PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks...

106

Transcript of PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks...

Page 1: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

i

PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)

PADA BANK SYARIAH MANDIRI

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh:

Junis Fadilah

NIM : 207046100775

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011 M/1432H

Page 2: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

ii

PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)PADA BANK SYARIAH MANDIRI

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

Oleh:

Junis Fadilah

NIM : 207046100775

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing

Drs.H.Ahmad Yani,M.Ag.NIP: 196404121994031004

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2011 M/1432 H

Page 3: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

iii

Page 4: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

iv

Page 5: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji serta syukur senantiasa Penulis panjatkan kepada Allah SWT yang

telah memberikan anugerah dan karunia yang tidak terhingga sehingga Penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT

(KUR) PADA BANK SYARIAH MANDIRI, sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana Strata Satu (S1) pada Jurusan Perbankan Syariah Program

Studi Muamalat (Ekonomi Islam) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Shalawat serta salam senantiasa Penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad

SAW beserta keluarganya, Sahabatnya, dan pengikutnya hingga akhir zaman. Ucapan

terima kasih Penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu,

membimbing, dan mendoakan hingga akhirnya Penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini. Untuk itu perkenankanlah Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. DR. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM, sebagai Dekan Fakultas

Syariah & Hukum. Beliau jugalah yang menjadi penguji pada saat seminar

proposal skripsi ini.

2. Drs.H.Ahmad Yani,M.Ag., sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

meluangkan waktunya membantu dan mengarahkan proses penulisan skripsi

saya.

Page 6: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

vi

3. Dr. H. Supriyadi Ahmad sebagai Dosen Penasihat Akademik yang telah

membimbing dan memberikan banyak informasi dalam membuat proposal

skripsi ini.

4. Para Dosen yang telah mengajarkan ilmunya kepada Penulis dari Semester awal

hingga akhir, para staff perpustakaan yang telah membantu Penulis dalam

mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam skripsi ini.

5. Ka Vida dan Ka Syafi’i yang sangat membantu mempermudah proses akademik

mahasiswa NR dan penulisan skripsi ini.

6. Staff Perpustakaan Kementrian Koperasi & UKM, yang membantu Penulis

mendapatkan data-data yang dibutuhkan.

7. Pa Iwan dan Pa Dani di Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian yang

telah memberikan data-data yang dibutuhkan ditengah kesibukan beliau.

8. Ibunda dan ayahanda yang telah mendukung baik moril maupun materiil. Karena

doanya juga, Penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

9. Keluarga besar MAI Foundation, yang telah membantu memberikan semangat

untuk menyelesaikan skripsi ini.

10. Teman-teman LDK Komda Ekstensi (Indah, Fitria, Fatma, Dian, Niar, Ika,

K’Devi, dll). Semoga ukhuwah kita senantiasa terjaga.

11. Teman-teman PS C (Kiki, Maris, Syaiful, Bukhori, Dian, Maya, Gabi, Nana,

Nona, Oci, Fitri, Oul, Cholik, Bang Ab, Fikri, Ryanda, dll). Kalianlah yang

membuat hari-hari dikampus menjadi lebih indah dan berwarna. Mudah-

mudahan kita masih dapat bertemu dalam lingkup yang lebih luas.

Page 7: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

vii

Akhirnya Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak terdapat

kelemahan dan kekurangan. Namun, Penulis berharap dengan skripsi ini dapat

bermanfaat khususnya bagi Penulis dan pembaca pada umumnya.

Jazakumullah Khairan Katsira

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 30 Mei 2011

Penulis

Page 8: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

viii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 7

D. Tinjauan Pustaka 9

E. Hipotesa 10

F. Metodologi Penelitian 11

G. Kerangka Konsep 20

H. Sistematika Penulisan 23

BAB II LANDASAN TEORI

A. UMKM

1. Definisi dan Kriteria UMKM 25

2. Karakteristik UMKM 27

3. Peran dan Kelemahan UMKM 28

4. Masalah-Masalah UMKM 29

5. Meningkatkan Akses UMKM Pada Lembaga Jasa Keuangan 29

B. KUR

Page 9: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

ix

1. Pengertian KUR 30

2. Landasan Hukum 31

3. Tugas Operasional 33

4. Tujuan dan Manfaat KUR 33

5. Petunjuk Teknis KUR 34

6. Realisasi Penyaluran KUR 41

C. Analisis SWOT

1. Definisi Analisis SWOT 46

2. Mekanisme dan Rancangan Strategi Analisis SWOT 46

BAB III PROFIL BANK SYARIAH MANDIRI (BSM)

A. Latar Belakang Berdirinya Bank Syariah Mandiri 54

B. Visi dan Misi Bank Syariah Mandiri 56

C. Nilai-nilai Perusahaan 56

D. Produk dan Jasa Bank Syariah Mandiri 57

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Mekanisme Penyaluran KUR Bank Syariah Mandiri 58

B. Penyaluran KUR dan Laba Bersih Bank Syariah Mandiri Tahun 62

2008-2010

C. Pengaruh penyaluran KUR Terhadap Laba Bank Syariah Mandiri 64

D. Analisa SWOT 69

Page 10: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

x

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 89

B. Saran 90

DAFTAR PUSTAKA 92

LAMPIRAN 95

Page 11: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tugas Operasional Para Pihak Yang Terkait KUR 33

Tabel 2.2 Perkembangan KUR Sampai Februari 2011 41

Tabel 2.3 Perkembangan KUR Per Provinsi 43

Tabel 2.4 Perkembangan KUR Per Sektor 44

Tabel 2.5 Diagram SWOT 47

Tabel 4.1 Program Barakah BSM 59

Tabel 4.2 Petunjuk Pelaksanaan KUR Melalui Warung Mikro BSM 60

Tabel 4.3 Penyaluran KUR dan Laba Bersih BSM Tahun 2008-2010 62

Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data 64

Tabel 4.5 Hasil Uji Heteroskedastisitas 65

Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi 66

Tabel 4.7 Hasil Uji T 66

Tabel 4.8 Hasil Uji F 67

Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi 67

Tabel 4.10 Hasil Uji Koefisien Regresi 68

Tabel 4.11 Kinerja Keuangan Bank Penyalur KUR 69

Tabel 4.12 Total DPK Bank Penyalur KUR 73

Tabel 4.13 Market Share KUR diantara Bank Penyalur KUR 75

Tabel 4.14 Rata-rata Rasio Kenaikan KUR 75

Tabel 4.15 NPL/F Bank Penyalur KUR 76

Page 12: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

xii

Tabel 4.16 IFAS 78

Tabel 4.17 EFAS 80

Tabel 4.18 Matriks Internal-Eksternal 82

Tabel 4.19 Matriks Profil Kompetitif 83

Tabel 4.20 Matriks SWOT 84

Tabel 4.21 Matriks SPACE 86

Page 13: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan

masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan berlandaskan

kemampuan nasional, dengan memanfatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi serta memperhatikan tantangan perkembangan global. Dalam bidang

yang menyangkut kesejahteraan masyarakat, konsentrasi pembangunan ditujukan

pada usaha-usaha peningkatan dan pemerataan atas terpenuhinya kebutuhan

sandang, pangan, dan papan untuk seluruh lapisan dan golongan masyarakat di

Indonesia.

Berkaitan dengan ini, pengkajian dan pemecahan terhadap masalah-masalah

kemiskinan dan kesenjangan sosial merupakan agenda utama, mengingat strategi

seperti ini adalah pra kondisi untuk mengoptimalkan dan keberhasilaan

pembangunan yang diharapkan. Usaha kecil khususnya telah mampu menjawab

berbagai tantangan yang diperlukan, selain mampu memberikan sumbangan

berarti bagi PDB (pada tahun 2009, UMKM memberikan kontribusi terhadap PDB

sebesar 56,53%)1, yaitu sebesar 3173,2 triliyun2 juga berhasil tumbuh dan

1 Kementerian Koperasi & UKM, “Data UMKM 2009”, artikel diakses pada 15 Maret 2011dari

http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_phocadownload&view=category&id=27:data-umkm&Itemid=93

Page 14: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

2

berkembang dengan konsisten walau ekonomi nasional sedang dilanda krisis

mulitidimensi. Terlihat nyata dengan pesatnya perkembangan usaha dan

penyerapan tenaga kerja baru yang cukup besar, dimana usaha besar justru

mengalami trend sebaliknya.3 Karena itu, bisa dikatakan bahwa pengembangan

UMKM bukan hanya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tetapi sekaligus

juga akan mampu menjawab tantangan untuk menciptakan kesempatan kerja bagi

masyarakat Indonesia.4 Sampai pada tahun 2010, UMKM telah menyerap tenaga

kerja sebesar 97,30% (96.211.332 orang) dengan jumlah unit usaha sebanyak

52.764.603 atau 99,9%, sedangkan sisanya yaitu 0,1% diisi oleh usaha berskala

besar 5, secara empiris telah terbukti bahwa ketika pada masa krisis hampir seluruh

sektor mengalami pertumbuhan negatif, ternyata sektor ekonomi rakyat, inilah

yang justru tumbuh positif.6

2 Badan Pusat Statistik, “PDB Indonesia Tahun 2009”, artikel diakses pada 22 Maret 2011dari http: www.bps.go.id/download_file/data_strategis.pd

3 M. Rizal Ismail, “Upaya Strategis Pemulihan Ekonomi dan Mengatasi Kemiskinan MelaluiPengembangan UKM” dalam buku Terobosan Pemulihan Ekonomi Indonesia, disunting oleh MusniUmar dan Musfihin Dahlan, (Jakarta: Forum Kampus Kuning, 2002), h. 56.

4 Burhanudin Abdullah, Menanti Kemakmuran Negeri, (Kumpulan Esai tentangPembangunan Sosial Ekonomi Indonesia), (Jakarta: Gramedia, 2006), h. 161.

5 Kementerian Koperasi & UKM, “Data UMKM 2009”, artikel diakses pada 15 Maret 2011dari http://www.depkop.go.id/index.php?option=com_phocadownload&view=category&id=27:data-umkm&Itemid=93

6 Didin S. Damanhuri, ”Peran Ekonomi Kerakyatan Dan Strategi Pemulihan EkonomiIndonesia” dalam buku Terobosan Pemulihan Ekonomi Indonesia, disunting oleh Musni Umar danMusfihin Dahlan, (Jakarta: Forum Kampus Kuning, 2002), h. 48

Page 15: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

3

Pengembangan UMKM sangat cocok dengan keinginan untuk memulai

memperhatikan suply response dalam pemulihan ekonomi kita karena program

pemulihan ekonomi selama ini lebih banyak bersifat demand management.7

Masalah unik UMKM adalah tak ada lembaga yang menyediakan uang bagi

mereka. Kredit mikro memecahkan masalah itu dengan cara efisien dan praktis.

Kini setelah metodologinya dikenali, kredit mikro harus diberi status legal dan

dijadikan bagian integral dari sistem keuangan mayoritas. Kredit mikro meletakan

fondasi kuat bagi program anti kemiskinan.8

Dari sisi perbankan, Bank Indonesia telah menganjurkan kepada perbankan,

termasuk di dalamnya BPR, untuk menyalurkan kredit kepada UMKM dengan

membuat business plan pemberian kredit UMKM. Bank Indonesia berperan

sebagai koordinator untuk memantau realisasi business plan penyaluran kredit

oleh bank-bank tersebut. Dalam perkembangannya, realisasi penyaluran kredit

baru untuk sektor UMKM dalam tahun 2002 mencapai Rp 35.9 triliyun, lebih

besar daripada rencana semula sebesar Rp 30.89 triliyun.9

Sesuai dengan API dan sejalan dengan upaya restrukturisasi yang diterapkan

di bank umum, BI juga akan terus melakukan upaya penyehatan, penyempurnaan

7 Burhanudin Abdullah, “Masih Adakah Perbaikan Ekonomi Indonesia” dalam bukuTerobosan Pemulihan Ekonomi Indonesia, disunting oleh Musni Umar dan Musfihin Dahlan, (Jakarta:Forum Kampus Kuning, 2002), h. 33

8 M. Yunus, Menciptakan Dunia Tanpa Kemiskinan, Alih Bahasa: Rani R. Moediarta.Cetakan kedua, (Jakarta: Gramedia, 2008)

9 Burhanudin Abdullah, Menanti Kemakmuran Negeri, h. 153

Page 16: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

4

sistem pengaturan, dan pengawasan BPR, serta mendorong pendirian infrastruktur

pendukung bagi industri BPR.10

Apabila tidak ada upaya khusus dari pemerintah, dikhawatirkan perbankan

masih akan menghadapi kesulitan untuk dapat memberikan kredit kepada UMKM,

karena pada umumnya walaupun UMKM telah feasible namun belum bankable.

Perbankan dituntut menerapkan manajemen risiko secara international best

practices (Basel 2) yang tidak cocok dengan kondisi UMKM khususnya dan

kondisi makro ekonomi Indonesia. Meskipun sebelum tahun 2007, cukup banyak

program pemerintah yang ditujukan untuk mempercepat perkembangan UMKM

melalui berbagai jenis kredit perbankan, namun perkembangan berbagai program

tersebut tampaknya belum menarik minat perbankan sehingga dampaknya belum

dirasakan secara signifikan oleh para pelaku UMKM di tingkat akar rumput.

Salah satu bentuk komitmen pemerintah untuk memajukan UMKM lainnya

adalah dengan diluncurkannya program KUR pada tanggal 5 November 2007,

yang sebelumnya telah ditandatangai MoU dari pihak terkait di dalam program

KUR tersebut pada tanggal 9 Oktober 2007.11

Sampai dengan Oktober, realisasi penyaluran KUR didominasi Bank Rakyat

Indonesia (BRI) dengan proporsi mencapai 70,16% atau sebesar Rp5,376 triliun.

10 Burhanudin Abdullah, Menanti Kemakmuran Negeri, h. 190

11 Kementerian Koperasi & UKM, “Data KUR”, artikel diakses pada 15 Maret 2011 darihttp://www.depkop.go.id/index.php?option=com_phocadownload&view=category&id=27:kur-umkm&Itemid=93

Page 17: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

5

BRI diikuti Bank Tabungan Negara (BTN) dan Bank Mandiri yang realisasi

penyaluran KUR masing-masing mencapai Rp513,7 miliar dan Rp400,8 miliar.

Dari 13 bank pembangunan daerah (BPD), jumlah penyaluran KUR mencapai

Rp729,9 miliar atau hanya 9,52% dari total realisasi KUR tahun 2010 sampai

dengan September.12

Posisi pertama ditempati PT Bank Rakyat Indonesia Tbk telah menyalurkan

program kredit usaha rakyat (KUR) senilai Rp5,9 triliun atau sekitar 95% dari

target tahun ini sebesar Rp6,2 triliun. Posisi kedua ditempati Bank Mandiri yang

tercatat telah menyalurkan KUR sebesar Rp 1,114 triliun ke 40.612 nasabahnya.

Diikuti Bank BNI yang sudah menggelontorkan Rp 829,996 miliar ke 14.306

nasabahnya. Sedangkan Bank Bukopin, BTN, kemudian. Bank Syariah Mandiri

tersebar hampir rata13, untuk rasio jaminan, pemerintah menaikan dari

sebelumnya 70 persen-30 persen menjadi 80 persen-20 persen.14

BSM sebagai satu-satunya bank syariah penyalur dana KUR mencatatkan

peningkatan sebesar Rp 261 miliar dibandingkan tahun lalu. Pada tahun 2009,

dana KUR yang berhasil disalurkan BSM sebesar Rp 382 miliar. Adapun untuk

12 Marchelo, “KUR sudah Mengucur Rp7,633 Triliyun”, Media Indonesia, Senin, 18 Oktober2010

13 Irsad Sati, “Penyaluran KUR BRI capai 95%”, www.detikfinance.com, Selasa,12/10/2010

14 Syarifuddin Hasan, Kredit Usaha Rakyat, “Hore.. KUR Tanpa Jaminan Siap Meluncur”,Kompas, Selasa, 24 Agustus 2010

Page 18: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

6

tahun 2010, penyaluran KUR BSM sampai tanggal 30 September sudah mencapai

Rp 643 miliar.15

Sejak 5 tahun terakhir Bank Syariah Mandiri fokus pada pengembangan usaha

mikro yang porsi pembiayaan usaha kecil menengah (UMK) terus ditingkatkan.

