Prosiding Semnas ISBN 978-602-19392-1-5_Analisis Nilai Tambah Dan Peluang Pengembangan Usaha

21

description

The purpose of this research was to identify the opportunity and accordingly effective strategy for further development of fishes agribusiness in Bengkulu City. Kind of fishes which can be potentially developed as agribusiness primary commodities were kepala batu, karang, polapalu, and gaguk. Development strategy were through (1) improving quality and amount produce and also completion of agribusiness subsystems development by preparing production medium, farming efficiency, marketing channel acces, and empowering supporter institute, (2) training and constructing fisher in order to acceleration of technology transformation and optimizing government officer performance and perpetrator of agriculture, (3) improving fisher bargaining position by market guarantee and information, and (4) providing infrastructure to increase productivity and earnings of powered fisher, and optimizing economic institute or co-operation.

Transcript of Prosiding Semnas ISBN 978-602-19392-1-5_Analisis Nilai Tambah Dan Peluang Pengembangan Usaha

Page 1: Prosiding Semnas ISBN 978-602-19392-1-5_Analisis Nilai Tambah Dan Peluang Pengembangan Usaha
Page 2: Prosiding Semnas ISBN 978-602-19392-1-5_Analisis Nilai Tambah Dan Peluang Pengembangan Usaha

1.,, r )./.,\',..\{:$,. )u< >J\\r$/

Sekr€tariat : Panitia Seminar NasionalProdi Agribisnis Gedung B Lantai I Fak. Pertanian UNS

J L lr Sutami 36A S! ra ka fta Telp/Fax -:

O271-637 457

Page 3: Prosiding Semnas ISBN 978-602-19392-1-5_Analisis Nilai Tambah Dan Peluang Pengembangan Usaha

PROSIDING

SEMINAR NASIONAL "PENGEMBANGAN EKONOMIKREATIF BERBASIS KOMODITAS PERTANIAN DIINDONESIA'

Penyunting:KusnandarSapja Ananta.nyuSri MarwantiSuwartoAgustonowiwit Raha)"lWidiyantoSusi Wuri Ad

Desain Cover dan LaY Out:

Budi

ISBN: 978-602-19392-1-5

IIII

1

lI

Penerbit:Program Studi Agibimis Fakultas Penardan

Universitas Sebelas \faret Surakarta

Procli Agribisnis -eedrmg B lantai 1 Fakuitas Pertaoian L\S

J1. Ir. S;tami 36 A Slu'aila:a Telp-Tax- 021143'7451

Page 4: Prosiding Semnas ISBN 978-602-19392-1-5_Analisis Nilai Tambah Dan Peluang Pengembangan Usaha

DAFTAR IST

Halaman Judul

KOMODITAS PERTANIAN3. Identifikasi dan Karakterisasi Mentimun

Besar dan Buah KecilZainal Arifin dan Indriana RD (Balai

Kata P€ogantaria:Joidr"tuu ptogram Studi Agribi$is Fahrltas Pertmim IJNS ""Sambutan KehE PERHEPI Komda Surakarta

iamtutao fet ra ffimpuna" Pengusaha Muda Indonesia QIIPM) Kota

Swakarta.........'.....Daft ar Isi ..............

PEMAKALAIIUTAMAi.

^

f"*ptrcl-*gembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Komoditas

Pertanian di Pedesaan

ii.- Ir. Ku"rondor, MSi (Ketua Program Studi 52 Agribisnis

Program Pascosarjana).--...."-""" " "'"--""2. Political Will, Kelembagaan dan Inovasi

Berbasis Komoditas Pertanian lndonesia

Hihnal Kurnia (Direktur Agro Media Grottp) """""""'

SIJB TEMA A:TENCBT'TSANCAN POTENSI SUMBERDAYA LOKAL

TTIITUI( PTXCBNTSANGAN EKONOMI KREATIF BERBASIS

Iiii

vii

xxii

Ekonomi Kreatif

Lokal SumeneP Buah

Pengkajian Teknologi

13

Pertqniqn J(nra Timur) ''"""''"" " "4. Vcrifikasi Buclidaya Padi Gogo lP 200 dengan Pendekatan

dan Mqde J' Meiq'a (Balai Besar

nd ..............-..........

5. Pertumbuhan dan Hasil Bawang

Merah Varietas RubaruZainal lrlfn dan Indriana RD (Balai Pengkaiian Teknologi

6 ;;l"f C"'e;jt'il o;;dtfilh (Pleuterus sPP)

20

31

41

xll

Page 5: Prosiding Semnas ISBN 978-602-19392-1-5_Analisis Nilai Tambah Dan Peluang Pengembangan Usaha

Emi Ratnasari, Tri Rahayt dan Prauono Hadi (Fakultas

Perlakia n [Jniversitas Batik Surak<r1a)..-...- Potensi Sumberdaya Lokal Hijauan Pakan Temak untuk

EkonomiHutdsoit (Pusat

n Bogor) ............

E. Kemgaan Karet dan Pengembangan Produk Hilir Karet di

Provinsi Sumatera SelatanValeriana Dat'wis (Pusat Penelitidn Sosial Ekonomi dan

P;;il;lava Flout)

(Studi Kasus di Kecamatan Karanganyar Kabupaten Ngawi)Chointl Anam, Erlya llida Riplanti' Muiiyo dan Suminah

(Fakultas Pertanian lJniversilas Sebelas Mat'et)......." " " ""l0 Potensi Pertanian sebagai Basis Pengembangan Industri Kreatif

(Studi Kampung Wisata Santan, Guwosari, Pajangan sebagai

Ka$,asan Wisata Kuliner dan Kerajinan Berbasis Olahan Kelapa

Terpadu di Kabupaten Bantul)Eka Rusdiyana, S.P ., Abdultohnan' S P., Umar HaJidz, A'H'

S.TP (Prcgram Pasca Sariana [Jniversit(ls Gadjah Mada

Yogiakarta).............11. Eraluasi Perhrmbuhan dan Hasil Prototypc Vadetas Padi

Ciherang dan 1164

N ntalan Agttstiani dan Sarlan Abdulrachnan (Balai Besar

Penelitian Tanaman Padi Sttbang) ----'- ...

