta. b) Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi Arus kas neto digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp24.382 juta, yang terdiri dari penerimaan dari transaksi jual dan sewa guna usaha kembali sebesar Rp6.393 juta, penjualan aset tetap sebesar Rp1.127 juta, yang sebagian diimbangi oleh pembelian aset tetap sebesar Rp31.903 juta. Arus kas neto digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp24.382 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp18.496 juta atau 314,24% dibandingkan dengan arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp5.886 juta. Hal ini disebabkan oleh peningkatan dari pembelian aset tetap sebesar 317,84% atas penambahan 11 cabang dan relokasi kantor pusat, pembelian gedung untuk kantor area Jawa Timur dan cabang Surabaya, termasuk pembelian kendaraan operasional. Arus kas neto digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp5.885 juta, yang terdiri dari penerimaan kas dari penjualan aset tetap sebesar Rp1.750 juta, yang sebagian diimbangi oleh pembelian aset tetap sebesar Rp7.635 juta. Arus kas neto digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp5.886 juta, mengalami kenaikan sebesar Rp31.056 juta atau 123,38% dibandingkan dengan arus kas neto yang diperoleh dari aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp25.170 juta. Hal ini disebabkan oleh tidak adanya peningkatan investasi aktiva tetap yang signifikan dan penerimaan pencairan deposito berjangka sebesar Rp36.000 juta. Arus kas neto diperoleh dari aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp25.170 juta, yang terdiri dari penerimaan dari transaksi jual dan sewa guna usaha kembali sebesar Rp4.794 juta, penerimaan kas dari penjualan aset tetap sebesar Rp923 juta, penerimaan dari pencairan deposito berjangka Rp36.000 juta, yang sebagian diimbangi oleh pembelian aset tetap sebesar Rp16.547 juta. c) Kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan Arus kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp643.983 juta, yang terdiri dari penerimaan pinjaman bank sebesar Rp1.495.114 juta, penerimaan pembiayaan bersama with recourse sebesar Rp164.822 juta, penerimaan dari penerbitan Wesel Bayar Jangka Menengah sebesar Rp118.058 juta, penerimaan pinjaman pemegang saham Rp77.000 juta, penerimaan pinjaman dari pihak berelasi sebesar Rp55.857 juta, yang sebagian diimbangi oleh pembayaran pinjaman bank sebesar Rp1.056.501 juta, pembayaran pembiayaan bersama with recourse sebesar Rp138.980 juta, pembayaran pinjaman dari pihak berelasi sebesar Rp53.522 juta, pembayaran biaya penerbitan Wesel Bayar Jangka Menengah sebesar Rp7.223 juta, pembayaran utang sewa guna usaha sebesar Rp5.569 juta dan pembayaran utang pihak ketiga sebesar Rp5.071 juta. Arus kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp643.983 juta mengalami kenaikan sebesar Rp390.706 juta atau 154,26% dibandingkan dengan arus kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp253.277 juta. Hal ini disebabkan oleh peningkatan penerimaan pinjaman bank sebesar 786,49%, penerimaan dari penerbitan Wesel Bayar Jangka Menengah sebesar Rp118.058 juta, penerimaan pinjaman pemegang saham atas pinjaman subordinasi sebesar Rp77.000 juta dan pembayaran pinjaman bank sebesar 209,74%. Arus kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp253.277 juta, yang terdiri dari penerimaan pembiayaan bersama with

Page 54: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

38

recourse sebesar Rp890.545 juta, pinjaman bank sebesar Rp168.656 juta, anjak piutang sebesar Rp41.187 juta, yang sebagian diimbangi oleh pembayaran pembiayaan bersama with recourse sebesar Rp493.148 juta, pinjaman bank sebesar Rp341.098 juta, utang pihak ketiga Rp4.947 juta, utang sewa guna usaha Rp4.223 juta, dan biaya penerbitan wesel bayar jangka menengah Rp3.694 juta. Arus kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebesar Rp253.277 juta mengalami kenaikan sebesar Rp27.375 juta atau 12,12% dibandingkan dengan arus kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp225.902 juta. Hal ini disebabkan oleh peningkatan penerimaan pembiayaan bersama with recourse sebesar 135,35% dan pembayaran pembiayaan bersama with recourse sebesar 39,58%. Arus kas neto diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp225.902 juta, yang terdiri dari penerimaan pembiayaan bersama with recourse sebesar Rp378.397 juta, pinjaman bank sebesar Rp526.108 juta, penerbitan wesel bayar jangka menengah sebesar Rp100.000 juta, yang sebagian diimbangi oleh pembayaran pembiayaan bersama with recourse sebesar Rp353.308 juta, pinjaman bank sebesar Rp413.597 juta, utang pihak ketiga Rp3.473 juta, utang sewa guna usaha Rp2.614 juta, dan biaya penerbitan wesel bayar jangka menengah Rp3.694 juta, dan uang muka utang sewa guna usaha sebesar Rp1.918 juta. E. BELANJA BARANG MODAL (CAPITAL EXPENDITURE) Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012, capital expenditure Perseroan masing-masing sebesar Rp20.014 juta, Rp4.881 juta, dan Rp12.148 juta dengan rincian sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah)

URAIAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 2013 2012

Penambahan jaringan usaha 4.271 - - Perpindahan kantor pusat 10.386 - 4.416 Pengembangan infrastruktur teknologi informasi 5.357 4.881 7.732 Total 20.014 4.881 12.148 Sumber dana yang digunakan untuk belanja barang modal diatas berasal dari dana kas internal Perseroan dan pinjaman dari pihak ketiga. F. SOLVABILITAS Solvabilitas merupakan parameter alat ukur untuk mengetahui kemampuan Perseroan dalam memenuhi seluruh kewajiban pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang. Solvabilitas diukur dengan membandingkan total kewajiban yang mengandung beban bunga Perseroan dengan total ekuitas Perseroan (Gearing Ratio).

(dalam jutaan Rupiah; kecuali dinyatakan lain)

URAIAN 31 Desember 2014 2013 2012

Total Kewajiban yang mengandung beban bunga 2.180.845 1.551.385 1.284.720 Total Ekuitas 387.441 272.504 255.339 Gearing Ratio (x) 5,63 5,69 5,03 Posisi Gearing Ratio Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 masih jauh dibawah ketentuan Peraturan Menteri Keuangan RI No.84/PMK.012/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Perusahaan Pembiayaan yang menetapkan gearing ratio maksimal sebesar 10 kali. Posisi Gearing Ratio Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 juga masih jauh dibawah ketentuan Pasal 46 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 29/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaran Usaha Perusahaan Pembiayaan dimana perusahaan pembiayaan wajib memenuhi ketentuan gearing ratio paling tinggi 10 (sepuluh) kali. Hal ini membuktikan bahwa Perseroan sudah memenuhi tingkat kesehatan perusahaan pembiayaan sebagaimana dipersyaratkan oleh OJK. Peningkatan Gearing Ratio Perseroan sejalan dengan peningkatan pinjaman Bank dari tahun ke tahun yang mencerminkan pembiayaan konsumen Perseroan.

Page 55: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

39

G. IMBAL HASIL ASET Imbal hasil aset (Return on Asset) adalah rasio yang menggambarkan kemampuan Perseroan menghasilkan laba bersih dari perputaran asetnya. Rasio ini diukur dengan membandingkan antara laba bersih terhadap aset Perseroan.

(dalam jutaan Rupiah; kecuali dinyatakan lain)

URAIAN 31 Desember 2014 2013 2012

Laba Bersih 38.481 17.165 15.020 Total Aset 2.555.301 1.869.407 1.588.474 Return on Asset (%) 1,51 0,92 0,95 Imbal hasil aset pada tanggal 31 Desember 2013 mengalami penurunan karena pertumbuhan laba bersih lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan aset. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya jumlah biaya perolehan pembiayaan konsumen, sehingga pertumbuhan laba bersih Perseroan tidak bisa terlalu besar. Imbal hasil aset pada tanggal 31 Desember 2014 mengalami peningkatan karena pertumbuhan laba bersih lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan aset. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya pendapatan pembiayaan konsumen. H. IMBAL HASIL EKUITAS Imbal hasil ekuitas (Return on Equity) adalah rasio yang menggambarkan kemampuan Perseroan menghasilkan laba bersih bagi para pemegang sahamnya. Rasio ini diukur dengan membandingkan antara laba bersih terhadap jumlah ekuitas.

(dalam jutaan Rupiah; kecuali dinyatakan lain)

URAIAN 31 Desember 2014 2013 2012

Laba Bersih 38.481 17.165 15.020 Total Ekuitas 310.441 272.504 255.339 Return on Equity (%) 12,4 6,30 5,88 Imbal hasil ekuitas pada tanggal 31 Desember 2013 mengalami peningkatan karena pertumbuhan laba bersih laba bersih lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekuitas. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya pendapatan lain-lain. Imbal hasil ekuitas pada tanggal 31 Desember 2014 mengalami peningkatan karena pertumbuhan laba bersih laba bersih lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekuitas. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya pendapatan pembiayaan konsumen. I. TINGKAT KESEHATAN PERSEROAN Tingkat Kesehatan Perusahaan Pembiayaan diatur berdasarkan peraturan Menteri Keuangan Keuangan Nomor 84/PMK.012/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Perusahaan Pembiayaan (PMK No. 84) dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.29/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaran Usaha Perusahaan Pembiayaan. Pada peraturan ini diatur beberapa kriteria menyangkut tingkat kesehatan perusahaan pembiayaan yang pada dasarnya mengatur mengenai tingkat solvabilitas, antara lain mengenai minimum modal disetor dan maksimal jumlah pinjaman dibanding modal sendiri (gearing ratio). Perseroan telah memenuhi seluruh ketentuan yang disyaratkan. Dalam hal gearing ratio, maksimal yang diperbolehkan sesuai dengan PMK No. 84 adalah 10 kali, dimana per tanggal 31 Desember 2014, gearing ratio Perseroan berada pada level 5,63. Selanjutnya menyangkut modal disetor, jumlah modal minimum yang diperbolehkan adalah sebesar Rp10 miliar bagi perusahaan swasta nasional yang sudah beroperasi dan Rp100 miliar bagi perusahaan pembiayaan yang baru mengajukan izin baru atau mengajukan izin perubahan pemegang saham. Per tanggal 31 Desember 2014, besarnya modal sendiri yang dimiliki Perseroan adalah Rp154.000 juta dan berada di atas jumlah minimum yang diatur di PMK No. 84 tersebut.

Page 56: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

40

J. MANAJEMEN RISIKO Dalam menghadapi situasi industri pembiayaan yang penuh dengan tantangan, Perseroan menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko dalam melakukan kegiatan usahanya untuk meminimalisir potensi kegagalan penyelenggaraan usahanya. Perseroan menerapkan filosofi manajemen risiko yaitu risiko harus dikelola dan tidak diabaikan, mengelola risiko adalah tanggung jawab semua orang, dan setiap karyawan diharapkan untuk menyadari risiko yang terkait dengan pekerjaannya dan mengelolanya secara proaktif. Pengelolaan manajemen risiko dilaksanakan melalui tata cara pengelolaan yang sistematis, terintegrasi, optimal dan berkesinambungan. Tahun 2014, dibantu oleh induk Perseroan, Perseroan menggodok konsep penerapan Enterprise Risk Management (ERM). Perseroan mengadopsi standar ISO 31000:2009 Risk Management-Principle and Guidelines dalam penerapan Enterprise Risk Management (ERM). Pemilihan ISO 31000:2009 didasari tentang penggunaan secara global (internasional) dan sesuai dengan bisnis yang dikelola oleh Perseroan. Upaya pengendalian risiko terus dilakukan dan ditingkatkan untuk mencegah penurunan nilai Perseroan yang signifikan sekaligus mempertahankan daya saing di tengah industri pembiayaan nasional. Hubungan antara Prinsip-prinsip manajemen risiko, Kerangka kerja dan Proses

Sumber: Perseroan, April 2015 Mitigasi Risiko Perseroan telah menyusun sejumlah mitigasi risiko untuk menjaga pertumbuhan positif serta menjamin keberlangsungan usaha. Mitigasi risiko tersebut antara lain mencakup:

Menerapkan proses pengambilan keputusan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian demi menekan risiko kerugian Perseroan.

Perseroan terus menyesuaikan kebijakan dan prosedur pengelolaan risiko sesuai dengan perkembangan terkini.

Pendelegasian wewenang persetujuan kredit secara berjenjang dari Direksi sampai dengan Kantor Cabang.

Melakukan analisis dan pengawasan kinerja portfolio secara rutin. Pemantauan semua kegiatan operasional cabang secara langsung melalui sistem teknologi informasi yang terkini secara real time dan efektif.

Melakukan pengendalian untuk meminimalkan kecurangan baik yang dilakukan secara sengaja ataupun tidak sengaja yang bisa berdampak pada timbulnya kerugian pada Perseroan.

Mengembangkan teknologi informasi secara berkesinambungan yang mampu mengakomodasi aktivitas pengelolaan manajemen risiko.

Pengembangan dan perbaikan standar operasional internal yang berkesinambungan. Mempertajam tingkat seleksi calon konsumen dengan penerapan kebijakan dan metodologi yang disesuaikan dengan kondisi terkini dengan tujuan menjaga kualitas pembiayaan Perseroan.

Mengembangkan instrumen-instrumen pengukuran risiko dengan tujuan mengantisipasi kemungkinan timbulnya potensi kerugian terhadap Perseroan.

Memastikan kelancaran kegiatan pendanaan dengan memiliki beberapa sumber pendanaan. Sumber pendanaan usaha Perseroan berasal dari kas internal dan eksternal. Kas internal bersumber dari modal disetor dan saldo laba, sedangkan sumber pendanaan eksternal berasal dari bank, berupa kerja sama term Installment , maupun joint financing.

Melindungi dan menjaga kelangsungan usaha dengan mengasuransikan aset-aset berharga Perseroan. Hingga saat ini, Perseroan memiliki polis asuransi yang dipertanggungkan oleh Zurich Insurance, Asuransi Jasindo, Jaya Proteksi, Toyota Insurance, MSIG Indonesia, Asuransi ABDA, dan Lippo Insurance.

Evaluasi atas Efektivitas Sistem Managemen Risiko Pengkajian atau evaluasi atas efektivitas sistem manajemen risiko Perseroan dilakukan melalui sistem pengendalian internal oleh Unit Audit Internal.

Page 57: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

41

Pendelegasian wewenang persetujuan kredit secara berjenjang dari Direksi sampai dengan Kantor Cabang.

Melakukan analisis dan pengawasan kinerja portfolio secara rutin. Pemantauan semua kegiatan operasional cabang secara langsung melalui sistem teknologi informasi yang terkini secara real time dan efektif.

Melakukan pengendalian untuk meminimalkan kecurangan baik yang dilakukan secara sengaja ataupun tidak sengaja yang bisa berdampak pada timbulnya kerugian pada Perseroan.

Mengembangkan teknologi informasi secara berkesinambungan yang mampu mengakomodasi aktivitas pengelolaan manajemen risiko.

Pengembangan dan perbaikan standar operasional internal yang berkesinambungan. Mempertajam tingkat seleksi calon konsumen dengan penerapan kebijakan dan metodologi yang disesuaikan dengan kondisi terkini dengan tujuan menjaga kualitas pembiayaan Perseroan.

Mengembangkan instrumen-instrumen pengukuran risiko dengan tujuan mengantisipasi kemungkinan timbulnya potensi kerugian terhadap Perseroan.

Memastikan kelancaran kegiatan pendanaan dengan memiliki beberapa sumber pendanaan. Sumber pendanaan usaha Perseroan berasal dari kas internal dan eksternal. Kas internal bersumber dari modal disetor dan saldo laba, sedangkan sumber pendanaan eksternal berasal dari bank, berupa kerja sama term Installment , maupun joint financing.

Melindungi dan menjaga kelangsungan usaha dengan mengasuransikan aset-aset berharga Perseroan. Hingga saat ini, Perseroan memiliki polis asuransi yang dipertanggungkan oleh Zurich Insurance, Asuransi Jasindo, Jaya Proteksi, Toyota Insurance, MSIG Indonesia, Asuransi ABDA, dan Lippo Insurance.

Evaluasi atas Efektivitas Sistem Managemen Risiko Pengkajian atau evaluasi atas efektivitas sistem manajemen risiko Perseroan dilakukan melalui sistem pengendalian internal oleh Unit Audit Internal.

Page 58: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

42

V. RISIKO USAHA Sebagaimana halnya kegiatan usaha yang dijalankan oleh perusahaan-perusahaan lain, Perseroan juga menghadapi berbagai risiko usaha yang dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun faktor internal yang dapat mempengaruhi kinerja Perseroan. RISIKO YANG BERKAITAN DENGAN PERSEROAN 1. Risiko Pembiayaan Risiko pembiayaan adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan debitur Perseroan dalam membayar kembali kewajiban angsuran atas pembiayaan yang telah diterimanya kepada Perseroan. Risiko pembiayaan ini merupakan risiko terbesar yang dapat menjadi penyebab utama kegagalan Perseroan. Hal ini karena sebagian besar aset Perseroan merupakan Piutang Pembiayaan. Kegagalan pengelolaan risiko ini menyebabkan tidak tertagihnya piutang pembiayaan kepada konsumen yang apabila dalam jumlah yang cukup besar maka akan berdampak terhadap pendapatan dan kelangsungan Perseroan. Kelompok konsumen terbesar yang memperoleh penyaluran kredit dari Perseroan adalah konsumen perorangan. 2. Risiko Dukungan Dana Risiko dukungan dana (permodalan) adalah risiko yang terjadi akibat kurang/tidak tersedianya akses tambahan dana/modal dalam menghadapi kerugian atau kebutuhan dana/modal yang tidak terduga. Pendanaan menggambarkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajibannya dan kemampuan Perseroan dalam mendanai pembiayaannya. Sebagai sebuah Perseroan yang bergerak di bidang usaha jasa pembiayaan, kemampuan Perseroan untuk mendapatkan sumber pendanaan adalah faktor yang sangat penting. Tidak tersedianya sumber pendanaan baik berupa pinjaman maupun pembiayaan bersama (joint financing) akan berdampak pada turunnya pertumbuhan Perseroan. Ketidakmampuan Perseroan dalam mendapatkan dana dengan jangka waku yang sesuai dengan pembiayaan akan mengakibatkan ketidaksesuaian pendanaan yang selanjutnya dapat mempengaruhi kinerja Perseroan. Apabila Perseroan tidak memiliki sumber keuangan yang mencukupi untuk memenuhi kewajibannya yang telah jatuh tempo akan berdampak pada kelangsungan usaha Perseroan. 3. Risiko Operasional Risiko operasional adalah potensi kegagalan Perseroan dalam memenuhi kewajibannya sebagai akibat ketidaklayakan atau kegagalan proses internal, manusia, sistem teknologi informasi dan/atau adanya kejadiankejadian yang berasal dari luar lingkungan Perseroan. Risiko operasional dapat menimbulkan kerugian keuangan secara langsung maupun tidak langsung dan kerugian potensial atas hilangnya kesempatan memperoleh keuntungan. Risiko operasional dapat mengakibatkan penurunan kinerja pelayanan terhadap konsumen dan daya saing Perseroan. 4. Risiko Aset dan Liabilitas Risiko aset dan liabilitas adalah risiko yang terjadi karena adanya potensi kegagalan dalam pengelolaan aset dan pengelolaan liabilitas Perseroan yang menimbulkan kekurangan dana dalam pemenuhan kewajiban Perseroan kepada kreditur. Bagi Perseroan, risiko aset dan liabilitas yang memiliki dampak langsung adalah aspek pengelolaan risiko suku bunga dan risiko nilai tukar. Tingkat suku bunga yang tinggi akan dapat menurunkan kinerja usaha Perseroan, karena tingkat suku bunga yang tinggi berdampak pada peningkatan beban operasional khususnya biaya dana dan sekaligus juga dapat mengakibatkan penurunan jumlah pembiayaan.

Page 59: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

43

V. RISIKO USAHA Sebagaimana halnya kegiatan usaha yang dijalankan oleh perusahaan-perusahaan lain, Perseroan juga menghadapi berbagai risiko usaha yang dipengaruhi oleh faktor eksternal maupun faktor internal yang dapat mempengaruhi kinerja Perseroan. RISIKO YANG BERKAITAN DENGAN PERSEROAN 1. Risiko Pembiayaan Risiko pembiayaan adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan debitur Perseroan dalam membayar kembali kewajiban angsuran atas pembiayaan yang telah diterimanya kepada Perseroan. Risiko pembiayaan ini merupakan risiko terbesar yang dapat menjadi penyebab utama kegagalan Perseroan. Hal ini karena sebagian besar aset Perseroan merupakan Piutang Pembiayaan. Kegagalan pengelolaan risiko ini menyebabkan tidak tertagihnya piutang pembiayaan kepada konsumen yang apabila dalam jumlah yang cukup besar maka akan berdampak terhadap pendapatan dan kelangsungan Perseroan. Kelompok konsumen terbesar yang memperoleh penyaluran kredit dari Perseroan adalah konsumen perorangan. 2. Risiko Dukungan Dana Risiko dukungan dana (permodalan) adalah risiko yang terjadi akibat kurang/tidak tersedianya akses tambahan dana/modal dalam menghadapi kerugian atau kebutuhan dana/modal yang tidak terduga. Pendanaan menggambarkan kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajibannya dan kemampuan Perseroan dalam mendanai pembiayaannya. Sebagai sebuah Perseroan yang bergerak di bidang usaha jasa pembiayaan, kemampuan Perseroan untuk mendapatkan sumber pendanaan adalah faktor yang sangat penting. Tidak tersedianya sumber pendanaan baik berupa pinjaman maupun pembiayaan bersama (joint financing) akan berdampak pada turunnya pertumbuhan Perseroan. Ketidakmampuan Perseroan dalam mendapatkan dana dengan jangka waku yang sesuai dengan pembiayaan akan mengakibatkan ketidaksesuaian pendanaan yang selanjutnya dapat mempengaruhi kinerja Perseroan. Apabila Perseroan tidak memiliki sumber keuangan yang mencukupi untuk memenuhi kewajibannya yang telah jatuh tempo akan berdampak pada kelangsungan usaha Perseroan. 3. Risiko Operasional Risiko operasional adalah potensi kegagalan Perseroan dalam memenuhi kewajibannya sebagai akibat ketidaklayakan atau kegagalan proses internal, manusia, sistem teknologi informasi dan/atau adanya kejadiankejadian yang berasal dari luar lingkungan Perseroan. Risiko operasional dapat menimbulkan kerugian keuangan secara langsung maupun tidak langsung dan kerugian potensial atas hilangnya kesempatan memperoleh keuntungan. Risiko operasional dapat mengakibatkan penurunan kinerja pelayanan terhadap konsumen dan daya saing Perseroan. 4. Risiko Aset dan Liabilitas Risiko aset dan liabilitas adalah risiko yang terjadi karena adanya potensi kegagalan dalam pengelolaan aset dan pengelolaan liabilitas Perseroan yang menimbulkan kekurangan dana dalam pemenuhan kewajiban Perseroan kepada kreditur. Bagi Perseroan, risiko aset dan liabilitas yang memiliki dampak langsung adalah aspek pengelolaan risiko suku bunga dan risiko nilai tukar. Tingkat suku bunga yang tinggi akan dapat menurunkan kinerja usaha Perseroan, karena tingkat suku bunga yang tinggi berdampak pada peningkatan beban operasional khususnya biaya dana dan sekaligus juga dapat mengakibatkan penurunan jumlah pembiayaan.

5. Risiko Hukum Risiko Hukum merupakan risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis. Kelemahan aspek yuridis, antara lain, disebabkan ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan, seperti tidak dipenuhinnya syarat sah perjanjian dan pengikatan-pengikatan yang tidak sempurna. Risiko hukum dapat timbul dari adanya perubahan ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta pelaksanaan putusan pengadilan yang dapat mengakibatkan kerugian bagi Perseroan. 6. Risiko Kepatuhan

Risiko Kepatuhan merupakan risiko yang disebabkan apabila Perseroan tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, yang akan mempengaruhi kelangsungan usaha Perseroan. 7. Risiko Reputasi Reputasi dan kepercayaan merupakan pondasi yang kuat dan penting dalam bisnis pembiayaan. Hilangnya kepercayaan dari konsumen dan mitra usaha akan berdampak pada penurunan pendapatan Perseroan. Risiko reputasi dapat timbul dari adanya publikasi ataupun persepsi publik yang negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan. 8. Risiko Strategi Risiko strategi adalah potensi kegagalan Perseroan dalam mencapai tujuan Perseroan, akibat ketidaklayakan atau kegagalan dalam melakukan perencanaan, penetapan dan pelaksanaan strategi, pengambilan keputusan bisnis yang tepat, dan/atau kurang responsifnya Perseroan terhadap perubahan eksternal. Pengelolaan yang kurang tepat pada risiko ini akan berdampak pada kelangsungan usaha Perseroan. Dampak kondisi makro ekonomi yang buruk dapat mengakibatkan penurunan aktivitas dan pendapatan Perseroan. 9. Risiko Kepengurusan Risiko kepengurusan adalah risiko kegagalan Perseroan dalam mencapai tujuan perusahaan akibat kegagalan Perseroan dalam memelihara komposisi terbaik pengurus yang memiliki kompetensi dan integritas yang tinggi. Yang dimaksud pengurus meliputi direksi dan dewan komisaris, atau yang setara dengan itu. Risiko yang muncul dari kepengurusan akan berpengaruh terhadap kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajibannya kepada para stakeholder-nya. 10. Risiko Tata Kelola Risiko tata kelola adalah potensi kegagalan dalam pelaksanaan tata kelola yang baik (good governance), ketidaktepatan gaya manajemen, lingkungan pengendalian, dan perilaku dari setiap pihak yang terlibat langsung atau tidak langsung dengan Perseroan. Dampak dari tata kelola organisasi yang buruk dapat menurunkan kredibilitas Perseroan maupun bisnis jasa keuangan.

Page 60: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

44

RISIKO YANG BERKAITAN DENGAN SAHAM Risiko terkait dengan kepemilikan atas saham Perseroan yaitu tidak likuidnya saham yang ditawarkan pada PUT I ini, mengingat jumlah saham yang ditawarkan Perseroan tidak terlalu besar, maka terdapat kemungkinan perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia akan menjadi tidak likuid. dengan demikian, Perseroan tidak dapat memprediksi apakah perdagangan saham Perseroan di Bursa Efek Indonesia akan aktif atau likuiditas saham Perseroan akan terjaga. PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA RISIKO-RISIKO USAHA YANG BERSIFAT MATERIAL YANG DAPAT BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERSEROAN DI MASA MENDATANG DAN TELAH DISUSUN BERDASARKAN BOBOT DARI DAMPAK MASING-MASING RISIKO.

VI. KEJADIAN DAN TRANSAKSI PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini, tidak ada kejadian dan transaksi penting yang mempunyai dampak material terhadap keuangan dan hasil usaha konsolidasian Perseroan yang terjadi setelah tanggal laporan auditor independen yang tercantum dalam Prospektus ini, atas laporan keuangan konsolidasian Perseroan pada dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 yang telah diaudit oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja, akuntan publik independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan IAPI, yang dalam laporannya tertanggal 18 Juni 2015 memberikan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian, selain yang telah diungkapkan dalam Prospektus ini.

Page 61: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

45

VI. KEJADIAN DAN TRANSAKSI PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini, tidak ada kejadian dan transaksi penting yang mempunyai dampak material terhadap keuangan dan hasil usaha konsolidasian Perseroan yang terjadi setelah tanggal laporan auditor independen yang tercantum dalam Prospektus ini, atas laporan keuangan konsolidasian Perseroan pada dan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 yang telah diaudit oleh KAP Purwantono, Suherman & Surja, akuntan publik independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan IAPI, yang dalam laporannya tertanggal 18 Juni 2015 memberikan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian, selain yang telah diungkapkan dalam Prospektus ini.

Page 62: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

46

VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN A. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN PT Radana Bhaskara Finance Tbk (”Perseroan”) didirikan pertama kali dengan nama ”PT Indonesia Lease Corporation” (Indo Lease) pada tahun 1972 berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Indonesia Lease Corporation (PT Indo Lease) No.41 tanggal 20 September 1972, dibuat di hadapan Frederik Alexander Tumbuan, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.Y.A 5/244/25 tanggal 20 Nopember 1972, didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta di bawah No. 3116 tanggal 24 Nopember 1972, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.7 tanggal 23 Januari 1973, Tambahan No. 56. Nama Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, pada tahun 2000 nama Perseroan diubah menjadi “PT Niaga Leasing” berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.26 tanggal 6 September 2000 juncto Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Diluar Rapat No.51 tanggal 12 September 2000, keduanya dibuat di hadapan Siti Rayhana, S.H., pengganti dari B.R.Ay. Mahyastoeti Notonagoro, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-23123 HT.01.04.TH.2000 tanggal 26 Oktober 2000; didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan di bawah No.1110/RUB.09.03/XI/2000 pada tanggal 8 Nopember 2000; serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 2 tanggal 7 Januari 2011, Tambahan No. 201. Perseroan mendapat Izin Usaha Perusahaan Pembiayaan “PT Niaga Leasing” berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 187/KMK.06/2001 tanggal 15 April 2001. Dengan berlakunya keputusan Menteri Keuangan Tersebut, maka keputusan Menteri Keuangan Nomor Kep-86/DJM/III/5.5/1975 tentang Pemberian Izin Usaha Lembaga Pembiayaan kepada “PT Indonesia Lease Corporation” sebagaimana diperpanjang terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 053/.KM.13/1898 dinyatakan tidak berlaku. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat No.39 tanggal 13 Desember 2005, dibuat oleh Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-01912 HT.01.04.TH.2006 tanggal 23 Januari 2006; didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Jakarta Barat pada tanggal 9 Mei 2006, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 3 tanggal 11 Januari 2011, Tambahan No. 301/2011, nama Perseroan diubah menjadi “PT HD Finance”. Perseroan memperoleh izin Perubahan Nama Perusahaan Pembiayaan Konsumen dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-012/KM.12/2006 tanggal 19 Juni 2006. Pada tahun 2011 Perseroan melakukan penawaran umum saham perdana sebanyak 460.000.000 (empat ratus enam puluh juta) saham dengan harga penawaran perdana Rp200 (dua ratus Rupiah) per saham. Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Saham Perdana adalah sebesar Rp92.000.000.000 (sembilan puluh dua miliar Rupiah) (“Penawaran Umum Saham Perdana”). Selanjutnya pada tanggal 10 Mei 2011, Perseroan mencatatkan sebesar 1.540.000.000 (satu miliar lima ratus empat puluh juta) saham dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham di PT Bursa Efek Indonesia. Sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana, Anggaran Dasar Perseroan telah diubah guna disesuaikan dengan Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan No.IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 yaitu sebagaimana tertuang dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT HD Finance No.32 tanggal 12 Januari 2011, dibuat oleh Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta Barat, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan No.AHU-02028.AH.01.02.Tahun 2011 tertanggal 14 Januari 2011 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0003343.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 14 Januari 2011; diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Page 63: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

47

VII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN A. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN PT Radana Bhaskara Finance Tbk (”Perseroan”) didirikan pertama kali dengan nama ”PT Indonesia Lease Corporation” (Indo Lease) pada tahun 1972 berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Indonesia Lease Corporation (PT Indo Lease) No.41 tanggal 20 September 1972, dibuat di hadapan Frederik Alexander Tumbuan, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.Y.A 5/244/25 tanggal 20 Nopember 1972, didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta di bawah No. 3116 tanggal 24 Nopember 1972, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.7 tanggal 23 Januari 1973, Tambahan No. 56. Nama Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, pada tahun 2000 nama Perseroan diubah menjadi “PT Niaga Leasing” berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.26 tanggal 6 September 2000 juncto Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Diluar Rapat No.51 tanggal 12 September 2000, keduanya dibuat di hadapan Siti Rayhana, S.H., pengganti dari B.R.Ay. Mahyastoeti Notonagoro, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-23123 HT.01.04.TH.2000 tanggal 26 Oktober 2000; didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan di bawah No.1110/RUB.09.03/XI/2000 pada tanggal 8 Nopember 2000; serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 2 tanggal 7 Januari 2011, Tambahan No. 201. Perseroan mendapat Izin Usaha Perusahaan Pembiayaan “PT Niaga Leasing” berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 187/KMK.06/2001 tanggal 15 April 2001. Dengan berlakunya keputusan Menteri Keuangan Tersebut, maka keputusan Menteri Keuangan Nomor Kep-86/DJM/III/5.5/1975 tentang Pemberian Izin Usaha Lembaga Pembiayaan kepada “PT Indonesia Lease Corporation” sebagaimana diperpanjang terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 053/.KM.13/1898 dinyatakan tidak berlaku. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat No.39 tanggal 13 Desember 2005, dibuat oleh Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C-01912 HT.01.04.TH.2006 tanggal 23 Januari 2006; didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Jakarta Barat pada tanggal 9 Mei 2006, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 3 tanggal 11 Januari 2011, Tambahan No. 301/2011, nama Perseroan diubah menjadi “PT HD Finance”. Perseroan memperoleh izin Perubahan Nama Perusahaan Pembiayaan Konsumen dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-012/KM.12/2006 tanggal 19 Juni 2006. Pada tahun 2011 Perseroan melakukan penawaran umum saham perdana sebanyak 460.000.000 (empat ratus enam puluh juta) saham dengan harga penawaran perdana Rp200 (dua ratus Rupiah) per saham. Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum Saham Perdana adalah sebesar Rp92.000.000.000 (sembilan puluh dua miliar Rupiah) (“Penawaran Umum Saham Perdana”). Selanjutnya pada tanggal 10 Mei 2011, Perseroan mencatatkan sebesar 1.540.000.000 (satu miliar lima ratus empat puluh juta) saham dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham di PT Bursa Efek Indonesia. Sehubungan dengan Penawaran Umum Saham Perdana, Anggaran Dasar Perseroan telah diubah guna disesuaikan dengan Undang-undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Peraturan No.IX.J.1 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 yaitu sebagaimana tertuang dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT HD Finance No.32 tanggal 12 Januari 2011, dibuat oleh Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta Barat, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan No.AHU-02028.AH.01.02.Tahun 2011 tertanggal 14 Januari 2011 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0003343.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 14 Januari 2011; diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 19 Januari 2011 di bawah No.AHU-AH.01.10-01846 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0004595.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal 19 Januari 2011; serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.56 tanggal 13 Juli 2012, Tambahan No.22766 (“Akta 32/2011”). Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami perubahan dan terakhir diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham No. 160 tertanggal 19 Mei 2015 dibuat dihadapan Dr Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan No.AHU-0935467.AH.01.02 .Tahun 2015 tertanggal 19 Mei 2015 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-3506545.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 19 Mei 2015. Pada tahun 2013, PT Tiara Marga Trakindo menjadi pemegang saham pengendali baru Perseroan dengan keseluruhan saham yang dimiliki TMT sebesar 55,81% (lima puluh lima koma delapan puluh satu persen) dari seluruh saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh dalam Perseroan. Dengan masuknya TMT sebagai pemegang saham pengendali baru Perseroan, nama Perseroan kemudian diubah menjadi PT Radana Bhaskara Finance Tbk berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT HD Finance Tbk No.136 tanggal 21 Mei 2014, dibuat di hadapan Jimmy Tanal, S.H., M.Kn., pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan No.AHU-16301.AH.01.02 .Tahun 2014 tanggal 09 Juni 2014; didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU-0035400.AH.01.09.Tahun 2014 tanggal 09 Juni 2014 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia dengan No. 90 tanggal 11 November 2014, Tambahan No. 46801. Perubahan nama tersebut telah memperoleh persetujuan Otoritas Jasa Keuangan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor : KEP-1702/NB.1/2014 tentang Pemberlakuan Izin Usaha di Bidang Perusahaan Pembiayaan Sehubungan Perubahan Nama PT HD Finance Tbk menjadi PT Radana Bhaskara Finance Tbk. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki 48 kantor cabang yang tersebar di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara. B. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN Berikut merupakan perkembangan kepemilikan saham Perseroan sejak Penawaran Umum Saham Perdana Perseroan sampai dengan pada saat Prospektus ini diterbitkan. Tahun 2011 Berdasarkan Akta 32/2011 dan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.77 tanggal 9 Juni 2011, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 27 Juni 2011 dengan No. AHU-AH.01.10-19789. Tahun 2011 serta didaftarkan dalam Daftar Perseroan dengan Nomor AHU-0051898.AH.01.09. Tahun 2011 tanggal 27 Juni 2011, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:

Modal Saham Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama

dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham

Keterangan Nilai Nominal Rp100 per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)

Modal Dasar 4.320.000.000 432.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. Wealth Paradise Holdings Ltd 750.000.000 75.000.000.000 48,701 2. PT HD Corpora 329.990.000 32.999.000.000 21,428 3. Soeharto Djojonegoro 10.000 1.000.000 0,001 4. Masyarakat lainnya (kepemilikan di bawah 5%) 460.000.000 46.000.000.000 29,870

Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.540.000.000 154.000.000.000 100

Page 64: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

48

Keterangan Nilai Nominal Rp100 per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)

Saham dalam Portepel 2.780.000.000 278.000.000.000 Tahun 2013 Berdasarkan Akta Pernyataan Susunan Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT HD Finance Tbk No.70 tanggal 10 September 2014, dibuat di hadapan Dr Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, dituangkan kronologis TMT menjadi pemegang saham pengendali baru Perseroan sebagai berikut: i. Pada tanggal 8 Maret 2013 telah terjadi pengalihan saham dari PT HD Corpora dan Wealth

Paradise Holdings Limited selaku pemegang saham utama dan mayoritas Perseroan kepada TMT sebesar 45% (empat puluh lima persen) dari jumlah keseluruhan saham yang telah ditempatkan dan disetor atau setara dengan sebesar 693.000.000 (enam ratus sembilan puluh tiga juta) saham dalam Perseroan.

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan dengan telah dilakukannya penjualan saham sebagaimana dijelaskan tersebut diatas dan berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan pertanggal 30 April 2013 yang dikeluarkan oleh PT Adimitra Jasa Korpora, adalah sebagai berikut:

Modal Saham

Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham

Keterangan Nilai Nominal Rp100 per Saham

Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)

Modal Dasar 4.320.000.000 432.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. TMT 693.000.000 69.300.000.000 45,000 2. Wealth Paradise Holdings Ltd 288.000.000 28.800.000.000 18,701 3. PT HD Corpora 98.990.000 9.899.000.000 6,428 4. Soeharto Djojonegoro 10.000 1.000.000 0,001 5. Masyarakat lainnya (kepemilikan di bawah 5%) 460.000.000 46.000.000.000 29,870 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.540.000.000 154.000.000.000 100 Saham dalam Portepel 2.780.000.000 278.000.000.000

Sehubungan dengan penjualan saham tersebut telah dilakukan keterbukaan Informasi berdasarkan surat Perseroan No. 012/hdf.ml/cs/ojk/III/2013 tertanggal 11 Maret 2013 yang ditujukan kepada Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan dan telah diterima pada tanggal 11 Maret 2013.

ii. Pada tanggal 22 Mei 2013, TMT telah melakukan pembelian saham Perseroan dari Masyarakat

hasil penawaran tender wajib sebesar 11,21% (sebelas koma dua puluh satu persen) dari jumlah keseluruhan saham yang telah ditempatkan dan disetor atau setara dengan sebesar 172.671.500 (seratus tujuh puluh dua juta enam ratus tujuh puluh satu ribu lima ratus) saham dalam Perseroan dengan harga Rp265 (dua ratus enam puluh lima Rupiah) per saham.

Penawaran tender wajib tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan Peraturan IX.H.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor KEP-264/BL/2011 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka.

Page 65: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

49

Keterangan Nilai Nominal Rp100 per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)

Saham dalam Portepel 2.780.000.000 278.000.000.000 Tahun 2013 Berdasarkan Akta Pernyataan Susunan Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT HD Finance Tbk No.70 tanggal 10 September 2014, dibuat di hadapan Dr Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, dituangkan kronologis TMT menjadi pemegang saham pengendali baru Perseroan sebagai berikut: i. Pada tanggal 8 Maret 2013 telah terjadi pengalihan saham dari PT HD Corpora dan Wealth

Paradise Holdings Limited selaku pemegang saham utama dan mayoritas Perseroan kepada TMT sebesar 45% (empat puluh lima persen) dari jumlah keseluruhan saham yang telah ditempatkan dan disetor atau setara dengan sebesar 693.000.000 (enam ratus sembilan puluh tiga juta) saham dalam Perseroan.

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan dengan telah dilakukannya penjualan saham sebagaimana dijelaskan tersebut diatas dan berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan pertanggal 30 April 2013 yang dikeluarkan oleh PT Adimitra Jasa Korpora, adalah sebagai berikut:

Modal Saham

Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham

Keterangan Nilai Nominal Rp100 per Saham

Jumlah Saham

Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)

Modal Dasar 4.320.000.000 432.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. TMT 693.000.000 69.300.000.000 45,000 2. Wealth Paradise Holdings Ltd 288.000.000 28.800.000.000 18,701 3. PT HD Corpora 98.990.000 9.899.000.000 6,428 4. Soeharto Djojonegoro 10.000 1.000.000 0,001 5. Masyarakat lainnya (kepemilikan di bawah 5%) 460.000.000 46.000.000.000 29,870 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.540.000.000 154.000.000.000 100 Saham dalam Portepel 2.780.000.000 278.000.000.000

Sehubungan dengan penjualan saham tersebut telah dilakukan keterbukaan Informasi berdasarkan surat Perseroan No. 012/hdf.ml/cs/ojk/III/2013 tertanggal 11 Maret 2013 yang ditujukan kepada Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan dan telah diterima pada tanggal 11 Maret 2013.

ii. Pada tanggal 22 Mei 2013, TMT telah melakukan pembelian saham Perseroan dari Masyarakat

hasil penawaran tender wajib sebesar 11,21% (sebelas koma dua puluh satu persen) dari jumlah keseluruhan saham yang telah ditempatkan dan disetor atau setara dengan sebesar 172.671.500 (seratus tujuh puluh dua juta enam ratus tujuh puluh satu ribu lima ratus) saham dalam Perseroan dengan harga Rp265 (dua ratus enam puluh lima Rupiah) per saham.

Penawaran tender wajib tersebut telah dilaksanakan sesuai dengan Peraturan IX.H.1, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor KEP-264/BL/2011 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka.

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan dengan telah dilakukannya penjualan saham sebagaimana dijelaskan tersebut diatas dan berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 31 Mei 2013 yang dikeluarkan oleh PT Adimitra Jasa Korpora, adalah sebagai berikut:

Modal Saham

Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham

Keterangan Nilai Nominal Rp100 per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)

Modal Dasar 4.320.000.000 432.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. TMT 865.671.500 86.567.150.000 56,212 2. Wealth Paradise Holdings Ltd 288.000.000 28.800.000.000 18,701 3. PT HD Corpora 98.990.000 9.899.000.000 6,428 4. Soeharto Djojonegoro 10.000 1.000.000 0,001 5. Masyarakat lainnya (kepemilikan di bawah 5%) 287.328.500 28.732.850.000 18,658 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.540.000.000 154.000.000.000 100 Saham dalam Portepel 2.780.000.000 278.000.000.000

Keterbukaan Informasi mengenai penawaran tender wajib telah disampaikan berdasarkan surat dari Perseroan No. 032/hdf.ML/cs-ojk/IV/2013 yang ditujukan kepada Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan dan telah diterima pada tanggal 12 April 2013.

iii. Pada tanggal 14 Juni 2013, TMT telah melakukan penjualan saham Perseroan hasil penawaran

tender wajib kepada Masyarakat sebesar 0,43% (nol koma empat puluh tiga persen) dari jumlah keseluruhan saham yang telah ditempatkan dan disetor atau setara dengan sebesar 6.223.833 (enam juta dua ratus dua puluh tiga ribu delapan ratus tiga puluh tiga) saham dalam Perseroan dengan harga penjualan sebesar Rp265 per saham.

Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan dengan telah dilakukannya penjualan saham sebagaimana dijelaskan tersebut diatas dan berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 30 Juni 2013 yang dikeluarkan oleh PT Adimitra Jasa Korpora, adalah sebagai berikut:

Modal Saham

Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham

Keterangan Nilai Nominal Rp100 per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)

Modal Dasar 4.320.000.000 432.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. TMT 859.447.667 85.944.766.700 55,808 2. Wealth Paradise Holdings Ltd 288.000.000 28.800.000.000 18,701 3. PT HD Corpora 98.990.000 9.899.000.000 6,428 4. Soeharto Djojonegoro 10.000 1.000.000 0,001 5. Masyarakat lainnya (kepemilikan di bawah 5%) 293.552.333 29.355.233.300 19,062 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.540.000.000 154.000.000.000 100 Saham dalam Portepel 2.780.000.000 278.000.000.000

Page 66: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

50

Tahun 2015 Struktur Permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan berdasarkan Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 30 April 2015 yang dikeluarkan oleh Biro Administrasi Efek Perseroan PT Admitra Jasa Korpora adalah sebagai berikut:

Modal Saham

Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) setiap saham

Keterangan Nilai Nominal Rp100 per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)

Modal Dasar 4.320.000.000 432.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. PT Tiara Marga Trakindo 859.447.667 85.944.766.700 55,808 2. Wealth Paradise Holdings Ltd 288.000.000 28.800.000.000 18,701 3. PT HD Corpora 98.990.000 9.899.000.000 6,428 4. Soeharto Djojonegoro 10.000 1.000.000 0,001 5. Masyarakat lainnya (kepemilikan di bawah 5%) 293.552.333 29.355.233.300 19,062 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.540.000.000 154.000.000.000 100 Saham dalam Portepel 2.780.000.000 449.638.700.000 C. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN Berdasarkan Akta Berita Acara No. 157 tertanggal 19 Mei 2015 susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris: Komisaris Utama : Saidinur Komisaris : Kurniadi Cahyono Komisaris Independen : Handoyo Soebali*) Direksi: Direktur Utama dan Direktur Independen : Evy Indahwaty Direktur : Andoko Direktur : Yudi Gustiawan Direktur : Dody Rachmat Catatan: *)Pengangkatan Handoyo Soebali sebagai anggota Dewan Komisaris Perseroan, akan berlaku efektif sejak tanggal dikeluarkannya penetapan lulus penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper) dari Otoritas Jasa Keuangan. Berdasarkan Surat Perseroan kepada Kepala Eksekutif Pengawas IKNB Otoritas Jasa Keuangan No. 029/CEO-RBFLGL/EKS/V/2015 tanggal 11 Mei 2015 perihal Permohonan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Calon Komisaris Independen PT Radana Bhaskara Finance Tbk; Perseroan telah melakukan pengajuan penilaian kemampuan dan kepatutan untuk Drs. Handoyo Soebali AK, selaku Komisaris Independen. Surat tersebut telah diterima oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagaimana dibuktikan dengan Tanda Terima Pengiriman/Laporan No. 001378 (ditujukan kepada Direktur Kelembagaan dan Informasi IKNB) dan No. 032364 (ditujukan kepada Kepala Eksekutif Pengawas IKNB) keduanya tertanggal 15 Mei 2015. Pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tersebut di atas telah sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.33/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

Page 67: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

51

Masa jabatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Peseroan adalah untuk jangka waktu terhitung sejak tanggal yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham yang mengangkat mereka sampai paling lama ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang ke-3 (tiga). Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tidak merangkap jabatan sebagai Direktur atau Komisaris pada perusahaan pembiayaan lain dan telah memenuhi ketentuan Peraturan Menteri Keuangan No.84/PMK.012/2006 Tentang Perusahaan Pembiayaan. Berikut ini keterangan singkat mengenai masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan: DEWAN KOMISARIS

Saidinur, Komisaris Utama Warga Negara Indonesia, lahir di Pekanbaru pada 7 Juni 1964. Pada tahun 1989 beliau memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia, dan gelar Master Magister Manajemen (MM) jurusan Manajemen Akuntansi di tahun 1994 dari Universitas Indonesia, Jakarta. Diangkat oleh RUPSLB tanggal 27 Juni 2013 sebagai Komisaris Utama Perseroan. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Corporate Support Service PT Mahadana Dasha Utama sejak tahun 2011. Pernah menduduki jabatan sebagai Kepala Divisi Corporate Human Resources PT Tiara Marga Trakindo (2009 – 2010), Direktur Quality-Lean Six Sigma PT GE Money Indonesia (2007 – 2009), Direktur Human Resources PT GE Money Indonesia (2002 – 2007), Direktur Human Resources GE Corporate Office Indonesia & Malaysia (2001 – 2002), Direktur Human Resources PT General Motors Indonesia (1999 – 2000), Manajer Human Resources PT ICI Paints Indonesia (1996 – 1999), Senior Officer Personnel Department PT McDermott Indonesia (1992 – 1996), Asisten Manajer Personnel & GA Kajima Overseas Asia (1990 – 1992) dan Human Resources Officer PT Lippo Bank (1989 – 1990).

Kurniadi Cahyono, Komisaris Warga Negara Indonesia, lahir di Pekalongan pada tanggal 29 Juli 1959. Pada tahun 1985 beliau mendapatkan gelar Sarjana dalam bidang Ekonomi Akuntansi Universitas Katholik Parahyangan, Bandung. Diangkat sebagai Komisaris Perseroan sejak Mei 2013. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur Oil Exploration Company Australia sejak tahun 2009. Pernah menduduki jabatan sebagai Komisaris Utama Perseroan (2009 – 2013), Direktur Utama Perseroan (2005 – 2009), Direktur Utama PT Arta Millenia Pangan Makmur (2000 – 2005), Vice President Finance PT Ultra Prima Abadi, PT Arta Boga Cemerlang, PT Perindustrian Bapak Djenggot (1997 – 2000), Vice President – Divisi Property PT Melatitunggal Intiraya (1991 – 1997), Asisten Presiden Direktur PT Ultra Prima Abadi, PT Arta Boga Cemerlang, PT Perindustrian Bapak Djenggot (1987 - 1991), Financial Controller PT Ultra Prima Abadi, PT Arta Boga Cemerlang, PT Perindustrian Bapak Djenggot (1986 - 1987), Koordinator Accounting PT Ultra Prima Abadi, PT Arta Boga Cemerlang, PT Perindustrian Bapak Djenggot (1985 - 1986), Cost Accountant PT Cometa Can Corporation (1983 – 1985).

Page 68: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

52

Handoyo Soebali, Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, lahir di Singaraja pada tanggal 4 Januari 1960. Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Padjajaran, Bandung pada tahun 1986. Diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan oleh RUPSLB tanggal 19 Mei 2015. Saat ini juga menjabat sebagai Senior Advisor di Pusat Investasi Pemerintah Indonesia Investment Agency - Kementerian Keuangan sejak April 2015. Pernah menduduki jabatan sebagai Commercial Banking & Syariah Director PT Bank CIMB Niaga Tbk (2012 – 2014), Commercial Banking Director PT Bank CIMB Niaga Tbk (2008 – 2011), Executive Vice President Head of Business Banking PT Bank Niaga Tbk (2007 – 2008), Card Products Group Head PT Bank Niaga Tbk (2007), Jakarta I Sales & Services Area Manager Jakarta Cabang Falatehan PT Bank Niaga Tbk (2006 – 2007), Financial Accounting Group Flead – Kantor Pusat PT Bank Niaga Tbk (2001 – 2006), Risk Asset Support Group Head – Kantor Pusat PT Bank Niaga Tbk (2000 – 2001), Commercial Area I Manager Region of West Indonesia PT Bank Niaga Tbk (1999 – 2000), Team V Head Special Asset Management Group I PT Bank Niaga Tbk (1999), Kepala Cabang Medan – Pekanbaru PT Bank Niaga Tbk (1997), Kepala Cabang – Cabang Kota PT Bank Niaga Tbk (1996 – 1997), Kepala Cabang – Cabang Kota PT Bank Niaga Tbk (1994), Kepala Cabang – Cabang Matraman PT Bank Niaga Tbk (1992), Kepala Marketing Departemen – Cabang Kota PT Bank Niaga Tbk (1990 – 1992), Marketing Officer Cabang Gambir PT Bank Niaga Tbk (1990), Marketing Officer Cabang Medan PT Bank Niaga Tbk (1988 – 1990), Kepala Departemen Administrasi Cabang Medan PT Bank Niaga Tbk (1988), Program Pendidikan Eksekutif (1987 – 1988), Vanessa & Associate Gift & Parcel (1981 – 1985), Kepala Studio KLCBS – Stasiun Radio PT Ilnafir (1984 – 1985), Dept. Keuangan KLCBS – Stasiun Radio PT Ilnafir (1983 – 1984).

DIREKSI

Evy Indahwaty, Direktur Utama Warga Negara Indonesia, lahir di Jember, Jawa Timur pada tanggal 12 April 1966. Beliau adalah lulusan D3 dari Fakultas Ekonomi Universitas Jember pada tahun 1987 dan lulusan S1 dari Universitas Moch Serudji Jember di tahun 1991 dengan jurusan Ekonomi Manajemen. Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak Agustus 2013. Pernah menduduki jabatan sebagai Senior Executive GM in Division HRD, IRLIT, Corporate, Compliance, Legal and CSR PT Suzuki Finance (2012 – 2013), Senior Executive GM in Division HRD, Divison GA, Division Compliance, and CSR PT Suzuki Finance (2010 – 2012), Senior Executive GM Sales, Marketing and CRM PT Suzuki Finance (2008 – 2010), Senior Executive GM, Coordinate GM Marketing, GM Collection and GM General Affair PT Suzuki Finance (2009), Senior Executive GM, Coordinate GM Marketing and GM Collection PT Suzuki Finance (2007 – 2008), Division Head Marketing and Credit PT Suzuki Finance (2006 – 2007), Division Head Marketing, Credit and Collection PT SFI and IAF (2005 – 2006), Division Head Marketing, Collection and Credit PT Adira Quantum (2003), Head Division New Car, Used Car, and Used Motorcycle PT Adira Finance (2002), Product Manager Motorcycle PT Adira Finance (2001), Area Manager Jabodetabek PT Adira Finance (2000), Branch Manager PT Adira Finance Cabang Jember (1997), Marketing PT Bank Niaga (1989).

Page 69: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

53

Handoyo Soebali, Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, lahir di Singaraja pada tanggal 4 Januari 1960. Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Padjajaran, Bandung pada tahun 1986. Diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan oleh RUPSLB tanggal 19 Mei 2015. Saat ini juga menjabat sebagai Senior Advisor di Pusat Investasi Pemerintah Indonesia Investment Agency - Kementerian Keuangan sejak April 2015. Pernah menduduki jabatan sebagai Commercial Banking & Syariah Director PT Bank CIMB Niaga Tbk (2012 – 2014), Commercial Banking Director PT Bank CIMB Niaga Tbk (2008 – 2011), Executive Vice President Head of Business Banking PT Bank Niaga Tbk (2007 – 2008), Card Products Group Head PT Bank Niaga Tbk (2007), Jakarta I Sales & Services Area Manager Jakarta Cabang Falatehan PT Bank Niaga Tbk (2006 – 2007), Financial Accounting Group Flead – Kantor Pusat PT Bank Niaga Tbk (2001 – 2006), Risk Asset Support Group Head – Kantor Pusat PT Bank Niaga Tbk (2000 – 2001), Commercial Area I Manager Region of West Indonesia PT Bank Niaga Tbk (1999 – 2000), Team V Head Special Asset Management Group I PT Bank Niaga Tbk (1999), Kepala Cabang Medan – Pekanbaru PT Bank Niaga Tbk (1997), Kepala Cabang – Cabang Kota PT Bank Niaga Tbk (1996 – 1997), Kepala Cabang – Cabang Kota PT Bank Niaga Tbk (1994), Kepala Cabang – Cabang Matraman PT Bank Niaga Tbk (1992), Kepala Marketing Departemen – Cabang Kota PT Bank Niaga Tbk (1990 – 1992), Marketing Officer Cabang Gambir PT Bank Niaga Tbk (1990), Marketing Officer Cabang Medan PT Bank Niaga Tbk (1988 – 1990), Kepala Departemen Administrasi Cabang Medan PT Bank Niaga Tbk (1988), Program Pendidikan Eksekutif (1987 – 1988), Vanessa & Associate Gift & Parcel (1981 – 1985), Kepala Studio KLCBS – Stasiun Radio PT Ilnafir (1984 – 1985), Dept. Keuangan KLCBS – Stasiun Radio PT Ilnafir (1983 – 1984).

DIREKSI

Evy Indahwaty, Direktur Utama Warga Negara Indonesia, lahir di Jember, Jawa Timur pada tanggal 12 April 1966. Beliau adalah lulusan D3 dari Fakultas Ekonomi Universitas Jember pada tahun 1987 dan lulusan S1 dari Universitas Moch Serudji Jember di tahun 1991 dengan jurusan Ekonomi Manajemen. Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak Agustus 2013. Pernah menduduki jabatan sebagai Senior Executive GM in Division HRD, IRLIT, Corporate, Compliance, Legal and CSR PT Suzuki Finance (2012 – 2013), Senior Executive GM in Division HRD, Divison GA, Division Compliance, and CSR PT Suzuki Finance (2010 – 2012), Senior Executive GM Sales, Marketing and CRM PT Suzuki Finance (2008 – 2010), Senior Executive GM, Coordinate GM Marketing, GM Collection and GM General Affair PT Suzuki Finance (2009), Senior Executive GM, Coordinate GM Marketing and GM Collection PT Suzuki Finance (2007 – 2008), Division Head Marketing and Credit PT Suzuki Finance (2006 – 2007), Division Head Marketing, Credit and Collection PT SFI and IAF (2005 – 2006), Division Head Marketing, Collection and Credit PT Adira Quantum (2003), Head Division New Car, Used Car, and Used Motorcycle PT Adira Finance (2002), Product Manager Motorcycle PT Adira Finance (2001), Area Manager Jabodetabek PT Adira Finance (2000), Branch Manager PT Adira Finance Cabang Jember (1997), Marketing PT Bank Niaga (1989).

Andoko, Direktur Warga Negara Indonesia, lahir di Surabaya pada tanggal 6 Maret 1973. Lulusan dari Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya pada tahun 1996 dengan Sarjana Teknologi Informasi. Meraih gelar Master Manajemen dari IBMT International University, Surabaya pada tahun 2003, dengan predikat magna cum laude. Diangkat oleh RUPS sebagai Direktur Perseroan sejak Juli 2011. Pernah menduduki jabatan sebagai Regional Business Head Perseroan Wilayah Jawa Timur & Jawa Tengah (2005 - 2011), Regional Sales Manager PT Arta Boga Cemerlang (2004 – 2005), Branch Manager PT Arta Boga Cemerlang Cabang Malang (2003 – 2004), Sales Manager Depo PT Arta Boga Cemerlang (2003), Operation Manager PT Arta Boga Cemerlang (2002 – 2003), Business Process System/IT Manager PT Arta Boga Cemerlang (1997 – 2001) dan Internal Consultant PT Sempati Air (1996).

Yudi Gustiawan, Direktur Warga Negara Indonesia, lahir di Bandung pada tanggal 17 Agustus 1973. Beliau meraih gelar Sarjana Akuntansi dari STIE INABA pada tahun 1996 dan gelar Sarjana Statistik dari Universitas Padjadjaran pada tahun 1999. Diangkat oleh RUPS sebagai Direktur Perseroan sejak Desember 2012. Pernah menduduki jabatan sebagai Wakil Direktur Strategic Support Perseroan (2011 – 2012), Kepala Divisi Business Suport Perseroan (2009 – 2011), Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Perseroan (2008 – 2009), Kepala Divisi Operasional Perseroan (2005 – 2008), Accounting Manager PT Arta Boga Cemerlang, (2002 – 2005), Regional Internal Auditor Area Jawa II PT Alfa Retailindo Tbk (2001 – 2002), Production Planning & Inventory Control (PPIC) PT Ateja Tritunggal Corporation (1999 – 2001), Pengajar Akuntansi di PIKSA Ganesa College (1998 – 1999).

Dody Rachmat, Direktur Warga Negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tanggal 21 April 1962. Pada tahun 1998 memperoleh Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Diangkat oleh RUPS sebagai Direktur Perseroan sejak Mei 2014. Pernah menduduki jabatan sebagai Financial Controller PT Trakindo Utama (2003 – 2014), Manager Audit and Business Advisory Services PricewaterhouseCoopers (1998 – 2002), Associate Manager – Audit Kantor Akuntan Publik Siddharta, Siddharta & Harsono (1991 – 1998), Ajun Akuntan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (1984 – 1991).

REMUNERASI DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 jumlah remunerasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebesar Rp6.990 juta, Rp6.168 juta dan Rp7.436 juta. Para anggota Dewan Komisaris dan Direksi dapat diberi gaji dan/atau tunjangan yang jumlahnya ditentukan oleh RUPS. RUPS dapat melimpahkan kewenangan untuk menetapkan gaji dan/atau tunjangan Direksi kepada Dewan Komisaris.

Page 70: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

54

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI Komite Remunerasi dan Nominasi adalah komite yang dibentuk dengan tujuan untuk membantu Dewan Komisaris dalam menyusun kriteria seleksi dan prosedur nominasi bagi anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi dan para pejabat eksekutif lainnya, membuat sistem penilaian dan memberikan rekomendasi tentang jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi sesuai kebutuhan Perseroan serta mengkaji dan memberikan masukan terhadap remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi, termasuk metode penentuannya. Perseroan membentuk Komite Remunerasi dan Nominasi berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 05/DK/HDF/VII/2012 tanggal 16 Juli 2012. Komposisi anggota Komite Remunerasi dan Nominasi diatur sedemikian rupa agar dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan efektif, profesional, dan berpegang pada prinsip-prinsip GCG. Jumlah anggota Komite Remunerasi dan Nominasi paling sedikit tiga orang dengan komposisi sebagai berikut: 1. Komite Remunerasi dan Nominasi diketuai oleh salah satu anggota Dewan Komisaris; 2. Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi dapat seluruhnya berasal dari anggota Dewan

Komisaris atau berasal dari anggota Dewan Komisaris dan pihak independen yang memiliki keahlian, pengetahuan dan pengalaman dalam bidang manajemen sumber daya manusia atau bidang lainnya sesuai kebutuhan.

Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. 04/DK/RBF/VI/2015 tertanggal 5 Juni 2015, Perseroan telah menyetujui dan mengangkat anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Perseroan dengan susunan sebagai berikut: Ketua : Handoyo Soebali Anggota : Saidinur Anggota : Kurniadi Cahyono Masa jabatan Komite Remunerasi dan Nominasi berlangsung hingga penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan Tahun 2018. Di dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Remunerasi dan Nominasi melaksanakan kegiatan komite secara profesional serta independen dan wajib menjalankan fungsinya tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku khususnya POJK 34, tidak ada campur tangan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan Perseroan. Seluruh anggota Komite Remunerasi dan Nominasi merupakan anggota Dewan Komisaris. Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi Dewan Komisaris juga telah menetapkan Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi pada tanggal 19 Desember 2012, yang kemudian diubah melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris No.06/DK/HDF/XI/2013 tanggal 20 November 2013. Piagam ini berlaku sebagai dokumen tertulis yang mengatur tanggung jawab, wewenang, serta struktur Komite Remunerasi dan Nominasi yang disusun untuk menciptakan supervisi yang efisien dan efektif atas Perseroan. Piagam ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai kerangka acuan bagi Komisaris, Direksi, Audit Internal dan Auditor Eksternal dalam berkomunikasi dengan Komite Remunerasi dan Nominasi. Merujuk kepada Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi Perseroan, tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi adalah sebagai berikut: Dalam kebijakan remunerasi: 1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi Perseroan; 2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai:

Page 71: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

55

a. Kebijakan remunerasi (termasuk fasilitas-fasilitas dan tunjangan-tunjangan) bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham, dengan memperhatikan kinerja keuangan, prestasi kerja individual, kewajaran dengan peer group, nilai tambah bagi pemegang saham, pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang Perusahaan;

b. Kebijakan remunerasi bagi pejabat eksekutif dan karyawan pada umumnya untuk disampaikan kepada Direksi melalui Dewan Komisaris;

3. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris yang berkaitan dengan kebijakan remunerasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Dalam kebijakan nominasi: 1. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai struktur, jumlah, sistem dan prosedur

pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris;

2. Memberikan rekomendasi calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham;

3. Memberikan rekomendasi mengenai pihak independen yang akan menjadi anggota Komite Nominasi dan Remunerasi kepada Dewan Komisaris;

4. Melakukan evaluasi kinerja individu dan kolektif Direksi; 5. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris yang berkaitan dengan kebijakan

remunerasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. KOMITE AUDIT Komite Audit merupakan organ Perseroan yang bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris serta bertugas membantu Komisaris dalam melakukan pengawasan, pengendalian Perseroan serta melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit guna dapat berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik, serta membantu meningkatkan efektivitas, akuntabilitas, transparansi, dan objektivitas dalam pengelolaan Perseroan. Komite Audit memberikan pendapat independen dan profesional kepada Dewan Komisaris berkenaan dengan integritas laporan keuangan Perseroan, proses pelaporan keuangan, efektifitas sistem pengendalian internal, proses dan temuan audit internal dan eksternal yang independen, pemantauan manajemen risiko, serta kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan dan Prinsip Tata Kelola Perusahaan. Sepanjang diperlukan, Komite Audit juga menjalankan tugas khusus dari Dewan Komisaris, antara lain mengunjungi Kantor Cabang yang berpotensi, maupun yang mengalami kerugian. Guna memenuhi ketentuan Peraturan Bapepam dan LK No.IX.I.5, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep-643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit dan Peraturan Bursa Efek Indonesia No. I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat, maka Perseroan telah membentuk suatu Komite Audit. Komite Audit Perseroan diangkat berdasarkan Surat No.03/DK/HDF/VI/2015 tanggal 5 Juni 2015, dengan susunan Komite Audit Perseroan pada saat ini adalah sebagai berikut: Ketua : Handoyo Soebali Anggota : Dwi Sasongko Warga Negara Indonesia, diangkat menjadi Anggota Komite Audit Perseroan

sejak tahun 2015. Meraih gelar Sarjana jurusan Akuntansi dari Universitas Diponegoro pada tahun 1987. Saat ini juga menjabat sebagai Anggota Komite Audit PT Bank MNC Internasional, Tbk., Instructor dan Konsultan Pusat Pendidikan Internal Audit – YPIA, Founder dan Chairman Yayasan Pendidikan Asa Fatiha Indonesia, Owner dan Komisaris PT Elang Machindo. Sebelumnya menjabat sebagai Head, Risk & Support Audit, Internal Audit Bank Permata (2006 – 2012), Division Head, Treasury & CoRp Strategy Audit Internal Audit Bank Niaga (2005 – 2006), Dept. Head/ Team Leader, Treasury Audit Division, Internal Audit Bank Niaga (1999 – 2005), Opr.Support & Devl. Division Head - Opr. Centre Group Bank Niaga (1998 –

Page 72: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

56

1999), Area III (Jateng& DIY) Human Resources Head Bank Niaga (1995 – 1998), Kudus Branch Operation & HR Head Bank Niaga (1993 – 1994), Semarang Branch Operation (Section & Dept. Head) (1991 – 1992), Finance & Acct. Manager PT Ikamuda Rotanindo Semarang (1989 – 1990), General Accountant PT Sanmaru Food Mfg (1989), Auditor Kantor Akuntan Publik “Tahrir Hidayat” (1987 – 1988)

Anggota : Handoko Tomo Warga Negara Indonesia, diangkat menjadi Anggota Komite Audit Perseroan

sejak tahun 2015. Saat ini sedang mengikuti Program Pasca Sarjana Magister Akuntansi Universitas Budi Luhur. Memperoleh gelar Diploma IV Spesialisasi Akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada tahun 1994, Diploma III Spesialisasi Akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara pada tahun 1987, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Negeri Jakarta (sekarang Universitas Negeri Jakarta) Jurusan Pendidikan Usaha pada tahun 1986. Saat ini juga menjabat sebagai anggota Komite Audit PT Perkebunan Mitra Ogan sejak tahun 2014 dan Akuntan Publik. Sebelumnya menjabat sebagai Ketua Komite Asistensi dan Implementasi Standar Profesi KAISP di Institut Akuntan Publik Indonesia (2013 – 2017), Anggota Working Group IFRS di Otoritas Jasa Keuangan mewakili IAPI (2014 – 2015), International Financial Reporting Standards (IFRS) Desk di Mazars Indonesia dan IFRS Task Force di Mazars Tingkat Internasional (2009 – 2014), Ketua Accounting Standard and Technical Consultations (ACTS) Moores Rowland Indonesia dan anggota Working Group di Praxity Tingkat Internasional, Ketua Bidang Keanggotaan dan Asistensi Profesional Ikatan Akuntansi Indonesia Wilayah Jakarta (2012 – 2016), Ketua Bidang Hubungan Masyarakat Ikatan Akuntansi Indonesia Wilayah Jakarta (2008 – 2012), Anggota Tim Implementasi International Standards on Auditing Institut Akuntan Publik Indonesia (2012 – 2013), Anggota Tim AdHoc Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Institut Akuntan Publik Indonesia (2012), Anggota Tim Teknis IFRS atau Observer di Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (2011 – 2012), Pemimpin Redaksi Majalah Akuntan Indonesia (2009 – 2012), Koordinator Materi Ujian Auditing di Komite Evaluasi dan Rekomendasi Pendidikan Profesi Akuntansi (KERPPA) Ikatan Akuntansi Indonesia, Wakil Ketua Bidang Pembinaan Keanggotaan Asosiasi Piranti Lunak Telematika Indonesia (ASPILUKI), Anggota Masyarakat Standardisasi Indonesia Badan Standardisasi Nasional, Narasumber penyusunan Standar Kompetensi Nasional Programer Komputer Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia (2004), Auditor Pemerintah (1987 – 1996), Auditor internal perusahaan tambang (1996 – 2000), Dosen di Universitas Atma Jaya Jakarta untuk beberapa pilihan mata pelajaran, serta memiliki berbagai pengalaman audit dan pemberian jasa konsultansi untuk berbagai sektor.

Masa jabatan Komite Audit Perseroan tersebut adalah sampai dengan ditutupnya RUPS Tahun 2018. Pengangkatan Handoyo Soebali selaku Ketua Komite Audit akan berlaku efektif sejak tanggal dikeluarkannya penetapan lulus penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). AUDIT INTERNAL Audit Internal dibentuk untuk memastikan bahwa penerapan Good Corporate Governance (GCG) telah dijalankan dengan baik dalam rangka mencapai tujuan Perseroan. Divisi Audit Internal dipimpin oleh seorang Kepala Divisi yang diangkat oleh Direktur Utama dengan persetujuan dari Dewan Komisaris. Kepala Divisi Audit Internal bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama serta memberikan laporan kepada Dewan Komisaris melalui Komite Audit dan Manajemen Risiko Perusahaan.

Dalam menjalankan berbagai kegiatannya terkait dengan pengendalian internal yang mencakup pemeriksaan prosedur operasi standar Perseroan, proses pelaporan, akuntabilitas, manajemen risiko, dan tata kelola perusahaan, Divisi Audit Internal berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Standard for the Professional Practice of Internal Auditing dari Institute of Internal Auditors. Sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan Peraturan No. IX.I.7 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-496/BL/2008 tertanggal 28 November 2008, Direksi mengangkat Arry Fridiansyah sebagai Kepala Unit Audit Internal berdasarkan persetujuan Dewan Komisaris pada tanggal 1 April 2013. Piagam Audit Internal Audit Internal menjalankan fungsinya dalam melakukan proses audit terhadap pemastian berjalannya sistem operasional Perseroan berdasarkan Piagam Audit Internal yang telah dibentuk pada tahun 2011. Piagam Audit Internal dibuat sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.7 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-496/BL/2008 tertanggal 28 November 2008. Piagam Unit Audit Internal Perseroan ditetapkan oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris Perseroan pada tanggal 26 Juli 2011. Piagam Audit Internal mengatur tentang pedoman kerja Unit Audit Internal yang mencakup: 1. Misi Unit Audit Internal 2. Tujuan dibentuknya Unit Audit Internal 3. Independensi Unit Audit Internal 4. Pertanggungjawaban Unit Audit Internal – secara struktur 5. Ruang Lingkup Unit Audit Internal 6. Kewenangan Unit Audit Internal 7. Tanggung jawab Unit Audit Internal 8. Kode Etik Unit Audit Internal 9. Persyaratan untuk menjadi anggota Unit Audit Internal 10. Standar Pelaksanaan Audit Internal SEKRETARIS PERUSAHAAN Sesuai dengan Peraturan OJK Nomor 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten Atau Perusahaan Publik, Perseroan melalui Surat Keputusan Direksi No. 013/CEO/EKS/Jul 2011 tanggal 21 Juli 2011 telah menunjuk dan mengangkat Novita Frestiani sebagai Sekretaris Perusahaan dengan masa jabatan terhitung sejak tanggal 21 Juli 2011. Sekretaris Perusahaan memiliki fungsi untuk menjembatani komunikasi antara pihak Perseroan dengan publik. Dalam menjalankan tugasnya, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab untuk: 1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang

Pasar Modal. 2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang

berkaitan dengan kondisi Perseroan. 3. Memberikan masukan kepada Direksi untuk mematuhi ketentuan Undang-Undang nomor 8 tahun

1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya. 4. Sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan OJK dan masyarakat. DEWAN PENGAWAS SYARIAH Dewan Pengawas Syariah (DPS) memiliki fungsi sebagai penanggungjawab, pengawas, sekaligus pemberi nasihat kepada Direksi terkait dengan penerapan prinsip-prinsip syariah dan fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Republik Indonesia dalam kegiatan operasional Perseroan. Dewan Pengawas Syariah diangkat dan disahkan melalui keputusan RUPS Luar Biasa keputusannya termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT HD Finance Tbk No.142 tanggal 10 Agustus 2012, dibuat di hadapan Dr Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang

Page 73: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

57

Dalam menjalankan berbagai kegiatannya terkait dengan pengendalian internal yang mencakup pemeriksaan prosedur operasi standar Perseroan, proses pelaporan, akuntabilitas, manajemen risiko, dan tata kelola perusahaan, Divisi Audit Internal berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Standard for the Professional Practice of Internal Auditing dari Institute of Internal Auditors. Sebagaimana ditetapkan dalam ketentuan Peraturan No. IX.I.7 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-496/BL/2008 tertanggal 28 November 2008, Direksi mengangkat Arry Fridiansyah sebagai Kepala Unit Audit Internal berdasarkan persetujuan Dewan Komisaris pada tanggal 1 April 2013. Piagam Audit Internal Audit Internal menjalankan fungsinya dalam melakukan proses audit terhadap pemastian berjalannya sistem operasional Perseroan berdasarkan Piagam Audit Internal yang telah dibentuk pada tahun 2011. Piagam Audit Internal dibuat sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.7 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK No. Kep-496/BL/2008 tertanggal 28 November 2008. Piagam Unit Audit Internal Perseroan ditetapkan oleh Direksi dan disetujui oleh Dewan Komisaris Perseroan pada tanggal 26 Juli 2011. Piagam Audit Internal mengatur tentang pedoman kerja Unit Audit Internal yang mencakup: 1. Misi Unit Audit Internal 2. Tujuan dibentuknya Unit Audit Internal 3. Independensi Unit Audit Internal 4. Pertanggungjawaban Unit Audit Internal – secara struktur 5. Ruang Lingkup Unit Audit Internal 6. Kewenangan Unit Audit Internal 7. Tanggung jawab Unit Audit Internal 8. Kode Etik Unit Audit Internal 9. Persyaratan untuk menjadi anggota Unit Audit Internal 10. Standar Pelaksanaan Audit Internal SEKRETARIS PERUSAHAAN Sesuai dengan Peraturan OJK Nomor 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten Atau Perusahaan Publik, Perseroan melalui Surat Keputusan Direksi No. 013/CEO/EKS/Jul 2011 tanggal 21 Juli 2011 telah menunjuk dan mengangkat Novita Frestiani sebagai Sekretaris Perusahaan dengan masa jabatan terhitung sejak tanggal 21 Juli 2011. Sekretaris Perusahaan memiliki fungsi untuk menjembatani komunikasi antara pihak Perseroan dengan publik. Dalam menjalankan tugasnya, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab untuk: 1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang

Pasar Modal. 2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang

berkaitan dengan kondisi Perseroan. 3. Memberikan masukan kepada Direksi untuk mematuhi ketentuan Undang-Undang nomor 8 tahun

1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya. 4. Sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan OJK dan masyarakat. DEWAN PENGAWAS SYARIAH Dewan Pengawas Syariah (DPS) memiliki fungsi sebagai penanggungjawab, pengawas, sekaligus pemberi nasihat kepada Direksi terkait dengan penerapan prinsip-prinsip syariah dan fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) Republik Indonesia dalam kegiatan operasional Perseroan. Dewan Pengawas Syariah diangkat dan disahkan melalui keputusan RUPS Luar Biasa keputusannya termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT HD Finance Tbk No.142 tanggal 10 Agustus 2012, dibuat di hadapan Dr Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta, yang

Page 74: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

58

telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-50255.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 26 Agustus 2012 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0085035.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 26 September 2012, diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia dengan No.43 tanggal 28 Mei 2013, Tambahan No. 57090. Keanggotan DPS di dalam Perseroan sesuai dengan rekomendasi Dewan Syariah Nasional tersebut terdiri atas 3 orang termasuk ketua dan setiap anggota DPS diwajibkan untuk memiliki keahlian di bidang fiqih muamalat serta kegiatan pembiayaan yang kompeten. Berdasarkan hasil keputusan RUPS Luar Biasa tanggal 10 Agustus 2012, susunan Dewan Pengawas Syariah Perseroan adalah sebagai berikut: Ketua : H. Ikhwan Abidin, MA Anggota : Muhammad Maksum Anggota : Drs. H. Zaenal Arifin M.PD.l D. SUMBER DAYA MANUSIA Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan kekayaan utama Perseroan sekaligus strategic partner dalam mencapai visi Perseroan untuk menjadi perusahaan pembiayaan yang terdepan dan terpercaya di Indonesia. Perseroan meyakini bahwa pengembangan SDM sangat vital dan memiliki korelasi langsung dengan pengembangan dan kemajuan Perseroan. Dengan memiliki SDM yang kompeten, menjunjung integritas tinggi, andal dan terampil akan mendorong keberhasilan dan meningkatkan kemampuan Perusahaan dalam bersaing di tengah ketatnya kompetisi usaha sehingga dapat mencapai target kinerja yang sudah ditetapkan. Untuk itu, Perseroan memberikan perhatian yang besar dalam hal pengembangan SDM. Perseroan juga berkomitmen untuk menjaga suasana lingkungan kerja yang positif, yang didukung dengan berbagai aktivitas pelatihan dan pengembangan SDM, terbukanya peluang karir yang sama bagi setiap karyawan yang berprestasi dan secara terus menerus mengkader calon-calon pemimpin masa depan yang memiliki etos kerja yang profesional melalui program pengembangan manajemen yang berkelanjutan. Dalam mengembangkan SDM, prinsip penting yang selalu mendasari adalah penerapan nilai-nilai inti Perseroan sebagai pegangan dan panduan perilaku yang dilaksanakan oleh segenap karyawan sebagai perilaku keseharian dalam bekerja. Proses pengembangan SDM dimulai dari penanaman nilai dan prinsip, yang diyakini tidak hanya membawa manfaat bagi Perseroan tetapi juga bagi tiap individu itu sendiri. Prinsip dasar yang ditanamkan meliputi:

Integritas Pengembangan Berkelanjutan Keunggulan Proaktif Tanggung Jawab Kerjasama Kelompok

Perseroan menaruh prioritas pada pembangunan dasar yang kuat dan mengakar serta dikembangkan secara berkelanjutan guna memenuhi standar SDM yang diharapkan sehingga mampu memenuhi tuntutan perkembangan yang ada dan mampu meraih tujuan jangka pendek dan jangka panjang Perseroan secara bersama-sama. Setiap karyawan yang menjalankan nilai-nilai inti di atas diharapkan mampu menjadi individu yang dapat dipercaya dan memiliki integritas yang tinggi, memiliki hasrat yang kuat untuk terus melakukan pengembangan diri serta selalu berusaha untuk menunjukkan kinerja terbaiknya melalui perilaku kerja yang positif dan walk extra mile serta didorong oleh sikap proaktif dan antisipatif terhadap berbagai situasi yang terjadi dalam lingkungan kerja dan industri. Selain itu setiap karyawan senantiasa mengedepankan profesionalitas kerja dan tanggung jawab atas setiap kinerja yang diberikan kepada Perseroan serta mampu bekerja sama dengan baik secara tim. Perseroan juga menyadari bahwa dalam waktu dekat Indonesia akan berpartisipasi dalam Masyarakat Ekonomi Asia (MEA) dimana keterampilan tenaga kerja Indonesia akan diperhadapkan dengan persaingan dengan tenaga kerja asing. Hal ini menuntut Perseroan menyiapkan tenaga kerja

Page 75: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

59

yang memiliki daya saing yang tinggi serta tangguh. KOMPENSASI DAN BENEFIT Dalam mengelola SDM Perseroan, Perseroan berkomitmen penuh untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan dengan memberi imbalan kepada karyawan melalui kebijakan remunerasi yang disesuaikan dengan kondisi Perseroan dan situasi pasar. Dalam menentukan imbalan bagi karyawan, Perseroan senantiasa memenuhi ketentuan upah minimum regional sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Program Remunerasi Perseroan memberi imbalan kepada karyawan melalui kebijakan remunerasi yang disesuaikan dengan kondisi Perseroan dan situasi pasar, khususnya di industri yang sama. Kebijakan tersebut merupakan salah satu upaya Perseroan untuk membangun hubungan yang kuat dengan karyawan. Kenaikan remunerasi ditentukan berdasarkan tingkat inflasi dan prestasi karyawan sesuai dengan indikator kinerja devise masing-masing. Sebagian besar komponen remunerasi terdiri dari insentif dan bonus, yang diterima oleh karyawan yang kompeten. Selain itu, karyawan Perseroan juga menerima tunjangan lainnya yang tidak termasuk dalam komponen di atas meliputi tunjangan penempatan seperti tunjangan kost, tunjangan kontrak rumah jika karyawan tersebut dipindahkan ke cabang lain di luar home base. Benefit SDM Selain kompensasi di atas, Perseroan juga memberikan tunjangan bagi karyawan dalam hal kesehatan, transportasi, komunikasi dan lain-lain disesuaikan dengan kondisi Perseroan. Selain itu, Perseroan juga memberikan tunjangan pelengkap/benefit kepada SDM yang dimiliki, antara lain:

Membangun rasa kebersamaan melalui kegiatan gathering bersama Pemberian tunjangan hari raya, bonus, insentif. Kesejahteraan serta jaminan kepada karyawan melalui program BPJS Ketenagakerjaan,

Kesehatan serta review tahunan guna menentukan kenaikan remunerasi. Program Personal Accident (PA) untuk karyawan. Program kesehatan karyawan dan keluarga yang meliputi rawat inap dan rawat jalan.

KOMPOSISI KARYAWAN PERSEROAN Hingga akhir periode tahun 2014, jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Perseroan tercatat sebanyak 2.561 karyawan, yang terdiri dari 272 karyawan Kantor Pusat dan 2.289 karyawan Kantor Area dan Cabang. Jumlah karyawan tersebut meningkat sebanyak 441 karyawan dari tahun 2013 yang berjumlah 2.120 karyawan. Pertumbuhan jumlah karyawan di tahun 2014 sejalan dengan pertumbuhan usaha perseroan yang secara jumlah outlet layanan bertambah sebanyak 16 titik layanan baik dalam bentuk kantor cabang maupun POS. Perseroan senantiasa meningkatkan kualitas pendidikan formal SDM yang bertujuan memenuhi kebutuhan akan tuntutan kemajuan industri pembiayaan ke depan. Sepanjang tahun 2014, terjadi peningkatan angka tenaga kerja dengan gelar sarjana yaitu sebesar 7%. Perseroan pun senantiasa mendorong setiap karyawan untuk meningkatkan tingkat pendidikan formalnya melalui kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi lokal dalam bentuk kelas perkuliahan dimana proses belajar mengajar dilakukan di kantor cabang Perseroan. Dalam perekrutan SDM, Perseroan berpedoman pada Undang-Undang (UU) No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, dan membatasi usia minimal pekerja adalah 18 tahun. Perseroan mengedepankan kesetaraan kesempatan kepada semua kandidat SDM untuk menjadi karyawan Perseroan, namun menolak keberadaan pekerja di bawah umur atau pekerja anak.

Page 76: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

60

Berikut adalah komposisi karyawan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012: Komposisi Karyawan Berdasarkan Jabatan

JABATAN 31 Desember 2014 % 2013 % 2012 %

Direksi 5 0,20 4 0,19 4 0,19 Deputi 1 0,04 1 0,05 1 0,05 General Manager 22 0,86 16 0,75 15 0,72 Manager 90 3,51 77 3,63 79 3,80 Supervisor 574 22,41 445 20,99 427 20,53 Staf 1.808 70,60 1.523 71,84 1.495 71,88 Non-Staff 61 2,38 54 2,55 59 2,84 Total 2.561 100,00 2.120 100,00 2.080 100,00 Komposisi Karyawan Berdasarkan Pendidikan

PENDIDIKAN 31 Desember 2014 % 2013 % 2012 %

Pascasarjana 14 0,55 15 0,71 14 0,67 Sarjana 1.205 47,05 844 39,81 829 39,86 Akademi 406 15,85 314 14,81 306 14,71 SMA 934 36,47 941 44,39 924 44,42 Tingkat dibawah SMA 2 0,08 6 0,28 7 0,34 Total 2.561 100,00 2.120 100,00 2.080 100,00 Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia

USIA 31 Desember 2014 % 2013 % 2012 %

Lebih dari 50 tahun 9 0,35 1 0,05 10 0,48 42-49 tahun 102 3,98 32 1,51 82 3,94 34-41 tahun 673 26,28 388 18,30 483 23,22 26-33 tahun 1.299 50,72 1.275 60,14 1.062 51,06 18-25 tahun 478 18,66 424 20,00 443 21,30 Total 2.561 100,00 2.120 100,00 2.080 100,00 TENAGA KERJA ASING Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat tenaga kerja asing yang bekerja di Perseroan. SERIKAT PEKERJA Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, karyawan Perseroan belum membentuk Serikat Pekerja. PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA Guna memastikan pengelolaan SDM berjalan dengan baik, Perseroan telah menyusun Roadmap Pengelolaan SDM Perseroan yang dijadikan sebagai acuan bagi pembangunan SDM Perseroan dalam rangka menciptakan pola pengembangan SDM yang efektif, efisien, dan terintegrasi. PERENCANAAN SDM

Sejalan dengan rencana pertumbuhan usaha, Perseroan senantiasa mempertimbangkan kebutuhan SDM baik dari segi kuantitas maupun kualitas untuk mendukung tercapainya target pertumbuhan Perseroan. Secara kuantitas, standar rasio produktivitas per jabatan menjadi acuan dalam penentuan jumlah SDM yang dibutuhkan. Pemenuhan dari sisi kuantitas tentunya akan menjadi efektif bila kompetensi SDM yang direkrut sesuai dengan kebutuhan Perseroan. Melalui perencanaan yang baik dan terukur, persiapan-persiapan lanjutan baik dari segi pemenuhan maupun pengembangan SDM menjadi lebih terarah.

Page 77: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

61

Berikut adalah komposisi karyawan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012: Komposisi Karyawan Berdasarkan Jabatan

JABATAN 31 Desember 2014 % 2013 % 2012 %

Direksi 5 0,20 4 0,19 4 0,19 Deputi 1 0,04 1 0,05 1 0,05 General Manager 22 0,86 16 0,75 15 0,72 Manager 90 3,51 77 3,63 79 3,80 Supervisor 574 22,41 445 20,99 427 20,53 Staf 1.808 70,60 1.523 71,84 1.495 71,88 Non-Staff 61 2,38 54 2,55 59 2,84 Total 2.561 100,00 2.120 100,00 2.080 100,00 Komposisi Karyawan Berdasarkan Pendidikan

PENDIDIKAN 31 Desember 2014 % 2013 % 2012 %

Pascasarjana 14 0,55 15 0,71 14 0,67 Sarjana 1.205 47,05 844 39,81 829 39,86 Akademi 406 15,85 314 14,81 306 14,71 SMA 934 36,47 941 44,39 924 44,42 Tingkat dibawah SMA 2 0,08 6 0,28 7 0,34 Total 2.561 100,00 2.120 100,00 2.080 100,00 Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia

USIA 31 Desember 2014 % 2013 % 2012 %

Lebih dari 50 tahun 9 0,35 1 0,05 10 0,48 42-49 tahun 102 3,98 32 1,51 82 3,94 34-41 tahun 673 26,28 388 18,30 483 23,22 26-33 tahun 1.299 50,72 1.275 60,14 1.062 51,06 18-25 tahun 478 18,66 424 20,00 443 21,30 Total 2.561 100,00 2.120 100,00 2.080 100,00 TENAGA KERJA ASING Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat tenaga kerja asing yang bekerja di Perseroan. SERIKAT PEKERJA Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, karyawan Perseroan belum membentuk Serikat Pekerja. PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA Guna memastikan pengelolaan SDM berjalan dengan baik, Perseroan telah menyusun Roadmap Pengelolaan SDM Perseroan yang dijadikan sebagai acuan bagi pembangunan SDM Perseroan dalam rangka menciptakan pola pengembangan SDM yang efektif, efisien, dan terintegrasi. PERENCANAAN SDM

Sejalan dengan rencana pertumbuhan usaha, Perseroan senantiasa mempertimbangkan kebutuhan SDM baik dari segi kuantitas maupun kualitas untuk mendukung tercapainya target pertumbuhan Perseroan. Secara kuantitas, standar rasio produktivitas per jabatan menjadi acuan dalam penentuan jumlah SDM yang dibutuhkan. Pemenuhan dari sisi kuantitas tentunya akan menjadi efektif bila kompetensi SDM yang direkrut sesuai dengan kebutuhan Perseroan. Melalui perencanaan yang baik dan terukur, persiapan-persiapan lanjutan baik dari segi pemenuhan maupun pengembangan SDM menjadi lebih terarah.

SELEKSI & REKRUTMEN SDM

Berdasarkan rencana kebutuhan SDM yang sudah dibuat, proses seleksi dan perekrutan secara berkelanjutan terus dilakukan. Pemenuhan kebutuhan SDM Perseroan dilakukan baik dari sumber daya eksternal maupun internal. Perseroan menerapkan seleksi dengan program rekrutmen yang terpadu guna menyeleksi kandidat yang tepat dan memiliki potensi dan prestasi yang diproyeksikan dapat memberikan kontribusi positif bagi Perseroan. Selanjutnya dengan memperhatikan kebutuhan karyawan pada cabang-cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, sekaligus membuka peluang kepada putra-putra daerah untuk dapat bekerja bersama Perseroan, kerjasama telah dibangun dengan berbagai perguruan tinggi terkemuka di Indonesia Pemenuhan kebutuhan dari sumber daya internal merupakan salah satu bentuk pengembangan jenjang karir bagi karyawan-karyawan potensial yang berkinerja baik. Oleh karena itu Perseroan senantiasa memberikan kesempatan bagi karyawan berprestasi untuk menerima tantangan-tantangan baru lewat proses promosi yang terbuka dan transparan. Untuk memastikan ketersediaan SDM yang professional dan berkualitas, saat ini sistem perekrutan Perseroan telah bersifat desentralisasi, yaitu otoritas diberikan kepada setiap cabang secara mandiri untuk melakukan proses seleksi dan perekrutan mengikuti standar yang telah ditetapkan kantor pusat. Pembentukan Unit Pengelolaan SDM di setiap cabang ditujukan untuk menjalankan fungsi perekrutan sekaligus pelatihan dasar karyawan baru. Unit ini membantu Perseroan untuk melaksanakan proses seleksi ketat dalam merekrut orang-orang yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan Perseroan. Unit tersebut juga secara terus menerus memastikan program pembekalan induksi berjalan dengan baik, sehingga setiap karyawan baru mengetahui Visi, Misi dan Nilai-Nilai Perseroan, deskripsi pekerjaan dan ukuran kinerja yang ditetapkan sebelum mereka memulai pekerjaannya. Unit ini memainkan peran yang sangat penting, mereka mewakili aspirasi Perseroan untuk memiliki konsistensi yang berkelanjutan dalam perekrutan dan pengembangan SDM.

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM Salah satu nilai inti Perseroan adalah komitmen untuk terus mengembangkan usaha Perseroan dan SDM yang dimiliki. Dengan mandat ini, Perseroan telah memberikan perhatian penuh kepada pengembangan SDM dengan kebijakan yang mendukung strategi Perseroan. Dalam rangka mengembangkan kaderisasi pemimpin masa depan yang kompeten, memiliki etos kerja yang profesional, loyal, serta dorongan untuk mencapai visi Perseroan, Perseroan menyediakan pelatihan yang terstruktur dan berkelanjutan di semua segi operasional Perseroan. Dalam pengembangan Sumber Daya Manusia, yang menjadi fondasi utama adalah integrasi budaya Perseroan bagi seluruh karyawan dalam kegiatan sehari-hari mereka. Sebagai tujuan utama dari setiap pelatihan, Perseroan juga berharap mampu mencetak karyawan dengan karakter yang kuat dan memiliki integritas dan motivasi yang tinggi untuk menjadi pilar utama dalam strategi pertumbuhan Perseroan. Untuk mempercepat proses belajar SDM, Perseroan telah membentuk Pusat Pelatihan sehingga semua pelatihan dapat diimplementasikan secara lebih terfokus. Berbagai pelatihan soft skill dan hard skill telah dijalankan secara mandiri, baik menggunakan trainer internal maupun eksternal di dalam prasarana pusat pelatihan ini. Perseroan juga melibatkan jajaran Manajer Cabang dan Area sebagai pelatih aktif. Perseroan juga melakukan evaluasi secara terus menerus didalam proses pelatihan untuk memenuhi standar tertentu, termasuk menyediakan “Training For Trainer” untuk Manajer Cabang dan Area supaya mencapai pelatihan berkualitas. Optimalisasi peran fungsional dalam hal pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dapat dicapai melalui peningkatan frekuensi dan kualitas pelatihan. Hal ini merupakan salah satu strategi yang diambil Perseroan untuk meningkatkan efisiensi biaya pelatihan. Atas dasar komitmen terhadap pembangunan SDM, Perseroan telah mengalokasikan sejumlah dana guna mendukung peningkatan serta pengembangan SDM Perseroan. Adapun total biaya yang telah dikeluarkan bagi pengembangan SDM sepanjang tahun 2014 mencapai Rp2,712 miliar, mengalami kenaikan 85,12% dibandingkan dengan realisasi tahun 2013 sebesar Rp1,465 miliar. Dari jumlah tersebut, secara akumulatif, SDM Perseroan telah mengikuti sebanyak 8.899 MTDS (jumlah hari training) dengan kelas sebanyak 1.250 kelas lebih dari berbagai level yang telah diikutsertakan dalam

Page 78: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

62

program tersebut. E. KETERANGAN RINGKAS TENTANG PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM a. PT Tiara Marga Trakindo (“TMT”) i. Pendirian

TMT didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 55 tanggal 23 Desember 1970, dibuat di hadapan Djojo Mulyadi, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/115/1 tanggal 31 Juli 1971, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta dibawah No.2329 tanggal 9 Agustus 1971 , serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tertanggal 29 Oktober 1971, Tambahan No. 491. Anggaran dasar TMT terakhir diubah dalam rangka penyesuaian dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Tiara Marga Trakindo No. 6 tanggal 11 Februari 2008, dibuat di hadapan Karlita Rumanil, S.H., Notaris di Jakarta yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan No.AHU-12393.AH.01.02. Tahun 2008 tertanggal 12 Maret 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0018360.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 12 Maret 2008 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 44 Tanggal 30 Mei 2008 Tambahan No. 7492.

ii. Kegiatan Usaha Bergerak dalam bidang perdagangan umum, pemborong (kontraktor), pengangkutan, industri, percetakan, perwakilan dan/atau peragenan, pekerjaan tehnik, jasa atau pelayanan, pemukiman dan pertanian.

iii. Permodalan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PT Tiara Marga Trakindo No.66 tanggal 30 Juni 2011, dibuat di hadapan Mala Mukti, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan No.AHU.37525.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 26 Juli 2011, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0061386.AH.01.09. Tahun 2011 tanggal 26 Juli 2011 yang mengatur mengenai struktur permodalan TMT dan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PT Tiara Marga Trakindo No. 01 tanggal 2 Januari 2012, dibuat di hadapan Mala Mukti, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 25 Januari 2012 dengan No. AHU-AH.01.10-02429 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 80 tanggal 5 Oktober 2012, Tambahan No. 58480, yang mengatur mengenai susunan pemegang saham TMT; struktur permodalan dan susunan pemegang saham TMT adalah sebagai berikut:

Modal Saham

Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp10.000 (sepuluh ribu Rupiah) setiap saham

Keterangan Nilai Nominal Rp10.000 per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)

Modal Dasar 4.220.000 42.200.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. Achmad Hadiat Hamami 1.048.670 10.486.700.000 99,40 2. Achmad Ridwan Hamami 6.330 63.300.000 0,60 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1.055.000 10.550.000.000 100 Saham dalam Portepel 3.165.000 31.650.000.000

Page 79: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

63

iv. Pengurusan dan Pengawasan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Tiara Marga Trakindo No.98 tanggal 16 April 2014, dibuat di hadapan Jimmy Tanal, S.H., M.Kn., pengganti dari Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 23 Juni 2014 dengan No. AHU-15368.40.22.2014; susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: Direksi

Direktur Utama : Rachmat Mulyana Hamami Direktur : Rachmat Sobari Hamami Direktur : Mivida Hamami Direktur : Danan Kadarahman Dewan Komisaris Komisaris Utama : Drs. Achmad Hadiat Hamami Komisaris : Ny. Anna Solana Hamami

b. Wealth Paradise Holding Ltd. (“WEALTH”) i. Pendirian

Memorandum of Association dan Articles of Association, serta Certificate of Incorporation No.664925 yang menerangkan mengenai pendirian WEALTH pada tanggal 5 Juli 2005.

ii. Kegiatan Usaha Maksud dan tujuan WEALTH adalah membeli, menjual, menjamin, melakukan investasi pada, menukar atau dengan cara lain memperoleh, dan menguasai, mengelola, mengembangkan, melakukan transaksi dengan atau terhadap obligasi, surat utang, saham (baik yang telah disetor penuh atau belum), opsi, komoditi, bentuk investasi berjangka, kontrak investasi berjangka, surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah, negara, perseroan terbatas maupun perseroan tidak terbatas di berbagai negara di dunia, logam berharga, batu permata, barang berharga lainnya, dengan cara pembayaran tunai maupun berdasarkan pinjaman dan termasuk penjualan dengan cara short, dan untuk meminjamkan uang dengan jaminan barang-barang tersebut di atas.

iii. Permodalan Berdasarkan Resolutions of the Sole Shareholder tertanggal 7 Desember 2005, modal dasar WEALTH sebesar US$5,000,000 (lima juta Dolar Amerika Serikat) yang terbagi atas 5.000.000 (lima juta) saham dengan nilai nominal $1 (satu Dolar Amerika Serikat) setiap saham. Susunan pemegang saham WEALTH berdasarkan Certificate of Incumbency of Wealth Paradise Holdings Limited tanggal 4 April 2012 adalah sebagai berikut:

Nama Pemegang Saham Jumlah Saham Nilai Nominal Mont Blanc CS Holdings Limited 4,228,150 US$4,228,150

iv. Pengurusan dan Pengawasan

Direksi WEALTH berdasarkan Certificate of Incumbency of Wealth Paradise Holdings Limited tanggal 4 April 2012 adalah sebagai berikut: Direksi Direktur : Alan Lim Choi Hwee

Page 80: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

64

a. PT HD Corpora (“HD Corpora”)

i. Pendirian HD Corpora didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PT HD Corpora No.102 tanggal 23 Maret 2005, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-08498.HT.01.01.TH.2005 tertanggal 31 Maret 2005, dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat pada tanggal 17 Mei 2005 di bawah 1251/BH.09.05/V/2005, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.74 tertanggal 15 September 2006, Tambahan No.9838. Anggaran dasar HD Corpora telah disesuaikan dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham PT HD Corpora No.106 tanggal 12 September 2008, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor AHU-21852.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 19 Mei 2009 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0027968.AH.01.09.Tahun 2009 tanggal 19 Mei 2009. Anggaran dasar HD Corpora terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PT HD Corpora No. 12 tanggal 6 Juni 2014 yang dibuat dihadapan Chandra Lim, S.H., Master of Law, Notaris di Jakarta Utara yang merupakan pernyataan kembali Keputusan Pemegang Saham sebagai Pengganti Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham Perseroan tertanggal 2 Juni 2014 yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Lampiran Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-06137.40.20.2014 tanggal 11 Juni 2014 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan Nomor AHU-0057253.40.80.2014 tanggal 11 Juni 2014 (“Akta 12/2014”); akta mana mengatur megenai penurunan modal ditempatkan dan disetor HD Corpora yang semula sebesar Rp50.000.000.000 (lima puluh miliar Rupiah) menjadi Rp25.000.000.000 (dua puluh lima miliar Rupiah).

ii. Kegiatan Usaha Kegiatan usaha HD Corpora adalah dalam bidang perdagangan umum, pembangunan, industri pertambangan, transportasi darat, pertanian, percetakan, perbengkelan dan jasa.

iii. Permodalan Berdasarkan Akta 12/2014 terjadi penurunan ditempatkan dan disetor HD Corpora yang semula sebesar Rp50.000.000.000 (lima puluh miliar Rupiah) menjadi Rp25.000.000.000 (dua puluh lima miliar Rupiah), sehingga terjadi pengurangan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp25.000.000.000 (dua puluh lima miliar Rupiah) dengan perincian : PT Pepper Tree Investama sebesar Rp25.000.000.000 (dua puluh lima miliar Rupiah), dimana

jumlah saham yang dimiliki oleh PT Pepper Tree Investama menurun dari 49.999 saham (nilai nominal Rp49.999.000.000) menjadi 24.999 saham (nilai nominal Rp24.999.000.000).

Dengan demikian, struktur permodalan dan susunan pemegang saham HD Corpora adalah sebagai berikut:

Modal Saham Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama

dengan nilai nominal Rp1.000.000 (satu juta Rupiah) setiap saham

Keterangan Nilai Nominal Rp1.000.000 per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)

Modal Dasar 50.000 50.000.000.000 Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 1. Soeharto Djojonegoro 1 1.000.000 0,002 2. PT Pepper Tree Investama 24.999 24.999.000.000 99,998 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 25.000 25.000.000.000 100

Page 81: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

65

Keterangan Nilai Nominal Rp1.000.000 per Saham

Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) (%)

Saham dalam Portepel 0 0

iv. Pengurusan dan Pengawasan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham PT HD Corpora No.64 tanggal 11 September 2013, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 6 November 2013 dengan No. AHU-AH.01.10-46754 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-0103240.AH.AH.01.09.Tahun 2013 tanggal 6 November 2013, susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris HD Corpora adalah sebagai berikut: Direktur

Direktur : Soeharto Djojonegoro Komisaris Komisaris : Hamid Djojonegoro

F. KETERANGAN RINGKAS TENTANG ENTITAS ANAK DAN ENTITAS ASOSIASI Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki Entitas Anak dan/atau Entitas Asosiasi. G. HUBUNGAN KEPEMILIKAN, PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN DENGAN

PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM Pada saat Prospektus ini diterbitkan, struktur hubungan kepemilikan Perseroan adalah sebagai berikut:

Sumber: Perseroan, April 2015 Pada saat Prospektus ini diterbitkan, PT Tiara Marga Trakindo merupakan pemegang saham pengendali Perseroan dengan kepemilikan saham di Perseroan sebesar 55,808%.

Wealth Paradise Holdings Ltd

PT Tiara MargaTrakindoPT HD Corpora Publik

(di bawah 5%)

Perseroan

18,701% 6,428% 55,808% 19,062%

Mont Blanc CS Holdings

100,00%

SoehartoDjojonegoro

SerangoonLimitedSeletar Limited

Credit Suisse Trust Limited

PT Pepper Tree Investama

Achmad RidwanHamami

Achmad HadiatHamami

Capsule Corpora

HamidDjojonegoro

Joeng Hua Soe

0,001%

0,002%

0,60%

99,40%99,511%

0,002%

0,487%

99,998%

50,00% 50,00%

90,00% 90,00%

Page 82: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

66

Hubungan Pengurusan dan Pengawasan

Nama Perseroan TMT WPH HDC Saidinur KU - - - Kurniadi Cahyono K - - - Handoyo Soebali KI - - - Evy Indahwaty DU dan DI - - - Andoko D - - - Yudi Gustiawan D - - - Dody Rachmat D - - - Keterangan: KU : Komisaris Utama K : Komisaris KI : Komisaris Independen DU : Direktur Utama 6D : Direktur DI : Direktur Independen Perseroan : PT Radana Bhaskara Finance Tbk TMT : PT Tiara Marga Trakindo WPH : Wealth Paradise Holdings Ltd HDC : PT HD Corpora H. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN Berikut merupakan struktur organisasi Perseroan:

Sumber: Perseroan, April 2015

Dewan Komisaris

Komite Audit

Komite Remunerasidan Nominasi

Direktur Utama

Direktur Direktur Direktur Direktur SekretarisPerusahaan

Deputi DirekturKepala Divisi New Motorcycle

Kepala Divisi Used Motorcycle

Kepala Divisi Marketing

Kepala Divisi Used Car

Kepala Divisi Loan Management

Kepala Divisi Operation Support

Kepala Divisi Branch Operation

Kepala Divisi Human Resources &

General Affairs

Kepala Divisi People Development

Kepala Divisi Information Technology

Kepala Divisi Finance Operation

Kepala Divisi Finance, Planning &

Analysis

Deputi Kepala DivisiAccounting & Tax

Kepala Divisi Internal Audit

Kepala Divisi Risk Management

Kepala Divisi Legal, Litigation, IR &

Compliance

Page 83: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

67

Hubungan Pengurusan dan Pengawasan

Nama Perseroan TMT WPH HDC Saidinur KU - - - Kurniadi Cahyono K - - - Handoyo Soebali KI - - - Evy Indahwaty DU dan DI - - - Andoko D - - - Yudi Gustiawan D - - - Dody Rachmat D - - - Keterangan: KU : Komisaris Utama K : Komisaris KI : Komisaris Independen DU : Direktur Utama 6D : Direktur DI : Direktur Independen Perseroan : PT Radana Bhaskara Finance Tbk TMT : PT Tiara Marga Trakindo WPH : Wealth Paradise Holdings Ltd HDC : PT HD Corpora H. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN Berikut merupakan struktur organisasi Perseroan:

Sumber: Perseroan, April 2015

Dewan Komisaris

Komite Audit

Komite Remunerasidan Nominasi

Direktur Utama

Direktur Direktur Direktur Direktur SekretarisPerusahaan

Deputi DirekturKepala Divisi New Motorcycle

Kepala Divisi Used Motorcycle

Kepala Divisi Marketing

Kepala Divisi Used Car

Kepala Divisi Loan Management

Kepala Divisi Operation Support

Kepala Divisi Branch Operation

Kepala Divisi Human Resources &

General Affairs

Kepala Divisi People Development

Kepala Divisi Information Technology

Kepala Divisi Finance Operation

Kepala Divisi Finance, Planning &

Analysis

Deputi Kepala DivisiAccounting & Tax

Kepala Divisi Internal Audit

Kepala Divisi Risk Management

Kepala Divisi Legal, Litigation, IR &

Compliance

I. PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, perjanjian penting Perseroan dengan pihak ketiga adalah sebagai berikut: Perjanjian Kredit A. Perjanjian Kredit dengan PT Bank Central Asia Tbk

Akta Perjanjian Kredit No.181 tanggal 29 November 2007, dibuat di hadapan Elijawaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta; junctis:

1. Perubahan Pertama Atas Perjanjian Kredit No.062/ADD-KCK/2008 tanggal 13 Maret 2008; 2. Akta Perubahan Kedua Atas Perjanjian Kredit No. 80 tanggal 26 Mei 2008 yang dibuat

di hadapan Julius Purnawan, S.H., Msi., Notaris di Jakarta; 3. Perubahan Ketiga Atas Perjanjian Kredit No. 221/ADD-MBA/2008 tanggal 7 Agustus 2008; 4. Akta Perubahan Keempat Atas Perjanjian Kredit No.66 tanggal 29 Mei 2009, dibuat

di hadapan Julius Purnawan, S.H., Msi., Notaris di Jakarta; 5. Akta Perubahan Kelima Atas Perjanjian Kredit No.8 tanggal 4 Agustus 2009, dibuat

di hadapan Julius Purnawan, S.H., Msi.,Notaris di Jakarta; 6. Akta Perubahan Keenam Atas Perjanjian Kredit No.19 tanggal 17 September 2009, dibuat

di hadapan Julius Purnawan, S.H., Msi., Notaris di Jakarta; 7. Akta Perubahan Ketujuh Atas Perjanjian Kredit No.24 tanggal 19 April 2010, dibuat

di hadapan Julius Purnawan, S.H., Msi., Notaris di Jakarta; 8. Perubahan Kedelapan Atas Perjanjian Kredit No. 105/ADD-KCK/2010 tanggal 12 Mei 2010; 9. Perubahan Kesembilan Atas Perjanjian Kredit No. 200/add-KCK/2010 tanggal 1 September

2010; dan 10. Perubahan Kesepuluh Atas Perjanjan Kredit No. 231/Add-KCK/2010 tanggal 20 Oktober

2010; 11. Akta Perubahan Kesebelas Atas Perjanjian Kredit No. 2 tanggal 2 Agustus 2011 dibuat

dihadapan Julius Purnawan, SH, Magister Sains, Notaris di Jakarta Selatan; 12. Perubahan Keduabelas Atas Perjanjian Kredit No. 029/Add-KCK/2012 tanggal 2 Februari

2012; 13. Perubahan Ketigabelas Atas Perjanjian Kredit No. 260/Add-KCK/2012 tanggal 29 November

2012; 14. Perubahan keempatbelas Atas Perjanjian Kredit No. 220/Add-KCK/2013 tanggal

11 September 2013; 15. Perubahan Kelimabelas Atas Perjanjian Kredit No. 184/Add-KCK/2014 tanggal 24 Juli 2014; 16. Surat BCA No.40265/GBK/2015 tanggal 11 Mei 2015 yang memberitahukan bahwa BCA

menyetujui memperpanjang Batas Waktu Penarikan dan/atau Penggunaan Fasilitas Kredit untuk fasilitas kredit sebagaimana tercantum dalam pasal 3.1 Perjanjian Kredit.

(“Perjanjian Kredit BCA”) mengatur antara lain hal-hal sebagai berikut:

1. Para Pihak : a. PT Bank Central Asia Tbk (“BCA”) selaku Kreditur; dan

b. Perseroan selaku Debitur.

2. Fasilitas Kredit : Fasilitas kredit yang diberikan oleh BCA kepada Perseroan terdiri dari: a. Fasilitas InstalIment Installment I dalam jumlah pokok tidak

melebihi Rp50.000.000.000 (lima puluh miliar Rupiah); b. Fasilitas Installment Installment II dalam jumlah pokok tidak

melebihi Rp100.000.000.000 (seratus miliar Rupiah); c. Fasilitas Installment Installment III yang terdiri dari:

1) Fasilitas Installment Installment III tahap 1 dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp25.000.000.000 (dua puluh lima miliar Rupiah);

2) Fasilitas Installment III tahap 2 dengan jumlah pokok tidak

Page 84: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

68

melebihi Rp30.000.000.000 (tiga puluh miliar Rupiah); 3) Fasilitas Installment III tahap 3 dengan jumlah pokok tidak

melebihi Rp20.000.000.000 (dua puluh miliar Rupiah); d. Fasilitas Installment Installment IV dengan jumlah pokok tidak

melebihi Rp130.000.000.000 (seratus tiga puluh miliar Rupiah); e. Fasilitas Installment Installment V dengan jumlah pokok tidak

melebihi Rp200.000.000.000 (dua ratus miliar Rupiah) f. Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) dengan jumlah tidak

melebihi Rp10.000.000.000 (sepuluh miliar Rupiah).

3. Batas Waktu Penarikan dan/atau Penggunaan Fasilitas Kredit

: a. Fasilitas Installment Installment I, batas waktu penarikan telah berakhir (yaitu sampai dengan tanggal 29 Mei 2008);

b. Fasilitas Installment II, batas waktu penarikan telah berakhir (yaitu pada tanggal 26 November 2008);

c. Fasilitas Installment III, batas waktu penarikan telah berakhir (dimana untuk tahap 1, 2 dan 3 telah berakhir);

d. Fasilitas Installment Installment IV telah berakhir; e. Fasilitas Installment Installment V, telah berakhir f. Fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran), batas waktu penarikan

terhitung sejak tanggal 12 Mei 2015 dan berakhir pada tanggal 12 Agustus 2015.

4. Jangka Waktu

Pengembalian

: a. Fasilitas Installment I adalah 36 bulan (sejak penarikan) b. Fasilitas Installment II adalah 3 tahun (sejak penarikan) c. Fasilitas Installment III adalah 3 tahun (sejak penarikan) d. Fasilitas Installment IV adalah 3 tahun (sejak penarikan) e. Fasilitas Installment V adalah 3 tahun (sejak penarikan) f. Fasilitas Rekening Koran terhitung tanggal 12 Mei 2013 dan

berakhir pada tanggal 12 Agustus 2015.

5. Tujuan Fasilitas : Untuk pembiayaan modal kerja

6. Jaminan

: Jaminan fidusia berupa tagihan-tagihan dan piutang milik Perseroan terhadap konsumen yang memperoleh pinjaman pembiayaan sepeda motor dari Perseroan. Catatan: Atas jaminan fidusia berupa Piutang telah dibuat dokumen jaminan sebagai berikut: a. Akta Jaminan Fidusia No.182 tanggal 29 November 2007 yang

dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, sebagaimana telah diubah dengan:

1) Akta Perubahan Atas Akta Jaminan Fidusia No.81 tanggal 26

Mei 2008 dibuat dihadapan Julius Purnawan, S.H., Msi., Notaris di Jakarta;

2) Akta Perubahan Kedua atas Akta Jaminan Fidusia No.3 tanggal 5 November 2008, dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., Msi., Notaris di Jakarta;

3) Akta Perubahan Ketiga Atas Akta Jaminan Fidusia No.67 tanggal 29 Mei 2009, dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., Msi., Notaris di Jakarta;

4) Akta Perubahan Keempat Atas Akta Jaminan Fidusia No.9 tanggal 4 Agustus 2009, dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., Msi., Notaris di Jakarta;

5) Akta Perubahan Kelima Atas Akta Jaminan Fidusia No.84 tanggal 28 Agustus 2009, dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., Msi., Notaris di Jakarta;

Page 85: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

69

6) Akta Perubahan Keenam Atas Akta Jaminan Fidusia No.87 tanggal 25 November 2009, dibuat di hadapan Julius Purnawan, S.H., Msi., Notaris di Jakarta;

b. Akta Jaminan Fidusia No. 25 tanggal 19 April 2010 yang dibuat di

hadapan Julius Pernawan, S.H., Msi., Notaris di Jakarta. (“Dokumen Agunan”)

7. Suku Bunga

: a. Fasilitas Installment Installment I:

1) dengan suku bunga tetap berlaku selama 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal penarikan sebesar 11,50% per tahun; atau

2) dengan suku bunga tetap berlaku selama 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal penarikan sebesar 11, 75%; atau

3) dengan suku bunga tetap berlaku selama 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal penarikan sebesar 12 % per tahun.

b. Fasilitas Installment II:

1) dengan suku bunga floating yang setiap saat dapat ditinjau oleh BCA dimana saat ini ditentukan sebesar 10,50%; atau

2) dengan suku bunga tetap yang berlaku selama 1 (satu) tahun dan/atau 2 (dua) tahun dan/atau 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal penarikan.

c. Fasilitas Installment III:

1) dengan suku bunga floating yang dapat ditinjau kembali oleh BCA yang pada saat ini ditentukan:

a) sebesar 13,25% pertahun untuk tahap 1 b) sebesar 13,25% pertahun untuk tahap 2 c) sebesar 13,25% pertahun untuk tahap 3

2) dengan suku bunga tetap yang berlaku 1 tahun dan/atau 2

tahun dan/atau 3 tahun terhitung sejak tanggal penarikan dimana besarnya akan ditentukan pada saat masing-masing penarikan fasilitas Installment Installment III.

d. Fasilitas Installment IV:

1) dengan suku bunga tetap berlaku selama 1 tahun terhitung

sejak tanggal penarikan sebesar 11,50%; atau 2) dengan suku bunga tetap yang berlaku selama 2 tahun

terhitung sejak tanggal penarikan sebesar 11,74 %; 3) dengan suku bunga tetap yang berlaku selama 3 (tiga) tahun

terhitung sejak tanggal penarikan sebesar 12 %.

8. Kewajiban Perseroan

: Antara lain : a. Menjaga rasio keuangan: (i) Liquiditi Ratio yaitu perbandingan

antara total kas dan piutang bersih terhadap total pinjaman berbunga kurang dari 1,0 x dan (ii) gearing ratio tidak lebih dari 10x;

b. menyerahkan kepada BCA Daftar piutang yang diagunkan kepada

BCA setiap 3 bulan dan laporan piutang yang telah lunas dan piutang tunggakan setiap 3 bulan.

Page 86: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

70

c. memberitahukan secara tertulis setiap terjadi perubahan susunan

Direksi dan Dewan Komisaris selambatnya 14 hari sejak tanggal perubahan.

9. Pembatasan

Tindakan Perseroan (“Negative Covenant”)

: Perseroan harus mendapat persetujuan tertulis dari BCA terlebih dahulu apabila:

a. Memperoleh pinjaman baru dari pihak lain dan/atau mengikatkan diri sebagai penjamin/penanggung dalam bentuk dan dengan nama apapun dan/atau mengagunkan harta kekayaan Perseroan kepada pihak lain;

b. meminjamkan uang, termasuk tetapi tidak terbatas keada perusahaan afiliasinya kecuali dalam rangka kegiatan usaha sehari-hari;

c. Mengubah status kelembagaan, anggaran dasar dan susunan pemegang saham yang mengakibatkan perubahan pengendalian pada Debitur, sesuai ketentuan dalam Peraturan BAPEPAM dan LK No. IX.H.1 berikut perubahannya.

10.Domisili Hukum : Para Pihak sepakat memilih domisili hukum yang tetap di

Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Barat dengan tidak mengurangi hak BCA untuk mengajukan tuntutan hukum di Pengadilan lain di dalam wilayah Republik Indonesia.

Catatan: Sehubungan dengan rencana perubahan anggaran dasar Perseroan, BCA telah memberikan persetujuannya berdasarkan Surat BCA No. 40062/GBK/2015 tanggal 3 Maret 2015 yang berbunyi BCA dapat menyetujui Perubahan anggaran dasar Perseroan sebagai berikut: 1. meningkatkan modal dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Right Issue

dan merubah struktur permodalan (peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor); 2. penyesuaian dengan peraturan OJK dalam hal:

- penyelenggaran RUPS - Ketentuan mengenai DIreksi dan Anggota Dewan Komisaris; - penyesuaian maksud dan tujuan perusahaan pembiayaan

B. Perjanjian Kredit dengan PT Bank Negara Indonesia Tbk Akta Perjanjian Kredit No.06 tanggal 18 Januari 2010 dibuat di hadapan Syafran, S.H., M.Hum., Notaris di Jakarta juncto Akta Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. 06 tanggal 18 Maret 2011 dibuat dihadapan Syafran, SH, Magister Humaniora, Notaris Jakarta, juncto Akta Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit PT HD Finance Tbk No. 52 tanggal 30 Juni 2011 dibuat dihadapan Indrasari Kresnadjaja, SH, M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan juncto Akta Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. 27 tanggal 17 Juli 2012 dibuat dihadapan Indrasari Kresnadjaja, SH., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan juncto Akta Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. 46 tanggal 29 Mei 2013 dibuat dihadapan Indrasari Kresnadjaja, SH., M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan juncto Akta Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No.22 tanggal 5 Februari 2014, dibuat dihadapan Muhammad Kholid Artha, S.H., Notaris di Jakarta juncto Akta Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. 28 tanggal 30 Januari 2015 dibuat dihadapan Tintin Surtini,S.H., Magister Hukum, Magister Kenotariatan Notaris di Jakarta Pusat (“Perjanjian Kredit BNI”); yang mengatur antara lain hal-hal sebagai berikut:

1. Para Pihak : a. PT Bank Negara Indonesia Tbk (“BNI”), selaku Kreditur; dan

b. Perseroan, selaku Debitur. 2. Fasilitas

Kredit : Fasilitas kredit yang diberikan oleh BNI kepada Perseroan revolving

dengan maksimum Fasilitas Kredit adalah sebesar Rp250.000.000.000 (dua ratus lima puluh miliar Rupiah).

3. Jadwal Penarikan dan

: a. Penarikan kredit dapat dilakukan secara bertahap dengan ketentuan tidak boleh melampaui maksimum kredit dan penarikan pertama

Page 87: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

71

Angsuran Kredit

dilakukan paling lambat 3 bulan sejak tanggal penandatanganan Perjanjian Kredit BNI;

b. Jangka waktu pembayaran angsuran kredit adalah minimal 1 (satu) tahun dan maksimal 4 (empat) tahun yang dihitung sejak tanggal penarikan kredit.

4. Jangka Waktu

Pengembalian

: Terhitung sejak tanggal 18 Januari 2015 sampai dengan tanggal 17 Januari 2016.

5. Tujuan Fasilitas

: Untuk pembiayaan modal kerja pembiayaan kendaraan bermotor roda 2 (dua) baru, dengan share pembiayaan Kreditur maksimum sebesar 95%

6. Jaminan

: Piutang pembiayaan kredit kendaraan bermotor yang dibiayai oleh kredit berdasarkan Perjanjian Kredit BNI yang akan diikat secara fidusia maksimal sebesar 105% dari total fasilitas kredit dan didaftarkan pada kantor pendaftaran fidusia setempat. Catatan: Atas jaminan fidusia berupa Piutang telah dibuat dokumen jaminan berupa Akta Jaminan Fidusia No. 08 tanggal 18 Januari 2010 yang dibuat di hadapan Syafran, S.H., M.Hum., Notaris di Jakarta.

7. Suku Bunga

: Bunga yang wajib dibayar oleh Perseroan kepada BNI adalah: a. 11,000% per tahun untuk jangka waktu kredit 1 tahun. b. 12% per tahun untuk jangka waktu kredit 2 tahun. c. 13% per tahun untuk jangka waktu kredit 3 tahun

8. Hal-hal Yang

Harus Dilakukan Perseroan

: Perseroan wajib: a. memelihara kondisi keuangan perusahaan sehingga posisi current

ratio (CR) dan Debt Equity Ratio (DER) tetap dapat memenuhi standard maksimal sebesar 10 kali untuk Current Ratio (CR) minimal 1 kali serta Non Performing Installment By Amount (nasional) untuk tunggakan diatas 90 (sembilan puluh) hari tidak boleh melebihi 2,0% dari total pembiayaan Kredit Kendaraan bermotor Perseroan pada periode yang sama.

b. segera memberitahukan tentang:

1) Adanya perubahan anggaran dasar, komposisi pemegang saham

diluar pemegang saham publik dan/atau pengurus Perseroan;

Catatan: Perseroan telah memberitahukan kepada Kreditur sehubungan dengan rencana Right Issue Perseroan sebagaimana ternyata dalam Surat No. 003/RI-DCFO/II2015 tanggal 9 Februari 2015

c. Pembagian dividen pada Perseroan harus terlebih dahulu diberitahukan kepada BNI dengan ketentuan pembagan dividen tersebut tidak memberikan dampak negatif terhadap posisi keuangan Perseroan;

9. Domisili

Hukum : Para Pihak sepakat memilih domisili hukum yang tetap di Kepaniteraan

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat .

C. PT Bank CIMB Niaga Tbk

Akta Perjanjian Kerjasama Dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama No. 15 tanggal 28 Desember 2005 dibuat dihadapan Sri Rahayu H. Prasetyo, SH, Notaris di Jakarta

Page 88: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

72

yang telah mengalami perubahan yang kemudian diubah dengan Addendum VII Akta Perjanjian Kerjasama Dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama No. 047/PERJ/AIBG/ID.2/III/12 tanggal 22 Maret 2012 juncto Addendum VIII Akta Perjanjian Kerjasama Dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama tanggal 19 Desember 2013; yang mengatur antara lain hal-hal sebagai berikut:

1. Para Pihak : a. PT Bank CIMB Niaga Tbk (“BANK”); dan

b. Perseroan

2. Kerjasama Fasilitas Pembiayaan

: Maksimum sebesar Rp75.000.000.000 (tujuh puluh lima miliar Rupiah) Plafond kerja sama akan dipergunakan secara bersama-sama dengan plafond kerjasama pemberian pembiayaan Murabahah dalam bentuk penerusan (Channelling) berdasarkan prinsip syariah sampai sebesar Rp20.000.000.000 (dua puluh miliar Rupiah) sesuai dengan syarat dan ketentuan pembiayaan sebagaimana diatur dalam Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Murabahah.

3. Jangka Waktu Kerjasama

: Kerjasama hingga tanggal 22 Mei 2014 dengan ketentuan: - Bank berhak melakukan evaluasi atas realisasi kerjasama setiap 1

tahun sekali - Jangka waktu penarikan fasilitas pembiayaan bersama adalah

hingga tanggal 22 Mei 2014. Jangka waktu tersebut dapat diperpanjang dengan persetujuan tertulis dari Bank setelah mempertimbangkan permohonan tertulis dari Perseroan;

- Hak dan kewajiban para pihak berdasarkan perjanjian ini masih berlaku dan mengikat hingga seluruh kewajiban pembayaran Debitur telah lunas.

4. Jangka Waktu

Pengembalian : Jangka waktu fasilitas Pembiayaan kepada Debitur adalah maksimal 3

(tiga) tahun atau 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal fasilitas pembiayaan kepada masing-masing Debitur;

5. Jaminan

: - kendaraan yang dibiayai bersama dengan mencantumkan Bank dan Perseroan sebagai Kreditur dengan collateral coverage minimal 133% yang didokumentasikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

- Kendaraan yang dibiayai harus diasuransikan pada perusahaan asuransi yang ditunjuk dan disetujui Bank dengan Bankers Clause Bank.

6. Domisili Hukum : Para Pihak sepakat memilih domisili hukum yang tetap di Kepaniteraan

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Akta Perjanjian Kredit No. 75 tanggal 16 Mei 2014 yang dibuat dihadapan Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH., Notaris di Jakarta yang mengatur mengenai: 1. Para Pihak : a. PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB Niaga”) selaku Kreditur; dan

b. Perseroan selaku Debitur

2. Fasilitas Kredit : Jumlah fasilitas kredit adalah Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus 7 (PTK 7) sebesar Rp150.000.000.000 (seratus lima puluh lima ratus tiga juta empat puluh enam ribu tiga puluh dua Rupiah) . Tujuan PTK 7 adalah untuk pembiayaan Account Receivables bagi konsumen dengan menggunakan fasilitas pembiayaan dari Debitur dengan kondisi dalam keadaan baru dengan AR sampai dengan 18 bulan.

Page 89: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

73

Jangka waktu Fasilitas Kredit adalah 12, 24 atau 36 bulan (sejak tanggal pencairan bertahap dan untuk masing-masing pencairan) tanpa Grace Period. Pencairan bertahap (per batch) sesuai dengan permintaan Debitur yang disesuaikan dengan syarat pencairan fasilitas.

3. Jangka Waktu Penarikan

: Jangka waktu penarikan sampai dengan 22 Mei 2015.