Bahkan target kredit UKM mencapai 70 persen dari pada pembiayaan untuk

korporasi16. Setidaknya, 97% persen penduduk Indonesia juga bergantung dari

bisnis UMKM.17

Sebagai Bank Syariah pertama dan satu-satunya yang menyalurkan KUR

kepada UMKM, terlebih lagi UMKM dengan berbagai kelebihan yang telah

dipaparkan sebelumnya, rasanya penulis ingin mengetahui sejauh mana program

KUR tersebut berjalan di Bank Syariah Mandiri dan bagaimana pengaruh

penyaluran KUR terhadap kinerja keuangan Bank Syariah Mandiri, serta

menganalisis prospek KUR melalui analisis SWOT ditengah bank-bank yang juga

turut menyalurkan KUR, karena suatu perusahaan dapat mengembangkan strategi

untuk mengatasi ancaman eksternal dan merebut peluang yang ada. Berdasarkan

uraian diatas, maka penulis menyusun skripsi dengan judul “PROSPEK KREDIT

USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK SYARIAH MANDIRI”

15 Anonimous, “Relaksasi Dongkrak Penyaluran KUR Syariah,” Republika,Kamis, 14 Oktober 2010

16 Anonimous, “Penyaluran KUR Bank Syariah Mandiri Ditargetkan Capai Rp 1 Triliun”,TEMPO Interaktif, Senin, 19 Juli 2010

Page 19: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

7

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

B.1. Pembatasan masalah

1. Penelitian ini dilakukan di Kantor Cabang Pembantu Panglima Polim.

2. Data yang diperlukan adalah mengenai penyaluran KUR dan Laba Bersih

Bank Syariah Mandiri dari Bulan Januari 2008 sampai Desember 2010,

kemudian data berupa variabel internal dan eksternal dalam konteks

persaingan perusahaan sejenis yang menyalurkan kesamaan produk, dalam hal

ini adalah KUR.

3. Penelitian ini menggunakan data laporan keuangan per bulan Bank Syariah

Mandiri secara keseluruhan.

4. Penyaluran KUR kepada UMKM yang akan diteliti dalam skripsi ini dibatasi

hanya pada KUR yang disalurkan oleh Bank Syariah Mandiri.

B.2. Perumusan Masalah

Dari uraian yang telah dipaparkan, maka penulis merumuskan

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana mekanisme dan realisasi program pola pembiayaan KUR di Bank

Syariah Mandiri?

2. Bagaimana perkembangan realisasi penyaluran KUR dan laba bersih setiap

bulannya di Bank Syariah Mandiri?

3. Bagaimana pengaruh penyaluran KUR terhadap laba bersih di Bank Syariah

Mandiri?

4. Bagaimana prospek KUR di Bank Syariah Mandiri?

Page 20: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian harus merumuskan secara spesifik dengan urutan yang

sesuai dengan kepentingannya. Hal ini merupakan tindak lanjut dari masalah yang

telah diidentifikasi. Oleh karena itu, harus terdapat konsistensi antara masalah

yang diidentifikasi dengan sikap atau perlakuan yang akan diambil dengan urutan-

urutan seperti yang telah tersusun dalam identifikasi masalah.18

C.1. Tujuan penelitian yang akan penulis teliti adalah:

1. Mengetahui mekanisme dan realisasi program KUR di Bank Syariah

Mandiri.

2. Mengetahui perkembangan realisasi penyaluran KUR dan laba bersih di

Bank Syariah Mandiri setiap periodenya.

3. Mengetahui pengaruh penyaluran KUR terhadap laba bersih di Bank Syariah

Mandiri.

4. Mengetahui prospek KUR di Bank Syariah Mandiri melalui analisis SWOT.

C.2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan suatu harapan bahwa hasil penelitian akan

mempunyai kegunaan, baik praktis maupun teoritis. Berikut adalah manfaat

yang penulis harapkan dalam penulisan skripsi ini:

18 Ety Rochaety, dkk. “Metodologi Penelitian Bisnis”, (Jakarta: Penerbit Mitra WacanaMedia, 2009), h. 29

Page 21: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

9

a. Manfaat praktis:

1. Hasil penelitian ini akan memberikan informasi kepada pihak Bank

syariah Mandiri mengenai pengaruh KUR terhadap laba bersih, serta

mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman (SWOT) dalam

menyalurkan Kredit Usaha Rakyat.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar kebijakan dan

pertimbangan Bank Syariah Mandiri dalam menyalurkan KUR yang

dapat mempengaruhi laba Bank Syariah Mandiri.

b. Manfaat teoritis:

Hasil penelitian ini juga akan memberikan informasi tentang

kebenaran teori mengenai ada atau tidaknya pengaruh pembiayaan dalam

hal ini penyaluran KUR terhadap laba bersih bank dan bagaimana

menciptakan strategi sebuah perusahaan untuk memasarkan produknya

melalui Analisis SWOT.

D. Tinjauan Pustaka

Agar tidak terjadi pengulangan penelitian terhadap objek yang sama, maka

ada baiknya penulis melakukan tinjauan pustaka terlebih dahulu. Berikut tinjauan

pustaka yang telah peneliti kaji:

Skripsi dengan judul “Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah

& Koperasi melalui Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) di PT Bank

Bukopin Cabang Kota Bekasi” oleh Usman Fauzi tahun 2009, skripsi SI

Muamalat (Ekonomi Islam). Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui

Page 22: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

10

mekanisme dan realisasi Program KUR Bank Bukopin Cabang Kota Bekasi,

strategi yang digunakan oleh Bank bukopin dalam rangka mengembangkan

UMKM & Koperasi melalui program KUR, mengetahui tinjauan analisis

SWOT terhadap strategi yang digunakan oleh Bank Bukopin Syariah.

Skripsi “ Kebijakan KUR dan Implementasinya oleh Bank Pelaksana”, oleh

Kuny Mahfudhoh pada Prodi Muamalat Ekonomi Islam pada tahun 2010.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa bagaimana kepatuhan bank

penyelenggara terhadap konsep yang dibuat pemerintah terkait program KUR,

aplikasi dan realisasi penyaluran dana KUR pada Bank Mandiri dan Bank

Syariah Mandiri, serta kesesuaian antara penyaluran dana KUR di Bank

Mandiri dan Bank Syariah Mandiri. Hasil dari penelitian ini adalah BSM dan

Bank Mandiri hanya mematuhi beberapa peraturan dan konsep yang dibuat

oleh pemerintah, dan ada pula yang tidak dipatuhi oleh bank pelaksana adalah

penjaminan dan SID.

E. Hipotesis

Hipotesis merupakan proposisi yang diuji keberlakuannya, atau merupakan

jawaban sementara atas pertanyaan penelitian. Hipotesis adalah suatu pernyataan

dugaan yang logis mengenai hubungan antara dua atau lebih variabel yang

diwujudkan dalam bentuk pernyataann yang dapat diuji.19 Dalam penelitian ini

bentuk hipotesis yang akan dibuat adalah hipotesis asosiatif, yaitu hipotesis

19 Sri Sularso, Metode Penelitian Akuntansi, (Yogyakarta: BPFE Yogyakarta, 2003), h. 26.

Page 23: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

11

penelitian yang dibuat dan dinyatakan dalam bentuk kalimat berdasarkan asumsi.

Berikut hipotesis atas masalah yang akan diteliti:

Hipotesis Operasional

H0 = Tidak ada pengaruh antara penyaluran KUR dengan laba bersih Bank Syariah

Mandiri.

H1 = Terdapat pengaruh antara penyaluran KUR dengan laba bersih Bank Syariah

Mandiri.

Berdasarkan probabilitas

Jika probabilitas > 0,05 maka H0 diterima

Jika probabilitas < 0,05 maka H0 ditolak

F. Metodologi Penelitian

1. Jenis dan metode penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini bersifat

kuantitatif, yakni berupa data-data statistik yang menunjukan jumlah

penyaluran dana KUR terhadap laba bersih Bank Syariah Mandiri, dan juga

kualitatif, yaitu berupa informasi yang diperoleh dari berbagai sumber dalam

melakukan analisis SWOT.

Sedangkan metode penelitian, penulis menggunakan metode analisa

kuantitatif dimana penulis menjelaskan secara sistematik, aktual, dan akurat

mengenai fakta dan karakteristik yang terjadi berdasarkan penelitian yang

dilakukan di Bank Syariah Mandiri mengenai penyaluran KUR dan kinerja

keuangan menggunakan SPSS versi 16.0. Sedangkan untuk yang bersifat

Page 24: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

12

kualitatif, penulis menggunakan SWOT sebagai alat analisisnya. Analisis

SWOT yang sesuangguhnya adalah untuk memprediksikan atau menghindarkan

terjadinya suatu ketidakpastian pada organisasi yang bersangkutan atau yang

berkaitan dengan tingkat kemampuan para eksekutif, bagian pemasaran, untuk

dapat membantu melihat dan memprediksi apa yang terlihat atau terjadi di

lingkungan internal dan eksternal organisasi sekitarnya, baik dalam jangka

pendek maupun panjang.20

2. Jenis dan Sumber Data

2.1. Jenis Data

a. Data primer

Sumber data primer merupakan data dari narasumber yang terlibat

langsung. Dalam hal ini data primer diperoleh melaui metode lapangan (field

research) yaitu melakukan observasi ke tempat penelitian (Bank Syariah

Mandiri Kantor Cabang Pembantu Panglima Polim) untuk mendapatkan

hasil yang lebih akurat mengenai mekanisme KUR dan budaya kerja Bank

Syariah Mandiri. Data primer yang penulis peroleh pengumpulan data yang

didapat dari sumber pertama dengan cara wawancara langsung tidak

terstruktur kepada objek yang diteliti yaitu, Bapak Naschichul Ichwan

(Kepala Cabang Pembantu Panglima Polim).

20 Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Ed.1. cet 4 (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2008), h. 15

Page 25: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

13

b. Data Sekunder

Pada penelitian ini, digunakan metode kepustakaan (library research)

untuk menjawab permasalahan penelitian, yaitu dengan mencari bahan-

bahan yang perlu dipersiapkan dalam penelitian, diantaranya hasil riset

penelitian terdahulu, dokumen-dokumen, buku buku referensi, internet,

majalah, surat kabar dan media-media lainnya termasuk data yang telah

dihimpun oleh lembaga atau instansi resmi yang berkaitan dengan tema

diatas. Sumber tersebut harus relevan dengan pokok masalah yang akan

dibahas.

2.2. Sumber data

Adapun tempat yang akan dijadikan penelitian lapangan adalah Bank

Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Panglima Polim dengan alamat

Jl. Panglima Polim Raya No. 127 Blok A-8, Jakarta Selatan untuk mengetahui

mekanisme penyaluran KUR. Namun Dalam analisisnya, penelitian ini

menggunakan record/realisasi penyaluran KUR Bank Syariah Mandiri secara

keseluruhan selama tahun 2008-2010 (data kuantitatif) yang diperoleh dari

Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian di Jl. Lapangan Banteng

Timur, Jakarta Pusat.

3. Teknik pengumpulan data

a. Observasi

Observasi dilakukan di Bank Syariah Mandiri, Kantor Cabang Pembantu

Panglima Polim.

Page 26: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

14

b. Studi dokumenter

Studi dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan data berdasarkan

laporan bulanan penyaluran KUR dan kinerja keuangan Bank Syariah

Mandiri dari Januari 2008 sampai Desember 2010.

4. Metode/ Teknik Analisa Data Kuantitatif

Analisis kuantitatif merupakan analisis data yang dilakukan untuk

menjelaskan variabel yang diteliti berupa angka, dimana dalam penelitian ini

angka-angka tersebut adalah tingkat penyaluran KUR dan laba bersih Bank

Syariah Mandiri.

a. Uji asumsi klasik

1.) Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

variabel terikat dan bebas keduanya terdistribusi normal atau tidak. Jika

data ternyata tidak terdistribusi normal, analisis non parametrik dapat

digunakan. Jika data terdistrbusi normal atau mendekati normal, analisis

parametrik termasuk model-model regresi dapat digunakan. Untuk

mengetahui apakah data normal atau tidak maka dapat dideteksi dengan

melihat normality probability plot. Jika data (titik) menyebar disekitar

garis diagonal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Tetapi

jika data (titik) menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah

garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Uji

Page 27: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

15

kenormalan data dapat juga dilakukan dengan Uji Kolmogorov-Smirnov.21

Pengujian lineritas hubungan antara dua variabel paling sederhana

dilakukan dengan meneliti secara visual scatter plot data hubungan antar

dua variabel apakah terdapat pola hubungan non linear.22

2.) Uji heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.

Jika varians dari residual satu pengamatan berbeda dengan pengamatan yang

lain tetap, maka disebut “homoskedastisitas” dan jika berbeda disebut

“heteroskedastisitas”. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas.

Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat dengan ada

tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot. Jika ada pola tertentu maka

mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Tetapi jika tidak ada pola

yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu

y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.) Uji Autokorelasi

Uji ini betujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada

korelasi antara kesalahan penggangguan pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika ada korelasi, maka

21 Husen Umar, Desain Penelitian Akuntansi Keperilakuan, (Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 2008) h.79

22 Sri Sularso, Buku Pelengkap Metode Penelitian Akuntansi, (Yogyakarta: BPFEYogyakarta, 2003) h. 109

Page 28: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

16

dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah

regresi yang bebas dari autokorelasi. Deteksi adanya autokorelasi

dilakukan dengan dengan DW (Durbin Watson)

a. Jika nilai DW dibawah -2 maka ada autokorelasi positif

b. Jika nilai DW diantara -2 sampai +2 maka tidak ada autokorelasi

c. Jika nilai DW diatas +2 maka ada autokorelasi negatif

b. Uji Hipotesis

Uji hipotesis ini bertujuan untuk menguju secara statistik sutu hal yang

diduga menggambarkan atau terkait dengan situasi tertentu dalam cara

terteentu. Pengujian Hipotesis dalam skripsi ini dilakukan dengan

menggunakan software SPSS Statistics for Windows versi 16, dimana metode

yang dipilih adalah metode analisis “Regresi Linear Sederhana”

Regresi linear sederhana adalah metode statistik yang digunakan untuk

menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Rumus regresi

linear sederhana:

Y= a+bx

Dimana Y adalah profitabilitas, a adalah konstanta, b adalah koefisien

korelasi, x adalah penyaluran KUR

c. Uji r2 (koefisien determinasi)

Koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan

model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien

determinasi yang kecil berarti kemampuan variiabel independen dalam

Page 29: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

17

menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti

variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Secara umum, koefisien determinasi untuk data silang (crossection)

relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing

pengamatan sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya

mempunyai koefisien determinasi yang lebih tinggi.

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya

kontribusi atau pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen,

yaitu dengan mengkuadratkan koefisien korelasi.

d. Uji t statistik

Uji t statistik digunakan untuk mengetahui hubungan variabel independen

terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui ada atau tidaknya variabel

independen terhadap variabel dependen digunakan tingkat signifikansi 0,05.

Jika nilai probabiliti t lebih besar dari 0,05 maka ada pengaruh dari variabel

independen terhadap variabel dependen (koefisien regresi tidak signifikan),

sedangkan jika nilai probabiliti lebih kecil dari 0,05 maka terdapat pengaruh

dari variabel independen terhadap variabel dependen (koefisien regresi

signifikan).

1) Jika t hitung lebih besar dari t tabel, maka H0 ditolak dan H1 dierima, ini

berarti variabel independen secara parsial mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel penelitian.

Page 30: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

18

2) Jika t hitung lebih kecil dari t tabel, maka H0 diterima dan H1 diterima, ini

berarti secara parsial tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel

independen dengan varibel dependen.

Dalam uji ini, digunakan untuk mengetahui hubungan antara jumlah KUR

yang disalurkan dengan profitabillitas bank.

5. Variabel penelitian

a. Varibel independen

Dalam penelitian ini variabel bebas (independen) adalah Penyaluran KUR

dari Bulan Januari 2008-Bulan Desember 2010 (menggunakan laporan

keuangan bulanan).

b. Varibel dependen

Varibel terikat (dependen) dalam penelitian ini adalah Laba Bersih Bank

Syariah Mandiri.