52

60

79

12. Potensi Olahan Susu Kambing sebagai

Keanekaragaman PanganAnisrvatul Khanidah dan Suhardi (Ba1ai

upaya Meningkatan

Pengkajian Teknologi

90

98

106

128

139

Pertanian Jawa Timur)13. Pengkajian Produksi Padi Hibrida dengan Pendekatan PTT

Sugiono, Q.D. Emdwanto dan Suyanto (Balai Pengkaiian

Teknologi Pertanian Jawa Tiuur) .. .

14. Pengembangan Potensi Sumberdaya Lokal untuk Pengembangan

Ekonomi K-reatif Berbasis Komoditas Pertanian (Kerja KreatifPengusaha Agribisnis Memberdayakan Petani Ubi Jalar)

Siti Masithoh (Prograrn Smdi Agribisnis {Jniversihs DiLtanda

Bogor).....................

Ill

xlll

Page 6: Prosiding Semnas ISBN 978-602-19392-1-5_Analisis Nilai Tambah Dan Peluang Pengembangan Usaha

15. Pengembagan Potensi Sumberdaya Inkat t"r"f ry*gEkononi Kreatif Berbasis Korrcditas Sag! O f*oPdah&agid HilirDjaimi

16. FormulFralsiUltisolshhok Musaad, llasgito Purnomo, Budi furtaso @akultasPertanian dan Tehwlogi Perlanian Universitas Negei Pryua

Monokwari)........ -..

17. Labu Kuning (Carcurbitq Moschatq)Fortifikasi Vitamin A clalan

Pembuatan Mie KeringLailatul Isnaini dan Indrc Kusuma (Balai Pengkojian Tehtologi

Pertanbn Jowa Timur) ..---.....-'. ....

18- Produktivitas Umbi dan Karakter Penting Klon Ubijalar

(Ipomoea batalas @.,) Daging Ungu di Karanganyar Mendukung

Ekonomi KreatifSt.A.Rahayuningsih @alai Penelitian Tcmaman Kacang-

kacangan dan Umbi-umbian Malang).... ''....."1 : " t : "' -" i ""'19. Potetr;i Pangan Pokok Lokal "Iles-Iles" dalam Mendukung

21. Karakteristik Mutu Gabah dan Beras Beberapa Vad€tas

Padi Gogo Dari Dua Agroekosistem yang Berbeda

Jumati,7.P. Wardana, dan ll'idlmtoro ( Balai Besar Penelitian

Tanaman Podi)22. Uji Preferensi Es Krin Susu Kambing Aneka Rasa di Kecamatan

Kasembon KabuPaten MalangAniswanl Khamidah, Suhardi dan Ericha Nurvia Alami

@alai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timtr) .." """"""23. iotensi Hisil Varietas Unggul baru (I"Pan) dt Lahan Tadah

HujanSugiono dan Eli Korlina' (Balai Pengkajian Teknologi Pettanian Jawa Timur) "

168

178

188

199

208

219

229

x1v

245

Page 7: Prosiding Semnas ISBN 978-602-19392-1-5_Analisis Nilai Tambah Dan Peluang Pengembangan Usaha

SUB TEMA B:AGRIBISNIS BERBASIS EKONOMI KREATIF KOMODITASPERTANIAN INDONESIA

24. Integasi Gula Merah Tebu dan Temak Sapi sebagai Penggerak

Ekonomi Pedesaan (Brown Cane Sugqr-Caltle lutegration ar 4Rural Economic Mover)Rahim Darma, Nixia Tewidwaru, dan Ashry Sallatu (Universitas

Hos anuddin Makassar).,.25, Med ngkatkan Wirausaha Baru Industri Kreatif Melalui Program

Rochdiani dan Pqndi Pardian(Universi tas Podj aj aran)

26. Analisis Komparasi Usahatani Padi Organik dan Anorganik diKecamatan Sambirejo Kabupaten SragenNikolaus Kristdnto Santoso, BaJw Nuswantaro dan GeorgiusHartono (Fobullds Pertanian dan Bisnis UKSW Salatiga) ..-......-..'

217 - Kajiar' Kelayakan Usahatani Padi Sawah IP 300 di Kabupaten

Karawang dan Tasikmalaya, Jawa BaratWidyantoro, Jumali dan Putu llardana (Baldi Besar PenelitianTanaman Padi Jowa Barat) -...,.................

28. Marjin Pemasamn Temak Kambing dalam Pemenuhan

Kebuhrhan Konsumen : Analisis EkonomiRoosganda Elizabeth, S. Rusdiano dan E. Romiali (Pttsat AnalisisSosial Ekonomi dan Kebiiakan Pefianian dqn P sat Penelitiandan Pengembangan Peternakan Bogor)

29. Kelumintuan Pasokan Ubikalu sebagai Bahan Baku Industridengal Pelgatuan Waktu Tanam dan Umur Panen

Budhi Santoso Radjit dan Yadi Widodo (Balai PenelitianTana man Kacang-Kacqngan dan Umbi-Umbian Malang).........-...

30. Proporsi Pengeluaran dan Konsumsi Pangan pada Daerah Rawan

Banjir di Kabupaten Bojonegoro Menuju Ekonomi KreatifBerbasis Ketahanan Pangan WilayahSuprapti Supardi dan Aulia Qonita (I]niversitas ...........................

3l. Kinerja Wanatani : Telaah Keunggulan Dari Sisi Ekonomi KreatifYudi Widodo dan Budi Santoso Radjit (Balzi Penelitian Tanaman

Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian Malang).....,.-.-.......... ........

Iptek Bagi Kewinusahaan (Ibk)Ronnie S. Natawidj dja, Dini

258

278

331

346

292

31'7

360

3'12

Page 8: Prosiding Semnas ISBN 978-602-19392-1-5_Analisis Nilai Tambah Dan Peluang Pengembangan Usaha

32. Peningkatan I&eatifitas tlan Kewirausabam Atrgl<"F,n KrrjaMuda- Pedesaan B€rbasis Kegiatan Pertaim Tspafu yagBerkelanj utan Sistem KorPorasiNojib Ainani (Program Sndi Agribisnis Fahthos Pertaia"lPPsUniversi

33. Analisis gan rkm Kerin-g

sebagai Kota Beng$tlu

Provinsi Bengkuluiutri Suci Asriani, Gito Mulyasari, Ketut Sukiyono dan

Mtnriyadi Nabitt (Jtrntsan Sosial Ekanomi Pettanion Fakultas

Pertanian Ilniversitas B engkul") .... " " " " " " " "' "'34. Simulasi Usaha Temak Kambing-Domba dengan Sistem

Reproduksi 1 : 8Mti,yanto (Balai Pengkaiian Tebtologi Pertonian Jawa Tengah) '

SIJBTEMA C:KELEMBAGAAN EKONOMI KREATIF KOMODITAS

PERTANIAN INDONESIA

35. Progam Demapan Pintu Masuk Ekonomi Kreatif di Sektor

PertanianValerianct Darwis @usat Sosial Ekonomi dan Kebijakan

36. Ekstrak Bawang Merah (Alium cepa L')Stek Tanaman Melati Putih (Jasminum

39.