4. Jangka Waktu Pengembalian

: Maksimum 36 (tiga puluh enam) bulan tiap kali penarikan, dengan jangka waktu penarikan sampai dengan 22 Mei 2015.

5. Jaminan : Tagihan atas piutang dagang yang dimiliki Debitur terhadap pihak lain dengan nilai penjaminan sebesar 100% (seratus persen) tarhadap outstanding nilai pembiayaan Kreditur ke Debitur (untuk PTK 7 yang diikat dengan fidusia dalam bentuk yang disetujui Kreditur.

6. Domisili Hukum : Para Pihak sepakat memilih domisili hukum yang tetap di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Catatan: Sehubungan dengan rencana Right Issue Perseroan, PT Bank CIMB Niaga Tbk telah memberikan persetujuannya berdasarkan Suratnya No. 014/SK/JKT5COMM/120/III/2015 tanggal 6 Maret 2015 yang berbunyi menyetujui Perseroan untuk melakukan: 1. melakukan Peningkatan Modal Dengan Menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu

(“Right Issue”); 2. melakukan perubahan struktur permodalan Perseroan (khususnya peningkatan modal

ditemapatkan dan disetor) sehubungan dengan Right Issue Perseroan; 3. melakukan perubahan anggaran dasar Perseroan antara lain guna menyesuaikan dengan

Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.

D. Perjanjian Dengan PT Bank Permata Tbk Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Pinjaman Atas Piutang Pembiayaan Kendaraan (Ketentuan Khusus) No.126 tanggal 30 Maret 2010, dibuat di hadapan Yoke Reinata, S.H., Magister Kenotariatan, pengganti dari Neltje Tineke Pattinama, S.H., Notaris di Jakarta juncto Akta Perubahan Pertama Perjanjian Pemberian Faslitas Perbankan No. 121 tanggal 23 Desember 2011 dibuat dihadapan Titin Rahayu S.H., Notaris pengganti dari Mellyani Noor Shandra, S.H., Notaris di Jakarta juncto Perubahan Kedua Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No. KK/12/0989/AMD/FI tanggal 25 Mei 2012 juncto akta Perubahan Ketiga Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No.46 tanggal 31 Juli 2012 dibuat dihadapan Akta Perubahan Ketiga Perjanjian Pemberian Failitas Perbankan No. 46 tanggal 31 Juli 2012 dibuat dihadapan Elly Halida, S.H., Notaris di Jakarta juncto Akta Perubahan Keempat Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No. 09 tanggal 12 September 2013 dibuat dihadapan Elly Halida, SH, Notaris di Jakarta Timur juncto Akta Perubahan Kelima Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan No.10 tertanggal 2 Desember 2014, dibuat dihadapan Elly Halida, S.H., Notaris di Jakarta (“Perjanjian Kredit Permata”); yang mengatur antara lain hal-hal sebagai berikut: 1. Para Pihak : a. PT Bank Permata Tbk (“Permata”) selaku Kreditur; dan

b. Perseroan selaku Debitur

2. Fasilitas Kredit : a. Fasilitas Over Draft sebesar Rp5.000.000.000 b. Fasilitas Term Installment 1 sebesar Rp100.000.000.000 c. Fasilitas Term Installment 2 sebesar Rp30.000.000.000 d. Fasilitas Term Installment 3 sebesar Rp30.000.000.000 e. Fasilitas Term Installment 4 sebesar Rp30.000.000.000

3. Jangka waktu Fasilitas

Kredit : a. Fasilitas Over Draft: sampai dengan 12 September 2015;

b. Fasilitas Term Installment (TL) 1 adalah sejak tanggal 23 Desember 2011 sampai dengan 23 Juni 2015.

c. Fasilitas Term Installment (TL) 2 adalah sampai tanggal

Page 90: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

74

12 Maret 2017 d. Fasilitas Term Installment (TL) 3 adalah Maksimum 42

bulan sejak penandatanganan perubahan kelima (yaitu sejak tanggal 2 Desember 2014)

e. Fasilitas Term Installment (TL) 4 adalah Maksimum 42 bulan sejak penandatanganan perubahan kelima (yaitu sejak tanggal 2 Desember 2014)

4. Bunga : a. Bunga Fasilitas Over Draft adalah mengambang, mengacu

pada bunga pasar yang berlaku; b. Bunga Fasilitas TL adalah tetap selama periode penarikan.

5. Jaminan

: Piutang Atas Tagihan sebesar dengan nilai penjaminan 100% dari jumlah Fasilitas TL yang telah ditarik dan masih belum dibayar. Catatan: Atas Jaminan tersebut di atas telah dibuatkan Akta Perjanjian Pemberian Jaminan Fidusia No.127 tanggal 30 Maret 2010 yang dibuat di hadapan Yoke Reinata, S.H., Magister Kenotariatan, pengganti dari Neltje Tineke Pattinama, S.H., Notaris di Jakarta.

6. Kewajiban : a. Menjaga ekuitas tidak kurang dari Rp200.000.000.000 b. Menjaga Gearing Ratio tidak lebih dari 9x c. Menjaga prosentase pinjaman dengan status menunggak

selama 6 (enam) bulan terakhir secara rata-rata tidak melebihi: - DPD >60 hari sebesar 5% dan - DPD>90 hari sebesar 4%

d. menjaga setiap saat persentase average net write off terhadap total portofolio selama 12 bulan terakhir tidak melebihi 5%

e. menjaga total rasio antara Total Baki Debet Pinjaman Nasabah di Bank terhadap Total Service Asset tidak lebih dari 28% atau tidak melebihi 2x ekuitas nasabah.

f. menjaga kepemilikan saham pemegang saham pengendali tidak kurang dari 51%

g. menjaga Debt To Equity Ratio On + Off balance sheet setiap saat tidak melebihi 9 kali.

7. Domisili Hukum : Para Pihak sepakat memilih domisili hukum yang tetap di

Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Akta Perjanjian Kredit (Fasilitas Money Market) No. 11 tanggal 2 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Elly Halida, S.H., Notaris Jakarta Timur (“Perjanjian Kredit Permata”); yang mengatur antara lain hal-hal sebagai berikut: 1. Para Pihak : a. PT Bank Permata Tbk (“Permata”) selaku Kreditur; dan

b. Perseroan selaku Debitur

2. Fasilitas Kredit dan Pagu

: Fasilitas Money Market sampai jumlah Rp20.000.000.000 (dua puluh miliar Rupiah).

3. Jangka waktu Fasilitas : Jangka waktu Fasilitas 12 (dua belas) bulan sejak tanggal Perjanjian (sejak tanggal 12 Desember 2014).

4. Jaminan : Piutang atas tagihan dalam jumlah 100% dari jumlah Fasilitas Money Market yang telah ditarik dan belum dibayar.

Page 91: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

75

5. Domisili Hukum : Para Pihak sepakat memilih domisili hukum yang tetap di

Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. E. Perjanjian Dengan PT Bank Danamon Indonesia Tbk

Akta Perjanjian Kredit No. 35 tanggal 19 Januari 2011, dibuat di hadapan Sulistyaningsih, SH Notaris di Jakarta junctis: 1. Perjanjian Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit No. 014/PP/KAB/CBD/I/2012 tertanggal

15 Februari 2012 yang dibuat dibawah tangan dan bermaterai cukup; 2. Perjanjian Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit No. 023/PP/CBD/II/2013 tertanggal

26 Februari 2013; 3. Akta Perjanjian Perubahan terhadap Perjanjian Kredit No 132 tanggal 24 Februari 2014 yang

dibuat dihadapan Anriz Nazaruddin Halim, S.H., M.H. Notaris di Jakarta 4. Perjanjian Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit No. 008/PP/CBD/I/2015 (tanggal tidak

tertera) (“Perjanjian Kredit Danamon”); yang mengatur antara lain hal-hal sebagai berikut: 1. Para Pihak : a. PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Danamon”) selaku

Kreditur; dan b. Perseroan selaku Debitur

2. Fasilitas Kredit : Fasilitas kredit Angsuran Berjangka (KAB) Revolving dalam jumlah pokok Rp200.000.000.000 (dua ratus miliar Rupiah).

3. Tujuan Penggunaan : Pembiayaan Piutang

4 .Jangka Waktu Penarikan

: Jangka Waktu Penarikan adalah hingga tanggal 19 Januari 2016.

5. Jangka Waktu Pengembalian

: Maksimum 3 (tiga) tahun sejak setiap tanggal penarikan.

6.Jaminan

: Jaminan Fidusia berupa tagihan/piutang milik Perseroan baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian yang saat ini jumlahnya sebesar Rp252.525.252.526 (dua ratus lima puluh dua miliar lima ratus dua puluh lima juta dua ratus lima puluh dua ribu lima ratus dua puluh enam Rupiah) dan selanjutnya akan menjadi Rp253.000.000.000 (dua ratus lima puluh tiga miliar Rupiah) [“Tagihan”] yang akan dijaminkan secara fidusia dengan nilai penjaminan fidusia tidak kurang dari Rp252.525.252.526 (dua ratus lima puluh dua miliar lima ratus dua puluh lima juta dua ratus lima puluh dua ribu lima ratus dua puluh enam Rupiah).

7. Bunga, Facility Fee dan Bunga Denda

: Indikasi suku Bunga 12,50% Facility Fee : 0,5 % dibayarkan saat penarikan fasilitas

8. Hal-hal Yang Diwajibkan : Kecuali ditentukan lain oleh Danamon, terhitung sejak tanggal Perjanjian ini sampai dengan dilunasinya seluruh kewajiban yang terhutang oleh Debitur kepada Danamon, maka Debitur wajib melaksanakan (pada pokoknya): - wajib menjaga kolektabilitas Debitur pada setiap kreditur dari Debitur (termasuk pada danamon) adalah tetap pada kolektabilitas 1 sesuai aturan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. - menyerahkan kepada Bank: (i) laporan keuangan Tahunan yang telah diaudit oleh auditor publik independen yang dapat diterima oleh bank, selambatnya 180 hari sejak berakhirnya tahun buku yang bersangkutan (ii) Laporan keuangan triwulan (house figures), tremasuk neraca dan perhitungan laba-rugi, selambatnya 90 hari sejak

Page 92: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

76

berakhirnya periode laporan yang ditandatangani oleh Direksi Debitur atau CFO Debitur. - Rasio Keuangan, wajib dari waktu ke waktu menjada dan mempertahankan Ratio Keuangan: (i) Total Debt to Networth Ratio (gearing ratio) maksimum 7x (ii) Net Credit Losses (NCL) terhadap rata ratio portfolio maksimum 4,5% (iii) Receivable overdue selama lebih dari 90 hari tidak diperkenankan lebih dari 3,5% dari total piutang.

9. Jaminan : Piutang Debitur yang memenuhi eligibility criteria dan akan didaftarkan oleh Bank pada kantor fidusia. Catatan: Sehubungan dengan jaminan berupa Piutang Debitur atas Perjanjian Kredit Danamon, telah dibuat Akta Jaminan Fidusia (Piutang) No. 36 tanggal 19 Januari 2011 yang dibuat dihadapan Sulistyaningsih, SH, Notaris di Jakarta.

10.Domisili Hukum : Para Pihak sepakat memilih domisili hukum yang tetap di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

F. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Akta Perjanjian Kerjasama Pelayanan Kredit Kendaraan Bermotor Antara PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk Dengan PT HD Finance Tbk No. 4 tanggal 8 Juli 2011 yang dibuat dihadapan Muchlis Patahna,S.H., Notaris di Jakarta, yang mengatur mengenai:

1. Para Pihak : a. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (“BRI”) selaku Kreditur; dan

b. Perseroan

2. Jangka Waktu Penyaluran Kredit

: Dalam jangka waktu 24 bulan sejak penandatanganan perjanjian ini BRI akan menyalurkan fasilitas Kredit Kendaraan Bermotor kepada debitur melalui Perseroan.

3. Jangka Waktu Kerjasama

: Berlaku sejak penandatangan hingga seluruh kewajiban debitur lunas berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Konsumen.

4. Fasilitas Pembiayaan

: BRI akan memberikan Fasiitas Pembiayaan Konsumen kepada debitur melalui Perseroan dengan porsi pembiayaan BRI secara keseluruhan sebesar Rp100.000.000.000 yang bersifat non revolving dan uncommitted.

5.Domisili Hukum : Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Akta Perjanjian Kerjasama Pelayanan Kredit Kendaraan Bermotor Antara PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk Dengan PT HD Finance Tbk No. 50 tanggal 18 November 2012, dibuat dihadapan Mahendra Adinegara,SH., Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Selatan, yang mengatur:

1. Para Pihak : a. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (“BRI”) selaku Kreditur; dan

b. Perseroan

2.Jangka Waktu Penyaluran Kredit

: Dalam jangka waktu 24 bulan sejak penandatanganan perjanjian ini BRI akan menyalurkan fasilitas Kredit Kendaraan Bermotor kepada debitur melalui Perseroan.

3.Jangka Waktu Kerjasama : Berlaku sejak penandatangan hingga seluruh kewajiban debitur lunas berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Konsumen.

4. Fasilitas Pembiayaan

: BRI akan memberikan Fasiitas Pembiayaan Konsumen kepada debitur melalui Perseroan dengan porsi pembiayaan BRI

Page 93: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

77

berakhirnya periode laporan yang ditandatangani oleh Direksi Debitur atau CFO Debitur. - Rasio Keuangan, wajib dari waktu ke waktu menjada dan mempertahankan Ratio Keuangan: (i) Total Debt to Networth Ratio (gearing ratio) maksimum 7x (ii) Net Credit Losses (NCL) terhadap rata ratio portfolio maksimum 4,5% (iii) Receivable overdue selama lebih dari 90 hari tidak diperkenankan lebih dari 3,5% dari total piutang.

9. Jaminan : Piutang Debitur yang memenuhi eligibility criteria dan akan didaftarkan oleh Bank pada kantor fidusia. Catatan: Sehubungan dengan jaminan berupa Piutang Debitur atas Perjanjian Kredit Danamon, telah dibuat Akta Jaminan Fidusia (Piutang) No. 36 tanggal 19 Januari 2011 yang dibuat dihadapan Sulistyaningsih, SH, Notaris di Jakarta.

10.Domisili Hukum : Para Pihak sepakat memilih domisili hukum yang tetap di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

F. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Akta Perjanjian Kerjasama Pelayanan Kredit Kendaraan Bermotor Antara PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk Dengan PT HD Finance Tbk No. 4 tanggal 8 Juli 2011 yang dibuat dihadapan Muchlis Patahna,S.H., Notaris di Jakarta, yang mengatur mengenai:

1. Para Pihak : a. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (“BRI”) selaku Kreditur; dan

b. Perseroan

2. Jangka Waktu Penyaluran Kredit

: Dalam jangka waktu 24 bulan sejak penandatanganan perjanjian ini BRI akan menyalurkan fasilitas Kredit Kendaraan Bermotor kepada debitur melalui Perseroan.

3. Jangka Waktu Kerjasama

: Berlaku sejak penandatangan hingga seluruh kewajiban debitur lunas berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Konsumen.

4. Fasilitas Pembiayaan

: BRI akan memberikan Fasiitas Pembiayaan Konsumen kepada debitur melalui Perseroan dengan porsi pembiayaan BRI secara keseluruhan sebesar Rp100.000.000.000 yang bersifat non revolving dan uncommitted.

5.Domisili Hukum : Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Akta Perjanjian Kerjasama Pelayanan Kredit Kendaraan Bermotor Antara PT Bank Rakyat

Indonesia (Persero) Tbk Dengan PT HD Finance Tbk No. 50 tanggal 18 November 2012, dibuat dihadapan Mahendra Adinegara,SH., Magister Kenotariatan, Notaris di Jakarta Selatan, yang mengatur:

1. Para Pihak : a. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (“BRI”) selaku Kreditur; dan

b. Perseroan

2.Jangka Waktu Penyaluran Kredit

: Dalam jangka waktu 24 bulan sejak penandatanganan perjanjian ini BRI akan menyalurkan fasilitas Kredit Kendaraan Bermotor kepada debitur melalui Perseroan.

3.Jangka Waktu Kerjasama : Berlaku sejak penandatangan hingga seluruh kewajiban debitur lunas berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Konsumen.

4. Fasilitas Pembiayaan

: BRI akan memberikan Fasiitas Pembiayaan Konsumen kepada debitur melalui Perseroan dengan porsi pembiayaan BRI

secara keseluruhan sebesar Rp150.000.000.000 yang bersifat non revolving dan uncommitted.

5. Domisili Hukum : Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

G. PT Bank ICBC

Akta Perjanjian Kredit No. 06 Tanggal 07 Januari 2013 yang dibuat dihadapan Mellyani Noor Shandra S.H. Notaris di Jakarta, yang menerangkan hal-hal sebagai berikut: 1. Para Pihak : a. PT ICBC (Selaku Kreditur) dan

b. Perseroan selaku Debitur

2. Fasilitas Kredit : Pinjaman Tetap dalam bentuk Pinjaman Tetap on Demand (PTD-B) Commited hingga jumlah pokok yang seluruhnya tidak melebihi Rp50.000.000.000 (lima puluh miliar Rupiah).

3. Tujuan Penggunaan : Pendanaan piutang pembiayaan konsumen Debitur

4 .Jangka Waktu Penarikan

: Selama 3 (tiga) bulan sejak penandatanganan perjanjian.

5. Jangka Waktu Pengembalian

: 3 tahun sejak tanggal setiap penarikan

6.Jaminan

: Hak Tagih atas Piutang (Account Receivable) Debitur yang berasal dari pembiayaan konsumen atas sepeda motor sebesar 100 % dari nilai Fasilitas Kredit yang ditarik dan belum dibayar oleh Debitur atau setinggi-tingginya Rp50.000.000.000 (Lima puluh miliar Rupiah)

7. Bunga, Facility Fee dan Bunga Denda

: Bunga : 10,5 % per tahun. Bunga Denda : 2 % Biaya Provisi : 0,25 % flat.

8. Hal-hal Yang Diwajibkan : a. Tidak melakukan merger/konsolidasi/akuisisi atau investasi ataupuntindakan material lainnya yang kiranya dapat mempengaruhi kinerja pembayaran kembali dari Debitur kepada Bank berdasarkan perjanjian ini tanpa persetujuan Bank terlebih dahulu.

b. Tidak merubah bentuk/status hukum dan/atau kegiatan usaha Debitur tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank, serta memberitahukan secara tertulis kepada Bank selambat-lambatnya 10 (Sepuluh) hari kerja setelah terjadi perubahan Anggaran Dasar Debitur dan/atau susunan pengurus Debitur;

9. Domisili Hukum : Domisili umum dan tetap di kantor Panitera Pengadilan Negeri

Jakarta Pusat.

H. PT Bank DBS Indonesia Perjanjian Kredit No. 125 tanggal 29 November 2011 dibuat dihadapan Veronica

Nataadmadja,SH, Master of Corporate Administration, Master of Commerce (Business Law), Notaris di Jakarta, junctis:

1. Perubahan Pertama atas Perjanjian Fasilitas Perbankan No. 155/PFP-DBSI/II/2013

tertanggal 28 Pebruari 2013; 2. Perubahan Kedua atas Perjanjian Fasilitas Perbankan No. 011/PFPA-DBSI/I/2014 tertanggal

09 Januari 2014;

Page 94: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

78

3. Perubahan Ketiga atas Perjanjian Fasilitas Perbankan No. 013/PFPA-DBSI/II/1-2/2015 tanggal 12 Februari 2015;

4. Perubahan keempat atas Perjanjian Fasilitas Perbankan No. 047/PFPA-DBSI/III/1-2/2015 tanggal 3 Maret 2014;

(“Perjanjian Kredit”) yang mengatur mengenai:

1. Para Pihak : a. PT Bank DBS Indonesia (Selaku Kreditur) dan

b. Perseroan selaku Debitur

2. Fasilitas Kredit : Uncommited revolving credit facility Rp200.000.000.000,00

3. Jatuh Tempo

: Berakhir pada tanggal 29 Nopember 2015.

4.Jaminan

: Jaminan kebendaan fidusia atas tagihan/piutang milik nasabah yang dibiayai oleh Bank berdasarkan Perjanjian dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya sejumlah Rp100.000.000.000,00 (Seratus Miliar Rupiah)

5. Bunga, Facility Fee dan Bunga Denda

: Bunga : 10 % per tahun. Biaya Fasilitas : 0,5 % per tahun dari Pokok Fasilitas Bunga Denda : 3 % per tahun

6. Hal-hal Yang Diwajibkan

: Segera menyampaikan pemberitahuan kepada Kreditur selambatnya dalam waktu 10 (sepuluh) hari kalender, apabila mengetahui terjadinya hal-hal: a. Perubahan terhadap anggaran dasar Perseroan termasuk namun

tidak terbatas perubahan struktur permodalan, pengurus Perseroan;

b. Membagikan dan/atau membayar dividen dalam bentuk apapun kepada para pemegang saham Perseroan;

7.Domisili Hukum : Para Pihak memilih domisili umum dan tetap di Kantor Panitera

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

I. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Akta Perjanjian Kerjasama Dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan (Joint Financing)

CRO.KP/025/KS/12 No. 22 tanggal 29 November 2012 dibuat dihadapan Indrasari Kresnadjaja, SH, M.Kn., Notaris di Jakarta Selatan, yang mengatur mengenai:

1. Para Pihak : a. PT Bank Mandiri Tbk (Selaku Kreditur) dan

b. Perseroan selaku Debitur

2. Fasilitas Kredit : Rp150.000.000.000 (Seratus lima puluh miliar Rupiah) Kerjasama bersifat revolving

3. Tujuan Penggunaan : Pembiayaan bersama (Joint Financing) kepada End User/Konsumen untuk pembiayaan sepeda motor baru dan bekas.

4. Jangka Waktu Penarikan

: 18 Bulan terhitung mulai tanggal penandatangan Perjanjian Kerjasama.

5. Jangka Waktu Pengembalian

: 54 Bulan terhitung mulai tanggal penandatanganan Perjanjian Kerjasama.

6. Jaminan

: Kendaraan Bermotor dengan bukti pemilikan berupa BPKB kendaraan yang dibiayai dari Fasilitas Pembiayaan Bersama dengan ketentuan sebagai berikut :

Page 95: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

79

- Kendaraan yang dibiayai dengan bukti kepentingan berupa BPKB, dengan pemberian kuasa dari End User/Konsumen guna pengikatan agunan secara fidusia (tidak dapat dibatalkan), atau penyerahan hak milik secara fidusia

- Asli BPKB End User/Konsumen tersebut disimpan dan diadministrasikan di Bank

7. Bunga, Facility Fee dan Bunga Denda

: Bunga 1th-2th : 11 % Lebih dari 2th : 11,25 % Bunga Denda : 2 % Biaya Provisi : 0,25 % dari nilai pencairan per batch

8. Hal-hal Yang Diwajibkan

: 1. Perseroan diwajibkan untuk menjaga porsi penyertaan modal pemegang saham yang berbadan hukum sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan yang berlaku.

2. Selama kerjasama ini masih berlangsung, Perseroan harus memberitahukan secara tertulis kepada Kreditur dalam hal telah terjadi: a. perubahan anggaran dasar Perseroan termasuk di

dalamnya pengurus Perseroan, permodalan dan nilai saham;

b. memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman dari pihak lain kecuali dalam transaksi yang wajar;

9. Domisili Hukum : Para Pihak sepakat untuk membawa sengketa tersebut untuk

diselesaikan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

J. PT Bank Panin Tbk

Akta Perjanjian Kredit dan Perjanjian Jaminan No. 21 tanggal 13 April 2012 dibuat dihadapan

Myra Yuwono, SH, Notaris di Jakarta Selatan, yang mengatur mengenai:

1. Para Pihak : a. PT Bank Panin Tbk (Selaku Kreditur) dan b. Perseroan selaku

2. Fasilitas Kredit : Rp100.000.000.000 (Seratus Miliar Rupiah)

3. Tujuan Penggunaan : Modal Kerja Pembiayaan Konsumen

4. Jangka Waktu Penarikan

: Tiga puluh enam) bulan / 3 tahun sejak Tanggal Penarikan.

5. Jangka Waktu Pengembalian

: Tidak melebihi 40 bulan sejak tanggal 13 April 2012

6. Jaminan : Tanah dan Bangunan yang pengikatan jaminannya diberikan oleh Pemberi Jaminan, dengan dan berdasarkan perjanjian kepada pihak lain.

7. Bunga, Facility Fee dan Bunga Denda

: Bunga : 11 % pertahun. Provisi : 0,5 % Denda : 2 %

8. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh Debitur

: Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Kreditur, Debitur berjanji untuk tidak melakukan: a. melakukan meerger atau konsolidasi atau restrukturisasi

kembali yang berakibat mengubah bentuk atau kepemilikan saham dalam Debitur atau membeli atau dengan cara lain

Page 96: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

80

memperoleh perusahaan atau saham-saham dalam perseroan lain atau menjual sebagian besar perusahaan atau kekayaannya, kecuali untuk keperluan aktivitas pokok Debitur dalam transaksi dagang yang lazim dan kegiatan operasional sehari-hari;

b. menarik kembali atau menurunkan modal yang telah disetor;

c. mengadakan rapat umum pemegang saham dengan agenda perubahan anggaran dasar Debitur mengenai perubahan maksud dan tujuan usaha serta penurunan modal.

9. Domisili Hukum : Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Akta Perjanjian Kredit dan Perjanjian Penjaminan No. 75 tertanggal 30 Juli 2012 dibuat dihadapan Myra Yuwono, S.H., juncto Perubahan Perjanjian Kredit Dan Perjanjian Jaminan No. 002/IBD-PRK/LEG/13/Per.1 tanggal 10 Oktober 2013 juncto Akta Perubahan III terhadap Perjanjian Kredit Dan Perjanjian Jaminan No.32 tertanggal 21 Januari 2015, yang menerangkan hal-hal sebagai berikut :

1. Para Pihak : a. PT Bank Panin Tbk. (Selaku Kreditur) dan

b. Perseroan selaku Debitur

2. Fasilitas Kredit : Rp20.000.000.000

3. Tujuan Penggunaan : Modal Kerja Pembiayaan Konsumen

4. Jatuh Tempo : 30 Juli 2015

5. Jaminan : Tanah dan Bangunan yang pengikatan jaminannya diberikan oleh Pemberi Jaminan, dengan dan berdasarkan Dokumen-dokumen Agunan dalam bentuk da nisi yang disetujui oleh Kreditur.

6. Bunga, Facility Fee dan Bunga Denda

: Bunga : 11 % per tahun Provisi :0,5 % Denda : 2 %per bulan

7. Hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh Debitur

: Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Kreditur, Debitur berjanji untuk tidak melakukan: a. melakukan meerger atau konsolidasi atau restrukturisasi

kembali yang berakibat mengubah bentuk atau kepemilikan saham dalam Debitur atau membeli atau dengan cara lain memperoleh perusahaan atau saham-saham dalam perseroan lain atau menjual sebagian besar perusahaan atau kekayaannya, kecuali untuk keperluan aktivitas pokok Debitur dalam transaksi dagang yang lazim dan kegiatan operasional sehari-hari;

b. menarik kembali atau menurunkan modal yang telah disetor;

c. mengadakan rapat umum pemegang saham dengan agenda perubahan anggaran dasar Debitur mengenai perubahan maksud dan tujuan usaha serta penurunan modal.

8. Domisili Hukum : Kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Page 97: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

81

K. PT Bank Syariah Mualamalat Akta Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Secara Syariah Wakalah Bil Ujroh No. 08 tanggal

15 Maret 2013 juncto Akta Perubahan Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Secara Syariah Wakalah BIL Ujroh No. 10 tanggal 24 Juni 2014, keduanya dibuat dihadapan Amalia Sausan, SH, Notaris di Kota Depok, yang mengatur mengenai:

1. Para Pihak : a. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Selaku Bank) dan b. Perseroan

2. Kerjasama : Kerjasama penyaluran fasilitas pembiayaan pemilikan kendaraan bermotor (PPM) menurut skema kerjasama Wakalah BII Ujroh, di mana: - Hubungan kerjasama antara Bank dengan Perusahaan

Multifinance berlangsung menurut skema Wakalah; - Penyaluran PPM berlangsung menurut skema Murabahah.

3. Plafond kerjasama : Bank dan Perseroan akan menyalurkan fasilitas pembiayaan PPM kepada End User, dimana Bank bertindak sebagai Muwakil dan Perusahaan Multifinance sebagai Wakil dengan Plafond kerjasama sampai sejumlah Rp40.000.000.000 (empat puluh miliar Rupiah).

4. Jangka Waktu Penarikan

: Masa penarikan plafond Kerja Sama paling lama 24 (dua puluh empat) bulan sejak penandatangan Perjanjian Kerjasama sampai dengan tanggal 15 Maret 2015.

5. Jangka Waktu Kerjasama

: Perjanjian kerjasama ini berlaku hingga tanggal jatuh tempo Perjanjian Pembiayaan paling akhir dari seluruh Pembiayaan yang pernah dibuat dengan End User.

6. Domisili Hukum : Pengadilan Negeri Jakarta.

Akad Line Facility Pembiayaan Al-Mudharabah No. 01 tanggal 5 Oktober 2012 juncto Perubahan Akad Line Facility Pembiayaan Al-Mudharabah No. 6 tanggal 15 Maret 2013 keduanya dibuat dihadapan dibuat dihadapan Amalia Sausan, SH., Notaris Kota yang mengatur mengenai:

1. Para Pihak : a. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Selaku Bank) dan

b. Perseroan

2. Fasilitas : Fasilitas Line sampai setingginya Rp60.000.000.000 (enam puluh juta Rupiah) yang akan digunakan untuk pembiayaan Mudharabah. Pembiayaan Mudharabah akan diminta oleh Perseroan sesuai dengan kebutuhan modal kerja Perseroan.

3. Jangka Waktu

: Perjanjian kerjasama ini berlaku untuk jangka waktu 54 (lima puluh empat) bulan termasuk kelonggaran tarik 18 (delapan belas) bulan sejak tanggal 5 Oktober 2012.

4. Jatuh Tempo : 5 April 2017.

5. Nisbah : Bank dan Perseroan sepakat bahwa Nisbah Bagi Hasil akan ditentukan dalam Akad Pembiayaan Mudharabah yang akan ditandatangni oleh Para Pihak yang didasarkan pada revenue sharing.

Page 98: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

82

6. Pembatasan : Perseroan tanpa persetujuan tertulis dari Bank tidak akan melakukan perubahan struktur permodalan Perseroan dan/atau penjamin kecuali untuk peningkatan modal yang berasal dari laba yang ditahan (retained earnings) atau pengeluaran saham baru atau setoran dari pemegang saham. Perseroan wajib memberitahukan apabila terdapat kejadian sebagai berikut: 1. melakukan perubahan susunana pengurus; 2. membayar atau menyatakan dapat dibayar suatu dividen

atau pembagian keuntungan berupa apapun atas saham yang dikeluarkan Perseroan;

3. setiap tuntuan perkara perdaya terhadap Perseroanyang nilainya minimal 1/3 dari pagu atau plafon line Facility yang diperoleh;

4. suatu perkara atau tuntutan hukum yang terjadi antara Perseroan dan/atau penjamin dengan suatu badan atau instansi pemerintah; dan/atau

5. suatu kejadian yang dengan lewatntya waktu atau karena pemberitahuan atau kedua-duanya akan menjadi kejadian kelalaian ke pihak lain.

7. Jaminan ; Fidusia atas tagihan atas nama yang timbul akrena pemberian

penyaluran fasiitas pembiayaan al Murabahah. 8. Domisili Hukum : Basyarnas (Badan Arbitrase Syariah Nasional)

L. PT Bank Syariah Mandiri Akta Akad Induk Pembiayaan Mudharabah Wal Murabahah No. 46 tanggal 28 Agustus 2014

yang dibuat dihadapan Hilda Yulistiawati, SH., Notaris di Jakarta Selatan, yang pada pokoknya mengatur mengenai:

1. Para Pihak : a. PT Bank Syariah Mandiri (Selaku Bank) dan

b. Perseroan

2. Fasilitas Kredit : Fasilitas executing non revolving dengan jenis Mudharabah Wal Murabahah dengan limit pembayaran sebesar Rp100.000.000.000 (seratus miliar Rupiah) dengan ketentuan setiap pencairan Rp25.000.000.000 (dua puluh lima miliar Rupiah).

3. Tujuan Penggunaan : Modal Kerja Perseroan guna disalurkan kepada End User untuk kendaraan bermotor roda 2 (dua) (sepeda motor kondisi baru buatan Jepang dan kendaraan bermotor roda 4 (empat) (mobil) kondisi baru dan bekas buatan Jepang dan Korea tertentu (Hyundai dan KIA), baik kendaraan pribadi dan niaga (pick up dam pick up box) selain angkutan umum.

4. Jangka Waktu Penarikan

: 12 (dua belas) bulan terhitung sejak tanggal 28 Agustus 2014.

5. Jangka Waktu Pengembalian

: 48 (empat puluh delapan bulan) sejak tanggal 28 Agustus 2014.

6. Jaminan

: Fidusia piutang senilai 100% dengan kondisi piutang lancar kepada End User yang diikat secara fidusia. Dalam hal jaminan piutang tidak memenuhi, maka Perseroan wajib menyesuaikan jumlah jaminan sehingga security coverage minimal tetap sebesar 100%.

Page 99: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

83

7. Domisili Hukum : Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

M. PT Bank BNI Syariah Akad Plafond Pembiayaan No. 22 tanggal 7 Juni 2014 dibuat dihadapan Leolin Jayanti, SH,

Notaris di Jakarta, yang mengatur mengenai:

1. Para Pihak : a. PT Bank BNI Syariah (Selaku Bank) dan b. Perseroan

2. Plafond Pembiayaan : Maksimum Rp100.000.000 yang bersifat Revolving dengan ketentuan kelonggaran tarik/deponible yang timbul karena angsuran tidak dapat digunakan kembali.

3. Tujuan Penggunaan : Penambahan modal kerja Perseroan untuk Tambahan Modal Kerja guna mendukung ekspansi portofolio Perseroan pada Unit Usaha Syariah.

4. Jangka Waktu Penarikan

: Maksimal 12 (dua belas) bulan sejak tanggal perjanjian

5. Jangka Waktu Pengembalian

: 12 bulan sejak masing-masing tanggal penarikan

N. PT Bank Maybank Syariah Indonesia Akta Perjanjian Pembiayaan Murabahah No. 42 tanggal 23 Oktober 2014 dibuat dihadapan

Urniyati,SH, pengganti dari Aliya Sriwedari, SH, MH, M.Kn., Notaris di Jakarta

1. Para Pihak : a. PT Bank Maybank Syariah Indonesia (Selaku Bank) dan b. Perseroan

2. Fasilitas : Fasilitas yang disediakan Bank adalah fasilitas pembiayaan Murabahah Maksimum Rp50.000.000.000 (lima puluh miliar Rupiah).

3. Tujuan Penggunaan : Untuk tujuan pembiayaan.

4. Jangka Waktu Penarikan pengembalian

: 12 (dua belas) bulan sejak tanggal Perjanjian

5. Jangka Waktu Pengembalian

: Tidak lebih dari 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggal setiap penarikan.

6. Hal-hal Yang Diwajibkan : 1. Menginformasikan kepada Bank jika terjadi perubahan apapun atas anggaran dasar Perseroan.

2. Memperoleh persetujuan tertulis dari Bank terlebih dahulu dalam hal akan terjadi perubahan anggaran dasar Perseroan khususnya mengenai perubahan nama, kegiatan usaha utama serta penurunan modal, perubahan kepemilikan (kecuali saham yang dimiliki publik) dan/atau melakukan merger atau konsolidasi, kecuali perubahan modal dalam rangka peningkatan modal dari laba ditahan. Catatan: Sehubungan dengan rencana Right Issue dan perubahan anggaran Perseroan, PT Bank Maybank Syariah Indonesia telah memberikan persetujuannya berdasarkan Suratnya No. 256R/Srt CBD/MSI/03-2015 tanggal 16 Maret 2016 yang menyebutkan persetujuan atas:

Page 100: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

84

1. Menaikan Modal Saham 2. Merubah struktur Pemegang Saham sehubungan

dengan berlangsungnya Right Issue 3. Merubah Anggaran Dasar sehubungan dengan

berlakunya Peraturan OJK No. 32/POJK.04/2014 Tertanggal 8 Desember 2014, No. 33/POJK.04/2014 tertanggal 8 Desember 2014 dan No. 29/POJK.05/2014.

Dengan kondisi kepemilikan Saham PT Tiara Marga Trakindo (TMT) di Perseroan tidak kurang dari 51%.

7. Domisili Hukum Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

O. PT Bank Of China

Akta Perjanjian Perubahan Fasilitas-Fasilitas No. 8 tanggal 22 Februari 2012 dibuat dihadapan Lenny Janis Ishak,S.H. Notaris di Jakarta, junctis :

1. Amendment To Credit Facility Agreement No. 002/AMD/AGMT/II/HD/2013 tanggal 22 Februari 2013;

2. Amendment to The Credit Facility Agreement No. 003/AMD/AGMT/II/HD/2014 tanggal 21 Februari 2014;

3. Akta Perubahan Perjanjian Fasilitas-Fasilitas No. 35 tanggal 17 April 2014 dibuat dihadapan Lenny Janis Ishak, SH, Notaris di Jakarta Selatan;

4. Deed of Amandement To The Facility No. 36 dated 17 April 2014 signed before Lenny Janis Ishak, SH. Notary in Jakarta Juncto Perjanjian Cross Collateral dan Cross Default No.38 tanggal 17 April 2014

5. Amandement To The Credit Facility Agreement No. 004/AMD/AGMT/II/HD/2015 tanggal 20 Februari 2015

(“Perjanjian Kredit”) yang mengatur mengenai:

1. Para Pihak : a. PT Bank Of China (Selaku Bank) dan

b. Perseroan selaku Debitur

2. Fasilitas : 1. Fasilitas Term Installment 1 (Pinjaman Berjangka) dengan keseluruhan nilai pokok sebesar jumlah yang pada setiap waktu tidak melebihi dari Rp45.000.000.000 (empat puluh lima miliar Rupiah);

2. Fasilitas Term Installment 2 (Pinjaman Berjangka) dengan keseluruhan nilai pokok sebesar jumlah yang pada setiap waktu tidak melebihi dari Rp60.000.000.000 (enam puluh miliar Rupiah);

3. Fasilitas Overdraft Installment dengan keseluruhan nilai pokok sebesar jumlah yang pada setiap waktu tidak melebihi dari Rp5.000.000.000 (lima miliar Rupiah);

Dengan total keseluruhan pokok sebesar jumlah yang pada setiap waktu tidak melebihi dari Rp110.000.000.000 (seratus sepuluh juta Rupiah)

3. Tujuan Penggunaan : Fasilitas Term Installment ; Untuk pembiayaan atas piutang konsumen Debitur Fasilitas Overdraft Installment : Untuk tambahan modal kerja Debitur.

4. Jangka Waktu Penarikan

: Fasilitas Term Installment : 6 Bulan sejak tanggal ditandatanganinya Perubahan Perjanjian Fasilitas-Fasilitas. Fasilitas Overdraft Installment : sampai tanggal jatuh tempo

Page 101: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

85

5. Jangka Waktu

Pengembalian

: Fasilitas Term Installment 1 : 3 Tahun sejak tanggal penarikan 5 April 2012 sampai dengan 5 April 2015 *Catatan : sudah berakhir jenis pinjaman non revolving dan tenor 3 tahun sejak Perjanjian Kredit.

Fasilitas Term Installment 2 : 3 Tahun sejak tanggal 9 Mei 2014 sampai dengan 9 Mei 2017 Fasilitas Overdraft Installment : 1 Tahun sejak tanggal 22 Februari 2015 sampai dengan 22 Februari 2016

6. Bunga, Facility Fee dan Bunga Denda

: Bunga untuk masing-masing fasilitas : Dengan suku bunga Bank Indonesia ditambah 4,50% Biaya Provisi : Fasilitas Term Installment : 0,50% Fasilitas Overdraft Installment : 0,50% Bunga Denda untuk masing-masing Fasilitas : 2 % per tahun Biaya Komitmen untuk Fasilitas Term Installment sebesar 0,50 %

7. Jaminan : Fasilitas Term Installment : Fidusia Tingkat Pertama atas Piutang (Pledged Net Eligible Receivables) Peminjam senilai 105.000.000.000 (seratus lima miliar Rupiah) Fasilitas Overdraft Installment : Meliputi (Cross Collateral) jaminan atas Fasilitas Term Installment (Pinjaman Berjangka)

8. Domisili Hukum : Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

P. PT Bank OCBC NISP

Perjanjian Pinjaman No. 085/CBL/PP/IV/2013 yang ditandatangani secara lengkap tanggal 30 Juni 2013 juncto Perubahan Terhadap Perjanjian Pinjaman No. 007/CBL/PPP/I/2014 tanggal 10 Januari 2014 juncto Perubahan Terhadap Perjanjian Pinjaman No. 142/CBL/PPP/IV/2014 yang ditandatangani secara lengkap tanggal 28 April 2014 juncto Perubahan Terhadap Perjanjian Pinjaman No. 009/CBL/PPP/I/2015 yang ditandatangani secara lengkap tanggal 16 Januari 2015 juncto Perubahan Terhadap Perjanjian Pinjaman No. 010/CBL/PPP/I/2015 yang ditandatangani secara lengkap pada tanggal 19 Januari 2015, yang mengatur mengenai:

1. Para Pihak : a. PT Bank OCBC NISP (Selaku Bank) dan

b. Perseroan selaku Debitur

2. Fasilitas : Commited Demand Installment (DL1) sejumlah maksimum Rp36.000.000.000

3. Tujuan Penggunaan : Membiayai kebutuhan modal kerja Debitur.

4. Jangka Waktu

: Fasilitas DL 1 diberikan hingga tanggal 30 April 2016 atau pada tanggal yang lebih awal sebagaimana ditentukan oleh Bank dengan pertimbangannya sendiri sesuai ketentuan dalam Perjanjian Pinjaman dan dapat diperbaharui setelahnya dengan memperhatikan kemampuan Debitur yang dapat diterima oleh Bank.

Page 102: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

86

Fasilitas DL2 diberikan dalam jangka waktu 12 Bulan sejak Tanggal Pinjaman atau tanggal jatuh deposito mana yang lebih dahulu atau pada tanggal yang lebih awal sebagaimana di tentukan oleh Bank dengan pertimbangannya sendiri sesuai ketentuan dalam dengan Perjanjian Pinjaman dan dapat diperbaharui Debitur yang dapat diterima oleh Bank.

5. Jaminan

: Gadai atas deposito PT Tirta Marga Trakindo sejumlah tidak kurang dari 100% dari jumlah pinjaman yang diberikan Bank. Untuk menjamin fasilitas DL2 gadai atas deposito PT Tirta Marga Trakindo sejumlah Rp50.000.000.000

6. Bunga

: DL1 : 10,5 %

7. Hal-hal Yang Diwajibkan : 1. Debitur menjamin untuk diri senditi dalam hal terjadi perubahan susunan pemegang saham (khusus pemegang saham non publik) dalam kepemilikan atau pengendalian (langsung maupun tidak langsung), susunan Direksi dan Dewan Komisaris pada Debitur, Debitur wajib memberitahukan kepada Bank selambatnya 14 (empat belas) hari setelah perubahan tesebut. Sehubungan dengan hal tersebut Perjanjian Pinjaman dan Dokumen Jaminan akan terus berlaku dan mengikat Debitur, meskipun terdapat perubahan dalam anggaran dasar atau dokumen-dokumen lainnya dari Debitur. Debitur wajib menyampaikan kepada Bank salinan bukti adanya perubahan tersebut atas suatu perubahan terhadap pemegang saham dan/atau Direksi dan/atau Dewan Komisaris debiturdisertai dengan persetujuan/bukti pelaporan dari Menteru Hukumdan Hak Asasi Manusia, dimana seluruhnya dinyatakan sesuai asli olh pihak yang berwenang mewakili Direksi Debitur. Catatan: Sehubungan dengan rencana Right Issue dan perubahan anggaran dasar, Perseroan telah memberitahukan kepada ICBC dengan Surat No.005/RI-DCFO/II/2015 tanggal 6 Februari 2015.

8. Domisili Hukum : Para pihak sepakat memilih domisili hukum yang non eksklusif di Kantor Panitera Negadilan Negeri Jakarta Selatan.

Perjanjian Pinjaman No. 0264/CBL/PP/VII/2014 yang ditandatangani secara lengkap tanggal 24 Juli 2014, yang mengatur mengenai:

1. Para Pihak : a. PT Bank OCBC NISP (Selaku Bank) dan

b. Perseroan selaku Debitur

2. Fasilitas : Commited Demand Installment (DL3) sejumlah maksimum Rp55.000.000.000

3. Tujuan Penggunaan : Membiayai kebutuhan modal kerja Debitur.

4 .Jangka Waktu

: 1 (satu) tahun dimulai sejak ditandatanganinya Perjanjian ini atau pada tanggal yang lebih awal sebagaimana ditentukan oleh Bank dengan pertimbangannya sendiri sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian ini dan dapat diperbaharui setelahnya dengan memperhatikan kemampuan Debitur yang

Page 103: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

87

dapat diterima oleh Bank.

5.Jaminan

: Gadai atas deposito PT Tirta Marga Trakindo sejumlah tidak kurang dari 100% dari jumlah pinjaman yang diberikan Bank atau sebesar Rp50.000.000.000

6. Bunga

: DL3 : 10,5 %

7. Hal-hal Yang Diwajibkan : Debitur menjamin untuk diri senditi dalam hal terjadi perubahan susunan pemegang saham (khusus pemegang saham non publik) dalam kepemilikan atau pengendalian (langsung maupun tidak langsung), susunan Direksi dan Dewan Komisaris pada Debitur, Debitur wajib memberitahukan kepada Bank selambatnya 14 (empat belas) hari setelah perubahan tesebut. Sehubuangan dengan hal tersebut Perjanjian Pinjaman dan Dokumen Jaminan akan terus berlaku dan mengikat Debitur, meskipun terdapat perubahan dalam anggaran dasar atau dokumen-dokumen lainnya dari Debitur. Debitur wajib menyampaikan kepada Bank salinan bukti adanya perubahan tersebut atas suatu perubahan terhadap pemegang saham dan/atau Direksi dan/atau Dewan Komisaris debiturdisertai dengan persetujuan/bukti pelaporan dari Menteru Hukumdan Hak Asasi Manusia, diman seluruhnya dinyatakan sesuai asli olh pihak yang berwenang mewakili Direksi Debitur.

8.Domisili Hukum : Para pihak sepakat memilih domisili hukum yang non eksklusif

di Kantor Panitera Negadilan Negeri Jakarta Selatan.

Q. PT Bank Kalsel

Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Kredit No. 01 tanggal 4 Agustus 2014 dibuat dihadapan Lily Harjati Soedewo, SH, M.kn., Notaris di Jakarta, yang mengatur mengenai:

1. Para Pihak : a. PT Bank Kalsel (Selaku Kreditur) dan

b. Perseroan selaku Debitur

2. Fasilitas : Kredit Modal Kerja, bersifat non revolving dalam jumlah maksimum Rp100.000.000.000 (seratus miliar Rupiah)

3. Tujuan Penggunaan : Pembiayaan kebutuhan modal kerja khususnya untuk pembiayaan konsumen dalam rangka pembelian kendaraan bermotor roda dua yang baru maupun bekas dan kendaraan bermotor roda empat;

4. Jangka Waktu Penarikan

: Jangka waktu penarikan dimulai sejak tanggal perjanjian dan berakhir pada tanggal tercepat dari tanggal yang jatuh pada 10 (sepuluh) bulan terhitung sejak Tanggal Perjanjian atau seluruh Fasilitas Kredit yang tersedia bagi Debitur telah dicairkan seluruhnya.

5. Jangka Waktu Pengembalian

: 3 Tahun terhitung sejak setiap penarikan pinjaman.

6. Jaminan

: Debitur memberikan jaminan kepada Kreditur berupa Piutang yang akan diikat secara Fidusia, piutang tersebut berasal dari usaha Debitur dibidang pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor roda dua yang baru maupun bekas dan kendaraan berotor roda empat, dengan kondisi lancer dan pada saat dijaminkan tidak meunggak lebih dari 30 (tiga puluh) hari

Page 104: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

88

kalender serta tidak sedang dala keadaan dijaminkan atau dijadikan jaminan kepada pihak lain.

7. Bunga, Facility Fee dan Bunga Denda

: Bunga sebesar 12,50% p.a Denda sebesar 2,00 % p.a Biaya Komitmen sebesar 0.50% Biaya Pembayaran Lebih cepat sebesar 0,5 % flat atas jumlah Pembayaran Lebih Cepat.

R. PT Bank International Indonesia Tbk (“BII”)

Akta Perjanjian Kerjasama Penyaluran Kredit Kendaraan Bermotor secara Sindikasi No. 176 tanggal 28 April 2010 yang dibuat dihadapan Paulus Widodo Sugeng Haryo, S.H, M.Kn., Notaris di Jakarta, junctis : 1. Akta Perubahan Secara Menyeluruh Perjanjian Kerjasama Penyaluran Kredit Kendaraan

Bermotor Secara Sindikasi No.10 tanggal 2 September 2013 dibuat dihadapan Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta;

2. Akta Perubahan Secara Menyeluruh Perjanjian Kerjasama Penyaluran Kredit Kendaraan Bermotor Secara Sindikasi Antara PT Bank International Indonesia Tbk dengan PT Radana Bhaskara Finance Tbk No. 46 tanggal 18 Agustus 2014 dibuat dihadapan Paulus Widodo Sugeng Haryono, SH, M.kn., Notaris di Jakarta,

(“Perjanjian Kredit”), yang mengatur mengenai:

1. Para Pihak : a. BII (Selaku Bank) dan b. Perseroan

2. Fasilitas : Kerjasama Pembiayaan Bersama Fasilitas KKB, dengan porsi pembiayaan adalah: - Bank sebesar 95% - Perseroan sebesar 5% Keseluruhan dana yang dialokasikan pada Kerjasama ini adalah sebesar Rp315.789.473.684 (Tiga ratus lima belas miliar tujuh ratus delapan puluh sembilan juta empat ratus tujuh puluh tiga ribu enam ratus delapan puluh empat rupiah) dengan rincian sebagai berikut: - Alokasi Bank adalah sebesar Rp300.000.000.000 (tiga

ratus miliar Rupiah); - Alokasi Perseroan adalah sebesar Rp15.789.473.684

(lima belas miliar tujuh ratus delapan puluh sembilan juta empat ratus tujuh puluh tiga ribu enam ratus delapan puluh empat Rupiah).

3. Jangka Waktu

Kerjasama

: Jangka waktu Kerjasama Pembiayaan Bersama Fasilitas KKB berdasarkan Perjanjian ini berlaku mulai tangal 18 Agustus 2014 sampai dengan tanggal 18 Agustus 2015.

4. Jaminan : Kendaraan berupa Kendaraan beserta jaminan lainnya. 5. Domisili Hukum : Para Pihak sepakat memilih Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

S. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Dan Banten Tbk (“BJB”) Pemberitahuan Persetujuan Pemberian Kredit No. 021/GJM-KOM/2015 tanggal 10 Februari

2015, yang mengatur:

1. Para Pihak : a. BJB (Selaku Bank) dan b. Perseroan

2. Fasilitas : Kredit Non Revolving sejumlah Rp40.000.000.000 (empat

Page 105: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

89

puluh miliar Rupiah)

3. Tujuan : Pembiayaan modal kerja perusahaan pembiayaan untuk diteruskan kepada End User

4. Jangka Waktu Kerjasama

: 42 (empat puluh dua) bulan

5. Masa penarikan : 6 (enam) bulan sejak penandatangan Perjanjian

6. Bunga : 12% per tahun

7. Jaminan : Piutang usaha (AR) berstatus landar (tunggakan dibawah 90 hari) kepada End User sebesar 100%

8. Kewajiban : Melaporkan: - perubahan anggaran dasar, susunan pemegang saham

non publik dan susunan pengurus Perseroan - perubahan susunan pengurus dan pemegang saham

selama sesuai denga ketentuan yang berlaku; - membagikan dividen kepada pemegang saham.

9. Jaminan : Fidusia Tagihan Yang diberikan dengan Akta Fiduisa Atas Piutang/Tagihan No. 38 tanggal 25 Februari 2015.

10. Domisili Hukum : Pengadilan Negeri.

Catatan: Berdasarkan Surat Keterangan No. 74/ASA/II/2015 tanggal 25 Februari 2015 yang dibuat oleh Notaris Aliya S.Azhar,SH., MH., M.KN, Notaris di Jakarta, diterangkan bahwa pada tanggal 25 Februari 2015 telah ditandatangani Akta Perjanjian Kredit No. 37 dan Akta Jaminan Fidusia Piutang/Tagihan No. 38.

T. PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (“Agro”) Surat Penawaran Putusan Kredit No. B.001/SPPK/OPK/01/2015 tanggal 7 Januari 2015 juncto

Surat Penawaran Putusan Kredit No. B.019/SPPK/OPK/03/2015 tanggal 24 Maret 2015, yang mengatur:

1. Para Pihak : a. Agro (Selaku Bank) dan

b. Perseroan (selaku Debitur)

2. Fasilitas : Kredit Modal Kerja – Pinjaman Tetap Angsuran (KMK-PTA) sejumlah Rp 75.000.000.000 (tujuh puluh lima miliar Rupiah)

3. Tujuan : Modal kerja untuk penyaluran pembiayaan konsumen untuk kendaraan bermotor roda dua dan empat (baru dan bekas)

4. Jangka Waktu Fasilitas

: 12 (dua belas) bulan sejak penandatanganan Perjanjian Kredit

5. Jangka waktu Pengembalian

: 48 (empat puluh delapan) bulan sejak ditandatangani Perjanjian Kredit

6. Jangka Waktu Kredit per batch

: Maksimal 36 (tiga puluh enam) bulan sejak penarikan kredit

7. Suku Bunga : 12,90% per tahun 8. Jaminan : Piutang usaha (AR) sebesar 100% dari outstanding yang diikat

Page 106: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

90

secara fidusia. 9. Pembatasan : Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank BRI

AGRO, debitur tidak diperkenankan : - Melakukan merger, akuisisi, penjualan asset perusahaan

kepada pihak lain kecuali penjualan asset yang mendukung kegiatan operasional sehari-hari Perseroan.

- mengikatkan diri sebagai penjamin terhadap pihak lain atau menjaminkan kekayaan perusahaan kepada pihak lain. Kecuali tindakan/perbuatan dalam rangka menjalankan kegiatan usahanya.

- Melakukan penyertaan kepada perusahaan lain kecuali yang sudah ada pada saat penandatanganan perjanjian ini.

- Melakukan investasi aktiva tetap di atas nilai Rp 25.000.000.000 (dua puluh lima miliar Rupiah) secara akumulatif selama 1 (satu) tahun, kecuali untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan.

- Mengadakan transaksi baik berupa pemberian pinjaman atau transaksi lainnya dengan seseorang atau sesuatu pihak termasuk tetapi tidak terbatas pada perusahaan afiliasinya dengan cara-cara yang berada diluar praktek-praktek dan kebiasaan yang wajar dan melakukan pembelian yang lebih mahal dan melakukan penjualan lebih murah dari harga pasar.

- Mengajukan permohonan pernytaan pailit kepada Pengadilan Niaga untuk menyatakan pailit diri debitur sendiri.

10. Domisili Hukum : Perjanjian ini dibuat, ditafsirkan dan dilaksanakan berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan Negara Republik Indonesia.

U. Perjanjian Penerbitan Medium Term Notes

a. Akta Perjanjian Pernebitan dan Penunjukan Agen Pemantau dan Agen Jaminan serta Agen Pembayaran Medium Term Notes (MTN) Radana Finance Tahun 2014 No. 81 Tertanggal 17 September 2014, menerangkan hal-hal sebagai berikut : 1. Para Pihak : a. Perseroan (Perseroan)

b. PT Mandiri Sekuritas (Arranger/Pembeli Pertama/Agen Pembayaran)

c. PT Bank Mandiri Tbk ( Agen Pemantau dan Agen Jaminan)

2. Nilai Pokok : Sebanyak-banyaknya sebesar USD. 10.000.000 (Sepuluh Juta Dollar Amerika) dengan ketentuan sebagai berikut : - MTN Radana Finance Tahun 2014 Seri A (MTN Seri A),

dengan Nilai Pokok MTN sebesar USD 1.400.000 (Satu juta empat ratus ribu Dollar Amerika Serikat).

- MTN Radana Finance Tahun 2014 Seri-seri selanjutnya dengan Nilai Pokok MTN sebanyak-banyaknya sebesar USD USD 8.600.000 (Delapan juta enam ratus ribu Dollar Amerika Serikat)

3. Tanggal Penerbitan MTN

: 17 September 2014

4. Pengakuan Hutang

: Perseroan secara sah berhutang kepada Pemegang MTN terhitung sejak Tanggal Penerbitan MTN

5. Bunga : Perseroan wajib membayar Bunga MTN masing-masing seri MTN pada Tanggal Pembayaran Bunga MTN masing-masing seri MTN sebesar 5 % (lima persen) per tahun

Page 107: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

91

Akta Perjanjian Penerbitan dan Penunjukan Agen Pemantau dan Agen Pemantau Medium Term Notes (MTN) Radana Finance Tahun 2015 Tahap I Nomor 01 tanggal 03 Februari 2015 dibuat dihadapan Arry Supratno, S.H. Notaris di Jakarta : 1. Para Pihak : a. Perseroan (Penerbit)

b. PT Mandiri Sekuritas (Arranger dan/atau Pembeli Pertama)

c. PT Bank Mandiri Tbk (Agen Pemantau )

2. Nilai Pokok : Rp50.000.000.000 (Lima puluh miliar Rupiah)

3. Tanggal Penerbitan : 3 (Tiga) Februari 2015

4. Bunga : 13 % (Tiga Belas Persen)

5. Jaminan : Dijamin dengan seluruh harta kekayaan Penerbit baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik barang bergerak maupun barang tidak bergerak, baik yang telah ada maupun yang akan ada dikemudian hari menjadi jaminan bagi Pemegang MTN ini sesuai dengan ketentuan dalam pasal 1131 dan 1132 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Hak Pemegang MTN adalah Paripassu tanpa hak preferen dengan hak-hak kreditur Penerbit lainnya baik yang ada sekarang maupun dikemudian hari, kecuali hak-hak kreditur Penerbit yang dijamin secara khusus dengan kekayaan Penerbit baik yang telah ada maupun yang akan ada di kemudian hari.

6. Penyelesaian Perselisihan

: Apabila terjadi perselisihan mengenai isi Perjanjian Penerbitan MTN, maka Para Pihak sepakat untuk menyelesaikan secara musyawarah, apabila dalam musyawarah tidak tercapai kata sepakat maka diselesaikan melalui Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dengan tunduk kepada Undang-undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa. Sidang arbitrase dilaksanakan di Jakarta dalam Bahasa Indonesia.

V. PT Chandra Sakti Utama Leasing (“CSUL”)

Perjanjian Pembiayaan Tanah dan Bangunan No.10-KPR-000083-001 tanggal 5 Desember 2014, yang mengatur mengenai:

1. Para Pihak : a. CSUL

b. Perseroan

2. Tujuan Pembiayaan : CSUL memberikan fasilitas pembiayaan kepada Debitur untuk pembelian tanah dan bangunan sebagi beriku: Tanah dan Bangunan, dengan perincian: - Sertifikat Hak Guna Bangunan No.1947/21 Maret 2012,

luas 125 m2, terletak di Dr. Ir. H. Soekarno No.409 (wisma Kedung Asem Blok AA No.04);

- Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 1949/21 Maret 2012, luas 125 M2, terletak di Dr. Ir. H. Soekarno No.407 (wisma Kedung Asem Blok AA No.05);

- Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 1950/21 Maret 2012, luas 125 m2, terletak di jl. Dr. Ir H. Soekarno No. 407 (wisma Kedung Asem Blok AA No. 05)

3. Jangka Waktu

Kerjasama

: 108 (seratus delapan) bulan terhitung sejak tanggal pencairan Pokok Pembiayaan sampai dengan tanggal 5 Desember 2023.

4. Jumlah Pokok : Rp11.500.000.000 (Sebelas miliar lima ratus juta Rupiah).

Page 108: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

92

Pembiayaan 5. Bunga : 12,5% per tahun tetap selama 6 (enam) bulan (Masa Suku

Bunga Tetap) yang akan dibayar secara angsuran bersama dengan angsuran pokok per bulan.

6. Jaminan : Tanah dan Bangunan, dengan perincian: - Sertifikat Hak Guna Bangunan No.1947/21 Maret 2012,

luas 125 m2, terletak di Dr. Ir. H. Soekarno No.409 (wisma Kedung Asem Blok AA No.04);

- Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 1949/21 Maret 2012, luas 125 M2, terletak di Dr. Ir. H. Soekarno No.407 (wisma Kedung Asem Blok AA No.05);

- Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 1950/21 Maret 2012, luas 125 m2, terletak di jl. Dr. Ir H. Soekarno No. 407 (wisma Kedung Asem Blok AA No. 05)

7. Domisili Hukum : Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

W. Perjanjian Pinjaman Pemegang Saham

PT HD CORPORA Perjanjian Pinjaman Pemegang Saham tertanggal 8 Nopember 2010, dibuat oleh dan antara PT HD Corpora (“HD Corpora”) dengan Perseroan, yang telah diubah dengan: a. Perubahan Perjanjian Pinjaman Pemegang Saham tanggal 2 November 2011; b. Perubahan Kedua Perjanjian Pinjaman Pemegang Saham tanggal 1 November 2012; c. Perubahan Ketiga Perjanjian Pinjaman Pemegang Saham tanggal 8 Maret 2013; d. Perubahan Keempat Perjanjian Pinjaman Pemegang Saham tanggal 4 November 2013; e. Perubahan Kelima Perjanjian Pinjaman Pemegang Saham tanggal 7 November 2014; (“Perjanjian”)

yang menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut:

1. HD Corpora setuju untuk menyediakan fasilitas pinjaman kepada Perseroan sebesar

maksimum Rp25.000.000.000 (dua puluh lima miliar Rupiah). 2. Pinjaman akan digunakan oleh Perseroan untuk membantu pembiayaan kegiatan operasional

Perseroan. 3. Perjanjian berlaku sampai dengan tanggal 7 Nopember 2015 dan dapat diperpanjang

berdasarkan kesepakatan para pihak. 4. Selama jangka waktu perjanjian, pinjaman dapat ditarik dengan cara sebagai berikut:

a. Setiap penarikan dilakukan dalam kelipatan Rp100.000.000 b. Perseroan akan menyampaikan surat pemberitahuan kepada HD Corpora sedikitnya 1

(satu) hari kerja sebelum tanggal pencairan pinjaman yang dikehendaki oleh Perseroan. c. Pinjaman yang telah dibayar dapat ditarik kembali oleh Perseroan (bersifat revolving).

5. Bunga atas pinjaman adalah sebesar 10,5% per tahun. 6. Perseroan harus membayar seluruh pinjaman yang telah ditarik dan belum dibayar oleh

Perseroan berdasarkan perjanjian pada tanggal berakhirnya jangka waktu perjanjian sebagaimana disebutkan pada huruf c di atas.

7. Perseroan berjanji dan mengikat diri kepada HD Corpora untuk membayar kembali pinjaman

yang telah ditarik, bunga dan uang lainnya yang terutang berdasarkan perjanjian kepada HD Corpora setiap waktu secara tunai dalam keseluruhannya, dan HD Corpora mempunyai hak

Page 109: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

93

Pembiayaan 5. Bunga : 12,5% per tahun tetap selama 6 (enam) bulan (Masa Suku

Bunga Tetap) yang akan dibayar secara angsuran bersama dengan angsuran pokok per bulan.

6. Jaminan : Tanah dan Bangunan, dengan perincian: - Sertifikat Hak Guna Bangunan No.1947/21 Maret 2012,

luas 125 m2, terletak di Dr. Ir. H. Soekarno No.409 (wisma Kedung Asem Blok AA No.04);

- Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 1949/21 Maret 2012, luas 125 M2, terletak di Dr. Ir. H. Soekarno No.407 (wisma Kedung Asem Blok AA No.05);

- Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 1950/21 Maret 2012, luas 125 m2, terletak di jl. Dr. Ir H. Soekarno No. 407 (wisma Kedung Asem Blok AA No. 05)

7. Domisili Hukum : Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

W. Perjanjian Pinjaman Pemegang Saham

PT HD CORPORA Perjanjian Pinjaman Pemegang Saham tertanggal 8 Nopember 2010, dibuat oleh dan antara PT HD Corpora (“HD Corpora”) dengan Perseroan, yang telah diubah dengan: a. Perubahan Perjanjian Pinjaman Pemegang Saham tanggal 2 November 2011; b. Perubahan Kedua Perjanjian Pinjaman Pemegang Saham tanggal 1 November 2012; c. Perubahan Ketiga Perjanjian Pinjaman Pemegang Saham tanggal 8 Maret 2013; d. Perubahan Keempat Perjanjian Pinjaman Pemegang Saham tanggal 4 November 2013; e. Perubahan Kelima Perjanjian Pinjaman Pemegang Saham tanggal 7 November 2014; (“Perjanjian”)

yang menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut:

1. HD Corpora setuju untuk menyediakan fasilitas pinjaman kepada Perseroan sebesar

maksimum Rp25.000.000.000 (dua puluh lima miliar Rupiah). 2. Pinjaman akan digunakan oleh Perseroan untuk membantu pembiayaan kegiatan operasional

Perseroan. 3. Perjanjian berlaku sampai dengan tanggal 7 Nopember 2015 dan dapat diperpanjang

berdasarkan kesepakatan para pihak. 4. Selama jangka waktu perjanjian, pinjaman dapat ditarik dengan cara sebagai berikut:

a. Setiap penarikan dilakukan dalam kelipatan Rp100.000.000 b. Perseroan akan menyampaikan surat pemberitahuan kepada HD Corpora sedikitnya 1

(satu) hari kerja sebelum tanggal pencairan pinjaman yang dikehendaki oleh Perseroan. c. Pinjaman yang telah dibayar dapat ditarik kembali oleh Perseroan (bersifat revolving).

5. Bunga atas pinjaman adalah sebesar 10,5% per tahun. 6. Perseroan harus membayar seluruh pinjaman yang telah ditarik dan belum dibayar oleh

Perseroan berdasarkan perjanjian pada tanggal berakhirnya jangka waktu perjanjian sebagaimana disebutkan pada huruf c di atas.

7. Perseroan berjanji dan mengikat diri kepada HD Corpora untuk membayar kembali pinjaman

yang telah ditarik, bunga dan uang lainnya yang terutang berdasarkan perjanjian kepada HD Corpora setiap waktu secara tunai dalam keseluruhannya, dan HD Corpora mempunyai hak

untuk menagih utang secara segera dan sekaligus apabila terjadi salah satu di antara hal-hal sebagai berikut:

a. bilamana Perseroan lalai membayar utang pada waktu yang telah ditentukan dalam

perjanjian; b. bilamana Perseroan karena sebab apapun juga tidak berhak dan berwenang lagi untuk

mengurus dan/atau menguasai harta kekayaannya; c. bilamana harta kekayaan Perseroan baik untuk sebagian maupun untuk seluruhnya

karena sebab apapun juga disita oleh orang atau pihak lain atau oleh instansi yang berwenang;

d. Perseroan dibubarkan dan dilikuidasi; e. bilamana Perseroan dinyatakan dalam keadaan pailit atau mengajukan permohonan

untuk dinyatakan dalam keadaan pailit.

8. Mengenai perjanjian dan segala akibatnya, para pihak memilih tempat kediaman yang umum dan tidak berubah di kantor Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Barat.

Catatan: Berdasarkan Surat Persetujuan Dewan Komisaris PT HD Finance tertanggal 8 Nopember 2010, diterangkan mengenai persetujuan dari Dewan Komisaris Perseroan atas penerimaan fasilitas pinjaman oleh Perseroan tersebut di atas. PT TIARA MARGA TRAKINDO (“TMT”) Subordinate Installment Agreement (Perjanjian Pinjaman Subordinasi) No. 106/LGL-TMT/DIR-MMH/AGR-RADANA-Installment /XII/14 tanggal 17 Desember 2014 yang diaktakan dengan Akta Perjanjian Pinjaman Subordinasi No. 12 tanggal 17 Desember 2014 yang dibuat dihadapan Vita Cahyojati, SH, Magister Humaniora, Notaris Depok; dibuat oleh dan antara TMT dengan Perseroan, yang menerangkan mengenai hal-hal sebagai berikut:

1. TMT setuju untuk menyediakan fasilitas pinjaman kepada Perseroan sebesar maksimum

Rp77.000.000.000 (tujuh puluh tujuh miliar Rupiah). 2. Pinjaman akan digunakan oleh Perseroan untuk modal kerja guna menunjang kegiatan

utama Perseroan. 3. Jangka waktu ketersediaan adalah sesingkat-singkatnya 5 (lima) tahun terhitung sejak

tanggal Perjanjian ini untuk perpanjangan jangka waktu akan diinformasikan oleh Perseroan secara tertulis dalam waktu 3 (tiga) bulan sebelum tanggal berakhirnya.

4. Perseroan akan membayar kembali pinjaman ditambah dengan semua bunga, biaya dan

denda (jika ada) kepada TMT berdasarkan Surat Pemberiitahuan Pinjaman sesuai dengan tanggal jatuh tempo tempo masing-masing. Perseroan dapat membauar dimuka penarikannyang didanai yang belum terlunasi berdasarkan Perjanjian ada setiap saat tanpa denda.

5. Pinjaman ini diberikan dengan perhitungan bunga berdasarkan tingkat suku bunga yang

megacu pada bunga yang berlaku di pasar yang akan disesuaikan dan ditetapkan oleh TMT Group setiap 3 (tiga) bulan. Bunga dihitung atas dasar perhitungan 1 (satu) tahun sama dengan 360 (tiga ratus enam puluh) hari.

6. Denda atas tunggakan wajib dibayar sebesar 2% (dua persen) per tahun diatas tingkat bunga

yang ditetapkan. 7. Hukum yang berlaku adalah Hukum Negara Republik Indonesia.

Page 110: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

94

Perjanjian Kerjasama

No. Keterangan 1. Perjanjian Kerjasama antara PT HD Finance dengan PT Asuransi Jasa Indonesia (“AJI”)

NoPKS/AJI/VI/2013 Tentang Penutupan Asuransi Kendaran Bermotor Roda Dua Syariah tertanggal 3 Juni 2013 di Jakarta, yang pada pokoknya mengatur mengenai:

a. Perseroan menunjuk AJI untuk melaksanakan penutupan asuransi terhadap kendaraan yang dibeli oleh debitur melalui fasilitas pembiayaan dari Perseroan

b. Obyek Pertanggungan Kendaraan roda dua, baru atau bekas pakai dengan Usia maksimal 5 (lima) tahun yang dihitung dari tahun produksi pembuatan yang di beli Debitor melalui fasilitas pembiayaan yang diberikan pihak Pertama

c. AJI akan menerbitkan polis induk yang berisikan syarat-syarat pertanggungan , luas jaminan serta kondisi pertanggungan yang keseluruhannya merupakan bagian tak terpisahkan dari perjanjian

d. Kondisi pertanggungan yang dapat ditutup adalah kondisi Total Loss Only (TLO) dengan luas jaminan sesuai syarat-syarat yang berlaku dalam Wording Polis Standar Kendaraan Bermotor Indonesia (PSKBI)

e. Harga pertanggungan yang diasuransikan adalah sebesar harga on the road untuk kendaraan baru dan harga pembelian untuk kendaraan bekas pakai.

f. Jangka waktu pertanggungan adalah sejak tanggal yang tertera di Berita Acara Serah Terima Kendaraan (BASTK) yang dikeluarkan oleh dealer

g. Perjanjian mulai berlaku sejak ditandatangani dan akan terus berlaku sampai dibatalkan oleh Pihak Kedua maupun Pihak Pertama.

h. Dalam hal terjadi perselisihan antara kedua belah pihak, Kedua belah pihak akan menyelesaikan melalui perdamaian atau musyawarah dalam waktu paling lama 60 (enam puluh) hari sejak terjadi perselisihan apabila tidak tercapai pengelola memberikan kebebasan kepada peserta untuk memilih tempat penyelesaian sengeta yaitu Badan Media Asuransi Indonesia (BMAI) atau Badan Arbitrase Syariah Nasional (Basyarnas) apabila tidak tercapai maka diselesaikan di Pengadilan Agama atau Pengadilan Negeri yang memiliki yurisdiksi atas domisili Pemegang Polis (Peserta) di Wilayah Republik Indonesia sepanjang tidak bertentangan dengan nilai-nilai syariah.

2. Perjanjian Kerjasama Penutupan Asuransi Kendaraan Bermotor antara PT HD Finance Tbk dengan PT Asuransi Umum Bumiputeramuda 1967 No365/PKS/BP/XI/2011 tertanggal 27 Desember 2011, yang pada pokoknya mengatur mengenai:

a. Perseroan sebagai tertanggung (Pihak Pertama) dan PT Asuransi Umum Bumiputera muda 1967 sebagai penanggung (Pihak Kedua)

b. Obyek Pertanggungan adalah Kendaraan Bermotor Roda Dua (“Kendaraan”) yang perolehannya oleh Konsumen/Nasabah Pihak Pertama dari dan dibiayai oleh Pihak Pertama berdasarkan Fasilitas Pembiayaan, yang meliputi berbagai jenis/type dan merk dengan usia Kendaraan maksimum 6 (enam) tahun.

c. Pihak Kedua akan menerbitkan Polis Asuransi yang isinya memuat secara lengkap tentang jaminan, pengecualian dan syarat-syarat polis yang diatur dalam Polis Standar Kendaraan Bermotor Indonesia maupun ketentuan-ketentuan yang diatur dalam Perjanjian ini.

d. Jangka waktu Pertanggungan Asuransi dimulai sejak tanggal penyerahan Kendaraan dari Dealer/penjual kepada konsumen

e. Perjanjian berlaku sejak tanggal 11 November 2011 dan setelah ditandatangani oleh Para Pihak untuk jangka waktu satu (1) tahun dan dapat diperpanjang

f. Apabila terjadi perselisihan akibat dari pelaksanaan perjanjian ini, maka keduabelah pihak sepakat untuk menyelesaikan perselisihan dengan jalan musyawarah dan apabila tidak tercapai maka Para Pihak akan menyelesaikan

3. Perubahan Perjanjian Kerjasma Penutupan Asuransi Kendaraan Bermotor antara PT HD Finance Tbk dengan PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 No116/ PKS.Add1/BPM/IX/2012, yang pada pokoknya mengatur mengenai:

Para Pihak setuju untuk mengubah Pasal 1 ayat 3 Perjanjian Kerjasama yang berbunyi : Obyek Pertanggungan adalah Kendaraan Bermotor Roda Dua (“Kendaraan”) yang perolehannya oleh Konsumen/Nasabah Pihak Pertama dari dan dibiayai oleh Pihak Pertama berdasarkan Fasilitas Pembiayaan, yang meliputi berbagai jenis/type dan merk dengan usia Kendaraan Maksimum 10 (sepuluh) tahun.

Para Pihak setuju untuk mengubah ketentuan Usia Maksimal Kendaraan tidak lebih dari 10 (sepuluh) tahun.

Page 111: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

95

No. Keterangan 4. Perjanjian Kerjasama Penutupan Asuransi Kendaraan Bermotor Roda Dua antara PT HD Finance Tbk

dengan PT Asuransi Sinar Mas No073/PKS-LS/HDF-ASM/II/2013 tertanggal 18 Februari 2013, yang pada pokoknya mengatur mengenai:

a. Perseroan sebagai Pihak Pertama dan PT Asuransi Sinarmas sebagai Pihak Kedua Pihak Pertama menunjuk Pihak Kedua sebagai Penanggung untuk melaksanakan penutupan terhadap Kendaraan yang dibeli oleh Debitor berdasarkan fasilitas pembiayaan dari Pihak Pertama

b. Objek Pertanggungan adalah Kendaraan baru atau Kendaraan bekas pakai dengan usia maksimal 8 (delapan) tahun yang dihitung dari tahun produksi/pembuatan yang dibeli oleh debitur melalui fasilitas pembiayaan yang diberikan Pihak Pertama,

c. Jenis Pertanggungan yang dapat ditutup adalah kondisi Total Loss Only (TLO) dengan luas jaminan sesuai syarat-syarat yang berlaku dalam Polis Standar Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia (PSAKBI)

d. Harga Pertanggungan yang diasuransikan adalah sebesar harga on the road untuk kendaraan baru dan untuk kendaraan bekas pakai

e. Jangka waktu pertanggungan dimulai sejak tanggal Kendaraan diterima oleh Pihak Pertama sebagaimana tercantum dalam Berita Acara Serah Terima KendaraanDan akan berakhir apabila telah berakhir jangka waktu sebagaimana disebutkan dalam polis atau sertifikat asuransi, terjadi pelunasan atau pembatalan kredit dan terjadinya penggantian kerugian

f. Perjanjian mulai berlaku sejak ditandatangani dan akan terus berlaku sampai diakhiri oleh Para Pihak

g. Dalam hal terjadi/timbul perselisihan antara Para Pihak, sebagai akibat pelaksanaan Perjanjian ini, maka Para Pihak dengan ini sepakat untuk menyelesaikannya secara musyawarah untuk mufakat apabila perselisihan tersebut ternyata tidak dapat diselesaikan secara musyawarah mufakat maka Para Pihak setuju untuk menyelesaikan perselisihan tersebut melalui Badan Arbitrase sesuai ketentuan sebagaimana diatur didalam UU No30 Tahun 1999 dan peraturan pelaksanaannya.

5. Perjanjian antara PT Radana Bhaskara Finance Tbk dengan PT Chandra Sakti Utama Leasing (“CSUL”) Tentang Perjanjian Pengambilalihan Piutang (“Cessie”) tanggal 21 Juli 2014, yang pada pokoknya mengatur mengenai:

a. Para Pihak: - Perseroan; dan - CSUL

b. Perseroan mengalihkan dan menyerahkan kepada CSUL seluruh hak dan kepemilikan yang telah ada dan yang akan diperoleh atau timbul dikemudian hari atas Piutang, termasuk hak Perseroan untuk melakukan penagihan, hak atas bunga, denda dan/atau keuntungan lainnya atau hak yang timbul dari suatu klaim pertanggungan asiransi yang berkaitan dengan Piutang, satu dan lainnya tanoa pengecualian dan CSUL dengan ini menegaskan menerima pengalihan Piutang dari Perseroan termasuk semua hak yang melekat di dalamnya tanpa kecuali. Piutang yang dialihkan oleh Perseroan kepada CSUL adalah Piutang yang mempunyai masa jatuh tempo maksimal 36 (tiga puluh enam) bulan dan memiliki catatan yang baik

c. Harga Pengalihan Piutang yang diterima oleh Perseroan dari CSUL adalah sebesar Rp11.522.759.71 (sebelas miliar lima ratus dua puluh dua juta tujuh ratus lima puluh Sembilan ribu tujuh ratus sepuluh Rupiah)

d. Pengalihan Piutang berlaku sejak pelaksanaan pembayaran Harga Pengalihan Piutang dilakukan oleh CSUL yang dibuktikan dengan sah dari bukti penerimaan uang.

e. Perjanjian berlaku sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian sampai dengan tanggal jatuh tempo angsuran Konsumen/Nasabah yang terakhir atau sampai kewajiban Perseroan kepada CSUL terpenuhi.

Catatan: Transaksi pengalihan Piutang kepada CSUL (selaku pihak yang terafiliasi dengan Perseroan) sebagaimana diatur dalam perjanjian ini adalah merupakan kegiatan usaha perusahaan pembiayaan dan transaksi tersebut bukan merupakan transaksi dengan nilai material, oleh karenanya transaksi pengalihan Piutang kepada CSUL dikecualikan dari pemenuhan sebagaimana dipersyaratkan dalam Peraturan BAPEPAM-LK NoIX.E.1 dan Peraturan NoIX.E.2

Page 112: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

96

Perjanjian Sewa Menyewa No. Pihak Yang

Menyewakan Perjanjian Tanggal Jangka Waktu Lokasi

1 PT Inovasi Graha Dinamika, PT Arai Rubber Seal Indonesia, PT Maharupa Gatra, PT Indokita Makmur

Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 24

20 Mei 2014 berakhir pada tanggal 31 Maret 2019

Jalan Lingkar Luar Barat Kav.88 Jakarta

2 Slamet Riyadi Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 06

5 Agustus 2010 berakhir pada tanggal 30 Agustus 2015

Jalan BKR no73 Kelurahan Ancol Bandung

3 Hendra Wijaya Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 257

15 Juni 2012 sampai dengan 2 Agustus 2017.

Jalan Ahmad Yani Nomor 3, Bekasi Selatan, Kota Bekasi

4 Arifin Wibisana Akta Perjanjian Sewa Menyewa No44

26 Agustus 2011 sampai dengan 15 September 2016.

Jalan Jenderal Ahmad Yani, Bekasi

5 Sahindun Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 14

10 Oktober 2014 sampai dengan tanggal 10 Oktober 2017

Kelurahan Sungai Lilin

6 Abdurahman Said Bajened

Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 07

13 Mei 2011 sampai 15 Mei 2016. Jalan Pahlawan Nomor 97B RT 001/007 Bogor Jawa Barat

7 Arief Junaidi Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 2

8 Januari 2014 sampai dengan 8 Januari 2017

Jalan REMartadinata Nomor 32 Ruko 3 A Bogor Jawa Barat

8 Ariguna Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 25

19 Oktober 2012 sampai dengan 5 Oktober 2017

Jalan Letnan Jendral Suprapto Blok G Nomor 12 dan Blok G Nomor 14, Komplek Ruko Mega Grosir Cempaka Mas Jakarta Pusat

9 Tan Lan Hoa Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 18

18 Pebruari 2011 sampai dengan 18 Maret 2016

Jalan Cibarusah Raya Nomor 83, Kampung Pegaulan, RT/RW : 011/002, Cikarang, Kabupaten Bekasi

10 Djafar Lingkaran Akta Perjanjian Sewa Menyewa No03

10 Maret 2011 sampai 10 April 2016.

Blok KC 02 Nomor 19, Kawasan Commercial Life Style Banten Tangerang

11 Endy Effendi Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 04

10 Juni 2011 sampai dengan 10 Juni 2016

Jalan Raya Cileduk Nomor 73 Jakarta Barat

12 Lie Simon Sunaryo Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 01

14 April 2011 sampai 15 April 2016 Cileungsi Trade Centre Blok F Nomor 6 & 7 Bogor Jawa Barat

13 Yulendra Akta Perjanjian Sewa Menyewa No19

10 Juni 2011 sampai dengan tanggal 10 Juni 2016

Kelurahan Citreureup Kecamatan Cimahi Utara Bandung Jawa Barat

14 Sucipta Laksono Akta Perjanjian Sewa Menyewa No2

3 Juni 2013 sampai tanggal 2 Juni 2016.

Jalan Insinyur Haji Juanda Nomor 71 A Rempoa Banten (Dahulu Jawa Barat)

15 Iswanto Gozali Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 3 juncto Akta Perpanjangan No.6

19 Februari 2010 dan 10 April 2015

sampai tanggal 19 Februari 2018

Jalan Daan Mogot Nomor 12 G dan nomor 12 H, Cengkareng Timur Jakarta Barat

Page 113: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

97

No. Pihak Yang Menyewakan Perjanjian Tanggal Jangka Waktu Lokasi

16 Syafril Munir Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 08

13 Februari 2015 sampai tanggal 13 Februari 2018

Sebidang tanah Hak Milik No. 08039/Depok yang terletak di Propinsi Jawa Barat ,Kota depok, Kecamatan Pancoran Mas, Kelurahan Depok dengan luas 305 m2

17 PT Kawasan Industri Gresik

Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 17

23 Mei 2011 sampai tanggal 9 Mei 2016.

Blok A-26 dan Blok B-18 Kebomas Gresik Jawa Timur

18 PT Airmas Cahaya Buana

Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 3

25 Maret 2011 berakhir pada tanggal 25 April 2016

Jalan Surotokunto Blok C no 1, Kelurahan Adiarsa Timur, Karawang Timur

19 Sigit Santoso Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 867

28 Maret 2014 Berakhir pada tanggal 1 Mei 2017

Jalan Pemuda 65 Kebumen Jawa Tengah

20 Yenny Kristiani Candra & Evan Wira Dharma Sundah

Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 20

8 April 2011 sampai dengan 8 Mei 2016.

Jalan Brawijaya Nomor 40 Kediri Jawa Timur

21 Harni Lea Chrisna Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 03

8 Januari 2014 sampai dengan 7 Januari 2019

Jalan Perintis Kemerdekaan , Kampung Karet RT 01/RW 01, Pandeglang Banten.

22 Ruth ANainggolan Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 13

20 Mei 2011 sampai dengan 19 Mei 2016

Jalan Diponegoro , Kartohardjo, Kota Madiun.

23 Sidharta Akta Perjanjian Sewa Menyewa No.155

16 Februari 2015 berakhir pada tanggal 1 Maret 2018

Ruko yang terdiri diatas sebidang tanah dengan sertifikat Hak Milik No.4737 seluas 439 m2, setempat dikenal dengan nama tanah dan bangunan di Jalan A Yani 119 Kavling C

24 Nelly Ngadiman, S.E, MBA

Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 44

16 September 2011

sampai dengan 16 Oktober 2016

Jalan Bambu II nomor 80, 80A,80B, Medan

25 Ali Chandra Akta Perjanjian Sewa Menyewa No124

17 Februari 2012 5 Tahun sejak serah terima bangunan

Komplek Ruko Ario Kemuning Nomor 3 dan 4 Kemuning Palembang

26 Dewiana*) Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 23

8 Juni 2012 sampai dengan 15 Juni 2015

Jalan Nangka Nomor 1 Riau Pekanbaru

27 Syamsuddin Majid Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 6

20 Januari 2011 sampai dengan 21 Februari 2016

Jalan Raya Pondok Gede Nomor 18, RT 004 RW 008 Lubang Buaya Jakarta Timur.

28 Baderiyah Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 11

6 Februari 2014 berakhir pada tanggal 26 Februari 2017

Jalan Jend Gatot Subroto Nomor 16 C Banyumas Purwokerto Timur Jawa Tengah

29 Widoasih Setiati Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 1

8 Januari 2014 sampai tanggal 7 Januari 2017

Jalan Sunan Kalijaga Nomor 260 A

30 PT Perusahaan dan Industri Dirga Surya

Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 40

23 Februari 2011 sampai dengan tanggal 20 April 2016

Ruko Siliwangi Plaza Blok A-4, Karangayu Semarang

31 Fella Oktarina Akta Perjanjian Sewa Menyewa

19 April 2011 berakhir pada tanggal 1 Juni 2016

Jalan Raya Cilegon Kampung

Page 114: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

98

No. Pihak Yang Menyewakan Perjanjian Tanggal Jangka Waktu Lokasi

Nomor 05 LegokSerang Banten

32 Christina Tri Endang Setiawati

Akta Perjanjian Nomor 8

20 Desember 2010

berakhir pada tanggal 20 Januari 2016

Ruko Tol Boulevard Sektor II-1 Dan II-2 Blok A Nomor 9 Serpong Tangerang Selatan

33 Soedarman Akta Perjanjian Nomor 4

14 Februari 2014 berakhir pada tanggal 14 Februari 2019

Jalan Monginsidi No82 Sidoarjo Jawa Timur

34 Maria, NG Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 43

29 Desember 2010

sampai dengan 28 Januari 2016

Perumahan Grand Wisata, Celebration Boulevard Blok AA15 Nomor 40 Bekasi Tambun Selatan Jawa Barat

35 Netty Chandra Didjaja Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 08

8 April 2009 sampai dengan 18 Juli 2015

Jalan Merdeka Nomor 167 C Tangerang Jawa Barat

36 Herman Lukito Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 5

7 Februari 2014 sampai 5 Februari 2017

Di Propinsi Jawa Tengah Kabupaten Tegal Kecamatan Dukuhturi Desa Pekauman

37 William Djunaidy Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 31

31 Mei 2011 sampai dengan 13 Juni 2016

Jalan I Gusti Ngurah Rai nomor 65 A Tulungagung Jawa Timur

38 Sri Sufia Martini Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 10

28 Februari 2014 sampai dengan 28 Februari 2017

Jalan Monjali , Gemawang RT 006/RW 45 Sleman

39 Handaini Akta Perjanjian Sewa Menyewa Nomor 118

19 Desember 2014

sampai dengan 20 Desember 2017

Sebidang Tanah dan Bangunan dengan sertifikat hak milik No.468 /Pekiringan yang terletak di Kelurahan Pekiringan Kecamatan Kosambi Kabupaten Cirebon Propinsi Jawa Barat

*) Sedang dalam proses perpanjangan Catatan: Objek Sewa pada butir 1 di atas digunakan sebagai Kantor Pusat dan butir 2 sampai dengan 39 digunakan sebagai Kantor Cabang Perseroan. J. TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak afiliasi adalah sebagai berikut:

Pihak Afiliasi Sifat dari Hubungan Sifat dari Transaksi PT CHANDRA SAKTI UTAMA LEASING (CSUL)

Kesamaan entitas sepengendali

Penjualan Piutang, dimana Perseroan mengalihakan Piutang yang dimilikinya kepada CSUL. Adapun Piutang yang dialihkan adalah sebesar Rp11.522.759,71. Berdasarkan Perjanjian Pembiayaan (Tanah dan Bangunan), berdasarkan Perjanjian Pembiayaan (Tanah dan Bangunan) No. 10-KPR-000083-001 tanggal 5 Desember 2014; dimana CSUL memberikan fasilitas pembiayaan kepada Perseroan sebesar Rp, 11.500.000.000 untuk pemilikan tanah dan bangunan sebagai berikut: - Sertifikat Hak Guna Bangunan No.1947/21 Maret

2012, luas 125 m2, terletak di Dr. Ir. H. Soekarno

Page 115: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

99

Pihak Afiliasi Sifat dari Hubungan Sifat dari Transaksi No.409 (wisma Kedung Asem Blok AA No.04);

- Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 1949/21 Maret 2012, luas 125 M2, terletak di Dr. Ir. H. Soekarno No.407 (wisma Kedung Asem Blok AA No.05);

- Sertifikat Hak Guna Bangunan No. 1950/21 Maret 2012, luas 125 m2, terletak di jl. Dr. Ir H. Soekarno No. 407 (wisma Kedung Asem Blok AA No. 05),

Jangka waktu pinjaman adalah 108 bulan dengan pembayaran pokok hingga tanggal 5 Desember 2023. Bunga adalah sebesar 12,5% (tetap selama 6 bulan).

PT HD CORPORA Pemegang Saham Perseroan

Pinjaman Subordinasi berdasarkan Perjanjian Pinjaman Pemegang Saham tertanggal 8 November 2010 antara Perseroan sebagai Debitur dengan PT HD Corpora sebagai Kreditur. Pinjaman yang diberikan kepada Perseroan adalah sebesar Rp25.000.00.000 dengan bunga sebesar 12% pertahun.

TMT Pemegang Saham Pengendali Perseroan

Pinjaman Subordinasi berdasarkan Subordinate Installment Agreement No. 106/LGL-TMT/DIR-MMH/AGR-RADANA-Installment /XII/14 tanggal 17 Desember 2017 yang diaktakan dengan Akta No. 12 tanggal 17 Desember 2014 dibuat dihadapan Vita Cahyojati,SH., Mhum, Notaris di Depok; pada pokoknya mengatur mengenai pinjaman dari TMT kepada Perseroan sebesar Rp77.000.000.000 .Fasilitas tersebut terdedia dalam jangka waktu 5(lima) tahun dimana Perseroan akan mengembalikan pinjaman ditambah dengan semua bunga kepada TMT. Bunga beserta tanggal pengembalian ditetapkan dalam Surat Pemberitahuan Pinjaman.

PT Puri Artha Prima Kesamaan Komisaris dengan Perseroan

Perseroan memiliki tagihan terhadap PT Puri Artha Prima sebesar Rp861 juta yang timbul dari pengalihan peralatan kantor Perseroan kepada PT Puri Artha Prima.

Tabel berikut menyajikan persentase dari nilai transaksi afiliasi terhadap masing-masing akun yang bersangkutan dalam laporan keuangan per tanggal 31 Desember 2014:

(dalam jutaan Rupiah)

URAIAN 31 Desember 2014 Piutang lain-lain

PT Puri Arta Prima 861 Persentase terhadap total aset 0,03% Utang lain-lain

PT Chandra Sakti Utama Leasing Anjak piutang with recourse 13.329

Pembiayaan konsumen 11.500 Pengambilalihan piutang secara cessie 9.731 Sewa pembiayaan 5.654 Total 40.214 Persentase terhadap total liabilitas 1,79% Utang pemegang saham

PT Tiara Marga Trakindo 77.000 PT HD Corpora 25000 Total 102.000 Persentase terhadap total liabilitas 4,54% Beban akrual - bunga

PT Chandra Sakti Utama Leasing 285.907 PT HD Corpora 226.042 Total 511.949 Persentase terhadap total liabilitas 0,02% Beban sewa dan bunga sewa pembiayaan dan pembiayaan konsumen PT Puri Arta Prima 909.778 PT Chandra Sakti Utama Leasing 491.817

Page 116: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

100

(dalam jutaan Rupiah)

URAIAN 31 Desember 2014 Total 1.401.595 Persentase terhadap total beban 0,41% Beban bunga dan keuangan

PT Chandra Sakti Utama Leasing 6.133 PT HD Corpora 3.045 PT Tiara Marga Trakindo 292 Total 9.470 Persentase terhadap total beban 2,74% Manajemen Perseroan berpendapat bahwa seluruh transaksi dengan pihak afiliasi dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya dilakukan dengan pihak ketiga. K. KETERANGAN MENGENAI ASET TETAP PERSEROAN Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki aset tetap berupa tanah dan bangunan serta kendaraan bermotor. Aset Tetap berupa 3 (tiga) bidang tanah dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan beserta Bangunan diatasnya yang dimiliki Perseroan dengan nilai buku per 31 Desember 2014 sebesar Rp15.496.000 juta berdasarkan: No Akta 1. Akta Perjanjian Jual Beli No 215/2014 tertanggal 5 Desember 2014, dibuat dihadapan Margaretha

Dynawaty S.H yang menerangkan hal- hal sebagai berikut A. Para Pihak

1) Yovantinus Suryono (Penjual) 2) Perseroan (Pembeli)

B. Objek Jual Beli Hak Guna Bangunan Nomor 1947/Kelurahan Kedung Baruk dengan tanggal berakhir hak pada tanggal 30 Maret 2025, atas sebidang tanah sebagaimana diuraikan dalam Surat Ukur tanggal 02 Maret 2012 nomor 9/Kedung Baruk/2012 seluas 125 M2 terletak di Jalan Wisma Kedung Asem Blok AA-4 Kelurahan Kedung Baruk Kecamatan Rungkut Surabaya, Jawa Timur.

C. Harga Jual beli ini dilakukan dengan harga Rp4.900.000.000 (empat miliar sembilan ratus juta Rupiah).

D. Domisili Hukum Kedua belah pihak dalam hal ini dengan segala akibatnya memilih tempat kediaman hukum yang umum dan tidak berubah pada Kantor Panitera Pengadilan Negeri di Surabaya.

2. Akta Jual Beli No. 216/2014 tertanggal 5 Desember 2014, dibuat dihadapan Margaretha Dynawaty S.H yang menerangkan hal-hal sebagai berikut

A. Para Pihak 1) Felicitas Junita Installment ata (Penjual) 2) Perseroan (Pembeli)

B. Objek Jual Beli Hak Guna Bangunan Nomor 1949/Kelurahan Kedung Baruk, dengan tanggal berakhirnya hak pada tanggal 30 Maret 2025, Jalan Kedung Asem Blok AA-5 , Kedung Baruk Rungkut Surabaya, Jawa Timur

C. Harga Jual beli ini dilakukan dengan harga Rp4.900.000.000 (empat miliar sembilan ratus juta Rupiah).

D. Domisili Hukum Kedua belah pihak dalam hal ini dengan segala akibatnya memilih tempat kediaman hukum yang umum dan tidak berubah pada Kantor Panitera Pengadilan Negeri di Surabaya.

3. Akta Jual Beli No. 217/2014 tertanggal 5 Desember 2014, dibuat dihadapan Margaretha Dynawaty S.H. yang menerangkan hal-hal sebagai berikut

A. Para Pihak 1) Vincentius Rachmat Installment ata (Penjual) 2) Perseroan (Pembeli)

B. Objek Jual Beli Hak Guna Bangunan Nomor 1950/Kelurahan Kedung Baruk, dengan tanggal berakhir hak pada tanggal 30 Maret 2025, Jalan Wisma Kedaung Asem Blok AA-5, Kelurahan Kedung Baruk, Kecamatan Rungkut, Surabaya, Jawa Timur.

C. Harga Jual beli ini dilakukan dengan harga Rp4.900.000.000 (empat miliar sembilan ratus juta Rupiah)

D. Domisili Hukum

Page 117: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

101

No Akta Kedua belah pihak dalam hal ini dengan segala akibatnya memilih tempat kediaman hukum yang umum dan tidak berubah pada Kantor Panitera Pengadilan Negeri di Surabaya.

Pada tanggal 31 Desember 2014, Perseroan memiliki 94 (sembilan puluh empat) buah kendaraan bermotor roda 4 (empat) dengan nilai buku sebesar Rp18.243 juta. Perseroan telah mengungkapkan seluruh perjanjian-perjanjian penting dengan pihak ketiga dan dari seluruh perjanjian-perjanjian tersebut, tidak terdapat adanya pembatasan-pembatasan oleh pihak ketiga atas perjanjian dengan Perseroan yang dapat merugikan kepentingan pemegang saham publik dan/atau menghambat Perseroan dalam melaksanakan PUT I ini. L. ASURANSI Untuk melindungi dan menjaga kelangsungan usaha, Perseroan mengasuransikan harta kekayaan yang penting bagi Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseoran memiliki polis perlindungan asuransi sebagai berikut: Polis Asuransi Kendaraan 1. Perusahaan Asuransi : Pan Pasific Insurance Tertanggung : Perseroan Jenis Pertanggungan : Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia

Nomor Polis Obyek Pertanggungan Jangka Waktu Pertanggungan

Nilai Pertanggungan

01022314080355-002649 Toyota New Rush G M/T 2014 Plat No : B 1059 BZE

30 Oktober 2014 s/d 30 Oktober 2018

Rp190.100.000

01022314030381-000645 Toyota Grand New Innove E M/T 2014 Plat No : B 1127 BYS

7 Mei 2014 s/d 7 Mei 2018

Rp225.200.000

01022314030381-000646 Toyota Grand New Innova E M/T 2014 Plat No: B 1129 BYS

7 Mei 2014 s/d 7 Mei 2018

Rp225.200.000

01022314080355- 000974 Toyota All New Avanza E M/T Airbag 2014 Plat No : B 1562 BIE

19 September 2014 s/d 19 September 2018

Rp138 .150.000

01022314080355-001063 Daihatsu All New Xenia 1.0 D M/T/Non Truck 2014. Plat No : B 1271 BIF

22 September 2014 s/d 22 September 2018

Rp120.850.000

01022314080355-001062 Daihatsu All New Xenia 1.0 D M/T Non Truck 2014 Plat No : B 1157 BIF

22 September 2014 s/d 22 September 2018

Rp120.850.000

01022314080355-001061 Daihatsu All New Xenia 1.0 D M/T Non Truck 2014 Plat No : B 1401 BIF

22 September 2014 s/d 22 September 2018

Rp120.850.000

01022314080355-001060 Daihatsu All New Xenia1.0 D M/T Non Truck/ 2014 Plat No: B 1765 BIF

22 September 2014 s/d 22 September 2018

Rp120.850.000

01022314030381-000889 Toyota All New Camry 2.5 V A/T Non Truck/2014 Plat No : B 1240 BAF

23 Mei 2014 s/d 23 Mei 2018

Rp519.600.000 (23/5/2014- 23/5/2014)

Rp467.640.000.00 (23/5/2015-23/5/2016)

Rp415.680.000.00 (23/5/2016-23/5/2017)

Rp389.700.000.00 (23/5/2017-23/5/2018)

Page 118: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

102

Nomor Polis Obyek Pertanggungan Jangka Waktu Pertanggungan

Nilai Pertanggungan

01022314030381-000644 Toyota Rush 1.5 G M/T Non Truck/ 2014 Plat No : B 1131 BYS

7 Mei 2014 s/d 7 Mei 2018

Rp193.100.000

01022314030381-000643 Toyota Rush 1.5 G M/T Non Truck 2014 Plat NoB 1123 BYS

7 Mei 2014 s/d 7 Mei 2018

Rp193.100.00

2. Perusahaan Asuransi : ACE Jaya Proteksi Tertanggung : Perseroan Jenis Pertanggungan : Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia Nomor Polis Induk : 02.01.A.01513 Nomor Sertifikat/Endorsmen Obyek

Pertanggungan Jangka Waktu

Pertanggungan Nilai Pertanggungan

020114005812/020114005812-E01

All New Avanza 1.3 G M/T 2014 Plat No : B 1337 BYO

21 Februari 2014 s/d 10 Maret 2018

Tahun Pertama : Rp121.575.000 Tahun Ke-2 : Rp103.338.750.000 Tahun ke-3 : Rp91.181.250 Tahun ke-4 : Rp85.102.500

020114005811/020114005811-E01

All New Avanza 1.3 G M/T Plat No : B1338 BYO

21 Februari 2014 s/d 10 Maret 2018

Tahun Pertama : Rp121.575.000 Tahun ke-2 : Rp103.338.750 Tahun ke-3 : Rp91.181.250 Tahun ke-4 : Rp85.102.500

020114005809/020114005809-E01

All New Avanza 1.3 G M/T Plat No : B 1301 BYO

21 Februari 2014 s/d 10 Maret 2018

Tahun Pertama : Rp121.575.000 Tahun ke-2 : Rp103.338.750 Tahun ke-3 : 91.181.250 Tahun ke-4: Rp85.102.500

020114005810/020114005810-E01

All New Avanza 1.3 G M/T

21 Februari 2014 s/d 10 Maret 2018

Tahun Pertama : Rp121.575.000 Tahun ke-2 : Rp103.338.750 Tahun ke-3 : 91.181.250 Tahun ke-4: Rp85.102.500

020113051689 All New Avanza 1.3 G M/T Plat No : B 1434 BYF

12 Februari 2013 s/d 12 Februari 2017

Tahun Pertama : Rp158.000.000 Tahun ke-2 : Rp134.300.000 Tahun ke-3 : Rp118.500.000 Tahun ke-4 : Rp110.600.000

3. Perusahaan Asuransi : ACE Jaya Proteksi Tertanggung : Perseroan Jenis Pertanggungan : Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia Nomor Polis Induk : 02.01.A.01513

Nomor Sertifikat Obyek

Pertanggungan Jangka Waktu

Pertanggungan Nilai Pertanggungan

020113016668 New Rush G M/T B 1240 BRX

23 Agustus 2013 s/d 23 Agustus 2017

Tahun Pertama : Rp182.500.000 Tahun ke-2 : Rp155.125.000 Tahun ke-3 : Rp136.875.000 Tahun ke-4 : Rp127.750.000

020113016661 All New Avanza 1.3 G M/T. B 1230 BRX

23 Agustus 2013 s/d 23 Agustus 2017

Tahun Pertama : Rp157.000.000 Tahun Ke-2 : Rp133.450.000 Tahun Ke-3 : Rp117.750.000 Tahun Ke-4 : Rp109.900.000

020113016660 All New Avanza 1.3 G M/T B 1245 BRX

23 Agustus 2013 s/d 23 Agustus 2017

Tahun Pertama : Rp157.000.000 Tahun Ke-2 : Rp133.450.000 Tahun Ke-3 : Rp117.750.000 Tahun Ke-4 : Rp109.900.000

020112B42432 All New Avanza 1.3 G M/T

31 Oktober 2012 s/d 31 Oktober 2017

Tahun Pertama : Rp158.400.000 Tahun Ke-2 : Rp134.640.000

Page 119: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

103

Nomor Polis Obyek Pertanggungan Jangka Waktu Pertanggungan

Nilai Pertanggungan

01022314030381-000644 Toyota Rush 1.5 G M/T Non Truck/ 2014 Plat No : B 1131 BYS

7 Mei 2014 s/d 7 Mei 2018

Rp193.100.000

01022314030381-000643 Toyota Rush 1.5 G M/T Non Truck 2014 Plat NoB 1123 BYS

7 Mei 2014 s/d 7 Mei 2018

Rp193.100.00

2. Perusahaan Asuransi : ACE Jaya Proteksi Tertanggung : Perseroan Jenis Pertanggungan : Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia Nomor Polis Induk : 02.01.A.01513 Nomor Sertifikat/Endorsmen Obyek

Pertanggungan Jangka Waktu

Pertanggungan Nilai Pertanggungan

020114005812/020114005812-E01

All New Avanza 1.3 G M/T 2014 Plat No : B 1337 BYO

21 Februari 2014 s/d 10 Maret 2018

Tahun Pertama : Rp121.575.000 Tahun Ke-2 : Rp103.338.750.000 Tahun ke-3 : Rp91.181.250 Tahun ke-4 : Rp85.102.500

020114005811/020114005811-E01

All New Avanza 1.3 G M/T Plat No : B1338 BYO

21 Februari 2014 s/d 10 Maret 2018

Tahun Pertama : Rp121.575.000 Tahun ke-2 : Rp103.338.750 Tahun ke-3 : Rp91.181.250 Tahun ke-4 : Rp85.102.500

020114005809/020114005809-E01

All New Avanza 1.3 G M/T Plat No : B 1301 BYO

21 Februari 2014 s/d 10 Maret 2018

Tahun Pertama : Rp121.575.000 Tahun ke-2 : Rp103.338.750 Tahun ke-3 : 91.181.250 Tahun ke-4: Rp85.102.500

020114005810/020114005810-E01

All New Avanza 1.3 G M/T

21 Februari 2014 s/d 10 Maret 2018

Tahun Pertama : Rp121.575.000 Tahun ke-2 : Rp103.338.750 Tahun ke-3 : 91.181.250 Tahun ke-4: Rp85.102.500

020113051689 All New Avanza 1.3 G M/T Plat No : B 1434 BYF

12 Februari 2013 s/d 12 Februari 2017

Tahun Pertama : Rp158.000.000 Tahun ke-2 : Rp134.300.000 Tahun ke-3 : Rp118.500.000 Tahun ke-4 : Rp110.600.000

3. Perusahaan Asuransi : ACE Jaya Proteksi Tertanggung : Perseroan Jenis Pertanggungan : Asuransi Kendaraan Bermotor Indonesia Nomor Polis Induk : 02.01.A.01513

Nomor Sertifikat Obyek

Pertanggungan Jangka Waktu

Pertanggungan Nilai Pertanggungan

020113016668 New Rush G M/T B 1240 BRX

23 Agustus 2013 s/d 23 Agustus 2017

Tahun Pertama : Rp182.500.000 Tahun ke-2 : Rp155.125.000 Tahun ke-3 : Rp136.875.000 Tahun ke-4 : Rp127.750.000

020113016661 All New Avanza 1.3 G M/T. B 1230 BRX

23 Agustus 2013 s/d 23 Agustus 2017

Tahun Pertama : Rp157.000.000 Tahun Ke-2 : Rp133.450.000 Tahun Ke-3 : Rp117.750.000 Tahun Ke-4 : Rp109.900.000

020113016660 All New Avanza 1.3 G M/T B 1245 BRX

23 Agustus 2013 s/d 23 Agustus 2017

Tahun Pertama : Rp157.000.000 Tahun Ke-2 : Rp133.450.000 Tahun Ke-3 : Rp117.750.000 Tahun Ke-4 : Rp109.900.000

020112B42432 All New Avanza 1.3 G M/T

31 Oktober 2012 s/d 31 Oktober 2017

Tahun Pertama : Rp158.400.000 Tahun Ke-2 : Rp134.640.000

Nomor Sertifikat Obyek Pertanggungan

Jangka Waktu Pertanggungan

Nilai Pertanggungan

B 1371 BZX Tahun Ke-3 : Rp118.800.000 Tahun Ke-4 : Rp102.960.000

020112b27951 All New B 1157 BZP

19 Juli 2012 sampai 19 Juli 2017

Tahun Pertama : Rp183.000.000 Tahun Ke-2 : Rp155.550.000 Tahun Ke-3 : Rp155.550.000 Tahun Ke-4 : Rp118.950.000

020112B26605 Rush New G B 1080 BZN

10 Juli 2012 s/d 10 Juli 2017

Tahun Pertama : Rp190.700.000 Tahun Ke-2 : Rp162.095.000 Tahun Ke-3 : Rp143.025.000 Tahun Ke-4 : Rp123.955.000

020112B23478 New Avanza 1.3 G VVT-I B 1542 BZI

18 Juni 2012 s/d 18 Juni 2017

Tahun Pertama : Rp15700 Tahun Ke-2 : Rp133.450.000 Tahun Ke-3 : Rp117.750.000 Tahun Ke-4 : Rp102.050.000

02112B23475 New Avanza 1.3 G VVT-I B 1584 BZI

18 Juni 2012 s/d 18 Juni 2017

Tahun Pertama : Rp157.000.000 Tahun Ke-2 : Rp133.450.000 Tahun Ke-3 : Rp117.750.000 Tahun Ke-4 : Rp102.050.000

020112B23484 All New CRV 2.0 B 1159 BJG

18 Juni 2012 s/d 18 Juni 2017

Tahun Pertama : Rp334.500.000 Tahun Ke-2 : Rp284.325.000 Tahun Ke-3 : Rp250.875.000 Tahun Ke-4 : Rp234.150.000 Tahun Ke-5 : Rp217.425.000

020112B23482 New Avanza 1.3 G VVTI-I B 1387 BZI

18 Juni 2012 s/d 18 Juni 2017

Tahun Pertama : Rp157.000.000 Tahun Ke-2 : Rp133.000.000 Tahun Ke-3 : Rp117.750.000 Tahun Ke-4 : Rp109.900.000 Tahun Ke-5 : Rp102.050.000

020112B17042 Rush G B 1827 BZH

8 Mei 2012 s/d 8 Mei 2017

Tahun Pertama : Rp190.700.000 Tahun Ke-2 : Rp162.095.000 Tahun Ke-3 : Rp143.025.000 Tahun Ke-4 : Rp123.955.000

020112B17041 Toyota Rush G B 1826 BZH

8 Mei 2012 s/d 8 Mei 2017

Tahun Pertama : Rp190.700.000 Tahun Ke-2 : Rp162.095.000 Tahun Ke-3 : Rp143.025.000 Tahun Ke-4 : Rp123.955.000

020111B30326 Toyota New Avanza 1.3 G VVTI B 1424 BOR

28 Oktober 2011 s/d 28 Oktober 2015

Tahun Pertama : Rp143.550.000 Tahun Ke-2 : Rp122.017.500 Tahun Ke-3 : Rp107.662.500 Tahun Ke-4 : Rp100.485.000

020111B20770 Toyota New Avanza 1.3 G VVT-I B 1350 BOL

11 Agustus 2011 s/d 11 Agustus 2015

Tahun Pertama : Rp144.550.000 Tahun Ke-2 : Rp122.867.500 Tahun Ke-3 : Rp108.412.500 Tahun Ke-4 : Rp101.185.000

020111B20769 Toyota New Avanza 1.3 G VVT-I/2011 B 1304 BOL

11 Agustus 2011 s/d 11 Agustus 2015

Tahun Pertama : Rp144.550.000 Tahun Ke-2 : Rp122.867.500 Tahun Ke-3 : Rp108.412.500 Tahun Ke-4 : Rp101.185.000

020113016670 Toyota All New Avanza 1.3 E M/T B 1980 BRV

23 Agustus 2013 s/d 23 Agustus 2017

Tahun Pertama : Rp142.050.000 Tahun Ke-2 : Rp120.742.500 Tahun Ke- 3: Rp106.537.500 Tahun Ke-4 : Rp99.435.000

020112B42433 Toyota Rush 1,5 G M/T B 1019 BZX

31 Oktober 2012 s/d 31 Oktober 2017

Tahun Pertama : Rp187.700.000 Tahun Ke-2 : Rp155.295.000 Tahun Ke-3 : Rp137.025.000 Tahun Ke-4 : Rp127.890.000 Tahun Ke-5 : Rp118.755.000

020112B42431 Toyota Rush 1,5 G M/T B 1018 BZX

31 Oktober 2012 s/d 31 Oktober 2017

Tahun Pertama : Rp182.700.000 Tahun ke-2 : Rp155.295.000. Tahun ke-3 : Rp137.025.000 Tahun ke-4: Rp127.890.000

Page 120: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

104

Nomor Sertifikat Obyek Pertanggungan

Jangka Waktu Pertanggungan

Nilai Pertanggungan

Tahun ke-5 : Rp118.755.000 020112B33141 Toyota Rush 1,5

G M/T B 1520 BZR

16 Agustus 2012 s/d 16 Agustus 2017

Tahun Pertama : Rp185.700.000 Tahun Ke-2 : Rp157.845.000 Tahun Ke-3 : Rp139.275.000 Tahun Ke-4 : Rp129.990.000 Tahun Ke-5 : Rp120.705.000

020112B33140 Toyota Rush 1,5 G M/T B 1427 BZQ

16 Agustus 2012 s/d 16 Agustus 2017

Tahun Pertama : Rp185.700.000 Tahun Ke-2 : Rp157.845.000 Tahun Ke-3 : Rp139.275.000 Tahun Ke-4 : Rp129.990.000 Tahun Ke-5 : Rp120.705.000

020112B2E474 B 1433 BZJ

18 Juni 2012 s/d 18 Juni 2017

Tahun Pertama : Rp190.700.000 Tahun Ke-2 : Rp162.095.000 Tahun Ke-3 : Rp143.025.000 Tahun Ke-4 : Rp133.490.000 Tahun Ke-5 : Rp123.955.000

020112B23472 Toyota Rush G B 1582 BZJ

18 Juni 2012 s/d 18 Juni 2017

Tahun Pertama : Rp190.700.000 Tahun Ke-2 : Rp162.095.000 Tahun Ke-3 : Rp143.025.000 Tahun Ke-4 : Rp133.490.000 Tahun Ke-5 : Rp123.955.000

020112B23473 Toyota Rush G B 1296 BZJ

18 Juni 2012 s/d 18 Juni 2017

Tahun Pertama : Rp190.700.000 Tahun Ke-2 : Rp162.095.000 Tahun Ke-3 : Rp143.025.000 Tahun Ke-4 : Rp133.490.000 Tahun Ke-5 : Rp123.955.000

020112B17040 Toyota Rush G B 1825 BZH

08 Mei 2012 s/d 08 Mei 2017

Tahun Pertama : Rp190.700.000 Tahun Ke-2 : Rp162.095.000 Tahun Ke-3 : Rp143.025.000 Tahun Ke-4 : Rp133.490.000 Tahun Ke-5 : Rp123.955.000

020112B09869 Toyota Rush G VVT-I B 1074 BZE

27 Maret 2012 s/d 27 Maret 2017

Tahun Pertama : Rp190.700.000 Tahun Ke-2 : Rp162.095.000 Tahun Ke-3 : Rp143.025.000 Tahun Ke-4 : Rp133.490.000 Tahun Ke-5 : Rp123.955.000

020112B05020 B 1431 BJF

10 Februari 2012 s/d 10 Februari 2017

Tahun Pertama : Rp340.000.000 Tahun Ke-2 : Rp289.000.000 Tahun Ke-3 : Rp255.000.000 Tahun Ke-4 : Rp238.000.000 Tahun Ke-5 : Rp221.000.000

020111B20767 Toyota New Avanza 1.3 G VVT-I B 1303 BOL

11 Agustus 2011 s/d 11 Agustus 2015

Tahun Pertama : Rp144.550.000 Tahun ke-2 : Rp122.867.500 Tahun ke-3 : Rp108.412.500 Tahun ke-4 : Rp101.185.000

020111B18146 Toyota Rush G VVT-I B 1825 BOJ

20 Juli 2011 s/d 20 Juli 2015.

Tahun Pertama : Rp191.700.000 Tahun Ke-2 : Rp162.945.000 Tahun Ke-3 : Rp143.775.000 Tahun Ke-4 : Rp134.190.000

020111B18821 Toyota Rush G VVT-I B 1285 BOK

26 Juli 2011 s/d 26 Juli 2015

Tahun Pertama : Rp191.700.000 Tahun Ke-2 : Rp162.945.000 Tahun Ke-3 : Rp143.775.000 Tahun Ke-4 : Rp190.000.000

020111B10126 Toyota New Avanza 1.3 G VVT-I B 1802 BOC

27 April 2011 s/d 27 April 2016

Tahun Pertama : Rp145.000.000 Tahun Ke-2 : Rp123.250.000 Tahun Ke-3 : Rp108.750.000 Tahun Ke-4 : Rp101.500.000

020114001564 Toyota All New Avanza 1.3 G M/T B 1231 BYL

17 Januari 2014 s/d 17 Januari 2018

Tahun Pertama : Rp151.000.000 Tahun Ke-2 : Rp128.350.000 Tahun Ke-3 : Rp113.250.000 Tahun Ke-4 : Rp105.700.000

Page 121: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

105

Nomor Sertifikat Obyek Pertanggungan

Jangka Waktu Pertanggungan

Nilai Pertanggungan

Tahun ke-5 : Rp118.755.000 020112B33141 Toyota Rush 1,5

G M/T B 1520 BZR

16 Agustus 2012 s/d 16 Agustus 2017

Tahun Pertama : Rp185.700.000 Tahun Ke-2 : Rp157.845.000 Tahun Ke-3 : Rp139.275.000 Tahun Ke-4 : Rp129.990.000 Tahun Ke-5 : Rp120.705.000

020112B33140 Toyota Rush 1,5 G M/T B 1427 BZQ

16 Agustus 2012 s/d 16 Agustus 2017

Tahun Pertama : Rp185.700.000 Tahun Ke-2 : Rp157.845.000 Tahun Ke-3 : Rp139.275.000 Tahun Ke-4 : Rp129.990.000 Tahun Ke-5 : Rp120.705.000

020112B2E474 B 1433 BZJ

18 Juni 2012 s/d 18 Juni 2017

Tahun Pertama : Rp190.700.000 Tahun Ke-2 : Rp162.095.000 Tahun Ke-3 : Rp143.025.000 Tahun Ke-4 : Rp133.490.000 Tahun Ke-5 : Rp123.955.000

020112B23472 Toyota Rush G B 1582 BZJ

18 Juni 2012 s/d 18 Juni 2017

Tahun Pertama : Rp190.700.000 Tahun Ke-2 : Rp162.095.000 Tahun Ke-3 : Rp143.025.000 Tahun Ke-4 : Rp133.490.000 Tahun Ke-5 : Rp123.955.000

020112B23473 Toyota Rush G B 1296 BZJ

18 Juni 2012 s/d 18 Juni 2017

Tahun Pertama : Rp190.700.000 Tahun Ke-2 : Rp162.095.000 Tahun Ke-3 : Rp143.025.000 Tahun Ke-4 : Rp133.490.000 Tahun Ke-5 : Rp123.955.000

020112B17040 Toyota Rush G B 1825 BZH

08 Mei 2012 s/d 08 Mei 2017

Tahun Pertama : Rp190.700.000 Tahun Ke-2 : Rp162.095.000 Tahun Ke-3 : Rp143.025.000 Tahun Ke-4 : Rp133.490.000 Tahun Ke-5 : Rp123.955.000

020112B09869 Toyota Rush G VVT-I B 1074 BZE

27 Maret 2012 s/d 27 Maret 2017

Tahun Pertama : Rp190.700.000 Tahun Ke-2 : Rp162.095.000 Tahun Ke-3 : Rp143.025.000 Tahun Ke-4 : Rp133.490.000 Tahun Ke-5 : Rp123.955.000

020112B05020 B 1431 BJF

10 Februari 2012 s/d 10 Februari 2017

Tahun Pertama : Rp340.000.000 Tahun Ke-2 : Rp289.000.000 Tahun Ke-3 : Rp255.000.000 Tahun Ke-4 : Rp238.000.000 Tahun Ke-5 : Rp221.000.000

020111B20767 Toyota New Avanza 1.3 G VVT-I B 1303 BOL

11 Agustus 2011 s/d 11 Agustus 2015

Tahun Pertama : Rp144.550.000 Tahun ke-2 : Rp122.867.500 Tahun ke-3 : Rp108.412.500 Tahun ke-4 : Rp101.185.000

020111B18146 Toyota Rush G VVT-I B 1825 BOJ

20 Juli 2011 s/d 20 Juli 2015.

Tahun Pertama : Rp191.700.000 Tahun Ke-2 : Rp162.945.000 Tahun Ke-3 : Rp143.775.000 Tahun Ke-4 : Rp134.190.000

020111B18821 Toyota Rush G VVT-I B 1285 BOK

26 Juli 2011 s/d 26 Juli 2015

Tahun Pertama : Rp191.700.000 Tahun Ke-2 : Rp162.945.000 Tahun Ke-3 : Rp143.775.000 Tahun Ke-4 : Rp190.000.000

020111B10126 Toyota New Avanza 1.3 G VVT-I B 1802 BOC

27 April 2011 s/d 27 April 2016

Tahun Pertama : Rp145.000.000 Tahun Ke-2 : Rp123.250.000 Tahun Ke-3 : Rp108.750.000 Tahun Ke-4 : Rp101.500.000

020114001564 Toyota All New Avanza 1.3 G M/T B 1231 BYL

17 Januari 2014 s/d 17 Januari 2018

Tahun Pertama : Rp151.000.000 Tahun Ke-2 : Rp128.350.000 Tahun Ke-3 : Rp113.250.000 Tahun Ke-4 : Rp105.700.000

Nomor Sertifikat Obyek Pertanggungan

Jangka Waktu Pertanggungan

Nilai Pertanggungan

020114001563 Toyota All New Avanza 1.3 G M/T B 1154 BYL

17Januari 2014 s/d 17 Januari 2018

Tahun Pertama : Rp151.000.000 Tahun Ke-2 : Rp128.350.000 Tahun Ke-3 : Rp113.250.000 Tahun Ke-4 : Rp105.700.000

020114001562 Toyota All New Avanza 1.3 G M/T B 1523 BYK

17 Januari 2011 s/d 17 Januari 2018

Tahun Pertama : Rp151.000.000 Tahun Ke-2 : Rp128.350.000 Tahun Ke-3 : Rp113.250.000 Tahun Ke-4 : Rp105.700.000

020114001561 Toyota All New Avanza 1.3 G M/T B 1202 BYL

17 Januari 2014 s/d 17 Januari 2018

Tahun Pertama : Rp151.000.000 Tahun Ke-2 : Rp128.350.000 Tahun Ke-3 : Rp113.250.000 Tahun Ke-4 : Rp105.700.000

020114001560 Toyota All New Avanza 1.3 G M/T B 1993 BYJ

17 Januari 2014 s/d 17 Januari 2018

Tahun Pertama: Rp151.000.000 Tahun Ke-2 : Rp128.350.000 Tahun Ke-3 : Rp113.250.000 Tahun Ke-4 : Rp105.700.00

020114001559 Toyota All New Avanza 1.3 G M/T B 1008 BYK

17 Januari 2014 s/d 17 Januari 2018

Tahun Pertama : Rp151.000.000 Tahun Ke-2 : Rp128.350.000 Tahun Ke-3 : Rp113.250.000 Tahun Ke-4 : Rp105.700.000

020114001558 Toyota All New Avanza 1.3 G M/T B 1192 BYL

17 Januari 2014 s/d 17 Januari 2018

Tahun Pertama : Rp151.000.000 Tahun Ke-2 : Rp128.350.000 Tahun Ke-3 : Rp113.250.000 Tahun Ke-4 : Rp105.700.000

020114001907 Toyota Grand New Innova G M/T B 1553 BYK

21 Januari 2014 s/d 21 Januari 2018

Tahun Pertama : Rp235.100.000 Tahun Ke-2 : Rp199.835.000 Tahun Ke-3 : Rp176.325.000 Tahun Ke-4 : Rp164.570.000

020113051690 Toyota New Rush G M/T B 1432 BYK

2 Desember 2013 s/d 2 Desember 2017

Tahun Pertama : Rp193.600.000 Tahun Ke-2 : Rp164.560.000 Tahun Ke-3 : Rp145.200.000 Tahun Ke-4 : Rp135.520.000

020113016669/020113016669-E01

Toyota All New Camry 2.5 V A/T B 1597 BAE

23 Agustus 2013 s/d 23 Agustus 2017

Tahun Pertama : Rp505.900.000 Tahun Ke-2 : Rp430.015.000 Tahun Ke-3 : Rp379.425.000 Tahun Ke-4 : Rp354.130.000

020113016666 Toyota New Avanza 1.3 E M/T B 1634 BRX

23 Agustus 2013 s/d 23 Agustus 2017

Tahun Pertama : Rp142.050.000 Tahun Ke-2 : Rp120.742.500 Tahun Ke-3 : Rp106.537.500 Tahun Ke-4 : Rp99.435.000

020113016665 Toyota All New Avanza 1.3 E M/T B 1635 BRX

23 Agustus 2013 Sampai 23 Agustus 2017

Tahun Pertama : Rp142.050.000 Tahun Ke-2 : Rp120.742.500 Tahun Ke-3 : Rp106.537.500 Tahun Ke- 4 : Rp99.435.000

020113016664 Toyota New Avanza 1.3 E M/T B 1225 BRX

23 Agustus 2013 s/d 23 Agustus 2017

Tahun Pertama : Rp142.050.000 Tahun Ke-2 : Rp120.742.500 Tahun Ke-3 : Rp106.537.500 Tahun Ke-4 : Rp99.435.000

020113016663 Toyota All New Avanza 1.3 G M/T B 1238 BRX

23 Agustus 2013 s/d 23 Agustus 2017

Tahun Pertama : Rp157.000.000 Tahun ke-2 : Rp133.450.000 Tahun ke-3 : Rp117.750.000 Tahun Ke-4 : Rp109.900.000

020113016662 Toyota All New Avanza 1.3 G

23 Agustus 2013 s/d 23 Agustus 2017

Tahun Pertama : Rp157.000.000 Tahun Ke-2 : Rp133.450.000

Page 122: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

106

Nomor Sertifikat Obyek Pertanggungan

Jangka Waktu Pertanggungan

Nilai Pertanggungan

M/T B 1246 BRX

Tahun Ke-3 : Rp117.750.000 Tahun Ke-4 : Rp109.900.000

020113010014 Toyota Camry G A/T B 1382 BAE

30 April 2013 s/d 30 April 2017

Tahun Pertama : Rp483.000.000 Tahun Ke-2 : Rp410.550.000 Tahun Ke-3 : Rp362.250.000 Tahun Ke-4 : Rp338.100.000

020112B36869 Toyota Camry G A/T B 1709 BAD

19 September 2012 s/d 19 September 2017

Tahun Pertama : Rp472.700.000 Tahun Ke-2 : Rp401.795.000 Tahun Ke-3 : Rp354.525.000 Tahun Ke-4 : Rp330.890.000 Tahun Ke-5: Rp307.255.000

020112B26606 Honda All New CR-V 2.0 B 1377 BJG

10 Juli 2012 s/d 10 Juli 2017

Tahun Pertama : Rp335.500.000 Tahun Ke-2 : Rp285.175.000 Tahun Ke-3 : Rp251.625.000 Tahun Ke -4 : Rp218.075.000

020112B26604 Toyota New Avanza 1.3 G M/T B 1832 BZN

10 Juli 2012 s/d 10 Juli 2017

Tahun Pertama : Rp156.500.000 Tahun Ke-2 : Rp133.025.000 Tahun Ke-3 : Rp117.375.000 Tahun Ke-4 : Rp109.550.000 Tahun Ke-5 : Rp101.725.000

020112B23485 Toyota Grand New Innova G M/T B 1332 BZI

18 Juni 2012 s/d 18 Juni 2017

Tahun Pertama : Rp231.700.000 Tahun Ke-2 : Rp196.945.000 Tahun Ke-3 : Rp173.775.000.00 Tahun Ke-4 : Rp162.190.000 Tahun Ke-5 : Rp150.605.000

020112B23483 Toyota New Avanza 1.3 G VVT-I B 1393 BZI

18 Juni 2012 s/d 18 Juni 2017

Tahun Pertama : Rp157.000.000.00 Tahun Ke-2 : Rp133.450.000 Tahun Ke-3 : Rp117.750.000 Tahun Ke-4 : Rp109.900.000 Tahun Ke-5 : Rp102.050.000

020112B23480 Toyota New Avanza 1.3 G VVT-I B 1413 BZI

18 Juni 2012 s/d 18 Juni 2017

Tahun Pertama : Rp157.000.000.00 Tahun Ke-2 : Rp133.450.000 Tahun Ke-3 : Rp117.750.000 Tahun Ke-4 : Rp109.900.000 Tahun Ke-5 : Rp102.050.000

020112B23476 Toyota New Avanza 1.3 G VVT-I B 1414 BZI

18 Juni 2012 s/d 18 Juni 2017

Tahun Pertama : Rp157.000.000 Tahun Ke-2 : Rp133.450.000 Tahun Ke-3 : Rp117.750.000 Tahun Ke-4 : Rp109.900.000 Tahun Ke-5 : Rp102.050.000

020112B23477 Toyota New Avanza 1.3 G VVT-I B 1554 BZI

18 Juni 2012 s/d 18 Juni 2017

Tahun Pertama Rp157.000.000 Tahun Ke-2 : Rp133.450.000 Tahun Ke-3 : Rp117.750.000 Tahun Ke-4 : Rp109.900.000 Tahun Ke-5 : Rp102.050.000

020112B23479 Toyota New Avanza 1.3 G VVT-I B 1374 BZI

18 Juni 2012 s/d 18 Juni 2017

Tahun Pertama : Rp157.000.000 Tahun Ke-2 : Rp133.450.000 Tahun Ke-3 : Rp117.750.000 Tahun Ke-4 : Rp109.900.000 Tahun Ke-5 : Rp102.050.000

020112B23481 Toyota New Avanza 1.3 G VVTI B 1389 BZI

18 Juni 2012 s/d 18 Juni 2017

Tahun Pertama : Rp157.000.000 Tahun Ke-2 : Rp133.450.000 Tahun Ke-3 : Rp117.750.000 Tahun Ke-4 : Rp109.900.000 Tahun Ke-5 : Rp102.050.000

02 0112B14896 Toyota All New Avanza 1.3 G M/T B 1867 BZG

25 April 2012 s/d 25 April 2017

Tahun Pertama : Rp156.500.000 Tahun Ke-2 : Rp133.025.000 Tahun Ke-3 : Rp117.375.000 Tahun Ke-4: Rp109.550.000 Tahun Ke-5 : Rp101.725.000

020112B14895 Toyota All New Avanza 1.3 G

25 April 2012 s/d 25 April 2017

Tahun Pertama : Rp156.500.000 Tahun Ke-2 : Rp133.025.000

Page 123: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

107

Nomor Sertifikat Obyek Pertanggungan

Jangka Waktu Pertanggungan

Nilai Pertanggungan

M/T B 1246 BRX

Tahun Ke-3 : Rp117.750.000 Tahun Ke-4 : Rp109.900.000

020113010014 Toyota Camry G A/T B 1382 BAE

30 April 2013 s/d 30 April 2017

Tahun Pertama : Rp483.000.000 Tahun Ke-2 : Rp410.550.000 Tahun Ke-3 : Rp362.250.000 Tahun Ke-4 : Rp338.100.000

020112B36869 Toyota Camry G A/T B 1709 BAD

19 September 2012 s/d 19 September 2017

Tahun Pertama : Rp472.700.000 Tahun Ke-2 : Rp401.795.000 Tahun Ke-3 : Rp354.525.000 Tahun Ke-4 : Rp330.890.000 Tahun Ke-5: Rp307.255.000

020112B26606 Honda All New CR-V 2.0 B 1377 BJG

10 Juli 2012 s/d 10 Juli 2017

Tahun Pertama : Rp335.500.000 Tahun Ke-2 : Rp285.175.000 Tahun Ke-3 : Rp251.625.000 Tahun Ke -4 : Rp218.075.000

020112B26604 Toyota New Avanza 1.3 G M/T B 1832 BZN

10 Juli 2012 s/d 10 Juli 2017

Tahun Pertama : Rp156.500.000 Tahun Ke-2 : Rp133.025.000 Tahun Ke-3 : Rp117.375.000 Tahun Ke-4 : Rp109.550.000 Tahun Ke-5 : Rp101.725.000

020112B23485 Toyota Grand New Innova G M/T B 1332 BZI

18 Juni 2012 s/d 18 Juni 2017

Tahun Pertama : Rp231.700.000 Tahun Ke-2 : Rp196.945.000 Tahun Ke-3 : Rp173.775.000.00 Tahun Ke-4 : Rp162.190.000 Tahun Ke-5 : Rp150.605.000

020112B23483 Toyota New Avanza 1.3 G VVT-I B 1393 BZI

18 Juni 2012 s/d 18 Juni 2017

Tahun Pertama : Rp157.000.000.00 Tahun Ke-2 : Rp133.450.000 Tahun Ke-3 : Rp117.750.000 Tahun Ke-4 : Rp109.900.000 Tahun Ke-5 : Rp102.050.000

020112B23480 Toyota New Avanza 1.3 G VVT-I B 1413 BZI

18 Juni 2012 s/d 18 Juni 2017

Tahun Pertama : Rp157.000.000.00 Tahun Ke-2 : Rp133.450.000 Tahun Ke-3 : Rp117.750.000 Tahun Ke-4 : Rp109.900.000 Tahun Ke-5 : Rp102.050.000

020112B23476 Toyota New Avanza 1.3 G VVT-I B 1414 BZI

18 Juni 2012 s/d 18 Juni 2017

Tahun Pertama : Rp157.000.000 Tahun Ke-2 : Rp133.450.000 Tahun Ke-3 : Rp117.750.000 Tahun Ke-4 : Rp109.900.000 Tahun Ke-5 : Rp102.050.000

020112B23477 Toyota New Avanza 1.3 G VVT-I B 1554 BZI

18 Juni 2012 s/d 18 Juni 2017

Tahun Pertama Rp157.000.000 Tahun Ke-2 : Rp133.450.000 Tahun Ke-3 : Rp117.750.000 Tahun Ke-4 : Rp109.900.000 Tahun Ke-5 : Rp102.050.000

020112B23479 Toyota New Avanza 1.3 G VVT-I B 1374 BZI

18 Juni 2012 s/d 18 Juni 2017

Tahun Pertama : Rp157.000.000 Tahun Ke-2 : Rp133.450.000 Tahun Ke-3 : Rp117.750.000 Tahun Ke-4 : Rp109.900.000 Tahun Ke-5 : Rp102.050.000

020112B23481 Toyota New Avanza 1.3 G VVTI B 1389 BZI

18 Juni 2012 s/d 18 Juni 2017

Tahun Pertama : Rp157.000.000 Tahun Ke-2 : Rp133.450.000 Tahun Ke-3 : Rp117.750.000 Tahun Ke-4 : Rp109.900.000 Tahun Ke-5 : Rp102.050.000

02 0112B14896 Toyota All New Avanza 1.3 G M/T B 1867 BZG

25 April 2012 s/d 25 April 2017

Tahun Pertama : Rp156.500.000 Tahun Ke-2 : Rp133.025.000 Tahun Ke-3 : Rp117.375.000 Tahun Ke-4: Rp109.550.000 Tahun Ke-5 : Rp101.725.000

020112B14895 Toyota All New Avanza 1.3 G

25 April 2012 s/d 25 April 2017

Tahun Pertama : Rp156.500.000 Tahun Ke-2 : Rp133.025.000

Nomor Sertifikat Obyek Pertanggungan

Jangka Waktu Pertanggungan

Nilai Pertanggungan

M/T B 1812 BZG

Tahun Ke-3 : Rp117.375.000 Tahun Ke-4 : Rp101.725.000

020112B10821 Toyota Grand New Innova G M/T B 1071 BZE

30 Maret 2012 s/d 30 Maret 2017

Tahun Pertama : Rp232.700.000 Tahun Ke-2 : Rp 197.795.000 Tahun Ke-3 : Rp162. 890.000 Tahun Ke-4 :Rp151.225.000

020112B11213 Toyota All New Avanza 1.3 G M/T B 1521 BZE

03 April 2012 s/d 3 April 2017

Tahun Pertama : Rp156.500.000 Tahun Ke-2 : Rp133.025.000 Tahun Ke-3 : Rp117.375.000 Tahun Ke-4 : Rp109.550.000 Tahun Ke-5 : Rp101.725.000

020112B10820 Toyota All New Avanza 1.3 G M/T B 1738 BZE

30 Maret 2012 s/d 30 Maret 2017

Tahun Pertama : Rp156.500.000 Tahun Ke-2 : Rp133.025.000 Tahun Ke-3 : Rp117.375.000 Tahun Ke-4 : Rp109.550.000 Tahun Ke-5 : Rp101.725.000

020112B05018 Honda All New CR-V B 1432 BJF

10 Februari 2012 s/d 10 Februari 2017

Tahun Pertama : Rp340.000.000 Tahun Ke-2 : Rp289.000.000 Tahun Ke-3 : Rp255.000.000 Tahun Ke-4 : Rp238.000.000 Tahun Ke-5 : Rp221.000.000

020112B05103 Toyota All New Avanza B 1249 BOZ

13 Februari 2012 s/d 13 Februari 2017

Tahun Pertama : Rp158.000.000 Tahun Ke-2 : Rp134.300.000 Tahun Ke-3 : Rp118.500.000 Tahun Ke-4 : Rp110.600.000 Tahun Ke-5 : Rp102.700.000

020112B05102 Toyota All New Avanza B 1225 BOZ

13 Februari 2012 s/d 13 Februari 2017

Tahun Pertama 158.000.000 Tahun Ke-2 : Rp134.300.000 Tahun Ke-3 : Rp118.500.000 Tahun ke-4 : Rp110.600.000 Tahun Ke-5 : Rp102.700.000

020111B36218 Honda All New CR-V 2.0 B 1377 BJF

19 Desember 2011 s/d 19 Desember 2016

Tahun Pertama: Rp340.000.000 Tahun Ke-2 : Rp289.000.000 Tahun Ke-3 : Rp255.000.000 Tahun Ke-4 : Rp238.000.000 Tahun Ke-5 : Rp221.000.000

020111B33665 Toyota New Avanza 1.3 G VVT-I B 1285 BOU

25 November 2011 s/d 25 November 2016

Tahun Pertama : Rp143.550.000 Tahun Ke-2 : Rp122.017.500 Tahun Ke-3 : Rp107.662.500 Tahun Ke-4 : Rp100.485.000 Tahun Ke-5: Rp93.307.500

020111B3362 Toyota New Avanza B 1343 BOU

25 November 2011 s/d 25 November 2016

Tahun pertama : Rp143.550.000 Tahun Ke-2 : Rp122.017.500 Tahun Ke-3 : Rp107.662.500 Tahun Ke-4 : Rp100.485.000 Tahun Ke-5 : 93.307.500.