6. Tahap Pengumpulan Data

a. Mencari pengaruh penyaluran KUR terhadap laba bersih Bank Syariah

Mandiri.

b. Menganalisis hasil yang telah diproses oleh SPSS untuk dijadikan salah satu

varibel input data internal Bank Syariah Mandiri.

c. Identifikasi Matrix Eksternal

Pada tahap ini data dibedakan menjadi dua yaitu data internal dan

eksternal. Data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan di luar perusahaan

untuk mengetahui peluang dan ancaman dari Kredit Usaha Rakyat. Dalam

Page 31: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

19

hal ini perusahaan diharuskan untuk menganalisa prospek produk KUR

dipandang dalam hal eksternalisasi perusahaan, dikarenakan setiap waktu

keadaan eksternal selalu berubah-ubah.

d. Identifkasi Matrix Internal

Data internal untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan.

Identifikasi SWOT. Agar BSM dapat menentukan strategi pemasaran Kredit

Usaha Rakyat atau dapat bersaing dengan baik, maka BSM harus dapat

mengamati variabel-varibel dari faktor eksternal dan internal perusahaan

yang berpengaruh kepada kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari

perusahaan tersebut.

e. Tahap analisa

Setelah melakukan mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh

terhadap kelangsungan BSM, data yang diperoleh diklasifikasikan

berdasarkan pokok-pokok masalah penelitian

f. Tahap pengambilan keputusan

Dalam tahap ini memutuskan kebijakan strategi pemasaran yang akan

diambil oleh perusahaan berdasarkan hasil dari analisa tahap satu ke tahap

dua, yaitu BSM dalam kegiatan pemasaran menekankan pada bauran

pemasaran yaitu dengan cara menjaga kualitas produk, harga, distribusi, dan

promosi. Hal ini dilakukan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan

terutama dalam rangka mencapai tujuan perusahaan yaitu mendapatkan laba,

volume pembiayaan, serta melindungi pangsa pasar yang dikuasai.

Page 32: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

20

7. Teknik Penulisan

Adapun teknik penulisan skripsi ini berdasarkan buku “Pedoman Penulisan

Skripsi Fakultas Syariah & Hukum UIN Syarif Hidayatullah tahun 2007”.

G. Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah suatu model konseptual yang menunjukan

hubungan diantara berbagai variabel yang dikembangkan oleh peneliti secara

teoritis atau secara logis untuk menjawab masalah yang diteliti.23

Hubungan antara variabel yang terjadi dalam penelitian ini digambarkan

dalam gambar berikut ini:

23 Sri Sularso, Buku Pelengkap Metode Penelitian Akuntansi, h. 19

Page 33: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

21

Kerangka Konsep

Bank Syariah Mandiri

Data Laporan Keuangan BulananBank Syariah Mandiri (Januari

2008-Desember 2010

Hipotesispenelitian

Lababersih

Data PenyaluranKUR

Analisis regresi sederhana

Ujiheteroskedastisitas

Uji normalitas Uji autokorelasi

Uji hipotesis

Uji signifikansiproduct moment atau

t hitung

Koefisiendeterminasi

Interpretasi Data

Page 34: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

22

Kemudian setelah tahap analisa kuantitatif dilakukan, hasil dari analisis tersebut

digunakan sebagai salah satu variabel input data internal Bank Syariah Mandiri, yang

nantinya akan diproses dalam analisis SWOT. Berikut skema dalam Analitis

Perumusan Strategi 24:

24 Fred R. David, Konsep Manajemen Strategis, Edisi Bahasa Indonesia, Alih Bahasa :Alexander Sindoro (Prentice Hall, 1998), h. 182

Tahap Input

Evaluasi Faktor Eksternal Evaluasi Faktor Internal Matrix Profil Kompetitif

Tahap Pencocokan

Matrix SWOT Matrix BCG Matrix Internal Eksternal Matrix SPACE Matrix Grand Strategy

Tahap Keputusan

Matrix Perencanaan Strategi Kuantitatif

Page 35: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

23

H. Sistematika Penulisan

BAB I/PENDAHULUAN

Bab ini berisi uraian tentang Latar Belakang Masalah yang mendasari pentingnya

diadakan penelitian, identifikasi, pembatasan dan perumusan Masalah Penelitian,

Maksud dan Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian yang diharapkan, Kajian

Pustaka dan Hipotesis yang diajukan, Metodologi Penelitian, Kerangka Konsep

serta Sistematika Penulisan.

BAB II/TINJAUAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Bab ini berisi Tinjauan teori yang mendeskripsikan terkait dengan UMKM,

kemudian hal yang berkaitan dengan Kredit Usaha Rakyat, Pengertian Analisis

SWOT, Mekanisme dan Rancangan Strategi Analisis SWOT.

BAB III/ GAMBARAN UMUM BANK PELAKSANA KUR (BANK

SYARIAH MANDIRI/BSM)

Bab ini berisi uraian Latar Belakang Berdirinya BSM, Visi dan Misi BSM, Nilai-

nilai Perusahaan, Struktur Organisasi, Peranan BSM Terhadap Pengembangan

UMKM, Produk dan Jasa BSM.

BAB IV/HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini diuraikan tentang Hasil Penelitian yang meliputi Perkembangan

Penyaluran KUR BSM, Laba Bersih BSM, Mekanisme Penyaluran dan Realisasi

KUR, Pengaruh penyaluran KUR terhadap Laba bersih Bank Syariah Mandiri

dengan melakukan Analisis Regresi Sederhana, serta Analisis SWOT; dan

Page 36: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

24

Pembahasan Hasil Penelitian yang dilakukan dengan pendekatan analisis

kuantitatif dan kualitatif.

BAB V/KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi uraian tentang pokok-pokok kesimpulan dan saran-saran yang perlu

disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan hasil penelitian.

Page 37: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

25

BAB II

LANDASAN TEORI

A. UMKM

1. Definisi & Kriteria UMKM

Di Indonesia, definisi UMKM diatur dalam UU RI No 20 tahun 2008 tentang

UMKM. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau

badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur

dalam Undang-UndangNo 20 tahun 2008.Usaha Kecil adalah usaha ekonomi

produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan

usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan

yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung

dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. Usaha Menengah adalah

usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang

perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau

cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung

maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah

kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-

Undang.

a. Kriteria UMKM

1) Kriteria Usaha Mikro adalah sebagai berikut:

25

Page 38: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

26

a. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh

juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

b. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga

ratus juta rupiah).

(2) Kriteria Usaha Kecil adalah sebagai berikut:

a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta

rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus

juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua

milyar lima ratus juta rupiah).

(3) Kriteria Usaha Menengah adalah sebagai berikut:

a. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta

rupiah) sampai dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh

milyar rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau

b. Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua

milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak

Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar rupiah).

(4) Kriteria sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, huruf b, dan ayat (2)

huruf a, huruf b, serta ayat (3) huruf a, huruf b nilai nominalnya dapat

Page 39: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

27

diubah sesuai dengan perkembangan perekonomian yang diatur dengan

Peraturan Presiden.25

2. Karakteristik UMKM26

a. Jumlah perusahaan sangat banyak (jauh melebihi usaha besar), terutama dari

kategori usaha mikro dan usaha kecil.

b. Bergerak di sektor informal; usaha tidak terdaftar, tidak/jarang bayar pajak.

c. Organisasi & manajemen dijalankan oleh pemilik; tidak menerapkan

pembagian kerja internal, manajemen dan struktur organisasi formal, sistem

pembukuan tidak formal.

d. Sifat dari kesempatan kerja kebanyakan menggunakan anggota keluarga

yang tidak dibayar; beberapa memakai tenaga kerja yang digaji.

e. Pola/sifat dari proses produksi, umumnya manual, tingkat teknologi sangat

rendah; beberapa memakai mesin-mesin terbaru.

f. Orientasi pasar umumnya menjual ke pasar lokal untuk kelompok

berpendapatan rendah.

g. Pendidikan rendah dan dari rumah tangga miskin, motivasi utama mereka

adalah untuk bertahan hidup (survival); ada banyak yang berpendidikan baik

dan dari rumah tangga non miskin, banyak yang bermotivasi untuk mencari

profit.

25UU No 20 tahun 2008 tentang UMKM

26Tulus.T.H. Tambunan, UMKM di Indonesia, (Jakarta: Ghalia Indonesia. 2009), h. 2-4

Page 40: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

28

h. Kebanyakan pakai bahan baku lokal dan uang sendiri;beberapa memakai

bahan baku impor dan mempunyai akses ke kredit formal.

3. Peran & Kelemahan UMKM

3.1. Peran UMKM

a. Jumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah sebanyak 51,2 juta

unit usaha.

b. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah menyerap tenaga kerja sebanyak 90,9

juta pekerja.

c. Kontribusi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah terhadap PDB sebesar

55,6% terhadap PDB tahun 2007.

3.2. Kelemahan UMKM27

a. Memiliki kelemahan dalam manajemen keuangan sehingga bank

mengalami kesulitan dalam mengukur kemampuan usahanya.

b. Kurang memiliki SDM yang berkualitas dan jika ada jumlahnya terbatas,

lemah dalam manajemen, informasi pasar, teknologi, dan SDM.

c. UKM umumnya dikelola dengan manajemen keluarga sehingga lemah

dalam pengendalian.

d. Lemah dalam misi dan visi kedepan karena selalu berorientasi jangka

pendek.

27EuisAmalia, Keadilan Distributif Dalam Ekonomi Islam, (Jakarta; Rajawali Press. 2009), h.70

Page 41: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

29

e. Kesadaran terhadap mutu rendah, tidak menguasai saluran distribusi dan

lemah dalam pemasaran.

f. Tidak ada pendampingan untuk mendapatkan akses dan pengelolaan usaha.

g. Penguasaan dan Pengenalan teknis perbankan syariah masih kurang.

4. Masalah UMKM28

a. Keterbatasan modal kerja maupun investasi.

b. Kesulitan dalam pemasaran, distribusi, dan pengadaan bahan baku dan input

lainnya.

c. Keterbatasan akses ke informasi mengenai peluang pasar dan lainnya.

d. Biaya transportasi dan energi yang tinggi; keterbatasan komunikasi, biaya

tinggi akibat prosedur administrasi dan birokrasi yang kompleks, khususnya

dalam pengurusan izin usaha, dan ketidakpastian akibat peraturan-peraturan

dan kebijaksanaan-kebijaksanaan ekonomi yang tidak jelas atau tak menentu

arahnya.

5. Meningkatkan akses UKM pada lembaga jasa keuangan29

a. Pengembangan berbagai skim perkreditan untuk UMKM,

b. Program pembiayaan Produktif koperasi dan usaha mikro (P3KUM) dalam

bentuk dana bergulir pola syariah dan konvensional,

28EuisAmalia, Keadilan Distributif Dalam Ekonomi Islam, h. 74-77

29EuisAmalia. Keadilan Distributif Dalam Ekonomi Islam, h. 241

Page 42: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

30

c. Program pembiayaan wanita Usaha Mandiri dalam rangka pemberdayaan

perempuan, keluarga, dan sejahtera (PERKASA) pola konvensional dan

syariah,

d. Program skim pendanaan komoditas UMKM melalui Resi Gudang,

e. Kredit bagi usaha mikro dan Kecil yang bersumber dari dana Surat utang

Pemerintah No. 005 (SUP-005),

f. Pengembangan Lembaga keuangan Mikro baik bank maupun non bank,

g. Pemberdayaan usaha mikro dan usaha kecil melalui program sertifikasi

tanah dari resi Gudang,

h. Bantuan perkuatan secara selektif pada usaha tertentu sebagai stimulan,

i. Penjaminan kredit oleh pemerintah melalui Program Kredit Usaha rakyat

(KUR).

B. KUR

1. Pengertian KUR

Program KUR dimulai dari keputusan yang dihasilkan saat Sidang Kabinet

terbatas pada tanggal 9 Maret 2007. Salah satu diantaranya adalah mengenai

perkembangan Koperasi dan UKM dengan mendorong peningkatan akses UKM

dan Koperasi dengan Perbankan. Kemudian keputusan ini diteruskan dengan

terbitnya Inpres No 6 tahun 2007 yang berisi tentang Kebijakan Percepatan

Pengembangan Sektor Riil dan Pemberdayaan UMKM. Selanjutnya Inpres

tersebut berlanjut dengan dibuatnya program pengembangan UMKM dan

Koperasi, salah satunya KUR yang diluncurkan pada tanggal 5 November 2007,

Page 43: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

31

yang sebelumnya telah ditandatangai MoU dari pihak terkait di dalam program

KUR terseebut pada tanggal 9 Oktober 2007. KUR adalah jenis

kredit/pembiayaan modal kerja dan/atau investasi kepada usaha Mikro, Kecil,

Menengah dan Koperasi (UMKMK) di bidang usaha yang produktif yang layak

namun belum bankable, dengan plafon kredit sampai dengan Rp. 500.000.000,-

(lima ratus juta), yang dijamin oleh perusahaan penjaminan.30 UMKM dan

koperasi yang diharapkan dapat mengakses KUR adalah yang bergerak di sektor

usaha produktif, antara lain: pertanian, perikanan, kelautan perindustrian,

kehutanan, jasa keuangan simpan pinjam.

2. Landasan Hukum31

Inpres No 6/2007 tentang Kebijakan Percepatan Pembangunan Sektor Riil

dan Pemberdayaan UMKM.

Inpres No 1/2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan

Nasional 2010.

Inpres No 3/2010 Tentang Program Pembangunan Berkeadilan.

Nota Kesepahaman Bersama Pemerintah, Bank Pelaksana KUR dan

Perusahaan Penjaminan.

MoU Pertama tanggal 9 Oktober 2007

Addendum I tanggal 7 Mei 2008

30 Kementrian Koperasi dan UMKM, Booklet Kredit Usaha Rakyat, Maret 2010, h. 2-8

31 Deputi Bidang Pengkajian Sumber Daya UKMK, Asdep Urusan Penelitian UKM. “KajianDampak Kredit usaha Rakyat”. Jakarta: Kementrian Negara Koperasi & UKM, h. 15

Page 44: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

32

Addendum II tanggal 12 Januari 2010

Addendum III tanggal 16 September 2010

Standar Operasional Prosedur (SOP) KUR terakhir tanggal 5 November 2010.

Peraturan Presiden nomor 2 tahun 2008 tanggal 26 Januari 2008 tentang

Lembaga Penjaminan;

Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor KEP-

05/M.EKON/01/2008 tanggal 31 Januari 2008 tentang Komite Kebijakan

Penjaminan Kredit/Pembiayaan Kepada Usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan

Koperasi;

Addendum I MoU Departemen Teknis, Perbankan, dan Perusahaan Penjaminan

yang ditandatangani pada tanggal 14 Februari 2008;

Perjanjian Kerja Sama antara Bank Pelaksana dengan Lembaga Penjaminan.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 135/PMK.05/2008 tanggal 24 September

2008 tentang Fasilitas Penjaminan Kredit Usaha Rakyat berikut perubahannya

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 10/PMK.05/2009 tanggal 2 Februari 2009.

Standar Operasional dan Prosedur Pelaksanaan KUR sesuai dengan Keputusan

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro Dan Keuangan, Kementerian

Koordinator Bidang Perekonomian Selaku Ketua Tim Pelaksana Komite

Kebijakan Penjaminan Kredit/Pembiayaan Kepada Usaha Mikro, Kecil,

Menengah Dan Koperasi Nomor : Kep-14/D.I.M.Ekon/04/2009 tanggal 28 April

2009.

Page 45: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

33

3. Tugas Operasional

Tabel 2.1

Sumber : Djoko Retnadi ( Kredit Usaha Rakyat (KUR), Harapan Dan Tantangan Economic

Review No. 212 Juni 2008).

4. Tujuan Dan Manfaat KUR

a. Tujuan KUR:

a. Untuk mempercepat pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM;

b. Untuk meningkatkan akses pembiayaan kepada UMKM dan koperasi;

c. Untuk penanggulangan kemiskinan dan perluasan lapangan kerja.

Page 46: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

34

b. Manfaat Penyaluran KUR Bagi UMKMK

Memberi kesempatan kepada UMKMK memperoleh kredit/pembiayaan

untuk melakukan kegiatan usaha produktif sehingga dapat mengembangkan

usahanya menjadi lebih produktif.