Pengkajian Telflologi Pertonian Jawa Tengah) """"

412

401

439

449

464

xv1

473

Page 9: Prosiding Semnas ISBN 978-602-19392-1-5_Analisis Nilai Tambah Dan Peluang Pengembangan Usaha

-: Compelitive Profle Mqtria sebagai Alat Banhr Petani dalamVembangun Mlndset Industri Kreatif Komoditas Pertaniarf[ohd. Harisudin @alwltas Pertanian Universitas Sebelas Marel

480

490

506

518

528

:1. \lewujudkan Pembangunan Perta an dan Pedesaan MelaluiAlselerasi Inovasi Teknologi Spesifik LokasiRoosganda Elizabeth @usat Analisis Sosial Ekonomi danKebijakan Pertanian)

ST'B TENIA D:rRI\SFER TEKNOLOGI DAN INOVASI UNTUKPE\GET{BANGAN EKONOMI KREATIF KOMODITASPERTANIAN

jl Dukungan FEATI pada Pemberdayaan Petani di Lahan KeringKabupaten Magelang Melalui lnovasi TeknologiDian Maltorso Yauono @alai Pengkojian Teknologi PertdnianJar a Tengah)..........

:3 Dampak Inovasi Teknologi tcrhadap Pendapatan Petani di LokasiPrimatani Kabupaten Kediri5.|'mliastLlti, Suhardi, E. Retnaningrlnas, L. Amaliq dan Abtl.Rosid (Balai Pengkajian Tehtologi Pertanian Jawa Timur) ..........

:1. Pengaruh Penambahan Bahan Pengental terhadap Kualitas Nanas(Ananas Conosus L. Me:r)Ericha Nuruia Alami, SS. Antarlinq (Balai Pengkajian TeknologiPe, ta n i an Jau a f i n u r) -...-...........

-5 Tingkat Penerimaan Petani terhadap Calon Varietas KedelaiBelumur Genjah (75 Hari) dan Hasil Tinggi di Kabupaten Maros,Sulagesi Selatan\-i!a Prasetiaswati dan hl.Muchlis Adie (Balai PetlelitiatlTananan Kacang-Kocangen (ldn Umbi-Umbicm Malang).............

i5 Dilusi Teknologi Produksi dan Varietas Urggul Kacang Hijau(Itigno Kadiata) diLahan Sawah di Cowa SulselBudhi Santoso Ratljit (Balitkabi Malang)

-l UjiOrganoleptik Beras-Beras yang Beredar diPulau JawaSiti Devi Indrdsari, Anti Teja Rakhni, Bram Kusbiantoro (BalaiBeser Pe eliliatl Tanamcrn Padi Subang)...................

539

556

5'.7 t

x\'11

Page 10: Prosiding Semnas ISBN 978-602-19392-1-5_Analisis Nilai Tambah Dan Peluang Pengembangan Usaha

582

593

603

6t2

49.

51.

Pola Adopsi dan Diseminasi Teknologi Padi Hibrida di Indonesia

Yuni Widyastuti dan Sqlolo (Balai Beso Penelitio' Tdnqnan

Padi Subang).......-.Struktur Pendapatan Rumah Tangga dan Respm Petmi tertadap

Inovasi Teloologi dalam UsalataniSularno dan Sodiq Jauhari @alaiPertanian Jawa Tengah)Prorfuktivitas dan Stabilitas Klon-KlonBerdasarkan Teknik Pzubah Gan<la

Penskojian Tefuologi

Harapan flbikayu

Sholihin (Balitkabi Mala"e) ......'.....--........

Identifikasi Adopsi Varietas Urggul Baru (Vub) dan Masalah

pada Budidaya Padi

Ade Ruskandar (Balai Besqr Penelitinn Tanaman Padi) """"""'52. Adopsi Teknologi Sosial Media oleh Usaha Mikro, Kecil dan

53.Olahan Pisang KrisPiSuhardi dan Ita Yustina (Balai Pengkajian Teknologi Perlanian

Jawa Tiuur) ................. ..

54. Ipteks Bagi MasyarakatTampar Pisang sebagai

Balen Kabupaten BojonegoroUni Barokah dqn Susi Wuri Ani (Program Studi Agribisnis,

Faktitas Pertanian, [Jniversita't Sebelas Mqret) '----'""""""" '55. Pcngembangan Ekonomi Kreatif Melalui IbM Pemberdayaan

Kelornpok Tani Salak di Desa Nglebak Kecamatan

seberas Maret)...... . i.1iil'?"-.il'lTllil

622

642

650

xvul

Page 11: Prosiding Semnas ISBN 978-602-19392-1-5_Analisis Nilai Tambah Dan Peluang Pengembangan Usaha

STSTEMA E:L{Jr|\ SOSIAL BUDAYA UNTT'K MEI\DORONGENO\OMI KREATIF BERBASIS KOMODITAS PERTANIAN

-'5. Kajian Pembuatan Dodol dari Kulit Pisang terhadap Selera

KonsumenCanrr Rini, 5., Veronika (Jnun Pratil't)i, Sari Handoyani dan

Itumahingsih (Fakultas Perlanian Universitas Yeleran BangunIusantarq Sukoharjo)

j-. Perspektif Gender dalam lmplementasi Pemanfaatan

Pekarangan di Kota SalatigaFarita Dyah Arianti, Bu.Ii Hattoyo dan Endah Nut llahyuniBalai Pengkaiidn Teknologi Jawa Tengah) .... .. . , .

j! Hambatan Sosial Sumberdaya Pertanian Perdesaao urtukPengembangan Ekonomi Kreatifdi Desa Wisata Berjo Kabupaten

KaranganyarSri Marwanti (IJniversilas Sebelas Marel Surakatta) ..'--......... . . .

i9. Ekonomi Kreatif dalam P€rspektif Pengembangan Masyarakat(Sebuah Kajian Ambivalensi Kebudayaan pada Masyarakat

Tepian Hutan)Agung Wibowo, SP., MSi (Falcultas Pettania Untuersitas

Se belas lv[aret Surakarta)!,r Peranan Kelompok Tani dalam Usahatani Padi Sawah di Lokasi

Pendampingan SL-PTT Kabupaten BojonegoroIlah|,u nind;tawati (Balai Pengkajion Teknologi Pertattian Jatva

Tintu .....................61 Akse Informasi : Urgensjnya Bagi PelaLT Ekonomi Kreatif

(Skala Kecil Pedesaan)

Hanifuh lhsaniyati (Prodi Agribisnis Universitas Sebelas MaretSurakarta) ..............