020111B27315 Toyota New Avanza 1.3 G VVTI B 1488 BOP

4 Oktober 2011 s/d 4 Oktober 2015

Tahun Pertama : Rp144.550.000 Tahun Ke-2 : Rp122.867.500 Tahun Ke-3 : Rp 108.412.500 Tahun Ke-4 : Rp101.185.000

020111B26266 Toyota New Avanza 1.3 G VVTI B 1950 BOO

23 September 2011 s/d 23 September 2015

Tahun Pertama : Rp144.550.000 Tahun Ke-2 : Rp122.867.500 Tahun Ke-3 : Rp108.412.500 Tahun Ke-4 : Rp101.185.000

020111B26265 Toyota New Avanza 1.3 G VVTI B 1951 BOO

23 September 2011 s/d 23 September 2015

Tahun Pertama : Rp144.550.000 Tahun Ke-2 : Rp122.867.500 Tahun Ke-3 : Rp108.412.500 Tahun Ke-4 : Rp101.185.000

020111B14835 Toyota New 17 Juni 2011 s/d 17 Tahun Pertama : Rp147.550.000

Page 124: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

108

Nomor Sertifikat Obyek Pertanggungan

Jangka Waktu Pertanggungan

Nilai Pertanggungan

Avanza 1.3 G VVTI B 1709 BOG

Juni 2015 Tahun Ke-2 : Rp125.417.500 Tahun Ke-3 : Rp110.662.500. Tahun Ke-4 : Rp103.285.000

020111B14834 Toyota New Avanza 1.3 G VVT-I B 1554 BOG

17 Juni 2011 s/d 17 Juni 2015

Tahun Pertama : Rp147.550.000 Tahun Ke-2 : Rp125. 417.500 Tahun Ke-3 : Rp110.662.500 Tahun Ke-4 : Rp103.285.000

020111B14833 Toyota New Avanza 1.3 G VVTI B 1545 BOG

17 Juni 2011 s/d 17 Juni 2015

Tahun Pertama : Rp147.550.000 Tahun Ke-2 : Rp125. 417.500 Tahun Ke-3 : Rp110.662.500 Tahun Ke-4 : Rp103.285.000

020111B13226 Toyota New Kijang Innova 2.0 G B 1933 BOD

31 Mei 2011 s/d 31 Mei 2015 *Catatan : Berdasarkan Surat Keterangan dari Adira Insurance tertanggal 5 Juni 2015 Polis ini sedang dalam proses perpajangan

Tahun Pertama : Rp226.800.000 Tahun Ke-2 : Rp192.780.000 Tahun Ke-3 : Rp170.100.000 Tahun Ke-4 : Rp158.760.000

020111B12322 Toyota All New Camry 2.4 V A/T

20 Mei 2011 s/d 20 Mei 2015. *Catatan : Berdasarkan Surat Keterangan dari Adira Insurance tertanggal 5 Juni 2015 Polis ini sedang dalam proses perpanjangan

Tahun Pertama : Rp 473.400.000 Tahun Ke-2 : Rp 402.390.000 Tahun Ke-3 : Rp 355.050.000 Tahun Ke-4 : Rp331.380.000

Perseroan berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut sudah cukup memadai untuk menutupi kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Perseron tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan seluruh perusahaan asuransi dimana Perseroan melakukan penutupan asuransi atas aset yang dimiliki. M. HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI) Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan sedang mengajukan permohonan pendaftaran merek berdasarkan Permohonan Pendaftaran Merek dengan tanggal masuk 23 April 2014, dengan perincian: 1. Etiket Merek : Radana Finance Mitra andal Sahabat anda 2. Warna : Hijau Muda, hijau tua, ungu dan putih 3. Arti : Radana Finance adalah suatu penamanaan 4 Kelas Jasa : 36 N. PERKARA YANG DIHADAPI PERSEROAN Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan: 1. maupun aset-aset yang dimiliki oleh Perseroan tidak sedang terlibat atau menjadi obyek perkara

perdata maupun pidana yang tercatat dalam register perkara pada Pengadilan Negeri di seluruh wilayah Republik Indonesia maupun pengadilan-pengadilan lainnya di luar wilayah Republik Indonesia;

2. maupun perizinan dan aset-aset yang dimiliki oleh Perseroan tidak terlibat atau menjadi obyek sengketa perkara tata usaha negara yang tercatat dalam register perkara pada Pengadilan Tata Usaha Negara di seluruh wilayah Republik Indonesia, baik sebagai Penggugat, Penggugat II Intervensi maupun sebagai Tergugat II Intervensi;

Page 125: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

109

3. tidak sedang terlibat sengketa yang tercatat di Badan Arbitrase Nasional Indonesia maupun badan-badan arbitrase lainnya baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia;

4. tidak sedang/telah mengajukan maupun terhadap Perseroan tidak sedang/telah diajukan permohonan kepailitan atau permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, dan Perseroan tidak sedang terlibat dalam sengketa Hak Kekayaan Intelektual yang tercatat di Pengadilan Niaga di seluruh wilayah Republik Indonesia;

5. tidak sedang terlibat dalam sengketa pajak di Pengadilan Pajak; 6. tidak sedang terlibat dalam perselisihan hubungan industrial yang tercatat pada Pengadilan

Hubungan Industrial di seluruh wilayah Republik Indonesia, kecuali: - Perkara yang tercatat di Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan

dengan perkara No. 42/Pdt.sus-PHI/2015/PN.Mdn dimana Aziz Syahputra SE berkedudukan selaku Penggugat dan Perseroan berkedudukan selaku Tergugat.

Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, tidak terlibat perkara baik perkara baik perdata maupun pidana yang tercatat dalam register Pengadilan Negeri, sengketa yang tercatat di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) dan badan-badan arbitrase lainnya, sengketa pajak di Pengadilan Pajak, gugatan pailit dan/atau Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) yang terdaftar di Pengadilan Niaga, sengketa tata usaha negara di Pengadilan Tata Usaha Negara, serta sengketa atau perselisihan yang berpotensi diajukan ke pengadilan dan/atau badan arbitrase atau klaim yang mungkin timbul dan dapat berdampak material. Perkara yang telah diungkapkan pada Prospektus tidak bersifat material dan tidak berdampak negatif bagi Perseroan.

Page 126: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

110

VIII. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN A. UMUM PT Radana Bhaskara Finance Tbk (”Perseroan”) pertama kali didirikan dengan nama ”PT Indonesia Lease Corporation” (Indo Lease) pada tahun 1972 berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Indonesia Lease Corporation (PT Indo Lease) No. 41 tanggal 20 September 1972 yang dibuat di hadapan Frederik Alexander Tumbuan, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A 5/244/25 tanggal 20 Nopember 1972, didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta di bawah No. 3116 tanggal 24 Nopember 1972 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 7 tanggal 23 Januari 1973, Tambahan No. 56. Perseroan mendapat Izin Usaha Perusahaan Pembiayaan “PT Niaga Leasing” berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 187/KMK.06/2001 tanggal 15 April 2001. Dengan berlakunya keputusan Menteri Keuangan Tersebut, maka keputusan Menteri Keuangan Nomor Kep-86/DJM/III/5.5/1975 tentang Pemberian Izin Usaha Lembaga Pembiayaan kepada “PT Indonesia Lease Corporation” sebagaimana diperpanjang terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 053/.KM.13/1898 dinyatakan tidak berlaku. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki 48 kantor cabang yang tersebar di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara. Dalam melakukan kegiatan usahanya Perseroan menetapkan visi dan misi ke depan yaitu sebagai berikut: VISI Menjadi perusahaan pembiayaan yang terdepan dan terpercaya di Indonesia. MISI Secara terus-menerus menciptakan lapangan kerja yang layak dan berkualitas bagi sebanyak

mungkin rakyat Indonesia. Selalu memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan menguntungkan yang

memaksimalkan nilai pemegang saham. Senantiasa menyediakan solusi-solusi bernilai tambah yang akan mengoptimalkan kepuasan

pelanggan. Secara aktif terlibat dalam masyarakat sebagai warga korporat yang baik.

Adapun sejarah perkembangan kegiatan Perseroan sejak awal didirikan hingga saat ini adalah sebagai berikut:

Tahun Peristiwa Penting 1972 • Perseroan mulai didirikan pertama kali dengan nama PT Indonesia Lease

Corporation berkedudukan di Jakarta 1988 • Nama Perseroan berganti nama menjadi PT Mitra Pradityatama Leasing 1995 • Nama Perseroan berganti nama menjadi PT Niaga Leasing Corporation 2000 • Nama Perseroan berganti nama kembali menjadi PT Niaga Leasing 2001 • Perseroan merubah nama dan tempat kedudukan Perseroan menjadi PT Niaga

Indovest Finance yang berkedudukan di Surabaya 2005 • Nama Perseroan berubah menjadi PT HD Finance yang berkedudukan di Jakarta 2007 • Perseroan memperoleh Award dari Infobank sebagai Perusahaan Pembiayaan

dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus (untuk periode 2006) • Modal disetor Perseroan sudah mencapai Rp100 miliar

2008 • Perseroan memperoleh Award dari Infobank sebagai Perusahaan Pembiayaan dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus (untuk periode 2007)

2009 • Perseroan memperoleh Award dari Infobank sebagai Perusahaan Pembiayaan dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus (untuk periode 2008)

Page 127: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

111

VIII. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN A. UMUM PT Radana Bhaskara Finance Tbk (”Perseroan”) pertama kali didirikan dengan nama ”PT Indonesia Lease Corporation” (Indo Lease) pada tahun 1972 berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Indonesia Lease Corporation (PT Indo Lease) No. 41 tanggal 20 September 1972 yang dibuat di hadapan Frederik Alexander Tumbuan, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A 5/244/25 tanggal 20 Nopember 1972, didaftarkan di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta di bawah No. 3116 tanggal 24 Nopember 1972 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 7 tanggal 23 Januari 1973, Tambahan No. 56. Perseroan mendapat Izin Usaha Perusahaan Pembiayaan “PT Niaga Leasing” berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 187/KMK.06/2001 tanggal 15 April 2001. Dengan berlakunya keputusan Menteri Keuangan Tersebut, maka keputusan Menteri Keuangan Nomor Kep-86/DJM/III/5.5/1975 tentang Pemberian Izin Usaha Lembaga Pembiayaan kepada “PT Indonesia Lease Corporation” sebagaimana diperpanjang terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 053/.KM.13/1898 dinyatakan tidak berlaku. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki 48 kantor cabang yang tersebar di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara. Dalam melakukan kegiatan usahanya Perseroan menetapkan visi dan misi ke depan yaitu sebagai berikut: VISI Menjadi perusahaan pembiayaan yang terdepan dan terpercaya di Indonesia. MISI Secara terus-menerus menciptakan lapangan kerja yang layak dan berkualitas bagi sebanyak

mungkin rakyat Indonesia. Selalu memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan menguntungkan yang

memaksimalkan nilai pemegang saham. Senantiasa menyediakan solusi-solusi bernilai tambah yang akan mengoptimalkan kepuasan

pelanggan. Secara aktif terlibat dalam masyarakat sebagai warga korporat yang baik.

Adapun sejarah perkembangan kegiatan Perseroan sejak awal didirikan hingga saat ini adalah sebagai berikut:

Tahun Peristiwa Penting 1972 • Perseroan mulai didirikan pertama kali dengan nama PT Indonesia Lease

Corporation berkedudukan di Jakarta 1988 • Nama Perseroan berganti nama menjadi PT Mitra Pradityatama Leasing 1995 • Nama Perseroan berganti nama menjadi PT Niaga Leasing Corporation 2000 • Nama Perseroan berganti nama kembali menjadi PT Niaga Leasing 2001 • Perseroan merubah nama dan tempat kedudukan Perseroan menjadi PT Niaga

Indovest Finance yang berkedudukan di Surabaya 2005 • Nama Perseroan berubah menjadi PT HD Finance yang berkedudukan di Jakarta 2007 • Perseroan memperoleh Award dari Infobank sebagai Perusahaan Pembiayaan

dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus (untuk periode 2006) • Modal disetor Perseroan sudah mencapai Rp100 miliar

2008 • Perseroan memperoleh Award dari Infobank sebagai Perusahaan Pembiayaan dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus (untuk periode 2007)

2009 • Perseroan memperoleh Award dari Infobank sebagai Perusahaan Pembiayaan dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus (untuk periode 2008)

Tahun Peristiwa Penting 2010 • Perseroan memperoleh Award dari Infobank sebagai Perusahaan Pembiayaan

dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus (untuk periode 2009) 2011 • Pada tanggal 10 Mei 2011, Perseroan melakukan Penawaran Perdana Saham

Perseroan (Intitial Public Offering/IPO) dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.

• Perseroan membukukan aset mencapai Rp1 triliun dan menerima penghargaan “Multifinance Golden Trophy” dari Infobank sebagai Perusahaan Pembiayaan dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus selama lima tahun berturut-turut untuk periode tahun 2006 – 2010.

• Perseroan membuka 17 Kantor Cabang di wilayah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Sumatera sehingga total menjadi 31 Kantor Cabang

2012 • Perseroan memperoleh penghargaan “Multifinance Golden Trophy” dari Infobank sebagai Perusahaan Pembiayaan dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus selama lima tahun berturut-turut untuk periode tahun 2007-2011

• Pada bulan Juni Perseroan mendapatkan surat rekomendasi dari Dewan Syariah Nasional kemudian diangkat sebagai Dewan Pengawas Syariah pada bulan Agustus sekaligus dapat menjalankan pembiayaan berbasis syariah secara resmi

2013 • PT Tiara Marga Trakindo menjadi pemegang saham pengendali baru Perseroan dengan: - mengambil alih 45% saham Perseroan dari pemegang saham utama dan

pendiri Perseroan sebelumnya, PT HD Corpora dan Wealth Paradise Holdings Limited; dan

- melakukan penawaran tender dan membeli saham Perseroan dari masyarakat sebesar 11,21%.

2014 • Perseroan mengalami pergantian nama menjadi PT Radana Bhaskara Finance Tbk.

• Perubahan alamat Kantor Pusat Perseroan menjadi The Blugreen Boutique Office 5th Floor, Jl. Lingkar Luar Barat Kav. 88, Jakarta 11610.

• Perseroan melakukan diversifikasi pembiayaan mobil bekas pada semester pertama tahun 2014.

• Perseroan memperoleh Award dari Infobank sebagai Perusahaan Pembiayaan dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus (untuk periode 2013).

• Perseroan melakukan pembukaan 6 Kantor Cabang Motor dan 5 Kantor Cabang Mobil.

B. STRATEGI USAHA PERSEROAN Dalam upaya mencapai visi serta mengembangkan bidang usaha sejalan dengan peraturan yang berlaku di bidang pembiayaan, Perseroan menjalankan strategi usaha sebagai berikut: 1. Fokus pada pelayanan yang terbaik dan hubungan yang kuat dengan konsumen dan mitra

usaha Kepuasan konsumen dan mitra usaha merupakan factor penentu keberhasilan Perseroan bersaing di industry pembiayaan. Oleh karena itu, Perseroan berupaya untuk meningkatkan hubungan yang saling menguntungkan, erat dan kuat, melalui pemberian angsuran dengan suku bunga yang menarik dan bersaing untuk konsumen, serta pembayaran kepada mitra usaha dengan tepat waktu. Perseroan juga melakukan berbagai aktivitas pemasaran dan diversifikasi program.

2. Perluasan jaringan usaha dan portfolio produk pembiayaan

Dalam upaya untuk menjangkau dan memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen, maka Perseroan terus melakukan pembukaan titik pelayanan di berbagai kota di Indonesia. Perseroan juga memperkuat pendapatan Perseroan dari kontribusi produk pembiayaan kendaraan bermotor roda dua, baik baru maupun bekas, serta pembiayaan kendaraan roda empat dengan terus fokus memahami kebutuhan konsumen, serta mempertahankan pelayanan yang terbaik dan hubungan yang kuat dengan konsumen dan mitra usaha Perseroan.

Page 128: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

112

3. Sumber daya manusia yang berintegritas tinggi dan kompeten

Perseroan menyadari bahwa integritas merupakan hal yang kritikal bagi kelangsungan usaha Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan berusaha mendapatkan karyawan yang berintegritas tinggi dan mempertahankan integritas tersebut melalui proses penanaman nilai-nilai inti Perseroan (Core Values) kepada seluruh karyawan Perseroan agar memahami nilai-nilai yang berlaku dan menerapkannya dalam berperilaku dan bertindak dan disertai system pengawasan yang terus menerus. Di samping itu, Perseroan juga melakukan peningkatan kompetensi karyawan melalui program pelatihan dan pengembangan yang sistematis serta berkelanjutan.

4. Manajemen piutang dan aset yang kuat dan efektif

Perseroan menjalankan manajemen piutang melalui system pengelolaan piutang berdasarkan umur piutang (bucket system) dan tingkat kesulitan pengembalian. Untuk setiap kelompok umur piutang ditangani secara khusus oleh personil yang berbeda-beda sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan sehingga pengelolaan piutang menjadi lebih fokus dan efektif dalam meminimalisasi kerugian. Perseroan juga menerapkan manajemen aset yang terintegrasi untuk meminimalisasi potensi kerugian.

5. Pendanaan yang terdiversifikasi Perseroan mengambil kebijakan untuk mendiversifikasi sumber pendanaannya dengan tidak bergantung pada satu atau dua sumber pendanaan sehingga tidak terjadi concentration risk. Diversifikasi sumber pendanaan juga menjamin ketersediaan dana untuk ekspansi dan ketersediaan likuiditas. Untuk ke depannya, Perseroan juga akan menambah diversifikasi sumber pendanaanya melalui instrumen-instrumen pasar modal. Perseroan melakukan positioning sebagai trusted partner bagi mitra perbankan dan investor.

6. Sistem Manajemen Risiko yang Komprehensif Perseroan menerapkan sistem manajemen risiko yang komprehensif meliputi risiko kredit, risiko operasional dan IT, risiko pasar dan risiko pendanaan. Terkait risiko kredit, Perseroan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam memberikan pembiayaan dengan menerapkan Credit Scoring and Monitoring System, yang memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi kualitas kredit.

7. Perbaikan Proses Bisnis yang Berkelanjutan Selain melalui pengembangan teknologi dan sumber daya manusia, Perseroan juga senantiasa melakukan evaluasi dan perbaikan proses bisnis yang diwujudkan melalui penyempurnaan sistem dan prosedur Perseroan, sehingga operasional Perseroan menjadi semakin efisien dan produktifitas karyawan dapat ditingkatkan.

8. Peningkatan Teknologi Informasi Terpadu dan Terintegrasi

Perseroan senantiasa meningkatkan penerapan Teknologi Informasi yang terpadu dan terintegrasi sebagai perangkat bantu yang lebih efektif bagi manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Selain itu, peningkatan teknologi tersebut membantu Perseroan dalam meningkatkan efisiensi kerja dan produktivitas karyawan secara keseluruhan.

C. KEGIATAN USAHA PERSEROAN Berdasarkan Anggaran Dasar serta izin yang diperoleh dari Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan, Perseroan dapat melakukan kegiatan jasa pembiayaan yang meliputi kegiatan pembiayaan Sewa Guna Usaha, Anjak Piutang, Kartu Kredit, dan Anjak Piutang, kartu kredit dan pembiayaan konsumen baik dalam bentuk pembiayaan konvensional maupun yang berbasis Prinsip Syariah. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan menjalankan kegiatan usahanya di bidang kegiatan pembiayaan konsumen yang berfokus pada pembiayaan kendaraan bermotor roda dua, baik

Page 129: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

113

3. Sumber daya manusia yang berintegritas tinggi dan kompeten

Perseroan menyadari bahwa integritas merupakan hal yang kritikal bagi kelangsungan usaha Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan berusaha mendapatkan karyawan yang berintegritas tinggi dan mempertahankan integritas tersebut melalui proses penanaman nilai-nilai inti Perseroan (Core Values) kepada seluruh karyawan Perseroan agar memahami nilai-nilai yang berlaku dan menerapkannya dalam berperilaku dan bertindak dan disertai system pengawasan yang terus menerus. Di samping itu, Perseroan juga melakukan peningkatan kompetensi karyawan melalui program pelatihan dan pengembangan yang sistematis serta berkelanjutan.

4. Manajemen piutang dan aset yang kuat dan efektif

Perseroan menjalankan manajemen piutang melalui system pengelolaan piutang berdasarkan umur piutang (bucket system) dan tingkat kesulitan pengembalian. Untuk setiap kelompok umur piutang ditangani secara khusus oleh personil yang berbeda-beda sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan sehingga pengelolaan piutang menjadi lebih fokus dan efektif dalam meminimalisasi kerugian. Perseroan juga menerapkan manajemen aset yang terintegrasi untuk meminimalisasi potensi kerugian.

5. Pendanaan yang terdiversifikasi Perseroan mengambil kebijakan untuk mendiversifikasi sumber pendanaannya dengan tidak bergantung pada satu atau dua sumber pendanaan sehingga tidak terjadi concentration risk. Diversifikasi sumber pendanaan juga menjamin ketersediaan dana untuk ekspansi dan ketersediaan likuiditas. Untuk ke depannya, Perseroan juga akan menambah diversifikasi sumber pendanaanya melalui instrumen-instrumen pasar modal. Perseroan melakukan positioning sebagai trusted partner bagi mitra perbankan dan investor.

6. Sistem Manajemen Risiko yang Komprehensif Perseroan menerapkan sistem manajemen risiko yang komprehensif meliputi risiko kredit, risiko operasional dan IT, risiko pasar dan risiko pendanaan. Terkait risiko kredit, Perseroan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam memberikan pembiayaan dengan menerapkan Credit Scoring and Monitoring System, yang memperhatikan berbagai faktor yang mempengaruhi kualitas kredit.

7. Perbaikan Proses Bisnis yang Berkelanjutan Selain melalui pengembangan teknologi dan sumber daya manusia, Perseroan juga senantiasa melakukan evaluasi dan perbaikan proses bisnis yang diwujudkan melalui penyempurnaan sistem dan prosedur Perseroan, sehingga operasional Perseroan menjadi semakin efisien dan produktifitas karyawan dapat ditingkatkan.

8. Peningkatan Teknologi Informasi Terpadu dan Terintegrasi

Perseroan senantiasa meningkatkan penerapan Teknologi Informasi yang terpadu dan terintegrasi sebagai perangkat bantu yang lebih efektif bagi manajemen dalam proses pengambilan keputusan. Selain itu, peningkatan teknologi tersebut membantu Perseroan dalam meningkatkan efisiensi kerja dan produktivitas karyawan secara keseluruhan.

C. KEGIATAN USAHA PERSEROAN Berdasarkan Anggaran Dasar serta izin yang diperoleh dari Kementerian Keuangan dan Otoritas Jasa Keuangan, Perseroan dapat melakukan kegiatan jasa pembiayaan yang meliputi kegiatan pembiayaan Sewa Guna Usaha, Anjak Piutang, Kartu Kredit, dan Anjak Piutang, kartu kredit dan pembiayaan konsumen baik dalam bentuk pembiayaan konvensional maupun yang berbasis Prinsip Syariah. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan menjalankan kegiatan usahanya di bidang kegiatan pembiayaan konsumen yang berfokus pada pembiayaan kendaraan bermotor roda dua, baik

itu sepeda motor baru maupun bekas serta pembiayaan roda empat yaitu mobil bekas.

Skema Kegiatan Usaha Perseroan

Sumber: Perseroan, April 2015

1. Pendapatan dan Piutang Pendapatan Perseroan berasal dari pendapatan pembiayaan konsumen, bunga bank dan lain-lain. Sumber pendapatan yang memberikan kontribusi terbesar berasal dari pendapatan pembiayaan konsumen yaitu bunga yang diterima dari angsuran konsumen. Tabel berikut ini menggambarkan total dan komposisi pendapatan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012:

(dalam jutaan Rupiah; kecuali persentase)

URAIAN 31 Desember 2014 % 2013 % 2012 %

Pembiayaan konsumen 337.153 87,09 256.270 86,36 283.280 90,01

Bunga bank 489 0,12 46 0,01 123 0,04 Pendapatan lain-lain 49.504 12,79 40.438 13,63 31.329 9,95 Total 387.146 100,00 296.754 100,00 314.732 100,00 Adapun posisi saldo piutang pembiayaan konsumen Perseroan setelah dikurangi dengan kerugian penurunan nilai putang pembiayaan konsumen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012:

(dalam jutaan Rupiah)

URAIAN 31 Desember 2014 2013 2012

Piutang pembiayaan konsumen – neto 2.334.620 1.784.363 1.494.572 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sejak tahun 2012 sampai dengan 2014 posisi piutang pembiayaan konsumen (neto) terus mengalami peningkatan, hal ini sebagai cerminan dari peningkatan jumlah pembiayaan konsumen dan pengembangan jaringan usaha yang dilakukan oleh Perseroan. 2. Pembiayaan Kendaraan Bermotor Roda Dua dan Roda Empat Portofolio pembiayaan Perseroan saat ini masih didominasi pembiayaan kendaraan bermotor roda dua. Pembiayaan konsumen yang diberikan adalah dalam bentuk kepemilikan kendaraan bermotor roda dua dengan fasilitas pembiayaan yang meliputi jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 3 (tiga)

Page 130: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

114

tahun. Pembiayaan Perseroan untuk kendaraan bermotor roda dua terdiri dari kendaraan bermotor roda dua baru dan bekas. Tabel berikut ini menjelaskan komposisi kegiatan pembiayaan konsumen kendaraan bermotor roda dua yang mencakup kendaraan bermotor roda dua baru dan bekas:

(dalam jutaan Rupiah; kecuali persentase)

URAIAN 31 Desember 2014 % 2013 % 2012 %

Baru 1.377.260 84,32 1.113.903 87,54 945.634 89,96 Bekas 256.049 15,68 158.522 12,46 105.581 10,04 Total 1.633.308 100,00 1.272.426 100,00 1.051.215 100,00 Sedangkan komposisi piutang pembiayaan konsumen berdasarkan tipe jenis kendaraan bermotor roda dua pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 adalah sebagai berikut:

(dalam unit; kecuali persentase)

URAIAN 31 Desember 2014 % 2013 % 2012 %

Cub 36.334 23,79 36.217 29,62 29.850 31,29 Automatic 95.837 62,74 71.854 58,77 55.758 58,45 Sport 20.579 13,47 14.188 11,60 9.794 10,27 Total 152.750 100,00 122.259 100,00 95.402 100,00 Pada 2014, Perseroan melakukan ekspansi usaha dengan membuka segmen usaha baru yaitu segmen pembiayaan mobil bekas. Segmen usaha ini mulai beroperasi pada semester pertama 2014. Tabel berikut ini menyajikan kegiatan pembiayaan konsumen kendaraan bermotor roda empat:

URAIAN 31 Desember 2014

Jumlah pembiayaan (dalam unit) 806 Nilai pembiayaan (Rp juta) 68.464

3. Fasilitas Pembiayaan Kendaraan Bermotor dan Kolektibilitas Piutang Dalam menjalankan kegiatan usaha, Perseroan mengutamakan pemberian fasilitas pembiayaan kepada konsumen ritel atau perorangan, dimana fasilitas kredit atau pembiayaan yang diberikan dapat diklasifikasikan dengan memperhatikan harga kendaraan bermotor, lamanya jangka waktu pembiayaan, uang muka yang diberikan serta tingkat bunga yang dikenakan kepada konsumen. Dalam hal kolektibilitas, untuk mempermudah konsumen membayar angsuran, Perseroan mengadakan kerjasama dengan beberapa mitra untuk memperbanyak point of payment, antara lain Alfamart, Alfa midi, Indomaret, Kantor Pos dan ATM BCA. Tabel berikut ini merupakan ikhtisar rata-rata pembiayaan kendaraan bermotor roda dua Perseroan:

(dalam jutaan Rupiah; kecuali dinyatakan lain)

URAIAN 31 Desember 2014 2013 2012

Rata-rata pembiayaan konsumen 11 10 11 Rata-rata jangka waktu kredit (bulan) 25 26 28 Rata-rata uang muka (% dari harga motor) 29,85 29,54 25,19 Rata-rata tingkat suku bunga efektif netto (%) 33,28 30,92 28,74 Saat ini, nilai pembiayaan kendaraan bermotor roda dua yang diberikan oleh Perseroan berkisar antara Rp6 juta sampai dengan Rp50 juta, sedangkan rata-rata uang muka yang dibayarkan konsumen berkisar antara 20%-50%. Tingkat suku bunga yang diberikan kepada konsumen ditentukan berdasarkan cost of fund, tingkat suku bunga pasar, tingkat risiko untuk wilayah tersebut, jangka waktu, uang muka dan kendaraan bermotor roda dua. Dalam memberikan fasilitas pembiayaan kepada konsumen, Perseroan menetapkan kebijakan tingkat suku bunga tetap selama masa kontrak.

Page 131: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

115

Tabel berikut ini merupakan ikhtisar rata-rata pembiayaan kendaraan bermotor roda empat Perseroan:

(dalam jutaan Rupiah; kecuali dinyatakan lain)

URAIAN 31 Desember 2014

Rata-rata pembiayaan konsumen 84,9 Rata-rata jangka waktu kredit (bulan) 29 Rata-rata uang muka (% dari harga mobil) 37,70 Rata-rata tingkat suku bunga efektif (%) 23,37 Perseroan mengklasifikasikan tingkat kolektibilitas piutang berdasarkan jumlah hari keterlambatan pembayaran angsuran yang dilakukan oleh konsumen yaitu:

Tunggakan 1 sampai dengan 30 hari Tunggakan 31 sampai dengan 60 hari Tunggakan 61 sampai dengan 90 hari Tunggakan diatas 90 hari

Tabel berikut ini adalah tingkat kolektibilitas yang mencerminkan kualitas piutang pembiayaan konsumen yang dikelola oleh Perseroan:

Tunggakan Piutang Pembiayaan Konsumen

(dalam jutaan Rupiah; kecuali persentase)

URAIAN 31 Desember 2014 % 2013 % 2012 %

Pembiayaan konsumen 2.659.128 100 2.004.041 100 1.687.208 100 Belum jatuh tempo 2.616.360 98,39 1.971.415 98,37 1.658.708 98,31 Tunggakan 1-30 hari 24.969 0,94 17.360 0,87 16.653 0,99 Tunggakan 31-60 hari 8.972 0,34 6.989 0,35 5.973 0,35 Tunggakan 61-90 hari 4.027 0,15 3.300 0,16 2.565 0,15 Tunggakan >90 hari 4.799 0,18 4.977 0,25 3.309 0,20 4. Pemasaran Aspek Pemasaran dan Pangsa Pasar Aspek pemasaran memegang peran signifikan dalam memastikan bisnis Perseroan dapat terus bermanfaat bagi masyarakat secara luas. Aspek ini juga terkait dengan perluasan jangkauan, kegiatan memasuki pasar baru, antisipasi persaingan dan perubahan tren bisnis serta inovasi melalui penawaran produk-produk baru. Dengan memberikan diversifikasi produk, Perseroan berharap dapat terus bersaing di tengah persaingan usaha yang dinamis. Melalui pemanfaatan berbagai sumber dan jaringan pemasaran guna membangun bisnis yang kuat, Perseroan dapat meningkatkan pangsa pasarnya. Strategi pemasaran yang diterapkan guna meningkatkan pendapatan bisnis dan pangsa pasar pada 2014 adalah melakukan ekspansi pembukaan segmen produk baru, perluasan jaringan cabang, meningkatkan service excellence melalui pengembangan Teknologi Infomasi, serta menguatkan relasi terhadap dealer, agen, dan dikaitkan dengan sumber pendanaan yang lebih sesuai dengan kebutuhan Perseroan. Ekspansi Usaha Di tengah tantangan secara makro yang dihadapi pelaku usaha sepanjang 2014, Perseroan dengan aktif dan terukur melakukan ekspansi usaha melalui perluasan daerah jangkauan dengan pembukaan Cabang dan POS baru. Pada tahun 2014, Perseroan telah menambah 6 cabang baru dan 5 Point of Services (POS) serta membuka segmen usaha baru untuk mobil bekas. Pembukaan cabang-cabang baru ini semakin dimaksimalkan melalui ketersediaan SDM yang kompeten yang senantiasa dilengkapi melalui pelatihan dan sertifikasi, serta memiliki integritas yang tinggi. Melalui upaya yang terpadu ini, ke depan Perseroan memiliki tujuan dapat menguasai pangsa pasar di wilayah-wilayah pemasaran Perseroan.

Page 132: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

116

Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah memiliki jaringan yang kuat dan tersebar di pulau Jawa dan Sumatra dengan didukung oleh 48 cabang, 5 POS dan 70.000 Payment Points yang didukung oleh Teknologi Informasi yang andal. Membangun Relasi dengan Dealer Sejauh ini, hubungan yang dijalin antara Perseroan dan dealer merupakan kerja sama yang kuat dan saling menguntungkan. Melalui hubungan yang terjalin erat, diharapkan para dealer menjadi penggerak utama yang tepat bagi Perseroan untuk merekomendasikan Perseroan kepada para konsumen. Memiliki kerja sama dan hubungan yang erat dengan dealer potensial merupakan aset tersendiri, sehingga Perseroan merancang berbagai program kreatif guna membangun loyalty para dealer/agen kepada Perseroan. Salah satu strategi Perseroan dalam mengikat relasi dengan Perseroan adalah membangun pengalaman yang menyenangkan bersama dealer/agen. Dengan membangun pengalaman bersama, diyakini akan terbangun keterikatan secara emosi (emotional bonding). Kegiatan Promosi Pada tahun 2014, Perseroan menekankan penguatan relasi bersama para dealer serta melanjutkan program-program tahun sebelumnya. Selain berbagai program kreatif yang ditujukan bagi para dealer, Perseroan juga menyelenggarakan berbagai diversifikasi program penjualan yang menarik minat para dealer/agen serta End User. Saat ini, Perseroan bekerja sama dengan rekanan dealer di wilayah di manapun Kantor Cabang Perseroan berada. Perseroan meyakini bahwa cabang memiliki kepekaan dan pengertian mengenai apa yang paling dibutuhkan oleh pasar secara kontekstual. Guna menghasilkan kegiatan promosi secara efektif, setiap cabang juga diberikan ruang kreativitas untuk membuat program-program yang sesuai dengan kebutuhan pasar di masing-masing cabang. Service Excellence Perseroan senantiasa berupaya meningkatkan dan memperbaiki proses pelayanan seperti pelayanan yang fleksibel bagi konsumen dan dealer sehingga menghasilkan pelayanan yang prima. Guna menilai tingkat kepuasan konsumen, Perseroan memiliki metode assessment, melalui “Customer Satisfaction Index Evaluation”. Dari hasil evaluasi tersebut, diperoleh rekomendasi berupa program perbaikan proses bisnis. Selain itu, Perseroan menerapkan penguatan jaringan bisnis melalui pemutakhiran teknologi informasi yang terintegrasi dan sistem pendukung dalam pengambilan keputusan serta sistem penanganan keluhan konsumen. Pengelolaan Pelanggan Pelanggan atau konsumen merupakan mitra strategis sekaligus pemangku kepentingan yang senantiasa harus terpelihara haknya. Sebagai salah satu pemangku kepentingan, Perseroan juga berupaya memberikan nilai lebih kepada seluruh pelanggan khususnya pada konsumen potensial. Sebagai Perseroan yang bergerak dalam industry pembiayaan, pendapatan utama Perseroan bersumber dari pendapatan bunga kegiatan pembiayaan konsumen dan pendapatan lain-lain yang terkait dengan kegiatan pelayanan kepada konsumen. Khusus dalam kegiatan pembiayaan, kinerja usaha ini senantiasa perlu didukung oleh kualitas konsumen yang baik. Di samping memiliki minat yang tinggi, konsumen juga harus memiliki kemampuan pembayaran yang baik pula. Dengan demikian, peningkatan nilai pembiayaan berkualitas dari tahun ke tahun yang merupakan target Perseroan dapat dicapai. Perseroan memandang pengelolaan terhadap konsumen merupakan salah satu kunci dapat membangun kedekatan sekaligus meningkatkan kualitas konsumen. Upaya meningkatkan kualitas konsumen dilakukan melalui salah satunya dengan membangun awareness akan pentingnya komitmen pembayaran dan keterlibatan secara aktif. Untuk itu, Perseroan berupaya memberikan edukasi kepada konsumen dan memberikan rekomendasi berdasarkan hasil penilaian tingkat kemampuan konsumen. Ada pun kegiatan usaha pembiayaan konsumen terdiri dari pembiayaan sepeda motor baru dan sepeda motor bekas serta pembiayaan mobil bekas yang menawarkan jangka waktu angsuran dari 1 (satu) hingga 3 (tiga) tahun. Melalui jangka waktu yang ditawarkan

secara bervariasi, konsumen dapat memilih jangka waktu pembayaran angsuran sesuai dengan kemampuan. Sebagai upaya menjadi Perusahaan Pembiayaan terdepan dan terpercaya di Indonesia, selain didukung sejumlah proses bisnis dan operasional yang terintegrasi, Perseroan menerapkan sejumlah strategi manajemen dalam meningkatkan pelayanan terpadu kepada pelanggan. Di samping melalui pelayanan kegiatan usaha yang baik kepada para konsumen, Perseroan juga menjalin hubungan baik dengan para mitra usahanya. Melalui langkah strategis yang sudah terbukti keberhasilannya pada tahun-tahun sebelumnya, Perseroan berkomitmen melanjutkan sekaligus meningkatkan program dan kerjasama yang telah dibangun bersama para mitra usahanya, antara lain melalui: - Pemberian reward kepada debitur dan mitra usaha; - Mempermudah konsumen untuk membayar angsuran dengan memperbanyak point of payment; - Menyelenggarakan paket program yang kreatif guna mengikat dan meningkatkan loyalitas

dealer/agen terhadap Perseroan.

Skema Customer Relations Management (CRM)

Sumber: Perseroan, April 2015 Guna menunjang pelayanan terpadu kepada para konsumen, Perseroan memiliki sistem manajemen pengelolaan konsumen atau disebut Customer Relations Management (CRM). CRM memiliki skema sistem seperti tergambar dalam bagan di atas dan memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

• Database konsumen untuk follow up Repeat Order, melalui Telemarketing dan SMS Blast. • Maintaining grading para dealer. • Mengkoordinir komplain dari pihak eksternal.

Page 133: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

117

secara bervariasi, konsumen dapat memilih jangka waktu pembayaran angsuran sesuai dengan kemampuan. Sebagai upaya menjadi Perusahaan Pembiayaan terdepan dan terpercaya di Indonesia, selain didukung sejumlah proses bisnis dan operasional yang terintegrasi, Perseroan menerapkan sejumlah strategi manajemen dalam meningkatkan pelayanan terpadu kepada pelanggan. Di samping melalui pelayanan kegiatan usaha yang baik kepada para konsumen, Perseroan juga menjalin hubungan baik dengan para mitra usahanya. Melalui langkah strategis yang sudah terbukti keberhasilannya pada tahun-tahun sebelumnya, Perseroan berkomitmen melanjutkan sekaligus meningkatkan program dan kerjasama yang telah dibangun bersama para mitra usahanya, antara lain melalui: - Pemberian reward kepada debitur dan mitra usaha; - Mempermudah konsumen untuk membayar angsuran dengan memperbanyak point of payment; - Menyelenggarakan paket program yang kreatif guna mengikat dan meningkatkan loyalitas

dealer/agen terhadap Perseroan.

Skema Customer Relations Management (CRM)

Sumber: Perseroan, April 2015 Guna menunjang pelayanan terpadu kepada para konsumen, Perseroan memiliki sistem manajemen pengelolaan konsumen atau disebut Customer Relations Management (CRM). CRM memiliki skema sistem seperti tergambar dalam bagan di atas dan memiliki beberapa fungsi sebagai berikut:

• Database konsumen untuk follow up Repeat Order, melalui Telemarketing dan SMS Blast. • Maintaining grading para dealer. • Mengkoordinir komplain dari pihak eksternal.

Page 134: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

118

5. Jaringan Kantor Cabang

Perseroan terus berupaya untuk melakukan perluasan jaringan usahanya melalui pembukaan kantor cabang baru. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan Perseroan dalam memutuskan pembukaan suatu kantor cabang baru antara lain:

• Jumlah penjualan kendaraan bermotor roda dua dalam suatu daerah • Tingkat suku bunga yang berlaku • Jumlah pesaing di daerah tersebut • Jumlah dealer kendaraan bermotor di daerah tersebut • Karakteristik/budaya suatu penduduk dalam suatu daerah termasuk jumlah penduduk, tingkat

pendapatan serta • Jenis mata pencahariannya

Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki 48 (empat puluh sembilan) kantor cabang yang terdiri dari 42 (empat puluh tiga) kantor cabang yang terletak di Jawa dan 6 (enam) kantor cabang yang terletak di Sumatera.

Berikut adalah daftar kantor Pusat beserta dengan 48 (empat puluh sembilan) Kantor Cabang Perseroan: No Lokasi Alamat Izin Pembukaan dari Menteri

Keuangan Republik Indonesia/OJK

Status Bangunan

Kantor

Masa Sewa Berlaku Hingga

No Tanggal 1. Jakarta (Kantor

Pusat) Gd. Blue Green, Jl, Lingkar Luar Barat Kav.88 Jakarta Barat

SK Menteri Keuangan No. 187/KMK.06/2001

15-4-2001 Sewa 31 -3-2019

2. Bandung Jl. BKR No. 73, Bandung

SK Menteri Keuangan Nomor KEP-208/KM.10/2007 tanggal 7 Nopember 2007

7-11-2007 Sewa 30-8-2015

3. Bekasi Ruko Pertigaan Pekayon Jl. Jend. A. Yani No. 2 Bekasi

SK Menteru Keuangan No. KEP-151/KM.10/2006

8-12-2006 Sewa 2-8-2017

4. Bekasi (Mobil) Jl, Jend A. Yani No. 2, Bekasi Selatan

SK Dewan Komisioner OJK No. KEP 127/NB.111/2014

30-6-2014 Sewa 15-9-2016

5. Betung Jl. Palembang-Jambi RT 014 RW.004, Musi Banyuasin Sumatera Selatan

SK Menteri Keuangan Nomor KEP-208/KM.10/2007

7-11-2007 Sewa 10-10-2017

6. Binjai Jl, Sultan Hasanuddin 19, Binjai, Sumatera Utara

Kep Menteri Keuangan Nomor : KEP-804/KM.10/2011

30-11-2011

Sewa 13-7-2016

7. Bogor Selatan Jl.Pahlawan No.97B, Bogor, Jawa Barat

Sk Menteri Keuangan No. KEP-612/KM.10/2011

28-7-2011 Sewa 15-5-2016

8. Bogor Tengah (Mobil)

Jl. RE Martadinata No. 32 Blok 3A, Ciwaringin, Bogor

SK Dewan Komisioner OJK

11-6-2014 Sewa 8-1-2017

9. Cempaka Putih Ruko Mega Grosir Cempaka Mas G-12. Jl, Letjen. Suprapto.

SK Menteri Keuangan No. 151/KM.10/2006

8-12-2006 Sewa 5-10-2017

Page 135: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

119

No Lokasi Alamat Izin Pembukaan dari Menteri Keuangan Republik

Indonesia/OJK

Status Bangunan

Kantor

Masa Sewa Berlaku Hingga

No Tanggal 10. Cempaka Putih

(Mobil) Ruko Mega Grosir Cempaka Mas G-12, Jl. Letjen.Suprapto

SK Dewan Komisioner OJK No. 12/NB.111/2014

31-6-2014 Sewa 5-10-2017

11. Cikarang Raya Cibarusah No. 83C

SK Menteri Keuangan No. KEP.465/KM.10/2011

24-6-2011 Sewa 18-3-2016

12. Cikupa Kawasan Commercial Life Style Blok KC 02 No.19, Clkupa

SK Menteri Keuangan No. KEP-464/KM.10/2011

24-6-2011 Sewa 10-4-2016

13. Ciledug Jl. Ciledug Raya No. 73, Petukangan Utara

SK Menteri Keuangan No. KEP-607/KM.10/2011

28-7-2011 Sewa 15-4-2016

14. Cileungsi Komplek Pertokoan Cileungsi Trade Centre Blk F No. 6/7,Jl. Narogong Km 23 No. 38 Cileungsi

SK Menteri Keuangan No. KEP-461/KM.10/2011

24-6-2011 Sewa 10-6-2016

15. Cimahi Jl. Encep Kartawiria No. 14

SK Menteri Keuangan No. KEP-608/KM,10/2011

28-7-2011 Sewa 10-6-2016

16 Cimahi (Mobil)

Jl. Citeureup No14, Cimahi, Jawa Barat

SK Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan No. KEP-41/NB.111/2015

2-3-2015 Sewa 10-6-2016

17. Ciputat Jl. H. Juanda No. 71 B-C Ciputat Raya

SK Menteri Keuangan No. KEP-151/KM.10/2006

8-12-2006 Sewa 2-6-2016

18. Ciputat (Mobil)

Jl. H. Juanda No. 71 A Ciputat Timur

SK Dewan Komisioner OJK KEP-128/NB.111/2014

30 -6- 2014

Sewa 2-6-2016

19. Daan Mogot Jl. Daan Mogot KM 12 No. 12 G-H

SK Menteri Keuangan No. KEP-103/KM.10/2007

21-5-2007 Sewa 19-2-2018

20. Depok Jl. Raya Kartini No. 3A/3B

SK Menteri Keuangan No. KEP-103.10/2007

21-5-2007 Sewa 13-2-2018

21. Gresik Ruko Kawasan Industri Gresik Kav. A-26 & B-18 Jl. Tridharma-Gresik

SK Menteri Keuangan No. KEP-610/KM.10/2011

28-7-2011 Sewa 23-5-2016

22. Karawang Ruko Kawarang Asri Center Blok C/1 Jl. Surotokunto

SK Menteri Keuangan No. KEP 463/KM.10/2011

24 -6-2011 Sewa 25-4-2016

23. Kebumen Jl. Pemuda No. 65 RT001/02 Kebumen

SK Dewan Komisioner OJK No. KEP-192/NB.111/2014

21-8-2014 Sewa 1-5-2017

24. Kediri Kompleks Ruko Brawijaya 40 B/4 Jl. Brawijaya Jawa Timur

SK Menteri Keuangan No. KEP-460/KM.10/2011

26-6-2011 Sewa 8-5-2016

25. Labuan (Pandeglang)

Jl. Perintis Kemerdekaan No.03 Kp. Karet Blok 2 Teluk,

SK Dewan Komisioner OJK No. KEP-50/NB.111/2014

14-5-2014 Sewa 7-1-2019

Page 136: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

120

No Lokasi Alamat Izin Pembukaan dari Menteri Keuangan Republik

Indonesia/OJK

Status Bangunan

Kantor

Masa Sewa Berlaku Hingga

No Tanggal Labuan

26. Madiun Ruko Bumi Asih Jawa, Jl. Diponegoro Timur No. 6 Madiun

SK Menteri Keuangan No. KEP-611/KM.10/2011

28-7-2011 Sewa 19-5-2016

27 Malang-Jawa Timur

Jl. A. Yani 119 Kav. C. Malang

SK Menteri Keuangan No. KEP-459/KM.10/2011

24-6-2011 Sewa 1-03-2018

28 Malang- (Mobil) Jl. A. Yani 119 Kav. C. Malang.

SK Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Nomor : KEP-88/NB.111/2015 tanggal 28 April 2015

28-4-2015 Sewa 1-03-2018

29. Medan Jl. Bambu II No. 115 Medan

SK Menteri Keuangan No. KEP 114/MK.10/2008

19-6-2008 Sewa 16-10-2016

30 Medan (Mobil) Jl. Bambu II No. 115 Medan

SK Dewan Komisaris OJK Nomor : KEP-114/NB.111/2015

28-04-2015 Sewa 16-10-2016

31 Palembang Jl. Jend. Sudirman Ruko Ario Kemuning No. 3&4

SK Menteri Keuangan No. KEP-065/KM.10/2008

18-4-2008 Sewa 17-02-2017

32. Pekan Baru Jl. Nangka No.1 Kel.Labuh Baru Pekanbaru

SK Menteri Keuangan No. KEP-114/KM.10/2008

19-6-2008 Sewa 15-06-2015

33. Pondok Gede Jl. Raya Pondok Gede 18-O Cipayung

SK Menteri Keuangan No. 216/KM.10/2011

8-3-2011 Sewa 21-2-2016

34. Purwokerto (Banyumas)

Jl. Jend Gatot Subroto No.16 Sokanagara

SK Dewan Komisioner OJK No. KEP-190/NB.111/2014

21-8-2014 Sewa 26-2-2017

35. Rangkasbintung-Banten (Lebak)

Jl. Sunan Kalijaga No. 260A

SK Dewan Komisioner OJK No. KEP-49/NB.111/2014

14-5-2014 Sewa 2-2-2017

36. Semarang Ruko Siliwangi Square Blok No.4, Jl. Sudirman No. 187-189

SK Menteri Keuangan No. KEP-065/KM.10/2008

18-4-2008 Sewa 20-4-2016

37. Serang Komp. Ruko Prima Jaya No.4A Jl. Raya Cilegon Km.3 Legok Serang

SK Menteri keuangan No. 462/KM.10/2011

24-6-2011 Sewa 1-6-2016

38. Serpong Ruko Tol Boulevard Blk A/9 Jl. Pahlawan Seribu Kel Rawa Buntu-Serpong

SK Menteri Keuangan KEP-93/KM.10/2011

7-2-2011 Sewa 20-1-2016

39. Sidoarjo Jl. Monginsidi No. 82 RT 009 RW 003-Sidoardjo

Sk Menteri Keuangan No. KEP-151/KM.10/2006

8-12-2006 Sewa 14-2-2019

Page 137: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

121

No Lokasi Alamat Izin Pembukaan dari Menteri Keuangan Republik

Indonesia/OJK

Status Bangunan

Kantor

Masa Sewa Berlaku Hingga

No Tanggal

6. Operasional Secara umum, Proses Penyaluran Pembiayaan merupakan mekanisme yang berisikan tahapan proses yang dimulai dari Proses Penerimaan Order, Proses Survei Lapangan, Proses Data Entry dan Credit Scoring, dilanjutkan dengan Proses Persetujuan Kredit oleh Komite Kredit, Proses Penagihan, serta Proses Pelunasan Angsuran oleh konsumen hingga Proses Penyerahan BPKB kepada konsumen yang telah Lunas. Dalam keseluruhan proses penyaluran pembiayaan ini, terdapat pihak-pihak yang terlibat langsung antara lain: Eksternal meliputi calon debitur dan dealer, sedangkan Internal meliputi Installment Origination Officer (Surveyor), Installment Origination Coordinator/Head (LOC/LOH), Installment Analyst (LA), Team Administrasi Cabang, Collector hingga Business Head (BH).

40. Sidoarjo Jl. Monginsidi No. 82 RT 009 RW 003-Sidoardjo

SK. Dewan Komisioner OJK Nomor : KEP-40/NB.111/2015

02-03-2015 Sewa 14-02-2019

41.

Surabaya Jl. Wisma Kedung Asem Blok AA-4 & AA-5,Kedung Barung,Rungkut, Surabaya

SK Menteri Keuangan No. KEP-151/KM.10/2006

8-12-2006 Hak Milik

42 Surabaya (Mobil) Jl. Wisma Kedung Asem Blok AA-4 & AA-5,Kedung Barung,Rungkut, Surabaya

SK Dewan Komisioner OJK Nomor : 39/NB.111/2015

2-03 2015 Hak Milik

43. Tambun -Bekasi Ruko Grand Wisata Blk AA-15/40 Tambun Selatan

SK Menteri Keuangan No. 94/KM.10/2011

7-2-2011 Sewa 26-1-2016

44. Karawaci-Tangerang

Jl. Raya Merdeka No. 167

SK Menteri Keuangan No. 151/KM.10/2006

8-12-2006 Sewa 18-07-2015

45. Karawaci-Tangerang (Mobil)

Jl. Merdeka No. 167

SK Dewan Komisioner OJK No. KEP-130/NB.111/2014

30 -6-2014 Sewa 18-07-2015

46. Tegal Jl. Raya Karang Anyar No. 21J RT02/01 Ruko No.8

SK Dewan Komisioner OJK No. KEP-191/NB.111/2014

21-8-2014 Sewa 5-2-2017

47. Tulung Agung-Jawa Timur

Jl. I Gusti Ngurah Rai 65 A Jepun

SK Menteri Keuangan No. 609/KM.10/2011

28-7-2011 Sewa 13-6-2016

48. Jogyakarta Jl. Monjali No. 143 A Sleman

SK Dewan Komisoner OJK No. KEP-189/NB.111/2014

21-8-2014 Sewa 28-2-2017

49. Cirebon Pekiringan Kecamatan Kosambi Kabupaten Cirebon Jawa Barat

SK Dewan Komisioner OJK Nomor S.2500/NB.111/2015

7-05-2015 Sewa 20-12-2017

Page 138: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

122

Proses Penyaluran Pembiayaan

Sumber: Perseroan, April 2015 Tahapan Proses Pembiayaan Dalam segmen usaha pembiayaan konsumen yang dilaksanakan oleh Perseroan, berikut merupakan tahapan Proses Penyaluran Pembiayaan yang dilakukan oleh Perseroan: 1. Proses pembiayaan diawali kedatangan calon debitur ke dealer rekanan Perusahaan. Calon

debitur akan diberikan bantuan dalam mengisi Formulir Aplikasi Kredit yang berisi data calon debitur beserta data atas kendaraan yang akan dibiayai.

2. Setelah melengkapi proses ini, dealer selanjutnya akan menyerahkan data calon debitur tersebut kepada Installment Origination Officer (LOO) atau yang lebih dikenal dengan Surveyor, untuk segera dilakukan proses survei lapangan.

3. Pada tahap survei, petugas LOO akan berkunjung ke tempat tinggal dan/atau kantor, atau tempat usaha calon debitur. Survei ini bertujuan melengkapi informasi yang memadai terkait kelayakan kredit yang diajukan oleh calon debitur. Sejumlah kelengkapan dokumen legalitas dan kapasitas calon debitur juga akan diminta oleh petugas LOO guna mendukung analisis kelayakan kredit yang berlandaskan analisis 5C.

4. Setelah data-data terkumpul, LOO menyerahkan hasil survei tersebut sebagai Data Laporan Analisis Hasil Survei kepada petugas Installment Origination Coordinator / Head (LOC/LOH). Installment Origination Coordinator bertugas untuk melakukan proses verifikasi dan pemeriksaan terhadap kelayakan, kebenaran serta kelengkapan data.

5. Jika calon debitur dinilai sudah memenuhi persyaratan, maka calon debitur direkomendasikan untuk diberikan kredit, dan dokumen aplikasi dapat diteruskan ke bagian Installment Data Entry (LDE) untuk dilakukan proses pencocokan melalui Matching System, guna mendeteksi apakah calon debitur tersebut termasuk di dalam daftar Blacklist (Kredit Macet) Perseroan.

6. Pada tahap selanjutnya, Analis Kredit atau Installment Analyst (LA) melakukan analisis kelayakan kredit calon debitur dengan menggunakan Scoring System dan metode analisis 5C yang telah ditetapkan Perseroan. Hasil analisis tersebut menjadi dasar keputusan Komite Kredit yang terdiri dari Installment Analyst dan Business Head untuk menyetujui/menolak pengajuan kredit calon debitur.

7. Setelah aplikasi tersebut mendapatkan persetujuan, maka dokumen calon debitur tersebut diserahkan ke bagian Administrasi Cabang untuk dapat diproses lebih lanjut hingga dapat diterbitkan Pesanan Pembelian atau Purchase Order (PO) yang ditujukan kepada rekanan dealer terkait.

Page 139: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

123

Proses Penyaluran Pembiayaan

Sumber: Perseroan, April 2015 Tahapan Proses Pembiayaan Dalam segmen usaha pembiayaan konsumen yang dilaksanakan oleh Perseroan, berikut merupakan tahapan Proses Penyaluran Pembiayaan yang dilakukan oleh Perseroan: 1. Proses pembiayaan diawali kedatangan calon debitur ke dealer rekanan Perusahaan. Calon

debitur akan diberikan bantuan dalam mengisi Formulir Aplikasi Kredit yang berisi data calon debitur beserta data atas kendaraan yang akan dibiayai.

2. Setelah melengkapi proses ini, dealer selanjutnya akan menyerahkan data calon debitur tersebut kepada Installment Origination Officer (LOO) atau yang lebih dikenal dengan Surveyor, untuk segera dilakukan proses survei lapangan.

3. Pada tahap survei, petugas LOO akan berkunjung ke tempat tinggal dan/atau kantor, atau tempat usaha calon debitur. Survei ini bertujuan melengkapi informasi yang memadai terkait kelayakan kredit yang diajukan oleh calon debitur. Sejumlah kelengkapan dokumen legalitas dan kapasitas calon debitur juga akan diminta oleh petugas LOO guna mendukung analisis kelayakan kredit yang berlandaskan analisis 5C.

4. Setelah data-data terkumpul, LOO menyerahkan hasil survei tersebut sebagai Data Laporan Analisis Hasil Survei kepada petugas Installment Origination Coordinator / Head (LOC/LOH). Installment Origination Coordinator bertugas untuk melakukan proses verifikasi dan pemeriksaan terhadap kelayakan, kebenaran serta kelengkapan data.

5. Jika calon debitur dinilai sudah memenuhi persyaratan, maka calon debitur direkomendasikan untuk diberikan kredit, dan dokumen aplikasi dapat diteruskan ke bagian Installment Data Entry (LDE) untuk dilakukan proses pencocokan melalui Matching System, guna mendeteksi apakah calon debitur tersebut termasuk di dalam daftar Blacklist (Kredit Macet) Perseroan.

6. Pada tahap selanjutnya, Analis Kredit atau Installment Analyst (LA) melakukan analisis kelayakan kredit calon debitur dengan menggunakan Scoring System dan metode analisis 5C yang telah ditetapkan Perseroan. Hasil analisis tersebut menjadi dasar keputusan Komite Kredit yang terdiri dari Installment Analyst dan Business Head untuk menyetujui/menolak pengajuan kredit calon debitur.

7. Setelah aplikasi tersebut mendapatkan persetujuan, maka dokumen calon debitur tersebut diserahkan ke bagian Administrasi Cabang untuk dapat diproses lebih lanjut hingga dapat diterbitkan Pesanan Pembelian atau Purchase Order (PO) yang ditujukan kepada rekanan dealer terkait.

8. Setelah PO diterima oleh dealer, maka dealer melakukan pengiriman kendaraan kepada debitur. Berdasarkan Bukti Serah Terima Kendaraan kepada debitur maka dealer mengirimkan Tagihan Pembayaran kepada Perseroan. Berdasarkan Tagihan Pembayaran tersebut, Petugas Administrasi di Cabang akan melakukan konfirmasi kepada debitur untuk memastikan bahwa unit kendaraan yang diterima telah sesuai dengan pesanan, sekaligus melakukan persetujuan untuk mencatatkan kegiatan pembiayaan.

9. Setelah proses selesai, maka bagian Keuangan Kantor Pusat akan melakukan verifikasi untuk kemudian melakukan pembayaran kepada dealer atas kendaraan yang dibiayai.

10. Selanjutnya dilakukan proses penagihan oleh Team Collector Cabang sesuai dengan tanggal dan jangka waktu yang telah disepakati hingga seluruh kewajiban debitur lunas. Baru setelah itu dilanjutkan dengan proses penyerahan BPKB kepada debitur oleh staf Installment Collateral & Insurance di Kantor Cabang.

Pengembangan Fasilitas Pelayanan dan Pembayaran Angsuran Bagi Debitur Perseroan senantiasa berupaya meningkatkan layanan dan kemudahan bagi para debitur dalam melakukan proses pembayaran angsuran, namun pada saat yang sama tetap efisien dalam biaya operasionalnya. Guna menunjang proses transaksi dan meningkatkan kemudahan kepada debitur, Perseroan setiap tahunnya melakukan penambahan jumlah jaringan serta fasilitas pembayaran. Perluasan jaringan Payment Points dengan menggunakan teknologi tepat guna dan biaya minimal merupakan fokus pengembangan operasional. Debitur Perseroan dapat melakukan pembayaran angsuran melalui Kasir di Kantor Cabang Perseroan, dealer rekanan Radana Perseroan, Bank (Kasir, Transfer dan ATM), Kantor Pos serta seluruh gerai jaringan Indomaret dan Alfamart. Perseroan juga menyediakan layanan penagihan secara langsung oleh Field Collection Officer (FCO) yang telah terlatih baik. Pada tahun 2014, terdapat lebih dari 65% debitur melakukan pembayaran angsuran melalui Kantor Cabang dan seluruh jaringan pembayaran Perseroan. Selain itu, Perseroan kini telah memiliki lebih dari 70.000 Payment Points yang tersebar di seluruh Indonesia. Berikut fasilitas Payment Points yang telah dan akan dikembangkan oleh Perseroan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada debitur untuk melakukan pembayaran:

Sumber: Perseroan, April 2015 Sebagai upaya Perseroan membangun kedekatan dan pelayanan terhadap debitur, Perseroan secara aktif melakukan berbagai sosialisasi kepada para debitur terkait tanggal jatuh tempo dan juga informasi tempat pembayaran angsuran terdekat serta fasilitas pelayanan dan promosi lainnya melalui SMS Reminder. Petugas Desk Call akan terlebih dahulu menghubungi debitur untuk menyampaikan informasi tersebut, sebelum dilakukan kunjungan langsung oleh Field Collection Officer (FCO). Di samping kedua upaya tersebut, Perseroan juga mengarahkan para debitur untuk melakukan pembayaran angsuran melalui jaringan pembayaran yang telah ditunjuk oleh Perseroan dengan memberikan berbagai keuntungan dan layanan yang lebih memudahkan.

Page 140: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

124

Seluruh proses sosialisasi dan layanan terhadap debitur tersebut diharapkan dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dan menekan angka tunggakan. Bagi Perseroan, Non Performing Installment (NPL) senantiasa menjadi perhatian khusus dalam pencegahan maupun penyelesaiannya. Guna menghindari meningkatnya angka NPL, Perseroan telah menetapkan serangkaian strategi preventif antara lain selektif terhadap calon debitur sejak awal, memperhatikan tingkat risiko dengan baik, menjalankan seluruh proses pembiayaan dengan benar serta membangun kedekatan kepada seluruh debitur dan dealer rekanan. Dengan hadirnya beragam bentuk program dan sosialisasi, baik melalui SMS Reminder, Desk Call serta bentuk variasi program lainnya, tingkat tunggakan dan NPL Perseroan dapat ditekan dan menurun setiap tahunnya. Manajemen Piutang yang kuat dan efektif merupakan salah satu kunci kesuksesan Perseroan. Sebagai perusahaan pembiayaan yang bergerak dalam segmen retail atau perorangan sebagai targetnya, Perseroan menyadari pentingnya pengembangan jaringan usaha yang dimiliki dengan pengembangan Kantor Cabang maupun POS setiap tahunnya. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah memiliki 48 Kantor Cabang dan 70.000 Payments Points yang tersebar di seluruh wilayah Jawa dan Sumatera. Perluasan jaringan dilakukan melalui proses pengkajian, analisis dan survey yang mendalam, baik jaringan usaha yang baru akan dibuka maupun yang saat ini telah beroperasi. Hal ini sejalan dengan tujuan Perseroan untuk memperluas dan mengoptimalkan seluruh jaringan yang ada. Penyempurnaan Proses Bisnis Secara Berkelanjutan Proses bisnis Perseroan senantiasa ditinjau dan dievaluasi dengan melibatkan semua pihak terkait guna menghasilkan efisiensi dan produktivitas operasional dari waktu ke waktu. Upaya tersebut merupakan salah satu usaha Perseroan agar tetap kompetitif dan memberikan kemudahan serta pelayanan yang terbaik kepada seluruh debitur. Pengembangan Proses Bisnis yang berkelanjutan tersebut selalu ditunjang oleh SDM yang berintegritas tinggi dan kompeten serta Teknologi Informasi yang tepat guna. Pengelolaan Pelanggan Pelanggan atau konsumen merupakan mitra strategis sekaligus pemangku kepentingan yang senantiasa harus terpelihara haknya. Sebagai salah satu pemangku kepentingan, Perseroan juga berupaya memberikan nilai lebih kepada seluruh pelanggan khususnya pada konsumen potensial. Sebagai Perseroan yang bergerak dalam industry pembiayaan, pendapatan utama Perseroan bersumber dari pendapatan bunga kegiatan pembiayaan konsumen dan pendapatan lain-lain yang terkait dengan kegiatan pelayanan kepada konsumen. Khususnya dalam kegiatan pembiayaan, kinerja usaha ini senantiasa perlu didukung oleh kualitas konsumen yang baik. Di samping memiliki minat yang tinggi, konsumen juga harus memiliki kemampuan pembayaran yang baik pula. Dengan demikian, peningkatan nilai pembiayaan berkualitas dari tahun ke tahun yang merupakan target Perseroan dapat dicapai. Perseroan memandang pengelolaan terhadap konsumen merupakan salah satu kunci dalam membangun kedekatan sekaligus meningkatkan kualitas konsumen. Upaya meningkatkan kualitas konsumen dilakukan salah satunya dengan membangun awareness akan pentingnya komitmen pembayaran dan keterlibatan secara aktif. Untuk itu, Perseroan berupaya memberikan edukasi kepada konsumen dan memberikan rekomendasi berdasarkan hasil penilaian tingkat kemampuan konsumen. Ada pun kegiatan usaha pembiayaan konsumen terdiri dari pembiayaan sepeda motor baru dan sepeda motor bekas serta pembiayaan mobil bekas yang menawarkan jangka waktu angsuran dari 1 (satu) hingga 3 (tiga) tahun. Melalui jangka waktu yang ditawarkan secara bervariasi, konsumen dapat memilih jangka waktu pembayaran angsuran sesuai dengan kemampuan. Maka sebagai upaya menjadi Perseroan Pembiayaan terdepan dan terpercaya di Indonesia, selain didukung sejumlah proses bisnis dan operasional yang terintegrasi, Perseroan menerapkan sejumlah strategi manajemen dalam meningkatkan pelayanan terpadu kepada pelanggan. Di samping melalui pelayanan kegiatan usaha yang baik kepada para konsumen, Perseroan juga menjalin hubungan baik dengan para mitra bisnisnya. Melalui langkah strategis yang sudah terbukti keberhasilannya pada tahun-tahun sebelumnya, Perseroan berkomitmen melanjutkan sekaligus

Page 141: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

125

Seluruh proses sosialisasi dan layanan terhadap debitur tersebut diharapkan dapat meningkatkan loyalitas pelanggan dan menekan angka tunggakan. Bagi Perseroan, Non Performing Installment (NPL) senantiasa menjadi perhatian khusus dalam pencegahan maupun penyelesaiannya. Guna menghindari meningkatnya angka NPL, Perseroan telah menetapkan serangkaian strategi preventif antara lain selektif terhadap calon debitur sejak awal, memperhatikan tingkat risiko dengan baik, menjalankan seluruh proses pembiayaan dengan benar serta membangun kedekatan kepada seluruh debitur dan dealer rekanan. Dengan hadirnya beragam bentuk program dan sosialisasi, baik melalui SMS Reminder, Desk Call serta bentuk variasi program lainnya, tingkat tunggakan dan NPL Perseroan dapat ditekan dan menurun setiap tahunnya. Manajemen Piutang yang kuat dan efektif merupakan salah satu kunci kesuksesan Perseroan. Sebagai perusahaan pembiayaan yang bergerak dalam segmen retail atau perorangan sebagai targetnya, Perseroan menyadari pentingnya pengembangan jaringan usaha yang dimiliki dengan pengembangan Kantor Cabang maupun POS setiap tahunnya. Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah memiliki 48 Kantor Cabang dan 70.000 Payments Points yang tersebar di seluruh wilayah Jawa dan Sumatera. Perluasan jaringan dilakukan melalui proses pengkajian, analisis dan survey yang mendalam, baik jaringan usaha yang baru akan dibuka maupun yang saat ini telah beroperasi. Hal ini sejalan dengan tujuan Perseroan untuk memperluas dan mengoptimalkan seluruh jaringan yang ada. Penyempurnaan Proses Bisnis Secara Berkelanjutan Proses bisnis Perseroan senantiasa ditinjau dan dievaluasi dengan melibatkan semua pihak terkait guna menghasilkan efisiensi dan produktivitas operasional dari waktu ke waktu. Upaya tersebut merupakan salah satu usaha Perseroan agar tetap kompetitif dan memberikan kemudahan serta pelayanan yang terbaik kepada seluruh debitur. Pengembangan Proses Bisnis yang berkelanjutan tersebut selalu ditunjang oleh SDM yang berintegritas tinggi dan kompeten serta Teknologi Informasi yang tepat guna. Pengelolaan Pelanggan Pelanggan atau konsumen merupakan mitra strategis sekaligus pemangku kepentingan yang senantiasa harus terpelihara haknya. Sebagai salah satu pemangku kepentingan, Perseroan juga berupaya memberikan nilai lebih kepada seluruh pelanggan khususnya pada konsumen potensial. Sebagai Perseroan yang bergerak dalam industry pembiayaan, pendapatan utama Perseroan bersumber dari pendapatan bunga kegiatan pembiayaan konsumen dan pendapatan lain-lain yang terkait dengan kegiatan pelayanan kepada konsumen. Khususnya dalam kegiatan pembiayaan, kinerja usaha ini senantiasa perlu didukung oleh kualitas konsumen yang baik. Di samping memiliki minat yang tinggi, konsumen juga harus memiliki kemampuan pembayaran yang baik pula. Dengan demikian, peningkatan nilai pembiayaan berkualitas dari tahun ke tahun yang merupakan target Perseroan dapat dicapai. Perseroan memandang pengelolaan terhadap konsumen merupakan salah satu kunci dalam membangun kedekatan sekaligus meningkatkan kualitas konsumen. Upaya meningkatkan kualitas konsumen dilakukan salah satunya dengan membangun awareness akan pentingnya komitmen pembayaran dan keterlibatan secara aktif. Untuk itu, Perseroan berupaya memberikan edukasi kepada konsumen dan memberikan rekomendasi berdasarkan hasil penilaian tingkat kemampuan konsumen. Ada pun kegiatan usaha pembiayaan konsumen terdiri dari pembiayaan sepeda motor baru dan sepeda motor bekas serta pembiayaan mobil bekas yang menawarkan jangka waktu angsuran dari 1 (satu) hingga 3 (tiga) tahun. Melalui jangka waktu yang ditawarkan secara bervariasi, konsumen dapat memilih jangka waktu pembayaran angsuran sesuai dengan kemampuan. Maka sebagai upaya menjadi Perseroan Pembiayaan terdepan dan terpercaya di Indonesia, selain didukung sejumlah proses bisnis dan operasional yang terintegrasi, Perseroan menerapkan sejumlah strategi manajemen dalam meningkatkan pelayanan terpadu kepada pelanggan. Di samping melalui pelayanan kegiatan usaha yang baik kepada para konsumen, Perseroan juga menjalin hubungan baik dengan para mitra bisnisnya. Melalui langkah strategis yang sudah terbukti keberhasilannya pada tahun-tahun sebelumnya, Perseroan berkomitmen melanjutkan sekaligus

meningkatkan program dan kerja sama yang telah dibangun bersama para mitra bisnisnya, antara lain melalui:

• Pemberian reward kepada debitur dan mitra bisnis; • Mempermudah konsumen untuk membayar angsuran dengan memperbanyak Point of

Payment; dan • Menyelenggarakan paket program yang kreatif guna mengikat dan meningkatkan loyalitas.

7. Penanganan Kredit Bermasalah Sebagai perusahaan pembiayaan, Perseroan tidak bisa lepas dari risiko kredit bermasalah. Kredit yang telah melewati 60 hari dari tanggal jatuh tempo dikategorikan sebagai kredit bermasalah dan kolektibilitas piutang dialihkan dari penanganan akun lancar ke remedial. Prosedur yang dilakukan oleh Perseroan dalam menangani kredit bermasalah adalah sebagai berikut :

• Piutang konsumen yang telah jatuh tempo dan overdue harus segera dimonitor dan ditindaklanjuti dengan cara menghubungi konsumen melalui telepon, melalui surat dan kunjungan petugas Perseroan.

• Bila telah diusahakan penagihan secara maksimal dan konsumen belum melakukan pembayaran angsuran, maka Perseroan memberi kesempatan kepada konsumen untuk menyerahkan kembali kendaraan kepada Perseroan dan tidak menutup kemungkinan petugas Perseroan menarik kendaraan.

• Perseroan menyimpan jaminan kendaraan yang dikuasai kembali dan memberikan kesempatan kepada konsumen untuk menyelesaikan kewajibannya dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) Hari Kalender.

• Piutang yang tidak bisa diselesaikan oleh pihak internal perseroan maka perseroan akan menyerahkan kepada pihak eksternal (professional collector)

8. Penjualan Jaminan atas Piutang yang Dikuasai Kembali Terhadap jaminan kendaraan yang dikuasai kembali, Perseroan akan membantu konsumen melunasi kewajibannya dengan cara membantu menjualkan jaminan kendaraan yang dikuasai kembali tersebut kepada pihak ketiga. Atas jaminan tersebut akan dilakukan taksasi dan menetapkan harga jual minimum. Sebelum dilakukan penjualan atas jaminan, konsumen diberikan waktu 14 (empat belas) hari kerja untuk melakukan pelunasan atas kewajibannya. Penjualan dilakukan melalui mekanisme lelang secara umum dan terbuka. 9. Sistem Teknologi Informasi Perseroan memiliki Divisi Teknologi Informasi (TI) yang bertanggung jawab memastikan sistem TI Perseroan dapat terintegrasi dengan baik, serta memastikan ketersediaan sistem layanan aplikasi yang secara terus menerus ditingkatkan dari tahun ke tahun. Divisi TI juga melaksanakan riset serta memberikan rekomendasi perubahan-perubahan yang diperlukan baik dalam bentuk fitur maupun perangkat tambahan aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan Perseroan. Selain hal di atas, Divisi TI senantiasa mengembangkan infrastuktur TI yang efisien berbasis teknologi online dan real time serta memastikan kesiapan dalam menghadapi kondisi bencana atau pun kerusakan sistem melalui penerapan Disaster Recovery Centre. Pada tahun 2014, Perseroan melalui Divisi TI telah melakukan pengembangan perangkat lunak dengan beberapa pengembangan aplikasi baik inti maupun pendukung serta pengembangan piranti perangkat keras. Berikut realisasi program dan sasaran kerja TI Radana Finance yang telah diimplementasikan sepanjang periode pelaporan: Pengembangan Infrastruktur dan Piranti Perangkat Lunak 1. Pengembangan Aplikasi Inti

Dengan mengusung salah satu core values Perseroan yaitu, “Continuous Development”, Divisi Teknologi Informasi melakukan pengembangan terus menerus untuk menunjang proses bisnis Perseroan, melalui beberapa penerapan sistem berikut:

Page 142: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

126

a) Used Car System Pada 2014, Perseroan membuka peluang bisnis baru dengan memulai segmen usaha baru yaitu pembiayaan roda empat bekas. Divisi Teknologi Informasi selaku mitra strategis bisnis Perseroan telah melakukan pengembangan aplikasi inti dengan menambahkan modul Used Car pada aplikasi inti Perseroan. Proses taksasi, scoring system, pengecekan dokumen kolateral, marketing program, asuransi, sampai dengan proses disbursement telah disesuaikan sehingga dapat menunjang pembiayaan roda empat bekas agar mampu bersaing dengan kompetitor.

b) Post New Booking System Sebagai bentuk pelayanan lebih kepada konsumen, Perseroan merancang modul baru di aplikasi inti yang berfungsi memberikan penugasan terhadap petugas penagihan dalam melakukan kunjungan ke semua konsumen Perseroan. Mekanisme ini termasuk mengantarkan copy kontrak perjanjian dan melakukan pengkinian data konsumen untuk setiap konsumen baru yang melakukan kontrak pembiayaan dengan Perseroan.

2. Pengembangan Aplikasi Pendukung Pengembangan Aplikasi Pendukung secara terus menerus dilakukan oleh Divisi Teknologi Informasi sebagai pelengkap aplikasi inti dan penunjang proses bisnis Perseroan. Adapun aplikasi pendukung yang telah dikembangkan pada 2014, meliputi: a) Dealer Information System

Perseroan memandang dealer sebagai mitra bisnis strategis yang perlu dijaga dan dilayani dengan baik. Divisi Teknologi Informasi bekerja sama dengan Divisi Marketing Perseroan mengembangkan suatu aplikasi berbasis web yaitu Radana Dealer Information System (DIS) sebagai salah satu bentuk pelayanan terhadap dealer yang sudah memberikan kontribusi besar terhadap Perseroan. Dengan aplikasi DIS ini, dealer dapat memantau status aplikasi konsumen yang sedang ditangani oleh Perseroan. Selain itu, melalui aplikasi ini dealer juga dapat langsung mencetak Purchase Order (PO) langsung setelah aplikasi konsumen disetujui oleh Perseroan. Selain itu,dealer juga mendapatkan report mengenai besarnya kontribusi dealer kepada perseroan dalam setiap program-program marketing yang diikuti.

b) Mobile Reporting Seiring dengan perkembangan teknologi, kecepatan terhadap pengkinian informasi menjadi hal yang dipandang utama dalam pembuatan keputusan. Oleh karena itu, Divisi Teknologi Informasi mulai mengembangkan aplikasi Mobile Reporting berbasis Android Operating System. Dengan adanya aplikasi ini, setiap pimpinan dapat memperoleh akses secara terkini mengenai hasil penjualan, penagihan, dan informasi lainnya secara berkala sehingga dapat menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan secara strategis.

Pengembangan Infrastruktur dan Piranti Perangkat Keras 1. Optimasi Infrastruktur Jaringan

Dengan berkembangnya teknologi jaringan komunikasi data yang semakin maju mengakibatkan menjamurnya penyedia jasa internet yang tersebar di seluruh Indonesia. Kondisi tersebut mendorong terjadinya persaingan harga sehingga menyebabkan turunnya harga koneksi jaringan tersebut. Menyikapi situasi ini, Divisi Teknologi Informasi mengambil kesempatan untuk menurunkan biaya operasional jaringan antara kantor pusat dengan cabang-cabang yang sebelumnya menggunakan teknologi MPLS (Multiprotocol Label Switching) kemudian beralih ke teknologi nirkabel dan fiber optic melaluipenyedia jasa internet di area lokal cabang yang menawarkan biaya jaringan lebih rendah. Penerapan metode ini mampu mengefisiensikan biaya hingga 20% dengan nilai lebih di peningkatan bandwith sebesar 200%. Efisiensi biaya ini tidak mengurangi fohus Divisi Teknologi Informasi untuk senantiasa menjaga kualitas jaringan, ketersediaan maupun dari sisi keamanannya.

Page 143: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

127

2. Relokasi Data Center Rebranding HD Finance menjadi Radana Finance, serta berpindahnya kantor pusat ke Gedung BlueGreen menuntut pembangunan Data Center di Gedung BlueGreen yang memenuhi kriteria standar data center Tier-II antara lain multiple power dan cooling distribution path, raised-floor, UPS dan generator serta memiliki multiple koneksi komunikasi data untuk menjamin availabilitas 99.7%. Selain itu, Divisi TI telah mengintegrasikan Data Center di kantor pusat dengan Disaster Recovery Data Center di IDC 3D yang terletak di Duren Tiga untuk menjamin kelangsungan berjalannya aplikasi inti Perseroan sehingga bisnis tetap dapat berjalan dengan baik.

D. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) Sebagai bagian dari komunitas, Perseroan juga memiliki tanggung jawab kepada masyarakat yang juga telah berperan bagi pertumbuhan perusahaan. Tanggung jawab sosial Perseroan diwujudkan melalui berbagai kegiatan sosial, seperti penggalangan dana bantuan sosial oleh Perseroan maupun karyawan bagi masyarakat yang terkena musibah, pemberian bantuan dana untuk sarana prasarana pendidikan serta pemberian bantuan dana operasional untuk pengembangan olah raga. 1. Tanggung Jawab Sosial Perseroan Bidang Lingkungan Komitmen Perseroan untuk melestarikan lingkungan terlihat dari kegiatan sehari-hari yang dilakukan untuk menghemat energi. Perseroan meyakini bahwa dari aksi kecil tersebut dan kebiasaan untuk menerapkannya akan memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan. Selain itu, Perseroan juga senantiasa memperhatikan lingkungan di sekitar daerah operasional dan berupaya menanamkan budaya cinta lingkungan. Implementasi Program Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Lingkungan Perseroan telah menyusun rencana program CSR khususnya di bidang lingkungan, dan mengimplementasikannya pada 2014. Berikut realisasi program CSR Lingkungan Perseroan:

Budaya Hemat Energi Perseroan melakukan aksi hemat energi dengan cara menghidupkan Air Conditioner mulai pukul 7 pagi hingga pukul 7 malam. Selain itu, Perseroan juga menghidupkan lampu mulai jam 7 pagi dan mematikannya selama 1 jam pada waktu istirahat. Perseroan percaya dari hal-hal kecil tersebut dan memulai aksi dari kegiatan sehari-hari akan mampu memberikan harapan untuk bumi yang lebih baik.

Budaya Cinta Lingkungan

Perusahaan berupaya untuk menularkan aksi cinta lingkungan tidak hanya kepada seluruh karyawan namun juga kepada dunia pendidikan anak-anak SD di lingkungan Kantor Pusat Perseroan. Program tersebut dilakukan bersama anak-anak SDN 02 Pagi dan 05 Petang-Rawa Buaya yang berada di daerah sekitar Kantor Pusat Perusahaan, Rawa Buaya, Cengkareng, pada 9 Desember 2014. Dalam program tersebut diberikan tempat sampah dengan konsep Reuse & Recycle beserta tanaman untuk penghijauan dan cinta lingkungan. Dalam kegiatan tersebut, Perseroan juga memberikan sedikit pemahaman terhadap waste management dan bagaimana memberdayakan dan memisahkan sampah yang dapat didaur ulang dan yang tidak dapat didaur ulang kepada anak-anak SD. Hal ini bertujuan menanamkan sejak dini budaya membuang sampah pada tempat yang telah disediakan dan dapat memilah sampah dengan benar. Pemahaman ini sangat penting untuk menciptakan budaya cinta lingkungan di kalangan anak-anak sekolah dasar yang nantinya akan memberikan dampak positif bagi lingkungan.

Alokasi Dana Kegiatan Tanggung Jawab Perseroan terhadap Lingkungan Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan lingkungan hidup selama tahun 2014 adalah sebesar Rp20.000.000. Biaya tersebut mencakup kegiatan pemberian tempat sampah dengan konsep Reuse

Page 144: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

128

& Recycle. Sementara kegiatan lain tidak mengeluarkan biaya karena bersifat kegiatan sehari-hari Perseroan. 2. Tanggung Jawab Sosial Perseroan Bidang Pengembangan Sosial dan Pemberdayaan

Masyarakat

Dalam bidang pengembangan sosial kemasyarakatan, Perseroan melaksanakan program CSR meliputi pemberian donasi, kontribusi di bidang pendidikan serta perayaan acara keagamaan. Kebijakan Komitmen Perseroan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat salah satunya tertera pada misi Perseroan untuk secara terus menerus menciptakan lapangan kerja yang layak dan berkualitas bagi sebanyak mungkin rakyat Indonesia. Selain itu, Perseroan juga secara aktif berperan dalam mensejahterakan masyarakat sekitar melalui berbagai macam program dan kegiatan.

Kontribusi Bidang Pendidikan melalui Perpustakaan Keliling untuk Rumah Bimbingan Senen Perseroan meyakini bahwa pendidikan memiliki peran signifikan dalam menciptakan generasi muda yang berkualitas dan mendukung kemajuan bangsa. Sebagai wujud kepedulian Perseroan akan kemajuan bangsa dari sisi pendidikan khususnya dalam meningkatkan budaya membaca, Perseroan memberikan donasi berupa sumbangan uang dan alat peraga sekolah beserta buku-buku bacaan kepada anak-anak jalanan di bawah jembatan Senen melalui program “Perpustakaan Keliling untuk Rumah Bimbingan Senen” pada Oktober 2014. Anak-anak jalanan ini di asuh oleh kelompok Rumah Bimbingan Senen yang menyediakan tempat penampungan untuk menjalankan aktivitas belajar dan mengajar. Dalam acara ini, Perseroan juga memberikan praktik keterampilan sederhana yang dapat diduplikasi dan dijual oleh anak-anak jalanan.

Ada pun program “Perpustakaan Keliling untuk Rumah Bimbingan Senen” bertujuan: 1. Anak-anak Indonesia bisa memiliki kesempatan yang lebih baik dengan belajar 2. Anak-anak Indonesia bisa memiliki fasilitas yang lebih baik untuk belajar 3. Anak-anak Indonesia bisa memiliki masa depan yang lebih baik 4. Sebagai bagian dari program CSR “Radana Finance Peduli” Peserta yang berpartisipasi dalam program ini adalah anak-anak dan pembina yang tergabung dalam Rumah Bimbel Senen. Kegiatan yang berlokasi di Rumah Bimbel Senen ini diadakan pada 21 Juni 2014. Dalam program tersebut, beberapa kegiatan yang dilaksanakan berupa pemberianbuku-buku pelajaran, pemberian materi pelajaran serta pemberian Goody Bag. Dalam kegiatan tersebut, biaya yang dikeluarkan sebesar Rp20.000.000 meliputi sumbangan donasi untuk pembelian buku-buku pelajaran dan sumbangan pembelian alat-alat peraga serta bahan-bahan ketrampilan yang diajarkan pada saat acara.

Buka Puasa Bersama dengan Anak-Anak Yatim Piatu

Perseroan mengadakan buka puasa bersama dengan anak-anak yatim piatu pada 16 Juli 2014. Kegiatan ini merupakan wujud sikap saling menghormati dan menghargai umat muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa di lingkungan kerja Perusahaan. Selain itu, acara seperti ini juga dilakukan untuk memupuk keperdulian untuk berbagi dengan sesama. Dalam acara Buka Puasa tersebut, Perseroan juga memberikan bingkisan yang dibagikan kepada anak-anak Yatim Piatu yang hadir dan memberikan donasi kepada Yayasan pengelola anak-anak Yatim Piatu sebesar Rp10.000.000.

Perayaan Paskah bersama dengan anak-anak Panti Asuhan

Perseroan mengadakan perayaan paskah bersama dengan seluruh karyawan Tiara Marga Trakinto (TMT) dengan mengunjungi panti asuhan Beriku Hati pada tanggal 15 Mei 2014.

Page 145: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

129

Kunjungan Panti Sosial Sejalan dengan kebijakan Perseroan mengenai program anti gratifikasi, selama tahun 2014 Perseroan telah mengumpulkan seluruh gratifikasi yang diterima di bulan Desember 2014. Untuk itu, Perseroan melakukan kunjungan ke Panti Werdha Wisma Mulia dan memberikan hasil dari gratifikasi tersebut.

Alokasi Dana Kegiatan Tanggung Jawab Perseroan terhadap Pengembangan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Secara keseluruhan, dana CSR yang dialokasikan Perseroan dalam bidang pengembangan sosial dan pemberdayaan masyarakat sebesar Rp30.000.000. 3. Tanggung Jawab Sosial Terhadap Pelanggan / Konsumen Perseroan meyakini bahwa pelanggan merupakan mitra strategis yang memiliki peran signifikan dalam menunjang pertumbuhan dan keberlanjutan Perseroan. Untuk itu, Perseroan senantiasa menempatkan kepuasan pelanggan sebagai prioritas. Hal tersebut diwujudkan melalui beberapa aktivitas yang dilakukan Perseroan selama tahun 2014. Kebijakan Sesuai dengan misi Perseroan untuk senantiasa menyediakan solusi-solusi bernilai tambah yang akan mengoptimalkan kepuasan pelanggan, Perseroan mewujudkan tanggung jawab sosialnya terhadap konsumen melalui berbagai macam aktivitas kegiatan di tahun 2014.

RaBike-Touring

Pada tahun 2014, Perseroan menfasilitasi dibentuknya klub sepeda motor oleh karyawan dengan nama RaBike. Dalam aktivitas perdananya, RaBike melakukan touring ke Villa Bumi Raya, Puncak Bogor tanggal 16-17 Agustus 2014. Touring RaBike ditujukan untuk memberikan contoh atas praktik berkendara yang baik (safety riding) di jalan raya kepada para konsumen Perseroan. Touring kembali dilaksanakan pada bulan Nopember 2014 dengan tujuan pantai Carita, Anyer.

Literasi Keuangan Sebagai upaya meningkatkan pengenalan atas jasa dan layanan Perseroan pembiayaan kepada masyarakat luas, Perseroan menyelenggarakan kegiatan Literasi Keuangan dibawah koordinasi OJK (Otoritas Jasa Keuangan) pada Desember 2014 yang bertempat di JCC Kemayoran dengan tema Pasar Keuangan Rakyat. Dalam acara literasi keuangan, booth Perseroan mendapatkan antusiasme yang sangat bagus dari para pengunjung pameran.

Perlindungan terhadap Konsumen

Guna meningkatkan pelayanan kepada para konsumen, Perseroan menyediakan sarana atau media bagi konsumen atau calon konsumen dalam menyampaikan keluhan, kritik, saran, informasi dan lain sebagainya yang berguna untuk perbaikan dan peningkatan kinerja Perseroan ke depannya. Untuk itu Perseroan membuat mekanisme atau prosedur dalam pelayanan dan penyelesaian pengaduan konsumen.

Media yang disediakan Perseroan untuk konsumen agar dapat menyampaikan pengaduan, kritik dan saran melalui hotline, website, e-mail, facebook dan twitter. Konsumen melakukan telpon ke Kantor Cabang/pos dan atau datang ke Kantor Cabang/pos Perseroan. Media tersebut juga digunakan Perseroan sebagai sarana untuk memberikan informasi terkini Perseroan kepada konsumen dan pemegang saham, termasuk informasi mengenai produk dan pelayanan Perseroan serta sebagai upaya untuk lebih dekat dengan konsumen Perseroan.

Page 146: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

130

4. Tanggung Jawab Sosial Bidang Ketenagakerjaan Dalam bidang pengembangan sosial ketenagakerjaan, Perseroan mengimplementasikan beberapa prinsip dan kebijakan berupa pemenuhan kesetaraan gender, program kesejahteraan, pemenuhan hak-hak karyawan dan senantiasa memelihara keamanan dan keselamatan kerja serta pelibatan karyawan dan menjaga kedekatan hubungan Perseroan serta karyawan berupa kegiatan kebersamaan.

Kesejahteraan SDM

Salah satu tanggung jawab Perseroan atas setiap karyawan adalah tanggung jawab untuk menjamin kesejahteraan karyawan. Perseroan juga berkomitmen penuh untuk mewujudkan kesejahteraan bagi karyawannya sebagai salah satu cara investasi dalam membangun loyalitas. Sebagai realisasinya, Perseroan menerapkan kebijakan pemberian kompensasi dan benefit berdasarkan beberapa kriteria seperti kompetensi dan prestasi tanpa adanya diskriminasi terkait gender maupun SARA. Pemberian remunerasi yang tepat diyakini mampu memberi dampak pada produktivitas kerja serta mampu memberikan motivasi kerja kepada seluruh karyawan. Oleh karena itu, Perseroan bersedia memberikan program remunerasi yang kompetitif dengan remunerasi pada industri sejenis. Selain dalam bentuk penghargaan, Perseroan juga memberikan tunjangan yang mencakup transportasi, kesehatan, hari raya, nikah dan duka, serta kecelakaan. Selain itu seluruh karyawan Radana Finance juga dilindungi oleh BPJS yang mencakup Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua, dan Tunjangan Kematian. Dengan menjamin kesejahteraan karyawannya, Perseroan secara tidak langsung telah menanam dan menumbuhkan semangat loyalitas. Hal ini bisa dilihat melalui tingkat perpindahan karyawan yang menunjukkan peningkatan loyalitas dari tahun ke tahun. Ada pun penentuan tingkat remunerasi dilakukan berdasarkan personal appraisal.

Kesetaraan Gender dan Kesempatan Kerja

Salah satu pemenuhan tanggung jawab Perseroan terkait ketenagakerjaan adalah penjaminan atas hak seluruh tenaga kerja untuk dapat diperlakukan secara adil dan setara tanpa ada kebijakan intenal yang membedakan hak-hak karyawan berdasarkan suku, agama, ras, golongan maupun terkait dengan gender. Prinsip kesetaraan ini ditegakkan antara lain dengan membuka kesempatan kerja bagi setiap gender secara adil, memberikan hak kepada karyawan yang mengambil cuti melahirkan serta memberikan kesempatan yang sama bagi setiap karyawan untuk mengembangkan diri serta memperoleh peningkatan karier.

Pelatihan SDM

Perseroan meyakini bahwa pengembangan kompetensi SDM memiliki korelasi langsung terhadap pengembangan dan kemajuan Perseroan. Untuk itu, dalam rangka mewujudkan pertumbuhan Perseroan yang berkelanjutan, Perseroan menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan di seluruh aspek operasional Perseroan secara terencana dan berkesinambungan. Program pelatihan tersebut ditujukan untuk menghasilkan karyawan dengan handal dan kompeten serta memiliki karakter yang kuat dan berintegritas serta mempunyai motivasi yang tinggi untuk menjadi pilar utama dalam strategi pertumbuhan Perseroan.

Perlindungan Keselamatan Kerja dan Kesehatan SDM

Perseroan berkomitmen untuk memberikan layanan yang terbaik bagi kesehatan karyawan karena faktor kesehatan sangat menunjang karyawan agar dapat bekerja dengan optimal dan produktif. Untuk itu Perseroan melakukan beberapa aktivitas yang berkaitan dengan peningkatan kesehatan karyawan melalui program Penyuluhan Kesehatan dan Artikel Kesehatan. Penyuluhan kesehatan ini telah dilakukan beberapa kali untuk karyawan Kantor Pusat dan Cabang dengan menghadirkan dokter ahli dari RS ternama di Jakarta dan dalam kegiatan tersebut disertai dengan pemeriksaan kesehatan bagi para peserta. Di samping itu, artikel kesehatan secara rutin disampaikan kepada karyawan dengan media email sehingga

Page 147: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

131

dapat dibaca oleh seluruh karyawan baik di Kantor Pusat maupun oleh karyawan yang berada di Kantor Cabang. Perseroan juga senantiasa memberikan pelayanan yang terbaik bagi karyawan yang membutuhkan rawat inap yaitu dengan melakukan kerja sama menggandeng Rumah Sakit di eluruh wilayah kerja Perseroan sebagai Mitra Perseroan. Hal ini dilakukan agar karyawan maupun keluarga yang menjadi tanggung jawab Perseroan apabila sakit dan membutuhkan rawat inap dapat tertangani dengan cepat dan tepat waktu pada rumah-rumah sakit yang bermitra dengan Perseroan. Selanjutnya, dalam upaya melindungi karyawan dari kecelakaan kerja, Perseroan telah mengikut sertakan seluruh karyawan tetap Perseroan kepada program asuransi Jaminan Kecelakaan Kerja,.

Team Building

Seluruh karyawan Perseroan mendapatkan kesempatan untuk mengikuti team building yang diadakan untuk meningkatkan kerja sama tim namun dikemas dengan acara yang menarik dan fun. Di tahun 2014, Perseroan telah melaksanakan team building pada tanggal 25 Oktober 2014 di Kebon Raya Bogor.

Olah Raga Perseroan senantiasa memberikan kesempatan kepada seluruh karyawan untuk aktif ikut serta dalam kegiatan olahraga baik yang diselenggarakan oleh Perseroan maupun oleh Grup TMT. Di tahun 2014, Perseroan telah menyediakan sarana olaharaga berupa sewa lapangan indoor untuk olah raga badminton yang dapat digunakan oleh seluruh karyawan. Di samping itu, karyawan berperan aktif dalam Tusra-TMT Basket Competition yang diadakan pada tanggal 21 Oktober-28 Nopember 2014 dan ikut serta dalam kejuaraan Futsal yang diselenggarakan oleh APPI (Asosiasi Perseroan Pembiayaan Indonesia).

E. PROSPEK USAHA PERSEROAN Terlepas dari berbagai tantangan secara makro yang akan dihadapi perekonomian domestik seperti tingkat inflasi dan likuiditas bank yang ketat serta tingginya volatilitas pasar keuangan global, kondisi perekonomian nasional pada 2015 diprediksi akan lebih baik dibanding 2014. Bank Indonesia dan pemerintah berkomitmen untuk menekan tingkat inflasi meskipun kurs USD terhadap IDR sempat tercatat tinggi hingga mencapai Rp12.440/USD di akhir tahun 2014 (Sumber: Bank Indonesia, Desember 2014). Optimisme tersebut terlihat seiring bergerak naiknya angka-angka indikator PDB dan Neraca Transaksi Berjalan. Di sisi lain, kebijakan harga BBM oleh pemerintah juga memiliki andil besar dalam merespon perubahan kondisi pasar. Dukungan pemerintah terkait ekspansi konsumsi dan investasi sejalan dengan peningkatan kapasitas fiskal untuk mendukung kegiatan ekonomi kreatif termasuk pembangunan infrastruktur diprediksi mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2015 menjadi sebesar 5,4-5,8%. Peluang Usaha Pembiayaan Nasional Seiring dengan keluarnya peraturan pemerintah melalui Peraturan OJK No. 28/POJK.05/2014 dan Peraturan OJK No. 29/POJK.05/2014, Fee Based Income memberikan banyak ruang gerak bagi industri pembiayaan untuk tumbuh dan mengembangkan usaha. Peraturan yang dikeluarkan pemerintah tersebut diyakini memberikan banyak hal positif guna mendukung tumbuhnya industri dan keteraturan bisnis pembiayaan di Indonesia. Di sisi lain, terbentuknya pemerintahan baru di Indonesia memberikan optimisme bagi banyak kalangan. Kondisi perekonomian Indonesia diprediksi akan semakin membaik sebagai dampak dari rencana pembangunan yang ditargetkan pemerintah melalui salah satunya mengalihkan subsidi BBM kepada pembangunan secara masif serta dukungan bagi pembangunan di sektor ekonomi. Peluang Usaha Industri Motor Usaha industri motor berpeluang untuk tumbuh secara pesat seiring dengan pertumbuhan permintaan akan kendaraan bermotor sebagai dampak dari meningkatnya jumlah masyarakat

Page 148: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

132

kalangan menengah. Selain itu, masih belum optimalnya pembangunan infrastruktur serta pengadaan transportasi masal di Indonesia turut melatarbelakangi tumbuhnya minat pada kepemilikan sepeda motor. Hal tersebut tergambar dari angka Compound Annual Growth rate (CAGR) yang tercatat sebesar 5,3% per tahun selama 5 tahun terakhir yang menunjukkan bahwa industri motor memiliki potensi besar untuk tumbuh dari tahun ke tahun.

Penjualan Motor Baru (dalam ribuan unit)

Sumber: AISI dan Perseroan, 2015 Peluang Usaha Industri Mobil Di Indonesia, terjadi peningkatan yang konstan terhadap antusiasme pasar kendaraan roda empat selama 5 tahun terakhir. Hal tersebut tergambar melalui angka CAGR sebesar 22% per tahun selama 5 tahun terakhir meski pertumbuhan penjualan unit mobil melambat di 2014. Namun dalam jangka panjang, perkembangan pasar mobil di Indonesia diprediksi berjalan baik sehingga memberikan optimisme bagi pertumbuhan usaha Perseroan. Perseroan melihat bahwa potensi pembiayaan kendaraan bermotor roda empat dapat memberikan keuntungan bagi Perseroan. Segmen usaha ini memiliki potensi untuk meraih margin keuntungan lebih tinggi dari nilai tiket size dan rate yang lebih besar, namun dengan biaya operasional yang lebih rendah.

Grafik Pertumbuhan Penjualan Mobil di Indonesia (dalam ribuan unit)

Sumber: AISI dan Perseroan, 2015 F. PERSAINGAN USAHA Meningkatnya jumlah perusahaan pembiayaan baru membuat persaingan dalam industri pembiayaan semakin ketat.

Sepanjang tahun 2014, perusahaan pembiayaan telah dihadapkan dengan berbagai tantangan, dimulai dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga suku bunga acuan atau BI rate menjadi 7,75% (Sumber: Bank Indonesia, Desember 2014) serta pertumbuhan industri sepeda motor yang hanya tumbuh 1,77% (Sumber: AISI, 2015). Selama kuartal I tahun 2015, perusahaan pembiayaan juga dihadapkan dengan penurunan industri otomotif lebih dari 15% (Sumber: AISI, 2015). Akan tetapi, meski persaingan semakin ketat, pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah membekali para perusahaan pembiayaan dengan perizinan perluasan usaha di tahun 2015. Sehingga dengan semakin luasnya gerak perusahaan pembiayaan, maka meningkatnya jumlah perusahaan pembiayaan tidak akan menimbulkan masalah berarti. Saat ini posisi Perseroan di persaingan industri pembiayaan cukup kuat dengan memiliki mitra usaha yang cukup loyal dan program-program yang kompetitif. dimana total aset Perseroan pada akhir tahun 2014 meningkat sebesar 36,69% Year-on-Year (YoY) menjadi Rp2.555.301 juta. Berdasarkan data Ikhtisar Data Keuangan Perusahaan Pembiayaan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 27 Januari 2015, total aset perusahaan pembiayaan pada akhir tahun 2014 mencapai Rp420.442.390 juta, sehingga total aset Perseroan masih relatif kecil yaitu 0,61% dari total aset perusahaan pembiayaan di Indonesia dan masih memiliki ruang untuk tumbuh yang cukup besar. Dalam upaya mengembangkan bidang usaha dan menghadapi persaingan usaha, Perseroan akan senantiasa menjalani strategi usaha sebagaimana telah disebutkan sebelumnya pada sub bab Strategi Usaha Perseroan. G. PENGHARGAAN Berikut merupakan keterangan mengenai penghargaan yang berhasil diperoleh Perseroan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir: No Lembaga/Institusi Penghargaan Tahun 1 Infobank Perusahaan Pembiayaan dengan Kinerja Keuangan

Sangat Bagus 2014

2 Qlikview Independent Implementation Award sebagai perusahaan pertama di Indonesia yang mengimplementasikan Business Intelligent Qlikview

2013

3 Infobank Perusahaan Pembiayaan dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus

2012

4 Infobank Perusahaan Pembiayaan dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus

2011

5 Infobank Perusahaan Pembiayaan dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus

2010

Page 149: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

133

Sepanjang tahun 2014, perusahaan pembiayaan telah dihadapkan dengan berbagai tantangan, dimulai dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) hingga suku bunga acuan atau BI rate menjadi 7,75% (Sumber: Bank Indonesia, Desember 2014) serta pertumbuhan industri sepeda motor yang hanya tumbuh 1,77% (Sumber: AISI, 2015). Selama kuartal I tahun 2015, perusahaan pembiayaan juga dihadapkan dengan penurunan industri otomotif lebih dari 15% (Sumber: AISI, 2015). Akan tetapi, meski persaingan semakin ketat, pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah membekali para perusahaan pembiayaan dengan perizinan perluasan usaha di tahun 2015. Sehingga dengan semakin luasnya gerak perusahaan pembiayaan, maka meningkatnya jumlah perusahaan pembiayaan tidak akan menimbulkan masalah berarti. Saat ini posisi Perseroan di persaingan industri pembiayaan cukup kuat dengan memiliki mitra usaha yang cukup loyal dan program-program yang kompetitif. dimana total aset Perseroan pada akhir tahun 2014 meningkat sebesar 36,69% Year-on-Year (YoY) menjadi Rp2.555.301 juta. Berdasarkan data Ikhtisar Data Keuangan Perusahaan Pembiayaan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 27 Januari 2015, total aset perusahaan pembiayaan pada akhir tahun 2014 mencapai Rp420.442.390 juta, sehingga total aset Perseroan masih relatif kecil yaitu 0,61% dari total aset perusahaan pembiayaan di Indonesia dan masih memiliki ruang untuk tumbuh yang cukup besar. Dalam upaya mengembangkan bidang usaha dan menghadapi persaingan usaha, Perseroan akan senantiasa menjalani strategi usaha sebagaimana telah disebutkan sebelumnya pada sub bab Strategi Usaha Perseroan. G. PENGHARGAAN Berikut merupakan keterangan mengenai penghargaan yang berhasil diperoleh Perseroan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir: No Lembaga/Institusi Penghargaan Tahun 1 Infobank Perusahaan Pembiayaan dengan Kinerja Keuangan

Sangat Bagus 2014

2 Qlikview Independent Implementation Award sebagai perusahaan pertama di Indonesia yang mengimplementasikan Business Intelligent Qlikview

2013

3 Infobank Perusahaan Pembiayaan dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus

2012

4 Infobank Perusahaan Pembiayaan dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus

2011

5 Infobank Perusahaan Pembiayaan dengan Kinerja Keuangan Sangat Bagus

2010

Page 150: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

134

IX. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan Perseroan yang bersumber dari laporan keuangan auditan Perseroan pada dan tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini; serta pada dan tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 yang seluruhnya tidak tercantum dalam Prospektus ini. Laporan keuangan pada dan tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (“KAP”) Purwantono, Suherman & Surja, akuntan publik independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang laporannya tercantum dalam Prospektus ini. Laporan keuangan pada dan tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (“KAP”) Purwantono, Suherman & Surja, akuntan publik independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang laporannya tidak tercantum dalam Prospektus ini. Laporan Posisi Keuangan

(dalam jutaan Rupiah)

URAIAN 31 Desember 2014 2013 2012 2011 2010

ASET

KAS DAN BANK

Pihak ketiga 108.558 14.746 20.952 14.856 9.598 PIUTANG PEMBIAYAAN

KONSUMEN - pihak ketiga Piutang pembiayaan konsumen 2.355.586 1.800.371 1.509.410 1.187.309 746.678

Penyisihan kerugian penurunan nilai putang pembiayaan konsumen (20.966) (16.008) (14.838) (14.951) (7.128)

Piutang pembiayaan konsumen - neto 2.334.620 1.784.363 1.494.572 1.172.358 739.550

PIUTANG LAIN-LAIN Pihak ketiga 15.617 8.831 7.920 5.002 2.923

Pihak berelasi 861 1.522 - - - Total piutang lain-lain 16.478 10.353 7.920 5.002 2.923 PIUTANG DERIVATIF

Pihak ketiga 4.374 914 174 - - BIAYA DIBAYAR DI MUKA 7.510 8.781 10.172 7.759 3.168 ASET PAJAK TANGGUHAN -

neto 890 560 551 1.009 223 ASET TETAP

Harga perolehan 126.713 80.044 74.391 52.939 18.291 Akumulasi penyusutan (44.832) (31.030) (20.417) (13.025) (9.420) Nilai buku neto 81.881 49.014 53.974 39.914 8.871 ASET LAIN-LAIN 990 676 159 308 101 TOTAL ASET 2.555.301 1.869.407 1.588.474 1.241.206 764.434

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS PINJAMAN - pihak ketiga 1.804.132 1.368.819 1.138.080 919.390 575.047

UTANG PENYALUR KENDARAAN - pihak ketiga 24.178 17.748 23.080 14.100 11.945

UTANG PREMI ASURANSI - neto 3.147 3.233 2.183 1.771 1.834

BEBAN AKRUAL 24.763 16.185 15.272 10.915 6.636 UTANG IMBALAN KERJA

KARYAWAN JANGKA PENDEK 3.298 3.260 1.321 2.523 2.795

UTANG PAJAK 2.313 2.123 1.581 854 670 UTANG LAIN-LAIN

Page 151: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

135

IX. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan Perseroan yang bersumber dari laporan keuangan auditan Perseroan pada dan tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini; serta pada dan tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 yang seluruhnya tidak tercantum dalam Prospektus ini. Laporan keuangan pada dan tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (“KAP”) Purwantono, Suherman & Surja, akuntan publik independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang laporannya tercantum dalam Prospektus ini. Laporan keuangan pada dan tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (“KAP”) Purwantono, Suherman & Surja, akuntan publik independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, yang laporannya tidak tercantum dalam Prospektus ini. Laporan Posisi Keuangan

(dalam jutaan Rupiah)

URAIAN 31 Desember 2014 2013 2012 2011 2010

ASET

KAS DAN BANK

Pihak ketiga 108.558 14.746 20.952 14.856 9.598 PIUTANG PEMBIAYAAN

KONSUMEN - pihak ketiga Piutang pembiayaan konsumen 2.355.586 1.800.371 1.509.410 1.187.309 746.678

Penyisihan kerugian penurunan nilai putang pembiayaan konsumen (20.966) (16.008) (14.838) (14.951) (7.128)

Piutang pembiayaan konsumen - neto 2.334.620 1.784.363 1.494.572 1.172.358 739.550

PIUTANG LAIN-LAIN Pihak ketiga 15.617 8.831 7.920 5.002 2.923

Pihak berelasi 861 1.522 - - - Total piutang lain-lain 16.478 10.353 7.920 5.002 2.923 PIUTANG DERIVATIF

Pihak ketiga 4.374 914 174 - - BIAYA DIBAYAR DI MUKA 7.510 8.781 10.172 7.759 3.168 ASET PAJAK TANGGUHAN -

neto 890 560 551 1.009 223 ASET TETAP

Harga perolehan 126.713 80.044 74.391 52.939 18.291 Akumulasi penyusutan (44.832) (31.030) (20.417) (13.025) (9.420) Nilai buku neto 81.881 49.014 53.974 39.914 8.871 ASET LAIN-LAIN 990 676 159 308 101 TOTAL ASET 2.555.301 1.869.407 1.588.474 1.241.206 764.434

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS PINJAMAN - pihak ketiga 1.804.132 1.368.819 1.138.080 919.390 575.047

UTANG PENYALUR KENDARAAN - pihak ketiga 24.178 17.748 23.080 14.100 11.945

UTANG PREMI ASURANSI - neto 3.147 3.233 2.183 1.771 1.834

BEBAN AKRUAL 24.763 16.185 15.272 10.915 6.636 UTANG IMBALAN KERJA

KARYAWAN JANGKA PENDEK 3.298 3.260 1.321 2.523 2.795

UTANG PAJAK 2.313 2.123 1.581 854 670 UTANG LAIN-LAIN

(dalam jutaan Rupiah)

URAIAN 31 Desember 2014 2013 2012 2011 2010

Pihak ketiga 14.365 16.639 22.338 20.899 4.631 Pihak berelasi 40.214 41.187 - -

Total utang lain-lain 54.579 57.826 22.338 20.899 4.631 WESEL BAYA JANGKA

MENEGAH - neto 216.802 96.850 97.113 - UTANG PEMEGANG SAHAM 102.000 25.000 25.000 25.000 25.000

ESTIMASI LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN JANGKA PANJANG 9.650 5.859 7.167 5.436 2.701

TOTAL LIABILITAS 2.244.860 1.596.903 1.333.135 1.000.888 631.259

EKUITAS Modal saham - nilai nominal

Rp100 per saham (nilai penuh)

Modal dasar - 4.320.000.000 saham

Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.540.000.000 saham 154.000 154.000 154.000 154.000 108.000

Tambahan modal disetor - neto 40.083 40.083 40.083 40.083 - Saldo laba 116.358 78.421 61.256 46.235 25.175 TOTAL EKUITAS 310.441 272.504 255.339 240.318 133.175 TOTAL LIABILITAS DAN

EKUITAS 2.555.301 1.869.407 1.588.474 1.241.206 764.434 Laporan Laba Rugi Komprehensif

(dalam jutaan Rupiah)

URAIAN 31 Desember 2014 2013 2012 2011 2010

PENDAPATAN Pembiayaan konsumen 337.153 256.270 283.280 218.778 178.352

Bunga bank 489 46 123 473 41 Pendapatan lain-lain 49.504 40.438 31.329 20.275 12.203 TOTAL PENDAPATAN 387.146 296.754 314.732 239.526 190.596 BEBAN

Bunga dan keuangan 215.725 160.395 134.173 100.290 76.858 Penyisihan kerugian penurunan

nilai piutang pembiayaan konsumen 64.298 62.065 84.928 34.155 24.199

Gaji dan tunjangan 35.307 32.511 28.081 44.767 41.701 Umum dan administrasi 20.870 13.679 18.562 17.989 15.577 Iklan dan promosi 2.771 1.875 3.564 1.571 1.106 Beban lain-lain 7.039 7.671 27.865 16.873 14.265 TOTAL BEBAN 346.010 278.196 297.173 215.645 173.706 LABA SEBELUM BEBAN

PAJAK PENGHASILAN 41.136 18.558 17.559 23.881 16.890 BEBAN PAJAK PENGHASILAN

- neto (2.655) (1.393) (2.539) (2.820) (4.343) LABA TAHUN BERJALAN 38.481 17.165 15.020 21.061 12.547 PENDAPATAN

KOMPREHENSIF (543) - - - TOTAL LABA KOMPREHENSIF 37.938 17.165 15.020 21.061 12.547

LABA PER SAHAM DASAR 25 11 10 21 12

Page 152: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

136

Rasio Keuangan Penting

(dalam persentase; kecuali dinyatakan lain)

URAIAN 31 Desember 2014 2013 2012 2011 2010

Pertumbuhan

Total pendapatan 30,46 -5,71 31,40 25,67 46,51

Total beban 24,38 -6,39 37,81 24,14 49,88 Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan badan 121,66 5,69 -26,47 41,39 18,94 Laba tahun berjalan 124,18 14,28 -28,68 67,86 12,97 Total aset 36,69 17,69 27,98 62,37 24,71 Total liabilitas 40,58 19,79 33,20 58,55 28,22 Total ekuitas 13,92 6,72 6,25 80,45 10,40 Profitabilitas

Laba (rugi) sebelum beban pajak penghasilan terhadap total pendapatan 10,63 6,25 5,58 9,97 8,86

Laba (rugi) tahun berjalan terhadap pendapatan 9,94 5,78 4,77 8,79 6,58 Laba (rugi) sebelum beban pajak penghasilan

terhadap total ekuitas 13,25 6,81 6,88 9,94 12,68 Laba (rugi) tahun berjalan terhadap total ekuitas 12,40 6,30 5,88 8,76 9,42 Laba (rugi) sebelum beban pajak penghasilan

terhadap total aset 1,61 0,99 1,11 1,92 2,21 Laba (rugi) tahun berjalan terhadap total aset 1,51 0,92 0,95 1,70 1,64 Solvabilitas

Total aset terhadap total liabilitas (x) 1,14 1,17 1,19 1,24 1,21 Gearing ratio (x) 5,63 5,69 5,03 4,01 4,54 Total liabilitas terhadap total ekuitas (x) 7,23 5,86 5,22 4,16 4,74 Total liabilitas terhadap total aset/Debt ratio (x) 0,88 0,85 0,84 0,81 0,83 Financing asset ratio (x) 0,91 0,95 0,94 0,94 0,97 Rasio net worth terhadap modal disetor 201,59 176,95 165,80 156,05 123,31

Page 153: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

137

X. EKUITAS Tabel di bawah ini menyajikan posisi ekuitas keuangan Perseroan yang bersumber dari laporan keuangan auditan Perseroan pada dan tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini; serta pada dan tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 yang tidak tercantum dalam Prospektus ini. Laporan keuangan pada dan tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (“KAP”) Purwantono, Suherman & Surja, akuntan publik independen, berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh IAPI, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.