5. Petunjuk Teknis KUR

a. UMKMK Yang Dapat Memanfaatkan KUR

KUR diperuntukan bagi UMKMK dalam:

Usaha Perseorangan, atau

Kelompok Usaha, atau

Koperasi, atau

Berbadan Hukum lain seperti Perseroan Terbatas (PT), CV, Firma, UD,dll.

b. Usaha Yang dibiayai KUR

Usaha Produktif misal, usaha budidaya bebek, budidaya lele, perkebunan

coklat, usaha kerajinan, penyulingan minyak atsiri, usaha jasa salon

kecantikan, rumah makan, bengkel mobil, jasa kontruksi bangunan, biro

perjalanan, produksi batako, genteng, batu bata, dan usaha produktif lain.

KUR tidak untuk tujuan konsumtif (kredit kepemilikan rumah, kredit

kendaraan bermotor, kartu kredit, dan kredit konsumtif lain).

c. Ketentuan UMKMK Calon Debitur KUR

Pada saat mengajukan kredit/pembiayaan. UMKMK tidak sedang

memperoleh kredit/pembiayaaan dari Bank, dan juga tidak sedang

Page 47: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

35

memperoleh kredit program dari pemerintah,yang dibuktikan dengan

Sistem Informasi Debitur (SID).

Pada saat mengajukan kredit/pembiayaan, bagi UMKMK yang sedang

menerima kredit konsumtif (kredit kepemilikan rumah, kredit kendaraan

bermotor, kartu kredit dan kredit konsumtif lain) dapat mengajukan

KUR.

Usahanya dinilai layak dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan Bank.

d. Ketentuan Kredit/Pembiayaan KUR

KUR MIKRO: Plafon maksimal Rp. 5 Juta (Lima Juta); bunga maksimal

22% efektif per tahun; pada saat mengajukan kredit/pembiayaan tidak perlu

pengecekan Sistem Informasi Debitur (SID).

KUR RITEL: Plafon diatas Rp. 5 juta (lima juta) sampai dengan

maksimal Rp. 500 juta (lima ratus juta); bunga maksimal 14% efektif per

tahun; pada saat mengajukan kredit perlu pengecekan Sistem Informasi

Debitur (SID).

Agunan Utama : Usaha yang dibiayai dan

Agunan Tambahan : Sesuai ketentuan Bank.

e. Sumber Dana dan Penjaminan KUR

Sumber dana kredit/pembiayaan KUR adalah 100% bersumber dari dana

Bank Pelaksana KUR

Page 48: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

36

Kredit/pembiayaan yang disalurkan (disetujui) Bank Pelaksana KUR,

dijamin otomatis oleh perusahaan penjaminan dengan nilai penjaminan

70% dari plafon KUR.

Imbal Jasa Penjaminan (IJP) dalam hal KUR dibayar oleh pemerintah

melalui APBN,

f. Bank Pelaksana KUR

PT Bank BRI (Persero) Tbk, PT BNI (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri

(Persero) Tbk, PT. Bank Syariah Mandiri, PT. Bank BTN (Persero) Tbk,

dan PT. Bukopin,

Bank Pembangunan Daerah, PT Bank DKI, PT. Bank Nagari, PT. Bank

Jabar-Banten, PT Bank Jateng, BPD DI Yogyakarta, PT Bank Jatim, PT

Bank kalbar, PT Bank Kalteng, BPD Kalsel, PT Bank Sulut, PT Bank

Papua, dan PT Bank Maluku.

g. Lembaga Linkage

Lembaga Linkage adalah lembaga keuangan yang mengadakan kerjasama

dengan Bank Pelaksana KUR, untuk meneruskan pinjaman KUR dari Bank

ke UMKMK.

Lembaga Linkage antara lain Koperasi Sekunder, Koperasi Primer

(Koperasi Simpan Pinjam, Unit simpan Pinjam Koperasi), Badan Kredit

Desa (BKD), Baitul Mal wat Tamwil (BMT), BPR/BPRS. Lembaga

Keuangan Non Bank, Lembaga Keuangan Bank.

Page 49: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

37

h. Prosedur dan Cara Mengajukan KUR

UMKMK calon debitur KUR mengajukan kredit/pembiayaan KUR ke

salah satu Bank Pelaksana KUR (kantor cabang, cabang pembantu, unit

pelayanan/unit desa, atau ke lembaga linkage yang bekerjasama dengan

bank) yang ada di Ibukota Propinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan,

Kelurahan dan Desa dekat lokasi keberadaan UMKMK;

UMKMK calon debitur KUR, menyerahkan dokumen-dokumen

persyaratan kredit/pembiayaaan yang ditetapkan bank Pelaksana KUR,

antara lain:

Identitas diri calon debitur KUR (KTP, kartu keluarga, keterangan

domisili)

Legalitas Usaha (akte pendirian, data usaha

Perizinan usaha (SIUP, TDP,dll)

Laporan Keuangan

Proposal Usaha

Persyaratan lain, sesuai ketentuan Bank

Bank Pelaksana KUR melakukan evaluasi usulan kredit/pembiayaan yang

diajukan UMKMK calon debitur KUR

i.Putusan Pemberian KUR

Putusan pemberian KUR sepenuhnya menjadi kewenangan Bank Pelaksana.

Page 50: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

38

j. Jangka Waktu KUR

Jangka waktu KUR tidak melebihi 3 (tiga) tahun untuk modal kerja, dan 5

(lima) tahun untuk investasi.

Suplesi, perpanjangan dan restrukturisasi dapat diperpanjang menjadi

maksimal 6 (enam) tahun untuk modal kerja, dan 10 (sepuluh) tahun

untuk investasi.

k. Mekanisme Penyaluran KUR

Langsung, yaitu Bank langsung menyalurkan KUR ke UMKMK yang

mengajukan kredit/pembiayaan;

Tidak langsung, yaitu Bank menyalurkan KUR melalui Lembaga

Linkage yang bekerjasama dengan Bank Pelaksana KUR;

Untuk penyaluran tidak langsung (linkage) yang bentuk kerjasama

dengan Bank sebagai Executing, maka dapat memutuskan sendiri usulan

kredit/pembiayaan yang diajukan UMKMK dengan bunga maksimal

22% efektif per tahun, plafon maksimal Ro 100 juta per UMKMK;

Untuk peyaluran tidak langsung (linkage) yang bentuk kerjasama

dengan bank sebagai Chanelling, maka lembaga linkage akan

meneruskan Ke Bank Pelaksana dengan plafon, suku bunga mengikuti

ketentuan KUR Mikro dan KUR Ritel.

l. Penyempurnaan Adendum III

KUR Mikro: Maksimal Rp 20 juta per Debitur

Page 51: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

39

Pelaksana KUR Mikro: Semua bank

Sistem Informasi Debitur (SID): KUR Mikro, tidak perlu

Suku bunga KUR Mikro: Maksimal 22% efektif per tahun

Penyaluran Linkage Pola Executing

a. Dana bank ke lembaga linkage: Maksimal Rp. 2 Milyar

b. Bunga dari Bank ke lembaga linkage: Maksimal 14% efektif per tahun

c. Bunga dari lembaga linkage ke UMKM: maksimal 22% efektif per

tahun

Penjaminan

a. Untuk sektor Pertanian, kehutanan, Kelautan, Perikanan, Industri kecil:

80%

b. Untuk sektor TKI: 80%

c. Untuk sektor lainnya: 70%

Kredit untuk Tanaman Keras diberikan langsung tanpa perpanjangan: 13

tahun

m. Instansi Pembina

1. Kementerian Negara Koperasi dan UKM

2. Departemen Pertanian

3. Departemen Kelautan dan Perikanan

4. Departemen Perindustrian

5. Departemen Kehutanan

6. Instansi terkait lainnya

Page 52: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

40

n. Koordinasi kebijakan

Dalam rangka mengkoordinasikan program KUR, Pemerintah

membentuk Komite Kebijakan.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama dengan instansi

pembina meng-koordinasikan kebijakan penjaminan kredit.

Hal-hal yang dikoordinasikan:

o Penyiapan UMKM dan Koperasi sesuai dengan kewenangan instansi

pembina.

o Kebijakan dan prioritas bidang usaha.

o Pembinaan dan pendampingan UMKM dan Koperasi.

o Koordinasi penyaluran KUR dengan Perbankan dan Perusahaan

Penjaminan.

o Sosialiasi program dan koordinasi dengan daerah.

o Kebijakan Penjaminan Kredit.

o. Perusahaan Penjamin

Perum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo)

PT. Asuransi Kredit Indonesia (PT. Askrindo)

Penjaminan kredit pada dasarnya adalah suatu kegiatan pemberian

jaminan kepada pihak kreditor atas kredit atau pembiayaan atau fasilitas

Page 53: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

41

lain yang disalurkan kepada debitur akibat tidak dipenuhinya syarat

agunan sebagaimana yang ditetapkan oleh kreditur.32

Dalam praktik penjaminan kredit di beberapa negara, besaran

penjaminan kredit ini maksimal berkisar antara 70%-80% dari pokok atau

plafond kredit yang disetujui. Besarnya penjaminan ini sama halnya

dengan penjaminan yang diberlakukan pada Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Besaran penjaminan yang tidak 100% tersebut adalah untuk menghindari

kemungkinan kegagalan kredit karena unsur moral hazard dari debitur.

6. Realisasi Penyaluran KUR33

Perkembangan Kredit Usaha Rakyat Sampai Dengan Bulan Februari

2011

Tabel 2.2

32 Nasroen Yasabari dan Nina Kurnia Dewi, Penjaminan Kredit “Mengantar UKMKMengakses Pembiayaan”, (Bandung: PT Alumni, 2007), h. 13

33 Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi MakroDan Keuangan, “Realisasi Penyaluran KUR”data diperoleh tanggal 25 Maret 2010

NO BANK

REALISASI PENYALURAN KUR

NPL (%)Plafon OutstandingDebitur

Rata-rata Kredit

(Rp juta) (Rp juta) (Rp juta/debitur)

1 BNI 3.480.281 1.958.617 31.357 111,0 1,52

2 BRI (KUR Ritel) 6.890.479 3.555.271 50.343 136,9 3,48

3 BRI (KUR Mikro) 18.407.551 6.747.152 3.903.437 4,7 1,86

4 BANK MANDIRI 3.832.646 2.115.363 75.209 51,0 0,92

Page 54: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

42

Dari tabel tersebut, terlihat bahwa penyaluran KUR sampai Februari 2011

masih didominasi oleh Bank BRI, baik KUR Ritel (sebesar 6.89 triliyun) maupun

KUR mikro (sebesar 18.4 triliyun). Sedangkan untuk Bank Syariah Mandiri berada di

urutan keenam (sebesar 936 milyar) dengan 7.759 nasabah pembiayaan KUR. Untuk

total penyaluran KUR secara keseluruhan dari awal penyalurannya sudah mencapai

38,2 triliyun dan sudah menjangkau sebanyak 4.113.423 debitur dari UMKM. Rata-

5 BTN 1.004.523 499.626 5.408 185,7 4,83

6 BUKOPIN 983.755 501.488 6.910 142,4 9,45

7BANK SYARIAHMANDIRI

936.071 603.532 7.759 120,6 2,94

8 BANK NAGARI 102.130 91.639 2.515 40,6 0,30

9 BANK DKI 66.744 54.781 671 99,5 -

10BANK JABARBANTEN

941.933 787.739 9.697 97,1 0,32

11 BANK JATENG 334.744 281.793 5.711 58,6 -

12 BPD DIY 22.242 20.115 236 94,2 -

13 BANK JATIM 1.014.132 937.058 9.099 111,5 0,35

14 BANK NTB 27.560 23.623 374 73,7 -

15 BANK KALBAR 66.695 46.004 683 97,7 -

16 BANK KALTENG 34.240 30.042 758 45,2 -

17 BANK KALSEL 41.603 37.140 760 54,7 -

18 BANK SULUT 33.437 29.119 1.230 27,2 -

19 BANK MALUKU 17.370 14.711 604 28,8 -

20 BANK PAPUA 48.010 40.907 662 72,5 0,50

TOTAL 38.286.146 18.375.718 4.113.423 9,3 2,14

TOTAL 6 BANKPELAKSANA 35.535.306 15.981.048 4.080.423 8,7 2,43

TOTAL BPD 2.750.840 2.394.670 33.000 83,4 0,26

Page 55: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

43

rata pinjaman debitur KUR sebesar 8,7 juta, sedangkan BPD sebesar 83,4 juta dengan

posisi NPL rata-rata untuk 6 Bank Pelaksana KUR adalah 2,43% sedangkan untuk

BPD sebesar 0,26%.

Perkembangan Kredit Usaha Rakyat Sampai Dengan Bulan Februari 2011 Per

Provinsi

Tabel 2.3

NO PROVINSI

TOTAL

Plafon Outstanding Debitur

(Rp juta) (Rp juta)

1 NANGGROE ACEH DARUSSALAM 961.220 464.157 86.327

2 SUMATERA UTARA 1.987.349 966.651 172.334

3 SUMATERA BARAT 901.619 479.417 79.131

4 RIAU 1.016.459 592.934 63.084

5 JAMBI 918.892 503.931 60.542

6 SUMATERA SELATAN 891.449 450.926 79.434

7 BENGKULU 326.053 113.531 30.885

8 LAMPUNG 956.339 523.388 89.819

9 KEPULAUAN RIAU 216.421 89.590 11.874

10 BANGKA BELITUNG 690.462 339.614 14.163

11 DKI JAKARTA 1.702.664 877.647 82.998

12 JAWA BARAT 5.040.213 2.463.966 608.439

13 JAWA TENGAH 5.261.081 2.228.685 939.122

14 D.I. YOGYAKARTA 653.106 307.675 102.005

15 JAWA TIMUR 5.569.570 2.687.211 704.955

16 BANTEN 874.357 385.890 64.450

17 BALI 847.211 397.274 107.021

18 NTB 454.046 196.907 60.074

Page 56: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

44

19 NTT 406.554 179.081 43.134

20 KALIMANTAN BARAT 1.034.270 442.743 50.554

21 KALIMANTAN TENGAH 601.178 381.112 38.369

22 KALIMANTAN SELATAN 1.148.096 426.344 82.456

23 KALIMANTAN TIMUR 998.892 431.535 73.261

24 SULAWESI UTARA 457.158 191.481 44.794

25 SULAWESI TENGAH 482.818 242.261 54.222

26 SULAWESI SELATAN 2.119.074 1.127.708 219.772

27 SULAWESI TENGGARA 303.376 130.384 39.954

28 GORONTALO 240.013 129.482 29.448

29 SULAWESI BARAT 218.223 109.981 22.373

30 MALUKU 283.740 151.808 17.965

31 MALUKU UTARA 159.772 82.497 9.052

32 IRIAN JAYA BARAT 195.866 102.869 7.881

33 PAPUA 368.605 177.038 23.531

TOTAL 38.286.146 18.375.718 4.113.423

Dari seluruh provinsi, penyaluran KUR terkonsentrasi di Pulau Jawa dan

paling terbanyak adalah di Jawa Timur, yaitu 5,56 triliyun dan di Jawa Tengah

5,26 triliyun kemudian Jawa Barat sebesar 5,04 triliyun. Hal ini dimungkinkan

karena sebagian besar jumlah UMKM berada di pulau Jawa, infrastruktur di Jawa

lebih baik daripada di provinsi-provinsi lain di luar Pulau Jawa, dan karena

sebaran-sebaran Bank Pelaksana yang lebih terkonsentrasi di Pulau Jawa34.

34Tulus TH Tambunan. UMKM di Indonesia, Cet 1, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009), h. 237

Page 57: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

45

Perkembangan Kredit Usaha Rakyat Sampai Dengan Bulan Februari 2011 Per

Sektor

Tabel 2.4

NO SEKTOR EKONOMI

TOTAL

Plafon Outstanding Debitur

(Rp juta) (Rp juta)

1 Pertanian, perburuan dan kehutanan 6.534.751 3.320.501 528.673

2 Perikanan 19.695 18.531 214

3 Pertambangan dan penggalian 26.834 17.683 387

4 Industri pengolahan 886.928 508.336 56.233

5 Listrik, gas dan air 13.928 10.740 131

6 Konstruksi 731.631 312.725 3.918

7 Perdagangan besar dan eceran 24.081.393 11.320.348 3.224.445

8 Penyediaan akomodasi dan penyediaan mamin 373.139 156.278 1.720

9 Transportasi, pergudangan dan komunikasi 345.010 247.154 8.342

10 Perantara keuangan 51.900 43.728 81

11Real estate, usaha persewaan, dan jasa

perusahaan1.736.205 1.126.281 68.227

12Adm. pemerintahan, pertahanan & jaminan

sos. Wajib- - -

13 Jasa pendidikan 3.260 3.051 21

14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial 14.976 13.739 78

15Js kemasy, sosbud, hiburan & perorangan

lainnya712.287 288.438 63.703

Page 58: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

46

16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga 2.338 2.205 28

17Badan internasional & badan ekstra inter.