61. Respon Tanaman Padi dengan Penggunaan Pupuk NPK (15-10-

i0)Q Dadang Ernd\4)anto dan Noeriwan B S (Balai Pengkaiian

Teknologi Pertanian Jawa Tinntr) .. .

664

6'7 5

687

693

706

7t3

'120

xlx

Page 12: Prosiding Semnas ISBN 978-602-19392-1-5_Analisis Nilai Tambah Dan Peluang Pengembangan Usaha

2.3.

LAIIIPIRAN

l. Makalah utarna "Innovation, entreprcneurship md oqrtitivenessind Creative Agricultural Economy''

Dr. Ir. Arief Daryanto, MEc (Fakullas Ekonomi don l"Isnoienen'

IPB Bogor)........'.'............Susunan Panitia ......'......Daffar Penakalal dan

Page 13: Prosiding Semnas ISBN 978-602-19392-1-5_Analisis Nilai Tambah Dan Peluang Pengembangan Usaha

ISBN: 978-602-19392-1-5 Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Komoditas Pertanian di Indonesia

Analisis Nilai Tambah dan Peluang Pengembangan Ikan Kering sebagai Komoditas Unggulan Agribisnis di Kota Bengkulu Provinsi Bengkulu

(Analysis of Added Value and Development Opportunity on Dried Fish as Agribusiness Primary Commodities in Bengkulu City Bengkulu Province)

Oleh:

Putri Suci Asriani, Gita Mulyasari, Ketut Sukiyono, Musriyadi Nabiu

PERHEPI Komisariat Daerah Bengkulu; Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu, Jalan Raya Kandang Limun Bengkulu

E-mail: [email protected]; HP: 085267121508

ABSTRACT

The purpose of this research was to identify the opportunity and accordingly effective strategy for further development of fishes agribusiness in Bengkulu City. Kind of fishes which can be potentially developed as agribusiness primary commodities were kepala batu, karang, polapalu, and gaguk. Development strategy were through (1) improving quality and amount produce and also completion of agribusiness subsystems development by preparing production medium, farming efficiency, marketing channel acces, and empowering supporter institute, (2) training and constructing fisher in order to acceleration of technology transformation and optimizing government officer performance and perpetrator of agriculture, (3) improving fisher bargaining position by market guarantee and information, and (4) providing infrastructure to increase productivity and earnings of powered fisher, and optimizing economic institute or co-operation. Key words: agribusiness, primary commodities

I. PENDAHULUAN Letak strategis Kota Bengkulu di Pantai Barat Sumatera dan menghadap

ke Samudera Hindia berdampak positif pada daerah ini, yaitu memiliki potensi ekonomi yang cukup besar di sektor perikanan. Bengkulu memiliki potensi perairan laut teritorial sebesar 46145 ton per tahun dan potensi perairan laut zona ekonomi eksklusif (ZEE) sebesar 80071 ton per tahun dengan total jumlah nelayan 3756 orang. Dengan potensi laut yang cukup besar ini, sudah semestinya sektor kelautan dan perikanan mendapat prioritas utama. Jelas dari sektor ini dipastikan bakal mampu meraup devisa cukup besar.

Jenis ikan tangkapan di wilayah perairan kota sangat beragam, antara lain jenis pelagis besar dan kecil, demersal, dan biota laut lainnya dengan 108 keragaman jenis ikan dan biota laut lainnya. Dalam bentuk segar produk hasil perairan tangkap Kota Bengkulu memasuki pasar ekspor, yaitu untuk komoditi tuna, cakalang, bawal, kerapu, kakap, udang putih, udang windu, lobster, dan teripang. Sedangkan untuk pasaran lokal dan regional, meliputi komoditi ikan tongkol, tenggiri, cucut, gurita, udang dogol, layur, cumi-cumi, dan lain-lain.

Page 14: Prosiding Semnas ISBN 978-602-19392-1-5_Analisis Nilai Tambah Dan Peluang Pengembangan Usaha

ISBN: 978-602-19392-1-5 Analisis Nilai Tambah dan Peluang Pengembangan Ikan Kering_Putri Suci Asriani, dkk: 401-411

Produksi total hasil perikanan tangkap pada tahun 2011 adalah sebesar 29001,5 ton, atau sebesar 36,22% dari potensi lestarinya. Rata-rata 68% dari total perikanan Kota Bengkulu bernilai ekonomis, sisanya sekitar 32% adalah ikan non ekonomis. Sebanyak 90% dari total produk ekonomis tersebut dipasarkan ke luar daerah maupun ekspor, sisanya untuk konsumsi lokal (BPS, 2011). Pemanfaatan ikan non ekonomis dengan rata-rata sebanyak 32% dari total produksi adalah sebagian kecil dikonsumsi segar dan sebagian besar lainnya diolah menjadi ikan kering/asin sebagai upaya pengawetan sehingga dapat dijadikan komoditi andalan daerah. Jenis olahan lainnya yang saat ini mulai dikembangkan adalah tepung ikan.

Ikan kering sebagai produk olahan hasil perikanan di Kota Bengkulu pada umumnya menggunakan ikan-ikan non ekonomis. Usaha pengolahan ikan kering ini berkembang dengan baik di wilayah-wilayah pesisir pantai Kota Bengkulu. Kelurahan Kampung Melayu Kecamatan Selebar Kota Bengkulu merupakan sentra produksi terbesar (Suksesmina, 2012). Letak wilayah ini tepatnya adalah di sisi timur dari Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu. Letak kampung pengolahan ikan kering ini sangat dekat dengan dermaga pendaratan kapal dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI), sehingga kemudahan akses untuk ketersediaan bahan baku sangat terjamin.