(dalam jutaan Rupiah)

URAIAN 31 Desember 2014 2013 2012

EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp100 per

saham (nilai penuh) Modal dasar - 4.320.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh -

1.540.000.000 saham 154.000 154.000 154.000 Tambahan modal disetor - neto 40.083 40.083 40.083 Saldo laba 116.358 78.421 61.256 Total Ekuitas 310.441 272.504 255.339 Perseroan telah mengajukan Pernyataan Pendaftaran kepada OJK melalui surat No. 001/CEO-RBF RI/Eks/V/2015 pada tanggal 20 Mei 2015 dalam rangka PUT I dengan penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada pemegang saham sebanyak-banyaknya 986.831.999 (sembilan ratus delapan puluh enam juta delapan ratus tiga puluh satu ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan) Saham Baru dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham. Setiap pemegang 100.000 (seratus ribu) Saham Lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 9 Juli 2015 pukul 16.00 WIB mempunyai 64.080 (enam puluh empat ribu delapan puluh) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp190 (seratus sembilan puluh Rupiah) per saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan dan Pembelian Saham. Jumlah saham yang ditawarkan dalam PUT I adalah sebanyak-banyaknya 986.831.999 (sembilan ratus delapan puluh enam juta delapan ratus tiga puluh satu ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan) saham yang seluruhnya akan dikeluarkan dari portepel serta akan dicatatkan di BEI dengan memperhatikan perundangan yang berlaku. Adapun posisi proforma ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2014 sebelum dan sesudah dilaksanakannya PUT I adalah sebagai berikut:

(dalam jutaan Rupiah)

URAIAN Modal

ditempatkan dan disetor

penuh

Tambahan modal

disetor - neto

Kerugian kumulatif atas

instrumen derivatif untuk lindung nilai

arus kas

Saldo laba

Total Ekuitas

Telah ditentukan

penggunaannya

Belum ditentukan

penggunaannya

Posisi Ekuitas menurut laporan keuangan per tanggal 31 Desember 2014 154.000 40.083 (543) 2.000 114.902

310.441

Perubahan Ekuitas setelah tanggal 31 Desember 2014 jika diasumsikan terjadi pada tanggal tersebut:

PUT I sebanyak-banyaknya 986.831.999 Saham Baru dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham yang ditawarkan dengan harga Rp190 98.683 83.605*) - - -

182.288

Page 154: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

138

URAIAN Modal

ditempatkan dan disetor

penuh

Tambahan modal

disetor - neto

Kerugian kumulatif atas

instrumen derivatif untuk lindung nilai

arus kas

Saldo laba

Total Ekuitas

Telah ditentukan

penggunaannya

Belum ditentukan

penggunaannya

(seratus sembilan puluh Rupiah) per saham Proforma Ekuitas per tanggal 31 Desember 2014 setelah PUT I 252.683 123.688 (543) 2.000 114.902

492.730

*)Setelah dikurangi biaya emisi

Tidak ada perubahan struktur permodalan yang terjadi setelah tanggal laporan keuangan terakhir Perseroan.

Page 155: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

139

1

XI. LAPORAN KEUANGAN AUDITAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

Page 156: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

140

Halaman Ini Sengaja Dikosongkan

Page 157: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

141141

Page 158: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

142142

Page 159: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

143143

Page 160: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

144

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampirmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statements forman integral part of these

financial statements taken as whole.

1

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)LAPORAN POSISI KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITIONAs of December 31, 2014 and 2013

(Expressed in thousands of Rupiah,unless otherwise stated)

31 Desember 2014/ Catatan/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 Notes December 31, 2013

ASET ASSETS

KAS DAN SETARA KAS - 2b,2i,4, CASH AND CASH EQUIVALENTS -pihak ketiga 108.557.863 11 14.745.591 third parties

PIUTANG PEMBIAYAAN 2d,2i,3, CONSUMER FINANCINGKONSUMEN - pihak ketiga 5,11,14 RECEIVABLES - third parties

Piutang pembiayaan konsumen 2.355.586.053 1.800.371.858 Consumer financing receivables

Penyisihan kerugian penurunan Provision for impairment losses onnilai piutang pembiayaan consumer financingkonsumen (20.965.366) (16.008.604) receivables

Piutang pembiayaan konsumen - Consumer financing receivables -neto 2.334.620.687 1.784.363.254 net

PIUTANG LAIN-LAIN OTHER RECEIVABLES- pihak ketiga 15.616.683 2g,2i,6,27b 8.830.975 third parties -- pihak berelasi 861.047 2c,2i,6,26a 1.522.489 a related party -

Total piutang lain-lain 16.477.730 10.353.464 Total other receivables

PIUTANG DERIVATIF - DERIVATIVE RECEIVABLES -pihak ketiga 4.373.991 2i,7 914.143 a third party

BEBAN DIBAYAR DI MUKA 7.509.772 2e,2f,8,28 8.781.582 PREPAID EXPENSES

ASET PAJAK TANGGUHAN - neto 890.389 2o,3,16e 559.680 DEFERRED TAX ASSETS - net

ASET TETAP FIXED ASSETSHarga perolehan 126.713.316 80.043.705 CostAkumulasi penyusutan (44.832.269) (31.029.666) Accumulated depreciation

2e,2h,2j,3,9,Nilai buku neto 81.881.047 13,21,24,35,38 49.014.039 Net book value

ASET LAIN-LAIN 989.990 2i,10 675.660 OTHER ASSETS

TOTAL ASET 2.555.301.469 1.869.407.413 TOTAL ASSETS

144

Page 161: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

145

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampirmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statements forman integral part of these

financial statements taken as whole.

1

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)LAPORAN POSISI KEUANGAN

Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITIONAs of December 31, 2014 and 2013

(Expressed in thousands of Rupiah,unless otherwise stated)

31 Desember 2014/ Catatan/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 Notes December 31, 2013

ASET ASSETS

KAS DAN SETARA KAS - 2b,2i,4, CASH AND CASH EQUIVALENTS -pihak ketiga 108.557.863 11 14.745.591 third parties

PIUTANG PEMBIAYAAN 2d,2i,3, CONSUMER FINANCINGKONSUMEN - pihak ketiga 5,11,14 RECEIVABLES - third parties

Piutang pembiayaan konsumen 2.355.586.053 1.800.371.858 Consumer financing receivables

Penyisihan kerugian penurunan Provision for impairment losses onnilai piutang pembiayaan consumer financingkonsumen (20.965.366) (16.008.604) receivables

Piutang pembiayaan konsumen - Consumer financing receivables -neto 2.334.620.687 1.784.363.254 net

PIUTANG LAIN-LAIN OTHER RECEIVABLES- pihak ketiga 15.616.683 2g,2i,6,27b 8.830.975 third parties -- pihak berelasi 861.047 2c,2i,6,26a 1.522.489 a related party -

Total piutang lain-lain 16.477.730 10.353.464 Total other receivables

PIUTANG DERIVATIF - DERIVATIVE RECEIVABLES -pihak ketiga 4.373.991 2i,7 914.143 a third party

BEBAN DIBAYAR DI MUKA 7.509.772 2e,2f,8,28 8.781.582 PREPAID EXPENSES

ASET PAJAK TANGGUHAN - neto 890.389 2o,3,16e 559.680 DEFERRED TAX ASSETS - net

ASET TETAP FIXED ASSETSHarga perolehan 126.713.316 80.043.705 CostAkumulasi penyusutan (44.832.269) (31.029.666) Accumulated depreciation

2e,2h,2j,3,9,Nilai buku neto 81.881.047 13,21,24,35,38 49.014.039 Net book value

ASET LAIN-LAIN 989.990 2i,10 675.660 OTHER ASSETS

TOTAL ASET 2.555.301.469 1.869.407.413 TOTAL ASSETS

145

Page 162: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

146

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampirmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statements forman integral part of these

financial statements taken as whole.

2

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan)Tanggal 31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued)As of December 31, 2014 and 2013

(Expressed in thousands of Rupiah,unless otherwise stated)

31 Desember 2014/ Catatan/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 Notes December 31, 2013

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIES2b,2d,2i,4,

PINJAMAN - pihak ketiga 1.804.132.465 5,11,27a,38 1.368.818.674 BORROWINGS - third parties

UTANG PENYALUR KENDARAAN - DEALERS PAYABLE -pihak ketiga 24.177.798 2i,27b 17.747.956 third parties

UTANG PREMI ASURANSI - INSURANCE PREMIUMpihak ketiga 3.147.266 2i,27c 3.233.499 PAYABLES - third parties

2c,2i,12,13,BEBAN AKRUAL 24.760.473 14,15,26d 16.185.003 ACCRUED EXPENSES

UTANG IMBALAN KERJA SHORT-TERM EMPLOYEEKARYAWAN JANGKA PENDEK 3.298.254 2i,2l,29 3.259.948 BENEFITS LIABILITY

UTANG PAJAK 2.312.851 2o,3,16a 2.123.660 TAXES PAYABLE

UTANG LAIN-LAIN OTHER PAYABLES- pihak ketiga 14.365.106 2e,2i,13 16.639.460 third parties -

2c,2i,9,12,13,22,26b,

- pihak berelasi 40.213.565 26d,26e,26f 41.186.567 a related party -

Total utang lain-lain 54.578.671 57.826.027 Total other payables

WESEL BAYAR JANGKA 1c,2i,2k,5,MENENGAH - neto 216.802.473 12,14,22,38 96.850.000 MEDIUM-TERM NOTES - net

2c,2i,12,15,22,UTANG PEMEGANG SAHAM 102.000.000 26c,26d,26f 25.000.000 SHAREHOLDERS’ LOAN

ESTIMASI LIABILITAS ESTIMATED LONG-TERMIMBALAN KERJA KARYAWAN EMPLOYEE BENEFITSJANGKA PANJANG 9.649.746 2l,3,23,29 5.858.854 LIABILITY

TOTAL LIABILITAS 2.244.859.997 1.596.903.621 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITYModal saham - nilai nominal Share capital - Rp100

Rp100 per saham par value (full amount)(jumlah penuh) per share

Modal dasar - Authorized -4.320.000.000 saham 4,320,000,000 shares

Modal ditempatkandan disetor penuh - Issued and fully paid -1.540.000.000 saham 154.000.000 1b,17 154.000.000 1,540,000,000 shares

Tambahan modal disetor - neto 40.082.859 1b,2k 40.082.859 Additional paid-in capital - netKerugian kumulatif atas instrumen Cumulative losses on derivative

derivatif untuk lindung instruments for cashnilai arus kas - neto (543.382) 2i,7 - flow hedges - net

Saldo laba Retained earningsTelah ditentukan penggunaannya 2.000.000 18 1.000.000 AppropriatedBelum ditentukan penggunaannya 114.901.995 77.420.933 Unappropriated

TOTAL EKUITAS 310.441.472 272.503.792 TOTAL EQUITY

TOTAL LIABILITAS TOTAL LIABILITIES ANDDAN EKUITAS 2.555.301.469 1.869.407.413 EQUITY

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampirmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statements forman integral part of these

financial statements taken as whole.

3

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIFUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2014 dan 2013(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOMEFor the Years Ended

December 31, 2014 and 2013(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Year Ended December 31,

Catatan/2014 Notes 2013

PENDAPATAN INCOMEPembiayaan konsumen 337.152.844 2d,2m,19 256.270.251 Consumer financingBunga bank 489.355 2m,20 45.866 Interest incomePendapatan lain-lain 49.504.014 2m,9,21 40.438.151 Other income

TOTAL PENDAPATAN 387.146.213 296.754.268 TOTAL INCOME

BEBAN EXPENSES2c,2m,13,

Bunga dan keuangan (215.725.295) 14,15,22,26f (160.394.570) Interest and financing chargesPenyisihan kerugian penurunan nilai Provision for impairment losses on

piutang pembiayaan konsumen (64.297.728) 2d,2m,5 (62.064.850) consumer financing receivablesGaji dan tunjangan (35.306.395) 2m,23,29 (32.511.403) Salaries and benefits

2c,2m,9,Umum dan administrasi (20.870.326) 24,26e (13.679.560) General and administrativeIklan dan promosi (2.770.910) 2m (1.874.617) Advertising and promotionBeban lain-lain (7.039.069) 2m,25 (7.671.296) Other expenses

TOTAL BEBAN (346.009.723) (278.196.296) TOTAL EXPENSES

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK INCOME BEFORE INCOMEPENGHASILAN 41.136.490 18.557.972 TAX EXPENSE

BEBAN PAJAK INCOME TAXPENGHASILAN - neto (2.655.428) 2o,16b,16d (1.393.124) EXPENSE - net

LABA TAHUN BERJALAN 38.481.062 17.164.848 INCOME FOR THE YEAR

RUGI KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE LOSSLindung nilai arus kas (724.509) 2i,7 - Cash flow hedgingPajak terkait dengan rugi Tax relating to other

komprehensif lain 181.127 - comprehensive loss

RUGI KOMPREHENSIF LAIN - OTHER COMPREHENSIVE LOSS -NETO (543.382) - NET

TOTAL LABA TOTAL COMPREHENSIVEKOMPREHENSIF 37.937.680 17.164.848 INCOME

LABA PER SAHAM DASAR EARNINGS PER SHARE(jumlah penuh) 25 2q 11 (full amount)

146

Page 163: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

147

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampirmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statements forman integral part of these

financial statements taken as whole.

3

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIFUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2014 dan 2013(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOMEFor the Years Ended

December 31, 2014 and 2013(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Year Ended December 31,

Catatan/2014 Notes 2013

PENDAPATAN INCOMEPembiayaan konsumen 337.152.844 2d,2m,19 256.270.251 Consumer financingBunga bank 489.355 2m,20 45.866 Interest incomePendapatan lain-lain 49.504.014 2m,9,21 40.438.151 Other income

TOTAL PENDAPATAN 387.146.213 296.754.268 TOTAL INCOME

BEBAN EXPENSES2c,2m,13,

Bunga dan keuangan (215.725.295) 14,15,22,26f (160.394.570) Interest and financing chargesPenyisihan kerugian penurunan nilai Provision for impairment losses on

piutang pembiayaan konsumen (64.297.728) 2d,2m,5 (62.064.850) consumer financing receivablesGaji dan tunjangan (35.306.395) 2m,23,29 (32.511.403) Salaries and benefits

2c,2m,9,Umum dan administrasi (20.870.326) 24,26e (13.679.560) General and administrativeIklan dan promosi (2.770.910) 2m (1.874.617) Advertising and promotionBeban lain-lain (7.039.069) 2m,25 (7.671.296) Other expenses

TOTAL BEBAN (346.009.723) (278.196.296) TOTAL EXPENSES

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK INCOME BEFORE INCOMEPENGHASILAN 41.136.490 18.557.972 TAX EXPENSE

BEBAN PAJAK INCOME TAXPENGHASILAN - neto (2.655.428) 2o,16b,16d (1.393.124) EXPENSE - net

LABA TAHUN BERJALAN 38.481.062 17.164.848 INCOME FOR THE YEAR

RUGI KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE LOSSLindung nilai arus kas (724.509) 2i,7 - Cash flow hedgingPajak terkait dengan rugi Tax relating to other

komprehensif lain 181.127 - comprehensive loss

RUGI KOMPREHENSIF LAIN - OTHER COMPREHENSIVE LOSS -NETO (543.382) - NET

TOTAL LABA TOTAL COMPREHENSIVEKOMPREHENSIF 37.937.680 17.164.848 INCOME

LABA PER SAHAM DASAR EARNINGS PER SHARE(jumlah penuh) 25 2q 11 (full amount)

147

Page 164: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

148

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan darilaporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statements form an integral part of thesefinancial statements taken as whole.

4

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

LAPORAN PERUBAHAN EKUITASUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2014 dan 2013(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITYFor the Years Ended

December 31, 2014 and 2013(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

Kerugiankumulatif

atas instrumenderivatif untuklindung nilai

Modal arus kas - neto/ Saldo laba/ditempatkan Tambahan Cumulative Retained earningsdan disetor modal losses on

penuh/ disetor - neto/ derivative Telah Belum TotalIssued and Additional instruments ditentukan ditentukan ekuitas/

Catatan/ fully paid paid-in for cash flow penggunaannya/ penggunaannya/ TotalNotes capital capital - net hedges - net Appropriated Unappropriated equity

Saldo tanggal 31 Desember 2012 154.000.000 40.082.859 - - 61.256.085 255.338.944 Balance as of December 31, 2012

Telah ditentukan penggunaannya 18 - - - 1.000.000 (1.000.000) - Appropriated retained earnings

Total laba tahun berjalan tahun 2013 - - - - 17.164.848 17.164.848 Total income for the year 2013

Saldo tanggal 31 Desember 2013 154.000.000 40.082.859 - 1.000.000 77.420.933 272.503.792 Balance as of December 31, 2013

Telah ditentukan penggunaannya 18 - - - 1.000.000 (1.000.000) - Appropriated retained earnings

Bagian efektif dari lindung nilai Effective portion of cash flowsarus kas - neto 2i,7 - - (543.382) - - (543.382) hedges - net

Total laba tahun berjalan tahun 2014 - - - - 38.481.062 38.481.062 Total income for the year 2014

Saldo tanggal 31 Desember 2014 154.000.000 40.082.859 (543.382) 2.000.000 114.901.995 310.441.472 Balance as of December 31, 2014

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampirmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statements forman integral part of these

financial statements taken as whole.

5

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

LAPORAN ARUS KASUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2014 dan 2013(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)STATEMENTS OF CASH FLOWS

For the Years EndedDecember 31, 2014 and 2013

(Expressed in thousands of Rupiah,unless otherwise stated)

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Year Ended December 31,

Catatan/2014 Notes 2013

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATINGOPERASI: ACTIVITIES:Penerimaan kas dari: Cash received from:

Pembiayaan konsumen 1.862.896.414 1.418.519.972 Consumer financingPembiayaan bersama Joint financing

without recourse 180.408.098 150.346.281 without recourseBunga bank 489.355 45.866 Interest incomeLain-lain 121.059.193 97.301.666 Others

Total 2.164.853.060 1.666.213.785 Total

Pengeluaran kas untuk: Cash disbursements for:Pembayaran kepada penyalur

kendaraan (2.152.685.916) (1.585.540.322) Payments to dealersBeban bunga dan keuangan (232.478.274) (163.261.696) Interest and financing chargesPembayaran pembiayaan Payments of joint financing

bersama without recourse (149.300.979) (61.826.007) without recoursePremi asuransi (38.859.865) (31.001.384) Insurance premiumBeban gaji dan tunjangan (31.477.197) (31.881.066) Salaries and benefits expensesBeban umum dan General and administrative

administrasi (16.866.383) (10.723.234) expensesBeban pajak penghasilan (15.649.095) (11.417.234) Income tax expenseBeban iklan dan Advertising and promotion

promosi (14.999.690) (6.633.758) expensesLain-lain (9.184.125) (8.338.412) Others

Total (2.661.501.524) (1.910.623.113) Total

Kas neto digunakan Net cash used in operatinguntuk aktivitas operasi (496.648.464) (244.409.328) activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTINGINVESTASI: ACTIVITIES:Penerimaan dari transaksi jual dan Proceeds from sale and

sewa balik 6.393.428 9,13 - lease-back transactionPenjualan aset tetap 1.127.405 9 1.749.695 Sale of fixed assetsPembelian aset tetap (31.902.904) 9,35 (7.635.110) Purchase of fixed assets

Kas neto digunakan Net cash used in investinguntuk aktivitas investasi (24.382.071) (5.885.415) activities

148

Page 165: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

149

The original financial statements included herein are in Indonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan darilaporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statements form an integral part of thesefinancial statements taken as whole.

4

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

LAPORAN PERUBAHAN EKUITASUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2014 dan 2013(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITYFor the Years Ended

December 31, 2014 and 2013(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

Kerugiankumulatif

atas instrumenderivatif untuklindung nilai

Modal arus kas - neto/ Saldo laba/ditempatkan Tambahan Cumulative Retained earningsdan disetor modal losses on

penuh/ disetor - neto/ derivative Telah Belum TotalIssued and Additional instruments ditentukan ditentukan ekuitas/

Catatan/ fully paid paid-in for cash flow penggunaannya/ penggunaannya/ TotalNotes capital capital - net hedges - net Appropriated Unappropriated equity

Saldo tanggal 31 Desember 2012 154.000.000 40.082.859 - - 61.256.085 255.338.944 Balance as of December 31, 2012

Telah ditentukan penggunaannya 18 - - - 1.000.000 (1.000.000) - Appropriated retained earnings

Total laba tahun berjalan tahun 2013 - - - - 17.164.848 17.164.848 Total income for the year 2013

Saldo tanggal 31 Desember 2013 154.000.000 40.082.859 - 1.000.000 77.420.933 272.503.792 Balance as of December 31, 2013

Telah ditentukan penggunaannya 18 - - - 1.000.000 (1.000.000) - Appropriated retained earnings

Bagian efektif dari lindung nilai Effective portion of cash flowsarus kas - neto 2i,7 - - (543.382) - - (543.382) hedges - net

Total laba tahun berjalan tahun 2014 - - - - 38.481.062 38.481.062 Total income for the year 2014

Saldo tanggal 31 Desember 2014 154.000.000 40.082.859 (543.382) 2.000.000 114.901.995 310.441.472 Balance as of December 31, 2014

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampirmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statements forman integral part of these

financial statements taken as whole.

5

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

LAPORAN ARUS KASUntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal

31 Desember 2014 dan 2013(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)STATEMENTS OF CASH FLOWS

For the Years EndedDecember 31, 2014 and 2013

(Expressed in thousands of Rupiah,unless otherwise stated)

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Year Ended December 31,

Catatan/2014 Notes 2013

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERATINGOPERASI: ACTIVITIES:Penerimaan kas dari: Cash received from:

Pembiayaan konsumen 1.862.896.414 1.418.519.972 Consumer financingPembiayaan bersama Joint financing

without recourse 180.408.098 150.346.281 without recourseBunga bank 489.355 45.866 Interest incomeLain-lain 121.059.193 97.301.666 Others

Total 2.164.853.060 1.666.213.785 Total

Pengeluaran kas untuk: Cash disbursements for:Pembayaran kepada penyalur

kendaraan (2.152.685.916) (1.585.540.322) Payments to dealersBeban bunga dan keuangan (232.478.274) (163.261.696) Interest and financing chargesPembayaran pembiayaan Payments of joint financing

bersama without recourse (149.300.979) (61.826.007) without recoursePremi asuransi (38.859.865) (31.001.384) Insurance premiumBeban gaji dan tunjangan (31.477.197) (31.881.066) Salaries and benefits expensesBeban umum dan General and administrative

administrasi (16.866.383) (10.723.234) expensesBeban pajak penghasilan (15.649.095) (11.417.234) Income tax expenseBeban iklan dan Advertising and promotion

promosi (14.999.690) (6.633.758) expensesLain-lain (9.184.125) (8.338.412) Others

Total (2.661.501.524) (1.910.623.113) Total

Kas neto digunakan Net cash used in operatinguntuk aktivitas operasi (496.648.464) (244.409.328) activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTINGINVESTASI: ACTIVITIES:Penerimaan dari transaksi jual dan Proceeds from sale and

sewa balik 6.393.428 9,13 - lease-back transactionPenjualan aset tetap 1.127.405 9 1.749.695 Sale of fixed assetsPembelian aset tetap (31.902.904) 9,35 (7.635.110) Purchase of fixed assets

Kas neto digunakan Net cash used in investinguntuk aktivitas investasi (24.382.071) (5.885.415) activities

149

Page 166: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

150

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

Catatan atas laporan keuangan terlampirmerupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

laporan keuangan secara keseluruhan.

The accompanying notes to the financial statements forman integral part of these

financial statements taken as whole.

6

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)LAPORAN ARUS KAS (lanjutan)

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal31 Desember 2014 dan 2013

(Disajikan dalam ribuan Rupiah,kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued)For the Years Ended

December 31, 2014 and 2013(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/Year Ended December 31,

Catatan/2014 Notes 2013

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM FINANCINGPENDANAAN: ACTIVITIES:Penerimaan pinjaman bank 1.495.114.383 168.655.689 Proceeds from bank loansPenerimaan pembiayaan bersama Proceeds from joint financing

with recourse 164.821.697 890.545.934 with recoursePenerimaan dari penerbitan Cash receipt from issuance of

Wesel Bayar Jangka Menengah 118.057.500 14 - Medium-Term NotesPenerimaan pinjaman pemegang Proceeds of shareholder’s

saham 77.000.000 15 - loanPenerimaan pinjaman dari pihak Proceeds of loans from

berelasi 55.857.233 41.186.567 a related partyPembayaran pinjaman bank (1.056.501.317) (341.098.448) Payments of bank loansPembayaran pembiayaan bersama Payments of joint financing

with recourse (138.980.403) (493.148.357) with recoursePembayaran pinjaman dari pihak Payments of loans from

berelasi (53.522.453) - a related partyPembayaran biaya penerbitan Payments of Medium-Term Notes

Wesel Bayar Jangka Menengah (7.223.195) (3.693.600) on issuance costsPembayaran utang sewa pembiayaan (5.568.919) (4.223.379) Payments of finance lease payablesPembayaran utang pihak ketiga (5.071.151) (4.947.408) Payments of third parties’ payables

Kas neto diperoleh Net cash provided bydari aktivitas pendanaan 643.983.375 253.276.998 financing activities

KENAIKAN NETO KAS NET INCREASE IN CASHDAN SETARA KAS 122.952.840 2.982.255 AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTSAWAL TAHUN (14.394.977) 4 (17.377.232) AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTSAKHIR TAHUN 108.557.863 4 (14.394.977) AT END OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTSAKHIR TAHUN AT END OF YEARTERDIRI DARI: CONSISTS OF:Kas dan setara kas 108.557.863 4 14.745.591 Cash and cash equivalentsCerukan/rekening koran - 4,11 (29.140.568) Bank overdrafts

Neto 108.557.863 (14.394.977) Net

150

Page 167: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

151

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

7

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian Perusahaan a. The Company’s Establishment

PT Radana Bhaskara Finance Tbk(“Perusahaan”) didirikan dengan namaPT Indonesia Lease Corporation pada tanggal20 September 1972 berdasarkan Akta NotarisFred Alexander Tumbuan No. 41. AnggaranDasar Perusahaan disahkan oleh MenteriKehakiman Republik Indonesia pada tanggal20 November 1972 dalam Surat KeputusanNo. Y.A.5/244/25 dan telah diumumkan dalamBerita Negara Republik Indonesia No. 56tanggal 23 Januari 1973 Tambahan No. 7.

PT Radana Bhaskara Finance Tbk (the“Company”) was incorporated under thename of PT Indonesia Lease Corporation onSeptember 20, 1972 based on the NotarialDeed No. 41 of Fred Alexander Tumbuan. TheCompany’s Articles of Association wasapproved by the Ministry of Justice of theRepublic of Indonesia on November 20, 1972based on its Decision Letter No. Y.A.5/244/25and published in Supplement No. 7 of the StateGazette of the Republic of Indonesia No. 56dated January 23, 1973.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalamibeberapa kali perubahan, terakhir dengan AktaNotaris Jimmy Tanal, S.H., M.Kn., No. 136tanggal 21 Mei 2014 antara lain mengenaipersetujuan pemegang saham atas perubahannama Perusahaan dari PT HD Finance Tbkmenjadi PT Radana Bhaskara Finance Tbk.Perubahan Anggaran Dasar ini telah disetujuioleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusiadalam surat No. AHU-16301.AH.01.02.Tahun2014 tanggal 9 Juni 2014.

The Articles of Association has been amendedseveral times, the latest by Notarial Deeddated May 21, 2014 of Jimmy Tanal, S.H.,M.Kn., No. 136 concerning the approval of theshareholders regarding the change ofname from PT HD Finance Tbk to PT RadanaBhaskara Finance Tbk. This amendmenthas been approved by the Minister of Lawand Human Rights in its letterNo. AHU-16301.AH.01.02.Tahun 2014 datedJune 9, 2014.

Perusahaan memperoleh izin usaha dalambidang usaha lembaga pembiayaan dariMenteri Keuangan Republik Indonesiaberdasarkan Surat KeputusanNo. 187/KMK.06/2001 yang terakhir diubahdengan Surat Keputusan Menteri KeuanganRepublik Indonesia No. KEP-012/KM.12.2006tanggal 19 Juni 2006. Pada saat ini,Perusahaan terutama bergerak dalam bidangpembiayaan konsumen. Pada tahun 2012,Perusahaan menambah ruang lingkupkegiatannya dengan pembiayaan konsumenberbasis Syariah, berdasarkan Akta NotarisDr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., No. 142tanggal 10 Agustus 2012 yang telahdisetujui oleh Menteri Hukum dan Hak AsasiManusia dalam surat No. AHU-5025.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 26 September 2012.

The Company obtained its licence to operate asa finance company from the Ministry of Financeof the Republic of Indonesia based on itsDecision Letter No. 187/KMK.06/2001and the latest has been amended by theMinistry of Finance of the Republic of Indonesiain its Decision Letter No. KEP-012/KM.12.2006dated June 19, 2006. Currently, the Company ismainly engaged in consumer financingactivities. In 2012, the Company add its scopeof activities with consumer financing based onSharia, based on Notarial Deed datedAugust 10, 2012 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H.,M.Si., No. 142 which has been approved by theMinister of Law and Human Rights inits letter No. AHU-5025.AH.01.02.Tahun 2012dated September 26, 2012.

Kantor pusat Perusahaan berlokasi di JalanLingkar Luar Barat Kav. 88, Jakarta Barat.Perusahaan mempunyai 42 (empat puluh dua)kantor cabang pada tanggal 31 Desember2014 dan 31 (tiga puluh satu) kantor cabangpada tanggal 31 Desember 2013, yangberlokasi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerangdan Bekasi (Jabodetabek), Jawa Barat, JawaTengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Riau,Sumatera Selatan.

The Company’s head office is located at JalanLingkar Luar Barat Kav. 88, West Jakarta. TheCompany has 42 (fourty two) branch offices asof December 31, 2014 and 31 (thirty one)branch offices as of December 31, 2013,located in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang,and Bekasi (Jabodetabek), West Java, CentralJava, East Java, North Sumatera, Riau, SouthSumatera.

151

Page 168: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

152

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

8

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

a. Pendirian Perusahaan (lanjutan) a. The Company’s Establishment (continued)

Entitas induk terakhir dari Perusahaan adalahPT Tiara Marga Trakindo pada tanggal31 Desember 2014 dan 2013.

The ultimate parent company of theCompany is PT Tiara Marga Trakindo as ofDecember 31, 2014 and 2013.

b. Penawaran Umum Saham Perusahaan b. Initial Public Offering of the Company’sShares

Berdasarkan Surat Badan Pengawas PasarModal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. S-4606/BL/2011 tanggal 27 April2011, Pernyataan Pendaftaran Perusahaandalam rangka Penawaran Umum Perdanatelah dinyatakan efektif. Pada tanggal 10 Mei2011, Perusahaan mencatatkan 1.540.000.000(jumlah penuh) lembar sahamnya dari modalditempatkan dan disetor penuh dengan nilainominal Rp100 (jumlah penuh) per saham diBursa Efek Indonesia (BEI).

Based on the Letter No. S-4606/BL/2011 datedApril 27, 2011 of the Capital Market andFinancial Institution Supervisory Agency(BAPEPAM-LK), the Company’s RegistrationStatement on its Initial PublicOffering of shares was declared effective.On May 10, 2011, the Company listed1,540,000,000 (full amount) shares out of itsissued and fully paid shares with nominal valueof Rp100 (full amount) per share on theIndonesia Stock Exchange (IDX).

Perusahaan melakukan Penawaran UmumPerdana sejumlah 460.000.000 (jumlah penuh)saham dengan nilai nominal Rp100 (jumlahpenuh) per saham melalui Bursa EfekIndonesia dengan harga penawaran perdanaRp200 (jumlah penuh) per saham. Perusahaanmencatat tambahan modal disetor - netosejumlah Rp40.082.859 dari hasil penawaranumum perdana saham.

The Company made an Initial Public Offering ofits 460,000,000 (full amount) shares with a parvalue of Rp100 (full amount) per share throughthe Indonesia Stock Exchange with initial priceoffering of Rp200 (full amount) per share. TheCompany recorded additional paid-in capital -net amounting to Rp40,082,859 from proceedsof the initial public offering.

c. Penawaran Umum Terbatas Efek UtangPerusahaan

c. Limited Public Offering of the Company’sDebt Securities

Pada tanggal 17 September 2014 dan7 Oktober 2014, Perusahaan menerbitkanWesel Bayar Jangka Menengah RadanaFinance Tahun 2014 Seri A (MTN Seri A)dengan nilai nominal sebesar USD1.400.000dan Seri B (MTN Seri B) dengan nilai nominalsebesar USD8.500.000, dan menunjukPT Mandiri Sekuritas sebagai arranger. MTNSeri A akan jatuh tempo pada tanggal17 Maret 2016 dan MTN Seri B akan jatuhtempo pada tanggal 6 April 2016. MTN Seri Adan Seri B dikenakan suku bunga tetapsebesar 5% per tahun.

On September 17, 2014 and October 7, 2014,the Company issued Radana Finance Medium-Term Notes Series A Year 2014 (MTNSeries A) with nominal value of USD1,400,000and Series B (MTN Series B) with nominalvalue of USD8,500,000, and appointedPT Mandiri Sekuritas as arranger. MTNSeries A will mature on March 17, 2016 andMTN Series B will mature on April 6, 2016.MTN Series A and Series B bear fixed interestrate of 5% per annum.

Pada tanggal 31 Oktober 2012, Perusahaanmenerbitkan Wesel Bayar Jangka MenengahHD Finance I Tahun 2012 (“MTN I”) dengannilai nominal seluruhnya sebesarRp100.000.000 dan menunjuk PT AndalanArtha Advisindo Sekuritas sebagai arranger.MTN I ini akan jatuh tempo pada tanggal31 Oktober 2015 dengan suku bunga tetapsebesar 10% per tahun.

On October 31, 2012, the Company issuedHD Finance Medium-Term Notes I Year 2012(“MTN I”) with a total nominal value ofRp100,000,000 and appointed PT AndalanArtha Advisindo Sekuritas as arranger. MTN Iwill mature on October 31, 2015 and beara fixed interest rate of 10% per annum.

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

9

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

d. Dewan Komisaris, Direksi, DewanPengawas Syariah, Komite Audit danKaryawan

d. Boards of Commissioners, Directors,Sharia Supervisory Board, AuditCommittee and Employees

Susunan Dewan Komisaris, DireksiPerusahaan, Dewan Pengawas Syariah danKomite Audit pada tanggal 31 Desember 2014adalah sebagai berikut:

The members of the Company’s Boards ofCommissioners and Directors, ShariaSupervisory Board and Audit Committee as ofDecember 31, 2014 are as follows:

Dewan Komisaris Board of CommissionersKomisaris Utama Saidinur President CommissionerKomisaris Kurniadi Cahyono CommissionerKomisaris Independen Robert Tampubolon Independent Commissioner

Dewan Direksi Board of DirectorsDirektur Utama dan Independen Evy Indahwaty President and Independent DirectorDirektur Andoko DirectorDirektur Henli DirectorDirektur Yudi Gustiawan DirectorDirektur Dody Rachmat Director

Dewan Pengawas Sharia SupervisorySyariah BoardKetua H. Ikhwan Abidin, MA ChairmanAnggota Muhammad Maksum MemberAnggota Drs. H. Zaenal Arifin, M.Pd.l. Member

Komite Audit Audit CommitteeKetua Robert Tampubolon ChairmanAnggota Maruli Tua Tampubolon MemberAnggota Hotland Hutajulu Member

Susunan Dewan Komisaris, DireksiPerusahaan, Dewan Pengawas Syariah danKomite Audit pada tanggal 31 Desember 2013adalah sebagai berikut:

The members of the Company’s Boards ofCommissioners and Directors, ShariaSupervisory Board and Audit Committee as ofDecember 31, 2013 are as follows:

Dewan Komisaris Board of CommissionersKomisaris Utama Saidinur * President CommissionerKomisaris Kurniadi Cahyono CommissionerKomisaris Independen Robert Tampubolon Independent Commissioner

Dewan Direksi Board of DirectorsDirektur Utama dan Independen Evy Indahwaty ** President and Independent DirectorDirektur Andoko DirectorDirektur Henli DirectorDirektur Yudi Gustiawan Director

Dewan Pengawas Sharia SupervisorySyariah BoardKetua H. Ikhwan Abidin, MA ChairmanAnggota Muhammad Maksum MemberAnggota Drs. H. Zaenal Arifin, M.Pd.l. Member

Komite Audit Audit CommitteeKetua Robert Tampubolon ChairmanAnggota Maruli Tua Tampubolon MemberAnggota Hotland Hutajulu Member

* Berlaku efektif pada tanggal 19 Juli 2013. * Effective on July 19, 2013.

** Berlaku efektif pada tanggal 14 Agustus 2013. ** Effective on August 14, 2013.

152

Page 169: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

153

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

9

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

d. Dewan Komisaris, Direksi, DewanPengawas Syariah, Komite Audit danKaryawan

d. Boards of Commissioners, Directors,Sharia Supervisory Board, AuditCommittee and Employees

Susunan Dewan Komisaris, DireksiPerusahaan, Dewan Pengawas Syariah danKomite Audit pada tanggal 31 Desember 2014adalah sebagai berikut:

The members of the Company’s Boards ofCommissioners and Directors, ShariaSupervisory Board and Audit Committee as ofDecember 31, 2014 are as follows:

Dewan Komisaris Board of CommissionersKomisaris Utama Saidinur President CommissionerKomisaris Kurniadi Cahyono CommissionerKomisaris Independen Robert Tampubolon Independent Commissioner

Dewan Direksi Board of DirectorsDirektur Utama dan Independen Evy Indahwaty President and Independent DirectorDirektur Andoko DirectorDirektur Henli DirectorDirektur Yudi Gustiawan DirectorDirektur Dody Rachmat Director

Dewan Pengawas Sharia SupervisorySyariah BoardKetua H. Ikhwan Abidin, MA ChairmanAnggota Muhammad Maksum MemberAnggota Drs. H. Zaenal Arifin, M.Pd.l. Member

Komite Audit Audit CommitteeKetua Robert Tampubolon ChairmanAnggota Maruli Tua Tampubolon MemberAnggota Hotland Hutajulu Member

Susunan Dewan Komisaris, DireksiPerusahaan, Dewan Pengawas Syariah danKomite Audit pada tanggal 31 Desember 2013adalah sebagai berikut:

The members of the Company’s Boards ofCommissioners and Directors, ShariaSupervisory Board and Audit Committee as ofDecember 31, 2013 are as follows:

Dewan Komisaris Board of CommissionersKomisaris Utama Saidinur * President CommissionerKomisaris Kurniadi Cahyono CommissionerKomisaris Independen Robert Tampubolon Independent Commissioner

Dewan Direksi Board of DirectorsDirektur Utama dan Independen Evy Indahwaty ** President and Independent DirectorDirektur Andoko DirectorDirektur Henli DirectorDirektur Yudi Gustiawan Director

Dewan Pengawas Sharia SupervisorySyariah BoardKetua H. Ikhwan Abidin, MA ChairmanAnggota Muhammad Maksum MemberAnggota Drs. H. Zaenal Arifin, M.Pd.l. Member

Komite Audit Audit CommitteeKetua Robert Tampubolon ChairmanAnggota Maruli Tua Tampubolon MemberAnggota Hotland Hutajulu Member

* Berlaku efektif pada tanggal 19 Juli 2013. * Effective on July 19, 2013.

** Berlaku efektif pada tanggal 14 Agustus 2013. ** Effective on August 14, 2013.

153

Page 170: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

154

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

10

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

d. Dewan Komisaris, Direksi, DewanPengawas Syariah, Komite Audit danKaryawan (lanjutan)

d. Boards of Commissioners and Directors,Sharia Supervisory Board, Audit Committeeand Employees (continued)

Personil manajemen kunci Perusahaanmeliputi Dewan Komisaris dan Direksi. Totalkompensasi yang diterima Dewan Komisarisdan Direksi Perusahaan adalah sebagaiberikut:

Key management personnel of the Companyare the Boards of Commisioners and Directors.Total compensation received by the membersof the Company’s Boards of Commissionersand Directors are as follows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

Dewan Komisaris Board of CommissionersImbalan kerja jangka pendek 2.087.678 2.183.871 Short-term benefits

Dewan Direksi Board of DirectorsImbalan kerja jangka pendek Short-term benefits and

dan imbalan lainnya 4.902.249 3.984.078 other benefits

Total 6.989.927 6.167.949 Total

Tidak ada kompensasi dalam bentuk imbalanpascakerja, imbalan kerja jangka panjanglainnya, pesangon pemutusan kontrak kerjadan pembayaran berbasis saham untukpersonil manajemen kunci.

There are no compensation of post-employment benefits, other long-term benefits,termination benefits and share-based paymentfor key management personnel.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,Perusahaan mempunyai masing-masing 2.561dan 2.120 karyawan (tidak diaudit).

As of December 31, 2014 and 2013,the Company has 2,561 and 2,120 employees,respectively (unaudited).

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan a. Basis of Preparation of the FinancialStatements

Laporan keuangan telah disusun dan disajikansesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan(SAK) di Indonesia, yang mencakupPernyataan Standar Akuntansi Keuangan(PSAK) dan Interpretasi Standar AkuntansiKeuangan (ISAK) yang dikeluarkan olehDewan Standar Akuntansi Keuangan, IkatanAkuntan Indonesia dan Peraturan No. VIII.G.7tentang “Penyajian dan PengungkapanLaporan Keuangan Emiten atau PerusahaanPublik” yang terdapat dalam LampiranKeputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP.347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 yangditerbitkan oleh BAPEPAM-LK, yang fungsinyadialihkan kepada Otoritas Jasa Keuangan(OJK) sejak tanggal 1 Januari 2013.

The financial statements have been preparedand presented in accordance with IndonesianFinancial Accounting Standards (SAK), whichcomprise the Statements of FinancialAccounting Standards (PSAK) andInterpretations of Financial AccountingStandards (ISAK) issued by the Board ofFinancial Accounting Standards, theIndonesian Institute of Accountants and theRegulation No. VIII.G.7 regarding “Emiten orPublic Company’s Financial StatementsPresentation and Disclosure Guidelines” asincluded in the Appendix of the DecisionDecree of the Chairman of Bapepam-LKNo. KEP. 347/BL/2012 dated June 25, 2012issued by BAPEPAM-LK, which function hasbeen transferred to Financial Service Authority(OJK) starting on January 1, 2013.

154

Page 171: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

155

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

11

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan(lanjutan)

a. Basis of Preparation of the FinancialStatements (continued)

Standar akuntansi yang berlaku efektif per1 Januari 2014 adalah PSAK No. 102(Revisi 2013), “Akuntasi Murabahah” danISAK No. 28, “Pengakhiran LiabilitasKeuangan dengan Instrumen Ekuitas”, yangdiadopsi dari IFRIC No. 19. Standar akuntansiini tidak mempunyai dampak signifikanterhadap laporan keuangan Perusahaan.

Accounting standards which were effectiveJanuary 1, 2014 were PSAK No. 102(Revised 2013), “Murabahah Accounting” andISAK No. 28, “Extinguishing FinancialLiabilities with Equity Instruments”, adoptedfrom IFRIC No. 19. These accountingstandards did not have significant effect to theCompany’s financial statements.

Kebijakan akuntansi dan metode yangditerapkan dalam penyusunan laporankeuangan adalah selaras dengan kebijakanakuntansi yang diterapkan dalam penyusunanlaporan keuangan untuk tahun yang berakhirpada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

The accounting policies and methods adoptedin the preparation of the financial statementsare consistent with the adopted accountingpolicies in the preparation of the financialstatements for years ended December 31,2014 and 2013.

Laporan keuangan, kecuali laporan arus kas,disusun berdasarkan konsep akrual yangmenggunakan konsep biaya historis, kecualiseperti yang disebutkan dalam catatan ataslaporan keuangan yang relevan.

The financial statements, except for thestatement of cash flows, have been preparedon the accrual basis which is prepared usingthe historical cost concept of accounting,except as disclosed in the relevant notes to thefinancial statements.

Laporan arus kas menyajikan informasipenerimaan dan pengeluaran kas dan bankyang diklasifikasikan ke dalam aktivitasoperasi, investasi dan pendanaan denganmenggunakan metode langsung.

The statement of cash flows presentsinformation of cash receipts and payments ofcash on hand and cash in banks classified intooperating, investing and financing activities,presented using the direct method.

Tahun buku Perusahaan adalah 1 Januari -31 Desember.

The financial reporting period of the Companyis January 1 - December 31.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalampenyusunan laporan keuangan ini adalah matauang Rupiah yang merupakan mata uangfungsional.

The reporting currency used in the financialstatements is Indonesian Rupiah, which is alsothe functional currency.

b. Kas dan Setara Kas b. Cash and Cash Equivalents

Kas dan setara kas terdiri dari kas, kas di bankdan deposito berjangka yang jatuh tempodalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejaktanggal penempatan, sepanjang depositoberjangka tersebut tidak digunakan sebagaijaminan untuk utang dan pinjaman lain,serta tidak dibatasi penggunaannya.Cerukan/rekening koran merupakan bagiandari pinjaman bank pada liabilitas.

Cash and cash equivalents consist of cash onhand, cash in banks and time deposits with amaturity period of 3 (three) months or lesssince the date of placement, as long as thesetime deposits are not pledged as collateral forloans and other borrowings, and not restrictedfor use. Bank overdrafts represent a part ofborrowings in liabilities.

155

Page 172: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

156

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

12

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

b. Kas dan Setara Kas (lanjutan) b. Cash and Cash Equivalents (continued)

Untuk tujuan laporan arus kas Perusahaan,kas dan setara kas pada tanggal 31 Desember2014 dan 2013, terdiri dari kas dan setara kasyang tidak digunakan sebagai jaminan untukutang dan pinjaman lain serta tidak dibatasipenggunaannya, serta cerukan/rekening koranyang merupakan bagian yang tidakterpisahkan dari manajemen kas Perusahaan.

For the purpose of the Company’s cash flowsstatement, cash and cash equivalents as ofDecember 31, 2014 and 2013, consist of cashand cash equivalents which are not pledgedas collateral for loans and other borrowingsand are not restricted for use, and bankoverdrafts considered as an integral part of theCompany’s cash management.

c. Transaksi dengan Pihak Berelasi c. Transactions with Related Parties

Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapanhubungan, transaksi dan saldo pihak berelasi,termasuk komitmen dalam laporan keuangan.

The Company applied PSAK No. 7 (Revised2010), “Related Party Disclosures”. Therevised PSAK requires disclosure of relatedparty relationships, transactions andoutstanding balances, including commitmentsin the financial statements.

Suatu pihak dianggap berelasi denganPerusahaan jika:

(a) langsung, atau tidak langsung yangmelalui satu atau lebih perantara, suatupihak (i) mengendalikan, ataudikendalikan oleh, atau berada di bawahpengendalian bersama, denganPerusahaan; (ii) memiliki kepentingandalam Perusahaan yang memberikanpengaruh signifikan atas Perusahaan;atau (iii) memiliki pengendalian bersamaatas Perusahaan;

A party is considered to be related tothe Company if:

(a) directly, or indirectly through one or moreintermediaries, the party (i) controls, or iscontrolled by, or is under common controlwith, the Company; (ii) has an interest inthe Company that gives it significantinfluence over the Company; or (iii) hasjoint control over the Company;

(b) suatu pihak yang berelasi denganPerusahaan;

(c) suatu pihak adalah ventura bersama dimana Perusahaan sebagai ventura;

(d) suatu pihak adalah anggota dari personilmanajemen kunci Perusahaan atau induk;

(e) suatu pihak adalah anggota keluargadekat dari individu yang diuraikan dalambutir (a) atau (d);

(f) suatu pihak adalah entitas yangdikendalikan, dikendalikan bersama ataudipengaruhi signifikan oleh atau untukdimana hak suara signifikan padabeberapa entitas, langsung maupun tidaklangsung, individu seperti diuraikan dalambutir (d) atau (e); atau

(b) the party is an associate of the Company;

(c) the party is a joint venture in whichthe Company is a venture;

(d) the party is a member of the keymanagement personnel of the Companyor its parent;

(e) the party is a close member of the familyof any individual referred to in (a) or (d);

(f) the party is an entity that is controlled,jointly controlled or significantly influencedby or for which significant voting power insuch entity resides with, directly orindirectly, any individual referred to in (d)or (e); or

(g) suatu pihak adalah suatu programimbalan pasca kerja untuk imbalan kerjadari Perusahaan atau entitas yang terkaitdengan Perusahaan.

(g) the party is a post employment benefitplan for the benefit of employees of theCompany, or of any entity that is a relatedparty of the Company.

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

c. Transaksi dengan Pihak Berelasi (lanjutan) c. Transactions with Related Parties(continued)

Transaksi dilakukan berdasarkan persyaratanyang disetujui oleh kedua belah pihak, dimanapersyaratan tersebut mungkin tidak samadengan transaksi lain yang dilakukan denganpihak-pihak yang tidak berelasi

The transactions are made based on termsagreed by the parties, such terms may not bethe same as those of the transaction betweenunrelated parties.

Transaksi dengan pihak berelasi inimenyangkut transaksi berkaitan denganbeberapa akun dalam laporan keuangan yaitupiutang lain-lain, utang lain-lain, beban akrual,utang pemegang saham, beban umum danadministrasi dan beban bunga dan keuangan.

The extent of transactions with related partiesrelate to some accounts in the financialstatements, including other receivables, otherpayables, accrued expenses, shareholders’loan, general and administrative expensesand interest and financing charges.

Seluruh transaksi dan saldo yang materialdengan pihak berelasi diungkapkan dalamcatatan atas laporan keuangan yang relevan.

All significant transactions and balances withrelated parties are disclosed in the relevantnotes to the financial statements herein.

d. Pembiayaan Konsumen d. Consumer Financing

Piutang pembiayaan konsumen dinyatakansebesar jumlah keseluruhan pembayaranangsuran yang akan diterima dari konsumen,dikurangi pendapatan pembiayaan konsumenyang belum diakui dan penyisihan kerugianpenurunan nilai piutang pembiayaankonsumen.

Consumer financing receivables are stated atthe aggregate installment payments to bereceived from consumers, net of unearnedconsumer financing income and provision forimpairment losses of consumer financingreceivables.

Pendapatan pembiayaan konsumen yangbelum diakui telah memperhitungkan bebantangguhan yang timbul pertama kali yangterkait langsung dengan perolehanpembiayaan konsumen (beban insentif yangdibayarkan kepada penyalur kendaraan,beban subsidi yang diberikan kepadapelanggan dan beban asuransi yangditanggung oleh Perusahaan) dan diakuisebagai pendapatan sesuai dengan jangkawaktu kontrak pembiayaan konsumenberdasarkan suku bunga efektif dari piutangpembiayaan konsumen. Pelunasan sebelummasa pembiayaan konsumen berakhirdianggap sebagai pembatalan perjanjianpembiayaan konsumen dan laba atau rugiyang timbul diakui dalam laporan laba rugikomprehensif tahun berjalan. Untuk kebijakanPerusahaan mengenai penyisihan kerugianpenurunan nilai, diungkapkan dalamCatatan 2i.

Unearned consumer financing income hasbeen considered with the deferred acquisitioncosts which is related to the consumerfinancing (incentive paid to the dealer,customer subsidy and insurance expensewhich are paid by the Company) andrecognized as the consumer financing incomefor the contract period based on the effectiveinterest rate from the consumer financingreceivables. Early termination is treated as acancellation of an existing contract and theresulting gain or loss is credited or charged tothe statement of comprehensive income. Forthe Company’s policy on provision forimpairment losses, was disclosed in Note 2i.

156

Page 173: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

157

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

c. Transaksi dengan Pihak Berelasi (lanjutan) c. Transactions with Related Parties(continued)

Transaksi dilakukan berdasarkan persyaratanyang disetujui oleh kedua belah pihak, dimanapersyaratan tersebut mungkin tidak samadengan transaksi lain yang dilakukan denganpihak-pihak yang tidak berelasi

The transactions are made based on termsagreed by the parties, such terms may not bethe same as those of the transaction betweenunrelated parties.

Transaksi dengan pihak berelasi inimenyangkut transaksi berkaitan denganbeberapa akun dalam laporan keuangan yaitupiutang lain-lain, utang lain-lain, beban akrual,utang pemegang saham, beban umum danadministrasi dan beban bunga dan keuangan.

The extent of transactions with related partiesrelate to some accounts in the financialstatements, including other receivables, otherpayables, accrued expenses, shareholders’loan, general and administrative expensesand interest and financing charges.

Seluruh transaksi dan saldo yang materialdengan pihak berelasi diungkapkan dalamcatatan atas laporan keuangan yang relevan.

All significant transactions and balances withrelated parties are disclosed in the relevantnotes to the financial statements herein.

d. Pembiayaan Konsumen d. Consumer Financing

Piutang pembiayaan konsumen dinyatakansebesar jumlah keseluruhan pembayaranangsuran yang akan diterima dari konsumen,dikurangi pendapatan pembiayaan konsumenyang belum diakui dan penyisihan kerugianpenurunan nilai piutang pembiayaankonsumen.

Consumer financing receivables are stated atthe aggregate installment payments to bereceived from consumers, net of unearnedconsumer financing income and provision forimpairment losses of consumer financingreceivables.

Pendapatan pembiayaan konsumen yangbelum diakui telah memperhitungkan bebantangguhan yang timbul pertama kali yangterkait langsung dengan perolehanpembiayaan konsumen (beban insentif yangdibayarkan kepada penyalur kendaraan,beban subsidi yang diberikan kepadapelanggan dan beban asuransi yangditanggung oleh Perusahaan) dan diakuisebagai pendapatan sesuai dengan jangkawaktu kontrak pembiayaan konsumenberdasarkan suku bunga efektif dari piutangpembiayaan konsumen. Pelunasan sebelummasa pembiayaan konsumen berakhirdianggap sebagai pembatalan perjanjianpembiayaan konsumen dan laba atau rugiyang timbul diakui dalam laporan laba rugikomprehensif tahun berjalan. Untuk kebijakanPerusahaan mengenai penyisihan kerugianpenurunan nilai, diungkapkan dalamCatatan 2i.

Unearned consumer financing income hasbeen considered with the deferred acquisitioncosts which is related to the consumerfinancing (incentive paid to the dealer,customer subsidy and insurance expensewhich are paid by the Company) andrecognized as the consumer financing incomefor the contract period based on the effectiveinterest rate from the consumer financingreceivables. Early termination is treated as acancellation of an existing contract and theresulting gain or loss is credited or charged tothe statement of comprehensive income. Forthe Company’s policy on provision forimpairment losses, was disclosed in Note 2i.

157

Page 174: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

158

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

14

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

d. Pembiayaan Konsumen (lanjutan) d. Consumer Financing (continued)

Untuk pembiayaan bersama, pengambilalihanpiutang dan kerjasama penerusan pinjamankonsumen dengan jaminan (with recourse),piutang pembiayaan konsumen merupakanseluruh jumlah angsuran dari pelanggansedangkan kredit yang disalurkan olehpenyedia dana dicatat sebagai utang dilaporan posisi keuangan (pendekatan bruto).Bunga yang dikenakan kepada pelanggandicatat sebagai bagian dari pendapatanpembiayaan konsumen, sedangkan bungayang dikenakan penyedia dana dicatat sebagaibagian dari beban bunga dan keuangan.

For joint financing, the acquisition ofreceivables and the joint financing agreementwith recourse, the consumer financingreceivables represent all installments fromcustomers where facilities financed by theproviders are recorded as a liability in thestatement of financial position (grossapproach). The interest which is charged toconsumers are presented as part of consumerfinancing income, while the interest charged byprovider is recorded as a part of interest andfinancing charges.

Pendapatan pembiayaan konsumen danbeban bunga yang terkait dengan pembiayaanbersama without recourse disajikan secaraneto di laporan laba rugi komprehensif.

Consumer financing income and interestexpenses related to joint financing withoutrecourse is presented on a net basis in thestatement of comprehensive income.

Perusahaan tidak mengakui pendapatanpembiayaan konsumen secara kontraktualyang piutangnya telah lewat jatuh tempo lebihdari 4 (empat) bulan. Pendapatan bunga yangtelah diakui selama 4 (empat) bulan tetapibelum tertagih, dibatalkan pengakuannya.Pendapatan tersebut akan diakui sebagaipendapatan pada saat pembayaran piutangditerima.

The Company does not recognize consumerfinancing income contract on receivables thatare overdue for more than 4 (four) months. Theinterest income previously recognized duringthe 4 (four) months but not yet collected isreversed against interest income. Such incomeis recognized only when the overduereceivable is collected.

Piutang dihapuskan pada saat piutangtersebut telah jatuh tempo lebih dari 210 haridan berdasarkan kasus per kasus.Penerimaan kembali atas piutang yang telahdihapuskan dicatat sebagai pendapatan lain-lain.

Receivables are written-off when they areoverdue for more than 210 days and based onreview of individual case basis. The recoveriesof written-off receivables are recorded as otherincome.

Termasuk dalam piutang pembiayaankonsumen adalah piutang pembiayaanmurabahah. Murabahah adalah akad jual belibarang dengan harga jual sebesar biayaperolehan ditambah keuntungan yangdisepakati dan Perusahaan harusmengungkapkan biaya perolehan barangtersebut kepada konsumen. Pada saat akadmurabahah ditandatangani, piutangpembiayaan murabahah diakui sebesar biayaperolehan ditambah keuntungan (margin).Keuntungan murabahah diakui selama periodeakad.

Included in consumer financing receivables aremurabahah financing receivables. Murabahahis goods sell-buy contract with a selling priceamounting to acquisition cost plus agreedmargin and the Company must disclose theacquisition cost to consumer. When themurabahah contract is signed, murabahahfinancing receivables are recognized atacquisition cost plus agreed margin.Murabahah margin is recognized over theperiod of the contract.

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

d. Pembiayaan Konsumen (lanjutan) d. Consumer Financing (continued)

Secara substansi, akad murabahahmerupakan suatu pembiayaan, sehinggapengakuan margin dilakukan berdasarkanstandar yang mengatur pembiayaan, sepertiyang disebutkan pada kebijakan pembiayaankonsumen.

Substantially, murabahah contract isa financing, therefore margin recognition isbased on standards which regulate financing,as mentioned in consumer financing policy.

e. Sewa e. Lease

Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011),“Sewa”, Perusahaan mengklasifikasikan sewaberdasarkan sejauh mana risiko dan manfaatyang terkait dengan kepemilikan aset sewaanberada pada lessor atau lessee, dan padasubstansi transaksi daripada bentukkontraknya.

According to PSAK No. 30 (Revised 2011),“Leases”, the Company classifies leases basedon the extent to which risks and rewardsincidental to the ownership of a leased assetare vested upon the lessor or the lessee, andthe substance of the transaction rather than theform of the contract.

Perusahaan sebagai lessee The Company as a lessee

i) Dalam sewa pembiayaan, Perusahaanmengakui aset dan liabilitas dalamlaporan posisi keuangan pada awal masasewa, sebesar nilai wajar aset sewaanatau sebesar nilai kini dari pembayaransewa minimum, jika nilai kini lebih rendahdari nilai wajar. Pembayaran sewadipisahkan antara bagian yangmerupakan beban keuangan dan bagianyang merupakan pelunasan utang sewa.Beban keuangan dialokasikan pada setiapperiode selama masa sewa, sehinggamenghasilkan tingkat suku bunga periodikyang konstan atas saldo liabilitas. Rentalkontinjen dibebankan pada periodeterjadinya. Beban keuangan dicatat dalamlaporan laba rugi komprehensif. Asetsewaan (disajikan sebagai bagian asettetap) disusutkan selama masa manfaatekonomis yang sama dengan yangditerapkan untuk aset tetap pemilikanlangsung. Namun, jika tidak ada kepastianyang memadai bahwa Perusahaan akanmendapatkan hak kepemilikan pada akhirmasa sewa, aset sewaan disusutkanselama jangka waktu yang lebih pendekantara umur manfaat aset sewaan danperiode masa sewa.

i) Under a finance lease, the Companyrecognizes assets and liabilities in itsstatement of financial position at amountsequal to the fair value of the leased assetsor, if lower, the present value of theminimum lease payments, eachdetermined at the inception of the lease.Minimum lease payments are apportionedbetween the finance charge and thereduction of the outstanding liability. Thefinance charge is allocated to each periodduring the lease term so as to produce aconstant periodic rate of interest on theremaining balance of the liability.Contingent rents are charged asexpenses in the periods in which they areincurred. Finance charges are reflected instatement of comprehensive income.Leased assets (presented as part of fixedassets) are depreciated over the usefullives of the assets which are in line withthe useful lives of assets acquired underdirect ownership. However, if there is noreasonable certainty that the Companywill obtain ownership by the end of thelease term, the leased asset isdepreciated over the shorter of theestimated useful life of the asset and thelease term.

ii) Dalam sewa operasi, Perusahaanmengakui pembayaran sewa sebagaibeban dengan metode garis lurus(straight-line method) selama masa sewa.

ii) Under an operating lease, the Companyrecognizes lease payments as anexpense on a straight-line method overthe lease term.

158

Page 175: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

159

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

15

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

d. Pembiayaan Konsumen (lanjutan) d. Consumer Financing (continued)

Secara substansi, akad murabahahmerupakan suatu pembiayaan, sehinggapengakuan margin dilakukan berdasarkanstandar yang mengatur pembiayaan, sepertiyang disebutkan pada kebijakan pembiayaankonsumen.

Substantially, murabahah contract isa financing, therefore margin recognition isbased on standards which regulate financing,as mentioned in consumer financing policy.

e. Sewa e. Lease

Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011),“Sewa”, Perusahaan mengklasifikasikan sewaberdasarkan sejauh mana risiko dan manfaatyang terkait dengan kepemilikan aset sewaanberada pada lessor atau lessee, dan padasubstansi transaksi daripada bentukkontraknya.

According to PSAK No. 30 (Revised 2011),“Leases”, the Company classifies leases basedon the extent to which risks and rewardsincidental to the ownership of a leased assetare vested upon the lessor or the lessee, andthe substance of the transaction rather than theform of the contract.

Perusahaan sebagai lessee The Company as a lessee

i) Dalam sewa pembiayaan, Perusahaanmengakui aset dan liabilitas dalamlaporan posisi keuangan pada awal masasewa, sebesar nilai wajar aset sewaanatau sebesar nilai kini dari pembayaransewa minimum, jika nilai kini lebih rendahdari nilai wajar. Pembayaran sewadipisahkan antara bagian yangmerupakan beban keuangan dan bagianyang merupakan pelunasan utang sewa.Beban keuangan dialokasikan pada setiapperiode selama masa sewa, sehinggamenghasilkan tingkat suku bunga periodikyang konstan atas saldo liabilitas. Rentalkontinjen dibebankan pada periodeterjadinya. Beban keuangan dicatat dalamlaporan laba rugi komprehensif. Asetsewaan (disajikan sebagai bagian asettetap) disusutkan selama masa manfaatekonomis yang sama dengan yangditerapkan untuk aset tetap pemilikanlangsung. Namun, jika tidak ada kepastianyang memadai bahwa Perusahaan akanmendapatkan hak kepemilikan pada akhirmasa sewa, aset sewaan disusutkanselama jangka waktu yang lebih pendekantara umur manfaat aset sewaan danperiode masa sewa.

i) Under a finance lease, the Companyrecognizes assets and liabilities in itsstatement of financial position at amountsequal to the fair value of the leased assetsor, if lower, the present value of theminimum lease payments, eachdetermined at the inception of the lease.Minimum lease payments are apportionedbetween the finance charge and thereduction of the outstanding liability. Thefinance charge is allocated to each periodduring the lease term so as to produce aconstant periodic rate of interest on theremaining balance of the liability.Contingent rents are charged asexpenses in the periods in which they areincurred. Finance charges are reflected instatement of comprehensive income.Leased assets (presented as part of fixedassets) are depreciated over the usefullives of the assets which are in line withthe useful lives of assets acquired underdirect ownership. However, if there is noreasonable certainty that the Companywill obtain ownership by the end of thelease term, the leased asset isdepreciated over the shorter of theestimated useful life of the asset and thelease term.

ii) Dalam sewa operasi, Perusahaanmengakui pembayaran sewa sebagaibeban dengan metode garis lurus(straight-line method) selama masa sewa.

ii) Under an operating lease, the Companyrecognizes lease payments as anexpense on a straight-line method overthe lease term.

159

Page 176: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

160

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

16

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

e. Sewa (lanjutan) e. Lease (continued)

Perusahaan sebagai lessor The Company as a lessor

i) Dalam sewa pembiayaan, Perusahaanmengakui aset berupa piutang sewapembiayaan di laporan posisi keuangansebesar jumlah yang sama denganinvestasi sewa neto. Penerimaan piutangsewa diperlakukan sebagai pembayaranpokok dan penghasilan sewapembiayaan. Pengakuan penghasilansewa pembiayaan didasarkan pada suatupola yang mencerminkan suatu tingkatpengembalian periodik yang konstan atasinvestasi neto Perusahaan sebagai lessordalam sewa pembiayaan denganmenggunakan suku bunga efektif.

i) Under a finance lease, the Companyrecognizes assets held under a financelease in its statement of financial positionand presents them as a receivable at anamount equal to the net investment in thelease. Lease payment receivable istreated as repayment of principal andfinance lease income. The recognition offinance lease income is based ona pattern reflecting a constant periodicrate of return on the Company’s netinvestment as a lessor in the financelease using effective interest rates.

ii) Dalam sewa menyewa biasa, Perusahaanmengakui aset untuk sewa operasi dilaporan posisi keuangan sesuai sifat asettersebut. Beban langsung awalsehubungan proses negosiasi sewaoperasi ditambahkan ke jumlah tercatatdari aset sewaan dan diakui sebagaibeban selama masa sewa dengan dasaryang sama dengan pendapatan sewa.Rental kontinjen, apabila ada, diakuisebagai pendapatan pada periodeterjadinya. Pendapatan sewa operasidiakui sebagai pendapatan atas metodegaris lurus selama masa sewa.

ii) Under an operating lease, the Companypresents assets subject to operatingleases in its statement of financial positionaccording to the nature of the asset. Initialdirect costs incurred in negotiating anoperating lease are added to the carryingamount of the leased asset andrecognized over the lease term on thesame basis as rental income. Contingentrents, if any, are recognized as revenue inthe periods in which they are earned.Lease income from operating leases arerecognized as income on a straight-linemethod over the lease term.

f. Beban Dibayar di Muka f. Prepaid Expenses

Beban dibayar di muka yang terutama terdiridari sewa dan asuransi dibayar di mukadibebankan pada operasi selama masamanfaat masing-masing beban yangbersangkutan.

Prepaid expenses mainly consisting of prepaidrental and insurance are charged to operationsover the periods benefited.

g. Jaminan Kendaraan yang Dikuasai Kembali g. Collateral Vehicles

Jaminan kendaraan yang dikuasai kembalidinyatakan berdasarkan nilai terendah antaranilai tercatat atau nilai realisasi neto. Selisihantara nilai tercatat dan nilai realisasi netodicatat sebagai penyisihan penurunan nilaiatas jaminan kendaraan yang dikuasai kembalidan dibebankan pada laporan laba rugikomprehensif.

Collateral vehicles are stated at the lower ofcarrying value or net realizable value.The difference between the carrying value andthe net realizable value is recorded asprovision for impairment losses of collateralvehicles and is charged to the statement ofcomprehensive income.

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

g. Jaminan Kendaraan yang Dikuasai Kembali(lanjutan)

g. Collateral Vehicles (continued)

Pelanggan memberi kuasa kepadaPerusahaan untuk menjual ataupunmelakukan tindakan Iainnya dalam upayapenyelesaian piutang bila terjadi wanprestasiterhadap perjanjian pembiayaan. Selisihantara hasil penjualan dengan piutang netomerupakan hak pelanggan atau dibebankanpada laporan laba rugi komprehensiftergantung dari jumlah yang diterima daripelanggan.

In case of default, customers give the right tothe Company to sell the vehicles or take anyother actions to settle the outstandingreceivables. Differences between the proceedsfrom the sales of vehicles and the outstandingreceivables are refunded to the customer orcharged to the statement of comprehensiveincome depending on the amount of theproceeds.

h. Aset Tetap h. Fixed Assets

Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi2011), “Aset Tetap” dan ISAK No. 25, “Hakatas Tanah”.

The Company adopted PSAK No. 16 (Revised2011), “Fixed Assets” and ISAK No. 25, “LandRights”.

Seluruh aset tetap awalnya diakui sebesarharga perolehan, yang terdiri atas hargaperolehan dan beban-beban tambahan yangdapat diatribusikan langsung untuk membawaaset ke lokasi dan kondisi yang diinginkansupaya aset tersebut siap digunakan sesuaidengan maksud manajemen.

All fixed assets are initially recognized at cost,which comprises their purchase price and anycosts directly attributable in bringing the assetsto the location and condition necessary forthem to be capable of operating in the mannerintended by management.

Setelah pengakuan awal, aset tetap, kecualitanah, dinyatakan pada biaya perolehandikurangi akumulasi penyusutan danakumulasi rugi penurunan nilai.

Subsequent to initial recognition, fixed assets,except land, are carried at cost less anysubsequent accumulated depreciation andaccumulated impairment losses.

Penyusutan aset dimulai pada saat asettersebut siap untuk digunakan sesuai maksudpenggunaannya dan dihitung denganmenggunakan metode garis lurus berdasarkanestimasi umur manfaat ekonomis sebagaiberikut:

Depreciation of fixed assets starts when theyare available for intended use and is computedusing the straight-line method based on theestimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/Years

Bangunan dan prasarana 20 Building and improvementsPengembangan bangunan yang disewa 4 Leasehold improvementsKendaraan 4 - 8 VehiclesPeralatan kantor 4 - 8 Office equipment

Nilai tercatat aset tetap direviu atas penurunanjika terdapat peristiwa atau perubahankeadaan yang mengindikasikan bahwa nilaitercatat mungkin tidak dapat seluruhnyaterpulihkan.

The carrying amounts of fixed assets arereviewed for impairment when events orchanges in circumstances indicate that thecarrying values may not be fully recoverable.

160

Page 177: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

161

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

17

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

g. Jaminan Kendaraan yang Dikuasai Kembali(lanjutan)

g. Collateral Vehicles (continued)

Pelanggan memberi kuasa kepadaPerusahaan untuk menjual ataupunmelakukan tindakan Iainnya dalam upayapenyelesaian piutang bila terjadi wanprestasiterhadap perjanjian pembiayaan. Selisihantara hasil penjualan dengan piutang netomerupakan hak pelanggan atau dibebankanpada laporan laba rugi komprehensiftergantung dari jumlah yang diterima daripelanggan.

In case of default, customers give the right tothe Company to sell the vehicles or take anyother actions to settle the outstandingreceivables. Differences between the proceedsfrom the sales of vehicles and the outstandingreceivables are refunded to the customer orcharged to the statement of comprehensiveincome depending on the amount of theproceeds.

h. Aset Tetap h. Fixed Assets

Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi2011), “Aset Tetap” dan ISAK No. 25, “Hakatas Tanah”.

The Company adopted PSAK No. 16 (Revised2011), “Fixed Assets” and ISAK No. 25, “LandRights”.

Seluruh aset tetap awalnya diakui sebesarharga perolehan, yang terdiri atas hargaperolehan dan beban-beban tambahan yangdapat diatribusikan langsung untuk membawaaset ke lokasi dan kondisi yang diinginkansupaya aset tersebut siap digunakan sesuaidengan maksud manajemen.

All fixed assets are initially recognized at cost,which comprises their purchase price and anycosts directly attributable in bringing the assetsto the location and condition necessary forthem to be capable of operating in the mannerintended by management.

Setelah pengakuan awal, aset tetap, kecualitanah, dinyatakan pada biaya perolehandikurangi akumulasi penyusutan danakumulasi rugi penurunan nilai.

Subsequent to initial recognition, fixed assets,except land, are carried at cost less anysubsequent accumulated depreciation andaccumulated impairment losses.

Penyusutan aset dimulai pada saat asettersebut siap untuk digunakan sesuai maksudpenggunaannya dan dihitung denganmenggunakan metode garis lurus berdasarkanestimasi umur manfaat ekonomis sebagaiberikut:

Depreciation of fixed assets starts when theyare available for intended use and is computedusing the straight-line method based on theestimated useful lives of the assets as follows:

Tahun/Years

Bangunan dan prasarana 20 Building and improvementsPengembangan bangunan yang disewa 4 Leasehold improvementsKendaraan 4 - 8 VehiclesPeralatan kantor 4 - 8 Office equipment

Nilai tercatat aset tetap direviu atas penurunanjika terdapat peristiwa atau perubahankeadaan yang mengindikasikan bahwa nilaitercatat mungkin tidak dapat seluruhnyaterpulihkan.

The carrying amounts of fixed assets arereviewed for impairment when events orchanges in circumstances indicate that thecarrying values may not be fully recoverable.

161

Page 178: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

162

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

18

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

h. Aset Tetap (lanjutan) h. Fixed Assets (continued)

Jumlah tercatat aset tetap dihentikanpengakuannya pada saat dilepaskan atau saattidak ada manfaat ekonomis masa depan yangdiharapkan dari penggunaan ataupelepasannya. Laba atau rugi yang timbul daripenghentian pengakuan aset (dihitung sebagaiperbedaan antara jumlah neto hasil pelepasandan jumlah tercatat dari aset) dimasukkandalam laporan laba rugi komprehensif padatahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

An item of fixed asset is derecognized upondisposal or when no future economic benefitsare expected from its use or disposal. Any gainor loss arising on derecognition of the asset(calculated as the difference between the netdisposal proceeds and the carrying amount ofthe asset) is included in the statement ofcomprehensive income in the year the asset isderecognized.

Pada setiap akhir tahun, nilai residu, umurmanfaat dan metode penyusutan aset tetapdireviu, dan jika diperlukan, disesuaikansecara prospektif.

The fixed assets’ residual values, useful livesand methods of depreciation are reviewed,and adjusted prospectively, and if appropriate,at each financial year end.

Hak atas tanah dinyatakan sebesar hargaperolehan dan tidak disusutkan.

Land rights is stated at cost and notdepreciated.

ISAK No. 25 menetapkan bahwa bebanpengurusan legal hak atas tanah ketika tanahdiperoleh pertama kali diakui sebagai bagiandari biaya perolehan tanah pada akun “AsetTetap” dan tidak diamortisasi. Sementarabeban pengurusan atas perpanjangan ataupembaruan legal hak atas tanah diakuisebagai bagian dari akun “Aset Tidak LancarLainnya” pada laporan posisi keuangan dandiamortisasi sepanjang mana yang lebihpendek antara umur hak hukum dan umurekonomis tanah.

ISAK No. 25 prescribes that the legal costs ofland rights when the land was acquired initiallyare recognized as part of the cost of the landunder the “Fixed Assets” account and notamortized. Meanwhile the extension or thelegal renewal costs of land rights arerecognized as part of “Other Non-currentAssets” account in the statements of financialposition and are amortized over the shorter ofthe rights' legal life and land's economic life.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesarharga perolehan dan disajikan sebagai bagiandari aset tetap. Akumulasi harga perolehanakan direklasifikasi ke akun aset tetap yangbersangkutan pada saat aset yangbersangkutan telah selesai dikerjakan dan siapuntuk digunakan. Aset tetap dalampenyelesaian tidak disusutkan karena belumtersedia untuk digunakan.

Construction in-progress is stated at cost andpresented as part of the fixed assets. Theaccumulated costs will be reclassified to theappropriate fixed assets account whenconstruction is substantially completed and theasset is ready for its intended use. Assetsunder construction are not depreciated asthese are not yet available for use.

Beban pemeliharaan dan perbaikandibebankan pada laporan laba rugikomprehensif pada saat terjadinya. Bebanpemugaran dan penambahan dalam jumlahbesar dikapitalisasi kepada jumlah tercatataset tetap terkait bila memenuhi kriteriapengakuan.

Repairs and maintenance expenses are takento the statement of comprehensive incomewhen these are incurred. The cost of majorrenovation and restoration is capitalized in thecarrying amount of the related fixed asset ifrecognition criteria are satisfied.

162

Page 179: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

163

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

19

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

h. Aset Tetap (lanjutan) h. Fixed Assets (continued)

Transaksi sewa pembiayaan digolongkansebagai bagian sewa pembiayaan yangdikapitalisasi (capital lease) apabila memenuhisemua kriteria yang disyaratkan dalamPSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa”sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2e.Aset sewa pembiayaan yang dikapitalisasidisajikan di dalam laporan posisi keuangansebagai bagian dari akun aset tetap sebesarnilai wajar aset sewa pembiayaan atau nilaikini dari pembayaran sewa minimum, jika nilaikini lebih rendah dari nilai wajar, dikurangiakumulasi penyusutan. Penyusutan dihitungdengan menggunakan metode garis lurusberdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisyang sama dengan yang diterapkan untuk asettetap pemilikan langsung. Namun, jika tidakada kepastian yang memadai bahwaPerusahaan akan mendapatkan hakkepemilikan pada akhir masa sewa, asetsewaan disusutkan selama jangka waktu yanglebih pendek antara umur manfaat asetsewaan dan periode masa sewa.

Finance lease transactions are accounted forunder the finance lease method if all criteriarequired in PSAK No. 30 (Revised 2011),“Leases” as explained in Note 2e are met.Assets under finance lease are presented inthe statement of financial position as part offixed assets at fair value of finance leaseassets or present value of minimum leasepayments, if present value is lower than fairvalue, less accumulated depreciation.Depreciation is computed using the straight-line method over the estimated useful lives ofthe leased assets which are in line with theuseful lives of assets acquired under directownership. However, if there is no reasonablecertainty that the Company will obtainownership by the end of the lease term, theleased asset is depreciated over the shorter ofthe estimated useful life of the asset and thelease term.

i. Instrumen Keuangan i. Financial Instruments

Perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi2010), “Instrumen Keuangan: Penyajian”, danPSAK No. 55 (Revisi 2011), “InstrumenKeuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, sertaPSAK No. 60, “Instrumen Keuangan:Pengungkapan”.

The Company adopted PSAK No. 50 (Revised2010), “Financial Instruments: Presentation”,and PSAK No. 55 (Revised 2011), “FinancialInstruments: Recognition and Measurement”,and PSAK No. 60, “Financial Instruments:Disclosures”.

i. Aset Keuangan i. Financial Assets

PSAK No. 50 (Revisi 2010), berisipersyaratan penyajian dari instrumenkeuangan dan pengidentifikasianinformasi yang harus diungkapkan.Persyaratan penyajian tersebut diterapkanterhadap klasifikasi instrumen keuangan,dari perspektif penerbit, dalam asetkeuangan, kewajiban keuangan daninstrumen ekuitas; pengklasifikasian yangterkait dengan suku bunga, dividen,kerugian dan keuntungan; dan keadaandimana aset keuangan dan kewajibankeuangan akan saling hapus. PSAK inimensyaratkan pengungkapan, antara lain,informasi mengenai faktor yangmempengaruhi jumlah, waktu dan tingkatkepastian arus kas masa depan suatuentitas terkait dengan instrumenkeuangan dan kebijakan akuntansi yangditerapkan untuk instrumen tersebut.

PSAK No. 50 (Revised 2010), containsthe requirements for the presentation offinancial instruments and identifies theinformation that should be disclosed. Thepresentation requirements apply to theclassification of financial instruments, fromthe perspective of the issuer, into financialassets, financial liabilities and equityinstruments; the classification of relatedinterest, dividends, losses and gains; andthe circumstances in which financialassets and financial liabilities should beoffset. This PSAK requires the disclosureof, among others, information aboutfactors that affect the amount, timing andcertainty of an entity’s future cash flowsrelating to financial instruments and theaccounting policies applied to thoseinstruments.

163

Page 180: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

164

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

20

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

i. Instrumen Keuangan (lanjutan) i. Financial Instruments (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

PSAK No. 55 (Revisi 2011) menetapkanprinsip untuk pengakuan dan pengukuranaset keuangan, kewajiban keuangan dankontrak pembelian atau penjualan item-item non-keuangan. PSAK ini memberikandefinisi dan karakteristik derivatif, kategori-kategori dari masing-masing instrumenkeuangan, pengakuan dan pengukuran,akuntansi lindung nilai dan penetapan darihubungan lindung nilai.

PSAK No. 55 (Revised 2011) establishesthe principles for recognizing andmeasuring financial assets, financialliabilities and some contracts to buy or sellnon-financial items. This PSAK providesthe definitions and characteristics ofderivatives, the categories of financialinstruments, recognition andmeasurement, hedge accounting anddetermination of hedging relationships.

PSAK No. 60 mensyaratkanpengungkapan signifikansi atas masing-masing instrumen keuangan untuk posisikeuangan dan kinerja, serta sifat dantingkat risiko yang timbul dari instrumenkeuangan yang dihadapi Perusahaanselama periode berjalan dan pada akhirperiode pelaporan, dan bagaimanaPerusahaan mengelola risiko tersebut.

PSAK No. 60 requires disclosures ofsignificance of financial instruments forfinancial position and performance, andthe nature and extent of risks arising fromfinancial instruments to which theCompany is exposed during the periodand at the end of the reporting period, andhow the Company manages those risks.

Pengakuan dan Pengukuran Recognition and Measurement

Aset keuangan dalam ruang lingkupPSAK No. 55 (Revisi 2011)diklasifikasikan sebagai aset keuanganyang diukur pada nilai wajar melaluilaporan laba atau rugi, pinjaman yangdiberikan dan piutang, investasi yangdimiliki hingga jatuh tempo, asetkeuangan tersedia untuk dijual, atausebagai derivatif yang ditetapkan sebagaiinstrumen lindung nilai yang efektif.Perusahaan menentukan klasifikasi atasaset keuangan pada saat pengakuan awaldan, jika diperbolehkan dan sesuai,mengevaluasi kembali pengklasifikasianaset keuangan tersebut setiap akhir tahunkeuangan.

Financial assets within the scope of thePSAK No. 55 (Revised 2011) areclassified as financial assets at fair valuethrough profit or loss, loans andreceivables, held-to-maturity investments,available-for-sale (AFS) financial assets,or as derivatives designated as hedginginstruments in an effective hedge asappropriate. The Company determines theclassification of its financial assets atinitial recognition and, where allowed andappropriate, re-evaluates the classificationof its financial assets at each financialyear end.

Perusahaan menggunakan akuntansitanggal penyelesaian ketika mencatattransaksi aset keuangan.

The Company uses settlement dateaccounting when recording financialassets transactions.

Aset keuangan Perusahaan terdiri darikas dan setara kas, piutang pembiayaankonsumen - neto, piutang lain-lain danaset lain-lain - jaminan sewadiklasifikasikan sebagai pinjaman yangdiberikan dan piutang. Perusahaan jugamemiliki piutang derivatif yang diakuisebagai lindung nilai yang efektif(Catatan 2i.v).

The Company’s financial assetsconsist of cash and cash equivalents,consumer financing receivables - net,other receivables and other assets - rentdeposits which are classified as loansand receivables. The Company also hasderivative receivables that are accountedfor as effective hedge (Note 2i.v).

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

i. Instrumen Keuangan (lanjutan) i. Financial Instruments (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan) Recognition and Measurement (continued)

Pinjaman yang diberikan dan piutangadalah aset keuangan non derivatifdengan pembayaran tetap atau telahditentukan dan tidak mempunyai kuotasidi pasar aktif. Pada saat pengakuan awalseluruh instrumen keuangan diukur padanilai wajar. Kecuali untuk aset keuanganyang diukur pada nilai melalui laba ataurugi, pengukuran awal dari aset keuangantermasuk biaya transaksi. Setelahpengukuran awal, pinjaman yangdiberikan dan piutang dicatat pada biayaperolehan diamortisasi menggunakanmetode suku bunga efektif. Keuntunganatau kerugian diakui pada laporan labarugi komprehensif ketika aset keuangantersebut dihentikan pengakuannya ataumengalami penurunan nilai, dan melaluiproses amortisasi.

Loans and receivables are non-derivativefinancial assets with fixed or determinablepayments that are not quoted in an activemarket. All financial instruments areinitially recognized at fair value. Except forfinancial assets at fair value through profitor loss, the initial measurement offinancial assets includes transactioncosts. After initial measurement, loansand receivables are subsequentlymeasured at amortized cost using theeffective interest rate method. Gains orlosses are recognized in the statement ofcomprehensive income when the loansand receivables are derecognized orimpaired, as well as through theamortization process.

Penurunan Nilai dari Aset Keuangan Impairment of Financial Assets

Setiap penurunan nilai, Perusahaanmengevaluasi apakah terdapat bukti yangobyektif bahwa aset keuangan ataukelompok aset keuangan mengalamipenurunan nilai. Penurunan nilai atas asetkeuangan atau kelompok aset keuangandianggap telah terjadi, jika dan hanya jika,terdapat bukti yang obyektif mengenaipenurunan nilai tersebut sebagai akibatdari satu atau lebih peristiwa yang terjadisetelah pengakuan awal aset tersebut(peristiwa yang merugikan) dan peristiwayang merugikan tersebut berdampak padaestimasi arus kas masa depan atas asetkeuangan atau kelompok aset keuanganyang dapat diestimasi secara handal.

The Company assesses at the end ofeach reporting date whether there is anyobjective evidence that a financial asset ora group of financial assets is impaired.The impairment of financial asset or agroup of financial assets is deemed to beimpaired, if and only if, there is objectiveevidence of impairment as a result of oneor more events that has occurred after theinitial recognition of the asset (an incurred‘loss event’) and that loss event has animpact on the estimated future cash flowsof the financial asset or the group offinancial assets that can be reliablyestimated.

164

Page 181: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

165

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

21

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

i. Instrumen Keuangan (lanjutan) i. Financial Instruments (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Pengakuan dan Pengukuran (lanjutan) Recognition and Measurement (continued)

Pinjaman yang diberikan dan piutangadalah aset keuangan non derivatifdengan pembayaran tetap atau telahditentukan dan tidak mempunyai kuotasidi pasar aktif. Pada saat pengakuan awalseluruh instrumen keuangan diukur padanilai wajar. Kecuali untuk aset keuanganyang diukur pada nilai melalui laba ataurugi, pengukuran awal dari aset keuangantermasuk biaya transaksi. Setelahpengukuran awal, pinjaman yangdiberikan dan piutang dicatat pada biayaperolehan diamortisasi menggunakanmetode suku bunga efektif. Keuntunganatau kerugian diakui pada laporan labarugi komprehensif ketika aset keuangantersebut dihentikan pengakuannya ataumengalami penurunan nilai, dan melaluiproses amortisasi.

Loans and receivables are non-derivativefinancial assets with fixed or determinablepayments that are not quoted in an activemarket. All financial instruments areinitially recognized at fair value. Except forfinancial assets at fair value through profitor loss, the initial measurement offinancial assets includes transactioncosts. After initial measurement, loansand receivables are subsequentlymeasured at amortized cost using theeffective interest rate method. Gains orlosses are recognized in the statement ofcomprehensive income when the loansand receivables are derecognized orimpaired, as well as through theamortization process.

Penurunan Nilai dari Aset Keuangan Impairment of Financial Assets

Setiap penurunan nilai, Perusahaanmengevaluasi apakah terdapat bukti yangobyektif bahwa aset keuangan ataukelompok aset keuangan mengalamipenurunan nilai. Penurunan nilai atas asetkeuangan atau kelompok aset keuangandianggap telah terjadi, jika dan hanya jika,terdapat bukti yang obyektif mengenaipenurunan nilai tersebut sebagai akibatdari satu atau lebih peristiwa yang terjadisetelah pengakuan awal aset tersebut(peristiwa yang merugikan) dan peristiwayang merugikan tersebut berdampak padaestimasi arus kas masa depan atas asetkeuangan atau kelompok aset keuanganyang dapat diestimasi secara handal.

The Company assesses at the end ofeach reporting date whether there is anyobjective evidence that a financial asset ora group of financial assets is impaired.The impairment of financial asset or agroup of financial assets is deemed to beimpaired, if and only if, there is objectiveevidence of impairment as a result of oneor more events that has occurred after theinitial recognition of the asset (an incurred‘loss event’) and that loss event has animpact on the estimated future cash flowsof the financial asset or the group offinancial assets that can be reliablyestimated.

165

Page 182: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

166

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

22

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

i. Instrumen Keuangan (lanjutan) i. Financial Instruments (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Penurunan Nilai dari Aset Keuangan(lanjutan)

Impairment of Financial Assets(continued)

Bukti penurunan nilai meliputi indikasibahwa kesulitan keuangan signifikansedang dialami pihak peminjam,wanprestasi atau tunggakan pembayaranpokok atau bunga, kemungkinan bahwapihak peminjam akan dinyatakan pailitatau melakukan reorganisasi keuanganlainnya dan ketika data yang dapatdiobservasi mengindikasikan adanyapenurunan yang dapat diukur atasestimasi arus kas masa datang, misalnyaperubahan kondisi ekonomi yangberkorelasi dengan wanprestasi atas asetdalam kelompok tersebut.

Evidence of impairment may includeindications that the debtors areexperiencing significant financial difficulty,default or delinquency in interest orprincipal payments, the probability thatthey will enter bankruptcy or otherfinancial reorganization and whereobservable data indicate that there is ameasurable decrease in the estimatedfuture cash flows, such as changes inarrears or economic conditions thatcorrelate with defaults.

Untuk pinjaman yang diberikan danpiutang yang dicatat pada biaya perolehandiamortisasi, Perusahaan awalnyamenentukan apakah terdapat buktiobyektif penurunan nilai atas asetkeuangan yang signifikan secaraindividual, atau secara kolektif untuk asetkeuangan yang tidak signifikan secaraindividual.

For loans and receivables carried atamortized cost, the Company firstassesses individually whether objectiveevidence of impairment exists for financialassets that are individually significant, orcollectively for financial assets that are notindividually significant.

Jika terdapat bukti obyektif bahwakerugian penurunan nilai telah terjadi,jumlah kerugian tersebut diukur sebagaiselisih antara nilai tercatat aset dengannilai kini estimasi arus kas masa datang(tidak termasuk kerugian kredit di masamendatang yang belum terjadi). Nilai kiniestimasi arus kas masa datang didiskontodengan menggunakan suku bunga efektifawal dari aset keuangan tersebut. Jikapinjaman yang diberikan memiliki sukubunga variabel, maka tingkat diskontoyang digunakan untuk mengukur setiapkerugian penurunan nilai adalah sukubunga efektif yang berlaku.

If there is objective evidence that animpairment loss has occurred, the amountof the loss is measured as the differencebetween the asset’s carrying amount andthe present value of estimated future cashflows (excluding future expected creditlosses that have not yet been incurred).The present value of the estimated futurecash flows is discounted at the financialasset’s original effective interest rate. If aloan has a variable interest rate, thediscount rate for measuring impairmentloss is the current effective interest rate.

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

i. Instrumen Keuangan (lanjutan) i. Financial Instruments (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Penurunan Nilai dari Aset Keuangan(lanjutan)

Impairment of Financial Assets(continued)

Penilaian secara individual dilakukan atasaset keuangan yang signifikan yangmemiliki bukti obyektif penurunan nilai.Jika tidak terdapat bukti obyektifpenurunan nilai atas aset keuangan yangdinilai secara individual, maka asetkeuangan tersebut dimasukkan ke dalamkelompok aset keuangan yang memilikikarakteristik risiko kredit yang sejenis danpenurunan nilai kelompok tersebut dinilaisecara kolektif.

Individual assessment is performed on thesignificant financial assets that haveobjective evidence of impairment. If noobjective evidence of impairment existsfor an individually assessed financialasset, then the asset is included in agroup of financial assets with similar creditrisk characteristics and assessedcollectively.

Penyisihan penurunan nilai secaraindividual dihitung dengan menggunakanmetode diskonto arus kas (discountedcash flows). Sedangkan penyisihankerugian penurunan nilai secara kolektifdihitung dengan menggunakan metodestatistik dari data historis berupaprobabilitas wanprestasi (probability ofdefaults) di masa lalu, waktupengembalian dan jumlah kerugian yangterjadi (Loss Given Default) yangselanjutnya disesuaikan lagi denganpertimbangan manajemen terkait dengankondisi ekonomi saat ini.

Provision for impairment losses onimpaired financial assets is assessedindividually by using discounted cash flowmethod. For provision on impairmentlosses for impaired financial assets thatwere assessed collectively, the Companyuses statistical method on the historicaldata such as the probability of defaults,time of recoveries, amount of incurredlosses (Loss Given Default) and byconsidering management’s evaluation ofcurrent economic conditions.

Nilai tercatat aset tersebut diturunkanmelalui akun cadangan kerugianpenurunan nilai dan jumlah kerugian yangterjadi diakui pada laporan laba rugikomprehensif. Pendapatan bunga tetapdiakui berdasarkan nilai tercatat yangditurunkan tersebut berdasarkan sukubunga efektif awal dari aset keuangan.Pinjaman yang diberikan dan piutangdengan cadangan yang terkait dihapuskanjika tidak terdapat kemungkinanpengembalian masa datang yang realistisdan semua jaminan telah terealisasi atausudah ditransfer ke Perusahaan.

The carrying amount of the asset isreduced through the use of a provision forimpairment losses account and theamount of the loss is recognized in thestatement of comprehensive income.Fixed interest income is still accruedbased on the reduced carrying amountbased on the original effective interestrate of the financial asset. Loans andreceivables together with the associatedprovision are written-off when there is norealistic prospect of future recovery and allcollateral has been realized or has beentransferred to the Company.

166

Page 183: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

167

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

23

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

i. Instrumen Keuangan (lanjutan) i. Financial Instruments (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Penurunan Nilai dari Aset Keuangan(lanjutan)

Impairment of Financial Assets(continued)

Penilaian secara individual dilakukan atasaset keuangan yang signifikan yangmemiliki bukti obyektif penurunan nilai.Jika tidak terdapat bukti obyektifpenurunan nilai atas aset keuangan yangdinilai secara individual, maka asetkeuangan tersebut dimasukkan ke dalamkelompok aset keuangan yang memilikikarakteristik risiko kredit yang sejenis danpenurunan nilai kelompok tersebut dinilaisecara kolektif.

Individual assessment is performed on thesignificant financial assets that haveobjective evidence of impairment. If noobjective evidence of impairment existsfor an individually assessed financialasset, then the asset is included in agroup of financial assets with similar creditrisk characteristics and assessedcollectively.

Penyisihan penurunan nilai secaraindividual dihitung dengan menggunakanmetode diskonto arus kas (discountedcash flows). Sedangkan penyisihankerugian penurunan nilai secara kolektifdihitung dengan menggunakan metodestatistik dari data historis berupaprobabilitas wanprestasi (probability ofdefaults) di masa lalu, waktupengembalian dan jumlah kerugian yangterjadi (Loss Given Default) yangselanjutnya disesuaikan lagi denganpertimbangan manajemen terkait dengankondisi ekonomi saat ini.

Provision for impairment losses onimpaired financial assets is assessedindividually by using discounted cash flowmethod. For provision on impairmentlosses for impaired financial assets thatwere assessed collectively, the Companyuses statistical method on the historicaldata such as the probability of defaults,time of recoveries, amount of incurredlosses (Loss Given Default) and byconsidering management’s evaluation ofcurrent economic conditions.

Nilai tercatat aset tersebut diturunkanmelalui akun cadangan kerugianpenurunan nilai dan jumlah kerugian yangterjadi diakui pada laporan laba rugikomprehensif. Pendapatan bunga tetapdiakui berdasarkan nilai tercatat yangditurunkan tersebut berdasarkan sukubunga efektif awal dari aset keuangan.Pinjaman yang diberikan dan piutangdengan cadangan yang terkait dihapuskanjika tidak terdapat kemungkinanpengembalian masa datang yang realistisdan semua jaminan telah terealisasi atausudah ditransfer ke Perusahaan.

The carrying amount of the asset isreduced through the use of a provision forimpairment losses account and theamount of the loss is recognized in thestatement of comprehensive income.Fixed interest income is still accruedbased on the reduced carrying amountbased on the original effective interestrate of the financial asset. Loans andreceivables together with the associatedprovision are written-off when there is norealistic prospect of future recovery and allcollateral has been realized or has beentransferred to the Company.

167

Page 184: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

168

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

24

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

i. Instrumen Keuangan (lanjutan) i. Financial Instruments (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Penurunan Nilai dari Aset Keuangan(lanjutan)

Impairment of Financial Assets(continued)

Jika, pada periode berikutnya, cadangankerugian penurunan nilai meningkat ataumenurun karena peristiwa yang terjadisetelah penurunan nilai diakui, makakerugian penurunan nilai yang diakuisebelumnya dinaikkan atau diturunkandengan menyesuaikan akun cadangankerugian penurunan nilai. Jika di masadatang penghapusan tersebut dapatdipulihkan, jumlah pemulihan tersebutdiakui dalam laporan laba rugikomprehensif.

If, in a next period, the amount of theimpairment loss increases or decreasesbecause of an event occurring after theimpairment was recognized, thepreviously recognized impairment loss isincreased or reduced by adjusting theprovision for impairment losses account. Ifa future write-off is later recovered, therecovery is recognized in statement ofcomprehensive income.

Penerimaan kembali atas aset keuanganyang diberikan yang telahdihapusbukukan, pada periode berjalandibukukan dengan menyesuaikan akuncadangan. Penerimaan kembali atas asetkeuangan yang diberikan yang telahdihapusbukukan pada periodesebelumnya dicatat sebagai pendapatanlain-lain.

The recoveries of written-off financialassets in the current period are recordedby adjusting the provision accounts.Recoveries of written-off financial assetsfrom the previous period are recorded asother income.

Penghentian Pengakuan Derecognition

Perusahaan menghentikan pengakuanaset keuangan, pada saat: (1) hakkontraktual untuk menerima arus kas yangberasal dari aset keuangan tersebutberakhir; atau (2) Perusahaan mentransferhak untuk menerima arus kas yangberasal dari aset keuangan ataumenanggung kewajiban untukmembayarkan arus kas yang diterimatersebut secara penuh tanpa penundaansignifikan kepada pihak ketiga melaluikesepakatan penyerahan (“pass througharrangement”); dan (a) Perusahaan telahmentransfer secara substansial seluruhrisiko dan manfaat atas kepemilikan aset,atau (b) Perusahaan secara substansialtidak mentransfer maupun tidak memilikiseluruh risiko dan manfaat atas asettersebut, namun telah mentransferpengendalian atas aset tersebut.

The Company derecognizes a financialasset when: (1) the contractual rights toreceive cash flows from the asset haveexpired; or (2) the Company hastransferred its rights to receive cash flowsfrom the financial asset or has assumedan obligation to pay the received cashflows in full without material delay to athird party under a “pass througharrangement”; and either (a) the Companyhas transferred substantially all the risksand rewards of the asset, or (b) theCompany has neither transferred norretained substantially all the risks andrewards of the asset, but has transferredcontrol of the asset.

168

Page 185: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

169

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

25

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

i. Instrumen Keuangan (lanjutan) i. Financial Instruments (continued)

ii. Liabilitas Keuangan ii. Financial Liabilities

Pengakuan dan Pengukuran Recognition and Measurement

Liabilitas keuangan Perusahaandiklasifikasikan sebagai liabilitaskeuangan yang diukur pada nilai wajarmelalui laporan laba rugi, liabilitaskeuangan yang diukur pada nilai biayaperolehan diamortisasi, atau sebagaiinstrumen yang ditetapkan sebagaiinstrumen lindung nilai yang efektif.Perusahaan menentukan klasifikasi atasliabilitas keuangan pada saat pengakuanawal. Liabilitas keuangan Perusahaanterdiri dari pinjaman, utang penyalurkendaraan, utang premi asuransi, bebanakrual, utang imbalan kerja karyawanjangka pendek, utang lain-lain, WeselBayar Jangka Menengah - neto dan utangpemegang saham diklasifikasikan sebagailiabilitas keuangan yang diukur pada nilaibiaya perolehan diamortisasi.

The Company’s financial liabilities areclassified as financial liabilities at fairvalue through profit or loss, financialliabilities measured at amortized cost, oras derivative designated as hedginginstruments in an effective hedge asappropriate. The Company determinesthe classification of its financial liabilitiesat initial recognition. The Company’sfinancial liabilities consist of borrowings,dealers payable, insurance premiumpayables, accrued expenses, short-termemployee benefits liability, other payables,Medium-Term Notes - net andshareholders’ loan which are classified asfinancial liabilities measured at amortizedcost.

Penghentian Pengakuan

Liabilitas keuangan dihentikanpengakuannya ketika liabilitas yangditetapkan dalam kontrak dilepaskan,dibatalkan atau kadaluwarsa.

Derecognition

A financial liability is derecognized whenthe obligation specified in the contract isdischarged, cancelled or has expired.

iii. Saling Hapus Instrumen Keuangan iii. Offsetting of Financial Instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangansaling hapus dan nilai netonya disajikandalam laporan posisi keuangan jika, danhanya jika, terdapat hak yang berkekuatanhukum untuk melakukan saling hapusatas jumlah yang telah diakui dan terdapatintensi untuk menyelesaikan secara netoatau untuk merealisasikan aset danmenyelesaikan liabilitasnya secarabersamaan.

Financial assets and financial liabilitiesare offset and the net amount reported inthe statement of financial position if, andonly if, there is a currently enforceablelegal right to offset the recognizedamounts and there is an intention to settleon a net basis, or to realize the assets andsettle the liabilities simultaneously.

Pendapatan dan beban disajikan dalamjumlah neto hanya jika diperkenankanoleh standar akuntansi.

Income and expense are presented on anet basis only when permitted byaccounting standards.

169

Page 186: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

170

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

26

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

i. Instrumen Keuangan (lanjutan) i. Financial Instruments (continued)

iv. Beban Diamortisasi dari InstrumenKeuangan

iv. Amortized Cost of FinancialInstruments

Biaya perolehan yang diamortisasi diukurdengan menggunakan metode sukubunga efektif dikurangi penyisihanpenurunan nilai dan pembayaran ataupengurangan pokok. Perhitungan inimencakup seluruh premi atau diskontopada saat akuisisi dan mencakup bebantransaksi serta komisi yang merupakanbagian tak terpisahkan dari suku bungaefektif.

Amortized cost is computed using theeffective interest rate method less anyprovision for impairment and principalrepayment or reduction. The calculationtakes into account any premium ordiscount on acquisition and includestransaction costs and fees that are anintegral part of the effective interest rate.

v. Instrumen Keuangan Derivatif danAkuntansi Lindung Nilai

v. Derivative Financial Instruments andHedge Accounting

Instrumen derivatif diakui pertama-tamapada nilai wajar pada saat kontraktersebut dilakukan, dan selanjutnya diukurkembali pada nilai wajarnya. Derivatifdicatat sebagai aset apabila memiliki nilaiwajar positif dan sebagai liabilitas apabilamemiliki nilai wajar negatif.

Derivative instruments are initiallyrecognized at fair value on the date thecontracts are entered into, and aresubsequently remeasured at their fairvalues. Derivatives are carried as assetswhen the fair value is positive and asliabilities when the fair value is negative.

Metode pengakuan keuntungan ataukerugian dari perubahan nilai wajartergantung pada apakah derivatif tersebutadalah instrumen lindung nilai, dan sifatdari unsur yang dilindungi nilainya.

The method of recognizing the result offair value gain or loss depends on whetherthe derivative is designated as a hedginginstrument and, if so, the nature of theitem being hedged.

Perusahaan menggunakan instrumenkeuangan derivatif, seperti kontrakpertukaran mata uang dan suku bungasebagai bagian dari aktivitas manajemenaset dan liabilitas untuk melindungidampak risiko mata uang asing dan risikosuku bunga. Perusahaan menerapkanakuntansi lindung nilai arus kas pada saattransaksi tersebut memenuhi kriteriaperlakuan akuntansi lindung nilai.

The Company uses derivativeinstruments, such as cross currency andinterest rate swap as part of its asset andliability management activities to manageexposures to foreign currency and interestrate. The Company applies cash flowhedge accounting when transactions meetthe specified criteria for hedge accountingtreatment.

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

i. Instrumen Keuangan (lanjutan) i. Financial Instruments (continued)

v. Instrumen Keuangan Derivatif danAkuntansi Lindung Nilai (lanjutan)

v. Derivative Financial Instruments andHedge Accounting (continued)

Pada saat terjadinya transaksi,Perusahaan membuat dokumentasimengenai hubungan antara instrumenlindung nilai dan unsur yang dilindunginilainya, juga tujuan manajemen risikodan strategi yang diterapkan dalammelakukan berbagai macam transaksilindung nilai. Proses dokumentasi inimenghubungkan derivatif yang ditujukansebagai lindung nilai dengan aset danliabilitas tertentu atau dengan komitmenpenuh tertentu atau transaksi yangdiperkirakan. Pada saat terjadinyatransaksi lindung nilai dan pada periodeberikutnya, Perusahaan juga membuatdokumentasi atas penilaian apakahderivatif yang digunakan sebagaitransaksi lindung nilai memiliki efektivitasyang tinggi dalam menandingi (offsetting)perubahan nilai wajar atau arus kas dariunsur yang dilindungi nilainya.

The Company records, at the inception ofthe transaction, the relationship betweenhedging instruments and hedged items, aswell as its risk management objective andstrategy for undertaking various hedgetransactions. This process includes linkingall derivatives designated as hedges tospecific assets and liabilities or to specificfirm commitments or forecast transactions.The Company also records its assessment,both at the hedge inception and on anongoing basis, as to whether thederivatives that are used in hedgingtransactions are highly effective in offsettingchanges in fair values or cash flows ofhedged items.

Lindung nilai dinyatakan efektif olehPerusahaan hanya jika memenuhi kriteriasebagai berikut:i) pada saat terjadinya dan sepanjang

umur transaksi lindung nilai memilikiefektivitas yang tinggi dalammenandingi (offsetting) perubahannilai wajar atau arus kas yangmelekat pada risiko-risiko yangdilindungi nilainya; dan

ii) tingkat efektivitas lindung nilaiberkisar antara 80% sampai dengan125%. Perusahaan akanmenghentikan penerapan akuntansilindung nilai ketika derivatif tersebuttidak atau tidak lagi efektif; ketikainstrumen lindung nilai kadaluwarsaatau dijual, dihentikan atau dibayar;pada saat unsur yang dilindungitersebut jatuh tempo, dijual ataudibayar kembali; atau ketika transaksiyang diperkirakan akan terjadi tidaklagi diperkirakan akan terjadi.

The Company regards a hedge as highlyeffective only if the following criteria aremet:i) at inception of the hedge and

throughout its life, the hedge isexpected to be highly effective inachieving offsetting changes in fairvalue or cash flows attributable to thehedged risks; and

ii) actual results of the hedge are within arange of 80% to 125%. The Companydiscontinues hedge accounting whenit determines that a derivative is not,or has ceased to be, highly effectiveas a hedge; when the derivativeexpires or is sold, terminated orexercised; when the hedged itemmatures, is sold or repaid; or whena forecast transactions are no longerdeemed highly probable.

170

Page 187: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

171

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

27

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

i. Instrumen Keuangan (lanjutan) i. Financial Instruments (continued)

v. Instrumen Keuangan Derivatif danAkuntansi Lindung Nilai (lanjutan)

v. Derivative Financial Instruments andHedge Accounting (continued)

Pada saat terjadinya transaksi,Perusahaan membuat dokumentasimengenai hubungan antara instrumenlindung nilai dan unsur yang dilindunginilainya, juga tujuan manajemen risikodan strategi yang diterapkan dalammelakukan berbagai macam transaksilindung nilai. Proses dokumentasi inimenghubungkan derivatif yang ditujukansebagai lindung nilai dengan aset danliabilitas tertentu atau dengan komitmenpenuh tertentu atau transaksi yangdiperkirakan. Pada saat terjadinyatransaksi lindung nilai dan pada periodeberikutnya, Perusahaan juga membuatdokumentasi atas penilaian apakahderivatif yang digunakan sebagaitransaksi lindung nilai memiliki efektivitasyang tinggi dalam menandingi (offsetting)perubahan nilai wajar atau arus kas dariunsur yang dilindungi nilainya.

The Company records, at the inception ofthe transaction, the relationship betweenhedging instruments and hedged items, aswell as its risk management objective andstrategy for undertaking various hedgetransactions. This process includes linkingall derivatives designated as hedges tospecific assets and liabilities or to specificfirm commitments or forecast transactions.The Company also records its assessment,both at the hedge inception and on anongoing basis, as to whether thederivatives that are used in hedgingtransactions are highly effective in offsettingchanges in fair values or cash flows ofhedged items.

Lindung nilai dinyatakan efektif olehPerusahaan hanya jika memenuhi kriteriasebagai berikut:i) pada saat terjadinya dan sepanjang

umur transaksi lindung nilai memilikiefektivitas yang tinggi dalammenandingi (offsetting) perubahannilai wajar atau arus kas yangmelekat pada risiko-risiko yangdilindungi nilainya; dan

ii) tingkat efektivitas lindung nilaiberkisar antara 80% sampai dengan125%. Perusahaan akanmenghentikan penerapan akuntansilindung nilai ketika derivatif tersebuttidak atau tidak lagi efektif; ketikainstrumen lindung nilai kadaluwarsaatau dijual, dihentikan atau dibayar;pada saat unsur yang dilindungitersebut jatuh tempo, dijual ataudibayar kembali; atau ketika transaksiyang diperkirakan akan terjadi tidaklagi diperkirakan akan terjadi.

The Company regards a hedge as highlyeffective only if the following criteria aremet:i) at inception of the hedge and

throughout its life, the hedge isexpected to be highly effective inachieving offsetting changes in fairvalue or cash flows attributable to thehedged risks; and

ii) actual results of the hedge are within arange of 80% to 125%. The Companydiscontinues hedge accounting whenit determines that a derivative is not,or has ceased to be, highly effectiveas a hedge; when the derivativeexpires or is sold, terminated orexercised; when the hedged itemmatures, is sold or repaid; or whena forecast transactions are no longerdeemed highly probable.

171

Page 188: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

172

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

28

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

i. Instrumen Keuangan (lanjutan) i. Financial Instruments (continued)

v. Instrumen Keuangan Derivatif danAkuntansi Lindung Nilai (lanjutan)

v. Derivative Financial Instruments andHedge Accounting (continued)

Bagian yang efektif atas perubahan nilaiwajar derivatif yang ditujukan danmemenuhi kualifikasi sebagai lindung nilaiarus kas, diakui sebagai cadanganlindung nilai arus kas pada bagian ekuitasdi bawah akun “Kerugian Kumulatif atasInstrumen Derivatif untuk Lindung NilaiArus Kas - Neto”. Keuntungan ataukerugian atas bagian yang tidak efektifdiakui langsung pada laporan laba rugikomprehensif. Jumlah akumulasikeuntungan atau kerugian dalam ekuitasdibebankan pada laporan laba rugikomprehensif ketika unsur yang dilindunginilainya mempengaruhi laba tahunberjalan. Ketika instrumen lindung nilaikadaluwarsa atau dijual, atau ketika suatulindung nilai tidak lagi memenuhipersyaratan sebagai akuntansi lindungnilai, akumulasi keuntungan maupunkerugian yang ada pada ekuitas saat itudibebankan pada laporan laba rugikomprehensif.

The effective portion of changes in the fairvalue of derivatives that are designatedand qualify as cash flow hedges arerecognized in equity under “CumulativeLosses on Derivative Instruments forCash Flow Hedges - Net”. The gain orloss relating to the ineffective portion isrecognized immediately in statement ofcomprehensive income. Amountsaccumulated in equity are recycled tostatement of comprehensive income in theperiods in which the hedged item willaffect income for the year. When ahedging instrument expires or is sold, orwhen a hedge no longer meets the criteriafor hedge accounting, any cumulative gainor loss existing in equity at that time ischarged in statement of comprehensiveincome.

Piutang derivatif Perusahaan termasukdalam kategori ini.

The Company’s derivative receivables areincluded in this category.

vi. Pengukuran Nilai Wajar vi. Fair Value Measurement

Nilai wajar adalah nilai dimana suatu asetdapat dipertukarkan, atau suatu liabilitasdiselesaikan antara pihak yangmemahami dan berkeinginan untukmelakukan transaksi wajar (arm's lengthtransaction) pada tanggal pengukuran.

Fair value is the amount for which anasset could be exchanged, or a liabilitysettled, between knowledgeable andwilling parties in an arm's lengthtransaction on the measurement date.

Jika tersedia, Perusahaan mengukur nilaiwajar instrumen keuangan denganmenggunakan harga kuotasi di pasar aktifuntuk instrumen tersebut. Suatu pasardianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu-waktu dan secara berkala tersedia danmencerminkan transaksi pasar yangaktual dan rutin dalam suatu transaksiyang wajar.

When available, the Company measuresthe fair value of an instrument usingquoted prices in an active market for thatinstrument. A market is regarded as activeif quoted prices are readily and regularlyavailable and represent actual andregularly occurring market transactions onan arm's length basis.

172

Page 189: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

173

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

29

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

i. Instrumen Keuangan (lanjutan) i. Financial Instruments (continued)

vi. Pengukuran Nilai Wajar (lanjutan) vi. Fair Value Measurement (continued)

Jika pasar untuk suatu instrumenkeuangan tidak aktif, Perusahaanmenentukan nilai wajar denganmenggunakan teknik penilaian. Teknikpenilaian mencakup penggunaantransaksi pasar terkini yang dilakukansecara wajar oleh pihak-pihak yangmemahami dan berkeinginan, dan jikatersedia, referensi atas nilai wajar terkinidari instrumen lain yang secarasubstansial sama, penggunaan analisaarus kas yang didiskonto dan penggunaanmodel penetapan harga opsi (optionpricing models). Teknik penilaian yangdipilih memaksimalkan penggunaan inputpasar, dan meminimalkan penggunaantaksiran yang bersifat spesifik dariPerusahaan, memasukkan semua faktoryang akan dipertimbangkan oleh parapelaku pasar dalam menetapkan suatuharga dan konsisten dengan metodologiekonomi yang diterima dalam penetapanharga instrumen keuangan. Input yangdigunakan dalam teknik penilaian secaramemadai mencerminkan ekspektasi pasardan ukuran atas faktor risiko danpengembalian (risk-return) yang melekatpada instrumen keuangan. Perusahaanmengkalibrasi teknik penilaian danmenguji validitasnya denganmenggunakan harga-harga dari transaksipasar terkini yang dapat diobservasi untukinstrumen yang sama atau atas dasardata pasar lainnya yang tersedia yangdapat diobservasi.

If a market for a financial instrument is notactive, the Company establishes fair valueusing a valuation technique. Valuationtechniques include using recent arm'slength transactions betweenknowledgeable and willing parties, and ifavailable, reference to the current fairvalue of other instruments that aresubstantially the same, discounted cashflows analysis and option pricing models.The chosen valuation technique makesmaximum use of market inputs, relies aslittle as possible on estimates specific tothe Company, incorporates all factors thatmarket participants would consider insetting a price, and is consistent withaccepted economic methodologies forpricing financial instruments. Inputs tovaluation techniques reasonably representmarket expectations and measures of therisk-return factors inherent in the financialinstrument. The Company calibratesvaluation techniques and tests them forvalidity using prices from observablecurrent market transactions in the sameinstrument or based on other availableobservable market data.

Bukti terbaik atas nilai wajar instrumenkeuangan pada saat pengakuan awaladalah harga transaksi, yaitu nilai wajardari pembayaran yang diberikan atauditerima, kecuali jika nilai wajar dariinstrumen keuangan tersebut ditentukandengan perbandingan dengan transaksipasar terkini yang dapat diobservasi darisuatu instrumen yang sama (yaitu tanpamodifikasi atau pengemasan ulang), atauberdasarkan suatu teknik penilaian yangvariabelnya hanya menggunakan datadari pasar yang dapat diobservasi. Jikaharga transaksi memberikan bukti terbaikatas nilai wajar pada saat pengakuanawal, maka instrumen keuangan padaawalnya diukur pada harga transaksi dan

The best evidence of the fair value of afinancial instrument at initial recognition isthe transaction price, i.e, the fair value ofthe consideration given or received,unless the fair value of that instrument isevidenced by comparison with the otherobservable current market transactions inthe same instrument (i.e. withoutmodification or repackaging), or based ona valuation technique whose variablesinclude only data from observablemarkets. When transaction price providesthe best evidence of fair value at initialrecognition, the financial instrument isinitially measured at the transaction priceand any difference between this price and

173

Page 190: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

174

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

30

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

i. Instrumen Keuangan (lanjutan) i. Financial Instruments (continued)

vi. Pengukuran Nilai Wajar (lanjutan) vi. Fair Value Measurement (continued)

selisih antara harga transaksi dan nilaiyang sebelumnya diperoleh dari modelpenilaian diakui dalam laporan laba rugikomprehensif setelah pengakuan awaltergantung pada masing-masing fakta dankeadaan dari transaksi tersebut namuntidak lebih lambat dari saat penilaiantersebut didukung sepenuhnya oleh datapasar yang dapat diobservasi atau saattransaksi ditutup.

the value initially obtained from avaluation model is subsequentlyrecognized in the statement ofcomprehensive income depending on theindividual facts and circumstances of thetransaction but not later than when thevaluation is supported wholly byobservable market data or the transactionis closed out.

Nilai wajar mencerminkan risiko kreditatas instrumen keuangan dan termasukpenyesuaian yang dilakukan untukmemasukkan risiko kredit Perusahaan danpihak lawan, mana yang lebih sesuai.Taksiran nilai wajar yang diperoleh darimodel penilaian akan disesuaikan untukmempertimbangkan faktor-faktor lainnya,seperti risiko likuiditas atau ketidakpastianmodel penilaian, sepanjang Perusahaanyakin bahwa keterlibatan suatu pasarpihak ketiga akan mempertimbangkanfaktor-faktor tersebut dalam penetapanharga suatu transaksi.

Fair values reflect the credit risk of thefinancial instruments and includeadjustments to take account of the creditrisk of the Company and counterpartywhere appropriate. Fair value estimatesobtained from models are adjusted for anyother factors, such as liquidity risk ormodel uncertainties, to the extent that theCompany believes a third-party marketparticipation would take them into accountin pricing a transaction.

j. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan j. Impairment of Non-financial Assets

Perusahaan menerapkan PSAK No. 48 (Revisi2009), “Penurunan Nilai Aset”.

The Company adopted PSAK No. 48 (Revised2009), “Impairment of Assets”.

PSAK No. 48 (Revisi 2009) menetapkanprosedur-prosedur yang diterapkan entitasagar aset dicatat tidak melebihi jumlahterpulihkannya. Suatu aset dicatat melebihijumlah terpulihkannya jika total tersebutmelebihi jumlah yang akan dipulihkan melaluipenggunaan atau penjualan aset. Pada kasusdemikian, aset mengalami penurunan nilai danpernyataan ini mensyaratkan entitas mengakuirugi penurunan nilai. PSAK yang direvisi inijuga menentukan kapan entitas membaliksuatu rugi penurunan nilai dan pengungkapanyang diperlukan.

PSAK No. 48 (Revised 2009) prescribes theprocedures to be employed by an entity toensure that its assets are carried at no morethan their recoverable amounts. An asset iscarried at more than its recoverable amount ifits carrying amount exceeds the amount to berecovered through use or sale of the asset. Ifthis is the case, the asset is described asimpaired and this revised PSAK requires theentity to recognize an impairment loss. Thisrevised PSAK also specifies when an entityshould reverse an impairment loss andprescribes disclosures.

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

31

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

j. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan(lanjutan)

j. Impairment of Non-financial Assets(continued)

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk asetindividual adalah jumlah yang lebih tinggiantara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas(UPK) dikurangi beban untuk menjual dengannilai pakainya, kecuali aset tersebut tidakmenghasilkan arus kas masuk yang sebagianbesar independen dari aset atau kelompokaset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besardaripada nilai terpulihkannya, maka asettersebut dipertimbangkan mengalamipenurunan nilai dan nilai tercatat asetditurunkan menjadi sebesar nilaiterpulihkannya. Rugi penurunan nilai darioperasi yang berkelanjutan diakui padalaporan laba rugi komprehensif sebagai beban“Rugi Penurunan Nilai”. Dalam menghitungnilai pakai, estimasi arus kas masa depan netodidiskontokan ke nilai kini denganmenggunakan tingkat diskonto sebelum pajakyang menggambarkan penilaian pasar kini darinilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.

An asset’s recoverable amount is the higher ofthe asset’s or Cash Generating Unit’s (CGU’s)fair value less costs to sell and its value in use,and is determined for an individual asset,unless the asset does not generate cashinflows that are largely independent of thosefrom other assets or groups of assets. Wherethe carrying amount of an asset exceeds itsrecoverable amount, the asset is consideredimpaired and is written down to its recoverableamount. Impairment losses of continuingoperations are recognized in the statement ofcomprehensive income as “ImpairmentLosses”. In assessing the value in use, theestimated net future cash flows are discountedto their present value using a pre-tax discountrate that reflects current market assessmentsof the time value of money and the risksspecific to the asset.

Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biayauntuk menjual, digunakan harga penawaranpasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapattransaksi tersebut, Perusahaan menggunakanmodel penilaian yang sesuai untukmenentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaianberganda atau indikator nilai wajar yangtersedia.

In determining fair value less costs to sell,recent market transactions are taken intoaccount, if available. If no such transactionscan be identified, an appropriate valuationmodel is used to determine the fair value of theassets. These calculations are corroborated byvaluation multiples or other available fair valueindicators.

174

Page 191: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

175

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

31

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

j. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan(lanjutan)

j. Impairment of Non-financial Assets(continued)

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk asetindividual adalah jumlah yang lebih tinggiantara nilai wajar aset atau Unit Penghasil Kas(UPK) dikurangi beban untuk menjual dengannilai pakainya, kecuali aset tersebut tidakmenghasilkan arus kas masuk yang sebagianbesar independen dari aset atau kelompokaset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besardaripada nilai terpulihkannya, maka asettersebut dipertimbangkan mengalamipenurunan nilai dan nilai tercatat asetditurunkan menjadi sebesar nilaiterpulihkannya. Rugi penurunan nilai darioperasi yang berkelanjutan diakui padalaporan laba rugi komprehensif sebagai beban“Rugi Penurunan Nilai”. Dalam menghitungnilai pakai, estimasi arus kas masa depan netodidiskontokan ke nilai kini denganmenggunakan tingkat diskonto sebelum pajakyang menggambarkan penilaian pasar kini darinilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.

An asset’s recoverable amount is the higher ofthe asset’s or Cash Generating Unit’s (CGU’s)fair value less costs to sell and its value in use,and is determined for an individual asset,unless the asset does not generate cashinflows that are largely independent of thosefrom other assets or groups of assets. Wherethe carrying amount of an asset exceeds itsrecoverable amount, the asset is consideredimpaired and is written down to its recoverableamount. Impairment losses of continuingoperations are recognized in the statement ofcomprehensive income as “ImpairmentLosses”. In assessing the value in use, theestimated net future cash flows are discountedto their present value using a pre-tax discountrate that reflects current market assessmentsof the time value of money and the risksspecific to the asset.

Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biayauntuk menjual, digunakan harga penawaranpasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapattransaksi tersebut, Perusahaan menggunakanmodel penilaian yang sesuai untukmenentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaianberganda atau indikator nilai wajar yangtersedia.

In determining fair value less costs to sell,recent market transactions are taken intoaccount, if available. If no such transactionscan be identified, an appropriate valuationmodel is used to determine the fair value of theassets. These calculations are corroborated byvaluation multiples or other available fair valueindicators.

175

Page 192: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

176

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

32

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

j. Penurunan Nilai Aset Non-keuangan(lanjutan)

j. Impairment of Non-financial Assets(continued)

Penilaian dilakukan pada setiap akhir periodepelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugipenurunan nilai yang telah diakui dalamperiode sebelumnya untuk aset selain goodwillmungkin tidak ada lagi atau mungkin telahmenurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan,maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkanaset tersebut. Kerugian penurunan nilai yangtelah diakui dalam periode sebelumnya untukaset selain goodwill dibalik hanya jika terdapatperubahan asumsi-asumsi yang digunakanuntuk menentukan jumlah terpulihkan asettersebut sejak rugi penurunan nilai terakhirdiakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat asetdinaikkan ke jumlah terpulihkannya.Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlahtercatat aset tidak melebihi jumlahterpulihkannya maupun jumlah tercatat,setelah dikurangi penyusutan, seandainyatidak ada rugi penurunan nilai yang telahdiakui untuk aset tersebut pada tahunsebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilaidiakui pada laporan laba rugi komprehensif.Setelah pembalikan tersebut, penyusutan asettersebut disesuaikan di periode mendatanguntuk mengalokasikan jumlah tercatat asetyang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengandasar yang sistematis selama sisa umurmanfaatnya.

An assessment is made at each reportingperiod as to whether there is any indicationthat previously recognized impairment lossesfor an asset other than goodwill may no longerexist or may have decreased. If such indicationexists, the recoverable amount is estimated. Apreviously recognized impairment loss for anasset other than goodwill is reversed only ifthere has been a change in the assumptionsused to determine the asset’s recoverableamount since the last impairment loss wasrecognized. If that is the case, the carryingamount of the asset is increased to itsrecoverable amount. The reversal is limited sothat the carrying amount of the asset does notexceed its recoverable amount, nor exceed thecarrying amount that would have beendetermined, net of depreciation, had noimpairment loss been recognized for the assetin prior years. Reversal of an impairment lossis recognized in the statement ofcomprehensive income. After such a reversal,the depreciation charge on the said asset isadjusted in future periods to allocate theasset’s revised carrying amount, less anyresidual value, on a systematic basis over itsremaining useful life.

k. Beban Ditangguhkan k. Deferred Charges

Beban-beban sehubungan dengan penawaranumum perdana saham Perusahaan akandikurangkan dengan agio yang timbul dariselisih antara harga penawaran umumperdana dengan nilai nominal saham.

The expenses related to the Company’s initialpublic offering were offset with premium onshare capital that arise from the differencebetween the proceed and the par value ofshare in the related initial public offering.

Beban-beban yang terjadi sehubungan denganpenerbitan Wesel Bayar Jangka Menengahditangguhkan dan diamortisasi denganmenggunakan metode suku bunga efektifselama jangka waktu Wesel Bayar JangkaMenengah. Saldo beban penerbitan WeselBayar Jangka Menengah ditangguhkan dicatatsebagai pengurang terhadap saldo WeselBayar Jangka Menengah.

Costs incurred in connection with the issuanceof Medium-Term Notes (MTN) are deferredand are amortized using the effective interestrate method over the term of MTN. Thebalance of deferred MTN issuance costs ispresented as a deduction from the outstandingMTN.

176

Page 193: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

177

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

33

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

l. Imbalan Kerja l. Employee Benefits

Imbalan kerja jangka pendek Short-term employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saatterutang kepada karyawan.

Short-term employees’ benefits are recognizedwhen they are payable to the employees.

Imbalan kerja jangka panjang dan imbalanpasca kerja

Long-term and post employment benefits

Imbalan kerja jangka panjang dan imbalanpasca kerja, seperti pensiun, uang pesangon,uang penghargaan dan imbalan lainnyadihitung sesuai dengan Undang-UndangKetenagakerjaan No. 13/2003 (UU 13/2003).

Long-term and post employment benefits,such as pension, severance pay, service payand other benefits are calculated inaccordance with Labor Law No. 13/2003(Law 13/2003).

Liabilitas imbalan pensiun yang diakui padalaporan posisi keuangan merupakan nilai kiniliabilitas imbalan pasti pada tanggal laporanposisi keuangan dan penyesuaian ataskeuntungan atau kerugian aktuarial dan bebanjasa lalu yang belum diakui. Liabilitas imbalanpasti dihitung setiap tahun oleh aktuarisindependen dengan menggunakan metodeprojected unit credit.

The liability recognized in the statement offinancial position in respect of defined benefitpension plans is the present value of thedefined benefit obligation at the statement offinancial position date, together withadjustments for unrecognized actuarial gainsor losses and past service costs. The definedbenefit obligation is calculated annually byindependent actuaries using the projected unitcredit method.

Nilai kini liabilitas imbalan pasti ditentukandengan mendiskontokan estimasi arus kasmasa depan dengan menggunakan tingkatbunga obligasi jangka panjang yangberkualitas tinggi dalam mata uang Rupiahsesuai dengan mata uang dimana imbalantersebut akan dibayarkan dan waktu jatuhtempo yang kurang lebih sama dengan waktujatuh tempo imbalan pensiun yangbersangkutan.

The present value of the defined benefitobligation is determined by discounting theestimated future cash outflows using interestrates of high-quality long-term bonds that aredenominated in Rupiah in which the benefitswill be paid and that have terms to maturityapproximating the terms of the related pensionliability.

Keuntungan dan kerugian aktuarial dapattimbul dari penyesuaian yang dibuatberdasarkan pengalaman dan perubahanasumsi-asumsi aktuarial, apabila jumlahkeuntungan atau kerugian aktuarial inimelebihi 10% dari nilai kini liabilitas imbalanpasti maka kelebihannya dibebankan ataudikreditkan pada beban atau pendapatanselama sisa masa kerja rata-rata parakaryawan yang bersangkutan.