Lainnya- - -

18 Kegiatan yang belum jelas batasannya 2.743.406 977.893 157.170

19 Rumah tangga 8.315 7.963 37

20 Bukan lapangan usaha lainnya 151 124 15

Total 38.286.146 18.375.718 4.113.423

C. SWOT

1. Pengertian Analisis SWOT35

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang

memaksimalkan kekuatan (Strength), dan Peluang (Oppurtinities), namun secara

bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness), dan Ancaman (Threats).

Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan

misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan

strategis harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini

disebut dengan analisis situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi

adalah Analisis SWOT.

35 Freddy Rangkuty, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta: GramediaPustaka Umum, 1997), h. 19

Page 59: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

47

2. Mekanisme dan Rancangan Strategi Analisis SWOT

Penelitian dalam analisis SWOT menunjukan bahwa kinerja perusahaan dapat

ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut

harus dipertimbangkan dalam Analisis SWOT.

Berikut Diagram Analisis SWOT:

Tabel 2.5

2.1. Tahap Pengumpulan Data36

Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar pengumpulan data, tetapi juga

merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra analisis. Pada tahap ini data

dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data eksternal dan data internal. Sedangkan

data internal dapat diperoleh di dalam perusahaan seperti, laporan keuangan

36 Freddy Rangkuty, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, h. 21

BERBAGAIPELUANG

KEKUATANINTERNAL

KELEMAHANINTERNAL

BERBAGAIANCAMAN

1. Agresif3. Turnaround

2. Diversifikasi4. Defensif

Page 60: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

48

(ROA, ROE, CAR, FDR, Laba Bersih), laporan kegiatan SDM, laporan kegiatan

operasional, dan laporan kegiatan pemasaran.

a. EFAS

EFAS (External Strategic Factors Analysis Summary) adalah matrix faktor

strategi eksternal, yang didalamnya berupa faktor-faktor strategi eksternal

yaitu: analisis pasar, analisis kompetitor, analisis komunitas, analisis pemasok,

analisis pemerintah, dan analisis kelompok kepentingan tertentu.

b. IFAS

Setelah faktor-faktor strategi internal perusahaan diidentifikasikan, suatu

tabel IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary) disusun untuk

merumuskan faktor-faktor strategis internal tersebut dalam kerangka Strength

and Weakness perusahaan.

c. Matrix Profil Kompetitif

Matrix Profil Kompetitif dipergunakan untuk mengetahui posisi relatif

perusahaan yang dianalisis, dibandingkan dengan perusahaan pesaing.

2.2. Tahap Analisis

Setelah mengumpulkan semua informasi yang berpengaruh terhadap

kelangsungan perusahaan, tahap selanjutnya adalah memanfaatkan untuk

informasi tersebut dalam model-model kuantitatif perumusan strategi. Model

yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:

Page 61: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

49

a. Matrix SWOT37

Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan

adalah matrix SWOT. Matrix ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana

peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan

dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrix SWOT merupakan

alat pencocokan yang penting yang membantu manajer mengembangkaan

empat tipe strategi, yaitu:38

a. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan

memanfaatkan seluruh kekuatan internal perusahaan untuk merebut

peluang eksternal dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.

b. Strategi ST

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki

perusahaan untuk mengatasi ancaman eksternal.

c. Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada

dengan cara meminimalkan atau memperbaiki kelemahan yang ada.

Kadang-kadang peluang eksternal kunci ada, tetapi sebuah perusahaan

37 Freddy Rangkuty, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, h. 3138 Fred R. David, Konsep Manajemen Strategis, Edisi Bahasa Indonesia, Alih Bahasa:

Alexander Sindoro (Jakarta: PT Prenhallindo, 1998), h. 184-185

Page 62: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

50

mempunyai kelemahan internal yang menghambatnya menggunakan

peluang itu.

d. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan

berusaha meminimalkan kelemahan internal yang ada serta menghindari

ancaman eksternal.

b. Matrix BCG39

Metode pendekatan yang paling banyak dipakai untuk analisis korporat

adalah BCG Growth/ Share Matrix, yang diciptakan pertama kali oleh Boston

Consulting Group (BCG).

Tujuannya adalah:

a. Mengembangkan strategi pangsa pasar untuk portofolio produk yang

berdasarkan karakteristik cash flownya.

b. Mengembangkan portofolio produk perusahaan sehingga jelas kekuatan dan

kelemahannya.

c. Memutuskan apakah perlu meneruskan investasi untuk produk yang tidak

menguntungkan.

d. Mengalokasikan anggaran pemasaran produk guna memaksimalkan cash

flow jangka panjang.

e. Mengukur kinerja manajemen berdasarkan kinerja produk pasaran.

39 Freddy Rangkuty, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, h.36

Page 63: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

51

c. Matrix General Electric

Model ini membutuhkan parameter faktor daya tarik industri (industry

attractiveness factor) dan faktor kekuatan bisnis (bussiness strength factor).

d. Matrix Internal Eksternal (IE)

Matrix Internal Eksternal dikembangkan dari Model General Electric.

Parameter yang digunakan meliputi parameter kekuatan internal perusahaan dan

pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan model ini adalah untuk

memperoleh strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih detail.

Dalam Matrix Internal Eksternal, terdapat tiga strategi utama, yaitu:

a. Growth Strategy, yang merupakan pertumbuhan perusahaan sendiri atau

upaya diversifikasi.

b. Stability strategy adalah strategi yang diterapkan tanpa mengubah arah

strategi yang telah ditetapkan.

c. Retrenchment Strategy adalah usaha memperkecil atau mengurangi usaha

yang dilakukan perusahaan.

e. Matrix SPACE

Tujuan dari Matrix SPACE (Strategic Position And Action Evaluation)

adalah agar perusahaan itu dapat melihat posisinya dan arah perkembangan

selanjutnya. Berdasarkan matrix SPACE, analisis tersebut dapat memperlihatkan

dengan jelas garis vektor yang bersifat positif baik untuk Kekuatan Keuangan

maupun Kekuatan Industri. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan tersebut

secara finansial relatif cukup kuat sehingga dia dapat mendayagunakan

Page 64: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

52

keuntungan kompetitifnya secara optimal melalui tindakan yang cukup agresif

untuk merebut pasar. Alat ini terdiri dari kerangka kerja empat kuadran yang

menunjukan apakah strategi agresif, konservatif, defensif, atau bersaing yang

paling cocok untuk suatu organisasi.

f. Matrix Grand Strategy

Matrix Grand Strategy mempunyai alat populer untuk merumuskan strategi

alternatif. Semua organisasi dapat diposisikan dalam salah satu dari empat

kuadran strategi dari Matrix Grand Strategy.

2.3. Tahap Keputusan

Teknik ini disebut sebagai Matrix Quantitative Strategic Planing (QSPM)

atau Matriks Perencanaan Strategi Kuantitatif. Matriks ini berfungsi untuk

memperoleh daftar prioritas dan dirancang untuk menetapkan daya tarik relatif

dari tindakan alternatif yang layak. QSPM menggunakan input dari analisis

Tahap 1 dan hasil mencocokan dari analisis Tahap 2 untuk untuk memutuskan

sasaran diantara strategi alternatif.40

40 Fred R. David, Konsep Manajemen Strategis, Edisi Bahasa Indonesia, Alih Bahasa:Alexander Sindoro (Jakarta: PT Prenhallindo, 1998), h. 198

Page 65: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

53

BAB III

PROFIL BANK SYARIAH MANDIRI (BSM)

A. Latar Belakang Berdirinya BSM41

Kehadiran Bank Syariah Mandiri (BSM) sejak tahun 1999, sesungguhnya

merupakan hikmah sekaligus berkah pascakrisis ekonomi dan moneter 1997-1998.

Sebagaimana diketahui, krisis ekonomi dan moneter, yang disusul dengan krisis

multi-dimensi termasuk di panggung politik nasional,telah menimbulkan beragam

dampak negatif yang sangat hebat terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat,

tidak terkecuali dunia usaha. Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional

yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami krisis luar biasa.

Pemerintah akhirnya mengambil tindakan dengan merestrukturisasi dan

merekapitalisasi sebagian bank-bank di Indonesia. Salah satu bank konvensional,

PT Bank Susila Bakti (BSB)yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai

(YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak

krisis. BSB berusaha keluar dari situasi tersebut dengan melakukan upaya merger

dengan beberapa bank lain serta mengundang investor asing. Pada saat bersamaan,

pemerintah melakukan penggabungan (merger) empat bank (Bank Dagang

Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo) menjadi satu bank baru

bernama PT Bank Mandiri (Persero) pada tanggal 31 Juli 1999. Kebijakan

41 Bank Syariah Mandiri, “Laporan Tahunan Bank Syariah Mandiri Tahun 2009”.Diakses tanggal 1 Mei 2011 dari http://www.syariahmandiri.co.id/category/investor-relation/laporan-tahunan/

53

Page 66: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

54

penggabungan tersebut juga menempatkan dan menetapkan PT Bank Mandiri

(Persero) sebagai pemilik mayoritas baru BSB. Sebagai tindak lanjut dari

keputusan merger, Bank Mandiri melakukan konsolidasi serta membentuk Tim

Pengembangan Perbankan Syariah. Pembentukan tim ini bertujuan untuk

mengembangkan layanan perbankan syariah dikelompok perusahaan Bank

Mandiri, sebagai respon atas diberlakukannya UU No. 10 tahun 1998, yang

memberi peluang bank umum untuk melayani transaksi syariah (dual banking

system).Tim Pengembangan Perbankan Syariah memandang bahwa pemberlakuan

UU tersebut merupakan momentum yang tepat untuk melakukan konversi PT

Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karenanya,

Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera mempersiapkan sistem dan

infrastrukturnya, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional

menjadi bank yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah dengan nama PT Bank

Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris Sutjipto, SH, No. 23

tanggal 8 September 1999.Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi bank umum

syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui SK Gubernur BI No.

1/24/ KEP.GBI/1999, 25 Oktober 1999. Selanjutnya, melalui Surat Keputusan

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1/KEP.DGS/ 1999, BI menyetujui

perubahan nama menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Menyusul pengukuhan dan

pengakuan legal tersebut, PT Bank Syariah Mandiri secara resmi mulai beroperasi

sejak Senin, tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999. Bank ini

hadir, tampil dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan idealisme usaha

Page 67: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

55

dengan nilai-nilai rohani, yang melandasi kegiatan operasionalnya. Harmoni antara

idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan

Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia.

B. Visi dan Misi BSM

VISI

“Menjadi bank syariah terpercaya pilihan mitra usaha”

MISI

1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan.

2. Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran pembiayaan

pada segmen UMKM.

3. Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan kerja

yang sehat.

4. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal.

5. Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang sehat.

C. Nilai-nilai Perusahaan

Excellence: Berupaya mencapai kesempurnaan melalui perbaikan yang

terpadu dan berkesinambungan.

Teamwork: Mengembangkan lingkungan kerja yang saling bersinergi.

Humanity: Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan religius.

Integrity: Menaati kode etik profesi dan berpikir serta berperilaku terpuji.

Page 68: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

56

Customer Focus: Memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan untuk

menjadikan Bank Syariah Mandiri sebagai mitra yang terpercaya dan

menguntungkan.

D. Produk dan Jasa BSM

Produk Pendanaan Produk Pembiayaan Layanan

1. BSM Tabungan

2. BSM Tabungan

Berencana

3. BSM Tabungan

Simpatik

4. BSM Tabungan

Mabrur

5. BSM Tabungan Dollar

6. BSM Tabungan Investa

Cendekia

7. BSM Deposito &

Deposito Valas

8. BSM Giro& Giro

Valas, Giro Euro,

Singapore Dollar

9. BSM Obligasi

10. BSM Tabungan

Perusahaan

1. Mudharabah

2. Musyarakah

3. Murabahah

4. Dana talangan Haji

5. Istishna’

6. Ijarah Muntahiya Bit Tamlik

7. Mudharabah Muqayyadah

8. Customer Network Financing

9. Resi Gudang

10. Edukasi

11. PKPA

12. Implan

13. Dana Berputar

14. Kepemilikan Rumah

15. Umrah

16. Pembiayaan Peralatan

Kedokteran

17. Gadai Syariah

1. BSM Card

2. BSM Sentra Bayar

3. BSM Mobile Banking

4. BSM Net Banking

5. BSM Pertukaran Valas

6. BSM Bank Garansi

7. Electronic Payroll

8. SKBDN

9. L/C

10. Transfer Western Union

11. Kliring

12. Inkaso

13. Intercity Clearing

14. RTGS

15. Pajak Online

16. Mitra Syariah

17. Bancassurance

Page 69: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

57

BAB IV

DESKRIPSI DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Mekanisme Penyaluran Kredit Usaha Rakyat Bank Syariah

Mandiri

Pada dasarnya, produk yang ditawarkan oleh perbankan syariah dapat dibagi

menjadi tiga bagian besar, yaitu: produk penyaluraan dana (financing), produk

penghimpunan dana (funding), dan produk jasa (service).42

Salah satu produk penyaluran dana yang disalurkan Bank Syariah Mandiri

adalah Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diberi nama Barakah BSM. KUR ini

merupakan salah satu fitur pembiayaan program kerjasama dengan Kementrian

Koperasi dan UMKM dalam mengakselerasi usaha sektor riil.

Bentuk akad KUR (Barakah BSM) yang dipakai adalah murabahah. Secara

sederhana, murabahah berarti suatu penjualan barang seharga barang tersebut

ditambah keuntungan yang disepakati. Misalnya, seseorang membeli barang

kemudian menjualnya dengan keuntungan tertentu. Berapa besar keuntungan

tersebut dapat dinyatakan dengan nominal rupiah tertentu atau dalam bentuk

persentase dari harga pembeliannya, misalnya 10% atau 20%43.

Murabahah ini merupakan salah satu bentuk jual beli yang sesuai dengan

syariah Islam berdasarkan QS. Al Baqarah ayat 275 dan HR. Ibnu Majah, yaitu:

42 Adiwarman Karim, Bank Islam (Analisis Fiqh dan Keuangan), Edisi 4, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2010), h. 97

43 Adiwarman Karim, Bank Islam (Analisis Fiqh dan Keuangan), h.113

Page 70: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

58

....

“Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba” (QS. Al-

Baqarah: 275)

“Tiga bentuk usaha yang di dalamnya mengandung barakah: yaitu jual beli

secara tangguh, mudharabah/kerja sama dalam bagi hasil dan mencampur

gandum dengan kedelai (hasil keringat sendiri) untuk kepentingan keluarga

bukan untuk di jual”. (HR. Ibnu Majah).44

Program KUR (Barakah BSM)

Tabel 4.1

FITURPROGRAM

Investasi Modal Kerja

Target Market Semua sektor industri yang tidak bertentangan dengan syariah. UMKM dan Koperasi yang tidak sedang menerima Kredit dari

Perbankan dan/atau Kredit Program, kecuali Kredit Konsumtif.

LimitPembiayaan

Segmen Mikro: sampai dengan Rp5 juta (margin 22% – berlakuper 12 Feb 2010)

Segmen Ritel : Rp5 juta – Rp500 juta (margin 14% – berlaku

44 Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah, Juz II, No. 2289, (Beirut: Dar El Kutub Al-Banani, tth),h.12. (Hadis yang diriwayatkan oleh Ibn Majah: 2289, dari segi sanad, hadis tersebut dianggap dhaif,karena terdapat tiga perawi yang majhul secara berturu-turut setelah rawi sahabat, yaitu: Shalih binShuhaib, Abdurrahman bin Dawud, dan Nashr bin Qashim. Majhul adalah tidak diketahui baikorangnya maupun riwayat hidupnya

Page 71: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

59

per 12 Feb 2010)

Coverage Area Diseluruh cabang

Jangka Waktu Maksimal 5 (lima) tahun Maksimal 3 (tiga) tahun

AgunanAgunanUtama : obyek yang dibiayaiAgunan Tambahan: bersifat kebendaaan

PolaPembiayaan

Inti – Plasma Terdapat keterikatan produksi antara perusahaan inti Perusahaan Inti sebagai penjamin pembelian atas hasil usaha

plasma Jaminan pembiayaan dari perusahaan inti dan/atau end user

Kemitraan Terdapat pola kemitraan terpadu antara

perusahaan/kelompok/koperasi dengan end user/yang dibiayai Terdapat hak dan kewajiban yang jelas antara

perusahaan/kelompok/koperasi dengan end user Jaminan pembiayaan dari perusahaan/kelompok/koperasi

dan/atau end user

Petunjuk Pelaksanaan Pembiayaan Kredit Usaha Rakyat Melalui Warung

Mikro BSM.