Berdasarkan survey dan pengamatan visual dapat diketahui bahwa sebagian besar produk olahan, yaitu ikan kering/asin sudah memiliki kualitas yang cukup baik, namun pengemasan produk masih sangat kurang diperhatikan. Hampir sebagian besar produk dijual dalam bentuk curah, walaupun sebagian sudah melalui proses sortasi dan grading.

Untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal, dilakukan pemasaran antar kabupaten dalam provinsi, sedangkan untuk kebutuhan luar daerah dilakukan pemasaran antar provinsi. Pemasaran antar provinsi dilandasi oleh permintaan pasar luar daerah, permintaan tersebut masih berfluktuasi. Pemasaran produksi perikanan antar provinsi, tahun 2011 mencapai 1412 ton untuk pasar Sumatera Selatan, Jambi, Jakarta, Surabaya, Sumatera Barat, Lampung, dan sebagian lagi ke Sumatera Utara, Batam serta Riau (Suksesmina, 2012).

Program yang perlu dikembangkan berupa pengembangan komoditas unggulan dan andalan, peningkatan nilai tambah produk hasil perikanan tangkap, pengembangan sistem pemasaran, penyediaan sarana pengangkutan dan penyebaran produk, pengembangan kemitraan dan penstruktur-ulangan sistem dan kelembagaan pertanian dan agroindustri, serta memberikan nilai tambah produk perikanan. Pada dasarnya, nilai tambah bukan diukur dari apa yang sudah dilakukan termasuk segala biaya yang harus dikeluarkan, tetapi dari persepsi nilai pada konsumen. Oleh karena nilai tambah diukur dengan persepsi konsumen, maka peran pemasaran termasuk brand menjadi penting. Apabila persepsi lebih tinggi dapat diberikan melalui value creation dan dilengkapi dengan aplikasi pemasaran yang benar, maka agroindustri akan memberi sumbangan lebih besar (Azfa, 2005 dalam Syahza, et al, 2007).

Pengembangan komoditas unggulan di daerah akan membuka peluang usaha bagi masyarakat terutama di wilayah pesisir. Menurut Basri (2003), suatu peluang usaha akan menjadi sumber pendapatan yang memberikan tambahan penghasilan kepada masyarakat jika mampu menangkap peluang usaha yang potensial dikembangkan menjadi suatu kegiatan usaha yang nyata. Dengan

Page 15: Prosiding Semnas ISBN 978-602-19392-1-5_Analisis Nilai Tambah Dan Peluang Pengembangan Usaha

ISBN: 978-602-19392-1-5 Analisis Nilai Tambah dan Peluang Pengembangan Ikan Kering_Putri Suci Asriani, dkk: 401-411

demikian kemampuan masyarakat memanfaatkan peluang yang ada akan dipengaruhi oleh kemampuan masyarakat dalam menangkap peluang itu sendiri. Hal kedua adalah kemampuan mengorganisir sumberdaya yang dimiliki sedemikian rupa sehingga peluang yang potensial menjadi usaha yang secara aktual dapat dioperasikan.

Seiring dengan itu, Silva (2006) mengungkapkan, pengembangan agribisnis menyebabkan mata pencaharian masyarakat tidak lagi terbatas pada sektor primer dalam memenuhi kebutuhan keluarganya, tetapi telah memperluas ruang gerak usahanya pada sektor tertier. Kegiatan ini menimbulkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di sekitarnya. Manfaat kegiatan agribisnis ini terhadap aspek ekonomi pedesaan, antara lain: 1) memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha; 2) peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar; dan 3) memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah.

Seiring dengan potensi yang ada, kebijakan strategis perlu dipersiapkan untuk mempercepat pertumbuhan sektor perikanan tangkap, khususnya peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara adalah pengembangan agribisnis dan agroindustri yang terencana baik dan terkait pembangunan sektor ekonomi lainnya. Oleh karena itu, permasalahan pada penelitian ini adalah (1) bagaimana peluang dan strategi pengembangan ikan kering sebagai komoditas unggulan agribisnis di Wilayah Pesisir Kota Bengkulu; dan (2) komoditas apa saja yang berpotensi secara teknis dan sosial ekonomi untuk dikembangkan. Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi peluang dan strategi pengembangan agribisnis ikan kering di Kota Bengkulu.

II. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan di Kota Bengkulu dengan metode survei. Lokasi yang

dipilih sebagai tempat penelitian adalah Kelurahan Kampung Melayu Kecamatan Selebar Kota Bengkulu sebagai daerah berpotensi untuk pengembangan usaha ikan kering ditinjau dari keragaman jenis, produksi, ketersediaan bahan baku, dan sumberdaya manusianya. Syarat pemilihan lokasi penelitian didasarkan kepada 1) daerah yang terpilih sebagai sampel merupakan daerah yang berpotensi menghasilkan komoditas unggulan dan 2) pengrajin sampel adalah pengrajin dengan sumber pendapatan keluarganya dari hasil olahan ikan kering.

Penelitian ini menggunakan data primer. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode Rapid Rural Appraisal (RRA), yaitu suatu pendekatan partisipatif untuk mendapatkan data atau informasi dan penilaian (assesment) secara umum di lapangan dalam waktu relatif pendek. Analisis data dilakukan secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif melalui pendekatan konsep ekonomi kerakyatan dari berbagai aspek, serta disesuaikan dengan keadaan fisik, ekonomi, dan kebijakan pemerintah. Penentuan komoditas unggulan agribisnis didasarkan kepada beberapa indikator, antara lain 1) luas areal/populasi, 2) produktivitas, 3) produksi, 4) hasil analisis usaha, 5) kesesuaian area, dan 6) kebiasaan pengolahan.

Peluang pengembangan didasarkan kepada hasil perhitungan nilai tambah dan RCR masing-masing komoditas dengan berpedoman kepada Tabel 1.