Actuarial gains and losses arising fromexperience adjustments and changes inactuarial assumptions, when exceeding 10%of the present value of the defined benefitobligation are charged or credited to expenseor income over the average remaining servicelives of the relevant employees.

Beban jasa lalu diakui secara Iangsung dilaporan laba rugi komprehensif, kecualipembayaran menurut program pensiuntersebut tergantung pada karyawan yang tetapbekerja selama periode waktu tertentu(periode vesting). Dalam hal ini, beban jasalalu diamortisasi secara garis lurus sepanjangperiode vesting.

Past service costs are recognized immediatelyin the statement of comprehensive income,unless the payment related to the pension planis conditional on the employees remaining inservice for a specified period of time (thevesting period). In this case, the past servicecosts are amortized on a straight-line basisover the vesting period.

177

Page 194: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

178

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

34

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

l. Imbalan Kerja (lanjutan) l. Employee Benefits (continued)

Imbalan kerja jangka panjang dan imbalanpasca kerja (lanjutan)

Long-term and post employment benefits(continued)

Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi2010), “Imbalan Kerja”, yang memberikanpanduan dalam perhitungan danpengungkapan imbalan kerja. PSAK No. 24(Revisi 2010) memberikan opsi tambahandalam pengakuan keuntungan/kerugianaktuarial imbalan pasca kerja dimanakeuntungan/kerugian aktuarial dapat diakuiseluruhnya melalui pendapatan komprehensiflainnya. Perusahaan telah memilih untuk tetapmengakui keuntungan atau kerugian aktuarialdengan menggunakan metode garis lurusberdasarkan rata-rata sisa masa kerjakaryawan.

The Company adopted PSAK No. 24 (Revised2010), “Employee Benefits”, which regulatedthe accounting and disclosure for employeebenefits. PSAK No. 24 (Revised 2010) addanother option for recognition of actuarialgain/loss from post employment benefits whichis full recognition through other comprehensiveincome. The Company has elected torecognize actuarial gain or loss on a straightline basis over the expected averageremaining service years of the employees.

m. Pengakuan Pendapatan dan Beban m. Income and Expense Recognition

Pendapatan pembiayaan konsumen,pendapatan bunga dan beban bunga diakuidengan menggunakan metode suku bungaefektif.

Consumer financing income, interest incomeand interest expense are recognized using theeffective interest rate method.

Suku bunga efektif adalah suku bunga yangsecara tepat mendiskontokan estimasipembayaran dan penerimaan kas di masadatang selama perkiraan umur dari asetkeuangan atau liabilitas keuangan (atau, jikalebih tepat, digunakan periode yang lebihsingkat) untuk memperoleh nilai tercatat dariaset keuangan atau liabilitas keuangan. Padasaat menghitung suku bunga efektif,Perusahaan mengestimasi arus kas di masadatang dengan mempertimbangkan seluruhpersyaratan kontraktual dalam instrumenkeuangan tersebut, tetapi tidakmempertimbangkan kerugian di masamendatang.

The effective interest rate is the rate thatexactly discounts the estimated future cashpayments and receipts through the expectedlife of the financial asset or financial liability(or, where appropriate, a shorter period) to thecarrying amount of the financial asset orfinancial liability. When calculating the effectiveinterest rate, the Company estimates futurecash flows considering all contractual terms ofthe financial instrument, but not future creditlosses.

Perhitungan suku bunga efektif mencakupseluruh tagihan dan bentuk lain yangdibayarkan atau diterima yang merupakanbagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif,termasuk biaya transaksi.

The calculation of the effective interest rateincludes all fees and points paid or receivedthat are an integral part of the effective interestrate, including transaction costs.

Pendapatan denda atas keterlambatanpembayaran angsuran pembiayaan konsumendiakui pada saat realisasi.

Penalty income arising from late payments ofconsumer financing installments is recognizedwhen realized.

178

Page 195: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

179

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

34

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

l. Imbalan Kerja (lanjutan) l. Employee Benefits (continued)

Imbalan kerja jangka panjang dan imbalanpasca kerja (lanjutan)

Long-term and post employment benefits(continued)

Perusahaan menerapkan PSAK No. 24 (Revisi2010), “Imbalan Kerja”, yang memberikanpanduan dalam perhitungan danpengungkapan imbalan kerja. PSAK No. 24(Revisi 2010) memberikan opsi tambahandalam pengakuan keuntungan/kerugianaktuarial imbalan pasca kerja dimanakeuntungan/kerugian aktuarial dapat diakuiseluruhnya melalui pendapatan komprehensiflainnya. Perusahaan telah memilih untuk tetapmengakui keuntungan atau kerugian aktuarialdengan menggunakan metode garis lurusberdasarkan rata-rata sisa masa kerjakaryawan.

The Company adopted PSAK No. 24 (Revised2010), “Employee Benefits”, which regulatedthe accounting and disclosure for employeebenefits. PSAK No. 24 (Revised 2010) addanother option for recognition of actuarialgain/loss from post employment benefits whichis full recognition through other comprehensiveincome. The Company has elected torecognize actuarial gain or loss on a straightline basis over the expected averageremaining service years of the employees.

m. Pengakuan Pendapatan dan Beban m. Income and Expense Recognition

Pendapatan pembiayaan konsumen,pendapatan bunga dan beban bunga diakuidengan menggunakan metode suku bungaefektif.

Consumer financing income, interest incomeand interest expense are recognized using theeffective interest rate method.

Suku bunga efektif adalah suku bunga yangsecara tepat mendiskontokan estimasipembayaran dan penerimaan kas di masadatang selama perkiraan umur dari asetkeuangan atau liabilitas keuangan (atau, jikalebih tepat, digunakan periode yang lebihsingkat) untuk memperoleh nilai tercatat dariaset keuangan atau liabilitas keuangan. Padasaat menghitung suku bunga efektif,Perusahaan mengestimasi arus kas di masadatang dengan mempertimbangkan seluruhpersyaratan kontraktual dalam instrumenkeuangan tersebut, tetapi tidakmempertimbangkan kerugian di masamendatang.

The effective interest rate is the rate thatexactly discounts the estimated future cashpayments and receipts through the expectedlife of the financial asset or financial liability(or, where appropriate, a shorter period) to thecarrying amount of the financial asset orfinancial liability. When calculating the effectiveinterest rate, the Company estimates futurecash flows considering all contractual terms ofthe financial instrument, but not future creditlosses.

Perhitungan suku bunga efektif mencakupseluruh tagihan dan bentuk lain yangdibayarkan atau diterima yang merupakanbagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif,termasuk biaya transaksi.

The calculation of the effective interest rateincludes all fees and points paid or receivedthat are an integral part of the effective interestrate, including transaction costs.

Pendapatan denda atas keterlambatanpembayaran angsuran pembiayaan konsumendiakui pada saat realisasi.

Penalty income arising from late payments ofconsumer financing installments is recognizedwhen realized.

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

35

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

m. Pengakuan Pendapatan dan Beban(lanjutan)

m. Income and Expense Recognition(continued)

Pelunasan sebelum masa pembiayaankonsumen berakhir dianggap sebagai suatupembatalan kontrak pembiayaan konsumendan laba atau rugi yang timbul, diakui sebagailaba rugi periode/tahun berjalan.

Early termination is treated as cancellation ofexisting agreement and the resulting gain orloss is recognized as profit or loss for thecurrent period/year.

Perusahaan mengakui pendapatan ataspembiayaan konsumen sebagaimanadijelaskan pada Catatan 2d. Beban diakui padasaat terjadinya.

The Company recognizes consumer financingincome as explained in Notes 2d. Expensesare recognized when these are incurred.

n. Transaksi dan Saldo dalam Mata UangAsing

n. Foreign Currency Transactions andBalances

Perusahaan menyelenggarakanpembukuannya dalam mata uang Rupiah.Transaksi-transaksi dalam mata uang selainRupiah dibukukan dengan nilai tukar yangberlaku pada tanggal transaksi.

The Company maintains its accounting recordsin Rupiah. Transactions in currencies otherthan Rupiah are recorded at the prevailingrates of exchange in effect on the date of thetransactions.

Pada tanggal posisi keuangan, pos aset danliabilitas moneter dalam mata uang selainRupiah dijabarkan ke dalam mata uang Rupiahdengan menggunakan kurs tengah BankIndonesia yang berlaku pada tanggal tersebut.Keuntungan atau kerugian selisih kurs netoyang timbul diakui dalam laporan laba rugikomprehensif tahun berjalan.

At the statement of financial position dates, allmonetary assets and liabilities denominated incurrencies other than the Rupiah are translatedinto Rupiah at the middle exchange ratesquoted by Bank Indonesia on those dates. Theresulting net foreign exchange gains or lossesare recognized in the current year’s statementof comprehensive income.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,kurs yang digunakan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2014 and 2013, the ratesof exchange used are as follows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

1 Dollar AS/Rupiah 12.440 12.189 US Dollar 1/Rupiah

o. Pajak Penghasilan o. Income Tax

Perusahaan menerapkan PSAK No.46 (Revisi2010), “Pajak Penghasilan”.

The Company adopted PSAK No.46 (Revised2010), “Accounting for Income Tax”.

Beban pajak tahun berjalan ditentukanberdasarkan taksiran penghasilan kena pajakuntuk tahun yang bersangkutan. Aset danliabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkanbeda temporer antara aset dan liabilitas untuktujuan komersial dengan perpajakan padasetiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak masamendatang diakui sepanjang kemungkinanmanfaat tersebut dapat direalisasi.

Current tax expense is determined based onthe estimated taxable income for the year.Deferred tax assets and liabilities arerecognized for temporary differences betweenthe financial and the tax bases of assets andliabilities at each reporting date. Future taxbenefits are also recognized to the extent thatrealization of such benefits is probable.

179

Page 196: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

180

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

36

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

o. Pajak Penghasilan (lanjutan) o. Income Tax (continued)

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukurpada tarif pajak yang diharapkan akandigunakan pada tahun ketika aset direalisasiatau ketika liabilitas dilunasi, berdasarkan tarifpajak yang berlaku atau secara substansialtelah berlaku pada tanggal laporan posisikeuangan. Perubahan nilai tercatat aset danliabilitas pajak tangguhan yang disebabkanoleh perubahan tarif pajak dibebankan padatahun berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsungdibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.

Deferred tax assets and liabilities aremeasured at the tax rates that are expected toapply to the year when asset is realized orliability is settled, based on tax rates that havebeen enacted or substantively enacted atstatement of financial position date. Changesin the carrying amount of deferred tax assetsand liabilities due to a change in tax rates ischarged to current year operations, except tothe extent that those transactions have beenpreviously charged or credited to equity.

Perubahan terhadap liabilitas perpajakandiakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP)diterima atau, jika Perusahaan mengajukanbanding, pada saat keputusan atas bandingtersebut telah ditetapkan.

Amendments to tax obligations are recordedwhen Tax Assessment Letter (SKP) isreceived or, if appealed against by theCompany, when the result of the appeal isdetermined.

p. Segmen Operasi p. Operating Segment

Segmen operasi adalah suatu komponen darientitas yang terlibat dalam aktivitas bisnis yangmana memperoleh pendapatan danmenimbulkan beban, termasuk pendapatandan beban terkait dengan transaksi dengankomponen lain dari entitas yang sama, yanghasil operasinya dikaji ulang secara regularoleh pengambil keputusan operasional untukmembuat keputusan tentang sumber dayayang dialokasikan pada segmen tersebut danmenilai kinerjanya, dan tersedia informasikeuangan yang dapat dipisahkan. Hasilsegmen yang dilaporkan kepada pengambilkeputusan operasional termasuk item - itemyang dapat diatribusikan secara langsungkepada segmen dan juga yang dapatdialokasikan dengan basis yang wajar.

An operating segment is a component of theentity that engages in business activities fromwhich it may earn revenues and incurexpenses, including revenues and expensesthat relate to transactions with any of theentity’s components, whose operating resultsare reviewed regularly by the chief operatingdecision maker to make decisions aboutresources allocated to the segment andassess its performance, and for which discretefinancial information is available. Segmentresults that are reported to the chief operatingdecision maker include items directlyattributable to a segment as well as those thatcan be allocated on a reasonable basis.

Perusahaan mengelola kegiatan usahanyadan mengidentifikasi segmen yang dilaporkanberdasarkan wilayah geografis.

The Company manages its business activitiesand identifies its segments reported based ongeographic area.

Perusahaan menentukan dan menyajikansegmen operasi berdasarkan informasi yangsecara internal diberikan kepada pengambilkeputusan operasional.

The Company determines and presentsoperating segments based on the informationthat is internally provided to the operationaldecision maker.

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

37

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

q. Laba per Saham q. Earnings per Share

Perusahaan menerapkan PSAK No. 56 (Revisi2011), “Laba Per Saham”.

The Company adopted PSAK No. 56 (Revised2011), “Earnings Per Share”.

Sesuai dengan PSAK No. 56 (Revisi 2011),laba per saham dasar dihitung berdasarkanrata-rata tertimbang total saham yang beredarselama tahun yang bersangkutan.

In accordance with PSAK No. 56 (Revised2011), earnings per share are computedbased on the weighted average number ofshares outstanding during the year.

Total rata-rata tertimbang saham yang beredarpada tahun yang berakhir padatanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013berjumlah 1.540.000.000 (jumlah penuh)saham.

The weighted average number of sharesoutstanding for the years ended December 31,2014 and 2013 are 1,540,000,000 (fullamount) shares.

r. Provisi r. Provisions

Perusahaan menerapkan PSAK No. 57 (Revisi2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan AsetKontinjensi”. PSAK ini menetapkan pengakuandan pengukuran provisi, liabilitas kontinjensidan aset kontinjensi serta untuk memastikaninformasi memadai telah diungkapkan dalamcatatan atas laporan keuangan untukmemungkinkan para pengguna memahamisifat, waktu dan jumlah yang terkait denganinformasi tersebut.

The Company adopted PSAK No. 57 (Revised2009), “Provisions, Contingent Liabilities andContingent Assets”. This PSAK provides thatappropriate recognition criteria andmeasurement bases are applied to provisions,contingent liabilities and contingent assets andto ensure that sufficient information isdisclosed in the notes to the financialstatements to enable users to understand thenature, timing and amount related to theinformation.

Provisi diakui jika Perusahaan memilikiliabilitas kini (baik bersifat hukum maupunbersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwamasa lalu, besar kemungkinannyapenyelesaian liabilitas tersebut akanmengakibatkan arus keluar sumber daya yangmengandung manfaat ekonomi dan estimasiyang andal mengenai jumlah liabilitas tersebutdapat dibuat.

Provisions are recognized when the Companyhas a present obligation (legal or constructive)where, as a result of a past event, it isprobable that an outflow of resourcesembodying economic benefits will be requiredto settle the obligation and a reliable estimatecan be made of the amount of the obligation.

Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporandan disesuaikan untuk mencerminkan estimasikini yang terbaik. Jika tidak lagi terdapatkemungkinan arus keluar sumber daya yangmengandung manfaat ekonomi untukmenyelesaikan liabilitas tersebut, provisidibatalkan.

Provisions are reviewed at each reporting dateand adjusted to reflect the current bestestimate. If it is no longer probable that anoutflow of resources embodying economicbenefits will be required to settle the obligation,the provision is reversed.

180

Page 197: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

181

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

37

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANGSIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTINGPOLICIES (continued)

q. Laba per Saham q. Earnings per Share

Perusahaan menerapkan PSAK No. 56 (Revisi2011), “Laba Per Saham”.

The Company adopted PSAK No. 56 (Revised2011), “Earnings Per Share”.

Sesuai dengan PSAK No. 56 (Revisi 2011),laba per saham dasar dihitung berdasarkanrata-rata tertimbang total saham yang beredarselama tahun yang bersangkutan.

In accordance with PSAK No. 56 (Revised2011), earnings per share are computedbased on the weighted average number ofshares outstanding during the year.

Total rata-rata tertimbang saham yang beredarpada tahun yang berakhir padatanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013berjumlah 1.540.000.000 (jumlah penuh)saham.

The weighted average number of sharesoutstanding for the years ended December 31,2014 and 2013 are 1,540,000,000 (fullamount) shares.

r. Provisi r. Provisions

Perusahaan menerapkan PSAK No. 57 (Revisi2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan AsetKontinjensi”. PSAK ini menetapkan pengakuandan pengukuran provisi, liabilitas kontinjensidan aset kontinjensi serta untuk memastikaninformasi memadai telah diungkapkan dalamcatatan atas laporan keuangan untukmemungkinkan para pengguna memahamisifat, waktu dan jumlah yang terkait denganinformasi tersebut.

The Company adopted PSAK No. 57 (Revised2009), “Provisions, Contingent Liabilities andContingent Assets”. This PSAK provides thatappropriate recognition criteria andmeasurement bases are applied to provisions,contingent liabilities and contingent assets andto ensure that sufficient information isdisclosed in the notes to the financialstatements to enable users to understand thenature, timing and amount related to theinformation.

Provisi diakui jika Perusahaan memilikiliabilitas kini (baik bersifat hukum maupunbersifat konstruktif) sebagai akibat peristiwamasa lalu, besar kemungkinannyapenyelesaian liabilitas tersebut akanmengakibatkan arus keluar sumber daya yangmengandung manfaat ekonomi dan estimasiyang andal mengenai jumlah liabilitas tersebutdapat dibuat.

Provisions are recognized when the Companyhas a present obligation (legal or constructive)where, as a result of a past event, it isprobable that an outflow of resourcesembodying economic benefits will be requiredto settle the obligation and a reliable estimatecan be made of the amount of the obligation.

Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporandan disesuaikan untuk mencerminkan estimasikini yang terbaik. Jika tidak lagi terdapatkemungkinan arus keluar sumber daya yangmengandung manfaat ekonomi untukmenyelesaikan liabilitas tersebut, provisidibatalkan.

Provisions are reviewed at each reporting dateand adjusted to reflect the current bestestimate. If it is no longer probable that anoutflow of resources embodying economicbenefits will be required to settle the obligation,the provision is reversed.

181

Page 198: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

182

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

38

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSIAKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS,ESTIMATES AND ASSUMPTIONS

Penyusunan laporan keuangan, sesuai denganStandar Akuntansi Keuangan di Indonesia,mewajibkan manajemen untuk membuatpertimbangan, estimasi dan asumsi yangmempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan daripendapatan, beban, aset dan liabilitas, danpengungkapan liabilitas kontinjensi pada akhirperiode pelaporan. Ketidakpastian mengenaiasumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkanpenyesuaian nilai tercatat aset dan liabilitas dalamperiode pelaporan berikutnya.

The preparation of financial statements, inconformity with Indonesian Financial AccountingStandards, requires management to makejudgments, estimation and assumptions that affectthe amounts reported on income, expenses, assetsand liabilities, and disclosures of contingentliabilities at the end of reporting period. Theestimation uncertainty may cause adjustment tothe carrying amounts of assets and liabilities withinthe next financial year.

Pertimbangan Judgments

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemendalam rangka penerapan kebijakan akuntansiPerusahaan yang memiliki pengaruh palingsignifikan atas jumlah yang diakui dalam laporankeuangan:

The following judgments are made by themanagement in the process of applying theCompany’s accounting policies that have the mostsignificant effects on the amounts recognized in thefinancial statements:

Penentuan Mata Uang Fungsional Determination of Functional Currency

Mata uang fungsional dari Perusahaan adalahmata uang dari lingkungan ekonomi primer dimanaPerusahaan beroperasi. Manajemen menentukanbahwa mata uang fungsional Perusahaan adalahRupiah, mata uang tersebut adalah mata uangyang mempengaruhi pendapatan dan beban darijasa yang diberikan.

The currency of the Company is the currency of theprimary economic environment in which theCompany operates. Management determined thatthe functional currency of the Company is Rupiah,which is the currency that mainly influences therevenue and cost of rendering services.

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and FinancialLiabilities

Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset danliabilitas tertentu sebagai aset keuangan danliabilitas keuangan dengan mempertimbangkanapakah definisi yang ditetapkan PSAK No. 55(Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, asetkeuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuaidengan kebijakan akuntansi Perusahaan sepertidiungkapkan pada Catatan 2i.

The Company determines the classification ofcertain assets and liabilities as financial assets andfinancial liabilities by judging if they meet thedefinition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2011).Accordingly, the financial assets and financialliabilities are accounted for in accordance with theCompany’s accounting policies disclosed inNote 2i.

Sewa Leases

Perusahaan mempunyai beberapa sewa dimanaPerusahaan bertindak sebagai lessee. Perusahaanmengevaluasi apakah risiko dan manfaat yangterkait dengan kepemilikan aset sewaan telahdialihkan berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2011),“Sewa”, yang mensyaratkan Perusahaan untukmelakukan pertimbangan dan estimasi ataspengalihan risiko dan manfaat yang terkait dengankepemilikan aset sewaan.

The Company has several leases whereas theCompany acts as lessee. The Company evaluateswhether significant risks and rewards of ownershipof leased assets are transferred based onPSAK No. 30 (Revised 2011), “Leases”, whichrequires the Company to make judgment andestimates of the transfer of risks and rewardsrelated to the ownership of leased asset.

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

39

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSIAKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS,ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued)

Sewa (lanjutan) Leases (continued)

- Sewa Pembiayaan - Finance Lease

Berdasarkan penelahaan yang dilakukanPerusahaan atas perjanjian sewa,Perusahaan, sebagai lessee telahmemutuskan bahwa semua risiko dan manfaatsignifikan atas aset sewaan telah dialihkankepada Perusahaan, sehingga transaksi sewadiklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.

Based on the review performed by theCompany for the current rental agreements,the Company, as a lessee has determined thatall significant risks and rewards incidental toownership of the leased assets are transferredto the Company, accordingly the leasetransactions are classified as finance lease.

- Sewa Operasi - Operating Lease

Untuk perjanjian sewa dimana semua risikodan manfaat signifikan atas aset sewaan tidakdialihkan kepada Perusahaan, transaksi sewadiklasifikasikan sebagai sewa operasi.

For the current rental agreements which allsignificant risks and rewards incidental toownership of the leased assets are nottransferred to the Company, the renttransactions are classified as operating lease.

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions

Asumsi utama masa depan dan sumber utamaestimasi ketidakpastian lain pada tanggalpelaporan yang memiliki risiko signifikan bagipenyesuaian yang material terhadap nilai tercatataset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnyadiungkapkan di bawah ini. Perusahaanmendasarkan asumsi dan estimasinya padaparameter yang tersedia pada saat laporankeuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenaiperkembangan masa depan mungkin berubahakibat perubahan pasar atau situasi di luar kendaliPerusahaan. Perubahan tersebut dicerminkandalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future andother key sources of estimation uncertainty at thereporting date that have a significant risk of causinga material adjustment to the carrying amounts ofassets and liabilities within the next financialyear/period are disclosed below. The Companybased its assumptions and estimates onparameters available when the financial statementswere prepared. Existing circumstances andassumptions about future developments maychange due to market changes or circumstancesarising beyond the control of the Company. Suchchanges are reflected in the assumptions whenthey occur.

Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Provision for Impairment Losses on Receivables

Perusahaan melakukan penelaahan atas piutangpada setiap akhir periode pelaporan untukmelakukan penilaian atas penyisihan penurunannilai yang telah dicatat.

The Company reviews its receivables at the end ofeach reporting period to evaluate the provision forimpairment losses.

Pertimbangan manajemen diperlukan untukmelakukan estimasi atas jumlah dan waktu yangtepat atas arus kas masa mendatang dalammenentukan tingkat penyisihan yang dibutuhkan.

Management’s judgment is applied in theestimation of the amount and timing of future cashflows when determining the level of provisionrequired.

182

Page 199: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

183

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

39

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSIAKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS,ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Pertimbangan (lanjutan) Judgments (continued)

Sewa (lanjutan) Leases (continued)

- Sewa Pembiayaan - Finance Lease

Berdasarkan penelahaan yang dilakukanPerusahaan atas perjanjian sewa,Perusahaan, sebagai lessee telahmemutuskan bahwa semua risiko dan manfaatsignifikan atas aset sewaan telah dialihkankepada Perusahaan, sehingga transaksi sewadiklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan.

Based on the review performed by theCompany for the current rental agreements,the Company, as a lessee has determined thatall significant risks and rewards incidental toownership of the leased assets are transferredto the Company, accordingly the leasetransactions are classified as finance lease.

- Sewa Operasi - Operating Lease

Untuk perjanjian sewa dimana semua risikodan manfaat signifikan atas aset sewaan tidakdialihkan kepada Perusahaan, transaksi sewadiklasifikasikan sebagai sewa operasi.

For the current rental agreements which allsignificant risks and rewards incidental toownership of the leased assets are nottransferred to the Company, the renttransactions are classified as operating lease.

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions

Asumsi utama masa depan dan sumber utamaestimasi ketidakpastian lain pada tanggalpelaporan yang memiliki risiko signifikan bagipenyesuaian yang material terhadap nilai tercatataset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnyadiungkapkan di bawah ini. Perusahaanmendasarkan asumsi dan estimasinya padaparameter yang tersedia pada saat laporankeuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenaiperkembangan masa depan mungkin berubahakibat perubahan pasar atau situasi di luar kendaliPerusahaan. Perubahan tersebut dicerminkandalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future andother key sources of estimation uncertainty at thereporting date that have a significant risk of causinga material adjustment to the carrying amounts ofassets and liabilities within the next financialyear/period are disclosed below. The Companybased its assumptions and estimates onparameters available when the financial statementswere prepared. Existing circumstances andassumptions about future developments maychange due to market changes or circumstancesarising beyond the control of the Company. Suchchanges are reflected in the assumptions whenthey occur.

Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Provision for Impairment Losses on Receivables

Perusahaan melakukan penelaahan atas piutangpada setiap akhir periode pelaporan untukmelakukan penilaian atas penyisihan penurunannilai yang telah dicatat.

The Company reviews its receivables at the end ofeach reporting period to evaluate the provision forimpairment losses.

Pertimbangan manajemen diperlukan untukmelakukan estimasi atas jumlah dan waktu yangtepat atas arus kas masa mendatang dalammenentukan tingkat penyisihan yang dibutuhkan.

Management’s judgment is applied in theestimation of the amount and timing of future cashflows when determining the level of provisionrequired.

183

Page 200: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

184

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

40

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSIAKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS,ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Piutang(lanjutan)

Provision for Impairment Losses on Receivables(continued)

Perusahaan membentuk cadangan kerugianpenurunan nilai kolektif atas eksposur piutang,dimana evaluasi dilakukan berdasarkandata kerugian historis (Catatan 2i.i). Nilai tercatatpiutang pembiayaan konsumen sebelumpenyisihan penurunan nilai sebesarRp2.355.586.053 dan Rp1.800.371.858 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.Penjelasan lebih lanjut diungkapkan dalamCatatan 5.

The Company estimates the collective impairmentprovision for its receivables portfolio based onhistorical loss experience (Note 2i.i). The carryingamount of the Company’s consumer financingreceivables before provision for impairmentlosses amounted to Rp2,355,586,053 andRp1,800,371,858 as of December 31, 2014 and2013, respectively. Further details are disclosed inNote 5.

Penurunan Nilai Aset Non-keuangan Impairment of Non-financial Assets

Penurunan nilai terjadi ketika nilai tercatat dariaset atau UPK melebihi nilai terpulihkannya, yanglebih tinggi dari nilai wajar dikurangi biaya untukmenjual dan nilai pakai. Perhitungan nilai wajardikurangi biaya untuk menjual berdasarkan datayang tersedia dari transaksi penjualan yangmengikat dalam sebuah transaksi wajar dari asetserupa atau harga pasar yang dapat diobservasidikurangi biaya pelepasan untuk menjual asettersebut. Perhitungan nilai pakai berdasarkanpada model arus kas yang didiskontokan. Dataarus kas diambil dari anggaran untuk 5 (lima)tahun yang akan datang dan tidak termasukaktivitas restrukturisasi yang belum dilakukan olehPerusahaan atau investasi signifikan di masadatang yang akan memutakhirkan kinerja aset dariUPK yang diuji. Nilai terpulihkan palingdipengaruhi oleh tingkat diskonto yang digunakandalam model arus kas yang didiskontokan,sebagaimana juga jumlah arus kas masuk di masadatang yang diharapkan dan tingkat pertumbuhanyang digunakan untuk tujuan ekstrapolasi.

An impairments exists when the carrying value ofan asset or CGU exceeds its recoverable amount,which is the higher of its fair value less costs to selland its value in use. The fair value less costs tosell calculation is based on available data frombinding sales transactions in an arm’s lengthtransaction of similar assets or observable marketprices less incremental costs for disposing theasset. The value in use calculation is based on adiscounted cash flow model. The cash flows dataare derived from budget for the next 5 (five) yearsand do not include restructuring activities that theCompany is not yet committed to or significantfuture investments that will enhance the asset’sperformance of the CGU being tested. Therecoverable amount is most sensitive to thediscount rate used for the discounted cash flowmodel as well as the expected future cash inflowsand the growth rate used for extrapolationpurposes.

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapatindikasi atas penurunan potensial atas nilai asetnon-keuangan Perusahaan pada tanggal31 Desember 2014 dan 2013.

Management believes that there is no event orchange in circumstances that may indicate anyimpairment in value of the Company’snon-financial assets as of December 31, 2014 and2013.

Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap Estimation of Useful Life of Fixed Assets

Biaya perolehan aset tetap disusutkan denganmenggunakan metode garis lurus berdasarkantaksiran masa manfaat ekonomisnya.

The costs of fixed assets are depreciated ona straight-line method over their estimated usefullives.

184

Page 201: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

185

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

41

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSIAKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS,ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap (lanjutan) Estimation of Useful Life of Fixed Assets(continued)

Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomisaset tetap antara 4 (empat) sampai dengan20 (dua puluh) tahun. Ini adalah umur yang secaraumum diharapkan dalam industri dimanaPerusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahantingkat pemakaian dan perkembangan teknologidapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dannilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutanmasa depan dapat direvisi. Nilai buku neto asettetap Perusahaan berjumlah Rp81.881.047 danRp49.014.039 masing-masing pada tanggal31 Desember 2014 dan 2013. Penjelasan lebihlanjut diungkapkan dalam Catatan 9.

Management properly estimates the useful lives ofthese fixed assets to be within 4 (four) to 20(twenty) years. These are common lifeexpectancies applied in the industries where theCompany conducts its business. Changes in theexpected level of usage and technologicaldevelopment could impact the economic usefullives and the residual values of these assets, andtherefore future depreciation charges could berevised. The net carrying amount of the Company’sfixed assets amounted to Rp81,881,047 andRp49,014,039 as of December 31, 2014 and 2013,respectively. Further details are disclosed inNote 9.

Imbalan Kerja Employee Benefits

Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaanbergantung pada pemilihan asumsi yangdigunakan oleh aktuaris independen dalammenghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsitersebut termasuk, antara lain, tingkat diskonto,tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengundurandiri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umurpensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yangberbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaanyang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitasimbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasisecara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerjakaryawan. Sementara Perusahaan berkeyakinanbahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai,perbedaan signifikan pada hasil aktual atauperubahan signifikan dalam asumsi yangditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhisecara material liabilitas diestimasi atas imbalankerja yang berjumlah Rp9.649.746 danRp5.858.854 masing-masing pada tanggal31 Desember 2014 dan 2013. Penjelasan lebihlanjut diungkapkan dalam Catatan 29.

The determination of the Company’s obligationsand cost of employee benefits liabilities isdependent on its selection of certain assumptionsused by the independent actuaries in calculatingsuch amounts. Those assumptions include, amongothers, discount rates, annual salary increase rate,annual employee turn-over rate, disability rate,retirement age and mortality rate. Actual resultsthat differ from the Company’s assumptions whicheffects are more than 10% of the defined benefitobligations are deferred and amortized ona straight-line basis over the expected averageremaining service years of the qualifiedemployees. While the Company believes that itsassumptions are reasonable and appropriate,significant differences in the Company’s actualresults or significant changes in the Company’sassumptions may materially affect its estimatedliabilities for employee benefits of Rp9,649,746 andRp5,858,854 as of December 31, 2014 and 2013,respectively. Further details are disclosed inNote 29.

Pajak Penghasilan Income Tax

Pertimbangan signifikan dilakukan dalammenentukan provisi atas pajak penghasilan badan.Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yangpenentuan pajak akhirnya tidak pasti dalamkegiatan usaha normal.

Significant judgment is involved in determiningprovision for corporate income tax. There arecertain transactions and computation for which theultimate tax determination is uncertain during theordinary course of business.

185

Page 202: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

186

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

42

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSIAKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGMENTS,ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Pajak Penghasilan (lanjutan) Income Tax (continued)

Perusahaan mengakui liabilitas atas pajakpenghasilan badan berdasarkan estimasi apakahakan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.Nilai tercatat neto liabilitas pajak penghasilanbadan Perusahaan berjumlah Rp844.503 danRp28.881 masing-masing pada tanggal31 Desember 2014 dan 2013. Penjelasan lebihrinci diungkapkan dalam Catatan 16a dan 16c.

The Company recognizes liabilities for expectedcorporate income tax issues based on estimates ofwhether additional corporate income tax will bedue. The net carrying amount of the Company’scorporate income tax payable amounted toRp844,503 and Rp28,881 as of December 31, 2014and 2013, respectively. Further details aredisclosed in Notes 16a and 16c.

Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets

Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkandalam menentukan total aset pajak tangguhanyang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaandan tingkat penghasilan kena pajak dan strategiperencanaan pajak masa depan. Rincian asetpajak tangguhan - neto yang diakui selama tahunberjalan diungkapkan dalam Catatan 16e.

Significant management estimates are required todetermine the amount of deferred tax assets thatcan be recognized, based upon the likely timingand the level of future taxable profits together withfuture tax planning strategies. The details ofdeferred tax assets - net recognized during theyear are disclosed in Note 16e.

Instrumen Keuangan Financial Instruments

Perusahaan mencatat aset keuangan tertentu padanilai wajar, yang mengharuskan penggunaanestimasi akuntansi. Sementara komponensignifikan dalam pengukuran nilai wajar ditentukanmenggunakan bukti obyektif yang dapatdiverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapatberbeda bila Perusahaan menggunakanmetodologi penilaian yang berbeda. Perubahannilai wajar aset keuangan tersebut dapatmempengaruhi secara langsung laba atau rugiPerusahaan.

The Company records certain financial asset at fairvalues, which requires the use of accountingestimates. While significant components of fairvalue measurement were determined usingverifiable objective evidences, the amount ofchanges in fair values would differ if the Companyutilized different valuation methodology. Anychanges in fair values of this financial asset wouldaffect directly the Company’s profit or loss.

4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS

Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of the following:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

Kas 9.490.064 7.946.049 Cash on hand

Bank - pihak ketiga: Cash in banks - third parties:Rupiah Rupiah

PT Bank Central Asia Tbk 15.219.230 1.695.100 PT Bank Central Asia TbkPT Bank Danamon Indonesia Tbk 2.226.602 253.587 PT Bank Danamon Indonesia TbkPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 1.042.247 136.567 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank CIMB Niaga Tbk * 487.320 187.619 PT Bank CIMB Niaga Tbk *PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk 478.624 437.382 (Persero) TbkPT Bank Permata Tbk 423.349 82.415 PT Bank Permata TbkPT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 416.066 779.996 (Persero) TbkPT Pan Indonesia Bank Tbk 340.934 2.107 PT Pan Indonesia Bank Tbk

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

43

4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

Bank - pihak ketiga (lanjutan): Cash in banks - third parties (continued):Rupiah (lanjutan) Rupiah (continued)

PT Bank ICBC Indonesia 323.345 251.002 PT Bank ICBC IndonesiaPT Bank Syariah Mandiri 235.753 - PT Bank Syariah MandiriPT Bank Commonwealth 208.392 29.361 PT Bank CommonwealthPT Bank Muamalat Indonesia Tbk 146.414 52.310 PT Bank Muamalat Indonesia TbkPT Bank Internasional Indonesia Tbk 119.865 2.285.980 PT Bank Internasional Indonesia TbkPT Bank DBS Indonesia 73.524 563.034 PT Bank DBS IndonesiaBank of China Limited, Bank of China Limited,

Cabang Jakarta 44.539 - Jakarta BranchPT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah

Kalimantan Selatan 24.018 - Kalimantan SelatanPT Bank OCBC NISP Tbk 19.284 19.041 PT Bank OCBC NISP TbkPT Bank Mega Tbk 9.842 12.485 PT Bank Mega TbkPT Bank BNI Syariah 6.707 - PT Bank BNI SyariahPT Bank Permata Syariah 2.266 2.097 PT Bank Permata Syariah

Dolar AS US DollarPT Bank Permata Tbk (USD17.642,93 PT Bank Permata Tbk (USD17,642.93

pada tanggal 31 Desember 2014 as of December 31, 2014dan USD775,99 pada tanggal and USD775.99 as of31 Desember 2013) (jumlah penuh) 219.478 9.459 December 31, 2013) (full amount)

Sub-total 22.067.799 6.799.542 Sub-total

Setara kas - pihak ketiga: Cash equivalents - third parties:Deposito berjangka - Rupiah Time deposits - Rupiah

PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan DaerahKalimantan Selatan 77.000.000 - Kalimantan Selatan

Total 108.557.863 14.745.591 Total

Tingkat suku bunga per tahun atas: Annual interest rates of:Bank - Rupiah 0,25% - 3,50% 1,00% - 3,00% Bank - RupiahBank - Dolar AS 0,25% 0,25% Bank - US DollarDeposito berjangka 10,75% - Time deposits

* Termasuk saldo bank pada Unit Usaha Syariah sebesarRp16.884 pada tanggal 31 Desember 2014.

* Included cash in bank in Sharia Business Unit amounting toRp16,884 as of December 31, 2014.

Pendapatan bunga dari kas di bank dan depositoberjangka adalah sebesar Rp489.355 untuk tahunyang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014,Rp45.866 tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2013.

Interest income from cash in banks and timedeposits amounted to Rp489,355 for the yearended December 31, 2014 and Rp45,866 for theyear ended December 31, 2013.

Semua kas dan setara kas pada tanggal31 Desember 2014 dan 2013 adalah penempatanpada pihak ketiga.

All of the cash and cash equivalents as ofDecember 31, 2014 and 2013 are placed at thirdparties.

Untuk tujuan laporan arus kas Perusahaan, kasdan setara kas pada tanggal 31 Desember 2014dan 2013 neto dengan cerukan/rekening koranadalah sebagai berikut:

For the purpose of the Company’s statement ofcash flows, cash and cash equivalents as ofDecember 31, 2014 and 2013 net of bankoverdrafts is as follows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

Kas dan setara kas 108.557.863 14.745.591 Cash and cash equivalentsCerukan/rekening koran (Catatan 11) - (29.140.568) Bank overdrafts (Note 11)

Neto 108.557.863 (14.394.977) Net

186

Page 203: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

187

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

43

4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

Bank - pihak ketiga (lanjutan): Cash in banks - third parties (continued):Rupiah (lanjutan) Rupiah (continued)

PT Bank ICBC Indonesia 323.345 251.002 PT Bank ICBC IndonesiaPT Bank Syariah Mandiri 235.753 - PT Bank Syariah MandiriPT Bank Commonwealth 208.392 29.361 PT Bank CommonwealthPT Bank Muamalat Indonesia Tbk 146.414 52.310 PT Bank Muamalat Indonesia TbkPT Bank Internasional Indonesia Tbk 119.865 2.285.980 PT Bank Internasional Indonesia TbkPT Bank DBS Indonesia 73.524 563.034 PT Bank DBS IndonesiaBank of China Limited, Bank of China Limited,

Cabang Jakarta 44.539 - Jakarta BranchPT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah

Kalimantan Selatan 24.018 - Kalimantan SelatanPT Bank OCBC NISP Tbk 19.284 19.041 PT Bank OCBC NISP TbkPT Bank Mega Tbk 9.842 12.485 PT Bank Mega TbkPT Bank BNI Syariah 6.707 - PT Bank BNI SyariahPT Bank Permata Syariah 2.266 2.097 PT Bank Permata Syariah

Dolar AS US DollarPT Bank Permata Tbk (USD17.642,93 PT Bank Permata Tbk (USD17,642.93

pada tanggal 31 Desember 2014 as of December 31, 2014dan USD775,99 pada tanggal and USD775.99 as of31 Desember 2013) (jumlah penuh) 219.478 9.459 December 31, 2013) (full amount)

Sub-total 22.067.799 6.799.542 Sub-total

Setara kas - pihak ketiga: Cash equivalents - third parties:Deposito berjangka - Rupiah Time deposits - Rupiah

PT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan DaerahKalimantan Selatan 77.000.000 - Kalimantan Selatan

Total 108.557.863 14.745.591 Total

Tingkat suku bunga per tahun atas: Annual interest rates of:Bank - Rupiah 0,25% - 3,50% 1,00% - 3,00% Bank - RupiahBank - Dolar AS 0,25% 0,25% Bank - US DollarDeposito berjangka 10,75% - Time deposits

* Termasuk saldo bank pada Unit Usaha Syariah sebesarRp16.884 pada tanggal 31 Desember 2014.

* Included cash in bank in Sharia Business Unit amounting toRp16,884 as of December 31, 2014.

Pendapatan bunga dari kas di bank dan depositoberjangka adalah sebesar Rp489.355 untuk tahunyang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014,Rp45.866 tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2013.

Interest income from cash in banks and timedeposits amounted to Rp489,355 for the yearended December 31, 2014 and Rp45,866 for theyear ended December 31, 2013.

Semua kas dan setara kas pada tanggal31 Desember 2014 dan 2013 adalah penempatanpada pihak ketiga.

All of the cash and cash equivalents as ofDecember 31, 2014 and 2013 are placed at thirdparties.

Untuk tujuan laporan arus kas Perusahaan, kasdan setara kas pada tanggal 31 Desember 2014dan 2013 neto dengan cerukan/rekening koranadalah sebagai berikut:

For the purpose of the Company’s statement ofcash flows, cash and cash equivalents as ofDecember 31, 2014 and 2013 net of bankoverdrafts is as follows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

Kas dan setara kas 108.557.863 14.745.591 Cash and cash equivalentsCerukan/rekening koran (Catatan 11) - (29.140.568) Bank overdrafts (Note 11)

Neto 108.557.863 (14.394.977) Net

187

Page 204: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

188

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

44

5. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - NETO 5. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES - NET

Rincian piutang pembiayaan konsumen - netoadalah sebagai berikut:

The details of consumer financing receivables - netare as follows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

Piutang pembiayaan konsumen - Consumer financing receivables -Pihak ketiga 2.659.127.782 2.004.040.922 Third parties

Pendapatan pembiayaan Unearned income onkonsumen yang belum diakui (303.541.729) (203.669.064) consumer financing

Total 2.355.586.053 1.800.371.858 Total

Penyisihan kerugian penurunan nilai Provision for impairment lossespiutang pembiayaan konsumen (20.965.366) (16.008.604) on consumer financing receivables

Piutang pembiayaan Consumer financingkonsumen - neto 2.334.620.687 1.784.363.254 receivables - net

Jangka waktu kontrak pembiayaan yang disalurkanoleh Perusahaan atas kendaraan bermotor berkisarantara 11 (sebelas) sampai dengan 36 (tiga puluhenam) bulan.

The terms of consumer financing contracts by theCompany for motor vehicles range from 11(eleven) to 36 (thirty six) months.

Jadwal angsuran piutang pembiayaan konsumen -bruto yang akan diterima sesuai dengan tahunjatuh temponya adalah sebagai berikut:

The installment schedules of consumer financingreceivables - gross by year of maturity are asfollows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

< 1 tahun 1.536.385.816 1.172.265.747 < 1 year1 - 2 tahun 870.116.969 644.462.939 1 - 2 years> 2 tahun 252.624.997 187.312.236 > 2 years

Total 2.659.127.782 2.004.040.922 Total

Analisa umur piutang pembiayaan konsumenadalah sebagai berikut:

The aging analysis of the consumer financingreceivables are as follows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

Belum jatuh tempo 2.616.359.950 1.971.415.196 Current

Lewat jatuh tempo: Overdue:1 - 30 hari 24.969.443 17.359.976 1 - 30 days31 - 60 hari 8.971.814 6.989.155 31 - 60 days61 - 90 hari 4.027.093 3.299.547 61 - 90 days> 90 hari 4.799.482 4.977.048 > 90 days

Total 2.659.127.782 2.004.040.922 Total

Piutang pembiayaan konsumen memperoleh sukubunga tahunan rata-rata berkisar antara 24,66%sampai dengan 43,87% pada tahun 2014 danantara 25,61% sampai dengan 42,87% pada tahun2013.

The consumer financing receivables earn averageannual interest ranging from 24.66% to 43.87% in2014 and from 25.61% to 42.87% in 2013.

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

45

5. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - NETO(lanjutan)

5. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES - NET(continued)

Sebagai jaminan atas piutang pembiayaankonsumen yang diberikan, Perusahaan menerimajaminan dari konsumen berupa Bukti PemilikanKendaraan Bermotor (BPKB) atas kendaraanbermotor yang dibiayai Perusahaan.

As collateral to the consumer financing receivables,the Company receives Motor Vehicle OwnershipCertificates (BPKB) of motor vehicles financed bythe Company.

Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilaipiutang pembiayaan konsumen adalah sebagaiberikut:

The movements of the provision for impairmentlosses on consumer financing receivables are asfollows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal31 Desember/Year Ended December 31,

2014 2013

Saldo awal 16.008.604 14.838.357 Beginning balancePenyisihan selama tahun berjalan 64.297.728 62.064.850 Provision during the yearPenghapusan piutang (59.340.966) (60.894.603) Write-off of receivables

Saldo akhir 20.965.366 16.008.604 Ending balance

Kendaraan bermotor yang dibiayai olehPerusahaan telah diasuransikan atas risikokehilangan dan kerusakan kepada PT AsuransiJasa Indonesia (Persero), PT Asuransi UmumBumiputera Muda 1967 dan PT Asuransi SinarMas, pihak ketiga (Catatan 27c).

The vehicles financed by the Company are coveredby insurance against losses and damages enteredinto with PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero),PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 andPT Asuransi Sinar Mas, third parties (Note 27c).

Piutang pembiayaan konsumen pada tanggal31 Desember 2014 dan 2013 telah dievaluasiterhadap penurunan nilainya. Saldo dari penyisihankerugian penurunan nilai dihasilkan dari penurunannilai secara kolektif.

The consumer financing receivables as ofDecember 31, 2014 and 2013 are evaluated forimpairment. Resulting balance of provision forimpairment losses came from collectiveimpairment.

Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwapenyisihan kerugian penurunan nilai memadaiuntuk menutup kerugian yang mungkin timbulakibat tidak tertagihnya piutang pembiayaankonsumen.

The Company’s management believes that theprovision for impairment losses is adequate tocover the possible losses that may arise fromuncollectible consumer financing receivables.

Piutang pembiayaan konsumen sejumlahRp1.550.488.277 pada tanggal 31 Desember 2014dan Rp1.157.420.970 pada tanggal 31 Desember2013 digunakan sebagai jaminan sehubungandengan fasilitas pinjaman yang diperoleh dari bankseperti diungkapkan dalam Catatan 11.

Consumer financing receivables amounting toRp1,550,488,277 as of December 31, 2014 andRp1,157,420,970 as of December 31, 2013 arepledged as collateral for credit facilities from banksas disclosed in Note 11.

Piutang pembiayaan konsumen sejumlahRp109.810.717 pada tanggal 31 Desember 2014dan Rp50.000.000 pada tanggal 31 Desember2013 digunakan sebagai jaminan sehubungandengan Wesel Bayar Jangka Menengah yangditerbitkan seperti diungkapkan dalam Catatan 14.

Consumer financing receivables amounting toRp109,810,717 as of December 31, 2014 andRp50,000,000 as of December 31, 2013 arepledged as collateral for Medium-Term Noteswhich have been issued as disclosed in Note 14.

188

Page 205: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

189

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

45

5. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - NETO(lanjutan)

5. CONSUMER FINANCING RECEIVABLES - NET(continued)

Sebagai jaminan atas piutang pembiayaankonsumen yang diberikan, Perusahaan menerimajaminan dari konsumen berupa Bukti PemilikanKendaraan Bermotor (BPKB) atas kendaraanbermotor yang dibiayai Perusahaan.

As collateral to the consumer financing receivables,the Company receives Motor Vehicle OwnershipCertificates (BPKB) of motor vehicles financed bythe Company.

Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilaipiutang pembiayaan konsumen adalah sebagaiberikut:

The movements of the provision for impairmentlosses on consumer financing receivables are asfollows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal31 Desember/Year Ended December 31,

2014 2013

Saldo awal 16.008.604 14.838.357 Beginning balancePenyisihan selama tahun berjalan 64.297.728 62.064.850 Provision during the yearPenghapusan piutang (59.340.966) (60.894.603) Write-off of receivables

Saldo akhir 20.965.366 16.008.604 Ending balance

Kendaraan bermotor yang dibiayai olehPerusahaan telah diasuransikan atas risikokehilangan dan kerusakan kepada PT AsuransiJasa Indonesia (Persero), PT Asuransi UmumBumiputera Muda 1967 dan PT Asuransi SinarMas, pihak ketiga (Catatan 27c).

The vehicles financed by the Company are coveredby insurance against losses and damages enteredinto with PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero),PT Asuransi Umum Bumiputera Muda 1967 andPT Asuransi Sinar Mas, third parties (Note 27c).

Piutang pembiayaan konsumen pada tanggal31 Desember 2014 dan 2013 telah dievaluasiterhadap penurunan nilainya. Saldo dari penyisihankerugian penurunan nilai dihasilkan dari penurunannilai secara kolektif.

The consumer financing receivables as ofDecember 31, 2014 and 2013 are evaluated forimpairment. Resulting balance of provision forimpairment losses came from collectiveimpairment.

Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwapenyisihan kerugian penurunan nilai memadaiuntuk menutup kerugian yang mungkin timbulakibat tidak tertagihnya piutang pembiayaankonsumen.

The Company’s management believes that theprovision for impairment losses is adequate tocover the possible losses that may arise fromuncollectible consumer financing receivables.

Piutang pembiayaan konsumen sejumlahRp1.550.488.277 pada tanggal 31 Desember 2014dan Rp1.157.420.970 pada tanggal 31 Desember2013 digunakan sebagai jaminan sehubungandengan fasilitas pinjaman yang diperoleh dari bankseperti diungkapkan dalam Catatan 11.

Consumer financing receivables amounting toRp1,550,488,277 as of December 31, 2014 andRp1,157,420,970 as of December 31, 2013 arepledged as collateral for credit facilities from banksas disclosed in Note 11.

Piutang pembiayaan konsumen sejumlahRp109.810.717 pada tanggal 31 Desember 2014dan Rp50.000.000 pada tanggal 31 Desember2013 digunakan sebagai jaminan sehubungandengan Wesel Bayar Jangka Menengah yangditerbitkan seperti diungkapkan dalam Catatan 14.

Consumer financing receivables amounting toRp109,810,717 as of December 31, 2014 andRp50,000,000 as of December 31, 2013 arepledged as collateral for Medium-Term Noteswhich have been issued as disclosed in Note 14.

189

Page 206: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

190

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

46

6. PIUTANG LAIN-LAIN 6. OTHER RECEIVABLES

Rincian piutang lain-lain adalah sebagai berikut: The details of other receivables are as follows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

Pihak ketiga: Third parties:Piutang penerimaan angsuran Consumer installment

konsumen 5.338.828 2.221.562 receipt receivablesUang muka kepada penyalur Advances to dealers

(Catatan 27b) 1.946.051 2.304.410 (Note 27b)Pinjaman karyawan 399.986 646.203 Employee loansPiutang pengembalian Refund of insurance

premi asuransi 343.436 88.287 premiumUang muka promosi 8.621 23.240 Promotion advancesLain-lain 689.420 411.993 Others

8.726.342 5.695.695

Jaminan kendaraan yangdikuasai kembali 8.106.283 3.919.100 Collateral vehicles

Penyisihan kerugian Provision for impairmentpenurunan nilai (1.215.942) (783.820) losses in value

6.890.341 3.135.280

Sub-total 15.616.683 8.830.975 Sub-total

Pihak berelasi: A related party:PT Puri Arta Prima (Catatan 26a) 861.047 1.522.489 PT Puri Arta Prima (Note 26a)

Total 16.477.730 10.353.464 Total

Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilaijaminan kendaraan yang dikuasai kembali adalahsebagai berikut:

The changes in provision for impairment losses invalue of collateral vehicles are as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal31 Desember/Year Ended December 31,

2014 2013

Saldo awal 783.820 1.550.494 Beginning balancePenambahan (pengurangan) Additions (deduction) of provision

terhadap kerugian penurunan nilai 432.122 (766.674) for impairment losses

Saldo akhir 1.215.942 783.820 Ending balance

Piutang penerimaan angsuran konsumenmerupakan pembayaran angsuran konsumen yangdibayarkan melalui PT Pos Indonesia (PI),PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (SAT), PT SumberIndah Lestari (SIL), PT Midi Utama Indonesia Tbk(MUI) dan PT Indomarco Prismatama (IP). PI, SAT,SIL, MUI dan IP akan mentransfer angsuran yangdibayarkan tersebut ke rekening bank Perusahaandalam jangka waktu 1 (satu) hari sampai dengan5 (lima) hari dari tanggal angsuran konsumenditerima.

Consumer installment receipt receivables areconsumer installment paid through PT PosIndonesia (PI), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk(SAT), PT Sumber Indah Lestari (SIL), PT MidiUtama Indonesia Tbk (MUI) and PT IndomarcoPrismatama (IP). PI, SAT, SIL, MUI and IP willtransfer the installment paid to the Company’s bankaccount within 1 (one) day up to 5 (five) days fromthe date that the consumer installment is received.

Termasuk dalam piutang lain-lain adalah piutangdari jaminan kendaraan yang dikuasai kembali milikkonsumen untuk pelunasan piutang pembiayaankonsumen.

Included in other receivables are receivables frommotor vehicles collateral owned by customers forsettlement of the consumer financing receivables.

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

47

6. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 6. OTHER RECEIVABLES (continued)

Manajemen Perusahaan berpendapat bahwajumlah penyisihan penurunan nilai yang dibentukuntuk piutang dari jaminan kendaraan yangdikuasai kembali adalah cukup untuk menutupkerugian yang mungkin timbul akibat penurunannilai pasar.

The Company’s management believes that theexisting provision for impairment losses in value onreceivables from motor vehicles collateral isadequate to cover possible losses from the declinein market value.

Piutang lain-lain kepada PT Puri Arta Primamerupakan tagihan atas penggantian bebanrenovasi pengembangan bangunan yang disewa.

Other receivables from PT Puri Arta Primarepresent receivables which arise fromreimbursement of renovation expenses ofleasehold improvements.

7. PIUTANG DERIVATIF 7. DERIVATIVE RECEIVABLES

Pada tahun 2014, Perusahaan mengadakankontrak pertukaran mata uang dan suku bungadengan PT Bank Permata Tbk untukmengendalikan risiko mata uang dan suku bungaatas penerbitan Wesel Bayar Jangka MenengahRadana Finance Tahun 2014 Seri A (MTN Seri A)dalam mata uang asing. Jumlah keseluruhan nilaikontrak adalah sebesar USD1.400.000 (jumlahpenuh) dan periode kontrak adalah dari tanggal17 September 2014 sampai dengan tanggal17 Maret 2016.

In 2014, The Company entered into cross currencyand interest rate swap contract with PT BankPermata Tbk to manage its exposure fromfluctuation of exchange rate and interest rate onissued Radana Finance Medium-Term Notes Year2014 Series A (MTN Series A) borrowingdenominated in foreign currency. The contractvalue totals USD1,400,000 (full amount) and thecontract period is from September 17, 2014 toMarch 17, 2016.

Perusahaan menyetujui untuk membayar pokoksebesar Rp16.695.000 dan bunga MTN Seri Adengan suku bunga tetap setahun untuk mata uangRupiah sebesar 12,50% dan menerima pokoksebesar USD1.400.000 (jumlah penuh) dan bungadengan suku bunga tetap setahun untuk mata uangUSD sebesar 5%. Saldo aset derivatif yang timbuldari transaksi ini sejumlah Rp616.315 yangdisajikan sebagai akun “Piutang Derivatif” dilaporan posisi keuangan pada tanggal31 Desember 2014.

The Company agreed to pay the principalamounting to Rp16,695,000 and interest MTNSeries A at fixed rate per annum for Rupiahcurrency at 12.50% and receive the principalamounting to USD1,400,000 (full amount) andinterest at fixed rate per annum for USD currencyat 5%. The derivative assets resulting from thistransaction amounted to Rp616,315 which ispresented as “Derivative Receivables” in thestatements of financial position as of December 31,2014.

Atas MTN Seri B, Perusahaan juga mengadakankontrak pertukaran mata uang dan suku bungadengan PT Bank Permata Tbk. Jumlahkeseluruhan nilai kontrak adalah sebesarUSD8.500.000 (jumlah penuh) dan periode kontrakadalah dari tanggal 7 Oktober 2014 sampai dengantanggal 6 April 2016.

For MTN Series B, the Company also entered intocross currency and interest rate swap contract withPT Bank Permata Tbk. The contract value totalsUSD8,500,000 (full amount) and the contractperiod is from October 7, 2014 to April 6, 2016.

190

Page 207: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

191

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

47

6. PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 6. OTHER RECEIVABLES (continued)

Manajemen Perusahaan berpendapat bahwajumlah penyisihan penurunan nilai yang dibentukuntuk piutang dari jaminan kendaraan yangdikuasai kembali adalah cukup untuk menutupkerugian yang mungkin timbul akibat penurunannilai pasar.

The Company’s management believes that theexisting provision for impairment losses in value onreceivables from motor vehicles collateral isadequate to cover possible losses from the declinein market value.

Piutang lain-lain kepada PT Puri Arta Primamerupakan tagihan atas penggantian bebanrenovasi pengembangan bangunan yang disewa.

Other receivables from PT Puri Arta Primarepresent receivables which arise fromreimbursement of renovation expenses ofleasehold improvements.

7. PIUTANG DERIVATIF 7. DERIVATIVE RECEIVABLES

Pada tahun 2014, Perusahaan mengadakankontrak pertukaran mata uang dan suku bungadengan PT Bank Permata Tbk untukmengendalikan risiko mata uang dan suku bungaatas penerbitan Wesel Bayar Jangka MenengahRadana Finance Tahun 2014 Seri A (MTN Seri A)dalam mata uang asing. Jumlah keseluruhan nilaikontrak adalah sebesar USD1.400.000 (jumlahpenuh) dan periode kontrak adalah dari tanggal17 September 2014 sampai dengan tanggal17 Maret 2016.

In 2014, The Company entered into cross currencyand interest rate swap contract with PT BankPermata Tbk to manage its exposure fromfluctuation of exchange rate and interest rate onissued Radana Finance Medium-Term Notes Year2014 Series A (MTN Series A) borrowingdenominated in foreign currency. The contractvalue totals USD1,400,000 (full amount) and thecontract period is from September 17, 2014 toMarch 17, 2016.

Perusahaan menyetujui untuk membayar pokoksebesar Rp16.695.000 dan bunga MTN Seri Adengan suku bunga tetap setahun untuk mata uangRupiah sebesar 12,50% dan menerima pokoksebesar USD1.400.000 (jumlah penuh) dan bungadengan suku bunga tetap setahun untuk mata uangUSD sebesar 5%. Saldo aset derivatif yang timbuldari transaksi ini sejumlah Rp616.315 yangdisajikan sebagai akun “Piutang Derivatif” dilaporan posisi keuangan pada tanggal31 Desember 2014.

The Company agreed to pay the principalamounting to Rp16,695,000 and interest MTNSeries A at fixed rate per annum for Rupiahcurrency at 12.50% and receive the principalamounting to USD1,400,000 (full amount) andinterest at fixed rate per annum for USD currencyat 5%. The derivative assets resulting from thistransaction amounted to Rp616,315 which ispresented as “Derivative Receivables” in thestatements of financial position as of December 31,2014.

Atas MTN Seri B, Perusahaan juga mengadakankontrak pertukaran mata uang dan suku bungadengan PT Bank Permata Tbk. Jumlahkeseluruhan nilai kontrak adalah sebesarUSD8.500.000 (jumlah penuh) dan periode kontrakadalah dari tanggal 7 Oktober 2014 sampai dengantanggal 6 April 2016.

For MTN Series B, the Company also entered intocross currency and interest rate swap contract withPT Bank Permata Tbk. The contract value totalsUSD8,500,000 (full amount) and the contractperiod is from October 7, 2014 to April 6, 2016.

191

Page 208: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

192

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

48

7. PIUTANG DERIVATIF (lanjutan) 7. DERIVATIVE RECEIVABLES (continued)

Perusahaan menyetujui untuk membayar pokoksebesar Rp101.362.500 dan bunga MTN Seri Bdengan suku bunga tetap setahun untuk mata uangRupiah sebesar 12,50% dan menerima pokoksebesar USD8.500.000 (jumlah penuh) dan bungadengan suku bunga tetap setahun untuk mata uangUSD sebesar 5%. Saldo aset derivatif yang timbuldari transaksi ini sejumlah Rp3.757.676 yangdisajikan sebagai akun “Piutang Derivatif” dilaporan posisi keuangan pada tanggal31 Desember 2014.

The Company agreed to pay the principalamounting to Rp101,362,500 and interest MTNSeries B at fixed rate per annum for Rupiahcurrency at 12.50% and receive the principalamounting to USD8,500,000 (full amount) andinterest at fixed rate per annum for USD currencyat 5%. The derivative receivables resulting fromthis transaction amounted to Rp3,757,676 which ispresented as “Derivative Receivables” in thestatements of financial position as of December 31,2014.

Pada tahun 2012, Perusahaan mengadakankontrak pertukaran mata uang dan suku bungadengan PT Bank Permata Tbk dengan tujuanlindung nilai atas risiko fluktuasi arus kas yangditimbulkan oleh kurs mata uang dan suku bungaatas pinjaman pembiayaan dalam mata uangasing. Jumlah keseluruhan nilai kontrak adalahsebesar USD735.150,24 (jumlah penuh) danperiode kontrak adalah dari tanggal 24 April 2012sampai dengan tanggal 5 Desember 2014.

In 2012, the Company entered into cross currencyand interest rate swap contract with PT BankPermata Tbk to hedge the risk of fluctuations incash flows arising from exchange rates and interestrates on its financing borrowing denominated inforeign currency. The contract value totalsUSD735,150.24 (full amount) and the contractperiod is from April 24, 2012 to December 5, 2014.

Perusahaan menyetujui untuk membayar pokoksebesar Rp6.752.355 dan bunga dengan sukubunga tetap setahun untuk mata uang Rupiahsebesar 13,00% dan menerima pokok sebesarUSD735.150,24 (jumlah penuh) dan bunga dengansuku bunga tetap setahun untuk mata uang USDsebesar 6,75%. Saldo aset derivatif yang timbuldari transaksi ini sejumlah Rp914.143 yangdisajikan sebagai akun “Piutang Derivatif” dilaporan posisi keuangan pada tanggal31 Desember 2013.

The Company agreed to pay the principalamounting to Rp6,752,355 and interest at fixed rateper annum for Rupiah currency at 13.00% andreceive the principal amounting to USD735,150.24(full amount) and interest at fixed rate per annumfor USD currency at 6.75%. The derivative assetsresulting from this transaction amounted toRp914,143 which is presented as “DerivativeReceivables” in the statements of financial positionas of December 31, 2013.

8. BEBAN DIBAYAR DI MUKA 8. PREPAID EXPENSES

Rincian beban dibayar di muka adalah sebagaiberikut:

The details of prepaid expenses are as follows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

Sewa kantor (Catatan 28) 5.833.058 5.966.646 Office rental (Note 28)Asuransi 1.305.815 1.114.183 InsurancePerizinan - 1.243.387 LicencesLain-lain 370.899 457.366 Others

Total 7.509.772 8.781.582 Total

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

49

9. ASET TETAP 9. FIXED ASSETS

Rincian dan mutasi dari aset tetap adalah sebagaiberikut:

The compositions and movements of fixed assetsare as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014/Year Ended December 31, 2014

Saldo awal/ Saldo akhir/Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending

balance Additions Deductions Reclassifications balance

Harga perolehan Acquisition costPemilikan langsung Direct ownership

Hak atas tanah - 7.095.238 - - 7.095.238 Land rightsBangunan dan Building and

prasarana - 8.400.762 - - 8.400.762 improvementsPengembangan

bangunan yang Leaseholddisewa 15.025.782 17.032.920 2.482.397 74.250 29.650.555 improvements

Kendaraan 21.955.228 6.222.300 1.893.600 - 26.283.928 VehiclesPeralatan kantor 27.063.598 9.629.524 3.728.564 1.128.036 34.092.594 Office equipment

Sewa pembiayaan Finance leasePeralatan kantor 15.753.443 3.915.219 - (956.632 ) 18.712.030 Office equipmentPengembangan

bangunan yang Leaseholddisewa - 2.478.209 - - 2.478.209 improvements

Sub-total 79.798.051 54.774.172 8.104.561 245.654 126.713.316 Sub-totalAset dalam penyelesaian Construction in-progress

Pengembanganbangunan yang Leaseholddisewa 74.250 - - (74.250) - improvements

Peralatan kantor 171.404 - - (171.404) - Office equipment

Total biaya perolehan 80.043.705 54.774.172 8.104.561 - 126.713.316 Total acquisition cost

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationPemilikan langsung Direct ownership

Pengembanganbangunan yang Leaseholddisewa 7.977.999 4.164.245 61.174 - 12.081.070 improvements

Kendaraan 5.866.813 3.051.850 878.111 - 8.040.552 VehiclesPeralatan kantor 13.462.854 5.088.046 603.369 694.382 18.641.913 Office equipment

Sewa pembiayaan Finance leasePeralatan kantor 3.722.000 2.884.854 - (694.382) 5.912.472 Office equipmentPengembangan

bangunan yang Leaseholddisewa - 156.262 - - 156.262 improvements

Total akumulasi Total accumulatedpenyusutan 31.029.666 15.345.257 1.542.654 - 44.832.269 depreciation

Nilai buku neto 49.014.039 81.881.047 Net book value

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013/Year Ended December 31, 2013

Saldo awal/ Saldo akhir/Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending

balance Additions Deductions Reclassifications balance

Harga perolehan Acquisition costPemilikan langsung Direct ownership

Pengembanganbangunan yang Leaseholddisewa 14.532.625 1.586.761 1.412.271 318.667 15.025.782 improvements

Kendaraan 21.557.778 2.869.750 2.718.400 246.100 21.955.228 VehiclesPeralatan kantor 21.928.000 5.272.223 140.812 4.187 27.063.598 Office equipment

Sewa pembiayaan Finance leaseKendaraan 246.100 - - (246.100) - VehiclesPeralatan kantor 15.753.443 - - - 15.753.443 Office equipment

Sub-total 74.017.946 9.728.734 4.271.483 322.854 79.798.051 Sub-totalAset dalam penyelesaian Construction in-progress

Pengembanganbangunan yang Leaseholddisewa 318.667 74.250 - (318.667) 74.250 improvements

Peralatan kantor 54.465 121.126 - (4.187) 171.404 Office equipment

Total biaya perolehan 74.391.078 9.924.110 4.271.483 - 80.043.705 Total acquisition cost

192

Page 209: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

193

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

49

9. ASET TETAP 9. FIXED ASSETS

Rincian dan mutasi dari aset tetap adalah sebagaiberikut:

The compositions and movements of fixed assetsare as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014/Year Ended December 31, 2014

Saldo awal/ Saldo akhir/Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending

balance Additions Deductions Reclassifications balance

Harga perolehan Acquisition costPemilikan langsung Direct ownership

Hak atas tanah - 7.095.238 - - 7.095.238 Land rightsBangunan dan Building and

prasarana - 8.400.762 - - 8.400.762 improvementsPengembangan

bangunan yang Leaseholddisewa 15.025.782 17.032.920 2.482.397 74.250 29.650.555 improvements

Kendaraan 21.955.228 6.222.300 1.893.600 - 26.283.928 VehiclesPeralatan kantor 27.063.598 9.629.524 3.728.564 1.128.036 34.092.594 Office equipment

Sewa pembiayaan Finance leasePeralatan kantor 15.753.443 3.915.219 - (956.632 ) 18.712.030 Office equipmentPengembangan

bangunan yang Leaseholddisewa - 2.478.209 - - 2.478.209 improvements

Sub-total 79.798.051 54.774.172 8.104.561 245.654 126.713.316 Sub-totalAset dalam penyelesaian Construction in-progress

Pengembanganbangunan yang Leaseholddisewa 74.250 - - (74.250) - improvements

Peralatan kantor 171.404 - - (171.404) - Office equipment

Total biaya perolehan 80.043.705 54.774.172 8.104.561 - 126.713.316 Total acquisition cost

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationPemilikan langsung Direct ownership

Pengembanganbangunan yang Leaseholddisewa 7.977.999 4.164.245 61.174 - 12.081.070 improvements

Kendaraan 5.866.813 3.051.850 878.111 - 8.040.552 VehiclesPeralatan kantor 13.462.854 5.088.046 603.369 694.382 18.641.913 Office equipment

Sewa pembiayaan Finance leasePeralatan kantor 3.722.000 2.884.854 - (694.382) 5.912.472 Office equipmentPengembangan

bangunan yang Leaseholddisewa - 156.262 - - 156.262 improvements

Total akumulasi Total accumulatedpenyusutan 31.029.666 15.345.257 1.542.654 - 44.832.269 depreciation

Nilai buku neto 49.014.039 81.881.047 Net book value

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013/Year Ended December 31, 2013

Saldo awal/ Saldo akhir/Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending

balance Additions Deductions Reclassifications balance

Harga perolehan Acquisition costPemilikan langsung Direct ownership

Pengembanganbangunan yang Leaseholddisewa 14.532.625 1.586.761 1.412.271 318.667 15.025.782 improvements

Kendaraan 21.557.778 2.869.750 2.718.400 246.100 21.955.228 VehiclesPeralatan kantor 21.928.000 5.272.223 140.812 4.187 27.063.598 Office equipment

Sewa pembiayaan Finance leaseKendaraan 246.100 - - (246.100) - VehiclesPeralatan kantor 15.753.443 - - - 15.753.443 Office equipment

Sub-total 74.017.946 9.728.734 4.271.483 322.854 79.798.051 Sub-totalAset dalam penyelesaian Construction in-progress

Pengembanganbangunan yang Leaseholddisewa 318.667 74.250 - (318.667) 74.250 improvements

Peralatan kantor 54.465 121.126 - (4.187) 171.404 Office equipment

Total biaya perolehan 74.391.078 9.924.110 4.271.483 - 80.043.705 Total acquisition cost

193

Page 210: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

194

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

50

9. ASET TETAP (lanjutan) 9. FIXED ASSETS (continued)

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013/Year Ended December 31, 2013

Saldo awal/ Saldo akhir/Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending

balance Additions Deductions Reclassifications balance

Akumulasi penyusutan Accumulated depreciationPemilikan langsung Direct ownership

Pengembanganbangunan yang Leaseholddisewa 5.241.339 2.862.588 125.928 - 7.977.999 improvements

Kendaraan 4.384.726 2.741.173 1.383.376 124.290 5.866.813 VehiclesPeralatan kantor 9.564.032 3.936.696 37.874 - 13.462.854 Office equipment

Sewa pembiayaan Finance leaseKendaraan 98.654 25.636 - (124.290) - VehiclesPeralatan kantor 1.128.299 2.593.701 - - 3.722.000 Office equipment

Total akumulasi Total accumulatedpenyusutan 20.417.050 12.159.794 1.547.178 - 31.029.666 depreciation

Nilai buku neto 53.974.028 49.014.039 Net book value

Penambahan aset tetap pada tanggal31 Desember 2014 dan 2013 termasuk pembeliankendaraan masing-masing sebesar Rp6.222.300dan Rp2.861.250 secara angsuran dari PT BCAFinance (BCA Finance), pihak ketiga, danpembelian hak atas tanah dan bangunan danprasarana dengan harga keseluruhan sebesarRp15.496.000 secara angsuran dari PT ChandraSakti Utama Leasing (CSUL), pihak berelasi(Catatan 13).

The additions of fixed assets as of December 31,2014 and 2013 include the purchase of vehiclesamounting to Rp6,222,300 and Rp2,861,250,respectively, in installment from PT BCA Finance(BCA Finance), a third party, and land rights andbuildings and improvements with total priceamounting to Rp15,496,000 in installment fromPT Chandra Sakti Utama Leasing (CSUL),a related party (Note 13).

Pada tanggal 10 Juli 2014, Perusahaanmengadakan perjanjian jual dan sewa balik denganCSUL atas pengembangan bangunan yang disewadan peralatan kantor masing-masing sejumlahRp3.937.195 dan Rp2.456.233 (Catatan 13).Pengembangan bangunan yang disewa danperalatan kantor ini dicatat sebagai bagian dariaset tetap sewa pembiayaan pada tanggal31 Desember 2014.

On July 10, 2014, the Company entered into saleand lease back agreements with CSUL forleasehold improvements and office equipmentamounting to Rp3,937,195 and Rp2,456,233,respectively (Note 13). These leaseholdimprovements and office equipment are recordedas part of fixed asset under finance lease as ofDecember 31, 2014.

Pengurangan aset tetap pada tahun 2014,termasuk penjualan pengembangan bangunanyang disewa dan peralatan kantor dengan nilaibuku masing-masing sebesar Rp2.421.223 danRp3.116.163 kepada CSUL sehubungan denganperjanjian jual dan sewa balik.

The deductions of fixed assets in 2014 includedsale of leasehold improvements and officeequipment with net book value of Rp2,421,223and Rp3,116,163, respectively, to CSUL inrelation with sale and lease back agreements.

Pada tanggal 28 November 2011 dan 7 September2012, Perusahaan mengadakan perjanjian jual dansewa balik dengan PT Hewlett-Packard FinanceIndonesia atas peralatan kantor masing-masingsejumlah USD1.090.819 dan USD500.000(Catatan 13). Peralatan kantor ini dicatat sebagaibagian dari aset tetap sewa pembiayaan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

On November 28, 2011 and September 7, 2012,the Company entered into sale and lease backagreement with PT Hewlett-Packard FinanceIndonesia for office equipment amounting toUSD1,090,819 and USD500,000, respectively(Note 13). These office equipment are recordedas part of fixed asset under finance lease as ofDecember 31, 2014 and 2013.

194

Page 211: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

195

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

51

9. ASET TETAP (lanjutan) 9. FIXED ASSETS (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2014, pengalihansertifikat kepemilikan atas hak atas tanah yangdimiliki Perusahaan masih dalam proses danmenunggu persetujuan dari Badan PertanahanNasional. Pengalihan sertifikat kepemilikan atashak atas tanah yang terletak di Surabaya, JawaTimur, telah selesai dipindahkan atas namaPerusahaan pada tanggal 5 Februari 2015(Catatan 38f).

As of December 31, 2014, the transfer of thecertificates of ownership of the land rights ownedby the Company are still being processed andawaiting approval from the National Land AffairsAgency (Badan Pertanahan Nasional). The transferof the certificates of ownership of the land rightslocated in Surabaya, East Java, into the Company’sname has transferred on February 5, 2015(Note 38f).

Aset tetap telah diasuransikan terhadapkemungkinan terjadinya kerugian yang ditimbulkanakibat kebakaran dan risiko Iainnya dengan nilaipertanggungan berjumlah Rp40.687.860 padatanggal 31 Desember 2014 dan Rp37.169.585pada tanggal 31 Desember 2013. Aset tetaptersebut diasuransikan melalui PT Lippo GeneralInsurance Tbk (LGI), pihak ketiga, pada tahun2014, melalui LGI dan PT Chartis InsuranceIndonesia (CII), pihak ketiga, pada tahun 2013.Manajemen berkeyakinan bahwa nilaipertanggungan tersebut cukup untuk menutupikemungkinan kerugian yang akan timbul.

Fixed assets are insured for potential losses arisingfrom fire and other risks with total coverageamounting to Rp40,687,860 as of December 31,2014 and Rp37,169,585 as of December 31, 2013.Fixed assets are insured through PT Lippo GeneralInsurance Tbk (LGI), a third party, in 2014, throughLGI and PT Chartis Insurance Indonesia (CII), thirdparties, in 2013. The management believes that thesum insured is adequate to cover possible lossesarising from such risks.

Berdasarkan evaluasi manajemen, tidak terdapatperistiwa atau perubahan keadaan yangmengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetappada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan2013.

Based on management’s assessment, there are noevents or changes in circumstances which mayindicate an impairment in value of fixed assets as ofDecember 31, 2014 and 2013.

Manajemen Perusahaan telah menelaah umurmanfaat, metode penyusutan dan nilai residu padatanggal 31 Desember 2014 dan 2013 dan tidak adapenyesuaian yang diperlukan.

The Company’s management has reviewed theasset’s useful lives, methods of depreciation andresidual values as of December 31, 2014 and 2013and no adjustment is required.

Rincian laba penjualan aset tetap adalah sebagaiberikut:

The details of gain on sale of fixed assets are asfollows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal31 Desember/Year Ended December 31,

2014 2013

Hasil penjualan aset tetap 1.127.405 3.054.700 Proceeds from sale of fixed assetsNilai buku neto aset tetap 1.024.521 2.724.305 Net book value of fixed assets

Laba penjualan aset tetap - neto 102.884 330.395 Gain on sale of fixed assets - net

Laba penjualan aset tetap dicatat sebagai bagiandari “Pendapatan Lain-lain” pada laporan laba rugikomprehensif (Catatan 21). Pada tanggal31 Desember 2014 dan 2013, Perusahaan belummenerima hasil penjualan aset tetap masing-masing sebesar Rp861.047 dan Rp1.305.005 yangdicatat sebagai bagian dari “Piutang Lain-lain” dilaporan posisi keuangan.

Gain on sale of fixed assets is recorded as part of“Other Income” in the statements of comprehensiveincome (Note 21). As of December 31, 2014 and2013, the Company has not yet received proceedsfrom sale of fixed assets amounting to Rp861,047and Rp1,305,005, respectively, which are recordedas part of “Other Receivables” in the statements offinancial position.

195

Page 212: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

196

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

52

9. ASET TETAP (lanjutan) 9. FIXED ASSETS (continued)

Rincian laba ditangguhkan atas transaksi jual dansewa balik adalah sebagai berikut:

The details of deferred gain on sale and lease backtransactions are as follow:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal31 Desember/Year Ended December 31,

2014 2013

Hasil penjualan aset tetap 6.393.428 - Proceeds from sale of fixed assetsNilai buku neto aset tetap 5.537.386 - Net book value of fixed assets

856.042 -Amortisasi tahun berjalan (39.631) - Amortization during the year

Laba ditangguhkan atas Deferred gain on saletransaksi jual dan sewa and lease backbalik - neto 816.411 - transaction - net

Laba ditangguhkan atas transaksi jual dan sewabalik yang belum diamortisasi sejumlah Rp816.411pada tanggal 31 Desember 2014 disajikan sebagaibagian dari “Utang Lain-lain” pada laporan posisikeuangan. Sedangkan, amortisasi labaditangguhkan atas transaksi jual dan sewa baliksejumlah Rp39.631 disajikan sebagai bagian dari“Pendapatan Lain-lain” pada laporan laba rugikomprehensif (Catatan 21).

The unamortized deferred gain on sale and leaseback amounting to Rp816,411 as of December 31,2014 is presented as part of “Other Payables” inthe statements of financial position. While, theamortization of deferred gain on sale and leaseback transaction amounted to Rp39,631 ispresented as part of “Other Income” in thestatements of comprehensive income (Note 21).

Aset dalam penyelesaian terutama merupakanpengembangan bangunan yang disewa dengantingkat persentase penyelesaian sebesar 30%pada tanggal 31 Desember 2013.

The construction in-progress mainly representsthe leasehold improvements with level ofcompletion at 30% as of December 31, 2013.

10. ASET LAIN-LAIN 10. OTHER ASSETS

Rincian aset lain-lain adalah sebagai berikut: The details of other assets are as follows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

Jaminan sewa 927.950 655.500 Rent depositsMaterai 62.040 20.160 Stamp

Total 989.990 675.660 Total

Aset lain-lain - jaminan sewa merupakan jaminansewa yang dibayarkan Perusahaan kepada pihakketiga yang menyewakan bangunan untuk kantorpusat dan kantor cabang Perusahaan.

The other assets - rent deposits represents rentdeposits paid by the Company to third parties whorent their buildings for head office and branchoffices to the Company.

196

Page 213: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

197

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

53

11. PINJAMAN 11. BORROWINGS

Pinjaman terdiri dari pinjaman bank,cerukan/rekening koran dan pembiayaan bersamawith recourse.

Borrowings consist of bank loans, bank overdraftsand joint financing with recourse.

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

Pinjaman bank Bank loansRupiah RupiahPT Bank Permata Tbk 276.545.264 366.735.263 PT Bank Permata TbkPT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk 246.309.489 247.778.033 (Persero) TbkPT Bank Danamon Indonesia Tbk 190.778.868 96.917.626 PT Bank Danamon Indonesia TbkPT Bank CIMB Niaga Tbk 133.911.900 34.196.222 PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank ICBC Indonesia 123.593.308 81.823.154 PT Bank ICBC IndonesiaPT Bank OCBC NISP Tbk 113.000.000 63.000.000 PT Bank OCBC NISP TbkPT Bank DBS Indonesia 100.000.000 100.000.000 PT Bank DBS IndonesiaPT Bank Pembangunan Daerah PT Bank Pembangunan Daerah

Kalimantan Selatan 86.572.917 - Kalimantan SelatanPT Bank Syariah Mandiri 85.688.188 - PT Bank Syariah MandiriPT Bank BNI Syariah 85.432.495 - PT Bank BNI SyariahBank of China Limited, Bank of China Limited,

Cabang Jakarta 50.312.028 18.710.416 Jakarta BranchPT Bank Maybank Syariah PT Bank Maybank Syariah

Indonesia 44.227.240 - IndonesiaPT Bank Pan Indonesia Tbk 34.206.559 48.352.777 PT Bank Pan Indonesia TbkPT Bank Muamalat Indonesia Tbk 34.108.114 35.807.766 PT Bank Muamalat Indonesia TbkPT Bank Commonwealth 26.291.556 56.141.556 PT Bank CommonwealthPT Bank Central Asia Tbk 2.299.212 45.201.259 PT Bank Central Asia Tbk

Sub-total 1.633.277.138 1.194.664.072 Sub-total

Cerukan/rekening koran Bank overdrafts(Catatan 4) (Note 4)Rupiah RupiahPT Bank Pan Indonesia Tbk - 11.865.538 PT Bank Pan Indonesia TbkPT Bank Central Asia Tbk - 8.011.839 PT Bank Central Asia TbkBank of China Limited, Bank of China Limited,

Cabang Jakarta - 4.776.101 Jakarta BranchPT Bank Permata Tbk - 4.487.090 PT Bank Permata Tbk

Sub-total - 29.140.568 Sub-total

Pembiayaan bersama Joint financingRupiah RupiahPT Bank Mandiri (Persero) Tbk 53.140.964 20.775.473 PT Bank Mandiri (Persero) TbkPT Bank CIMB Niaga Tbk 46.347.418 12.576.113 PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 40.138.651 111.605.815 (Persero) TbkPT Bank Muamalat Indonesia Tbk 31.228.294 - PT Bank Muamalat Indonesia TbkPT Bank Mega Tbk - 56.633 PT Bank Mega Tbk

Sub-total 170.855.327 145.014.034 Sub-total

Total 1.804.132.465 1.368.818.674 Total

Jumlah provisi bank yang disajikansebagai pengurang dari pinjaman adalahsebesar Rp181.202.324 dan Rp154.583.597masing-masing pada tanggal 31 Desember 2014dan 2013.

The bank provision which is presented as adeduction to borrowings amounted toRp181,202,324 and Rp154,583,597 as ofDecember 31, 2014 and 2013, respectively.

197

Page 214: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

198

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

54

11. PINJAMAN (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued)

Pinjaman-pinjaman tersebut di atas dikenakantingkat suku bunga tahunan berkisar antara10,00% sampai dengan 14,25% pada tahun 2014,antara 8,30% sampai dengan 13,75% pada tahun2013.

The above loans bear annual interest ranging from10.00% to 14.25% in 2014, from 8.30% to 13.75%in 2013.

Pembayaran bunga dan pokok pinjaman telahdibayarkan oleh Perusahaan sesuai denganjadwal.

Interest and principal loan payments have beenpaid by the Company on schedule.

PT Bank Permata Tbk (Permata) PT Bank Permata Tbk (Permata)

Pada tanggal 30 Maret 2010, Perusahaanmemperoleh fasilitas Pinjaman Berulang(Revolving Loan - Receivable Financing) dariPermata dengan jumlah fasilitas maksimumsebesar Rp250.000.000 dan berlaku sampaidengan tanggal 30 Maret 2011. Selanjutnya, padatanggal 26 Mei 2011, fasilitas pinjaman ini telahdiperbaharui dengan jumlah maksimum sebesarRp300.000.000. Jangka waktu fasilitas pinjamantelah diperpanjang sampai dengan tanggal12 September 2015. Fasilitas pinjaman dapatditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggalpenandatanganan perjanjian kredit dan memilikijatuh tempo maksimum 36 (tiga puluh enam) bulansejak tanggal penarikan. Fasilitas pinjaman dijamindengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaankonsumen sekurang-kurangnya 100% dari jumlahpokok fasilitas. Pada tanggal 31 Desember 2014dan 2013, fasilitas ini dijamin dengan fidusia ataspiutang pembiayaan konsumen Perusahaansejumlah Rp247.589.890 dan Rp299.753.222(Catatan 5).

On March 30, 2010, the Company has a RevolvingLoan facility (Revolving Loan - ReceivableFinancing) from Permata with total maximumfacility amounting to Rp250,000,000 and valid up toMarch 30, 2011. Furthermore, on May 26, 2011,this facility has been renewed with maximumamount of Rp300,000,000. The loan period isextended until September 12, 2015. This loanfacility can be drawn down up to 12 (twelve)months from the signing date and will mature at themaximum up to 36 (thirty six) months from thedrawdown date. This facility is secured by fiduciarytransfer of consumer financing receivables with aminimum of 100% of the amount of the facility. Asof December 31, 2014 and 2013, this facility issecured by the Company’s consumer financingreceivables amounting to Rp247,589,890 andRp299,753,222, respectively (Note 5).

Pada tanggal 22 Desember 2011, Perusahaanmemperoleh fasilitas Pinjaman Berjangka (Term-Loan facility 1 (TL 1)) dengan jumlah maksimumsebesar Rp100.000.000, dan pada tanggal12 September 2013, Perusahaan memperolehfasilitas Pinjaman Berjangka (Term-Loan facility 2(TL 2)) dengan jumlah maksimum sebesarRp30.000.000. Pada tanggal 2 Desember 2014Perusahaan mendapatkan tambahan fasilitasPinjaman Berjangka (Term-Loan facility 3 dan 4(TL3 dan TL4)) dengan jumlah maksimum masing-masing sebesar Rp30.000.000. Fasilitas TL 1,TL 2, TL 3 dan TL 4 dapat ditarik selama 6 (enam)bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjiankredit dan akan jatuh tempo maksimum 36 (tigapuluh enam) bulan sejak tanggal penarikan.Fasilitas ini dijamin dengan jaminan fidusia ataspiutang pembiayaan konsumen sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas. Padatanggal 31 Desember 2014 dan 2013, fasilitas inidijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaankonsumen Perusahaan sejumlah Rp11.427.107dan Rp68.789.068 (Catatan 5).

On December 22, 2011, the Company obtainedTerm-Loan facility 1 (TL 1) with a maximum facilityamounting to Rp100,000,000, and onSeptember 12, 2013, the Company obtainedTerm-Loan facility 2 (TL 2) with maximum facilityamounting to Rp30,000,000. On December 2,2014, the Company obtained additional a Term-Loan facility 3 and 4 (TL3 and TL4) with maximumfor each facilities amounting to Rp30,000,000.TL 1, TL 2, TL 3 and TL 4 facility can be drawndown up to 6 (six) months from the signing dateand will mature at the maximum up to 36 (thirty six)months from the drawdown date. This facility issecured by fiduciary transfer of consumer financingreceivables with a minimum of 100% of the amountof the principal facility. As of December 31, 2014and 2013, this facility is secured by fiduciarytransfer over the Company’s consumer financingreceivables amounting to Rp11,427,107 andRp68,789,068, respectively (Note 5).

198

Page 215: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

199

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

55

11. PINJAMAN (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued)

PT Bank Permata Tbk (Permata) (lanjutan) PT Bank Permata Tbk (Permata) (continued)

Perusahaan juga memperoleh fasilitasCerukan/Rekening Koran dengan jumlahmaksimum sebesar Rp5.000.000. Fasilitas inidiberikan untuk keperluan modal kerja dalamrangka pembiayaan konsumen. FasilitasCerukan/Rekening Koran akan jatuh tempo padatanggal 12 September 2015.

The Company also obtained Bank Overdraft facilitywith maximum facility amounting to Rp5,000,000.The purpose of these facilities is for working capitalin relation to consumer financing activity. The BankOverdraft facility will be due on September 12,2015.

Perusahaan juga memperoleh fasilitas Forex LineTetap sejumlah USD500.000. Pada tanggal5 September 2014, Perusahaan memperolehtambahan fasilitas Forex Line Tetap sebesarUSD3.050.000. Selanjutnya, pada tanggal29 Desember 2014, fasilitas Forex Line Tetapdiperbaharui dengan jumlah maksimum fasilitassebesar USD8.050.000. Jangka waktu fasilitastelah diperpanjang sampai dengan tanggal12 September 2015.

The Company also has Fixed Forex Line facilityamounting to USD500,000. On September 5, 2014,the Company obtained additional Fixed Forex Linefacility amounting to USD3,050,000. Furthermore,on December 29, 2014, the Fixed Forex Linefacility was renewed with maximum facilityamounting to USD8,050,000. The facility periodhas been extended until September 12, 2015.

Pada tanggal 2 Desember 2014, Perusahaanmemperoleh fasilitas Pinjaman Money Marketdengan jumlah maksimum sebesar Rp20.000.000.Fasilitas pinjaman dapat ditarik selama 12 (duabelas) bulan sejak tanggal penandatangananperjanjian kredit dan akan jatuh tempo padatanggal 2 Desember 2015. Fasilitas pinjamandiberikan untuk keperluan modal kerja dalamrangka pembiayaan konsumen. Fasilitas pinjamanini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutangpembiayaan konsumen sekurang-kurangnya 100%dari jumlah pokok fasilitas.

On December 2, 2014, the Company hasa Money Market Loan facility with a maximumfacility amounting to Rp20,000,000. The loanfacility can be drawn down up to 12 (twelve)months from the signing date and will be due onDecember 2, 2015. The purpose of the facility is forworking capital in relation to consumer financingactivity. This facility is secured by fiduciary transferof consumer financing receivables with a minimumof 100% of the amount of the principal facility.

Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalamperjanjian, Perusahaan diharuskan untukmempertahankan jumlah ekuitas minimal sejumlahRp250.000.000, tingkat gearing ratio maksimum8,5 (delapan setengah) kali dan memberikanpemberitahuan secara tertulis kepada banksehubungan dengan, antara lain, perubahananggaran dasar; pengalihan pembiayaan ke pihaklain dan perubahan susunan Dewan Komisaris danDireksi.

Based on the requirements in the loan agreement,the Company should maintain total equity at theminimum amounting to Rp250,000,000, the level ofgearing ratio at the maximum 8.5 (eight and a half)times and provide written notice to the bank inconnection with, among others, the changes in thearticles of association; divert funding to otherparties and changes in the composition of theBoards of Commissioners and Directors.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)

Pada tanggal 18 Januari 2010, Perusahaanmemperoleh fasilitas kredit modal kerja dari BNIdengan jumlah maksimum sebesar Rp75.000.000.Tujuan dari fasilitas kredit ini adalah untukmembiayai tambahan modal kerja pembiayaankredit kendaraan bermotor roda dua baru. Fasilitasini dapat ditarik selama jangka waktu perjanjiankredit dan penarikan pertama dilakukan palinglambat 3 (tiga) bulan sejak tanggalpenandatanganan perjanjian kredit.

On January 18, 2010, the Company obtained aworking capital credit facility from BNI withmaximum facility amounting to Rp75,000,000. Theloan facility is used for the Company’s workingcapital in relation to the financing activities for newtwo-wheel vehicles. The loan facility can be drawndown within the period of the credit agreement andthe first drawdown should be done at the latest 3(three) months since the signing date of the creditagreement.

199

Page 216: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

200

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

56

11. PINJAMAN (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)(lanjutan)

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI)(continued)

Pada tanggal 18 Maret 2011, fasilitas ini telahdiperbaharui dengan jumlah maksimum sebesarRp150.000.000. Selanjutnya, pada tanggal 30 Juni2011, fasilitas ini diperbaharui dengan jumlahmaksimum sebesar Rp250.000.000. Pada tanggal20 Januari 2015, jangka waktu penarikan fasilitastelah diperpanjang sampai dengan tanggal17 Januari 2016 (Catatan 38c). Fasilitas ini dapatditarik selama 12 (dua belas) bulan sejak tanggalpenandatanganan perjanjian kredit dan memilikijatuh tempo maksimum 36 (tiga puluh enam) bulansejak tanggal penarikan. Fasilitas ini dijamindengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaankonsumen.

On March 18, 2011, this facility has been renewedwith maximum facility amounting toRp150,000,000. Furthermore, on June 30, 2011,this facility has been renewed with maximumfacility amounting to Rp250,000,000. OnJanuary 20, 2015, the drawdown period of thefacility has been extended until January 17, 2016(Note 38c). This facility can be drawn down up to12 (twelve) months from the signing date and willmature at the maximum up to 36 (thirty six) monthsfrom the drawdown date. This loan is secured byfiduciary transfer of consumer financingreceivables.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutangpembiayaan konsumen Perusahaan sejumlahRp248.358.365 dan Rp249.721.217 (Catatan 5).

As of December 31, 2014 and 2013, this facility issecured by fiduciary transfer over the Company’sconsumer financing receivables amounting toRp248,358,365 and Rp249,721,217, respectively(Note 5).

Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalamperjanjian, Perusahaan diharuskan untukmempertahankan tingkat gearing ratio maksimum10 (sepuluh) kali dan current ratio minimum1 (satu) kali, serta memberikan pemberitahuansecara tertulis kepada bank sehubungan dengan,antara lain, perubahan Anggaran Dasar;perubahan susunan pemegang saham dan/ataupengurus; pembagian dividen; dan memintapersetujuan secara tertulis dari bank, dalam hal,melakukan penggabungan usaha, akuisisi daninvestasi baru yang tidak berkaitan atau mengubahkegiatan usaha Perusahaan; memindahkandan/atau menyewakan sebagian kegiatan usahakepada pihak lain; melakukan pembayaran utangkepada pemegang saham; memberikan pinjamankepada pihak lain; mengalihkan sebagian atauseluruh hak dan liabilitas dari perjanjian ke pihaklain; membubarkan perusahaan atau mengajukanpermohonan untuk dinyatakan pailit; danmelakukan interfinancing antar perusahaan dalamsatu grup.

Based on the requirements in the loan agreement,the Company is required to maintain maximumgearing ratio of 10 (ten) times and minimum currentratio of 1 (one) time, and to provide written noticeto the bank in connection with, among others,changes in the Articles of Association; changes inthe composition of shareholders and/ormanagement; dividend payment; and obtain priorwritten approval from the bank, in connection with,merger, acquisition and new investments that arenot related with or changes the Company’sbusiness activities; transfer and/or rent a part ofbusiness to other parties; make payment payableto shareholders; provide loans to other parties;transfer part or all of the rights and obligations ofagreement to another party; liquidate the companyor apply to be declared bankrupt; and dointerfinancing among companies in the samegroup.

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

57

11. PINJAMAN (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued)

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon)

Pada tanggal 19 Januari 2011, Perusahaanmemperoleh fasilitas Pinjaman Kredit AngsuranBerjangka dari Danamon dengan jumlahmaksimum sebesar Rp100.000.000. Pada tanggal24 Februari 2014, fasilitas pinjaman telahdiperbaharui dengan jumlah maksimum sebesarRp200.000.000. Pada tanggal 19 Januari 2015,berdasarkan perubahan atas perjanjian pinjaman,jangka waktu fasilitas pinjaman telah diperpanjangdan akan jatuh tempo pada tanggal 19 Januari2016 (Catatan 38b). Fasilitas pinjaman dapatditarik selama 12 (dua belas) bulan sejakpenandatanganan perjanjian kredit dan akan jatuhtempo maksimal dalam 36 (tiga puluh enam) bulansejak tanggal penarikan. Fasilitas pinjaman inidijamin dengan jaminan fidusia atas piutangpembiayaan konsumen sekurang-kurangnya 110%dari jumlah fasilitas pinjaman kredit yang terutang.Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutangpembiayaan konsumen Perusahaan sejumlahRp211.458.848 dan Rp107.122.339 (Catatan 5).

On January 19, 2011, the Company obtaineda Term-Loan facility from Danamon withmaximum facility amounting to Rp100,000,000. OnFebruary 24, 2014, the loan facility was renewedwith maximum facility amounting toRp200,000,000. On January 19, 2015, based on anamendment of the loan agreement, the period ofthe loan facility was extended and will due onJanuary 19, 2016 (Note 38b). This loan facility canbe drawn down up to 12 (twelve) months from thesigning date and will mature at the maximum in 36(thirty six) months since the drawdown date. Thisfacility is secured by fiduciary transfer of consumerfinancing receivables at the minimum of 110% ofthe amount of outstanding facility. As ofDecember 31, 2014 and 2013, this facility issecured by fiduciary transfer over the Company’sconsumer financing receivables amounting toRp211,458,848 and Rp107,122,339, respectively(Note 5).

Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalamperjanjian, Perusahaan diharuskan untukmempertahankan gearing ratio maksimum 7 (tujuh)kali, serta memperoleh persetujuan tertulissebelumnya dari bank sehubungan dengan, antaralain, menjual atau mengalihkan seluruh atausebagian besar aset bukan untuk menjalankankegiatan usaha; menjaminkan aset; memberikanpinjaman kepada pihak lain, kecuali untukpelaksanaan kegiatan usaha; bertindak sebagaipenjamin utang-utang pihak lain, kecualimerupakan transaksi yang lazim; perubahankegiatan usaha; melakukan penggabungan usaha;konsolidasi dan akuisisi; dan melakukanpembayaran utang kepada pemegang saham.

Based on the requirements in the loan agreement,the Company is required to maintain maximumgearing ratio of 7 (seven) times, and obtain priorwritten approval from the bank in connection with,among others, sell or otherwise transfer all or partlyof the property is not to run its business operations;pledge the assets; provide loans to other parties,except to run its business operations; acting as aloan guarantor to other parties except is a commonpractice; changes the business activities;participate in merger; consolidation and acquisition;and make payment payable to shareholders.

PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB)

Pada tanggal 29 Juni 2007, Perusahaanmemperoleh fasilitas kredit modal kerja dari CIMBdengan jumlah maksimum sebesar Rp15.000.000.Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas)bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit danakan jatuh tempo maksimal dalam 36 (tiga puluhenam) bulan sejak tanggal penarikan. Perusahaantelah melunasi pinjaman atas fasilitas iniseluruhnya pada tanggal 8 Agustus 2012.

On June 29, 2007, the Company obtaineda working capital loan facility from CIMB withmaximum facility amounting to Rp15,000,000. Thisloan facility can be drawn down up to 12 (twelve)months from the signing date and will mature at themaximum in 36 (thirty six) months since thedrawdown date. The Company has fully paid theloan from this facility on August 8, 2012.

200

Page 217: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

201

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

57

11. PINJAMAN (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued)

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon)

Pada tanggal 19 Januari 2011, Perusahaanmemperoleh fasilitas Pinjaman Kredit AngsuranBerjangka dari Danamon dengan jumlahmaksimum sebesar Rp100.000.000. Pada tanggal24 Februari 2014, fasilitas pinjaman telahdiperbaharui dengan jumlah maksimum sebesarRp200.000.000. Pada tanggal 19 Januari 2015,berdasarkan perubahan atas perjanjian pinjaman,jangka waktu fasilitas pinjaman telah diperpanjangdan akan jatuh tempo pada tanggal 19 Januari2016 (Catatan 38b). Fasilitas pinjaman dapatditarik selama 12 (dua belas) bulan sejakpenandatanganan perjanjian kredit dan akan jatuhtempo maksimal dalam 36 (tiga puluh enam) bulansejak tanggal penarikan. Fasilitas pinjaman inidijamin dengan jaminan fidusia atas piutangpembiayaan konsumen sekurang-kurangnya 110%dari jumlah fasilitas pinjaman kredit yang terutang.Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutangpembiayaan konsumen Perusahaan sejumlahRp211.458.848 dan Rp107.122.339 (Catatan 5).

On January 19, 2011, the Company obtaineda Term-Loan facility from Danamon withmaximum facility amounting to Rp100,000,000. OnFebruary 24, 2014, the loan facility was renewedwith maximum facility amounting toRp200,000,000. On January 19, 2015, based on anamendment of the loan agreement, the period ofthe loan facility was extended and will due onJanuary 19, 2016 (Note 38b). This loan facility canbe drawn down up to 12 (twelve) months from thesigning date and will mature at the maximum in 36(thirty six) months since the drawdown date. Thisfacility is secured by fiduciary transfer of consumerfinancing receivables at the minimum of 110% ofthe amount of outstanding facility. As ofDecember 31, 2014 and 2013, this facility issecured by fiduciary transfer over the Company’sconsumer financing receivables amounting toRp211,458,848 and Rp107,122,339, respectively(Note 5).

Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalamperjanjian, Perusahaan diharuskan untukmempertahankan gearing ratio maksimum 7 (tujuh)kali, serta memperoleh persetujuan tertulissebelumnya dari bank sehubungan dengan, antaralain, menjual atau mengalihkan seluruh atausebagian besar aset bukan untuk menjalankankegiatan usaha; menjaminkan aset; memberikanpinjaman kepada pihak lain, kecuali untukpelaksanaan kegiatan usaha; bertindak sebagaipenjamin utang-utang pihak lain, kecualimerupakan transaksi yang lazim; perubahankegiatan usaha; melakukan penggabungan usaha;konsolidasi dan akuisisi; dan melakukanpembayaran utang kepada pemegang saham.

Based on the requirements in the loan agreement,the Company is required to maintain maximumgearing ratio of 7 (seven) times, and obtain priorwritten approval from the bank in connection with,among others, sell or otherwise transfer all or partlyof the property is not to run its business operations;pledge the assets; provide loans to other parties,except to run its business operations; acting as aloan guarantor to other parties except is a commonpractice; changes the business activities;participate in merger; consolidation and acquisition;and make payment payable to shareholders.

PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB)

Pada tanggal 29 Juni 2007, Perusahaanmemperoleh fasilitas kredit modal kerja dari CIMBdengan jumlah maksimum sebesar Rp15.000.000.Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas)bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit danakan jatuh tempo maksimal dalam 36 (tiga puluhenam) bulan sejak tanggal penarikan. Perusahaantelah melunasi pinjaman atas fasilitas iniseluruhnya pada tanggal 8 Agustus 2012.

On June 29, 2007, the Company obtaineda working capital loan facility from CIMB withmaximum facility amounting to Rp15,000,000. Thisloan facility can be drawn down up to 12 (twelve)months from the signing date and will mature at themaximum in 36 (thirty six) months since thedrawdown date. The Company has fully paid theloan from this facility on August 8, 2012.

201

Page 218: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

202

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

58

11. PINJAMAN (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued)

PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (lanjutan) PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB) (continued)

Pada tanggal 6 Februari 2008 dan 28 Juli 2008,Perusahaan memperoleh tambahan fasilitaspinjaman masing-masing sebesar Rp20.000.000dan Rp10.000.000. Fasilitas ini dapat ditarikselama 12 (dua belas) bulan sejak tanggalpenandatanganan penjanjian kredit dan akan jatuhtempo maksimum dalam 36 (tiga puluh enam)bulan sejak tanggal penarikan. Perusahaan telahmelunasi pinjaman atas fasilitas ini seluruhnyapada tanggal 12 Agustus 2010 dan 14 Maret 2011.

On February 6, 2008 and July 28, 2008, theCompany obtained additional credit facilities ofRp20,000,000 and Rp10,000,000, respectively.These loan facilities can be drawn down up to12 (twelve) months from the signing date and willmature at the maximum in 36 (thirty six) monthsfrom the drawdown date. The Company has fullypaid the loan from this facility on August 12, 2010and March 14, 2011.

Pada tanggal 8 Januari 2010, Perusahaanmemperoleh fasilitas kredit modal kerja dari CIMBdengan jumlah maksimum sebesar Rp25.000.000.Pada tanggal 17 Maret 2011, Perusahaanmemperoleh tambahan fasilitas pinjaman sebesarRp50.000.000. Fasilitas ini dapat ditarik selama12 (dua belas) bulan sejak tanggalpenandatanganan perjanjian kredit dan akan jatuhtempo maksimum dalam 36 (tiga puluh enam)bulan sejak tanggal penarikan. Pada tanggal25 Juli 2012, Perusahaan memperoleh fasilitaspinjaman sebesar Rp70.000.000. Selanjutnya,pada tanggal 16 Mei 2014, Perusahaanmemperoleh tambahan fasilitas pinjaman sebesarRp150.000.000. Fasilitas pinjaman ini dapat ditarikselama 12 (dua belas) bulan sejak tanggalpenandatanganan perjanjian kredit dan akan jatuhtempo maksimum dalam 36 (tiga puluh enam)bulan sejak tanggal penarikan. Fasilitas pinjamanini dijamin dengan jaminan fidusia atas piutangpembiayaan konsumen sekurang-kurangnya 100%dari jumlah pokok fasilitas.

On January 8, 2010, the Company obtaineda working capital loan facility from CIMB withmaximum facility amounting to Rp25,000,000.On March 17, 2011, the Company obtainedadditional credit facility of Rp50,000,000. Thesefacility can be drawn down up to 12 (twelve)months from the signing date and will mature at themaximum in 36 (thirty six) months from thedrawdown date. On July 25, 2012, the Companyobtained a credit facility of Rp70,000,000.Furthermore, on May 16, 2014, the Companyobtained additional loan facility amounting toRp150,000,000. These loan facility can be drawndown up to 12 (twelve) months from the signingdate and will mature at the maximum in 36 (thirtysix) months from the drawdown date. These loanfacilities are secured by fiduciary transfer ofconsumer financing receivables with a minimum of100% of the amount of the facilities.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutangpembiayaan konsumen Perusahaan sejumlahRp134.897.157 dan Rp34.401.187 (Catatan 5).

As of December 31, 2014 and 2013, these facilitiesare secured by fiduciary transfer over theCompany’s consumer financing receivablesamounting to Rp134,897,157 and Rp34,401,187(Note 5).

Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalamperjanjian, Perusahaan diharuskan untukmempertahankan tingkat gearing ratio maksimum 8(delapan) kali, serta memperoleh persetujuantertulis sebelumnya dari bank sehubungan dengan,antara lain, melakukan penggabungan usaha,akuisisi dan konsolidasi; mengalihkan,menghibahkan dan/atau menjaminkan sebagianbesar harta ke pihak lain; memberikan pinjamankepada pihak lain kecuali untuk kegiatan usaha;mengubah Anggaran Dasar, susunan DewanKomisaris dan Direksi; mengubah kegiatan usahaatau status hukum perusahaan; mengadakaninvestasi baru atau pernyataan kepada pihak laindan mengalihkan sebagian atau seluruh hak danliabilitas dari perjanjian pihak lain.

Based on the requirements in the loan agreement,the Company is required to maintain maximumlevel of gearing ratio of 8 (eight) times, and obtainprior written approval from the bank in connectionwith, among others, merger, acquisition andconsolidation; transfer, grant and/or pledge in bigpart of the property to another party; provide loansto other parties except to its business operations;changes the Articles of Association, thecomposition of the Boards of Commissioners andDirectors; change the business activities or its legalstatus; make new investments or statements to theother party and to transfer part or all of the rightsand obligations of the agreement of other parties.

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

59

11. PINJAMAN (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued)

PT Bank ICBC Indonesia (ICBC) PT Bank ICBC Indonesia (ICBC)

Pada tanggal 18 Juli 2011, Perusahaanmemperoleh fasilitas Pinjaman Tetap Installment(PTI) dari ICBC dengan jumlah maksimum sebesarRp80.000.000. Selanjutnya pada tanggal21 Desember 2011, Perusahaan memperolehtambahan fasilitas Pinjaman Tetap Installmentdengan jumlah maksimum sebesar Rp50.000.000.Pada tanggal 15 Juni 2012, Perusahaanmemperoleh fasilitas Pinjaman Tetap Installment 2(PTI 2) dengan jumlah maksimum sebesarRp30.000.000.

Pada tanggal 7 Januari 2013 Perusahaanmemperoleh fasilitas Pinjaman Tetapon Demand - B (PTD-B) dengan jumlah maksimumsebesar Rp50.000.000. Selanjutnya pada tanggal30 Oktober 2014, Perusahaan memperoleh fasilitastambahan Pinjaman Tetap on Demand Non-Revolving (PTD-NR) dengan jumlah maksimumsebesar Rp100.000.000. Fasilitas ini dapat ditarikselama 3 (tiga) bulan sejak penandatangananperjanjian kredit dan akan jatuh tempo maksimaldalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggalpenarikan. Fasilitas ini dijamin dengan jaminanfidusia atas piutang pembiayaan konsumensekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokokfasilitas. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan2013, fasilitas ini dijamin dengan fidusia ataspiutang pembiayaan konsumen Perusahaansejumlah Rp124.131.454 dan Rp82.037.812(Catatan 5).

On July 18, 2011, the Company obtaineda Fixed Installment Loan facility (PTI) from ICBCwith maximum facility amounting to Rp80,000,000.Furthermore, on December 21, 2011, the Companyobtained an additional Fixed Installment Loanfacility with maximum facility amounting toRp50,000,000. On June 15, 2012, the Companyobtained a Fixed Installment Loan 2 facility (PTI 2)with maximum facility amounting to Rp30,000,000.

On January 7, 2013 the Company obtained a Fixedon Demand - B loan facility (PTD-B) with maximumfacility amounting to Rp50,000,000. Furthermore,on October 30, 2014, the Company obtainedadditional facility a Fixed Loan on Deman Non-Revolving (PTD-NR) amounting to Rp100,000,000.These loans facilities can be drawn down up to 3(three) months from the signing date and willmature at the maximum in 36 (thirty six) monthssince the drawdown date. These facilities aresecured by fiduciary transfer of consumer financingreceivables with a minimum of 100% of the totalprincipal amount of the facility. As of December 31,2014 and 2013, these facilities are secured byfiduciary transfer over the Company’s consumerfinancing receivables amounting to Rp124,131,454and Rp82,037,812, respectively (Note 5).

Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalamperjanjian, Perusahaan diharuskan untukmempertahankan rasio utang terhadap ekuitasmaksimum 8 (delapan) kali serta memberikanpemberitahuan secara tertulis kepada banksehubungan dengan, antara lain, memberikanpinjaman kepada pihak lain; bertindak sebagaipenjamin utang-utang pihak lain, kecuali untukkegiatan usaha; perubahan bentuk hukum dankegiatan usaha; pembagian dividen; melakukanpenggabungan usaha; akuisisi dan investasi baru.

Based on the requirements in the loan agreement,the Company is required to maintain maximumdebt to equity ratio of 8 (eight) times and to providewritten notice to the bank in connection with,among others, providing loans to other parties;acting as a loan guarantor to other parties, exceptfor the business activities; changing the legal formand business activities; paying dividend;completing a merger; acquisition and newinvestment.

202

Page 219: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

203

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

59

11. PINJAMAN (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued)

PT Bank ICBC Indonesia (ICBC) PT Bank ICBC Indonesia (ICBC)

Pada tanggal 18 Juli 2011, Perusahaanmemperoleh fasilitas Pinjaman Tetap Installment(PTI) dari ICBC dengan jumlah maksimum sebesarRp80.000.000. Selanjutnya pada tanggal21 Desember 2011, Perusahaan memperolehtambahan fasilitas Pinjaman Tetap Installmentdengan jumlah maksimum sebesar Rp50.000.000.Pada tanggal 15 Juni 2012, Perusahaanmemperoleh fasilitas Pinjaman Tetap Installment 2(PTI 2) dengan jumlah maksimum sebesarRp30.000.000.

Pada tanggal 7 Januari 2013 Perusahaanmemperoleh fasilitas Pinjaman Tetapon Demand - B (PTD-B) dengan jumlah maksimumsebesar Rp50.000.000. Selanjutnya pada tanggal30 Oktober 2014, Perusahaan memperoleh fasilitastambahan Pinjaman Tetap on Demand Non-Revolving (PTD-NR) dengan jumlah maksimumsebesar Rp100.000.000. Fasilitas ini dapat ditarikselama 3 (tiga) bulan sejak penandatangananperjanjian kredit dan akan jatuh tempo maksimaldalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggalpenarikan. Fasilitas ini dijamin dengan jaminanfidusia atas piutang pembiayaan konsumensekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokokfasilitas. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan2013, fasilitas ini dijamin dengan fidusia ataspiutang pembiayaan konsumen Perusahaansejumlah Rp124.131.454 dan Rp82.037.812(Catatan 5).

On July 18, 2011, the Company obtaineda Fixed Installment Loan facility (PTI) from ICBCwith maximum facility amounting to Rp80,000,000.Furthermore, on December 21, 2011, the Companyobtained an additional Fixed Installment Loanfacility with maximum facility amounting toRp50,000,000. On June 15, 2012, the Companyobtained a Fixed Installment Loan 2 facility (PTI 2)with maximum facility amounting to Rp30,000,000.

On January 7, 2013 the Company obtained a Fixedon Demand - B loan facility (PTD-B) with maximumfacility amounting to Rp50,000,000. Furthermore,on October 30, 2014, the Company obtainedadditional facility a Fixed Loan on Deman Non-Revolving (PTD-NR) amounting to Rp100,000,000.These loans facilities can be drawn down up to 3(three) months from the signing date and willmature at the maximum in 36 (thirty six) monthssince the drawdown date. These facilities aresecured by fiduciary transfer of consumer financingreceivables with a minimum of 100% of the totalprincipal amount of the facility. As of December 31,2014 and 2013, these facilities are secured byfiduciary transfer over the Company’s consumerfinancing receivables amounting to Rp124,131,454and Rp82,037,812, respectively (Note 5).

Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalamperjanjian, Perusahaan diharuskan untukmempertahankan rasio utang terhadap ekuitasmaksimum 8 (delapan) kali serta memberikanpemberitahuan secara tertulis kepada banksehubungan dengan, antara lain, memberikanpinjaman kepada pihak lain; bertindak sebagaipenjamin utang-utang pihak lain, kecuali untukkegiatan usaha; perubahan bentuk hukum dankegiatan usaha; pembagian dividen; melakukanpenggabungan usaha; akuisisi dan investasi baru.

Based on the requirements in the loan agreement,the Company is required to maintain maximumdebt to equity ratio of 8 (eight) times and to providewritten notice to the bank in connection with,among others, providing loans to other parties;acting as a loan guarantor to other parties, exceptfor the business activities; changing the legal formand business activities; paying dividend;completing a merger; acquisition and newinvestment.

203

Page 220: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

204

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

60

11. PINJAMAN (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued)

PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC)

Pada tanggal 30 April 2013, Perusahaanmemperoleh fasilitas Commited Demand Loan 1dari OCBC dengan jumlah maksimum sebesarRp63.000.000. Tujuan dari fasilitas pinjaman iniadalah untuk modal kerja Perusahaan. Padatanggal 10 Januari 2014, Perusahaan memperolehfasilitas tambahan Commited Demand Loan 2dengan jumlah maksimum sebesar Rp50.000.000.Jangka waktu fasilitas pinjaman jatuh tempo padatanggal 17 Januari 2015. Fasilitas pinjaman inidijamin dengan deposito berjangka milik PT TiaraMarga Trakindo, pemegang saham, dengan nilaipenjaminan sebesar jumlah fasilitas pinjaman.Pada tanggal 28 April 2015, nilai pinjaman atasdeposito berjangka diturunkan dari Rp63.000.000menjadi Rp36.000.000 (Catatan 38m).

On April 30, 2013, the Company obtainedCommited Demand Loan 1 facility from OCBC withtotal maximum facility amounting to Rp63,000,000.The loan facility is used for the Company’s workingcapital. On January 10, 2014, the Companyobtained an additional Commited Demand Loan 2facility with total maximum facility amounting toRp50,000,000. The period of the loan facility dueon January 17, 2015. These loan facilities aresecured by time deposit owned by PT Tiara MargaTrakindo, a shareholder, with collateral amountequal with total loan facility. On April 28, 2015, thecollateral amount of time deposit was decreasedfrom Rp63,000,000 to Rp36,000,000 (Note 38m).

Pada tanggal 18 Januari 2015, berdasarkanperubahan atas perjanjian pinjaman, jumlahfasilitas Commited Demand Loan 1 diturunkanmenjadi sejumlah Rp36.000.000 dan fasilitasCommited Demand Loan 2 ditutup. Jangka waktufasilitas Commited Demand Loan 1 telahdiperpanjang sampai dengan tanggal 30 April 2015(Catatan 38a) dan selanjutnya, diperpanjangsampai dengan tanggal 30 April 2016(Catatan 38m).

On January 18, 2015, based on an amendment ofthe loan agreement, the total Commited DemandLoan 1 facility was decreased to Rp36,000,000 andCommited Demand Loan 2 facility was closed. Theperiod of the Commited Demand Loan 1 facility hasbeen extended until April 30, 2015 (Note 38a) andfurthermore, was extended until April 30, 2016(Note 38m).

Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalamperjanjian, Perusahaan diharuskan memberikanpemberitahuan secara tertulis kepada banksehubungan dengan, antara lain, perubahansusunan Dewan Komisaris dan Direksi; perubahansusunan pemegang saham (bukan publik) danpengendali; terjadinya perkara perdata maupunpidana, sengketa, dan yang secara materialmerugikan bagi Perusahaan; serta memperolehpersetujuan tertulis sebelumnya dari banksehubungan dengan, antara lain, memberikan ataumenerima pinjaman kepada atau dari pihak lainkecuali untuk kegiatan usaha; dan menjaminkanharta ke pihak lain kecuali untuk mendukungkegiatan usaha.

Based on the requirements in the loan agreement,the Company is required to provide written noticeto the bank in connection with, among others,change the composition of the Boards ofCommissioners and Directors; change ofshareholders (non public) and controllingshareholders; occurrence of civil and criminalmatters, dispute, and which could materiallyadversely affect the Company; and obtain priorwritten approval from the bank in connection with,among others, provide or obtain loans to otherparties except to its business operations; andpledge asset to another party except to support itsbusiness operations.

204

Page 221: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

205

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

61

11. PINJAMAN (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued)

PT Bank DBS Indonesia (DBS) PT Bank DBS Indonesia (DBS)

Pada tanggal 29 November 2011, Perusahaanmemperoleh fasilitas Pinjaman Berjangka(Term-Loan) dari DBS dengan jumlah maksimumsebesar Rp100.000.000. Fasilitas ini dapat ditarikselama 12 (dua belas) bulan sejakpenandatanganan perjanjian. Fasilitas ini dijamindengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaankonsumen sekurang-kurangnya 100% dari jumlahpokok fasilitas. Pada tanggal 12 Februari 2015,berdasarkan perubahan atas perjanjian pinjaman,jangka waktu fasilitas pinjaman telah diperpanjangdan akan jatuh tempo pada tanggal 29 November2015 (Catatan 38h).

On November 29, 2011, the Company obtaineda Term-Loan facility from DBS with maximumfacility amounting to Rp100,000,000. This loanfacility can be drawn down up to 12 (twelve)months from the signing date of the agreement.This facility is secured by fiduciary transfer ofconsumer financing receivables with a minimum of100% of the total principal amount of the facility.On February 12, 2015, based on an amendment ofthe loan agreement, the period of the loan facilitywas extended and will due on November 29, 2015(Note 38h).

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutangpembiayaan konsumen Perusahaan sejumlahRp100.064.512 dan Rp100.071.720 (Catatan 5).

As of December 31, 2014 and 2013, this facility issecured by fiduciary transfer over the Company’sconsumer financing receivables amounting toRp100,064,512 and Rp100,071,720, respectively(Note 5).

Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalamperjanjian, Perusahaan diharuskan untukmempertahankan gearing ratio maksimum 10(sepuluh) kali, rasio lancar minimum 1 (satu) kalidan persentase kepemilikan saham pengendalibaik langsung maupun tidak langsung minimumsebesar 51%, serta memberikan pemberitahuansecara tertulis kepada bank sehubungan dengan,antara lain, terjadinya perkara perdata maupunpidana; perubahan Anggaran Dasar; membagikandan/atau membayar dividen; mengubah statushukum Perusahaan; melakukan likuidasi,penggabungan dan/atau pembubaran usaha;menerima pinjaman baru dan mensubordinasikanutang.

Based on the requirements in the loan agreement,the Company is required to maintain at themaximum gearing ratio of 10 (ten) times, currentratio at minimum of 1 (one) time and percentagedirect and indirect ownership of majorityshareholder at minimum of 51%, and to providewritten notice to the bank in connection with,among others, occurrence of civil and criminalmatters; changes of Articles of Association;distribute and/or payment of dividend; change theCompany’s legal form; perform liquidation, merger,and/or dissolution of business; receive new loanand make subordination of the payables.

PT Bank Pembangunan Daerah KalimantanSelatan (BPD Kalsel)

PT Bank Pembangunan Daerah KalimantanSelatan (BPD Kalsel)

Pada tanggal 4 Agustus 2014, Perusahaanmemperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dariBPD Kalsel dengan jumlah maksimum sebesarRp100.000.000. Tujuan dari fasilitas pinjaman iniadalah untuk modal kerja Perusahaan. Fasilitas inidapat ditarik selama 12 (dua belas) bulan sejakpenandatangan perjanjian dan akan jatuh tempomaksimal dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejaktanggal penarikan. Fasilitas pinjaman dijamindengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaankonsumen dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas.

On August 4, 2014, the Company obtaineda working capital loan facility from BPD Kalsel withmaximum facility amounting to Rp100,000,000.The loan facility is used for the Company’s workingcapital. This facility can be drawn down up to 12(twelve) months from the signing date of theagreement and will mature at the maximum up to36 (thirty six) months from the drawdown date. Theloan facility is secured by fiduciary transfer ofconsumer financing receivables with a minimum of100% of the amount of the facility.

Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas inidijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaankonsumen Perusahaan sejumlah Rp90.764.079(Catatan 5).

As of December 31, 2014, this facility is secured byfiduciary transfer over the Company’s consumerfinancing receivables amounting to Rp90,764,079(Note 5).

205

Page 222: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

206

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

62

11. PINJAMAN (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued)

PT Bank Pembangunan Daerah KalimantanSelatan (BPD Kalsel) (lanjutan)

PT Bank Pembangunan Daerah KalimantanSelatan (BPD Kalsel) (continued)

Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalamperjanjian, Perusahaan diharuskan untukmempertahankan tingkat gearing ratio sebesarkurang dari 8,5 (delapan setengah) kali dan rasiolancar lebih besar atau sama dengan 1 (satu) kali,serta Perusahaan diharuskan memperolehpersetujuan tertulis sebelumnya dari banksehubungan dengan, antara lain, melakukaninvestasi, penyertaan modal dan/ataupengambilalihan perusahaan lain dengan skemaapapun; membuka jenis usaha baru selain usahayang sudah berjalan; melakukan penggabunganusaha/konsolidasi dengan perusahaan lain; danmengubah bentuk atau status hukum Perusahaan.

Based on the requirements in the loan agreement,the Company is required to maintain gearing ratioless than 8.5 (eight and a half) times and currentratio greater than or equal to 1 (one) time, and theCompany is required to obtain prior writtenapproval from the bank in connection with, amongothers, investing, capital investments and/oracquisition of another company with any scheme;open a new business in addition to the type ofbusiness that is already running; merger/consolidate with other companies; and change theform or legal status of the Company.

PT Bank Syariah Mandiri (Syariah Mandiri) PT Bank Syariah Mandiri (Syariah Mandiri)

Pada tanggal 15 Agustus 2014, Perusahaanmemperoleh Line Facility Al-Murabahah dariSyariah Mandiri dengan jumlah maksimum sebesarRp100.000.000. Tujuan dari fasilitas pinjaman iniadalah untuk pembiayaan modal kerja Perusahaan.Fasilitas ini dapat ditarik selama 12 (dua belas)bulan sejak penandatangan perjanjian dan akanjatuh tempo maksimal dalam 36 (tiga puluh enam)bulan sejak tanggal penarikan. Fasilitas pinjamandijamin dengan jaminan fidusia atas piutangpembiayaan konsumen dengan nilai penjaminansekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokokfasilitas.

On August 15, 2014, the Company obtained a LineFacility Al-Murabahah from Syariah Mandiri withmaximum facility amounting to Rp100,000,000.The loan facility is used for the Company’s workingcapital. This facility can be drawn down up to 12(twelve) months from the signing date of theagreement and will mature at the maximum up to36 (thirty six) months from the drawdown date. Theloan facility is secured by fiduciary transfer ofconsumer financing receivables with a minimum of100% of the amount of the facility.

Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas inidijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaankonsumen sejumlah Rp89.776.086 (Catatan 5).

As of December 31, 2014, this facility is secured byfiduciary transfer over the Company’s consumerfinancing receivables amounting to Rp89,776,086(Note 5).

Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalamperjanjian, Perusahaan diharuskan untukmempertahankan gearing ratio maksimum10 (sepuluh) kali; memperoleh persetujuan tertulissebelumnya dari bank sehubungan dengan, antaralain, menjual atau mengalihkan terhadap jaminanyang diberikan kepada Bank; mengajukanpernyataan keadaan pailit; mengubah nama,maksud dan tujuan kegiatan usaha serta statusPerusahaan.

Based on the requirements in the loan agreement,the Company is required to maintain maximumgearing ratio of 10 (ten) times; to obtain priorwritten approval from the bank in connection with,among others, sell or transfer of the guaranteesgiven to the Bank; declared bankrupt; change thename, purpose and objective of the businessactivities and the status of the Company.

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

63

11. PINJAMAN (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued)

PT Bank BNI Syariah (BNI Syariah) PT Bank BNI Syariah (BNI Syariah)

Pada tanggal 6 Juni 2014, Perusahaanmemperoleh fasilitas pembiayaan Line FacilityAl-Murabahah dari BNI Syariah dengan jumlahmaksimum sebesar Rp100.000.000. Tujuan darifasilitas kredit ini adalah untuk pembiayaan modalkerja Perusahaan. Fasilitas ini dapat ditarik selama12 (dua belas) bulan sejak penandatanganperjanjian dan akan jatuh tempo maksimal dalam36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggalpenarikan. Fasilitas pinjaman dijamin denganjaminan fidusia atas piutang pembiayaankonsumen dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas.

On June 6, 2014, the Company obtaineda Line Facility Al-Murabahah from BNI Syariah withmaximum facility amounting to Rp100,000,000.The loan facility is used for the Company’s workingcapital. This facility can be drawn down up to 12(twelve) months from the signing date of theagreement and will mature at the maximum up to36 (thirty six) months from the drawdown date. Theloan facility is secured by fiduciary transfer ofconsumer financing receivables with a minimum of100% of the amount of the facility.

Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas inidijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaankonsumen Perusahaan sejumlah Rp86.328.381(Catatan 5).

As of December 31, 2014, this facility is secured byfiduciary transfer over the Company’s consumerfinancing receivables amounting to Rp86,328,381(Note 5).

Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalamperjanjian, Perusahaan diharuskan untukmempertahankan tingkat gearing ratio sebesarkurang dari 10 (sepuluh) kali, rasio lancar lebihbesar atau sama dengan 1 (satu) kali dan net creditloss minimal 5%, serta Perusahaan diharuskanmemperoleh persetujuan tertulis sebelumnya daribank sehubungan dengan, antara lain, melakukaninvestasi, penyertaan modal dan/ataupengambilalihan perusahaan lain dengan skemaapapun; membuka jenis usaha baru selain usahayang sudah berjalan; melakukan penggabunganusaha/konsolidasi dengan perusahaan lain;mengubah bentuk atau status hukum Perusahaan.

Based on the requirements in the loan agreement,the Company is required to maintain the gearingratio less than 10 (ten) times, current ratio greaterthan or equal to 1 (one) time and net credit lossminimum 5%, and the Company is required toobtain prior written approval from the bank inconnection with, among others, investing, capitalinvestments and/or acquisition of another companywith any scheme; open a new business in additionto the type of business that is already running;merge/consolidate with other companies; changethe form or legal status of the Company.

206

Page 223: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

207

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

63

11. PINJAMAN (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued)

PT Bank BNI Syariah (BNI Syariah) PT Bank BNI Syariah (BNI Syariah)

Pada tanggal 6 Juni 2014, Perusahaanmemperoleh fasilitas pembiayaan Line FacilityAl-Murabahah dari BNI Syariah dengan jumlahmaksimum sebesar Rp100.000.000. Tujuan darifasilitas kredit ini adalah untuk pembiayaan modalkerja Perusahaan. Fasilitas ini dapat ditarik selama12 (dua belas) bulan sejak penandatanganperjanjian dan akan jatuh tempo maksimal dalam36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggalpenarikan. Fasilitas pinjaman dijamin denganjaminan fidusia atas piutang pembiayaankonsumen dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas.

On June 6, 2014, the Company obtaineda Line Facility Al-Murabahah from BNI Syariah withmaximum facility amounting to Rp100,000,000.The loan facility is used for the Company’s workingcapital. This facility can be drawn down up to 12(twelve) months from the signing date of theagreement and will mature at the maximum up to36 (thirty six) months from the drawdown date. Theloan facility is secured by fiduciary transfer ofconsumer financing receivables with a minimum of100% of the amount of the facility.

Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas inidijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaankonsumen Perusahaan sejumlah Rp86.328.381(Catatan 5).

As of December 31, 2014, this facility is secured byfiduciary transfer over the Company’s consumerfinancing receivables amounting to Rp86,328,381(Note 5).

Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalamperjanjian, Perusahaan diharuskan untukmempertahankan tingkat gearing ratio sebesarkurang dari 10 (sepuluh) kali, rasio lancar lebihbesar atau sama dengan 1 (satu) kali dan net creditloss minimal 5%, serta Perusahaan diharuskanmemperoleh persetujuan tertulis sebelumnya daribank sehubungan dengan, antara lain, melakukaninvestasi, penyertaan modal dan/ataupengambilalihan perusahaan lain dengan skemaapapun; membuka jenis usaha baru selain usahayang sudah berjalan; melakukan penggabunganusaha/konsolidasi dengan perusahaan lain;mengubah bentuk atau status hukum Perusahaan.

Based on the requirements in the loan agreement,the Company is required to maintain the gearingratio less than 10 (ten) times, current ratio greaterthan or equal to 1 (one) time and net credit lossminimum 5%, and the Company is required toobtain prior written approval from the bank inconnection with, among others, investing, capitalinvestments and/or acquisition of another companywith any scheme; open a new business in additionto the type of business that is already running;merge/consolidate with other companies; changethe form or legal status of the Company.

207

Page 224: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

208

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

64

11. PINJAMAN (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued)

Bank of China Limited, Cabang Jakarta (Bank ofChina)

Bank of China Limited, Jakarta Branch (Bank ofChina)

Pada tanggal 22 Februari 2012, Perusahaanmemperoleh fasilitas Pinjaman Berjangka danCerukan/Rekening Koran dari Bank of Chinadengan jumlah maksimum masing-masing sebesarRp45.000.000 dan Rp5.000.000. Tujuan darifasilitas pinjaman ini adalah untuk membiayaipembiayaan atas piutang pembiayaan konsumendan tambahan modal kerja Perusahaan. Padatanggal 17 April 2014, Perusahaan memperolehtambahan fasilitas Pinjaman Berjangka sebesarRp60.000.000. Fasilitas Pinjaman Berjangka dapatditarik sampai dengan 6 (enam) bulan sejakpenandatanganan perjanjian kredit dan memilikijatuh tempo maksimum 36 (tiga puluh enam) bulansejak tanggal penarikan, sedangkan jangka waktufasilitas Cerukan/Rekening Koran pada tanggal22 Februari 2015, telah diperpanjang sampaidengan tanggal 22 April 2016 (Catatan 38i).Fasilitas pinjaman dijamin dengan jaminan fidusiaatas piutang pembiayaan konsumen dengan nilaipenjaminan sekurang-kurangnya 100% dari jumlahpokok fasilitas.

On February 22, 2012, the Company obtaineda Term-Loan facility and Bank Overdrafts fromBank of China with each maximum facilityamounting to Rp45,000,000 and Rp5,000,000,respectively. The loan facility is used to finance theconsumer financing receivables and theCompany’s working capital. On April 17, 2014, theCompany obtained a Term-Loan facility amountingto Rp60,000,000. This Term-Loan facility can bedrawn down up to 6 (six) months from the signingdate and will mature at the maximum up to 36(thirty six) months from the drawdown date, whilethe period of Bank Overdraft facility onFebruary 22, 2015 has been extended untilApril 22, 2016 (Note 38i). The loan facilities aresecured by fiduciary transfer of consumer financingreceivables with a minimum of 100% of the amountof the facility.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,fasilitas dijamin dengan fidusia atas piutangpembiayaan konsumen Perusahaan sejumlahRp50.936.695 dan Rp18.809.593 (Catatan 5).

As of December 31, 2014 and 2013, the facilitiesare secured by fiduciary transfer over theCompany’s consumer financing receivablesamounting to Rp50,936,695 and Rp18,809,593,respectively (Note 5).

Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalamperjanjian pinjaman, Perusahaan diharuskan untukmempertahankan tingkat gearing ratio maksimum10 (sepuluh) kali, serta memperoleh persetujuantertulis sebelumnya dari bank sehubungan dengan,antara lain, memberikan pinjaman kepada pihaklain kecuali untuk kegiatan usaha; menjaminkansebagian besar harta ke pihak lain; melakukanpengurangan atas modal dasar dan/atau modaldisetor; mengalihkan semua atau sebagian besarharta ke pihak lain; melakukan penggabunganusaha; akuisisi dan konsolidasi; mengubahkegiatan usaha; mengubah Anggaran Dasar,susunan Dewan Komisaris dan Direksi; danmerubah struktur permodalan.

Based on the requirements in the loan agreement,the Company is required to maintain maximumlevel of gearing ratio of 10 (ten) times, and obtainprior written approval from the bank in connectionwith, among others, provide loans to other partiesexcept to its business operations; pledge in big partof the property to another party; reduce theauthorized capital and/or paid in capital; transferpart or all of the assets to other parties; complete amerger; acquisition and consolidation; change itsbusiness activity; change the Articles ofAssociation, the composition of the Boards ofCommissioners and Directors; and change thecapital structure.

208

Page 225: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

209

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

65

11. PINJAMAN (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued)

PT Bank Maybank Syariah Indonesia (MaybankSyariah)

PT Bank Maybank Syariah Indonesia (MaybankSyariah)

Pada tanggal 27 Oktober 2014, Perusahaanmemperoleh Line Facility Murabahah dari MaybankSyariah dengan jumlah maksimum sebesarRp50.000.000. Tujuan dari fasilitas kredit ini adalahuntuk modal kerja Perusahaan. Fasilitas ini dapatditarik selama 12 (dua belas) bulan sejakpenandatangan perjanjian dan akan jatuh tempomaksimal dalam 36 (tiga puluh enam) bulan sejaktanggal penarikan. Fasilitas pinjaman dijamindengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaankonsumen dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya 110% dari jumlah 100% pokok fasilitasditambah 10% margin.

On October 27, 2014, the Company obtained LineFacility Murabahah from Maybank Syariah withmaximum facility amounting to Rp50,000,000. Theloan facility is used for the Company’s workingcapital. This facility can be drawn down up to 12(twelve) months from the signing date of theagreement and will mature at the maximum up to36 (thirty six) months from the drawdown date. Theloan facility is secured by fiduciary transfer ofconsumer financing receivables with a minimum of110% from 100% of the total principal facility plus10% margin.

Pada tanggal 31 Desember 2014, fasilitas inidijamin dengan fidusia atas piutang pembiayaankonsumen Perusahaan sejumlah Rp45.882.062(Catatan 5).

As of December 31, 2014, this facility is secured byfiduciary transfer over the Company’s consumerfinancing receivables amounting to Rp45,882,062(Note 5).

Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalamperjanjian, Perusahaan diharuskan untukmempertahankan tingkat gearing ratio sebesarkurang dari 8 (delapan) kali dan mendapatkanpersetujuan tertulis terlebih dahulu dari banksehubungan dengan, antara lain, mengubahAnggaran Dasar; melakukan penggabungan usahaatau konsolidasi; mendirikan entitas anak;melakukan pinjaman antar perusahaan di luarkegiatan usaha sehari-hari dan pembagian dividen.

Based on the requirements in the loan agreement,the Company is required to maintain the gearingratio less than 8 (eight) times and obtain the priorwritten approval of the bank in connection with,among others, change the Articles of Association;complete a merger or consolidation; establish asubsidiary; make an inter-company loans outsidethe daily business activities and dividend payment.

PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin) PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin)

Pada tanggal 13 April 2012, Perusahaanmemperoleh fasilitas pinjaman dari Panin denganjumlah maksimum Rp100.000.000. Fasilitaspinjaman ini dapat ditarik sampai dengan4 (empat) bulan sejak tanggal penandatangananperjanjian kredit dan akan jatuh tempo maksimum36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggalpenarikan. Selanjutnya, pada tanggal 2 September2014, Perusahaan memperoleh fasilitas PinjamanTetap 2 (PT 2) dengan jumlah maksimum sebesarRp50.000.000. PT 2 dapat ditarik sampai dengan3 (tiga) bulan sejak penandatanganan perjanjianpinjaman dan akan jatuh tempo maksimum 24 (duapuluh empat) bulan sejak tanggal penarikan.Tujuan dari fasilitas pinjaman dan PT 2 adalahuntuk modal kerja pembiayaan konsumenPerusahaan. Fasilitas pinjaman dijamin denganjaminan fidusia atas piutang pembiayaankonsumen dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas.

On April 13, 2012, the Company obtaineda loan facility from Panin with maximum facilityamounting to Rp100,000,000. This loan facility canbe drawn down up to 4 (four) months from thesigning date and will mature at the maximum up to36 (thirty six) months from the drawdown date.Furthermore, on September 2, 2014, the Companyobtained a Fixed Loan 2 (PT 2) facility withmaximum facility amounting to Rp50,000,000.PT 2 can be drawn down up to 3 (three) monthsfrom the signing date and will mature at themaximum up to 24 (twenty four) months from thedrawdown date. The loan facilities are used for theCompany’s working capital. The loan facilities aresecured by fiduciary transfer of consumer financingreceivables with a minimum of 100% of the amountof the facility.

209

Page 226: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

210

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

66

11. PINJAMAN (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued)

PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin) (lanjutan) PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin) (continued)

Pada tanggal 30 Juli 2012, Perusahaan jugamemperoleh fasilitas Cerukan/Rekening Korandengan jumlah maksimum sebesar Rp30.000.000.Pada tanggal 21 Juni 2013, Perusahaan telahmelakukan perubahan atas perjanjian fasilitaskredit dengan Panin dengan menurunkan fasilitasCerukan/Rekening Koran sebesar Rp18.000.000,sehingga, jumlah fasilitas Cerukan/Rekening Koranmenjadi Rp12.000.000 dan akan jatuh tempo padatanggal 31 Juli 2015.

On July 30, 2012, the Company also obtainedBank Overdraft facility with a maximum facilityamounting to Rp30,000,000. On June 21, 2013, theCompany has amended its credit facility agreementwith Panin, by decreasing its Bank Overdraft facilityby Rp18,000,000, therefore, the amount of BankOverdraft facility became Rp12,000,000 and willmature on July 31, 2015.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutangpembiayaan konsumen Perusahaan sejumlahRp34.764.838 dan Rp48.601.672 (Catatan 5).

As of December 31, 2014 and 2013, these facilitiesare secured by fiduciary transfer over theCompany’s consumer financing receivablesamounting to Rp34,764,838 and Rp48,601,672,respectively (Note 5).

Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalamperjanjian, Perusahaan diharuskan untukmempertahankan tingkat gearing ratio maksimum8,5 (delapan setengah) kali, serta tidakdiperbolehkan untuk, antara lain, melakukanpenggabungan usaha atau konsolidasi ataurestrukturisasi yang mengubah kepemilikan sahamPerusahaan; memberikan pinjaman kepada pihaklain kecuali untuk kegiatan usaha; melakukanlikuidasi; menjual atau mengalihkan sebagianbesar harta ke pihak lain; melakukan perluasanatau penyempitan usaha atau mengadakaninvestasi baru; menurunkan modal yang telahdisetor; melakukan kelalaian atas perjanjianpinjaman dengan bank atau lembaga keuanganlain; mengalihkan sebagian atau seluruh hakdan/atau kewajiban Perusahaan kepada pihak lain;mempergunakan dana fasilitas pinjaman untuktujuan lain dan; mengubah Anggaran Dasarmengenai perubahan maksud dan tujuan usahaserta penurunan modal.

Based on the requirements in the loan agreement,the Company is required to maintain at themaximum level of gearing ratio of 8.5 (eight and ahalf) times, and is not allowed to, among others,complete a merger or consolidation or restructuringwhich could changed the Company’s shareownership; provide loans to other parties except toits business operations; liquidate; sale or transfermost of its property to other parties; expand ornarrow the business or make new investment;decrease the fully paid capital; make a violation onthe loan agreements with bank or other financeinstitution; transfer part or all of the Company’srights and/or obligations to other party; use thefund of the loan facility for other purposes and;change the Articles of Association regardingchanges in the purpose of the business anddecrease the capital.

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Muamalat) PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Muamalat)

Pada tanggal 5 Oktober 2012, Perusahaanmemperoleh fasilitas pembiayaan Line FacilityAl-Mudharabah dari Muamalat dengan jumlahmaksimum Rp100.000.000. Tujuan dari fasilitaskredit ini adalah untuk pembiayaan modal kerjaPerusahaan. Fasilitas ini dapat ditarik selama12 (dua belas) bulan sejak penandatanganperjanjian dan akan jatuh tempo maksimal dalam36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggalpenarikan. Fasilitas pinjaman ini dijamin denganjaminan fidusia atas piutang pembiayaankonsumen dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas.

On October 5, 2012, the Company obtaineda Line Facility Al-Mudharabah from Muamalat withmaximum facility amounting to Rp100,000,000.The loan facility is used for the Company’s workingcapital. This facility can be drawn down up to12 (twelve) months from the signing date of theagreement and will mature at the maximum up to36 (thirty six) months from the drawdown date. Theloan facility is secured by fiduciary transfer ofconsumer financing receivables with a minimum of100% of the amount of the facility.

210

Page 227: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

211

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

66

11. PINJAMAN (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued)

PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin) (lanjutan) PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin) (continued)

Pada tanggal 30 Juli 2012, Perusahaan jugamemperoleh fasilitas Cerukan/Rekening Korandengan jumlah maksimum sebesar Rp30.000.000.Pada tanggal 21 Juni 2013, Perusahaan telahmelakukan perubahan atas perjanjian fasilitaskredit dengan Panin dengan menurunkan fasilitasCerukan/Rekening Koran sebesar Rp18.000.000,sehingga, jumlah fasilitas Cerukan/Rekening Koranmenjadi Rp12.000.000 dan akan jatuh tempo padatanggal 31 Juli 2015.

On July 30, 2012, the Company also obtainedBank Overdraft facility with a maximum facilityamounting to Rp30,000,000. On June 21, 2013, theCompany has amended its credit facility agreementwith Panin, by decreasing its Bank Overdraft facilityby Rp18,000,000, therefore, the amount of BankOverdraft facility became Rp12,000,000 and willmature on July 31, 2015.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutangpembiayaan konsumen Perusahaan sejumlahRp34.764.838 dan Rp48.601.672 (Catatan 5).

As of December 31, 2014 and 2013, these facilitiesare secured by fiduciary transfer over theCompany’s consumer financing receivablesamounting to Rp34,764,838 and Rp48,601,672,respectively (Note 5).

Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalamperjanjian, Perusahaan diharuskan untukmempertahankan tingkat gearing ratio maksimum8,5 (delapan setengah) kali, serta tidakdiperbolehkan untuk, antara lain, melakukanpenggabungan usaha atau konsolidasi ataurestrukturisasi yang mengubah kepemilikan sahamPerusahaan; memberikan pinjaman kepada pihaklain kecuali untuk kegiatan usaha; melakukanlikuidasi; menjual atau mengalihkan sebagianbesar harta ke pihak lain; melakukan perluasanatau penyempitan usaha atau mengadakaninvestasi baru; menurunkan modal yang telahdisetor; melakukan kelalaian atas perjanjianpinjaman dengan bank atau lembaga keuanganlain; mengalihkan sebagian atau seluruh hakdan/atau kewajiban Perusahaan kepada pihak lain;mempergunakan dana fasilitas pinjaman untuktujuan lain dan; mengubah Anggaran Dasarmengenai perubahan maksud dan tujuan usahaserta penurunan modal.

Based on the requirements in the loan agreement,the Company is required to maintain at themaximum level of gearing ratio of 8.5 (eight and ahalf) times, and is not allowed to, among others,complete a merger or consolidation or restructuringwhich could changed the Company’s shareownership; provide loans to other parties except toits business operations; liquidate; sale or transfermost of its property to other parties; expand ornarrow the business or make new investment;decrease the fully paid capital; make a violation onthe loan agreements with bank or other financeinstitution; transfer part or all of the Company’srights and/or obligations to other party; use thefund of the loan facility for other purposes and;change the Articles of Association regardingchanges in the purpose of the business anddecrease the capital.

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Muamalat) PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Muamalat)

Pada tanggal 5 Oktober 2012, Perusahaanmemperoleh fasilitas pembiayaan Line FacilityAl-Mudharabah dari Muamalat dengan jumlahmaksimum Rp100.000.000. Tujuan dari fasilitaskredit ini adalah untuk pembiayaan modal kerjaPerusahaan. Fasilitas ini dapat ditarik selama12 (dua belas) bulan sejak penandatanganperjanjian dan akan jatuh tempo maksimal dalam36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggalpenarikan. Fasilitas pinjaman ini dijamin denganjaminan fidusia atas piutang pembiayaankonsumen dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas.

On October 5, 2012, the Company obtaineda Line Facility Al-Mudharabah from Muamalat withmaximum facility amounting to Rp100,000,000.The loan facility is used for the Company’s workingcapital. This facility can be drawn down up to12 (twelve) months from the signing date of theagreement and will mature at the maximum up to36 (thirty six) months from the drawdown date. Theloan facility is secured by fiduciary transfer ofconsumer financing receivables with a minimum of100% of the amount of the facility.

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

67

11. PINJAMAN (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued)

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Muamalat)(lanjutan)

PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Muamalat)(continued)

Pada tanggal 15 Maret 2013, Perusahaan telahmelakukan perubahan atas perjanjian denganmenurunkan fasilitas pembiayaan Line FacilityAl-Mudharabah menjadi sebesar Rp60.000.000.Pada tanggal 25 Oktober 2013, jangka waktufasilitas telah diperpanjang dan dapat ditarikselama 18 (delapan belas) bulan sejakpenandatanganan perjanjian dan akan jatuh tempopada tanggal 5 April 2017.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutangpembiayaan konsumen Perusahaan sejumlahRp34.282.915 dan Rp36.248.927 (Catatan 5).

On March 15, 2013, the Company has amendedthe agreement by decreasing a Line FacilityAl-Mudharabah to become Rp60,000,000. OnOctober 25, 2013, the facility period has beenextended and can be draw down up to 18(eighteen) months from the signing date of theagreement and will due on April 5, 2017.

As of December 31, 2014 and 2013, this facility issecured by fiduciary transfer over the Company’sconsumer financing receivables amounting toRp34,282,915 and Rp36,248,927, respectively(Note 5).

Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalamperjanjian, Perusahaan diharuskan untukmemperoleh persetujuan tertulis sebelumnya daribank sehubungan dengan, antara lain, bertindaksebagai penjamin utang-utang pihak lain, kecualiuntuk kegiatan usaha yang normal; mengalihkan,semua atau sebagian besar harta ke pihak lainkecuali untuk kegiatan usaha; menjaminkansebagian besar harta ke pihak lain kecuali untukkegiatan usaha; investasi baru yang tidak berkaitanatau menjalankan kegiatan usaha lain; mengajukanpermohonan untuk dinyatakan pailit; melakukanpenggabungan usaha; akuisisi dan konsolidasi;membubarkan perusahaan serta memberikanpemberitahuan secara tertulis kepada banksehubungan dengan, antara lain, merubah strukturpermodalan; mengubah susunan Dewan Komisarisdan Direksi; dan pembagian dividen.

Based on the requirements in the loan agreement,the Company is required to obtain prior writtenapproval from the bank in connection with, amongothers, acting as a loan guarantor to other partiesexcept is a common practice; to transfer part or allof the assets to other parties except to its businessoperations; pledge in big part of the property toanother party except to its business operations;make new investments or running anotherbusiness activity; apply to be declared bankrupt;complete a merger; acquisition and consolidation;liquidate the company and to provide written noticeto the bank in connection with, among others,change the capital structure; change thecomposition of the Board of Commissioners andDirectors; and dividend payment.

PT Bank Commonwealth (Commonwealth) PT Bank Commonwealth (Commonwealth)

Pada tanggal 25 September 2012, Perusahaanmemperoleh fasilitas Pinjaman Berjangka dariCommonwealth dengan jumlah maksimumRp90.000.000. Tujuan dari fasilitas pinjaman iniadalah untuk modal kerja Perusahaan. Fasilitaspinjaman berjangka dapat ditarik sampai dengan8 (delapan) bulan sejak penandatangananperjanjian kredit dan memiliki jatuh tempomaksimum 36 (tiga puluh enam) bulan sejaktanggal penarikan. Fasilitas pinjaman dijamindengan jaminan fidusia atas piutang pembiayaankonsumen dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas.

On September 25, 2012, the Company obtaineda Term-Loan facility from Commonwealth withmaximum facility amounting to Rp90,000,000. Theloan facility is used for the Company’s workingcapital. This loan facility can be drawn down up to8 (eight) months from the signing date and willmature at the maximum up to 36 (thirty six) monthsfrom the drawdown date. The loan facility issecured by fiduciary transfer of consumer financingreceivables with a minimum of 100% of the totalprincipal amount of the facility.

211

Page 228: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

212

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

68

11. PINJAMAN (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued)

PT Bank Commonwealth (Commonwealth)(lanjutan)

PT Bank Commonwealth (Commonwealth)(continued)

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,fasilitas ini dijamin dengan fidusia atas piutangpembiayaan konsumen Perusahaan sejumlahRp26.411.111 dan Rp56.439.163 (Catatan 5).

As of December 31, 2014 and 2013, this facility issecured by fiduciary transfer over the Company’sconsumer financing receivables amounting toRp26,411,111 and Rp56,439,163, respectively(Note 5).

Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalamperjanjian, Perusahaan diharuskan untukmempertahankan tingkat total net worth/totaltangible assets minimum 12%, interest coverageminimum 1,1 kali, gearing ratio maksimum10 (sepuluh) kali, serta memberitahukan secaratertulis kepada bank sehubungan denganpembagian dividen. Perusahaan juga dilaranguntuk, antara lain, menjual atau mengalihkansemua atau sebagian besar harta ke pihak lainkecuali untuk kegiatan usaha; menjaminkansebagian besar harta ke pihak lain; memberikanatau menerima pinjaman kepada atau dari pihaklain kecuali untuk kegiatan usaha; mengubahkegiatan usaha; mengubah susunan DewanKomisaris dan Direksi dan nilai sahamPerusahaan; dan melakukan penggabungan usahaatau akuisisi.

Based on the requirements in the agreement, theCompany is required to maintain minimum level oftotal net worth/total tangible assets at 12%, interestcoverage minimum at 1.1 times, gearing ratio at10 (ten) times, and provide written notice to thebank in connection with dividend payment. TheCompany also is not allowed to, among others, sellor transfer part or all of the assets to other partiesexcept for business operations; pledge in big partof the property to another party; provide or obtainloans to other parties except to its businessoperations; changes its business activity; changesthe composition of the Boards of Commissionersand Directors and value of shares of the Company;and complete a merger or acquisition.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) PT Bank Central Asia Tbk (BCA)

Pada tanggal 29 November 2007, Perusahaanmemperoleh fasilitas pinjaman modal kerja dariBCA berupa fasilitas Installment Loan I denganjumlah maksimum sebesar Rp50.000.000. Padatanggal 26 Mei 2008, Perusahaan memperolehtambahan fasilitas pinjaman berupa fasilitasInstallment Loan II sebesar Rp100.000.000. Padatanggal 29 Mei 2009, 4 Agustus 2009 dan17 September 2009, secara bertahap Perusahaanmemperoleh tambahan fasilitas pinjaman berupaFasilitas Installment Loan III sebesarRp25.000.000, Rp30.000.000 dan Rp20.000.000.Pada tanggal 19 April 2010, Perusahaanmemperoleh tambahan fasilitas pinjaman berupafasilitas Installment Loan IV sebesarRp150.000.000. Fasilitas ini dapat ditarik selama6 (enam) bulan sejak tanggal penandatangananperjanjian kredit dan akan jatuh tempo maksimum36 (tiga puluh enam) bulan sejak tanggalpenarikan.

On November 29, 2007, the Company obtaineda working capital loan facility from BCA in the formof Installment Loan I facility with maximum facilityamounting to Rp50,000,000. On May 26, 2008, theCompany obtained an additional credit facility inthe form of Installment Loan II facility amounting toRp100,000,000. On May 29, 2009, August 4, 2009and September 17, 2009, the Company obtainedan additional credit facility in the form of InstallmentLoan III facility amounting to Rp25,000,000,Rp30,000,000 and Rp20,000,000, respectively. OnApril 19, 2010, the Company obtained an additionalloan facility in the form Installment Loan IV facilityamounting to Rp150,000,000. These loan facilitiescan be drawn down up to 6 (six) months since thesigning date and will mature at the maximum in 36(thirty six) months from the drawdown date.

212

Page 229: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

213

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

69

11. PINJAMAN (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued)

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (continued)

Pada tanggal 12 Mei 2010, Perusahaan mengubahperjanjian kredit dengan BCA dimana ataspermohonan Perusahaan, pihak BCA setuju untuk:

On May 12, 2010, the Company amended its creditfacility agreement with BCA, in which as requestedby the Company, BCA has agreed to:

• Menurunkan jumlah fasilitas Installment LoanIV sebesar Rp10.000.000, sehingga, jumlahfasilitas Installment Loan IV menjadiRp140.000.000.

• Decrease the loan facility of Installment LoanIV by Rp10,000,000, therefore, the amount ofInstallment Loan IV facility becameRp140,000,000.

• Memberikan fasilitas kreditlokal (Cerukan/Rekening Koran) sebesarRp10.000.000.

• Provide local credit facility (Bank Overdrafts) ofRp10,000,000.

Dengan memperhatikan ketentuan-ketentuandalam Perjanjian Kredit, maka fasilitas InstallmentLoan I - III telah berakhir, sedangkan untuk fasilitasInstallment Loan IV telah berakhir pada tanggal31 Desember 2010 serta fasilitas kredit lokal(Cerukan/Rekening Koran) akan berakhir padatanggal 12 Mei 2013.

By considering conditions in the credit agreement,Installment Loan I - III had matured, while theInstallment Loan IV facility was due onDecember 31, 2010 and local credit (BankOverdrafts) facility was due on May 12, 2013.

Pada tanggal 27 Agustus 2010, Perusahaan telahmelakukan perubahan atas perjanjian kreditdengan BCA dengan menurunkan fasilitasInstallment Loan IV sebesar Rp10.000.000 danmenaikkan fasilitas kredit lokal (Cerukan/RekeningKoran) sebesar Rp10.000.000, sehingga, jumlahfasilitas Installment Loan IV menjadiRp130.000.000 dan jumlah fasilitas kredit lokal(Cerukan/Rekening Koran) menjadi Rp20.000.000.Dengan memperhatikan ketentuan-ketentuandalam Perjanjian Kredit, fasilitas InstallmentLoan I - IV telah dilunasi, masing-masing padatanggal 29 April 2008, 26 November 2008,18 September 2012 dan 9 Mei 2013.

On August 27, 2010, the Company amended itscredit agreement with BCA by decreasing itsInstallment Loan IV facility by Rp10,000,000 andincreasing its local credit (Bank Overdraft) facilityby Rp10,000,000, therefore, the amount ofInstallment Loan IV amounted to Rp130,000,000and the amount of credit local facility (BankOverdrafts) amounted to Rp20,000,000. Byconsidering conditions in the Credit Agreement,Installment Loan I - IV was completely repaid,each on April 29, 2008, November 26, 2008,September 18, 2012 and May 9, 2013.

Pada tanggal 2 Agustus 2011, Perusahaanmemperoleh tambahan fasilitas berupa fasilitasInstallment Loan V sebesar Rp200.000.000 danmenurunkan fasilitas kredit lokal(Cerukan/Rekening Koran) menjadi sebesarRp10.000.000 yang akan jatuh tempo pada tanggal12 Mei 2015 dan selanjutnya, diperpanjang sampaidengan tanggal 12 Agustus 2015 (Catatan 38n).Fasilitas Installment Loan V ini dijamin denganjaminan fidusia atas piutang pembiayaankonsumen sekurang-kurangnya 100% dari jumlahpokok fasilitas. Selanjutnya, pada tanggal2 Februari 2012, berdasarkan perjanjian perubahanatas perjanjian kredit, jangka waktu penarikanfasilitas Installment Loan V telah diperpanjangsampai dengan tanggal 2 Mei 2012. Perusahaantelah melunasi seluruh pinjaman Installment LoanV pada tanggal 28 Februari 2015 (Catatan 38n).Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,fasilitas ini dijamin dengan fidusia dan piutangpembiayaan konsumen Perusahaan masing-masing sejumlah Rp13.414.777 dan Rp55.425.050(Catatan 5).

On August 2, 2011, the Company obtainedadditional facility in the form of Installment Loan Vfacility amounting to Rp200,000,000 anddecreasing local credit facility (Bank Overdrafts) toRp10,000,000 which will mature on May 12, 2015and furthermore, was extended until August 12,2015 (Note 38n). This Installment Loan V facility issecured by fiduciary transfer of consumer financingreceivables with a minimum of 100% ofthe amount of the principal facility. Furthermore, onFebruary 2, 2012, based on an amendment of theloan agreement, the availability period ofInstallment Loan V facility was extended untilMay 2, 2012. The Company has fully paid loanfrom Installment Loan V on February 28, 2015(Note 38n). As of December 31, 2014 and 2013,these facilities are secured by fiduciary transferover the Company’s consumer financingreceivables amounting to Rp13,414,777 andRp55,425,050, respectively (Note 5).

213

Page 230: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

214

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

70

11. PINJAMAN (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued)

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (lanjutan) PT Bank Central Asia Tbk (BCA) (continued)

Berdasarkan persyaratan-persyaratan dalamperjanjian, Perusahaan diharuskan untukmempertahankan tingkat gearing ratio sebesarkurang dari 10 (sepuluh) kali dan liquidity ratio lebihbesar atau sama dengan 1 (satu) kali, sertamemberikan pemberitahuan secara tertulis kepadabank sehubungan dengan, antara lain, perubahansusunan Dewan Komisaris dan Direksi; terjadinyaperkara perdata maupun pidana; dan memperolehpersetujuan tertulis sebelumnya dari banksehubungan dengan, antara lain, pernyataankeadaan pailit oleh pihak lain; memberikanpinjaman kecuali untuk kegiatan usaha; melakukantransaksi dengan pihak lain di luar kegiatan usaha;mengajukan permohonan pailit dan penundaanpembayaran atas nama Perusahaan; melakukaninvestasi atau melakukan kegiatan usaha baru;menjual atau melepaskan harta tidak bergerakbukan untuk menjalankan kegiatan usaha;melakukan peleburan, penggabungan,pengambilalihan atau pembubaran usaha;mengubah Anggaran Dasar; menjaminkan BuktiKepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) atasjaminan piutang pembiayaan konsumen ke krediturlain dan menggunakan fasilitas pinjaman untukpelunasan ke bank lain.

Based on the requirements in the loan agreement,the Company is required to maintain gearing ratioless than 10 (ten) times and liquidity ratio greaterthan or equal to 1 (one) time, and to provide writtennotice to the bank in connection with, amongothers, changes in composition of the Boards ofCommissioners and Directors; occurrence of civiland criminal matters; and obtains prior writtenapproval from the bank in connection with, amongothers, declaration of bankruptcy by another partystate; make loans except for its businessoperations; conduct transactions with other partiesother than the ordinary course of business; file abankruptcy and postponement of payments onbehalf of the Company; to invest or do newbusiness activities; sell or otherwise dispose theimmovable property which is not part of businessoperations; dissolution, merger, takeover ordissolution of business; amend its Articles ofAssociation; pledge of Motor Vehicle OwnershipCertificates (BPKB) on consumer financingreceivables collateral to other lenders and use thefacilities for payment to another bank.

Pembiayaan bersama Joint financing

Pinjaman pembiayaan bersama merupakanpinjaman yang timbul dari perjanjian kerjasamadalam rangka pemberian pembiayaan bersamaantara Perusahaan dan pemberi pembiayaanbersama dimana Perusahaan menanggung risikokredit (pembiayaan bersama with recourse)(Catatan 27a).

Joint financing borrowings represent borrowingswhich arise from cooperation agreements betweenthe Company and joint financing providers wherethe Company bears credit risk (joint financing withrecourse) (Note 27a).

Rincian pinjaman pada tanggal 31 Desember 2014menurut tahun jatuh temponya adalah sebagaiberikut:

The details of borrowings as of December 31, 2014by year of maturity are as follow:

2015 2016 2017 Total

Pinjaman bank: Bank loans:PT Bank Permata Tbk 224.734.490 49.407.074 2.403.700 276.545.264 PT Bank Permata TbkPT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia

(Persero) Tbk 171.039.746 68.579.889 6.689.854 246.309.489 (Persero) TbkPT Bank Danamon PT Bank Danamon

Indonesia Tbk 111.414.285 63.990.450 15.374.133 190.778.868 Indonesia TbkPT CIMB Niaga Tbk 60.774.016 51.237.168 21.900.716 133.911.900 PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank ICBC Indonesia 58.363.386 34.813.255 30.416.667 123.593.308 PT Bank ICBC IndonesiaPT Bank OCBC NISP Tbk - 113.000.000 - 113.000.000 PT Bank OCBC NISP TbkPT Bank DBS Indonesia 100.000.000 - - 100.000.000 PT Bank DBS IndonesiaPT Bank Pembangunan PT Bank Pembangunan

Daerah Kalimantan Daerah KalimantanSelatan 32.383.334 32.383.333 21.806.250 86.572.917 Selatan

PT Bank Syariah Mandiri 37.930.567 31.822.440 15.935.181 85.688.188 PT Bank Syariah MandiriPT Bank BNI Syariah 38.265.600 33.282.682 13.884.213 85.432.495 PT Bank BNI SyariahBank of China Limited, Bank of China Limited,

Cabang Jakarta 23.666.667 19.900.000 6.745.361 50.312.028 Jakarta Branch

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

71

11. PINJAMAN (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued)

Pembiayaan bersama (lanjutan) Joint financing (continued)2015 2016 2017 Total

Pinjaman bank (lanjutan): Bank loans (continued):PT Bank Maybank Syariah PT Bank Maybank Syariah

Indonesia 26.250.561 13.087.283 4.889.396 44.227.240 IndonesiaPT Bank Pan Indonesia Tbk 24.561.142 9.645.417 - 34.206.559 PT Bank Pan Indonesia TbkPT Bank Muamalat PT Bank Muamalat

Indonesia Tbk 19.981.179 13.609.529 517.406 34.108.114 Indonesia TbkPT Bank Commonwealth 26.291.556 - - 26.291.556 PT Bank CommonwealthPT Bank Central Asia Tbk 2.299.212 - - 2.299.212 PT Bank Central Asia Tbk

Sub-total 957.955.741 534.758.520 140.562.877 1.633.277.138 Sub-total

Cerukan/rekening koran: Overdrafts:PT Bank Pan Indonesia Tbk - - - - PT Bank Pan Indonesia TbkPT Bank Central Asia Tbk - - - - PT Bank Central Asia TbkBank of China Limited, Bank of China Limited,

Cabang Jakarta - - - - Jakarta BranchPT Bank Permata Tbk - - - - PT Bank Permata Tbk

Sub-total - - - - Sub-total

Pembiayaan bersama: Joint financing:PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri

(Persero) Tbk 28.594.090 19.014.386 5.532.488 53.140.964 (Persero) TbkPT Bank CIMB Niaga Tbk 27.977.948 15.916.938 2.452.532 46.347.418 PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 31.916.120 8.222.531 - 40.138.651 (Persero) TbkPT Bank Muamalat PT Bank Muamalat

Indonesia Tbk 19.348.144 9.044.184 2.835.966 31.228.294 Indonesia Tbk

Sub-total 107.836.302 52.198.039 10.820.986 170.855.327 Sub-total

Total 1.065.792.043 586.956.559 151.383.863 1.804.132.465 Total

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,Perusahaan telah memenuhi batasan-batasanyang diwajibkan dalam seluruh perjanjian-perjanjian pinjaman tersebut.

As of December 31, 2014 and 2013, the Companyhas complied with the loan covenants under theseloan agreements.

12. BEBAN AKRUAL 12. ACCRUED EXPENSES

Rincian beban akrual adalah sebagai berikut: The details of accrued expenses are as follows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

Bunga pinjaman bank 8.671.379 5.793.632 Interest on bank loansKomisi 6.978.251 6.539.390 CommissionsBunga Wesel Bayar Jangka Interest on Medium-Term Notes

Menengah (Catatan 14) 4.937.109 1.666.667 (Note 14)Iklan dan promosi 1.580.022 792.971 Advertising and promotionsPerizinan 710.945 - LicencesJasa tenaga ahli 636.621 482.462 Professional feesBunga utang pihak berelasi Interest on a related party’s loans

(Catatan 13 dan 26d) 285.907 73.381 (Notes 13 and 26d)Telepon, fax dan jaringan 282.810 117.590 Telephone, fax and networkBunga utang pemegang saham Interest on shareholders’ loan

(Catatan 15 dan 26d) 226.042 190.442 (Notes 15 and 26d)Jasa pengambilan uang 132.902 171.111 Cash pick-up servicesPerlengkapan kantor 82.023 134.603 Office suppliesLain-lain 236.462 222.754 Others

Total 24.760.473 16.185.003 Total

214

Page 231: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

215

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

71

11. PINJAMAN (lanjutan) 11. BORROWINGS (continued)

Pembiayaan bersama (lanjutan) Joint financing (continued)2015 2016 2017 Total

Pinjaman bank (lanjutan): Bank loans (continued):PT Bank Maybank Syariah PT Bank Maybank Syariah

Indonesia 26.250.561 13.087.283 4.889.396 44.227.240 IndonesiaPT Bank Pan Indonesia Tbk 24.561.142 9.645.417 - 34.206.559 PT Bank Pan Indonesia TbkPT Bank Muamalat PT Bank Muamalat

Indonesia Tbk 19.981.179 13.609.529 517.406 34.108.114 Indonesia TbkPT Bank Commonwealth 26.291.556 - - 26.291.556 PT Bank CommonwealthPT Bank Central Asia Tbk 2.299.212 - - 2.299.212 PT Bank Central Asia Tbk

Sub-total 957.955.741 534.758.520 140.562.877 1.633.277.138 Sub-total

Cerukan/rekening koran: Overdrafts:PT Bank Pan Indonesia Tbk - - - - PT Bank Pan Indonesia TbkPT Bank Central Asia Tbk - - - - PT Bank Central Asia TbkBank of China Limited, Bank of China Limited,

Cabang Jakarta - - - - Jakarta BranchPT Bank Permata Tbk - - - - PT Bank Permata Tbk

Sub-total - - - - Sub-total

Pembiayaan bersama: Joint financing:PT Bank Mandiri PT Bank Mandiri

(Persero) Tbk 28.594.090 19.014.386 5.532.488 53.140.964 (Persero) TbkPT Bank CIMB Niaga Tbk 27.977.948 15.916.938 2.452.532 46.347.418 PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 31.916.120 8.222.531 - 40.138.651 (Persero) TbkPT Bank Muamalat PT Bank Muamalat

Indonesia Tbk 19.348.144 9.044.184 2.835.966 31.228.294 Indonesia Tbk

Sub-total 107.836.302 52.198.039 10.820.986 170.855.327 Sub-total

Total 1.065.792.043 586.956.559 151.383.863 1.804.132.465 Total

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,Perusahaan telah memenuhi batasan-batasanyang diwajibkan dalam seluruh perjanjian-perjanjian pinjaman tersebut.

As of December 31, 2014 and 2013, the Companyhas complied with the loan covenants under theseloan agreements.

12. BEBAN AKRUAL 12. ACCRUED EXPENSES

Rincian beban akrual adalah sebagai berikut: The details of accrued expenses are as follows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

Bunga pinjaman bank 8.671.379 5.793.632 Interest on bank loansKomisi 6.978.251 6.539.390 CommissionsBunga Wesel Bayar Jangka Interest on Medium-Term Notes

Menengah (Catatan 14) 4.937.109 1.666.667 (Note 14)Iklan dan promosi 1.580.022 792.971 Advertising and promotionsPerizinan 710.945 - LicencesJasa tenaga ahli 636.621 482.462 Professional feesBunga utang pihak berelasi Interest on a related party’s loans

(Catatan 13 dan 26d) 285.907 73.381 (Notes 13 and 26d)Telepon, fax dan jaringan 282.810 117.590 Telephone, fax and networkBunga utang pemegang saham Interest on shareholders’ loan

(Catatan 15 dan 26d) 226.042 190.442 (Notes 15 and 26d)Jasa pengambilan uang 132.902 171.111 Cash pick-up servicesPerlengkapan kantor 82.023 134.603 Office suppliesLain-lain 236.462 222.754 Others

Total 24.760.473 16.185.003 Total

215

Page 232: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

216

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

72

13. UTANG LAIN-LAIN 13. OTHER PAYABLES

Rincian utang lain-lain adalah sebagai berikut: The details of other payables are as follows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

Pihak ketiga: Third parties:Perolehan aset 10.211.100 10.290.951 Acquisition of assetsSewa pembiayaan 1.131.902 6.066.447 Finance leaseLaba ditangguhkan atas Deferred gain on sale

transaksi jual dan sewa and lease backbalik - neto 816.411 - transaction - net

Klaim asuransi 843.159 146.889 Insurance claimsPembiayaan kembali - 22.154 RefinancingLain-lain 1.362.534 113.019 Others

Sub-total 14.365.106 16.639.460 Sub-total

Pihak berelasi (Catatan 26b): A related party (Note 26b):PT Chandra Sakti Utama Leasing PT Chandra Sakti Utama Leasing

Anjak piutang with recourse 13.328.543 41.186.567 Factoring with recoursePembiayaan konsumen 11.500.000 - Consumer financePengalihan piutang Transfer of receivables by

secara cessie 9.730.732 - cessieSewa pembiayaan 5.654.290 - Finance lease

Sub-total 40.213.565 41.186.567 Sub-total

Total 54.578.671 57.826.027 Total

Utang lain-lain - perolehan aset adalahutang kepada BCA Finance sejumlahRp10.211.100 pada tanggal 31 Desember 2014dan kepada BCA Finance, PT BII Finance Centerdan PT Mitra Teleinformatika Perkasa sejumlahRp10.290.951 pada tanggal 31 Desember 2013,dengan periode utang berkisar antara 3 (tiga)sampai dengan 5 (lima) tahun untuk perolehankendaraan dan perlengkapan kantor.

Other payables - acquisition of assets representthe payable BCA Finance amounting toRp10,211,100 as of December 31, 2014 and toBCA Finance, PT BII Finance Center and PT MitraTeleinformatika Perkasa amounting toRp10,290,951 as of December 31, 2013, withpayables period ranging from 3 (three) to5 (five) years for the acquisition of vehicles andoffice equipment.

Skedul pembayaran utang lain-lain - perolehanaset di atas pada tanggal 31 Desember 2014 dan2013, adalah sebagai berikut:

The schedule of the other payables - acquisition ofassets as of December 31, 2014 and, 2013, are asfollows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/Tahun December 31, 2014 December 31, 2013 Years

2014 - 4.373.056 20142015 3.778.501 2.688.084 20152016 3.485.097 2.247.236 20162017 2.357.024 982.575 20172018 590.478 - 2018

Total 10.211.100 10.290.951 TotalDikurangi bagian yang jatuh tempo

dalam waktu satu tahun (3.778.501) (4.373.056) Less current maturities

Bagian jangka panjang 6.432.599 5.917.895 Long-term portion

216

Page 233: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

217

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

73

13. UTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 13. OTHER PAYABLES (continued)

Sewa pembiayaan adalah utang atas transaksipembiayaan dengan PT Hewlett-Packard FinanceIndonesia dan PT Orix Indonesia Finance, pihakketiga, untuk sewa pembiayaan peralatan kantor(piranti lunak dan piranti keras komputer), untuk 3(tiga) tahun. Rincian utang lain-lain - sewapembiayaan, setelah dikurangi beban keuanganyang belum diamortisasi pada tanggal31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagaiberikut:

Other payables - finance lease represent thefinance lease payable to PT Hewlett-PackardFinance Indonesia and PT Orix Indonesia Finance,related parties, for the finance lease of officeequipment (software and hardware computers), for3 (three) years. The details of other payables -finance lease, net of unamortized financingcharges as of December 31, 2014 and 2013 are asfollows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

PT Hewlett-Packard Finance PT Hewlett-Packard FinanceIndonesia 1.131.902 5.892.100 Indonesia

PT Orix Indonesia Finance - 174.347 PT Orix Indonesia Finance

Total 1.131.902 6.066.447 Total

Pembayaran minimum sewa pembiayaan di masadepan sesuai dengan perjanjian sewa pembiayaandi atas pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,adalah sebagai berikut:

Future minimum finance lease payments under theabove-mentioned finance lease commitments as ofDecember 31, 2014 and 2013, are as follows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/Tahun December 31, 2014 December 31, 2013 Years

2014 (USD406.709,63 pada tanggal 2014 (USD406,709.63 as of31 Desember 2013) - 4.957.383 December 31, 2013)

2015 (USD90.988,89 pada tanggal 2015 (USD90,988.89 as of31 Desember 2014 dan 2013) 1.131.902 1.109.064 December 31, 2014 and 2013)

Total 1.131.902 6.066.447 TotalDikurangi bagian yang jatuh tempo

dalam waktu satu tahun (1.131.902) (4.957.383) Less current maturities

Bagian jangka panjang - 1.109.064 Long-term portion

Utang lain-lain pembiayaan kembali adalah utangkepada BCA Finance atas transaksi pembiayaankembali kendaraan yang diperoleh pada tahun2006 dan 2005.

Other payables - refinancing represent payable toBCA Finance from the refinancing of theacquisition of vehicles in 2006 and 2005.

Utang jaminan merupakan uang muka yangditerima dari pelanggan atas jaminan kendaraanyang dikuasai kembali.

Deposit payables represent down paymentreceived from customers for collateral vehicles.

217

Page 234: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

218

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

74

13. UTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 13. OTHER PAYABLES (continued)

Pada tanggal 23 Desember 2013, Perusahaanmengadakan perjanjian anjak piutang with recoursedengan CSUL. Jumlah fasilitas maksimum anjakpiutang yang diperoleh Perusahaan adalahsebesar Rp50.000.000 dan dikenakan suku bungasebesar 12,50% per tahun. Jangka waktuperjanjian adalah 1 (satu) tahun sampai dengantanggal 23 Desember 2014.

Other payables to CSUL represent the payablefrom factoring receivables transaction withrecourse based on factoring agreement betweenthe Company and CSUL on December 23, 2013.Total maximum factoring receivables obtained bythe Company amounted to Rp50,000,000 and bearinterest at 12.50% per year. The agreement periodis 1 (one) year until December 23, 2014.

Pada tanggal 5 Desember 2014, Perusahaanmengadakan perjanjian pembiayaan konsumendengan CSUL atas pembelian sebidang tanah danbangunan yang terletak di Surabaya, Jawa Timur.Jumlah pembiayaan konsumen yang diperolehadalah sebesar Rp11.500.000 dan dikenakan sukubunga sebesar 12,50% per tahun untuk 6 (enam)bulan pertama dan dikenakan suku bungamengambang untuk sisa periode pembiayaan.Jangka waktu pembiayaan konsumen adalah9 (sembilan) tahun sampai dengan tanggal5 Desember 2023.

On December 5, 2014, the Company entered intoconsumer financing agreement with CSUL topurchase a plot of land rights and buildings locatedin Surabaya, East Java. Total consumer financingobtained amounting to Rp11,500,000 and bearsinterest rate at 12.50% per annum for the first 6(six) months and floating interest for the remainingfinancing period. The period of consumer financingis 9 (nine) years until December 5, 2023.

Skedul pembayaran utang pembiayaan konsumendengan CSUL di atas pada tanggal 31 Desember2014 adalah sebagai berikut:

The schedule of the consumer financing payablesto CSUL as of December 31, 2014 are as follows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/Tahun December 31, 2014 December 31, 2013 Years

2015 738.376 - 20152016 836.149 - 20162017 946.868 - 20172018 1.072.249 - 20182019 1.214.232 - 20192020 1.375.016 - 20202021 1.557.090 - 20212022 1.763.274 - 20222023 1.996.746 - 2023

Total 11.500.000 - TotalDikurangi bagian yang jatuh tempo

dalam waktu satu tahun (738.376) - Less current maturities

Bagian jangka panjang 10.761.624 - Long-term portion

Pada tanggal 21 Juli 2014, Perusahaanmengadakan perjanjian pengalihan piutang secaracessie dengan CSUL. Berdasarkan perjanjian ini,Perusahaan setuju untuk mengalihkan danmenyerahkan kepada CSUL seluruh hak dankepemilikan piutang dengan harga pengalihanpiutang sebesar Rp11.522.760 dan dikenakan sukubunga sebesar 13,75% per tahun. Jangka waktuperjanjian adalah 3 (tiga) tahun sampai dengantanggal 1 Agustus 2017.

On July 21, 2014, the Company entered intotransfer of receivables by cessie with CSUL. Basedon this agreement, the Company agreed to transferand assigned to CSUL all the rights and ownershipof the receivables with transfer of receivables priceamounting to Rp11,522,760 and bears interest rateat 13.75% per annum. The agreement period is 3(three) years until August 1, 2017.

218

Page 235: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

219

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

75

13. UTANG LAIN-LAIN (lanjutan) 13. OTHER PAYABLES (continued)

Pada tanggal 10 Juli 2014, Perusahaanmengadakan perjanjian jual dan sewa balik denganCSUL atas pengembangan bangunan yang disewadan peralatan kantor masing-masing sejumlahRp3.937.195 dan Rp2.456.233 (Catatan 9).Transaksi ini dikenakan suku bunga sebesar13,75% per tahun. Jangka waktu perjanjian adalah3 (tiga) tahun sampai dengan tanggal 11 Juli 2017.

On July 10, 2014, the Company entered into a saleand lease back agreements with CSUL forleasehold improvements and office equipmentsamounting to Rp3,937,195 and Rp2,456,233,respectively (Note 9). This transaction bearsinterest at 13.75% per year. The agreement periodis 3 (three) years until July 11, 2017.

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/Tahun December 31, 2014 December 31, 2013 Years

2015 1.955.575 - 20152016 2.242.079 - 20162017 1.456.636 - 2017

Total 5.654.290 - TotalDikurangi bagian yang jatuh tempo

dalam waktu satu tahun (1.955.575) - Less current maturities

Bagian jangka panjang 3.698.715 - Long-term portion

Beban bunga atas utang anjak piutang withrecourse dan pengalihan piutang secara cessiekepada CSUL berjumlah Rp6.132.995 danRp73.381 masing-masing untuk tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan2013 (Catatan 22 dan 26f). Beban bunga sewapembiayaan dan pembiayaan konsumen kepadaCSUL berjumlah Rp491.817 untuk tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2014(Catatan 26e). Sedangkan, beban bunga akrualatas transaksi utang kepada CSUL di atasberjumlah Rp285.907 dan Rp73.381 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2014 dan 2013 (Catatan 12 dan26d).

The interest expenses on the above factoring withrecourse and transfer of receivables by cessiepayables to CSUL amounted to Rp6,132,995 andRp73,381 for the years ended December 31, 2014and 2013, respectively (Notes 22 and 26f). Theinterest expenses on finance lease and consumerfinance to CSUL amounted to Rp491,817 for theyear ended December 31, 2014 (Note 26e). While,the accrual interest expenses on the abovepayables transactions to CSUL amounted toRp285,907 and Rp73,381 for the years endedDecember 31, 2014 and 2013, respectively(Notes 12 and 26d).

14. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH 14. MEDIUM-TERM NOTES

Wesel Bayar Jangka Menengah (Medium-TermNotes (MTN))

Medium-Term Notes (MTN)

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

Pihak ketiga - neto Third parties - net(USD9.900.000 dan (USD9,900,000 andRp100.000.000 pada tanggal Rp100,000,000 as of31 Desember 2014 dan December 31, 2014 andRp100.000.000 pada tanggal Rp100,000,000 as of31 Desember 2013) 216.802.473 96.850.000 December 31, 2013)

219

Page 236: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

220

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

76

14. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH (lanjutan) 14. MEDIUM-TERM NOTES (continued)

Wesel Bayar Jangka Menengah (Medium-TermNotes (MTN)) (lanjutan)

Medium-Term Notes (MTN) (continued)

Pada tanggal 17 September 2014 dan 7 Oktober2014, Perusahaan menerbitkan Wesel BayarJangka Menengah Radana Finance Tahun 2014Seri A (MTN Seri A) dengan nilai nominal sebesarUSD1.400.000 dan Seri B (MTN Seri B) dengannilai nominal sebesar USD8.500.000, danmenunjuk PT Mandiri Sekuritas sebagai arranger.MTN Seri A akan jatuh tempo pada tanggal17 Maret 2016 dan MTN Seri B akan jatuh tempopada tanggal 6 April 2016. MTN Seri A dan Seri Bdikenakan suku bunga tetap sebesar 5% per tahun.

On September 17, 2014 and October 7, 2014, theCompany issued Radana Finance Medium-TermNotes Year 2014 Series A (MTN Series A) withnominal value of USD1,400,000 and Series B(MTN Series B) with nominal value ofUSD8,500,000, and appointed PT MandiriSekuritas as arranger. MTN Series A will matureon March 17, 2016 and MTN Series B will matureon April 6, 2016. MTN Series A and Series B beara fixed interest rate of 5% per annum.

Pembayaran bunga MTN Seri A dan Seri Bdibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sekali denganpembayaran pertama bunga MTN Seri A padatanggal 17 Desember 2014 dan terakhir dilakukanbersamaan dengan pelunasan pokok. Sedangkan,pembayaran pertama bunga MTNSeri B adalah pada tanggal 7 Januari 2015 danterakhir dilakukan bersamaan dengan pelunasanpokok MTN Seri B. Berdasarkan perjanjian MTN,Perusahaan diwajibkan memberikan jaminanfidusia berupa piutang pembiayaan konsumensebesar 50% dari nilai pokok MTN Seri A dan SeriB yang telah diterbitkan atau sebesarUSD4.950.398 (jumlah penuh) (setara denganRp59.810.717) (Catatan 5) dan jaminanperusahaan dari PT Tiara Marga Trakindo dengannilai sebesar jumlah saham yang dimiliki padaPerusahaan.

Interest on MTN Series A and Series B is paidevery 3 (three) months with the first payment onDecember 17, 2014 and the last payment togetherwith payment of principal of the MTN Series A.While, the first payment of the MTN Series B is onJanuary 7, 2015 and the last payment togetherwith payment of principal of the MTN Series B.Based on the agreement of the MTN, theCompany must provide collateral with fiduciarytransfer of 50% of consumer financing receivablesfrom the total amount of MTN Series A andSeries B which have been issued or amounting toUSD4,950,398 (full amount) (equivalent toRp59,810,717) (Note 5) and corporate guaranteefrom PT Tiara Marga Trakindo with valueamounting to total shares owned in the Company.

Sehubungan dengan risiko yang berkaitan denganfluktuasi mata uang asing dan suku bungamengambang dari pinjaman ini, Perusahaanmenggunakan instrumen keuangan derivatif untukmelindungi risiko tersebut. MTN Seri A dan Seri Bini dilindung nilai dengan kontrak pertukaran matauang dan suku bunga sejumlah USD9.900.000dengan PT Bank Permata Tbk (Catatan 7).

In relation to the risk associated with thefluctuation of foreign currency and floating interestrate of MTN, the Company uses derivativefinancial instruments to hedge the risks. MTNSeries A and Series B were hedged by crosscurrency and interest rate swap contractsamounting to USD9,900,000 with PT BankPermata Tbk (Note 7).

Pada tanggal 31 Oktober 2012, Perusahaanmenerbitkan Wesel Bayar Jangka MenengahHD Finance I Tahun 2012 (MTN I) dengan nilainominal seluruhnya sebesar Rp100.000.000 danmenunjuk PT Andalan Artha Advisindo Sekuritassebagai arranger. MTN I ini akan jatuh tempo padatanggal 31 Oktober 2015 dengan suku bunga tetapsebesar 10% per tahun.

On October 31, 2012, the Company issuedHD Finance Medium-Term Notes I Year 2012(MTN I) with a total nominal value ofRp100,000,000 and appointed PT Andalan ArthaAdvisindo Sekuritas as arranger. MTN I willmature on October 31, 2015 and bears a fixedinterest rate of 10% per annum.

220

Page 237: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

221

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

76

14. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH (lanjutan) 14. MEDIUM-TERM NOTES (continued)

Wesel Bayar Jangka Menengah (Medium-TermNotes (MTN)) (lanjutan)

Medium-Term Notes (MTN) (continued)

Pada tanggal 17 September 2014 dan 7 Oktober2014, Perusahaan menerbitkan Wesel BayarJangka Menengah Radana Finance Tahun 2014Seri A (MTN Seri A) dengan nilai nominal sebesarUSD1.400.000 dan Seri B (MTN Seri B) dengannilai nominal sebesar USD8.500.000, danmenunjuk PT Mandiri Sekuritas sebagai arranger.MTN Seri A akan jatuh tempo pada tanggal17 Maret 2016 dan MTN Seri B akan jatuh tempopada tanggal 6 April 2016. MTN Seri A dan Seri Bdikenakan suku bunga tetap sebesar 5% per tahun.

On September 17, 2014 and October 7, 2014, theCompany issued Radana Finance Medium-TermNotes Year 2014 Series A (MTN Series A) withnominal value of USD1,400,000 and Series B(MTN Series B) with nominal value ofUSD8,500,000, and appointed PT MandiriSekuritas as arranger. MTN Series A will matureon March 17, 2016 and MTN Series B will matureon April 6, 2016. MTN Series A and Series B beara fixed interest rate of 5% per annum.

Pembayaran bunga MTN Seri A dan Seri Bdibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sekali denganpembayaran pertama bunga MTN Seri A padatanggal 17 Desember 2014 dan terakhir dilakukanbersamaan dengan pelunasan pokok. Sedangkan,pembayaran pertama bunga MTNSeri B adalah pada tanggal 7 Januari 2015 danterakhir dilakukan bersamaan dengan pelunasanpokok MTN Seri B. Berdasarkan perjanjian MTN,Perusahaan diwajibkan memberikan jaminanfidusia berupa piutang pembiayaan konsumensebesar 50% dari nilai pokok MTN Seri A dan SeriB yang telah diterbitkan atau sebesarUSD4.950.398 (jumlah penuh) (setara denganRp59.810.717) (Catatan 5) dan jaminanperusahaan dari PT Tiara Marga Trakindo dengannilai sebesar jumlah saham yang dimiliki padaPerusahaan.

Interest on MTN Series A and Series B is paidevery 3 (three) months with the first payment onDecember 17, 2014 and the last payment togetherwith payment of principal of the MTN Series A.While, the first payment of the MTN Series B is onJanuary 7, 2015 and the last payment togetherwith payment of principal of the MTN Series B.Based on the agreement of the MTN, theCompany must provide collateral with fiduciarytransfer of 50% of consumer financing receivablesfrom the total amount of MTN Series A andSeries B which have been issued or amounting toUSD4,950,398 (full amount) (equivalent toRp59,810,717) (Note 5) and corporate guaranteefrom PT Tiara Marga Trakindo with valueamounting to total shares owned in the Company.

Sehubungan dengan risiko yang berkaitan denganfluktuasi mata uang asing dan suku bungamengambang dari pinjaman ini, Perusahaanmenggunakan instrumen keuangan derivatif untukmelindungi risiko tersebut. MTN Seri A dan Seri Bini dilindung nilai dengan kontrak pertukaran matauang dan suku bunga sejumlah USD9.900.000dengan PT Bank Permata Tbk (Catatan 7).

In relation to the risk associated with thefluctuation of foreign currency and floating interestrate of MTN, the Company uses derivativefinancial instruments to hedge the risks. MTNSeries A and Series B were hedged by crosscurrency and interest rate swap contractsamounting to USD9,900,000 with PT BankPermata Tbk (Note 7).

Pada tanggal 31 Oktober 2012, Perusahaanmenerbitkan Wesel Bayar Jangka MenengahHD Finance I Tahun 2012 (MTN I) dengan nilainominal seluruhnya sebesar Rp100.000.000 danmenunjuk PT Andalan Artha Advisindo Sekuritassebagai arranger. MTN I ini akan jatuh tempo padatanggal 31 Oktober 2015 dengan suku bunga tetapsebesar 10% per tahun.

On October 31, 2012, the Company issuedHD Finance Medium-Term Notes I Year 2012(MTN I) with a total nominal value ofRp100,000,000 and appointed PT Andalan ArthaAdvisindo Sekuritas as arranger. MTN I willmature on October 31, 2015 and bears a fixedinterest rate of 10% per annum.

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

77

14. WESEL BAYAR JANGKA MENENGAH (lanjutan) 14. MEDIUM-TERM NOTES (continued)

Wesel Bayar Jangka Menengah (Medium-TermNotes (MTN)) (lanjutan)

Medium-Term Notes (MTN) (continued)

Pembayaran bunga MTN I dibayarkan setiap3 (tiga) bulan sekali dengan pembayaran pertamapada tanggal 31 Januari 2013 dan terakhirdilakukan bersamaan dengan pelunasan pokokmasing-masing seri MTN I. Berdasarkan perjanjianMTN, Perusahaan diwajibkan memberikan jaminanfidusia berupa piutang pembiayaan konsumensebesar 50% dari nilai pokok MTN I yang telahditerbitkan. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan2013, jumlah piutang pembiayaan konsumen yangdijaminkan adalah sebesar Rp50.000.000(Catatan 5).

Interest on MTN I is paid every 3 (three) monthswith the first payment on January 31, 2013 andthe last payment together with payment ofprincipal of each serial of the MTN I. Based on theagreement of the MTN, the Company mustprovide collateral with fiduciary transfer of 50% ofconsumer financing receivables from the totalamount of MTN I which has been issued. As ofDecember 31, 2014 and 2013, total consumerfinancing receivables pledged by the Companyamounted to Rp50,000,000 (Note 5).

Selain itu, selama pokok MTN Seri A, MTN Seri Bdan MTN I belum dilunasi, Perusahaan tidakdiperkenankan, antara lain, menjaminkan hartakekayaan Perusahaan ke pihak lain kecuali untukkegiatan usaha; melakukan penggabungan usahadan konsolidasi yang berakibat negatif; menjualatau mengalihkan atau memindahkan 50% daritotal aset kecuali telah disetujui oleh pemegangsaham; mengubah bidang usaha; mengurangimodal dasar, ditempatkan dan disetor; danmengubah tujuan penggunaan dana hasilpenerbitan MTN Seri A, MTN Seri B dan MTN Itanpa persetujuan dari PT Bank Mandiri(Persero) Tbk sebagai Agen Pemantau dan AgenPenjamin serta dari Rapat Umum Pemegang MTN.

Moreover, as long as the principal of MTNSeries A, MTN Series B and MTN I have not beenfully paid, the Company is not allowed to, amongothers, pledge the Company’s property to otherparties except for the business activities; completea merger and consolidation which has negativeeffect; sell or transfer 50% of the Company’s totalassets except it has been approved by theshareholders; change the Company’s business;reduce the authorized, issued and paid in capital;and change the purpose of the fund received fromissuance of MTN Series A, MTN Series B andMTN I without approval from PT Bank Mandiri(Persero) Tbk as Monitoring Agent and SecurityAgent as well as from the General Meeting ofMTN Holder.

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013,Perusahaan telah memenuhi seluruh persyaratanyang disebutkan dalam perjanjian MTN.

As of December 31, 2014 and 2013, the Companyhas complied with all the requirements mentionedin the agreement of MTN.

Pada tanggal 31 Oktober 2012, MTN I mendapatperingkat BBB+ dari PT Pemeringkat EfekIndonesia (Pefindo).

As of October 31, 2012, MTN I is ratedat BBB+ by PT Pemeringkat Efek Indonesia(Pefindo).

Beban bunga atas MTN berjumlah Rp13.600.273dan Rp10.000.000 masing-masing untuk tahunyang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan2013 (Catatan 22), sedangkan beban bunga akrualatas MTN berjumlah Rp4.937.109 danRp1.666.667 masing-masing pada tanggal31 Desember 2014 dan 2013 (Catatan 12).

The interest expenses of MTN amounted toRp13,600,273 and Rp10,000,000 for the yearsended December 31, 2014 and 2013, respectively(Note 22), while the accrual of interest expensesof MTN amounted to Rp4,937,109 andRp1,666,667 as of December 31, 2014 and 2013,respectively (Note 12).

221

Page 238: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

222

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

78

15. UTANG PEMEGANG SAHAM 15. SHAREHOLDERS’ LOAN

Rincian utang pemegang saham adalah sebagaiberikut:

The details of shareholders’ loan are as follows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

PT Tiara Marga Trakindo 77.000.000 - PT Tiara Marga TrakindoPT HD Corpora 25.000.000 25.000.000 PT HD Corpora

Total 102.000.000 25.000.000 Total

Perusahaan memperoleh pinjaman subordinasidari PT Tiara Marga Trakindo, pemegang saham,sebesar Rp77.000.000 pada tanggal 17 Desember2014, yang digunakan untuk modal kerjaperusahaan dan dikenakan bunga per tahunsebesar 10,50% pada tahun 2014. Pinjaman iniakan jatuh tempo pada tanggal 17 Desember 2019(Catatan 26c).

The Company obtained a subordinated loan fromPT Tiara Marga Trakindo, a shareholder,amounting to Rp77,000,000, on December 17,2014, which is used for the Company’s workingcapital and bears annual interest at 10.50% per for2014. The loan will be due on December 17, 2019(Note 26c).

Perusahaan memperoleh pinjaman dariPT HD Corpora, pemegang saham, sebesarRp25.000.000 yang digunakan untuk pembiayaankegiatan operasional Perusahaan dan dikenakanbunga per tahun sebesar 10,50% pada tahun 2014dan sebesar 10,00% pada tahun 2013. Pinjamanini akan jatuh tempo pada tanggal 7 November2015 (Catatan 26c).

The Company obtained a loan fromPT HD Corpora, a shareholder, amounting toRp25,000,000 which is used for the Company’sfinancial operations and bears annual interest at10.50% in 2014 and at 10.00% in 2013. The loanwill be due on November 7, 2015 (Note 26c).

Beban bunga atas utang pemegang sahamberjumlah Rp3.336.893 dan Rp3.129.085 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 (Catatan 22dan 26f). Sedangkan beban bunga akrual atasutang pemegang saham berjumlah Rp226.042 danRp190.442 masing-masing pada tanggal31 Desember 2014 dan 2013 (Catatan 12 dan26d).

The interest expenses of shareholder’s loanamounted to Rp3,336,893 and Rp3,129,085 for theyears ended December 31, 2014 and 2013,respectively (Notes 22 and 26f). While the accrualof interest expenses on the shareholders’ loanamounted to Rp226,042 and Rp190,442 as ofDecember 31, 2014 and 2013 (Notes 12 and 26d).

16. PERPAJAKAN 16. TAXATION

a. Utang pajak a. Taxes payable

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

Pajak penghasilan: Income taxes:Pasal 21 915.746 1.867.964 Article 21Pasal 23 258.599 138.452 Article 23Pasal 4 (2) 14.611 - Article 4 (2)Pasal 25 279.392 88.363 Article 25Pasal 29 844.503 28.881 Article 29

Total 2.312.851 2.123.660 Total

222

Page 239: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

223

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

79

16. PERPAJAKAN (lanjutan) 16. TAXATION (continued)

b. Komponen beban (manfaat) pajak penghasilan b. Components of income tax expense (benefit)

Tahun yang Berakhir pada Tanggal31 Desember/Year Ended December 31,

2014 2013

Tahun berjalan 2.805.010 1.401.670 Current yearTangguhan (149.582) (8.546) Deferred

Beban pajak penghasilan -neto 2.655.428 1.393.124 Income tax expense - net

c. Pajak penghasilan badan c. Corporate income tax

Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajakpenghasilan, seperti yang disajikan dalamlaporan laba rugi komprehensif, dengantaksiran penghasilan kena pajak untuk tahunyang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagaiberikut:

A reconciliation between income beforeincome tax expense, as shown in thestatements of comprehensive income, andestimated taxable income for the years endedDecember 31, 2014 and 2013 are as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal31 Desember/Year Ended December 31,

2014 2013

Laba sebelum beban pajak Income before income taxpenghasilan 41.136.490 18.557.972 expense

Beda waktu: Temporary difference:Beban imbalan kerja 3.790.892 (1.308.119) Employee benefits expensePenyisihan penurunan nilai Provision for impairment

jaminan kendaraan yang losses in value ofdikuasai kembali 432.124 (766.674) collateral vehicles

Penyusutan aset tetap (1.574.796) (588.015) Depreciation of fixed assetsTransaksi sewa pembiayaan (1.553.908) (47.337) Finance lease transactionGaji dan tunjangan (203.772) 2.778.500 Salaries and benefits expensesBiaya lain-lain (292.211) 292.211 Other expenses

Sub-total 598.329 360.566 Sub-total

Beda tetap: Permanent differences:Beban yang tidak diperkenankan (30.025.424) (13.265.992) Non-deductible expensesPenghasilan yang dikenakan

pajak final (489.355) (45.866) Income subjected to final tax

Sub-total (30.514.779) (13.311.858) Sub-total

Penghasilan kena pajak 11.220.040 5.606.680 Taxable income

Beban pajak penghasilan 2.805.010 1.401.670 Income tax expense

Dikurangi: Less:Pajak penghasilan dibayar

di muka 1.960.507 1.372.789 Prepaid income taxes

Utang pajak penghasilan Corporate income taxbadan 844.503 28.881 payable

223

Page 240: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

224

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

80

16. PERPAJAKAN (lanjutan) 16. TAXATION (continued)

c. Pajak penghasilan badan (lanjutan) c. Corporate income tax (continued)

Penghasilan kena pajak hasil rekonsiliasiuntuk tahun 2014 dan 2013 telah digunakansebagai dasar dalam pengisian SuratPemberitahuan Tahunan Pajak PenghasilanBadan Perusahaan.

Taxable income which is a result from thereconciliation for the year 2014 and 2013 haveused as basis in submission of the Company’sAnnual Corporate Income Tax Return.

Perhitungan pajak penghasilan badan untuktahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2014 dan 2013 telah sesuaidengan Surat Pemberitahuan Tahunan PajakPenghasilan Badan Perusahaan yangdisampaikan ke Kantor Pajak.

The calculation of corporate income tax for theyears ended December 31, 2014 and 2013conformed with the Company’s AnnualCorporate Income Tax Return submitted to theTax Office.

d. Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilanyang dihitung dengan menggunakan tarif pajakyang berlaku dengan beban pajak penghasilanseperti yang tercantum dalam laporan labarugi komprehensif adalah sebagai berikut:

d. The reconciliation between income taxexpense as computed with the marginal taxrates and income tax expense as shown in thestatements of comprehensive income are asfollows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal31 Desember/Year Ended December 31,

2014 2013

Laba sebelum beban pajak Income before income taxpenghasilan 41.136.490 18.557.972 expense

Beban pajak berdasarkan tarif Tax expense based on applicablepajak yang berlaku 10.284.123 4.639.493 tax rate

Pengaruh pajak atas beda tetap (7.628.695) (3.327.965) Tax effect on permanent differencesPenyesuaian atas pajak Adjustment on

tangguhan - 81.596 deferred tax

Beban pajak penghasilan 2.655.428 1.393.124 Income tax expense

e. Aset pajak tangguhan - neto e. Deferred tax assets - net

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

Aset (liabilitas) pajak tangguhan Deferred tax assets (liabilities)Penyisihan imbalan kerja 2.412.436 1.464.713 Employee benefits liabilityBeban akrual - Accrued expenses -

gaji dan tunjangan 643.682 694.625 salaries and benefits expensesPenyisihan penurunan nilai Provision for impairment

jaminan kendaraan yang losses in valuedikuasai kembali 303.986 195.955 of collateral vehicles

Kerugian kumulatif atas Cumulative losses oninstrumen derivatif derivative instrumentuntuk lindung nilai for cash flowarus kas - neto 181.127 - hedges - net

Sewa pembiayaan (1.879.726) (1.491.249) Finance leaseAset tetap (771.116) (377.417) Fixed assetsPiutang lain-lain - 73.053 Other receivables

Total - neto 890.389 559.680 Total - net

Manajemen berpendapat bahwa aset pajaktangguhan dapat dipulihkan seluruhnyaberdasarkan penghasilan kena pajak yangakan datang.

Management believes that the deferred taxassets can be fully realized based on its futuretaxable income.

224

Page 241: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

225

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

81

17. MODAL SAHAM 17. SHARE CAPITAL

Komposisi pemegang saham Perusahaan padatanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalahsebagai berikut:

The Company’s shareholders as of December 31,2014 and 2013 are as follows:

31 Desember 2014 dan 2013/December 31, 2014 and 2013

Total lembarsaham yang

ditempatkan dandisetor penuh/

Number of shares Persentaseissued pemilikan/

and fully Percentage of Total/Pemegang saham paid ownership Total Shareholders

PT Tiara Marga Trakindo 859.447.667 55,808% 85.944.767 PT Tiara Marga TrakindoWealth Paradise Holding Ltd. 288.000.000 18,701% 28.800.000 Wealth Paradise Holding Ltd.PT HD Corpora 98.990.000 6,428% 9.899.000 PT HD CorporaSoeharto Djojonegoro 10.000 0,001% 1.000 Soeharto DjojonegoroLain-lain (masing-masing dengan Others (less than 5% equity

kepemilikan di bawah 5%) 293.552.333 19,062% 29.355.233 for each stockholders)

Total 1.540.000.000 100,000% 154.000.000 Total

Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, jumlahsaham Perusahaan yang dimiliki oleh anggotaDewan Komisaris dan Direksi Perusahaan sesuaidengan Daftar Pemegang Saham Perusahaan,adalah masing-masing sejumlah 75.000 sahamdan 2.075.000 saham, yang masing-masingmerupakan 0,005% dan 0,13% dari jumlah sahamPerusahaan yang beredar. Seluruh sahamPerusahaan telah dicatatkan pada Bursa EfekIndonesia.

As of December 31, 2014 and 2013, the totalnumbers of the Company’s shares owned bymember of the Boards of Commissioners andDirectors, as recorded in the Company’s ShareRegister, is 75,000 shares and 2,075,000 shares,respectively, which represents 0.005% and 0.13%of the total outstanding shares of the Company,respectively. The Company’s shares are listed inthe Indonesia Stock Exchange.

Pada tanggal 26 Desember 2013, PT HD Corpora(HDC) dan Wealth Paradise Holdings Ltd. (WPHL)(keduanya merupakan pemegang saham pendiriPerusahaan) telah menandatangani ConditionalSale and Purchase Agreement dengan PT TiaraMarga Trakindo (TMT) dalam rangkapengambilalihan saham Perusahaan yangdilakukan dalam 2 (dua) tahap. Pada tanggal8 Maret 2013, TMT telah melakukanpengambilalihan saham Perusahaan tahap 1 (satu)dari HDC dan WPHL sebanyak 693.000.000lembar saham atau setara dengan 45%kepemilikan saham. Pada tanggal 22 Mei 2013,TMT telah melakukan pengambilalihan sahamPerusahaan tahap 2 (dua) dengan membeli sahamdari masyarakat sebanyak 172.671.500 lembarsaham atau setara dengan 11,212% kepemilikansaham. Untuk memenuhi Peraturan BAPEPAM-LKNo. IX.H.1, selanjutnya, pada tanggal 14 Juni 2013,TMT melakukan penjualan saham Perusahaankepada masyarakat sebanyak 6.223.833 atausetara dengan 0,404% kepemilikan saham.

On December 26, 2013, PT HD Corpora (HDC)and Wealth Paradise Holdings Ltd. (WPHL) (bothare the Company’s founder shareholders) signedConditional Sale and Purchase Agreement withPT Tiara Marga Trakindo (TMT) in the way to takeover the Company’s share capital in 2 (two) steps.On March 8, 2013, TMT did the step 1 (one) of thetakeover of the Company’s share capital from HDCand WPHL amounting to 693,000,000 shares orequivalent to 45% share ownership. On May 22,2013, TMT did the step 2 (two) of the takeover ofthe Company’s share capital from the publicamounting to 172,671,500 shares or equivalent to11.212% share ownership. To fulfill the compliancewith BAPEPAM-LK Regulation No. IX.H.1,furthermore, on June 14, 2013, TMT carried outthe sale of the Company’s shares to the publicamounting to 6,223,833 or equivalent to 0.404%share ownership.

225

Page 242: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

226

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

82

18. SALDO LABA 18. RETAINED EARNINGS

Berdasarkan Keputusan Rapat Umum PemegangSaham Tahunan yang diaktakan dalam AktaNotaris Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn.,No. 134 tanggal 21 Mei 2014, para pemegangsaham Perusahaan menyetujui penyisihan labatahun berjalan pada tahun 2013 sebesarRp1.000.000, sebagai dana cadangan. Danacadangan disajikan sebagai “Saldo Laba - TelahDitentukan Penggunaannya” pada laporan posisikeuangan.

Based on the Annual Shareholders’ GeneralMeeting which were notarized by Notarial Deedof Hasbullah Abdul Rasyid, S.H., M.Kn., No. 134dated May 21, 2014, the shareholders approvedthe appropriation of the Company’s income for theyear 2013 amounting to Rp1,000,000, as reservefund. Reserve fund is presented as “RetainedEarnings - Appropriated” in the statements offinancial position.

Berdasarkan Keputusan Rapat Umum PemegangSaham Tahunan yang diaktakan dalam AktaNotaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si.,No. 280 tanggal 27 Juni 2013, para pemegangsaham Perusahaan menyetujui penyisihan labatahun berjalan pada tahun 2012 sebesarRp1.000.000, sebagai dana cadangan. Danacadangan disajikan sebagai “Saldo Laba - TelahDitentukan Penggunaannya” pada laporan posisikeuangan.

Based on the Annual Shareholders’ GeneralMeeting which were notarized by Notarial Deedof Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., No. 280 datedJune 27, 2013, the shareholders approved theappropriation of the Company’s income for the year2012 amounting to Rp1,000,000, as reserve fund.Reserve fund is presented as “Retained Earnings -Appropriated” in the statements of financialposition.

19. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN -PIHAK KETIGA

19. CONSUMER FINANCING INCOME - THIRDPARTIES

Rincian pendapatan pembiayaan konsumen daripihak ketiga adalah sebagai berikut:

The details of consumer financing income fromthird parties are as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal31 Desember/Year Ended December 31,

2014 2013

Pendapatan pembiayaan konsumen 520.451.855 393.600.161 Consumer financing incomeDitambah: Add:Pendapatan dari pembiayaan bersama Income from joint financing

without recourse 63.086.003 38.776.246 without recourse

Sub-total 583.537.858 432.376.407 Sub-total

Dikurangi: Less:Beban perolehan pembiayaan

konsumen (246.385.014) (176.106.156) Consumer financing cost

Total 337.152.844 256.270.251 Total

Pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2014 dan 2013, tidak ada transaksipembiayaan konsumen kepada 1 (satu) pelangganyang jumlah pendapatan kumulatif tahunannyamelebihi 10% dari pendapatan pembiayaankonsumen.

For the years ended December 31, 2014 and2013, there is no consumer financing transactionto 1 (one) customer with total cumulative income ofmore than 10% of total consumer financingincome.

226

Page 243: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

227

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

83

20. PENDAPATAN BUNGA BANK 20. INTEREST INCOME

Rincian pendapatan bunga adalah sebagai berikut: The details of interest income are as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal31 Desember/Year Ended December 31,

2014 2013

Kas di bank 111.421 45.866 Cash in banksDeposito berjangka 377.934 - Time deposits

Total 489.355 45.866 Total

21. PENDAPATAN LAIN-LAIN 21. OTHER INCOME

Rincian pendapatan lain-lain adalah sebagaiberikut:

The details of other income are as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal31 Desember/Year Ended December 31,

2014 2013

Denda keterlambatan dan penalti 36.068.813 24.866.567 Penalties for late paymentPenerimaan dari piutang yang Recovery from written-off

telah dihapuskan 9.891.958 12.823.037 receivablesPenerimaan premi asuransi 2.367.235 1.689.529 Insurance premium refundLaba penjualan aset tetap (Catatan 9) 102.884 330.395 Gain on sale of fixed assets (Note 9)Lain-lain 1.073.124 728.623 Others

Total 49.504.014 40.438.151 Total

22. BEBAN BUNGA DAN KEUANGAN 22. INTEREST AND FINANCING CHARGES

Rincian beban bunga dan keuangan adalahsebagai berikut:

The details of interest and financing charges are asfollows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal31 Desember/Year Ended December 31,

2014 2013

Bunga pinjaman bank 174.535.085 127.665.260 Interest on bank loansBunga pembiayaan bersama Interest on joint financing

with recourse 17.347.143 18.115.873 with recourseBunga Wesel Bayar Jangka Interest on Medium-Term Notes

Menengah (Catatan 14) 13.600.273 10.000.000 (Note 14)Bunga utang pihak berelasi Interest on a related party’s loans

(Catatan 13 dan 26f) 6.132.995 73.381 (Notes 13 and 26f)Bunga pinjaman pemegang saham Interest on shareholders’ loan

(Catatan 15 dan 26f) 3.336.893 3.129.085 (Notes 15 and 26f)Beban administrasi bank 772.906 1.410.971 Bank charges

Total 215.725.295 160.394.570 Total

227

Page 244: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

228

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

84

23. BEBAN GAJI DAN TUNJANGAN 23. SALARIES AND BENEFITS EXPENSES

Rincian beban gaji dan tunjangan adalah sebagaiberikut:

The details of salaries and benefits expenses areas follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal31 Desember/Year Ended December 31,

2014 2013

Gaji dan tunjangan 30.707.560 32.990.597 Salaries and benefitsImbalan kerja (Catatan 29) 4.598.835 (479.194) Employee benefits (Note 29)

Total 35.306.395 32.511.403 Total

24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 24. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES

Rincian beban umum dan administrasi adalahsebagai berikut:

The details of general and administrative expensesare as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal31 Desember/Year Ended December 31,

2014 2013

Penyusutan (Catatan 9) 15.345.257 12.159.794 Depreciation (Note 9)Sewa dan bunga sewa pembiayaan Rental and interest on finance lease

dan pembiayaan konsumen 1.986.972 354.501 and consumer financeJasa tenaga ahli 1.171.001 405.598 Professional feesUtilitas 1.099.555 304.310 UtilitiesBeban transportasi dan Transportation and

perlengkapan kantor 409.696 127.879 office stationery expensesBeban kantor 401.701 189.271 Office expensesAsuransi 57.702 25.863 InsuranceLain-lain 398.442 112.344 Others

Total 20.870.326 13.679.560 Total

25. BEBAN LAIN-LAIN 25. OTHER EXPENSES

Rincian beban lain-lain adalah sebagai berikut: The details of other expenses are as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal31 Desember/Year Ended December 31,

2014 2013

Kerugian dari penjualan jaminan Loss from salekendaraan yang dikuasai of collateralkembali - neto 5.344.091 6.745.566 vehicles - net

Kerugian dari klaim asuransi 815.178 535.969 Loss from claim insurancePenyisihan kerugian penurunan Provision for impairment

nilai jaminan kendaraan losses in value of collateralyang dikuasai kembali - neto 432.122 - vehicles - net

Lain-lain 447.678 389.761 Others

Total 7.039.069 7.671.296 Total

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

85

26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI

26. BALANCES AND TRANSACTIONS WITHRELATED PARTIES

Perusahaan, dalam kegiatan usaha normal,melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi.

The Company, in the normal course of business, isengaged in transactions with related parties.

Pihak berelasi dan sifat hubungan berelasi The related parties and nature of relationship

Pihak berelasi dan sifat hubungan berelasi adalahsebagai berikut:

The related parties and the nature of relationshipare as follow:

- PT Tiara Marga Trakindo dan PT HD Corporamerupakan pemegang saham Perusahaan.

- PT Tiara Marga Trakindo and PT HD Corporais the Company’s shareholder.

- PT Chandra Sakti Utama Leasing dan PT PuriArta Prima merupakan entitas sepengendali.

- PT Chandra Sakti Utama Leasing and PT PuriArta Prima are entities under common control.

a. Piutang lain-lain (Catatan 6) a. Other receivables (Note 6)

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

PT Puri Arta Prima 861.047 1.522.489 PT Puri Arta Prima

Persentase terhadap Percentage fromtotal aset 0,03% 0,08% total assets

b. Utang lain-lain (Catatan 13) b. Other payables (Note 13)

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

PT Chandra Sakti Utama Leasing PT Chandra Sakti Utama LeasingAnjak piutang with recourse 13.328.543 41.186.567 Factoring with recoursePembiayaan konsumen 11.500.000 - Consumer financePengambilalihan piutang Transfer of receivables by

secara cessie 9.730.732 - cessieSewa pembiayaan 5.654.290 - Finance lease

Total 40.213.565 41.186.567 Total

Persentase terhadap Percentage fromtotal liabilitas 1,79% 2,58% total liabilities

c. Utang pemegang saham (Catatan 15) c. Shareholders’ loan (Note 15)

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

PT Tiara Marga Trakindo 77.000.000 - PT Tiara Marga TrakindoPT HD Corpora 25.000.000 25.000.000 PT HD Corpora

Total 102.000.000 25.000.000 Total

Persentase terhadap Percentage fromtotal liabilitas 4,54% 1,57% total liabilities

228

Page 245: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

229

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

85

26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI

26. BALANCES AND TRANSACTIONS WITHRELATED PARTIES

Perusahaan, dalam kegiatan usaha normal,melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi.

The Company, in the normal course of business, isengaged in transactions with related parties.

Pihak berelasi dan sifat hubungan berelasi The related parties and nature of relationship

Pihak berelasi dan sifat hubungan berelasi adalahsebagai berikut:

The related parties and the nature of relationshipare as follow:

- PT Tiara Marga Trakindo dan PT HD Corporamerupakan pemegang saham Perusahaan.

- PT Tiara Marga Trakindo and PT HD Corporais the Company’s shareholder.

- PT Chandra Sakti Utama Leasing dan PT PuriArta Prima merupakan entitas sepengendali.

- PT Chandra Sakti Utama Leasing and PT PuriArta Prima are entities under common control.

a. Piutang lain-lain (Catatan 6) a. Other receivables (Note 6)

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

PT Puri Arta Prima 861.047 1.522.489 PT Puri Arta Prima

Persentase terhadap Percentage fromtotal aset 0,03% 0,08% total assets

b. Utang lain-lain (Catatan 13) b. Other payables (Note 13)

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

PT Chandra Sakti Utama Leasing PT Chandra Sakti Utama LeasingAnjak piutang with recourse 13.328.543 41.186.567 Factoring with recoursePembiayaan konsumen 11.500.000 - Consumer financePengambilalihan piutang Transfer of receivables by

secara cessie 9.730.732 - cessieSewa pembiayaan 5.654.290 - Finance lease

Total 40.213.565 41.186.567 Total

Persentase terhadap Percentage fromtotal liabilitas 1,79% 2,58% total liabilities

c. Utang pemegang saham (Catatan 15) c. Shareholders’ loan (Note 15)

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

PT Tiara Marga Trakindo 77.000.000 - PT Tiara Marga TrakindoPT HD Corpora 25.000.000 25.000.000 PT HD Corpora

Total 102.000.000 25.000.000 Total

Persentase terhadap Percentage fromtotal liabilitas 4,54% 1,57% total liabilities

229

Page 246: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

230

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

86

26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)

26. BALANCES AND TRANSACTIONS WITHRELATED PARTIES (continued)

d. Beban akrual - bunga (Catatan 12, 13 dan 15) d. Accrued expenses - interest (Notes 12, 13and 15)

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

PT Chandra Sakti Utama Leasing 285.907 73.381 PT Chandra Sakti Utama LeasingPT HD Corpora 226.042 190.442 PT HD Corpora

Total 511.949 263.823 Total

Persentase terhadap Percentage fromtotal liabilitas 0,02% 0,02% total liabilities

e. Beban sewa dan bunga sewa pembiayaan danpembiayaan konsumen

e. Rental and interest on finance lease andconsumer finance

Tahun yang Berakhir pada Tanggal31 Desember/Year Ended December 31,

2014 2013

PT Puri Arta Prima (Catatan 28) 909.778 2.681.941 PT Puri Arta Prima (Note 28)PT Chandra Sakti Utama Leasing PT Chandra Sakti Utama Leasing

(Catatan 13) 491.817 - (Note 13)

Total 1.401.595 2.681.941 Total

Persentase terhadap Percentage fromtotal beban 0,41% 0,96% total expenses

f. Beban bunga dan keuangan (Catatan 13, 15dan 22)

f. Interest and financing charges (Notes 13, 15and 22)

Tahun yang Berakhir pada Tanggal31 Desember/Year Ended December 31,

2014 2013

PT Chandra Sakti Utama Leasing 6.132.995 73.381 PT Chandra Sakti Utama LeasingPT HD Corpora 3.044.935 3.129.085 PT HD CorporaPT Tiara Marga Trakindo 291.958 - PT Tiara Marga Trakindo

Total 9.469.888 3.202.466 Total

Persentase terhadap Percentage fromtotal beban 2,74% 1,15% total expenses

Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi dilakukan dengan persyaratan dankondisi yang mungkin tidak sama sebagaimanadilakukan dengan pihak ketiga.

All significant transactions with related parties areconducted under terms and conditions may not bethe same as those transacted with third parties.

Transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilakukandengan menggunakan persyaratan usaha normal.

Transactions with related parties are conducted onnormal commercial terms.

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

87

27. PERJANJIAN KERJASAMA 27. COOPERATION AGREEMENTS

a. Pembiayaan bersama a. Joint financing

Pembiayaan bersama with recourse Joint financing with recourse

Perusahaan mempunyai perjanjian kerjasamadalam rangka pembiayaan bersama dimanaPerusahaan menanggung risiko kredit secarapenuh (with recourse) dengan beberapa bankdengan jangka waktu penarikan sampaidengan 24 (dua puluh empat) bulan. Fasilitaspembiayaan bersama untuk masing-masingbank pada tanggal 31 Desember 2014 dan2013 adalah sebagai berikut:

The Company has entered into joint financingagreements with several banks whereby theCompany bears credit risk with recoursewith a term of drawdown up to 24 (twenty four)months. The joint financing facility with eachbank as of December 31, 2014 and 2013 areas follows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 350.000.000 250.000.000 PT Bank Mandiri (Persero)TbkPT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 250.000.000 250.000.000 (Persero)TbkPT Bank CIMB Niaga Tbk 75.000.000 75.000.000 PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank Muamalat PT Bank Muamalat

Indonesia Tbk 40.000.000 40.000.000 Indonesia Tbk

Pada jumlah fasilitas pembiayaan bersamadengan PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB),termasuk fasilitas pembiayaan Murabahahdalam bentuk penerusan (channeling)berdasarkan basis syariah dengan porsi jumlahpembiayaan untuk CIMB maksimal sebesarRp20.000.000.

In the joint financing facility with PT BankCIMB Niaga Tbk (CIMB), included Murabahahfinancing facility through channeling based onsharia principal with maximum financingportion for CIMB amounting to Rp20,000,000.

Dalam perjanjian kerjasama with recourse,porsi jumlah yang dibiayai oleh bank pemberipembiayaan bersama maksimum adalahsebagai berikut:

In the joint financing with recoursearrangements, the amount financed by jointfinancing provider banks at maximum are asfollows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 95% 95% PT Bank Mandiri (Persero)TbkPT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 100% 100% (Persero)TbkPT Bank CIMB Niaga Tbk 95% 95% PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank Muamalat PT Bank Muamalat

Indonesia Tbk 100% 100% Indonesia TbkPT Bank Mega Tbk 99% 1% PT Bank Mega Tbk

230

Page 247: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

231

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

87

27. PERJANJIAN KERJASAMA 27. COOPERATION AGREEMENTS

a. Pembiayaan bersama a. Joint financing

Pembiayaan bersama with recourse Joint financing with recourse

Perusahaan mempunyai perjanjian kerjasamadalam rangka pembiayaan bersama dimanaPerusahaan menanggung risiko kredit secarapenuh (with recourse) dengan beberapa bankdengan jangka waktu penarikan sampaidengan 24 (dua puluh empat) bulan. Fasilitaspembiayaan bersama untuk masing-masingbank pada tanggal 31 Desember 2014 dan2013 adalah sebagai berikut:

The Company has entered into joint financingagreements with several banks whereby theCompany bears credit risk with recoursewith a term of drawdown up to 24 (twenty four)months. The joint financing facility with eachbank as of December 31, 2014 and 2013 areas follows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 350.000.000 250.000.000 PT Bank Mandiri (Persero)TbkPT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 250.000.000 250.000.000 (Persero)TbkPT Bank CIMB Niaga Tbk 75.000.000 75.000.000 PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank Muamalat PT Bank Muamalat

Indonesia Tbk 40.000.000 40.000.000 Indonesia Tbk

Pada jumlah fasilitas pembiayaan bersamadengan PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB),termasuk fasilitas pembiayaan Murabahahdalam bentuk penerusan (channeling)berdasarkan basis syariah dengan porsi jumlahpembiayaan untuk CIMB maksimal sebesarRp20.000.000.

In the joint financing facility with PT BankCIMB Niaga Tbk (CIMB), included Murabahahfinancing facility through channeling based onsharia principal with maximum financingportion for CIMB amounting to Rp20,000,000.

Dalam perjanjian kerjasama with recourse,porsi jumlah yang dibiayai oleh bank pemberipembiayaan bersama maksimum adalahsebagai berikut:

In the joint financing with recoursearrangements, the amount financed by jointfinancing provider banks at maximum are asfollows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 95% 95% PT Bank Mandiri (Persero)TbkPT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk 100% 100% (Persero)TbkPT Bank CIMB Niaga Tbk 95% 95% PT Bank CIMB Niaga TbkPT Bank Muamalat PT Bank Muamalat

Indonesia Tbk 100% 100% Indonesia TbkPT Bank Mega Tbk 99% 1% PT Bank Mega Tbk

231

Page 248: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

232

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

88

27. PERJANJIAN KERJASAMA (lanjutan) 27. COOPERATION AGREEMENTS (continued)

a. Pembiayaan bersama (lanjutan) a. Joint financing (continued)

Pembiayaan bersama with recourse(lanjutan)

Joint financing with recourse (continued)

Dalam perjanjian kerjasama with recoursetersebut, porsi jumlah yang dibiayai olehPerusahaan adalah minimum 5% untukperjanjian kerjasama dengan PT Bank Mandiri(Persero) Tbk dan CIMB, dan minimum 1%untuk perjanjian kerjasama dengan PT BankMega Tbk. Sebagai tambahan, Perusahaanmemiliki liabilitas untuk membayar ataumenyetor angsuran pokok termasuk bunganyakepada bank pemberi pembiayaan bersamajika konsumen gagal melakukan pembayaranangsurannya kepada Perusahaan. LihatCatatan 11 untuk rincian saldo pembiayaanbersama with recourse.

In these joint financing with recoursearrangements, the the Company’s portion is atminimum 5% for the arrangements withPT Bank Mandiri (persero) Tbk and CIMB, andminimum 1% for the arrangement withPT Bank Mega Tbk. In addition, the Companyis obliged to pay installments including interestto co-financing banks in the event consumersfail to meet installment obligations to theCompany. See Note 11 for detailed balance ofjoint financing with recourse.

Jumlah saldo bagian pinjaman yang dibiayaibank pemberi pembiayaan bersama adalahRp171.699.113 pada tanggal 31 Desember2014 dan Rp145.555.524 pada tanggal31 Desember 2013

Total borrowing portion of of the joint financingprovider banks amounting to Rp171,699,113as of December 31, 2014 and Rp145,555,524as of December 31, 2013

Jumlah pendapatan pembiayaan konsumenyang belum diakui atas pembiayaan bersamawith recourse bagian bank pemberipembiayaan bersama adalah Rp18.245.846pada tanggal 31 Desember 2014 danRp12.853.388 pada tanggal 31 Desember2013, dan jumlah pendapatan pembiayaankonsumen yang belum diakui atas pembiayaanbersama with recourse bagian Perusahaanadalah Rp57.508.248 pada tanggal31 Desember 2014 dan Rp43.427.114 padatanggal 31 Desember 2013.

Total unearned income on consumer financingof joint financing with recourse’s portion of thejoint financing provider banks amounting toRp18,245,846 as of December 31, 2014 andRp12,853,388 as of December 31, 2013, andtotal unearned income on consumer financingof joint financing with recourse’s portion of theCompany amounting to Rp57,508,248 as ofDecember 31, 2014 and Rp43,427,114 as ofDecember 31, 2013.

Berdasarkan syarat-syarat dalam perjanjian,Perusahaan diharuskan untukmempertahankan tingkat gearing ratiomaksimum 10 (sepuluh) kali (PT Bank Mandiri(Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk dan PT Bank MuamalatIndonesia Tbk); dan maksimum 8 (delapan)kali (PT Bank CIMB Niaga Tbk); sertamemberikan pemberitahuan secara tertuliskepada bank sehubungan dengan, antara lain,mengubah susunan Dewan Komisaris danDireksi, pemegang saham dan/atau AnggaranDasar; melakukan penggabungan usaha atauakuisisi; dan mengubah maksud dan tujuanPerusahaan.

Based on the requirements in the loanagreement, the Company is required tomaintain maximum level of gearingratio of 10 (ten) times (PT Bank Mandiri(Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia(Persero) Tbk and PT Bank MuamalatIndonesia Tbk); and the maximum of 8 (eight)times (PT Bank CIMB Niaga Tbk); and providewritten notice to the bank in connection with,among other things, changing the compositionof the Boards of Commissioners and Directors,shareholders and/or Articles of Association;complete a merger or acquisition; and changeof the Company’s scope of business.

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

89

27. PERJANJIAN KERJASAMA (lanjutan) 27. COOPERATION AGREEMENTS (continued)

a. Pembiayaan bersama (lanjutan) a. Joint financing (continued)

Pembiayaan bersama without recourse Joint financing without recourse

PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII)

Perusahaan mempunyai perjanjian kerjasamadalam rangka pembiayaan bersama denganBII dimana Perusahaan menanggung risikokredit sesuai dengan porsinya (withoutrecourse). Fasilitas maksimum pembiayaanbersama pada tanggal 28 April 2010 adalahsebesar Rp50.000.000 dengan jangka waktuselama 1 (satu) tahun. Pada tanggal 5 Juli2011, Perusahaan memperoleh tambahanfasilitas sebesar Rp50.000.000 sehinggajumlah fasilitas maksimum pembiayaanbersama adalah sebesar Rp100.000.000.

The Company entered into joint financingagreements with BII, whereby the Companybears credit risk in accordance with itsportion without recourse. The maximum jointfinancing facility as of April 28, 2010 isRp50,000,000 with period of 1 (one) year. OnJuly 5, 2011, the Company obtained additionalfacility amounting to Rp50,000,000 increasingthe total maximum joint financingfacility amounting to Rp100,000,000.

Pada tanggal 3 September 2012, Perusahaankembali memperoleh tambahan fasilitassebesar Rp100.000.000, sehingga jumlahfasilitas maksimum pembiayaan bersamaadalah sebesar Rp200.000.000, denganjangka waktu sampai dengan tanggal3 September 2013, yang telah diperpanjangsampai dengan tanggal 3 Desember 2013.Selanjutnya, pada tanggal 2 Desember 2013jangka waktu fasilitas ini diperpanjang sampaidengan tanggal 3 September 2014. Padatanggal 18 Agustus 2014, Perusahaanmemperoleh tambahan fasilitas sebesarRp100.000.000, sehingga jumlah fasilitasmaksimum pembiayaan bersama adalahsebesar Rp300.000.000, dengan jangka waktupenarikan sampai dengan tanggal 18 Agustus2015.

On September 3, 2012, the Company obtainedadditional facility amounting to Rp100,000,000,increasing the total maximum joint financingfacility amounting to Rp200,000,000, withperiod until September 3, 2013, which wasextended until December 3, 2013.Furthermore, on December 2, 2013 the periodof this facility was extended until September 3,2014. On August 18, 2014, the Companyobtained additional facility amounting toRp100,000,000, increasing the total maximumjoint financing facility amounting toRp300,000,000, with availability period untilAugust 18, 2015.

Dalam perjanjian kerjasama without recoursetersebut, porsi masing-masing pihak adalah5% untuk Perusahaan dan 95% untuk pemberipembiayaan bersama.

In this joint financing without recoursearrangement, the portion of each party is 5%for the Company and 95% for joint financingprovider.

PT Chandra Sakti Utama Leasing (CSUL) PT Chandra Sakti Utama Leasing (CSUL)

Perusahaan mempunyai perjanjian kerjasamadalam rangka pembiayaan bersama denganCSUL dimana Perusahaan menanggung risikokredit sesuai dengan porsinya (withoutrecourse). Fasilitas maksimum pembiayaanbersama pada tanggal 28 Oktober 2014adalah sebesar Rp200.000.000. Fasilitas inidapat ditarik selama 12 (dua belas) bulansejak penandatanganan perjanjian dan akanjatuh tempo maksimal dalam 36 (tiga puluhenam) bulan sejak tanggal penarikan.

The Company entered into joint financingagreements with CSUL, whereby theCompany bears credit risk in accordance withits portion without recourse. The maximumjoint financing facility, on October 28, 2014 isRp200,000,000. This facility can be drawndown up to 12 (twelve) months from thesigning date of the agreement and will matureat the maximum up to 36 (thirty six) monthsfrom the drawdown date.

232

Page 249: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

233

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

89

27. PERJANJIAN KERJASAMA (lanjutan) 27. COOPERATION AGREEMENTS (continued)

a. Pembiayaan bersama (lanjutan) a. Joint financing (continued)

Pembiayaan bersama without recourse Joint financing without recourse

PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII)

Perusahaan mempunyai perjanjian kerjasamadalam rangka pembiayaan bersama denganBII dimana Perusahaan menanggung risikokredit sesuai dengan porsinya (withoutrecourse). Fasilitas maksimum pembiayaanbersama pada tanggal 28 April 2010 adalahsebesar Rp50.000.000 dengan jangka waktuselama 1 (satu) tahun. Pada tanggal 5 Juli2011, Perusahaan memperoleh tambahanfasilitas sebesar Rp50.000.000 sehinggajumlah fasilitas maksimum pembiayaanbersama adalah sebesar Rp100.000.000.

The Company entered into joint financingagreements with BII, whereby the Companybears credit risk in accordance with itsportion without recourse. The maximum jointfinancing facility as of April 28, 2010 isRp50,000,000 with period of 1 (one) year. OnJuly 5, 2011, the Company obtained additionalfacility amounting to Rp50,000,000 increasingthe total maximum joint financingfacility amounting to Rp100,000,000.

Pada tanggal 3 September 2012, Perusahaankembali memperoleh tambahan fasilitassebesar Rp100.000.000, sehingga jumlahfasilitas maksimum pembiayaan bersamaadalah sebesar Rp200.000.000, denganjangka waktu sampai dengan tanggal3 September 2013, yang telah diperpanjangsampai dengan tanggal 3 Desember 2013.Selanjutnya, pada tanggal 2 Desember 2013jangka waktu fasilitas ini diperpanjang sampaidengan tanggal 3 September 2014. Padatanggal 18 Agustus 2014, Perusahaanmemperoleh tambahan fasilitas sebesarRp100.000.000, sehingga jumlah fasilitasmaksimum pembiayaan bersama adalahsebesar Rp300.000.000, dengan jangka waktupenarikan sampai dengan tanggal 18 Agustus2015.

On September 3, 2012, the Company obtainedadditional facility amounting to Rp100,000,000,increasing the total maximum joint financingfacility amounting to Rp200,000,000, withperiod until September 3, 2013, which wasextended until December 3, 2013.Furthermore, on December 2, 2013 the periodof this facility was extended until September 3,2014. On August 18, 2014, the Companyobtained additional facility amounting toRp100,000,000, increasing the total maximumjoint financing facility amounting toRp300,000,000, with availability period untilAugust 18, 2015.

Dalam perjanjian kerjasama without recoursetersebut, porsi masing-masing pihak adalah5% untuk Perusahaan dan 95% untuk pemberipembiayaan bersama.

In this joint financing without recoursearrangement, the portion of each party is 5%for the Company and 95% for joint financingprovider.

PT Chandra Sakti Utama Leasing (CSUL) PT Chandra Sakti Utama Leasing (CSUL)

Perusahaan mempunyai perjanjian kerjasamadalam rangka pembiayaan bersama denganCSUL dimana Perusahaan menanggung risikokredit sesuai dengan porsinya (withoutrecourse). Fasilitas maksimum pembiayaanbersama pada tanggal 28 Oktober 2014adalah sebesar Rp200.000.000. Fasilitas inidapat ditarik selama 12 (dua belas) bulansejak penandatanganan perjanjian dan akanjatuh tempo maksimal dalam 36 (tiga puluhenam) bulan sejak tanggal penarikan.

The Company entered into joint financingagreements with CSUL, whereby theCompany bears credit risk in accordance withits portion without recourse. The maximumjoint financing facility, on October 28, 2014 isRp200,000,000. This facility can be drawndown up to 12 (twelve) months from thesigning date of the agreement and will matureat the maximum up to 36 (thirty six) monthsfrom the drawdown date.

233

Page 250: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

234

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

90

27. PERJANJIAN KERJASAMA (lanjutan) 27. COOPERATION AGREEMENTS (continued)

a. Pembiayaan bersama (lanjutan) a. Joint financing (continued)

Pembiayaan bersama without recourse Joint financing without recourse

PT Chandra Sakti Utama Leasing (CSUL)(lanjutan)

PT Chandra Sakti Utama Leasing (CSUL)(continued)

Dalam perjanjian kerjasama without recoursetersebut, porsi masing-masing pihak adalah1% untuk Perusahaan dan 99% untuk pemberipembiayaan bersama.

In this joint financing without recoursearrangement, the portion of each party is 1%for the Company and 99% for joint financingprovider.

Dalam hal pembiayaan bersama withoutrecourse, kedua belah pihak bersama-samaakan bertindak sebagai pemberi kredit kepadakonsumen yang memenuhi kriteria tertentusebagaimana yang telah ditentukan dalamperjanjian. Perusahaan bertanggung jawabuntuk mengelola dokumentasi dan administrasisetiap konsumen.

In this joint financing arrangement withoutrecourse, both parties extend credit tocustomers who meet certain criteria as set outin the agreements. The Company isresponsible for maintaining the customers’documentation and loan administration.

Dalam pembiayaan bersama without recourse,Perusahaan tidak memiliki liabilitas untukmembayar atau menyetor angsuran pokoktermasuk bunganya kepada pemberipembiayaan bersama jika konsumen gagalmelakukan pembayaran angsurannya kepadaPerusahaan.

In joint financing arrangements withoutrecourse, the Company is not obliged to payinstallment including interest to joint financingprovider in the event customers fail to meettheir installment obligations to the Company.

Jumlah beban bunga dan keuangan untukpembiayaan bersama without recoursesebesar Rp23.149.294 untuk tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2014 danRp3.580.401 untuk tahun yang berakhir padatanggal 31 Desember 2014.

Total interest and financing charges for jointfinancing arrangements without recourseamounting to Rp23,149,294 for the year endedDecember 31, 2014 and Rp3,580,401 for theyear ended December 31, 2013.

b. Penyalur kendaraan b. Dealers

Perusahaan mengadakan perjanjiankerjasama dengan beberapa penyalurkendaraan. Uang muka yang diberikan kepadapenyalur kendaraan dicatat sebagai uangmuka kepada penyalur pada piutang lain-lainsejumlah Rp1.946.051 dan Rp2.304.410masing-masing pada tanggal 31 Desember2014 dan 2013 (Catatan 6). Pembiayaankonsumen yang telah disetujui namun belumdibayarkan kepada penyalur kendaraan, pihakketiga, dicatat sebagai utang kepada penyalurkendaraan sejumlah Rp24.177.798 danRp17.747.956 masing-masing pada tanggal31 Desember 2014 dan 2013, yang disajikansebagai bagian dari akun “Utang PenyalurKendaraan - Pihak Ketiga” pada laporan posisikeuangan.

The Company has entered into cooperationagreements with dealers of motor vehicles.Advances to dealers are recorded asadvances to dealers in other receivablesaccount amounting to Rp1,946,051 andRp2,304,410 as of December 31, 2014 and2013, respectively (Note 6). Approvedconsumer financing that has not yet been paidto dealers, third parties, are recorded asdealers payable amounting to Rp24,177,798and Rp17,747,956 as of December 31, 2014and 2013, respectively, are presented as apart of “Dealers Payable - Third Parties” instatements of financial position.

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

91

27. PERJANJIAN KERJASAMA (lanjutan) 27. COOPERATION AGREEMENTS (continued)

c. Asuransi c. Insurance

Perusahaan mengadakan perjanjiankerjasama dengan PT Asuransi JasaIndonesia (Persero), PT Asuransi UmumBumiputera Muda 1967 dan PT Asuransi SinarMas, pihak ketiga, dalam rangka menutupiasuransi kendaraan bermotor yang dibiayai.Perusahaan melakukan penutupan asuransiatas kendaraan bermotor demi kepentinganPerusahaan dalam kapasitasnya sebagaipenyedia pembiayaan. Premi asuransi yangbelum dibayarkan kepada perusahaanasuransi, pihak ketiga, dicatat sebagai utangpremi asuransi sejumlah Rp3.147.266 danRp3.233.499 masing-masing pada tanggal31 Desember 2014 dan 2013, yang disajikansebagai bagian dari akun “Utang PremiAsuransi - Pihak Ketiga” pada laporan posisikeuangan. Premi asuransi yang telahdibayarkan dicatat sebagai beban tangguhandan dibebankan dalam laporan laba rugikomprehensif selama periode kontrak.

The Company has entered into cooperationagreements with PT Asuransi Jasa Indonesia(Persero), PT Asuransi Umum BumiputeraMuda 1967 and PT Asuransi Sinar Mas, thirdparties, to provide insurance coverage offinanced vehicles. The Company insuresvehicles for the interest of the Company in itscapacity as financing providers. Insurancepremiums that have not yet been paid toinsurance companies, third parties, arerecorded as insurance premium payablesamounting to Rp3,147,266 and Rp3,233,499as of December 31, 2014 and 2013,respectively, are presented as a part of“Insurance Premium Payables - Third Parties”in statements of financial position. Insurancepremiums that had been paid are recognizedas deferred charges and charged to thestatement of comprehensive income over theperiod of contracts.

28. PERJANJIAN SEWA 28. RENTAL AGREEMENTS

a. Perusahaan mengadakan perjanjian sewamenyewa untuk kantor pusat dengan PT PuriArta Prima, pihak berelasi, pada tanggal 2 Juli2012. Perjanjian sewa berlaku sampai dengantanggal 30 April 2023. Perusahaan telahmengakhiri perjanjian sewa ini pada bulanMaret 2014. Beban sewa sehubungan denganperjanjian ini berjumlah Rp909.778 danRp2.681.941 masing-masing untuk tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan2013.

a. The Company has entered into rentalagreement for its head office with PT Puri ArtaPrima, a related party, on July 2, 2012. Therental agreement is valid up to April 30, 2023.The Company has terminated this rentalagreement in March 2014. Rental expenses inrelation with this agreement amounting toRp909,778 and Rp2,681,941 for the yearsended December 31, 2014 and 2013,respectively.

b. Perusahaan mengadakan perjanjian sewamenyewa untuk kantor pusat denganPT Inovasi Graha Medika, pihak ketiga, padatanggal 1 April 2014. Perjanjian sewa berlakusampai dengan tanggal 31 Maret 2019.

b. The Company has entered into rentalagreement for its head office with PT InovasiGraha Medika, a third party, on April 1, 2014.The rental agreement is valid up to March 31,2019.

c. Perusahaan juga mengadakan perjanjian sewamenyewa untuk kantor cabang denganpihak ketiga. Perjanjian sewa ini mempunyairata-rata periode sewa antara 1 (satu) tahunsampai dengan 5 (lima) tahun.

c. The Company also has entered into rentalagreements for its branch offices with thirdparties. These rental agreements have anaverage term between 1 (one) year to 5 (five)years.

Saldo beban dibayar di muka sewa kantor atasperjanjian sewa di atas adalah Rp5.833.058 danRp5.966.646 masing-masing pada tanggal31 Desember 2014 dan 2013, yang disajikansebagai bagian dari akun “Beban Dibayar di Muka”pada laporan posisi keuangan (Catatan 8).

The balance of prepaid expenses office rental fromthe above rental agreements amounting toRp5,833,058 and Rp5,966,646 as of December 31,2014 and 2013, respectively, is presented as a partof “Prepaid Expenses” in statements of financialposition (Note 8).

234

Page 251: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

235

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

91

27. PERJANJIAN KERJASAMA (lanjutan) 27. COOPERATION AGREEMENTS (continued)

c. Asuransi c. Insurance

Perusahaan mengadakan perjanjiankerjasama dengan PT Asuransi JasaIndonesia (Persero), PT Asuransi UmumBumiputera Muda 1967 dan PT Asuransi SinarMas, pihak ketiga, dalam rangka menutupiasuransi kendaraan bermotor yang dibiayai.Perusahaan melakukan penutupan asuransiatas kendaraan bermotor demi kepentinganPerusahaan dalam kapasitasnya sebagaipenyedia pembiayaan. Premi asuransi yangbelum dibayarkan kepada perusahaanasuransi, pihak ketiga, dicatat sebagai utangpremi asuransi sejumlah Rp3.147.266 danRp3.233.499 masing-masing pada tanggal31 Desember 2014 dan 2013, yang disajikansebagai bagian dari akun “Utang PremiAsuransi - Pihak Ketiga” pada laporan posisikeuangan. Premi asuransi yang telahdibayarkan dicatat sebagai beban tangguhandan dibebankan dalam laporan laba rugikomprehensif selama periode kontrak.

The Company has entered into cooperationagreements with PT Asuransi Jasa Indonesia(Persero), PT Asuransi Umum BumiputeraMuda 1967 and PT Asuransi Sinar Mas, thirdparties, to provide insurance coverage offinanced vehicles. The Company insuresvehicles for the interest of the Company in itscapacity as financing providers. Insurancepremiums that have not yet been paid toinsurance companies, third parties, arerecorded as insurance premium payablesamounting to Rp3,147,266 and Rp3,233,499as of December 31, 2014 and 2013,respectively, are presented as a part of“Insurance Premium Payables - Third Parties”in statements of financial position. Insurancepremiums that had been paid are recognizedas deferred charges and charged to thestatement of comprehensive income over theperiod of contracts.

28. PERJANJIAN SEWA 28. RENTAL AGREEMENTS

a. Perusahaan mengadakan perjanjian sewamenyewa untuk kantor pusat dengan PT PuriArta Prima, pihak berelasi, pada tanggal 2 Juli2012. Perjanjian sewa berlaku sampai dengantanggal 30 April 2023. Perusahaan telahmengakhiri perjanjian sewa ini pada bulanMaret 2014. Beban sewa sehubungan denganperjanjian ini berjumlah Rp909.778 danRp2.681.941 masing-masing untuk tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan2013.

a. The Company has entered into rentalagreement for its head office with PT Puri ArtaPrima, a related party, on July 2, 2012. Therental agreement is valid up to April 30, 2023.The Company has terminated this rentalagreement in March 2014. Rental expenses inrelation with this agreement amounting toRp909,778 and Rp2,681,941 for the yearsended December 31, 2014 and 2013,respectively.

b. Perusahaan mengadakan perjanjian sewamenyewa untuk kantor pusat denganPT Inovasi Graha Medika, pihak ketiga, padatanggal 1 April 2014. Perjanjian sewa berlakusampai dengan tanggal 31 Maret 2019.

b. The Company has entered into rentalagreement for its head office with PT InovasiGraha Medika, a third party, on April 1, 2014.The rental agreement is valid up to March 31,2019.

c. Perusahaan juga mengadakan perjanjian sewamenyewa untuk kantor cabang denganpihak ketiga. Perjanjian sewa ini mempunyairata-rata periode sewa antara 1 (satu) tahunsampai dengan 5 (lima) tahun.

c. The Company also has entered into rentalagreements for its branch offices with thirdparties. These rental agreements have anaverage term between 1 (one) year to 5 (five)years.

Saldo beban dibayar di muka sewa kantor atasperjanjian sewa di atas adalah Rp5.833.058 danRp5.966.646 masing-masing pada tanggal31 Desember 2014 dan 2013, yang disajikansebagai bagian dari akun “Beban Dibayar di Muka”pada laporan posisi keuangan (Catatan 8).

The balance of prepaid expenses office rental fromthe above rental agreements amounting toRp5,833,058 and Rp5,966,646 as of December 31,2014 and 2013, respectively, is presented as a partof “Prepaid Expenses” in statements of financialposition (Note 8).

235

Page 252: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

236

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

92

29. IMBALAN KERJA 29. EMPLOYEE BENEFITS

Utang Imbalan Kerja Karyawan Jangka Pendek Short-term Employee Benefits Liability

Utang imbalan kerja karyawan jangka pendekmerupakan akrual atas beban gaji dankesejahteraan karyawan yang terhutang sebesarRp3.298.254 dan Rp3.259.948 masing-masingpada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.

The short-term employee benefits liability representaccrual of salary and employees’ benefits payableamounting to Rp3,298,254 and Rp3,259,948 as ofDecember 31, 2014 and 2013, respectively.

Estimasi Liabilitas Imbalan Kerja KaryawanJangka Panjang

Estimated Long-term Employee BenefitsLiability

Estimasi liabilitas imbalan kerja karyawanjangka panjang dihitung oleh PT DayamandiriDharmakonsilindo, aktuaris independen, denganmenggunakan metode “Projected Unit Credit”dengan asumsi-asumsi pokok berikut:

The estimated long-term employee benefitsliability is calculated by PT DayamandiriDharmakonsilindo, an independent actuary, usingthe “Projected Unit Credit” method with thefollowing assumptions:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

Tingkat bunga diskonto tahunan 8,60% 8,70% Annual discount rateTingkat kenaikan gaji tahunan 6,00% 6,00% Annual salary increasesTabel mortalitas TMI III CSO - 1980 Mortality table

55 tahun/ 55 tahun/Umur pensiun 55 years 55 years Retirement age

TMI = Tabel Mortalitas Indonesia TMI = Indonesian Mortality Table

CSO = Commissioner’s Standard Ordinary CSO = Commissioner’s Standard Ordinary

Mutasi nilai kini dari liabilitas adalah sebagaiberikut:

The movements of the present value of obligationare as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal31 Desember/Year Ended December 31,

2014 2013

Saldo awal 7.150.477 10.785.127 Beginning balanceBeban jasa kini 3.333.750 2.526.482 Current service costsKerugian aktuaria 2.436.474 1.900.942 Actuarial lossesBeban bunga 689.301 661.835 Interest costsEkspektasi imbalan yang dibayarkan (423.639) (220.754) Benefit - paid expectationDampak perubahan asumsi (332.898) (3.721.851) Effect of changes in assumptionPenyesuaian aktuaria - (2.884.790) Actuarial adjustmentDampak kurtailmen - (1.496.864) Effect from curtailmentBeban jasa lalu - vested - (399.650) Past service cost - vested

Saldo akhir 12.853.465 7.150.477 Ending balance

236

Page 253: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

237

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

93

29. IMBALAN KERJA (lanjutan) 29. EMPLOYEE BENEFITS (continued)

Estimasi Liabilitas Imbalan Kerja KaryawanJangka Panjang (lanjutan)

Estimated Long-term Employee BenefitsLiability (continued)

Estimasi liabilitas imbalan kerja karyawanjangka panjang yang diakui di laporan posisikeuangan adalah sebagai berikut:

The estimated long-term employee benefitsliability recognized in the statements of financialposition are as follows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

Nilai kini liabilitas 12.853.465 7.150.477 Present value of obligationKerugian aktuarial Unrecognized actuarial

yang belum diakui (3.203.719) (1.291.623) losses

Total 9.649.746 5.858.854 Total

Jumlah yang diakui pada laporan laba rugikomprehensif (termasuk dalam beban gaji dantunjangan) adalah sebagai berikut:

The amount recognized in the statements ofcomprehensive income (included in salaries andbenefits expenses) are as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal31 Desember/Year Ended December 31,

2014 2013

Beban jasa kini 3.333.750 2.526.482 Current service costBeban bunga 689.301 661.835 Interest costPembayaran aktual imbalan kerja -

kelebihan pembayaran 518.022 610.630 Benefit paid - excess paymentAmortisasi atas kerugian (keuntungan) Amortization of unrecognized

aktuarial yang belum diakui 57.762 (2.688.071) actuarial losses (gains)Kerugian atas penyelesaian - 36.059 Loss on settlementKeuntungan atas kurtailmen - (1.226.479) Gain on curtailmentPengakuan biaya jasa lalu - Immediate recognition of

vested - (399.650) past service cost - vested

Total 4.598.835 (479.194) Total

Mutasi liabilitas yang diakui pada laporan posisikeuangan adalah sebagai berikut:

Movements in the liability recognized in thestatements of financial position are as follows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

Saldo awal tahun 5.858.854 7.166.973 Beginning balance of the yearPenyisihan selama tahun berjalan 4.598.835 (479.194) Provision during current yearPembayaran aktual imbalan kerja (807.943) (828.925) Actual benefit payments

Saldo akhir 9.649.746 5.858.854 Ending balance

237

Page 254: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

238

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

94

29. IMBALAN KERJA (lanjutan) 29. EMPLOYEE BENEFITS (continued)

Estimasi Liabilitas Imbalan Kerja KaryawanJangka Panjang (lanjutan)

Estimated Long-term Employee BenefitsLiability (continued)

Estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan jangkapanjang untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2014 dan 4 (empat) tahunsebelumnya adalah sebagai berikut:

The estimated long-term employee benefitsliability for the year ended December 31, 2014 andprevious 4 (four) annual periods of employeebenefits:

31 Desember/December 31,

2014 2013 2012 2011 2010

Nilai kini liabilitas 12.853.465 7.150.477 10.785.127 8.770.663 5.226.468 Present value of obligationKerugian aktuarial Unrecognized actuarial

yang belum diakui (3.203.719) (1.291.623) (3.618.154) (3.334.728) (2.525.700) losses

Liabilitas diakui Liability recognized indi laporan statement ofposisi keuangan 9.649.746 5.858.854 7.166.973 5.435.935 2.700.768 financial position

Jumlah penyesuaian yang timbul pada liabilitasprogram untuk tahun yang berakhir pada tanggal31 Desember 2014 dan 4 (empat) tahunsebelumnya adalah sebagai berikut:

The amounts of experience adjustments arising onthe plan liability for the year ended December 31,2014 and previous 4 (four) annual periods ofemployee benefits:

31 Desember/December 31,

2014 2013 2012 2011 2010

Nilai kini liabilitas 12.853.465 7.150.477 10.785.127 8.770.663 5.226.468 Present value of obligation

Penyesuaian Experience adjustments onliabilitas program 2.075.044 1.898.483 (326.631) 1.535.769 73.838 plan liability

Perubahan satu poin persentase asumsi tingkatdiskonto akan memiliki efek sebagai berikut:

A one percentage point change in the assumeddiscount rate would have the following effects:

Liabilitasimbalan pasca Beban jasa

kerja/ kini danObligation for bunga/

post- Current serviceemployment cost and

benefits interest costKenaikan suku bunga dalam Increase in interest rate in

100 basis poin (3.123.694) (436.893) 100 basis pointPenurunan suku bunga dalam Decrease in interest rate in

100 basis poin 3.053.741 427.356 100 basis point

238

Page 255: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

239

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

95

30. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN 30. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS

Tabel berikut menyajikan perbandingan atas nilaitercatat dengan estimasi nilai wajar dari instrumenkeuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember2014 dan 2013:

The following table sets out the comparison of thecarrying values and estimated fair values of theCompany’s financial instruments as ofDecember 31, 2014 and 2013:

31 Desember/December 31,

2014 2013

Nilai tercatat/ Nilai tercatat/Carrying Nilai wajar/ Carrying Nilai wajar/

value Fair value value Fair value

Aset keuangan Financial assetsPinjaman yang diberikan

dan piutang Loans and receivablesKas dan setara kas - Cash and cash equivalents -

pihak ketiga 108.557.863 108.557.863 14.745.591 14.745.591 third partiesPiutang pembiayaan Consumer financing

konsumen - neto 2.334.620.687 1.362.587.764 1.784.363.254 1.143.625.330 receivables - netPiutang lain-lain Other receivables

- pihak ketiga 15.616.683 15.616.683 8.830.975 8.830.975 third parties -- pihak berelasi 861.047 861.047 1.522.489 1.522.489 a related party -

Aset lain-lain - jaminan sewa 927.950 927.950 655.500 655.500 Other assets - rent depositsDerivatif yang diperuntukan Derivative designated as

sebagai instrumen lindung nilai hedging instrumentsPiutang derivatif - Derivative receivables -

pihak ketiga 4.373.991 4.373.991 914.143 914.143 a third party

Total 2.464.958.221 1.492.925.298 1.811.031.952 1.170.294.028 Total

Liabilitas keuangan Financial liabilitiesLiabilitas keuangan yang diukur pada Financial liabilities measured

nilai biaya perolehan diamortisasi at amortized costPinjaman - pihak ketiga 1.804.132.465 1.804.132.465 1.368.818.674 1.368.818.674 Borrowings - third partiesUtang penyalur kendaraan - Dealers payable -

pihak ketiga 24.177.798 24.177.798 17.747.956 17.747.956 third partiesUtang premi asuransi - Insurance premium payables -

pihak ketiga 3.147.266 3.147.266 3.233.499 3.233.499 third partiesBeban akrual 24.760.473 24.760.473 16.185.003 16.185.003 Accrued expensesUtang imbalan kerja Short-term employee

karyawan jangka pendek 3.298.254 3.298.254 3.259.948 3.259.948 benefits liabilityUtang lain - lain Other payables

- pihak ketiga 14.365.106 14.365.106 16.639.460 16.639.460 third parties -- pihak berelasi 40.213.565 40.213.565 41.186.567 41.186.567 a related party -

Wesel Bayar JangkaMenengah - neto 216.802.473 216.802.473 96.850.000 96.850.000 Medium-Term Notes - net

Utang pemegang saham 102.000.000 102.000.000 25.000.000 25.000.000 Shareholders’ loan

Total 2.232.897.400 2.232.897.400 1.588.921.107 1.588.921.107 Total

Nilai wajar didefinisikan sebagai jumlah dimanainstrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalamtransaksi jangka pendek antara pihak yangberkeinginan dan memiliki pengetahuan yangmemadai melalui suatu transaksi yang wajar,selain di dalam penjualan terpaksa atau penjualanlikuidasi. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi hargapasar, model arus kas diskonto dan modelpenentuan harga opsi yang sewajarnya.