Tabel 4.2

No Fitur Program Keterangan1 Sumber Dana 100% dana komersial Bank Syariah

Mandiri2 Pola/Fasilitas Penjaminan dari Lembaga Penjamin

dengan premi/IJP dibayarkan olehpemerintah dengan menggunakan danaAPBN.

3 Peruntukkan calon nasabah Kriteria dan persyaratan calon NasabahKUR:a. Tidak sedang menerima Kredit

Modal Kerja/Investasi dari Perbankanatau yang tidak sedang menerimakredit program dari Pemerintah yangdibuktikan dengan hasil SID BI padasaat permohonan pembiayaandiajukan.

Page 72: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

60

b. Dapat sedang menerima kreditkonsumtif

4 Limit Pembiayaan Maksimal Rp. 20.000.000,-5 Margin/Bagi Hasil Pembiayaan Setara dengan margin 22% p.a.6 Jenis Peembiayaan dan Jangka

WaktuSesuai dengan Addendum III

7 Sektor Semua sektor industri yang tidakbertentangan dengan prinsip syariah danrating sektor ekonomi pembiayaan BankSyariah Mandiri.

8 Denda/Penalty Sesuai Ketentuan Bank Syariah Mandiri(0,000695 x jumlah tunggakankewajiban x jumlah hari keterlambatan)

9 Biaya Administrasi Sesuai ketentuan pembiayaan WarungMikro Bank Syariah Mandiri

10 Nilai Penjaminan Pembiayaan 80% dari plafon pembiayaan untuksektor hulu, dan TKI

70% dari plafon pembiayaan untuksektor lainnya (untuk sisa agunansesuai ketentuan Bank SyariahMandiri)

11 Premi Penjaminan Pembiayaan Nilai penjaminan pembiayaan menjadibeban APBN

12 Penutupan Penjaminan Pembiayaan Secara otomatis13 Hak Klaim Pembiayaan dalam kolektibilitas 4

(diragukan) dan jangka waktupembiayaan terlampaui minimal 1tahun

14 Jaminan Sesuai ketentuan pembiayaan warungmikto Bank Syariah Mandiri.

15 Sistem pembukuan On Balance Sheet16 Perum Penjaminan Askrindo dan Jamkrindo17 Pola Angsuran Pola Angsuran sesuai ketentuan yang

berlaku18 Asuransi Jiwa Diwajibkan19 Tata Cara Pelaksanaan Penjaminan

dan Pengajuan KlaimSesuai dengan ketentuan yang berlaku

20 Tanggal Pengajuan Penjaminan Maksimal tanggal 15 setiap bulanberikutnya kepada cabangAskrindo/Jamkrindo terdekat.

Page 73: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

61

B.Penyaluran KUR dan Laba Bersih Bank Syariah Mandiri Tahun 2008-2010

Tabel 4.3

BulanKUR(Dalam jutaanrupiah)

Laba Bersih(Dalam jutaanrupiah)

Januari 29.137 15.127

Februari 46.316 45.561

Maret 83.397 4.624

April 18.709 61.384

Mei 80.926 976.488

Juni 19.655 99.284

Juli 17.375 115.366

Agustus 20.226 135.013

September 18.897 147.384

Oktober -7.502 162.723

Nopember 4.596 178.553

Desember -5.297 193.149

Januari -2.249 21.362

Februari 20.207 19.653

Maret 16.645 22.781

April 2.219 20.600

Page 74: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

62

Mei 1.724 21.309

Juni 11.425 20.037

Juli -3.435 24.961

Agustus 3.796 24.959

September 0 22.640

Oktober 397 36.809

Nopember 2.669 29.357

Desember 2.145 26.469

Januari 5.121 25.603

Februari 8.251 26.138

Maret 21.844 35.645

April 15.339 34.298

Mei 23.740 36.247

Juni 45.728 39.663

Juli 7.214 46.192

Agustus 99.546 34.693

September 34.621 41.566

Oktober 30.836 40.361

Nopember 82.632 20.589

Desember 77.319 23.260

Sumber : Laporan Keuangan BSM 2008-2010, data diolah

Page 75: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

63

Adanya angka minus (-) mengindikasikan bahwa jumlah pelunasan KUR lebih

besar dibandingkan dengan jumlah penyaluran KUR.

C. Pengaruh Penyaluran KUR Terhadap Laba Bersih Bank Syariah Mandiri.

1. Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Normalitas Data Pengaruh Penyaluran KUR Terhadap Laba

Bersih

Tabel 4.4

Dari hasil gambar diatas, terlihat titik-titik menyebar disekitar garis

diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Maka model

regresi layak dipakai untuk prediksi Laba Bersih berdasarkan variabel

independennya yaitu Penyaluran KUR.

Page 76: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

64

b. Hasil Uji Heteroskedastisitas Pengaruh Penyaluran KUR Terhadap

Laba Bersih.

Tabel 4.5

Berdasarkan gambar diatas terlihat bahwa pola titik-titik menyebar diatas

dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Kemudian terlihat dari susunan acak

hasil plot pencaran titik-titik tersebut yang membentuk pola tertentu. Hal ini

menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi,

sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi pengaruh penyaluran

KUR terhadap laba bersih.

Page 77: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

65

c. Hasil Uji Autokorelasi Pengaruh Penyaluran KUR Terhadap Laba

Bersih.

Tabel 4.6

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .255a .065 .037 158859.142 1.652

a. Predictors: (Constant), KUR

b. Dependent Variable: LabaBersih

Pada tabel diatas, terlihat angka D-W sebesar 1,652, yaitu dibawah

angka 2 dan diatas angka -2. Hal ini berarti model regresi diatas tidak

terdapat masalah autokorelasi dan model ini layak untuk digunakan.

2. Pengujian Hipotesis

a. Hasil Uji T

Uji T-test berguna untuk menguji signifikan koefisien regresi (b) yaitu

apakah variabel independen berpengaruh secara nyata atau tidak terhadap

variabel dependen.

Tabel 4.7

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 45001.275 34341.995 1.310 .199

KUR 1.450 .944 .255 1.536 .134

a. Dependent Variable: LabaBersih

Page 78: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

66

Tabel diatas menunjukkan bahwa nilai taraf signifikan 0.134 > 0.05

artinya tidak signifikan, sedangkan t hitung sebesar 1.536 < t tabel 2.74. Oleh

karena t hitung terletak pada daerah menerima H0, maka dapat disimpulkan

bahwa Penyaluran KUR tidak berpengaruh signifikan terhadap Laba Bersih.

b. Hasil Uji F

Tabel 4.8

ANOVAb

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 5.958 1 5.958E10 2.361 .134a

Residual 8.580 34 2.524E10

Total 9.176 35

a. Predictors: (Constant), KUR

b. Dependent Variable: LabaBersih

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai sig adalah 0,134 > 0.05 maka Ho

ditolak. Dengan demikian H0 yang menyatakan “Tidak ada pengaruh antara

Penyaluran KUR dengan Laba Bersih” diterima.

3. Uji Koefisien Determinasi (R2)Tabel 4.9

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .255a .065 .037 158859.142 1.652

a. Predictors: (Constant), KUR

b. Dependent Variable: LabaBersih

Tabel diatas menunjukan bahwa nilai R square atau koefisien determinasi

sebesar 0,065 artinya 6,5% variabel dependen Laba Bersih dapat dijelaskan

Page 79: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

67

atau dipengaruhi oleh variabel independen Penyaluran KUR, dan sisanya

93,5% dijelaskan oleh variabel lainnya.

Sedangkan nilai R (korelasi) menunjukkan antara Penyaluran KUR

dengan Laba Bersih sebesar 0.225. Hubungan tersebut dapat dikatakan

rendah karena mendekati angka 20% dan berada dalam rentang 0.20-0.399.

4. Uji Koefisien Regresi

Persamaan ini bertujuan untuk memprediksi pengaruh yang terjadi antara

variabel independen terhadap variabel dependen.

Tabel 4.10

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.B Std. Error Beta

1 (Constant) 45001.275 34341.995 1.310 .199

KUR 1.450 .944 .255 1.536 .134

a. Dependent Variable: LabaBersih

Pada tabel diatas dapat dilihat persamaan regresinya yaitu:

Y= 45001.275+1450X

Dimana

Y=Laba Bersih

X=Penyaluran KUR

Persamaan tersebut mempunyai arti:

Laba Bersih, bila X (KUR) = 0, maka Y=45001.275 (dalam jutaan rupiah)

Page 80: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

68

Nilai elastisitas Deposito sebesar 1450 menunjukan bahwa peningkatan

Penyaluran KUR 1 Rp, akan menaikkan nilai Laba Bersih sebesar 1450

(dalam jutaan rupiah).

D. Analisis SWOT

1. Kinerja Keuangan

Tabel 4.11

BankRata-Rata Dari Bulan Januari 2008-2010

ROA ROE CAR LDR BOPO

BNI 1,67% 16,04% 14,41% 69,54% 85,01%

BRI 3,92% 34,45% 14,17% 82,62% 73,04%

Mandiri 2,86% 26,76% 15,69% 61,46% 71,99%

BTN 1,71% 17,23% 17,92% 106,57% 86,39%

Bukopin 1,63% 18,74% 12,91% 83,41% 85,10%Bank SyariahMandiri 2,08% 22,14% 12,57% 88,01% 83,21%

Sumber: Laporan Keuangan Bank Penyalur KUR, data diolah

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa dalam ROA (Return On Asset),

Bank Syariah Mandiri berada di posisi ketiga, dalam urutan pertama ditempati

oleh BRI, kemudian diposisi dua adalah Bank Mandiri.

Kemudian ROE (Return On Equity), dengan posisi yang sama mulai dari

urutan ketiga sampai pertama berturut-turut adalah BSM, Bank Mandiri, BRI.

Sehubungan dengan berdirinya Bank Syariah Mandiri yang relatif masih baru,

sehingga modalnya belum sebesar bank-bank pesaing (dalam hal penyaluran

KUR), CAR-nya berada di urutan terbawah dari enam bank plat merah yang

menyalurkan KUR

Page 81: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

69

Untuk LDR/FDR, BTN berada diurutan teratas, kemudian Bank Syariah

Mandiri di urutan kedua dengan nilai 88,01%

Dalam hal beban operasional bank dibandingkan dengan pendapatan

operasional (BOPO), BTN menempati urutan pertama, sedangkan Bank Syariah

Mandiri berada diurutan ketiga sebesar 83,21%, namun sebagai Bank Syariah,

BSM pernah mendapatkan penghargaan sebagai Bank Syariah Terbaik atas

kinerja keuangan yang telah dicapai.

Selain itu, BSM selama 10 tahun terakhir mencatat sejumlah

pertumbuhan, di antaranya yang paling menonjol adalah pertumbuhan asetnya.

Aset BSM tumbuh sebesar 49,03 persen, sedang dari sisi penghimpunan Dana

Pihak Ketiga (DPK), BSM tumbuh 68,46 persen per tahun dan Pembiayaan

BSM tumbuh 54,69 persen per tahun.45

BSM sudah menduduki peringkat ke-21 dari 121 bank umum yang

beroperasi di Indonesia. BSM juga berhasil membuktikan diri sebagai bank

umum dengan prestasi dan kinerja yang sangat baik. Rating BSM yang lima

tahun lalu hanya berpredikat single B, kini sudah double E minus.46 Bank

45Anonimous, “Go UMKM”, diakses pada tanggal 3 Mei 2011 pada

http://zonaekis.com/yuslam-%e2%80%9cgo-umkm%e2%80%9d

46Anonimous, “BSM Berada di Peringkat 21 Perbankan Umum”, Selasa (2/11) 2010.Harian Republika,

Page 82: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

70

Syariah Mandiri (BSM) memperoleh penghargaan ‘Kinerja Sangat Bagus’

selama sepuluh tahun berturut-turut.

2. Analisis Lingkungan

2.1. Analisis Lingkungan Eksternal

a. Lingkungan Makro

Kondisi masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim, diharapkan Bank

Syariah Mandiri mampu mengakomodasi masyarakat yang ingin bertransaksi

atau meminjam uang sesuai dengan prinsip syariah.Seiring dengan dukungan

pemerintah melalui program KUR kepada UMKM yang mencapai 52, 7 juta

unit usaha pada tahun 2009 dan menyerap tenaga kerja sebanyak 97,30 juta

pekerja, diyakini pertumbuhan kredit kepada UMKM akan meningkat pesat

Berdasarkan jumlah rekening, rekening kredit MKM meningkat 19,8%

dari 24,8 juta rekening pada akhir Triwulan III 2009 menjadi 29,7 juta

rekening pada akhir Triwulan III 2010. Pangsa kredit MKM terhadap kredit

perbankan pada akhir Triwulan III 2010 mencapai 54,0%, meningkat

dibanding pangsa pada akhir Triwulan III 2009 sebesar 52,3%.

Berdasarkan lokasi proyek per propinsi, DKI Jakarta menjadi propinsi

dengan net ekspansi kredit MKM tertinggi yaitu Rp49,8 triliun (33,8%),

disusul Jawa Barat Rp19,5 triliun (13,2%) dan Jawa Timur Rp11,3 triliun

(7,6%).

Menurut sektor ekonomi, selain sektor lain-lain, alokasi kredit MKM

pada akhir Triwulan III 2010 terbanyak diberikan kepada sektor Perdagangan

Page 83: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

71

yaitu sebesar 22,3% (Rp204,2 triliun), Jasa Dunia Usaha 6,2% (Rp56,9

triliun), Perindustrian 5,9% (Rp54,4 triliun) dan Jasa Sosial 3,2% (Rp29,2

triliun).

Berdasarkan jenis penggunaan, pada akhir Triwulan III 2010, sebesar

Rp477,1 triliun (52,2%) dari kredit MKM merupakan kredit konsumsi,

selebihnya sebesar Rp355,6 triliun (38,9%) digunakan sebagai kredit modal

kerja dan Rp81,8 triliun (8,9%) sebagai kredit investasi.

b. Lingkungan Mikro

b.1. Persaingan antar industri

Sampai saat ini jumlah Bank Pemerintah (BUMN) yang menyalurkan KUR

berjumlah 6 bank, dengan 1 Bank Umum Syariah dan 5 Bank Umum

Konvensional, ditambah dengan 13 BPD yang penyalurannya tidak begitu

signifikan. Walaupun hanya ada 6 Bank Pemerintah dan 19 BPD, namun

setiap bank memiliki cabang atau cabang pembantu yang banyak, terutama

untuk Bank Pemerintah yang sudah berdiri lebih lama, dan Bank Syariah

Mandiri adalah bank yang paling baru berdiri yaitu sejak tahun 1999. Hal ini

membuat persaingan antar industri bank semakin tajam. Sampai dengan Bulan

Desember 2010, BRI tetap mendominasi dalam menyalurkan KUR.