Page 16: Prosiding Semnas ISBN 978-602-19392-1-5_Analisis Nilai Tambah Dan Peluang Pengembangan Usaha

ISBN: 978-602-19392-1-5 Analisis Nilai Tambah dan Peluang Pengembangan Ikan Kering_Putri Suci Asriani, dkk: 401-411

Tabel 1. Kriteria Peluang Pengembangan Ikan Kering Kriteria RCR* Keterangan

RCR < 1 Tidak ada 1 < RCR < 1,3 Kecil 1,3 < RCR < 1,5 Sedang RCR > 1,5 Sangat besar

*RCR adalah Return Cost Ratio Sumber: Syahza, 2003

Nilai tambah yang diciptakan oleh aktivitas agribisnis dihitung dengan rumus (Syahza, 2001):

lbbbobb

BHHIONT

( atau %100(%) x

HNTx

OINT

o

bb

Keterangan: NT= nilai tambah (Rp/kg bahan baku), O= output (kg/satu proses produksi), Ibb= volume input bahan baku (kg/satu proses produksi), Ho= harga output (Rp/kg), Hbb= harga bahan baku (Rp/kg), dan Blb= biaya di luar bahan baku per unit bahan (Rp/kg bahan baku).

Keuntungan yang diperoleh oleh pengolah (pelaku agribisnis) dapat diketahui dengan rumus:

ITKNTKP %100(%) pN

KPKP

tkbb

tk UIIITK

o

bbp H

ION

Keterangan: KP= keuntungan pengolah (Rp/kg bahan baku), Np= nilai produksi per unit bahan baku (Rp/kg bahan baku), ITK= imbalan tenaga kerja (Rp/kg bahan baku), Itk= input tenaga kerja (HOK/satu proses produksi), Ibb= volume input bahan baku (kg/satu proses produksi), dan Utk= upah rerata tenaga kerja (Rp/HOK).

Strategi pengembangan ikan kering di masa datang menggunakan analisis kualitatif SWOT (Strengths, Weakness, Opportunities, Threats).

III. HASIL DAN PEMBAHASAN Profil Usaha

Usaha pengolahan ikan kering di Kota Bengkulu telah berkembang sejak lama dan dilakukan oleh masyarakat setempat secara turun menurun, sehingga umumnya sudah menguasai keterampilan dan pengetahuan pengolahannya. Alasan lain yang membuat masyarakat setempat mengolah ikan hasil tangkapan menjadi ikan kering/asin adalah karena mudah dilakukan dan dipasarkan, harga cukup tinggi, serta ketersediaan bahan baku dan pecahayaan sinar matahari yang sangat melimpah. Para pengolah ikan tidak sulit untuk mendapatkan bahan baku pengolahan berupa ikan segar, rata-rata tempat tinggal dan sekaligus tempat

Page 17: Prosiding Semnas ISBN 978-602-19392-1-5_Analisis Nilai Tambah Dan Peluang Pengembangan Usaha

ISBN: 978-602-19392-1-5 Analisis Nilai Tambah dan Peluang Pengembangan Ikan Kering_Putri Suci Asriani, dkk: 401-411

pengolahan ikan berada pada radius jarak yang sangat dekat dengan tempat-tempat pendaratan ikan. Kota Bengkulu merupakan kota pesisir pantai, sehingga hampir sepanjang kota merupakan bibir pantai tempat perahu-perahu nelayan mendarat. Dari segi kondisi lingkungan, berkembangnya usaha pengolahan ikan kering ini juga didukung oleh tersedianya kuantitas dan kualitas ikan segar yang mencukupi dan pemenuhan aspek-aspek teknis yang sesuai untuk pengembangan usaha ikan kering.

Bantuan teknis dan pembinaan terhadap usaha pengolahan ikan kering telah dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) dan Pemerintah Daerah melalui program PNPM Mandiri. Adapun beberapa fasilitas yang diberikan oleh DKP kepada para pengolah ikan kering adalah berupa: 1. Penyuluhan mengenai teknis pengolahan dan manajemen usaha yang

dilaksanakan secara berkelompok. 2. Penyediaan bantuan sarana dan prasarana pengolahan, antara lain: gudang,

outlet penjualan, waring, dan para-para untuk penjemuran. 3. Pelatihan mengenai teknis pengolahan ikan kering.

Peluang Pengembangan Ikan Kering Kota Bengkulu dengan letak geografis yang memiliki wilayah pesisir luas,

usaha pengolahan ikan kering sangat berpotensi dikembangkan untuk mengoptimalkan pemanfaatan bahan baku terutama meningkatkan nilai ekonomi ikan-ikan hasil tangkapan yang bernilai ekonomi rendah dan memenuhi kebutuhan konsumen. Jenis ikan kering yang sudah berkembang adalah beledang, karang, polapalu, pora, lidah/kase, kepala batu, dan gaguk.

Berdasarkan potensi produksi dan konsumsi, maka komoditas unggulan ikan kering yang diusulkan adalah ikan kepala batu, ikan polapalu, dan ikan gaguk, namun demikian secara keseluruhan jika didasarkan pada potensi ketersediaan bahan baku maka sesungguhnya hampir seluruh ikan-ikan non ekonomis tersebut memiliki potensi pengembangan. Secara lengkap hasil analisis usaha pengolahan ikan kering disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Peluang Pengembangan Agribisnis Ikan Kering di Kota Bengkulu

Komoditas RCR tanpa Biaya TK Keluarga

RCR dengan Biaya TK Keluarga

Peluang Pengembangan

Ikan Kepala Batu 2,034 1,977 Sangat besar Ikan Polapalu 1,811 1,760 Sangat besar Ikan Gaguk 1,752 1,703 Sangat besar Ikan Karang 1,189 1,156 Kecil Ikan Pora-pora 0,932 0,906 Tidak ada Ikan Lidah/Kase 0,647 0,629 Tidak ada Ikan Beledang 0,568 0,552 Tidak ada Sumber: Analisis data primer (2012)

Nilai Tambah Agribisnis Ikan Kering Bahan baku utama ikan kering yang diusahakan di Kota Bengkulu adalah

ikan segar hasil perikanan tangkap. Sebagaimana telah disampaikan pada bagian pendahuluan, ikan-ikan segar yang memiliki nilai ekonomi rendah selain dijual segar di pasar-pasar lokal, sebagian besar diolah menjadi ikan kering. Para

Page 18: Prosiding Semnas ISBN 978-602-19392-1-5_Analisis Nilai Tambah Dan Peluang Pengembangan Usaha

ISBN: 978-602-19392-1-5 Analisis Nilai Tambah dan Peluang Pengembangan Ikan Kering_Putri Suci Asriani, dkk: 401-411

pengrajin ikan kering membeli bahan baku secara curah dengan beragam jenis ikan yang belum mengalami proses grading dan sortasi dengan harga rata-rata Rp 2.500,00 per kg untuk ikan beledang, lidah/kase, dan pora-pora. Sedangkan untuk ikan gaguk, kepala batu, polapalu, dan karang, per kg-nya dihargai senilai Rp 4.000,00.