Fair value is defined as the amount at which aninstrument could be exchanged in a currenttransaction between knowledgeable willing partiesin an arm's length transaction, other than in aforced or liquidation sale. Fair values are obtainedfrom quoted market prices, discounted cash flowmodels and option pricing models as appropriate.

239

Page 256: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

240

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

96

30. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN(lanjutan)

30. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS(continued)

Berikut metode dan asumsi yang digunakan untukestimasi nilai wajar:

The following methods and assumptions are usedto estimate the fair value:

Nilai wajar kas dan setara kas - pihak ketiga,piutang lain-lain, pinjaman - pihak ketiga, utangpenyalur kendaraan - pihak ketiga, utang premiasuransi - pihak ketiga, beban akrual, utangimbalan kerja karyawan jangka pendek dan utanglain-lain - pihak ketiga mendekati nilai tercatatkarena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atasinstrumen keuangan tersebut.

The fair values of cash and cash equivalents -third parties, other receivables, borrowings - thirdparties, dealers payable - third parties, insurancepremium payables - third parties, accruedexpenses, short-term employee benefits liabilityand other payables - third parties approximatetheir carrying amounts largely due to short-termmaturities of these instruments.

Nilai wajar dari piutang pembiayaan konsumen -neto dinilai menggunakan diskonto arus kasberdasarkan tingkat suku bunga efektif rata-ratatertimbang.

The fair values of consumer financingreceivables - net are determined by discountingcash flows using weighted average effectiveinterest rate.

Nilai wajar dari piutang derivatif - pihak ketiga, asetlain-lain - jaminan sewa, utang lain-lain - pihakberelasi, Wesel Bayar Jangka Menengah - netodan utang pemegang saham dinilai menggunakandiskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bungapasar.

The fair values of derivative receivables - a thirdparty, other assets - rent deposits, otherpayables - a related party, Medium-TermNotes - net and shareholders’ loan are calculatedusing discounted cash flows using market interestrates.

31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMENRISIKO KEUANGAN

31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVESAND POLICIES

Perusahaan dihadapkan pada risiko tingkat bunga,risiko mata uang asing, risiko kredit dan risikolikuiditas. Secara keseluruhan, programmanajemen risiko keuangan Perusahaan terfokuspada ketidakpastian pasar keuangan danmeminimumkan potensi kerugian yang berdampakpada kinerja Perusahaan. Penelaahan manajemendan kebijakan yang disetujui untuk mengelolamasing-masing risiko ini dijelaskan secara detailsebagai berikut:

The Company is exposed to interest rate risk,foreign currency risk, credit risk and liquidity risk.The Company’s overall risk management programfocuses on the uncertainty of financial marketsand seeks to minimize potential adverse effectson the Company’s financial performance. Themanagement reviews and approves policies formanaging each of these risks, which aredescribed in more detail as follows:

Risiko tingkat bunga Interest rate risk

Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajaratau arus kas masa datang atas instrumenkeuangan akan berfluktuasi karena perubahandalam tingkat bunga pasar. Risiko yang dihadapiPerusahaan sehubungan dengan perubahantingkat bunga pasar berkaitan terutama denganeksposur suku bunga mengambang (floatinginterest rate). Perusahaan mengelola risiko tingkatbunga dengan melakukan kontrak pertukaran matauang dan suku bunga (Catatan 7) dan diversifikasisumber dana dengan mendapatkan pinjamantingkat bunga tetap untuk meminimalkan mismatchdengan pembayaran.

Interest rate risk is the risk that the fair value orfuture cash flows of a financial instrument willfluctuate because of changes in market interestrates. The Company’s exposure to the risk ofchanges in market interest rates relates primarilyto the floating interest rate exposure. TheCompany manages interest rate risk by enteringinto cross currency and interest swap contracts(Note 7) and by diversifying its financing source toget fixed interest to minimize payment mismatch.

240

Page 257: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

241

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

96

30. NILAI WAJAR DARI INSTRUMEN KEUANGAN(lanjutan)

30. FAIR VALUE OF FINANCIAL INSTRUMENTS(continued)

Berikut metode dan asumsi yang digunakan untukestimasi nilai wajar:

The following methods and assumptions are usedto estimate the fair value:

Nilai wajar kas dan setara kas - pihak ketiga,piutang lain-lain, pinjaman - pihak ketiga, utangpenyalur kendaraan - pihak ketiga, utang premiasuransi - pihak ketiga, beban akrual, utangimbalan kerja karyawan jangka pendek dan utanglain-lain - pihak ketiga mendekati nilai tercatatkarena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atasinstrumen keuangan tersebut.

The fair values of cash and cash equivalents -third parties, other receivables, borrowings - thirdparties, dealers payable - third parties, insurancepremium payables - third parties, accruedexpenses, short-term employee benefits liabilityand other payables - third parties approximatetheir carrying amounts largely due to short-termmaturities of these instruments.

Nilai wajar dari piutang pembiayaan konsumen -neto dinilai menggunakan diskonto arus kasberdasarkan tingkat suku bunga efektif rata-ratatertimbang.

The fair values of consumer financingreceivables - net are determined by discountingcash flows using weighted average effectiveinterest rate.

Nilai wajar dari piutang derivatif - pihak ketiga, asetlain-lain - jaminan sewa, utang lain-lain - pihakberelasi, Wesel Bayar Jangka Menengah - netodan utang pemegang saham dinilai menggunakandiskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bungapasar.

The fair values of derivative receivables - a thirdparty, other assets - rent deposits, otherpayables - a related party, Medium-TermNotes - net and shareholders’ loan are calculatedusing discounted cash flows using market interestrates.

31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMENRISIKO KEUANGAN

31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVESAND POLICIES

Perusahaan dihadapkan pada risiko tingkat bunga,risiko mata uang asing, risiko kredit dan risikolikuiditas. Secara keseluruhan, programmanajemen risiko keuangan Perusahaan terfokuspada ketidakpastian pasar keuangan danmeminimumkan potensi kerugian yang berdampakpada kinerja Perusahaan. Penelaahan manajemendan kebijakan yang disetujui untuk mengelolamasing-masing risiko ini dijelaskan secara detailsebagai berikut:

The Company is exposed to interest rate risk,foreign currency risk, credit risk and liquidity risk.The Company’s overall risk management programfocuses on the uncertainty of financial marketsand seeks to minimize potential adverse effectson the Company’s financial performance. Themanagement reviews and approves policies formanaging each of these risks, which aredescribed in more detail as follows:

Risiko tingkat bunga Interest rate risk

Risiko tingkat bunga adalah risiko bahwa nilai wajaratau arus kas masa datang atas instrumenkeuangan akan berfluktuasi karena perubahandalam tingkat bunga pasar. Risiko yang dihadapiPerusahaan sehubungan dengan perubahantingkat bunga pasar berkaitan terutama denganeksposur suku bunga mengambang (floatinginterest rate). Perusahaan mengelola risiko tingkatbunga dengan melakukan kontrak pertukaran matauang dan suku bunga (Catatan 7) dan diversifikasisumber dana dengan mendapatkan pinjamantingkat bunga tetap untuk meminimalkan mismatchdengan pembayaran.

Interest rate risk is the risk that the fair value orfuture cash flows of a financial instrument willfluctuate because of changes in market interestrates. The Company’s exposure to the risk ofchanges in market interest rates relates primarilyto the floating interest rate exposure. TheCompany manages interest rate risk by enteringinto cross currency and interest swap contracts(Note 7) and by diversifying its financing source toget fixed interest to minimize payment mismatch.

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

97

31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMENRISIKO KEUANGAN (lanjutan)

31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVESAND POLICIES (continued)

Risiko tingkat bunga (lanjutan) Interest rate risk (continued)

Tabel di bawah ini menunjukkan instrumenkeuangan Perusahaan yang dibagi atas jumlahyang dikenakan bunga dan tidak dikenakan bunga.

The table belows shows the Company’s financialinstruments divided into interest and non-interestbearing.

31 Desember 2014/December 31, 2014

Bunga tetap/Fixed interestTidak

Bunga Kurang dari Lebih dari dikenakanmengambang/ 1 tahun/ 3 tahun/ bunga/Non

Floating Less than 1-3 tahun/ More than interest Total/interest 1 year 1-3 years 3 years sensitive Total

Aset keuangan Financial assetsKas dan setara kas - Cash and cash equivalents -

pihak ketiga - 99.067.799 - - 9.490.064 108.557.863 third partiesPiutang pembiayaan Consumer financing

konsumen - neto - 1.265.806.379 1.068.814.308 - - 2.334.620.687 receivables - netPiutang lain - lain Other receivables

- pihak ketiga - - - - 15.616.683 15.616.683 third parties -- pihak berelasi - - - - 861.047 861.047 a related party -

Piutang derivatif - Derivative receivables -pihak ketiga - - - - 4.373.991 4.373.991 a third party

Aset lain-lain - jaminan sewa - - - - 927.950 927.950 Other assets - rent deposits

Total aset - 1.364.874.178 1.068.814.308 - 31.269.735 2.464.958.221 Total assets

Liabilitas keuangan Financial liabilitiesPinjaman - pihak ketiga 100.000.000 906.195.960 797.936.505 - - 1.804.132.465 Borrowings - third partiesUtang penyalur kendaraan - Dealers payable -

pihak ketiga - - - - 24.177.798 24.177.798 third partiesUtang premi asuransi - Insurance premium payables -

pihak ketiga - - - - 3.147.266 3.147.266 third partiesBeban akrual - - - - 24.760.473 24.760.473 Accrued expensesUtang imbalan kerja Short-term employee

karyawan jangka pendek - - - - 3.298.254 3.298.254 benefits liabilityUtang lain - lain Other payables

- pihak ketiga - 4.658.768 6.684.234 - 3.022.104 14.365.106 third parties -- pihak berelasi - 20.143.422 11.008.055 9.062.088 - 40.213.565 a related party -

Wesel Bayar JangkaMenengah - neto - 100.000.000 116.802.473 - - 216.802.473 Medium-term Notes - net

Utang pemegang saham - - 25.000.000 77.000.000 - 102.000.000 Shareholders’ loan

Total liabilitas keuangan 100.000.000 1.030.998.150 957.431.267 86.062.088 58.405.895 2.232.897.400 Total financial liabilities

Neto (100.000.000) 333.876.028 111.383.041 (86.062.088) (27.136.160) 232.060.821 Net

31 Desember 2013/December 31, 2013

Bunga tetap/Fixed interestTidak

Bunga Kurang dari Lebih dari dikenakanmengambang/ 1 tahun/ 3 tahun/ bunga/Non

Floating Less than 1-3 tahun/ More than interest Total/interest 1 year 1-3 years 3 years sensitive Total

Aset keuangan Financial assetsKas dan setara kas - Cash and cash equivalents -

pihak ketiga - 6.799.542 - - 7.946.049 14.745.591 third partiesPiutang pembiayaan Consumer financing

konsumen - neto - 1.033.070.553 751.292.701 - - 1.784.363.254 receivables - netPiutang lain - lain Other receivables

- pihak ketiga - - - - 8.830.975 8.830.975 third parties -- pihak berelasi - - - - 1.522.489 1.522.489 a related party -

Piutang derivatif - Derivative receivables -pihak ketiga - - - - 914.143 914.143 a third party

Aset lain-lain - jaminan sewa - - - - 655.500 655.500 Other assets - rent deposits

Total aset - 1.039.870.095 751.292.701 - 19.869.156 1.811.031.952 Total assets

Liabilitas keuangan Financial liabilitiesPinjaman - pihak ketiga 100.000.000 791.138.207 477.680.467 - - 1.368.818.674 Borrowings - third partiesUtang penyalur kendaraan - Dealers payable -

pihak ketiga - - - - 17.747.956 17.747.956 third partiesUtang premi asuransi - Insurance premium payables -

pihak ketiga - - - - 3.233.499 3.233.499 third partiesBeban akrual - - - - 16.185.003 16.185.003 Accrued expensesUtang imbalan kerja Short-term employee

karyawan jangka pendek - - - - 3.259.948 3.259.948 benefits liabilityUtang lain - lain Other payables

- pihak ketiga - 8.560.024 6.653.456 1.166.072 259.908 16.639.460 third parties -- pihak berelasi - - 41.186.567 - - 41.186.567 a related party -

Wesel Bayar JangkaMenengah - neto - - 96.850.000 - - 96.850.000 Medium-term Notes - net

Utang pemegang saham - - 25.000.000 - - 25.000.000 Shareholders’ loan

Total liabilitas keuangan 100.000.000 799.698.231 647.370.490 1.166.072 40.686.314 1.588.921.107 Total financial liabilities

Neto (100.000.000) 240.171.864 103.922.211 (1.166.072) (20.817.158) 222.110.845 Net

241

Page 258: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

242

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

98

31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMENRISIKO KEUANGAN (lanjutan)

31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVESAND POLICIES (continued)

Risiko tingkat bunga (lanjutan) Interest rate risk (continued)

Tabel berikut menunjukkan sensitivitas ataskemungkinan perubahan tingkat bunga, denganvariabel lain dianggap tetap, terhadap labasebelum beban pajak penghasilan Perusahaan(melalui dampak dari suku bunga mengambang).

The following table demonstrates the sensitivity toa reasonably possible change in interest rates,with all other variables held constant, of theCompany’s income before income tax expense(through the impact on floating interest rate).

Kenaikan Dampak(penurunan) terhadap labasuku bunga sebelumdalam basis beban pajak

poin/Increase penghasilan/(decrease) on Effect on incomeinterest rate before income

in basis points tax expense

Tahun: Years:2014 +100 2.591.970 2014

-100 (2.591.970)2013 +100 2.429.280 2013

-100 (2.429.280)

Risiko mata uang asing Foreign currency risk

Risiko mata uang asing adalah risiko nilai wajararus kas di masa depan yang berfluktuasi karenaperubahan kurs pertukaran mata uang asing.Perusahaan terpengaruh risiko perubahan matauang asing terutama berkaitan dengan Wesel BayarJangka Menengah dalam mata uang Dolar AS(Catatan 14). Perusahaan mengelola risiko inidengan melakukan kontrak pertukaran mata uangdan suku bunga (Catatan 7).

Foreign currency risk is the risk that the fair valueor future cash flows of a financial instrument willfluctuate because of changes in foreign exchangerates. The Company’s exposure to the risk ofchanges in foreign exchange rates relatesprimarily to the Company’s US Dollar Medium-Term Notes (Note 14). The Company managesthis risk by entering into cross currency andinterest swap contracts (Note 7).

Tabel berikut menunjukkan sensitivitas ataskemungkinan perubahan nilai tukar Rupiahterhadap mata uang asing dengan variabel laindianggap tetap, terhadap laba sebelum pajakPerusahaan.

The following table demonstrates the sensitivity toa reasonably possible change in Rupiah exchangerate against foreign currency with all othervariables held constant, of the Company’s profitbefore tax.

Perubahan Dampaknilai tukar terhadap laba

Rupiah/Change sebelum pajak/in Rupiah Effect on profit

rate before tax

Tahun: Years:2014 +100 997.336 2014

-100 (997.336)2013 +100 49.692 2013

-100 (49.692)

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

99

31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMENRISIKO KEUANGAN (lanjutan)

31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVESAND POLICIES (continued)

Risiko kredit Credit risk

Risiko kredit adalah risiko jika pihak lawan tidakmemenuhi liabilitasnya dalam kontrak konsumen,yang menyebabkan kerugian keuangan.Perusahaan menghadapi risiko kredit, yaituketidakmampuan konsumen untuk membayarkembali pembiayaan konsumen yang diberikan.Risiko ini terjadi jika kelayakan konsumen danpiutang pembiayaan konsumen tidak dikeloladengan baik. Perusahaan menerapkan kebijakanpemberian kredit berdasarkan prinsip kehati-hatian,melakukan pengawasan portofolio kredit secaraberkesinambungan dan melakukan pengelolaanatas penagihan piutang pembiayaan konsumenuntuk meminimalkan risiko kredit. Eksposurmaksimum atas risiko kredit adalah sebesar nilaitercatat piutang pembiayaan konsumen.

Credit risk is the risk that a counterparty will notmeet its obligations under a customer contract,leading to a financial loss. The Company isexposed to credit risk from defaulting customers.Improper assessment on customer’s creditworthiness and collection management will triggerthe credit risk. The Company applies prudentcredit acceptance policies, performing ongoingcredit portfolio monitoring as well as managing thecollection of customer financing receivables inorder to minimize the credit risk exposure. Themaximum exposure of credit risk is the carryingamount of consumer financing receivables.

Tabel di bawah ini menggambarkan jumlah risikokredit dan konsentrasi risiko yang dimilikiPerusahaan:

The following tables set out the total credit riskand risk concentration of the Company:

Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

Piutang pembiayaan konsumen Consumer financing receivablesPerorangan - pihak ketiga 2.350.779.591 1.797.681.063 Individual - third partiesKorporasi - pihak ketiga 4.806.462 2.690.795 Corporation - third parties

Total 2.355.586.053 1.800.371.858 Total

Berikut ini adalah risiko kredit berdasarkan evaluasipenyisihan kerugian penurunan nilai pada tanggal31 Desember 2014 dan 2013:

The following tables set out the credit risk basedon provision for impairment losses assessmentclassification as of December 31, 2014 and 2013:

Piutang Pembiayaan Konsumen Consumer Financing Receivables

Mengalami Tidak mengalamipenurunan nilai/ penurunan nilai/ Total/

Impaired Non-impaired Total

31 Desember 2014 December 31, 2014Piutang pembiayaan konsumen 117.661.561 2.237.924.492 2.355.586.053 Consumer financing receivablesPenyisihan kerugian penurunan Provision for impairment

nilai piutang pembiayaan losses on consumer financingkonsumen (14.479.533) (6.485.833) (20.965.366) receivables

Neto 103.182.028 2.231.438.659 2.334.620.687 Net

31 Desember 2013 December 31, 2013Piutang pembiayaan konsumen 89.442.474 1.710.929.384 1.800.371.858 Consumer financing receivablesPenyisihan kerugian penurunan Provision for impairment

nilai piutang pembiayaan losses on consumer financingkonsumen (12.176.337) (3.832.267) (16.008.604) receivables

Neto 77.266.137 1.707.097.117 1.784.363.254 Net

242

Page 259: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

243

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

99

31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMENRISIKO KEUANGAN (lanjutan)

31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVESAND POLICIES (continued)

Risiko kredit Credit risk

Risiko kredit adalah risiko jika pihak lawan tidakmemenuhi liabilitasnya dalam kontrak konsumen,yang menyebabkan kerugian keuangan.Perusahaan menghadapi risiko kredit, yaituketidakmampuan konsumen untuk membayarkembali pembiayaan konsumen yang diberikan.Risiko ini terjadi jika kelayakan konsumen danpiutang pembiayaan konsumen tidak dikeloladengan baik. Perusahaan menerapkan kebijakanpemberian kredit berdasarkan prinsip kehati-hatian,melakukan pengawasan portofolio kredit secaraberkesinambungan dan melakukan pengelolaanatas penagihan piutang pembiayaan konsumenuntuk meminimalkan risiko kredit. Eksposurmaksimum atas risiko kredit adalah sebesar nilaitercatat piutang pembiayaan konsumen.

Credit risk is the risk that a counterparty will notmeet its obligations under a customer contract,leading to a financial loss. The Company isexposed to credit risk from defaulting customers.Improper assessment on customer’s creditworthiness and collection management will triggerthe credit risk. The Company applies prudentcredit acceptance policies, performing ongoingcredit portfolio monitoring as well as managing thecollection of customer financing receivables inorder to minimize the credit risk exposure. Themaximum exposure of credit risk is the carryingamount of consumer financing receivables.

Tabel di bawah ini menggambarkan jumlah risikokredit dan konsentrasi risiko yang dimilikiPerusahaan:

The following tables set out the total credit riskand risk concentration of the Company:

Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

Piutang pembiayaan konsumen Consumer financing receivablesPerorangan - pihak ketiga 2.350.779.591 1.797.681.063 Individual - third partiesKorporasi - pihak ketiga 4.806.462 2.690.795 Corporation - third parties

Total 2.355.586.053 1.800.371.858 Total

Berikut ini adalah risiko kredit berdasarkan evaluasipenyisihan kerugian penurunan nilai pada tanggal31 Desember 2014 dan 2013:

The following tables set out the credit risk basedon provision for impairment losses assessmentclassification as of December 31, 2014 and 2013:

Piutang Pembiayaan Konsumen Consumer Financing Receivables

Mengalami Tidak mengalamipenurunan nilai/ penurunan nilai/ Total/

Impaired Non-impaired Total

31 Desember 2014 December 31, 2014Piutang pembiayaan konsumen 117.661.561 2.237.924.492 2.355.586.053 Consumer financing receivablesPenyisihan kerugian penurunan Provision for impairment

nilai piutang pembiayaan losses on consumer financingkonsumen (14.479.533) (6.485.833) (20.965.366) receivables

Neto 103.182.028 2.231.438.659 2.334.620.687 Net

31 Desember 2013 December 31, 2013Piutang pembiayaan konsumen 89.442.474 1.710.929.384 1.800.371.858 Consumer financing receivablesPenyisihan kerugian penurunan Provision for impairment

nilai piutang pembiayaan losses on consumer financingkonsumen (12.176.337) (3.832.267) (16.008.604) receivables

Neto 77.266.137 1.707.097.117 1.784.363.254 Net

243

Page 260: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

244

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

100

31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMENRISIKO KEUANGAN (lanjutan)

31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVESAND POLICIES (continued)

Risiko kredit (lanjutan) Credit risk (continued)

Piutang pembiayaan konsumen yang pembayaranangsurannya menunggak lebih dari 30 (tiga puluh)hari diklasifikasikan sebagai aset keuangan yangmengalami penurunan nilai.

Consumer financing receivables whichinstallments are overdue for more than 30 (thirty)days are classified as impaired financial assets.

Perusahaan meminimalkan risiko kredit asetkeuangan seperti kas dengan mempertahankansaldo kas minimum dan memilih bank yangberkualitas untuk penempatan dana.

The Company minimizes credit risks on financialassets such as cash by maintaining minimumcash balance and selecting qualified banks for theplacement of funds.

Berdasarkan evaluasi manajemen Perusahaan,tidak terdapat risiko kredit signifikan atas asetkeuangan lainnya yaitu piutang lain-lain.

Based on the Company’s managementevaluation, there is no significant credit risk on theother financial assets which is other receivables.

Sebagai jaminan atas piutang pembiayaankonsumen yang diberikan, Perusahaan menerimajaminan dari konsumen berupa Bukti PemilikanKendaraan Bermotor (BPKB) atas kendaraanbermotor yang dibiayai Perusahaan.

As collateral to the consumer financingreceivables, the Company receives Motor VehicleOwnership Certificates (BPKB) of motor vehiclesfinanced by the Company.

Risiko likuiditas Liquidity risk

Risiko likuiditas adalah risiko pada saat posisi aruskas Perusahaan menunjukkan bahwa pendapatanjangka pendek tidak cukup untuk menutupipengeluaran jangka pendek.

Liquidity risk is a risk where the Company’s cashflows show that short-term revenue is unable tocover short-term disbursement.

Perusahaan memantau risiko ketidakpastian aruskas yang akan terjadi terhadap pokok utang danbunga pinjaman menggunakan analisa gap yangmengukur mismatch antara jatuh tempo aset danliabilitas. Metode analisa profil jatuh tempodiperkuat dengan proyeksi arus kas, dan analisasensitivitas dilakukan untuk mengetahui besarnyapotensi kerugian atau dampak terhadap arus kas,laba, dan permodalan pada kondisi pasar yangtidak normal atau ekstrim dari eksposur risikolikuiditas.

The Company monitors risk of cash flowuncertainty arising from loan principal and itsinterest using gap analysis which measures themismatch between assets and liabilities maturity.Maturity profile analysis method supported bycash flow projection, and sensitivity analysis areperformed to assess potential loss or effect tocash flow, earnings and equity in the abnormal orextreme market condition from liquidity riskexposure.

Tujuan Perusahaan adalah menyeimbangkanantara kesinambungan pendanaan dan fleksibilitasmenggunakan utang jangka pendek dan cerukan/rekening koran dan pinjaman bank. KebijakanPerusahaan adalah meminimalkan potensimismatch dengan melakukan diversifikasi sumberdana sehingga memiliki waktu jatuh tempo yangtersebar dan memiliki durasi yang mendekati profilwaktu jatuh tempo aset.

The Company’s objective is to maintain a balancebetween continuity of funding and flexibilitythrough the use of short-term loans and bankoverdrafts and bank loans. The Company’s policyis to minimize the mismatch potential bydiversifying financing source to have spreadedmaturity dates and duration which, to the extentpossible, corresponds to asset’s maturity profile.

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

101

31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMENRISIKO KEUANGAN (lanjutan)

31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVESAND POLICIES (continued)

Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued)

Tabel di bawah ini menggambarkan profil jatuhtempo atas liabilitas keuangan Perusahaan padatanggal 31 Desember 2014 dan 2013 berdasarkanpembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan:

The tables below summarize the maturity profile ofthe Company’s financial liabilities at December 31,2014 and 2013 based on contractualundiscounted payments:

31 Desember 2014/December 31, 2014

Ditarik Kurang darisewaktu-waktu/ 3 bulan/

On Less than 3 - 12 bulan/ 1 - 5 tahun/ Total/demand 3 months 3 - 12 months 1 - 5 years Total

Liabilitas keuangan Financial liabilitiesPinjaman - pihak ketiga - 311.372.460 694.823.500 797.936.505 1.804.132.465 Borrowings - third partiesUtang penyalur kendaraan - Dealers payable -

pihak ketiga - 24.177.798 - - 24.177.798 third partiesUtang premi asuransi - Insurance premium payables -

pihak ketiga - 3.147.266 - - 3.147.266 third partiesBeban akrual - 24.760.473 - - 24.760.473 Accrued expensesUtang imbalan kerja Short-term employee

karyawan jangka pendek - 3.298.254 - - 3.298.254 benefits liabilityUtang lain-lain Other payables

- pihak ketiga - 2.981.045 4.699.827 6.684.234 14.365.106 third parties -- pihak berelasi - 7.266.807 12.876.615 20.070.143 40.213.565 a related party -

Wesel Bayar JangkaMenengah - neto - - 100.000.000 116.802.473 216.802.473 Medium-Term Notes - net

Utang pemegang saham - - - 102.000.000 102.000.000 Shareholders’ loan

31 Desember 2013/December 31, 2013

Ditarik Kurang darisewaktu-waktu/ 3 bulan/

On Less than 3 - 12 bulan/ 1 - 5 tahun/ Total/demand 3 months 3 - 12 months 1 - 5 years Total

Liabilitas keuangan Financial liabilitiesPinjaman - pihak ketiga - 274.457.145 616.681.062 477.680.467 1.368.818.674 Borrowings - third partiesUtang penyalur kendaraan - Dealers payable -

pihak ketiga - 17.747.956 - - 17.747.956 third partiesUtang premi asuransi - Insurance premium payables -

pihak ketiga - 3.233.499 - - 3.233.499 third partiesBeban akrual - 16.185.003 - - 16.185.003 Accrued expensesUtang imbalan kerja Short-term employee

karyawan jangka pendek - 3.259.948 - - 3.259.948 benefits liabilityUtang lain-lain Other payables

- pihak ketiga - 1.817.832 7.002.099 7.819.529 16.639.460 third parties -- pihak berelasi - - 41.186.567 - 41.186.567 a related party -

Wesel Bayar JangkaMenengah - neto - - - 96.850.000 96.850.000 Medium-Term Notes - net

Utang pemegang saham - - - 25.000.000 25.000.000 Shareholder’s loan

244

Page 261: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

245

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

101

31. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMENRISIKO KEUANGAN (lanjutan)

31. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVESAND POLICIES (continued)

Risiko likuiditas (lanjutan) Liquidity risk (continued)

Tabel di bawah ini menggambarkan profil jatuhtempo atas liabilitas keuangan Perusahaan padatanggal 31 Desember 2014 dan 2013 berdasarkanpembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan:

The tables below summarize the maturity profile ofthe Company’s financial liabilities at December 31,2014 and 2013 based on contractualundiscounted payments:

31 Desember 2014/December 31, 2014

Ditarik Kurang darisewaktu-waktu/ 3 bulan/

On Less than 3 - 12 bulan/ 1 - 5 tahun/ Total/demand 3 months 3 - 12 months 1 - 5 years Total

Liabilitas keuangan Financial liabilitiesPinjaman - pihak ketiga - 311.372.460 694.823.500 797.936.505 1.804.132.465 Borrowings - third partiesUtang penyalur kendaraan - Dealers payable -

pihak ketiga - 24.177.798 - - 24.177.798 third partiesUtang premi asuransi - Insurance premium payables -

pihak ketiga - 3.147.266 - - 3.147.266 third partiesBeban akrual - 24.760.473 - - 24.760.473 Accrued expensesUtang imbalan kerja Short-term employee

karyawan jangka pendek - 3.298.254 - - 3.298.254 benefits liabilityUtang lain-lain Other payables

- pihak ketiga - 2.981.045 4.699.827 6.684.234 14.365.106 third parties -- pihak berelasi - 7.266.807 12.876.615 20.070.143 40.213.565 a related party -

Wesel Bayar JangkaMenengah - neto - - 100.000.000 116.802.473 216.802.473 Medium-Term Notes - net

Utang pemegang saham - - - 102.000.000 102.000.000 Shareholders’ loan

31 Desember 2013/December 31, 2013

Ditarik Kurang darisewaktu-waktu/ 3 bulan/

On Less than 3 - 12 bulan/ 1 - 5 tahun/ Total/demand 3 months 3 - 12 months 1 - 5 years Total

Liabilitas keuangan Financial liabilitiesPinjaman - pihak ketiga - 274.457.145 616.681.062 477.680.467 1.368.818.674 Borrowings - third partiesUtang penyalur kendaraan - Dealers payable -

pihak ketiga - 17.747.956 - - 17.747.956 third partiesUtang premi asuransi - Insurance premium payables -

pihak ketiga - 3.233.499 - - 3.233.499 third partiesBeban akrual - 16.185.003 - - 16.185.003 Accrued expensesUtang imbalan kerja Short-term employee

karyawan jangka pendek - 3.259.948 - - 3.259.948 benefits liabilityUtang lain-lain Other payables

- pihak ketiga - 1.817.832 7.002.099 7.819.529 16.639.460 third parties -- pihak berelasi - - 41.186.567 - 41.186.567 a related party -

Wesel Bayar JangkaMenengah - neto - - - 96.850.000 96.850.000 Medium-Term Notes - net

Utang pemegang saham - - - 25.000.000 25.000.000 Shareholder’s loan

245

Page 262: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

246

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

102

32. MANAJEMEN RISIKO PERMODALAN 32. CAPITAL RISK MANAGEMENT

Tujuan Perusahaan dalam mengelolapermodalannya adalah untuk menjagakelangsungan usaha Perusahaan untuk dapatmemberikan hasil kepada pemegang saham danmanfaat kepada stakeholders lainnya, danmemelihara optimalisasi struktur permodalan untukmengurangi biaya modal (cost of capital).

The Company’s objectives when managing capitalare to safeguard the Company’s ability to continueas a going concern in order to provide returns forshareholders and benefits for other stakeholdersand to maintain an optimal capital structure toreduce the cost of capital.

Konsisten dengan pelaku industri lainnya,Perusahaan memonitor permodalan berdasarkangearing ratio. Rasio ini dihitung dari jumlahpinjaman dibandingkan jumlah ekuitas.

Consistent with others in the industry, the Companymonitors capital on the basis of the gearing ratio.This ratio is calculated from total loan compared tototal equity.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RepublikIndonesia No. 84/PMK.012/2006 tanggal29 September 2006 tentang perusahaanpembiayaan dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan(OJK) No. 29/POJK.05/2014 tanggal 19 November2014 tentang penyelenggaraan usaha perusahaanpembiayaan, jumlah maksimum gearing ratioadalah sebesar 10 (sepuluh) kali dari total ekuitas.

Based on Minister of Finance of the Republic ofIndonesia Regulation No. 84/PMK.012/2006 datedSeptember 29, 2006 regarding multifinance company and Financial Service Authority(OJK) Regulation No. 29/POJK.05/2014 datedNovember 19, 2014 regarding organizationbusiness of multi finance company, the maximumgearing ratio is 10 (ten) times from total equity.

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

Liabilitas LiabilitiesPinjaman 1.804.132.465 1.368.818.674 BorrowingsUtang lain - lain 51.556.567 57.566.119 Other payablesWesel Bayar Jangka

Menengah - bruto 223.156.000 100.000.000 Medium-Term Notes - grossUtang pemegang saham 102.000.000 25.000.000 Shareholders’ loan

Total liabilitas 2.180.845.032 1.551.384.793 Total liabilities

Pinjaman subordinasi dan ekuitas Subordinated loan and equityPinjaman subordinasi 77.000.000 - Subordinated loanEkuitas 310.441.472 272.503.792 Equity

Total pinjaman subordinasi Total subordinated loandan ekuitas 387.441.472 272.503.792 and equity

Gearing ratio (kali) 5,63 5,69 Gearing ratio (times)

Tidak terdapat perubahan atas tujuan, kebijakanatau proses manajemen modal selama tahun yangberakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan2013.

No changes were made in the objectives, policiesor processes for managing capital during the yearsended December 31, 2014 and 2013.

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

103

33. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANGASING

33. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGNCURRENCY

Perusahaan memiliki aset dan liabilitas dalam matauang asing (jumlah penuh) sebagai berikut:

The Company has assets and liabilities in foreigncurrency (full amount) as follows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

Aset AssetsKas dan setara kas USD17.642,93 USD775,99 Cash and cash equivalents

Liabilitas LiabilitiesUtang lain-lain USD90.998,89 USD497.698,52 Other payablesWesel Bayar Jangka Menengah USD9.900.000,00 - Medium-Term NotesLiabilitas yang dilindung nilai (USD9.900.000,00) (USD735.150,24) Hedges liabilities

Total liabilitas USD90.998,89 (USD237.451,72) Total liabilities

Aset (liabilitas) dalam Assets (liabilities) inmata uang asing - neto (USD73.355,96) USD238.227,71 foreign currency - net

Setara dalam Rupiah 912.548 2.903.758 Equivalent in Rupiah

Untuk melindungi dari resiko yang berkaitandengan fluktuasi mata uang asing dari utang lain-lain dan Wesel Bayar Jangka Menengah,Perusahaan melakukan kontrak pertukaran matauang dan suku bunga (Catatan 7).

To hedge the risk associated with the fluctuation offoreign currency of the other payables andMedium-Term Notes, the Company entered intocross currency and interest swap contracts(Note 7).

34. INFORMASI SEGMEN 34. SEGMENT INFORMATION

Perusahaan melakukan kegiatan pembiayaankonsumen di beberapa wilayah di Indonesia(Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi(Jabodetabek), Jawa Barat, Jawa Tengah, JawaTimur dan Sumatera), baik untuk kendaraanbermotor baru dan bekas. Untuk itu, informasisegmen geografis disajikan sebagai bentuk primerpelaporan segmen.

The Company has consumer financing activities inseveral geographical areas in Indonesia (Jakarta,Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi(Jabodetabek), West Java, Central Java, East Javaand Sumatera), for new and second-hand motorvehicles. Therefore, geographical segmentinformation is presented as the primary basis ofsegment reporting.

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014/Year Ended December 31, 2014

Jawa Tengahdan

Jawa Timur/Jabodetabek/ Jawa Barat/ Central Java Sumatera/ Total/Jabodetabek West Java and East Java Sumatera Total

Pendapatan segmen 130.995.053 68.792.650 93.338.984 44.026.157 337.152.844 Segment incomePendapatan segmen Unallocated

tidak dapat dialokasi 49.993.369 segment income

Total pendapatan segmen 387.146.213 Total segment incomeBeban tidak dapat dialokasi (346.009.723) Unallocated segment expenses

Laba sebelum beban pajak Income before income taxpenghasilan 41.136.490 expense

Beban pajak penghasilan - Income tax expense -neto (2.655.428) net

Laba tahun berjalan 38.481.062 Income for the year

246

Page 263: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

247

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

103

33. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANGASING

33. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGNCURRENCY

Perusahaan memiliki aset dan liabilitas dalam matauang asing (jumlah penuh) sebagai berikut:

The Company has assets and liabilities in foreigncurrency (full amount) as follows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

Aset AssetsKas dan setara kas USD17.642,93 USD775,99 Cash and cash equivalents

Liabilitas LiabilitiesUtang lain-lain USD90.998,89 USD497.698,52 Other payablesWesel Bayar Jangka Menengah USD9.900.000,00 - Medium-Term NotesLiabilitas yang dilindung nilai (USD9.900.000,00) (USD735.150,24) Hedges liabilities

Total liabilitas USD90.998,89 (USD237.451,72) Total liabilities

Aset (liabilitas) dalam Assets (liabilities) inmata uang asing - neto (USD73.355,96) USD238.227,71 foreign currency - net

Setara dalam Rupiah 912.548 2.903.758 Equivalent in Rupiah

Untuk melindungi dari resiko yang berkaitandengan fluktuasi mata uang asing dari utang lain-lain dan Wesel Bayar Jangka Menengah,Perusahaan melakukan kontrak pertukaran matauang dan suku bunga (Catatan 7).

To hedge the risk associated with the fluctuation offoreign currency of the other payables andMedium-Term Notes, the Company entered intocross currency and interest swap contracts(Note 7).

34. INFORMASI SEGMEN 34. SEGMENT INFORMATION

Perusahaan melakukan kegiatan pembiayaankonsumen di beberapa wilayah di Indonesia(Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi(Jabodetabek), Jawa Barat, Jawa Tengah, JawaTimur dan Sumatera), baik untuk kendaraanbermotor baru dan bekas. Untuk itu, informasisegmen geografis disajikan sebagai bentuk primerpelaporan segmen.

The Company has consumer financing activities inseveral geographical areas in Indonesia (Jakarta,Bogor, Depok, Tangerang and Bekasi(Jabodetabek), West Java, Central Java, East Javaand Sumatera), for new and second-hand motorvehicles. Therefore, geographical segmentinformation is presented as the primary basis ofsegment reporting.

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014/Year Ended December 31, 2014

Jawa Tengahdan

Jawa Timur/Jabodetabek/ Jawa Barat/ Central Java Sumatera/ Total/Jabodetabek West Java and East Java Sumatera Total

Pendapatan segmen 130.995.053 68.792.650 93.338.984 44.026.157 337.152.844 Segment incomePendapatan segmen Unallocated

tidak dapat dialokasi 49.993.369 segment income

Total pendapatan segmen 387.146.213 Total segment incomeBeban tidak dapat dialokasi (346.009.723) Unallocated segment expenses

Laba sebelum beban pajak Income before income taxpenghasilan 41.136.490 expense

Beban pajak penghasilan - Income tax expense -neto (2.655.428) net

Laba tahun berjalan 38.481.062 Income for the year

247

Page 264: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

248

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

104

34. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 34. SEGMENT INFORMATION (continued)

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2014/Year Ended December 31, 2014

Jawa Tengahdan

Jawa Timur/Jabodetabek/ Jawa Barat/ Central Java Sumatera/ Total/Jabodetabek West Java and East Java Sumatera Total

Rugi komprehensif lain Other comprehensive lossLindung nilai arus kas (724.509) Cash flow hedgingPajak terkait dengan rugi Tax relating to other

komprehensif lain 181.127 comprehensive loss

Rugi komprehensif lain - Other comprehensive loss -neto (543.382) net

Total laba komprehensif 37.937.680 Total comprehensive income

Aset segmen 811.277.704 475.407.973 784.623.773 263.311.237 2.334.620.687 Segment assetsAset tidak dapat

dialokasi 220.680.782 Unallocated assets

Total aset segmen 2.555.301.469 Total segment assets

Liabilitas tidak dapat Unallocated segmentdialokasi 2.244.859.997 liabilities

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013/Year Ended December 31, 2013

Jawa Tengahdan

Jawa Timur/Jabodetabek/ Jawa Barat/ Central Java Sumatera/ Total/Jabodetabek West Java and East Java Sumatera Total

Pendapatan segmen 108.354.005 39.838.573 73.442.396 34.635.277 256.270.251 Segment incomePendapatan segmen Unallocated

tidak dapat dialokasi 40.484.017 segment income

Total pendapatan segmen 296.754.268 Total segment incomeBeban tidak dapat dialokasi (278.196.296) Unallocated segment expenses

Laba sebelum beban pajak Income before income taxpenghasilan 18.557.972 expense

Beban pajak penghasilan - Income tax expense -neto (1.393.124) net

Laba tahun berjalan 17.164.848 Income for the yearRugi komprehensif lain - Other comprehensive loss

Total laba komprehensif 17.164.848 Total comprehensive income

Aset segmen 666.113.843 258.941.425 660.535.956 198.772.030 1.784.363.254 Segment assetsAset tidak dapat

dialokasi 85.044.159 Unallocated assets

Total aset segmen 1.869.407.413 Total segment assets

Liabilitas tidak dapat Unallocated segmentdialokasi 1.596.903.621 liabilities

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

105

35. TRANSAKSI NON KAS 35. NON-CASH TRANSACTIONS

Transaksi non kas yang signifikan adalah sebagaiberikut:

Significant non-cash transactions are as follows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

Perolehan aset tetap melalui Acquisition of fixed assetsutang lain-lain 16.477.840 2.289.000 through other payables

Transaksi jual dan sewa balik 6.393.428 - Sale and lease-back transaction

36. INFORMASI KEUANGAN - UNIT SYARIAH 36. FINANCIAL INFORMATION - SHARIA UNIT

Informasi keuangan untuk unit syariah adalahsebagai berikut:

The financial information for sharia unit are asfollows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

ASET ASSETSKas dan bank 418.024 64.407 Cash on hand and in banks

Piutang pembiayaan murabahah - Murabahah financing receivables -bruto 459.832.095 64.486.325 gross

Margin pembiayaan murabahah Unearned murabahahyang belum diakui (113.117.991) (16.127.906) financing income

Penyisihan kerugian penurunan Provision for impairment lossesnilai piutang pembiayaan on murabahah financingmurabahah (6.197.458) - receivables

Piutang pembiayaan murabahah - Murabahah financing receivables -neto 340.516.646 48.358.419 net

Piutang lain-lain - neto 54.586.542 9.059.996 Other receivables - net

TOTAL ASET 395.521.212 57.482.822 TOTAL ASSETS

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIESDana investasi 284.216.711 36.080.410 Investment fundsBeban akrual 94.314.326 4.258.181 Accrued expensesLiabilitas lain-lain 10.199.736 15.085.131 Other liabilities

TOTAL LIABILITAS 388.730.773 55.423.722 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITYSaldo laba 6.790.439 2.059.100 Retained earnings

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 395.521.212 57.482.822 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

248

Page 265: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

249

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

105

35. TRANSAKSI NON KAS 35. NON-CASH TRANSACTIONS

Transaksi non kas yang signifikan adalah sebagaiberikut:

Significant non-cash transactions are as follows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

Perolehan aset tetap melalui Acquisition of fixed assetsutang lain-lain 16.477.840 2.289.000 through other payables

Transaksi jual dan sewa balik 6.393.428 - Sale and lease-back transaction

36. INFORMASI KEUANGAN - UNIT SYARIAH 36. FINANCIAL INFORMATION - SHARIA UNIT

Informasi keuangan untuk unit syariah adalahsebagai berikut:

The financial information for sharia unit are asfollows:

31 Desember 2014/ 31 Desember 2013/December 31, 2014 December 31, 2013

ASET ASSETSKas dan bank 418.024 64.407 Cash on hand and in banks

Piutang pembiayaan murabahah - Murabahah financing receivables -bruto 459.832.095 64.486.325 gross

Margin pembiayaan murabahah Unearned murabahahyang belum diakui (113.117.991) (16.127.906) financing income

Penyisihan kerugian penurunan Provision for impairment lossesnilai piutang pembiayaan on murabahah financingmurabahah (6.197.458) - receivables

Piutang pembiayaan murabahah - Murabahah financing receivables -neto 340.516.646 48.358.419 net

Piutang lain-lain - neto 54.586.542 9.059.996 Other receivables - net

TOTAL ASET 395.521.212 57.482.822 TOTAL ASSETS

LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS LIABILITIESDana investasi 284.216.711 36.080.410 Investment fundsBeban akrual 94.314.326 4.258.181 Accrued expensesLiabilitas lain-lain 10.199.736 15.085.131 Other liabilities

TOTAL LIABILITAS 388.730.773 55.423.722 TOTAL LIABILITIES

EKUITAS EQUITYSaldo laba 6.790.439 2.059.100 Retained earnings

TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 395.521.212 57.482.822 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

249

Page 266: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

250

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

106

36. INFORMASI KEUANGAN - UNIT SYARIAH(lanjutan)

36. FINANCIAL INFORMATION - SHARIA UNIT(continued)

Tahun yang Berakhir pada Tanggal31 Desember/Year Ended December 31,

2014 2013

PENDAPATAN INCOMEPendapatan margin Margin income

murabahah - neto 24.932.560 6.185.702 murabahah - net

BEBAN EXPENSESPenghapusan piutang (7.795.896) (173.094) Write-off of receivablesAdministrasi dan umum (5.465.222) (1.213.840) General and administrativeGaji dan tunjangan (5.362.990) (2.570.929) Salaries and benefits

TOTAL BEBAN (18.624.108) (3.957.863) TOTAL EXPENSES

LABA SEBELUM BEBAN INCOME BEFORE INCOMEPAJAK PENGHASILAN 6.308.452 2.227.839 TAX EXPENSE

BEBAN PAJAK PENGHASILAN (1.577.113) (556.960) INCOME TAX EXPENSE

LABA TAHUN BERJALAN 4.731.339 1.670.879 INCOME FOR THE YEAR

Dana investasi merupakan dana awal danpinjaman dari fasilitas pinjaman untuk pembiayaanmurabahah yang tidak dikurangi provisi bank.

The investment funds represent initial funds andborrowings from loan facility for murabahahfinancing which are not deducted with bankprovision.

Pendapatan margin murabahah - neto adalahpendapatan margin murabahah setelah dikurangibagi hasil untuk investor dana sebesarRp15.831.613 dan Rp1.660.355 masing-masinguntuk tahun yang yang berakhir pada tanggal31 Desember 2014 dan 2013.

Margin income murabahah - net related to marginincome murabahah after deduction of margindistribution to fund investor amounting toRp15,831,613 and Rp1,660,355 for the yearsended December 31, 2014 and 2013, respectively.

37. LIABILITAS KONTINJENSI 37. CONTINGENT LIABILITY

Perusahaan tidak memiliki liabilitas kontinjensiyang signifikan pada tanggal 31 Desember 2014dan 2013.

The Company did not have any significantcontingent liability as of December 31, 2014 and2013.

38. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA 38. SUBSEQUENT EVENTS

a. Pada tanggal 18 Januari 2015, berdasarkanperubahan atas perjanjian pinjaman denganOCBC, jumlah fasilitas Commited DemandLoan 1 diturunkan menjadi sejumlahRp36.000.000 dan fasilitas Commited DemandLoan 2 ditutup. Jangka waktu fasilitasCommited Demand Loan 1 telah diperpanjangsampai dengan tanggal 30 April 2015.

a. On January 18, 2015, based on anamendment of the loan agreement with OCBC,the total Commited Demand Loan 1 facilitywas decreased to Rp36,000,000 andCommited Demand Loan 2 facility was closed.The period of the Commited Demand Loan 1facility has been extended until April 30, 2015.

b. Pada tanggal 19 Januari 2015, Perusahaanmenandatangani perubahan perjanjianpinjaman dengan Danamon untukmemperpanjang jangka waktu fasilitas sampaidengan tanggal 19 Januari 2016.

b. On January 19, 2015, the Company signed anamendment of loan agreement with Danamonto extend the facility period until January 19,2016.

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

107

38. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA(lanjutan)

38. SUBSEQUENT EVENTS (continued)

c. Pada tanggal 20 Januari 2015, Perusahaanmenandatangani perubahan perjanjianpinjaman dengan BNI untuk memperpanjangjangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal17 Januari 2016.

c. On January 20, 2015, the Company signed anamendment of loan agreement with BNI toextend the facility period until January 17,2016.

d. Pada tanggal 21 Januari 2015, Perusahaanmemperoleh tambahan fasilitasCerukan/Rekening Koran dari PT Bank PanIndonesia Tbk sebesar Rp8.000.000,sehingga, jumlah fasilitas Cerukan/RekeningKoran menjadi Rp20.000.000. Fasilitas iniakan jatuh tempo pada tanggal 30 Juli 2015.

d. On January 21, 2015, the Company obtainedadditional Bank Overdraft facility from PT BankPan Indonesia Tbk for Rp8,000,000, therefore,the amount of the Bank Overdraft facilitybecome Rp20,000,000. This facility will due onJuly 30, 2015.

e. Pada tanggal 3 Februari 2015, Perusahaanmenerbitkan Wesel Bayar Jangka MenengahRadana Finance Tahun 2015 Tahap I(MTN Tahap I) dengan jumlah nilai nominalsebesar Rp50.000,000 dan menunjukPT Mandiri Sekuritas sebagai arranger. Jangkawaktu MTN Tahap I adalah 3 (tiga) tahun danakan jatuh tempo pada tanggal 3 Februari2018 dengan tingkat bunga tetap sebesar13,00% per tahun. Bunga atas MTN Tahap Iakan dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sekalidengan pembayaran pertama pada tanggal3 Mei 2015 dan terakhir dilakukan bersamaandengan pelunasan pokok MTN Tahap I.

e. On February 3, 2015, the Company issuedRadana Finance Medium-Term Notes Year2015 Phase I (MTN Phase I) with a totalnominal value of Rp50,000,000 and appointedPT Mandiri Sekuritas as arranger. The periodof MTN Phase I is 3 (three) years and willmature on February 3, 2018 and bears a fixedinterest rate of 13.00% per annum. Interest onMTN Phase I will be paid every 3 (three)months with the first payment on May 3, 2015and last payment together with payment ofprincipal of MTN Phase I.

f. Pengalihan sertifikat kepemilikan atas hak atastanah yang terletak di Surabaya, Jawa Timur,telah selesai dipindahkan atas namaPerusahaan pada tanggal 5 Februari 2015.

f. The transfer of the certificates of ownership ofthe land rights located in Surabaya, East Java,into the Company’s name has transferred onFebruary 5, 2015

g. Pada tanggal 10 Februari 2015, Perusahaanmemperoleh fasilitas Pinjaman Modal Kerjadari PT Bank Pembangunan Daerah JawaBarat dan Banten Tbk (Bank BJB) denganjumlah maksimum pinjaman sebesarRp40.000.000. Fasilitas pinjaman ini dapatditarik selama 6 (enam) bulan sejakpenandatangan perjanjian dan akan jatuhtempo maksimal dalam 36 (tiga puluh enam)bulan sejak setiap tanggal penarikan. Fasilitaspinjaman dijamin dengan jaminan fidusia ataspiutang pembiayaan konsumen dengan nilaipenjaminan sekurang-kurangnya 100% darijumlah pokok fasilitas.

g. On February 10, 2015, the Company obtaineda Working Capital Loan facility from PT BankPembangunan Daerah Jawa Barat danBanten Tbk (Bank BJB) amounting toRp40,000,000. This loan facility can be drawndown up to 6 (six) months from the signingdate of the agreement and will mature at themaximum up to 36 (thirty six) months from theeach drawdown date. The loan facility issecured by fiduciary transfer of consumerfinancing receivables with a minimum of 100%of the amount of the facility.

h. Pada tanggal 12 Februari 2015, Perusahaanmenandatangani perubahan perjanjianpinjaman dengan DBS untuk memperpanjangjangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal29 November 2015.

h. On February 12, 2015, the Company signedan amendment of credit agreement with DBSto extend the facility period until November 29,2015.

250

Page 267: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

251

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

107

38. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA(lanjutan)

38. SUBSEQUENT EVENTS (continued)

c. Pada tanggal 20 Januari 2015, Perusahaanmenandatangani perubahan perjanjianpinjaman dengan BNI untuk memperpanjangjangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal17 Januari 2016.

c. On January 20, 2015, the Company signed anamendment of loan agreement with BNI toextend the facility period until January 17,2016.

d. Pada tanggal 21 Januari 2015, Perusahaanmemperoleh tambahan fasilitasCerukan/Rekening Koran dari PT Bank PanIndonesia Tbk sebesar Rp8.000.000,sehingga, jumlah fasilitas Cerukan/RekeningKoran menjadi Rp20.000.000. Fasilitas iniakan jatuh tempo pada tanggal 30 Juli 2015.

d. On January 21, 2015, the Company obtainedadditional Bank Overdraft facility from PT BankPan Indonesia Tbk for Rp8,000,000, therefore,the amount of the Bank Overdraft facilitybecome Rp20,000,000. This facility will due onJuly 30, 2015.

e. Pada tanggal 3 Februari 2015, Perusahaanmenerbitkan Wesel Bayar Jangka MenengahRadana Finance Tahun 2015 Tahap I(MTN Tahap I) dengan jumlah nilai nominalsebesar Rp50.000,000 dan menunjukPT Mandiri Sekuritas sebagai arranger. Jangkawaktu MTN Tahap I adalah 3 (tiga) tahun danakan jatuh tempo pada tanggal 3 Februari2018 dengan tingkat bunga tetap sebesar13,00% per tahun. Bunga atas MTN Tahap Iakan dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan sekalidengan pembayaran pertama pada tanggal3 Mei 2015 dan terakhir dilakukan bersamaandengan pelunasan pokok MTN Tahap I.

e. On February 3, 2015, the Company issuedRadana Finance Medium-Term Notes Year2015 Phase I (MTN Phase I) with a totalnominal value of Rp50,000,000 and appointedPT Mandiri Sekuritas as arranger. The periodof MTN Phase I is 3 (three) years and willmature on February 3, 2018 and bears a fixedinterest rate of 13.00% per annum. Interest onMTN Phase I will be paid every 3 (three)months with the first payment on May 3, 2015and last payment together with payment ofprincipal of MTN Phase I.

f. Pengalihan sertifikat kepemilikan atas hak atastanah yang terletak di Surabaya, Jawa Timur,telah selesai dipindahkan atas namaPerusahaan pada tanggal 5 Februari 2015.

f. The transfer of the certificates of ownership ofthe land rights located in Surabaya, East Java,into the Company’s name has transferred onFebruary 5, 2015

g. Pada tanggal 10 Februari 2015, Perusahaanmemperoleh fasilitas Pinjaman Modal Kerjadari PT Bank Pembangunan Daerah JawaBarat dan Banten Tbk (Bank BJB) denganjumlah maksimum pinjaman sebesarRp40.000.000. Fasilitas pinjaman ini dapatditarik selama 6 (enam) bulan sejakpenandatangan perjanjian dan akan jatuhtempo maksimal dalam 36 (tiga puluh enam)bulan sejak setiap tanggal penarikan. Fasilitaspinjaman dijamin dengan jaminan fidusia ataspiutang pembiayaan konsumen dengan nilaipenjaminan sekurang-kurangnya 100% darijumlah pokok fasilitas.

g. On February 10, 2015, the Company obtaineda Working Capital Loan facility from PT BankPembangunan Daerah Jawa Barat danBanten Tbk (Bank BJB) amounting toRp40,000,000. This loan facility can be drawndown up to 6 (six) months from the signingdate of the agreement and will mature at themaximum up to 36 (thirty six) months from theeach drawdown date. The loan facility issecured by fiduciary transfer of consumerfinancing receivables with a minimum of 100%of the amount of the facility.

h. Pada tanggal 12 Februari 2015, Perusahaanmenandatangani perubahan perjanjianpinjaman dengan DBS untuk memperpanjangjangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal29 November 2015.

h. On February 12, 2015, the Company signedan amendment of credit agreement with DBSto extend the facility period until November 29,2015.

251

Page 268: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

252

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

108

38. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA(lanjutan)

38. SUBSEQUENT EVENTS (continued)

i. Pada tanggal 22 Februari 2015, Perusahaanmenandatangani perubahan perjanjianpinjaman dengan Bank of China, untukmemperpanjang jangka waktu penarikanfasilitas Cerukan/Rekening Koran sampaidengan tanggal 22 April 2016.

i. On February 22, 2015, the Company signedan amendment of loan agreement with Bank ofChina to extend drawdown period of BankOverdraft facility until April 22, 2016.

j. Pada tanggal 3 Maret 2015, Perusahaanmemperoleh tambahan fasilitas PinjamanModal Kerja dari DBS dengan jumlahmaksimum sebesar Rp100.000.000. Fasilitasini dapat ditarik selama 12 (dua belas) bulansejak tanggal penandatanganan perjanjian.Fasilitas pinjaman dijamin dengan jaminanfidusia atas piutang pembiayaan konsumensekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokokfasilitas.

j. On March 3, 2015, the Company obtainedadditional a Working Capital Loan facility fromDBS with a maximum facility amounting toRp100,000,000. This loan facility can be drawndown up to 12 (twelve) months from thesigning date. The loan facility is secured byfiduciary transfer of consumer financingreceivables with a minimum of 100% of theamount of the facility.

k. Pada tanggal 14 April 2015, Perusahaanmemperoleh fasilitas Pinjaman Modal kerjadari PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbkdengan jumlah maksimum fasilitas sebesarRp75.000.000. Fasilitas pinjaman ini dapatditarik selama 12 (dua belas) bulan sejakpenandatanganan perjanjian dan akan jatuhtempo maksimal dalam 36 (tiga puluh enam)bulan dari setiap tanggal penarikan. Fasilitaspinjaman dijamin dengan jaminan fidusia ataspiutang pembiayaan konsumen sekurang-kurangnya 100% dari jumlah pokok fasilitas.

k. On April 14, 2015, the Company obtained aWorking Capital Loan facility from PT BankRakyat Indonesia Agroniaga Tbk with amaximum facility amounting to Rp75,000,000.This loan facility can be draw down up to 12(twelve) motnhs from the signing date of theagreement and will mature at the maximum upto 36 (thirty six) months from each drawdowndate. The loan facility is secured by fiduciarytransfer of consumer financing receivables witha minimum of 100% of the amount of thefacility

l. Pada tanggal 16 April 2015, Perusahaanmemperoleh fasilitas Pembiayaan Bersamadari PT Bank Mutiara Tbk dengan jumlahmaksimum fasilitas sebesar Rp100.000.000.Porsi jumlah yang dibiayai oleh PT BankMutiara Tbk adalah maksimum sampai dengan99%. Jangka waktu fasilitas adalah 60 (enampuluh) bulan dari tanggal penandatangananperjanjian.

l. On April 16, 2015, the Company obtained aJoint Financing facility from PT BankMutiara Tbk with a maximum facility amountingto Rp100,000,000. The amount financed byPT Bank Mutiara Tbk is at maximum up to99%. The period of facility is 60 (sixty) monthssince the signing date of the agreement.

m. Pada tanggal 28 April 2015, Perusahaanmenandatangani perubahan perjanjianpinjaman dengan OCBC untuk(i) memperpanjang jangka waktu fasilitasCommited Demand Loan 1 sampai dengantanggal 30 April 2016; dan (ii) menurunkannilai penjaminan atas deposito berjangka dariRp63.000.000 menjadi Rp36.000.000.

m. On April 28, 2015, the Company signed anamendment of loan agreement with OCBC to(i) extend the period of the Commited DemandLoan 1 facility until April 30, 2016; and(ii) decrease the collateral amount of timedeposit from Rp63,000,000 to Rp36,000,000.

n. Perusahaan telah melunasi seluruh pinjamanInstallment Loan V dari BCA pada tanggal28 Februari 2015 dan pada tanggal 11 Mei2015, BCA setuju untuk memperpanjangjangka waktu fasilitas kredit lokal(Cerukan/Rekening Koran) sampai dengantanggal 12 Agustus 2015.

n. The Company has fully paid loan ofInstallment Loan V from BCA on February 28,2015 and on May 11, 2015, BCA agreed toextend the period of the local credit facility(Bank Overdrafts) until August 12, 2015.

252

Page 269: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

253

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

109

39. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAHDISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF

39. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOTYET EFFECTIVE

Berikut ini adalah beberapa standar akuntansi yangtelah disahkan oleh Dewan Standar AkuntansiKeuangan (DSAK) yang dipandang relevanterhadap pelaporan keuangan Perusahaan namunbelum berlaku efektif untuk laporan keuangantahun 2014:

The following are several issued accountingstandards by the Indonesian Financial AccountingStandards Board (DSAK) that are consideredrelevant to the financial reporting of the Companybut not yet effective for 2014 financial statements:

• PSAK No. 1 (2013): Penyajian LaporanKeuangan, yang diadopsi dari IAS No. 1,berlaku efektif 1 Januari 2015

PSAK ini mengubah penyajian kelompok pos-pos dalam Pendapatan Komprehensif Lain.Pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugidisajikan terpisah dari pos-pos yang tidak akandireklasifikasi ke laba rugi.

• PSAK No. 24 (2013): Imbalan Kerja, yangdiadopsi dari IAS No. 19, berlaku efektif1 Januari 2015

PSAK ini, antara lain, menghapus mekanismekoridor dan pengungkapan atas informasiliabilitas kontinjensi untuk menyederhanakanklarifikasi dan pengungkapan.

• PSAK No. 1 (2013): Presentation of FinancialStatements, adopted from IAS No. 1, effectiveJanuary 1, 2015

This PSAK changes the grouping of itemspresented in Other Comprehensive Income.Items that could be reclassified to profit orloss would be presented separately fromitems that will never be reclassified.

• PSAK No. 24 (2013): Employee Benefits,adopted from IAS No. 19, effective January 1,2015

This PSAK, among others, removes thecorridor mechanism and contingent liabilitydisclosures to simple clarifications anddisclosures.

• PSAK No. 46 (2014): Pajak Penghasilan, yangdiadopsi dari IAS No. 12, berlaku efektif1 Januari 2015

PSAK ini memberikan tambahan pengaturanuntuk aset dan liabilitas pajak tangguhan yangberasal dari aset yang tidak disusutkan yangdiukur dengan menggunakan model revaluasi,dan yang berasal dari properti investasi yangdiukur dengan menggunakan model nilaiwajar.

• PSAK No. 48 (2014): Penurunan Nilai Aset,yang diadopsi dari IAS No. 36, berlaku efektif1 Januari 2015

PSAK ini memberikan tambahan persyaratanpengungkapan untuk setiap aset individual(termasuk goodwill) atau unit penghasil kasyang mana kerugian penurunan nilai telahdiakui atau dibalik selama periode.

• PSAK No. 50 (2014): Instrumen Keuangan:Penyajian, yang diadopsi dari IAS No. 32,berlaku efektif 1 Januari 2015

PSAK ini mengatur lebih dalam kriteriamengenai hak yang dapat dipaksakan secarahukum untuk melakukan saling hapus atasjumlah yang telah diakui dan kriteriapenyelesaian secara neto.

• PSAK No. 46 (2014): Income Taxes, adoptedfrom IAS No. 12, effective January 1, 2015

This PSAK provides additional provision fordeferred tax asset and deferred tax liabilityarising from a non-depreciable assetmeasured using the revaluation model, andthose arising from investment property that ismeasured using the fair value model.

• PSAK No. 48 (2014): Impairment of Assets,adopted from IAS No. 36, effective January 1,2015

This PSAK provides additional disclosureterms for each individual asset (includinggoodwill) or a cash generating unit for whichan impairment loss has been recognized orreversed during the period.

• PSAK No. 50 (2014): Financial Instruments:Presentation, adopted from IAS No. 32,effective January 1, 2015

This PSAK provides deeper criteria on legallyenforceable right to set off the recognizedamounts and criteria to settle on a net basis.

253

Page 270: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

254

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

110

39. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAHDISAHKAN NAMUN BELUM BERLAKU EFEKTIF(lanjutan)

39. ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOTYET EFFECTIVE (continued)

• PSAK No. 55 (2014): Instrumen Keuangan:Pengakuan dan Pengukuran, yang diadopsidari IAS No. 39, berlaku efektif 1 Januari 2015

PSAK ini, antara lain, menambah pengaturankriteria instrumen lindung nilai yang tidak dapatdianggap telah kedaluwarsa atau telahdihentikan, serta ketentuan untuk mencatatinstrumen keuangan pada tanggal pengukurandan pada tanggal setelah pengakuan awal.

• PSAK No. 60 (2014): Instrumen Keuangan:Pengungkapan, yang diadopsi dariIFRS No. 7, berlaku efektif 1 Januari 2015

PSAK ini, antara lain, menambah pengaturanpengungkapan saling hapus dengan informasikuantitatif dan kualitatif, serta pengungkapanmengenai pengalihan instrumen keuangan.

• PSAK No. 55 (2014): Financial Instruments:Recognition and Measurement, adopted fromIAS No. 39, effective January 1, 2015

This PSAK, among others, provides additionalprovision for the criteria of non-expiration ornon-termination of hedging instrument, andprovision to account financial instruments atthe measurement date and after initialrecognition.

• PSAK No. 60 (2014): Financial Instruments:Disclosures, adopted from IFRS No. 7,effective January 1, 2015

This PSAK, among others, provides additionalprovision on offsetting disclosures withquantitative and qualitative information, anddisclosures on transfers of financialinstruments.

• PSAK No. 68: Pengukuran Nilai Wajar, yangdiadopsi dari IFRS No. 13, berlaku efektif1 Januari 2015

PSAK ini memberikan panduan tentangbagaimana pengukuran nilai wajar ketika nilaiwajar disyaratkan atau diizinkan.

• PSAK No. 68: Fair Value Measurement,adopted from IFRS No. 13, effectiveJanuary 1, 2015

This PSAK provides guidance on how tomeasure fair value when fair value is requiredor permitted.

Perusahaan sedang mengevaluasi dampak daristandar akuntansi tersebut dan belum menentukandampaknya terhadap laporan keuangan.

The Company’s presently evaluating and has notyet determined the effects of these accountingstandards on its financial statements.

40. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN 40. PURPOSE OF FINANCIAL STATEMENTS

Laporan ini diterbitkan dengan tujuan untukdicantumkan dalam prospektus sehubungandengan rencana Perusahaan untuk melakukanPenawaran Umum Terbatas I dalam rangkapenerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu diBursa Efek Indonesia.

This report has been prepared solely for inclusionin the prospectus in connection withthe Company’s plan to conduct the Limited PublicOffering I pursuant to Right Issue on IndonesiaStock Exchange.

254

Page 271: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

255

The original financial statements included herein are inIndonesian language.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(DAHULU PT HD FINANCE Tbk)

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGANTanggal 31 Desember 2014 dan 2013dan untuk Tahun yang Berakhir pada

Tanggal-tanggal Tersebut(Disajikan dalam ribuan Rupiah,

kecuali dinyatakan lain)

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk(FORMERLY PT HD FINANCE Tbk)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTSAs of December 31, 2014 and 2013

and for the Years Then Ended(Expressed in thousands of Rupiah,

unless otherwise stated)

111

41. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 41. REISSUANCE OF FINANCIAL STATEMENTS

Perusahaan sebelumnya telah menerbitkanlaporan keuangan untuk tahun yang berakhir padatanggal 31 Desember 2014 dan 2013. Sehubungandengan Penawaran Umum Terbatas I dalamrangka penerbitan Hak Memesan Efek TerlebihDahulu di Bursa Efek Indonesia dan untukmenyesuaikan penyajiannya dengan peraturanpasar modal sebagaimana termuat dalamPeraturan No. VIII.G.7 tentang “Penyajian danPengungkapan Laporan Keuangan Emitenatau Perusahaan Publik”, Perusahaan telahmenerbitkan kembali laporan keuangan untuktahun yang berakhir pada tanggal-tanggal31 Desember 2014 dan 2013 yang disertai denganbeberapa perubahan dan tambahan pengungkapanpada laporan laba rugi komprehensif, laporanperubahan ekuitas dan laporan arus kas danCatatan 2a, 2k, 2p, 4, 9, 10, 11, 16, 18, 27a, 34, 38dan 39 atas laporan keuangan.

The Company has previously issued the financialstatements for the years ended December 31,2014 and 2013. In connection to Company’s planto conduct Limited Public Offering I pursuant toRight Issue on Indonesia Stock Exchange and inorder to conform with the presentation required bythe capital market regulations as included in theRegulation No. VIII.G.7 regarding “Emiten or PublicCompany’s Financial Statements Presentation andDisclosure Guidelines”, the Company reissued itsfinancial statements for the years endedDecember 31, 2014 and 2013 with severalchanges and additional disclosures in thestatements of comprehensive income, changes inequity and cash flows and Notes 2a, 2k, 2p, 4, 9,10, 11, 16, 18, 27a, 34, 38 and 39 to the financialstatements.

42. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN 42. COMPLETION OF THE FINANCIALSTATEMENTS

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab ataspenyusunan laporan keuangan ini yang diotorisasiuntuk terbit oleh Dewan Direksi pada tanggal18 Juni 2015.

The management of the Company is responsiblefor the preparation of these financial statementsthat were authorized for issue by the Board ofDirectors on June 18, 2015.

255

Page 272: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

256

XII. KEBIJAKAN DIVIDEN Setiap pemegang saham baru yang berasal dari PUT I ini akan memperoleh hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan pemegang saham lama Perseroan termasuk hak atas pembagian dividen sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pembagian dividen harus disetujui oleh pemegang saham dalam RUPS Tahunan berdasarkan usulan dari Direksi Perseroan. Perseroan mengusulkan kebijakan dividen tunai maksimum 20% dari laba bersih Perseroan setelah pajak dengan mempertimbangkan tingkat kesehatan keuangan Perseroan dan kebutuhan dana yang diperlukan untuk investasi dalam rangka pengembangan usaha, yang keputusannya ditetapkan melalui RUPS Perseroan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. Sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun 2015 yang dilaksanakan pada 19 Mei 2015, Perseroan tidak membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham Perseroan. Tidak terdapat pembatasan (negative covenant) terhadap pembagian dividen yang dapat merugikan pemegang saham publik.

Page 273: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

257

XII. KEBIJAKAN DIVIDEN Setiap pemegang saham baru yang berasal dari PUT I ini akan memperoleh hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan pemegang saham lama Perseroan termasuk hak atas pembagian dividen sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pembagian dividen harus disetujui oleh pemegang saham dalam RUPS Tahunan berdasarkan usulan dari Direksi Perseroan. Perseroan mengusulkan kebijakan dividen tunai maksimum 20% dari laba bersih Perseroan setelah pajak dengan mempertimbangkan tingkat kesehatan keuangan Perseroan dan kebutuhan dana yang diperlukan untuk investasi dalam rangka pengembangan usaha, yang keputusannya ditetapkan melalui RUPS Perseroan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. Sampai dengan ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tahun 2015 yang dilaksanakan pada 19 Mei 2015, Perseroan tidak membagikan dividen tunai kepada para pemegang saham Perseroan. Tidak terdapat pembatasan (negative covenant) terhadap pembagian dividen yang dapat merugikan pemegang saham publik.

XIII. PERPAJAKAN Pajak Penghasilan atas dividen saham dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Undang-Undang Pajak Penghasilan No. 36 Tahun 2008 (berlaku Efektif 1 Januari 2009) mengenai Perubahan Keempat Atas Undang-undang No. 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan, penerima dividen atau pembagian keuntungan yang diterima oleh perseroan terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri, koperasi, yayasan atau organisasi sejenis atau Badan Usaha Milik Negara, atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia juga tidak termasuk sebagai objek pajak penghasilan sepanjang seluruh syarat-syarat di bawah ini terpenuhi: 1. Dividen berasal dari saldo laba dan, 2. Bagi Perseroan Terbatas, badan usaha milik negara dan badan usaha milik daerah yang

menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% (dua puluh lima persen) dari jumlah modal yang disetor.

Lebih lanjut dalam penjelasan pasal 4 ayat (3) huruf f di atas juga ditegaskan bahwa dalam hal penerima dividen atau bagian laba adalah Wajib Pajak selain badan-badan tersebut di atas, seperti orang pribadi baik dalam negeri maupun luar negeri, firma, perseroan komanditer, yayasan dan organisasi sejenis dan sebagainya, maka penghasilan berupa dividen atau bagian laba tersebut tetap merupakan objek pajak. Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 651/KMK.04/1994 tanggal 29 Desember 1994 tentang “Bidang-Bidang Penanaman Modal Tertentu Yang Memberikan Penghasilan Kepada Dana Pensiun Yang Disetujui Menteri Keuangan Republik Indonesia Tidak Termasuk Sebagai Objek Pajak Penghasilan”, maka penghasilan yang diterima atau diperoleh Dana Pensiun yang pendiriannya telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia berupa dividen dari saham pada Perseroan Terbatas yang tercatat di BEI, tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan. Adapun penghasilan yang diterima atau diperoleh wajib pajak berupa dividen merupakan objek pemotongan pajak yang dipotong oleh pihak yang wajib membayarkannya dari jumlah bruto sesuai dengan peraturan yang disebutkan di atas adalah sebagai berikut: 1. Sebesar 10% dan bersifat final apabila penerima dividen adalah wajib pajak orang pribadi dalam

negeri (Pasal 17 ayat 2c UU PPh No. 36/2008 dan Peraturan Pemerintah RI No. 19/2009);

2. Sebesar 15% apabila penerima dividen adalah wajib pajak dalam negeri (selain wajib pajak orang pribadi namun apabila Wajib Pajak yang menerima atau memperoleh dividen tidak memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak, besarnya tarif pemotongan adalah lebih tinggi 100% (seratus persen) atau sebesar 30% dari penerimaaan brutonya (PPh Pasal 23 Ayat (1) huruf a dan Ayat (1a) UU PPh No. 36/1998);

Pemotongan pajak sebagaimana dimaksud oleh pasal 23 pada ayat (1), antara lain tidak dilakukan atas dividen yang diberikan kepada Wajib Pajak dalam negeri sebagai berikut: - Dividen yang dibayar kepada bank yang berkedudukan di Indonesia - Dividen yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat 4

ayat (3) huruf f, sebagaimana tersebut di atas; - Dividen yang dibayarkan kepada Dana Pensiun yang pendiriannya telah mendapat

pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dari saham pada Perseroan Terbatas yang tercatat di BEI.

3. Sebesar 20% atau tarif sesuai dengan perjanjian penghindaran pajak berganda (P3B) apabila

penerima dividen adalah wajib pajak luar negeri. Tarif sesuai P3B dikenakan dalam hal pembayaran dilakukan kepada mereka yang merupakan penduduk dari suatu Negara yang telah menandatangani suatu perjanjian penghindaran pajak berganda dengan Indonesia, dengan memenuhi pasal 26 Undang-undang No. 36 Tahun 2008.

Page 274: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

258

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di BEI, juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 14 tahun 1997 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di BEI dan Surat Edaran Direktorat Jendral Pajak No. SE-07/PJ.42/1995 tanggal 21 Februari 1995 perihal Pengenaan Pajak Penghasilan atas Penghasilan Transaksi Penjualan Saham di BEI (seri PPh Umum No. 3 juncto SE-06/PJ.4/1997 tanggal 20 Juni 1997 perihal Pelaksanaan Pemungutan PPh atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di BEI, telah ditetapkan sebagai berikut: Atas penghasilan yang yang diterima atau diperoleh oleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan saham di BEI dipungut pajak penghasilan sebesar 0,1% (satu per seribu) dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan dan bersifat final. Penyetoran pajak penghasilan yang terutang dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara BEI melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham. 1. Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan pajak penghasilan yang bersifat final sebesar 0,5%

(lima per seribu) dari nilai saham perusahaan pada saat Penawaran Umum Perdana. 2. Pemilik saham diberikan kemudahan untuk memenuhi kewajiban pajaknya berdasarkan

perhitungan sendiri sesuai dengan ketentuan di atas. Dalam hal ini, pemilik saham pendiri untuk kepentingan perpajakan dapat menghitung final atas dasar anggapannya sendiri bahwa sudah ada penghasilan. Penyetoran tambahan pajak penghasilan dilakukan oleh Perseroan atas nama pemilik saham pendiri dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah saham tersebut diperdagangkan di BEI. Namun apabila pemilik saham pendiri tidak memanfaatkan kemudahan tersebut, maka penghitungan pajak penghasilannya dilakukan berdasarkan tarif pajak penghasilan yang berlaku umum sesuai pasal 17 Undang-Undang No. 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 10 tahun 1994.

PEMENUHAN PERPAJAKAN PERSEROAN Sebagai perusahaan publik, Perseroan taat kepada aturan perpajakan yang berlaku, diantaranya Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (UU KUP) sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU No. 28 Tahun 2007 dan Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (UU PPh) sebagaimana telah diubah terakhir dengan UU No. 36 Tahun 2008. Sehubungan dengan pemenuhan pajak penghasilan, maka Perseroan telah menghitung, menyetor dan melaporkan Pajak Penghasilan (PPh) Badan setiap tahunnya melalui Surat Pemberitahuan (SPT) PPh Badan sesuai dengan aturan perpajakan yang berlaku. Pelaporan SPT PPh Badan Terakhir adalah tahun 2014, dimana berdasarkan SPT PPh Badan Tahun 2014 tersebut, Perseroan telah memberikan kontribusi PPh Badan sebesar Rp844.502.596. CALON PEMBELI SAHAM DALAM PUT I INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN SAHAM YANG DIBELI MELALUI PUT I INI.

Page 275: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

259

XIV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang berperan dalam PUT I ini adalah sebagai berikut: Konsultan Hukum

: Irma & Solomon Sequis Center, 1st Floor Jl. Jend. Sudirman 71 Jakarta 12190 - Indonesia Tel. (6221) 5290 3957 Fax. (6221) 5290 3958 Standar Profesi: Nama Rekan : Mathilda Irma Untadi No. STTD : 383/PM/STTD-KH/2001 Tanggal STTD : 23 Juli 2001

Nama Rekan : Sihar Solomon Siahaan No. STTD : 564/PM/STTD-KH/2005 Tanggal STTD : 25 Agustus 2005

Keanggotaan Asosiasi: Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKPM) No. anggota 200131

a.n. Mathilda Irma Untadi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKPM) No. anggota 200609

a.n. Sihar Solomon Siahaan Pedoman Kerja: Standar Profesi Konsultan Hukum Pasar Modal, Lampiran Keputusan Ketua HKHPM No. Kep.01/HKHPM/2005 tanggal 18 Pebruari 2005 juncto No.KEP.04/HKHPM/XI/2012 tanggal 6 Desember 2012. Tugas Pokok: Tugas dan tanggung jawab Konsultan Hukum meliputi memberikan Pendapat Hukum mengenai Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I ini. Konsultan Hukum melakukan uji tuntas dari segi hukum atas fakta yang mengenai Perseroan dan keterangan lain yang berhubungan dengan itu sebagaimana disampaikan oleh Perseroan. Hasil uji tuntas dari segi hukum telah dimuat dalam Laporan Uji Tuntas Dari Segi Hukum yang menjadi dasar dari Pendapat Hukum. Tugas lainnya adalah meneliti informasi yang dimuat dalam Prospektus sepanjang menyangkut segi hukum. Surat Penunjukan Kerja: Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan Surat No. 028/CEO-RBF/EKS/XII/2014 tanggal 17 Desember 2014.

Akuntan Publik : KAP Purwantono, Suherman & Surja

Gedung Bursa Efek Indonesia Menara 2, Lantai 7 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Standar Profesi: Nama Rekan : Sinarta No. STTD : 129/BL/STTD-AP/2011 Tanggal STTD : 10 Februari 2011

Standar Profesional Akuntan Publik yang ditetapkan oleh IAPI.

Page 276: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

260

Pedoman Kerja: Pedoman kerja yang digunakan oleh Akuntan Publik mengikuti ketentuan yang diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Standar Auditing. Tugas Pokok: Tanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan tersebut berdasarkan audit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan tersebut bebas dari kesalahan penyajian material. Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor, termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkan pengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan entitas untuk merancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opini atas keefektivitasan pengendalian internal entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatan kebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, serta pengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Surat Penunjukan Kerja: Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan Surat No. 029/CEO-RBF/EKS/XII/2014 tanggal 19 Desember 2014.

Notaris : Kantor Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si

Jl. KH. Zainul Arifin No. 2 Komp. Ketapang Indah Blok B-2 No. 4-5 Jakarta 11140 Standar Profesi: No. STTD : 31/STTD-N/PM/1996 Tanggal STTD : 4 Juli 1996

Pedoman Kerja: Undang-undang No. 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris dan Kode Etik Ikatan Notaris Indonesia. Tugas Pokok: Membuat akta-akta perjanjian dan membuat Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham sehubungan dengan PUT I ini sesuai dengan Saham sehubungan dengan PUT I ini sesuai dengan Peraturan Jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris. Surat Penunjukan Kerja: Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan Surat Penunjukan tanggal 2 Maret 2015.

Biro Administrasi Efek (BAE)

: PT Adimitra Jasa Korpora Plaza Property Lt. 2 Komp. Pertokoan Pulomas Blok VIII No. 1 Jl. Perintis Kemerdekaan Jakarta 13210

Page 277: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

261

Standar Profesi: No. Izin Usaha : KMK.1400.KMK.010.1990 tanggal 3 November 1990 Keanggotaan Asosiasi : Asosiasi Biro Administrasi Efek Indonesia No.ABI/VII/2010-003 Pedoman Kerja : Peraturan Pasar Modal dan OJK (d/h Bapepam-LK). Tugas Pokok: Tugas dan tanggung jawab BAE dalam PUT I ini, sesuai Peraturan Pasar Modal yang berlaku, antara lain menentukan Daftar Pemegang Saham Perseroan (DPS) yang berhak atas HMETD, mendistribusikan SBHMETD atau HMETD dalam bentuk elektronik ke dalam penitipan kolektif di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), menerima permohonan pelaksanaan HMETD, dan melakukan rekonsiliasi dana atas pembayaran permohonan tersebut dengan bank yang ditunjuk oleh Perseroan, melakukan proses penjatahan atas pemesanan pembelian saham tambahan, melaksanakan proses penerbitan dan pendistribusian saham dalam bentuk warkat maupun dalam bentuk elektronik ke dalam penitipan kolektif di KSEI serta melaksanakan proses pendistribusian Formulir Konfirmasi Penjatahan dan pengembalian uang pemesanan pembelian saham kepada Pemesan serta menyusun laporan PUT I sesuai peraturan yang berlaku. Surat Penunjukan Kerja: Ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan Surat Penunjukan Surat No. 030/CEO-RBF/EKS/XII/2014 tanggal 19 Desember 2014.

Para Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang terlibat dalam PUT I ini menyatakan tidak ada hubungan afiliasi dengan Perseroan sebagaimana definisi hubungan afiliasi pada UUPM.

Page 278: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

262

XV. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM Perseroan telah menunjuk PT Adimitra Jasa Korpora sebagai Pelaksana Pengelola Administrasi Saham dan sebagai Agen Pelaksana Penawaran Umum Terbatas I Perseroan, sebagaimana termaktub dalam Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Terbatas PT Radana Bhaskara Finance Tbk No. 162 tanggal 19 Mei 2015 sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan I Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Terbatas PT Radana Bhaskara Finance Tbk No. 12 tanggal 4 Juni 2015 dan Akta Perubahan II Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Terbatas PT Radana Bhaskara Finance Tbk No. 290 tanggal 23 Juni 2015, seluruhnya dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, Notaris di Jakarta. Berikut ini adalah persyaratan dan tata cara pemesanan pembelian saham : 1. Pemesan Yang Berhak Para Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (“DPS”) Perseroan pada tanggal 9 Juli 2015 pukul 16.00 WIB berhak mengajukan pemesanan Saham Baru dan/atau dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I ini dengan ketentuan bahwa setiap pemegang 100.000 (seratus ribu) Saham Lama berhak atas 64.080 (enam puluh empat ribu delapan puluh) HMETD dimana setiap 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) Saham Baru dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp190 (seratus sembilan puluh Rupiah) per saham. Apabila terdapat pecahan atas saham hasil pelaksanaan HMETD maka akan diadakan pembulatan ke bawah dan pecahan tersebut menjadi milik Perseroan dan harus dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya dimasukkan ke rekening Perseroan. Pemesan yang berhak membeli Saham Baru adalah pemegang HMETD yang sah, yaitu pemegang saham yang memperoleh HMETD dari Perseroan dan belum menjual HMETD tersebut dan pembeli HMETD yang namanya tercantum dalam SBHMETD atau dalam kolom endorsemen pada SBHMETD atau daftar pemegang HMETD yang tercatat dalam penitipan kolektif KSEI. Pemesan dapat terdiri atas perorangan, Warga Negara Indonesia dan/atau Asing dan/atau Lembaga dan/atau Badan Hukum/Badan Usaha baik Indonesia/Asing sebagaimana diatur dalam UUPM berikut dengan peraturan pelaksanaannya. Untuk memperlancar serta terpenuhinya jadwal pendaftaran pemegang saham yang berhak, maka para pemegang saham yang memegang saham Perseroan dalam bentuk warkat yang akan menggunakan haknya untuk memperoleh HMETD dan belum melakukan pencatatan peralihan kepemilikan sahamnya disarankan untuk mendaftar Surat Kolektif Sahamnya untuk diregistrasi, yaitu sebelum batas akhir pencatatan dalam DPS yakni sebelum tanggal 9 Juli 2015. 2. Distribusi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) Bagi Pemegang Saham yang sahamnya berada dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, HMETD akan didistribusikan secara elektronik ke dalam rekening efek di KSEI melalui rekening efek Anggota Bursa atau Bank Kustodian masing-masing di KSEI selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa setelah tanggal pencatatan pada DPS yang berhak atas HMETD, yaitu tanggal 9 Juli 2015. Prospektus Final, Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan (“FPPST”) dan formulir lainnya tersedia dan dapat diperoleh pemegang saham di kantor BAE Perseroan, yaitu PT Adimitra Jasa Korpora dengan menunjukkan bukti identitas atas nama pemegang saham yang tercatat dari masing-masing Anggota Bursa atau Bank Kustodiannya. Bagi pemegang saham yang sahamnya tidak dimasukkan dalam penitipan kolektif di KSEI, Perseroan akan menerbitkan SBHMETD atas nama pemegang saham, yang dapat diambil oleh pemegang saham yang berhak atau kuasanya di BAE pada setiap hari dan jam kerja mulai tanggal 13 Juli 2015 dengan membawa:

Page 279: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

263

XV. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM Perseroan telah menunjuk PT Adimitra Jasa Korpora sebagai Pelaksana Pengelola Administrasi Saham dan sebagai Agen Pelaksana Penawaran Umum Terbatas I Perseroan, sebagaimana termaktub dalam Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Terbatas PT Radana Bhaskara Finance Tbk No. 162 tanggal 19 Mei 2015 sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan I Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Terbatas PT Radana Bhaskara Finance Tbk No. 12 tanggal 4 Juni 2015 dan Akta Perubahan II Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Terbatas PT Radana Bhaskara Finance Tbk No. 290 tanggal 23 Juni 2015, seluruhnya dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, Notaris di Jakarta. Berikut ini adalah persyaratan dan tata cara pemesanan pembelian saham : 1. Pemesan Yang Berhak Para Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (“DPS”) Perseroan pada tanggal 9 Juli 2015 pukul 16.00 WIB berhak mengajukan pemesanan Saham Baru dan/atau dalam rangka Penawaran Umum Terbatas I ini dengan ketentuan bahwa setiap pemegang 100.000 (seratus ribu) Saham Lama berhak atas 64.080 (enam puluh empat ribu delapan puluh) HMETD dimana setiap 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) Saham Baru dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp190 (seratus sembilan puluh Rupiah) per saham. Apabila terdapat pecahan atas saham hasil pelaksanaan HMETD maka akan diadakan pembulatan ke bawah dan pecahan tersebut menjadi milik Perseroan dan harus dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya dimasukkan ke rekening Perseroan. Pemesan yang berhak membeli Saham Baru adalah pemegang HMETD yang sah, yaitu pemegang saham yang memperoleh HMETD dari Perseroan dan belum menjual HMETD tersebut dan pembeli HMETD yang namanya tercantum dalam SBHMETD atau dalam kolom endorsemen pada SBHMETD atau daftar pemegang HMETD yang tercatat dalam penitipan kolektif KSEI. Pemesan dapat terdiri atas perorangan, Warga Negara Indonesia dan/atau Asing dan/atau Lembaga dan/atau Badan Hukum/Badan Usaha baik Indonesia/Asing sebagaimana diatur dalam UUPM berikut dengan peraturan pelaksanaannya. Untuk memperlancar serta terpenuhinya jadwal pendaftaran pemegang saham yang berhak, maka para pemegang saham yang memegang saham Perseroan dalam bentuk warkat yang akan menggunakan haknya untuk memperoleh HMETD dan belum melakukan pencatatan peralihan kepemilikan sahamnya disarankan untuk mendaftar Surat Kolektif Sahamnya untuk diregistrasi, yaitu sebelum batas akhir pencatatan dalam DPS yakni sebelum tanggal 9 Juli 2015. 2. Distribusi Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) Bagi Pemegang Saham yang sahamnya berada dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, HMETD akan didistribusikan secara elektronik ke dalam rekening efek di KSEI melalui rekening efek Anggota Bursa atau Bank Kustodian masing-masing di KSEI selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Bursa setelah tanggal pencatatan pada DPS yang berhak atas HMETD, yaitu tanggal 9 Juli 2015. Prospektus Final, Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan (“FPPST”) dan formulir lainnya tersedia dan dapat diperoleh pemegang saham di kantor BAE Perseroan, yaitu PT Adimitra Jasa Korpora dengan menunjukkan bukti identitas atas nama pemegang saham yang tercatat dari masing-masing Anggota Bursa atau Bank Kustodiannya. Bagi pemegang saham yang sahamnya tidak dimasukkan dalam penitipan kolektif di KSEI, Perseroan akan menerbitkan SBHMETD atas nama pemegang saham, yang dapat diambil oleh pemegang saham yang berhak atau kuasanya di BAE pada setiap hari dan jam kerja mulai tanggal 13 Juli 2015 dengan membawa:

a. Fotokopi identitas diri yang masih berlaku (bagi pemegang saham perorangan) dan fotokopi anggaran dasar (bagi pemegang saham badan hukum/lembaga). Pemegang saham juga wajib menunjukkan asli dari fotokopi tersebut.

b. Asli surat kuasa (jika dikuasakan) dilengkapi fotokopi identitas diri lainnya yang masih berlaku

baik untuk pemberi kuasa maupun penerima kuasa (asli identitas pemberi dan penerima kuasa wajib diperlihatkan).

3. Prosedur Pendaftaran/Pelaksanaan HMETD Pelaksanaan HMETD dapat dilakukan mulai tanggal 13 Juli 2015 sampai dengan tanggal 23 Juli 2015. A. Prosedur Pelaksanaan HMETD yang berada dalam Penitipan Kolektif 1. Pemegang HMETD memberikan instruksi pelaksanaan HMETD kepada Anggota Bursa/Bank

Kustodian dan membayar Harga Pelaksanaan HMETD dengan memasukkannya ke dalam rekening yang khusus ditunjuk oleh KSEI;

2. Pada Hari Bursa yang sama dengan saat disampaikannya instruksi pelaksanaan HMETD oleh

Anggota Bursa/Bank Kustodian kepada KSEI, maka:

KSEI akan mendebet HMETD dari masing-masing sub rekening pemegang HMETD yang memberikan instruksi pelaksanaan HMETD ke dalam rekening KSEI dengan menggunakan fasilitas C-BEST;

Segera setelah uang Harga Pelaksanaan HMETD diterima di dalam rekening bank yang ditunjuk oleh KSEI, KSEI akan melakukan pemindahbukuan uang Harga Pelaksanaan HMETD dari rekening bank yang ditunjuk oleh KSEI tersebut ke rekening bank yang ditunjuk oleh Perseroan pada hari yang sama.

3. 1 (satu) Hari Bursa setelah KSEI menerima instruksi pelaksanaan HMETD, KSEI akan

menyampaikan kepada BAE, dokumen sebagai berikut:

Daftar rincian instruksi pelaksanaan HMETD yang diterima KSEI, berikut rincian data Pemegang HMETD (nomor identitas, nama, alamat, status kewarganegaraan dan domisili) pemegang HMETD yang melakukan pelaksanaan HMETD;

Surat atau bukti pemindahbukuan uang Harga Pelaksanaan HMETD yang dilakukan oleh KSEI, dari rekening bank yang ditunjuk KSEI ke dalam rekening bank yang ditunjuk oleh Perseroan;

Instruksi untuk mendapatkan sejumlah Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD ke dalam rekening khusus yang telah disediakan oleh KSEI.

4. Segera setelah BAE Perseroan menerima dokumen-dokumen KSEI sebagaimana dimaksud

dalam butir A.3 di atas, BAE Perseroan akan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen pendukung dari instruksi pelaksanaan HMETD, bukti pemindahbukuan uang Harga Pelaksanaan HMETD ke dalam rekening bank khusus berdasarkan data pada rekening bank khusus serta instruksi untuk mendepositokan sejumlah Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD.

5. Selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Bursa setelah permohonan pelaksanaan HMETD diterima dari

KSEI dan uang Harga Pelaksanaan HMETD telah dibayar penuh (in good funds) di rekening bank khusus, BAE akan menerbitkan/mendepositokan sejumlah Saham Baru ke dalam rekening khusus yang telah disiapkan KSEI dan KSEI akan langsung mendistribusikan Saham Baru dengan menggunakan fasilitas C-BEST. Selanjutnya, setelah melakukan pendistribusian Saham Baru tersebut maka KSEI akan memberikan laporan hasil distribusi Saham Baru tersebut kepada Perseroan dan BAE.

B. Prosedur Pelaksanaan HMETD yang berada di luar Penitipan Kolektif 1. Pendaftaran pelaksanaan HMETD dilakukan di kantor pusat BAE.

Page 280: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

264

2. Pemegang HMETD yang berada di luar Penitipan Kolektif yang akan melakukan pelaksanaan HMETD harus membayar Harga Pelaksanaan HMETD ke dalam rekening bank khusus serta menyerahkan dokumen sebagai berikut:

a. Asli SBHMETD yang telah ditandatangani dan diisi lengkap; b. Asli bukti pembayaran Harga Pelaksanaan HMETD; c. Fotokopi identitas yang masih berlaku dari pemegang HMETD (perorangan) yang akan

melakukan pelaksanaan HMETD (Kartu Tanda Penduduk/paspor/Kartu Izin Tinggal Terbatas); atau fotokopi anggaran dasar dan lampiran susunan terakhir anggota Direksi/pengurus dari pemegang HMETD (lembaga/badan hukum) yang akan melakukan Pelaksanaan HMETD;

d. Asli surat kuasa, jika pelaksanaan HMETD dilakukan oleh pemegang HMETD melalui kuasanya dan dilampirkan fotokopi identitas yang masih berlaku dari pemberi dan penerima kuasa (Kartu Tanda Penduduk/paspor/Kartu Izin Tinggal Terbatas);

e. Apabila pemegang HMETD menghendaki Saham Baru dimasukkan dalam Penitipan Kolektif, maka permohonan pelaksanaan HMETD kepada BAE harus diajukan melalui Anggota Bursa/Bank Kustodian yang ditunjuk dengan menyerahkan dokumen berupa:

Asli surat kuasa dari pemegang HMETD kepada Anggota Bursa/Bank Kustodian untuk

mengajukan permohoan pelaksanaan HMETD dan melakukan pengelolaan Efek atas Saham Baru dalam Penitipan Kolektif KSEI atas nama pemberi kuasa;

Asli formulir penyetoran Efek yang diterbitkan KSEI yang telah diisi dan ditandatangani dengan lengkap.

3. BAE akan melakukan pemeriksaan terhadap dokumen pendukung untuk pelaksanaan HMETD

sebagaimana dimaksud dalam butir B.2 di atas. 4. Selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Bursa setelah permohonan pelaksanaan HMETD diterima oleh

BAE dan uang Harga Pelaksanaan HMETD telah dibayar penuh (in good funds) ke dalam rekening bank yang ditunjuk oleh Perseroan, BAE akan menerbitkan sejumlah Saham Baru dalam bentuk fisik Surat Kolektif Saham (”SKS”), jika pemegang Sertifikat Bukti HMETD tidak menginginkan Saham Baru dimasukkan ke dalam Penitipan Kolektif. Apabila pemegang Sertifikat Bukti HMETD menghendaki Saham Baru dimasukkan dalam Penitipan Kolektif dengan prosedur sebagaimana dicantumkan di atas, maka selambat-lambatnya dalam 2 (dua) Hari Bursa setelah permohonan pelaksanaan HMETD diterima oleh BAE dan uang Harga Pelaksanaan HMETD telah dibayar penuh (in good funds) ke dalam Rekening Bank Perseroan, BAE akan menerbitkan/mendepositokan sejumlah Saham Baru ke dalam rekening efek dengan menggunakan fasilitas C-BEST.

4. Pemesanan Saham Tambahan Pemegang saham yang HMETD-nya tidak dijual atau pembeli/pemegang HMETD yang terakhir yang namanya tercantum dalam SBHMETD atau pemegang HMETD dalam penitipan kolektif KSEI dapat memesan saham tambahan melebihi hak yang dimilikinya dengan cara mengisi kolom pemesanan pembelian saham tambahan dan/atau FPPS Tambahan yang telah disediakan. 1. Pemegang HMETD dalam bentuk warkat/Sertifikat Bukti HMETD yang menginginkan saham hasil

penjatahannya dalam bentuk elektronik harus mengajukan permohonan kepada BAE Perseroan melalui Anggota Bursa/Bank Kustodian dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut: a. Asli FPPS Tambahan yang telah diisi dengan lengkap dan benar; b. Asli surat kuasa dari pemegang HMETD kepada Anggota Bursa/Bank Kustodian untuk

mengajukan permohonan pemesanan pembelian saham tambahan dan melakukan pengelolaan efek atas saham hasil penjatahan dalam penitipan kolektif KSEI dan kuasa lainnya yang mungkin diberikan sehubungan dengan pemesanan pembelian saham tambahan atas nama pemberi kuasa;

c. Fotokopi KTP/Paspor/KITAS yang masih berlaku (untuk perorangan) atau fotokopi Anggaran Dasar dan lampiran susunan direksi/pengurus (bagi lembaga/badan hukum);

d. Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan dari bank tempat menyetorkan pembayaran;

Page 281: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

265

e. Asli Formulir Penyetoran Efek yang diterbitkan oleh KSEI yang telah diisi dan ditandatangani secara lengkap untuk keperluan pendistribusian saham hasil pelaksanaan oleh BAE.

2. Bagi pemegang HMETD dalam penitipan kolektif KSEI, mengisi dan menyerahkan FPPS Tambahan dengan melampirkan dokumen sebagai berikut: a. Asli instruksi pelaksanaan (exercise) yang telah berhasil (settled) dilakukan melalui C-Best

yang sesuai atas nama pemegang HMETD tersebut (khusus bagi pemegang HMETD dalam penitipan kolektif KSEI yang telah melaksanakan haknya melalui system C-Best);

b. Asli Formulir Penyetoran Efek yang dikeluarkan KSEI yang telah diisi lengkap untuk pendistribusian saham hasil pelaksanaan HMETD oleh BAE Perseroan;

c. Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening Perseroan dari bank tempat menyetorkan pembayaran.

3. Pemegang HMETD dalam bentuk warkat/SBHMETD yang menginginkan saham hasil penjatahannya tetap dalam bentuk warkat/fisik SKS, harus mengajukan permohonan kepada BAE Perseroan dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut: a. Asli FPPS Tambahan yang telah diisi dengan lengkap dan benar; b. Asli surat kuasa yang sah (jika dikuasakan) bermeterai Rp6000 (enam ribu Rupiah)

dilampirkan dengan fotokopi KTP/Paspor/KITAS dari pemberi dan penerima kuasa; c. Fotokopi KTP/Paspor/KITAS yang masih berlaku (untuk perorangan) atau fotokopi Anggaran

Dasar dan lampiran susunan direksi/pengurus (bagi lembaga/badan hukum); d. Asli bukti pembayaran dengan transfer/pemindahbukuan/giro/cek/tunai ke rekening

Perseroan dari bank tempat menyetorkan pembayaran. Pembayaran atas pemesanan tambahan tersebut dapat dilaksanakan dan harus telah diterima pada rekening bank Perseroan selambat-lambatnya pada tanggal 27 Juli 2015 dalam keadaan tersedia (in good funds). Pemesanan yang tidak memenuhi petunjuk sesuai dengan ketentuan pemesanan dapat mengakibatkan penolakan pemesanan. 5. Penjatahan Atas Pemesanan Saham Tambahan dalam PUT I Penjatahan atas pemesanan saham tambahan akan ditentukan pada tanggal 28 Juli 2015 dengan ketentuan sebagai berikut: a. Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan tidak melebihi

jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT I ini, maka seluruh pesanan atas saham tambahan akan dipenuhi;

b. Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan melebihi jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT I ini, maka kepada pemesan yang melakukan pemesanan saham tambahan akan diberlakukan sistem penjatahan secara proporsional, berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta pemesanan saham tambahan.

Manajer Penjatahan wajib menunjuk Akuntan yang terdaftar di OJK untuk melakukan audit Penjatahan dan menyampaikan laporan hasil pemeriksaan Akuntan kepada OJK mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman kepada Peraturan Bapepam No. VIII.G.12 tentang Pedoman Pemeriksaan oleh Akuntan atas Pemesanan dan Penjatahan Efek atau Pembagian Saham Bonus dan peraturan Bapepam No. IX.D1 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu; paling lambat 30 hari sejak tanggal penjatahan berakhir. 6. Persyaratan Pembayaran Bagi Para Pemegang Sertifikat Bukti HMETD (Di luar Penitipan

Kolektif KSEI) Dan Pemesanan Saham Baru Tambahan Pembayaran pemesanan pembelian saham dalam rangka PUT I yang permohonan pemesanannya diajukan langsung kepada BAE Perseroan harus dibayar penuh (in good funds) dalam mata uang Rupiah di rekening Perseroan di bawah ini pada saat pengajuan pemesanan secara tunai, cek, bilyet, giro atau pemindahbukuan atau transfer dengan mencantumkan Nomor SBHMETD atau Nomor FPPS Tambahan dan pembayaran dilakukan ke rekening Perseroan pada:

Page 282: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

266

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk No. 070-000-701-2789

Atas Nama PT Radana Bhaskara Finance, Tbk. Cabang Plaza Mandiri

Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta 12190

Semua cek dan wesel bank akan segera dicairkan setelah diterima. Bilamana pada saat pencairan, cek atau wesel bank ditolak oleh pihak bank, maka pemesanan pembelian saham yang bersangkutan otomatis menjadi batal. Bila pembayaran dilakukan dengan cek atau pemindahbukuan atau bilyet giro, maka tanggal pembayaran dihitung berdasarkan tanggal penerimaan cek/pemindahbukuan/giro yang dananya telah diterima dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan tersebut di atas. Untuk pemesanan pembelian saham tambahan, pembayaran dilakukan pada hari pemesanan yang mana pembayaran tersebut harus sudah diterima dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan tersebut di atas paling lambat tanggal 27 Juli 2015. Segala biaya yang mungkin timbul dalam rangka pembelian saham dalam rangka PUT I ini menjadi beban pemesan. Pemesanan saham yang tidak memenuhi persyaratan pembayaran akan dibatalkan. 7. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham Perseroan melalui BAE yang ditunjuk Perseroan menerima pengajuan pemesanan pembelian saham akan menyerahkan Bukti Tanda Terima Pemesanan Saham yang telah dicap di tandatangani yang merupakan bukti pada saat mengambil saham dan pengembalian uang untuk pemesanan yang tidak dipenuhi. Bagi pemegang HMETD dalam penitipan kolektif KSEI akan mendapatkan konfirmasi atas permohonan pelaksanaan HMETD dari C-BEST melalui pemegang rekening KSEI. 8. Pembatalan Pemesanan Saham Perseroan berhak membatalkan pemesanan Saham Baru baik secara keseluruhan atau sebagian dengan memperhatikan persyaratan yang berlaku. Pemberitahuan pembatalan pemesanan saham akan diumumkan bersamaan dengan pengumuman penjatahan atas pemesanan saham. Hal-hal yang menyebabkan dibatalkannya pemesanan antara lain: a. Pengisian SBHMETD tidak sesuai dengan petunjuk/syarat-syarat pemesanan saham yang

ditawarkan dalam PUT I yang tercantum dalam SBHMETD dan Prospektus. b. Persyaratan pembayaran tidak terpenuhi. c. Persyaratan kelengkapan dokumen permohonan tidak terpenuhi.

9. Pengembalian Uang Pemesanan Dalam hal tidak terpenuhinya sebagian atau seluruh pemesanan saham yang lebih besar daripada haknya atau dalam hal terjadi pembatalan pemesanan saham, maka pengembalian uang oleh Perseroan akan dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal penjatahan yaitu pada tanggal 30 Juli 2015. Pengembalian uang yang dilakukan sampai dengan tanggal 30 Juli 2015 tidak akan disertai bunga Apabila terjadi keterlambatan pengembalian uang, jumlah yang akan dikembalikan akan disertai bunga dengan memperhatikan tingkat suku bunga deposito rata-rata Rupiah Perseroan, yang diperhitungkan sejak tanggal 30 Juli 2015, kecuali bila keterlambatan tersebut disebabkan oleh force majeur (kejadian diluar kemampuan dan kekuasaan) atau apabila keterlambatan tersebut disebabkan oleh pemesan yang tidak mengambil pengembalian sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Page 283: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

267

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk No. 070-000-701-2789

Atas Nama PT Radana Bhaskara Finance, Tbk. Cabang Plaza Mandiri

Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta 12190

Semua cek dan wesel bank akan segera dicairkan setelah diterima. Bilamana pada saat pencairan, cek atau wesel bank ditolak oleh pihak bank, maka pemesanan pembelian saham yang bersangkutan otomatis menjadi batal. Bila pembayaran dilakukan dengan cek atau pemindahbukuan atau bilyet giro, maka tanggal pembayaran dihitung berdasarkan tanggal penerimaan cek/pemindahbukuan/giro yang dananya telah diterima dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan tersebut di atas. Untuk pemesanan pembelian saham tambahan, pembayaran dilakukan pada hari pemesanan yang mana pembayaran tersebut harus sudah diterima dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan tersebut di atas paling lambat tanggal 27 Juli 2015. Segala biaya yang mungkin timbul dalam rangka pembelian saham dalam rangka PUT I ini menjadi beban pemesan. Pemesanan saham yang tidak memenuhi persyaratan pembayaran akan dibatalkan. 7. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham Perseroan melalui BAE yang ditunjuk Perseroan menerima pengajuan pemesanan pembelian saham akan menyerahkan Bukti Tanda Terima Pemesanan Saham yang telah dicap di tandatangani yang merupakan bukti pada saat mengambil saham dan pengembalian uang untuk pemesanan yang tidak dipenuhi. Bagi pemegang HMETD dalam penitipan kolektif KSEI akan mendapatkan konfirmasi atas permohonan pelaksanaan HMETD dari C-BEST melalui pemegang rekening KSEI. 8. Pembatalan Pemesanan Saham Perseroan berhak membatalkan pemesanan Saham Baru baik secara keseluruhan atau sebagian dengan memperhatikan persyaratan yang berlaku. Pemberitahuan pembatalan pemesanan saham akan diumumkan bersamaan dengan pengumuman penjatahan atas pemesanan saham. Hal-hal yang menyebabkan dibatalkannya pemesanan antara lain: a. Pengisian SBHMETD tidak sesuai dengan petunjuk/syarat-syarat pemesanan saham yang

ditawarkan dalam PUT I yang tercantum dalam SBHMETD dan Prospektus. b. Persyaratan pembayaran tidak terpenuhi. c. Persyaratan kelengkapan dokumen permohonan tidak terpenuhi.

9. Pengembalian Uang Pemesanan Dalam hal tidak terpenuhinya sebagian atau seluruh pemesanan saham yang lebih besar daripada haknya atau dalam hal terjadi pembatalan pemesanan saham, maka pengembalian uang oleh Perseroan akan dilakukan selambat-lambatnya 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal penjatahan yaitu pada tanggal 30 Juli 2015. Pengembalian uang yang dilakukan sampai dengan tanggal 30 Juli 2015 tidak akan disertai bunga Apabila terjadi keterlambatan pengembalian uang, jumlah yang akan dikembalikan akan disertai bunga dengan memperhatikan tingkat suku bunga deposito rata-rata Rupiah Perseroan, yang diperhitungkan sejak tanggal 30 Juli 2015, kecuali bila keterlambatan tersebut disebabkan oleh force majeur (kejadian diluar kemampuan dan kekuasaan) atau apabila keterlambatan tersebut disebabkan oleh pemesan yang tidak mengambil pengembalian sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Besar bunga atas keterlambatan pengembalian uang pemesanan saham tersebut dihitung sebesar suku bunga rata-rata deposito 1 (satu) bulan sesuai dengan maksimum bunga deposito Bank Indonesia. Perseroan tidak memberikan bunga atas keterlambatan pengembalian uang pemesanan saham apabila keterlambatan tersebut disebabkan oleh pemesan yang tidak mengambil uang pengembalian sesuai dengan waktu yang ditentukan. Pengembalian uang pemesanan dilakukan dalam mata uang Rupiah dengan pemindahbukuan ke rekening atas nama pemesan. Perseroan akan memindahkan uang tersebut langsung ke dalam rekening atas nama pemesan sehingga pemesan tidak dikenakan biaya pemindahbukuan. Uang yang dikembalikan dalam bentuk cek dapat diambil di:

PT Adimitra Jasa Korpora Plaza Property Lt. 2

Komp. Pertokoan Pulomas Blok VIII No. 1 Jl. Perintis Kemerdekaan

Jakarta 13210

Dengan menunjukkan KTP asli atau Tanda Bukti Jati Diri asli lainnya (bagi perorangan) yang masih berlaku, fotokopi Anggaran Dasar dan surat kuasa (bagi badan hukum/lembaga) serta menyerahkan Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham Tambahan asli. 10. Penyerahan Saham Hasil Pelaksanaan HMETD Saham hasil pelaksanaan HMETD bagi pemesan yang melaksanakan HMETD sesuai dengan haknya melalui KSEI akan dikreditkan pada rekening efek dalam 2 (dua) Hari Kerja setelah permohonan pelaksanaan HMETD diterima dari KSEI dan dana pembayaran telah diterima dengan baik di rekening Perseroan. Saham hasil pelaksanaan HMETD dalam bentuk warkat yang melaksanakan HMETD sesuai haknya akan mendapatkan SKS atau saham dalam bentuk warkat selambat-lambatnya 2 (dua) hari kerja setelah permohonan diterima oleh BAE Perseroan dan dana pembayaran telah diterima dengan baik oleh Perseroan. SKS baru hasil pelaksanaan HMETD dapat diambil pada setiap hari kerja (Senin - Jumat, pukul 09.00 – 15.00 WIB) yang dimulai tanggal 13 Juli 2015 sampai dengan tanggal 23 Juli 2015. Sedangkan SKS hasil penjatahan saham dapat diambil mulai tanggal 15 Juli 2015. Pengambilan dilakukan di kantor BAE dengan menunjukkan/menyerahkan dokumen-dokumen sebagai berikut: a. Asli KTP/paspor/KITAS yang masih berlaku (untuk perorangan); atau b. Fotokopi anggaran dasar (bagi lembaga/badan hukum) dan susunan direksi/dewan komisaris

atau pengurus yang masih berlaku; c. Asli surat kuasa sah (bagi lembaga/badan hukum atau perorangan yang dikuasakan) bermaterai

Rp6.000 (enam ribu Rupiah) dilengkapi dengan fotokopi KTP/paspor/KITAS dari pemberi dan penerima kuasa;

d. Asli Bukti Tanda Terima Pemesanan Saham. 11. Alokasi Terhadap HMETD Yang Tidak Dilaksanakan Jika saham yang ditawarkan dalam PUT I tersebut tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang SBHMETD maka sisa saham akan dialokasikan kepada para pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan melebihi haknya sebagaimana tercantum dalam SBHMETD atau Formulir Pemesanan dan Pembelian Saham Tambahan secara proporsional berdasarkan HMETD yang telah dilaksanakan. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka seluruh sisa Saham Baru tersebut tidak akan dikeluarkan dari portepel saham Perseroan.

Page 284: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

268

XVI. KETERANGAN TENTANG HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

Saham yang ditawarkan dalam rangka PUT I ini sebanyak-banyaknya 986.831.999 (sembilan ratus delapan puluh enam juta delapan ratus tiga puluh satu ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan) Saham Baru dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham dengan Harga Pelaksanaan antara Rp190 (seratus sembilan puluh Rupiah) per saham sehingga seluruhnya berjumlah sebanyak-banyaknya Rp187.498.079.810 (seratus delapan puluh tujuh miliar empat ratus sembilan puluh delapan juta tujuh puluh sembilan ribu delapan ratus sepuluh Rupiah). Setiap pemegang 100.000 (seratus ribu) Saham Lama yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (“DPS”) Perseroan pada tanggal 9 Juli 2015 pukul 16.00 WIB berhak atas 64.080 (enam puluh empat ribu delapan puluh) HMETD dimana setiap 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) Saham Baru dalam rangka PUT I ini dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp190 (seratus sembilan puluh Rupiah) per saham. KETERANGAN TENTANG HMETD Saham yang ditawarkan dalam PUT I ini diterbitkan berdasarkan HMETD yang akan dikeluarkan Perseroan kepada pemegang saham yang berhak. HMETD dapat diperdagangkan selama masa perdagangan melalui pengalihan kepemilikan HMETD dengan sistem pemindahbukuan HMETD antar Pemegang Rekening Efek di KSEI. Pemegang HMETD yang hendak melakukan perdagangan wajib memiliki rekening pada Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening Efek di KSEI. Beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam HMETD ini adalah: 1. Penerima HMETD Yang Berhak Para Pemegang Saham yang berhak memperoleh HMETD adalah Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam DPS Perseroan pada tanggal 9 Juli 2015 pukul 16.00 WIB. 2. Pemegang HMETD Yang Sah Pemegang HMETD yang sah adalah para Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam DPS atau memiliki Saham Perseroan di Rekening Efek Perusahaan Efek/Bank Kustodian pada tanggal 9 Juli 2015 sampai dengan pukul 16.00 WIB dan yang HMETD-nya tidak dijual; atau pembeli/pemegang SBHMETD terakhir yang namanya tercantum di dalam kolom endorsemen pada SBHMETD; atau pemegang HMETD yang tercatat dalam penitipan kolektif di KSEI sampai dengan tanggal terakhir periode perdagangan HMETD. 3. Perdagangan HMETD Pemegang HMETD dapat memperdagangkan SBHMETD yang dimilikinya selama periode perdagangan, yaitu mulai tanggal 13 Juli 2015 sampai dengan tanggal 23 Juli 2015. Perdagangan HMETD harus memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk tetapi tidak terbatas pada ketentuan perpajakan dan ketentuan di bidang Pasar Modal termasuk peraturan Bursa di mana HMETD tersebut diperdagangkan, yaitu BEI, serta peraturan KSEI. Bila pemegang HMETD mengalami keragu-raguan dalam mengambil keputusan, sebaiknya anda berkonsultasi dengan penasehat investasi, atau penasehat profesional lainnya. HMETD yang berada dalam penitipan kolektif di KSEI diperdagangkan di BEI sedangkan HMETD yang berbentuk SBHMETD hanya bisa diperdagangkan di luar bursa. Penyelesaian perdagangan HMETD yang dilakukan melalui bursa akan dilaksanakan dengan cara pemindahbukuan rekening efek atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek di KSEI. Segala biaya dan pajak yang mungkin timbul akibat perdagangan dan pemindahtanganan HMETD menjadi tanggung jawab dan beban pemegang HMETD atau calon pemegang HMETD.

Page 285: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

269

XVI. KETERANGAN TENTANG HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

Saham yang ditawarkan dalam rangka PUT I ini sebanyak-banyaknya 986.831.999 (sembilan ratus delapan puluh enam juta delapan ratus tiga puluh satu ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan) Saham Baru dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham dengan Harga Pelaksanaan antara Rp190 (seratus sembilan puluh Rupiah) per saham sehingga seluruhnya berjumlah sebanyak-banyaknya Rp187.498.079.810 (seratus delapan puluh tujuh miliar empat ratus sembilan puluh delapan juta tujuh puluh sembilan ribu delapan ratus sepuluh Rupiah). Setiap pemegang 100.000 (seratus ribu) Saham Lama yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (“DPS”) Perseroan pada tanggal 9 Juli 2015 pukul 16.00 WIB berhak atas 64.080 (enam puluh empat ribu delapan puluh) HMETD dimana setiap 1 (satu) HMETD berhak untuk membeli 1 (satu) Saham Baru dalam rangka PUT I ini dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp190 (seratus sembilan puluh Rupiah) per saham. KETERANGAN TENTANG HMETD Saham yang ditawarkan dalam PUT I ini diterbitkan berdasarkan HMETD yang akan dikeluarkan Perseroan kepada pemegang saham yang berhak. HMETD dapat diperdagangkan selama masa perdagangan melalui pengalihan kepemilikan HMETD dengan sistem pemindahbukuan HMETD antar Pemegang Rekening Efek di KSEI. Pemegang HMETD yang hendak melakukan perdagangan wajib memiliki rekening pada Perusahaan Efek atau Bank Kustodian yang telah menjadi Pemegang Rekening Efek di KSEI. Beberapa ketentuan yang harus diperhatikan dalam HMETD ini adalah: 1. Penerima HMETD Yang Berhak Para Pemegang Saham yang berhak memperoleh HMETD adalah Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam DPS Perseroan pada tanggal 9 Juli 2015 pukul 16.00 WIB. 2. Pemegang HMETD Yang Sah Pemegang HMETD yang sah adalah para Pemegang Saham yang namanya tercatat dalam DPS atau memiliki Saham Perseroan di Rekening Efek Perusahaan Efek/Bank Kustodian pada tanggal 9 Juli 2015 sampai dengan pukul 16.00 WIB dan yang HMETD-nya tidak dijual; atau pembeli/pemegang SBHMETD terakhir yang namanya tercantum di dalam kolom endorsemen pada SBHMETD; atau pemegang HMETD yang tercatat dalam penitipan kolektif di KSEI sampai dengan tanggal terakhir periode perdagangan HMETD. 3. Perdagangan HMETD Pemegang HMETD dapat memperdagangkan SBHMETD yang dimilikinya selama periode perdagangan, yaitu mulai tanggal 13 Juli 2015 sampai dengan tanggal 23 Juli 2015. Perdagangan HMETD harus memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk tetapi tidak terbatas pada ketentuan perpajakan dan ketentuan di bidang Pasar Modal termasuk peraturan Bursa di mana HMETD tersebut diperdagangkan, yaitu BEI, serta peraturan KSEI. Bila pemegang HMETD mengalami keragu-raguan dalam mengambil keputusan, sebaiknya anda berkonsultasi dengan penasehat investasi, atau penasehat profesional lainnya. HMETD yang berada dalam penitipan kolektif di KSEI diperdagangkan di BEI sedangkan HMETD yang berbentuk SBHMETD hanya bisa diperdagangkan di luar bursa. Penyelesaian perdagangan HMETD yang dilakukan melalui bursa akan dilaksanakan dengan cara pemindahbukuan rekening efek atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek di KSEI. Segala biaya dan pajak yang mungkin timbul akibat perdagangan dan pemindahtanganan HMETD menjadi tanggung jawab dan beban pemegang HMETD atau calon pemegang HMETD.

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia No. Kep-00071/BEI/11-2013 perihal Perubahan Satuan Perdagangan dan Fraksi harga, satu satuan perdagangan HMETD ditetapkan sebanyak 100 (seratus) HMETD. Perdagangan yang tidak memenuhi satuan perdagangan HMETD dilakukan di Pasar Negosiasi dengan berpedoman pada harga HMETD yang terbentuk. Perdagangan HMETD dilakukan pada setiap hari bursa dari pukul 09.30 sampai dengan pukul 12.00 waktu Jakarta Automated System (“JATS”), kecuali hari Jumat dari pukul 09.30 sampai dengan pukul 11.30 waktu JATS. Penyelesaian transaksi bursa atas HMETD dilakukan pada hari bursa yang sama dengan dilakukannya transaksi bursa (T+0) selambat-lambatnya pukul 16.00 WIB. Pemegang HMETD yang bermaksud mengalihkan HMETD-nya tersebut dapat melaksanakannya melalui Anggota Bursa/Bank Kustodian. 4. Bentuk Dari Sertifikat Bukti HMETD Ada 2 (dua) bentuk HMETD yang akan diterbitkan oleh Perseroan, yaitu: Bagi pemegang saham yang sahamnya belum dimasukkan dalam sistem penitipan kolektif

di KSEI, Perseroan akan menerbitkan SBHMETD yang mencantumkan nama dan alamat pemegang HMETD, jumlah saham yang dimiliki dan jumlah HMETD yang dapat digunakan untuk membeli saham serta kolom jumlah saham yang akan dibeli, jumlah harga yang harus dibayar dan jumlah pemesanan saham tambahan, kolom endorsemen dan keterangan lain yang diperlukan; dan

Bagi pemegang saham yang sahamnya berada dalam sistem penitipan kolektif di KSEI,

Perseroan tidak akan menerbitkan SBHMETD, melainkan akan melakukan pengkreditan rekening efek atas nama Bank Kustodian atau perusahaan efek yang ditunjuk masing-masing pemegang saham di KSEI.

5. Permohonan Pemecahan Sertifikat Bukti HMETD Bagi pemegang SBHMETD yang ingin menjual atau mengalihkan sebagian dari jumlah yang tercantum dalam SBHMETD yang dimilikinya, maka pemegang HMETD yang bersangkutan dapat membuat surat Permohonan pemecahan SBHMETD dan menyerahkan kepada BAE Perseroan untuk mendapatkan pecahan SBHMETD dengan denominasi HMETD yang diinginkan serta telah memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh BAE Perseroan. Pemegang HMETD dapat mengajukan permohonan pemecahan SBHMETD mulai tanggal 13 Juli 2015 sampai dengan tanggal 23 Juli 2015. SBHMETD hasil pemecahan dapat diambil dalam waktu 2 (dua) Hari Bursa setelah permohonan diterima lengkap oleh BAE Perseroan. 6. Nilai HMETD Nilai Bukti HMETD yang ditawarkan oleh pemegang HMETD yang sah akan berbeda-beda antara pemegang HMETD satu dengan yang lainnya, berdasarkan permintaan dan penawaran dari pasar yang ada. Sebagai contoh, perhitungan nilai HMETD di bawah ini merupakan salah satu cara untuk menghitung nilai HMETD, tetapi tidak menjamin bahwa hasil perhitungan nilai HMETD yang diperoleh adalah nilai HMETD yang sesungguhnya berlaku di pasar. Penjelasan di bawah ini diharapkan dapat memberikan gambaran umum untuk menghitung nilai HMETD. Asumsi: Harga pasar satu saham : Rpa Harga saham yang ditawarkan dalam PUT I : Rpr Jumlah saham yang beredar sebelum PUT I : A Jumlah saham yang ditawarkan dalam PUT I : R Jumlah saham yang beredar sesudah PUT I : A + R Nilai Teoritis Saham Baru ex-HMETD :

Page 286: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

270

(Rpa x A) + (Rpr x R) = RpX (A + R) Maka nilai HMETD adalah = RpX – Rpr 7. Penggunaan Sertifikat Bukti HMETD SBHMETD adalah bukti hak yang diberikan Perseroan kepada pemegangnya untuk membeli Saham Baru. SBHMETD hanya diterbitkan bagi pemegang saham yang belum melakukan konversi saham dan digunakan untuk memesan Saham Baru. SBHMETD tidak dapat ditukarkan dengan uang atau apapun pada Perseroan, serta tidak dapat diperdagangkan dalam bentuk fotokopi. Bukti kepemilikan HMETD untuk pemegang HMETD dalam penitipan kolektif KSEI akan diberikan oleh KSEI melalui Anggota BEI atau Bank Kustodiannya. 8. Pecahan HMETD Berdasarkan Peraturan No. IX.D.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-26/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu bahwa dalam hal pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka HMETD tersebut tidak diserahkan kepada pemegang saham, namun akan dikumpulkan oleh Perseroan untuk dijual sehingga Perseroan akan mengeluarkan HMETD dalam bentuk bulat, dan selanjutnya hasil penjualan HMETD pecahan tersebut dimasukkan ke dalam rekening Perseroan. 9. Lain-lain Segala biaya yang timbul dalam rangka pemindahan hak atas pemindahan HMETD menjadi beban tanggungan Pemegang SBHMETD atau calon pemegang HMETD.

Page 287: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

271

(Rpa x A) + (Rpr x R) = RpX (A + R) Maka nilai HMETD adalah = RpX – Rpr 7. Penggunaan Sertifikat Bukti HMETD SBHMETD adalah bukti hak yang diberikan Perseroan kepada pemegangnya untuk membeli Saham Baru. SBHMETD hanya diterbitkan bagi pemegang saham yang belum melakukan konversi saham dan digunakan untuk memesan Saham Baru. SBHMETD tidak dapat ditukarkan dengan uang atau apapun pada Perseroan, serta tidak dapat diperdagangkan dalam bentuk fotokopi. Bukti kepemilikan HMETD untuk pemegang HMETD dalam penitipan kolektif KSEI akan diberikan oleh KSEI melalui Anggota BEI atau Bank Kustodiannya. 8. Pecahan HMETD Berdasarkan Peraturan No. IX.D.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-26/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu bahwa dalam hal pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka HMETD tersebut tidak diserahkan kepada pemegang saham, namun akan dikumpulkan oleh Perseroan untuk dijual sehingga Perseroan akan mengeluarkan HMETD dalam bentuk bulat, dan selanjutnya hasil penjualan HMETD pecahan tersebut dimasukkan ke dalam rekening Perseroan. 9. Lain-lain Segala biaya yang timbul dalam rangka pemindahan hak atas pemindahan HMETD menjadi beban tanggungan Pemegang SBHMETD atau calon pemegang HMETD.

XVII. ANGGARAN DASAR PERSEROAN Anggaran Dasar Perseroan yang dicantumkan dalam Prospektus ini merupakan Anggaran Dasar terakhir Perseroan sebagaimana terakhir kali diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham No. 160 tertanggal 19 Mei 2015 dibuat dihadapan Dr Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Notaris di Jakarta yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Keputusan No.AHU-0935467.AH.01.02 .Tahun 2015 tertanggal 19 Mei 2015 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU-3506545.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 19 Mei 2015.

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 1

1. Perseroan Terbatas ini bernama PT. RADANA BHASKARA FINANCE Tbk, (selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini cukup disebut dengan “Perseroan”), berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta Barat.

2. Perseroan dapat membuka cabang atau perwakilan di tempat lain, baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia sebagaimana ditetapkan oleh Direksi.

JANGKA WAKTU BERDIRINYA PERSEROAN

Pasal 2

1. Perseroan ini didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas, dan dimulai sejak tanggal dua puluh November seribu sembilan ratus tujuh puluh dua (20-11-1972).

MAKSUD DAN TUJUAN SERTA KEGIATAN USAHA Pasal 3

1. Maksud dan tujuan Perseroan ialah:

a. Berusaha dalam bidang Perusahaan Pembiayaan, termasuk pembiayaan sesuai dengan Prinsip Syariah.

2. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: I. Kegiatan usaha utama :

a. Pembiayaan Investasi, yang dilakukan dengan cara : i. Sewa Pembiayaan (Finance Lease); ii. Jual dan Sewa-Balik (Sale and Leaseback); iii. Anjak Piutang Dengan Pemberian Jaminan Dari Penjual Piutang (Factoring With

Recourse); iv. Pembelian Dengan Pembayaran Secara Angsuran; v. Pembiayaan Proyek; vi. Pembiayaan Infrastruktur; dan/atau vii. Pembiayaan lain setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa

Keuangan; b. Pembiayaan Modal Kerja, yang dilakukan dengan cara :

i. Jual dan Sewa-Balik (Sale and Leaseback); ii. Anjak Piutang Dengan Pemberian Jaminan Dari Penjual Piutang (Factoring With

Recourse); iii. Anjak Piutang Tanpa Pemberian Jaminan Dari Penjual Piutang (Factoring Without

Recourse); iv. Fasilitas Modal Usaha, yaitu Pembiayaan Modal Kerja yang dibayarkan langsung

oleh Perseroan kepada penyedia barang dan/atau jasa; dan/atau v. Pembiayaan lain setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa

Keuangan; c. Pembiayaan Multiguna, yang dilakukan dengan cara :

i. Sewa Pembiayaan (Finance Lease); ii. Pembelian Dengan Pembayaran Secara Angsuran; dan/atau iii. Pembiayaan lain setelah terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa

Keuangan;

Page 288: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

272

d. Kegiatan usaha pembiayaan lain, berdasarkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan;

e. Melakukan Sewa Operasi (Operating Lease), dan/atau kegiatan berbasis fee, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundangan-undangan di sektor jasa keuangan;

f. Kegiatan Pembiayaan Syariah, meliputi : i. Pembiayaan Jual Beli, dilakukan dengan menggunakan akad :

b. Murabahah; c. Salam; dan/atau d. Istishna;

ii. Pembiayaan Investasi, dilakukan dengan menggunakan akad : e. Mudharabah; f. Musyarakah; g. Mudharabah Musytarakah; dan/atau h. Musyarakah Mutanaqishoh;

iii. Pembiayaan Jasa, dilakukan dengan menggunaka akad : i. Ijarah; j. Ijarah Muntahiyah Bittamlik; k. Hawalah atau Wakalah bil Ujrah; l. Wakalah atau Wakalah bil Ujrah; m. Kafalah atau Kafalah bil Ujrah; n. Ju’alah ; dan/atau o. Qardh;

iv. Kegiatan Pembiayaan Syariah dapat digunakan dengan menggunakan akad lain berdasarkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan;

II. Kegiatan usaha penunjang : a. Melakukan kerja sama dengan bank-bank untuk pendanaan dalam rangka pembiayaan

kepada konsumen baik dalam bentuk chanelling maupun joint financing; b. Melakukan kerja sama dengan para dealer kendaraan bermotor dalam rangka

pemasaran dan pemberian fasilitas pembiayaan kepada konsumen; c. Melakukan kerja sama dengan pihak-pihak lain dalam rangka penagihan dan penerimaan

pembayaran dari para konsumen, termasuk dengan para dealer kendaraan bermotor, bank, kantor pos dan pihak lain yang dimungkinkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

d. Melakukan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan asuransi sehubungan dengan asuransi atas barang modal, mesin, kendaraan-kendaraan yang pembeliannya dibiayai dengan fasilitas pembiayaan dari Perseroan;

e. Melakukan kegiatan penunjang lainnya guna menunjang kegiatan usaha utama Perseroan di atas yang dari waktu ke waktu dimungkinkan dan ditetapkan berdasarkan ketentuan di bidang perusahaan pembiayaan.

MODAL Pasal 4

1. Modal dasar Perseroan berjumlah Rp432.000.000.000,00 (empat ratus tiga puluh dua miliar

Rupiah) terbagi atas 4.320.000.000 (empat miliar tiga ratus dua puluh juta) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp 100,00 (seratus Rupiah).

2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar 35,6 % (tiga puluh lima koma enam persen) atau sejumlah 1.540.000.000 (satu miliar lima ratus empat puluh juta) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp154.000.000.000,00 (seratus lima puluh empat milyar Rupiah), oleh para pemegang saham.

3. Penyetoran modal dapat pula dilakukan dengan cara selain dalam bentuk uang, baik berupa benda berwujud maupun tidak berwujud, wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut : a. benda yang dijadikan setoran modal dimaksud wajib diumumkan kepada publik pada saat

pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham mengenai penyetoran tersebut; b. benda yang dijadikan sebagai setoran modal wajib dinilai oleh penilai yang terdaftar

di Otoritas Jasa Keuangan atau instansi yang berwenang dan/atau pelaksananya (selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini cukup disebut dengan “OJK”), dan tidak dijaminkan dengan cara apapun juga;

Page 289: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

273

d. Kegiatan usaha pembiayaan lain, berdasarkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan;

e. Melakukan Sewa Operasi (Operating Lease), dan/atau kegiatan berbasis fee, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundangan-undangan di sektor jasa keuangan;

f. Kegiatan Pembiayaan Syariah, meliputi : i. Pembiayaan Jual Beli, dilakukan dengan menggunakan akad :

b. Murabahah; c. Salam; dan/atau d. Istishna;

ii. Pembiayaan Investasi, dilakukan dengan menggunakan akad : e. Mudharabah; f. Musyarakah; g. Mudharabah Musytarakah; dan/atau h. Musyarakah Mutanaqishoh;

iii. Pembiayaan Jasa, dilakukan dengan menggunaka akad : i. Ijarah; j. Ijarah Muntahiyah Bittamlik; k. Hawalah atau Wakalah bil Ujrah; l. Wakalah atau Wakalah bil Ujrah; m. Kafalah atau Kafalah bil Ujrah; n. Ju’alah ; dan/atau o. Qardh;

iv. Kegiatan Pembiayaan Syariah dapat digunakan dengan menggunakan akad lain berdasarkan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan;

II. Kegiatan usaha penunjang : a. Melakukan kerja sama dengan bank-bank untuk pendanaan dalam rangka pembiayaan

kepada konsumen baik dalam bentuk chanelling maupun joint financing; b. Melakukan kerja sama dengan para dealer kendaraan bermotor dalam rangka

pemasaran dan pemberian fasilitas pembiayaan kepada konsumen; c. Melakukan kerja sama dengan pihak-pihak lain dalam rangka penagihan dan penerimaan

pembayaran dari para konsumen, termasuk dengan para dealer kendaraan bermotor, bank, kantor pos dan pihak lain yang dimungkinkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

d. Melakukan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan asuransi sehubungan dengan asuransi atas barang modal, mesin, kendaraan-kendaraan yang pembeliannya dibiayai dengan fasilitas pembiayaan dari Perseroan;

e. Melakukan kegiatan penunjang lainnya guna menunjang kegiatan usaha utama Perseroan di atas yang dari waktu ke waktu dimungkinkan dan ditetapkan berdasarkan ketentuan di bidang perusahaan pembiayaan.

MODAL Pasal 4

1. Modal dasar Perseroan berjumlah Rp432.000.000.000,00 (empat ratus tiga puluh dua miliar

Rupiah) terbagi atas 4.320.000.000 (empat miliar tiga ratus dua puluh juta) saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp 100,00 (seratus Rupiah).

2. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar 35,6 % (tiga puluh lima koma enam persen) atau sejumlah 1.540.000.000 (satu miliar lima ratus empat puluh juta) saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp154.000.000.000,00 (seratus lima puluh empat milyar Rupiah), oleh para pemegang saham.

3. Penyetoran modal dapat pula dilakukan dengan cara selain dalam bentuk uang, baik berupa benda berwujud maupun tidak berwujud, wajib memenuhi ketentuan sebagai berikut : a. benda yang dijadikan setoran modal dimaksud wajib diumumkan kepada publik pada saat

pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham mengenai penyetoran tersebut; b. benda yang dijadikan sebagai setoran modal wajib dinilai oleh penilai yang terdaftar

di Otoritas Jasa Keuangan atau instansi yang berwenang dan/atau pelaksananya (selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini cukup disebut dengan “OJK”), dan tidak dijaminkan dengan cara apapun juga;

c. memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal;

d. dalam hal benda yang dijadikan sebagai setoran modal dilakukan dalam bentuk saham perseroan yang tercatat di Bursa Efek, maka harganya harus ditetapkan berdasarkan nilai pasar wajar;

e. dalam hal penyetoran tersebut berasal dari laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan dan/atau unsur modal sendiri, maka laba ditahan, agio saham, laba bersih Perseroan dan/atau unsur modal sendiri lainnya tersebut, sudah dimuat dalam Laporan Keuangan Tahunan terakhir yang telah diperiksa akuntan yang terdaftar di OJK, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Penyetoran atas saham dari kompensasi/konversi tagihan dilaksanakan sesuai dengan

peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal. 4. Saham-saham yang masih dalam simpanan akan dikeluarkan Perseroan menurut keperluan

modal Perseroan dengan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham dengan syarat dan harga tertentu yang ditetapkan oleh Direksi dan harga tersebut tidak di bawah harga pari, dengan mengindahkan peraturan-peraturan yang termuat dalam Anggaran Dasar ini, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal, serta peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

5. a. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas (Efek Bersifat Ekuitas adalah Saham atau Efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh Saham antara lain Obligasi Konversi atau Waran) yang dilakukan dengan pemesanan, maka hal tersebut wajib dilakukan dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal yang ditentukan Rapat Umum Pemegang Saham yang menyetujui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dalam jumlah yang sebanding dengan jumlah Saham yang telah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama pemegang saham masing-masing pada tanggal tersebut;

b. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu wajib dapat dialihkan dan diperdagangkan dalam jangka waktu sebagaimana ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal;

c. Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan tersebut di atas harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan, dengan syarat-syarat dan jangka waktu sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan;

d. Keputusan mengenai pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas tersebut wajib diumumkan oleh Direksi, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal;

e. Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan oleh Perseroan dan tidak diambil oleh pemegang Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu harus dialokasikan kepada semua pemegang saham yang memesan tambahan Efek Bersifat Ekuitas, dengan ketentuan apabila jumlah Efek Bersifat Ekuitas yang dipesan melebihi jumlah Efek Bersifat Ekuitas yang akan dikeluarkan, Efek Bersifat Ekuitas yang tidak diambil tersebut wajib dialokasikan sebanding dengan jumlah Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang memesan tambahan Efek Bersifat Ekuitas, satu dan lain dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal;

f. Dalam hal masih terdapat sisa Efek Bersifat Ekuitas yang tidak diambil bagian oleh pemegang saham sebagaimana dimaksud huruf (e) di atas, maka dalam hal terdapat pembeli siaga, Efek Bersifat Ekuitas tersebut wajib dialokasikan kepada pihak tertentu yang bertindak sebagai pembeli siaga dengan harga dan syarat-syarat yang sama, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal;

g. Penambahan modal disetor menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran, dan saham yang diterbitkan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham yang mempunyai klasifikasi yang sama yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus pemberitahuan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia;

h. Perseroan dapat menambah modal tanpa memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada pemegang saham sebagaimana diatur dalam peraturan di sektor Pasar Modal yang mengatur mengenai Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, baik untuk memperbaiki posisi keuangan maupun selain untuk memperbaiki posisi keuangan Perseroan, yang terlebih dahulu memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham, dengan memperhatikan peraturan

Page 290: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

274

perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal yang mengatur tentang penambahan modal tanpa memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu;

i. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dapat menyimpang dari ketentuan seperti tersebut dalam Pasal 4 ayat 5 huruf (a) sampai dengan huruf (h) di atas apabila ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan mengijinkannya.

6. Pelaksanaan pengeluaran saham dalam simpanan untuk pemegang-Efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham, dapat dilakukan oleh Direksi berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan terdahulu yang telah menyetujui pengeluaran Efek tersebut, dengan memperhatikan peraturan-peraturan yang termuat dalam Anggaran Dasar ini, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

7. Penambahan modal dasar Perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Dalam hal modal dasar ditingkatkan, maka setiap penempatan saham-saham lebih lanjut harus disetujui oleh Rapat umum Pemegang Saham, dengan memperhatikan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

8. Penambahan modal dasar yang mengakibatkan modal ditempatkan dan disetor menjadi kurang dari 25 % (dua puluh lima persen) dari modal dasar, dapat dilakukan sepanjang : a. telah memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham, yang menyetujui untuk

menambah modal dasar; b. telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia; c. penambahan modal ditempatkan dan disetor, sehingga menjadi paling sedikit 25% (dua puluh

lima persen) dari modal dasar, wajib dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam ayat 8.b Pasal ini;

d. dalam hal penambahan modal disetor sebagaimana dimaksud dalam ayat 8.c tidak terpenuhi sepenuhnya, maka Perseroan harus mengubah kembali anggaran dasarnya, sehingga modal ditempatkan dan disetor paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dalam jangka waktu 2 (dua) bulan setelah jangka waktu dalam ayat 8.c Pasal ini tidak terpenuhi;

e. persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam ayat 8.a Pasal ini, termasuk juga persetujuan untuk mengubah anggaran dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat 8.d Pasal ini.

9. Perubahan anggaran dasar dalam rangka penambahan modal dasar menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran modal yang mengakibatkan besarnya modal disetor menjadi paling kurang 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar dan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham lainnya yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus persetujuan perubahan anggaran dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atas pelaksanaan penambahan modal disetor tersebut.

10. Perseroan dapat membeli kembali saham-saham yang telah dibayar penuh sampai dengan 10% (sepuluh persen) dari jumlah saham yang telah ditempatkan atau dalam jumlah lain apabila peraturan perundang-undangan menentukan lain. Pembelian kembali saham tersebut dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

SAHAM Pasal 5

1. Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama Perseroan dapat

mengeluarkan saham dengan nilai nominal atau tanpa nilai nominal. 2. Pengeluaran saham tanpa nilai nominal wajib dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan di bidang Pasar Modal. 3. Perseroan hanya mengakui seorang atau 1 (satu) pihak saja, baik perorangan maupun badan

hukum sebagai pemilik dari 1 (satu) saham, yaitu orang atau badan hukum yang namanya tercatat sebagai pemilik saham yang bersangkutan dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan.

Page 291: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

275

perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal yang mengatur tentang penambahan modal tanpa memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu;

i. Setiap penambahan modal melalui pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas dapat menyimpang dari ketentuan seperti tersebut dalam Pasal 4 ayat 5 huruf (a) sampai dengan huruf (h) di atas apabila ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan mengijinkannya.

6. Pelaksanaan pengeluaran saham dalam simpanan untuk pemegang-Efek yang dapat ditukar dengan saham atau Efek yang mengandung hak untuk memperoleh saham, dapat dilakukan oleh Direksi berdasarkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan terdahulu yang telah menyetujui pengeluaran Efek tersebut, dengan memperhatikan peraturan-peraturan yang termuat dalam Anggaran Dasar ini, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

7. Penambahan modal dasar Perseroan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham. Dalam hal modal dasar ditingkatkan, maka setiap penempatan saham-saham lebih lanjut harus disetujui oleh Rapat umum Pemegang Saham, dengan memperhatikan ketentuan dalam Anggaran Dasar ini, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

8. Penambahan modal dasar yang mengakibatkan modal ditempatkan dan disetor menjadi kurang dari 25 % (dua puluh lima persen) dari modal dasar, dapat dilakukan sepanjang : a. telah memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham, yang menyetujui untuk

menambah modal dasar; b. telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia; c. penambahan modal ditempatkan dan disetor, sehingga menjadi paling sedikit 25% (dua puluh

lima persen) dari modal dasar, wajib dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 6 (enam) bulan setelah persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam ayat 8.b Pasal ini;

d. dalam hal penambahan modal disetor sebagaimana dimaksud dalam ayat 8.c tidak terpenuhi sepenuhnya, maka Perseroan harus mengubah kembali anggaran dasarnya, sehingga modal ditempatkan dan disetor paling sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dalam jangka waktu 2 (dua) bulan setelah jangka waktu dalam ayat 8.c Pasal ini tidak terpenuhi;

e. persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam ayat 8.a Pasal ini, termasuk juga persetujuan untuk mengubah anggaran dasar sebagaimana dimaksud dalam ayat 8.d Pasal ini.

9. Perubahan anggaran dasar dalam rangka penambahan modal dasar menjadi efektif setelah terjadinya penyetoran modal yang mengakibatkan besarnya modal disetor menjadi paling kurang 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar dan mempunyai hak-hak yang sama dengan saham lainnya yang diterbitkan oleh Perseroan, dengan tidak mengurangi kewajiban Perseroan untuk mengurus persetujuan perubahan anggaran dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atas pelaksanaan penambahan modal disetor tersebut.

10. Perseroan dapat membeli kembali saham-saham yang telah dibayar penuh sampai dengan 10% (sepuluh persen) dari jumlah saham yang telah ditempatkan atau dalam jumlah lain apabila peraturan perundang-undangan menentukan lain. Pembelian kembali saham tersebut dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

SAHAM Pasal 5

1. Semua saham yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah saham atas nama Perseroan dapat

mengeluarkan saham dengan nilai nominal atau tanpa nilai nominal. 2. Pengeluaran saham tanpa nilai nominal wajib dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan di bidang Pasar Modal. 3. Perseroan hanya mengakui seorang atau 1 (satu) pihak saja, baik perorangan maupun badan

hukum sebagai pemilik dari 1 (satu) saham, yaitu orang atau badan hukum yang namanya tercatat sebagai pemilik saham yang bersangkutan dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan.

4. Apabila saham karena sebab apapun menjadi milik beberapa orang, maka mereka yang memiliki bersama-sama itu diwajibkan untuk menunjuk secara tertulis seorang diantara mereka atau seorang lain sebagai kuasa mereka bersama dan hanya nama dari yang diberi kuasa atau yang ditunjuk itu saja yang dimasukkan dalam Daftar Pemegang Saham dan harus dianggap sebagai Pemegang Saham dari saham yang bersangkutan serta berhak mempergunakan semua hak yang diberikan oleh hukum yang timbul atas saham-saham tersebut.

5. Selama ketentuan dalam ayat 4 Pasal ini belum dilaksanakan, maka para pemegang saham tersebut tidak berhak mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, sedangkan pembayaran dividen untuk saham itu ditangguhkan.

6. Dalam hal para pemilik bersama lalai untuk memberitahukan secara tertulis kepada Perseroan mengenai penunjukan wakil bersama itu, Perseroan berhak memberlakukan pemegang saham yang namanya terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan sebagai satu-satunya pemegang saham yang sah atas saham-saham tersebut.

7. Setiap pemegang saham yang memiliki 1 (satu) saham atau lebih dengan sendirinya menurut hukum harus tunduk kepada Anggaran Dasar dan kepada semua keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

8. Seluruh saham yang dikeluarkan oleh Perseroan dapat dijaminkan dengan mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai pemberian jaminan saham, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

9. Untuk saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek di Indonesia, berlaku ketentuan peraturan di bidang Pasar Modal di Indonesia dan peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

SURAT SAHAM Pasal 6

1. Perseroan dapat mengeluarkan surat saham atas nama pemiliknya yang terdaftar dalam Daftar

Pemegang Saham Perseroan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta ketentuan yang berlaku di Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

2. Apabila dikeluarkan surat saham, maka untuk setiap saham diberi sehelai surat saham. 3. Surat kolektif saham dapat dikeluarkan sebagai bukti pemilikan 2 (dua) atau lebih saham-saham

yang dimiliki oleh seorang pemegang saham. 4. Pada surat saham sekurangnya harus dicantumkan :

a. Nama dan alamat pemegang saham; b. Nomor surat saham; c. Tanggal pengeluaran surat saham; d. Nilai Nominal saham; e. Tanda pengenal sebagaimana akan ditentukan oleh Direksi.

5. Pada surat kolektif saham sekurangnya harus dicantumkan : a. Nama dan alamat pemegang saham; b. Nomor surat kolektif saham; c. Tanggal pengeluaran surat kolektif saham; d. Nilai nominal saham; e. Jumlah saham dan nomor urut saham yang bersangkutan; f. Tanda pengenal sebagaimana akan ditentukan oleh Direksi.

6. Surat saham dan surat kolektif saham dan/atau Obligasi Konversi dan/atau Waran dan/atau Efek Bersifat Ekuitas lainnya yang dapat dikonversi menjadi saham dapat dicetak sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal, serta ditandatangani oleh seorang anggota Direksi dan seorang anggota Dewan Komisaris, atau tanda tangan tersebut dicetak langsung pada surat saham dan surat kolektif saham dan/atau Obligasi Konversi dan/atau Waran dan/atau Efek Bersifat Ekuitas lainnya yang bersangkutan, dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

Page 292: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

276

7. Untuk saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau pada Bank Kustodian (khusus dalam rangka kontrak investasi kolektif), Perseroan menerbitkan sertifikat atau konfirmasi tertulis kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau pada Bank Kustodian yang bersangkutan, yang ditandatangani oleh seorang anggota Direksi dan seorang anggota Dewan Komisaris, atau tanda tangan tersebut dicetak langsung pada sertifikat atau konfirmasi tertulis tersebut.

8. Sertifikat atau Konfirmasi tertulis yang dikeluarkan Direksi untuk saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif, sekurang-kurangnya mencantumkan : a. Nama dan alamat Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian Kolektif yang bersangkutan; b. Tanggal pengeluaran sertifikat atau konfirmasi tertulis; c. Jumlah saham yang tercakup dalam sertifikat atau konfirmasi tertulis; d. Jumlah nilai nominal saham yang tercakup dalam sertifikat atau konfirmasi tertulis; e. Ketentuan bahwa setiap saham dalam Penitipan Kolektif dengan klasifikasi yang sama,

adalah sepadan dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain; f. Persyaratan yang ditetapkan oleh Direksi untuk pengubahan sertifikat atau konfirmasi tertulis.

PENGGANTI SURAT SAHAM

Pasal 7

1. Dalam hal surat saham rusak, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika : a. pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik surat saham

tersebut; dan b. Perseroan telah menerima surat saham yang rusak.

2. Perseroan wajib memusnahkan surat saham yang rusak setelah memberikan pengganti surat saham.

3. Dalam hal surat saham hilang, penggantian surat saham tersebut dapat dilakukan jika : a. pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham adalah pemilik surat saham

tersebut; b. Perseroan telah mendapatkan dokumen pelaporan dari Kepolisian RepubIik Indonesia atas

hilangnya surat saham tersebut; c. Pihak yang mengajukan permohonan penggantian saham memberikan jaminan yang

dipandang cukup oleh Direksi Perseroan; dan d. rencana pengeluaran pengganti surat saham yang hilang telah diumumkan di Bursa Efek

di tempat di mana saham Perseroan dicatatkan dalam waktu paling kurang 14 (empat belas) hari sebelum pengeluaran pengganti surat saham.

4. Biaya untuk pengeluaran pengganti surat saham itu harus ditanggung oleh pemegang saham yang bersangkutan.

5. Pengeluaran pengganti surat saham, menurut Pasal ini, mengakibatkan surat aslinya menjadi batal dan tidak berlaku lagi.

6. Pengeluaran pengganti surat saham yang terdaftar pada Bursa Efek di Indonesia, dilakukan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia.

7. Ketentuan dalam Pasal 7 ini, mutatis-mutandis juga berlaku bagi pengeluaran pengganti surat kolektif saham dan pengganti sertifikat atau konfirmasi tertulis.

DAFTAR PEMEGANG SAHAM DAN DAFTAR KHUSUS

Pasal 8

1. Perseroan berkewajiban untuk mengadakan Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus di tempat kedudukan Perseroan. Direksi Perseroan dapat menunjuk dan memberi wewenang kepada Biro Administrasi Efek untuk melaksanakan pencatatan saham dalam Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus.

2. Dalam Daftar Pemegang Saham dicatat sekurang-kurangnya: a. Nama dan alamat para Pemegang Saham; b. Jumlah, nomor dan tanggal perolehan saham yang dimiliki para Pemegang Saham dan

klasifikasinya dalam hal dikeluarkan lebih dari satu klasifikasi saham; c. Jumlah yang disetor atas setiap saham; d. Nama dan alamat dari orang atau badan hukum yang menjadi penerima gadai atau penerima

jaminan fidusia atas saham dan tanggal perolehan hak gadai atau tanggal pendaftaran jaminan fidusia saham tersebut,

Page 293: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

277

e. Keterangan penyetoran saham dalam bentuk lain selain uang; serta f. Keterangan lainnya yang dianggap perlu oleh Direksi dan/atau diharuskan oleh peraturan

perundang-undangan yang berlaku. 3. Dalam Daftar Khusus dicatat keterangan mengenai kepemilikan saham anggota Direksi dan

Dewan Komisaris beserta keluarganya dalam Perseroan dan/atau pada perseroan lain serta tanggal saham itu diperoleh.

4. Setiap perubahan alamat dari pemegang saham wajib diberitahukan secara tertulis kepada Direksi atau kuasa Direksi yang sah (Biro Administrasi Efek yang ditunjuk oleh Direksi). Selama pemberitahuan demikian belum diterima, maka semua surat kepada pemegang saham atau pengumuman dan pemanggilan untuk Rapat Umum Pemegang Saham akan dikirim kepada alamat pemegang saham yang terakhir tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan.

5. Direksi berkewajiban untuk menyimpan dan memelihara Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus sebaik-baiknya.

6. Setiap Pemegang Saham berhak melihat Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus pada waktu jam kerja Kantor Perseroan.

7. Pencatatan dan/atau perubahan pada Daftar Pemegang Saham harus disetujui Direksi dan dibuktikan dengan penandatanganan pencatatan atas perubahan tersebut oleh Direktur Utama atau salah seorang anggota Direksi atau kuasa Direksi yang sah (Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Direksi), sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia.

8. Setiap pendaftaran atau pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham termasuk pencatatan mengenai suatu penjualan, pemindah-tanganan, pembebanan yang menyangkut saham atau hak atau kepentingan atas saham harus dilakukan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar, dan untuk saham yang terdaftar pada Bursa Efek di Indonesia, dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia.

9. Atas permintaan pemegang saham yang bersangkutan atau penerima gadai atau penerima fidusia, pembebanan atas saham harus dicatat dalam Daftar Pemegang Saham dengan cara yang akan ditentukan oleh Direksi berdasarkan bukti yang memuaskan yang dapat diterima oleh Direksi mengenai gadai atau fidusia atas saham yang bersangkutan.

PENITIPAN KOLEKTIF Pasal 9

1. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian harus dicatat

dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian untuk kepentingan pemegang rekening pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.

2. Saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek yang dicatat dalam rekening Efek pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian dicatat atas nama Bank Kustodian atau Perusahaan Efek dimaksud untuk kepentingan pemegang rekening pada Bank Kustodian atau Perusahaan Efek tersebut.

3. Apabila saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian merupakan bagian dari portofolio efek Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, maka Perseroan akan mencatatkan saham tersebut dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atas nama Bank Kustodian untuk kepentingan pemilik Unit Penyertaan dari Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif tersebut.

4. Perseroan wajib menerbitkan sertifikat atau konfirmasi tertulis kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini, atau Bank Kustodian sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 3 Pasal ini, sebagai tanda bukti pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan.

5. Perseroan wajib memutasikan saham dalam Penitipan Kolektif yang terdaftar atas nama Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian untuk Reksa Dana berbentuk kontrak investasi kolektif dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan menjadi atas nama pihak yang ditunjuk oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian dimaksud. Permohonan mutasi disampaikan oleh Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atau Bank Kustodian kepada Perseroan atau Biro Administrasi Efek yang ditunjuk Perseroan.

6. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Bank Kustodian atau Perusahaan Efek wajib menerbitkan konfirmasi tertulis kepada pemegang rekening sebagai tanda bukti pencatatan dalam rekening Efek.

Page 294: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

278

7. Dalam Penitipan Kolektif setiap saham dari jenis dan klasifikasi yang sama, yang diterbitkan Perseroan adalah sepadan dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain.

8. Perseroan wajib menolak pencatatan mutasi saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila surat saham tersebut hilang atau musnah, kecuali pemegang saham yang meminta mutasi dimaksud dapat memberikan bukti dan/atau jaminan yang cukup bahwa yang bersangkutan adalah benar-benar pemilik yang sah dari saham yang hilang atau musnah tersebut dan saham tersebut benar-benar hilang atau musnah.

9. Perseroan wajib menolak pencatatan mutasi saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila saham tersebut dijaminkan, diletakkan dalam sita berdasarkan penetapan Pengadilan atau disita untuk pemeriksaan perkara pidana.

10. Pemegang rekening Efek yang Efeknya tercatat dalam Penitipan Kolektif berhak hadir dan/atau mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya pada rekening Efek tersebut.

11. Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar rekening Efek beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham.

12. Manajer Investasi berhak hadir dan mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham atas saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian tersebut wajib menyampaikan nama Manajer Investasi tersebut paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham.

13. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, dan seterusnya Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian tersebut menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain kepada Bank Kustodian dan kepada Perusahaan Efek untuk kepentingan masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut.

14. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham kepada Bank Kustodian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana yang berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.

15. Batas waktu penentuan pemegang rekening Efek yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan Kolektif ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, dengan ketentuan Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar pemegang rekening Efek beserta jumlah saham yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, paling lambat pada tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya, untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya tersebut.

16. Ketentuan mengenai Penitipan Kolektif tunduk pada ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta ketentuan Bursa Efek di wilayah Republik Indonesia di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM Pasal 10

1. Pendaftaran pemindahan hak atas saham wajib dilakukan oleh Direksi dengan cara mencatatkan

pemindahan hak itu dalam Daftar Pemegang Saham yang bersangkutan berdasarkan akta pemindahan hak yang ditandatangani oleh yang memindahkan dan yang menerima pemindahan atau wakil mereka yang sah atau berdasarkan surat-surat lain yang cukup membuktikan pemindahan hak itu menurut pendapat Direksi tanpa mengurangi ketentuan dalam Anggaran Dasar.

Page 295: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

279

7. Dalam Penitipan Kolektif setiap saham dari jenis dan klasifikasi yang sama, yang diterbitkan Perseroan adalah sepadan dan dapat dipertukarkan antara satu dengan yang lain.

8. Perseroan wajib menolak pencatatan mutasi saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila surat saham tersebut hilang atau musnah, kecuali pemegang saham yang meminta mutasi dimaksud dapat memberikan bukti dan/atau jaminan yang cukup bahwa yang bersangkutan adalah benar-benar pemilik yang sah dari saham yang hilang atau musnah tersebut dan saham tersebut benar-benar hilang atau musnah.

9. Perseroan wajib menolak pencatatan mutasi saham ke dalam Penitipan Kolektif apabila saham tersebut dijaminkan, diletakkan dalam sita berdasarkan penetapan Pengadilan atau disita untuk pemeriksaan perkara pidana.

10. Pemegang rekening Efek yang Efeknya tercatat dalam Penitipan Kolektif berhak hadir dan/atau mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham, sesuai dengan jumlah saham yang dimilikinya pada rekening Efek tersebut.

11. Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar rekening Efek beserta jumlah saham Perseroan yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham.

12. Manajer Investasi berhak hadir dan mengeluarkan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham atas saham yang termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, dengan ketentuan bahwa Bank Kustodian tersebut wajib menyampaikan nama Manajer Investasi tersebut paling lambat 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham.

13. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, dan seterusnya Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian tersebut menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain kepada Bank Kustodian dan kepada Perusahaan Efek untuk kepentingan masing-masing pemegang rekening pada Bank Kustodian dan Perusahaan Efek tersebut.

14. Perseroan wajib menyerahkan dividen, saham bonus atau hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan saham kepada Bank Kustodian atas saham dalam Penitipan Kolektif pada Bank Kustodian yang merupakan bagian dari portofolio Efek Reksa Dana yang berbentuk kontrak investasi kolektif dan tidak termasuk dalam Penitipan Kolektif pada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian.

15. Batas waktu penentuan pemegang rekening Efek yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya sehubungan dengan pemilikan saham dalam Penitipan Kolektif ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, dengan ketentuan Bank Kustodian dan Perusahaan Efek wajib menyampaikan daftar pemegang rekening Efek beserta jumlah saham yang dimiliki oleh masing-masing pemegang rekening Efek tersebut kepada Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, paling lambat pada tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya, untuk selanjutnya diserahkan kepada Perseroan paling lambat 1 (satu) hari kerja setelah tanggal yang menjadi dasar penentuan pemegang saham yang berhak untuk memperoleh dividen, saham bonus atau hak-hak lainnya tersebut.

16. Ketentuan mengenai Penitipan Kolektif tunduk pada ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta ketentuan Bursa Efek di wilayah Republik Indonesia di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

PEMINDAHAN HAK ATAS SAHAM Pasal 10

1. Pendaftaran pemindahan hak atas saham wajib dilakukan oleh Direksi dengan cara mencatatkan

pemindahan hak itu dalam Daftar Pemegang Saham yang bersangkutan berdasarkan akta pemindahan hak yang ditandatangani oleh yang memindahkan dan yang menerima pemindahan atau wakil mereka yang sah atau berdasarkan surat-surat lain yang cukup membuktikan pemindahan hak itu menurut pendapat Direksi tanpa mengurangi ketentuan dalam Anggaran Dasar.

2. Akta pemindahan hak atau surat lain sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 harus berbentuk sebagaimana ditentukan dan/atau yang dapat diterima oleh Direksi dan salinannya disampaikan kepada Perseroan, dengan ketentuan bahwa dokumen pemindahan hak atas saham yang tercatat pada Bursa Efek di Indonesia harus memenuhi peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia.

3. Pemindahan hak atas saham yang tercatat dalam rekening pada Penitipan Kolektif dicatat sebagai mutasi antar rekening, ataupun sebagai mutasi dari suatu rekening dalam Penitipan Kolektif ke atas nama individu pemegang saham yang bukan pemegang rekening dalam Penitipan Kolektif, dengan melaksanakan pencatatan atas pemindahan hak oleh Direksi Perseroan sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 9 di atas.

4. Pemindahan hak atas saham hanya diperbolehkan apabila semua ketentuan dalam Anggaran Dasar telah dipenuhi. Segala tindakan yang bertentangan dengan ketentuan dalam Pasal ini, membawa akibat bahwa suara yang dikeluarkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham untuk saham itu dianggap tidak sah, sedang pembayaran dividen atas saham itu ditangguhkan.

5. Pemindahan hak atas saham harus dicatat baik dalam Daftar Pemegang Saham, maupun pada surat saham dan surat kolektif saham yang bersangkutan. Pencatatan itu harus diberi tanggal dan ditandatangani oleh anggota Direksi atau oleh Biro Administrasi yang ditunjuk oleh Direksi.

6. Direksi atas kebijaksanaan mereka sendiri dan dengan memberikan alasan untuk itu, dapat menolak untuk mendaftarkan pemindahan hak atas saham dalam Daftar Pemegang Saham apabila ketentuan dalam Anggaran Dasar tidak dipenuhi atau apabila salah satu dari persyaratan dalam pemindahan saham tidak terpenuhi.

7. Apabila Direksi menolak untuk mendaftar pemindahan hak atas saham, maka Direksi wajib mengirim pemberitahuan penolakan kepada pihak yang akan memindahkan haknya selambatnya 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal permohonan untuk pendaftaran itu diterima oleh Direksi.

8. Mengenai saham Perseroan yang tercatat pada Bursa Efek, setiap penolakan untuk mencatat pemindahan hak atas saham yang dimaksud, dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia. --

9. Setiap orang yang memperoleh hak atas suatu saham karena kematian seorang pemegang saham atau karena sebab lain yang mengakibatkan pemilikan suatu saham beralih demi dan/atau berdasarkan hukum, dengan mengajukan bukti haknya sebagaimana sewaktu-waktu dipersyaratkan oleh Direksi dapat mengajukan permohonan secara tertulis untuk didaftarkan sebagai pemegang saham dari saham tersebut.

10. Pendaftaran hanya dapat dilakukan apabila Direksi dapat menerima baik bukti hak itu, dengan memperhatikan ketentuan dalam Anggaran Dasar, peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia.

11. Semua pembatasan, larangan dan ketentuan dalam Anggaran Dasar yang mengatur hak untuk memindahkan hak atas saham dan pendaftaran dari pemindahan hak atas saham harus berlaku pula secara mutatis mutandis terhadap setiap peralihan hak menurut ayat 9 dari Pasal ini.

12. Dalam hal terjadi pengubahan pemilikan dari suatu saham, pemilik asalnya yang terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham dianggap tetap sebagai pemilik dari saham tersebut hingga nama dari pemilik baru tersebut telah tercatat dalam Daftar Pemegang Saham, hal tersebut dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta ketentuan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

13. Pemindahan hak atas saham yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia dan/atau saham yang diperdagangkan di Pasar Modal, dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia serta ketentuan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

DIREKSI Pasal 11

1. Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi terdiri dari sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang anggota

Direksi, seorang diantaranya diangkat sebagai Direktur Utama, bilamana diperlukan dapat diangkat seorang atau lebih Wakil Direktur Utama dan yang lainnya diangkat sebagai Direktur, dengan memperhatikan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

2. Yang boleh diangkat sebagai anggota Direksi adalah orang perseorangan yang memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

Page 296: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

280

3. Selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 Pasal ini, pengangkatan anggota Direksi dilakukan dengan memperhatikan keahlian, pengalaman serta persyaratan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Satu periode masa jabatan anggota Direksi paling lama 3 (tiga) tahun atau sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada akhir 1 (satu) periode masa jabatan dimaksud, dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham tersebut untuk memberhentikan anggota Direksi tersebut sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir, dengan menyebutkan alasannya, setelah anggota Direksi yang bersangkutan diberi kesempatan untuk hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham guna membela diri dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut. Pemberian kesempatan untuk membela diri tidak diperlukan dalam hal yang bersangkutan tidak keberatan atas pemberhentian tersebut. Pemberhentian demikian berlaku sejak penutupan Rapat Umum Pemegang Saham yang memutuskan pemberhentiannya, kecuali ditentukan tanggal lain oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

5. Setelah masa jabatan berakhir anggota Direksi tersebut dapat diangkat kembali oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

6. Para anggota Direksi dapat diberi gaji dan tunjangan dan/atau penghasilan lain yang besarnya ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan wewenang tersebut oleh Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris.

7. Apabila oleh suatu sebab jabatan anggota Direksi lowong, yakni jumlah anggota Direksi kurang dari jumlah yang ditetapkan dalam ayat 1 Pasal ini, maka dalam jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari sejak terjadi lowongan, wajib diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengisi lowongan itu.

8. Apabila oleh suatu sebab apapun semua jabatan anggota Direksi lowong, maka dalam jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari sejak terjadinya lowongan tersebut wajib diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mengangkat Direksi baru, dan untuk sementara Perseroan diurus oleh Dewan Komisaris.

9. Seorang anggota Direksi berhak mengundurkan diri dari jabatannya, dan wajib menyampaikan permohonan pengunduran diri tersebut kepada Perseroan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.

10. Perseroan wajib menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk memutuskan permohonan pengunduran diri anggota Direksi dalam jangka waktu paling lambat 90 (sembilan puluh) hari setelah diterimanya surat pengunduran diri tersebut. Kepada anggota Direksi yang mengundurkan diri sebagaimana tersebut di atas tetap dapat dimintakan pertanggung-jawabannya sejak pengangkatan yang bersangkutan sampai dengan tanggal pengunduran dirinya, dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut.

11. Perseroan wajib melakukan keterbukaan informasi kepada masyarakat dan menyampaikan kepada OJK terkait ayat 9 dan 10 Pasal ini, sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di Pasar Modal.

12. Dalam hal anggota Direksi mengundurkan diri sehingga mengakibatkan jumlah anggota Direksi menjadi kurang dari yang diatur pada ayat 1 Pasal ini, maka pengunduran diri tersebut sah apabila telah ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan telah diangkat anggota Direksi yang baru sehingga memenuhi persyaratan minimal jumlah anggota Direksi tersebut.

13. Jabatan anggota Direksi berakhir apabila : a. Meninggal dunia; b. Masa jabatannya berakhir; c. Diberhentikan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang b. Saham; a. Mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan dalam Pasal ini; b. Dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan c. berdasarkan suatu putusan Pengadilan; d. Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Direksi e. berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

TUGAS DAN WEWENANG DIREKSI Pasal 12

1. Direksi bertugas menjalankan dan bertanggung jawab atas pengurusan Perseroan untuk

kepentingan Perseroan, sesuai dan dalam mencapai maksud dan tujuan Perseroan.

Page 297: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

281

2. Setiap anggota Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugasnya, dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar.

3. Tugas pokok Direksi adalah : a. Memimpin, mengurus dan mengendalikan Perseroan sesuai dengan tujuan Perseroan dan

senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas Perseroan; b. Menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan; c. Menyusun rencana kerja tahunan yang memuat anggaran tahunan Perseroan dan wajib

disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk memperoleh persetujuan dari Dewan Komisaris, sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang.

Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi dapat membentuk komite dan berkewajiban melakukan evaluasi terhadap kinerja komite tersebut setiap akhir tahun buku Perseroan, serta untuk mendukung pelaksanaan prinsip tata kelola perusahaan yang baik oleh Perseroan, Direksi berkewajiban membentuk, serta berwenang untuk mengangkat dan memberhentikan sekretaris perusahaan atau susunan unit kerja sekretaris perusahaan berikut penanggungjawabnya.

4. Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan segala tindakan, baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, dengan pembatasan-pembatasan yang ditetapkan dalam ayat 5 Pasal ini, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia.

5. Perbuatan-perbuatan Direksi sebagai berikut : a. meminjam uang atas nama Perseroan (tidak termasuk mengambil uang Perseroan di Bank),

jika jumlah tersebut melebihi jumlah yang ditetapkan dari waktu ke waktu oleh Dewan Komisaris;

b. memberi pinjaman (meminjamkan) uang kepada siapapun, kecuali : i. pemberian pinjaman tersebut dalam kegiatan usaha Perseroan sehari-hari; ii. dalam memberikan fasilitas pinjaman uang/fasilitas pembiayaan yang menyerupai atau

mengakibatkan pemberian uang kepada pihak lain dalam rangka menunjang kegiatan usaha sehari-hari;

iii. pemberian pinjaman kepada karyawan; c. mendirikan suatu usaha, melakukan penyertaan modal pada perusahaan lain atau

memperbesar penyertaan modal (kecuali penambahan penyertaan modal sehubungan dengan penerbitan dividen saham atau saham bonus atau sehubungan dengan upaya penyelamatan kredit), atau mengurangi penyertaan modal dalam perseroan lain, dengan tidak mnegurangi persetujuan instansi yang berwenang ;

d. mengikat Perseroan sebagai penjamin; e. menjadikan jaminan utang harta kekayaan Perseroan yang nilainya kurang atau sama

dengan 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam 1 (satu) transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak;

f. memperoleh atau membeli suatu harta tidak bergerak, kecuali pembelian untuk kegiatan usaha Perseroan sehari-hari;

g. menjual atau mengalihkan dengan cara apapun harta kekayaan Perseroan yang nilainya kurang atau sama dengan 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam 1 (satu) transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak, dalam 1 (satu) tahun buku, kecuali penjualan untuk kegiatan usaha Perseroan sehari-hari;

harus mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris, dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

6. Untuk menjalankan perbuatan hukum : a. mengalihkan atau melepaskan hak atas harta kekayaan Perseroan yang jumlahnya lebih dari

50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan, baik dalam 1 (satu) transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain dalam 1 (satu) tahun buku; atau

b. menjadikan jaminan utang harta kekayaan Perseroan yang jumlahnya lebih dari 50% (lima puluh persen) jumlah kekayaan bersih Perseroan, baik dalam 1 (satu) transaksi atau beberapa transaksi yang berdiri sendiri ataupun yang berkaitan satu sama lain; Direksi harus mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham, yang dihadiri atau diwakili para pemegang saham yang memiliki paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, dan disetujui oleh lebih dari 3/4 (tiga per

Page 298: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

282

empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Apabila dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang dimaksud tersebut di atas kuorum kehadiran yang ditentukan tidak tercapai, maka paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah Rapat Umum Pemegang Saham pertama itu dapat diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham kedua dengan acara yang sama seperti Rapat Umum Pemegang Saham pertama. Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut, disertai informasi bahwa Rapat Umum Pemegang Saham pertama telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum kehadiran. Untuk pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut tidak perlu dilakukan pengumuman terlebih dahulu dan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut harus dihadiri atau diwakili para pemegang saham yang memiliki paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, dan disetujui lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Dalam hal kuorum kehadiran dalam Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut juga tidak tercapai, maka Rapat Umum Pemegang Saham ketiga dapat diselenggarakan dengan sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak suara yang sah, dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan, serta ketentuan pemanggilan, yang ditetapkan oleh OJK, atas permohonan Perseroan. Dalam pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga menyebutkan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham kedua telah diselenggarakan dan tidak mencapai kuorum kehadiran.

7. Untuk menjalankan perbuatan hukum berupa transaksi yang memuat benturan kepentingan antara kepentingan ekonomis pribadi anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris atau pemegang saham, dengan kepentingan ekonomis Perseroan, Direksi memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana diatur dalam Pasal 23 ayat 9 Anggaran Dasar ini.

8. a. Seorang anggota Direksi tidak berwenang mewakili Perseroan apabila : i. terdapat perkara di pengadilan antara Perseroan dengan anggota Direksi yang

bersangkutan; ii. anggota Direksi yang bersangkutan mempunyai kepentingan yang berbenturan dengan

kepentingan Perseroan. iii. anggota Direksi yang diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15

ayat 6 Anggaran Dasar ini, terhitung sejak keputusan pemberhentian sementara oleh Dewan Komisaris sampai dengan : 1) terdapat keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang menguatkan atau

membatalkan pemberhentian sementara tersebut; atau 2) lampaunya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada Pasal 15 ayat 8 Anggaran

Dasar ini. b. Dalam hal tersebut dalam ayat 8.a Pasal ini, yang berhak mewakili Perseroan (dengan tidak

mengurangi ketentuan dalam Anggaran Dasar ini) adalah : i. anggota Direksi lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan dengan

Perseroan; ii. Dewan Komisaris dalam hal seluruh anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan

dengan Perseroan; atau iii. pihak lain yang ditunjuk oleh Rapat Umum Pemegang Saham dalam hal seluruh anggota

Direksi atau Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan. c. Ketentuan dalam ayat 8.a dan 8.b Pasal ini tidak mengurangi ketentuan Pasal 23 ayat 9

Anggaran Dasar ini. 9. a. Direktur Utama dan seorang anggota Direksi lainnya atau 2 (dua) orang anggota Direksi yang

ditunjuk secara tertulis oleh Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan;

Page 299: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

283

empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Apabila dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang dimaksud tersebut di atas kuorum kehadiran yang ditentukan tidak tercapai, maka paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah Rapat Umum Pemegang Saham pertama itu dapat diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham kedua dengan acara yang sama seperti Rapat Umum Pemegang Saham pertama. Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut, disertai informasi bahwa Rapat Umum Pemegang Saham pertama telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum kehadiran. Untuk pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut tidak perlu dilakukan pengumuman terlebih dahulu dan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut harus dihadiri atau diwakili para pemegang saham yang memiliki paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, dan disetujui lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Dalam hal kuorum kehadiran dalam Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut juga tidak tercapai, maka Rapat Umum Pemegang Saham ketiga dapat diselenggarakan dengan sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak suara yang sah, dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan, serta ketentuan pemanggilan, yang ditetapkan oleh OJK, atas permohonan Perseroan. Dalam pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga menyebutkan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham kedua telah diselenggarakan dan tidak mencapai kuorum kehadiran.

7. Untuk menjalankan perbuatan hukum berupa transaksi yang memuat benturan kepentingan antara kepentingan ekonomis pribadi anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris atau pemegang saham, dengan kepentingan ekonomis Perseroan, Direksi memerlukan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana diatur dalam Pasal 23 ayat 9 Anggaran Dasar ini.

8. a. Seorang anggota Direksi tidak berwenang mewakili Perseroan apabila : i. terdapat perkara di pengadilan antara Perseroan dengan anggota Direksi yang

bersangkutan; ii. anggota Direksi yang bersangkutan mempunyai kepentingan yang berbenturan dengan

kepentingan Perseroan. iii. anggota Direksi yang diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15

ayat 6 Anggaran Dasar ini, terhitung sejak keputusan pemberhentian sementara oleh Dewan Komisaris sampai dengan : 1) terdapat keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang menguatkan atau

membatalkan pemberhentian sementara tersebut; atau 2) lampaunya jangka waktu sebagaimana dimaksud pada Pasal 15 ayat 8 Anggaran

Dasar ini. b. Dalam hal tersebut dalam ayat 8.a Pasal ini, yang berhak mewakili Perseroan (dengan tidak

mengurangi ketentuan dalam Anggaran Dasar ini) adalah : i. anggota Direksi lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan dengan

Perseroan; ii. Dewan Komisaris dalam hal seluruh anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan

dengan Perseroan; atau iii. pihak lain yang ditunjuk oleh Rapat Umum Pemegang Saham dalam hal seluruh anggota

Direksi atau Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan. c. Ketentuan dalam ayat 8.a dan 8.b Pasal ini tidak mengurangi ketentuan Pasal 23 ayat 9

Anggaran Dasar ini. 9. a. Direktur Utama dan seorang anggota Direksi lainnya atau 2 (dua) orang anggota Direksi yang

ditunjuk secara tertulis oleh Direktur Utama berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan;

b. Dalam hal oleh suatu sebab apapun juga jabatan Direktur Utama lowong atau tidak diangkat Direktur Utama, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka, 2 (dua) orang anggota Direksi (tanpa penunjukkan tertulis dari Direktur Utama), berhak dan berwenang bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perseroan.

10. Tanpa mengurangi tanggung jawabnya, Direksi untuk perbuatan tertentu berhak pula mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan memberikan kepadanya kekuasaan atas tindakan tertentu yang diatur dalam suatu surat kuasa, wewenang yang demikian harus dilaksanakan sesuai dengan Anggaran Dasar.

11. Segala tindakan dari para anggota Direksi yang bertentangan dengan Anggaran Dasar adalah tidak sah.

12. Pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan wewenang tersebut oleh Rapat Umum Pemegang Saham dapat dilimpahkan kepada Dewan Komisaris, dalam hal Rapat Umum Pemegang Saham tidak menetapkan maka pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi.

13. Direksi dalam mengurus dan/atau mengelola Perseroan wajib bertindak sesuai dengan keputusan yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

RAPAT DIREKSI Pasal 13

1. Rapat Direksi wajib diadakan secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam setiap bulan, dan

dapat diadakan setiap waktu bilamana dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris, atau atas permintaan tertulis 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan.

2. Pemanggilan Rapat Direksi dilakukan oleh anggota Direksi yang berhak mewakili Direksi menurut ketentuan Pasal 12 Anggaran Dasar.

3. Pemanggilan Rapat Direksi harus disampaikan dengan surat tercatat, atau dengan surat yang disampaikan langsung kepada setiap anggota Direksi dengan mendapat tanda terima yang layak atau dengan facsimile yang ditegaskan dengan surat tercatat, sekurangnya 3 (tiga) hari sebelum Rapat diadakan, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal Rapat.

4. Pemanggilan Rapat itu harus mencantumkan antara lain tanggal, waktu, tempat dan agenda Rapat yang berisikan hal-hal yang akan dibicarakan dalam rapat tersebut. Rapat Direksi diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan usaha utama Perseroan atau di tempat kedudukan Bursa Efek di tempat di mana saham Perseroan dicatatkan.

5. Apabila semua anggota Direksi hadir atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Direksi dapat diadakan di manapun juga sebagaimana yang ditentukan oleh Direksi dan Rapat Direksi tersebut berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.

6. Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama, dalam hal Direktur Utama berhalangan atau tidak hadir karena alasan apapun juga hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Direksi akan dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi yang dipilih oleh dan dari antara para anggota Direksi yang hadir dalam Rapat Direksi yang bersangkutan.

7. Seorang anggota Direksi dapat diwakili dalam Rapat Direksi hanya oleh anggota Direksi lainnya berdasarkan surat kuasa yang diberikan khusus untuk keperluan tersebut.

8. Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat apabila lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah anggota Direksi hadir atau diwakili secara sah dalam Rapat.

9. Keputusan Rapat Direksi harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat; Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan secara sah dalam Rapat.

10. Apabila suara yang setuju dan yang tidak setuju berimbang, maka Ketua Rapat Direksi yang akan menentukan.

11. a. Setiap anggota Direksi yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Direksi lain yang diwakilinya.

b. Pemungutan suara dilakukan secara lisan kecuali Ketua Rapat menentukan lain tanpa ada keberatan berdasarkan suara terbanyak dari yang hadir.

Page 300: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

284

c. Suara abstain (blanko) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan dengan suara mayoritas yang mengeluarkan suara dalam Rapat.

12. Dari segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat Direksi harus dibuat Risalah Rapat. Risalah Rapat Direksi dibuat oleh seorang notulis yang ditunjuk oleh Ketua Rapat dan setelah Risalah Rapat dibacakan dan dikonfirmasikan kepada para peserta Rapat, kemudian ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi yang hadir dalam rapat, dalam hal terdapat anggota Direksi yang tidak menandatangani Risalah Rapat Direksi, yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada Risalah Rapat Direksi. Risalah ini merupakan bukti yang sah untuk para anggota Direksi dan untuk pihak ketiga mengenai keputusan yang diambil dalam Rapat yang bersangkutan. Apabila Risalah dibuat oleh Notaris, penandatanganan demikian tidak disyaratkan.

13. Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Direksi, dengan ketentuan semua anggota Direksi telah diberitahu secara tertulis mengenai usul keputusan yang dimaksud dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Direksi.

14. Direksi wajib mengadakan Rapat Direksi bersama Dewan Komisaris secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan.

15. Direksi harus menjadwalkan rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 14 Pasal ini, untuk tahun berikutnya sebelum berakhirnya tahun buku.

DEWAN KOMISARIS Pasal 14

1. Dewan Komisaris terdiri dari sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris,

di mana seorang diantaranya diangkat sebagai Komisaris Utama, bilamana diperlukan dapat diangkat seorang atau lebih Wakil Komisaris Utama, dan yang lainnya diangkat sebagai Komisaris. Perseroan wajib memiliki Komisaris Independen sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia.

2. Yang boleh diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris adalah orang perseorangan yang memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

3. Selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 Pasal ini, pengangkatan anggota Dewan Komisaris dilakukan dengan memperhatikan persyaratan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Satu periode masa jabatan anggota Dewan Komisaris paling lama 3 (tiga) tahun atau sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada akhir 1 (satu) periode masa jabatan dimaksud, dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris tersebut sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir, dengan menyebutkan alasannya setelah anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut. Pemberian kesempatan untuk membela diri tidak diperlukan dalam hal yang bersangkutan tidak keberatan atas pemberhentian tersebutPemberhentian demikian berlaku sejak penutupan Rapat Umum Pemegang Saham yang memutuskan pemberhentian tersebut, kecuali ditentukan tanggal lain oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

5. Anggota Dewan Komisaris yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

6. Anggota Dewan Komisaris dapat diberi gaji atau honorarium dan tunjangan yang besarnya ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

7. Apabila oleh suatu sebab jabatan anggota Dewan Komisaris lowong, yakni jumlah anggota Dewan Komisaris kurang dari jumlah yang ditetapkan dalam ayat 1 Pasal ini, maka dalam jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah terjadinya lowongan, wajib diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham yang akan diselenggarakan untuk mengisi lowongan itu.

8. Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya, dan wajib menyampaikan permohonan pengunduran diri tersebut kepada Perseroan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.

Page 301: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

285

c. Suara abstain (blanko) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan dengan suara mayoritas yang mengeluarkan suara dalam Rapat.

12. Dari segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat Direksi harus dibuat Risalah Rapat. Risalah Rapat Direksi dibuat oleh seorang notulis yang ditunjuk oleh Ketua Rapat dan setelah Risalah Rapat dibacakan dan dikonfirmasikan kepada para peserta Rapat, kemudian ditandatangani oleh seluruh anggota Direksi yang hadir dalam rapat, dalam hal terdapat anggota Direksi yang tidak menandatangani Risalah Rapat Direksi, yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada Risalah Rapat Direksi. Risalah ini merupakan bukti yang sah untuk para anggota Direksi dan untuk pihak ketiga mengenai keputusan yang diambil dalam Rapat yang bersangkutan. Apabila Risalah dibuat oleh Notaris, penandatanganan demikian tidak disyaratkan.

13. Direksi dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Direksi, dengan ketentuan semua anggota Direksi telah diberitahu secara tertulis mengenai usul keputusan yang dimaksud dan semua anggota Direksi memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Direksi.

14. Direksi wajib mengadakan Rapat Direksi bersama Dewan Komisaris secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan.

15. Direksi harus menjadwalkan rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 14 Pasal ini, untuk tahun berikutnya sebelum berakhirnya tahun buku.

DEWAN KOMISARIS Pasal 14

1. Dewan Komisaris terdiri dari sekurang-kurangnya 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris,

di mana seorang diantaranya diangkat sebagai Komisaris Utama, bilamana diperlukan dapat diangkat seorang atau lebih Wakil Komisaris Utama, dan yang lainnya diangkat sebagai Komisaris. Perseroan wajib memiliki Komisaris Independen sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia.

2. Yang boleh diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris adalah orang perseorangan yang memenuhi persyaratan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

3. Selain memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 Pasal ini, pengangkatan anggota Dewan Komisaris dilakukan dengan memperhatikan persyaratan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Satu periode masa jabatan anggota Dewan Komisaris paling lama 3 (tiga) tahun atau sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada akhir 1 (satu) periode masa jabatan dimaksud, dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Dewan Komisaris tersebut sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir, dengan menyebutkan alasannya setelah anggota Dewan Komisaris yang bersangkutan diberi kesempatan untuk membela diri dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut. Pemberian kesempatan untuk membela diri tidak diperlukan dalam hal yang bersangkutan tidak keberatan atas pemberhentian tersebutPemberhentian demikian berlaku sejak penutupan Rapat Umum Pemegang Saham yang memutuskan pemberhentian tersebut, kecuali ditentukan tanggal lain oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

5. Anggota Dewan Komisaris yang masa jabatannya telah berakhir dapat diangkat kembali oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

6. Anggota Dewan Komisaris dapat diberi gaji atau honorarium dan tunjangan yang besarnya ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

7. Apabila oleh suatu sebab jabatan anggota Dewan Komisaris lowong, yakni jumlah anggota Dewan Komisaris kurang dari jumlah yang ditetapkan dalam ayat 1 Pasal ini, maka dalam jangka waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah terjadinya lowongan, wajib diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham yang akan diselenggarakan untuk mengisi lowongan itu.

8. Seorang anggota Dewan Komisaris berhak mengundurkan diri dari jabatannya, dan wajib menyampaikan permohonan pengunduran diri tersebut kepada Perseroan paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.

9. Perseroan wajib menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk memutuskan permohonan pengunduran diri anggota Dewan Komisaris dalam jangka waktu paling lambat 90 (sembilan puluh) hari setelah diterimanya surat pengunduran diri tersebut. Kepada anggota Dewan Komisaris yang mengundurkan diri sebagaimana tersebut di atas, tetap dapat dimintakan pertanggungjawaban sebagai anggota Dewan Komisaris hingga saat pengunduran dirinya dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut.

10. Perseroan wajib melakukan keterbukaan informasi kepada masyarakat dan menyampaikan kepada OJK terkait ayat 8 dan 9 Pasal ini, sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di Pasar Modal.

11. Dalam hal anggota Dewan Komisaris mengundurkan diri sehingga mengakibatkan jumlah anggota Dewan Komisaris menjadi kurang dari yang diatur pada ayat 1 Pasal ini, maka pengunduran diri tersebut sah apabila telah ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham dan telah diangkat anggota Dewan Komisaris yang baru sehingga memenuhi persyaratan minimal jumlah anggota Dewan Komisaris tersebut.

12. Jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir apabila : a. Meninggal dunia; b. Masa jabatannya berakhir; c. Diberhentikan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham; d. Mengundurkan diri sesuai dengan ketentuan Pasal ini; e. Dinyatakan pailit atau ditaruh di bawah pengampuan b. berdasarkan suatu keputusan Pengadilan; a. Tidak lagi memenuhi persyaratan sebagai anggota Dewan c. Komisaris berdasarkan Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan lainnya.

TUGAS DAN WEWENANG DEWAN KOMISARIS

Pasal 15

1. Dewan Komisaris bertugas : a. Melakukan pengawasan dan bertanggungjawab atas pengawasan terhadap kebijakan

pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan, dan memberi nasihat kepada Direksi.

b. memberikan persetujuan atas rencana kerja tahunan Perseroan, selambat-lambatnya sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang.

c. Melakukan tugas yang secara khusus diberikan kepadanya menurut Anggaran Dasar, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan/atau berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

d. Melakukan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

e. Meneliti dan menelaah laporan tahunan yang dipersiapkan oleh Direksi serta menandatangani laporan tahunan tersebut.

f. Mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan, serta wajib melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, serta kewajaran.

Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya dalam pengawasan tersebut, Dewan Komisaris wajib membentuk maupun menentukan susunan komite audit maupun komite lainnya sebagaimana ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan yang berlaku di Pasar Modal, serta berkewajiban melakukan evaluasi terhadap kinerja komite-komite tersebut setiap akhir tahun buku Perseroan.

2. Sehubungan tugas Dewan Komisaris sebagaimana yang dimaksud ayat 1 Pasal ini, maka Dewan Komisaris berkewajiban : a. Mengawasi pelaksanaan rencana kerja tahunan Perseroan. b. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan, dan dalam hal Perseroan menunjukkan gejala

kemunduran yang menyolok, segera melaporkan kepada Rapat Umum Pemegang Saham dengan disertai saran mengenai langkah perbaikan yang harus ditempuh.

c. Memberikan pendapat dan saran kepada Rapat Umum Pemegang Saham mengenai setiap persoalan lainnya yang dianggap penting bagi pengelolaan Perseroan.

d. Melakukan tugas pengawasan lainnya yang ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. e. Memberikan tanggapan atas laporan berkala Direksi dan pada setiap waktu yang diperlukan

mengenai perkembangan Perseroan.

Page 302: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

286

3. Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, persediaan barang, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas (untuk keperluan verifikasi) dan lain-lain surat berharga serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi, dalam hal demikian Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh anggota Dewan Komisaris atau tenaga ahli yang membantunya.

4. Jika dianggap perlu, Dewan Komisaris berhak meminta bantuan tenaga ahli dalam melaksanakan tugasnya untuk jangka waktu terbatas atas beban Perseroan.

5. Pembagian kerja diantara para anggota Dewan Komisaris diatur oleh mereka, dan untuk kelancaran tugasnya Dewan Komisaris dapat dibantu oleh seorang sekretaris yang diangkat oleh Dewan Komisaris atas beban Perseroan.

6. Dewan Komisaris setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi dari jabatannya, apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau melalaikan kewajibannya atau terdapat alasan yang mendesak bagi Perseroan.

7. Pemberhentian sementara itu wajib diberitahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan dengan disertai alasan dari tindakan tersebut.

8. Dalam jangka waktu paling lambat 90 (sembilan puluh) hari setelah tanggal pemberhentian sementara itu, Dewan Komisaris wajib untuk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mencabut atau menguatkan pemberhentian sementara tersebut, sedangkan kepada anggota Direksi yang diberhentikan sementara itu diberi kesempatan untuk hadir guna membela diri. Rapat Umum Pemegang Saham tersebut dipimpin oleh Komisaris Utama dan dalam hal Komisaris Utama tidak hadir atau berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga maka Rapat akan dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris lainnya, dan dalam hal tidak ada seorangpun anggota Dewan Komisaris yang hadir, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak lain, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh seorang yang dipilih oleh dan dari antara pemegang saham dan/atau kuasa pemegang saham yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang bersangkutan. Apabila Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada ayat 8 Pasal ini, tidak diadakan dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah tanggal pemberhentian sementara itu maka pemberhentian sementara tersebut menjadi batal demi hukum dan yang bersangkutan menduduki kembali jabatannya.

9. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan untuk sementara dan Perseroan tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi, maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus Perseroan, dalam hal demikian kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih diantara mereka atas tanggungan mereka bersama.

10. Dalam kondisi tertentu, Dewan Komisaris wajib menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham lainnya sesuai dengan kewenangannya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan.

11. Dewan Komisaris dapat melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu, sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar ini atau keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

RAPAT DEWAN KOMISARIS

Pasal 16

1. Rapat Dewan Komisaris wajib diadakan paling kurang 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan, dan dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris, atau atas permintaan tertulis dari Rapat Direksi atau atas permintaan dari 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari seluruh jumlah saham dengan hak suara yang sah dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan, dalam Rapat mana Dewan Komisaris dapat mengundang Direksi.

2. Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh Komisaris Utama, dalam hal Komisaris Utama berhalangan dapat diwakilkan oleh anggota Dewan Komisaris lainnya.

3. Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris, baik untuk anggota Dewan Komisaris maupun untuk anggota Direksi disampaikan dengan surat tercatat atau dengan surat yang disampaikan secara

Page 303: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

287

3. Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, persediaan barang, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas (untuk keperluan verifikasi) dan lain-lain surat berharga serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi, dalam hal demikian Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh anggota Dewan Komisaris atau tenaga ahli yang membantunya.

4. Jika dianggap perlu, Dewan Komisaris berhak meminta bantuan tenaga ahli dalam melaksanakan tugasnya untuk jangka waktu terbatas atas beban Perseroan.

5. Pembagian kerja diantara para anggota Dewan Komisaris diatur oleh mereka, dan untuk kelancaran tugasnya Dewan Komisaris dapat dibantu oleh seorang sekretaris yang diangkat oleh Dewan Komisaris atas beban Perseroan.

6. Dewan Komisaris setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi dari jabatannya, apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku atau melalaikan kewajibannya atau terdapat alasan yang mendesak bagi Perseroan.

7. Pemberhentian sementara itu wajib diberitahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan dengan disertai alasan dari tindakan tersebut.

8. Dalam jangka waktu paling lambat 90 (sembilan puluh) hari setelah tanggal pemberhentian sementara itu, Dewan Komisaris wajib untuk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham untuk mencabut atau menguatkan pemberhentian sementara tersebut, sedangkan kepada anggota Direksi yang diberhentikan sementara itu diberi kesempatan untuk hadir guna membela diri. Rapat Umum Pemegang Saham tersebut dipimpin oleh Komisaris Utama dan dalam hal Komisaris Utama tidak hadir atau berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga maka Rapat akan dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris lainnya, dan dalam hal tidak ada seorangpun anggota Dewan Komisaris yang hadir, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak lain, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh seorang yang dipilih oleh dan dari antara pemegang saham dan/atau kuasa pemegang saham yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang bersangkutan. Apabila Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada ayat 8 Pasal ini, tidak diadakan dalam waktu 90 (sembilan puluh) hari setelah tanggal pemberhentian sementara itu maka pemberhentian sementara tersebut menjadi batal demi hukum dan yang bersangkutan menduduki kembali jabatannya.

9. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan untuk sementara dan Perseroan tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi, maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk mengurus Perseroan, dalam hal demikian kekuasaan sementara kepada seorang atau lebih diantara mereka atas tanggungan mereka bersama.

10. Dalam kondisi tertentu, Dewan Komisaris wajib menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham lainnya sesuai dengan kewenangannya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan.

11. Dewan Komisaris dapat melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu, sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar ini atau keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

RAPAT DEWAN KOMISARIS

Pasal 16

1. Rapat Dewan Komisaris wajib diadakan paling kurang 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan, dan dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris, atau atas permintaan tertulis dari Rapat Direksi atau atas permintaan dari 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari seluruh jumlah saham dengan hak suara yang sah dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan, dalam Rapat mana Dewan Komisaris dapat mengundang Direksi.

2. Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh Komisaris Utama, dalam hal Komisaris Utama berhalangan dapat diwakilkan oleh anggota Dewan Komisaris lainnya.

3. Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris, baik untuk anggota Dewan Komisaris maupun untuk anggota Direksi disampaikan dengan surat tercatat atau dengan surat yang disampaikan secara

langsung dengan mendapat tanda terima yang layak, atau dengan faksimile yang segera ditegaskan dengan surat tercatat, sekurangnya 3 (tiga) hari sebelum Rapat diadakan, dengan tidak memperhatikan tanggal pemanggilan dan tanggal Rapat.

4. Pemanggilan Rapat itu harus mencantumkan tanggal, waktu, tempat dan agenda rapat yang berisikan hal-hal yang akan dibicarakan dalam Rapat tersebut.

5. Rapat Dewan Komisaris diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau tempat kegiatan usaha utama Perseroan atau di tempat kedudukan Bursa Efek di tempat di mana saham Perseroan dicatatkan. Apabila semua anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan di manapun juga sebagaimana yang ditentukan oleh Dewan Komisaris dan Rapat Dewan Komisaris tersebut berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.

6. Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Komisaris Utama, dalam hal Komisaris Utama tidak dapat hadir atau berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak lain, maka rapat akan dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris yang dipilih oleh dan dari anggota Dewan Komisaris yang hadir dalam Rapat Dewan Komisaris yang bersangkutan.

7. Seorang anggota Dewan Komisaris dapat diwakili dalam Rapat Dewan Komisaris hanya oleh anggota Dewan Komisaris lainnya berdasarkan surat kuasa yang diberikan khusus untuk keperluan itu.

8. Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil eputusan yang mengikat hanya apabila lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili secara sah dalam Rapat tersebut.

9. Keputusan Rapat Dewan Komisaris harus diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan secara sah dalam Rapat.

10. Apabila suara yang setuju dan tidak setuju berimbang, maka Ketua Rapat Dewan Komisaris yang akan menentukan.

11. a. Setiap anggota Dewan Komisaris yang hadir berhak mengeluarkan 1 (satu) suara dan tambahan 1 (satu) suara untuk setiap anggota Dewan Komisaris lainnya yang diwakilinya. b. Pemungutan suara dilakukan dengan lisan kecuali ketua Rapat menentukan lain tanpa ada

keberatan berdasarkan suara terbanyak dari yang hadir. c. Suara abstain (blanko) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan dengan suara

mayoritas yang mengeluarkan suara dalam Rapat. 12. Dari segala sesuatu yang dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat Dewan Komisaris harus

dibuat Risalah Rapat. Risalah Rapat Dewan Komisaris dibuat oleh seorang Notulis yang ditunjuk oleh Ketua Rapat dan setelah Risalah Rapat dibacakan dan dikonfirmasi kepada para peserta rapat, kemudian ditandatangani oleh seluruh anggota Dewan Komisaris yang hadir dalam rapat, dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris yang tidak menandatangani Risalah Rapat Dewan Komisaris, yang bersangkutan wajib menyebutkan alasannya secara tertulis dalam surat tersendiri yang dilekatkan pada Risalah Rapat Dewan Komisaris. Apabila Risalah dibuat oleh Notaris, penandatanganan tersebut tidak disyaratkan.

13. Risalah Rapat Dewan Komisaris yang dibuat dan ditandatangani menurut ketentuan dalam ayat 12 Pasal ini akan berlaku sebagai bukti yang sah, baik untuk para anggota Dewan Komisaris dan untuk pihak ketiga mengenai keputusan Dewan Komisaris yang diambil dalam Rapat yang bersangkutan.

14. Dewan Komisaris dapat juga mengambil keputusan yang sah tanpa mengadakan Rapat Dewan Komisaris, dengan ketentuan semua anggota Dewan Komisaris telah diberitahu secara tertulis mengenai usul keputusan yang dimaksud dan semua anggota Dewan Komisaris memberikan persetujuan mengenai usul yang diajukan secara tertulis dengan menandatangani persetujuan tersebut. Keputusan yang diambil dengan cara demikian, mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Dewan Komisaris.

15. Dewan Komisaris wajib mengadakan Rapat Dewan Komisaris bersama Direksi secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan.

16. Dewan Komisaris harus menjadwalkan rapat sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dan ayat 15 Pasal ini, untuk tahun berikutnya sebelum berakhirnya tahun buku.

Page 304: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

288

RENCANA KERJA, TAHUN BUKU DAN LAPORAN TAHUNAN Pasal 17

1. Tahun buku Perseroan berjalan dari tanggal 1 (satu) Januari dan berakhir pada tanggal 31 (tiga

puluh satu) Desember tahun yang sama. Pada akhir bulan Desember tiap tahun, buku-buku Perseroan ditutup.

2. Direksi menyampaikan rencana kerja tahunan yang memuat juga anggaran tahunan Perseroan kepada Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris, sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang. Rencana kerja tahunan tersebut disampaikan, sebelum dimulainya tahun buku yang akan datang, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

3. Direksi menyusun Laporan Tahunan yang diantaranya memuat laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan perhitungan laba rugi tahun buku yang bersangkutan beserta laporan lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang telah diaudit oleh Akuntan Publik yang terdaftar di OJK, serta telah ditandatangani oleh semua anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris untuk diajukan kepada dan guna mendapatkan persetujuan dan pengesahan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Laporan tahunan tersebut sudah tersedia untuk para pemegang saham di kantor Perseroan sebelum tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan diselenggarakan, dengan jangka waktu sebagaimana ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

4. Sebelum menandatangani Laporan Tahunan tersebut dalam ayat 3 Pasal ini, Dewan Komisaris akan menelaah dan menilai Laporan Tahunan tersebut dan untuk keperluan mana dapat diminta bantuan tenaga ahli atas biaya Perseroan dan kepada siapa Direksi wajib memberikan keterangan yang diperlukan.

5. Perseroan wajib mengumumkan Neraca dan Laporan Laba Rugi Perseroan dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan lainnya.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

Pasal 18 1. Rapat Umum Pemegang Saham dalam Perseroan adalah :

a. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 Anggaran Dasar ini.

b. Rapat Umum Pemegang Saham lainnya, yang selanjutnya dalam Anggaran Dasar disebut Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yaitu Rapat Umum Pemegang Saham yang diadakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan, sebagaimana diatur dalam Pasal 20 Anggaran Dasar ini.

2. Yang dimaksud dalam Rapat Umum Pemegang Saham dalam Anggaran Dasar ini berarti kedua-duanya yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, kecuali dengan tegas dinyatakan lain.

3. Satu orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara, dapat meminta agar diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham. Permintaan tersebut diajukan kepada Direksi dengan surat tercatat disertai alasannya.

4. Permintaan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada ayat 3 Pasal ini, harus : i. dilakukan dengan itikad baik; ii. mempertimbangkan kepentingan Perseroan; iii. merupakan permintaan yang membutuhkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham; iv. disertai dengan alasan dan bahan terkait hal yang harus diputuskan dalam Rapat Umum

Pemegang Saham; dan v. tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar ini.

5. Direksi wajib melakukan pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham kepada pemegang saham dalam jangka waktu paling lambat 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal permintaan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada ayat 3 Pasal ini, diterima Direksi.

Page 305: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

289

6. Dalam hal Direksi tidak melakukan pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada ayat 5 Pasal ini, pemegang saham dapat mengajukan kembali permintaan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham kepada Dewan Komisaris.

7. Dewan Komisaris wajib melakukan pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham kepada pemegang saham dalam jangka waktu paling lambat 15 (lima belas) hari terhitung sejak tanggal permintaan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada ayat 6 Pasal ini diterima Dewan Komisaris.

8. Dalam hal Direksi atau Dewan Komisaris tidak melakukan pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat 5, dan ayat 7 Pasal ini, Direksi atau Dewan Komisaris wajib mengumumkan : i. terdapat permintaan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham dari pemegang

saham sebagaimana dimaksud dalam ayat 5 Pasal ini; dan ii. alasan tidak diselenggarakannya Rapat Umum Pemegang Saham; dalam jangka waktu paling lambat 15 (lima belas) hari sejak diterimanya permintaan

penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham dari pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam ayat 5, dan ayat 7 Pasal ini;

Pengumuman tersebut paling kurang melalui media : a. 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional; b. situs web Bursa Efek; dan c. situs web Perseroan dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan

bahasa asing yang digunakan paling kurang bahasa Inggris, yang keduanya memuat informasi yang sama.

9. Dalam hal Dewan Komisaris tidak melakukan pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam ayat 7 Pasal ini, pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 Pasal ini, dapat mengajukan permintaan diselenggarakannya Rapat Umum Pemegang Saham, kepada ketua pengadilan negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat kedudukan Perseroan untuk menetapkan pemberian izin diselenggarakannya Rapat Umum Pemegang Saham.

10. Pemegang saham yang telah memperoleh penetapan pengadilan untuk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud pada Pasal ini, wajib : a. melakukan pengumuman, pemanggilan akan diselenggarakan Rapat Umum Pemegang

Saham, pengumuman ringkasan risalah Rapat Umum Pemegang Saham, atas Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Pasal ini, dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal;

b. melakukan pemberitahuan akan diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham dan menyampaikan bukti pengumuman, bukti pemanggilan, risalah Rapat Umum Pemegang Saham, dan bukti pengumuman ringkasan risalah Rapat Umum Pemegang Saham kepada OJK, atas Rapat Umum Pemegang Saham yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Pasal ini, dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal;

c. melampirkan dokumen yang memuat nama pemegang saham serta jumlah kepemilikan sahamnya pada Perseroan yang telah memperoleh penetapan pengadilan untuk menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham dan penetapan pengadilan dalam pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada huruf b, kepada OJK terkait akan diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham tersebut.

11. Pemegang saham sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 Pasal ini, wajib tidak mengalihkan kepemilikan sahamnya dalam jangka waktu paling sedikit 6 (enam) bulan sejak Rapat Umum Pemegang Saham, jika permintaan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham yang dimohonkannya dipenuhi oleh Direksi atau Dewan Komisaris atau ditetapkan oleh pengadilan.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN Pasal 19

1. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan harus diselenggarakan oleh Direksi setiap tahun,

selambatnya 6 (enam) bulan setelah tahun buku Perseroan ditutup. 2. Dalam Rapat umum Pemegang Saham Tahunan :

Page 306: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

290

a. Direksi mengajukan laporan tahunan yang telah ditelaah oleh Dewan Komisaris untuk mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, laporan tahunan tersebut sekurang-kurangnya harus memuat laporan keuangan yang telah disusun dan diaudit sebagaimana ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk peraturan di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan, serta laporan-laporan lain serta informasi yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. Diputuskan penggunaan laba Perseroan; c. Dilakukan penunjukan akuntan publik yang terdaftar atau pemberian kuasa untuk melakukan

penunjukkan akuntan publik yang terdaftar; d. Jika perlu, melakukan pengangkatan dan/atau perubahan susunan anggota Direksi dan

anggota Dewan Komisaris Perseroan; e. Dapat diputuskan hal-hal lain yang diajukan secara sebagaimana mestinya dalam Rapat

Umum Pemegang Saham Tahunan, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. 3. Pengesahaan dan/atau persetujuan Laporan Tahunan oleh Rapat Umum Pemegang Saham

Tahunan, berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et decharge) kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA

Pasal 20

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa diadakan tiap-tiap kali, apabila dianggap perlu oleh Direksi dan/atau Dewan Komisaris dan/atau Pemegang Saham, dengan memperhatikan dan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

TEMPAT DAN PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Pasal 21

1. Rapat Umum Pemegang Saham dapat diadakan di :

a. tempat kedudukan Perseroan; atau b. tempat Perseroan menjalankan kegiatan usaha utamanya; atau c. ibukota provinsi di mana tempat kedudukan atau tempat kegiatan usaha utama Perseroan; atau d. provinsi tempat kedudukan Bursa Efek di mana saham-saham Perseroan dicatatkan; dengan ketentuan Rapat Umum Pemegang Saham tersebut wajib diselenggarakan dalam

wilayah Negara Republik Indonesia. 2. Perseroan wajib terlebih dahulu menyampaikan pemberitahuan mata acara rapat kepada OJK

paling lambat 5 (lima) hari kerja sebelum pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham, dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham, dalam hal terdapat perubahan mata acara rapat maka Perseroan wajib menyampaikan perubahan mata acara kepada OJK paling lambat pada saat pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham, dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

3. Paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum dilakukan pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham, dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman dan tanggal pemanggilan, pihak yang berhak untuk memberikan pemanggilan, melakukan pengumuman kepada para pemegang saham, paling kurang melalui media sebagai berikut : a. 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional; b. situs web Bursa Efek; dan c. situs web Perseroan dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa

asing yang digunakan paling kurang bahasa Inggris, yang keduanya memuat informasi yang sama.

Pengumuman tersebut, paling kurang memuat : a. ketentuan pemegang saham yang berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham; b. ketentuan pemegang saham yang berhak mengusulkan mata acara rapat; c. tanggal penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham; dan d. tanggal pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham.

Page 307: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

291

a. Direksi mengajukan laporan tahunan yang telah ditelaah oleh Dewan Komisaris untuk mendapatkan persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, laporan tahunan tersebut sekurang-kurangnya harus memuat laporan keuangan yang telah disusun dan diaudit sebagaimana ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk peraturan di bidang Pasar Modal dan peraturan Bursa Efek di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan, serta laporan-laporan lain serta informasi yang disyaratkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. Diputuskan penggunaan laba Perseroan; c. Dilakukan penunjukan akuntan publik yang terdaftar atau pemberian kuasa untuk melakukan

penunjukkan akuntan publik yang terdaftar; d. Jika perlu, melakukan pengangkatan dan/atau perubahan susunan anggota Direksi dan

anggota Dewan Komisaris Perseroan; e. Dapat diputuskan hal-hal lain yang diajukan secara sebagaimana mestinya dalam Rapat

Umum Pemegang Saham Tahunan, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. 3. Pengesahaan dan/atau persetujuan Laporan Tahunan oleh Rapat Umum Pemegang Saham

Tahunan, berarti memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et decharge) kepada para anggota Direksi dan Dewan Komisaris atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku yang lalu, sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Tahunan.

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA

Pasal 20

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa diadakan tiap-tiap kali, apabila dianggap perlu oleh Direksi dan/atau Dewan Komisaris dan/atau Pemegang Saham, dengan memperhatikan dan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

TEMPAT DAN PEMANGGILAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Pasal 21

1. Rapat Umum Pemegang Saham dapat diadakan di :

a. tempat kedudukan Perseroan; atau b. tempat Perseroan menjalankan kegiatan usaha utamanya; atau c. ibukota provinsi di mana tempat kedudukan atau tempat kegiatan usaha utama Perseroan; atau d. provinsi tempat kedudukan Bursa Efek di mana saham-saham Perseroan dicatatkan; dengan ketentuan Rapat Umum Pemegang Saham tersebut wajib diselenggarakan dalam

wilayah Negara Republik Indonesia. 2. Perseroan wajib terlebih dahulu menyampaikan pemberitahuan mata acara rapat kepada OJK

paling lambat 5 (lima) hari kerja sebelum pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham, dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman Rapat Umum Pemegang Saham, dalam hal terdapat perubahan mata acara rapat maka Perseroan wajib menyampaikan perubahan mata acara kepada OJK paling lambat pada saat pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham, dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.

3. Paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum dilakukan pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham, dengan tidak memperhitungkan tanggal pengumuman dan tanggal pemanggilan, pihak yang berhak untuk memberikan pemanggilan, melakukan pengumuman kepada para pemegang saham, paling kurang melalui media sebagai berikut : a. 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional; b. situs web Bursa Efek; dan c. situs web Perseroan dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa

asing yang digunakan paling kurang bahasa Inggris, yang keduanya memuat informasi yang sama.

Pengumuman tersebut, paling kurang memuat : a. ketentuan pemegang saham yang berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham; b. ketentuan pemegang saham yang berhak mengusulkan mata acara rapat; c. tanggal penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham; dan d. tanggal pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham.

4. Pemanggilan untuk Rapat Umum Pemegang Saham wajib dilakukan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari sebelum tanggal Rapat Umum Pemegang Saham, dengan tidak memperhitungkan tanggal pemanggilan dan tanggal Rapat Umum Pemegang Saham. Ketentuan media pengumuman pada ayat 3 Pasal ini, berlaku secara sesuai (mutatis mutandis) untuk pemanggilan tersebut.

5. Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham, paling kurang memuat informasi : a. tanggal penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham; b. waktu penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham; c. tempat penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham; d. ketentuan pemegang saham yang berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham; e. mata acara rapat termasuk penjelasan atas setiap mata acara tersebut; f. informasi yang menyatakan bahan terkait mata acara rapat tersedia bagi pemegang saham

sejak tanggal dilakukannya pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham diselenggarakan.

6. Apabila semua pemegang saham dengan hak suara yang sah hadir atau diwakili dalam Rapat Umum Pemegang Saham, maka pengumuman dan pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 dan ayat 4 Pasal ini tidak menjadi syarat dan dalam Rapat Umum Pemegang Saham tersebut dapat diambil keputusan yang sah serta mengikat mengenai hal yang akan dibicarakan, sedangkan Rapat Umum Pemegang Saham dapat diselenggarakan di manapun juga dalam wilayah Republik Indonesia.

7. Usul Pemegang saham akan dimasukkan dalam acara Rapat Umum Pemegang Saham, jika : a. Usul tersebut diajukan secara tertulis kepada Direksi oleh seorang atau lebih pemegang

saham yang bersama-sama mewakili sekurang-kurangnya 1/20 (satu per dua puluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara; dan

b. Usul tersebut diterima oleh Direksi paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum tanggal pemanggilan untuk Rapat Umum Pemegang Saham yang bersangkutan dikeluarkan; dan

c. Usul tersebut, dilakukan dengan itikad baik mempertimbangkan kepentingan Perseroan, menyertakan alasan dan bahan usulan mata acara rapat, usul tersebut merupakan mata acara yang membutuhkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, serta tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

8. Perseroan wajib menyediakan bahan mata acara rapat bagi pemegang saham, dengan ketentuan: a. Bahan mata acara rapat tersedia sejak tanggal dilakukannya pemanggilan Rapat Umum

Pemegang Saham sampai dengan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham, atau jangka waktu lebih awal bilamana diatur dan ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. Bahan mata acara rapat yang tersedia tersebut, dapat berupa ; i. salinan dokumen fisik, yang diberikan secara cuma-cuma dan tersedia di kantor

Perseroan jika diminta secara tertulis oleh pemegang saham; dan/atau ii. salinan dokumen elektronik, yang dapat diakses atau diunduh melalui situs web

Perseroan. c. Dalam hal mata acara rapat mengenai pengangkatan anggota Direksi dan/atau anggota

Dewan Komisaris, daftar riwayat hidup calon anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang akan diangkat wajib tersedia : di situs web Perseroan paling kurang sejak saat pemanggilan sampai dengan

penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham; atau pada waktu lain selain jangka waktu tersebut namun paling lambat pada saat penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham, sepanjang diatur dalam peraturan perundang-undangan.

9. Ralat pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham wajib dilakukan, jika terdapat perubahan informasi dalam pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut : alam hal ralat pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham, memuat informasi atas

perubahan tanggal penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham dan/atau penambahan mata acara Rapat Umum Pemegang Saham, maka wajib dilakukan pemanggilan ulang Rapat Umum Pemegang Saham dengan tata cara pemanggilan sebagaimana diatur dalam ayat 4 Pasal ini;

Ketentuan kewajiban melakukan pemanggilan ulang Rapat Umum Pemegang Saham tidak berlaku apabila ralat pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham mengenai perubahan atas tanggal penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham dan/atau penambahan mata acara Rapat Umum Pemegang Saham dilakukan bukan karena kesalahan Perseroan.

Page 308: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

292

PIMPINAN, RISALAH DAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM Pasal 22

1. Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh salah seorang anggota Dewan Komisaris yang

ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Dalam hal anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun atau Dewan Komisaris tidak menunjuk anggotanya sebagai ketua rapat, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh anggota Dewan Komisaris yang hadir dalam Rapat. Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris tidak hadir atau berhalangan karena sebab apapun, hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi. Dalam hal semua anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi tidak hadir atau berhalangan hal mana tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh salah seorang pemegang saham yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang ditunjuk dari dan oleh peserta Rapat Umum Pemegang Saham.

2. Dalam hal anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan atas hal yang akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh anggota Dewan Komisaris lainnya yang tidak mempunyai benturan kepentingan yang ditunjuk oleh Dewan Komisaris. Apabila semua anggota Dewan Komisaris mempunyai benturan kepentingan atas hal yang akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi. Dalam hal salah seorang anggota Direksi yang ditunjuk oleh Direksi mempunyai benturan kepentingan atas hal yang akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh anggota Direksi yang tidak mempunyai benturan kepentingan. Apabila semua anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi mempunyai benturan kepentingan atas hal yang akan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham, maka Rapat Umum Pemegang Saham dipimpin oleh salah seorang pemegang saham bukan pengendali yang dipilih oleh mayoritas pemegang saham lainnya yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

3. Mereka yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham harus membuktikan wewenangnya untuk hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham, yaitu sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Direksi atau Dewan Komisaris pada waktu pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham, dengan ketentuan untuk saham yang tercatat di Bursa Efek harus mengindahkan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal di Indonesia.

4. Dari segala hal yang dibicarakan dan diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham, wajib dibuat risalah rapat dan ringkasan risalah rapat. Risalah rapat wajib dibuat dan ditandatangani oleh pimpinan rapat dan paling sedikit 1 (satu) orang pemegang saham yang ditunjuk dari dan oleh peserta rapat, penandatanganan tersebut tidak disyaratkan apabila risalah rapat dibuat oleh Notaris. Risalah Rapat tersebut menjadi bukti yang sah terhadap semua Pemegang Saham dan pihak ketiga tentang keputusan dan segala sesuatu yang terjadi dalam rapat, dan wajib disampaikan kepada OJK.

5. Ringkasan risalah Rapat Umum Pemegang Saham, paling kurang memuat informasi : a. tanggal Rapat Umum Pemegang Saham, tempat pelaksanaan Rapat Umum Pemegang

Saham, waktu pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham, dan mata acara Rapat Umum Pemegang Saham;

b. anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang hadir pada saat Rapat Umum Pemegang Saham;

c. jumlah saham dengan hak suara yang sah yang hadir pada saat Rapat Umum Pemegang Saham dan persentasenya dari jumlah seluruh saham yang mempunyai hak suara yang sah;

d. ada tidaknya pemberian kesempatan kepada pemegang saham untuk mengajukan pertanyaan dan/atau memberikan pendapat terkait mata acara rapat;

e. jumlah pemegang saham yang mengajukan pertanyaan dan/atau memberikan pendapat terkait mata acara rapat, jika pemegang saham diberi kesempatan;

f. mekanisme pengambilan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham; g. hasil pemungutan suara yang meliputi jumlah suara setuju, tidaksetuju, dan abstain (tidak

memberikan suara) untuk setiap mata acara rapat, jika pengambilan keputusan dilakukan dengan pemungutan suara;

Page 309: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

293

h. keputusan Rapat Umum Pemegang Saham; dan i. pelaksanaan pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham yang berhak, jika terdapat

keputusan Rapat Umum Pemegang Saham terkait dengan pembagian dividen tunai. 6. Ketentuan media pengumuman pada Pasal 21 ayat 3 Anggaran Dasar ini, berlaku secara sesuai

(mutatis mutandis) untuk pengumuman ringkasan risalah Rapat Umum Pemegang Saham tersebut, dan wajib dilakukan paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham.

KUORUM, HAK SUARA DAN KEPUTUSAN

Pasal 23

1. a. Rapat Umum Pemegang Saham (termasuk Rapat Umum Pemegang Saham untuk pengeluaran Efek Bersifat Ekuitas; untuk penambahan modal ditempatkan dan disetor dalam batas modal dasar) dapat dilangsungkan apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara, kecuali apabila dalam Anggaran Dasar ini ditentukan lain.

b. Dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud dalam ayat 1.a tidak tercapai maka dapat diadakan pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tanpa didahului dengan pengumuman tentang akan diadakannya pemanggilan Rapat.

c. Rapat Umum Pemegang Saham kedua diselenggarakan paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari terhitung sejak Rapat Umum Pemegang Saham pertama dengan syarat dan acara yang sama seperti yang diperlukan untuk Rapat Umum Pemegang Saham pertama kecuali mengenai persyaratan kuorum kehadiran sebagaimana ditetapkan dalam butir d dan pemanggilan yang harus dilaksanakan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut, dan disertai informasi bahwa Rapat Umum Pemegang Saham pertama telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum kehadiran.

d. Rapat Umum Pemegang Saham kedua adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 1/3 (satu per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara, kecuali apabila dalam Anggaran Dasar ini ditentukan lain.

e. Dalam hal kuorum kehadiran Rapat Umum Pemegang Saham kedua tidak tercapai, maka Rapat Umum Pemegang Saham ketiga dapat diselenggarakan dengan sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak suara yang sah, dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan, serta ketentuan pemanggilan, yang ditetapkan oleh OJK, atas permohonan Perseroan. Dalam pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga menyebutkan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham kedua telah diselenggarakan dan tidak mencapai kuorum kehadiran.

2. Pemegang saham dapat diwakili oleh pemegang saham lain atau orang lain dengan surat kuasa. Surat kuasa harus dibuat dan ditandatangani dalam bentuk sebagaimana ditentukan oleh Direksi Perseroan, dengan memperhatikan ketentuan undang-undang dan peraturan perundang-undangan yang berlaku tentang bukti perdata serta diajukan kepada Direksi sekurangnya 3 (tiga) hari kerja sebelum tanggal Rapat Umum Pemegang Saham yang bersangkutan. Ketua rapat berhak meminta agar surat kuasa untuk mewakili pemegang saham diperlihatkan pada waktu Rapat Umum Pemegang Saham diadakan.

3. Pemegang saham yang berhak hadir atau diwakili dengan surat kuasa dalam Rapat Umum Pemegang Saham adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham per tanggal 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal pemanggilan atau 1 (satu) hari kerja sebelum tanggal ralat pemanggilan (jika ada) dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

4. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham, tiap saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk mengeluarkan 1 (satu) suara.

5. Anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan karyawan Perseroan boleh bertindak selaku kuasa dalam Rapat Umum Pemegang Saham, namun suara yang mereka keluarkan selaku kuasa dalam Rapat Umum Pemegang Saham tidak dihitung dalam pemungutan suara.

6. Pemungutan suara dapat dilakukansecara lisan maupun tertulis, kecuali apabila ketua rapat menentukan lain tanpa ada keberatan dari 1 (satu) atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili sedikitnya 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan suara yang sah.

Page 310: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

294

7. Pemegang saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham namun tidak mengeluarkan suara (abstain/blanko) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas pemegang saham yang mengeluarkan suara.

8. Semua keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham, kecuali bila dalam Anggaran Dasar ini ditentukan lain. Apabila jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sama banyaknya, maka usul harus dianggap ditolak.

9. Rapat Umum Pemegang Saham untuk memutuskan tentang transaksi yang mempunyai benturan kepentingan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut : a. pemegang saham yang mempunyai benturan kepentingan dianggap telah memberikan

keputusan yang sama dengan keputusan yang disetujui oleh pemegang saham independen yang tidak mempunyai benturan kepentingan;

b. Rapat Umum Pemegang Saham dihadiri oleh pemegang saham independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh pemegang saham independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen;

c. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud pada ayat 9 butir b Pasal ini tidak tercapai, maka dapat diadakan Rapat Umum Pemegang Saham kedua, dengan ketentuan harus dihadiri oleh pemegang saham independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen dan disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham independen yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham kedua;

d. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud pada ayat 9 butir c Pasal ini tidak tercapai, maka Rapat Umum Pemegang Saham ketiga dapat diselenggarakan dengan sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh Pemegang Saham Independen dari saham dengan hak suara yang sah, dalam kuorum kehadiran dan ketentuan pemanggilan, yang ditetapkan oleh OJK, atas permohonan Perseroan. Dalam pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga menyebutkan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham kedua telah diselenggarakan dan tidak mencapai kuorum kehadiran.

e. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga adalah sah jika disetujui oleh pemegang saham independen yang mewakili lebih dari 50% (lima puluh persen) saham yang dimiliki oleh pemegang saham independen yang hadir dalam rapat tersebut.

10. Berkenaan dengan transaksi material sebagaimana ditetapkan oleh peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal, yang akan dilakukan oleh Perseroan, wajib dilakukan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

11. Pemegang saham dapat juga mengambil keputusan yang mengikat di luar Rapat Umum Pemegang Saham dengan syarat semua pemegang saham dengan hak suara menyetujui secara tertulis dengan menandatangani usul yang bersangkutan. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

12. Dalam pemungutan suara, suara yang dikeluarkan oleh pemegang saham berlaku untuk seluruh saham yang dimilikinya dan pemegang saham tidak berhak memberikan kuasa kepada lebih dari seorang kuasa untuk sebagian dari jumlah saham yang dimilikinya dengan suara yang berbeda, kecuali : a. bank kustodian atau perusahaan efek sebagai kustodian yang mewakili nasabah-nasabahnya

pemilik saham Perseroan; b. manajer investasi yang mewakili kepentingan reksa dana yang dikelolanya.

13. Saham Perseroan tidak mempunyai hak suara, apabila : a. saham Perseroan yang dikuasai sendiri oleh Perseroan; b. saham induk Perseroan yang dikuasai oleh anak perusahaannya secara langsung atau tidak

langsung, atau saham Perseroan yang dikuasai oleh perseroan lain yang sahamnya secara langsung atau tidak langsung telah dimiliki oleh Perseroan;

Page 311: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

295

7. Pemegang saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham namun tidak mengeluarkan suara (abstain/blanko) dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas pemegang saham yang mengeluarkan suara.

8. Semua keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham, kecuali bila dalam Anggaran Dasar ini ditentukan lain. Apabila jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sama banyaknya, maka usul harus dianggap ditolak.

9. Rapat Umum Pemegang Saham untuk memutuskan tentang transaksi yang mempunyai benturan kepentingan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut : a. pemegang saham yang mempunyai benturan kepentingan dianggap telah memberikan

keputusan yang sama dengan keputusan yang disetujui oleh pemegang saham independen yang tidak mempunyai benturan kepentingan;

b. Rapat Umum Pemegang Saham dihadiri oleh pemegang saham independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen dan keputusan adalah sah jika disetujui oleh pemegang saham independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen;

c. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud pada ayat 9 butir b Pasal ini tidak tercapai, maka dapat diadakan Rapat Umum Pemegang Saham kedua, dengan ketentuan harus dihadiri oleh pemegang saham independen yang mewakili lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang dimiliki oleh pemegang saham independen dan disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham independen yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham kedua;

d. dalam hal kuorum kehadiran sebagaimana dimaksud pada ayat 9 butir c Pasal ini tidak tercapai, maka Rapat Umum Pemegang Saham ketiga dapat diselenggarakan dengan sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh Pemegang Saham Independen dari saham dengan hak suara yang sah, dalam kuorum kehadiran dan ketentuan pemanggilan, yang ditetapkan oleh OJK, atas permohonan Perseroan. Dalam pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga menyebutkan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham kedua telah diselenggarakan dan tidak mencapai kuorum kehadiran.

e. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga adalah sah jika disetujui oleh pemegang saham independen yang mewakili lebih dari 50% (lima puluh persen) saham yang dimiliki oleh pemegang saham independen yang hadir dalam rapat tersebut.

10. Berkenaan dengan transaksi material sebagaimana ditetapkan oleh peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal, yang akan dilakukan oleh Perseroan, wajib dilakukan dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

11. Pemegang saham dapat juga mengambil keputusan yang mengikat di luar Rapat Umum Pemegang Saham dengan syarat semua pemegang saham dengan hak suara menyetujui secara tertulis dengan menandatangani usul yang bersangkutan. Keputusan yang diambil dengan cara demikian mempunyai kekuatan yang sama dengan keputusan yang diambil dengan sah dalam Rapat Umum Pemegang Saham.

12. Dalam pemungutan suara, suara yang dikeluarkan oleh pemegang saham berlaku untuk seluruh saham yang dimilikinya dan pemegang saham tidak berhak memberikan kuasa kepada lebih dari seorang kuasa untuk sebagian dari jumlah saham yang dimilikinya dengan suara yang berbeda, kecuali : a. bank kustodian atau perusahaan efek sebagai kustodian yang mewakili nasabah-nasabahnya

pemilik saham Perseroan; b. manajer investasi yang mewakili kepentingan reksa dana yang dikelolanya.

13. Saham Perseroan tidak mempunyai hak suara, apabila : a. saham Perseroan yang dikuasai sendiri oleh Perseroan; b. saham induk Perseroan yang dikuasai oleh anak perusahaannya secara langsung atau tidak

langsung, atau saham Perseroan yang dikuasai oleh perseroan lain yang sahamnya secara langsung atau tidak langsung telah dimiliki oleh Perseroan;

c. hal-hal lain sebagaimana diatur oleh peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

14. Setiap usul yang diajukan oleh para pemegang saham selama pembicaraan atau pemungutan suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham harus memenuhi syarat, sebagai berikut : a. Menurut pendapat Ketua Rapat hal tersebut berhubungan langsung dengan salah satu mata

acara Rapat yang bersangkutan; dan b. Hal-hal tersebut diajukan oleh satu atau lebih pemegang sahambersama-sama yang memiliki

sedikitnya 10% (sepuluh persen) dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah yang telah dikeluarkan Perseroan; dan

c. Menurut pendapat Direksi usul itu dianggap berhubungan langsung dengan usaha Perseroan.

PENGGUNAAN LABA

Pasal 24 1. Laba bersih Perseroan dalam suatu tahun buku seperti tercantum dalam Neraca dan Perhitungan

Laba Rugi yang telah disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan merupakan saldo laba yang positif, dibagi menurut cara penggunaannya termasuk penentuan jumlah penyisihan untuk cadangan wajib, pembagian dividen dan penggunaan lain yang ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham tersebut.

2. Dividen hanya dapat dibayarkan sesuai dengan kemampuan keuangan Perseroan berdasarkan keputusan yang diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham, dalam keputusan mana juga harus ditentukan waktu pembayaran dan bentuk dividen. Dividen untuk 1 (satu) saham harus dibayarkan kepada orang atas nama siapa saham itu terdaftar dalam daftar pemegang saham pada hari kerja yang akan ditentukan oleh atau atas wewenang dari Rapat Umum Pemegang Saham dalam mana keputusan untuk pembagian dividen diambil. Pembayaran dividen tunai kepada pemegang saham yang berhak, wajib dilaksanakan paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah pengumuman ringkasan risalah Rapat Umum Pemegang Saham yang memutuskan pembagian dividen tunai. Pengumuman pelaksanaan pembagian dividen dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku di Pasar Modal.

3. Apabila perhitungan laba rugi pada suatu tahun buku menunjukkan kerugian yang tidak dapat ditutup dengan dana cadangan, maka kerugian itu akan tetap dicatat dan dimasukkan dalam perhitungan laba rugi dan dalam tahun buku selanjutnya Perseroan dianggap tidak mendapat laba selama kerugian yang tercatat dan dimasukan dalam perhitungan laba rugi itu belum sama sekali ditutup, demikian dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Direksi berdasarkan keputusan Rapat Direksi dengan persetujuan Rapat Dewan Komisaris berhak untuk membagi dividen sementara (dividen interim) apabila keadaan keuangan Perseroan memungkinkan, dengan ketentuan bahwa dividen sementara (dividen interim) tersebut akan diperhitungkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Permegang Saham Tahunan berikutnya yang diambil sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta ketentuan Bursa Efek di Indonesia di tempat di mana saham-saham Perseroan dicatatkan.

5. Laba yang dibagikan sebagai dividen yang tidak diambil dalam waktu 5 (lima) tahun sejak tanggal yang ditetapkan untuk pembayaran dividen lampau, dimasukkan ke dalam cadangan yang khusus diperuntukan untuk itu. Dividen dalam cadangan khusus tersebut, dapat diambil oleh pemegang saham yang berhak dengan menyampaikan bukti haknya atas dividen tersebut yang dapat diterima oleh Direksi Perseroan. Dividen yang tidak diambil dalam jangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak tanggal yang ditetapkan untuk pembayaran dividen lampau menjadi milik Perseroan.

PENGGUNAAN DANA CADANGAN

Pasal 25

1. Penyisihan laba bersih untuk dana cadangan ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham setelah memperhatikan usul Direksi (bilamana ada), dengan mengindahkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Page 312: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

296

2. Penyisihan laba bersih untuk dana cadangan sampai dengan jumlah paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah modal yang ditempatkan hanya digunakan untuk menutup kerugian yang diderita oleh Perseroan.

3. Apabila jumlah dana cadangan telah melebihi 20% (dua puluh persen) tersebut maka Rapat Umum Pemegang Saham dapat memutuskan agar jumlah dari dana cadangan yang telah melebihi jumlah sebagaimana ditentukan dalam ayat 2 digunakan bagi keperluan Perseroan.

4. Direksi harus mengelola dana cadangan agar dana cadangan tersebut memperoleh laba, dengan cara yang dianggap baik olehnya dengan persetujuan Dewan Komisaris, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Setiap bunga dan keuntungan lainnya yang didapat dari dana cadangan harus dimasukan dalam perhitungan laba rugi Perseroan.

PENGUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 26

1. Pengubahan Anggaran Dasar ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, yang dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, dan keputusan disetujui berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Di dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Pengubahan Anggaran Dasar tersebut harus dibuat dengan akta notaris dan dalam bahasa Indonesia.

2. Pengubahan ketentuan Anggaran Dasar yang menyangkut nama, tempat kedudukan, maksud dan tujuan, kegiatan usaha, jangka waktu berdirinya Perseroan, besarnya modal dasar, pengurangan modal yang ditempatkan dan disetor, serta pengubahan status Perseroan dari perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka atau sebaliknya, wajib mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya.

3. Pengubahan Anggaran Dasar selain yang menyangkut hal-hal yang tersebut dalam ayat 2 Pasal ini cukup diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya.

4. Apabila dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini kuorum kehadiran yang ditentukan tidak tercapai, maka paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah Rapat Umum Pemegang Saham pertama itu, dapat diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham kedua dengan syarat dan acara yang sama seperti yang diperlukan untuk Rapat Umum Pemegang Saham pertama, kecuali mengenai jangka waktu pemanggilan harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut, dan disertai informasi bahwa Rapat Umum Pemegang Saham pertama telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum kehadiran. Untuk pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut tidak perlu dilakukan pengumuman terlebih dahulu dan Rapat Umum Pemegang Saham kedua harus dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 3/5 (tiga per lima) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, dan keputusan disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat. Dalam hal kuorum kehadiran dalam Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut juga tidak tercapai, maka Rapat Umum Pemegang Saham ketiga dapat diselenggarakan dengan sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak suara yang sah, dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan, serta ketentuan pemanggilan, yang ditetapkan oleh OJK, atas permohonan Perseroan. Dalam pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga menyebutkan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham kedua telah diselenggarakan dan tidak mencapai kuorum kehadiran.

5. Keputusan mengenai pengurangan modal harus diberitahukan secara tertulis kepada semua kreditur Perseroan dan diumumkan oleh Direksi dalam Berita Negara Republik Indonesia dan sedikitnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, paling lambat 7 (tujuh) hari sejak tanggal keputusan tentang pengurangan modal tersebut, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

Page 313: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

297

2. Penyisihan laba bersih untuk dana cadangan sampai dengan jumlah paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah modal yang ditempatkan hanya digunakan untuk menutup kerugian yang diderita oleh Perseroan.

3. Apabila jumlah dana cadangan telah melebihi 20% (dua puluh persen) tersebut maka Rapat Umum Pemegang Saham dapat memutuskan agar jumlah dari dana cadangan yang telah melebihi jumlah sebagaimana ditentukan dalam ayat 2 digunakan bagi keperluan Perseroan.

4. Direksi harus mengelola dana cadangan agar dana cadangan tersebut memperoleh laba, dengan cara yang dianggap baik olehnya dengan persetujuan Dewan Komisaris, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Setiap bunga dan keuntungan lainnya yang didapat dari dana cadangan harus dimasukan dalam perhitungan laba rugi Perseroan.

PENGUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 26

1. Pengubahan Anggaran Dasar ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, yang dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, dan keputusan disetujui berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Di dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Pengubahan Anggaran Dasar tersebut harus dibuat dengan akta notaris dan dalam bahasa Indonesia.

2. Pengubahan ketentuan Anggaran Dasar yang menyangkut nama, tempat kedudukan, maksud dan tujuan, kegiatan usaha, jangka waktu berdirinya Perseroan, besarnya modal dasar, pengurangan modal yang ditempatkan dan disetor, serta pengubahan status Perseroan dari perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka atau sebaliknya, wajib mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya.

3. Pengubahan Anggaran Dasar selain yang menyangkut hal-hal yang tersebut dalam ayat 2 Pasal ini cukup diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atau instansi yang berwenang dan/atau penggantinya.

4. Apabila dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang dimaksud dalam ayat 1 Pasal ini kuorum kehadiran yang ditentukan tidak tercapai, maka paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah Rapat Umum Pemegang Saham pertama itu, dapat diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham kedua dengan syarat dan acara yang sama seperti yang diperlukan untuk Rapat Umum Pemegang Saham pertama, kecuali mengenai jangka waktu pemanggilan harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut, dan disertai informasi bahwa Rapat Umum Pemegang Saham pertama telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum kehadiran. Untuk pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut tidak perlu dilakukan pengumuman terlebih dahulu dan Rapat Umum Pemegang Saham kedua harus dihadiri oleh pemegang saham yang mewakili paling sedikit 3/5 (tiga per lima) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, dan keputusan disetujui oleh lebih dari 1/2 (satu per dua) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat. Dalam hal kuorum kehadiran dalam Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut juga tidak tercapai, maka Rapat Umum Pemegang Saham ketiga dapat diselenggarakan dengan sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak suara yang sah, dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan, serta ketentuan pemanggilan, yang ditetapkan oleh OJK, atas permohonan Perseroan. Dalam pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga menyebutkan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham kedua telah diselenggarakan dan tidak mencapai kuorum kehadiran.

5. Keputusan mengenai pengurangan modal harus diberitahukan secara tertulis kepada semua kreditur Perseroan dan diumumkan oleh Direksi dalam Berita Negara Republik Indonesia dan sedikitnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional, paling lambat 7 (tujuh) hari sejak tanggal keputusan tentang pengurangan modal tersebut, dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

PENGGABUNGAN, PELEBURAN, PENGAMBILALIHAN DAN PEMISAHAN Pasal 27

1. Dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal, maka penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan hanya dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang dihadiri oleh pemegang saham atau kuasa mereka yang sah yang bersama-sama mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, dan keputusan disetujui berdasarkan musyawarah untuk mufakat, di dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak dapat dicapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju dari pemegang saham atau kuasa mereka yang sah yang bersama-sama mewakili lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat.

2. Apabila dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang dimaksud tersebut di atas kuorum kehadiran yang ditentukan tidak tercapai, maka paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah Rapat Umum Pemegang Saham pertama itu, dapat diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham kedua dengan acara yang sama seperti Rapat Umum Pemegang Saham pertama. Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut, dan disertai informasi bahwa Rapat Umum Pemegang Saham pertama telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum kehadiran. Untuk pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut tidak perlu dilakukan pengumuman terlebih dahulu dan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut harus dihadiri atau diwakili para pemegang saham yang memiliki paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, dan keputusan disetujui berdasarkan musyawarah untuk mufakat, di dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak dapat dicapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat. Dalam hal kuorum kehadiran dalam Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut juga tidak tercapai, maka Rapat Umum Pemegang Saham ketiga dapat diselenggarakan dengan sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak suara yang sah, dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan, serta ketentuan pemanggilan, yang ditetapkan oleh OJK, atas permohonan Perseroan. Dalam pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga menyebutkan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham kedua telah diselenggarakan dan tidak mencapai kuorum kehadiran.

3. Direksi wajib mengumumkan dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional mengenai ringkasan rancangan penggabungan, peleburan, pengambilalihan dan pemisahan Perseroan sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham, dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

PEMBUBARAN DAN LIKUIDASI

Pasal 28

1. Dengan mengindahkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka pembubaran Perseroan dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang dihadiri oleh pemegang saham atau kuasa mereka yang sah yang bersama-sama mewakili paling sedikit 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, dan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat, di dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak dicapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju dari pemegang saham atau kuasa mereka yang sah yang bersama-sama mewakili lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat. Apabila dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang dimaksud tersebut di atas kuorum kehadiran yang ditentukan tidak tercapai, maka paling cepat 10 (sepuluh) hari dan paling lambat 21 (dua puluh satu) hari setelah Rapat Umum Pemegang Saham pertama itu, dapat diselenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham kedua dengan acara yang sama seperti Rapat Umum Pemegang Saham pertama. Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua harus dilakukan paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut, dan disertai informasi bahwa Rapat Umum Pemegang Saham pertama telah diselenggarakan tetapi tidak mencapai kuorum

Page 314: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

298

kehadiran. Untuk pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut tidak perlu dilakukan pengumuman terlebih dahulu dan Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut harus dihadiri atau diwakili para pemegang saham yang memiliki paling sedikit 2/3 (dua per tiga) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah, dan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat, di dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak dapat dicapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari 3/4 (tiga per empat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam Rapat. Dalam hal kuorum kehadiran dalam Rapat Umum Pemegang Saham kedua tersebut juga tidak tercapai, maka Rapat Umum Pemegang Saham ketiga dapat diselenggarakan dengan sah dan berhak mengambil keputusan jika dihadiri oleh pemegang saham dari saham dengan hak suara yang sah, dalam kuorum kehadiran dan kuorum keputusan, serta ketentuan pemanggilan, yang ditetapkan oleh OJK, atas permohonan Perseroan. Dalam pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham ketiga menyebutkan bahwa Rapat Umum Pemegang Saham kedua telah diselenggarakan dan tidak mencapai kuorum kehadiran.

2. Apabila Perseroan dibubarkan, baik karena berakhirnya jangka waktu berdirinya atau dibubarkan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham atau karena dinyatakan bubar berdasarkan penetapan Pengadilan, maka harus diadakan likuidasi oleh likuidator.

3. Direksi bertindak sebagai likuidator, apabila dalam keputusan Rapat Umum Pemegang Saham atau penetapan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 tidak menunjuk likuidator lain.

4. Upah bagi para likuidator ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham atau berdasarkan penetapan Pengadilan.

5. Likuidator wajib memberitahukan kepada para kreditur dengan cara mengumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia dan dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional serta memberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, OJK, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

6. Anggaran Dasar seperti yang termaktub dalam akta ini beserta pengubahannya dikemudian hari tetap berlaku sampai dengan tanggal disahkannya perhitungan likuidasi oleh Rapat Umum Pemegang Saham berdasarkan persetujuan dari surat terbanyak yang dikeluarkan secara sah dan diberikannya pelunasan dan pembebasan sepenuhnya kepada para likuidator.

7. Sisa perhitungan likuidasi harus dibagikan kepada para pemegang saham, masing-masing akan menerima bagian menurut perbandingan jumlah nilai nominal yang telah dibayar penuh untuk saham yang mereka miliki masing-masing.

8. Pihak yang melakukan likuidasi juga diwajibkan mengumumkan rencana pembagian sisa kekayaan setelah dilakukan likuidasi dalam surat kabar harian berbahasa Indonesia yang berperedaran nasional dan dalam Berita Negara Republik Indonesia, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

9. Dalam hal Perseroan bubar, maka Perseroan tidak dapat melakukan perbuatan hukum kecuali diperlukan untuk membereskan kekayaannya dalam proses likuidasi.

10. Tindakan pemberesan sebagaimana dimaksud dalam ayat 9 Pasal ini meliputi : a. Pencatatan dan pengumpulan kekayaan Perseroan; b. Penentuan tata cara pembagian kekayaan; c. Pembayaran kepada para kreditor; d. Pembayaran sisa kekayaan hasil likuidasi kepada Rapat Umum Pemegang Saham; dan e. Tindakan-tindakan lain yang perlu dilakukan dalam pelaksanaan pemberesan kekayaan.

TEMPAT TINGGAL (DOMISILI)

Pasal 29

Untuk hal-hal yang mengenai Pemegang Saham yang berkaitan dengan Perseroan, para Pemegang Saham dianggap bertempat tinggal pada alamat sebagaimana dicatat dalam buku Daftar Pemegang Saham yang dimaksud dalam Pasal 8 Anggaran Dasar ini.

Page 315: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

299

XVIII. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN SERTIFIKAT BUKTI HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

Prospektus, Sertifikat Bukti HMETD, Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan akan tersedia dan dapat diambil langsung mulai tanggal oleh pemegang saham Perseroan yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 9 Juli 2015 pukul 16.00 WIB di:

PT Adimitra Jasa Korpora Plaza Property Lt. 2

Komp. Pertokoan Pulomas Blok VIII No. 1 Jl. Perintis Kemerdekaan

Jakarta 13210 Telp.: 021 – 4788 1515

Fax: 021 – 470 9697

Apabila sampai dengan tanggal 23 Juli 2015 pemegang saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 9 Juli 2015 pukul 16.00 WIB belum mengambil Prospektus dan Sertifikat Bukti HMETD dan tidak menghubungi PT Adimitra Jasa Korpora sebagai BAE Perseroan, maka seluruh risiko kerugian bukan menjadi tanggung jawab PT Adimitra Jasa Korpora ataupun Perseroan, melainkan merupakan tanggung jawab para pemegang saham yang bersangkutan.

Page 316: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

300

XIX. INFORMASI TAMBAHAN Apabila terdapat hal-hal yang kurang jelas dari Prospektus ini atau apabila pemegang saham menginginkan tambahan informasi sehubungan dengan PUT I ini, para pemegang saham dipersilahkan menghubungi:

PT Radana Bhaskara Finance Tbk The Blugreen Boutique Office 5th Floor

Jl. Lingkar Luar Barat Kav. 88. Jakarta 11620

Website: www.radanafinance.co.id E-mail: [email protected]

Page 317: PROSPEKTUS - radanafinance.co.id PUT I.pdf · otoritas jasa keuangan (“ojk”) tidak memberikan pernyataan menyetujui atau tidak menyetujui efek ini, tidak juga menyatakan KEBENARAN

JADWALTanggal Pernyataan Pendaftaran Penawaran HMETD Menjadi Efektif 26 Juni 2015Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 29 Juni 2015Tanggal Laporan Hasil RUPSLB Mengenai Persetujuan Penawaran HMETD Kepada BEI 1 Juli 2015Tanggal Pengumuman Hasil Keputusan RUPS 1 Juli 2015Tanggal Terakhir Perdagangan Saham dengan HMETD (Cum-Right)- Pasar Reguler dan Negosiasi 6 Juli 2015- Pasar Tunai 9 Juli 2015Tanggal Mulai Perdagangan Saham Tanpa HMETD (Ex-Right)- Pasar Reguler dan Negosiasi 7 Juli 2015- Pasar Tunai 10 Juli 2015Tanggal Pencatatan (Recording Date) Untuk Memperoleh HMETD 9 Juli 2015Tanggal Distribusi HMETD 10 Juli 2015Tanggal Pencatatan Efek di Bursa 13 Juli 2015Tanggal Awal Perdagangan HMETD 13 Juli 2015Tanggal Akhir Perdagangan HMETD 23 Juli 2015Tanggal Awal Pelaksanaan HMETD 13 Juli 2015Tanggal Akhir Pelaksanaan HMETD 23 Juli 2015Tanggal Akhir Pembayaran yang Berasal dari Pesanan Efek Tambahan 27 Juli 2015Tanggal Awal Penyerahan Saham yang Berasal dari HMETD 15 Juli 2015Tanggal Akhir Penyerahan Saham yang Berasal dari HMETD 27 Juli 2015Tanggal Penjatahan Pemesanan Pembelian Saham Tambahan 28 Juli 2015Tanggal Pengembalian Kelebihan Uang Pesanan Yang Tidak Terpenuhi 30 Juli 2015

OTORITAS JASA KEUANGAN (“OJK”) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.

PT RADANA BHASKARA FINANCE TBK (“PERSEROAN”) BESERTA PARA LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL DALAM RANGKA PUT I INI BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG DISAJIKAN DALAM PROSPEKTUS INI, SESUAI DENGAN BIDANG TUGAS MASING-MASING BERDASARKAN KETENTUAN YANG BERLAKU DALAM WILAYAH REPUBLIK INDONESIA DAN KODE ETIK SERTA NORMA DAN STANDAR PROFESI MASING-MASING.

PT RADANA BHASKARA FINANCE Tbk

Kegiatan Usaha:Bergerak dalam bidang usaha Jasa Pembiayaan

Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia

Kantor PusatThe Blugreen Boutique Office 5th Floor

Jl. Lingkar Luar Barat Kav. 88. Jakarta 11610

Website: www.radanafinance.co.idE-mail: [email protected]

Kantor CabangMemiliki 48 kantor cabang yang tersebar di Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, Sumatera Selatan dan

Sumatera Utara

PENAWARAN UMUM TERBATAS I (”PUT I”) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (“HMETD”)

Perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 986.831.999 (sembilan ratus delapan puluh enam juta delapan ratus tiga puluh satu ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100 (seratus Rupiah) per saham. Setiap pemegang 100.000 (seratus ribu) Saham Lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 9 Juli 2015 pukul 16.00 WIB berhak atas 64.080 (enam puluh empat ribu delapan puluh) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp190 (seratus sembilan puluh Rupiah) per saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan dan Pembelian Saham.

Jumlah saham baru yang ditawarkan dalam PUT I ini sebanyak-banyaknya 39,05% (tiga puluh sembilan koma nol lima persen) dari jumlah seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam Perseroan, yang akan dikeluarkan dari portepel serta akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia dengan senantiasa memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down). Jumlah dana yang akan diterima Perseroan dalam PUT I ini adalah sebanyak-banyaknya Rp187.498.079.810 (seratus delapan puluh tujuh miliar empat ratus sembilan puluh delapan juta tujuh puluh sembilan ribu delapan ratus sepuluh Rupiah). Dalam hal pemegang saham mempunyai Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan Efek tersebut wajib dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Perseroan.

PUT I INI MENJADI EFEKTIF SETELAH DISETUJUI OLEH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA (“RUPSLB”) PERSEROAN YANG AKAN DIADAKAN PADA TANGGAL 29 JUNI 2015. DALAM HAL RUPSLB TIDAK MENYETUJUI PUT I, MAKA SEGALA KEGIATAN DAN/ATAU TINDAKAN LAIN BERUPA APAPUN JUGA YANG TELAH DILAKSANAKAN DAN/ATAU DIRENCANAKAN OLEH PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HMETD SESUAI DENGAN JADWAL TERSEBUT DI ATAS MAUPUN DALAM PROSPEKTUS INI ATAU DOKUMEN LAIN YANG BERHUBUNGAN DENGAN RENCANA PUT I INI, DIANGGAP TIDAK PERNAH ADA DAN TIDAK DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI DASAR ATAU ALASAN APAPUN JUGA OLEH SIAPAPUN UNTUK MELAKUKAN TINDAKAN HUKUM BERUPA APAPUN TERHADAP PIHAK MANAPUN TERMASUK PERSEROAN SERTA LEMBAGA PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL YANG DITUNJUK DALAM RANGKA PUT I INI.

HMETD DAPAT DIPERDAGANGKAN BAIK DI DALAM MAUPUN DI LUAR BURSA EFEK INDONESIA SELAMA TIDAK KURANG DARI 5 (LIMA) HARI KERJA MULAI TANGGAL 13 JULI 2015 SAMPAI DENGAN TANGGAL 23 JULI 2015. PENCATATAN SAHAM BARU HASIL PELAKSANAAN HMETD AKAN DILAKUKAN DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TANGGAL 13 JULI 2015. TANGGAL TERAKHIR PELAKSANAAN HMETD ADALAH TANGGAL 23 JULI 2015 DENGAN KETERANGAN BAHWA HAK YANG TIDAK DILAKSANAKAN SAMPAI DENGAN TANGGAL TERSEBUT TIDAK BERLAKU LAGI.

PENTING UNTUK DIPERHATIKAN OLEH PARA PEMEGANG SAHAMPEMEGANG SAHAM LAMA YANG TIDAK MELAKSANAKAN HAKNYA UNTUK MEMBELI SAHAM BARU YANG DITAWARKAN DALAM PUT I INI SESUAI DENGAN

HMETD-NYA AKAN MENGALAMI PENURUNAN PERSENTASE KEPEMILIKAN SAHAMNYA (DILUSI) DALAM JUMLAH MAKSIMUM SEBESAR 39,05% (TIGA PULUH SEMBILAN KOMA NOL LIMA PERSEN).

Berdasarkan Akta Pernyataan Kesanggupan Pembelian Bagian Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Terbatas PT Radana Bhaskara Finance Tbk No. 161 tanggal 19 Mei 2015 sebagaimana diubah dengan Akta Perubahan I Pernyataan Kesanggupan Pembelian Bagian Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Terbatas PT Radana Bhaskara Finance Tbk No. 13 tanggal 4 Juni 2015 dan Akta Perubahan II Pernyataan Kesanggupan Pembelian Bagian Saham Dalam Rangka Penawaran Umum Terbatas I Perseroan Terbatas PT Radana Bhaskara Finance Tbk No. 291 tanggal 23 Juni 2015, seluruhnya dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si, Notaris di Jakarta, pemegang saham utama Perseroan yaitu PT Tiara Marga Trakindo telah menyatakan dan karenanya berjanji serta mengikat diri dengan kesanggupan penuh untuk membeli Saham Baru yang menjadi porsi bagiannya sebanyak-banyaknya 550.734.065 Saham Baru.

Apabila saham yang ditawarkan dalam PUT I ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham atau pemegang bukti HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada peme-gang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya secara proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta penambahan efek berdasarkan Harga Pelaksanaan. Apabila setelah alokasi tersebut masih terdapat sisa saham yang ditawarkan, maka seluruh sisa Saham Baru tersebut tidak akan dikeluarkan dari portepel saham Perseroan. Tidak terdapat Pembeli Siaga dalam PUT I ini.

RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO PEMBIAYAAN YAITU RISIKO YANG TERJADI AKIBAT KEGAGALAN DEBITUR PERSEROAN DALAM MEMBAYAR KEMBALI KEWAJIBAN ANGSURAN ATAS PEMBIAYAAN YANG TELAH DITERIMANYA KEPADA PERSEROAN. RISIKO USAHA SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT PADA BAB V DALAM PROSPEKTUS INI.

RISIKO TERKAIT DENGAN KEPEMILIKAN ATAS SAHAM PERSEROAN YAITU TIDAK LIKUIDNYA SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI, MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN PERSEROAN TIDAK TERLALU BESAR, MAKA TERDAPAT KEMUNGKINAN PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK INDONESIA AKAN MENJADI TIDAK LIKUID. DENGAN DEMIKIAN, PERSEROAN TIDAK DAPAT MEMPREDIKSI APAKAH PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK INDONESIA AKAN AKTIF ATAU LIKUIDITAS SAHAM PERSEROAN AKAN TERJAGA.

Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 29 Juni 2015

PR

OS

PE

KT

US

PR

OS

PE

KT

US

PE

NA

WA

RA

N U

MU

M T

ER

BA

TAS

I (”PU

T I”) P

T R

AD

AN

A B

HA

SK

AR

A F

INA

NC

E T

bk TA

HU

N 2015

Kantor PusatThe Blugreen Boutique Office 5th Floor

Jl. Lingkar Luar Barat Kav. 88. Jakarta 11610

Website: www.radanafinance.co.idE-mail: [email protected]