Page 84: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

72

b.2. Dana Pihak Ketiga

Tabel 4.12

BankTotal DPK per 31Desember 2010

BNI 146.635.719

BRI 256.603.696

BTN 40.197.354

Mandiri 293.839.807

BSM 24.353.497Sumber: Laporan Keuangan Bank Penyalur KUR, data diolah

Walaupun KUR ini program pemerintah, namun dana KUR yang

disalurkan adalah 100% dari dana bank, yaitu Dana Pihak Ketiga. Dalam hal

ini, DPK paling banyak ditempati oleh Bank Mandiri, kemudian BRI, BNI,

sedangkan Bank Syariah Mandiri memiliki DPK paling kecil.

c. Pendatang Baru

Sampai saat penulis menyusun skripsi ini, belum ada Bank Umum yang

berencana akan menyalurkan KUR, hal itu karena dalam pemerintah diharuskan

yang dapat menyalurkan KUR adalah Bank milik pemerintah dan BPD.

d. Nasabah Pembiayaan

Nasabah Pembiayaan dalam hal ini adalah UMKM yang berjumlah 52,7

juta unit usaha sampai dengan tahun 2009, namun tidak diperbolehkan bagi

nasabah yang sudah memiliki pinjaman/pembiayaan untuk usaha produktif baik

perorangan maupun dari program pemerintah di Bank lain yang dapat dilihat di

Sistem Informasi Debitur di BI. Berdasarkan jumlah rekening, rekening kredit

Page 85: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

73

MKM menjadi 29,7 juta rekening pada akhir Triwulan III 2010. Pangsa kredit

MKM terhadap kredit perbankan pada akhir Triwulan III 2010 mencapai

54,0%, meningkat dibanding pangsa pada akhir Triwulan III 2009 sebesar

52,3%. Artinya ada sekitar 46% dikurangi nasabah koperasi yang belum

tersentuh kredit perbankan.

e. Produk Pengganti

Ada banyak jenis pembiayaan yang disediakan oleh industri perbankan

nasional terutama bank-bank milik pemerintah baik dari produk bank itu sendiri

maupun dari produk program pemerintah, namun produk KUR ini memiliki

kelebihan dari yang produk yang lainnya. Dana KUR ini merupakan 100% dana

dari pihak bank yang 70%-80% dari total pembiayaan di jamin oleh

pemerintah. Hal ini digunakan untuk meminimalisir kerugian jika terjadi kredit

macet sekaligus tetap menerapkan asas kehati-hatian dalam menyalurkan KUR.

Selain itu, bunga/margin keuntungan tidak sebesar jenis pembiayaan lainnya,

tidak sampai 2% perbulan. Sehingga masih tetap diminati oleh nasabah

UMKM.

2.2. Analisis lingkungan internal

a. Jumlah jaringan

Hingga awal Oktober 2010, BSM memiliki 471 outlet, terdiri atas 96

kantor cabang, 210 kantor cabang pembantu, 34 kantor kas, 52 konter layanan

syariah, 52 payment poin, 13 kas keliling dan 14 gerai online.

Page 86: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

74

Tabel 4.13

Market Share Bank Penyalur KUR

NO BANK Market share(%)

1 BNI 9,79%2 BRI (KUR Ritel) 19,39%3 BRI (KUR Mikro) 51,80%4 BANK MANDIRI 10,79%5 BTN 2,83%6 BUKOPIN 2,77%

7 BANK SYARIAH

MANDIRI 2,63%Tabel 4.14

Bank PelaksanaRata-Rata Rasio

KenaikanPenyaluran KUR

BNI 18,23%

BRI 32,58%

BTN 38,90%

Bukopin 14,04%

Bank Mandiri 16,56%

Bank Syariah Mandiri 16,39%

Sumber: Laporan Keuangan Bank Penyalur KUR, data diolah

Berdasarkan data diatas rata-rata kenaikan KUR yang paling besar adalah BTN

kemudian diposisi kedua adalah BRI, sedangkan Bank Syariah Mandiri berada

di urutan kelima. Dari sini terlihat bahwa BTN dan BRI sangat concern

terhadap penyaluran KUR.

Page 87: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

75

Meski kenaikan KUR di Bank Syariah Mandiri (BSM) berada di urutan

kelima, BSM telah mempertahankan porsi pembiayaan mikro, kecil dan

menengah (UMKM) di angka + 70 persen . Per November 2010 porsi UKM

telah mencapai 68,97 persen atau dengan total pembiayaan Rp 15,72 triliun.47

b. Non Performing Loan/Finance (NPL/NPF)

Tabel 4.15

Bank Pelaksana Rata-rata NPL/F (%)

BNI 4,21

BTN 7,99

Bukopin 9,12

BRI Ritel 5,83

BRI Mikro 4,99

BSM 4,95

Bank Mandiri 1,49

Sumber: Laporan Keuangan Bank Penyalur KUR, data diolah

Walaupun BTN sangat concern dalam menyalurkan KUR, namun

memiliki NPL yang besar yaitu 7,99%, kemudian BRI KUR Ritel dengan NPL

5,83%, hal ini mengindikasikan bahwa semakin besar KUR yang disalurkan,

maka semakin besar pula NPL yang diperoleh. Namun kejadian di bank

Bukopin tidak menunjukkan hal tersebut, dengan jumlah kenaikan penyaluran

KUR paling kecil, ternyata memiliki NPL terbesar yaitu 9,12%. Untuk BSM

sendiri, NPF dari penyaluran KUR berada dalam posisi pertengahan, tidak

terlalu kecil dan tidak terlalu besar.

47 Anonimous, “BSM Fokus pada Pembiayaan UMKM”, Republika, 24 desember 2010

Page 88: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

76

c. SDM

Jajaran Direksi yang berkualitas dengan berbagai pengalaman di berbagai

jenjang karir

Melakukan program pengembangan SDM melalui pendidikan karir,

pendidikan profesi, keterampilan, serta berbagai kursus, latihan, penataran,

seminar, lokakarya dan pelatihan manajemen dan teknis yang disesuaikan

dengan kebutuhan Bank Syariah Mandiri. Untuk menyiapkan SDM yang

memahami teknis perbankan dan kepatuhan syariah, sejak 2007 BSM

menyelenggarakan pelatihan online yang disebut e-learning. Dengan

pelatihan online, insan BSM cukup mengikuti pelatihan dari tempatnya

bekerja, kapan saja mereka sempat. Adapun tes akan dilakukan secara

periodik.

Budaya kerja pegawai yang memiliki rasa kepemilikan yang tinggi terhadap

perusahaan.

3. IFAS & EFAS

Berdasarkan analisis mikro dan makro akan dirumuskan variabel peluang

dan ancaman. Sedang dari analisis internal akan dirumuskan variabel kekuatan

dan kelemahan. Rumusan variabel adalah sebagai berikut:

Page 89: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

77

Tabel 4.16

Internal Strategic Factor Analysis Summary (IFAS)

Faktor Strategiinternal Bobot Rating

SkorPembobotan Komentar

Kekuatan1. Laba

meningkat48,47%.

2. Memilikikarakteristiktersendirisebagai satu-satunya Banksyariahpenyalur KUR

3. Strukturkeuanganperusahaanyang kuat.

4. Administrasipembiayaanyang ringan

5. Teamwork yangsolid

6. Brand Image7. Pelayanan dari

pegawai yangbaik,berkualitas, danberdedikasi.

8. PengalamanTop Manajerdan jajaranDireksi.

Kelemahan1. Jumlah aset dan

DPK yang

0,07

0,06

0,07

0,06

0,06

0,06

0,07

0,06

0,07

0,07

2

2

2

3

3

2

3

2

2

3

0,14

0,12

0,14

0,18

0,18

0,12

0,21

0,12

0,14

0,21

1. MenciptakanBrand Names.

2. MempertahankanSDM yangberkompetensidan teamworkyang solid.

3. MenghasilkanSDM yang loyalterhadapperusahaan.

4. Mencaritambahan modal.

5. Alokasikan danauntuk promosi.

6. Merekrut tenagamarketing.

7. Menambahjumlahpenyaluran KUR.

8. Lakukanpendampinganterhadap mitrausaha agar dapatmemantau enduser dengantepat.

9. Penyediaanagunan yangfleksibel.

10. Mengadakakantraining transaksibisnis syariah

Page 90: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

78

belum besar2. Promosi yang

kurang agresif3. Armada

marketing yangminim.

4. Margin KURyang kecil

5. Bank tidakdapatmelakukanpendekatan danmonitoringsecara langsungpada end useruntukpenyaluranKUR denganlinkageprogram

6. PeningkatanpenyaluranKUR tidakberdampaksignifikanterhadappeningkatanlaba bersih.

7. Kurangnyafleksibilitasdalampenyediaanagunan.

8. Kurangnyakaryawan yangmemilikipemahamanterhadaptransaksi bisnissyariah.

0,06

0,06

0,05

0,06

0,06

0,06

2

4

3

2

3

2

0,12

0,24

0,15

0,12

0,18

0,12

kepada pegawai.

Total SkorPembobotan

1,00 2,45

Page 91: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

79

Tabel 4.17

External Strategic Factor Analysis Summary ( EFAS)

Faktor StrategiEksternal Bobot Rating

SkorPembobotan Komentar

Peluang1. KUR dengan linkage

program dapatdengan cepatmemberikanpelayanan langsungkepada end user

2. MasyarakatIndonesia yangmayoritas muslim.

3. Dukungan kebijakanatau political willdari Pemerintah.

4. Jaminan Pemerintahsebesar 70% daritotal pembiayaan.

5. Pangsa kredit MKMterhadap kreditperbankan yangcukup besar.

6. Penyaluran KURuntuk sektor diluarperdagangan.

7. Jumlah UMKMsebanyak 52,7 jutaunit usaha

8. Pasar keuanganmikro tumbuh pesatdi dua sisi mobilisasidana dan penyalurankredit.Ancaman

1. Tingkat persainganyang cukup tinggi

0,06

0,07

0,08

0,06

0,08

0,05

0,06

0,07

0,07

3

2

2

2

3

3

2

3

2

0,18

0,14

0,16

0,12

0,24

0,15

0,12

0,21

0,14

1. PerbanyakpenyaluranKUR denganlinkageprogram

2. Lakukanpromosi dikomunitasmuslim(majelista’lim,SekolahIslam, dll)

3. IkutiPeraturanpemerintah

4. Lakukanpenetrasipasar di luarsektorperdagangan

5. Gencarkanpromosi

6. Perbaikankualitaslayanan danproduk

7. Pengenalankepadamasyarakatmengenaibank denganprinsip

Page 92: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

80

antara perbankannasional.

2. KurangnyaPemahamanmasyarakat terhadaptransaksi bisnissyariah.

3. BSM tidak hanyabersaing denganBank UmumKonvensional tetapijuga Unit UsahaSyariah.

4. Perbedaan motivasi,kualifikasi, dankompetensikaryawan

5. Persaingan bank diPulau Jawa semakinmeningkat.

6. KUR hanya untukkredit produktif.

7. Fleksibilitas dalampenyediaan agunan.

8. Image bankterdahulu sebagaibank penyalur kreditmikro.

0,06

0,05

0,06

0,05

0,06

0,06

0,06

2

2

3

2

2

3

3

0,12

0,10

0,18

0,10

0,12

0,18

0,18

syariah8. Melakukan

auditinternalsecaraberkala

9. Pertahankancitra positifdimasyarakat

10. Lakukanekspansiusaha.

Total SkorPembobotan

1,00 2,21

3.1 Internal-External Matrix

Berdasarkan faktor strategi internal dan eksternal yang telah dirating

berupa IFAS dan EFAS maka kita dapat membuat Internal-External Matrix

untuk dapat menentukan strategi yang sesuai dengan Bank Syariah Mandiri,

berikut matriksnya:

Page 93: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

81

Tabel 4.18

Total Skor Faktor Strategi internal

KUAT RATA-RATA LEMAH

KUAT

RATA-RATA

Total Skor Faktor

Strategi Eksternal RENDAH

Berdasarkan Internal-External Matrix, posisi Bank Syariah Mandiri

berada pada strategi pertumbuhan/stabilitas. Posisi ini didasarkan pada

analisis total skor faktor internal dan eksternal. Berdasarkan matrix ini, nilai

total skor IFAS=2,45 dan EFAS=2,21. Nilai ini menunjukan bahwa faktor-

faktor internal sangat besar dibandingkan dengan faktor-faktor eksternal

perusahaan. Perusahaan dapat melakukan ekspansi usahanya untuk

menyalurkan KUR dan mencari investor untuk menambah modal perusahaan

dengan menerapkan strategi pertumbuhan stabilitas.

I

Pertumbuhan

II

Pertumbuhan

III

Penciutan

IV

Stabilitas

V

Pertumbuhan/Sta

bilitas

VI

Penciutan

VII

Pertumbuhan

VII

Pertumbuhan

IX

Likuidasi

1.0.0

2.0.0

3.0.0

1.0.0

2.0.0

3.0.0

4.0.0

1.0.0

Page 94: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

82

3.2.Matrix Profil Kompetitif

Tabel 4.19

FaktorStrategis Bobot

BSM BNI BTN BRI Mandiri Bukopin

RatingBobotSkor

RatingBobotSkor

RatingBobotSkor

RatingBobotSkor

RatingBobotSkor

RatingBobotSkor

PangsaPasar

0,15 1 0,15 2 0,30 2 0,30 4 0,60 3 0,45 1 0,15

Posisikeuangan

0,20 4 0,80 1 0,20 1 0,20 4 0,80 3 0,60 1 0,20

KesetiaanKonsumen

0,10 3 0,30 3 0,30 3 0,30 3 0,30 3 0,30 3 0,30

Pengenalannama

0,10 2 0,20 3 0,30 3 0,30 3 0,30 3 0,30 3 0,30

Pelayanan 0,15 4 0,60 4 0,60 4 0,60 3 0,45 4 0,60 4 0,60Pengalamandi bisnis ini

0,20 2 0,40 2 0,40 2 0,40 3 0,60 2 0,40 2 0,40

PenyediaanFasilitas

0,10 3 0,30 3 0,30 3 0,30 3 0,30 3 0,30 3 0,30

Total 1,00 2,75 2,40 2,40 3,35 2,95 2,25

Berdasarkan Matrix Profil Kompetitif dari 6 Bank penyalur KUR, dapat

dikatakan bahwa BRI sebagai bank yang paling kompetitif. Bank Syariah

Mandiri berada pada posisi pertengahan. Sebagai bank syariah yang relatif

masih baru (dibandingkan dengan bank penyalur KUR lainnya), Bank Syariah

Mandiri masih dapat terus melakukan ekspansi usaha dengan kekuatan

internal yang dimiliki dan memanfaatkan kekuatan eksternal yang ada.

4. Tahap analisis

Setelah kita mendapatkan variabel internal dan eksternal perusahaan,

selanjutnya kita akan memilih strategi alternatif untuk Bank Syariah berdasarkan

variabel tersebut, melalui analisis SWOT.

Page 95: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

83

Tabel 4.20

4.1. SWOT Matrix

IFAS

EFAS

Strengths (S)1. NPF KUR yang

relatif terkendali .2. Memiliki

karakteristiktersendiri sebagaisatu-satunya Banksyariah penyalurKUR

3. Struktur keuanganperusahaan yangkuat.

4. Administrasipembiayaan yangringan

5. Teamwork yangsolid.

6. Brand Image7. Pelayanan dari

pegawai yang baik,berkualitas, danberdedikasi.

8. Pengalaman TopManajer dan jajaranDireksi.

Weaknesses (W)1. Jumlah aset dan

DPK yang belumbesar

2. Promosi yangkurang agresif

3. Armada marketingyang minim.

4. Margin KUR yangkecil.

5. Bank tidak dapatmelakukanpendekatan danmonitoring secaralangsung pada enduser untukpenyaluran KURdengan linkageprogram.

6. Peningkatanpenyaluran KURtidak berdampaksignifikan terhadappeningkatan lababersih.

7. Kurangnyafleksibilitas dalampenyediaan agunan.

8. Kurangnyakaryawan yangmemilikipemahamanterhadap transaksibisnis syariah.

Opportunities (O)1. KUR dengan linkage

program dapat dengancepat memberikan

SO1. Ekspansi usaha

dengan membuka

WO1. Menjaring investor

dan promosi produk

Page 96: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

84

pelayanan langsungkepada end user

2. Masyarakat Indonesiayang mayoritasmuslim.

3. Dukungan kebijakanatau political will dariPemerintah.

4. Jaminan Pemerintahsebesar 70% dari totalpembiayaan.

5. Pangsa kredit MKMterhadap kreditperbankan yangcukup besar.

6. Penyaluran KURuntuk sektor diluarperdagangan.

7. Jumlah UMKMsebanyak 52,7 jutaunit usaha

8. Pasar keuangan mikrotumbuh pesat di duasisi mobilisasi danadan penyaluran kredit.

lebih banyak kantorcabang

2. Mempromosikankeunggulan banksyariah

3. Promosi pembiayaandan tabungan melaluitim marketing danmedia masa terutamadi sentral UMKM

4. Teknikal Assistance5. Membangun Brand

Image yang kuatkepada nasabah danmasyarakat melaluimedia promosi.

tabungan.2. Menciptakan

lingkungan danbudaya kerja yangkondusif

3. Melakukanpendampingankepada mitra linkageprogram

4. Penguatan SDM5. Mempermudah

persyaratan dan jalurpembiayaan KUR.