Berdasarkan hasil perhitungan nilai tambah pada Tabel 3, dapat diketahui bahwa ikan kering dari semua jenis telah mampu menciptakan nilai tambah, namun kemampuan penciptaan keuntungannya relatif masih sangat kecil. Harga penjualan ikan kering rata-rata berada pada kisaran harga Rp 2.250,00 – Rp 8.000,00 per kg. Jika ditinjau dari harga jualnya, sudah dapat diprediksi bahwa nilai tambah yang mampu diciptakan sangat kecil. Hal ini wajar terjadi karena berdasarkan pengamatan langsung di lokasi penelitian, diketahui bahwa tingkat rendemen ikan basah menjadi ikan kering adalah sebesar 80% dengan tingkat kelembaban antara 65-85% yang jika dalam kondisi cuaca panas dapat diselesaikan hanya dalam 1 hari/proses produksi.

Tabel 3. Nilai Tambah Agribisnis Ikan Kering per Proses Produksi

Komoditi Nilai Tambah Keuntungan Pengolah Rp/Kg % Rp/Kg %

Ikan Kepala Batu 7.684,32 68,40 7.643,80 68,04 Ikan Polapalu 5.430,80 51,82 3.873,10 36,95 Ikan Gaguk 6.314,30 64,01 5.964,40 60,47 Ikan Karang 1.731,77 25,54 650,02 9,59 Ikan Pora-pora 498,76 8,99 -1.935,00 -34,88 Ikan Lidah/Kase 149,24 4,03 141,83 3,83 Ikan Beledang 255,80 6,72 247,89 6,51 Sumber: Analisis data primer (2012)

Ikan kering yang memiliki peluang pengembangan sangat besar mampu menghasilkan nilai tambah dan keuntungan bagi pengolah yang juga besar. Namun demikian beberapa ikan kering yang secara umum dikenal konsumen dan mudah didapatkan di pasaran lokal serta ketersediaan bahan bakunya hampir setiap hari ada, yaitu ikan beledang, lidah/kase, dan pora-pora memiliki kemampuan penciptaan nilai tambah yang sangat kecil, bahkan untuk usaha pengeringan ikan pora-pora pengrajin mengalami kerugian. Hal ini dikarenakan kecilnya skala usaha, padahal sedikit atau banyak ikan yang dijemur relatif jumlah tenaga kerja yang digunakan adalah sama. Kondisi ini menyebabkan besarnya biaya tenaga kerja tidak mampu ditutupi oleh hasil penjualan produk. Selain itu dikarenakan ketersediaan ikan-ikan segar tersebut sangat melimpah, maka harga jualnya juga rendah.

Untuk ikan kering jenis kepala batu, polapalu, gaguk, dan karang adalah ikan-ikan karang yang terdapat di laut dalam. Pengrajin yang mengusahakan pengeringan ikan jenis ini biasanya adalah pemodal besar dan sekaligus pemilik kapal, maka sudah dapat dipastikan skala usahanya besar, sehingga kemampuan penciptaan nilai tambah dan keuntungan bagi pengrajinpun juga besar.

Terlepas dari kemampuan penciptaan nilai tambah tersebut, secara umum harga jual ikan kering di tingkat produsen masih sangat rendah. Faktor kualitas sangat menentukan, ikan kering yang dihasilkan belum memenuhi standar

Page 19: Prosiding Semnas ISBN 978-602-19392-1-5_Analisis Nilai Tambah Dan Peluang Pengembangan Usaha

ISBN: 978-602-19392-1-5 Analisis Nilai Tambah dan Peluang Pengembangan Ikan Kering_Putri Suci Asriani, dkk: 401-411

kualitas. Dua hal yang mengindikasikan hal tersebut adalah (1) penjualan dalam bentuk curah menggambarkan bahwa produsen belum melakukan grading, sortasi, dan standarisasi produk; dan (2) tingginya tingkat rendemen dan kelembaban menggambarkan masih tingginya kadar air, hal ini membuat tingkat keawetan ikan rendah dan sudah pasti timbangan ikan kering menjadi lebih berat.

Identifikasi Faktor SWOT Faktor kekuatan (Strengths): 1) tersedianya bahan baku yang melimpah

dan potensial dilihat dari posisi lokasi sentra usaha yang dekat dengan lokasi pendaratan kapal dan tempat pelelangan ikan (TPI), 2) otonomi daerah dan keberpihakan pemerintah daerah, dan 3) RCR untuk beberapa komoditas utama ikan kering >1 adalah ikan kepala batu, gaguk, polapalu, dan karang.

Faktor kelemahan (Weakness): 1) pemilikan modal pengrajin masih relatif kecil, 2) kemampuan dan pengetahuan pengrajin dalam pengimplementasian teknologi masih rendah, 3) ketersediaan bahan baku yang melimpah belum termanfaatkan secara optimum, 4) tingkat kehilangan dan kerusakan hasil produksi masih tinggi, 5) mahalnya upah tenaga kerja, 6) budaya mengutamakan kualitas produk oleh pengrajin belum menunjang untuk terlaksananya perbaikan kualitas produk, 7) infrastruktur dan kelembagaan ekonomi masih kurang, dan 8) kurang tenaga aparat penyuluh dan jika ada penyebarannya tidak merata.

Faktor peluang (Opportunities): 1) letak geografis daerah strategis, 2) meningkatnya permintaan pasar, baik dalam maupun luar provinsi, 3) tersedianya sarana prasarana penunjang usaha penangkapan ikan dan program-program pengembangan usaha dari dinas terkait, 4) perdagangan lintas batas, dan berlakunya free trade zone, dan 5) terbukanya peluang investor oleh Pemerintah Kota Bengkulu untuk pengembangan agribisnis perikanan tangkap dan hasil olahannya.

Faktor ancaman (Threats): 1) keengganan bagi generasi muda selaku angkatan kerja untuk terjun ke sektor agribisnis perikanan tangkap, 2) perubahan pemanfaatan area kerja (lahan usaha) untuk kegiatan usaha lain, 3) perdagangan bebas dan arus globalisasi, 4) perubahan cuaca global, 5) curah hujan tinggi, sehingga panas matahari tidak optimal.