Threats (T)1. Tingkat

persaingan yangcukup tinggiantara perbankannasional.

2. KurangnyaPemahamanmasyarakatterhadap transaksibisnis syariah.

3. BSM tidak hanyabersaing denganBank UmumKonvensionaltetapi juga UnitUsaha Syariah.

ST1. Memberikan

edukasi kepadamasyarakatpentingnya memilihbank yang sehat.

2. Ekspansi usahaterutama di PulauJawa.

3. Menciptakan imagebahwa BSM proUMKM

4. Meningkatkanmarket share

5. Menjaga kualitaslayanan dan produk.

WT1. Penyediaan agunan

yang fleksibel2. Meningkaatkan

pembiayaan komersil3. Meningkatkan

motivasi kerja bagiSDM perusahaan.

4. Mengoptimalkanperang masing-masing divisi,terutama dalam halini Divisipembiayaan WarungMikro.

5. Melakukan market

Page 97: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

85

4. Perbedaanmotivasi,kualifikasi, dankompetensikaryawan

5. Persaingan bankdi Pulau Jawasemakinmeningkat.

6. KUR hanya untukkredit produktif.

7. Fleksibilitasdalam penyediaanagunan.

8. Sudah terciptaimage masyarakatkepada bankterdahulu sebagaibank penyalurkredit mikro.

6. Memberikankemudahan baginasabah yangkesulitan membayarKUR dengan polamonitoring danreschedulling.

research.

4.2.Matrix SPACE

Tabel 4.21

Matrix SPACE Bank Syariah Mandiri

Kekuatan Keuangan Penilaian1. ROA : 2,23%2. ROE : 44,20%3. CER : 49,62%4. Laba : 291 milyar, naik 48,47%5. CAR : 12,39%, standar BI : 8%

1,01,01,54,02,09,0

Kekuatan Industri1. Prinsip Syariah2. Potensi Pertumbuhan3. Potensi Laba4. Stabilitas Keuangan5. Pemanfaatan potensi SDM

3,02,02,02,02,011,0

Page 98: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

86

Stabilitas Lingkungan1. Kesadaran masyarakat terhadap

transaksi syariah2. Tingkat persaingan3. Perubahan teknologi4. Situasi ekonomi & politik yang

berubah5. Globalisasi

2,5

3,02,02,0

2,011,5

Kenggulan Bersaing1. Keunikan sistem syariah2. Loyalitas Pelanggan3. Fasilitas teknologi4. SDM berkualitas5. Pilihan variasi produk

3,03,02,03,03,014,0

KesimpulanRata-rata ES = 2,2 Rata-rata IS = 2,2Rata-rata FS = 1,9 Rata-rata CA= 2,8Koordinat Vektor Penunjuk Arah: Sumbu X: 1,9-2,2= -0,3

Sumbu Y: 2,8-2,2= 0,6Bank harus menjalankan strategi bersaing

Agresif

Bersaing

Konservatif

Defensif

FS

ISCA

ES

0,3

0,6

Page 99: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

87

Pada matrix SPACE diatas, posisi Bank Syariah Mandiri berada pada

posisi bersaing dengan Bank penyalur KUR lainnya. Strategi bersaing termasuk

integrasi belakang, ke depan, horizontal; penetrasi pasar; pengembangan pasar;

pengembangan produk; dan usaha patungan.

Page 100: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

88

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

1. KUR di Bank Syariah Mandiri dinamakan Barakah BSM, standar operasionalnya

sama dengan bank penyalur KUR lainnya (sesuai dengan Kep-

14/D.I.M.Ekon/04/2009 dan peratruan terkait lainnya), hanya saja sebagai bank

syariah, Bank Syariah Mandiri menggunakan akad murabahah dalam menyalurkan

KUR tersebut. Jaminan yang mengcover kurang lebih sebesar 30% dari total

pembiayaan KUR tetap disyaratkan oleh BSM kepada nasabah untuk mencegah

moral hazard.

2. Realisasi penyaluran KUR di Bank Syariah Mandiri mengalami fluktuasi naik dan

turun. Adakalanya realisasi penyaluran per bulan mengalami nilai minus, hal itu

disebabkan jumlah pelunasan KUR yang lebih besar dibandingkan jumlah

penyaluran KUR, kondisi tersebut pernah dialami Bank Syariah Mandiri sebanyak

empat kali sampai dengan bulan Desember 2010.Untuk rata-rata rasio kenaikan

penyaluran KUR di Bank Syariah Mandiri yaitu sebesar 16, 39%, masih berada

dalam urutan kelima diantara 6 Bank Umum penyalur KUR. Dan sampai bulan

Februari 2011, total penyaluran KUR yang telah disalurkan Bank Syariah Mandiri

sebesar 936 milyar dengan 7.759 nasabah pembiayaan KUR. Hal ini termasuk

bagus mengingat jumlah aset yang dimiliki Bank Syariah Mandiri tidak sebesar

Bank penyalur KUR lainnya.

88

Page 101: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

89

3. Berdasarkan penghitungan melalui analisis regresi, penyaluran KUR di Bank

Syariah Mandiri memiliki hubungan sebesar 0,225 terhadap laba bersih BSM.

Hubungan tersebut dapat dikatakan rendah karena mendekati angka 20% dan

berada dalam rentang 0,20-0,399. Selain itu, penyaluran KUR hanya berpengaruh

sebesar 6,5% terhadap laba bersih BSM. Melalui analisis regresi tersebut dapat

diperoleh persamaan regresinya yaitu: Y=45001.275+1450X

4. Nampaknya Bank Syariah Mandiri menghadapi tingkat persaingan yang cukup

berat, yaitu dari Bank-bank penyalur KUR lainnya yang memang concern juga

untuk menyalurkan kredit UMKM terutama produk KUR. Selain itu, untuk

menghadapi persaingan global, BSM harus lebih agresif dalam mencari nasabah

untuk meningkatkan market share.

SARAN

1. Walaupun memiliki margin kecil, sebaiknya Bank Syariah Mandiri tetap konsisten

dan terus meningkatkan pembiayaan KUR. Hal itu dilakukan sejalan program

pemerintah untuk mempercepat pengembangan sektor riil dan pemberdayaan

UMKM, terlebih lagi pemerintah menjamin 70%-80% dari total pembiayaan KUR

setiap nasabah.

2. Untuk memperoleh market share yang lebih besar dalam menyalurkan KUR, Bank

Syariah Mandiri sebaiknya melakukan strategi integrasi horizontal, yaitu dengan

cara memperluas lini produk KUR (kantor cabang) ke wilayah-wilayah potensial

lainnya secara intensif, kemudian melakukan efisiensi biaya serta pemanfaatan

Page 102: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

90

teknologi tinggi untuk sistem pengendalian, sistem informasi nasabah, sistem

pembayaran. Semua itu harus diarahkan untuk kepuasan konsumen (consumer

satisfaction).

3. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, Bank Syariah Mandiri saat ini sedang

dalam masa pertumbuhan. Untuk itulah, Bank Syariah Mandiri harus

mengembangkan schedule rencana perusahaan yang matang baik dalam jangka

pendek maupun jangka panjang.

4. Biaya administrasi yang dikenakan kepada nasabah Bank Syariah Mandiri

seharusnya sesuai dengan biaya riil yang dikeluarkan pihak BSM dalam proses

pengajuan hingga pencairan pembiayaan. Karena hal tersebut menyebabkan

gharar yaitu situasi dimana terjadi ketidakpastian dari kedua belah pihak yang

bertransaksi. Bila biaya riil untuk administrasi kurang dari Rp 60.000,- maka

administrasi ditetapkan sebesar Rp. 60 ribu, dan jika biaya riil diatas Rp. 60.000,-

maka administrasi tetap Rp 60.000,- juga. Hal semacam ini harus dihindari karena

termasuk salah satu transaksi yang dilarang Islam dalam bermuamalah.

Page 103: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

91

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Abdullah, Burhanudin, “ Masih Adakah Perbaikan Ekonomi Indonesia”dalam bukuTerobosan Pemulihan Ekonomi Indonesia, disunting oleh Musni Umar danMusfihin Dahlan. Jakarta: Forum Kampus Kuning, 2002.

Amalia, Euis. Keadilan Distributif dalam Ekonomi Islam. Jakarta: Rajawali Press.2009.

Anonimous. UMKM Dalam Globalisasi Ekonomi: Ditengah Gempuran Krisis danPenciptaan Kesejahteraan Bangsa.Jakarta: Kementerian Negara Koperasi danUKM RI. 2008.

Anonimous. Company Profile Penjamin Kredit UKM & Koperasi. Jakarta: PerumSarana Pengembangan Usaha. 2005.

Damanhuri, Didin S.”Peran Ekonomi Kerakyatan Dan Strategi Pemulihan EkonomiIndonesia” dalam buku Terobosan Pemulihan Ekonomi Indonesia, disunting olehMusni Umar dan Musfihin Dahlan. Jakarta: Forum Kampus Kuning, 2002.

David, Fred R. Konsep Manajemen Strategis. Edisi Bahasa Indonesia. Alih Bahasa: Alexander Sindoro. Jakarta: PT Prenhallindo. 1998.

Hadinoto, Soetanto dan Djoko Retnadi. Micro Credit Challenge. Jakarta: Elex MediaKomputindo. 2002.

Hitt, Michael A dkk. Manajemen Strategis. Edisi pertama. Jakarta: Salemba Empat.2001.

Ismail, M. Rizal. “Upaya Strategis Pemulihan Ekonomi dan Mengatasi KemiskinanMelalui Pengembangan UKM” dalam buku Terobosan Pemulihan EkonomiIndonesia, disunting oleh Musni Umar dan Musfihin Dahlan. Jakarta: ForumKampus Kuning. 2002.

Karim, Adiwarman .Bank Islam (Analisis Fiqh dan Keuangan).Edisi 4. Jakarta: PTRaja Grafindo Persada. 2010.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran. Ed. Bahasa Indonesia.Edisi kedua belas. Jakarta: PT Indeks. 2007.

Kuncoro, Mudrajad. Metode Riset Untuk Bisnis & Ekonomi. Jakarta: Erlangga. 2003.

Page 104: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

92

Purwoto, Agus. Panduan Laboratorium Statistik Inferensial. Jakarta: PT GramediaWidiasarana Indonesia. 2007.

Rangkuty, Freddy. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta:Gramedia Pustaka Umum. 1997),

Rochaety, Ety. dkk. Metodologi Penelitian Bisnis. Jakarta: Mitra Wacana Media.2009.

Rosady Ruslan. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Ed.1. cet 4.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2008.

Royan, Frans M. Sun Tzu: Creating Distribution Strategy. Cetakan kedua. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama. 2005.

Sularso, Sri. Metode Penelitian Akuntansi, Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. 2003.

Tambunan, Tulus T.H. UMKM di Indonesia. Edisi I. Jakarta: Ghalia Indonesia. 2009.

Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer. Pengolahan Data StatistikDengan SPSS 11.5. Jakarta: Salemba Infotek. 2003.

Tim Penulis Fakultas Syariah & Hukum. Pedoman Penulisan Skripsi.Editor:Djawahir Hejazziey. Cetakan 1. Jakarta: Fakultas Syariah & Hukum. 2007.

Umar, Husen. Desain Penelitian Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada. 2008.

Yasabari, Nasroen dan Nina Kurnia Dewi. Penjaminan Kredit “Mengantar UKMKMengakses Pembiayaan”. Bandung: PT Alumni. 2007

Yunus, Muhamad. Menciptakan Dunia Tanpa Kemiskinan.Alih Bahasa: Rani R.Moediarta. Cetakan kedua. Jakarta: Gramedia. 2008.

Yusanto, M. Ismail dan M. Karebet Widjajakusuma. Menggagas Bisnis Islami.Jakarta: Gema Insani Press. 2002.

-------------------.Manajemen Strategis Perspektif Syariah. Jakarta: Khairul Bayan.2003.

Siagian, Sondang P. Manajemen Strategik.Cet. kelima. Jakarta: Bumi Aksara. 2004.

Page 105: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

93

Salusu, J. Pengambilan Keputusan Strategik Untuk Organisasi Publik danOrganisasi Non Profit. Jakarta: Grasindo. 2008.

Artikel koran

Anonimous. “Relaksasi Dongkrak Penyaluran KUR Syariah”. Republika. Kamis, 14Oktober 2010.

Hasan, Syarifuddin. Kredit Usaha Rakyat. “Hore.. KUR Tanpa Jaminan SiapMeluncur”, Kompas. Selasa, 24 Agustus 2010.

Marchelo. “KUR sudah Mengucur Rp7,633 Triliyun”. Media Indonesia. Senin, 18Oktober 2010.

Booklet/Majalah

Anonimous. Rencana Strategis Kementerian Koperasi dan UKM RI Tahun 2010-2014.Jakarta: Kementerian Koperasi dan UKM RI. 2010.

Anonimous. Laporan Tahunan 2009 Bank Syariah Mandiri. Jakarta: Bank SyariahMandiri. 2010.

Kementrian Koperasi dan UMKM. Booklet Kredit Usaha Rakyat, Maret 2010.

Majalah Ekonomi Syariah. Pemerintah Kaji Skim Syariah KUR.Vol. 9 No. 6/1431 H.

------------------. Percepat KUR Dengan Linkage Program. Vol. 9 No. 6/1431 H.

PIP. “KUR, Belum Seindah Iklannya”. Majalah PIP. No. 327 Tahun XXVIII.Oktober 2010

Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001

Website

Anonimous. “Pemerintah Mengkaji Skim Syariah KUR”. www.pkesinteraktif.com.Senin, 10 Mei 2010.

Bank Syariah Mandiri. “ Laporan Keuangan Bulanan Tahun 2008-2010”. Diaksestanggal 13 Maret 2011 dari http://www.syariahmandiri.co.id/category/investor-relation/laporan-bulanan/download-laporan-keuangan-bulanan/

Page 106: PROSPEK KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK … · Tabel 4.20 Matriks SWOT 84 Tabel 4.21 Matriks SPACE 86. 1 ... berarti bagi PDB ... dijadikan bagian integral dari sistem keuangan

94

Bank BTN. “Laporan Keuangan Triwulanan 2008-2010”. Diakses tanggal 31 Maret2011 dari http://www.btn.co.id/Hubungan-Investor/Laporan-Keuangan/Laporan-Triwulanan.aspx

Bank Bukopin. “Laporan Keuangan Triwulanan 2008-2010”. Diakses tanggal 31Maret 2011 darihttp://investor.bukopin.co.id/ID/info_lap_keu_triwulan_mar11.htm

Bank Mandiri. “Laporan Keuangan Triwulanan 2008-2010”. ”. Diakses tanggal 31Maret 2011 dari http://ir.bankmandiri.co.id/phoenix.zhtml?c=146157&p=irol-reportsOther

Bank BNI. “Laporan Keuangan Triwulanan 2008-2010”. Diakses tanggal 31 Maret2011 darihttp://www.bni.co.id/HubunganInvestor/FinancialResult/QuarterlyReport/tabid/254/Default.aspxSati, Irsad. “Penyaluran KUR BRI capai 95%”.www.detikfinance.com. Selasa, 12 Oktober 2010.Bank Syariah Mandiri. “Laporantahunan Bank Syariah Mandiri Tahun 2009”diakses tanggal 1 Mei 2011 darihttp://www.syariahmandiri.co.id/category/investor-relation/laporan-tahunan/

Kementrian Negara Koperasi & UKM. “Data UMKM”. Diakses tanggal 25 Februari2011 darihttp://www.depkop.go.id/index.php?option=com_phocadownload&view=category&id=27:data-umkm&Itemid=93

Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian. “Penjaminan KUR”.diakses tanggal5 Maret 2011 dari http://www.ekon.go.id/press-release/2010/08/06/penandatanganan-addendum-ii-nota-kesepahaman-bersama-tentang-penjaminan-kreditpembiayaan-umkm

Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian . “Realisasi Penyaluran KUR”.Diakses tanggal 10 Maret 2011 darihttp://www.ekon.go.id/publication/category/kurMenkokesra. “RealisasiPenyaluran KUR”. Diakses tanggal 5 Maret 2011 darihttp://data.menkokesra.go.id/content/realisasi-penyaluran-kur-dan-jumlah-debitur-nasionaL

Sentra KUKM. “Realisasi Penyaluran KUR”. Diakses tanggal 2 Februari 2011 darihttp://www.sentrakukm.com/index.php/kur/perkemb-kur?start=6