Strategi Pengembangan Berdasarkan data identifikasi di atas, maka selanjutnya dapat dianalisis

dengan berbagai metode analisis kuantitatif dan kualitatif untuk menentukan pilihan strategi yang tepat untuk dilakukan. Pengembangan agribisnis ikan kering dapat dilakukan dengan pengembangan usaha, baik secara internal maupun eksternal, antara lain adalah: a. Meningkatkan jumlah dan kualitas hasil olahan melalui penambahan skala

usaha dan penggunaan teknologi pengolahan yang tepat, baik pada proses pengolahan maupun pengemasan.

b. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pengrajin melalui pelatihan/penyuluhan/pendampingan terstruktur guna dapat menyerap pengetahuan teknologi pengolahan ikan kering dan mengakses informasi harga dan pasar.

Page 20: Prosiding Semnas ISBN 978-602-19392-1-5_Analisis Nilai Tambah Dan Peluang Pengembangan Usaha

ISBN: 978-602-19392-1-5 Analisis Nilai Tambah dan Peluang Pengembangan Ikan Kering_Putri Suci Asriani, dkk: 401-411

c. Membangun infrastruktur yang mendukung peningkatan hasil dan mobilitas produksi.

d. Memfungsikan secara baik dan tepat lembaga ekonomi yang ada, seperti lembaga perbankan dan koperasi, serta kelompok-kelompok usaha binaan yang ada.

e. Menambah dan meningkatkan kualitas tenaga penyuluh dan pendamping lapangan.

f. Meningkatkan daya tarik usaha ikan kering di Kota Bengkulu melalui diversifikasi produk dan kemasan serta penyediaan sarana pasar sebagai tempat penjualan produk yang lebih terbuka, sehingga produk lebih menarik dan dikenal.

g. Spesifikasi jenis ikan didasarkan pada potensi peluang pengembangannya. h. Membentuk industri-industri kreatif yang mewadahi produk ikan kering

sebagai komoditas unggulan agribisnis Kota Bengkulu.

Pesaing pengolah ikan di Provinsi Bengkulu adalah masuknya produk ikan kering dari provinsi sekitar Provinsi Bengkulu, seperti Palembang, Jambi, Medan, dan Padang. Namun demikian, ikan kering yang masuk umumnya adalah jenis – jenis ikan kering yang tidak atau relatif sedikit di produksi di provinsi Bengkulu, seperti sepat Jambi, Teri Medan, Artinya, pengolah ikan di Provinsi Bengkulu hanya bersaing di pasar lokal, yang jumlahnya relatif tidak besar. Hal ini ditandai dengan lebih banyaknya produk ikan Provinsi Bengkulu yang dipasarkan ke luar. Di samping itu, segmen pasar produk ikan kering dari luar Provinsi Bengkulu tampaknya berbeda dengan produk dari Provinsi Bengkulu.

Sementara itu, persaingan yang terjadi pada di antara pengrajin ikan kering di Provinsi Bengkulu tidak tajam. Umumnya, pengolah ikan kering telah mempunyai pelanggan tetap atau pengumpul yang tetap. Berapapun jumlah yang dapat dihasilkan oleh pengrajin ikan kering dapat ditampung oleh pedagang pengumpul. Oleh sebab itu, pasar bagi pengajin ikan kering bukan menjadi permasalahan utama.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Komoditas ikan kering yang dapat dijadikan komoditas unggulan Kota Bengkulu adalah ikan kepala batu, ikan gaguk, ikan polapalu, dan ikan karang. Pilihan strategi pengembangan yang dapat dilakukan antara lain melalui: 1) meningkatkan jumlah dan kualitas hasil olahan melalui penambahan skala usaha dan penggunaan teknologi pengolahan yang tepat, 2) meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pengrajin melalui pelatihan/penyuluhan/pendampingan terstruktur, 3) membangun infrastruktur pendukung dan memfungsikan secara baik dan tepat lembaga ekonomi yang ada, 3) menambah dan meningkatkan kualitas tenaga penyuluh dan pendamping lapangan, 4) meningkatkan daya tarik usaha ikan kering di Kota Bengkulu melalui diversifikasi produk dan kemasan serta penyediaan sarana pasar, 5) spesifikasi jenis ikan dan membentuk industri-industri kreatif yang mewadahi produk ikan kering sebagai komoditas unggulan agribisnis Kota Bengkulu.

Page 21: Prosiding Semnas ISBN 978-602-19392-1-5_Analisis Nilai Tambah Dan Peluang Pengembangan Usaha

ISBN: 978-602-19392-1-5 Analisis Nilai Tambah dan Peluang Pengembangan Ikan Kering_Putri Suci Asriani, dkk: 401-411

Saran Implikasi dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan adalah dalam

menjamin kesuksesan pengembangan agribisnis ikan kering sebagai komoditas unggulan di Kota Bengkulu, pihak pemerintah daerah seyogyanya juga turut berpartisipasi dalam pembinaan usaha ini, khususnya pada aspek perbaikan kualitas dan pemasaran.

DAFTAR PUSTAKA Basri, Y. Z. 2003. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pedesaan. Usahawan

Indonesia XXXII (03): 49-55. Badan Pusat Statistik (BPS). 2011. Bengkulu Dalam Angka. Laporan Tahunan

(tidak dipublikasikan). Provinsi Bengkulu. Silva, R dan RM Riadi. 2006. Pengaruh Pembangunan Perkebunan Kelapa

Sawit terhadap Ekonomi Regional Daerah Riau. Jurnal Sorot I (01): 31-36.

Suksesmina. 2012. Profil Perikanan dan Kelautan Kota “Bunga Raflesia”. http://suksesmina.wordpress.com/2012/05/01/profil-perikanan-dan-kelautan-kota-bunga-raflesia/. Diakses pada 4 Desember 2012.

Syahza, A. 2001. Penelitian dan Pengembangan Agribisnis di Kabupaten Karimun. Laporan Penelitian. Pusat Pengkajian Koperasi dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Riau. Pekanbaru.

________. 2003. Analisis Ekonomi Usahatani Hortikultura sebagai Komoditi Unggulan Agribisnis di Kabupaten Pelalawan, Propinsi Riau. Perspektif VIII (01): 101-112.

________ dan Caska. 2007. Analisis Nilai Tambah dan Peluang Pengembangan Bebuahan sebagai Komoditas Unggulan Agribisnis di Kabupaten Karimun Propinsi Riau. Jurnal Eksekutif IV (03).